Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja

Published by YAZEER ABDAD, 2022-08-11 09:08:51

Description: Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja

Search

Read the Text Version

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja i



Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja MUHAMMAD YASIR ABDAD Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja i

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja Penulis: Muhammad Yasir Abdad Editor: Guepedia/La Tata Letak: Guepedia Sampul: Guepedia Diterbitkan Oleh: Guepedia The First Publisher in Indonesia E-mail: [email protected] Fb. Guepedia Twitter. @guepedia Website: www.guepedia,com ISBN: 978-623-294-091-8 Bukupedia Member of Guepedia Group Cetakan I, November 2020 ii

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja Hak Cipta dilindungi Undang-Undang All right Reserved Tanda Terima Kasih Teruntuk Tanah Airku “Tanah Airku tidak kulupakan Kan terkenang selama hidupku Biarpun saya pergi jauh Tidak kan hilang dari kalbu Tanah ku yang kucintai Engkau kuhargai” iii

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja Kata Pengantar Ketika saya dihubungi oleh penulis untuk memberikan kata pengantar, maka saya tidak perlu berpikir lama untuk mengiyakan. Salah satu alasannya karena saya kenal penulis sebagai mahasiswa yang sangat berhasrat terhadap dunia penelitian. Cara berfikirnya yang selalu mencoba mencari permasalahan dan berpikir untuk mencari tahu jawaban adalah hal yang saya sukai. Sebagai pemula, penulis memiliki talenta hebat yang akan dapat mengantarkan dia sebagai pemikir hebat ilmu sosial di masa depan. Karya pertama ini merupakan kompilasi dari beberapa penelitian yang penulis lakukan. Hasrat dan kemampuan penulis dalam dunia penelitian tercermin dari karya ini. Kepekaan penulis pada masalah-masalah sosial terutama pada generasi muda tercermin dari penelitian-penelitiannya dalam buku ini. Misalnya, ketika penulis mencoba menjelaskan bagaimana pengaruh K-POP pada kontrol diri mahasiswa dengan studi kasus mahasiswa UMY. Demikian pula dengan keingintahuannya tentang perilaku pemilih pemula dalam pemilu dan peran sekolah dalam sosialisasi politik di Daerah Istimewa Yogyakarta berhasil penulis angkat dalam penelitiannya. Kelebihan penulis dalam mengangkat ketiga tema penelitian tersebut adalah penggunakan data primer dari hasil kuesioner maupun wawancara disertai dengan analisis eksplanasi yang baik. Hasrat menulis yang luar biasa dari penulis juga terlihat dari pilihan topik penelitiannya. Dalam salah satu penelitiannya, penulis berhasil mendiskripsikan iv

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja dengan baik bagaimana peran United Nations Women dalam menyelesaikan permasalahan diskriminasi perempuan di Afghanistan. Selain itu, penulis juga berfikir kreatif untuk mengangkat isu pengelolaan sampah dengan menggagas pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minya. Tentu saja, ide kreatif ini tidak lepas dari kepekaan penulis terhadap isu sosial dan lingkungan hidup. Buku ini layak untuk dibaca bagi para generasi muda khususnya pelajar maupun mahasiswa yang ingin belajar tentang penelitian sosial. Buku ini akan memberikan spirit sekaligus contoh yang baik untuk memulai melakukan penelitian. Penelitian bukanlah suatu hal yang susah. Penelitian adalah suatu hal yang menyenangkan. Penelitian akan mengasah kita menjadi manusia yang peka akan permasalahan masyarakat dan berpikir kreatif untuk memberikan solusi. Selamat kepada mas Yasir atas karya monumental ini dan teruslah berkarya. Sugito, S.IP., M.Si Dosen Program Studi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta v

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja Daftar Isi Kata Pengantar………………………………………………….ii Tanda Terimakasih…………………………………………….iii Daftar Isi...................................................................... vi Peran (Un Women) United Nations Women Dalam Penyelesaian Permasalahan Diskriminasi Perempuan Di Afghanistan...................................................................1 Kontrol Diri Mahasiswa Penggemar K-Pop...................15 Beginning Voters In Political Participation...................61 Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik untuk Menyukseskan Pemilu 2019. ....................................963 “El-Inc Machine Teknologi Pengubah Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar Alternatif”...............................123 DAFTAR PUSTAKA ....................................................153 Tentang Penulis ........................................................159 vi

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja PERAN (UN WOMEN) UNITED NATIONS WOMEN DALAM PENYELESAIAN PERMASALAHAN DISKRIMINASI PEREMPUAN DI AFGHANISTAN Muhammad Yasir Abdad1 Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan mengenai peran UN Women dalam menyelesaikan masalah diskriminasi perempuan di Afghanistan. Penelitian dimaksudkan guna menganalisis bagaimana langkah UN Women dalam menyelesaikan permasalahan tersebut dengan metode pengumpulan data studi literatur yang mana penulis menganalisis dan mengumpulkan data melalui buku, jurnal, dan dokumen pendukung lain. Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah seputar feminism dan organisasi internasional. Hasil penulisan dan pengumpulan data ini menjelaskan bahwa peran yang dilakukan oleh UN Women dimana organisasi ini dibawah naungan PBB adalah dengan memberi dukungan dan program-program pengembangan kepada perempuan di Afghanistan. Dukungan tersebut berupa membangun relasi untuk membangun 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Univesitas Muhammadiyah Yogyakarta. E-Mail: [email protected] 1

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja ketahanan ekonomi, pembangunan infrastruktur kesehatan, serta pembangunan sekolah untuk menunjang hak pendidikan bagi perempuan di Afghanistan. Kesimpulan menunjukkan terdapat perubahan yang baik ketika UN Women bergerak di Afghanistan dengan kemampuannya untuk menanggulangi diskriminasi dengan berbagai macam cara, perubahan tersebut berdampak pada perubahan positif bagi perempuan di Afghanistan. Keywords: UN Women, Afghanistan, diskriminasi, perempuan, feminisme. 1. Pendahuluan Seiring dengan berkembangnya peradaban manusia, di era modern saat ini perempuan sudah semakin meningkat keterlibatannya dalam berbagai bidang kehidupan. Sebagai contoh, turut memberikan suaranya dalam penyaluran suara di bidang politik, menjadi aktor penggerak ekonomi melalui perdagangan, mengenyam pendidikan yang diinginkan, dan mendapatkan hak untuk masuk ke dalam dunia kesehatan. Namun, seiring berjalannya waktu, tidak sedikit pula diskriminasi terjadi kepada perempuan, semisal di dalam dunia kerja, perempuan cenderung tidak diperhatikan kapasitas keterampilannya yang berdampak pada kurangnya perlindungan HAM untuk perempuan. 2

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja Aturan yang berlaku bagi masyarakat Afghanistan sangat merugikan bagi kalangan perempuan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan anggapan bahwa perempuan tidak memiliki kompetensi yang cukup serta pembagian upah yang tidak sebanding dengan hasil kerja juga menjadi salah satu isu diskriminasi perempuan di bidang ekonomi.2 Terjadinya perang saudara yang di wilayah Afghanistan berakibat pada menghilangnya hak asasi perempuan dan golongan. Diskriminasi besar-besaran di terjadi saat kelompok Taliban mulai menguasai wilayah Afghanistan. Taliban adalah kelompok beraliran Nasionalis Islam Sunni yang kebanyakan menduduki wilayah selatan dan timur Afghanistan yang telah lama menyebarkan aliran Islam garis keras. Pada masa pemerintahan Taliban tahun 1996-2001 penjaminan hak politik perempuan di Afghanistan tidak diberikan oleh Taliban dikarenakan bagi mereka tugas seorang perempuan adalah bekerja di dapur tanpa harus terjun ke ranah politik.3 Afghanistan adalah negara yang dipenuhi dengan banyak rintangan dan 2 Muhammad Hafil, Perempuan_Afghanistan Masih_Hadapi Diskriminasi dan_Kemiskinan, Terdapat dalam _Republika:http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/14/04/19/ n49 c2g-perempuan-afghanistan-masih-hadapi-diskriminasi-dan- kemiskinan, Diakses pada: 13 Mei 2020 Pukul: 21.37 3 Ma’ruf Ali, 2005 dalam Antonius Yudi_Kristiyanto, Peran_United Nations Women Dalam Mendukung_Peningkatan Partisipasi_Perempuan Pada Pemilu Presiden Afghanistan Tahun 2014 (Bandar Lampung: FISIPOL UNILA, 2018) hlm. 4 3

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja tantangan sehingga dinilai tidak aman bagi perempuan untuk menetap di wilayah tersebut yang disebabkan karena masih kuatnya budaya patriarki, terorisme, dan adanya stereotip kepercayaan agama yang cenderung merugikan perempuan. Pemerintah Afghanistan sebenarnya memiliki pandangan bahwa hal yang dilakukan oleh organisasi Taliban sebagai tindakan yang merugikan rakyatnya terutama perempuan, namun pada tahun 2014 pemerintahan Afghanistan justru mendukung diberlakukannya undang-undang yang melegalkan seorang perempuan/istri dipukul ketika dinilai tidak patuh terhadap suami, dan suami atau laki-laki tersebut tidak akan dijatuhi hukuman oleh pemerintah setempat. Bahkan jika perempuan yang dipukul tersebut melapor kepada penegak hukum saat terjadi kekerasan, justru perempuan tersebut akan dijatuhi hukuman penjara karena tidak diawasi oleh suaminya ketika keluar rumah. Diskriminasi dan maraknya kekerasan menjadi alasan perempuan Afghanistan untuk membentuk sebuah kelompok untuk membela hak kaumnya. Mereka membentuk The Afghan Women’s Mission pada tahun 2000, dan berhasil menjalin kerja sama dengan RAWA (The Revolutionary Association of The Women of Afghan). Selanjutnya, WDC (Women Development Centers) didirikan oleh UNIFEM atau MOWA (Ministry of Women’s Affairs) 4

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja pada tahun 2002.4 Organisasi-organisasi tersebut dibuat dengan tujuan agar dapat memberi perlindungan sekaligus menjadi media diskusi mereka dalam meperjuangkan hak perempuan. Sebagai organisasi yang resmi bekerja di Afghanistan pada bulan Juli 2010 UN Women (United Nations Women) membawa visi dan misi untuk membela hak-hak wanita dan kesetaraan gender.5 Kemudian, berdasar pada latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah mengenai “Bagaimana peran UN Women dalam menyelesaikan permasalahan diskriminasi perempuan di Afghanistan?”. 2. Kerangka Dasar Teori dan Konsep 2.1 Feminisme Pada abad ke-20 sejak pernag Dunia I, teori feminism telah seiring berkembangnya teori Hubungan Internasional dan secara khusus sejak gerakan pembelaan hak pilih perempuan muncul di Amerika Serikat dan Inggris.6 Secara general, terdapat tiga pendekatan teoritis mengenai kajian isu kesetaraan gender. Pertama, feminism liberal 4 Amelia,_C.M., Upaya United_Nations Women (UN Women) dalam Peyetaraan Gender di Afghanistan, eJournal_Ilmu Hubungan Internasional: 2016, Vol.4, hlm. 89-102 5 UN_Women, UN Women_Engagement in Afghanistan. Terdapat dalam: https://asiapacific. unwomen.org/en/countries/afghanistan/1/un-women- engagement-in-afghanistan_Diakses pada: 14 Mei Pukul: 13.28 WIB 6 Scott Burchill and Andrew Linkater, Theories of International Relation (New York: 1996, ST Martin’s Press) 5

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja yang menginginkan hak yang sama antara perempuan dan laki-laki di semua bidang. Kedua, feminism marxis/sosialis yang memposisikan perempuan lebih rendah dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial pada sistem kapital. Mereka beranggapan ketika perempuan ingin mendapat tempat yang sama dengan laki-laki maka suistem ekonomi kapital harus terlebih dahulu dihancurkan. Ketiga, feminism radikal yang menentang keras segala jenis kerja sama. Mereka beranggapan baha patrialisme adalah sumber dari segala pendindasan yang memiliki sistem hirarkis dimana seorang lelaki mendapatkan kekuasaan superior dan economic previlage. Feminisme radikal menolak perempuan adalah sama dengan laki-laki.7 Feminisme radikal ini memiliki kelebihan untuk mencapai kekuasaan dengan cepat, namun tidak dapat memberikan panduan akomodasi karakter perempuan yang tersebar di setiap negara di dunia, maka banyak dari kaum feminis itu sendiri menolak adanya feminism radikal yang menyerukan kekerasan. Untuk menempatkan hirarki gender dan permasalahan mengenai masalah hak perempuan, perubahan teori mengenai feminism sangat diperlukan. Kemudian hal tersebut akan mengubah kajian kesetaraan gender dalam Hubungan 7 Robert Jackson and Georg Sorensen, Pengantar Studi Ilmu Hubungan Internasional (Yogyakarta: 2016, Pustaka Pelajar) 6

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja Internasional yang bersifat luas menjadi fokus pada permasalahan emansipasi manusia. 2.2 Organisasi Internasional Dalam bukunya yang berjudul Essentials of International Relation, Karen Mingst mengatakan bahwa organisasi internasional adalah agen atau lembaga internasiona yang dibentuk sekelompok negara anggota dan dikendalikan oleh anggota- angotanya, yang berhubungan tujuan atau kepentingan bersama.8 Sementara itu, dalam buku International Organization disebutkan bahwa struktur formal dalam organisasi internasional yang berkelanjutan dibentuk melalui persetujuan di antara anggota yang terlibat disalamnya, baik pemerintah maupun non pemerintah, yang sedikitnya berjumlah dua negara berdaulat dengan tujuan_mencapai kepentingan bagi semua anggotanya.9 Ketika membahas mengenai peran international organization, Clive Archer menyatakan bahwa international organization memiliki setidaknya tiga peran utama, yaitu: 2.2.1 Organisasi internasional sebagai instrument yang dipakai untuk meraih tujuan dari suatu politik luar negeri untuk suatu negara. 8 Karen Mingst, Essenttials of International Relation (New York: 1999, W.W. Norton) 9 Clive Archer, International Organization (London: 2001, Routledge) 7

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja 2.2.2 Organisai internasional sebagai arena yang berperan sebagai media berkumpulnya anggota untuk membahas isu atau permasalahan yang berkembang di dunia internasional. 2.2.3 Organisasi internasional merupakan actor independent yang dapat menentukan tindakan atau keputusan independen tanpa adanya intervensi dari pihak manapun. Dari pengertian inilah fungsi organisasi internasional termasuk UN Women (United Nations Women) adalah sangat penting keberadaannya. Dalam studi ilmu hubungan internasional, fungsi tersebut dikatakan sangat penting dengan pertimbangan bahwa IO (International Organization) tidak hanya bertindak sebagai faktor yang memberikan pengaruh, namun aktor yang dapat dipengaruhi dalam perkembangan studi hubungan internasional, terlebih ketika membahas fenomena yang sedang terjadi di suatu negara. 3. Teknik Pengumpulan data Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan metode studi literatur, yaitu mencari, menganalisa dan mempelajari data yang terdapat dalam buku-buku atau pustaka, jurnal, makalah, artikel, surat kabar, dokumen yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan baik secara resmi atau tidak resmi, situs web ataupun media lain yang berkaitan dengan topik yang ditulis. Penulisan kali 8

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja ini hanya difokuskan pada peran UN Women dalam mengatasi permasalahan diskriminasi perempuan di Afghanistan. 4. Hasil Penelitian 4.1 Bentuk-bentuk diskriminasi perempuan Afghanistan Afghanistan merupakan sebuah negara yang dinilai sangat berbahaya bagi wanita disebabkan oleh maraknya diskriminasi dan kemiskinan yang berkepanjangan.10 Perempuan menjadi penerita terbesar akibat diskriminasi dan krisis kemanusiaan.11 Keterbatasan akses dapat ditemui dalam aspek ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Terkait pegadaan tenaga kerja, sebuah negara diwajibkan untuk meniadakan tindakan diskriminasi kepada wanita di lingkungan pekerja yang diantaranya berisi hak yang sama dalam mendapat pekerjaan, serta jaminan sosial yang sama. Hal tersebut terdapat dalam Konvensi Wanita pasal 11 12 Namun sejak kelompok Taliban mulai menginvasi Afghanistan, yang terjadi adalah pembatasan kinerja perempuan. Dilihat dari aspek kesehatan, Afghanistan menempati peringkat ke-2 sebagai negara dengan 10 Ahmad Khan, Women and Gender in Afghanistan (Virginia: 2012, The Civil-Military Centre) 11 Zachary Laub, The Taliban in Afghanistan ( New York: 2014, Council on Foreign Relation) 12 Tapi Ohmas Ihromi, Penghapusan Diskriminasi Terhadap Wanita (Bandung: 2000, Penerbit Alumni) 9

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja tingkat kematian ibu melahirkan dengan jumlah 15.000 mortalitas setiap tahun.13 Kemudian, pada aspek pendidikan hanya terdapat 17% perempuan Afghanistan yang terkonfirmasi sebagai warga melek huruf.14 4.2 Fungsi UN Women dalam penanggulangan diskriminasi perempuan Afghanistan. Dalam melaksanakan tugasnya, UN Women di Afghanistan juga memiliki dua fungsi utama yaitu: 4.2.1 Menjadi media diskusi bagi kaum perempuan untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan. 4.2.2 Menjadi Lembaga independent dalam pelaksanaan kegiatan yang menunjang penyelesaian permasalahan gender yaitu kegiatan sosial, kemanusiaan, peace keeping dan operasi lainnya.15 4.3 Upaya penyelesaikan permasalahan diskriminasi perempuan di Afghanistan yang dilakukan UN Women 13 Steven A, Zyck, Women & Gender in Afghanistan (Washington: 2012, Civil-Military Fusion Center) 14 UNESCO, 2016, UNESCO Kabul's Enhancement of Literacy in Afghanistan (ELA) Program, Terdapat dalam: https://www.youtube.com/watch?v=YF0ULat62FU Diakses pada: 14 Mei 2020 Pukul 23.11 WIB 15 Fitrah Awaliyah Rumadaul, Peran United Nations Women_Dalam menanggulangi_Diskriminasi Terhadap Perempuan Di_Afghanistan, Global Political Studies Journal: 2017 Vol.1 No.1. hlm. 72 10

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja Dalam penyelesaian permasalahan diskriminasi perempuan dan kesetaraan gender di Afghanistan, UN Women mengambil langkah sebagai berikut: 4.3.1 Mendukung penuh gerakan perempuan di bidang politik Di ranah politik, UN Women sebagai organisasi internasional yang berorientasi pada kesetaraan gender, mendukung penuh partisipasi aktif perempuan dalam kancah perpolitikan. Pada pemilu tahun 2009 perempuan diperbolehkan untuk turut andil menyuarakan pilihannya untuk memilih presiden Afghanistan yang baru. UN Women juga telah meratifikasi Afghan Womens Network (AWN) yang terdapat pada laporan CEDAW yang isinya merupakan jejak pendapat masyarakat selama 10 tahun dalam pelaksanaan konvensi di Afghanistan.16 4.3.2 Mendukung peran perempuan di bidang ekonomi UN Women menjalin relasi dengan Ministry of Rural Rehabilitation and Development yang menyuplai fasilitas pelatihan bagi perempuan untuk sarana peningkatan kesadaran_dalam program_pencaharian. Pelatihan_ini fokus kepada konsep kesetaraan gender_untuk 16 Ibid, hlm. 72 11

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja memberi strategi dan metode yang mengutamakan_pemberian kuasa terhadap wanita dalam perekonomian.17 4.3.3 Mendukung peran perempuan dalam pengembangan pendidikan Berdasarkan pada laporan Afghan Goverment’s Ministry of Education (MoE) pada 2011 anak perempuan merupakan 38% dari total populasi siswa di Afghanistan. Tingkat melek huruf anak perempuan berusia 12-16 tahun meningkat menjadi 37%. Dan sebanyak 9000 sekolah baru telah dibangun dan beberapa diantaranya dikhususkan untuk pendidikan perempuan. Selain itu, 36% dari total guru yang dipekerjakan sejak tahun 2002 adalah dari kalangan perempuan.18 4.3.4 Pembangunan inftrastruktur kesehatan Ribuan mil jalan baru dibangun untuk akses menuju klinik dan rumah sakit yang dibangun dengan dukungan internasional. Selain itu distribusi ponsel yang massif untuk memudahkan wanita meminta bantuan medis atau saran tanpa meninggalkan rumah. The Afghan Ministry of Public Health (MoPH) mengatakan bahwa peluasan akses kesehatan terhadap perempuan merupakan prioritas utama 17 Ibid, hlm. 72 18 Steven A, Zyck, Women & Gender in Afghanistan (Washington: 2012, Civil-Military Fusion Center) 12

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja mereka. Menurut UK Department for International Development (DFID), pada tahun 2002 hanya terdapat 10% populasi Afghanistan yang memiliki akses kesehatan. Namun saat ini sebanyak 85% warga Afghanistan telah memiliki akses ke fasilitas kesehatan.19 Dilaksanakannya kegiatan ataupun program pendidikan dan pembinaan yang ditujukan kepada perempuan di Afghanistan merupakan bukti konkret UN Women dalam upaya penyelesaian masalah diskriminasi perempuan Afghanistan di ruang publik. 5. Kesimpulan UN Women adalah salah satu lembaga yang pergerakannya berfokus pada kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dibawah naungan PBB. Upaya-upaya yang dilakukan UN Women dalam menyelesaikan permasalahan diskriminasi perempuan di Afghanistan adalah melalui program yang mendukung peningkatan kesadaran perempuan dan kapasitasnya dalam memberikan perannya di bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, bahkan sampai pada ranah politik. Upaya yang dilakukan UN Women dapat dikatakan berhasil, sebab melalui program pembangunan infrastruktur pendidikan yang baik sangat membantu berjalannya proses belajar 19 Ibid, hlm. 5 13

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja mengajar di Afghanistan. Semakin meningkatnya jumlah fasilitas kesehatan yang didirikan oleh UN Women dan pemerintah Afghanistan serta dukungan internasional berdampak pada semakin kecilnya angka kematian ibu yang melahirkan. Perempuan Afghanistan juga berkesempatan untuk berpendapat dan membela hak mereka. Selain itu, saai ini juga perempuan Afghanistan dapat menduduki kursi parlemen yang mana pada tahun awal kemunculan kelompok Taliban kesempatan tersebut sangat terbatas bahkan mustahil didapatkan. Selanjutnya, pada sektor ekonomi, perempuan Afghanistan juga telah banyak terlibat, kondisi demikian berdampak pada ketahanan ekonomi perempuan Afghanistan. UN Women memiliki peran untuk memberikan pelatihan-pelatihan yang menunjang ketahanan ekonomi bagi perempuan di Afghanistan. 14

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja KONTROL DIRI MAHASISWA PENGGEMAR K-POP Muhammad Yasir Abdad Universitas Muhammadiyah Yogyakarta [email protected] Abstraksi Popularitas k-pop yang merajalela membuat para fansnya menjadi fanatik dan tanpa sadar berperilaku berlebihan dan menyebabkan orang lain merasa dirugikan karena keberadaan fans tersebut. Kurangnya kemampuan kontrol diri menjadi masalah yang harus dipelajari lebih lanjut dan ditemukan solusinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara mendalam mengenai kontrol diri pada mahasiswa penggemar k-pop di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pemilihan subjek menggunakan teknik purposive sampling. Pemilihan subjek didasarkan pada karakter tertentu yaitu: 1) subjek berusia 18-21 tahun. 2) selalu update informasi dunia k-pop. 3) bertindak konsumtif dengan membeli barang yang ada kaitannya dengan dunia k-pop. 4) sering mengikuti acara-acara k-pop. Data penelitian dikumpulkan dengan metode wawancara, dokumentasi, dan observasi yang kemudian dianalisis menggunakan reduksi data, penyajian 15

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja data dan menarik kesimpulan. Data yang telah didapatkan dan diolah kemudian diuji keabsahannya dengan metode trianggulasi. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Kelima subjek terpilih sering mengikuti acara-acara k-pop dan mendengar lagu-lagu k-pop yang mana membuat mereka kesulitan mengontrol emosi saat berada di hadapan umum. 2) Kelima subjek memiliki nilai kontrol kognitif yang tinggi, karena mereka mampu mengolah informasi yang didapatkan dengan sangat bijak. 3) Kelima subjek selalu menempatkan k-pop diprioritas utama sehingga mereka kurang disiplin dalam bertindak. Kata kunci: k-pop, kontrol diri, mahasiswa 16

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Usia remaja adalah sebuah masa dimana seseorang yang tadinya dikatakan masih masa anak-anak mulai menuju ke masa dewasa. Sifat remaja kebanyakan sudah sangat jarang terlihat sifat kekanak-kanakannya, namun juga belum terlalu terlihat sisi dewasanya. Mahasiswa yang notabene banyak diisi oleh para fresh graduate dari SMA juga masih disebut dengan remaja pada usia 18-21 tahun. (Stainberg, 2002) menjelaskan bahwa usia remaja terbagi menjadi tiga fase, yaitu remaja awal (11-14 tahun), remaja madya (15-18 tahun) dan remaja akhir (18-21 tahun). Pada masa remaja akhir ini, mahasiswa akan memiliki jangkauan pergaulan yang lebih luas terlebih banyak sekali saat ini universitas atau perguruan tinggi yang mahasiswanya berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan hingga luar negeri. Hal ini berimbas pada melebarnya interaksi sosial mahasiswa ataupun remaja dari masa-masa sebelumnya (masa SMA) termasuk juga pada pergaulan dengan lawan jenis. Masa remaja merupakan tahapan yang kelima, yaitu identity vs identity confusion (pencarian identitas versus kebingungan identitas). Pada tahapan remaja ini remaja cenderung 17

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja berusaha melepaskan diri sendiri dari ikatan psikis orang tuanya dan berusaha untuk mencari jati dirinya sendiri dengan berekspresi dan melakukan apa saja yang mereka sukai (Hasanah, 2013). Saat menginjak masa dewasa, seorang individu mulai berhadapan dengan banyak sekali peran yang harus ia pilih. Remaja harus belajar peranan lain diluar kebiasaannya yang berawal dari lingkup keluarga, teman sebaya, masyarakat, dan termasuk belajar dari public figure yang sering muncul di media seperti televisi. Jika remaja tersebut mengeksplor peran baik yang ia pilih dengan cara yang benar dan sehat, remaja akan mendapat jalan yang baik pula untuk mulai menerapkan peran baru dalam kehidupan dan identitas remaja yang baik pun akan terbentuk dengan sendirinya. Salah satu sumber yang mempengaruhi identitas diri adalah role model atau tokoh idola, yaitu seseorang yang berarti baginya atau orang yang dikagumi. Pada umumnya figure yang menjadi idola atau pujaan remaja berasal dari kalangan selebritis seperti para penyanyi, bintang film, dan olahragawan (Novianti, 2015) Remaja yang telah berhasil menempati suatu identitas diri yang stabil akan memperoleh pandangan yang jelas tentang diri, memahami perbedaan dan persamaan dengan orang lain, menyadari kelebihan dan kekurangan diri, penuh 18

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja percaya diri, tanggap terhadap berbagai situasi, mampu mengambil keputusan penting, mempu mengantisipasi masa depan, serta mengenal peran dalam masyarakat (Novianti, 2015). Namun, kegagalan dalam proses pembentukan identitas diri pada remaja menyebabkan perilaku fanatisme. Pengikut setia atau fanatik adalah sekelompok orang yang memiliki keyakinan penuh tanpa ragu terhadap sebuah sistem nilai (Jatmika, 2015). Sedangkan dalam KBBI dijelaskan, fanitisme adalah keyakinan (kepercayaan) yang terlalu kuat terhadap ajaran (politik, agama, dan sebagainya). Seseorang yang bersikap fanatik ini disebut dengan penggemar (Tartila P. L., 2014). Meningkatnya popularitas budaya pop pada skala internasional memberikan pengaruh yang signifikan terhadap masyarakat dunia termasuk di wilayah Indonesia. Perkembangan K-Pop tak dapat dipisahkan dari perkembangan musik di Indonesia dan kemudian memberikan pengaruh yang kuat dalam kehidupan seorang remaja ataupun mahasiswa. Penyebaran k-pop sedikit banyak telah berpengaruh secara positif maupun negatif pada perkembangan kepribadian penggemarnya yang sebagian besar merupakan remaja, karena pada masa remaja terjadi ketegangan emosi yang bersifat khas, sehingga masa ini disebut sebagai masa badai 19

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja dan topan (storm and stress) atau heightened emotionality, yaitu masa yang menggambarkan keadaan emosi remaja yang tidak menentu, tidak stabil dan meledak-ledak. Meningginya emosi terutama karena remaja mendapat tekanan sosial dan menghadapi kondisi baru. Kepekaan emosi yang meningkat sering diwujudkan dalam bentuk remaja lekas marah, suka menyendiri dan adanya kebiasaan nervous (Izzati, 2014). Hal tersebut juga dapat dipengaruhi oleh kontrol diri yang dimiliki remaja itu sendiri. Kontrol diri dimaksud juga dengan sebuah usaha dalam mengendalikan perilaku dan dapat berkembang searah dengan bertambahnya umur seseorang. Perkembangan ini kemudian harus dikontrol dan dikendalikan untuk dapat membentuk perilaku sesuai yang diharapkan di kehidupan sosial sejak usia dini. Seseorang yang memiliki kemampuan mengontrol diri dapat berperilaku sesuai dengan tuntutan nilai-nilai adat yang bersumber pada norma dan agama di lingkungan masyarakat di mana ia menjalani kehidupan sosialnya. Kematangan emosi akan berpengaruh baik pada kemampuan kontrol diri seseorang dan mampu memposisikan diri dengan baik dalam menghadapi sebuah persoalan. Kemampuan kontrol diri remaja yang optimal dapat menjauhkan remaja itu dari penyimpangan perilaku dan menjadikan pribadinya 20

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Remaja yang memiliki kemampuan kontrol diri yang baik memiliki kelebihan pada dirinya. Salah satunya adalah pengendalian emosi yang dapat membentengi dirinya dari pengaruh luar. Sehingga diharapkan remaja saat ini memiliki kemampuan kontrol diri yang baik untuk dapat mengendalikan dirinya serta mengarahkan pada hal yang baik. Namun, saat ini yang terjadi adalah bagi kebanyakan orang, remaja penggemar k-pop dikenal dengan stereotip negatif yang melekat dengan diri fans atau penggemarnya. Penggemar k-pop yang kebanyakan merupakan remaja dianggap selalu bersikap berlebihan, gila, histeris, obsesif, adiktif, dan konsumtif (Tartila P. L., 2014) . Tingkat popularitas k-pop yang merajalela membuat para fansnya menjadi fanatik dan tanpa sadar berperilaku yang berlebihan dan menyebabkan orang lain merasa dirugikan karena keberadaan fans tersebut. Terlebih saat konser k- pop sedang berlangsung, banyak fans yang histeris dan bertindak diluar kewajaran sehingga mengakibatkan penontoon lain terluka atau cedera ringan akibat antusiasme mereka yang terlalu berlebihan. 21

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja B. Rumusan Masalah Berdasar pada latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan masalah dari penelitian yang dilakukan ini adalah: Bagaimana kontrol diri para mahasiswa penggemar k-pop di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dengan cara yang rinci mengenai kontrol diri mahasiswa penggemar k-pop di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini mengambil tema problem sosial yang berjudul “Pengaruh K-Pop Terhadap Kontrol Diri Mahasiswa” ini diharapkan mampu memberikan manfaat untuk semua pihak. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini diharapkan mampu untuk menambah informasi serta dapat digunakan sebagai bahan referensi yang berkaitan dengan kontrol diri mahasiswa penggemar k- pop. b. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi penelitian-penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis 22

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja a. Penelitian ini digunakan untuk memenuhi syarat dalam mengikuti lomba karya tulis ilmiah LKMMN Politeknik Negeri Sriwijaya 2019. b. Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat selama masa bersekolah di SMA dan di jenjang perkuliahan ke dalam karya nyata. c. Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memberikan informasi seluas-luasnya mengenai kontrol diri mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 23

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Kontrol Diri Kontrol diri merupakan suatu kecakapan individual dan kepekaan dalam membaca situasi diri dan lingkungannya dan kemampuan untuk mengontrol serta mengelola faktor perilaku sesuai dengan situasi dan kondisi menampilkan perilaku,kecenderungan menarik perhatian, keinginan mengubah sesuatu agar sesuai untuk orang lain, selalu nyaman dengan orang lain, dan menutup perasaannya (Ghufron N, 2011). Kontrol diri adalah sebuah usaha dalam mengatur proses fisik, perilaku dan psikis, yang dapat diartikan juga sebagai kesatuan dalam proses membentuk dan mengembangkan diri (self development). Kontrol diri juga dapat memberikan gambaran kepuasan seseorang melalui sebuah pertimbangan kognitif untuk meningkatkan hasil dan tujuan yang diinginkan seseorang tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa kontrol diri adalah pola tindakan untuk mengendalikan perilaku individu dalam melakukan segala hal dengan mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi. Semakin tinggi kemampuan kontrol diri indivdu maka akan semakin sering individu tersebut melakukan pengendalian diri terhadap perilakunya di lingkungan sekitar. 24

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja B. Jenis Kontrol Diri Berdasar pada konsep Averil (Ghufron N, 2011), terdapat 3 jenis kemampuan mengontrol diri yang meliputi 3 aspek yaitu: 1. Behavioral Control Adalah kemampuan atau tersedianya sebuah tanggapan secara spontan untuk mempengaruhi atau merubah keadaan yang dirasa tidak menyenangkan. Kontrol ini bisa dibagi dua, yaitu kontrol pelaksanaan (regulated administration) dan modifikasi stimulus (stimulus modifiability). Kemampuan dalam mengatur pelaksanaan adalah kemampuan individu untuk menentukan siapa yang memegang kendali atas situasi atau keadaan. Menentukan siapa yang memimpin, dirinya sendiri atau bahkan orang lain. Sedangkan modifikasi stimulus merupakan individu yang mengetahui metode dan waktu yang tepat dalam menghadapi stimulus yang tidak diharapkan. Stimulus dapat dihadapi dengan beberapa cara, di antaranya adalah mencegah dan menjauhi stimulus tersebut, memberikan jeda antar stimulus yang sedang dihadapi, dan mengakhiri stimulus sebelum waktunya atau bahkan membatasi intensitas stimulus tersebut. 25

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja 2. Cognitive Control Merupakan keterampilan seseorang dalam mengolah informasi yang masuk tanpa dikehendaki dengan cara menginterpretasi, memberikan penilaian, atau mengorelasikan suatu kejadian dalam bentuk kerangka kognitif untuk mengadaptasi sistem psikologisnya. Cognitive control memiliki dua komponen terpenting, yaitu kemampuan mendapatkan informasi (information gain) dan kemampuan atau keterampilan dalam melakukan penilaian (appraisal). Kemampuan mendapat berbagai informasi merupakan cara seseorang untuk mengantisipasi suatu keadaan atau peristiwa baik buruk dengan melalui pertimbangan secara objektif terhadap informasi yang didapatkan. Informasi yang memiliki keterkaitan terhadap keadaan yang tidak menyenangkan dapat membantu individu dalam mengatasi keadaan tersebut dengan berbagai pertimbangan. Sedangkan kemampuan menilai adalah memberikan penafsiran terhadap suatu keadaan atau peristiwa dengan memperhatikan aspek positif dan negatif secara objektif. 3. Decision Control 26

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja Adalah kemampuan seseorang dalam menemukan hasil atau tujuan yang ingin dicapai. Kontrol keputusan dapat difungsikan dengan baik jika memiliki kesempatan dan kebebasan dalam diri seseorang untuk memilih berbagai kemungkinan tindakan yang akan dilakukan. Menurut (Ghufron N, 2011), untuk mengukur kontrol diri biasanya digunakan aspek-aspek sebagai berikut: a. Kontrol perilaku, yaitu kemampuan seseorang untuk memilih siapa yang akan mengendalikan situasi atau keadaan secara real time. b. Kontrol stimulus, yaitu kemampuan untuk memahami bagaimana dan kapan stimulus yang tidak dikehendaki untuk dihadapi. c. Kemampuan mengantisipasi suatu peristiwa atau kejadian, yaitu mampu mengumpulkan informasi yang didapat sebagai pertimbangan untuk menentukan sikap terhadap kejadian atau peristiwa tersebut. d. Kemampuan menafsirkan peristiwa atau kejadian dengan melakukan penilaian dengan memperhatikan 27

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja aspek positif dan negatif dengan cara yang objektif. e. Kemudian yang terakhir adalah mengambil keputusan, yaitu memilih hasil atau tindakan berdasar pada sesuatu yang diyakini atau disetujuinya. 4. Perkembangan Musik K-Pop di Indonesia Musik k-pop mulai menginvasi negara-negara di Asia bahkan Eropa, tak terkecuali negara Indonesia yang dimulai pada tahun 2011. Pada awalnya, di tahun 2002 pertelevisian Indonesia mengenalkan drama Korea. Endless Love menjadi judul drama yang paling populer pada tahun itu, setelah lebih dari 50 judul drama lain yang memenuhi dunia hiburan layar kaca di Indonesia (Bahari, 2014). Kepopuleran industri drama Korea kemudian menjadikan semua hal yang berkaitan dengan Korea melonjak peminatnya di Indonesia, salah satunya di bidang permusikan. Banyak aktor dan aktris drama yang juga merupakan seorang penyanyi, yang mana menjadi hal umum ketika drama Korea menghadirkan original soundtrack yang dinyanyikan oleh para pemainnya secara langsung. Perjalanan musik korea yang dinamis 28

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja menjadi kian menarik minat masyarakat, terlebih cerita drama yang dikemas dengan latar musik yang sudah terkenal membuat penontonnya seolah lupa dunia. Dimulai dari sinilah musik pop Korea menginvasi Indonesia, Dan didukung lagi dengan artisnya yang mempunyai postur tubuh istimewa kian menambah daya tarik penggemarnya. Pada umumnya, boy atau girl band Korea memiliki jumlah personil yang tidak sedikit sehingga para penggemarnya pun lebih variatif dalam memilih idola. C. Kontrol Diri Remaja Penggemar K-Pop Kontrol diri adalah sebuah tindakan untuk mengendalikan perilaku seseorang dalam melakukan sesuatu hal dengan mempertimbangkan beberapa hal tertentu. Jika kemampuan kontrol diri seseorang itu tinggi, maka akan semakin sering pula orang itu dapat mengendalikan tingkah lakunya di lingkungan masyarakat. Usia yang kian bertambah, berpengaruh pada perkembangan kontrol diri yang dimiliki seseorang. Pada remaja atau mahasiswa, kontrol diri berkembang seiring dengan kematangan dalam pengolahan emosi. Seorang remaja sudah dikatakan mencapai kematangan emosi apabila emosi tersebut tidak meledak-ledak di depan orang lain di sekitarnya dan menunggu saat yang tepat untuk 29

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja meluapkan emosinya itu dengan cara-cara yang lebih diterima di masyarakat. Menurut (Tartila P. L., 2014) para remaja yang merupakan penggemar k- pop selalu dikaitkan dengan stereotip negatif karena dianggap berlebihan dalam menyukai idolanya. Mereka dianggap gila, histeris, obsesif, adiktif, dan konsumtif. Bahkan ada yang tanpa sadar menyebabkan idolanya tersebut cedera akibat antusiasmenya yang berlebihan. Yang paling parah adalah ada beberapa penggemar yang ketika dirinya mendengar lagu k-pop, ia tak peduli dimanapun tempatnya, ia akan menari mengikuti irama musik dengan bernyanyi. Namun di sisi lain, dampak baik yang didapatkan saat seseorang memilih menjadi k- popers adalah kemampuan mengaktualisasikan diri yang meningkat. Terbentuknya ide kreatif fanbase dapat membuka peluang usaha dan dapat menambah penghasilan untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya. Perilaku remaja ataupun mahasiswa penggemar k-pop tersebut dipengaruhi oleh kontrol diri setiap individu. Sehingga dampak positif ataupun negatif k-pop dapat ditentukan sendiri oleh setiap individu. Berdasar pada kajian teori di atas, dapat diambil penjabaran dan kesimpulan bahwa terdapat beberapa aspek di dalam kontrol diri, yaitu kontrol perilaku, kontrol kognitif, dan kontrol keputusan. Sesuai dengan rumusan masalah dan kerangka 30

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja berpikir tersebut, maka dapat disimpulkan pertanyaan yang akan dijawab pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kontrol perilaku mahasiswa penggemar k-pop di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta? 2. Bagaimanakah kontrol kognitif mahasiswa penggemar k-pop di Universitas Muhamadiyah Yogyakarta? 3. Bagaimanakah kontrol keputusan mahasiswa penggemar k-pop di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta? 31

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian pada topik bahasan kali ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Boghdan dan Taylor mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Iskandar, 2009). Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunaka pendekatan tipe deskriptif. Tipe ini adalah penelitian yang mendeskripsikan keadaan atau peristiwa yang sedang terjadi dan disampaikan dalam tulisan sesuai dengan keadaan nyata. Hal ini sejalan dengan pendapat (Sukmadinata, 2006) yang menyatakan bahwa metode penelitian deskriptif adalah sebuah metode yang berusaha mendeskripsikan, menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi atau kecenderungan yang sedang terjadi. B. Lokasi dan Subjek Penelitian 32

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja Penelitian tentang kontrol diri mahasiswa ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Karena Universitas Muhammadiyah Yogyakarta diisi oleh mahasiswa yang multikultur sehingga lebih menarik untuk diteliti. Yogyakarta sebagai kota budaya juga sangat sering diadakan event k-pop, semisal Korean Days, K-pop Gathering, kompetisi dance K-Pop di pusat-pusat perbelanjaan dan lain sebagainya. Ini menjadi alasan pendukung dalam melakukan penelitian terkait pengaruh k-pop terhadap kontrol diri mahasiswa. Dalam memilih subjek, kali ini peneliti memakai metode purposive sampling, yang merupakan teknik mengambil sampel sebagai sumber data dengan mempertimbangkan beberapa aspek. Semisal, orang tersebut dinilai paling memahami tentang apa yang diharapkan dalam penelitian atau mungkin sebagai penguasa hingga dapat memudahkan peneliti menjelajahi objek yang akan diteliti (Sugiyono, 2006). Kriteria dalam pemilihan subjek didasarkan pada beberapa hal, yaitu sebagai berikut: 1. Subjek adalah mahasiswa berusia antara 18-21 tahun, karena pada masa ini mahasiswa (remaja akhir) benar benar sedang mencari jati dirinya. Dan di usia ini merupakan masa yang paling berpengaruh terhadap kehidupan seorang yang sudah dewasa. 33

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja 2. Subjek memiliki akses untuk mendapat info seputar k-pop agar dapat diamati bagaimana si subjek tersebut dalam menyikapi berita yang memuat idola mereka baik berita baik atau kurang baik. 3. Subjek sering membeli dan mengoleksi segala hal yang berhubungan dengan k- pop, baik berupa poster, album, kaos, dan lain sebagainya. Ini akan digunakan sebagai objek penilaian sikap konsumtif yang dimiliki oleh para penggemar k-pop. 4. Subjek sering mengikuti acara k-pop. Hal ini terkait dengan tingkat kedisiplinan subjek, yang mana kebanyakan acara- acara tersebut dilaksanakan dalam rentang waktu yang panjang dari siang hingga larut malam. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan ini, maka terpilihlah lima subjek yang memiliki kriteria yang ada. Selain itu, penentuan subjek juga dipilih karena mereka sudah mengenal k-pop dalam jangka waktu yang sangat lama sehingga dinilai lebih tau segala hal yang berkaitan dengan k-pop. C. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data pada penelitian kali ini memakai teknik wawancara langsung kepada subjek penelitian, melakukan observasi dan studi dokumentasi. Metode ini dilaksanakan untuk mendapat informasi dengan valid dan detail dari 34

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja subjek serta ditambah dengan informasi key informan. Key Informan ini adalah teman satu kelas subjek yang dipilih secara acak. Terdapat dua model wawancara yang digunakan pada penelitian ini, yaitu wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur adalah model wawancara yang mana format dari pertanyaannya sudah disiapkan dan disusun secara rapi dan ditentukan secara langsung oleh peneliti. Sedangkan wawancara tidak terstruktur adalah model wawancara bebas untuk menentukan fokus masalah wawancara yang dilakukan tanpa panduan wawancara atau dapat dikatakan seperti percakapan biasa. Observasi dilakasanakan dalam upaya dapatkan informasi yang mendukung data hasil dari penelitian. Pelaksanaan observasi dilaksanakan dangan cara mengamati tingkah laku subjek dengan orang lain di sekitar subjek tersebut. Observasi mencakup pengamatan, pencatatan sistematik kejadian yang ada, perilaku, dan objek yang dilihat dan segala hal yang ditemukan. Metode studi dokumentasi adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen dari lokasi penelitian ataupun di luar lokasi namun memiliki hubungan dengan penelitian tersebut. Dengan menggunakan teknik ini, peneliti mendapatkan data dan informasi dari berbagai 35

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja sumber tertulis atau dokumen yang didapat dari informan. Adapun jenis-jenis dokumen yang berkenaan dengan studi dokumentasi adalah buku harian, surat pribadi, stuff k-pop yang dimiliki, fotografi, media sosial, dan lainnya (Iskandar, 2009). D. Analisis Data Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kualitatif yang mana hasil data yang diperoleh memiliki tipe deskriptif yang bersumber dari wawancara dengan subjek dan pelaksanaan observasi. Daya yang didapat dari banyak sumber kemudian diolah dalam bentuk deskripsi hingga menghasilkan kesimpulan topik bahasan. Menurut Miles dan Huberman dalam (Iskandar, 2009) analisis data kualitatif adalah soal bagaimana menggunakan kata-kata yang disusun dalam teks yang diperluas atau dideskripsikan. Saat memaparkan makna data yang dikumpulkan, penulis menganalisis dan menginterpretasikan data. 36

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1. Reduksi Data Reduksi data adalah proses penajaman dan pengorganisasian data hasil, sehingga kesimpulan dapat ditinjau kembali dan dijadikan sebagai temuan penelitian terkait konteks masalah yang sedang diteliti. Dalam tahap mereduksi data, peneliti memiliki keluasan untuk meringkas, memberikan kode, dan menentukan tema. Proses mereduksi data ini berjalan hingga proses pelaporan (reporting) penelitian telah selesai dilaksanakan. Adapula tahapan pemberian kode (coding) data adalah sebagai berikut: Pertama, peneliti merumuskan transkripsi kata atau pencatatan hasil di lapangan, menempatkan kolom kosong yang memungkinkan untuk dilakukan coding. Kedua, melakukan penomoran pada setiap baris transkripsi. Ketiga, memberi nama setiap lembar berkas dengan mengguanakan kode-kode tertentu sebagai pembeda dengan berkas lain. Keempat, menggunakan kode setiap berkas untuk mempermudah dalam mengambil kesimpulan. Kelima, peneliti menyiapkan 37

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja kertas catatan untuk menulis pemikiran analitik yang terlontar secara tidak sengaja yang berkaitan dengan konteks penelitian serta membaca kembali data dan catatan analisis secara teratur. 2. Penyajian Data (Display) Penyajian data ini adalah sekumpulan informasi yang tersusun untuk memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pemutusan tindakan. Dengan melihat penyajian data yang ada, peneliti dapat memahami keadaan yang sedang terjadi dan hal apa yang harus dilakukan berdasar pada fakta yang ada dalam penyajian data tersebut. Pada tahap inilah peneliti menyajikan data hasil reduksi untuk kemudian menjadi topik fokus penelitian. Setelah itu, peneliti mendeskripsikan data yang telah direduksi tersebut ke dalam bagian-bagian bab hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan. 3. Penarikan Kesimpulan Pada tahapan ini, peneliti mencari arti benda, pola, dan penjelasan untuk ditarik kesimpulan akhir. Pada prosesnya segala informasi yang didapat dari hasil reduksi 38

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja kemudian diakumulasi dan dideskripsikan pada bab kesimpulan penelitian final. E. Keabsahan Data Untuk meminimalisir kesalahan data yang dianalisis, maka keabsahan data perlu diuji dengan beberapa cara sebagai berikut: 1. Trianggulasi Teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu di luar data yang digunakan dalam penelitian untuk dibandingkan dengan data yang dimiliki peneliti. Trianggulasi digunakan sebagai bahan verifikasi keaslian data yang diperoleh dari mewawancarai key informan dan dibandingkan dengan hasil dari wawancara informan lainnya, kemudian dikonfirmasi dengan studi dokumentasi yang berkaitan dengan hasil observasi di lapangan sehingga keaslian data dapat terjamin kebenarannya. 2. Pengecekan Subjek Penelitian Cara ini meliputi kategori analitis dan penafsiran kesimpulan. Data yang telah diverifikasi dapat dikoreksi oleh subjek selaku pemberi data dan memberikan pandangannya sesuai keadaan mereka secara nyata. Apabila data peneliti disepakati oleh subjek, maka kepercayaannya dapat diterima tanpa ada 39

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja sedikitpun intervensi dari pihak manapun. Jika penafsiran peneliti tidak disepakati, maka dapat dilakukan peninjauan kembali oleh subjek selaku pemberi data kepada peneliti. 40

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian yang berjudul “Pengaruh K-Pop Terhadap Kontrol Diri Mahasiswa” ini membahas tentang kontrol diri serta kegiatan yang diikuti oleh para mahasiswa yang memiliki ketertarikan dengan musik k-pop. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada tanggal 13-25 September 2019. Yogyakarta sebagai kota budaya juga sangat sering diadakan event k- pop, semisal Korean Days, K-pop Gathering, kompetisi dance K-Pop di pusat-pusat perbelanjaan dan lain sebagainya. Ini menjadi alasan pendukung dalam melakukan penelitian terkait kontrol diri mahasiswa. Dalam penelitian ini, peneliti telah memilih lima subjek penelitian yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan, yaitu: 1. Subjek adalah mahasiswa aktif di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berusia antara 18-21 tahun. 2. Subjek memeiliki akses untuk mendapat informasi mengenai idolanya. Kelima subjek terpilih memiliki sumber-sumber tertentu dalam mencari tahu tentang informasi yang berkaitan dengan idolanya 41

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja seperti fanbase, media sosial, dan akun resmi dari idola mereka. 3. Subjek terpilih memiliki kebiasaan untuk mengoleksi barang-barang yang ada hubungannya dengan k-pop. 4. Subjek terpilih sering menghadiri acara- acara yang berbau k-pop dan dunia Korea. Sedangkan key informan pada penelitian ini dipilih dari orang terdekat subjek, teman kelas menjadi pilihan utama karena dinilai lebih mengetahui keseharian subjek ketika sedang berada di kampus dan sering bermain bersama di luar kampus. Nama subjek dan key informan yang dipakai pada penelitian ini merupakan nama samaran. Hal ini bertujuan untuk menjaga identitas mereka sehingga mereka bersedia untuk memberikan informasi secara terbuka. Berikut adalah profil subjek dan key informan terpilih: Tabel 1. Profil Subjek Penelitian N Keterang Subjek 1 Subjek 2 Subjek 3 Subjek 4 Subj o an ek 5 1 Nama Kim Jong-Un Moon Jae-In Lee Min Hoa 2 Jenis Perempu Perempu Perempu Perempu Laki- Kelamin an an an an laki 3 Usia 18 20 21 20 20 42


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook