KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA 10CATATAN PERTANIAN KINI & NANTI AGRI WRITING COMPETITION 2020 KATEGORI UMUM & jURNAlIs
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
KINI & NANTI AGRI WRITING COMPETITION 2020 KATEGORI UMUM & jURNAlIs
10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & jURNAlIs Kata Pengantar 6 10 BESAR KATEGORI UMUM 10 16 Menggagas Integrasi Fintech Syariah Sektor Agri 24 Eko Enzim dan Hidroponik, 30 Alternatif Tani Masa Kini dan Masa Depan 34 Masa Depan Pertanian Indonesia adalah 40 Pertanian Digital 46 Regenerasi Petani Berbasis Smart Farming 4.0, Kunci Kemajuan Sektor Pertanian di Masa Depan 52 Pilihan Strategi Regenerasi Petani: Membudayakan Bertani Ataukah Membisniskan Pertanian? 62 Siapkan Diri Menjadi Petani Inovatif 5.0! 66 Integrated Indoor Farming: Solusi Pertanian Masa Depan Indonesia Konsep Pinter Farming (Portable Greenhouse and Interconnected Farming Markets)- Berbasis Kearifan Lokal Suku Baduy Sebagai Penguatan Ketahanan Pangan Secara Berkelanjutan Serta Meningkatkan Produktivitas Petani Dalam Kondisi Pandemi COVID-19 Pertanian Sebagai Sistem Pertahanan Masa Depan dan Organisasi Regenerasi Petani Si Mungil Microgreens Penompang Pertanian Saat di Rumah Saja kementerian pertanian 4 republik indonesia
10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & jURNAlIs Dåftår Isi 10 BESAR KATEGORI JURNALIS 72 78 Membudayakan Generasi Milenial Banyuwangi, Menjadi 88 Petani itu Keren! 96 Urban Farming, Hobi Penangkal Krisis Pangan 102 Sektor Pertanian Urat Nadi Pembangunan Indonesia 110 Satu Data Luas Lahan Sawah 116 Mampukah bisnis pertanian ambil peluang di era 124 pandemi? 130 Untung Besar Jambu Kristal dan Mimpi Sang Petani 134 Millenial Gairah Berkebun Masyarakat Urban 140 Produksi Pangan di Kota, Kenapa Tidak? Bertani di Lahan 141 Terlantar Semarang Pemanfaatan Lahan Kosong untuk Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi Mimpi Kedelai Lokal untuk Tempe Indonesia SANG JUARA 10 Besar Pemenang Kategori Umum 10 Besar Pemenang Kategori Jurnalis kementerian pertanian 5 republik indonesia
10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & jURNAlIs Di era industri 4.0, digitalisasi adalah sebuah keniscayaan. Digitalisasi merasuk ke bagian terdalam sendi-sendi kehidupan. Di sanalah, digitalisasi mengakar kuat hingga mampu menggerakkan sebuah sistem kehidupan secara cepat, tak terbatas ruang dan waktu. Sebagai sendi kehidupan yang menyentuh hajat hidup bangsa, sektor pertanian pun tak lupa dari transformasi digital. Digitalisasi mendorong beragam inovasi sektor pertanian hingga tercipta sistem pertanian masa depan yang mengedepankan teknologi digital. Merespon kondisi tersebut, Kementerian Pertanian RI sebagai regulator dan pelaksana sektor pertanian nasional merasa perlu melakukan sosialisasi dan edukasi tentang kemajuan dan inovasi serta perkembangan sektor pertanian. Khususnya, sosialisasi dan edukasi kepada generasi milenial sebagai penerus keberlangsungan sektor pertanian nasional. Dengan demikian, akan meningkatkan kesadaran, keterampilan, dan kreativitas para milenial tentang betapa pentingnya sektor pertanian bagi kemakmuran bangsa. Di sisi lain, diperlukan ide-ide kreatif dan segar dari para milenial dalam rangka memajukan sektor pertanian yang berbasis teknologi. Melalui kaum milenial ini pula, Pemerintah berharap keberhasilan dan kemajuan bidang pertanian di Indonesia dapat tersuarakan secara positif kepada masyarakat luas. kementerian pertanian 6 republik indonesia
10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & jURNAlIs PëñgKåatañtår Oleh karena itu, Agri Writing Competition (AWC) 2020 kami helat sebagai media kampanye bagi para generasi muda dalam menyuarakan kebanggaan dan kecintaannya terhadap sektor pertanian Indonesia yang dituangkan dalam bentuk tulisan di berbagai kanal media sosial. Dengan mengusung tema “Peran Sektor Pertanian Indonesia dan Peluangnya ke Depan”, AWC terbuka bagi jurnalis maupun masyarakat umum yang memiliki kepedulian terhadap kemajuan sektor pertanian Indonesia. Bersama Republika Grup, AWC 2020 berhasil merangkum berbagai ide segar, kreatif, dan inovatif yang dapat mendorong kemajuan pertanian nasional ke depannya. Buku ini, kami hadirkan sebagai wujud apresiasi kami kepada seluruh partisipan AWC 2020 yang telah berkontribusi bagi pertanian Indonesia melalui karya tulisnya. Hadirnya buku ini diharapkan dapat menjadi referensi sekaligus panduan dalam menyusun langkah dan strategi untuk kemajuan sektor pertanian Indonesia di masa mendatang. Kuntoro Boga andri, Sp, M.agr., ph.D 7 kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Republik Indonesia kementerian pertanian republik indonesia
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
ÜmümKategori
10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI ÜmümKategori AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS Menggagas Integrasi Fintech Syariah Sektor Agri oleh : Rizmy Otlani Novastria | PNS Kementerian Keuangan Perkembangan teknologi finansial (fintech) syariah dalam mendorong pembiayaan sektor agrikultur memang masih minim. Dari 13 platform pembiayaan syariah yang terdaftar di OJK per 30 April 2020, hanya 3 platform yang menaungi pendanaan untuk sektor tersebut. Sementara itu, Islamic Fintech Global Report (2018) menyatakan bahwa prospek fintech syariah sangat menjanjikan terutama di negara dengan populasi muslim yang besar. Indonesia, setidaknya memenuhi tiga syarat penetrasi fintech syariah, yaitu milenial, smartphone, dan muslim mayoritas. Data BPS (2019) menunjukkan bahwa persentase penduduk muslim Indonesia mencapai 87%, penduduk milenial sebanyak 23,67%, dan pengguna internet adalah 175,2 juta pengguna. 10 kementerian pertanian republik indonesia
ÜmümKategori 10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS Akan tetapi, mesipun hampir seperempat populasi Indonesia adalah millenial, peran mereka dalam mendorong sektor agrikultur juga masih sangat terbatas. Faktanya, lebih dari 80% profesi petani di Indonesia berusia lebih dari 50 tahun (Petani Muda, 2019). Padahal, industri pertanian mendominasi struktur PDB Indonesia kedua setelah sektor industri dengan persentase 13,45% pada kuartal III-2019. Kesulitan akses pendanaan dan tingginya risiko menjadi faktor penghalang generasi milenial untuk menggeluti sektor ini. Petani memang menghadapi risiko produksi, teknologi, pestisida, hama, dan volatilitas harga. Demikian pula bagi investor, ketidakpercayaan dan ketiadaan insentif pemerintah menjadi penghambat. Jika kedua stakeholder utama ini lesu, tentu saja pengembang platform pembiayaan syariah juga berpikir dua kali. Terlebih bila regulasi tidak mendukung. UBAH PERSEPSI NEGATIF Fintech seharusnya dapat menjadi jawaban bagi masalah kesulitan pendanaan yang dialami para petani. Data OJK menunjukkan bahwa per 31 Mei 2020, akumulasi penyaluran pinjaman mencapai 109,18 Triliun Rupiah. Angka ini setara dengan 10,48% PDB. Hal tersebut menunjukkan bahwa fintech telah banyak dilirik sebagai alternatif pembiayaan yang lebih mampu menjangkau sebagian besar masyarakat Indonesia. Salah satu alasan utama disukainya skema pembiayaan fintech adalah kemudahan persyaratan yang dibutuhkan. Namun sayang, persepsi negatif terhadap fintech bahkan telah diakui oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI). Isu tentang legalitas hingga minimnya kepercayaan menjadi sangat kental dalam setiap bahasan terkait fintech. Kemudahan pembiayaan yang ditawarkan fintech ini pun harus dibayar dengan bunga pinjaman yang jauh di atas bunga perbankan. Keberadaan fintech syariah diungkapkan mampu menetralisasi aspek- aspek negatif tersebut. Prinsip bagi hasil yang dianut dalam sistem syariah akan menjadikan skema imbal balik menjadi lebih terstandar. Dengan demikian, pembiayaan jenis baru ini akan lebih dapat diterima oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. kementerian pertanian 11 republik indonesia
10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI ÜmümKategori AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS Fintech syariah merupakan inovasi dalam industri keuangan yang mengandalkan penggunaan teknologi untuk keperluan finansial. Produk dan layanan fintech syariah harus sesuai dengan maq a sid al-Shari’ah (tujuan hukum Islam). Selain itu, fintech syariah harus mengadopsi prinsip murabahah (cost-plus financing), musharakah (joint enterprise), dan mudarabah (partnership). Menengok kembali krisis 2008, sebuah riset di Indonesia telah dilakukan untuk membuktikan resiliensi dan stabilitas lembaga pembiayaan syariah. Hasilnya, dalam kondisi krisis, sistem pembiayaan syariah dinilai lebih stabil dibandingkan bank konvensional dalam menghadapi krisis keuangan global. Hal ini dikarenakan sistem syariah tidak mengenal bunga sehingga tidak terpengaruh fluktuasi tingkat bunga yang disebabkan oleh depresiasi nilai Rupiah dan kelangkaan Dolar. Pemerintah harus belajar dari sejarah tersebut. Pada era revolusi industri 4.0, ketika alternatif pembiayaan fintech menjamur, pemerintah harus dapat menangkap peluang fintech syariah dengan membuat sebuah skema yang terintegrasi. Terlebih dalam menghadapai ancaman resesi akibat pandemi Covid-19, pemerintah harus sigap dalam mempersiapkan skema baru ini demi sustainabilitas sektor agrikultur dalam menjamin ketersediaan pangan di Indonesia. Namun, sangat disayangkan bahwa hasil penelitian LIPI menyebutkan sebanyak 52% petani masih mengandalkan modal sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa aspek literasi keuangan dan digital para petani masih rendah. Tingginya tingkat bunga yang ditawarkan skema fintech konvensional pun menjadi ganjalan. Skema fintech syariah terintegrasi ini, setidaknya harus mampu mendongkrak pembiayaan bagi sektor agrikultur yang selama ini kesulitan modal. Selain itu, kemudahan pembiayaan karena penggunaan teknologi ini hendaknya mampu menarik minat generasi milenial untuk memasuki sektor tersebut. SKEMA TERINTEGRASI Dalam skema fintech syariah terintegrasi ini, konsep yang diusung adalah Collaborative Governance Regime (CGR). CGR ini menggarisbawahi proses bisnis end-to-end dimana seluruh stakeholder baik pemerintah, petani, dan investor terkoneksi dalam sebuah sistem. 12 kementerian pertanian republik indonesia
ÜmümKategori 10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS Dalam hal ini, petani perlu membuat rencana pengembangan lahan dan kebutuhan anggaran serta mengirimkannya pada Pemerintah. Setelah itu, Kementerian Pertanian Republik Indonesia melakukan review proposal. Proposal yang memenuhi syarat akan diunggah dalam platform berbasis web sehingga dapat dipilih oleh investor. Proposal tersebut harus didanai dalam waktu yang ditentukan. Sistem pembiayaan fintech syariah yang ditawarkan dapat berupa peer to peer landing maupun crowdfunding berbasis murabahah, sadaqah, maupun hibah. Investor akan mengirim dana melalui Kementerian Pertanian atau platformyang terdaftar di OJK. Dalam hal ini, kemudahan perizinan bagiplatform fintech syariah untuk terdaftar di OJK juga harus ditingkatkan. Jika dana berhasil terkumpul, sistem akan mendistribusikan dana kepada petani melalui Kementerian Pertanian. Dalam hal ini, peran pemerintah adalah memantau kemajuan pengembangan lahan dan hasil distribusi panen secara teratur. Keberadaan pemerintah di sini sangat krusial untuk menjadi penghubung dan untuk menjamin kepercayaan antara kedua belah pihak. Selain itu, supervisi pemerintah juga harus mampu menciptakan transparansi dan menghilangkan asimetri informasi. Keterlibatan Kementerian Pertanian juga mampu menjadi pendorong terwujudnya Sustainable Development Goals (SDGs). Dalam konsep syariah, SDGs ini dikenal sebagai maq a sid al-Shari’ah. Kementerian Pertanian dapat memprioritas pendanaan terhadap proposal program yang memenuhi konsep maq a sid al-Shariah. Beberapa di antaranya adalah program yang menjamin pengembangan sumber daya manusia, meningkatkan kualitas lingkungan hidup, serta mengurangi kesenjangan, dan bencana kelaparan. Sistem terintegrasi ini juga dapat memaksimalkan penggunaan block chain. Block chain mampumeningkatkan realibilitas transaksi, efisiensi, serta mengurangi biaya. Hasil riset di China menunjukkan bahwa penggunaan block chain dalam skema fintech mampu meningkatkan laba bersih petani lebih dari 2,3%. Jika block chain mampu membawa keuntungan dalam sistem pembiayaan konvensional, sudah saatnya sistem syariah mengaplikasikan benefit teknologi ini juga. kementerian pertanian 13 republik indonesia
10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI ÜmümKategori AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS Block chain mengandung enam teknologi inti, yaitu kecerdasan buatan, mekanisme konsensus, proteksi privasi, enkripsi algoritma, protokol jaringan, dan penyimpanan data. Dengan demikian, petani dan investor akan terhubung dalam sebuah basis data serta jaringan transaksi yang besar dengan supervisi pemerintah. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian Republik Indonesia hendaknya menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk dapat melakukan skema pertukaran data secara otomatis sehingga mampu mendukung integrasi ini. Melalui gagasan skema fintech syariah terintegrasi, agribisnis akan lebih banyak dilirik oleh generasi milenial. Kemudahan pembiayaan pun akan didapat karena tumbuhnya kepercayaan antarpihak. Investor tidak akan enggan untuk mendanai sektor prioritas ini. Pada akhirnya, perkembangan agribisnis di masa depan akan jauh lebih menjanjikan. 14 kementerian pertanian republik indonesia
10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI ÜmümKategori AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS Eko Enzim dan Hidroponik, Alternatif Tani Masa Kini dan Masa Depan oleh : Tono | Guru Kantin yang biasanya memasak aneka jenis sayur itu, kini harus menanam sayur mayur untuk dijual. Dulunya mengeluarkan asap, kini mengeluarkan oksigen. Sudah menjadi pengetahuan umum, bahwa akhir tahun lalu, tepatnya pada tanggal 31 Desember 2019, telah muncul virus jenis baru di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Virus, yang kemudian dikenal dengan sebutan nCoV – 2019 ini, akhirnya resmi bernama Covid-19 pada Selasa (11/02/2020) oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Dikutip dari REPUBLIKA.CO.ID. Salah satu dampak wabah virus corona yang sedang melanda dunia ini juga dirasakan oleh kantin sekolah kami. Dapur kantin yang biasanya mengepul kini 16 kementerian pertanian republik indonesia
ÜmümKategori 10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS tidak lagi. Aroma masakan yang mengundang selera sudah jarang tercium oleh indera pembau kami. Aneka warna makanan, yang menarik perhatian mata, tidak dapat lagi turun ke hati. Bermula dari Selasa (17/03/2020), ketika anak – anak mulai belajar dari rumah, kantin sekolah mulai minim beroperasi, sampai akhirnya total berhenti memanaskan wajan dan panci. Keadaan kantin menjadi sunyi sepi. Sunyi sepi dari hiruk pikuk aktivitas bibi – bibi yang tidak lagi menyiapkan sarapan dan makan siang dipagi hari. Lantas, apa yang terjadi? Sedangkan kantin adalah salah satu pemasok pendapatan utama sekolah. Tidak berlangsung lama, lebih kurang 3 pekan sejak bekerja dari rumah, tidak membuat sekolah kami mati kutu. Manajemen kantin disulap dari yang tadinya hanya memasak sayur, kini harus menanam sayur. Kenapa dikatakan hanya memasak sayur? Karena kantin sekolah kami menerapkan pola makan sehat. Pola makan Vegetaris. Pola makan yang lagi trend dewasa ini. Sehingga tidak ada unsur hewani dalam pola makan dikantin kami. Lalu masalahnya dimana? Hampir semua lingkungan sekolah tertutup batu. Ada tanah pun hanya jalan setapak yang tidak dilalui, baik di samping mau pun di belakang sekolah. Sedangkan salah satu komponen penting untuk bercocok tanam adalah media tanah. HIDROPONIK, ALTERNATIF LAINNYA YANG DIPILIH. Bercocok tanam di media air bukanlah hal asing lagi bagi masyarakat Selatpanjang. Anak SD saja tahu, bahwa bercocok tanam dengan media air, namanya hidroponik. Meskipun demikian, sedikit sekali masyarakat yang telah mencoba bercocok tanam di media air ini. Hidroponik Sekolah Kasih Maitreya dikelola oleh Bu Yanti, dengan disponsori dan didukung penuh oleh Yayasan sekolah kami. Yayasan sadar akan pentingnya industri pertanian di masa pandemi ini. Selain sebagai salah satu pemasok kementerian pertanian 17 republik indonesia
10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI ÜmümKategori AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS pendapatan pengganti kantin sekolah, bercocok tanam ala hidroponik ini dipandang tepat sebagai usaha tani masa kini dan berpotensi di sektor pertanian masa depan. Tanamlah dengan bahagia Rawatlah dengan gembira Panenlah dengan sukacita Dengan sederhana, sarana prasarana disiapkan. Pengetahuan media untuk berhidroponik pun digali. Dari berbagai sumber dan sedikit banyak yang diketahui. Akhirnya, dirakit dan hasilnya pun jadi. Segala referensi untuk bercocok tanam hidroponik dicari. Percobaan pertama dilakukan dirumah Bu Yanti. Dengan berbekal usaha yang gigih, berani bertanya kepada berbagai narasumber dan bergabung di grup facebook Komunitas Hidroponik Indonesia. Menurut Bu Yanti, banyak ilmu yang telah dipelajari dari Komunitas Hidroponik Indonesia. Mulai dari persiapan alat dan bahan, cara bercocok tanam, merawat dan bahkan apa yang harus dilakukan jika tanaman mengalami kondisi tertentu. Setelah berhasil uji coba dirumah. Di sudut kantin sekolah, media bercocok tanam hidroponik ditempatkan. Mengingat posisinya yang tepat untuk pencahayaan matahari. Awalnya, tempat untuk bercocok tanam hidroponik terbuat dari paralon. Namun, hanya tersedia 52 lubang untuk bercocok tanam, dimana harganya juga tidak murah. Dok. Penulis, Media hidroponik 18 kementerian pertanian republik indonesia
ÜmümKategori 10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS Barulah kemudian, dirakit meja untuk media tanam hidroponik, baik sistem rakit apung mau pun sistem alir. Salah satu kelemahan sistem rakit apung adalah pertumbuhan tanaman yang lambat. Berbeda dengan sistem alir yang pertumbuhannya cepat. APAKAH SAYUR SEGAR HIDROPONIK KAMI AMAN DIKONSUMSI? Dok. Penulis, Eko Enzim Tentu saja. Kami tidak menggunakan pestisida. Uniknya lagi, nutrisi utama untuk tanaman hidroponik kami adalah hasil olahan sampah organik dapur, yang dikenal dengan nama enzim sampah. kementerian pertanian 19 republik indonesia
10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI ÜmümKategori AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS Enzim sampah atau lebih dikenal eko enzim merupakan hasil olahan dari gula merah / gula hitam / mollase, sisa sayur atau kulit buah dan air bersih dengan perbandingan 1:3:10. Yang dimana ketiga bahan tersebut di campur dan difermentasi minimal 3 bulan lamanya. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh dibawah ini 1 kg gula cokelat / gula tebu (bukan olahan gula pasir / gula putih) 3 kg sisa sayur yang tidak mau dimasak (biasanya bagian sayur yang ibu buang seperti akar, batang atau bagian sayur yang rusak) dan lebih baik lagi jika kulit buah atau sisa buah – buahan. 10 l air bersih Sediakan wadah, boleh ember cat lengkap dengan tutupnya yang rapat, sebagai tempat untuk memfermentasikan ketiga bahan di atas selama 3 bulan. Untuk 2 minggu pertama, sering – seringlah buka dan aduk – aduk hasil campuran ketiga jenis bahan tersebut, lalu tutup rapat kembali. Setelah 3 bulan, saring cairan yang kini telah dikenal dengan nama eko enzim dan simpan kedalam botol. Bagaimana takarannya? Apakah tidak ada bahan lain yang dicampurkan dalam nutrisi hidroponik kami? Ada, tapi jumlahnya sedikit. Selain menggunakan Eko Enzim, kami juga menggunakan AB Mix. 20 Dok. Penulis, Media semai kementerian pertanian republik indonesia
ÜmümKategori 10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS Media penumbuh benih yang digunakan oleh kami adalah pasir yang telah dibersihkan. Disanalah biji di tanam sehingga muncul daun lembaga. Barulah dipindahkan ke atas Styrofoam yang telah dilubangi dengan jarak 15 cm. Selama minggu pertama AB Mix dan Eko Enzim dicampur ke dalam wadah air yang mengalir dan diukur dengan alat ukur nutrisi, TDS – 3. Sebanyak 5 ml AB Mix dan 5 ml Eko Enzim dilarutkan dalam air. Kemudian nutrisinya diukur apakah sudah mencapai 500 PPM. Jika belum maka eko enzim dapat ditambahkan sehingga nutrisi air tersebut mencapai 500 PPM. Hal ini dilakukan 2 kali sehari, pagi sebelum pukul 7 dan sore sebelum pukul 17.00. Sedangkan selama minggu kedua, kembali dilarutkan 5 ml AB Mix dan Eko Enzim ke dalam air, sehingga nutrisinya mencapai 700 PPM. Kemudian pada minggu ketiga, takaran AB Mixnya sama dan ditambahkan Eko Enzim sampai nutrisinya 900 PPM. Nutrisi untuk minggu keempat 1200 PPM. Sampai waktunya panen nanti, Bu Yanti menjaga PPM nutrisi air yang mengalir tetap di antara 500 - 1200 PPM, katanya, jika lebih dari itu, sayur akan terasa pahit. Makanya, sayur yang sudah beberapa kali dipanen kemarin sangat segar dan gurih. Ini hasil kerja tangan yang telaten. Dok. Penulis, siap panen 21 kementerian pertanian republik indonesia
10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI ÜmümKategori AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS Selain nutrisi, pH air juga sangat penting untuk diperhatikan. Dengan menggunakan pH meter, Ibu Yanti mengukur dan mengondisikan agar pH air berkisar antara 5,5 – 6,5. Dalam hal ini, sekali lagi Eko Enzim sangat berperan tentunya. Eko Enzim, Nutrisi pilihan kami. Mengapa Eko Enzim? Karena memiliki multifungsi. 1. Sebagaifertilizertanaman 2. Mengobatitanah 3. Membersihkanairyangtercemar 4. Penolakserangga 5. Meningkatkanhasilpanen 6. MembantumenurunkanpHairhujanyangtinggi Selain itu, Eko Enzim mudah diproduksi. Karena bahannya sangat alami. Dok. Penulis, Hasil hidroponik dengan nutrisi alami (Eko Enzim) 22 kementerian pertanian republik indonesia
ÜmümKategori 10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS Pengetahuan Eko Enzim ini pun, saya dapat dari seminar dan lokakarya “Eko Enzim sebagai Solusi Permasalahan Lingkungan Dunia”, yang diselenggarakan oleh Universitas Universal (UVERS) Batam pada bulan Agustus 2019 lalu, dengan narasumbernya Dr (H) Joean Oon Siew Kee, MDMA, DNM, BHMS. Ibu Yanti merencanakan untuk mengembangkan sistem cocok tanam hidroponik ini lebih luas lagi. Dok. Penulis, Ibu Yanti sedang merawat tanamannya Jika dikembangkan dari dini, maka usaha bercocok tanam hidroponik ini akan ikut andil dalam mencegah krisis pangan jika benar – benar terjadi. Paling tidak untuk sebagian kecil warga Kepulauan Meranti. Memang sih, yang kami tanam bukan jagung apalagi padi. Tapi sayur mayur seperti berbagai jenis sawi, bayam, kangkung, selada, kailan dan masih akan terus dikembangkan lagi. Usaha nyata tani di masa pandemik ini, tentunya akan menambah wawasan anak didik nantinya. Ya, setelah semua normal kembali. Semoga wabah segera berlalu. kementerian pertanian 23 republik indonesia
10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI ÜmümKategori AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS Masa Depan Pertanian Indonesia adalah Pertanian Digital oleh : Reza Bangun Mahardika | Peneliti Lagi-lagi sektor pertanian membuktikan ketangguhannya. Ketika pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2020 mencapai negatif 5,32% y-o-y, sektor pertanian merupakan satu dari sedikit sektor yang berhasil tumbuh positif. Sektor pertanian berhasil tumbuh 2,19% y-o-y, bandingkan dengan sektor industri pengolahan yang mengalami minus 6,19% dan sektor perdagangan - 7,57% pada periode yang sama. Sektor pertanian yang merupakan penyedia kebutuhan primer ini memang harus selalu menjadi fokus utama dari Indonesia. Akan tetapi, data dari FAO menunjukan bahwa 93% petani di Indonesia merupakan pertanian keluarga kecil yang tidak memanfaatkan berbagai peralatan modern 24 kementerian pertanian republik indonesia
ÜmümKategori 10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS serta belum menggunakan varietas benih yang berkualitas (FAO, 2018). Metode pertanian tradisional berteknologi rendah menyebabkan hasil panen yang stagnan, bahkan menurun (CompassList, 2020). Dengan segala keterbatasannya, sektor pertanian tetap mampu tumbuh di masa krisis ini. Bagaimana jika petani Indonesia mengadopsi pertanian digital dimana proses pra-produksi, produksi dan panen sampai distribusi menggunakan teknologi digital? Hasilnya tentu akan luar biasa. Model adopsi teknologi yang sederhanapun sudah mampu memberikan keuntungan bagi petani. Misalnya teknologi penerimaan informasi pertanian berbasis ponsel telah teruji menguntungkan bagi petani. Penelitian dari Fabregas et al. (2020) menunjukan bahwa petani di sub-Sahara Afrika dan India yang menerima informasi pertanian melalui ponsel mampu meningkatkan produktivitasnya hingga 4%. Selanjutnya petani yang mendapatkan informasi tersebut memiliki persentase 22% lebih tinggi untuk menggunakan input agrochemical sesuai rekomendasi, yang menghasilkan $10 setiap 1$ yang dikeluarkan. Adopsi teknologi digital juga berkontribusi dalam tahap produksi. Penerapan teknologi digital pada tahap produksi contohnya adalah penggunaan drone, robot pertanian, remote sensor serta software manajemen pertanian. Adanya sensor di tanah dan air sangat membantu petani untuk mengumpulkan data yangselanjutnya memberikan informasi ke petani. Sehingga, petani mengetahui kapan waktu yang tepat untuk menanam tanaman yang boros air seperti padi atau tanaman yang tahan-kering seperti kacang-kacangan dan umbi-umbian (CompassList, 2020). Ada juga teknologi bernama dino weeding robot yang membantu penyiangan petani sayur dengan tingkat presisi yang sangat tinggi dan petani dapat menghemat waktunya (Trendov et al, 2019). Pada tahap penjualan dan distribusi, teknologi digital berbasis e-commerce mampu memberikan harga yang lebih menarik dan menguntungkan bagi petani. Sebab, peran dari e-commerce adalah menjual produk dari petani langsung kepada konsumen. Bahkan teknologi blockchain dapat diterapkan untuk mendeteksi produk pertanian yang berkualitas buruk, sehingga langsung dapat diambil tindak lanjutnya (Trendov et al, 2019). kementerian pertanian 25 republik indonesia
10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI ÜmümKategori AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS Berikut adalah beberapa contoh startup di Indonesia yang memiliki teknologi digital yang dapat dimanfaatkan untuk membantu petani. Startup Indonesia Teknologi 8villages DataHub Farming data platform, yang memiliki produk bernama LISA, jaringan informasi Habibi Garden berbasis sms yang menyediakan informasi dan TaniHub berita untuk petani yang berlangganan Memiliki teknologi IoT-precision farming yang Sumber: CompassList, 2020 menggunakan sensor untuk mendeteksi kelembaban, temperature dan tingkat nutrisi dalam tanah Memiliki e-commerce platform yang menjual produk petani langsung ke konsumen Melihat sudah ada pihak yang mampu menyediakan teknologi digital bagi petani, maka langkah selanjutnya adalah memastikan petani mampu mengadopsi teknologi tersebut. Terdapat beberapa kondisi mendasar yang harus dipenuhi untuk mewujudkan pertanian digital. Kondisi tersebut meliputi adanya infrastruktur internet yang merata serta komitmen dan dukungan penuh pemerintah dari segi penyediaan informasi, teknologi, dan sumber daya manusia. Pertama, koneksi internet merupakan modal mendasar dari pertanian digital. Nyatanya hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2018 menunjukan hanya 25,56% penduduk pedesaan yang menggunakan internet dalam tiga bulan terakhir, jauh tertinggal dibandingkan penduduk perkotaan yang mencapai 50,92%. Padahal sektor pertanian sendiri hampir seluruhnya berada di kawasan perdesaan. Jika Indonesia ingin menerapkan pertanian digital, akses internet yang merata harus segera diwujudkan. Kedua, harus ada dukungan berupa penyediaan informasi yang update mengenai teknologi digital bagi petani. Disini pemerintah dapat membangun database teknologi pertanian yang berbasis aplikasi. Database 26 kementerian pertanian republik indonesia
ÜmümKategori 10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS teknologi berfungsi untuk menghubungkan petani dengan para pemilik teknologi, peneliti atau akademisi yang juga memiliki inovasi di sektor pertanian. Selanjutnya, petani dapat langsung berhubungan dengan pemilik teknologi melalui aplikasi tersebut. Disinilah pentingnya peran dari pendamping atau pihak desa untuk membiasakan petani mengakses informasi tersebut. Ketiga, pemerintah dapat memberikan dukungan berupa “toolkit pertanian digital”, meniru apa yang dilakukan Jepang untuk sektor UMKM. Japan’s Industrial Value Chain Initiative merupakan inisiatif yang menyediakan “Internet of Things kits” untuk UMKM dengan biaya $900 per kit, agar UMKM mengadopsi teknologi manufaktur digital (ADB dan Kemenkeu, 2020). Bukan tidak mungkin hal tersebut turut dilakukan untuk sektor pertanian di Indonesia dengan beberapa modifikasi. Apalagi sudah ada startup pertanian digital di Indonesia yang dapat diajak untuk bekerjasama untuk menyediakan toolkit tersebut. Prasyarat utamanya adalah Identifikasi dan lakukan pemetaan kebutuhan agar tidak terjadi mismatch antara teknologi digital dengan kebutuhan petani, serta bagaimana agar petani tidak terbebani dengan harga dari teknologi tersebut. Keempat, ketika petani telah memiliki toolkit pertanian digital, maka tugas selanjutnya adalah memastikan petani mampu menggunakan toolkit tersebut. Data dari FAO (2018) menunjukan bahwa rata-rata lama pendidikan dari kepala rumah tangga adalah 6 tahun. Tentunya hal ini akan menjadi tantangan untuk mewujudkan pertanian digital di Indonesia, namun bukan berarti tidak mungkin. Nantinya sosialisasi dan pendampingan turut memainkan peranan penting bagi adopsi teknologi pertanian digital. Jangan lupakan peran dari generasi muda. Generasi muda sekarang sudah lebih “melek” teknologi. Jika generasi muda ini menjadi petani yang menerapkan pertanian digital, maka petani Indonesia tentu akan semakin jaya. Dukungan dan adanya insentif untuk kembali ke desa dapat mewujudkan hal tersebut, apalagi pandemi Covid-19 turut memaksa para perantau kembali ke kampungnya. kementerian pertanian 27 republik indonesia
10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI ÜmümKategori AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS Sejak dahulu kita semua telah melihat bahwa Indonesia merupakan negara agraris yang kaya dengan sumber daya alamnya. Sudah saatnya Indonesia kembali ke muruahnya sebagai negara pertanian. Negara pertanian tersebut bukan pertanian biasa, namun pertanian yang berbasis pada teknologi dan inovasi digital. Mau dan harus mau, pertanian digital merupakan masa depan Indonesia dan harus disiapkan sejak sekarang. Daftar Pustaka ADB dan Kementerian Keuangan., (2020), Innovate Indonesia: Unlocking Growth Through Technological Transformation. DOI: http://dx.doi.org/10.22617/SGP200085-2 CompassList. (2020) Indonesia Agritech Report. A CompassList Research Publication Fabregas, R., Kremer, M., & Schilbach, F. (2019). Realizing the potential of digital development: The case of agricultural advice. Science, 366(6471). FAO. (2018). Small Family Farms Country Factsheet. Briefing paper. Rome: Food and Agriculture Organization of the United Nations. Katadata. (2020). Mampu Tahan dari Krisis, Investasi Sektor Pertanian Harus Ditingkatkan. Diakses pada 11 Juli 2020 https://katadata.co.id/happyfajrian/finansial/5f2b62c011dd6/mampu-tahan- dari- krisis-investasi-sektor-pertanian-harus-ditingkatkan Katadata. (2019). Susenas 2018: Hanya 27% Penduduk Perdesaan yang Menggunakan Internet. Diakses pada 29 Juli 2020 https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/07/24/susenas- 2018-hanya- 27-penduduk-perdesaan-yang-menggunakan-internet Kremer, Michael and Houngbo, Gilbert F. (2020). Building Forward with Digital Agriculture. Diakses pada 11 Juli 2020 https://www.project- syndicate.org/commentary/digital-agriculture-covid19- investment-priority-by- michael-kremer-and-gilbert-f-houngbo-2020-07/indonesian Setkab. (2020). 3 Arahan Presiden Antisipasi Dampak Kekeringan terhadap Stok Bahan Pokok. Diakses pada 11 Juli 2020 https://setkab.go.id/3-arahan-presiden- antisipasi-dampak- kekeringan-terhadap-stok-bahan-pokok/ Trendov, N. M., Varas, S., & Zeng, M. (2019). Digital technologies in agriculture and rural areas. Briefing paper. Rome: Food and Agriculture Organization of the United Nations. 28 kementerian pertanian republik indonesia
10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI ÜmümKategori AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS Regenerasi Petani Berbasis Smart Farming 4.0, Kunci Kemajuan Sektor Pertanian di Masa Depan oleh : Zainal C. Airlangga, S.Hum., M.I.P | Pegawai Non-Organik DKom Bank Indonesia Kementerian PPN/Bappenas dalam diskusi publik bertajuk “Potret Pembangunan Era Jokowi”, beberapa waktu lalu menyatakan bahwa bidang yang secara positif berkontribusi terhadap pembangunan Indonesia adalah pertanian. Hal tersebut disamping karena berbagai upaya pengembangan pertanian, juga didukung sejumlah terobosan kebijakan dalam pengelolaan anggaran belanja yang dilakukan Kementerian Pertanian dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. 30 kementerian pertanian republik indonesia
ÜmümKategori 10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS Sejalan dengan itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor pertanian mengalami kenaikan 12,66 persen (yoy) dengan nilai transaksi 0,28 miliar dolar AS. Total ekspor Indonesia secara kumulatif mencapai 53,95 miliar dolar AS, atau naik 0,44 persen (yoy). Pada periode Januari–April 2020, ekspor hasil pertanian juga mengalami kenaikan 15,15 persen, lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Tidak hanya itu, kontribusi sektor pertanian di dalam PDB Indonesia, berada di antara 12–14 persen sejak 2014 hingga 2020. Sektor pertanian juga menjadi sektor terbesar kedua setelah industri pengolahan di dalam struktur PDB. Dari indikator- indikator tersebut, pertanian secara keseluruhan menyumbang 0,7% dari 5,05% pertumbuhan ekonomi nasional di triwulan kedua 2019. Angka itu mengalami kenaikan 0,23 dari triwulan pertama 2019. Namun begitu, potensi positif sektor pertanian dihadapkan pada beberapa tantangan. Salah satu tantangan terbesar pembangunan pertanian di Indonesia saat ini adalah minimnya minat generasi muda (utamanya kaum milenial) untuk bertani. Jika hal ini terus berlanjut, maka di masa mendatang Indonesia akan 2 kekurangan petani. Produktivitas, lahan pertanian, hingga ketahanan pangan pun terancam. Oleh sebab itu, selain diperlukan lompatan dan modernisasi pertanian, ada baiknya menengok pada fase yang juga penentu kemajuan pertanian di masa depan namun sering dilupakan: regenerasi petani. DEFISIT PETANI DI TENGAH BONUS DEMOGRAFI, TANTANGAN NYATA SEKTOR PERTANIAN Data memperlihatkan bahwa jumlah petani di Indonesia masih didominasi oleh generasi tua. Hasil survei pertanian antarsensus 2018 yang dilakukan BPS menunjukkan hampir 70 persen petani adalah kelompok umur 45 tahun ke atas. Bahkan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian mencatat 90 persen dari total jumlah petani Indonesia sudah memasuki fase kurang produktif. Hanya berjumlah 2,7 juta orang atau sekitar 8% petani berusia 20-39 tahun dari total jumlah petani di Indonesia. Berkurangnya jumlah petani muda juga diikuti dengan luas lahan pertanian yang semakin menyusut setiap tahunnya karena alih fungsi. Mengapa hal itu terjadi? Ini karena sebagain masyarakat masih memandang sektor pertanian tidak lagi bisa memberikan kesejahteraan. Petani saat ini dinilai sebagai pekerjaan kelas dua yang tidak menawarkan masa depan cerah. Tidak jarang orang tua yang menjadi petani berharap anaknya bekerja di sektor lain. Berdasarkan hasil survey LIPI, hampir tidak ada anak petani yang ingin menjadi kementerian pertanian 31 republik indonesia
10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI ÜmümKategori AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS petani. Sekitar 4% usia 15-35 tahun berminat menjadi petani. Sisanya, sebagian besar tergiring industrialisasi. Akibatnya, urbanisasi menjamur dan mereka meninggalkan lahan-lahan pertanian demi beralih pekerjaan di perkotaan. Terakhir, generasi milenial adalah generasi yang lebih menyukai hal-hal yang berhubungan dengan teknologi informasi atau dunia digital. Sementara di sisi lain, Indonesia baru saja menapaki era bonus demografi yang berlangsung pada 2020–2030. Di kurun waktu tersebut, jumlah penduduk Indonesia yang berada pada usia produktif (15-65 tahun) mencapai 70 persen, sisanya 30 persen usia nonproduktif (< 5 th dan >65 th). Bonus demografi dapat memberikan berkah dan sekaligus menjadi ancaman apabila tidak diimbangi dengan penyediaan lapangan kerja yang memadai serta penyiapan SDM generasi muda yang berkualitas. Bagi sektor pertanian hal ini juga bisa menjadi ancaman manakala yang terjun ke sektor pertanian hanya berasal dari sisa bonus demografi (kualitas rendah) sehingga malah akan menyebabkan semakin menurunnya produktivitas sektor pertanian. Melihat kenyataan di atas, seperti telah disinggung sebelumnya, regenerasi petani mendesak untuk dilakukan. Model regenerasi tersebut tentu saja harus disesuaikan dengan kebutuhan zaman dan passion anak milenial, yakni berbasis teknologi (Smart Farming 4.0). REGENERASI PETANI BERBASIS SMART FARMING 4.0, KUNCI UNTUK MASA DEPAN Upaya pemerintah melalui Kementerian Pertanian untuk mendorong minat anak muda terhadap pertanian, sejauh ini telah dilakukan dan patut diapresiasi. Salah satunya melakukan berbagai pelatihan peningkatan kualitas generasi muda pada bidang pertanian, jambore bagi petani muda, pengukuhan 67 duta petani milenial, dan sebagainya. Upaya-upaya tersebut tentu saja masih perlu penyempurnaan-penyempurnaan, masukan, dan inovasi dari berbagai pihak. Berkelindan dengan itu, penulis memandang pemerintah juga perlu segera merevitalisasi strategi yang lebih substantif untuk mendorong minat anak muda bertani sesuai dengan perkembangan zaman. Salah satunya, melalui regenerasi petani berbasis Smart Farming 4.0. Dengan teknologi Smart Farming, agrikultur bisa menjadi agri”cool”ture dan menarik minat anak muda. Terlebih di masa pandemi seperti saat ini, inovasi teknologi 4.0 semakin relevan dan harus dipercepat. 32 kementerian pertanian republik indonesia
ÜmümKategori 10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS Smart Farming 4.0 adalah sebuah penerapan platform yang dihubungkan dengan perangkat teknologi, seperti tablet ataupun handphone untuk mengumpulkan informasi penting (contoh: status hara tanah, kelembaban udara, kondisi cuaca) yang diperoleh dari perangkat yang ditanamkan pada lahan pertanian. Teknik ini juga sering diaplikasikan dengan penggunaan drone untuk mensurvei udara di lahan pertanian guna menginspeksi kesehatan tanaman. Selain kedua implementasi aspek tersebut, smart farming juga sudah dipakai untuk weather nutrient sensing yang terintegrasi melalui wireless menuju smartphone atau laptop pada stasiun utama. Dengan cara ini, sistem pertanian berjalan lebih efektif, produktif, efisien, mengurangi kerusakan lingkungan, dan bisa dilakukan di mana saja. Untuk mempercepat regenerasi berbasis Smart Farming 4.0 yang mendorong minat anak muda untuk bertani ini, perlu dukungan pemerintah terutama dalam beberapa hal: Pertama, stimulus inovasi teknologi pertanian seperti agro start-up yang bisa membantu proses penanaman hingga panen lebih efektif dan efisien. Hal ini mengingat dari empat unicorn-start ups di Tanah Air tidak ada satu pun yang bergerak di sektor pertanian. Untuk itu, infrastruktur digital dengan koneksi yang cepat dan mudah diakses, khususnya di daerah pedesaan, harus dibenahi. Kedua, meningkatkan insentif menjadi seorang petani bagi generasi milenal. Insentif tersebut bisa berupa asuransi pertanian, asuransi kesehatan, kredit usaha tanpa agunan, akses terhadap permodalan, serta kebijakan lain yang bisa mengurangi beban hidup petani. Ketiga, melakukan pelatihan langsung kepada para pemuda tani, khususnya di pedesaan, tentang cara bertani berbasis Smart Farming 4.0. Program ini dilengkapi magang dan kelas inspirasi bersama petani sukses, serta praktik di area persawahan. Cara yang dilakukan karang taruna di Kulon Progo, Yogyakarta, mungkin bisa ditiru. Mereka diberikan akses mengelola tanah kas desa oleh pemerntah setempat untuk bertani. Dengan cara ini, anak muda tak perlu menunggu lama untuk mulai menjadi petani. Pada akhirnya, untuk menarik anak-anak muda ke pertanian, kita harus menjadikan sektor pertanian menjanjikan dan menguntungkan dengan pembukaan akses pasar, inovasi, dan teknologi. Kunci untuk mencapai hal tersebut adalah dengan melakukan regenerasi petani berbasis Smart Farming 4.0. Upaya ini ke depannya akan membawa dua manfaat sekaligus: menghasilkan aktivitas pertanian dari hulu hingga hilir yang efektif dan berkualitas, juga memunculkan para petani muda inovatif sebagai pewaris kejayaan pertanian Indonesia.*** kementerian pertanian 33 republik indonesia
10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI ÜmümKategori AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS Pilihan Strategi Regenerasi Petani: Membudayakan Bertani Ataukah Membisniskan Pertanian? oleh : Kadhung Prayoga | Dosen Secara sederhana, bahasa Inggris menerjemahkan pertanian sebagai agriculture. Dari sini, ada 2 hal utama yang perlu mendapat sorotan yaitu agri dan culture. Singkatnya, bertani adalah sebuah budaya yang pada gilirannya melahirkan suatu peradaban. Menjadi petani tidak sekedar pergi ke sawah pagi hari, pulang dengan hasil panen minim, dan terjerat dalam lingkar setan kemiskinan. Bertani lebih dari itu, yaitu proses menghormati Tuhan dengan mengolah alam sesuai dengan nilai yang dianut. Petani tidak lagi dimaknai sebagai sebuah pekerjaan semata, melainkan sebagai suatu identitas diri dan masyarakat. 34 kementerian pertanian republik indonesia
ÜmümKategori 10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS Sebagai elemen pembentuk kebudayaan, kegiatan pertanian diawali dengan proses berburu dan meramu. Budaya itu diawali dengan mengenali tanaman beserta manfaatnya hingga pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan. Beralih ke sistem perladangan berpindah hingga budaya bertani yang terekam jelas dalam relief candi, seperti di Borobudur dan Prambanan. Dari awal terbentuknya, menjadi petani memang bukan didesain untuk komersialisasi, melainkan subsisten bagaimana memanfaatkan kekayaan alam sesuai dengan porsi dan jatahnya. Tidak mengherankan jika kemudian petani hari ini memiliki praktek bertani yang sudah dijalankan secara turun temurun. Seperti kajian Borec et al. (2009) dan Kerbler (2012) yang menyebutkan jika pewarisan pengetahuan adalah proses panjang yang terjadi karena sejak kecil pemuda sudah diikutsertakan orang tuanya dalam bertani. Tidak jarang, praktek bertani yang ada menurut para peneliti tidak sesuai dan harus diganti. Sayangnya petani akan lebih mempercayai praktek yang sudah mengakar, sehingga petani dinilai sebagai kelompok masyarakat yang anti perubahan. Ditemui juga budaya lain seperti upacara tradisional, pedoman rasi bintang, hingga penggunaan bibit dan pupuk lokal. Terlihat bahwa grand designbertani bukanlah untuk mencari untung, tetapi untuk menyelaraskan diri dengan alam. Sayangnya,pertanian sebagai sebuah budaya mulai terkikis ketika komoditas pertanian diperdagangkan. Mulai dari rempah, teh, kakao, hingga sawit semuanya dinilai sebagai komoditas penting dalam perdagangan internasional. Peperangan hingga penindasan terjadi mulai dari era VOC hingga perdagangan bebas karena komoditas-komoditas pertanian. Semenjak itu, bertani dipandang sebagai sebuah bisnis dan tidak lagi sebagai budaya. Pemerintah berlomba untuk menginstruksikan petaninya menanam komoditas yang laku di pasar. Konsekuensinya, petani dipaksa untuk menggunakan bibit dan pupuk yang dipercaya bisa meningkatkan hasil panen. Praktek bertani yang sudah bertahun- tahun ada, padam dan menghilang. Positifnya, dalam sekejap pertanian di Indonesia bisa mengudara. Diganjar sebagai negara swasembada pangan adalah buktinya. Kebahagiaan ini ternyata meninggalkan luka yang mendalam hingga hari ini. Mulai dari hilangnya varietas kementerian pertanian 35 republik indonesia
10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI ÜmümKategori AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS lokal, penanaman komoditas secara serempak, hingga penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan. Posisi petanipun semakin berada di lapisan bawah karenanya. Kondisi-kondisi demikian yang kemudian menjadikan pemuda semakin menjauh dari sektor pertanian. Kementan (2020) bahkan menyebutkan presentase tenaga kerja pertanian terhadap total tenaga kerja hanyalah 22,5% dimana petani yang berumur 60+ sebanyak 7,38 juta. Menjadi petani dari yang awalnya harga diri dan identitas berubah menjadi pekerjaan yang paling dihindari. Menindaklanjuti kondisi yang semakin kacau, konsep agribisnis hadir untuk memperbaiki kehidupan petani dan meningkatkan lagi citra sektor pertanian. Konsep agribisnis menuntut petani untuk menjadi pengambil keputusan mulai dari hulu hingga hilir. Sayangnya konsep besar ini cacat secara implementasi dan tradisi. Petani diharapkan sebagai individu yang memiliki orientasi profit dan komersialisasi. Padahal tipikal dan karakteristik petani di Indonesia adalah petani yang subsisten. Petani bukan konsep untuk memperkaya diri melainkan sebagai suatu tradisi. Ketika regenerasi petani ingin diwujudkan maka pemuda akan melihat apakah menjadi petani menguntungkan secara ekonomi ataukah tidak. Apalagi pada fase tersebut, pemuda masih harus menanggung segudang kebutuhan hidup. Ditambah pandangan masyarakat terhadap profesi petani dan pemberitaan yang kerap menyudutkan kehidupan petani. Arimbawa dan Rustariyuni (2018) bahkan menyebutnya sebagai black campaign atas profesi petani. Tidak mengherankan, jika pemerintah masih menjual sisi keuntungan secara materil agar pemuda mau menjadi petani maka regenerasi petani tidak akan berjalan secara efektif. Berbagai upaya sebenanya sudah dilakukan oleh Kementerian Pertanian untuk menarik minat pemuda menjadi petani. Mulai dari pengenalan teknologi, kampanye di media sosial, hingga membuat program wira usaha muda pertanian untuk menjaring pemuda mau bergelut di sektor pertanian. Penggunaan teknologi diharapkan mampu menghapus stigma petani adalah kotor. Sayangnya, teknologi yang diperkenalkan cocok digunakan untuk petani dengan lahan yang luas. Padahal pemuda tani notabene memiliki luas lahan yang relatif sempit. 36 kementerian pertanian republik indonesia
ÜmümKategori 10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS Hasilnya, regenerasi yang ada masih mendorong pemuda berada di subsistem hilir, belum menyentuh sektor hulu dan on farm. Dibuktikan dengan antusiasme tinggi pemuda untuk membuat start up pertanian dan bukan menjadi petani. Beragam start up yang ada berbasis pada penjualan sayur, buah, hingga investasi. Tujuannya jelas, untuk memotong panjangnya rantai pemasaran, membuat petani tidak lagi tergantung terhadap tengkulak, dan memberikan akses permodalan yang lebih mudah. Kekhawatiran yang selanjutnya muncul adalah bagaimana jika ternyata para pemuda ini justru menjadi tengkulak baru yang berkedok pemanfaatan teknologi. Atau menciptakan model patron-klien yang baru dengan dalih mempermudah permodalan petani. Kedepan, jika regenerasi petani ingin berjalan baik maka strateginya harus menjadikan bertani sebagai sesuatu yang membudaya. Caranya diawali dengan sejak kecil mulai dari TK, anak-anak harus lebih sering diajak melakukan fieldtrip ke sawah untuk mengenali sektor pertanian. Buku-buku cerita mengenai pertanian perlu diperbanyak, sehingga anak-anak dari kecil sudah terbiasa. Di tataran SD, para siswa harus diarahkan untuk tidak sekedar menggambar gunung dan jalan. Bisa objek pertanian secara lebih spesifik atau membuat lomba pembuatan taman mini. Di tingkat SMP dan SMA, perlu dimunculkan ekstrakurikuler yang berfokus pada praktek pertanian. Konsep perlombaan seperti cerdas cermat khusus pertanian harus mulai diluncurkan. Di tingkat yang paling tinggi yaitu Universitas, harusnya kurikulum yang disusun tidak hanya mengarahkan mahasiswa berwirausaha, namun menjadi petani. Arti lainnya, pendidikan vokasi yang lebih berbasis praksis sebenarnya lebih dibutuhkan untuk mendorong pemuda menjadi petani. Anak-anak petani bisa diberikan beasiswa dengan ikatan dinas dan persyaratan untuk kembali menjadi petani. Pemerintah perlu menyediakan lahan bagi mahasiswa yang mau menjadi petani dengan kontrak jangka waktu tertentu. Jadi, ketika mahasiswa sudah bisa membeli lahan sendiri, lahan yang awalnya disewa bisa dialihkan ke yang lain. Pemerintah juga perlu membuat insentif bagi pemuda yang mau menjadi petani, sehingga ada jaminan secara ekonomi. Pemuda juga harus diberi keleluasaan untuk melakukan praktek bertani sesuai dengan apa yang berkembang di masyarakat. Namun, pemerintah perlu memberikan informasi kementerian pertanian 37 republik indonesia
10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI ÜmümKategori AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS terbaru mengenai teknologi apa saja yang bisa dijalankan. Pemuda harus menjembatani pemerintah dan petani tua, mengingat jumlah penyuluh yang semakin sedikit. Sementara itu, program mempensiunkan petani juga harus dirancang. Petani harus diistirahatkan agar pemuda bisa menggantikannya. Media juga sudah saatnya untuk memberitakan sesuatu yang positif ketika menjadi petani. Framing negatif harus diubah dengan kekuatan media. Harapannya, ketika anak SD diberi pertanyaan apa cita-citanya kelak akan muncul jawaban ingin menjadi petani. Masyarakatpun harus memperbaiki sistem ahli waris tanah. Tanah seharusnya diwariskan kepada anak yang memang akan terjun menjadi petani. Sesuai apa yang pernah dikaji Lobley et al. (2010) dan Nugroho et al. (2018) jika lahan adalah daya tark utama pemuda mau menjadi petani ataukah tidak. Jadi, secara budaya masyarakatpun harus dievaluasi agar regenerasi tidak lagi menjadi mimpi. Pilihan akhirnya jelas yaitu mendorong pemuda untuk lebih memahami pertanian dari kecil dengan menjadikan bertani sebagai budaya masyarakat. Bukan tiba-tiba menawarkan kepada pemuda bahwa menjadi petani adalah pekerjaan yang menguntungkan secara finansial. 38 kementerian pertanian republik indonesia
10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI ÜmümKategori AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS Siapkan Diri Menjadi Petani Inovatif 5.0! oleh : Ardi Wina Saputra | Pengajar Krisis ekologis sudah mulai didengungkan oleh para ilmuan satu dekade terakhir. Salah satu tulisan yang mengabarkan ekologi manusia tidak sedang baik-baik aja adalah tulisan dari David Wallace-Wells yang berjudul Bumi Yang Tak Dapat Dihuni. Tulisan ini terbit pada tahun 2019 dan memaparkan kondisi ekologis yang semakin buruk akibat brutalnya revolusi industri. Ketika masalah tersebut belum teratasi sepenuhnya, muncul bencana kesehatan yaitu pandemi virus corona. Pandemi yang mulai menyebar sejak Desember 2019 diprediksi dapat ditemukan virusnya paling cepat dua tahun setelah pandemi. Waktu yang kurang produktif selama masa pandemi tersebut menyebabkan ancaman krisis di depan mata. Krisis yang diakibatkan oleh pandemi tentu krisis kesehatan yang berakibat pada krisis pangan. Krisis pangan tentu dapat semakin menurunkan 40 kementerian pertanian republik indonesia
ÜmümKategori 10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS kesehatan manusia. Menumbuhkan kesadaran untuk kemandirian pangan pada generasi muda sangat dibutuhkan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistika (BPS), pada tahun 2020-2030, Indonesia mengalami bonus demografi. Jumlah penduduk usia anak-anak dan usia muda lebih banyak. Potensi ini harus dimaksimalkan untuk mengatasi dua permasalahan kritis tadi.Jika tidak dimanfaatkan, maka bonus demografi hanya menjadi kaum rebahan yang sama sekali tidak produktif hingga merugikan masyarakat. Generasi yang lahir pasca tahun2000 an merupakan generasi yang akrab dengan gawai. Ini adalah potensi sumber daya manusia Indonesia yang tidak dimiliki negara lain. Mayumi Fukuyama, peNeliti Jepang pada tahun 2016 menemukan temuan bahwa Jepang sedang menghadapi permasalahan kependudukan. Di negara tersebut, penduduk usia produktif mulai menurun dan tingkat nartalitas rendah. Berkaca dari Jepang, Indonesia seharusnya mampu memanfaatkan bonus demografi yang dimilikinya. Potensi sumber daya manusia melaluibonus demografi ternyata juga disokong oleh keberadaan sumber daya alam Indonesia yang kaya raya, khususnya pada sektor pertanian. Menyatukan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia harus segera dilakukan untuk mengatasi ancaman krisis pangan. Jembatan untuk menyatukan potensi kedua sumber daya tersebut adalah pertanian. PERTANIAN 5.0 Ketika berbicara tentang pertanian, maka hal yang perlu ditanamkan pada generasi muda adalah pola pikir inovatif. Pemikiran bahwa petani erat dengan “pedesaan”, “kondisi tertinggal”, “dan segala hal yang kuno” harus dibuang jauh-jauh. Menyadarkan generasi muda bahwa pertanian adalah hal yang keren, menjanjikan, serta canggih dan berpotensi adalah strategi awal yang dapat diedukasi pada generasi muda Indonesia. Narasi ini bukanlah fiktif belaka, kemajuan pertanian sudah dikembangkan di negara maju. Jepang, membuat pertanian 5.0. Pertanian 5.0 diinisasi berdasarkan rencana Shinzo Abe, Perdana Menteri Jepang untuk mewujudkan masyarakat 5.0. Pertanian 5.0 merupakan pertanian yang menggabungkan kecerdasan manusia dengan teknologi kecerdasan buatan. Di Eropa, penemuan tentang pertanian juga sudah mulai dikembangkan, dan tidak sedikit anak muda yang terlibat dalam pertanian. kementerian pertanian 41 republik indonesia
10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI ÜmümKategori AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS Kebanggaan tentang menjadi petani juga ditanamkan pada anak-anak. Hal yang paling mudah ditemukan adalah banyaknya genre game tentang pertanian. Setiap kemajuan game, pasti ada satu dua genre yang mengedukasi anak untuk bangga menjadi petani. Salah satu game yang dapat ditemukan adalah Harvest Moon. Mengangkat tema Back to Nature,game ini hadir sudah lebih dari satu dekade lalu, sejak tahun 1996. Game ini terus dikembangkan seiring dengan perkembangan Play Station. Selain di Play Station, game ini juga dapat dimainkan di komputer, tablet, android dan sudah diadaptasi pada berbagai jenis gawai. Game Harvets Moon menjelma serupa sastra anak yang tumbuh dan berkembang bersama perkembangan anak. Game tersebut menceritakan tentang seorang anak kota yang diminta ke desa untuk mengelola lahan milik kakeknya. Di desa, tokoh utama dalam game bertemu dengan penduduk desa dan berinteraksi dengan masyarakat di sana hingga diberi kebebasan untuk memilih pasangan yang dinikahinya. Selain itu,game ini juga mengajak pemainnya untuk bertani, berkebun, dan menambang.Gamemembuat manusia memiliki asosiasi terhadap tokoh yang dimainkan. Kesamaan perasaan dan tujuan yang diasosiasikan oleh tokoh dalam game membuat pemain memiliki asosisasi terhadap topik permainan tersebut. Kemunculan android ternyata juga semakin memperbanyak genre game dalam bidang pertanian. Mulai dari Plant vs Zombie, Let’s Farm,Green Farm, dan masih banyak lagi jenisnya. Kemunculan game bergenre pertanian ini bukan untuk hiburan semata melainkan untuk mengedukasi pada anak-anak bahwa pertanian itu penting. Seorang akademisi yaitu Aziz Dharma mengajak kawan-kawannya menulis buku bertajuk Ideologame. Pada buku tersebut dijelaskan bahwa ideologi ternyata dapat disampaikan melalui game. Kehadiran game bergenre pertanian menunjukkan bahwa negara-negara maju sudah mulai peduli untuk membentuk kesadaran serta rasa bangga pada generasi muda melalui kegiatan yang identik dengan bercocok tanam itu. PETANI INOVATIF Kesadaran bertani sejak dini dapat membuat generasi muda bangga pada profesi petani. Rasa bangga dan rasa senang menjadikan manusia semakin mudah untuk berinovasi. Pekerjaan yang dilakukan dengan bahagia pasti memuaskan dan inovatif hasilnya. Itulah sebabnya strategi untuk mewujudkan petani inovatif Indonesia adalah dengan memasukkan kurikulum pertanian sejak sekolah dasar.Pembelajaran di rumah selama pandemi harusnya dapat 42 kementerian pertanian republik indonesia
ÜmümKategori 10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS digunakan sebagai momentum yang tepat untuk membentuk kesadaran ini. Guru di tempat yang memiliki akses internet lancar dapat memasukkan beragam konten untuk menanamkan kesadaran bahwa bertani itu keren. Guru yang berlokasi di tempat yang minim jaringan internet dapat melakukan program guru kunjung. Guru kunjung merupakan program untuk mengunjungi siswa dari rumah ke rumah. Program guru kunjung sangat tepat bagi siswa yang jarak rumahnya tidak jauh dengan sekolah, saling berdekatan, dan jauh dari keramaian kota. Ketika berkunjung, guru dapat melihat serta mengapresiasi secara langsung kondisi murid yang mulai gemar bercocok tanam. Kesadaran tentang bertani harusnya dapat dimasukkan pada berbagai jenjang pendidikan. Pada jenjang SD, anak diajak untuk bermain. Namun, permainan yang dimainkan adalah permainan tentang pertanian.Bisa mengajak anak untuk menyelesaikan misi tertentu pada game pertanian, bisa juga untuk melakukan permainan tradisional yang berkaitan dengan pertanian seperti bermain tanam- tanaman. Cara ini merupakan cara yang seru sekaligus mengasyikkan dalam belajar. Mengajak anak bermain tentang segala hal yang berhubungan dengan pertanian tadi membuat anak memiliki kebanggaan serta hasrat untuk bertani. Pada jenjang SMP yang dibentuk adalah karakter. Ketika anak sudah senang dengan bertani maka diperlukan karakter untuk untuk mandiri dalam hal pangan melalui pertanian. Anak mulai disadarkan bahwa dengan kegiatan becocok tanam, mereka dapat memenuhi kebutuhan pangannya, bahkan dapat bermanfaat bagi orang-orang disekitarnya. Penugasan untuk melakukan proses bercocok tanam sederhana dapat dilakukan pada jenjang ini. Membuat tanaman buah dalam pot (tabulampot), tanaman obat keluarga(toga), sudah harus diberikan oleh guru. Jenjang berikutnya adalah jenjang SMA/SMK. Pada jenjang ini, anak diajak untuk mulai berpikir kritis dan inofatif. Mulai dari cara bercocok tanam hingga cara memanen. Cara pembibitan hingga pemupukan. Memilih buah hingga mengkombinasikannya, semua harus dimulai pada tahap ini. Anak juga dapat diajak untuk mengenal potensi dari kegiatan bercocok tanam. Selain menghasilkan hasil pertanian yang bermanfaat bagi ketahanan pangan, bercocok tanam juga dapat dikombinasikan dengan sektor lain, contohnya wisata. Anak mulai diajak untuk mengenal wisata yang berkaitan dengan bertani. Menjadikan kebun pribadinya sebagai wahana wisata, wisata tanam, wisata petik, hingga kementerian pertanian 43 republik indonesia
10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI ÜmümKategori AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS wisata virtual pasti akan membuat anak semakin terntantang melakukan inovasi. Energi anak SMA sangatlah dinamis, energi ini harus diolah semaksimalmungkin dengan cara memberi mereka tantangan. Menantang mereka untuk membuat wisata pertanian secara virtual atau market place pertanian bahkan menciptakan permainan sederhana yang berkaiatan dengan pertanian merupakan ragsangan- rangsangan inovatif yang sesuai dengan dunia mereka. Jenjang terakhir adalah perguruan tinggi. Tridharma perguruan tinggi sudah harus merujuk pada pertanian. Misalnya melakukan penelitian pada bidang pertanian, edukasi pertanian, hingga melakukan pengabdian masyarakat di desa atau wilayah yang cocok untuk bertani. Memang semua jurusan dan fakultas tidak mencetak petani, tapi kesadaran ekologis dan ketahanan pangan mandiri harus dimiliki seorang remaja apapun itu profesinya. Pada jenjang perguruan tinggi, pola pikir ilmiah juga harus dikembangkan. Berpikir ilmiah berarti berpikir analitis. Penelitian untuk mendukung hipotesis yang inovatif harus melalui proses pengujian dan validasi. Alangkah baiknya penelitian diarahkan pada model penelitian pengembangan. Mengolaborasikan teknologi hingga algoritma membuat mahasiswa menjadi lebih produktif dalam berkarya. Pasca pandemi corona diumumkan di Indonesia pada Maret 2020, Kementrian Riset dan Teknologi membuat kebijakan untuk memperbolehkan akademisi di Indonesia melakukan penelitian yang berkaitan dengan solusi penyelesaian pandemi. Solusi dalam pertanian untuk menguatkan ketahanan pangan juga merupakan solusi ketika pandemi berlangsung. Infiltrasi kurikulum pertanian pada jenjang SD-SMP-SMA-hingga perguruan tinggi memang tidak dapat dilihat hasilnya jika menunggu selesainya pertumbuhan anak. Jika strategi ini dilakukan secara konvensional maka butuh 15 tahun lebih untuk merasakan hasilnya, padahal era krisis pangan terjadi saat ini. Diperlukan kolaborasi dan elaborasi lintas jenjang untuk mewujudkanya. Kolaborasi dan elaborasi membuat manusia memiliki kecerdasan kolektif yang kompleks. Semakin kolektif kesadarannya, maka semakin maksimal hasil yang didapatkan. Mewujdukan kolaborasi lintas jenjang bukan isapan jempol seiring dengan kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka yang dicetuskan oleh Mentri Pendidikan. Kebijakan ini merupakan potensi untuk merealisasikan kurikulum berbasis pertanian demi mewujudkan petani Indonesia yang inovatif menghadapi era 5.0. 44 kementerian pertanian republik indonesia
10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI ÜmümKategori AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS Integrated Indoor Farming: Solusi Pertanian Masa Depan Indonesia oleh : Rosyid Amrulloh | Freelance Sektor pertanian menjadi sektor andalan dan menjadi kontributor ketiga dalam Produk Domestik Bruto (PDB) bagi Indonesia. Bahkan, di masa pandemi ini sektor pertanian masih mengalami pertumbuhan 2.19 persen pada kuartal II tahun 2020. Bersumber dari Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ini ditopang dari subsektor tanaman pangan yang tumbuh 9.23 persen, hortikultura 6.11 persen, dan perkebunan 4.45 persen. Sayangnya, sektor pertanian belum menjadi prioritas semua pihak sehingga potensi sektor pertanian di Indonesia belum maksimal dan belum optimal. Di samping itu, sektor pertanian di Indonesia juga dihadapkan dengan berbagai tantangan seperti krisis tanah, krisis air, krisis iklim, serangan hama dan penyakit serta tidak adanya regenerasi petani. 46 kementerian pertanian republik indonesia
ÜmümKategori 10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS Tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian ini perlu mendapatkan solusi sehingga keberlanjutan pertanian di Indonesia dapat dipertahankan dan bahkan bisa menjadi sektor unggulan bagi perekonomian bangsa. Salah satu solusi alternatif bagi pertanian Indonesia adalah integrated indoor farming. Sejatinya, konsep indoor farming telah diterapkan di beberapa negara seperti Belanda, Jerman dan Jepang. Konsep indoor farming yang saat ini berkembang memanfaatkan teknologi hidroponik dan irigasi tetes di dalam ruangan. Teknologi hidroponik dimanfaatkan untuk budi daya tanaman hortikultura, sementara teknologi irigasi tetes dimanfaatkan untuk budi daya tanaman yang memerlukan media tanah seperti tomat, melon, semangka, dan cabai. Keunggulan sistem indoor farming ini adalah memanfaatkan teknologi modern sehingga dapat memberikan jaminan produk pertanian yang bermutu dan berkualitas. Sistem indoor farming juga mampu mengurangi cemaran gas rumah kaca karena selama proses budi daya tidak memerlukan pupuk kandang dan lahan pertanian yang luas. Emisi gas rumah kaca dari sektor pertanian yang utama berdasarkan rilis Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2009 adalah metana dengan persentase 67 persen disusul oleh N2O 30 persen dan CO2 3 persen. HEMAT LAHAN DAN TANAH Salah satu polemik utama dalam sistem pertanian Indonesia adalah sempitnya area lahan pertanian yang digarap oleh petani. Rata-rata petani Indonesia menggarap lahan pertanian berkisar antara 0.2 sampai 0.8 hektar, bahkan ada petani yang tidak memiliki lahan. Polemik lahan pertanian ini diperparah dengan meningkatnya konversi lahan pertanian menjadi area pemukiman maupun industri. Meskipun pemerintah telah menggalakkan program mencetak sawah baru yang menjadikan luas lahan pertanian bertambah 358 ribu hektar dari tahun 2018 yang hanya 7.1 juta hektar menjadi 7.4 juta hektar pada tahun 2019, progam ini dinilai belum cukup mampu meningkatkan kuantitas produksi produk pertanian. Berdasar dari belum mampunya upaya penambahan luas lahan pertanian menjawab persoalan lahan, sistem indoor farming berusaha memberikan solusi dengan memanfaatkan bangunan atau gedung sebagai lahan budi daya pertanian. Konsep indoor farming dapat disisipkan pada area perumahan, pemukiman, perkantoran maupun perhotelan. kementerian pertanian 47 republik indonesia
10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI ÜmümKategori AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS Konsep indoor farming di kawasan perumahan dan pemukiman dapat diterapkan dengan membangun beberapa rumah yang dijadikan sebagai area indoor farming. Rumah tersebut dapat dibangun dua atau beberapa lantai sehingga pemilik rumah maupun pengelola perumahan dapat tinggal di rumah tersebut serta dapat melakukan kegiatan budi daya pertanian. Sementara di gedung perkantoran maupun perhotelan, konsep indoor farming dapat diterapkan dengan menyediakan beberapa lantai di gedung tersebut secara khusus. Upaya pemanfaatan gedung bangunan sebagai lahan budi daya pertanian dalam konsep indoor farming diharapkan mampu menjadi solusi atas meningkatnya konversi lahan pertanian menjadi pemukiman maupun kawasan industri. Konsep indoor farming juga tidak memerlukan media tanah yang banyak karena pada konsep ini memanfaatkan teknologi hidroponik yang lebih mengandalkan sumber daya air. HEMAT AIR Air pada dasarnya menjadi sumber penting dalam kegiatan budi daya pertanian, tak terkecuali pada teknologi hidroponik pada konsep indoor farming. Meskipun demikian, teknologi hidroponik tidak memerlukan banyak air dalam proses budi dayanya. Laju konsumsi air terendah pada teknologi hidroponik sebesar 0.376 mm per hari pada awal tanam dan tertinggi sebesar 1.043 mm per hari menjelang panen atau setara 0.45 sampai 1.14 liter per hari per meter persegi. Konsumsi air ini jauh lebih rendah dibandingkan konsumsi air pada sistem pertanian yang dikelola secara konvensional. Pasalnya, selain hemat dalam konsumsi air, teknologi hidroponik juga mencegah terjadinya evaporasi atau penguapan air sehingga air tidak terbuang sia-sia. Teknologi hidroponik ini juga dapat diintegrasikan dengan kolam ikan sehingga air yang digunakan dapat berasal dari kolam tersebut. Integrasi ini dapat meningkatkan kualitas pemanfaatan air dan menghemat penggunaan air dalam proses budi daya pertanian hidroponik. Selain itu, integrasi ini juga dapat menghemat pengeluaran untuk nutrisi karena nutrisi tanaman dapat berasal dari nutrisi air kolam ikan. TERHINDAR DARI KRISIS AIR Berdasarkan prediksi para ahli, krisis air yang akan terjadi di pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara pada tahun 2040 perlu segera mendapat solusi terutama 48 kementerian pertanian republik indonesia
ÜmümKategori 10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS bagi sektor pertanian. Sistem indoor farming yang merupakan kegiatan budi daya pertanian di dalam ruangan berpotensi terhindar dari krisis air yang akan terjadi di masa mendatang. Pasalnya, sistem indoor farming ini menggunakan teknologi hidroponik yang hanya memerlukan sedikit air selama proses budi daya pertanian. TERINTEGRASI DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN Konsep integrated indoor farming menggunakan input teknologi yang ramah lingkungan. Teknologi yang digunakan antara lain adalah lampu LED yang hemat energi. Lampu LED inilah yang menjadi sumber cahaya tampak yang nantinya digunakan sebagai sumber cahaya bagi tanaman. Sumber energi listrik lampu LED juga berasal dari energi terbarukan yaitu panas matahari yang dikonversi melalui panel surya. Tidak hanya LED, sumber energi listrik yang digunakan di seluruh ruangan indoor farming berasal dari sumber energi terbarukan sehingga upaya ini dapat mendukung kampanye penggunaan energi ramah lingkungan. TERHINDAR DARI KRISIS IKLIM DAN SERANGAN HAMA PENYAKIT Krisis iklim yang terjadi belakangan ini menjadi penyebab utama dalam menurunnya kualitas dan kuantitas produk pertanian. Sistem pertanian di dalam ruangan seperti indoor farming dapat menjadi solusi dalam menghadapi krisis iklim yang saat ini terjadi. Hal ini karena seluruh akivitas pertanian dilakukan di dalam ruangan sehingga tidak akan mendapat pengaruh dari perubahan cuaca maupun iklim. Konsep integrated indoor farming yang merupakan konsep pertanian di dalam rungan juga dapat mengurangi risiko serangan hama dan penyakit tanaman. Pasalnya, selain dilakukan di dalam ruangan, sistem indoor farming juga diintegrasikan dengan teknologi modern untuk memonitoring keberadaan hama maupun penyakit tanaman. Integrasi teknologi di dalam ruangan ini juga memaksa seluruh aktivitas pertanian dilakukan secara profesional dan dilengkapi alat pelindung diri supaya tidak ada potensi hama maupun penyakit tanaman yang masuk ke dalam area budi daya. SOLUSI UNTUK MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN PANGAN BERKELANJUTAN Konsep indoor farming yang diterapkan di area perumahan, pemukiman, perkantoran maupun perhotelan dapat membantu menjaga ketersediaan kementerian pertanian 49 republik indonesia
10 CATATAN PERTANIAN, KINI & NANTI ÜmümKategori AGRI WRITING COMPETITION 2020, KATEGORI UMUM & JURNALIS pangan di kawasan tersebut. Setiap perumahan atau gedung yang terdapat lokasi pertanian dapat mencukupi kebutuhan pangan masyarakat maupun pegawai atau pengunjung di tempat tersebut. Dengan tercukupinya kebutuhan pangan dalam area tersebut, masyarakat maupun pengelola hotel dan kantor sudah tidak perlu lagi mencari atau mengimpor produk-produk pertanian dari luar daerahnya karena produk-produk pertanian sudah tersedia dan mudah dijangkau. Integrated indoor farming juga dapat dimanfaatkan sebagai agrowisata sehingga pihak pengelola bisa mendapatkan income tambahan selain dari income penjualan produk pertanian. Di samping itu, dengan dibukanya integrated indoor farming sebagai agrowisata, pengunjung maupun masyarakat dapat mengenal dan belajar tentang sistem pertanian modern. Dengan demikian, diharapkan dapat lahir petani-petani baru yang bisa memanfaatkan tools teknologi dalam mengembangkan sektor pertanian di Indonesia. 50 kementerian pertanian republik indonesia
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144