Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER_RESTI BARU

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER_RESTI BARU

Published by Mochammad Habibie Dwi Prasetyo, 2022-12-14 18:57:30

Description: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER_RESTI BARU

Search

Read the Text Version

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER Disusun Oleh : NAMA : RESTI YULIYATUL FAJRIYAH NIM : 210631100033 DOSEN PENGAMPU : MUHLIS TAHIR,S.Pd., M.Tr.Kom ASISTEN : CAHYA PURNAMA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2022 i

LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER NAMA : RESTI YULIYATUL FAJRIYAH NIM : 210631100033 KELAS : 3A-PENDIDIKAN INFORMATIKA Dengan rincian kegiatan praktikum : No Tanggal Modul Paraf Asistensi 1 7 September 2022 IP SUBNETTING & TCP/IP 2 7 September2022 CRIMPING KABEL 3 20 september 2022 Routing 4 7 Oktober 2022 Software Simulasi Jaringan 5 5 november 2022 Perintah Dasar Linux dan System Backup 6 5 november 2022 DHCP & DNS SERVER LINUX 7 10 November 2022 WEB SERVER 8 28 November 2022 Samba & File Transfer Protocol Nilai Akhir : _______________________ Mengetahui, Bangkalan. 09 Desember 2022 Dosen Pengampu, Asisten Praktikum Muhlis Tahir, S.Pd., M.Tr.Kom Cahya Purnama NIP. 199105242020121012 NIM. 200631100035 ii

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat kehadirat Allah SWT. Karena atas kehendak limpahan rahmat taufik serta hidayahnya saya dapat menyelesaikan Laporan Akhir Jaringan Komputer. Tujuan laporan ini saya susun tidak semata- mata hanya untuk mengejar tugas mata kuliah basis data saja akan tetapi, disamping itu harapan saya agar laporan ini dapat bermanfaat serta memberikan faedah yang tinggi bagi siapapun yang membacanya. Dalam laporan ini saya mencoba membukukan apa yang dapat saya peroleh satu semester ini. Jadi untuk kedepannya dalam proses perancangan database mulai dari setting ip jaringan , DHCP,DNS,FTP,Samba,Web Server ang mana pada laporan ini dilakukan dalam bentuk langkah-langkah yang detail serta sesuai dengan materi dan aturan basisdata tersebut. Format Laporan ini saya buat berdasarkan materi serta analisis secara langsung yang saya peroleh saat melakukan Praktikum jaringan komputer. Bangkalan,09 desember 2022 Resti Yuliyatul Fajriyah iii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv MODUL I “TCP/IP DAN SUBNETING” ............................................................. 2 MODUL II “CRIMPING KABEL” ..................................................................... 21 MODUL III ”ROUTING” .................................................................................... 38 MODUL IV “SOFTWARE SIMULASI JARINGAN, DHCP Dan DNS SERVER” .................................................................................................... 51 MODUL V “PERINTAH DASAR LINUX & SYSTEM BACKUP” ................. 62 MODUL VI “ DHCP & DNS SERVER DI LINUX “ ...................................... 86 MODUL VII “WEB SERVER “ ...................................................................... 100 MODUL VIII “SAMBA DAN FILE TRANSFER PROTOCOL “ .................. 111 BIODATA DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................... 139 iv

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER Penyusun: Resti Yuliyatul Fajriyah (210631100033) LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN KOMPUTER PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2022 1

MODUL I “TCP/IP DAN SUBNETING” 1.1 Tujuan Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Mengetahui jenis-jenis kabel jaringan 2. Memahami Konsep penghitungan subnet jaringan komputer 3. Mengkonfigurasi TCP/IP pada cisco packet tracer 1.2 Landasan/Dasar Teori A. Media Transmisi Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan informasi dari suatu tempat ke tempat yang lain. Media transmisi dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Media transmisi berkabel, yaitu media transmisi yang menghubungkan pengirim dan penerima secara fisik berupa kabel. Media transmisi berkabel ini dibedakan menjadi: • Twisted Pair • Coaxial • Fiber Optik b. Media transmisi tanpa kabel/nirkabel • Gelombang Mikro • System Satelit • Infra Merah • Sinar Laser Twisted Pair Kabel twisted pair (pasangan berpilin) merupakan sebuah bentuk kabel dimana dua konduktor digabungkan yang bertujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel unshielded twisted pair (UTP), dan crosstalk (cakap silang) diantara pasangan kabel yang berdekatan. Kabel twisted pair lebih tipis, lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel 2

kusut. Akan tetapi, keunggulan kabel twisted pair ini terhadap jaringan secara keseluruhan yaitru apabila sebagian kabel twisted pair rusak, maka tidak semua jaringan akan terhenti seperti yang mungkin terjadi pada kabel coaxial. Contoh dari twisted pair ini adalah Unshielded Twisted Pair (UTP) dan Shielded Twisted Pair (STP). Unshielded Twisted Pair (UTP) Unshielded Twisted Pair atau disingkat UTP adalah salah satu jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga yang tidak dilengkapi dengan shield/pelindung internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum dan sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN) karena harganya yang cukup murah, fleksibel dan memiliki kinerja yang relatif bagus. KATEGORI Tabel 1. Kategori Kabel UTP KEGUNAAN Category 1 (Cat1) Komunikasi suara analog, hanya cocok untuk suara saja Category 2 (Cat2) Transmisi suara manapun data digital hingga 4 megabit per detik Category 3 (Cat3) Transmisi data digital hingga 10 megabit per detik Category 4 (Cat4) Transmisi data digital hingga 16 megabit per detik Category 5 (Cat5) Transmisi data digital hingga 100 megabit per detik Enhanced Category 5 Transmisi data digital hingga 250 megabit per detik (Cat5e) Category 6 (Cat6) Transmisi data hingga diatas 1000 megabit per detik. Digunakan untuk mendukung Gigabit Ethernet Diantara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category 5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi Ethernet. Konektor yang biasa digunakan adalah RJ45. 3

Gambar 1. Unshielded Twisted Pair (UTP) Terdapat 2 buah strategi pengkabelan kabel UTP Category 5 ini, yaitu: • Kabel Straight Digunakan untuk menghubungkan client ke hub atau router. Gambar 2. Kabel Straight • Kabel Crossover Digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub. 4

Gambar 3. Kabel Crossover B. Subnetting a. Subnetting dan Netmask Kelas A 1. Diketahui suatu IP 10.0.0.0/16 2. Menghitung jumlah subnet Netmasknya /16 : 255.255.0.0 Bilangan biner = 11111111.11111111.00000000.00000000 Jumlah subnet : 2������ -> n = jumlah bit yang aktif dimluai dari octet kedua (angka 1) : 28 = 256 subnet 3. Mengitung julah host per subnet Jumlah host = 2������ – 2 -> x = sisa bit (bit 0)Jumlah host = 216 – 2 = 65534 host 4. Blok subnet : 256 – 255 = 1 Blok subnetnya : 0,1,2,3,4, dst. 5. Tabel Pembagian Subnet Kelas A Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 ... 10.254.0.0 10.255.0.0 Host 10.0.0.1 10.1.0.1 ... 10.255.0.1 10.255.0.1 Pertama Host 10.0.255.254 10.1.255.254 ... 10.254.255.254 10.255.255.254 Terakhir Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 ... 10.254.255.255 10.255.255.255 5

b. Subnetting dan Netmask Kelas B 1. Diketahui suatu IP 172.16.0.0/25 2. Menghitung jumlah subnet Netmasknya /25 : 255.255.255.128 Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.10000000 Jumlah subnet : 2������ -> n = jumlah bit yg aktif dimluai dari octet ketiga (angka 1) : 29 = 512 subnet 3. Mengitung julah host per subnet Jumlah host = 2������ – 2 -> x = sisa bit (bit 0) Jumlah host = 27 – 2 = 126 host 4. Blok subnet : 256 – 128 = 128 Blok subnetnya : 0,128 5. Tabel Pembagian Subnet Kelas B Subnet 172.16.0.0 172.16.0.1 172.16.1.0 .. 172.16.255. 28 . 128 Host 172.16.0.1 172.16.0.1 172.16.1.1 .. 172.16.255. Pertama 29 . 129 Host 172.16.0.1 172.16.0.2 172.16.1.1 .. 172.16.255. Terakhi 26 54 26 . 254 r Broadca 172.16.0.1 172.16.0.2 172.16.1.1 .. 172.16.255. st 27 55 27 . 255 6

c Subnetting dan Netmask Kelas C 1. Diketahui suatu IP 192.168.1.0/2 2. Menghitung jumlah subnet Netmasknya /2 : 255.255.255.192 Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.11000000 Jumlah subnet : 2������ -> n = jumlah bit yang aktif dimluai dari octet ke 4 (angka 1) : 22 = 4 subnet 3. Mengitung julah host per subnet Jumlah host = 2������ – 2 -> x = sisa bit (bit 0) Jumlah host = 26 – 2 = 62 host 4. Blok subnet : 256 – 192 = 64 Blok subnetnya : 0,64,128,192 5. Tabel Pembagian Subnet Kelas C Subnet 192.168.1. 192.168.1.6 192.168.1.1 192.168.1.1 04 28 92 Host 192.168.1. 192.168.1.6 192.168.1.1 192.168.1.1 Pertama 1 5 29 93 Host 192.168.1. 192.168.1.1 192.168.1.1 192.168.1.2 Terakhi 62 26 26 54 r Broadca 192.168.1. 192.168.1.1 192.168.1.1 192.168.1.2 st 63 27 91 55 d. Subnetting dan Netmask Menggunakan VLSM 1. Diketahui IP 192.168.0.0/27 2. Ip addres tersebut akan dibagi dalam 3 jaringan Lan 1 : 100 host Lan 2 : 50 host Lan 3 : 10 host 3. Urutkan jaringan dari host yang paling besar sampai dengan host yang paling terkecil. - Lan 1 : 100 host - Lan 2 : 50 host - Lan 3 : 10 host 4. Buat urutan decimal seperti berikut : ������0 ������7 ������6 ������5 ������4 ������3 ������2 ������1 128 64 32 16 8 4 2 1 7

5. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 1 a. Menghitung jumlah host 100≤2������ −2(100 adalah jumlah host LAN1, n adalah pangkat yang diambil dari urutan decimal) 100≤27−2 100≤128−2 100≤126(126 adalah jumlah host LAN 1) b. Menghitung prefix Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask, n adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal) Jadi prefix = 32 – 7 = 25 (25 adalah prefix LAN1, netmasknya = 255.255.255.128 /25) 6. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 2 a. Menghitung jumlah host 50≤2������ −2 (50 adalah jumlah host LAN2, n adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal) 50≤26−2 50≤64−2 50≤62(62 adalah jumlah host LAN2) b. Menghitung prefix Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask, n adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal) Jadi prefix = 32 – 6 = 26 (26 adalah prefix LAN2, netmasknya = 255.255.255.192 /26) 8

7. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 3 a. Menghitung jumlah host 10≤2������ −2(10 adalah jumlah host LAN3, n adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal) 10≤24−2 10≤16−2 10≤14(14 adalah jumlah host LAN3) b. Menghitung prefix Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask, n adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal) Jadi prefix = 32 – 4 = 28 (28 adalah prefix LAN3, netmasknya = 255.255.255.240 /28) 8. Buat table pembagian IP Address LAN IP SUBNET IP HOST 1 IP HOST N IP PREFIX 1 BROADCAST 2 3 192.168.0.0 192.168.0.126 192.168.0.126 192.168.0.127 /25 192.168.0.128 192.168.0.129 192.168.0.190 192.168.0.191 /26 192.168.0.192 192.168.0.193 192.168.0.206 192.168.0.207 /28 9

C. TCP/IP TCP/IP memiliki beberapa elemen umum yaitu sebagai berikut. a. IP Address Merupakan sebuah struing unik dalam angka decimal yang dibagi dalam empat segmen. Tiap-tiap segmen bias ditulisi angka yang terdiri dari 0 hingga 255 yang merepresentasikan 8 bit alamat tiap segmen atau 32 bit untuk keseluruhannya. b. Netmask atau Subnet Mask Adalah tanda yang fungsinya membagi alamat IP yang menunjukkan subnetwork. Misal IP kelas C, netmask standart adalah 255.255.255.0 c. Network Address Mepresentasikan porsi jaringan dari alamat IP, misalnya host 12.128.1.2 di jaringan kelas A memiliki network address 12.0.0.0. Host jaringan yang menggunakan IP pribadi seperti 192.168.1.100 akan menggunakan network address 192.168.1.0. Network address tersebut menjelaskan bahwa jaringan termasuk dibagian kelas C 192.168.1 10

D. Broadcast Address Merupakan alamat IP yang memungkinkan data jaringan dikirimkan secara simultan ke semua host disebuah subnetwork. Broadcast Addres standart untuk jaringan IP adalah 255.255.255.255. Namun broadcast ini tidak bisa digunakan karena terblok oleh router. Alamat broadcast biasanya diset auntuk subnetwork tertentu saja missal IP 192.168.1.1 akan memiliki alamat broadcast 192.168.1.255. E. Gateway Address Merupakan alamat IP yang harus dilewati oleh semua komputer di jaringan yang ingin berkomunikasi dengan host di jaringan lain. F. Name Server Address Menunjukkan IP address dari domain name service yang bertujuan menerjemahkan nama hostname ke alamat IP. 11

Remote System Remote system merupakan sistem yang mengendalikan atau mengakses mesin/komputer dari jarak jauh atau dengan menggunakan komputer lainnya. Remote system ini mempermudah kita dalam bekerja, jika pada suatu saat kita tidak dapat bekerja pada mesin/ komputer tersebut. Secure Shell merupakan suatu protokol yang mendukung sistem remote system ini. Secure Shell (SSH) Secure Shell (SSH) yang fungsi utamanya adalah untuk mengakses mesin secara remote ini merupakan suatu protokol yang memfasilitasi sistem komunikasi yang aman diantara dua sistem yang menggunakan arsitektur client/server, serta memungkinkan seorang user untuk login ke server secara remote. Mode teks ataupun mode grafis merupakan bentuk akses remote yang bisa diperoleh dengan menggunakan SSH. Cara kerja dari SSH yaitu mengenkripsi data selama proses komunikasi yang terjadi antara server dan client sehingga menyulitkan user lain yang tidak diinginkan yang berusaha mendapatkan account dan password sehingga merusak server yang ada. Enkripsi merupakan proses atau mekanisme untuk mengamankan informasi dengan cara membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan atau alat khusus.SSH dirancang untuk menggantikan service-service pada sistem UNIX/LINUX yang menggunakan sistem plaint-text seperti telnet, ftp, rlogin, rsh, rcp. Fungsi ftp digantikan oleh sftp (secure ftp), sedangkan fungsi rcp (remote copy) digantikan oleh scp (secure copy). 12

1.3 Alat dan Bahan 1. Laptop/Komputer 2. Cisco Packet Tracer 1.4 Langkah-langkah Percobaan 1. Buka aplikasi Cisco Packet Tracker 2. Jika sudah di menu awal, kilik pojok kiri bawah pada menu network Device, dibawahnya akan ada pilihan router, kemudian pilih PT-Router. 3. Setelah itu, pergi ke pojok kiri bawah ke menu Switch, pilih PT-Switch dan pasangkan. 4. Kemudian ke menu End Device pilih PC atau Laptop untuk dijadikan client. 13

5. Kemudian klik menu Connections, untuk memilih jenis kabel. Disini saya menggunakan kabel Copper Straight-Trought. Dan pasangkan antara Router ke Switch. Lalu pilih kabel Copper Straight-Trought lagi untuk dipasangkan antara Switch ke Client, yaitu dari Switch ke PC dan juga dari Switch ke Laptop. 6. Kemudian klik Router, lalu akan muncul menu, pilih menu Config, lalu pilih INTERFACE FastEthernet0/0. Isi Ipv4 Address dengan angka yang kalian inginkan, contoh : 192.168.33.1. Lalu klik pada kolom Subnet Mask akan otomatis keluar angka Subnetmask nya. Kemudian, centang tombol on pada Port Status. Maka koneksi tersebut akan bisa berjalan. 14

7. Kemudian, klik client baik itu laptop maupun PC, nanti akan muncul menu, klik menu dekstop, lalu pilih IP Configuration, lalu klik kolom Ipv4 Address dengan alamat yang berbeda dari client lainnya. Contoh PC : 192.168.33.2, sedangkan Laptop : 192.168.33.3. Lalu klik kolom Subnetmask nanti akan otomatis keluar angka subnetmasknya. 8. Kemudian mulailah uji coba jaringan dengan klik menu Add Simple PDU pada bagian menu atas. Dan klik ke kedua client. Nanti akan muncul hasil disebelah pojok kanan bawah, jika koneksi tersebut berhasil maka akan ada tulisan Successful, namun jika koneksi tersebut tidak berhasil maka akan ada tulisan failed. 1.5 Hasil dan Analisa Percobaan 15

Hasil dan Analisa Percobaan dari langkah-langkah diatas Dari gambar diatas saya membuat dua buah kelas yang berbeda, dimana terdapat 2 buah switch dan 2 router. Dengan masing-masing kelas terdapat 3 buah client. Disini IP dari kelas A menggunakan network 33 dan IP pada kelas B menggunakan network 34. Dan pada saat client yang sama berada pada Kelas A atau Laptop0 dengan Laptop1 saya Add Simple PDU, hasilnya adalah Successful. Sedangkan jika client pada Kelas A dengan client pada Kelas B saya Add Simple PDU hasilnya akan Failed. Hal ini karena network yang saya buat pada Kelas A dan B berdeda. Bisa kita lihat untuk hasil pada gambar berikut. 16

1.6 Tugas / Soal 1.6.1 Soal 1. Tentukan tipe koneksi masing-masing kabel dalam gambar berikut ini: 2. Diketahui suatu IP 10.10.0.0/16 (Kelas A). Hitunglah jumlah subnet, host per subnet, blok subnet dan buat tabelnya. 3. Diketahui suatu IP 172.16.5.0/27 (Kelas B). Hitunglah jumlah subnet, host per subnet, bloksubnet dan buat tabelnya. 4. Diketahui suatu IP 192.168.100.0/24 (Kelas C). Hitunglah jumlah subnet, host per subnet, blok subnet dan buat tabelnya. 5. Dengan menggunakan metode VLSM dan IP192.168.1.0/25 hitunglah jumlah host persubnet, prefix per jaringan dan buat tabelnya untuk LAN1 50 Host, LAN2 20 Host, LAN3 115Host. 17

1.6.2 Jawaban 1. Tipe – tipe koneksi masing-masing kabel : a. Router ke switch menggunakan tipe koneksi kabel straight. b. Router ke hub menggunakan tipe koneksi kabel straight. c. Switch ke hub menggunakan tipe koneksi kabel cross. d. Switch ke mini computer menggunakan tipe koneksi kabel straight. e. Hub ke laptop menggunakan tipe koneksi kabel straight kabel straight. f. Hub ke workstation menggunakan tipe koneksi kabel straight. g. Worsktation ke worsktation menggunakan tipe koneksi kabelcrkabel cross. h. Hub ke server menggunakan tipe koneksi kabel straight. i. Hub ke komputer menggunakan tipe koneksi kabel straight. 2. Subnetting dan Netmask Kelas A a. IP : 10.10.0.0/16 b. Menghitung jumlah subnet Netmasknya/16:255.255.0.0 Jumlah subnet : 2n -> n = jumlah bit yang aktif dimulai dari octet kedua (angka 1) : 28 = 256 subnet c. Menghitung jumlah host persubnet. Jumlah host = 2x – 2 -> x = sisa bit (bit 0) Jumlah host = 216 – 2 = 65534 host d. Blok subnet : 256-255 = 1 Blok Subnetnya : 0,1,2,3,4 dst 18

e. Tabel pembagian subnet kelas A Subnet Host Pertama Host Broadcast Terakhir 10.10.0.0 10.10.0.1 10.10.0.254 10.10.0.255 10.10.1.0 10.10.1.1 10.10.1.254 10.10.1.255 ... ... ... ... 10.10.254.0 10.10.254.1 10.10.254.254 10.10.254.255 10.10.255.0 10.10.255.1 10.10.255.254 10.10.255.255 3. Subneeting dan Netmask Kelas B a. IP : 172.16.5.0/27 b. Menghitung jumlah subnet Netmasknya/27 : 255.255.255.224 Jumlah subnet : 2n -> n = jumlah bit yang aktif dimulai dari octet ketiga (angka 1) : 211 = 2048 subnet c. Menghitung jumlah host persubnet. Jumlah host = 2x – 2 -> x = sisa bit (bit 0) Jumlah host = 25 – 2 = 30 host d. Blok subnet : 256-224 = 32 Blok Subnetnya : 0,32,64,128, 160 e. Tabel pembagian subnet kelas B Subnet Host Pertama Host Terakhir Broadcast 172.16.5.0 172.16.5.1 172.16.5.30 172.16.5.31 172.16.5.32 172.16.5.33 172.16.5.62 172.16.5.63 172.16.5.64 172.16.5.65 172.16.5.94 172.16.5.95 172.16.5.96 172.16.5.97 172.16.5.126 172.16.5.127 172.16.5.128 172.16.5.129 172.16.5.158 172.16.5.159 172.16.5.160 172.16.5.161 172.16.5.190 172.16.5.191 19

... ... ... ... 172.16.255.25 172.16.255.255 172.16.255.254 172.16.255.255 4 4. Subnetting dan Netmask Kelas C a. IP : 192.168.100.0/24 b. Menghitung jumlah subnet Netmasknya/24 : 255.255.255.0 Jumlah subnet : 2n -> n = jumlah bit yang aktif dimulai dari octet keempat (angka 1) : 20 = 1 subnet c. Menghitung jumlah host persubnet. Jumlah host = 2x – 2 -> x = sisa bit (bit 0) Jumlah host = 28 – 2 = 254 host d. Blok subnet : 256-255 = 1 Blok Subnetnya : 0,1,2 dst e. Tabel pembagian subnet kelas C Subnet 192.168.100.0 Host Pertama 192.168.100.1 Host Terakhir 192.168.100.254 Broadcast 192.168.100.255 20

5. Subnetting dan Netmask menggunakan VLSM a. IP : 192.168.1.0/25 b. Ip address tersebut akan dibagi dalam 3 jaringan. - LAN 1 : 50 host - LAN 2 : 20 host - LAN 3 : 115 host c. Urutkan jaringan dari host yang paling besar sampai dengan host yang paling terkecil. - LAN 3 : 115 Host - LAN 1 : 50 host - LAN 2 : 20 host d. Buat urutan desimal seperti berikut : 27 26 25 24 23 22 21 20 128 64 32 16 8 4 2 1 21

e. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 1 • Menghitung jumlah host 50 < 2n – 2 (50 adalah jumlah host LAN1, n adalah pangkat yang diambildari urutan desimal) 50 < 26 – 2 50 < 64 – 2 50 < 62 (62 adalah jumlah host LAN 1) • Menghitung prefix Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask, n adalah pangkatyang diambil dari urutan desimal) Jadi prefix = 32 – 6 = 26 (26 adalah prefix LAN 1, netmasknya =255.255.255.192 /26) 22

f. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 2 • Menghitung jumlah host 20 < 2n – 2 (20 adalah jumlah host LAN 2, n adalah pangkat yang diambildari urutan desimal) 20 < 25 – 2 20 < 32– 2 20 < 30 (30 adalah jumlah host LAN 2) • Menghitung prefix Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask, n adalah pangkatyang diambil dari urutan desimal) Jadi prefix = 32 – 5 = 27 (27 adalah prefix LAN 1, netmasknya =255.255.255.224 /27) g. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 3 • Menghitung jumlah host 115 < 2n – 2 (115 adalah jumlah host LAN 3, n adalah pangkat yang diambildari urutan desimal) 115 < 27 – 2 115< 128– 2 115< 126 (126 adalah jumlah host LAN 3) • Menghitung prefix Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask, n adalah pangkatyang diambil dari urutan desimal) Jadi prefix = 32 – 7 = 25 (25 adalah prefix LAN 3, 18

netmasknya =255.255.255.128 /25) h. Table pembagian IP Address LAN 312 IP SUBNET 192.168.1.0 192.168.1.12 192.168.0.19 IP HOST 1 8 2 192.168.1.1 IP HOST N 192.168.1.12 192.168.0.19 192.168.1.12 9 3 IP 6 BRODCAST 192.168.1.19 192.168.0.22 PREFIX 192.168.1.12 0 2 7 /25 192.168.1.19 192.168.0.22 1 3 /26 /27 1.7 Simpulan Jadi kesimpulan pada praktikum Jaringan Komputer Modul 1 ini tentang TCP/IP. Dimana kita dapat mengetahui apa itu Subnetting untuk menghitung IP, selain itu kita dapat mengenal jenis-jenis kabel yang terdapat pada Jaringan Komputer, dan juga dapat mengetahui bentuk jaringan dengan cara praktek menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracker. 1.8 Lampiran Foto saat mencoba praktikum. 19

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER TGL PRAKTIKUM : 8 SEPTEMBER 2022 NAMA : RESTI YULIYATUL FAJRIYAH NIM : 210631100033 DOSEN PENGAMPU : MUHLIS TAHIR, S.PD., M.Tr.Kom ASISTEN : CAHYA PURNAMA LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN KOMPUTER PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2022 20

MODUL II “CRIMPING KABEL” 1.1 Tujuan Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Mengetahui jenis-jenis kabel jaringan 2. Memahami langkah-langkah crimping 3. Mampu melakukan crimping 1.2 Landasan/Dasar Teori A. CRIMPING KABEL Crimping merupakan proses dimana sebuah kabel jaringan mampu menjadi sebuah kabel jaringan yang utuh atau sempurna. Crimping juga disebut dengan cara membuat kabel jaringan. Media transmisi yang digunakan dalam crimping kabel adalah media transmisi berkabel, Twisted Pair : UTP (Unshielded Twisted Pair). Kabel UTP adalah suatu jenis kabel yang dapat dipakai untuk membuat jaringan komputer, berupa kabel yang di bagian dalamnya berisikan 4 pasang kabel. Kabel Twisted Pair Cable ini terbagi kedalam 2 jenis diantaranya, Shielded dan Unshielded. Shielded adalah jenis dari kabel UTP yang memiliki selubung pembungkus, sedangkan unshielded adalah jenis yang tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini memakai konektor RJ-45 atau RJ-11. Fungsi kabel UTP yaitu dapat digunakan sebagai kabel untuk jaringan Local Area Network (LAN) pada sistem network/jaringan komputer, dan umumnya kabel UTP memiliki impedansi kurang lebih 100 ohm, dan juga dibagi menjadi kedalam beberapa kategori berdasarkan kemampuannya sebagai penghantar data. 21

Dalam melakukan Crimping Cable UTP, terdapat 2 buah strategi pengkabelan pada kabelnya, yakni 1. Kabel Cross-Over Untuk tipe kabel cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnyakurang). Urutan warna kabel UTP : Cross – Over 22

Ujung kabel A Ujung kabel B Putih orange Putih hijau Orange Hijau Putih hijau Putih orange Biru Biru Putih biru Putih biru Hijau Orange Putih coklat Putih coklat Coklat Coklat 2. Kabel Straight-Trough Kabel straight biasanya digunakan ketika untuk menghubungkan komputer jaringan yang memakai hub atau clientke hub. Kabel straight adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada kedua ujung kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabel.Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel sama. Padakabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, danseterusnya. 23

Urutan warna kabel UTP : Straight – Trough Ujung kabel A Ujung kabel B Putih orange Putih orange Orange Orange Putih hijau Putih hijau Biru Biru Putih biru Putih biru Hijau Hijau Putih coklat Putih coklat Coklat Coklat 24

B. Connector RJ45 Konektor RJ 45 digunakan untuk menghubungkan kabel dengan port yang menggunakan port RJ 45. Konektor jenis ini sangat sering kita jumpai karena banyak perangkat jaringan yang menggunakan port RJ 45 contohnya seperti LAN Card, router, switch dan lain-lain. Konektor RJ 45 tidak lepas dengan kabel UTP. Sebelum memasang konektor RJ 45, kabel UTP biasanya disusun terlebih dahulu sesuai pin nya, susunan pin pada kabel tergantung dari jenis kabel yang akan digunakan, apakah menggunakan kabel straight atau menggunakan kabel crossover C. Tang Crimping Tang Crimping adalah peralatan yang digunakan untuk meng- crimping RJ45 yang sudah terpasang kabel UTP dengan benar. Fungsinya adalah : 25

a. Digunakan untuk memotong kabel b. Digunakan untuk mengcrimping RJ-45 D. LAN Tester Lan Cable tester adalah alat untuk memeriksa kesempurnaan pemasangan kabel konektor LAN (RJ45). Fungsinya agar bisa mengetahui kabel LAN yang ingin kita pakai itu sudah sempurna atau tidak. Pastikan 2 buah laptop memiliki lan card. Lan card adalah ‘pintu’ ke jaringan dari komputer. setiap jenis aktivitas jaringan memerlukan lan card – internet, jaringan printer, menghubungkan komputer bersama-sama. saat ini banyak perangkat berisi kartu jaringan: televisi untuk aplikasi mereka gratis, pemutar blu-ray, ponsel, telepon voip desk, bahkan lemari es. lan card adalah perangkat keras, yang dapat ditambahkan ke komputer atau mereka dapatdiintegrasikan ke dalam perangkat keras utama computer. 26

E. HUB Hub merupakan perangkat keras yang sangat penting dalam jaringan komputer, Hub sangat mempengaruhi proses koneksi antar komputer sehingga jika Hub mengalami kerusakan maka seluruh jaringan komputer akan terputus dan terganggu. Hub berfungsi sebagai peragkat keras penerima sinyal dari sebuah komputer dan merupakan titik pusat yang menghubungkan ke seluruh komputer dalam jaringan tersebut. Hub juga berperan sebagai penguat sinyal kabel UTP, konsentrator dan penyambung 1.3 Alat dan Bahan 1. Kabel UTP 2. Konektor RJ-45 3. Tang Crimping 1.4 Langkah-langkah Percobaan 1 Menyiapkan peralatan crimping yaitu kabel UTP, konektor RJ-45, dan Tang Crimping 2 Mengupas bagian luar kabel (jaket) menggunakan pisau pada crimping tool (sebuah mata pisau yang berhadapan dengan cekungan untuk tempat kabel), kira-kira sepanjang 2 cm. 3 Jika sudah terlepas jaketnya, uraikan tiap kabel kecil-kecil didalamnya, rapikan dan luruskan untuk mempermudah pengurutan warna. 4 Karena pada praktikum kali ini kita membuat UTP-Cable cross, maka tiap ujung kabel penyusunan warnanya berbeda. Untuk ujung pertama susun dengan standar T568B yaitu urutan warnanya (Putih- 27

Orange, Orange, Putih-Hijau, Biru, Putih-Biru, Hijau, Putih-Coklat, Coklat). 5 Merapikan kabel yang telah diurutkan tadi, kemudian dipotong sedikit menggunakan mata pisau pada crimping tool. Pemotongan dilakuan supaya dibagian ujungnya rata. 6 Jika sudah rata, masukkan kabel pada konektor. Pastikan jarak antara ujung kabel sampai batas pengelupasan kabel tidak lebih dari 1 cm. Pemasanganya harus sesuai dengan urutan kabel, kabel pertama juga harusmasuk ke lubang pertama. Untuk melihat urutan lubang, bisa melihatgambar dibawah ini: 7 Dengan tetap menekan perbatasan antara kabel yang terbungkus dan kabel yang tidak terbungkus, coba masukan kabel ke konektor RJ- 45 sampai ujung-ujung kabel terlihat dibagian depan konektor RJ- 45. Kalau masih belum coba terus ditekan sambil dipastikan posisi kabel tidak berubah. 8 Setelah yakin posisi kabel tidak berubah dan kabel sudah masuk dengan baik ke konektor RJ-45 selanjutnya masukan konektor RJ- 45 tersebut ke crimping tool untuk di pres. Ketika konektor dalam kondisi didalam crimping tool kita bisa memastikan kembali kabel sudah sepenuhnya menyentuh bagian dapet RJ-45 dengan cara mendorong kabel kedalam RJ- 45. Pastikan juga bahwa bagian pembungkus kabel sebagian masuk kedalam konektor RJ-45. 9 Jika semua kabel telah menyentuh ujung konektor, tekan crimping tool supaya konektor bisa mengunci kabel. Pastikan kabel tidak bisa bergoyang lagi. 10 Kemudian kita lakukan hal yang sama pada ujung kabel yang satunya, dari pengupasan jaket kabel sampai pelurusan kabel, namun penyusunan kabel secara T568A (Putih-Hijau, Hijau. Putih-Orange, Biru, Putih-Biru, Orange, Putih- Coklat, Coklat). 28

11 Setelah disusun, potong ujung kabel supaya rata dan masukkan sampai diujung konektor, pastikan semua masuk diujung. Pastikan pula jaket juga masuk didalam konektor. Lalu cramping kabel menggunakan cramping tool. 12 Setelah semua ujung kabel tercramping, saatnya kita mengecek apakah kabel kita telah benar pemasangannya. Penggujiannya menggunakan LAN Tester, caranya dengan memasukkan kabel UTP pada alat penguji dan tekan tombol ON nya. Lalu amati apa yang terjadi. Jika nyala lampu sesuai dengan gambar dibawah ini, kabel yang kita cramping telah benar. 13 Gambar tersebut berarti jika ujung kabel pertama nyala pada pin pertama disaat yang ujung kedua menyala pin ketiga, saat pin kedua nyala, pin keenam ujung kedua n begitu seterusnya. Namun jika tidak ada yang nyala kemungkinan pemasangan crimping kabel kesalahan dominan terletak pada kurang menempelnya kabel pada ujung konektor 29

1.5 Hasil dan Analisa Percobaan • Hasil 1. Langkah pertama yaitu menyiapkan peralatan crimping seperti kabel UTP, konektor RJ-45, dan Tang Crimping. 2. Kemudian upas bagial luar kabel (jaket) dengan menggunakan gunting, lalu setelah jaket kabelnya lepas uraikan tiap kabel kecil- kecil didalamnya, rapikan agar memudahkan saat pengurutan warna. 3. Karena pada praktikum yang di laksanakan ini membuat dua macam kabel yaitu kabel Cross-Over dan kabel Straight-Trough. Dimana 30

susunan kabel Straight-Trought yaitu (putih-orange, orange, putih- hijau, biru, putih-biru, hijau, putih-coklat, coklat). Dan Cross-Over yaitu (Putih-hijau, hijau, putih-orange, biru, putih-biru, orange, putih-coklat, coklat) dan ujung satunya tetap menggunakan urutan kabel Straight. 4. Lalu kita rapikan lagi kabel yang telah di urai dan di urutkan warnanya, kemudian di potong dikit pada ujungnya menggunakan gunting supaya rata. 5. Setelah ujungnya rata, kita masukkan kabel pada konektor RJ-45. Masukkan sampai ujung-ujung kabel menyentuh ujung konektor RJ- 45. 6. Setelah di rasa yakin posisi kabel tidak berubah dan sudah masuk dengan benar ke konektor RJ-45. Langkah selanjutnya kita press dengan menggunakan crimping tool 7. Karena ini membuat kabel Straight-Trough yang susunan warna ujung kabelnya sama maka lakukan langkah yang sama seperti yang telah dilakukan di atas untuk menyusun kabelnya. 8. Setelah kedua ujung kabel sudah tersusun dan sudah di crimping, maka langkah selanjutnya kita lakukan pengetesan dengan menggunakan LAN Tester 9. Jika lampu no 1-8 hidup semua secara berurutan, maka kabel yang kita crimping telah benar. 31

10. Setelah sudah masuk ke dalam konektor RJ-45 dan di rasa yakin, maka langkah selanjutnya kita press menggunakan Tang Crimping. 11. Jika nyala lampu pada LAN Tester yang hidup ialah nyala lampu pada kabel susunan nyala lampu yang hidup ialah Kabel Cross 32

Kabel Straight • Analisa Setelah melakukan praktikum dengan langkah-langkah percobaan yang telah dilakukan dapat dianaliss bahwa susunan warna kabel dan urutan lampu pada lan tester straight dan cross memiliki perbedaan. Susunan warna kabel straight sama antara ujung satu dengan ujung yang lainnya sedangkan susunan warna pada kabel cross berbeda antara ujung satu dengan ujung lainya. Perbedaan ketika menggunakan LAN tester pada kabel straight dan cross yaitu nyala lampu no 1-8 saat menggunakan kabel cross hidup semua secara berurutan, sedangkan nyala lampu pada kabel cross susunan nyala lampu yang hidup ialah : 1->3, 2->6, 3->1, 4- >4, 5->5, 6->2, 7->7, 8->8 33

1.6 Tugas 1.6.1 Soal 1. Sebutkan dan jelaskan jenis kabel UTP. 2. Jelaskan tentang Medium Dependent Interface ( automatic medium- dependent interface crossover - Auto-MDIX ). 1.6.2 Jawaban 1. Penyebutan dan penjelasan jenis kabel UTP ialah : • Kategori 1 (CAT 1) Kabel dengan kategori 1 ini memiliki kecepatan transmisi data sebesar 1 Mbps, kabel ini hanya berisi dua pasang (4 kabel). Kategori ini bisa dikatakan merupakan kategori terendah untuk transmisi data. • Kategori 2 ( CAT 2) Kabel ini dan semua kabel selanjutnya memiliki minimal 8 kabel (4 pasang). Kabel CAT2 digunakan di jaringan token-ring. Kemudian, memiliki kecepatan transmisi data hingga 4 Mbps dan bandwidth sebesar 10MHz. Kabel CAT2 sudah bisa mendukung data dan suara digital. • Kategori 3 (CAT 3) Ini adalah kabel Ethernet pertama yang digunakan di jaringan LAN. Kabel CAT3 memiliki kecepatan transmisi data sampai 10 Mbps dan bandwidth sebesar 16MHz. Sudah mendukung komunikasi data dan suara digital. • Kategori 4 (CAT 4) Kabel ini digunakan di jaringan Token-ring tingkat lanjut. Kabel CAT4 memiliki kecepatan transmisi data sampai 16 Mbps dan bandwidth sebesar 20MHz. Sudah mendukung komunikasi data dan suara digital. • Kategori 5 (CAT 5) Jenis kabel UTP ini digunakan di jaringan LAN lanjutan (cepat). Memiliki kecepatan transmisi data sampai 100 Mbps dan bandwidth sebesar 100MHz. Mendukung komunikasi data dan suara digital. Kabel CAT5 dapat berjalan pada kecepatan transmisi data hingga 1Gbps, tapi harus lebih pendek dari 100 meter kabelnya. Kabel ini 34

mendukung jaringan Token Ring, Ethernet (10BaseT) dan Fast Ethernet (100BaseT). • Kategori 5e (CAT 5e) Jenis kabel UTP ini adalah persyaratan minimum untuk semua jaringan LAN modern. Ini merupakan model peningkatan dari kabel UTP CAT5. Kemampuan transmisi datanya mencapai 1 Gbps atau pada kecepatan 10/100/1000Mbps. Dengan bandwidth sebesar 100MHz. • Kategori 6 (CAT 6) Kabel ini menggunakan inti plastik untuk mencegah cross- talk antar twisted-pair. CAT6 juga menggunakan selubung plastik tahan api. Sudah memiliki kecepatan transmisi data sampai 10 Gbps dengan frekuensi komunikasi 250Mhz. Sehingga mendukung komunikasi data dan suara digital. • Kategori 6a (CAT 6a) Kabel ini mengurangi atenuasi dan cross-talk. Kabel CAT6a juga berpotensi menghilangkan batas panjang. Ini adalah jenis kabel UTP yang direkomendasikan untuk semua jaringan LAN Ethernet modern. Memiliki frekuensi komunikasi yang lebih besar, yakni sebesar 500 Mhz. • Kategori 7 (CAT 7) Kabel ini menjadi dasar untuk pengembangan lebih lanjut. Kabel CAT7 menggunakan beberapa pasangan bengkok dan melindungi setiap pasangan dengan selubung plastiknya sendiri. Jenis kabel UTP ini memiliki kecepatan transmisi data hingga 10 Gbps dengan frekuensi komunikasi atau bandwidth hingga 600 Mhz. Sehingga mendukung komunikasi data dan suara digital. 2. MDI (Media Dependent Interface) atau uplink port adalah sebuah Ethernet port yang koneksinya digunakan pada NIC atau port NIC terintegrasi pada komputer. Auto-MDIX port pada interface jaringan akan mendeteksi jika koneksi membutuhkan sebuah kabel crossover, dan kemudian secara otomatis perangkat akan memilih konfigurasi MDI atau MDIX yang sesuai dengan ujung koneksi lainnya. 35

1.7 Kesimpulan Crimping merupakan proses dimana sebuah kabel jaringan mampu menjadi sebuah kabel jaringan yang utuh atau sempurna. Crimping juga disebut dengan cara membuat kabel jaringan. Media transmisi yang digunakan dalam crimping kabel adalah media transmisi berkabel, Twisted Pair : UTP (Unshielded Twisted Pair). Dalam melakukan Crimping Cable UTP, terdapat 2 buah strategi pengkabelan pada kabelnya, yaitu Kabel Cross-Over dan kabel Straight-Trough 1.8 Lampiran • Lampiran bukti kehadiran 36

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER TGL PRAKTIKUM : 22 SEPTEMBER 2022 NAMA : RESTI YULIYATUL FAJRIYAH NIM : 210631100033 DOSEN PENGAMPU : MUHLIS TAHIR, S.PD., M.Tr.Kom ASISTEN : CAHYA PURNAMA LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN KOMPUTER PENDIDIKAN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2022 37

MODUL III ”ROUTING” 1.1 Tujuan Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Memahami konsep routing jaringan 2. Mengkonfigurasi routing pada sebuah jaringan 3. Troubleshoot routing jaringan 1.2 Landasan/Dasar Teori a. Pengertian Dalam proses pengiriman data dari satu komputer ke komputer lain maka akan menciptakan sebuah jalur yang dilalui data tersebut agar bisa sampai ke komputer tujuan, jalur yang dipilih tersebut dinamakan rute. Mekanisme yang mengatur pengiriman paket data yang di transmisikan dari satu network ke network yang lain dinamakan Routing. Perangkat yang bisa melakukan routing atau menyimpan tabel routing dinamakan router. Router mempunyai banyak gateway karena fungsi dari router adalah menghubungkan banyak jaringan yang berbeda. b. Konsep Dasar Routing Fungsi utama dari router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah router memiliki kemampuan routing, artinya router dapat mengetahui ke mana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan sesuai dengan tabel routing yang dimilikinya. Jadi router bisa membedakan apakah informasi (paket) ditujukan untuk host yang satu network yang sama ataukah berada di network berbeda. Jika paket tersebut ditujukan untuk host yang masih dalam satu jaringan maka router akan mencegah paket tersebut dikirimkan keluar jaringan. Jika host yang dituju berbeda jaringan maka router akan meneruskannya ke jaringan tersebut. 38

1.3 Alat dan Bahan 1. Laptop/PC 2. Software Cisco packet tracer 1.4 Langkah-langkah Percobaan a. Konfigurasi Routing Static dengan GUI 1 Langkah pertama kita buat topologi jaringan pada software cisco packet tracer. 2 Selanjutnya kita konfigurasi Router. Untuk settingan router 0 di (fa 0/0), masukkan. IP Address : 192.168.1.1 Subnet Mask : 255.255.255.0 Untuk settingan router 0 di (fa 1/0), Masukkan. IP Address : 192.168.2.1 Subnet Mask : 255.255.255.0 Untuk settingan router 1 di (fa 0/0), masukkan. IP Address : 192.168.1.2 Subnet Mask : 255.255.255.0 Untuk settingan router 1 di (fa 1/0), Masukkan. 39

IP Address : 192.168.3.1 Subnet Mask : 255.255.255.0 3 Kemudian atur IP address, subnet mask dan default gateway pada setiap clien. 4 Sehingga interface pada Router dan PC memiliki IP Address berikut : 5 Konfigurasi routing pada Router 0 . Network : jaringan yang dituju Mask : subnet mask dari jaringan Next Hop : gateway atau gerbang yang dilalui pada router 1 untuk menuju ke jaringan 192.168.3.0/24 40

Resti Y F/033 6 Konfigurasi Routing pada Router 1. Network : jaringan yang dituju Mask : subnet mask dari jaringan Next Hop : gateway atau gerbang yang dilalui pada router 0 untuk menuju ke jaringan 192.168.2.0/24 Resti Y F/033 41


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook