Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore KELAS DIGITAL_2020

KELAS DIGITAL_2020

Published by Hero Rojaul Khoir, S.S, 2021-02-14 08:48:41

Description: KELAS DIGITAL_2020

Search

Read the Text Version

Kelas Digital Technology Enhanced Language Learning [TELL] Bukui Seri Pembelajaran Kreatif

Kelas Digital: Technology Enhanced Language Learning Tim Penulis: Dadan Erna Hamidah Ivan Sofyan Endah Yanuarti Rian Indriani Rahisa Dewi Rani Nurhayati Aji Jehan Fellani Muhamad Umar Harahap R.R. Purnomowulan Kartika Arum Dewi Supardini Mini Sumiarti Nonny Irayanti Atin Supartini Sunarti Titin Rostika Hendra Sanjaya Anis Widjiyanti Cicin Kuraesin Ade Sobandi Tintin Sri Suprihatin Sulistiyani Dyah Purwaningsih Winy Mustikasari Editor: Dadan Desain Sampul: Dadan Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak buku ini sebagian atau seluruhnya, dalam bentuk dan dengan cara apa pun, baik secara mekanis maupun elektronis, termasuk memfotokopi, merekam dan lain-lain tanpa izin tertulis dari Kelas Kreatif. ©2019, Kelas Kreatif, Bandung ii

Judul Buku : Kelas Digital: Technology Enhanced Language Learning Penulis : Dadan, Erna Hamidah, Ivan Sofyan, dkk. Penerbit : ALFABETA, cv Jl. Gegerkalong Hilir No. 84 Bandung Cetakan pertama Telp. (022) 2008822 Fax (022) 2020373 ISBN Website: www.cvalfabeta.com E-mail: [email protected] : Januari 2019 : Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) iii

Tentang Kelas Kreatif Kelas Kreatif adalah sebuah Virtual Learning Community (VLC), terdiri dari guru-guru, dosen, dan pemerhati pendidikan. Visi dari komunitas ini salah satunya adalah menyediakan sebuah sarana pengembangan profesional secara informal berbasis kolaborasi untuk guru-guru saling berbagi, berdiskusi, belajar dan berkembang bersama. Diharapkan guru-guru yang terlibat bisa menjadi lifelong learner yang melakukan refleksi terhadap praktik mengajar masing-masing kemudian melakukan ‘riset’ terhadap teori, strategi, dan metode pembelajaran yang kreatif, inovatif juga interaktif- mengimplementasikannya di kelas- dan tujuan akhirnya adalah menghasilkan sebuah kelas yang menginspirasi bagi siswa-siswinya. Buku Kelas Digital: Technology Enhanced Language Learning adalah publikasi ketiga dari komunitas ini. Buku pertama Kelas Kreatif dan buku kedua Kelas Inspiratif! didistribusikan secara daring dan dapat dibaca di issuu.com. Dadan www.kelaskreatif.org [email protected] iv

Daftar Isi 10] Belajar Listening (Mendengar) Melalui Voice 1] Tulisan Kreatif dengan Canva Thread di Whatsapp Dadan [01] Rani Nurhayati [29] 11] Belajar Teks Naratif Melalui Film 2] Google Hangouts untuk Permainan Kosakata Aji Jehan Fellani [32] Dadan [03] 12] Pemanfaatan Aplikasi Android: Learn English with ACO dalam Pembelajaran Speaking 3] Kegiatan Menulis dengan Muhamad Umar Harahap [35] Instagram 13] Literasi Digital melalui Dadan [06] Microsoft Photo Story R. R. Purnomowulan [39] 4] Kamusku untuk Pronunciation 14] Jeopardy Game from Online to Offline Erna Hamidah [10] Kartika Arum [42] 15] Video Youtube untuk 5] Menulis Cerpen dengan Kegiatan Menulis dan Berbicara Wattpad Dewi Supardini [45] Ivan Sofyan [14] 16] Latihan Menyimak Video Prosedur dengan Whatsapp 6] Variasi Kegiatan di Grup Mini Sumiarti [49] Whatsapp 17] Melatih Pronunciation Ivan Sofyan [17] dengan Speech Note 7] Penggunaan Videotaping Nonny Irayanti [51] dalam Pembelajaran 18] Penggunaan Lagu dalam Endah Yanuarti [20] Kegiatan Listening 8] Menceritakan Kembali Atin Supartini [56] Dongeng yang diunduh dari Youtube Rian Indriani [23] 9] QR Code Reader Makes Your Reading Class Comes More Alive Rahisa Dewi [26] v

19] Bermain Peran dari Youtube 26] ‘Speak and Spell’ untuk Kegiatan Pronunciation Sunarti [60] Sulistiyani Dyah Purwaningsih [82] 20] Digital Storytelling dengan Menggunakan Sreencast-O-Matic 27] ‘6 Minutes English’ for Improving Listening Skills Titin Rostika [62] Sulistiyani Dyah Purwaningsih [86] 21] Diskusi dengan Whatsapp Group 28] Speaking Practices by Using Flashcards Hendra Sanjaya [64] Sulistiyani Dyah Purwaningsih [89] 22] Duolingo Anis Widjiyanti [66] 29] ‘Writing Practice’ at learnenglishkids.britishcouncil.o 23] POST IT (Classtools.net) rg/en Cicin Kuraesin [70] Sulistiyani Dyah Purwaningsih [92] 24] Penggunaan Cartoon Story Maker dalam Pembelajaran Bahasa Inggris 30] ‘www.writeandimprove.com’ for Enhancing Students’ Writing Ade Sobandi [73] Skills 25] Kartu Ucapan dengan Sulistiyani Dyah Purwaningsih [95] Aplikasi Gambar Kolase 31] Penilaian Akhir Pembelajaran Tintin Sri Suprihatin [77] yang Efektif dan Menyenangkan dengan Aplikasi Quizizz Winy Mustikasari [98] ii

1] Tulisan Kreatif dengan Canva Dadan Bandung Independent School Sumber gambar: https://ictevangelist.com/like-infographics-love-canva/ Kegiatan siswa: Target Kemampuan: Waktu Kegiatan: Individu ü Membaca ü Apersepsi Berpasangan ü Mendengar Inti ü Berkelompok Berbicara Penutup Menulis ü Pengaturan Ruangan/ Akses Internet: Alat/ Bahan yang Tempat Duduk: Ya ü dibutuhkan: Ya Tidak • Komputer/ laptop, Tidak ü Kertas, Pensil Pendahuluan Salah satu bentuk penyajian data dan informasi yang menarik dan interaktif adalah melalui Infographic (Infografik). Melalui media ini, pembaca disuguhi layout, warna, gambar, angka dan informasi yang secara visual eye catching. Saat ini, banyak website menyediakan layanan tidak berbayar dalam membuat infografik, salah satunya adalah Canva. Pada artikel ini akan disampaikan bagaimana siswa menggunakan Canva untuk kegiatan membaca dan menulis khususnya dalam menyampaikan kembali informasi di dalam teks melalui tulisan teks kreatif. 1

Kegiatan • Guru menyiapkan satu artikel yang di dalamnya terdapat angka dan informasi sesuai dengan topik yang dipelajari. • Guru menginformasikan kepada siswa bahwa mereka akan membuat teks kreatif berdasarkan artikel yang dibaca. Teks kreatif tersebut berbentuk infografik. • Guru menunjukkan contoh-contoh infografik. (Bisa dicari di google) • Guru dan siswa berdiskusi mengenai fitur-fitur infografik . • Guru dan siswa berdiskusi mengenai rubrik penilaian (bisa mencantumkan hal-hal apa saja yang harus ada dalam infografik siswa). • Siswa melakukan kegiatan mandiri: membuat ringkasan artikel/ mencari ide-ide penting yang ada di artikel yang akan dimunculkan dalam infografik. • Siswa membuat draft 1 infografik (menggunakan kertas dan pensil). • Self-assessment: siswa menilai draft 1 menggunakan rubrik penilaian. • Peer-assessment: siswa akan menilai draft 1 pekerjaan temannya menggunakan rubric penilaian • Formative assessment: Guru akan menilai draft 1 pekerjaan siswa dan memberikan masukan. • Siswa akan membuat infografik di Canva. Setelah selesai, file bisa diunduh sebagai JPG dan dikirim ke surel guru. • Guru bisa mencetak infografik siswa dan dipajang di kelas • Guru bisa melakukan penilaian sumatif terhadap infografik siswa Variasi • Tulisan kreatif siswa bisa berdasarkan artikel-artikel yang berbeda dengan topik yang sama. 2

2] Google Hangouts untuk Permainan Kosakata Dadan Bandung Independent School Kegiatan siswa: Target Kemampuan: Waktu Kegiatan: Individu ü Membaca ü Apersepsi ü Berpasangan ü Mendengar Inti Berkelompok Berbicara Penutup Menulis Pengaturan Ruangan/ Akses Internet: Alat/ Bahan yang Tempat Duduk: Ya ü dibutuhkan: Ya Tidak • Komputer/ laptop/ Tidak ü handphone • Kertas untuk menulis skor yang diperoleh Pendahuluan Google Hangouts merupakan platform komunikasi dari google yang bisa digunakan untuk mengirim pesan teks, komunikasi video, SMS dan fitur VOIP. Setiap pengguna internet dan memiliki akun google bisa mengakses dan menggunakan aplikasi ini melalui komputer atau handphone (dengan mengunduh aplikasi ‘hangouts’ dari playstore). Penulis menggunakan aplikasi Google Hangouts dalam kegiatan permainan pada tahapan apersepsi KBM untuk mengulas materi/ kosakata yang dipelajari di pertemuan sebelumnya. Untuk bisa berpartisipasi, setiap siswa harus memiliki akses internet dan komputer/ laptop/ handphone. 3

Kegiatan • Guru masuk ke akun Google Hangouts melalui akun surel: • Guru mendata akun surel dari masing-masing siswa kemudian memasukan semua akun ke dalam group chat. Berikan satu nama bagi group tersebut, misal ‘Indo Game’. Pastikan semua nama siswa berada dalam group. • Permainan bisa dimulai ketika seluruh siswa sudah login ke akun surel dan masuk ke Google Hangouts. • Permainan berhubungan dengan kosa kata dari teks bacaan yang dipelajari di pertemuan sebelumnya. Guru memasukan satu kata bahasa Inggris dan siswa menebak terjemahan kata tersebut dalam bahasa Indonesia. 4

• Siswa pertama yang memberi jawaban benar (tentu saja dengan penulisan yang benar) akan mendapatkan 1 poin. Variasi • Kegiatan 1 dan 2 bisa dilakukan di awal tahun ajaran sehingga guru dapat menggunakan group ini untuk kegiatan yang berbeda-beda. • Kegiatan bisa bersifat individu/ berpasangan/ kelompok kecil tergantung pada jumlah komputer/ laptop/ handphone yang tersedia • Kegiatan Google hangouts bisa dimodifikasi, misal: guru memberikan pertanyaan dari teks yang sudah dibaca, sinonim/ antonim dari kata yang dipelajari, fill in the blank menggunakan kata yang tepat pada kalimat yang disediakan, dan lain- lain. 5

3] Kegiatan Menulis dengan Instagram Dadan Bandung Independent School Kegiatan siswa: Target Kemampuan: Waktu Kegiatan: Individu ü Membaca ü Apersepsi Berpasangan ü Mendengar Inti ü Berkelompok ü Berbicara Penutup Menulis ü Pengaturan Ruangan/ Akses Internet: Alat/ Bahan yang Tempat Duduk: Ya ü dibutuhkan: Ya Tidak • Komputer/ laptop/ Tidak ü handphone Pendahuluan Tugas menulis bisa menjadi hal yang menyenangkan bagi siswa ketika guru memfasilitasinya dengan kegiatan yang kreatif dan interaktif. Penggunaan Instagram menjadi salah satu alternatif yang mampu melibatkan mereka secara aktif baik dalam kegiatan mandiri/ individu, berpasangan maupun berkelompok. Siswa sudah familiar dengan Instagram, oleh karena itu tidak perlu sesi khusus menjelaskan bagaimana cara menggunakan Instagram. Yang harus dicatat bahwa 6

selain di handphone, aplikasi instagram bisa dijalankan di komputer/ laptop dalam mendukung kegiatan menulis ini. Kegiatan Kegiatan Pertemuan 1 • Setiap siswa memilih satu tempat ekowisata di Indonesia. Nama tempat harus berbeda antara satu siswa dengan lainnya. • Siswa melakukan riset tentang tempat yang dipilih. Mereka menuliskan kelebihan dan fitur utama dari tempat tersebut. • Guru mempersiapkan satu akun instagram dan memberikan kata kunci untuk login kepada seluruh siswa. Karena topiknya tentang ekowisata, nama akun yang dipilih adalah ekowisata_Indonesia. • Masing-masing siswa mengunggah satu gambar ekowisata. • Siswa menuliskan deskripsi dari foto yang dipilih dengan ketentuan sebagai berikut: a. Gunakan judul yang menarik b. Oleh: nama siswa c. Deskripsi tentang tempat ekowisata. Gunakan bahasa persuasif. Tuliskan hal- hal menarik dari tempat tersebut. d. Harus ada hastag/ tagar di akhir deskripsi e. Harus ada sumber gambar:... f. Jumlah kata adalah 150 Kegiatan Pertemuan 2 • Guru menuliskan nama siswa di secarik kerta kecil kemudian dibagikan kepada seluruh siswa. Pastikan setiap siswa mendapatkan nama selain nama dirinya. • Siswa login ke Instagram dan membaca deskripsi yang ditulis temannya (nama yang tercantum di kertas) 7

• Siswa tersebut kemudian membuat pertanyaan dengan menggunakan kata tanya: apa, siapa, kapan, bagaimana, di mana, kenapa, yang mana, dari mana, ke mana, berapa. Pastikan jawaban ada di teks deskripsi atau bisa di luar teks tetapi masih dalam konteks yang sama. Siswa menuliskan nama mereka di akhir pertanyaan. • Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh temannya. Contoh pertanyaan: Siapa saja target pengunjung Danau Toba? Jawaban: Target pengunjung bisa siapa saja yang ingin menikmati keindahan alam Danau Toba dan keunikan budaya Suku Batak Samosir. Kegiatan Pertemuan 3 • Guru mempersiapkan pertanyaan yang mengacu pada Bloom’s Taxonomy: • Siswa copy-paste pertanyaan-pertanyaan tersebut ke instagram dan menjawabnya sesuai dengan tempat/ deskripsi yang ditulis: ● Apa 1 kegiatan paling menarik yang bisa dilakukan di tempat ini? Berikan alasan. ● Sebutkan 3 kata yang menjadi representasi keunggulan/ kelebihan tempat ini. ● Tulis sebuah ringkasan (summary) dari deskripsi Anda. Gunakan setidaknya 20 kata- maksimal 30 kata. ● Pilih satu ekowisata lain kemudian buatlah tiga buah perbandingan dengan ekowisata Anda. Gunakan kata: lebih…., (Contoh: Danau Toba menawarkan lebih banyak kegiatan bagi pengunjungnya dibandingkan Pasir Putih karena adanya wisata alam dan wisata budaya). 8

● Bagaimana akomodasi di tempat ini memberikan kemudahan bagi pengunjung? (Contoh: hotel, transportasi, money changer dll.) ● Apa ide kreatif yang bisa Anda berikan untuk membuat tempat ini menjadi lebih menarik bagi pengunjung? Variasi ● Kegiatan menulis ini bisa diaplikasikan pada topik-topik yang berbeda ● Jumlah kata yang ditulis untuk deskripsi bisa disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa ● Tulisan siswa dari kegiatan ini bisa dilihat di instagram ekowisata_indonesia 9

4] Kamusku untuk Pronunciation Erna Hamidah SMP Negeri 51 Bandung Kegiatan siswa: Target Kemampuan: Waktu Kegiatan: Individu ü Membaca ü Apersepsi Berpasangan ü Mendengar ü Inti ü Berkelompok ü Berbicara ü Penutup Menulis ü Pengaturan Ruangan/ Alat/ Bahan yang Tempat Duduk: Akses Internet: dibutuhkan: Ya Ya • Komputer/ laptop/ Tidak ü Tidak ü handphone • Menginstal aplikasi ‘kamusku’ Pendahuluan Pengucapan adalah salah satu bagian penting dari unsur kebahasaan disamping tata bahasa dan kosakata. Pengucapan juga termasuk salah satu kriteria penilaian presentasi yang efektif. Keberadaannya tidak bisa dianggap sepele karena pengucapan ditenggarai berkontribusi besar atas tingkat akurasi produksi bahasa yang notebene menentukan tingkat pemahaman atas informasi yang disampaikan. Guru bahasa Inggris harus mengupayakan agar siswa-siswanya memiliki kesadaran dan kebutuhan akan pentingnya pengucapan yang akurat. 10

Kehadiran aneka aplikasi pembelajaran memberikan kesempatan yang tak terbatas untuk turut membantu kelancaran proses pembelajaran di kelas. Salah satu aplikasi yang bermanfaat untuk membantu pengucapan yang akurat adalah aplikasi kamusku. Tak hanya terbatas pada pengucapan kata saja, aplikasi ini juga memberikan model pengucapan untuk satuan ukuran/berat sekalipun. Keuntungan yang lainnya adalah aplikasi ini juga dapat digunakan secara offline (meskipun dengan layanan terbatas). Tak ada persyaratan khusus untuk menggunakan aplikasi ini karena siswa hanya perlu menginstal aplikasi ini di handphonenya. Kegiatan Pertemuan 1 • Guru memastikan aplikasi sudah ter-install pada handphone siswa • Guru melakukan kegiatan curah pendapat tentang bagaimana melakukan presentasi yang efektif dan apa saja kriteria presentasi efektif itu. • Siswa membuka materi pembelajaran berupa teks fungsional berbentuk label obat pada buku paketnya • Guru menuliskan satu kata dari label • Semua siswa mengetikkan kata tersebut pada aplikasi kamusku, lalu mendengarkan bagaimana kata tersebut diucapkan serta mengucap ulang pengucapan kata tersebut 11

• Siswa bersama satu rekannya menandai setiap kata yang mereka rasa belum tahu atau yakin akan akurasi pengucapannya • Siswa mengetikkan dan mendengarkan pengucapan kata yang dimaksud, kemudian menuliskan cara pengucapannya di bagian atas atau bawah dari kata yang telah ditandai • Salah satu siswa membacakan satu label dengan pengucapan yang akurat • Siswa lainnya menyimak dan diharapkan dapat memperbaiki pengucapan kata yang diucapkan secara keliru • Dengan dua buah teks fungsional berbentuk label obat lainnya, setiap siswa memilih satu label • Guru mengingatkan kriteria pembentuk presentasi yang efektif (pengucapan adalah salah satu di antaranya) Pertemuan 2 • Untuk tujuan mempresentasikan label tersebut, siswa menggunakan aplikasi kamusku untuk membantunya mempoduksi pengucapan yang akurat • Siswa duduk berkelompok dengan tiga siswa lainnya dengan label pilihan yang sama, berlatih melakukan presentasi • Ketika salah satu siswa melakukan presentasi label, tiga siswa lainnya menyimak dan memperbaiki pengucapan yang keliru juga memberi masukan agar presentasi yang dilakukan semakin efektif • Siswa melakukan presentasi kembali dengan perbaikan yang dibutuhkan • Guru menugaskan siswa untuk mencari satu label obat yang otentik (yang sudah berbahasa Inggris) untuk dipresentasikan. 12

Pertemuan 3 • Siswa mempresentasikan satu teks fungsional pendek berbentuk label obat di depan kelas secara bergiliran • Guru dan siswa melakukan refleksi atas kegiatan yang sudah dilakukan Variasi ● Kegiatan ini bisa diaplikasikan pada topik-topik yang berbeda. Dengan catatan, bila siswa sudah terbiasa dengan penggunaan aplikasi terkait, maka tidak diperlukan adanya sesi pengenalan aplikasi pada siswa. 13

5] Menulis Cerpen dengan Wattpad Ivan Sofyan SMAN 1 Sukatani, Purwakarta Kegiatan siswa: Target Kemampuan: Waktu Kegiatan: Individu ü Membaca ü Apersepsi Berpasangan ü Mendengar Inti ü Berkelompok ü Berbicara Penutup Menulis ü Pengaturan Ruangan/ Akses Internet: Alat/ Bahan yang Tempat Duduk: Ya ü dibutuhkan: Ya Tidak • Komputer/ laptop Tidak ü Pendahuluan Wattpad adalah komunitas daring bagi para penulis dan pembaca. Fungsinya tidak jauh berbeda dengan blogger. Kita dapat membuat akun gratis untuk mulai menulis di Wattpad atau sekedar membaca postingan - postingan di Wattpad, entah itu cerita pendek, cerita bersambung, artikel ataupun puisi. Kita juga dapat memberikan sebuah komentar dan vote pada setiap bacaan. Wattpad juga mempunyai kemampuan untuk dibaca di komputer, telepon, atau tablet pembacanya. Salah satu keunikannya adalah rata - rata penulis di Wattpad adalah remaja yang kebanyakan mereka menulis cerita - cerita fan-fiction. Melalui Wattpad kita bisa membaca berbagai cerita, artikel ataupun puisi dengan gratis, entah cerita tersebut sudah di publikasikan atau belum ataupun cerita dalam bentuk cerita bersambung. Dan bagi kita yang hobi menulis tapi kita tidak tahu tulisan kita harus disalurkan kemana, kita bisa menyalurkannya lewat situs online bernama Wattpad ini. Wattpad 14

bisa menjadi tempat untuk kita melatih kemampuan menulis kita. Di sini kita bisa menulis secara gratis dan jika beruntung kita akan mendapatkan banyak penggemar yang menginginkan agar cerita kita dibukukan, dengan kata lain kita bisa mendapatkan penghasilan dari buku yang kita cetak untuk dijual. Wattpad bisa menjadi alternatif media menulis untuk memotivasi siswa agar tulisan mereka layak dibaca dan berkembang sepanjang waktu. Kegiatan Sebelum proses pembelajara dimulai, siswa harus memiliki akun Watpadd sendiri dan sudah bisa mengoperasikannya. Pertemuan pertama Menyampaikan inti tujuan pembelajaran tentang struktur cerita pendek Mengamati: Siswa membaca contoh teks cerita pendek dan mencermati uraian yang berkaitan dengan struktur isi teks cerpen (misal: abstrak, orientasi, komplikasi, resolusi); Siswa membaca contoh teks cerita pendek yang tersedia di Wattpad. Mempertanyakan: Siswa mempertanyakan uraian yang berkaitan dengan struktur isi teks cerpen yang dibaca; Siswa membuat pertanyaan yang berhubungan dengan isi teks cerita pendek dengan bahasa yang komunikatif. Mengeksplorasi: Siswa menemukan struktur isi teks cerita pendek; Siswa menemukan ciri-ciri teks cerita pendek. Mengasoasiasikan: Siswa mencari hubungan antara struktur isi dan ciri bahasa cerita pendek; Siswa mendiskusikan hubungan antara struktur isi dan ciri bahasa cerita pendek. Mengomunikasikan: Siswa menjelaskan struktur isi dan ciri bahasa teks cerita pendek; Siswa saling menilai kebenaran/ketepatan penjelasan teman/kelompok. Pertemuan ke dua Mengamati: Siswa membaca contoh teks cerita pendek yang lain melalui Watpadd. Dalam hal ini guru memberikan dua contoh cerita pendek yang berkualitas baik dan 15

kurang baik sehingga siswa dapat mencontoh yang baik dan menghindari tulisan yang kurang baik Mempertanyakan: Siswa dikondisikan untuk berdiskusi dalam kelompok tentang hal apa yang bisa membuat cerpen enak dibaca dan layak. Mengeksplorasi: Siswa mendiskusikan hasil temuan terkait dengan struktur isi dan ciri bahasa teks cerita pendek; Siswa mendiskusikan isi, unsur intrinsik, unsur ekstrinsik dalam teks cerita pendek. Mengasoasiasikan: Siswa menyimpulkan isi, unsur intrinsik, unsur ekstrinsik teks cerita pendek dalam diskusi kelas. Mengomunikasikan : Siswa menulis sebuah cerita pendek dengan struktur yang benar dan ide yang menarik. Cerita diunggah ke Wattpad dan siswa yang lain membaca serta memberi komentar. Variasi ● Tema tulisan bisa apa saja. Bisa diambil dari pengalaman prbadi, pengalaman orang lain ataupun dari film atau buku yang pernah dibaca. ● Jumlah kata yang ditulis untuk deskripsi bisa disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa ● Tulisan siswa dari kegiatan ini bisa dilihat di Wattpad siswa 16

6] Variasi Kegiatan di Grup Whatsapp Ivan Sofyan SMAN 1 Sukatani, Purwakarta Sumber gambar: http://i2.wp.com/socialbarrel.com/wp-content/uploads/2018/12/WhatsApp.jpg?resize=800%2C450 Kegiatan siswa: Target Kemampuan: Waktu Kegiatan: Individu Membaca ü Apersepsi Berpasangan Mendengar ü Inti ü Berkelompok ü Berbicara ü Penutup Menulis ü Pengaturan Ruangan/ Alat/ Bahan yang Tempat Duduk: Akses Internet: dibutuhkan: Ya Ya ü • Ponsel/ Komputer/ Tidak ü Tidak laptop Pendahuluan Ada tiga kendala utama untuk penggunaan teknologi dalam pembelajaran bahasa menggunakan teknologi internet. Pertama adalah ketersediaan teknologi dan koneksi internet di kelas. Kedua adalah techno-phobik guru. Yang terakhir, dan mungkin masalah terbesar, adalah mengetahui bagaimana menggunakannya untuk tujuan pembelajaran bahasa. WhatsApp atau layanan pesan yang dapat membantu mengatasi kendala ini. Jika ruang kelas kita tidak dilengkapi komputer dan wi-fi yang memadai, kita dapat memanfaatkan teknologi yang dimiliki siswa di ponsel mereka. Banyak kegiatan dapat diatur oleh guru dan diperluas ke luar ruang kelas ketika siswa nantinya terhubung ke 17

wi-fi. Atau, siswa dapat saling menunjukkan telepon mereka pada berbagai tahap kegiatan. Banyak guru telah menggunakan WhatsApp secara rutin dalam kehidupan pribadi mereka dan sudah merasa cukup nyaman dengan itu. Oleh karenanya kita dapat memaksimalkan teknologi ini untuk menciptakan pembelajaran yang beragam dan menyenangkan. Guru membuat grup whatsapp yang nantinya bisa digunakan sebagai media pemberian tugas. Pastikan setiap siswa memiliki Whatsapp dengan nomor pribadi (bukan pinjaman) dan tidak sering berganti nomor. Selanjutnya guru membagi siswa kedalam kelompok 4 sampai 6 orang siswa. Berikut beberapa tugas yang menunjukkan bagaimana memanfaatkan WhatsApp untuk pembelajaran bahasa. WhatsApp adalah titik awal untuk ide-ide ini, tetapi para guru akan melihat bahwa aplikasi lain dan layanan pesan akan bekerja dengan baik. Untuk kegiatan ini penulis menggunakan lima fitur berikut: teks, foto, video, audio, dan emoji. Kegiatan • Tour guide (video): Setiap kelompok membuat video pendek tentang tempat yang mereka kunjungi, bisa cafe, kebun binatang, museum, atau rumah mereka sendiri. Siswa dalam kelompok berbagi tugas, sebagai presenter dan yang memfilemkan. Video dikirim ke grup, siswa lain dapat memberi komentar ataupun pertanyaan seputar tempat yang ditampilkan. • I am Eating (foto, tulisan): Kelompok ditugaskan mengambil foto makanan yang mereka makan dan memberi komentar terhadap foto tersebut sebagai caption. 18

Foto dikirim ke grup dan siswa lain mengomentari dan bertanya tentang foto tersebut • Sing it (audio): Siswa dalam kelompok menyanyikan sebuah lagu bahasa Inggris dengan diiringi musik. Setiap siswa dalam kelompok harus memiliki bagian bernyanyi sendiri. Rekaman dikirim ke grup, siswa lain mendengarkan dan mencermati pengucapan (pronunciation) rekaman tersebut. • Describe a process (video): Kelompok ditugasi membuat video pendek berdurasi maksimal 3 menit tentang sebuah proses (prosedur) misalnya cara memasak mi instan, cara membuat tempat pensil, cara membuat akun email, dan lain-lain. Video dikirim ke grup, siswa saling memberi komentar. • Photo story (photo dan tulisan): Siswa diberi tugas mengirim satu serial foto maksimal 6 foto) yang menunjukan sebuah cerita. Setiap foto diberi caption. Tema dari ceritanya bisa apa saja. Akan lebih menarik jika foto terakhir tidak ditampilkan dulu oleh kelompok agar siswa lain di grup tertantang untuk menebak akhir dari ceritanya. • English in community (foto dan caption): Siswa diberi tugas memburu label berbahasa Inggris yang mereka temui di lingkungan mereka. Akan lebih menantang jika siswa diberi tugas memfoto label yang salah dalam penulisan (spelling) ataupun tata bahasa. • Emoji Stories (Emoji dan tulisan): Kelompok mengirimkan 4 emoji yang menjalin cerita. Setiap emoji diberi caption/ keterangan. Kelompok dengan cerita terbaik dan terunik diberi penghargaan. Variasi ● Kegiatan lain bisa dikembangkan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. ● Waktu pegiriman tugas harus benar-benar tegas ditentukan begitu pula kapan siswa lain memberi komentar atau pertanyaan tentang tugas temannya. Hal ini untuk melatih kedisiplinan siswa dalam mengatur waktu. ● Guru memberi komentar , motivasi, pujian, di akhir interaksi siswa satu dengan lainnya sebagai simpulan dan apresiasi terhadap hasil karya siswa. 19

7] Penggunaan Videotaping dalam Pembelajaran Endah Yanuarti LPMP Jawa Barat Kegiatan siswa: Target Kemampuan: Waktu Kegiatan: Individu Membaca ü Apersepsi Berpasangan ü Mendengar Inti ü Berkelompok ü Berbicara Penutup ü Menulis ü Pengaturan Ruangan/ Alat/ Bahan yang Tempat Duduk: Akses Internet: dibutuhkan: Ya Ya ü • Komputer/ laptop Tidak ü Tidak Pendahuluan Banyak alternatif kegiatan atau media yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran. Videotaping merupakan salah satu pilihan dalam mengembangkan keterampilan siswa dalam mengamati, mendeskripsikan, menulis bahkan merefleksikan suatu kejadian sehingga meningkatkan critical thinking mereka. Siswa pun dapat diajak untuk berkreasi dalam merekam suatu kejadian untuk dijadikan bahan pembelajaran mereka. Kegiatan ini dapat dirangkaikan dari mulai pembelajaran inti sampai refleksi/penutup untuk mengeksplorasi lesson learned/moral values yang didapat oleh 20

siswa. Kegiatan ini lebih baik dilakukan berpasangan atau kelompok untuk meningkatkan interaksi dan kerjasama antar siswa. Untuk kegiatan ini guru dapat mempersiapkan bahan-bahannya yaitu berupa rekaman aktivitas siswa dalam suatu pembelajaran, atau tema lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran serta format atau guidelines dalam mengembangkan tulisan anak. Kegiatan Kegiatan Pertemuan 1 • Setiap siswa/pasangan/kelompok sebelumnya dapat diberikan tugas untuk merekam kejadian sesuai tema atau sudah disediakan oleh guru dan siswa memilih. • Siswa mengamati dan mendiskusikan kejadian yang ada dalam rekaman dengan diberikan panduan langkah-langkah untuk membangun pemahaman siswa (Generative Learning Model) : • Finding out students’ existing ideas (memberikan ide tentang tema atau judul yang cocok dengan video) • Helping students explore a phenomenon (menggali pengetahuan siswa tentang fenomena yang tersirat dalam video) • Developing and comparing explanations (mengembangkan pemahaman dan cara berpikir siswa) • Applying explanations to solving a new problem (mencari kemungkinan atau alternatif lain dari fenomena tersebut) - Siswa mulai mendeskripsikan kejadian dalam tulisan berdasarkan langkah- langkah tadi (tambahkan waktu, tempat dan durasi). Kegiatan Pertemuan 2 • Guru dapat secara acak mempersilahkan seorang siswa dalam kelompok yang berbeda untuk menceritakan kembali kejadian di video tersebut. • Kelompok lain dapat bertanya (kapan, di mana, dst.) 21

• Guru menayangkan video dan memberikan penguatan untuk menggali critical thinking siswa dengan menggunakan 5 powerful questions: what do you think, why do you think that, how do you know this, can you tell me more, what question do you still have? • Siswa diminta take notes ketika terjadi diskusi secara bersama-sama berdasarkan pertanyaan tersebut. • Guru memberikan tugas individu untuk menceritakan kembali video yang dipilih dengan mengembangkan tulisan yang sudah dibuat dalam kelompok dengan menambahkan notes dari diskusi bersama. Refleksi • Guru meminta siswa menuliskan lesson learned dari kegiatan pembelajaran dengan menggunakan video. • Guru meminta siswa menuliskan moral values yang didapat dari fenomena yang tersirat dari video yang telah diamati. • Guru meminta siswa mengaitkan nilai moral dengan pengalaman pribadi siswa dan bagaimana mengatasi masalah yang terjadi. Variasi ● Siswa dapat menceritakan kembali dengan twisting cerita yang lainnya (apabila tidak.. maka..) 22

8] Menceritakan Kembali Dongeng yang diunduh dari Youtube Rian Indriani SDN 179 Sarijadi Sumber gambar: http://youtube.com Kegiatan siswa: Target Kemampuan: Waktu Kegiatan: Individu Membaca Apersepsi Berpasangan Mendengar Inti ü Berkelompok ü Berbicara Penutup Menulis ü Pengaturan Ruangan/ Alat/ Bahan yang Tempat Duduk: Akses Internet: dibutuhkan: Ya Ya • Laptop/ proyektor/ Tidak ü Tidak ü speaker Pendahuluan Dongeng merupakan cerita khayalan yang umumnya berkisah tentang kehidupan pada jaman dahulu kala berisi pesan atau amanat tentang kebaikan atau berbuat baik. Tokoh yang ada dalam dongeng bisa berupa manusia, hewan atau tumbuhan. Alur cerita disusun dan disampaikan dengan sederhana agar kisah dan pesannya dapat dipahami dengan mudah. Penulis menggunakan dongeng berupa film animasi pendek yang diunduh dari laman Youtube (https://www.youtube.com/watch?v=8lbJmoa_luI). Temanya berkaitan 23

dengan kegiatan pembelajaran tematik mengenai manfaat tumbuhan bagi kehidupan manusia. Penggunaan dongeng bertujuan agar pembelajaran bisa lebih menarik perhatian siswa dengan cerita yang mudah dipahami, sehingga siswa tidak merasa bosan karena materi dikomunikasikan secara visual dan gerak. Penulis mengharapkan siswa dapat berperan aktif dan mampu menyampaikan pokok – pokok informasi dengan menceritakan kembali dalam bentuk paragraf sederhana. Kegiatan siswa adalah menulis dan berbicara. Kegiatan • Setelah kegiatan apersepsi, guru membagi siswa menjadi 4 kelompok dengan mengambil kertas dengan warna yang berbeda. • Untuk memotivasi konsentrasi siswa, guru mengajak siswa bernyanyi lagu “Pohon Bergoyang”. Pohon Bergoyang (potong bebek) Akar dalam tanah pohonnya berduri Rantingnya bercabang tumbuh daun lebat Ada bunganya • Guru menanyakan kepada siswa, dongeng yang pernah dibaca, ditonton atau dibacakan oleh orang tua sebelum tidur. • Apakah kalian pernah membaca atau menonton dongeng? • Apa nama judul dongeng yang pernah kalian baca? • Guru menjelaskan mengenai pengertian Dongeng. • Siswa diminta untuk melihat tayangan mengenai sebuah dongeng yang berjudul “Sang Pohon Pemberi” yang berdurasi 13 menit 44 detik. • Siswa diminta menyimak dengan baik tayangan tersebut. 24

• Secara berkelompok, siswa berdiskusi menuliskan pokok- pokok informasi berupa paragraf sederhana berdasarkan tayangan film dengan bantuan lembar kerja yang disertai gambar untuk memudahkan menulis paragraf. • Guru memandu siswa, mengidentifikasi pokok-pokok informasi film pada lembar kerja yang telah disediakan. • Perwakilan siswa dari tiap kelompok menceritakan kembali isi tayangan film dengan menggunakan bahasa sendiri. • Guru mengkonfirmasi hasil jawaban dari setiap kelompok • Guru menilai hasil tulisan siswa dengan rubrik penilaian; • Hasil tulisan dari setiap kelompok ditempelkan pada dinding pengumuman agar dapat dibaca oleh kelompok lain. • Guru mengkaitkan cerita dari perwakilan kelompok dengan hubungan antar sesama makhluk hidup dan manusia sebagai makhluk sosial Variasi • Cerita yang dihadirkan dapat diambil dari koran, komik, majalah anak-anak atau CD. • Guru dapat menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan dongeng. (tokoh,alur dan latar belakang dongeng 25

9] QR Code Reader Makes Your Reading Class Comes More Alive Amalia Rahisa Dewi SMPN 45 Bandung Sumber gambar: https://uqr.me/es/blog/codigos-qr-dinamicos-estaticos/ Kegiatan siswa: Target Kemampuan: Waktu Kegiatan: Individu Membaca ü Apersepsi Berpasangan ü Mendengar Inti ü Berkelompok ü Berbicara Penutup Menulis ü Pengaturan Ruangan/ Alat/ Bahan yang Tempat Duduk: Akses Internet: dibutuhkan: Ya Ya ü • Handphone, kertas, Tidak ü Tidak pulpen atau pensil Pendahuluan Bagaimana agar pelajaran membaca menjadi lebih menyenangkan dan keluar dari rutinitas kegiatan membaca yang membosankan? Tugas seorang gurulah untuk mencari inovasi baru dalam menyajikan pelajaran membaca pemahaman menjadi lebih menarik dan membuat siswa menjadi happy. Penggunaan QRCode salah satu yang bisa membuat pelajaran membaca lebih menarik dan menantang siswa untuk lebih aktif membaca dan memahami isi teks. Melalui QRCode pertanyaan diletakkan terpisah dari teksnya dan diletakkan dibalik barcode-barcode yang 26

telah disiapkan oleh guru sebelumnya. Bisa juga guru memberikan reward untuk kelompok yang selesai menjawab pertanyaan lebih cepat dan benar dari kelompok yang lain untuk menambah semangat berkompetisinya. Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok dan menggunakan handphone dan aplikasi QRCode bisa dengan mudah diunduh dari playstore. Kegiatan • Kegiatan persiapan Dalam kegiatan ini guru harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut: • Akses https://www.qr-code-generator.com/ • Guru menuliskan pertanyaan berdasarkan teks yang dibaca siswa • Klik CREATE QR CODE • Klik DOWNLOAD JPG, maka qr code generator akan mengunduh (men- download) secara otomatis dan akan muncul permintaan untuk menyimpan file (save file) maka file akan tersimpan secara otomatis didalam laptop kita, kalau dibuka maka akan tampak barcodenya. • Guru sebaiknya mengunduh aplikasi QR CODE SCANNER di play store, bisa dipilih mana yang lebih praktis. • Setelah itu guru melakukan uji coba dengan aplikasi tersebut dengan men-scan barcode yang telah tersimpan di file kita, untuk meyakinkan apakah barcodenya terbaca dengan baik. • Selanjutnya barcode dicetak pada kertas ukuran A4 atau F4. • Sebelum memasuki kelas guru sudah menempelkan beberapa barcode yang telah disiapkan di sekitar lingkungan sekolah, bisa ditempel di mading atau di tembok dekat perpustakaan dekat ruang guru atau dekat lapangan sekolah. • Kegiatan pelaksanaan didalam kelas • Pre-reading activity Dalam pelaksanaan di kelas guru seperti biasa menggali background knowledge siswa tentang topik bacaan yang akan dipelajari. 27

• Guru membagi kelas menjadi 8 kelompok, jadi setiap kelompok terdiri dari 4 siswa, jika jumlah siswanya lebih dari 32 maka jumlah kelompoknya bisa ditambah menjadi 9 atau 10 kelompok. • Setiap kelompok harus memiliki 1 handphone yang bisa mendownload aplikasi QR-Scanner yang tersedia di playstore. Guru mengingatkan sebelumnya kepada siswa untuk memastikan cukup ruang penyimpanan untuk meng-install aplikasi Catatan: Untuk kegiatan poin 3 ini sebaiknya dilakukan pada pertemuan sebelumnya, agar siswa benar-benar siap untuk menikmati sensasi baru dalam pelajaran membaca pemahaman (reading comprehension) • Guru memastikan setiap kelompok sudah meng-install aplikasi Qr-Scanner. • Setelah itu guru membagikan teks bacaan tentang topik yang sudah dibahas dikegiatan pre-activity. • Guru memberi kesempatan membaca senyap selama 5 sampai 10 menit tergantung kepada panjang bacaannya • Selanjutnya guru meminta setiap kelompok mencari barcode-barcode yang telah ditempel di sekitar sekolah dan menjawab pertanyaan tentang isi teks yang terdapat dibalik barcode dengan cara men-scan nya. • Bagi kelompok yang selesai lebih cepat dan semua jawaban benar maka guru memberikan reward. Bisa berupa bonus poin atau makanan ringan. Sumber gambar: http://guraru.org/guru-berbagi/belajar-sejarah-dengan-qr-code/ Variasi • Penggunaan QRCode bisa juga digunakan dalam pembelajaran yang lain seperti pembelajaran menulis, seperti menyusun kata menjadi kalimat atau menyusun kalimat menjadi paragraf. 28

10] Belajar Listening (Mendengar) Melalui Voice Thread di Whatsapp Rani Nurhayati SMAN 2 Majalaya Sumber gambar: google images Target Kemampuan: Waktu Kegiatan: Membaca Apersepsi ü Kegiatan siswa: Mendengar ü Inti Individu ü Berbicara Penutup Berpasangan Menulis Berkelompok Alat/ Bahan yang Akses Internet: dibutuhkan: Pengaturan Ruangan/ Ya ü • Hand phone Tempat Duduk: Tidak • Recording materials Ya • Voice (suara) Tidak ü Pendahuluan Kemampuan mendengar (listening skill) merupakan pintu gerbang untuk pemahaman dan komunikasi dalam suatu bahasa, tak terkecuali dalam pembelajaran bahasa Inggris. Penerapan bahasa Inggris sebagai bahasa asing di Indonesia membuat siswa-siswi Indonesia kurang mendapat input atau terpapar pendengaran atau penggunaan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari. Mereka hanya mengandalkan pembelajaran di kelas bahasa Inggris saja yang notabene hanya dua jam per minggu untuk mata pelajaran bahasa Inggris wajib di tingkat SMA, untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka, termasuk kemampuan 29

mendengar atau listening skill ini. Hal ini membuat guru bahasa Inggris ditantang lebih keras dalam upaya membuat siswa mencapai kompetensi pengetahuan dan keterampilan bahasa Inggris yang sudah ditentukan dalam kompetensi dasar dalam kurikulum 2013. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran bahasa sudah sangat berkembang. Namun dukungan perangkat teknologi termasuk jaringan internet dalam pembelajaran di Indonesia masih belum merata. Walaupun demikian, ada satu fenomena yang menarik tentang perkembangan penggunaan aplikasi whatsapp di mobile phone yang menyasar hampir seluruh lapisan masyarakat termasuk siswa dan guru tentunya. Penggunaan whatsapp sebagai salah satu bentuk mobile-assissted language learning (MALL) untuk mendukung pembelajaran bahasa bisa menjadi alternatif pendukung proses pembelajaran listening di sekolah-sekolah yang mempunyai perangkat audio pembelajaran yang kurang atau terbatas(less-facilitated school). Penggunaan voice thread di whatsapp bisa menjadi salah satu alternatif strategi belajar mendengar (listening) yang menarik untuk diaplikasikan. Kegiatan • Belajar listening melalui voice thread di whatsapp ini diawali dengan membentuk grup belajar di whatsapp • Guru bisa menentukan tema untuk kegiatan voice thread ini sesuai dengan kompetensi dasar (KD) yang akan didiskusikan, misalnya untuk pertemuan di kelas berikutnya akan mendiskusikan tentang self introduction, maka tema untuk bahan voice thread ini bisa berupa self intruduction para anggota yang ada di grup whatsapp seperti terlihat di contoh percakapan di bawah; 30

• Anggota grup whatsapp merekam suara mereka memperkenalkan diri masing- masing melalui perangkat perekam audio yang ada di whatsapp. • Anggota lainnya boleh memberikan komentar terhadap rekaman suara teman yang lain. • Guru ikut memberikan feedback, respon atau bahkan poin angka ekstra bagi anggota grup yang berani mem-posting suara mereka atau komentar mereka. • Dalam materi lain, guru bisa memposting recording materi listening tertentu berdasarkan KD yang akan dicapai ataupun berupa latihan soal listening UN dan memberikan sejumlah pertanyaan berdasarkan recording itu. Siswa bisa mendengarkan recording itu berkali-kali sampai mereka paham dan bisa menjawab pertanyaan yang diberikan. Variasi • Guru bisa juga menggunakan voice thread ini untuk kegiatan kuis. Guru memberikan beberapa pertanyaan dalam postingan suara ini dan siswa merespon quiz juga dalam postingan suara. • Voice thread ini bisa juga digunakan untuk variasi kegiatan berbicara (speaking) atau pun menulis (writing) sebagai fokus pembelajaran dan penilaiannya. Catatan: Untuk melakukan variasi kegiatan voice thread di whatsapp ini, guru perlu meluangkan waktu di luar jam kegiatan belajar mengajar (KBM), begitu juga dengan siswa. Hal ini memerlukan kesepakatan atau komitmen yang kuat di antara keduanya untuk bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik. Dan ini bisa dianggap sebagai tambahan pelajaran ekstra untuk mata pelajaran bahasa Inggris wajib di SMA yang pada penerapan kurikulum 2013 jumlah tatap mukanya dikurangi 50% dari 4 jam per minggu menjadi hanya 2 jam per minggu. 31

11] Belajar Teks Naratif Melalui Film Aji Jehan Fellani SMPN 1 Saguling Kegiatan siswa: Sumber gambar: pribadi Waktu Kegiatan: Individu ü Apersepsi Berpasangan Target Kemampuan: Inti ü Berkelompok Membaca ü Penutup Mendengar ü Pengaturan Ruangan/ Berbicara Alat/ Bahan yang Tempat Duduk: Menulis ü dibutuhkan: Ya Akses Internet: • Proyektor, Kertas, Tidak ü Ya ü Tidak Speaker Pendahuluan Teks naratif merupakan salah satu jenis teks yang dipelajari di SMP. Tujuan teks naratif adalah untuk menghibur pembacanya. Permasalahan yang dihadapi oleh para siswa di SMPN 1 Saguling adalah mereka tidak merasa terhibur karena kurang memahami isi cerita yang disajikan dalam bahasa Inggris. Penulis mencoba menyajikan cara mempelajari teks naratif melalui cara lain yaitu dengan menyajikan film di kelas. Lutfiyah (2012) mengungkapkan bahwa film dapat 32

memberikan beberapa manfaat, di antaranya: menumbuhkan minat dan motivasi belajar, menambah daya ingat, dan mengembangkan kemampuan berpendapat Film yang dipilih penulis adalah film dengan durasi kurang lebih 30-40 menit (satu jam pelajaran). Film yang dipilih haruslah film yang mengandung pesan moral bagi siswa. Selain itu, di dalam film tersebut tidak boleh ada unsur pornografi atau kekerasan. Jadi sebelum diputar di kelas, guru haruslah menonton film tersebut terlebih dahulu untuk memastikan apakah film tersebut layak atau tidak diputar di kelas. Perangkat keras yang dibutuhkan adalah: proyektor, komputer jinjing, dan pengeras suara. Sedangkan perangkat lunaknya adalah aplikasi pemutar film (windows media player, media player classic, ataupun VLC media player). Kegiatan • Guru mencari film yang layak untuk diputar dengan durasi 30-40 menit (satu jam pelajaran). • Sebaiknya film yang disajikan adalah film yang belum pernah ditayangkan di televisi. • Guru menonton film yang dipilih sebelum menampilkannya di kelas untuk memastikan film tersebut layak atau tidak untuk ditayangkan. • Guru memberikan daftar pertanyaan yang jawabannya bisa siswa dapatkan di film yang akan ditonton. • Jumlah pertanyaan dapat disesuaikan dengan kebutuhan. • Siswa mendiskusikan dahulu pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan siswa lain tentang kosakata, atau maksud pertanyaan yang muncul di soal-soal tersebut. • Pertanyaan yang disusun dapat mengarah pada struktur generik teks naratif. • Sebaiknya pertanyaan yang dibuat urutannya sesuai dengan urutan adegan yang muncul dalam film. Pertanyaan nomor satu berarti akan siswa dapatkan jawabannya di awal film, sedangkan pertanyaan terakhir akan mereka dapatkan di akhir film. 33

• Setelah siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan yang telah mereka dapatkan, guru memutarkan film yang telah disiapkan. • Setelah selesai, siswa diminta menjawab soal tersebut secara mandiri. • Guru dan siswa lalu mendiskusikan jawaban bersama. Variasi • Internet dan aplikasi media sosial dapat digunakan untuk diskusi tambahan apabila pada pertemuan di kelas masih ada hal-hal yang belum sempat dibahas. • Guru meminta siswa membuat pertanyaan atau komentar yang terkait dengan film yang diputar di kelas melalui grup whatsapp, grup BBM, atau grup facebook. • Setelah itu, diskusi seputar naratif dan film bisa dilaksanakan melalui aplikasi- aplikasi tersebut. Daftar pustaka: Lutfiyah, Elly. 2012. Media Film Sebagai Media Pembelajaran. Tersedia: http://elly- lutfiyah.blogspot.com/2012/06/media-film-sebagai-media-pembelajaran.html. [30 September 2018]. Rahmatullah, Muhammad. 2011. Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Film Animasi Terhadap Hasil Belajar. Tersedia: https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/31933424/17- Muhammad_Rahmattullah_2.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expires=15 38385367&Signature=Isg5JPY66AXYM4CA4TKk4oy3Z5o%3D&response-content- disposition=inline%3B%20filename%3DPPEENNGGAARRUUHH_PPEEMMAANNFFAAAATTAAN N.pdf. [30 September 2018]. Sudrajat, Akhmad. 2010. Media Pembelajaran. Tersedia: http://blog.uny.ac.id/humasfipuny/files/2010/01/artikel-1.pdf. [30 September 2018]. 34

12] Pemanfaatan Aplikasi Android: Learn English with ACO dalam Pembelajaran Speaking Muhamad Umar Harahap SMAN 1 Wanayasa Sumber gambar: Kamera Pribadi Xiaomi Redmi 5a Kegiatan siswa: Target Kemampuan: Waktu Kegiatan: Individu Membaca Apersepsi ü Berpasangan Mendengar Inti ü Berkelompok ü Berbicara/ Pengucapan ü Penutup Menulis Pengaturan Ruangan/ Akses Internet: Alat/ Bahan yang Tempat Duduk: Ya ü dibutuhkan: Ya ü Tidak • Proyektor/Smart TV, Tidak Handphone, Buku Catatan Pendahuluan Aplikasi yang tersedia di Google Playstore dengan ikon senyuman ini memiliki beragam fungsi dalam English Language Teaching dimana akan membantu mengembangkan kemampuan membaca, menyimak, berbicara, percakapan, pengucapan, terjemahan, tata bahasa dan tentu saja kosakata. Bahkan setiap orang dapat belajar melalui aplikasi ini tanpa terbatas oleh waktu. Hanya dengan memiliki smartphone yang terkoneksi dengan internet dan terhubung ke Proyektor atau Smart TV (Big Screen). Dimana Fitur dari aplikasi ini antara 35

lain:1.English Chat;2.English Listening;3.English Speaking;4. English Translation; 5. English Vocabulary builder; 6. Free English Dictionary; 7. Notes. Pada tulisan ini penulis akan menggunakan fungsi dari English Speaking dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas. Kegiatan • Langkah awal, Pastikan smartphone atau telepon pintar milik guru memiliki koneksi ke jaringan Wifi atau memiliki kuota. Dengan asumsi bahwa pada smartphone telah terpasang aplikasi ‘Learn English with ACO’ (Jika telepon pintarnya berbasis android dan belum terpasang maka dapat dipasang melalui aplikasi Google Playstore) • Bagi siswa dalam dua kelompok (bisa dibagi ke dalam beberapa kelompok, tergantung ketersediaan waktu). • Kemudian, buka aplikasi Learn English with ACO’. Tampilan yang pertama muncul adalah ‘Home’ aplikasi ‘Learn English with ACO’ pada smartphone. • Tayangkan melalui layar besar. (Proyektor atau Smart TV melalui fitur screen mirroring atau layar ganda seperti yang terlihat seperti gambar dibawah) Sumber gambar: Kamera Pribadi Xiaomi Redmi 5a • Guru Menyampaikan Rule of the game. Masing-masing kelompok diminta untuk duduk berurutan dari nomor 1 sampai dengan nomor 16 (karena siswa berjumlah 32 yang hadir di kelas). Hal yang sama pun dilakukan oleh kelompok yang satunya (lawan). 36

• Apabila siswa telah siap, siswa diminta mengulangi kata yang di simak dan terlihat di layar besar. Apabila pengucapan kalimat tidak sesuai maka akan dilempar ke kelompok lawan dan jika tidak sesuai maka dilempar lagi. • Sebagai informasi, apabila ketidaksesuaian pengucapan berlangsung 3 kali maka kalimat berganti dengan yang baru. Setiap siswa hanya boleh mengucapkan kalimat satu kali saja. Sehingga apabila orang ke-1 sudah mengucapkan kalimat Terlepas benar atau tidak maka harus berganti dengan orang ke-2, ke-3 dan seterusnya. Permainan berakhir jika dalam satu putaran ke-16 siswa telah mencoba mengucapkan kalimat yang yang diberikan oleh aplikasi ‘Learn English with ACO’. • Mulai kegiatan dengan guru memberi contoh kepada siswa tentang bagaimana dan cara menjawab. Jika siswa telah paham. Maka guru menyerahkan smartphone kepada salah satu kelompok dan langsung menjawab kalimat yang disimak dengan mendekatkan mulut siswa ke smartphone setelah berbunyi, lalu siswa mulai mengucapkan kalimat yang didengar. • Pemenang adalah kelompok yang menjawab pengucapan kalimat paling banyak benar (sesuai). Variasi • Siswa dapat memasang aplikasi ‘Learn English With ACO’ di smartphone masing- masing. Siswa yang telah mencapai level tertentu dapat mencetak Sertifikat pencapaian level dari aplikasi ‘Learn English with ACO’. • Siswa yang dapat menunjukan sertifikat English Speaking Level di atas 35 dapat menunjukkannya kepada guru untuk mendapatkan apresiasi. 37

• Fitur lain dari aplikasi ‘Learn English with ACO’ yang dapat digunakan dengan mengunakan kegiatan yang sama oleh guru adalah 1. Menyimak bahasa Inggris (English Listening); 2.Terjemahan bahasa Inggris (English Translation); Selain itu, Siswa dapat mengeksplorasi fitur lainnya, seperti: 1. Percakapan bahasa Inggris (English Chat); 2. Mengembangkan kosakata bahasa Inggris (English Vocabulary Builder);dan 5. Kamus bahasa Inggris Gratis (Free English Dictionary). Catatan: Tidak semua smartphone mendukung screen mirroring, dan jika menggunakan proyektor yang tidak memiliki fitur ini, maka kita dapat menggunakan dongle HDMI Ezcast/Miracast/Anycast. 38

13] Literasi Digital Melalui Microsoft Photo Story R. R. Purnomowulan SMPN 19 Bandung Sumber gambar: https://microsoft-photo-story.id.uptodown.com/windows Kegiatan siswa: Target Kemampuan: Waktu Kegiatan: Individu ü Membaca Apersepsi ü Berpasangan Mendengar Inti Berkelompok Berbicara ü Penutup Menulis ü Pengaturan Ruangan/ Akses Internet: Alat/ Bahan yang Tempat Duduk: Ya ü dibutuhkan: Ya Tidak • Personal Tidak ü Computer/Tablet/laptop • Foto Digital • Handphone/speaker untuk merekam suara Pendahuluan Salah satu tujuan strategi literasi dalam pembelajaran di sekolah menengah pertama adalah siswa mampu mengaplikasikan strategi literasi dalam pembelajaran. Dari berbagai sumber belajar yang ada, siswa membaca literatur, menelaah, kemudian mengaplikasikannya untuk kemudian mempublikasikan tidak hanya di lingkungannya sendiri namun juga dapat untuk seluruh dunia melalui internet. Salah satu perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mempublikasikan hasil karya siswa adalah Microsoft Photo Story. 39

Microsoft Photo Story merupakan program perangkat lunak yang digunakan untuk kreasi cerita digital dengan menggunakan foto-foto digital, efek khusus, trek nada, dengan narasi yang telah direkam. Kegiatan Penggunaan aplikasi Microsoft Photo Story melibatkan: Persiapan;Penggunaan, dan Publikasi • Persiapan. Persiapan yang dibutuhkan adalah: • Mengunduh Microsoft Photo Story di web yang tersedia atau silakan mengetik Microsoft Photo Story di google.co.id dan mengunduhnya. • Naskah cerita • Beberapa foto digital yang dapat diambil dari berbagai sumber, baik dari luar maupun dari individu sendiri. Foto-foto harus berhubungan dengan cerita yang akan ditampilkan. • Siapkan rekaman cerita yang diajukan atau yang akan ditampilkan. • Siapkan juga efek khusus (special effects) atau sound tracks bila dibutuhkan. • Penggunaan. Penggunaan Microsoft Photo Story sebagai berikut: • Pertama, Microsoft Photo Story akan menawarkan “begin a new story; edit a project; atau play a story”. “Begin a new story” dipilih bila kita akan memulai sebuah proyek. “edit a project” dapat dipilih bila proyek telah selesai dan akan dilakukan perbaikan atau modifikasi sedangkan “play a story” dilakukan bila proyek telah selesai diedit atau dimodifikasi. • Kedua, setelah memilih “Begin a new story”, pilih gambar yang akan digunakan dalam cerita dan susun untuk mendapatkan strip film (Anda dapat mengedit gambar, menyisipkan efek, dan merekam narasi cerita, serta memberi latar belakang musik). • Simpan cerita setelah siap. • Berikut contoh Microsoft Photo Story berjudul: Lomba Memasak di Sekolah 40

Lomba Memasak di Sekolah Para juri mulai menilai (Oleh Nandita,Yana, Febri, dan Kautsar, masakan. Kelas VIIIB) Dan Di sekolah pemenangnya kami sedang adalah.....Si diadakan Pedas Combro lomba dan Si Manis memasak Misro dalam rangka Terima kasih sudah menyaksikan “Bandung Foto-foto kami. Nantikan tayangan Masagi” berikutnya. Berbagai makanan dihidangkan dari berbagai kelas. • Publikasi Hasil dari “Microsoft Photo Story” berupa sebuah video. Video publikasi ini dapat dibagi/ disebarluaskan melalui surel atau media lain yang terkoneksi dengan internet. Variasi “Microsoft Photo Story” hampir serupa dengan video yang diunggah di “Youtube”, twitter, divshare, instagram, atau audacity (video and audio). Catatan: Hasil Microsoft Photo Story berupa video yang berisi rangkaian foto-foto digital. Siswa bisa mempresentasikan bentuk-bentuk genre naratif, deskripsi, eksposisi, argumentasi dan lain-lain. 41

14] Jeopardy Game from Online to Offline Kartika Arum SMPN 1 Padalarang G1. Tampilan yang terlihat oleh peserta. G2. Dibalik kartu poin ada pertanyaan Kegiatan siswa: Target Kemampuan: Waktu Kegiatan: Individu Membaca Apersepsi Berpasangan Mendengar Inti Berkelompok ü Berbicara ü Penutup ü Menulis Pengaturan Ruangan/ Alat/ Bahan yang Tempat Duduk: Akses Internet: dibutuhkan: Ya ü Ya • Pocket Chart Tidak Tidak ü • Kertas spotlight • Spidol Pendahuluan Sekarang ini mempelajari bahasa Inggris semakin menarik saja karena begitu banyak aplikasi yang memberikan permainan atraktif. Salah satu yang menarik perhatian adalah Jeopardy Games dari website www.eslgamesworld.com. 42

Jeopardy Games adalah permainan kelas dimana siswa memilih poin dan menjawab pertanyaan untuk mendapatkan poinnya. Permainan ini sangat menarik karena sifatnya kelompok dan bisa berkompetisi. Selain itu mengapa permainan ini sangat bagus untuk pengajaran di kelas karena guru bisa menarik siswanya untuk mengulas kembali tata bahasa. Kegiatan ini menjadi variasi yang sangat menyenangkan untuk ekstrakurikuler English Club. Karena ingin bisa dimainkan dalam segala situasi dan kondisi maka Jeopardy Games ini dimodifikasi dari permainan online menjadi offline. Yang dimaksud offline disini adalah dibuat semacam gameboard, yaitu dari kertas spotlight dan ditulis tangan. Kegiatan • Guru membentuk 4 kelompok yang terdiri dari 5 orang. • Guru menjelaskan aturan permainan. • Siswa senjawab pertanyaan secara berurutan, setelah menjawab peserta pindah ke posisi belakang. • Peserta yang menjawab benar mendapat poin seperti yang tercantum. • Kelompok yang mendapat poin tertinggi menjadi pemenang dan mendapat hadiah. 43

G3. Peserta antusias mendengarkan dan menjawab pertanyaan Variasi • Jeopardy Games bisa digunakan untuk mempelajari grammar seperti tenses, part of speech, adjective dan lain-lain. • Permainan ini juga bisa digunakan untuk menguji pengetahuan umum lainnya. 44


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook