Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Majalah Literasi Edisi I - Maret 2019

Majalah Literasi Edisi I - Maret 2019

Published by Abdur Rohman, 2021-06-16 14:56:49

Description: Majalah Literasi Edisi I - Maret 2019

Search

Read the Text Version

KIPRAH 51 SEKOLAH MG MARET 2019 terlambat tentunya guru akan Tidak ada perlakuan yang marah bahkan hukuman pun berbeda antara pendidikan dilayangkan. Intinya harus punya formal dan nonformal dalam hal jiwa sabar sebagai seorang tutor. Ujian Nasional. Warga belajar di pendidikan nonformal juga Beberapa kendala lainnya melaksanakan Ujian Nasional saat kegiatan tatap muka dengan seperti layaknya pendidikan for- karakteristik umur yang berbeda, mal, bahkan juga memiliki ijazah tentunya akan sulit dalam daya seperti layaknya sekolah formal. tangkap materi yang disampaikan Ujian Nasional pun memakai oleh tutor. Hal itu tidak menjadi sistem pemeriksaan komputer. kendala yang berarti bagi saya se- Sedikit agak repot tugas tu- bagai tutor, harus dihadapi dengan tor dalam membimbing warga sabar dan perlahan. belajar dalam pelaksanaan Ujian Nasional, karena karakter umur Di pendidikan nonformal juga yang berbeda. Sangat dibutuh- diajarkan keterampilan hidup kan kesabaran dalam melayani yang akan menjadi bekal dalam warga belajar. kehidupan untuk menambah pere- konomian keluarga. Di antaranya Alhamdulillah, dengan diajarkan keterampilan bercocok adanya PKBM pendidikan warga tanam sawit, praktik dalam men- masyarakat semula hanya tama- golah sampah menjadi barang tan SD bahkan sudah memiliki yang bernilai jual, pengolahan ikan ijazah SMA, tentunya akan asap (salai), praktik membuat kue meningkatkan taraf kehidupan serta keterampilan yang digali dari masyarakat, karena bisa diterima kearifan lokal. bekerja di perusahaan swasta, sebagai tenaga honor, sebagai Berbagai inovasi dalam pemb- kepala desa, dan tenaga kerja elajaran yang saya lakukan dalam lainnya yang memerlukan ijazah proses tatap muka terhadap war- paket C setara SMA.n ga belajar. Tidak membuat saya gentar walaupun keterbatasan Yossilia dalam segala hal. Memanfaat- kan barang bekas sebagai media Lahir di Baserah, 3 September pembelajaran. Mengantarkan saya 1978. Dia adalah tutor Pendidi- dalam lomba apresiasi GTK Paud kan Kesetaraan di PKBM Rana Dikmas Berprestasi berturut-turut Tanjung Bunga Kecamatan tahun 2016 dan 2017 sebagai Langgam Kabupaten Pelalawan. utusan Riau. Majalah Literasi Indonesia| MG

52 MG KEPSEK MARET MENULIS 2019 MUSTAHILNYA IMPLEMENTASI BUDAYA LITERASI DI SEKOLAH OLEH: Dina Hanif Mufida, S.Pd Gerakan literasi yang digiatkan di segenap penjuru negeri akhir akhir ini merupakan wujud aspirasi dan kesadaran berbagai pihak untuk memperbaiki kualitas pendidikan demi masa depan bangsa. Data LIPI tahun 2015 mendongeng, mendengarkan menunjukkan bahwa petuah dan nasihat secara lisan 94,4 persen atau 200 ke tradisi menonton sebelum juta lebih penduduk mereka terbiasa dengan tradisi Indonesia dinyatakan membaca. Contoh riilnya, orang bisa membaca, namun tragisnya lebih suka bertanya kepada orang kemampuan membaca itu tidak lain bagaimana mengoperasikan nampak terimplikasi dalam telepon genggam baru, kendaraan kehidupan sehari hari. Hal ini konon disebabkan lompatan sosial dalam masyarakat Indonesia yang semula bertradisi lisan atau oral society secara drastis bergerak ke budaya elektronik seperti TV dan internet, sebelum memiliki budaya tulis yang mapan. Intinya, masyarakat telah langsung melompat dari tradisi MG | Majalah Literasi Indonesia

KEPSEK 53 MENULIS MG MARET 2019 baru, dan peralatan lainnya Mendongeng harus daripada membaca sendiri buku mampu menjadi strategi petunjuknya. ampuh guru yang Kungkungan budaya komunikasi dapat menumbuhkan lisan ini –yang diperkuat dengan serbuan budaya sosial-visual antusiasme dan melalui televisi dan internet– keingintahuan. Waktu menjadikan masyarakat kita masyarakat yang suka mendongeng harus berkomentar namun tidak terbiasa menjadi momen menganalisis, memberi perhatian lebih pada permukaan, tetapi interaksi emosional mengabaikan yang substansial, antara guru-siswa yang mudah menyalahkan tapi tak bisa memberi solusi. Semua ini menjadi tak tergantikan oleh gejala umum dimana mana. Tak teknologi tercanggih. heran, dalam era ini, masyarakat Dina Hanif Mufida kita, berdasarkan kategori struktur masyarakat menurut etnolog melalui budaya literasi atau Jerman F. Tonnies sebagaimana budaya beraksara, ternyata dikutip Tjahjono Widarmanto masih butuh waktu untuk diri (2014), masih tergolong ke mereka sendiri mengubah dalam masyarakat tradisional mindset-nya. Kalau guru sendiri yang suka merespons berbagai tidak suka dan tidak terbiasa permasalahan secara emosional. membaca, lantas apa lagi yang diharapkan dapat menginspirasi Dengan kondisi di atas, walhasil, dan mengubah perilaku siswa budaya literasi menjadi sesuatu untuk menjadi pembelajar mandiri yang asing dan tak dirasakan dan berkepribadian literat? Guru urgensinya hingga kini, bahkan seharusnya menjadi contoh, dalam budaya dan perilaku bukan sekadar bisa mencarikan sebagian besar kaum intelektual contoh. Tanpa perubahan pola fikir di lembaga pendidikan, yakni para dan perilaku guru, implementasi guru di sekolah. budaya literasi di sekolah itu mustahil. Ia akan jadi jargon Nah, apabila guru yang kosong atau hanyalah sebuah diharapkan menjadi agen fenomena musiman untuk perubahan dan ujung tombak sekadar memantaskan diri secara revolusi mental generasi bangsa permukaan dihadapan siswa, Majalah Literasi Indonesia| MG

54 MG KEPSEK MARET MENULIS 2019 wali murid, dan kepala sekolah. lanjut, kepala sekolah harus Faktor guru inilah masalah inti menuangkan program literasi ke dalam keberhasilan implementasi dalam rencana kegiatan sekolah budaya literasi yang didengungkan tahunan dan memprediksi Kementerian Pendidikan dan kebutuhan dananya dalam Kebudayaan saat ini. rencana anggaran. Rencana kegiatan dan rencana anggaran Dalam lingkup manajerial selanjutnya dituangkan dalam sekolah, pimpinan –kepala jadwal kegiatan dan ditunjuk sekolah– adalah pihak yang pelaksananya. Pelaksanaan paling bertanggung jawab dimonitor dan dievaluasi. atas kondisi para guru di atas. Kemudian hasil evaluasi dibuat Sebab, kepala sekolahlah yang tindak lanjutnya untuk penyusunan memegang peran sentral dalam rencana kedepan yang lebih baik, mengarahkan kebijakan apa demikian seterusnya. pun dalam wewenangnya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Dalam pendekatan ini, program Budaya literasi di sekolah mustahil literasi diintegrasikan dalam tugas ada tanpa sentuhan kebijakan fungsional yang melekat pada seorang kepala sekolah yang guru sebagai pengajar. Untuk memiliki semangat menjalankan sekolah dasar misalnya, program implementasi sesuai atau literasi dapat diintegrasikan dalam kalau bisa melebihi harapan instruksi strategi pembelajaran Permendikbud Nomor 23 Tahun wajib yang harus dicantumkan 2015 tentang Penumbuhan Budi dalam rencana pembelajaran. Pekerti. Sesuai rencana guru, pada hari yang ditentukan siswa membaca Menurut penulis, ada dua terbimbing buku-buku yang telah pendekatan yang bisa diambil dipilih sesuai levelnya. Siswa kepala sekolah untuk mengurangi merespon dengan melakukan hambatan implementasi budaya kegiatan setelah buku dibacakan literasi di sekolah dari faktor guru atau oleh salah satu siswa guru. Pertama, pendekatan yang ditunjuk secara bergiliran. manajemen/sistem dan kedua, Respons diharapkan sesuai level pendekatan perilaku. Pada siswa. Untuk siswa kelas 1-2, pendekatan manajemen/sistem: responsnya bisa menggambar/ konsep ”Plan-Do-Check-Act” atau mewarnai sesuatu dari isi buku merencanakan- melaksanakan- atau menulis satu kata yang memonitor & evaluasi- tindak MG | Majalah Literasi Indonesia

KEPSEK 55 MENULIS MG MARET 2019 ILUSTRASI: Ria Enes dan boneka Suzan-nya sedang mendongeng di kelas. Dongeng ba- gian dari metode pembelajaran di kelas yang menarik minat belajar siswa. FOTO: beritadaerah.co.id menurutnya menarik dari isi buku. 15 menit sebelum pelajaran dan Untuk kelas yang lebih tinggi, pengelolaan perpustakaan/sudut respons bisa dilakukan dengan baca kelas bisa menjadi bagian bermain peran atau menulis melekat tugas mereka. pendapatnya tentang tokoh yang ada dalam cerita/buku. Di awal kebijakan ini tampak ”memaksa” guru untuk Untuk kelas atas 4, 5, 6, program menyesuaikan diri, terlibat, dan literasi dapat diintegrasikan ke menjalankan program dalam dalam mata pelajaran muatan keseharian tugasnya. Seiring lokal, semisal IT/komputer. waktu dengan monitoring dan Siswa diwajibkan membaca buku evaluasi yang konsisten, guru pilihan dan mempresentasikan akan memahami kebijakan kepala hasil membacanya sesuai materi sekolah dan kewajiban ini akan pelajaran IT. Kemudian produknya perlahan menjadi kebiasaan/ bisa diportofolio. Sementara budaya. dalam tugas tambahan guru, semisal sebagai wali kelas, Pendekatan kedua adalah program literasi membaca senyap pendekatan perilaku yang akan melengkapi pendekatan Majalah Literasi Indonesia| MG

56 MG KEPSEK MARET MENULIS 2019 manajemen/sistem di atas. pengarahan siswa dan Pada pendekatan ini, figur kepala pembinaan guru, kepala sekolah sebagai pimpinan sangat sekolah bisa mengambil menentukan karena pendekatan inspirasi, mengutip atau ini lebih menekankan bagaimana mengambil referensi dari meningkatkan kepercayaan guru buku yang telah atau sedang pada pimpinannya. dibaca. • Sesekali berikan tambahan Pimpinan yang berintegritas penghargaan pribadi untuk tak selalu perlu kata-kata untuk guru yang berprestasi atau menjelaskan semua hal. Perilaku berkinerja baik, berupa hadiah atau keteladanannya akan terbaca buku-buku inspiratif. dan membantu menjelaskan Pada akhirnya, pada kedua kebijakan secara mudah. Sebab, pendekatan untuk membudayakan membudayakan sebuah program program literasi sebagaimana bukanlah melulu soal bagaimana dijelaskan di atas, kepala sekolah menjadi bos dan mengawasi harus bisa bersikap tegas, tapi anak buah, namun lebih pada tetap tenang dan konsisten, seni membagi visi dan tujuan, bersikap positif namun tetap logis. lalu menguatkan kemudian Tunjukkan kepada guru sebuah memengaruhi orang lain agar kebijakan yang dituangkan dalam mampu mencapai lebih dari yang program terstruktur dengan mereka perkirakan sebelumnya. target dan batasan waktu yang jelas, fleksibel, dan tarik perhatian Rasa percaya diri dan integritas guru dengan penghargaan dalam diri kepala sekolah memiliki yang sesuai. Selamat berjuang kekuatan melesatkan moral untuk membuktikan bahwa dan memotivasi guru untuk membudayakan literasi di sekolah berkontribusi positif dalam budaya itu tidak mustahil.n sekolah. Selanjutnya, upaya riil untuk mewujudkan pendekatan ini bisa berupa: • Kepala sekolah harus memiliki jadwal membaca pribadi dan memiliki koleksi buku pribadi diruang kerjanya yang mudah diakses dan terlihat. • Dalam berbagai kesempatan memberikan sambutan, MG | Majalah Literasi Indonesia

INOVASI 57 PEMBELAJARAN MG FEMBARRUEATRI 2019 CURAHAN HATI GURU SEKOLAH INKLUSI OLEH Ria Siswati, S.S, S.Pd. Majalah Literasi Indonesia| MG

58 MG INOVASI OMKTAORBEETR PEMBELAJARAN 20196 ekolah kami berada di perbatasan antara Kota Surabaya dan Sidoarjo. siswa berkebutuhan khusus Dulu sekolah tersebut masuk dalam ujian reguler dan kita semua tahu kemampuan mereka Sterkenal sebagai sekolah jika harus mengerjakan soal-soal untuk siswa reguler. Sekolah kami unggulan karena memang selalu harus bersaing dengan sekolah unggul dengan segudang prestasi wilayah setempat yang selama yang pernah diraihnya. Seiring empat tahun berturut-turut dengan berjalannya waktu, sekolah mendapat peringkat pertama kami pun menjadi tergeser dengan dalam meraih nilai tertinggi, adanya kebijakan-kebijakan yang sedangkan siswa kami mempunyai harus kami patuhi. kartu keluarga Sidoarjo. Sekolah kami juga merupakan Seperti saat ini, saya sekolah yang secara notabene juga merasa gundah luar biasa. sekolah induk untuk inklusi yang Bagaimana tidak, sejak awal kami pada saat itu ditunjuk langsung selalu menanamkan kejujuran, oleh pemerintah provinsi meski kepercayaan diri, kemandirian, dan saat ini predikat sekolah induk selalu melakukan yang terbaik. inklusi ini tidak diakui oleh Namun, pada saat ini saya merasa Pemerintah Kota Surabaya. Kami bersalah kepada anak didik saya tidak pernah protes meski tidak karena pencapaian mereka yang mendapatkan pengakuan dari tidak mampu mengalahkan Pemerintah Kota Surabaya. Sebab, ”sang juara” meski sudah rahasia kami para guru sepakat untuk umum bagaimana mereka (sang mencerdaskan anak bangsa dan juara) bisa mencapai predikat itu. anak yang berkebutuhan khusus Bahkan, siswa yang bersangkutan itu juga anak bangsa. sendiri yang mengatakan kepada Karena faktor lokasi sekolah, kami soal kecurangan-kecurangan terkadang ada rasa marah dan yang dilakukan selama ujian, kecewa seperti saat ini. Tahun lalu seperti menyebarnya kunci sekolah kami mampu mencetak jawaban, siswa membuka HP saat nilai ujian tertinggi, yaitu 30,00. ujian, dan pengawasnya seolah- Tetapi, karena anak berkebutuhan olah tidak melihat. Hal ini terbukti khusus itu pula, peringkat kami dengan nilai hampir satu kelas tidak termasuk yang terbaik. memperoleh nilai yang sama. Secara rata-rata nilai kami bukan Saya ingin protes, tetapi kepada termasuk yang terbaik karena siapa? Saya ingin marah, tetapi MG | Majalah Literasi Indonesia

INOVASI 59 PEMBELAJARAN MG MARET 2019 kepada siapa? Meski dari awal saya tahu mereka sudah berjuang Ibu Wali Kota dan Bapak Kepala dan sudah melakukan yang Dinas Pendidikan kami selalu terbaik. mengingatkan untuk ujian jujur dan tidak mempersoalkan nilai Di balik itu semua, saya tetap atau peringkat, tetapi tetap saja bangga pada siswa-siswa harus realistis. Untuk masuk saya. Saya percaya, meski ke jenjang lebih lanjut, sekolah- nilai mereka kalah bersaing, sekolah itu mematok nilai. mereka mempunyai kejujuran dan semangat yang tinggi, yang Saya hanya manusia biasa yang sekarang jarang dimiliki oleh jauh dari kata sempurna dan saya orang-orang kebanyakan. sangat prihatin dengan dunia pendidikan yang sudah saya geluti I dedicate this for my selama 16 tahun ini. Saya hanya student.n berharap jika saja ada solusi setidaknya untuk siswa saya yang Penulis adalah Guru SD Negeri Percobaan Surabaya. Majalah Literasi Indonesia| MG

60 MG JURNAL MARET GURU 2019 PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAKON TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP KRISTEN BETHEL SURABAYA PADA POKOK BAHASAN FPB DAN KPK OLEH: Dany Samsurya Kurniawan, S.Pd.* ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi banyaknya oleh siswa yang menganggap bahwa pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Berdasarkan penelitian, dilaporkan bahwa kegagalan siswa dalam menguasai pelajaran matematika disekolah disebabkan kurang baiknya proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Dari latar belakang tersebut di atas, peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan antara kelas yang menggunakan media pembelajaran dakon dan tanpa menggunakan media di kelas VII SMP Kristen Bethel Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diajar dengan media dakon dan tanpa media. Metode penelitian yang digunakan kuantitatif. Rancangan penelitian ini digunakan untuk menganalisis masalah pendidikan khususnya dalam hal mengetahui pengaruh media dakon terhadap hasil belajar siswa, yaitu dengan post test setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran dakon. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar tes. Teknik analisis data yaitu dengan menggunakan uji t. MG | Majalah Literasi Indonesia

JURNAL 61 GURU MG Dari hasil analisa statistik menggunakan uji t pada SPSS ditemukan harga F hitung sebesar 9,197 dan probabilitas sebesar 0,004 lebih kecil MARET dari taraf nyata 0,05 sehingga Ho ditolak, jadi ada perbedaan hasil belajar 2019 siswa antara yang diajar dengan media dakon dan media papan tulis di kelas VII SMP Kristen Bethel Surabaya pada pokok bahasan FPB dan KPK. Kata Kunci: (media pembelajaran dakon, FPB, dan KPK) A. PENDAHULUAN matematika sebagai salah satu Seiring dengan perkembangan bidang pelajaan yang mempunyai kedudukan yang amat penting. ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, sangat banyak Matematika merupakan salah memberikan kemaslahatan satu mata pelajaran yang berperan dalam semua bidang kehidupan dalam tercapainya masyarakat masyarakat temasuk juga yang cerdas dan bermartabat aspek pendidikan. Pendidikan melalui sikap kritis dan berpikir berkembang secaradinamis, logis (Martiningsih, 2013: 564). karena melalui usaha pendidikan Belajar mata pelajaran Matematika diharapkan tujuan pendidikan bisa membantu siswa untuk dapat: nasional akan dapat terwujud. 1. Melatih cara berpikir dan Untuk mencapai tujuan pendidikan maka diselenggarakan rangkaian bernalar dalam menarik kependdidikan secara sengaja, kesimpulan, misalnya melalui berencana, terarah, berjenjang kegiatan penyelidikan, eksplorasi, dan sistematis melalui pendidikan eksperimen, menunjukkan formal seperti sekolah. Disekolah kesamaan, perbedaan, konsisten, siswa harus menguasai semua dan inkonsistensi. bidang pelajaran salah satunya 2. Mengembangkan aktivitas adalah matematika. Pelajaan kreatif yang melibatkan matematika diajarkan pada imajinasi, intuisi dan penemuan setiap jenjang pendidikan mulai dengan mengembangkan dari jenjang pendidikan dasar pemikiran divergen, orisinal, hingga menengah. Diberikannya rasa ingin tahu, membuat matematika disetiap jenjang prediksi dan dugaan, serta pendidikan dengan bobot yang mencoba-coba. kuat menunjukkan bahwa 3. Mengembangkan kemampuan pemecahan masalah. Majalah Literasi Indonesia| MG

62 MG JURNAL MARET GURU 2019 DAKON: Salah satu permainan tradisional bernama dakon ini dapat dijadikan media pemb- elajaran sekaligus dapat memotivasi siswa dalam meningkatkan kemampuan belajar. Banyak siswa menganggap untuk apa matematika harus bahwa pelajaran matematika diajarkan. Tidak jarang muncul merupakan mata pelajaran yang keluhan bahwa matematika sulit dibandingkan dengan mata hanya membuat pusing siswa dan pelajaran yang lain. Kesulitan orangtua karena dianggap sebagai itu dapat dilhat dari kegagalan momok yang menakutkan oleh siswa dalam menguasai sebagian siswa. Begitu beratnya pelajaran matematika di gelar yang disandang Matematika sekolah. Berdasarkan penelitian yang membuat kekhawatiran Martiningsih (2013:34), dilaporkan pada hasil belajar siswa. Faktor bahwa kegagalan siswa dalam lain yang ikut mempengaruhi menguasai pelajaran matematika adalah rasa bosan pada pelajaran disekolah disebabkan kurang matematika, hal ini didapat baiknya proses pembelajaran dari faktor penyampaian materi yang dilakukan oleh guru. Pada atau model pembelajaran yang kenyataannya guru lebih banyak monoton. menggunakan pembelajaran Permasalahan yang serupa tanpa menggunakan media yang juga dialami oleh guru SMP menarik. Kristen Bethel Surabaya ketika Selama ini siswa menerima peneliti mengadakan observasi begitu saja pengajaran di sekolah tersebut. Banyak matematika di sekolah, tanpa anak yang mengalami kesulitan mempertanyakan mengapa atau untuk memahami pelajaran MG | Majalah Literasi Indonesia

JURNAL 63 GURU MG MARET 2019 matematika. Hal ini disebabkan suatu permainan tradisional dakon ketakutan anak terhadap akan lebih menarik perhatian mata pelajaran matematika, peserta didik, karena peserta didik kurangnya konsentrasi anak dan akan mengikuti pembelajaran membosankannya pelajaran. dengan aktif, menantang, sesuai Dari pihak guru juga mengalami tahap perkembangan anak, kesulitan karena selama ini dirasa serta kontekstual, yaitu dengan memakai model pembelajaran memanfaatkan benda-benda langsng sudah cukup untuk kongkret yang dapat diperoleh menyampaikan materi atau tanpa dengan mudah di lingkungan media yang menarik. sekitar, serta menyenangkan. Gambaran permasalahan di atas Selain itu penggunaan media menunjukkan bahwa pembelajaran dakon juga untuk menerapkan matematika perlu diperbaiki pendekatan saintifik pada guna meningkatkan pemahaman kurikulum 2013. Penerapan konsep siswa. Oleh karena itu pendekatan saintifik dalam peneliti mencoba memberikan pembelajaran melibatkan solusi untuk mengatasi masalah keterampilan proses seperti tersebut sehingga diharapkan mengamati, mengklasifikasi, dapat meningkatkan hasil belajar mengukur, meramalkan, siswa. menjelaskan, dan menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses- Di dalam mengajarkan pokok proses tersebut, bantuan guru bahasan KPK dan FPB dapat diperlukan. Akan tetapi bantuan diantisipasi melalui pembelajaran guru tersebut harus semakin matematika dengan permainan berkurang dengan semakin tradisional dakon. Hal tersebut bertambah dewasanya siswa atau peneliti terapkan dengan alasan semakin tingginya kelas siswa. bahwa untuk memahami konsep perkalian dan pembagian, maka Berdasarkan hal tersebut di peserta didik harus memahami atas, maka penulis bersama guru kelipatan dan pemfaktoran, karena akan mengadakan suatu penelitian perkalian merupakan penjumlahan yang berjudul Pengaruh Media berulang, sedangkan pembagian Pembelajaran Dakon terhadap adalah pengurangan berulang. Prestasi Belajar Siswa Kelas VII Oleh karena itu, pembelajaran SMP Kristen Bethel Surabaya pada matematika tentang menentukan Pokok Bahasan FPB dan KPK. KPK dan FPB dengan menerapkan Majalah Literasi Indonesia| MG

64 MG JURNAL MARET GURU 2019 Berdasarkan uraian pada latar kontrol adalah kelas yang diajar belakang, dapat diidentifikasi tanpa menggunakan media dakon. beberapa masalah yang timbul, Penelitian ini menggunakan Two antara lain, apakah ada perbedaan Group Randomized Subjek Post hasil belajar matematika antara Tes Only. siswa yang diajar dengan menggunakan media dakon dan Populasi adalah keseluruhan media papan tulis pada pokok subjek peneliti dalam penelitian bahasan FPB dan KPK? Penelitian ini populasinya adalah kelas VII ini bertujuan untuk mengetahui SMP Kristen Bethel Surabaya ada atau tidaknya perbedaan hasil yang terdaftar pada semester belajar antara siswa yang diajar ganjil 2014/2015. Yaitu tediri dengan media dakon dan media atas 4 kelas yang masing masing papan tulis kelasnya tedapat 25 siswa. Sampel yang diambil dalam B. METODE PENELITIAN penelitian ini sebagaian atau wakil Pada penelitian ini, penulis yang diteliti. Sampel ini diambil dari populasi terjangkau dengan menggunakan metode penelitian teknik Porposive Sampling, yaitu eksperimen. Dalam pelaksanaan 2 kelas dari 4 kelas yang ada. penelitian ini, sampel dibagi Siswa kelas VII SMP Kristen Bethel menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen Surabaya yang diambil 2 dan kelompok kontrol, kelas dengan jumlah yang dipilih sebagai 50 siswa yang terbagi kelompok eksperimen atas dua kelas yaitu adalah kelas VII kelas A sebagai A dan yang dipilih kelas eksperimen sebagai kelompok dan kelas control adalah B sebagai kelas VII B yang kelas jumlah masing- kontrol. masing kelas adalah 25 siswa. Kelas eksperimen yaitu kelas yang diajarkan menggunakan media dakon, sedangkan kelas MG | Majalah Literasi Indonesia

JURNAL 65 GURU MG MARET 2019 Penempatan siswa pada kelas parametrik setelah dilakukan VII tersebut dilakukan secara uji asumsi normalitas sebaran acak oleh pihak sekolah tanpa dan uji homogenitas variani. didasarkan atas ranking atau nilai. Penghitungan uji homogenitas Maka diasumsikan bawa setiap varians menggunakan SPSS. Alat uji kelas pada kelas VII SMP Kristen homogenitas varians menggunakan Behel Surabaya ini merupakan uji Levene. Bila nilai signifikansi kelas yang relatif homogen, namun atau nilai probabilitas mean (rata- untuk lebih jelasnya, penulis tetap rata) < 0,05, maka varians tidak melakukan homogenitas. homogen. Bila nilai signifikansi atau nilai probabilitas mean (rata-rata) > Pengumpulan data dalam 0,05, maka varians homogen. Hasil penelitian ini dilakukan dengan uji Levene diketahui bahwa nilai cara mengerjakan lembar tes hasil signifikansi atau nilai probabilitas belajar. Prosedur pengumpulan mean (rata-rata) lebih besar dari data yang dilakukan pada 0,05 (Sunarto, 2009: 1). saat proses penelitian yaitu: memberikan tratment pada kelas C. HASIL PENELITIAN eksperimen dan kelas kontrol Pada penelitian ini uji hipotesis selanjutnya diberikan post tes. mempergunakan uji t. Uji Teknik analisis data yang telah hipotesis adalah pengujian yang dilakukan uji validitas butir dan bertujuan untuk mengetahui uji reabilitas Alpha Croanbach’s. apakah kesimpulan pada sampel Koofesien hasil uji validitas butir dapat berlaku untuk populasi skala pengukuran tiap soal dengan (Priyanto, 2008: 11). menggunakan cara statistika dengan bantuan SPSS sehingga H0 = tidak ada perbedaan hasil dapat diketahui tiap butir soal belajar siswa antara yang dinyatakan valid jika rhitung antara diajar dengan media dakon 2,322–0,638 dengan bantuan dan media papan tulis tabel f maka dapat diketahui besarnya rtabel jika rhitung>r Ha = ada perbedaan hasil belajar tabel maka butiran soal dinyatakan siswa antara yang diajar valid, sedangkan kooefisien dengan media dakon dan menggunakan analisis Alpha media papan tulis Croanbach’s sebesar 136. Data pretest dan post test dianalisis Hipotesis pada penelitian menggunakan uji t statistik ini diuji mempergunakan uji t hasilnya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Majalah Literasi Indonesia| MG

66 MG JURNAL MARET GURU 2019 Tabel 1 Uji-t Independent Samples Test Levene’s Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Sig. Mean Std. Error Difference Df (2-tailed) Difference F Sig. T 48 .000 26.440 Difference Lower Upper 9,197 .004 7,557 Hasil Equal 37.812 .000 26.440 3.499 19.405 33.475 Belajar variances 7.557 assumed 3.499 19.356 33.524 Equal variances not assumed Dari hasil analisa statistik tulis dakon. Dengan demikian menggunakan uji t pada SPSS dapat diinterpretasikan bahwa ditemukan harga F hitung sebesar terdapat pengaruh yang signifikan 9,197 dan probabilitas sebesar penggunaan media dakon 0,004 lebih kecil dari taraf nyata terhadap hasil belajar matematika 0,05 sehingga Ho ditolak, ada siswa. Dengan ini dapat dikatakan perbedaan hasil belajar siswa bahwa perbedaan hasil belajar antara yang diajar dengan media dari kedua kelas ini merupakan dakon dan media papan tulis efek dari perlakukan pada proses di kelas VII SMP Kristen Bethel kegiatan belajar mengajar. Surabaya. Dalam penelitian ini,lebih D. PEMBAHASAN tingginya hasil belajar matematika Analisa statistik menggunakan siswa yang menggunakan media dakon dibuktikkan oleh uji t pada SPSS ditemukan harga perbedaan perolehan nilai rata- F hitung sebesar 9,197 dan rata dan diperkuat dengan hasil probabilitas sebesar 0,004 lebih pengujian hipotesis. Selain itu, kecil dari taraf nyata 0,05 sehingga pada pelaksanaan kegiatan Ho ditolak dan Ha diterima yang belajar, siswa berkompetisi untuk berarti hasil belajar matematika menjadi yang tercepat, mereka siswa yang menngunakan media tidak mau kalah dalam kompetisi dakon lebih tinggi daripada hasil menggunakan media dakon. belajar tanpa menggunakan media Bahkan sebagian siswa ada yang dakon. Dari hasil perhitungan tidak pulang terlebih dahulu karena juga diperoleh rata-rata nilai hasil ingin memaminkan media dakon belajar matematika siswa yang lagi. menggunakan media dakon lebih tinggi daripada siswa media papan Media dakon ini dapat MG | Majalah Literasi Indonesia menjadi suatu pertimbangan

JURNAL 67 GURU MG MARET 2019 dalam mengajar matematika Hasil analisis data yang siswa Sekolah Dasar. Karena diperoleh dari uji ‘t’ dengan nilai berdasarkan teori-teori yang ada F hitung = 9,197 dan probabilitas serta oerhitungan statistika yang 0,004 lebih kecil dari taraf telah dilakukan, dapat dibuktikan signifikan a = 0,05 maka dapat bahwa pembelajaran dengan media disimpulkan bahwa hasil belajar dakon mempunyai pengaruh yang matematika antara siswa yang signifikan terhadap hasil belajar diajarkan dengan menggunakan marematika yang dicapai siswa. media dakon lebih tinggi dibandingan dengan hasil belajar E. KESIMPULAN matematika siswa yang diajarkan Berdasarkan perhitungan rata- media papan tulis dakon. Hal ini berarti bahwa pembelajaran rata hasil belajar matematika dengan menggunakan media pada kelas eksperimen (yang dakon dapat mempengaruhi diajar dengan media dakon) lebih hasil belajar matematika siswa tinggi dibandingkan dengan kelas menjadi lebih tinggi dibandingkan kontrol (yang diajar media papan dengan yang tidak diajarkan tanpa tulis dakon) yaitu dengan niali 89,7 menggunakan media dakon. pada kelas eksperimen dan 62,12 pada kelas kontrol. Majalah Literasi Indonesia| MG

68 MG JURNAL MARET GURU 2019 F. SARAN A. DAFTAR PUSTAKA Dengan demikian, karena Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar- hasil belajar matematika siswa Dasar Evaluasi Pendidikan. yang diajar menggunakan media Jakarta: Bumi Aksara. dakon lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar matematika Ariyoso. 2009. Uji Kolmogorov siswa yang diajarkan tanpa Smirnov. http://ariyoso. menggunakan media dakon, maka wordpress.com/ 2009/11/16/uji- penulis dapat memberikan saran kolmogorov-smirnov sebagai berikut. 1. Guru diharapkan dapat Budiningsih, Asri. 2012. Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta menggunakan media pembelajaran matematika Departemen Pendidikan Nasional. yang tepat, sehingga dapat 2006. Standar Isi. Mata Pelajaran tercipta suasana belajar yang Matematika. Jakarta: Departemen menyenangkan dan tujuan Pendidikan Nasional pembelajaran tercapai. 2. Guru dapat menerapkan alat- Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi media pada topik yang lain Analisis Mulrivariate dengan yang cocok diajarkan dengan Program SPSS. Cetakan alat peraga. Keempat. Semarang: Badan 3. Guru dapat menggunakan media Penerbit Universitas Diponegoro dakon dalam pokok bahasan KPK dan FPB yang tidak hanya Isjoni. 2013. Pembelajaran menciptakan suasana belajar yang Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka menyenangkan dan membuat Pelajar siswa berminat dalam belajar matematika, tetapi juga dapat Lie, Anita. 2008. Cooperative meningkatkan hasil belajar siswa. Learning. Jakarta: Raja Grafindo 4. Guru diharapkan dapat Persada. mengatur suasana belajar agar proses belajar dapat Martiningsih. 2013. Peningkatan berjalan lancar dan kelemahan- Hasil belajar Himpunan kelemahan dalam media yang melalui Penggunaan Portal digunakan tidak terjadi. Rumah Belajar. Tangerang: Jurnal Teknodik. Pustekkom. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. n *Penulis adalah Guru SMP Kristen Bethel Surabaya MG | Majalah Literasi Indonesia

OPINI 69 GURU MG MARET 2019 BERSINERGI MEMBANGUN RASA AMAN DALAM BELAJAR OLEH: Fatmawati Program mengedukasi guru agar peduli terhadap permasalahan remaja pun harus dilakukan agar empati dan simpati dapat tumbuh. Piawai memainkan peran teman sebaya tanpa harus khawatir kehilangan wibawanya sebagai seorang pendidik. K ekerasan dapat terjadi model apa pun, jika menggunakan di mana saja, terhadap kekerasan, hal itu hanya akan siapa saja, dan oleh membuat trauma dan jerat lingkar siapa saja, tak terlepas tak berkesudahan pada generasi di dunia pendidikan berikutnya. sekalipun. Pemberitaan yang Guru selaku pendidik di sekolah menyiratkan fenomena itu pun harus mampu mengembangkan tersebut terjadi dalam institusi kompetensi pedagogiknya dengan sekolah. Kekerasan atas dalih baik sehingga dapat memainkan apa pun pasti tidak akan berujung peran mitra orang tua di sekolah, pada kebaikan. Kekerasan adalah mengayomi anak-anak didiknya sumber masalah baru. Jika laksana anak anak yang terlahir ingin mengatasi masalah tanpa dari rahimnya sendiri. Memahami masalah, maka kekerasan bukanlah dengan baik bahwa setiap anak jawabannya. Pembinaan mental terlahir dengan kepribadian yang Majalah Literasi Indonesia| MG

70 MG OPINI MARET GURU 2019 unik dan memiliki kecerdasan memainkan peran teman sebaya yang berbeda-beda. Untuk itu, tanpa harus khawatir kehilangan pemangku kebijakan di sekolah wibawanya sebagai seorang harus memikirkan pentingnya pendidik. meningkatan kapasitas SDM guru. Tidak hanya bangunan fisik semata Kemampuan mengelola yang harus diperhatikan dan kelas pun harus kita tingkatkan dipikirkan. agar pembelajaran bermakna dapat terjadi dalam situasi yang Program mengedukasi guru agar menyenangkan. Sebab, pada peduli terhadap permasalahan hakikatnya, guru maupun siswa remaja pun harus dilakukan agar sama-sama belajar. Tidaklah salah berembuk dengan siswa empati dan untuk mendapatkan suasana simpati dapat pembelajaran yang kreatif sesuai tumbuh. keinginan mereka sebatas masih Piawai dalam bingkai kewajaran yang dapat ditoleransi. Pendidikan adalah MG | MajGaAlMaBhARL: iwtaelmraartsimi aIgnesd.coomnesia proses, bukan hanya hasil akhir semata. Karena itu, janganlah sorot mata kita hanya terpaku pada rapor dan KKM semata. Anak-anak kita di sekolah harus kita edukasi mengenai hak-hak mereka seperti yang ada dalam Undang-Undang (UU) Perlindungan Anak. Pemahaman yang harus terbangun pada diri anak-anak didik kita adalah mereka dapat menggunakan hak- hak mereka tanpa arogansi dan menyadari bahwa di balik hak-hak yang mereka miliki mereka juga ada kewajiban-kewajiban. Kita harus mengedukasi anak anak didik

OPINI 71 GURU MG MARET 2019 kita bagaimana mereka harus Kesepakatan dan kesepahaman membangun jaringan komunikasi dalam menyusun tata tertib antarkelas dan antarsekolah untuk berangkat dari kepentingan yang memperjuangkan hak-hak mereka. sama akan membuat peraturan Kita juga harus mampu mengajari tersebut tidak hanya memiliki mereka untuk dapat bertahan dan legalitas di mata hukum, tapi juga mengatasi masalah. Tak jarang legitimasi oleh warga sekolah baik trauma atas kekerasan yang terjadi yang mengatur maupun yang diatur. memerlukan penanganan khusus. Untuk itulah, kerja sama dengan Bersinergi untuk mencegah program layanan sosial yang ada kekerasan sesungguhnya pada LSM atau instansi pemerintah memunculkan rasa aman dalam lainnya dapat kita lakukan. beraktivitas di sekolah. Rasa aman yang mulai berkurang saat Pemangku kebijakan di sekolah, ini karena maraknya pemberitaan dinas, bahkan Kementerian yang seharusnya mungkin dapat Pendidikan dan Kebudayaan dihindari. hendaknya dapat menyusun program parenting skill bagi orang Aturan birokrasi yang menyulitkan tua siswa di setiap sekolah tempat guru pun juga sedikit banyak menyita anaknya bersekolah. Kegiatan perhatian guru dari kewajibannya tersebut dapat dilakukan setiap memberikan pelita dalam kehidupan akhir semester atau akhir tahun anak didiknya. Ini patut pula dicarikan pembelajaran. Familly gathering solusi agar tidak menjadi pemicu yang dalam lingkup kelas dapat pula dapat menimbulkan efek kekerasan menjadi program unggulan. di kelas akibat tekanan administrasi Pelibatan orang tua atau wali siswa pekerjaan. Materi konseling sebaya bersama dengan wali kelas sedikit mungkin dapat pula dikembangkan banyak dapat menjadi sarana tidak hanya di kalangan siswa namun komunikasi efektif yang dapat juga pada kelompok warga sekolah menselaraskan kerjasama yang lainnya seperti bapak/ibu guru elegan antara kedua belah pihak. ataupun tenaga tata usaha (TU). Peraturan sekolah tidak lagi Dengan bersinergi, segalanya menjadi momok yang menakutkan memungkinkan untuk dapat diatasi. dalam penegakkan atau menjadi Sulit bukan berarti tidak mungkin.n bumerang bagi guru ketika adanya kesadaran bersama tentang Fatmawati pentingnya peraturan tersebut. Guru SMKN 4 Samarinda Majalah Literasi Indonesia| MG

72 MG OPINI MARET GURU 2019 LITERASI KARTINI L OLEH: Dra. Does Ichnatun Dwi Soenoewati, M.Pd. iterasi bisa berarti dan mengadakan lomba-lomba kemampuan membaca dan kewanitaan. menulis serta kemampuan atau pengetahuan dalam Yang lebih parah lagi, sebagian bidang tertentu (Oxford bangsa Indonesia tidak setuju hari kelahiran R.A. Kartini secara khusus Advanced Learner’s Dictionary). diperingati. Mereka menggap Siapa R.A. Kartini hampir seluruh tidak adil manakala hari kelahiran bangsa Indonesia mengetahuinya. pahlawan perempuan lainnya tidak Tetapi, apakah seluruh perempuan dikenal, apalagi diperingati. Mereka Indonesia mengetahui jasanya, beranggapan bahwa R.A. Kartini bahkan alasan mereka tidak berjuang mengangkat senjata memperingati hari kelahirannya? serta hanya berjuang di sebuah Hampir setiap tanggal 21 April kabupaten saja. Itulah pemikiran perempuan Indonesia bahkan sebagian orang yang tidak memiliki sebagian besar sekolah dan instansi pengetahuan yang cukup mengenai pemerintah memperingati hari R.A. Kartini. Mereka belum memiliki kelahirannya dengan berkebaya literasi Kartini. atau pakaian tradisional lainnya R.A. Kartini sangat beruntung MG | Majalah Literasi Indonesia

OPINI 73 GURU MG MARET 2019 karena mendapatkan kesempatan buku, yang salah satunya berjudul belajar di sekolah rakyat (SR). Habis Gelap Terbitlah Terang. Cara Pada usia 12 tahun, R.A. Kartini berpikir R.A. Kartini yang tertuang dipingit. Selama dipingit, R.A. Kartini di dalam surat-suratnya sangat membaca koran, majalah, dan menarik bangsa Belanda. R.A. Kartini buku-buku serta mencatat bagian- menjadi terkenal di Belanda sehingga bagian yang penting. Dari membaca, namanya diabadikan untuk nama R.A. Kartini tahu bahwa kondisi berbagai jalan protokol di Belanda, sosial bangsa Indonesia sangat sejajar dengan nama pahlawan jauh berbeda dengan kondisi sosial lainnya. bangsa lain. Dia menemukan bahwa salah satu penyebabnya adalah R.A. Kartini dikenal dunia karena karena sebagian besar perempuan dia menulis dan R.A. Kartini mengenal tidak bisa membaca dan menulis. dunia karena dia membaca. Apa Perempuan harus bisa membaca yang dilakukan R.A. Kartini patut kita dan menulis. Sebab, jika perempuan teladani. Mungkin samua kita sudah maju, negara akan maju. Apabila melakukannya. perempuan lemah, negara akan lemah. Perempuan adalah tiang Membaca dan menulis bukan negara. Di balik kesuksesan laki-laki, hanya urusan guru atau seseorang ada perempuan yang hebat dan di yang bekerja di kantoran. Kita semua, balik keberhasilan pemuda/pemudi, termasuk ibu rumah tangga, bisa terdapat ibu yang luar biasa. membaca dan menulis. Menulis bisa dilakukan di mana saja, bisa di koran, R.A. Kartini menuangkan majalah, atau blog. kegelisahannya dalam surat- surat dan dikirimkannya kepada Secara perseorangan, pelajar sahabatnya, Rosa Abendanon. Indonesia mampu bersaing di tingkat R.A. Kartini tidak hanya pandai dunia, tetapi secara berkelompok mengeluh. Dia juga mengumpulkan mereka belum bisa. Sebuah survei para perempuan di sekitarnya tentang literasi matematika, sains, dan dan mengajarinya membaca dan membaca yang dilakukan di 65 negara menulis. Sayang sekali, R.A. Kartini pada tahun 2012, Indonesia berada di tidak berusia panjang. Beliau posisi ke-64, satu tingkat di atas negara berpulang pada usia 25 tahun. Zimbabwe, sebuah negara di Afrika yang keadaan ekonominya sangat Tujuh tahun setelah R.A. Kartini buruk. Tentu hal ini sangat memalukan meninggal, Mr  J.H. Abendanon ketika bangsa dari sebuah negara yang menerbitkan surat-suratnya ke dalam keadaan ekonominya sangat bagus, namun kemampuan literasinya sangat Majalah Literasi Indonesia| MG

74 MG OPINI MARET GURU 2019 memprihatinkan. Mengapa mereka perlu Kita harus membiasakan diri mempelajari Bahasa Melayu/ Bahasa Indonesia? Sebab, Indonesia dengan membaca minimal lima merupakan pasar menarik bagi dunia. sampai sepuluh menit, mencatatnya, Tidak ada barang yang tidak laku di dan mendiskusikannya dengan Indonesia. Semua produk terbaru keluarga, teman, baik di dunia nyata pasti laku di Indonesia. maupun di dunia maya. Itu lebih baik daripada bergosip. Franklin D. Sekarang pilihan ada di tangan kita, Roosevelt, presiden ke-32 Amerika, apakah akan mempertahankan pasar berpendapat bahwa small minds Indonesia, atau memilih menjadi discuss people, average minds beban negara dengan mengandalkan discuss events, and great minds pasal 34 ayat (1) bahwa fakir miskin discuss ideas. Artinya, pikiran picik dan rakyat terlantar dipelihara oleh membicarakan orang, pikiran biasa negara. membicarakan peristiwa, dan pikiran hebat membicarakan ide. Marilah kita ikuti kebiasaan R.A. Kartini, yaitu rajin membaca dan Sejak akhir 2015, para pemimpin menulis. Literasi Kartini sangat negara ASEAN telah bersepakat untuk perlu kita miliki. Pemahaman dan memiliki visi, identitas, dan komunitas pengetahuan tentang R.A. Kartini yang sama. Komunitas tersebut penting kita miliki agar kita tidak dinamakan ASEAN Community. salah paham terhadapnya. Berjuang Visi tersebut adalah ”Maju bersama tidak harus mengangkat senjata. dalam meningkatkan keamanan, Soft skill yang dimiliki R.A. Kartini kesejahteraan, dan sumber daya memiliki kekuatan jauh melebihi manusia.” Semua rakyat di ASEAN senjata. Kemampuan membaca dan bebas bekerja di mana pun di ASEAN. menulis R.A. Kartini perlu kita tiru dan Beberapa negara di ASEAN telah mulai kembangkan agar pemuda Indonesia mempersiapkan diri untuk menghadapi tidak akan kehilangan pasar di ASEAN Community. Singapura negaranya sendiri, kalau perlu harus mewajibkan semua sekolah negeri merebut pasar ASEAN.n untuk belajar bahasa Melayu. Thailand banyak mengirimkan para pemuda Dra. Does Ichnatun Dwi untuk belajar bahasa Indonesia di Soenoewati, M.Pd. Indonesia serta mengundang dosen Indonesia untuk mengajar bahasa Guru SMPN 3 Semarang, Indonesia di beberapa perguruan tinggi mantan Kepala Sekolah Indonesia- di sana. Bangkok MG | Majalah Literasi Indonesia

INOVASI 75 PEMBELAJARAN MG MARET 2019 MELEK IT atau MATI P OLEH Elizabeth Tjahjadarmawan, S.Si., M.Pd.menuju gaya hidup mendunia engertian era global (global) yang sedang berlangsung bukan hanya mengubah saat itu tanpa batasan teritorial paradigma berpikir, maupun kebijakan tertentu. namun lebih kepada fakta yang mendorong umat Era global salah satunya manusia untuk beranjak dari cara dibuktikan terbentuknya hidup dengan wawasan lama Masyarakat Ekonomi ASEAN Majalah Literasi Indonesia| MG

76 MG INOVASI MARET PEMBELAJARAN 2019 (MEA) pada akhir tahun 2015. Keterampilan mengakses Indonesia bersama dengan negara-negara ASEAN bersepakat informasi sebagai ICT literacy membentuk MEA yang bertujuan mempermudah transaksi menjadi kebutuhan yang penjualan baik komoditas barang maupun jasa antarnegara ASEAN tidak bisa ditawar lagi yang dan menarik minat investor asing yang dampaknya  menambah merupakan urgensi vital ketatnya persaingan tenaga kerja. Persaingan dalam semua sektor bagi SDM saat ini. Kita dapat termasuk sektor pendidikan sebagai industri hulu hingga hilir belajar di mana saja, kapan harus mampu mencetak outcome pendidikan yang siap bersaing di saja, dengan siapa saja dalam pasar global.  Di sini peran guru menjadi vital terkait peran sertanya suatu waktu bersamaan dalam kontribusi pencapaian tujuan pendidikan nasional.  adalah bukti percepatan Keadaan ini memerlukan belajar dengan sumber belajar SDM guru yang kompetensinya diharapkan cukup  memadai yang tersedia melimpah. di segala era yang sedang berlangsung. Artinya, guru perlu “ terus belajar. Belajar sepanjang hayat. Apakah bukti untuk hal ini? 16/2007, namun istilah ini saya gunakan dalam tulisan ini terkait Cognitive Flexibility, Era Guru keterampilan cognitive flexibility yang saya baca dari situs World Pembelajar Economic Forum.  Menurut Canas, Guru pembelajar bukanlah Quesada, Antoli, dan Fajardo (2003), cognitive flexibility is hanya pada sebutan dalam the human ability to adapt the program yang dikeluarkan cognitive processing strategies Dirjen GTK sebagai modus agar to face new and unexpected guru-guru belajar kembali untuk conditions in the environment. meningkatkan kompetensi pedagogi dan keilmuan hasil Saya memanfaatkan media UKG-nya sesuai Permendiknas sosial Facebook bukan sekadar berteman, namun juga mencari MG | Majalah Literasi Indonesia informasi terbaru, akurat, dan on going guna memperkaya konten

INOVASI 77 PEMBELAJARAN MG MARET 2019 keilmuan berbanding lurus dengan saya peningkatan kualitas proses untuk pembelajaran yang dirancang, dilaksanakan, dan hasilnya diterapkan memberikan kontribusi terhadap dalam proses kualitas sumber daya manusia pembelajaran di kelas.  yang siap terjun ke jenjang Suatu saat saya membaca pendidikan tinggi dan dunia kerja. dari situs World Economic Bagaimana guru mempersiapkan Forum yang mempublikasikan diri dalam rangka kebutuhan 10 kompetensi global saat belajar yang terus menerus? ini yang bakal digunakan oleh manusia untuk bersaing ICT literacy (Keterampilan dalam dunia kerja tahun 2020 Melek IT) mendatang, yaitu keterampilan cognitive flexibility, service Memiliki 10 keterampilan orientation, judgement decision tersebut perlu menjalani proses making, emotional intelligent, belajar yang tidak mudah. Memiliki negotiation, coordination with cognitive flexibility, critical thinking, others, creativity, critical thinking, dan creativity membutuhkan people management, dan stimulasi dari berbagai sumber complex problem solving.  Fokus belajar. Kebutuhan kompetensi pada keterampilan cognitive SDM saat ini harus dibarengi flexibility inilah yang saya dengan percepatan proses maksud sebagai guru adalah belajar yang didukung aneka pembelajar. Pembelajar seumur sumber belajar yang tersedia hidup, ketika era sedang bergeser, instan. Pesatnya arus informasi suka atau tidak suka, guru harus melalui media sosial digital bak mulai mempersiapkan dirinya tak terbendung lagi. Keterampilan menyambut kedatangan era mengakses informasi sebagai baru tersebut dengan mengasah ICT literacy menjadi kebutuhan kompetensinya untuk beradaptasi yang tidak bisa ditawar lagi yang dengan kebutuhan dunia merupakan urgensi vital bagi SDM pendidikan saat itu.  saat ini. Kita dapat belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja Kompetensi guru akan dalam suatu waktu bersamaan adalah bukti percepatan belajar dengan sumber belajar yang Majalah Literasi Indonesia| MG

78 MG INOVASI MARET PEMBELAJARAN 2019 Dunia dipenuhi gadget, pertanyaan dan jawaban yang lalu mengapa kita tidak dilontarkan dapat diperkaya memanfaatkan gadget cukup dengan meng”klik” sebagai salah satu media Google (googling) serta memilih pembelajaran paling efektif informasi yang tersedia dengan tepat. Siswa-siswi pun akan saat ini? mulai mengubah pola pikir bahwa sumber belajar itu mudah diakses, tersedia melimpah. Hal demikian cepat, beraneka ragam, dan adalah bukti era digital sedang tersedia di dekat mereka melalui berlari kencang. Sumber daya pemanfaatan teknologi. manusia yang dapat menjawab kebutuhan dunia kerja saat ini Keadaan ini mungkin akan adalah yang mampu bersinergi bertolak belakang seandainya dengan teknologi yang ada pemerintah mengeluarkan termasuk guru bagaimana peraturan berupa surat Edaran memanfaatkan teknologi (IT) yang melarang guru membawa dalam peningkatan kualitas handphone ke dalam kelas. proses pembelajaran. Saya Kajian terhadap apa pemanfaatan sendiri membawa gadget yang handphone di dalam kelas perlu terkoneksi intrenet ketika saya dijajaki terlebih dahulu sebelum sedang mengajar dalam kelas atau memutuskan hal-hal yang laboratorium. Sementara diskusi dapat berdampak negatif pada kelas berlangsung, pertanyaan- terciptanya ICT literacy dalam lingkungan belajar. Sebaiknya tunda surat edaran untuk hal ini! Sebagai guru, saya sendiri berusaha memanfaatkan teknologi (IT) dalam proses pembelajaran melalui berbagai diklat dalam kelas online. Beberapa bulan lalu melalui media sosial WA (Whatsapp) saya bergabung dalam grup seminar maya yang diadakan oleh SEAMOLEC.  Saya bersama guru-guru lainnya di seluruh Indonesia masing-masing telah mempresentasikan hasil penelitian MG | Majalah Literasi Indonesia

INOVASI 79 PEMBELAJARAN MG MARET 2019 pendidikan. Kebetulan saat itu saya Asia Pasifik, Bapak Abdul Kholiq memaparkan tulisan best practice (IGI Jawa Timur) yang merupakan guru yang pernah saya menangkan penggerak dan pelatih Sagusanov dalam lomba Best Practice Guru (Satu Guru Satu Inovasi) dengan P2TK Dikmen 2013, melalui video target menghasilkan 500 media buku conference WEBEX yang difasilitasi digital berbasis android, Bapak  Elyas oleh host dari SEAMOLEC. (IGI DIY) yang getol membimbing guru membuat aplikasi media Presentasi hasil penelitian ditonton pembelajaran, dan Bapak Abdul Karim oleh guru-guru atau siapa saja yang yang melatih guru-guru membuat bergabung menggunakan kode komik dan game pembelajaran serta meeting room pada saat itu di seluruh guru-guru lainnya yang tak bisa Indonesia.  Bukti era global, tanpa disebutkan satu per satu di sini.  batasan waktu dan tempat namun akselerasi sumber dan proses belajar Pertanyaannya, di manakah sudah berlangsung. Efisiensi biaya mereka melatih guru-guru? dan waktu pun menjadi nilai tambah Jawabannya adalah media sosial tersendiri bagi pembelajar melalui ICT Whatsapp atau Telegram. Di literacy yang dimiliki guru sebagai suatu media ini guru-guru berkoordinasi ciri khas display SDM era global. dan berlatih bersama melalui media digital, media maya Aneka Kegiatan ICT Literacy, Guru tanpa batasan dimensi waktu Melek IT dan ruang.  Keterampilan IT sungguh sebuah jawaban untuk Melalui tulisan ini, saya mencoba mengakselerasi kompetensi guru menawarkan solusi yang pilihannya menjawab tantangan era global tetap pada pembaca. Di mana, kapan, dalam meningkatkan kualitas dan dengan siapa saja guru-guru proses pembelajaran sehingga dapat mulai belajar untuk melek IT menghasilkan SDM berdaya sebagai kompetensi SDM era global saing.  Permasalahannya adalah saat ini?  Survei membuktikan masih apakah guru-guru mau merespon banyak guru yang belum melek IT. kebutuhan yang menjadi tantangan Sementara sebagian guru jauh hari dunia pendidikan di era global ini.   sudah menjadi penggerak guru melek IT. Mereka adalah Bapak Ayo Guru Keluar dari Zona Nyaman Mampuono (yang saat ini menjabat Ada tantangan, ada kemauan Sekjen IGI) di Jawa Tengah yang pernah menjadi peraih medali emas untuk merespons, ada perubahan Microsoft Innovative Teacher se- paradigma berpikir, pasti ada Majalah Literasi Indonesia| MG

80 MG INOVASI MARET PEMBELAJARAN 2019 transformasi perilaku.  Ketika rasa kelas maya menggunakan nyaman sudah membelenggu kita, EDMODO yang diadakan oleh maka saatnya melepaskan ikatan SEAMOLEC telah selesai pada dan bergerak bebas meraih hal- batch 3, dipandu oleh mentor hal terbaik yang ada di depan kita.  wilayah Sumatera Ibu Sovia Hayati Berbagai tawaran gratis bagi guru serta teman-teman yang saling untuk belajar bersama tersedia mendukung dalam belajar. Hal ini melalui media sosial digital. Perlu membuat adrenalin saya terpacu tekad untuk meluangkan untuk menyelesaikan tugas-tugas waktu belajar dengan disiplin, yang diberikan. Hasil pelatihan menyediakan waktu khusus selama berupa pengorganisasian kelas periode tertentu dalam sebuah digital yang dapat diaplikasikan program pelatihan guru melalui langsung dalam pembelajaran di media digital.   kelas di mana guru, siswa, dan orangtua saling terhubung. Melalui tulisan ini, saya membagikan pengalaman telah Beberapa contoh  sumber belajar mengikuti berbagai pelatihan guru yang tersedia untuk mendukung melek IT yang antara lain diadakan akselerasi belajar terhadap oleh Bapak Sukari dengan kebutuhan peningkatan  kualitas berbagai program pembelajaran SDM yang menjawab tantangan berbasis pemanfaatan teknologi era global saat ini terjawab sudah. IT, pelatihan membuat e-book Keterampilan IT (ICT literacy) berbasis android dalam komunitas faktanya memang urgen dibekalkan Sagusanov yang dilatih oleh para pada guru-guru. Namun, keputusan mentor yang super seperti Bapak ada di tangan pembaca, maukah Abdul Kholiq, Ibu Yati Kurniawati belajar, maukah melek IT atau Yap, Cak Suhaifi, dan lain-lain.  mati? Mati terhadap teknologi, Produk e-book dapat diinstal mati terhadap perkembangan arus melalui smartphone dan dipelajari informasi, mati terhadap tujuan langsung oleh siswa di mana saja pendidikan nasional mencerdaskan karena saat ini faktanya ada smart anak bangsa. Semua akan phone atau gadget, ada siswa. terbukti dengan berjalannya waktu yang berlari jauh lebih kencang Dunia dipenuhi gadget, lalu dari kemampuan kita untuk mengapa kita tidak memanfaatkan mengejarnya. Mari merenung.n gadget sebagai salah satu media pembelajaran paling efektif saat Penulis adalah Guru SMA ini? Pelatihan pembelajaran Xaverius 1 Jambi. MG | Majalah Literasi Indonesia

JURNAL 81 GURU MG FEBRUARI 2019 MENGHADIRKAN FILM DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN SEBAGAI BAHASA ASING (DEUTSCH ALS FREMDSPRACHE) OLEH: Dwi Imroatu Julaikahi, M.Pd.* ABSTRAK Bahasa Jerman diajarkan di Indonesia sebagai bahasa asing atau istilahnya DaF (Deutsch als Fremdsprache). Bahasa Jerman diajarkan di lembaga formal maupun non-formal. Dalam konteks ini, membawakan bahasa Jerman di kelas pembelajaran sebagai bahasa tentulah memiliki tantangan tersendiri. Selain membelajarkan bahasa, pembelajaran Bahasa Jerman juga sekaligus mengenalkan sastra, budaya, bahasa yang yang sedang di pelajari. Hal ini diperlukan karena bahasa, sastra dan budaya merupakan hal yang tak terpisahkan satu dengan lainnya dalam pembelajaran bahasa. Untuk mencapai tujuan tersebut, menghadirkan kelas bahasa yang menarik, inovatif dalam pembelajaran Bahasa Jerman menjadi sebuah keharusan. Ini menjadi komponen dan tugas yang wajib dihadirkan oleh pengajar (guru) bahasa asing. Dari sekian banyak media, film adalah salah satu alternatif yang bisa dihadirkan. Tulisan ini membahasa tentang bagaimana menghadirkan film dalam pembelajaran bahasa asing (Jerman), khususnya membahas lebih lanjut tentang, (a) Definisi Film (b) Film, sebagai media PBM (c) Film, didaktik dalam pembelajaran bahasa Jerman. Kata Kunci: (film, bahasa Jerman , dan media) A. PENDAHULUAN Film sebagai media audio visual Membawakan pembelajaran menjadi media yang lagi trend di kalangan muda maupun dewasa. yang menarik melalui strategi Sebagai media visual, film memilki belajar, metode, media, dan materi nilai tambah tersendiri sebagai alat yang terkini menjadi tuntutan di bantu dalam proses pembelajaran dalam kelas bahasa. Salah satu bahasa. Ujung-ujungnya melalui media yang layak untuk dihadirkan media film, pembelajar berada adalah film. Majalah Literasi Indonesia| MG

82 JURNAL GURU MG FEBRUARI 2019 pada posisi suasana belajar yang FILM JERMAN menyenangkan. Ada banyak jenis dan kategori Selain itu, dengan media film yang dapat digunakan, ketika yang menarik dan beragam menggunakan film sebagai alat juga diharapkan menumbuhkan bantu pembelajaran bahasa, motivasi siswa agar tertarik belajar sastra dan budaya. Jenis film yang Bahasa Jerman. Terlebih pada dapat digunakan tersebut, antara tahun tahun ini, Bahasa Jerman, lain; (a) Komplettfilme, (b) Trick di ajarkan di sekolah (SMU) filme, (3) Adventure Filmed an (4) sebagai peminatan. Kondisi ini Video Sequen. Dalam praktiknya, menuntut pengajar dan guru agar pemilihan terhadap kategori membawakan kelas bahasa yang film apa yang digunakan dalam menarik menyenangkan dan dapat proses belajar dan mengajar membawa dampak positif, untuk tentu disesuakaian dengan memotivasi siswa dalam belajar dan tujuan pembelajaran, tingkat memilih Bahasa Jerman sebagai kesulitan film dan level atau niveau salah satu peminatan yang patut kemampuan bahasa yang telah dipilih. Tentu perkembangan situasi dimiliki oleh pembelajar. dan kondisi ini memicu dan menjadi tantangan tersendiri bagi guru (2) Film, sebagai Media dalam Bahasa Jerman di Indonesia. Pembelajaran B. PEMBAHASAN Dalam pembelajaran, diperlukan (1) Definisi Film media yang menarik dan inovatif sebagai alat bantu. Media itu Menurut UU 8/1992, film sendiri merupakan perantara atau merupakan karya cipta seni pengantar pesan dari pengirim budaya yang merupakan media pesan kepada penerimanya. komunikasai massa pandang- Media dapat pula diartikan dengar yang dibuat berdasarkan wahana pengatur informasi belajar asas sinematografi yang direkam pada pita, video, dan bahan hasil penemuan teknologi dalam segala bentuk, jenis dan ukuran melalui proses kimia dan proses elektronik. Film juga merupakan gambar hidup yang sering disebut movie. MG | Majalah Literasi Indonesia

JURNAL 83 GURU MG FEBRUARI 2019 BELAJAR: Penulis (kiri) bersama teman sekelas dari berbagai negara saat mengikuti short course Bahasa Jerman di Goethe Institut, Bremen Jerman, Oktober - November 2014. atau penyalur pesan. Dalam kategori media pembelajaran pembelajaran, media pengajaran yang relatif baru. Hal ini sesuai juga diartikan sebagai segala dengan pendapat Wenschkewitz sesuatu yang dapat digunakan (2014:1) yang menyatakan untuk menyalurkan pesan, bahwa Filme gehoeren zu den merangsang pikiran perasaan, relative neuen Medien. Kedua, film perhatian dan kemauan siswa memiliki sisi positif lainnya, yaitu sehingga dapat mendorong proses disukai oleh berbagai kalangan, belajar. Bentuk media digunakan baik kalangan muda maupun untuk meningkatkan pengalaman dewasa. Ketiga, Film juga menjadi belajar agar menjadi lebih kongkret media (sosialisasi) penting di (Muh. Ali, 1997;) era sekarang ini. Menurut Haas (2014:5) Film ist fuer Juegendliche Film merupakan salah satu ein in der Freizeit sehr praesentes media yang layak untuk dihadirkan und beliebtes Medium. Film dalam pembelajaran bahasa als Leitmedium d.h es ist das maupun pembelajaran sastra. primaere Medium heutiger. Ada banyak alasan mengapa Keempat, melalui sebuah film, film layak untuk di pilih sebagai kita dapat menemukan muatan media dalam pembelajaran pesan yang menggambarkan bahasa. Pertama; film sebagai suatu cerita melalui bahasa lisan salah satu media, film termasuk Majalah Literasi Indonesia| MG

84 JURNAL GURU MG FEBRUARI 2019 yang dilakonkan. Mikota (2013:1) tema film, kira-kira film yang menyebutkan bahwa Filme ist akan ditonton bercerita eine Geschichte und greifen dabei seputar tema apa? Pada fase sowohl auf erzaehlerische Mittel ini beberapa pertanyaan dalam als auf spezielle medienspezifische Bahasa Jerman yang bisa verfahren zurueck. diajukan, dapat berupa (1) Was heist du bereits ueber den (3) Film, Didaktik dalam Pembelajaran Inhalts? (2) Warum koente es Bahasa Jerman gehen? (3) Bildbeschreibung was? wo? wer? Warum? (4). Ada beberapa filmyang Der Trailer und Schlagzeilen. In bisa dijadikan pilihan dalam welcher Reihenfolge erscheinen pembelajaran bahasa Jerman die Schlagzeile? (Goethe Institut). Contohnya Erste wege in Deutschland, (2) Langkah saat pemutaran film. Jojo, Deutsche Bahn, Lauf junge Beberapa pertanyan dapat lauf, Manolo, dan Alamaya. disisipkan pada saat Dalam praktek di kelas, langkah pemutaran film. Pemutaran pembelajaran dalam film bisa film dapat dihentikan sesaat dilakukan dengan tiga langkah pada sequen-sequen tertentu. besar, yaitu Langkah sebelum Pada saat dihentikan sesaat pemutaran, langkap pembelajaran pembelajar dapat diajukan saat pemutaran film dan setelah pertanyaan, seperti isi film, selesai dilakukan. tema inti dan sebagainya (Filminhalt und Zentraler Berikut implementasi secara Themen) praktis bagaimana langkah pembelajaran film. (3) Langkah saat pemutaran film (1) Langkah sebelum pemutaran berakhir (Nach dem Film) film Setelah pemutaran selesai Dalam kegiatan ini siswa dapat total. Pembelajar dapat dilibatkan dengan pertanyaan diberikan pertanyaan, misalnya; seputar film. Tentu saja apakah pembelajar menyukai prognose dan perkiraan awal film yang telah diputar, di dari pembelajar terkait film scene yang mana yang paling tersebut. Pembelajar dapat menarik menurut mereka, di stimulus dengan berbagai pertanyaan seputar film tersebut. Misalnya tentang MG | Majalah Literasi Indonesia

JURNAL 85 GURU MG FEBRUARI 2019 gambarkan karakter tokoh berbagai ragamnya. Perlu rasanya utama, tokoh yang disukai kerja keras, ide dan variasai atau bahkan tokoh yang tidak pengajaran yang dilakukan oleh disukai.Ungkapkan kesan pengajar agar pembelajaran pembelajar terkait dengan bahasa, sastra dan budaya di kelas tokoh yang ada dalam film. bahasa jerman dapat mencapi Pertanyaan tersebut dapat tujuan pembelajaran dengan diformulasikan dalam bahasa sempurna. Selain tercapai tujuan Jermansebagai berikut, (a) Wie pembelajaran, pembelajar juga hat euch der film gefallen, (b) menikmati proses pembelajaran Welche Szenen im Filmwaren yang kita hadirkan. besonders gut oder schlecht, (c) Beschreibt den Character Tentu pemahaman dan der Film Figur, die eucham kepiawaian guru atau pengajar moisten beeidruckt hat und untuk dapat memilih dan begruendet ihre Meinung? menerapkan media yang cocok menjadi kunci keberhasilan, C. PENUTUP sekaligus tantangan dalam Film sebagai salah satu produk pembelajaran ini. n media dalam pembelajaran, *Penulis adalah dosen di Program tentulah sangat baik digunakan Studi Pendidikan Bahasa Jerman di kela bahasa terutama di kelas bahasa jerman sebagai bahasa Unesa asing (Daf). Tentu masih banyak produk media lain yang dapat DAFTAR PUSTAKA digunakan dalam kelasa Bahasa Jerman, seperti teks sastra dengan Film ABC Materialien No.55. dystopischer Jugendfilm -trend themen und Motive. online Goethe institute Bressel. Arbeitsmaterial zum Film. Online diunduh Agustus 2016 Haas, Sabine, 2014. Film im Deutschunterricht Praktikumarbeit. Wien.9 Schulstufe/Realgymnasium Majalah Literasi Indonesia| MG

86 JURNAL GURU MG FEBRUARI 2019 Fux, Adam. 2013. Literarische Wuehrl. Claudia (2010). Didaktic Teks im Unterricht Deutsch der Deutschen Sprache als Fremdsprache. Univirsitaet und Literatur.Koloqium fuer Zagreb staatsexamenskandidaten SS 2010. Universitaet Bayruth Hrsak, S. (2011). Kriterien zur Auswhl literarische Texte im Daf unterricht. Univirsitaet Zagreb.Filosofski Fakultaet Kast, B (1989) Jugendliteratur im Kommunikationen Deutschunterricht. Berlin:Langenscheidt Martinelli, Luisa. Literatur im Daf unterricht. Online diunduh bulan September 2016 Mikota, Jana. 2013. Film ab! Verfilmungen Im Deutschunterricht. Methoden fuer Deutschunterricht und Lesefoerderung. Online di unduh tanggal 22 mei 2016 UU No 8/1992 tentang Film Wenschewitz, Gerhard, Dr dkk.2014. Didaktik und Methodikdes Filmeinsatzes im allgemeinen bilder den chemieunterricht des Gymnasium. Online diunduh Agustuss 2016 MG | Majalah Literasi Indonesia

CERITA 87 PENDEK MG FEMBARRUEATRI 2019 KANDASNYA SEBUAH IMPIAN OLEH Dwi Arianti, M.Pd. “Harni.. Harni… Ayo tenggorokan. berangkat ke sekolah!” Sungguh ingin rasanya aku begitu sapaan dan ajakan beberapa teman di desaku. memakai seragam putih abu-abu Tapi, aku tidak berani yang baru, menaiki sepeda, dan keluar rumah untuk menemui bersama mereka menikmati hari mereka. Malu, sedih, dan marah pertama masuk di SMA favorit di berbaur menjadi satu. Aku hanya kotaku. Namun, itu semua hanya mengintip dari balik tirai jendela impian bagiku dan harus kukubur rumahku. Air mataku deras dalam-dalam. mengalir di pipiku. Dadaku sesak seolah napasku tertahan di Hatiku menjerit seolah tak bisa menerima kenyataan pahit ini dan protes kepada Tuhan Majalah Literasi Indonesia| MG

88 CERITA PENDEK MG FEMBARRUEATRI 2019 atas takdir yang menimpa diriku. belum paham. Ahh... Tuhan tidak adil! Begitu Aku tertegun karena aku teriakan di dalam hatiku yang tertahan. tidak tahu bagaimana cara menerangkan pelajaran kepada Yaaah…. Impianku kandas teman-temanku di depan kelas. padahal aku termasuk murid Sigit, ketua kelasku, tiba-tiba ke yang selalu juara di kelas dan depan dan mengangkat salah rajin. Guru-guruku senang satu bangku dan diletakkan tepat padaku dan sering memintaku di depan papan tulis. Tangannya menulis catatan di papan dan menyodorkan spidol dan mengajari teman-teman sekelas memintaku ke papan tulis untuk yang belum paham tentang menerangkan matematika. materi pelajaran. Bahkan wali kelas menunjukku sebagai wakil Memang dari semua ketua kelas meskipun postur pelajaran, aku paling suka tubuhku paling kecil. matematika. Nilai PR, tugas, dan ulanganku sering mendapatkan Suatu hari, Pak Joko, wali 100. Nilai yang sulit didapatkan kelasku, tidak bisa mengajar oleh teman-temanku. karena ada rapat di ruang kepala sekolah. Dia tidak memberikan Tak terasa ternyata sudah tugas apa-apa dan hanya sekitar 30 menit aku berada di mengingatkan bahwa lusa depan kelas menerangkan teori, akan ada ulangan matematika. memberi latihan soal, hingga Teman-temanku bukannya menjawabnya dengan caraku gembira karena ada jam kosong sendiri yang mudah dipahami. tapi galau. Tentu saja karena Tangan kananku capai karena pelajaran tersebut adalah kebanyakan menulis. momok bagi mereka. Saat sedang mengakhiri Tiba-tiba Peno, temanku penjelasanku, tiba-tiba Pak Joko yang paling tinggi dan besar masuk dan memberikan tepuk memanggilku. tangan kepadaku. Dia tersenyum dan mengacungkan dua jempol “Har, tolong kamu terangin padaku. bahan untuk ulangan lusa. Kamu kan pinter!” pintanya. “Wah saya bangga punya murid seperti kamu, Harni. Kamu Beberapa teman lain pun bisa menjelaskan materi dengan menyahut yang intinya mereka baik. Seperti yang kita tahu, ada yang masih bingung dan ilmu akan lebih bermanfaat jika MG | Majalah Literasi Indonesia

CERITA 89 PENDEK MG MARET 2019 diamalkan. Semangat terus ya untuk orang tuaku di sawah. belajarnya dan Bapak doakan Kulakukan saat teman-temanku semoga apa yang kamu cita- sudah berangkat ke sekolah. citakan tercapai,” katanya sambil Dengan sepeda onthel atau kebo tangannya menepuk-nepuk yang catnya sudah banyak yang bahuku. Ah…Ternyata tadi dia mengelupas, kukayuh pedal mengintip dari jendela kelas saat menyusuri jalan setapak tepat di aku menerangkan. sisi rel kereta api. ***** Sambil menunggu bapak Hari ini adalah hari dan ibuku melahap masakanku, pembagian ijazah. Tak sabar aku menulis tentang cita-cita, aku melihatnya. Setelah bapak keinginan, puisi, atau apa memarkir sepedanya, aku lah. Kucurahkan semua yang dipanggil. ada di dalam hatiku hingga “Har, sini, Bapak mau bicara! kesedihanku luruh sedikit demi Selamat ya, Nduk, nilaimu sedikit. bagus-bagus. Hanya nilai bahasa Inggrismu 7. Tidak apa- Aku ingin protes sama Tuhan apa wong kamu bukan wong yang bagiku tidak adil. Teman- Londo, hehehe. Oya, Bapak minta teman yang kemampuannya di maaf tidak bisa menyekolahkan bawahku bisa melanjutkan ke kamu dulu karena Bapak harus sekolah impian mereka. Aku membiayai Masmu yang Minggu juga ingin berontak kepada ini harus ke Surabaya untuk orang tuaku yang bagiku pilih pendidikan di Telkom. Itu saja kasih tapi aku tidak mampu. Bapak harus jual sapi. Ngalah sik Hanya derai air mata yang selalu yo, Nduk. Tahun depan Masmu menghiasi pipiku setiap kali bisa menyekolahkanmu saat aku membayangkan bisa duduk sudah bekerja!” di bangku SMA dan memakai Kata-kata bapak terasa petir seragam putih abu-abu. di siang bolong. Dadaku terasa sesak dan air mataku tak kuasa ***** kutahan. Aku sangat kaget dan “Dok... Dokter... Tolong anak kecewa. Tapi, sebagai anak aku saya ini!” bapakku mengetuk harus patuh sama orang tua. pintu ruang praktiknya. Badanku Hari demi hari kuhabiskan seolah tak bertulang, lemas, dengan mengirim bekal makanan pandanganku kabur, dan kepalaku pusing. Setelah beberapa saat, dokter Majalah Literasi Indonesia| MG

90 MG CERITA MARET PENDEK 2019 pun memeriksa dan berkata PENULIS adalah dalah guru bahasa pada bapakku, “Pak, anak ini Inggris SMAN 15 Surabaya dan tidak apa-apa. Hanya ada yang dosen bahasa Inggris Fak. menjadi beban di pikirannya. Tarbiyah IAIN Sunan Ampel. Yang penting dia harus cukup Beberapa bukunya yang sudah terbit 10 istirahat dan tidak telat tahun terakhir, yaitu Karena Jaran makannya.” Goyang, Kumpulan Cerpen (2018), 3 Alinea Cinta: Kisah Pengalaman Lalu bapakku membisikkan (2018), Blossom English Supplement ke telingaku, “Nduk, besok Bapak Bahasa Inggris untuk SMA/MA Kelas XI belikan sepeda baru ya. Jangan Wajib Semester Genap 2018 Tim MGMP sedih!” Surabaya (2018), Blossom English Supplement Bahasa Inggris untuk SMA/ Ya Allah.... Ternyata bapakku MA Kelas XI Wajib Semester Ganjil 2018 salah sangka tapi aku tidak bisa Tim MGMP Surabaya (2018), Blossom berkata apa-apa karena tidak English Supplement Bahasa Inggris untuk mau membuatnya sedih. Aku SMA/MA Kelas XI Wajib Semester Genap hanya ingin bersekolah seperti 2019 Tim MGMP Surabaya (2019), dan teman-teman sebayaku, bukan Guru Penulis, Guru VIP (2019). sepeda baru. Akhirnya aku harus mengubur dalam-dalam cita- citaku. Namun, aku percaya Allah SWT mempunyai rencana yang lebih baik untukku, minimal aku bisa menyekolahkan anak- anakku hingga sarjana dan tak merasakan apa yang kualami ini. n *Diambil dari kumpulan 17 cerita pendek “Karena Jaran Goyang” (2018). MG | Majalah Literasi Indonesia

KARYA 91 PUISI MG MARET 2019 Gempita Literasi Karya Sri Sunarti Di sini aku masih berdiri di setiap kitaran pagi mengucap salam dan menebar sapa mulai menyisir gerakan literasi membaca kata penuh makna hingga meresap di lubuk hati Di sini aku masih menanti di antara kerumunan anak bangsa membimbing hingga memotivasi gerakan membaca sepanjang usia membacalah sampai engkau tiada lagi menulislah tinggalkan jejak diri menuju generasi berkarakter yang membuat dunia bergetar di sini kita tetap berdiri dengan kilau mata bercahaya dengan suara gegap gembita dengan gembira meneriakkan kata Salam literasi! Indramayu, Oktober 2017 Peserta Sagusabu Kota Cirebon Majalah Literasi Indonesia| MG

92 MG KARYA MARET PUISI 2019 Sajak Cermin #1 Karya S. Budiarti, S.Pd. Ketika Aksi esek-esek kalangan remaja hanya membuatmu bergeming, pantas saja jika Ina si Nononk dan Rahmat Alaakacut bangga menjadi viral di medsos --ha-ha-ha-- ‘bak artis cilik dadakan saja. Mereka bangga menjadi paparazzi dirinya sendiri. Ketika T.a.w.u.r.a.n B.e.g.a.l M.i.r.a.s N.a.r.k.o.b.a Yang mereka anggap tren dan keren, itu pun masih membuatmu membatu ... Lantas mengapa biji matamu melotot?! Dan degup jantungmu nanap ... Ketika parang dan pedang ikut menari salsa. Ketika Ajaran moral hanya teorema yang tercekat di kepala kecil mereka Dan penanaman akhlak bukan lagi bidang garapanmu Tak butuh sutradara andal, kawan Untuk membuat sebuah panggung sandiwara. Rangkai saja slidenya! Pasti penonton gaduh. Saling mengadu, penuh gemuruh Berkicau dan berseteru Lalu, air mata—kita pun para guru--luruh. MG | Majalah Literasi Indonesia

KARYA 93 PUISI MG MARET 2019 Sajak Cermin #2 Karya S. Budiarti, S.Pd. Ini bukan dongeng Ini cerita satu negeri dengan jajaran nyiur melambai-lambai dan ribuan candi bisu yang masih kokoh berdiri. Oh, ini negara megabiodiversitas yang kaya hayati Ini bukan negeri antah berantah. Ini the heaven earth, Bung! Lucunya, para pencuri bisa menjadi menteri dan anggota dewan, bupati bahkan gubernur juga bisa terlelap di lantai--penjara-- Bersebelahan bilik dengan napi yang bau daki Pun bersebelahan bilik dengan bandar narkoba yang tawanya renyah, terkekeh-kekeh! Ini polaritas lugu Mereka saling membodohi, ujug-ujug berakhir dengan jabat tangan. Hanya dalam sekejap mereka menjadi sahabat. Menghirup udara kebebasan! Wahai! Indonesia telah merdeka. Yang merdeka para mafia? Yang merdeka para koruptor? Yang merdeka para manipulator? Ketika merekalah yang “merdeka”. Matilah kau kalau terjadi amuk para jelata! Majalah Literasi Indonesia| MG

94 MG KARYA MARET PUISI 2019 Temu Rindu Karya Dedi Wahyudi Bertemu pada yang rindu Bertemu pada yang satu Bertemu di kala sepi yang bisu Bertemu mengusir segala rasa jemu Bertemu dengan keinginan yang menggebu-gebu Bertemu karena sesuatu Bertemu karena dorongan dari kalbu Bertemu pada yang rindu Tbk, 20102017 Pukul 10.24 WIB Aku Hanya Penulis Puisi Karya Dedi Wahyudi Segala peristiwa yang terjadi Tiada kata berhenti Mengisi waktu dan ruang kehidupan para insani Sungguh rugi Kalau tidak dimasukkan dalam dokumentasi Apakah dalam bentuk suara, musik, cerita atau puisi Aku memilih pilihan terakhir ini Agar hidupku lebih berarti Buat anak dan cucuku nanti Supaya mereka tahu siapalah aku ini Tbk, 02-10-2017 Pukul 14.11 WIB MG | Majalah Literasi Indonesia

KARYA 95 PUISI MG MARET 2019 Berbakti pada Negeri Karya Dedi Wahyudi Wahai, para pemuda dan pemudi negeri ini! Mari kita keluarkan segala potensi yang ada di dalam diri Untuk memajukan negeri yang kita cintai Berbekal ilmu-ilmu yang telah diberi Sewaktu dahulu duduk di bangku perguruan tinggi Dengan kekuatan dan kemampuan sendiri Pandanglah sekeliling negeri kita ini Telah terjadi perubahan yang sangat pesat sekali Terus berkembang sejak ia berdiri Negeri ini maju karena berbagai macam informasi Karena begitu melimpah rezeki di tempat ini Wahai, sekalian para generasi penerus negeri! Janganlah menjadi pesimis dini Ayo, kita berjuang untuk terus memperbaiki diri! Tengoklah ke dalam negerimu sendiri Berbaktilah pada negeri ini Sesungguhnya itulah tanda berbakti yang hakiki Lihatlah, berbondong-bondong manusia yang datang ke tempat ini! dari seluruh pelosok negeri Mereka berani berjuang untuk mencari rezeki Untuk menghidupi anak dan istri Walaupun hanya berbekal sedikit ilmu yang tersemat di dalam diri Kalau tidak begitu mereka akan mati Banyak sekali peluang dan kesempatan yang harus kita gali dan kita cari Wahai, sekalian anak-anak negeri! Janganlah kita hanya berpangku tangan dan duduk manis serta berdiam diri Janganlah kita menjadi penonton di rumah sendiri Tapi jadilah pemain sejati di rumah kita sendiri Majalah Literasi Indonesia| MG

96 MG KARYA MARET PUISI 2019 Ayo, bangkitlah! Wahai, pemuda pemudi Karimun yang senang bersyair dan berpantun Bangkitlah sebagaimana kue bangkit Makanlah lakse agar dapat duduk di tempat yang selesa dengan kemampuannya Makanlah lendot agar bicara dan berbuat biar lebih berbobot dan tidak pakai otot Makanlah mie lender agar otak kita lebih cair Minumlah es gunung agar dapat mengerjakan tugas pada waktunya dan tak banyak bicara dan duduk termenung Makanlah kacang kude agar punya cara pandang yang berbeda tetapi tujuannya sama. Naiklah bas kayu janganlah malu karena itulah alat transportasi yang nyaman, murah, serta merakyat dan itu hanya ada di tempatku Itulah sekelumit yang unik di negeri ini Tantangan telah menanti Menunggu kreasi dan partisipasi aktif anak-anak negeri Ini membutuhkan dukungan seluruh pihak untuk saling bersinergi Tanpa ada rasa benci, iri, dengki, dan sakit hati Inilah serangkaian ungkapan hati Untuk berbakti pada negeri Dari seorang guru dan juga penulis puisi Yang bernama Dedi Wahyudi Tbk, 23 September 2017 Pukul 13.30 WIB MG | Majalah Literasi Indonesia

KARYA 97 PUISI MG MARET 2019 Secuil Harapan Itu Masih Ada Karya Dedi Wahyudi Hari ini aku gembira tiada terkira Buah hatiku penyebabnya Mendengarkan apa yang hamba minta Dengan rasa peduli dan tanggung jawab yang dimilikinya Gembira hati hamba Sebagai orang tuanya Melihat perubahan yang ada Walaupun hanya secuil saja Semoga berkelanjutan hingga selama-lamanya Itulah harapan hamba Pada mereka Kugantungkan harapanku padanya Semoga Tuhan mengabulkannya Tbk,19102017 Pukul 10.10 WIB Dedi Wahyudi lahir pada tanggal 12 Januari 1975 di Teluk Air Karimun, Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau. Bapak tiga orang anak ini berkhidmat menjadi seorang pendidik di salah satu SMP negeri di daerah tersebut. Dia adalah alumni Jurusan Bahasa Inggris, Universitas Riau Pekanbaru tahun 2001. Hobinya menulis puisi, fotografi, tenis meja, dengar musik, baca Alquran dan buku IPTEK. Ia dapat dihubungi melalui email [email protected] dan HP 08536305350 dan 082284819962. Majalah Literasi Indonesia| MG

98 CERITA PENDEK MG FMEBARRUEATRI 2019 SESAL T IADA ART I OLEH Lailatul Sakinah “Memahami kasihmu seperti menyelami lautan luas. Aku selalu bisa menikmatinya, tanpa tahu kapan semua itu akan menemui ujungnya.” MG | Majalah Literasi Indonesia

CERITA 99 PENDEK MG MARET 2019 Pagi ini, aku harus “Nadia, kamu rapikan semua berangkat ke sekolah barang-barang kamu ya,” sendirian karena ayah ujarnya. sakit. Ya, tiba-tiba saja semalam badan “Ha? Kenapa Bu?” ayah demam. Aku tak tahu “Nggak papa, kamu rapikan kenapa, tapi kata ibu ayah masuk dulu saja. Kita akan pulang ke angin. Aku pun menghabiskan rumahmu sekarang.” sarapanku dengan cepat agar “Pulang? Tapi ada apa, Bu?” tak terlambat sampai sekolah. “Nadia, kamu harus pulang “Nadia pergi dulu, Bu, Yah,” sekarang. Ayah kamu…” ucapku sambil menyalami “Kenapa Bu? Ayah minta tangan mereka. saya pulang sekarang? Udahlah “Iya, hati-hati ya, Nak,” jawab Bu, ayah memang begitu. Suka ibu. parno. Ini kan baru pukul 7, saya “Hati-hati ya, jangan pulang bisa pulang pukul 8 kok. Nanti terlalu larut. Nanti…” biar saya yang ngomong sama “Halah, aku kan baru mau ayah.” berangkat, Yah,” sahutku “Bukan Nad, bukan itu. memotong perkataan ayah yang Kamu harus pulang karena ayah mulai lagi dengan sikap parno- kamu…” Bu Ika tak melanjutkan nya. kalimatnya. Ia menatapku iba “Ayah cuma gamau kamu dan memelukku. Aku yang kenapa-napa, Nak.” tak mengerti apa yang terjadi “Aku gapapa, Yah. Aku udah hanya bisa diam menerima gede. Udah ah, aku berangkat perlakuannya. dulu. Assalammualaiakum.” “Ayah kamu meningggal “Waalaikumsalam.” dunia, Nad,” bisiknya di Aku pun berjalan keluar telingaku. rumah menuju halte bus yang Deg! ada di seberang jalan. Jantungku serasa berhenti *** berdetak. Mataku membelalak “Nadia, tolong ke sini lebar tanda ucapan Bu Ika benar- sebentar,” pinta Bu Ika saat aku benar mengejutkanku. Lidahku sedang berada di ruang rapat kelu, mulutku tak bisa berucap bersama teman-teman. sepatah kata pun. Kakiku lemas, “Ya, Bu, ada apa?” serasa tak menapak lantai. Dalam hitungan detik, aku Majalah Literasi Indonesia| MG

100 CERITA PENDEK MG MARET 2019 limbung tak berdaya menerima “Ada rapat , Yah. Sebentar kenyataan ayah telah pergi untuk lagi ada acara besar di sekolah selamanya. dan aku jadi panitianya.” ?? “Kenapa enggak kasih kabar? Telepon ayah juga enggak “Telepon dari siapa sih, Nad? diangkat?” Kok enggak diangkat?” tanya Rani, sahabatku. “Iya, tadi HP-nya aku silent, takut ganggu yang lain. Lagian “Ayah, Ran.” kenapa sih? Ini kan belum pukul “Yaudah sih, angkat dulu sepuluh.” teleponnya, siapa tahu penting.” “Enggak ah, malas. Palingan “Bukannya gitu, tapi kan Ayah ngomel-ngomel suruh pulang.” sama Ibu khawatir kalau terjadi “Heh gaboleh gitu! Gabaik. apa-apa sama kamu.” Masih untung kamu punya ayah yang selalu nyariin kamu.” “Ayah tuh khawatirnya “Haduh, tapi ayahku tuh berlebihan. Udahlah, aku tuh dah bawel banget, Ran. Selalu nyuruh gede. Udah bisa urus diri sendiri. ini, nyuruh itu. Gaboleh ini, Ayah tenang aja, aku gak akan gaboleh itu. Aku kan jadi kesel macem-macem kok.” sendiri. Apalagi sekarang kita mau rapat.” “Nadia, sebelum kamu “Ya tapi tetep aja, Nad. menikah, kamu adalah tanggung Telepon dari ayah itu penting. jawab Ayah. Jadi, Ayah harus Mereka kan orang tua kita. tahu apa pun yang kamu Kasihan kalo mereka nunggu lakukan,” suara ayah mulai atau khawatir sama kita. Nanti, meninggi. kalo mereka udah meninggal, enggak ada lagi lho yang bisa “Iya aku tahu, tapi apa iya kamu telepon.” Ayah harus selalu begini? Nadia “Haduh Ran, kok kamu jadi capai kalau di-protect terus. cerewet gini sih? Udah ah, kita Nadia butuh kebebasan sama masuk yuk. Bentar lagi rapat seperti teman-teman yang lain. dimulai nih.” Nadia juga pengin bisa main, nongkrong, jalan-jalan.” ?? “Ayah tahu, tapi kamu harus “Kenapa pulang terlambat, tahu aturan, tahu batasan. Paling Nak?” tanya ayah dengan muka tidak kasih kabar ke Ayah sama serius. Ibu.” “Huh! Udahlah, aku capai,” ujarku sambil berjalan menuju MG | Majalah Literasi Indonesia


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook