JURNALISTIK Das a r u ntu k Pe mu l a Fenny Thresia Bungsudi Barnas Rasmana Pen Fighters
Jurnalistik Dasar Untuk Pemula Penulis: Fenny Thresia, Bungsudi, Barnas Rasmana ISBN: 978-602-50113-5-1 Penyunting: Dera Rahmah Hidayah Muhammad Fatkhu Ariin Desain Sampul: Bungsudi Tata Letak: Muhammad Fatkhu Ariin Penerbit: Pen Fighters Redaksi: Biru, Trihanggo. Kec. Gamping. Kab. Sleman. Daerah Istimewa Yogyakarta. 55291. Web: penighters.com E-mail: [email protected] Fans Page: Pen Fighters Instagram: @penighters95 Cetakan pertama, Juli 2020 Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit
Pengantar Penulis BUKU “Jurnalistik Dasar untuk Pemula” ini memaparkan teknik penulisan jurnalistik yang nantinya menjadi pandu- an bagi masyarakat pegiat jurnalistik supaya karya tulisnya layak terbit di berbagai kanal media cetak maupun daring. Pada hakikatnya, jurnalistik merupakan ilmu dan tek- nik pengumpulan, penulisan, dan pelaporan berita, terma- suk di dalamnya proses penyuntingan dan penyajian. Jurnalistik merupakan ilmu mutlak yang harus dimi- liki oleh wartawan ataupun jurnalis. Namun demikian, ma- syarakat sebagai pembaca, pendengar, dan/atau pemirsa pun penting untuk mengenal dan memahami jurnalistik― sedikitnya dasar-dasarnya, sehingga tidak menjadi objek pa- sif media massa dan supaya bisa menjadi pembaca, pende- ngar, dan penonton yang kritis, aktif, dan tanggap terhadap sajian berita yang disebarkan media. Dengan terbitnya buku ini, kami berharap dapat ber- Jurnalistik Dasar untuk Pemula iii
bagi ilmu dasar jurnalistik kepada para civitas academica ma- upun masyarakat umum sehingga masing-masing individu bisa mengangkat potensi diri serta membangun lingkungan sekitar melalui informasi. Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa buku yang sederhana ini masih memiliki banyak kekurangan di sana-sini. Oleh karenanya, kritik dan saran yang memba- ngun sangat kami nantikan. Tim Penulis iv Pengantar Penulis
Kata Pengantar Drs. H. Jazim Ahmad, M.Pd. ALHAMDULILLAH ATAS diterbitkannya buku “Jurna- listik Dasar untuk Pemula” ini sebagai bahan referensi bagi civitas academica maupun masyarakat umum yang ingin me- ngenal dan terjun ke dunia jurnalistik atau sekadar mema- hami ilmu kewartawanan. Buku ini diharapkan dapat mem- berikan gambaran yang jelas bagaimana dinamika dunia jurnalistik baik di era lama maupun di era digital saat ini. Dunia jurnalistik mengalami kemajuan yang sangat pesat belakangan ini. Seiring perubahan dan perkembang- an zaman, kegiatan jurnalistik pun mengalami proses yang sangat dinamis yang ditandai dengan munculnya media in- ternet. Keterampilan dalam jurnalistik modern atau jurnalis- tik era internet adalah multimedia. Jurnalistik bisa menjadi salah satu sarana untuk memanfaatkan jaringan komunikasi yang bisa menghubungkan media elektronik dengan media lainnya. Jurnalistik Dasar untuk Pemula v
Buku ini diharapkan memberi manfaat, setidaknya da- pat menjadi acuan bagi kita bersama untuk mendiskusikan dan mengembangkannya lebih lanjut, mengingat dinamika dunia jurnalistik terus berkembang seiring majunya dunia teknologi informasi dan berubahnya pola pikir masyarakat. Metro, Juli 2020 Drs. H. Jazim Ahmad, M.Pd. vi Kata Pengantar
Daftar Isi PENGANTAR PENULIS ~ III KATA PENGANTAR ~ V DAFTAR ISI ~ VII DAFTAR ISTILAH ~ X Arti Penting Jurnalistik ~ 1 Apa Itu Jurnalistik? ~ 1 Kenapa Jurnalistik Itu Penting? ~ 2 Jenis-Jenis Jurnalistik ~ 4 Mengenal Jurnalis/Wartawan ~ 4 Penulisan Jurnalistik ~ 7 Deinisi Berita ~ 7 Kelayakan Berita (News Value) ~ 7 Sumber Berita ~ 15 Unsur-Unsur Berita (5W+1H) ~ 15 Gaya Penulisan Berita ~ 16 Jurnalistik Dasar untuk Pemula vii
Struktur Berita ~ 27 Kiat Menulis Berita ~ 34 Karateristik Bahasa Jurnalistik ~ 39 Sederhana ~ 39 Singkat ~ 40 Padat ~ 40 Lugas ~ 41 Jelas ~ 41 Jernih ~ 42 Menarik ~ 42 Demokratis ~ 42 Populis ~ 43 Logis ~ 43 Gramatikal ~ 44 Menghindari kata tutur ~ 44 Menghindari Kata dan Istilah Asing ~ 45 Pilihan Kata (diksi) yang Tepat ~ 45 Mengutamakan kalimat aktif ~ 45 Menghindari kata atau istilah teknis ~ 45 Tunduk kepada kaidah etika ~ 46 Menulis Press Release ~ 47 Contoh Tujuan Siaran Pers untuk Lembaga/ Institusi ~ 48 Teknik Menulis Press Release ~ 49 Tindakan Media Terhadap Press Release ~ 51 Kode Etik Jurnalistik ~ 53 Pengertian Kode Etika Jurnalistik ~ 53 9 Elemen Jurnalisme ~ 54 Produksi Berita ~ 57 Proses Produksi Berita ~ 57 viii Daftar Isi
Manajemen Redaksi ~ 58 Foto Jurnalistik ~ 61 Pengertian Foto Jurnalistik ~ 61 Jenis-jenis Foto Jurnalistik ~ 63 Syarat-syarat Foto Jurnalistik ~ 66 Media Relations ~ 69 Pengertian dan Fungsi Humas ~ 69 Pengertian dan Fungsi Media Relations ~ 70 Tujuan dan Manfaat Media Relations ~ 71 Prinsip-prinsip Media Relations ~ 71 Jenis Kegiatan Media Relations ~ 73 Etika Media Relations ~ 74 Pemahaman Media ~ 74 Pengenalan Media Massa ~ 75 Protokol Kesehatan Jurnalis di Era New Normal ~ 77 Praktik Menulis Jurnalistik ~ 81 Kasus Berita ~ 81 Penentuan Judul ~ 83 Teras Berita (Lead) ~ 85 Tubuh Berita ~ 85 Penutup ~ 87 Pemilihan Foto yang Tepat ~ 88 Praktik 1 ~ 90 Praktik 2 ~ 96 DAFTAR KATA KERJA UNTUK KUTIPAN LANGSUNG ~ 98 DAFTAR PUSTAKA ~ 100 Jurnalistik Dasar untuk Pemula ix
Daftar Istilah A halaman depan (home/be- randa), label (kategori, tag), Adaptability dan judul atau home dan ka- tegori saja. Adaptabilitas, kemampuan beradaptasi. Jurnalis online Breaking News dituntut agar mampu me- nyesuaikan diri di tengah Berita yang tentang kejadi- kebutuhan dan preferensi an yang tidak diharapkan, publik. Dengan adanya ke- kecelakaan, tidak direnca- majuan teknologi, jurnalis nakan, dan mengejutkan, dapat menyajikan berita de- seperti gempa, kecelakaan ngan cara membuat berba- pesawat, dan penembakan. gai keragaman cara, seperti dengan penyediaan format Brevity suara, video, gambar, dan lain-lain dalam suatu berita. Keringkasan. Berita dituntut ringkas untuk menyesuai- B kan kehidupan manusia dan tingkat kesibukannya yang Balance semakin tinggi. Berita yang berimbang an- Byline tara narasumber dengan pencari berita (harus dicari Baris penulis, yaitu nama berita benar/tidak, dikonir- wartawan atau redaktur masikan) yang menulis/menyunting berita. Breadcrumbs C Navigasi halaman sekaligus internal link yang menun- Caption jukkan posisi halaman, bia- sanya terdiri dari tautan ke Keterangan foto x Daftar Istilah
Check & Recheck akhir. Proses sebelum balance (me- Delik Pers ngecek kebenaran suatu be- rita) Delik yang terdapat dalam KUH Pidana, tetapi tidak Cover Both Side merupakan delik yang ber- diri sendiri, melainkan ba- Meliput dari dua sudut pan- gian dari delik khusus yang dang yang berbeda atau berlaku umum. berlawanan dengan menam- pilkan dua sisi dalam pem- Door Stop beritaan alias berimbang. Wawancara dengan cara Cyber Media ‘mencegat’ narasumber di pintu tempat acara. Nama lain media online atau situs berita. Dewan Pers E mengartikan media siber se- bagai berikut: Media Siber Editing adalah segala bentuk media yang menggunakan medi- Untuk menambah/mengu- um internet, melaksanakan rangi kata atau pembenaran kegiatan jurnalistik, serta kata, merupakan proses ko- memenuhi persyaratan Un- reksi. dang-Undang Pers dan Stan- dar Perusahaan Pers yang External Link ditetapkan Dewan Pers. Tautan keluar, yaitu link ke D situs lain yang jadi sumber atau referensi. Tautan keluar Dateline ini jarang dibuat. Wartawan online lebih sering menggu- Baris tanggal, yaitu tanggal nakan kata-kata “dikutip la- publikasi berita. man resmi klub” atau “dikutip dari situs resmi” untuk meru- Deadline juk ke sumber berita. Batas waktu atau batas Jurnalistik Dasar untuk Pemula xi
F rita utama. Di media online, headline artinya judul berita. Freelance Hunting Penulis lepas Keseluruhan proses penca- H harian berita/berburu berita atau foto. Hak Jawab I Hak seseorang atau kelom- pok orang untuk memberi- Immediacy kan tanggapan dan sanggah- an terhadap pemberitaan Kesegeraan atau kecepatan berupa fakta yag merugikan penyampaian informasi. Be- nama baiknya. rita dapat disampaikan seca- ra cepat atau segera setelah Hak Koreksi peristiwa terjadi bahkan saat berlangsung. Hak setiap orang untuk me- ngoreksi atau membetulkan Internal Link kekeliruan informasi yang diberitakan oleh pers, baik Tautan ke berita sebelumnya tentang dirinya maupun atau berita terkait. Umum- tentang orang lain. nya media online mencan- tumkan link internal berupa Hak Tolak berita terkait dengan dia- wali “Baca Juga”. Hak wartawan karena profe- sinya, untuk menolak meng- J ungkapkan nama dan atau identitas lainya dari sumber Jurnalisme Mikro berita yang harus dirahasia- kan. Pelaporan berita melalui pesan teks yang didistribu- Headline sikan melalui layanan micro blogging seperti Twitter. Di media cetak (koran/surat kabar), headline artinya be- xii Daftar Istilah
K termasuk setting. Kantor Berita Link Perusahaan pers yang me- Tautan, yaitu tautan ke beri- layani media cetak, media ta sebelumnya, ke berita ter- elektronik, atau media lain- kait, atau ke situs lain yang nya serta masyarakat umum jadi sumber atau referensi. dalam memperoleh infor- masi. M Kewajiban Koreksi Multimedia Keharusan melakukan ko- Menyajikan gabungan teks, reksi atau ralat terhadap gambar, audio, video, dan suatu informasi, data, fakta, grais sekaligus. opini, atau gambar yang ti- dak benar yang telah dibe- Multiple Pagination ritakan oleh pers yang ber- sangkutan. Berita dapat disajikan dalam jumlah halaman yang ba- Kode Etik Jurnalistik nyak dan berdiri sendiri. Himpunan etika profesi ke- N wartawanan. News Sites Koresponden Situs berita. Nama lain me- Wartawan yang ditempat- dia online. kan di luar daerah (ini resmi, tercatat, dll) O L Online Media Lay Out Media Online. Media massa, media pers, atau media jur- Lebih mengarah ke grais/ nalistik yang tersaji secara gambar/ilustrasi/nonkata daring di internet. atau perwajahan/tata letak, Jurnalistik Dasar untuk Pemula xiii
Organisasi Pers Indonesia. Organisasi wartawan dan Perusahaan Pers organisasi perusahaan pers. Badan hukum Indonesia P yang menyelenggarakan usaha pers meliputi peru- Pembredelan sahaan media cetak, media elektronik, dan kantor beri- Penghentian penerbitan dan ta, serta perusahaan media peredaran atau penyiaran lainnya yang secara khusus secara paksa atau melawan menyelenggarakan, menyi- hukum. arkan, atau menyalurkan in- formasi. Penyensoran R Penghapusan secara paksa sebagian atau seluruh mate- Related News ri informasi yang akan diter- bitkan atau disiarkan, atau Berita terkait atau berita tindakan teguran atau peri- yang masih satu topik de- ngatan yang bersifat meng- ngan berita yang sudah di- ancam dari pihak mana pun, baca. dan/atau kewajiban mela- por, serta memperoleh izin Re-Writing dari pihak berwajib, dalam pelaksanaan kegiatan jurna- Proses penulisan ulang, baik listik. dalam bahasa Inggris ma- upun bahasa lainnya, me- Pers Asing rangkum berita-berita luar negeri yang pada umumnya Pers yang diselenggarakan tidak boleh hunting lang- oleh pers asing. sung tapi diberitakan oleh kita (contoh: Kantor Berita Pers Nasional Antara, Reuters dll) Pers yang diselenggara- kan oleh perusahaan pers xiv Daftar Istilah
SV Setting Visitor Tata letak kata/permainan Sama dengan user, yaitu huruf (besar/kecil dan ben- orang yang membuka, mem- tuk tulisan). baca, atau mengunjungi me- dia online. T W Timeless Wartawan Tidak terikat waktu; berita dapat disebar dan diakses Orang yang secara teratur kapan saja, di mana saja, 24 melaksanakan kegiatan jur- jam nonstop. nalistik. U Unique Visitors Orang yang baru pertama kali membuka sebuah web- site, termasuk situs berita. User Sebutan bagi pembaca me- dia online. Secara umum, user adalah sebutan bagi penggu- na internet atau orang yang mengakses internet dan membuka, mencari, serta membaca informasi di situs web yang tersaji di internet. Jurnalistik Dasar untuk Pemula xv
© Freepik
1 ARTI PENTING JURNALISTIK APA ITU JURNALISTIK? DI ERA disruspi dewasa ini, kata jurnalistik tentu sudah tidak asing terdengar di telinga generasi milenial. Bahkan jurnalistik telah menjadi makanan sehari-hari generasi ini mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Media gawai yang canggih telah menjadi jembatan penghubung bagi generasi ini un- tuk menjangkau jurnalistik. Tentu tujuannya untuk mencari informasi terkini dan akurat. Lalu apa itu jurnalistik? Menurut Kamus Besar Bahasa Indone- sia (KBBI), jurnalistik adalah hal yang me- nyangkut kewartawanan dan persuratka- baran dan seni kejuruan yang bersangkutan dengan pemberitaan dan persuratkabaran. Jurnalistik diartikan sebagai aktivitas atau profesi penulisan untuk surat kabar, maja- lah, atau situs web berita atau menyiapkan berita untuk disiarkan. Kata kunci dalam pengertian jurnalis- tik adalah berita dan penyebarluasan (pub- likasi). Deinisi ini dikemukakan Roland E.
Wolseley dalam buku \"Understanding Magazines\" (1969): jur- nalistik adalah pengumpulan, penulisan, penafsiran, pem- rosesan, dan penyebaran informasi umum, pendapat pemer- hati, hiburan umum secara sistematis dan dapat dipercaya untuk diterbitkan pada surat kabar, majalah, dan disiarkan. Romli (2003), mengungkapkan bahwa jurnalistik me- rupakan sebuah proses kegiatan dalam mengolah, menulis, dan menyebarluaskan berita dan/atau opini melalui media massa. Dari pemaparan beberapa ahli di atas, dapat ditarik inti sarinya bahwa jurnalistik merupakan sebuah informa- si yang dikemas baik dalam bentuk tulisan, rekaman suara maupun video yang bertujuan untuk disajikan kepada kha- layak ramai yang diterbitkan pada surat kabar, majalah, me- dia online, radio atau televisi. KENAPA JURNALISTIK ITU PENTING? DI ERA digital sekarang, berpihak pada kebenaran itu sa- ngat sulit dikarenakan banyak pihak yang memiliki kepen- tingan. Sehingganya tidak bisa dipungkiri jika peradaban tumbang bermula dari sini. Apabila ada yang ingin menge- tahui ujung tombak kebenaran di era digital saat ini, maka jurnalistik menjadi salah satunya. Belajar jurnalistik itu sangat penting bagi banyak pi- hak. Tentu tujuan belajar jurnalistik bukan berarti harus menjadi wartawan, namun lebih jauh dari itu yakni untuk berpihak pada kebenaran. Karena hanya dengan jurnalistik yang hingga hari ini masih berani mengajarkan tentang sikap independen, ber- laku netral, selalu akurat, niat jujur, dan perilakunya benar. Karena bisa jadi, hari ini susah mencari sosok atau dunia ke- hidupan seperti 5 prinsip jurnalistik itu. 2 Arti Penting Jurnalistik
Bisa “independen” itu susah sekarang. Ingin “netral” pun banyak godaannya. Berkata atau menulis yang “aku- rat” itu sulit. Mau “jujur” pun tidak mudah. Apalagi ber- tindak “benar” pasti bisa banyak musuhnya. Realitasnya, kata banyak orang, nyata-nyata memang susah. Tapi, jangan sampai kita tidak tahu prinsip jurnalistik yang masih sangat relevan hingga sekarang yakni independen, netral, akurat, jujur, dan benar. Karena itu, belajar jurnalistik itu penting. Karena haki- katnya, kita sedang belajar nilai-nilai yang sudah langka di era revolusi industri atau era digital, atau apa pun namanya. Bila hari ini makin banyak orang yang berani memit- nah, menyebarkan berita hoaks, menghasut, memprovoka- si, apalagi menebar kebencian, maka sesungguhnya itu bisa jadi karena mereka tidak pernah belajar jurnalistik atau seti- daknya “melupakan” jurnalistik. Jurnalistik memang dekat dengan dunia wartawan. Makanan sehari-harinya pun berita. Jurnalistik bukan hanya soal koran, majalah, radio, televisi atau media online. Seka- li lagi bukan. Jurnalistik itu sebuah cara berpikir. Berpikir tentang kebenaran, berpikir tentang objektivitas. Makanya saat meliput, wartawan harus pandai bertanya, menggali in- formasi, menginvestigasi atau bahkan menulis berita. Tapi itu semua hanya tuntutan keterampilan dalam menjalankan profesionalisme sebagai jurnalis. Bila masih banyak orang mau baca, mau tonton atau mau dengar, itu semua karena jurnalistik masih jadi “lembaga” yang dianggap indepen- den, netral, akurat, jujur, dan benar. Bertanyalah! Apakah kita sekarang masih memiliki nilai-nilai jurnalistik itu? Jurnalistik hadir bukan untuk menyesatkan, mela- inkan untuk memperlihatkan kebenaran. Agar publik bisa lebih berdaya, bisa bersikap atas keadaan yang terjadi. Seka- lipun sebagian pihak mencapai objektivitas jurnalistik, tentu itu tidak masalah. Karena faktanya, hari ini semua dianggap Jurnalistik Dasar untuk Pemula 3
berdiri di atas kepentingan. JENIS-JENIS JURNALISTIK BERDASARKAN MEDIA yang digunakan untuk publikasi atau penyebarluasan informasi, jurnalistik dibagi menjadi tiga jenis: 1. Jurnalistik Cetak (printed journalism) Jurnalistik Cetak merupakan proses jurnalistik di me- dia cetak (printed media) koran/surat kabar, majalah, tabloid. 2. Jurnalistik Elektronik (electronic journalism) atau Jurna- listik Penyiaran (Broadcast Journalism) JE atau JP merupakan proses jurnalistik di media ra- dio, televisi, dan ilm. 3. Jurnalistik Online (online journalism) Jurnalistik Online yaitu penyebarluasan informasi me- lalui situs web berita atau portal berita (media internet, media online, media siber). MENGENAL JURNALIS/WARTAWAN KAMUS BESAR Bahasa Indonesia (KBBI) menyebutkan, wartawan adalah orang yang pekerjaannya mencari dan menyusun berita untuk dimuat dalam surat kabar, majalah, radio, dan televisi. Wartawan disebut juga juru warta atau jurnalis. Jurnalis/wartawan dalam sepak terjangnya harus me- miliki kualiikasi yang: mesti dipenuhi sehingga informasi yang disajikan benar-benar akurat, terpercaya dan baik. Se- 4 Arti Penting Jurnalistik
tidaknya ada tiga kualiikasi yang harus dimiliki jurnalis/ wartawan: 1. Menaati Kode Etik (Codes of Conduct) 2. Menguasai Bidang Liputan (Beat) 3. Menguasai Teknik Jurnalistik (J-Skills) Wartawan adalah orang yang bekerja di sebuah me- dia massa dengan melakukan aktivitas jurnalistik (peliputan dan penulisan berita) secara rutin, menaati kode etik, me- nguasai tema liputannya, dan menguasai teknik jurnalistik terutama menulis berita dan wawancara. Jurnalistik Dasar untuk Pemula 5
© Freepik
2 PENULISAN JURNALISTIK DEFINISI BERITA SETIAP HARI bahkan hampir setiap saat kita menerima sajian berita yang dikemas dalam berbagai bentuk media massa. La- poran berbagai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan/atau penting bagi seba- gian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau me- dia internet lainnya. Sementara dalam Kamus Besar Baha- sa Indonesia (KBBI), berita diartikan sebagai cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Suatu peristiwa bisa disebut berita apabila sudah disiarkan, dilaporkan, atau diinformasikan. Berita da- lam media cetak dapat dilihat pada surat ka- bar, tabloid atau majalah. KELAYAKAN BERITA (NEWS VALUE) SUATU PERISTIWA layak diberitakan
apabila mengandung nilai berita. Secara umum sebuah pe- ristiwa dianggap memiliki nilai berita karena mengandung unsur-unsur sebagai berikut: 1. Aktual Nilai berita yang paling utama adalah keaktualan pe- ristiwa (timeliness, actuality, immediacy, newnewss). Ini sesuai dengan asal kata \"berita\" dalam bahasa Inggris \"news\" yang mulanya berarti ‘hal-hal yang baru’ atau asal kata \"berita\" dalam bahasa Sanskerta \"vritta\", yai- tu ‘kejadian’ atau ‘peristiwa’. Karena itu, makin aktual sebuah peristiwa, makin layak menjadi berita. Peristi- wa yang terjadi sekarang lebih aktual daripada yang terjadi pagi tadi dan peristiwa yang terjadi hari ini le- bih aktual daripada peristiwa kemarin. Tiga Jenis ke- aktualan dapat dilihat sebagai berikut: a. Aktual Kalender Contohnya, berita tentang peringatan Hari Prokla- masi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus atau tahun baru. b. Aktual Waktu Contohnya, berita quick count hasil pemilihan pre- siden atau tayangan langsung persidangan per- kara pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan Jessica Wongso sebagai terdakwa—yang terkenal sebagai kasus “Kopi Sianida”. c. Aktual Masalah Contohnya, berita tentang dugaan korupsi atau perampokan. Selama pelaku belum terungkap dan kasusnya belum tuntas, berita tentang hal ini te- tap aktual karena masih menjadi perhatian publik. Berita tentang kejadian masa lalu yang diungkap 8 Penulisan Jurnalistik
kembali, seperti kasus pemalsuan dokumen oleh Abraham Samad, termasuk jenis peristiwa aktual masalah. 2. Dampak (Impact) Dampak adalah akibat peristiwa yang menimpa suatu masyarakat, baik isik maupun mental. Dampak bisa di- ukur dari seberapa dahsyat peristiwanya (banjir ban- dang, tsunami, gempa, terorisme), seberapa banyak orang yang terpengaruh (ribuan orang, puluhan ribu orang), seberapa luas wilayah yang terdampak (se- -Kabupaten Lebak, se-Kota Palu), dan seberapa lama dampak tersebut berlangsung (sehari, seminggu, se- bulan, dst.). Makin dahsyat dampak suatu peristiwa (magnitude) dan makin banyak orang yang terpengaruh (signii- cance), maka makin penting peristiwa itu bagi masya- rakat (importance) dan makin tinggi nilai beritanya. Misalnya, peristiwa Bom Bali yang menarik banyak perhatian masyarakat seluruh Indonesia, bahkan du- nia, dalam jangka waktu cukup lama. Dampaknya sangat besar, baik secara isik maupun mental, kare- na menimbulkan kehancuran isik dan kekhawatiran pada masyarakat akan keamanannya. Akibatnya, ba- nyak orang yang takut berkunjung ke Bali ketika itu. 3. Tokoh Peristiwa yang dialami tokoh publik (public igure), seperti artis, pesohor, pejabat negara, pejabat daerah, ilmuwan, olahragawan, idola masyarakat, atau ulama merupakan peristiwa-peristiwa yang bernilai. Mereka adalah para tokoh terkenal yang memiliki keunggulan (prominence) dibandingkan bagian masyarakat lain- nya. Peristiwa yang melibatkan mereka selalu layak menjadi berita. Karena itu, kelompok ini kerap disebut Jurnalistik Dasar untuk Pemula 9
juga para pembuat berita (news makers). Kisah-kisah yang menampilkan pesohor atau tokoh publik selalu memiliki nilai berita. Penusukan seorang preman oleh seorang tukang parkir tidak memiliki ni- lai berita, tetapi penusukan Wiranto di Menes sangat bernilai berita karena Wiranto adalah Menko Polhu- kam, seorang pejabat negara. Peristiwa seorang maha- siswa yang mogok kuliah dan memilih berbisnis tidak memiliki nilai berita, tetapi peristiwa itu menjadi ber- nilai berita ketika mahasiswa yang diberitakan adalah Mark Zuckerberg, pendiri dan pemilik Facebook. 4. Konlik Konlik adalah pertentangan atau perselisihan antara dua pihak. Peristiwa yang mengandung konlik akan memiliki nilai berita karena dampak konlik tersebut sering kali berakibat fatal, baik dalam kolik antarin- dividu, antarlembaga, antaragama, antarbangsa, ma- upun antarnegara. Konlik tidak hanya terjadi antarindividu atau antarsa- tuan masyarakat yang lebih besar. Konlik juga terjadi antara manusia dan perangkat kebudayaannya, seper- ti hukum/peraturan, negara, atau agama. Konlik ini- lah yang melahirkan berbagai kasus pidana, perdata, bahkan kemanusiaan. Konlik antarindividu bisa mengakibatkan pembu- nuhan, konlik antarnegara atau antarbangsa bisa me- lahirkan peperangan. Berbagai tindak kejahatan me- rupakan konlik antara individu dan hukum, antara lembaga dan hukum, atau antara individu dan negara. Bukan hanya itu, berita-berita tentang pertanding- an olahraga pun selalu menarik minat publik karena unsur konlik di dalamnya ketika setiap atlet atau tim berusaha mengalahkan atlet atau tim lainnya. 10 Penulisan Jurnalistik
5. Dekat Kedekatan (proximity) sebuah peristiwa dengan pem- baca berita akan mempengaruhi ketertarikannya ter- hadap berita tersebut. Sebuah berita perampokan yang terjadi di kota tempat pembaca tentu akan lebih menarik daripada perampokan di kota lain. Demikian juga jika yang dirampok atau perampoknya justru me- miliki hubungan personal dengan pembaca tersebut. Orang memang cenderung lebih tertarik membaca be- rita yang ada hubungan dengannya, baik secara geo- grais maupun psikologis. Karena itu, ada 2 jenis nilai kedekatan dalam sebuah berita, kedekatan geograis dan kedekatan psikologis. a. Kedekatan Geograis (Geographical Proximity) Kedekatan geograis atau kedekatan isik bersifat seperti lingkaran konsentris yang semakin mem- besar, dari lingkungan RT, kelurahan, kecamatan, kabupaten, dan seterusnya. b. Kedekatan Psikologis (Psychological Proximity) Kedekatan psikologis atau kedekatan emosional juga bersifat seperti lingkaran-lingkaran konsen- tris, namun isi lingkaran-lingkaran itu bersifat subjektif. Ada orang yang lingkaran psikologis terdekatnya adalah keluarga, tetapi ada juga yang lingkaran psikologis terdekatnya adalah teman atau saudara seiman. 6. Penting Nilai penting sebuah berita diukur dalam hubungan- nya dengan kepentingan atau hajat hidup orang ba- nyak. Sebagaimana dibahas pada penjelasan nilai be- rita dampak (impact), nilai penting (importance) sebuah Jurnalistik Dasar untuk Pemula 11
berita berhubungan dengan seberapa dahsyat, luas, atau lama (magnitude) dampak sebuah peristiwa ter- hadap masyarakat dan seberapa banyak orang yang terdampak (signiicance). Semakin dahsyat dampak se- buah peristiwa atau semakin banyak orang yang ter- dampak, semakin tinggi nilai pentingnya. Nilai berita kepentingan (importance), dampak (impact), kedahsyatan (magnitude), dan keberartian (signiicance) biasanya dianggap sebagai nilai berita yang berbeda. Namun, melihat bahwa kedahsyatan, keberartian, dan kepentingan berkaitan erat atau disebabkan dampak yang ditimbulkan sebuah peristiwa, pembahasan nilai berita kepentingan ini sebaiknya dipahami dalam hu- bungannya dengan nilai berita dampak. 7. Unik Berita tentang sesuatu yang unik (unique), aneh (strange), atau tak biasa (unusual) selalu menarik per- hatian orang dibandingkan sesuatu yang umum atau biasa. Berita tentang hujan salju di Tangerang tentu lebih menarik daripada hujan salju di London, begitu juga berita tentang manusia terpendek di dunia yang mempunyai anak dengan tinggi normal. Karena itu, keunikan sebuah peristiwa bisa menjadi nilai berita penting yang membuatnya layak siar. Sebagian berita “unik” dapat dikelompokkan berda- sarkan aspek lokasi dan waktu. a. Aspek lokasi Contohnya, sebuah pohon kurma berbuah di Pan- deglang.atau seekor burung penguin ditemukan di Selat Sunda. b. Aspek waktu 12 Penulisan Jurnalistik
Contohnya, sebuah pohon rambutan yang ber- 13 buah sepanjang tahun atau bunga wijayakusuma (Epiphyllum anguliger) yang mekar siang hari dan bertahan mekar hingga 3 hari. 8. Kejutan Sebuah peristiwa yang mengejutkan (surprising), baik positif maupun negatif, selalu menarik perhati- an orang. Berita-berita tentang hal yang tak terduga (unsuspected), berkebalikan dengan yang seharusnya (unexpected), atau menyalahi pengetahuan masyara- kat cenderung menarik perhatian pembaca, misalnya, meski kurang persiapan, tim putri bola basket Unpad berhasil menang dalam turnamen LIMA Basketball atau Ratu Keraton Agung Sejagat ternyata lulusan Australia. Peristiwa-peristiwa dengan nilai berita mengejutkan bisa diklasiikasikan berdasarkan 3 aspek, yaitu (a) tak terduga, (b) tak diharapkan, dan (c) menyalahi penge- tahuan publik. 9. Insani Peristiwa-peristiwa kemanusiaan yang menyentuh se- cara emosional selalu menarik minat masyarakat. Be- rita-berita yang menarik minat kemanusiaan (human interest) akan membangkitkan rasa haru, simpati, atau marah pada pembacanya, misalnya berita perjuangan seorang bapak yang berjualan mainan anak-anak sela- ma puluhan tahun hingga 3 putranya berhasil menjadi sarjana atau seorang remaja yang mengembalikan tas berisi uang Rp 2 miliar yang ditemukannya di pinggir jalan. Berita-berita minat insani mengandung unsur perju- angan, ketidakadilan, atau keteguhan. Berita tentang seorang wanita yang berjuang melawan kanker pa- Jurnalistik Dasar untuk Pemula
yudara, warga yang melawan penggusuran, seniman yang terus berkarya meskipun tak pernah dipublika- sikan, atau seorang muslim yang memperjuangkan pembangunan gereja dapat dipastikan akan menarik minat pembaca. 10. Sains Berita-berita penemuan baru sains dan teknologi juga menarik masyarakat meskipun mungkin tidak seme- narik nilai berita lainnya. Informasi ilmu pengetahu- an, seperti penggunaan alat (pengedit gen CRISPR) untuk memperbaiki gen penyebab penyakit pada em- brio manusia atau ditemukannya fosil otak dinosaurus cukup menarik minat sebagian pembaca, demikian juga berita perkembangan teknologi, seperti pelun- curan Android 10 oleh Google atau segera munculnya teknologi 5G. 11. Lucu Nilai berita lucu (funny, joke) nyaris tidak ditemukan pada berbagai daftar nilai berita. Namun, tak dapat dipungkiri berita-berita lucu tentang kebodohan, ke- konyolan, salah tanggap, atau sikap sok tahu juga di- sukai pembaca. Berita-berita lucu akan meredakan ketegangan pem- baca dari bombardir berita-berita lainnya yang meng- ikuti jurnalisme berita buruk (bad news journalism). Se- telah membaca berita tentang koruptor yang diganjar dengan hukuman yang mengkhianati rasa keadilan subjektif pembaca, berita-berita lucu bisa menjadi se- macam katup pengaman untuk ketegangan atau ke- mangkelan karena membaca berita-berita tadi. 14 Penulisan Jurnalistik
SUMBER BERITA MUSTAHIL BISA menyusun sebuah berita apabila seo- rang jurnalis/humas organisasi/lembaga tidak mengetahui sumber-sumber yang bisa diberitakan. Detak jantung dari jurnalisme terletak pada sumber berita. Seorang humas or- ganisasi/lembaga harus jeli menangkap fenomena di sekeli- lingnya untuk dijadikan bahan pemberitaan. Beberapa sum- ber berita yang bisa kita dapatkan antara lain: 1. Kegiatan Organisasi 2. Prestasi Lembaga 3. Prestasi Pegawai/Mahasiswa 4. Kisah Pegawai/Mahasiswa 5. Kegiatan Mentoring/Pembinaan 6. Karya-karya Pegawai/Mahasiswa 7. Kegiatan di momen spesial 8. Kunjungan Tokoh 9. Apresiasi masyarakat UNSUR-UNSUR BERITA (5W+1H) SEBUAH BERITA dinyatakan sempurna dan layak tayang apabila telah memenuhi unsur-unsur berita yang dikenal dengan 5W+1H; What : Apa yang terjadi Where : Di mana hal itu terjadi When : Kapan peristiwa itu terjadi Jurnalistik Dasar untuk Pemula 15
Who : Siapa yang terlibat dalam kejadian itu Why : Kenapa hal itu terjadi How : Bagaimana peristiwa itu terjadi GAYA PENULISAN BERITA SEBELUM MENULIS berita, perlu diketahui beberapa gaya penulisan dalam dunia jurnalistik. Setidaknya ada tiga jenis gaya penulisan berita yakni staright news, soft news dan opini: 1. Straight News Straight News merupakan genre berita langsung atau berita yang fokus pada permasalahan (to the point). a. Dipakai media cetak harian dan media online; b. Pola penulisannya piramida terbalik; c. Bagian paling penting dan menarik ada di awal berita; d. Jenis penulisan ini supaya pembaca mudah me- ngetahui isi berita tanpa harus membaca keselu- ruhan teks. Contoh: UM Metro Tambah Tenaga Pengajar Bergelar Doktor UM Metro – Kabar gembira kembali menghembus kepada Universitas Muhammadiyah (UM) Metro, saat Muhammad Samson Fajar, M.Sos.I., mendapat promosi doktor bidang Ilmu Hukum Keluarga Islam di Universitas Islam Negeri Ra- den Intan Lampung, Selasa, 30 Juni 2020. Samson Fajar, biasa disapa Ustaz Samson, merupakan tenaga pengajar (dosen) di Fakultas Agama Islam UM Metro. Selain itu, ia merupakan Mudir Ponpes Putri Aisyiyah Imaadul Bi- 16 Penulisan Jurnalistik
laad Kota Metro, penulis dan Konsultan Parenting. Atas promosinya itu, kini ia resmi menyandang gelar Dr. M. Samson Fajar, M.Sos.I., sekaligus menambah jajaran dosen UM Metro yang bergelar doktor. “Bersyukur kepada Allah, karena semuanya karunia Allah Swt. dan sebenarnya bukan masalah gelarnya tapi permasa- lahan amanah ilmiahnya, tanggung jawab ilmunya, karena orang yang berilmu itu memiliki amanah di sisi Allah Swt. dan di dalam kehidupannya. Pertama, amanah untuk me- nyampaikan; kedua, untuk mengamalkan; yang ketiga untuk selalu mengembangkan, karena banyak orang yang berilmu tapi tidak mampu mengamalkan,” ungkap Samson Fajar, saat ditanya soal perasaannya telah menyandang gelar doktor. Mendengar hal ini, Rektor dan Civitas Academica UM Metro turut memberi ucapan selamat. Menurut Rektor, dengan se- lesainya ujian disertasi Muhammad Samson Fajar, M.Sos.I., tentu akan menambah kekuatan dan kualitas pembelajaran di Fakultas Agama Islam UM Metro. “Saya dan Civitas Academica mengucapkan selamat dan sukses atas promosi doktor Dr. M Samson Fajar, M.Sos.I. di Bidang Ilmu Hukum Keluarga Islam di UIN Raden Intan Lampung. Semoga ilmu yang didapat bermanfaat untuk ke- maslahatan umat,” ucapnya. Selain M. Samson Fajar yang telah rampung studi doktoral- nya, Rektor juga menyampaikan, saat ini, ada sejumlah dosen UM Metro yang tengah studi S3 di Eropa dan dalam negeri. “UM Metro insya Allah akan mendorong dosen-dosennya yang masih S2 untuk melanjutkan studi S3 dan yang sedang menempuh S3, saya berharap studinya selesai tepat waktu dan kembali mengabdi di UM Metro,” tukasnya. 2. Soft News (feature) Soft News merupakan jenis berita yang berbentuk se- perti karangan khas layaknya cerpen. Jurnalistik Dasar untuk Pemula 17
a. Berita yang mengedepankan deskripsi b. Pembaca seperti merasakan dan melihat langsung peristiwa c. Mengaduk-ngaduk emosi pembaca d. Mengedepankan sisi humanis Contoh: Anak Buruh Tani Jadi Wisudawan Terbaik UM Metro UM Metro – Seorang mahasiswa dari keluarga yang tidak mampu membuat orang tuanya bangga dengan menjadi salah seorang wisudawan terbaik UM Metro tahun 2018. Ia adalah Muhammad Rifa’i, mahasiswa yang pernah menjadi kuli bangunan serta buruh untuk menambah biaya hidupnya selama kuliah di UM Metro. Rifa’i yang kuliah dengan beasiswa bidik misi di Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP UM Metro berhasil mem- peroleh IPK 3.90 dan menjadi wisudawan terbaik kedua tingkat Sarjana. Meski perkuliahan Rifa’i dapat berjalan dengan baik melalui beasiswa tersebut, namun di awal perkuliahan ia sempat menjadi buruh tani di wilayah Bengkulu untuk membayar biaya kos-kosan di Kota Metro. Orang tuanya yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani di Belitang, Sumatera Selatan, ia rasa tak mampu membiayai hal tersebut, terlebih Bapaknya se- dang sakit kala itu. “Kemauan saya untuk kuliah sudah bulat, saat itu Ayah sedang sakit dan memang benar-benar tidak ada bia- ya. Setelah lepas salat Jumat, sempat bertemu dengan bapak-bapak yang mengajak kerja ke daerah Bengkulu. Tanpa pikir panjang saya langsung ikut Bapak itu. Se- lama di perantauan, saya kerja sebagai buruh petani di 18 Penulisan Jurnalistik
sawah dan buruh di kebun karet. Kebetulan saat itu pas bulan puasa. \"Kerja sebagai buruh dari pagi sampai Magrib benar-benar menguras tenaga. Sempat suatu hari, ter- lentang di tengah sawah sambil memandang ke langit. Tak terasa air mengalir dari mata membasahi pipi. Dan serentak terbangun melanjutkan pekerjaan. Kerja di perantauan ini selama setengah bulan mendapat uang sebesar 950.000 dipakai untuk menambah biaya kosan,” ujarnya kepada Medium News, Kamis (22/11/2018). “Berbeda dengan mahasiswa lainnya, saya selalu habis- kan masa libur panjang kuliah dengan bekerja di sawah, terkadang jadi kuli, bahkan sempat menjadi Tour Leader di Pariwisata, dan sempat juga bekerja di pabrik keru- puk sebagai buruh. Yang paling lama yakni bekerja di sawah, hampir tiap hari selama libur kuliah dihabiskan untuk kerja di sawah. Uang yang terkumpul dipakai untuk menambah bekal selama kuliah di UM Metro,” sambungnya. Namun hal ini tidak membuat Rifa’i patah semangat. Ia terus menorehkan prestasinya dengan selalu memper- oleh IPK tertinggi di setiap semester. Bahkan ia dapat bekerja di salah satu perusahaan besar di kota Bogor se- belum lulus kuliah. “Saya selalu bercita-cita pengen dapet kerjaan sebelum wisuda. Akhirnya setelah sidang, saya memutuskan un- tuk pergi merantau ke Pulau Jawa, tepatnya di daerah Bogor. Dengan membawa transkip dan SK menunggu yudisium, saya memberanikan melamar pekerjaan di sa- lah satu industri tekstil di Bogor. Singkat cerita, di situ saya mendapat panggilan untuk psikotes. Lulus psikotes dan interview, akhirnya saya diterima dan ditempatkan sebagai HRD Recruitment & Training di perusahaan ini,” jelasnya. Jurnalistik Dasar untuk Pemula 19
Di perusahaan tersebut Rifa’i menerima gaji 4 juta per bulan. Gaji tersebut menurutnya gaji bersih yang ia te- rima. Sementara untuk tempat tinggal dan biaya makan ditanggung penuh oleh perusahaan tempat ia bekerja. Hari ini (22/11/2018) Rifa’i berhasil membuat 925 wi- sudawan dan ribuan orang tua serta dewan senat UM Metro menitikkan air mata. Ia bersungkur di kaki kedua orang tuanya usai mendapatkan penghargaan sebagai salah seorang wisudawan terbaik di depan peserta Wi- suda Pascasarjana ke-7, Sarjana ke-37 dan Ahli Mad- ya UM Metro yang berlangsung di halaman Kampus I UM Metro. Rifa’i lalu mengajak orang tuanya untuk naik ke atas panggung senat sembari memberikan bunga untuk Rek- tor UM Metro, Prof. Dr. Karwono, M.Pd. sebagai ucap- an terima kasih dirinya dan orang tuanya atas gelar sar- jana yang berhasil ia dapatkan di kampus tercinta. Isak tangis dewan senat tak terbendung hari ini yang diikuti oleh para wisudawan dan para orang tua. 3. Opini Opini merupakan tulisan yang berisi pendapat, peni- laian, pemikiran, atau analisis tentang suatu masalah atau peristiwa. Biasanya, jenis tulisan ini selalu memi- liki space tersendiri dalam surat kabar, baik yang di- tulis oleh tokoh maupun masyarakat umum. Namun perlu diperhatikan, tulisan opini yang banyak diteri- ma oleh media massa baik cetak maupun online apa- bila tema yang diangkat merupakan isu terkini atau sedang hangat dibicarakan oleh khalayak umum. Di website UM Metro sendiri, juga menyediakan laman khusus opini yang diperuntukkan bagi dosen, karya- 20 Penulisan Jurnalistik
wan ataupun mahasiswa yang ingin menyampaikan 21 gagasan atau pemikirannya tentang isu terkini. Isu yang dibahas dapat berupa permasalahan yang te- ngah mencuat, bencana, hari nasional atau pun isu-isu lainnya. Contoh: Reaktualisasi Spirit Kebangkitan Nasional (Jangan Transfer Abunya, Tapi Apinya) Laman Opini UM Metro – Kebangkitan Nasional adalah periode pada paruh pertama abad XX. Saat itu bertumbuh ke- sadaran nasional sebagai orang Indonesia, setelah selama ratusan tahun bangsa Indonesia dalam penguasaan penjajah dalam segala aspek kehidupan, sehingga Indonesia layaknya sebuah rumah besar yang kehilangan tuan rumah dan semua keadaan itu adalah by design kaum penjajah. Tujuanya jelas, yaitu agar bisa menguasai daerah jajahan secara totalitas dan selama mungkin. Pada tahun 1908 terbit kesadaran bahwa bangsa Indonesia itu ada dan berhak memiliki sebuah nega- ra yang ditandai dengan salah satu peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo. Sebuah perkumpulan kaum muda terdidik dan tercerahkan serta berhasil menggaungkan kesa- daran kebangkitan secara nasional, sadar negara Indonesia sangat beragam dan terpencar dalam ribuan gugusan pulau sehingga agar lebih efektif dalam memperjuangkan kemerde- kaan diperlukan kesatuan dan persatuan gerakan. Saat ini, perjuangan bangsa Indonesia tentu saja bukan un- tuk melepaskan diri dari kekuasaan negara penjajah seperti dr. Soetomo dan kawan-kawan kala itu, tapi bukan berarti perjuangan bangsa Indonesia telah selasai. Indonesia me- mang sudah merdeka dilihat dari aspek kedaulatan geopolitik, tetapi merdeka secara geopolitik saja tidak cukup. Indonesia perlu merdeka secara ekonomi, agar tidak bergantung terus- -menerus kepada negara lain, dengan cara berhutang, dalam mencukupi gerak pembangunannya. Sudah menjadi wacana umum bahwa negara donatur seringkali memberikan syarat- -syarat yang mengekang dan menjebak Indonesia dalam posisi yang tidak menguntungkan dalam memberikan bantuannya. Jurnalistik Dasar untuk Pemula
Tujuannya jelas agar Indonesia takluk dan terjinakkan secara politik. Jadi, apa artinya ini semua? Sebuah bentuk penja- jahan baru bernama ecoimperialism. Hal yang sama terjadi pada ranah keragaman hayati (biodeversity). Pemodal asing telah menguasai lahan-lahan perkebunan dengan menggusur hutan dan segala keragaman hayatinya secara masif. Dalam konteks ini telah terjadi bioimperialisme di Indonesia. Lalu apa yang harus kita lakukan? Bangkit. Terbukti tidak semua orang Indonesia punya kesadaran untuk bangkit walau sudah dijajah beratus tahun. Sebuah kesadaran yang cukup mahal. Sekarang kita boleh khawatir juga, jangan-jangan kita juga tidak sadar atau setidaknya terlambat bangkit terhadap hal-hal yang mengkooptasi, bahkan menjajah kita tapi mung- kin dalam bentuk lain. Bangkit adalah sebuah keharusan, sebutlah sebagai Kebang- kitan Nasional kedua, ketiga, dan seterusnya. Kapan pun harus ada kesadaran bangsa Indonesia untuk bangkit sebagai upaya melepaskan diri dari ketertinggalan bangsa lain dan escape to high order (Menggapai posisi lebih tinggi) dalam segala aspek kehidupan yang vital. Kita harus berani melaku- kan introspeksi akan kelemahan dan kekurangan kita seraya mencari solusi yang tepat dan elegan. Bangsa Indonesai ha- rus dengan sungguh-sungguh melihat ke dalam diri secara jujur dan teliti, lalu dengan jitu menerepong kehidupan masa depan dengan segala tantangannya. Berikut ini penulis pa- parkan beberapa gagasan yang perlu menjadi perhatian un- tuk introspeksi sekaligus sebagai bekal untuk menggapai ke- bangkitan kehidupan bangsa Indonesia di masa depan sebagai pengantar diskusi dan belum komprehensif. 1. Memperkecil Entropi dan Meningkatkan Eisiensi Secara singkat dapat diungkapkan bahwa entropi adalah energi yang harus dikeluarkan yang disebabkan ketidaktera- turan (kerusakan) suatu sistem. Mobil baru dan/atau yang terawat dengan baik masih memiliki keteraturan sistem me- sin dan gerak sehingga lebih hemat energi, sebaliknya mobil lama dan/atau tidak terawat dengan baik akan lebih boros energi. Analog dengan hal tersebut terjadi pada aspek sosial 22 Penulisan Jurnalistik
dan budaya dalam kehidupan. Pada lembaga atau perusahaan, bahkan negara terjadi pula fenomena entropi mirip di mobil tadi. Jumlah energi (output) yang dihasilkan oleh lembaga, perusahaan, atau negara seharusnya setara dengan energi (in- put) yang dimasukan. Contoh mudahnya jika sebuah instansi diberi wewenang membuat jalan dengan anggaran tertentu, maka harusnya terbangun jalan yang kokoh dan tidak mudah berlubang serta berfungsi dengan baik selama satu tahun ang- garan. Jika tidak demikian maka nilai entropi menjadi besar. Kecenderungan kinerja bangsa Indonesia sekarang ini adalah nilai entropi besar dan tidak eisien. Input tinggi tapi output rendah. Hai ini dapat terjadi karena sistem yang rusak dan tidak terawat dengan baik. Saya sering berseloroh kepada ma- hasiswa: jika tadi Anda sudah makan bergizi, menu tanggal muda mahasiswa (rendang, sate, ditambah susu) tapi tidak menghasilkan satu makalah pun, maka Anda rugi. Entropi Anda terlalu besar. Input makanan bergizi tadi hanya habis untuk chat yang tidak penting atau kebanyakan tidur. Anda bukan manusia yang eisien. Dan, itu yang disebut entropi budaya. Itu semua pemicu high cost economy. Mengapa hal tersebut banyak terjadi pada manusia Indone- sia? Salah satu sebabnya banyak orang Indonesia mengalami disorientasi kehidupan. Tujuan hidupnya bukan “untuk apa” tapi “dapat apa”. Tipologi manusia seperti itu jika diberi ke- percayaan membangun jalan, misalnya, ia tidak pernah terpi- kir, “Saya akan bikin jalan ini sebaik mungkin untuk menye- nangkan orang yang lewat di jalan ini, agar kendaraannya tidak cepat rusak, dan tidak membahayakan yang lewat.” Bukan semata-mata, “Saya dapat apa dari proyek jalan ini.” Jarang sepertinya orang Indonesia sekarang ini yang memiliki orientasi seperti itu, buktinya jalan cepat rusak dan menyeng- sarakan banyak orang yang melewatinya. Jadi, jika ingin bangsa ini cepat bangkit dari ketertinggalan, maka perkecil entropi dan pertinggi eisiensi dalam berkinerja, serta perbaiki tujuan dan orientasi hidup. 2. Quality Focus Tekun, telaten, konsisten menjadi titik lemah bangsa Indone- Jurnalistik Dasar untuk Pemula 23
sia dalam menggeluti suatu bidang pekerjaan. Jauh hari Nabi Saw. menyampaikan, “Amal perbuatan yang baik adalah amal yang dkerjakan secara terus menerus walaupun itu ke- cil.” Fenomena yang sering kita lihat pada bangsa ini adalah hangat-hangat tahi ayam atau serakah, ingin mengerjakan se- muanya agar dapat honorarium banyak padahal kemampuan terbatas. Akibanya, hasil pekerjaannya berkualitas rendah. Tercermin juga dari kurikulum sekolah, yang ingn mema- sukan sebanyak mungkin pengetahuan pada siswa sehingga materi pada kurikulum sekolah di Indonesia sangat padat. Fi- losoi yang dianut, “Tahu sedikit tentang hal yang banyak\" dan bukan “Tahu banyak tentang hal yang sedikit”. Bisa ditebak hasilnya, karena kurang fokus begitu suatu semester lewat, maka lewat pula semua teori dalam kepala siswa. Sing- kat kata, bangsa Indonesia masih perlu meningkatkan quality focus pada berbagai bidang jika ingin menghasilkan sesuatu yang berkualitas dan bisa bangkit bersaing dengan bangsa lain. 3. Desain Intervensi Karakter dari Sekolah Perilaku yang kita saksikan dari orang-orang berpendidikan di negeri ini hanyalah ekspresi dari sifat dasar mereka ma- sing-masing yang dibawa dari rumah, bukan karena interven- si pendidikan yang diperolehnya. Kita harus berani bertanya, apa dan bagaimana konstruksi kultural yang telah dilakukan dalam proses pendidikan di sekolah berhasil membentuk anak didik kita menjadi manusia yang well-educated? Mengapa se- ring kali kalah oleh faktor eksternal? Sebagai bukti, apakah kita bisa membedakan perilaku orang yang berpendidikan for- mal dengan yang tidak ketika di masyarakat? Coba kita per- hatikan, siapa yang paling banyak melanggar peraturan lalu lintas? Siapa yang paling banyak membuang sampah semba- rangan? Siapa yang berdemonstrasi dengan cara merobohkan pohon dan merusak pot tanaman padahal isu yang diusung demonstran tidak ada relevansinya sama sekali dengan keber- adaannya? Atau siapa yang paling banyak melakukan korup- si? Jawabannya, justru orang yang berpendidikan menengah dan tinggi. Jadi, di mana artikulasi budaya pendidikan pada diri orang berpendidikan jika memang ada? 24 Penulisan Jurnalistik
Kita pun menjadi sadar, masyarakat kita bukan saja teriden- tiikasi sebagai Homo Socius yang punya misi Homo Sacra Res homin, tapi telah melampaui Homo Economicus menjadi Homo Agresivus yang berwajah Homo Homini Lupus. Ada semacam sifat “the beast within humanity”. Maka, dari se- kolah perlu ada intervensi kuat untuk membangun jiwa-jiwa altruis dan tidak egois, empati, jujur, dan memanusiakan yang lain. 4. Skills Dasar yang diperlukan di Abad ke-21 Keterampilan abad ke-21 atau diistilahkan dengan 4C (Com- munication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation) merupakan kemam- puan yang sesungguhnya ingin dituju dengan Kurikulum 2013. Berikut penjelasan 4C: a. Communication (komunikasi) Komunikasi adalah sebuah kegiatan mentransfer sebu- ah informasi baik secara lisan maupun tulisan. Namun, tidak semua orang mampu melakukan komunikasi dengan baik. Terkadang ada orang yang mampu menyampaikan se- mua informasi secara lisan tetapi tidak secara tulisan ataupun sebaliknya. Lebih dari itu, agar komunikasi dapat masif dan eisien, manusia Indonesia di Abad ke-21 selayaknya terampil menggunakan pelbagai teknologi digital dan alat komunikasi. b. Collaborative (kolaborasi) Adalah kemampuan berkolaborasi atau bekerja sama, saling bersinergi, beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggung jawab; bekerja secara produktif dengan yang lain; menempat- kan empati pada tempatnya; menghormati perspektif berbeda. c. Critical thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan pemecahan masalah). Adalah kemampuan untuk memahami sebuah masalah yang rumit, mengkoneksikan informasi satu dengan informasi lain, sehingga akhirnya muncul berbagai perspektif, dan mene- mukan solusi dari suatu permasalahan. Critical thinking di- Jurnalistik Dasar untuk Pemula 25
maknai juga kemampuan menalar, memahami dan membuat pilihan yang rumit; memahami interkoneksi antara sistem, menyusun, mengungkapkan, menganalisis, dan menyelesai- kan masalah. d. Creativity and Innovation (Kreativitas dan inovasi) Adalah kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda. Kreativitas juga dideinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam menciptakan penggabungan baru. Kreativitas akan sangat tergantung kepada pemikiran kreatif seseorang, yakni proses akal budi seseorang dalam menciptakan gagasan baru. Kreativitas yang bisa menghasilkan penemuan-penemuan baru (dan biasanya bernilai secara ekonomis) sering disebut sebagai inovasi. e. Adaptif dan Inovatif Menghadapi kehidupan yang seringkali unpredictable seper- ti pandemi Covid-19, kemampuan beradaptasi dan inovasi bangsa kita menjadi kata kunci agar tetap bisa survive. Saya ambil contoh adaptasi dalam kehidupan bernegara dan secara individu seperti berikut: Dalam sistem bernegara, khususnya di bidang pertahanan, orientasi banyak negara mungkin akan berubah secara drastis dari yang selama ini lebih mementingkan pertahanan dengan kecanggihan sistem persenjataan militer, akan bergeser kepada pentingnya pertahanan (imunitas) tubuh manusia. Terbukti senjata nuklir yang begitu canggih sekali pun seperti yang dimiliki Amerika Serikat dan Cina tidak berdaya melindungi penduduknya menghadapi serangan Coronavirus, mahkluk hidup yang justru sangat kecil. Secara individu akan ada kesadaran dan kepedulian lebih dari orang Indonesia dalam hal pemilihan makanan di masa New Normal. Ada kecenderungan orang akan mementingkan ni- lai gizi dan kesehatan (higienitas) dari makanan yang dipilih 26 Penulisan Jurnalistik
daripada sekedar mengenyangkan perut. Orang akan sadar pentingnya makanan yang berkualitas (halal dan tayibah) untuk meningkatkan kekebalan tubuh sebagai upaya strate- gis menghadapi inveksi Covid-19 (Herd Immunity). Dalam konteks ini, bahan makanan organik yang ramah lingkungan dan nonpestisida tentu menjadi pilihan tepat: sehat dan ber- kelanjutan. Semoga. Penulis: Dr. Achyani, M.Si. (Dosen S2 Pendidikan Bio- logi PPs UM Metro) Opini di atas merupakan tulisan salah seorang do- sen S2 Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana UM Metro yang mengangkat isu Hari Kebangkitan Nasio- nal (Harkitnas) yang jatuh pada 20 Mei 2020. STRUKTUR BERITA SUATU BERITA memiliki struktur berita yang terdiri dari: Judul (Head), Teras (Lead), isi berita (Body) dan Penutup: 1. Judul Berita Judul berita harus ringkas (antara 7-10 kata), mencer- minkan isi, menarik, dan sebaiknya berupa kalimat aktif yang terdiri dari Subjek + Predikat + Objek (SPO): Contoh: Rektor UM Metro (S) Peduli (P) Korban Puting Beliung (O) 2. Teras Berita Membuat teras berita yang bagus dan sesuai konteks berita, harus menjadi keahlian dasar seorang warta- wan atau jurnalis. Teras berita atau lead sangat penting Jurnalistik Dasar untuk Pemula 27
kedudukannya di dalam sebuah berita. Teras berita dapat menarik pembaca untuk membaca keseluruhan informasi berita. Goenawan Muhamad dalam buku Seandainya Saya Wartawan Tempo (2014) menjelaskan bahwa teras beri- ta memiliki dua tujuan: a. Menarik pembaca untuk mengikuti cerita; b. Membuka jalan bagi alur cerita. 3. Jenis-Jenis Teras Berita Teras berita (lead) adalah alenia atau paragraf perta- ma naskah berita setelah judul. Teras berita memiliki banyak macamnya. Setidaknya yang paling lazim di- gunakan oleh para wartawan adalah teras berita yang mengandung unsur 5W+1H (apa, siapa, di mana, ka- pan, mengapa, dan bagaimana). Menurut buku Secangkir Peristiwa di Mata Wartawan yang ditulis oleh Dono Darsono dan Enjang Muhae- min, Dosen di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, ter- dapat 16 macam/jenis teras berita. Apa saja keenam- belas teras berita tersebut, dan bagaimana contohnya, berikut penjelasannya: a. Teras Berita “Apa” (What) Teras berita ini lebih mengedepankan unsur apa di dalam berita, nilai berita apa lebih kuat daripada unsur lain. Seperti apa persitiwanya, apa kejadian- nya. Teras berita ini sering digunakan oleh warta- wan karena relatif lebih mudah dan cepat dalam proses penulisannya. 28 Penulisan Jurnalistik
Contoh: Sejumlah buruh pabrik rokok di Tulungagung, Jawa Timur, telah dinyatakan positif Covid-19 melalui tes massal. Meski menjadi salah satu klaster penyebaran virus corona, pabrik rokok di Tulungagung terpantau masih beroperasi normal. – Pikiran Rakyat Kota Bandung, Jawa Barat, sedianya mengakhiri masa penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada 5 Mei 2020, Selasa besok. Gugus Tugas Perce- patan Penanganan Covid-19 Kota Bandung pun telah memutuskan untuk tidak memperpanjang PSBB. Na- mun, secara otomatis Kota Bandung akan mengikuti penerapan PSBB Jawa Barat, mulai Rabu, 6 Mei 2020. – Pikiran Rakyat b. Teras Berita “Siapa” (Who) Selanjutnya yaitu teras berita siapa (who). Teras be- rita ini lazim digunakan wartawan untuk menulis langsung siapa mengatakan apa, dari pernyataan pejabat. Selain itu, juga berisi siapa pelaku, siapa korban dll. Contoh: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Ber- li Hamdani mengatakan wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) tidak akan menerapkan penyesuaian pola hidup normal baru alias new normal berbarengan dengan Jabar. – CNN Indonesia c. Teras Berita “Kapan” (When) Teras berita kapan menggunakan unsur waktu le- bih kuat dibanding unsur lain. Biasanya berisi ka- Jurnalistik Dasar untuk Pemula 29
pan peristiwa terjadi, kapan pernyataan diumum- kan. JIka dilihat di media mainstream, teras berita ini termasuk yang jarang digunakan. Contoh: Pencoblosan Pemilu 2019 menyisakan dua hari lagi. Masyarakat diminta aktif bersama-sama menjaga dan mengawasi Tempat Pemungutan Suara (TPS). – Berita Satu d. Teras Berita “Di mana” (Where) Ketika memilih teras berita di mana, berarti unsur yang paling dikedepankan adalah unsur tempat/ lokasi. Teras berita ini juga termasuk yang jarang digunakan oleh wartawan. Tapi sesekali bisa diap- likasikan pada tulisan agar tidak bosan. Contoh: Bertempat di Istana Negara, Presiden Joko Widodo menggelar acara open house Idulitri 1440 H, Senin (12/4/2019). Tamu undangan dan masyarakat turut diundang pada acara tersebut dalam rangka silatura- him di hari Lebaran. e. Teras Berita “Mengapa” (Why) Teras berita ini digunakan ketika unsur mengapa lebih dominan dibandingkan unsur lain. Umum- nya isi berita dalam teras ini lebih kepada adanya sebab-akibat. 30 Penulisan Jurnalistik
Contoh: Banjir yang terjadi akibat hujan deras pada Jumat (1/5) malam menyebabkan 21.000 lebih rumah warga di tiga kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Ba- rat, menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. – Tirto f. Teras Berita “Bagaimana” (How) Teras berita ini digunakan ketika unsur bagaima- na lebih dominan dibandingkan unsur lain. Nah, umumnya isi berita dalam teras ini menunjukkan proses mengapa kejadian bisa terjadi, atau langkah pemecahannya atas peristiwa tertentu. Meskipun jarang dipakai untuk berita straight news teras beri- ta ini tetap menarik untuk dibaca. Contoh: Penyebaran virus corona (COVID-19) di berbagai be- lahan dunia terus meluas. Hingga Jumat, 3 April 2020 sore, jumlah kasus positif Covid-19 tepatnya telah mencapai angka 1.018.107. Sebagai bentuk antisipa- si agar penyebaran tidak semakin meluas, masyarakat diminta untuk tetap di rumah, memakai masker, dan menjalankan protokol kesehatan lainnya. – Kompas. com g. Teras Berita “Ringkasan” Yaitu teras berita yang berisi ringkasan dari semua isi yang ada di dalam berita. Berupa isi yang dipa- datkan, disebut juga teras berita yang menyimpul- kan. Jurnalistik Dasar untuk Pemula 31
Contoh: Kebakaran kembali melanda sebuah pasar swalayan di Kota Bandung. Penyebabnya diduga karena arus pen- dek listrik. Kerugian ditaksir ratusan jiwa dan tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Demikian dilaporkan Dinas Kebakaran Kota Bandung, Selasa (3/4/2020). h. Teras Berita “Kontras” Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata kontras mengandung makna “berbeda, berlawan- an, sangat mencolok perbedaanya.” Dari situ da- pat diartikan sebagai realistas sosial atau keadaan yang mencolok, baik dari realitas sekarang atau yang dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Contoh: “Perayaan Iduladha di Kampung Naga, Desa Neg- lasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya tidak seperti masyarakat Muslim lainnya. Tidak ada salat Id ataupun penyembelihan hewan kurban. Seper- ti tahun-tahun sebelumnya, mereka melakukan ritual tersendiri. 4. Tubuh Berita Tubuh berita merupakan tempat seluruh informasi di- jelaskan secara detail. Seluruh fakta yang kia dapatkan di lapangan dirangkai dan dijelaskan secara kronolo- gis dan sebaiknya seluruh penjelasan harus fokus ke- pada satu tema persoalan yang diangkat. Mengingat kita sedang menulis berita, sertakan pula kutipan, yaitu pernyataan dari narasumber. Jangan lupa jelaskan atau berikan keterangan siapa yang 32 Penulisan Jurnalistik
menjadi narasumber agar pembaca bertambah yakin dengan pernyataannya. Karena itu pilihlah narasum- ber yang bisa dipercaya. Dalam menulis kutipan bisa dilakukan dengan menu- lis kutipan langsung maupun tidak langsung. Kutip- an langsung digunakan untuk menjelaskan pernya- taan narasumber yang penting. Dengan kutipan ini, seolah-olah narasumber berbicara langsung kepada pembaca/pendengar/pemirsa berita. Ini juga untuk menghindari kita salah dalam mengutip. Sedangkan kutipan tidak langsung bisa digunakan untuk penje- lasan saja. 5. Penutup Berita Penutup berita merupakan bagian akhir tulisan atau paragraf terakhir. Meskipun bagian akhir, apakah ini merupakan yang dapat dianggap paling tidak pen- ting? Belum tentu, tergantung dari jenis berita yang dibuat. Pola Piramida Terbalik Sumber: tambahpinter.com Jurnalistik Dasar untuk Pemula 33
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120