Penaataan Plaza Zona Event Utama Mandalika Presiden (PERPRES) Nomor 18 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan event tersebut tidak hanya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional membutuhkan sirkuit sebagai main event namun Tahun 2020-2024 dan Peraturan Presiden tentang juga infrastruktur pendukung lainnya. Kementerian Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. PUPR melalui Ditjen Cipta Karya berkomitmen Terlebih lagi Indonesia akan menjadi tuan rumah memberikan infrastruktur kawasan premium yang event internasional MotoGP hingga sepuluh tahun berstandar internasional untuk turut mendukung kedepan. berlangsungnya event tersebut. Guna memenuhi kebutuhan kawasan prioritas Aspek Kebijakan tersebut, pemerintah membangun Sirkuit Mandalika Pada kunjungan kerja untuk meresmikan sirkuit yang terletak di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa balap yang akan menjadi tempat berlangsungnya Tenggara Barat dengan standar internasional yang MotoGP musim 2022, Presiden RI meminta seluruh telah mendapat predikat super safe circuit oleh pihak secara totalitas dan terintegrasi melakukan Mandalika Grand Prix Association (MGPA). penataan untuk merubah wajah kawasan area sekitar sirkuit, guna memaksimalkan fasilitas para pengunjung. 101
Penataan Koridor Kawasan Mandalika Lokasi Penugasan Presiden untuk Melaksanakan Pembangunan atau Renovasi Infrastruktur dan Ditjen Cipta Karya melalui Direktorat Fasilitas Pendukung Penyelenggaraan Acara Pengembangan Kawasan Permukiman selanjutnya Internasional. menyusun Master Plan Penataan Koridor Kawasan Mandalika yang mengintegrasikan desain Sentuhan Infrastruktur Cipta Karya dan Kolaborasi penguatan identitas dengan rencana pelebaran Partisipatif saluran pengendali banjir oleh Ditjen Sumber Penataan pada kawasan Sirkuit Mandalika tidak hanya Daya Air, pelebaran jalan oleh Ditjen Bina Marga, mengedepankan aspek estetika dalam penguatan dan penataan fasad rumah sekitar sirkuit oleh Ditjen identitas kawasan namun juga menjawab gap Perumahan. kebutuhan infrastruktur dasar untuk mendukung penyelenggaraan event internasional. Percepatan pekerjaan ini didukung melalui terbitnya Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2021 tentang Penguatan identitas dapat dirasakan sejak wisatawan Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur keluar dari Bandara Internasional Lombok dan Untuk Mendukung Penyelenggaraan Acara memasuki Kawasan Mandalika baik dari sisi barat Internasional di Provinsi Nusa Tenggara barat dan kawasan melalui Bundaran Tri Putri dan sisi timur Keputusan Menteri PUPR 02/KPTS/M/2022 Tahun melalui Bundaran Sunggung. 2022 tentang Penetapan Lingkup Kegiatan dan Pada area Bundaran Sunggung, Ditjen Cipta Karya melalui BPPW NTB meningkatkan fasilitas umum eksisting yakni Musholla yang dibangun swadaya oleh masyarakat setempat serta menyediakan area plaza dan parkir untuk bus yang akan dimanfaatkan saat berlangsungnya event. Lingkup penataan koridor menerus di Jalan Provinsi Kuta-Keruak sepanjang 5,3 km yang dibangun pedestrian way, penghijauan dan pembangunan landmark. Perkerasan koridor dikembangkan menggunakan material sandstein yang memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 93% serta guidingblock untuk menunjang aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Tidak sampai itu, jalur pejalan kaki ini dilengkapi street furniture seperti tempat sampah, tempat duduk, dan lampu pedestrian yang pengadaannya mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Terkait aspek penghijauan, perencanaan yang disusun telah mengakomodir arahan untuk menggunakan pohon dengan diameter di atas 20 cm dan jenis semak yang dapat bertahan hidup di area Lombok. Konsep utama pekerjaan penghijauan adalah mempertahankan pohon eksisting sebagai median 102 SigapBerkaryaMembangun Negeri
Penataan Plaza Parkir Kosirdor Sunggung Mandalika jalan sedangkan pohon eksisting lainnya dipindah syukur. Selain itu, digunakan juga material batu lava menggunakan alat berat Big John. Kecanggihan Lombok untuk menambah nilai arsitektur lokal. teknologi dan penerapan dalam melindungi vegetasi akan menjadi tantangan di masa Seniman-seniman Indonesia berstandar mendatang. internasional juga turut memberikan sumbangsih Untuk mendukung penyempurnaan aspek penataan kawasan dan memecah konsentrasi karya dalam melengkapi penguatan identitas wisatawan di area Sirkuit Mandalika, perencanaan mengakomodir desain plaza dan landmark yang kawasan. Karya Pintor Sirait diletakkan pada Plaza menggunakan arsitektur dan material lokal. Sunggung dan Bundaran Tri Putri sebagai simbol Konsep desain ini terinspirasi dari rumah adat Suku Sasak, Bale Lumbung, yang memiliki filosofi atmosfer balap. Sedangkan karya Nyoman Nuartha dari cerminan tingkatan strata sosial masyarakat Suku Sasak, simbol kepercayaan, dan bentuk rasa diletakkan pada Gerbang Utama Kawasan Sirkuit Mandalika. Pada pelaksanaan pembangunan, penataan pada area sekitar Sirkuit Mandalika membutuhkan sinergitas dari berbagai stakeholder. Untuk menciptakan perubahan wajah kawasan di area 103
Sirkuit Mandalika, Ditjen Cipta Karya secara intens dalam mengakses kawasan, terlebih saat event berkolaborasi dengan pihak-pihak lain sesuai tugas, tersebut dilaksanakan pasti akan sangat banyak fungsi, dan wewenang masing-masing. pengunjung yang berjalan kaki untuk menjelajahi sekitar kawasan Mandalika. Pelebaran jalan semula 2 lajur 2 arah menjadi 4 lajur 2 arah oleh BPJN NTB, pembangunan saluran Konsep penghijauan dan landmark menjadi daya pengendali banjir oleh BWS Nusa Tenggara I, tarik tersendiri untuk pengunjung wisata untuk penataan fasad rumah, penyediaan sarana hunian mendapatkan ambience kawasan. Landmark pariwisata (sarhunta) dan rumah terdampak yang telah dibangun memiliki tema pada masing- pembangunan Sirkuit Mandalika oleh Ditjen masing section untuk mengajak pengunjung lebih Perumahan, serta penerangan jalan umum oleh mengenal Nusa Tenggara Barat. Landmark tersebut Kementerian Perhubungan. bertujuan untuk memperkuat identitas kawasan, melalui respon desain terhadap konteks kawasan Tidak kalah penting, peran ITDC dan Pemerintah hingga sculpture khusus yang merupakan karya Provinsi NTB dalam penyediaan lahan dan dokumen seni oleh seniman-seniman profesional. readiness criteria, serta dukungan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dalam pengkondisian Kondisi Alam kawasan ini pada dasarnya sudah kawasan yang akan ditata. Hal ini menjadi memikat, berupa hamparan pantai dan perbukitan cerminan kolaborasi partisipatif untuk memenuhi indah. Hal ini pun diamini oleh para pembalap kebutuhan wisatawan dan masyarakat sekitar serta MotoGP bahwa Sirkuit Mandalika merupakan salah mendukung pembangunan berkelanjutan. satu sirkuit terindah. Wajah Kawasan Terkini Saat ini, Kawasan Mandalika kini lebih siap Penataan kawasan selain menjadikan kawasan menyambut penyelenggaraan eventWorldSuperbike lebih tertata dan rapi juga sebagai langkah (WSBK) pada November 2022 dan MotoGP musim preventif untuk menghindari terjadinya kepadatan 2023 yang akan menunjukkan kualitas infrastruktur lalu lintas, genangan air dan kumuh sekaligus guna Indonesia secara internasional. memaksimalkan alur pejalan kaki di sekitar koridor Mandalika. Tantangan Infrastruktur Berkelanjutan Sejalan dengan penataan yang telah dilakukan Penataan yang dilakukan semata-mata tidak hanya terdapat harapan yang teriring, dimana agar meningkatkan perekonomian masyarakat infrastruktur yang telah terbangun dapat dan nasional namun juga memancing masuknya menjadi manfaat besar bagi seluruh masyarakat investasi dalam maupun luar negeri untuk Diharapkan melalui komitmen Pemda maupun mendukung pengelolaan pariwisata berkelanjutan. stakeholder lainnya dapat mengembangkan skema pengelolaan terpadu dan pembiayaan yang kreatif Kawasan juga telah menerapkan green line landscape dengan melibatkan investor untuk mewujudkan sebagai salah satu langkah untuk mempertahankan keberlanjutan pembangunan infrastruktur. bentukan alam dalam keterbatasan lahan. Langkah cepat dan tepat pada penghijauan yang dilakukan Melalui penataan ini diharapkan dapat di bundaran dan koridor telah berhasil mengejutkan meningkatkan wisatawan secara masif yang dapat Presiden RI, dimana wajah kawasan telah berubah mendukung peningkatan daya tarik sekaligus daya menjadi lebih hijau dan sejuk dalam waktu yang saing dari kawasan Mandalika untuk mewujudkan cukup terbatas. target capaian investasi dan pembangunan yang dilakukan berdampak luas dan merata untuk Manfaat lain yang dapat dirasakan wisatawan seluruh lapisan masyarakat. nantinya adalah kenyamanan dan keamanan 104 SigapBerkaryaMembangun Negeri
Pembangunan infrastruktur yang dilakukan juga perkembangan teknologi dapat menjadi booster dapat menjadi salah satu best practice dalam atau reducer. Penataan dan event besar yang akan pembangunan jaringan infrastruktur yang terpadu berlangsung pasti akan memberikan exposure guna meningkatkan kapasitas Pemda, masyarakat yang baik bagi kawasan, namun over-exposure maupun stakeholder di luar kawasan Mandalika. dan demand wisatawan yang menjadikan investasi dan pembangunan tidak terkontrol dapat menjadi Perkembangan yang terus terjadi terutama pada reducer bagi kawasan. Hal ini menjadikan kapasitas perkembangan teknologi menjadi salah satu Pemda sangat penting sebagai enabler dan hal ini tantangan dalam pembangunan pada kawasan tidak lepas dari peran Kementerian PUPR sebagai pariwisata. Media sosial salah satu bentuk pembina untuk melakukan capacity building. Landmark Semen 2 Zona Sirkuit Mandalika 105
Perjalanan Membangun InfrastrukturTangguh Bencana di SulawesiTengah Rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa bumi di Sulawesi Tengah menitikberatkan pada teknologi yang telah teruji, kajian mitigasi risiko, ketahanan terhadap goncangan kekuatan gempa, dan desain yang dapat mengakomodir akses untuk semua (universal access). Astriana Harjanti, ST, MM, M.Sc, Arnindia Putri, S.Ars, M.SBEnv. Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Empat tahun silam, tepatnya pada tanggal 28 sebanyak 4.340 korban jiwa (Sumber: Pemprov September 2018, gempa bumi berkekuatan 7,4 SR Sulteng 2018). Selain itu, bencana ini juga mengguncang permukiman pesisir di sepanjang mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat Teluk Palu, khususnya pada Kota Palu serta besar dan kerusakan pada infrastruktur perumahan, kabupaten-kabupaten di sekitarnya seperti Sigi, fasilitas umum, jalan dan jembatan, drainase, Donggala dan Parigi Moutong. pasokan air, listrik, dan jaringan telekomunikasi. Gempa yang disusul dengan likuifaksi ini Presiden Indonesia melalui Inpres Nomor 10 Tahun diperkirakan telah menyebabkan kematian 2018 yang diperbaharui dengan Inpres Nomor Huntap Pombewe 106 SigapBerkaryaMembangun Negeri
Penataan Kawasan Huntap Duyu 8 Tahun 2022 telah mengamanatkan kepada Rehabilitation and Reconstruction Project (CSRRP) Kementerian PUPR untuk turut serta dalam kegiatan hingga tahun 2024 (Sumber: https://sulteng-sitaba. rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur publik, pu.go.id/latar-belakang). rumah, fasilitas pendidikan, kesehatan, fasilitas penunjang perekonomian dan prasarana dasar yang Peran strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya terkena dampak gempa bumi dan tsunami. pada penanganan pasca gempa bumi di Sulawesi Tengah adalah memberikan dukungan pada tiga Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi ini telah komponen dalam CSRRP, yakni 1) Pembangunan dilaksanakan melalui program Contingency unit perumahan permanen dan infrastruktur Emergency Response Component (CERC) yang permukiman yang tangguh; 2) Rekonstruksi merupakan salah satu komponen khusus dari tangguh dan penguatan fasilitas umum; dan 3) program yang lebih dikenal dengan Kota Tanpa Dukungan Pelaksanaan Proyek. Kumuh (KOTAKU), untuk membiayai penanganan darurat bencana. Dalam pelaksanaan CSRRP, Bank Dunia selaku donor sangat mengapresiasi kontribusi Direktorat CERC telah berakhir pada Desember 2021, dan Jenderal Cipta Karya dalam membangun kemudian dilanjutkan dengan Central Sulawesi infrastruktur kawasan permukiman untuk 107
Penataan Kawasan Huntap Duyu limpasan air hujan. mendukung pemulihan penghidupan masyarakat Begitu pun dengan pembangunan Ruang Terbuka yang terkena dampak bencana. Hijau (RTH) yang telah secara langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat terdampak yang Melalui program CSRRP, Direktorat Jenderal Cipta direlokasi. Penggunaan green energy melalui Karya membangun infrastruktur permukiman di pemasangan sel surya pada penerangan jalan di beberapa kawasan, seperti pada Kawasan Tondo 1 sepanjang lingkungan Huntap telah menambah dan 2 Kota Palu, Kawasan Talise, kawasan Pombewe kenyamanan saat berjalan kaki di malam hari. Tahap II, Kab. Sigi, serta infrastruktur pendukung Selain itu, pedestrian di lokasi Pombewe telah pada kawasan Huntap Satelit di Provinsi Sulawesi dilengkapi dengan mall garden di depan setiap Tengah, infrastruktur permukiman pendukung unit perumahan yang memungkinkan warga untuk 648 unit rumah tapak, dan pembangunan kolam melakukan kegiatan berkebun (Sumber: Laporan retensi. PMC CSRRP, Agustus 2022).. Sebanyak dua kawasan permukiman baru seperti Teknologi Tahan Gempa pada lokasi Huntap Duyu dan Pombewe saat ini Rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa bumi di telah selesai dibangun dan telah dilengkapi dengan Sulawesi Tengah menitikberatkan pada teknologi sistem drainase yang terintegrasi dan didukung yang telah teruji, kajian mitigasi risiko, ketahanan dengan bak-bak penampung untuk mengelola terhadap goncangan kekuatan gempa, dan desain yang dapat mengakomodir akses untuk semua (universal access). Kriteria ini diimplementasikan sejak tahap awal perencanaan hingga tahap pelaksanan dan pengawasan. Teknologi yang diterapkan untuk semua hunian yang dibangun oleh Kementerian PUPR pasca gempa bumi di Sulawesi Tengah, yaitu teknologi RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat). RISHA merupakan teknologi konstruksi bongkar pasang sederhana (knock down) yang menggunakan bahan beton bertulang pada struktur utamanya dan dapat dibangun dalam tempo cepat. Tenologi RISHA telah diujicoba pada permukiman pasca bencana tsunami di Provinsi Aceh dan Nias. Saat ini, seluruh bangunan Huntap dan sebanyak 57 bangunan sekolah yang dibangun melalui program CERC di Sulawesi Tengah telah menerapkan teknologi RISHA. Penggunaan RISHA untuk sekolah dikembangkan dengan modul ukuran 9x9x3,5, sedangkan standar RISHA untuk rumah adalah 3x3x3. Teknologi RISHA teruji lebih aman, nyaman, layak huni, lebih terjangkau dan tahan terhadap 108 SigapBerkaryaMembangun Negeri
Penataan Kawasan Huntap Pombewe dan lingkungannya. Yang saya tahu, bangunan rumah ini dibuat tahan gempa, jadi kita tidak guncangan gempa yang bergerak secara horizontal. terlalu khawatir lagi kalo ada gempa” tutur Irwan RISHA menggunakan komponen beton sederhana sumringah. yang ringan, sehingga tidak memerlukan alat berat dalam pembangunannya. Dalam usianya yang tidak lagi muda, Irwan tampak terlihat kuat dan penuh semangat. Ia Untuk memastikan kualitas RISHA, telah dilakukan melanjutkan “RTH di kawasan huntap ini menjadi evaluasi kualitas panel hasil pengecoran dan taman bermain yang sangat luas untuk anak-anak. evaluasi metode pelaksanaan proses pencetakan Sekolah dan pasar dekat, masih bisa dijangkau naik panel RISHA, sebagaimana yang diterapkan pada kendaraan motor. Walaupun mushola tadinya tidak pabrikasi panel untuk pembangunan 712 unit ada di Huntap, warga secara spontan berswadaya Huntap 2A di workshop milik PT. Wika Beton yang membangunkan. Sekarang musholanya sudah bisa berlokasi di Mamboro, Kota Palu (Sumber: Notulensi digunakan” pungkasnya. Hasil Pengujian Risha untuk Sekolah, April 2021). Sependapat dengan Irwan, Miski Panyo (53 Tahun) Dampak Manfaat Program CERC dan CSRRP yang berprofesi sebagai nelayan merasa senang Irwan S. Latif (65 Tahun), seorang mekanik alat berat dengan tempat yang baru. menyampaikan kepuasannya setelah menempati hunian tetap di Duyu. “Sangat puas karena lokasi 109
“Alhamdulillah, kebetulan satu blok ini semua Harapan dan Tindaklanjut ke Depan kita orang lere jadi suka baku kenal memang, tapi Sebagai tindak lanjut ke depan, program dengan tetangga blok juga baik hubungannya, Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) CSRRP telah kita ada bangunan mushola swadaya masyarakat, diluncurkan pada Agustus 2022 dan ditargetkan sering gotong royong bersihkan area-area huntap untuk mulai dilaksanakan pada tahun 2023. seperti RTH. Saya juga aktif berkumpul, sosialisasi dan pelatihan pengembangan rumah RISHA Sesuai dengan arahan Kepala Satuan Tugas bersama fasilitator masyakarat”, ujarnya penuh Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana semangat. Sulawesi Tengah (sumber: https://sulteng-sitaba. pu.go.id/newsfeed), IBM-CSRRP perlu melibatkan Miski menyampaikan, setelah beralih ke lokasi partisipasi aktif masyarakat dalam upaya Huntap Duyu sedikit mengalami kesulitan, namun merevitalisasi infrastruktur permukiman dalam tidak mematahkan semangatnya untuk bekerja. kawasan ataupun lingkungan yang terdampak “Sebelum terjadi bencana berprofesi sebagai bencana. Sehingga permukiman layak huni, inklusif, mekanik alat berat, semenjak pindah di Huntap berkelanjutan, dan berketahanan dapat terwujud, memutuskan untuk berhenti bekerja karena umur dengan mempertimbangkan kondisi masyarakat yang sudah rentan, di Huntap mencoba buka usaha secara sosial, budaya, ramah lingkungan, dan kios yang dikelola bersama istri” ujar Miski dengan berbasis pengurangan risiko bencana di kawasan wajah bahagia, seakan lupa peristiwa empat huntap in-situ, sekitar lokasi huntap relokasi, dan tahun silam yang menimpa keluarganya (Sumber: kawasan permukiman lainnya yang rusak akibat wawancara WTB di Huntap Duyu, PMC, September bencana. 2021). Penataan Kawasan Huntap Pombewe 110 SigapBerkaryaMembangun Negeri
Huntap Duyu 111
Build Back Better Membangun yang LebihTangguh Pasca Bencana Nusra Penanganan Pascabencana Badai Siklon Tropis Seroja Provinsi NTT dan Pascabencana Banjir Provinsi NTB juga diharapkan bisa menjadi best practice dalam penanganan pascabencana sektor Cipta Karya ke depannya. Aflah Ulil Amri, Lithaya Nida Amalia, Wahyudi Setiawan Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya Badai Siklon Tropis Seroja yang memuncak Merespon hal tersebut, Kementerian PUPR melalui pada 4 April 2021, memicu tingginya intensitas Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan hujan, angin kencang, dan gelombang tinggi penanganan pascabencana berupa perbaikan yang berakibat pada terjadinya banjir bandang, SPAM, penyediaan jaringan air bersih, penyediaan banjir pesisir dan tanah longsor di sebagian besar jaringan sanitasi dan persampahan, penyediaan wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan lahan untuk lokasi relokasi, penyediaan sarana Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebanyak 1.426 rumah prasarana di kawasan lokasi relokasi, rehabilitasi tercatat mengalami kerusakan beserta infrastruktur kerusakan bangunan gedung negara, rehabilitasi lainnya. Pembangunan Infrastruktur Dasar Permukiman di Relokasi Pascabencana Banjir Kabupaten Bima 112 SigapBerkaryaMembangun Negeri
hingga pembangunan baru Gedung Pendidikan, dan Provinsi NTT meliputi kegiatan relokasi permukiman secara khusus bersama dengan Direktorat Jenderal untuk 1.922 KK yang tersebar di 6 kabupaten 18 Perumahan dalam pembangunan hunian tetapnya. desa/kelurahan. Dalam Risalah Rapat Terbatas, Presiden Joko Widodo Relokasi permukiman pasca bencana di Provinsi menginstruksikan dilakukan percepatan evakuasi, NTB mencakup 2 kabupaten yaitu Kabupaten Bima pencarian dan penyelamatan korban bencana (Desa Tambe: luas lahan 3,60 ha untuk 185 KK) dan dengan melibatkan multisektor. Sehubungan Kabupaten Dompu (Desa Daha: luas lahan 2,40 ha dengan hal tersebut, Kementerian PUPR membentuk untuk 107 KK). Satuan Tugas Pelaksana Penanggulangan Bencana di Provinsi NTT dan Provinsi NTB yang dibentuk melalui Penyediaan infrastruktur permukiman dalam Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR rangka mendukung kegiatan relokasi mulai Nomor 314.1/KPTS/SJ/2021 tentang Pembentukan dilaksanakan tahun 2021 dan selesai di tahun 2022. Satuan Tugas Pelaksana Penanggulangan Bencana Adapun lingkup pekerjaan penyediaan infrastruktur di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Provinsi Nusa permukiman meliputi pekerjaan jalan lingkungan, Tenggara Barat. drainase, Penerangan Jalan Umum (PJU), dinding penahan tanah, ruang terbuka hijau/publik, fasilitas Lingkup Pekerjaan umum/sosial, jaringan air minum dan sanitasi. Penanganan pasca bencana siklon tropis seroja Sebaran Lokasi Relokasi Permukiman Pasca Bencana Siklon Tropis Seroja NTT No Kabupaten/Kota Desa/Kelurahan Jumlah Desa/Kel Luas lahan (ha) Jumlah KK 1 Kota Kupang Keluarahan Manulai 1 3.06 173 2 Kabupaten Kupang Desa Bokong 2 1.15 45 3 Kabupaten Sumba Timur Desa Saukibe 4 3.09 124 Desa Katikutana 3.00 55 4 Kabupaten Flores Timur Desa Nggongi 3 1.9 50 Desa Watuhadang 3 1.00 31 5 Kabupaten Lembata Desa Tanaraing 5 2.4 58 Desa Saosina 3.89 195 6 Kabupaten Alor Desa Nelelamadike 18 1.50 55 Desa Oyang Barang 1.50 50 Desa Podu 11.72 233 Desa Tanah Merah 6.80 294 Desa Waesesa 6.60 173 Desa Bungabali 1.60 61 Desa Kaleb 3.40 170 Desa Nulle 2.90 52 Desa Tamakh 1.20 50 Desa Lalafang 1.80 53 Jumlah 58.51 1,922 113
Pekerjaan gereja di relokasi Kab. Kupang dijangkau. Peran Masyarakat, Pemda dan Stakeholder Secara menyeluruh penanganan Pascabencana Terkait Provinsi NTT dan NTB, Direktorat Jenderal Cipta Dalam pelaksanaan penanganan Pascabencana Karya melibatkan 10 unit kerja internal Ditjen Cipta Provinsi NTT dan NTB, Direktorat Jenderal Cipta Karya, 16 unit kerja eksternal Ditjen Cipta Karya, 2 Karya berkolaborasi berbagai stakeholder, seperti Pemerintah Provinsi, 15 Pemerintah Kabupaten, 7 Pemerintah Kabupaten dan masyarakat setempat Penyedia Konstruksi, 2 Penyedia Jasa Konsultansi, dalam hal penyediaan lahan, Unit Organisasi lain dan lebih dari 15 K/L lain dan non pemerintah. seperti Direktorat Jenderal Perumahan khususnya Direktorat Rumah Khusus dalam hal penyediaan Dampak dan Manfaat Program lahan dan perumahan untuk kawasan relokasi, Terbangunnya sarana prasarana, infrastruktur Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dalam hal permukiman serta fasilitas bangunan gedung penyediaan sumber air minum di kawasan relokasi lainnya di lokasi relokasi yang layak dan aman dan Direktorat Jenderal Bina Marga dalam hal terhadap bencana, dapat dimanfaatkan secara pembukaan jalan akses di lokasi-lokasi yang sulit optimal oleh masyarakat setempat juga mendukung kehidupan dan penghidupannya. Adanya pembangunan ini juga ditujukan untuk dapat menunjang fungsi perumahan dalam menjamin kenyamanan, keamanan, dan kelayakan kehidupan warga terdampak bencana. Walikota Kupang, Jefirstson R. Riwu Kore, berterima kasih kepada Kementerian PUPR atas jasa, pengorbanan dan dedikasi yang luar biasa untuk membantu seluruh masyarakat Kota Kupang yang terkena Bencana Seroja tahun lalu. Jefirstson R. Riwu Kore pun berharap bahwa pekerjaan-pekerjaan yang akan ada nanti dapat dikembangkan dan dibangun sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi. Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Nusa Tenggara Barat, Ika Sri Rejeki, juga berharap kegiatan relokasi pascabencana ini terselesaikan dengan baik dan bisa bermanfaat untuk penerima manfaat. Selain pihak pemerintah, masyarakat majelis Jemaat dan seluruh jemaat Immanuel Batukadera juga secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR yang telah memberikan bantuan berupa permukiman baru dan sebuah bangunan 114 SigapBerkaryaMembangun Negeri
PekerjaanJalan lingkungan, RTH, dan IPAL di relokasi terdampak bencana badan siklon tropis seroja Kabupaten Kupang semi permanen yaitu rumah ibadah yang sudah bisa Oleh karena itu, dalam perencanaan Pemerintah digunakan sebagai tempat beribadah bersama. Pusat juga harus dapat mempertimbangkan dan menyesuaikan kemampuan Pemerintah Daerah Harapan dan Tindak Lanjut dalam hal pengelolaan. Pembangunan relokasi diharapkan tidak hanya sekedar membangun fisik bangunan tetapi juga Penanganan Pascabencana Badai Siklon Tropis membangun semangat warga terdampak untuk Seroja Provinsi NTT dan Pascabencana Banjir dapat hidup secara layak dan nyaman. Provinsi NTB juga diharapkan bisa menjadi best practice dalam penanganan pascabencana sektor Setelah pembangunan selesai dan dilakukan serah Cipta Karya ke depannya. terima, pekerjaan rumah tidak berhenti di situ saja. Pemerintah Daerah bertugas untuk mengelola kawasan tersebut agar terus bermanfaat secara berkelanjutan. 115
KOTAKU Lodji-Krapyak Pekalongan Makin Bersahabat dengan Sungai Kawasan Lodji-Krapyak selalu akrab dengan banjir rob. Setelah Program-KOTAKU hadir, banjir rob perlahan minggir. Sungai yang sebelumnya menjadi biang banjir sekarang sudah menjadi sahabat warga. Penataan di area sempadan jalan sungai memicu potensi pariwisata salah satunya dengan spot foto. Eka Pawitra Suta, S.T., Yushi Rahayu, S.T. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Nusa Tenggara Timur Pemerintah telah berkomitmen dalam Salah satunya program yang berada di bawah menghilangkan permukiman kumuh dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan mencapai akses universal terhadap air bersih Rakyat, Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah dan sanitasi. Berbagai upaya penataaan kawasan National Slum Upgrading Project (NSUP)-Program kumuh telah dilaksanakan. Kebijakan dan program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU). NSUP-Program telah diluncurkan untuk mendukung pencapaian KOTAKU dilaksanakan melalui kemitraan antar Rencana Pembangunan Jangka Menengah pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, dan Nasional (RPJMN) bidang Cipta Karya, salah satunya masyarakat. KOTAKU telah dilaksanakan di 33 adalah terwujudnya kondisi 0% kawasan kumuh di Provinsi di Indonesia. Kota Pekalongan Kawasan perkotaan. MCK Komunal, Gerbang Lopis, dan Hall Sumbawan 116 SigapBerkaryaMembangun Negeri
Foto kawasan Lodji setelah ditata Lodji-Krapyak merupakan adalah salah satu tingkat kekumuhan, sistem jaringan, kemudahan kawasan kumuh yang ditangani. penanganan, safeguard, kawasan strategis kota, dan dukungan kelembagaan/masyarakat. Dengan Kawasan kumuh di Krapyak memiliki luas 15,48 luas kawasan Krapyak melebihi 15 Ha, penanganan Ha atau 3,1% luas kumuh Kota Pekalongan. Terdiri kawasan kumuh tersebut menjadi tanggung jawab atas 3 kelurahan, 17 RW dan 27 RT dengan Jumlah pemerintah pusat. penduduk sebanyak 1.639 KK dan 6.557 jiwa, berada di lokasi strategis dan memiliki banyak Sumber Kolaborasi Dana potensi yang bisa dikembangkan, baik potensi Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan budaya batik, wisata budaya, perikanan dan wisata Lodji-Krapyak Kota Pekalongan dibiayai oleh kuliner. berbagai sumber termasuk pemerintah pusat dan daerah, swasta, dan masyarakat. Dibutuhkan biaya Kawasan Lodji-Krapyak berdasarkan penilaian sebesar Rp40,35 miliar dalam menuntaskan 15,48 program dinilai menjadi penangan prioritas Ha luasan kumuh agar memberikan dampak yang I. Status ini ditetapkan oleh Pemerintah Kota besar bagi Kota Pekalongan. Pekalongan dengan mempertimbangkan 117
Foto kawasan Lodji setelah ditata pasangan batu kali, dan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU). Lingkup Pekerjaan dan Isu Dampak Penanganan Lingkup pekerjaan Peningkatan Kualitas Dalam penataan kawasan Lodji-Krapyak diperlukan Permukiman Kumuh Kawasan Lodji Krapyak penyiapan lahan oleh Pemerintah Kota Pekalongan Kota Pekalongan melalui NSUP-Program KOTAKU dengan lebar 6 meter di sepanjang tepi sungai. meliputi pemenuhan infrastruktur dasar jaringan Sebagai dampak dari upaya penyiapan lahan drainase, jalan dan pedestrian, MCK Komunal, tersebut, terdata 161 Warga Terdampak Proyek Ruang Terbuka Hijau, landmark tugu canting, (WTP) dan 23 KK dilakukan skenario penanganan gapura, dan shelter. relokasi/permukiman kembali. Terdapat permasalahan khusus bagi penghuni Dampak Manfaat Program dan Kondisi Krapyak yang ditangani oleh Program-KOTAKU yaitu Saat Ini dalam penanganan banjir rob. Program Setelah kawasan Lodji-Krapyak ditangani melalui KOTAKU melakukan penguatan tebing sungai/ Program-KOTAKU, banjir rob yang dahulu menjadi pemancangan sheet pile sepanjang 1.345 meter, kekhawatiran warga setiap hari kini tidak ada pembangunan paravet/tanggul penahan banjir lagi. Sungai yang dahulu menjadi penyebab sepanjang 1.600 meter, jembatan penghubung bencana banjir sekarang sudah menjadi sahabat kawasan Krapyak dan Panjang Wetan, talud warga kawasan lodji-krapyak, dibuktikan dengan adanya penataan di area sempadan jalan sungai mengakibatkan munculnya potensi-potensi pariwisata seperti adanya spot foto. Selain itu dengan tertatanya kawasan, warga yang bermata pencaharian sebagai nelayan lebih mudah untuk melakukan aktivitasnya dan memiliki peluang wisata kuliner bahari di kawasan tersebut. Adapun dampak kepada keluarga, anak-anak sekolah tidak perlu lagi menggulung celana dan menenteng baju ketika berangkat ke sekolah. Seluruh warga tidak perlu khawatir barang yang di rumahnya akan basah. Warga pun sekarang mulai membenahi kualitas lingkungan hunian yang dahulu sering tergenang banjir. Pembenahan hunian bisa membawa dampak positif dengan lingkungan yang lebih sehat dan adanya potensi aktivitas ekonomi dengan dibuatnya warung atau tempat usaha. Penataan kawasan juga berdampak kepada kehidupan sosial dan budaya masyarakat dengan dibangunnya RTP yang membuat kehidupan masyarakat terasa lebih guyub/rukun karena adanya tempat berkumpul baru untuk sekedar melepas lelah atau bersosialisasi. 118 SigapBerkaryaMembangun Negeri
Foto kawasan Lodji setelah ditata Pembangunan RTP juga bisa berdampak positif kawasan kedepannya. Ke depannya diharapkan untuk anak-anak karena bisa difungsikan sebagai banyak daerah yang bisa mereplikasi apa yang tempat belajar dan bermain. Infrastruktur dasar sudah di capai oleh Kawasan Lodji-Krapyak. seperti jalan, jembatan, drainase dan sanitasi juga menjadi penunjang kualitas permukiman dan Agar manfaatnya dapat berkelanjutan, sebaiknya perumahan dari sektor ekonomi dan budaya batik. ke depan dibentuk tim pengelola kawasan yang Adanya jalan dan jembatan berfungsi sebagai akses bertugas untuk mengelola, memelihara dan pergerakan keluar dan dalam permukiman untuk mengawasi agar sepadan jalan di dekat sungai mendukung konektivitas permukiman internal dan tetap clean & clear dari bangunan liar. eksternal. Harapan dan Tindak Lanjut Kawasan Lodji-Krapyak yang sudah baik dan bersahabat dengan sungai karena adanya program KOTAKU diharapkan bisa semakin lebih baik dengan adanya pengembangan dan pemeliharaan 119
Waterfront and Terrace of Batam Kemilau KampungTuaTanjung Riau Tema “Waterfront and Terrace of Batam” diangkat dengan harapan bukan hanya mengatasi permasalahan kumuh namun juga untuk menata kawasan permukiman menuju Kawasan Budaya dan Wisata Bahari. Fransisca Julianne Fiola M., S.T., Mochammad Reyhan Firlandy, S.AP., M.T. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kepulauan Riau Sebagai penyandang nama “Singapuranya magnet yang mengundang banyak masyarakat Indonesia”, Batam memang menjadi kota yang super untuk datang berwisata, berbisnis, hingga sampai sibuk dengan aktivitas ekonomi, bisnis, industri, bertempat tinggal dan bertarung nasib. dan perdagangan. Dengan luas 1.595 km persegi, kota yang berada di persimpangan 3 (tiga) Negara Walhasil, fenomena sosial lama pun yang ini – Indonesia, Singapura, dan Malaysia, menjadi tak terelakkan. Kegagalan dalam mencari Kegiatan Skala Kawasan Kampung Tua, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau 120 SigapBerkaryaMembangun Negeri
Pekerjaan Signage Kawasan Kampung Tua, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau keberuntungan, membuat banyak orang yang karakteristik Kampung Tua Tanjung Riau, maka gagal memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi paling terutama papan – permukiman kumuh pun daya tarik wisata bahari. menjadi pemandangan yang tak bisa dinafikan, khususnya di sekitar bantaran sungai dan pesisir. Kekumuhan Tanjung Riau Kawasan permukiman pesisir Kampung Tua Kampung Tua Tanjung Riau merupakan salah satu Tanjung Riau, yang notabenenya memiliki sumber kawasan bersejarah di pesisir pantai Kecamatan daya alam yang indah – wisata bahari – ternyata Sekupang dengan tipologi permukiman di atas sangat jauh untuk dinyatakan layak. Pasalnya, air. Kampung Tua menjadi salah satu pintu masuk aksesibilitas semua area yang masih rendah, ke Kota Batam karena lokasinya yang berdekatan terlebih kondisi jalan permukiman yang masih dengan Pelabuhan Internasional Sekupang dan belum melayani seluruh lingkungan permukiman Pelabuhan Teluk Senimba. dan pada beberapa jalan tidak bermaterialkan aspal. Tanjung Riau di Kecamatan Sekupang ini juga sering dijadikan lokasi lomba sampan layar. Dengan 121
Pekerjaan Jalan Pelantar Kawasan Kampung Tua, agama yang dipertahankan. Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau Ini menjadi batasan jelas dalam melakukan Di sisi lain, tingkat kepadatan bangunan yang pembenahan atau revitalisasi wilayah. Sedangkan, cukup tinggi dengan tidak adanya keteraturan berdasarkan keputusan Walikota Batam Nomor pola penataan rumah-rumah menjadikan KPTS.290/HK/X/2019 tentang Penetapan Lokasi kawasan terlihat kumuh. Belum lagi rendahnya Permukiman Kumuh dan Permukiman Kumuh di kualitas bangunan pada sebagian besar rumah, Kota Batam terdapat 61 kawasan Permukiman minimnya ketersediaan jaringan drainase, belum Kumuh yang terdapat di 61 Kelurahan dengan total adanya sanitasi lingkungan yang baik, belum luas sebesar 1627,39 ha, salah satu di antaranya meratanya ketersediaan air bersih, dan juga belum yaitu Tanjung Riau dengan luas kumuh sebesar terintegrasinya sistem pengelolaan sampah yang 19.62 Ha dengan tingkat kekumuhan “Kumuh baik menjadikan Kampung Tua Tanjung Riau Ringan” menjadi panduan kuat untuk melakuka menjadi sangat ironis. penataan. Menilik Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 2 Penataan Kawasan Kampung Tua Tanjung Riau Tahun 2004, Kampung Tua adalah kelompok rumah Dalam konteks ini, Program Kota Tanpa Kumuh yang berfungsi sebagai lingkungan penduduk (KOTAKU) dari Kementerian PUPR menjadi salah asli Kota Batam ketika Batam mulai dibangun, satu upaya untuk mencapai target Rencana mengandung nilai-nilai sejarah, budaya lokal, atau Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2022-2024 dengan penanganan kumuh seluas 10.000 Ha. Dari total target 176.17 Ha, kini baru sekitar 138.51 Ha yang telah ditangani. Menurut Yesfi Rika pada kegiatan Pelatihan Vokasi Kelompok Pemanfaatan dan Pemeliharaan Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kampung Tua Tanjung Riau Program KOTAKU TA 2022, pendekatan kegiatan untuk penanganan kumuh dilakukan melalui dua kegiatan yakni kegiatan skala lingkungan dan skala kawasan. Kegiatan skala kawasan di Provinsi Kepulauan Riau dilaksanakan di 4 Kawasan dan 2 diantaranya dilaksanakan di Kota Batam, salah satunya yaitu Kawasan Kampung Tua Tanjung Riau. Dalam penanganan Kawasan Kampung Tua Tanjung Riau ini mengusung tema “Waterfront and Terrace of Batam”. Konsep tersebut diangkat dengan harapan bukan hanya mengatasi permasalahan kumuh namun juga untuk menata kawasan permukiman menuju Kawasan Budaya dan Wisata Bahari. Penataan kawasan Kampung Tua Tanjung Riau mencakup peningkatan kawasan ruang terbuka public view laut, taman bermain, sarana dan prasarana drainse jalan, pengelolaan air 122 SigapBerkaryaMembangun Negeri
Pemanfaatan infrastruktur terbangun di Kawasan Kampung Tua Tanjung Riau, Kota Batam limbah, gerbang masuk, gapura signage Tanjung cantik dan artistik. Gapura signage Tanjung Riau Riau dan pembangunan jalan pelantar lingkar dan seakan menyapa hangat setiap pengunjung jalan hotmix. yang datang. Jalan setapak yang dulunya hanya berupa tanah, kini menjadi jalan pedestrian dari Kuatnya peran Pemerintah Kota Batam dalam beton sehingga nyaman untuk dilintasi. Kawasan peningkatan kualitas permukiman kumuh Kawasan Kampung tua juga ramah anak, dilengkapi dengan Kampung Tua Tanjung Riau, terjalin kolaborasi dari fasilitas taman bermain bagi anak-anak. Selain area berbagai pihak baik dari APBN, APBD Provinsi, APBD terbuka, Kampung Tua dilengkapi juga dengan Kota Batam, dan CSR berupa Rehab rumah tidak toilet umum yang modern. layak huni, jalan beton, pembangunan IPAL, dan bank sampah untuk menyelesaikan permasalahan “Banyak yang diubah di kawasan Kampung Tua, kumuh seluas 19,62 Ha. gerbang sudah dibuat cantik dengan signage Tanjung Riau, jalan dan drainase sudah baik, Kita Pesona Kampung Tua memang mau mengubah wajah kawasan Kampung Penataan kawasan Kampung Tua Tanjung Riau Tua,” ujar Fasri Bachmid, Kepala Balai Prasarana mengubah wajah kampung kumuh tersebut kini Permukiman Wilayah Kepulauan Riau, Kementerian mulai bersolek menjadi kampung wisata yang PUPR. 123
“Sore-sore sudah banyak anak muda yang diharapkan selain dapat mengurangi luasan berkumpul di kawasan Kampung Tua. Banyak permukiman kumuh juga dapat memberikan warung yang tadinya sederhana, sudah berubah dampak sebagai destinasi wisata baru yang pada menjadi kafe. Pertumbuhan ekonomi dan akhirnya meningkatkan ekonomi masyarakat. pariwisata di kawasan Kampung Tua Tanjung Riau meningkat luar biasa,” lanjutnya. Namun hal itu saja belum cukup, diperlukan juga pengelolaan agar infrastruktur yang telah dibangun Melalui kegiatan peningkatan kualitas permukiman dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Tanjung Riau kumuh Kawasan Kampung Tua Tanjung Riau, secara optimal dan berkelanjutan. Pekerjaan Pelantar Lingkar Kawasan Kampung Tua Kota Batam Provinsi 124 SigapBerkaryaMembangun Negeri
Pemanfaatan infrastruktur terbangun di Kawasan Kampung Tua Tanjung Riau, Kota Batam 125
Kawasan Semanggi Ikon Baru Kota Surakarta Kawasan Semanggi termasuk dalam Kawasan Prioritas I Pembangunan Kota Surakarta dan juga merupakan pusat pelayanan bidang pariwisata, perdagangan/jasa, RTH, dan industri kreatif. Mariah Ulfah (CPNS), Chrisantum Aji Paramesti (Penelaah Bangunan Gedung dan Permukiman) Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Permukiman kumuh menjadi permasalahan umum Kawasan Semanggi merupakan kawasan yang terjadi di perkotaan wilayah Indonesia. permukiman yang berada di tepi air Sungai Salah satu Pemda yang memiliki prioritas utama Bengawan Solo dan berjarak hanya sekitar 10 menit untuk memperbaiki tata kota melalui penataan dari pusat Kota Surakarta. Mayoritas warganya kawasan kumuh adalah Pemerintah Kota Surakarta, memilki mata pencaharian sebagai buruh, antara lain melalui Kegiatan Peningkatan Kualitas karyawan, dan pedagang, dengan penghasilan Permukiman Kumuh Kawasan Semanggi NSUP – berkisar Rp 1 juta – Rp 2,5 juta. Program KOTAKU. Replika Baito Rojomolo Perahu Sri Susuhunan Pakubuwana IV yang Menjadi Ikon Semanggi Kampung Harmoni 126 SigapBerkaryaMembangun Negeri
Pekerjaan Jalan Lingkungan di Kawasan Semanggi Kawasan Semanggi termasuk dalam Kawasan Melalui Program KOTAKU, penataan kumuh Prioritas I Pembangunan Kota Surakarta dan juga Kawasan Semanggi di tahun 2020 diprioritaskan merupakan pusat pelayanan bidang pariwisata, pada Segmen Mojo RW 1 (Eks RW 23 Semanggi, perdagangan/jasa, RTH, dan industri kreatif. Pasar Kliwon) dengan luas segmen wilayah sebesar 3,72 Ha dan dengan kondisi tata letak rumah yang Berdasarkan SK Walikota Kota Surakarta Nomor: tidak beraturan, jalan lingkungan yang rusak, 413.21/38.3/1/2016, Kawasan Semanggi memiliki ketidakmampuan drainase mengalirkan limpasan luasan kumuh sebesar 76,03 Ha. Luasan kumuh air, fasilitas sanitasi yang tidak memenuhi standar, yang cukup besar ini tentu membutuhkan hingga ketersediaan air bersih yang tidak layak kolaborasi berbagai pihak dalam penanganannya untuk dikonsumsi. dan Program KOTAKU berupaya mengawali penataan kumuh di Kawasan Semanggi. 127
Pekerjaan Pedestrian di Kawasan Semanggi penyediaan rumah layak huni bagi warga penghuni pinggiran sungai di Kawasan Semanggi. Dalam Penataan Kawasan penataan kawasan ke depan tentu diharapkan Konsep penataan permukiman kumuh di Kawasan kemandirian pemerintah daerah sebagai wujud Semanggi dilakukan dengan menggunakan pola kolaborasi dan mengingat keterbatasan anggaran peremajaan melalui konsolidasi tanah dan pola pemerintah pusat. pemukiman kembali/relokasi. Adapun untuk sarana dan prasarana yang menjadi fokus pembangunan Melalui Program KOTAKU dan kolaborasi dengan untuk mengurangi kekumuhan ialah drainase, berbagai pihak, kini Kawasan Semanggi yang pedestrian, jalan lingkungan, dan ruang terbuka sebelumnya merupakan kawasan permukiman publik (RTP) Baito Rojomolo. kumuh dengan padatnya rumah tidak layak huni dan sampah yang bertebaran di pinggiran sungai Kolaborasi Antar Stakeholder kini disulap menjadi kawasan yang sangat indah Selain penanganan kumuh melalui Program dan cantik. KOTAKU, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman juga bekerja sama dengan Direktorat Namun keindahan kawasan ini tidak akan bertahan Rumah Swadaya, Direktorat Jenderal Perumahan lama bahkan bisa saja kembali menjadi kawasan melalui Program BSPS untuk mendukung kumuh jika masyarakatnya tidak memelihara dan menjaga apa yang sudah dibangun dengan baik. Maka dari itu sosialisasi kepada masyarakat perlu dilakukan terus menerus oleh pemerintah daerah agar masyarakat dapat senantiasa menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan memelihara infrastruktur yang telah dibangun. Diharapkan dengan perubahan wajah Kawasan Semanggi ini, yang selama ini dikenal sebagai permukiman kumuh namun sudah berbenah menjadi jauh lebih cantik, dapat menarik wisatawan untuk berkunjung, dan dengan adanya wisatawan yang berkunjung, perekonomian masyarakat (UMKM) setempat juga dapat meningkat. 128 SigapBerkaryaMembangun Negeri
Kondisi Sesudah Pekerjaan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh di Kawasan Semanggi 129
PISEW di Kulon Progo Serap Ribuan Pekerja, Salurkan Komoditas Unggulan PISEW di D.I. Yogyakarta awalnya direncanakan menyerap 251 pekerja, namun pada pelaksanakannya mampu merekrut 1.300 orang dari rencana 251 orang. Salah satu sarana yang dibangun di Kabupaten Kulon Progo berupa los kios telah dimanfaatkan untuk memasarkan hasil komoditas pertanian masyarakat. Ainun Noviyanthi Arifin, S.T., Novitasari Rahayuningtyas,S.T. Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat air bersih, penyediaan akses sanitasi layak, (Kementerian PUPR) melalui Direktorat Jenderal serta pembangunan infrastruktur pendukung Cipta Karya (DJCK) terus mendorong percepatan konektivitas dan ekonomi kawasan. Salah satu pembangunan infrastruktur salah satunya melalui kegiatan pada program ini yang berada di bawah Program Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM). Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman yaitu Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Program IBM di Ditjen Cipta Karya terdiri Wilayah (PISEW). dari tiga kegiatan utama yang penyediaan Pemanfaatan Los Kios 130 SigapBerkaryaMembangun Negeri
Pekerjaan Ramp Disabilitas Tujuan dan Manfaat Kegiatan mendapatkan alokasi anggaran kegiatan Kegiatan PISEW bertujuan untuk meningkatkan PISEW sebesar Rp 17,4 M yang dilaksanakan kualitas dan atau membangunan infrastruktur di 29 Kecamatan dan tersebar di 4 kabupaten. dengan memperhatikan fungsi dan peranan Sebelumnya target tenaga kerja yang direncanakan kawasan, serta keterpaduan infrastruktur pada kegiatan PISEW di Provinsi D.I. Yogyakarta guna mendorong peningkatan sosial ekonomi sebanyak 251 orang, namun pada pelaksanakannya di kawasan perdesaan. Melalui kegiatan ini mampu merekrut tenaga kerja dengan jumlah diharapkan masyarakat pelaku usaha kecil maksimal yaitu sebanyak 1.300 orang. Hal ini terutama komoditas unggulan, para perkerja, dan membuktikan bahwa pemberdayaan masyarakat pengguna infrastruktur dapat menerima manfaat pada program PISEW di Provinsi D.I.Yogyakarta pembangunan baik dalam jangka pendek maupun dilaksanakan secara optimal. jangka panjang. Salah satu lokasi pelaksanaan kegiatan PISEW Pelaksanaan Kegiatan PISEW di Provinsi D.I. di Provinsi D.I.Yogyakarta terletak di Kecamatan Yogyakarta TA. 2021 Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo. Kecamatan Pada Tahun 2021, Provinsi D.I. Yogyakarta Kalibawang berada sekitar 34 km dari pusat 131
Kota Yogyakarta. Kondisi eksisting kecamatan akan dibangun adalah 4 buah los kios sebagai Kalibawang didominasi oleh kawasan pertanian, sarana. Saat ini pekerjaan tersebut telah selesai peternakan dan wisata. Salah satu isu pada kawasan 100% baik secara keuangan maupun fisik. Hasil ini para petani kesulitan untuk memperoleh bibit, pembangunan kios ini telah dimanfaatkan oleh pupuk dan obat-obatan serta mendistribusikan masyarakat untuk memasarkan berbagai produk. hasil panen karena kondisi infrastruktur penunjang tidak memadai. Terlebih lagi kondisi pandemi Harapan Kegiatan PISEW Covid-19 memperburuk perekonomian masyarakat. Kedepannya diharapkan PISEW dapat terus berjalan Kegiatan PISEW pada Kecamatan Kalibawang sebagai salah satu kegiatan penyelenggaraan dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2021 hingga 10 infrastruktur melalui pendekatan partisipasi Juli 2021. Melihat kondisi eksisting dan berdasarkan masyarakat serta mampu memberikan manfaat hasil kesepakatan warga infrastruktur utama yang baik sosial maupun ekonomi di kawasan perdesaan. 132 SigapBerkaryaMembangun Negeri
Jalan Perkerasan Beton 133
05 Keandalan Bangunan diTengah Kerawanan Bencana 134 SigapBerkaryaMembangun Negeri
Keandalan Bangunan diTengah Kerawanan Bencana Tingginya tingkat kejadian bencana di Indonesia Cipta Karya, tak terkecuali Direktorat Bina Penataan mencatat 82% kota memiliki indeks rawan bencana Bangunan (Dit. BPB). Unir kerja ini menjanjikan tinggi serta posisi geografis di “Ring of Fire”. Sebagai kinerja tahun 2021 berupa sasaran program, pembina penyelenggaraan bangunan gedung, sasaran kegiatan, dan sasaran tambahan. Ditjen Cipta Karya bertugas meningkatkan kualitas bangunan di tengah kerawanan Indonesia Sasaran kegiatannya adalah meningkatnya kualitas menghadapi bencana. penyelenggaraan bangunan gedung dan penataan bangunan. Indikator kinerjanya berupa persentase Meningkatkan pelayanan infrastruktur perumahan peningkatan kualitas penyelenggaraan bangunan dan permukiman yang layak dan aman menjadi gedung dan penataan bangunan yang dihitung sasaran seluruh unit kerja di Direktorat Jenderal dari rerata gabungan indikator. PLBN Sarasan Kabupaten Natuna 135
Gedung Papua Youth Creative Hub Lingkungan, dengan target sebesar 20 kawasan. Pertama, persentase kabupaten/kota yang Sedangkan output tambahan yang dijanjikan terfasilitasi mengimplementasikan penyelenggaraan kinerjanya yaitu sebagai berikut: bangunan gedung yang tertib dan andal sebesar 1. Pembinaan dan Pengelolaan Rumah Negara, 100%. Ini diperoleh berdasarkan hasil capaian output Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan dengan target sebesar 1.800 unit rumah Bangunan Gedung dan Penataan Lingkungan. negara; Targetnya sebanyak 509 kabupaten/kota. 2. Layanan Sarana dan Prasarana Internal, dengan target sebesar 1 layanan; Kedua, persentase dukungan pengembangan 3. Layanan Dukungan Manajemen Satker, penyelenggaraan bangunan gedung sebesar dengan target sebesar 1 layanan; 40%. Diperoleh berdasarkan hasil capaian output 4. Layanan Perkantoran, dengan target sebesar 1 Pengembangan Penyelenggaraan Bangunan layanan; Gedung. Targetnya sebesar 10.000 m2. Capaian Dit. BPB berhasil menyumbang capaian Ketiga, persentase dukungan pengembangan kinerja unir organisasi Direktorat Jenderal Cipta penyelenggaraan penataan bangunan dan Karya, yaitu dari persentase inisiasi penerapan lingkungan sebesar 40%. Diperoleh berdasarkan bangunan gedung hijau dengan capaian 897,61%. hasil capaian output Pengembangan Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Dalam melaksanakan kegiatan tahun 2021, terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam pencapaian sasaran, yaitu sebagai berikut: 1. Pelaksanaan pelelangan yang membutuhkan waktu cukup lama mengakibatkan beberapa paket kegiatan terlambat kontrak atau batal, sehingga realisasi keuangan di Dit. BPB tidak optimal. 2. Penetapan target dalam Renstra Dit. BPB yang tidak sesuai dengan tren capaian output sesuai hasil kinerja periode TA 2014-2019, sehingga capaian Dit. BPB selalu jauh melebihi target yang ditetapkan yaitu diatas 100%. Dalam upaya mewujudkan visi dan misinya, Direktorat Jenderal Cipta Karya menghadapi sejumlah isu strategis, baik yang menjadi permasalahan dan tantangan internal maupun permasalahan dan tantangan yang timbul akibat dinamika kondisi terkini. lsu strategis utama yang dihadapi dalam pembangunan infrastruktur permukiman pada tahun 2020-2024 berdasarkan Rencana Startegis Ditjen Cipta Karya tahun 2020- 2024 meliputi beberapa hal sebagai berikut: 1. Pertumbuhan penduduk perkotaan yang pesat dan urbanisasi yang tidak terkendali berdampak pada terbatasnya penyediaan infratsruktur dasar permukiman; 136 SigapBerkaryaMembangun Negeri
Penataan kawasan Taman Mini Indonesia Indah lsu strategis di bidang penataan bangunan adalah sebagai berikut: 2. Ketimpanganekonomiwilayahdankemiskinan 1. Kerawanan bencana Indonesia terkait dengan terkonsentrasi di wilayah Indonesia Timur dengan sumbangan PDB yang kecil dengan mitigasi bencana pada bangunan gedung pertumbuhan PDRB yang lebih kecil dibanding tahan gempa dengan aspek terpenting pada Jawa dan Sumatera, kecuali Sulawesi; teknologi struktur-konstruksi serta inovasi material konstruksi untuk mengurangi 3. lsu pencemaran lingkungan dan perubahan dampak bencana; iklim yang meningkatkan kerawanan 2. Pengendalian penyelenggaraan bangunan kekeringan dan banjir; gedung dan penataan bangunan melalui penerbitan IMB, penerbitan dan perpanjangan 4. Tingginya tingkat kejadian bencana dimana SLF bangunan gedung; 82% kota memiliki indeks rawan bencana 3. Kontribusi dalam Visi Kota Berkelanjutan tinggi serta posisi geografis di “Ring of Fire”; 2045 dengan penyelenggaraan bangunan gedung dan Keandalan Bangunan Gedung 5. Eksternalitas desentralisasi berupa rendahnya (Keselamatan, Kesehatan, Kenyamanan, komitmen dan kontribusi Pemerintah Daerah Kemudahan), dalam mendukung pencapaian target 4. Mendorong Penerapan Bangunan Gedung nasional, dan Hijau (BGH) yang juga merupakan komponen Smart Living pada Visium PUPR 2030; dan 6. Tantangan reformasi birokrasi untuk memastikan penyelenggaraan berjalan secara efektif, efisisen, akuntabel dan responsif. 137
5. Mendorong penggunaan Building Information peningkatan bandara, pelabuhan dan jalan tol. Modelling (BIM) pada pembangunan Bangunan Alternatif yang dapat digunakan adalah dengan Gedung Negara sesuai dengan kompleksitas melibatkan peran swasta dalam pembangunan IKN pekerjaan. melalui skema pembiayaan KPBU. Dalam pengembangan lbu Kota Negara, Dit. BPB Realisasi output Direktorat Bina Penataan Bangunan menyelenggarakan Bangunan Gedung Negara pada TA 2021 melebihi target output yaitu pada yang terdiri dari Gedung Kantor Lembaga Eksekutif, output: Gedung Kantor Lembaga Legislatif dan Gedung Kantor Lembaga Yudikatif, dan Bangunan Gedung 1. Pembinaan dan Pengelolaan Rumah Negara Fungsi Khusus berupa bangunan TNI dan POLRI serta Penataan Bangunan dan Lingkungan pada dengan capaian sebesar 2.184 unit rumah Lokasi lbu Kota Negara. negara dari target 1.800 unit rumah negara; Permasalahan pada Pengembangan IKN 2. Pengembangan Penyelenggaraan Bangunan ialah kebutuhan anggaran yang cukup besar namun anggaran yang tersedia terbatas, maka Gedung dengan capaian sebesar 403.773,15 perlu pembagian peran antar pihak untuk m2 dari target sebesar 10.000 m2; pengembangan fasilitas umum, seperti sarana kesehatan, pendidikan, perguruan tinggi, science 3. Pengembangan Penyelenggaraan Penataan technopark, perkantoran, pusat perbelanjaan, Bangunan dan Lingkungan dengan capaian sebesar 25 kawasan dari target 20 kawasan; 4. Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan dengan capaian sebesar 509 kab/kota dari target 509 kab/kota. Capaian Output Kegiatan Bina Penataan Bangunan TA 2021 Sumber: Laporan Kinerja Direktorat Bina Penataan Bangunan TA 2021 138 SigapBerkaryaMembangun Negeri
Revitalisasi Benteng Pendem Kabupaten Ngawi, Jawa Timur 139
Masjid Nyak Sandang Ikon Religi Kebanggaan Aceh Jaya Pembangunan Masjid Nyak Sandang merupakan amanah Presiden Joko Widodo kepada Kemneterian PUPR. Selain bangunan utama tempat ibadah, masjid ini juga dilengkapi menara, balai pengajian, perpustakaan, kantor pengurus, kios souvenir, dan fasilitas pendukung lainnya. Esthi Dwityanti, M. Ikhsan Maulana, Yustina Salonde Direktorat Bina Penataan Bangunan Kubah berwarna biru langit yang berpadu corak Penghargaan Negara kepada Nyak Sandang biru laut dan biru safir itu tampak menarik perhatian Masjid Baitussalam Nyak Sandang atau sering mata. Itulah masjid Baitussalam Nyak Sandang disebut Masjid Nyak Sandang terletak di Desa Lamno, sebuah ikon landmark baru kebanggaan Gampong Lhuet, Kecamatan Jaya, Kabupaten masyarakat Aceh Jaya. Masjid ini merupakan aset Aceh Jaya. Masjid ini dibangun sebagai bentuk daerah yang tidak hanya menjadi tempat ibadah, penghargaan negara kepada Nyak Sandang yang namun juga sebagai destinasi wisata religi di Aceh telah menyumbangkan hartanya untuk membeli Jaya. pesawat Seulawah RI-001 dan Seulawah RI-002. Masjid Nyak Sandang 140 SigapBerkaryaMembangun Negeri
Masjid Nyak Sandang Kedua pesawat tersebut merupakan pesawat akhir TA 2020, realisasi serapan anggaran senilai pertama yang dimiliki Indonesia, yang menjadi 60%. Kontrak pekerjaan selesai seiring rampungnya cikal bakal maskapai Garuda Indonesia. seluruh kegiatan pembangunan per tanggal 7 Oktober 2021. Pembangunan Masjid Nyak Sandang merupakan amanah Presiden JokoWidodo kepada Kementerian Adapun lingkup pekerjaan pembangunan PUPR yang dilaksanakan Dit. BPB, Ditjen Cipta meliputi pekerjaan persiapan, penyelenggaraan Karya, melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah K3, bangunan masjid, pagar, minaret, infrastruktur (BPPW) Aceh. kawasan/landscape, serta mekanikal elektrikal. Bangunan masjid menempati area seluas 2.518 Pembangunan Masjid Nyak Sandang m2 dari keseluruhan luas lahan sebesar 4.940 m2. Masjid Nyak Sandang dibangun dengan skema Multi Dengan luas bangunan tersebut, masjid ini bisa Years Contract (MYC) dari 8 Oktober 2020 sampai 7 menampung sekitar 940 jemaah. Oktober 2021 dengan anggaran bersumber dari APBN TA 2020-2021 sebesar Rp32,3 miliar. Pada 141
Signage Masjid Nyak Sandang mengantarkan pengunjung hingga ke lantai dua masjid untuk menunaikan shalat. Pada 27 Maret 2022, Kementerian PUPR melalui BPPW Aceh secara resmi menyerahkan aset dan Sementara, di lantai satu terdapat tiga gerbang pengelolaan Masjid Baitussalam Nyak Sandang masuk dari sisi depan, kiri, dan kanan yang menjadi Lamno kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya. akses masuk ruangan parkir dalam gedung. Dari lantai satu, jemaah dapat langsung menuju tempat Arsitektur Modern wudhu dan langsung menaiki tangga menuju Masjid Nyak Sandang patut menjadi ikon Aceh lantai dua masjid. Selain dari dalam lantai satu, Jaya. Kemegahannya bagaikan magnet yang jemaah juga bisa mengakses tempat wudhu dari menarik setiap orang untuk singgah menelusuri luar gedung. setiap sudutnya dan merasakan kekhidmatan beribadah di bawah naungan kubahnya. Masjid Di lantai dua terdapat area ibadah untuk jemaah Nyak Sandang dirancang dengan arsitektur modern perempuan yang berada di bagian atas. Pagar yang berkonsep Islam, Iman dan Ihsan. Bangunan pembatas terlihat membatasi area jemaah yang didominasi warna putih ini memiliki perempuan dan laki-laki sekaligus sebagai pagar tangga di kedua sisinya. Tangga inilah yang akan pengaman. Mihrab masjid tampak seperti cerukan kecil yang diapit dinding kayu di kanan-kirinya. Dinding kayu ini terlihat seperti gerbang kayu dengan pelengkung berhiaskan ukiran lafaz arab. Tepat di depan mihrab, tempat imam berdiri, terdapat jendela kaca yang bagian luarnya bertuliskan lafaz “Allah”. Selain bangunan utama tempat ibadah, masjid ini juga dilengkapi menara, balai pengajian, perpustakaan, kantor pengurus, kios souvenir, dan fasilitas pendukung lainnya. Pesan Nyak Sandang dan Bupati Aceh Jaya Bupati Aceh Jaya, T. Irfan TB yang menerima langsung aset dan pengelolaan masjid dari Kementerian PUPR, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Pusat. Ia pun mengajak pemerintah daerah dan seluruh masyarakat untuk menjaga dan memelihara masjid dengan baik. Pesan serupa juga disampaikan Nyak Sandang yang telah berusia 95 tahun. “Saya berpesan kepada masyarakat, setelah masjid ini terbangun, harap 142 SigapBerkaryaMembangun Negeri
Area Wudhu Masjid Nyak Sandang dijaga dan dirawat. Karena ini pemberian negara “Jika dikabulkan permohonan kami, lahan-lahan kepada kita” ujarnya. tersebut sudah diwakafkan oleh masyarakat. Jadi, pemerintah hanya tinggal membangunnya Selain itu, Nyak Sandang juga menyampaikan saja” tutup Nyak Sandang penuh harap, mewakili harapannya kepada pemerintah untuk dapat harapan masyarakat sekitar. membangunkan akses jalan menuju masjid yang memadai sepanjang 400 m dari jalan utama dan Pusat Kesehatan Masyarakat. 143
Kantin Layang Kantin PKL yang Higienis dan Modern Satu lagi kebanggaan baru di lingkungan kampus Kementerian PUPR. Berupa tempat publik yang aman, nyaman, bersih, dan tentu saja keren. Namanya Kantin Layang. Lebih dikenal dengan Kalayang. Keberadaannya berhasil mengembalikan fungsi jalur pejalan kaki serta meningkatkan kesejahteraan para pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar komplek perkantoran. Friscarona Hariyanto, Anisa Budi Kurniasari, Sherli Pramudhita Hapsari Direktorat Bina Penataan Bangunan Hampir puluhan tahun, lingkungan kantor Untuk itu Kementerian PUPR melalui Direktorat Kementerian PUPR dikelilingi dengan kios - kios kaki Bina Penataan Bangunan, Direktorat Jenderal Cipta lima yang menempati trotoar pejalan kaki untuk tempat Karya melakukan penataan kantin yang higienis berdagangnya. Tak jarang, barang dagangannya pun dan modern. Bangunan kantin yang sebelumnya sampai keluar mengambil badan jalan. Hal tersebut berbentuk kios-kios pedagang kaki lima (PKL) yang tentu memberikan rasa ketidaknyamanan dan terletak di pinggir Jalan Raden Patah tersebut, keamanan bagi para pejalan kaki. konstruksinya dinaikkan di atas jalur pedestrian agar Kantin Layang (Kalayang) PUPR 144 SigapBerkaryaMembangun Negeri
Kantin Layang (Kalayang) PUPR fungsi jalur pejalan kaki dapat dipergunakan kembali kerapiannya, bisa dipastikan bahwa pengunjung sebagaimana mestinya. Oleh karenanya kantin ini kantin tersebut akan merasa nyaman dan aman. dinamakan Kantin Layang (Kalayang) PUPR. Kantin di lingkungan kantor PUPR sendiri dulunya Kantin yang bersih, layak, dan nyaman adalah kios - kios pedagang kaki lima yang kurang Selain menjadi tempat jajan dan mengisi perut bersih dan kurang layak. Menteri Basuki sempat lapar, kantin juga kerap dijadikan tempat menceritakan pengalamannya ketika semasa bercengkrama bersama teman dan kerabat. Syarat berkuliah terserang penyakit karena perangkat mutlak terjaminnya mutu kantin adalah kebersihan, makanan di kantin yang kurang higienis. “Saya kelayakan, dan kenyamanan di kantin. ingin Kantin Kalayang ini mengedepankan kebersihan, kesehatan, kenyamanan, keamanan, Meski kelihatannya sangat sederhana, tapi dan kemudahan bagi para pedagang maupun keberadaan kantin di lingkungan perkantoran bisa pembelinya yang mayoritas adalah pegawai menentukan kualitas area semi publik tersebut. Kementerian PUPR,” kata Menteri Basuki. Jika kantin dalam kondisi bersih dan terjaga 145
Kantin Layang (Kalayang) PUPR lebih tertata rapi dan dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap,” kata Menteri Teten Masduki. Mengembalikan fungsi jalur pejalan kaki dan kesejahteraan PKL Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Kios - kios kaki lima yang sudah hampir puluhan selain untuk memfungsikan kembali jalur tahun berada di sekitaran lingkungan kantor PUPR pejalan kaki, Penataan Kantin Higienis Kalayang cukup mengganggu pejalan kaki. Apalagi tak jarang juga bertujuan untuk mensejahterakan para barang dagangannya sampai keluar mengambil PKL, ”Penataan Kantin Layang PUPR ini tidak badan jalan. Atas dasar tersebutlah Menteri hanya meningkatkan estetika, kenyamanan dan PUPR memutuskan untuk merangkul PKL dan kebersihan kawasan kuliner, namun juga dapat menyediakan tempat berjualan yang lebih higienis meningkatkan pendapatan para PKL yang termasuk dengan cara membangun Kantin Layang (Kalayang) Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). PUPR. Hal ini mendapat apresiasi yang luar biasa oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Desain modern dan futuristik “PKL itu jangan diusir, akan tetapi dirangkul, Ada yang unik dari pembangunan kantin ini. Selain diberdayakan dan diberi tempat yang layak. Inilah posisinya yang berada di atas pedestrian (layang), yang dilakukan oleh Kementerian PUPR. Menata kantin ini di desain dengan gaya modern dan futuristik. PKL di lingkungan kantornya sehingga lebih bersih, Sekilas tak tampak seperti kantin yang awalnya adalah kios-kios kaki lima yang jauh dari layak. Pembangunan Kantin Layang ini dilakukan sejak 12 Oktober 2020 hingga 23 Juni 2021 dengan anggaran senilai Rp 24,4 miliar yang dilaksanakan oleh PT Ganiko Adiperkasa, dengan konsultan supervisi PT Sava Bintang Padang. Lingkup pekerjaan penataan kantin ini meliputi pekerjaan fondasi bore pile, pekerjaan struktur bawah, pekerjaan struktur atas, pekerjaan arsitektur dan pekerjaan mekanikal, elektrikal, plumbing (MEP). Dengan luas 1.512 m2 Kalayang PUPR terbagi menjadi tiga bagian yang saling terhubung. Bagian utara dimulai dari Gerbang Bina Marga sampai Gerbang Raden Patah dengan panjang 121,1 meter, bagian selatan dimulai dari Gerbang Raden Patah sampai Gerbang Sumber Daya Air sepanjang 146,63 meter yang dihubungkan dengan jembatan sepanjang 44,5 meter. Kalayang PUPR memiliki 69 tenant yang siap menghidangkan makanan dan minuman, yaitu dari sisi utara 28 tenant dengan 33 meja dan kursi. Sedangkan sisi selatan sebanyak 41 tenant. 47 Meja dan 94 Kursi. Kapasitas normal kalayang dapat menampung sebanyak 480 pengunjung. Kantin Layang PUPR juga dilengkapi dengan difasilitasi 146 SigapBerkaryaMembangun Negeri
Kantin Layang (Kalayang) PUPR wastafel untuk cuci tangan sebanyak 8 buah dan 4 Menteri Koperasi dan UKM berharap apa yang ruang toilet yang masing-masing ruangnya berisi dilakukan oleh Kementerian PUPR dapat dicontoh 2 urinoir dan 3 ruang cubical dengan closet duduk, oleh Kementerian/Lembaga lain. “Ini bisa menjadi sesuai dengan tujuannya yaitu menjadikan kantin contoh bagi kantor instansi lainnya. Ironi memang, modern dan higienis. apabila di sekitar perkantoran PKL sebagai tempat makan para pegawainya kurang terjaga kebersihan Wajah baru PKL dan kesehatannya,” terang Menteri Teten Masduki. Pada tanggal 11 Januari 2022 Menteri PUPR Basuki Menteri Basuki juga berharap dengan hadirnya Hadimuljono dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Kalayang ini dapat pula ditingkatkan kualitas Masduki meresmikan digunakannya Kantin Layang makanan dan lingkungan kantin. di lingkungan Kantor Kementerian PUPR. Dengan hadirnya Kantin layang ini, diharapkan dapat merubah paradigma PKL yang semula terkesan kotor dan kumuh menjadi bersih dan higienis. 147
Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral Membangun Lorong Persahabatan Berawal dari perbincangan antara Menteri Agam Lukman Hakim Saifuddin, dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melahirkan gagasan mengenai pembangunan ‘penghubung’ antara masjid terbesar di Asia Tenggara dan gereja Katolik pertama di Jakarta. Kini, setelah direalisasi, melahirkan narasi persahabatan antara umat dua agama terbesar. Putri Intan Suri, M. Dicky Adviyandi, Barie Danu Hartono Direktorat Bina Penataan Bangunan Keberagaman dapat menjadi kekuatan, namun masyarakat kita. Mau tidak mau, setiap insan di dapat juga menjadi potensi perpecahan. Kita negeri ini harus hidup bersama individu lain yang dapat menjadi kuat, jika kita saling memahami berbeda dengannya. segala perbedaan dan mudah sekali hancur jika kita mengedepankan perbedaan. Sikap toleransi Para pendiri negara telah jauh-jauh hari melihat harus mendasari kehidupan bermasyarakat bangsa persoalan ini. Mereka menekankan satu sikap yang ini. Sebab keragaman ada dalam seluruh lini harus dipegang teguh oleh bangsa Indonesia. Terowongan Silaturahmi 148 SigapBerkaryaMembangun Negeri
Terowongan Silaturahmi Bahwa meskipun kita ini berbeda, namun kita Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral adalah dua harus menjunjung tinggi persatuan. Sebuah nilai rumah ibadah yang berlainan agama. Walaupun yang termaktub dalam semboyan lambang negara keduanya terpisah ruang dan melakukan ritual Republik Indonesia: Bhinneka Tunggal Ika. dengan cara yang berbeda, namun bertemu dalam satu tujuan yakni penyembahan. Keduanya pun Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral: Menjaga bukan semata gedung yang sakral dengan nilai Persatuan Bangsa arsitektur dan ragam seni di dalamnya. Kedua Berdirinya dua rumah ibadah agama secara tempat ini merupakan simbol sekaligus simpul berdampingan merupakan pernyataan bahwa yang menyatukan umat dalam peribadatan kepada negara Indonesia menjamin kebebasan warganya Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan sila pertama untuk memeluk keyakinannya masing-masing dan dalam dasar negara ini. Pendekatan spiritual mendorong tumbuhnya sikap toleransi antar umat semestinya bisa mengharmoniskan perbedaan- beragama. perbedaan itu, dengan menemukan benang merah di atas segala yang berbeda. 149
Terowongan Silaturahmi pengurus kedua rumah peribadatan tersebut bekerja sama memberikan solusi parkir menjadi Persoalan-persoalan yang muncul dalam kehidupan sebuah hal yang menarik. Hal tersebut memantik pun akhirnya dapat diselesaikan bersama. Misalnya sebuah perbincangan antara Lukman Hakim kebutuhan ruang. Seiring dengan perkembangan Saifuddin, Menteri Agama masa bakti 2014-2019 zaman, kendaraan menjadi kebutuhan hidup yang dengan Basuki Hadimuljono Menteri Pekerjaan tidak terpisahkan pada masyarakat. Keberadaan Umum dan Perumahan Rakyat yang melahirkan ruang parkir menjadi persoalan baru bagi umat, gagasan mengenai pembangunan ‘penghubung’ baik Istiqlal maupun Katedral. Sejalan dengan antara masjid terbesar di Asia Tenggara dan gereja semangat toleransi, biasanya pengurus kedua Katolik pertama di Jakarta. tempat peribadatan tersebut sama-sama saling menyediakan ruang parkir saat kondisi rumah Berbagai moda penghubung dikaji dengan ibadahnya tidak mampu lagi menampung parkir seksama. Di antaranya adalah jembatan kendaraan umat yang hendak beribadah. penghubung yang berada di atas jalan raya yang lebih visual. Tujuannya agar simbol itu bisa lebih Kebersamaan Antar Umat dalam Terowongan jelas dan nampak di permukaan, sebagaimana Silaturahmi pesan yang hendak disampaikan kepada dua Kebutuhan ruang parkir oleh umat/jemaat Masjid umat agama yang berlainan tersebut. Namun Istiqlal dan Gereja Katedral serta bagaimana banyak faktor yang menjadi pertimbangan, salah satunya adalah faktor keamanan dan keselamatan pengguna. Hingga akhirnya, Presiden Jokowi memutuskan untuk membuat simbol penghubung dua rumah ibadah itu dengan terowongan yang diberi nama ‘Terowongan Silaturahmi’. Sebuah lorong yang bisa dimanfaatkan oleh umat/jemaat kedua tempat peribadatan untuk mengakses ruang parkir bersama di bawah tanah yang tidak terhambat karena jalan raya yang menghubungkan dua lokasi ini terbilang padat dan sering macet. Melalui Terowongan Silaturahmi, perbedaan simbol-simbol keagamaan yang ada bukan saja ingin didekatkan secara fisik, tetapi juga merekatkan hati, pikiran, sikap, dan tindakan. Pembangunan terowongan ini mampu melambangkan juga, pertemuan dua entitas umat dan representasi dua rumah ibadah, yang secara sosiologis sering berada pada area ketegangan dan titik tengkar laten. Harapannya, antar umat beragama bisa terhubung melalui terowongan ini sehingga dapat membangun tindakan konkret berupa kerja sama dalam menjaga nilai kerukunan, toleransi, dan kebersamaan antar umat beragama. 150 SigapBerkaryaMembangun Negeri
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200