Modul Lab e- Government Desa dengan OpenSID Maratun Saadah, S. IP., M. P. A. KOMUNITAS GEMULUN INDONESIA
Modul Lab e- Government Desa dengan OpenSID Copyright © 2023 Diterbitkan oleh Komunitas Gemulun Indonesia (anggota IKAPI) Jalan Kapten Abdul Hasan, Rt 26 nomor 38A, Kecamatan Telanai Pura, Jambi. Telepon: 0823-74662791 Email: [email protected] Instagram: komunitasgemulunindonesia Website: penerbitgemulun.com Penulis: Maratun Saadah, S. IP,. M. P. A. Layout: Raja Nazwaalydya Daypha Sampul: Raja Nazwaalydya Daypha ISBN: 2023 Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku Ini tanpa izin tertulis dari penerbit ii
DAFTAR ISI MODUL LAB e-Government dengan OpenSID................................ii DAFTAR ISI .............................................................................................iii BAB I: PENGANTAR............................................................................... 1 A. Mengapa e-Government ................................................................... 1 B. Dari e-Government menuju e-Governance....................................... 3 C. Fokus Prodi D.IV Manajemen Pemerintahan dalam e-Government.6 D. Mekanisme Penyelenggaran Pemerintahan Desa ............................. 9 E. Mengenal OpenSID ........................................................................ 11 BAB II: PERSIAPAN.............................................................................. 23 A. Persiapan Instalasi OpenSID .......................................................... 23 B. Instalasi ........................................................................................... 26 BAB III: PENGATURAN AWAL ......................................................... 63 A. Masuk / Login sebagai Admin........................................................ 63 B. Masuk / Login sebagai Admin........................................................ 64 C. Info Desa......................................................................................... 65 BAB IV: ADMIN WEB ........................................................................... 83 A. Menu Statis ..................................................................................... 83 B. Menu Dinamis ................................................................................ 90 C. Artikel ............................................................................................. 95 D. Widget .......................................................................................... 110 E. Komentar ...................................................................................... 123 BAB V: KEPENDUDUKAN................................................................. 125 A. Penduduk ...................................................................................... 126 B. Keluarga........................................................................................ 143 C. Rumah Tangga.............................................................................. 150 iii
D. Kelompok ..................................................................................... 153 E. Data Suplement............................................................................. 156 F. Calon Pemilih ............................................................................... 158 BAB VI: LAYANAN SURAT............................................................... 163 A. Pengaturan Surat........................................................................... 163 B. Menandai Surat Favorit ................................................................ 164 C. Aktif / Non-Aktifkan Surat........................................................... 166 D. Mengubah Data Surat ................................................................... 167 E. Menghapus Surat .......................................................................... 168 F. Menambah Surat........................................................................... 169 G. Formulir Surat Baru...................................................................... 169 H. Menyediakan Surat pada Layanan Mandiri.................................. 171 iv
BAB I PENGANTAR A. Mengapa e-Government Generasi di beberapa dekade yang lalu mungkin tidak pernah ternah membayangkan bagaimana internet, komputer dan ponsel dapat mengubah hidup manusia sedemikian rupa (Getrude & Otike, 2018). Revolusi kehidupan yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi komunikasi dan informatika (TIK) juga berpengaruh terhadap cara pemerintah bekerja, belajar dan berinteraksi. Praktik ini disebut secara luas sebagai e-government. Bank Dunia (World Bank, 2015) mendefinisikan e-government sebagai penggunaan teknologi informasi oleh lembaga pemerintah yang bertanggung jawab untuk mengubah informasi antara orang, bisnis, dan semua pemangku kepentingan pemerintah lainnya. Penerapan e-government tidak dapat dilepaskan dari masalah dan tantangan dalam penyelenggaraan pemerintahan sebelum adanya digitalisasi. Menurut Siagian(S.P Siagian, 2014) peranan pemerintah pada umumnya muncul dalam berbagai bentuk seperti fungsi pengaturan, fungsi perumusan berbagai jenis kebijaksanaan, fungsi pelayanan, fungsi penegakan hukum, serta fungsi pemeliharaan ketertiban umum dan keamanan. Digitalisasi dalam bentu e-government memiliki berbagai tujuan termasuk penyampaian layanan publik yang lebih baik kepada 1
masyarakat, pemberdayaan masyarakat melalui akses informasi, serta tata kelola pemerintahan yang lebih efektif. Digitalisasi pemerintahan juga memberikan manfaat terhadap manajemen birokrasi, artinya agenda reformasi birokrasi akan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Selain itu, melalui TIK, proses kebijakan publik mulai dari agenda setting hingga evaluasi dapat dilakukan dengan pelibatan pemangku kepentingan secara optimal. Pelayanan pemerintah yang birokratis dan terkesan kaku, dengan melalui pemanfaatan eGovernment menjadi lebih fleksibel dan lebih berorientasi pada kepuasan pengguna. e-Government menawarkan pelayanan publik bisa diakses kapan saja dan dari mana saja pengguna berada. e-Government juga memungkinkan pelayanan publik tidak dilakukan secara face- to-face sehingga pelayanan menjadi lebih efisien. Melalui penyusunan dan penerapan yang baik, praktik ini dapat meningkatkan efisiensi dalam pelayanan publik, menyederhanakan memperkuat partisipasi dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, dan menghasilkan penghematan biaya bagi masyarakat, bisnis, dan pemerintah itu sendiri. Sehingga tidak mengeherankan jika kemudian pemerintah sebagai pembuat dan pelaksanan kebijakan berupaya untuk mengadopsi e-government, mulai dari yang negara paling maju sekalipun hingga yang paling tidak berkembang. Pemerintah Indonesia mengadopsi prinsip – prinsip pemerintahan berbasis elektronik melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi 2
Nasional Pengembangan e-Government. Kebijakan ini berisi berbagai panduan dalam penerapan e-Government seperti panduan Pembangunan Infrastruktur Portal Pemerintah, Panduan Manajemen Sistem Dokumen Elektronik Pemerintah dan Pedoman tentang Penyelenggaraan Situs Website Pemerintah daerah. Pemerintah Indonesia menyadari keterpaduan dan eifsiensi dalam penyelenggaraan pemerintahan berbasis elektronik memerlukan tata Kelola dan manajemen sistem pemerintahan yang terpadu secara nasional, sehingga pemerintah kembali mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Pelaksanaan SPBE telah menunjukkan hasil yang baik melalui kerjasama antara pelaksanan SPBE di kementerian, lembaga, maupun pemerintah daerah. Hasil survey Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertema “The Future of Digital Government” tahun 2022 menunjukkan bahwa Indonesia berhasil naik dari peringkat 88 pada tahun 2020 menjadi peringkat 77 tahun 2022. Namun tentu saja selalu terdapat ruang untuk perbaikan, sehingganya tetap harus dilakukan upaya – upaya terstuktur dan sistematis terutama untuk menyasar permasalahan dari sisi SDM. B. Dari e-Government menuju e-Governance Pemerintah dalam menjalankan fungsinya dituntut untuk melibatkan berbagai macam pemangku kepentingan. Pelibatan ini dikenal luas dalam kajian administrasi publik sebagai governance. Setelah melalui reformasi satu ke 3
reformasi yang lain, pemerintah membentuk kembali cara kerjanya agar sesuai dan terhubung dengan masyarakat. Satu hal yang mendasari upaya reformasi ini adalah pencarian akan keseimbangan antara fleksibilitas dan ketahanan, spesialisasi dan koordinasi. Dalam kajian administrasi publik, agenda mencari keseimbangan ini ternyata dianggap cukup menantang. Pada satu sisi, pemerintahan aliran Weberian dianggap terlalu kaku, sedangkan mereka yang menganut New Public Management (NPM) dianggap terlalu meningkatkan fragmentasi dan masalah baru dalam hal koordinasi. Sebagai tanggapan dari hal ini, maka kemudian konsep sejenis ‘joined-up government’ atau ‘holistic governance’ mulai muncul ke permukaan. Selanjutnya governance berasal dari kat “govern” dengan definisi yakni mengambil peran yang lebih besar, yang terdiri dari semua proses, aturan dan lembaga yang memungkinkan pengelolaan dan pengendalian masalahmasalah kolektif masyarakat. Dengan demikian secara luas, governance termasuk totalitas dari semua lembaga dan unsur masyarakat, baik pemerintah maupun non pemerintah. Dwiyanto beranggapan bahwa Governance adalah bentuk keterlibatan aktor – aktor selain pemerintah dalam merespons masalah publik(Dwiyanto, 2008). Lebih lanjut, menurutnya aktifitas governance ini bertujuan untuk menyelenggarakan kebijakan public dengan melibatkan aktor dari unsur masyarakat dan mekanisme pasar. Lebih lanjut, Bevir (Bevir, 2010) megemukakan bahwa governance adalah sebuah bentuk transfromasi dalam sistem 4
tata pemerintahan yang didalamnya terdapat: 1) perubahan dari sistem pasar menjadi pola kemitraan dan jaringan, 2) adanya hubungan antara administrator negara dengan masyarakat sipil, 3) perubahan pada perspektif yang semula kontrol menjadi pendekatan kordinasi dan pengarahan, 4) perubahan aktifitas pemerintah dari yang semula mengatur dan memberikan intruksi menjadi negosiasi dan berdiplomasi, 5) keterlibatan aktor diluar negara dalam proses kebijakan dan urusan publik. Pergeseran paradigma tersebut tentu ikut mempengaruhi cara pemerintah berinteraksi. Pemanfaatan TIK dapat membuat governansi menjadi mungkin untuk dilakukan. Sehingganya penyelenggaraan pemerintahan berbasis teknologi yang semula berorientasi pada peran pemerintah sebagai aktor tunggal, kian bergeser menuju tata kelola pemerintahan secara kolaboratif. Pemanfaatan digital memungkinan terjadinya governansi dari segi peningkatan kualitas pelayanan publik, manajemen birokrasi yang efisien dan proses kebijakan publik yang efektif. Governansi yang dinilai mahal dapat terwujud dengan e- government melalui pengurangan biaya terkait dan peningkatan efektivitas pengeluaran anggaran oleh pemerintah. Governansi cenderung memberikan rasa kurang nyaman karena tuntutan partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik, e-government dapat dengan mudah mendorong adanya umpan balik dari masyarakat dan secara berkelanjutan dapat meningkatkan akuntabilitas bagi birokrasi. Governansi mengharuskan adanya transparansi, dengan e- 5
government harapan akan pemerintah yang transparan dapat dicapai secara lebih baik dan lebih kuat melalui pelibatan masyarakat dan stakeholder lainnya. C. Fokus Prodi D.IV Manajemen Pemerintahan dalam e- Government. Program Studi D.IV Manajemen Pemerintahan berkomitmen mengembangkan kurikulum yang dipandang dapat memenuhi kebutuhan mahasiwa dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman yang sangat dinamis dan mengikuti dinamika perubahan kualifikasi kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Oleh karena itu pengembangan kurikulum DIV Manajemen Pemerintahan dikembangkan sesuai dengan kurikulum pendidikan vokasional yang berbasis kapabilitas. Untuk dapat mencapai kapabilitas yang diharapkan, Prodi D.IVmahasiswa diperkenankan mengambil matakuliah dengan matakuliah yang sudah dipaketkan pada SIAKAD. Agar pencapaian kapabilitas dapat dicapai secara maksimal, mahasiswa harus mampu beradaptasi terhadap tuntutan perubahan, dan memiliki kemandirian belajar sebagai kebutuhan hidup. Proses pembelajaran pada kurikulum ini menggunakan pendekatan berbasis kehidupan yaitu pembelajaran yang menggunakan fakta dalam kehidupan sehari-hari sebagai triger analisis dan aplikasi konsep yang dipelajari yang sesuai dengan Visi, Misi Universitas Jambi. Sehingga, Program Studi D.IV Manajemen Pemerintahan memiliki misi sebagai berikut: 6
1. Menghasilkan lulusan yang memiliki iman dan takwa, unggul, inovatif, profesional dan berjiwa wirausaha di bidang manajemen pemerintahan 2. Menghasilkan penelitian terapan dan lintas disiplin yang mendukung peningkatan mutu pendidikan vokasional manajemen pemerintahan. 3. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis IPTEK dan kewirausahaan yang mendukung peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan manajemen pemerintahan dan kesejahteraan masyarakat. 4. Meningkatnya kerjasama dengan institusi pemerintah, dunia usaha, dan alumni yang mendukung peningkatan mutu penyelenggaraan tridharma program studi Manajemen Pemerintahan. 5. Tercapainya mutu tata kelola program studi Manajemen Pemerintahan pada tingkat yang ditentukan. Misi tersebut diwujudkan melalui pemetaan Profil Lulusan Prodi sebagai berikut: NO PROFIL DESKRIPSI LULUSAN 1. Tenaga Meliputi kompetensi pendamping Pendamping lokal/pendamping desa/pendamping Profesional teknis dan tenaga ahli pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kapasitas, penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan dan 7
NO PROFIL DESKRIPSI LULUSAN pemberdayaan masyarakat, khususnya masyarakat desa. 2. Manajer Melakukan analisis lingkungan layanan Layanan Publik publik, merencanakan, mengarahkan, 3. Konsultan mengkoordinasikan, mengawasi dan Layanan Publik meng-evaluasi bagian layanan (internal 4. Wirausaha dan eksternal), menjaga komunikasi internal maupun eksternal. Mampu mengumpulkan informasi, mengolah dan menafsirkan informasi menjadi data untuk memberikan solusi kepada masyarakat. Mampu membuat rencana dan membantu masyarakat mengimplementasikan rencana tersebut. Mengidentifikasi peluang usaha, merencanakan jenis usaha yang akan ditekuni, merancang kegiatan dan mengoperasionalkan kegiatan usaha, mengembangkan ide-ide dalam melakukan penjualan dan promosi, mengatur permodalan dan kegiatan operasional, mengelola sumber daya dalam menghasilkan keuntungan. Berdasarkan pemetaan Profil Lulusan diatas diketahui bahwa fokus subjek organisasi pemerintah yang dapat didampingi oleh lulusan sebagai tenaga professional lebih mengarah pada organisasi pemerintah Desa. Prodi D.IV Manajemen Pemerintahan paling tidak dapat berkontribusi 8
pada penyediaan SDM bagi pemerintah Desa sebagai tenaga pendamping yang bisa mengoperasikan e-government pada lingkup Desa, serta sebagai masyarakat yang dapat berkontribusi dalam pemanfaatan e-government untuk pembangunan Desa D. Mekanisme Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Melalui Undang Undang Desa tahun 2014, Desa sebagai institusi paling kecil dalam sebuah negara telah diberikan otonomi luas untuk merencanakan pembangunannya sendiri. UU ini memberikan kesempatan bagi desa untuk berdaya, melalui potensi yang dimiliki dengan keterbatasan untuk menciptakan ekonomi yang berkelanjutan. Paradigma pembangunan yang sebelumnya hanya melektakkan desa sebagai obyek pembangunan, kini berubah menjadi subjek utama pembangunan. Gemuruh pembangunan Desa mulai terasa sejak saat itu, Desa yang dulu indentik dengan terbelakang, miskin dan kurang menguntungkan (Rahayu, 2018), kini Desa telah bertransformasi menjadi pusat dari pembangunan, hal ini menjadi bukti bahwa kebijakan ini efektif(Wirahadi, 2020). Keriuhan pembangunan Desa menyentuh seluruh aspek mulai dari sosial budaya (Andayani et al., 2017; Aryani et al., 2017; Gunawan et al., 2015), ekonomi (Alkadafi, 2014; Prasetyo, 2016; Rani, 2018; Sofianto, 2017) dan infrastuktur (Sulastri, 2016). Kebijakan UU Desa tidak hanya diikuti dengan pemberian Dana Desa sebagai keberpihakan Pemerintah Pusat dalam bentuk desentralisasi fiskal (Sidik, 2015), namun juga sebagai 9
terdapat kewajiban yang harus dipenuhi oleh pemerintah Desa dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat Desa. Pemerintah Desa wajib menginformasikan perencanaan dan pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, Rencana Kerja Pemerintah Desa, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa kepada masyarakat desa melalui layanan informasi kepada umum dan melaporkannya dalam Musyawarah Desa paling sedikit 1 (satu) tahun sekali. Berdasarkan aturan dijelaskan melalui Pasal 1 Permendagri 47/2016 tentang Administrasi Pemerintahan Desa, bahwa administrasi pemerintahan desa adalah keseluruhan proses kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai pemerintahan desa pada buku register desa yang meliputi administrasi umum, administrasi penduduk, administrasi keuangan, administrasi pembangunan, dan administrasi lainnya. Dengan kata lain, kegiatan kecil yang dapat dilakukan agar administrasi desa dapat terwujud adalah dengan tertib administrasi desa Kegiatan pelaporan administrasi desa dan pelayanan tentunya membutuhkan infrastruktur e-government berupa sistem informasi desa. Mekanisme ini diatur pula dalam UU Desa yang menyatakan bahwa SID merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam implementasi Undang- Undang Desa. Berlakunya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, mewajibkan pemerintahan desa untuk mengembangkan Sistem Informasi Desa (SID). Undang- undang tersebut menjelaskan bahwa manfaat dari penerapan SID bagi desa yaitu: mempercepat pengelolaan data desa, 10
mempercepat pelayanan, memanfaatkan data desa, dan mewujudkan transparansi pengelolaan pemerintahan desa. Pengembangan Sistem Informasi Desa yang selanjutnya dikenal dengan abreviasi SID, dilakukan sejak lama oleh praktisi sistem informasi, programmer dan relawan desa di Indonesia, dengan berbagai macam bentuk dan komunitas. Salah satu produk sistem informasi yang dikembangkan secara professional oleh komunitas OpenDesa yatitu OpenSID. E. Mengenal OpenSID OpenSID adalah Sebuah Sistem Informasi Desa yang dikembangkan oleh Lembaga Hukum Perkumpulan Desa Digital Terbuka (OpenDesa) bersama Komunitas Pegiat Desa untuk Mendukung Fungsi dan tugas Administrasi Pemerintahan Desa seperti Administrasi Umum, Administrasi Kependudukan, Administrasi Keuangan, Administrasi Pembangunan, Layanan Publik, Layanan Informasi Publik dan lainnya. Gambar 1.1 Tampilan beranda OpenSID 11
OpenSID dibuat terbuka agar dapat dikembangkan bersama-sama. OpenSID hadir sebagai sebuah aplikasi yang senantiasa gratis, terbuka, dan bebas diperoleh. Dengan model pengembangan yang terbuka berbasis komunitas, OpenSID kini menjelma menjadi sebuah aplikasi SID paling populer dan banyak digunakan oleh desa di seluruh Indonesia. Saat modul ini disusun, OpenSID telah digunakan oleh 15.560 Desa yang tersebar di 527 Kabupaten dan 33 Provinsi di Indonesia. OpenSID tentunya memenuhi sebagai kriteria e- government Desa karena penerapannya bermanfaat untuk mempercepat pengelolaan data desa, mempercepat pelayanan, memudahkan dan layanan informasi publik desa dalam satu aplikasi dan mewujudkan transparansi pengelolaan pemerintahan desa. 12
Secara umum berikut manfaat OpenSID bagi pemerintahan Desa: 1. Kantor desa lebih efisien. Kantor desa yang menggunakan OpenSID dapat menyediakan layanan surat keterangan pada warga jauh lebih cepat dibandingkan cara manual. Melalui OpenSID, data penduduk sudah tersimpan dan dapat diisikan secara otomatis pada surat yang bisa dicetak langsung. 2. Kantor desa lebih efektif. OpenSID menyimpan data penduduk beserta atribut- atributnya, kantor desa dapat dengan mudah memilah data penduduk secara akurat berdasarkan kriteria yang diinginkan, sehingga Desa dpaat menjalankan program pemerintah secara tepat sasaran. Ini berbeda dengan proses serupa tanpa SID, dimana sering dilakukan penentuan sasaran program secara kira-kira dan tidak berbasis data. 3. Pemerintah desa lebih transparan. Dengan OpenSID, pemerintah desa dapat mengelola informasi kegiatan desa dalam bentuk yang mudah disajikan kepada warga dan lebih mudah diakses warga. Kantor desa dapat memakai SID untuk mengelola informasi perencanaan pengembangan desa dan menampilkan informasi tersebut pada berbagai media, seperti di web desa, papan pengumuman dan sebagainya. 4. Pemerintah desa lebih akuntabel. Informasi perencanaan, kegiatan pembangunan, penggunaan dana desa dan sebagainya yang ada dalam 13
OpenSID akan memudahkan warga unutk mengakses informasi tersebut. Kantor desa akan mempunyai kesempatan untuk secara lebih mudah membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan, penggunaan dana desa dsbnya. 5. Layanan publik lebih baik OpenSID akan menjadikan kantor desa lebih efisien dan lebih efektif dalam melakukan fungsi dan tugas mereka dalam memberikan pelayanan. Masyarakat akan dengan mudah memperoleh surat keterangan yang mereka butuhkan secara lebih cepat dan dengan data yang lebih akurat. 6. Warga mendapat akses lebih baik pada informasi desa Informasi kependudukan, perencanaan, aset dan anggaran akan terekam secara elektronik dengan adanya OpenSID. Semua informasi tersebut mempunyai potensi untuk lebih mudah diakses oleh warga. Kantor desa mempunyai kesempatan untuk menyediakan fasilitas bagi warga untuk mengakses informasi desa dengan mudah, 7. Warga dapat berpartisipasi lebih aktif dalam pembangunan desa Ketersediaan data dan informasi desa yang mudah diakses akan meningkatkan potensi warga untuk berpartisipasi dalam pembangunan desa. Warga akan tahu kegiatan apa yang sedang berjalan dan apa yang direncanakan, sehingga dapat ikut mengawal kegiatan tersebut ataupun memberi usul, saran dan masukan lain terkait pembangunan desa. Lebih dari itu, SID juga 14
mempunyai potensi untuk menyediakan media elektronik untuk menggalang partisipasi warga, seperti forum diskusi atau formulir komentar/usulan elektronik. Sebagai sebuah aplikasi Sistem Informasi Desa, OpenSID dilengkapi dengan banyak fitur pendukung. Fitur yang disediakan cukup lengkap dan mumpuni bahkan jika dibandingkan dengan aplikasi SID sejenis. 1. Info Desa. Fitur ini digunakan untuk mengatur identitas desa, wilayah administratif, pemerintah desa, dan status desa(IDM). 2. Kependudukan. Data kependudukan merupakan hal yang paling mendasar dan utama yang wajib diisi oleh desa. Apabila data penduduk sudah terisi, desa dapat memantau perkembangan penduduk, memudahkan surat menyurat dan pengarsipan, mengetahui statistik penduduk desa, dan lain-lain. Pada fitur ini terdapat beberapa menu, seperti data penduduk, keluarga, rumah tangga, kelompok, data suplemen, dan data calon pemilih. 15
3. Statistik. Statistik merupakan menu untuk menampilkan laporan statistik kependudukan berupa tabel, grafik batang, dan grafik pie. Statistik yang dimaksud seperti umur, pendidikan, pekerjaan, agama dan lain-lain. 4. Layanan Surat. Fitur ini digunakan sebagai modul administrasi persuratan yang membantu mengefisienkan dan mempercepat pelayanan publik terutama terkait permintaan surat oleh warga. 16
5. Sekretariat. Fitur ini digunakan untuk mengelola dokumen dan kesekretariatan desa. Dokumen yang dimaksud seperti: 6. Sekretariat. Fitur ini digunakan untuk mengelola dokumen dan kesekretariatan desa. Dokumen yang dimaksud seperti: a. Produk Hukum, meliputi Surat Keputusan Kepala Desa dan Peraturan desa b. Informasi Publik, meliputi 17
1) PPID (Profil PPID, Visi dan Misi PPID, Struktur Organisasi PPID Desa, Tugas dan Wewenang PPID Desa, Maklumat Layanan, Prosedur layanan informasi, Regulasi Informasi Publik Desa, dan Laporan Tahunan PPID Desa) 2) DIP (Informasi Berkala, Informasi Serta Merta, Informasi Setiap Saat, Informasi Yang Dikecualikan, dan Rekap DIP Setiap Tahun 7. Keuangan. Fitur ini digunakan untuk mengelola data keuangan desa. Modul ini memberikan informasi Anggaran & Realisasi APBDes secara grafik dan tabel 8. Analisis. Bagian analisis digunakan sebagai tempat mengolah data hasil survei sesaat, seperti Analisis Kemiskinan Partisipatif (AKP) dan tempat menyerap data yang perlu dikelola berkesinambungan, seperti Prodeskel. 18
9. Bantuan. Bagian ini merupakan fitur untuk mencatat program atau jenis bantuan yang dikelola desa, seperti bantuan pada kelompok masyarakat tertentu. Fitur – fitur tersebut secara rinci akan dibahas dalam modul ini. Selain itu, untuk menjalankan SID online pada OpenSID maka perlu dilakuakn pembagian tugas. Secara umum, peran yang diperlukan untuk pengoperasian SID (dalam konteks aplikasi OpenSID) disesuaikan dengan struktur organisasi yang ada di Desa. Seorang petugas kantor desa bisa saja 19
merangkap beberapa peran SID, dan sebaliknya suatu peran bisa saja diberikan kepada beberapa petugas, sesuai dengan skala kantor desa dan tugas-tugas mereka. Paling tidak, terdapat beberapa pembagian peran pengelolaan OpenSID sebagai berikut: 1. Penanggung-jawab SID Tugas penanggung-jawab SID antara lain untuk: a. Koordinasi semua kegiatan SID b. Memantau pengoperasian SID c. Merencanakan pengembangan SID d. Berperan sebagai ‘pahlawan’ SID e. Melakukan koordinasi dengan pihak penyedia jasa dalam rangka pelaksanaan kegiatan baik teknis maupun administrasi. 2. Petugas Teknis SID Tugas petugas teknis SID antara lain untuk: a. Melakukan perbaikan jika terjadi error atau kerusakan pada SID. b. Menginstall rilis terbaru OpenSID (jika ada). c. Mengikuti perkembangan SID melalui online dan offline. d. Meng-onlinekan website desa. e. Melakukan backup database desa dan folder desa secara rutin. f. Menyiapkan perangkat-perangkat pendukung (laptop, PC, jaringan) 3. Operator SID Tugas operator SID antara lain untuk: 20
a. Memberikan pelayanan kepada masyarakat menggunakan SID b. Mengubah dan menambah artikel terbaru c. Mengelola komentar. d. Mencetak laporan data kependudukan. e. Memasukan bahan artikel. f. Memasukan bahan untuk menu (menu statis dan dinamis). g. Mengelola data penduduk dan profil desa. h. Melakukan backup database desa dan folder desa secara rutin. 21
4. Petugas Data Entri Tugas petugas data entri antara lain untuk: a. Melakukan verifikasi data sebelum dientri. b. Mengentri data penduduk dan desa. c. Mengedit data yang sudah dientri (jika terjadi kesalahan data) d. Membantu menyelesaikan data yang sama (dobel). 22
BAB II PERSIAPAN A. Persiapan Instalasi OpenSID Instalasi OpenSID membutuhkan kesiapan sistem sebagai prasyarat untuk mendukung kelancaran instalasi. 1. Perangkat Lunak. Untuk menjalankan OpenSID diperlukan spesifikasi minimal perangkat lunak yakni sebagai berikut: 1) Bahasa Pemrograman PHP Minimal versi 7.4 dan extension yang diperlukan. > Belum support PHP 8. 2) Untuk MySQL Minimal dibutuhkan versi 5.6.5 (2012- 04-10, Milestone 8); hal ini diperlukan untuk memungkinkan adanya beberapa kolom berisi TIMESTAMP pada suatu tabel. 3) OpenSID akan berjalan optimal pada MySQL 5.7.x atau MariaDB 10.3.x. 4) Web Server yang diperlukan yaitu Apache, Nginx, IIS, Litespeed. 23
Mayoritas pengguna SID umumnya memakai XAMPP untuk menyiapkan server yang dibutuhkan karena faktor kemudahan dalam penggunaan XAMPP. 2. PHP Extension Selain penentuan versi PHP yang digunakan, perlu juga dilakukan penyesuaian PHP Extension sebelum atau sesudah menginstal agar OpenSID berjalan dengan normal. Adapun PHP Extension yang perlu diaktifkan yaitu: Cu Filein G icon jso mbstri mys mysql tid Zi rl fo d v n ng qli nd yp Jika aplikasi sudah berhasil terinstal, maka perlu untuk dipastikan ekstensi PHP yang tidak aktif melalui langkah berikut ini: 1) Login / Masuk ke OpenSID 2) Pilih menu Pengaturan > Info Sistem > Kebutuhan Sistem 24
Jika ada ekstensi selain yang diperlukan, maka perlu di non aktifkan. 3. Pengaturan lain. Pengaturan lain yang diperlukan adalah memastikan ☑force https, menggunakan .htaccess yang merupakan bawaandari OpenSID (versi online). 25
B. Instalasi Instalasi OpenSID dapat dilakukan melalui beberapa cara tergantung kebutuhan dan preferensi Desa, diantaranya sebagai berikut: 1. Instalasi OpenSID offline secara otomatis. Secara otomatis OpenSID dapat dilakukan dengan menggunakan git, namun git kurang familiar bagi pengguna baru. Mengutip dari website desa Natai Raya, instalasi OpenSID lebih praktis dengan menggunakan Laragon. Laragon merupakan webserver localhost seperti halnya XAMPP dan WAMP. Namun laragon mempunyai fitur lebih modern, lebih kuat, konfigurasi lebih mudah, serta lebih efektif dan cepat. Laragon menyediakan webserver local yang support untuk PHP, Node.Js, python Django/Flask, Ruby on Rails, Java Spring/Springboot dan Golang. Oleh karena itu, Desa yang belum memiliki SDM professional di bidang IT dapat menggunakan Laragon untuk instalasi OpenSID. Berikut langkah – langkah instalasi dengan Laragon. 1) Unduh laragon melalui link https://laragon.org/download/. 26
Setelah unduh selesai, lakukan install dengan cara double click software tersebut. Klik Next sampai proses instalasi selesai. 27
12 34 28
56 7 Selanjutnya, lakukan install phpmyadmin dengan cara klik kanan jendela laragon, pilih tools -> Quick add -> *phpmyadmin seperti gambar berikut: 29
Tunggu hingga proses instalasi selesai, yaitu ditandai dengan bar berwarna hijau telah penuh seperti gambar dibawag ini. Jendela Quick add \"phpmyadmin\" akan tutup dengan sendirinya. 30
Jalankan service webserver dengan cara klik \"Start All\" yang ada di bagian kiri bawah jendela laragon dan pastikan port Apache dan MySQL muncul seperti gambar di bawah ini: Pada tahap ini instalasi telah selesai. 2) Instalasi OpenSID secara otomatis Setelah selesai tahap instalasi Laragon, tahap selanjutnya adalah instalasi OpenSID. Tahap pertama buka folder OpenSID: Local Disc © > OpenSID > www (pastikan telah membuat folder ini saat di tahapan 3 proses instalasi diatas. Pastikan tidak ada file yang ada dalam folder tersebut, jika ada hapus seluruh isi folder dalam www. 31
Selanjutnya, untuk mengunduh semua folder OpenSID yang terbaru berdasarkan branch master, ikuti langkah berikut ini: Klik \"Terminal\" yang ada di jendela laragon (berada pada baris yang sama dengan \"Start All\") kemudian ketik \"cd..\" untuk keluar dari folder www, selanjutnya ketik \"git clone https://github.com/OpenSID/Open SID.git www\". tunggu hingga proses selesai selesai, dan muncul tulisan “done” seperti gambar dibawah ini: 32
2. Instalasi menggunakan installer OpenSID menyediakan installer yang memudahkan proses instalasi awal OpenSID di Window untuk rilis – rilis tertentu. Installer OpenSID adalah script yang digunakan untuk melakukan proses pemasangan website secara mudah dengan melalui tahapan-tahapan yang dianjurkan oleh OpenSID. Installer ini hadir untuk memudahkan pengguna pada saat pemasangan aplikasi OpenSID. Panduan ini diperuntukkan untuk versi 22.11. berikut tahapannya: 1) Unduh berkas installer untuk windows 64 Bit melalui tautan OpenSID-22.11.exe 64 bit Setelah laman tautan terbuka, klik download dan tunggu hingga proses download selesai. 33
2) Jalankan installer yang telah terunduh di komputer anda [Install_OpenSID-22.11.exe_64_bit.exe], dengan cara klik 2x. 3) Program instalasi akan terbuka dan baca persetujuan lisensi kemudian pilih “Ya, saya setuju”. 34
4) Beri tanda centang pada “Buat jalan pintas di Desktop” jika anda ingin menambahkan pintasan di Desktop dan klik tombol “lanjut” 5) Untuk melanjutkan pemasangan klik tombol “Pasang” 6) Proses instalasi akan berjalan, OpenSID akan terpasang pada C:\\OpenSID, silhakan menunggu hingga proses selesai 100%. 7) Instalasi akan membuka Command Prompt untuk memasang dan menjalankan service apache. Silahkan tekan sembarang tombol pada keyboard setelah muncul “The Apache service was started successfully”. 35
8) Tidak perlu khawatir jika terdapat error karena pernah memasang Apache anda tetap dapat terus melanjutkan. Jika muncul Windows Difender, klik Allow Access untuk melanjutkan. 3. Memasang Jaringan Lokal Dengan memasang jaringan lokal di kantor desa, komputer yang berfungsi sebagai server SID dapat diakses oleh beberapa PC/laptop lainnya, sehingga pelayanan administrasi kantor desa mempergunakan SID bisa lebih efisien. Akses ke server SID melalui jaringan lokal tidak membutuhkan sambungan ke internet. 36
Berikut ini langkah-langkah untuk mengakses server SID melalui jaringan lokal: 1) Persiapan server SID Server SID adalah komputer yang menyimpan master database untuk aplikasi SID. OpenSID terinstal di komputer ini, dan komputer ini juga menyimpan master folder desa yang berisi semua file ubahan desa. Komputer lain yang akan mengakses server SID adalah komputer biasa yang tidak perlu menginstal OpenSID. Akses ke server SID akan memakai browser biasa di komputer tersebut. 2) Persiapan Router Cara yang relatif mudah untuk memasang jaringan lokal adalah dengan mempergunakan router/modem wifi. Router wifi dapat dipergunakan untuk membuat jaringan lokal nir-kabel walaupun tidak ada sambungan ke internet. Pastikan spesifikasi perangkat router wifi memadai untuk jaringan lokal di kantor kecil (jarak komputer terjauh yang akan mengakses server SID kurang dari 100m). Ikuti petunjuk router untuk menginstalnya dan 37
untuk menghubungkan server SID dan komputer lain ke router tersebut. Untuk koneksi yang tercepat, sebaiknya server SID disambung ke router mempergunakan kabel, dan bukan wifi. 3) Beri IP address statis untuk server SID Setiap komputer yang tersambung pada router diberi IP address oleh router. Biasanya komputer yang login ke router akan diberi IP address dinamis, yang berubah setiap kali login. Supaya tidak berubah-ubah, server SID perlu diberi IP address yang statis, yaitu sama terus. Ikuti petunjuk router untuk memberi IP address statis pada server SID , misalnya: 192.168.1.5 Untuk meyakinkan IP address yang diberikan pada server SID, jalankan Command Prompt di server SID, dan ketikkan: ipconfig. IP address tampak di baris IPv4 Address. 4) Buat nama server SID di XAMPP 38
Untuk bisa mengakses aplikasi SID dengan nama yang mudah di-ingat, perlu mengubah setting apache untuk memberi nama pada aplikasi SID di XAMPP. Edit file httpd-vhosts.conf, yang biasanya ada di C:\\xampp\\apache\\conf\\extra\\httpd-vhosts.conf. Tambahkan baris-baris seperti di bawah ini pada bagian akhir file tersebut. Ganti DocumentRoot sesuai dengan lokasi instalasi OpenSID anda, dan ganti ServerName sesuai dengan nama yang diinginkan. <VirtualHost *:80> DocumentRoot \"C:\\xampp\\htdocs\\OpenSID\" ServerName opensid.server </VirtualHost> Apabila server SID juga dipakai untuk aplikasi web lain, tambahkan pula baris berikut, untuk memungkinkan akses ke aplikasi lain memakai alamat web lokal biasa, yaitu http://localhost. <VirtualHost *:80> DocumentRoot \"C:\\xampp\\htdocs\" ServerName localhost </VirtualHost> Setelah file httpd-vhosts.conf diubah, restart apache melalui control panel XAMPP. 39
5) Buat akses dari browser ke server SID. Di server SID, tambahkan alamat server SID di file hosts. File ini berada di: * Windows 7, 10: C:\\Windows\\System32\\Drivers\\etc Perhatian: Gunakan Editor seperti Notepad++ untuk mengedit file ini. Buka Editor sebagai Administrator lalu buka C:\\Windows\\System32\\Drivers\\etc\\hosts. Atau jika belum punya Notepad++ di Windows, file hosts tidak bisa diubah langsung di folder C:\\Windows\\System32\\Drivers\\etc. salin file hosts dan salin dulu ke folder lain yang bisa di-edit pengguna, misalnya folder Downloads. Edit file hosts pada folder tersebut dan setelah diubah, copy/paste kembali ke folder C:\\Windows\\System32\\Drivers\\etc. Ubah file hosts dengan menambahkan baris yang menghubungkan IP address server SID dengan nama server, mengikuti contoh sebagai berikut. Pakai IP address untuk server SID sebagaimana telah ditentukan di langkah 3 di atas: 40
# Copyright (c) 1993-2009 Microsoft Corp. # # This is a sample HOSTS file used by Microsoft TCP/IP for Windows. # # This file contains the mappings of IP addresses to host names. Each # entry should be kept on an individual line. The IP address should # be placed in the first column followed by the corresponding host name. # The IP address and the host name should be separated by at least one # space. # # Additionally, comments (such as these) may be inserted on individual # lines or following the machine name denoted by a '#' symbol. # # For example: # # 102.54.94.97 rhino.acme.com # source server # 38.25.63.10 x.acme.com # x client host # localhost name resolution is handled within DNS itself. # Setelah file hosts di-save, OpenSID dapat di akses lodceanlhgoastn nama baru tersebut, dengan memasukkan alamat opensid.server OpenSID di web browser (misalnya Chrome, Firefox, dan lain sebagainya) sebagai berikut: http://opensid.server 6) Buat koneksi dari komputer lain. Sambungkan komputer yang akan koneksi ke server SID ke jaringan yang sama dengan server SID (misalnya ke router wifi yang sama). Yakinkan bisa koneksi ke server SID, dengan: • di Windows, membuka Command Prompt • di Linux, membuka Terminal 41
Kemudian coba akses server SID, dengan command berikut: ping 192.168.1.5 Apabila tidak bisa menyambung ke server SID, hambatan koneksi perlu diselesaikan dulu. Misalnya, lihat setting firewall dan setting router untuk mengizinkan akses ke komputer lain dalam jaringan. Jika yakin terdapat koneksi, tambahkan alamat server SID di file hosts. File ini ada pada: • Windows 7, 10: C:\\Windows\\System32\\Drivers\\etc Perhatian: Gunakan Editor seperti Notepad++ untuk mengedit file ini. Buka Editor sebagai Administrator lalu buka C:\\Windows\\System32\\Drivers\\etc\\hosts. Atau jika belum punya Notepad++ di Windows, file hosts tidak bisa diubah langsung di folder C:\\Windows\\System32\\Drivers\\etc. Copy file hosts dan salin dulu ke folder lain yang bisa di- edit pengguna, misalnya folder Downloads. Edit file hosts di situ dan sesudah di ubah, copy/paste kembali ke folder C:\\Windows\\System32\\Drivers\\etc. 42
Ubah file hosts dengan menambahkan baris yang menghubungkan IP server SID dengan nama server, mengikuti contoh sebagai berikut. Pakai IP address untuk server SID sebagaimana telah ditentukan di langkah 3 di atas: # Copyright (c) 1993-2009 Microsoft Corp. # # This is a sample HOSTS file used by Microsoft TCP/IP for Windows. # # This file contains the mappings of IP addresses to host names. Each # entry should be kept on an individual line. The IP address should # be placed in the first column followed by the corresponding host name. # The IP address and the host name should be separated by at least one # space. # # Additionally, comments (such as these) may be inserted on individual # lines or following the machine name denoted by a '#' symbol. # # For example: # # 102.54.94.97 rhino.acme.com # source server # 38.25.63.10 x.acme.com # x client host # localhost name resolution is handled within DNS itself. # Setelah file hosts di-save, server SID dapat di akses melalui jaringan lokal, dengan memasukkan alamat server SID di web browser (misalnya Chrome, Firefox, dsbnya) sebagai berikut: http://opensid.server 43
4. Instalasi OpenSID secara daring Pemasangan OpenSID dapat dilakukan pula secara online tanpa perlu mengunduh installer. Namun diperlukan adanya domain dan hosting untuk dapat melanjutkan tahap ini. Pembelian domain dan hosting seringkali menjadi kendala bagi perangkat desa dalam hal instalasi OpenSID secara daring. Hal ini dikarenakan desa terkendala dalam mekanisme penganggaran, oleh karena itu desa dapat menganggarkan biaya domain dan hosting dari dana desa dengan mempertimbangkan Peraturan Menteri Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sebagai berikut: • Permendes No. 22 Tahun 2015 Tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2016, • Permendes Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa tahun 2017 Maju, • Permendes Nomor 4 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Desapdttrans Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2017, • Permendes Nomor 19 Tahun 2017 Tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2018 44
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178