Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore E-Modul Kompetensi Pedagogik bagi Guru PAUD

E-Modul Kompetensi Pedagogik bagi Guru PAUD

Published by Utari Gusmiarni, 2023-02-16 04:25:26

Description: E-Modul kompetensi pedagogik bagi guru PAUD dapat digunakan sebagai sumber belajar untuk membantu meningkatkan pengetahuan guru mengenai kompetensi pedagogik

Keywords: E-Modul,Kompetensi Pedagogik

Search

Read the Text Version

C. Rangkuman 1. Terdapat 4 prinsip dalam penilaian otentik. Penilaian otentik yang digunakan sebagai proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran. Terdapat dua asesmen autentik, yaitu melalui observasi dan portofolio. Setiap asesmen tersebut memiliki ciri-ciri, cara pengumpulan data, dan pengolahan data yang berbeda satu sama lain. 2. Terdapat 8 prinsip penilaian dalam pedoman penilaian PAUD, yaitu: (1) Mendidik; (2) Berkesinambungan; (3) Objektif; (4) Akuntabel; (5) Transparan; (6) Sistematis; (7) Menyeluruh; dan (8) Bermakna. 3. Terdapat 6 langkah dalam penyusunan laporan Capaian Pembelajaran (CP). Setidaknya terdapat 3 elemen CP yang dapat dicermati oleh guru. D. Tugas Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang jelas! Uraikan mengenai teknik yang digunakan dalam asesmen autentik di sekolah PAUD Anda! E. Tes Formatif Pilihlah satu jawaban yang paling benar! 1. Berikut ini yang merupakan prinsip dari penilaian otentik, yaitu… a. Proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan anak didik melalui berbagai teknik b. Melihat objek perilaku (bagian yang terlihat dari aspek perkembangan) secara langsung c. Mencerminkan masalah dunia nyata bukan masalah dunia sekolah d. Mempunyai arah dan tujuan yang khusus Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 138

2. Dua cara penilaian autentik yaitu… a. Penelitian dan observasi c. Pengamatan dan portofolio b. Portofolio dan observasi d. Observsi dan pengamatan 3. Observasi dengan tujuan memastikan berapa sering tingkah laku tertentu muncul, dapat digunakan dengan menggunakan teknik… a. Time sample c. Event sample b. Running record d. Rating scale 4. Berikut ini yang bukan merupakan jenis portofolio yaitu… a. Data kesehatan anak c. Pencapaian perkembangan anak b. Hasil kerja anak d. Dokumentasi dengan orang tua 5. Yang bukan merupakan prinsip penilaian dalam pedoman penilaian PAUD yaitu… a. Mendidik c. Sistematis b. Tertutup d. Akuntabel 6. Penilaian mengakomodasi seluruh keragaman budaya, bahasa, sosial ekonomi, termasuk anak yang berkebutuhan khusus, merupakan penjelasan prinsip penilaian dalam pedoman penilaian PAUD yaitu… a. Berkesinambungan c. Objektif b. Bermakna d. Menyeluruh 7. Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap, dan terus menerus untuk mendapatkan gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan anak., merupakan penjelasan prinsip penilaian dalam pedoman penilaian PAUD yaitu… Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 139

a. Berkesinambungan c. Objektif b. Bermakna d. Menyeluruh 8. Langkah ketiga dari penyusunan laporan capaian pembelajaran yaitu… a. Guru mengajak orang tua untuk mengisi “refleksi orang tua” b. Guru dapat memulai membuat narasi laporan capaian pembelajaran untuk elemen CP dengan mencermati masing-masing uraian elemen CP c. Pahami rubrik penilaian pencapaian perkembangan anak d. Guru mengumpulkan dan mencermati data asesmen harian 9. Berikut ini salah satu contoh elemen Capaian Pembelajaran jati diri yaitu… a. Anak mengenali dan mempraktikkan nilai dan kewajiban ajaran agamanya b. Anak menunjukkan kemampuan mengenali dan memahami berbagai informasi seperti gambar, tanda, simbol, dan cerita c. Anak memiliki sikap positif dan berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan, kesehatan dan keselamatan diri d. Anak dapat mengenali dan melihat hubungan antarpola, simbol, dan data, serta dapat menggunakan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari 10.Salah satu pertanyaan yang dapat mendorong orang tua untuk membagikan perspektif orang tua dan masuk ke dalam refleksi adalah… a. Apakah anak mengetahui hubungan sebab akibat dari suatu peristiwa atau kejadian sehari-hari? Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 140

b. Apakah anak mulai belajar mempraktikkan kegiatan ibadah sesuai agama dan kepercayaan? c. Bagaimana anak menunjukkan sikap positif terhadap identitas kebangsaannya? d. Apa yang paling diharapkan dari hal yang akan dipelajari anak tahun ini? Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 141

KEGIATAN BELAJAR 10 MENGGUNAKAN HASIL PENILAIAN, PENGEMBANGAN, DAN EVALUASI PROGRAM UNTUK KEPENTINGAN PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 10 ini, diharapkan guru PAUD memiliki kemampuan untuk menggunakan hasil penilaian, pengembangan, dan evaluasi program untuk kepentingan pengembangan anak usia dini. Indikator keberhasilan setelah mempelajari Kegiatan Belajar 10 ini, guru PAUD mampu: 1. Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk kesinambungan belajar anak usia dini. 2. Melaksanakan program remedial dan pengayaan. 3. Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. 4. Mengomunikasikan hasil penilaian pengembangan dan evaluasi program kepada pemangku kepentingan. B. Uraian Materi 1. Evaluasi Pembelajaran PAUD Pengukuran, penilaian dan evaluasi bersifat hirarki. Evaluasi didahului dengan penilaian (assessment), sedangkan penilaian didahului dengan pengukuran. Pengukuran diartikan sebagai kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan kriteria. Penilaian (assessment) merupakan kegiatan menafsirkan dan mendeskripsikan hasil pengukuran. Evaluasi merupakan penetapan nilai atau implikasi perilaku. Evaluasi pembelajaran PAUD yaitu proses pengumpulan, penganalisisan, Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 142

penafsiran, dan pemberian keputusan tentang data perkembangan dan belajar anak usia dini dalam kegiatan pembelajaran atau program layanan stimulasi yang diselenggarakan di lembaga (kelas/sekolah) PAUD. Tujuan dilaksanakannya evaluasi proses dan hasil pembelajaran atau program stimulasi pada pendidikan anak usia dini adalah untuk mengetahui keefektifan pelaksanaan layanan program stimulasi dan pencapaian hasil- hasilnya oleh setiap anak. Berikut ini analisis dan tindak lanjut dari evaluasi pembelajaran PAUD : a. Analisis dan Interpretasi Evaluasi Pembelajaran PAUD Analisis dan interpretasi hendaknya dilaksanakan segera setelah data atau informasi terkumpul. Analisis berwujud deskripsi hasil evalusi berkenaan dengan proses pembelajaran yang telah terlaksana; sedang interpretasi merupakan penafsiran terhadap deskripsi hasil analisis proses pembelajaran. Hasil analisis dan interpretasi akan menjadi sebagai bahan dan dasar memperbaiki pembelajaran atau program stimulasi selanjutnya. b. Tindak Lanjut Evaluasi Pembelajaran PAUD Tindak lanjut merupakan kegiatan menindak lanjuti hasil analisis dan interpretasi. Dalam evaluasi proses pembelajaran atau program stimulasi tindak lanjut pada dasarnya berkenaan dengan pembelajaran (program stimulasi) yang akan dilaksanakan selanjutnya dan kegiatan evaluasinya itu sendiri. Program stimulasi yang akan dilaksanakan selanjutnya merupakan keputusan tentang upaya perbaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan sebagai upaya peningkatan mutu pembelajaran; sedang tindak lanjut evaluasi pembelajaran berkenan dengan pelaksanaan dan instrumen evaluasi yang telah dilaksanakan mengenai tujuan, proses dan instrumen evaluasi proses pembelajaran atau rangkaian layanan program stimulasi. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 143

2. Program Remedial Program remedial adalah kegiatan untuk memberikan tindak lanjut kepada peserta didik yang belum mencapai KD/Muatan Pelajaran. Program ini bertujuan memfasilitasi siswa dalam mancapai hasil belajar yang lebih optimal. Metode dalam program remedial bervariasi menyesuaikan dengan permasalahan pembelajaran yang dialami peserta didik. Dalam tahapan remedial setelah siswa mengikuti program remedial guru memberikan penilaian kembali untuk mengetahu ketercapaian Kompetensi Dasar (KD). a. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Melaksanakan Remedial Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melaksanakan remedial di PAUD, yaitu : 1) Merumuskan kegiatan pembelajaran remedial yang sesuai dengan karakteristik peserta didik alokasi waktu sarana dan media pembelajaran. 2) Pelaksanaan program remedial dapat dilakukan dengan cara berikut ini : a) Bimbingan perorangan. b) Bimbingan kelompok. c) Pembelajaran ulang (dengan metode dan media yang berbeda jika seluruh siswa mengalami kesulitan. d) Pemberian tugas-tugas latihan khusus (memanfaatkan tutor sebaya secara individu /kelompok). 3) Dalam membuat muatan pembelajaran PAUD, sebelumnya harus sudah ditetapkan RPPM. Muatan pembelajaran PAUD adalah cakupan materi yang ada pada Kompetensi Dasar (KD) sebagai bahan yang akan dijadikan kegiatan kegiatan untuk mencapai kompetensi sikap. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 144

b. Langkah-langkah Program Remedial 1) Mengidentifikasi permasalahan. 2) Menyusun perencanaan berdasarkan permasalahan. 3) Melaksanakan remedial. 4) Melaksanakan penilaian. 5) Menetapkan nilai akhir 3. Pengolahan Hasil Asesmen Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan menganalisis secara kuantitatif dan/atau kualitatif terhadap hasil asesmen. Hasil asesmen untuk setiap Tujuan Pembelajaran diperoleh melalui data kualitatif (hasil amatan atau rubrik) maupun data kuantitatif (berupa angka). Data-data ini diperoleh dengan membandingkan pencapaian hasil belajar peserta didik dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran, baik pada capaian pembelajaran di akhir fase, maupun tujuan-tujuan pembelajaran turunannya. Berikut ini kegunaan dari mengolah hasil asesmen : a. Mengolah Hasil Asesmen dalam Satu Tujuan Pembelajaran Asesmen sumatif dilaksanakan secara periodik setiap selesai satu atau lebih tujuan pembelajaran. Hasil asesmen perlu diolah menjadi capaian dari tujuan pembelajaran setiap peserta didik. Pendidik dapat menggunakan data kualitatif sebagai hasil asesmen tujuan pembelajaran peserta didik. Namun, dapat juga menggunakan data kuantitaif dan mendsikripsikannya secara kualitatif. Pendidik diberi keleluasaan untuk mengolah data kuantitatif, baik secara rerata maupun proporsional. Hasil asesmen sumatif peserta didik dipetakan ke dalam 4 kualitas, yaitu 1) perlu bimbingan, 2) cukup, 3) baik, dan 4) sangat baik. Pendidik juga dapat Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 145

menentukan angka kuantitatif pada setiap kualitas yang disajikan. Misalnya untuk kriteria perlu bimbingan antara 0-60, kriteria cukup antara 61-70, kriteria baik antara 71-80, sangat baik antara 81-100. Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran kualitas yang diyakininya, misalnya kriteria cukup, peserta didik dianggap telah mencapai kriteria ketercapaian kompetensi. b. Mengolah Capaian Tujuan Pembelajaran Menjadi Nilai Akhir Capaian tujuan pembelajaran peserta didik menjadi bahan yang diolah menjadi nilai akhir mata pelajaran dalam kurun waktu pelaporan (biasanya satu semester). Untuk mendapatkan nilai akhir mata pelajaran tersebut, data kuantitatif langsung diolah, sedangkan untuk deskripsi, pendidik dapat memberikan penjelasan mengenai kompetensi yang sudah dikuasai peserta didik, mana kompetensi yang belum dikuasai, dan dapat ditambahkan tindak lanjut secara ringkas bila ada. Penting untuk diperhatikan bahwa pendidik tidak mencampur penghitungan dari hasil asesmen formatif dan sumatif karena asesmen formatif dan sumatif memiliki fungsi yang berbeda. Asesmen formatif bertujuan untuk memberikan umpan balik pada proses sehingga asesmen formatif bukan menjadi penentu atau pembagi untuk nilai akhir. Dalam mengolah dan menentukan hasil akhir asesmen sumatif, pendidik perlu membagi asesmennya ke dalam beberapa kegiatan asesmen sumatif agar peserta didik dapat menyelesaikan asesmen sumatifnya dalam kondisi yang optimal (tidak terburu-buru atau tidak terlalu padat). Untuk situasi ini, nilai akhir merupakan gabungan dari beberapa kegiatan asesmen tersebut. c. Pengolahan Hasil Asesmen untuk Rapor Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan memanfaatkan hasil formatif Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 146

dan sumatif. Terdapat 2 jenis data, yaitu data hasil asesmen yang berupa angka (kuantitatif) serta data hasil asesmen yang berupa narasi (kualitatif). Pengolahan hasil asesmen dalam bentuk angka (kuantitatif) didasarkan hanya pada hasil asesmen sumatif, sementara asesmen formatif sebagaimana diuraikan sebelumnya, berupa data atau informasi yang bersifat kualitatif, digunakan sebagai umpan balik untuk perbaikan pembelajaran sekaligus sebagai bahan pertimbangan menyusun deskripsi capaian kompetensi. 4. Pelaporan Hasil Belajar Pelaporan hasil penilaian atau asesmen dituangkan dalam bentuk laporan kemajuan belajar, yang berupa laporan hasil belajar, yang disusun berdasarkan pengolahan hasil penilaian. Laporan hasil belajar paling sedikit memberikan informasi mengenai pencapaian hasil belajar peserta didik. Pada PAUD, selain memuat informasi tersebut, laporan hasil belajar juga memuat informasi mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak. Satuan pendidikan perlu melaporkan hasil belajar dalam bentuk rapor. Laporan hasil belajar hendaknya bersifat sederhana dan informatif, dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut bagi pendidik, satuan pendidikan dan orang tua untuk mendukung capaian pembelajaran. Pada PAUD, laporan hasil belajar dapat juga ditambahkan informasi tentang tumbuh kembang anak. Dalam format laporan terakhir, selain laporan ketercapaian CP, ada juga informasi tentang tinggi dan berat badan anak, kepemilikan NIK serta refleksi orang tua tentang perkembangan anak. Rapor peserta didik PAUD minimal meliputi komponen : a. Identitas peserta didik. b. Nama satuan pendidikan. c. Kelompok usia. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 147

d. Semester. e. Perkembangan dan pertumbuhan anak. f. Deskripsi perkembangan capaian pembelajaran. g. Refleksi orang tua. C. Rangkuman 1. Evaluasi pembelajaran PAUD yaitu proses pengumpulan, penganalisisan, penafsiran, dan pemberian keputusan tentang data perkembangan dan belajar anak usia dini dalam kegiatan pembelajaran atau program layanan stimulasi yang diselenggarakan di lembaga (kelas/sekolah) PAUD. Hasil analisis dan interpretasi evaluasi pembelajaran PAUD akan menjadi sebagai bahan dan dasar memperbaiki pembelajaran atau program stimulasi selanjutnya. Dalam evaluasi proses pembelajaran atau program stimulasi tindak lanjut pada dasarnya berkenaan dengan pembelajaran (program stimulasi) yang akan dilaksanakan selanjutnya dan kegiatan evaluasinya itu sendiri 2. Program remedial adalah kegiatan untuk memberikan tindak lanjut kepada peserta didik yang belum mencapai KD/Muatan Pelajaran. Program ini bertujuan memfasilitasi siswa dalam mancapai hasil belajar yang lebih optimal. Terdapat beberapa hal-hal yang perlu diperhatikan ketika melaksanakan remedial, agar proses remedial dapat terlaksana dengan baik. Ada 5 langkah program remedial, yaitu: (1) Mengidentifikasi permasalahan; (2) Menyusun perencanaan berdasarkan permasalahan; (3) Melaksanakan remedial; (4) Melaksanakan penilaian; dan (5) Menetapkan nilai akhir. 3. Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan menganalisis secara kuantitatif dan/atau kualitatif terhadap hasil asesmen. Hasil asesmen untuk setiap Tujuan Pembelajaran diperoleh melalui data kualitatif (hasil amatan atau rubrik) maupun data kuantitatif (berupa angka). Data-data ini diperoleh Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 148

dengan membandingkan pencapaian hasil belajar peserta didik dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran, baik pada capaian pembelajaran di akhir fase, maupun tujuan-tujuan pembelajaran turunannya. Terdapat 3 kegunaan pengolahan asesmen, yaitu: (1) Mengolah hasil asesmen dalam satu tujuan pembelajaran; (2) Mengolah capaian tujuan pembelajaran menjadi nilai akhir; (3) Pengolahan hasil asesmen untuk rapor. 4. Pelaporan hasil penilaian atau asesmen dituangkan dalam bentuk laporan kemajuan belajar, yang berupa laporan hasil belajar, yang disusun berdasarkan pengolahan hasil penilaian. Laporan hasil belajar paling sedikit memberikan informasi mengenai pencapaian hasil belajar peserta didik. Pada PAUD, selain memuat informasi tersebut, laporan hasil belajar juga memuat informasi mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak. Satuan pendidikan perlu melaporkan hasil belajar dalam bentuk rapor. D. Tugas Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang jelas! 1. Jelaskan bagaimana informasi dari hasil penilaian dan evaluasi dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah Anda! 2. Mengenai program remedial, bagaimana cara Anda sebagai guru PAUD melaksanakan program remedial tersebut? Jelaskan! E. Tes Formatif B. Tes Formatif Pilihlah satu jawaban yang paling benar! 1. Kegiatan menafsirkan dan mendeskripsikan hasil pengukuran, merupakan pengertian dari… a. Evaluasi c. Pengukuran Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 149

b. Mengamati d. Penilaian 2. Tujuan dilaksanakannya evaluasi proses dan hasil pembelajaran pada PAUD adalah… a. Mengetahui keefektifan pelaksanaan layanan program stimulasi dan pencapaian hasil-hasilnya oleh setiap anak b. Membandingkan hasil pengamatan dengan kriteria c. Pengumpulan, penganalisisan, penafsiran, dan pemberian keputusan tentang data perkembangan dan belajar anak usia dini d. Memperbaiki pembelajaran atau program stimulasi selanjutnya 3. Tindak lanjut evaluasi pembelajaran berkenan dengan… a. Proses pembelajaran yang telah terlaksana b. Penafsiran terhadap deskripsi hasil analisis proses pembelajaran c. Pelaksanaan dan instrumen evaluasi yang telah dilaksanakan mengenai tujuan, proses dan instrumen evaluasi proses pembelajaran d. Memperbaiki pembelajaran atau program stimulasi selanjutnya 4. Metode yang digunakan dalam program remedial yaitu… a. Monoton b. Bervariasi dan menyesuaikan dengan permasalahan pembelajaran c. Selalu sama dengan remedial sebelumnya d. Bervariasi 5. Pelaksanaan program remedial dapat dilakukan dengan cara berikut ini, kecuali… Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 150

a. Bimbingan kelompok c. Bimbingan perorangan b. Pembelajaran ulang d. Pembelajaran lanjutan 6. Berikut ini yang bukan merupakan langkah-langkah dalam program remedial yaitu… a. Mengidentifikasi permasalahan c. Menulis laporan b. Melaksanakan penilaian d. Menetapkan nilai akhir 7. Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan menganalisis secara… a. Kuantitatif dan kualitatif c. Observasi dan angka b. Tertulis dan observasi d. Lisan dan tertulis 8. Terdapat 4 kriteria angka kuantitatif pada hasil asesmen sumatif, salah satunya yaitu kriteria cukup. Pada kriteria cukup terdapat pada rentang angka… a. 71-80 c. 61-70 b. 0-60 d. 81-100 9. Laporan hasil belajar hendaknya memiliki sifat berikut ini, kecuali… a. Strategi tindak lanjut bagi pendidik b. Fokus pada permasalahan anak c. Sederhana dan informative d. Kompetensi yang dicapai 10.Berikut ini merupakan komponen rapor, kecuali… a. Kelompok usia c. Identitas peserta didik b. Refleksi orang tua d. Identitas pendidik Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 151

KEGIATAN BELAJAR 11 MELAKUKAN TINDAKAN REFLEKTIF, KOREKTIF, DAN INOVATIF DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI BA. .TTuujujaunaPnemPbeemlajbarealnajaran Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 11 ini, diharapkan guru PAUD memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan reflektif, korektif, dan inovatif dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pengembangan anak usia dini. Indikator keberhasilan setelah mempelajari Kegiatan Belajar 11 ini, guru PAUD mampu: 1. Melakukan refleksi terhadap kegiatan pengembangan anak usia dini yang telah dilaksanakan. 2. Meningkatkan kualitas pengembangan anak usia dini melalui penelitian tindakan kelas. 3. Melakukan penelitian tindakan kelas. B. Uraian Materi 1. Refleksi Pembelajaran Hasil asesmen peserta didik pada periode waktu tertentu dapat dijadikan sebagai umpan balik bagi pendidik untuk melakukan refleksi dan evaluasi. Refleksi tersebut dapat dilakukan oleh beberapa pihak, diantaranya : a. Refleksi Sesama Pendidik Penilaian oleh sesama pendidik merupakan asesmen oleh sesama pendidik atas perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik yang bersangkutan. Hal ini ditujukan untuk membangun budaya saling Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 152

belajar, kerja sama, dan saling mendukung. Sebagaimana refleksi diri, refleksi sesama pendidik dilakukan paling sedikit satu kali dalam satu semester. Berikut adalah tiga hal yang dapat dilakukan oleh sesama pendidik, yaitu: 1) Berdiskusi mengenai proses perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran (dapat menggunakan/menyesuaikan pertanyaan untuk refleksi diri). 2) Mengamati proses pelaksanaan pembelajaran. 3) Melakukan refleksi terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. b. Refleksi oleh Kepala Sekolah Penilaian oleh kepala sekolah bertujuan sebagai berikut : 1) Membangun budaya reflektif, merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendorong terjadinya refleksi atas proses pembelajaran secara terus menerus dan menjadi bagian yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran itu sendiri. 2) Memberi umpan balik yang konstruktif, merupakan kegiatan yang dilakukan oleh kepala Satuan Pendidikan untuk memberi masukan, saran, dan keteladanan kepada pendidik untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Berikut ini refleksi yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah, yaitu : Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 153

Untuk Kepala Sekolah Untuk Pengawas Kepala sekolah dapat memfasilitasi Pada saat Pengawas melakukan pendidik dalam proses refleksi. kunjungan, diharapkan dapat Dengan mengadakan diskusi mendampingi Pendidik dalam tentang apa yang perlu dilakukan melakukan refleksi. Refleksi ini sekolah untuk membantu proses bisa dalam bentuk refleksi dialogis pembelajaran. Kepala Sekolah dan bersifat nonjudgmental. dapat pula memberikan pertanyaan- Dengan kata lain, guru diajak pertanyaan pemantik untuk berdialog dan berpikir terbuka peningkatan kualitas pembelajaran namun tanpa harus menghakimi dan asesmen. Kepala sekolah dapat atau menyalahkan. Dalam proses juga secara acak masuk untuk refleksi, pengawas tidak dianjurkan observasi untuk melihat langsung meminta laporan administrasi yang proses pembelajaran di dalam kelas. membebani Pendidik. b. Refleksi oleh Peserta Didik Penilaian oleh peserta didik bertujuan sebagai berikut : 1) Membangun kemandirian dan tanggung jawab dalam proses pembelajaran dan kehidupan sehari-hari. 2) Membangun budaya transparansi, objektivitas, saling menghargai, dan mengapresiasi keragaman pendapat dalam menilai proses pembelajaran. 3) Membangun suasana pembelajaran yang partisipatif dan untuk memberi umpan balik kepada pendidik dan peserta didik. 4) Melatih peserta didik untuk mampu berpikir kritis. Dalam pelaksanaannya pendidik dapat membuat questioner yang dapat memberikan informasi tentang evaluasi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan refleksi paling sedikit dilakukan satu kali satu semester. Setelah pendidik melakukan refleksi dan mendapatkan masukan dari Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 154

sesama pendidik, kepala sekolah, pengawas/penilik, dan peserta didik; pendidik kemudian menyusun rencana perbaikan-perbaikan kualitas pembelajaran. Dengan demikian, pendidik akan terus meningkatkan kualitas pengajaran yang bermuara pada kualitas/mutu peserta didik. 2. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Menurut Wardhani & Wihardit, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar anak menjadi meningkat. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dimana peneliti (guru) mencermati kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Penelitian tindakan kelas dapat mengkaji permasalahan pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Menurut Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu upaya/proses untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh pendidik bersama- sama dengan peserta didik, atau oleh peserta didik di bawah bimbingan dan arahan pendidik, dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam hal ini dalam PTK terjadi pemisahan kata-kata yang tergabung didalamnya sebagai berikut : Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 155

1) Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi dalam meningkatkan mutu suatu hal menarik minat dan penting bagi peneliti. 2) Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam PTK, gerakan ini dikenal dengan siklus-siklus kegiatan untuk peserta didik. 3) Kelas adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam waktu bersamaan menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama. b. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Tujuan penelitian tindak kelas adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dalam proses belajar mengajar sehingga terwujud kualitas pemebalajaran yang efektif dan efisien dan tercapainya hasil belajar yang optimal. c. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penelitian Tindakan Kelas memiliki karakteristik khusus sebagai berikut : 1) Tujuan utama penelitian tindakan kelas yaitu memecahkan dan meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. 2) Masalah yang dikaji dalam penelitian tindakan kelas adalah masalah yang bersifat praktis. 3) Fokus utama penelitian adalah proses pembelajaran. 4) Tanggung jawab pelaksanaan dan hasil penelitian tindakan kelas ada pada guru sebagai praktisi. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 156

5) Penelitian tindakan kelas dilaksanakan seseuai dengan program pembelajaran yang sedang berjalan. c. Prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Terdapat 6 prinsip dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah 1) Tugas pendidik dan tenaga kependidikan yang utama menyelenggarakan pembelajaran yang baik dan berkualitas. 2) Meneliti merupakan bagian integeral dari pembelajaran, yang tidak menuntut kekhususkan waktu maupun metode pengumpulan data. 3) Kegiatan meneliti, yang merupakan bagian integral dari pembelajaran harus diselenggarakan dengan tetap bersandra pada alur kaidah ilmiah. 4) Masalah yang ditangani adalah masalah-masalah pembelajaran yang riil yang merisaukan tanggung jawab profesional dan komitmen terhadap diagnosis masalah besar dari pada kejadian nyata yang berlangsung dalam konteks pembelajaran yang sesungguhnya. 5) Konsisten sikap dan kepedulian dalam meperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran sangat diperlukan. 6) Cakupan permasalahan penelitian tindak kelas seharusnya dibatasi pada masalah pembelajaran di kelas, tetapi dapat diperluas pada tataran luar kelas, misalnya tataran sistem atau lembaga. 3. Melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang, empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu : Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 157

a. Perencanaan Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Istilah cara ini adalah kolaborasi. Dalam tahap menyusun rancangan ini, peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. b. Pelaksanaan Tindakan Tahapan ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu menggunakan tindakan kelas. Dalam tahap ini pelaksanaan pendidik harus ingat dan berusaha mentaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan. c. Pengamatan Tahap ke-3 yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Oleh karena itu, kepada guru pelaksana yang berstatus sebagai pengamat agar melakukan “pengamatan balik” terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung. Sambil melakukan pengamatan balik ini, guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar memproleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya. d. Refleksi Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 158

sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Dalam PTK perosedur yang dilaksanakan meliputi beberapa siklus yang terdiri lebih dari satu siklus, maka siklus kedua dan seterusnya merupakan putaran ulang dari tahapan sebelumnya. Hanya saja, antara siklus pertama, kedua dan selanjutnya selalu mengalami perbaikan setahap demi setahap. Jadi, antara siklus yang satu dengan yang lainnya tidak akan pernah sama meskipun melalui tahap-tahap yang sama, sesuai dengan tingkat permasalahan yang akan dipecahkan dan kondisi yang akan ditingkatkan. C. Rangkuman 1. Hasil asesmen peserta didik pada periode waktu tertentu dapat dijadikan sebagai umpan balik bagi pendidik untuk melakukan refleksi dan evaluasi. Refleksi tersebut dapat dilakukan oleh beberapa pihak, diantaranya: (1) Refleksi sesama pendidik; (2) Refleksi oleh kepala sekolah; dan (3) Refleksi oleh peserta didik. 2. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar anak menjadi meningkat. Penelitian tindakan kelas memiliki 5 karakteristik dan 6 prinsip. 3. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang, empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu: (1) Perencanaan; (2) Pelaksanaan tindakan; (3) Pengamatan; dan (4) Refleksi. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 159

D. Tugas Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang jelas! 1. Bagaimana refleksi pembelajaran yang ada di sekolah Anda? Apakah terdapat refleksi untuk sesama pendidik, refleksi oleh kepala sekolah, dan refleksi oleh peserta didik? Uraikan! 2. Mengenai Penelitian Tindakan Kelas (PTK), buatlah satu contoh Penelitian Tindakan Sekolah yang terdiri dari 4 langkah, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. E. Tes Formatif Pilihlah satu jawaban yang paling benar! 1. Terdapat 3 bentuk refleksi pembelajaran, yaitu kecuali… a. Refleksi oleh peserta didik c. Refleksi sesama pendidik b. Refleksi pendidik lain d. Refleksi oleh kepala sekolah 2. Membangun kemandirian dan tanggung jawab dalam proses pembelajaran dan kehidupan sehari-hari, merupakan salah satu tujuan dari releksi… a. Refleksi oleh peserta didik c. Refleksi sesama pendidik b. Refleksi pendidik lain d. Refleksi oleh kepala sekolah 3. Berikut ini yang bukan merupakan hal-hal yang dapat dilakukan oleh sesama pendidik, yaitu… a. Mengamati proses pelaksanaan pembelajaran b. Melakukan refleksi terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran c. Memberi umpan balik yang konstruktif Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 160

d. Berdiskusi mengenai proses perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran 4. Pengertian dari penelitian tindakan kelas menurut Wardhani & Wihardit yaitu… a. Penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri b. Peneliti (guru) mencermati kegiatan belajar berupa sebuah tindakan c. Penelitian tindakan kelas dapat mengkaji permasalahan pembelajaran di dalam kelas d. Suatu upaya/proses untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan 5. Suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, merupakan pengertian dari salah satu kata yang ada dalam penelitian tindakan kelas, yaitu… a. Penelitian c. Kelas b. Refleksi d. Tindakan 6. Salah satu karakteristik dari penelitian tindakan kelas yaitu… a. Tugas pendidik dan tenaga kependidikan adalah menyelenggarakan pembelajaran yang baik dan berkualitas b. Tanggung jawab pelaksanaan dan hasil penelitian tindakan kelas ada pada guru sebagai praktisi c. Konsisten sikap dan kepedulian dalam meperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran sangat diperlukan Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 161

d. Meneliti merupakan bagian integeral dari pembelajaran, yang tidak menuntut kekhususkan waktu maupun metode pengumpulan data 7. Terdapat 6 prinsip penelitian tindakan kelas, salah satunya yaitu… a. Fokus utama penelitian adalah proses pembelajaran b. Tujuan utama penelitian tindakan kelas yaitu memecahkan dan meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar c. Cakupan permasalahan penelitian tindak kelas seharusnya dibatasi pada masalah pembelajaran di kelas d. Masalah yang dikaji dalam penelitian tindakan kelas adalah masalah yang bersifat praktis 8. Tahap ke-3 dalam langkah-langkah penelitian tindakan kelas yaitu… a. Perencanaan c. Pelaksanaan tindakan b. Refleksi d. Pengamatan 9. Peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, merupakan langkah dari PTK, yaitu… a. Perencanaan c. Pelaksanaan tindakan b. Refleksi d. Pengamatan 10.Kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan, merupakan langkah dari PTK, yaitu… a. Perencanaan c. Pelaksanaan tindakan b. Refleksi d. Pengamatan Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 162

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF KUNCI JAWABAN TES FORMATIF KEGIATAN BELAJAR 1 1. D, bertanggung jawab. 2. A, secara tidak sadar dilakukan antara usia 3 bulan - 3 tahun dan secara sadar saat usia 3 - 6 tahun. 3. C, observasi. 4. B, berpikir logis. 5. B, kemampuan diri, mengenal perasaan sendiri dan mengendalikan diri, serta mampu menyesuaikan diri dengan orang lain. 6. A, agama dan moral. 7. D, penakut. 8. C, reaksi emosi terhadap frustasi. 9. A, beri penguatan jika anak berperilaku tepat dengan temannya. 10.D, anak menjadi manusia yang bertanggung jawab, bermoral, dan beretika. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 163

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF KEGIATAN BELAJAR 2 1. B, kegiatan bermain terjadi pada saat anak menjadikan sebuah tema dari beberapa peristiwa yang dialaminya. 2. D, bahasa. 2. A, membuat komentar-komentar seperlunya saja dengan tidak mengganggu atau tidak terlibat dalam kegiatan bermain anak. 3. C, menyusun benda-benda menurut bentuk. 4. D, pengetahuan tentang buku. 5. B, print awareness. 6. A, G. Stanley Hall. 7. D, bermain peran. 8. D, keseluruhan. 9. C, menggunakan alat-alat bantu dalam kehidupan sehari-hari. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 164

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF KEGIATAN BELAJAR 3 1. A, fisik-motorik. 2. D, menghargai hak dan pendapat orang lain. 3. B, modul. 4. D, media tidak nyata. 5. C, kompetensi inti. 6. B, menetapkan alokasi waktu. 7. A, menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. 8. C, program tahunan. 9. D, mempelajari minat anak. 10.D, RPP harian. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 165

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF KEGIATAN BELAJAR 4 1. C, prinsip berpusat pada sumber belajar. 2. D, prinsip berpusat pada potensi. 3. A, pembelajaran bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan tetapi juga meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotor. 4. B, kelengkapan teknologi yang digunakan dalam pembelajaran. 5. A, pastikan guru sudah siap sebelum memulai pembelajaran. 6. D, lakukan pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif. 7. C, lakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. 8. A, autentik. 9. B, integrating curricullum through pretend and construction play. 10.D, integrating curricullum through authentic assessment. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 166

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF KEGIATAN BELAJAR 5 1. A, e-learning. 2. C, mendorong pengguna untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif sehingga tidak hanya puas menjadi konsumen informasi berbasis TIK. 3. C, dirancang untuk memperkuat minat dan motivasi pengguna untuk mengembangkan diri, baik dari segi intelektual, spiritual, sosial, maupun ragawi melalui penggunaannya. 4. A, 1 dan 2. 5. D, memfasilitasi penggunaan internet dengan efisien dalam proses pembelajaran. 6. A, penerapan kebijakan pembelajaran berbasis TIK. 7. B, literasi digital. 8. A, proyeksi. 9. D, hak-hak. 10.B, pemberdayaan. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 167

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF KEGIATAN BELAJAR 6 1. D, praktis. 2. B, audiovisual. 3. C, memilih aktivitas yang seru dan mendidik. 4. A, gunakan kesempatan ini untuk menjalin ikatan dengan anak. 5. A, memulai eksperimen dalam pemecahan masalah. 6. B, interpersonal dan intrapersonal. 7. A, Bloom. 8. B, meniru. 9. C, provide examples. 10.D, memahami. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 168

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF KEGIATAN BELAJAR 7 1. C, faktor situasi dan kondisi. 2. A, apapun tujuan, metode, dan banyaknya sasaran. 3. C, kredibilitas sumber. 4. D, pesan yang benar. 5. B, dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. 6. A, empathy. 7. C, tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. 8. D, gangguan saluran dan semantik. 9. B, hambatan yang terjadi di antara sumber dan audience. 10.A, perbedaan dalam memberikan arti denotatif pada kata-kata yang digunakan. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 169

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF KEGIATAN BELAJAR 8 1. B, memperoleh data mengenai pengetahuan dalam konteks yang baru. 2. A, potret belajar. 3. D, anak. 4. C, bila anak memerlukan pendampingan tenaga ahli untuk mengembangkan kemampuan tertentu. 5. C, satuan PAUD. 6. B, rubrik. 7. A, dapat menjadi informasi penting yang akan mendukung proses pendampingannya. 8. B, perilaku. 9. D, capaian yang belum muncul pada anak dan perlu untuk distimulasi pada kurun waktu selanjutnya; disertai dengan gambaran rencana guru untuk menstimulasi capaian yang belum muncul tersebut. 10.B, refleksi orang tua. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 170

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF KEGIATAN BELAJAR 9 1. C, mencerminkan masalah dunia nyata bukan masalah dunia sekolah. 2. B, portofolio dan observasi. 3. A, time sample. 4. C, pencapaian perkembangan anak. 5. B, tertutup. 6. D, menyeluruh. 7. A, berkesinambungan. 8. B, guru dapat memulai membuat narasi laporan capaian pembelajaran untuk elemen CP dengan mencermati masing-masing uraian elemen CP. 9. C, anak memiliki sikap positif dan berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan, kesehatan dan keselamatan diri. 10.D, apa yang paling diharapkan dari hal yang akan dipelajari anak tahun ini?. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 171

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF KEGIATAN BELAJAR 10 1. D, penilaian. 2. A, mengetahui keefektifan pelaksanaan layanan program stimulasi dan pencapaian hasil-hasilnya oleh setiap anak. 3. C, pelaksanaan dan instrumen evaluasi yang telah dilaksanakan mengenai tujuan, proses dan instrumen evaluasi proses pembelajaran. 4. B, bervariasi dan menyesuaikan dengan permasalahan pembelajaran. 5. D, pembelajaran lanjutan. 6. C, menulis laporan. 7. A, kuantitatif dan kualitatif. 8. C, 61-70. 9. B, fokus pada permasalahan anak. 10.D, identitas pendidik. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 172

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF KEGIATAN BELAJAR 11 1. B, refleksi pendidik lain. 2. A, refleksi oleh peserta didik. 3. C, memberi umpan balik yang konstruksi. 4. A, penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri. 5. D, tindakan. 6. B, tanggung jawab pelaksanaan dan hasil penelitian tindakan kelas ada pada guru sebagai praktisi. 7. C, cakupan permasalahan penelitian tindak kelas seharusnya dibatasi pada masalah pembelajaran di kelas. 8. D, pengamatan. 9. A, perencanaan. 10.B, refleksi. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 173

GLOSARIUM Decentering : Kesopanan Distorsi : Pemutarbalikan suatu fakta Enkripsi : Perlindungan data Holistik : Secara keseluruhan Individual Differences : Perbedaan individu Katarsis : Pelepasan emosi atau keluh kesah yang tersimpan di dalam batin Menghidu : Membaui/mencium bau Respons : Tanggapan/reaksi/jawaban Reversibility : Reversibilitas/keterbalikan Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 174

DAFTAR PUSTAKA Lestari, A. N. (2016). Peningkatan Nilai-nilai Agama dan Moral Melalui Metode Demonstrasi di Raudhatul Athfal Al-Ulya Bandar Lampung. Skripsi. Institut Agama Islam Negeri. Irwanto, N. & Suryana, Y. (2016). Kompetensi Pedagogik: untuk Peningkatan dan Penilaian Kinerja Guru dalam Rangka Implementasi Kurikulum Nasional. Surabaya: Genta Group Production. Kemendikbud. (2020). Pedoman Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pendidikan Anak Usia Dini. _____. (2020). Membangun Komunikasi Positif Antara Guru PAUD dengan Orang Tua Murid. _____. (2021). Modul Belajar Mandiri. Kemendikbudristek. 2021. Laporan Capaian Pembelajaran di Satuan Pendidikan Anak Usia Dini. _____. (2022). Pembelajaran dan Asesmen. Ritonga, W. A. (2017). Upaya Meningkatkan Nilai Agama dan Anak Usia Dini Melalui Penggunaan Media Audio Visual Di TKQ Silaturrahim. Skripsi. Universitas Islam Negeri. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 175

PROFIL PENULIS Nama : Utari Gusmiarni NIM : 18105244016 Tempat/Tanggal Lahir : Kebumen, 26 Agustus 1999 Program Studi : Teknologi Pendidikan Email : [email protected] Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 176

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook