Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Kelas X_SMK_teknik_ternak_ruminansia_caturto

Kelas X_SMK_teknik_ternak_ruminansia_caturto

Published by haryahutamas, 2016-06-01 19:41:01

Description: Kelas X_SMK_teknik_ternak_ruminansia_caturto

Search

Read the Text Version

Catur Priyo NugrohoAGRIBISNISTERNAKRUMINANSIAJILID 1SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan NasionalDilindungi Undang-undangAGRIBISNISTERNAKRUMINANSIAJILID 1Untuk SMK : Catur Priyo Nugroho : TIMPenulisPerancang KulitUkuran Buku : 17,6 x 25 cmNUG NUGROHO, Catur Priyo.a Agribisnis Ternak Ruminansia Jilid 1 untuk SMK oleh Catur Priyo Nugroho ---- Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008. v, 144 hlm Daftar Pustaka : Lampiran. A Glosarium : Lampiran. B Daftar Indeks : Lampiran. C ISBN : 978-602-8320-00-9 ISBN : 978-602-8320-01-6Diterbitkan olehDirektorat Pembinaan Sekolah Menengah KejuruanDirektorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan MenengahDepartemen Pendidikan NasionalTahun 2008

KATA SAMBUTANPuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dankarunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan SekolahMenengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasardan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, telah melaksanakankegiatan penulisan buku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatanpembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa SMK.Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit di dapatkan di pasaran.Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan StandarNasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telahdinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam prosespembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008.Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepadaseluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanyakepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luasoleh para pendidik dan peserta didik SMK.Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepadaDepartemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (download),digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat.Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannyaharus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Denganditayangkan soft copy ini diharapkan akan lebih memudahkan bagimasyarakat khsusnya para pendidik dan peserta didik SMK di seluruhIndonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri untukmengakses dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar.Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepadapara peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapatmemanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku inimasih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritiksangat kami harapkan. Jakarta, 17 Agustus 2008 Direktur Pembinaan SMK



KATA PENGANTARBuku ini disusun sebagai salah satu buku teks pelajaran siswa SMKPertanian, program keahlian Budidaya Ternak Ruminansia. Isi bukumembahas aspek teknis budidaya ternak ruminansia besar , dan aspekmanajemen. Aspek teknis budidaya meliputi potensi dan peranpeternakan, dasar-dasar budidaya, kaidah dan aturan K3, memilih bibit,memberi makan, membuat kandang, merawat kesehatan, tatalaksanapemeliharaan, bangunan, dan alat mesin. Aspek manajemen meliputianalsis kelayakan usaha dan pemasaran. Diharapkan buku ini dapatmembekali siswa dalam menguasai kompetensi yang ditetapkan padakurikulum.Tingkat konsumsi susu dan daging di Indonesia masih rendah,sedangkan kebutuhan tinggi sehingga terdapat peluang untuk usahapeternakan ruminansia. Ternak ruminansia besar yang utama adalahsapi perah, potong dan kerbau. Produk ternak ruminansia umumnyaterdiri atas daging, susu, kulit, dan bulu. Kontribusi peternakan sebagaisumber protein hewani, sumber tenaga, pemanfaatan hasil limbahpertanian, hasil ikutan pertanian, dan menyerap tenaga kerja.Untuk dapat mengelola usaha peternakan perlu menguasai dasarbudidaya. Pengetahuan tentang identifikasi ternak, pemberian pakan,fasilitas, pemcegahan penyakit dan pengelolaan dengan peinsip goodmanagement practices .Usaha peternakan perlu dilaksanakan dengan prosedur kesehatan,keselamatan kerja (K3). K3 perlukan untuk keselamatan peternak, ternakdan produknya.Keberhasilan agribisnis peternakan banyak ditentukan oleh kualitas bibitternak. Bibit ternak yang tidak baik tidak memberikan hasil produksi yangmaksimal. Untuk dapat memilih bibit yang baik sangat diperlukanpengetahuan tentang jenis-jenis ternak, asal-usul ternak dan performansimasing-masing ternak.Sistem pemeliharaan ternak di Indonesia dilakukan secara intensif, yangditunjukkan dengan semua kebutuhan ternak disediakan oleh peternak.Pemenuhan kebutuhan nutrisi ternak harus dihitung secara cermat agarternak menghasilkan daging dan susu secara optimal. Pakan yangdiberikan berupa hijauan pakan ternak dan konsentrat. Pakan yangdiberikan ternak harus semurah mungkin dengan tetap memperhatikannutrisinya agar menguntungkan. Penyusunan pakan konsentratmenggunakan pendekatan least cost formula, yaitu formulasi denganharga termurah. i

Kandang berfungsi sebagai tempat hidup ternak, pelindung ternak dariiklim, dan keamanan. Pembuatan kandang disesuaikan dengan iklim diIndonesia. Peralatan merupakan alat bantu bagi peternak agar dapatmengelola ternak. Ketersediaan peralatan yang memadai akanmeningkatkan produktifitas peternak.Ternak yang sehat akan memberikan produksi yang baik. Peternak perlumenjaga kesehatan ternak, melakukan pengobatan jika ternak sakit.Biaya pengobatan ternak lebih mahal daripada biaya mencegah penyakit,sehingga moto mencegah lebih baik daripada mengobati diterapkandibidang peternakan. Peternak perlu memahami faktor penyebabpenyakit, menjaga kebersihan dan melakukan upaya - upayapencegahan penyakit. Diagnosa penyakit dianalisa berdasarkan gejala-gejala penyakit. Hasil diagnosa dijadikan dasar dalam pengobatanpenyakit.Kegiatan pemeliharaan ternak meliputi pemberian pakan, minum,membersihkan kandang, pemeliharaan kesehatan ternak, menanganiternak, mengawinkan ternak, membatu proses kelahiran,mengoperasikan perlatan budidaya, memerah, dll. Pada setiap jenisternak memerlukan cara pemeliharaan yang khusus. Pemeliharaanpejantan, ternak muda, ternak induk, sapi kering, memerlukanpenanganan yang berbeda.Sebelum memasarkan suatu produk kita perlu menyusun suatu rencanapemasaran yang berisi strategi, taktik, analisa keuangan danpengendalian pemasaran. Hari Raya Kurban merupakan saat dimanakebutuhan ternak kurban meningkat dengan harga yang tinggi. Saattersebut membuka peluang yang baik untuk memasarkan ternak kurban.Sistem pemeliharaan sapi perah dan potong mempunyai potensi ekonomiyang baik. Analisis usaha dilakukan untuk sapi perah. Investasi terdiridari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Analisa usaha dilakukan denganperhitungan analisis laba/rugi, neraca, dan aliran dana (cashflow)Pemerintah berupaya memberikan dukungan dalam pengembanganagribisnis peternakan melalui perbaikan regulasi, subsidi pembiayaan,inovasi teknologi dan pengembangan SDM.Penggunaan buku ini sebaiknya dikombinasikan dengan modul yangberisi intrusksi kerja yang jelas. Selamat belajar, semoga sukses.Penulis ii

DAFTAR ISIHalaman Judul HalamanKata Pengantar…………………………………………….....Daftar Isi ……………………………………………………… i iiiJILID 1BAB 1. POTENSI DAN PERAN SEKTOR PETERNAKAN 1-4 4-71. Pengantar ……………………………………………………… 8-92. Produk Peternakan …………………………………………… 9-143. Kontribusi Peternakan ……………………………………….. 15-164. Pengolahan Hasil Ternak …………………………………… 16-205. Pemeliharaan Ternak di Indonesia …………………………. 206. Pengelolaan Usaha Peternakan ……………………………. 207. Tatalaksana Pemeliharaan ………………………………….. 20-218. Manajemen ……………………………………………………. 219. Kewirausahaan ……………………………………………….. 2110. Aspek ekonomi Ternak .................................................... 2211. Aplikasi Konsep ............................................................... 2312. Pemecahan Masalah .......................................................13. Pengayaan ....................................................................... 24-48BAB 2. DAS AR BUDIDAYA TERNAK RUMINANSIA BESAR 49-521. Identifikasi Ternak .............................................................. 52-542. Menentukan Umur Ternak ................................................. 54-813. Identifikasi Tingkah Laku Ternak ....................................... 82-844. Prinsip Pemberian Pakan .................................................. 84-1005. Prinsip Kandang dan Peralatan ......................................... 100-1086. Cara Pencegahan dan Pengobatan Penyakit ……………..7. Good Management Practices ………………………………. 1088. Aplikasi Konsep ................................................................. 1099. Pemecahan Masalah ......................................................... 109-11010. Pengayaan .......................................................................BAB 3. MENERAPKAN KAIDAH DAN ATURAN K3 1111. Persyaratan K3 ................................................................... 1122. Kaidah dan Peraturan K3 ................................................... 1123. Dasar Hukum Pelaksanaan K3 .......................................... 1134. Penerapan Sistem Manajemen K3 .................................... 1145. Memelihara Infrastruktur K3 ............................................... 1156. Pedoman Penerapan dan Sistem Manajemen K3 ............ 1177. Menyimpan Alat Produksi, Bahan Kimia dan Biologis ........ 1188. Aplikasi Konsep .................................................................. 1189. Pemecahan Masalah .......................................................... iii

10. Pengayaan ........................................................................ 118-119JILID 2BAB 4. MEMILIH TERNAK UNTUK BIBIT 120-135 135-1361. Anatomi dan Fisiologi Reproduksi ...................................... 137-1542. Koefisien Teknis .................................................................3. Reproduksi/Perkawinan Ternak .......................................... 155-5.4. Seleksi Bibit Ternak ............................................................ 156-1645. Pemilihan Bibit Ternak ........................................................ 164-1716. Mempebaiki Genetik Ternak ...............................................7. Aplikasi Konsep .................................................................. 1718. Pemecahan Masalah .......................................................... 1719. Pengayaan .......................................................................... 171-173BAB 5. MEMBERI PAKAN1. Hijauan Pakan Ternak ........................................................ 174-2022. Konsentrat .......................................................................... 203-2393. Peluang Bisnis Pakan ......................................................... 239-2474. Pemecahan Masalah ..........................................................5. Aplikasi Konsep .................................................................. 2476. Pengayaan .......................................................................... 247BAB 6. KANDANG DAN PERALATAN 248-2521. Merancang Kandang Ternak ............................................2. Menentukan Model/Tipe Kandang ................................... 253-2603. Tipe Kandang .................................................................. 261-2624. Peralatan Kandang dan Sarana Pendukungnya .............. 262-2645. Gudang Pakan .................................................................. 264-2676. Saluran Air .......................................................................7. Tempat Penampungan Kotoran ........................................ 2678. Unit Biogas ........................................................................ 2679. Gudang Alat ...................................................................... 26810. Kandang sapi potong dan Kerbau .................................... 26811. Mengoperasikan Sarana Angkut Farm ............................. 26912. Mengukur Suhu dan Kelembaban Ruangan ..................... 26913. Timbangan ........................................................................ 27314. Alat Pengangkut ................................................................ 27515. Alat Kebersihan ................................................................. 27616. Aplikasi konsep ................................................................. 27617. Pemecahan masalah ........................................................ 27718. Pengayaan ........................................................................ 278BAB 7. MERAWAT KESEHATAN TERNAK 278 278-2801. Diagnosa dan Gejala Ternak Sakit .....................................2. Identifikasi Penyakit dan Cara Pengobatannya .................. 281-2903. Program Pencegahan Penyakit .......................................... 290-3074. Membantu Kelahiran ........................................................... 307-310 310-316 iv

4. Aplikasi Konsep .................................................................. 3165. Pemecahan Masalah .......................................................... 3176. Pengayaan .......................................................................... 317-318JILID 3BAB 8. TATA LAKSANA PEMELIHARAAN 319-351 352-3611. Tatalaksana Pemeliharaan Sapi Perah ............................ 361-3742. Tatalaksana Penggemukan Sapi Potong ...........................3. Penanganan Ternak ........................................................... 374 3744. Aplikasi Konsep .................................................................. 374-3755. Pemecahan Masalah ..........................................................6. Pengayaan .......................................................................... 376-379BAB 9. PEMASARAN HASIL 379-383 383-3841. Konsep Pemasaran ............................................................ 384-3862. Konsep Perilaku Konsumen ...............................................3. Konsep Dasar Strategi Bersaing ........................................ 3864. Strategi Bersaing Generik Porter ........................................ 386-3875. Pengembangan Strategi Bersaing ...................................... 387-3936. Strategi Pemasaran ............................................................ 393-3977. Taktik Pemasaran ............................................................... 397-4068. Jalur Tata Niaga ................................................................. 407-4089. Menyusun Rencana Pemasaran ........................................ 409-40910. Memasarkan Hewan Kurban ............................................11. Peluang Kerja Pemasaran ................................................ 409 40912. Aplikasi Konsep ................................................................ 410-41113. Pemecahan Masalah ........................................................14. Pengayaan ........................................................................ 412-413BAB 10. ANALISA KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA 413-415 415-417 RUMINANSIABESAR1. Pengantar ........................................................................... 4182. Data Teknis Sapi Perah ...................................................... 419-4253. Biaya Produksi ....................................................................4. Perhitungan Pendapatan ................................................... 425 4255. Akuntansi Keuangan ........................................................... 425-4276. Aplikasi Konsep ..................................................................7. Pemecahan Masalah .......................................................... 4288. Pengayaan .......................................................................... 428BAB 11. PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN 4281. Meningkatkan Koordinasi ................................................... 4282. Meningkatkan Kapasitas Dan Pemberdayaan SDM .......... 4283. Peningkatan Sarana Dan Prasarana .................................4. Peningkatan Inovasi dan Diseminasi ..................................5. Peningkatan Pendidikan ..................................................... v

6. Pengembangan Infrastruktur .............................................. 429Daftar Pustaka ........................................................................ AGlosarium ............................................................................... BDaftar index ............................................................................ C vi

BAB 1 POTENSI DAN PERAN SEKTOR PETERNAKAN1. Pengantar berburu binatang untuk di makan sebagai sumber protein. SejalanSetiap hari kita butuh makanan dengan perkembangan waktuuntuk memenuhi kebutuhan maka hewan liar mulaihidup kita. Sumber makanan berkurang populasinya, bahkanberasal dari tanaman, ternak dan beberapa jenis ternak mulaiikan. Tanaman kita makan punah. Sejak itulah timbulsebagai sumber energi, dan usaha-usaha domestikasivitamin. Produk ternak dan ikan binatang liar menjadi ternakkita konsumsi sebagai sumber piaraan yang jinak dan mudahprotein, mineral dan energi. dikendalikan.Jumlah populasi manusia darikehari semakin bertambah, Bangsa Mesir memelihara ayamdemikian juga kebutuhan akan 3.000 tahun sebelum masehimakanannya. Lalu dan bangsa China memeliharapertanyaannya, darimana 300 tahun sebelum masehi.makanan itu didapat?. Sebagian Dalam proses domestikasiorang membeli dan sebagian tersebut telah dikembangkanmemperoleh sendiri baik dari mutu genetisnya sesuai denganusaha budidaya maupun tujuan pemeliharaannya,mencari bahan makanan dari sehingga performansnya telahhutan. Dengan demikian perlu berbeda dengan leluhurnya.ada orang yang menyediakan Bahkan leluhur bangsa ternakbahan makanan tersebut. banyak yang sudah punah.Penyediaan bahan makanan dariproduk ternak memerlukan 1.1. Domestikasi Ternak di Indonesiakegiatan budidaya, penyediaansarana produksi, peraturan dantataniaga hasil ternak. Kegiatan Kambing Kacang adalah salah satu kambing asli Indonesia.tersebut disebut dengan Kambing Kacang berbadan kecil dan mudah beradaptasi denganagribisnis ternak. Agribisnis lingkungan. Disamping itu, juga didatangkan Kambing Etawahternak memberikan peluang dari India. Kambing Etawah, dipelihara untuk menghasilkankerja bagi orang yang susu dan daging. Namun karena susu kambing kurangmemelihara, penyedia sarana, populer, perkembangan populasi Kambing Etawah kurangpeneliti, pengolahan hasil ternak menggembirakan.dll.Pemeliharaan ternak ataupeternakan mulai dilakukansejak manusia ada di bumi.Pada jaman dulu manusia 1

Nenek moyang sapi di Indonesia masyarakat adalah Sapi Peranakan Ongole (PO) yangadalah Banteng (Bos sundaicus) berasal dari India. Kerbau asli Indonesia adalahyang pada saat ini hanya ada di Kerbau Rawa (Bubalis bubalus) dan kerbau murah. KerbauTaman Margasatwa Rawa sering dimanfaatkan untuk mengolah tanah dan penghasilPangandaran, Jawa Barat, Meru daging. Kerbau murah berasal dari India merupakan kerbauBetiri, Jawa Timur dan Ujung penghasil susu. Namun karena susu kerbau kurang populerKulon, Banten. maka populasi kerbau murah kurang berkembang. PopulasiSetelah mengalami domestikasi Ternak di Indonesia tertera pada Tabel 1.pada waktu yang lama kemudiandi kenal dengan Sapi Bali.Selain Sapi Bali kita jugamengenal Sapi Madura yangmerupakan hasil persilanganSapi Zebu (India) denganBanteng. Jenis Sapi lain yangbanyak dibudidayakan Tabel 1. Populasi Ternak Indonesia Tahun 2006 NO TERNAK POPULASI (EKOR) 1 Sapi perah 362.313 2 Sapi potong 2,201,111 3 Kambing 14,201,111 4 Domba 8,543,206 5 Babi 7,086,709 6 Kuda 398,655 7 Ayam buras 298,431,917 8 Ayam ras petelur 95,477,601 9 Ayam broiler 972,221,463 10 Itik 34,812,057 Sumber: Deptan, Statistik Pertanian 20061.2. Konsumsi Protein konsumsi protein hewani di suatu negara.Tantangan utama dalampembangunan bangsa adalah Hal ini mengingat peran proteinmenciptakan Sumber Daya hewani dalam membentukManusia (SDM) yang cerdas, masyarakat yang sehat, cerdas,sehat, berkualitas dan produktif. produktif dan berkualitas hampirKecerdasan dan kualitas suatu tidak dapat digantikan olehbangsa sangat berkolerasi protein nabati. Di negara-negaradengan seberapa besar maju dapat dipastikan konsumsi protein hewaninya sudah cukup2

tinggi. Bahkan di Amerika, nabati dapat diperoleh dari padi-konsumsi protein hewani padian, biji-bijian dan kacang-mencapai 70% dari total kacangan. Protein nabati dapatkonsumsi protein, atau dua kali disebut sebagai protein tidaklipat dari konsumsi protein lengkap karena senantiasanabati. Mereka sangat sadar mempunyai kekurangan satuesensi mengkonsumsi protein atau lebih asam amino esensial.hewani bagi kesehatan, Sementara protein hewaniproduktifitas dan kecerdasan. memiliki semua asam aminoSementara yang terjadi di esensial, hingga disebut proteinnegara kita justru sebuah ironi. lengkap. Pemanfaatan proteinBangsa yang memiliki Sumber oleh tubuh sangat ditentukanDaya Alam (SDA) dan potensi oleh kelengkapan kandunganpeternakan cukup bagus asam amino esensial yangternyata konsumsi protein masih terkandung dalam protein yangdi dominasi asupan protein dikonsumsi. Semakin lengkapnabati, dan konsumsi protein asam amino esensial danhewani secara nasional baru kandungannya dapat memenuhimencapai 5,1 gram per kapita kebutuhan tubuh, semakin tinggiper hari. Dengan kondisi seperti nilai utilisasi protein tersebutini maka secara terus menerus bagi tubuh. Selain kandungandiupayakan untuk meningkatkan asam amino, faktor nilai cernakonsumsi protein hewani bagi dari protein juga menjadi faktorrakyat Indonesia. penting dari manfaat protein yang dikonsumsi. Dari hasilProtein merupakan salah satu penelitian yang dilakukan para ahli disimpulkan bahwa nilaizat gizi yang sangat diperlukan daya cerna protein hewani selalu lebih tinggi dari protein nabati.oleh manusia dalampertumbuhan danperkembangannya. Proteinberperan penting dalam Sementara dari segipembentukan sel-sel dan pemanfaatannya (utilisasi)jaringan baru tubuh serta protein hewani juga jauh lebihmemelihara pertumbuhan dan baik dari protein nabati. Selainperbaikan jaringan yang rusak. itu, kaitannya denganProtein juga bisa menjadi bahan membangun kecerdasanuntuk energi bila keperluan bangsa, peran protein hewanitubuh akan hidrat arang dan sangat mutlak diperlukan.lemak tidak terpenuhi. Proteinsendiri dibagi menjadi dua Tingkat konsumsi susu di Indonesia masih rendah, padakelompok, yaitu protein hewani tahun 2006 konsumsi susu per kapita per tahun sekitar 7,7 kg.dan nabati. Artinya Indonesia masih kalah dari negeri tetangga sepertiSumber protein hewani yaitu Malaysia yang konsumsidaging, telur dan susu.Sementara sumber protein 3

susunya telah mencapai lebih dan lainnya. Masing-masingdari 23 liter per kapita per tahun. produk dijelaskan sebagaiKonsumsi susu Philipina 25 liter berikut:dan India 44,9 liter per kapita pertahun. 2.1. DagingDalam membiasakan konsumsi Daging adalah sekumpulan otot yang melekat pada kerangka.susu di kalangan anak-anak, ada Istilah daging dibedakan dengan karkas. Daging adalah bagianbeberapa strategi yang dapat yang sudah tidak mengandung tulang, sedangkan karkasditerapkan. Salah satunya berupa daging yang belum dipisahkan dari tulang ataudengan menumbuhkan kerangkanya. Daging terdiri dari tigakebiasaan minum susu di rumah. komponen utama, yaitu jaringan otot (Muscle tissue), jaringanOrang tua pun mesti terlibat lemak (Adipose tissue), dan jaringan ikat (Connective tissue).dalam hal ini. Kemudian, untuk Banyaknya jaringan ikat yang terkandung di dalam daginganak yang sudah duduk di akan menentukan tingkat kealotan/kekerasan daging.bangku TK atau SD, sebaiknya Kualitas daging dipengaruhi olehdibekali minuman susu. faktor sebelum dan setelah pemotongan. Faktor sebelumKampanye minum susu bisa pemotongan yang dapat mempengaruhi kualitas dagingdilakukan dengan beberapa cara adalah genetik, spesies, bangsa, tipe ternak, jenis kelamin, umur,antara lain melalui iklan layanan pakan dan bahan aditif (hormon, antibiotik, dan mineral), sertamasyarakat, penyuluhan di keadaan stres.Posyandu, testimony (kesaksian) Faktor setelah pemotongan yang mempengaruhi kualitas dagingdll. adalah metode pelayuan, metode pemasakan, tingkatPopulasi ternak di Indonesia keasaman (pH) daging, bahandidominasi oleh ternak ayam tambahan (termasuk enzimburas, ayam petelur, ayam pengemuk daging), lemakbroiler, kambing dan sapi intramuskular (marbling), metodepotong. Secara rinci populasi di penyimpanan dan pengawetan,Indonesia tertera pada Tabel 1. macam otot daging, serta lokasiJumlah ternak sapi dari tahun ketahun terus menurun karenadisebabkan oleh konsumsi yanglebih tinggi dari tingkat produksi.Jumlah sapi yang di potong lebihtinggi dari jumlah sapi yang lahir.Untuk memenuhi kebutuhandaging dalam negeri makadilakukan impor daging sapi danternak sapi hidup.2. Produk PeternakanTernak dipelihara untukmenghasilkan daging, telur,susu, kulit, bulu, tenaga kerja4

otot. Jenis daging juga dapat di dewasa dan Stag sapi jantanbedakan berdasarkan umur sapi yang dikastrasi setelah dewasa.yang disembelih. Daging sapiyang dipotong pada umur sangat Keunggulan daging adalahmuda (3-14 minggu) disebut mempunyai nilai gizi yang tinggi,veal, yang berwarna sangat sumber protein hewani yangterang. Daging yang berasal dibutuhkan oleh tubuh dandari sapi muda umur 14-52 sangat baik untuk pertumbuhan,minggu disebut calf (pedet), dan salah satu komoditassedangkan yang berumur lebih perdagangan yang mempunyaidari satu tahun disebut beef. nilai ekonomi yang sangat tinggi.Berdasarkan umur, jenis Kandungan nutrisi dagingkelamin, dan kondisi seksual, dijelaskan pada Tabel 2. Dagingdaging sapi (beef) berasal dari: segar dapat diolah menjadiSteer sapi jantan yang dikastrasi produk lainnya seperti sosis,sebelum mencapai dewasa nugget, abon, dendeng, dll.kelamin, Heifer sapi betina yang Tingkat konsumsi daging dibelum pernah melahirkan, Cow Indonesia pada tahun 2006sapi betina dewasa/pernah mencapai 6,5 kg per kapitamelahirkan, Bull sapi jantan Tabel 2. Kandungan Nutrisi DagingNo Komponen Sapi Ayam Domba Itik (%) Babi (%) Kuda (%) (%) (%) kambing 20,2 20,0 12,6 (%) 4,0 1,0 1,01 Protein 17,5 66,0 15,7 16,2 11,9 74,02 lemak 22,0 27,7 30,0 45,03 Mineral 0,9 0,8 1,0 0,64 Air 60,0 56,0 52,8 42,0Sumber : Potter, 1996.2.2. Susu dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia.Susu merupakan sekresi darikelenjar ambing mamalia dari Kebutuhan gizi anak ternakternak ruminansia. Tujuan mamalia berbeda satu denganproduksi susu adalah memberi lainnya, sehingga komposisimakan kepada anak ternak susu dari ternak yang satumamalia. Pada ruminansia berbeda dengan ternak lainnya.kelompok perah, misalnya jenis Susu memiliki nilai gizi yangsapi Frisien Holstein (FH), tinggi, tersusun dari sejumlah zatproduksi susunya melebihi gizi yang lengkap, mempunyaijumlah susu yang dibutuhkan perbandingan zat gizi yang idealoleh anak sapi, kelebihan dibanding jenis makanan lainproduksi susu tersebut dapat dan mudah diserap dalam 5

saluran pencernaan (koefisien- Mengingat gizinya yang lengkapcerna 100%). Komposisi ini, ibu hamil disarankan untukkandungan nutrisi susu tertera minum susu. Denganpada Tabel 3. mengonsumsi makanan bergizi seimbang ditambah susu, makaFenomena yang berkembang di ibu hamil akan terhindar dariIndonesia adalah hanya bayi dan anemia (kurang darah). Dengananak-anak yang perlu minum demikian, pertumbuhan otak darisusu. Pada hakekatnya kaum janin yang dikandungpun akanremaja, wanita dewasa, ibu maksimal. Para lansia yanghamil, bahkan para lansia pun memiliki risiko osteoporosisperlu minum susu. Susu (pengeroposan tulang) jugamemang minuman yang perlu sekali minum susu, karenamenyehatkan. Kandungan susu memiliki kandungangizinya terhitung lengkap. Susu kalsium yang tinggi. Kalsium,mengandung kalsium yang adalah zat gizi yang sangat baiksangat tinggi, fosfor hingga bagi kesehatan tulang. Para ahliprotein. Meski kandungan meyakini, kalsium yang terbaikprotein dalam susu terbilang untuk kesehatan tulang adalahkecil, tapi berkualitas baik kalsium alami yang berasal darikarena berasal dari produk susu. Kalsium susu lebih mudahhewani. Selain itu, susu juga diserap oleh tubuh dibandingmengandung sejumlah vitamin, kalsium dari sumber lain.di antaranya vitamin A dan D. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Susu beberapa Ternak dan Manusia Ternak Total Lemak Protein Kasein Laktose Abu Solid Kasar 0.70 Sapi Eropa 12.60 3.80 3.35 2.78 4.75 0.78 4.24 3.70 2.80 4.51 0.80 Kambing 13.18 5.30 6.30 4.60 4.60 0.78 7.45 3.78 3.00 4.88 0.74 Domba 17.00 4.97 3.18 2.38 4.59 0.21 3.75 1.63 6.98 Kerbau 16.77 - Sapi Asia 13.45 Manusia 12.57 Sumber : Potter, 1996.Asupan kalsium susu ini tidak yang hanya 7 liter per kapita perakan banyak bermanfaat jika tahun.konsumsi protein juga tinggi.Contoh apa yang terjadi di Namun, konsumsi proteinAmerika. Tingkat konsumsi susu masyarakat AS juga tinggi.di kalangan penduduk AS sangat Mereka banyak mengkonsumsitinggi yakni mencapai 100 liter bahan pangan berupa dagingper kapita per tahun. yang kaya protein. PadahalBandingkan dengan Indonesia asupan protein yang berlebih6

bisa menghambat penyerapan susu tidak banyak. Dalam satu gelas susu, terkandung sekitarkalsium oleh tulang. Akibatnya, 32 mg kolesterol. Kandungan kolesterol ini terhitung lebih kecilkasus osteoporosis di Amerika dibanding kandungan kolesterol dalam sepotong daging yangjuga tinggi. Selain asupan mencapai 54 mg. Bahkan, kalau kita memang takut denganprotein tinggi, hal lain yang bisa kolesterol, telur yang mesti kita waspadai. Sebab, kandunganmenghambat penyerapan kolesterol dalam satu butir telur saja mencapai 252 mg. Jauhkalsium adalah konsumsi gula, lebih banyak ketimbang kolesterol dalam satu gelaskopi, dan garam yang tinggi, susu. Contoh salah satu produk susu, tertera pada Gambar 1.juga merokok. 2.3. KulitMengingat pentingnya manfaatsusu, para orang tua disarankan Kulit dapat dimasak menjadiuntuk membiasakan anaknya produk makanan dan produkminum susu sampai besar. Dan bahan baku industri. Di bidangterus berlanjut sampai lanjut makanan, kulit diolah menjadiusia. Hanya saja, kadang- krupuk krecek/rambak, dankadang para remaja putri juga kerupuk kulit. Di bidang industripara ibu muda, enggan minum kulit disamak untuk bahan bakususu karena takut gemuk. garmen antara lain jaket, sarungPadahal, gizi yang terkandung tangan, celana, rok, ikatdalam susu sangat dibutuhkan pinggang, tas, dompet, sepatu,oleh mereka. Namun pada saat dll. Contoh Produk Kulit terteraini produsen susu mulai pada Gambar 2.membuat produk susu yangrendah (tanpa) lemak sehinggatidak menyebabkan gemuk.Kandungan kolesterol di dalamsusu ditakutkan banyak orang.Namun tidak perlu terlalukhawatir mengenai hal ini karenakandungan kolesterol dalamGambar 1. Susu Bubuk Gambar 2. Produk Kulit 7

2.4. Produksi Peternakan ayam broiler. Sedangkan untuk Indonesia produksi telur yang utama adalah telur ayam buras, ayamProduksi peternakan di ras dan itik. Secara rinci disajikan pada Tabel 4, ProduksiIndonesia pada tahun 2006 Hasil Ternak Indonesiauntuk daging yang utama darisapi, babi, ayam buras dan Tabel 4. Produksi Hasil Ternak IndonesiaNo Produk Ternak Produksi No Produk Produksi Ternak (kg) (kg) Daging Ayam Ras Petelur 54,310 Daging Ayam Broiler 1 Daging Sapi 389,290 8 Daging Itik 955,760 Telur Ayam Buras 22,300 2 Daging Kerbau 39,500 9 Telur Ayam Ras 181,100 Telur Itik 751,040 3 Daging Kambing 53,280 10 201,700 4 Daging Domba 51,890 11 5 Daging Babi 179,440 12 6 Daging Kuda 1,680 13 7 Daging Ayam Buras 322,780Sumber: Deptan, Statistik Pertanian 20063. Kontribusi Peternakan 3.2. Pengguna Limbah PertanianDisamping menghasilkan produk Limbah hasil budidaya pertanianutama daging, telur, susu, kulitdan bulu sektor peternakan juga dapat dimanfaatkan untuk ternakmemberikan kontribusi lainnyaterhadap kehidupan manusia. ruminansia. Limbah tersebutKontribusi tersebut antara lain: sudah tidak bisa dikonsumsi oleh manusia. Limbah yang berasal dari tanaman misalnya batang3.1. Sumber Tenaga jagung, jerami padi, dll. Limbah yang berasal dari pengolahanPada beberapa tempat di hasil pertanian, misalnya: buluIndonesia ternak kerbau dan ayam, tepung darah, bungkilsapi masih dimanfaatkan untuk kedelai, onggok singkong,membantu petani untuk ampas tahu dll. Denganmengolah sawah atau dimanfaatkannya limbahladangnya. Untuk sawah yang tersebut maka efesiensi usahalumpurnya dalam biasanya tani menjadi meningkat.pengolahan tanahnya dengankerbau, sedang untuk tanah 3.3. Pemanfaat Hasil Ikutan Pertanianyang dangkal dan berpasirmenggunakan sapi. Namundengan modernisasi mekanisasi Hasil ikutan usaha pertanian seperti dedak padi, dedakpertanian peran tersebut banyak jagung, tetes tebu, bungkil kelapa sawit, dll dapatdigantikan dengan hand traktor.8

dimanfaatkan untuk pakan pengolahan tersebutternak. Dengan demikian petanidapat nilai ekonomi yang lebih ditambahkan bahan pengawetbanyak dari pemanfaatantersebut. sehingga produknya menjadi tahan lama, tidak cepat rusak. Beberapa contoh gambar hasil olehan daging tertera pada3.4. Mendorong Industri Gambar 3. Biji-bijian 4.1.1. SosisPakan ternak banyakmenggunakan biji-bijian seperti Sosis merupakan makanan asing yang sudah akrab dalamjagung, kedelai, sorgum, kacang kehidupan masyarakat Indonesia karena rasanya enak. Namun,tanah, kapas dll, kebutuhan di balik kenikmatan makanan yang kaya akan zat gizi ini,tersebut mendorong industri biji- terkandung lemak dan kolesterol tinggi yang bisa mengganggubijian berkembang. Sampai saat kesehatan. Untuk itu, hati-hati mengkonsumsi sosis.ini Indonesia masih mengimporjagung, dan bungkil kedelai yangdibutuhkan untuk pakan ternak.3.5. Menyerap Tenaga KerjaUsaha peternakan dapat Makanan ini dibuat dari dagingmenyerap tenaga kerja, baiksebagai peternak atau menyerap atau ikan yang telah dicincangtenaga buruh. Daya serapsektor peternakan pada tahun kemudian dihaluskan, diberi2005 sebanyak 2,576,940 orang. bumbu, dimasukkan ke dalam selonsong berbentuk bulat panjang simetris, baik yang terbuat dari usus hewan maupun4. Pengolahan Hasil Ternak pembungkus buatan (casing). Sosis juga dikenal berdasarkanHasil ternak dapat diolah nama kota atau daerah yangmenjadi produk makananlainnya. Tujuan pengolahan ialah memproduksi, seperti berlineruntuk mengawetkan produk agartahan lama, memudahkan (Berlin), braunscheigerpenyimpanan, meningkatkannilai nutrisi, meningkatkan nilai (Braunshweig), genoa salamijual dll. Makanan olahantersebut dapat dijelaskan (Genoa), dan lain-lain.sebagai berikut : Sosis merupakan salah satu4.1. Daging produk olahan daging yang sangat digemari masyarakatDaging diolah menjadi produk Indonesia sejak tahun 1980-an.sosis, corned, nugget, dendeng, Istilah sosis berasal dari bahasaabon, burger dll. Pada Latin, yaitu salsus, yang artinya garam. Hal ini merujuk pada artian potongan atau hancuran daging yang diawetkan dengan penggaraman. 9

Sosis merupakan produk olahan karbohidrat maksimal 8 persen. Kenyataannya, banyak sosis didaging yang mempunyai nilai pasaran yang memiliki komposisi gizi jauh di bawah standar yanggizi tinggi. Komposisi gizi sosis telah ditetapkan. Hal tersebut menunjukkan pemakaian jumlahberbeda-beda, tergantung pada daging kurang atau penggunaan bahan tidak sesuai komposisijenis daging yang digunakan dan standar sosisproses pengolahannya. Produk 4.1.2. Kornetolahan sosis kaya energi, dan Corned beef atau daging kornet semakin menjadi pilihan bagidapat digunakan sebagai banyak orang. Produk olahan daging ini juga cepat dan mudahsumber karbohidrat. Selain itu, di olah. Meski nilai gizinya cukup baik, perlu kecermatansosis juga memiliki kandungan dalam memilih, supaya jangan mengkonsumsi makanan yangkolesterol dan sodium yang sudah rusak.cukup tinggi, sehinggaberpotensi menimbulkanpenyakit jantung, stroke, danhipertensi jika dikonsumsiberlebihan.Ketentuan mutu sosisberdasarkan Standar NasionalIndonesia (SNI 01-3820-1995)adalah: kadar air maksimal 67persen, abu maksimal 3 persen,protein minimal 13 persen,lemak maksimal 25 persen, serta Gambar. 3. Berbagai Produk Olahan Daging Sosis Nugget CornetSalah satu kelemahan daging yang bisa diolah menjadisegar adalah daya simpannya berbagai hidangan hanya dalamyang rendah pada suhu kamar, waktu singkat.sehingga harus di simpan padasuhu dingin atau suhu beku. Kata corned berasal dari bahasaKelemahan lainnya adalah tidak Inggris yang berarti di awetkanpraktis dalam penggunaannya, dengan garam. Dari kataterutama bagi mereka yang tersebut lahirlah istilah cornedselalu sibuk dengan kegiatan di beef yaitu daging sapi yang diluar rumah. Untuk itu diperlukan awetkan dengan penambahankehadiran produk olahan daging garam dan di kemas dengan10

kaleng. Dalam bahasa kemudian dikeringkan.Indonesia, kata corned beef Umumnya pengeringandiadopsi menjadi daging kornet. dilakukan dengan menggunakan spray dryer atau roller drayer.Tujuan pembuatan daging kornet Umur simpan susu bubukadalah untuk memperolehproduk daging yang berwarna maksimal adalah 2 tahunmerah, meningkatkan daya awetdan daya terima produk, serta dengan penanganan yang baikmenambah keragaman produkolahan daging. Kornet kalengan dan benar. Susu bubuk dapat didapat disimpan pada suhukamar dengan masa simpan kelompokkan menjadi tiga jenissekitar dua tahun. Daging kornetdapat dihidangkan sebagai yaitu susu bubuk berlemak (fullcampuran perkedel, telur dadar,mi rebus, pengisi roti, serta cream milk prowder), susumakanan lainnya. bubuk rendah lemak (partly skim milk powder) dan susu bubuk tanpa lemak (skim milk prowder) (SNI 01-2970-1999) Susu bubuk paling populer di Indonesia karena praktis dan penyimpanan tidak memerlukan4.2. Susu peralatan khusus, cukup disimpan pada suhu ruangan.Susu dapat diolah menjadi susu Untuk mengganti vitamin selamakental manis, susu bubuk, keju, proses pembuatan susu bubuk.cream, ice cream, yoghurt, dll. Biasanya pabrikanMasing-masing produk menambahkan vitamin dandijelaskan sebagai berikut: mineral pada susu bubuk.4.2.1. Susu Kental Manis 4.2.3. Keju (Sweetened Condensed Milk) Keju diambil dari bahasa Portugis queijo adalah makananSusu kental manis merupakan padat yang dibuat dari susu sapi,susu yang sudah di pasteurisasikemudian di tambahkan gula. kambing, domba, dan mamaliaSusu tersebut tidak steril tetapipertumbuhan bakteri dihambat lainnya. Keju dibentuk dari susuoleh gula. Gula yangditambahkan jumlahnya 63% dengan menghilangkandari produk akhir. kandungan airnya dengan menggunakan kombinasi rennet dan pengasaman. Bakteri juga digunakan pada pengasaman susu untuk menambahkan4.2.2. Susu Bubuk tekstur dan rasa pada keju. Pembuatan keju tertentu jugaSusu bubuk berasal susu segar menggunakan jamur.baik dengan atau tanparekombinasi dengan zat lain Ada ratusan jenis keju yangseperti lemak atau protein yang diproduksi di seluruh dunia. 11

Keju memiliki gaya dan rasa yang asam mempunyai cita rasayang berbeda-beda, tergantung lebih kuat.susu yang digunakan, jenisbakteri atau jamur yang dipakai, Lemak susu dapat dibiarkanserta lama fermentasi atau menjadi asam secara spontanpenuaan. Faktor lain misalnya atau melalui penambahanjenis makanan yang dikonsumsi inokulum murni bakteri asamoleh mamalia penghasil susu laktat (proses fermentasi). Mula-dan proses pemanasan susu. mula lemak susu dinetralkan dengan garam karbonat,Keju berharga karena umurnya kemudian di pasteurisasi dan diyang tahan lama, serta inokulasi dengan bakteri yangkandungan lemak, protein, dapat menghasilkan asam laktatkalsium, and fosforusnya yang selama proses fermentasi.tinggi. Keju lebih mudah kecildan lebih tahan lama dari susu. Bila perlu, ditambahkan zat pewarna ke dalam lemak susu,4.2.4. Butter/Mentega umumnya berupa karoten, yaitu zat pewarna alamiah yangMenurut Standar Nasional merupakan sumber vitamin A.Indonesia (SNI 01-3744-1995),mentega adalah produk Lemak memiliki komposisimakanan berbentuk padat lunakyang dibuat dari lemak atau krim terbesar dalam mentega jika disusu atau campurannya, denganatau tanpa penambahan garam bandingkan dengan protein dan(NaCl) atau bahan lain yangdiizinkan, serta minimal karbohidrat. Kandungan proteinmengandung 80% lemak susu. dan karbohidrat pada mentegaSelain garam dapur, ke dalammentega juga ditambahkan dan margarin sangat rendah,vitamin, zat pewarna, dan bahanpengawet (misalnya sodium yaitu sekitar 0,4-0,8 gram perbenzoat). Emulsi pada mentegamerupakan campuran 18% air 100 gram.yang terdispersi pada 80%lemak, dengan sejumlah kecil Lemak mentega berasal dariprotein yang bertindak sebagaizat pengemulsi. lemak susu hewan, dikenalMentega dapat dibuat dari lemak sebagai butter fat. Mentegasusu (terutama lemak susu sapi)yang manis (sweet cream) atau mengandung sejumlah asamasam. Mentega dari lemak susu butirat, asam laurat, dan asam12 linoleat. Asam butirat dapat digunakan oleh usus besar sebagai sumber energi, juga dapat berperan sebagai senyawa antikarsinogenik (antikanker). Asam laurat merupakan asam lemak berantai sedang yang memiliki potensi sebagai antimikroba dan antifungi. Asam linoleat pada mentega dapat

memberikan perlindungan estrogen, testosteron, danterhadap serangan kanker. kortisol. Mentega jugaMeski sedikit, mentega juga mengandung semua vitaminmengandung asam lemak larut lemak lainnya, yaitu vitaminomega 3 dan omega 6. Selain D, E, dan K. Vitamin Aitu, mentega mengandung bersumber dari betakarotenoidglycospingolipid, yaitu suatu atau pigmen karoten lainnyaasam lemak yang dapat yang sengaja ditambahkanmencegah infeksi saluran sebagai pewarna kuning.pencernaan, terutama padaanak-anak dan orangtua. Karena Kadar vitamin A yang diharuskan pada mentega adalah 1.400-terbuat dari krim susu, mentega 3.500 IU per 100 gram, sedangkan kadar vitamin D 250-mengandung kolesterol. Kadar 350 IU per 100 gram. Usaha- usaha pengolahan tersebutkolesterol tinggi tidak selalu banyak menyerap tenaga kerja. Berdasarkan satistik pertanianberdampak buruk bagi jumlah tenaga kerja yang bekerja pada sektor pengolahankesehatan. Bahkan sebaliknya, pada tahun 2006 sebesar 152.815 orang. Contoh produkkolesterol memegang peran olahan susu tertera pada Gambar 4. Susus Kental Manis,penting dalam fungsi organ Keju, dan Gambar 5. Butter.tubuh.Kolesterol berguna untukmenyusun empedu darah,jaringan otak, serat saraf, hati,ginjal, dan kelenjar adrenalin.Kolesterol juga merupakanbahan dasar pembentukanhormon steroid, yaitu progestron, Susu Kental Manis Keju Gambar 4. Produk Olahan Susu4.2.5. Yoghurt fermentasi dengan bakteri tertentu sampai diperolehYoghurt adalah produk yang keasaman, bau dan rasa yangdiperoleh dari susu yang telah di khas, dengan atau tanpapasteurisasi kemudian di penambahan bahan lain yang di 13

izinkan. Bakteri yang di gunakan patogen. Susu pasteurisasi harus di simpan pada suhuuntuk kultur starter tidak lebih rendah (5º-6º Celcius) dan memiliki umur simpan hanyadari 5 jenis saja. Yang termasuk sekitar 14 hari.dalam jenis bakteri asam laktat Susu UHT (ultra high temperature) merupakan susudan digunakan sebagai kultur yang diolah menggunakan pemanasan dengan suhu tinggistarter adalah Enterococcus, dan dalam waktu yang singkat (135-145º Celcius) selama 2-5Lactobacillus, Lactococcus, detik (Amanatidis, 2002). Pemanasan dengan suhu tinggiLeuconostoc dan Streptococcus bertujuan untuk membunuh seluruh mikroorganisme (baik Gambar 5. Butter pembusuk maupun patogen) dan spora. Waktu pemanasan yang4.2.6. Susu Pasteurisasi singkat dimaksudkan untuk mencegah kerusakan nilai giziSusu segar merupakan cairan susu serta untuk mendapatkanyang berasal dari ambing sapi warna, aroma dan rasa yangsehat dan bersih yang diperoleh relatif tidak berubah seperti susudengan cara pemerahan yang segarnya.benar yang kandungan alaminyatidak dikurangi atau ditambah 4.3. Sumber Pupuk Organiksesuatu apapun dan belummendapat perlakuan apapun Kotoran sapi (feces dan urin)(SNI 01-3141-1998). Dalam serta sisa hijauan pakan ternakprakteknya sangat kecil peluang dapat di manfaatkan untukkita untuk mengonsumsi susu sumber pupuk organik. Pupuksegar definisi SNI tersebut di organik di perlukan untukatas. Umumnya susu yang di memperbaiki struktur tanah dankonsumsi masyarakat adalah penyedia unsur hara bagisusu olahan baik dalam bentuk tanaman. Harga pupuk curahcair (susu pasteurisasi, susu merah berkisar antara Rp 1000-UHT) maupun susu bubuk. 3000 per kg, namun demikianSusu pasteurisasi merupakan dengan dikemas baik dapatsusu yang di beri perlakuan dijual mahal , untuk digunakanpanas sekitar 63º-72º Celcius sebagai pupuk tanaman hias.selama 15 detik yang bertujuan Harga kemasan 2 kg dapatuntuk membunuh bakteri mencapai harga Rp10,000 s.d Rp15.000. dengan demikian14 kotoran sapi dan limbah pakan dapat memberikan kontribusi pendapatan bagi peternak.

5. Pemeliharaan Ternak di dengan penyebaran populasi Indonesia ternak pada setiap propinsi tertera pada Tabel 5.5.1. Sapi Potong 5.2. Sapi PerahPemeliharaan sapi potong terdiridari pemeliharaan semi intensif Pemeliharaan sapi perah terdiridan intensif. Peternak di desa-desa memelihara ternak secara dari pemeliharaan semi intensifsemi intensif. Pada sistempemeliharaan semi intensif dan intensif. Peternak di desa-tenaga kerja, dan modal tidak diperhitungkan secara bisnis. desa memelihara ternak secaraTenaga kerja di lakukan sendirioleh peternak, kandang di buat semi intensif. Pada sistemsendiri dan hijauan di cari darisekeliling tempat tinggal pemeliharaan semi intensif;peternak. Mereka memeliharabeberapa ekor sapi untuk tenaga kerja, dan modal tidak didibudidayakan dan digemukkan.Pemberian pakan dengan perhitungkan secara bisnis.hijauan dan jerami dan ditambahkonsentrat sedikit. Tenaga kerja dilakukan sendiriPada tahun 2000 mulai tumbuh oleh peternak, kandang di buatperusahaan sapi potongkomersial. Kebanyakan mereka sendiri dan hijauan dicari darimengimpor sapi dari luar negeri.Jenis sapi yang di pelihara sekeliling tempat tinggalkebanyakan jenis BX (BrahmanCross). Sapi BX merupakan peternak. Mereka memeliharapersilangan antara sapiBrahman dengan sapi daerah beberapa ekor sapi untuksub tropis seperti short horn,drought master, dll. dibudidayakan dan sapiPerusahaan sapi potongmemiliki sapi di atas 1000 ekor. pejantannya digemukkan.Sistem pemeliharaan intensifdengan pakan konsentrat yang Pemberian pakan denganlebih banyak dari pakanhijauannya. Pada pemelihraaan hijauan dan jerami dan ditambahsistem intensif semua biaya danmodal di perhitungkan secara konsentrat sedikit. Pemerahanbisnis murni. Populasi sapipotong di Indonesia pada tahun dilakukan secara manual dengan2006 sebanyak 10.835.686 ekor, tangan. Susu yang dihasilkan kebanyakan dijual ke Koperasi Unit Desa (KUD) dan kemudian di jual ke pabrik pengolahan susu. Beberapa peternak menjual sendiri susu yang sudah di pasteurisasi ke konsumen secara langsung. Bebarapa perusahan besar memelihara sapi perah secara komersial. Contoh perusahaan sapi perah: Taurus Dairy Farm. Sistem pemeliharaan intensif dengan pemberian pakan konsentrat yang lebih banyak. Pada pemeliharaan sistem intensif semua biaya dan modal di perhitungkan secara bisnis murni. 15

Pemerahan dilakukan dengan ekor, dan 122 juta ekor diantaranya berada di negaramesin perah yang dilengkapi yang sedang berkembang di Asia. Kebanyakan petanidengan pendingin susu untuk peternak di Indonesia, hanya memiliki sekitar 2 ekor,menghambat pertumbuhan sedangkan kualitas kerbau yang ada di Pulau Jawa saat inibakteri. Susu yang dihasilkan mengalami kemunduran.dipasarkan sendiri langsung kekonsumen dan dijual ke pabrikpengolahan susu. Populasi sapiperah di Indonesia pada tahun2006 sebanyak 382.313 ekor,dengan penyebaran di setiap Kemunduran tersebutpropinsi seperti tertera pada disebabkan antara lain:Tabel 5. Jenis sapi perah yang kurangnya pakan hijauan yangdipelihara kebanyak FH (Friesien berkualitas baik, akibatHolstein) namun pada tahun kurangnya lahan untuk tanaman1990 Indonesia mengimpor sapi hijauan pakan ternak, adanyaSahiwal Cross dari Selandia perkawinan silang dalamBaru. Sahiwal cross merupakan (inbreeding), tingkat kemunduransapi perah hasil persilangan sapi ternak, akibat pemotonganSahiwal dari India dengan sapi setiap tahunnya. Dengan melihatFH Selandia Baru. Tujuan permasalahan tersebut di atas,persilangan tersebut agar sapi maka penanganan ternak kerbauperah lebih tahan panas dan melalui tatalaksanamenyesuaikan dengan pemeliharaan atau manajemenlingkungan Indonesia. pemeliharaan perlu ditingkatkan. Kira-kira 95% ternak kerbau di5.3. Kerbau Indonesia merupakan kerbauTujuan pemeliharan ternak kerja. Kerbau kerja di Indonesiakerbau pada umumnya adalahsebagai penghasil tenaga kerja merupakan kerbau jenis lumpuruntuk menarik beban baik didarat maupun untuk mengolah (Swamp type), sedangkan 5%sawah. Sedangkan tujuan yangkedua adalah penghasil daging lagi termasuk kerbau sungaidan susu. Pemakaian ternakkerbau sebagai penghasil (river type).daging, hanya diberlakukanpada ternak kerbau yang tidak 6. Pengelolaan Usahaproduktif lagi (ternak yang sudah Peternakantua, majir atau ternak dengannilai ekonomis yang rendah). Untuk dapat melakukan usahaJumlah ternak kerbau didunia peternakan maka diperlukankurang lebih berkisar 126 juta pengetahuan tentang teknis budidaya, manajemen dan kewirausahaan.16

Tabel 5. Penyebaran Populasi Ternak di Indonesia (Ekor)No Propinsi Sapi Sapi Kerbau Kambing Domba Perah Potong 340.031 572.905 125.3461 NAD 31 626.447 261.308 644.663 292.965 211.008 250.1422 Sumut 6.780 289.278 266.564 7.119 52.197 140.700 3.6793 Sumbar 792 428.224 83.930 558.893 50.966 103.577 110.611 67.1664 Riau 0 109.115 49.024 930.055 6.655 49.342 75.7455 Jambi 0 124.635 5.475 1.510 228 1.335.222 3.860.8966 Sumsel 353 556.814 156.570 3.245.910 1.946.242 123.826 107.1987 Bengkulu 194 84.943 267.328 1.415.083 5.306 2.418.7148 Lampung 131 418.172 54.685 29 68.836 19.6599 Dki 3.180 0 7.097 355.272 57.805 156.468 498.34810 Jabar 109.601 267.402 141.236 114.400 0 4.31411 Jateng 116.481 1.391.372 5.760 41.046 3.478 16.560 102.82512 DIY 8.623 249.480 40.613 0 13.831 60.931 2.24713 Jatim 135.056 2.524.573 42.306 2.046 28 178.92214 Bali 69 596.090 4.760 419.463 246 128.502 88.720 13.47815 NTT 0 460.188 8.010 149.146 22.943 36.853 1.05016 NTB 0 544.134 1.304 289 6.99717 Kalbar 36 164.110 921 685.170 477.089 145.439 018 Kaltim 0 63.300 92.944 0 0 104.981 019 Kalsel 122 191.771 89 0 341 22.55020 Kaltim 0 70.40421 Sulut 0 120.71522 Sulteng 0 188.54923 Sulsel 797 612.00024 Sultengg 0 216.00025 Maluku 0 67.97626 Papua 68 49.95727 Babel - 5.92728 Banten - 25.31029 Gorontalo - 213.96030 Maluku utara - 42.56431 Kepulauan - 10.220 Riau32 Irja barat - 31.385 19 14.085 0 16.157 220.179 033 Sulbar - 90.526 2.201.111 14.051.156 8.543.206 Total 382.313 10.835.686Sumber. Statistik Pertanian 2006, Deptan 17

6.1. Teknis Budidaya kurung (ditempatkan) dalam suatu kandang maka kebutuhanMateri teknis budidaya ternak di pakan tergantung dari apa yang diberikan peternak kepadakelompokan kedalam materi ternak tersebut. Pemenuhan kebutuhan tersebut harus dipembibitan, perkandangan, hitung secara teliti agar ternak dapat menunjukan performasipakan, dan kesehatan ternak. yang baik.6.1.1. Breeding (Pembibitan)Peternakan di Indonesia diklasifikasikan menjadi ternak Kekurangan nutrisi pada ternakunggas, ruminan dan ternak akan mengakibatkanmonogasrtik. Hewan yang menurunnya performansi ternakmasuk kelompok unggas antara artinya ternak tidak dapatlain ayam, itik, entok, puyuh, dan berproduksi secara maksimalbeberapa burung hias. Hewan dan dalam bebrapa kasus ternakkelompok ruminan terdiri dari menderita defisiensi nutrisi yangsapi, kerbau, domba dan menyebabkan ternak terganggukambing. Sedangkan kelompok kesehatannya. Dari faktormonogastrik terdiri dari babi dan ekonomi pemberian pakankelinci. Pada setiap kelompok menggunakan prinsip “Leastternak memiliki bangsa, jenis cost formula”, yang artinyadan strain yang berbeda. Setiap pakan yang kita berikan yangternak memiliki potensi produksi termurah agar dapatyang berbeda pula, untuk itu memberikan keuntungan yangpemilihan bibit ternak harus optimal bagi peternakdilakukan secara teliti pemeliharaanya. Hal ini perlu diberdasarkan tujuan hitung secara ekonomi karenapemeliharaan ternak tersebut. pakan merupakan komponenDisamping itu peningkatan terbesar dari biaya produksi.performasi ternak dilakukan Pada ternak unggas pakan yangsecara terus menerus melalui diberikan berupa konsentratperbaikan mutu genetik agar yang disusun dari biji bijian, hasildapat memberikan nilai ikutan produk pertanian (dedak,ekonomis yang lebih baik bagi onggok dll), tepung ikan/daging,peternak pemeliharaannya. vitamin dan mineral. Pakan ternak ternak ruminansia6.1.2. Feed and Feeding merupakan kombinasi hijauan (Pakan dan Pemberian Pakan) dan konsentrat.Ternak memerlukan nutrisi untuk 6.1.3. Pengendalian Penyakit (Disease Control)melakukan aktifitas hidup pokok,pertumbuhan, berkembang dan Penyakit pada ternakproduksi. Pada sistem disebabkan oleh faktor langsungpemeliharaan dimana ternak di dan tidak langsung. Faktor18

langsung terdiri dari stress, 6.1.4. Perkandangan dankedinginan, ventilasi buruk, Peralatanpopulasi tinggi, tidak cukuptempat pakan-minum. Faktor Kandang berfungsi sebagailangsung di klasifikasikanmenjadi penyakit infeksi dan tempat tinggal ternak untuknoninfeksi. Penyakit infeksidisebabkan oleh virus, bakteri, melindungi dari pengaruh burukprotozoa, dan fungi (cendawan),sedangkan penyakit noninfeksi iklim (hujan, panas, angin,disebabkan oleh aspergilus,tanaman beracun, perubahan temperatur) dan gangguanpakan yang drastis, hijauanmuda dll . lainnya seperti hewan liar danPencegahan penyakit ternaklebih diutamakan dari pada pencurian ternak. Agar ternakpengobatan penyakit. Hal inidisebabkan biaya pengobatan dapat berproduksi secaralebih mahal dari biayapencegahan, dan ternak yang optimal maka kandang harussudah sembuh dari sakitbiasanya tidak dapat berproduksi mampu memberikan tempatsecara optimal. Ternak yangsakit juga bisa menulari manusia yang nyaman bagi ternak. Dalamseperti yang terjadi akhhir-akhirini, penyakit flu burung (Avian pembuatan kandang ada tigaInfluenza) dapat menyebabkankematian pada manusia. Cara faktor yang haruspencegahan penyakit dilakukandengan vaksinasi, menghindari dipertimbangkan yaitu faktorfaktor penyebab stress, hindaripenyebab penyakit non infeksi, biologis, faktor teknis danpemberian antibiotik, sanitasi, dllPengobatan ternak sakit ekonomis. Masing-masing faktortergantung dari penyebabpenyakitnya. Bagi ternak yang dijelaskan sebagai berikut:stress dapat diberikan obat antistres, penyakit infeksi biasanya 6.1.4.1. Faktor Biologisdiobati dengan antibiotika,penyakit yang disebabkan oleh Faktor biologis ternak yang perluvirus sampai saat ini belum adaobat yang efektif untuk di pertimbangkan adalahmengobati. sensitifitas respon ternak terhadap unsur iklim. Misal ternak yang sensitif terhada panas maka perlu merancang kandang agar tidak menyebabkan iklim didalam kandang panas. Hal ini bertujuan agar ternak dapat berproduksi secara optimal. 6.1.4.2. Faktor Teknis Kandang ternak perlu dibuat kuat agar dapan memberikan fungsi dengan baik. Konstruksi, bahan dan tata letak bangunan harus di hitung berdasarkan perhitungan arisitektur yang sesuai. 19

6.1.4.3. Faktor Ekonomis menjaga kesehatan ternak, pemanenan, seleksi ternak,Tujuan pemeliharaan ternak mengafkir ternak dan pemasaran hasil.adalah memberikan nilaiekonomi bagi peternakpemeliharanya. Semua faktor 8. Manajemendalam proses pengelolaanternak juga harus Usaha peternakan seperti halnyadipertimbangkan secara bidang usaha yang lainekonomi. Kandang yang membutuhkan pengelolaanmerupakan investasi tetap dan aspek-aspek usaha didalamnya.jangka panjang harus dibuat Pada perusahaan yang kecil danyang kuat tetapi menggunakan menengah terdapat faktorbahan bangunan yang tidak karyawan yang mengerjakanterlalu mahal. Efisiensi kegiatan usaha tersebut,penggunaan bangunan memerlukan modal, aktifitas jualdilakukan dengan mengatur tata beli, keuangan, dan sumberdayaletak, dan merancang kapasitas lainnya. Faktor-faktor tersebutbangunan dengan baik. perlu dikelola agar usahaPeralatan diperlukan peternak peternakan mendatangkansebagai wahana kegiatan keuntungan bagi pemilik usahabudidaya ternak dan alat bantu peternakan tersebut. Secarauntuk meningkatkan produktifitas garis besar faktor-faktor tersebutpeternak yang berfungsi dapat di kelompokkan menjadimenurunkan biaya tenaga kerja. pengelolaan sumber dayaSebagai wahana kegiatan manusia, keuangan danbudidaya peralatan terdiri dari pemasaran dan sumberdayatempat pakan, minum, peralatan lainnyakesehatan ternak dll. Peralatanpeningkat produktifitas terdiri 9. Kewirausahaandari mesin pembuatan pakan,alat transportasi, mesin Sebelum istilah kewirausahaan populer seperti sekarang ini,pemanen hasil ternak dll. dulu sudah di kenal istilah wiraswasta. Kata wiraswasta7. Tatalaksana Pemeliharaan berasal dari Wira yang artinya utama, gagah, berani, luhu,Jika peternak sudah melakukan teladan atau pejuang. Sedang kata swa berarti sendiri dan stapemilihan bibit,dan pakan yang berarti berdiri. Jadi wiraswasta berarti pejuang yang utama,baik maka hal yang tidak kalah gagah, luhur, berani dan layak menjadi teladan dalam bidangpenting adalah tatalaksana usaha dengan landasan berdiri di atas kaki sendiri.pemeliharaan yang baik.Tatalaksana pemeliharaandimulai dari persiapan kandang,pengadaan ternak, pengadaanpakan, pemberian pakan danminum, menangani ternak,20

Kewirausahaan adalah kesatuan ada sejak dulu hingga sekarang.terpadu dari semangat, nilai-nilai Kontribusinya terhadapdan prinsip serta sikap yang perekonomian nasional cukupkuat, seni dan tindakan nyata besar karena dapat menyerapyang sangat perlu, tepat dan tenaga kerja sebanyak 2,6 jutaunggul dalam menangani dan orang. Pada programmengembangkan suatu penggemukan sapi potong bisaperusahaan atau kegiatan lain diperoleh keuntungan bersih peryang mengarah pada pelayanan ekor sebesar 1-1,5 juta rupiahterbaik kepada pelanggan pertahun. Pada usaha sapitermasuk masyarakat, bangsa perah keuntungan yang dapatdan negara. Sedangkan orang diperoleh perekor Rp10,000,000yang melakukan usaha disebut selama 1 siklus usaha 6 tahun.dengan wirausahawan. Dengan melihat aspek ekonomi tersebut, menunjukkan bahwaPengertian wirausahawan usaha perternakan cukupsebagai seseorang yang menjajikan sebagai salah satumengorganisir, mengatur, dan profesi pekerjaan. Keuntunganmenanggung resiko suatu bisnis tersebut akan lebih besar lagiatau perusahaan. Orang yang kalau peternak dapatmau mengelola usaha menurunkan biaya produksinya.peternakan agar berhasil Biaya produksi yang palingharuslah memiliki jiwa besar adalah komponen pakankewirausahaan. Usaha yang terdiri dari hijauan pakanpeternakan seperti halnya jenis ternak dan konsentrat. Padausaha yang lain juga usaha pembibitan sapi potongmembutuhkan wirausahawan harus dicari upaya-upayayang handal. Ciri-ciri menekan biaya produksi, karenawirausahawan yang handal harga produknya (pedet) relatifantara lain: percaya diri, mandiri, murah yaitu sekitar 1,5-2 jutamencari dan menangkap perekor. Biaya produksipeluang usaha, bekerja keras pertahun harus diupayakandan tekun, mampu dibawah harga pedet tersebut,berkomunikasi dan negosiasi, agar usaha pembibitan untung.jujur, hemat, di siplin, mencintaikegiatan usahanya, mau 11. Aplikasi Konsepmengembangkan kapasitasdirinya, memotivasi orang lain, Amatilah suatu usahamengenal lingkungan dan peternakan disekitar siswa.bekerjasama dengan pihak Buatlah suatu wawancaralainnya. dengan peternak tersebut, untuk10. Aspek Ekonomi Ternak mencari informasi berapa banyak ternaknya, apa tujuanUsaha peternakan merupakan pemeliharaan dan berapasalah satu profesi yang terus kuntungan yang diperloleh dari usaha peternakan tersebut. 21

12. Pemecahan Masalah 3. Daging sapi mengandung protein sebanyakDiskusikan dengan teman-teman a. 17,5%secara berkelompok beberapa b. 20,2%persoalan faktual dibawah ini. c. 15,7% d. 20%a. Jika dalam sehari kita makan 4. Susu dengan kadar protein tertinggi adalah susu sapi 0,4 liter, makan a. Sapi b. Kambing daging sapi 300 gram, dan c. Domba d. Kerbau makan daging domba 200 gram, berapa gram protein yang loya konsumsi dalam sehari.b. Di beberapa daerah di 5. Produksi daging terbanyak di Indonesia adalah dari ternak Indonesia terjadi anak balita a. Sapi b. Kerbau yang lapar gizi. Walaupun c. Domba d. Kambing mereka cukup karbohidrat tetapi lurang protein, coba diskusikan bagaimana fungsi protein bagi tubuh manusia.c. Di Indonesia sektor 6. Yoghurt adalah produk susu diolah dengan proses peternakan menyerap tenaga a. Ditambah gula b. Fermentasi bakteri kerja sebanyak 2,6 juta c. Lemak susu yang dipisahkan orang. Diskusikan apakah d. Penambahan renet sektor peternakan dapat memberikan sesejahteraan sebagai suatu profesi?13. Pengayaan 7. Tujuan peternak memelihara1. Manusia mengkonsumsi sapi potong adalah: hasil ternak (susu dan daging) sebagai sumber a. Sebagai tabungan a. Protein b. Lemak b. Pemanfaatan limbah c. Mineral d. Energi pertanian c. Untuk mencari keuntungan d. Semua jawaban benar2. Tingkat konsumsi susu rata- 8. Sektor peternakan menyerap rata per orang per tahun tenaga kerja Indonesia adalah sebanyak a. 10 kg a. 3 juta orang b. 7,7 kg b. 2,6 juta orang c. 23 kg c. 5 juta orang d. 15 kg d. 4 juta orang22

9. Susu dengan kandunga Kunci jawaban lemak tertinggi adalah 1. a a. Sapi 2. b b. Kambing 3. a c. Domba 4. c d. Kerbau 5. a 6. b 10. Kulit sapi dapat diolah 7. d menjadi 8. b a. Jaket 9. d b. Sepatu 10. d c. Dompet d. Semua jawaban benar 23

BAB 2DASAR BUDIDAYA TERNAK RUMINANSIA BESAR1. Identifikasi Ternak Kemudian dilihat berdasarkan ukuran bobotTernak merupakan hewan badan atau besar tubuhnyayang umum telah maka ternak ruminansia dapatdibudidayakan oleh dibedakan menjadi duamasyarakat. Ditinjau dari kelompok besar yaitustruktur pencernakannya ruminansia besar danmaka dapat dibedakan ruminansia kecil. Pada bukumenjadi dua golongan besar ini hanya akan dinahas ternakyaitu ternak ruminansia dan ruminansia besar.ternak non ruminansia. Ruminansia besar terdiri atas beberapa jenis atau bangsaTernak ruminansia adalah ternak, diantaranya:sebutan untuk semua ternakyang mempunyai struktur 1.1. Ternak Sapi.pencernakan ganda yaitu Sapi adalah salah satu jenis ternak yang cukup dikenal olehterdiri atas rumen, retikulum, masyarakat luas. Beternak sapi mempunyai beberapa manfaatomasum dan abomasum. dan merupakan suatu usaha yang mempunyai prospek yangAtau lebih tepat dikatakan cukup menjanjikan. Sapi juga merupakan ternak yang palingbahwa ternak ruminansia berperan dalam memenuhi kebutuhan sumber proteinadalah ternak yang hewani.mempunyai sistimpencernakan pakan yangkhas sehingga menyebabkanternak tersebut mampumengkonversi pakan-pakanberkualitas relatif rendahmenjadi produk bergizi tinggi, Salah satu manfaat yang secara langsung dapatseperti daging dan susu. Ciri dirasakan pada kita semua adalah ternak sapi sangatkhas dari ternak ruminansia bermanfaat bagi manusia sebagai sumber proteinadalah adanya rumen yang hewani yang paling besar yaitu sebagai penghasilmerupakan ekosistem daging dan sebagai penghasil air susu. Dengan kata lainmikroba yang berperan dalampenguraian bahan pakan danmikroba juga berfungsisebagai bahan protein ternak. 25

dikatakan bahwa kebutuhan y Dalam dan lebar,daging sapi meningkat sejajardengan meningkatnya taraf y Badannya berbentuk segihidup bangsa. empat dengan semua bagian badan penuh berisi daging.Sapi yang ada di dunia pada Sapi-sapi yang termasuksaat ini dapat dibedakanmenjadi dua kelompok besar dalam tipe sapi potongyaitu kelompok sapi-sapitropis dan kelompok sapi-sapi diantaranya:sub topis. Kelompok sapitropis contohnya sapi Zebu, y Sapi BrahmanBos sondaicus, sapi Bali dansapi Madura. Sedangkan y Sapi Ongoleyang termasuk kelompok sapisub tropis adalah sapi y Sapi Sumba Ongole (SO)Aberdeen angus, sapiHereford, sapi Shorthorn, sapi y Sapi HerefordCharolais, sapi Simmental,sapi Frisien Holland, dan y Sapi Shorthornmasih banyak lagi jenisnya. y Sapi Brangus y Sapi Aberden Angus y Sapi Santa Gartudis y Sapi Droughtmaster y Sapi Australian Commercial Cross y Sapi Sahiwal Cross y Sapi Limosin y Sapi SimmentalSedangkan berdasarkan y Sapi Peranakan Ongoletujuan dari pemeliharaanmaka bangsa sapi dapat 1.1.1.1. Sapi Brahmandibedakan beberapa tipe Brahman merupakan sapi yang berasal dari India,yaitu: termasuk dalam Bos indicus, yang kemudian diekspor ke1.1.1. Sapi Tipe Potong seluruh dunia. Jenis yang utama adalah KankrejSapi tipe potong adalah sapi- (Guzerat), Nelore, Gir, dan Ongole. Sapi Brahmansapi yang mempunyai digunakan sebagai penghasil daging. Ciri-ciri sapi Brahmankemampuan untuk mempunyai punuk besar, tanduk, telinga besar danmemproduksi daging dengan gelambir yang memanjang berlipat-lipat dari kepala kecepat, pembentukan karkas dada. Gambar pejantan Brahman tertera padabaik dengan komposisiperbandingan protein danlemak seimbang hingga umurtertentu. Sapi potong padaumumnya mempunyai ciri-ciri:y Bentuk tubuh yang lurusdan padat 26

Gambar 6. Sapi Brahman pakan, serangan serangga, parasit, penyakit dan iklimselama berabad-abad yang ekstrim.menerima kondisi kekuranganSumber:Ensiklopedi Wikipedia, 2007 Gambar 6. Sapi Brahman JantanDi India menjadikan sapi cerdas serta dapat beradaptasiBrahman mampu beradaptasidengan berbagai lingkungan. dengan lingkungannya yangDaya tahan terhadap panas jugalebih baik dari sapi eropa karena bervariasi. Sapi ini sukamemiliki lebih banyak kelenjarkeringat, kulit berminyak di menerima perlakuan halus danseluruh tubuh yang membanturesistensi terhadap parasit. dapat menjadi liar jika menerimaKharakteristik Sapi Brahman perlakuan kasar.berukuran sedang dengan beratjantan dewasa antara 800 sd Konsekuensinya penaganan1100 kg, sedang betina 500-700kg. berat pedet yang baru lahir sapi ini harus hati-hati. Tetapiantara 30-35 kg, dan dapattumbuh cepat dengan berat secara keseluruhan sapisapih kompettif dengan jenissapi lainnya. Persentase karkas Brahman mudah dikendalikan.48,6 s.d 54,2%, danpertambahan berat harian 0,83- Sapi Brahman warnanya1,5 kg. Sapi Brahman bervariasi, dari abu-abumempunyai sifat pemalu dan muda, merah sampai hitam. Kebanyakan berwarna abu muda dan abu tua. Sapi jantan warnanya lebih tua dari betina dan memeliki warna gelap didaerah leher, bahu dan paha bawah. 27

Sapi Brahman dapat populer adalah putih. Sapi jantan pada kepalanyaberadaptasi dengan baik berwarna abu tua, pada leher dan kaki kadang-kadangterhadap panas, mereka berwarna hitam. Warna ekor putih, kelopak mata putih dandapat bertahan dari suhu 8- otot berwarna segar, kuku berwarna cerah dan badan105 F, tanpa ganguan selera berwarna abu tua.makan dan produksi susu. Sapi ini lambat dewasa, pada umur 4 tahun mencapaiSapi Brahman banyak dikawin dewasa penuh. Bobot sapi 600 kg pada sapi jantan dansilangkan dengan sapi eropa 300-400 kg untuk sapi betina. Berat lahir 20-25 kg.dan dikenal dengan Brahman persentase karkas 45-58% dengan perbandingan dagingCross (BX) tulang 3,23 : 1.1.1.1.2. Sapi Ongole 1.1.1.3. Sumba Ongole (SO)Sapi Ongole berasal dari Sapi ongole (Bos indicus)India, tepatnya di kabupaten memerankan peran yangGuntur, propinsi Andra penting dalam sejarah sapi diPradesh. Sapi ini menyebar Indonesia. Sapi jantan Ongolekeseluruh dunia termasuk dibawa dari daerah Madras,Indonesia. India ke pulau Jawa, Madura dan Sumba. Di SumbaKarakteristik Sapi ongole dikenal dengan sapi Sumba Ongole.merupakan jenis ternak Sapi Sumba Ongole (SO)berukuran sedang, dengan dibawa ke Jawa dan dikawinkan dengan sapi asalgelambir yang lebar yang jawa dan kemudian dikenal dengan peranakan ongolelonggar dan menggantung. (PO).Badannya panjangsedangkan lehernya pendek.Kepala bagian depan lebardiantara kedua mata. Bentukmata elip dengan bola matadan sekitar mata berwarnahitam. Telingan agak kuat,ukuran 20-25 cm, dan agakmenjatuh. Tanduknya pendekdan tumpul, tumbuh kedepandan kebelakang. Padapangkal tanduk tebal dantidak ada retakan. Gambarsapi jantan tertera padaGambar 7. Warna yang 28

Sumber: Ensiklopedi Wikipedia, 2007 Gambar 7. Sapi Ongole JantanSapi ongole dan PO baik murni. Upaya ini disertaiuntuk mengolah lahan karenabadan besar, kuat, jinak dan dengan memasukkan 42 ekorbertemperamen tenang, tahanterhadap panas, dan mampu sapi ongole pejantan, berikutberadaptasi dengan kondisiyang minim. 496 ekor sapi ongole betinaSapi-sapi ongole asal Indiadimasukkan kali pertama oleh serta 70 ekor anakan ongole.Pemerintah Hindia Belandake Pulau Sumba, pada awal Dalam laporan tahunan Dinasabad ke 20, sekitar tahun1906-1907. Dari empat jenis Peternakan Kabupatensapi, yang dimasukkan keSumba saat itu, yaitu sapi Sumba Timur (1989) tercatat,Bali, sapi Madura, sapi Jawa,dan sapi Ongole, ternyata pada tahun 1915, Pulauhanya sapi Ongole yangmampu beradaptasi dengan Sumba sudah mengeksporbaik dan berkembang dengancepat, di pulau yang panjang enam ekor bibit sapi ongolemusim kemaraunya ini.Sekitar tujuh atau delapan pejantan. Empat tahuntahun kemudian, pada tahun1914, Pemerintah Hindia kemudian, pada 1919, eksporBelanda menetapkan PulauSumba sebagai pusat sapi ongole dari Pulau Sumbapembibitan sapi Ongole tercatat sebanyak 254 ekor, dan pada tahun 1929, meningkat mencapai 828 ekor. Sapi-sapi asal Sumba ini pun memiliki merek dagang, sapi Sumba Ongole (SO). Perkembangan selanjutnya, Sumba kembali ditetapkan sebagai pusat pembibitan sapi ongole murni di masa pemerintahan Presiden Soeharto, melalui Undang- Undang Pokok Peternakan 29

dan Kesehatan Hewan Nomor banyak dibanding jumlah ternak di Provinsi Kalimantan6 Tahun 1967. Timur (73.200 ekor) atau Papua (74.000 ekor).Sapi ongole memang menjadi Kabupaten seluas 7.000,50 kilometer persegi ini terbagiciri khas Pulau Sumba, menjadi 15 kecamatan, dan rata-rata di setiap kecamatanterutama Sumba Timur. terdapat lebih dari 2.000 ekor ternak besar, baik sapi,Selain sapi, kekhasan lain kerbau, ataupun kuda. Hingga tahun 2003, di KecamatanSumba Timur adalah padang Pandawai tercatat terdapat lebih dari 6.000 ekor sapi,rerumputan (sabana). sedangkan di kecamatan Panguda Lodu menjadiBentangan sabana kering kecamatan yang memiliki ternak kuda dan kerbautampak bagaikan lautan terbanyak, masing-masing 6.095 ekor kuda dan 5.126menguning. Kemarau panjang ekor kerbau.mencapai puncaknya di bulan 1.1.1.4. Sapi Hereford Sapi ini turunan dari sapiOktober. Kondisi alam yang Eropa yang dikembangkan di Inggris, berat jantan rata-ratamenantang ini menjadi 900 kg dan berat betina 725 kg. Bulunya berwarna merah,rutinitas bagi sebagian kecuali bagian muka, dada, perut bawah dan ekorpenduduk di Pulau Sumba, berwarna putih. Bentuk badan membulat panjang denganyang mengandalkan ukuran lambung besar. Sebagaian sapi bertandukpenghidupan mereka sebagai dan lainnya tidak. Contoh gambar sapi Hereford jantanpenggembala. tertera pada Gambar 8.Memasuki wilayah kecamatanPandawai, Sumba Timur,misalnya terlihat kawanansapi berkeliaran di hamparanrerumputan kering. SumbaTimur memang berpotensimengembangkan peternakansecara ekstensif. Tidak hanyasapi, tetapi juga kuda dankerbau, atau ternak-ternakkecil lainnya. StatistikPertanian Sumba Timur(2003) menunjukkan, jumlahternak sapi potong, kerbau,dan kuda di kabupaten inimencapai 100.600 ekor.Jumlah ternak di satukabupaten ini jauh lebih 30

Sumber: VEDCA , 2007 Gambar 8. Sapi Hereford Jantan1.1.1.5. Shorthorn punggung lurus. PertumbuhanSapi ini sama denganHereford yaitu dikembangkan ototnya kompak. Sebagiandi negara Inggris. Bobot sapijantan 1100 kg dan sapi sapi bertanduk pendek, tetapiberina 850 kg. bulunyaberbintik merah dan putih. kebanyakan tidak bertanduk.Bentuk tubuh bagus dengan Contoh gambar sapi Shorthorn jantan tertera pada Gambar 9.Sumber :Ensiklopedi Wikipedia,2007 Gambar 9. Sapi Shorthorn Jantan1.1.1.6. Brangus warna hitam dengan tandukSapi Brangus merupakan kecil. Sifat Brahman yangpersilangan sapi betina diwarisi brangus adalahBrahman dan pejantan adanya punuk, tahan udaraAngus. Ciri khasnya adalah panas, tahan gigitan serangga 31

dan mudah menyesuaikan diri dan persentase karkasnyadengan pakan yang mutunya tinggi. Contoh gambar sapikurang baik. Sedangkan sapi Brangus jantan tertera padaAngus yang diturunkan Gambar 10.produktifitas dagingnya tinggi Sumber : Ensiklopedi Wikipedia,2007 Gambar 10. Sapi Brangus Jantan1.1.1.7. Aberden Angus gambar sapi Angus jantan tertera pada gambar 11. DiSapi angus (Aberden Angus) Indonesia sapi angus di perkenalkan pada tahun 1973berasal dari Inggris dan dari Selandia Baru di di beberapa tempat di JawaSkotlandia. Sapi ini tidak Tengah. Ciri sapi ini berbulu hitam legam, berukuran agakmemiliki tanduk umur dewasa panjang, keriting dan halus. Tubuhnya kekar padat, rata,sapi Angus adalah 2 tahun, panjang dan ototnya kompak. Sapi tidak bertanduk danhasil karkas tinggi, sebagai kakinya pendek. Berat sapi jantan 900 kg, sedangkanpenghasil daging dan tidak betina 700 kg. persentase karkas 60%, dengan mutudigunakan untuk daging sangat baik dan lemak menyebar dengan baik dimenghasilkan susu. Anak dalam daging.sapi ukurannya kecil sehinggainduk tidak banyak mengalamibanyak stres pada saatmelahirkan pedet. Untukmemperbaiki genetik sapiangus sering di kawinsilangkan dengan sapi lain,misalnya sapi Brahman. Hasilpersilangan disebut Brangus(Brahman Angus). Contoh 32

Sumber :Ensiklopedi Wikipedia,2007 Gambar 11. Sapi Angus Jantan1.1.1.8. Santa Gertrudis dahi agak berlekuk dan mukanya lurus. GelambirSapi ini persilangan dari sapi lebar berada di bawah leher dan perut. Sapi jantanjantan Brahman dengan sapi berpunuk kecil dan kepalanya bertanduk. Berat sapi jantanbetina Shorthorn, mencapai 900 kg sedang betina 725 kg. Dibanding sapidikembangkan pertama kali di Eropa sapi Santa Gertrudis mempunyai toleransi terhadapKing Ranch Texas AS tahun panas yang lebih baik dan pakan yang sederhana dan1943 dan pada tahun 1973 tahan gigitan caplak. Contoh gambar sapi Santa Gertudismasuk ke Indonesia. jantan tertera pada Gambar 12.Bobot.jantan.rata-rata.900.kgdan bobot betina.725.kg.Badan sapi besar dan padat.Seluruh tubuh dipenuhi bulupendek dan halus sertaberwarna merah kecoklatan.Punggungnya lebar dan dadaberdaging tebal. Kepala lebar, Sumber : King Ranch, 2007 33

Gambar 12. Santa Gertrudis Jantan1.1.1.9. Droughmaster besar dan otot padat. Warna bulu merah coklat mudaMerupakan persilangan hingga merah atau cokelatantara betina Brahman tua. Pada ambing sapi betinadengan jantan Shorthorn, terdapat bercak putih. Contohdikembangkan di Australia. gambar sapi DroughmasterBanyak dijumpai di jantan tertera pada Gambarpeternakan besar di 13.Indonesia. Sifat Brahmanlebih dominan, badannya Sumber :Ensiklopedi Wikipedia,2007 Gambar 13. Sapi Droughmaster Jantan1.1.1.10. Sapi ACC (SX), Brahman Cross maupunSapi Australian CommercialCross (ACC) yang digunakan sapi hasil persilangan sapi-sebagai sapi bakalan padausaha penggemukan sapi di sapi Australia yang cenderungIndonesia merupakan hasilpersilangan sapi-sapi di masih mempunyai darahAustralia yang tidak diketahuidengan jelas asal usul Brahman (Ngadiyono, 1995).maupun proporsi darahnya.Dari beberapa informasi yang Meskipun demikiantelah ditelusuri, diketahuibahwa sapi ACC berasal dari pengamatan terhadap sapi-peternakan sapi di AustraliaUtara (Northern Territory). sapi bakalan ACC yangSapi ACC tersebut dapatberupa sapi Shorthorn Cross diimpor ke Indonesia menunjukkan bahwa secara fenotipik, karakteristik fisik sapi ACC lebih mirip sapi Hereford dan Shorthorn yakni tubuh lebih pendek dan padat, kepala besar, telinga kecil dan tidak menggantung, tidak mempunyai punuk dan 34

gelambir, kulit berbulu bangsa hasil persilangandisekitar kepala, pola warna seperti Santa Gertrudis,bervariasi antara warna sapi Braford, Droughmaster danHereford dan Shorthorn sapi-sapi persilangan lain(Hafid, 1998). Menurut yang masih mempunyai darahAustralian Meat and Livestock Brahman.Corporation (1991), sapi ACC Sapi Shorthorn berasal darimerupakan campuran dari Inggris dan merupakan tipeBos Indicus (sapi Brahman) daging dengan bobot jantandan Bos Taurus (Sapi British, dan betina dewasa masing-Shorthorn dan Hereford), masing mencapai sekitarsehingga sapi ini mempunyai 1.000 kg dan 750 kg (Pane,karakteristik menguntungkan 1986). Sifat yang menonjoldari kedua bangsa tersebut, yaitu temperamen yang baikyaitu mudah beradaptasi dan pertumbuhan yang cepatterhadap lingkungan sub pada pemeliharaan secaraoptimal seperti Brahman dan feedlot (Blakely dan Bade,mempunyai pertumbuhan 1992). Sapi Shorthornyang cepat seperti sapi dimasukkan ke Australia padaBritish. Hafid dan Hasnudi abad ke 19. Kemudian di(1998) telah membuktikan CSIRO’S Tropical Cattlebahwa sapi bakalan ACC Research Centre diyang kurus jika digemukkan Rockhampton disilangkansingkat (60 hari) akan sangat dengan sapi Hereford danmenguntungkan sebab sapi menghasilkan sapi Herefordini menghasilkan Shorthorn (HS) denganpertambahan bobot badan proporsi darah 50% Herefordharian ±1.61 kg/hari dengan dan 50% Shorthorn (Turner,konversi pakan 8.22 1977; Vercoe dan Frisch,dibandingkan jika digemukkan 1980).lebih lama (90 atau 120 hari). 1.1.1.11. Sapi BrahmanBeattie (1990), menyatakan Crossbahwa Northern Territory, Minish dan Fox (1979)Kimberley dan Quensland menyatakan bahwa sapimerupakan tempat Brahman di Australia secarapengembang an sapi ACC di komersial jarangAustralia yang memiliki sapi- dikembangkan secara murnisapi Eropa antara lain dan banyak disilangkanShorthorn dan Hereford serta dengan sapi Herefordsapi India (Zebu) yaitu sapi Shorthorn (HS). HasilBrahman. Program ini telah persilangan dengan Herefordmenghasilkan beberapa dikenal dengan nama 35

Brahman Cross (BX). Sapi ini mortalitas lepas sapih sampai umur 15 bulan sebesar 1.2%mempunyai keistimewaan dan mortalitas dewasa sebesar 0.6%, (4) daya tahankarena tahan terhadap suhu terhadap panas cukup tinggi karena produksi panas basalpanas dan gigitan caplak, rendah dengan pengeluaran panas yang efektif, (5)mampu beradaptasi terhadap ketahanan terhadap parasit dan penyakit sangat baik,makanan jelek serta serta (6) efisiensi penggunaan pakan terletak antara sapimempunyai kecepatan Brahman dan persilangan Hereford Shorthorn (Turner,pertumbuhan yang tinggi. 1977). Menurut Winks et al. (1979),Menurut Turner (1977) sapi jantan kebiri sapi BX di daerah tropik QuenslandBrahman Cross (BX) pada secara normal performansnya di bawah bangsa sapi eropa.awalnya dikembangkan di Pada lingkungan beriklim sedang, steer sapi Herefordstasiun CSIRO’S Tropical lebih cepat pertumbuhannya dibandingkan sapi BX. LebihCattle Research Centre di lanjut dijelaskan, pada bobot hidup finishing yang samaRockhampton Australia. produksi karkas sapi BX lebih berat dibandingkan sapiMateri dasarnya adalah sapi Frisian karena memiliki persentase karkas (dressingAmerican Brahman, Hereford percentage) yang lebih tinggi. Bobot karkas sapi Shorthorndan Shorthorn. Sapi BX terletak antara sapi Brahman dan Hereford. Persentasemempunyai proporsi 50% karkas sapi Hereford lebih rendahdarah Brahman, 25% darah dibandingkan sapi BX dan lebih tinggi dibandingkan sapiHereford dan 25% darah Frisian. Karkas sapi Frisian memiliki persentase tulangShorthorn. Secara fisik bentuk lebih tinggi dibandingkan sapi Shorthorn dan BX. kadarfenotif sapi BX lebih 36cenderung mirip sapiAmerican Brahman karenaproporsi darahnya yang lebihdominan, seperti punuk dangelambir masih jelas, bentukkepala dan telinga besarmenggantung. Sedangkanpola warna kulit sangatbervariasi mewarisi tetuanya.Sapi Brahman Cross (BX)memiliki sifat-sifat seperti:persentase kelahiran 81.2%,(2) rataan bobot lahir 28.4 kg,bobot umur 13 bulanmencapai 212 kg dan umur18 bulan bisa mencapai 295kg, (3) angka mortalitaspostnatal sampai umur 7 harisebesar 5.2%, mortalitassebelum disapih 4.4%,

lemak bervariasi mulai dari Sebagian besar sapi di4.2% sampai 11.2%, terendah Australia merupakan sapipada sapi Frisian dan tertinggi American Brahman dan Santapada Shorthorn. Gertrudis yang di impor dariDi Indonesia, sapi BX diimpor Amerika. Persilangan antaradari Australia sekitar tahun kedua bangsa sapi ini dengan1973 namun penampilan yang sapi Zebu menghasilkandihasilkan tidak sebaik bangsa sapi yang samadengan di Australia. Hasil dengan sapi Americanpengamatan di ladang ternak Brahman dan Santa GertrudisSulawesi Selatan yakni Brangus dan Braford.memperlihatkan: Persilangan lebih lanjuty persentase beranak menghasilkan sapi40.91%, Droughtmaster yangy calf crop 42.54%, merupakan hasil persilangany mortalitas pedet 5.93%, dengan komposisi darah 3/8-y mortalitas induk 2.92%, 5/8 darah Zebu utamanyay bobot sapih umur 8-9 American Brahman yang dibulan 141.5 kg (jantan) impor dari Texas (Payne,dan 138.3 kg (betina), 1970). Sementara sapiy pertambahan bobot badan Brangus mempunyaisebelum disapih sebesar komposisi darah 5/8 Angus0.38 kg/hari dan 3/8 Brahman (Minish dan(Hardjosubroto, 1984; Fox, 1979). Contoh gambarDitjen Peternakan dan sapi BX tertera pada GambarFapet UGM, 1986). 14 Sumber: VEDCA, 2006 Gambar 14. Sapi BX 37

1.1.1.12. Sapi Limousin dan berdaging tebal. Bulunya berwarna merah mulus. SorotSapi Limousine merupakan matanya tajam, kaki tegap dengan warna pada bagianketurunan sapi eropa yang lutut kebawah berwarna terang. Tanduk pada sapiberkembang di Perancis. jantan tumbuh keluar dan agak melengkung. BobotTingkat pertambahan .badan sapi jantan 850 kg dan betina 650 kg..yang. cepat.perharinya1,1.kg. contoh sapi Limousinetertera pada gambar 15.Ukuran tubuhnya besar danpanjang serta dadanya besar Sumber: Vedca, 2007 Gambar 15. Sapi Limousin1.1.1.13. Sapi Simmental disebar pada 6 benua. Jumlah sapi Simental diperkirakanSapi simental berasal dari sekitar 60 juta ekor.Swiss, dipublikasikan pertamakali pada tahun 1806. Pada tahun 1990 bulu sapiPemanfaatan sapi Simental Simental berwarna kuning,untuk produksi susu, mentega merah dan putih. Pada dewasa(butter), keju dan daging serta ini kebanyakan berwarna hitam.dimanfaatkan untuk hewan Peternak berkeyakinan sapipenarik beban. Pada awal hitam mempunyai harga yang1785 parlemen Swiss lebih baik.membatasi ekpor sapiSimental karena mereka Sapi Simental adalah jenis sapikekurangan sapi untuk jinak dan mudah untuk dikelola,memenuhi kebutuhan dalam dan dikenal dengan pola dagingnegeri. Kemudian sapi yang ekstrim. Sapi yang asli badannya besar dengan tulang 38

iga dangkal, tetapi akhir-akhir ini dikawinkan dengan sapi Friesianukuran sedang lebih disenangi. Holstein, untuk mendapatkanSapi jantan beratnya 1000 sd sapi yang performasinya lebih1400 kg, sedang betina 600-850 baik.kg. masa produktif sapi betinaantara 10-12 tahun. Perkawinannya dilakukanSapi Simental dikembangkan dengan cara IB, dimanaIndonesia tahun 1985 melaluisemen beku yang dikawinkan semen yang di pilih sudahdengan sapi PO. Anak sapiyang berumur 2 bulan diketahui jenis kelaminnya.pertumbuhannya pesat sekali.Sapi berumur 23 bulan dapat Anak simental yangmencapai bobot 800 kg danpada umur 2,5 tahun dikehendaki adalah yangmencapai 1.100 kg. Di Jawasapi Simental jantan, karena jika betina produksi susunya dan dagingnya kurang baik contoh gambar sapi Simental betina dan jantan tertera pada Gambar 16 dan 17.Sumber :Ensiklopedi Wikipedia, 2007 Gambar 16. Sapi Simental Betina 39

Sumber : Ensiklopedi Wikipedia, 2007 Gambar 17. Simental Jantan1.1.1.14. Sapi PO Warna bulu sangat bervariasi, tetapi pada umumnyaSapi Peranakan Ongole (PO) berwarna putih atau putihmerupakan persilangan keabu-abuan. Banyakantara sapi Ongole dengan terdapat di pulau Jawasapi-sapi lokal yg ada di Jawa terutama Jawa Tengah dandan Sumatera. Ponok dan Jawa Timur. Contoh gambargelambir kelihatannya kecil sapi PO tertera pada Gambaratau tidak ada sama sekali. 18Sumber: Vedca, 2007 Gambar 18. Sapi Peranakan Ongole 40


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook