Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore kelas_smk_teknik-transmisi-tenaga-listrik-jilid-3_aslimeri

kelas_smk_teknik-transmisi-tenaga-listrik-jilid-3_aslimeri

Published by haryahutamas, 2016-06-01 21:48:28

Description: kelas_smk_teknik-transmisi-tenaga-listrik-jilid-3_aslimeri

Search

Read the Text Version

Aslimeri, dkk.TEKNIKTRANSMISITENAGA LISTRIKJILID 3SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan NasionalDilindungi Undang-undangTEKNIKTRANSMISITENAGALISTRIKJILID 3Untuk SMKPenulis : Aslimeri Ganefri Zaedel HamdiPerancang Kulit : TIMUkuran Buku : 18,2 x 25,7 cmASL ASLIMERIt Teknik Transmisi Tenaga Listrik Jilid 3 untuk SMK /oleh Aslimeri, Ganefri, Zaenal Hamdi ---- Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008. ix, 121 hlm Daftar Pustaka : Lampiran. A ISBN : 978-979-060-159-8 ISBN : 978-979-060-161-1Diterbitkan olehDirektorat Pembinaan Sekolah Menengah KejuruanDirektorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan MenengahDepartemen Pendidikan NasionalTahun 2008

KATA SAMBUTANPuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karuniaNya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah MenengahKejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan MenengahDepartemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2008, telah melaksanakanpenulisan pembelian hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis untukdisebarluaskan kepada masyarakat melalui website bagi siswa SMK.Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan StandarNasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK yangmemenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaranmelalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 tahun 2008.Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruhpenulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepadaDepartemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh parapendidik dan peserta didik SMK di seluruh Indonesia.Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada DepartemenPendidikan Nasional tersebut, dapat diunduh (download), digandakan,dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun untukpenggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhiketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan ditayangkannya softcopy ini akan lebih memudahkan bagi masyarakat untuk mengaksesnyasehingga peserta didik dan pendidik di seluruh Indonesia maupun sekolahIndonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajarini.Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Selanjutnya,kepada para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapatmemanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku inimasih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangatkami harapkan. Jakarta, Direktur Pembinaan SMK

Kata Pengantar Akhir-akhir ini sudah banyak usaha penulisan dan pengadaan buku-buku teknik dalam Bahasa Indonesia. Namun untuk Teknik Elektro, hal inimasih saja dirasakan keterbatasan-keterbatasan terutama dalammengungkapkan topik atau materi yang betul-betul sesuai dengankompetensi dalam bidang Transmisi Tenaga Listrik untuk SekolahMenengah Kejuruan. Hal inilah yang mendorong penulis untuk menyusunbuku ini agar dapat membantu siapa saja yang berminat untukmemperdalam ilmu tentang Transmisi Tenaga Listrik. Dalam buku ini dibahas tentang : pemeliharaan sistim DC, pengukuranlistrik, tranformator, gandu induk ,saluran udara tegangan tinggi, kontruksikabel tenaga dan pemeliharaan kabel tenaga . Penulis menyadari masih banyak kekurangan- kekurangan baikdalam materi maupun sistematika penulisan, untuk itu saran-saran dan kritikyang membangun guna memperbaiki buku ini akan diterima dengan senanghati. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan DirektoratJenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah DepertemenPendidikan Nasional yang telah memberikan kesempatan kepada penulisuntuk menulis buku ini dan Drs.Sudaryono, MT yang telah bersedia menjadieditor buku ini. Juga penulis megucapkan terima kasih kepada ManegerPLN (persero) Udiklat Bogor yang telah banyak membatu penulis dalammenyediakan bahan untuk penulisan buku ini . Harapan penulis semoga buku ini ada mamfaatnya untukmeningkatkan kecerdasan bangsa terutama dalam bidang teknik elektro . Penulis i

Daftar IsiKata Pengantar …………….................................................... i iiDaftar isi ……………………….......................... ixDiagram Pencapaian Kompetensi ............................................... 1 1 JILID 1 3 6BAB. I. PEMELIHARAAN DC POWER .................................. 7 81.1. Hukum Ohm ………....................... 15 201.2. Hukum Kirchoff ......… ........................ 25 251.3. Daya Dalam Rangkaian DC ………………............. 26 271.3.1. Prinsip Dasar Rangkaian DC …............................... 29 301.3.2. Hubungan Antara Arus Tegangan dan Tahanan ............. 31 311.4. Komponen Semikonduktor ……………….................. 31 331.5. Sistem DC Power ………………...................................... 34 371.6. Charger (Rectifier) …………………………………….. 37 381.6.1. Jenis Charger …....................................................... 38 391.6.2. Prinsip Kerja Charger ........................................... 39 461.6.3. Bagian-Bagian Charger ............................... 48 521.7. Automatic Voltaga Regulator ………………........................ 54 541.7.1. Komponen Pengantar Seting Tegangan ....................... 54 551.7.2. Komponen Pengantar Seting Floating ....................... 56 581.7.3. Komponen Pengantar Seting Equalizing ....................... 61 631.7.4. Komponen Pengantar Seting Arus ....................... 63 641.8. Rangkaian voltage Dropper ………………............................ 651.9. Rangkaian Proteksi Tegangan Surja Hubung....................... ii1.10. Pengertian beterai .....................................................1.10.1. Prinsip kerja baterai ...............................................1.10.2. Prinsip kerja baterai asam-timah .................................1.10.3. Poses pengisian baterai ....................... ……….............1.10.4. Prinsip kerja baterai alkali....................................................1.11. Jenis-jenis Baterai ………………................... ...1.12. Bagian-bagian Utama Baterai ……………….........................1.13. Instalasi Sel Baterai ………………......................................1.14. Pentilasi Ruang Baterai ………………..........................1.15. Pengertian pemeliharaan DC power ...................................1.15.1. Tujuan Pemeliharaan ...............................................1.15.2. Jenis Pemeliharaan ...............................................1.15.3. Pelaksanaan Pemeliharaan ....................... ……….1.15.4. Kegiatan Pemeliharaan .......................1.15.5. Pemeliharaan Charger ………………..................................1.15.6 Pengukuran Arus Output Maksimum ....................................1.16 Jadwal dan Chek list Pemeliharaan Charger ........................1.16.1. Pemeliharaan Baterai ...............................................1.16.2. Cara pelaksanaan pengukuran tegangan .......................1.16.3. Pengukuran Berat Jenis Elektrolit ……….........................

1.16.4. Pengukuran Suhu Elektrolit ................................... 68 701.16.5. Jadwal pemeliharaan periodik baterai ....................... 73 731.17. Pengujian dan shooting pada DC Power................................. 75 811.17.1. Pengujian Indikator Charger ..................................... 90 911.17.2. Pengujian Kapasitas Baterai ............................................... 951.17.3. Pengujian kadar Potassium Carbonate ( KZC03 ) ............. 971.18. Trouble shooting ................................... 97 981.18.1. Kinerja Baterai ……………….................................. 101 1091.19. Keselamatan kerja ……………….................................... 111 111BAB. II. PENGKURAN LISTRIK ……………….............. 112 1142.1. Pengertian Pengukuran ………………........................... 116 1172.2. Besaran Satuan dan dimensi ……………….......................... 118 1202.3. Karaktaristik dan Klasifikasi Alat Ukur ………...................... 120 1212.4. Frekuensi Meter ………………....................................... 123 1232.5. Kwh Meter ……….............. .................................................... 123 1252.6. Megger ……………………............................... 1272.7. Fase Squensi ………………............................................ 128 1282.8. Pengukuran Besaran Listrik …………................................. 130 1312.9. Prinsip kerja Kumparan Putar ……………….......................... 132 1322.10. Sistem Induksi ………………................................................ 133 1352.11. Sistem Elektro Dinamis …........................................... 135 1372.12. Sistem Kawat Panas ................................................ 137 1422.13. Alat Ukur Elektronik …................................................... 144 1502.14. Alat Ukur dengan Menggunakan Transformator …........ 1532.15. Macam-macam alat ukur untuk keperluan pemeliharaan........ iii2.15.1.Meter Tahanan Isolasi ...........................................................2.15.2.Meter Tahanan Pentanahan ....................................2.15.3.Tester Tegangan tinggi ....................................2.15.4.Tester Tegangan tembus ....................................BAB. III. TRANSFORMATOR …………………......................3.1. Prinsip induksi ……………….....................................3.2. Kumparan Transformator ……………….........................3.3. Minyak Transformator ……………….....................................3.4. Bushing ………………............................................................3.5. Tangki Konservator ..........................................................3.6. Peralatan Bantu Pendingin Transformator …………........3.7. Tap Changer ……………....................................................3.8. Alat Pernapasan Transformator …………................. ..............3.9. Alat Indikator Transformator ……………….........................3.10.Peralatan Proteksi Internal ...............................................3.11.Peralatan Tambahan Untuk Pengaman Transformator ...........3.12.Rele Proteksi Transformator dan Fungsinya .......................3.13.Announciator Sistem Instalasi Tegangan Tinggi ...............3.13.Parameter/Pengukuran Transformator ...................................

JILID 2BAB IV. SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI ……………...... 159 1604.1. Saluran Udara ………........................................................... 160 1614.2. Saluran Kabel ……………............................ ........................ 161 1654.3. Perlengkapan SUTT/SUTETI .................................... 170 1724.3.1.Tower .................................................................................... 173 1734.3.2.Bagian-bagian tower ......................................................... 173 1744.4. Kondukror .........……………................................. 174 1784.5. Kawat Tanah .........…...................... ......................... 178 1804.5.1.Bahan Kawat Tanah ................................................4.5.2.Jumlah dan Posisi Kawat Tanah ........................................4.5.3.Pentanahan Tower ............................................................4.6. Isolator ………………………...................................................4.6.1.Isolator Piring ............................................................4.6.2.Nilai Isolator .......................................................................4.6.3.Jenis Isolator ......................................................................4.6.4.Speksifikasi isolator. ...........................................................BAB V. GARDU INDUK ................................................. 184 1845.1. Busbar …………………................................................ 184 1845.1.1. Jenis Isolasi Busbar ……….................................................. 185 1865.1.2. Sistem Busbar (Rel) .................................................. 186 1875.1.3. Gardu Induk dengan single busbar ..................................... 188 1885.1.4. Gardu Induk dengan Doble busbar ..................................... 190 1915.1.5. Gardu Induk dengan satu setengah / one half busbar ............ 192 1945.2. Arrester …………………............................................................ 195 1955.3. Transformator Instrumen ………....................................... 195 1965.3.1. Transformator Tegangan ………....................................... 199 1995.3.2. Transformator Arus ………....................................... 201 2045.3.3. Transformator Bantu ………....................................... 206 2075.3.4 Indikator Unjuk kerja Transformator Ukur ………................ 209 2095.4. Pemisah (PMS) ………................................................... 2125.4.1. Pemisah Engsel ………..................................................5.4.2. Pemisah Putar ..............................................................5.4.3. Pemisah Siku ..............................................................5.4.4. Pemisah Luncur ………..................................................5.5. Pemutus tenaga listrik (PMT) ......................................5.5.1. Jenis Isolasi Pemutus Tenaga ............................................5.5.2, PMT dengan Media pemutus menggunakan udara ………….5.5.3. PMT dengan Hampa Udara .................................................5.5.4. PMT dengan Media pemutus menggunakan Minyak..........5.5.5. PMT dengan Sedikit Minyak .....................................5.6. Jenis Penggerak Pemutus Tenaga ....................................5.6.1. Mekanik Jenis Spering ………...........................................5.6.2. Mekanik Jenis Hidrolik ……….................................................. iv

5.6.3. Penutupan PMT .................................................................. 216 2165.6.4. Pembukaan PMT ................................................................. 220 2215.7. Kompesator ........................................................................ 222 2235.7.1. Kompensator shunt ................................................. 223 2245.7.2. Kompensator reaktor shunt .................................... 225 2265.8. Peralatan SCADA dan Telekomunikasi................................. 227 2305.8.1. Prinsip Dasar PLC ................................................ 231 2325.8.2. Peralatan Kopling ................................................ 233 2335.8.3. Kapasitor Kopling ................................................ 234 2345.8.4. Wave trap .................................. ......................... 235 2365.8.5. Prinsip Kerja Dasar Wave trap .................................... 2385.8.6. Line Matching Unit ............................................................ 246 2465.9 . Peralatan Pengaman ............................................................ 247 2475.9.1. Lightning Arester ................................................. 247 2475.10. Aplikasi PLC ............................................................. 248 2515.10.1. Komunikasi Suara ................................................. 252 2535.10.2. Penggunaan Kanal Suara ..................................... 254 2565.10.3. Teleproteksi Protection Signalling ............................... 258 2585.10.4. Ramute Terminal Unit (RTU) Tipe EPC 3200........................ 258 2605.11. Simbul-simbul yang ada pada Gardu Induk ..................... ... 260 2615.12. Rele Proteksi dan Annunsiator .................................... 262 263BAB VI. SISTEM PENTANAHAN TITIK NETRAL ............ 2656.1. Sistem Pentanahan Titik Netral ................................... 265 2656.2. Tujuan Pentanahan Titik Netral .................................... v6.2.1. Sistem Yang tidak Ditanahkan …..................................6.2.2. Metode Pentanahan titik Netral .....................................6.3. Pentanahan Titik Netral Tampa Impedansi ..........................6.4. Pentanahan Titik Netral Melalui Tahanan ………...............6.5. Pentanahan Titik Netral Melalui Kumparan Peterson..............6.6. Tranformator Pentanahan ………...........................6.7. Penerapan Sistem Pentanahan di Indonesia ..............6.8. Pentanahan Peralatan ...............................................6.9. Exposur tegangan ................................................6.10. Pengaruh Busur Tegangan Terhadap Tenaga Listrik..........6.10.1.Pengaruh tahanan Pentanahan Terhadap Sistem ...............6.10.2.Macam-macam Elektroda Pentanahan .............. ..........6.11. Metode Cara Pentanahan .................................................6.11.1.Pentanahan dengan Driven Ground. ..........................6.11.2.Pentanahan Dengan Mesh atau Jala .............. ..................6.12. Tahanan Jenis Tanah .............................................................6.13. Pengkuran Tahanan Pentanahan ....................................BAB VII. KONTRUKSI KABEL TENAGA ........................7.1. Kabel Minyak ..........................................................................7.1.1. Bagian-bagian Kabel Minyak …...................................

7.1.2. Konduktor ................................................. 265 2667.1.3. Isolasi Kabel ........................................................................ 267 2687.1.4. Data Kimia ........................................................................ 270 2727.2. Karakteristik Minyak ............................................................. 278 2807.3. Macam-macam Minyak Kabel ................................................. 290 2927.4. Tangki Minyak ............................................................. 294 2997.5. Perhitungan Sistem Hidrolik ..................................... 300 3037.6. Keselamatan Kerja ….............................................. 3077.7. Crossbonding dan Pentanahan .......................... 310 3107.8. Cara Kontruksi Solid bonding …................................. 310 3117.9. Tranposisi dan sambung Silang …................................ 312 3137.10. Alat Pengukur Tekakan …................... .............. 314 3147.11. Tekanan Pada Kabel Minyak ….................................. 3157.12. Kabel Tenaga XLPE ….............................................. 318 3217.13. Kontruksi Kabel Laut ….............................................. 330 332 JILID 3 335 335BAB VIII. PEMELIHARAAN KABEL TEGANGAN TINGGI ......... 337 3388.1. Manajemen Pemeliharaan ................................................. 342 3488.1.1. Manajemen Pemeliharaan Peralatan .................................. 349 3508.1.2. Perencanaan ................................................ 353 3538.1.3. Pengorganisasian ........................................................... 354 3608.1.4. Penggerakan ........................................................................ 3608.1.5. Pengendalian ........................................................................ 3608.2. Pengertian dan tujuan Pemeliharan .................................... vi8.3. Jenis-jenis Pemeliharaan ...............................................8.4. Pemeliharaan Yang Dilakukan Terhadap Kabel LautTegangan Tinggi ................................................................8.5. Prosedur Pemeliharaan ................................................8.6. Dekumen Prosedur Pelaksanan Pekerjaan ..........................8.7. Pemilihan Instalasi Kabel Tanah Jenis Oil Fillied ..............8.8. Spare Kabel ........................................................................8.9. Termination .......................................................................8.10. Tank Chanber Umum .............................................................8.11. Anti Crossbonding Coverting .....................................7.12. Cara mengukur Tekanan Minyak Dengan Manometer.........8.13. Penggelaran Kabel ................................................8.14. Regangan maksimum yang diizinkan pada Kabel .............8.15. Perhitungan Daya tarik Horizontal ........................8.16. Peralatan Pergelaran kabel ....................................8.17. Jadwal Pemeliharaan ................................................8.18. Kebocoran minyak Kabel Tenaga .........................8.19. Gangguan kabel pada lapisan pelindung P.E. oversheath.....8.19.1.Methoda mencari lokasi gangguan pada lapisan pelindungkabel.......................................................................................8.19.2.Methoda Murray .............................................................

8.20. Memperbaiki Kerusakan Kabel ......................... 3668.20.1.Memperbaiki kerusakan lead sheath kabel .......................... 3668.20.2.Mengganti Kabel yang rusak ...................................... 3678.21. Auxiliary Cable. .................................................................... 370BAB . IX. PROTEKSI SISTEM PENYALURAN ........................ 372 3739.1. Perangkat Sistem Proteksi .................................... 373 3739.1.1. Elemen Pengindra .............................. .............. 373 3749.1.2 Elemen Pembanding ............................................... 3749.1.3 Elemen Pengukur ............................................................ 3749.2. Fungsi dan Peralatan Rele Proteksi ..................................... 374 3759.2.1. Sensitif. .............................. ................................ 375 3759.2.2. Selektif .......................................................... 375 3769.2.3. Cepat .................................................................................... 376 3769.2.4. Handal.................................................................................... 376 3789.2.5. Ekonomis ..................................................................... ... 379 3799.2.6. Sederhana ........................................................................ 379 3819.3. Penyebab Terjadinya Kegagalan Proteksi ......................... 381 3819.4. Gangguan pada sistem Penyaluran ..................................... 382 3839.4.1. Gangguan Sistem ......................... .................... 383 3839.4.2 Gangguan Non Sistem .................................... 384 3859.5. Proteksi Pengantar ............................................................. 386 3869.6. Sistem Proteksi SUTET ................................................. 386 3879.7. Media Telekomunikasi ................................................. 387 3909.8. Relai Jarak ........................................................................ 397 4009.8.1. Prinsip Kerja Relai Jarak ............................. ................ 401 4029.8.2. Pengukuran Impedansi Gangguan Oleh Relai Jarak ............ 4049.8.3 Gangguan Hubung Singkat Tiga Fasa ......................... vii9.8.4 Gangguan Hubung Singkat Dua Fasa .........................9.8.5 Gangguan Hubung Singkat Satu Fasa Ke Tanah..................9.9. Karakteristik Rele Jarak .................................................9.9.1. Karakteristik Impedansi ............................. ..................9.9.2. Karakteristik Mho ............................................................9.9.3 Karakteristik Reaktance .................................................9.9.4 Karakteristik Quadrilateral ....................................9.10. Pola Proteksi ...........................................................9.10.1. Pola Dasar ...........................................................9.10.2. Pola PUTT ...........................................................9.10.3. Pola Permissive Underreach Transfer Trip .........................9.10.4. Pola Blocking .......................................................................9.11. Current Differential Relay ................................................9.12. Proteksi Transformator Tenaga .....................................9.13. Rele Arus Lebih ................................................9.14. Proteksi Penyulang 20 KV ...............................................9.15. Disturbance Fault ............................................................9.16. Basic Operation ................................................

9.17. Auto Recloser ............................................................ 405 410BAB . X. PEMELIHARAAN SUTT/SUTETI BEBAS TEGANGAN.. 410 41010.1. Tujuan Pemeliharaan ........................................................... 410 41010.2. Jenis-jensi pemeliharaan ............................................. 411 41210.2.1. Pemeliharaan Rutin : ........................................................... 412 41310.2.2. Pemeriksaan Rutin................................................................ 413 41810.2.3. Pemeriksaan Sistematis........................................................ 420 42110.2.4. Pemeliharaan Korektif............................................................ A10.2.5. Pemeliharaan Darurat...........................................................10.3. Prosedur Pemeliharaan SUTT/SUTET .........................10.3.1. Peralatan yang dipelihara ....................................................10.3.2. Peralatan Kerja ...........................................................10.3.3. Petunjuk Pemeliharaan Peralatan ................................. ..10.3.4. Pelaporan Pekerjan Pemeliharaan ................................. ..LAMPIRAN : .......................................................................Daftar Pustaka . viii

DIAGRAM PENCAPAIAN KOMPETENSImenunjukan tahapan atau tata urutan kompetensi yang diajarkan dan dilatihkan kepada peserta didik dalam kurunwaktu yang dibutuhkan serta kemungkinan multi exit-multi entry yang dapat diterapkan. 3 TGM.HRB Teknisi Asist 5 TIG.CBH. Asisten 2 Konstr en 8 Teknisi uksi & Tekn Konstruks 3 TGM.HRB Pemeli isi 1 TIG.CIS.0 i& 2 P 8 Pemelihar 3 TIG.CBH. 3 TGM.HRB 3 TGM.HRE 5 Tekn 2 TMP.HPN. 4 TIG.CBH. 4 TIG.CBH.0 2 4 isi 4 4 4 = Outlet Instal3 TIG.CIF.0 1 TGM.CIF. 1 TIG.CIP.0 asi 2 TMP.HPN. 9 TIG.CIT.0 9 TIG.CIT.0 TIG.CIC.0 4 2 2 Listri 4 4 k 4 2 1 1 TIG.CIF.0 2 TIG.CIF.0 7 TIG CIT 0 Asisten 5 2 3 TMP.PN.0 4 Teknisi 2 TNP.HPG. 4 Konstruks 1 TIG CIT 0 i& 1 8 Pemelihar 2 TMP HPN 8 TIG CIT 0 1 TIG.CIP.0 4 1 TIG.CIT.0 4 4 4 2 TIG CIF 0 1 TIG.CIF.0 3 TGU.HW 1 Asist Asisten 8 2 en Teknisi 1 TIG.CIT.0 Tekn Konstruksi 2 TMC.Mmc 3 TGC.HWC 4 isi & 2 8 Kons P lih 1 TIG CIP 0 tk 4 3 TSU.HSC. Asiste 1 n 1 TIG.CIP.0 Teknis 4 2 TIG.CIS.0 i 8 KonstrKeterangan 2 TIG.CIF.0: 4 Nomor Kompetensi dari daftar keseluruhan kompetensi program keahlian 6 TIG.CIT.0 teknik transmisi 4 Nomor Kode JKaommpPeetnecnaspi aian Kompetensi ix

BAB VIII PEMELIHARAAN KABEL TEGANGAN TINGGI8.1. Manajemen Pemeliharaan sebagian besar pemeliharaan itu Pada umumnya lokasi sumber memerlukan pembebasan tegangan yang berarti bahwa peralatan yangenergi primer konvensional tidak dipelihara harus dikeluarkan dariselalu dekat dengan pusat beban operasi.sehingga pusat pembangkit listrikdibangun pada lokasi yang terpisah Keluarnya beberapa peralatanjauh dari pusat beban makapenyaluran daya diselenggarakan dari operasi selama pemeliharaanmelalui instalasi penyaluran(saluran transmisi dan gardu dapat menyebabkan berkurangnyaInduk). Instalasi penyaluran inimelalui daerah perkotaan atau keandalan penyaluran, berkurang-melalui laut. Untuk itu instalasipenyaluran didaerah ini terpaksa nya kemampuan penyaluranmenggunakan Kabel Tenaga yangberupa Kabel tanah maupun kabel bahkan padamnya daerah yanglaut. dipasok oleh peralatan tersebut. Permasalahan tersebut juga dialami oleh pemeliharaan Kabel Tenaga dengan memelihara Kabel Tenaga menyebabkan pemadamanPerkembangan selanjutnya, Kabel Tenaga tersebut. Untukbeberapa sistem tenaga listrik mempercepat pekerjaan tersebut(sebagai contoh : Jawa barat, Jawa maka diperlukan managemenTengah, Jawa Timur dan bali) pemeliharaan.diinterkoneksikan membentuk satu 8.1.1.Manajemen Pemeliharaan Peralatan Penyalurangrup operasi. Peranan instalasi Suatu sistem tenaga listrikpenyaluran semakin penting, mempunyai jumlah dan jenis peralatan instalasi penyaluran yangkonfigurasi jaringan semakin sangat banyak yang dihubungkan satu dengan lainnya membentukkompleks dan peralatan semakin suatu sistem penyaluran.banyak, baik dari segi jumlahmaupun ragamnya.Peralatan utama yangterpasang di gardu induk dan Peralatan dengan jumlah dan jenis yang banyak itu harussaluran transmisi adalah : dipelihara untuk mempertahankan unjuk kerjanya.Sebagaimana peralatan padaumumnya, peralatan yangdioperasikan dalam instalasi Sehubungan denganpenyaluran tenaga listrik perlu pemeliharaan peralatan sistemdipelihara agar unjuk kerjanya tenaga listrik pada umumnyadapat dipertahankan. membutuhkan dikeluarkannyaPemeliharaan peralatan peralatan tersebut dari operasipenyaluran tenaga listrik diperlukan serta menyangkut jumlah yanguntuk mempertahankan unjuk sangat banyak, makakerjanya namun di lain pihak penanganannya perlu didasari 310

pemikiran manajemen yang baik. - Jenis penggunaan listrik yang dipasokDalam hal ini perlu perencanaan(planning), pengorganisasian Ada penggunaan listrik sebagai(organizing), penggerakan penggerak suatu proses yang(actuating) dan pengendalian tidak boleh terganggu.(controlling) dengan baik. Prosesnya hanya berhenti pada8.1.2. Perencanaan jadwal yang telah ditentukanPerencanaan pemeliharaan Apabila tidak ada alternatifperalatan penyaluran tenaga listrik pasokan daya listrik selamameliputi koordinasi antara pelaksanaan pemeliharaan,kebutuhan akan pemeliharaan dan maka diperlukan kompromi yangkondisi (keandalan) sistem. Dalam dapat diperoleh dari hasilhal ini diupayakan agar kedua koordinasi.kebutuhan itu terpenuhi sebaikmungkin. - Hal Khusus Hasil dari perencanaan ini Ada keadaan-keadaan khususadalah jadual dan jenis pekerjaanyang akan dilaksanakan untuk yang menyangkut acara-acarasetiap peralatan antara lain : kenegaraan yang harus- Setiap Peralatan Memerlukan dipertimbangkan dalam Pemeliha- raan perencanaan pemeliharaan. Dalam hal ini diupayakan untuk- Petunjuk pabrik pembuat menghindari segala sesuatu peralatan pada umumnya memberikan periode dan jenis yang kemumingkinan dapat pemeliharaan untuk peralatan tersebut. menyebabkan menurunnya keandalan atau terjadinya pemadaman, termasuk pemeliharaan.- Dalam hal tidak ada petunjuk Hasil perencanaan pemeliharaan dari pabrik maka pengalaman peralatan instalasi penyaluran ini masa lalu (Statistik kerusakan) adalah Rencana Pemeliharaan dapat dipakai sebagai dasar yang mencakup perencanaan jadwal dan jenis pemeliharaan.  Jenis Pemeliharaan- Kondisi lokal dimana Peralatan  Jadwal Pelaksanaan Tersebut Terpasang  Keterangan lain berupa perlu/Perlu dipertimbangkan, apakah tidaknya peralatanada alternatif pemasokan dikeluarkan dari operasi.menghindari pemadaman selama  Efisiensi Pemeliharaanperalatan yang dipelihara Selama ini pedoman dasar untuk melakukan pemeliharaandikeluarkan dari operasi. peralatan instalasi listrik adalah SE 311

Direksi No.032/PST/1984 tanggal - Rincian Pekerjaan Yang Harus23 Mei 1984 tentang Himpunan DilaksanakanBuku Petunjuk Operasi dan Rincian ini perlu dibuat untukPemeliharaan Peralatan membantu kelancaranPenyaluran Tenaga Listrik dimana pelaksanaan sekaligusyang menjadi dasar utama untuk menghindari kesalahan.melakukan pemeliharaan adalah Dalam hal ini tingkat rincian yangrekomendasi pabrik serta diperlukan tergantung kesiapaninstruction manual dari masing- yang akan melaksanakanmasing peralatan instalasi listrik. pekerjaan itu.Dengan pengurangan siklus - Pembagian Pekerjaanpemeliharaan ini dapat dipastikanakan memberikan efisiensi dalam Kegiatan-kegiatan spesifik yangbidang pemeliharaan, antara lain : sejenis dikelompokkan dengan Mengurangi biaya pemeliharaan. memperhatikan kesamaan Mengurangi kebutuhan man- haurs per peralatan. pelaksanaan. Mengurangi waktu pemadaman. Diupayakan agar dalam Meningkatkan mutu pelayanan pelaksanaan pekerjaan, tidak dengan tingkat keandalan dan kesiapan peralatan yang lebih ada seseroang yang berbeban tinggi. terlalu berat atau terlalu ringan Berikut ini merupakan langkah efisiensi yang dilakukan berupa serta tidak ada yang dibebani perubahan siklus pemeliharaan peralatan. pekerjaan diluar kemampuan- nya. - Mengalokasikan sumber Daya 'Who does what' disusun agar seluruh tahapan pekerjaan terlaksana dengan baik atauHal yang sama diberlakukan juga tidak terjadi saling mengelak terhadap PMT. diantara personil untuk melaksanakan suatu pekerjaan.8.1.3. Pengorganisasian Pengalokasian personil ini harus mempertimbangkan :Rencana pemeliharaan sebagai x Kemampuan masing-masinghasil perencanaan diatas personilmerupakan dasar dalam x Beban kerja yang menjadipengaturan orang, alat, tugas, tanggung jawab masing-masingtanggungjawab dan wewenang personil.untuk terlaksananya pekerjaan x Urutan tahapan pekerjaan.pemeliharaan. Peralatan yang diperlukan untuk Pengorganisasian ini perlu tiap tahapan pekerjaandalam mengalokasikan sumberdaya yang ada atas pekerjaan- diinventarisir dengan jumlah yangpekerjaan yang diperlukan agardapat dimanfaatkan seefisien dan memadai.seefektif mungkin. Tidak lengkapnya peralatan, selain mengakibatkan waktu pelaksanaan lebih panjang juga mutu pekerjaan yang lebih rencah. Demikian juga halnya dengan 312

material. Kondisi yang tidak baikDasar penyusunan yang utama (pusing, kurang tidur, letih dan lain-adalah pengalaman dalam lain) dapat membahayakan dirinyapelaksanaan yang lalu. serta orang lain. Selanjutnya- Koordinasi Pekerjaan diskusi mengenai apa yang akanMekanisme koordinasi harus dikerjakan akan sangat membantujelas, mengingat : pelaksanakan pekerjaan.x Tuntutan waktu pelaksanaan - Persiapan Peralatanseminimum mungkin Kondisi dan kesiapanx Menghindari kecelakaan peralatan perlu diperiksategangan listrik sebelum saat pelaksanaan,x Menghindari gangguan terutama yang menyangkutKesalahan koordinasi dapat keselamatan jiwa sepertiberakibat fatal pada instalasi sabuk pengaman, pelindungbahkan jiwa personil yang tubuh, tangga, alat ujimelaksanakan pekerjaan. tegangan,Gas8.1.4. Penggerakan cheker,Blower,Baju tahan api dan lain-lain.Setelah ada rencana kerja, - Kepemimpinan dan Motivasikemudian pengalokasian sumber Dalam rangka pelaksanaandaya, tibalah saatnya pada pemeliharaan mulai daripelaksanaan pekerjaan persiapan sampai akhirpemeliharaan. Untuk mencapai pekerjaan diperlukan prosessasaran dengan baik seorang mempengaruhi danatasan/pimpinan melakukan proses mengarahkan orang menujumempengaruhi kegiatan seseorang ke pencapaian tujuan yaituatau suatu kelompok kerja dalam terlaksananya pekerjaanusaha melaksanakan rencana kerja pemelihara an dengan baik.yang telah disusun. Ada berbagai gayaProses ini disebut kepemimpinan yang secarapenggerakan. Pada tahap ini umum dikenal namun sulitsumber daya manusia merupakan untuk menyatakan satu gayasalah satu penentu bagi yang terbaik.keberhasilan pencapaian sasaran Pemimpin yang efektifsehingga kepemimpinan, motivasi menyesuaikan tingkah lakudan komunikasi. kepemimpinannya pada- Persiapan Personil kebutuhan yang dipimpin danKondisi personil harus dalam lingkungannya. Dalam hal inikeadaan baik, mental dan perlu diperhatikan tingkatjasmani. Kesiapan ini harus kedewasaan serta perilakudinyatakan saat sebelum manusia yang dipimpin.memulai pekerjaan dan masing- Ciptakanlah situasi yangmasing personil menyatakan memungkinkan timbulnyakesiapannya secara tertulis motivasi pada setiap personildalam blanko-blanko yang sudah untuk berperilaku sesuaidisiapkan. dengan tujuan. Salah satu 313

faktor penting disini adalah x Kecurangan,unsur kewibawaan. x Perbedaan pemahaman/8.1.5. Pengendalian penafsiran atas sesuatu,Dalam upaya tercapainya x Keengganan merubah sesuatu yang sudah dianggap mapansasaran seperti yang direncanakan, (kebiasaan cara kerja ).seorang atasan / pimpinan perlumelakukan pengendalian karena 8.2. Pengertian Dan Tujuan Pemeliharaanpada umumnya terjadi perubahansituasi dan lingkungan sertakesalahan pada saat pelaksanaan. Pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi adalah serangkaianMelalui pengendalian ini, tindakan atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi danpenyimpangan yang terjadi dapat meyakinkan bahwa peralatan dapat berfungsi sebagaimana mestinyadideteksi sedini mungkin sehingga sehingga dapat dicegah terjadinya gangguan yang menyebabkantindakan koreksi dapat kerusakan.memperbaiki pelaksanaan Tujuan pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi adalah untukDalam mencapai tujuan sesuai menjamin kontinyunitas penyaluran tenaga listrik dan menjamindengan yang direncanakan, keandalan, antara lain :diperlukan pengendalian agarpenyimpangan dapat dideteksisedini mungkin. Penyimpangandalam pelaksanaan dapat sajaterjadi oleh kemungkinan-kemungkinan :x Adanya perubahan karenalingkungan, 1. Untuk meningkatkan reliability, availability danx Terjadinya kesalahan karena effiency.informasi kurang jelas,x Terjadi kesalahan karenakemampuan personil yang tidak Faktor yang paling dominanmemadai, dalam pemeliharaan peralatanx Ditemukan masalah lain diluar listrik tegangan tinggi adalah padayang sudah direncanakan. sistem isolasi. Isolasi disini meliputiUntuk dapat melaksanakan isolasi minyak, udara dan gas ataupengendalian diperlukan sasaran vacum. Suatu peralatan akanpengendalian, indikator - indikator sangat mahal bila isolasinya sangatdan standar yang jelas. bagus, dari isolasi inilah dapatPelaksanaan pekerjaan dievaluasi, ditentukan sebagai dasarhasil yang dicapai dibandingkan pengoperasian peralatan.denganterhadap standar dan demikian isolasi merupakan bagianmelaksanakan tindakan koreksi bila yang terpenting dan sangatdiperlukan. Unsur manusia adalah menentukan umur dariperalatan.hal yang paling utama dalam Untuk itu kita harus memperhatikanpengendalian yang menyangkut : /memelihara sistem isolasi sebaikx Kelemahan (kesalahan, mungkin, baik terhadap isolasinyakemalasan, ketidaktahuan ), maupun penyebab kerusakan 314

isolasi. Pemeriksaan atau monitoring Dalam pemeliharaan peralatan dapat dilaksanakan oleh operatorlistrik tegangan tinggi kitamembedakan antara pemeriksaan / atau petugas patroli setiap harimonitoring (melihat, mencatat,meraba serta mendengar) dalam dengan sistem check list ataukeadaan operasi dan memelihara(kalibrasi / pengujian, koreksi / catatan saja. Sedangkanresetting serta memperbaiki /membersihkan ) dalam keadaan pemeliharaan harus dilaksanakanpadam. oleh regu pemeliharaan.8.3. Jenis jenis Pemeliharan Jenis jenis Pemeliharan pada kabel adalah sebagai berikut :1. Pemeliharaan harianPemeliharaan harian seperti tabel 8.1 Tabel 8.1.Pemeliharaan harianJadwal : HARIAN : OPERASIDILAKSANAKAN DALAM KEADAANNO. PERALATAN/KOMPONEN YANG URAIAN PELAKSANAAN DIPERIKSA12 31. Manometer tekanan Minyak Periksa secara visual dan catat Kabel tekanan minyak pada sealing end2. ROW pada manometernya. Periksa secara visual : rambu3. Terminasi Kabel head (sealing (patok-patok), jembatan kabel, tutup end) crosbonding dan box culvert serta kegiatan pembangunan atau kegiatan diatas/sekitar jalur sktt. a Periksa secara visual klem terminasi kabel head dan bagian yang bertegangan dari benda asing. b Periksa sistem pentanahan sealing end (kabel head).2. Pemeliharan Mingguan. 315

Pemeliharaan berupa monitoring saluran Kabel Tanah Tegangan Tinggiyang dilakukan oleh petugas patroli setiap Mingguan serta dilaksanakandalam keadaan operasi, seperti tabel 8.2. Tabel 8.2.Pemeliharaan MingguanJADWAL : MINGGUANDILAKSANAKAN DALAM KEADAAN : OPERASINO. PERALATAN/KOMPONEN URAIAN PELAKSANAAN YANG DIPERIKSA 3121. Manometer tekanan Minyak Periksa tekanan minyak pada Kabel sealing end secara visual pada manometernya.2. ROW Periksa secara visual : rambu (patok-patok), jembatan kabel, tutup crosbonding dan box culvert serta kegiatan pembangunan atau kegiatan diatas/sekitar jalur sktt.3. Terminasi Kabel head (sealing a Periksa secara visual klem terminasi end) kabel head dan bagian yang bertegangan dari benda asing. b Periksa sistem pentanahan sealing end (kabel head). Manometer tekanan Minyak Periksa secara visual dan catat4 Kabel tekanan minyak pada manometer di setiap Stop Joint yang dapat diperiksa.3. Pemeliharaan Semesteran 316

Pemeliharaan berupa monitoring saluran Kabel Tanah Tegangan Tinggiyang dilakukan oleh petugas patroli setiap Semester serta dilaksanakandalam keadaan operasi. seperti tabel 8.3. Tabel 8.3. Pemeliharaan SemesterJADWAL : SEMESTERDILAKSANAKAN DALAM KEADAAN : OPERASINO. PERALATAN/KOMPONEN URAIAN PELAKSANAAN YANG DIPERIKSA12 31. Minyak Kabel Periksa secara visual dan catat tekanan minyak pada Stop Joint dan Sealing end (kabel head) .2. Terminasi Sealing End (Kabel a Pengukuran noktah panas pada head) dan bagian yang klem sealing end (kabel head) dan bertegangan bagian berteganan dengan infrared thermovision. b Pengukuran Partial Discharge pada Sealing end (kabel head) dengan alat uji Partial Discharge4. Pemeliharaan Tahunan Pemeliharaan yang berupa Pengukuran dan pengujian untuk Kabel TanahTegangan Tinggi dan dilakukan oleh petugas Pemeliharaan setiap tahun dandilaksanakan dalam keadaan Padam, seperti tabel 8.4. Tabel 8.4. Pemeliharaan TahunanJADWAL : TahunanDILAKSANAKAN DALAM KEADAAN : PadamNO. PERALATAN/KOMPONEN URAIAN PELAKSANAAN YANG DIPERIKSA 312 Pengukuran tahanan isolasi kabel1. Tahanan Isolasi Kabel dengan Megger dan dengan metoda polarisasi indeks (PI).2. Cable Covering Protection Unit Pengukuran arus bocor pada CCPU (Non Linier Resistor) dan mengukur tahanan isolasinya 317

3 Lead Sheath. (timah pelindung) Pengukuran arus bocor pada lead sheath dan mengukur tahanan isolasinya4. Mano Meter Pengetesan fungsi penunjukan tekanan minyak dan sistem5. Boks Cross bonding dan Stop pengaman tekanan minyak kabel Join serta Oil Tank Chamber (alarm dan tripping). maupun Oil Tank Sunseal Pemeriksaan dan pembersihan terhadap Manometer, Tangki6. Kabel pilot. minyak, instalasi pipa minyak,7 Pressure Control Cabinet (Panel kandungan Gas berbahaya maupun kelembaban . Box kontrol tekanan) Pengukuran tahanan isolasi kabel pilot. Pemberihan kabinet, seal pintu panel, pengukuran tahanan variabel untuk mengatur tegangan sistem pengaman (proteksi tekanan minyak/supervisi).8.4. Pemeliharaan yang dilakukan terhadap Kabel Laut Tegangan Tinggi adalah:1. Pemeliharaan Kabel Laut Harian. Pemeliharaan berupa monitoring untuk Kabel Laut Tegangan Tinggi yangdilakukan oleh petugas Patroli dan dilaksanakan secara Harian dalam keadaanoperasi, seperti tabel 8.5. Tabel 8.5. Pemeliharaan Kabel Laut HarianJADWAL : HARIANDILAKSANAKAN DALAM KEADAAN : OPERASINO. PERALATAN/KOMPONEN URAIAN PELAKSANAAN YANG DIPERIKSA 312 Pantau lalu lintas kapal agar tidak1. R.O.W lego jangkar pada daerah koridor kabel laut2. Lampu Suar Pantau kedipan lampu rambu suar3. Pelampung suar apakah masih bekerja baik. Periksa pelampung suar apakah masih berada pada tempat yang ditentukan. 318

2. Pemeliharaan kabel laut mingguan Pemeliharaan berupa monitoring untuk Kabel Laut Tegangan Tinggiyang dilakukan oleh petugas Patroli dan dilaksanakan setiap Mingguan dalamkeadaan operasi, seperti tabel 8.6. Tabel 8.6. Pemeliharaan Kabel Laut mingguan JADWAL : MINGGUANDILAKSANAKAN DALAM KEADAAN : OPERASINO. PERALATAN/KOMPONEN URAIAN PELAKSANAAN YANG DIPERIKSA Periksa terminasi1. Terminasi Kabel head dan bagian kabel head dan bagian yang yang bertegangan bertegangan dari benda asing2. Tegangan Suplay AC/DC untuk secara visual. alat bantu. Periksa tegangan suplay AC maupun DC untuk alat bantu3. Tekanan minyak apakah masih normal.4. Terminasi. Periksa tekanan minak kabel Periksa terminasi kabel apakah masih baik secara visual. 319

3. Pemeliharaan kabel laut Semester Pemeliharaan yang berupa monitoring untuk Kabel Tanah TeganganTinggi dan dilakukan oleh petugas Patroli setiap Semester dan dilaksanakandalam keadaan operasi, seperti tabel 8.7. Tabel 8.7. Pemeliharaan Kabel Laut SemesterJADWAL : SemesterDILAKSANAKAN DALAM KEADAAN : OPERASINO. PERALATAN/KOMPONEN URAIAN PELAKSANAAN YANG DIPERIKSA 312 Pengukuran noktah panas pada1. Terminasi Kabel head dan kabel head dan bagian berteganan bagian yang bertegangan dengan infrared thermovision.2. Terminasi Kabel head dan Pengukuran Partial Discharge pada bagian yang bertegangan kabel head dengan alat uji Partial Discharge3. Terminasi Kabel head dan bagian yang bertegangan Pembersihan bushing kabel head terdapap kristal garam serta4. Terminasi Kabel head dan pembersihan isolator string pada bagian yang bertegangan gantry, dead end tower. Pembersihan terminasi/sealing end5. Peralatan kontrol minyak dan kabel. alat bantu khusus Periksa apakah peralatan kontrol daan alat bantu khusus dapat berfungsi dengan baik. 320

4. Pemeliharaan Kabel Laut Tahunan. Pemeliharaan yang berupa Pengukuran dan pengujian untuk Kabel TanahTegangan Tinggi dan dilakukan oleh petugas Pemeliharaan setiap tahun dandilaksanakan dalam keadaan Padam, seperti tabel 8.8. Tabel 8.8. Pemeliharaan Kabel Laut TahunanJADWAL : TahunanDILAKSANAKAN DALAM KEADAAN : PadamNO. PERALATAN/KOMPONEN URAIAN PELAKSANAAN YANG DIPERIKSA 3121. Sistem pentanahan Pemeriksaan dan pengukuran sistem pentanahan kabel laut2. Tahanan isolasi Kabel Laut dengan Megger pentanahan.3. Mano Meter Ukur tahanan isolasi kabel laut4 Boks Cross bonding dan Stop dengan Megger. Uji fungsi manometer apakah masih Join serta Oil Tank Chamber bekerja baik. maupun Oil Tank Sunseal.5 Tahanan isolasi kabel pilot Pemeriksaan dan pembersihan terhadap Manometer, Tanki, Gas7 Rambu-rambu berbahaya maupun kelembaban dalam kondisi operasi8 ROW a Ukur tahanan isolasi dari kabel pilot apakah masih baik. b Ukur tahanan kabel pilot (Rdc). a Periksa kelengkapan rambu-rambu dan pelampung suar seperti Batere, lampu dan panel solar sel. b Pelihara kelengkapan rambu-rambu dan pelampung suar penggantian elektroda anti korosi setiap 5 tahun.. Periksa ROW kabel dengan Scan sonar apakah kabel masih tetap pada posisi nya setiap 5 tahun. 321

8.5. Prosedur Pemeliharaan Prosedur pemeliharaan kabel dan kabel laut dapat dilihat pada tabel 8.9 Tabel 8.9. Prosedur pemeliharaan kabel dan kabel lautLATAR BELAKANG Kesinambungan penyaluran energi listrik yang dikelola oleh PLN UBS P3B salah satunya ditentukanMAKSUD DAN oleh kesiapan operasi gardu induk dan saluranTUJUAN transmisi. Kesiapan operasi gardu induk dan saluran transmisi harus didukung oleh pemeliharaan peralatan secara aman, baik dan benar. Didalam pelaksanaannya, jika terjadi kesalahan prosedur, akan mengakibatkan gangguan pada sistem tenaga listrik dan kerusakan pada peralatan bahkan dapat mengakibatkan kecelakaan manusia. Untuk lebih meningkatkan keamanan dan keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan di instalasi listrik, maka perlu dibuat prosedur pelaksanaan pekerjaan pada instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi sebagai penyem- purnaan dari buku “Manuver Peralatan Instalasi Tegangan Tinggi & Ekstra Tinggi serta Dokumen Keselamatan Kerja”. Sesuai Surat Keputusan General Manager PT. PLN (Persero) UBS P3B No. 005.K / 021 / GM.UBS. P3B / 2002, tanggal 07 Januari 2002, perihal “Pembentukan Tim Penyempurnaan Prosedur Operasi Sistem dan Pemeliharaan PT. PLN (Persero) UBS P3B”, maka diterbitkan buku “Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan Pada Instalasi Listrik Tegangan Tinggi / Ekstra Tinggi”. x Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan Pada Instalasi Listrik Tegangan Tinggi / Ekstra Tinggi ini adalah prosedur yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh semua personil dalam melaksanakan tugas pekerjaan pada instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi. x Dengan prosedur ini setiap pekerjaan pada instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi dapat terlaksana dengan aman dan lancar serta selamat (safety process) sehingga tercapai Zero Accident.Ruang Lingkup Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan Pada Instalasi 322

Listrik Tegangan Tinggi / Ekstra Tinggi ini berlaku untuk semua pekerjaan pada instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi yang meliputi : Manuver pembebasan tegangan. Pelaksanaan pekerjaan pada instalasi dalam keadaan tidak bertegangan. Manuver pemberian tegangan.1. PENGORGANISASIAN KERJAPengorganisasian Dalam melaksanakan pekerjaan pada instalasi listrikKerja tegangan tinggi / ekstra tinggi, diperlukan pengorganisasian kerja yang melibatkan unsur / personil sebagai berikut : x Penanggung Jawab Pekerjaan. x Pengawas K3. x Pengawas Manuver. x Pelaksana Manuver. x Pengawas Pekerjaan. x Pelaksana Pekerjaan. Pengawas Manuver, Pengawas Pekerjaan dan Pengawas K3 tidak boleh dirangkap dan harus berada dilokasi selama pekerjaan berlangsung.Peranan Personil Peranan personil pada butir 2.1 adalah sebagaiPENANGGUNG berikut :JAWAB PEKERJAAN Bertanggung jawab terhadap seluruh rangkaianPENGAWAS K3 pekerjaan yang akan dan sedang dilaksanakan pada instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi.PENGAWAS Penanggung Jawab Pekerjaan adalah kuasa pemilik asset yaitu Manager UPT. Bertugas sebagai pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada pekerjaan instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi, sehingga keselamatan manusia dan keselamatan instalasi listrik terjamin. Personil yang ditunjuk sebagai Pengawas K3 harus memiliki kualifikasi Pengawas K3. Bertugas sebagai pengawas terhadap proses manuver (pembebasan / pengisian tegangan) pada instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi, se- 323

MANUVER hingga keselamatan peralatan dan operasi sistem terjamin.PELAKSANA Personil yang ditunjuk sebagai Pengawas ManuverMANUVER harus memiliki kualifikasi keahlian setingkat Operator Utama.PENGAWAS Bertindak selaku eksekutor manuver pada instalasiPEKERJAAN tegangan tinggi / ekstra tinggi. Pelaksana Manuver adalah Operator Gardu Induk /PELAKSANA Dispatcher Region / Dispatcher UBOS yang dinasPEKERJAAN pada saat pekerjaan berlangsung.TUGAS DAN Bertugas sebagai pengawas terhadap prosesTANGGUNG JAWAB pekerjaan pada instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi. Personil yang ditunjuk sebagai Pengawas Pe- kerjaan harus memiliki kualifikasi minimal setingkat Juru Utama Pemeliharaan. Bertugas melaksanakan pekerjaan pada instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi. Personil Pelaksana Pekerjaan ditunjuk oleh Pengawas Pekerjaan. Tugas dan tanggung jawab masing-masing personil pada butir 2.2. adalah sebagai berikut :PENANGGUNG x Mengelola seluruh kegiatan pekerjaan yangJAWAB PEKERJAAN meliputi : personil, peralatan kerja, perlengkapan K3 dan material pekerjaan.PENGAWAS K3 x Melakukan koordinasi dengan Unit lain yang terkait. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja dengan cara sebagai berikut : x Memeriksa kondisi personil sebelum bekerja. x Mengawasi kondisi / tempat-tempat yang ber- bahaya. x Mengawasi pemasangan dan pelepasan taging, gembok dan rambu pengaman. x Mengawasi tingkah laku / sikap personil yang membahayakan diri sendiri atau orang lain.PENGAWAS x Mengawasi penggunaan perlengkapan kesela- matan kerja. Menjaga keamanan instalasi dan menghindari kesalahan manuver yang dilakukan oleh Operator Gardu Induk dengan cara sebagai berikut : 324

MANUVER x Mengawasi pelaksanaan manuver.PELAKSANA x Mengawasi pemasangan dan pelepasan taging diMANUVER panel kontrol serta rambu pengaman / gembok di switch yard.PELAKSANAPEKERJAAN x Mengawasi pemasangan dan pelepasan sistem pentanahan. x Melakukan eksekusi manuver peralatan instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi. x Melakukan pemasangan dan pelepasan taging di panel kontrol serta rambu pengaman / gembok di switch yard. x Melakukan penutupan dan pembukaan PMS tanah. x Menunjuk personil Pelaksana Pekerjaan sebagai Pelaksana Pengamanan Instalasi listrik untuk memasang dan melepas taging, gembok, dan rambu pengaman. x Memasang dan melepas pentanahan lokal. x Memasang dan melepas taging, gembok dan rambu pengaman. x Melaksanakan pekerjaan.PENDELEGASIAN Pendelegasian tugas dapat diberikan kepada peja-TUGAS bat atau personil yang mempunyai kemampuan (Formulir 8), dalam hal :PENANGGUNG x Personil yang ditunjuk berhalangan melak- JAWAB PEKERJAAN sanakan tugasnya. x Dalam satu pekerjaan diperlukan beberapaPENGAWAS pengawas. Pelaksanaan pendelegasian dilaksanakan sebagai berikut : Asisten Manager Pemeliharaan atau Ahli Muda bidang terkait dengan catatan kedua pejabat tersebut tidak sedang menjadi pengawas lainnya (tidak merangkap). Operator Utama atau Personil yang mempunyai pengalaman dan keahlian dalam bidang manuver. 325

MANUVERPENGAWAS PEKERJAAN Personil yang mempunyai ketrampilan,PENGAWAS K3 pengalaman dan keahlian dalam bidang pemeliharaan. Personil yang mempunyai pengalaman serta keahlian dalam bidang K3.2. TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAANTahapan yang Diperlukan Tahapan pelaksanaan prosedur pekerjaan padaPersiapan instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi adalah sebagai berikut : a. Briefing tentang rencana kerja yang akan dilaksanakan kepada seluruh personil yang terlibat dalam pekerjaan dilaksanakan oleh : Pengawas Pekerjaan : x Memberikan penjelasan mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan baik dan aman. x Membagi tugas sesuai dengan kemampuan dan keahlian personil (Formulir 3). Pengawas K3 : 326

x Memberikan penjelasan mengenai penggunaan alat pengaman kerja / pelindung diri yang harus dipakai (Formulir 1). x Memberikan penjelasan pengamanan instalasi yang akan dikerjakan. x Menjelaskan tempat-tempat yang berbahaya dan rawan kecelakaan terhadap Pelaksana Pekerja. Pengawas Manuver : x Menyampaikan hasil koordinasi dengan unit terkait. x Menjelaskan langkah-langkah untuk manu- ver pembebasan dan pengisian tegangan (Formulir 4 dan 7). b. Pengawas Pekerjaan memeriksa alat kerja dan material yang diperlukan. c. Pengawas K3 memeriksa peralatan kesela- matan kerja yang diperlukan (Formulir 1). d. Pengawas K3 memeriksa kesiapan jasmani / rohani personil yang akan melaksanakan pekerjaan (Formulir 2).Izin Pembebasan Instalasi Dispatcher (UBOS / Region) memberi izin pembe-untuk Dikerjakan basan instalasi kepada Pengawas Manuver.Pelaksanaan Manuver Pelaksana Manuver melaksanakan :Pembebasan Tegangan a. Memposisikan Switch Lokal / Remote ke posisi Lokal. b. Manuver pembebasan tegangan, sesuai rencana manuver yang telah dibuat (Formulir 4). c. Pemasangan taging pada panel kontrol dan memasang gembok pengaman pada box PMT, PMS Line, PMS Rel dan PMS Tanah. Semua pekerjaan manuver tersebut diatas diawasi oleh Pengawas Manuver dan Pengawas 327

K3. Apabila lokasi pekerjaan di luar jangkauan pengamatan Operator Gardu Induk, maka Pengawas Manuver dan Pengawas Pekerjaan agar menjalin komunikasi.Pernyataan Bebas Pengawas Manuver membuat pernyataan bebasTegangan tegangan diserahkan kepada Pengawas Pekerjaan disaksikan oleh Pengawas K3Pelaksanaan Pekerjaan Pelaksana Pekerjaan melaksanakan : a. Pemeriksaan tegangan pada peralatan / instalasi yang akan dikerjakan dengan menggunakan tester tegangan. b. Pemasangan pentanahan lokal pada peralatan / instalasi listrik yang akan dikerjakan. Perhatikan urutan pemasangan (kawat pentanahan lokal dipasang pada sistem grounding / arde terlebih dahulu, baru kemudian dipasang pada bagian instalasi yang akan dikerjakan), jangan terbalik urutannya. c. Pengaman tambahan (pengaman berlapis) seperti : memasang gembok, lock-pin, dan memblokir rangkaian kontrol dengan membuka MCB / Fuse / Terminal. d. Pemasangan taging, gembok dan rambu pengaman di switchyard pada daerah berbahaya dan daerah aman. e. Pekerjaan dilaksanakan sesuai rencana. Semua pekerjaan tersebut diatas diawasi oleh Pengawas Pekerjaan dan Pengawas K3. Jika pekerjaan belum selesai dan akan diserahkan ke regu yang lain,Pekerjaan Selesai Bila pekerjaan telah selesai Pelaksana Pekerjaan melaksanakan : a. Melepas pentanahan lokal. Perhatikan urutan melepas (kawat pentanahan lokal pada bagian instalasi 328

dilepas terlebih dahulu, kemudian kawat pentanahan lokal pada bagian sistem grounding / arde dilepas). b. Melepas pengaman tambahan seperti gembok dan lock-pin, mengaktifkan rangkaian kontrol dengan menutup MCB / Fuse / terminal. c. Melepas taging, gembok dan rambu pengaman di switchyard. d. Merapikan peralatan kerja. Semua pekerjaan tersebut diatas diawasi oleh Pengawas Pekerjaan dan Pengawas K3.Pernyataan Pekerjaan Pengawas Pekerjaan membuat PernyataanSelesai Pekerjaan Selesai dan diserahkan kepada Pengawas Manuver disaksikan oleh Pengawas K3Pernyataan Instalasi Siap Pengawas Manuver menyatakan kepadaDiberi Tegangan Dispatcher (UBOS / Region) bahwa instalasi listrik siap diberi tegangan kembali.Pelaksanaan Manuver Pelaksana Manuver melaksanakan :Pemberian Tegangan a. Melepas gembok pengaman pada PMS Line dan PMS Rel serta PMS Tanah. b. Membuka PMS Tanah. c. Melepas taging pada panel kontrol. d. Memposisikan switch Lokal / Remote pada posisi Remote. Jika remote kontrol Dispatcher gagal, maka berdasarkan perintah Dispatcher, posisi switch Lokal / Remote diposisikan Lokal dan Pelaksana Manuver melaksanakan manuver penutupan PMT untuk pemberian tegangan. Semua pekerjaan tersebut diatas diawasi oleh Pengawas Pekerjaan dan Pengawas K3. 329

8.6. Dokumen Prosedur Pelasanaan Pekerjaan ( DP3 ) Dokumen Prosedur Pelasanaan Pekerjaan dapat dilihat pada tabel 8.10Tabel 8.10 Dokumen Prosedur Pelasanaan Pekerjaan1. Daerah Berbahaya dan Daerah berbahaya (danger area) adalah suatu Daerah Aman. tempat (daerah) disekitar peralatan (bagian) bertegangan, yang batasnya (jaraknya) tidak boleh dilanggar. Batas (jarak) daerah berbahaya tergantung pada besarnya tegangan nominal sistem. Sedangkan jarak aman (safety distance) adalah jarak di luar daerah bahaya, dimana orang dapat bekerja dengan aman dari bahaya yang ditimbulkan oleh peralatan (bagian) yang bertegangan. Untuk berjalan melintas disekitar daerah peralatan / instalasi yang bertegangan, harus sangat berhati-hati. Pastikan bahwa peralatan yang dibawa tidak mencuat / menonjol keatas ataupun kesamping , usahakan untuk tidak dipanggul atau dibawa secara melintang. Jarak aman minimum diperlihatkan pada tabel berikut ini : Sistem tegangan Jarak aman* (kV) (cm) 20 70 30 85 70 100 150 150 500 500 4 * mengacu pada Electrical Safety Advices (ESA) dan PUIL 1987 330

2 Formulir DP3 Formulir-formulir yang digunakan untuk ( Formulir Terlampir ) menerapkan prosedur pelaksanaan pekerjaan pada instalasi tegangan tinggi / ekstra tinggi ini yang disebut DP3 adalah terdiri dari : x Formulir 1 : Prosedur pengamanan pada instalasi tegangan tinggi / ekstra tinggi. Lampiran formulir 1 : Rencana pengamanan pekerjaan pada instalasi tegangan tinggi / ekstra tinggi. x Formulir 2 : Pemeriksaan kesiapan pelaksana sebelum bekerja pada instalasi tegangan tinggi / ekstra tinggi. x Formulir 3 : Pembagian tugas dan penggunaan alat keselamatan kerja. x Formulir 4 : Manuver pembebasan tegangan instalasi tegangan tinggi / ekstra tinggi. 331

x Formulir 5 : 3.10.1 Pernyataan bebas tegangan. x Formulir 5 lanjutan : Serah terima pekerjaan. x Formulir 6 : .10.2 Pernyataan pekerjaan selesai. x Formulir 7 : .10.3 Manuver pemberian tegangan instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi. x Formulir 8 : Surat pendelegasian tugas. x Formulir 9 : .10.4 Permintaan izin kerja, berlaku untuk pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak diluar PT PLN UBS P3B. Jika ada pihak luar yang akan melaksanakan suatu pekerjaan di Unit Pelayanan Transmisi, maka harus mengisi formulir Permintaan Ijin Kerja sebelum mengisi formulir / dokumen K3 lainnya.8.7. Pemelihaan Instalasi Kabel Tanah Jenis Oil FilledOperasi dan pemeliharaan membahayakan sistem atau harus memadamkan kabel. Walaupunyang baik akan menghilangkan sistem instalasi kabel sebenarnya bebas pemeliharaan, pentingnyapenyebab kabel beroperasi secara operasi yang tepat memerlukan pemeriksaan pemeliharaan yangdarurat. Operator yang baik akan hati-hati dari pada memelihara secara rutin peralatan. Apabilamengetahui sistem kabel,sehingga diperlukan pemeliharaan tingkat pemeliharaan dan keahliansecara cepat operator akan pelaksana harus mempunyai kompetensi yang tinggi.mengetahui maslah yang 332timbul,operator akan mengetahuilangkah-langkah yang harusdilakukan untuk memisahkan yangada masalah, periksa dan lakukanperbaikan ataupembetulan.umumnya tanpa

1. Pemelihaan Instalasi Kabel 1. Kaki segitiga 2. Helm Pemeliharaan kabel tanah 3 Takel rantaisecara periodik sebenarnya tidak 4 Sepatu karetdiperlukan,tetapi karena kabel 5..pompa lumpur/airtersebut berisi minyak sebagai 6. sarung tanganisolasi maka tekanannya harus 7..generatorselalu dipantau.Pemasok minyak 8. maskeruntuk mempertahankan sifat isolasi 9 .tangga aluminium/bambukabel tetap kondisi baik,maka 10 tabung oksigenbergantung pada panjang rute 11 .blowerkabel,makin panjang instalasi 12 .baju tahan apikabel, maka jumlah seksi pemasok 13 .batere/senterminyak akan bertambah,misalnyainstalasi dengan satu seksi tekanan 3. Pelaksanaan Pemeriksaanminyak,dua seksi dan tiga seksi.Masing-masing seksi perlu Sebelum melakukan pekerjaandiperiksa tekanannya setiap minggu pemeliharaan tekanan minyak,jikauntuk mengetahui kenaikan dan tangki berada didalam ruang bawahatau penurunan masing-masing tanah maka yakinkan bahwa tidakseksi tekanan ada gas didalam ruangan bawah tanah.2. Peralatan yang digunakan. 1.Bersihkan pcc(panel control kabinet) Untuk melaksanakan 2.Bersihkan manometerpemeliharaan tekanan minyak 3.catat penunjukan manometerdiperlukan peralatan kerja sebagai a.settingberikut: b.Alarem c.trippinga. Alat kerja dan Alat K34. Daftar pemeriksaan tekanan minyakSKTT : …………………………………Joint /OTC :UPT :No Tangga Tekanan minyak Keterang l an1 T2 R S TRS345 334

8.8. Spare Kabel maupun kegiatan rumah tangga, contohnya terkena bor pembuatan Kabel cadangan merupakan arde telkom,bor sumur warga danmaterial yang harus tersedia di ,terkena begho .gudang .Umumnya material inipanjangnya kurang lebih 500 m dan Tujuan memelihara kabelterpasang pada haspel serta cadangan adalah untuk mengetahuidilengkapi dengan tangki tekanan kondisi kesiapan kabel cadanganminyak . Besarnya tekanan tangki tersebut kapan diperlukan.tersebut antara 0,8 sampai 1,2 bardan dilengkapi dengan manometer 1. Peralatan yang digunakanInstalasi kabel tanah tegangan Peralatan kerja Tidak diperlukan peralatan kerjatinggi 70 kV maupun 150 kV untuk memeriksa tekanan minyak kabel cadangan.umumnya digunakan pada saluran 2. Peralatan K3transmisi tegangan tinggi didaerah a. Helmperkotaan. Jalur kabel untuk b Sepatu tahan benturan c. kaca matamenanam dan menggelar instalasi d. Baterre senter e.Tangga aluminium panjang 3malalui daerah pemukiman dan matau disisi jalan raya. Adanya f. Jas hujankegiatan pembangunan yanghampir berlangsuing tanpakordinasi membuat instalasi kabeltegangan tinggi tersebut terancamterkena gangguan.Bedasarkan pengalamaninstalasi kabel sering mendapatgangguan dari pekerjaan proyekDaftar Hasil tekanan minyak kabel spareGudang /Upt : …………………….Bulan / tahun : ……………………..No Tanggal Merk/Type Penampang Tekanan Keterangan /panjang (m) Minyak (bar)8.9. Termination. yang tertanam di bawah tanah, atau mengeluarkan konduktor yang Sealing end atau terminasi terpasang di dalam kompartemenmerupakan peralatan yang GIS. Ada dua jenis sealing enddigunakan untuk mengeluarkan pada instalasi kabel yaitu indoorkonduktor (inti kabel) dari kabel 335

sealing end dan outdoor sealing terminasi atau sealing end adalah membersihkan porselin isolator.end. Perbedaan fisik yang nyata a. Peralatan dan material yangantara kedua terminasi tersebut digunakan 1.tool kitadalah pada bagian luar terminasi 2.lap kain yang tidak berserat 3.sakapenmenggunakan porselen. 4.alkohol 90 % 5.semen removerPemeliharaan terminasi adalah 6.Sabun rumah tanggasebagai berikut: 3. Cara Pelaksanaan pemeliharaan1. Kondisi bertegangan Pemeliharaan bushing pada waktu beroperasi yaitu pengecekan Pada kondisi bertegangan secara fisik apakah kondisinyapemeliharaan yang dilakukan baik,dan pada kondisi tidakadalah memeriksa secara fisik bertegangan ialah dengan carabushing tersebut apakah kondisinya membersihkan permukaan bushingnormal atau ada gangguan. menggunakan sabun rumah tangga atau sakapen.2. Kondisi tidak bertegangan. Pada waktu pemeliharaanpreventive bersamaan denganpemeliharaan peralatan yanglain, maka yang dilakukan terhadap4. Hasil Pemeliharaan out door terminationSKTT 70/150 kV : ……………………………………..Pelaksana : ………………………………………UPT : …………………………………..LOKASI GI : ………………………………………No Tanggal Terminasi Bushing Fasa Kabel II S Keterangan Kabel I R T R ST5. Hasil Pemeliharaan indoor terminationSKTT 70/150 kV : ……………………………………..Pelaksana : ………………………………………UPT : …………………………………..LOKASI GI : ………………………………………No Tanggal Terminasi Bushing Fasa Keteranga Tekanan minyak Kabel Tekanan Minyak Kabel n I II R STR ST8.10. Tank Chamber Umum 336

Instalasi kabel tanah tegangan 1. Peralatan kerjatinggi jenis menggunakan minyakdilengkapi dengan instalasi Untuk melaksanakan pekerjaanpemasok minyak yang berfungsi pemeliharaan tangki minyak perlumenjaga kondisi tekanan didalam disediakan peralatan- peralatankabel selalu positip. Pemasok sebagai berikut:minyak menggunakan tangki-tangkiyang bertekanan, yang akan a.Kaki tiga 3 tonmemberikan tekanan pada kondisi b.Blower dan slangkabel bebannya rendah dan tangki c.Tangga aluminium panjang 3 mjuga berfungsi untuk menampung d.Generator 5 kwkelebihan tekanan pada waktu e.Takel rantaikabel tersebut dibebani . f.Tool set g.Pompa lumpurFungsi tangki minyak pada 2. Peralatan K3instalasi kabel tegangan tinggi terisi a.Baju tahan apiminyak sangat penting . Umumnya b.Helm c.Oksigenpemasangan tangki berada d.Sepatu kerja e.Obat-obatanruangan dibawah tanah,sehingga f. Senterseacara fisik tangki minyak berada 3. Prosedur pemeliharaan a. tangki diatas tanahpada tempat yang lembab dan b. lakukan pembersihan fisik tangkikemungkinan terendam air.Tangki dan karatminyak ini tertentu c. Lakukan pengecatan(jika perlu)jumlahnya,bergantung pada profile 4. Dibawah tanahkabel,makin rendah kabel tersebut a. Buka tutup ruangan tangki b. Pasang pompa airditanam,maka tangki minyak yang c. Sedot air dalam ruangan tangki d. Pasang blower danharus disediakan bertambah dan kelengkapannyakarakteristi- nyapun berbeda.Untuk e. Lakukan evakuasi ruangan f. Petugas masuk ke ruanganmenjaga peralatan ini bekerja tangki menggunakan peralatandengan baik dan andal serta terjaga k3 lengkap g. Membersihkan ruang dan tangkikondisinya maka perlu dilakukan h. Mengecat tangki (jika perlu) j. Mengganti tangki minyak (jikapemeliharaannya. perlu)Baik yang dipasang diatas 338maupun dibawah tanah harusselalu dilakukan pemeliharaannya,namun untuk tangki yang dipasangdibawah tanah lebih seringdiperiksa khusunya pada musimhujan. Untuk melakukanpemeliharaan tangki-tangki tersebutdapat dilakukan dengan kondisiionstalai dalam keadaanbertegangan yaitu dapat dipakaitangki cadangan,untuk menggantitangki yang dilakukanpemeliharaan.

k. Membersihkan pipa-pipa minyak dari lumpur dan karat.5. Hasil pemeliharaanSKTT 70/150 kV :……………………………….UPT : ……………………………………………..UJT : ………………………………………………Pelaksana :…………………………………….NO. Tanggal TANK Type A ………….. B……………… H…………………8.11. Anti crossbonding, Pada kondisi kabel Converting bertegangan ,maka akan timbulAnti corrosion covering tegangan induksi pada antimerupakan perangkat srtuktur corrosion covering. Besarnyakabel yang penting fungsinya, yaitu tegangan induksi pada ketiga kabelsebagai pelindung karat susunan dengan susunan flat formation tidakkabel dan sebagai jalan balik arus sama, yaitu kabel yang beradagangguan ke tanah apabila terjadi ditengah akan lebih tinggikebocoran arus konduktor utama ke dibandingkan dua kabel sebelahnyatanah. Logam yang digunakan ,maka pemasangannya dilakukanuntuk kebutuhan struktur susunan transposisi.kabel tersebut adalah logam yang Anticorrosion covering perlu dilakukan pengujiannya ,karenasesuai,karena material tersebut material ini sesuai fungsinya dalam sistem crosbonding harus dalamakan terkena medan magnet dan kondisi selalu mengambang yaitu tidak terkena tanah dalam satumedan listrik jika kabel major section. Untuk mengetahui apakah material ini kondisinya baikbertegangan. ,maka pengujian menggunakan HV test dilakukan setiap 6 bulan,yaituPenampangnya disesuaiakn untuk mengetahui apakah sistem crossbonding yang digunakandengan besarnya arus gangguan masih memenuhi syarat serta instalasi dilakukan pengujian dalamsatu fasa ke tanah sistem dimana keadaan tidak bertegangan.kabel tersebut dipasang.Pemasangan instalasi kabel tanah150 kV single coremenggunakansistem transposisi dancrossbonding, yaitu sistempemasangan instalasi kabel yangdiharapkan dapat menghilangkanatau mengurangi rugi-rugi transmisimenggunakan kabel. 339

1. Peralatan yang digunakan Instalasi kondisi off (ditanahkan sesuai kebutuhan) Untuk melaksanakan pekerjaanpengujian anticorrosion covering Pasang pagar pengaman antaradiperlukan peralatan peralatan lokasi yang diujisebgai berikut:a. Kaki tiga 3 ton Buka tutup crossbonding (keduab. Blower dan slang boks yang diuji)c. Tangga aluminium panjang 3 md. Generator 5 kw (untuk boks pentanahan buka linke. Takel rantaif. Tool set dan pentanahan,untuk boksg. Pompa lumpur tahanan crosbonding, buka link danh. Meger 5000 vOlt CCPU)i. Alat uji Hv test 0-30 kV,10 Aj. Alat uji tahanan tanah Pompa air keluar(jika ada)2 Peralatan K3 Periksa tekanan N2a. Baju tahan api buka tutupnya boks crossbondingb. Helm pada dua sisi yang diujic. Oksigend. Sepatu kerja pasang pentanahan lokal jika perlue. Obat-obatanf. Senter buka pisau-pisaug. Tenda crossbonding(r,s,t)h. tandui. Masker Lakukan uji per fasa (misal fasa R)j. Alat Pemadam Api pasang Hv test3 Material .kabel tegangan tinggi padaa. kain Majun konduktor acc dan kabel yang lainb. Nitrogen ke tanahc. Anti karatd. paking karet atur tegangan sampai 5 kVe. komponf. gas LPG + blender catat arus bocornyag. Amplas .lakukan selama satu menit Untuk melaksanakan pekerjaanpengujian peralatan ini,dapat (jika tidak dapat dilakukandilakukan satu sistem (major pengujian berarti ada kebocoran kesection,Joint 0 sampai joint 3) dan tanah)jika tidak dapat dilakukan maka diujiseksi yang pendek (minor Setelah selesai pasang link barsection,joint 0 sampai joint 1)sebagai berikut: (sebelum memasang tutupnya uji dahulu CCPU seperti par 7) Pemeliharaan CCPU Cable covering protection unit (CCPU) adalah peralatan instalasi kabel menggunakan sistem cosbonding yang berfungsi mengamankan selubung 339

logam(acc) dari tegangan lebih c.tangga aluminium panjang 3 m d.Generator 5 kwakibat tegangan e.takel rantai f.tool setsurja.Pemasangannya didalam g.pompa lumpur h.Megeer 5000 voltboks crossbonding bersamaan i.Alat uji Hv test 0-30 kV,10 A 10.Alat uji tahanan tanahdengan link bar crossbonding. 4 . Peralatan K3Masing –masing fasa sebelum a.Baju tahan apiselubung logam dihubungkan ke b.Helm c.Oksigentanah pada boks crosbonding d.sepatu kerja e.Obat-obatanterlebih dahulu dihubungkan f.gas LPG + blender g.Amplasdengan 5. Metarial yang digunakanCCPU. Karakteristik CCPU adalahsejenis arrester yaitu menggunakan a.kain Majunprinsip tahanan tak linier, pada b.Nitrogenkondisi tegangan normal maka c.Anti karatberfungsi sebgai isolator dan pada d.paking karetkondisi ada tegangan lebih surja e.komponatau sejenis maka bersifat sebagai f.senterkonduktor. g.Tenda 8.tandu3. Tujuan pemeliharaan 4.Cara pemeliharaanPemeliharaan CCPU Bersamaan dengan pekerjaandalakukan bersamaan dengan pemeliharaan dan pengujian anticorrosion covering (ACC)pengujian acc karena kedua- sebagai berikut: a. buka ccpu dari dudukannyaduanya perlu memadamkan b. Lakukan pengujian per buahinstalasi.Kondisi CCPU yang baik (satu fasa) c. lakukan pengukuran tahananakan berfungsi mengamankan isolasi dengan megger 1000 voltkabel dari tekanan tegangan lebih antara koonduktor dengan tanahyang dapat merusak sistem d. pasangkan HV test antara konduktor dengan tanah (ujung-crossbonding. Pemeliharaan CCPU ujungnya) e. atur tegangan dari 0 sampaitidak hanya dilakukan pada waktu 2 kV*pemeliharaan kabel dilaksanakan 340namun perlu dilakukanpemeriksaan apabila instalasi kabelmengalami gangguan yang berat.a. Peralatan yang digunakan Untuk melaksanakan pekerjaanpengujian anticorrosion coveringdiperlukan peralatan peralatansebgai berikut: a.Kaki tiga 3 ton b.Blower dan slang

f. Catat arus bocornya g.Jika selesai pasang kembali.* Ref kabel produksi china VOLTAGE TEST ONCORROSION COVERING AND CCPUSKTT ( LINK) : ……………………………………………….Tanggal/Bln /Th : …………/………………/…………………….Pelaksana/P.Jawab : ………………………………………………UPT :…………………………………………………A.Anti Corossion CoveringI.Tahanan Isolasi Peralatan Merah Kuning Biru MEGGER ( (0:) ( (0:) ( (0:)Merk :IITegangan tinggi ( 5 kV DC) Peralatan Merah Kuning Biru KeteranganBICCO Test 103 (mA) (mA) (mA)B .Uji CCPU1. Uji Tegangan TinggiTegangan Fasa 3,5 kV* 6 kV* Keterangan I<0,1 *)uji dan arus R(mA) S T Harga yang I>1 diharapkan (mA)*) Periksa manual book Kabel2.MEGGER CCPU 1000 Volt Isolasi CCPU harus lebih besar 10 M:Peralatan FASA R (M:) FASA S (M:) FASA T (M:) 341Megger

1000Volt* Ref.kabel STK8.12. Cara Memeriksa Tekanan angka yang ditunjukan sebagai Minyak Dengan Manometer tekanan yang sebenarnya dari minyak kabel. Gambar 8.2(c).8.12.1.Manometer biasa dengan teknologi maka manometer ini dilengkapi dengan saklar yangManometer biasa adalah difungsikan sebagai alat pemutus atau penyambung arus dantabung yang dipasangkan pada dihubungkan dengan indicator atau rele proteksi sehingga manometersuatu bejana, pipa atau kanal untuk akan berbungsi sebagai alat Bantu untuk mengindikasikan tekananmengukur tekanan. Persamaan alarm dan trip atau tekanan berlebih.hydrostatic digunakan untukmenentukan tekanannya. Sehinggadari manometer ini dapat diketahuibesarnya tekanan bahkan dapatdigunakan untuk mengetahuitekanan dari benda cair yang Nilai absolute adalahmengalir. penunjukan atau nilai tekanan yangUntuk menjamin terhadap berbasis pada tekanan nol bar,pembacaan tekanan karena pada umumnya manometerakselerasi/percepatan pada menunjukan nilainya berdasarkanmanometer diperlukan suatu tabung tekanan udara 1 bar sebagaiyang pada didingnya diberi skala tekanan atsmosfer.dan angka yang terpasang secaraparallel dengan garis aliran dan 8.12.2. Manometertidak terganggu pada saat Manometer Vacuun adalahpembukaan. Jika manometer berisi manometer yang dapatcairan pada suatu bejana menunujukan kevacuuman suatuberhubungan seperti pada gambar ruangan yang secara absolute8.1(d). sehingga diperlukan bejana (referensinya 0 bars) berarti vakumyang cukup panjang(tinggi) jika disini adalah nilai tekanan ruangtekanannya tinggi maka dibuat dibawah nilai 1 bar dari tekanansuatu manometer dengan bentuk atsmosfer. Satuan nya seperseribukhusus dilengkapi jarum penunjuk bar atau millibars. Walaupun tidakyang bebas bergerak sesuai ada ruang hampa yang mutlakdengan tekanan dari benda cair kosong/hampa atau vacuum.yang diukur.Tekanan minyak ditunjukan Tujuan mevacuum suatu peralatan seperti kabel TT, trafonilainya oleh jarum pada dan alat-alat lain adalah untuk mengupayakan setelah kondisimanometer yang mempunyai vacuum atau kondisi tidak ada benda asing berada didalam ruangprinsip kerja berdasarkan tekanan 342minyak dan pegas yang porosnyadipasangkan jarum penunjuk,dimana pada kondisi seimbang

tsb sehingga pada saat diisi dengan terjebak yang sering berakibatminyak atau gas isolasi (sf6) akan panas dan terjadi flashdapat mengisi ruang-ruang hingga over/gangguan yang cukup fatalterkecil maka didapat pengisian serta kerusakan breakdown isolasiyang baik tanpa ada ruang yang peralatan.berisi udara atau terdapat udara P p wh hb hb pa  pv kPa w w ValvePa (c)m w=berat jenis. on (a) h c hm c hp c lrlpc wh c pl w php  pc (b) Gambar 8.1. dasar manometer (d) 343

Gambar 8.2. dasar Manometer tekanan minyak8.12.3. Pemeliharaan Pilot Kabel berubah,sehingga akan dan Manometer mempengaruhi kinerja proteksi. Agar perubahan nilai tahanan danPada instalasi kabel tanah tahanan isolasi kabel pilot dapattegangan tinggi selain kabel power diketahui maka kabel tersebut perluyang tertanam dibawah tanah ,juga dilakukan pengukuran danmemerlukan kabel lain dalam satu pengujian dengan waktu tertentu.saluran,yaitu kabel pilot. Kabel pilotmerupakan instalasi yang 1. Peralatan kerja dan K3digunakan sebagai kabel-kabel Untuk memelihara kabel pilot diperlukan peralatan sebagaipengaman yaitu : kabel 7 pair untuk berikut:mengamankan tekanan minyak baik a Meger 0 sampai 5000 Volt b. Meger 0 sampai 1000 Volttekanan yang memberikan alrem c. Pompa air d. Pompa Lumpurmaupun mentripkan kabel,kabel 19 e. Alat kaki tiga f. Takel rantaipair merupakan kabel penghubung 2. Materialpengaman kabel terhadap a. Contact cleanergangguan listrik yaitu sebagai b. anti karat c. Majun Pembersihpemasok power ke proteksidiferential kabel dan kabel 28 pairdigunakan sebagai fasilitas untukkomunikasi data dan suara. Kabeltersebut tertanam dekat dengankabel power sehinggamemungkinkan terkena induksi,untuk itu memerlukan desain yang 3. Cara Pemeliharaan Manometerkhusus. Desain khusus dimaksudadalah kabel pilot dilengkapi Manometer sebagai penginderadengan isolasi yang mampu tekanan minyak sepanjang waktuterhadap tegangan tinggi lebih dari harus mempunyai kinerja yang15 kV. benar, karena ketidakakuratan Kabel pilot secara khusus tidak manometer dapat menyebabkanmemerlukan pemeliharaan, namundengan adanya perubahan akibat salah kerja yang mengakibatkanumur dan lokasi sekitar ,sehinggakabel pilot perlu dilakukan kerugian atau dapat mengurangipemeliharaan. Sebagai contohbahwa nilai dari tahanan konduktor keandalan sistem operasi kabel tanah tegangan tinggi. Manometer dimaksud mempunyai jarum penunjuk yang berfungsi menjalankan alarem 345

(tingkat 1) dan tripping (tingkat 2). manometer tidak berfungsi dengan baik yang menyebabkan gangguanKedua posisi jarum tersebut harus dan kerusakkan kabel.akurat penunjukkannya,karena 8.12.4.Pemelihharaan yang dilakukan padaberkaitan dengan naik dan turunnya manometer adalah :tekanan minyak sepanjang kabel. x Pengujian terhadap kinerja jarum penunjukTekanan Minyak akan x Pengujian setting tekananmengembang pada saat beban normalkabel tinggi dan akan turun pada x Pengujian terhadap setting tekanan alalremwaktu beban turun /rendah atau x Pengujian setting tripoutsuhu luar rendah.Jarum yang lain adalah jarumberwarna merah,yang berfungsiuntuk mengetahui tekanan tertitnggiyang pernah dicapai sepanjangoperasi kabel. Dari pengalamandilapangan diketahui beberapaHasil pemeliharaan ManometerSKTT 70/150 kV : :……………………………….UPT : ……………………………………………..UJT :…… ………………………………………………Pelaksana :…………………………………….No Tanggal Tekanan(bar, Manometer fasa S Keterangan Kpa,Kg/cm/,p RST R T *) si,mmbar) Normal Alarem Tripping Tertingggi pernah dicapai1. Pilot Kabel. control cabinet yang ada didalan underground tank chamber maupun Seperti kabel instalasi yang yang ada di sunshilled tank ataulain,apalagi kabel pilot tertanam panel kontrol. Semua terminal klemdengan kedalaman kurang lebih 2,5 tersebut mempunyai resikometer dibawah tanah dengan suhu kelembaban atau bersentuhantanah yang panas maka akan /berhubungan dengan peralatanterpengaruh oleh kondisi yang lain yang dapat menyebabkanlingkungan disekitarnya. Khususnya kondisi isolasi kabel pilot menurunpada terminal kabel pada panel atau nol sama sekali. Untuk mmengetahui perubahan kinerja 346

kabel pilot harus dilakukan pengukuran-pengukurannya.2. HASIL PEMELIHARAAN KABEL PILOTSKTT 70/150 kV :………………………………………………..UPT : ……………………………………………..UJT :…… ………………………………………………Pelaksana :…………………………………….1. Kabel pilot 7 pair Cable pair KeteranganNo Tanggal Karakteristi P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 *)k1. Tahananisolasi2.TahananDC*) Menggunakan meger 5000V2.Kabel pilot 19 pairNo Tanggal Karakteristik Cable pair 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tahanan isolasi Tahanan DC 31

3.Kabel pilot 28 pairNo Tanggal Karakte- Cable pair ristik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 1 1 1 1234TahananisolasiTahananDC8.13. Penggelaran kabel diperlihatkan pada kertas lampiran8.13.1. Penggelaran kabel no. 2272/78/A Penarikan dengan mesin Winch Belokan ditempatkan terutama Penarikan kabel yang biasa pada salah satu ujung sambungandilaksanakan dimaksud adalahmenggunakan tenaga mesin Winch yang pada umumnya dapat dipilh(mesin bensin atau motor listrik)dengan menempatkan ‘roler kabel’ pada waktu penempatan ‘cablesepanjang rute dengan jarak antara2+3 M pada porsi kelurusan dengan drums’ pada ujung, inititik belok max 0,4 m dimaksudkan melewati daerah Pembuatan belokan biasadilakukan dengan menyesuaikan belokan2 ini dengan penguranganroler yang umum yang diatur baiksecara horizontal maupun vertikal peregangan langsung.(sesuai kebutuhan); secara teknikadalah penyelesaian yang lebih ‘Cable Drum’ ini dapat diatur diandal, karena dapat menekankeregangan langsung antara kabel dua sisi arah secara bertahap dandan rolernya , bisa didapatkandengan menggunakan struktur yang berlanjut. Kekencangan penerikan harus secara terus menerus dikontrol dengan menggunakan sebuah dynamometer. Karena kekencangan ini ditimbulkan oleh konduktor kabel, dimana mata(titik) tarikan dikaitkan hal ini kadang kadang dapat menjadi gangguan terhadap komponen kabel yang lain sebagaimana terlihat pada tabel (mengidikasikan keregangan 347


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook