b. Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek Pembelajaran berbasis proyek dimaknai sebagai kegiatan yang dilakukan oleh anak dengan mengeksplorasi secara mendalam berbagai topik yang mungkin diprakarsai oleh anak atau guru melalui aktivitas berkreasi dengan berbagai bahan atau material. Kegiatan proyek memang dirancang agar anak dapat berfikir secara aktif, kreatif, kritis, dan fleksibel. Kegiatan proyek bisa berjangka pendek atau panjang tergantung pada tingkat minat anak. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek 1) Melibatkan anak secara langsung dalam pembelajaran. 2) Menghubungkan pembelajaran dengan dunia nyata. 3) Dilaksanakan dengan berbasis penelitian. 4) Melibatkan berbagai sumber belajar. 5) Bersatu dengan pengetahuan dan keterampilan. 6) Dilakukan dan dievaluasi dari waktu ke waktu. 7) Diakhiri dengan sebuah produk tertentu. Langkah-langkah dalam Pembelajaran Berbasis Proyek 1) Fase 1: Mengawali Proyek Guru mengajak anak berdiskusi topik yang mungkin dapat menarik minat anak atau melibatkan anak untuk menemukan topik yang menarik. Selanjutnya guru dan anak menyusun rencana, jadwal proyek antara lain: membuat timeline (alokasi waktu), membuat deadline (batas waktu akhir), membawa anak agar merencanakan rencana yang baru, dan membimbing anak ketika mereka membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu acara, bahan-bahan yang dibutuhkan di awal, pembagian tugas, aturan main. 2) Fase 2: Pengembangan Proyek Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 38
Setelah anak memilih topik yang menjadi minat mereka sebagai proyek. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan terbuka sebagai provokasi untuk anak agar semakin berhasrat untuk melakukan proyek tersebut. Melalui hal tersebut, anak-anak melakukan investigasi yang akan menjadi landasan pengerjaan proyek. 3) Fase 3: Penyimpulan Proyek Anak-anak mengomunikasikan hasil proyek kepada teman, orang tua, dan guru sebagai akhir dari aktivitas bermain proyek. Anak menjelaskan proses pengerjaan proyek dari awal pemilihan topik, persiapan proyek, dan pelaksanaan proyek. Pada fase ini juga guru mengajak anak merefleksi apa saja pengalaman yang mereka dapatkan selama bermain proyek. Tantangan yang dihadapi dan bagaimana mereka mengatasinya. c. Strategi Pembelajaran Bermuatan STEAM STEAM adalah sebuah pendekatan dalam pendidikan di mana Sains, Teknologi, Engineering (Teknik), Art (seni) dan Matematika terintegrasi dengan proses pendidikan yang berfokus pada pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan profesional. STEAM mendukung pengalaman belajar yang berarti dan pemecahan masalah, dan berpendapat bahwa sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika saling terkait. 1) Sains Guru perlu memberikan kesempatan anak untuk melakukan aktivtas sebagai berikut : a) Observing (mengamati). Mengamati adalah mendeskripsikan objek atau peristiwa dengan menggunakan panca indra. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 39
b) Comparing (membandingkan) dan classifying (mengklasifikasikan). Mengklasifikaikan adalah kemampuan dasar dalam mengorganisasikan informasi. c) Measuring (menyumbang/mengukur). Menyumbang atau mengukur adalah kemampuan dasar dalam mengumpulkan data. d) Communicating (mengkomunikasikan) e) Experimenting (bereksperimen). Bereksperimen bukanlah suatu proses yang baru bagi anak. Dalam belajar sains, maksud bereksperimen adalah mengontrol satu atau lebih variabel dan memanipulasi kondisi. 2) Technology Tujuan dari pengenalan teknologi adalah untuk mengenalkan teknologi sederhana ataupun alat-alat bantu yang memudahkan pekerjaan manusia di lingkungan sekitar mereka tinggal ataupun sekolahnya seperti peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan dan lainnya serta bagaimana cara menggunakan alat-alat tersebut dalam kehidupan sehari-hari. 3) Engineering Engineering dapat dijelaskan sebagai teknik rekayasa yang digunakan dalam penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari. Proses rekayasa ini merupakan pola berpikir kreatif dalam mengembangkan cara-cara baru dalam mengatasi masalah yang ada. Proses rekayasa ini tentu tak dapat dipisahkan dari proses berpikir secara sains dan pengaplikasian teknologi baru dalam pelaksanaannya. 4) Art Art atau seni, merupakan ukuran dari estetika atau nilai keindahan. Dalam proses belajar setiap manusia akan lebih menghargai sesuatu dengan nilai estetika yang baik. Secara konseptual pendidikan seni diarahkan pada perolehan Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 40
atau kompetensi hasil belajar yang beraspek pengetahuan, keterampilan dasar seni, dan sikap yang berkaitan dengan kemampuan kepekaan rasa seni- keindahan serta pengembangan kreativitas. 5) Mathematics Matematika merupakan proses berpikir yang berhubungan dengan logika dasar bagaimana segala sesuatu di dunia ini dapat terukur dan dievaluasi. Kemampuan yang ingin dibangun dari mengenalkan matematika antara lain: membandingkan (komparasi), memilah (klasifikasi), bekerja dengan pola, mengidentifikasi bentuk, logika, dan sebab akibat. Pembelajaran STEAM menekankan pada pembelajaran aktif, menstimulasi anak untuk memecahkan masalah, fokus pada solusi, membangun cara berpikir logis dan sistematis, dan mempertajam kemampuan berpikir kritis. Hal ini berperan besar dalam mempersiapkan anak untuk membangun karakter yang kompetitif secara global dan mempersiapkan mereka untuk kesempatan karir di bidang teknis dan kreatif di masa depan. C. Rangkuman 1. Kegiatan bermain memiliki 9 karakteristik, yaitu: (1) Menyenangkan; (2) Motivasi Instrinsik/Personal; (3) Lebih berorientasi pada proses; (4) Non literal; (5) Aturan yang fleksibel; (6) Aktif; (7) Komunikatif; (8) Episodik; dan (9) Bermakna. 2. Terdapat 4 urgensi kegiatan bermain dalam pembelajaran anak usia dini, yaitu: (1) Urgensi bermain bagi perkembangan kognitif; (2) Urgensi bermain bagi perkembangan bahasa; (3) Urgensi bermain bagi perkembangan fisik motorik; dan (4) Urgensi bermain bagi perkembangan sosial emosional. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 41
3. Peran guru dalam kegiatan bermain anak usia dini di antaranya yaitu: (1) Pengamat (Onlooker); (2) Pemberian Pijakan (Stage Manager); (3) Teman Bermain (Co-Player); dan (4) Pemimpin Permainan (Play Leader). 4. Kegiatan belajar anak usia dini bermacam-macam, di antaranya yaitu: (1) Kegiatan belajar matematika anak usia dini (mencocokkan, mengklasifikasi/ mengelompokkan, mengurutkan); (2) Kegiatan belajar sains anak usia dini (keterampilan melakukan pengamatan, keterampilan dalam membandingkan, keterampilan dalam membuat pengelompokkan, keterampilan mengukur, keterampilan dalam mengungkapkan hasil pemikiran); (3) Kegiatan belajar studi sosial anak usia dini (kebudayaan; waktu, kelestarian, dan perubahan; orang-orang, tempat, dan lingkungan; identitas dan perkembangan individu; individu-individu, kelompok-kelompok, dan lembaga-lembaga; kekuatan, wibawa, dan kuasa; produksi, distribusi, dan konsumsi; sains, teknologi, dan masyarakat; hubungan globa; dan kewarganegaraan); (4) Kegiatan belajar bahasa dan literasi anak usia dini (bahasa oral/verbal, print awareness, pengetahuan tentang buku; pengetahuan huruf, dan kepekaan bunyi huruf); (5) Kegiatan seni anak usia dini (seni rupa, musik dan gerak, bermain peran); dan (6) Kegiatan pengembangan fisik motorik anak usia dini (motorik kasar, motorik halus, kesehatan, dan perilaku keselamatan). 5. Terdapat dua teori bermain, yaitu teori bermain klasik dan teori bermain modern. Teori bermain klasik dikemukakan oleh Herbert Spencer, G.T. W Patrick, Karl Groos, dan G. Stanley Hall. Teori bermain modern dikemukakan oleh Sigmund Freud, Erik Erikson dan Anna Freud; Vygotsky; D.E. Berlyne, G. Fein, dan H. Ellis; Jerome S. Bruner, Jean Piaget, dan B. Sutton Smith. 6. Terdapat 7 metode pembelajaran bagi anak usia dini, di antaranya yaitu : (1) Bercerita; (2) Bernyanyi; (3) Berdarmawisata; (4) Bermain peran; (5) Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 42
Peragaan/ demonstrasi; (6) Pemberian tugas; dan (7) Latihan. Setiap metode pembelajaran berbeda satu dengan yang lain. 7. Strategi pembelajaran bagi anak usia dini ada 3, yaitu: (1) Tematik; (2) Proyek; dan (3) STEAM. Setiap strategi pembelajaran memiliki ciri dan komponen yang berbeda. BD. .TTuugagsas Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jawaban yang jelas! 1. Menurut Anda, teori belajar apa yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di PAUD Anda? Jelaskan! 2. Buatlah uraian mengenai pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran yang mendidik yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di PAUD Anda! E. Tes Formatif Pilihlah satu jawaban yang paling benar! 1. Salah satu karakteristik bermain yaitu episodik. Episodik adalah… a. Anak saling bertukar bahasa verbal saat bermain b. Kegiatan bermain terjadi pada saat anak menjadikan sebuah tema dari beberapa peristiwa yang dialaminya c. Anak melakukan peniruan terhadap peran-peran yang adadi lingkungan nyata ke dalam kegiatan bermainnya d. Anak akan merasa bahagia ketika melakukan kegiatan bermain Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 43
2. Belajar menggunakan intonasi dan mimik muka yang tepat ketika berinteraksi dengan teman sebayanya merupakan urgensi bermain bagi perkembangan… a. Sosial Emosional c. Kognitif b. Fisik Motorik d. Bahasa 3. Salah satu peran guru dalam kegiatan bermain yaitu pengamat (onlooker). Dalam hal ini, pengertian pengamat yaitu… a. Membuat komentar-komentar seperlunya saja dengan tidak mengganggu atau tidak terlibat dalam kegiatan bermain anak b. Guru ikut terlibat langsung dalam kegiatan bermain c. Guru secara aktif terlibat dalam memandu kegiatan bermain anak dalam setiap langkah-langkah kegiatannya d. Guru membantu anak untuk mengalami kemajuan penting dalam kegiatan bermain dan menawarkan bantuan pada saat dibutuhkan 4. Salah satu konsep matematika yaitu aljabar. Contoh dari penerapan aljabar dalam kegiatan pembelajaran anak usia dini yaitu… a. Menentukan kuatitas fisik, seperti panjang, tinggi, berat & volume b. Paham tentang bilangan dari konsep hingga lambang bilangan c. Menyusun benda-benda menurut bentuk d. Memperkenalkan konsep ruang 5. Berikut ini yang bukan merupakan pengetahuan yang dapat dipelajari anak dalam kegiatan belajar studi sosial anak usia dini yaitu… a. Sains, teknologi, masyarakat c. Orang, tempat, lingkungan Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 44
b. Produksi, distribusi, konsumsi d. Pengetahuan tentang buku 6. Anak mengenal fungsi simbol tercetak (kata, kalimat, & gambar) dan memahami maknanya, merupakan pengertian dari… a. Pengertahuan huruf c. Phonological Awareness b. Print awareness d. Verbal 7. Anak melakukan pengulangan terhadap permainan yang telah dilakukan oleh generasi sebelumnya. Penjelasan tersebut merupakan salah satu teori dari teori bermain klasik menurut… a. G. Stanley Hall c. Herbert Spencer b. G.T. W Patrick d. Karl Groos 8. Dapat mengembangkan daya khayal (imajinasi) dan penghayatan terhadap bahan kegiatan yang dilaksanakan, merupakan penjelasan dari metode pembelajaran… a. Berdarmawisata c. Pemberian tugas b. Peragaan d. Bermain peran 9. Berikut ini yang bukan merupakan pemilihan tema pada pembelajaran tematik yaitu… a. Kesederhanaan c. Kedekatan b. Kemenarikan d. Keseluruhan 10.STEAM adalah sebuah pendekatan dalam pendidikan di mana Sains, Teknologi, Engineering (Teknik), Art (seni) dan Matematika terintegrasi. Contoh dari teknologi pada pendekatan STEAM adalah… a. Mengembangkan cara-cara baru dalam mengatasi masalah yang ada b. Mengoperasikan atau merangkai sesuatu Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 45
c. Menggunakan alat-alat bantu dalam kehidupan sehari-hari d. Berhubungan dengan logika dasar Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 46
KEGIATAN BELAJAR 3 MERANCANG KEGIATAN PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI BERDASARKAN KURIKULUM A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 3 ini, diharapkan guru PAUD memiliki kemampuan untuk merancang kegiatan pengembangan anak usia dini berdasarkan kurikulum. Indikator keberhasilan setelah mempelajari Kegiatan Belajar 3 ini, guru PAUD mampu: 1. Menyusun isi program pengembangan anak sesuai dengan tema dan kebutuhan anak usia dini pada berbagai aspek perkembangan. 2. Membuat rancangan kegiatan bermain dalam bentuk program tahunan, semester, mingguan, dan harian. B. Uraian Materi 1. Penyusunan Materi Dalam menentukan kegiatan pembelajaran dengan indikator kompetensi perkembangan yang ingin dicapai, guru fokus pada pengembangan dalam kegiatan pembelajaran yaitu : a. Perkembangan Nilai Agama dan Moral Merupakan kemampuan mengenal nilai agama yang dianut, mengerjakan ibadah, berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat, sportif, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengetahui hari besar agama, menghormati, dan toleran terhadap agama orang lain. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 47
b. Perkembangan Fisik Motorik 1) Motorik kasar, mencakup kemampuan gerakan tubuh secara terkoordinasi, lentur, seimbang, lincah, lokomotor, nonlokomotor, dan mengikuti aturan. 2) Motorik halus, mencakup kemampuan & kelenturan menggunakan jari dan alat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk. 3) Kesehatan dan perilaku keselamatan, mencakup berat badan, tinggi badan, lingkar kepala sesuai usia serta kemampuan berperilaku hidup bersih, sehat, dan peduli terhadap keselamatannya. c. Perkembangan Kognitif 1) Belajar dan pemecahan masalah, mencakup kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara fleksibel dan diterima sosial serta menerapkan pengetahuan atau pengalaman dalam konteks yang baru. 2) Berfikir logis, mencakup berbagai perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif, berencana, dan mengenal sebab-akibat. 3) Berfikir simbolik, mencakup kemampuan mengenal, menyebutkan, dan menggunakan konsep bilangan, mengenal huruf, serta mampu merepresentasikan berbagai benda dan imajinasinya dalam bentuk gambar. d. Perkembangan Bahasa 1) Memahami bahasa reseptif, mencakup kemampuan memahami cerita, perintah, aturan, menyenangi dan menghargai. 2) Bengekspresikan bahasa, mencakup kemampuan bertanya, menjawab pertanyaan, berkomunikasi secara lisan, menceritakan kembali yang Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 48
diketahui, belajar bahasa pragmatik, mengekspresikan perasaan, ide, dan keinginan dalam bentuk coretan. 3) Keaksaraan, mencakup pemahaman terhadap hubungan bentuk dan bunyi huruf, meniru bentuk huruf, serta memahami kata dalam cerita. e. Perkembangan Sosial Emosional 1) Kesadaran diri, terdiri atas memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan sendiri dan mengendalikan diri, serta mampu menyesuaikan diri dengan orang lain. 2) Rasa tanggung jawab untuk diri dan orang lain, mencakup kemampuan mengetahui hak-haknya, mentaati aturan, mengatur diri sendiri, serta bertanggung jawab atas perilakunya untuk kebaikan sesama. 3) Perilaku prososial, mencakup kemampuan bermain denganteman sebaya, memahami perasaan, merespon, berbagi, serta menghargai hak dan pendapat orang lain; bersikap kooperatif, toleran, dan berperilaku sopan. f. Perkembangan Seni Merupakan kemampuan mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, berimajinasi dengan gerakan, musik, drama, dan beragam bidang seni lainnya (seni lukis, seni rupadan kerajinan), serta mampu mengapresiasi karya seni, gerak dan tari, serta drama. a2.. SSuummbbeerrBBeelalajjaarr dan Media Pembelajaran Sumber belajar adalah bahan rujukan materi yang digunakan guru untuk disampaikan kepada anak. Sumber rujukan dapat dikatakan sebagai referensi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran agar kegiatan pembelajaran Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 49
lebih bermakna dan efisien. Sumber belajar tidak hanya berupa buku tetapi dapat film, CD, lingkungan, orang (guru dan anak sendiri), pesan, benda-benda dan kegiatan yang dilakukan dengan media audio (suara hewan, lagu, cerita). Terdapat enam macam sumber belajar, seperti yang ditujukan pada Gambar 5. Gambar 5. Macam Sumber Belajar Sumber Gambar : Canva 1) Pesan adalah ajaran atau informasi yang akan disampaikan oleh komponen belajar lain yang dapat berupa ide, fakta, ajaran, nilai, dan data. Pesan berupa seluruh mata pelajaran yang disampaikan kepada peserta didik. 2) Orang adalah manusia yang berperan sebagai pencari, penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan. Contohnya: guru, tenaga ahli, dan lain-lain. 3) Bahan adalah perangkat lunak (software) yang mengandung pesan-pesan belajar, yang biasanya disajikan menggunakan peralatan tertentu. Contohnya: buku teks, modul, kaset program audio dan video, program slide. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 50
4) Alat adalah perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk menyajikan pesan yang tersimpan dalam bahan. Contohnya: tape recorder, video player, proyektor film. 5) Teknik adalah prosedur atau langkah-langkah tertentu yang disiapkan dalam menggunakan bahan, alat, lingkungan, dan orang untuk menyampaikan pesan. Contohnya: demonstrasi, diskusi, praktikum, pembelajaran mandiri. 6) Latar/lingkungan adalah situasi di sekitar terjadinya proses pembelajaran di mana pebelajar menerima pesan. Lingkungan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu lingkungan fisik dan non-fisik. Contoh lingkungan fisik: gedung sekolah, perpustakaan, aula, kebun, dan lain-lain. Contoh lingkungan non- fisik: tata ruang belajar, ventilasi udara, cuaca, kebisingan/ketenangan lingkungan belajar, dan lain-lain. b. Media Pembelajaran Media pembelajaran adalah alat bantu mengajar yang digunakan guru dan mempunyai fungsi dapat lebih menjelaskan maksud serta tujuan dari kegiatan pembelajaran tersebut. Pada media pembelajaran terdapat unsur informasi yang akan disampaikan kepada anak, agar dapat mempermudah anak untuk menangkap dan pemahami apa yang akan disampaikan guru. Fungsi media pembelajaran adalah untuk menarik perhatian anak agar dalam kegiatan pembelajaran dapat fokus memperhatikan penjelasan maupun arahan guru. Terdapat persyaratan dalam memilih dan menggunakan media pada kegiatan pembelajaran anak usia dini, misalnya untuk anak usia dini media yang diutamakan adalah media riil (nyata), media model, gambar, flash card, panggung boneka, flip card dan lain-lain. Media pembelajaran untuk anak usia dini yang digunakan guru harus dapat dilihat, dipegang dan diraba oleh anak, karena secara kognitif perkembangan berpikir anak usia dini masih dalam Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 51
kelompok operasional kongkrit. Ukuran media pembelajaran yang digunakan guru harus sesuai kebutuhan proses pembelajaran yang dilaksanakan. 13. . MMeennyyuususunnRRenecnacnaanPaePlaeklasaknsaaannaPanemPbeemlabjaerlaanja(rRaPnP()RPP) a. Hakikat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar. RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). RPP disusun untuk setiap kompetensi dasar berbagai mata pelajaran yang dapat dipadukan dan dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Adapun langkah-langkah dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, yaitu : 1) Identifikasi Kebutuhan Kebutuhan merupakan kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan kondisi yang sebenarnya, atau sesuatu yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan. Identifikasi kebutuhan bertujuan untuk melibatkan dan memotivasi peserta didik agar kegiatan belajar dirasakan oleh mereka sebagai bagian dari kehidupannya dan mereka merasa memilikinya. Hal ini dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut : a) Peserta didik didorong untuk menyatakan kebutuhan belajar berupa kompetensi tertentu yang ingin mereka miliki dan diperoleh melalui kegiatan pembelajaran. b) Peserta didik didorong untuk mengenali dan mendayagunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk memenuhi kebutuhan belajar. c) Peserta didik dibantu untuk mengenal dan menyatakan kemungkinan adanya hambatan dalam upaya memenuhi kebutuhan belajarnya, baik yang datang dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal). Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 52
2) Identifikasi Kompetensi Dalam kurikulum 2013 kompetensi meliputi Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategori mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi inti adalah kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang diorganisir dalam proses pembelajaran siswa aktif. Sedangkan Kompetensi Dasar (KD) adalah kompetensi yang harus dipelajari peserta didik . 3) Penyusunan Program Pembelajaran Penyusunan program memberikan arah pada suatu program dan membedakannya dengan program lain. Berdasarkan hal tersebut keputusan dibuat dalam menentukan kegiatan apa yang akan dilakukan dan untuk kelompok sasaran mena, sehingga program itu menjadi pedoman yang konkrit dalam pengembangan program selanjutnya. b. Prinsip Penyusunan Atau Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1) Memperhatikan Perbedaan Individu Peserta Didik Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebuhunan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai dan/atau lingkungan peserta didik. 2) Mendorong Partisipasi Aktif Peserta Didik Proses pembelajaran dirancang dengan untuk mendorong, memotivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 53
3) Mengembangkan Budaya Membaca Dan Menulis Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam bentuk tulisan. 4) Memberikan Umpan Balik dan Tindak Lanjut Rencana pelaksanaan pembelajaran memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedial. 5) Keterkaitan dan Keterpaduan Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. 6) Menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi RP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, efektif sesuai dengan situasi kondisi. c. Cara Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Cara pengembangan RPP dapat mengikuti langkah-langkah seperti pada Gambar 6. berikut ini : Mengisi kolom Menetapkan Menentukan KI Mengidentifikasi identitas alokasi waktu dan KD materi pelajaran Menyusun Menentukan alat Merumuskan Menentukan kriteria penilaian dan sumber langkah-langkah pendekatan dan proses dan hasil belajar yang pembelajaran KD digunakan metode pembelajaran Gambar 6. Langkah-langkah Mengembangkan RPP Sumber Gambar : Canva Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 54
1) Mengisi kolom identitas, yaitu nama satuan pendidikan, kelas/semester, dan pertemuan. 2) Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah ditetapkan. 3) Menentukan kompetensi inti dan kompetensi dasar, serta indikator pencapaian kompetensi yang akan digunakan yang terdapat pada silabus yang telah disusun. 4) Mengidentifikasi materi pelajaran berdasarkan materi pokok/pembelajaran yang terdapat dalam silabus. Materi pembelajaran merupakan uraian dari materi pokok/pembelajaran. 5) Menentukan pendekatan dan metode pembelajaran yang akan digunakan. 6) Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, inti, dan akhir. 7) Menentukan alat dan sumber belajar yang digunakan. 8) Menyusun kriteria penilaian proses dan hasil, lembar pengamatan, contoh soal, dan teknik penskoran. 4. Program Tahunan, Semester, Mingguan, dan Harian a. Program Tahunan (Prota) Program Tahunan (Prota) merupakan rencana penetapan alokasi waktu satu tahun pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang ada dalam kurikulum. Prota perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya yakni Program Semester (Prosem), silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 55
Langkah-langkah dalam merancang Prota : 1) Menelaah jumlah KD atau tema dan subtema pada suatu kelas. 2) Menghitung jumlah Minggu Belajar Efektif (MBE) dalam satu tahun. 3) Mendistribusikan alokasi waktu Minggu Belajar Efektif (MBE) ke dalam KD atau subtema. b. Program Semester (Prosem) Program semester adalah wadah yang berisi bahan kegiatan untuk mengembangkan potensi anak dan menyatukan seluruh kompetensi dalam satu kesatuan yang lebih berarti, memperkaya wawasan dan perbendaharaan kata anak sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Program semester berisi daftar tema satu semester danalokasi waktu setiap tema. Program semester (Prosem) dapat dilengkapi dengan menyusun kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dikembangkan dari muatan/materi yang ada pada KD untuk digunakan dalam menyusun RPPM. Langkah-langkah penyusunan Prosem adalah sebagai berikut : 1) Membuat daftar tema satu semester kemudian memilih dan mengurutkan tema yang sudah dipilih tersebut berdasarkan materi yang ada dalam tema. 2) Menjabarkan tema ke dalam sub tema dan dapat dikembangkan lebih rinci lagi menjadi sub-sub tema untuk setiap semester. 3) Menentukan alokasi waktu untuk setiap tema. 4) Menentukan kompetensi dasar pada setiap sub tema yang akan dikembangkan. 5) Menentukan kegiatan belajar sesuai dengan kompetensi dasar yang ditetapkan akan dipakai selama tema yang sama. Kompetensi dasar yang Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 56
sudah dipilih untuk tema dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok yang disesuaikan dengan sub tema. 6) Kompetensi dasar yang diambil untuk sub tema tersebut akan digunakan terus selama sub tema dibahas. 7) Kompetensi dasar yang sudah digunakan pada tema dan sub tema dapat diulang untuk digunakan kembali pada tema yang berbeda. Pemilihan Tema Tema merupakan alat atau wahana yang berisi bahan kegiatan untuk mengembangkan kompetensi secara utuh. Tema disusun sesuai dengan prinsip- prinsip penentuan tema. Sebuah tema dapat digunakan untuk berbagai kelompok usia, kedalaman dan keluasan bahasannya disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak. Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengembangkan tema yaitu : 1) Mempelajari minat anak. 2) Mengidentifikasi konsep sebagai materi yang terdapat dalam tema, menjadi sub tema dan sub-sub tema dan seterusnya. 3) Menata dan mengurutkan tema berdasarkan prinsip-prinsip pemilihan tema. 4) Menjabarkan tema ke dalam sub-sub tema agar cakupan tidak terlalu luas. c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) merupakan rencana kegiatan yang disusun untuk pembelajaran selama satu minggu. Langkah-langkah penyusunan RPPM : 1) Mengacu pada Kompetensi Dasar (KD) yang memuat sikap, pengetahuan, dan keterampilan untuk mewujudkan ketercapaian kompetensi inti (KI-1 KI- 2 KI-3 KI-4). Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 57
2) Memuat cakupan materi yang sesuai dengan KD dan dalam cakupan tema. 3) Memilih kegiatan selaras dengan cakupan materi pembelajaran. 4) Mengembangkan kegiatan main yang berpusat pada anak. 5) Menggunakan pembelajaran tematik. 6) Mengembangkan cara berpikir pendekatan saintifik. 7) Berbasis budaya lokal dan memanfaatkan lingkungan alam sekitar, sebagai media anak. Cara Menyusun RPPM : 1) Tuliskan identitas Program : a) Semester/bulan/minggu. b) Tema. c) Kelompok sasaran/usia. d) Kompetensi dasar. 2) Mengembangkan rencana kegiatan mingguan a) Nomor urut diisi sesuai urutan. b) Sub tema diambil dari bagian tema di program semester. c) Materi diturunkan dari pengetahuan yang akan dikenalkansesuai KD. d) Rencana kegiatan diisi dengan jenis kegiatan yang akan dilakukan anak dengan ukuran mingguan (boleh satu minggu, dua minggu atau lebih sesuai dengan kedalaman tema yang telah ditetapkan guru/sekolah). e) Pengulangan materi. Materi yang ditetapkan pada setiap subtema akan digunakan terus selama sub tema tersebut dibahas tetapi disampaikan melalui kegiatan bermain yang berbeda di setiap kelompok/sudut/area. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 58
d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) Rencana pelaksanaan pembelajaran harian RPPH merupakan perencanaan program harian yang akan dilaksanakan oleh pendidik pada setiap hari atau sesuai dengan program lembaga. Langkah-langkah penyusunan RPPH : 1) Disusun berdasarkan kegiatan mingguan. 2) Kegiatan harian berisi kegiatan awal/pembukaan, inti, istirahat/makan bersama dan akhir/penutup. 3) Pelaksanaan pembelajaran dalam satu hari dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran anak usia dini. 4) Penyusunan kegiatan harian disesuaikan dengan kondisi satuan pendidikan masing-masing dan menggunakan pendekatan saintifik. 5) Kegiatan harian dapat dibuat oleh satuan pendidikan dengan format sesuai kebutuhan masing-masing ataupun dapat melihat contoh. 6) Penyusunan RPPH mengacu kepada RPPM. Berikut ini contoh secara lengkap mengenai Prota, Prosem, RPPM, dan RPPH, yang dapat diakses melalui link berikut ini: https://drive.google.com/drive/folders/14hma7bupRghNz_RoNdyQu7oV8AaHv uuv?usp=share_link C. Rangkuman 1. Dalam menentukan kegiatan pembelajaran dengan indikator kompetensi perkembangan yang ingin dicapai, guru fokus pada pengembangan dalam kegiatan pembelajaran yaitu: (1) Perkembangan nilai agama dan moral; (2) Perkembangan fisik motorik; (3) Perkembangan kognitif; (4) Perkembangan bahasa; (5) Perkembangan sosial emosional; dan (6) Perkembangan seni. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 59
2. Sumber belajar adalah bahan rujukan materi yang digunakan guru untuk disampaikan kepada anak. Terdapat enam macam sumber belajar, yaitu: (1) Pesan; (2) Orang; (3) Bahan; (4) Alat; (5) Teknik; dan (6) Latar. Media pembelajaran adalah alat bantu mengajar yang digunakan guru dan mempunyai fungsi dapat lebih menjelaskan maksud serta tujuan dari kegiatan pembelajaran tersebut. Contoh media pembelajaran untuk anak usia dini yaitu seperti gambar, flash card, panggung boneka, flip card, dan lain- lain. 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar. Adapun langkah-langkah dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, yaitu: (1) Identifikasi kebutuhan; (2) Identifikasi kompetensi; dan (3) Penyusunan program pembelajaran. Selain itu, terdapat prinsip penyusunan/pengembangan RPP, yaitu: (1) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik; (2) Mendorong partisipasi aktif peserta didik; (3) Mengembangkan budaya membaca dan menulis; (4) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut; (5) Keterkaitan dan keterpaduan; dan (6) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. 4. Program Tahunan (Prota) merupakan rencana penetapan alokasi waktu satu tahun pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang ada dalam kurikulum. Program semester adalah wadah yang berisi bahan kegiatan untuk mengembangkan potensi anak dan menyatukan seluruh kompetensi dalam satu kesatuan yang lebih berarti, memperkaya wawasan dan perbendaharaan kata anak sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) merupakan rencana kegiatan yang disusun untuk pembelajaran selama satu minggu. Rencana pelaksanaan pembelajaran harian RPPH merupakan perencanaan program harian yang akan dilaksanakan oleh Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 60
pendidik pada setiap hari atau sesuai dengan program lembaga. Setiap program memiliki alokasi waktu yang berbeda tetapi saling berhubungan satu sama lain. D. Tugas Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang jelas! 1. Berdasarkan macam-macam sumber belajar, uraikan sumber belajar yang telah tersedia dan telah digunakan di sekolah PAUD Anda! 2. Mengenai program tahunan, program semester, RPP mingguan, dan RPP harian, apakah di sekolah PAUD Anda sudah berjalan sesuai dengan alur yang ada? Adakah hambatan dalam membuat program-program tersebut? Uraikan! AE.. TTeessFoFromramtifatif Pilihlah satu jawaban yang paling benar! 1. Berat badan, tinggi badan, lingkar kepala sesuai usia serta kemampuan berperilaku hidup bersih, sehat, dan peduli terhadap keselamatannya, merupakan contoh perkembangan fisik… a. Fisik-Motorik c. Bahasa b. Sosial Emosional d. Kognitif 2. Berikut ini yang merupakan contoh penerapan dari perkembangan sosial emosional dalam perilaku prososial yaitu… a. Mampu menyesuaikan diri dengan orang lain b. Mengetahui hak-haknya c. Menghargai hak dan pendapat orang lain Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 61
d. Bertanggung jawab atas perilakunya untuk kebaikan sesame 3. Contoh dari sumber belajar berupa bahan yaitu… a. Video player c. Tape recorder b. Modul d. Proyektor film 4. Berikut yang bukan merupakan syarat dari penggunaan media pembelajaran anak usia dini yaitu… a. Media riil (nyata) b. Dapat dilihat, dipegang dan diraba oleh anak c. Ukuran harus sesuai kebutuhan proses pembelajaran yang dilaksanakan d. Media tidak nyata 5. Gambaran secara kategori mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran, merupakan pengertian dari… a. Kompetensi dasar c. Kompetensi inti b. Standar kompetensi d. Kompetensi lanjutan 6. Berikut ini merupakan prinsip-prinsip penyusunan/pengembangan RPP, kecuali… a. Mengembangkan budaya membaca dan menulis b. Menetapkan alokasi waktu c. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik d. Mendorong partisipasi aktif peserta didik Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 62
7. Berikut ini yang bukan merupakan langkah-langkah mengembangkan RPP yaitu… a. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi b. Menentukan kompetensi inti dan kompetensi dasar c. Menentukan alat dan sumber belajar yang digunakan d. Menentukan pendekatan dan metode pembelajaran yang akan digunakan 8. Mendistribusikan alokasi waktu Minggu Belajar Efektif (MBE) ke dalam KD atau subtema, merupakan salah satu langkah dalam merancang… a. Program semester c. Program tahunan b. RPP mingguan d. RPP harian 9. Salah satu langkah dalam mengembangkan tema yaitu… a. Menentukan kompetensi dasar pada setiap sub tema yang akan dikembangkan b. Membuat daftar tema satu semester c. Menentukan alokasi waktu untuk setiap tema d. Mempelajari minat anak 10.Pelaksanaan pembelajaran dalam satu hari dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran anak usia dini, merupakan langkah dari penyusunan… a. Program semester c. Program tahunan b. RPP mingguan d. RPP harian Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 63
KEGIATAN BELAJAR 4 MENYELENGGARAKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN YANG MENDIDIK AA. .TTuujujaunaPnemPbeemlajbarealnajaran Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 4 ini, diharapkan guru PAUD memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik. Indikator keberhasilan setelah mempelajari Kegiatan Belajar 4 ini, guru PAUD mampu: 1. Memilih prinsip-prinsip pengembangan yang mendidik dan menyenangkan. 2. Merancang kegiatan pengembangan yang mendidik dan lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, maupun di luar kelas. 3. Menerapkan kegiatan bermain yang bersifat holistik, autentik, dan bermakna. B. Uraian Materi 1. Memahami Prinsip-Prinisp Perancangan Kegiatan Pengembangan yang Mendidik Terdapat tiga prinsip perancangan kegiatan pengembangan yang mendidik dan menyenangkan. Pembelajaran yang mendidik adalah pembelajaran yang memiliki prinsip-prinsip seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7. di bawah ini. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 64
Gambar 7. Prinsip Perancangan Kegiatan Pengembangan yang Mendidik Sumber Gambar : Canva a. Prinsip berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Pembelajaran dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki potensi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang utuh. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik. b. Prinsip beragam dan terpadu, menekankan pembelajaran dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, menghargai dan diskriminatif terhadap perbedaan pembelajaran untuk semua. c. Prinsip tanggap IPTEKS, menekankan bahwa pembelajaran dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, isi pembelajaran selalu memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 2. Mengembangkan Komponen-Komponen Rancangan Kegiatan Pengembangan yang Mendidik Berikut komponen rancangan kegiatan pembelajaran yang mendidik dan Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 65
menyenangkan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8. berikut ini : Gambar 8. Komponen Rancangan Kegiatan Pengembangan yang Mendidik Sumber Gambar : Canva a. Tujuan Pembelajaran Perencanaan pembelajaran yang mendidik memiliki rumusan tujuan pembelajaran yang mengembangkan potensi diri peserta didik pada dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pengembangan dimensi sikap berkaitan dengan pengembangan aspek perilaku yang mencerminkan sikap, keimanan, akhlak mulia, percaya diri, dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam. Pengembangan dimensi pengetahuan berkaitan dengan pengembangan aspek pengetahuan dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora, dengan wawasan kebangsaan, dan kenegaraan. Pengembangan dimensi keterampilan berkaitan dengan pengembangan aspek kemampuan pikir dan tindakan yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkrit. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 66
b. Materi Pembelajaran Dalam kurikulum 2013, materi pembelajaran adalah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar mata pembelajaran dalam rangka pencapaian kompetensi inti dalam suatu pendidikan tertentu. Perencanaan pembelajaran yang mendidik memiliki muatan materi sebagai berikut : 1) Bermuatan materi yang dapat mengembangkan dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 2) Sesuai dengan tujuan pembelajaran, runtut dan logis, tepat dan mutakhir, sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik, dapat dilaksanakan di kelas. 3) Pengembangannya berpedoman pada prinsip-prinsip. 4) Disusun dengan syarat-syarat tertentu. 5) Dapat memenuhi tuntutan kurikulum yang berisi kompetensi yang ditetapkan. Materi-materi pembelajaran terarah sesuai dengan tuntutan kurikulum. c. Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran yang Mendidik Perencanaan pembelajaran yang mendidik menggunakan pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1) Berorientasi pada Tujuan. Tujuan merupakan komponen yang utama dalam sistem pembelajaran. Segala aktivitas guru dan peserta didik harus diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keberhasilan Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 67
suatu strategi pembelajaran dapat ditentukan dari keberhasilan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. 2) Aktivitas. Strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas peserta didik. Aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik peserta didik, tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental. 3) Individualitas. Pembelajaran adalah usaha mengembangkan potensi diri setiap individu peserta didik. Walaupun pembelajaran dilakukan pada sekelompok peserta didik, namun pada hakikatnya yang ingin dicapai adalah perubahan perilaku setiap peserta didik. 4) Integritas. Pembelajaran bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan tetapi juga meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotor. Oleh karena itu, pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian peserta didik secara terintegrasi. d. Sumber dan Media Pembelajaran Perencanaan pembelajaran yang mendidik menggunakan sumber belajar dan media pembelajaran yang memudahkan peserta didik mengembangkan berbagai potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. e. Kegiatan Pembelajaran Perencanaan pembelajaran yang mendidik menentukan kegiatan Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 68
pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Pendahuluan Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. 2) Inti Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. 3) Penutup Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, serta tindak lanjut. f. Evaluasi Pembelajaran Evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik akan memberikan informasi tentang hal-hal berikut : 1) Kelemahan dalam perencanaan pembelajaran, mengenai isi pembelajaran, prosedur pembelajaran dan bahan pembelajaran yang digunakan. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 69
2) Kekeliruan mendiagnosis peserta didik tentang kesiapan mengikuti pengalaman belajar. 3) Kelengkapan tujuan pembelajaran. 4) Kelemahan-kelemahan instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. 13.. MMeellaakkssaannaakkananPePmembeblaejlaarjaanraynanygaMngeMndeidnidkidik Dalam pelaksanaannya, pembelajaran yang mendidik ditempuh dengan langkah berikut ini : a. Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, guru harus memperhatikan hal-hal berikut : 1) Pada saat memasuki kelas, upayakan guru sudah dilengkapi dengan sesuatu yang diperlukan. Kelangsungan pembelajaran akan terganggu jika guru harus pergi meninggalkan kelas untuk mengambil sesuatu yang tertinggal. 2) Pandanglah sepintas sekeliling untuk melihat apakah kelas sudah siap. Apakah pintu dan jendela sudah tertutup atau terbuka? Apakah papan tulis atau media lainnya yang akan digunakan sudah bersih? 3) Lihatlah sekeliling untuk melihat di mana peserta didik duduk, apakah susunannya sudah sesuai dengan apa yang diharapkan? Bisakah guru mengubah susunannya? Dapatkah guru mendekat kepada peserta didik? 4) Pastikan guru sudah siap sebelum memulai pembelajaran. Aturlah buku, kertas, dan sebagainya sehingga guru dapat mengambilnya dengan mudah jika guru memerlukannya. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 70
5) Buatlah awal yang pasti dan jelas. Berilah salam kepada seluruh peserta didik, tanyakan kabar, kehadiran/presensi, dan motivasilah kesiapan peserta didik untuk belajar. b. Kegiatan Inti Dalam kegiatan inti ini, guru harus memperhatikan hal-hal berikut : 1) Lakukan pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. 2) Gunakan strategi pembelajaran untuk melaksanakan pendekatan tersebut. 3) Gunakan metode pembelajaran untuk melaksanakan strategi tersebut. c. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru harus memperhatikan hal-hal berikut : 1) Bersama-sama dengan peserta didik atau sendiri buatlah kesimpulan pembelajaran. 2) Lakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. 3) Berikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 4) Rencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk layanan konseling atau memberikan tugas. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 71
5) Sampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 4. Kegiatan Bermain yang Bersifat Holistik, Autentik, dan Bermakna Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan dalam pembelajaran dengan mengintegrasikan beberapa materi ajar dan atau beberapa mata pelajaran yang terkait secara harmonis untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada peserta didik. a. Karakteristik Pembelajaran Terpadu Karakteristik pembelajaran terpadu sebagai berikut : 1) Holistik Suatu gejala atau fenomena yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadu diamati dan dikaji dari beberapa bidang kajian sekaligus dan tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak. Pembelajaran terpadu memungkinkan peserta didik memahami suatu fenomena dari segala aspek sisi. Hal ini pada gilirannya nanti akan membuat peserta didik menjadi arif dan bijak di dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada di depan peserta didik. 2) Autentik Pembelajaran terpadu memungkinkan peserta memahami secara langsung prinsip dan konsep yang ingin dipelajari melalui kegiatan belajar secara langsung. Peserta didik memahami dari hasil belajarnya sendiri, bukan sekedar pemberitahuan guru. Informasi dan pengetahuan yang diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik. Guru lebih banyak bersifat sebagai fasilitator dan katalisator, sedangkan peserta didik bertindak sebagai aktor pencari informasi dan pengetahuan. Guru memberikan bimbingan ke arah mana yang dilalui dan memberikan fasilitas seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan tersebut. 3) Bermakna Rujukan yang nyata dari segala konsep yang diperoleh dan Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 72
keterkaitannya dengan konsep-konsep lainnya akan menambah kebermaknaan konsep yang dipelajari, selanjutnya hal ini akan mengakibatkan pembelajaran yang fungsional. Peserta didik mampu menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan masalah-masalah yang muncul di dalam kehidupannya. b. Model Pembelajaran Terpadu Berdasarkan Pelaksanaannya Pembelajaran integrasi atau lebih dikenal dengan model pembelajaran terpadu dibedakan berdasarkan pelaksanaannya sebagai berikut : 1) Integrating Curricullum Through Pretend and Construction Play Beberapa permainan yang dapat mengembangkan hampir seluruh aspek perkembangan anak yaitu bermain peran dan bermain konstruksi. Bermain peran merupakan permainan yang tersusun atas beberapa kemampuan atau elemen yang biasa dimainkan seorang diri (dengan kemampuan pemain yang seadanya) atau kombinasi (dengan pemain yang memiliki kemampuan lebih). Sedangkan permainan konstruksi, anak menggunakan materi yang ada untuk menyusun sebuah produk. Terkadang produk tersebut merupakan sebuah simbol, seperti menggambar, melukis, dan kreasi 3 dimensi yang merepresentasikan sebuah objek (misal rumah), ide (misal persahabatan) atau proses (peperangan). Secara konstruktif dan simbolik bermain juga dapat dikombinasikan dalam membuat puisi, drama, rekaman, atau bentuk visual lainnya atau produk teknologi. Konstruksi sendiri merupakan transformasi atas pengalaman atau objek melalui representasi yang nyata terhadap ekspresi atau objek. Ketika anak menyusun suatu objek dari berbagai cara seperti laporan, gambar, kertas tebal, tanah liat atau model kayu, anak harus mengambil gambaran sebelumnya sebelum membuat yang baru. 2) Integrating Curricullum Through Theme Teaching Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 73
Kurikulum yang terintegrasi melalui pembelajaran tematik, menggunakan tema untuk mengatur pengalaman anak usia dini yang belum memiliki ide yang baru. Pembelajaran dengan tema melibatkan kreativitas dalam menyusun satuan pendidikan seperti perencanaan aktivitas disekitar pokok bahasan. Secara tidak langsung, tema membantu anak dalam proses pembelajaran secara keseluruhan. Pembelajaran dengan tema memberikan kesempatan kepada anak untuk menyatukan pembelajaran yang diuraikan dalam kurikulum. Misalnya, dengan menggunakan tema terjadi hubungan antara kegiatan kinestetik, bahasa, atau kognitif yang memungkinkan anak untuk mengkombinasikan kemampuan anak terhadap kurikulum kedalam satu kesatuan. 3) Integrating Curricullum Through Authentic Assesment Konsep evaluasi dengan penilaian autentik, menegaskan seperti sebuah proses pengamatan, perekaman, dan segala hal yang berkaitan dengan pendokumentasian akan kegiatan yang dilakukan oleh anak, dan bagaimana anak melakukan kegiatan tersebut sebagai dasar untuk menentukan hasil dari pendidikan yang memberikan pengaruh terhadap anak. Penilaian autentik memiliki karakteristik bahwa penilaian adalah menekankan pada proses perkembangan dan pembelajaran, munculnya perkembangan anak, kekuatan pembelajar, berdasar pada peristiwa nyata, penampilan anak, berhubungan dengan instruksi, fokus pada tujuan pembelajaran, melibatkan semua konteks pembelajaran, sebagian besar merupakan gambaran umum akan kemampuan belajar anak, dan bentuk kolaborasi lingkungan anak. Bentuk penilaian autentik berupa pengamatan tanpa diatur. C. Rangkuman 1. Terdapat 3 prinsip pembelajaran yang mendidik, yaitu: (1) Prinsip berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 74
lingkungannya; (2) Prinsip beragam dan terpadu; (3) Prinsip tanggap IPTEKS. 2. Komponen-komponen rancangan kegiatan pengembangan yang mendidik terdiri dari 6 aspek, yaitu (1) Tujuan pembelajaran; (2) Materi pembelajaran; (3) Pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran; (4) Sumber dan media pembelajaran; (5) Kegiatan pembelajaran; dan (6) Evaluasi pembelajaran. 3. Dalam melaksanakan pembelajaran yang mendidik, dapat ditempuh dengan 3 langkah, yaitu: (1) Kegiatan pendahuluan; (2) Kegiatan inti; dan (3) Kegiatan penutup. Setiap langkah tersebut sebaiknya dilakukan dengan baik agar tercapainya pembelajaran yang efektif dan efisien. 4. Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan dalam pembelajaran dengan mengintegrasikan beberapa materi ajar dan atau beberapa mata pelajaran yang terkait secara harmonis untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada peserta didik. Terdapat tiga karakteristik pembelajaran terpadu, yaitu: (1) Holistik; (2) Autentik; dan (3) Bermakna. Selain itu, terdapat model pembelajaran terpadu berdasarkan pelaksanaannya, yaitu: (1) Integrating Curricullum Through Pretend and Construction Play; (2) Integrating Curricullum Through Theme Teaching; dan (3) Integrating Curricullum Through Authentic Assesment. D. Tugas Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang jelas! Buatlah rangkaian kegiatan dalam melaksanakan pembelajaran yang mendidik sesuai dengan langkah-langkah yang ada, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup! Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 75
E. Tes Formatif Pilihlah satu jawaban yang paling benar! 1. Prinsip dalam perancangan kegiatan pengembangan yang mendidik ada 3 yaitu sebagai berikut, kecuali… a. Prinsip beragam dan terpadu c. Prinsip berpusat pada sumber belajar b. Prinsip tanggap IPTEKS d. Prinsip berpusat pada potensi 2. Pembelajaran dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki potensi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang utuh, merupakan penjelasan dari salah satu prinsip pembelajaran yang mendidik yaitu prinsip… a. Prinsip beragam dan terpadu c. Prinsip berpusat pada sumber belajar b. Prinsip tanggap IPTEKS d. Prinsip berpusat pada potensi 3. Pengertian integritas pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran yang mendidik menggunakan pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran adalah… a. Pembelajaran bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan tetapi juga meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotor b. Strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas peserta didik c. Segala aktivitas guru dan peserta didik harus diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan d. Pembelajaran adalah usaha mengembangkan potensi diri setiap individu peserta didik 4. Evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik akan memberikan informasi tentang hal-hal berikut, kecuali… Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 76
a. Kelengkapan tujuan pembelajaran b. Kelengkapan teknologi yang digunakan dalam pembelajaran c. Kekeliruan mendiagnosis peserta didik tentang kesiapan mengikuti pengalaman belajar d. Kelemahan-kelemahan instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran 5. Berikut ini yang merupakan kegiatan pendahuluan dalam pelaksanaan pembelajaran yang mendidik, yaitu… a. Pastikan guru sudah siap sebelum memulai pembelajaran b. Berikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran c. Gunakan strategi pembelajaran untuk melaksanakan pendekatan tersebut d. Sampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya 6. Berikut ini yang merupakan kegiatan inti dalam pelaksanaan pembelajaran yang mendidik, yaitu… a. Bersama-sama dengan peserta didik atau sendiri buatlah kesimpulan pembelajaran b. Pastikan guru sudah siap sebelum memulai pembelajaran c. Pandanglah sepintas sekeliling untuk melihat apakah kelas sudah siap d. Lakukan pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif 7. Berikut ini yang merupakan kegiatan penutup dalam pelaksanaan pembelajaran yang mendidik, yaitu… a. Lihatlah sekeliling untuk melihat di mana peserta didik duduk Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 77
b. Gunakan pendekatan ilmiah c. Lakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram d. Gunakan metode pembelajaran untuk melaksanakan strategi tersebut 8. Pembelajaran terpadu memungkinkan peserta memahami secara langsung prinsip dan konsep yang ingin dipelajari melalui kegiatan belajar secara langsung, merupakan pengertian salah satu karakteristik pembelajaran terpadu yaitu… a. Autentik c. Holistik b. Bermakna d. Saintifik 9. Salah satu model pembelajaran terpadu berdasarkan pelaksanaannya yang mengembangkan bermain peran dan bermain konstruksi adalah… a. Integrating curricullum through theme teaching b. Integrating curricullum through pretend and construction play c. Integrating curriculum through holistic learning d. Integrating curricullum through authentic assessment 10.Penilaian adalah menekankan pada proses perkembangan dan pembelajaran, merupakan penjelasan dari model… a. Integrating curricullum through theme teaching b. Integrating curricullum through pretend and construction play c. Integrating curriculum through holistic learning d. Integrating curricullum through authentic assessment Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 78
KEGIATAN BELAJAR 5 MEMANFAATKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNTUK KEPENTINGAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN YANG MENDIDIK A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 5 ini, diharapkan guru PAUD memiliki kemampuan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik. Indikator keberhasilan setelah mempelajari Kegiatan Belajar 5 ini, guru PAUD mampu: 1. Memilih teknologi informasi dan komunikasi serta bahan ajar yang sesuai dengan kegiatan pengembangan anak usia dini. 2. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan yang mendidik. B. Uraian Materi Gambar 9. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sumber Gambar : Canva Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 79
1. Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam 1. MPeemmabneflaaajtakraannTeknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran Seperti pada Gambar 9. di atas, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan dikenal dengan program e-learning. E- learning telah dikembangkan di bawah naungan program telematika pendidikan atau program e-education. Hal ini digunakan pada segala bentuk teknologi komunikasi untuk menciptakan, mengelola, dan memberikan informasi. E- education berhubungan dengan pemanfaatan media komunikasi dan teknologi informasi, seperti komputer, internet, telephone, televisi/video, radio, dan alat bantu audiovisual lainnya yang digunakan dalam dunia pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan dapat diaplikasi dalam pembelajaran untuk kepentingan sebagai berikut : a. Memadukan berbagai macam pendekatan dari bidang psikologi, komunikasi, manajemen, rekayasa, dan lain-lain secara bersistem. b. Memecahkan masalah belajar pada manusia secara menyeluruh dan serempak, dengan memperhatikan dan mengkaji semua kondisi dan saling kaitan diantaranya. c. Digunakan teknologi sebagai proses dan produk untuk membantu memecahkan masalah belajar. d. Timbulnya daya lipat atau efek sinergi, teknik penggabungan, pendekatan, dan atau unsur-unsur mempunyai nilai lebih dari sekedar penjumlahan. Demikian pula pemecahan secara menyeluruh dan serempak akan mempunyai nilai lebih dari pada memecahkan masalah secara terpisah. Prinsip pemanfaatan TIK dalam pembelajaran : a. Mempertimbangkan karakteristik peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dalam keseluruhan pembuatan keputusan TIK. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 80
b. Dirancang untuk memperkuat minat dan motivasi pengguna untuk mengembangkan diri, baik dari segi intelektual, spiritual, sosial, maupun ragawi melalui penggunaannya. c. Menumbuhkan kesadaran dan keyakinan akan pentingnya kegiatan berinteraksi langsung dengan manusia (tatap muka), lingkungan sosial- budaya (pertemuan, museum, dan tempat bersejarah), dan lingkungan alam (penjelajahan) agar tetap mampu memelihara nilai-nilai sosial dan humaniora (seni dan budaya), kecintaan terhadap alam sebagai anugerah Tuhan YME. d. Menjaga bahwa kelompok sasaran tetap dapat mengapresiasi teknologi komunikasi yang sederhana dan kegiatan-kegiatan pembelajaran tanpa TIK karena tuntutan penguasaan kompetensi terkait dalam rangka mengembangkan seluruh potensi siswa secara seimbang. e. Mendorong pengguna untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif sehingga tidak hanya puas menjadi konsumen informasi berbasis TIK. 2. Memahami Tuntutan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan pada era globalisasi sekarang ini menuntut pembelajaran berbasis TIK. Oleh karena itu, guru sebagai penyelenggara pembelajaran di era global, harus memiliki kompetensi menggunakan media TIK, terutama komputer dan internet. Guru harus mampu melaksanakan pembelajaran berbantuan komputer dan pembelajaran berbasis komputer untuk kepentingan peningkatan dan percepatan mutu pendidikan. Jika para guru mengabaikan tuntutan kompetensi tersebut, mereka akan berada dalam ketertinggalan informasi, keterbatasan sumber belajar, kelambatan proses pembelajaran, dan ketimpangan kemampuan dengan para peserta didiknya yang sudah akrab Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 81
dengan penggunaan komputer dan internet. a. Upaya Guru dalam Menggunakan dan Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi Upaya memenuhi tuntutan kompetensi guru dalam menggunakan dan memanfaatkan TIK bagi kepentingan pendidikan/pembelajaran, perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut : 1) Penyediaan fasilitas komputer dan jaringan internet yang memadai di sekolah-sekolah. 2) Pendidikan, pelatihan, dan pengembangan TIK yang intensif dan berkelanjutan bagi tenaga pendidik dan kependidikan melalui diklat, kursus- kursus, seminar, dan lokakarya tentang aplikasi-aplikasi khusus yang digunakan dalam bidang mata pelajaran yang diampu oleh seorang guru. 3) Penggunaan TIK sebagai suatu bagian dari kurikulum pembelajaran di sekolah dan pusat-pusat pelatihan. 4) Penerapan kebijakan pembelajaran berbasis TIK. 5) Memfasilitasi penggunaan internet dengan efisien dalam proses pembelajaran. 6) Pembinaan profesionalitas guru berbasis TIK di wadah-wadah pengembangan profesional. 7) Pembinaan dan penilaian kinerja guru berbasis TIK. b. Merencanakan dan Melaksanakan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Dengan memiliki kompetensi TIK yang memadai, diharapkan guru mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran berbasis TIK. Dalam kaitan ini Muhtar dan Iskandar mengemukakan bahwa untuk menstimulasi Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 82
pembelajaran berbasis TIK, perlu dilakukan hal-hal berikut : a. Memilih alat-alat dan pedagogik teknologi informasi dari yang direkomendasikan. b. Menjelaskan, memilih alat-alat pedagogik TIK. c. Menekankan muatan inovasi, produksi peserta didik. d. Merencanakan kapan dan bagaimana TIK akan digunakan dengan cara terbaik dalam proses pembelajaran. Pembelajaran berbasis teknologi informasi saat ini sekarang merupakan keharusan. Lembaga pendidikan dituntut untuk dapat adaptif dan adaptatif terhadap perubahan dan tuntutan masyarakat global. 3. Memahami Literasi Digital pada Anak Usia Dini Literasi digital menunjukkan kemampuan dan keterampilan seseorang dalam menggunakan dan memanfaatkan media digital dan alat-alat komunikasi yang menggunakan jaringan untuk memperoleh dan memberikan informasi serta berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Literasi digital adalah kemampuan menggunakan TIK untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat, dan mengkomunikasikan informasi dengan kecakapan kognitif ataupun teknis. Kerangka literasi digital meliputi 3 bagian, seperti pada Gambar 10. berikut: Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 83
Gambar 10. Kerangka Literasi Digital Indonesia Sumber Gambar : Canva a. Proteksi Proteksi merupakan perlunya kesadaran dan pemahaman atas sejumlah hal terkait keselamatan dan kenyamanan pengguna internet. Beberapa diantaranya adalah perlindungan data pribadi, keamanan daring, serta privasi individu dengan layanan teknologi enkripsi sebagai salah satu solusi yang disediakan. Sejumlah tantangan di ranah maya yang termasuk risiko personal menjadi bagian dari komponen proteksi. Hal itu penting dalam pembelajaran PAUD agar anak usia dini dan guru PAUD serta pihak terkait dapat terlindungi. b. Hak-hak Hak-hak adalah sejumlah hak mendasar yang harus diketahui dan dihormati oleh para pengguna internet. Hak tersebut berkaitan dengan kebebasan berekspresi yang dilindungi serta hak atas kekayaan intelektual, seperti hak cipta dan hak pakai. Hak-hak sebagai kerangka literasi memberikan pemahaman kepada guru PAUD atau anak usia dini untuk saling menghargai karya cipta dan aktivitas di media sosial. Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 84
c. Pemberdayaan Pemberdayaan berarti bahwa internet dapat membantu penggunanya untuk menghasilkan karya dan kinerja yang lebih produktif dan bermakna bagi diri, lingkungan, ataupun masyarakat luas. Untuk itu, pemberdayaan membahas jurnalisme warga yang berkualitas, kewirausahaan (entrepreneurship) terkait dengan pemanfaatan TIK, dan produk digital seperti yang dilakukan oleh teknopreneur. Pemberdayaan sebagai kerangka literasi di PAUD membuka peluang bagi guru PAUD dan anak usia dini untuk berkarya dan dapat bermanfaat bagi tumbuh kembang anak dan kemajuan PAUD di Indonesia. Literasi digital dimaknai sebagai proses interaksi dengan media digital yang dapat berkontribusi pada aspek tumbuh kembang anak. C. Rangkuman 1. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam dunia pendidikan dikenang dengan program e-learning. E-learning telah dikembangkan di bawah naungan program telematika pendidikan atau program e-education. E-education berhubungan dengan pemanfaatan media komunikasi dan teknologi informasi, seperti komputer, internet, telephone, televisi/video, radio, dan alat bantu audiovisual lainnya yang digunakan dalam dunia pendidikan. Pemanfaatan TIK ini tidak sembarangan, melainkan terdapat beberapa prinsip dalam pemanfaatan TIK untuk pembelajaran. 2. Terdapat 7 upaya yang dilakukan guru guna memenuhi tuntutan kompetensi guru dalam menggunakan dan memanfaatkan TIK dalam pembelajaran. Dengan memiliki kompetensi TIK yang memadai, diharapkan guru mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran berbasis TIK. Dalam kaitan ini Muhtar dan Iskandar mengemukakan bahwa untuk menstimulasi pembelajaran berbasis TIK, perlu dilakukan hal-hal berikut, yaitu (1) Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 85
memilih alat-alat dan pedagogik teknologi informasi dari yang direkomendasikan; (2) menjelaskan, memilih alat-alat pedagogik TIK; (3) menekankan muatan inovasi, produksi peserta didik; dan (4) merencanakan kapan dan bagaimana TIK akan digunakan dengan cara terbaik dalam proses pembelajaran. 3. Literasi digital adalah kemampuan menggunakan TIK untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat, dan mengkomunikasikan konten/informasi dengan kecakapan kognitif ataupun teknis. Kerangka literasi digital Indonesia meliputi tiga bagian utama yaitu (1) proteksi; (2) hak-hak; dan (3) pemberdayaan. D. Tugas Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang jelas! Setelah mempelajari semua materi mengenai pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), menurut Anda apakah di sekolah PAUD Anda sudah melaksanakan pemanfaatan TIK? Apabila sudah jelaskan bentuk TIK yang sudah dimanfaatkan dalam pembelajaran! Apabila belum jelaskan faktor penyebab belum terlaksananya pemanfaatan TIK dalam pembelajaran! E. Tes Formatif Pilihlah satu jawaban yang paling benar! 1. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan dikenal dengan nama… a. E-learning c. E-study b. E-education d. E-training Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 86
2. Teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan dapat diaplikasi dalam pembelajaran untuk kepentingan sebagai berikut ini, kecuali… a. Memadukan berbagai macam pendekatan dari bidang psikologi, komunikasi, manajemen, rekayasa, dan lain-lain secara bersistem b. Memecahkan masalah belajar pada manusia secara menyeluruh dan serempak, dengan memperhatikan dan mengkaji semua kondisi dan saling kaitan diantaranya c. Mendorong pengguna untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif sehingga tidak hanya puas menjadi konsumen informasi berbasis TIK d. Digunakan teknologi sebagai proses dan produk untuk membantu memecahkan masalah belajar 3. Prinsip pemanfaatan TIK dalam pembelajaran yaitu… a. Digunakan teknologi sebagai proses dan produk untuk membantu memecahkan masalah belajar b. Memadukan berbagai macam pendekatan dari bidang psikologi, komunikasi, manajemen, rekayasa, dan lain-lain secara bersistem c. Dirancang untuk memperkuat minat dan motivasi pengguna untuk mengembangkan diri, baik dari segi intelektual, spiritual, sosial, maupun ragawi melalui penggunaannya d. Memecahkan masalah belajar pada manusia secara menyeluruh dan serempak, dengan memperhatikan dan mengkaji semua kondisi dan saling kaitan diantaranya 4. (1) Internet (2) Web (3) Komputer Pengembangan E-Modul Kompetensi Pedagogik | 87
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190