Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Estuari Pesisir

Estuari Pesisir

Published by Parangtritis Geomaritime Science Park, 2019-04-01 01:33:23

Description: Pesisir adalah pertemuan antara daratan dan
lautan yang dimulai dari batas permukaan
laut saat terjadi pasang surut terendah
menujuh daratan sampai batas tertinggi yang
dipengaruhi oleh gelombang saat terjadi badai. Sementara stuari merupakan salah satu ekosistem yang sangat unik dimana massa air pada estuari memiliki rasa payau

Keywords: estuari,estuari pesisir,pesisir

Search

Read the Text Version

Ekosistem Payau

i KONTRIBUTOR Nicky Setyawan; Farid Ibrahim; Bernike Hendrastuti; Tri Raharjo; Mega Dharma Putra; Nanda Cahya Kurniawan; Syafrianida Anwar; Dwi Rusita Sari; Nurul Lailatul Fitriyah; Nur Alfina Eka Rahmattin; Mardyana Riswati. EDITOR Farid Ibrahim; Mega Dharma Putra. DESAIN/ARTISTIK Wico Nandianta Mulia DITERBITKAN OLEH Badan Informasi Geospasial Jl. Raya Jakarta Bogor KM. 46, Cibinong, Bogor COPYRIGHT Badan Informasi Geospasial Hak Cipta dilindungi Undang-undang 62 halaman; 17,6cm x 25cm ISBN : 978-602-6641-08-3

ii Kata Pengantar Sekapur Sirih Estuari: Ekosistem Payau Sebuah Dinamika Darat Laut dalam Perspektif Interdependensi Keruangan Isi yang tertuang dalam buku ini sejatinya adalah suplemen bagi multidisiplin untuk memahami hubungan timbal balik dan ketergantungan sebuah dinamika alam yang terjadi antara ekologi darat dan laut. Ekosistem Payau menjembatani dinamika ini. Darat memberikan suplai nutrisi bagi fauna dan flora di laut, sedangkan laut membutuhkan darat sebagai tempat kembang biak bagi biota laut, khususnya di kawasan mangrove. Estuari merupakan salah satu ekosistem yang sangat unik karena massa air pada estuari memiliki rasa payau. Kemudian juga merupakan perairan yang semi tertutup yang berhubungan bebas dengan perairan laut, dimana sebagian badan estuari terlindungi oleh tumpukan sedimen atau lumpur (Nyabekken, 1988)1. Estuari merupakan salah satu ekosistem di kawasan pesisir yang memiliki produktivitas tinggi dengan banyak kehidupan yang sangat beragam di dalamnya (Rositasari dan Rahayu, 1994)2. Salah satunya yaitu estuari menjadi tempat ikan-ikan untuk berpijah dan mencari makan bahkan juga tinggal didalamnya. Estuari juga mudah terganggu oleh tekanan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia maupun dari proses-proses alam (Dahuri, 1992)3. Sebagai wilayah peralihan atau pencampuran, estuari memiliki tiga komponen biota. Biota yang berasal dari lautan, biota perairan tawar, dan biota khas estuari atau air payau. Lingkungan perairan estuari merupakan lingkungan yang sangat kaya akan nutrisi, menjadi unsur terpenting bagi pertumbuhan fitoplankton (Rupawan, 2015)4. Hal inilah yang menjadi keunikan wilayah estuari. Sebagai wilayah yang sangat kaya unsur hara estuari dikenal sebagai daerah pembesaran (nursery ground) bagi ikan, invertebrata dan masin banyak lagi kelompok fauna lainnya. Buku ini masih bersifat narasi hasil observasi yang dilakukan Tim Ekspedisi Estuari Pangandaran–Pacitan Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP), namun cukup menyuguhkan keragaman sumberdaya yang ada di setiap muara-muara besar selatan Jawa. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan selamat kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangsihnya dalam mewujudkan “Buku Estuari: Ekosistem Payau Sebuah Dinamika Darat Laut dalam Perspektif Interdependensi Keruangan”. Baik bagi Tim Ekspedisi Estuari Pangandaran–Pacitan PGSP, tim editor, dan tata letak serta seluruh insan yang membangun konsep keilmuan sehingga buku ini dapat hadir di tangan pembaca. Yogyakarta,Agustus 2018 Kepala Parangtritis Geomaritime Science Park 1 Nybakken, J. W. 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. PT Gramedia. Jakarta. 2 Rositasari, R., dan Rahayu, S.K. 1994. Sifat-Sifat Estuari dan Pengelolaannya. Oseana. Vol. 29 (3): 21-31. 3 Dahuri, R. 1992. Strategi Penelitian Estuari di Indonesia. Pros, Loka. Nas. Peny. Prog. Pen. Bio. Kelautan dan Proses Dinam.Pesisir. Universitas Diponegoro: Semarang. 4 Rupawan. 2015. Keanekaragaman Jenis dan Struktur Komunitas Sumberdaya Ikan Estuari Banyuasin Sumatera Selatan. Prosiding Seminar Nasional Perikanan Indonesia. Sekolah Tinggi Perikanan: Jakarta.

iii I. RUANG LINGKUP DAFTAR ISI 1.1 Pesisir ESTUARI SELATAN JAWA 1.2 Ekologi 1.3 Estuari 7 8 9 2.1II. RAGAM ESTUARI JAWA BARAT 2.1.1 Muara Citanduy 13 2.1.2 Muara Citumang 15 2.1.3 Pantai Legok Jawa 17 2.1.4 Muara Bojong Salawe 20 2.2.1 Pantai Ayah23 2.2.2 Pantai Suwuk25 28 2.2 2.2.3 Pantai Kathing29 2.3JAWA TENGAH 2.2.4 Pantai Serayu JAWA TIMUR 2.3.1 Pantai Soge 34 2.3.2 Pantai Pancer Door 35 2.3.3 Pantai Banyu Tibo 38 2.3.4 Pantai Teluk Penyu 39

iv 3.1III. SUMBER DAYA 3.1.1 Pantai Banyu Tibo (Perkebunan Kelapa) 43 AGRARIS 3.2.1 Pantai Teluk Penyu (Ikan Tangkap dan 3.2 3.2.2 Pelabuhan) 47 MARITIM 3.2.3 Pantai Legok Jawa (Budidaya) 48 3.2.4 Pantai Ayah (Ikan Tangkap dan Budidaya) 50 Muara Citanduy (Ikan Tangkap) 51 52 3.2.5 Muara Citumang (Ikan Tangkap Udang) 53 54 3.2.6 Pantai Bojong Salawe (Ikan Tangkap) 55 56 3.2.7 Pantai Serayu (Ikan Tangkap) 3.2.8 Pantai Soge (Ikan Tangkap dan Budidaya) 3.2.9 Pantai Muara Kathing 3.3 INDUSTRI 59 60 3.3.1 Pantai Suwuk (Pariwisata) 61 3.3.2 Pancer Door (Pariwisata) 3.3.3 Pantai Banyu Tibo (Pariwisata)

5

6

7 Pesisir Pantai Suwuk 1.1 Pesisir mana hasil tangkapannya terus menurun akibat persaingan dengan kapal besar. Hasil tangkapan yang esisir adalah pertemuan antara daratan dan mudah rusak semakin melemahkan tawar-menawar lautan yang dimulai dari batas permukaan dalam transaksi penjualan. Usaha nelayan yang laut saat terjadi pasang surut terendah bersifat musiman dan tidak menentu menyebabkan menujuh daratan sampai batas tertinggi yang masyarakat pesisir mengalami kesulitan untuk keluar dipengaruhi oleh gelombang saat terjadi badai1. dari kemiskinan5. Sumberdaya di pesisir mempunyai Garis di pesisir selalu mengalami perubahan ciri khas dengan kepemilikan yang berbeda seperti dikarenakan laut terus-menerus menggerus daratan milik pribadi, milik masyarakat, milik pemerintah dalam suatu proses yang dinamakan dengan erosi2. dan tanpa pemilik. Pertemuan air tawar dan air laut menjadikan wilayah ini dinamakan estuari sebagai habitat yang Dia (pesisir) menjadi salah satu kaya akan produktivitas di Bumi. Pesisir ciptaan Tuhan yang tak bisa lepas merupakan perlindungan secara alami terhadap dari hamparan pasir yang begitu badai dan gelombang serta gangguan lain terkait dengan lautan. Sumber daya alam tersedia secara istimewa dan menarik untuk melimpah, namun keberadaanya terbatas sehingga dikunjungi menjadi konflik antar sesama3. Kegiatan ekonomi masyarakat di sekitar pesisir didominasi oleh aktivitas perikanan. Mayoritas masyarakat pesisir bermata pencaharian sebagai nelayan kecil dan semuanya bergantung pada sumber daya laut4. Nelayan kecil hanya mampu memanfaatkan sumber daya pesisir yang 1 Romadi. 2008. Perubahan Masyarakat Petani Menjadi Nelayan (Studi Kasus di Kecamatan Ayah Kebumen). Forum Ilmu Sosial, XXXV(2): 144—157. 2 Mart, T., B. Raharjo., dan M. H. Eddy. 2005. Planet Bumi. Jakarta: Penerbit Erlangga. 3 Arfiati, D., L. I. Harlyan., dan Nuriyani. 2015. Sumberdaya Ikan di Perairan Umum. Malang: Penerbit Gunung Samudera. 4 Widyatmanti, W., dan D. Natalia. 2006. Geografi. Jakarta: Grasindo. 5 Widodo, S. 2011. Strategi Nafkah Berkelanjutan Bagi Rumah Tangga Miskin di Daerah Pesisir. Makara Sosial Humaniora, XV(1): 10—20.

8 Interaksi Makhluk Hidup dengan Alam 1.2 Ekologi Bersikap baik pada alam adalah cara untuk taat Tuhan Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan organisme (biotik) Nelayan Udang dengan lingkungannya (abiotik). Kata ekologi berasal dari bahasa Yunani (Greek) yaitu Setiap makhluk hidup pasti melakukan oikos yang berarti rumah atau mempelajari rumah6. interaksi dengan makhluk hidup lainnya atau dengan Ekologi bersifat interdisipliner karena untuk lingkungannya sebagai upaya pertahanan hidupnya. mengerti bagaimana hubungan antara oarganisme Oleh karena itu hubungan ketergantungan antar dengan lingkungannya haruslah ditarik beberapa komponen harus tetap seimbang. Perubahan yang pengertian dari banyak bidang yang berkaitan. terjadi pada salah satu komponen akan berdampak Lingkungan hidup yang dibicarakan dalam kaitan pada komponen lainnya. teoretis dalam konteks yang mendekati konsep ilmu pengetahuan merupakan ekologi. Secara khusus ekologi berkaitan dengan fisiologi, evolusi, genetika dan tingkah laku hewan. Atas dasar itulah kemudian ilmu ekologi berkembang bukan hanya berkaitan dalam konsep natural fisiologi, tetapi juga konsep manusia dengan eksistensi budaya dan perilakunya7. Komponen-komponen ekologi yaitu terdiri dari faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik berupa makhluk hidup dantaranya manusia, hewan dan tumbuhan, serta faktor abiotik diantaranya suhu, kelembaban, kecerahan dan lain sebagainya. 6 Cushing, D.H. dan Walsh, J.J. 1976. The Ecology of the Sea. W.B. Saunders Company. Philadelphia Toronto. 7 Siahaan, N.H.T. 2004. Edisi Kedua: Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta: Erlangga.

9 1.3 Estuari Rahayu, 1994)9. Salah satunya yaitu estuari menjadi tempat ikan-ikan untuk berpijah dan mencari makan Estuari merupakan salah satu ekosistem yang bahkan juga tinggal di dalamnya. Estuari juga mudah sangat unik dimana massa air pada estuari terganggu oleh tekanan lingkungan yang disebabkan memiliki rasa payau. Kemudian juga oleh aktivitas manusia maupun dari proses-proses merupakan perairan semi tertutup yang alam (Dahuri, 1992)10. Contohnya pada pengaruh berhubungan bebas dengan perairan laut, dimana aktivitas manusia yaitu pengerukan pasir dan juga sebagian badan estuari terlindungi oleh tumpukan penebangan hutan mangrove akan mempengaruhi sedimen atau lumpur (Nyabekken, 1988)8. kehidupan di wilayah estuari. Sedangkan contoh yang dari alam salah satunya yaitu pengaruh pasang surut . Estuari merupakan salah satu ekosistem di kawasan pesisir yang memiliki produktivitas tinggi dimana terdapat banyak kehidupan yang sangat beragam di dalamnya (Rositasari dan Estuari yang Terdapat Di Muara Pantai Ayah 8 Nybakken, J. W. 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. PT Gramedia. Jakarta. 9 Rositasari, R., dan Rahayu, S.K. 1994. Sifat-Sifat Estuari dan Pengelolaannya. Oseana. Vol. 29 (3): 21-31. 10 Dahuri, R. 1992. Strategi Penelitian Estuari di Indonesia. Pros, Loka. Nas. Peny. Prog. Pen. Bio. Kelautan dan Proses Dinam.Pesisir. Universitas Diponegoro: Semarang.

10 Estuari yang Terdapat Di Muara Pantai Kathing Estuari yang Terdapat Di Muara Pantai Soge Sebagai wilayah peralihan atau Secara umum wilayah estuari memiliki pencampuran, estuari memiliki tiga komponen biota. Biota yang berasal dari lautan, biota perairan peranan penting dalam ekologis dan peran ekonomi. tawar, dan biota khas estuari atau air payau. Lingkungan perairan estuari merupakan Dari segi ekologis estuari memiliki peran sebagai lingkungan yang sangat kaya akan nutrisi, menjadi unsur terpenting bagi pertumbuhan fitoplankton tempat pemijahan, asuhan, dan tempat mencari (Rupawan, 2015)11. Hal inilah yang menjadi makan (Sugiharto, 2005)12. Biota yang menghuni keunikan wilayah estuari. Sebagai kawasan yang sangat kaya unsur hara estuari dikenal sebagai area perairan estuari baik yang bersifat menetap (endemik) pembesaran (nursery ground) bagi ikan, seperti kerang, kepiting, rajungan (Nontji, 2005)13. invertebrata dan masih banyak lagi kelompok fauna lainnya. Sementara yang lain tinggal sementara seperti larva udang dan ikan yang telah dewasa, bahkan jenis ikan yang menggunakan perairan estuari sebagai jalur migrasi dari laut ke sungai atau sebaliknya (Blaber, 1997)14. Di sisi lain memiliki peran penting ekonomi di bidang usaha perikanan tangkap dan sumber protein hewani. Karena pertemuan tidak selalu berujung dengan perpisahan. Buktinya estuari (sungai dan laut) selalu menjadikan tempat penting bagi biota di dalamnya Estuari yang Terdapat Di Muara Pantai Legok Jawa 11 Rupawan. 2015. Keanekaragaman Jenis dan Struktur Komunitas Sumberdaya Ikan Estuari Banyuasin Sumatera Selatan. Prosiding Seminar Nasional Perikanan Indonesia. Sekolah Tinggi Perikanan: Jakarta. 12 Sugiharto. 2005. Analisis Keberadaan dan Sebaran Komunitas Larva Pelagis Ikan pada Ekosistem Pelawangan Timur Segara Anakan – Cilacap. Tesis. Program Sutudi Magister Manajemen Sumberdaya Pantai Universitas Diponegoro: Semarang. 13 Nontji, A. 2005. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta 14 Blaber, S.J.M. 2005. Fish and Fisheris of Tropical Estuaries. Chapman and Hall. London. 367p

11 JAWA B

12 BARAT

13 Perairan Muara Sungai Citanduy 2.1 JAWA BARAT 2.1.1 PANTAI CITANDUY Muara Citanduy merupakan muara dari perkebunan kelapa yang mengelilinginya. Jenis Sungai Citanduy dimana sungai ini berhulu di Jawa mangrove yang sering dijumpai yaitu jenis Rhizopora Barat dan bermuara di Jawa Tengah. Secara alami sp. Sungai Citanduy itulah yang memisahkan daerah Jawa Timur dan Jawa Barat bagian selatan. Sungai Cokelat dan keruh, itulah penggambaran ini bermuara di sebuah laguna besar yang diberi dari muara Sungai Citanduy. Laju sedimentasi di nama Laguna Segara Anakan. Segara Anakan Sungai Citanduy mencapai 1,88 ml/m3/hari15. Tak merupakan laguna besar tempat bertemunya tiga heran jika Sungai Citanduy disebut-sebut sebagai sungai besar yaitu Sungai Citanduy, Sungai penyumbang sedimentasi terbesar di Segara Anakan. Cibereum, dan Sungai Cikonde. Sungai Citanduy memegang peran penting terhadap kelangsungan ekosistem estuari Muara Citanduy. Wilayah perairan Muara Citanduy Sungai Citanduy menyuplai air tawar serta sedimen merupakan wilayah perairan yang unik bak karpet hasil erosi yang cukup besar beserta polutan yang hijau di tepian muara. Muara Citanduy didominasi berasal dari limbah rumah tangga dan pertanian27. oleh hamparan hutan bakau (mangrove) dan 15 Saputra, Okliandi., Yudi Nurul Ihsan., Lintang Permata Sari., dan Yeni Mulyani. 2017. Sedimentasi Dan Sebaran Makrozoobentos Di Kawasan Laguna Segara Anakan Nusakambangan, Cilacap. Jurnal Perikanan dan Kelautan. Vol 8 (1): 26—33. 16 Yekti, Andhono., Bambang Sudarsono., dan Sawitri Subiyanto. 2013. Analisis Perubahan Tutupan Lahan DAS Citanduy Dengan Metode Penginderaan Jauh. Jurnal Geodesi Undip. Vol 2 (4): 1—9.

Laju sedimentasi yang besar akan 14 menjadikan perairan Muara Citanduy semakin keruh. Kekeruhan air akan menghalangi penetrasi Perairan Muara Sungai Citanduy cahaya yang masuk ke dalam air dan mengganggu Nelayan di Sekitar Muara Sungai Citanduy organisme yang membutuhkan cahaya, misalnya fitoplankton. Bahan sedimen juga dapat menutupi biota-biota laut yang hidup di dasar perairan (bentos)17. Kerusakan habitat ini yang dapat memicu turunnya hasil tangkapan nelayan sekitar seperti ikan, udang dan kepiting18. Muara Sungai Citanduy dalam beberapa tahun terakhir mengalami penyempitan karena proses sedimentasi yang sangat intensif. Bahkan beberapa lokasi yang sebelumnya dinyatakan gosong pasir telah menyatu dengan daratan Cilacap19. Perlu adanya tindak lanjut untuk menanggulangi masalah tersebut sehingga tidak terjadi luapan air di wilayah muara yang menyebabkan banjir. Rencana Pemerintah Daerah Ciamis dan Pemerintah Pusat untuk melakukan penyodetan Sungai Citanduy sehingga aliran sungai ini tidak lagi bermuara ke Laguna Segara Anakan namun ke Samudra Hindia dirasa tidak memberikan solusi20. Upaya penyodetan hanya akan mengirimkan sampah dari sungai ke laut yang dapat merusak ekosistem pantai. Upaya yang harus dilakukan tidak hanya di muara sungai melainkan di hulu dan tengah sungai juga. Apakah hutan di hulu Sungai Citanduy gundul? Atau terjadinya pendangkalan di tengah sungai? Perlu adanya kajian untuk memecahkan masalah banjir di muara Sungai Citanduy. 17 Yekti, Andhono., Bambang Sudarsono., dan Sawitri Subiyanto. 2013. Analisis Perubahan Tutupan Lahan DAS Citanduy Dengan Metode Penginderaan Jauh. Jurnal Geodesi Undip. Vol 2 (4): 1—9. 18 Hutabarat, Elisabet Rrb., Ani Mardiastuti., Dan Yeni A. Mulyani. 2016. Keanekaragaman Dan Kelimpahan Burung Air Di Muara Sungai Kawasan Segara Anakan Cilacap, Jawa Tengah. Media Konservasi. Vol 21 (1): 65—72. 19 Usman, E., L. Sarmili., dan Sampurno. 2005. Rekonstruksi Proses Sedimentasi Perairan ”Lagoon Sagara Anakan”. Jurnal Geologi Kelautan. Vol (3): 15—25. 20 Usman, E., L. Sarmili., dan Sampurno. 2005. Rekonstruksi Proses Sedimentasi Perairan ”Lagoon Sagara Anakan”. Jurnal Geologi Kelautan. Vol (3): 15—25. Muara Sungai Citanduy

15 2.1.2PANTAI CITUMANG Muara Sungai Citumang berada di Kabupaten Pangandaran dengan aliran air yang berwarna kebiruan. Sama halnya dengan muara yang lain, Muara Citumang juga dipenuhi dengan hutan bakau dan perkebunan kelapa yang menghiasi pinggiran muara sungai. Ilalang-ilalang muara pun turut hidup di tepian muara. Hutan mangrove di muara Sungai Citumang didominasi oleh jenis mangrove Rhizophora sp. Fungsi fisik ekosistem mangrove, antara lain menjaga sungai dari erosi/abrasi agar tetap stabil, mengendalikan intrusi air laut, dan melindungi wilayah di belakang mangrove dari hempasan gelombang dan angina kencang. Fungsi biologisnya yaitu sebagai tempat mencari makan (feeding ground). Tempat memijah (spawing ground) dan tempat berkembang biak (nursery ground) berbagai jenis ikan, udang, kerang, dan biota laut lainya. Sedangkan fungsi ekonomi mangrove berupa kayu bakau atau non kayu seperti madu, obat-obatan, minuman, makanan dan lain-lain. Tak hanya mangrove, pandan laut dan rumbia (pohon sagu) juga dijumpai di muara Sungai Citumang. Rumbia adalah jenis tanaman yang dapat menghasilkan tepung sagu. Selain dapat mengendalikan erosi, tanaman ini juga dapat dijadikan sebagai bahan bangunan atau bahan dasar anyaman tangan21. Sedangkan tanaman pandan laut yang tumbuh liar di tepian muara dapat dimanfaatkan sebagai anyaman tangan22. Rumbia (Pohon Sagu) Ilalang Muara 21 Elvina., Elfiana., dan Zuriani. 2017. Analisis Usaha Anyaman Daun Rumbia Di Gampong Cot Tufah Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen. Jurnal S. Pertanian. Vol 1 (1): 77—87. 22 Rahayu, Mulyati., Siti Sunarti., dan Ary Prihardhyanto Keim. Kajian Etnobotani Pandan Samak (Pandanus odoratissimus L.f.): Pemanfaatan dan Peranannya dalam Usaha Menunjang Penghasilan Keluarga di Ujung Kulon, Banten. BIODIVERSITAS. Vol 9 (4): 310—314.

16 Hutan Mangrove Citumang

17 2.1.3PANTAI LEGOK JAWA Legok Jawa merupakan salah satu pantai Pantai Legok Jawa memiliki muara berupa yang berada di Desa Legok Jawa, Kecamatan endapan pasir. Kegiatan di sekitar muara salah Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa satunya pada usaha perikanan. Muara dijadikan Barat. Pantai Legok Jawa merupakan pantai dengan tempat pendaratan kapal nelayan. Selain itu terdapat arus deras dengan angin yang cukup kencang, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Legok Jawa sebagai mempunyai gelombang tinggi. Hal ini karena salah satu tempat perekonomian masyarakat sekitar. pantainya yang langsung menghadap Samudra Selain itu budidaya ikan sidat menjadi hal yang Hindia dan tidak mempunyai teluk dan menarik di Legok Jawa yang baru-baru ini semenanjung membuat angin dan gelombangnya berkembang. Ikan sidat merupakan biota khas di besar. Tepi Pantai Legok Jawa memiliki perairan estuaria dan perairan tawar dari dataran karakteristik tepi pantai yang membentuk banyak rendah hingga dataran tinggi23. legokan. Datarannya agak turun dan memanjang dengan bukit-bukit yang rimbun oleh pepohonan. Vegetasi yang ada di antaranya Keben, Pescapre, Ketapang, Kelapa, dan Pandan laut. 23 Affandi, R. 2005. Strategi Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Sidat, Anguilla spp. Di Indonesia. Jurnal Iktiologi Indonesia. Vol. 5 (2): 77-81

18 Keindahan Pantai Legok Jawa Nelayan Sedang Melaut di Perairan Legok Jawa Budidaya ikan sidat yang hidup di muara dan bertelur di laut cukup mudah. Hidupnya yang bergerombol membuat ikan sidat mudah ditangkap dengan alat tangkap berupa sirib (seperti puring nasi). Masyarakat membudiyakan ikan sidat dalam skala rumahan dengan membuat kolam-kolam budidaya. Terdapat dua warna ikan sidat yaitu putih dan hitam, dimana ikan sidat putih lebih cepat pertumbuhannya dibanding yang berwarna hitam. Selain ikan sidat, hasil tangkapan lainnya yaitu ikan kakap, pongge, kapasan, tenggiri, dan jambal roti. Ketika Tuhan menciptakan dua massa air yang berbeda, tepat di muara keduanya akan bertemu memberi sumber kehidupan bagi sekitarnya Muara Legok Jawa : Air Sungai yang Bermuara Di laut

19 Perahu Sarana Kerja Para Nelayan Di Bojong Salawe Gundukan P Aktivitas Nelayan Saat Pulang Kearah Muara Bojong Salawe

20 Pasir Hasil Pengerukan Di Sekitar Muara Bojong Salawe Aktivitas Nelayan Memperbaiki Alat Tangkap 2.1.4 MUARA BOJONG SELAWE Pantai Bojong Salawe, merupakan salah satu kawasan berpotensi yang keberadaannya ada di pantai daerah Kabupaten Pangandaran Jawa Barat. Letak muara Bojong Salawe tepatnya berada di Desa Karangjaladri Kecamatan Parigi. Muara Bojong Salawe memiliki muara yang tidak kalah berpotensi yaitu Muara Bojong Salawe. Muara tersebut memiliki sungai yang memisahkan beberapa objek wisata di Pangandaran yaitu antara wisata Batu Hiu dan wisata Batu Karas. Muara Bojong Salawe banyak dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk mencari ikan. Muara Bojong Salawe memiliki potensi dalam perikanan tangkapnya, karena hal tersebut didukung oleh banyaknya hutan mangrove di sisi samping sungai hingga muara. Kemudian di daerah Bojong Salawe memiliki muara yang lebar serta sungai yang Kabupaten Pangandaran Provinsi Jawa Barat cukup banyak. Muara ini merupakan pertemuan antara tiga anak sungai (Sungai Cikiray, Sungai Cijulang dan Sungai Cijalu) dengan air laut dari Samudra Hindia. Kemudian dari banyaknya pertemuan dari beberapa lokasi tersebut menyebabkan beberapa permasalahan, yaitu apabila terjadi situasi perairan surut maka akan terjadi pendangkalan dasar perairan. Dangkalnya muara Bojong Salawe ini diakibatkan dari terjadinya sedimentasi tanah yang terbawa oleh air dari ketiga sungai itu. Kemudian akibat hal tersebut banyak nelayan yang tidak pergi melaut, dan kembali melaut apabila situasi pasang. Sehingga dari adanya permasalahan tersebut beberapa pihak ada yang melakukan pengerukan pasir atau memanfaatkan pasir di muara untuk mengurangi proses pendangkalan yang ada. Permasalahan yang lain yaitu dari banyaknya pertemuan ketiga sungai tersebut juga menjadikan muara di Bojong Salawe kumpulan pembuangan sampah tepatnya yaitu sampah rumah tangga. Secara langsung maupun tidak langsung hal tersebut akan mengganggu aktivitas yang ada di muara.

21

22

23 Pelabuhan Perahu Nelayan Pantai Ayah 2.2 JAWA TENGAH 2.2.1 PANTAI AYAH Pantai Ayah merupakan salah satu pantai menjadi tempat perahu para nelayan untuk berlabuh. di bagian selatan Kebumen yang secara langsung Pasir di Pantai Ayah mengandung senyawa menghadap Samudra Hindia. Pantai ayah juga disebut sebagai pantai Logending. Pantai tersebut kimia seperti besi dan mineral lainnya. Mineral yang dekat dengan Sungai Bengawan sebagai batas terkandung di Pantai Ayah berjenis hematit (Fe2O3) antara Kabupaten Kebumen dan Cilacap. Bentuk dengan kadar 4,05%24. Selain itu, adanya mangrove pantainya tidak terlalu landai dan memiliki pasir yang tumbuh di sekitar teluk yang menjadi daya tarik tanpa lumpur. Lautnya yang dalam dimulai dari tersendiri. Mata pencaharian masyarakat sekitar pesisir dan pada bagian tengah terdapat bukit-bukit sebagai nelayan dan membuka usaha budidaya pasir dengan arus dan gelombang besar. Pantainya lobster. Rata-rata lobster yang dibudidayakan dengan relatif lurus dari barat ke timur dan tidak ada teluk jenis P. homarus, P. penicillatus, P. longipes, P. yang dalam di sekitar Pantai Ayah. Kondisi tersebut ornatus, P. versicolor dan P. polyphagus25. Perahu yang Berlabuh Di Pantai Ayah 24 Bilalodin, 2010. Kajian Sifat Magnetik dari Pasir Besi Pantai Logending Kabupaten Kebumen. Molekul. Vol 5 (2): 105—108. 25 Kadari, M., R. Widaningroem., dan Soeparno. 2006. Aspek Biologi dan Potensi Lestaro Sumberdaya Lobster (Panulirus Spp.) di Perairan Pantai Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen. Jurnal Perikanan (J. Fish. Sci). Vol 8 (1): 108—117.

24 Kondisi sulit yang dihadapi oleh para Budidaya Lobster Di Pantai Ayah nelayan di Pantai Ayah tidak menghilangkan Bangunan Jembatan Sungai tradisi mulia untuk berbagi dengan sesama Pemukiman Pantai Ayah seperti donor darah. Kegiatan donor darah ini dilakukan setiap Jumat Kliwon dimana mereka beramai-ramai akan pergi ke kantor PMI. Warga yang datang tidak hanya orang tua, bahkan anak muda pun ikut dalam kegiatan tersebut. Masyarakat setempat memiliki kepercayaan bahwa setiap Jumat Kliwon para nelayan tidak akan pergi melaut untuk menghormati sang penguasa laut26. Selain itu, masyarakat membangun jembatan yang menghubungkan antar desa dengan panjang 554 m27. 26 Romadi. 2008. Perubahan Masyarakat Petani Menjadi Nelayan (Studi Kasus di Kecamatan Ayah Kebumen). Forum Ilmu Sosial. Vol 35 (2): 144—157. 27 Disporawisata Kabupatem Kebumen. 2015. http://pariwisata.kebumenkab.go.id/v2/detail_informasi.php?artikel_ id=13&jenis_menu_id=14&status=2. Diakses 31 Januari 2018.

25 Kondisi Lingkungan Pantai Suwuk 2.2.2 PANTAI SUWUK Secara geografi Kabupaten Kebumen terletak pada titik koordinat 7˚27'—7°50' Lintang Selatan dan 109˚22'—109°50' Bujur Timur. Kabupaten Kebumen bagian selatan merupakan daratan rendah dan berada di pesisir Pulau Jawa dengan garis pantai 57,55 km yang membentang dari Kecamatan Mirit sampai Kecamatan Ayah. Sedangkan Kebumen bagian utara terdapat serangkaian pegunungan di antaranya Gunung Serayu dengan ketinggian 997,5 m di atas permukaan laut. Kabupaten Kebumen memiliki potensi yang sangat tinggi sebagai tempat wisata pantai28. Objek dan daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara pada umumnya terdiri dari sumber daya hayati maupun sumber daya non hayati. Nilai tambahan netto dari jasa hiburan dan rekreasi di Kabupaten Kebumen pada tahun 2011 sebesar Rp6.534.530.000,0029. Objek Wisata Pantai Suwuk 28 Wardhani, D.P.J., Sulardiono, B., dan Hendrarto, B. 2016. Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Obyek Wisata Alam Pantai Suwuk Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Diponegoro Journal of Maquares. Vol 5 (1): 97—10. 29 Mongi, E.M., Purwanti, F., dan Sulardiono, B. 2015. Strategi Pengembangan Obyek Wisata Alam Pantai Suwuk Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Diponegoro Journal of Maquares. Vol 4 (2): 89—95.

26 Kondisi Pesisir Pantai Suwuk Kondisi pesisir di Kabupaten Kebumen Kegiatan Pengunjung Pantai Suwuk berbatasan dengan Samudra Hindia. Perbatasan secara langsung dapat membentuk karakteristik Selain diadakannya kegiatan wisata di parameter secara oseanografi terjadi di pantai Pulau Pantai Suwuk, masyarakat memanfaatkan pantai Jawa bagian selatan. Karakteristik menurut tersebut untuk kegiatan memancing. Kondisi perairan parameter oseanografi pantai di Pulau Jawa bagian dengan gelombang yang cukup kuat membuat selatan berpotensi terjadinya bencana tsunami masyarakat sekitar pesisir ikut serta untuk kegiatan seperti peristiwa terjadinya bencana tsunami di memancing. Keikutsertaan masyarakat pesisir Pangandaran Jawa Barat. Karakteristik gelombang menjadikan Pantai Suwuk ini dapat menarik yang terdapat di Pulau Jawa bagian selatan besar pariwisata untuk mendatangi pantai ini.. yang berenergi cukup tinggi30. 30 Wardhani, D.P.J., Sulardiono, B., dan Hendrarto, B. 2016. Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Obyek Wisata Alam Pantai Suwuk Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Diponegoro Journal of Maquares. Vol 5 (1): 97—10.

27

28 Patokan Kawasan Lindungan Gumuk Pasir 2.2.3 PANTAI KATHING Muara Kathing merupakan suatu wilayah pertemuan massa air sungai dengan massa air laut yang berada di daerah Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Memiliki berbagai potensi salah satunya kegiatan budidaya di sekitar area Muara Kathing. Salah satunya terdapat kegiatan budidaya udang yang menjadi sumber perekonomian masyarakat sekitar. Tambak udang ini cukup unik karena dibangun dekat dengan Muara Kathing. Alur sungai yang melintas sampai ke Muara Kathing sebagian dibatasi oleh adanya spit atau gosong pantai. Gugusan spit ini berada di sepanjang pesisir Kecamatan Mirit, Ambal, Klirong, dan Petanahan. Salah satu jasa ekosistem dari spit ialah dapat menghambat gelombang yang datang dari laut sehingga mampu menjadi penahan gelombang secara alami. Kegiatan Budidaya Tambak Sekitar Muara Kathing Gumuk Pasir Di Sekitar Muara Kathing

29 2.2.4 PANTAI SERAYU Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu Sungai Serayu banyak dimanfaatkan untuk adalah salah satu sungai yang terletak di Jawa memenuhi kebutuhan masyarakat pada wilayah yang Tengah. Sungai ini melintasi lima kabupaten yaitu dilalui oleh Daerah Aliran Sungai (DAS) tersebut, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Banjarnegara, antara lain untuk irigasi, air minum, industri, listrik Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas, tenaga air, dan sebagainya. Namun masalah lain hingga bermuara di Kabupaten Cilacap. Panjang timbul karena masyarakat di sekitar DAS Serayu juga sungai utama mencapai 180 km31. Muara Sungai membuang limbah ke Sungai Serayu. Hal ini Serayu merupakan wilayah badan air tempat menyebabkan pencemaran terhadap logam berat pada bertemunya satu atau lebih sungai di DAS Serayu. perairan tersebut. 31 Munir, A. 2009. Karakteristik daerah aliran sungai (DAS) Serayu Provinsi Jawa Tengah berdasarkan kondisi fisik, sosial serta ekonomi. Laporan Mata Kuliah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS). Departemen Geografi. FMIPA, Universitas Indonesia. 18p.

30 Aktivitas Nelayan Sekitar Muara Serayu Lahan Pertanian Masyarakat Sekitar Muara Serayu Muara Sungai Serayu

31

32

33

34 Vegetasi Sekitar Muara Soge Hamparan Pasir Muara Soge 2.3 JAWA TIMUR 2.3.1 PANTAI SOGE Muara Sungai Soge bermuara di Pantai Soge yang merupakan pantai di wilayah karst. Pantai Soge berada dalam salah satu tapak pantai yang terbentang di wilayah Samudra Hindia. Pantai Soge memiliki muara Sungai Soge yang berkelok mengitari pasir pantai yang membentang di bagian timur pantai hingga jarak radius kurang lebih 150 meter. Muara sungai tersebut membentuk sebuah danau kecil di wilayah tersebut karena air laut tidak sepenuhnya tertarik ke tengah laut saat terjadi fenomena air pasang karena air laut yang masuk ke area tersebut terhalangi oleh gisik. Muara sungai soge masuk dalam bagian obyek wisata pantai soge. Pantai Soge memiliki pasir putih bertekstur halus yang memanjakan wisatawan. Pasir putih di pantai Soge merupakan hasil erosi material karst dan sedimentasi dari organisme laut. Tidak hanya sebagai tempat wisata, pantai ini juga memberikan kehidupan bagi masyarakat pesisirnya. Udang merupakan salah satu sumber daya yang banyak dimanfaatkan. Dalam upaya membudidaya, masyarakat sekitar membuat keranda untuk tambang udang di tengah laut. Inilah yang menjadi keunikan masyarakat Pantai Soge dibanding dengan masyarakat pesisir yang lain. Objek Wisata Muara Soge

35 Muara Pantai Pancer Door Sedimentasi di Muara 2.3.2 PANTAI PANCER DOOR Pantai Pancer Door merupakan salah satu objek wisata yang ada di Kota Pacitan. Pantai tersebut telah ditetapkan sebagai kawasan wisata pada tanggal 30 Desember 1997 oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pacitan32. Pantai Pancer Door memiliki keunikan ketika terjadi surut terdapat proses sedimentasi yang memisahkan antara muara dan laut. Namun ketika pasang sedimen yang membentuk daratan tersebut tidak terlihat. Muara yang mengalir akan langsung menyatu dengan laut. Keindahan tersebut dapat dijadikan sebagai potensi dalam pengembangan pariwisata di Pantai Pancer Door. Pantai Pancer Door memiliki pasir yang berwarna putih dan percikan air yang membentuk ombak menuju ke bibir pantai. Kondisi perairan berwarna biru dan berwarna coklat keruh dari muara hingga bibir pantai akibat sedimentasi yang tinggi. Bukit- bukit tinggi yang terbentuk di sekitar pantai menambah akan keindahan alamnya. Vegetasi yang ada di sekitar Pantai Pancer Door seperti mangrove dan cemara udang. Selain itu, di daerah tersebut terdapat Etalase Geopark yang memberikan pengetahuan tentang Gunung Sewu. Tempat-tempat ini yang akan menjadi spot para wisatawan. 32 Fuad, Z., S. Ramdlani., dan A. Soekirno. 2017. Pengembangan Fasilitas Wisata di Kawasan Pantai Pancer Door Kabupaten Pacitan. Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitekstur. Vol 5 (1): 1—8.

36 Etalase Geopark Pantai Pancer Door Muara Pantai Pancer Door Sedimentasi di Muara Pantai Muara Pantai Pancer Door Pertemuan Muara dengan Laut

37 Keindahan Alam Yang Terdapat di Muara dan Pantai Banyu Tibo

38 Pertemuan Antara Air Muara dengan Air Banyu Tibo Keindahan Alam Yang Terdapat di Muara dan Pantai Banyu Tibo Pertemuan Antara Air Muara dengan Air Banyu Tibo 2.3.3 PANTAI BANYU TIBO Banyu Tibo merupakan salah satu tempat obyek pariwisata alam yang terletak di Desa Widoro, Kecamatan Donorejo, Kabupaten Pacitan Jawa Timur. Nama Banyu Tibo diambil dari bahasa Jawa dimana arti kata dari banyu tibo itu sendiri yaitu air jatuh. Pantai Banyu Tibo memiliki keunikan pada alamnya, dimana terdapat pertemuan antara air terjun dengan pantai. Pantai Banyu Tibo memiliki sungai kecil, dan muara kecil yang berada di atas pantai sehingga hal tersebut yang menyebabkan adanya air terjun di lokasi tersebut. Aliran sungai tersebut langsung bermuara dan jatuh ke pantai yang langsung berhadapan langsung dengan Samudra Hindia. Pantai Banyu Tibo memiliki garis pantai yang pendek dan berada di antara tebing. Pantai Banyu Tibo memiliki pasir yang tidak terlalu putih namun butirannya lembut, hal tersebut dapat disebabkan karena terjadinya pengikisan pada tebing serta mengalami pengendapan di bibir Pantai Banyu Tibo. Pertemuan antara muara dan pantai yang menjadikan air terjun di Pantai Banyu Tibo

39 2.3.4 PANTAI TELUK PENYU Kegiatan wisata yang terdapat di Pantai Teluk Penyu merupakan salah satu Kabupaten Cilacap kurang begitu dinamis jika pantai yang cukup terkenal di Kabupaten Cilacap. dibandingkan dengan pengunjung objek wisatanya, Berdasarkan data Dinas Pemuda Olahraga dan meskipun Kabupaten Cilacap dikenal akan objek Pariwisata Kabupaten Cilacap, jumlah pengunjung wisatanya yang begitu luas. Sehingga diperlukan Pantai Teluk Penyu hampir mencapai 73.399 pengembangan objek wisatanya agar menjadi suatu pengunjung. Pada kegiatan untuk promosi Pantai objek yang unggul oleh wisatawan lokal maupun Teluk Penyu perkenalan destinasi dan obyek wisata mancanegara33. masih sangat minim. Meskipun kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara tiap tahun selalu meningkat34. 33 Pramila, N.E. 2017. Upaya Pengembangan Pantai Teluk Penyu Sebagai Obyek Wisata Unggulan di Kabupaten Cilacap. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta. 34 Dony. 2017. Teluk Penyu Masih Jadi Primadona Wisata Cilacap. http://www.cilacapkab.go.id/v2/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=5982. Tanggal diakses tanggal 1 Februari 2018.

40 Objek Wisata Pantai Teluk Penyu

41

42

43 Hamparan Kebun Kelapa di sekitar Wisata Pantai Banyu Tibo 3.1 AGRARIS 3.1.1 PANTAI BANYU TIBO (Perkebunan Kelapa) Beberapa aktivitas para penduduk di antara masyarakat pekebun dengan lokasi pariwisata. sekitar Pantai Banyu Tibo adalah berkebun, Potensi Masyarakat dapat menjual hasil perkebunannya ke perkebunan yang menjadi unggulan adalah pohon pada pengelola usaha di lokasi wisata, sedangkan kelapa. Hal tersebut juga dijadikan peluang yang pengusaha lapak dapat memperoleh menu penjualan baik bagi masyarakat di mana hasil dari perkebunan yaitu kelapa muda. dijual di lokasi wisata. Sehingga hal tersebut memberikan peluang pasar saling menguntungkan

44

45

46

47 Perahu Sedang Menepi di Pantai Teluk Penyu Fasilitas yang Tidak Terpelihara dengan Baik Pelabuhan di Pantai Teluk Penyu 3.2 MARITIM 3.2.1 PANTAI TELUK PENYU (Ikan Tangkap dan Pelabuhan) Fasilitas, sarana, dan prasarana yang satu wilayah ke wilayah lainnya. Adanya pelabuhan terdapat di Pantai Teluk Penyu sangat minim mempunyai dampak positif dan negatif terhadap dikarenakan fasilitas yang kurang memadai dan lingkungan sekitar. Dampak negatif yang tidak terpelihara dengan baik. Fasilitas yang tidak ditimbulkan dapat menyebabkan pencemaran dari dipelihara dengan baik dikarenakan banyak kategori sedang sampai tinggi, perubahan fungsi dan fasilitas telah rusak. Objek wisata pantai Teluk tata guna lahan, dan terjadi gangguan terhadap biota Penyu merupakan wisata pantai yang dibiarkan apa laut yang terdapat di perairan Teluk Penyu. adanya dan besifat alami, dan menyebabkan tidak adanya fasilitas unggulan yang ditawarkan pada Sedangkan pada dampak positif adanya wisatawan35. pelabuhan laut ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dengan mengadakan festival perkapalan Di Pantai Teluk Penyu ini terdapat di Pantai Teluk Penyu. Adanya festival ini bertujuan pelabuhan yang cukup memadai. Pelabuhan laut ini untuk mengembalikan kejayaan pelabuhan di Pantai sendiri mempunyai peranan yang sangat penting Teluk Penyu dan menarik daya tarik wisatawan lokal bagi Kabupaten Cilacap di antaranya pelabuhan atau mancanegara. ekspor atau impor, dan sebagai transportasi dari 35 Dony. 2017. Teluk Penyu Masih Jadi Primadona Wisata Cilacap. http://www.cilacapkab.go.id/v2/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=5982. Tanggal diakses tanggal 1 Februari 2018.

48 3.2.2 PANTAI LEGOK JAWA (Budidaya) Pesisir Pangandaran dengan hasil Budidaya ikan sidat menjadi pilihan tangkapan ikan yang beragam. Salah satunya di masyarakat sekitar karena mudah didapatkan. Ikan sekitar Muara Legok Jawa yang memiliki Sidat secara langsung ditangkap oleh nelayan di tangkapan ikan berupa ikan sidat. Selain untuk di sekitar muara Legok Jawa menggunakan alat tangkap tangkap secara langsung oleh nelayan, ikan Sidat bernama sirib37. Masyarakat sekitar membuat kolam- mulai dijadikan dalam komoditas budidaya kolam kecil untuk tempat pembenihan ikan Sidat. masyarakat sekitar. Ikan sidat merupakan jenis ikan Pemberian pakan khusus ikan Sidat berupa pelet komoditas ekspor di pasar internasional (Jepang, dengan harga Rp30.000,00. Penjualan ikan sidat Hongkong, Jerman, Italia dan beberapa negara sendiri memiliki harga yang beragam, yaitu sekitar lain)36. Tetapi pemanfaatan ikan ini secara lokal Rp1.000.000,00—Rp1.500.000,00 per kg untuk ikan masih sangat rendah karena kebanyakan penduduk yang masih kecil, sedangkan yang lebih besar dengan belum mengenal potensi budidaya ikan sidat. harga Rp 60.000,00 per kg. Proses Pendaratan Kapal di Pantai Legok Jawa 36 Affandi, R. 2005. Strategi Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Sidat, Anguilla spp. Di Indonesia. Jurnal Iktiologi Indonesia. Vol. 5 (2): 77-81 37Alat tangkap berbentuk seperti puring nasi

49 Proses Pelelangan Ikan di TPI Pemberian Pakan Ikan Sidat Kegiatan budidaya yang dilakukan Kolam Budidaya Ikan Sidat masyarakat sekitar Legok Jawa merupakan satu langkah tepat. Pasalnya potensi ikan sidat di Kegiatan melaut nelayan Legok Jawa Indonesia sangat melimpah, tetapi budidayanya terbilang singkat, dimulai berlayar dari pagi hingga yang belum optimal. Hal ini karena masyarakat siang hari sekitar pukul 10.00—11.00 WIB. Hasil sekitar masih belum melirik keuntungandari jenis tangkapan nelayan selanjutnya langsung disetorkan ikan ini. Penjualan ikan sidat dapat meningkatkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Legok Jawa.Adanya perekonomian masyarakat Legok Jawa. TPI Legok Jawa menjadi fasilitas pendukung perekonomian di sekitar pesisir Legok Jawa. Rekomendasi pengembangan dan Kegiatan jual beli hasil tangkapan ikan bisa langsung perluasan skala budidaya ikan sidat di butuhkan di di lakukan di TPI Legok Jawa sehingga nelayan tidak sekitar muara Legok Jawa untuk mendukung perlu menjual sendiri hasil tangkapan yang mereka perekonomian sekaligus pemanfaatan potensi ikan dapat. sidat yang cukup besar. Ketika Tuhan menciptakan dua massa air yang berbeda, tepat di muara keduanya akan bertemu memberi sumber kehidupan bagi sekitarnya


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook