Pemanfaatan fase-fase CP dalam perencanaan pembelajaranUntuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran. Tabel 3.1 memperlihatkan pembagian fase. ● Pembelajaran yang Fase Tabel 3.1. Pembagian Fase Fondasi fleksibel A Kelas/Jenjang pada Umumnya ● Pembelajaran yang B PAUD C Kelas I-II SD/MI sesuai dengan D Kelas III-IV SD/MI E Kelas V-VI SD/MI kesiapan peserta F Kelas VII-IX SMP/MTs didik Kelas X SMA/SMK/MA/MAK ● Pengembangan Kelas XI-XII SMA/MA/MAK Kelas XI-XII SMK Program 3 tahun rencana Kelas XI-XII SMK program 4 tahun pembelajaran yang kolaboratif Ada beberapa hal yang perlu dipahami tentang kekhasan CP sebelum memahami isi dari capaia
Naskah CP terdiri atas rasional, tujuan, karakteristik, dan capaian per fase ● Rasional menjelaskan alasan pentingnya mempelajari mata pelajaran tersebut serta kaitannya dengan profil pelajar Pancasila. ● Tujuan menjelaskan kemampuan atau kompetensi yang dituju setelah peserta didik mempelajari mata pelajaran tersebut secara keseluruhan. ● Karakteristik menjelaskan apa yang dipelajari dalam mata pelajaran, elemen-elemen atau domain (strands) yang membentuk mata pelajaran dan berkembang dari fase ke fase ● Capaian per fase disampaikan dalam dua bentuk yaitu secara keseluruhan dan capaian per fase untuk setiap elemen.
CP dan strategi mencapai CP menggunakan Kerangka Kerja Understanding by Design Understanding by Design merupakan sebuah kerangka kerja dengan fokus pada proses perencanaan dan struktur yang memandu pengembangan kurikulum, asesmen, dan instruksi pembelajaran. Proses perencanaan ini fokus pada dua hal: 1. Pengajaran dan asesmen untuk membangun pemahaman dan kemampuan learning transfer (kemampuan mengimplementasikan hasil belajar dalam sebuah performa otentik) 2. Merancang kurikulum “Terbalik” (backward), dengan mulai dari tujuan akhirnya terlebih dulu
Elemen Dalam CP Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa elemen atau kelompok kompetensi esensial yang berlaku sama untuk semua fase pada mata pelajaran tersebut. Masing-masing elemen tersebut memiliki capaian per fasenya sendiri yang saling menunjang untuk mencapai pemahaman yang dituju. Elemen sebuah mata pelajaran mungkin saja sama atau berbeda dengan mata pelajaran lainnya. Contoh: • Dalam CP PAUD terdapat elemen Nilai Agama dan Budi Pekerti, Jati Diri, dan Dasar-dasar Literasi dan STEAM • Dalam CP Matematika terdapat elemen Bilangan, Aljabar, Pengukuran, Geometri, dan Analisis Data dan Peluang.
ELEMEN PADA CAPAIAN PEMBELAJARAN PAI-BP Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Pendidikan Pancasila Matematika 1. Al-Qur’an dan 1. Menyimak 1. Menyimak - 1. Bilangan 2. Aljabar Hadis 2. Membaca dan Berbicara 1. Pancasila 3. Pengukuran 2. Aqidah Memirsa 4. Geometri 2. Membaca - 2. UUD 1945 5. Analisis Data dan 3. Akhlak 3. Berbicara Memirsa dan 3. Bhinneka Peluang 4. Fikih Mempresent 3. Menulis - Tunggal Ika asikan Mempres PJOK 5. Sejarah entasikan 4. NKRI Peradab 4. Menulis 1. Keterampilan Gerak an Islam INFORMATIKA 2. Pengetahuan Gerak Seni 3. Pemanfaatan IPA 1. Mengalami 1. Berpikir Komputasioanal (BK) Gerak 1. Pemahaman IPA (Experiencing) 2. Teknologi Indormasi dan Komunikasi 2. Keterampilan proses (TIK) 4. Pengembangan 2. Menciptakan 3. Sistem komputer (SK) Karakter dan Internalisasi (Making/Creating) Nilai- nilai Gerak IPS 3. Merefleksikan 4. Jaringan Komputer dan Internet (JKI) 1. Pemahaman Konsep (Reflecting) 5. Analisis data (AD) 2. Keterampilan proses 6. Algoritma dan Pemrograman (AP) 4. Berpikir dan Bekerja Artistik 7. Dampak Sosial Informatika (DSI) (Thinking and Working Artistically 5. Berdampak(Impacting) 8. Praktik Lintas Bidang (PLB)
Bentuk Pemahaman Dalam CP Prinsip penyusunan CP menggunakan pendekatan konstruktivisme yang membangun pengetahuan dan berdasarkan pengalaman nyata dan kontekstual. Menurut teori belajar konstruktivisme (constructivist learning theory), pengetahuan bukanlah kumpulan atau seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah untuk diingat. Konsep “Memahami” dalam Capaian Pembelajaran (CP) dalam konstruktivisme adalah proses membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata. Pemahaman tidak bersifat statis, tetapi berevolusi dan berubah secara konstan sepanjang siswa mengonstruksikan pengalaman-pengalaman baru yang memodifikasi pemahaman sebelumnya Jika mengacu kepada teori konstruktivisme, kemampuan memahami ada di level paling tinggi, berbeda jika mengacu pada Taksonomi Bloom yang menempatkan kemampuan memahami di level C2.
6 aspek pemahaman (Wiggins and Tighe, 2005) 6 facet of understanding; merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak harus hirarkis Penjelasan Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik, Explanation mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori menggunakan data, berargumen dan mempertahankan pendapatnya. Interpretasi Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan Interpretation atau sebuah hasil karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya. Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata Application dalam kehidupan sehari-hari atau sebuah simulasi ( menyerupai kenyataan) Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi Perspective , melihat gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik. Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/ atau memahami Empathy pikiran yang berbeda dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu Pengenalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan Self-Knowledge emosi yang terjadi secara internal.
6 Aspek/Facet Pemahaman merupakan cara untuk mengkonfirmasi pemahaman siswa atas apa yang telah mereka pelajari dan tidak hirarkis/bukan merupakan siklus. Jika siswa melakukan salah satu dari keenam Aspek/Facet Pemahaman ini (mampu menjelaskan, menginterpretasi, menerapkan/mengaplikasikan, berempati, memiliki sebuah sudut pandang, atau memiliki pengenalan diri), berarti mereka telah mendemonstrasikan sebuah tingkat pemahaman. 6 Aspek/Facet Pemahaman ini merupakan modal untuk menentukan Tujuan Pembelajaran (TP), menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), menentukan asesmen, dan instruksi yang tepat.
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP Matematika Fase B elemen Bilangan Peserta didik menunjukkan pemahaman Penjelasan Mendeskripsikan makna dari bilangan 10.000 dan intuisi bilangan (number sense) Explanation dengan kata-kata sendiri, mengaitkan dengan nilai untuk bilangan cacah sampai dengan 10.000. Mereka dapat membaca, tempat, mengurutkan dan membandingkan menulis, menentukan nilai tempat, bilangan 10.000 dengan bilangan lain membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan Interpretasi Menerjemahkan makna 10.000 menggunakan komposisi dan dekomposisi bilangan. Interpretation gambar Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang Aplikasi Menggunakan pemahaman 10.000 untuk menggunakan ribuan sebagai satuan. Application memecahkan masalah dalam dunia nyata (misalnya berbelanja di kantin dengan uang Rp.10.000,00 atau soal cerita/ simulasi jual-beli) Perspektif Menemukan berbagai cara berbeda untuk Perspective mendapatkan nilai 10.000
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP Bahasa Indonesia Fase D elemen Menyimak Peserta didik memahami Interpretasi Mendeskripsikan makna dari puisi serta emosi informasi berupa gagasan, Interpretation yang ditangkap dari puisi tersebut pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari teks deskripsi, Aplikasi Membacakan/mendeklamasikan atau membuat narasi, puisi, eksplanasi dan Application karya untuk merespons puisi eksposisi dari teks visual dan audiovisual untuk menemukan Perspektif Melakukan bedah puisi melalui diskusi dari sudut makna yang tersurat dan Perspective pandang yang berbeda. tersirat. Empati Menaruh diri di posisi penulis puisi dan mencoba Empathy merasakan emosi yang dirasakan penulis dan dituangkan dalam media yang berbeda.
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Khusus Fase D elemen Menyimak Peserta didik mampu menyimak Penjelasan Menjelaskan kembali isi sebuah teks cerita dengan saksama, memahami dan Explanation pendek, puisi, drama, atau surat resmi dalam memaknai instruksi, mengidentifikasi informasi berupa fakta atau proses bentuk lisan atau isyarat kejadian dari teks petunjuk/arahan sederhana, teks cerita pendek, surat Aplikasi Mampu mengikuti instruksi kerja tertulis pribadi, teks puisi, teks drama, dan Application sederhana. Mampu menceritakan kronologi surat resmi seperti surat undangan dan surat pemberitahuan yang sebuah peristiwa berdasarkan arahan sederhana disajikan dalam bentuk lisan atau isyarat, teks aural (teks yang Perspektif Berbagi pendapatnya mengenai sebuah teks dibacakan) dan teks audiovisual. Perspective cerita pendek, puisi, atau drama Interpretasi Bermain peran berdasarkan sebuah teks cerita Interpretation pendek, puisi, atau drama
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP Seni Tari Fase F elemen Menciptakan Pengenalan Diri Mengenali kemampuan dan keterampilan gerak tubuhnya Self Knowledge dalam membawakan tarian tradisi. Memilih teknik, pola gerak tertentu, makna atau simbol untuk menciptakan tari Peserta didik mampu menciptakan kreasi pribadi. tari kreasi yang terinspirasi dari hasil membandingkan berbagai Aplikasi Menerapkan pilihan teknik, pola gerak tertentu, makna pertunjukkan tari tradisi dan kreasi Application atau simbol untuk menciptakan tari kreasi pribadi. berdasarkan makna, simbol, dan nilai estetis dari perspektif berbagai Perspektif Menyaksikan/menarikan berbagai tari tradisi dan aspek seni. Perspective memahami perbedaan dan persamaan budaya dari dua atau lebih daerah melalui tari tradisinya. Empati Mencoba merasakan emosi yang dirasakan dalam sebuah Empathy karya tari tradisi yang menginspirasinya untuk kemudian mengekspresikannya emosi tersebut dengan gayanya sendiri ke dalam tari kreasinya
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP PAUD (Fase Pondasi) elemen Nilai Agama dan Budi Pekerti Peserta didik mengenali dan Pengenalan Diri Mengenali identitas dirinya dan makhluk hidup lainnya mempraktikkan nilai dan Self Knowledge sebagai ciptaan Tuhan. Mengenal anggota keluarga kewajiban ajaran agamanya. intinya Anak mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dalam interaksi Aplikasi Mengetahui prosedur perawatan kebersihan diri (cara dengan sesama dan lingkungan Application mandi, menyikat gigi, menggunakan toilet dll), adab makan dan minum, menggunakan kata “Terima Kasih”, (tumbuhan, hewan, lingkungan “Tolong” dan “Permisi”, terbiasa berdoa. hidup). Anak mengenal keberagaman dan menunjukkan Perspektif Menceritakan harapannya atau apa yang disukai dari Perspective sikap orang lain terhadap dirinya, berdoa menggunakan sikap menghargai agama dan kepercayaan orang lain. bahasanya sendiri Empati Role Play, Mengenal aturan dasar dalam sebuah Empathy permainan, mengantri, bergantian menggunakan sesuatu, membantu orang lain, menyiram tanaman atau memberi makan atau bermain dengan hewan
Contoh CP PAI-BP Fase D Al-Qur’an dan Peserta didik memahami definisi Al-Qur’an dan Hadis Nabi dan posisinya sebagai sumber ajaran Hadis agama Islam. Peserta didik juga memahami pentingnya pelestarian alam dan lingkungan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam ajaran Islam. Peserta didik juga mampu menjelaskan Akidah pemahamannya tentang sikap moderat dalam beragama. Peserta didik juga memahami tingginya Akhlak semangat keilmuan beberapa intelektual besar Islam Fikih Peserta didik mendalami enam rukun Iman Peserta didik mendalami peran aktivitas salat sebagai bentuk penjagaan atas diri sendiri dari keburukan. Peserta didik juga memahami pentingnya verifikasi (tabayyun) informasi sehingga dia terhindar dari kebohongan dan berita palsu. Peserta didik juga memahami definisi toleransi dalam tradisi Islam berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis- Hadis Nabi. Peserta didik juga mulai mengenal dimensi keindahan dan seni dalam Islam termasuk ekspresi-ekspresinya Peserta didik memahami internalisasi nilai- nilai dalam sujud dan ibadah salat, memahami konsep muʿāmalah, riba, rukhsah, serta mengenal beberapa mazhab fikih, dan ketentuan mengenai ibadah qurban. Sejarah Peradaban Peserta didik mampu menghayati penerapan akhlak mulia dari kisah-kisah penting dari Bani Umayyah, Islam Abbasiyyah, Turki Usmani, Syafawi dan Mughal sebagai pengantar untuk memahami alur sejarah masuknya Islam ke Indonesia
Contoh CP PENDIDIKAN PANCASILA FASE D Pancasila Peserta didik mampu menganalisis kronologis lahirnya Pancasila; mengkaji fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa, serta mengenal Pancasila sebagai ideologi negara. Peserta didik memahami UUD 1945 implementasi Pancasila dalam kehidupan bernegara dari masa ke masa. Peserta didik mampu mengidentifikasi hubungan Bhineka Pancasila dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Tunggal Ika Kesatuan Republik Indonesia; serta melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mengidentifikasi kontribusi Pancasila sebagai pandangan hidup dalam menyelesaikan persoalan lokal dan global dengan NKRI mPeesnegrgtaundaidkiaknmseumduathpaamnidpaenrgioPdaisnacsai spileam. berlakuan dan perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; memahami Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai sumber hukum tertinggi. Peserta didik memahami bentuk pemerintahan yang berlaku dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Peserta didik memahami peraturan perundang- undangan dan tata urutannya; mematuhi pentingnya norma dan aturan, menyeimbangkan hPaeksedratan kdeidwikajimbaanmwpuarmgaenngeigdaernat.ifikasi keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, dan mampu menerima keragaman dan perubahan budaya sebagai suatu kenyataan yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat, dan menanggapi secara proporsional terhadap kondisi yang ada di lingkungan sesuai dengan peran dan kebutuhan yang ada di masyarakat. Peserta didik memahami urgensi pelestarian nilai tradisi, kearifan lokal dan budaya; menunjukkan contoh pelestarian nilai tradisi, kearifan lokal dan budaya. Peserta didik menumbuhkan sikap tanggung jawab dan berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan praktik nilai tradisi, kearifan lokal dan budaya dalam masyarakat global. Peserta didik mampu mengidentifikasi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai satu kesatuan utuh dan wawasan nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia; peserta didik turut menjaga keutuhan wilayah NKRI. Peserta didik mampu menunjukkan perwujudan demokrasi yang didasari oleh nilai-nilai Pancasila serta menunjukkan contoh serta praktik kemerdekaan berpendapat warga negara dalam era keterbukaan informasi. Peserta didik mampu mengidentifikasi sistem pemerintahan Indonesia, kedudukan, tugas, wewenang, dan hubungan antarlembaga-lembaga negara, hubungan negara dengan warga negara baik di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya maupun pertahanan dan keamanan. Peserta didik menyusun laporan singkat tentang sistem pemerintahan Indonesia, kedudukan, tugas, wewenang, dan hubungan antarlembaga- lembaga negara, hubungan negara dengan warga negara
Contoh CP Bahasa Indonesia Fase D Menyimak Peserta didik mampu menganalisis dan memaknai informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan Membaca & atau pesan yang tepat dari berbagai jenis teks (nonfiksi dan fiksi) audiovisual dan aural dalam bentuk monolog, dialog, Memrisa dan gelar wicara. Peserta didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai informasi dari topik aktual yang dPiedseenrgtaard. idik memahami informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari berbagai jenis teks Berbicara & misalnya teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks visual dan audiovisual untuk menemukan Mempresentasika makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik menginterpretasikan informasi untuk mengungkapkan simpati, n kepedulian, empati atau pendapat pro dan kontra dari teks visual dan audiovisual. Peserta didik menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan informasi pada teks. Peserta didik mampu Menulis mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai topik aktual yang dibaca dan dipirsa. Peserta didik mampu menyampaikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan untuk tujuan pengajuan usul, pemecahan masalah, danpemberian solusi secara lisan dalam bentuk mon olog dan dialog logis, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu menggunakan dan memaknai kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan untuk berbicara dan menyajikan gagasannya. Peserta didik mampu menggunakan ungkapan sesuai dengan norma kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik mampu berdiskusi secara aktif, kontributif, efektif, dan santun. Peserta didik mampu menuturkan dan menyajikan ungkapan simpati, empati, peduli, perasaan, dan penghargaan dalam bentuk teks informatif dan fiksi melalui teks multimoda. Peserta didik mampu mengungkapkan dan mempresentasikan bPeersbeargtaaidtiodpikikmaaktmuaplusmeceanrualiksrigtiasgasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif. Peserta didik juga menuliskan hasil penelitian menggunakan metodologi sederhana dengan mengutip sumber rujukan secara etis. Menyampaikan ungkapan rasa simpati, empati, peduli, dan pendapat pro/kontra secara etis dalam memberikan penghargaan secara tertulis dalam teks multimodal. Peserta didik mampu menggunakan dan mengembangkan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan untuk menulis. Peserta didik menyampaikan tulisan berdasarkan fakta, pengalaman, dan imajinasi secara indah dan menarik dalam bentuk prosa dan puisi dengan penggunaan kosa kata secara kreatif.
Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
PRINSIP ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN Konten inti Berkesinambungan dan yang diperlukan urut secara berjenjang Bahasa/istilah mudah dipahami Sesuai dengan tahapan perkembangan siswa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 34
Tabel 3.3. Cara-Cara Menyusun Tujuan Pembelajaran Menjadi Alur Tujuan Pembelajaran Cara-Cara Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten Menyusun yang Konkret ke yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh: memulai pengajaran dengan Tujuan yang Abstrak menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu Pembelajaran Pengurutan Deduktif sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut (abstrak). Menjadi Alur Tujuan Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang Pembelajaran Mudah ke yang lebih spesi k. Contoh: mengajarkan konsep database terlebih dahulu Sulit sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau Pengurutan Hierarki relasional. Pengurutan Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Prosedural Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang. Scaffolding Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh: siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian. Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh: dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik. Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh: dalam mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.
traukmtuusjaunantupjeumanbpeleamjabraenlamjarearnupyaaGknaAgnMtehlaaBshAil RAN ALpUemRbTeUlajJaUraAnNyaPnEgMtelBahELdAisuJAsuRnA. N Awal Tujuan Tujuan TP adalah tujuan Fase Pembelajaran Pembelajaran yang lebih umum bukan tujuan 1 2 pembelajaran harian Tujuan Tujuan Pembelajaran Pembelajaran ... 3 Tujuan Tujuan Akhir Pembelajaran Pembelajaran Fase ... (n) Gambar 3.2. Ilustrasi Alur Tujuan Pembelajaran
Menganalisis Capaian Pembelajaran Merumuskan Tujuan Pembelajaran Menganalisis Capaian Pembelajaran Merumuskan Tujuan Pembelajaran Elemen Pada akhir fase B, peserta didik • Menyajikan nilai tempat dan urutan Elemen Pada akhir Fase B, peserta didik dapat • Mendeskripsikan ciri berbagai bentuk Bilangan menunjukkan pemahaman dan intuisi pada bilangan cacah sampai 1.000. Geometri mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, bilangan (number sense) pada bilangan bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Elemen cacah sampai 10.000. Mereka dapat • Melakukan operasi hitung penjumlahan segibanyak). Mereka dapat menyusun Aljabar membaca, menulis, menentukan nilai dan pengurangan bilangan cacah (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) → • Menyusun (komposisi) dan mengurai tempat, membandingkan, mengurutkan, sampai dengan 1.000. berbagai bangun datar dengan lebih dari (dekomposisi) berbagai bangun Elemen menggunakan nilai tempat, melakukan satu cara jika memungkinkan. datar dengan lebih dari satu cara jika Pengukuran komposisi dan dekomposisi bilangan • Menghubungkan gambar dengan nilai memungkinkan. pecahan • Mendeskripsikan ciri berbagai bentuk → bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan → • Menyusun (komposisi) dan mengurai masalah berkaitan dengan uang (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika menggunakan ribuan sebagai satuan. Elemen Pada akhir Fase B, peserta didik dapat memungkinkan. Analisis Data mendeskripsikan ciri berbagai bentuk Peserta didik dapat melakukan operasi dan Peluang bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Mereka dapat menyusun penjumlahan dan pengurangan bilangan Lampiran-lampiran (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari cacah sampai 1.000. (dst) satu cara jika memungkinkan. Pada akhir Fase B, peserta didik dapat • Mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang mengisi nilai yang belum diketahui dalam berkaitan dengan penjumlahan pada sebuah kalimat matematika yang berkaitan bilangan cacah sampai 100 dengan penjumlahan dan pengurangan • Mengisi nilai yang belum diketahui pada bilangan cacah sampai 100 (contoh: dalam sebuah kalimat matematika yang 10 + … = 19, 19 - … = 10) Peserta didik berkaitan dengan pengurangan pada dapat mengidenti kasi, meniru, dan bilangan cacah sampai 100 ( mengembangkan pola gambar atau • Mengidenti kasi, meniru, dan Merumuskan tujuan pembelajaran Secara Langsung obyek sederhana dan pola bilangan mengembangkan pola gambar atau Berdasarkan CP membesar dan mengecil yang melibatkan → obyek sederhana pada bilangan cacah Alternatif 1. penjumlahan dan pengurangan pada sampai 100 bilangan cacah sampai 100. • Mengidenti kasi, meniru, dan mengembangkan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. Pada akhir Fase B, peserta didik dapat • Mengukur panjang dan berat benda Elemen Menganalisis Capaian Pembelajaran Merumuskan Tujuan Pembelajaran mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku. Bilangan menggunakan satuan baku. Mereka dapat Pada akhir fase B, peserta didik • Menyajikan nilai tempat dan urutan menentukan hubungan antar-satuan baku • Menentukan hubungan antar-satuan menunjukkan pemahaman dan intuisi pada bilangan cacah sampai 1.000. panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur baku panjang (cm, m). bilangan (number sense) pada bilangan dan mengestimasi luas dan volume cacah sampai 10.000. Mereka dapat • Melakukan operasi hitung penjumlahan menggunakan satuan tidak baku dan → • Mengukur dan mengestimasi luas dan membaca, menulis, menentukan nilai dan pengurangan bilangan cacah satuan baku berupa bilangan cacah. volume menggunakan satuan tidak baku tempat, membandingkan, mengurutkan, sampai dengan 1.000. dan satuan baku berupa bilangan cacah. menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan • Menghubungkan gambar dengan nilai pecahan →
MerumuskapMnaetdnuagjuCaPan.nalipsiesm‘Kboemlapjeatreannsi’ddeanng‘aLinngkup Materi’ Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup Materi’ Alternatif 2. pada CP. ► Contoh : Matematika Fase B Elemen Kompetensi Lingkup Materi Alternatif 2. Bilangan 1. Memahami 1. Bilangan cacah sampai 2. Menentukan 10.000. Pada akhir fase B, peserta 3. Membandingkan didik menunjukkan 2. nilai tempat. ► Contoh : Matematika Fase Bpemahaman dan intuisi 4. Mengurutkan 3. komposisi dan bilangan (number sense) 5. Mengidenti kasi dekomposisi bilangan. pada bilangan cacah dsaampaptami 1e0m.0b0a0c.aM, mereenkuaKliso, mpeten67s.. i Melakukan 4. Menggunakan ribuan Menyelesaikan Elemen masaLlainhgkup5M. asOteepbreairgaasii satuan. penjumlahan menentukan nilai tempat, dan pengurangan Bilangan membanding1k.an, Memahami 1. Bilangan cacahbsilaamngpaani cacah sampai mengurutkan, menggunakan 10.000. 1.000. Pada akhir fase B, peseknrtoilamai pteomsispiadta, 2nm.deelakkMoumekanpnoesnistiukan didik menunjukkan bilangan ters3eb. ut.MMeemrebkaandingkan 2. nilai tempat. pemahaman dan intuismjui gasaadlaahpabtemrk4ea.nityaenMledseeannikggaaunnrutkan 3. komposisi dan spbaailmadnapgabaiiln1a0n(n.g0ua0mn0.bcMaecreasrheenkasusdoeeapi)dbneiakgrgadmsaiaieppsnaeagtntugjmuau65mnen...lalpaakkehausMMaenknreeartndilnabaagukniaudnkeannti kasi dekomposisi bilangan. dapat membaca, menusplaeismn, gpuari a1n.0g0a0n7. b(.dilsatn)Mgeannycealceashaikan masalah 4. Menggunakan ribuan sebagai satuan. menentukan nilai tempTautju, an Pembelajaran: 5. Operasi penjumlahan membandingkan, dan pengurangan B1.1 Menyajikan nilai tempat dan urutan pada bilangbainlacnagcaahnscaamcpaahi 1sa.0m00p.ai Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pen1g.0u0ra0n.gan bilangan cacah mengurutkan, mengguBn1a.2kan sampai nilai tempat, melakukan dengan 1.000. komposisi dan dekompBo1s.i3si Menghubungkan gambar dengan nilai pecahan bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaiDkaann seterusnya. masalah berkaitan dengan
Elemen Kompetensi Lingkup Materi Aljabar 1. Mengisi 1. Penjumlahan dan 2. Mengidenti kasi pengurangan pada Pada akhir Fase B, peserta bilangan cacah sampai didik dapat mengisi nilai 100 (contoh: 10 + … = 19, yang belum diketahui 19 - … = 10 ). dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan 2. pola gambar atau obyek dengan penjumlahan sederhana dan pola dan pengurangan pada bilangan membesar dan bilangan cacah sampai 100 mengecil melibatkan (contoh: 10 + … = 19, 19 - … penjumlahan dan = 10 ) Peserta didik dapat pengurangan pada mengidenti kasi, meniru, bilangan cacah sampai dan mengembangkan 100. pola gambar atau obyek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. Tujuan Pembelajaran: A1.1 Mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan pada bilangan cacah sampai 100. A1.2 Mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. A1.3 Mengidenti kasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau obyek sederhana pada bilangan cacah sampai 100. A1.4 Mengidenti kasi, meniru, dan mengembangkan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100.
Elemen Kompetensi Lingkup Materi Pengukuran 1. Mengukur 1. Menggunakan satuan baku. Pada akhir Fase B, peserta 2. Menentukan hubungan didik dapat mengukur 2. Hubungan antar-satuan panjang dan berat benda 3. Mengukur dan baku panjang (cm, m). menggunakan satuan baku. mengestimasi Mereka dapat menentukan 3. Luas dan volume hubungan antar-satuan menggunakan satuan baku panjang (cm, m). tidak baku dan satuan Mereka dapat mengukur baku berupa bilangan dan mengestimasi luas dan cacah. volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah. Tujuan Pembelajaran: P1.1 Mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku. P1.2 Menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). P1.3 Mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah. Geometri 1. Mendeskripsikan 1. ciri berbagai bentuk 2. Menyusun bangun datar Pada akhir Fase B, peserta (segiempat, segitiga, segi didik dapat mendeskripsikan banyak). ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, 2. Komposisi) dan segi banyak). Mereka dapat dekomposisi berbagai menyusun (komposisi) dan bangun datar mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan. Tujuan Pembelajaran: G1.1 Mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segi banyak). G1.2 Menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan.
Elemen Kompetensi Lingkup Materi Analisis Data dan Peluang 1. Mengurutkan 1. data 2. Membandingkan 2. tabel Pada akhir fase B, peserta 3. Menyajikan 3. diagram gambar didik dapat mengurutkan, 4. Menganalisis 4. piktogram membandingkan, 5. Menginterpretasi 5. diagram batang (skala menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data satu satuan dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan Tujuan Pembelajaran: -ADP1. .. -ADP2… dst Catatan: Penomoran pada Tujuan Pembelajaran tidak ada ketentuan baku, lebih diarahkan untuk memudahkan pendidik dalam membaca dan menggunakan alur tujuan pembelajaran.
Merumuskan tujuan pembelajaran Lintas Elemen CP Alternatif 3. ► Contoh Matematika Fase B (dalam contoh ini diambil 2 Elemen: Pengukuran dan Geometri) Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Elemen Pengukuran 1. Menentukan hubungan antar- satuan baku panjang (cm, m). Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan 2. Menjelaskan cara mengukur baku. Mereka dapat menentukan hubungan panjang benda menggunakan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat satuan baku. mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku 3. Menjelaskan ciri berbagai bentuk berupa bilangan cacah. bangun datar (segiempat, segitiga, segi banyak). Elemen Geometri 4. Menentukan ciri bagian-bagian dari Peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bangun datar (segiempat, segitiga, bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segi segi banyak). banyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar 5. Mengukur bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan (segiempat, segitiga, segi banyak) menggunakan satuan baku Penting untuk diperhatikan: dapat mengembangkan dengan cara lain selama Capaian Pembelajaran di akhir fase tercapai.
Merencanakan pembelajaran dan asesmen
Rencana pembelajaran ini dapat berupa ● Rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang dikenal sebagai RPP ● Modul ajar. Apabila pendidik menggunakan modul ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP karena komponen-komponen dalam modul ajar meliputi komponen-komponen dalam RPP atau lebih lengkap daripada RPP
rencana pembelajaran yang dibuat masing- meliputi komponen-komponen dalam RPP atau lebih lengkap daripada RPP. Komponen yang dimaksud tertera pada Tabel 3.4. berikut ini: masing pendidik pun dapat berbeda-beda, Perbandingan Antara Komponen Minimum dalam Rencanaterlebih lagi karena rencana pembelajaran ini dirancang dengan memperhatikan berbagai Pelaksanaan Pembelajaran dan Modul AjarTabel 3.4. Perbandingan Antara Komponen Minimum dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Modul Ajar Komponen minimum dalam rencana Komponen minimum dalam modul ajar pelaksanaan pembelajaran • Tujuan pembelajaran (salah satu dari • Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur tujuan pembelajaran). tujuan dalam alur tujuan pembelajaran). • Langkah-langkah atau kegiatan • Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. Biasanya untuk satu tujuan pembelajaran. Biasanya untuk satu atau pembelajaran yang dicapai dalam satu atau lebih pertemuan. lebih pertemuan. • Asesmen pembelajaran: Rencana • Rencana asesmen untuk di awal asesmen untuk di awal pembelajaran dan pembelajaran beserta instrumen dan cara rencana asesmen di akhir pembelajaran penilaiannya. untuk mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran. • Rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran beserta instrumen dan cara penilaiannya. • Media pembelajaran yang digunakan, termasuk, misalnya bahan bacaan yang digunakan, lembar kegiatan, video, atau tautan situs web yang perlu dipelajari peserta didik.
Komponen Modul Ajar Versi Lebih Lengkap Tabel 3.5. Komponen Modul Ajar Versi Lebih Lengkap Informasi Umum Komponen Inti Lampiran • Identitas penulis modul • Tujuan pembelajaran • Lembar kerja peserta didik • Kompetensi awal • Asesmen • Pengayaan dan remedial • Pro l pelajar Pancasila • Pemahaman bermakna • Bahan bacaan pendidik • Sarana dan prasarana • Pertanyaan pemantik • target peserta didik • Kegiatan pembelajaran dan peserta didik • Model pembelajaran yang • Re eksi peserta didik dan • Glosarium • Daftar pustaka digunakan pendidik PendPiednidkidmikemmemiliikliki ikkeelleeluluaasasaanaunntuuknmtuekmmilihedmanilimhedmaondimkeasmi coodntiofihk-acosni tcoohnmtoodhu-lcaojanrtyoahngmodul ajar yangtetresersdieadaitaauamtaeungmemebnagnegkmanbmanogduklaanjarmseondduiril, saejsauraisdeenndgairni,ksonetseuksa, ikedbeuntughaann, kdoannteks, kebutuhan, dan kkaarraaktketreisrtiikstpikesepretasdeirdtiak. didik. Pertanyaan-pertanyaan re ektif berikut ini dapat digunakan pendidik dalam proses perancangan
Kekhasan Modul Ajar ● PAUD. Rencana pembelajaran/modul ajar pada PAUD merupakan dokumen yang setidaknya memuat komponen tujuan pembelajaran, langkah-langkah kegiatan, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran atau pada rentang waktu yang telah ditentukan.
Model Pembelajaran Discovery Learning Inquiry Learning Problem Base Learning Project Base Learning Sintak : Sintak : Sintak : Sintak : 1. Menyiapkan 1. Memberikan 1. Mengamati 1. Merumuskan masalah. Stimulus berbagi fenomena 2. Mengorganisasikan penugasan proyek. alam 2. Mendesain 2. Identifiksi kegiatan pembelajaran masalah 2. Mengajukan 3. Membimbing perencanaan proyek. pertanyaan 3. Menyusun 3. Pengumpulan data penyelidikan. 4. Pengolahan data 3. Mengajukan dugaan 4. Mengembangkan dan jadwal 5. Memverifikasi 4. Mengumpulkan sebuah 6. Menyimpulkan data menyajikan hasil karya. proyek. 5. Menyimpulkan 5. Analisis dan 4. Memonitor kegiatan proyek. evaluasi 5. Menguji hasil. pemecahan 6. Mengevaluasi masalah. kegiatan.
DIAGNOSTIK JENIS ASESMEN SUMATIF Kognitif & non-kognitif FORMATIF Dilakukan di awal Dilakukan di awal pembelajaran- Dilakukan dalam tahun/awal utk mengetahui kesiapan belajar lingkup materi murid-menyesuaikan MA/RPP- pembelajaran Dilakukan di akhir pemb. berdiferensiasi semester Mengetahui kesejahteraan (jika diperlukan/bersifat psikologi dan sosial emosi Dilakukan di awal dan saat pilihan-hal 29) siswa, Memetakan proses pembelajaran kompetensi siswa Dilakukan di akhir Dasar untuk perbaikan proses fase pembelajaran selanjutnya
Contoh Instrumen Penilaian atau Asesmen • Rubrik • Ceklist • Catatan Anekdot • Grafik Perkembangan (Kontinum) Instrumen asesmen dapat dikembangkan berdasarkan teknik penilaian yang digunakan oleh pendidik. • Observasi * Tes Lisan • Kinerja * Penugasan • Projek * Portofolio • Tes Tertulis
Menentukan Ketercapaian Tujuan Pembelajaran 1) menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak mencapai kriteria tersebut maka dianggap belum mencapai tujuan pembelajaran, 2) menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana peserta didik mencapai tujuan pembelajaran, 3) menggunakan skala atau interval nilai, atau 4) pendekatan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan pendidik dalam mengembangkannya
Cth Deskripsi Kriteria utk KetuntasanTabel 3.6. Contoh Deskripsi Kriteria untuk Ketuntasan Tujuan Pembelajaran Kriteria Tidak memadai Memadai Laporan menunjukkan kemampuan penulisan teks eksplanasi dengan runtut. Laporan menunjukkan hasil pengamatan yang jelas. Laporan menceritakan pengalaman secara jelas. Laporan menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga dapat meyakinkan pembaca. Kesimpulan: Peserta didik dianggap mencapai tujuan pembelajaran jika minimal 3 kriteria memadai. Jika ada dua kriteria masuk kategori tidak tuntas, maka perlu dilakukan intervensi agar pencapaian peserta didik ini bisa diperbaiki
deskripsi yang menjelaskan performa peserta didik. Menggunakan Rubrik Tabel 3.7. Contoh Rubrik untuk Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran Baru Layak Cakap Mahir Baru Layak Cakap Mahir berkembang berkembang Isi laporan Belum mampu Mampu Mampu Mampu menulis teks menulis teks menulis teks menulis teks eksplanasi, hasil eksplanasi, hasil eksplanasi, hasil eksplanasi, hasil Penulisan Belum Sebagian Sebagian besar Semua tanda pengamatan, pengamatan, pengamatan, pengamatan, (tanda menggunakan tanda baca dan tanda baca dan baca dan dan pengalaman dan pengalaman dan pengalaman dan pengalaman baca dan tanda baca dan huruf kapital huruf kapital huruf kapital belum jelas secara jelas. secara jelas. secara jelas. huruf huruf kapital digunakan secara digunakan secara digunakan secara tertuang dalam Laporan Laporan Laporan kapital) atau sebagian tepat. tepat. tepat. tulisan. Ide menunjukkan menjelaskan menjelaskan besar tidak dan informasi hubungan yang hubungan hubungan digunakan secara dalam laporan jelas di sebagian kausalitas yang kausalitas yang tepat. tercampur dan paragraf. logis disertai logis disertai hubungan antara dengan argumen dengan argumen paragraf tidak yang logis yang logis berhubungan. sehingga dapat sehingga dapat meyakinkan meyakinkan pembaca. pembaca serta Kesimpulan:Peserta didik dianggap sudah mencapai tujuan pembelajaran jika kedua kriteria di ada fakta-fakta atas mencapai minimal tahap cakap. pendukung yang relevan.
pembaca. Menggunakan Interval NilaiTabel 3.8. Contoh Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran Menggunakan Interval Diasubmelusmikmaunncuul ntukmsuenctuilap krsiutdearhimaumncuelmiltiekrliihat pada 0 - 40% bobot ya(n1)g samasebsaeghianinkegcgil a pdei msbeebbsaagariagni keseluruhan belum mencapai, remedial di seluruh bagian Kriteria Ketuntasan teks 41 - 60% merupakan total da(r2i) jumlah kr(i3t)eria (dalam(4) hal belum mencapai ketuntasan, remedial di bagian yang diperlukan Menunjukkan kemampuan ini 4 kriteria) dan nilai maksimum (dalam hal ini penulisan teks eksplanasi dengann ilai maksimumnya 4). Satuan pendidikan dan/ 61 - 80% sudah mencapai ketuntasan, tidak perlu runtut atau guru dapat memberikan bobot sehingga remedial Laporan menunjukkan hasil penghitungan disesuaikan dengan bobot 81 - 100% pengamatan yang jelas sudah mencapai ketuntasan, perlu pengayaan kriteria. atau tantangan lebih Laporan menceritakan pengalaman secara jelas. Setelah mendapatkan nilai (baik dari rubrik Laporan menjelaskan hubunganataupun nilai dari tes), pendidik dan/atau kausalitas yang logis disertai satuan pendidikan dapat menentukan interval dengan argumen yang logis sehingga dapat meyakinkan nilai untuk menentukan ketuntasan dan tindak pembaca. lanjut sesuai dengan intervalnya. Diasumsikan untuk setiap kriteria memiliki 0 - 40% Pada contoh di atas, pendidik hanya
pembaca. Menggunakan Interval NilaiTabel 3.8. Contoh Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran Menggunakan Interval Diasubmelusmikmaunncuul ntukmsuenctuilap krsiutdearhimaumncuelmiltiekrliihat pada 0 - 40% bobot ya(n1)g samasebsaeghianinkegcgil a pdei msbeebbsaagariagni keseluruhan belum mencapai, remedial di seluruh bagian Kriteria Ketuntasan teks 41 - 60% merupakan total da(r2i) jumlah kr(i3t)eria (dalam(4) hal belum mencapai ketuntasan, remedial di bagian yang diperlukan Menunjukkan kemampuan ini 4 kriteria) dan nilai maksimum (dalam hal ini penulisan teks eksplanasi dengann ilai maksimumnya 4). Satuan pendidikan dan/ 61 - 80% sudah mencapai ketuntasan, tidak perlu runtut atau guru dapat memberikan bobot sehingga remedial Laporan menunjukkan hasil penghitungan disesuaikan dengan bobot 81 - 100% pengamatan yang jelas sudah mencapai ketuntasan, perlu pengayaan kriteria. atau tantangan lebih Laporan menceritakan pengalaman secara jelas. Setelah mendapatkan nilai (baik dari rubrik Laporan menjelaskan hubunganataupun nilai dari tes), pendidik dan/atau kausalitas yang logis disertai satuan pendidikan dapat menentukan interval dengan argumen yang logis sehingga dapat meyakinkan nilai untuk menentukan ketuntasan dan tindak pembaca. lanjut sesuai dengan intervalnya. Diasumsikan untuk setiap kriteria memiliki 0 - 40% Pada contoh di atas, pendidik hanya
Contoh dataCkuoanntittaotifh Pengolahan Rapor Data Kuantitatif
3) Penyusunan deskripsi mengambil dari poin-poin penting dari materi yang sudah diberikan Sumatif Lingkup Materi Sumatif Akhir Semester* Cuaca di Nama-nama Konsep Membedakan NA Non Tes NA Sumatif Nilai Rapor Nama Sekitarku Hari dan Bulan Waktu Siang-malam Sumatif Tes Akhir (Rerata S + AS) Murid (S) Semester *pembulatan Sumatif 1 Sumatif 2 Sumatif 3 Sumatif 4 (AS) normal Edo 85 76 60 83 76t - 75 75 75,5 Nama : Edo Ilmu Pengetahuan Alam Menunjukkan penguasaan yang baik dalam memprediksi kondisi cuaca dan membedakan siang-malam. 75,5 Perlu pendampingan dalam memahami konsep waktu jam, menit, detik, perlu pembimbingan lebih lanjut agar kemampuan tersebut dikuasai secara konsisten.
Format Laporan Hasil Belajar (Rapor) Jenjang SMP Nama Peserta Didik : Kelas : VII NISN : Fase : Sekolah : Semester : Alamat : Tahun Pelajaran : No. Mata Pelajaran Nilai Capaian Kompetensi Akhir 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2 Pendidikan Pancasila 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 Ilmu Pengetahuan Alam 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 7 Bahasa Inggris 8 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 9 Informatika 10 Senin Tari No. Ekstrakurikuler Keterangan 1 Pramuka Tempat, Tanggal rapor 2 Paskibra dst. Ketidakhadiran Sakit . . . hari Izin . . . hari Tanpa Keterangan . . . hari TTD Orang Tua Peserta Didik TTD Wali Kelas TTD Kepala Sekolah
PROYEK PENGUATAN PPRROOFYILEKPPEELNAGJAUARTAN PPARNOCFAILSPILEALA(PJ5A)R PANCASILA (P5)
Struktur Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah Kepmendikbud dan Ristek No 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum 70% Pembelajaran Intrakurikuler Struktur Kurikulum Capaian Dikdasmen terbagi Pembelajaran menjadi dua Projek penguatan profil 30% pelajar Pancasila Memperkuat upaya pencapaian PPP SKL
LANGKAH-LANGKAH PROYEK PROFIL 1. Memahami P5 2. Menyiapkan Ekosistem Sekolah 3. Mendesain P5 4. Mengelola P5 5. Mendokumentasikan dan melaporkan hasil P5 6. Evaluasi dan tindak lanjut P5
A. Profil Pelajar Pancasila Profil Pelajar Pancasila merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila.” Pernyataan ini memuat tiga kata kunci: pelajar sepanjang hayat, kompeten, dan nilai-nilai Pancasila. Hal ini menunjukkan adanya paduan antara penguatan identitas khas bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, sebagai rujukan karakter pelajar Indonesia; dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan sumber daya manusia Indonesia dalam konteks perkembangan Abad 21. Profil pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional. Profil pelajar Pancasila berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta didik. Sumber: Naskah Akademik Profil Pelajar Pancasila, Kemendikbud 2020
A. Profil Pelajar Pancasila Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu: § Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, § Mandiri. § Bergotong-royong. § Berkebinekaan global. § Bernalar kritis. § Kreatif. Gambar 1 Dimensi Profil Pelajar Pancasila Keenam dimensi tersebut perlu dilihat secara utuh B. Perlunya Projek Penguatan Profil sebagai satu kesatuan agar setiap individu dapat Pelajar Pancasila menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai “... Spuemrbleurl:aNhasakanhaAkkaadneamkik[PTroafmil PaenlajSarisPawnaca]siklait, a dekatkan hidupnya Pancasila. kepKeamdeandpikebruidke20h2i0dupan rakyat, agar supaya mereka tidak hanya memiliki ‘pengetahuan’ saja tentang hidup rakyatnya, akan tetapi juga dapat ‘mengalaminya’ sendiri , dan kemudian tidak hidup berpisahan dengan rakyatnya.” Ki Hadjar Dewantara
satuan pendidikan, pembelajaran intrakurikuler,GAMBARAN PENCAPAIAN PROFIL PELGAAMJABARRAPNAPNENCCAASPAILIAAN PROFIL PELAJAR PANCASILA projekpenguatanpro lpelajarPancasila,danekstrakurikulerDI SATUAN PENDIDIKAN DI SATUAN PENDIDIKAN Pro l pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam Profil pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalamPro l pelajar Pancasila adalah karakter dan kemamkepseuhaanrianyadanngdisdhaiitdbuuaapnknpagennuddanidlaidmkaadnli,arpimesemtibaeplainjadriavnidinutpraeksuerrtikaudleidr,ik melalui budaya keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu pesertparodjekidpiekngmuaetalnalpuroi bl puedlaajayr aPancasila, dan ekstrakurikuler keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik melaluisatuan pendidikan, pembelajaran intrakurikuler, budaya satuan pendidikan, pembelajaran intrakurikuler,projek penguatan pro l pelajar Pancasila, dan ekstrakuriPkroujelkeprenguatan pro l pelajar Pancasila Projek Lintas Disiplin Ilmu yang kontekstual dan berbasis pada kebutuhan masyarakat atau projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan ekstrakurikulerpermasalahan di lingkungan satuan pendidikan. (Pada pendidikan kesetaraan berupa projek pemberdayaan dan keterampilan berbasis pro l Pelajar Pancasila). Projek penguatan pro l pelajar Pancasila Projek Lintas Disiplin Ilmu yang kontekstual dan berbasiIsnptraakduarikkuelebrutuhan masyarakat atau Ekstrakurikuler Projekpenguatanpro lpelajarPancasilapermasalahandilingkungan dsaatnukaentepreanmdpidiliaknanb.e(rPbaadsaisppeMbKrneeougldaaijataiatldran.PniPk/eepallaeanjnajgarkaarnelaPsmeaatnnacraasailna)b. erupa projek Kegiatan untuk pemberdayaan mengembangkan minat dan bakat. Projek Lintas Disiplin Ilmu yang kontekstual dan berbasis padaIntrakurikuler kebutuhan masyarakat atau Beriman, Berkebinekaan Muatan Pelajaran Global Kegiatan/pengalaman EkstrakBuTeurrhtaaikknwYuaMklEeepdraadna permasalahan di lingkungan satuabneplaejnadri.dikan. (Pada pendidikan kesetaraan berupa projek KegiatanBeuMranuklhtialuakk mengembangkan Mamndiinri at danPbelaakjaatr. Indonesia pemberdayaan dan keterampilan berbasis pro l Pelajar Pancasila). Beriman, Bernalar Bergotong Bertakwa kepada Kritis Royong Tuhan YME dan Berkebinekaan Kreatif Berakhlak Global Mulia Mandiri Pelajar Budaya Satuan Pendidikan Indonesia Iklim satuan pendidikan, kebijakan, pola interaksi dan komunikasi, serta norma yang berlaku di satuan pendidikan.
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187