Bambang SuhardiPERANCANGANSISTEM KERJADAN ERGONOMIINDUSTRIJILID 1SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan NasionalDilindungi Undang-undangPERANCANGANSISTEM KERJADAN ERGONOMIINDUSTRIJILID 1Untuk SMK : Bambang Suhardi : TIMPenulisPerancang KulitUkuran Buku : 18,2 x 25,7 cmSUH SUHARDI, Bambangp Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Industri Jilid 1 untuk SMK oleh Bambang Suhardi ---- Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008. vi, 168 hlm Daftar Pustaka : Lampiran. A Daftar Istilah : Lampiran. B Daftar Tabel : Lampiran. C Daftar Gambar : Lampiran. D ISBN : 978-979-060-000-5 ISBN : 978-979-060-001-0Diterbitkan olehDirektorat Pembinaan Sekolah Menengah KejuruanDirektorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan MenengahDepartemen Pendidikan NasionalTahun 2008
KATA SAMBUTANPuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karuniaNya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah MenengahKejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan MenengahDepartemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2008, telah melaksanakanpenulisan pembelian hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis untukdisebarluaskan kepada masyarakat melalui website bagi siswa SMK.Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan StandarNasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK yangmemenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaranmelalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 tahun 2008.Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruhpenulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepadaDepartemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh parapendidik dan peserta didik SMK di seluruh Indonesia.Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada DepartemenPendidikan Nasional tersebut, dapat diunduh (download), digandakan,dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun untukpenggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhiketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan ditayangkannya softcopy ini akan lebih memudahkan bagi masyarakat untuk mengaksesnyasehingga peserta didik dan pendidik di seluruh Indonesia maupun sekolahIndonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajarini.Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Selanjutnya,kepada para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapatmemanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku inimasih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangatkami harapkan. Jakarta, Direktur Pembinaan SMK
KATA PENGANTAR Hanya karena petunjuk Allah SWT buku ini dapat diwujudkan.Penerapan ilmu Ergonomi dalam dunia industri di Indonesia masihjauh dari harapan. Banyak faktor yang menyebabkan kurangmembudayanya penerapan ergonomi, salah satunya karena masihminimnya buku-buku ergonomi berbahasa Indonesia. Kondisi inimenyebabkan terhambatnya sosialisasi pembudayaan penerapanErgonomi di masyarakat. Hal inilah yang mendorong penulis untukmencoba menulis buku perancangan sistem kerja dan ergonomiindustri. Dalam penulisan buku ini penulis mencoba mengkaitkan ilmuergonomi dengan perancangan sistem kerja di industri. Sehinggapembaca diharapkan bisa melihat peranan ilmu ergonomi dalam duniakerja. Buku ini disusun untuk dipergunakan bagi siswa SekolahMenengah Kejuruan (SMK). Dalam penyajiannya, penulis berusahauntuk menulis secara sistematis dan banyak menggunakan gambar-gambar sehingga pembaca menjadi lebih tertarik untuk mempelajaribuku ini. Buku ini disusun menjadi 2 jilid, dimana jilid 1 terdiri dari 5bab dan jilid 2 terdiri dari 4 bab. Penulis menyadari bahwa buku perancangan sistem kerja danergonomi inustri ini masih perlu disempurnakan, untuk itu berbagaikritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisanbuku ini. Semoga buku ini bisa memberikan banyak manfaat bagisemua pihak. Solo, 2008 Bambang Suhardi i
DAFTAR ISISambutan Direktur Pembinaan SMK HalamanKata PengantarDaftar Isi i ii JILID 1 I-1Bab I SISTEM PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS 1 1.1 Pendahuluan 2 1.2 Konsep Dasar Sistem Produksi 3 1.2.1 Input 5 1.2.2 Proses Transformasi 5 1.2.3 Output 6 1.3 Produktivitas Kerja 11 1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas 12 1.5 Cara Mengukur Produktivitas Kerja 13 1.6 Rangkuman 14 1.7 Soal II – 1Bab II ANALISA PERANCANGAN KERJA 1 2.1 Pendahuluan 1 2.2 Peta Kerja 2 2.2.1 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan 10 2.2.2 Peta Aliran Proses 14 2.2.3 Peta Proses Regu Kerja 15 2.3 Pengukuran Kerja 18 2.4 Penentuan Ukuran Sampel 21 2.5 Rangkuman 21 2.6 Soal III – 1Bab III ERGONOMI 1 3.1 Pendahuluan 2 3.2 Ergonomi 3 3.2.1 Ruang Lingkup Ergonomi 3 3.2.2 Resiko Karena Kesalahan Ergonomi 5 3.2.3 Identifikasi Resiko 6 3.2.4 Cumulative Trauma Disorder 9 3.2.5 Sikap Tubuh 10 3.2.6 Posisi Kerja ii
3.2.7 Mengenali Sumber Penyebab Keluhan Muskuloskeletal 153.3 Konsep Antropometri 16 3.3.1 Alat Ukur Antropometri 17 3.3.2 Cara Pengukuran 19 3.3.3 Data Antropometri 21 3.3.4 Antropometri pada Posisi Duduk 27 3.3.5 Persentile 35 3.3.6 Data Antropometri untuk Perancangan Produk 373.4 Rangkuman 383.5 Soal 38Bab IV TELAAH METODE IV – 1 4.1 Pendahuluan 1 4.2 Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan 2 4.2.1 Tubuh Manusia dan Gerakan-gerakannya 3 4.2.2 Tata Letak Tempat Kerja dan Gerakan-gerakan 4 4.2.3 Perancangan Peralatan dan Gerakan-gerakan 5 4.3 Penerapan Ekonomi Gerakan 8 4.3.1 Eliminasi Kegiatan 8 4.3.2 Kombinasi Gerakan atau Aktivitas Kerja 9 4.3.3 Penyederhanaan Kegiatan 9 4.4 Studi Gerakan untuk Menganalisa Kerja 4.5 Perbaikan dengan Ekonomi Gerakan 10 29 4.5.1 Mengurangi Jumlah Gerakan 4.5.2 Lakukan Gerakan Bersamaan Waktunya 30 4.5.3 Mempermudah Gerakan 39 45 4.6 Contoh Aplikasi Perbaikan Kerja 48 4.6.1 Penyederhanaan 4.6.2 Penggabungan 48 4.6.3 Penghapusan 49 4.6.4 Penataan Tempat Kerja 52 4.6.5 Pemborosan Karena Proses 53 59 4.7 Rangkuman 4.8 Soal 60 61Bab V WAKTU SET UP V-1 5.1 Pendahuluan 1 5.2 Pengurangan Waktu Set Up 2 5.3 Teknik Kecepatan Set Up 3 5.3.1 Pisahkan Kegiatan Set Up Eksternal dan Internal 3 5.3.2 Memperbaiki Kegiatan Set Up Internal 4 5.3.3 Memperbaiki Kegiatan Set Up Eksternal 9 5.4 Rangkuman 11 5.5 Soal 11 iii
JILID 2Bab VI MATERIAL HANDLING VI – 1 6.1 Pendahuluan 1 6.2 Peralatan Material Handling 2 6.2.1 Conveyor 2 6.2.2 Cranes dan Hoists 4 6.2.3 Truck 6 6.3 Manual Material Handling 8 6.3.1 Manual Material Handling Menurut OSHA 9 6.3.2 Batasan Beban yang Boleh Diangkat 13 6.3.3 Pemindahan Material Secara Teknis 15 6.3.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi MMH 16 6.3.5 Cara Mengangkat Beban 18 6.3.6 Faktor Resiko Kecelakaan Kerja MMH 23 6.3.7 Penanganan Resiko Kerja MMH 23 6.4 Metode Analisa Postur Kerja OWAS 24 6.5 Material Handling Bahan Kimia Berbahaya 33 6.6 Rangkuman 34 6.7 Soal 35Bab VII LINGKUNGAN KERJA FISIK VII – 1 7.1 Pendahuluan 1 7.2 Temperatur 1 7.2.1 Lingkungan Kerja Panas 2 7.2.2 Pengaruh Temperatur Terhadap Kesehatan dan 4 Keselamatan Kerja 5 7.2.3 Penilaian Lingkungan Kerja Panas 7 7.2.4 Pengendalian Lingkungan Kerja Panas 9 7.3 Kebisingan 10 7.3.1 Seberapa Keras Suara yang Terlalu Keras? 10 7.3.2 Anatomi Telinga Manusia 11 7.3.3 Suara di Tempat Kerja 14 7.3.4 Jenis Kebisingan 16 7.3.5 Nilai Ambang Batas 17 7.3.6 Pengaruh Kebisingan 7.3.7 Sumber Kebisingan 18 7.3.8 Pengukuran Kebisingan 20 7.3.9 Mengendalikan Tingkat Kebisingan 22 7.4 Pencahayaan 26 7.4.1 Definisi dan Istilah yang Dipakai 27 7.4.2 Hukum Kuadrat Terbalik 29 7.4.3 Jenis-jenis Sistim Pencahayaan 30 7.4.4 Komponen Pencahayaan 34 7.4.5 Dampak Penerangan yang Tidak Baik 37 7.4.6 Merancang Sistem Pencahayaan 37 7.4.7 Pendekatan Aplikasi Penerangan di Tempat Kerja 39 7.4.8 Pemasangan Lampu Penerangan 41 iv
7.5 Getaran 42 7.5.1 Pengaruh Getaran 43 7.5.2 NAB Getaran 43 7.5.3 Pengendalian Getaran 44 7.6 Bau-bauan 7.7 Radiasi Non Ionisasi 45 46 7.7.1 Gelombang Mikro 7.7.2 Sinar Ultraviolet 46 7.7.3 Sinar Infra Merah 47 7.7.4 Sinar Laser 48 48 7.8 Ventilasi 49 7.8.1 Prinsip Sistem Ventilasi 7.8.2 Tempat Kerja Berbahaya 49 7.8.3 Permasalahan Ventilasi di Industri 50 50 7.9 Bahan Berbahaya Beracun 59 7.9.1 Penanganan Bahan Kimia Berbahaya 7.9.2 Penyimpanan Bahan Kimia Berbahaya 60 7.9.3 Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang 61 7.9.4 Label Bahan Kimia 63 7.9.5 Lembar Data Keselamatan Bahan 66 67 7.10 Rangkuman 7.11 Soal 69 69Bab VIII ALAT PELINDUNG DIRI 8.1 Pendahuluan VIII – 1 8.2 Bahaya di Tempat Kerja 1 8.3 Evaluasi Bahaya di Tempat Kerja 1 8.4 Aktivitas Kerja di Industri 3 8.5 Pemilihan APD di Perusahaan 3 8.6 Jenis-jenis APD 6 7 8.6.1 Alat Pelindung Kepala 8.6.2 Hats/Cap 8 8.6.3 Kacamata 9 8.6.4 Goggles 10 8.6.5 Perisai Muka 11 8.6.6 Alat Pelindung Telinga 12 8.6.7 Alat Pelindung Pernapasan 14 8.6.8 Alat Pelindung Tangan 18 8.6.9 Alat Pelindung Kaki 22 8.6.10 Pakaian Pelindung 25 8.6.11 Sabuk Pengaman 28 8.6.12 Alat Pelindung untuk Pekerjaan Las 29 8.6.13 Alat Pelindung Lutut 8.6.14 Back and Lumbar Support Belts 31 35 8.7 Pemeliharaan APD 36 8.8 Rangkuman 8.9 Soal 37 37 38 v
Bab IX STASIUN KERJA KOMPUTER IX – 1 9.1 Pendahuluan 1 9.2 Gangguan Kesehatan Pemakaian Komputer 2 9.2.1 Gangguan pada Bagian Mata dan Kepala 3 9.2.2 Gangguan pada Lengan dan Tangan 3 9.2.3 Gangguan pada Leher, Pundak dan Punggung 5 9.3 Cara Menanggulangi Gangguan Kesehatan/Kelelahan 5 9.3.1 Menghindari CTS 5 9.3.2 Menghindari Kelelahan 5 9.4 Peralatan pada Stasiun Kerja Komputer 15 9.4.1 Mouse 16 9.4.2 Layar Komputer 16 9.4.3 Keyboard 17 9.4.4 Meja Komputer 18 9.5 Sikap Kerja Tidak Benar 19 9.6 Pengaturan Stasiun Kerja Komputer 21 9.6.1 Tempat Kerja 22 9.6.2 Keyboard 23 9.6.3 Mouse 26 9.6.4 Monitor 29 9.6.5 Kursi 30 9.6.6 Penopang Kaki 32 9.6.7 Bantalan Punggung 33 9.6.8 Pemegang Dokumen 34 9.6.9 Tudung Pelindung 34 9.7 Pandangan Menyilaukan 35 9.8 Cara Berkomputer 37 9.9 Kebisingan dan Radiasi 37 9.10 Rangkuman 38 9.11 Soal 39LAMPIRAN : ADaftar Pustaka BDaftar Istilah CDaftar Gambar DDaftar Tabel vi
BAB ISISTEM PRODUKSI DANPRODUKTIVITAS1.1 Pendahuluan Banyak hal telah dilakukan manusia dalam usahanyauntuk meningkatkan produktivitas kerja. Dengan peningkatanproduktivitas tersebut mengakibatkan banyak industri yangmengganti tenaga manusia dengan mesin dan peralatanproduksi yang lebih modern. Kondisi ini banyak terjadi padanegara-negara maju. Untuk negara berkembang, pengertianmengenai produktivitas selalu dikaitkan dan diarahkan padasegala usaha yang dilakukan dengan memanfaatkan sumberdaya manusia yang ada. Semua usaha untuk meningkatkanproduktivitas dilakukan tanpa dikaitkan dengan penanamanmodal. Modal ini digunakan untuk membeli mesin dan peralatanyang lebih modern, sehingga produktivitas kerja bisa meningkatsecara spektakuler. Masalah produktivitas pada dasarnya tidak bisa terlepasdengan sistem produksi, yaitu sistem dimana faktor-faktor: Manusia sebagai tenaga kerja (tenaga kerja langsung dan tidak langsung). Modal / kapital yang terdiri dari: mesin, perkakas bantu, bahan baku, bangunan pendukung, dan lain-lain.Dikelola dengan suatu cara yang terorganisasi dengan baik,lebih produktif karena dikelola secara efektif dan efisien. 1Bab I
Untuk meningkatkan produktivitas , maka kita tidak bisaterpaku pada salah satu faktor saja. Meskipun teknologi yangdimiliki sudah modern tapi kalau tidak didukung dengansumberdaya manusia yang terampil, maka produktivitas jugabelum tentu meningkat bahkan sebaliknya. Untuk memahamipersoalan yang berkaitan dengan peningkatan produktivitas disektor industri ini maka perlu dipahami dulu tentang apa yangdimaksud dengan sistem produksi dan produktivitas. Siswa setelah membaca bab ini diharapkan memahamikonsep dasar sistem produksi, arti produktivitas kerja dan bisamengidentifikasi faktor yang mempengaruhi produktivitas kerjadan memahami cara mengukur produktivitas kerja pada suatuindustri.1.2 Konsep Dasar Sistem Produksi Sistem produksi adalah serangkaian aktivitas yangdilakukan untuk mengolah atau mengubah sejumlah masukan(input) menjadi sejumlah keluaran (output) yang memiliki nilaitambah. Pengolahan yang terjadi bisa secara fisik maupunnonfisik. Sedangkan nilai tambah adalah nilai dari keluaran yangbertambah dalam pengertian nilai guna atau nilai ekonomisnya.Proses produksi ini bisa digambarkan dalam bentuk bagan inputoutput (gambar 1.1). Gambar 1.1 menunjukkan bahwa elemen-elemen utama dalam sistem produksi adalah: input, prosestransformasi dan output. Proses transformasi akan mengubahmasukan/input menjadi keluaran/output. Proses ini biasanyadilengkapi dengan kegiatan umpan balik untuk memastikanbahwa keluaran yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan.Tidak menutup kemungkinan bahwa proses transformasi ini jugadipakai sebagai pengendali sistem produksi agar mampumeningkatkan perbaikan terus-menerus. Sistem produksi memiliki komponen atau elemenstruktural dan fungsional yang berperan penting menunjangkontinuitas operasional sistem produksi ini. Komponen atauelemen struktural yang membentuk sistem produksi terdiri dari: 2 Bab I
material, mesin dan peralatan, tenaga kerja, modal, energi,informasi , tanah, dan lain-lain. Elemen fungsional terdiri dari:supervisi, perencanaan, pengendalian, koordinasi, dankepemimpinan. Elemen fungsional berkaitan dengan manajemendan organisasi.1.2.1 Input Dalam sistem produksi terdapat beberapa input sebagaiberikut: 1. Tenaga kerja. Operasi sistem produksi membutuhkan intervensi manusia dan orang-orang yang terlibat dalam sistem produksi dianggap sebagai input tenaga kerja. 2. Mesin. Untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi, maka sebuah sistem produksi membutuhkan mesin. 3. Material. Agar sistem produksi dapat menghasilkan produk manufaktur, diperlukan material atau bahan baku. 4. Modal. Operasi sistem produksi membutuhkan modal. Fasilitas peralatan, mesin produksi, bangunan pabrik, gudang dan lain-lain dianggap sebagai barang modal. 5. Metoda. Aktivitas sistem produksi untuk mengubah material menjadi barang jadi memerlukan teknologi. Teknologi tersebut harus bisa dioperasikan. Cara untuk mengoperasikan teknologi disebut dengan metoda. 6. Energi. Mesin-mesin produksi dan aktivitas pabrik lainnya membutuhkan energi untuk menjalankan aktivitas itu. Berbagai macam bahan bakar, minyak pelumas, tenaga listrik, air untuk keperluan pabrik, dll, dianggap sebagai input energi. 7. Informasi. Dalam industri modern, informasi telah dipandang sebagai input. Berbagai macam informasi tentang: kebutuhan pelanggan, kuantitas permintaan pasar, perilaku pesaing, dll, dianggap sebagai input informasi. 8. Manajerial. Sistem industri modern yang berada dalam lingkungan pasar global yang sangat kompetitif 3 Bab I
membutuhkan: supervisi, perencanaan, pengendalian, koordinasi, dan kepemimpinan yang efektif untuk meningkatkan performansi sistem itu secara terus- menerus.9. Tanah. Sistem produksi manufaktur membutuhkan lokasi untuk mendirikan pabrik, gudang, dan lain-lain. INPUT: PROSES OUTPUT: Manusia TRANSFORMASI Barang / Mesin Jasa Material Modal Limbah Metoda Informasi EnergiInformasiManajerial Tanah Umpan Balik 4 Gambar 1.1 Bagan Input Output Bab I
1.2.2 Proses Transformasi Proses transformasi dalam sistem produksi dapatdidefinisikan sebagai integrasi sekuensial dari tenaga kerja,material, informasi, metode kerja, dan mesin atau peralatan,dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai tambah bagiproduk agar dapat dijual dengan harga kompetitif di pasar. Contoh proses transformasi, bayangkan sebuah pabrikperakitan mobil yang menggunakan bahan baku dalam bentukparts dan komponen. Material ini secara bersama-sama denganperalatan modal, tenaga kerja, energi, informasi, manajerial, danlain-lain, ditransformasikan menjadi mobil. Hasil transformasi iniberupa sebuah mobil. Suatu tugas atau aktivitas dikatakan memiliki nilai tambahapabila penambahan beberapa input pada tugas itu akanmemberikan nilai tambah produk sesuai dengan keinginankonsumen. Contoh dari tugas yang memiliki nilai tambah: 1. Pengoperasian peralatan bor untuk mengubah sepotong logam tanpa cacat. 2. Pengujian material untuk meyakinkan bahwa material itu sesuai standar yang ditetapkan. 3. Menerbangkan sebuah pesawat terbang dengan baik.1.2.3 Output Output dari proses dalam sistem produksi dapat berupabarang atau jasa yang disebut sebagai produk. Selain produkhasil output dari sebuah sistem produksi adalah limbah daninformasi. Pengukuran karakteristik output sebaiknyamengacu kepada kebutuhan pelanggan dalam pasar. Berikut inibeberapa contoh sistem produksi jasa dan manufaktur. 5Bab I
Tabel 1.1 Beberapa Contoh Sistem Produksi Jasa dan ManufakturNo Sistem Input Output1 Bank Karyawan, fasilitas Pelayanan2 Rumah Sakit gedung dan peralatan, finansial bagi kantor, modal, energi, nasabah3 Rumah Makan informasi, manajerial, dll Dokter, perawat, Pelayanan4 Transportasi karyawan, fasilitas gedung medik bagi Udara dan peralatan medik, pasien, dll laboratorium, modal,5 Manufaktur energi, informasi, Pelayanan manajerial, dll makanan, Koki, pelayan, bahan, hiburan peralatan, ruangan, kenyamanan, bumbu, modal, energi, dll informasi, manajerial dll Transportasi udara bagi Pilot, pramugari, tenaga orang dan mekanik, karyawan, barang dari pesawat terbang, fasilitas satu lokasi ke gedung dan peralatan lokasi lain kantor, energi, informasi, Barang jadi, manajerial, dll limbah, dll Karyawan, fasilitas gedung dan peralatan pabrik, material, modal, energi, informasi, manajerial, dllCatatan: istilah sistem produksi dalam industri manufaktur serupa dengansistem produksi pada industri jasa1.3 Produktivitas Kerja Pengertian produktivitas secara umum adalah rasioantara output dibagi dengan input. Sementara pendekatan dalamstudi produktivitas sering kali hanya menekankan pada aspekekonomi tertentu saja. Kenyataannya studi produktivitas jugamencakup aspek-aspek non ekonomi, yang kadang-kadang lebihbesar peranannya dalam peningkatan produktivitas. Aspek- 6 Bab I
aspek non ekonomi, seperti manajemen dan organisasi, kualitaskerja, perlindungan dan keselamatan kerja, motivasi, dan lainsebagainya yang berperan dalam menggerakkan, mendorongdan mengkoordinasikan para individu atau kelompok individulainnya yang terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan padasetiap unit ekonomi untuk bekerja lebih efektif dan efisien. Kesadaran akan peningkatan produktivitas semakinmeningkat karena adanya suatu keyakinan bahwa perbaikanproduktivitas akan memberikan kontribusi positif dalamperbaikan ekonomi. Pandangan bahwa kehidupan hari ini haruslebih baik dari kehidupan hari kemarin dan kehidupan hari esokharus lebih dari hari ini, merupakan suatu pandangan yangmemberi dorongan pemikiran ke arah produktivitas. Manfaat positif apakah yang bisa dicapai denganterjadinya peningkatan produktivitas dari suatu aktivitas produksi.Agar bisa memberikan suatu ilustrasi yang jelas, Gambar 1.2. adan 1.2.b menunjukkan hal-hal positif tersebut.Gambar 1.2 a. Kurva Kenaikan Produktivitas 7 Bab I
Gambar 1.2. b Kurva Penurunan Biaya Gambar 1.2 a dan 1.2.b memperlihatkan bahwa adanyapeningkatan produktivitas yang ditunjukkan dengan kurva P akanmenyebabkan terjadinya penurunan biaya produksi perunitnyaseperti yang ditunjukkan oleh kurva C. Produktivitas adalah rasiooutput per input. Bilamana output dalam hal ini adalah berupaunit keluaran yang dihasilkan oleh proses produksi dan semuamasukan yang diperlukan dikonversikan dalam unit satuanmoneter (rupiah), maka:Pi = Total output selama periode t1 / Total input selama periode t1 ....1.1Dengan formulasi ini, peningkatan produktivitas akan terjadibilamana output berhasil naik (bertambah besar) atau tetap dandi sisi lain input dalam hal ini bisa lebih ditekan lagi seminimal 8Bab I
mungkin. Dengan demikian arah kurva P akan cenderung naikseperti yang ditunjukkan dalam Gambar 1.2 a. Naiknya produktivitas (Unit/Rp) ternyata akan membawakonsekuensi terhadap penurunan biaya produksi per unitnya(Rp/Unit). Formula Ci = 1/Pi sehingga: Total biaya input yang dikeluarkan selama periode ti Ci = ---------------------------------------------------------------------- .....1.2 Total output yang dikeluarkan selama periode tiBerdasarkan formulasi ini, maka arah kurva C akan cenderungturun bilamana produktivitas bisa dinaikkan seperti yangditunjukkan dalam Gambar 1.2 b. Dampak akibat kenaikanproduktivitas menyebabkan penurunan biaya per unitnya akanmampu meningkatkan daya saing output yang dihasilkan olehindustri. Produktivitas tidak sama dengan produksi, tetapiproduksi, performansi kualitas, hasil-hasil, merupakan komponendari usaha produktivitas. Dengan demikian, produktivitasmerupakan suatu kombinasi dari efektivitas dan efisiensi. Secaraumum produktivitas dapat dinyatakan sebagai rasio antarakeluaran terhadap masukan, atau rasio hasil yang diperolehterhadap sumber daya yang dipakai. Produktivitas = Output / Input ...........................................1.3Jika dalam rasio itu masukan yang dipakai untuk menghasilkankeluaran dihitung seluruhnya maka disebut produktivitas total.Rumus yang digunakan untuk menghitung produktivitas totalsebagai berikut: OutputProduktivitas total = -------------------------------------------------- ........1.4 (tenaga kerja + mesin + material,dsb) 9 Bab I
Produktivitas total digunakan untuk mengukur perubahanefisiensi dari kegiatan operasi. Untuk mengukur perubahanproduktivitas total dalam suatu periode waktu, semua faktor yangberkaitan dengan kuantitas keluaran dan masukan yang dipakaiselama periode tadi diperhitungkan. Faktor-faktor itu meliputimanusia, mesin, modal, material, dan energi. Jika yang dihitung sebagai masukan hanya komponentertentu saja maka disebut produktivitas parsial. Rumus yangdigunakan sebagai berikut:Produktivitas parsial (misalnya tenaga kerja)Keluaran KeluaranProduktivitas = -------------------------- atau ---------------------- ......1.5Biaya tenaga kerja jam kerja orangProduktivitas perusahaan akan meningkat jika:1. Keluaran meningkat tapi masukan tetap atau menurun.2. Keluaran tetap tetapi masukan menurun3. Keluaran meningkat dan masukan meningkat tetapi perbedaan keluaran lebih besar dari kenaikan masukan. Produktivitas dapat diukur dalam berbagai bentuk. Tabel1.2 menunjukkan contoh ukuran produktivitas dalam berbagaibentuk:Tabel 1.2 Ukuran ProduktivitasNo Ukuran Produktivitas1 Jumlah Produksi / Jumlah Penggunaan Tenaga Kerja2 Jumlah Produksi / Jumlah Penggunaan Material3 Jumlah Produksi / Jumlah Penggunaan Energi4 Jam Kerja Aktual / Jam Kerja Standar5 Jam Kerja Setup Produksi / Jam Kerja Aktual Produksi6 Jumlah Produk Cacat / Jumlah Produksi 10 Bab I
1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Pada hakikatnya produktivitas kerja akan banyakditentukan oleh dua faktor utama:a. Faktor Teknis: merupakan faktor yang berhubungan dengan pemakaian dan penerapan fasilitas produksi secara lebih baik, penerapan metode kerja yang lebih efektif dan efisien, dan atau penggunaan bahan baku yang lebih ekonomis.b. Faktor Manusia: merupakan faktor yang mempunyai pengaruh terhadap usaha-usaha yang dilakukan manusia di dalam menyelesaikan pekerjaan. Faktor ini meliputi: sikap mental, motivasi, disiplin, dan etos kerja. Pada industri yang bersifat mekanisasi atau otomatisasidalam proses produksinya, maka faktor teknis yang palingberpengaruh dalam upaya peningkatan produktivitas. Industriyang bersifat otomatisasi ini maka penelitian produktivitas akanditekankan pada aspek teknis. Sedangkan untuk industri yangmasih bersifat padat karya, maka upaya peningkatanproduktivitas harus ditekankan pada aspek manusianya.Contoh: Untuk industri pengecoran logam di daerah Ceper, Klatenyang bersifat padat karya, maka upaya peningkatan produktivitaskerjanya dilakukan dengan cara mengembangkan kemampuandari tenaga kerjanya. Sedangkan untuk industri yang bersifatotomatisasi misalnya PT. Astra Honda Motor, peningkatanproduktivitas kerja lebih difokuskan pada aspek teknis, denganjalan memperbaharui teknologi yang dimilikinya. 11Bab I
1.5 Cara Mengukur Produktivitas Kerja Suatu kelompok kerja terdiri dari 8 tenaga kerja, padabulan pertama mampu menghasilkan produk sebesar 900 unit.Dalam satu bulan mereka bekerja selama 25 hari, dan tiap haribekerja selama 8 jam. Bahan baku yang digunakan dalamproses produksi sebesar 400 unit. Bulan berikutnya merekahanya bekerja selama 20 hari dalam satu bulan. Namun merekamampu menghasilkan produk sebesar 1000 unit. Bahan bakuyang digunakan meningkat menjadi 500 unit. Tingkatproduktivitas kelompok kerja di atas dapat dilakukan pengukuransebagai berikut: a. Produktivitas pada bulan pertama Produktivitas dilihat dari tenaga kerja saja adalah: Pr oduktivitas 900 112,5 8 Produktivitas dilihat dari jumlah jam kerja yang dipakai Pr oduktivitas 900 0.562 8x25x8 Produktivitas total Pr oduktivita s 900 2,205 atau 8 400 Pr oduktivitas 900 0,45 1600 400 b. Produktivitas pada bulan kedua Produktivitas dilihat dari tenaga kerja saja adalah: 12Bab I
Pr oduktivitas 1000 125 8Produktivitas dilihat dari jumlah jam kerja yang dipakaiPr oduktivitas 1000 0,781 8x20x8Produktivitas totalPr oduktivitas 1000 1,96 atau 8 500Pr oduktivitas 1000 0,562 1280 5001.6 Rangkuman Dalam sistem produksi dapat dibagi menjadi tiga bagian,yaitu bagian input, proses transformasi, dan output. Input terdiridari manusia, mesin, material, modal, metoda, energi, informasi,manajerial, dan tanah. Proses transformasi merupakan sebuahaktivitas yang terintegrasi dari komponen input dalam suatulingkungan guna menghasilkan nilai tambah bagi produk. Outputdari sistem produksi berupa barang atau jasa, informasi, danlimbah. Produktivitas adalah rasio antara output dibagi denganinput. Produktivitas ada dua, yaitu produktivitas total danproduktivitas parsial. Produktivitas total dipakai untuk mengukurperubahan efisiensi dari kegiatan operasi. Produktivitas parsialjika input yang dimasukkan hanya komponen tertentu saja. Pada dasarnya ada dua factor yang bisa mempengaruhiproduktivitas kerja. Faktor tersebut adalah faktor teknis danfaktor manusia. Faktor teknis sangat berpengaruh pada 13 Bab I
peningkatan produktivitas untuk industri yang bersifatotomatisasi, sedangkan aspek manusia sangat berperan padaindustri yang bersifat padat karya.1.7 Soal1. Sebutkan komponen input pada industri pengecoran logam.2. Sebutkan komponen output pada industri perakitan sepeda motor.3. Faktor apa sajakah yang paling dominan mempengaruhi produktivitas kerja pada industri padat karya, misalnya industri konveksi.4. PT. Paijem memiliki data output yang dihasilkan daninput yang dipakai (dalam juta rupiah) selama tahun2007, sebagai berikut:Output total (nilai produksi) = 1500Input:- Input tenaga kerja = 200- Input material = 200- Input modal = 300- Input energi = 100- Input lain-lain = 100Hitung produktivitas total dan produktivitas parsial untukmasing-masing input. 14 Bab I
BAB IIANALISA PERANCANGANKERJA2.1 Pendahuluan Pada proses produksi, perancangan stasiun kerja danmetode kerja bukan hal mudah. Kesalahan dalam perancanganmaupun metode kerja akan berdampak buruk pada prosessecara keseluruhan. Evaluasi perancangan harus dilakukansecara terus menerus untuk mendapatkan metode terbaik. Salahsatu cara untuk mengevaluasi metode kerja adalah denganmenggunakan peta kerja dan pengukuran waktu standar. Dengan mempelajari bab ini, para siswa diharapkanmengetahui bentuk peta kerja, khususnya peta tangan kiri dantangan kanan, peta aliran proses, dan peta regu kerja. Selain itusiswa memahami fungsi dari masing-masing peta kerja tersebut.Kemampuan lain para siswa diharapkan mampu menghitungwaktu standar dengan menggunakan studi waktu.2.2 Peta Kerja Pendekatan tradisional yang sering digunakan untukmenganalisis metode kerja adalah peta kerja. Peta kerjamerupakan suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerjasecara sistematis dan jelas. Dengan peta kerja kita bisa melihatsemua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu bendakerja dari mulai masuk proses sampai menjadi produk. Beberapapeta kerja yang sering digunakan untuk analisis metode kerja,yaitu: peta tangan kiri dan tangan kanan, peta aliran proses, danpeta regu kerja. 1 Bab II
2.2.1 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Untuk memperjelas peta tangan kiri dan tangan kanan ini,maka perlu diperhatikan proses perakitan steker di bawah ini.Pada proses perakitan ini dibagi menjadi tiga stasiun kerja.Masing-masing stasiun kerja mempunyai tugas yang berbeda.Gambar 2.1 ini memperlihatkan aliran proses produksi, yangdimulai dari stasiun kerja 1 menuju stasiun kerja 2 dan terakhir distasiun kerja 3.Gambar 2.1 Aktivitas Sistem Kerja 2 Sumber: Madyana, 1996 Bab II
Gambar 2.2 memperlihatkan aktivitas pada stasiun kerja 1.Aktivitas pada stasiun kerja 1 ini adaah operator akan merakitsteker. Gambar 2.2 Stasiun Kerja 1 3 Sumber: Madyana, 1996Keterangan: 1. Kotak Baut 2. Kotak Badan Steker 3. Kotak Kaki Steker 4. Kotak Badan Steker 5. Kotak Mur 6. Kotak Komponen Produk Cacat Bab II
Operator pada stasiun kerja 2 akan melakukan pekerjaanmemasukkan steker ke dalam doos kecil. Proses kerja sepertipada gambar di bawah ini. Gambar 2.3 Stasiun Kerja 2 Sumber: Madyana, 1996 Setelah proses selesai dilakukan pada stasiun kerja 2,maka tahapan berikutnya adalah masuk ke stasiun kerja 3. Padastasiun kerja 3 ini, operator akan memasukkan doos kecil kedalam doos besar. Cara kerja pada stasiun ini seperti terlihatpada gambar 2.4 berikut ini 4 Bab II
Gambar 2.4 Stasiun Kerja 3 Sumber: Madyana, 1996Keterangan: 1. Doos Besar Kosong 2. Label 3. Lem Perekat 4. Doos Isi 6 Steker 5. Doos Besar Sedang Diisi 6. Doos Besar Berisi StekerPada stasiun kerja 3 operator yang bertugas ada 2 orang.Operator 1 memasang label pada doos kecil sekaligusmemasukkan doos kecil ke dalam doos besar. Operator 2mengangkat doos besar untuk dibawa ke gudang. Sistem perakitan steker di atas dapat dipecah menjaditiga peta tangan kiri dan tangan kanan. Peta ini menggambarkansemua gerakan-gerakan saat bekerja dan waktu mengangguryang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan, jugamenunjukkan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada 5 Bab II
tangan kiri dan tangan kanan ketika melakukan pekerjaan.Dengan peta ini kita bisa melihat semua operasi secara cukuplengkap, yang berarti mempermudah perbaikan operasi tersebut. Pada dasarnya peta tangan kiri dan tangan kanan inimempunyai kegunaan yang lebih khusus, yaitu: 1. Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan. 2. Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan tidak produktif, sehingga mempersingkat waktu kerja. 3. Alat untuk melatih pekerja baru, dengan cara kerja yang ideal. Peta tangan kiri dan tangan kanan pada perakitan stekerini ada tiga buah, yaitu: 1. Peta tangan kiri dan tangan kanan pada departemen 1 dengan pekerjaan merakit steker ( gambar 2.5 ). 2. Peta tangan kiri dan tangan kanan pada departemen 2 dengan pekerjaan membungkus steker dalam kotak kecil ( gambar 2.6 ). 3. Peta tangan kiri dan tangan kanan pada departemen 3 dengan pekerjaan memasukkan kotak kecil dalam dos besar ( gambar 2.7 ). 6Bab II
PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANANPEKERJAAN : Merakit stekerDepartemen :INomor Peta :SEKARANG ( ) : USULAN ( )DIPETAKAN OLEH :TANGGAL DIPETAKAN :Tangan Kiri Jarak Waktu LAMBANG Jarak Waktu Tangan cm detik cm detik KananAmbil tutup 50 50 Ambil kakisteker, rakit 2 50 2 steker, rakitPegang, 50 Ambil tutuparahkan 50 3,5 25 3,5 steker, rakitPegang, Ambil baut,arahkan 6,9 6,9 pasangAmbil mur Ambil obengPegang, 1,9 1,9 Kencangkanarahkan 5,7 5,7 bautLetakkan Tunggusteker pada 2 2conveyorTOTAL 150 22 125 22RingkasanWaktu tiap siklus : 22 detikJumlah produk tiap siklus :1Waktu untuk membuat satu produk : 22 detik Gambar 2.5 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Departemen 1 Sumber: Madyana, 1996Peta tangan kiri dan tangan kanan pada departemen 1 inimenunjukkan ternyata jarak perpindahan yang dilakukan tangankiri sebesar 150 cm dan waktu yang dipergunakan 22 detik.Tangan kanan melakukan perpindahan sebesar 125 cm danwaktu yang dipergunakan 22 detik. Waktu 22 detik pada tangankanan ini terdiri dari aktivitas bekerja dan aktivitas untukmenunggu. Jadi pembagian kerja antara tangan kiri dan tangankanan pada departemen 1 bisa dikatakan hampir seimbang. 7 Bab II
PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANANPEKERJAAN : Membungkus steker dalam kotak kecilDepartemen : IINomor Peta :SEKARANG ( ) : USULAN ( )DIPETAKAN OLEH :TANGGAL DIPETAKAN :Tangan Kiri Jarak Waktu LAMBANG Jarak Waktu Tangan cm detik cm detik KananAmbil kotak 46 61 Ambil sekatBuka kotak 3 3 Buka kardusPegang 2,4 25 2,4 Ambil sekatPegang 1,9 1,9 Pasang 5,8 58 5,8 sekatPegang Ambil stekerTutup kotak 11 42 11 Tutup kotakTunggu 3,2 3,2 Letakkan di 0,6 0,6 banTOTAL 46 27,9 186 27,9RingkasanWaktu tiap siklus : 27,9 detikJumlah produk tiap siklus :1Waktu untuk membuat satu produk : 27,9 detikGambar 2.6 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Departemen 2 Sumber: Madyana, 1996Ringkasan dari peta tangan kiri dan tangan kanan padadepartemen 2 adalah sebagai berikut. Total jarak jangkauanyang dilakukan oleh tangan kiri sebesar 46 cm sedangkantangan kanan sebesar 186 cm. Sedangkan pembagian waktukerja untuk kedua tangan bisa dikatakan seimbang. Waktu kerjauntuk tangan kiri 27,9 detik dan tangan kanan 27,9 detik.Meskipun ada waktu sebesar 0,6 detik di tangan kiri untukmenunggu tangan kanan selesai meletakkan kardus ke banberjalan. 8 Bab II
PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANANPEKERJAAN : Memasukkan kotak kecil ke dalam dos besarDepartemen : IIINomor Peta :SEKARANG ( ) : USULAN ( )DIPETAKAN OLEH :TANGGAL DIPETAKAN :Tangan Kiri Jarak Waktu LAMBANG Jarak Waktu Tangan Kanan cm detik cm detikAmbil kotak 40 2 40 2 Ambil kotakkecil besarBuka kotak 4,5 4,5 Buka kotakbesar besarAmbil kotak 30 2 30 2 Ambil labelkecilPegang 1,3 1,3 Ambil lemlabelPegang 2,5 2,5 Label diolesilabel lemPegang 1,5 1,5 Mengembalikanlabel lemTempel label 3 3 Label ditempelMasukkan 20 3 20 3 Masukkanke kotak kotak kecil kebesar kotak besarUlangi 3 kali 13,3 x 13,3 x Ulangi 5 kali 35Tutup kotak 4 4 Tutup kotakbesar besarBawa kotak 50 2 50 2 Bawa kotakbesar besarLetakkan 2 2 Letakkan kotakkotak besar besarTOTAL 140 67,7 140 76,7RingkasanWaktu tiap siklus : 76,7 detikJumlah produk tiap siklus :1Waktu untuk membuat satu produk : 76,7 detik Gambar 2.7 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Departemen 3 Sumber: Madyana, 1996 9 Bab II
Pekerjaan yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kananpada departemen 3 adalah memasukkan doos kecil ke dalamdoos besar. Total jarak yang ditempuh oleh tangan kiri sebesar140 cm sedangkan untuk tangan kanan 140 cm. Lamanya waktukerja untuk kedua tangan tidak sama. Tangan kiri selama 67,7detik sedangkan tangan kanan 76,7 detik.2.2.2 Peta Aliran Proses Peta aliran proses adalah sebuah peta yangmenggambarkan urutan operasi, baik gerakan pekerja maupunaliran material. Peta ini memperlihatkan bagian proses yangtidak produktif, seperti delay, penyimpanan sementara, danuntuk mengetahui panjang pendeknya jarak yang ditempuh.Contoh peta aliran proses ada pada gambar 2.8, 2.9, dan 2.10. Gambar 2.8 menggambarkan peta aliran proses untukjenis pekerjaan merakit steker. Pada peta aliran proses bagianini terdiri dari aktivitas operasi dan transportasi. Perinciannyasebagai berikut: aktivitas operasi sebanyak 5 kegiatansedangkan aktivitas transportasi hanya sekali. Denganmemperhatikan peta aliran proses pada bagian ini bisadisimpulkan bahwa aktivitas merakit steker ini cara kerjanyasudah benar. Gambar 2.9 menggambarkan peta aliran prosesmembungkus steker. Pada peta ini terdiri dari 7 aktivitas operasi.Semua kegiatan pada bagian ini termasuk kategori kegiatanproduktif. Berarti cara kerja membungkus steker ini termasukcara kerja yang sudah benar. Gambar 2.10 adalah peta aliran proses yangmenggambarkan aktivitas memasukkan doos kecil ke dalamdoos besar. Pada kegiatan ini terdiri dari aktivitas operasisebanyak 9. Cara kerja pada bagian ini sangat efektif, sebabsemua aktivitas yang terjadi merupakan aktivitas yang produktif. 10Bab II
Gambar 2.8 Peta Aliran Proses Merakit Steker Sumber: Madyana, 1996 11Bab II
Gambar 2.9 Peta Aliran Proses Membungkus Steker Sumber: Madyana, 1996 12Bab II
Gambar 2.10 Peta Aliran Proses Memasukkan Kotak Kecil dalam Dos Besar Sumber: Madyana, 1996 13Bab II
2.2.3 Peta Proses Regu Kerja Peta ini digunakan dalam suatu tempat kerja dimanauntuk melakukan pekerjaan tersebut memerlukan kerjasamayang baik dari sekelompok pekerja. Peta ini merupakankumpulan dari peta aliran proses dimana tiap peta aliran prosestersebut menunjukkan satu seri kerja dari seorang operator.Berikut gambar peta proses regu kerja.Gambar 2.11 Peta Proses Regu Kerja 14 Sumber: Madyana, 1996 Bab II
Fungsi utama dari peta proses regu kerja adalah untukmeminimumkan waktu menunggu.2.3 Pengukuran Kerja Pengukuran kerja adalah suatu aktivitas untukmenentukan lamanya sebuah pekerjaan bisa diselesaikan.Pengukuran kerja berkaitan dengan penentuan waktu standar.Waktu standar adalah waktu yang diperlukan oleh seorangpekerja terlatih untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu,bekerja pada tingkat kecepatan yang berlanjut, sertamenggunakan metode, mesin dan peralatan, material, danpengaturan tempat kerja tertentu. Penentuan waktu standar merupakan masukan pentingbagi perencanaan proses produksi. Salah satu cara yang seringdigunakan untuk menentukan waktu standar adalah dengan carastudi waktu. Studi waktu dilaksanakan dengan menggunakan alat jamhenti ( stop watch ) untuk mengamati waktu tugas. Waktustandar dihitung berdasarkan pengamatan terhadap seorangpekerja yang melaksanakan siklus tugasnya berulang-ulang.Setelah ditetapkan, waktu standar itu diberlakukan bagi seluruhpekerja lain yang melaksanakan pekerjaan serupa. Pekerja yangdipilih adalah pekerja yang mengerti benar ( terlatih ) tentangtugas yang sedang diamati dan bekerja dengan menggunakanmetode yang sesuai.Tahap dalam Studi WaktuTahap-tahap dalam menentukan waktu standar, sebagai berikut: 1. Tentukan pekerjaan yang akan diamati dan beri tahu pekerja yang dipilih tentang tujuan studi. Langkah ini diperlukan agar pekerja yang diamati ataupun 15Bab II
penyelianya tidak curiga, melainkan malah membantukelancaran pengamatan.2. Tentukan jumlah siklus kerja ( ukuran sampel, n ) yang akan diamati. Jumlah siklus kerja tergantung pada standar deviasi dari waktu yang diamati, ketelitian, dan tingkat kepercayaan yang diinginkan.3. Catat seluruh hasil pengamatan dan hitung rata-rata waktu yang diamati.¦_ Xi .............................................. 2.1X n4. Tetapkan peringkat kinerja ( PR, performance rating ) pekerja yang bersangkutan, lalu hitung waktu normal ( NT, normal time ) dengan menggunakan rumus, sebagai berikut:NT _ . PR .............................................. 2.2 X 100dimana:PR = peringkat kinerja ( dalam persen ) Peringkat kinerja diperlukan untuk penyesuaianwaktu yang diperoleh dari pengamatan terhadap satuorang pekerja menjadi waktu normal yang berlaku bagiseluruh pekerja. Peringkat kinerja untuk rata-rata pekerjasebesar 100%. Pekerja yang memiliki keterampilan /kecakapan lebih dari rata-rata pekerja lainnya memilikiperingkat kinerja di atas 100%. Pekerja yangketerampilannya di bawah rata-rata memiliki peringkatkinerja di bawah 100%. Peringkat kinerja ini hanya berlaku untuk satujenis kegiatan, tidak diberlakukan secara umum. Dengandemikian, bisa saja untuk satu jenis kegiatan, seorangpekerja mempunyai peringkat kinerja di bawah rata-rata 16 Bab II
karyawan lain, tetapi untuk jenis kegiatan yang lainperingkatnya di atas rata-rata. Waktu normal diartikan sebagai waktu yangdiperlukan oleh seorang pekerja yang berpengalamanuntuk menyelesaikan elemen-elemen tugas yang penting,dan bekerja pada kecepatan normal.5. Tetapkan faktor kelonggaran ( AF, allowance factor ). Faktor kelonggaran diperlukan untuk mencakup interupsi / penundaan yang terjadi karena keperluan pribadi pekerja ( untuk minum, ke kamar kecil atau istirahat karena letih ) atau penundaan yang tidak bisa dihindari ( seperti mesin / peralatan rusak, material terhambat, atau gangguan listrik ). Untuk faktor kelonggaran yang dinyatakansebagai persentase dari waktu tugas:AF 1 A ..................................................... 2.3dimana:A = toleransi kelonggaran ( dalam persen ) Untuk faktor kelonggaran yang dinyatakansebagai persentase dari waktu kerja:AF 1 ............................................ 2.4 (1 A )6. Selanjutnya hitung waktu standar ( ST, standard time ) dengan rumus: ST = NT x AF ............................................... 2.5 Waktu standar ini yang selanjutnya dipakai sebagai acuan dalam perencanaan produksi dan penentuan sistem insentif baik bagi karyawan yang berprestasi maupun untuk keperluan perencanaan lain. 17 Bab II
2.4 Penentuan Ukuran Sampel ( n ) Ukuran sampel ( jumlah siklus kerja ) bergantung padastandar deviasi dari waktu yang diamati, ketelitian ( maksimumpenyimpangan ) dari nilai sebenarnya, dan tingkat kepercayaanyang diinginkan. Analisis studi waktu biasanya menggunakanpengamatan pendahuluan dengan sejumlah sembarang sampel,selanjutnya menggunakan pendekatan statistik sehingga n dapatdicari dengan rumus, sebagai berikut:n ª Z .s º2 ................................................ 2.6 « » «¬ _ ¼» a. Xdi mana:Z = tingkat kepercayaan yang diinginkans = standar deviasi dari data pengamatana = ketelitian yang diinginkan ( dalam % dari nilai rata-rata ) _X = rata-rata hitung dari data pengamatan Apabila ketelitian yang diinginkan dinyatakan dalam unitwaktu, persamaan tersebut menjadi:n ª Z.s º 2 ................................................ 2.7 ¬« e ¼»di mana:e = ketelitian ( dalam unit waktu )Nilai Z diperoleh dari distribusi normal. Nilai Z yang biasadipakai, seperti berikut ini. Tabel 2.1 Nilai Z Nilai Z 1,645Tingkat Kepercayaan ( % ) 1,960 90 2,575 95 99 18 Bab II
Sedangkan standar deviasi dapat dicari dengan menggunakanrumus berikut ini: _s ( X i X )2 ..................................................... 2.8 n 1di mana:s = standar deviasiXi = nilai pengamatan _X = rata-rata nilai pengamatann = jumlah pengamatanContoh 1 Seorang analis studi waktu akan mengamati waktu yangdiperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu. Daripengamatan pendahuluan diperoleh data bahwa rata-rata hitungwaktu tugas 6,6 menit dengan standar deviasi 1,1 menit. Tingkatkepercayaan yang diinginkan 95%. Apabila maksimumkesalahan ditentukan sebesar r 10% dari rata-rata waktupengamatan, jumlah sampel yang diperlukan dapat dihitung,sebagai berikut.n ª Zs º2 = ª1,96x1,1º 2 « » «¬ 0,1x6,6 ¼» = 10,67 ¬« _ »¼ a XAngka 10,67 dibulatkan menjadi 11Contoh 2 Hasil pengamatan terhadap lama suatu tugas selamalima siklus berturut-turut menghasilkan data sebagai berikut: 10,9, 10, 11, 10 menit. Apabila peringkat kinerja dari pekerja yangbersangkutan 110% dan toleransi kelonggaran ditetapkan 19 Bab II
sebesar 20% dari waktu tugas, waktu standar untuk tugas itudapat dihitung, sebagai berikut: _X = ( 10 + 9 + 10 + 11 + 10 ) / 5 = 10 menit _NT = X x PR/100 = 10 x ( 110/100) = 11 menitST = NT x ( 1 + A ) = 11 x ( 1 + 0,2 ) = 13,2 menit Pekerja yang bersangkutan dapat menyelesaikan setiapsiklus tugas rata-rata selama 10 menit. Waktu yang diperlukanoleh pekerja itu lebih cepat dari rata-rata pekerja lain karenapekerja itu mempunyai kinerja yang lebih baik dari rata-ratapekerja lain. Waktu normal untuk tugas tersebut 11 menit, artinyarata-rata pekerja dapat menyelesaikan pekerjaan dalam 11menit. Untuk menjadikan sebagai waktu standar, perludimasukkan faktor kelonggaran, sehingga waktu standar menjadi13,2 menit untuk setiap siklus.Contoh 3 Apabila toleransi kelonggaran dalam contoh 2 di atasbukan berupa persentase dari waktu tugas melainkan dalambentuk keperluan personal 30 menit/hari, untuk perawatan mesin10 menit/hari, dan untuk hal-hal lainnya 8 menit/hari, dan bilawaktu kerja per hari selama 8 jam, maka perhitungan waktustandarnya, sebagai berikut: A (30 10 8)menit / hari 0,1 480menit / hari ST NT 11 12menit / unit 1 A 1 0,1 20Bab II
2.5 Rangkuman Bab II ini membahas mengenai peta kerja danpengukuran kerja. Peta kerja adalah suatu alat yangmenggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas.Peta kerja yang dipelajari meliputi: peta tangan kiri dan tangankanan, peta aliran proses, dan peta regu kerja. Peta tangan kiri dan tangan kanan ini menggambarkansemua gerakan-gerakan saat bekerja dan saat mengangguryang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan. Peta aliranproses menggambarkan urutan operasi, baik gerakan pekerjamaupun aliran material. Peta ini juga memperlihatkan bagianproses yang tidak produktif, seperti delay, dan penyimpanansementara. Sedangkan peta regu kerja adalah menggambarkansatu seri kerja dari seorang operator dibandingkan denganoperator lainnya. Pengukuran kerja adalah suatu aktivitas untukmenentukan waktu standar. Waktu standar adalah waktu yangdiperlukan oleh seorang pekerja terlatih untuk menyelesaikansuatu tugas tertentu, dengan tingkat kecepatan berlanjut danmenggunakan cara kerja dan peralatan tertentu. Salah satu caradalam pengukuran kerja ini adalah dengan studi waktu.2.6 Soal 1. Sebutkan fungsi dari peta kerja di bawah ini: a. Peta tangan kiri dan tangan kanan b. Peta aliran proses c. Peta regu kerja 2. Buat peta tangan kiri dan tangan kanan ketika melakukan aktivitas membongkar karburator sepeda motor? 21Bab II
3. Dari pengamatan pendahuluan diperoleh data bahwa rata-rata hitung waktu tugas 10 menit dengan standar deviasi 1,5 menit. Tingkat kepercayaan yang diinginkan 90 %. Jika maksimum kesalahan ditentukan sebesar 20% dari rata-rata waktu pengamatan, tentukan jumlah sampel yang diperlukan. 22Bab II
BAB IIIERGONOMI3.1 Pendahuluan Perkembangan teknologi saat ini begitu pesatnya,sehingga peralatan sudah menjadi kebutuhan pokok padaberbagai lapangan pekerjaan. Artinya peralatan dan teknologimerupakan penunjang yang penting dalam upaya meningkatkanproduktivitas untuk berbagai jenis pekerjaan. Disamping itu disisilain akan terjadi dampak negatifnya, bila kita kurang waspadamenghadapi bahaya potensial yang mungkin timbul. Hal ini tidakakan terjadi jika dapat diantisipasi pelbagai risiko yangmempengaruhi kehidupan para pekerja. Pelbagai risiko tersebutadalah kemungkinan terjadinya Penyakit Akibat Kerja. Penyakityang berhubungan dengan pekerjaan dan Kecelakaan AkibatKerja yang dapat menyebabkan kecacatan atau kematian.Antisipasi ini harus dilakukan oleh semua pihak dengan carapenyesuaian antara pekerja, proses kerja dan lingkungan kerja.Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ergonomi. Bab ini akan membahas tiga sub bab, yaitu ergonomi,antropometri dan metode pengolahan data. Sub bab ergonomimeliputi pembahasan gambaran umum ergonomi, ruang lingkupergonomi dalam dunia kerja, resiko yang timbul akibat kesalahanergonomi, identifikasi resiko yang berkaitan denganCummulative Trauma Dissorder, sikap tubuh, posisi kerja,mengenali penyebab keluhan muskuloskeletal sertapengendalian ergonomi untuk kesehatan dan keselamatan kerja.Sub bab antropometri akan membahas definisi antropometri, alatukur yang dipergunakan, cara-cara pengukuran, data-dataantropometri yang digunakan dalam perancangan produk, danpersentil. 1 Bab III
Dengan mempelajari bab ini diharapkan para siswamemahami dan mampu menerapkan ergonomi dalam duniakerja. Selain itu siswa diharapkan mengetahui kegunaan data-data antropometri dalam merancang produk.3.2 Ergonomi Ergonomi atau Ergonomics (bahasa Inggrisnya)sebenarnya berasal dari kata Yunani yaitu Ergo yang berartikerja dan Nomos yang berarti aturan atau hukum. Ergonomimempunyai berbagai batasan arti, di Indonesia disepakati bahwaergonomi adalah ilmu serta penerapannya yang berusaha untukmenyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atausebaliknya dengan tujuan tercapainya produktifitas dan efisiensiyang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal-optimalnya (Nurmianto, 1996). Pendekatan khusus dalam disiplin ergonomi ialah aplikasisistematis dari segala informasi yang releven yang berkaitandengan karakteristik dan perilaku manusia dalam perancanganperalatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai. Analisisdan penelitian ergonomi meliputi hal-hal yang berkaitan, yaitu:a. Anatomi (struktur), fisiologi (bekerjanya), dan antropometri (ukuran) tubuh manusia.b. Psikologi yang fisiologis mengenai berfungsinya otak dan sistem syaraf yang berperan dalam tingkah laku manusia.c. Kondisi-kondisi kerja yang dapat mencederai baik dalam waktu yang pendek maupun panjang ataupun membuat celaka manusia dan sebaliknya kondisi-kondisi kerja yang membuat nyaman kerja manusia. Memperhatikan hal-hal tersebut maka penelitian danpengembangan ergonomi akan memerlukan dukungan dariberbagai disiplin ilmu seperti psikologi, antropometri, anatomianthropologi, faal, dan teknologi. 2Bab III
3.2.1 Ruang Lingkup Ergonomi Dalam lapangan kerja, ergonomi ini juga mempunyaiperanan yang cukup besar. Semua bidang pekerjaan selalumenggunakan ergonomi. Ergonomi ini diterapkan pada duniakerja supaya pekerja merasa nyaman dalam melakukanpekerjaannya. Dengan adanya rasa nyaman tersebut makaproduktivitas kerja diharapkan menjadi meningkat. Secara garisbesar ergonomi dalam dunia kerja akan memperhatikan hal-halsebagai berikut: 1. Bagaimana orang mengerjakan pekerjaannya. 2. Bagaimana posisi dan gerakan tubuh yang digunakan ketika bekerja. 3. Peralatan apa yang mereka gunakan. 4. Apa efek dari faktor-faktor diatas bagi kesehatan dan kenyamanan pekerja.3.2.2 Resiko Karena Kesalahan Ergonomi Sering dijumpai pada sebuah industri terjadi kecelakaankerja. Kecelakaan kerja tersebut disebabkan oleh faktor daripekerja sendiri atau dari pihak menajemen perusahaan.Kecelakaan yang disebabkan oleh pihak pekerja sendiri, karenapekerja tidak hati-hati atau mereka tidak mengindahkanperaturan kerja yang telah dibuat oleh pihak manajemen.Sedangkan faktor penyebab yang ditimbulkan dari pihakmanajemen, biasanya tidak adanya alat-alat keselamatan kerjaatau bahkan cara kerja yang dibuat oleh pihak manajemenmasih belum mempertimbangkan segi ergonominya. Misalnyapekerjaan mengangkat benda kerja di atas 50 Kg tanpamenggunakan alat bantu. Kondisi ini bisa menimbulkan ciderapada pekerja. 3Bab III
Untuk menghindari cedera, pertama-tama yang dapatdilakukan adalah mengidentifikasi resiko yang bisa terjadi akibatcara kerja yang salah. Setelah jenis pekerjaan tersebutdiidentifikasi, maka langkah selanjutnya adalah menghilangkancara kerja yang bisa mengakibatkan cidera. Tabel 3.1. Tabel Resiko FAKTOR RESIKO DEFINISI JALAN KELUARPengulangan yang Menjalankan gerakan Desain kembali carabanyak yang sama berulang- kerja untuk ulang mengurangi jumlah pengulangan gerakan atau meningkatkan waktu jeda antara ulangan, atau menggilirnya dengan pekerjaan lainBeban berat Beban fisik yang Mengurangi gaya berlebihan selama yang diperlukan untuk kerja (menarik, melakukan kerja, memukul, mendesain kembali mendorong). Semakin cara kerja, menambah banyak day yang jumlah pekerja pada harus dikeluarkan, pekerjaan tersebut, semakin berat beban menggunakan bagi tubuh peralatan mekanik.Postur yang kaku Menekuk atau Mendesain cara kerja memutar bagian tubuh dan peralatan yang dipakai hingga postur tubuh selama kerja lebih nyamanBeban statis Bertahan lama pada Mendesain cara kerja satu postur sehingga untuk menghindari menyebabkan terlalu lama bertahan kontraksi otot pada satu postur, memberi kesempatn untuk mengubah posisi 4 Bab III
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172