Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Buku Antalogi Guru Sekolah Alama Duri

Buku Antalogi Guru Sekolah Alama Duri

Published by edramulyadi, 2022-04-07 16:19:03

Description: Buku antalogi

Search

Read the Text Version

10 TAHUN WARNA WARNI SEKOLAH ALAM DURI Adha S.Pd DKK Peneribit ERAMULYA

10 TAHUN WARNA WARNI SEKOLAH ALAM DURI Penulis Adha S.Pd Penyunting Fitri Afriani Perwajahan Isi Edra Mulyadi Ilustrasi & Desain Sampul Eka Yanuari ISBN: Penerbit ERAMULYA Cetakan Pertama, April 2022

SEKAPUR SIRIH YAYASAN Bismillahirrahmanirrahim, Bukan Passion, Tapi Mission Saat awal mula ide mendirikan Yayasan Pendidikan - yang akhirnya mengerucut menjadi Yayasan Sekolah Alam Duri - bergulir, dan hasil dari pertemuan para pendiri kemudian mengamanahkan saya menjadi Ketua Yayasan. Saya pribadi sempat mengalami turbulensi, kebingungan harus memulai dari mana. Jujur saja, tidak punya pengalaman dan background pendidikan, saya merasa \"Pendidikan bukan Passion saya.\" Hal itu pun saya ungkapkan kepada isteri saya. Yang kemudian ditanggapi dengan enteng, \"Ya bagaimana, itu sudah menjadi amanah.\" Kalau disuruh memilih, saya mungkin memilih untuk mengurusi soal bisnis dibanding pendidikan. Tapi, bicara pendidikan tidak hanya semata-mata soal Passion. Pendidikan adalah sebuah keniscayaan. Bagaimana kita menyaksikan dari berbagai peristiwa sejarah, perubahan besar dimulai dari pendidikan. Baik itu pendidikan yang formal maupun informal. Jadilah ide SekolahAlam Duri bersama-sama kami ejawantahkan dalam karya nyata. Berawal dari menumpang di garasi rumah yang dijadikan kantor dan kejar-kejaran membangun saung dan kantor, sampai proses keramik lantai sempat dilakukan lewat tengah malam karena besok wajib siap digunakan. Berawal dari tujuh orang murid yang sebagian besarnya adalah anak dari pengurus yayasan. Alhamdulillah sekarang hampir 400 murid dengan lebih dari 60 orang tenaga pendidik dan karyawan, serta fasilitas yang insyaAllah sangat memadai. I

Kalau mengingat masa itu, ide dan konsep Sekolah Alam memang terasa aneh untuk kota kami yang berada jauh dari pulau Jawa, tempat di mana bentuk Sekolah Alam sudah lebih dikenal dan diterima oleh masyarakatnya. Dengan izin Allah, Sekolah Alam Duri terwujud menjadi yang pertama di Riau. Harapannya kehadiran Sekolah Alam Duri bisa turut berperan serta dalam memajukan kualitas SDM sehingga bisa mengelola dengan baik dan bijaksana segala potensi Sumber Daya Alam yang terbentang di negeri tercinta kita, Indonesia. Sekolah Alam Duri hari ini tentu saja akumulasi kebaikan dari banyak pihak yang terus berikhtiar dengan ikhlas sebagai bentuk amal nyata yang mudah-mudahan bemanfaat bagi banyak pihak khususnya di kota Duri. Kita semua berharap Sekolah Alam dimana pun berada bisa menjadi bagian dari misi peradaban membangun SDM berkarakter. Taat kepada Allah, sesama makhluk serta alam dan bermanfaat bagi seluruh manusia dan peradabannya. Terima kasih untuk semua unsur yang telah berperan serta dalam banyak hal hingga hari ini, Allah lah sebaik-baik pemberi balasan semua amal ini. Wassalam Yayasan Sekolah Alam Duri Husni Muslim II

KATA PENGANTAR Bismillahhirrahmanirrahim, \"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak\". - Ali bin Abi Thalib Alhamdulillah rasa syukur yang tak terhitung kiranya atas nikmat Allah swt. sudah lebih sepuluh tahun Sekolah Alam Duri mengabdikan dirinya dalam membangun generasi peradaban. Tentu usia yang tergolong bukan seumur jagung lagi menjadi tantangan untuk terus memberikan kebaikan pada siapapun. Sejati dengan munculnya goresan tangan yang dirasakan oleh para pejuang SARI panggilan akrab Sekolah Alam Duri hingga hari ini, adalah langkah awal yang positif untuk menggerakkan dunia literasi di Sekolah Alam Duri khususnya, harapannya moment ulang tahun SARI ke 10 ini menjadi penyemangat kita semua untuk mengabadikan moment dalam sebuah karya tulis hingga nantinya bisa bermanfaat untuk banyak orang. Terimakasih untuk semua warga Sekolah Alam Duri yang telah mensukseskan hadirnya buku ini diantara kita. Salam semangat untuk terus menghasilkan karya. Wassalam Direktur Sekolah Alam Duri Yulmi Safdi, S.Pd. M.M. III

IV

DAFTAR ISI SEKAPUR SIRIH YAYASAN..................................................................... i KATA PENGANTAR ............................................................................. iii DAFTAR ISI .......................................................................................... v FASILITATOR OUTBOUND ................................................................... 1 PENGALAMAN SEJAK MELANGKAH KE SEKOLAH ALAM DURI ........... 7 LABIRIN JIWA ....................................................................................17 PENGALAMANKU BERSAMA SEKOLAH ALAM DURI .........................23 TERUNTUK SEKOLAH ALAM DURI.....................................................27 IKHTIAR MEMBENTUK PEMIMPIN ISLAM DI TANAH MELAYU .........35 UNTITLED .......................................................................................... 45 UNFORGETABLE EXPERIENCE IN SARI ..............................................49 SEKOLAH TEMPAT MENGAJAR TERINDAH DALAM HIDUPKU ..........53 VIBRASI CINTA ..................................................................................57 SEGORES DOA UNTUK MILAD SARI ..................................................63 SEKOLAH ALAM DURI DAN ANAK SYURGA.......................................65 SEKOLAH LAMA DAN SEKOLAH BARU ..............................................69 SARI DI HATIKU .................................................................................73 ALAM YANG MENUANGKAN BERBAGAI KISAH ................................77 SEBUAH PETUALANGAN ...................................................................83 TENTANG HUJAN ..............................................................................89 PENGALAMAN BERSAMA CALON PENGHUNI SURGA ......................93 ADA SENYUM DI PULAU RUPAT .......................................................95 V

HARIKU GADO-GADO .......................................................................97 SEKOLAH TERINDAH DALAM HIDUPKU ..........................................105 BIODATA PENULIS...........................................................................113 GALERI PHOTO VI

FASILITATOR OUTBOUND Adha S.Pd Hari yang sangat dinanti-nanti laskar SAri adalah hari outbound, karena di hari itu meraka bisa melakukan banyak hal, seperti bermain perang air, flying fox, long march dan masih banyak lainya. Dengan melakukan aktivitas ini meraka tidak hanya menikmati kegiatan yang seru tetapi juga mereka sedang membangun karakter nya, agar bisa menjadi pribadi yang bertanggung jawab, memiliki rasa percaya diri, pantang menyerah dan lain-lain. Pada saat melakukan flying fox yang dibutuhkan oleh laskar sari adalah rasa percaya diri dan keberanian yang kuat, namun terkadang ada laskar sari yang belum memiliki keberanian yang cukup sehingga membutuhkan motivasi dari fasil dan teman-temannya. Sebagai fasil outbound hal ini merupakan sebuah tantangan tersendiri, fasil outbound harus mengerti kondisi jiwa siswa sehingga bisa memberikan motivasi yang tepat yang bisa diterima oleh siswa sehingga timbul rasa percaya diri dan keberanian pada diri siswa dan akhirnya siswa bisa melakukan flying fox. Ada rasa kebahagian tersendiri bagi seorang fasilitator outbound ketika bisa memotivasi siswa yang pada awalnya belum berani melakukan flying fox setelah diberi motivasi siswa berani melakukan flying fox. Flying fox merupakan kegiatan outbound yang high risk. Untuk itu sebagai fasilitator outbound harus lah terus memperhatikan safety prosedurnya dan terus belajar agar 1

kegiatan outbound yang bisa mendatangkan bahaya atau high risk bisa diatasi sehingga tidak terjadi apa yang tidak diinginkan. Kegiatan outbound di sekolah alam bukan hanya dilakukan di sekolah, namun juga di lakukan di luar sekolah kami menyebutnya OTFA (Out Tracking Fun Adventure). OTFA dilakukan 1 tahun sekali pada masing-masing tingkatan kelas. Kegiatan di alam terbuka merupakan kebiasaan para nabi dan sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kita kepada Allah, mendaki gunung adalah salah satu kegiatan di alam terbuka yang banyak sekali manfaatnya. Pantang menyerah, ini cerita kami ketika mengikuti Jambore JSAN regional 1 mendaki gunung Sibayak di Medan. Mendaki gunung Sibayak tidaklah terjal, cocok untuk pendaki pemula namun ketika akan sampai ke salah satu puncaknya jalannya sempit dan cukup curam, terlihat jelas rumah-rumah penduduk yang sangat kecil di lihat dari jalan itu, salah satu dari laskar SAri merasa takut sampai mengeluarkan air mata hingga membasahi pipinya. Kami pun menghentikan langkah, kami mencoba membuatnya tenang, dengan sedikit kata motivasi dari ku dan dengan semangat yang diberikan oleh teman-teman akhirnya kami bisa melanjutkan perjalanan hingga ke puncak. Sebenarnya kata motivasi yang ku berikan adalah kata-kata yang sederhana dan biasa, namun karena laskar sari sudah memiliki kemauan yang tinggi dan jiwa pantang menyerah maka laskar sari bisa terus melanjutkan perjalanan hingga ke puncak. 2

Lain lagi ceritanya dengan perjalanku mendaki Bukit Tungkuih Nasi yang terletak di kabupaten Rokan Hulu di akhir tahun 2020, kami berangkat dari Duri pada waktu subuh hari, kami berjumlah 5 orang salah 1 diantara kami adalah laskar sari. Setelah sampai di lokasi Bukit Tungkuih Nasi, kami langsung memulai pendakian sekitar jam 17:30, kami di pandu oleh sahabat kami yang berdomisili di desa dekat bukit tersebut. Bukit Tungkuih Nasi tidaklah terlalu tinggi hanya berkisar 1.500 mdpl, namun jalan yang dilalui cukup menantang jalannya terus menanjak tidak ada jalan yang melandai. Hari mulai gelap, tubuh pun sudah mulai terasa lelah, kami pun beristirahat sebentar di tengah perjalanan. Saya, pemandu dan laskar sari melanjutkan perjalanan duluan dengan tujuan agar bisa sampai terlebih dahulu dan bisa mendirikan tenda lebih awal. Pada saat melanjutkan perjalanan tiba-tiba tali tas laskar sari putus 1, sehingga laskar sari kesusahan membawa tasnya, dalam kondisi demikian saya menawarkan diri untuk membantu membawa tas tersebut. “Bang” panggilan kami ke laskar sari, “Sini bapak bantu bawa tasnya.” “Tidak usah pak” jawabnya, “Tidak ada tantangannya jika mendaki tidak membawa tas” imbuhnya. “Okey Bang. Lanjutkan tetap semangat ya” jawab ku. Luar biasa laskar sari yang satu ini dalam keadaan lelah namun ia tetap memilih membawa/ bertanggung jawab atas tasnya sendiri. 3

Dan akhirnya kami pun sampai di puncak Bukit Tungkuih Nasi dan langsung mendirikan tenda, selang beberapa menit tibalah kawan-kawan kami tertinggal tadi, kami langsung makan malam dan beristirahat. Pada pagi hari nya kami di suguhkan pemandangan yang sangat indah, kabut dingin menyelimuti kami, awan-awan tebal menutupi pemandangan didepan kami sehingga terasa seperti tinggal di negri awan. Matahari mulai menampak kan dirinya dan awan pun mulai bergeser sehingga nampaklah rumah-rumah penduduk, sawah dan perkebunan yang sangat indah. Teacher Camp. Sudah sering saya ikut laskar sari melakukan kegiatan di luar sekolah, namun pada saat itu saya ikut guru-guru sekolah alam melakukan kegiatan di luar sekolah yang kami beri nama Teacher Camp. Teacher Camp dilakukan pada akhir tahun 2017 bertempat di Danau Terusan Kamang terletak di Jorong Babukik dan Jorong Halang, Nagari Kamang Mudiak, Kabupaten Agam Sumatra Barat. Setelah sampai di lokasi perkemahan kami langsung mendirikan tenda, setelah itu kami melanjutkan kegiatan yaitu lomba yel-yel, bermain game memecahkan balon, game jalan simpang empat dan masih banyak lagi game yang kami lakukan, semua itu kami lakukan dengan senang dan gembira, kekompakan-kekompakan tim mulai terlihat disana, kerjasama, saling membantu pun selalu terlihat. Karena memang itulah output yang diharapkan dari kegiatan ini. Semoga kita bisa melakukan kegiatan teacher camp lagi di tempat yang berbeda. 4

Pengalaman adalah guru yang terbaik, mari kita refleksi pengalaman yang sudah kita alami sehingga bisa membentuk karakter kepribadian yang baik pada diri kita. 5

6

PENGALAMAN SEJAK MELANGKAH KE SEKOLAH ALAM DURI Ali Amat Harahap, S.Pd Fenomena kehidupan silih berganti ada yang susah ada yang senang. Namun di waktu itu saya merantau ke Duri tinggal di salah satu Mushalla Baiturrahma. Di mushalla itulah saya menyambungkan hidup di Duri. Seiring berjalan waktu saya mencari sekolah-sekolah untuk tempat mengajar agar bisa memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari. Di saat itu saya membuat lamaran ke sekolah salah satunya sekolah Alam Duri. Pertama saya melangkah ke sekolah alam Duri, saya memasuki kawasan sekolah hanya ada satu rumah yang kosong, pepohonan yang tinggi dan satu rumah panggung. Jadi hati ku berkata. Apakah ini sekolah? Kalau sekolah dimana kelasnya? Kantornya? Dalam pikiran saya waktu itu, sekolah itu adalah mempunyai gedung yg tinggi,yang bagus dan terlihat seperti sekolah yang biasa. Setelah hampir 30 menit saya di lokasi sekolah, karena tidak ada orang saya pulang lagi ke rumah. Pada besok harinya saya masih membuat lamaran ke sekolah-sekolah lain, tetapi saya masih penasaran dengan sekolah Alam ini, saya mencoba mendatangi lagi. Setiba di sekolah Alam ada perbaikan jalan menuju sekolah. Saya pun ketemu dengan salah satu guru, Pak hasbi. Singkat ceritanya saya memberikan surat lamaran kepada Pak Hasbi. Hari berganti minggu, minggu berganti bulan saya menunggu panggilan kerja yang sudah saya buatkan lamaran, 7

tetapi belum juga ada panggilan. Di dalam shalat saya terus berdoa, tanpa sadar air mata bercucuran, dalam hati saya hidup di rantau orang harus penuh dengan sabra dan penuh perjuangan. Singkat cerita lamaran yang sudah di buat ke sekolah alam sudah hampir 7 bulan belum juga di panggil saya sudah hampir lupa karena terlalu lama menunggu, jadi di saat saya duduk duduk di Mushalla Baiturrahma terdengar HP berdering, lalu saya angkat,ternyata dari sekolah Alam Duri. Saya disuruh ke sekolah untuk melakukan tes, besok harinya saya ke sekolah. Setiba di sekolah saya disuruh masuk ke ruangaan,sudah ada 3 orang yg menunggu ingin menguji saya 1.Yulmi Safdi 2.Desi sofina 3.Hasbi Al Hudri Seiring proses, tesnya ada dua kali. Pertama, tes proses mengaji, hafalan dan wawancara,. Di dalam proses ini ada yang sangat berat yang harus saya tinggalkan yaitu MEROKOK. Kenapa saya bilang berat untuk meninggalkannya, karena mulai umur 16 tahun saya sudah merokok.di saat itu saya sudah umur 27 tahun, rasanya sulit untuk berhenti merokok. Karena kejamnya kehidupan anak rantau, kehidupan sehari hari hampir tidak mencukupi jadi saya beranikan untuk meng-iyakan, biar pun waktu itu saya masih ragu untuk berhenti merokok. Untuk tes ke 2 saya tes psikotes di jalan mawar. Saya dengar inilah penentuan apakah saya di terima atau tidak. Seiring waktu satu 8

minggu kemudiaan saya di panggil lagi. Alahamdulillah saya di terima di sekolah alam Duri, walaupun dengan guru percobaan. SATU TAHUN PERTAMA DI SEKOLAH ALAM DURI Pada tahun Ajaran 2013- 2014 saya di amanahkan fasil kelas1 bersama bu Fitri Umairah. Bu Fitri sebagai senior saya yang selalu mendukung saya dan mengajari saya dalam peroses belajar mengajar dan saya banyak mendapatkan motivasi dari beliau. Selama satu semester saya masih mendampingi beliau, saya memperhatikan cara memperlakukan anak- anak. Seiring perjalanan di kelas1 banyak ilmu yang saya dapat dan perubahan tingkah laku terhadap diri saya sendiri. Perubahan terhadap diri saya 1. Setelah di sekolah alam saya berhenti MEROKOK 2. Terbiasa shalat Dhuha 3. Aqidah saya semakin baik 4. Masih banyak lagi, nggak bisa saya tuliskan satu persatu Alhamdulillah saya merasa bersyukur salah satu dari bagian sekolah Alam Duri, kerena di lingkungan saling mendukung dalam kebaikan. Disini saya ketemu dengan anak- anak yang bermacam karakter, saya kadang kewalahan untuk menghadapi anak-anak yang beragam karakter, kadang saya marah sama anak sampai ada anak yang bilang saya bapak yang garang, Barangkali karena saya berasal dari daerah batak jadi terlihat garang. Seiring berjalan saya terus berusaha memahami 9

sekolah alam. Akhirnya anak-anak bisa menerima saya sebagai fasil mereka. Sekolah Alam Duri tempat saya terus memperbaiki diri, anak –anak sudah mulai merasa senang bersama saya. Kegiatan sama sama kami kerjakan, berkebun salah satu kegiatan yang paling asyik. Anak-anak kami ajarkan berkebun, kami kasih kesempatan cara mencangkul, gemburi tanah, cara menanam, merawat sampai panen masih banyak lagi yg tidak bisa tertuliskan, dengan kegitan ini anak-anak sangat senang. Seiring berjalan waktu saya sudah hampir satu tahun di sekolah alam Duri, Alhamdulillah di akhir tahun ajaran saya dan beberapa fasil yang lain di kasih kesempatan magang ke Sekolah Alam Bandung untuk lebih mengetahui, paham tentang sekolah alam. Di antara yang enam orang cuma saya yang paling ganteng karena saya sendiri yang laki-laki. Hahahahaha. Tiba malam sekitar jam 22.00 saya di jemput dengan mobil luxio, Pak Indro yang selalu ada untuk kami, di saat mata mulai ngantuk Pak Indro yang membawa mobil menahan mata agar sampai ke pekan baru. Setelah pagi kami di antar Pak Indro ke bandara. Tiba di bandara saya masih kaku karena baru pertama mau naik pesawat, dak dik duk bagaimana nanti ya perasaan saya. Alhamdulillah setiba di Bandung, kami terus menuju Sekolah Alam Bandung, seminggu kami di sana menggalih ilmu, mencari konsep sekolah alam. Alhamdulillah sedikit banyaknya kami mulai paham dengan konsep sekolah alam. 10

Hari demi hari saya sudah mulai memahami sekolah alam, memperbaiki diri, terutama hal pribadi saya yang merokok sudah mulai berhenti. Untuk berhenti meroko sangat sulit, akhirnya genap 1 tahun di sekolah alam aku berhenti total merokok. ALHAMDULILLAH DUA TAHUN DI SEKOLAH ALAM DURI 2014-2015 Memasuki tahun kedua saya diamanahkan menjadi guru outbound dan guru B.Arab, saya guru outbound bersama pak Hasbi AlHudri, Pak Hasbi sebagai senior yang sudah duluan fasil outbound di sekolah. Jadi saya masih terus banyak belajar, mencari referensi tentang outbound. Pak hasbi yang selalu membimbing saya mengenai outbound, Guru outbound ini sangat melelahkan tetapi inilah di tunggu anak-anak, karena banyak permainan-permainan yang melatih mereka agar berani dan bertanggung jawab. Di pagi hari hari saya guru outbound dan siangnya saya juga guru B.Arab untuk anak-anak. Saat saya mau mengajarkan Bahasa Arab, saya masih bingung, karena saya tidak tahu mulai dari mana. Untuk mengajarkan bahasa arab awalnya saya sangat sulit untuk mengajarkannya karena harus membuat anak-anak semangat dan membuat cara mengajar yang berbeda. Seiring berjalan waktu, saya terus mencari cara bagaimana cara mengajar yg bisa membuat anak-anak semangat. Alhamdulillah akhirnya saya bisa membuat anak-anak semangat belajar Bahasa Arab TIGA TAHUN DISEKOLAH ALAM DURI 2015-2016 11

Tiga tahun di sekolah alam saya diamanahkan menjadi Fasil kelas 4, di saat ini saya sangat bingung karena partner saya di kelas 4 diganti, Ada Bu Fitri, Bu Hade, Bu Siti dan Bu Murni. Di kelas 4 ini saya masih merasa tidak maksimal.kerena kegiatan- kegiatan tidak banyak yang ter jalankan, karena menghadapi anak-anak yang bermacam karakter. Saya fokuskan waktu itu memperbaiki akhlak mereka dan kofnitif karena tuntutan orang tua sebagian harus bisa baca tulis. Sangat melelahkan, tapi membuat saya lebih bertanggung jawab EMPAT TAHUN DI SEKOLAH ALAM DURI 2016-2017 Empat tahun di sekolah Alam Duri saya masih diamanahkan di kelas 4, saya ber-partner dengan Bu Gusnita, pada tahun ini kelas 4 sudah ada 2 kelas jadi lebih banyak teman untuk diskusi, suka duka pahit manis yang dirasakan di kelas empat lebih terasa baik dari tahun sebelumnya, program pembelajaran banyak yang terlaksana karena teman-teman semangatnya luar biasa. Salah satunya pembelajaran di SD 4 bentang alam, jadi kami membawa anak ke Sumatera Barat di daerah Padang Panjang. Dalam rangka memindahkan belajar di sekolah dengan tempat alam yang nyata, bukan hanya sekedar teori. Anak 2 merasa senang bahagia, dan kami pun merasa senang Di tahun ini juga, untuk pembelajaran tahun ini saya juga sering ditinggalkan partner dari kelas, karena ada amanah yang harus dikerjakannya lagi, tetapi saya tidak mengurangi rasa semangat saya, karena waktu itu saya berpikir di kelas 12

sebelumnya saya sering juga sendiri. Kadang sih ada fasil sesama kita yang menyampaikan sama saya. Pak ali sering ditinggalkan dari kelas ya, bagaimana pembelajaran, apakah terlaksana dengan baik. Waktu itu saya cuma senyum saja, dan ikhlas dengan keadaan. Saya tidak tahu apakah keikhlasan itu saya diangkat sebagai manajemen sekolah. Bisa jadi tetapi hanya Allah-lah yang lebih tahu. LIMA TAHUN DI SEKOLAH ALAM DURI 2017-2018 Di tahun ke 5 saya di sekolah, saya salah satu diamanahkan menjadi manajemen sekolah bagian sarana prasarana dikala itu saya memulai nol, karena berkas /administrasi sarana tidak ada, kembali lagi bekerja keras itu dalam hati saya. Saya jalani dengan prasarana memang sangat melelahkan, karena barang 2 semua aset saya harus tahu dan tertulis, pelan pelan saya mulai saya benahi dan saya membuat aturan yang lebih berbeda dari tahun sebelumnya, peminjaman barang barang saya kontrol, pengeluaran saya pun saya minimalis, Di saat saat itu, saya kadang merasa lelah, kenapa. Banyak pekerjaan yang dari yayasan, dari kepala sekolah, guru-guru, security, dan jenitor semuanya harus dilayani. Kadang saya merenung sendiri apakah saya sanggup, Tetapi Alhamdulillah ada tim manjemen yang mendukung program sarana. Bu Yulmi juga sering mengajak saya cerita memotifasi diri, dan menggalih cara berfikir saya sehingga saya lebih baik dan merasa ikhlas semuanya. 13

Di tahun yang sama Yayasan dan Kepsek memberikan saya kesempatan ikut Jambore Guru ke Surabaya. Untuk keberangkatan ke Surabaya kami 5 orang. 1 yayasan 2 manajemen 2 fasilitator. Alhamdulillah kami berangkat ke Surabaya dalam rangka JAMBORE JSAN KE IV. Dalam rangka mengikuti acara jambore, kami juga banyak menggalih informasi dari beberapa sekolah lain tentang sekolah alam, sedikit sedikit saya mendapat/ menggalih ilmu dari teman-teman. Di tahun ajran yang sama juga, saya juga ikut mendampingi anak-anak SD5 OTFA ke pulau RUPAT UTARA. Dalam perjalanan saya harus memastikan tim yang ke sana harus aman, karena salah satu tanggung jawab yang diberikan Kepsek kepada saya. Saya harus memantau semua anggota yg ikut ke sana harus keadaan aman. Alhamdulillah dengan kerjasama fasilitator semua kami pulang dengan aman. Di tahun yang sama saya juga ikut mendampingi anak SD enam ke Pulau Tilan, perjalanan kesana tidak terlalu jauh cukup hanya 2 jam saja. Setiba di tempat, Lokasi berada seberang sungai, sewaktu di sana pas lagi musim hujan, di lokasi kebetulan tempat di pemeliharaan sapi, jadi banyak kotoran yang sapi yang kami jumpai, karena musim hujan kotoran semakin menyebar sehingga kami tidur dengan tumpukan kotoran sapi. Nyamuk begitu banyak besar besar juga sehingga kami susah mau tidur, PULAU TILAN KENANGAN LAUTAN NYAMUK HAHAHAHA. 14

ENAM TAHUN DI SEKOLAH ALAM DURI 2018/2019 – 2020/2021 AKAN MENYUSUL CERITANYA LAGI 15

16

LABIRIN JIWA Arik Jatmiko, S.Pd. Hembusan angin dalam memberi makna, tak seindah melukis jejak dan menjelajah dalam dimensi waktu, seperti hidup kita yang layaknya sederetan kata yang menyisakan beberapa spasi. Izinkan diri ini menuliskan sepenggal episode perjalanan dalam merajut mimpi tiada berbatas ruang dan waktu. *** Setelah menyelesaikan studi di kota bertuah Pekanbaru, ada rasa untuk bertahan atau balik ke kampung halaman, mengabdikan ilmu yang sudah ditempa saat itu. Sekitar 6 bulan menjelang akhir tahun, kuhabiskan waktuku di kota bertuah sembari memantapkan pilihan dan pada akhirnya diri ini harus terdampar pada sebuah kota yang dibilang masih kecil namun disinilah rangkaian perjalanan itu dimulai pasca kehidupan kampus. “Salah satu alumni kampus mengajakku untuk bersama sama mengembangkan dan mengabdikan ilmu di sekolah yang ia sebut kepadaku” Ia mengatakan kepadaku, “datang dulu ke sekolah dan ikuti aja prosedurnya” ujarnya kepadaku. Pagi hari itu cuaca yang juga tak begitu terik aku berkunjung kesekolah, didorong juga rasa penasaran juga seperti apa sih Sekolah Alam itu, karena selama ini juga belum pernah 17

dengar dan kebetulan hari itu juga ada agenda halal bi halal, dihadiri oleh semua majelis guru dan beberapa wali murid. Sementara aku sebagai tamu duduk di salah satu kursi plastik berwarna hijau yang tak jauh tempat registrasi kala itu, dan tak berselang lama seseorang datang menghampiriku dan dengan ramah mengajak masuk kedalam kantor ( sekarang TPA). Dalam ruangan itulah saya bertemu dan mulai ngobrol dengan kepala sekolah dan kepala yayasan sekolah alam Duri, diawali dengan wawancara sampai obrolan yang masih canggung, dan setelah itu ku sempatkan untuk melihat sekeliling lingkungan sekolah sebelum aku pamit meninggalkan sekolah tersebut. Dalam perjalanan pulang terbesit dalam hati, lanjut kesana gak ya? Dan Takdir Allah lah yang memantapkan hati untuk masuk dan bergabung dengan sekolah Alam Duri. “Hari pertama mengajar aku diminta untuk melihat dan menemani salah satu rekanku yang bernama Adha mengajar outbond (olahraga) kala itu, dan akhirnya aku juga di arahkan untuk menjadi fasilitator (guru) outbond, sebenarnya bukan basic saya sih, namun ini tantangan dan harus dicoba. Ada banyak hal yang ku amati waktu itu dan diri semakin tertarik melihat cara pembelajaran yang dilakukan, dimana peserta didik juga tidak memakai seragam layaknya sekolah umum dan suasana terlihat tidak begitu kaku, lebih enjoy tentunya. 18

Mata ini seakan tak jemu memandang bangungan yang disekililingnya banyak pepohonan dan ruangan kelas yang didesain tanpa jendela, diruangan itu hanya ada meja dan alas untuk tempat duduk. Waktu free time terlihat para laskar yang bermain dan berlarian dengan penuh riang seakan sekolah bukan beban untuk dibawa pulang dan bahkan mereka menikmati suasana sekolah bahkan betah berlama lama. Lingkungan sekolah yang juga bertekad dalam menerapkan prinsip pengurangan sampah plastik, serta juga mengajak para laskar (siswa/i) untuk menjaga kebersihan baik kamar mandi ini, atau lainnya. Ini menjadi sebuah nilai tersendiri bagiku, sebab banyak orang luar disana berkata “jagalah kebersihan” namun kenyataanya sampai mereka selesai study juga masih juga abai dalam sama sama menjaga kebersihan. Semangat dan langkah baru aku temukan disini seiring berjalannya waktu dan juga diskusi dengan kepala sekolah yakni Buk Yulmi yang sering memberikan open mind dan motivasi tentang pembelajaran di sekolah alam yang sebelumnya juga banyak belum saya ketahui. Aku teringat perkataan Buk Yulmi kala itu “Kita disini bukan sebagai guru yang selalu bisa, namun kita guru yang terus banyak belajar”. Sebuah anugerah yang diluar biasa dari Allah, aku dipertemukan dengan sekolah yang mana fasilitatornya yang sigap mengingatkan dalam kebaikan dan dalam kegiatan disekolah saat membersamai laskar bukan sosok guru yang menakutkan tapi lebih berkesan sebagai sahabat, motivator 19

bahkan tempat curhat bagi anak-anak. Itulah yang saya lihat dan jarang pemandangan seperti itu saya temui. Di sini kami sering diingatkan tentang makna sekolah, yang mana sekolah bukan sebuah pabrik atau tempat laundry yang hanya dituntut untuk memberikan pelajaran akademik semata dan menjadi juara, namun bagaimana proses pendidikan itu berjalan sesuai dengan fitrah, dan bagaimana juga mereka belajar ikut menjaga alam disekitar sekolah, maka sering kali proses kegiatan pembelajaran melibatkan orangtua murid. Masih banyak lagi yang kutemukan disini, diantara membiasakan para siswa/i untuk selalu shalat wajib tepat waktu, kemudian juga ditambah sholat sunnah seperti dhuha, lalu amalan dzikir, membaca asmaul husna, muroja’ah hafalan surat-surat pendek sebelum melakukan aktivitas pembelajaran. Selanjutnya juga dikenalkan pada sebuah metode BBA (Belajar Bersama Alam) tepatnya seperti tafakur alam, merenungkan ciptaan Allah yang ada di alam semesta ini dan dikaitkan dengan kegiatan belajar, life skill, outbound, mentoring, camping ke gunung,pantai, outing, home visit, cooking class, menjadi rangkaian pembelajaran yang saya lalui bersama dengan siswa/i disini. Balik lagi pada amanah yang diberikan kepadaku sebagai salah satu fasilitator outbond, memberikan pengalaman yang begitu luar biasa, dimana ada banyak belajar untuk membantu menumbuhkan leadership anak, dan juga beberapa kali diberikan kesempatan untuk ikut dalam mendampingi kegiatan 20

siswa/i yakni kegiatan outbound dan diluar lingkungan sekolah berupa kegiatan kemah, outing ataupun OTFA (outing, tracking, fun and adventure). Yel-yel ketika outbond menjadi hal yang wajib sebagai bumbu penyemangat, dan begitu pula dengan kegiatan lapangan lainya. Tawa dan canda mereka mewarnai dalam kegiatan outbond. Maka tak salah kalau menjadi pendidik adalah panggilan jiwa, karena kita juga harus memahami berbagai macam karakter anak yang punya sifat berbeda, memberikan pemahaman bagimana sikap untuk mengantri, begitu juga saat diamanahkan dalam kegiatan outbond kita harus bisa memberikan motivasi anak untuk mencoba tantangan yang diberikan, pada akhir kegiatan memberikan pemaknaan kepada para laskar dan jangan lupa bersyukur kepada Allah. Sekolah alam Duri bukan sekedar sekolah yang ingin dinilai sekolah ke alam-alaman, tapi sekolah yang berkomitmen di dalam warganya selalu mengingatkan akan pentingnya adab baru ilmu, percuma berilmu tinggi namun adab hilang, serta bagaimana mendidik anak sesuai dengan fitrahnya. Yakni lebih menghargai proses ketimbang hasil, karena sejatinya pendidikan itu proses panjang. Allah begitu sempurna dalam merangkai episode perjalananku, bergabung dengan sekolah yang meberikan warna dan kesan berbeda dari yang lainya, menuntut kreatifitas dalam 21

mengemas kegiatan. Dan yang tak kalah penting disini adalah menanamkan sikap cinta Allah, cinta ilmu dan percaya dirinya. Semakin kesini semakin banyak untuk terus berbenah dan saya jatuh hati pada sekolah ini, terus berkembang sesuai dengan visinya yakni menjadi sekolah yang rahmatan lill aalamin. Sepuluh tahun sudah sekolah hadir di salah satu kabupaten provinsi Riau sebagai jawaban atas kejenuhan metode pembelajaran selama ini, dengan menghadirkan metode belajar yang lebih asyik dan membuat laskar semkain betah disekolah dan tumbuh sebagai generasi yang kokoh imannya, baik akhlaknya dan unggul akademisnya. Untuk kali ini segitu dulu ya :) .. kita sambung dilain waktu 22

PENGALAMANKU BERSAMA SEKOLAH ALAM DURI Azuar, S.Pd Bermula aku memutuskan untuk merantau dari tempat tinggalku didesa Parit Aman (Bagansiapiapi), masih teringat jelas dari ingatanku waktu itu. Diakhir tahun 2015 aku berangkat dari kota Bagansiapiapi menuju kota penghasil minyak yaitu Duri. Bermula bekerja sebagai tim keamanan di SAri, aku sangat bahagia sekali karna sudah bekerja dan sudah bisa menghidupi diri sendiri. Hidup dikota orang jauh dari emak dan bapak membuat aku bersamangat dalam meraih cita-cita. Awal karir di Sekolah Alam Duri Awal karir di Sekolah Alam Duri ialah sebagai Tim Keamanan (Security), tampil sebagai satuan dari keamanan sekolah rasa tanggungjawab yang sangat besar dan megemban amanah yang besar pula. Pada tim security diawal-awal sekolah alam membuka lowongan kerja, hanya ada 3 orang yang berhasil masuk bekerja, melalui seleksi yang ketat. Diantara ketiga security tersebut ialah Jefridison, Eka Syafrizal dan saya sendiri Azuar. Ini merupakan pengalaman pertama dengan bergabung sebagai tim keamanan sekolah. Suka duka dilalui selama menjabat sebagai security ini, mulai dari hal-hal kecil hingga ke hal yang besar. Masih teringat dalam pikiran, saat menerima SP 1 (Surat Peringatan) dari yayasan. Kejadian ini membuat isi hati dan pikiran menjadi berkecamuk. Hal-hal yang tidak disangka-sangka terjadi pada saat bekerja. Kejadian ini membuat pengalaman yang tak 23

terlupakan dan menjadi sebuah cambuk untuk maju melangkah menjadi orang yang lebih baik lagi. Bergabung bersama tim keamanan merupakan tes mental yang kuat saat menjalani tugas apalagi saat masuk malam dengan suasana yang gelap dan sepi. Dari sini banyak pengalaman-pengalaman yang baru saya rasakan, mulai dari hal- hal yang luar akal sampai bunyi-bunyi burung hantu yang aneh. Pengalaman ini sangat menjadi kesan yang sangat berkesan. Belum lagi dengan sesama anggota tim security lainnya harus banyak-banyak memahami karaktek mereka. Menjalani sebagai tim keamanan selama 1,5 tahun membuka pola pikir untuk maju meraih cita-cita untuk masa depan. Selama 1,5 tahun mulai menabung dan berniat akan melanjutkan studi S1 yang sudah tertinggal selama 5 tahun yang lalu. Terpikir dalam benak Apakah security ini akan ku jalani selamanya?. Dari pemikiran yang sederhana seperti ini, memutuskan untuk melanjutkan perkulihan. Sebelum melanjutkan perkulihan tersebut, terlebih dahulu diutarakan niat untuk mengajar dan menjadi guru di Sekolah Alam Duri, Alhamdulillah respon yayasan dan kepala sekolah sangat support tentang hal ini, Alhamdulillah perkuliahan pun sudah dimulai, dengan pertimbangan-pertimbangan yang telah dipikirkan. Semasa kuliah banyak pengalaman yang dialami, mulai dari jadwal di Security dan kuliah ada bentrok sehingga perlunya diskusi dengan tim securiry untuk bisa saling mengkoordinasikan saat 24

jadwal perkulihan. Adakalanya saat diskusi ini perlu kesabaran dan pemahaman yang kuat lebih-lebih lagi dengan anggota security yang memang sudah bapak-bapak pola pikirnya tidak sama lagi saat mereka muda dulu. Pada saat masuk di semester III perkulihan, disinilah mulai karir dan jabatan di angkat oleh Allah SWT. Saat menjalani kuliah di semester III, yayasan dan kepala sekolah merekomedasikan untuk melakukan tes jadi guru. Pada 18 Juli 2018 pengangkatan dari security berpindah ke fasilitator Sekolah Alam Duri. Pengalaman baru dimulai dari fasilitator yang membuat warna tersendiri saat proses pembelajaran bersama laskar SAri. Pengalaman yang paling mengesankan selama menjadi fasilitaor Sekolah Alam Duri ialah hal-hal unik yang didapat bersama laskar SAri seperti mengajarkan mereka mengaji, mengajarkan mereka akan tanggung jawab, pentingnya parkir mundur yang menjadi budaya sekolah, senyum salam sapa. Pembelajaran ini sangat berharga sekali yang baru didapat saat menjalani proses pembelajaran dikelas dan sebagai fasilitator kelas. Pengalaman baru ini sangat banyak pembelajaran dan kebaikan terutama buat diri sendiri, dimana kebaikan-kebaikan yang didapat bisa ditularkan kepada orang-orang terdekat. Pengalaman yang paling indah bersama laskar SAri ialah saat camping disekolah, ini adalah pengalaman yang memberikan pembelajaran yang banyak terutama untuk laskar SAri, dimulai dari bertanggungjawab dengan barang-barang 25

pribadi yang dibawa dari rumah serta tidak menangis saat tidur didalam tenda kemah. Pengalaman ini akan saat membekas sekali dalam hati terutama bagi laskar SAri dan Fasilitator. Sekolah Alam Duri adalah memang benar-benar Sekolah Terindah Dalam Hidupku, dimana 70% Akhlak akan dibentuk terlebih dahulu. Kalau Akhlak sudah baik maka untuk hal-hal yang lainnya akan mengikut secara beriringan. Seperti kata pepatah “Tanamlah Padi Maka Rumput Akan Ikut Tumbuh Bersamaan” 26

TERUNTUK SEKOLAH ALAM DURI Fadiah Haqoni, S.I.Kom Perkenalkan nama saya Fadiah Haqqoni, teman-teman biasa memanggil saya dengan panggilan “OPAD”. Nama yang cukup unik, kenapa unik? Karena setiap saya menyebutkan nama panggilan saya, orang-orang yang mendengarkan selalu bertanya “kenapa Opad?” Tak terasa sudah setahun berlalu Tepat tanggal 10 Maret ini saya setahun disini, di Sekolah Alam Duri. Pengalaman pertama dalam dunia pekerjaan. Pengalaman pertama berada di lingkungan Sekolah. Padahal, tak pernah terbesit dalam fikiran untuk bekerja di bidang Pendidikan. Oke, saya akan mulai menceritakan kisah saya di Sekolah Alam ini dari awal. Jeng…jeng…jeng…. *Setahun yang lalu Saya sempat melakukan interview di asuransi BNI Pekanbaru. Alhamdulillah diterima. Gak kebayang gimana bahagianya bisa bekerja di sebuah perusahaan dan punya meja kerja sendiri. Ketika diterima, saya langsung mengabari Abi dan Umi. Dan mau tau gimana reaksi mereka? “Yakin Pad? Itu asuransi loh” dan saya cuma menjawab “Nggak apa-apa, yang penting kan niatnya baik, masalah berkah atau nggaknya, itu biarlah jadi urusan Allah” 27

Awalnya abi dan umi ngelepas saya kerja di asuransi BNI. Tapi ternyata abi merasa tidak tenang dan kemudian abi mulai menanyakannya ke teman-teman abi yang sudah berstatus “Ustad”. Beberapa hari kemudian, abi saya menelfon “Pad, abi udah nanya ke empat teman-teman abi yang ustad, 3 dari 4 menjawab “Kalau bisa cari pekerjaan yang lain aja” jadi, udah ya Pad. Opad udah tau apa yg abi maksud, jadi minta maaf ke manager nya, dan besok pulang ke Duri” Kecewa dan sedih memang, tapi saya yakin, saya melepaskan pekerjaan yang mungkin tak Allah ridhoi dan Allah tidak mungkin memberi jalan yang tidak Allah ridhoi. Besoknya saya pulang ke Duri. Welcome to Pengangguran. Cukup lama, sekitar setahun saya menganggur. Sampai saya sempat ikut test CPNS, tahap pertama saya lulus, tapi entah kenapa di tahap test tertulis, ada di Satu tema “TWK”, tiba-tiba fikiran saya blank. Saya kurang 10 poin untuk bisa lolos ke tahap selanjutnya. Saya nangis, tapi tetap pada prinsip “Allah punya rencana lain”. Seminggu setelah itu umi memberikan informasi untuk mengantarkan lamaran ke Sekolah Alkautsar, yg mana pada saat itu mereka membutuhkan “Guru T2Q”. Sedari awal saya sudah pesimis, soalnya saya sadar kalau bacaan Alquran saya masih seadanya, tapi umi tetap menguatkan “gapapa, dicoba dulu”. Baiklah, I will try. Dan ternyata 2 hari setelah mengantarkan lamaran, saya dipanggil tes, dan disitu saya di tes tentang 28

berbagai macam bentuk ilmu alquran yang tak semuanya saya kuasai. Allah masih berkehendak lain, saya gagal (lagi). Mungkin saja usaha dan ikhtiar saya belum maksimal menurut Allah. Tapi, umi tak pernah menyerah. Umi mencari info tentang sekolah Alam dan menyampaikan ke saya untuk mengantarkan lamaran ke Sekolah Alam. Awalnya saya masih pesimis “Um, ndak usahlah di sekolah lagi, mereka cari guru bidang studi kalau di sekolah tu”. Umi tetap menguatkan “kalo di Sekolah Alam ni beda Pad, yg penting Opad punya skill, di coba aja dulu”. Saya pun kembali mengumpulkan berkas- berkas lamaran yang harus dipersiapkan, dan meminta umi yg mengantarkan karena kebetulan umi juga ada acara ke Sekolah Alam. Jujur, awalnya saya tak tau tentang Sekolah Alam. Lokasinya dimana dan Metode belajarnya seperti apa. Tapi saya tak pernah membayangkan bisa dipanggil interview ke Sekolah Alam. Saya ikuti segala prosedur wawancara dan lain-lain. Alhamdulillah, keesokkan harinya saya di panggil sama Buk Ninit dan beliau menjelaskan kegiatan yang harus saya lakukan di sekolah. Hari – hari yang saya lewati di awal masuk ke Sekolah Alam begitu membingungkan. Karena saya bukan tipikal orang yang bisa cepat berinteraksi. Saya hanya melakukan kegiatan yang diperintahkan dan kemudian saya nongkrong di kantin. Sendiri. Awal yang menyedihkan. 29

Tapi hal itu tak menyurutkan semangat saya, lambat laun saya sudah mulai mengenal banyak guru. Karena saya bekerja di Tim Media Sekolah yang mengharuskan saya untuk banyak berinteraksi dengan orang-orang yang ada di Sekolah. Ketika saya sudah merasa nyaman dengan lingkungan kerja yang sangat positif, tiba-tiba Corona datang dan mengharuskan sekolah Tutup sementara. Dan semua fasilitator dan siswa bekerja dan belajar secara daring (online). Jadi, saya hanya menerima data yang harus di edit juga melalui whatsapp ataupun telegram. Tidak ada interaksi secara langsung dengan fasilitator lainnya. Hari berganti hari, bulan berganti bulan tapi Corona tak kunjung berlalu. Kami masih melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara online. Ketika tahun ajaran baru, saya dipanggil untuk dipindah tugaskan ke SMP. Saya diberi amanah menjadi guru SMP kelas 7. Antara senang dan takut. Senang karna saya akan bertemu anak-anak, dan takut karna saya tak pernah mengajar. Dan awalnya amanah ini sangat berat untuk saya lalui. Saat itu tim di SMP kelas 7 adalah saya dan pak Iman. Sekarang beliau sudah pindah ke Pekanbaru. Terakhir, saya harus membuat Tema, Action Plan, dan Perangkat lainnya. Untungnya, bapak-bapak dan ibu-ibu fasilitator di Tim SMP sangat mengayomi semua. Terutama buk Rika, saya dibantu banyak hal oleh beliau. Dari hal kecil sampai hal besar. Awalnya saya pikir beliau adalah orang yang jutek, ternyata benar, “don’t judge people by cover”, jangan langsung 30

menilai orang dari penampilannya saja. Setelah saya mengenal beliau dan satu tim dengan beliau, beliau adalah sosok kakak dan partner yang hebat. Apapun problem dengan anak-anak, saya selalu konsultasikan dengan beliau yang kebetulan sebelumnya beliau adalah walikelas dari anak-anak yang ada di kelas saya saat ini. Oiya, satu pengalaman yang sangat berharga di sekolah ini adalah saya bisa lebih menjadi pribadi yang selalu bersyukur. Saya merasakan banyaknya perubahan yang saya alami. Saya mencintai sekolah ini karena membawa pengaruh positif bagi diri saya sendiri. Meskipun mungkin ada beberapa problem yang saya alami, tapi itu menjadikan saya lebih kuat dan percaya diri. Problem mengajarkan saya untuk selalu minta maaf atas kesalahan yang saya sengaja atau mungkin tidak. Tak terasa semester satu pun berlalu, tak banyak cerita dengan anak-anak karena media bertemu kami hanya via handphone. Hari ini hari pertama di Semester dua. Sekolah mencoba untuk memasukkan anak-anak ke sekolah tapi menggunakan Shift. Dan kebetulan anak-anak saya dapat shift Senin dan Rabu. Di hari senin, yang hadir cuma 3 dari 9 anak. Wajar, di hari pertama sekolah buka, orangtua masih takut untuk memasukkan anak-anaknya karena masih banyaknya penyebaran virus Corona. Tapi, dengan 3 anak yg konsisten tetap masuk sampai 31

minggu ke 2, membuat saya optimis bahwa harapan itu masih ada. Dan benar, di minggu ketiga, sudah hampir 50% anak-anak yang masuk ke sekolah. Ketika bertemu mereka, saya banyak belajar arti sabar. Sabar dalam menghadapi sikap mereka yang terkadang suka membantah apa yang saya katakan. Suka berisik, aktif, bahkan ada yang tidak mendengarkan ketika saya menjelaskan materi pembelajaran. Awalnya saya sempat kebingungan harus berbuat apalagi agar saya bisa dihargai ketika dikelas. Agar saya bisa dianggap guru dan agar saya bisa menguasai mereka. Terkadang saya juga sering marah-marah di kelas, tapi tetap aja akhirnya saya yang minta maaf karena merasa bersalah sudah marah-marah. Tapi mau gimana? Mereka akan semakin menjadi-jadi jika dibiarkan. Mereka akan melupakan bagaimana caranya menghargai orang yang lebih besar. Disana saya sering berdiskusi sama buk Cici tentang anak- anak, karena beliau yang menggantikan posisi pak iman untuk jadi partner saya di SMP kelas 7. Saya dapat banyak gambaran tentang anak – anak dan bagaimana harus bersikap dengan anak- anak. Tak hanya buk Cici, saya juga sering diskusi dengan buk Rika. Beliau memberikan saya banyak masukkan positif yang gampang diterima oleh logika saya. Dan saya merasa sangat beruntung dipertemukan dengan orang-orang baik di sekolah ini. “Mungkin ini jalan yang Allah ridhoi”. Allah tahu jalan mana yang 32

terbaik untuk hambaNya. Allah tahu lingkungan mana yang terbaik makanya Allah menempatkan saya di antara hamba- hambaNya yang sholeh dan sholeha. Yang selalu mengerjakan amal kewajiban dan bahkan amal sunnah yang diperintakan Allah. Saya mencintai sekolah ini karena Allah, dan saya juga akan melakukan banyak hal – hal terbaik yang akan membuat saya tak akan menyesal untuk tetap bertahan di sekolah ini. Dan terima kasih buat teman-teman SMP kelas 7 yang sudah jadi bagian dalam pengalaman pertama saya dalam mengajar. 33

34

IKHTIAR MEMBENTUK PEMIMPIN ISLAM DI TANAH MELAYU Guntur Gantara, S.T. M.M.T Pagi itu, sebagian anak-anak bermain air bersama guru outbound di kali dan menikmati segarnya udara serta aroma daun dari pohon-pohon yang rindang. Sebagian yg lain berpencar mengexplore kandungan tanah dan mencatat jenis bunga- bungaan. Di saung yang lain terdengar sayup-sayup anak-anak bermuraja’ah Al Quran dengan riang.. Itulah gambaran dimana konsep sekolah alam yang diterapkan di Sekolah Alam Duri sebagai Sekolah Alam pertama di provinsi Riau. Kita sudah diberi anugerah yang besar yaitu adanya alam luas tempat belajar yang tak terbatas. Tempatnya kita memahami setiap kurikulum Allah SWT yang hanya bisa kita fahami bila kita memperhatikan serta mengambil hikmahnya dengan panduan kitabullah.. Belajar bersama Alam, dimana kita belajar dari alam, belajar di alam, belajar dengan meng-”alam”-i (experienced learning), dan belajar agar bisa menjadi Rahmat Bagi seluruh alam. Alam adalah wahana belajar yang tak terbatas, meliputi apa yang ada di sekitar manusia.. Sehingga anak-anak bisa menjadi insan ulil albab, seperti yang digambarkan dalam firman Allah SWT di surat Ali Imran 190- 191 yang artinya sbb: “Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan 35

berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.”. Insan Ulil Albab bisa dimaknai bahwa manusia yang meletakkan Allah, Rasul dan ajaran Islam dalam hati yang terdalam. Dan insan-insan itulah yang kelak bisa menjadi pemimpin-pemimpin islam di masa mendatang. Aamiin Ya Rabbal Alamiin,, ____________________________________________________________________ ____ Tahun 2011 adalah tahun penting dimana kami mencanangkan dimulainya awal perjuangan kami di bidang Pendidikan, ikhtiar untuk membentuk anak-anak yang shaleh calon pemimpin umat di kota Duri dengan merintis pendirian Sekolah Alam Duri. Di tahun itu kami sedang mencari-cari konsep sekolah islam yang paling cocok untuk memperkuat Khazanah Pendidikan di Duri Riau, besamaan dengan itu beberapa snak kami juga sudah duduk di Taman Kanak-kanak dan akan beranjak ke SD. Saya sudah lama tertarik dengan konsep sekolah alam. Keponakan saya sekolah di Sekolah Alam Bandung, sehingga beberapa konsepnya sudah diperkenalkan dari obrolan-obrolan bersama Kakak dari istri. Alhamdulillah di awal 2011 saya punya kesempatan berkunjung ke Sekolah Alam Bandung untuk 36

pertamakalinya. Suasananya yg alami dan bersahabat membuat saya betah dan merasa klop dengan konsep yang ada. Saat mencoba bersilaturahmi ke pengurus sekolah, alhamdulillah ternyata saya bisa bertemu langsung dengan Mas Eko Kurnianto sebagai founder Sekolah Alam Duri, salah satu murid langsung Bang Lendo Novo yang mengamanatkan kepadanya untuk mendirikan Sekolah Alam pertama di Bandung ini pada tahun 1999. Mas Eko Kurnianto menjelaskan lebih dalam lagi tentang konsep sekolah alam beserta sejarahnya. Di akhir pertemuan itu saya langsung menyampaikan keinginan untuk membangun sekolah alam di kota Duri, dan Mas Eko menyambut baik niat tersebut serta siap membantu. Sepulangnya dari Bandung, saya langsung menawarkan konsep ini ke Mas Nibukat dan teman-teman yang lain, lengkap dengan menunjukan foto-foto hasil survey di Sekolah Alam Bandung bersama video liputan tentang konsep Sekolah Alam. Alhamdulillah ternyata Mas Nibukat bersama semua anggota Liqonya (Mas Tony, Mas Indra, Mas Dhana, Mas Didit, dll) dan juga Pak Husni Muslim dkk menyambut ide tersebut. Sempat terfikir tentang kondisi Duri yg panas beda dengan bandung yg sejuk terkait dengan desain saung yang terbuka, tetapi Alhamdulillah kami tetap sepakat bahwa konsep Sekolah Alam adalah konsep yang paling tepat untuk dirintis di Duri. Adalah berkah yang besar almarhum orang tua Pak Muslim memiliki lahan luas yang bisa dibeli dengan cicilan dengan periode waktu yang panjang sehingga Sekolah Alam Duri sudah 37

bisa mulai dibangun dan diproses perizinan yayasannya. Alhamdulillah dengan perjuangan seluruh team pembangunan bisa berjalan dengan lancar walaupun lahan rawa dengan tumbangan bekas-bekas pohon membutuhkan waktu untuk digarap. Hingga akhirnya walaupun bertahap saung-saung sudah bisa berdiri sambil pematangan lahan rawa seluas satu hektar ini terus berjalan. Di Yayasan SARI sejak awal saya diminta me-lead “software” terkait dengan Konsep Pendidikan Islam dan Konsep Sekolah Alam sebagai dasar kurikulum yang akan diterapkan di Sekolah Alam Duri, sementara Pak Muslim, Mas Nibukat, Mas Tony dkk melead “hardware” bangunan fisik serta personalia & administrasi Yayasan yang sangat memerlukan perhatian yang intensif. Alhamdulillah perekrutan guru2 perintis SARI berjalan lancar. Terpilih Bu Desi sebagai kepala sekolah, Bu Fitri, Bu Marlina, dan Pak Hasbi sebagai Fasilitator2 pertama. Hal yang pertama dilakukan bersama adalah mendapatkan mentor untuk para fasilitator. Alhamdulillah Pak Eko sesuai komitmennya memberi dukungan penuh dengan menshare semua konsep yang diterapkan di SA Duri, kurikulum serta desain pembelajaran, hingga menerima magang fasilitator fasilitator secara bergelombang di Sekolah Alam Bandung sehingga para fasil SARI mempunya hand-on experience dalam persiapan untuk mendidik anak-anak Angkatan pertama. Saat Angkatan pertama akan dimulai, Pak Eko juga khusus datang dan 38

menginap di Sekolah untuk mangajarkan secara langsung fasil2 pertama di lokasi. Di tahun berikutnya, kami mendatangkan Bu Yulmi Safdi, MPd sebagai Kepala Sekolah TK yang dibuka di tahun berikutnya, hingga kemudian akhirnya Bu Yulmi dengan kemampuannya yang tinggi dalam memimpin dan keahliannya di bidang Pendidikan mengemban peran yang utama sebagai Kepala Sekolah SD hingga kini menjadi Direktur Pendidkan. 10 tahun berlalu. Tanah bersemak penuh genangan air yang dahulu mungkin jadi sarang ular sekarang menjadi hamparan tanah berumput rapi, tumbangan pohon sudah berganti dengan pohon-pohon yang rindang, genangan rawa sudah hilang dan terbentuk sungai yang jernih melintang di tengah area sekolah. Saung sudah terbangun belasan buah berikut satu gedung besar terbuka khusus untuk TK, dan sebagai pusat dakwah sekolah dan masyarakat sudah terbangun sebuah Masjid berikut aula sekolah dan kantor di atasnya. Ekspansi sudah dilakukan ke samping dari lahan awal, bertambah 1 hektar tanah yang lapang dan sudah terbangun Gedung SMP dengan hamparan tanah lapang di sekitarnya. Perkembangan fisik tersebut tidak terbayangkan sebelumnya. Tapi tentu saja yang paling membahagiakan adalah bagaimana sekolah alam Duri insya Allah sudah dapat berperan secara optimal di bidang dakwah dan tarbiyah. Ini tentu saja karena terbentuknya insan-insan pejuang di Sekolah ALam Duri yang dengan 10 tahun, walaupun ada pergantian personel, namun estafet perjuangan terus berjalan dengan rapi dengan 39

kekompakan Yayasan dalam berkoordinasi dan bersinergi. Halaqoh telah memberikan peran yang besar dalam menguatkan pembinaan untuk menguatkan sikap istiqomah berjihad dalam Pendidikan. Sekolah Alam Duri sebagai Sekolah Alam Pertama di Provinsi Riau sudah banyak berperan untuk terus mensupport tumbuhnya beberapa sekolah alam baru di provinsi Riau, Sumut, Sumbar, dan Kepulauan Riau. Dengan kesadaran untuk terus menjadi insan pembelajar, para pejuang dan manajemen sekolah alam Duri terus meningkatkan kualitasnya untuk mewujudkan Sekolah Terindah bagi setiap muridnya sesuai dengan konsep Sekolah Alam. Sekolah Alam memiliki 4 pilar di kurikulumnya yaitu akhlak & aqidah Islamiyah, logika berfikir, leadership, dan bisnis. Konsep ini dibuat Bang Lendo Novo meneladani sepenuhnya kehidupan Rasulullah SWT, dimana beliau bukan saja pribadi yang tentu saja paling utama dalam aqidah sebagai seorang nabi, tetapi juga orang yg cerdas (fathonah) didasari dengan kemampuan logika ilmiah yang baik, kemampuan yang tinggi dalam berfikir dan mengambil hikmah, serta kemauan untuk selalu belajar dari apa yang dihadapi. Jiwa kepemimpinan beliau harus diteladani bagi umatnya, keberaniannya, kepercayaan diri, kasih saying, kemampuan mengendalikan situasi, serta kemampuan untuk mengarahkan orang-orang yang dipimpinnya. Selain itu juga sejak muda beliau adalah pebisnis yang ulung, kuat jiwa entreprenuernya, mandiri sejak muda dan terasah 40


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook