Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore 1. RPP_MODUL DPK AKL_KURMER PPG

1. RPP_MODUL DPK AKL_KURMER PPG

Published by Erief Prio Wibowo, 2022-11-30 16:05:26

Description: 1. RPP_MODUL DPK AKL_KURMER PPG

Search

Read the Text Version

“>”&DATE(2019,12,3) Lebih dari tanggal 3 Desember 2019 Tidak disarankan memasukkan kriteria tanggal dengan cara penulisan langsung (mis: “>3-12- 2019”). Ini karena cara tersebut bisa membuat hasil COUNTIFmu salah dan tidak sesuai ekspektasi. Koordinat cell Contoh Kriteria Penjelasan “>”&B1 Lebih dari nilai pada B1 Cell kosong/tidak kosong Penjelasan Contoh Kriteria Kosong “\" Tidak kosong “<>\" Langkah-langkah Penulisan Berikut akan dijelaskan mengenai cara menuliskan rumus COUNTIF excel secara langkah per langkah. Penjelasan langkahnya berikut akan disertai dengan contoh langkah penulisannya dalam bentuk screenshot untuk membantu mempermudah proses pembelajaranmu. 1. Ketik tanda sama dengan ( = ) di cell tempat kamu ingin menaruh hasil perhitungan datanya. 2. Ketik COUNTIF (boleh dengan huruf besar atau huruf kecil) dan tanda buka kurung setelah = 3. Masukkan cell range tempat perhitungan banyak data berdasarkan kriterianya ingin dilakukan. Lalu, masukkan tanda koma ( , ) Hal 101 dari 172

4. Masukkan kriteria 5. Ketik tanda tutup kurung 6. Tekan tombol Enter 7. Selesai! Hal 102 dari 172

Alasan Utama Mengapa COUNTIF Menghasilkan Error/Salah Hitung Menemui kesulitan mendapatkan hasil yang benar dari rumus COUNTIFmu? Terkadang hal ini bisa terjadi dan penyebabnya bisa bermacam-macam. Namun, berdasarkan pengalaman kami, terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab utama error/salahnya hasil dari penulisan suatu COUNTIF. Faktor-faktor tersebut adalah. 1. Salah bentuk penulisan kriteria. Faktor ini biasanya menjadi penyebab tersering suatu COUNTIF menjadi salah/error hasilnya. Pastikan penulisan kriteriamu sesuai dengan bentuk penulisan yang diterima oleh COUNTIF 2. Berusaha memasukkan lebih dari satu kriteria ke dalam COUNTIF. Jika kamu butuh menghitung banyak data yang memenuhi lebih dari satu kriteria, gunakan COUNTIFS. Penjelasan mengenai penggunaan rumus ini terdapat di bagian selanjutnya dari tutorial ini 3. Salah memasukkan cell range. Coba cek lagi input cell rangemu. Apakah semua tempat yang ingin kamu hitung datanya sudah ada di dalam cell rangenya tersebut? 4. Rumus COUNTBLANK Fungsi COUNTBLANK excel adalah suatu fungsi dengan tujuan penggunaan menghitung banyak cell kosong dalam suatu range. Rumus ini merupakan salah satu rumus perhitungan data dalam cell selain beberapa rumus lainnya pada spreadsheet dengan keunikan tersendiri pada masing-masing fungsi rumusnya. Rumus : =COUNTBLANK(range) Keterangan : range = range untuk diperiksa berapa banyak cell kosong di dalamnya Langkah-langkah : 1. Ketik tanda sama dengan ( = ) di cell tempat kamu ingin menaruh hasilnya. 2. Ketik COUNTBLANK (boleh dengan huruf besar atau huruf kecil) dan tanda buka kurung setelah = Hal 103 dari 172

3. Drag kursor cell dari koordinat paling kiri atas sampai ke kanan bawah untuk range yang ingin dihitung banyak cell kosongnya. Kamu juga bisa memasukkan tanda koma ( , ) dan menambah cell range di tempat lain sampai semua dimasukkan ke dalam formula ini. 4. Ketik tanda tutup kurung setelah semua range yang ingin diproses sudah dimasukkan. 5. Tekan tombol Enter 6. Proses selesai dilakukan! 3. RUMUS / FUNGSI LOGIKA PADA EXCEL a) Fungsi IF Rumus IF adalah rumus yang dapat memberikan suatu hasil berdasarkan proses evaluasi suatu kondisi logika tertentu. Terdapat dua kemungkinan hasil dari proses evaluasi tersebut, benar (TRUE) atau salah (FALSE). IF akan memberikan kita hasil berdasarkan benar dan salahnya tersebut. Kegunaan fungsi IF adalah memberikan hasil tergantung dari proses evaluasi kondisi logika yang kita masukkan sebagai input di dalamnya. Hasil dari rumus IF adalah data/proses tertentu berdasarkan benar atau tidaknya input kondisi logika kita. Berikut bentuk umum dari penulisan rumus IF di excel. =IF(logical_test, value_if_true, value_if_false) Hal 104 dari 172

Dan berikut penjelasan input-input yang perlu diberikan dalam penulisannya tersebut. • logical_test = bentuk kondisi logika yang ingin kamu evaluasi menggunakan IF. Hasil evaluasinya nanti akan menentukan hasil yang anda dapatkan dari rumus IF. • [value_if_true] = opsional. Hasil dari IF jika kondisi logika yang diberikan ke dalamnya terbukti benar. Jika kamu tidak memberikan input di sini, maka hasilnya akan menjadi nilai logika TRUE • [value_if_false] = opsional. Hasil dari IF jika kondisi logika yang anda berikan ke dalamnya terbukti salah. Jika anda tidak memberikan input di sini, maka hasilnya akan menjadi nilai logika FALSE Operator Logika Dalam penulisan rumus IF di excel, biasanya kita menggunakan salah satu dari operator- operator logika dalam input kondisi logikanya. Operator logika tersebut akan membandingkan kedua data yang kita taruh di masing-masing sisinya. Ia berperan penting menentukan apakah kondisi logikamu akan dianggap benar atau salah. Secara umum, terdapat 5 operator logika yang bisa dipakai di excel. Kelima operator tersebut beserta arti dari mereka dapat kamu lihat pada tabel di bawah ini. Operator Logika Arti = Sama dengan < Kurang dari > Lebih dari <= Kurang dari atau sama dengan >= Lebih dari atau sama dengan Jangan salah memilih operator logika yang sesuai dengan kebutuhan pengolahan datamu ketika menggunakan IF! Langkah-langkah Penulisan Bagaimana langkah-langkah melakukan penulisan rumus IF di excel dari awal sampai akhir? Berikut adalah detailnya untukmu. 1. Ketik tanda sama dengan ( = ) di cell tempat kamu ingin menaruh hasil IFnya 2. Ketik IF (boleh dengan huruf besar atau huruf kecil) dan tanda buka kurung setelah = 3. Masukkan kondisi logika yang ingin kamu evaluasi untuk menentukan hasil dari IFnya. Lalu, masukkan tanda koma ( , ) Hal 105 dari 172

4. Masukkan hasil IF bila kondisi logikanya tadi terevaluasi benar/TRUE lalu masukkan tanda koma 5. Masukkan hasil IF bila kondisi logikanya tadi terevaluasi salah/FALSE 6. Ketik tanda tutup kurung 7. Tekan tombol Enter 8. Selesai! b) Fungsi OR Fungsi OR Pada Excel Kita bisa menggunakan OR untuk mendapatkan nilai logika hasil kombinasi dari beberapa kondisi logika. OR akan menghasilkan TRUE jika paling tidak salah satu dari kondisi logika tersebut bernilai TRUE dan FALSE jika semuanya bernilai FALSE. Hasil OR Hasil yang kita dapatkan dari OR adalah nilai logika TRUE atau FALSE tergantung dari input kondisi logika apa yang kita berikan. Secara umum, kamu dapat menuliskan OR di excel dengan bentuk seperti ini. = OR ( kondisi_logika1 , [ kondisi_logika2 ] , … ) Input OR adalah semua kondisi logika yang kamu ingin kombinasikan untuk mendapatkan nilai logikamu. Kamu bisa memasukkan sampai 255 kondisi logika ke dalam OR. Kamu juga bisa memasukkan nilai logika TRUE atau FALSE secara langsung walaupun hal ini jarang dilakukan. OR akan menghasilkan TRUE jika salah satu inputnya memiliki nilai TRUE. Selain itu, ia akan menghasilkan FALSE jika semua inputnya bernilai FALSE. Langkah Penulisan : 1. Ketik tanda sama dengan ( = ) di cell tempat kamu ingin menaruh hasil Ornya Hal 106 dari 172

2. Ketik OR (boleh dengan huruf besar atau huruf kecil) dan tanda buka kurung setelah = 3. Masukkan semua kondisi logika yang ingin kamu kombinasikan untuk mendapatkan nilai logikamu. Ketikkan tanda koma ( , ) di antara input kondisi logikamu 4. Ketik tanda tutup kurung ketika semua kondisi logikanya sudah dimasukkan 5. Tekan tombol Enter 6. Proses selesai! c) Fungsi IF dan OR untuk Beberapa Kondisi Logika Untuk membuat OR menjadi input di dalam IF, berikut bentuk penulisan umum dari kombinasi kedua rumus ini. = IF ( OR ( kondisi_logika1 , [ kondisi_logika2 ] , … ) , hasil_jika_true , hasil_jika_false ) Dalam kombinasi IF OR, kita memasukkan input OR ke dalam bagian input pertama dari IF. Bagian tersebut adalah bagian input kondisi logika dari IF. Kita memasukkan semua kondisi logika yang ingin kita kombinasikan dalam IF kita ke dalam OR. Dari OR tersebut, kita akan mendapatkan nilai logika TRUE atau FALSE. Nilai logika tersebut akan menentukan apakah kita akan mendapatkan hasil TRUE atau FALSE dari IF kita. Untuk memahami konsepnya dengan lebih jelas, berikut sebuah contoh implementasi IF OR di excel. Hal 107 dari 172

Di sini, kita menggunakan data yang sama seperti yang kita gunakan pada contoh implementasi rumus OR kita sebelumnya. Namun, sekarang kita ingin mendapatkan kata-kata lulus/tidak lulus pada setiap baris nilai tesnya, bukan hanya TRUE/FALSE. Untuk itu, kita perlu menggunakan IF dengan OR. Seperti sebelumnya dijelaskan, untuk melakukan kombinasinya, kita mengetikkan OR sebagai input kondisi logika IF kita. Kita memasukkan semua kondisi logika nilai tes pada setiap barisnya (nilai_tes>80) ke dalam OR kita. Setelah itu, kita memasukkan hasil IF jika hasil ORnya adalah TRUE dan jika hasil ORnya adalah FALSE. Pada contoh ini, itu berarti kita memasukkan teks “lulus” untuk hasil TRUE dan teks “tidak lulus” untuk hasil FALSEnya. Kita menuliskan rumus IF OR kita seperti itu dan hasilnya adalah seperti yang dapat kamu lihat pada screenshot contohnya! Kita mendapatkan hasil lulus/tidak lulusnya secara benar dari setiap IF OR yang kita tuliskan. d) Fungsi AND Kita bisa menggunakan AND untuk mendapatkan nilai kombinasi dari lebih dari satu kondisi logika. Ia akan menghasilkan TRUE jika semua kondisi logikanya benar dan FALSE jika tidak seperti itu. Hasil AND Kita akan mendapatkan nilai logika TRUE/FALSE dari AND, tergantung dari benar/tidaknya semua kondisi logika yang menjadi inputnya. Langkah Penulisan Berikutnya, kita akan melihat bagaimana cara menuliskan rumus AND di excel dari awal sampai akhir. Langkah-langkah penulisannya sebenarnya cukup simpel seperti yang bisa kamu lihat berikut ini. 1. Ketik tanda sama dengan ( = ) di cell tempat kamu ingin menaruh hasilnya 2. Ketik AND (boleh dengan huruf besar atau huruf kecil) dan tanda buka kurung setelah = 3. Masukkan semua kondisi logika yang ingin kamu dapatkan nilai kombinasi logikanya. Pisahkan mereka dengan tanda koma ( , ) Hal 108 dari 172

4. Ketik tanda tutup kurung jika semua input kondisi logikamu sudah dimasukkan 5. Tekan tombol Enter 6. Proses selesai! AND untuk IF dengan Beberapa Kondisi Logika: IF AND Karena hasil dari AND adalah nilai logika TRUE/FALSE, kita biasanya tidak menggunakannya sendiri. Kita biasanya menggunakannya sebagai input dari kondisi logika sebuah rumus IF. Jika kamu sudah memahami rumus IF, maka kamu pasti tahu bahwa IF membutuhkan input kondisi logika yang menghasilkan sebuah nilai logika. Nilai logika tersebut akan menentukan hasil seperti apakah yang akan IF berikan kepada kita. Namun, dalam penulisan normalnya, IF hanya dapat diisi oleh satu kondisi logika. Jika kamu menginginkan nilai hasil kombinasi dari beberapa kondisi logika, maka kamu harus menggunakan AND dalam IFmu (atau OR jika kamu membutuhkan pemrosesan yang berbeda untuk kombinasi kondisi logikamu). Cara menuliskan IF dengan AND di excel biasanya adalah sebagai berikut. = IF ( AND ( kondisi_logika_1 , kondisi_logika_2 , … ) , hasil_jika_true , hasil_jika_false ) Seperti yang kita diskusikan sebelumnya, kita memasukkan AND sebagai input kondisi logika IF. AND tersebut akan membantu mengkombinasikan beberapa kondisi logika untuk menentukan hasil akhir dari IF kita. Jika semua kondisi logikanya bernilai TRUE, maka IF akan memberikan hasil TRUEnya. Selain itu, IF akan memberikan hasil FALSEnya. Untuk memahami lebih dalam mengenai implementasi IF AND di excel, lihat screenshot di bawah ini. Hal 109 dari 172

Kita kembali ke contoh nilai tes yang sudah kita bahas sebelumnya dan menambahkan IF untuk menentukan hasilnya di sana. Jika semua nilai tes di atas 70, maka kita menginginkan tanda “lulus”. Jika selain kondisi itu yang terjadi, maka kita menginginkan tanda “tidak lulus”. Untuk memberikan semua tanda “lulus”/“tidak lulus” tersebut ke semua baris nilai tesnya, kita memasukkan AND ke dalam rumus IF kita. AND tersebut berisi kondisi logika dari setiap nilai tes dalam satu baris. Setiap dari mereka harus di atas 70. Kita memasukkan tanda “lulus”nya sebagai hasil TRUE dari IF dan tanda “tidak lulus”nya sebagai hasil FALSE. Tuliskan IF ANDnya seperti itu dan kita akan mendapatkan hasil yang kita butuhkan! Alternatif AND: Kalikan Kondisi Logikamu Jika kamu tidak mau menggunakan AND untuk mengkombinasikan kondisi logikamu, kamu bisa menggunakan cara alternatif ini. Cara ini memanfaatkan fakta bahwa TRUE juga dianggap sebagai angka 1 di excel dan FALSE sebagai angka 0. Dapatkah kamu menebak apa yang akan kita lakukan dengan memanfaatkan fakta tersebut? Kita dapat mengalikan kondisi logika yang kita punya untuk meniru proses dari AND dikarenakan adanya fakta tersebut! Dalam penulisannya, kita bisa mengilustrasikan cara alternatif ini secara umum sebagai berikut. = ( kondisi_logika_1 ) * ( kondisi_logika_2 ) * … Setiap kondisi logika yang kita tuliskan akan menghasilkan nilai logika TRUE atau FALSE. Karena TRUE adalah 1 dan FALSE adalah 0 di excel, mengalikan semua nilai logika tersebut akan memberikan kita hasil seperti AND. Jika mereka semua bernilai TRUE (atau 1), maka proses perkaliannya akan menghasilkan 1 (atau TRUE). Di lain pihak, jika salah satu dari mereka bernilai FALSE (atau 0), maka proses perkaliannya akan menghasilkan 0 (atau FALSE). Ini karena semua angka yang kita kalikan dengan 0 pastinya akan menghasilkan 0 juga. Hasil tersebut sama seperti yang kita dapatkan dari AND, bukan? Kita menambahkan tanda kurung yang melingkupi setiap kondisi logikanya untuk membuat mereka dijalankan terlebih dahulu sebelum menjalankan proses perkaliannya. Hal ini untuk memastikan prosesnya akan berjalan sesuai dengan yang kita inginkan. Sebagai catatan, jika kamu hanya menuliskan perkalian tersebut dalam cellmu, maka kamu akan mendapatkan hasil berupa angka (1 atau 0, tergantung dari hasil akhir perkalian nilai logikanya apakah TRUE atau FALSE). Namun, jika kamu menuliskan perkalian kondisi logikanya tersebut dalam IF, maka ia akan bekerja seperti layaknya rumus IF AND! Untuk contoh implementasi dari cara alternatif ini, lihat screenshot di bawah ini. Kita menggunakan contoh IF AND yang tadi di sini untuk mengilustrasikan kesamaannya dengan jika kita menggunakan perkalian kondisi logika. Seperti dapat kamu lihat, hasil dari kedua cara tersebut sama! Di sini, kita mengalikan kondisi logikanya dengan menggunakan pola penulisan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Semua nilai tes dalam suatu baris dibandingkan dengan nilai minimumnya sebelum kita memasukkan mereka ke dalam tanda kurung. Setelah itu, kita mengalikan mereka menggunakan tanda bintang ( * ). Kita menuliskan rumus IFnya dengan normal, hanya mengganti input AND dengan perkalian kondisi logika. Sebagai hasilnya, kita juga mendapatkan tanda “lulus” atau “tidak lulus” secara akurat dari hasil penulisan rumus kita. Hal 110 dari 172

e) Fungsi IFERROR Fungsi IFERROR pada excel adalah suatu rumus dengan tujuan penggunaan memberikan nilai alternatif jika inputmu di dalam IFERROR excel ini bernilai atau menghasilkan suatu error. Ia sangat sering digunakan untuk mengantisipasi ketika tidak diketahui apakah suatu rumus yang dimasukkan dalam cell akan benar menghasilkan nilai sesuai kebutuhan atau malah akan menghasilkan error. Sedikit penjelasan mengenai input di dalamnya adalah sebagai berikut: =IFERROR(value, value_if_error) Keterangan: • value = data atau formula yang ingin dites error atau tidak nilainya • value_if_error = nilai alternatif untuk dihasilkan jika ternyata benar data atau formulanya error Bagaimana Cara Menggunakan Formula IFERROR Excel? Berikut akan dijelaskan mengenai cara menuliskan formula IFERROR excel secara detail. Kebutuhan input dari rumus ini sendiri adalah data atau formula di mana terdapat antisipasi error dalam nilainya serta apa nilai alternatif yang ingin dihasilkan ketika ternyata benar data atau formula tersebut nantinya error. Fungsi ini akan tetap menghasilkan data atau formula tersebut jika nantinya tidak ada error. Namun pada kesempatan lain, ia akan menghasilkan nilai alternatif bila ternyata data atau formula tersebut benar menghasilkan error. Cara Menggunakan Fungsi IFERROR Pada Excel 1. Ketik tanda sama dengan ( = ) di cell tempat kamu ingin menaruh hasilnya 2. Ketik IFERROR (boleh dengan huruf besar atau huruf kecil) dan tanda buka kurung setelah = 3. Ketik data atau formula atau koordinat cell di mana data atau formula yang ingin kamu antisipasi errornya berada, lalu ketik tanda koma ( , ) 4. Ketik nilai alternatif atau koordinat cell di mana nilai yang akan dihasilkan bila input data atau formulamu tadi menghasilkan error berada Hal 111 dari 172

5. Ketik tanda tutup kurung 6. Tekan tombol Enter 7. Proses selesai! Hasil dengan IFERROR Excel Hasil tanpa IFERROR Excel 4. RUMUS/FUNGSI TEXT (STRING) PADA EXCEL Fungsi STRING (teks) yang sering disebut fungsi-fungsi karakter memuat fungsi-fungsi yang dapat digunakan untuk mengoperasikan data yang berjenis karakter. Terdapat tiga buah fungsi string yang akan dipelajari untuk melengkapi fungsi logika dan lookup, yaitu LEFT, RIGHT dan MID. a) Fungsi LEFT Fungsi LEFT digunakan untuk mengambil sebagian data berjenis teks dari sebelah kiri sebanyak karakter yang diinginkan. Bentuk Umum penulisan Fungsi LEFT : =LEFT(Teks; Jumlah Karakter) Contoh : Hal 112 dari 172

=LEFT(“BANDUNG PARIS VAN JAVA”;3), tampak hasilnya dilayar BAN Atau di sel A1 terdapat teks BANDUNG, jika diketik Rumus =LEFT(A1;2), maka menghasilkan BA. b) Fungsi RIGHT Fungsi RIGHT digunakan untuk mengambil sebagian data berjenis teks dari sebelah kanan sebanyak karakter yang diinginkan. Bentuk umum penulisan Fungsi RIGHT : =RIGHT(Teks; Jumlah Karakter) Contoh : =RIGHT(“BANDUNG PARIS VAN JAVA”;4), tampak hasilnya dilayar JAVA Atau di sel A1 terdapat teks BANDUNG, jika diketik Rumus =RIGHT(A1;2), maka menghasilkan NG. c) Fungsi MID Fungsi MID digunakan untuk mengambil sebagian data berjenis teks dimulai dari kedudukan tertentu sebanyak karakter yang diinginkan. Bentuk umum penulisan Fungsi MID : =MID(Teks; Kedudukan Mulai; Jumlah Karakter) Contoh : =MID(“BANDUNG PARIS VAN JAVA”;9;4), tampak hasilnya dilayar PARIS Atau di sel A1 terdapat teks BANDUNG, jika diketik Rumus =MID(A1;3;2), maka menghasilkan ND. d) Kombinasi Fungsi Logika IF dan Fungsi String Catatan penting dalam dalam meggabungkan rumus - rumus ini adalah pemahaman tentang syntax dan argumennya sehingga dengan mudah kita bisa memasukan rumus LEFT, MID dan RIGHT kedalam argumen rumus IF Excel. Adapun syntax dari keempat rumus Excel ini adalah sebagai berikut : 1. Rumus IF IF berfungsi untuk melakukan suatu pengecekan terhadap kondisi yang disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu sehingga bisa menghasilkan data sesuai dengan yang diinginkan. Terdapat dua kemungkinan hasil dari proses evaluasi tersebut, benar (TRUE) atau salah (FALSE). IF akan memberikan kita hasil berdasarkan benar dan salahnya tersebut. Kegunaan fungsi IF adalah memberikan hasil tergantung dari proses evaluasi kondisi logika yang kita masukkan sebagai input di dalamnya. Syntax dasar rumus IF adalah : =IF(logical_test;[value_if_true];[value_if_false]) Keterangan : logical_test : Kondisi atau syarat yang akan mengembalikan nilai benar atau salah value_if_true : Nilai yang diberikan apabila kondisi benar. value_if_false : Nilai yang diberikan apabila kondisi salah. Hal 113 dari 172

Apabila diterjemahkan kedalam bahasa yang lebih simpel maka rumus IF tersebut menajdi sebagai berkut : IF(syarat,\"nilai_benar\",\"nilai_salah\") Operator Logika Dalam penulisan rumus IF di excel, biasanya kita menggunakan salah satu dari operator- operator logika dalam input kondisi logikanya. Operator logika tersebut akan membandingkan kedua data yang kita taruh di masing-masing sisinya. Ia berperan penting menentukan apakah kondisi logikamu akan dianggap benar atau salah. Secara umum, terdapat 5 operator logika yang bisa dipakai di excel. Kelima operator tersebut beserta arti dari mereka dapat kamu lihat pada tabel di bawah ini. Operator Logika Arti = Sama dengan < Kurang dari > Lebih dari <= Kurang dari atau sama dengan >= Lebih dari atau sama dengan Jangan salah memilih operator logika yang sesuai dengan kebutuhan pengolahan datamu ketika menggunakan IF! Langkah-langkah Penulisan Rumus IF 1. Ketik tanda sama dengan ( = ) di cell tempat kamu ingin menaruh hasil Ifnya 2. Ketik IF (boleh dengan huruf besar atau huruf kecil) dan tanda buka kurung setelah = 3. Masukkan kondisi logika yang ingin kamu evaluasi untuk menentukan hasil dari IFnya. Lalu, masukkan tanda koma ( , ) Hal 114 dari 172

4. Masukkan hasil IF bila kondisi logikanya tadi terevaluasi benar/TRUE lalu masukkan tanda koma 5. Masukkan hasil IF bila kondisi logikanya tadi terevaluasi salah/FALSE 6. Ketik tanda tutup kurung 7. Tekan tombol Enter Selesai! Contoh Penggunaan Rumus IF 1: Lulus atau Tidak Lulus Agar lebih jelas dalam memahami penggunaan IF di excel, berikut akan diberikan tiga contoh implementasinya. Contoh pertama adalah mengenai penentuan lulus dan tidak lulusnya seseorang berdasarkan angka nilai tes dalam excel. Implementasi IF untuk contoh pertama ini dapat kamu lihat di screenshot berikut. Hal 115 dari 172

Pada contoh tersebut, dapat kita lihat bagaimana IF membantu kita dalam menentukan lulus atau tidak lulusnya semua siswa di daftar tersebut. Untuk menggunakan IF, kita perlu memasukkan syarat kelulusannya ke dalam IF, yaitu nilai tes harus sama dengan atau di atas 70. Cara input syarat tersebut seperti dapat kamu lihat pada screenshotnya. Kita juga tidak boleh lupa untuk memasukkan kata “Lulus” jika kondisinya benar dan “Tidak Lulus” jika kondisinya salah. Dengan memasukkan inputnya secara benar, maka IF dapat memberikan kita label kelulusan dari setiap siswa secara cepat dan tepat. Contoh Penggunaan Rumus IF 2: Mencari Diskon di Excel Dengan IF Contoh kedua dari implementasi IF adalah tentang mencari tingkatan diskon di excel. Hal ini biasanya kita temukan ketika kita memiliki beberapa tingkatan diskon yang tergantung dari besar total nilai pembelian. Contoh penggunaan IF untuk membantu mendapatkan besaran potongan diskon yang tepat dapat dilihat pada screenshot berikut. 1. Untuk pencarian tingkatan diskon berdasarkan besaran nilai pembelian ini, kita menggunakan bentuk IF yang disebut sebagai IF bertingkat. Hal ini dikarenakan terdapat lebih dari satu kondisi logika yang perlu kita tes demi mendapatkan besaran diskon bagi semua nilai pembeliannya. 2. Dalam penulisan IF pada contoh tersebut, kita memasukkan kondisinya dengan urutan terbalik agar hasilnya tidak salah (jika kita memasukkan >=500.000 sebagai kondisi pertamanya, maka kondisi ini juga menghasilkan TRUE bila nilainya lebih dari 1 atau 1,5 juta). 3. Kita memasukkan kondisi untuk nilai pembelian >1,5 juta dahulu diikuti oleh >1 juta dan >500 ribu. Masing-masing kondisi tersebut memiliki penulisan IFnya sendiri seperti dapat kamu lihat di screenshotnya. 4. Setiap penulisan IF tersebut dimasukkan pada IF sebelumnya pada bagian input hasil FALSE dari IF tersebut. Hal 116 dari 172

5. Hal seperti inilah yang sering disebut sebagai IF bertingkat karena cara penulisannya yang berbentuk seperti tingkatan. Jika IF pertama salah, maka masuk ke IF kedua dan jika salah juga, maka masuk ke iF ketiga dan seterusnya. 6. Setelah kita memasukkan kondisinya, kita masukkan potongan diskon yang kita inginkan jika kondisinya benar. 7. Terakhir, kita masukkan potongan diskonnya jika semua kondisi yang kita masukkan salah (dalam contohnya, itu berarti jika nilai pembeliannya di bawah 500.000). 8. Tuliskan rumus dan masukkan input IFnya dengan benar. Besaran potongan diskonnyapun akan kamu dapatkan untuk setiap nilai pembelianmu! Contoh Penggunaan Rumus IF 3: Absensi Karyawan Contoh implementasi IF terakhir yang akan diberikan di sini adalah penggunaan rumus IF untuk membantu proses absensi karyawan. Untuk lebih jelasnya, silahkan simak screenshot di bawah ini. Pada contoh tersebut, terlihat bagaimana IF juga dapat digunakan untuk menentukan telat/tidaknya karyawan berdasarkan jam masuknya. Perhitungan hal tersebut dapat dilakukan dengan membandingkan jam masuk karyawan dengan jam masuk kantornya dalam IF. Sesuai dengan persyaratan tepat waktu/telatnya, kita memberikan input kondisi logika jam masuk kurang dari atau sama dengan jam masuk kantor. Jika benar, maka karyawan akan dilabeli “Tepat Waktu” dan jika tidak, maka akan dilabeli “Telat”. Semua input tersebut memberikan hasil seperti yang kita inginkan. 5. RUMUS/FUNGSI PENCARIAN DAN REFERENSI (LOOKUP) a) Fungsi LOOKUP Rumus LOOKUP tergabung kedalam kelompok Fungsi Pencarian dan Referensi dalam Excel. Rumus LOOKUP excel adalah rumus dengan tujuan penggunaan mendapatkan sesuatu dari kisaran sebuah data yang dicari dalam kolom/baris/array. Ia merupakan salah satu rumus pencarian yang tersedia pada perangkat lunak ini selain VLOOKUP, HLOOKUP, INDEX MATCH, dan lainnya.Terdapat dua set input yang dapat digunakan dalam rumus ini. Secara umum, kedua set input tersebut dapat dijelaskan definisi rinciannya secara singkat sebagai berikut: 1) Set input pertama: =LOOKUP(lookupvalue, lookupvector, [resultvector]) Keterangan: • lookupvalue = nilai untuk dicari kisarannya • lookupvector = kolom/baris tempat pencarian kisarannya dilakukan • resultvector = opsional. Tempat hasil dari rumusnya akan didapatkan 2) Set input kedua: =LOOKUP(lookupvalue, array) Keterangan: Hal 117 dari 172

• lookupvalue = nilai untuk dicari kisarannya • array = array tempat pencariannya dilakukan Penting diingat bahwa kolom/baris di mana pencarian kisaran dari nilaimu dilakukan harus urut dari kecil ke besar (A ke Z untuk teks). Jika tidak urut, maka penentuan kisaran dari rumus LOOKUP excel ini bisa salah atau error. Cara Menggunakan Rumus Fungsi LOOKUP a) Metode 1: Set Input Pertama 1) Ketik tanda sama dengan ( = ) di cell tempat annda ingin menaruh hasilnya. 2) Ketik LOOKUP (boleh dengan huruf besar atau huruf kecil) dan tanda buka kurung setelah = 3) Masukkan nilai pencarian atau koordinat cell tempat nilai pencarian tersebut berada. Lalu masukkan tanda koma ( , ) 4) Drag kursor pada cell range kolom/baris tempat penemuan kisaran (lebih kecil terbesar) dari nilai pencariannya akan dilakukan. Pastikan data pada kolom/baris ini sudah urut dari kecil ke besar (A ke Z untuk teks). Ketidakuratan dapat membuat hasilnya akan menjadi salah/error. 5) Opsional: Jika hasil yang ingin kamu dapatkan dari rumus ini bukan berada di kolom/baris tempat pencariannya dilakukan, lakukan ini. Ketik tanda koma lalu masukkan cell range kolom/baris tempat hasilnya tersebut berada. Hasilnya ini akan diambil secara sejajar dengan posisi penemuan kisaran nilai pencarianmu tadi. Untuk itu, pastikan input cell range baris/kolom bagian ini sejajar dengan cell range kolom/baris tempat pencariannya tadi dilakukan. Hal 118 dari 172

6) Ketik tanda tutup kurung 7) Tekan tombol Enter 8) Prosesnya selesai! b) Metode 2: Set Input Kedua 1) Ketik tanda sama dengan di cell tempat kamu ingin menaruh hasilnya. 2) Ketik LOOKUP (boleh dengan huruf besar atau huruf kecil) dan tanda buka kurung setelah = 3) Masukkan nilai pencarian atau koordinat cell tempat nilai pencarian tersebut berada. Lalu masukkan tanda koma. Hal 119 dari 172

4) Drag kursor pada cell range array tempat pencariannya akan dilakukan. >Pencarian kisaran (lebih kecil terbesar) dari nilai pencarian akan dilakukan di kolom/baris pertama arraynya. Sedangkan hasilnya akan didapatkan dari kolom/baris terakhir arraynya sejajar dengan tempat kisaran nilai pencarianmu didapatkan. Jangan lupa pastikan kolom/baris tempat pencarian kisaran nilai pencariannya tadi urut dari kecil ke besar (A ke Z untuk teks). Jika tidak, maka hasilnya bisa jadi salah atau error. 5) Ketik tanda tutup kurung 6) Tekan tombol Enter 7) Prosesnya selesai! b) Fungsi VLOOKUP (VERTICAL LOOKUP) Rumus VLOOKUP berguna untuk mencari data dari suatu cell range secara vertikal di excel. Hasil yang didapatkan dari VLOOKUP adalah data hasil pencarian data. Secara umum, cara penulisan rumus VLOOKUP dapat diilustrasikan sebagai berikut: =VLOOKUP(lookup_value, table_array, col_index_num, [range_lookup]) Input yang kamu butuh masukkan dalam penulisannya tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Hal 120 dari 172

• lookup_value = nilai patokan pencarian untuk dicari pada kolom pertama dari cell range tabel referensimu • table_array = koordinat cell range tabel referensimu • col_index_num = urutan kolom (dihitung dari kiri ke kanan) tabel referensi tempat hasil dari rumus ini akan diambil • [range_lookup] = bersifat opsional. Menentukan apakah nilai patokannya akan dicari sama persis atau boleh kisarannya saja. Input TRUE untuk kisaran atau FALSE untuk sama persis Langkah-Langkah 1) Ketik tanda sama dengan ( = ) di cell tempat kamu ingin menaruh hasilnya. 2) Ketik VLOOKUP (boleh dengan huruf besar atau huruf kecil) dan tanda buka kurung setelah = 3) Masukkan nilai patokan pencarian atau koordinat cell tempat nilai pencarian berada untuk nanti dicari dalam cell range tabel referensi. Lalu masukkan tanda koma ( , ) 4) Drag kursor pada cell range tempat tabel referensimu berada lalu masukkan tanda koma. Nantinya, nilai patokan pencarianmu akan dicari di kolom pertama dari tabel referensi ini 5) Masukkan urutan kolom tempat di mana hasil pencarianmu akan didapatkan dari tabel referensimu. Hasil pencariannya akan didapatkan dari baris di mana nilai patokan pencarianmu ditemukan di kolom pertama dan juga kolom ini. Jika terdapat lebih dari satu data ditemukan cocok dengan nilai patokan pencariannya pada kolom pertama, maka baris teratas yang akan diambil Hal 121 dari 172

6) Opsional: Untuk menentukan apakah sifat pencariannya harus dicari sama persis atau kisarannya saja untuk nilai patokan pencariannya, lakukan ini. Masukkan tanda koma dan ketikkan TRUE/FALSE (boleh dengan huruf besar atau huruf kecil). TRUE untuk kisaran dan FALSE untuk sama persis. Maksudnya kisaran adalah jika tidak ada kesamaan antara semua data pada kolom pertama tabel referensi dengan nilai pencarian, maka dilakukan ini. Fungsi rumus VLOOKUP akan menjadikan nilai lebih kecil terdekat dengan nilai pencarian yang ditemukan pada kolom pertama sebagai referensinya. Sebagai catatan penting, kamu harus mengurutkan nilai kolom pertamanya dari kecil ke besar agar mode TRUEnya ini berfungsi dengan benar. Jika tidak ada input dalam bagian ini, maka VLOOKUP akan menganggap inputnya sebagai TRUE 7) Ketik tanda tutup kurung 8) Tekan tombol Enter 9) Prosesnya selesai! Hal-hal yang Dapat Menyebabkan VLOOKUP Error Dari berbagai alasan yang bisa menjadi penyebab errornya VLOOKUP, berikut 3 yang mungkin paling sering dijumpai: 1) Memakai TRUE sebagai input mode/sifat pencariannya tapi data pada kolom pertamanya belum diurutkan dari kecil ke besar 2) Nilai patokan pencarian datanya tidak ditemukan dalam kolom pertama cell range tabel referensinya 3) Kesalahan input di bagian cell range tabel referensi dan/atau urutan kolom tempat pengambilan isi rumusnya Antisipasi Error VLOOKUP: IFERROR VLOOKUP Mungkin kita sudah berusaha sebisa mungkin untuk menghindari munculnya error dari penggunaan VLOOKUP kita. Namun, adakalanya error tetap ditemukan dari rumusnya. Hal tersebut bisa membuat error juga pengolahan data kita yang memakai hasil VLOOKUP tersebut sebagai referensinya. Apa yang bisa kita lakukan untuk mengantisipasi error tersebut dan membuatnya tidak mengganggu proses pengolahan data kita? Jawabannya adalah dengan mengkombinasikan penulisan Hal 122 dari 172

VLOOKUP kita dengan IFERROR. Secara umum, penulisan penggabungan rumus IFERROR dan VLOOKUP adalah sebagai berikut: =IFERROR(VLOOKUP(lookup_value, table_array, col_index_num, range_lookup), value_if_error) c) Rumus HLOOKUP (HORIZONTAL LOOKUP) Kita bisa mendefinisikan HLOOKUP, singkatan dari horizontal lookup (pencarian horizontal), sebagai sebuah rumus yang menemukan data secara horizontal dalam sebuah cell range. Secara horizontal di sini berarti HLOOKUP akan menemukan data dengan mencarinya dalam suatu cell range dari sudut pandang baris-barisnya. Kita bisa menggunakan HLOOKUP untuk mendapatkan data dari sebuah cell range yang mengkategorisasi datanya berdasarkan baris. Dari HLOOKUP, kita bisa mendapatkan data yang kita cari dalam sebuah cell range. Secara umum, kita bisa menuliskan HLOOKUP di excel seperti ini. = HLOOKUP ( patokan_pencarian , cell_range_referensi , urutan_baris_hasil , mode_pencarian ) • patokan_pencarian = nilai patokan yang HLOOKUP akan coba temukan di baris pertama cell range kita untuk mendapatkan posisi kolom data kita • cell_range_referensi = cell range di mana kita akan melakukan proses pencarian data yang kita inginkan • urutan_baris_hasil = urutan baris dari cell range yang kita input di mana HLOOKUP akan mendapatkan data kita • mode_pencarian = opsional. Menentukan apakah HLOOKUP akan mencoba mencari data sama persis atau kisaran saja dari nilai patokan pencarian kita. Masukkan TRUE untuk kisaran atau FALSE untuk sama persis. Jika kita tidak memasukkan input apapun di sini, maka HLOOKUP akan mengasumsikan inputnya adalah TRUE Langkah Penulisan : 1. Ketik tanda sama dengan ( = ) di cell tempatmu ingin menaruh hasil HLOOKUP. 2. Ketik HLOOKUP (boleh dengan huruf besar atau huruf kecil) dan tanda buka kurung setelah = 3. Masukkan nilai patokan pencarian atau koordinat cell tempat nilai patokannya berada. HLOOKUP akan mencoba menemukan nilai ini di baris pertama cell range yang menjadi inputnya untuk mendapatkan hasilnya. Lalu, ketikkan tanda koma ( , ). 4. Masukkan cell range di mana tabel referensimu berada (di mana kamu ingin mendapatkan datamu). Lalu, ketikkan tanda koma. Hal 123 dari 172

5. Masukkan urutan baris di mana HLOOKUP harus mendapatkan hasilnya di tabel referensimu. HLOOKUP akan mendapatkan hasilnya dari kolom di mana ia menemukan nilai patokan pencarianmu dan di baris ini juga. Jika ada lebih dari satu data yang cocok dengan nilai patokan pencarianmu, maka ia akan mengambil data cocok yang paling kiri. 6. Opsional: Untuk menentukan apakah HLOOKUP harus mencari data yang sama persis atau boleh kisarannya saja dari nilai patokan pencarianmu, lakukan ini. Masukkan tanda koma dan ketikkan TRUE/FALSE (boleh dengan huruf besar atau huruf kecil). TRUE untuk pencarian kisaran dan FALSE untuk pencarian sama persis. Maksudnya pencarian kisaran adalah jika tidak ada data yang sama persis, maka HLOOKUP akan melakukan ini. HLOOKUP akan menjadikan data dengan nilai lebih kecil terdekat dengan nilai patokan pencarianmu pada baris pertama cell rangenya sebagai referensi. Namun, kamu harus mengurutkan data-data baris pertamanya dari kecil ke besar (A ke Z) agar input TRUEnya berfungsi dengan benar. Jika tidak ada input dalam bagian ini, maka HLOOKUP akan menganggap inputmu sebagai TRUE 7. Ketik tanda tutup kurung 8. Tekan tombol Enter 9. Selesai! Hal 124 dari 172

d) Fungsi INDEX Rumus INDEX excel adalah suatu fungsi dengan tujuan penggunaan menarik data dari cell range dengan memberitahu posisi dari data tersebut dalam cell rangenya. Rumus ini sering digunakan dengan MATCH agar proses pencarian yang dilakukan rumusnya bisa dipraktekkan secara lebih dinamis. Berikut penjelasan umum mengenai input pada formula ini. Terdapat dua jenis input dapat dimasukkan dengan jenis pertama di bawah yang paling sering digunakan dengan MATCH. =INDEX(array, row_num, column_num) Keterangan: • array = cell range tempat kamu ingin mencari datamu • row_num = posisi baris di dalam cell rangemu tempat datamu berada • column_num = posisi kolom di dalam cell rangemu tempat datamu berada =INDEX(reference, row_num, column_num, area_num) Keterangan: • reference = kumpulan cell range tempat kamu ingin mencari datamu (lebih dari satu) • row_num = posisi baris di dalam cell range pilihanmu nanti tempat datamu berada • column_num = posisi kolom di dalam cell range pilihanmu nanti tempat datamu berada • area_num = posisi cell range untuk pencarian data di input pertamamu tadi Cara Menggunakan Rumus INDEX Excel (Pertama) 1. Ketik tanda sama dengan ( = ) di cell tempat kamu ingin menaruh hasilnya 2. Ketik INDEX (boleh dengan huruf besar atau huruf kecil) dan tanda buka kurung setelah = 3. Drag kursor dari koordinat paling kiri atas sampai ke kanan bawah untuk cell range tempat pencarian data nantinya lalu masukkan tanda koma ( , ) Hal 125 dari 172

4. Ketik angka posisi baris atau koordinat cell di mana angka tersebut berada lalu masukkan tanda koma 5. Ketik angka posisi kolom atau koordinat cell di mana angka tersebut berada 6. Masukkan tanda tutup kurung 7. Tekan tombol Enter 8. Prosesnya selesai dilakukan! Hal 126 dari 172

Cara Menggunakan Rumus INDEX Excel (Kedua) 1. Ketik tanda sama dengan ( = ) di cell tempat kamu ingin menaruh hasilnya 2. Ketik INDEX (boleh dengan huruf besar atau huruf kecil) dan tanda buka kurung setelah = 3. Masukkan referensi semua cell range dengan drag kursor dari koordinat paling kiri atas sampai ke kanan bawah untuk semua cell range tempat pencarian data. Pisahkan semua cell range tersebut dengan tanda koma 4. Ketik tanda tutup kurung lalu masukkan tanda koma Hal 127 dari 172

5. Ketik angka posisi baris atau koordinat cell di mana angka tersebut berada di cell range pilihan dari referensi nanti lalu masukkan tanda koma. 6. Ketik angka posisi kolom atau koordinat cell di mana angka tersebut berada di cell range pilihan dari referensi nanti lalu masukkan tanda koma 7. Ketik angka perlambang cell range mana yang dipilih dari input referensi tadi atau koordinat cell tempat angka tersebut berada. Angka tersebut merupakan posisi input cell range yang dipilih dalam tanda kurung kamu di input referensi tadi 8. Masukkan tanda tutup kurung Hal 128 dari 172

9. Tekan tombol Enter 10. Prosesnya selesai dilakukan! e) Rumus MATCH Rumus MATCH merupakan rumus yang digunakan untuk menemukan posisi data dalam suatu baris/kolom. Hasil dari MATCH adalah sebuah angka yang melambangkan posisi data yang kita cari dalam suatu baris/kolom tertentu. Bentuk umum penulisan MATCH di excel adalah sebagai berikut. =MATCH(lookup_value, lookup_array, [match_type]) lookup_value = data yang kamu cari dalam suatu baris/kolom di excel lookup_array = cell range baris/kolom di mana tempat pencarian data akan dilakukan match_type = opsional. Metode pencarian data yang ingin dilakukan. Input yang bisa dimasukkan di sini beserta penjelasan arti dari inputnya tersebut dapat kamu lihat di tabel berikut. Input Sifat Pencarian Penjelasan Pertama, MATCH akan mencari data yang sama persis dengan data yang kamu ingin cari. Jika tidak ditemukan, maka ia akan mencari data lebih -1 Kisaran kecil terdekat dengan data yang kamu cari. Jika kamu menggunakan input ini, maka cell range baris/kolommu harus diurutkan datanya dari kecil ke besar. Pertama, MATCH akan mencari data yang sama persis dengan data yang 0 Sama persis kamu ingin cari. Jika tidak ditemukan, maka ia akan menghasilkan error #N/A. Pertama, MATCH akan mencari data yang sama persis dengan data yang kamu ingin cari. Jika tidak ditemukan, maka ia akan mencari data lebih 1 Kisaran besar terdekat dengan data yang kamu cari. Jika kamu menggunakan input ini, maka cell range baris/kolommu harus diurutkan datanya dari besar ke kecil. Hal 129 dari 172

Input metode pencarian 1 atau -1 hanya akan mencari data lebih kecil/besar jika data yang kamu cari adalah data angka. Jika kamu tidak memasukkan input di sini, maka akan diasumsikan kamu menggunakan metode pencarian 1. Langkah-langkah Penulisan : 1. Ketik tanda sama dengan ( = ) di cell tempat kamu ingin menaruh angka posisi dari datamu. 2. Ketik MATCH (boleh dengan huruf besar atau huruf kecil) dan tanda buka kurung setelah = 3. Masukkan data yang ingin kamu temukan posisinya atau koordinat cell tempat data tersebut berada setelah tanda buka kurung. Lalu, ketik tanda koma ( , ). 4. Masukkan cell range kolom/baris tempat kamu ingin mendapatkan posisi datamu di dalamnya. 5. Opsional: Masukkan tanda koma. Setelah itu, masukkan angka lambang metode pencarian yang kamu inginkan, -1/0/1. Baca penjelasan mengenai arti dari masing-masing angka tersebut pada tabel di bagian cara penulisan dan input yang sudah diberikan sebelumnya. Hal 130 dari 172

6. Ketik tanda tutup kurung 7. Tekan Enter 8. Selesai! o Contoh hasil MATCH dengan metode pencarian 0 o Contoh hasil MATCH dengan metode pencarian -1 Hal 131 dari 172

o Contoh hasil MATCH dengan metode pencarian 1 f) Fungsi Kombinasi INDEX MATCH Rumus excel INDEX MATCH adalah kombinasi formula dengan tujuan penggunaan menemukan suatu data di dalam kumpulan baris dan kolom pada perangkat spreadsheet ini. Rumus ini merupakan kombinasi dari dua formula dengan kegunaan masing masing. Formula pertama dari kombinasi ini digunakan untuk mencari data dalam cell range dengan input posisi baris dan kolom dari yang dicari tersebut dan formula kedua pada kombinasi ini akan memberikan posisi baris atau kolom dari suatu data. Jika kita sudah memiliki indikator baris dan/atau kolom untuk digunakan dalam mencari data sesuai keinginan, maka kita bisa memasukkannya ke dalam formula INDEX MATCH di excel untuk kemudian digunakan dalam menemukan hal yang diinginkan sesuai indikator tersebut. Rumus excel INDEX MATCH ini sendiri sebenarnya hampir sama fungsinya dengan VLOOKUP dan HLOOKUP. Hanya saja INDEX MATCH di excel dapat secara langsung mencari sesuatu dalam baris dan kolom tanpa peduli proses pencariannya secara vertikal ataupun horizontal serta lebih fleksibel karena input dalam penulisan rumusnya bisa diganti ganti sesuai dengan kebutuhan kita untuk proses pencariannya, Sedikit penjelasan mengenai input di dalam kedua formula ini adalah sebagai berikut: =INDEX(array, row_num, column_num) Keterangan: array = cell range tempat kamu ingin mencari datamu row_num = posisi baris di dalam cell rangemu tempat datamu berada column_num = posisi kolom di dalam cell rangemu tempat datamu berada Hal 132 dari 172

=MATCH(lookup_value, lookup_array, match_type) Keterangan: lookup_value = nilai untuk dicari di dalam baris/kolom lookup_array = cell range baris/kolom tempat pencarian match_type = opsional. Tipe pencarian yang ingin dilakukan apakah sama persis, sama persis atau lebih besar, atau sama persis atau lebih kecil Cara Menggunakan Rumus Excel INDEX MATCH 1. Ketik tanda sama dengan ( = ) di cell tempat kamu ingin menaruh hasilnya 2. Ketik INDEX (boleh dengan huruf besar atau huruf kecil) dan tanda buka kurung setelah = 3. Drag kursor dari koordinat paling kiri atas sampai ke kanan bawah untuk cell range tempat pencarian datanya nanti lalu masukkan tanda koma ( , ) 4. Ketik angka posisi baris atau koordinat cell tempat angka tersebut berada jika kamu sudah tahu persis pada baris mana datanya berada dan ingin menggunakan langsung posisi baris tersebut atau jika kamu hanya tahu indikator sebagai petunjuk posisi barisnya maka: 1. Ketik MATCH (boleh dengan huruf besar atau huruf kecil) dan tanda buka kurung setelah = Hal 133 dari 172

2. Ketik indikator atau koordinat cell tempat indikatormu berada setelah tanda buka kurung lalu masukkan tanda koma 3. Drag kursor cell dari koordinat cell paling atas sampai ke bawah untuk baris tempat pencarian indikator datamu lalu masukkan tanda koma 4. Masukkan angka 0 agar indikatormu ditemukan secara sama persis oleh formula ini 5. Ketik tanda tutup kurung 6. lalu masukkan tanda koma 5. Ketik angka posisi kolom atau koordinat cell tempat angka tersebut berada jika kamu sudah tahu persis pada kolom mana datanya berada dan ingin menggunakan langsung posisi kolom tersebut atau jika kamu hanya tahu indikator sebagai petunjuk posisi kolomnya maka: Hal 134 dari 172

1. Ketik MATCH (boleh dengan huruf besar atau huruf kecil) dan tanda buka kurung setelah = 2. Ketik indikator atau koordinat cell tempat indikatormu berada setelah tanda buka kurung lalu masukkan tanda koma 3. Drag kursor cell dari koordinat cell paling kiri sampai ke kanan untuk kolom tempat pencarian indikator datamu lalu masukkan tanda koma 4. Masukkan angka 0 agar indikatormu ditemukan secara sama persis oleh formula ini 5. Ketik tanda tutup kurung 6. Masukkan tanda tutup kurung Hal 135 dari 172

7. Tekan tombol Enter 8. Prosesnya selesai dilakukan! 6. RUMUS/FUNGSI FINANSIAL (KEUANGAN) DALAM AKUNTANSI a) Rumus Kalkulasi Depresiasi Aset Tetap Depresiasi atau penyusutan adalah alokasi yang dibuat secara sistematis untuk mengecilkan atau mengurangi jumlah aset tetap selama masa manfaat. Aset tetap ini adalah aset perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional. Setiap tahun, biaya penyusutan timbul untuk aset tetap yang digunakan dalam operasi perusahaan. Ada banyak sekali metode penyusutan aktiva tetap yang digunakan perusahaan. Berikut ini adalah jenis-jenis metode penyusutan yang dihitung menggunakan fungsi finansial pada excel. Setiap perusahaan pasti memiliki aktiva dalam melaksanakan kegiatan usahanya, entah itu aktiva tetap berwujud seperti komputer, furniture, kendaraan dan lain sebagainya atau pun aktiva tidak berwujud seperti royalty, marchandise dimana atas aktiva tersebut akan dilakukan penyusutan (untuk aktiva berwujud) atau amortisasi (untuk aktiva tidak berwujud) pada akhir tahun berjalan. Dalam PSAK No. 17 terdapat beberapa cara dalam melakukan penyusutan aktiva, yaitu : 1. Metode Garis Lurus 2. Metode Jumlah Angka Tahun 3. Metode Saldo Menurun 4. Metode Jam Jasa, dan 5. Metode Jumlah Unit Produksi Sebagian besar perusahaan di indonesia menggunakan metode garis lurus dan saldo menurun dalam melakukan penyusutan aktivanya. Dalam Program Microsoft Excel terdapat formula yang berfungsi untuk menghitung penyusutan aktiva. tedapat 4 formula yang diberikan excel untuk menghitung penyusutan aktiva yaitu: Hal 136 dari 172

a. SLN Fungsi ini digunakan untuk menghitung penyusutan aktiva dengan metode Garis Lurus Formula : =SLN(cost,salvage,life) • Cost : Nilai Aktiva • Salvage : Nilai sisa • Life : Masa manfaat aktiva. Secara Matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: Contoh: b. SYD Fungsi ini digunakan untuk menghitung penyustan dengan menggunaka metode Jumlah Angka Tahun (Sum of The Year). Formula : =SYD(cost,salvage,life,per) • Cost : Nilai Aktiva • Salvage : Nilai sisa • Life : Masa manfaat aktiva • Periode : Periode penyusutan yang dicari Contoh: c. DB Fungsi ini digunakan untuk menghitung penyusutan dengan menggunakan metode Saldo Menurun. Formula: =DB(cost,salvage,life,period,month) • Cost : Nilai Aktiva • Salvage : Nilai sisa • Life : Masa manfaat aktiva. • Periode : Periode penyustan yang dicari • Month : Jumlah bulan pada penyusutan tahun pertama jika tidak di isi dinggap tahun pertama 12 bulan. Contoh: Hal 137 dari 172

d. DDB Fungsi ini digunakan untuk menghitung penyusutan dengan menggunakan metode Saldo Menurun Ganda. Formula: =DDB(cost,salvage,life,period,factor) • Cost : Nilai Aktiva • Salvage : Nilai sisa • Life : Masa manfaat aktiva. • Periode : Periode penyustan yang dicari • Factor : adalah tingkat di mana saldo menurun. Jika faktor ini dihilangkan, diasumsikan menjadi 2 (metode saldo menurun ganda) factor disini menunjukkan dikali berapa rate pertahunnya, contoh: Aktiva masa manfaat 4 tahun jika didalam formula; a) factor dimasukkan angka 1 berarti rate penyusutannya adalah (1/4*100%) * 1 = 25% b) factor dimasukkan angka 2 berarti rate penyusutannya adalah (1/4*100%) * 2 = 50% c) dan seterusnya Penerapan Rumus SLN, SYD, dan DDB Dalam Analisis Depresiasi Aset Tetap 1. Analisis Fungsi SLN (Straight Line method) Fungsi SLN digunakan untuk menghitung nilai penyusutan dari suatu aktiva untuk suatu periode tertentu dengan menggunakan Straight Line Method atau Metode Garis Lurus. Dengan cara ini nilai penyusutan akan merata setiap tahunnya. Syntax Fungsi SLN adalah: =SLN(cost, salvage, live) Keterangan: • Cost : Harga perolehan atau harga beli aset yang akan disusutkan nilainya. • Salvage : Nilai sisa atau nilai residu. • Life : Jumlah periode atau umur ekonomis aset yang disusutkan Contoh Penggunaan Fungsi SLN dalam Excel: Diketahui harga perolehan kendaraan Rp. 110.000.000 umur ekonomis 5 tahun dan nilai sisa Rp. 15.000.000. Hitung penyusutan dengan metode garis lurus dengan rumus dalam excel Langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Buatlah kolom seperti dibawah ini dan ketik kolom sesuaikan dengan selnya. Hal 138 dari 172

2. Angka Rupiah di format dengan accounting 3. Judul Kolom beri format : Aligment , Wrap Text 4. Sel B7 di isi dengan Rumus : =SLN($C$2;$C$4;$C$3) Tanda $ muncul karena setelah mengklik sel C2 di tekan tombol F4. Tujuannya untuk mengabsolutkan sel C2. Sel Absolut adalah istilah untuk sel yang alamatnya berada dalam kondisi terkunci. Tujuan dari penguncian ini adalah agar alamat sel tidak mengalami perubahan saat dilakukan proses Auto Fill yang selalu menambahkan alamat sel ke sel berikutnya. Untuk sel C4 dan C3 juga di absolutkan dengan cara yang sama. Kemudian Sel B7 copy ke bawah sampai sel B11. 5. Sel C7 diisi dengan Rumus : =B7 6. Sel D7 diisi dengan Rumus : =C2-B7 7. Sel C8 diisi dengan Rumus : =B8+C7, kemudian copy ke bawah sampai C11 8. Sel D8 diisi dengan Rumus : =D7-B8 ,kemudian copy ke bawah sampai D11 Setelah selesai diberi fungsi SLN maka hasilnya seperti berikut ini. 2. Analisis Fungsi SYD (Sum Of Year Digits method) Pada dasarnya fungsi SYD hampir sama dengan fungsi lainnya yang berhubungan dengan penghitungan penyusutan Asset. Yang paling terlihat sama adalah argumen dari semua fungsi ini yang hampir dipastikan memiliki 4 argumen yaitu cost, salvage, life dan per. Keempat argumen dari fungsi SYD ini semua bersifat wajib untuk diisi sehingga akan menimbulkan error jika dikosongkan. Fungsi ini digunakan untuk menghitung penyusutan dengan metode Jumlah Angka Tahun. Syntax Fungsi SYD : =SYD(cost;salvage;life;per) Keterangan • cost : Harga perolehan atau harga beli aset yang akan disusutkan nilainya • salvage : Nilai sisa atau nilai residu. • life : Jumlah periode atau umur ekonomis aset yang disusutkan • per : Periode yang akan dihitung dari umur ekonomis penyusutan tersebut Argumen life dan per ini berbeda, life merupakan umur ekonomis sedangkan per merupakan periode yang akan dihitung penyusutannya dan mengacu kepada umur ekonomis asset tersebut Hal 139 dari 172

Contoh Penggunaan Fungsi SYD dalam Excel Untuk contoh perhatikan uraian dan gambar dibawah ini Diketahui harga perolehan kendaraan Rp. 120.000.000 umur ekonomis 5 tahun dan nilai sisa Rp. 15.000.000. Hitung penyusutan dengan metode Jumlah Angka Tahun dengan rumus dalam Excel Langkah-langkah 1. Buatlah kolom seperti dibawah ini dan ketik kolom sesuaikan dengan selnya. 2. Angka Rupiah di format dengan accounting 3. Judul Kolom beri format : Aligment , Wrap Text 4. Sel B7 di isi dengan Rumus : =SYD($C$2;$C$4;$C$3;A7) Untuk diperhatikan bahwa sel C2, C4 dan C3 harus diabsolutkan dengan menekan F4 setelah mengklik masing-masing sel. Sedangkan sel A7 tidak diabsolutkan karena nilai cel akan dirubah saat dicopy mengikuti jumlah angka tahunnya sampai sel A11 atau tahun ke 5. Setelah sel B7 muncul langkah selanjutnya copy ke bawah sampai sel B11. 5. Sel C8 diisi dengan Rumus : =B8 6. Sel D8 diisi dengan Rumus : =C2-B8 7. Sel C9 diisi dengan Rumus : =B9+C8 , kemudian copy ke bawah sampai C11 8. Sel D9 diisi dengan Rumus : =D8-B9 ,kemudian copy ke bawah sampai D11 Setelah selesai diberi fungsi SYD maka hasilnya seperti berikut ini. 3. Fungsi DDB (Double Declining Balance method) Fungsi ini digunakan untuk menghitung penyusutan dengan Metode Saldo menurun ganda. Fungsi DDB mempunyai 5 argumen yang 4 diantaranya bersifat optional atau dapat dikosongkan. Argumen - argumen tersebut mirip dengan argumen yang terdapat pada fungsi yang telah kita bahas sebelumnya, jika telah membacanya maka kita tidak akan sulit memahami argumen - argumen tersebut. Syntax Fungsi DDB : =DDB(cost;salvage;life;period;[factor]) Keterangan: • cost : Harga perolehan atau harga beli aset yang akan disusutkan nilainya. • salvage : Nilai sisa atau nilai residu. Hal 140 dari 172

• life : Jumlah periode atau umur ekonomis aset yang disusutkan. • period : Periode yang akan dihitung dari umur ekonomis penyusutan tersebut. • factor : Nilai dimana saldonya menurun Untuk argumen cost, salvage, life dan period bersifat wajib untuk diisi sedangkan argumen factor bersifat optional dan boleh untuk dikosongkan. Jika dikosongkan maka diasumsikan menjadi 2 atau metode menurun ganda. Contoh Penggunaan Fungsi DDB dalam Excel: Diketahui harga perolehan kendaraan Rp. 110.000.000 umur ekonomis 5 tahun dan nilai sisa Rp. 11.000.000. Hitung penyusutan dengan metode Metode Saldo Menurun Ganda dengan rumus dalam Excel. 1. Buatlah kolom seperti dibawah ini dan ketik kolom sesuaikan dengan selnya. 2. Angka Rupiah di format dengan accounting 3. Judul Kolom beri format : Aligment, Wrap Text 4. Sel B7 di isi dengan Rumus : =DDB($C$2;$C$4;$C$3;A7) Untuk diperhatikan bahwa sel C2, C4 dan C3 harus diabsolutkan dengan menekan F4 setelah mengklik masing-masing sel. Sedangkan sel A7 tidak diabsolutkan karena nilai cel akan dirubah saat dicopy mengikuti jumlah angka tahunnya sampai sel A11 atau tahun ke 5. Setelah sel B7 muncul langkah selanjutnya copy ke bawah sampai sel B11. 5. Sel C8 diisi dengan Rumus : =B8 6. Sel D8 diisi dengan Rumus : =C2-B8 7. Sel C9 diisi dengan Rumus : =B9+C8 , kemudian copy ke bawah sampai C11 8. Sel D9 diisi dengan Rumus : =D8-B9 ,kemudian copy ke bawah sampai D11 Setelah selesai diberi fungsi DDB maka hasilnya seperti berikut ini. Hal 141 dari 172

b) Rumus Kalkulasi Analisis Umur Piutang Piutang merupakan tagihan pada pihak lain yang timbul akibat adanya transaksi bisnis utama perusahaan tersebut secara kredit. Oleh karena itu seorang manager keuangan harus selalu memperhatikan seberapa besar piutang yang dimiliki, kapan jatuh temponya untuk meminimalisir resiko piutang tak tertagih. Dengan demikian diperlukan adanya alat untuk menganalisa besar piutang dan umur piutang yang terjadi. 1. Langkah-Langkah Membuat Analisa Umur Piutang (Dengan Excel) Dyckman, Dukes, dan Davis berpendapat bahwa pendekatan dari kategori umur piutang sesuai aging schedule sekaligus menerapkan persentase kerugian dari penagihan historis masing- masing. Jika sudah memasuki lebih dari 90 hari, sebaiknya perlu diselesaikan dalam mencegah kerugian yang bisa jadi menimpa perusahaan. Analisa umur piutang dibuat dengan Excel dalam bentuk tabel berisi 10 kolom yang umumnya terdiri dari: a) Nota atau nomor urut invoice f) Umur piutang b) Tanggal invoice g) Umur piutang 1-30 hari c) Nota atau nomor invoice h) Umur piutang 31-60 hari d) Nama konsumen atau pelanggan i) Umur piutang 61-90 hari e) Jumlah uang dari invoice j) Umur piutang di atas 90 hari Penghitungan ini akan menggunakan formula IF yang sebagai alat pengembalian nilai berdasarkan kondisi atau syarat tertentu. Setiap rumus yang dimasukkan mampu bekerja otomatis dalam menentukan hasil hitungan setiap kriteria umur dan memudahkan pengendalian setiap pelanggan yang ada. Berikut modul aging piutang dengan menggunakan excel : 1. Masukkan data piutang dari buku besar ke sheet “Data Piutang”. Bisa juga siapkan sheet “Data Piutang” tersebut dan input setiap transaksi piutang yang terjadi setiap harinya. 2. Bila ada pembayaran ataupun cicilan bisa di input di kolom Pembayaran (Kolom J) dan Kolom Sisa Piutang (Kolom L) yang menjadi patokan besaran piutang, Kolom Keterangan (Kolom M) di isi dengan format =IF(L6=0,\"Lunas\",\"Belum Lunas\") #Data Ini Menjadi Patokan Seberapa Besar Piutang Yang Ada. 3. Kemudian buatlah sheet “Aging Piutang” untuk menganalisa umur piutang dan besaran piutang yang ada. Hal 142 dari 172

4. Nomor invoice dijadikan patokan/kolom unik yang diambil dari sheet “Data Piutang”. 5. Isikan kolom pelanggan (C7) dengan melihat nomor invoce yang diterbitkan dengan melihat data di sheet “Data Piutang” dengan menggunakan rumus : =VLOOKUP(B7,'DATA PIUTANG'!$C$6:$M$21,3) 6. Kemudian menghitung berapa lama piutang sudah mengendap di kolom D7. =IF('DATA PIUTANG'!M6=\"Lunas\",0,(TODAY()-'DATA PIUTANG'!B6)) • Jika keterangan di sheet “Data Piutang” sama dengan “Lunas”, maka = 0 • Jika tidak hari ini dikurangi hari terjadinya piutang/invoice dikirimkan. Hal 143 dari 172

7. Kemudian di kolom di baris Aging (hari) buatlah kriteria sesuai dengan kebijakan yang ada. Fungsinya untuk mengetahui besaran piutang yang berdasarkan kelompok umur piutang. Kolom E7 diisi dengan rumus : =IF(AND($D7>0,$D7<=10),'DATA PIUTANG'!$L6,0) • Jika D7 Lebih besar dari 0 dan lebih kecil dari 10 maka nilainya dari sheet “Data Piutang” kolom L6, Jika salah 0 8. Kolom F7 diisi dengan rumus : =IF(AND($D7>10,$D7<=20),'DATA PIUTANG'!$L6,0) 9. Kolom G7 diisi dengan rumus : =IF(AND($D7>20,$D7<=30),'DATA PIUTANG'!$L6,0) 10. Kolom H7 diisi dengan rumus : =IF($D7>30,'DATA PIUTANG'!$L6,0) 11. Kemudian Grand Total diisi dengan rumus SUM : =SUM(E7:H7) 12. Jika ingin melihat total piutang per PT. bisa menggunakan fungsi filter. Namun di baris Total harus menggunakan fungsi subtotal agar jumlah tidak berubah. Hal 144 dari 172

c) Rumus Kalkulasi Bunga Pinjaman Bunga merupakan nilai sebagai imbalan atas jasa atau peminjaman yang diberikan. Bunga biasanya dinyatakan dalam suatu besaran persentase. Oleh karenanya, kita sering mendengar bunga bank, bunga kredit, bunga pinjaman, dan lain sebagainya sering dibilang bunga sekian persen, cicilan sekian persen. Bunga atas jasa atau peminjaman dihitung atas besarnya uang yang dipinjam. Bunga tabungan, bunga pinjaman, dan lain sebagainya dihitung dalam jangka waktu 1 tahun. Oleh karena itu jika anda melihat bunga pinjaman atau bunga kredit dalam hitungan persen/bulan maka harus dikalikan 12 untuk mendapatkan bunga dalam satu tahun. Untuk lebih gampangnya memahami konsep bunga pinjaman tersebut sebaiknya kita gunakan contoh soal. Contoh 1: Menghitung Bunga Pinjaman Bambang meminjam uang sebanyak Rp 600.000,- dengan bunga 15% per tahun. Berapakah bunga pinjaman yang harus dibayar bambang? Jawab Jumlah uang yang harus dibayar = 15% x Rp 600.000,- = Rp 90.000,- Atau Jumlah uang yang harus dibayar = (15/100) x Rp 600.000,- = Rp 90.000,- Untuk menghitung menggunakan excel anda bisa langsung mengetik formula =15%*600000 atau menggunakan referensi sel seperti pada contoh gambar berikut : Contoh 2: Menghitung Jumlah Tabungan Bambang menabung pada bank B sebanyak Rp 400.000,-. Bila bunga bank 3% per tahun berapakah jumlah uang bambang setelah satu tahun? Jawab: Uang bambang = Rp 400.000,- + ( 3% x Rp 400.000,-) = Rp 400.000,- + Rp 12.000,- = Rp 412.000,- Atau Uang bambang = ( 100% + 3%) x Rp 400.000,- = Rp 412.000,- Untuk menghitung menggunakan excel anda bisa langsung mengetik Formula =(100%+3%)*400000 atau menggunakan referensi sel seperti pada contoh gambar berikut : Contoh 3: Menghitung Bunga Pinjaman Per Bulan Bambang meminjam uang Rp 7.000.000,- Bila bunga pinjaman dianggap flat 2% per bulan dari pokok pinjaman awal. Berapakah yang harus dibayar bambang setelah 1 tahun ? Jawab: Bambang harus membayar bunga = 12 x 2% x Rp 7.000.000,- = Rp 1.680.000,- Untuk menghitung menggunakan excel anda bisa langsung mengetik Formula =12*2%*7000000 atau menggunakan referensi sel seperti pada contoh gambar berikut : Hal 145 dari 172

Cara Menghitung Bunga Berbunga Pada aplikasi atau penerapan sehari-hari kita biasa menemukan bunga berbunga atau sering juga disebut sebagai bunga majemuk, khususnya untuk tabungan dan deposito. Maksud atau konsep dari bunga berbunga adalah bunga dari pembayaran akan ditambahkan sebagai pokok perhitungan dan akan kembali dihitung bunganya. Untuk lebih jelasnya lihat contoh 2. Pada tahun pertama uang bambang sebesar Rp 412.00,- . Selanjutnya pada tahun kedua uang bambang akan menjadi = ( 100% + 3%) x Rp 412.000,- = Rp 424.360,-, Lalu pada tahun ketiga uang bambang akan menjadi = ( 100% + 3%) x Rp 424.360,- = Rp 437.091,- dan seterusnya. Untuk lebih jelasnya lihat ilustrasi berikut ini : Untuk mempermudah perhitungan, sebaiknya gunakan rumus cara menghitung bunga berbunga untuk n- tahun berikut ini : Atau Uang setelah n-tahun = ( 1 + bunga_dalam_desimal)n x pokok_uang Catatan: maksud bunga dalam desimal adalah bunga dalam bilangan riil. Misalnya bunga =3%, maka nilai tersebut setara dengan bunga_dalam_desimal = 3/100 = 0,03. Contoh 4: Bambang menabung pada bank B sebanyak Rp 400.000,-. Bila bunga bank 3% per tahun berapakah jumlah uang pada tabungan bambang setelah lima tahun? Jawab : Menggunakan Rumus 1: Menggunakan Rumus 1: Rumus microsoft excel: =((100+3)/100)^5*400000 Hal 146 dari 172

Menggunakan Rumus 2: Tabungan bambang setelah 5 tahun = (1 + 0,03)5 x Rp 400.000,- = (1,03)5 x Rp 400.000,- = Rp 463.710,- Untuk menghitung bunga berbunga di microsoft excel anda bisa menggunakan tanda ( ^ ) untuk menghitung pangkat n . Dengan demikian rumus di excel untuk menghitung bunga berbunga tersebut : Menggunakan Rumus 2: Rumus microsoft excel: =(1+0.03)^5*400000 Atau =(1+3%)^5*400000 Atau anda dapat menggunakan referensi sel seperti ilustrasi berikut: Tips Cara Menghitung Bunga Berbunga di Microsoft Excel • Aplikasi bunga cicilan kartu kredit biasanya juga menggunakan prinsip bunga ber bunga per bulan. • Untuk menghitung hasil pemangkatan anda bisa melihat konsep dan cara pemangkatan di microsoft excel. • Untuk mengetahui lebih jauh konsep persentase silahkan lihat di cara menghitung persentase(%) di microsoft excel. 1. Rumus FV (Future Value) Fungsi yang digunakan untuk menghitung nilai investasi pada masa yang akan datang. Formula: =FV(Rate; NPer; -PMT; [PV]; [Type]) Keterangan: • Rate : suku bunga per periode • NPer : jumlah periode • –PMT: nilai angsuran tetap (annuitas). Anda buat negatif, agar hasil akhir formula bernilai positif. • Nilai [PV] dan [Type] bersifat opsional artinya bisa anda abaikan jika tidak diperlukan/ tidak didefinisikan. Contoh Soal Yami mendepositkan uangnya di bank setiap tahun sebesar Rp 2.000.000 dengan bunga sebesar 10% pertahun. Berapa total uang Yami setelah 5 tahun? Untuk lebih jelas, kita simulasikan dalam tabel dibawah ini: 1. Gambar diatas adalah cara pengisian rumus pada kolom. (Ingat, tekan F4 agar alamat sel absolut). Penjelasan: Hal 147 dari 172

a) Saldo Awal = jumlah tabungan di awal periode. b) Bunga = Saldo awal (B10) * Bunga (sel C1). c) Anuitas/Setoran = Rp 2.000.000 (sel C3) d) Saldo Akhir = Saldo Awal (sel B10) + Bunga (sel C10) + Anuitas (sel D10) e) Saldo Awal periode ke 2 = Saldo Akhir periode 1 (sel E10) 2. Setelah selesai, anda drag kebawah. Maka hasilnya akan seperti gambar dibawah ini. Sistem penulisan Rupiah menggunakan motodede Accounting. Saldo Akhir pada periode ke 5 sama dengan nilai FV. (Lihat gambar) 2. Rumus PV (Present Value) Digunakan untuk mengitung nilai investasi/asset saat ini. Formula: =PV(Rate; NPer; PMT; -[FV]; [Type]) Keterangan: • Rate : besarnya bunga setiap periode. • NPer : jumlah periode • PMT : nilai angsuran tetap/annuitas anda buat negatif, agar hasil akhir formula bernilai positif. • Nilai -[FV] dan [Type] bersifat opsional artinya bisa anda abaikan jika tidak diperlukan (tidak terdefinisikan). Contoh Yami mendepositkan uangnya di bank setiap tahun sebesar Rp 2.000.000, dengan bunga sebesar 10% pertahun. Setelah 5 tahun, ia berharap uangnya menjadi Rp 15.000.000. Berapa saldo awal yang harus ada di rekeningnya? Simulasi dalam tabel PV. Pada soal diatas, nilai PMT positif dan nilai FV (Future Value) anda buat negatif agar hasilnya positif. (Lihat gambar diatas) Penjelasan: Hal 148 dari 172

• Saldo Awal = Rp 2.000.000 diambil dari nilai PV (K6) • Bunga = Saldo awal (sel J10) * Bunga (sel K1) • Annuitas/Setoran = Rp 2.000.000 (sel K3) • Saldo Akhir = Saldo Awal (sel J10) + Bunga (sel K10) + Anuitas (sel L10) • Saldo Awal periode ke 2 sama dengan saldo akhir periode 1 (sel M10) Setelah selesai, anda drag kebawah. Maka hasilnya akan seperti gambar dibawah ini Ketika nilai PV diletakan pada saldo awal periode tahun 1 maka, Saldo Akhir pada periode ke 5 nilainya akan sama dengan FV (Future Value) sebesar Rp 15.000.000 (Lihat gambar diatas) 3. Rumus PMT (Periodic Payment for an Annuity) Digunakan untuk pembayaran angsuran secara Anuitas (Angsuran tetap setiap periode) pembayaranya. Formulanya: =PMT(Rate; NPer; -PV; [FV]; [Type]) Keterangan: • Rate : besarnya bunga setiap periode • NPer : jumlah periode • –PV : nilai Present Value, anda buat negatif agar hasil akhir formula memiliki nilai positif. • Nilai [FV] dan [Type] bersifat opsional artinya bisa anda abaikan jika tidak diperlukan. Contoh Soal: Yami membeli sebuah HP Samsung seharga Rp 5.000.000 secara kredit dengan bunga 10% pertahun. Dicicil selama 3 tahun. Yami membayar angsuran secara tetap, berapa besar angsuranya? Tabel simulasi: Gambar diatas adalah cara pengisian rumus pada kolom. Penjelasan: • Awal = Rp 5.000.000 (sel Q1) Hal 149 dari 172

• Anuitas = Rp 2.010.574 (sel Q6) • Bunga = Saldo Awal (P10) * Bunga per periode (sel Q2) ▪ Angsuran Pokok = Anuitas (sel R8) – Bunga (sel Q10) • Saldo Akhir = Saldo Awal (sel P10) – Angsuran Pokok (sel R10) • Saldo Awal periode ke 2 sama dengan Saldo Akhir periode 1 (sel S10) Setelah selesai, anda drag kebawah. Maka hasilnya akan seperti gambar dibawah ini: Dari gambar diatas dapat ditarik kesimpulan: Anuitas = bunga + angsuran pokok. Formula PMT adalah untuk mencari nilai angsuran tetap (anuitas). Dalam pengembanganya angsuran tetap (Anuitas) terbagi menjadi dua yaitu: • Bunga Angsuran/Interest Payment (IPMT) =IPMT(Rate; Per; NPer; -PV; [FV]; [Type]) IPMT : Bunga pada Periode ke-n • Angsuran Pokok/Principal Payment (PPMT) =PPMT(Rate; Per; NPer; -PV; [FV]; [Type]) PPMT : Angsuran Periode ke-n IPMT dan PPMT memiliki Formula yang sama denga hasil akhir yang berbeda. Penjelasan: • Rate : besarnya bunga tiap periode • Per : Periode ke-n (Periode yang ingin dicari nilainya) • NPer : jumlah periode • –PV : nilai Present Value, anda buat negatif agar hasil akhir formula memiliki nilai positif. • Nilai [FV] dan [Type] bersifat opsional artinya bisa anda abaikan jika tidak diperlukan. Contoh: Yami membeli sebuah HP Samsung seharga Rp 5.000.000 secara kredit dengan bunga 10% pertahun. Dicicil selama 3 tahun. Yami membayar angsuran secara tetap. Berapa besar bunga dan angsuran pokok pada periode ke 2. Tabel simulasi: Hal 150 dari 172


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook