Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore The Power of Kepepet

The Power of Kepepet

Published by Kennedy Luthfi, 2020-09-29 06:58:21

Description: The Power of Kepepet

Search

Read the Text Version

orang yang bisa mengurut tapi sayang tidak menemukan orangnya. Alhasil kakiku tidak diurut. Dengan kaki yang sakit aku harus tetap mengurus berkas. Empat gedung bertingkat harus kulalui dengan naik turun tangga dalam keadaan kaki yang sakit serta kepastian yang belum datang Untuk mengamankan kursi finalis kami harus membayar uang tiga ratus ribu. Kalau ditotalkan beserta kertas untuk mencetak berkas proposal berkisar enam ratus ribu. Padahal uang enam ratus ribu sudah bisa membayar uang iuran asramaku satu semester. Uang, tenaga, pikiran yang telah kami keluarkan nampaknya belum bisa untuk mencairkan tinta pulpen para pejabat kampusku. Hampir satu bulan belum juga ada kejelasan. Sudah ke dosen penasehat akademik, ketua fakultas, kepala akademik fakultas, wakil rektor III, wakil rektor II, dan sekretaris rektor I namun tidak ada hasil, yang ada hanya tak acuh, basa-basi dan sejenisnya. Hingga pada tanggal 16 September 2019 tepat satu hari sebelum hari keberangkatan kami, seharusnya aku mendengar kabar bahwa ada mahasiswa Bidikmisi The Power of Kepepet | 101

yang sekaligus temanku juga berangkat ke Makassar dalam rangka lomba sejenis dengan menggunakan uang kampus. Padahal proposal yang aku ajukan lebih dulu daripada temanku tadi. Dengan kenyataan yang ada, temanku sempat berkata kepadaku, “Mi, ka dak de orang dalem e tu la ka dak berangkat yang artinya dalam bahasa Indonesia kurang lebih “Mi, kamu nggak punya orang dalam makanya kamu nggak berangkat”. Perkataan tersebut terngiang-ngiang di kepalaku. Orang dalam, tetapi kata relasi mungkin kata yang lebih tepat dan pantas daripada kata orang dalam yang pernah disampaikan temanku sebelumnya. Dari kegagalanku berangkat banyak hal yang dapat kuambil dari sana, mulai dari pembuatan surat-surat, alur pengajuan proposal, pentingnya komunikasi, dan yang tidak kalah pentingya adalah relasi. Daripada aku terus berburuk sangka lebih baik aku memilih masalah yang lebih penting. Lagi pula hal itu telah berlalu dan tidak ada gunanya aku terus meratapi hal tersebut. Kali itu mungkin aku gagal berangkat tapi tidak menutup kemungkinan bukan aku akan berangkat ke Lombok 102 | Asosiasi Guru Belajar

bahkan lebih dari Lombok dan bisa jadi menggunakan uangku sendiri nantinya. Aammiinn…. Pesanku kepada pembaca cerita ini tulislah mimpimu dan wujudkanlah mimpimu. Seperti slogan Asosiasi Guru Belajar yaitu “Belajar Tanpa Batas Meraih Cita-cita”. Tidak terkecuali belajar dari kegagalan. The Power of Kepepet | 103

Where is A Will There's A Way Karya: Nurjanah, S.Pd. aya adalah Seorang guru di SDN 023 Palaran dan saya juga adalah alumni di SD tersebut. Sebagai guru muda di sekolah tersebut bisa dibilang saya masih tergolong gaptek dibandingkan dengan teman- teman sejawat di sekolah ini. Untuk itulah saya sangat tertarik untuk bergabung dengan berbagai komunitas belajar yang dapat membantu saya untuk lebih melek lagi akan teknologi. Saya mendapat informasi dari teman tentang komunitas AGB (Asosiasi Guru Belajar) dan saya langsung ikut dalam komunitas keren ini yang dipelopori oleh pemudi bangsa yang cerdas dan penuh semangat. Saat masuk dalam komunitas ini bermacam perasaan yang saya rasakan, ada senang, minder, dan bersemangat. Senang karena saya bisa mendapat teman dan ilmu yang sangat saya butuhkan untuk menjadikan saya melek teknologi sehingga saya bisa memberikan yang terbaik untuk sekolah saya. Minder karena saya 104 | Asosiasi Guru Belajar

bukan apa-apa jika dibandingkan dengan teman-teman di dalam komunitas ini (AGB) yang mana mereka adalah orang-orang dengan pengetahuan yang sangat hebat dan tak diragukan lagi pengalaman yang mereka miliki di bidang teknologi. Namun saya tak akan menyerah dan saya akan tetap bersemangat menyelesaikan tugas yang diberikan dalam setiap proyek, walaupun saya termasuk yang paling telat menyelesaikan tugas. Sebenarnya tantangan yang paling berat buat saya adalah saya masih dalam tahap belajar menggunakan teknologi seperti laptop dan android, sehingga saya masih sering ketinggalan dalam menyelesaikan tugas. Dari awal saya bergabung di komunitas AGB ini, sudah dua proyek yang diberikan yakni; proyek pertama menulis cerita anak namun saya baru bisa menyelesaikan proyek kedua yaitu membuat animasi pembelajaran, dan itupun saya bisa menyelesaikan di akhir batas waktu pengumpulan, awalnya saya berpikir untuk mundur karena tugas yang diberikan cukup sulit bagi saya, ditambah lagi kondisi kesehatan yang kurang mendukung. Namun saya memberanikan diri meminta The Power of Kepepet | 105

bantuan Pak Kennedy selaku narasumber, Alhamdulillah seperti yang saya harapkan beliau bersedia membantu saya menyelesaikan tugas. Setelah menyelesaikan proyek ini, founder AGB menawarkan bonus kelas bagi yang dapat menyelesaikan dan punishment bagi yang tidak dapat menyelesaikan, dan pastinya saya bukan orang yang mau mendapat punishment itu, dengan sekuat tenaga dan pikiran saya mengumpulkan semangat sehingga saya dapat mengirimkan tugas di menit-menit terakhir deadline pengumpulan. Manjadda wajada. Siapa bersungguh-sungguh akan berhasil. Guru membuka pintu, tapi kamu harus masuk sendiri. Alhamdulillah saya berhasil menyelesaikan tugas setelah bersungguh-sungguh dan memberanikan diri untuk masuk dalam komunitas orang- orang hebat dan menimba ilmu yang bermanfaat dari mereka semua. Dan yang saya dapat dari semua ini adalah “ tidak ada kata terlambat untuk belajar selama ada kemauan” dan “ Where is a will there's a way” (di mana ada kemauan di situ ada jalan). 106 | Asosiasi Guru Belajar

Perjuangan Karya: Nurul Habibah aya adalah seorang guru swasta yang sangat menyukai belajar, tantangan, dan juga suka bergaul dengan siapa saja. Saya juga aktif di berbagai kegiatan baik itu daring maupun luring salah satunya saat ini yaitu menjadi salah satu anggota Asosiasi Belajar (AGB) dan saya merasa bersyukur sekali dapat bergabung di dalam komunitas yang luar biasa tersebut. Pernah satu waktu saya menonton secara live di youtube pendiri dari AGB menceritakan perjuangannya sehingga komunitas tersebut bisa menjadi seluar biasa seperti sekarang ini, saya benar-benar merasa termotivasi dengan niat beliau yang sangat mulia, sehingga dalam hati saya termotivasi dan berharap suatu saat nanti saya juga bisa melakukan hal besar yang bisa bermanfaat untuk orang banyak. Mungkin kata yang tepat untuk saya saat ini adalah harapan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Saya terlalu bersemangat dengan api yang The Power of Kepepet | 107

menyala-nyala sampai saya lupa ternyata banyak tantangannya, salah satunya adalah ketidakberanian saya untuk mencoba hal tersebut, saya dilanda kegalauan antara ia dan tidak, ditambah lagi dengan kekhawatiran siapa nanti yang akan memberikan pelatihan, seminar, dan lain sebagainya secara sukarela, serta perbedaan budaya, dan minimnya pengetahuan di daerah saya membuat saya berpikir keras untuk mewujudkan keinginan saya tersebut. Pada akhirnya saya pun memberanikan diri untuk mencoba menghubungi founder Asosiasi Guru Belajar (AGB) untuk berkonsultasi dengan beliau mengenai niat saya tersebut. Awalnya saya ragu untuk menyampaikan maksud saya dan sedikit takut kalau-kalau pesan saya tidak dibalas oleh beliau, tetapi saya tetap nekat untuk mencoba dan berharap beliau bisa memberikan sedikit titik terang ataupun sekedar saran dari kegalauan saya tersebut. Alhasil beliau pun dengan ringan hati membalas pesan whatsapp saya dan menyambut dengan hangat maksud niat saya tersebut. Beliau banyak memberikan 108 | Asosiasi Guru Belajar

saran dan juga beberapa ide untuk memulai niat saya tersebut. Dari usaha untuk memberanikan diri membunuh semua rasa gengsi dan keraguan dalam diri melalui diskusi yang ringan, maka akhirnya saya menuruti ide dan saran dari beliau. Saat ini saya sedang dalam proses membuat sebuah konsep sebagai langkah awal dalam merealisasikan niat saya tersebut dan selalu yakin bahwa di mana ada kemauan di situ Tuhan akan memberi jalan selama dalam niat yang baik. The Power of Kepepet | 109

Berjuang Saat Pandemi Karya: Rahmatun, S.Pd. etika pemerintah memutuskan siswa untuk belajar di rumah, saya sebagai guru merasa sedih. Sedih karena akan merindukan suasana sekolah. Rindu bertemu dengan murid-murid. Rindu mengajari mereka. Rindu nakal mereka yang terkadang menjengkelkan ternyata justru malah dirindukan. Awal- awal WFH saya bingung harus menyampaikan materi dengan metode apa. Saya adalah guru IPA, harus mempunyai metode khusus dalam menyampaikan materi, apalagi ini secara online. Harus menarik, tidak boleh monoton, karena siswa akan merasa bosan dengan penyampaian materi yang biasa. Jadi, harus menyajikannya dengan cara luar biasa. Beruntung saya mempunyai grup belajar yang luar biasa. AGB adalah solusi yang tepat menyelesaikan masalah yang saya hadapi. Sungguh bahagianya ketika AGB membuka pendaftaran untuk bergabung di kelas pembuatan video untuk pembelajaran. AGB sangatlah pengertian seperti layaknya pasangan hidup yang selalu siap memberikan 110 | Asosiasi Guru Belajar

solusi untuk mengatasi masalah–masalah orang yang dicintainya. Saya begitu antusias sekali mengikuti kelas ini, pertamanya minder khawatir tidak bisa mengikuti kelas secara optimal, tapi bersyukur sekali pematerinya sangat telaten dan antar teman saling membantu jika ada permasalahan. Ada hal yang membuat semangat saya tumbuh yaitu konsekuensi dari mengikuti kelas ini adalah harus bisa menyelesaikan tugas tepat waktu. Jika tidak maka peserta tidak bisa mengikuti kelas berikutnya. Sebenernya ini bukan beban terlalu berat bagi saya, seperti menyelam sambil minum air, dengan membuat video ini memberikan solusi bagi saya dalam menyajikan WFH kepada murid-murid tercinta, sehingga mereka dapat mencerna materi dengan mudah dan penuh sukacita. Murid puas, tugas AGB tuntas. Untuk tugas video ini sudah saya pilih materi yang akan saya buat video animasinya, sederhana tapi menurutku ini akan menarik untuk siswa saya. Perjuangan yang masih membekas di hati adalah saat harus menambahkan suara merdu saya di video itu. Hehe. The Power of Kepepet | 111

Ya, penuh perjuangan, pernah suatu saat sudah bagus di awal-awal pas akhir –akhir anak saya yang bungsu tiba- tiba datang minta dipangku sambil berkata ibu ngapain kok bicara sendiri, jadi akhirnya suara si bungsu masuk ke rekaman itu. Ya sudah, ambyar jadinya tapi, saya tak pernah menyerah. Tidak hanya satu kali pernah juga saya sudah tutup pintu di kamar, tiba-tiba si kecil datang memanggil katanya mau makan siang, dan akhirnya gagal lagi. Tapi saya tidak patah semangat. Saya putuskan mengambil rekamannya diambil malam hari saja, saat semuanya tidur, saat malam sunyi senyap sambil lalu menengadahkan tangan semoga rekaman kali ini berhasil. Alhamdulillah perjuangan ini akhirnya berbuah manis, sambil senyum-senyum sendiri mendengarkan rekaman suara merdu saya, saya putar berulang-ulang khawatir ada yang kurang dan tidak pas dengan gambar. Akhirnya vidio yang saya buat menjadi video yang komplit tidak hanya berupa gambar tapi juga beserta audio dari suara saya sendiri. Usaha memang tidak membohongi hasil, tetap berusaha dan harus yakin. 112 | Asosiasi Guru Belajar

Keadaan dan dalam situasi seperti apapun jika kita tetap semangat dan terus berusaha maka kita akan menikmati hasilnya sesuai apa yang kita impikan, dan yang terpenting bisa menerapkan manfaatnya ke orang lain. Terutama ke murid kita. Semoga pandemi ini segera berakhir dan tidak mematahkan semangat kita untuk terus berkarya, demi mencerdaskan anak bangsa bersama AGB yang semakin jaya. The Power of Kepepet | 113

Tantangan dan Harapan Sebuah Video Karya: Rema Yanti erawal dari otak-atik handphone yang selalu menemani waktu senggang, jaringan internet terkonek dengan lancar dan bagus. Di salah satu media sosial yang sering saya buka kala itu adalah WhatsApp atau nama kerennya biasa disingkat dengan WA. AGB (Asosiasi Guru Belajar) ini grup guru yang pertama kali saya ikuti di masa Pandemi Covid 19. Dengan keseriusan dan keseungguhan hati saya mendaftar dan memberanikan diri untuk bergabung. Di sana ada Ibu Tutik yang cantik dan baik hati serta pak Kennedy yang ganteng dan sabar menuntun saya saat mendownload maupun mengerjakan tugas yang mereka berikan. Aplikasi Easysketch ini yang pertama kali saya ikuti. Walau dengan perasaan penasaran dan sedikit putus asa saat mendownload aplikasi akhirnya selesai dengan hati sangat gembira saat itu. Berhasil mendownload dan membuat video animasi sederhana saja hati saya sudah 114 | Asosiasi Guru Belajar

bangga dan senang teramat sangat luar biasa. Sampai- sampai sedikit pamer kepada teman satu kerja untuk minta diberi masukan dan tanggapan. Ibu Tutik dan Pak Ken menjadi penyemangat di saat ide mulai mentok dan mandek. Video Pembelajaran Animasi menggunakan Easysketch tetap kuperjuangkan walaupun hanya sebatas raba-raba dan coba-coba. Menyerah bukanlah sebuah pilihan. Keseriusanku kali ini muncul tatkala teman- teman yang lain mulai mengumpulkan tugasnya satu demi satu. Namun kendala juga tak mau kalah menggangguku ketika voice over yang kutambahkan tak kunjung besar suaranya. Solusi yang paling tepat akhirnya Pak Ken juga yang menjadi pemenangnya memberiku solusi terbaik. “Kesalahan terburuk adalah ketika kamu tidak percaya dengan kemampuan yang kamu miliki.” Kata bijak pantang menyerah untuk mencari solusi agar video kita bisa selesai dengan hasil yang maksimal. Video pembelajaran akhirnya terselesaikan dan terkirim dengan sempurna di tangan Bu Tutik yang dengan sabar menunggu dan tak bosan- bosannya The Power of Kepepet | 115

mengingatkan akan deadline tugas kami. Terima kasih Pak Ken selaku narasumber dan Bu Tutik sebagai moderator. Semoga ilmu yang beliau berikan bisa kami tularkan kepada anak- anak didik kami kelak, dan dapat berguna bagi mereka baik di dunia dan akhirat nanti. 116 | Asosiasi Guru Belajar

Easy Sketch dan Tantangan Karya: Rina Harwati, S.Pd., M.Pd. ku adalah salah satu orang yang selalu mempunyai rasa ingin tahu besar saat membaca ada pelatihan. Terlebih di saat-saat awal terjadinya pandemi. Untuk menghilangkan kejenuhan, aku mengikuti pelatihan membuat video animasi pembelajaran secara daring melalui whatsapp. Aku rasa keinginanku itu tidaklah berlebihan, mengingat pembelajaran yang dilaksanakan secara nontatap muka atau daring menuntutku untuk kreatif dalam berinovasi. Banyak tawaran yang muncul, tetapi membuat video adalah salah satu hal yang menantang bagiku. Melalui Asosiasi Guru Belajar keinginanku berlatih membuat video menjadi terwujud. Benar saja, waktu itu dengan narasumber Kennedy Luthfi kudalami pelatihan membuat video animasi pembelajaran dengan menggunakan aplikasi Easy Sketch. Terus terang, aku sangat tertarik dengan founder Asosiasi Guru Belajar, Rugi Astutik yang selalu The Power of Kepepet | 117

mewadahi para guru membuat menu-menu pelatihan yang sangat bermanfaat bagi pembelajaran. Dengan mendalami Easy Sketch aku sudah yakin bahwa pelatihannya akan sangat menarik. Aku Bulatkan tekadku untuk menyelesaikan tugas meskipun dalam mengikuti sesi online banyak yang tertinggal sehingga harus belajar sendiri di luar jam pembelajaran. Awalnya aku merasa takut kalau tugas yang diberikan oleh narasumber tidak selesai aku kerjakan karena keterbatasanku yang selalu tertinggal saat penyampaian materi sesuai dengan waktu yang ditentukan. Hal yang membuatku lebih menakutkan lagi adalah sanksi yang akan diberikan oleh founder berupa larangan mengikuti pelatihan-pelatihan yang selanjutnya. Dengan sekuat tenaga dan segenap pikiran aku pelajari materi satu per satu dan mencobanya secara mandiri. Setahap demi setahap aku kerjakan tugas sesuai petunjuk yang ditulis. Segala tantangan kulewati hingga aku benar-benar bisa mewujudkan sebuah video animasi pembelajaran tentang pidato persuasif. Keberhasilanku dalam memadukan unsur suara, musik, dan gambar 118 | Asosiasi Guru Belajar

dalam sebuah video membuatku tambah senang dan bersemangat. Aku menjadi lebih bersemangat tatkala melontarkan kesulitanku saat mencoba, selalu direspons secara baik oleh mentor, founder, maupun peserta lain yang sudah lebih dahulu selesai. Demikianlah, sisi tersirat dan pelajaran yang luar biasa kudapatkan dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang dihelat oleh AGB ini. Tidak ada orang yang pelit ilmu. Mereka rela berbagi, bahkan menjelaskan tahap demi tahap tanpa merasa terganggu. The Power of Kepepet | 119

Tak Ada Alasan Untuk Tidak Belajar Karya: Rini Sri Lestari, S.Pd. aya adalah seorang guru di salah satu SMK Negeri yang terletak di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Mengajar mata pelajaran seni budaya adalah tugas saya di Sekolah tersebut. Sebagai guru yang terbilang muda, dengan masa kerja 11 tahun serta masih kurang pengalaman dalam mengajar, membuat saya bersemangat untuk aktif mengikuti berbagai komunitas guru yang saya ketahui. Saya mengenal Asosiasi Guru Belajar pada 7 bulan yang lalu, tepatnya tanggal 7 November 2019 melalui media sosial Facebook. Awalnya, saya hanya tertarik pada materi yang akan diajarkan pada hari jumat tanggal 8 November 2019 tentang penyusunan modul pembelajaran. Namun saat itu saya terlambat bergabung karena grup sudah penuh, dan saya diberi kesempatan untuk bergabung di grup 2 AGB pada tanggal 9 November 2019. Satu bulan, dua bulan saya selalu mengikuti kelas di AGB, saya mendapatkan ilmu yang 120 | Asosiasi Guru Belajar

belum pernah saya dapatkan sebelumnya. Saya merasa belum punya apa-apa dan menyesal mengapa tidak dari dulu saya mengenal AGB? Kemana saja saya 10 tahun ini? Tetapi tidak ada kata terlambat untuk belajar bukan? Pada bulan April lalu, AGB menawarkan materi pembuatan media pembelajaran berupa video animasi white board. Nah, ini dia materi yang saya tunggu-tunggu sejak lama. Saya sangat ingin bisa membuat media pembelajaran animasi white board sejak melihat teman PLPG presentasi. Tanpa pikir panjang, saya langsung mengikuti kelas tersebut. Diawali dengan rasa penasaran yang begitu tinggi, membuat saya semangat mengikuti kelas bersama narasumber. Meskipun pada saat penyampaian materi, saya hanya sebagai “silent reader” sekedar membaca materi, chat dan pertanyaan-pertanyaan dari peserta yang lain. Bukan karena tidak tertarik untuk aktif bertanya, namun karena saya sedang memiliki bayi yang berusia 4 bulan. Saya kesulitan ketika kelas berlangsung, sementara bayi saya belum tidur dan sedang aktif berguling-guling. Saya membayangkan, apakah saya The Power of Kepepet | 121

sanggup untuk mengerjakan proyek ini? Apalagi dengan kegiatan pembelajaran daring dari rumah, mengampu 8 kelas dari sekolah induk saya, ditambah saya dimintai bantuan untuk mengampu di sekolah lain yang tidak memiliki guru seni budaya, juga membuat saya harus ekstra membagi waktu dan tenaga tentunya. Merasa ketinggalan materi praktik dari kelas, saya kembali mempelajari materi dari grup. Ketika suami dan anak-anak sudah terlelap, saya baca dari awal lagi, mencoba memahami dan belajar dari pertanyaan serta permasalahan yang ditemui oleh peserta sebelumnya. Saya praktikkan mulai dari instal aplikasi, memasukkan background, gambar, teks dan audio. Tak terasa sampai pukul 02.30 dini hari saya utak-atik aplikasi sampai benar-benar paham. Hari selanjutnya, saya mulai mengerjakan storyline. Sama seperti malam sebelumnya, saya menunggu semua anggota keluarga tertidur, kemudian saya mulai membuka leptop saya pukul 22.00 hingga pukul 02.00 dini hari. Hal itu saya lakukan selama beberapa hari sampai proyek saya selesai. 122 | Asosiasi Guru Belajar

Syukur Alhamdulillah, akhirnya proyek video animasi yang saya idam-idamkan bisa saya selesaikan dengan baik. Meskipun harus berkorban waktu, sedikit mengurangi jatah istirahat, selagi masih dalam batas kewajaran bagi saya bukan masalah yang berarti. Apapun kondisi dan permasalahan yang dihadapi, “Tidak ada Alasan untuk Tidak Belajar”. The Power of Kepepet | 123

Belajar Tanpa Batas Karya : Sahrinah, S.Pd. nilah prinsip yang seharusnya dimiliki oleh semua guru, belajar, belajar dan belajar. Terus mengupgrade diri untuk menjadi lebih baik. Zaman era 4.0 ini begitu banyak perubahan. Jika kita hanya mengikuti arus perubahan tanpa ada usaha atau mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang semakin berat, maka akan tergilas dengan arus tersebut. Alhamdulillah, dengan adanya media sosial kita bisa dengan mudah berinteraksi, sharing, dengan guru di balik pulau, di negara lain bahkan di belahan dunia. Sekarang kita berada di dunia global tanpa batas maka itu kita dapat meraih yang kita impikan tanpa batas pula. Bergabung dengan satu komunitas yang keren ini, yaitu AGB ( Asosiasi Guru Belajar) memberikan ruang kepada guru se-Nusantara untuk menambah kapasitas, mengasah talenta, menyumbangkan ide ide cemerlang, saling menginspirasi, dan menggerakkan kita untuk terus 124 | Asosiasi Guru Belajar

belajar. Ilmu luas, tak bertepi, tak cukup dengan teori, dengan niat menebarkan manfaat, menebarkan kebaikan. Ada salah satu perkuliahan yang banyak menyita waktu, tugas yang luar biasa menyita perhatianku yaitu proyek membuat media pembelajaran lewat aplikasi Easysketch. Apalagi video harus dibuat menggunakan komputer atau laptop. Laptop saya lagi bermasalah kadang mati tiba-tiba, padahal lagi seriusnya buat media tersebut. Untuk mendownload aplikasinya saja menguji kesabaran. Untung ada suami yang bisa bantu, hampir saja saya putus asa. Proyek ini belum selesai datanglah ujian pendemi, yang mengharuskan learning from home. Mengajar dari rumah dan mendampingi tiga anak saya yang harus belajar di rumah juga. Bayangkan dalam sehari mengajar empat kelas yang berbeda dengan modal dua HP dan satu laptop yang bermasalah. Masuk bulan mulia Ramadhan tapi proyek saya belum selesai, mana ada target amal Ramadhan yang tentunya saya tidak mau ketinggalan. Semangattt... tidak boleh menyerah. The Power of Kepepet | 125

Alhamdulillah... Akhirnya selesai juga. Tapi masih sangat sederhana belum seperti yang saya harapkan. InsyaAllah saya akan belajar lebih baik. Sebenarnya kendalanya adalah saya tidak disiplin menggunakan waktu. Terima kasih founder AGB dan Pak Kennedy yang telah berbagi ilmunya dan sangat sabar menjawab pertanyaan-pertanyaan kami. 126 | Asosiasi Guru Belajar

Tak akan Ada Perjuangan yang Sia-Sia Karya : Siti Khusnul Khotimah uru Sekolah Dasar adalah profesi saya sejak tahun 1999. Untuk menunjang pekerjaan sebagai seorang guru yang profesional , saya dituntut untuk mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan zaman. Tidak ada alasan untuk menunda lagi dalam belajar dan mengembangkan ilmu pengetahuan walaupun usia sudah tidak muda lagi. Apalagi di zaman era revolusi industry 4.0 seorang guru harus menguasai IT. Untuk mengembangkan ilmu dan teknologi yang harus saya kuasai, berbagai upaya saya ikuti, salah satunya saya bergabung dalam AGB (Asosiasi Guru Belajar). Saya berpikir ,di sini lah saya akan mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih luas dan mendalam. Pengalaman yang sangat berharga yang dapat saya pelajari di AGB adalah saat mengikuti kelas pembuatan video pembelajaran dengan menggunakan aplikasi Easy Sketch Pro 3. Keinginanku untuk mengikuti kelas ini sangat antusias sekali, karena The Power of Kepepet | 127

menurut foundernya “Kak Tutik” akan diajari membuat video pembelajaran. Pikir saya dengan mengikuti kelas ini, apalagi di tengah merebaknya Covid-19, pembuatan video pembelajaran ini akan sangat bermanfaat bagi siswa saya. Akan tetapi saat mengikuti kelas ini, saya menemui kendala dalam memindah aplikasi ke laptop, karena harus mematikan anti virusnya. Saya pesimis tidak akan bisa menyelesaikan proyek yang harus dituntaskan dalam waktu kurang lebih satu bulan. Hari berganti minggu, bahkan bulan sudah berubah nama. Tak terasa waktu pengumpulan tugas proyek kurang enam hari lagi. Dan saya saat itu belum berhasil memindahkan aplikasi ke dalam laptop. Berbagai cara saya coba dan tanyakan kepada anak bahkan teman sejawat. Jawabannya sama, takut laptopnya terkena virus kalau harus mematikan anti virusnya. Bahkan saya bilang ke anak saya, tidak apa-apa menghilangkan anti virus walaupun risikonya laptop akan mengalami kerusakan akibat bisa kemasukan virus. Akhirnya dengan memberanikan diri ,saya dibantu oleh keponakan saya untuk mematikan anti virus dan 128 | Asosiasi Guru Belajar

mendownload aplikasi Easy Sketch Pro 3 yang sudah saya copy dari Pak Kennedy. Tidak butuh waktu lama, aplikasi sudah berpindah ke laptop saya. Saya sangat lega dan bersyukur sekali bisa mempelajari dan membuat video pembelajaran yang sudah diajarkan di AGB. “Keberhasilan terbesar kita bukanlah karena tidak pernah gagal,tetapi bagaimana kita bangkit setiap kali mengalami kegagalan”. Di sini lah akhirnya saya bisa menyelesaikan tugas proyek membuat video pembelajaran walaupun masih jauh dari harapan. The Power of Kepepet | 129

Selalu Ada Jalan Keluar Karya: Siti Masitoh, S.Pd.SD. aya adalah seorang wanita yang sudah tidak muda lagi, namun selalu haus untuk belajar, saya masih menikmati waktu di saat mengajar di kelas walaupun sekarang saya adalah seorang pimpinan sekolah. Perkenalan dengan AGB sebuah komunitas berbasis online dan gratis terjadi ketika keponakan saya yang kebetulan kala itu sebagai pemateri mengajak saya untuk menambah cakrawala pengetahuan dengan ikut bergabung di dalamnya. Pelajaran demi pelajaran saya ikuti, walau kadang selesai kadang menggantung. Perasaan jengah selalu timbul ketika materi terasa sulit untuk seorang yang gagap teknologi seperti saya. Tetapi Asosiasi Guru Belajar punya kekuatan yang selalu memaksa saya untuk belajar. Mungkin karena materinya selalu terbarukan, pemateri yang piawai dan para guru pembelajar yang menyenangkan membuat saya ingin selalu bertahan di komunitas ini. Seperti tugas kali ini tentang cara membuat video berbasis aplikasi easy 130 | Asosiasi Guru Belajar

sketch, tanpa harus berfikir lagi sayapun langsung mengisi daftar hadir dan bergabung di kelas tersebut. Materi baru dan kelas yang sangat mengasyikkan membuatku sangat antusias, dimulai dengan menginstal aplikasi tanpa hambatan, dengan semangat 45 kunikmati penjelasan materi sampai selesai. Kulihat rekan guru pembelajar yang masih muda dan melek teknologi sangat cepat faham setiap langkah yang dicobakan, akupun tak ingin ketinggalan, walau orang lain sudah mencoba sampai langkah terakhir semua materi dan aku hanya baru bisa mencoba satu atau dua langkah saja. Kucoba membuat tugas belajar berupa video animasi berbasis easy sketch selangkah demi selangkah dari mulai membuat storyline yang kesemuanya tidak ada yang mudah bagiku, apalagi ketika deadline semakin dekat dan aku sangat kesulitan pada saat mengisi suara sampai hampir putus asa, sampai putriku bilang “mamah yang tenang, buka lagi tutorial coba lagi dan coba lagi”. Akupun terus mencoba tetapi selalu gagal dan gagal lagi, membuat aku tambah panik. Bagaimana tidak, kalau tugas tidak selesai sebagai konsekuensi tidak bisa The Power of Kepepet | 131

mengikuti kelas selanjutnya selama dua bulan, belum lagi tanggung jawab saya sebagai pimpinan sekolah cukup menyita waktu. Setelah hampir menyerah karena tidak dapat mengatasi kesulitan, selalu kuhubungi seseorang yang selalu ada buat saya bahkan buat semua anggota komunitas Asosiasi Guru Belajar. Ia si cantik yang selalu memberi semangat dan menenangkan. Selanjutnya kucoba bertanya langsung secara pribadi kepada pemateri sebab kalau bertanya di grup aku kurang percaya diri, dengan sangat sabar beliau memotivasi, menjawab semua pertanyaan dan membimbing saya selangkah demi selangkah sampai pada akhirnya tugas itu dapat terselesaikan walaupun masih sangat jauh dari kata sempurna. Tapi bagiku itu adalah sebuah prestasi. Kendala barupun datang, aku kebingungan mengirimkan video pembelajaran, tetapi lagi–lagi di AGB semua peserta saling mendukung dan saling menguatkan, seseorang sebut saja bu ESR membantuku menyampaikan tugas ke alamat link tugas tersebut. 132 | Asosiasi Guru Belajar

Alhamdulillah akhirnya video animasi berbasis Easy Sketch selesai tepat pada waktunya. Seberat apapun dan sesulit apapun suatu pekerjaan akan selalu ada jalan keluarnya. Akhirnya kuselesaikan tugasku dan bisa bergabung dengan rekan lain di proyek selanjutnya. Pelajaran terbaik dari tugas ini adalah selalu bersyukur karena dikelilingi orang-orang baik, selalu berbuat baik, jangan malu untuk bertanya dan jangan takut untuk mencoba. Terima kasih yang tak terhingga untuk ilmu dari AGB. The Power of Kepepet | 133

Berjibaku di Penghujung Waktu Karya: Sunar, S.Pd., M.Pd. udah beberapa bulan ini saya bergabung di grup pembelajaran online untuk guru. Grup yang saya rasa pas banget untuk belajar secara online. Meskipun saat ini saya sudah mendapat tugas sebagai kepala sekolah dasar, namun saya tetap semangat belajar bersama mengikuti grup ini. Grup Asosiasi Guru Belajar (AGB). Bukan ABG lho, soalnya ingatan saya terkadang jumbuh atau terkecoh dengan istilah ABG. AGB, grup yang begitu keren. Dinaungi oleh guru-guru se-Indonesia Raya. Guru-guru dari berbagai jenjang, yang memiliki semangat dan motivasi tinggi untuk selalu update dan upgrade diri. Bahkan tidak hanya guru, namun juga ada beberapa kepala sekolah. Dibimbing oleh Kak Tutik dengan nama keren Weibe Engel. Beliau selalu membimbing dengan sabar, sigap, dan tegas. Kadang juga ‘galak’ jika ada yang di luar konteks, misalnya curhat, atau nyelonong melanggar tata tertib langsung disemprit. Ini sangat penting demi efektivitas dan 134 | Asosiasi Guru Belajar

efisiensi pembelajaran. AGB sebagai rumah belajar online Guru se-Indonesia Raya memang keren. Pada akhir bulan Maret 2020, Grup AGB kelas online meluncurkan materi pembuatan video pembelajaran (project video). Dengan narasumber Bapak Kennedy Luthfy yang super hebat. Sehari sebelum pembelajaran dimulai, kami diminta untuk mengunduh aplikasi easy sketch. Ternyata proses pengunduhan ini bukan hal yang mudah, bagi yang baru mengenal. Hingga setelah dilakukan beberapa kali, juga melalui bimbingan di grup, akhirnya proses instalasi sukses. Saya sempat beberapa kali gagal ternyata ada aplikasi yang perlu diperbaharui yaitu zip/winrar. Berkat semangat yang tinggi, proses instalasi berhasil, dan siap untuk mengikuti pembelajaran esok malam. Saat yang ditunggu sudah tiba untuk belajar bersama membuat project video pembelajaran, tanggal 27 Maret 2020. Tugas tidak hanya disampaikan dan diselesaikan dalam satu pertemuan. Namanya pembelajaran di rumah, kadang tidak bisa focus. Karena ada bersamaan kegiatan di lingkungan, ada tamu, atau The Power of Kepepet | 135

sedang di perjalanan karena acara yang tidak bisa ditunda. Dengan demikian, materi dari narasumber tidak bisa terserap sepenuhnya. Namun hal itu bisa diatasi untuk membaca ulang dari atas. Meski saya termasuk pasif, namun selalu menyimak. Dalam melaksanakan tugas, sempat kebingungan memilih materi yang sesuai. Karena berdasar tugas keseharian, saya sudah tidak mengajar. Namun melaksanakan tugas manajerial, kewirausahaan, dan supervise. Akhirnya saya membuat video yang merupakan rangkuman naskah lomba best practice, yang sempat ikut sebagai finalis di Kemdikbud tahun 2018. Hari demi hari berlalu sudah mendekati batas akhir pengumpulan tugas. Sempat terbesit dalam benak, untuk menyerah tidak mengumpulkan tugas. Dengan resiko tidak boleh mengikuti pada dua pembelajaran berikutnya. Namun setelah komunikasi dengan Kak Tutik sebagai founder, akhirnya tugas terselesaikan dan dikirim di penghujung perbatasan waktu 5 menit menjelang pukul 00.00. Kalau melihat hasil, saya bilang belum puas. Ini menjadi tugas saya untuk melakukan pengembangan dan pemantapan. 136 | Asosiasi Guru Belajar

Kegiatan pembelajaran online menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Bisa bertukar pengalaman dengan guru hebat se-Indonesia Raya. Dengan AGB sebagai rumah belajar online. Bersama Kak Tutik selaku pembimbing dan pengarah. Bersama narasumber yang luar biasa. The Power of Kepepet | 137

Di mana Ada Niat di Situ Ada Jalan Karya: Susilowaty, M.A. walnya saya bergabung dengan Asosiasi Guru Belajar (AGB) hanya untuk mendukung mahasiswi saya yang terpilih menjadi moderator di salah satu lokakarya daring AGB. Setelah itu saya sudah berencana untuk mengundurkan diri dari WA Grup AGB. Namun ketika program pembuatan video pembelajaran disajikan kepada peserta WA Grup AGB, saya tertarik untuk tetap berada di grup tersebut bersama para guru dari berbagai wilayah Indonesia. Pak Kennedy Luthfi yang menjadi narasumber di program ini menjelaskan tentang membuat video pembelajaran menggunakan aplikasi Easy Sketch. Saat sesi Pak Ken berlangsung sudah banyak guru-guru yang berani mencoba menggunakan aplikasi tersebut dan share hasil karya mereka di WA Grup. Saya kagum dengan guru- guru ini. Sesuai namanya aplikasi Easy Sketch ini memang cukup mudah untuk digunakan. Namun yang menjadi 138 | Asosiasi Guru Belajar

tantangan terberat saya adalah niat. Saya masih setengah hati untuk mengikuti tantangan dari Bu Tutik (founder AGB) untuk membuat video pembelajaran. Belum lagi tugas di Kampus yang kian menumpuk dan komitmen saya dengan komunitas lain. Sesekali saya cek WA Grup dan melihat hasil karya guru-guru yang mulai bermunculan. Rekan guru AGB sangat bersemangat untuk bertanya kepada Pak Ken tentang video pembelajaran. Sementara saya memilih untuk menjadi pembaca setia. Komentarpun hanya sesekali. Perfeksionesme saya membuat saya merasa ide untuk video pembelajaran sayapun harus yang brilliant. Hal ini menambah kegalauan saya untuk berpartisipasi dalam projek ini atau mundur teratur. Waktu yang diberikan untuk peserta AGB menyelesaikan projek pembuatan video tidaklah singkat. Kami diberi waktu cukup kurang lebih dua bulan. Namun niat dan perfeksionisme saya membuat waktu berlalu sangat cepat. Tepat ketika kami semua diingatkan tentang batas waktu pengumpulan yang semakin dekat, saya langsung berpikir untuk menyelesaikan projek tersebut. The Power of Kepepet | 139

Dengan bantuan anak saya yang masih SD saya langsung mendedikasikan waktu saya untuk membuat sebuah video pembelajaran Bahasa Inggris. Topik yang saya pilih sesuai dengan pelajaran yang ada di sekolah anak saya. Harapan saya video ini dapat bermanfaat untuknya dan teman-teman di sekolahnya. Stres timbul saat mengerjakan video tersebut karena terus terang saya tidak terlalu paham dengan konten Bahasa Inggris SD. Belum lagi keterampilan TIK saya tidaklah terlalu mumpuni karena usia saya yang tidak muda lagi. Bersyukur anak saya memiliki kemampuan TIK yang lebih baik dari saya ditambah dengan bakatnya di bidang ini. Akhirnya saya dapat mengumpulkan video pembelajaran Bahasa Inggris pada batas waktu yang ditentukan, meski hasilnya masih jauh dari sempurna. Projek ini memberikan saya banyak pelajaran dimana salah satunya adalah perlunya niat yang kuat dalam melakukan sesuatu. Video pembelajaran ini merupakan bukti bahwa niat saya untuk menyelesaikan tantangan dengan keterampilan TIK yang pas-pasan dan 140 | Asosiasi Guru Belajar

usia yang tidak muda bukanlah penghalang. Ibarat pepatah mengatakan dimana ada niat disitu ada jalan. The Power of Kepepet | 141

Akhirnya Aku Bisa Karya: Tri Yuni Kristyowatiningsih,S.Pd. ku guru SD Negeri di suatu kabupaten yang tanggung. Tanggung? Iya tanggung dikatakan kota tidak kota, dikatakan desa juga tidak desa. Sukoharjo tepatnya. Aku termasuk sosok guru yang haus akan pengetahuan, tapi tidak bisa dikatakan buta IT lho. IT Saya bisa meskipun otodidak, tidak pernah kursus. Tapi dengan yang lainnya tidak mau kalah bukan sombong lho ya. Karna semua itu aku langsung tertarik gabung dengan AGB. Semua ilmu dari AGB tidak ada yang dianggap enteng lho. Mau tahu kelas apa yang paling membuat saya melambung? Mendapat pujian sana sini? Kelas online membuat vidio pembelajaran. Tak menunggu hari kedua dari poster ditayangkan, aku langsung gabung kelas yang mendebarkan dan penuh tantangan. Rasanya mulai minder melihat karya yang ditayangkan dalam grup. Tapi aku harus bisa. Saat 142 | Asosiasi Guru Belajar

masukkan gambar sampai dengan tulisan, lancar-lancar saja. Dalam anganku aku memasukkan vidio yang kunjungan ke kebun binatang Taman Safari. Sayangnya ada suara berisik anak-anak dan rekan-rekan. Aku coba berbagai aplikasi tapi belum juga berhasil. Deadline tinggal satu minggu lagi. Bertanya digrup dengan berbagai masukan aku coba tidak berhasil. Tugas sekolah semakin banyak, tugas kuliah apalagi. Belum lagi berbagai permintaan empat anakku menambah tak karuan pikiran dan perasaanku. Aku tidak rela keluar dari AGB. Setiap even AGB aku harus ikut. Setengah terpaksa aku buat alternatif dengan membuat penggolongan hewan dengan gambar dan memasukkan tempat wisata setempat dengan tanpa voice. Aku konsultasi pada pendiri AGB, boleh tidak tanpa voice? Jawabannya harus pakai voice. Sama-sama merubah ya lebih baik sambil berusaha hilangkan suara berisik. Tararam, akhirnya berhasil juga hilangkan suara berisik. Malam itu mataku aku ganjal secangkir kopi, agar jangan sampai terpejam. Aku masukkan voice meleset terus. Menjelang subuh hampir sempurna tapi The Power of Kepepet | 143

ada suara TV dari kamar Kakung. Aduh, aku hampir menangis, ambyar sudah jerih payahku semalaman. Pagi terganggu anak, malam terganggu yang tidak bisa ditolak, juga gangguan dari TV. Akhirnya aku sembunyi di mobil, tidak ada gangguan. Akhirnya berhasil. Pelajaran sangat berharga dapat aku petik. Berhenti berusaha membuyarkan buah yang seharusnya dapat aku petik dan nikmati. Menyerah tentu kalah, maju terus berusaha. Bersabar dalam situasi apapun. Penguasaan diri, pantang menyerah hadapi tantangan tentu dapat teratasi. Bisikkan dalam hati dengan penuh percaya diri. 144 | Asosiasi Guru Belajar

Antara Komitmen dan Deadline Karya : Triana Hardiningsih, M.Pd. da info dari founder AGB, bu Tutik, akan ada pelatihan Merancang dan Cipta Video Animasi untuk media Pembelajaran pada hari Jumat tanggal 27 Maret 2020 dengan narasumber Bapak Kennedy Luthfi, S.Pd. Tak seperti kelas online sebelumnya yang juga diadakan setiap Jumat, kali ini ada sanksi dan iming-iming serta berbuntut surprise. Sanksi bagi peserta yang tidak mengirimkan hasil belajarnya berupa video animasi pembelajaran disertai storyline video plus deskripsinya adalah tidak boleh ikut kelas online berikutnya. Duh berasa siswa yang dapat hukuman dari gurunya karena tidak menyelesaikan tugas. Iming- imingnya dapat sertifikat dengan jumlah 32 jam, lumayan bisa buat nambah Penilaian Angka Kredit (jika diakui sih). Berbuntut hadiah ...iya ada hadiahnya! Bisa gabung di kelas project berikutnya, guys! Menurut info, akan diadakan tanggal 19 Juni-19 Juli 2020 dengan materi Video Media Pembelajaran dengan menggunakan HP The Power of Kepepet | 145

(aplikasi Kinemaster). Bahkan dapat kelas bonus yaitu kelas menulis online dan sudah berbuah musikalisasi puisi tentang gajah hamil yang teraniaya karena diberi nanas yang dalamnya ada granatnya! Saya ikut kelompok tiga lho. Saat kelas online dimulai, serius saya menyimak penjelasan dari narasumber yang sepertinya alumni dari diklat SEAMOLEC karena storylinenya persis dari pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Whiteboard Animasi Drawing menggunakan aplikasi Sparkol. Karena sering menggunakan Sparkol, saya sangat tertarik ketika narsum menginfokan bahwa aplikasi yang digunakan adalah Easy Sketch. Ilmu baru, guys! Saat narsum membagikan file materi untuk dipelajari dan aplikasi, langsung saya praktikkan. Bahkan file langsung saya print lho. Lebih mudah sambil buka hard copy saat praktik. Ternyata Sparkol dan Easy Sketch hampir sebelas dua belas. Mirip tapi masing-masing ada kekurangan dan kelebihannya, dan saya suka keduanya. Tak ada ilmu yang tak berguna. Ketika kelas online selesai malam itu, saya sudah dapat tiga slide. Materi 146 | Asosiasi Guru Belajar

yang saya pakai tentang Definisi Nilai Mutlak. Pikir saya sekalian buat persiapan mengajar tahun pelajaran 2020/2021. Jadi sekali dayung, 2 – 3 pulau terlampaui. OK ... membuat slidenya saya lanjutkan esok hari. Storylinenya menyusul. Padahal teorinya, urutan yang benar kan story line dulu baru videonya. Begitulah kenyataan di praktik. Masih banyak waktu. Toh deadline yang diberikan sampai tanggal 9 Mei 2020. Rencana tinggal rencana. Bersamaan dengan datangnya pandemi Covid-19, ada saja kegiatan di rumah dan di sekolah. Biasanya setiap hari Senin sampai Kamis dari pukul 06.30 WIB sampai 16.00 WIB, saya stand by di sekolah. Karena Work From Home (WFH), keponakan-keponakan rasa anak sendiri senang mengajak bermain dan minta dibikinkan penganan. Saya sih juga suka banget. Jarang bisa kumpul begini. Selain itu, rasanya pekerjaan rumah juga tak ada habisnya. Rencana membuat e-modul untuk tahun pelajaran yang akan datang dan menyelesaikan tugas kelas online rasanya tinggal kenangan. The Power of Kepepet | 147

Saya sempat maju mundur niatnya untuk menggolkan video project ini. Meskipun begitu, setiap kelas online dibuka untuk konsultasi, saya ikut menyimak. Teman-teman saya sudah pada banyak yang selesai. Jadi malu rasanya kalau tidak jadi project saya. Mengingat sudah kadung ikutan share di Instagram bahwa saya berkomitmen menciptakan media pembelajaran dengan menggunakan logo AGB dan dilike 28 orang termasuk teman guru dan siswa saya. Rasanya seperti menjilat air ludah sendiri! Padahal saya kan sudah membuat tiga slide di awal pelatihan. Apalagi saya tipe suka mepet dead line. Kebiasaan saya, ide dead line itu lebih hidup & kena gitu. Tiap lihat WhatsApp Grup Video Project ...rasanya hati teriris. Di deskripsi WAG, saya lihat hasil karya teman-teman yang sudah kirim. Saya gak berani komentar apalagi curhat������. Baru tanggal 6 Mei 2020, saya berniat menyelesaikan slide video. Saat mau bikin videonya, saya bingung mau pakai Kinemaster atau Screen O Matic (SOM) atau FastStone Capture. Pernah dikasih Filmora, sepertinya lebih OK karena bisa menghilangkan greenscreen (ternyata setelah selesai 148 | Asosiasi Guru Belajar

bikin project video AGB, baru tahu kalau Kinemaster juga bisa... aduh katroknya saya...kurang literasi digital!). Serius belajar bikin edit video dengan Filmora dengan literasi digital dari youtube demi project ini eh akhirnya kembali ke Kinemaster������. Sempat terpikir memakai SOM, biar terlihat wajah saya saat menerangkan materi, tetapi kok nggak sreg, nggak PD. Karena terlalu lama di rumah, jadi jarang merawat wajah������. Alhamdulillah tanggal 8 Mei 2020 bisa kirim tugas yang ditentukan. Semoga bermanfaat dan bisa memacu saya untuk lebih kreatif lagi. Manfaat mengerjakan project ini antara lain menambah ilmu membuat bahan ajar animasi drawing dengan Easy Sketch, edit video dengan Filmora (meskipun akhirnya pakai Kinemaster), lebih jago edit video dengan Kinemaster, mempunyai media ajar untuk tahun pelajaran 2020/2021, dan tambah teman (karena suka bisik-bisik curhat dengan sesama anggota). Alhamdulillah saya tidak mengingkari komitmen saya untuk menciptakan media pembelajaran meskipun sederhana. The Power of Kepepet | 149

Rela Meminjam Laptop Demi Tuntas Proyek Karya : Wida Indrayanto, S.P.d. aya adalah guru SD Negeri 1 Somoroto yang terletak di kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Guru harus maju, itulah kata-kata yang selalu menggaung dan terucap di bibir saya agar kelak bisa menjadi orang yang berguna bagi pendidikan. Demi mewujudkan apa yang saya impikan itu, saya memutuskan untuk bergabung dengan Asosiasi Guru Belajar ( AGB) yang pesertanya adalah guru-guru dari berbagai pelosok tanah air. Mereka semua memiliki misi yang hampir sama denganku yaitu ingin belajar dan memperoleh banyak ilmu. Suatu ketika grup itu memberikan materi yang menurut saya cukup berbobot seiring dengan perkembangan teknologi informasi di abad 21 ini, di mana guru dituntut untuk menjadi pendidik yang kreatif dan inovatif. Materinya yaitu tentang pembuatan video animasi whiteboard. Namun, semangat saya mulai 150 | Asosiasi Guru Belajar


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook