aktif terhadap \"proton pump\". Ternyata omeprazole.mengon-trol produksi asam, apapun jenis rangsanganny6(38'39). Omeprazole 20 mg sehari tiap pagi, sangat efektif untukpenyembuhan tukak peptik, dan hilangnya keluhan cukupcepat, Keluhan sampingan yang mungkin timbul, yaitu: sakitkepala, nausea, vomitus, diare, mabuk, lemas, nyeri epigastrik,banyak gas. Keluhan ini cepat menghilang bila obatdihentikan(€).3. Terapi pembedahan Harus diingat peng6lolaan dan pengobatan terhadap tukakpeptik, lebih dulu diutamakan terapi konservatif danmedikamentosa. tetapi kadang-kadang perlu dipikirkan untukmelakukan tindakan pembedahan, misalnya; tukak yang mengalami penetrasi atau perforasi tukak yang sering menimbulkan Berdarahan tukak yang sukar disembuhkan dan telah berulang kali dilakukan terapi konservatif dan nnedikarnentosa tukak dengan stenose pilorus atau dengan lambung bilokuler Tujuan utarna dari terapi pembedahan pada tukak peptik,ada dua pokok yang penting(4l), yaitu, Untuk menekan faktsr agresif terutama sekresi asarn lambung dan pepsin terhadap patog6nesis tukak peptik. Hal ini penting sekali pada tukak duodenum. Pada tukak larnbung terutama untuk mengeluarkan ternpdt yang paling resisten di antrum, dan nnengoreksi stasis di lambr.rng. Untuk ini dilakukan reseksi antrum atau melakukan vagotorni. Jadi tindakan pembedahan ada dua macam(41), yaitu:3.1 Reseksi bagian distal lambung atau gastrektomi sebagian (partial gastrectomyl ada dua cara, yaitu: gastroduodenos- tomi atau Billroth I dan gastroyeyunostomi atau Billroth ll. Akibat tindakan gastrektomi, akan timbul beberapa246
keluhan, di antaranya; refluks esofageal, pengosongan lambung terlalu cepat (sindroma dumping), refluks entero- gastrik, gastritis dan kemungkinan timbulnya karsinoma lambung di daerah anastbmosis.3,2Vagotomi' Sebagaimana diketahui bahwa inervasi di lambung oleh nervus vagus mempunyaiperanan penting terhadap sekresi asam lambung. Ada tiga cara vagotomi, yaitu; Vagotomi Trunkal (VT), yaitu melakukan vagotomi tidak hanya di lambung, tetapijuga di organ bagian atas abdomen, dan intestin sampai daerah fleksura lienalis kolon. Vagotomi lambung selektif (VLS), melakukan denervasi seluruh lambung dengan menyisakan inervasi vagal ekstragastrik. Akibatnya akan mengurangi fungsi sekresi dari lambung dan motilitas dan antrum. Vagotomi lambung bagian proksimal (VLPI atau dapat disebut pula fagotomi proksimal selektif , Dalam hal i4i dilakukan denervasi hanya proksimal lambung yang rnemproduksi asam. Akibat dari ini akan terganggunya motilitas sebagian dari lambung. Umumnya vagotomi bermanfaat untuk mengurangi sekresiasam lambung terutama pada tukak duodenum. Beberapa keluhan yang sering timbul akibat vagotomi, diantaranya: disfagia, lambatnya pengosongan lambung atauretensi lambung, refluks duodenogastrik, muntah, dan digre. 247
Kepustakaan 1. Kirsner JB; Peptic Ulcer Part L Gastroenterology (1968), 54 : 61 1-641 . 2. Kirsner JB; Peptic Ulcer Part ll. Gastroenterology (1968), 54 : 945-975. 3. Sandweiss DJJ; Peptic Ulcer. Clinical Aspects, Diagnosis, Management. Philadelphia. WB Saunders Co (1951), 199-292. 4. Boyd EJS, and Worrnsley KG; Etiology and Pathogenesis of Peptic Ulcer. ln. Berk JE, Haubrich WS, Kalser MH, Roth LA, and Schaffner F (eds). Bockus Gastro- enterology, fourth ed. Philadelphia. WB Saunders Co (1 985), 2 : 101 3-1059, 5. Ai M, Oshida K, and Sugimura S; The Location of Gastric Ulcer. Gastroenterology (1968), 54 :74O-751. 6. Alexander F; Psychosomatic Medicine. New York. WW Norton & Co (1950) : 85-131. 7. lvey KJ, and Roth LA; Drug and Chemical-injuced. lnjuries of the Stomach. ln, Berk JE, Haubrich WS, Kalser MH, Roth LA, and Schaffner F (eds). Bockus Gastroentero- logy, fourth ed. Philadelphia. WB Saunders Co (1985), 2 : 975-1003, 8. HadiS; Klasifikasidan Diagnosa Ulkus Peptikum. Diajukan pada Simposium Ulkus Peptikum, Jakarta, tanggal 22 Septe'mber 1987. q Murakami T; The Specific Gastroscopic Features of Sto mach Ulcer, Jap J Gastroent {1966}, 1 1 : 12-17 \" 10. Roth JLA, Stein GN, Morisly JF, and Stein EJ; Diagnosis of Peptic Ulcer. ln, Berk JE, Haubrich WS, Kelser MH, Roth LA, and Schaffner F (edsl, Bockus Gastro- enterology, fourth ed. Philadelphia. WB Saunders Co (1985),2: 1060-1115,248
1 1. Truelove SC, and Reynell PC; Disease of Digestive Sys- tem. Secd ed. Oxford. Blackwel Scientific Publ |'19721, 152-209.12. Goldstein HM; Double-Contrast Gastrography, Digest Dis (19761, 21 :797-803.13. Zboralske FF, Stargardar FL, and Harell G; Profile Ront- genographic Features of Benign Greater Curvature Ulcers. Radiology (1978), 127 : 62-67 ,14. Otaki AT; Experience with Fibrescope Gastrocamera. Amer J Gastroent (19691, 51 : 187-199.15. Ohmori K; Follow Up Stiudies on Healing Ulcer. Stomach and tntestine (1968),3 : 1640-1649,16, Pelot D, and Hollander D; Complication of Peptic Ulcer. ln, Berk JE, Haubrich WS, Kalser MH, Roth LA, and Schaffner LA (eds). Bockus Gastroenterology, fourth ed. Philadelphia. WB Saunders Co (1985), 2: 1155-1185.17. Hadi S; Komplikasi dari Tukak Peptik. Diajukan pada Simposium Beberapa Masalah Ulkus Peptikum, Bandung, 30 Oktober 1 987.18. Richardson CT, Walsh JH, Hicks Ml; The Effect of Cime- tidine, a New Histamine H2-receptor Antagonist on Meal-stimulated Acid Secretion, Serum Gastrin, and Gastric Emptying in Patients with Duodenal Ulcer, Gastroenterology (19761, 71 ; 19-23.19, Richardson CT; Effect of Hz-receptor Antagonists on Gastric Acid Secretion and Serum Gastrin Concen- tration, Gastroenterology (1 978l', 74 ; 366-370.20. Mc Guigan J; A Consideration of the Adverse Effects of Cimetidine. Gastroenterology (1 981), 80 : 181-1 89.21. Villeneuve JP, Warner HA; Cimetidine Hepatitis. Gastro- enterology (1979), 77 :143-144,22. Canlin C, lsal JP, Alexandre C, et al; The Clinical Use of Ranitidine, Medicine Publishing Foundation. Oxford {1982) :112-116, 249
23. Feely J, and Guy E; Ranitidine also Reduces Liver Blood Flow. Lancet (19821, i: 169-171.24. Mitchard M, Haris A, and Mullinger BM, Ranitidine Drug lnteractions. A Litterature Review.-Phar Ther (1987), 32 : 293- 325.25. Hadi S; Clinical lnvestigation of Ranitidine in Patients with Gastritis. Clinical Therapeutics {1989}, 1 I : 590-594.26. HadiS; Pengalaman Pengobatan dengan Ranitidine (Zan- tac) pada Penderita dengan Kelainan Lambung Akibat Obat-obatan. Simposium Tukak Peptik di Bandung (1991).27. Malparin LS; Adverse Effects of Ranitidine Therapy. Can Med Assoc J (1984), 130 : 668-689.28. Boyd EJS, Wilson JA. Wormsley KG; Maintenance Treat- ment of Duodenal and Gastric Ulcer with Ranitidine, ln. Riley AJ, Salmon PR (edsl. Ranitidine. Amsterdam. Excerpta Medica (1982); 102-116.29. Scholthat J. Bichel M, HedingAW; A Reviewof the Animal Pharmacology of Roxatidine Acetate. Drugs (1988), (suppl 3), 35 : 30-40.30. Collnis JD, Pidgen AW; Pharmacokinetics of Roxatidine in Healthy Volunteers. Drugs (1988), (suppl 3), 35 : 41-47.31. Lambine N, Rozenhranz B, Mass L., Brockmeler D; A Pharmacokinetics Study of Roxatidine Acetate in Chronic Renal Failure. Drugs (1988), (suppl 3), 35 : 48-52.32. Daimazu HG, De Looze SM, Bendir W, Labs R; Clinical Characteristics of Roxatidine Acetate. A Review. Scand J Gastroenterology (1988), tsuppl 1461, 23 : 121-134.33. Sato N, Kawano S, Kamada T, at al; Dual Effect of Hz- Receptor Antagonist, Famotidine on Gastric Mucosal Function. Symp Famotidine, 8th World Congress of Gastroenterology, Sao-Paolo-Brazil, 7-11 2th Sept. (1986).250
34. Echizin H, and lshizaki T; Clinical pharmaco kinetics of Famotidine. Clin Pharmacokinetics (1 gg l l, 21 : 178-194. 35. Langtry HD, Grant SM, and Goa KL; Famotidine. An Up- date Review of its Pharmacodynamic and pharma- cokinetics Properties, and Therapeutic Use in peptic Ulcer Disease and Other Allied Disease, Drugs (t gBg), 38: 551-590,36. Mujoshi A, Gatah J, Asahi S, et al; Clinical Evaluation of Famotidine on Acute Gastric Mucosal Lesions Asso- ciated with Acute Gastritis and Chronic Gastritis. Doses Finding Study by the Double-blincJ Compara- tive Method. Naike Hokan (1987), 34 : 442-457.37. Hadi S, Abdurachman SA, dan Julianto W; Hasil peng- obatan Sindroma Dispepsi dengan Gaster 20 mg, Sekali yang diberikan Malam hari. Diajukan pada \"Simposium Satelit Update of He Receptor Anta- gonist on Dyspepsia', Konas Vl pGl/pEGl & pene- muan llmiah Vll PPHI, Bandung, 30 November - 4 Desember 1993,38. Reuben M, Lasater L, Sachs G; Losec-Targeting the Acid Pump. \"lnternationai Symposium of Losec and Acid lnhibition\", Bangkok, June 23 (1gg0). Abstracts 1-2.39, Sachs G, Scott D, and Reuben D; Omeprazole in the Gastrlc Mucosa, \"lnternational Symposium of Losec and Acid lnhibition', tsangkok, June 23 (1990), Abstracts 10-11.40. Wong E, and Walan A; Clinical Developrnent programme for Losec, \"lnternational Syrnposium of Losec and Acid lnhibition\", Bangkok, June 23 {1990}. Abstracts 12-1 3.41. Siwert R, and Nyhus L; Surgical Management of peptic Ulcer. ln, Berk E, Haubrich WS, Kalser MH, Roth JL, Schaffner F (eds). Bockus Gastroenterology, Fourth ed. Philadelphia, WB Saunders 2 : 1?O7-1224. 251
4. TUMOR.TUMOR DI LAMBUNq Seperti halnya pada organ lain, maka tumor-tumor dilambung dapat dibagi atas 2 golongan besar, yaitu: Jinak (benigna)-- dan Ganas (maligna)l. Tumor-tumor llnak Yang dapat dibagi atas:- Tumor jinak epitel (benigna epithelial tumor).- Tumor jinak non epitel (benigna non epithelial tumor).1.1.Tumor jinak epitet (benigna Withetial tumor). lni merupakan golongan heterogen dari tumor. Mikroskopis mempunyai struktur yang berlainan. Biasanya berbentuk polip, dan dapat dibagi atas:1. \"Simple adenomas\" a. lsolated. b. Sebagian dari gastrointestinal adenomatosis generalisata.2. Hiperplastik adenomas pada gastritis atrofik. a. Sirkumskrip, polipoid (Circum scribed, polypoid). b. Difus.3. Heterotopic adenomas. a. Tumor pankreas aberqn. b. Brunneriomas.4. Argentaflinomas benigna. l. Simple Adenomas Biasanya dijumpai <- 1o/o dari semua penderita yang diperiksa \"rontgenologik dan endoskopik Sering adenoma ini terbatas pada lambung saja, tapi dapat juga merupakan bagian gastro- inlestinal polyp adenomatosis generalisata atau yang disebutsindroma Peutz.Jeghers. Polipcis difusa di lambung sangatjarang, tapi yang sering diketerTrukan poliposis di lan6ung yaitu terdapat lebih 1 polip misalnya2- 4 simple adenomas. (lihat juga-gambar 5 18). 252
Gb. 5 - 18. Poliposis di daerah curvatura mayor terlihat gambar bulat kecil-kecil.- Kejadian * lt dari seluruh penderita dijumpai pada kaum pria, biasanya dijumpai pada usia dewasa. Biasanya sering berbentuk polip yang bertangkai, dengan permukaan yang licin. Besarnya hanya beberapa mm. dalam diameter, dan disertai dengan gastritis atrofik. Sering tanpa memberi keluhan, kecuali bila ada kelainan. Kadang-kadang dapat timbul perdarahan yang dapat menimbulkan gejala-geiala anemia.DiagnosaPerlu dilakukan pemeriksaan rdiologis yang akan dapat mene-mukan lilling defect pada beberapa posisi, dengan tepi yangteratur rapi serta dijumpai tangkai. 253
Gastroskopis merupakan pemeriksaan yang paling memastikan. Sering tidak dijumpai kelainan pada fluoroskopi, tapi pada gastroskopi dijumpai adanya suatu polip yang licin, dengan sekitarnya licin. Lokalisasi yang banyak terdapat di antrum atau sekitar angulus. Untuk memperkuat diagnosa setiap polip, walaupun kelihatannya jinak, harus dilakukan gastrobiopsi. Terapi. Bilamana si penderita tidak memberi keluhan atau komplikasi sebaiknya dilakukan lollow up dalam waktu-waktu tertentu, gunamemperhatikan kemungkinan degenerasi maligna. Jika dijumpaiadanya komplikasi atau keluhan-keluhan akibat dari adenomasmisalnya gastfitis, maka pertana-tama dicoba diberikan terapikonservatif. Tapi jika sering terjadi perdarahan dapat dilakr;i.;,rntindakan polipektomi. Ada 2 cara polipekomi, yaitu:- Polipektomi pembedahan (Surgicat polypectorny).- Polipektomi endoskopik (Endoskopikat potipektomi).Lain halnya jika ada polip yang telah mengalami degenerasimaligna, maka tindakan sirurgis frarus dipertimbangkan. 2. Adenoma hiperplastik pada gastritis atrofik. Pada gastritis atrofik kronik, pada permukaan mukosa lam-bung dan sel-sel alveolar menunjukkan akan terjadi perubahanmenjadi hiperplasia. Terlihat bertambah panjang alveotar, yangmungkin tersusun berlapis-lapis dari epitel, dengan obliterasisebagian dari alveolar lamina dan dijurnpai retensi kista denEau-rpenebalarr rnukosa. Sering tsrbontuk \"sessile polyp\". tsilarnana *erbentuk\"discrete polyp\", mungkin akan menyerupai siniple adenoma.Mungkin dapat menjadi proses premalignan. 3. Heteropik adenomas.:a. Pankreas ab€ran merupakan anomali pankraas yang Baling sering, dan dijumpai 0,5 Topada otopsi rutin.254
Kejadian.Lebih kurang TOah dijumpai pada penderita pria, pada usiainiantara 25 - 55 tahun. Lebih kurang 1/a dari tumor ditemu-kan di lambung. Di lambung lokalisasi yang terbanyak diantrum dan pilorus terdapat 85o/o. Sekitar 75olo tumbuh padadaerah submukosa, 15olo di intra muskuler dan 107o terdapat disubserosa. Walaupun letaknya demikian, tumor tersebut mem-punyai pankreatik acini yang normal. Biasanya pankreasaberan mempunyai diameter 1 cm. Jarang sampai 5 cm.Komplikasi yang terjadi yaitu terjadinya ulserasi denganperdarahan dan obstruksi pilorus.Pemeriksaan rontgenologis yang disertai dengan dobel kontrasakan banyak membantu diagnosa. Bila tak ditemukan kelainankelainan pada rontgenologik, maka perlu dilakukan pemerik-saan gastroskopik dan terlihat submukosal tumor yang kecil,yang sirkumskripTerapi: biasanya eksterpasi pembedahan.b. Brunneriomas Biasanya ditemukan di bulbus duodeni. Pada pemeriksaan rontgenologis didapat polip multipel, yang kadang-kadang dijumpai dipilorik ring dan antrum. Mempunyai bentuk pem- bengkakan submukosal hemispheris kecil. 4. Tumor jinak lainnyaAdenomiomas.Pada klinik adenomiomas menjadi penting, yaitu bila dapatmenyebabkan obstruksi pada pilorus dan atau memungkinkannyaakan terladi perdarahan dan ulserasi. Jarang sekali ditemukandi lambung.1.2.Tumor jinak non epitel (Benigna non epithelial tumor). Secara xlinik, tumor jinak non epitel penting, sebabnyakomplikasi yang terjadi dan susahnya dibuat diagnosa. Semua bentuk mudah terjadi ulserasi dan timbul perdarahan. 255
1. Leiomioma Sering ditemukan pada penderita dewasa yaitu 15 - 4O a/o yang ditemukan pada otopsi. Makroskopik di dapat 1,6 \"h dari semua tumor di lambung. Sering bersama-sama dengan jaringan lain misalnya dengan fibroma. Bentuk tunggal dengan diameter lebih dari 2 cm. Kadang-kadang leiomioma dari distal antrum dan pilorus mempunyai bentuk bulat. Sehingga akan dapat menyebab- kan \"hypertrophic pyloric stenosis\". Lebih kurang zA dari tumorini terletak pada submukosa, menonjol ke lumen lambung-Subserosal leiomioma tumbuh keluar sebelum timbul gejala- geiala. Keluhan-keluhan yang diajukan lebih kurang 600/o terdapatdispepsia, perdarahan mendadak lebih kurang 207o, dan 1e/\"penderita mengeluh ada tumor di abdomen. Gb. 5 - 19. Leiomioma di antrum. perhatikan daerah kosong yang licin berbatas tegas menuniukkan tumor iinak.256
2. Nerogenik lumor. Sebagian besar terdapat bertambahnya sel-sel Schwann, dan untuk ini lebih baik memakai istilah schwannoma. secara hisio- patologik banyak dijumpai macarn-macam variasi Schwannoma, sebagai kebiasaan dengan sinonim nerolemmoma, glioma dan nerinoma. Schwannoma biasanya tumbuh dalam submukosa menonjol ke dalam lumen lambung. Dapat terjadi ulserasi dan perdarahan, yang sering pada saat tumor mempunyai diameter melebihi beberapa sentimeter.3. Fibroma Biasanya merupakan kombinasi dengan tumor lain misalnya; nerofibroma, miofibroma, ripofibroma, miksofibroma dan adenofi-broma. Fibroma lebih jarang ditemukan dari pada schwannoma.Gejala-gejala yang sering tinnbul yaitu adanya perdarahan danrasa nyeri. Fibromatous tumor dapat dibedakan dari fibromatosdifusa dari lambung.lni adalah proses idiopatik non neoplastik. Sangat jarangditemukan.4. Lipoma. Lebih kurang 6% d-tri tumor jinak non epitel ialah lipoma.Pada otopsi di dapat lerih kurang 0,03%. Tumbuhnya di datamsubmukosa. Keluhan yang diajukan penderita yaitu: adanya rasanyeri di perut bagian atas, kadang-kadang ada perdarahan.,padalebih kurang 29ol\" terdapat obstruksi pilorus.ll. Tumor-tumor gansr. Dapat dibagi atas 2 macam:- Karsinoma.- Sarkoma.Berdasarkan statistik karsinoma ventrikuli lebih banyak ditemu-kan dari pada sarkoma ventrikuli. 257
2.1 , Karsinama ventrikuli. Di beberapa negara misalnya: Chili, Jepang, lceland' Austria'Rusia, Skandinavia angka kematian karena karsinoma ventrikulilebih besar bila dibandingkan dengan USA, lnggris, di daratanEropa dan beberapa negara lain di Asia. Karsinoma ventrikulilebih banyak dijumpai dari pada tumor ganas lain-lain di traktusgastrointestinalis.Keiadian. Berdasarkan catatan statistik di USA tahun 1953, terdapat23,373 penderita yang meninggal karena karsinoma ventrikuli, danmungkin lebih dari 10.000 orarp yang meninggal karena tumorhepar, ulkus ventrikuli dan penyakit gastrointestinal lainnya-Beberapa tahun kemudiaq dinyatakan bahwa karsinbma ventrikulilebih banyak dijumpai pada kaum pria. Kemudian berdasarkanstatistik tumor maligna di Jepang tahun 1968. Karsinoma ventri-kuli pada laki-laki terdapat 53,5% dari seluruh tumor ganas danpada wanita terdapat 31 ,5\"/\"\" Kangker di lambung untuk bangsatlndonesia asli boleh dikatakan rendah yaitu 1 - 2 Y\", tapi untuktWNI keturunan Tionghoa ditemukan 19o/o. Ditemukan padasemua umur, tapi yang terbanyak diserang berkisar antara 40 - 60tahun. Patogenesa. Sebab-sebab karsinoma ventrikuli sampai saat sekarangbelum diketahui dengan jelas. Walaupun demikian, b€berapaobservasi telah dilakukan, yang mungkin dapat dipakai untuk menjelaskan patogenese, misalnYa:- Perubahan mukosa yang abnormal.- Observasi epidemiologik.- Perubahan dalam bermacam+nacam komponen. 1. Perubahan mukosa yang abnormal. HURST 1929 dan KONJETZKY 1936 untuk pertama kali menyelidiki bahwa adanya perubahan mukosa yang abnormal sering menyebabkan timbulnya karsinoma ventrikuli. Kelainan258
yang tersering terjadi yaitu : gastritis atrofik yang sering disertaidengan aklorhidria atau hipoklorhidria. Kemudian kedua sarjanamenekankan bahwa karsinoma ventrikuli tak akan teriadi pada mukosa-lambung yang normal. Beberapa kerusakan mukosa lambung yang benigna misalnya:Ulkus ventrikuli, polip di lambung dan anemia pernisiosas€bagaimana telah diketahui sering terjadi dengan beberapatingkatan atrofik gastritis dan merupakan faktor prekarsinogen.Menurut PACK yang mengobservasi penderila ulkus ventrikuli,!ternyata bahwa 5 o/o dari ulkus ventrikuli kronik mengalamiperubahan degenerasi maligna. Selanjutnya SWYNNERTON danTRUELOVE menemukan 6,90lo karsinoma ventrikuli yang berasaldari ulkus ventrikuli benigna. T. SAKITA mengobservasr selama 10qinggu 122 penderita dengan karsinoma lambung dini, dimanapenderita tersebut di atas pada pemeriksaan pertama kalimenunjukkan ulkus terbuka menunjukkan suatu scar, yangdiduga tadinya suatu ulkus benigna.Ada kemungkinan:- Adenoma hiperplastik dapat merupakan prekarsinogen.- Polip di lambung sering disertai dengan aklorhidria, dan gastri- tis atrofik biasanya suspek merupakan prekarsinogen. Polip kecil dengan diameter kurang dari 2 cm jarang dijumpai maligna. Frekuensi karsinoma pada penderita anemia pernisiosa lebihtinggi daripada mereka yang sehat. Penderita anemia pernisiosamudah sekali menderita gastritis kronik, dan ini merupakanpredisposisi dari karsinoma ventrikuli sendiri yang sangat jarangmenyebabkan megaloblastk anemia. Pada otopsi ditemukanbahwa 3 - 1A \"h penderita anemia pernisiosa menderita karsinomaventrikuli.2. Observasi epidemiologik. Keadaan lingkungan, kebiacaan penghidupan dan ras mung-kin memegang peranan timbulnya kangker. Di negara-negarasoperti Chili, Jepang, lceland, Finlandia, Austria, Rusia, Skandina- 259
via frekuonsi penderita karsindna ventrikuli sang6t tlnggi Jikadibandingkan dengan di negara<regara lain. Menurut statistik dariJapan National Cancer Centar 1$8 dari kumpulan s6mua tumor-tumor maligna, ternyata bahwa untuk karsinoma ventrikuliditemukan pada kaum pria 53,5%, sedangkan pada xaumwanita 31 ,5y\". Kemudian menurut penyelidikan pada orang-orangJepang yang sud:h lama tinggal di Amerika tsrnyata, bahwafrekuensinya lebih .rendah dari pada mereka yang tinggal dinegaranya sendiri. Kemudian dirnbil keslmpulan, bahwa kebiasa-an hidup ikut memegang psran*t penting. Peranan diit mungkin dapat merupakan faktor predisposisi un-tuk timbulnya kangker lambung. Sebagaimana telah diketahui bah-wa pada beberapa negara di rnana penduduknya sudah menjadikebiasaan untuk makan atau minum yang serba panas, denganakibat lama kelamaan menyebabkan kelainan pada esofagus danlambung. Dan ini merupakan pmdisposisi dari karsinoma..Hal initerbukti pula di negara kita, pada rakyat WNI (keturunanTionghoa) yang gamar makan serba panas, lebih banyak dijumpaiyang menderita kangker lamburg dari pada rakyat asli. lVY 1955berkesimpulad tentang makanan panas dapat merupakan faktorkarsinogen ialah:1. Terjadinya perubahan seluler yang langsung atau sebagai spesifik karsinogen.2. Beraksi s€bagai ko karsinoma.3. Sebagai penyebab terjadinya karsinoma di dalam faringan.4. Terjadinya iritasi kronis dan gsstritis.5. Berkurangnya barier mukosa yang normal, jadi adanya peng trasi dari zat-zat karsinogen.Pada beberapa negara di mana minum alkohol atau minuman kerasmerupakan kebiasaan rakyat, maka terlihat bertambahnya kangkerlambung.3. Faktor herediter, Beberapa sarjana berpendapat bahwa faktor hereditermemegang peranan p€nting pada karsinoma ventrikuli. MisalnyaVIDEBACK dan lrr€SBEGK 1954, menemukan di Denmark, bahwa260
rakyet yang mendsrita karsinoma ditsnukan 4 x lebih besarberasal dari famili yang mempunyai kangker lambung dibanding-kan dengan rakyat yang sehat. Demikian pula MACKLIN (1956)menemukan bahwa anak-anak yang berasal dari orang tua yangmenderita karsinoma ventrikuli 5 x lebih banyak dari pada yangnormal. Dalam hal inijuga susah diterangkan penyebab dari karsinomaventrikuli. Faktor kebiasaan rnakanan atau minuman dan adabahan kimianya mengandung faktor karsinogon, yang biasadimakan atau diminum oleh famili tersebut^ Oleh karena itu perlu sekali dipikirkan pengaruh lingkunganatau kebiasaan hidup dalam famili tersebut. Contoh lain yaitupada famili Napoleon Bonaparte yang menderita karsinomaventrikuli.4. Golongan darah Dengan adanya penyelidikan oleh A|RD dkk. (1953) tentanghubungan golongan darah A. B. O. dan kelainan pada lambung,ternyata bahwa pada penderita karsinoma ventrikuli lebih banyakdiiumpai pada mereka yang mempunyai golongan darah A daripada golongan darah lain.Klasif ikasi.Dapat dibagi atas 2 golongan besar yaitu:- Advanced gastric cancer (Karsinoma lambung lanjut),- Early gastric cancer (Karsinoma lambung dini).1. Karsinoma lambung lanjut (Advanced Gaslric Cancer). Pada tipe lanjut, sel-9el kangker sudah terjadi pe.rluasanpada lapisan mukosa, submukosa, muskularis, kadang-kadangsampai lapisan propria dan serqsa. Bahkan sering terjadi infiltrasiatau metastase ke kelenjar limfe atau organ lainnya. Banyak sekaliyang membuat klasifikasi dari tumor ganas ini, di antaranya:a. MOREHEAD, dalam bukunya Human Pathology 19&3 membagiatas: I- Tipe I : \"Polypoid\", fungating dan papillary karsinoma, 261
di mana sering terlihat ulserasi dan adrnya perdarahan serta ada tondens invasi ke dalern. - Tipe ll : \"Ulcerative Carcimmes\", di mana pertumbuhannya lambat, s€rta mstastasonya relatif lambgl. - Tipe lll : lnfiltrative, spreding dan kaninoma difuaa: Yaltu tumor tersebut terdapat pada sebagian beear atru $luruh clinding lambung.b. TRUELOVE f il6f , rnombagi karcinoma vantrikuli atas : 'l. \"lnfiltratins type\" Mempunyai p€rtumbuhan seluruh lapisan dinding lambung, yang pada sebagian terjadi penebalan. Di sini sedikit sekali atau bahkan tak terjadi ulserasi dari membrana mul{osa. 2. \"Ulcerating typs\". Mempunyai gambaran yang khas darl ulkus lterJnoma, yaitu mempunyai dinding yang menonjol, tidak rata, dengan dasar jaringan granulasi yang bersifat ganas. Mungkin terjadi infiltrasi dengan sekitarnya atau penetrasi dari ulkus dengan organ atau jarirBan di dekatnya, misalnya pada liver, pankreas atau mesokolon. S. \"Hypertrophic type\" Dijumpai bertambahnya nrasa jaringan ganas pada mukosa lambung sehingga menonjol ke lumen. Mungkin terjadi ulserasi di daerah nekrce dan infiltrasinya tak hebat.c. STOUT 1969, membuat klasifikasi dari kanker lambung sebagaiberikut:1. \"Polypoid type\". Mempunyai bentuk seperlipolip yang sangat besar.2. \"Fungating type\". Mempunyai elevasi di permukaan mukosa yang kadang- kadang terjadi ulserasi.3. \"Penetrating type\". Suatu ulkus karsinomatosa dengan mukosa yang hiperemis dan noduler. I4. \"Spreading\". Kanker initumbuh di seluruh dinding lambung.262
S. \"Unclasified type\". Turnor yang tak dapat dinrasukkan dalam golongan tersebut di atas.d. BORRMAN, 1926. Membuat klasifikasi yang lebih dikenal dengan klasifikasiBorrman, yang sampai saat sekarang masih banyak penganutny€serta lebih banyak.dipakai dari pada klasifikasi tersebut di atas,baik pada pemeriksaan radiologi mau pun pada pemeriksaangastroskopik. Ada pun klasifikasitersebut di atas sebagai berikut: Gb. 5 - 20. Karsinoma wntrlkuli typo BORRMANNBorrmann l. \"Polypoid Carcinoma\". Yarg sekarang sering disebut funga-ting variety. Mukosa di sekitar tumor ini biasanya atrofik danireguler. (Lihat juga gambar 5 - 44 | 4s | 46t.Borrmann ll.\"Non intjltrating Carcinomateus Ufcer\" Tepi ulkus dengan mukosa sekitamya yang menonjot seringnoduler. Dasar ulkus kadangrkadang terlihat masa nekrotikdengan bermacdm-macam wama, ada yang kocoklat-coklatan,keabu-abuan, merah kehitam{ritaman. Mukosa sq}itar ulkust*terlihat sangat hiperemik. (Lihat juga gambar 5 - 47 263
Gb. 5 - 21. Tumor ganas lambung yang lanjut di prepilorus, jelas terliha{ tidak teratur dengan diantaranya ada tukak yang dindingnya jug: tidak teratur. Gb. 5 - 22. Spot toto dari cb. s - 2l yang makin lelas *JLr\"n keganasan (Borrmann I l).264
Gb. 5 * 23. Tumor ganas lornbrxg ysng lanjut, disskitar angutus, terlihst s€lugian agak rnenVempit, sadang di proksimalnya agak melebar. Mukosa tidak teratur (Borrmenn lll).Barrmann lll\"\" l nf i ltrating Carcinomatsus Ulcer\".Ulserasi disini mempunyai dinding, tepi dindingnya hanya terlihatpada sepihak dan tertihat infiitrasi progresif dan difus dari-mukosa didekatnya. (Lihat juga gambar 5 48 / 54). 265
Gb. 5 - 24. Tumor ganas lambung ya'rg laniut yang telah meluas se{uruh lambung. mukosa yang sangat tidak teratur.Perhatikan ada bagian yang lebih menyempit,(Borrmann lVl.Borrmann lV. 'Diffuse infiltrating Type\"T'ak terlihat batas tegas pada dinding, karena s€bagian besarsudah terinf iltr€r. Terjadi infiltrasi yang difus pada seluruhmukosa lambung. (Lihat juga g{nbar 5 - 49 / 55).2. Karsinoma larqbung dini (Early Gastric Cancer). Pada tahun I dOZ .tapan Gastroenterological Endosoopy Societymembuat xlasifikasi karsinoma ventrikuli dalam stadium dini.Penemuan \"early gastric cancer' tersebut didasarkan atas hasilpemeriksaan gastroskopi, fluorckopi, histopatologi dan mikros'kopi dari bahan jaringan operatif, yang dibagi atas:?66
Tvpe l. * A Type tt,a. /lX Gb.5- 25 Klsifikaei kl'siloma lambung bentuk dini menurut Japan Gastroenterolodcal Endoscopv Sociaty tahun I 962.- Tipe l. \"Protruded Type\".Polipoid karsinoma yang meny?rupai Borrman l, di mana invasidari sel-sel karsinoma hanya rerbatas pada mukosa, submukosa.Mempunyai bentuk ireguler, permukaan tak rata, dan adanyaperdarahan, dengan atau tanpa adanya ulserasi pada permukaan.-(lihat juga gambar 5 37 l4Ol.- Tipe ll. \"SuperficiatType\" Yang masih dapat dibagi atas O Subtype, yaitu:lla. \"Elevated type\"Terlihat sedikit erevasi dari mukosa rambung. Kriteria gastros-kopi hampir serupa dengan tipe l, cli sini terdapat sedikit elevasitapi lebih meluas atau melebar. (lihat juga gambarS_38/41).ll.b \"Flat Type\".Tak terlihat elevasi atau deprei pada mukosa, hanya terdapatperubahan warna dari mukosa. 267
Gb, 5 - 26.Tumor grtnas lamhlng dini tipe l+lla didaerah curvstura mayor' Perhatikan dinding tumor sekitarnya yang tidak teratur, begitu iuga tumor yang tidak sama besar.ll.c. \"Depressed type' .Dijumpai tepi yang ireguler, begitu pula permukaan yang ireguler.Adanya clubbing atau terpotongnya mucosa tolds, tepi yanghiperemik atau hemoragik, mukus yang adherent dengan lapisanyang kotor, residue yang seperti pulau-pulau (island like residue),-(Lihat juga gambar 5 39 | a2l.- Type lll. \"Excavated Type\".Suatu ulkus karsinomatosa yang menyerupai Borrmann ll darikarsinoma lambung lanjut. (Lihat iuga gambar 5 - 39i43).268
Gb. 5.- 27. Tumor ganas lambung dini llc+lll. Terlihat tukak dengan dinding dan sekitarnya yang tidak teratur. Lipatan (fold) bentuk seperti terpotong, menuniukkan keganasan. Sering dijumpai bahwa seseorang menderita 2 atau lebih\"early gastric cancer\", misalnya: llc + lll, atau lll + llc, lla + llc'lla + llb + lll dan sebagainya, yang berarti bahwa yang bernomorkan angka Romawi yang pertama lebih domineren daripada yang disebut belakangan. Perlu diketahui bahwa semua karsinoma lambung ini' sel-sel kankernya hanya terbatas pada mukosa dan sub mukosa, belum ada infiltrasi atau metastase ke bagian lain. Dengan ditemukan klasifikasi karsinoma lambung dini, maka dapat dicegah infiltrasi dan metastase, yang berarti pula mempunyai prognosa yang baik. Histopatologik. Karsinoma dari lambung yang sering dijumpai ialah adenokar- sinoma. Tingkatan dilerensiasi dari tumor ini dikEnal dengan klasifikasi Broder yaitu: Grade I : adeno karsinoma dengan diferensiasi yang masih baik. Grade lV : adeno karsinoma yang berbentuk anaplastik. 269
sedang Grade fi dan ilr menpunyai tingkatan diferensiasi diantara tersebut di atas.Karsinoma anaprastik kemungkinan terjadi metastase rebih cepat.- Tumor ekstraseluler atau intraseluler yang membentuk mukus dapat diberi tanda sebagai koroid, mukoid atau gerati- nous karsinotna.'- Suatu tumor yang jarang terdapat di lambung, yaitu gabungan antara sel-ssl kerenjar, ser-sel squamsus yang disebut Adeno akantoma.- Tumor yang lebih jarang dtjumpai lagi yaitu karsinoma set skuameus.- Karsinoma skirous. Suatu tumor yang tumbuh dengan sel epitel yang sangat sedikit' tapi tumbuh dengan sngat trerrebihan jaringan fibrous yang keras, dengan di antaranya terdapat sel kinker.Stmptomatologi. Simtomatologi ini didasarkan atas penyelidikan oleh SWyl$NERTON dan TRUELOVE 1952 diOxford.a. Keluhan.+ Biasanya keluhan yang diajukan ringan dan samar-samar, 4/5 penderita mulai dengan keluhan gastrointestinal. Dan padaumumnya dimulai dengan keluhan umum yaitu badan lemah,berat badan msnurun, anorsksia, panas badan kadang-kadangsedikit menaik (subfebrir), kadang-kadang sedikit anemik. Keluhan pada gastrointestinal yaitu di antaranya: rasa takenak pada perut bagian atas, perut rasa penuh, regurgitasi, panaspada perut, perut rasa nyeri atau pedlh. Jadi keluhannya miripdengan ulkus peptikum. Beboapa penderita mengeluh adanyariwayat penyakit tentang dispepsia yang sarnar-samar\"b. Disfagi. lni adalah sebagai gejala-gejala inisial dari kqrsinoma di ujungkardia dari lambung.c. Hematemesis den melen\"a tAdanya perdarahan gtastroinbstinal mungkin pada karsinoma ventrikuli terdapat N o/o dari penderita.27A
d. Perforasi lni adalah gejala yang jarang terjadi. DOLL (1950) menemukan 4o/o dari penderita yang didiagnosesllkus ventrikuli yang mengalami perforasi, tapi ternyata bahwasuatu ulkus maligna.e. Gejala-gejala yang lebih lanjut. Bila penyakit bertambah berat, mungkin gejalagejala akanbertambah berat pula. Dispepsia makin nyata dan berat, danterasa nyeri yang terus menerus, anoreksii, nausea, vomitus. Pada stenosis pilorik, maka si penderita akan sering muntahyang benrarna kehitam-hitaman seperti kopi yang disebabkanoleh \"neoplasme oozing blood\"\" Dalam tinja dijumpai \"occuldblood\" pada penderita dengan kanker yang lanjut. Berat badanmenurun, badan iangat lemah.Diagosa.1\" Femeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik kadang-kadang dapat membantu menentu-kan diagnose. Pada karsinoma hmbung dini sering tak dijumpaikelainan. Sedang pada tipe lanjut sering dijumpai berat badanyang menurun dan anemia. Pada epigastrium, hipokhondrium kirimungkin teraba masa. Pada penderita yang telah mengalamimetastase di hepar teraba hepar yang ireguler, keras. Juga terabakelenjar limfe klavikulor, yaitu penyebaran melalui duktus tora-sikus.2. Perdarahan tersembunyi dalam tinja Pada penderita karsinoma rrentrikuli sering dijumpai darahdalam tinja (occult blood). Oleh karena itu dilakukan pemeriksaantes benzidin, dan lebih dulu harus diberikan diit benzidin.3. Sitologi. PAPAN ICOLOU ( 1 942) melakukan pemeriksaan sitolog is pertamakali pada karsinoma pada cervix uteri dan kemudian ia pada tahun1947 mengadakan pemeriksaan sitologik dari cairan lambung un-tuk diagnose karsinoma ventrikuli, dengan hasil antara 8&90% 271
positif. Ternyata pemeriksaan sitologi eksloliative penting untukikut menentukan diagnosa, dibuktikan lagi oleh PROLLA 1960 yangmelakukan pengurasan sol Ringer pada penderita yang didugamenderita karsinoma ventrikuli dan ternyata bahwa 70 % terdapatpositif karsinoma ventrikuli dari tipe ulsereus. Prosentase tersebutakan lebih banyak bila lebih dulu dilakukan pemeriksaanfluoroskopi. Mc.DONALD melakukan perneriksaan eksfoliativ sitologi pada500 penderita anemia pernisiosa, aklorhidria atau hipoklorhidria.Ditemukan 3 penderita dengan karsinoma ventrikuli dan dari 2penderita tersebut pada X-ray foto ternyata maligna. Dengan dilemukan gastrofiberskop yang juga dilengkapidengan alat untuk sitologi, dapat langsung dilakukan pemerik-saan sitologis secara visuil dari tempat kelainan. KASUGAI clkk\"pada tahun 19ff untuk pertsna kali melakukan pemeriksaansitologi dengan gastrofiberskop pada 375 pendenita dengan hasil.96,8% sel kanker.4. Rontgenologik Pemeriksaan rontgenologik lkut memegang peranan pentingdalam menentukan diagnosa, hbih-lebih lagi bila pemeriksaantersebut dilakukan dengan dobel kontras. Bila ditemukan suatukelainan haruslah diperiksa dalam berbagai posisi, misalnya: posisiterlentang, tengkurep dan oblik, serta dilakukan kompresi. Menurut SHIRAKABE (1966) dengan memakai cara dobelkontras maka dapat dilihat dengan teliti dan seksama setiap kelain-an sekecil-kecilnya pada permukaan mukosa. Beberapa gambaranrontgenologik dari karsinoma ventrikuli sebagai berikut:a. Untuk kanker polipoid atau tipe elevasi atau yang rnenonjol terlihat gambaran adanya \"filling defect\" dengan permukaan ireguler atau noduler. Mukca di sekitarnya jarang terlihat ireguler. Dan sebagian dinding lambung rnungkin tak ikut -dengan peristaltik. (lihat gb. 5 26 dan bandingkan dengan sb.5-18,19.b. Pada lluoroskopi tak terlihat adanya peristaltik pada ulkus dan sekitarnya. Mukosa sekitarnya juga terlihat inf iltrasi,272
Jadi tak rata. Lipatan mukosa berbentuk seperti tabuh genderang(clubbing) atau seperti terpotong. (lihat gambar 5 20, 21 , 25-* -dan bandingkan dengan gambar 5 6,5 7.) '5. Gastroskopi. Menurut SCHINDLER 1932 pemeriksaan endoskopi banyaksekali membantu dalam menentukan diagnosa ada tidaknyamalignitas dalam lambung. Pada tahun 1951 ditsnukan gastro.kamera tipe P I oleh Olympus Optical Co., yang dapet dipakaiuntuk memotret isi lambung. Lebih-lebih lagi dengan ditemulon-nya gastrofiberskop di Jepang oleh pabrik Olympus (OlympusG.T.F) sejak tahun 1962, yang menungkinkan kita dapat melakukanp€motretan isi lambung yang disartai pemeriksaan visuil, makamakin banyak diketemukan setiap kelainan dalam lambung.Hasil gambaran gastroskopi ialah:a. Pada kanker polipoid baik bentuk laniut maupun yang dini, terlihat suatu polip yang ireguler atau noduler dengan perdarahan atau hiperemis, ada atau tak ada ulserasi pada - -permukaan. (lihat gambar 5 20,5 26, bandingkan dengan gambar 5 - l8).b. Pada tukak ganas mempunyai gambaran sebagai berikut: - Dasar dari tukak terlihat kotor dan agak kecoklat-coklatan. - Dinding tukak tidak rata dan kasar, terlihat infiltrasi pada mukosa di sekitarnya dan tidak licin. - Mucosa fold tak berakhir pada tepi' tukak dan s€perti terpotong pada ujungnya atau terlihat clubbing pada ujung sekali. - Di tempat ulkus dan sekitarnya tak terlihat adanya peris- - -taltik atau berkurangnya peristaltik. (lihat gambar 5 19, 5 2'. , - -5 25, bandingkan dehgan gambar 5 6).6. Gastrobiopsi Pada tahun 1948 BENEDICT membuat gastroskop yang,fleksi-bel yang dilengkapi untuk bkrpsi. Gastroskop dengan biopsiforsep tersebut kemudian diperbsiki oleh HERMAN TAYLOR. Danakhirnya Olympus Optical Co. membuat ganstrofiberskop yang 273
dilengkapi pula dengan biopsi forsep, yang dapat dipakai untuk mengambil ,iaringan secara visuil pada tempat lesi dan sekitarnya. Dari hasil penyelidikan OKUDA tahun 1969 diperoleh kesimpulan,bahwa dengan biopsi gastrofiberskopik terdapal lA o/o daripenderita yang menderita karsinoma lambung dini, sedangkanbila dilakukan sitologi lavase lnnya ditemukan S0 % menderita karsinoma dini.7. Fosfor radio aktif. Pada tahun 1956 NAIGYAI4A metaporkan akan pemakaian fosfor radio aktif dalam menentukan diagnosa karsinoma ventrikuliatau esofagus. la mempergunakan dengan dua cata, yaitu dengan:- \"Vital autoradiograph method\".- \"Rate meter methode\" (Geiger Muiler Counter).NAI(AYAMA menyelidikl 78 penderita dengan hasil 98 % tumor maligna di lambung. Komplikasi.1. Perforasi. - -Dapat dibagi 2 yaitu : Perforasi akuta perforasi kronika. a. Perforasi akuta AIRD 1935 menjumpai 35 penderita dengan perforasi akut yang terbuka dari karsinorna ventrikuli. yang sering terjadi perforasi yaitu: tipe ulserei dari kanker yang letaknya di kurvatura minor, diantrum dekat pilorus. Biasanya m'empu- nyai gejala-gejala yang mirip dengan perforasi dari ulkus peptikum. Perforasi ini sering dijumpai pada pria. b. Perforasi kronika. Perforasi yang terjadi serirB tertutup oleh jaringan di dekat_ nya, misalnya oleh omentum atau bersifat penetrasi. Biasa- nya lebih jarang dijumpaijika dibanctingkan dengan komplF kasi dari ulkus benigna. penetrasi mungkin dijumpai antara lapisan omenturn gastrohepatik atau dilapisan bawah dari hati. Yang sering terjadi yaitu perforasi dan tertutup oleh274
gspauasnatktrruoekaofsisl.iktDuflei.snt.ugmlaani.satelnrjaydaingyaastpreonheetpraastiikm, agkaasatrkoaenntteer.bitenJtaunk2. Perdarahan masif. tpnHimeoermmbduaaaltrteaamvhheeaansnnitsrerinmkyuaiaqslin.if-hgyimpamoanakkgsraoifmgbdeaiakjra.nrytaamgkeerdjeaanlraaanttreyaryjaamdnigir+ihpislasyneogpdesaerrthiiiknpagargdsaai-3. Obstruksi..mlamunObtuabnhsgtudkeysaniigtusaendrsiinidsgaaetmreaarhjkaapdniilaopnruaysda.anXgbeablJgeniraawnnaiybnaaanwgnaitshaemrai.nkghitredrjaadrii pada yaitu4. Adhesi perigastrik.pokeergrmuBatun.ilnadgkisinseealknittuadmranypoaar,ttseteelahrjiahndgmigapeendrealempnabgtukmseteadnninimddbianunglkianlanfmil,tr\"barus\"ni gnd,ye\"mnrgalakdnai Mefastase.moppS(Pspiereumeeeeg!mnan'nltafaayytoybuSneiumegnubesbmeayalubuad-nrealatahraa)tgnpaanmarangsddiintatmaaasukppsneramryaae€alna-a,dpolhsaiisneratde,ung(hedlhpyiamatkteeaublpuenimrbmkaaruyaietana_adorntypdnaarojpaaeanpgpkarnkreaue'udgklnatllanaedaa)rnrira.igrcfontnugrnlsnMaaroaeukjnltaenaorrnoirgytnlimrgaoeaarsnyiamrnmmtpa.jaaaaimfdetseddulii€tsgea,airentlmeayukpkagsaaiieetitroaandtnasanrkigysinlnnaaueeydNonisbamiko.ynatesraeargali€aenrittrjvanntaguaeeujdnamnmhtirittuebereestilrtupkinrujamajuanyaatudrrgfstd,oiuii..iferapiMdSiaaealappkheainrttsiddirihinulaarilgknduiyisaka.gaTndnoeasndpagpi aerdenraabptisuahimt (ddoouiprbreuumraaapt,bli\"gtreinnt)a,aka,ointtiaenburnaatptirkiikdaybaaunknaatg(ipsnpaiakpolaiepnhnegdrmaetbanatpise&ai)t.r.t 2V5
Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan yaitu:- Radiasi.- KhemotheraPi'- Sirurgis.1. Radiasi. Mempunyai efek kurang mernbawa hasil'2. KhemotheraPi.Sampai saat sekaring belum ada obat yang dapat menyembuhkan tumor maligna, termasuk karsinoma ventrikuli'Tetapi dapatdicoba dengan 5 F.U. (5 Fluoo Urasil) yang dapat mengecilkantumor, tetapitak dapat merBhilangkan tumor' lni biasanyadipakai pada masa tumor yilg sangat besar sehingga dapatmenimbulkan gangguan atau komplikasi' misalnya obstruksiantral, kompresi m€tastatik dari ureter' Hasilnya pada umum'nya kurang memuaskan'Sirurgik.Sampai saat sekarang tindakan sirurgik merupakan \"drug olchoice\" dari karsinoma ventrikuli' Untuk kanker lambung dini'sebagai pedoman dalam mengambil reseksi 4 cm dari bataskanker.Prognosa. Dengan dapat dibuatnya di4nosa kanker lambung dini' makaprognosa pada umumnya lebih baik, karena dapat dengan coPatdskaeiatnmelcabahiltatmitnaednnadgkaialnoaxmpfoierrodtpo,leotrenargsnaiynad.taaMpbaeatnhhuwriduatu=pWlAte/LtbTi6hEaRldi ap1r9ei4n52debtraeithrad\anysa'andrg-imana pada waktu itu belum ditemukai kanker lambung dini'2.2. Sarkoma Sarkoma ventrikuli leblh iarang ditemilkan darl padakarsinoma. Menurut oatatan MARSHALL dan ADOMSON 1959yang menemukah I 3 o/o sarloma dari 2'fl)0 penderita tumorlambung yang ganas, Dan 0,5 o/o dari s€mua sarkoma terjadi dilambung.276
lrfenunrt PALMER, berdlsartan pcmcdcaan hhopatotogldltemukan beberapa macam sarkoma; di antaranya:- Limfosarkoma 42%- Leiomiosarkoma- Sarkoma sel retikulum 20% 9%- Penyakit hodgkin 9%- Sarkoma angiomatosa 4%- Fibrosarkoma 3%- Sarkoma neurogenik 2%- Sarkoma sel plasma 1%- Sarkoma lainnya yang jararB terdapat yaitu: Miksosarkome, Lipo sarkoma, Rhabdomiosarkoma, Osteo sarkoma, khondro sarkoma dan multiple myelorm.Leiomiosarkoma Menurut catatan PALMER. Leiomiosarkoma terdapat 20 o/o.Leiomioma lebih banyak ditermuken dari pada yang b€rbentukganes lainnya. Diametor yang terbeser terdapat 20 cm, tidak kerassep€rti pada karcinoma. Wama keabu-abuan atsu kuning. Ter-dapat nekrosis pada sentral dan kadang-kadang dengan ulserasi.Terdapat sebagai masa intr€astrik atau ekstregastrik atausebagai tumor intramural, dan biasanya licin.atau lgbuler. Untukmemb€dakan dengan lain tumor harus diperiksa secara mikros-kopik. M€tastase terdapat + 10 - 45 %. yang terbanyakmetastasa ke hati, sedang metastase lokal ke kelenjar limfe tidakbanyak. Sebagaimana biasa dari sarkoma, demikian pula leiomiosar-koma mengalami penyebaran secara hematogen, jarang sekalimelalui kelenjar limfe. Perubaha dari tumor ini biasanya lambat.dambaran klinik. -Banyak dijumpai pada kaum pria. Umur tsrdepat antara l070 tahun dangan rata-rata di skitar 46 tahun. Keluhan yangsering diajukan yaitu : (menurut tr,iASLEy).- Perdarahan gastrointestinal atau hematemesis dan melena (t 69 %). 277
- Epigastric distress atau adanya rasa nyeri di abdomen kuadran kiri atas (* 50 o/\").- DFn dijumpai masa diepigastrium (r 4O 7o).Dengan adanya perdarahan maka akan timbul anemia daribeberapa tingkatan. Mungkin perdarahan tidak manifest. Mungkinberat badan menurun.Rontgenologi. Pemeriksaan rontgenologik biasanya dapat dijumpai padasetiip kelainan. Biasanya ditemukan suatu defek yang perludibedakan dengan karsinoma polipold atau fungating.Gastroskopi MONAGHAN membuat gambaran yang tipis dari leiomiomaatau leiomiosarkoma sebagai bedkut:Adanya projeksi dari mukosa ke dalam lumen. Membrana.yangmeliputi tumor masih intak, kecuali bila ada ulkus di sentral.Warna membraan normal kecuali pada tempat kelainan. Mukosedi sekitar tumor biasanya tak adb perubahan. Eila dilakukanperneriksaan gastroskopik setelalr perdarahan, maka akan terlihatjendalan darah. Untuk membuat diagnosa yang topat porludilakukan gastrobiopsi.Terapi. Biasanya pambedahanLimfo sarkoma Juga banyak ditemukan di larnbung. Tiap bagian di lambungmungkin dapat diserang. Separo dari tumor ini bentuknya difusdan sebagian lagi \"circumscribed infiltrating suhrnucosal tumor\".Kcpulekeen 1. ASHIZAWA S. et al; Endoscopic Cotor Aflas of Gestric Disease. Bunkado Co. Ltd.1968.2. BOCKUS H.L.; Gastroenterrlogy Vol. l, W.B. Saunders Co. S6c. Ed. o.743 - 8O1, 1961.278
BOYD W.; Pathology for he Physician. Six Ett. - Lea & -Febiger. Philadelphia p.307. (1958).CASTLEMAN B. et al.; Currsrt Approach to the Polype-Cancer Controversy. Gastro€nterology. Sl : 108 - 112, (1961).CECIL & LOEB; Textbook ot Medicine. Thirt€enrh Ed. W.B. Saunders Co. 1361, (1971).COBAU C.D. et al.; Recurpnt Carcinoma of the Stomach. Seventeen years after Subtotal Gastrectomy. Gastroentero- rology 37 :422 - 4gg (1959).CRUMB C.K, et al; Gastric cancer Decrescent Malignancy. Surgery 68 :277 - ZB2, (1SIO).GOLDSMITH H.S. et at; Carcinoma of the Stomach. Amer J. Surg. 120 - 317.JHOOBCtNhRalaeEIrNccSikCOnoUoFwmuC.eAraHsi..leI; SSeCocttolifieanmnpli.cat;eiacfpCihtcttiiG&cnpiauctUsnabltblctr.ose&eOtriannHxtteifeioosrntrto/od1lpoC3-agoOty:heo1x(a9tiSos8ateg2e,iccd_o_anw1t2d9S,i8tttghp9u,r,diGn((i11eta99isns66tg03roi)))on...MRSNER H.T.; Human patholoqy Eight Ed. J.B. Lippincotts & Co. p. 568 - 574, (1969).KASUGAI T.; Prognosis of Early Gastric Cancer. Gastroen- terology. 58 : 429 - 431 (1970).I(AWAI K. et al; Doubte Contrast Radiograph on Routins examination of the Stomeh. Amer J, Gastroent. 51 : 141 _ 1s1, (1970).KOBAYASHI S, et at; Late Gastric Carcinoma Developing aftar Surgery for Benign Conditions. Dig. Dis. 15 : 90S _ 90g, (1970).KOBAYASHI s et at.; A Care of Early (Superticiat) Gastric Carcinoma. Stomach & htestine. 5 : 371 - 373, (1970).MOCHIZUK| F. et at; X-Ray Diagnosis of Type I Earty Gastric Cancer. Stomach & lntestine 6 : 31 _g4, (1970).MORENHEAD R.P.; Human pathotogy. Mc. Graw Hiil Book Co. New York pp 997 - 1011, (1965).OGARASHI et al.; X-Ray Di4nosis of ll a types Early Gastric Gancer. Stomach & lntestine 6 : 40 _ 43, (1971). 279
OKUDA S. et al; A case ol Early Gastric Cancer Type ll C. Showing the Occurence and interestlng Dev€lopment by Endoscopical Retrospectirre Study. Stom3ch & lntostino. -5:47 52, (1970). PAQK G-T.; Cancer of the Stomach. Amer J. Gastroent 4,4 : -18 26, 1965. PALMER E.D.; Clinical Ga$r@ntorology znd €d. Harper & Row Publisherg1963. PASTORE J.W. et al; Stomach Cancer in lhe ABCG.JNIH adult -Health Study Population. ABCGResearch Protocols 1 -Jqly 1970 3OJune 1971. PROLI-A J.C. et al.; Gastric Cancer (Special Review). Arch lnt. -Me*J.124 :28 243, (1969). PROLIA J.C. et al; On the Diagnosis of Gastric Cancer\" -Gastroenterology 58: 124 125 (1970). SHEARMAN D.J.C. st al.; Familial Aspects of Gastric Carci- noma. AmerJ. Dig. Dis. 12:529 - 532, (1967). SHIRAKABE H; Double Contrast Studies ol the stomach. Bunkodo Co Ltd. Tokyo, (1971). TRUELOVE and REYNELL: Disease of Digestive System. Blachrell Scientific Publ. Oxford (1965).280
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135