Sehingga nanti setelah kematian kita dapat memasuki alam-alam sucipara Dewa tingkat dimensi tinggi [Mahar Loka, Jana Loka, Tapa Loka, atauSatya Loka].3. Target utama. Tujuan kehidupan adalah untuk menyempurnakan kesadaran Atma,untuk melakukan suatu perjuangan spiritual merintis jalan agar kelak kitamencapai target utama, yaitu mencapai keheningan kesadaran yangsempurna [Moksha]. Sehingga kita dapat memutus siklus samsara danmenyatu manunggal dengan seluruh keberadaan.
Penutup KUTIPAN DARI BUKU SUCI SARASAMUSCAYA[Sarasamuscaya – sloka 1]Manusia hendaknya mulai dari saat ini juga berusaha tanpa kenal lelahuntuk melaksanakan sadhana [upaya spiritual], agar dapat menyadarikenyataan dirinya yang sejati. Manusia adalah penguasa bagi dirinyasendiri, sehingga berusahalah untuk dapat memahami tujuan sejati darikelahiran ini.[Sarasamuscaya – sloka 2]Manusia adalah satu-satunya mahluk yang dapat secara seimbangmelakukan kebaikan maupun kejahatan. Terlahir menjadi manusiabertujuan untuk melebur sifat-sifat jahat menjadi sifat-sifat baik, sehinggatidak ada lagi sifat-sifat jahat yang tersisa dalam diri, inilah tujuan menjadimanusia. Hanya dengan menjadi manusia sifat-sifat jahat dapat dileburmenjadi sifat-sifat baik.[Sarasamuscaya – sloka 3]Jangan pernah bersedih-hati terlahir sebagai manusia, walaupun terlahirdalam kehidupan yang dianggap paling hina. Karena sesungguhnya amatsulit untuk bisa terlahir menjadi manusia. Berbahagialah menjadi manusia.[Sarasamuscaya – sloka 4]Menjadi manusia adalah kelahiran yang paling utama. Karena hanyadengan terlahir sebagai manusia kita dapat melakukan sadhana, dapatmelakukan kebaikan yang berlimpah dan dapat mengangkat naik tingkatkesadaran. Darisanalah Atma dapat terbebaskan dari kesengsaraan.[Sarasamuscaya – sloka 6]Pergunakanlah kesempatan terbaik ini, kesempatan terlahir sebagaimanusia, kesempatan yang sungguh sulit didapat, kesempatan untuk bisa
mencapai Moksha. Lakukanlah hanya perbuatan yang dapat menghantarAtma terbebas dari siklus samsara dan jauhilah perbuatan yang akanmenghantar Atma terjerumus jatuh ke alam-alam bawah [menjadi hantugentayangan atau mahluk alam bawah] atau kelahiran rendah [menjadibinatang].[Sarasamuscaya – sloka 8]Kelahiran sebagai manusia sangat pendek dan cepat, laksana kilatan cahayapetir. Kesempatan seperti ini [terlahir sebagai manusia] sungguh sulitdidapat, karena itu pergunakanlah kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.Laksanakanlah sadhana agar dapat memutus lingkaran kesengsaraan lahirdan mati [siklus samsara], sehingga pembebasan sempurna [Moksha] dapatdiraih.[Sarasamuscaya – sloka 14]Kebaikan dan kesadaran, laksana perahu yang dapat mengantarkan Atmauntuk mencapai Moksha.[Sarasamuscaya – sloka 16]Laksana terbitnya matahari yang melenyapkan kegelapan dunia, sepertiitulah nasib manusia yang dalam hidupnya senantiasa tekunmelaksanakan kebaikan dan melaksanakan sadhana.[Sarasamuscaya – sloka 18]Kebaikan dan kesadaran adalah sumber dari mana kebahagiaan itu datang.Siapa saja yang melaksanakan kebaikan dan melaksanakan sadhana,mereka akan terselamatkan dan terbebas dari karma-karma buruknya.[Sarasamuscaya – sloka 24]Bagaikan katak yang akan datang sendiri ke kubangan air, bagaikan burungyang akan datang sendiri ke telaga, demikianlah pada akhirnyakebahagiaan akan datang dengan sendirinya kepada mereka yang tekunmelaksanakan kebaikan dan melaksanakan sadhana.
[Sarasamuscaya – sloka 366]Waktu itu tiada batasnya, ia terus bergerak meski telah melewati masaribuan tahun. Sedangkan hidup itu ada batasnya, bahkan seringkali dijalanidengan sangat cepat dan hanya dalam sekejap saja. Menyadari hal itujanganlah membuang-buang waktu, manfaatkanlah waktu yang tersediadengan sebaik-baiknya untuk melaksanakan kebaikan dan melaksanakansadhana.[Sarasamuscaya – sloka 368]Semua makhluk terperangkap dalam lingkaran kesengsaraan lahir dan mati[siklus samsara], masa hidup mereka lewati dengan penyakit, usia tua dankesedihan. Tapi umumnya tidak banyak manusia yang sadar akansingkatnya satu masa kehidupan itu.[Sarasamuscaya – sloka 380]Bagaimanapun pahit dan sulitnya hidup, kita tidak punya pilihan lain selainmenjalaninya. Segala sesuatu yang merupakan karma tetap harus dilewatidengan tenang dan tabah. Hidup miskin, kekurangan pangan, tuna wisma,tanpa pertolongan dan sebagainya, semua itu tidak dapat dihindari harusdijalani juga. Jika ingin merubah garis nasib, laksanakanlah kebaikan dansadhana mulai saat ini juga. Sebab hanya itulah yang dapat merubah arahperputaran karma.[Sarasamuscaya – sloka 498]Dalam kehidupan ini adanya suka dan duka [bahagia dan sengsara] tidaklahdapat dihindari, keduanya merupakan karunia yang mengangkat naiktingkat kesadaran. Mereka yang bijaksana tidak akan dikacaukan oleh sukadan duka, melainkan mendapatkan manfaat besar darinya.[Sarasamuscaya – sloka 501]Kesadaran adalah apa yang dapat melenyapkan kesedihan dankesengsaraan. Laksana rempah-rempah yang dapat menyembuhkanpenyakit badan, demikianlah kesadaran yang dapat menyembuhkan luka-luka hati dan kegelapan pikiran.
[Sarasamuscaya – sloka 505]Mereka yang telah mencapai kesadaran Atma, tidak bersedih jikamengalami kesengsaraan, tidak gembira jika memperoleh kebahagian, sertatidak digelapkan hatinya oleh kemarahan dan ketakutan. Mereka yang telahmencapai kesadaran Atma tetap tenang dan jernih dalam berbagai situasi.[Sarasamuscaya – sloka 506]Dalam kehidupan ini, beribu-ribu kesusahan, marabahaya dan kesedihanakan dialami manusia. Hanya mereka yang masih larut dalam kebodohanyang dikacaukan oleh keadaan ini, sedangkan mereka yang telah mencapaikesadaran Atma sedikitpun tidak terkacaukan.[Sarasamuscaya – sloka 510]Jika manusia tekun dalam melaksanakan kebaikan dan melaksanakansadhana, niscaya kegelapan di dalam diri akan lenyap menghilang. Jikakegelapan di dalam diri telah dilenyapkan oleh kesadaran Atma, makahilanglah juga segala macam kesedihan dan kesengsaraan.MANAH SHANTIKEDAMAIAN SEJATI DI DALAM DIRI
RUMAH DHARMA - HINDU INDONESIAKumpulan e-book lengkap dari Rumah Dharma - Hindu Indonesia bisa di-download secara gratis tanpa dipungut biaya apapun di :tattwahindudharma.blogspot.comHalaman facebook Rumah Dharma - Hindu Indonesia :facebook.com/rumahdharma
DHARMA DANARumah Dharma - Hindu Indonesia Rumah Dharma - Hindu Indonesia telah dan akan terus melakukanpenerbitan buku-buku dharma berkualitas, baik berupa e-book maupun bukucetak, untuk dibagi-bagikan secara gratis tanpa dipungut biaya apapun. Untuk melakukan penyebaran buku-buku dharma berkualitas, RumahDharma - Hindu Indonesia memerlukan bantuan para donatur, yang sadar akanpentingnya melakukan pembinaan kesadaran masyarakat. Semakin banyakdharma dana yang terkumpul maka semakin banyak juga buku-buku dharma yangdapat diterbitkan dan disebarluaskan. Ada empat cara memanfaatkan kekayaan sebagai ladang kebaikan yangbernilai sangat utama, salah satunya adalah ber-dharma dana untuk penyebaranajaran dharma. Karena ini bukan saja sebuah kebaikan mulia dengan karma baikberlimpah, tetapi juga adalah sebuah sadhana nirjara, sadhana penghapusankarma buruk. Karma baik dari mendonasikan dharma dana bagi penyebarluasan ajarandharma adalah :1. Donatur akan mendapatkan penghapusan berbagai karma buruk.2. Dalam setiap reinkarnasi kelahirannya donatur akan berjodoh dengan ajarandharma yang suci dan terang.3. Donatur akan mendapatkan perlindungan dharma, tidak mudah terseretdendam kebencian, pikirannya lebih mudah tenang, serta menjadi lebih bijaksana.4. Jika dampak penyebarannya mencerahkan masyarakat luas, donatur akanmendapatkan perlindungan dari para Dewa-Dewi.Transfer Dharma Dana anda ke rekening :Bank BNI Kantor Cabang DenpasarNo Rekening : 0340505797Atas Nama : I Nyoman Agus KurniawanAstungkara berkat karma baik ini para donatur mendapat kerahayuan.
TENTANG PENULIS I Nyoman Kurniawan lahir pada tanggal 29 January 1976. Mendapatkan garis spiritualnya dari kakeknya, Pan Siki, seorang balian usadha dari Br. Tegallinggah Kota Denpasar. Pada tahun 2002, memulai perjalanan spiritualnya dengan belajar meditasi. Pada tahun 2007 mulai memberikan komitmen menyeluruh kepada spiritualisme dharma. Di tahun yang sama belajar dengan Guru dharma-nya yang pertama, serta memulai melakukan tirthayatra dan penjelajahan ke berbagai pura pathirtan kuno, sebagai bagian dari arahan gurunya, sekaligus juga panggilan spiritualnya sendiri.Pada tahun 2009 mulai belajar dengan Guru dharma-nya yang kedua, mendalamikekayaan spiritual Hindu Bali, mendalami ajaran Tantra, menjalin pertemanandengan banyak Guru dan praktisi spiritual, serta tetap meneruskan melakukantirthayatra dan penjelajahan ke berbagai pura pathirtan kuno.Pada tahun 2010 mulai melakukan pelayanan dharma untuk umum di halaman fbrumah dharma, serta mulai memberikan tuntunan dan berbagi ajaran kepadaadik-adik dharmanya. Di tahun yang sama juga mulai menulis buku. Inspirasidharma yang didapatnya dari perjalanan ke berbagai pura pathirtan kuno,dikombinasikan dengan ajaran dari para Guru-nya, dari praktek meditasi,membaca puluhan buku-buku suci, serta diskusi-diskusi panjang dengan banyakpraktisi spiritual, kemudian ditulisnya menjadi berbagai buku.Pada tahun 2015 mulai belajar dengan Guru dharma-nya yang ketiga, serta tetapmeneruskan melakukan pelayanan dharma untuk umum.
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158