PEMBERIAN TERAPI KOGNITIF PERILAKU 1 No. Dokumen No. Revisi Halaman 2 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 249/III/2022 PROSEDUR 11. Latih melawan pikiran negative pertama : a. Pilih pikiran otomatis negative pertama yang ingin diselesaikan saat ini b. buat daftar aspek positif yang dimiliki oleh pasien c. latih melawan pikiran negative otomatis pertama secara terjadwal dalam jadwal kegiatan harian 12. Latihan mengubah perilaku negative pertama jika muncul dengan menggunakan catatan hari a. pilih satu perilaku pertama yang akan diubah b. identifikasi perilaku positif yang sebaiknya dilakukan untuk mengubah perilaku negative pertama menjadi perilaku positif c. berikan penghargaan terhadap aktifitas yang dilakukan untuk mengubah perilaku negative menjadi perilaku positif d. latihan mengubah perilaku negative menjadi perilaku positif dengan catatan harian 13. Berikan reinforcement positif 14. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 15. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respon pasien UNIT TERKAIT 1. Instalasi Watlan, Watlan, Paviliun RSPAD Gatot Soebroto 2. Instalasi Watsif, Gadar dan IKO RSPAD Gatot Soebroto
PEMBERIAN TERAPI KOGNITIF PERILAKU 2 No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 250/III/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 20 Maret 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Memberikan tindakan untuk memodifikasi perilaku kedua melalui pendekatan restrukturisasi kognitif TUJUAN 1. Status Koping Membaik 2. Perilaku kesehatan membaik 3. Ketahanan personal meningkat 4. Kontrol diri meningkat KEBIJAKAN Pemberian terapi kognitif perilaku 2 dilakukan oleh perawat yang PROSEDUR kompeten sesuai kewenangan klinis di RSPAD Gatot Soebroto di laksanankan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Ciptakan hubungan yang terapeutik dan kolaboratif 5. Monitor pikiran yang tidak menyenangkan yang bertambah 6. Monitor pikiran negative dan perilaku negative yang bertambah 7. Monitor latihan melawan pikiran negative yang pertama jika muncul a. Monitor latihan melawan pikiran negative dan mengubah perilaku negative pertama dengan menggunakan jadwal harian b. Monitor latihan melawan pikiran negative dan hasilnya
PEMBERIAN TERAPI KOGNITIF PERILAKU 2 No. Dokumen No. Revisi Halaman 2 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 250/III/2022 PROSEDUR 8. Latih melawan pikiran otomatis negative yang kedua secara terjadwal 9. Latih mengubah perilaku negative yang kedua secara terjadwal 10. Berikan reinforcement positif 11. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 12. Dokumentasikan kondisi lingkungan dan kebutuhan keselamatan pasien serta respon pasien UNIT TERKAIT 1. Instalasi Watlan, Watlan, Paviliun RSPAD Gatot Soebroto 2. Instalasi Watsif, Gadar dan IKO RSPAD Gatot Soebroto
PEMBERIAN TERAPI KOGNITIF PERILAKU 3 No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 251/III/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 21 Maret 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Mengevaluasi manfaat melawan pikiran otomatis negative dan mengubah perilaku negative dengan memanfaatkan sistem pendukung TUJUAN 1. Status Koping Membaik 2. Perilaku kesehatan membaik 3. Pertahanan personal meningkat 4. Kontrol diri meningkat KEBIJAKAN Pemberian terapi kognitif perilaku 3 dilakukan oleh perawat yang PROSEDUR kompeten sesuai kewenangan klinis di RSPAD Gatot Soebroto di laksanankan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Ciptakan hubungan yang terapeutik dan kolaboratif 5. Monitor peristiwa yang tidak menyenangkan yang bertambah 6. Monitor pikiran negative yang bertambah 7. Monitor perilaku negative yang bertambah 8. Monitor latihan melawan pikiran negative dan perilaku negative yang pertama dan kedua 9. Monitor catatan harian ( frekuensi munculnya perilaku negative dan latihan menggunakan aktifitas yang positif 10. Monitor sistem pendukung pasien dari caregiver atau keluarga dan cara memanfaatkannya 11. Monitor sistem pendukung pasien dari luar keluarga dan cara memanfaatkannya
PEMBERIAN TERAPI KOGNITIF PERILAKU 3 No. Dokumen No. Revisi Halaman 2 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 251/III/2022 PROSEDUR 12. Monitor manfaat melawan pikiran otomatis negative dan mengubah perillaku negative 13. Berikan reinforcement positif 14. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 15. Dokumentasikan kondisi lingkungan dan kebutuhan keselamatan paien serta respon pasien UNIT TERKAIT 1. Instalasi Watlan, Watlan, Paviliun RSPAD Gatot Soebroto 2. Instalasi Watsif, Gadar dan IKO RSPAD Gatot Soebroto
PEMBERIAN TERAPI KOGNITIF PERILAKU 4 No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 252/III/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 21 Maret 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Mengevaluasi manfaat melawan pikiran otomatis negative dan mengubah perilaku negative TUJUAN 1. Status Koping Membaik 2. Perilaku kesehatan membaik 3. Ketahanan personal meningkat 4. Kontrol diri meningkat KEBIJAKAN Pemberian terapi kognitif perilaku 4 dilakukan oleh perawat yang PROSEDUR kompeten sesuai kewenangan klinis di RSPAD Gatot Soebroto di laksanankan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien 1. Identfikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahr, dan / nomor rekam medic 2. Jelaskan tujuan dan langkah langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Ciptakan hubungan terapeutik dan kolaboratif 5. Monitor peristiwa yang tidak menyenangkan yang bertambah 6. Monitor pikiran negative yang bertambah 7. Monitor perilaku negative yang bertambah 8. Monitor latihan melawan pikiran negative dan perilaku negative yang pertama dan kedua 9. Monitor latihan manfaat sistem pendukung dari dalam dan dari luar pasien 10. Monitor manfaat setelah melakukan latihan melawan pikiran dan mengubah perilaku negatif
PEMBERIAN TERAPI KOGNITIF PERILAKU 4 No. Dokumen No. Revisi Halaman 2 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 252/III/2022 PROSEDUR 11. Berikan reinforcement positif 12. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 13. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respon pasien / keluarga UNIT TERKAIT 1. Instalasi Watlan, Watlan, Paviliun RSPAD Gatot Soebroto 2. Instalasi Watsif, Gadar dan IKO RSPAD Gatot Soebroto
PEMBERIAN TERAPI MILEU No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 253/III/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 21 Maret 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Menggunakan orang, sumber daya, dan/atau kejadian di lingkungan sekitar untuk meningkatkan atau mengoptimalkan fungsi psikososial TUJUAN 1. Identitas diri meningkat 2. Memori meningkat 3. Tingkat konfusi menurun 4. Penerimaan meningkat 5. Status koping keluarga membaik KEBIJAKAN Pemberian terapi mileu dilakukan oleh perawat yang kompeten sesuai PROSEDUR kewenanga klinis di RSPAD Gatot Soebroto di laksanankan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan / atau nomor rekam medis ) 2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur 3. Sediakan lingkungan yang nyaman 4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 5. Jalin komunikasi terbuka antara pasien, perawat dan staf lainnya 6. Identifikasi contributor faktor lingkungan yang mendukung terapi 7. Identifikasi sumber daya yang diperlukan 8. Identifikasi jenis kegiatan yang sesuai 9. Sediakan buku, majalah, senni dan kerajinan sesuai latar belakang, budaya dan Pendidikan 10. Atur jadwal kegiatan harian
PEMBERIAN TERAPI MILEU No. Dokumen No. Revisi Halaman 2 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 253/III/2022 PROSEDUR 11. Koordinasikan penurunan atau penyesuaian dosis obat sesuai indikasi 12. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 13. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respon pasien UNIT TERKAIT 1. Instalasi Watlan, Watlan, Paviliun RSPAD Gatot Soebroto 2. Instalasi Watsif, Gadar dan IKO RSPAD Gatot Soebroto
PEMBERIAN TERAPI PERILAKU No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 254/III/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 21 Maret 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Melatih mengubah perilaku melalui pemberian reward TUJUAN 1. Perawatan diri meningkat KEBIJAKAN 2. Pemeliharaan kesehatan meningkat 3. Perilaku kesehatan membaik PROSEDUR Pemberian terapi perilaku dilakukan oleh perawat yang kompeten sesuai kewenanga klinis di RSPAD Gatot Soebroto di laksanankan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan / atau nomor rekam medis ) 2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Anjurkan pasien menyampaikan perilaku negative dalam merawat diri 5. Anjurkan pasien memilih satu perilaku negative yang akan dirubah 6. Jelaskan cara merubah perilaku yang sudah dipilih 7. Jelaskan tentang reward yang akan diberikan 8. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 9. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
PEMBERIAN TERAPI PERILAKU No. Dokumen No. Revisi Halaman 2 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 254/III/2022 UNIT TERKAIT 1. Instalasi Watlan, Watlan, Paviliun RSPAD Gatot Soebroto 2. Instalasi Watsif, Gadar dan IKO RSPAD Gatot Soebroto
PEMBERIAN TERAPI REMEDIAL No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 255/III/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 21 Maret 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Menggunakan penyesuaian teknik pembelajaran dan terapi anak TUJUAN berdasarkan gaya dan ketertarikan anak yang mengalami kesulitan dalam menguasai kemampuan berpikir secara optimal dan kemampuan logika KEBIJAKAN dasar Memori meningkat Pemberian memori remedial dilakukan oleh perawat yang kompeten sesuai kewenangan klinis di RSPAD Gatot Soebroto di laksanankan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan / atau nomor rekam medis ) 2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Berikan kesempatan pasien mengungkapkan apa yang dirasakan 5. Identifikasi masalah dalam pembelajaran 6. Identifikasi kemampuan dan kesulitan yang dialami 7. Identifikasi kebutuhan akademik dan non akademik 8. Berikan materi agar mudah dipahami 9. Berikan stimulus visul dan alat bantu sebagai media pembelajaran (kartu angka, Menyusun benda) 10. Berikan pertanyaan terhadap pelajaran yang sudah diberikan 11. Berikan tugas untuk evaluasi 12. Berikan satu tugas pada satu waktu
PEMBERIAN TERAPI REMEDIAL No. Dokumen No. Revisi Halaman 2 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 255/III/2022 PROSEDUR 13. Berikan rutinitas terstruktur yang dapat diselesaikan anak 14. Berikan kesempatan pasien untuk mengungkapkan setelah terapi 15. Lakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya 16. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 17. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respon pasien UNIT TERKAIT 1. Instalasi Watlan, Watlan, Paviliun RSPAD Gatot Soebroto 2. Instalasi Watsif, Gadar dan IKO RSPAD Gatot Soebroto
PEMBERIAN TERAPI REMINISENS No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 1 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO 256/III/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 22 Maret 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Menggunakan kemampuan mengenang kejadian, perasaan, dan TUJUAN pemikiran masa lalu untuk memfasilitasi relaksasi, kualitas hidup, atau adaptasi terhadap keadaan saat ini KEBIJAKAN 1. Memori meningkat 2. Tingkat ansietas menurun 3. Tingkat berduka menurun 4. Status spiritual membaik 5. Tingkat konfusi menurun 6. Status koping membaik 7. Status koping keluarga membaik 8. Penerimaan meningkat 9. Harapan meningkat 10. Ketahanan personal meningkat Pemberian Terapi Reminisens dilakukan oleh perawat yang kompeten sesuai kewenangan klinis di RSPAD Gatot Soebroto di laksanankan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan / atau nomor rekam medis ) 2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Identifikasi makna kenangan melalui Bahasa tubuh, ekspresi wajah dan nada suara 5. Identifikasi jumlah peserta yang tepat untuk terapi reminisens dalam kelompok 6. Gunakan pakaian yang nyaman 7. Tetapkan metode reminisens yang paling efektif (seperti autobiografi, jurnal, review peristiwa kehidupan, catatan, diskusi terbuka, dan stiry telling)
PEMBERIAN TERAPI REMINISENS No. Dokumen No. Revisi Halaman 2 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 256/III/2022 PROSEDUR 8. Diskusikan kualitas afektif yang menyertai kenangan secara empati 9. Berikan umpan balik positif langsung 10. Berikan penguatan terhadap keterampilan koping sebelumnya 11. Anjurkan mengekspresikan perasaan positif dan negative terhadap kenangan secara lisan 12. Anjurkan menuliskan masa lalu 13. Anjurkan menulis surat kepada saudara atau teman lama 14. Gunakan tehknik mendengar aktif 15. Gunakan alat bantu peraga (seperti music unutk menstimulasi audio, album foto untuk menstimulasi kenangan) 16. Gunakan oertanyaan langsung dan terbuka tentang kejadian masa lalu 17. Gunakan album foto untuk menstimulasi kenangan 18. Gunakan keterampilan komunikasi (seperti memusatkan perhatian, merefleksi, dan mengekspresikan Kembali, untuk mengembangkan hubungan) 19. Gunakan pertanyaan langsung untuk memfokuskan Kembali ke peristiwa kehidupan, jika perlu 20. Pertahankan berfokus pada proses daripada produk akhir setiap sesi 21. Berikan dukungan dan empati bagi klien dan keluarga 22. Fasilitasi untuk mengaasi kenangan buruk, menyakitkan dan negative 23. Fasilitasi keluarga terhadap manfaat terapi reminisens 24. Batasi lama sesi sesuai rentang perhatian, respons dan kemauan melanjtkan. 25. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PEMBERIAN TERAPI RUMATAN METADON No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 1 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO 257/III/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 22 Maret 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Menggunakan metadon disertai dengan intervensi psikososial bagi pasien TUJUAN ketergantungan opioid sesuai kriteria diagnostic pedoman penggolongan dan diagnostic gangguan jiwa ke III (PPDGJ-III) KEBIJAKAN Tingkat konfusi menurun Pemberian Terapi Rumatan Metadon dilakukan oleh perawat yang kompeten sesuai kewenangan klinis di RSPAD Gatot Soebroto di laksanankan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan / atau nomor rekam medis ) 2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Lakukan pengambilan keputusan untuk indikasi program terapi rumatan metadon (PTRM) 5. Lakukan sekrining memenuhi kriteria mengikuti PTRM 6. Rencanakan terapi (inisiasi, stabilisasi, dan rumatan) 7. Ajarkan klien dan keluarga tentang PTRM 8. Lakukan estimasi dosis obat yang sesuai untuk adiksi opiat 9. Lakukan pemberian dosis awal yang dianjurkan, sesuai indikasi 10. Berikan metadon dalam bentuk cair dan diencerkan menjadi 100cc dengan larutan sirup 11. Berikan segelas air minum 12. Pastikan metadon telah ditelan dengan meminta menyebutkan nama atau mengatakan sesuatu yang lain 13. Monitor tanda-tanda toksisitas atau gejala putus obat selama 45 menit setelah pemberian dosis awal 14. Lakukan dokumentasi pemberian obat disertai dengan tanda tangan
PEMBERIAN TERAPI RUMATAN METADON No. Dokumen No. Revisi Halaman 2 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 257/III/2022 PROSEDUR 15. Lakukan dosis stabilisai sesuai indikasi 16. Lakuka pemberian dosis rumatan sesuai dosis indikasi 17. Monitor dosis setiap hari 18. Turunkan dosis secara bertahap maksimal sebanyak 10% setiap dua minggu 19. Lakukan penghentian metadon sesuai indikasi (seperti stabil, minimal 6 bulan terbebas heroin, dukungan hidup memadai) 20. Lakukan skrining ulang secara komperhensif jika pasien menyatakan keinginannya untuk Kembali menjalani PTRM 21. Kolaborasi dengan tim medis untuk penilaian peningkatan/penurunan dosis minimal 1x seminggu pada bulan pertama, kemudian minimal setiap bulan 22. Kolaborasi dengan tim medis, jika masih menggunakan heroin untuk peningkatan dosis 23. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 24. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT 1. Instalasi Watlan, Watnap & Paviliun RSPAD Gatot Soebroto 2. Instalasi Watsif, Gadar & IKO RSPAD Gatot Soebroto
PEMBERIAN TERAPI SENI No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 1 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO 258/III/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 22 Maret 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Menggunakan gambar atau bentuk kesenian lainnya untuk memfasilitasi komunikasi dan atau penyembuhan TUJUAN 1. Harga diri meningkat KEBIJAKAN 2. Status koping membaik 3. Tingkat ansietas menurun PROSEDUR 4. Tingkat konfusi menurun 5. Kontrol diri meningkat 6. Keberdayaan meningkat Pemberian Terapi Seni dilakukan oleh perawat yang kompeten sesuai kewenangan klinis di RSPAD Gatot Soebroto di laksanankan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan / atau nomor rekam medis ) 2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Identifikasi bentuk kegiatan berbasis seni 5. Identifikasi media seni yang akan digunakan (seperti gambar/foto [manusia, keluarga], jurnal foto, jurnal media, grafik [waktu, peta tubuh], artefak [topeng, patung]) 6. Identifikasi tema karya seni 7. Identifikasi konsep diri melalui gambar manusia 8. Sediakan lingkungan tenang dan bebas distraksi 9. Sediakan alat perlengkapan seni sesuai tingkat perkembangan dan tujuan terapi 10. Anjurkan menggambar realistic atau artistic 11. Anjurkan mendeskribsikan proses dan hasil pembuatan karya seni 12. Anjurkan menggunakan lukisan atau gambar sebagai media menceritakan akubat stressor (seperti perceraian, pelecehan) 13. Batasi waktu penyelesaian
PEMBERIAN TERAPI SENI No. Dokumen No. Revisi Halaman 2 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 258/III/2022 PROSEDUR 14. Diskusikan makna karya seni yang dibuat, gabungkan penilian pasien dengan liuteratur 15. Diskusikan kemajuan sesuai tingkat perkembangan 16. Hindari mendiskusikan makna karya seni sebelum selesai dibuat 17. Catat interpretasi klien terhadap gambar atau ciptaan artistic 18. Salin/dokumentasikan karya seni untuk arsip sesuai kebutuhan 19. Rujuk sesuai indikasi (seperti pekerjaan sosial, terapi seni) 20. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT 1. Instalasi Watlan, Watnap & Paviliun RSPAD Gatot Soebroto 2. Instalasi Watsif, Gadar & IKO RSPAD Gatot Soebroto
PEMBERIAN TERAPI SUPORTIF 1 No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 259/III/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 22 Maret 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Memberikan dukungan kepada anggota kelompok pasien sehingga mampu mengidentifikasi masalah dan sumber pendukung yang ada TUJUAN 1. Manajemen kesehatan meningkat KEBIJAKAN 2. Harapan meningkat PROSEDUR 3. Keberdayaan meningkat 4. Status koping membaik 5. Penampilan peran membaik 6. Psikospiritual membaik 7. Penerimaan meningkat 8. Ketahanan personal meningkat Pemberian Terapi Seni dilakukan oleh perawat yang kompeten sesuai kewenangan klinis di RSPAD Gatot Soebroto di laksanankan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan / atau nomor rekam medis ) 2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Bentuk kelompok 5-12 peserta 5. Identifikasi peserta 6. Diskusikan tentang masalah yang ada dari masing-masing peserta 7. Identifikasi cara yang biasa dilakukan untuk mengatasi masalahnya 8. Identifikasi hambatan dalam mengatasi masalah 9. Identifikasi sumber pendukung yang ada baik internal (care giver, anak, orang tua) maupun eksternal (peer, kader, puskesmas)
PEMBERIAN TERAPI SUPORTIF 1 No. Dokumen No. Revisi Halaman 2 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 259/III/2022 PROSEDUR 10. Motivasi untuk mengungkapkan pendapat dan pikirannya 11. Berikan umpan balik positif yang sudah mengungkapkan dengan benar 12. Berikan masukan terhadap hal-hal yang belum diketahui 13. Buat kesimpulan daftar masalah 14. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 15. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT 1. Instalasi Watlan, Watnap & Paviliun RSPAD Gatot Soebroto 2. Instalasi Watsif, Gadar & IKO RSPAD Gatot Soebroto
PEMBERIAN TERAPI SUPORTIF 2 No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 260/III/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 22 Maret 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Memberikan dukungan kepada anggota kelompok pasien sehingga TUJUAN mampu mengidentifikasi masalah dan sumber pendukung dari dalam diri pasien KEBIJAKAN 1. Manajemen kesehatan meningkat 2. Harapan meningkat 3. Keberdayaan meningkat 4. Status koping membaik 5. Penampilan peran membaik 6. Psikospiritual membaik 7. Penerimaan meningkat 8. Ketahanan personal meningkat Pemberian Terapi Suportif 2 dilakukan oleh perawat yang kompeten sesuai kewenangan klinis di RSPAD Gatot Soebroto di laksanankan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan / atau nomor rekam medis ) 2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Bentuk kelompok 5-12 peserta 5. Identifikasi peserta 6. Diskusikan kemampuan positif menggunakan system pendukung internal (yang ada dalam diri pasien) 7. Diskusikan hambatan dalam menggunakan system pendukung internal (yang ada dalam diri pasien) 8. Anjurkan untuk mempraktikkan cara menggunakan system pendukung internal 9. Diskusikan hasil setelah menggunakan system pendukung internal 10. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 11. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
PEMBERIAN TERAPI SUPORTIF 2 No. Dokumen No. Revisi Halaman 2 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 260/III/2022 UNIT TERKAIT 1. Instalasi Watlan, Watnap & Paviliun RSPAD Gatot Soebroto 2. Instalasi Watsif, Gadar & IKO RSPAD Gatot Soebroto
PEMBERIAN TERAPI SUPORTIF 3 No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 261/III/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 22 Maret 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Memberikan dukungan kepada anggota kelompok pasien sehingga TUJUAN mampu mengidentifikasi masalah dan sumber pendukung yang ada dari luar pasien (peer, kader, puskesmas, rumah sakit) KEBIJAKAN 1. Manajemen kesehatan meningkat 2. Harapan meningkat 3. Keberdayaan meningkat 4. Status koping membaik 5. Penampilan peran membaik 6. Psikospiritual membaik 7. Penerimaan meningkat 8. Ketahanan personal meningkat Pemberian Terapi Suportif 3 dilakukan oleh perawat yang kompeten sesuai kewenangan klinis di RSPAD Gatot Soebroto di laksanankan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan / atau nomor rekam medis ) 2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Bentuk kelompok 5-12 peserta 5. Identifikasi peserta 6. Diskusikan kemampuan positif menggunakan system pendukung eksternal (di luar pasien) 7. Diskusikan hambatan dalam menggunakan system pendukung eksternal 8. Anjurkan untuk mempraktikkan cara menggunakan system pendukung eksternal
PEMBERIAN TERAPI SUPORTIF 3 No. Dokumen No. Revisi Halaman 2 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 262/III/2022 PROSEDUR 9. Diskusikan hasil setelah menggunakan system pendukung eksternal 10. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 11. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT 1. Instalasi Watlan, Watnap & Paviliun RSPAD Gatot Soebroto 2. Instalasi Watsif, Gadar & IKO RSPAD Gatot Soebroto
PEMBERIAN TERAPI SUPORTIF 4 No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 263/III/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 22 Maret 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Memberikan dukungan kepada anggota kelompok pasien sehingga TUJUAN mampu mengidentifikasi masalah dan sumber pendukung yang ada dari luar pasien (peer, kader, puskesmas, rumah sakit) KEBIJAKAN 1. Manajemen kesehatan meningkat 2. Harapan meningkat 3. Keberdayaan meningkat 4. Status koping membaik 5. Penampilan peran membaik 6. Psikospiritual membaik 7. Penerimaan meningkat 8. Ketahanan personal meningkat Pemberian Terapi Suportif 4 dilakukan oleh perawat yang kompeten sesuai kewenangan klinis di RSPAD Gatot Soebroto di laksanankan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan / atau nomor rekam medis ) 2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Bentuk kelompok 5-12 peserta 5. Identifikasi peserta 6. Diskusikan kemampuan positif menggunakan system pendukung eksternal (di luar pasien) 7. Diskusikan hambatan dalam menggunakan system pendukung eksternal 8. Anjurkan untuk mempraktikkan cara menggunakan system pendukung eksternal
PEMBERIAN TERAPI SUPORTIF 4 No. Dokumen No. Revisi Halaman 2 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 263/III/2022 PROSEDUR 9. Diskusikan hasil setelah menggunakan system pendukung eksternal 10. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 11. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT 1. Instalasi Watlan, Watnap & Paviliun RSPAD Gatot Soebroto 2. Instalasi Watsif, Gadar & IKO RSPAD Gatot Soebroto
PENCEGAHAN BUNUH DIRI No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 264/III/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 22 Maret 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Mengidentifikasi dan menurunkan resiko merugikan diri sendiri dengan maksud mengakhiri kehidupan TUJUAN 1. Kontrol diri meningkat KEBIJAKAN 2. Harapan meningkat PROSEDUR 3. Keberdayaan meningkat 4. Harga diri meningkat 5. Persepsi sensori meningkat 6. Identitas diri meningkat 7. Ketahanan personal meningkat Pencegahan Bunuh Diri dilakukan oleh perawat yang kompeten sesuai kewenangan klinis di RSPAD Gatot Soebroto di laksanankan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan / atau nomor rekam medis ) 2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Identifikasi gejala resiko bunuh diri 5. Identifikasi keinginan dan pikiran rencana bunuh diri 6. Berikan lingkungan dengan pengamanan ketat dan mudah dipantau 7. Monitor lingkungan bebas bahaya secara rutin 8. Diskusikan perasaan yang dialami kepada orang lain 9. Latih pencegahan resiko bunuh diri 10. Diskusikan perasaan yang dialami kepada orang lain 11. Diskusikan rencana menghadapi ide bunuh diri dimasa depan 12. Pastikan obat yang diberikan ditelan
PENCEGAHAN BUNUH DIRI No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 2 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO 264/III/2022 PROSEDUR 13. Jelaskan Tindakan pencegahan bunuh diri pada keluarga atau orang terdekat 14. Libatkan keluarga dalam perencanaan keperawatan 15. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 16. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT 1. Instalasi Watlan, Watnap & Paviliun RSPAD Gatot Soebroto 2. Instalasi Watsif, Gadar & IKO RSPAD Gatot Soebroto
PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN ZAT No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 1 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO 265/III/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 22 Maret 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Mengidentifikasi dan menurunkan resiko gaya hidup penggunaan zat TUJUAN 1. Tingkat ansietas menurun KEBIJAKAN 2. Persepsi sensori membaik PROSEDUR 3. Status koping membaik 4. Kontrol diri meningkat 5. Harga diri meningkat 6. Ketahanan personal meningkat 7. Status koping komunitas membaik 8. Tingkat konfusi menurun Pencegahan penyalahgunaan zat dilakukan oleh perawat yang kompeten sesuai kewenangan klinis di RSPAD Gatot Soebroto di laksanankan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan / atau nomor rekam medis ) 2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Identifikasi kemungkinan perilaku beresiko oenyalahgunaan zat 5. Motivasi beradaptasi dengan peningkatan tingkat stress 6. Motivasi mengantisipasi lingkungan yang mengakibatkan stress 7. Motivasi pengambilan keputusan dalam memilih gaya hidup 8. Motivasi mengikuti program disekolah, tempat kerja atau sosial 9. Motivasi keluarga mendukung kebijakan pelarangan zat 10. Diskusikan strategi pengurangan stress 11. Diskusikan cara mempersiapkan diri dalam kondisi stress 12. Libatkan dalam program aktivitas kelompok dimasyarakat maupun dipelayanan
PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN ZAT No. Dokumen No. Revisi Halaman 2 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 265/III/2022 PROSEDUR 13. Dukung untuk ikut serta dalam kelompok masyarakat 14. Dukung program pengurangan distribusi zat 15. Fasilitasi dalam mengorganisir kegiatan bagi remaja 16. Fasilitasi dalam mengkordinasi berbagai kelompok masyarakat 17. Latih asertik 18. Latih pikiran dan perilaku 19. Anjurkan menghindari perilaku menarik diri 20. Anjurkan keluarga mengidentifikasi tanda dan gejala kecanduan 21. Anjurkan keluarg aberpartisipasi aktif dalam kegiatan anak disekolah 22. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 23. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT 1. Instalasi Watlan, Watnap & Paviliun RSPAD Gatot Soebroto 2. Instalasi Watsif, Gadar & IKO RSPAD Gatot Soebroto
PENCEGAHAN WAHAM No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 266/III/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 22 Maret 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Mengidentifikasi dan menurunkan resiko atau komplikasi terjadinya keyakinan terhadap kesimpulan yang salah tentang realitas eksternal TUJUAN 1. Status orientasi membaik KEBIJAKAN 2. Status koping membaik 3. Kontrol diri meningkat Pencegahan Waham dilakukan oleh perawat yang kompeten sesuai kewenangan klinis di RSPAD Gatot Soebroto di laksanankan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan / atau nomor rekam medis ) 2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Identifikasi kesehatan mental dan fisik 5. Identifikasi perawatan dan pengobatan sebelumnya 6. Identifikasi latar belakang, budaya yang dapat mempengaruhi kesehatan mental 7. Identifikasi tujuan dan atau kebutuhan waham 8. Monitor pemulihan dan kepatuhan pengobatan 9. Monitor frekuensi dan intensitas waham setiap hari 10. Yakinkan pasien berada di lingkungan yang aman 11. Validasi setiap keyakinan pasien yang salah 12. Fasilitasi pemenuhan kebutuhan waham 13. Motivasi mendiskusikan pikiran waham 14. Informasikan bahwa perawat tidak akan menceritakan waham pasien kepada orang lain
PENCEGAHAN WAHAM No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 2 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO 266/III/2022 PROSEDUR 15. Latih memenuhi kebutuhan yang tidak terpenuhi 16. Latih mengontrol pikiran 17. Ajarkan keluarga tentang penanganan waham dirumah 18. Anjurkan pasien dan keluarga untuk rutin kontrol 19. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 20. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT 1. Instalasi Watlan, Watnap & Paviliun RSPAD Gatot Soebroto 2. Instalasi Watsif, Gadar & IKO RSPAD Gatot Soebroto
PENGENDALIAN MARAH No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 267/III/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 22 Maret 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Mengidentifikasi dan mengelola perilaku negative TUJUAN 1. Status koping membaik KEBIJAKAN 2. Tingkat ansietas menurun PROSEDUR 3. Kontrol diri meningkat 4. Ketahanan personal meningkat 5. Status orientasi membaik 6. Status koping keluarga membaik Pengendalian Marah dilakukan oleh perawat yang kompeten sesuai kewenangan klinis di RSPAD Gatot Soebroto di laksanankan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan / atau nomor rekam medis ) 2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Diskusikan tanggung jawab terhadap perilaku 5. Bicara dengan nada rendah dann tenang 6. Hindari bersifat menyudutkan dan menghentikan pembicaraan 7. Hindari sikap mengancam dan berdebat 8. Hindari berdebat dan menawar batas perilaku yang telah ditetapkan 9. Ciptakan dan pertahankan lingkungan dan kegiatan perawatan konsisten 10. Batasi jumlah pengunjung 11. Cegah perilaku pasif dan agresif
PENGENDALIAN MARAH No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 2 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO 267/III/2022 PROSEDUR 12. Lakukan kegiatan pengalihan terhadap sumber agitasi 13. Tingkatkan aktivitas fisik sesuai kemampuan 14. Jadwalkan kegiatan terstruktur 15. Berikan peguatan positif terhadap keberhasilan mengendalikan perilaku 16. Kolaborasi dalam pemberian psikofarmaka 17. Informasikan bahwa caregiver atau keluarga sebagai sumber pembentukan perilaku 18. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT 1. Instalasi Watlan, Watnap & Paviliun RSPAD Gatot Soebroto 2. Instalasi Watsif, Gadar & IKO RSPAD Gatot Soebroto
PENGONTROLAN HALUSINASI No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 268/III/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 22 Maret 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Mengidentifikasi dan mengelola peningkatan keamanan, kenyamanan dan orientasi realita TUJUAN 1. Persepsi sensori membaik KEBIJAKAN 2. Tingkat konfusi menurun 3. Kontrol diri meningkat 4. Status orientasi membaik Pengontrolan Halusinasi dilakukan oleh perawat yang kompeten sesuai kewenangan klinis di RSPAD Gatot Soebroto di laksanankan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan / atau nomor rekam medis ) 2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Monitor perilaku yang mengindikasi halusinasi 5. Monitor dan sesuaikan tingkat aktivitas dan stimulasi lingkungan 6. Pertahankan lingkungan yang aman 7. Hindari perdebatan tentang validasi halusinasi 8. Lakukan Tindakan keselamatan ketika tidak dapat mengontrol perilaku (seperti pembatasan wilayah, seklusi, pengekangan) 9. Identifikasi isi halusinasi, jenis halusinasi, frekuensi halusinasi, respons pasien, dan situasi yang menimbulkan halusinasi 10. Monitor perilaku halusinasi (seperti bicara sendiri , tertawa sendiri, monda-mandir) 11. Anjurkan untuk melakukan distraksi (seperti mengabaikan, mendengarkan music, melakukan aktivitas dan teknik relaksasi)
PENGONTROLAN HALUSINASI No. Dokumen No. Revisi Halaman 2 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 268/III/2022 PROSEDUR 13. Ajarkan berbicara oada orang yang dipercaya untuk memberikan dukungan dan umpan balik korektif terhadap halusinasi 14. Kolaborasi pemberian obat antipsikotik dan anti ansietas bila perlu 15. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT 1. Instalasi Watlan, Watnap & Paviliun RSPAD Gatot Soebroto 2. Instalasi Watsif, Gadar & IKO RSPAD Gatot Soebroto
PENGONTROLAN WAHAM No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 270/III/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 22 Maret 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Mengidentifikasi dan mengelola kenyamanan, keamanan, dan orientasi realita pasien yang mengalami keyakinan yang keliru dan menetap yang sedikit atau sama sekali tidak berdasarkan pada kenyataan TUJUAN 1. Status orientasi membaik KEBIJAKAN 2. Status koping membaik 3. Kontrol diri meningkat Pengontrolan Waham dilakukan oleh perawat yang kompeten sesuai kewenangan klinis di RSPAD Gatot Soebroto di laksanankan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan / atau nomor rekam medis ) 2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Bina hubungan interpersonal saling percaya 5. Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman 6. Tunjukkan sikap yang tidak menghakimi secara konsisten 7. Monitor waham yang isinya membahayakan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan 8. Diskusikan waham dengan tidak berfokus pada perasaan yang mendasari waham (“anda terlihat seperti sedang merasa ketakutan?”) 9. Jelaskan tentang waham serta penyakit terkait, cara mengatasi dan obat yang diberikan 10. Hindari perdebatan tentang keyakinan yang keliru, nyatakan keraguan sesuai fakta
PENGONTROLAN WAHAM No. Dokumen No. Revisi Halaman 2 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 270/III/2022 PROSEDUR 11. Hindari memperkuat gagasan waham 12. Berikan aktifitas rekreasi dan pengalihan, sesuai kebutuhan 13. Latih menajemen stress 14. Kolaborasi pemberian obat, sesuai indikasi 15. Monitor efek terapi dan efek samping obat 16. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 17. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT 1. Instalasi Watlan, Watnap & Paviliun RSPAD Gatot Soebroto 2. Instalasi Watsif, Gadar & IKO RSPAD Gatot Soebroto
PERAWATAN JENAZAH No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 271/III/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 23 Maret 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Meberikan perawatan kepada pasien yang telah dinyatakan meninggal TUJUAN 1. Tingkat berduka menurun KEBIJAKAN 2. Psikospiritual membaik 3. Proses keluarga meningkat PROSEDUR Perawatan Jenazah dilakukan oleh perawat yang kompeten sesuai kewenangan klinis di RSPAD Gatot Soebroto di laksanankan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan / atau nomor rekam medis ) 2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur kepada keluarga 3. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan a. Sarung tangan b. Apron c. Kain penutup jenazah d. Perban e. Kasa lembab f. Kapas lembab g. Waslap h. bengkok 4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 5. Pasang sarung tangan dan apron 6. Posisikan jenazah terlentang 7. Berikan kesempatan kepada keluarg ayang ingin terlibat dalam perawatan jenazah
PERAWATAN JENAZAH No. Dokumen No. Revisi Halaman 2 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 271/III/2022 PROSEDUR 8. Lepaskan alat-alat yang terpasang (seperti infus, kateter, NGT) 9. Lepaskan perhiasan atau barang-barang pribadi jenazah 10. Serahkan perhiasan atau barang-baranq pribadi jenazah kepada keluarga 11. Bersihkan tubuh jenazah 12. Rapatkan kelopak mata jenazah dan tutup dengan kasa lembab 13. Rapatkan mulut jenazah dengan mengikat dagu drngan perban melingkari kepala 14. Posisikan tangan jenazah sesuai dengan agama atau kepercayaan 15. Rapatkan kedua kaki jenazah dengan perban melingkari pergelangan kaki dan kedua ibu jari kaki 16. Tutupi tubuh jenazah dengan kain penutup 17. Lepaskan sarung tangan dan apron 18. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 19. Berikan dukungan emosional pada keluarga, jika perlu 20. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT 1. Instalasi Watlan, Watnap & Paviliun RSPAD Gatot Soebroto 2. Instalasi Watsif, Gadar & IKO RSPAD Gatot Soebroto
PERAWATAN PUTUS ZAT No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 272/III/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 23 Maret 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Mengelola dan merawat pasien yang telah mengunakan zat secara rutin TUJUAN dengan dosis tertentu kemudian berhenti menggunakan atau menurunkan dosis yang menimbulkan gejala putus zat KEBIJAKAN 1. Status koping membaik 2. Perilaku kesehatan membaik 3. Ketahanan personal meningkat 4. Kontrol diri meningkat Perawatan Putus Zat dilakukan oleh perawat yang kompeten sesuai kewenangan klinis di RSPAD Gatot Soebroto di laksanankan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan / atau nomor rekam medis ) 2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Ciptakan lingkungan rendah stimulasi 5. Monitor gejala putus zat 6. Monitor tanda-tanda vital (meliputi frekuensi napas, frekuensi nasi, tekanan darah) 7. Monitor resiko jatuh dengan menggunakan skala resiko jatuh 8. Lakukan perawatan sesuai gejala yang muncul (seperti kelelahan, gangguan sensorik, iritabel, depresi, serangan panik, ketagihan, insomnia, agitasi, nyeri otot, menguap, kelemahan sakit kepala, pilek, pupil melebar, menggigil, ansietas, keringat, mual, muntah, tremor, psikosis, dan ataksia) 9. Fasilitasi kegiatan sehari-hari
PERAWATAN PUTUS ZAT No. Dokumen No. Revisi Halaman 2 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO IRNA-36 272/III/2022 PROSEDUR 10. Kolaborasi pemberian obat, jika perlu 11. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 12. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT 1. Instalasi Watlan, Watnap & Paviliun RSPAD Gatot Soebroto 2. Instalasi Watsif, Gadar & IKO RSPAD Gatot Soebroto
PERAWATAN PUTUS ZAT DENGAN TERAPI SUBTITUSI No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 2 IRNA-36 RSPAD GATOT SOEBROTO 273/III/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 23 Maret 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Mengelola dan merawat pasien yang telah mengunakan zat secara rutin dengan dosis tertentu kemudian berhenti menggunakan atau menurunkan dosis yang menimbulkan gejala putus zat TUJUAN 1. Status koping membaik 2. Perilaku kesehatan membaik 3. Ketahanan personal meningkat 4. Kontrol diri meningkat KEBIJAKAN Perawatan Putus Zat Dengan Terapi Subtitusi di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/II/2022 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah–langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Ciptakan lingkungan rendah stimulasi 5. Monitor gejala putus zat 6. Monitor tanda-tanda vital (meliputi frekuensi napas, frekuensi nasi, tekanan darah) 7. Monitor resiko jatuh dengan menggunakan skala resiko jatuh 8. Berikan terapi substitusi (seperti metadon, buprenofrin), sesuai indikasi 9. Pastikan pasien meminum obat dengan prinsip 6 benar 10. Pastikan obat ditelan di hadapan perawat 11. Monitor tanda-tanda vital setelah 45 menit meminum obat 12. Monitor efek terapeutik terapi substitusi 13. Lakukan perawatan sesuai gejala yang muncul (seperti kelelahan, gangguan sensorik, iritabel, depresi, serangan panik, ketagihan, insomnia, agitasi, nyeri otot, menguap, kelemahan sakit kepala, pilek, pupil melebar, menggigil, ansietas, keringat, mual, muntah, tremor, psikosis, dan ataksia) 14. Fasilitasi kegiatan sehari-hari
PERAWATAN PUTUS ZAT DENGAN TERAPI SUBTITUSI No. Dokumen No. Revisi Halaman 2 dari 2 IRNA-36 RSPAD GATOT SOEBROTO 273/III/2022 PROSEDUR 15. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 16. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT Instalasi Watnap, Watlan, Watsif, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PROMOSI CITRA TUBUH No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 1 IRNA-36 RSPAD GATOT SOEBROTO 274/III/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 23 Maret 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Meningkatkan perbaikan perubahan persepsi terhadap fisik pasien TUJUAN 1. Harga diri meningkat 2. Konsep diri membaik KEBIJAKAN Promosi Citra Tubuh di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/II/2022 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah–langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap perkembangan 5. Identifikasi budaya agama, jenis kelamin dan umur terkait citra tubuh 6. Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isilasi social 7. Monitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri sendiri 8. Monitor apakah pasien dapat melihat bagian tubuh yang berubah 9. Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya 10. Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri 11. Diskusikan perbedaan akibat pubertas, kehamilan, dan penuaan 12. Diskusikan kondisi stress yang mempengaruhi citra tubuh (seperti luka, penyakit, pembedahan) 13. Anjurkan mengungkapkan gambaran diri terhadap citra tubuh 14. Anjurkan menggunakan alat bantu (seperti pakaian, wig , kosmetik) 15. Latih fungsi tubuh yang dimiliki 16. Latih peningkatan penampilan diri 17. Latih mengungkapkan kemampuan diri kepada orang lain atau kelompok 18. Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan perubahan citra tubuh 19. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 20. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT Instalasi Watnap, Watlan, Watsif, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PROMOSI DUKUNGAN SPIRITUAL No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 1 IRNA-36 RSPAD GATOT SOEBROTO 275/III/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 23 Maret 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Meningkatkan rasa seimbang dan terhubung dengan kekuatan yang lebih besar TUJUAN 1. Tingkat berduka menurun 2. Psikospiritual membaik 3. Harapan meningkat 4. Keberdayaan meningkat KEBIJAKAN Promosi Dukungan Spiritual di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/II/2022 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, UNIT TERKAIT tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah–langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Identifikasi perspektif spiritual, sesuai kebutuhan 5. Perlakukan pasien dengan bermartabat dan terhormat 6. Tunjukkan keterbukaan, empati dan kesediaan mendengarkan perasaan pasien 7. Fasilitasi mengekspresikan dan meredakan amarah secara tepat 8. Motivasi meninjau Kembali masa lalu dan focus pada hal yang memberikan kekuatan spiritual 9. Motivasi berinteraksi dengan anggota keluarga teman dan lainnya 10. Motivasi berpartisipasi dengan kelompok pendukung 11. Motivasi mengekspresikan perasaan (seperti kesepian, tidak berdaya dan kecemasan) 12. Fasislitasi melakukan aktivitas ibadah 13. Anjurkan untuk berdoa 14. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 15. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien Instalasi Watnap, Watlan, Watsif, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PROMOSI HARAPAN No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 2 IRNA-36 RSPAD GATOT SOEBROTO 276/III/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 24 Maret 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Meningkatkan rasa seimbang dan terhubung dengan kekuatan yang lebih besar TUJUAN 1. Harapan meningkat 2. Keberdayaan meningkat 3. Tingkat berduka menurun 4. Psikososial membaik KEBIJAKAN Promosi Harapan di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/II/2022 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan / atau nomor rekam medis ) 2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Identifikasi harapan pasien dan atau keluarga dalam pencapaian hidup 5. Anjurkan mengungkapkan perasaan terhadap kondisi realita 6. Sadarkan bahwa kondisi yang dialami memiliki nilai penting 7. Pandu mengingat Kembali kenangan yang menyenangkan 8. Libatkan pasien secara aktiv dalam perawatan 9. Kembangkan rencana keperawatan yang melibatkan tingkat pencapaian tujuan sederhana sampai ke komplek 10. Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga terlibat dengan dukungan kelompok 11. Ciptakan lingkungan yang memudahkan kegiatan spiritual 12. Latih cara mengembangkan spiritual diri 13. Anjurkan mempertahankan hubungan (seperti menyebutkan nama orang yang dicintai) 14. Anjurkan mempertahankan hubungan terapeutik dengan orang lain 15. Latih Menyusun tujuan hidup sesuai dengan harapan 16. Latih mengenang dan menikmati masa lalu (seperti prestasi dan pengalaman)
PROMOSI HARAPAN No. Dokumen No. Revisi Halaman 2 dari 2 IRNA-36 RSPAD GATOT SOEBROTO 276/III/2022 PROSEDUR 17. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 18. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT Instalasi Watnap, Watlan, Watsif, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PROMOSI HARGA DIRI No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 1 IRNA-36 RSPAD GATOT SOEBROTO 277/III/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 24 Maret 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Meningkatkan penilaian perasaan/persepsi terhadap diri sendiri atau kemampuan diri TUJUAN Harga diri meningkat KEBIJAKAN Promosi Harga Diri di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/II/2022 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama UNIT TERKAIT lengkap, tanggal lahir dan nomor rekam medic). 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur. 3. Lakukan kebersihan 6 langkah. 4. Anjuran mempertahankan kontak mata saat berkomunikasi dengan orang lain. 5. Diskusikan pernyataan tentang harga diri. 6. Diskusikan percayaan terhadap penilaian diri. 7. Diskusikan pengalaman yang meningkatkan harga diri. 8. Diskusikan alasan mengkriktik diri atau rasa bersalah. 9. Anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki. 10. Diskusikan penetapan tujuan realistis untuk mencapai harga diri yang lebih tinggi. 11. Latih pernyataan/kemampuan positif diri 12. Latih cara berfikir dan berprilaku positif. 13. Latih meningkatkan kepercayaan pada kemampuan dalam menangani situasi. 14. Jelaskan kepada keluarga pentingnya dukungn perkembangan konsep positif diri pasien. 15. Diskusikan bersama keluarga untuk menetapkan harapan dan batas yang jelas. 16. Berikan umpan balik positif atas peningkatan harga diri. 17. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah. 18. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respon pasien. Instalasi Watnap, Watlan, Watsif, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202