Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Beranda Midagama

Beranda Midagama

Published by Midagama Yess, 2021-10-31 12:12:27

Description: Beranda Midagama

Search

Read the Text Version

Sambutan Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Cilacap Salah satu kunci kemajuan pendidikan karena adanya peran serta yang tinggi dari stake holder ( pemangku kepentingan ) dalam satuan pendidikan. Sedangkan peran serta tersebut dapat dibangun karena kesadaran handarbeni (rasa memiliki) yang besar. Kendatipun tentu untuk menciptakan situasi tersebut membutuhkan perjuangan tersendiri. Diantaranya adalah bagaimana perlunya internalisasi eksistensi satuan pendidikan madrasah kepada semua pihak. Berupa karya dan kegiatan kegiatan yang memiliki arti dan nilai bagi penguatan masyarakat itu sendiri. MI Darwata Glempang , yang populer disebut Midagama, merupakan salah satu madrasah unggulan di kabupaten Cilacap untuk tingkat dasar, madrasah swasta ini telah banyak menorehkan prestasi prestasi baik akademik maupun non akademik. Yang punya arti bagi peningkatan kualitas dunia pendidikan. Madrasah yang terus berupaya mendorong peran serta masyarakat ini melalui pemberdayaan komite, wali murid, dunia usaha dan terutama paguyuban kelas. Menjadi inspirasi bagi lahirnya madrasah dengan semangat peran serta masyarakat yang besar. Maka banyak kegiatan kegiatan baik utama maupun penunjang yang dapat dijadikan branding dan icon nya madrasah dengan prinsip kemandirian. Kekayaan akan kegiatan tersebut patut mendapatkan apresiasi dari banyak pihak, tak terkecuali saya, apalagi akan didokumentasikan dalam bentuk tulisan yang dibukukan. Tentu ini menjadi penting sebagai goresan sejaran madrasah dalam meniti dinamikanya. Dan saatnya akan menjadi catatan penting bagi generasi yang akan datang. Cilacap, Juni 2021 Kepala Kankemenag Kab. Cilacap H. Imam Tobroni, S.Ag., M.M.

KATA PENGANTAR Pengawas Madrasah Kecamatan Maos Segala Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya kepada kita semua. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Rosululloh SAW beserta keluarganya. Kami selaku pengawas kecamatan Maos mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada Bapak Ibu guru MI Darwata Glempang yang berada di Kecamatan Maos yang telah berupaya untuk menuliskan karyanya dalam sebuah buku yang berjudul “ BERANDA MIDAGAMA” Buku ini memuat program - program berupa kegiatan yang dapat menunjang kemajuan proses pembelajaran bagi guru maupun peserta didiknya ditinjau dari segi aspek religiusnya, Sosial, Kognetif, Pengetahuan dan skill atau ketrampilan. Midagama merupakan salah satu madrasah unggulan di wilayah kecamatan Maos yang terus mengembangkan inovasinya baik dalam proses pembelajaran maupun dalam manajemen madrasahnya, sehingga kita bisa melihat hasil yang signifikan dari proses tersebut. Jumlah siswa yang terus meningkat setiap tahun, kualitas guru yang terus meningkat dan sarana prasarana yang terus berkembang. Kami harap buku ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya dan bisa dijadikan referensi oelh madrasah-madrasah lainnya agar semakin meningkat dan berkembang. Demikian Kami berharap semoga Buku ” Beranda Midagama “ ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan . Cilacap, Juni 2021 Pengawas Madrasah Kecamatan Maos H. Muji Purwanto, M.Pd.I

Prakata MI Darwata Glempang atau yang dikenal dengan Midagama adalah satu Madrasah Ibtidaiyah di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU kabupaten Cilacap yang sudah berdiri sejak 15 Januari 1965. Midagama beralamatkan di Jalan raya Glempang-Maos No.894 desa Glempang Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap. Perkembangan midagama dari masa ke masa semakin meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, hal ini bisa dilihat dari jumlah siswa yang terus meningkat sampai 308 siswa dengan 12 kelas dan 19 guru serta 5 orang tenaga kependidikan. Siswa nya pun sudah berasal dari lintas desa bahkan lintas kecamatan. Midagama melakukan beberapa hal untuk meningkatkan kualitas dan mutunya serta untuk mengembangkan madrasah agar lebih diminati oleh masyarakat sekitar, salah satunya adalah Midagama menyusun program-program berupa kegiatan yang dapat menunjang proses pembelajaran bagi peserta didiknya, baik dari aspek religiusitas, social, kognitif atau pengetahuan, maupun skill atau keterampilan. Hal ini bertujuan untuk memberikan bekal dasar kepada peserta didik dalam menjalankan kehidupannya pasca selesai menempuh pendidikan di Midagama. Salah satu pengembangan dalam proses pembelajaran peserta didik adalah kegiatan-kegiatan dan program-program. Buku berjudul Beranda Midagama berisi tentang program-program unggulan dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di Midagama. Penyusunan buku ini bertujuan untuk berbagi pengalaman tentang program-program dan kegiatan yang dilakukan di Midagama sehingga dapat memberikan memberikan gambaran kepada wali peserta didik, calon wali peserta didik, dan stake holder madrasah, dan masyarakat pada umumnya yang ingin mengetahui apa dan bagaimana program-program Midagama. Berbagai catatan guru Midagama tersaji dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Cilacap, 05 Juni 2021 Kepala Madrasah Nisfatul ‘Azizah, S.Pd.I., M.Pd.

Kegiatan Terprogram Midagama MI Darwata Glempang atau yang dikenal dengan Midagama adalah satu Madrasah Ibtidaiyah di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU kabupaten Cilacap yang sudah berdiri sejak 15 Januari 1965. Midagama beralamatkan di Jalan raya Glempang-Maos No.894 desa Glempang Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap. Perkembangan midagama dari masa ke masa semakin meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, hal ini bisa dilihat dari jumlah siswa yang terus meningkat sampai 308 siswa dengan 12 kelas dan 19 guru serta 5 orang tenaga kependidikan. Siswa nya pun sudah berasal dari lintas desa bahkan lintas kecamatan. Midagama melakukan beberapa hal untuk meningkatkan kualitas dan mutunya serta untuk mengembangkan madrasah agar lebih diminati oleh masyarakat sekitar, salah satunya adalah Midagama menyusun program-program berupa kegiatan yang dapat menunjang proses pembelajaran bagi peserta didiknya, baik dari aspek religiusitas, social, kognitif atau pengetahuan, maupun skill atau keterampilan. Hal ini bertujuan untuk memberikan bekal dasar kepada peserta didik dalam menjalankan kehidupannya pasca selesai menempuh pendidikan di Midagama. Salah satu pengembangan dalam proses pembelajaran peserta didik adalah kegiatan-kegiatan terprogram. Adapun beberapa kegiatan tersebut antara lain : 1. Dies Maulidiyah Midagama Midagama berdiri sejak 15 Januari 1965, itu berarti sampai dengan hari ini, Midagama sudah berusia 56 tahun dan sudah meluluskan ribuan peserta didiknya, dari mulai lulusan

pertama pada tahun 1972 sampai dengan lulusan yang terakhir tahun 2020 kemarin. Lulusan Midagama tersebar di banyak di berbagai wilayah di Indonesia dengan berbagai profesi, mulai dari guru, dosen, dokter, pengusaha, wiraswasta, penjahit, dan petani. Ini menunjukkan bahwa output atau lulusan Midagama bisa menjadi manusia yang bermanfaat untuk dirinya sendiri, keluarga, maupun masyarakat pada umumnya. Untuk memperingati hari lahir dan untuk memperbarui semangat baru civitas akademika Midagama beserta seluruh wali peserta didik, komite madrasah, paguyuban kelas, dan seluruh siswa. Selain itu, Dies Maulidiyah ini juga sebagai media untuk mensosialisasikan program, kegiatan, keunggulan, dan ekstrakurikuler serta untuk media sosialisasi PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) Midagama di tiap tahun pelajaran kepada siswa/siswi TK, RA, dan Paud di lingkungan desa Glempang dan sekitarnya. Acara Dies Maulidiyah ini terselenggara berkat kerjasama antara madrasah dengan DU-DI (dunia usaha dan dunia industry) di desa Glempang dan sekitarnya yang selama ini menjadi rekanan madrasah. Untuk pendanaan dan doorprice sepenuhnya dari rekanan madrasah. Ini menunjukkan bahwa madrasah mempunyai hubungan yang baik dengan berbagai stakeholder yang ada, yang diharapkan akan meningkatkan kualitas madrasah. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperingati Dies Maulidiyah Midagama antara lain : a. Jalan sehat Peringatan Dies Maulidiyah diawali dengan kegiatan jalan sehat yang diikuti oleh siswa/siswi Midagama dari kelas 1-6, siswa/siswi TK, RA, dan paud wilayah desa Glempang dan sekitarnya, dewan guru, paguyuban kelas, dan komite Midagama, serta guru-guru TK/RA/Paud yang mendampingi siswa/siswinya. Start jalan sehat dari halaman Midagama kemudian jalan menyusuri jalan dan gang di sekitar desa Glempang, dengan terlebih dahulu diawali dengan doa bersama dari pengurus madrasah.

b. Pentas Seni Siswa/I Midagama Kegiatan kedua Dies Maulidiyah Setelah jalan sehat adalah penampilan dari siswa siswi Midagama. Mulai dari seni menari, pidato, puisi, dan menyanyi. Hal ini untuk mengembangkan kemampuan siswa/siswi Midagama di bidang seni. Di sela-sela penampilan, ada pembagian hadiah lomba dan doorprice dari para donatur. Kegiatan ini berlangsung sampai dengan pukul 12.00.

c. Lomba mewarnai dan membuat poster Dalam rangka dies maulidiyah midagama juga mengadakan lomba untuk siswa/siswi Midagama dan sisa/siswi TK, RA, dan Paud di wilayah desa Glempang dan sekitarnya. Adapun ketentuan lomba ini antara lain : - Lomba membuat poster dg tema lingkungan unk kls 4-6. Midagama sebagai salah satu madrasah adiwiyata bertekad unk aktif ikut serta melakukan kampanye pelestarian lingkungan. Salah satu kampanye pelestarian lingkungan tersebut adalah dengan lomba membuat poster untuk siswa/siswi kelas 4-6 Midagama. Untuk pemenang diambil dua terbaik masing-masing kels. Karena jumlah kelas 4-6 sejumlah 6 kelas, maka total pemenangnya adalah 12 siswa. Penilaian dilakukan oleh panitia Dies Maulidiyah Midagama. - Lomba mewarnai gambar dg tema lingkungan unk siswa kls 1-3

Lomba mewarnai dengan tema lingkungan untuk siswa-siswi kelas 1-3. Sama dengan system lomba di kelas 4-6, maka ketentuan lomba, diambil dua terbaik tiap kelas. Jumlah kelas 1-3 adalah 6 kelas, maka total pemenangnya adalah 12 siswa/siswi. - Lomba mewarnai gambar unk siswa TK, paud, dan RA di wilayah glempang dan sekitarnya. Lomba mewarnai selanjutnya adalah untuk siswa/siswi TK, RA, dan Paud di wilayah desa Glempang dan sekitarnya. System lomba ini adalah seminggu sebelum acara pembagian hadiah lomba, terlebih dahulu panitia membagikan lembaran untuk diwarnai kepada masing-masing TK.RA, dan Paud. Lomba dilakukan di masing- masing lembaga. Setelah diadakan lomba, kemudian tiga terbaik dikirimkan oleh lembaga kepada panitia Dies Maulidiyah Midagama untuk diambil pemenangnya. Jumlah pemenang ada 9 orang yaitu juara 1, 2, 3, harapan 1, 2, 3, 4, 5, dan harapan 6.

d. Lomba Kelas Literasi. Lomba kelas literasi adalah Lomba yang diikuti oleh paguyuban kelas, dari kelas 1-6. Ini merupakan perwujudan dari PSM (Peran Serta Masyarakat) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Midagama. Dengan suasana kelas yang nyaman, penuh dengan content-content pembelajaran, maka anak-anak akan menjadi semakin nyaman dalam belajar. Hal ini juga menunjukkan kepedulian walimurid terhadap proses pembelajaran putra/putrinya di Midagama. Lomba ini tidak hanya menghias kelas, tp lebih kreativitas walimurid unk membuat kelas mnjadi media literasi untuk anak-anak, misalnya dengan pojok literasi, dan gambar-gambar yang terkait dengan tema dan materi pembelajaran. Lomba ini diikuti oleh 12 pengurus paguyuban kelas dan diambil terbaik 1, 2, 3, harapan 1, 2, dan 3. Dengan memadukan program literasi dan program adiwiyata Midagama, kelas menjadi semakin bersih, rapih, indah, dan nyaman untuk proses pembelajaran. Dewan juri lomba ini adalah Bu Sitti Sururiyah, S.Ag., M.Si. (staff Penma Kementrian Agama Kabupaten Cilacap yang membidangi adiwiyata), Bapak Muji Purwanto, M.Pd.I (Pengawas Madrasah Kecamatan Maos), dan Bapak Julistanto, M.Pd.I (Ketua MWCNU Kecamatan Maos). Sedangkan acara puncak pemberian hadiahnya dihadiri oleh kepala kantor Kementrian Agama Kabupaten Cilacap, bapak H. Imam Tobroni, S.Ag. M.Si.

2. Kegiatan Sabtu Sehat Midagama adalah salah satu madrasah yang memakai pembelajaran dengan enam hari kerja atau enam hari masuk sekolah. Untuk menjaga kesehatan peserta didik, maka setiap hari Sabtu dilakukan kegiatan bersama yaitu kegiatan Sabtu Sehat. Semua dewan asatidz, tenaga kependidikan, peserta didik dari kelas 1-6 melakukan senam bersama dengan dipandu oleh guru olahraga yaitu Bapak Dirin Diskamto, S.Pd. kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Sabtu di jam pertama. Pada hari Sabtu minggu pertama, peserta didik diajak untuk melakukan bersih lingkungan madrasah, dari mulai halaman madrasah, ruang kelas, ruang perpustakaan, kantin, UKS, dan kantor guru dibersihkan bersama-sama secara gotong royong. Dilanjutkan dengan melakukan perawatan terhadap tanaman yang ada di teras kelas dan halaman madrasah. Pada Sabtu

minggu kedua kita, setelah senam bersama, dilanjutkan dengan ‘Belajar Bersama Guru Tamu”. Sementara pada hari Sabtu minggu keempat, setelah senam bersama, kemudian dilanjutkan siswa jalan sehat di sekitar desa Glempang dan dilanjutkan dengan makan bersama. Siswa membawa bekal makan masing-masing dengan memakai lauk sayuran hijau dan pembungkus makanan dari daun. 3. Kantin Sehat Midagama Jumlah peserta didik Midagama sampai dengan tahun pelajaran 2020/2021 mencapai 308 peserta didik. Dengan jumlah peserta didik yang cukup banyak dan letaknya di pinggir jalan raya Glempang-Maos menjadikan Midagama menjadi sasaran pada pedagang keliling yang menjajakan dagangannya, dan seperti kita ketahui belum bisa terjamin kesehatannya. Selama ini siswa, guru dan seluruh warga sekolah sering jajan sembarangan dari penjual luar yang tidak bisa dijamin kebersihan dan kesehatannya. Hal ini dikarenakan karena ;  Belum ada kantin yang dikelola oleh madrasah  posisi madrasah beradadi pinggir jalan raya sehingga memudahkan pada pedagang dari luar untuk jualan di lingkungan madrasah  Kesadaran peserta didik tentang pentingnya jajanan dan makanan sehat masih rendah, hal ini dapat diamati dari banyaknya siswa yang masih jajan sembarangan di luar, oleh karena itu, kami memandang sangat perlu jika Midagama mendirikan kantin sehat yang dapat menyediakan makanan yang sehat untuk anak-anak. Agar anak-anak juga sehat dan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.

Setelah melakukan analisis terhadap kondisi madrasah, kemudian kepala madrasah dan dewan asatidz melakukan langkah-langkah yaitu untuk mendirikan kantin sehat “SENYUM” Midagama. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : a. Mengadakan Rapat Kordinasi dengan agenda pembahasan pendirian kantin sehat dengan seluruh dewan guru, komite, dan yayasan. b. Sosialisasi terhadap walimurid dan siswa tentang pentingnya makanan sehat, bergizi, dan pentingnya pemakaian bungkus makanan dari bahan alami dan ramah lingkungan. c. Pemanfaatan bekas lahan parkir menjadi kantin “SENYUM” midagama dengan melibatkan komite dan walimurid d. Penyediaan jajanan sehat yang dijual dikantin “SENYUM” dengan melibatkan walimurid yang minat untuk membuat dan menitipkan dagangannya di kantin. e. Mengangkat dua orang pengelola kantin yang berasal dari walimurid yang mengelola dan melaporkan pendapatan harian kepada bendahara madrasah. f. Seluruh makanan dan jajanan menggunakan bahan ramah lingkungan non plastic dan siswa membawa piring dan gelas untuk jajan di kantin. g. Kepala Sekolah melakukan pendampingan dan bimbingan terhadap pengelolaan kantin “SENYUM” Midagama. Kantin sehat “SENYUM” Midagama berdiri sejak tahun 2016. Kata SENYUM sendiri merupakan akronim dari kata Sehat, Enak, Nyaman, Utamakan makanan bergizi, dan Melayani dengan ramah. Di kantin sehat midagama untuk bungkus jajanan dan makanannya memakai daun dan non plastik, anak-anak membawa piring dan gelas sendiri-sendiri ketika jajan di kantin, hal ini sbg salah satu upaya Midagama untuk ikut mensosialisasikan gerakan stop sampah plastik.

4. Haflah Akhirussanah dan Wisuda Tahfidz Juz ke 30 Di akhir tahun pelajaran, ketika peserta didik kelas 6 sudah melakukan rangkaian tugas akhirnya, maka tibalah saatnya untuk melakukan kegiatan haflah, yaitu perayaan atas keberhasilan peserta didik menempuh ujian dan pendidikan selama 6 tahun di Midagama. Kegiatan Haflah akhirussanah ini, selain sebagai ajang perpisahan, juga sebagai media untuk mengembalikan kembali peserta didik kepada wali peserta didik masing-masing untuk bisa meneruskan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi. Pada prosesi ini, menurut saya adalah prosesi yang sangat mengharukan, dimana anak yang sudah dalam bimbingan kita selama 6 tahun ini, akan kita kembalikan lagi ke orangtua masing-masing. Terasa berat perpisahan ini, tapi inilah jalan yang harus dilalui, kita akan melepas anak-anak kita, agar mereka bisa lebih banyak lagi belajar di jenjang yang lebih tinggi. Di Midagama, dalam rangkaian prosesi akhirussanah juga mengadakan wisuda tahfidz juz ke 30 Al Qur’an untuk peserta didik Midagama yang telah lulus hafalannya. Peserta didik akan mendapatkan syahadah setelah menempuh proses hafalan dan ujian hafalan oleh pembimbing tahfidznya.

5. Pembelajaran dengan Guru Tamu. Program guru tamu ini merupakan salah satu variasi dalam model pembelajaran di Midagama, salah satu tujuan program ini adalah agar anak-anak tidak merasa jenuh belajar di kelas terus sehingga anak-anak butuh penyegaran pembelajaran, yang mana mereka hanya menghadapi teori-teori yang ada di dalam buku. Padahal masih banyak sekali hal-hal menarik lainnya yang anak-anak kami dapat ketahui dan di pelajari contohnya profesi pekerjaan orangtuannya maupun orang lain. Disamping itu pula, program ini bertujuan agar siswa/siswi lebih semangat lagi dalam proses pembelajaran dengan menghadirkan guru lain selain guru yang biasa mengajar mereka. Program ini dilakukan setiap hari Sabtu pada minggu kedua. Selama sebulan sekali Midagama akan kedatangan tamu istimewa, yang akan berbagi ilmu, pengalaman, dan berbagai hal yang menarik dengan anak-anak didik. Beberapa guru tamu adalah wali peserta didik yang kebetulan berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Ada polisi, bidan, guru, perawat, pengusaha, dosen, dan lain-lain. Selain itu, Midagama juga menjalin jejaring dengan dinas/instansi lain untuk mengirimkan petugasnya menjadi guru tamu di Midagama. Beberapa dinas yang pernah menjadi guru tamu di Midagama antara lain :

1) Dinas pertanian kecamatan Maos yang memberikan materi tentang cara membuat pupuk kompos. 2) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap memberikan materi tentang cara penanganan dan memilah pupuk organic dan pupuk non organic. 3) Kepolisian Sektor Maos memberikan materi tentang Stop Narkoba dan stop kenakalan remaja

4) Dinas kesehatan memberikan materi tentang bagaimana cara hidup sehat. 5) Puskesmas Maos memberikan materi tentang cara memelihara alat reproduksi pada laki- laki dan perempuan dan sosialisasi tentang cara mencuci tangan yang benar.

6. PHBI Dalam Islam, manusia lahir dilengkapi dengan sifat kearifan (fitrah) yaitu sifat untuk cenderung kepada kebenaran. Siswa/siswi memiliki potensi untuk menjadi baik, berkarakter, dan memiliki nilai religious. Lingkungan adalah salah satu factor yang penting dalam pembentukan sifat dan kepribadian anak-anak. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu lingkungan yang dapat mendukung proses pendidikan agar para siswa menjadi siswa yang berkarakter religious, dan salah satu lingkungan yang efektif dalam pembentukan karakter siswa adalah di madrasah/sekolah. Midagama sebagai salah satu lembaga formal di bawah naungan LP Ma’arif Cilacap mencoba untuk menyusun program-program untuk meningkatkan kualitas religiusitas siswa melalui kegiatan-kegiatan PHBI (Peringatan Hari Besar Islam). Selain untuk meningkatkan kualitas keagamaan siswa, kegiatan PHBI juga dilakukan untuk mengenalkan sejarah/siroh mengenai berbagai peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam siroh nabawiyah dalam agama Islam. Adapun beberapa peringatan hari besar islam yang telah dilakukan di Midagama yaitu, antara lain : a. Gebyar Muharram Tahun baru Islam adalah tahun hijriyah yang menjadi momentum awal saat beliau hijrah (pindah) dari Kota Mekah ke Madinah, karena mau dibunuh oleh orang-orang kafir Quraish saat itu. Berdasarkan asal usul sejarahnya, Tahun Baru Islam bermula di masa Umar bin Khattab R.a. Tepatnya 6 tahun pasca wafatnya Nabi Muhammad SAW. Salah satu riwayat menyebutkan yaitu ketika Khalifah mendapat surat balasan yang mengkritik bahwa suratnya terdahulu dikirim tanpa angka. Beliau lalu bermusyawarah dengan para sahabat dan singkat kata, mereka pun berijma untuk menjadikan momentum dimana terjadi peristiwa hijrah Nabi sebagai awal mulai perhitungan tahun dalam Islam. Sebelum mengenal kalender Islam atau kalender Hijriah, masyarakat Arab mengenal tahun dengan menamainya menggunakan peristiwa penting yang terjadi di tahun tersebut. Misalnya kelahiran Nabi Muhammad SAW. Yang dikenal dengan Tahun Gajah, karena pada tahun tersebut terjadi penyerangan terhadap Kabah oleh pasukan yang menggunakan gajah sebagai kendaraan perangnya. Sedangkan sistem kalender qomariyah berdasarkan peredaran bulan konon sudah dikenal bangsa Arab sejak lama. Demikian pula

nama bulannya serta jumlah yang 12 bulan dalam setahun. Bahkan mereka telah menggunakan Bulan Muharram sebagai bulan pertamanya dan Dzulhijjah sebagai bulan ke-12 sebelum masa kenabian. Dengan kata lain nama-nama bulan dalam kalender Hijriyah bukanlah nama-nama baru, melainkan nama-nama yang telah digunakan sebelumnya dalam sejarah Tahun Baru Islam. (https://pengertianartidefinisidari.blogspot.com/2018/09/apa-itu-tahun-baru-hijriah.html) 1 Muharram adalah awal bulan dari penagggalan tahun baru Islam. Artinya dalam tahun baru Islam adalah diawali dengan sambutan Muharram. Dimana Muharram merupakan bulan pertama yang ada didalam penanggalan Hijriyah. Menurut ahli dalam Islam, bulan Muharrram merupakan salah satunya di antara 4 bulan Islam yang dimuliakan. Tahun baru Islam adalah perubahan tahun didalam kalender Islam berlandaskan pada perhitungan bulan (Qomariyah). Tahun baru Islam dihitung sejak mulai Nabi Muhammad SAW pindah dari Mekkah ke Madinah. Peristiwa bersejarah itu juga menjadi alasan mengapa penanggalan didalam kalender Islam disebut tahun Hijriyah. Tujuan diadakannya peingatan tahun baru Islam ini adalah agar para siswa/siswi Midagama mengingat tahun Islam dan juga mengingatkan siswa pada perjuangan Nabi Muhammad SAW yang pada zaman dahulu hijrah dari Mekkah menuju Madinah. Selain itu, tujuan lain diadakannya kegiatan ini adalah untuk mengajak para siswa berhijrah menjadi manusia yang lebih baik lagi dari yang sebelumnya yang berakhlak karimah. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam memperingati Tahun baru islam di Midagama adalah sebagai berikut : 1) Pawai Taaruf dalam rangka Gebyar Muharram Midagama. Pawai taaruf dilaksanakan menjelang 1 Muharram atau pas bertepatan dengan tanggal 1 Muharram. diikuti oleh seluruh siswa/siswi Midagama dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Siswa/siswi dengan ceria memakai baju muslim dan membawa poster atau tulisan yang berkaitan dengan peringatan tahun baru Islam 1 Muharram. Siswa/siswi melakukan pawai taaruf dengan berjalan mengelilingi jalan-jalan desa diiringi dengan atraksi marching band Midagama.

2) Bakti Sosial dalam rangka Gebyar Muharram Midagama Untuk menumbuhkan jiwa social dan mau berbagi pada siswa/siswi Midagama, maka dalam peringatan tahun baru islam, Midagama mengadakan bakti social, dengan menghimpun donasi dari siswa/siswi yang mampu berupa sembako, mulai dari beras, gula pasir, teh, mi instan. Setelah terkumpul, kemudian sembako tersebut dibagikan kepada orang kurang mampu di lingkungan sekitar madrasah. Anak-anak yatim, dan siswa dari kondisi ekonomi kurang mampu juga menjadi target pembagian sembako ini. Yang bertugas membagikan adalah siswa/siswi kelas atas, yaitu kelas 5 dan 6. Anak-anak terlihat sangat antusias dengan kegiatan ini, setelah mengikuti kegiatan ini, diharapkan semangat sedekah, berbagi, dan rasa social, serta kepekaan nya terhadap orang-orang kurang mampu disekitarnya semakin tinggi.

b. Peringatan Isra’ Mi’raj Peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah umat Islam. Isra’ berarti perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem menggunakan Buraq. Selama perjalanan, malaikat Jibril sempat mengajak Nabi Muhammad SAW singgah salat di beberapa tempat seperti Tayyibah, Madyan, Thursina serta Betlehem. Sedangkan Mi’raj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari bumi ke Sidratul Muntaha bersama Malaikat Jibril. Selama menapaki langit ketujuh, Rasulullah sempat bertemu dengan beberapa nabi. Adapun tujuan dilaksanakannya peringatan Isra’Mi’raj di Midagama antara lain :  Siswa/siswi Midagama memahami tentang peristiwa isra’mi’raj berdasarkan yang tersirat dalam siroh nabi sehingga siswa/siswi semakin merasakan tentang keagungan Allah SWT.  Siswa/siswi semakin bersemangat dalam menjalankan sholat 5 waktu yang merupakan hasil dari Isra’Mi’raj, melihat usaha yang dilakukan oleh rasululloh untuk bernegosiasi tentang jumlah sholat dalam sehari semalam agar tidak memberatkan ummatnya. c. Peringatan Maulid Nabi

Maulid nabi adalah peringatan kelahiran nabi Muhammad SAW yang dilakukan pada bulan Robi’ul Awwal, dimana pada bulan tersebut tepatnya tanggal 12 Robi’ul Awwal rasululloh lahir dari seorang ibu yang mulia, yaitu Siti Aminah. Adapun tujuan dilaksanakannya peringatan Mauliddi Midagama antara lain :  Siswa/siswi Midagama semakin mengenal dan cinta kepada Nabi Muhammad Saw. Tanda-tanda kita cinta dan kenal adalah kita kenal Nabi dari sejarahnya dan apa-apa yang ditinggalkan Nabi SAW untuk umatnya, dengan apa yang ditinggalkan Nabi untuk umat nya tersebut kita dapat mengetahui kepribadian Nabi Muhammad SAW tersebut.  Siswa/siswi dapat mencontoh dan meneladani akhlak nabi Muhammad Saw, salah satunya dengan menerapkan empat sifat nabi Muhammad SAW, yakninya; Shidik, Amanah, Fathanah, dan Tabligh.  Siswa/siswi semakin bersemangat dalam menjalankan dan menyiarkan ajaran agama nabi Muhammad SAW. terutama sekali dalam menjalankan syariat agama Islam, seperti shalat 5 waktu, puasa dan segala kebaikan yang dianjurkan dalam ajaran Islam. 7. PHBN Peringatan hari-hari besar nasional di Midagama dilakukan untuk menubuhkan semangat nasionalisme terhadap siswa/siswi Midagama. Siswa/siswi sebagai bagian dari bangsa yang besar, harus dapat memahami tentang peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di Indonesia dan

mengambil hikmah dari peristiwa-peristiwa tersebut. Beberapa peringatan hari besar nasional di Midagama antara lain : 1. Peringatan HUT RI Setiap tanggal 17 Agustus, seluruh bangsa Indonesia memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Seluruh rakyat di pelosok negeri merayakannya, termasuk siswa/siswi Midagama. Beberapa tujuan memperingati HUT RI antara lain :  Merayakan kemerdekaan Tujuan dan makna perayaan 17 Agustus adalah untuk merayakan kemerdekaan akan terbebasnya dari penjajahan, sebelum merdeka Indonesia pernah dijajah oleh beberapa negara seperti jepang, inggris, belanda dengan kurun waktu yang tidak singkat, saat itu masyarakat Indonesia diperbudak tanpa ada rasa kemanusiaan sedikitpun. Namun berkat kerja keras dan semangat para pahlawan sehingga Indonesia mampu bangkit dan melawan penjajah dan setiap 17 Agustus masyarakat Indonesia akan memperingati hari penting yaitu hari dimana Indonesia merdeka serta merayakannya dengan bermacam-macam kegiatan.  Mengenang jasa para pahlawan Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya. Salah satu tujuan peringatan HUT RI adalah untuk mengenang jasa para pahlawan yang ikut berperang dalam proses memerdekakan Indonesia, karena tanpa adanya perjuangan mereka tentu kita tidak akan menikmati kebebasan seperti yang kita rasakan saat ini, dengan demikian kita akan lebih menghargai dan mencintai para pahlawan kita.  Lebih banyak bersyukur Siswa/siswi lebih banyak bersyukur karena hari ini sudah bisa hidup merdeka tanpa andanya penjajah, bisa berkarya tanpa adanya batasan, lebih bebas dalam menjalani kehidupan tanpa andanya paksaan, sehingga meningkatkan semangat siswa/siswi Midagama mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif dan prestasi.  Lebih cinta tanah air Siswa/siswi menyadari bagaimana perjuangan para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan sehingga lebih mencintai tanah air dan pahlawan- pahlawan yang telah gugur dimedan perang, sehingga mereka lebih cinta tanah air dengan cara menjaga nama baik Indonesia, mencintai produk dalam negeri, menjaga

kesatuan bangsa, menjaga kelestarian lingkungan, bangga akan keanekaragaman hayati, bangga akan sumber daya alam yang ada dalam negeri, semua ini merupakan bentuk cinta tanah air.  Menjaga persatuan Seperti yang tertera pada pancasila yaitu sila ke 3 “persatuan Indonesia” dalam hal ini siswa/siswi agar mampu menjaga persatuan yang dimana tidak ada lagi deskriminasi yang sering terjadi dan lebih mengedapankan sikap toleransi antar sesama sehingga tidak lagi masalah yang dapat menimbulkan perpecahan. Hal ini juga merupakan salah satu sikap untuk menunjukan kencintaan kepada tanah air dan rasa menghargai kepada para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan Indonesia.  Sebagai ajang silaturrahmi Kegiatan ini juga bisa juga dijadikan sebagai ajang silaturahmi agar hubungan sesama warga menjadi lebih harmonis dengan dipertemukannya melalui lomba-lomba yang sudah diadakan. Beberapa kegiatan yang dilakukan di Midagama dalam memperingati HUT RI, antara lain : a. Upacara HUT RI

b. Karnaval dalam rangka HUT RI c. Lomba-lomba dalam rangka HUT RI 2. Peringatan Hari Santri Nasional. Hari santri nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober merupakan hadiah yang diberikan oleh pemerintah terhadap para santri, dimana pemerintah menghargai jasa perjuangan para santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Salah satu momen penting yang melandasi pencanangan Hari Santri adalah saat Hasyim Asy’ari

mendeklarasikan resolusi jihad yang mewajibkan seluruh umat Islam melawan penjajah. Hal tersebut menyulut semangat patriotisme rakyat Indonesia. Itulah sebabnya, keberadaan Hari Santri bukan merujuk pada kelompok atau pihak tertentu, melainkan pada seluruh umat Islam yang mengedepankan komitmen yang sama, yakni untuk menjaga keutuhan bangsa. Pada tanggal tersebut, fatwa yang disebut sebagai Resolusi Jihad diumumkan Kiai Hasyim Asy’ari. Penetapan Hari Santri dilakukan tak lepas dari pentingnya peran santri sebagai bagian fundamental bangsa Indonesia. Hari Santri merupakan sebuah pemaknaan sejarah yang otentik, ketika perjuangan bangsa dibangun di atas keikhlasan dan ketulusan para santri yang berpaham merah putih. Santri dapat menjadi pemersatu umat, baik secara psikologis, ideologis, maupun politis. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Midagama dalam peringatan hari santri nasional yaitu melakukan upacara bersama yang terpusat di lapangan tingkat kecamatan Maos dan membuat kolase tagar hari santri untuk diposting di medsos. 3. Peringatan Hari Kartini Tanggal 21 April kemarin adalah perngatan hari kartini. Di Midagama, peringatan hari kartini disimbolkan dengan seluruh ustadzah/ guru perempuannya memakai kebaya. Bisa dibayangkan riwehnya persiapan yang kami lakukan. Karena, meskipun kami adalah orang jawa asli, tetapi jarang sekali kami memakai pakaian tradisional jawa, yaitu kebaya. Peringatan hari kartini memang tidak hanya disimbolkan dengan kebaya, tetapi paling tidak, meski hanya satu tahun sekali, kami ikut melestarikan dan mempopulerkan pakaian

tradisional jawa. Harapan kami, dengan memakai kebaya, maka anak-anak didik kami di Midagama akan tertarik dan memahami, bahwa kebaya adalah pakaian tradisional jawa. Disamping itu, Midagama juga mengadakan lomba-lomba yang dilakukan secara online, untuk kelas 1-3 lomba menyanyikan lagu “Ibu kita kartini” dengan memakai baju adat jawa, sementara untuk kelas 4-6 lomba membacakan puisi dengan tema perjuangan kartini. Ketentuan lombanya adalah setiap anak membuat video sesuai ketentuan lomba tiap kelas tersebut, dan mempostingnya di medos Facebook dan WA. Kemudian masing- masing guru kelas akan menilai dan diambil terbaik1 dan 2 tiap kelasnya. Meskipun lomba dilakukan ketika bulan ramadhan dan anak-anak sedang berpuasa, tapi mereka tetap semangat mengikuti lomba tersebut.

4. Peringatan Sumpah Pemuda Sumpah pemuda adalah suatu pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia yang dilakukan oleh para pemuda-pemudi Indonesia dengan menyatakan janji satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Janji dalam Sumpah Pemuda tersebut bertujuan untuk membangkitkan semangat rakyat Indonesia, terutama para anak muda untuk menegaskan kemerdekaan Republik Indonesia. Jadi, Sumpah Pemuda merupakan sebuah tekad dan semangat para pemuda-pemudi Indonesia untuk menegakkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari jajahan negara asing. Sumpah Pemuda tercetus pada 28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Sumpah Pemuda tercipta dari Kongres Pemuda II yang diselenggarakan dua hari, yaitu 27-28 Oktober 1928. Situasi tersebut yang menjadikan setiap tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Dalam pertemuan yang berlangsung pada 27 hingga 28 Oktober 1928 di Jakarta menghasilkan tiga isi Sumpah Pemuda, yaitu:  Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.  Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

 Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Adapun tujuan peringatan sumpah Pemuda di Midagama antara lain : o Membangkitkan jiwa dan sikap nasionalisme siswa/siswi Midagama untuk lebih mencintai bangsa dan negaranya. o Mengukuhkan dan mempertebal rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia di hati siswa/siswi Midagama. o Menghilangkan rasa kedaerahan, menghargai teman yang berbeda suku, Bahasa, agama, dan budaya. Salah satu kegiatan di Midagama dalam memperingati sumpah pemuda adalah dengan melaksanakan upacara bendera di halaman madrasah yang diikuti oleh seluruh sisw/siswi Midagama yang dilaksanakan setiap tanggal 28 Oktober 2021 5. Peringatan Hari Pahlawan Peringatan hari pahlawan dilaksanakan setiap tanggal 10 November, tujuan kegiatan ini adalah mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, disamping itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meneladani semangat juang para pahlawan sehingga diharapkan siswa/siswi Midagama dapat mengikuti jejak para pahlawan dalam membela bangsa dan Negara. Dalam pelaksanaan kegiatan peringatan hari pahlawan di masa pandemic covid 19, Midagama melakukan serangkaian kegiatan yaitu pekan bahasa dan

memperingati hari pahlawan tahun 2020, kegiatan tersebut dikemas dalam lomba kreativitas siswa, dengan ketentuan sbb :  Lomba diikuti oleh seluruh siswa midagama dari kls 1-6  Kls 1 n 2 lomba membaca puisi dengan tema pahlawan di  Kls 3 n 4 membaca cerita perjuangan pahlawan  Kelas 5 n 6 membaca pidato dengan tema tema pahlawan.  Masing2 siswa memvideo kan dan meng-upload di medsos dengan tagar : #PekanBahasa #HariPahlawan #Midagama #MadrasahHebatBermartabat  Memakai seragam putih merah.

Biografi Penulis Nisfatul ‘Azizah, S.Pd.I., lahir di Cilacap pada tanggal 05 September 1982, adalah seorang kepala madrasah di MI Darwata Glempang. Sejak tahun 2005 menjadi guru di madrasah yang saat ini dipimpinnya, kemudian menjadi kepala madrasah sejak tahun 2016. Ketertarikannya ke dunia menulis mulai dia wujudkan dengan menulis beberapa karya antologi sampai dengan tahun 2021. Beberapa karya antologi yang terbit, diantaranya, Melangkah Bersama Belahan Jiwa (2020), Mendidik dengan Setulus hati (2020), Sahabat Sejati (2020), Inspirasi Hidup Sepanjang Hayat (2020), Marketing pendidikan (2020), Pelita yang Tak Pernah Padam (2021), Bersamamu, ingin kuraih Ridha-Nya (2021), Merajut memori 2020 (2021), Mengukir Mimpi 2021(2021), Berlibur di Masa Pandemi (2021), Jejak Langkah Sang Guru (2021), Kemilau Cahaya Sang Inspirator (2021), Antologi Cerita Ramadhan (2021) dan ayah ibu Mentari Kehidupan (2021), karya berjuta cerita (2021). Sekarang dengan beberapa guru madrasah yang lain membuat komunitas GuMalis (Guru Madrasah Menulis) di kabupaten Cilacap. Selain aktivitasnya di dunia pendidikan, dia juga owner dari usaha laundry yang di beri nama “Nayha Laundry”, juga reseller dari produk-produk edukasi dan home living Tigaraksa, gabung dengan EPC Khuzniyya. Motto hidupnya adalah Do a Kindness Right Now (lakukanlah hal baik sekarang juga) Fb : Nisfa Azizah Wibowo WA : 085601237502 Email : [email protected]

PROGRAM LIFE SKIL (KECAKAPAN HIDUP) MI DARWATA GLEMPANG – MAOS Kemampuan dan pengetahuan seseorang untuk berani menghadapi masalah hidup dan kehidupan secara proaktif mencari serta menemukan solusi sehingga mampu mengatasinya dengan kemampuan berinteraksi dan beradaptasi dengan orang lain, keterampilan mengambil keputusan, pemecahan masalah, berfikir kritis, berfikir kreatif, berkomunikasi yang efektif, membina hubungan antar pribadi, kesadaran diri, berempati, mengatasi emosi dan mengatasi stress ini biasa disebut kecakapan hidup (life skills). Tujuan pendidikan kecakapan hidup adalah untuk memberikan pengalaman belajar yang berarti bagi peserta didik yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan di dalam kehidupan sehari-hari, seperti: proses sosial, fungsi sosial serta masalah-masalah kehidupan. MI Darwata Glempang mengembangkan program life skills untuk bekal peserta didik kelak menghadapi dunia luar yang dimana seseorang dapat beradaptasi dengan lingkungannya dan mampu mencari solusi untuk bertahan hidup. Program ini sebagian besar diikuti oleh peserta didik yang masuk ke dalam kelas intensif. Pada program kecakapn hidup di MI Darwata Glempang memiliki kegiatan market day, cooking day dan handy craft. Agar kegiatan ini dilakukan dengan lancar oleh peserta didik

melakukannya harus dengan dampingan guru. Kegiatan ini sebagian besar dilaksanakan ketika pada jam tambahan setelah istirahat, sholat dan makan siang. Peserta didik intensif di MIDAGAMA setelah lulus nanti diharapkan memiliki pengalaman yang berbeda dengan peserta didik yang masuk di dalam kelas regular. Hal ini, berbeda dalam hal ketangkasannya, inisiatif dan tanggap terhadap lingkunganya. Program life skills ini peserta didik minimal memiliki bakat dan minat dalam hal kewirausahaannya. Karena, pendidikan kewirausahaan mencakup konsep dan praktik kewirausahaan yang diterapkan pada salah satunya program life skills melalui kegiatan Market Day. Kegiatan Market Day bertujuan untuk menumbuhkan jiwa enterpreneur, melatih kreativitas, dan inovasi pada peserta didik. Para peserta didik MI Darwata Glempang berperan aktif dan semangat dalam mengikuti kegiatan Market Day. Berbagai produk mampu diciptakan dan dikreasikan oleh peserta didik, mulai dari menentukan jenis produk yang akan dijual, bahan-bahan yang diperlukan, cara pembuatan, nama produk, dan menjual produk-produk peserta didik kepada para pengunjung, orangtua, guru, dan sesama peserta didik yang ikut berbelanja. Kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan tidak hanya mampu memberikan wawasan baru pada peserta didik, tetapi juga membantu mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki oleh peserta didik. MI Darwata Glempang dikenal sebagai madrasah yang mempunyai beberapa program unggulan salah satunya yaitu program life skills yang selalu diterapkan dan menjadi unggulan di madrasah ini, di dalam program ini selain market day juga ada cooking day. Kegiatan cooking day merupakan sebuah laboratorium nyata bagi peserta didik untuk dapat mempelajari berbagai pengetahuan dan keterampilan. Melalui kegiatan cooking day, para peserta didik terjun langsung, berkreatifitas, dan bereksperimen dalam aktivitas mengolah bahan mentah menjadi makanan jadi atau juga mengolah makanan setengah jadi yang ditambah sentuhan kreatif maka jadilah makanan biasa menjadi makanan lain yang lebih inovatif. Setelah mereka mengolah dan menyajikan hasil masakannya, para peserta didik ini juga berlatih menjual makanannya. Program life skills di Midagama yang terakhir yaitu handy craft. Kegiatan ini dilakukan oleh peserta didik dengan mengolah barang bekas lalu dibuat barang yang bernilai guna. Handy Craft melatih kerajinan peserta didik dan juga mampu mengolah barang bekas atau sampah. 1. MARKET DAY

Seluruh peserta didik, guru, dan tenaga pendidik MI Darwata Glempang berpartisipasi dalam kegiatan Market Day sekaligus salah satu agenda memeriahkan Dies Maulidiyah ke 55. Sebuah kegiatan yang rutin diadakan setiap tahun disambut antusias oleh peserta didik dan orang tua. Acara yang diselenggarakan atas kerjasama antara komite, pihak madrasah dan paguyuban walimurid telah berhasil menumbuhkan semangat bagi peserta didik dan orang tua. Peserta market day (penjual) kali ini adalah peserta didik kelas 6. Sedangkan konsumen atau pembelinya adalah seluruh warga madrasah, termasuk orangtua/wali peserta didik. Dari pagi hari, peserta didik dengan dibantu oleh orangtua dan wali kelasnya, menyiapkan barang dagangannya meja masing-masing yang telah ditentukan oleh panitia melalui sistem undian. Terdapat 8 stand makanan berjejer menyambut pembeli. Barang yang ditentukan boleh dijual adalah makanan dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan. Kegiatan Market Day ini di pusatkan di halaman MI Darwata Glempang. Secara resmi kegiatan ini dibuka oleh Kepala Madrasah pada pukul 08.00 WIB. Dalam sambutannya, Kepala Madrasah menyampaikan bahwa kegiatan market day ini merupakan salah satu upaya untuk membangun dan menumbuhkan jiwa kewirausahaanpada diri peserta didik sejak dini. Pelaksanaan market day sangat meriah karena bersamaan dengan kegiatan pentas seni dari perwakilan masing-masing kelas. Stand dijaga oleh dua orang peserta didik yang bertugas. Diakhir waktu pelaksanaan kegiatan market day nampak masih aktif beberapa peserta didik

menawarkan dagangannya ke ruang guru, dengan harapan ada yang minat untuk membelinya. Market day dapat menjadi pembelajaran kontekstual dalam berwirausaha bagi peserta didik. Diakhir kegiatan peserta didik melakukan evaluasi pada transaksi yang telah dilakukan. Menganalisis apakah mengalami laba atau kerugian. Serta dapat merupakan pembelajaran bagi peserta didik untuk dapat menjual sesuatu yang dikemas secara menarik dan diminati oleh banyak orang Selain adanya market day atau bazar yang dilaksanakan ketika memperingati Dies Maulidiyah MI Darwata Glempang. Namun, kegiatan market day ini dilakukan juga ketika proses pembelajaran. Kegiatan ini hanya diikuti oleh peserta didik yang masuk ke kelas intensif. Peserta didik bersama guru membuat es krim secara sederhana, dengan menggunakan garam krosak dan sebagian es batu. Es krim yang sudah jadi lalu dijual oleh peserta didik ke sesama peserta didik sampai ke guru dan tenaga pendidik. Hasil dari penjualan masuk ke kas kelas yang melakukan praktek membuat es krim tersebut. 2. COOKING DAY Seluruh peserta didik kelas intensif Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darwata Glempang, mengadakan kegiatan paska ulangan akhir semester II yaitu “Cooking Day”. Kegiatan ini merupakan salah satu program rutin tahunan bagi kelas intensif. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah :

1) Untuk melatih ketrampilan anak dalam memasak dan mengenalkan bahwa memasak itu menyenangkan serta bisa dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan 2) Melatih anak untuk berwiraswasta di bidang kuliner. Peserta didik sudah menyiapkan Bahan yang diperlukan dalam pembuatan “Telur Asin” yaitu Telur bebek/telur ayam. Batu Bata atau abu dapur, garam, dan air. Cara membuatnya; telur dibersihkan dulu. Batu Bata dihaluskan kemudian dicampur dengan air secukupnya dan garam. Telur dibungkus rapi dengan campuran adonan batu air dan garam tadi. Selesai dibungkus lalu masukkan ke dalam ember atau baskom didiamkan selama 10 hari. Setelah 10 hari telur, maka telur dibersihkan setelah itu siap untuk direbus dan disajikan.

Selain kegiatan cooking day membuat telur asin, peserta didik membuat kue donat. Peserta sudah menyiapkan bahan-bahan untuk membuat donat. Dengan proses yang memakan waktu cukup lama, namun peserta didik sangat antusias mengikuti setiap langkah pembuatan kue donat tersebut.

Cooking Day pada tahun lalu sebelum pandemi menyebar di Indonesia. MI Darwata Glempang mengadakan program tahunan ini dengan peserta didik kelas intensif. Namun, kegiatan yang biasanya dilakukan di Madrasah, kali ini dilakukan di “Rocket Chiken”, dimana peserta didik melihat dan mencoba langsung cara membuat ayam crispy atau kentaki yang renyah, gurih dan enak. Peserta didik sangat semangat untuk mecoba “nguleni” ayam dengan tepung, secara bergantian peserta didik melakukan dengan tertib. 3. HANDY CRAFT Handy craft diambil dari bahasa Inggris yang artinya “Kerajinan Tangan”, juga dikenal dengan istilah Kriya. Handy craft atau Kriya merupakan kegiatan seni yang menitik beratkan kepada ketrampilan tangan dan mempunyai fungsi untuk mengolah bahan baku yang sering ditemukan sekitar lingkungan yang diolah menjadi benda-benda seni yang bernilai dan bermanfaat. Kerajinan tangan merupakan sebuah ketrampilan tangan atau kerajinan yang membutuhkan ketelitian untuk setiap detail karya seni yang akan dihasilkan. Yang dihasilkan dari handy craft atau seni kriya merupakan produk seni pakai yang bernilai dan bermanfaat. MI Darwata Glempang menyisipkan kesenian kedalam program unggulan di kelas intensif pada proses pembelajaran peserta didik. Kegiatan ini tidak hanya membuat karya seni saja, namun peserta didik bisa mengolah barang bekas menjadi barang yang bernilai juga. Kegiatan ini juga menunjang Midagama untuk menuju madrasah adiwiyata. Kegiatan Handy Craft ini dilakukan pada akhir bulan, ketika peserta didik sudah selesai melakukan evaluasi rutin. Peserta didik sangat antusiasa melakukan kegiatan kesenian seperti ini. Mereka sudah menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan dengan senang hati. Guru sudah mengumumkan seminggu sebelum dilakukannya kegiatan tersebut. Ketika mengolah barang bekas yaitu botol plastik bekas maka peserta didik sudah menyiapkan terlebih dahulu.

Kegiatan di atas, peserta didik sedang membuat tempat pensil dengan menggunakan botol bekas minuman. Peserta didik memotong botol bekas dan memasang pernak-pernik serta resleting dengan didampingi guru kelas. Suasana dalam kelas pun sangat ramai, namun tidak mengurangi rasa semangat peserta didik dalam mebuat tempat pensil dari botol bekas minuman tersebut. Hasil karya tersebut lalu dinilai oleh guru kelas masing-masing. Setelah itu, bisa digunakan oleh peserta didik. Hal ini dapat membantu program adiwiyata dalam mengolah sampah menjadi barang yang bernilai guna, serta memiliki nila jual. Kegiatan mengolah sampah selanjutnya yaitu sampah kertas. Hal ini kertas yang dimaksud adalah kertas koran, hvs ataupun kertas buram yang sudah tidak terpakai atau bekas. Pada kegiatan ini peserta didik membuat boneka dari bubur kertas. Peserta didik hanya menyiapkan kertas dan air secukupnya. Dimana air tersebut untuk merendam kertas hingga menjadi bubur kertas. Setelah menjadi bubur ditambahkan sedikit semen dan lem kayu, setelah itu dicetak dengan celengan plastik yang dibelah menjadi dua sisi. Lalu diisi dengan bubur kertas dan dijemur selama 3-5 hari. Setelah kering lalu di cat dengan menggunakan cat plamir.

Hasil dari pembuatan boneka dari kertas bekas

BIODATA PENULIS Tantri Setiawati, S.Pd. dilahirkan di Banyumas Jawa Tengah pada tanggal 12 Mei 1995. la anak keempat dari lima bersaudara, ayahnya bernama Sudriyat. S dan ibunya bernama almh. Srimulyati. la menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Losari 1 pada tahun 2007, kemudian melanjutkan ke SMPN 1 Rawalo lulus pada tahun 2010, setelah itu melanjutkan ke SMA Negeri Jatilawang lulus pada tahun 2013, la meneruskan studinya di Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto lulus pada tahun 2018. Tahun 2019 ia mengabdi di MI Darwata Glempang sampai dengan sekarang. la memiliki motto hidup: Hiduplah yang bisa bermanfaat bagi siapapun, agar hidup jauh lebih bermakna.

PROGRAM LITERASI MI DARWATA GLEMPANG – MAOS Program Literasi Madrasah adalah sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi pekerti peserta didik yang bertujuan agar peserta didik memiliki budaya membaca dan menulis sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat. Kegiatan rutin ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik. Program ini merupakan upaya menyeluruh yang melibatkan semua warga madrasah baik guru, peserta didik, orang tua/wali murid, dan masyarakat, sebagai bagian dari ekosistem pendidikan sehingga membutuhkan dukungan kolaboratif berbagai elemen. Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber- sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, dan auditori. Di abad 21 ini , kemampuan ini disebut sebagai literasi informasi. Program literasi di MI Darwata Glempang mulai dikembangkan pada saat adanya ruang perpustakaan al-Qolam yang berdiri sejak tahun 1978 Disini peserta didik dapat menemukan berbagai buku bacaan yang sangat bervariasi. Perpustakaan al-Qolam ini juga sangat menunjang proses pembelajaran peserta didik. Peserta didik juga dapat meminjam buku di perpustakan al- Qolam ini untuk dibawa pulang. Program literasi ini tidak hanya difasilitasi oleh perpustakaan, di dalam proses pembelajaran pun peserta didik diusahakan untuk membaca materi pelajaran terlebih dahaulu. Adanya program ini peserta didik lebih mendalami materi yang akan dipelajari, hal ini lebih efektif untuk berlangsungnya proses pembelajaran dengan lancar. Pada masa pandemi ini peserta didik juga selalu diminta untuk membaca materi terlebih dahulu sebelum masuk dalam proses pembelajaran daring. Hal, ini dibuktikan dengan masing-masing anak melakukan swafoto pada saat mereka membaca materi yang akan dipelajari. Seiring berjalannya waktu MI Darawata Glempang yang biasa disingkat dengan Midagama ini melakukan MOU bersama Perpustakaan Daerah Cilacap, agar disetiap tahun pelajarannya Midagama selalu didatangi oleh Perpustakaan Daerah Cilacap (Perpusda Cilacap). Pada saat perpusda keliling peserta didik sangat antusias dan langsung berbondong-bondong mendekat

mobil perpusda keliling tersebut. Banyak peserta didik yang membaca buku di area mobil Perpusda Cilacap Keliling. Kreatifitas peserta didik dalam hal menulis sangat diperhatikan oleh Midagama. Dengan hal ini, pada dinding Midagama terdapat mading (majalah dinding) yang bernama Mading An- Naba. Kreatifitas peserta didik dalam bidang menulis ini dituangkan pada Mading An-Naba. Setiap kelas mengirimkan karya terbaiknya untuk dipajang di Mading An-Naba. Setiap minggu nya akan di rolling setiap kelasnya. Program Literasi Madrasah ini tidak hanya terbungkus dalam proses pembelajaran dan mengembangkan kreatifitas menulisnya saja. Dalam hal ini Midagama membuat acara perlombaan untuk menggali bakat peserta didik dalam kreatifitas verbalnya. Lomba tersebut biasanya diadakan bersama Peringatan Hari Besar Nasional yaitu Pekan Bahasa dan Hari Pahlawan. Pekan Bahasa ini selalu diadakan setiap tahun pelajaran. Midagama mefasilitasi program literasi dengan ruang perpustakaan yang cukup memadai. Namun, ada inisiatif dari paguyuban walimurid peserta didik untuk membuatkan pojok baca disetiap ruang kelasnya. Karena ketika proses pembelajaran berlangsung, peserta didik bisa membaca buku cerita di kelas masing-masing, tidak harus dating ke perpustakaan. 1. Perpustakaan Al-Qolam Midagama Perpustakaan Al-Qolam Midagama tampak bagian depan

Perpustakaan MI Darwata Glempang ada seiring dengan berdirinya MI Darwata Glempang tanggal 14 Januari 1978 yang berlokasi di jalan Raya Glempang No. 892 Maos, Cilacap. Ruang perpustakaan Midagama masih terbatas. Namun mulai tahun 2009 sudah memiliki ruangan sendiri secara permanen dan cukup memadai. Perpustakaan Midagama ini diberi nama Perpustakaan Al-Qolam. Fasilitas Ruang Perpustakaan Al-Qolam a. Luas ruangan 7,5 m X 4 m = 30 m2 b. 1 buah kipas angin c. 1 unit computer dan printer bagi petugas perpustakaan d. Audio Visual terdiri dari 1 buah TV berwarna ukuran 20 incii, e. Hot spot Area (wi –fi) f. Ruang baca terdiri dari meja panjang dan kursi, meja study karel (belajar mandiri dan lesehan) g. Rak koleksi buku Perpustakaan Al-Qolam MIDAGAMA tampak bagian dalam

Visi Perpustakaan Al-Qolam Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan ketrampilan, mempertinggi budi pekerti dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Sehingga dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri dan bangsa berdasarkan system pendidikan nasional yang berddasarkan pencasila dan UUD 1945. Misi Perpustakaan Al-Qolam a. Menumbuh kembangkan minat kemampuan dan kebiasaan membaca khususnya, serta mendayagunakan tulisan dalam segala sector kehidupan. b. Menumbuh kembangkan kemampuan mencari dan mengolah serta mamanfaatkan informasi. c. Meletakan dasar-dasar kearah belajar mandiri d. Memupuk dan mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam segala aspek e. Menumbuhkan penghargaan peserta didik terhadap pengalaman imajinatif f. Menumbuh kembangkan kemampuan peserta didik untuk memecahkan masalah yang dihadapi atas tanggung jawab dan usaha sendiri Program Kerja Perpustakaan Al-Qolam Program Kerja Jangka Pendek a. Inventaris koleksi b. Pengecekan buku-buku administrasi dan laporan c. Mengecek koleksi yang belum ter inventarisir dalam buku administrasi d. Pemberian cap kepemilikan dan tanggal penerimaan koleksi. e. Pemberian label koleksi/nomor punggung pada buku f. Pemberian sampul buku, termasuk mengganti yang sudah uang g. Pendataan ulang anggota perpustakaan dan pencetakan kartu anggota h. Perawatan perabot dan peralatan perpustakaan termasuk computer i. Perawatan ruangan perpustakaan j. Kegiatan promosi perpustakaan. k. Pelayanan jasa referensi kepada guru dan peserta didik Program Kerja Jangka Menengah

a. Penambahan koleksi. b. Perawatan dan upgrade aplikasi perpustakaan dari sistem lokal ke full online. c. Study Banding d. Penyegaran ruang perpustakaan e. Mengikuti seminar dan workshop terkait perpustakaan Program Kerja Jangka Panjang a. Menambah sarana komputer untuk pengguna sehingga tiap peserta didik dapat mengakses tanpa mengantri lama. b. Menambah koleksi non buku yang berupa koleksi digital c. Memaksimalkan hosting yang disewa madrasah untuk kebutuhan peningkatan kualitas perpustakaan dan pembelajaran d. Membuat sebuah jaringan komunitas pengguna perpustakaan secara online untule memudahkan pelayanan dan mengefektifkan program perpustakaan e. Membuat sebuah rencana pembelajaran untuk mata pelajaran perpustakaan dengan standart pendidikan nasional dan sesuai kurikulum yang berlaku. f. Memfasilitasi guru, peserta didik untuk pembelajaran berbasis digital dan online. Tata Tertib Perpustkaan Al-Qolam UMUM Kewajiban dan Larangan a. Mengisi buku pengunjung perpustakaan b. Menjaga ketenangan dan ketertiban diruang perpustakaan c. Mematuhi tata tertib perpustakaan d. Menata dan merapikan kembali buku, majalah maupun Koran, setelah selesai dibaca e. Dilarang membawa tas, tas jaket ke perpustaka f. Dilarang makan di ruang perpustakaan g. Dilarang memindahkan/mengubah posisi sempat duduk, meja/alat-alat perpustakaan yang lain h. Dilarang membuat coretan pada lniku, majalah, korm, maqun mang perpustakaan KHUSUS Peraturan Peminjaman

a. Peminjam adalah peserta didik/guru/karyawan MI Darwata Glempang b. Setiap kali meminjam mengembalikan harus menunjukkan kartu pepustakaan c. Kartu anggota tidak dapat digunakan oleh orang lain d. Buku yang dapat di pinjan adalah 2 (dua) eksemplar dalam sekali pinjam e. Jangka waktu pinjaman maksimum 1 (satu) minggu (7 hari) f. Peminjam bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan buku yang dipinjam dengan mengganti uang seharga buku g. Keterlambatan pengembalian buku di denda Rp 500-perhari 2. Budaya Baca Midagama Membaca merupakan kegiatan yang mudah dilakukan namun sulit untuk menjadikan suatu kebiasaan. Kebiasaan membaca belum membudaya pada masyarakat, khususnya di kalangan peserta didik. Kegemaran membaca bukanlah faktor keturunan. Kegemaran atau kebiasaan membaca dapat diperoleh melalui pembiasaan dan latihan yang terus-menerus. Peserta didik biasanya enggan membaca, karena mereka belum merasakan kegiatan membaca sebagai suatu kebutuhan. Mereka masih beranggapan bahwa membaca sebagai sebuah kewajiban. Sebagian besar peserta didik mau membaca apabila ada perintah dari guru atau jika akan ada ulangan. Sedikit sekali peserta didik yang memanfaatkan waktu luangnya untuk membaca di perpustakaan. Membaca adalah pondasi dasar kemampuan peserta didik. Peserta didik yang kemampuan membacanya minim akan berdampak pada hasil belajarnya. Di samping itu kemampuan membaca juga berkaitan erat dengan kemampuan menulis. Semakin banyak bacaan yang dibaca, maka semakin luas pengetahuan atau informasi yang diperoleh. Artinya, semakin banyak pula gagasan yang dapat dituangkan dalam bentuk tulisan. Sedangkan budaya membaca adalah keterampilan seseorang yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan, bukan keterampilan bawaan. Oleh karena itu budaya baca dapat dipupuk, dibina dan dikembangkan. Untuk tujuan akademik membaca adalah untuk memenuhi tuntutan kurikulum. Buku sebagai media transformasi dan penyebarluasan ilmu dapat menembus batas – batas geografis suatu negara, karena itulah buku disebut jendela dunia (Wikipedia,2011) Budaya baca di Midagama dilakukan secara terus-menerus pada saat proses pembelajaran berlangsung, peserta didik diarahkan untuk membaca materi pembelajaran terlebih dahulu

sebelum guru menjelaskan materi yang akan diajarkan. Peserta didik lebih memahami materi yang akan diajarkan dan peserta didik juga lebih kondusif untuk mengikuti proses pembelajaran yang sedang berlamgsung. Budaya baca 15 menit sebelum proses pembelajaran dimulai ini sangat efektif dan efisien untuk peserta didik mampu mengetahui materi. Budaya baca dalam proses pembelajaran di kelas 1 A MI Darwata Glempang Pada masa pandemi ini proses pembelajaran tidak lagi dilakukan secara tatap muka. Semua proses pembelajaran dilakukan secara daring (dalam jaringan). Namun, dalam hal ini budaya baca peserta didik dalam proses pembelajaran masih diterapkan dengan peserta didik mengirimkan swafotonya sedang membaca materi terlebih dahulu sebelum masuk ke proses pembelajaran.

3. Layanan Mobil Pintar Perpustakaan Daerah (Perpusda) Cilacap Mobil pintar milik Perpustakaan Daerah Kabupaten Cilacap (Perpusda Cilacap) yang menyediakan berbagai koleksi buku, rutin keliling ke berbagai daerah di Cilacap untuk menumbuhkan minat baca warga setempat. Mobil Pintar yang sudah beroperasi sejak beberapa tahun lalu tersebut, berangkat dari keprihatinan terhadap budaya membaca masyarakat Cilacap yang tergolong masih rendah. Midagama membuat kerjasama bersama Perpusda Cilacap agar minat baca peserta didik Midagama lebih antusias dalam hal membaca. Karena, tampilan mobil pintar milik Perpusda Cilacap sangat menarik perhatian peserta didik. Peserta didik berbondong-bondong mendekati mobil pintar milik Perpusda Cilacap. Ketika mobil pintar Perpusda Cilacap dating, peserta didik dibagi menjadi tiga kelompok. Pada waktu 07.00-08.30 didatangi oleh kelas 1 dan 2, waktu 08.30-10.30 didatangi oleh kelas 3 dan 4, dan pada waktu 10.30-12.00. Peserta didik boleh meninjam buku, namun tidak boleh dibawa pulang ke rumah. Tapi hal ini tidak menyurutkan minat peserta didik untuk membaca buku cerita, dongeng atau buku materi. Perpusda Cilacap datang ke Midagama pada tanggal 20 Februari 2020

4. Mading An-Naba Midagama Tampilan depan Mading An-Naba Midagama Majalah dinding salah satu jenis media komunikasi massa tulis yang paling sederhana. Disebut majalah dinding karena prinsip dasar majalah terasa dominan di dalamnya, sementara itu penyajiannya biasanya dipampang pada dinding atau yang sejenisnya. Prinsip majalah tercermin lewat penyajiannya, baik yang berwujud tulisan, gambar, atau kombinasi dari keduanya. Dengan prinsip dasar bentuk kolom-kolom, bermacam-macam hasil karya, seperti lukisan, vinyet, teka- teki silang, karikatur, cerita bergambar, dan sejenisnya disusun secara variatif. Semua materi itu disusun secara harmonis sehingga keseluruhan perwajahan mading tampak menarik. Peranan majalah dinding yang tampak pokok sebagai salah satu fasilitas kegiatan siswa secara fisikal dan faktual serta memiliki sejumlah fungsi, yaitu :informatif, komunikatif, rekreatif, dan kreatif. Midagama memilik mading yang bernama mading An-Naba yang terletak tepat di depan kelas 1A. Berbentuk persegi panjang dengan ukuran 2,5 m x 1,5 m memiliki tutup berbahan kaca dan kayu pada dasar mading tersebut. Dengan tampilan tersebut berharap hasil karya peserta didik bisa ditampilkan di mading dengan rapi dan menarik minat pembacanya. Setiap satu bulan sekali mading diganti secara bergilir (rolling) dengan diisi oleh setiap jenjang kelasnya. Misalkan pada bulan pertama diisi oleh kelas 1A dan 1B, yang ditampilkan di mading sudah melewati seleksi oleh walikelas masing-masing dan yang dipajang di mading An- Naba hanya perwakilan saja. Mading An-Naba diisi oleh peserta didik berupa puisi, pantun, artikel tentang kesehatan, ataupun foto kegiatan peserta didik. Dihias oleh walikelas masing-masing jenjang kelas. Hal ini dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan. Masing-masing mading yang ditampilkan memiliki tema tersendiri.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook