Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore NETIQUETTE BERMEDIA SOSIAL DI KALANGAN REMAJA (konteks sexting)

NETIQUETTE BERMEDIA SOSIAL DI KALANGAN REMAJA (konteks sexting)

Published by Novi Susilawati, 2022-04-06 00:55:46

Description: NETIQUETTE BERMEDIA SOSIAL DI KALANGAN REMAJA (konteks sexting)

Keywords: Sexting

Search

Read the Text Version

31. Peneliti : Apakah UU Pornografi sudah cukup untuk menjadi Responden pedoman dalam bermedia sosial agar tidak terjadi sexting dan sexual harrasment lainnya? Alasannya? 32. Peneliti : Tidak cukup sama sekali sebagai pedoman supaya hal Responden tersebut tidak terjadi lagi di media sosial. Karena seiring dengan perkembangan media sosial, elemen elemen di dalamnya seperti pornografi dan sexting akan turut berkembang. Sehingga UU Pornografi tidak akan cukup untuk menjadi pedoman dari pornografi dan sexting yang terus berkembang ini. : Bagaimana pendapat kamu jika LINE ditutup karena banyaknya kasus sexting pada platform tersebut? : Saya akan sangat sangat mendapati hal tersebut konyol. LINE harusnya dapat lebih mampu untuk menjaga kontennya dan memberikan edukasi kepada para penggunanya. Fitur fitur yang disediakan tentunya telah diperkirakan dapat berakibat kepada sexting, sekarang bagaimana cara menangkisnya. Bila tidak memiliki cara menangkisnya, maka sejak awal tidak usah disediakan saja fitur tersebut, atau sejak awal tidak usah diciptakan saja platform LINE ini. Universitas Sumatera Utara

Responden 5 Tanggal 28 Juni 2018 Identitas Remaja Nama : Atika Fridalini. Usia : 21 Tahun. TTL : Medan, 25 Oktober 1996. Alamat : Jl. Sei Batang Serangan, No. 23/70, Medan. Jenis Kelamin : Perempuan. Suku : Melayu dan Jawa. Agama : Islam Pendidikan : Fresh Graduate S-1, FISIP USU, Administrasi Bisnis. PERTANYAAN : Menurut kamu, bagaimana keadaan media sosial hari ini? 1. Peneliti : Keadaan medsos full of berita dari yang hoax, news Responden valuenya rendah sampai yang berbobot. : Menurut kamu, sepenting apa media sosial untuk kamu 2. Peneliti pada saat ini? : Sangat penting. Saya sendiri memanfaatkannya untuk Responden promosi usaha saya yang terpenting. Dari promosi melalui media sosial, pemesanan juga dapat dilakukan melalui 3. Peneliti media sosial, jadi ada bukti barang yang bisa dilihat sama Responden calon pembeli. : Seberapa aktif kamu bermedia sosial? 4. Peneliti : Aktif sekali, sehari >6 jam. Responden : Media sosial apa aja yang paling sering kamu gunakan? : Instagram, Twitter, Line &Whatsapp. 5. Peneliti : Untuk apa saja kamu membuka media sosial tersebut? Responden : Untuk hiburan, info sekitar, liat produk-produk bunga. Karena saya juga belanja bahan-bahan untuk usaha saya ya dari media sosial. Ini sih enaknya media sosial, menghemat waktu dan biaya juga dan sangat penting Universitas Sumatera Utara

6. Peneliti untuk yang punya usaha atau bisnis kayak saya. Responden : Hal lain apa yang kamu lakukan di Internet? : Nonton youtube, baca webtoon dan wattpad, dengar 7. Peneliti soundcloud. Responden : Seberapa bermanfaat media sosial pengirim pesan instan gratis seperti LINE untuk kamu? 8. Peneliti : Sangat bermanfaat. Karena LINE juga aku pakai untuk Responden bisnis aku kan. Jadi pembeli bisa ngehubungi atau pesan dari LINE. Bisa kirim gambar juga dari LINE untuk 9. Peneliti nunjukkin contoh barangnya gitu. Terus gampang kalau Responden misalnya ada info kampus biasanya dikabarin dari grup. Banyak sih memang manfaatnya yang terasa kali selama 10. Peneliti beberapa tahun ini. : Apakah kamu menggunakan LINE untuk berkomunikasi dengan siapa saja atau hanya dengan orang-orang tertentu? Alasannya? : Dengan orang yang aku kenal dan berkepentingan aja. Karena emang bahaya juga kalau berkomunikasi dengan siapa aja dari line jadi kaya gak ada privacy gitu. : Fitur-fitur apa aja yang kamu ketahui yang ada di LINE? Boleh kasih contoh dan manfaatnya? : LINE Call buat nelfon, Video Call buat video call kalau kangen pacar, chat udah pasti. Karna ya manfaatnya kalau aku lebih terasa kali kalau untuk komunikasian gini. Kalau fitur lain yang mungkin sering aku buka kek LINE News lah karna gampang cari informasi kan. Tapi karna ada LINE Today official gitu jadi aku suka baca dua duanya juga. : Apakah kamu sering membagikan cerita atau pengalaman kamu dalam bentuk teks, audio, gambar dan video ke orang lain yang ada di LINE? Alasannya? Universitas Sumatera Utara

Responden : Gak pernah, kalau di line home paling aku ngeshare postingan orang sih. Kayak udah diposting terus aku 11. Peneliti teruskan lagi gitu. Kalau di chat sama kawan dekat ya Responden pernah. Atau sama pacar juga kalau fot yang selfie terus rasanya bagus dancantik baru kukirim. Yang penting 12. Peneliti sopan dan gak mengganggu kenyamanan kedua belah Responden pihak aja. Nggak mengganggu kedua pihak yang kayak buat dia gak nyaman gitu untuk ngelihat atau nerima poto 13. Peneliti atau video yang kukirim. Makanya itu yang sopan aja sih. Responden : Bagaimana pandangan kamu ketika melihat atau menemukan konten-konten pornografi dalam bentuk teks, audio, gambar dan video di LINE? : Kaget sih pasti. Biasanya diharaukan, tapi kalau udah keterlaluan, langsung report aja. Kalau konten pornografi gitu ya ngapain juga sebenernya kita biarin, karena makin kita biarin, makin merajalela. Jadi bagusnya kita report biar pihak LINE pun tau itu konten yang tidak baik di platform LINE. Jadi LINE bisa segera menindakin konten seperti itu. : Apakah salah satu dari teman-teman kamu pernah mengirim, menerima atau meneruskan konten-konten pornografi di LINE? Seperti di grup, personal chat ataupun di timeline contohnya. Bagaimana pandangan kamu? : Gak pernah dapat chat hal-hal aneh gitu, alhamdulillah. : Apakah kamu juga pernah mengirim, menerima ataupun meneruskan konten-konten yang mengandung unsur pornografi dalam bentuk teks, audio, gambar dan video di LINE? Alasannya? : Gak pernah juga sama sekali meneruskan chat yang begituan. Untuk apa juga kan diterusin. Makin kita terusin nanti konten pornografi ini malah makin banyak. Universitas Sumatera Utara

14. Peneliti Dari satu orang ke orang lain terus tersebar di grup, terus Responden disebar lagi di home. Rasanya hal kayak gini kalau sampe terkirim ke kita, yaudah berhenti di kita aja terus kita 15. Peneliti report. : Apa yang kamu ketahui mengenai Pornografi? Responden : Konten yang mengandung unsur seks dan dikhususkan 16. Peneliti untuk orang dewasa. : Bagaimana pandangan kamu melihat konten dalam bentuk Responden teks, audio, gambar dan video yang mengandung unsur 17. Peneliti pornografi di media sosial? : Kalau buat aku pribadi sih santai aja, karna udah cukup Responden umur tapi bahaya untuk anak-anak yang ngeliatnya. 18. Peneliti : Bagaimana pandangan kamu melihat pelaku pornografi? : Yaaa mungkin kurang pengetahuan tentang UU Responden penyebaran konten di medsos yakan. : Apa yang akan kamu lakukan ketika menemukan konten 19. Peneliti konten yang mengandung unsur pornografi di media sosial? Alasannya? : Ngereport sih, karena bakalan banyak efek yang mungkin bakal timbul karna itu. : Bagaimana pendapat kamu mengenai sexting? : Bahaya juga karena kita kan gak bakal tau kedua pihak bakal menjaga kerahasiaan di sexting atau enggak. Kalau disebar kan malu. Jadi kalau bisa ya tidak usah lah melakukan sexting. Karena di media sosial itu gak ada yang bisa dipercaya. Kalau pun sexting ini masi terjadi, paling tidak kita bukan objek dalam konten tersebut. : Bagaimana pendapat kamu melihat beberapa kasus sexting yang terjadi di LINE dan instant messaging lainnya? Universitas Sumatera Utara

Responden : Itu karena kesalahan mereka juga sih. Cuman kita gak tau kan apa yang sebenarnya terjadi. Mungkin aja ada salah 20. Peneliti satu pihak yang tertekan jadi terpaksa ngelakuin sexting. Responden : Menurut kamu, kenapa sexting ini bisa terjadi? : Karena salah satunya memancing. 21. Peneliti : Apakah kamu pernah melakukan sexting? Alasannya? Responden : Gak pernah sama sekali. : Bagaimana pendapat kamu mengenai dampak positif dan 22. Peneliti negatif dari sexting ini? Responden : Positifnya gak tau juga apa, paling yaa pihak yang merasa tersalurkan keinginannya. Negatifnya yang lumayan 23. Peneliti banyak, contohnya bisa menimbulakan tindakan kriminal. Responden : Bagaimana pandangan kamu melihat orang yang melakukan sexting kepada kamu ataupun pada orang lain? 24. Peneliti : Kalau udah tau ada yang ngelakuin sexting gitu aku Responden pandangannya negatif aja sih. : Menurut kamu, seberapa penting pornografi dan sexting 25. Peneliti ini untuk diteliti dan dipelajari? Alasannya? Responden : Kalau untuk dipelajari sangat penting, tapi lebih baik di bimbing dan dikasihtau dari orangtua gitu sejak kecil, 26. Peneliti supaya lebih bisa dimengerti dan dipahami. Responden : Apakah kamu pernah mendengar tentang netiket? Menurut kamu apa itu netiket? : Netiket? Netizens etiket kah? Etiket dalam berkomunikasi di internet. : Apakah yang kamu ketahui mengenai netiket bermedia sosial? : Dari namanya sih aku langsung mikir netizens etiket yang maksudnya tata krama dalam berkomunikasi di media sosial. Universitas Sumatera Utara

27. Peneliti : Bagaimana pendapat kamu mengenai netiket di media Responden sosial? : Kalau di indo kayaknya perlu ada sosialisasi tentang ini, 28. Peneliti apalagi untuk masyarakat awam media. Supaya gak asal Responden ngomen. Karna sekarang lagi banyak ni netizen yang ngomentarin di media sosial sampe caci maki dan hate 29. Peneliti speech. Responden : Menurut pendapat kamu, seberapa penting netiket untuk membatasi kita di media sosial? Alasannya? 30. Peneliti : Penting sih, jangan sampe hate speech dan menghasut. Responden Karena itu bisa merusak mental orang dalam bermedia sosial. Remaja kalau terus terusan membaca hal-hal 31. Peneliti negatif di media sosial, bakalan tumbuh mental untuk melakukan hal serupa. : Apakah kamu merasa terbatasi untuk bermedia sosial dengan adanya netiket bermedia sosial? Alasannya? : Aku ngerasa biasa aja sih malah gak ngerasa dibatasi sama sekali dengan adanya netiket bermedia sosial, karena aku bukan tipe yang suka bekoar-koar tentang apapun di media sosial. : Apakah UU ITE sudah cukup untuk mengatur kita bermedia sosial? Alasannya? : Sejauh ini UU ITE sudah cukup mengatur kita bermdia sosial, asal kita pintar dan paham hukum. Cara agar pintar dan paham hukum sebenernya ada banyak ya. Contohnya lihat dari internet, tapi tetap harus melihat informasi dari website yang sudah terbukti kebenarannya. Baca-baca buku dan banyak lihat berita. : Apakah UU Pornografi sudah cukup untuk menjadi pedoman dalam bermedia sosial agar tidak terjadi sexting dan sexual harrasment lainnya? Alasannya? Universitas Sumatera Utara

Responden : Cukup jadi pedoman jugalah UU pornografi ini, asal ada sosialisasi yang lebih dalam untuk masyarakat aja lagi 32. Peneliti supaya banyak yang tau apa saja yang masuk indikator Responden pornografi dan kejahatan pornografi itu seperti apa saja. : Bagaimana pendapat kamu jika LINE ditutup karena banyaknya kasus sexting pada platform tersebut? : Gak setuju lah aku. Responden 6 Tanggal 30 Juni 2018 Identitas Remaja Nama : Farid Fahroji. Usia : 21 Tahun. TTL : Medan, 3 Maret 1997. Alamat : Jl. Wiroto, No. 6, Medan. Jenis Kelamin : Laki-laki. Suku : Jawa. Agama : Islam. Pendidikan : Fresh Graduate D-3, Polmed, USU. PERTANYAAN : Menurut kamu, bagaimana keadaan media sosial hari ini? 1. Peneliti : Tempat penyebaran berita hoax, isu sara dan provokatif. Responden : Menurut kamu, sepenting apa media sosial untuk kamu 2. Peneliti pada saat ini? Responden : Biasa saja, sekedar berkomunikasi dan hiburan saja. Ya, saya sendiri sih membatasi penggunaannya agar tidak anti 3. Peneliti sosial seperti remaja jaman sekarang, ya. Remaja sekarang Responden kalau bertemu teman-temannya tapi tetap saja mementingkan kehidupan mereka di media sosial. : Seberapa aktif kamu bermedia sosial? : 1 Jam setiap hari maksimal. Universitas Sumatera Utara

4. Peneliti : Media sosial apa aja yang paling sering kamu gunakan? Responden : Instagramdan Whatsapp. : Untuk apa saja kamu membuka media sosial tersebut? 5. Peneliti : Untuk komunikasi dan hiburan semata. Hiburan ya kayak Responden liat vido video lucu di youtube atau instagram. Kadang juga di grup chat LINE kawan ada yang share lucu-lucu. 6. Peneliti Kalo komunikasian ya jelas untuk telponan atau video call Responden gitu. Karna memang media sosial ini bisa buat kita komunikasian lewat cara apa aja, ntah itu chatting, 7. Peneliti telponan, atau yang video juga bisa. Responden : Hal lain apa yang kamu lakukan di Internet? : Baca tren masa kini, menemukan bisnis yang baru dan 8. Peneliti baca berita politik. Responden : Seberapa bermanfaat media sosial pengirim pesan instan gratis seperti LINE untuk kamu? 9. Peneliti : Kalau LINE tidak terlalu intens, biasa aja. Jadi tidak terlalu Bermanfaat untuk aku. Karena aku sendiri lebih memilih Whatsapp karena kawan-kawan sih juga rame pake whatsapp. Jadi biasanya pakai LINE itu kalo misal ada tiba-tiba ntah siapa chat terus ya dibalas. Kalau misal mau chat penting atau serius biasa ya aku alihin ke whatsapp. Pokoknya LINE itu yang diunduh aja tapi penggunaanku yang ga intens di situ. : Apakah kamu menggunakan LINE untuk berkomunikasi dengan siapa saja atau hanya dengan orang-orang tertentu? Alasannya? : Ya hanya untuk berkomunikasi dengan grup angkatan alumni sekolah. : Fitur-fitur apa aja yang kamu ketahui yang ada di LINE? Boleh kasih contoh dan manfaatnya? Universitas Sumatera Utara

Responden : Aku lebih prefer ke fitur yang fungsingya untuk berkomunikasi si, kayak LINE alumni, Multiple Chat, 10. Peneliti Free Call mungkin sama Conference video call. Karna aku Responden unduh LINE juga karena ada fitur ini. Jadi yang aku pakai ya fitur untuk komunikasi dalam jumlah banyak aja. 11. Peneliti Kayak untuk grup yang kebanyakan orangnya ga pakai Responden Whatsapp. : Apakah kamu sering membagikan cerita atau pengalaman 12. Peneliti kamu dalam bentuk teks, audio, gambar dan video ke Responden orang lain yang ada di LINE? Alasannya? : Gak pernah. Kalau share yang aku pribadi gitu nggak. Tapi kalau video atau gambar meme yang lucu lucu dan bukan aku, mungkin pernah. Karena niatnya untuk lucu lucuan jadi pasti pernah lah itu selama punya LINE. Karena memang kalau yang lucu-lucu gitu rasanya wajib dikirim ke grup chat. : Bagaimana pandangan kamu ketika melihat atau menemukan konten-konten pornografi dalam bentuk teks, audio, gambar dan video di LINE? : Sangat miris. Masih banyak aja hal seperti itu di media sosial jaman sekarang yang seharusnya bisa mewadahi konten-konten positif. Biasanya pengirim konten kayak gitu kutegur kalo kawan sendiri. Tapi kalau dapatnya di home LINE gitu yaudah kureport. Biar kontennya gak muncul lagi di home ku. : Apakah salah satu dari teman-teman kamu pernah mengirim, menerima atau meneruskan konten-konten pornografi di LINE? Seperti di grup, personal chat ataupun di timeline contohnya. Bagaimana pandangan kamu? : Pernah dapat dari siapa ajalah di grup, ya itu tadi miris lihatnya. Universitas Sumatera Utara

13. Peneliti : Apakah kamu juga pernah mengirim, menerima ataupun meneruskan konten-konten yang mengandung unsur Responden pornografi dalam bentuk teks, audio, gambar dan video di LINE? Alasannya? 14. Peneliti : Belum pernah meneruskan sih kalo konten kayak gini. Responden Karna menurutku kalo diterusin itu kayak gitu selain buang buang kuota, kita ngasih crminan gak baik aja 15. Peneliti dalam bernedia sosial. Makanya juga harus jaga image lah di media sosial ini. Karna pembentukan karakter juga. Apa Responden yang kita share ya itulah kita di dunia nyata. 16. Peneliti : Apa yang kamu ketahui mengenai Pornografi? : Secukupnya aja, dari mulai gak pakai baju sampai Responden berhubungan badan. 17. Peneliti : Bagaimana pandangan kamu melihat konten dalam bentuk teks, audio, gambar dan video yang mengandung unsur Responden pornografi di media sosial? 18. Peneliti : Miris lihatnya, karena hal yang sangat tidak layak untuk dibagikan. Responden : Bagaimana pandangan kamu melihat pelaku pornografi? : No offense, saya jijik. : Apa yang akan kamu lakukan ketika menemukan konten konten yang mengandung unsur pornografi di media sosial? Alasannya? : Kadang saya report. : Bagaimana pendapat kamu mengenai sexting? : Ya kegiatan sexting itu kalau bisa jangan kita lakukan. Kegiatan kayak gini sebenernya bahaya. Kalau ada orang yang tidak menyukai kita, bisa aja disebar atau jadi bahan cerita. Jadi lebih baik tidak usah. Saya juga ga begitu aktif di media sosial kalau bukan untuk bahas hal-hal penting dan mendesak. Jadi rasa saya kegiatan sexting ini bisa dikurangi dengan menjari hal-hal positif di dunia nyata. Universitas Sumatera Utara

19. Peneliti : Bagaimana pendapat kamu melihat beberapa kasus sexting yang terjadi di LINE dan instant messaging Responden lainnya? 20. Peneliti : Saya belum pernah melihat secara langsung. : Menurut kamu, kenapa sexting ini bisa terjadi? Responden : Hasrat seksual yang tidak tersalurkan mungkin. 21. Peneliti : Apakah kamu pernah melakukan sexting? Alasannya? : Belum pernah. Responden : Bagaimana pendapat kamu mengenai dampak positif dan 22. Peneliti negatif dari sexting ini? : Kecanduan mungkin. Responden : Bagaimana pandangan kamu melihat orang yang 23. Peneliti melakukan sexting kepada kamu ataupun pada orang lain? : Belum pernah melihat. Responden : Menurut kamu, seberapa penting pornografi dan sexting 24. Peneliti ini untuk diteliti dan dipelajari? Alasannya? : Penting, untuk mencari cara mengatasi dan Responden menghilangkan hal-hal yang seperti itu. : Apakah kamu pernah mendengar tentang netiket? 25. Peneliti Menurut kamu apa itu netiket? :Belum pernah dengar tentang hal ini. Responden : Apakah yang kamu ketahui mengenai netiket bermedia 26. Peneliti sosial? : Tidak tahu sama sekali tentang netiket bermedia sosial. Responden : Bagaimana pendapat kamu mengenai netiket di media 27. Peneliti sosial? : Saya bahkan tidak tahu ingin berpendapat seperti apa dan Responden bagaimana mengenai hal ini karena saya belum pernah mendengarnya. Tapi karena sudah dijelaskan peneliti, mungkin tanggapan saya adalah netiket bermedia sekarang sepertinya tidak diperhatikan beberapa remaja dalam penggunaannya di media sosial. Karena mereka banyak Universitas Sumatera Utara

28. Peneliti mengedpankan bebas berekspresi sehingga hal yang Responden seperti netiket ini tidak dihiraukan. : Menurut pendapat kamu, seberapa penting netiket untuk 29. Peneliti membatasi kita di media sosial? Alasannya? Responden : Penting sekali. Hal ini akan mengurangi remaja yang sekarang mulai saling sindri di media sosial. Banyak 30. Peneliti remaja yang hilang akal tidak bisa menjaga privasi mereka Responden di media sosial. Jadi dengan adanya netiket tadi, banyak remaja bisa mengurangi aktivitas negatif mereka di media sosial. : Apakah kamu merasa terbatasi untuk bermedia sosial dengan adanya netiket bermedia sosial? Alasannya? : Saya sendiri tidak merasa terbatasi oleh netiket tersebut, karena selama ini saya menggunakan media sosial untuk hal-hal positif dan seperlunya saja. Jika tidak begitu penting bahkan saya tidak membuka media sosial. : Apakah UU ITE sudah cukup untuk mengatur kita bermedia sosial? Alasannya? : Masih kurang efektif sih UU ITE mengatur kita dalam bermedia sosial, penindakan bagi pelanggar masih kurang di perhatikan. Kayak sekarang kalau ejabat atau orang orang dengan status sosial tinggi di negara ini bisa aja tidak ditindaklanjutin kalo mereka terjerat kasus cyber crime. Jadi ya memang selain dari pihak masyarakat yang harus tau UU ITE ini, pihak yang berwajib juga sangat wajib hukumnya untuk menjalankan tugas dari UU ITE ini, agar masyarakat sadar bahwa kejahatan di dunia maya itu meresahkan juga. Universitas Sumatera Utara

31. Peneliti : Apakah UU Pornografi sudah cukup untuk menjadi Responden pedoman dalam bermedia sosial agar tidak terjadi sexting dan sexual harrasment lainnya? Alasannya? 32. Peneliti : Sejauh ini mungkin cukup lah kalau untuk jadi pedoman Responden aja, tapi kalau untuk diterapkan kayaknya nggak ya. Karena masih ada tuh kasus video mesum yang beredar dari chat di grup pertemanan. Ya seharusnya UU Pornografi ini ditegakkan dulu sama pihak yang berwajib. Jadi bisa dicontoh sama masyarakat kalo cyber crime itu ada undang undangnya, dan pihak yang berwajib tanggap sama kasus seperti ini. : Bagaimana pendapat kamu jika LINE ditutup karena banyaknya kasus sexting pada platform tersebut? : Akan banyak pihak yang sangat dirugikan oleh hal itu pastinya. Universitas Sumatera Utara

BIODATA PENELITI IDENTITAS PRIBADI : Tengku Adrian Nama Lengkap : 140904204 NIM : Laki-laki Jenis Kelamin : Binjai, 22 Agustus 1996 Tempat, Tanggal Lahir : Islam Agama : Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Departemen Politik USU Alamat : Jl. Bunga Sakura, Komplek Millenium Business Anak Ke Centre No. C 21. : 3 dari 3 bersaudara ORANG TUA : T. Tajrul Humaidi, S.H. Ayah : Medan, 2 April 1959 Nama : Pensiunan Tempat, Tanggal Lahir Pekerjaan : Effa Rakhmi Astuti : Binjai, 20 September 1961 Ibu : PNS Nama Tempat, Tanggal Lahir Pekerjaan PENDIDIKAN FORMAL : TK Dharmawanita Binjai 2001 - 2002 : SD Ahmad Yani Binjai 2002 - 2008 : SMP YPSA Medan 2008 - 2010 : SMA YPSA Medan 2010 - 2014 : Universitas Sumatera Utara 2014 - 2018 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook