5. Pekan Bahasa Midagama Menyemarakan Peringatan Hari Besar Nasional pada tanggal 10 November, MI Darwata Glempang menggelar Pekan Bahasa dan Hari Pahlawan. Setiap tahunnya Midagama menyelenggarakan acara tersebut dengan menampilkan berbagai perlombaan yang diikuti oleh peserta didik di MI Darwata Glempang. Setiap tahunnya Pekan Bahasa dan Hari Pahlawan menampilkan lomba yang mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam hal membaca puisi, cerita dan pidato. Dewan juri dipilih dari guru Midagama, menilai secara objektif. Setiap dewan juri menilai secara rolling, guru kelas atas akan menilai penampilan peserta kelas bawah dan sebaliknya. Acara pekan Bahasa dan hari pahlawan ini Midagama menjadi tahu bakat peserta didik yang jarang kita ketemui dalam proses pembelajaran. Serta untuk peserta didik pun akan menjadi kenangan yang sangat indah. Setiap perlombaan akan dipilih juara 1, 2 dan 3. Penyerahan hadiah diberikan pada saat upacara hari senin.
Membaca pidato pada kelas VB Membaca puisi pada kelas II B Selain lomba tingkat madrasah, peserta didik Midagama juga mengikuti lomba baca puisi religi tingkat Kabupaten dalam acara Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (AKSIOMA) Tingkat Kabupaten Cilacap. Namun, sebelumnya peserta didik tersebut sudah lolos juara 1 dalam lomba baca puisi religi tingkat Kecamatan. Penyerahan Piala Juara 1 Baca Puisi Religi Tingkat Kecematan Lomba Baca Puisi Religi Tingkat Kabupaten
6. Pojok Literasi Dalam konteks tingkat kemampuan membaca, Indonesia masih menempati urutan terendah. Ironisnya lagi, kita sudah memasuki era digital, yang mana semua anak zaman sekarang sudah mengetahui tentang teknologi atau gadget. Sehingga, anak pun lebih sering menonton video dibandingkan membaca. Banyak orang menganggap kemampuan membaca dan menulis bukanlah suatu prestasi, seakan-akan kemampuan tersebut datang dengan sendirinya di usia sekolah. Padahal, sangat jelas kemampuan literasi kita masih sangat tertinggal jauh dibandingkan negara lain. Literasi seharusnya menjadi budaya kita dan generasi penerus dalam menghadapi tantangan masa depan. Memiliki budaya literasi yang baik merupakan salah satu ciri bangsa yang cerdas, dan mampu memaknai dan memanfaatkan informasi secara kritis untuk meningkatkan kualitas hidup. Tak ada alasan lagi untuk berkata mahal untuk buku, sudah saatnya kita dobrak kebiasaan buruk yang selama ini kita biarkan pada peserta didik kita. Tanpa kita sadari, kemampuan literasi juga dapat mendorong prestasi peserta didik di madrasahnya maupun bersaing secara global. Brosur Dies Maulidiyah MIDAGAMA ke 56 Melihat fenomena pada saat ini, Midagama ingin mengadakan perpustakaan mini disetiap pojok kelas masing-masing, agar peserta didik lebih mudah menjangkau buku bacaan. Dengan
hal itu, Midagama bergandengan dengan Paguyuban Walimurid MI Darwata Glempang untuk membuat pojok literasi disetiap kelas yang di tempati oleh peserta didik masing-masing. Pengadaan pojok literasi ini dikemas dalam acara Dies Maulidiyah Midagama pada tahun pelajaran 2020-2021. Dimana setiap Paguyuban Walimurid kelas berlomba untuk membuat pojok literasi yang layak, rapi dan nyaman. Lomba kelas literasi diambil penilaian pada tanggal 30 Januari 2021. Pada perlombaan pojok literasi ini, Midagama mendatangkan tiga juri yaitu juri 1 dengan Bu Siti Sururiyah, S.Ag.,M.SI., juri 2 dengan Pak Muji Purwanto,M.Pd. dan juri 3 dengan Pak Julistanto, M.Pd.I. Penilaian lomba pojok literasi ini sangat objektif, karena mendatangkan dewan juri di luar keluarga besar Midagama. Selanjutnya penyerahan hadiah dilaksanakan pada hari Kamis, 4 Februari 2021 dengan dihadiri oleh Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Cilacap, Bapak H. Imam Tobroni, S.Ag, M.M. , Staff Penma yang membidangi Adiwiyata, Ibu Sururiyah, S.Ag.,M.SI. , Pengawas MI Kecamatan Maos, Bapak Muji Purwanto, M.Pd., Dan Direktur Bank Gunung Slamet, Ibu Suprapti. Dalam acara penyerahan hadiah ini hanya didatangi oleh peserta pemenang saja. Berikut hasil perlombaan pojok literasi : Kelas 2 B mendapatkan Juara 1
Kelas 5 B mendapatkan Juara 2 Kelas 4 B mendapatkan Juara 3
Kelas 1 B mendapatkan Juara Harapan 1 Kelas 5 A mendapatkan Juara Harapan 2 Kelas 4 A mendapatkan Juara Harapan
PROGRAM ADIWIYATA MI DARWATA GLEMPANG Program Adiwiyata merupakan salah satu program dari Kementerian Lingkungan Hidup yang mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapkan setiap warga sekolah dapat ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta dapat menghindari dampak lingkungan yang negatif.1 Adiwiyata berasal dari 2 kata sansekerta yaitu adi dan wiyata. Adi sendiri mempunyai arti yaitu besar, agung, baik, ideal atau sempurna. Sedangkan wiyata mempunyai arti tempat di mana seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan, norma, dan etika dalam berkehidupan sosial. Adiwiyata artinya tempat yang besar, agung, baik dan indah yang di mana tempat itu digunakan oleh seseorang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, norma, dan etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita serta menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.2 Secara umum tujuan dari adiwiyata yaitu membentuk sekolah peduli dan berbudaya lingkungan yang mampu berpartisipasi dan melaksanakan upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang. Sedangkan secara khusus tujuan adiwiyata yaitu mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan melalui tata kelola sekolah yang baik untuk untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2013 Pasal 2 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata, yaitu mempunyai beberapa prinsip dasar diantaranya:3 1 Ilyas Asaad, Buku Panduan Adiwiyata 2011, (Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup, 2010), hlm. 2. 2 Ilyas Asaad, Buku Panduan Adiwiyata…, hlm. 3. 3 Balthasar Kambuaya, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2013 Pasal 2 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata, (Jakarta: Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia, 2013), hlm. 2.
1. Edukatif Prinsip ini mendidik programer Adiwiyata untuk mengedepankan nilai-nilai pendidikan dan pembangunan karakter peserta didik agar mencintai lingkungan hidup, baik lingkungan dalam sekolah, di rumah, maupun di masyarakat luas. 2. Partisipatif Komunitas sekolah harus terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran. Partisipatif ini juga merupakan sebuah sikap yang harus dituntujukkan kepada lingkungan sekitar sekolah dari komite sampai pemerintahan setempat harus dilibatkan supaya pelestarian lingkungan hidup dari sekolah dapat berdampak kepada lingkungan sekitar. 3. Berkelanjutan Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana serta terus menerus secara komprehensif atau berkesinambungan. Ada beberapa komponen untuk mencapai tujuan sekolah Adiwiyata yaitu: 1. Kebijakan Berwawasan Lingkungan a. Visi dan misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. b. Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pendidikan lingkungan hidup. c. Kebijakan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) baik pendidikan maupun tenaga kependidikan dibidang pendidikan lingkungan hidup. d. Kebijakan sekolah dalam hal penghematan sumber daya alam e. Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. f. Kebijakan sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan lingkungan hidup 2. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan a. Pengembangan model pembelajaran lintas mata pelajaran, b. Penggalian dan pengembangan materi dan persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar, c. Pengembangan metode belajar berbasis lingkungan dan budaya,
d. Pengembangan kegiatan kurikuler untuk peningkatan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang lingkungan hidup. 3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif a. Menciptakan kegiatan ekstrakurikuler/kurikuler di bidang lingkungan hidup berbasis partisipatif di sekolah, b. Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar, c. Membangun kegiatan kemitraan atau memprakarsai pengembangan pendidikan lingkungan hidup di sekolah. 4. Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah yang Ramah Lingkungan a. Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk pendidikan lingkungan hidup, b. Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar kawasan sekolah, c. Penghematan sumberdaya alam (listrik, air dan ATK), d. Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat, e. Pengembangan sistem pengelolaan sampah. Beberapa manfaat yang diperoleh dalam mengikuti Program adiwiyata adalah: 1. Mendukung pencapaian standar kompetensi/ kompertensi dasar dan standar kompetensi lulusan (SKL) pendidikan dasar dan menengah. 2. Meningkatkan efesiensi penggunaan dana operasional sekolah melalui penghematan dan pengurangan konsumsi dari berbagai sumber daya dan energi. 3. Menciptakan kebersamaan warga sekolah dan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif. 4. Menjadi tempat pembelajaran tentang nilai-nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar bagi warga sekolah dan masyarakat sekitar. 5. Meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meIalui kegiatan pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan dan pelestarian fungsi lingkungan di sekolah. Adapun penghargaan dalam program Adiwiyata terbagi dalam 3 kategori yaitu Sekolah Adiwiyata Mandiri, Sekolah Adiwiyata, dan Sekolah Calon Adiwiyata. Adiwiyata Mandiri
diberikan kepada sekolah-sekolah yang mampu mempertahankan program-program lingkungan hidup mereka selama tiga tahun berturut-turut. Meski demikian pada dasarnya program Adiwiyata tidak ditujukan sebagai suatu kompetisi atau lomba. Penghargaan Adiwiyata diberikan sebagai apresiasi kepada sekolah yang mampu melaksanakan upaya peningkatan pendidikan lingkungan hidup secara benar, sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Sebagaimana disebutkan di atas, penghargaan adiwiyata tahapan pemberdayaan (selama kurun waktu kurang dari 3 tahun) dan tahap kemandirian (selama kurun waktu lebih dari 3 tahun). Pada tahap awal, penghargaan Adiwiyata dibedakan atas dua kategori, yaitu: Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang dinilai telah berhasil dalam melaksanakan Pendidikan Lingkungan Hidup dan Calon Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang dinilai telah berhasil dalam pengembangan lingkungan hidup. Sekolah adiwiyata adalah sekolah yang peduli lingkungan yang sehat, bersih serta lingkungan yang indah. Dengan adanya program adiwiyata diharapkan seluruh masyarakat di sekitar sekolah agar dapat menyadari bahwa lingkungan yang hijau adalah lingkungan yang sehat bagi kesehatan tubuh kita. MI Darwata Glempang Maos atau yang biasa kita sebut dengan Midagama adalah salah satu madrasah ibtidaiyah di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU kabupaten Cilacap yang sudah berdiri sejak 15 Januari 1965. Midagama beralamatkan di Jalan raya Glempang-Maos No. 894 desa Glempang Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap. Perkembangan midagama dari masa ke masa semakin meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, hal ini bisa dilihat dari jumlah siswa yang terus meningkat pada tahun 2016 sekitar 207 siswa, sekarang peningkatannya sudah mencapai sampai 308 siswa dengan 12 kelas dan 19 guru serta 5 orang tenaga kependidikan. Siswa nya pun sudah berasal dari lintas desa bahkan lintas kecamatan. Untuk mempermudah perjalanan siswa, kami mempunyai dua buah mobil untuk sarana antar jemput siswa yang jauh domisilinya dari madrasah. Midagama memiliki beberapa program unggulan, yaitu kelas intensif fullday school, program adiwiyata, program literasi, program tahfidz, dan beberapa ektrakurikuler mulai dari drumband, pencak silat pagarnusa, rebana, dan olahraga. Salah satu program unggulan midagama yaitu program adiwiyata. Program adiwiyata secara internasional disebut pula dengan Green School adalah salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah/madrasah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Pada tahun
2018 Midagama menjadi salah satu madrasah adiwiyata dan mendapatkan SK Adiwiyata tingkat Kabupaten Cilacap yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap. Salah satu hal yang paling penting dalam madrasah adiwiyata yaitu madrasah ikut menyukseskan program pendaur ulangan barang yang sudah tidak terpakai menjadi barang yang bisa bermanfaat. Point penting dalam adiwiyata yaitu penerapan sistem 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle). Reduce ini berarti kita mengurangi penggunaan barang yang berpotensi menjadi sampah dan mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa merusak lingkungan. Reduce juga berarti mengurangi belanja barang-barang yang anda tidak “terlalu” butuhkan seperti baju baru, aksesoris tambahan atau apa pun yang intinya adalah pengurangan kebutuhan. Kurangi juga penggunaan kertas tissue dengan sapu tangan, kurangi penggunaan kertas di kantor dengan print preview sebelum mencetak agar tidak salah, baca koran online, dan lainnya. Beberapa kegiatan reduce dalam kegiatan sehari-hari dapat berupa pemilihan produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang, hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar, penggunaan produk yang dapat diisi ulang (refill) seperti tulis yang bisa diisi ulang kembali, pengurangan dalam penggunaan bahan sekali pakai, penggunaan e-mail (surat elektronik) untuk berkirim surat. Selain itu, ada beberapa kegiatan lain misalnya, pemakaian plastik kresek untuk belanja, penggunaan air botol minum yang sekali pakai, dan sebagainya. Dengan melakukan reduce ini berarti kita telah ikut andil untuk mengurangi sampah yang ada di bumi. Beberapa yang sudah dilakukan untuk point reduce di midagama misalnya adalah di kantin sekolah pembungkus jajanan menggunakan daun atau kertas roti yang mudah diuraikan sebab tidak menggunakan tempat dari plastik. Siswa membawa gelas atau tumbler untuk membeli minuman di kantin, serta membawa piring untuk tempat makan atau tempat jajanan, penggunaan email untuk berkirim surat sehingga penggunaan kertas dapat dikurangi. Sehingga, inti dari reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan sampah. Sebab kita tahu bahwa sampah merupakan persoalan yang sangat besar terkait pencemaran, baik itu pencemaran air maupun pencemaran tanah.
Gambar makanan atau jajanan yang ada di Midagama Kedua, Reuse berarti menggunakan kembali barang yang sudah tidak terpakai namun masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya, atau bisa juga berarti pemakaian kembali barang yang sudah tidak terpakai, seperti memberikan baju-baju bekas kepada orang yang terkena bencana. Contoh kegiatan reuse yang sudah dilakukan di midagama yaitu memilih wadah, kantong, atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya, menggunakan sapu tangan dari pada menggunakan tisu, menggunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali, menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis, penggunaan tinta printer isi ulang, dan lain sebagainya.
Dan yang terakhir Recycle, yang berarti mengolah kembali (daur ulang) barang yang sudah tidak terpakai menjadi barang yang bermanfaat dan bisa difungsikan. Mendaur ulang sampah organik di madrasah, tempat sampah dibedakan antara organik dan non-organik, memilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai. Dalam point recycle yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari contohnya melakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos, mengolah sampah non organik menjadi barang yang bermanfaat dan bahkan memiliki nilai jual. Beberapa contoh yang sudah dilakukan di midagama adalah memanfaatkan botol minuman bekas menjadi pot bunga, vas bunga, tempat pensil, bahkan membuat alat peraga pembelajaran dari botol bekas, misalnya alat peraga sistem pernafasan dan sistem peredaran darah. Kalender bekas dimanfaatkan untuk membuat vas bunga, kresek bekas belanjaan untuk membuat bunga, Koran bekas untuk membuat hiasan dinding dan alat peraga. Beberapa produk yang sudah dibuat oleh siswa-siswi midagama dan paguyuban walimurid midagama yang merupakan produk dari hasil recycle :
Hasil karya dari paguyuban kelas 4 B Hasil karya dari paguyuban kelas 2 B Hasil karya dari paguyuban kelas 5 B
Daur ulang botol menjadi tempat pensil (Pembelajaran di Kelas 5 B pada tanggal 18 September 2019)
BIODATA PENULIS Imroatus Sholihah, M.Pd. dilahirkan di Cilacap Jawa Tengah pada tanggal 12 Maret 1993. Ia anak pertama dari dua bersaudara, ayahnya bernama M. Hasanudin dan ibunya bernama Siti Maryam, S.Pd.I. Ia menyelesaikan pendidikan dasar di MI Darwata Kalijaran pada tahun 2005, kemudian melanjutkan ke MTs PN Maos lulus pada tahun 2008, setelah itu melanjutkan ke SMA Negeri 1 Sampang lulus pada tahun 2011. Ia meneruskan studinya di Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto lulus pada tahun 2015. Tahun 2016 ia mengabdi di RA Insan Sholeh Purwokerto milik Dr. Rohmat, M.Ag., M.Pd. dan Dr. Agus Sutiyono, M.Ag., M.Pd. Kemudian di tahun yang sama ia melanjutkan studi di Program Pascasarjana IAIN Purwokerto program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Tahun 2017 ia diminta membantu Dr. Hj. Tutuk Ningsih, M.Pd. (Kaprodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Pascasarjana IAIN Purwokerto) di kampus. Tahun 2019 ia menyelesaikan studinya, dan pada tahun yang sama juga ia mulai mengabdi di MI Darwata Glempang. Ia memiliki motto hidup: BAHAGIA itu ketika hidup kita dapat bermanfaat untuk orang lain dan membuatnya tersenyum ^_^
PROGRAM OUTING CLASS MI DARWATA GLEMPANG MI Darwata Glempang Maos atau yang biasa kita sebut dengan Midagama adalah salah satu madrasah ibtidaiyah di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU kabupaten Cilacap yang sudah berdiri sejak 15 Januari 1965. Midagama beralamatkan di Jalan raya Glempang-Maos No. 894 desa Glempang Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap. Perkembangan midagama dari masa ke masa semakin meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, hal ini bisa dilihat dari jumlah peserta didik yang terus meningkat pada tahun 2016 sekitar 207 peserta didik, sekarang peningkatannya sudah mencapai sampai 308 peserta didik dengan 12 kelas dan 19 guru serta 5 orang tenaga kependidikan. peserta didiknya pun sudah berasal dari lintas desa bahkan lintas kecamatan. Untuk mempermudah perjalanan peserta didik, midagama mempunyai dua buah mobil untuk sarana antar jemput peserta didik yang jauh domisilinya dari madrasah. Midagama memiliki program outing class yang merupakan salah satu di antara kegiatan dan proses pembelajaran yang inovatif. Melalui kegiatan outing class peserta didik dapat mengunjungi obek-obyek nyata yang relevan dengan materi pembelajaran sehingga peserta didik lebih mudah menyerap pengetahuan, mendapat pengalaman belajar yang menyenangkan dan mengesankan pada dirinya. Salah satu metode pembelajaran yang melibatkan peserta didik, guru dan lingkungan sekitar adalah metode outing class. Outing class untuk sekolah merupakan salah satu program pembelajaran yang bertujuan memberikan keterampilan dan keahlian dasar tertentu sebagai sarana menumbuhkan kreativitas peserta didik. Selain itu, outing class digadang-gadang merupakan metode belajar yg menyenangkan, mengajarkan kepada peserta didik untuk lebih dekat dengan alam dan lingkungan sekitar. Peserta didik juga diharapkan dapat arif dalam memperlakukan alam sekitar beserta sosio kulturalnya. Outing class biasanya diisi dengan pembelajaran di luar dengan permainan ringan yang tidak terlalu berat secara fisik, pikiran dan emosional, bersifat menyenangkan atau rekreasi di alam terbuka sebagai sarana hiburan untuk meningkatkan keakraban. Pembelajaran outing class dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Mengajak peserta didik untuk melakukan kegiatan di luar, misalnya merawat tanaman di halaman sekolah, mengamati benda-benda yang ada di sekitar sekolah, bercerita di taman sekolah. 2. Mengajak peserta didik jalan-jalan dan memberi tugas pada peserta didik untuk mengamati apa yang dilihatnya. 3. Mengadakan outbond di alam terbuka. 4. Melakukan pembelajaran di dunia industri dan dunia usaha. Selama proses pembelajaran outing class, guru dan peserta didik lebih dapat membangun kedekatan, lebih fresh dan tentunya menyenangkan. Materi yang diajarkan juga tetap fokus tujuan dan hasilnya sangat baik. Dengan setiap hari belajar di dalam ruang kelas selama bertahun-tahun sudah biasa, maka tidak ada salahnya kita memberikan sesuatu yang beda pada proses belajar dan pembelajaran. Manfaat pembelajaran outing class akan menambah pengetahuan dan kecintaan peserta didik terhadap alam sekitar, mengurangi kejenuhan dalam belajar sehingga mudah menerima informasi, menambah kepedulian tentang alam sekitar, meningkatkan kemampuan dalam bercerita, merangsang kreativitas, menambah pengetahuan guru dalam merencanakan strategi pembelajaran dan meningkatkan motivasi belajar. Outing class di Midagama diadakan setiap satu tahun sekali. Outing class tersebut diikuti oleh seluruh peserta didik dari kelas 1 sampai 6. Namun, setiap tingkatan kelas berbeda-beda tempat karena disesuaikan dengan materi yang sedang berlangsung di kelas tersebut. Beberapa contoh kegiatan outing class di berbagai tingkatan kelas yang sudah pernah dilakukan di Midagama: Kamis, 15 November 2015 kelas 6 MI Darwata Glempang mengadakan outing class ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kantor DPRD, dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Cilacap. Peserta didik yang ikut dalam acara tersebut sebanyak 26 orang. Guru yang mendampingi dalam acara tersebut yaitu Ibu Nisfatul’Azizah dan Ibu Dwi Supriyati.
Di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) peserta didik melakukan simulasi pemilihan presiden. Sebelum melakukan simulasi pemilihan presiden, peserta didik diberikan beberapa materi berupa dasar kepemiluan, mengenalkan lembaga pemilu, struktur organisasi di KPU Cilacap, teknik saat pelaksanaan pemilu melalui simulasi. Kegiatan pembelajaran seperti ini sesuai dengan materi yang ada di kelas VI mata pelajaran PKn. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para peserta didik serta mampu membuka wawasan tentang pemilihan umum dan pilkada. Kegiatan tersebut dilanjutkan ke tempat kedua yaitu Gedung DPRD Kabupaten Cilacap. Dalam acara itu para legislator menjelaskan tugas pokok dan fungsi Anggota DPRD, hak-hak
anggota DPRD, dan Alat Kelengkapan Dewan. Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan Outing class dalam rangka meningkatkan pemahaman peserta didik tentang tugas pokok dan fungsi Anggota DPRD, hak-hak anggota DPRD, dan Alat Kelengkapan Dewan. Acara dikemas dengan dialog interaktif yang dipandu Sekwan diawali dengan meneriakkan beberapa yel-yel yang membangkitkan semangat patriotisme. Ketua DPRD yang bertindak sebagai narasumber dengan begitu antusias menjelaskan tugas pokok dan fungsi Anggota DPRD, hak-hak anggota DPRD, dan Alat Kelengkapan Dewan dihadapan para peserta didik MI Darwata Glempang. Sesekali terjadi dialog interaktif dimana Ketua DPRD melontarkan beberapa pertanyaan kepada anak-anak tentang apa yang telah dijelaskan beliau. Dengan penyampaian yang terkesan santai, segar, tidak kaku membuat suasana dialog interaktif terasa begitu menyenangkan. Senyum ceria peserta didik tampak tersungging saat keluar meninggalkan gedung dewan untuk melanjutkan ke tempat berikutnya. Kegiatan tersebut dilanjutkan ke tempat ketiga yaitu Perpustakaan Daerah Kabupaten Cilacap. Kegiatan ini bertujuan sebagai sarana dalam peningkatan minat baca peserta didik. Sebab dengan membaca menjadikan kita lebih berpikir jernih dan pintar.
Kamis, 24 Oktober 2019 kelas I, II, dan III MI Darwata Glempang mengadakan outing class ke Taman Sari Rasa. Tempat tersebut berada di jalan Sampang-Buntu KM 5 Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap. Peserta didik yang ikut dalam acara tersebut sebanyak kurang lebih 150 orang. Guru yang mendampingi dalam acara tersebut yaitu Pak Dirin, Pak Hamim, Pak Khabib, Bu Nisfa, Bu Evi, Bu Uus, Bu Mum, Bu Yuni, Bu Nunung, Bu Khom, Bu Luthfi, dan Bu Dwi. Outing class yang diikuti oleh seluruh peserta didik kelas I - III MI Darwata Glempang diawali dengan pembekalan dari Ibu Nisfatul ‘Azizah selaku kepala MI Darwata Glempang kepada seluruh peserta didik dan guru pendamping, rombongan berangkat dari sekolah pukul 07.30 WIB. Dalam perjalanan menuju objek kunjungan tersebut, peserta didik terlihat sangat antusias dan gembira. Setibanya di lokasi, peserta didik berbaris. Pak Hamim memberikan arahan kepada semua peserta didik tentang kegiatan yang akan dilakukannya. Guru pendamping membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok dan membagikan selembar kertas yang sudah ada pertanyaannya kepada setiap peserta didik.
Dalam kegiatan outing class ini, temanya adalah outbound. Outbound diberikan karena rutinitas belajar seharian membuat peserta didik kita perlu beristirahat sejenak, bersantai, dan tertawa. Mereka perlu meluangkan waktu bersama orang yang setiap hari mereka temui di sekolah untuk bertegur sapa dan menjalin keakraban. Adapun tujuan kegiatan outbound ini secara garis besar berorientasi pada pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai seorang individu yang handal dari segi kecerdasan emotional (emotional inteligence), kecerdasan spiritual (spiritual inteligence) dan kecerdasan intelektual (IQ) sehingga para peserta didik mampu bekerja sama dalam tim yang tangguh untuk menjalankan suatu program kerja dan mencari solusi permasalahan yang ada. Semakin majunya sebuah peradaban dan persaingan pendidikan yang sangat luar biasa menuntut kemapanan bagi setiap peserta didik ataupun lembaga yang berada di dalamnya. Untuk menjadi seseorang atau lembaga yang bisa maju, bersaing, atau bahkan menjadi top leader di bidangnya. Untuk itu, perlu seseorang atau lembaga yang mempunyai kemampuan yang juga luar biasa. Sebelum melakukan outbound, semua peserta didik melakukan pemanasan yang dipandu oleh Pak Dirin selaku guru PJOK di MI Darwata Glempang.
Setelah melakukan pemanasan, peserta didik memulai kegiatan outbound. Di tengah- tengah kegiatan outbound, peserta didik sambil mengerjakan tugas yang sudah diberikan. Setelah selesai mengerjakan, peserta didik berkumpul kembali untuk menyerahkan tugas yang diberikan oleh guru.
Selasa, 29 Oktober 2019 kelas IV dan V MI Darwata Glempang mengadakan outing class ke Masjid Saka Tunggal dan Dreamland Water Park di Kabupaten Banyumas. Peserta didik yang ikut dalam acara tersebut sebanyak 97 orang. Guru yang mendampingi dalam acara tersebut yaitu Pak Dirin, Pak Ali, Pak Ashari, Pak Saeful, Bu Siti, dan Bu Iim. Dalam perjalanan menuju objek kunjungan tersebut, peserta didik terlihat sangat antusias dan gembira. Meskipun beberapa dari mereka ada yang mabuk saat perjalanan di bus, semangat mereka untuk mengetahui hal baru tidak luntur. Bahkan beberapa dari mereka terlihat antusias dengan melontarkan beberapa pertanyaan kepada guru pendamping terkait objek yang akan dikunjungi. Masjid Jami Baitussalam Cikakak Satu atau yang lebih dikenal dengan nama Masjid Saka Tunggal merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia yang ada di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Masjid ini berlokasi di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas dan berdiri sejak tahun 1288. Masjid Saka Tungga adalah tujuan pertama rombongan outing class. Di sana, peserta didik menemukan pengetahuan baru mengenai sejarah agama Islam. Sebelum masuk ke masjid peserta didik disambut oleh puluhan monyet liar yang tinggal di sana namun jinak.
Mereka memberi makan monyet dengan kacang yang mereka beli di tempat parkir. Di sana mereka melaksanakan sholat dhuha. Setelah dari Masjid Saka Tunggal, kemudian perjalanan dilanjutkan dengan ke tempat kedua yaitu Dreamland Water Park. Sesampainya di sana, guru memberikan lembar portofolio kepada setiap peserta didik. Di kelas V materi yang sedang dipelajari yaitu tentang makanan sehat. Peserta didik menuliskan tentang makanan sehat yang ditemuinya di lokasi yang sudah mereka kunjungi.
Selanjutnya, semua peserta didik diuji tentang materi renang pada mata pelajaran PJOK oleh Pak Dirin selaku guru PJOK di MI Darwata Glempang. Tak terasa, waktu berlalu, waktu sudah menunjukkan pukul 13:00 WIB. Peserta didik pun bergegas mengantri di kamar mandi umum untuk membersihkan diri. Setelah selesai, mereka kemudian sholat dhuhur, menikmati aneka kuliner yang disajikan di sekitar lokasi. Beberapa dari mereka terlihat bergerombol, ada pula yang hanya berdua atau sendiri saat membeli sajian makanan. Tepat pukul 14:30 WIB rombongan pun melakukan perjalanan pulang.
Sabtu, 14 Desember 2019 kelas VI MI Darwata Glempang mengadakan outing class ke DKI Jakarta. Peserta didik yang ikut dalam acara tersebut sebanyak 36 orang. Guru yang mendampingi dalam acara tersebut yaitu Pak Yunus, Pak Dirin, Pak Saeful, Bu Nisfa, Bu Dwi, Bu Mum dan Bu Siti. Untuk perjalanan outing class dilakukan menggunakan kereta api dan berangkat dari Stasiun Maos. Dalam perjalanan menuju objek kunjungan tersebut, peserta didik terlihat sangat antusias dan gembira.
Sesampainya di DKI Jakarta, rombongan menuju ke Masjid Istiqlal untuk membersihkan diri dan melaksanakan sholat subuh. Kemudian dilanjutkan dengan perjalanan ke Planetarium yang ada di jalan Cikini Raya No.73 RT 8 RW 2 Cikini Menteng Jakarta Pusat. Planetarium sendiri merupakan wahana simulasi perbintangan dan benda-benda langit. Pendiriannya sendiri digagas langsung oleh Presiden Soekarno. Didukung oleh para pakar keastronomian Institut Teknologi Bandung (ITB). Planetarium ini mulai dibangun tahun 1964 dan diresmikan pada tahun 1968. Kegiatan ini benar-benar berkesan untuk peserta didik, bukan hanya melihat bintang tetapi peserta didik juga mendapat ilmu mengenai macam-macam rasi bintang dan planet. Di tempat planetarium Bu Dwi selaku guru kelas VI juga menjelaskan tentang hal-hal yang ada kepada peserta didik.
Selanjutnya ke tempat berikutnya yaitu Museum Fatahillah, yang terletak di Kawasan Kota Tua, atau tepatnya di Jalan Taman Fatahillah No. 2 Jakarta Barat. Di sini peserta didik dapat menelusuri berbagai peninggalan sejarah kota Jakarta sejak zaman prasejarah, masa kejayaan pelabuhan Sunda Kelapa, era penjajahan, hingga ke masa setelah kemerdekaan. Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Monumen Nasional atau yang biasa disebut dengan Monas. Monas atau Tugu Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden Soekarno dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang
melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala. Monumen Nasional terletak tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat.4 Dengan diadakannya outing class ini, peserta didik juga dilatih dalam bertanggung jawab terhadap barang bawaan mereka. Mereka juga berlatih bagaimana bersosialisasi dengan orang yang belum mereka kenal sebelumnya. Berlatih untuk membelanjakan uang saku dengan bijak, serta belajar untuk berbagi. 4 https://id.wikipedia.org/wiki/Monumen_Nasional diakses pada tanggal 4 Juni 2021 pukul 04:40 WIB.
BIODATA PENULIS Imroatus Sholihah, M.Pd. dilahirkan di Cilacap Jawa Tengah pada tanggal 12 Maret 1993. Ia anak pertama dari dua bersaudara, ayahnya bernama M. Hasanudin dan ibunya bernama Siti Maryam, S.Pd.I. Ia menyelesaikan pendidikan dasar di MI Darwata Kalijaran pada tahun 2005, kemudian melanjutkan ke MTs PN Maos lulus pada tahun 2008, setelah itu melanjutkan ke SMA Negeri 1 Sampang lulus pada tahun 2011. Ia meneruskan studinya di Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto lulus pada tahun 2015. Tahun 2016 ia mengabdi di RA Insan Sholeh Purwokerto milik Dr. Rohmat, M.Ag., M.Pd. dan Dr. Agus Sutiyono, M.Ag., M.Pd. Kemudian di tahun yang sama ia melanjutkan studi di Program Pascasarjana IAIN Purwokerto program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Tahun 2017 ia diminta membantu Dr. Hj. Tutuk Ningsih, M.Pd. (Kaprodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Pascasarjana IAIN Purwokerto) di kampus. Tahun 2019 ia menyelesaikan studinya, dan pada tahun yang sama juga ia mulai mengabdi di MI Darwata Glempang. Ia memiliki motto hidup: BAHAGIA itu ketika hidup kita dapat bermanfaat untuk orang lain dan membuatnya tersenyum ^_^
PROGRAM KELAS INTENSIF Pendidikan sebagai bagian penting dalam kehidupan peserta didik di era global. Sekolah di harapkan dapat memberi dan memfasilitasi tumbuh kembangnya keterampilan intelektual, sosial, dan personal peserta didik. Pendidikan harus menumbuhkan berbagai kompetensi dari peserta didik. Baik dalam keterampilan intelektual social maupun personal dari peserta didik itu sendiri. Di samping itu dalam mengembangkan ketiga ketrampilan tersebut juga tidak hanya dengan adanya landasan rasio dan logika saja, melainkan juga dari inspirasi yang peserta didik tangkap dari pendidikan, kreativitas pembelajaran yang mendukung tumbuh kembangnya kemampuan peserta didik, moral serta intuisi (emosi) peserta didik yang harus dibangun sedini mungkin dan spiritual sebagai pondasi kehidupan peserta didik yang lebih terarah. Oleh karena itu sekolah sebagai lembaga pendidikan perlu mengembangkan pembelajaran sesuai tuntutan di era global saat ini. Selain itu upaya mengembangkan pembelajaran dalam pendidikan pada hakekatnya tidak sekedar pada hasil pembelajaran akan tetapi juga pada proses pelaksanaan pendidikan, proses disisni termasuk proses pelaksanaan pembelajaran, serta model kurikulum yang diterapkan. Berkenaan dengan penerapan kurikulum, system Kelas Intensif merupakan salah satu bentuk model pendidikan yang sangat mendukung untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan adanya Kelas Intensif diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik diberbagai kompetensi serta memberikan dampak positif bagi perkembangan peserta didik. Oleh karena itu MI Darwata Glempang sejak 3 tahun terakhir ini yaitu tepatnya pada tahun ajaran 2018/2019 membuka Kelas Intensif untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di MI Darwata Glempang dan juga atas pertimbangan kebutuhan warga masyarakat yang menginginkan kelas Intensif supaya dapat membantu wali murid yang sibuk bekerja bisa menitipkan putra dan putrinya belajar di kelas Intensif yang ada di MI Darwata Glempang. Sebelum diterangkan lebih mendalam tentang kelas intensif yang ada di MI Darwata Glempang, terlebih dahulu Anda harus mengenal pengertian kelas Intensif. Sebagai dasar Pemahaman yang sangat penting untuk menjelaskan kelas Intensif yang ada di MI Darwata Glempang.
A. Pengertian Kelas Intensif Menurut Novan Ardi Wiyani, kelas diartikan kumpulan siswa dalam jumlah tertentu di bawah bimbingan ibu atau bapak guru wali kelas. Intensif merupakan kegiatan yang dilakukan secara kontinu dengan tujuan untuk mengoptimalkan suatu kegiatan. Kelas intensif adalah sekelompok peserta didik yang berada pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama secara sungguh-sungguh dan terus menerus dalam mengerjakan sesuatu hingga memperoleh hasil yang optimal. Jumlah siswa setiap kelas berkisar antara 20 sampai dengan 40 orang. Para peserta didik akan menetap dikelas dan berinteraksi dengan teman- teman sekelasnya. Program kelas intensif bisa juga disebut dengan kelas unggulan, kelas ini merupaka kelas idaman peserta didik, karena kelas ini berbeda dengan kelas-kelas lainnya yaitu memiliki fasilitas yang nyaman dan juga biasanya kelas ini mempunyai jam tambahan sehabis sekolah. Pengelolaan kelas mengaruh pada peran guru untuk menata pembelajaran agar peserta didik dapat belajar secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pengajar yang dilaksanakan di dalam kelas menurut Marger adalah menitikberatkan pada perilaku peserta didik atau perbuatan sebagai suatu jenis out put yang terdapat pada peserta didik, dan teramati serta menunjukkan bahwa peserta didik tersebut telah melaksanakan kegiatan belajar. Pengajar pengemban tugas utama untuk mendidik dan membimbing peserta didik dalam belajar serta mengembangkan dirinya. Dengan pembelajaran kelas intensif prestasi puncak dapat dicapai para peserta didiknya dengan cara mengembangkan kemampuan peserta didik dan merubah kondisi- kondisi pembelajaran dengan kurikulum yang sesuai, guru yang kompeten, adanya ciri-ciri khusus dari kelas reguler, dengan masyarakat dan keterlibatan orangtua, disiplin yang ketat, keterkaitan pada nilai-nilai budaya sekolah, akhlak adan kepribadian unggul, pembiayaan yang memadai. Pada dasarnya struktur kurikulum kelas intensif tidak berbeda dengan kelas reguler, yaitu menggunakan struktur kurikulum yang berlaku (kurikulum 2013) di tingkat sekolah dasar. Hanya dalam struktur kurikulum kelas intensif memiliki penambahan (keunggulan), baik segi kuantitatif (keunggulan kompratatif) maupun kualitatif (keunggulan kompetitif).
B. Tujuan Kelas Intensif 1. Menyiapkan generasi islam untuk memiliki kompetensi dalam ilmu pengetahuan serta pemahaman dan pengamalan agama yang mendalam. 2. Membina peserta didik dalam mengembangkan kemampuan, ketrampilan, serta sikap yang terbaik. 3. Sebagai wadah bimbingan belajar secara Intensif untuk peserta didik. 4. Meningkatkan prestasi peserta didik menjadi pribadi yang berwawasan tinggi. 5. Mengembangkan bakat, keinginan, dan kemampuan peserta didik yang optimal serta pribadi yang mandiri. 6. Menerapkan kegiatan belajar untuk menghasilkan potensi dan kompetensi peserta didik. C. Jadwal Kegiatan Pembelajaran di kelas Intensif Kegiatan Pembelajaran Kelas Intensif NO Hari Waktu Kegiatan 1. Senin – Jum’at 07.00 - 07.15 WIB Muroja’ah juz 30, do’a-do’a harian dan asmaul husna 2. Senin – Jum’at 07.15 – 07.30 WIB Pembiasaan membaca 3. Senin – Sabtu 07.30 – 08.45 WIB Pembelajaran tema dan agama 1S.enin – Sabtu 08.45 - 09.00 WIB Sholat Duha 5. Senin – Sabtu 09.00 – 09.15 WIB Istirahat 6. Senin – Sabtu 09.15 – 10.30 WIB Mapel agama 7. Senin – Sabtu 10.30 – 11.00 WIB Istirahat 8. Senin – Jum’at 11.00 – 12.00 WIB Pembelajaran ketrampilan (life skills) 9. Senin – Jum’at 12.00 – 12.30 WIB Makan siang 10. Sabtu – Jum’at 12.30 – 13.00 WIB Sholat duhur 11. Sabtu – Jum’at 13.00 – 14.00 WIB Mengaji, hafalan dan calistung 12. Senin – Jum’at 14.00 – 14.30 WIB Pembiasaan islami dan nasional D. Kegiatan Kelas Intensif 1. Muroja’ah juz ke-30, do’a-do’a harian dan asmaul husna Sebelum pebelajaran dimulai peserta didik berdo’a, muroja’ah juz ke-30, melafalkan do’a-do’a harian serta asmaul husna secara bersama-sama. Kegiatan ini merupakan tradisi rutinan yang dilakanakan setiap harinya di kelas Intensif MI Darwata
Glempang Peserta didik sangat dianjurkan untuk berdoa sebelum menjalankan kegiatan belajar mengajar. Karena dengan pembiasaan muroja’ah juz ke 30, doa-doa harian serta asmaul husna secara terus menerus setiap hari dan bersama-sama, yang bertujuan supaya peserta didik menjadi hafal, tidak terbebani dan bisa menjadi bekal peserta didik dalam menjalankan ibadah seperti sholat, dan kegiatan harian peserta didik. Setelah berdoa sebelum kegiatan belajar mengajar seluruh peserta didik MI Darwata Glempang diwajibkan untuk melafalkan surat-suratan pendek juz ke30 secara muroja’ah. Setiap peserta didik setiap hari diwajibkan menyetorkan hafalannya kepada Bapak/Ibu guru (one day one ayat). 2. Pembiasaan membaca Minat membaca harus ditanamkan sejak dini untuk menumbuhkan budaya baca peserta didik. Supaya wawasan menjadi luas dan peserta didik terbiasa dalam kegiatan membaca. Dikelas intensif ini disediakan barbagai buku untuk kegiatan membaca peserta didik dengan menambahkan buku baru setiap bulannya agar peserta didik tidak merasa bosan dengan kegiatan pembiasaan membaca, sumbangan-sumbangan buku dari wali murid juga sangat membantu kegiatan ini. Karena dengan adanya dukungan walimurid terhadap kegiatan membaca ini menjadi semangat Bapak & Ibu guru dalam menemani serta membimbing peserta didik dalam kegaiatan membaca.
Foto kegiatan membaca kelas intensif Semangat peserta didik untuk kegiatan membaca juga senantiasa dipupuk setiap harinya oleh Bapak dan Ibu guru supaya anak-anak menjadi terbiasa tanpa adanya paksaan ketika mereka dihadapkan dengan berbagai buku pengetahuan dengan tujuan peserta didik menjadikan buku sebagai teman untuk mengisi waktu luang peserta didik yang saat ini mulai tergeser dengan adanya kecanggihan smartphone dengan berbagai game yang tersedia didalamnya. 3. Pembelajaran tema dan agama Pembelajaran tema adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. Pembelajaran tema juga sering dikaitkan dengan pembelajaran agama di dalam kelas intensif yang terjadi saat ini bahwa pembelajaran agama tidak disampaikan secara parsial akan tetapi disampaikan secara tema menggunakan tema-tema tertentu. Dalam setiap tema yang diajarankan oleh guru selalu memberikan ruang bagi pengembangan sikap keagamaan contohnya tema kasih sayang.
Pembelajaran tema lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu. Oleh karena itu guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar peserta didik. Pengalaman belajar yang menunjukan kaitan unsur-unsur konsep tual antar mata pelajaran yang dipelajari akan memperoleh kautuhan dan kebulatan pengetahuan. Pembelajaran tema yaitu pembelajaran yang berpusat pada peserta didik karena dalam hal ini peserta didik harus memiliki sikap yang aktif dalam mepelajari konsep-konsep dari materi yang diajarkan. Pembelajaran yang ada di kelas intensif juga menggunakan pembelajaran interaktif dan menyenangkan tujuanya yaitu untuk menumbuhkan semangat belajar peserta didik. Tidak hanya itu dewan guru di kelas intensif sesuai dengan jurusan mapel yang diampuh dengan tujuan lebih menguasai pembelajaran. Beberapa kegiatan pembelajaran juga menggunakan metode yang menyenangkan seperti beberapa contoh kegiatan yang ada di kelas intensif. Hal itu sangat perlu dilakukan untuk membuat peserta didik menjadi lebih semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas intensif. bahkan dengan cara yang tepat dapat membuat peserta didik tidak gampang merasa jenuh atau bosan didalam kelas. Ada banyak manfaat yang bisa dirasakan ketika guru menggunakan metode pembelajaran yang sistematis dalam proses belajar mengajar. Selain dengan metode guru juga menggunakan media pembelajaran sebagai alat dalam proses komunikasi. Tanpa
adanya suatu media, maka komunikasi yang terjalin antara guru dan peserta didik tidak akan berjalan dengan baik. Pembelajaran tidak hanya di laksanakan di kelas dan lingkungan sekolah saja akan tetapi juga di laksanakan di luar sekolah supaya peserta didik tidak bosan dalam belajar serta meningkatkan kembali kedekatan peserta didik dengan temanya dan Bapak/Ibu Guru yang ada di kelas Intensif. Foto kegiatan pembelajaran di sari rasa Selama masa pandemi Covid 19 dewan guru kelas intensif berusaha untuk menyampaikan pembelajaran dengan maksimal secara virtual melalui video call, Youtube, zoom.
4. Pembiasaan Sholat Duha Foto kegiatan sholat duha Pembiasaan sholat duha bersama merupakan salah satu upaya positif yang ada dalam program kegiatan kelas intensif yang ada di MI Darwata Glempang untuk mengoptimalkan karakter yang baik agar perserta didik memiiki jiwa dan rohani yang sehat dengan keimanan serta ketakwaan kepada Alloh SWT serta terbiasa melaksanakan shalat sunah, salah satunya yaitu shalat duha. Pelaksanaan shalat duha di Madrasah dilaksanakan secara bergiliran, yang diikuti oleh semua kelas Intensif dibimbing oleh guru mapel agama kelas Intensif pada waktu sebelum istirahat agar tidak menganggu kegiatan belajar mengajar. Harapan dengan adanya paksaan shalat duha ialah menumbuhkan kepribadian yang tekun, rajin beribadah sejak kecil. Sehingga mereka melakunya dengan hati ikhlas tanpa adanya paksaan. Sarana dan prasarana yang ada di MI Darwata Glempang juga sangat mendukung kegiatan ibadah ini di samping memiliki mushola sendiri yang luas, ketersediaan alat sholat seperti mukena, sarung dan sajadah juga mempermudah peserta didik yang dari rumah tidak membawa alat shalat. Tempat mengambil air wudhu juga di disain banyak dan bersebelahan dengan mushola supaya anak-anak tidak berebut saat melaksanakan wudhu.
5. Kegiatan Jam Isrtirahat Jam istirahat merupakan periode waktu tertentu dimana peserta didik berhenti sejenak dari tugas- tugas belajar di sekolah. Jam istirahat sangat penting bagi peserta didik, karena jeda sejenak saat jam belajar akan merefresh tubuh dan pikiran peserta didik untuk siap kembali belajar di dalam kelas. Untuk kelas intensif sekolah memfasilitasi beberapa permainan edukasi, perlengkapan olahraga yang memadai, perpustakaan, serta halaman yang luas untuk kegiatan istirahat peserta didik Peserta didik kelas intensif memanfaatkan istirahat untuk membaca di perpustkaan. Kegiatan ini sangat baik untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik itu sendiri, biasanya peserta didikyang menggunakan waktu istirahat untuk membaca adalah peserta didik yang rajin dan hobi membaca. Membaca diperpustakaan tidak harus dengan membaca buku pelajaran, namun bisa juga dengan membaca novel, membaca komik, membaca buku dongeng, membaca kisah nabi dan rosul dan buku cerita lainnya. Permainan edukasi juga diterapkan di kelas intensif untuk mengisi jam istirahat dikelas intensif. Permainan edukasi biasanya dilakukan individu atau kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari pola pikir, pengetahuan serta mengembangkan potensi dari masing- masing individu. permainan edukasi merupakan proses belajar dari tidak tau menjadi tahu. Ada beberapa permainan eduksi di kelas intensif seperti menggambar bersama, permainan puzzle dan lain-lain. Adanya kantin untuk peserta didik membeli jajanan juga sangat higienis dan tidak menggunakan pewarna, pengawet, pemanis, pengembang, pengental dan penguat rasa. sehingga
peserta didik aman dalam mengkonsumsi jajanan yang ada di kantin. Kemudian di kelas intensif MI Darwata Glempang juga sering membuat cemilan sehat yang dibuat oleh peserta didik itu sendiri untuk melatih kemandirian peserta didik, seperti pembuatan jasuke (jagung,susu,keju),Es krim, roti, makanan tradisional dan lain sebaginya. 6. Belajar dan Bermain Untuk mengurangi kelelahan peserta didik kelas intensif setelah belajar dari pagi maka peserta didik di bekali dengan kegiatan belajar dan bermain tujuanya agar peserta didik memiliki kecakapan atau kemampuan menjadi independen dalam kehidupan. Belajar dipandang sebagai kegiatan alami yang membawa pada perubahan kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik. Pembelajaran yang menyengangkan dalam kegiatan ini gunakan yaitu dengan berbagai metode yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar di jam siang peserta didik dengan tujuan supaya peserta didik tetap memusatkan perhatianya secara penuh saat belajar sehingga curah waktu perhatianya tinggi dan siswa tidak merasa bosan dalam belajar. Bermain merupakan kegiatan menyenangkan bagi peserta didik setiap harinya karena dengan bermain peserta didik mengeksplorasikan dirinya untuk menikmati setiap permainanya.setiap anak senang bermain tanpa terkecuali. Melalui bermain anak-anak dapat menyalurkan ekspresi bebas peserta didik dengan hal-hal yang sudah diketahui dengan pengetahuan baru yang didapatkan. Pada saat kegiatan belajar dan bermain di satukan untuk menyalurkan pembelajaran bagi peserta didik dengan berbagai metode yang kreatif dirancang oleh guru dengan tujuan peserta didik mampu menagkap mteri pembelajaran tanpa adanya paksaan melainkan menumbuhkan suasana yang menyenangkan bagi pesera didik. Seperti contoh-contoh kegitan yang sudah berjalan 3 tahun belakang ini di kelas Intensif MI Darwata Glempang.
foto kegiatan pembuatan sandal dari plastic dan kardus bekas Foto pembuatan lempung terigu Foto kegiatan membatik
Foto kegiatan praktek mencampur warna 7. Makan Siang Kegiatan makan siang yang dilaksanakan kelas intensif disajikan sesuai porsi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan energy bagi peserta didik menjalankan aktifitas selanjutnya. Dalam hal ini makan siang yaitu sebagai penambahan energy serta upaya belajar peserta didik dalam menanamkan kebiasaan baik yang mencakup pengajaran terhadap adab makan, akhlak, dan membiasakan diri dengan makanan yang baik untuk tumbuh kembang peserta didik. Makan siang dikelas intensif untuk menerapkan peserta didik menjadi madiri dan tidak ketergantungan terhadap orang tua. Guru tidak sembarangan memberi makan siang kepada peserta didik tetapi meberi nutrisi yang baik seperti 4 sehat 5 sempurna. Mengutamakan makanan sayuran agar peserta didik dilatih memakan sayur yang sehat. Peserta didik membiasakan setelah makan mencuci piring, sendok dan gelasnya masing-masing supaya memiliki jiwa kemandirian dan kebersihan.
8. Sholat Dhuhur Berjamaah Sholat merupakan salah satu rukun islam, dimana sholat merupakan rukun islam yang ke dua. Oleh karena itu, kita sebagai umat islam harus mengajarkan ibadah sholat karena sholat merupakan kewajiban bagi setiap umat islam. Sholat sangat penting diajarkan kepada peserta didik, hal ini dikarenakan sholat merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh setiap umat islam. Selain sebagai ibadah yang wajib bagi setiap umat islam sholat dapat mencegah dari perbuatan yang keji dan mungkar, oleh karena itu pendidikan sholat sangat penting diajarkan kepada peserta didik terutama diterapkan di sekolah dasar dan di rumah. Penerapan sholat dhuhur guru harus mendampingi dan mempraktikan kepada peserta didik agar pembiasaan peserta didik untuk sholat dhuhur tetap istiqomah. Peserta didik yang telah terbiasa melaksanakan sholat dhuhur berjamaah di sekolah juga akan terbiasa untuk melaksanakan sholat di luar sekolah. Sholat dhuhur tidak dilakukan di sekolah saja tetapi dengan bimbingan orangtua peserta didik dapat menerapkan di rumah dengan sholat 5 waktu. Dalam program kelas intensif sholat duhur berjamaah di laksanakan bergantian setiap kelasnya dan suaranya di jaherkan (dikeraskan) dengan tujuan guru dapat mengawasi bacaan sholat peserta didik serta melatih daya ingat peserta didik. Setelah sholat di lanjutkan dengan dzikir dan sholawat bersama di pandu oleh salah satu peserta didik secara bergantian tujuanya supaya menumbuhkan nilai karakter keberanian, tanggung jawab serta kedisiplinan peserta didik.
9. Mengaji, hafalan dan calistung Dalam era modern ini semangat mengaji peserta didik harus di pupuk dengan baik karena banyaknya mobilitas teknologi yang semakin berkembang sebagai salah satu penghalang terbesar bagi anak untuk belajar mengaji. Oleh karena itu kelas Itensif MI Darwata Glempang secara sadar dengan sikap optimisme mengadakan kegiatan mengaji, hafalan, serta calistung sebagai upaya untuk mempertahankan ajaran agama islam yang berlandaskan Al Quran dan Asunah (ahlu sunah wal jamaah ). Kegiatan ini dilaksanakan secara sorogan (siswa maju satu persatu) secara bergantian untuk lebih intens dalam mengetahui kemampuan bacaan mengaji dan hafalan peserta didik, sedangkan yang lainya di buat kelompok satu kelompok terdiri dari 4 anak supaya saling bergantian dalam mnghafalkan bacaan surat yang sedang di hafalkanya.
Kemudian kegaitan tambahannya yaitu calistung sebagai pondasi peserta didik dalam mendalami pelajararan-pelajaran yang ada. Karena dengan semakin sering anak diajak untuk membaca, menulis serta berhitung maka semakin terampil dalam kegaitan belajarnya. 10. Pembiasaan Islami dan Nasional Pembiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru atau perbaikan-perbaikan keiasaan-kebiasaan yang telah ada. Pembiasaan selain dengan menggunakan perintah, suri tauladan, dan pengalaman khusus juga dapat diperoleh menggunakan hukuman dan ganjaran. Tujuannya agar peserta didik memperoleh sikap-sikap kebiasaan – kebiasaan baru yang lebih tepat dan positif dalam arti selaras dengan norma dan tata nilai moral yang berlaku, baik yang bersifat religius maupun tradisional dan kultural. Pembiasaan islami dan nasional dilakukan secara rutin, spontan dan ketauladanan oleh guru kepada peserta didik. Peserta didik dilatih sejak dini untuk membiasakan cinta islami dan nasional agar memiliki sikap spiritual dan nasionalisme. Dalam program kelas intensif sebelum peserta didik pulang Bapak/Ibu Guru MI Darwata Glempang mengajarkan pembiasaan islami seperti (doa harian, sholawat, cerita nabi dan rosul) untuk mengembangkan pengetahuan yang dianggap penting dan kepribadian yang dikembangkan peserta didik. Pengutamaan pembiasaan nasionalisme dilakukan sejak dini bagi setiap individu melalui pembiasaan di sekolah. Pembiasaan nasionalisme menjadi sebuah jalan keluar bagi proses perbaikan bangsa dan generasi negara. Untuk memberi semangat kembali kepada peserta didik melalui jalur pendidikan yang ditempuh dengan melaksanakan pengintegrasian nilai-nilai nasionalisme dalam kegiatan pembiasaan pada satuan pendidikan sekolah dasar. Pembiasaan nasional yang diterapkan MI Darwata Glempang seperti dengan menyanyikan lagu nasional, lagu daerah, dan tarian tradisional supaya peserta didik memiliki jiwa nasionalisme.
E. Keunggulan kelas Intensif Kelas intensif menjadi salah satu keunggulan yang dimemiliki oleh bimbingan belajar di MI Darwata Glempang. Kelas intensif adalah bukan hanya tentang berapa kali pertemuan di dalam kelas tetapi dilaksanakan secara full day. Hal ini lebih pada efektivitas waktu pembelajaran yang sangat berpengaruh pada kemauan peserta didik dalam belajar dengan intensitas yang tepat akan sangat membantu peserta didik dalam menjaga kemauan peserta didik. Belajar juga memerlukan hal yang sama. Akan ada perbedaan besar antara peserta didik yang belajar dengan intensif dan peserta didik yang hanya belajar ala kadarnya. Keunggulan dalam kelas intensif di MI Darwata Glempang: 1. Guru yang berkualitas 2. fasilitas yang memadai 3. Pembelajaran full day 4. Peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan intelektual, sosial dan agama 5. Kelas intensif menerapkan banyak kegiatan yang menyenangkan F. Jumlah peserta didik Jumlah peserta didik kelas Intensif MI Darwata Glempang tahun pelajaran 2020/2021 NO KELAS INTENSIF JUMLAH SISWA 1I 29 2 II 29 3 III 10 4 IV 9 5V 12
G. Pembiayaan PUTRA PUTRI Rp 1. 000.000 Rp 1. 000.000 NO URAIAN Rp 150.000 Rp 150.000 1 Dana Pengembangan 2 IWM Rp 90.000 Rp 90.000 3 Seragam Rp 185.000 Rp 185.000 - Rp 90.000 a. Kaos olahraga Rp 32.000 Rp 32.000 b. Batik Rp 30.000 Rp 30.000 c. Kerudung 3 buah Rp 10.000 Rp 10.000 d. Atribut dan nama Rp 26.000 Rp 26.000 e. Topi dan dasi Rp 40.000 - f. Sabuk Rp 50.000 Rp 50.000 g. Kaos kaki 2 pasang Rp. 1. 613.000 Rp. 1. 663.000 h. peci i. sampul rapot dan foto TOTAL H. Leger Pantauan Hasil Belajar Kelas Intensif 1. Pantauan Kegiatan Membaca PANTAUAN HARIAN KEGIATAN MEMBACA KELAS 1 B INTENSIF MI DARWATA GLEMPANG TERAKREDITASI \"A\" TAHUN PELAJARAN 2020/2021 KELAS 1B SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT NO NAMA L/P TGL JILID HLM KET TGL JILID HLM KET TGL JILID HLM KET TGL JILID HLM KET TGL JILID HLM KET 16 Khanza Maulidya Mufid P 17 Mufidatin Nafingah P 18 Muhamad Hilmy As-Syafiq L 19 Muhammad Faeyza Azhar L 20 Muhammad Faqih Alhabsi L 21 Muhammad Tsaqiif Atqiya L 22 Nabila Neisya Baro'ah P 23 Nazal Hasif Al Ghozaly L 24 Resti Dina Safiqoh P 25 Riqza First Afandi L 26 Risqiannisa Aulia Ramadhani P 27 Syarief Nur Hidayatulloh L 28 Vino Al Fadjar L 29 Zaidan Fawwaz Aufa L
2. pantauan kegiatan mengaji PANTAUAN HARIAN KEGIATAN NGAJI KELAS 1 B INTENSIF MI DARWATA GLEMPANG TERAKREDITASI \"A\" TAHUN PELAJARAN 2020/2021 KELAS 1B SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT NO NAMA L/P TGL JILID 16 Khanza Maulidya Mufid P HLM 17 Mufidatin Nafingah P KET 18 Muhamad Hilmy As-Syafiq L TGL 19 Muhammad Faeyza Azhar L JILID 20 Muhammad Faqih Alhabsi L HLM 21 Muhammad Tsaqiif Atqiya L KET 22 Nabila Neisya Baro'ah P TGL 23 Nazal Hasif Al Ghozaly L JILID 24 Resti Dina Safiqoh P HLM 25 Riqza First Afandi L KET 26 Risqiannisa Aulia Ramadhani P TGL 27 Syarief Nur Hidayatulloh L JILID 28 Vino Al Fadjar L HLM 29 Zaidan Fawwaz Aufa L KET TGL JILID HLM KET 3. format buku penghubung HARI/TANGGAL :........................... KEGIATAN HARI INI Akademik Non Akademik TUGAS RUMAH CATATAN ORANG TUA/GURU Mengetahui, Glempang, 2020 Orang Tua Guru ................................ ................................
4. leger hafalan juz 30 LEGER HAFALAN JUZ 30 SISWA INTENSIF MI DARWATA GLEMPANG TAHUN PELAJARAN 2020/2021 TERAKREDITASI \"A\" SURAT KE- NO NAMA L/P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 1 Achmad Bagus Ramdhani L 2 Afif Pratama L 3 Ahmad Lukman Hakim L 4 AliyyaNafi NurIstiqomah P 5 AmmarFauzan Junaedi L 6 AzkaSyandanaNurrahman P 7 DaniaIftin P 8 Derry Rachmat L 9 DzulfikarCalief Althariz L 10 ErnestaJustitiaSinggih L 11 Gayuh Azzani Nurhakim L 12 GraciaSafitri P 13 HexzaAdityaBhayangkara L 14 KaysaKiranaQurrotu Ainy P 15 Keanu Abiyu Suryana L 16 KhanzaMaulidyaMufid P 17 Mufidatin Nafingah P 18 Muhamad Hilmy As-Syafiq L 19 Muhammad FaeyzaAzhar L 20 Muhammad Faqih Alhabsi L 21 Muhammad Tsaqiif Atqiya L 22 NabilaNeisyaBaro'ah P 23 Nazal Hasif Al Ghozaly L 24 Resti DinaSafiqoh P 25 RiqzaFirst Afandi L 26 RisqiannisaAuliaRamadhaniP 27 Syarief NurHidayatulloh L 28 Vino Al Fadjar L 29 Zaidan Fawwaz Aufa L
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145