Mengacu pada berbagai sudut pandang para pakar kebumian, terminologi bentang lahan ATLAS (landscape) dapat disederhanakan sebagai kenampakan sebagian permukaan bumi yang terdiri atas bentuklahan baik secara tunggal maupun gabungan. Bentuklahan tersebut BENTANGLAHANdipengaruhi oleh proses alami, berupa proses geomorfik dan proses buatan berupa aneka aktivitasmanusia yang bekerja pada suatu bentuklahan. Proses geomorfik merupakan fenomena alam yang EDISI PULAU PAPUAberproses pada suatu bentuklahan untuk menuju ke fase keseimbangan (equilibrium). Proses buatanmerupakan semua bentuk aktivitas manusia yang bekerja atau memanfaatkan suatu bentuklahandalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan untuk kelangsungan hidupnya. Atlas ini disusun secara sistematis, berisi peta, peta citra, foto, info-grafis, gambar tiga dimensidan narasi yang bersifat ilmiah populer. Atlas ini diharapkan dapat memudahkan pembaca untukmemahami beragam bentanglahan yang ada di Pulau Papua. Salah satu metode yang digunakanuntuk memberikan informasi mengenai kenampakan permukaan bumi atau bentanglahan adalahpenerapan teknologi penginderaan jauh. Citra satelit dan foto udara mampu memberikan visualisasipermukaan bumi secara spasial. Atlas bentanglahan ini diharapkan juga dapat memberikan informasiuntuk perencanaan dan pengembangan daerah berbasis lingkungan.Jl. Raya Jakarta - Bogor Km.46, Cibinong Bogor, Jawa Barat - Indonesia Tel: +62-21-8752062, 8764613 Fax: +62-21-8753067 http://www.big.co.id
ATLAS BENTANG LAHAN EDISI PULAU PAPUAEditor: Dr. Mulyanto Darmawan, M.Sc. Prita Brada Bumi, S.Si, M.SIS. Drs. Sri Daryaka, M.Sc Fakhruddin Mustofa, S.Si, M.SiDiterbitkan oleh Badan Informasi GeospasialJl. Raya Jakarta – Bogor Km 46Cibinong, BogorHak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak bukuini sebagian atau seluruhnya, dalam bentuk dan cara apapun juga,baik secara mekanis maupun elektronis, termasuk fotokopi, rekaman,dan lain-lain tanpa izin tertulis dari penerbit.Cetakan Pertama, Desember 2016ISBN: 978-602-9439-78-6Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)Mulyanto DarmawanAtlas Bentang Lahan Edisi Pulau Papua, tahun 2016/penulis, MulyantoDarmawan, dkk. ---Cet 1.---Cibinong: Badan Informasi Geospasial, 2016221 hlm.ilus: 21 X 29,5 cm1. Karya Umum - Indonesia
04 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 05 PULAU PAPUAPULAU PAPUAKata Sambutankepala badan Informasi Deputi Bidang Informasi Geospasial Geospasial TematikProgram Nawacita sebagai program Papua demi kesejahteraan masyarakatnya Salah satu bagian penting dalam Informasi Saat ini sedang gencar dilakukan implementasi nasional membawa konsekuensi bagi tanpa mengabaikan keunikan bentanglahan Geospasial Tematik (IGT) adalah atlas. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang setiap kementerian/lembaga, sampai dan bentang budayanya. Kalau kami boleh Sebagai produk hilir, atlas memiliki Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Petapada level daerah untuk melaksanakan dengan mengandaikan, Pulau Papua adalah sekeping kekhasan tersendiri bahkan unik karena menjadi pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000. Tigaberbagai upaya sesuai dengan tugas fungsi surga yang dititipkan Tuhan Yang Maha Esa sarana integrasi multi informasi dalam satu program utama untuk melaksanakan kebijakanmasing-masing. Badan Informasi Geospasial kepada Indonesia. Tuhan telah memberikan sajian yang utuh tentang wilayah kajian. Atlas tersebut meliputi kompilasi data, integrasi,sebagai lembaga pusat sangat mendukung kekayaan alam yang luar biasa kepada Papua. Bentanglahan Papua adalah buktinya karena dan sinkronisasi data IGT. Beberapa peta IGTprogram tersebut dan program berkelanjutan Untuk itu Papua harus lebih maju dan sejahtera, informasi yang tersaji cukup menggambarkan yang menjadi kewajiban kementerian/lembagalain melalui upaya percepatan Informasi sekarang dan di masa mendatang. fenomena bentanglahan dan budaya yang layak (K/L) ditargetkan selesai pada rentang waktuGeospasial Dasar (IGD), Informasi Geospasial diketahui publik. Atas nama Kedeputian Bidang yang bervariasi antara tahun 2017-2019. PapuaTematik (IGT), maupun Infrastruktur Informasi Atas nama lembaga, kami mengucapkan IGT, saya mengucapkan terima kasih dan salut yang merupakan bagian penting dari NKRIGeospasial (IIG) secara kontinyu. terimakasih atas terselesaikannya produk ini. atas kerja tim dalam menelorkan atlas ini. menjadi bagian wilayah yang akan dipetakan Semoga kehadirannya menambah wawasan sesuai dengan amanah dalam lampiran Perpres Dalam konteks penyajian informasi geospasial nusantara, khususnya memahami Papua lebih Atlas Bentanglahan Papua menjadi bagian tersebut.tematik, kehadiran Atlas Bentanglahan Pulau nyata. penting dari Kedeputian Bidang IGT sebagaiPapua merupakan bagian penting dalam upaya salah satu bagian program integrasi yang kami Kehadiran Atlas Bentanglahan Papua tahunpercepatan info ke publik. Upaya menyusun Kepala Badan Informasi Geospasial canangkan, selain program pembinaan dan terbit 2016 menjadi bagian penting untuk K/Latlas tersebut tentu tidak semudah membalikkan program strategis tematik lainnya. Pemilihan sebagai salah satu informasi pendukung metelapak tangan. Perlu pemikiran dan kerja keras Dr. Priyadi Kardono, M.Sc. Papua sebagai wilayah kajian cukup strategis mahami wilayah Papua dari aspek fisik dansemua elemen dalam mentransformasikan untuk menambah perbendaharaan data teru budaya. Akhirnya, kami berharap produk iniberbagai informasi geospasial dipadu dengan tama data tentang fisik alam dan budayanya. Jika menjadi salah satu pemicu dalam upaya meminformasi nonspasial menjadi informasi yang dikaitkan dengan konteks nasional, pemilihan ini percepat produk IGT sesuai dengan lampirankomprehensif. juga cukup tepat mengingat pemerintah secara Perpes tersebut sehingga produk satu peta IGT masif terus melakukan upaya pembangunan di nasional dapat terpenuhi. Atlas Bentanglahan Papua semakin wilayah Indonesia bagian timur.melengkapi berbagai kajian yang telah Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematikdilakukan dan dibukukan di wilayah Indonesiabagian timur. Saya berharap, atlas ini mampu Dr. Nurwadjedi, M.Sc.menjadi pendorong bagi pengambil kebijakanuntuk terus memikirkan dan membangunPanorama Bukit Karang Pianemo, Kabupaten Rajaampat (BIG, 2016).
06 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 07 PULAU PAPUAPULAU PAPUA Kata Pengantar Kami bersyukur kepada Allah Swt, atas segala budaya. Di mana kita menginjak kaki di Papua, Pantai Teluk Kaimana (BIG, 2016). Tim Penyusunkarunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan di situlah pesona datang dari setiap sudutnya,salah satu produk unggulan Pusat Pemetaan pesona alam, budaya, bahkan rekam jejak ATLAS EditorTata Ruang dan Atlas (PPTRA), yaitu Atlas sejarah yang masih terpelihara. Siapa tak kenalBentanglahan Edisi Pulau Papua. Kerja keras Rajaampat, Puncak Cartenz, budaya Asmat, BENTANGLAHAN Dr. Mulyanto Darmawan, M.Sc.seluruh tim penyusun dan narasumber menjadi jejak sejarah di Bovendigoel, dan sudut lainnya. Prita Brada Bumi, S.Si., M.SIS.kunci utama penyelesaian produk ini tepat Semua ada di Pulau Papua. Sebagian besar EDISI PULAU PAPUA Drs. Sri Daryaka, M.Sc.waktu dan berkualitas. Kami atas nama PPTRA kami sajikan dalam Atlas Bentanglahan untuk Fakhruddin Mustofa, S.Si, M.Si.mengapresiasi kerja nyata semua elemen. Produk pembaca semua. Pengarahini melengkapi prod uk atlas bentanglahan edisi Kontrol Kualitaspulau-pulau sebelumnya. Produk ini kami dedikasikan untuk semua Dr. Priyadi Kardono, M.Sc. lini, dari pengambil kebijakan, publik, sampai Dr. Nurwadjedi, M.Sc. Randi Atiqi, S.Si Dukungan PPTRA dalam program nasional pada kalangan pendidikan. Kami sadar tiada Erna Kusumawati, S.T.yang telah dicanangkan terkait geospasial, yaitu karya yang sempurna. Apabila masih ada Narasumber Satrio Jati Kinantyo Widhi, S.Si.one map policy, terus menerus dilakukan lewat kekurangan dalam produk ini, pembaca yang Ellen Suryanegara, S.Sos.program nyata dan terukur melalui tiga bidang budiman sudilah memberikan masukan untuk Prof. Dr. rer.nat. Junun Sartohadi, M.Sc. Adinda Cempaka, S.Si.utama yaitu Tata Ruang, Dinamika Sumber penyempurnaan pada masa yang akan datang. Dr. Budi Brahmantyo, M.Sc. Khamdani, S.I.P.daya, serta Atlas dan Pemetaan Sosial. Aktivitas Kami mengucapkan terima kasih kepada para Dr. Boedi Tjahjono, M.Sc. Ferrari Pinem, S.Si, M.Sc.ketiganya kami dorong untuk mendukung prog narasumber dari perguruan tinggi UGM, ITB, Dra. Trini Hastuti, M.Sc. Sugeng Murdokoram nasional, bahkan program daerah melalui dan IPB, serta informasi data lapangan dari Tatang Taryonopembinaan kepada pihak yang berkaitan dengan Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat, R. Ag. Pujo Cahyono Hadigeospasial. Berkaitan dengan itu, penyusunan atas dedikasinya dalam memberikan masukanAtlas Bentanglahan Papua adalah produk nyata untuk atlas ini. Pelaksanadalam mendukung kebijakan nas ional, terutamadari aspek pemberian informasi geospasial aspek Selamat membaca. Terima kasih Ir. Soebandriyo NH,S.Sibentang fisik dan budaya Pulau Papua. Ir. Hermantyo Kepala Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas Darsono, S.Si Pulau Papua yang meliputi Provinsi Papua dan Dwi Sulistiyanto, S.SiPapua Barat, termasuk semua pulau-pulau kecil Dr. Mulyanto Darmawan, M.Sc. Dr. Junaiyah H. Matanggui, M.Humdi sekitarnya adalah milik kita, Bangsa Indonesia, Rio Nugroho, S.Dsyang sejajar kedudukannya dengan wilayah lain Ajat Sudrajat, B.E.dalam kerangka besar Negara Kesatuan Republik Eman SulaemanIndonesia (NKRI). Papua memang istimewa Nahlandari sudut pandang bentanglahan dan bentang Fadri Hambali
08 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 09 PULAU PAPUAPULAU PAPUA Dataran dan Kaki Perbukitan Pantai Utara ........................................................... 111 Daftar Isi • Biak, Supiori dan Numfor ............................................................................... 112 KATA SAMBUTAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL ................................... 4 • Yapen dan Num .............................................................................................. 119 KATA SAMBUTAN DEPUTI BIDANG IGT ................................................................... 5 • Rumberpon dan Mios Waar ............................................................................ 120 KATA PENGANTAR .................................................................................................. 6 • Dataran dan Kaki Bukit Nabire ....................................................................... 121 TIM PENYUSUN ...................................................................................................... 7 • Dataran dan Rawa Warenai - Waren ............................................................... 123 DAFTAR ISI ............................................................................................................. 8 • Delta Mamberamo ......................................................................................... 124 • Dataran dan Kaki Bukit Sarmi - Sermo ............................................................ 130 selayang pandang ............................................................................................ 10 BENTANGLAHAN .................................................................................................... 12 WILAYAH PEGUNUNGAN TENGAH .......................................................................... 132 Jajaran Pegunungan Utara ................................................................................... 133 lingkungan FISIK ............................................................................................... 20 Cekungan Tengah ............................................................................................... 134 Relief dan Lereng ................................................................................................... 22 Jajaran Pegunungan Tengah ................................................................................ 134 Iklim ....................................................................................................................... 28 Geologi................................................................................................................... 30 • Pegunungan Rouffaer - Gauttier - Nawa .......................................................... 136 Sumber Daya Tanah ................................................................................................ 34 • Pegunungan Cyclops - Bonggo - Nimboran ..................................................... 139 Penutup Lahan ....................................................................................................... 40 • Cekungan Barat ............................................................................................. 146 DAS dan Wilayah Sungai ......................................................................................... 42 • Cekungan Timur ............................................................................................ 147 Sarana dan Prasarana ............................................................................................. 48 • Pegunungan Tengah ...................................................................................... 148 lingkungan kultural ...................................................................................... 54 WILAYAH DATARAN KEPESISIRAN SELATAN ........................................................... 158 Sosial, Ekonomi dan Budaya ................................................................................... 58 Dataran Kepesisiran Selatan ................................................................................ 159 Suku dan Bahasa .................................................................................................... 68 Adat Istiadat ........................................................................................................... 70 • Dataran Rawa Pantai ..................................................................................... 161 • Dataran Oriomo - Fly .................................................................................... 166 PEMBAGIAN WILAYAH BENTANGLAHAN PAPUA .................................................... 72 • Kaki Bukit dan Kipas Aluvial ......................................................................... 170 WILAYAH KEPALA BURUNG .................................................................................... 76 PENGEMBANGAN WILAYAH .................................................................................... 172 Pegunungan Waigeo-Tamrau-Oranfebi-Arfak ....................................................... 77 Jajaran Karst Teminabuan ................................................................................... 77 POTENSI WISATA ................................................................................................... 176 Dataran Rendah Teluk Bintuni ............................................................................ 79 • Baju Adat Jayawijaya dan Yali ......................................................................... 178 • Danau Habema, Danau di Atas Awan ............................................................. 180 • Pegunungan Waigeo - Salawati ...................................................................... 80 • Danau Setani ................................................................................................. 182 • Pegunungan Oranfebi ................................................................................... 84 • Eksotisme Kepulauan Misool ......................................................................... 184 • Pegunungan Tamrau .................................................................................... 86 • Festival Budaya Lembah Baliem ..................................................................... 186 • Pegunungan Arfak ........................................................................................ 88 • Pulau Mansinam ............................................................................................ 188 • Semenanjung Manokwari ............................................................................. 90 • Pasir Putih ..................................................................................................... 190 • Rawa Di Areal Teluk ..................................................................................... 94 • Kampung Wisata Soroba ................................................................................ 192 • Perbukitan dan Teras Sorong - Bintuni ......................................................... 96 • Pantai Ermun ................................................................................................ 194 • Jajaran Karst Teminabuan ............................................................................ 99 • Festival Senja ................................................................................................ 196 • Pulau Karang Kaimana .................................................................................. 198 WILAYAH LEHER BURUNG ..................................................................................... 100 • Mancing Di Teluk Etna .................................................................................. 200 Jajaran Karst Bomberai ....................................................................................... 101 • Situs Goa Jepang Binsari ............................................................................... 202 • Perbukitan Karst Orosuwa ............................................................................. 102 • Kaimana Rock Painting ................................................................................. 204 • Dataran dan Teras Tertoreh Bomberai ........................................................... 104 • Pantai Pink ................................................................................................... 206 • Perbukitan Karst Kumawa dan Fak-Fak ........................................................... 105 • Panorama Bawah Laut Teluk Triton ............................................................... 208 • Gurano Bintang ............................................................................................ 210 WILAYAH KEPULAUAN DAN PANTAI UTARA ............................................................ 110 • Raja Ampat Under Water .............................................................................. 212 Kepulauan Teluk Cendrawasih ............................................................................. 111 • Raksasa Itu Bernama Manta .......................................................................... 214 • Cagar Budaya Boven Digul ............................................................................ 216Panorama Danau Sentani, Kabupaten Jayapura dari Puncak Ifar Gunung (BIG, 2016). Daftar Istilah ........................................................................................................... 218 Daftar Pustaka ........................................................................................................ 220
10 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 11 PULAU PAPUAPULAU PAPUA SAMUDERA PASIFIK Selayang Pandang Sebutan sesuai tatanama geografi untuk Pulau New Guinea secara untuh dipisahkan oleh 141o Bujur Timur, yang membagi pulau ini ke dalam wilayahseluruh wilayah pulau adalah New Guinea Negara Indonesia dan Papua Nugini (papuaweb.org).(Nugini), merupakan pulau tropis terbesar danpulau terbesar kedua di dunia. Panjang pulau Waigeo, dan Pulau Misool. Di bagian selatan dan bangsa Indonesia pada umumnya. Dikatakan karakteristik fisik ataupun non-fisik.sekitar 2.700 km dan lebar sekitar 900 km. Bagian terdapat Pulau Adi, Aiduma, Naurio, Yos Sudarso unik dan menarik mengingat secara kasat mata, Rangkuman bentanglahan dalam bentuktimur pulau ini adalah wilayah negara Papua (Kimam), dan Pulau Komoran. Pulau Papua tersebut membentuk wujud nyataNugini, dan bagian barat sebagai Papua wilayah burung “kasuari besar” yang juga merupakan Atlas Bentanglahan Pulau Papua merupakannegara Republik Indonesia. Nugini bagian barat Bentanglahan Pulau Papua yang dimaksud salah satu ragam burung endemik di Pulau salah satu cara dalam tahap awal untukbeberapa kali mengalami perubahan nama. dalam konteks pembahasan selanjutnya adalah Papua ini. Di samping itu keberagaman suku, mengenali, mencermati, mempelajari danTahun 1521 disebut Papua oleh Antonio Pigafetta, kedua wilayah administrasi Provinsi Papua Barat budaya dan adat-istiadat tersebar merata mulai usaha mengelolanya sesuai dengan karakteristikbangsa Itali penulis jurnal dalam pelayaran dan Provinsi Papua, atau seluruh Tanah Papua dari kepala burung, leher, badan dan bagian fisik ataupun non-fisik yang dimilikinya, untukhistoris Ferdinand Magellan saat berada di laut seperti sebutan yang dikenal luas oleh masyarakat ekor burung, serta berkembang sesuai dengan keberlangsungan proses pembangunan secaraMaluku. Pada jaman penjajahan Belanda disebut setempat. Namun demikian dalam pembagian kearifan lokal sebagaimana mestinya. berkelanjutan. Di samping itu juga, melalui sajianDutch New Guinea, kemudian berganti menjadi wilayah bentanglahan di seluruh Pulau Papua, informasi foto dan gambar yang komunikatif,Irian Barat saat Indonesia berdaulat atas wilayah tidak mengacu pada batas administratif. Hal tersebut tampaknya terjadi tidak secara diharapkan mampu ikut mendidik masyarakatini. Pada tahun 2001 berubah menjadi Papua, kebetulan. Selain atas kehendak-Nya, juga seca awam pada umumnya dan kalangan ilmuankemudian tahun 2004 Provinsi Papua dibagi Bentanglahan Pulau Papua unik dan menarik ra ilmiah wujud Pulau Papua sekarang ini tidak khususnya guna lebih mencintai keberagamanmenjadi dua, bagian timur tetap dengan nama untuk dicermati, ditelaah serta dikaji untuk terlepas dari proses pembentukan pada masa perbedaan suku, agama, adat-istiadat, danPapua dan bagian paling barat disebut Irian Jaya keperluan pengetahuan umum ataupun lalu, khususnya yang berkaitan dengan sejarah, budaya masyarakat dalam bingkai NegaraBarat. Pada tahun 2007 nama Provinsi Irian Jaya ilmiah. Hasilnya bermanfaat untuk kemajuan, geologi, proses geomorfik, dan keberadaan Kesatuan Republik Indonesia.Barat secara resmi berubah menjadi Provinsi kemakmuran, dan kesejahteraan yang sebesar- material penyusunnya, serta mempunyaiPapua Barat. Dalam konteks penyebutan nama besarnya bagi masyarakat setempat, khususnyaPapua, seringkali disebut Tanah Papua yangdapat diartikan keseluruhan wilayah kedaulatanIndonesia di pulau Papua tersebut sesuai batasadministrasinya. Secara geografis Pulau Papua terletak diantara 0° - 6° Lintang Selatan, dan di antara 124° -141° Bujur Timur, luas wilayahnya ± 420.540 km2(Papua.go.id), dengan batas wilayah:• sebelah utara berbatasan dengan Laut Hal mahera dan Samudera Pasifik hingga perba tasan negara Palau.• sebelah timur berbatasan langsung dengan negara Papua New Guinea.• sebelah selatan berbatasan dengan Laut Arafura dan benua Australia.• sebelah barat berbatasan dengan Laut Seram, Laut Banda dan Provinsi Maluku. Bagian utara pulau Papua terdapat banyakpulau, antara lain: Pulau Yapen, Numfor,Supiori, Padaido, dan Pulau Roon yang beradadi Teluk Cenderawasih. Di bagian utara kepalaburung terdapat Pulau Batanta, Salawati, Doom,
12 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 13 PULAU PAPUAPULAU PAPUA yang dibandingkan dengan satuan lahan di genesa dibandingkan dengan sistem lahan di Bentanglahan sekitarnya pada daerah yang sama. Bentuk per sekitarnya pada suatu daerah yang sama. Skala mukaan (relief), proses dan litologi merupakan yang cocok digunakan untuk menampilkan Sudut pandang para pakar kebumian, dan sebaran material penyusun batuan dasar utama pengelompokan satuan lahan. sistem lahan biasanya lebih besar dari 1 : 250.000tentang terminologi bentanglahan (landscape) yang biasanya ditampilkan dalam bentuk dan digunakan untuk kepentingan peta tinjausecara umum dapat disederhanakan sebagai peta geologi, geomorfologi, peta tanah dan Bentuklahan mengacu ke sekelompok satu suatu proyek pembangunan.kenampakan sebagian permukaan bumi yang sejenisnya. an lahan yang homogen atau heterogen denganterdiri atas bentuklahan, baik secara tunggal 3. Bentanglahan berupa penutup lahan (land ciri satuan lahan atau susunan satuan lahan Bentanglahan, merupakan bagianmaupun gabungan yang dipengaruhi oleh proses cover), baik yang alami berupa jenis, macam yang khusus. Suatu bentuklahan menunjukkan terbesar dari kumpulan sistem lahan sehinggaalami, yaitu proses geomorfik dan proses buatan dan sebaran vegetasi maupun penutup ciri -ciri tampilan luar, seperti bentuk permu membentuk bentangan yang sangat luas denganyang berupa segala bentuk aktivitas manusia lahan buatan manusia beserta aktivitasnya, kaan lahan (morfografi), proses/asal-usul ciri memiliki keseragaman relief dan litologidan bekerja pada bentuklahan tersebut. Proses biasanya ditampilkan dalam bentuk peta (morfogenesa), nilai dari bentuk permukaan/ secara umum. Bentanglahan (landscape), yanggeomorfik merupakan fenomena alam yang penutup lahan dan penggunaan lahan. kemiringan lereng, panjang lereng dan kerapat secara umum berarti ‘pemandangan’, yangberproses pada bentuklahan tersebut dalam 4. Bentanglahan berupa klasifikasi bentuk an pola pengaliran (morfometri) dan material mengandung dua aspek, yaitu aspek visual danmenuju ke fase keseimbangan (equilibrium). lahan yang disusun secara sistematis, penyusun (litologi). aspek estetika pada suatu lingkungan tertentuProses buatan merupakan semua bentuk aktifitas untuk menyederhanakan kompleksitas (Zonneveld, 1979 dalam Tim Fakultas Geografimanusia yang bekerja dan atau memanfaatkan bentuklahan tersebut tanpa mengurangi Sistem lahan, mengacu kepada bentuklahan UGM, 1996). Skala peta yang digunakan untukbentuklahan tersebut dalam usahanya esensinya. Tamp ilan bentanglahan seperti itu dan ciri-ciri perkembangan bentuk permukaan menampilkan sistem lahan adalah 1 : 250.000memenuhi kebutuhan demi kelangsungan seringkali disajikan dalam bentuk peta sistem lahan (relief ) yang berhubungan dengan aspek atau lebih kecil dan biasanya digunakan sebagaihidupnya. lahan (land system). lingkungan, biasanya dibedakan berdasarkan peta tinjau untuk identifikasi suatu kelayakan proses, batuan (lithologi) dan iklim. Suatu sistem lokasi yang akan digunakan sebagai pemandu Dalam konteks geomorfologi, adanya dua Hierarki pengelompokan bentang alam lahan menggambarkan pengulangan kemiripan perencanaan pembangunan.proses yang bekerja pada bentuklahan tersebut, (bagian yang tampak langsung di alam seperti pola bentuklahan yang memiliki kesamaanseringkali berdampak negatif terhadap kelang permukaan tanah, vegetasi, dan daerah persungan proses geomorfik yang berjalan seca airan) atau bentanglahan terdiri atas lima tingra alami hingga menimbulkan gangguan ke kat, yang setiap tingkatnya mencerminkanseimbangan alam atau bencana yang pada bagian-bagian penyusun bentanglahan. Pengeakhirnya akan merugikan kelangsungan hidup lompokan bentanglahan dari tingkat yang palingmanusia itu sendiri. kecil sampai tingkat yang paling besar, adalah: 1. komponen lahan (land component) Bila mengacu terminologi tersebut di atas, 2. satuan lahan (land unit)dapat disimpulkan bahwa keberadaan kedua 3. bentuklahanproses tersebut, akan berperan aktif dalam 4. sistem lahanmengubah bentuklahan di permukaan bumi 5. bentanglahandalam skala sempit dan bentanglahan dalamskala luas. Kenampakan bentanglahan di per Komponen lahan merupakan bagianmukaan bumi dapat dikenali dengan berbagai terkecil dari suatu bentanglahan yangmetodologi dan teknologi seperti metodologi menekankan kesamaan kelompok atau kelaspenginderan jauh yang di antaranya meng lahan, membentuk satuan berdasarkanhasilkan citra bentuklahan dan lebih dikenal bentuk permukaan lahan sebagai kriteriasebagai citra satelit. pengelompokannya. Satuan-satuan lahan yang dibentuk berdasarkan landasan komponen Berdasarkan citra satelit tersebut dilakukan lahan memiliki kesamaan bentuklahan, litologianalisis dan pengelompokan, penggolongan (material penyusun), tanah, vegetasi, dan proses.dan atau klasifikasi sesuai dengan maksud dantujuannya, untuk memudahkan pemahaman Satuan lahan mengacu ke suatu komponenterhadap kompleksitas bentanglahan. lahan atau sekumpulan komponen lahan yang homogen atau heterogen berdasarkan ciri Mengacu pada sudut pandang dan kepentingan khusus suatu lahan atau komponen lahan.ilmiah tertentu, bentanglahan dapat ditampilkan Tampilan dari satuan lahan menggambarkan cirisecara tematik seperti berikut : eksternal dan internal dari suatu bentuklahan1. Bentanglahan berupa topografi dan atau terrain permukaan bumi melalui citra SRTM ataupun DEM.2. Bentanglahan berupa kondisi jenis, macam Bentuklahan struktural pada bagian kaki perbukitan Pegunungan Tengah, Wilayah Distrik Hubikosi (BIG, 2016)
14 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 15 PULAU PAPUAPULAU PAPUA dan marine. Bentuklahan asal proses fluvial terbentuk akibat aktivitas aliran sungai yang berupa pengikisan, pengangkutan dan pengendapan (sedimentasi) membentuk bentukan deposisional yang berupa bentangan dataran aluvial (Fda) dan bentukan lain dengan strukturBentuklahan struktural di kaki Pegunungan Cyclops, Kabupaten Jayapura (BIG, 2016) horisontal, tersusun oleh material sedimen berbutir halus. Bentuklahan asal fluvial meliputi : 1. dataran aluvial 2. r awa, danau, rawa belakang 3. d ataran banjirKlasifikasi Satuan Bentuklahan 1. Bentuklahan Asal Struktural (S) dari proses itu terjadilah berbagai bentuklahan 4. t anggul alam Ada beberapa pendekatan dalam penetapan Bentuklahan struktural terbentuk karena yang secara umum disebut bentuklahan gunung api atau vulkanik. 5. teras sungaihierarki bentanglahan ke dalam komponen adanya proses endogen atau proses tektonik,penyusunnya bergantung pada tujuan apli yang berupa pengangkatan, pelipatan, dan Bentuklahan asal gunung api meliputi: 6. kipas aluvialkasinya. Namun demikian, pada tataran umum pensesaran. Gaya (tektonik) itu bersifat kons 1. lereng gunung apisesuai dengan kemampuan cakupan pandang di truktif (membangun), dan pada awalnya hamp ir 2. kaki gunungapi 7. gosongalam terbuka dan dalam membedakan bent ukan semua bentuklahan muka bumi ini dibentuk oleh 3. dataran kaki gunung apifisik geografi yang khas, hierarki bentanglahan kontrol struktural. Bentuklahan asal struktural 4. d ataran kaki fluvio gunung api 8. deltayang mudah dipahami adalah pada tingkat terdiri atas beberapa macam, di antaranya : 5. dataran antar gunung apibentuklahan. Deskripsi bentuklahan secara 6. kerucut parasiter 9. dataran deltamorfologis-morfografis bersifat mudah dipa 1. pegunungan blok sesarhami, tetapi tidak detail. Sementara itu, deskripsi 2. gawir sesar Di Papua tidak ada gunung api aktif. Di Jajaransecara morfologis-morfometris bersifat detail, 3. pegunungan antiklinal Pegunungan Utara, yaitu Pegunungan Fojatetapi lebih sulit dipahami. Oleh karena itu, 4. p erbukitan antiklinal (Gauttier) merupakan jajaran gunung api tua.bentuklahan lebih cenderung diklasifikasikan 5. perbukitan atau pegunungan sinklinal hal ini ditunjukan dengan adanya punggungmenurut genesanya. 6. p egunungan monoklinal pegunungan tertoreh memanjang tertutup 7. p egunungan atau perbukitan kubah batuan beku, bukit dan pegunungan tertutup Berdasarkan klasifikasi yang dikemukaan 8. pegunungan atau perbukitan plato batuan ultrabasa dan lumpur gunung api.oleh Van Zuidam (1969) dan Verstappen, 9. lembah antiklinal Puncak tertinggi pegunungan Foja 2.014 m dpl,bentuk muka bumi dapat diklasifikasikan 10. hogback atau cuesta berada di 2°31’24” LS, 138°44’50” BT.menjadi sembilan satuan bentuklahan utama (geomorfologi), yang masing-masing da 2. Bentuklahan Asal Gunungapi/Vulkanik 3. Bentuklahan Asal Fluvial (F) Bentuklahan fluvial berupa delta, tanggul dan teras di wilayahpat dirinci lagi berdasarkan skala peta yang (V) Bentuklahan asal fluvial merupakan Lembah Baliem di antara Jajaran Pegunungan Jayawijaya (BIG, 2016)digunakan. Dalam perkembangannya kemudianVerstappen (1983) mengklasifikasi bentuklahan Bentuklahan asal vulkanik merupakan ben bentuklahan yang terjadi akibat aktivitasberdasarkan genesisnya menjadi sepuluh klas tuklahan yang terjadi akibat aktivitas gun ung api, sungai, contohnya antara lain dataran banjir,utama sebagai berikut: contohnya kerucut gunung api, kaw ah, kaldera, tanggul alam, teras sungai. Karena sebagian medan lava. Vulkanisme adalah berbagai besar sungai bermuara di laut, sering terjadi 1) struktural (S) fenomena yang berkaitan den gan gerakan magma bentuklahan akibat kombinasi proses fluvial 2) vulkanik (V) yang bergerak naik ke permukaan bumi. Akibat 3) fluvial (F) 4) solusional/karst (K) 5) aeolian (E) 6) marin (M) 7) glasial (G) 8) biologik/organik (O) 9) denudasional (D) 10) antropogenik (A) Penjelasan ringkas setiap bentuklahan(Suhendra 2009), serta contoh-contoh yangdijumpai di Papua adalah sebagai berikut: Jajaran Pegunungan Arfak di bagian timur, Kabupaten Manokwari Pegunungan Foja (Gauttier) merupakan jajaran gunungapi tua dijumpai Meander dan Oxbowlake di sepanjang aliran Sungai Baliem (BIG, 2016) Selatan (BIG, 2016) di Jajaran Pegunungan Utara (Google Earth)
16 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 17 PULAU PAPUAPULAU PAPUA Bentanglahan kipas aluvial merupakan Bentuklahan tebing pantai yang terjal di Desa Sisir, sebelah timurhamparan bahan aluvial yang bermula dari Sungai Kaimana (BIG, 2016)suatu mulut lembah di daerah pegunungan,kemudian memasuki wilayah dataran. Darimulut lembah tersebut, endapan menyebardengan sudut kemiringan makin landai. Fraksikasar akan terakumulasi di dekat mulut lembah,sedangkan fraksi halus akan terdapat padadaerah dataran. Sungai yang mengalir di daerah kipas cenderung berubah-ubah arah karena pembendungan di daerah hulunya oleh fraksi kasar.Kipas aluvial dapat terjadi pada kaki gunung api,kaki tebing dari gawir sesar, atau pada lembahdi bawah lembah lain, bergantung pada kondisidan posisi daerah erosi.4. Bentuklahan Asal Solusional/Karst (K) Perbukitan Karts Maimai di Teluk Triton, Kabupaten Kaimana. misalnya : tektonik masa lalu, berupa gunung Gletser di Puncak Pegunungan Jayawijaya (Google Earth) Bentuklahan asal solusional (pelarutan), Pada dinding karst ini dijumpai lukisan manusia prasejarah (BIG, 2016) api, perubahan muka air laut (transgresi/regresi) dan litologi penyusun. Bentuklahan gosong laut/pasir timbul di wilayah perairan Teluk Kabui,merup akan bentuklahan yang dihasilkan oleh 5. Bentuklahan Asal Aeolian (E) Raja Ampat (BIG, 2016)pelarutan batuan. Banyak terdapat pada daerah Bentuklahan asal aeolin merupakan Bentuklahan asal marine adalah sebagai berikapur (karst), contohnya adalah kubah karst, kut:dolina, uvala, polje, gua karst. bentuklahan yang dihasilkan oleh proses angin, contohnya gumuk pasir yang memiliki berbagai 1. gisik Bentuklahan karst dihasilkan oleh proses bentuk, seperti barkan, parabolik, longitudinal, 2. dataran pantaipelarutan pada batuan yang mudah larut. transversal,bintang. 3. beting pantaiKarst adalah suatu kawasan yang mempunyai 4. lagunakarakteristik relief dan drainase yang khas, yang Gerakan udara atau angin dapat membentuk 5. r ataan pasang-surutdisebabkan keterlarutan batuannya yang tinggi. medan yang khas dan berbeda dari bentukan 6. r ataan lumpurDengan demikian, karst tidak selalu pada batu proses lainnya. Endapan angin terbentuk oleh 7. teras maringamping meskipun hampir semua topografi pengikisan, pengangkatan, dan pengendapan 8. gosong lautkarst tersusun oleh batu gamping. material lepas oleh angin. Endapan angin secara 9. pantai berbatu umum dibedakan menjadi gumuk pasir dan 10. terumbu Bentuklahan asal pelarutan meliputi : endapan debu. Bentuklahan asal eolin tidak 1. dataran karst dijumpai di Papua. 7. Bentuklahan Asal Glasial (G) 2. kubah karst Bentuklahan asal glasial merupakan bentukla 3. lereng perbukitan 6. Bentuklahan Asal Marine (M) 4. perbukitan sisa karst Bentuklahan asal marine, merupakan bentuk han yang dihasilkan oleh aktivitas gletser (gerak 5. uvala atau polye an massa es), contohnya lembah mengg antung 6. l edok karst lahan yang dihasilkan oleh proses laut seperti (hanging valley), morena, drumlin. 7. d olina tenaga gelombang, pasang dan arus. Contohnya gisik pantai (beach ridge), bura (spit), tombolo, Bentukan itu tidak berkembang di Indonesia laguna. yang beriklim tropis, kecuali sedikit di puncak Gunung Jaya Wijaya, Papua. Bentuklahan asal Aktivitas marine yang utama adalah abrasi, glasial dihasilkan oleh aktivitas es/gletser yang sedimentasi, pasang-surut, dan pertemuan menghasilkan suatu bentang alam . Bentuklahan terumbu karang. Bentuklahan yang dihasilkan asal glasial tidak dijumpai di Indonesia. oleh aktivitas marine berada di kawasan pesisir yang terhampar sejajar garis pantai. Pengaruh marine dapat mencapai puluhan kilometer ke arah darat, tetapi terkadang hanya beberapa ratus meter saja. Sejauh mana efektifitas proses abrasi, sedimentasi, dan pertumbuhan terumbu pada pesisir ini, bergantung dari kondisi pesisirnya. Proses lain yang sering mempengaruhi kawasan pesisir lainnya,Pulau-pulau karang di perairan Teluk Triton, Kaimana (BIG, 2016)
18 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 19 PULAU PAPUAPULAU PAPUA8. Bentuklahan Asal Organik (O) 10. Bentuklahan Asal Antropogenik (A) Bentuklahan asal organik merupakan Bentuklahan asal antropogenik merupakanbentuklahan yang dihasilkan oleh aktivitas bentuklahan yang dihasilkan oleh aktivitasorganisme, contohnya terumbu karang dan manusia, contohnya kota, pelabuhan.pantai bakau.Bentuklahan organik berupa terumbu karang dan pantai bakau di Bentuklahan antropogenik di Grasberg, Kabupaten Mimika.Pulau Waigeo, Kabupaten Raja Ampat (BIG, 2016) Awalnya berupa pegunungan berubah menjadi cekungan akibat kegiatan pertambangan (Google Earth)9. Bentuklahan Asal Denudasional (D) Metode Pengenalan Bentanglahan Bentuklahan asal denudasional berupa perbukitan terkikis di wilayah Bentuklahan asal denudasional berupa perbukitan rusak di wilayah Bentuklahan asal denudasi, merupakan ben Bentuklahan merupakan bentang permukaan Sentani, Kabupaten Jayapura (BIG, 2016) Gunung Botak, Kabupaten Manokwari Selatan (BIG, 2016)tuklahan yang dihasilkan oleh proses degradasi lahan yang mempunyai relief khas karena pe kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Dalamseperti erosi dan longsor, contohnya bukit sisa, ngaruh kuat dari struktur kulit bumi dan akibat konteks itu “bentanglahan” Papua dibahaspeneplain, lahan rusak. dari proses alam yang bekerja pada batuan di berdasarkan acuan terminologi dan metodologi dalam ruang dan waktu tertentu. Setiap ben yang dirangkum dan disajikan dalam bentuk Proses denudasional (penelanjangan) tuklahan dicirikan oleh adanya perbedaan dalam Atlas Bentanglahan Papua. Hal itu mengingatmerupakan kesatuan dari proses pelapukan hal struktur dan proses geomorfologi, relief/ Pulau Papua mempunyai keunikan dan cirigerakan tanah erosi, kemudian diakhiri dengan topografi dan material penyusun (Zmit, 2013). khas, terutama yang berkaitan dengan prosesproses pengendapan. Semua proses pada sejarah geologi terjadinya, hingga menghasilkanbatuan baik secara fisik maupun kimia dan Secara spesifik dengan mengingat adanya bentanglahan (landscape) seperti kenampakanbiologi sehingga batuan menjadi desintegrasi interaksi dan interdependensi bentuklahan sekarang ini.dan dekomposisi. Batuan yang lapuk menjadi (landform) tersebut di atas, terutama yangsoil yang berupa fragmen, kemudian oleh terkait dengan proses geomorfik alami dan Secara spesifik kondisi fisik dan non-fisik benaktivitas erosi soil dan abrasi, tersangkut ke proses buatan sebagai akibat aktivitas manusia tanglahan Pulau Papua dapat digambarkan sedaerah yang lebih landai menuju lereng, yang yang bekerja dalam bentuklahan tersebut akan cara tegas dan jelas melalui pendekatan, mekemudian terendapkan. tampak hubungan sinergitas antara kedua todologi dan mekanisme tersebut. Mengacu proses tersebut berjalan secara harmonis atau terminologi yang ada, nampaknya Pulau Pada bentuklahan asal denudasional, para_ sebaliknya dalam susunan ruang bentanglahan. papua didominasi dan dibentuk oleh aktifitasmeter utamanya adalah erosi atau tingkat. Sebagai contoh, apabila terjadi longsorlahan struktural (S), dengan proses “geomorfik” alamiDerajat erosi ditentukan oleh jenis batuan, (landslide), banjir dan amblegan (slenk) yang sangat aktif, disamping proses buatanvegetasi, dan reliefnya. menunjukkan bahwasanya pada susunan sebagai bentuk aktivitas manusia yang semakin keruangan bentanglahan tersebut terjadi meningkat pada bentanglahan tersebut. Hal ini Bentuklahan asal denudasional meliputi: “disharmonisasi” antara kedua proses. sangat menguntungkan bagi pemerhati ilmu 1. pegunungan terkikis kebumian, pengambil keputusan dan masyarakat 2. p erbukitan terkikis Berdasarkan gambaran keberadaan peman umum dalam mengenal dan menyikapi kondisi 3. bukit sisa faatan bentanglahan yang berkaitan dengan dan karakteristik bentanglahan (landscape) Pu 4. p erbukitan terisolir keberadaan proses alami dan proses buatan lau Papua, sesuai dengan tingkat kedalaman 5. d ataran nyaris tersebut, akan dapat diperkirakan kon pengenalan masing-masing sesuai dengan mak 6. kaki lereng disi disharmoni. Dampaknya men imbulkan sud dan tujuannya. 7. k ipas rombakan lereng penyimpangan proses dalam menuju ke 8. gawir fase equilibrium yang pada akhirnya akan 9. lahan rusak menimbulkan bencana alam dan merugikan Bentuklahan asal denudasional berupa perbukitan rusak di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura (BIG, 2016)
20 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 21 PULAU PAPUAPULAU PAPUA Lingkungan Fisik Secara fisik Pulau Papua dari utara ke selatan Pegunungan Orange. Komplek pegunungan Wilayah Danau Sentani, Kabupaten Jayapura (BIG, 2016)menurut Van Bemmelen, 1949 dikelompokkan ini memiliki lebar 100 - 150 km, dari selatanseperti berikut : ke arah utara ketinggiannya mulai menurun Papua bagian utara terdiri atas punggung berpenghuni dan terletak hampir sama tinggi1. Pantai utara yang merupakan batas selatan dan membentuk beberapa lembah dan bukit yang membujur pada rangkaian nya dengan permukaan laut, tertutup rawa pegunungan yang sejajar. Di batas utara pegunungan dan bukit tertutup hutan yang yang membentang sampai 500 km2, hampir blok Melanesia. pegunungan tengah memiliki ketinggian mengelilingi beberapa dataran pedalaman yang mencapai perbatasan dengan Papua Nugini.2. Depresi (Trough) Memberamo-Bewani yang tertinggi 4050 m yaitu di puncak Dormant. luas dan memanjang dengan tanah yang agak 6. Depresi Digul-Fly, Sebagai kompensasi subur dan belum berkembang. Zona pantai Pulau Nugini, yang bagian baratnya terdiri terletak antara batas selatan Melanesia de terhadap adanya pengangkatan di bagian bagian utara tidak luas dan penduduknya atas Papua, melintasi zona benturan linier ngan pegunungan di selatannya. Depresi tengah maka bagian selatan Pulau Papua sangat sedikit, bagian tertentu bertambah antara dua lempeng kerak bumi yang bergerak geosinklin ini membentang dari pantai mengalami penurunan di sepanjang tepi luas, terutama pada delta yang berawal dari sangat lambat. Secara umum, Papua bagian Waropen sampai ke Matapau di timur. selatannya. Sungai Mamberamo. Daerah karstik, kuesta selatan berkembang dari batuan silika pada3. Pegunungan utara, terdiri dari batuan 7. Igir Merauke, igir ini hanya beberapa meter batupasir, dan deretan bukit batuan ultramafik lempeng Australia prakambrium, kristalin dan metamorfik dan batuan beku berumur tingginya dan dapat ditelusuri mulai dari dan basaltik ini merupakan ciri khasnya, dan relatif stabil. pratersier dan secara tidak merata tertutup kepulauan Aru ke arah timur sampai ke juga ditemukan pada pulau-pulau lepas pantai oleh limestone berumur tersier bawah. Bombarai dan Misool. di Teluk Cenderawasih atau sebelum utara dan Banyak daerah Papua bagian selatan yang Pegunungan ini mulai terangkat pada barat Kepala Burung. Hampir semua daerah bersifat khas rawa, liat, dan dataran aluvial miosen bawah. Pada Papua bagian utara berkembang tersebut tidak ramah dan kawasan hutannya bergambut yang tertutup hutan rawa. Daerah4. Depresi Median, depresi ini terletak di lempengan kerak bumi dari bahan samudera kelihatan terpencil tak berpenghuni kecuali berbentuk pantai sering banjir dan terletak antara dataran pantai dan pegunungan di dari lempeng Pasifik yang bergerak lebih para pemburu dan pengumpul hasil hutan yang rendah dan rata, berangsur-angsur beralih bagian tengah. cepat. Papua bagian tengah menyerupai tulang secara terpencar menempati hutan. menjadi kipas aluvial gabungan yang berkerikil,5. Pegunungan tengah yang bersalju. Daerah punggung muncul sebagai campuran dari lebih jauh ke pedalaman, miring ke atas pada ini terdiri dari endapan geosinklin pratersier kedua lempengan tersebut. Secara keseluruhan, Di antara lempengan tersebut terdapat suatu pertemuannya dengan pegunungan tengah dan intrusi batuan beku, kemudian disusul wilayah tersebut terdiri atas pergunungan dan zona yang luas dan memanjang, yang terdiri sehingga membentuk teras-teras yang berkelok oleh endapan berumur paleogen dan tertutup hutan lebat dan penduduknya terpusat atas gunung-gunung tinggi yang memanjang dengan tanah dan vegetasi yang jelas sekali miosen bawah. Pegunungan tengah ini di lembah-lembah dataran tinggi yang terpencil, hampir sepanjang punggung provinsi tersebut. makin jarang. Di sebelah tenggara, dataran benar-benar mengalami pengangkatan tetapi juga terdapat dataran rendah yang luas Batuan beku basa dan asam metamorfik dan ini agak tinggi dan tertoreh-toreh sehingga sehingga keberadaannya berada di atas dengan permukiman yang terpencar-pencar. endapan, ditemukan telah berubah bentuk membentuk permukaan yang berombak dan permukaan laut pada paleogen akhir. Puncak tersebar dan menyusup sepanjang zona bergelombang dengan tanah rentan erosi tertingginya mencapai 500 m berada di tepi utama, yang di beberapa daerah ditandai oleh tak subur. Bagian selatan mempunyai iklim selatan komplek Pegunungan Nasau dan gunung api berlumpur yang aktif. Pegunungan musiman yang khas dengan fauna dan vegetasi tersebut sebagian besar tertutup hutan dan sabana. Bekas cekungan atau palung samudra tanahnya dangkal tercuci. Gunung-gunung berukuran luas di wilayah Bomberai dan tersebut menjulang tinggi yang puncaknya Salawati sebelumnya tertutup endapan batu lebih dari 4.000 m dan diselimuti sedikit salju karang dan kapur, kemudian diisi endapan di puncaknya. Pegunungan tersebut juga silika. Bagian-bagian tersebut setelah terangkat, mengelilingi sejumlah dataran pedalaman yang membentuk rangkaian atau barisan karstik luas dan beberapa di antaranya terletak jauh yang mengesankan dan mengelilingi dataran tinggi di atas permukaan laut berpenghuni berhutan tak-beraturan terletak rendah agak padat. Akan tetapi, dataran terluas menutupi batu pasir dan batu-lanau, tanahnya yang di lembah Sungai Mamberamo tidak tercuci menjadi miskin unsur hara.Jajaran Pegunungan Tengah, sebelah timur Kota Wamena (BIG, 2016)
22 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 23 PULAU PAPUAPULAU PAPUARelief dan Lereng wilayah berupa perbukitan. Kondisi tersebut tang mengikuti arah Timur-Barat, dan diapit menjadi kendala utama bagi pemanfaatan lahan oleh daerah rawa dan dataran dari bahan aluvi- Fisiografi Papua secara umum dapat Kabupaten Sarmi dan sampai ke Nabire. Dataran baik untuk pengembangan sarana dan prasara- um baru (recent) dan tersier akhir yang disebutdibedakan menjadi tiga bagian, yaitu bagian rendah bagian utara merupakan daerah panjang na fisik, sistem transportasi darat maupun bagi Teluk Bintuni.Kepala Burung, Leher dan Badan. Bagian Kepala yang berupa rawa dengan pesisir pantainya yang pengembangan budidaya pertanian terutamaBurung dan Leher berada di wilayah bagian makin ke arah timur berubah menjadi pantai untuk tanaman pangan. Karena itu, dominasi Di barat daya terdapat suatu wilayahBarat yang termasuk ke dalam wilayah Provinsi karang. pemanfaatan lahan diarahkan pada hutan kon- menyerupai busur luas dari batu gamping men-Papua Barat, sedangkan Badan berada di bagian servasi di samping untuk mencegah terjadinya jorok keluar dari dataran dan membentuk ja-Timur yang merup akan wilayah Provinsi Papua. Dataran tinggi terhampar di sela-sela pe- bahaya erosi dan longsor. zirah Onin dan Kumawa. Di sebelah selatan gunungan yang terbentang di bagian tengah Teluk Bintuni, dijumpai dataran Bomberai yang Kepala Burung dan Leher bagian utara Provinsi Papua. Sebagai hamparan tanah yang Pada umumnya fisiografi wilayah Provinsi menghubungkan jazirah Onin-Kumawa denganmerupakan pegunungan dengan relief kasar, tidak begitu luas, lokasi-lokasi ini dimanfaatkan Papua Barat terdiri atas wilayah pesisir dan Leher Burung, terdiri atas dataran rendah dariterjal sampai sangat terjal. Batuan yang tersusun untuk pemukiman penduduk. Kota Wamena, pulau, dataran rendah dan rawa, dataran tinggi bahan aluvium baru dan Tersier akhir.berupa batuan gunung api, batuan ubahan, Enarotali dan Mulia adalah contoh hamparan dan pegunungan, serta cekungan dan pelem-dan batuan intrusif asam sampai menengah. dataran tinggi di Papua. Ketiga wilayah yang bahan. Di wilayah barat dijumpai kepulauan RajaMorfologi ini berangsur berubah ke arah barat– menjadi ibukota Kabupaten Jayawijaya, Paniai Ampat. Pada umumnya pulau-pulau di wilayahselatan berupa dataran rendah aluvial, rawa dan dan Puncak Jaya ini memiliki ketinggian di atas Wilayah Kepala Burung merupakan pegu- ini bergunung atau berbukit. Dataran rendah di-plateau batugamping. 1.000 m diatas permukaan laut. nungan masif kasar, di sebelah tenggara yang jumpai di utara pulau Misool dan di selatan pulau terdiri atas batuan metamorfik dan granitik. Di Salawati. Pulau kecil Numfor di utara Manokwari Badan burung didominasi oleh Pegunungan Bentangan pegunungan terdapat di bagian sebelah selatan dan barat ketinggian berang- memiliki dua daerah perbukitan dengan elevasiTengah, dataran pegunungan tinggi dengan tengah Provinsi Papua. Tercatat ada lima ben- sur menurun, terdiri atas dataran tinggi batu lebih dari 110 m dpl.arah kemiringan lereng ke utara dan selatan, tangan pegunungan di provinsi ini, yaitu pe- gamping, dataran aluvial dan rawa. Datarandi sebelah utara dan di sebelah selatan berupa gunungan Jayawijaya, Sudirman, Kowabre, rendah ini terbagi dua oleh teluk yang terben-dataran dan rawa pada permukaan dekat laut. Vanress, dan pegunungan Gautier. PegununganDataran di utara terdiri atas cekungan luar Jayawijaya, Sudirman dan Kowabre terangkai Kotaraja, salah satu bentukan fisiografi di Kabupaten Jayapuraantarbukit dikenal sebagai dataran danau yang mulai dari timur sampai ke barat bagian tengah (BIG, 2016)dibatasi di bagian utaranya oleh medan kasar Provinsi Papua. Pegunungan tersebut meliputidengan relief rendah sampai sedang. wilayah Kabupaten pegunungan Bintang, Ya- hukimo, Jayawijaya, Puncak Jaya, Paniai sertaKondisi Topografi Wilayah Provinsi Papua sebagian Nabire dan Mimika. Bentangan pe- Secara umum kondisi topografi di wilayah gunungan tersebut terangkai sampai ke wilayah Papua Barat. Sementara itu di bagian utara adaProvinsi Papua terbagi atas tiga kelompok, yaitu: pegunungan Gauttier yang terpisah dari pe-1. bagian utara berupa dataran rendah yang gunungan lainnya. Pegunungan ini terbentang di wilayah Kabupaten Sarmi dan sebagian wilayah sempit dan berbukit; Jayapura.2. bagian tengah merupakan hamparan pe- Kondisi Topografi Wilayah Provinsi gunungan dengan puncak tertinggi yang ter- Papua Barat tutup salju,3. bagian selatan mulai dari wilayah bagian Kondisi topografi Provinsi Papua Barat san gat tengah sampai wilayah pesisir pantai berupa bervariasi membentang mulai dari dataran dataran rendah yang luas dan rawa pasang rendah, rawa sampai dataran tinggi, dengan surut. tipe tutupan lahan berupa hutan hujan tropis, padang rumput dan padang alang-alang. Ke Dataran rendah terbentang luas dari bagian tinggian wilayah di Provinsi Papua Barat berva-tengah sampai bagian selatan wilayah Provinsi riasi dari 0 sampai > 1000 m dpl. Kondisi iniPapua mulai dari Kabupaten Mimika, Asmat, merupakan salah satu elemen yang menjadiBoven Digoel, sampai wilayah Kabupaten barrier transportasi antar wilayah, terutamaMerauke. Seluruh wilayah Provinsi Papua bagian transportasi darat, serta dasar bagi kebijakan pe-selatan adalah dataran rendah yang terdiri atas manfaatan lahan.daerah rawa-rawa yang luas dengan muara-muara sungai yang berlumpur. Dataran rendah Sebagian besar wilayah Provinsi Papua Baratbagian utara terhampar sepanjang pesisir pantai memiliki kelas lereng > 40% dengan bentukutara mulai dari Kota Jayapura ke arah barat yaitu
24 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 25 PULAU PAPUAPULAU PAPUA SAMUDERA PASIFIK SAMUDERA PASIFIKFisiografi PULAU PAPUA RELIEF PULAU PAPUA Fisiografi Papua secara umum dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu bagian Kepala Burung, Leher dan Papua terdiri atas wilayah pesisir dan pulau, dataran rendah dan rawa, dataran tinggi dan pegunungan, sertaBadan. Kepala Burung dan Leher bagian utara merupakan pegunungan dengan relief kasar, terjal sampai sangat cekungan dan pelembahan. Bagian Kepala Burung merupakan pegunungan, di sebelah tenggara terdiri atasterjal. Batuan yang tersusun berupa batuan gunung api, batuan ubahan, dan batuan intrusif asam sampai batuan metamorfik dan granitik, di sebelah selatan dan barat, terdiri atas dataran tinggi batu gamping, dataranmenengah. Morfologi ini berangsur berubah ke arah barat–selatan berupa dataran rendah aluvial, rawa dan aluvial dan rawa yang disebut Teluk Bintuni, sedangkan di barat daya terdapat jazirah Onin dan Kumawa. Diplateau batugamping. Badan burung didominasi oleh Pegunungan Tengah, dataran pegunungan tinggi dengan sebelah selatan Teluk Bintuni, dijumpai dataran Bomberai yang menghubungkan jazirah Onin-Kumawa denganarah kemiringan lereng ke utara dan selatan, di sebelah utara dan di sebelah selatan berupa dataran dan rawa. Leher Burung. Pada Bagian Badan Burung, di sebelah utara merupakan dataran rendah yang sempit dan ber-Dataran di utara terdiri atas cekungan luar antarbukit dikenal sebagai dataran danau. bukit, di bagian tengah berupa hamparan pegunungan dengan puncak tertinggi yang tertutup salju, dan bagian selatan berupa dataran rendah yang luas dan rawa pasang surut.
26 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 27 PULAU PAPUAPULAU PAPUA LERENG PULAU PAPUA Secara umum Papua memiliki kemiringan lereng yang bervariasi, mulai dari datar, landai, curam, hingga sangat curam. Pada bagian badan, sebaran kemiringan lereng antara 0 - 8 % dan 5 - 25 % menempati luasan terbesar, yaitu sekitar 70% dari luas wilayah badannya. Diikuti oleh kemiringan lereng antara 15 - 25 % dan > 40%. Berbeda halnya pada bagian leher dan kepala burung, yang didominasi oleh kelas kemiringan lereng > 40% dengan bentuk wilayah berupa perbukitan. Kondisi tersebut menjadi kendala utama bagi pemanfaatan lahan baik untuk pengembangan sarana dan prasarana fisik, sistem transportasi darat maupun bagi pengembangan budidaya pertanian terutama untuk tanaman pangan. Sehingga, dominasi pemanfaatan lahan diarahkan pada hutan konservasi disamping untuk mencegah terjadinya bahaya erosi dan longsor SAMUDERA PASIFIK
28 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 29 PULAU PAPUAPULAU PAPUA Iklim adanya sistem tertentu, kecepatan angin dapat Sarmi, 86% dengan tekanan udara 1.008 mb. mencapai > 20 km/jam. Adanya perubahan Sinar matahari rata-rata per tahun terendah Indonesia mempunyai iklim tropik basah Asia ke Australia (bulan Oktober sampai Maret) cuaca yang tidak menentu, tekanan rendah di terjadi di Wamena 42%, dan tertinggi terjadiyang dipengaruhi oleh angin monsun barat membawa uap air yang menyebabkan musim perairan utara Australia dan Samudera Pasifik Merauke 56%.dan monsun timur. Dari bulan November hujan, terutama Papua bagian utara, di bagian dapat mempengaruhi pembentukan daerahhingga Mei, angin bertiup dari arah utara barat- selatan tidak mendapat banyak hujan karena pertemuan angin yang memanjang di Laut Jawa Kondisi cuaca di Papua tergolong ekstremlaut membawa banyak uap air dan hujan di banyak tertampung di bagian utara. serta dari Laut Banda hingga Laut Arafuru. Pe- karena sering berubah-ubah. Kondisi awankawasan Indonesia. Dari Juni hingga Oktober rubahan arah angin di bagian utara Samudera hujan yang sering melanda wilayah Jayapura danangin bertiup dari selatan tenggara bersifat ke- Papua terletak di sebelah selatan garis Pasifik memicu percepatan pembentukan awan, sekitarnya berpeluang menyebabkan tejadinyaring, membawa sedikit uap air. Suhu udara di khatulistiwa. Karena daerahnya bergunung- sementara kondisi topografi wilayah Papua hujan lebat. Berdasarkan analisis data zonadataran rendah Indonesia berkisar antara 23° C gunung, iklim di Papua sangat bervariasi yang berbatasan langsung dengan Samudera Pa- kerentanan tanah dan potensi curah hujan,sampai 28° sepanjang tahun. Namun suhu juga dibandingkan dengan daerah Indonesia lainnya. sifik, serta arah angin dari laut Filipina menjadi wilayah Papua dan Sumatera Utara merupakansangat bevariasi, dari rata-rata mendekati 40° C Iklim Papua termasuk iklim tropis, dengan salah satu penyebab perubahan cuaca seperti dua dari tiga provinsi yang berpotensi tertinggipada musim kemarau di lembah Palu, Sulawesi curah hujan sangat bervariasi terpengaruh pembentuka n awan dan hujan yang terjadi begi- longsor, selain Jawa Barat. Di wilayah Papuadan di Pulau Timor, sampai di bawah 0° C di oleh lingkungan alam sekitarnya. Wilayah tu cepat sehingga sulit diprediksi. dengan kondisi yang berbukit-bukit denganPegunungan Jayawijaya, Papua. Perbedaan Papua merupakan salah satu daerah terbasah vegetasi tanamannya yang makin berkurang,rata-rata suhu maksimum dan minimum di di dunia, sebagian besar wilayahnya menerima Kelembapan udara rata-rata per tahun yang potensi longsornya makin kuat. Wilayah Papuabeberapa wilayah Papua yang terletak pada curah hujan bervariasi antara 2.500–4.000 mm/ terendah terjadi di wilayah Wamena, 76% de dengan potensi longsor tertinggi di antaranyaketinggian kurang dari 700 m dpl adalah 8 - 10° tahun. Di beberapa tempat curah hujannya bisa ngan tekanan udara 834 mb. Kelembaban uda- mencakup wilayah Kabupaten Timika, Nabire,C, khususnya pada bulan Januari. Pada wilayah mencapai lebih dari 7.000 mm/tahun, misalnya ra rata-rata tahunan tertinggi terjadi di wilayah Paniai, Sorong, Manokwari, Fakfak, dan Jayapura.di ketinggian > 2.500 m dpl perbedaan suhu di wilayah barat Lembah Baliem sampai keharian adalah 5° C pada bulan Januari. Terdapat Timika. Curah hujan di bagian selatan kurangsalju abadi di puncak pegunungan di Papua, dari 2.000 mm/tahun dengan bulan keringyaitu di Puncak Jaya yang merupakan bagian rata-rata tujuh bulan. Secara keseluruhandari Barisan Sudirman. Puncak Jaya memiliki pola curah hujan di wilayah Papua umumnyanama lain Carstenz Pyramid, 5.030 m dpl. Suhu tidak berkaitan dengan ketinggian. Curahdi wilayah Puncak Jaya pada siang hari dapat hujan di sekitar Sentani di bawah 2.000 mm/mencapai 20° C, dan pada malam hari suhu tahun karena merupakan daerah bayang hujanumumnya mencapai -2° C - 5° C. Pegunungan Cyclops, seperti halnya di wilayah selatan di sekitar Merauke. Dataran rendah di Keadaan iklim di Papua sangat dipengaruhi bagian utara jajara n pegunungan tengah curaholeh topografi daerah. Pada saat musim panas hujannya relatif rendah (< 2.500 mm/tahun).di dataran Asia (bulan Maret sampai Oktober)Australia mengalami musim dingin, sehingga Kecepatan angin rata-rata tahunan terendahterjadi tekanan udara dari daerah yang tinggi terjadi di Wamena 6,1 km/jam, dan tertinggi(Australia) ke daerah yang rendah (Asia) melintasi 14,4 km/jam di Jayapura. Angin pasat tengga-Pulau Papua sehingga terjadi musim kering, ra di wilayah Papua, khususnya di wilayah pe-terutama Papua bagian selatan (Merauke). sisir selatan mencapai kecepatan 10 - 20 km/Sedikitnya pada saat angin berhembus dari jam. Beberapa wilayah lainnya sering meng alami badai hujan, di tempat ketinggian karenaHutan subalpin di dalam wilayah TN Lorenz pada sistem lahan KLB (Kelabu), dengan ben-tuklahan berupa puncak alpin dengan batuan tersingkap dan sisa salju dipuncaknya. Pepo-honan bertajuk kecil dengan aneka tanaman epifit di batangnya. Elevasi 3.385 m dpl, jalanmenuju Danau Habema (BIG, 2016)
30 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 31 PULAU PAPUAPULAU PAPUA Geologi Struktur dan Tektonika Kompresi, deformasi dan pengangkatan dari Wilayah Pulau Papua merupakan bagian Pegunungan Tengah disebut sebagai OrogenesaSejarah Geologi Proses Geologi Wilayah Indonesia 45 - 6 juta tahun yang lalu Melanesia. Proses orogenesa dimulai pada awal Sejarah geologi Papua berlangsung dalam utara dari lempeng tektonik Australia yang Miosen hingga Miosen Akhir dan mencapai berinterakasi dengan mikroplate Filipina serta puncaknya selama Pliosen akhir hingga awalperiode endapan sedimentasi dengan masa lempeng Pasifik. Kegiatan tektonik di wilayah Plistosen. Geometri struktur jalur lipatan ituyang panjang pada tepi utara lempeng Australia itu tidak lepas dari Orogenesa Melanesia mengarah ke barat laut, selanjutnya diperkirakanyang pasif, berawal pada zaman karbon yang mengakibatkan tunjaman miring dan ke selatan dan arah barat, yang bergerak relatifsampai tersier akhir. Lingkungan pengendapan terbentuknya palung di utara Pulau Papua, konstan sepanjang orogenesa berlangsung.berfluktuasi dari lingkungan air tawar, laut reaktivasi Sesar Sorong, pembentukan Batuan dasar dan sedimen paparan terangkatdangkal sampai laut dalam dan mengendapkan pegunungan tinggi, pensesaran di Pulau Papua, secara bersamaan sepanjang kompleks sistembatuan klastik kuarsa, termasuk lapisan batuan cekungan, serta kegiatan intrusi plutonik hingga struktur yang mengarah ke barat laut tersebut.merah karbonan, dan berbagai batuan karbonat terbentuknya jalur mineralisasi di wilayah Akibatnya, bagian sedimen yang ada padayang ditutup oleh kelompok batugamping New Papua. daerah tersebut mengalami persesaran danGuinea yang berumur miosen. Ketebalan urutan terkoyakkan, perlipatan yang kuat padasedimentasi itu mencapai kurang lebih 12.000 Pulau Papua telah diakui sebagai hasil dari bagian selatan dari antiklin sering mengalamim. tumb ukan Lempeng Australia dengan Lempeng pembalikan sepanjang struktur utama yang Pasifik. Konvergensi dan deformasi bagian tepi mengalami pergeseran mendatar ke kiri. Pada kala Oligosen terjadi aktivitas tektonik utara lemp eng Australia yang berada di bagianbesar pertama di Papua, yang merupakan akibat timur pula u Papua dimulai sejak Eosen hingga Papua bagian utara atau bagian kedua daridari tumbukan Lempeng Australia dengan sekarang. Mobile Belt New Guinea tersusun oleh batuanbusur kepulauan berumur eosen pada Lempeng vulkanik afanitik yang merupakan bagianPasifik. Hal itu menyebabkan deformasi dan Hal itu mengakibatkan tampakan geologi dan tepi utara Lempeng Australia yang terjadimetamorfosa fasies sekis hijau berbutir halus, fisiografi Pulau Papua dapat dibagi ke dalam 3 selama periode tumbukan kontinen denganturbidit karbonan pada benua membentuk jalur bagian tektonik yaitu : busur kepulauan pada waktu Oligosen ( Jaquesmetamorf rouffae yang dikenal sebagai metamorf 1. dataran bagian selatan (Southern Plains). dan Robinson, 1997; Dow, 1977). Bagian dariDorewo. Akibat lebih lanjut tektonik itu adalah 2. jalur pegunungan aktif (New Guinea Mobile Mobile Belt itu tersusun oleh batuan ultramafikterjadinya sekresi (penciutan) Lempeng Pasifik Mesozoik sampai Tersier dan mendasari batuanke atas membentuk Jalur Ofiolit Papua. Belt/NGMB) di bagian tengah. intrusi dari Sabuk Ophiolit Papua dibagian utara 3. bagian tepi Lempeng Pasifik (Sabuk Ophiolite yang dibatasi oleh endapan gunung api bawah Peristiwa tektonik penting kedua yang laut yang berumur Tersier. Endapan gunungmelibatkan Papua adalah Orogenesis Melanesia Papua ) di bagian utara. api bawah laut itu tumpang tindih denganyang berawal di pertengahan miosen yang sedimen klastik hasil erosi selama pengangkatandiakibatkan oleh adanya tumbukan Lempeng Tampakan fisiografi dari Papua itu merupakan pegunungan tengah yang diendapkan diAustralia dengan Lempeng Pasifik. Hal itu ekspresi dari keadaan geologi dan tektonik yang cekungan Pantai Utara (Visser dan Hermes,mengakibatkan deformasi dan pengangkatan pernah terjadi di tempat tersebut. Kerak konti- 1962). Sabuk Ophiolite ini dibagian selatankuat batuan sedimen karbon–miosen (CT) nen Lempeng Australia yang ada di bawah Laut dibatasi oleh suatu seri dari kompleks patahandan membentuk jalur aktif Papua. Kelompok Arafura dan meluas ke arah utara merupakan terbalikkan sehingga mendekatkan sabukbatugamping New Guinea kini terletak pada dasar bagian selatan dari Pegunungan Tengah ophiolit untuk berhadapan dengan sedimenPegunungan Tengah. Jalur itu dicirikan oleh Papua, batuan dasarnya tersusun oleh batuan dari Jalur Pegunungan Tengah.sistem yang kompleks dengan kemiringan ke sedimen paparan berumur Paleozoik sampaiarah utara, sesar naik mengarah ke selatan, Kuarter Tengah (Visser dan Hermes, 1962; Dow Aktifitas tambang PT Freeport Indonesia (www.ptfi.co.id)lipatan kuat atau rebah dengan kemiringan dan Sukamto, 1984).sayap ke arah selatan. Orogenesa Melanesiadiperkirakan mencapai puncaknya pada Pliosen Provinsi Tektonik Dataran selatan terdiri atasTengah. dataran dan rawa-rawa didasari oleh batuan sedimen klastis yang mempunyai ketebalan Dari Pertengahan Miosen sampai Plistosen, lebih dari 2 km berumur Eosen sampai Miosencekungan molase berkembang, baik utara Tengah ditutupi oleh batu gamping berumurmaupun selatan. Erosi yang kuat dalam Pliosen–Pleistosen. Lebar dataran ini memben-pembentukan pegunungan menghasilkan tang sepanjang 300 km dan masuk lebih ke da-detritus yang diendapkan di cekungan-cekungan lam lagi dijumpai adanya formasi batuan terlipatsehingga mencapai ketebalan 3.000 – 12.000 kuat dan mengalami persesaran intensif yangmeter. dikenal dengan sebutan New Guinea Mobil Belt (Dow, 1977). Kerak Kontinen Lempeng Australia yang ditutupi oleh sedimen paparan yang berada pada bagian itu telah mengalami pengangkatan dan terdeformasi selebar 100 km berupa perlipa- tan dan persesaran itu menempati bagian ketiga dari Mobile Belt.
32 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 33 PULAU PAPUAPULAU PAPUA Geologi PULAU PAPUA Papua kaya akan sumber daya mineral, pada cekungan hidrokarbon Salawati dan Bintuni terdapat sumber minyak bumi dan gas. Pada batuan Terobosan di Tembagapura terdapat mineral Cu-Au, yaitu pada jalur lipatan Papua yang dipengaruhi oleh tipe magma yang kaya akan komposisi potasium kalkali. Sebagai akibat benturan lempeng Australia dan Pasifik terjadipenerobosan batuan beku, hasil penerobosan itu selanjutnya mengubah batuan sedimen dan mineralisasi dengan tembaga yang berasosiasi dengan emas dan perak. Tempat konsen- trasi cebakan logam yang berkadar tinggi diperkiraakan terdapat pada jalur Pegunungan Tengah Papua mulai dari komplek Tembagapura, Setakwa, Mamoa, Wabu, Komopa-Dawagu, Mogo Mogo-Obano, Katehawa, Haiura, Kemabu, Magoda, Degedai, Gokodimi, Selatan Dabera, Tiom, Soba-Tagma, Kupai, sampai Etna Paririm Ilaga. SAMUDERA PASIFIK
34 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 35 PULAU PAPUAPULAU PAPUASumberdaya Tanah Informasi sumber daya tanah pada Peta pada tingkat grup (great group) yang berupa Sawah tadah hujan pada jenis tanah entisols (endoaquents) di Semangga Kabupaten Merauke (BIG, 2016)Sumber daya Tanah merupakan data dasar asosiasi atau kompleks tanah.yang bersifat multiguna dan indikatif, yang golong dalam Entisols, diantaranya pasir Inceptisolssangat bermanfaat untuk mengetahui po- Sistem klasifikasi tanah ini mempunyai kuarsa dan mineral lain yang resisten. Sifattensi dan kendala sumber daya tanah suatu herarki yang berjenjang dalam 6 tingkat yai- tanah ini sangat bervariasi, demikian juga Tanah ini tergolong masih muda, sifatdaerah untuk pembangunan melalui analisa tu: tingkat ordo (order), subordo (suborder), dengan kesuburan, kesesuaian dan poten-dan interpretasi kesesuaian lahan. Peta ini grup (great group), subgroup (subgroup), sinya yang tergantung dari bahan induk, tanahnya sangat bervariasi bergantung ba-dapat digunakan untuk perencanaan irigasi famili (soil family), dan seri (soil series). Ka- topografi, lingkungan, dan tingkat erosinya.dan perencanaan tata guna tanah pada ting- tegori rendah pada tingkat famili, dan seri Grup Entisols yang ada di wilayah Papua me- han induknya, diantaranya: tekstur lebihkat regional atau provinsi. Analisa tersebut lebih sering digunakan pada pemetaan yang liputi:biasanya dilakukan dengan tujuan tertentu, lebih detil. Di seluruh wilayah Papua ada Endoaquents halus dari pasir halus berlempung, sangatmisalnya: untuk pengembangan pertani- sebanyak 29 SPT, terdiri atas 7 ordo, dan 16 Udifluventsan, perhutanan, pengairan, peternakan, grup tanah. Ordo dan klasifikasi pada ting- Udorthents masam sampai netral, tergantung dari si-perikanan, permukiman dan pariwisata. kat grup tanah yang dijumpai di Papua ada-Secara khusus dapat juga digunakan untuk lah sebagai berikut: Mollisols fat bahan asal dan keadaan lingkungannya.pemilihan lokasi pengembangan komoditas Tanah tergolong cukup berkembang, ber-unggulan yang sesuai guna penetapan sen- Histosols Banyak data menunjukkan penampangtra produksi, lokasi intensifikasi pertanian, Tanah ini umumnya terdapat di daerah wama coklat tua sampai hitam, miskin unsurpengembangan lahan baru, dan rehabilitasi hara P dan K, kaya bahan organik, dan ba- tanahnya dangkal dan berbatu terutama diserta perluasan areal irigasi dalam rangka rawa dan lebih dikenal sebagai tanah gam- sa-basa tertukar tergolong tinggi. Di bagianperencanaan pengembangan agribisnis. but. Gambut yang tipis biasanya berupa timur Indonesia, tanah ini umumnya dang- pegunungan atau perbukitan berlereng cu- gambut topogen dan bersifat subur (eutro- kal, berkembang dari batugamping dan per- Peta tanah memberi informasi visual ten- pik). Tanah gambut yang terlalu tebal bi- mukaannya kasar dan berbatu-batu, serta ram. Terdapat juga Inceptisols yang berba-tang satuan tanah di suatu wilayah, baik asanya berbentuk kubah (dome), bersifat mudah mengalami kekeringan.mengenai penyebaran maupun sifat-sifat- masam, dan sangat miskin hara (terutama haya untuk tanaman karena mengandungnya. Karena sifat tanah cukup banyak, tidak hara mikro). Apabila telah didrainase, tanah Wilayah dengan jenis tanah Mollisols ban-mungkin seluruhnya dicantumkan dalam ini mengalami subsiden dan termineralisasi yak digunakan untuk padang rumput. Hanya pirit atau aluminium yang tinggi. Grup In-peta, maka uraian tersebut dituangkan da- secara cepat. Apabila drainase berlebihan, di daerah volkan tanahnya berpenampanglam klasifikasinya yang dapat dikenali pada tanah menjadi kering tak balik, mudah ter- dalam dan kesuburannya lebih baik. Grup ceptisols yang ada di wilayah Papua melipu-setiap satuan peta tanah (SPT). Informa- bakar, dan peka erosi. Mollisols yang ada di wilayah Papua adalah:si pada SPT sangat tergantung pada skala Haprendolls ti:peta dan intensitas pengamatan di lapang, Histosols yang terdapat di pantai selatan Hapludolls Endoaqueptsyang disesuaikan dengan tujuan tertentu. Papua mempunyai ketebalan dan tingkat de- EutrudeptsPeta Tanah Eksplorasi Wilayah Papua ini komposisi bervariasi. Tanah dengan tingkat Dystrudeptsmerupakan bagian dari Atlas Sumberdaya dekomposisi tinggi dan kaya bahan mine- HumaqueptsTanah Nasional skala 1:1.000.000 disusun ral, kualitas dan potensinnya baik. Tidaktahun 2000 oleh Pusat Penelitian Tanah dan demikian pada gambut yang tebal, mengan-Agroklimat, Badan Penelitian dan Pengem- dung pirit atau substratumnya berupa pasirbangan Pertanian. Kompilasi, korelasi, ge- kuarsa. Grup Histosols yang ada di wilayahneralisasi, dan ekstrapolasi dilakukan untuk Papua meliputi:menyusun peta tanah yang meliputi seluruh Sulfihemistswilayah Indonesia, dengan mempertimbang- Haplohemistskan pemahaman hubungan pembentukantanah dengan faktor pembentuknya (bahan Entisolsinduk, topografi/landform, keadaan iklim, Entisols tergolong tanah yang masih sa-dan vegetasi). Oleh karenanya simpanganterhadap kenyataan di lapang masih besar ngat muda, terdapat di dataran aluvial, pan-akibat variasi tanah yang lebar, maka satuan tai, lereng volkan aktif misalnya: gunungtanah yang digunakan adalah kategori tinggi berapi dan lereng curam yang mengalami erosi berat, dapat beriklim basah atau ke- ring. Bahan tanah yang relatif tua dan ber- sifat resisten terhadap pelapukan juga ter- Perkebunan sawit pada jenis tanah ultisols (hapludults) di Arso Kabupaten Keerom (BIG, 2016)
36 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 37 PULAU PAPUAPULAU PAPUAAlfisols Sebaran Satuan Peta Tanah Sebaran berupa asoasiasi atau kompleks SPT 73 namun sebarannya dijumpai pada Tanah ini mengalami pelapukan lanjut, Sebaran berupa asoasiasi atau kompleks grup tanah yang mendominasi bentangla- bentuklahan perbukitan. Grup tanah ini grup tanah yang mendominasi bentangla- han di wilayah Kepulauan dan Pantai Utara secara dominan dijumpai di wilayah kakidan terjadi translokasi liat, pencucian ba- han di wilayah Kepala Burung adalah: adalah: Pegunungan Tengah pada peralihan ben-sa-basa tidak intensif, dan mempunyai ho- asosiasi Dystrudepts dan Hapludults (SPT asosiasi Endoaquepts dan Endoaquents tuklahan Kaki Bukit dan Kipas Aluvialrison argilik yang umumnya beriklim kering dari bentanglahan Dataran Kepesisiran(mempunyai bulan kering nyata). Grup Al- 111), tanah terbentuk dan berkembang (SPT 6), tanah terbentuk dan berkem- Selatan.fisols yang ada di wilayah Papua adalah: dari bahan induk batuan metamorf, di- bang dari bahan induk aluvium dan or- Hapludalfs jumpai pada bentuklahan struktural. ganik. Grup tanah ini secara dominan Sebaran berupa asoasiasi atau kompleks Sebagian besar berada di bentuklahan dijumpai pada bentuklahan pasang surut grup tanah yang mendominasi bentanglah-Ultisols Pegunungan Oranfebi yang didominasi dan pesisir pantai utara di Dataran Rawa an di wilayah Dataran Kepesisiran Selatan Tanah ini telah mengalami pelapukan relief bergunung. Warenai-Waren dan di sekitar Delta Mam- adalah: asosiasi Hapludox dan Dystrudepts (SPT beramo. asosiasi Endoaquepts dan Dystrudeptslanjut dan terjadi translokasi liat pada ba- 73), tanah terbentuk dan berkembang asosiasi Hapludults dan Dystrudepts (SPThan induk yang umumnya terdiri dari bahan dari bahan induk batuan sedimen, di- 87), tanah terbentuk dan berkembang (SPT 27), tanah terbentuk dan berkem-kaya aluminium-silika dengan iklim basah. jumpai pada bentuklahan dataran. Seba- dari bahan induk batuan sedimen. Grup bang dari bahan induk aluvium. GrupSifat-sifat utamanya mencerminkan kondi- gian besar berada di wilayah perbatasan tanah ini secara dominan dijumpai pada tanah ini secara dominan dijumpai padasi telah mengalami pencucian intensif, di- antara bentuklahan Karst Teminabuan bentuklahan perbukitan di Dataran Kaki bentuklahan dataran alluvial Kaki Bukitantaranya: miskin unsur hara N, P, dan K, dan Pegunungan Tamrau. Relief yang Bukit Nabire dan di Dataran Kaki Bukit dan Kipas Aluvial dan sebagian padasangat masam sampai masam, miskin bahan dominan berupa dataran berombak-ber- Sarmi–Sermo. bentuklahan Dataran Rawa Pantai.organik, lapisan bawah kaya aluminium (Al), gelombang. asosiasi Plinthaquults dan Dystrudeptsdan peka terhadap erosi. Potensinya bervari- asosiasi Endoaquepts dan Dystrudepts Sebaran berupa asoasiasi atau kompleks (SPT 10), tanah terbentuk dan berkem-asi dari rendah sampai sedang dan biasanya (SPT 27), tanah terbentuk dan berkem- grup tanah yang mendominasi bentangla- bang dari bahan induk alluvium. Grupdigunakan untuk tanaman keras. Grup Ulti- bang dari bahan induk aluvium, dijum- han di wilayah Pegunungan Tengah adalah: tanah ini secara dominan dijumpai padasols yang ada di wilayah Papua meliputi: pai pada bentuklahan rawa Teluk Bin- asosiasi Hapludults dan Haprendolls (SPT bentuklahan teras marin Dataran Orio- Plinthaquults tuni. mo-Fly dan sebagian pada bentuklahan Plinthudults asosiasi Udhortents dan Hapludolls (SPT 108), tanah terbentuk dan berkembang Dataran Rawa Pantai. Hapludults 38), tanah terbentuk dan berkembang dari bahan induk batuan sedimen. Grup asosiasi Haplohemists dan Sulfihemists dari bahan induk batugamping, dijum- tanah tanah ini secara dominan dijumpai (SPT 3), tanah terbentuk dan berkem-Oxisols pai pada bentuklahan Karst Teminabuan pada bentuklahan pegunungan di Jajaran bang dari bahan induk organik. Grup Oxisols merupakan tanah yang telah ter- dan Perbukitan-Teras Sorong Bintuni. Pegunungan Raffaer-Guttier-Nawa. tanah ini secara dominan dijumpai pada Relief dominan berbukit. asosiasi Hapludolls dan Eutrudepts (SPT bentuklahan dataran gambut terutama dilapuk sangat lanjut, penampang tanahnya 100), tanah terbentuk dan berkembang Dataran Rawa Pantai yang berkembangdalam, bertekstur liat, porositasnya ter- Sebaran berupa asoasiasi atau kompleks dari bahan induk batuan sedimen ber- dari bentuklahan fluvial berupa delta.golong tinggi, daya menahan air kecil, dan grup tanah yang mendominasi bentangla- kapur. Grup tanah ini secara dominan asosiasi Hapludults dan Plinthudults (SPTdidominasi mineral liat kaolinit, oksida besi han di wilayah Leher Burung adalah: dijumpai pada bentuklahan pegunungan 59), tanah terbentuk dan berkembangdan aluminium. Tanah ini relatif resisten asosiasi Endoaquents dan Haplohemists di Jajaran Pegunungan Cyclops-Bong- dari bahan induk sedimen. Grup tanahterhadap erosi, tergolong sangat miskin un- go-Nimboran. ini secara dominan dijumpai pada ben-sur hara dan cadangan mineral, kapasitas (SPT 4), tanah terbentuk dan berkem- asosiasi Endoaquents dan Udifluvents tuklahan Dataran Oriomo-Fly.tukar kation rendah, dan retensi fosfat ting- bang dari bahan induk aluvium dan or- (SPT 19), tanah terbentuk dan berkem-gi. Grup Oxisols yang ada di Papua meliputi: ganik, dijumpai pada bentuklahan pa- bang dari bahan induk aluvium, dijum- Hapludox sang surut Teluk Bintuni. pai pada bentuklahan fluvial, terutama asosiasi Dystrudepts dan Humaquepts pada jalur aliran sungai. (SPT 54), tanah terbentuk dan berkem- asosiasi Hapludox dan Dystrudepts (SPT bang dari bahan induk batuan sedimen, 73), tanah terbentuk dan berkembang dijumpai pada bentuklahan dataran dan dari bahan induk batuan sedimen. Grup teras tertoreh Bomberai. Relief dominan tanah ini secara dominan dijumpai pada datar sampai berombak. bentuklahan dataran di Cekungan Barat. asosiasi Udorthents dan Hapludolls (SPT asosiasi Dystrudepts dan Hapludults (SPT 47), tanah terbentuk dan berkembang 111), tanah terbentuk dan berkembang dari bahan induk batugamping. Grup dari bahan induk batuan metamorf. Grup tanah ini secara dominan dijumpai pada tanah ini secara dominan dijumpai pada bentuklahan karst Fak-fak, karst Kuma- bentuklahan pegunungan di sepanjang wa dan Karst Orosuwa. Relief dominan Jajaran Pegunungan Tengah. bergunung. asosiasi Hapludox dan Dystrudepts (SPT 89), asosiasi grup tanah ini mirip dengan Perkebunan sawit pada jenis tanah ultisols (hapludults) Areal tanaman hortikultur pada jenis tanah Inceptisols di Getentiri Kabupaten Tanah Merah (BIG, 2016) (endoaquepts) di Lembah Baliem Wamena (BIG, 2016)
38 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 39 PULAU PAPUAPULAU PAPUA SAMUDERA PASIFIK LEGENDA PETA TANAH EKSPLORASI PAPUA SKALA 1:1.000.000 SUMBERDAYA TANAH PULAU PAPUASPT Klasifikasi Bahan Induk Sub-landform Relief Peta tanah memberi informasi visual tentang satuan tanah di suatu wilayah, baik mengenai penye-Tanah-tanah pada landform: Gambut baran maupun sifat-sifat- nya. Karena sifat tanah cukup banyak, tidak mungkin seluruhnya dican- tumkan dalam peta, maka uraian tersebut dituangkan dalam klasifikasinya yang dapat dikenali pada3 Haplohemists Organik Dataran gambut Datar setiap satuan peta tanah (SPT). Di seluruh wilayah Papua ada sebanyak 29 SPT, terdiri atas 7 ordo, dan 16 grup tanah. Sulfihemists Tanah-tanah pada landform: Marin 4 Endoaquents Aluvium dan organik Dataran pasang surut Datar Haplohemists 6 Endoaquepts Aluvium dan organik Dataran pasang surut Datar Endoaquents 10 Plinthaquults Aluvium Teras marin Datar-berombak Dystrudepts Tanah-tanah pada landform: Aluvial 16 Endoaquepts Aluvium dan organik Basin aluvial (lakustrin) Datar Haplohemists 19 Endoaquepts Aluvium Jalur aliran sungai Datar Udifluvents 23 Hapludolls Aluvium Dataran antar perbukitan/ Datar Eutrudepts pegunungan 26 Endoaquepts Aluvium Dataran aluvial Datar Endoaquents 27 Endoaquepts Aluvium Dataran aluvial Datar Dystrudepts Tanah-tanah pada landform: Karst 33 Hapludolls Batugamping Dataran karst Datar-berombak Eutrudepts 38 Udorthents Batugamping Perbukitan karst Berbukit Hapludolls 47 Udorthents Batugamping Pegunungan karst Bergunung Hapludolls Tanah-tanah pada landform: Tektonik/Struktural 54 Dystrudepts Sedimen Dataran tektonik Datar-berombak Humaquepts 59 Hapludults Sedimen Dataran tektonik Datar-berombak Plinthudults 73 Hapludox Sedimen Dataran tektonik Berombak-bergelombang Dystrudepts 79 Eutrudepts Sedimen Perbukitan tektonik Berbukit Haprendolls 80 Eutrudepts Sedimen Perbukitan tektonik Berbukit Hapludalfs 87 Hapludults Sedimen Perbukitan tektonik Berbukit Dystrudepts 89 Hapludox Sedimen Perbukitan tektonik Berbukit Dystrudepts 91 Eutrudepts Metamorf Perbukitan tektonik Berbukit Udorthents 94 Hapludults Metamorf Perbukitan tektonik Berbukit Dystrudepts 100 Hapludolls Sedimen berkapur Pegunungan tektonik Bergunung Eutrudepts 102 Dystrudepts Sedimen Pegunungan tektonik Bergunung Udorthents 104 Eutrudepts Sedimen Pegunungan tektonik Bergunung Hapludalfs 108 Hapludults Sedimen Pegunungan tektonik Bergunung Haprendolls 111 Dystrudepts Metamorf Pegunungan tektonik Bergunung Hapludults Tanah-tanah pada landform: Volkan 161 Hapludox Plutonik Perbukitan volkan Berbukit Dystrudepts 166 Eutrudepts Volkanik Pegunungan volkan Bergunung Hapludalfs 175 Dystrudepts Plutonik Pegunungan volkan Bergunung Udorthents Sumber : Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, 2000
40 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 41 PULAU PAPUAPULAU PAPUA SAMUDERA PASIFIKPenutup Lahan Data spasial penutup lahan adalah salah satu Salah satu contoh penutup lahan wilayah perkebunan,data tematik yang, dalam konteks perencanaan Kabupaten Merauke (BIG, 2016)pembangunan, memiliki nilai strategis. Penutuplahan merepresentasikan kondisi biofisik suatu Salah satu contoh penutup lahan wilayah rawa,daerah, karenanya dapat digunakan sebagai Kabupaten Merauke (BIG, 2016)dasar analisis untuk mengetahui potensi daerahtersebut. Penutup Lahan PULAU PAPUA Data penutup lahan mempunyai nilai lain yang NO. PENUTUPAN LAHAN LUAS (HA) PERSEN (%) Hutan lahan kering mendominasi luasbersifat lebih pragmatis, yaitu sebagai sumber 1 Hutan Lahan Kering 26.320.359 64,7 penutup lahan di Papua, yaitu seluasinformasi mengenai ketersediaan lahan-lahan 2 Hutan Rawa 6.803.126 16,7 26.320.359 ha atau 64,7% dari luasagraris, ketersediaan potensi hutan nasional, 3 Semak dan Belukar 4.247.240 10,4 daratan Papua. Penyebarannya merata diketersediaan informasi daerah-daerah yang 4 Hutan Mangrove 1.514.885 3,7 seluruh Papua Berikutnya adalah hutanterjadi proses penggundulan, informasi daerah- 5 Tanaman Semusim 829.303 2,0 rawa, yaitu seluas 6.803.126 ha atau 16,7%daerah yang masih mempunyai vegetasi cukup 6 Lahan Terbuka 611.368 1,5 dari luas daratan Papua. penyebarannyarapat, dan daerah–daerah yang mempunyai 7 Perkebunan 168.578 0,6 berada di pantai selatan, sedikit di pantailahan-lahan terbuka cukup luas. Dalam kaitannya 8 Bangunan 153.579 0,4 utara dan di bagian tengah Papua.dengan pengelolaan tata ruang, tersedianya 9 Hutan Tanaman 1.868 0,0data yang disebutkan di atas membantu para LUAS TOTAL 40.60.307 100.0pengambil keputusan mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Hasil pemetaan peta penutup lahan skala1:250.000 tahun 2014 menunjukkan bahwa,hutan lahan kering mendominasi luas penutuplahan di Papua, yaitu seluas 26.320.359 ha atau64,7% dari luas daratan Papua. Penyebaran hutanlahan kering merata di seluruh Papua, mulai daribagian kepala burung, leher hingga badan. Jenis penutup lahan yang memiliki luas terbesarberikutnya adalah hutan rawa, yaitu seluas6.803.126 ha atau 16,7% dari luas daratan Papua.Sebagian besar penyebarannya berada di bagiankepala burung, leher hingga badan. Pada bagiankepala, hutan rawa berada di pantai selatan,yang memanjang mulai dari Kabupaten Sorong,Kabupaten Sorong Selatan dan KabupatenTeluk Bintuni. Pada bagian badan, hutan rawaditemukan di pantai utara, di tengah dan di pantaiselatan. Di pantai utara hutan rawa sebagiankecil berada di Kabupaten Sarmi dan KabupatenNabire. Di bagian tengah, hutan rawa terdapatdi dataran rendah Mamberamo. Sedangkan dipantai selatan keberadaanya memanjang, mulaidari Kabupaten Mimika, Kabupaten Asmatsampai Kabupaten Mapi. Salah satu contoh penutup lahan wilayah permukiman, Kota Jayapura (BIG, 2016)
42 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 43 PULAU PAPUAPULAU PAPUADAS dan Wilayah Sungai 5. Sungai Lorentz Sungai Lorentz sering disebut sebagai Sungai Daerah aliran sungai (DAS) adalah satu hingga puncak pegunungan yang bersalju di Sistem aliran Sungai Mamberamo (BIG, 2016)kesatuan wilayah tata air yang terbentuk secara bagian tengah-utara, berkembang sesuai dengan Unir atau Undir. Sungai itu berhulu di pedalamalamiah, dimana semua air hujan yang jatuh ke proses geomorfik in-situ-nya. 2. Sungai Baliem an Papua, melewati hutan dataran rendah yangdaerah itu akan mengalir melalui sungai dan Sungai yang letaknya di Kabupaten Jayawijaya, akhirnya bemuara di Teluk Flamingo. Pada awalanak sungai bersangkutan. DAS merupakan Pada umumnya dalam usaha mendukung abad ke-20 sekelompok peneliti asal Belandakenampakan di muka bumi yang merupakan keberlangsungan hidup manusia, bagian hilir tepatnya di lembah Baliem ini memiliki panjang melakukan 3 kali ekspedisi ilmiah melalui Suhasil hubungan sebab-akibat antara curah hujan DAS digunakan untuk kawasan budidaya, sep erti 60-80 km dengan lebar 1,5-2,0 km, kecepatan ngai Lorentz menuju Pegunungan Jaya Wijaya.dengan topografi. DAS mempunyai karakter budidaya : pertanian, permukiman (perkotaan), arus 0,09-0,92 m/det. Tingkat kecerahan 17- Sungai Lorentz telah beberapa kali bergantiyang spesifik dan berkaitan erat dengan material kawasan industri, waduk serbaguna, dan 160 cm dengan kedalaman antara 0,60-3,7 m nama. Ketika ekspedisi para peneliti asal Belandapenyusun batuan, struktur geologi dan proses perikanan. Daerah bagian hulu DAS seharusnya mengalir melewati kota Wamena. Suhu air rata- memberi nama sungai ini di wilayah pantaigeomorfik baik alami maupun artifisial. diperuntukan bagi kawasan resapa n air, karena rata berkisar 14°-18°C. Tingkat keasaman (pH) air selatan Papua Noord rivier atau Sungai Utara. adanya proses geomorfik dalam menuju ke sun gai berkisar antara 6,8-7,5 dengan kandungan unsur nama Belanda. Oleh suku Asmat Papua, Hubungan sebab-akibat tersebut, akan ber- fase keseimbangan dan pembangunan yang oksigen 4,1-4,3 mg/L. Kadar keasaman air Sungai Lorentz dinamai Sungai Unir atau Undir.pengaruh terhadap unsur-unsur utamanya se berkelanjutan. Adanya kerusakan DAS dapat di sungai Baliem mendukung pertumbuhan Sebagian pihak masih tetap menyebutnya Sungaiperti jenis tanah, topografi, geologi, geomor- ditandai oleh perubahan perilaku hidrologi, organisme dan biota air pada umumnya. Lorentz. Setelah tahun 1910 nama Sungai Utarafologi, vegetasi dan penutup lahannya, terutama seperti tingginya frekuensi kejadian banjir diubah menjadi Sungai Lorentz, sesuai dengandalam merespon curah hujan yang jatuh di tem- (puncak aliran) dan meningkatnya proses erosi 3. Sungai Digul nama pemimpin ekspedisi, Hendrikus Albertuspat itu serta dapat memberi pengaruh terhadap dan sedimentasi. Hal itu menunjukkan belum Salah satu sungai terpanjang di Papua adalah Lorentz. Saat Papua diserahkan ke Indonesia,besar kecilnya evapotranspirasi, infiltrasi, perko- tepatnya sistem penanganan dan pemanfaatan nama sungai diganti untuk meninggalkan unsurlasi, aliran permukaan, kandungan air tanah, DAS (Brooks et al, 1989). Sungai Digul yang mencapai 546 km. Sungai nama Belandaataupun aliran permukaan dalam sistem sungai Digul menjadi habitat beberapa jenis flora dan(Seyhan, 1977). Dalam manajemen suatu DAS, terdapat indika fauna yang khas seperti, kura-kura moncong 6. Sungai Mamberamo tor yang menjadi tolok ukur kesehatan DAS. Ada babi, buaya, ikan mujair rawa, lele, gabus, Aliran Sungai Mamberamo berasal dari Dalam konteks DAS, pola aliran sungai da tiga aspek utama yang selalu menjadi perhatian gurame, sedangkan tanaman pakis tumbuh dipat mencerminkan karakteristik fisik DAS itu dalam manajemen DAS, yakni indikator erosi, tepian sungai. Di beberapa anak Sungai Digul pertemuan beberapa anak sungai, yaitu Vansendiri, selama masih alami dan/atau tidak indikator sedimentasi, serta indikator hidrologi. antara lain Sungai Mappi (di Kabupaten Mappi Daalen, Taritatu, dan Tariku. Aliran air ke utaraada proses geomorfik artifisial sebagai akibat Kompleksitas kawasan DAS masih membutuhkan sampai Boven Digul) dan anak Sungai Mandobo melalui lembah pegunungan Van Reese, menujuaktivitas manusia pada DAS tersebut. Sebagai inovasi pendekatan hidrologi untuk memperbaiki (di Tanah Merah sampai Kecamatan Mandobo), ke dataran rendah dan muara ada di Samuderacontohnya pola aliran radial sentripetal, meru situasi, terutama untuk melestarikan sumber juga ditemukan flora dan fauna sejenis. Pasifik, di sebelah utara Tanjung D’Urville. DASpakan indikator bahwa daerah tersebut berupa daya air, terutama dengan makin intensifnya Mamberamo terdiri atas beberapa ekosistembentuklahan gunung api, pola aliran sungai trellis, pemanfaatan DAS untuk kegiatan budidaya 4. Sungai Bian yang unik, yakni ekosistem Gunung Jayawijaya,indikator bahwa daerah tersebut merupakan (Susanto and Kaida, 1991). Di samping itu, bonus Sungai Bian dan Muting disebut juga sebagai Sungai Tariku dan Sungai Taritatu. Wilayahbentuklahan dengan material penyusun batuan perkembangan jumlah penduduk yang sangat sekeliling Mamberamo tersusun dari batuangamping atau batu kapur, demikian halnya pola cepat akan menjadikan kawasan penyangga Baliem alternatif. Maksudnya ialah jika belum sedimen yang mengendap dengan tebal hinggaaliran denritik dengan sistem sungai utamanya beralih fungsi menjadi kawasan budidaya. sempat menjelajah lembah Baliem, dengan beberapa ribu meter.membentuk meander dapat mencerminkan berkunjung ke dua sungai tersebut juga akanbahwa daerah tersebut merupakan bentuklahan Beberapa sungai utama yang terdapat di menjumpai kehidupan nyata suku-suku di Di kawasan aliran Sungai Mamberamodataran dengan gradient sungai utamanya sangat Papua meliputi: Papua. Di beberapa lokasi dijumpai tempat dijumpai fenomena alam berupa semburankecil dan pada umumnya ditemukan adanya memancing yang terkenal karena banyak jenis lumpur bercampur pasir dengan warna abu-daerah rentan banjir. 1. Sungai Kamundan ikan dan mudah diperoleh. abu dan diameter mencapai 50 m yang terdapat Sungai Kamundan merupakan sungai di pedalaman. Semburan lumpur itu disebut Wilayah sungai (WS) adalah kesatuan wilayah mudvolcano. Panjang Sungai Mamberamo sekitarpengelolaan sumber daya air dalam satu atau terpanjang di Papua Barat (425 km) dan memiliki 670 km dengan kedalaman antara 8 hingga 33lebih DAS dan/atau pulau-pulau kecil yang daerah aliran sungai yang cukup luas (12.981,4 m. Luas daerah resapannya 138.877 km2 danluasnya kurang dari atau sama dengan 2.000 km2 km2). Sungai Kamundan bagian hulu berada debit air mencapai 4.500 m3/detik. Kawasan(Undang-undang RI No. 7 tahun 2004). Satu WS di Kabupaten Manokwari dan bermuara di sekitar Sungai Mamberamo bagian hulu adalahterdiri atas beberapa DAS. perbatasan Teluk Bintuni dan Kabupaten Sorong pegunungan, di bagian hilir daerah rawa, dan Selatan. Beberapa spesies yang dapat ditemui di tengah berupa dataran tinggi yang sangat Mengingat sejarah terbentuknya pulau Papua di sekitar Sungai Kamundan, antara lain buaya luas. Dengan kondisi bentanglahan yang dilaluiyang sangat kompleks dan unik, kondisi DASnya muara, primata, sejenis rangkong, kakatua berupa pegunungan dan perbukitan, banyaksangat beragam, mulai dari bentuklahan dataran jambul kuning, dan kelelawar. ditemukan jeram.rendah pantai dan berawa-rawa di Papua Selatan DAS Mamberamo meliputi sub-sub DAS Mamberamo Hilir, Gesa, Taritatu Hilir, Tariku Hilir, Van Dalen dan Wiru. Sungai Mamberamo
44 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 45 PULAU PAPUAPULAU PAPUA SAMUDERA PASIFIKmengalir dengan debit sangat besar dan dan lebarnya 48-900 m. Air sungai Maro keruhkecepatan 4,5 km/jam memungkinkan karena pengaruhi pasang-surut muka air laut SUNGAI PULAU PAPUApembentukan delta yang sangat luas dan datar. sangat kuat. Pengaruh pasang surut mencapai belasan kilometer ke arah hulu, sehingga air Beberapa sungai utama yang terdapat di Papua meliputi: Sungai Kamundan merupakan sungai terpanjang di Zona ini dicirikan oleh jalur lebar mangrove, sungai yang mengandung kadar garam relatif Papua Barat (425 km), Sungai Baliem terletak di lembah Baliem Kabupaten Jayawijaya (60 - 80 km), Sungai Bianterutama di Desa Waremboi dan Desa Yoke tinggi tidak dapat dimanfaatkan untuk pengairan dan Muting disebut juga sebagai Baliem alternatif, Sungai Lorentz sering disebut sebagai Sungai Unir atau Undir,Distrik Mamberamo Hilir dan pembentukan atau irigasi. Sungai Digul (546 km), Sungai Torasi terletak di Kabupaten Merauke yang merupakan bagian dari muara SungaiDanau Interior, Danau Rombebai. Kedalaman Bensbach, Sungai Merauke atau Sungai Maro (207 km), dan yang paling utama adalah Sungai Mamberamo.danau itu 12-17 meter. Terbentuknya danau- Jenis fauna yang ada di sekitar Sungai Marodanau itu mengindikasikan drainase wilayah meliputi beragam jenis ikan, ikan sebilang, Aliran Sungai Mamberamo berasal dari pertemuan beberapa anak sungai, yaitu Van Daalen, Taritatu, danitu terhambat dan membentuk rawa-rawa ikan tulang, ikan mata bulan, ikan kaca, ikan Tariku. Panjang Sungai Mamberamo sekitar 670 km dengan kedalaman antara 8 hingga 33 m. Luas daerahpermanen di sekitarnya. bulanak, ikan arwana. Selain beberapa sungai resapannya 138.877 km2 dan debit air mencapai 4.500 m3/detik. Kawasan sekitar Sungai Mamberamo bagian utama tersebut, wilayah Provinsi Papua memiliki hulu adalah pegunungan, di bagian hilir daerah rawa, dan di tengah berupa dataran tinggi yang sangat luas. Potensi alam yang dimiliki meliputi gas alam, beberapa sungai antara lain yaitu Sungai Muyu,emas, batu bara. Potensi sumber energi listrik Sungai Noordwese, Sungai Sircaden, dan Sungaiberupa PLTA di kawasan ini sangat tinggi. Sungai Warenoi.Mamberamo dimanfaatkan oleh penduduksekitar sebagai sarana transportasi. Di sepanjangaliran sungai tumbuh hutan sagu dan nipah.7. Sungai Torasi Sungai Torasi terletak di Kecamatan Domonggi,Kabupaten Merauke yang merupakan bagiandari muara Sungai Bensbach. Wilayah muarasungai itu terkenal karena menjadi objek wisatamasyarakat Papua New Guinea, juga terdapatgaris batas (Monumen Meridien) antarnegara.Sungai Torasi cukup panjang dan juga lebar,sehingga digunakan sebagai jalur pelayaranalternatif antarkabupaten.8. Sungai Maro Sistem aliran Sungai Baliem (BIG, 2016) Sungai Merauke atau Sungai Maro, namanyadipakai sebagai asal nama kota Merauke.Daerah sekitar aliran sungai sangat subur dandimanfaatkan untuk pengembangan tanamanpangan. Panjang sungai Merauke adalah 207 km,Aliran Sungai Mamberamo dengan pegunungan di sekitarnya (BIG, 2016)
46 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 47 PULAU PAPUAPULAU PAPUA DAS DAN WILAYAH PengelolaAnnya PULAU PAPUA Daerah aliran sungai (DAS) adalah satu kesatuan wilayah tata air yang terbentuk secara alamiah, dimana semua air hujan yang jatuh ke daerah itu akan mengalir melalui sungai dan anak sungai bersangkutan. Di Papua DAS Mamberamo merupakan yang terbesar. DAS Mamberamo terdiri atas beberapa ekosistem yang unik, yakni ekosistem Gunung Jayawijaya, Sungai Tariku dan Sungai Taritatu. DAS Mamberamo meliputi sub-sub DAS Mamberamo Hilir, Gesa, Taritatu Hilir, Tariku Hilir, Van Dalen dan Wiru. Sungai Mamberamo mengalir dengan debit sangat besar dan kecepatan 4,5 km/jam memungkinkan pembentukan delta yang sangat luas dan datar. Potensi alam yang dimiliki meliputi gas alam, emas, batu bara. Potensi sumber energi listrik berupa PLTA di kawasan ini sangat tinggi. SAMUDERA PASIFIK
48 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 49 PULAU PAPUAPULAU PAPUA Berbagai jenis kualitas jalan yang ada di Papua (BIG, 2016) Pelabuhan sebagai salah satu kunci transportasi di Papua (BIG, 2016)Sarana Prasarana Papua sebagai salah satu pulau terbesar diIndonesia, memiliki potensi sumberdaya alamsangat besar, baik pada sektor perikanan,perkebunan, pertambangan, kehutanan danpariwisata. Potensi ini seharusnya dapat dikelolasecara optimal untuk kesejahteraan rakyat dankemajuan wilayahnya. Letaknya yang beradadi posisi paling timur dan berbatasan denganPapua Nugini mengakibatkan pengembangandi wilayah tersebut menghadapi permasalahansebagai akibat dari ketertinggalan danketerisolasian. Permasalahan yang dihadapiantara lain :• rendahnya derajat pendidikan dan kesehatan,• tingginya angka kemiskinan,• tingginya angka pengangguran dan• terjadinya ganggguan ketertiban dan keamanan sebagai akibat konflik sosial. Dan disebabkan oleh : Bandara Sentani Kabupaten Jayapura (BIG, 2016)• rendahnya akses terhadap pelayanan jasa masyarakat Papua yang terdiri dari berbagai pendidikan dan kesehatan, suku harus benar-benar diperhatikan di dalam• terbatasnya kegiatan ekonomi produktif merancang suatu program pembangunan. Dengan kondisi wilayah yang berbeda dan yang dapat menyerap angkatan kerja, berbagai hambatan yang ada, perencanaan• rendahnya investasi, pembangunan perlu memperhitungkan secara• terbatasnya prasarana dasar seperti air sungguh-sungguh karakteristik wilayah Pulau Papua sebagai suatu satu kesatuan wilayah minum dan sanitasi, jalan, pelabuhan, dan yang saling berhubungan termasuk optimalisasi listrik, dan koordinasi dan sinergi berbagai kebijakan dan• terbatasnya akses terhadap pelayanan program pembangunan sektoral. transportasi. Pemanfaatan dan pengelolaan berbagai Pengembangan wilayah di Pulau Papua sumber daya tetap harus mempertimbangkanharus memberikan perhatian yang sama keterpaduan dan keseimbangan dalamterhadap seluruh wilayahnya, baik yang penataan ruang wilayah untuk mencegahberada di pesisir, wilayah dataran, wilayah ekploitasi yang berlebihan, dan mendorongperbukitan maupun wilayah pegunungan. Dan penyebaran dampak perekonomian keyang tidak kalah lebih penting lagi adalah harus seluruh wilayah. Selain itu, pengembangandapat membangun keterkaitan antarwilayah wilayah Pulau Papua harus memberikan porsidalam satu kesatuan penataan ruang. Saat yang seimbang antara upaya memeliharaini, kondisi geografis menjadi penghambat kestabilan politik dan keamanan dengan upayamobilitas sumberdaya dan penduduk akibat meningkatkan kesejahteraan masyarakatminimnya jaringan transportasi. Kondisi ini Papua dan mempercepat kemajuan wilayahjuga menyebabkan rendahnya pengawasan Papua.dan pengendalian ketertiban dan keamananwilayah, serta munculnya potensi konflik danpolitik-keamanan. Untuk itu, kondisi geografis dan karakteristik
50 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 51 PULAU PAPUAPULAU PAPUA sarana transportasi PULAU PAPUA Di Papua terdapat ratusan bandar udara, hampir semua kabupaten memiliki bandar udara. Bandar udara terbesar adalah Fans Kaisepo di Biak, Sentani di Jayapura, Timika dan Merauke. Terdapat juga pelabuhan laut di beberapa kabupaten/kota di Papua yang dapat disinggahi kapal motor penumpang ukuran besar maupun kapal perintis. Untuk kendaraan umum dan kendaraan carteran terdapat hampir di semua kabupaten/kota. Perum DAMRI merupakan salah satu perintis transportasi darat yang menghubungkan antar daerah. SAMUDERA PASIFIK
52 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 53 PULAU PAPUAPULAU PAPUA sarana Air Bersih PULAU PAPUA Sebagian besar kabupaten/kota di Papua sudah terinstalasi air bersih untuk dikonsumsi sebagai air minum, terutama di kota-kota besar sebagai ibukota kabupaten. Untuk instalasi air minum dengan kapasitas 50-100 liter hanya terdapat di Kota Merauke dan Manokwari. Sedangkan instalasi air minum dengan kapasitas 20-50 liter, hanya terdapat di Kota Serui dan Jayapura. Selebihnya adalah instalasi air minum dengan kapasitas di bawah 20 liter. SAMUDERA PASIFIK
54 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 55 PULAU PAPUAPULAU PAPUA SAMUDERA PASIFIK Lingkungan Kultural Administrasi PULAU PAPUA Pulau Papua memiliki jumlah penduduk daerah pedalaman dan pegunungan yangsekitar 3,6 juta jiwa atau 1,2 persen dari total memiliki karakteristik geografis yang sulit; Provinsi Papua terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. Jumlah distrik di Provinsi Papua sebanyak 470 buahpenduduk nasional. Pulau Papua juga memiliki • adanya berbagai penyakit menular seperti dan jumlah kampung/kelurahan mencapai 4.375 buah, Jumlah distrik terbanyak ada di Kabupaten Yahukimo,tingkat kepadatan penduduk paling rendah, HIV/AIDS, malaria, demam berdarah, dan yaitu 51 distrik sedangkan jumlah kampung/kelurahan terbanyak ada di Kabupaten Tolikara dengan jumlahyaitu sekitar 7 jiwa per km2. Dimana penduduk penyakit menular lainnya; mencapai 549 kampung/kelurahan. Provinsi Papua Barat terdiri dari 12 kabupaten dan 1 kota. Berdasarkanterkonsentrasi di pedesaan dan pedalaman. • kesulitan untuk menjangkau air bersih; komposisi jumlah kecamatan dan jumlah kampung/kelurahan, maka Kabupaten Manokwari memiliki jumlahDalam perkembangannya, jumlah penduduk • rendahnya pemenuhan gizi terutama ibu, kecamatan dan jumlah kampung/kelurahan terbanyak, yaitu 29 kecamatan dan 421 kampung/kelurahan.lokal di Pulau Papua relatif besar, akan tetapi bayi, dan balita dari keluarga miskin; danproporsi penduduk pendatang terutama di • rendahnya kesadaran perilaku hidup bersihperkotaan terus mengalami peningkatan dari dan sehat.tahun ke tahun. Pergeseran kepadatan pendudukdari desa ke kota tersebut mengindikasikan Tingginya tingkat urbanisasi, hal initingginya tingkat urbanisasi di Pulau Papua. berimplikasi pada semakin melebarnya kesenjangan. Peningkatan kesenjangan Dalam bidang sosial dan budaya, tingginya tersebut terutama dilatarbelakangi olehangka kemiskinan dan belum memadainya perbedaan tingkat pendapatan, serta lokasijangkauan dan mutu pelayanan kesehatan dan dan asal (asli atau pendatang). Permasalahanpendidikan merupakan permasalahan utama yang terjadi terkait ketenaga kerjaan danyang secara garis besar terjadi di Papua. Dari tingkat pengangguran antara lain :segi pertumbuhan jumlah penduduk miskin, • meningkatnya persentase pengangguran;Provinsi Papua mengalami peningkatan jumlah • menurunnya jumlah tenaga kerja danpenduduk miskin paling tinggi. angkatan kerja; Untuk kemiskinan, permasalahan yang • rendahnya tingkat pendidikan tenaga kerjaterjadi di Pulau Papua disebabkan antara lain :• ketersediaan dan ketahanan pangan yang tersedia; dan • rendahnya kualitas keterampilan. yang tidak cukup, terutama di daerah pegunungan, daerah pedalaman, daerah Di bidang kebudayaan, Pulau Papua memiliki yang terkena bencana alam, dan daerah akar budaya yang sangat kuat dengan berbagai rawan pangan; seni tradisional yang relatif masih terpelihara• tingginya harga bahan kebutuhan pokok dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari selain beras seperti kedelai, minyak tanah, kehidupan sehari-hari. Hal ini juga didukung minyak goreng dan terigu; dengan kondisi keindahan alam dan demografis• tingginya biaya transportasi sebagai akibat yang kaya dengan berbagai suku (etnis). terbatasnya infrastruktur transportasi; dan Dilihat dari kekayaan seni budaya, Pulau Papua• rendahnya produktivitas usaha. memiliki 46 Benda Cagar Budaya terbesar di berbagai daerah, Taman Nasional Lorents Untuk pelayanan pendidikan, permasalahan yang menjadi salah satu warisan dunia, sertayang terjadi antara lain : berbagai kekayaan dan keragaman seni budaya• mahalnya biaya pendidikan; tradisional lainnya. Namun kondisi geografis• belum meratanya jangkauan pelayanan yang sulit dengan masih rendahnya akses transportasi yang menghubungkan satu daerah pendidikan; dengan daerah lainnya menjadi kendala dalam• rendahnya mutu pelayanan pendidikan; mengoptimalkan kualitas pengelolaan seni dan budaya. Selain itu, kurangnya pemahaman, dan apresiasi, kesadaran dan komitmen pemerintah• rendahnya mutu pendidik (guru). daerah akibat keterbatasan informasi juga menjadi faktor kendala pengelolaan kekayaan Untuk pelayanan kesehatan, permasalahan dan keragaman budaya.utama yang terjadi antara lain :• terbatasnya akses layanan kesehatan, khususnya keluarga miskin di daerah-
56 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 57 PULAU PAPUAPULAU PAPUA SAMUDERA PASIFIK A BPiramida Penduduk (A) provinsi Papua Barat dan (B) Provinsi Papua (Sumber : BPS tahun 2014) Jumlah penduduk PULAU PAPUA Pemukiman penduduk tepi Sungai Mamberamo (BIG, 2016) Luas wilayah Provinsi Papua Barat adalah 99.671,63 km2 dan penduduk berjumlah 849.806 jiwa, dengan Penduduk Desa Trimuris, sebagai nelayan (BIG, 2016) kepadatan penduduk 8-9 jiwa/km2 pada tahun 2015. Penduduk laki-laki sebanyak 448.309 jiwa dan perempuan sebanyak 401.767 jiwa, dengan rasio jenis kelamin sebesar 111,52. Luas wilayah Provinsi Papua adalah 316.553,074 km2 dan penduduk berjumlah 2.833.381, dengan kepadatan penduduk 9-10 jiwa/km2 pada tahun 2015. Penduduk laki-laki sebanyak 1.505.833 jiwa dan perempuan sebanyak 1.327.498 jiwa, dengan rasio jenis kelamin sebesar 113,44.
58 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 59 PULAU PAPUAPULAU PAPUA masyarakat pedalaman wilayah perbatasan RI- Sarana dan prasana kesehatan, seperti tempat Sosial, Ekonomi dan PNG dibandingkan dengan Pemerintah. pelayanan kesehatan, serta tenaga medis dan Budaya paramedis, sangat terbatas. Fasilitas pelayanan Dari aspek pendidikan (sarana, prasarana dan kesehatan yang ada di distrik/kecamatan berupaAspek Ekonomi dipimpin oleh seorang ‘ondopolo’. Komunitas tenaga guru) sangat terbatas, hal itu berpen- Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, yang seba- Selama kurun waktu lima tahun sejak suku tunduk pada apa yang dikemukakan oleh garuh pada rendahnya angka partisipasi komula- gian besar tidak memiliki tenaga dokter maupun kepala suku (ondoafi), dan ondoafi tunduk pada tif (APK) dan masih banyak penduduk yang buta tenaga medis, kecuali perawat dan bidan desa.pemulihan ekonomi tahun 2000-2004, kepemimpinan ondopolo. huruf. Fasilitas sekolah yang ada di distrik-distrik Rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatannilai tambah PDRB Papua menunjukkan perbatasan masih terbatas pada sekolah dasar. masyarakat di wilayah perbatasan berdampakpeningkatan setiap tahun, dari 22,28 triliun Hukum adat masyarakat perbatasan Papua Tidak semua distrik atau kecamatan memiliki se- pada lambatnya pembangunan sumber daya ma-pada tahun 2000 menjadi 31,64 triliun pada merupakan pranata sosial yang sangat dominan kolah setingkat SLTP dan SMA. Tenaga pendidik nusia yang berpengaruh pada lambatnya perkem-tahun 2004 dengan rata-rata peningkatan dalam mengatur pola kehidupan komunitasn- yang mengajar di wilayah perbatasan sangat ter- bangan pembangunan di wilayah perbatasan.9,16% per tahun. Struktur perekonomian ya. Di dalam hal kepemilikan tanah, masyarakat batas dilihat dari kompetensi dan jumlah guru.Papua yang dominan adalah pertanian dan mengakui bahwa tanah Papua adalah tanahpertambangan. Sumbangan PBRB terbesar ulayat, sehingga siapa pun menggunakan tanah Amelalui sektor tambang. Sektor pertanian yang adat harus berhubungan dengan masyarakat Bmemberikan sumbagan besar terhadap PDRB adat dan diselesaikan secara adat. Hal itu seringadalah tanaman bahan makanan dan sektor menimbulkan konflik antara Pemerintah dan Grafik mata pencaharian penduduk (A) Provinsi Papua Barat dankehutanan. rakyat dalam memanfaatan lahan untuk kepent- (B) Provinsi Papua (Sumber: BPS tahun 2014) ingan pembangunan. Pemerintah, swasta, atau Pertumbuhan ekonomi wilayah perbatasan siapa pun yang akan memanfaatkan lahan ha-sangat lamban, karena: rus melalui musyawarah adat atau membeli dari1. Lokasinya terpencil dan aksesibilitas rendah; masyarakat adat.2. Tingkat pendidikan dan kesehatan ma- Pengaruh budaya asing terhadap masyarakat syarakat masih rendah; di wilayah perbatasan RI-PNG, terutama yang3. Tingkat kesejahteraan sosial ekonomi ma- berasal dari misionaris lebih cepat daripada yang berasal dari dalam negeri. Hal itu karena syarakat wilayah perbatasan (penduduk mi- misionaris memiliki akses komunikasi kepada skin dan desa tertinggal) masih rendah;4. Informasi tentang Pemerintah dan pemba- ngunan masyarakat di wilayah perbatasan (blank spot) masih langkaAspek Sosial Budaya Mata pencaharian penduduk, sebagai tukang ojek di Kaimana Mata pencaharian penduduk perbatasan (BIG, 2016)bertumpu pada sektor pertanian tradisional dan Mata pencaharian penduduk, mencari ikan di Danau Rombebaisebagian besar masih menganut pola ladang (BIG, 2016)berpindah. Meskipun secara fisiologis tanahdi Papua dapat ditanam secara terus menerusseperti tanah di Jawa, kebiasaan pola ladangberpindah dikaitkan dengan kebiasaan merekaberburu binatang. Pola ladang berpindah itumenyebabkan penguasaan lahan bagi keluargamasyarakat sangat luas. Masyarakat di perbatasanRI-PNG serumpun dan bersaudara. Karenaitu, mereka sering melintas batas. Pendudukperbatasan hidup secara komunal berdasarkanpada suku-suku, yang banyak jumlahnya. Setiapsuku dikepalai oleh seorang kepala suku yangdisebut dengan ‘ondoafi’ dan di atas suku-suku Mata pencaharian penduduk, sebagai pengrajin di Arborek (Disbudpar Kabupaten Raja Ampat)
60 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 61 PULAU PAPUAPULAU PAPUA SAMUDERA PASIFIK SAMUDERA PASIFIKJumlah Sekolah PULAU PAPUA Jumlah Rumah Sakit PULAU PAPUA Sekolah merupakan salah satu media yang memiliki peranan dominan untuk menunjang pendidikan Pada tahun 2014, jumlah rumah sakit di Provinsi Papua Barat tercatat sebanyak 11 unit, yang terdiri dari 8 unitpenduduk suatu wilayah. Sampai dengan tahun 2014, terdapat 429 unit TK, 1.012 sekolah setingkat SD, 258 rumah sakit pemerintah dan 3 unit rumah sakit swasta. Dari ke-11 unit tersebut, 6 unit rumah sakit berada disekolah setingkat SMP, dan 169 sekolah setingkat SMA di Provinsi Papua Barat. Sedangkan di Provinsi Papua Kota Sorong. Sedangkan untuk Provinsi papua tercatat sebanyak 33 unit, yang terdiri dari 20 unit rumah sakitterdapat 510 unit TK, 2.432 sekolah setingkat SD, 609 sekolah setingkat SMP, dan 281 sekolah setingkat SMA. pemerintah, 7 unit rumah sakit swasta dan 6 unti rumah sakit TNI/Polri. Rumah sakit terbanyak berada di KotaUntuk Provinsi Papua Barat, jumlah sekolah terbanyak berada di Kabupaten Manokwari dan Fak-fak. Sedangkan Jayapura (7 unit), Kabupaten Mimika (4 unit) dan Kabupaten Merauke (3 unit).di Provinsi Papua, jumlah sekolah terbanyak berada di Kabupaten Merauke, Jayapura, Biak Numfor, Mimikadan Kota Jayapura.
62 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 63 PULAU PAPUAPULAU PAPUA SAMUDERA PASIFIK SAMUDERA PASIFIKpelayanan Keluarga kesehatan PULAU PAPUA pra sejahtera PULAU PAPUA Kesehatan merupakan salah satu aspek yang diperhatikan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Penerapan konsep dan definisi kemiskinan salah satunya adalah menggunakan pendekatan kesejahteraanPenyebaran sarana kesehatan di Pulau Papua dapat dikatakan relatif kurang merata. Sarana kesehatan yang keluarga. BKKBN membagi kriteria keluarga ke dalam lima tahapan, yaitu Keluarga Pra Sejahtera, Keluargapaling banyak berada di desa-desa Papua berupa posyandu, puskesmas dan puskesmas pembantu. Provinsi Sejahtera I, Keluarga Sejahtera II, Keluarga Sejahtera III, dan Keluarga Sejahtera III+. Kriteria keluarga yangPapua Barat, jumlah puskesmas tercatat sebanyak 94 unit, puskemas pembantu sebanyak 265 unit, klinik 19 dikategorikan sebagai keluarga miskin adalah Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I. Kabupaten diunit, posyandu 848 unit dan puskesmas keliling 164 unit. Untuk Provinsi Papua, Puskesmas tercatat sebanyak Provinsi Papua Barat yang masuk dalam kategori keluarga miskin adalah Kota Sorong, Kabupaten Sorong dan365 unit, puskesmas pembantu sebanyak 847 unit, posyandu 3.085 unit dan puskesmas keliling sebanyak 826 Kabupaten Manokwari. Sedangkan di Provinsi Papua adalah Kabupaten Merauke, Jayawijaya dan Tolikara.unit. Jika ditotal, maka jumlah pelayanan kesehatan di Provinsi Papua Barat adalah sebanyak 1.390 unit dan diProvinsi Papua adalah sebanyak 5.123 unit.
64 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 65 PULAU PAPUAPULAU PAPUA SAMUDERA PASIFIK SAMUDERA PASIFIKPanjang Jalan PULAU PAPUA Air Minum PULAU PAPUA Total panjang jalan di Provinsi Papua Barat adalah 7.274,99 km, dimana 886,31 km adalah jalan nasional, Sekitar 30% seluruh penduduk di Pulau Papua sudah mengkonsumsi air bersih, dimana sebagian besar ber-730,89 km adalah jalan provinsi dan 5.657,79 adalah jalan kabupaten/kota. Total panjang jalan untuk Provinsi sumber dari air kemasan, air ledeng, pompa, sumur/mata air terlindungi, sumur/mata air tak terlindungi danPapua adalah 8.780,02 km, dimana 2.111,44 km adalah jalan nasional, 4.747,31 adalah jalan provinsi dan 1.921,27 sungai/air hujan. Di Provinsi Papua Barat sumber air minum dari air kemasan paling banyak di konsumsi di Kotaadalah jalan kabupaten/kota. Lebih dari setengah panjang jalan di kedua provinsi ini berada dalam kondisi baik, Sorong, sedangkan sumber air minum dari air sungai/air hujan paling banyak di konsumsi di Kabupaten Teluknamun sisanya berada dalam kondisi rusak dan rusak berat. Wondama. Di Provinsi Papua sumber air minum dari air kemasan paling banyak di konsumsi di Kota Jayapura dan Kabupaten Mimika. Sumber dari sumur/mata air tak terlindungi paling banyak dikonsumsi di Kabupaten Mamberamo Tengah, dan kabupaten yang masih mengandalkan sungai/air hujan adalah Kabupaten Deiyai, Asmat dan Mamberamo Raya.
66 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 67 PULAU PAPUAPULAU PAPUA SAMUDERA PASIFIK SAMUDERA PASIFIKKetahanan Pangan PULAU PAPUA PDRB PULAU PAPUA Prevalensi ketahanan pangan didasarkan pada Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FSVA). Kerentanan Nilai PDRB Provinsi Papua Barat tahun 2014 Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) mencapai Rp. 58,064 triliun,terhadap kerawanan pangan ditentukan berdasarkan sembilan indikator yang terkait dengan ketersediaan sedangkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) senilai Rp. 50,388 triliun. Sedangkan nilai PDRB Provinsipangan, akses pangan, pemanfaatan pangan dan gizi. Peta ini diproduksi dengan menggabungkan sembilan Papua adalah Rp. 121,559 triliun untuk PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan 117,941 triliun untuk PDRBindikator menjadi suatu indeks ketahanan pangan komposit. Jika melihat peta ketahanan pangan di atas, maka Atas Dasar Harga Konstan (ADHK). Nilai PDRB terbesar berada di kabupaten Mimika, Kabupaten Teluk Bintunihampir sebagian besar kabupaten di Pulau Papua masuk dalam kategori prioritas 1 dan 3. Namun perlu dicatat dan Kota Jayapura.bahwa tidak semua keluarga yang hidup dalam kabupaten berwarna merah tua (prioritas 1) tergolong rawanpangan, dan sebaliknya bahwa tidak semua keluarga yang hidup di kabupaten berwarna hijau (prioritas 6)berarti tahan pangan.
68 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 69 PULAU PAPUAPULAU PAPUASuku dan Bahasa Waigeo, Moi, As, Moraid, Abun, Karon Dori, serta manfaatnya, khususnya progam yang ada Mpur, Meyah, Hatam, Manikion, Wandamen, dalam RT/RW Papua Barat agar mereka ber-Suku-Suku Di Papua hukum adat, akan dihukum oleh pengadilan adat Arandai, Moskona, Kaburi, Kais, Mai Brat, peran serta dan berpartisipasi di dalam pemba- Penduduk Provinsi Papua dan Papua Barat yang terdiri atas kepala klan, kepala kampung, Tehit, Kalabra, Konda, Yahadian, Suabo, Puragi, ngunan. Di samping itu, pemahaman terhadap kepala desa, dan tokoh/orang tua lainnya. Ada Kokoda, Kemberano, Tanahmerah, Erokwanas, bahasa-bahasa di Provinsi Papua Barat akanterdiri atas 206 suku, di antaranya mendiami hukuman yang sangat berat yang berlaku dalam Bedoanas, Arguni, Sekar, Onin, Iha, Baham, dapat mengurangi kesalahpahaman serta konflikwilayah Provinsi Papua Barat terdapat sekitar 67 adat di Papua Barat, yaitu dibunuh tanpa boleh Karas, Uruangnirin, Mor, Irarutu, Kuri, Mairasi, yang mungkin timbul antara penduduk asli dansuku, yaitu suku Matbat, Biga, Seget, Duriankere, membela diri atau mendapat pembelaan siapa Buruai, Kamberau, Kowiai, Semimi, Mer, pihak luar, terutama berkaitan de-ngan perenca-Ma’ya, Maden, Biak, Kawe, Wauyai, Legenyem, pun, termasuk paman, kemenakan ataupun ipar. Kamoro, Ekari, Tunggare, Iresim, Yaur, Yeretuar, naan dan pembangunan di wilayah ini.Waigeo, Moi, As, Moraid, Abun, Karon Dori, Hukuman ini disebut hanom-tagawim. Hukuman Tandia, Roon, Dusner, Meoswar, Ansus, Woi,Mpur, Me-yah, Hatam, Manikion, Wandamen, ini ditimpakan kepada seseorang yang telah Pom, dan Mapia. Dapat dikatakan provinsi iniArandai, Moskona, Kaburi, Kais, Mai Brat, Tehit, melakukan tindakan hanom, yakni berzina atau menyimpan potensi sumber daya manusia danKalabra, Konda, Yahadian, Suabo, Puragi, Koko- melakukan perzinahan dengan seseorang yang budaya.da, Kemberano, Tanahmerah, Erokwanas, Be- masih ada hubungan kekerabatan yang dekatdoanas, Arguni, Sekar, Onin, Iha, Baham, Karas, (incest), berzinah dengan saudara sendiri atau Keberagaman bahasa, perlu mendapat perha-Uruangnirin, Mor, Irarutu, Kuri, Mairasi, Buruai, istri orang lain. tian untuk dikembangkan terlebih dahulu sebe-Kamberau, Kowiai, Semimi, Mer, Kamoro, Ekari, Bahasa lum pengembangan sumber daya alam dan sum-Tunggare, Iresim, Yaur, Yeretuar, Tandia, Roon, ber daya penduduk Papua Barat itu sendiri untukDusner, Meoswar, Ansus, Woi, Pom, dan Mapia. Di Provinsi Papua dan Papua Barat tercatat mendukung kegiatan pembangunan di ProvinsiSuku-suku itu dikelompokkan ke dalam klan ada 310 bahasa yang digunakan masyarakatnya Papua Barat. Klasifikasi menurut Loukotka adayang merupakan bagian dari masyarakat. untuk berkomunikasi. Di Provinsi Papua Barat paling sedikit 31 golongan bahasa di Papua. Di sendiri terdapat 67 suku dengan 67 bahasa, dalamnya terdapat 234 bahasa yang masih dikla- Dalam pandangan suku-suku asli Papua pada yakni: bahasa Matbat, Biga, Seget, Duriankere, sifikasikan juga secara geografis, yang mendekatiumumnya, tanah adat adalah sesuatu hal yang Ma’ya, Maden, Biak, Kawe, Wauyai, Legenyem, pembagian administratif dan provinsi ke dalamsangat penting. Bagi mereka, tanah ibarat seorang 10 kabupaten.ibu yang memberikan kehidupan bagi anaknya. Makanan khas yang diolah dari ulat sagu, disajikan pada saatDengan demikian, fungsi tanah terintegrasi Festival Senja (Disbudpar Kabupaten Kaimana) Pengetahuan terhadap keberagaman bahasake dalam seluruh aktivitas kehidupan. Tanah di Provinsi Papua Barat memang mutlak diper-adat dalam konsep orang Papua adalah hak lukan agar dapat mengomunikasikan kepadamilik sekaligus hak atas penguasaannya. Tanah penduduk tentang perencanaan pembangunanmerupakan modal awal kehidupan. dengandemikian, dalam tanah terkandung dan terkaitberbagai nilai di antaranya nilai ekonomi, politik,pertahanan, dan religius magis. Kepemilikantanah bagi orang Papua bersifat komunal. Jadi,jika terjadi perpindahan kepemilikan atas tanah,perpindahan itu menjadi urusan komunal,urusan semua anggota suku, bukan urusanindividu semata. Hak yang melekat sebagai kompetensi khaspada masyarakat hukum adat berupa wewenang/kekuasaan mengurus dan mengatur tanahseisinya dengan daya laku ke dalam dan ke luardisebut hak ulayat. Ketika berhadapan denganhak ulayat, diperlukan kesadaran pihak luar yangberarti harus membuka diri untuk memahamikesadaran hukum masyarakat (dalam hal inimasyarakat Papua Barat) yang diwujudkan padatindakan nyata sehari-hari sesuai dengan sudutpandang dan pola pikir masyarakat bersangkutan.Walaupun tidak ada hukum formal dalam adatsuku-suku itu, tapi jika orang yang melanggar
70 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 71 PULAU PAPUAPULAU PAPUAAdat Istiadat Semua itu umumnya dikerjakan oleh kaum pria. Upacara Potong Jari Kaum pria menyiapkan sebuah lubang yang Tradisi potong jari ini terjadi di Papua, kese-Sasi Nggama berapa daerah pesisir Papua, misalnya di Kaima- Sasi adalah satu hukum adat yang sangat na dan Raja Ampat. Yang mengawasi adalah istri besarnya berdasarkan pada banyaknya jumlah dihan saat telah ditinggal pergi oleh orang yang raja atau ketua suku. Pada waktu lalu, denda makanan yang akan dimasak. Dasar lubang itu dicintai dan kehilangan salah satu anggotafamiliar di tanah Maluku dan Papua. Sasi adalah yang diminta berupa piring atau perhiasan ma- kemudian dilapisi dengan alang-a lang dan daun keluarga sangat perih. Berlinangan air mata dankesepakatan bersama yang disahkan secara adat hal. Sekarang, denda bisa diganti dengan pisang. Dengan menggunakan jepit kayu khu- perasaan kehilangan begitu mendalam. Ter-untuk sebuat aturan. Sebagai contoh, kawasan sejumlah uang. Sakralisasi sasi bisa dilihat sus yang disebut apando, batu-batu panas kadang butuh waktu yang begitu lama untuklaut disasi selama 6 bulan. Maka selama 6 dari penutupan dan pembukaannya, yang sela- itu disusun di atas daun-daunan. Setelah itu mengembalikan kembali perasaan sakit kehi-bulan, tidak seorangpun yang boleh dan berani lu didahului oleh ritual dan doa tertentu, baik kemudian dilapisi lagi dengan alang-alang. Di langan dan tak jarang masih membekas di hati.mengusik laut ini sampai pada hari sasi itu dibuka. oleh pemangku adat, pendeta di gereja maupun atas alang-alang kemudian dimasukan daging Lain halnya dengan masyarakat pegununganAda juga kelompok masyarakat pesisir lain imam di mesjid. babi. Kemudian ditutup lagi dengan dedaunan. tengah Papua yang melambangkan kesedihanyang menerapkan sasi selama 11 bulan dilarang Di atas dedaunan itu ditutup lagi dengan batu lantaran kehilangan salah satu anggota kelu-mengambil hewan laut tertentu, seperti tripang, Saat ini ritual buka-tutup sasi dilakukan meng- membara, dan dilapisi lagi dengan rerumputan arganya yang meninggal tidak hanya denganlola (sejenis kerang laut), dan batu- laga (sejenis gunakan ritual sasi adat dan sasi agama, meski- yang tebal. menangis saja. Melainkan ada tradisi yang diwa-siput laut). Mereka hanya boleh memanennya pun secara esensial sama maknanya. Sasi agama, jibkan saat ada anggota keluarga atau kerabatpada saat tertentu, biasanya pada bulan Maret hanya berbeda dalam internalisasi nilai-nilai dan Setelah semua bahan makanan selesai dio- dekat, seperti, suami, istri, ayah, ibu, anak dandan Mei, ketika musim angin barat tiba. Hewan aturan agama dalam tataran implementasinya. lah, penduduk akan berkerumun mengelilingi adik yang meninggal dunia. Tradisi yang diwajib-yang diambil pun hanya boleh yang berukuran Sedangkan sasi adat masih menggunakan sesaji makanan tersebut. Kepala Suku akan menjadi kan adalah tradisi potong jari.besar. Secara harfiah, sasi adalah tempat atau (kakes, dalam bahasa Biak) dan adanya doa yang orang pertama yang menerima jatah berupa ubikamar untuk ikan kawin, beberapa masyarakat dikirimkan untuk nenek moyang mereka. Kakes dan sebongkah daging babi. Selanjutnya semua Jika kita melihat tradisi potong jari dalammenyebutnya kamar ikan. disebar dan diletakkan di lokasi yang secara adat akan mendapat jatah yang sama, baik laki- kekinian pastilah tradisi ini tidak seharusnya penting dan dikeramatkan. laki, perempuan, orang tua, maupun anak-anak. dilakukan atau mungkin tradisi ini tergolong Semula sasi adalah aturan adat saja, tetapi saat Setelah itu, penduduk pun mulai menyantap tradisi ekstrem. Akan tetapi, bagi masyarakatini gereja juga melakukan sasi. Tujuan utamanya Pesta Bakar Batu makanan tersebut. pegunungan tengah Papua, tradisi ini adalah se-adalah larangan mengambil sesuatu atau pem- Tradisi Pesta Bakar Batu merupakan sebuah buah kewajiban yang harus dilakukan. Merekabatasan ekploitasi di lokasi tertentu, yang ber- beranggapan bahwa memotong jari adalah sim-tujuan untuk menjaga kelestarian dan populasi ritual tradisional Papua yang dilakukan sebagai bol dari sakit dan pedihnya seseorang yang kehi-sumber daya hayati dan memberikan kesem- bentuk ucapan syukur atas berkat yang langan sebagian anggota keluarganya.patan alam memulihkan diri. Sasi terdiri atas: melimpah, pernikahan, penyambutan tamu agung, dan juga sebagai upacara kematian. Prosesi pelaksanaan pesta bakar batu (Disbudpar Kabupaten Jayawijaya) • Sasi perairan memberikan kesempatan upacara ini juga dilakukan sebagai bukti pada ikan untuk bertelur dan memijah perdamaian setelah terjadi perang antar-suku. hingga menjadi ikan yang siap tangkap. Sesuai dengan namanya, dalam memasak • Sasi hutan, memberikan kesempatan ta- dan mengolah makanan untuk pesta tersebut, naman untuk berkembang dan berbuah suku-suku di Papua menggunakan cara sehingga keadaannya tetap bisa lestari. bakar batu. Tiap daerah dan suku di kawasan Lembah Baliem memiliki istilah sendiri untuk Mereka yang melanggar sasi akan mendapat merujuk pada bakar batu. Masyarakat Paniaihukuman secara adat. Ada sisi supranatural da- menyebutnya dengan gapii atau ‘mogo gapii‘,lam sasi. Pelanggarnya, akan mengalami hal di masyarakat Wamena menyebutnya kit oba isago,luar kewajaran. Ada juga pelanggar yang diberi dan masyarakat Biak menyebutnya barapen.hukuman langsung seperti harus membayar Namun, tampaknya barapen, menjadi istilahdenda adat, atau dipermalukan di hadapan yang paling umum digunakan.umum dengan cara dipasung. Prosesi Pesta Bakar Batu biasanya terdiri dari Sasi secara tidak langsung merupakan ben- tiga tahap, yaitu tahap persiapan, bakar babi,tuk konservasi tradisional yang berfungsi untuk dan makan bersama. Tahap persiapan diawalimengembalikan keseimbangan alam. Aturan dengan pencarian kayu bakar dan batu yangyang sudah ada sejak nenek moyang dan kini ma- akan dipergunakan untuk memasak. Batu dansih berlaku. Tinggal kini bagaimana peran tua- kayu bakar disusun dengan urutan sebagai beri-tua di dalam mendelegasikan kepada generasi kut, pada bagian paling bawah ditata batu-batumuda, dan pemerintah menjadi pengayom. berukuran besar, di atasnya ditutupi kayu bakar. Tradisi sasi nggama dilakukan secara turuntemurun oleh masyarakat yang tinggal di be-
72 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 73 PULAU PAPUAPULAU PAPUA SAMUDERA PASIFIKSistem aliran Sungai Baliem bagian hulu yang melaluiwilayah bentanglahan Pegunungan Tengah (BIG, 2016) Pembagian Wilayah Bentanglahan Papua Sebaran bentanglahan untuk wilayah Papua kemiripan karakter geomorfik menjadi satu Peta sistem lahan pada dasarnya dihasilkan dikelompokkan menjadi 16 bentuklahan secarasecara spesifik belum dipetakan, untuk itu peta bentanglahan tertentu. Dilakukan super dari pemerian bentuklahan dalam susunan terperinci.Untukmengidentifikasidanmemberisistem lahan (land system) akan digunakan impose peta sistem lahan dengan relief tiga keruangan bentang lahan. nama bentanglahan dilakukan pengelompokanuntuk mengidentifikasi sebaran bentanglahan dimensi hasil pengolahan data Shuttle Radar dan penggabungan bentuklahan seperti padayang ada di tanah Papua. Metode yang Topography Mission (SRTM) menjadi Digital Regional Physical Planning Program for tabel berikut ini.dilakukan melalui pengelompokan satuan Terrain Model (DTM) untuk mendelineasi Transmigration (RePPProT Irian Jaya, 1986)sistem lahan yang memiliki kesamaan atau batas-batas bentanglahan dan bentuklahan. mengidentifikasi 89 sistem lahan di seluruh wilayah Papua. Kemudian sistem lahan tersebut
74 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 75 PULAU PAPUAPULAU PAPUA DATARAN DATARAN PANTAI TUA TABEL IDENTIFIKASI BENTANGLAHAN PAPUA Mibini (MBN) Dataran pantai tua berombak sampai rataBERDASAR SISTEM LAHAN DAN BENTUKLAHAN Suki (SKI) Dataran pantai tua berombak sampai landai Boset (BST) Dataran pantai tua berombak Miwa (MWA) Dataran pantai tua tertoreh dengan sisa plato Kiunga (KNG) Dataran pantai tua sangat tertoreh terasRAWA-RAWA PANTAI Bentanglahan/Sistem Lahan Deskripsi Kamundan (KDN) Teras-teras sungai sedikit berawa-rawa PESISIR PANTAI Puragi (PRG) Teras agak berombak dengan tepian tertoreh Bivak (BVK) Teras baru (subrecent) pada dataran lakustrin pedalaman Puting (PTG) Beting pantai dan cekungan antarbeting pantai Samara (SRA) Teras dan kaki bukit kipas aluvial berbatasan dengan dataran pantai Rumberpon (RBN) Pulau karang dan batu karang yang sedikit terangkat TERAS TERTOREH Apauwar (APW) Beting pantai dan dataran pantai, sebagian berawa-rawa RAWA PASANG SURUT Warba (WRB) Teras tua dan bekas teras Kajapah (KJP) Rawa-rawa yang terpengaruh pasang-surut, terdiri atas bakau Goro (GRO) Kipas aluvial tertoreh sebagian pada dataran aluvial pedalaman dan nipah Jaweh (JAW) Dataran rawa payau pada delta dan laguna Makirimi (MKR) Kipas aluvial tua miring RAWA MUSIMAN Tomage (TAG) Teras tua tertoreh Aimas (AMS) Teras dan kipas tua sangat tertoreh Kinjaramora (KRR) Dataran pantai baru dengan pola drainase sejajar DATARAN Bula (BLA) Dataran pantai baru dengan pola drainase tidak jelas Ambebe (ABB) Dataran pantai bagian dalam yang dilintasi bekas alur sungai Steenkool (STL) Dataran berombak sampai bergelombang dengan Sudarso (SDS) Dataran pantai bagian dalam yang terdapat danau air tawar yang tersebar lembah-lembah lebar Wilangku (WLK) Dataran pantai dengan teras rendah dan bekas aliran sungai Digul (DGL) Dataran meander muara dan rawa belakang (backswamp) Klasafet (KFT) Antar-aliran (interfluv) rendah berombak dan lembah-lembah lebar Ayata (AYT) Dataran karst berombak dengan singkapan batuan Tembuni (TMN) Dataran berbukit rendah RAWA BELAKANG/BACKSWAMP Gobo (GBO) Bukit-bukit rendah sangat tertoreh Rombebai (RBB) Rawa belakang berwujud danau, tergenang permanen Waibu (WBU) Punggung bukit sejajar berlereng curam Taritatu (TRT) Rawa belakang dengan banyak danau, tergenang permanen Obo (OBO) Lembah-lembah yang tertutup danau Klawilis (KWS) Dataran perbukitan rendah curam tak teratur Inam (INM) Rawa belakang aluvial pedalaman dan kipas aluvial Mamberamo (MMM) Rawa belakang aluvial pedalaman tergenang musiman Yantup (YTP) Punggung bukit rendah berlereng curam dari dataran berbukit RAWA GAMBUT PERBUKITAN PERBUKITAN Pandago (PGO) Rawa tergenang permanen pada dataran aluvial pantai Besiri (BSR) Perbukitan dan punggung bukit memanjang sangat tertoreh Gambut (GBT) Rawa gambut tergenang musiman pada dataran pantai Penera (PNR) Dataran berbukit sangat tertoreh dengan puncak-puncak membulat Senggo (SGO) Teras rendah tertutup rawa Pagai (PAG) Perbukitan dan kuesta tererosi sangat tertoreh Ziwa (ZWA) Dataran rawa pada dataran aluvial pedalaman yang terdapat Boa (BOA) Lumpur gunung api dan kepingan dataran banyak danau Setenis (STS) Dataran berbukit terdiri atas kuesta dan punggung bukit Iwika (IWK) Kipas aluvial rendah tertutup rawa gambut Wariki (WKI) Punggung bukit tinggi sejajar Irai (IRI) Tepian rawa sebuah danau pegunungan Auk (AUK) Perbukitan dan punggung bukit yang luas Saba (SBA) Punggung bukit batukapur yang sejajar terjalALUVIAL JALUR MEANDER Suswa (SWA) Perbukitan rendah dan kaki-lereng karst Sansapor (SSR) Punggung bukit karst memanjang Fly (FLY) Jalur meander yang kompleks pada dataran aluvial Moreli (MRL) Kipas koluvial dan kumpulan kerikil di gunung sangat tertoreh Sapauwar (SPW) Jalur meander sungai besar pada dataran pantai Amiri (AMR) Bukit dan kaki-bukit tertoreh DATARAN ALUVIAL PEGUNUNGAN PEGUNUNGAN Nadubuai (NDB) Punggung pegunungan dengan pengaruh struktur lemah Orai (ORI) Penggabungan dataran aluvial sungai bermeander Si gemera (SGM) Punggung pegunungan dan kuesta batupasir Mariam (MRM) Penggabungan dataran aluvial sungai berjalin Ekmai (EMI) Punggung gunung dan lereng terjal (scarp) sejajar tererosi Kuri (KRI) Dataran aluvial pedalaman dengan teras dan rawa dan tertoreh Warsamson (WSS) Dataran aluvial pedalaman yang terpengaruh oleh genangan Lina (LNA) Kuesta batupasir masif dan punggung gunung yang menyatu musiman Igomu (IGM) Batu gamping masif dan kuesta dengan permukaan terpecah KIPAS ALUVIAL Apriri (APR) Batu gamping masif dengan kerucut karst nyata Aifat (AFT) Kipas aluvial dan lereng-kaki gunung Serra (SRR) Batu gamping masif berkarang tua yang tertoreh Timka (TMK) Penggabungan dataran kipas aluvial Eekeput (EKP) Kipas aluvial-koluvial gunung Amban (ABN) Blok plato (plateau) batugamping tertoreh dengan bekas plato Bulaka (BLK) Dataran aluvial dengan bekas dataran pantai yang landai LEMBAH ALUVIAL bergelombang Imskin (IKN) Punggung pegunungan karst sejajar berlereng terjal Mar (MAR) Bukit-bukit dan punggung bukit tinggi tak teratur Wando (WDO) Dataran banjir tergenang musiman pada sungai besar Tohkiki (TKK) Punggung pegunungan luas dan blok-blok masif yang tersebar Kepi (KPI) Lembah berawa tergenang musiman dengan teras rendah Samate (SMT) Dasar lembah pada sungai kecil yang berawa Kemum (KMM) Punggung pegunungan tertoreh mendalam berlereng curam Papul (PPL) Dasar lembah sungai bermeander dengan teras dan rawa Alice (ALC) Lembah luas dari sungai besar di dataran pantai tua Saukris (SKS) Punggung pegunungan tertoreh memanjang tertutup batuan beku Aimau (AMU) Sungai berjalin, dataran banjir, dan termasuk teras Baliem (BLM) Dataran aluvial pegunungan dengan teras dan kipas Bami (BMI) Bukit dan pegunungan tertutup batuan ultrabasa Netoni (NTN) Punggung pegunungan dengan puncak sempit tertutup granit PUNCAK ALPIN Kelabu (KLB) Puncak alpin dengan batuan tersingkap dan sisa salju dipuncaknya
76 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 77 PULAU PAPUAPULAU PAPUA Pegunungan Waigeo-Tamrau-Oranfebi-ArfakJajaran pulau karang di perairan Pulau Misool, Kabupaten Raja Ampat(Disbudpar Kabupaten Raja Ampat) Wilayah ini mencakup semua daerah hanya di tenggara dekat Ransiki sebagai Granit pegunungan dari Kepala Burung dan pulau- Anggi Permo Trias. Sebagian kecil yang berupa Wilayah Kepala Burung pulau di sekitarnya, yang luas seluruhnya sekitar endapan tersier, sebagian besar batupasir atau 30.100 km2. Ada tiga bentanglahan utama, yaitu konglomerat melapisi Formasi Kemum. Pegunungan Waigeo-Salawati, Pegunungan Oranfebi dan Pegunungan Tamrau, dan dua Pengaruh struktur geologis dan litologi pada bentanglahan minor, yaitu Pegunungan Arfak pengembangan bentuk lahan Pegunungan dan Semenanjung Manokwari. Bentanglahan Waigeo-Tamrau-Oranfebi-Afak sangat mencolok. tersebut terdapat di bagian utara wilayah Kepala Bentanglahan itu didominasi bentuklahan Burung mulai dari Pulau Waigeo di sebelah barat berupa punggung gunung berpuncak tajam sampai wilayah Pegunungan Arfak di sebelah meliputi lapisan vulkanik. Topografi umumnya timur. Secara administratif, pegunungan ada berupa pegunungan dengan relief kasar, terjal di beberapa wilayah kabupaten dan kota, yaitu sampai sangat terjal. Batuan yang tersusun Kabupaten Raja Ampat, Kota Sorong, Kabupaten berupa batuan gunung api, batuan ubahan, Sorong, Kabupaten Tambrauw, Kabupaten dan batuan intrusif asam sampai menengah. Manokwari, Kabupaten Pegunungan Arfak dan Morfologi itu berangsur berubah ke arah barat– Kabupaten Manokwari Selatan. selatan berupa dataran rendah aluvial, rawa dan plateau batugamping. Bentanglahan itu Formasi geologi Kemum menempati hampir terbentuk dan berkembang melalui proses seluruh wilayah itu. Formasi itu sangat bervariasi struktural. material batuannya, terdiri atas phyllit bersilika berbutir halus, skis dan gneis di bagian timur; Peta bentanglahan menunjukkan komponen karsitik berbutir kasar, graywacke dan metakong- sistem lahan dominan adalah KMM (Kemum), lomerat di bagian tengah, sampai bahan yang punggung pegunungan tertoreh mendalam tidak terbagi atau tidak tercampur di bagian berlereng curam, dan SKS (Saukris), punggung barat dan selatan. Batuannya merupakan pegunungan tertoreh memanjang tertutup endapan lempeng Australia masa yang sangat batuan beku. Terrain yang dominan adalah tua, yang sebagian besar bermetamorfosis dan pegunungan dengan kelas lereng umumnya terintrusi dalam dua tahap, oleh pematang dan berada di atas 60%, dengan panjang lereng pluton granitis. Penyebaran batuan yang luas sekitar 200 - 500 m, dan beda relief permukaan >300 m, pola aliran sungai adalah denditrik. Jajaran Karst Taminabuan Pada wilayah bentanglahan Karst Temina- pengelompokan bentanglahannya. buan material batuan yang dominan adalah Wilayah itu hanya sedikit penghuninya, teta- batukapur, luas kira-kira 9.400 km2. Dalam banyak hal bentanglahan itu menyerupai tiga pi pada beberapa tempat terdapat konsentrasi daerah di Karst Bomberai, yang mempunyai penduduk yang telah membuka daerah hutan asal yang sama. Kedua wilayah bentanglahan untuk bercocok-tanam. tersebut dipisah karena pertimbangan jarak geografis yang memisahkannya. Jajaran Batugamping, kapur, dan napal meliputi Karst Teminabuan merupakan daerah padat hampir semua wilayah itu. Di bagian barat blok berukuran 75 x 125 km, ada di bagian barat Teminabuan, napal yang datar atau agak terlipat Kepala Burung. Bentuk sebaran bentanglahan dari Formasi Klasafaet menutupi Formasi Kais itu memanjang selebar 20 - 30 km ke arah timur yang mengandung batukapur karang dan kapur, dan bersatu dengan rangkaian Pegunungan yang pada beberapa tempat mengandung buti- Tengah di Leher Burung. Pulau Misool yang ran bersifat silika. Di jalur sempit sebelah timur sifat geologinya serupa dengan yang terdapat wilayah itu, Formasi Kais terletak miring ke sela- di Laut Arafura, disatukan untuk memudahkan tan dan di bagian yang lebih rendah bercampur dengan batulanau, napal batulumpur bersifat mika, dan batupasir kuarsa dari Formasi Sirga;
78 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 79 PULAU PAPUAPULAU PAPUAbatupasir dari daerah itu keras dan tahan erosi. padat yang miring dengan lereng yang relat- Beragam jenis terumbu karang di dasar perairan Raja Ampat (Disbudpar Kabupaten Raja Ampat) Ujung paling timur dari wilayah itu terben- if licin dan dengan kemiringan berkisar 40% - 60%. Bentuklahan lain yang dijumpai beru- Dataran Rendah Teluk Bintunituk oleh batukapur di Formasi Imskin, terlipat pa perbukitan rendah dan kaki-lereng karstketat ke arah utara-selatan. Di Pulau Misool ter- yang sebagian besar dipetakan pada tepi blok Luas wilayah bentanglahan dataran rendah yaitu Cekungan Bintuni dan Salawati, yangjadi sesar dan melengkung ke utara menghasil- Teminabuan. Singkapan batukapur diduga ku- ini diperkirakan 36.900 km2 terletak di sekeliling secara berangsur telah terisi selama periodekan singkapan endapan pra-tersier dasar meta- rang, sedangkan daerah cekungan dan lembah Teluk Bintuni yang dangkal, dibedakan menjadi 3 tersier-kuarter, semula dengan endapan marinmorfik, yang terlihat di sekeliling pantai selatan. kering lebih banyak dijumpai, yang mungkin subwilayah utama: Rawa-rawa teluk, perbukitan dan litoral, kemudian diisi terutama denganDi atasnya terdapat hamparan tebal napal dan mencerminkan adanya lapisan kapur dan napal. dan teras Sorong Bintuni, serta dataran dan endapan daratan (terestrial).batukapur dari Formasi Kasim. teras tertoreh Bomberai. Dalam arti luas, daerah Bentuklahan di daerah yang lebih rendah, ini mempunyai keseragaman bentuklahan yang Pada waktu proses geomorfik wilayah Bentuklahan karst yang paling dominan terutama di bagian barat berupa bukit-bukit berubah ke arah luar dari teluk itu melalui rawa terjadi tambahan konglomerat dan pasir yangdalam wilayah ini adalah batu gamping masif kecil bergelombang rendah sampai agak ting- air tawar dan rawa pasang surut. Bentuklahan terbawa sungai berumur kuarter awal, antaradengan kerucut karst nyata yang berkembang gi, berlereng pendek, terjal, dan tidak teratur berubah menjadi teras tertoreh dan akhirnya Warombe dan ruas tengah Sungai Tembunidari batukapur dan napal. Bentuklahan ini be- menyerupai batu karang curam. Amplitudo re- di bagian tepi batas berupa perbukitan dan yang membentuk teras yang menjorok miriprada di dalam Formasi Klasafet dan Karst di liefnya kurang dari 50 m dan lereng-lerengnya punggung bukit. Dataran rendah itu dibatasi lidah ke dalam rawa-rawa Teluk. Aluvium mudaBlok Teminabuan serta dari Formasi Kasim di bervariasi dari 8% - 40%. Sistem drainasenya batugamping masif di daerah Ayamaru- banyak tersebar luas di sekitar pinggiran telukMisool. dendritik dengan kepadatan yang sedang di Teminabuan. dan menembus jauh ke lembah sepanjang dalam lembah-lembah sempit, biasanya aliran pedalaman. Di dekat perairan, liat dan lanau Pada umumnya bentuklahan ini membentuk sungainya hilang. Eksplorasi geologis, khususnya untuk minyak asin dari pantai membentuk rawa-rawa yangdaerah dataran tinggi yang tidak teratur dibatasi bumi di dalam wilayah itu telah dilaksanakan terpengaruh pasang-surut terdiri atas bakauoleh tebing dan dinding terjal sekitar 100 - 500 Pada puncak bagian utara dari Karst secara aktif selama lebih dari 50 tahun. Sumur- dan nipah di pedalaman. Bentuklahan bergantim di atas lahan sekitarnya. Di dalam bentukla- Teminabuan, terpisah dari bentanglahan pe- sumur minyak komersial terletak di Klamono, berupa endapan gambut di rawa yang tergenanghan itu terdapat relief yang tidak teratur yang gunungan ke arah utara, terdapat jalur- jalur di sebelah tenggara Sorong dan paling sedikit musiman pada dataran pantai. Beberapadisebabkan oleh puncak-puncak yang terjal dan sempit punggung dan kuesta yang terutama 25 lokasi di daratan dan sebuah lokasi di lepas bentuklahan lain yang dijumpai mempunyaikasar. Material batuan bentuklahan itu adalah terdiri atas batupasir kuarsit. Bentuklahan yang pantai, di sebelah selatan Salawati dan didaerah karakter utama sebagai daerah rawa atau aluvialbatukapur yang dipisahkan oleh ngarai-ngarai dijumpai berupa kuesta batupasir masif dan perbatasan yang melintasi Selat Sele. Seluruh yang tergenang dengan berbagai ukuran butiranyang lurus dan lekuk cekungan yang dangkal punggung gunung yang menyatu. Itu merupa- wilayah itu telah terbentuk di dalam dua depositnya.dan terkurung. Diduga tidak terdapat aliran per- kan ciri utama dan mempunyai amplitudo relief palung sinklinal yang dikendalikan tektonik,mukaan yang permanen, selain beberapa sun- maksimum 500 m. Lereng terjal (scarp slope)gai yang berasal dari tempat lain (allocthonous tajam menghadap ke utara, sangat curam sam-river) yang mengiris dalam sampai beberapa pai bertebing tegak dan bertangga akibat per-ratus meter menembus lapisan batu-batu yang bedaan erosi terhadap singkapan batupasir dantidak mengandung kapur. lumpur yang kurang tahan erosi. Bentuklahan itu cenderung membentuk blokBentuklahan yang dominan di dataran rendah Teluk Bintuni berupa wilayah pasang surut dengan Batu layar di perairan Raja Ampat (BIG, 2016)vegetasi mangrove dan nipah (BIG, 2016)
80 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 81 PULAU PAPUAPULAU PAPUA IbukotaPegunungan Waigeo - Salawati Bentanglahan Pulau Waigeo dan pulau- yang sangat tertoreh dan mempunyai sistem Luas daratan Kabupaten Raja Ampat seki- 2002, Kabupaten Raja Ampat terdiri atas tujuhpulau di sekitarnya termasuk subwilayah ben- punggung sederhana, yang berkembang tar 6.084,5 km2 (sekitar 15% dari luas seluruh distrik. Sejalan dengan perkembangannya, makatanglahan Pegunungan Waigeo-Salawati, di dari batuan vulkanik basa. Wilayah Pulau wilayah itu terdiri atas sekitar 600 pulau, kecil sejak tahun 2010 telah terjadi beberapa kaliwilayah Kabupaten Raja Ampat. Subwilayah Waigeo selain didominasi oleh sistem lahan dan besar. Empat pulau yang besar adalah Pu- pemekaran distrik dan kampung, pada saat iniitu sangat tersesar, khususnya pada jalur SKS, juga dijumpai beberapa sistem lahan lau Misool, Salawati, Batanta, dan Waigeo. Dari kabupaten itu telah menjadi 24 distrik.pertemuan antara lempeng dan Zona Sesar lain yang sebagian besar adalah bentuklahan semua pulau itu hanya sekitar 35 pulau yangSorong tempat lempeng Pasifik bergeser teratur asal struktural dengan fisiografi didominasi berpenghuni, pulau lainnya tidak berpeng Kepulauan Raja Ampat merupakan daerahdi sepanjang isinya dan melalui atas lempengan perbukitan dan pegunungan karst. huni, bahkan sebagian besar belum bernama. yang termasuk dalam Segitiga Karang (CoralAustralia yang relatif stabil. Zona sesar ditandai Triangle), yakni kawasan yang memilikiadanya palung yang dibatasi sesar, seperti Kabupaten Raja Ampat adalah salah satu ka- Pada awalnya, sesuai dengan Undang keanekaragaman hayati laut yang terkaya diyang dialiri oleh Sungai Warsamson, dan oleh bupaten di Provinsi Papua Barat, yang saat ini Undang Republik Indonesia No. 26 Tahun dunia. Negara yang termasuk ke dalam Segitigadorongan ke atas berbagai jenis batuan yang sangat terkenal sebagai daerah tujuan wisataberubah ataupun tidak berubah. (DTW) di Indonesia. Ibukota Kabupaten Raja Ampat adalah Kota Waisai, di Pulau Waigeo. Sistem lahan di daerah Waigeo utara, Sebagian besar wilayah Kabupaten Raja AmpatSalawati sebelah utara, Kepulauan Batanta, terdiri atas gugusan pulau yang secara astrono-dan rangkaian pegunungan rendah di sebelah mis terletak pada posisi 2° 25’ LU – 4° 25’ LS dantimur Sorong didominasi SL Saukris (SKS) 130° 00’ – 132° 55’ BT.
82 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 83 PULAU PAPUAPULAU PAPUAWaisai ibukota Kabupaten Raja Ampat, memiliki pelabuhan yang memadai untuk • Misool Tenggara-dialek dari atau di Desa dan manggrove. Berdasarkan hasil penelitiankapal wisata jarak menengah (BIG, 2016) Mage and Kapacol. tercatat 537 jenis karang keras Conservation International, The Nature Conservancy-World Menurut pendataan The Nature Conservancy- Wildlife Fund (CI, TNC-WWF), 9 di antaranya World Wildlife Fund (TNC-WWF), di wilayah itu adalah jenis baru dan 13 jenis endemik. Jumlah tercatat sekitar 899 jenis ikan karang sehingga itu merupakan 75% karang dunia. Berdasarkan Raja Ampat diketahui mempunyai 1104 jenis ikan indeks kondisi karang, 60% karang di Kepulauan yang terdiri atas 91 famili. Diperkirakan jenis Raja Ampat dalam kondisi baik dan sangat baik. ikan di kawasan Raja Ampat dapat mencapai 1346 jenis. Berdasarkan fakta tersebut, kawasan Semakin berkembangnya wilayah wisata itu menjadi kawasan dengan kekayaan jenis ikan bahari di Raja Ampat, kebutuhan akomodasi dan karang tertinggi di dunia. Selain itu, di kawasan jasa penunjangnya juga meningkat. Salah satu itu juga ditemukan 699 jenis hewan lunak (jenis bentuk penyediaan akomodasi yang berbasis moluska) yang terdiri atas 530 siput-siputan masyarakat adalah munculnya desa wisata yang (gastropoda), 159 kerang-kerangan (bivalva), 2 menyediakan homestay dan mengembangkan scaphoda, 5 cumi-cumian (cephalopoda), dan 3 kerajinan khas masyarakat adat setempat. chiton. Homestay dan jasa pemandu wisata, khususnya kegiatan menyelam mulai bermunculan di dekat Raja Ampat kaya akan ekosistem terumbu lokasi-lokasi penyelaman, salah satunya di desa karang, ikan dan biota laut lainnya, lamun, Arborek.Karang selain Indonesia adalah Filipina, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Raja Desa Wisata Pulau Arborek, dengan beberapa titik penyelaman di sekitarnya (BIG, 2016)Malaysia, Papua New Guinea, Jepang, Australia Ampat, dikatakan bahwa paling tidak terdapatdan Solomon. 12 suku adat yang saat ini mendiami gugusan Gugusan pulau karang di wilayah Pulau Misool (Disbudpar Kabupaten Raja Ampat) Kepulauan Raja Ampat, yaitu suku Wawiyai Sebagai kepulauan yang dikelilingi lautan (Wauyai), suku Kawe, suku Laganyan, sukudan relatif masih alami, Kabupaten Raja Ampat Ambel (Waren), suku Batanta, suku Tepin, sukumemiliki terumbu karang yang indah serta Fiat, Domu, Waili dan Butlih, suku Moi (Moi-sangat kaya dengan berbagai jenis ikan dan Maya), suku Matbat, suku Misool, suku Biga, danmoluska. Peneliti LIPI dan lembaga lainnya telah suku Biak.mengidentifikasi 450 jenis terumbu karang,950 jenis ikan karang dan 600 jenis moluska di Kepala suku mempunyai peran yang sangatsekitar Pulau Batanta, Waigeo, dan Pulau Gam. penting dalam pengambilan keputusan untuk membangun kawasan Raja Ampat. Kepala suku Terumbu karang di Kabupaten Raja Ampat atau tokoh adat lokal secara umum mempunyaitersebar di seluruh Kepulauan Raja Ampat, wilayah adat sendiri-sendiri. Karena itu, merekadan yang terbesar terdapat di Distrik Waigeo perlu dilibatkan dalam pengambilan keputusanBarat, Waigeo Selatan, Ayau, Samate dan Misool melalui musyawarah, tanpa musyawarah akanSelatan. Terumbu karang di Pulau Ayau seluas sulit mendapatkan kesepakatan bersama.168.380 ha, Kepulauan Asia 125.750 ha., PulauSayang 96.000 ha, Pulau Aljui 25.750 ha, Pulau Bahasa di Kabupaten Raja Ampat terdiri atasKofiau 16.676 ha, dan Pulau Sausapor 10.405 bahasa Ma’ya, Matbat, Biga, Butleh (Fiawat),ha. Terumbu karang lainnya, seperti di Pulau Laganyan, Wauyai, Kawe, dan Ambel. BahasaMatan, Pulau Senapan, dan Pulau Jefman, yang paling banyak digunakan masyarakat Rajaluasnya di bawah 10.000 ha. Tipe terumbu Ampat adalah bahasa Ma’ya dengan jumlahkarang yang terdapat di Kepulauan Raja Ampat penutur asli sekitar 4.000 orang pada tahunumumnya berupa karang tepi (fringe reef ), 1981 dengan dialek Salawati, Misool dan Waigeo.dengan kemiringan yang cukup curam. Selain Dialek Waigeo terdiri atas dialek Laganyan,itu terdapat juga tipe terumbu karang cincin Wauyai, dan dialek Kawe. Bahasa besar yang(atol) dan terumbu penghalang (barrier reef ). kedua adalah bahasa Matbat dengan jumlah penutur asli 1000 - 1500 orang. Bahasa itu Penduduk asli Kabupaten Raja Ampat lebih terbagi ke dalam beberapa dialek yang tersebardari 10 suku adat. Ada di antara mereka yang pada wilayah sebagai berikut:mendiami wilayah Kepulauan Raja Ampatataupun yang bermigrasi ke wilayah kepulauan • Misool Barat-dialek dari atau di Desalain di sekitar Raja Ampat. Dalam buku Salafen dan Aduwey;Profil Ragam Wisata Kabupaten Raja Ampat,Papua Barat, yang dipublikasikan oleh Dinas • Misool Timur Laut-dialek dari atau di Desa Atkiri, Lenmalas, Polle dan Tomolol;
84 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 85 PULAU PAPUAPULAU PAPUA IbukotaPegunungan Oranfebi Bentuklahan Pegunungan Oranfebi yang yang teriris.dominan berupa punggung gunung yang Pada bentanglahan Pegunungan Oranfebi itutertoreh dalam mengalami metamorfosis danpengerasan, serta penyesaran yang luas dan terbentuk cekungan lebar ataupun kecil, danorientasi tidak sistematis. Punggung gunung di yang paling menonjol adalah Danau Anggi yangbagian selatan yang pada umumnya tertoreh terletak di ketinggian 1.660 dan 1.700 m dpl. Padadalam, mencapai ketinggian maksimum antara bagian lain dijumpai kompleks bentuklahan2.000-2.800 m, berkurang ke arah utara dan terdiri atas lembah kecil, teras-teras, kipas kecilarah barat sampai ketinggian 1.000 m. Sistem kaki bukit di sekeliling danau. Sistem lahan yangsungai-sungai besar telah mengiris jalurnya ada meliputi SL Baliem (BLM), yang berupasampai 1.000 m di selatan dan sampai 300-500 dataran aluvial pegunungan dengan teras danm di utara. Orientasi punggung tidak teratur, kipas. Tepi-tepi danau yang berdrainase burukkecuali orientasi timur barat yang terlihat di membentuk SL Irai (IRI), yang berupa tepianbagian hulu sistem Sungai Auk dan Sungai Aifat. rawa danau pegunungan. Di bagian puncaknya adalah SL NTN (Netoni), yang berupa punggung Bentanglahan Pegunungan Oranfebi terdapat pegunungan dengan puncak sempit tertutupdi tengah bagian Kepala Burung memanjang dari granit.barat ke timur, merupakan subwilayah terluasdari bentanglahan Pegunungan Waigeo-Tamrau- Bentuklahan ikonik yang dijumpai di wilayahOranfebi-Arfak. Sistem lahan dominan tersusun Pegunungan Oranfebi adalah Gunung Botak,oleh bentanglahan KMM (Kemum), punggung yang terletak di ujung timur jajaran Pegununganpegunungan tertoreh mendalam berlereng Oranfebi, yang langsung berbatasan dengan laut.curam. Bentuk lahan berupa kuesta denganpuncak yang kecil dan bulat merupakan ciri khas Danau antara Gunung Anggi terdapat dipunggung utama yang disebabkan oleh erosi tenggara dari hulu Sungai Warjori, dan Sungaialiran hulu yang primer dan sekunder. Puncak Ransiki. Kedua hulu sungai itu menghidupi Danaupegunungan di daerah ini selalu bersisi terjal. Giji ketinggian 1.700 m dpl dan Danau Gita 1.660Lereng bervariasi bentuknya, yang pasti sangat m dpl, kedua danau itu daerah tangkapannyaterjal dan menjadi semakin terjal pada kaki lereng relatif kecil. Danau Giji disalurkan ke timur masuk ke Sungai Ransiki. Permukaan danau itu dicirikan oleh perbukitan dan lembah lebarBentuklahan di sekitar Gunung Botak, didominasi punggung pegunungan tertoreh mendalam berlereng curam yang dengan dataran dan rataan yang ditempati sungaikemudian mengalami proses denudasi. Sebagian kaki lereng langsung berbatasan dengan laut (BIG, 2016) berkelok seperti Sungai Ngemona dan Sungai Irai. Danau itu dikelilingi oleh daerah bergunung dengan ketinggian dari 2.500 - 2.800 m dpl di bagian timur laut. Danau Anggi luasnya 2.000 ha dan airnya sangat jernih, terletak di Kecamatan Anggi Kabupaten Manokwari Selatan. Singkapan pada puncak Gunung Botak (BIG, 2016)
86 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 87 PULAU PAPUAPULAU PAPUAPegunungan Tamrau Ibukota Subwilayah Pegunungan Tamrau terdiri atas ataupun tidak, dan breksi. SL Tohkikizona dataran timur-barat paralel dengan zona merupakan sistem punggung pegununganSesar Sorong pada tepian selatan. Lebar zona paling menonjol. Sebagian besar berpunggungsesar itu bervariasi dari 5 - 10 km dan meliputi tunggal, tetapi berpunggung ganda pada tempatsuatu seri cekungan linier berorientasi timur tertentu, homoklinal, dan bergelombangbarat. Sistem punggung Pegunungan Tamrau sampai membentuk puncak-puncak lurus kecilmenutupi endapan silika yang termetamorfosis dan tidak teratur. Punggung itu memanjang 15 -Ibukota 20 km sebelum terpotong oleh lembah-lembah lahan lain. Bentuklahan yang dijumpai berupa melintang yang terkontrol oleh sesar. Tinggi dataran aluvial pedalaman yang terpengaruh punggung itu mencapai 1.200 - 1.700 m, sisinya oleh genangan musiman, dataran aluvial tergurat oleh parit-parit yang rapat dan sangat pedalaman dengan teras dan rawa, kipas aluvial terjal sampai tebing tengah. Longsoran tanah dan lereng-kaki gunung. Selain itu, dijumpai biasa terjadi di sini. bentuklahan lain berupa bukit dan kaki-bukit tertoreh, dan dasar lembah sungai bermeander Selain dominasi SL Tohkiki (TKK), yang dengan teras dan rawa. Cekungan itu lebarnya berupa punggung pegunungan luas dan blok- rata-rata 1 - 5 km dan panjangnya 10 - 60 km. blok masif yang tersebar di zona sesar, di daerah cekungan rendah dijumpai beberapa sistem
88 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 89 PULAU PAPUAPULAU PAPUA tempat. Di antara susuh terdapat aliran huluPegunungan Arfak sungai dan parit-parit yang mengiris jalurnya sedalam 100-400 m. Longsoran dan pergeseran Wilayah kecil Pegunungan Arfak ini terdiri - 3.000 m, terletak pada sisi timur Zona Sesar tanah biasa terjadi di daerah hulu yang sangatatas vulkanik basalt yang hampir seluruhnya Ransiki. terjal. Kipas kaki le-reng terdapat pada muaradipetakan sebagai SL Saukris (SKS), yang aliran sungai tempat sungai bergabung denganbentuklahannya berupa punggung pegunungan Garis puncak utamanya berombak sampai dataran rendah.tertoreh memanjang tertutup batuan beku. sangat tidak teratur dan sempit. Dijumpai susuh-Wilayahnya terbentuk oleh satu sistem punggung susuh (spurs) sempit yang turun dengan terjal Di utara Gunung Botak dijumpai bentuklahanpegunungan yang muncul dari ketinggian 2.000 mengarah ke barat. Susuh tersebut ke arah timur berupa penggabungan dataran aluvial sungai berkurang terjalnya dan melebar pada beberapa sempit dan teriris yang di dalamnya terdapat teras-teras rendah ataupun tinggi. Kipas dari bahan limpasan menutupi daerah luas dan di beberapa tempat bergabung menjadi bentuklahan dominan. Di dataran aluvial ini berkembang wilayah Ransiki sampai Oransbari yang mempunyai bentuklahan berupa dataran dengan drainase yang baik. Daerah ini dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk lahan pertanian padi dan merupakan daerah penyuplai padi terbesar ke Manokwari. Daerah persawasahan di dataran aluvial Ransiki (BIG, 2016) DanauAnggi Giji Danau Anggi Gida Ibukota Danau Anggi Giji yang berada di wilayah Pegunungan Arfak (Disbudpar Kabupaten Pegunungan Arfak)
90 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 91 PULAU PAPUAPULAU PAPUA dipecah-pecah, lalu disebar begitu saja ke wilayah tambahan bagi warga Bakaro, terutama keluargaSemenanjung Manokwari perairan yang menjadi tempat pemanggilan yang masih mewariskan kemampuan untuk ikan. Ikan yang umumnya ikan-ikan kecil pun memanggil ikan ini ke tradisi selanjutnya. akan berdatangan dan menghiasi beningnya air Walaupun sangat kecil, subwilayah di material limestone atau batukapur. Sebagian laut di Pantai Bakaro.belakang Manokwari sangat mencolok. Wilayah wilayah bentuklahan asal struktural ini telahitu terdiri atas tiga bagian; Perbukitan Nabani, mengalami perubahan menjadi bentuklahan Kini, pemanggilan ikan bukan lagi sekedarPerbukitan Karst Manokwari dan Dataran Prafi. antropogenik, seperti di kawasan pelabuhan menjadi tradisi bagi warga Desa Bakaro. namunPerbukitan Nabani terbentuk terutama dari dan perkotaan. sudah menjadi salah satu atraksi pariwisatabentuklahan yang berkembang dari batupasir yang begitu menarik untuk disaksikan. Bahkan,dan batulumpur, pada tempat tertentu Wilayah pelabuhan Kota Manokwari (BIG, 2016) atraksi itu dapat memberikan penghasilanberkapur. Batuan itu membentuk punggungberagam, terorientasi tidak menentu dan Pantai Bakaro Ibukotamencapai ketinggian 300 m, amplitudo reliefnya Banyak tradisi yang masih belum tergalikebanyakan kurang dari 100 m. Jaringan sungaibersifat dendritis dan banyaknya hulu aliran sepenuhnya di Manokwari. Salah satunya adalahkecil mengakibatkan kepadatan drainase yang tradisi yang dimiliki masyarakat di sekitar pantaitinggi. Bakaro, sekitar 5 kilometer ke arah barat kota Manokwari. Tradisi unik tersebut adalah prosesi Di sekeliling tepian pantai Perbukitan Karst pemanggilan ikan dari lautan lepas menuju bibirManokwari terdapat pelataran batu karang pantai. Langka dan sangat menarik, mengingatyang makin tinggi dan tertoreh. Bentuklahan ikan yang dipanggil adalah ikan yang berasal dariyang dijumpai berupa blok plato (plateau) lautan lepas dan bukan ikan peliharaan.batugamping tertoreh dengan bekas platobergelombang. Maksimum ketinggian di Awalnya,pemanggilanikanhanyalah kebiasaansubwilayah ini kira-kira 200 m. Di bagian lain warga desa yang begitu mencintai alamnya.dijumpai bentuklahan berupa satuan bukit- Mereka beranggapan bahwa ikan-ikan di lautanbukit atau punggung-punggungnya rendah yang begitu indah adalah anugerah dari Yangbatasnya pendek karena adanya batuan tidak Maha Kuasa dan harus dipelihara oleh manusia.berkapur dalam tumpukan kecil. Prosesi yang dilakukan untuk memanggil ikan diawali dengan tiupan peluit yang menjadi Dataran Prafi terdiri atas serangkaian semacam kode bagi ikan-ikan di laut lepas untukgabungan kipas aluvial, cekungan, teras dan mendekat. Mendengar peluit yang mulai ditiupdataran banjir yang terjalin atau teranyam ikan-ikan pun berdatangan. Setelah itu, seorangsempit dan dibatasi sesar sepanjang zona Sesar pawang ikan yang sudah mewarisi kemampuanRansiki-Sorong. Di tempat itu, aliran sungai berkomunikasi dengan ikan-ikan akan menepukmengiris sampai kedalaman 5-10 m, lereng- permukaan air untuk menandai tempat ia akanlereng panjangnya sedang dan sangat lan-dai. memberi makan ikan-ikan tersebut.Bentuklahan yang dijumpai kebanyakan terdiriatas bahan kipas aluvial yang tidak tertoreh, Makanan yang digunakan adalah sarang rayaptermasuk daerah kaki-bukit serta teras kecil, yang sangat banyak terdapat di hutan sekitarrawa basah kecil dan dataran banjir. Di pantai, Desa Bakaro. Sarang sayap itu dihancurkan dandaerah serupa biasanya bertepi pasir yangsempit atau batu pantai, kadang-kadang batukarang pantai, dan juga ditutupi oleh tumbuhanbakau. Beberapa bentanglahan yang secara fisikatau non fisik memiliki kekhasan di wilayahSemenanjung Manokwari di antaranya sebagaiberikut.Kota dan Pelabuhan Manokwari Kota Manokwari ibu kota KabupatenManokwari sebagian besar terletak di pesisirpantai, yang terletak pada bentuklahan berupadataran sampai pegunungan struktural dengan
92 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 93 PULAU PAPUAPULAU PAPUA Pabrik Semen Maruni, Distrik Manokwari Selatan. Pemanfaatan material batugamping yang melimpah (BIG, 2016) Pulau Mansinam dan Perairan Teluk Doreri Pulau Mansinam dari udara (Disbudpar Kabupaten Manokwari) Pulau Mansinam terletak di Teluk DoreriPantai Bakaro, lokasi prosesi pemanggilan ikan secara Museum Pekabaran Injil di Pulau Mansinam (BIG, 2016) Monumen di Pulau Mansinam, untuk memperingati pertama kali Injiltradisional (BIG, 2016) me- rupakan salah satu objek wisata sejarah. Di masuk Papua pada tanggal 5 Februari 1855 (BIG, 2016) tempat itu dibangun sebuah monumen untukPabrik Semen di Maruni memperingati pertama kali masuknya Injil di Meskipun belum berproduksi, PT. SDIC Papua. Pembawa Injil pertama ke Papua adalah dua Misionaris berkebangsaan Jerman bernamaSemen Indonesia yang berlokasi di Kampung Ottow dan Geisler pada tanggal 5 Februari 1855.Maruni, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Di tempat ini juga terdapat sebuah sumur tuaManokwari, telah menambah pendapatan asli dari dua Misionaris tersebut. Pulau ini pantainyadaerah untuk Kabupaten Manokwari yaitu berpasir putih dan memiliki keindahan tamandari bahan galian C yang digunakan sebagai laut, sehingga menjadi daerah wisata. Setiapbahan baku semen. Beroperasi pabrik tersebut, tanggal 5 Februari banyak umat Kristiani didiharapkan harga semen di Papua dapat lebih Papua menyelenggarakan Wisata Rohani dimurah, karena saat ini harga semen di Papua pulau ini untuk memperingati hari masuknyamasih mahal, mengingat bahan bangunan para Misionaris tersebut.tersebut harus didatangkan dari luar pulauPapua. Di dasar perairan sekitar Teluk Doreri ada beberapa bangkai kapal yang terlibat dalam Perang Dunia II. Lokasi itu menjadi salah satu situs terbaik untuk berbagai jenis bangkai kapal di perairan Indonesia. Diperkirakan terdapat lebih dari 20 bangkai kapal ada di sana, tetapi yang dapat dilihat dengan jelas ada 6 bangkai. Seperti Pasir Putih Wreck sejenis kapal patroli angkatan laut dengan panjang antara 13–22 m, Pillbox Wreck sejenis kapal kargo komesial pembawa amunisi dengan panjang antara 9–16 m, Cross Wreck sejenis kapal patroli, Mupi Wreck, Shinwa Maru sejenis kapal kargo. Di Teluk Doreri ada 3 pulau kecil, yaitu Pulau Mansinam, Pulau Lemon, dan Pulau Raimuti di dekat Pantai Arfai, perairan di sekitarnya memiliki koleksi terumbu karang unik dan indah. Aneka biota laut di dasar perairan Pulau Mansinam (Disbudpar Kabupaten Manokwari)Pekerja di Pabrik Semen Maruni, Distrik Manokwari Selatan(BIG, 2016)
94 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 95 PULAU PAPUAPULAU PAPUA dengan persetujuan dari Pemerintah RepublikRawa Di Areal Teluk Indonesia dan para mitra kerja pada bulan Maret 2005. Subwilayah Rawa Teluk ini terdiri atas be- pantai dijumpai di sekitar Sungai Sebyar dan Kota Bintuni, sebagian wilayahnya merupakan daerahberapa sistem lahan yang berkembang mulai Sungai Kasuweri di sebelah utara. Selain itu, pasang surut (BIG, 2016) Proyek ini meliputi kegiatan pengeboran gasdari Sungai Berau di sebelah barat laut sekitar bentuklahan yang sama juga dijumpai di dari enam lapangan untuk menarik cadanganhulu teluk dan di sebelah barat sampai ke Selat lokasi kecil di sebelah barat Sungai Bomberai. Kasuweri di sebelah barat. Bentuklahannya gas sekitar 14,4 triliun kaki kubik melaluiKasuri. Bentuklahan berupa rawa pasang surut di sini terbentang luas hingga mencapai pinggiran dua anjungan lepas pantai yang terletak di cukup dominan, khususnya di bagian hulu teluk pantai yang sempit. Sebagaimana pada daerah Teluk Bintuni. Cadangan gas ditemukan pada Bentuklahan berupa pantai berpasir, dan sepanjang Sungai Tembuni dan Sungai lain, bentuk lahan ini mempunyai karakteristik pertengahan tahun 1990-an oleh Atlanticbeting pantai dan cekungan antarbeting relief mikro dan didrainase oleh banyak selokan Richfield Co (ARCO). (creek) yang saling berhubungan (anastomosa). Ke arah hulu antara Sungai Berau dan Tembuni Desa terdekat dari kawasan industri adalah dan pada beberapa tempat mencapai pantai, Tanah Merah Baru dan Saengga yang jaraknya terdapat rawa gambut agak dalam sampai dalam. beberapa kilometer. Kota terdekat adalah Rawa ini dipisahkan oleh bentuklahan berupa Bintuni dan Babo, masing-masing berjarak dua dataran banjir meander sungai yang lebarnya jam menggunakan perahu dari lokasi kilang. 2-4 km. Di sebelah barat Inawantan pada pantai Desa pesisir utara yang terdekat berjarak sekitar teluk utara, rawa gambut itu berkurang luasnya 30 kilometer melintasi teluk, diperlukan waktu menjadi bagian kecil yang terpisah. Bentuklahan sekitar satu setengah jam menggunakan speed yang dijumpai berbeda dari karakter utamanya boat. Luas areal fasilitas Tangguh sekitar 404 sebagai daerah rawa atau aluvial yang tergenang. hektar, dikelilingi hutan lindung seluas 2.862 hektar. Pada bentuklahan ini terdapat industri gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG), Rencana perluasan kilang Tangguh Train 3 yang bernama LNG Tangguh. LNG Tangguh akan menyumbang tambahan 3,8 juta ton per adalah mega-proyek yang membangun kilang tahun (mtpa) terhadap kapasitas produksi Kilang LNG di Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, LNG Tangguh, sehingga total kapasitas kilang untuk menampung gas alam yang berasal dari menjadi 11,4 mtpa. Penetapan pelaksanaan beberapa Blok di sekitar Teluk Bintuni, seperti proyek ditargetkan beroperasi pada 2020. Blok Berau, Blok Wiriagar dan Blok Muturi. Proyek Tangguh Train 3 juga akan menambah dua anjungan lepas pantai, 13 sumur produksi Proyek LNG Tangguh mulai dibangun sesuai baru, dermaga LNG baru dan infrastruktur pendukung lainnya. Pembangunan Train 3 di Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Fak- Fak, Papua Barat, ini mendukung program penyediaan listrik 35.000 MW pemerintah. Sekitar 75% produksi tahunan LNG dijual ke PT PLN (Persero) atau setara dengan 3.000 MW listrik bagi Indonesia.Ibukota Fasilitas LNG Tangguh (skkmigas.go.id)
96 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 97 PULAU PAPUA PULAU PAPUA Perbukitan dan Teras Sorong - Bintuni Ibukota Subwilayah bentanglahan bagian utara daerah rawa teluk Bintuni. ini meliputi beberapa sistem lahan yang Sebuah bentanglahan membentuk segitiga membentang sepanjang 360 km dari barat ke timur. Bentanglahan itu merupakan bentukan yang terdiri atas bentuklahan teras fluvial yang geomorfik yang membentuk sebagian besar berumur agak muda di antara Warumoe dan dari dataran dan teras tertoreh Bomberai. Sungai Rawara. Sistem lahan berupa teras sungai Subwilayah itu termasuk bagian paling luas di berawa rendah membentuk teras paling rendah yang muncul 5-10 m di atas dataran banjirIbukota baru. Di beberapa lokasi dijumpai bentuklahan batupasir dan napal. Bentuklahan itu sebagian berupa wilayah sungai berjalin, dataran banjir, besar ditemukan di daerah Salawati-Berau dan dan termasuk teras. Sistem lahan itu tampaknya Sungai Tembuni tengah yang membelakangi tidak tertoreh, tetapi mempunyai relief mikro rawa teluk. Lerengnya sangat pendek sampai setinggi 1-2 m yang menjadi ciri daerah bekas pendek, landai sampai curam, dan tidak teratur dataran banjir. bentuknya. Bentuklahan itu mencakup daerah berombak yang menyatu ke dalam lembah yang Adaduasistemlahanyangmembentukdataran agak lebar yang mempunyai potensi pertanian rendah berombak sampai bergelombang, yang baik. yang pada beberapa tempat berbukit rendah masing-masing tertutup batulanau atau Bentuklahan lain yang dijumpai adalah
98 ATLAS Bentanglahan ATLAS Bentanglahan 99 PULAU PAPUAPULAU PAPUAlembah dan dataran banjir yang berkaitan yang menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Jajaran Karst Teminabuandengan bentuklahan sebelumnya. Bentuklahan Kota Sorong. Bandara itu melayani penerbanganitu berupa dasar lembah sungai bermeander domestik dan sedang ditingkatkan agar menjadi Jajaran Karst Teminabuan merupakan daerah Bentuklahan ini membentuk daerah datarandengan teras dan rawa yang tersebar luas bandar udara internasional. Pada bulan Juli 2014, padat berukuran 75 x 125 km, terletak di bagian tinggi yang tidak teratur dibatasi oleh tebingdan terdiri atas dataran banjir yang sungainya bandara itu telah didarati pesawat berbadan barat Kepala Burung. Bentuk bentanglahan ini dan dinding terjal sekitar 100 - 500 m di atasberliku-liku. Bentuklahan dataran banjir yang lebar. Pada tahun 2013 panjang landasan baru memanjang sekitar 20 - 30 km ke arah timur. lahan sekitarnya. Penghuni di wilayah ini relatifluas den gan teras rendah ini terbentuk oleh mencapai 2.060 m dan pada tahun 2015 panjang Bentuklahan karst yang paling dominan adalah sedikit, dan terkonsentrasi hanya di beberapakipas-kipas aluvial miring dan tertoreh miring di landasan mencapai 2.460 m sehingga aman bagi batu gamping masif dengan kerucut karst nyata tempat saja, umumnya mereka bercocok tanamdalam daerah kecil di antara Sungai Tomoforo pendaratan pesawat besar. Mulai tahun 2013 yang berkembang dari batukapur dan napal. yaitu dengan cara membuka hutan.tengah dan Sungai Tembuni. dibangun terminal bandara berlantai dua yang sangat representatif dan akhir tahun 2015 sudah Ibukota Di sebelah timur dari subwilayah perbukitan difungsikan.dan Teras Sorong Bintuni terdapat daerahkhas yang terdiri atas perbukitan rendah diba Transpotasi laut di Kota Sorong sangat stratetasi oleh aliran Tembuni hilir di sebelah barat. gis karena Kota Sorong menjadi pintu keluarRuas tengah Sungai Timoforo di sebelah utara dan pintu masuk penumpang, barang, dan jasadan Sungai Muturi di Timur bagian selatannya bagi Provinsi Papua ataupun Provinsi Papuaberbatas dengan hutan bakau dari Rawa Teluk. Barat. Kementerian Perhubungan berencanaSepanjang perbatasan bagian timur laut terdapat akan mengembangkan pelabuhan menjadi lecekung aluvial yang luas. Cekungan itu terdiri bih maju dan meningkatkan sistem manajemenatas kipas-kipas aluvium kecil, teras rendah, dan menjadi lebih baik.dataran yang dilintasi oleh sungai Ingsim. Lokasi ini mempunyai kekhasan bentanglahansecara fisik atau non fisik di subwilayahbentanglahan Perbukitan dan Teras SorongBintuni adalah wilayah kota Sorong.Kota Sorong Pelabuhan Sorong (BIG, 2016) Danau Sebagai pintu gerbang Provinsi Papua Ayamarudan Provinsi Papua Barat, Kota Sorong telahmenyiapkan sarana dan prasarana di bidangtransportasi, khususnya transportasi udara.Pemerintah Kota Sorong telah membangunBandara Udara Domine Eduard Osok (DEO),Pelabuhan Sorong, salah satu pelabuhan tersibuk di Papua (BIG, 2016)
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111