Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore GEMA Edisi 68

GEMA Edisi 68

Published by medsos ditjenikm, 2021-08-06 06:44:53

Description: Majalah GEMA Industri Kecil Menengah dan Aneka - Kementerian Perindustrian RI. Edisi 69 dengan Tema Program Ditjen IKMA

Keywords: IKM,Industri Kecil Menengah,UMKM

Search

Read the Text Version

MEDIA INFORMASI & PROMOSI INDUSTRI KECIL, MENENGAH DAN ANEKA NOMOR 68//JANUARI-MARET 2020 12 DELAPAN IKM KERAJINAN TEMBUS PASAR EROPA 14 GENCAR CIPTAKAN INDUSTRI KREATIF 54 MENJADIKAN IKM MELEK HKI PROGRAM DITJEN IKMA Download Majalah Program Ditjen IKMA GEMA 1 Scan Disini

DITERBITKAN OLEH SalamRedaksi Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Harapan PENASEHAT Gati Wibawaningsih, S.Teks, MA ; Pandemi virus corona atau dikenal dengan sebutan Covid-19 masih melanda seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Selain PENGARAH banyak yang menjadi korban, dampak virus corona juga menerpa Agus Tavip Riyadi, SH, M. Si., pelaku usaha IKM. Sudah banyak IKM yang mengurangi produksi Ir. Sri Yunianti, M.Si., karena tak mendapatkan bahan baku, juga melakukan penggiliran Ir, E. Ratna Utarianingrum, M.Si., jam kerja, atau tak bisa memasarkan produknya. Ir. Endang Suwartini, M.Sc Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (Dirjen IKMA), Gati Wibawaningsih dalam keterangan tertulis kepada PENANGGUNG JAWAB media menyatakan dampak virus corona terhadap IKM terjadi Eva Laida, ST, M.Ak pada bahan baku hingga pemasaran. Seperti lonjakan bahan baku yang menyebabkan harga produk PEMIMPIN REDAKSI naik. Tentu hal ini akan memberatkan pelaku usaha IKM. Misalnya Drs. Bambang Irianto, MM, Dipl. Des., IKM makanan yang mengalami penurunan penjualan hingga 50 persen bahkan ada yang mencapai 90 persen. Pada akhirnya ada REDAKTUR PELAKSANA IKM yang menjual secara obral stok yang ada agar tak menumpuk Lusi Marta Sari SE, M.Ak di gudang dan supaya mendapat pemasukan. Di tempat lain, ada pula IKM yang banting stir khususnya IKM yang WAKIL REDAKTUR PELAKSANA bergerak di bidang konveksi yang biasanya mengerjakan busana Dyah Septiani, A.Md. beralih membuat masker yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Sejumlah IKM ada yang mengerjakan sabun antiseptik untuk cuci DEWAN REDAKSI tangan. Agung Anggriana, S.H, M.H., Betapapun beratnya kondisi yang dihadapi, percayalah Pemerintah Lia Puji Lestari, S.Sos., Republik Indonesia berupaya mencari jalan keluar agar pelaku Angga Walesa Yudha, SE., usaha IKM tak sampai jatuh hingga harus menutup usahanya. Dra. Elly Muthia., Presiden RI H. Joko Widodo (Jokowi) dan jajaran kabinet bidang Dra. Lusiana Mohi, MM., perekonomian berupaya sekuat tenaga meredam dampak wabah Ratih Pratiwi, S.TP, M.Si, M.Econ., ini terhadap ekonomi domestik. Urwah Wali Aufi, S. T.., “Saya minta kepada seluruh jajaran menteri agar dapat menjalankan Martini, kebijakan insentif ekonomi utamanya untuk pelaku usaha, lebih Rivan Malik Kandarsyah, S. Kom I., khusus pelaku UMKM,” ungkap Presiden Jokowi Dhiki Aditya, S.Ds. Dalam sebuah konferensi video Presiden Jokowi menekankan untuk mempercepat eksekusi program keringanan kredit bagi EDITOR UMKM atau IKM. Keringanan itu di antaranya: pemberian subsidi Kohar Mardiansyah bunga kredit hingga penundaan pembayaran pokok cicilan kredit. “Yang paling penting, ini kredit modal kerja perlu ditambah,” DESAIN GRAFIS katanya. Irfan Firmansyah Tak ada yang bisa memprediksi kapan pandemi corona berakhir. Semua pihak termasuk IKM harus menghadapinya. Namun, DOKUMENTASI harapan untuk pulih seperti sedia kala harus tetap ada. Usaha Maulana Riyaldi, S.Kom, keras pemerintah harus didukung oleh semua pihak. Semoga Allah Abdullah, S. Kom Yang Maha Esa segera mengangkat pandemi corona ini dari bumi Indonesia. DISTRIBUSI Slamet Tugiman, Beklis Sugiarto Redaksi menerima tulisan serta foto yang dapat dipublikasikan berkaitan dengan Industri Kecil Menengah dan Aneka. Dengan Maksimal 6000 karakter. MEDIA PARTNER Dapat dikirim melalui alamat email : [email protected] (dilengkapi Nijuu dengan identitas lengkap dan kontak penulisP) rogram Ditjen IKMA 2 GEMA

Index 05 60 PROFIL USAHA INFO KEBIJAKAN Kemenperin Fasilitasi IKM Ikut Ajang Pameran Produk Muslim 2020 Pengusaha Cokelat Milenial “Priscilla Raisa Partana” Industri fesyen muslim merupakan bagian dari industri fesyen yang dalam satu dekade terakhir ini dirikan Pabrik Cokelat dan Museum Edukasi Cokelat mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan .The State of Global Islamic Economic menyatakan bahwa Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan industri fesyen muslim terbaik ke-2 di dunia Priscilla sebagai Founder and Owner dari L’ile Chocolate setelah Uni Emirat Arab. Hal ini tentunya menjadi prestasi yang membanggakan bagi kita semua. menjelaskan, pabrik cokelat mulai dibangun awal tahun 2019. Inovasi yang dilakukan L’ile Chocolate selain INFO UTAMA membuka pabrik juga membangun museum yang bisa Memadukan Sentra Industri dengan Pariwisata menjadi sarana edukasi bagi masyarakat. Museum ini sangat bagus, karena dalam museum masyarakat bisa 26 Presiden Republik Indonesia H. Joko Widodo memberi arahan mempelajari sejarah cokelat di dunia dan peredarannya agar pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan atau leading sampai ke Indonesia, serta pengunjung dapat melihat pembangunan nasional. Dan Kementerian Perindustrian melalui secara langsung pengolahan dari bahan baku (kakao) Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) sampai dalam bentuk jadi (cokelat batangan). secara nyata mendukung program pariwisata tersebut, dalam bentuk pelaksanaan progam pengembangan sentra IKM kerajinan di destinasi 65 PELUANG wisata. USAHA SENTRA KE SENTRA Sejuta Manfaat Mocaf Anyaman Ketak, Produk IKM Ovop Dari Lombok Berawal dari keprihatinan akan rendahnya harga singkong 56 Pemerintah daerah bersama Kementerian Perindustrian di Banjarnegara, Riza Azyumarridha Azra dan istrinya menyelenggarakan bimbingan terhadap sentra Industri Kecil dan pada tahun 2014 memutuskan untuk terjun langsung ke Menengah (IKM) di setiap daerah untuk meningkatkan perekonomian petani singkong dan berbagi ilmu cara mengolah singkong. warga daerah, yang disebut dengan One Village One Product (OVOP). Setelah melakukan berbagai riset dan konsultasi dengan Penyelenggaraan OVOP dilaksanakan pemerintah daerah dan para pakar teknologi pertanian, Riza, begitu ia biasa Kementerian Perindustrian berupa pendampingan teknis produksi disapa, memutuskan untuk mengolahnya menjadi tepung dan manajemen usaha kepada sentra-sentra industri kecil dan mocaf (Modified cassava flour). menengah yang ada di setiap daerah di Indonesia. 68 STANDARISASI Bung Gema & TEKNOLOGI Apa Kabar Pak Bos..? Alhamdulillah Syukurlah, Dari cara produksi yang Pendampingan Dan Sertifikasi SNI Garam Konsumsi Bisnis Lancar ya..? Bung Gema, trennya Bagi tips dong buat berkualitas dan bernilai jual tin i, Beryodium pelaku IKM lain dan meningkat terus strategi marketingnya? Kami ikut program sampai digital marketing via Bagi IKM garam konsumsi beryodium, memproduksi garam bimbingan Ditjen IKMA marketplace, gitu pak.  Jadi konsumsi beryodium yang memenuhi parameter mutu yang ditetapkan SNI adalah suatu keharusan, karena pemerintah Kemenperin, disana orderan selalu ada aja. telah menetapkan SNI garam konsumsi beryodium sebagai diajari banyak hal Waaah SNI wajib. Mantap. 72 SERBA SERBI IKM Berbagi Saat Corona Melanda Di dorong rasa empati yang cukup tinggi meskipun dalam kondisi yang tidak mudah, industri kecil menengah beralih memproduksi APD karena merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat, membantu pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan APD tersebut Program Ditjen IKMA GEMA 3

MMAAKKIMIMNNAGAGKKIMIMNNAGAGKKIINNGG IINNDDOOIINNEDEDSOSOIIIAINANEDEDSOSOIIANANEESSIIAA 44..00 44..00 44..00 ““EEm“m“EpEm“pom“EopwEmpwomeopwerpwroienoiwenrgwrigenienrMgrMignionMogdMgdoeMoesdMsdtoetoesdLsdLteitefisLfesLteistfisLtfeLtyeisyfilstfeltyesylsteltyeylele ininiCniCnuuiClnitClnutuuuClrtCluratuuaulrtlratDuaDulrilvriaDvaeDlielrviDrsveDsiervtirsvtieseieretisrstis”sei”etistis”ei”ess”” ExEhxEihxbihibtiibtointoinon TaTlaTklaskhlskohswohwow FaFsaFhsaihsoihnoinoSnhSohSwohwow BeBaeBuaetuaytuy&ty&H&HijaHijbaijbaCblCalCsalssasss CoCffoCffoeeffeeeCeoCroCnroenrrenrer JaJakJakkartaratrata CCoCononvnvevenentintoitonionn • Fe•sFye•snFyMesnuyMselniumMsliumslim • Pe•rPhei•arsPhaeianrshdaiannsdaAannkdsAaenksosAerkissoserissoris CCeCenententerter r • K•osKm•oesKtmiokesHtmikaelHtailkalHalalal • M•akMa•ankMaanankdaanndaMannidnMaunminMaunminHaunmalHalnalHalalal 4 GEMA Indonesia Indusrial Moslem Exhibition Program Ditjen IKMA ii-miio-mtiioo-nmti.okonetim.oknem.nkpeemnrpienen.rgpinoe.rgiidno.gido.id iimioimtioioinmtioooffintiocoffiinaolcffiialcial @ii@_mii@o_mtiiioo_nmtioontion

IKNFebOijakan. IKM Ikuti Ajang Pameran Produk Muslim 2021 “Sebagai bentuk komitmen pemerintah mewujudkan Indonesia sebagai salah satu pusat fesyen muslim dunia, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) akan menggelar Indonesia Industrial Moslem Exhibition atau ii-Motion.” Perkembangan produk muslim Indonesia sudah mulai sampai dengan September 2019 senilai 9,2 miliar dolar AS meningkat sehingga dibutuhkan wadah berupa event yang mempunyai kontribusi sebesar 9,8 persen terhadap internasional agar produk muslim Indonesia semakin dikenal total ekspor industri pengolahan. Hal ini menunjukkan di mata dunia. Event ii-Motion yang berskala internasional bahwa industri fesyen nasional memiliki daya saing di pasar akan diselenggarakan Ditjen IKMA dengan harapan dapat internasional dan harus terus kita kembangkan. mendorong pertumbuhan IKM produk muslim di seluruh Menurut Gati, Indonesia sebagai salah satu negara dengan wilayah Indonesia. jumlah penduduk muslim terbesar di dunia yaitu mencapai “II-Motion merupakan pameran yang akan menampilkan potret 222 juta jiwa atau 87 persen dari total penduduk dan industri terkait dengan halal lifestyle di Indonesia meliputi diproyeksikan pada tahun 2030 jumlahnya mencapai 238 juta komoditi fesyen, kosmetik, perhiasan, aksesoris, makanan jiwa. Hal ini tentunya akan meningkatkan permintaan produk dan minuman, serta platform digital yang mendukung industri fesyen muslim nasional. Peluang pasar produk fesyen muslim halal dan ekonomi syariah,” ujar Gati Wibawanigsih, Direktur juga terus mengalami peningkatan. Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka saat ditemui di The State of Global Islamic Economic Report menyatakan Jakarta. bahwa konsumsi fesyen muslim dunia mencapai 270 miliar Dengan diadakannya event ii-Motion ini, diharapkan dapat dolar AS dan pada tahun 2022 diproyeksikan konsumsi fesyen melibatkan produsen produk muslim asli Indonesia untuk muslim akan meningkat menjadi 373 miliar dolar AS. dipertemukan dengan pasar mancanegara, membuka jalur Sementara untuk pasar domestik, konsumsi produk fesyen ekspor dan impor produk muslim halal di Indonesia, dan muslim mecapai 20 miliar dolar AS dengan laju pertumbuhan mampu meningkatkan angka penjualan produk lokal. rata-rata 18,2 persen. Besarnya peluang pasar ini tentunya Adanya pertemuan antara buyer dengan produsen diharapkan harus dimanfaatkan oleh industri fesyen dalam negeri. akan terjadi transaksi jual beli, baik di tempat tersebut ataupun usai gelaran ii-Motion, agar para IKM tersebut dapat naik kelas dan dapat meningkatkan keuntungan mereka. Untuk para calon peserta pameran, Ditjen IKMA menyediakan 160 stan pameran secara gratis bagi para IKM yang dinyatakan lolos dalam proses kurasi. Proses kurasi saat ini sedang dilakukan. Gati menambahkan, Industri fesyen merupakan salah satu Produk Perhiasan & Aksesoris buatan IKM doc. Kemenperin sektor dari 16 kelompok industri kreatif yang memiliki peran Indonesia, juga akan tampil di ajang II-Motion penting dalam perekonomian nasional. Kontribusi yang GEMA 5 diberikan oleh sektor industri fesyen terhadap PDB dan devisa negara cukup besar. Kinerja ekspor produk fesyen Program Ditjen IKMA

INFO KEBIJAKAN Peragaan Busana Fesyen Muslim dalam acara Launching II-Motion doc. Kemenperin Gati menyampaikan, industri fesyen Produk IKM kosmetik doc. Kemenperin muslim merupakan bagian dari industri fesyen yang dalam satu dekade terakhir Program Ditjen IKMA ini mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. “The State of Global Islamic Economic menyatakan bahwa Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan industri fesyen muslim terbaik ke-2 di dunia setelah Uni Emirat Arab. Hal ini tentunya menjadi prestasi yang membanggakan bagi kita semua. Oleh sebab itu, pemerintah memiliki visi untuk mewujudkan Indonesia menjadi salah satu pusat fesyen muslim dunia tahun 2020,” tukas Gati. (Rivan Malik) 6 GEMA

Program Ditjen IKMA GEMA 7

INFO KEBIJAKAN Gelar Santripreneur Lahirkan Wirausaha Baru “Tahun 2020, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) kembali menggelar program penumbuhan wirausaha industri baru dari lingkungan pondok pesantren melalui program Santripreneur.” Kementerian Perindustrian berkomitmen terus melaksanakan berbasis Ponpes. dan menumbuhkembangkan semangat proyek percontohan, di dalamnya termasuk program kewirausahaan di kalangan santri maupun alumni santri. Santripreneur, untuk mewujudkan kemandirian industri Sejak tahun 2013 hingga 2019, Ditjen IKMA sudah membina nasional yang berbasis ekonomi syariah. Santripreneur sekitar 46 pondok pesantren dengan jumlah santri sebanyak adalah program pengembangan industri kecil dan menengah 8.528 orang yang telah diberikan pengetahuan wawasan (IKM) di lingkungan pondok pesantren. Santri di lingkungan kebangsaan, motivasi kewirausahaan, pelatihan produksi pondok pesantren (Ponpes) dinilai berpotensi besar menjadi serta bantuan mesin/ peralatan antara lain di bidang: olahan wirausaha industri baru, khususnya sektor Industri Kecil dan pangan dan minuman; perbengkelan roda dua; kerajinan Menengah (IKM). boneka dan kain perca; konveksi busana muslim dan Melalui Ditjen IKMA, Kementerian Perindustrian akan seragam; daur ulang sampah dan produksi pupuk organik terus konsisten menjalankan program Santripreneur yang cair; Kosmetik dan Home care dan sekarang merambah ke bertujuan untuk mengembangkan pemberdayaan ekonomi bidang pembuatan konblok atau Paving Block. Dan tercatat sampai dengan tahun 2020 ini, Ditjen IKMA telah membina sebanyak 52 pondok pesantren yang tersebar di tujuh provinsi, yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Lampung, Kalimantan Timur dan Banten, dengan lebih dari 9.348 orang santri, melalui pelatihan produksi dan motivasi kewirausahaan. Di awal tahun 2020 ini, Ditjen IKMA telah melaksanakan program Santripreneur di wilayah Banten, Tegal, Yogyakarta dan Jawa Tengah. Kota Serang, Banten menjadi pembuka program Santripreneur tahun 2020. Program penumbuhan wirausaha baru melalui bimbingan teknis produksi dan fasilitasi mesin/peralatan Konblok (Paving Block) kepada para santri di Ponpes. Darunnajah cabang ke-14. Ponpes. Darunnajah Pusat sendiri, saat ini mempunyai 17 cabang di seluruh Indonesia dengan santri sebanyak 15.000 santri. Pada tahun ini Ponpes. Darunnajah 14 yang berlokasi di Serang, Banten akan menjadi salah satu fokus penumbuhan wirausaha industri. Ponpes. Darunnajah 14 sendiri memiliki santri lebih dari 300 orang yang ingin mengembangkan usaha di bidang Konblok yang merupakan komoditi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di wilayah Serang. Hal ini Sarung goyor, salah satu produk doc. Kemenperin dari program WUB Program Ditjen IKMA 8 GEMA

Dirjen IKMA dan Para Eselon 2 Ditjen IKMA Berfoto bersama dengan para pimpinan doc. Kemenperin Pondok Pesantren yang diberikan Fasilitasi Santripreneur. seiring dengan lajunya pembangunan infrastruktur pemerintah itu Ditjen IKMA juga memfasilitasi pemberian mesin dan maupun swasta di Kota Serang khususnya dan di Provinsi peralatan produksi agar bisa dimanfaatkan unit bisnis yang Banten pada umumnya. Program Penumbuhan Wirausaha ada di Ponpes. untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Baru IKM Berbasis Pondok Pesantren dimulai kembali dalam Untuk meningkatkan kemampuan para santri dalam bentuk bimbingan teknis serta fasilitasi mesin dan peralatan menghadapi era industri digital serta dapat memanfaatkan yang dilaksanakan di Ponpes. Madinatunnajah, Ponpes. Al perkembangan teknologi digital terkini, berbagai kegiatan Fathaniyah dan Ponpes. Riyadlul Jannah di Provinsi Banten.  dilakukan seperti menghadirkan narasumber dari Amazon Web Program ini berlangsung di ICE BSD, Tangerang, dengan diikuti Service (AWS) dan IdEA yang memberikan wawasan tentang oleh 250 santri. Ketiga Ponpes. tersebut, sebelumnya telah perkembangan  cloud computing  dan  digital marketing, yang mengajukan proposal sesuai kebutuhannya masing-masing, merupakan bagian dari penopang teknologi industri 4.0. Ini seperti program bimbingan teknis wirausaha IKM pengolahan merupakan salah satu strategi untuk mengejar target jumlah roti untuk Ponpes. Maditunnajah dan Ponpes. Al Fathaniyah, wirausaha sebanyak 4% dari jumlah penduduk Indonesia pada serta  Bimtek  dan Fasilitasi Mesin/Peralatan Perbengkelan tahun 2030. Roda Dua di Ponpes. Riyadlul Jannah. Selanjutnya, program Bimbingan Teknis Wirausaha IKM Berdasarkan data Kementerian Agama, hingga saat ini, berbasis Pondok Pesantren bergeser ke Kab.Tegal. Tepatnya di Indonesia memiliki sekitar 28.194 Ponpes. yang tersebar di Ponpes. Dar Al Qur’an Al Islami yang diikuti oleh para santri seluruh provinsi dengan total santri mencapai 5 juta lebih. dan juga pengurusnya, serta santri dari Ponpes. Misbahul Dengan jumlah Ponpes. yang cukup banyak di Indonesia, para Huda Al Amiriyah dan juga Ponpes. Ma’hadut Tholabah. Dalam santri memiliki potensi strategis mendukung pembangunan Bimbingan Teknis ini, para santri diajarkan wirausaha IKM ekonomi nasional. tenun dan konveksi Sarung Goyor serta fasilitasi mesin dan Kementerian Perindustrian akan terus konsisten peralatan. menjalankan program Santripreneur yang bertujuan untuk Di tahun yang sama tepatnya tanggal 14-17 Maret 2020 juga mengembangkan pemberdayaan ekonomi berbasis Ponpes. telah dilaksanakan Bimbingan Teknis Wirausaha IKM berbasis dan menumbuhkembangkan semangat kewirausahaan di Pondok Pesantren di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Kegiatan itu kalangan santri maupun alumni santri. berupa bimbingan teknis  IKM  makanan ringan di Ponpes. Al Ditjen IKMA masih membuka kesempatan bagi seluruh Ponpes. Hikmah Karangmojo, serta bimtek pengolahan roti di Ponpes. di Indonesia yang ingin mengikuti program Santripreneur Nurul Haromain dan Ponpes. Raudlatul ‘Ulum. Kemudian dengan cara mengirimkan proposalnya langsung ke kantor dilaksanakan juga bimtek perbengkelan roda dua di Ponpes. Ditjen IKMA Kemenperin, atau bisa menghubungi akun Darul Fikr Al Madai, Ponpes. Al Musanni, Ponpes. Darul Instagram @ditjenikma. (Dyah Septiani) Quran dan Ponpes. Pangeran Diponegoro. Pada kesempatan Program Ditjen IKMA GEMA 9

INFO KEBIJAKAN Santripreneur Untuk Kemandirian Ekonomi Pesantren Nurul Haromain “Pembekalan keterampilan teknis pengolahan roti kepada santri sebelum kembali terjun ke masyarakat, diharapkan ke depannya dapat menumbuhkan kemandirian ekonomi dan juga ikut berperan dalam program pemerintah yaitu kewirausahaan muda oleh santri.” Para santi Pondok Pesantren Nurul Haromain sedang Pondok Pesantren Nurul Haromain Roti diikuti sebanyak 10 santri putra dan mengikuti pelatihan pembuatan roti Kulon Progo dibawah asuhan KH. 10 santri putri dan didampingi langsung doc. Kemenperin M. Sirodjan Muniro Abdurrahman oleh chef Abdussyukur dari Jakarta. adalah salah satu penerima Program Roti Manis, Donat, Bronis, Burger, Kue 10 GEMA Fasilitasi Mesin dan Alat Pengolahan Kering, dan Aneka Toping menjadi Roti Kementerian Perindustrian Republik beberapa materi yang disampaikan Indonesia pada Tahun 2020 di wilayah oleh Chef Abdussyukur. Peserta Yogyakarta dan Jawa Tengah. Program sangat antusias mendengarkan fasilitasi Mesin dan Alat Pengolahan Roti dan memperhatikan teknik-teknik ini meliputi 1 Mesin Pengembang, 2 Mixer pengolahan bahan baku saat materi besar, 2 Freezer, 1 Open, 1 Timbangan, disampaikan. Akan tetapi dalam praktik 2 Meja Stainless, 2 Penggorengan, 2 pengolahan roti ini mempunyai hambatan Tabung Gas 60 kg, 1 mesin pemotong, yang dialami oleh para peserta. ”salah 1 rak Loyang, dan 20 Loyang. Pada satu kendala yang kami alami adalah program ini, Kementrian Perindustrian cara penggunaan mesin-mesin otomatis tidak hanya Fasilitasi saja, akan tetapi pengolahan roti yang baru pertama kami juga memberikan Bimbingan Teknis gunakan” Kata salah salah satu peserta. Pengolahan Roti kepada santri-santri Alhamdulillah, dengan didampingi Chef Pondok Pesantren Nurul Haromain Kulon Abdussyukur peserta berhasil membuat Progo. Bimbingan Teknis dilaksanakan dan mempraktikan resep-resep yang selama 4 hari di Pondok Pesantren Nurul sudah disampaikan meskipun belum Haromain Kulon Progo pada tanggal 14 – 100% sempurna. 17 Maret 2020 dengan pembukaan acara Disampaikan juga oleh Pengasuh Pondok di Hotel Ambarrukmo Yogyakarta. Pesantren Nurul Haromain, KH. M. Sirodjan “Program Fasilitasi dan Bimbingan Teknis Muniro Abdurrahman, bahwa Pondok Kementrian Perindustrian Republik Pesantren mengucapkan terimakasih Indonesia, diharapkan kedepannya dapat kepada Kementrian Perindustrian yang membantu pertumbuhan perekonomian telah memberikan kesempatan para mandiri dalam Pondok Pesantren Nurul santri menerima Program Fasilitasi dan Haromain Kulon Progo dan bisa membekali Bimbingan Teknis Pengolahan Roti ini. keterampilan para santri sebelum Beliau berharap semoga Kementerian kembali terjun ke masyarakat.” “selain Perindustrian Republik Indonesia dan itu, santri juga dapat berperan serta Pondok Pesantren Nurul Haromain mencanangkan program pemerintah yaitu dapat Bermitra dan bekerja sama untuk Kewirausahaan Muda oleh santri.” Imbuh membangun dan memberdayakan Ketua Yayasan Al Maliki, Agus Kurniawan. masyarakat demi kemajuan bangsa dan Kegiatan Bimbingan Teknis Pengolahan negara. (Musonnif Haromain) Program Ditjen IKMA

SANTRI Restrukturisasi PRENEUR Penumbuhan & Program pemberian Pengembangan Unit potongan harga Industri dan Wirausaha pembelian Industri Baru di Pondok mesin/peralatan dari Pesantren Pemerintah melalui “Santri Hebat, Kementerian Industri Kuat, Perindustrian kepada Indonesia Jaya” perusahaan industri kecil dan menengah Program BDiintjaeannIKDMitAjen IKMA @ditjenikma @ditjenikmakemenperin GGEMEMAA 11(doc. istimewa) ikma.kemenperin.go.id @DitjenIkma

INFO KEBIJAKAN Delapan IKM Kerajinan Tembus Pasar Eropa “Mengingat potensi industri kerajinan yang cukup besar, Ditjen IKMA secara konsisten terus berperan aktif dalam mempromosikan produk kerajinan nasional agar mampu menguasai pasar domestik dan internasional.” Memfasilitasi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) serta memberikan masukan terhadap produkyang sesuai selera di dalam negeri, agar bisa memperluas pasar ekspornya pasar, khususnya pasar Eropa. Tenaga ahli ini memberikan membutuhkan berbagai langkah strategis. Oleh sebab itu, pengarahan tentang bagaimana teknik menghadapi potential Kementerian Perindustrian melalui Ditjen IKMA berupaya buyers dan melakukan market intelligent sebelum mengikuti melibatkan IKM pada pameran-pameran skala internasional, pameran. seperti gelaran Ambiente di Jerman. Adapun tema yang diusung pada tahun 2020 ini yaitu “Gift Pameran ini merupakan salah satu pameran berskala from Archipelago, Prime Handicraft of Indonesia”. dengan internasional yang secara kontinu diikuti oleh Ditjen IKMA jumlah peserta IKM yang di fasilitasi oleh Ditjen IKMA dan merupakan pameran dagang terbesar untuk sektor barang adalah sebanyak 8 IKM yaitu Harmoni Jaya Kreasi (kerajinan konsumen serta menjadi ajang temu bisnis para pelaku usaha anyaman), Palem Craft Jogja (mirror dan lighting), Mohoi di sektor interior decoration, gifts & premiums serta table & (kerajinan anyaman bambu), Bana Nusantara (kerajinan dining ware. anyaman bambu), Pandanus Internusa (kerajinan anyaman), Dalam fasilitasi pameran ini, para pelaku IKM dipilih melalui Yogya Indo Global (kerajinan kayu), Siji Lifestyle (kerajinan proses kurasi dan mendapatkan fasilitasi bantuan promosi kayu dan resin) dan Art Classic (kerajinan kayu). untuk menampilkan produk kerajinan terbaiknya, khususnya Agar mencapai hasil yang maksimal dalam keikutsertaan home decor, yang banyak diminati oleh potential buyers dalam pameran Ambiente, Ditjen IKMA melakukan beberapa (wholesaler ataupun retailer) yang berkunjung ke pameran persiapan yang bersifat integrated bekerja sama dengan expert Ambiente. yang berpengalaman di bidangnya. Rangkaian persiapan ini Sebelum pelaksanaan pameran, Ditjen IKMA juga memberikan mencakup mulai dari pemilihan peserta dan produknya yang fasilitasi kepada para peserta pameran, untuk mendapatkan sesuai dengan market demand; pembinaan/pendampingan pendampingan dari tenaga ahli di bidang kerajinan yang agar perusahaan siap akses dan memenuhi requirement bertujuan membantu meningkatkan efisiensi dan produktifitas di pasar tujuan; penyusunan konsep dan desain paviliun; termasuk promotion material yang dapat menarik importir/ buyer, sehingga diharapkan keikutsertaan IKM Kerajinan pada Booth Kemenperin pada Pameran Ambience doc. Kemenperin 12 GEMA Program Ditjen IKMA

pameran Ambiente ini akan menjadi lebih efektif, transaksi Dalam sambutannya, Gati juga menyampaikan yang diperoleh meningkat dengan mendapatkan buyer baru. bahwa “sektor Industri kerajinan merupakan Keikutsertaan dalam pameran ini juga merupakan salah satu salah satu sektor penting dalam perindustrian cara untuk berinteraksi secara langsung dengan buyer karena Indonesia saat ini. Peluang Industri kerajinan tren penjualan dari eksportir langsung dengan buyer adalah untuk terus berkembang sangatlah besar. Saat sebagai salah satu jalur distribution channels yang efektif dan ini industri kerajinan tanah air baru memegang diminati di Eropa. porsi sekitar 0,9% dari pangsa pasar dunia, Dengan keikutsertaan pada pameran ini, selain sebagai yang berarti masih sangat besar kemungkinan ajang unjuk gigi produk-produk IKM kerajinan tanah air, juga untuk terus berkembang. Hal ini terkait dengan untuk bersaing dengan produk-produk unggulan di pasar porsi pasar industri dalam negeri maupun luar ekspor serta sebagai kesempatan IKM untuk benchmarking negeri yang cukup besar, dan perkembangan dalam meningkatkan inovasi dalam desain, kemasannya dan industri Indonesia yang terus naik tiap tentunya untuk mendapatkan informasi tren dan selera pasar tahunnya,” jelasnya. dunia terkini. Pada tahun 2020, pameran ini diikuti oleh 4.635 peserta dari 93 Dalam kesempatan yang sama, juga diadakan Business negara (85% asal luar Jerman), meningkat 3,9% dibandingkan Gathering yang bekerja sama dengan KBRI Berlin dan KJRI tahun 2019 yang diikuti oleh 4.460 peserta dari 92 negara (85% Frankfurt. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan asal luar Jerman). Sementara itu, tahun 2020 tercatat sekitar hubungan bisnis antara para pelaku usaha kerajinan Indonesia 108.000 pengunjung hadir dari hampir 160 negara (62% asal dan Jerman. Perusahaan Indonesia berkesempatan untuk luar Jerman). Pengunjung secara berurut paling banyak berasal membangun jejaring dan kontak bisnis dengan sejumlah dari negara Jerman, Italia, Perancis, Belanda, Spanyol, Britania perusahaan Jerman, dan juga negara lain seperti Perancis Raya, Turki, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang. dan Jepang. Beberapa peserta Indonesia menyatakan bahwa, Pada tahun ini juga, tercatat 8 IKM Indonesia yang difasilitasi dari acara serupa tahun lalu telah berhasil mendapatkan keikutsertaannya mencatatkan nilai penjualan saat pameran orderan besar yang masih berlanjut sampai beberapa waktu senilai USD.1.571.474. Dalam gelaran tahun ini minat buyer juga ke depan. cukup tinggi terhadap produk-produk dari para IKM peserta Pada acara ini Ditjen IKMA melalui Dirjen IKMA, Gati Indonesia, mereka juga berhasil mendapatkan kontrak dagang Wibawaningsih menyampaikan informasi mengenai sekitar 102 kontrak dagang dari 37 negara, serta membukukan keunggulan dan kualitas produk Indonesia serta mengajak berbagai pesanan dan penjualan yang akan ditindaklanjuti para pelaku usaha Jerman untuk terus meningkatkan setelah pameran berakhir. hubungan bisnis dengan Indonesia. (Rivan Malik) Booth Kemenperin yang diisi oleh para IKM Indonesia di ajang Ambiente GEMA 13 doc Kemenperin Program Ditjen IKMA

INFO KEBIJAKAN Creative Business Incubator Gencar Ciptakan Industri Kreatif “Kementerian Perindustrian gencar menumbuhkan pelaku industri kreatif guna berperan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan menciptakan kesejahteraan masyarakat. Langkah strategis ini dijalankan melalui berbagai program dengan melibatkan berbagai pihak terkait.” Dirjen IKMA bersama salah satu peserta doc. Kemenperin kewirausahaan melalui program Creative Business Creative Business Incubator BCIC Incubator-Bali Creative Industry Center (BCIC). Program ini dilaksanakan sebagai wujud tekad, untuk terus “Contohnya yang kami lakukan adalah berkolaborasi dengan menumbuhkan sektor industri kreatif dan memberi ruang pemerintah di berbagai kota untuk menggelar kegiatan creative bagi pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Sebab, talk,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan selain mendorong peningkatan jumlah wirausaha baru, Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih saat ditemui di industri kreatif juga berperan penting dalam memberikan Jakarta. kontribusi bagi perekonomian nasional. Dalam diskusi kreatif tersebut, mayoritas dihadiri oleh perajin dari Menurut Dirjen IKMA, Creative Talk adalah event rutin yang berbagai kalangan, termasuk generasi milenial. Peserta dilaksanakan sebagai kick-off dari kegiatan pengembangan cukup antusias menyimak paparan dari para narasumber kompeten. “Kami punya program Creative Business Incubator, yang bekerja sama dengan BVDI Prasetiya Mulya. Program ini dilaksanakan melalui tupoksi dari satuan kerja di bawah kami, yakni Bali Creative Industry Center (BCIC),” papar Gati. Disampaikan Gati, lewat event ini pihaknya ingin membagikan pengetahuan kepada peserta tentang strategi pengembangan usaha, pemasaran produk, dan peningkatan motivasi dalam berwirausaha. Dengan adanya event ini diharapkan dapat meningkatkan minat generasi muda atau generasi milenial dalam berwirausaha dan semangat untuk terus mengembangkan usahanya. Gati menambahkan, “Kemenperin fokus memacu potensi ekonomi kreatif yang cukup besar tersebut. Langkah strategis ini juga untuk merebut peluang adanya bonus demografi di Indonesia”. “Pada tahun 2030 mendatang, Indonesia akan mengalami bonus demografi, di mana proporsi usia produktif penduduk 14 GEMA Program Ditjen IKMA

Foto bersama peserta Creative Business Incubator BCIC doc. Kemenperin usia 20-39 tahun diproyeksi mencapai lebih dari 88 juta jiwa. Indonesia pada tahun 2030, di mana proporsi usia produktif Sehingga perlu dipersiapkan pengusaha-pengusaha muda akan mencapai lebih dari 88 juta jiwa, menjadi peluang untuk yang nantinya bisa mengambil peluang dari bonus demografi menumbuhkan wirausaha muda,” ungkapnya. itu,” bebernya. Apalagi, ekonomi kreatif memberikan kontribusi besarterhadap Bali Creative Industry Center (BCIC) perekonomian nasional. Capaian ini terlihat pada tahun 2016 Sebagai negara yang besar, di mana memiliki budaya yang yang menyumbang hingga Rp922,59 triliun, dan meningkat sangat beragam, Gati menilai para pengusaha milenial ini tentu menjadi Rp1.102 triliun sepanjang tahun 2018. Artinya, dalam saja menjadi modal besar dalam pengembangan ekonomi tiga tahun nilainya mampu melonjak 19,45%. Adapun tiga kreatif. subsektor industri kreatif yang memiliki kontribusi terbesar, Oleh karena itu, Kemenperin mendirikan BCIC pada tahun 2015 yaitu industri kuliner (41,69%), industri fesyen (18,15%) dan lalu, yang berfungsi sebagai wadah bagi para pelaku industri industri kriya (15,70%). (Rivan Malik) kreatif kriya dan fesyen untuk mengembangkan usahanya. “Konsepnya di BCIC, yaitu meet-share-collaborate, dimana para pelaku industri bisa bertemu, berbagi pengalaman dan ide kreatif sehingga pada akhirnya, bisa berkolaborasi untuk menciptakan karya bersama,” tandasnya. Melalui program ini, para pelaku industri kreatif pemula bidang kriya dan fesyen akan diberikan pelatihan dan pendampingan untuk mengembangkan bisnisnya (Scaling-up) agar bisa lebih berdaya saing, baik di kancah domestik maupun global. Hal ini sejalan dengan tekad pemerintah menciptakan wirausaha industri baru, khususnya sektor industri kecil dan menengah (IKM). “Sebab, jumlah pengusaha muda ekonomi kreatif yang berusia Dirjen IKMA saat meninjau pameran produk hasil karya peserta Creative Business di bawah 30 tahun masih sekitar 10,68% dari total pengusaha Incubator BCIC, doc. Kemenperin ekonomi kreatif yang mencapai 8,2 juta orang. Oleh karena itu, melalui momentum bonus demografi yang dinikmati Program Ditjen IKMA GEMA 15

INFO KEBIJAKAN Pembukaan pameran JIFFINA yang ditandai dengan pemukulan kentongan doc. Kemenperin Pameran Furnitur JIFFINA 2020 “Bahan Baku Alam Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai Trendsetter Eco-Lifestyle Furnitur Dunia.” Kinerja Ekspor Industri Furnitur Indonesia Jika dilihat dari posisi ekspor furnitur dunia, Indonesia berada Sektor industri memiliki peran strategis dalam perekonomian pada posisi 26 (dua puluh enam) dan di Asia menduduki nasional. Berdasarkan data BPS, sektor industri pengolahan posisi ke 5 setelah Cina, Vietnam, Malaysia dan Cina Taipei, memiliki kontribusi terbesar terhadap PDB nasional tahun sehingga perlu terus didorong dengan terobosan-terobosan 2019, yaitu sebesar 19,7%, dimana industri Pengolahan Non untuk meningkatkan daya saing. Bisa dikatakan bahwa Migas memberikan kontribusi sebesar 17,58%. Ekspor industri salah satu upaya promosi paling efektif bagi produk furnitur furnitur pun meningkat dimana nilai ekspor pada tahun 2019 adalah melalui pameran internasional. Hal ini dikarenakan sebesar 1,95 Milyar USD atau naik sebesar 14,6% dari tahun buyer dapat memastikan langsung kualitas produk baik dari 2018. Tiga negara tujuan ekspor utama diantaranya, Amerika, segi material, keergonomisan produk, desain bahkan bisa Jepang dan Australia, sedangkan nilai ekspor industri kerajinan melihat workshop secara langsung. Faktor-faktor ini tidak pada tahun 2019 mencapai 892 Juta USD atau naik sebesar bisa dilakukan dalam pemasaran online. Di Indonesia sendiri 3% dari tahun 2018, dengan negara tujuan utama ekspor ke terdapat 2 (dua) pameran furnitur internasional yang masuk Amerika, Singapura dan Inggris. dalam lingkaran pameran furniture Asia, salah satunya adalah Jogja International Furniture and Craft Fair (JIFFINA). 16 GEMA Program Ditjen IKMA

JIFFINA 2020, Peluang di Balik Tantangan. Produk-produk furniture pada pameran JFFINA doc. Kemenperin Di tengah kegamangan karena wabah virus Corona, penyelenggara JIFFINA berhasil menyelenggarakan pameran produksi Wisanka, furnitur yang terbuat dari material bekas furnitur internasional yang digelar pada tanggal 14-17 Maret yang ditampilkan oleh Nuansa Kayu Bekas, kerajinan patung 2020 di Jogja Expo Center (JEC) Jogjakarta. Padahal beberapa yang terbuat dari kayu, lampion yang terbuat dari bambu, dan event pameran furnitur internasional terpaksa diundur furnitur dengan konsep modern dan kontemporer bagi berbagai penyelenggaraannya seperti China, Vietnam, dan Malaysia. konsep ruang masih menjadi andalan bagi beberapa perajin. Namun karena hal tersebut, sejumlah buyer yang mendaftar Selain pameran, terdapat juga acara lain yang dipersiapkan melalui online registration website JIFFINA mengalami panitia seperti diskusi antara industri dengan stakeholder peningkatan. Hal ini seolah menjadi peluang di balik tantangan dalam acara Bussiness Briefing Challenges and Opportunities penyelenggaraan JIFFINA 2020 yang menampilkan produk in 2020 for Furniture Industry. furnitur dan kerajinan dari 300 perajin dengan jumlah visitor Langkah Konkrit Kementerian Perindustrian dan buyer sebanyak 1155 orang dari kurang lebih 60 negara. Kementerian Perindustrian terus berupaya meningkatkan JIFFINA 2020 kali ini dibuka oleh Menteri Koperasi dan UKM, ekspor industri furnitur dan kerajinan melalui langkah Teten Masduki dan dihadiri oleh Direktur Jenderal IKMA, Gati kongkrit seperti revitalisasi Unit Pelaksana Teknis (UPT), Wibawaningsih, Sekda Yogyakarta, Walikota DI. Yogyakarta pendirian Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu, serta tamu undangan lainnya. memfasilitasi pameran baik di dalam negeri maupun di luar Dalam paparan yang disampaikan oleh Dirjen IKMA, Gati negeri, mendorong pembangunan Material Center untuk Wibawaningsih mengatakan, “tema “Serve The World with kontinuitas ketersediaan bahan baku yang berkualitas, The Unique Diversity of The Eco-Lifestyle” pada JIFFINA rencana Pendirian Pusat Desain Industri Nasional (PDIN), 2020, mempunyai implikasi luar biasa bagi pelaku industri mendorong Indonesia untuk berperan dalam Focus on Design furnitur dan kerajinan. Dengan keunggulan bahan baku pada pameran Ambiente di Jerman, untuk menampilkan terbarukan seperti rotan dan bambu, serta kreatifitas kekuatan desain produk Indonesia pada pameran tersebut. desainer Indonesia dalam membuat furnitur ramah lingkungan Tahun ini, Kementerian Perindustrian memberikan booth seharusnya Indonesia sangat bisa menjadi trendsetter dalam seluas 432 m2 dengan total peserta 21 IKM yang berasal dari pengembangan eco-lifestyle furnitur dunia. Selain itu, eco- 8 (delapan) sentra furnitur yaitu DI. Yogyakarta, Ngawi, Blora, lifestyle pada furnitur juga banyak diimplementasikan pada Bali, Semarang, Jepara, Klaten dan Solo Raya. Dalam pameran pemakaian bahan finishing yang ramah lingkungan terutama ini, peserta melakukan inovasi terbaiknya dalam membuat untuk ekspor ke Eropa”. produk untuk dipamerkan kepada buyer internasional. Pada pameran kali ini, produk yang ditampilkan oleh perajin Pameran JIFFINA 2020 membuktikan komitmen bersama sangatlah beragam, mulai dari furnitur ramah anak dari rotan dalam mempromosikan produk furnitur dan kerajinan, dengan harapan, tentu saja, pameran ini menjadi katalisator Salah satu produk kerajinan pada pameran JIFFINA doc. Kemenperin peningkatan ekspor furnitur Indonesia. (Nayna.Nina, IKM PBKF) Program Ditjen IKMA GEMA 17

INFO KEBIJAKAN Sistem Informasi Terpadu Rantai Suplai IKM Gula Palma “Gula palma merupakan salah satu komoditi unggulan yang dihasilkan oleh IKM. Indonesia merupakan negara pengekspor utama gula palma di dunia, diikuti Filipina dan Kamboja, di mana selain pasar ekspor, pasar dalam negeri dinilai sama-sama menjanjikan.” Berdasarkan data BPS tahun 2017, dan termasuk dalam industri andalan, Revolusi industri keempat, menjadi unit usaha IKM nasional mencapai yaitu industri prioritas yang berperan lompatan besar bagi sektor industri, 4,495 juta dengan penyerapan tenaga besar sebagai penggerak utama (prime di mana teknologi informasi dan kerja berjumlah 11 juta orang. Dari mover) perekonomian di masa yang komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya. jumlah unit usaha tersebut, 1.6 juta akan datang. Selain memperhatikan Tidak hanya dalam proses produksi, atau 35,14% adalah IKM makanan potensi sumber daya alam sebagai melainkan juga di seluruh rantai nilai dan minuman. Mengacu kepada sumber keunggulan komparatif, industri industri sehingga melahirkan model data tersebut, dapat dilihat peran andalan tersebut memiliki keunggulan bisnis yang baru dengan basis digital IKM makanan dan minuman dalam kompetitif yang mengandalkan sumber guna mencapai efisiensi yang tinggi pengembangan industri nasional daya manusia yang terampil, dan dan kualitas produk yang lebih baik. sangatlah penting. Industri makanan penerapan ilmu pengetahuan dan Sektor manufaktur nasional termasuk dan minuman merupakan salah satu teknologi. IKM diharapkan dapat siap menuju dari 10 (sepuluh) industri prioritas 18 GEMA Gula palma yang sudah dikemas dengan kemasan yang baik. doc. Kemenperin Program Ditjen IKMA

perubahan dalam menghadapi transformasi industri 4.0 yang meningkat menjadi 35 ribu ton dengan nilai 52,5 juta dolar mengintegrasikan semua lini produksi secara digital. Industri AS. Rantai pasok gula palma yang cukup panjang, mulai dari makanan dan minuman merupakan salah satu dari lima penderes/perajin hingga ekportir mampu menyerap banyak sektor manufaktur yang menjadi fokus untuk penerapan awal tenaga kerja, yang berarti mengurangi pengangguran, yang Industri 4.0. di mana salah satu strategi yang diamanatkan akan berdampak meningkatkan kesejahteraan masyarakat bagi IKM adalah mengadopsi teknologi di sepanjang rantai dan menggerakkan perekonomian di daerah. Untuk itu, nilai untuk meningkatkan hasil produksi dan pangsa pasar Ditjen Industri Kecil Menengah dan Aneka, Kementerian mereka. Perindustrian mendorong industri kecil menengah (IKM) Gula palma merupakan salah satu komoditi unggulan nasional dalam hal ini IKM gula palma untuk melakukan yang dihasilkan oleh IKM. Indonesia merupakan negara terobosan, salah satunya melalui penerapan sistem pengekspor utama gula palma di dunia, diikuti Filipina dan informasi terpadu pada proses bisnis baik internal (Vertical Kamboja, di mana selain pasar ekspor, pasar dalam negeri integration) maupun eksternal (Horisontal integration) untuk dinilai sama-sama menjanjikan. Gula palma yang berbahan dapat meningkatkan efesiensi dan kemudahan telusur. dasar gula kelapa atau gula aren merupakan komoditas yang Untuk menjaga pasar utamanya dari negara pesaing, maka mempunyai nilai ekspor tinggi dan terus meningkat, yakni kualitas gula palma harus diperhatikan dengan baik agar pada 2017 ekspor gula palma mencapai 25 ribu ton dengan kualitasnya tetap terjamin. Demikian pula dalam proses nilai 42,6 juta dolar AS dan pada 2018 ekspor gula palma produksi yang harus efisien dan mudah telusur. Program Ditjen IKMA Gula palma yang sudah dikemas dengan kemasan yang baik. doc. Kemenperin GEMA 19

INFO KEBIJAKAN Penerapan Teknologi Industri 4.0 Pada Rantai Supply di Koperasi/ IKM Penghasil Gula Palma di Banyumas Kondisi Awal pada IKM Gula Palma Machine Data Parameter Label Gula Manual • No Realtime Machine Monitoring • No Barcode and Data Log • Human Error • No Optimal Configuration • Time Waste Export and Warehouse Management Consumer Data di Level Koperasi dan Pengepul • No History Data • No Stock Control System • No Traceability • No Monitoring System Beberapa kondisi awal yang umumnya terjadi pada IKM gula palma antara lain : 01 O2 O3 O4 Pelabelan yang masih Tidak adanya realtime Dengan rantai Kemampuan telusur manual dengan tidak machine monitoring pasok yang panjang, yang masih rendah dan tidak adanya namun warehouse utamanya data history adanya barcode management di level yang dibutuhkan oleh dan data log, hal ini konfigurasi yang koperasi dan pengepul beberapa eksportir dapat memungkinkan optimal sehingga masih kurang hal ini dan konsumen jika terjadinya human proses produksi ditandai dengan tidak terdapat produk error dan juga time kurang efesien. adanya kontrol sistem dan kurangnya sistem reject. waste monitoring. Program Ditjen IKMA 20 GEMA Sumber Ditjen IKMA Kemenperin

Beberapa langkah yang telah dilakukan oleh Ditjen IKMA informasi, bantuan sarana pendukung dalam penerapan melalui Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur sistem informasi dan pendampingan kepada koperasi antara lain: tersebut. 1. Kajian Perencanaan Strategis Sistem Informasi untuk Adapun output yang diharapkan dari implementasi Industry 4.0 pada koperasi gula palma antara lain: Pengembangan Bisnis IKM Gula Palma di Era Industri 4.0 a. Adanya traceability dari level pengepul ke koperasi dengan output: b. Adanya beberapa aplikasi berbasis website pada proses a. Hasil identifikasi proses bisnis serta sistem informasi bisnis gula palma seperti input data gula, sistem informasi, record data ekspor, prediksi bisnis ekspor di lingkungan internal maupun eksternal IKM Gula c. Adanya otomatisasi timbangan digital yang terintegrasi Palma. secara real time ke cloud database berbasis IoT b. Rumusan strategi bisnis dan strategi sistem informasi d. Adanya aplikasi warehouse management system di level untuk IKM Gula Palma. pengepul dan koperasi c. Rekomendasi portofolio dan arsitektur aplikasi untuk e. Adanya real time data collector untuk mesin oven dan IKM Gula Palma. monitoring mesin oven berbasis IoT 2. Ditjen IKMA menggelar kegiatan ‘Workshop Pengembangan f. Adanya optimalisasi konfigurasi data mesin oven berbasis IKM Gula Palma Berbasis Sistem Informasi Terpadu machine learning di Purwokerto’ dengan tujuan untuk mengenalkan g. Adanya real time tracking distribusi gula palma dari transformasi industri 4.0 kepada IKM gula palma dalam pengepul ke koperasi rangka meningkatkan daya saing gula palma Indonesia di h. Adanya control tower untuk beberapa koperasi gula palma pasar global utamanya dalam efisiensi dan traceability. Diharapkan dengan adanya implementasi Industri 4.0 dapat Diharapkan melalui kegiatan tersebut dapat memberikan meningkatkan efisiensi dan tracebility dalam proses bisnis gambaran tentang transformasi industri 4.0 dan IKM gula palma, yang pada akhirnya akan meningkatkan daya gula palma memperoleh informasi yang diperlukan untuk saing gula palma Indonesia di pasar global, yang berarti juga menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang pada meningkatkan pendapatan devisa negara, membuka lapangan era Revolusi Industri 4.0 dan serta bagaimana trend pasar kerja dan meningkatkan kemandirian masyarakat. produk pangan di pasar regional dan global. Kemudian dengan adanya implementasi Industri 4.0 pada 3. Untuk dapat meningkatkan efisiensi proses produksi gula IKM/ koperasi gula palma dapat menjadi percontohan bagi palma Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur pengembangan IKM makanan lainnya. (Indra Akbar Dilana) berupaya untuk menerapkan dan mengimplementasikan Industry 4.0 pada salah satu koperasi penghasil gula palma di Kabupaten Banyumas. Upaya tersebut dilakukan secara bertahap mulai dari pembangunan sistem Kondisi yang diharapkan pada IKM Gula Palma Step 1 Step 2 Step 2 Step 3 Program Ditjen IKMA Sumber Ditjen IKMA Kemenperin GEMA 21

INFO KEBIJAKAN Integrated Information Systems in the Palm Sugar SMIs Supply Chain Based on data from Central Bureau of Statistics (BPS) in 2017, number of national SMI business has reached 4.495 million with employment absorbance of 11 million employees. From those numbers, 1.6 million of them or 35.14% are SMI of food and beverage sector. Refers to the data, we can assume that the SMIs of food and beverage sector play important role in the development of national industries. Food and beverage industry is one of the 10 (ten) priority industries and also national mainstay industry, which plays a major role as the prime mover of the economy in the future. The mainstay industry need to pay attention on the natural resources as comparative advantage as well as the competitive advantage such as skilled human resources and the application of science and technology. “The fourth Industry Revolution has become a big leap forthe industrial sector, where information and communication technology is fully utilized, not only in the production process, but also in the entire industrial value chain which lead to a new digital based business model in order to achieve high efficiency and better quality of products. The national manufacturing sector including SMIs is expected to be ready for the significant change in facing industry transformation 4.0 which digitally integrates all production lines. The food and beverage industry is one of the five manufacturing sectors for the initial adoption of Industry 4.0 where adopting technology along the value chain to increase their production and market share were one of the strategies mandated for SMIs.” Palm sugar is one of the SMIs leading commodities where community and driving the economy forward especially in Indonesia is world’s main exporter of palm sugar, followed by the producing area. This is why, the Directorate General Philippines and Cambodia. Also note that beside the export of Small, Medium and Multifarious Industries (DGSMMI), market, Indonesia’s domestic market is also considered Ministry of Industry encourages national SMIs especially equally promising. Palm sugar made from coconut has a the palm sugar SMs to carry out a breakthrough, one of high export value and increasing, where in 2017 the export which is the application of integrated information systems in reached 25 thousand tons with a value of 42.6 million US both internal (Vertical integration) and external (Horizontal dollars and in 2018 increased to 35 thousand tons with a integration) processes, to improve efficiency and ease of value of 52.5 million US dollars. tracing. The palm sugar supply chain is quite long, from penderes/ To protect the main market from competing countries, crafters to exporters are able to absorb big number of the quality of palm sugar must be highly maintained and labors, which will reduce unemployment, and have impact guaranteed as well as the production process must be in improving both economic and social welfare for the efficient and traceable. 22 GEMA Program Ditjen IKMA

Some initial conditions that generally occur in the palm sugar SMI are: A Manual labeling with no barcodes and data logs. This will allow human errors and time wasting. B The absence of realtime machine monitoring and no optimal configuration so that the production process is less efficient. C Long supply chain, with a lack of warehouse management D in the collectors and cooperatives level which can be seen by the absence of system control and the lack of monitoring system. The tracing ability is still low, especially at the historical data which is crucial and demanded by exporters and consumers in order to trace reject products. Production process of palm sugar doc. Kemenperin GEMA 23 Program Ditjen IKMA

INFO KEBIJAKAN There are some of the steps which had been taken by the for the application of information systems and the DGSMMI through the Directorate of SMI for Food, Wooden accompaniment to the cooperative. Goods and Furniture such as: The expected outputs from the activities are: 1. Information System Strategic Planning Study for Palm a. Traceability system from collectors to cooperatives level b. The existence of several website-based applications in Sugar SMI Business Development in Industrial Era 4.0 the palm sugar business processes such as data input, with expected output: information systems, export data records, and export a. The identification result of business processes and business predictions c. Automation of integrated digital scales in real time to the information systems in both internal and external IoT-based cloud database environment of Palm Sugar SMIs. d. The use of warehouse management system application b. Business formulation and information system at collectors and cooperatives level strategy for Palm Sugar SMIs. e. The use of IoT-based real time data collector and c. Portfolio recommendation and architecture monitoring for oven machines application for Palm Sugar SMIs. f. Optimizing the data configuration of machine learning- 2. Holding ‘Workshop on the Development of the Integrated based oven machines Palm Sugar SMIs Based on an Integrated Information g. Real time tracking of palm sugar distribution from System in Purwokerto, which aim to introduce the collectors to cooperatives transformation of industry 4.0 to palm sugar SMIs in h. Control tower for several palm sugar cooperatives order to improve the competitiveness of Indonesian It is expected that the implementation of Industry 4.0 will palm sugar in the global market especially in efficiency improve efficiency and traceability of palm sugar business and product traceability. The workshop is expected to process, which in turn will increase the competitiveness of provide an overview of the transformation of the 4.0 Indonesian palm sugar in the global market, which implies industry so then the palm sugar SMIs will obtain the the increasing of national foreign exchange income, opening needed information on how to face challenges and employment and increasing community independence. take opportunities in the era of Industrial Revolution The implementation of Industry 4.0 in palm sugar SMIs/ 4.0 as well as to understand the market trends for food cooperatives can be a model for the development for other products in regional and global markets. sector of food SMIs. (Angga Walesa) 3. The Directorate of Food, Wooden Goods and Furniture SMEs seeks to implement Industry 4.0 in one of the palm sugar cooperatives in Banyumas Regency to improve the efficiency of the palm sugar production process. These activities are carried out in stages starting from building the information systems, aid in supporting facilities Nira Satria is the one of palm sugar SMIs doc. Kemenperin. Program Ditjen IKMA 24 GEMA

Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia Melakukan pendidikan dan pelatihan, pengembangan desain dan pelayanan konsultasi dibidang persepatuan. Design Development Footwear Knowledge Training Program DitjeKnomIKpMlekAPasar Wisata, Tanggulangin, Kedensari, Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, GEMA 25 Jawa Timur 61272, Indonesia

IUNtFaOma. Memadukan Sentra Industri dengan Pariwisata “Destinasi wisata prioritas harus dipadukan dengan suvenirkhas daerahtersebut. Indonesia memiliki keragaman yang harus dioptimalkan. Selain menggali potensi daerah juga memberikan kontribusi bagi perekonomian. Nusa Tenggara Barat selain memiliki potensi pariwisata dan kerajinan juga rumput laut yang menjadi prioritas untuk dikembangkan.” Presiden Republik Indonesia H. Joko Widodo memberi arahan Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal agar pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan atau Industri Kecil Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) secara leading pembangunan nasional. Dan telah ditetapkan 10 nyata mendukung program pariwisata tersebut, dalam bentuk destinasi wisata prioritas yang dikenal dengan istilah 10 “Bali pelaksanaan progam pengembangan sentra IKM kerajinan Baru”, 4 diantaranya mendapatkan percepatan pembangunan di destinasi wisata, khususnya di Mandalika dan Lombok dan menjadi super prioritas, yaitu Mandalika, Danau Tengah di Nusa Tenggara Barat. Program ini bertujuan untuk Toba, Borobudur, dan Labuan Bajo. Untuk mensukseskan meningkatkan mutu dan sekaligus mendorong peningkatan program tersebut, saat ini masih diperlukan pembangunan kemampuan sumber daya manusia (SDM) di sentra kerajinan infrastruktur seperti pembangunan daya tarik wisata atau melalui bimbingan teknis, pendampingan, dan penguatan atraksi, prasarana, penyediaan fasilitas umum, pembangunan sentra melalui bantuan mesin/peralatan produksi. Dengan fasilitas pariwisata, dan pemberdayaan masyarakat. demikian para perajin di sentra tersebut memiliki kompetensi dalam mengolah bahan baku menjadi produk kerajinan (suvenir) yang lebih berkembang dan berdaya saing serta memiliki nilai ekonomi tinggi. Selain itu souvenir juga melekat dengan daya tarik destinasi wisata itu sendiri. Permasalahan yang ada, tidak semua produk kerajinan atau suvenir tadi berasal dari wilayah atau lokasi wisata tersebut. Bahkan, ada satu daerah destinasi wisata yang dipenuhi oleh produk suvenir dari luar daerah wisata tersebut. Kondisi ini harus diubah agar masyarakat sekitar juga dapat menikmati kemajuan tempat wisata di wilayahnya. Menyikapi hal ini Ditjen IKMA Kemenperin berupaya untuk membantu meningkatkan kompetensi sekaligus mendorong masyarakat di sekitar lokasi wisata agar mampu mengembangkan produk khas daerah khususnya berupa suvenir. Bila masyarakat tersebut sudah menjadi perajin suvenir maka peningkatkan kompetensi SDM adalah urgen dilakukan. Pelatihan atau bimbingan teknis ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas produk sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar daerah wisata. Produk Kerajinan dari Kerang Program Ditjen IKMA doc. Kemenperin 26 GEMA

Kegiatan peningkatan kemampuan sentra IKM kerajinan “Indonesia juga merupakan penghasil rumput laut kering dan industri aneka ini dilakukan melalui upaya peningkatan terbesar di dunia dengan produksi 328.000 ton atau mutu dan mendorong penerapan standardisasi bagi IKM 61,18 persen total produksi dunia pada 2017,” katanya. Ia kerajinan dan industri aneka, pengembangan sumber daya mengatakan rumput laut merupakan salah satu komoditas manusia melalui bimbingan teknis dan pendampingan, strategis karena potensi domestik yang cukup besar dan serta penguatan IKM melalui bantuan mesin atau peralatan menggerakkan sektor ekonomi di wilayah pesisir. Di samping produksi. itu juga, merupakan industri prioritas yang mempunyai daya Seperti diungkapkan oleh Dirjen IKMA, Gati Wibawaningsih saing yang kuat dan masih terbuka peluang yang besar untuk program pengembangan IKM yang mendukung kawasan peningkatan nilai tambah melalui hilirisasi rumput laut. destinasi wisata atau “10 Bali baru” yaitu pendampingan “Dengan adanya potensi tersebut, hari ini juga kita teknis produksi dan desain kerajinan di wilayah Kabupaten selenggarakan bimbingan teknis produksi IKM rumput laut Lombok Tengah. Dalam acara tersebut diikuti oleh 20 orang yang diikuti oleh 20 orang peserta dan dilaksanakan selama peserta. empat hari,” ucapnya pula. Menurut Gati, “Lombok juga memiliki beberapa komoditi Gati menjelaskan, Peraturan Presiden Nomor 33 tahun 2019 kerajinan dan sandang unggulan yang bisa dikembangkan tentang Peta Panduan Pengembangan Industri Rumput Laut menjadi suvenir berupa kerajinan mutiara, gerabah, anyaman Nasional 2018-2021 dijadikan dasar dalam pelaksanaan ketak, kerajinan kerang, dan tenun”. kebijakan dan penganggaran serta usulan dalam RPJMN Untuk kerajinan anyaman ketak, misalnya, saat ini sudah 2020-2024 sebagai program prioritas. berada di sentra yang sesuai untuk dikembangkan dengan Terakhir adalah fasilitasi mesin/peralatan IKM reparasi AC pendekatan “One Village One Product” (OVOP). Ini merupakan yang bersinergi dengan kegiatan dekon. Adapun fasilitasi upaya untuk menghasilkan suatu produk kelas dunia yang mesin/peralatan untuk IKM reparasi AC, di antaranya adalah bersifat unik, khas daerah, dengan memanfaatkan sumber vacuum pump, manipold tester, tangga besi, dan flaring tool daya lokal, yang dipadu dengan seni budaya, sebagai set. kreasi dan inovasi bernilai tambah tinggi dan bereputasi “Saya berharap dengan sinergi yang dibangun antara internasional. Kementerian Perindustrian dengan segenap dinas yang Rumput laut membawahi sektor Industri di NTB, dapat meningkatkan Lebih lanjut, Gati menambahkan, NTB juga memiliki potensi jumlah wirausaha industri baru, meningkatkan potensi rumput laut yang cukup besar dan termasuk dalam 10 besar sentra-sentra IKM dan berkontribusi mengembangkan sentra budi daya rumput laut Indonesia, di mana potensi pemberdayaan ekonomi yang pada akhirnya berdampak areal budi daya rumput laut di NTB, berkisar 22.270 hektare positif terhadap ekonomi nasional,” pungkasnya. (Jay) dengan produksi 972.148 ton. Program Ditjen IKMA Olahan Rumput Laut yang menjadi andalan NTB Foto : Istimewa GEMA 27

INFO UTAMA Bimtek Perajin Tenun Sintang “Tenun ikat Sintang merupakan warisan budaya suku Dayak Foto: Istimewa yang mempunyai nilai seni tinggi. Sesuai dengan komitmen Kementrian Perindustrian untuk mendukung Industri Kecil Menengah (IKM), melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka, komitmen tersebut diwujudkan dengan cara memberikan bimbingan teknis pewarnaan alam dan bantuan peralatan untuk penenun di Kabupaten Sintang.” Saat ini ada 368 sentra IKM tenun tersebar di hampir seluruh Melalui kegiatan Bimtek pewarnaan alam dan fasilitasi mesin wilayah nusantara. Industri tenun ini cukup memberikan peralatan IKM tenun, diharapkan adanya peningkatan mutu kontribusi yang besar terhadap perekonomian nasional, yaitu desain kain dan adanya keragaman warna alam baru yang sebagai penggerak perekonomian rakyat dan penyumbang dapat mengikuti tren pasar yang mempunyai daya saing. devisa negara.  Sektor industri aneka merupakan sektor Kegiatan Bimtek diikuti oleh 5 kelompok tenun ikat yang terdiri andalan yang mampu memberikan nilai tambah dengan dari 20 IKM tenun di Kabupaten Sintang. Kegiatan Bimbingan penyerapan tenaga kerja lokal dan menambah pendapatan Teknis dan Fasilitasi Mesin/peralatan Pewarna Alam IKM dan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Tenun ini diadakan di Bagoes In Hotel, Sintang, Kabupaten Pembangunan sektor industri telah diatur dalam Undang- Sintang, Kalimantan Barat dan diselenggarakan pada tanggal Undang No. 3 tahun 2014 tentang Perindustrian, yang 22 – 27 November 2019 lalu. bertujuan dalam rangka mewujudkan industri aneka yang Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Drs, Yosepha mandiri, berdaya saing dan maju, untuk kemakmuran dan Hasnah M.Si, dalam hal ini mewakili Bupati Sintang. Yosepha kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan sinergi berpesan kepada lima kelompok tenun ikat yang diikuti antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk terus sebanyak 20 orang pengerajin “agar adanya pelatihan dan memantau dan memperhatikan potensi sumber daya industri bimbingan ini, Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten daerah yang dapat dikembangkan menjadi industri kecil dan Sintang mampu memberikan daya saing, serta mampu menengah untuk dapat meningkatkan sektor ekonomi di menciptakan inovasi-inovasi baru sehingga dapat bersaing tengah-tengah masyarakat. dan lebih maju lagi ke depan”. Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal lndustri Dari Bimtek ini, para penenun mendapat tambahan Kecil dan Menengah Aneka terus melakukan pembinaan pengetahuan dan gambaran yang jelas mengenai lndustri Kecil pada sentra-sentra tenun di Indonesia dengan mendorong Menengah (IKM) juga mengetahui teknik pewarnaan, teknik pengembangan IKM tenun melalui berbagai program. Program- pengawetan, teknik pemutihan, teknik pembuatan tas dan program tersebut antara Iain, bimbingan teknis dan fasilitasi barang kerajinan lainnya.   mesin peralatan dengan mendatangkan tenaga ahli. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kemampuan para IKM tenun dalam meningkatkan pemberdayaan dan kemandirian ekonomi yang dapat berdaya saing. 28 GEMA Program Ditjen IKMA

Mengenal Tenun Sintang 3. Ritual Tenun ikat Sintang merupakan warisan budaya suku Dayak Dalam proses pembuatan tenun ikat, para penenun yang mempunyai nilai seni tinggi. Proses pembuatannya harus terlebih dahulu melaksanakan ritual pada cukup panjang, mulai dari menanam kapas, memintal benang saat persiapan, pelaksanaan dan setelah menenun. (ngaos), peminyakan benang, pewarnaan dengan mencelup, mengikat motif, hingga menenun. semua dilakukan dengan 4. Pengetahuan Tradisional cara manual. Proses menenunnya menggunakan alat tenun yang terbuat dari kayu dan bambu yang biasa disebut Para penenun memiliki pengetahuan tradisional ‘gedokan’. tertulis dalam bentuk buku dan dalam ingatan Terdapat lebih dari 76 jenis motif tenun Dayak Sintang. masing masing, dari nenek moyang hingga generasi Diantaranya: Encerubung (Pucuk rebung), Emperusung (Ikan saat ini. bermulut besar), Ular, Merinjan (Raja dari tumbuhan), Perahu, serta Ruit (Kait pada mata tombak). Biasanya keseluruhan 5. Teknologi Tradisional motif ini memiliki latar belakang pengalaman hidup serta sarat nilai filosofi masyarakat Dayak pada umumnya. Teknologi Tradisional: Penenun tetap menggunakan alat Tenun Ikat Sintang, masuk dalam salah satu Objek Pemajuan sederhana yang masih terpelihara hingga saat, yang Kebudayaan (OPK) yang dapat mengakomodir tujuh jenis dari belum tersentuh mesin maupun alat mesin produksi 10 jenis OPK berdasarkan Undang-Undang nomor 5 tahun massal lainnya. 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Dalam pembukaan kegiatan Bimbingan Teknis dan Fasilitasi 6. Seni Mesin/peralatan Pewarna Alam IKM Tenun ini Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah memberikan Melalui tenun ikat tercipta karya, karsa dan cipta fakta unik mengapa tenun sintang masuk dalam Objek berupa motif tenun yang penuh makna dan cerita, Pemajuan Pendidikan (OPD): berisi petuah bijak dari para leluhur pada generasi muda. 1. Tradisi lisan 7. Bahasa Tenun ikat Sintang dipelajari secara turun temurun, dari nenek moyang sampai ke anak cucu, generasi Para penenun mengunakan bahasa asli ibu dalam penerus mereka akan tetap menenun. proses mentransfer ilmu pengetahuan menenun kepada anak cucunya.  2. Adat Istiadat (Dyah Septiani) Tenun ikat Sintang merupakan adat istiadat yang mempunyai aturan tertentu yang dipercayai oleh semua penenun, untuk tidak dilanggar, sesuai pakemnya. Proses menenun oleh peserta pelatihan tenun Sintang, doc. Kemenperin GEMA 29 Program Ditjen IKMA

INFO UTAMA Pembangunan Material Center IKM Furnitur “Untuk  memenuhi kebutuhan bahan baku pelaku industri kecil dan menengah (IKM) yang memproduksi produk-produk furnitur di Jepara, Jawa Tengah, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) akan membangun pusat bahan baku atau  material center. Material center  ini dibangun  untuk memenuhi kebutuhan bahan baku kualitas terbaik, legal, dan harga yang kompetitif bagi IKM furnitur.” Pembuatan furnitur pada sentra IKM furnitur, doc. Kemenperin Program Ditjen IKMA 30 GEMA

Kegiatan pada forum diskusi dan sosialisasi “Peningkatan Daya Saing IKM Melalui Fasilitasi Akses Bahan Baku/Bahan Penolong” doc. Kemenperin Jepara merupakan salah satu sentra furnitur dan kerajinan Akses bahan baku ini sangat penting karena menjadi tantangan yang potensial sekaligus kekayaan intelektual dengan kearifan bagi pelaku IKM  kita sekarang dalam rangka  mendapatkan lokal. Daya saing industri furnitur dan kerajinan Jepara di pasar bahan baku yang sesuai dengan spesifikasi pasar. Langkah global terletak pada sumber bahan baku alami yang melimpah tersebut bertujuan menopang keberlangsungan usaha dan dan berkelanjutan serta didukung oleh keragaman corak dan peningkatan daya saing pada sektor yang berorientasi ekspor desain yang berciri khas lokal serta ditunjang sumber daya tersebut. Dibutuhkan kerja sama yang sinergi dengan sejumlah manusia yang kompeten. Namun dalam perkembangannya pihak terkait agar pembangunan  material center  di Jepara ada beberapa kendala yang dihadapi oleh IKM tersebut salah tersebut bisa terwujud sesuai rencana dan pelaksanaannya satunya adalah bahan baku. Mulai dari ketersediaan bahan berjalan baik antara lain dengan menggandeng Pemerintah baku, standarisasi bahan baku hingga harga bahan baku Daerah Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Jepara, pihak yang cukup mahal, dengan skala pembelian IKM yang terlalu penyedia jasa logistik, perbankan, koperasi, dan pelaku IKM. kecil menjadi masalah tersendiri, solusinya adalah dengan Dalam mengatasi masalah pembiayaan, IKM dapat pembelian bahan baku pada skala ekonomi tertentu. Akses memanfaatkan program KUR yang ditawarkan oleh perbankan. bahan baku ini menjadi sangat penting karena tantangan bagi Namun masih banyak IKM yang belum memanfaatkan program IKM adalah mendapatkan bahan baku yang sesuai dengan tersebut karena masih banyak IKM yang belum menyadari spesifikasi pasar. pentingnya pencatatan keuangan sehingga pihak Bank menjadi Berawal dari permasalahan tersebut maka Ditjen IKMA sulit untuk menganalisa kelayakannya. bermaksud untuk mendirikan Material Center di Jepara. Di tahun 2020 terdapat kebijakan baru terkait dengan KUR Konsep Material Center ini akan mencakup 4 (empat) model yang akan sangat menguntungkan IKM diantaranya penurunan bisnis yang akan dibutuhkan oleh IKM diantaranya bisnis suku bunga dari 7% di tahun 2019 menjadi 6% di tahun 2020, PPIC (Production planning inventory control), bisnis jasa sewa plafon untuk KUR mikro di tahun 2020 meningkat dari Rp.25 permesinan secara kolektif, model pengelolaan bahan baku juta menjadi Rp. 50 juta per debitur. Selain itu juga plafon standar dan pendukung serta model pengelolaan kegiatan KUR secara total meningkat dari Rp. 140 Triliun di tahun 2019 logistik bagi IKM. Rencana pembangunan Material Center menjadi 190 Triliun di tahun 2020. ini dibahas dalam forum diskusi dan sosialisasi dengan Diharapkan program material center ini dapat berjalan sesuai tema “Peningkatan Daya Saing IKM Melalui Fasilitasi Akses dengan rencana, dan akan menjadi tangga lompatan bagi Pembiayaan dan Akses Bahan Baku/Bahan Penolong” di IKM dalam menghadapi permasalahan bahan baku bagi IKM Bandengan, Jepara pada tanggal 22 Januari 2020 yang dibuka Furnitur dan Kerajinan di Kabupaten Jepara, selain itu program oleh Dirjen IKMA, Ibu Gati Wibawaningsih dan disaksikan oleh ini juga dapat mendorong kemajuan IKM khususnya, dan Kadis Perindag Propinsi Jawa Tengah. pertumbuhan industri nasional pada umumnya yang bermuara Konsep material center ini sudah dimulai dengan kajian sejak pada peningkatan daya saing global yang di cita-citakan. tahun 2019. Rencananya di awal tahun 2020 akan menjadi (Dyah Septiani) permulaan implementasi untuk menyepakati beberapa hal seperti, bentuk pengelolaan dan kelembagaan material center, peran setiap  stakeholder,  bussiness plan  dan persiapan infrastruktur yang dibutuhkan. Program Ditjen IKMA GEMA 31

INFO UTAMA Produktif Melalui Program Restrukturisasi IKM Rafles Bogor Program Restrukturisasi IKMA Pada tahun 2013, di Bogor sedang marak sekali oleh-oleh Menurut Arda, “dengan berkembangnya usaha, maka olahan talas, mulai dari bolu talas, lapis talas, bika talas, diperlukan juga teknologi untuk membantu proses produksi”. bolu gulung talas. Oleh karena itu, Arda Fatah Hasyim atau Pemilik usaha sangat menyadari bahwa campur tangan yang akrab disapa dengan Arda, founder sekaligus owner CV teknologi dan modernisasi akan sangat berperan dalam Rafles Cipta Ardanesia mulai memikirkan peluang tentang kemajuan usahanya. Permintaan terhadap pie talas bogor yang produk yang belum dikembangkan sebagai oleh-oleh khas semakin meningkat, harus diimbangi dengan peningkatan kota Bogor. Di saat bersamaan, kala itu pie susu Bali cukup kapasitas produksi untuk memenuhinya. Oleh karena itu pada populer sebagai oleh-oleh khas Bali. Banyak kerabat/teman akhir tahun 2018, CV Rafles Cipta Ardanesia membeli mesin Arda sepulang pelesir dari Bali, membawakannya pie susu pie otomatis dari Jepang yang dapat memproduksi sebanyak sebagai buah tangan. Terinspirasi dari pie Bali, akhirnya Arda 2500 pie/jam. Dengan adanya mesin tersebut Rafles Bogor terpikirkan membuat produk pie seperti itu, namun tentunya berhasil menambah kapasitas produksi untuk memenuhi dengan beberapa modifikasi produk sehingga sesuai dengan permintaan konsumen. ciri khas kota Bogor. Akhirnya terciptalah Pie Talas Bogor dengan munggunakan bahan tepung talas sebagai produk Di tahun 2019, IKM Rafles mengajukan proposal untukmengikuti andalan Industri Kecil Menengah (IKM) Rafles. program fasilitasi restrukturisasi mesin/peralatan di Ditjen IKMA Kementerian Perindustrian. Program Restrukturisasi Start-Up IKM Naik Kelas Ditjen IKMA merupakan program untuk membantu IKM agar dapat meningkatkan kapasitas produksinya melalui Perusahaan ini berdiri dengan modal awal sekitar 1 juta pembaharuan mesin/peralatan. Nantinya Ditjen IKMA akan rupiah. Seperti umumnya yang dilakukan oleh industri kecil memberikan uang penggantian sebanyak 25% (untuk pembelian ketika memulai usaha, semuanya dikerjakan sendiri. “Saya mesin impor) atau 30% (untuk pembelian mesin buatan dalam kerjakan sendiri semua, mulai dari belanja di pasar, produksi negeri) dari harga pembelian mesin/peralatan. Nilai potongan pie talas secara manual, sampai saya yang menitipkan ke toko harga yang diberikan paling sedikit Rp 5.000.000,- dan paling oleh-oleh yang ada di bogor”, ujar Arda. Awal mula dulu IKM besar sebanyak Rp 300.000.000,- untuk tiap perusahaan per Rafles memproduksi 20 box (1 box isi 7 pie), terus semakin tahun. berkembang hingga saat ini menjadi 4500 box per hari atau sekitar 31.500 pie per harinya dengan dibantu oleh 40 orang IKM Rafles merupakan salah satu IKM yang berhasil mendapat karyawan produksi. fasilitas dari program restrukturiasi dari Kementerian Perindustrian senilai uang penggantian maksimum yaitu 300 juta rupiah. Anggaran penggantian tesebut tentu sangat bermanfaat bagi IKM untuk mengembangkan usahanya dan dapat memperluas area pemasarannya. 32 GEMA Program Ditjen IKMA Kegiatan pada forum diskusi dan sosialisasi “Peningkatan Daya Saing IKM Melalui Fasilitasi Akses Bahan Baku/Bahan Penolong, doc. Kemenperin

Peningkatan kapasitas produksi, sudah terbukti membantu Rafles Bogor untuk melebarkan area pemasarannya. Hingga saat ini, pemasaran pie talas tidak hanya sebatas di wilayah Bogor saja, namun sudah dapat ditemui di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dan Bandung. Di Bogor sendiri, tempat asalnya pie talas, CV Rafles hingga saat ini telah mempunyai empattokoyang berlokasi di Jl. Pajajaran, Jl. Semeru, Jl Pasir Kuda (Ciomas), dan di Jl Semplak. Selanjutnya, Rafles Bogor berencana akan memperluas ketersediaan produknya hingga Yogyakarta dan Surabaya. “Saya berharap dengan adanya program restrukturisasi ini dapat membantu perkembangan industri kecil menengah di seluruh Indonesia, karena kami sendiri sudah merasakan dampak positifnya,” ujarArda. (Ratih Pratiwi) Program Ditjen IKMA GEMA 33 Kegiatan pada forum diskusi dan sosialisasi “Peningkatan Daya Saing IKM Melalui Fasilitasi Akses Bahan Baku/Bahan Penolong, doc. Kemenperin

INFO UTAMA Pengolahan Minyak Kelapa di Minsel “Pertumbuhan Wirausaha Baru (WUB) industri kecil pengolahan produk olahan kelapa di Sulawesi Utara ditandai dengan dilaksanakannya bimbingan teknis produksi dan kewirausahaan IKM serta fasilitasi mesin/peralatan IKM pengolahan minyak kelapa di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.” Kementerian Perindustrian melalui Ditjen Industri Kecil harga komoditas di wilayah setempat, yang salah satunya Menengah dan Aneka (IKMA) terus berupaya meningkatkan adalah mengangkat potensi industri kelapa di Propinsi nilai tambah bahan baku dalam negeri dengan melaksanakan Sulawesi Utara melalui Program Pengembangan IKM Kelapa program hilirisasi industri berbasis sumber daya alam. Langkah Terpadu, dalam hal ini difokuskan pada Minahasa Selatan. strategis ini diambil untuk menjadi solusi dalam mendongkrak Para peserta yang antusias mengikuti bimbingan teknis pengolahan minyak Program Ditjen IKMA doc. Kemenperin 34 GEMA

Salah satu hasil produk bimbingan teknis pengolahan minyak kelapa doc. Kemenperin Program Pengembangan IKM Kelapa Terpadu di Minahasa dalam mendukung tumbuh dan kembangnya industri melalui Selatan, Sulawesi Utara ini berlangsung pada tanggal penyediaan sarana & prasarana, infrastruktur dan regulasi. 26 Februari 2019 dan dihadiri oleh Dirjen IKMA ibu Gati Berdasarkan data Asian and Pasific Coconut Community Wibawaningsih dan Bupati Minahasa Selatan beserta para (2018) jumlah petani yang terlibat dalam agribisnis kelapa jajarannya. Dalam acara yang diikuti oleh 25 peserta bimbingan sebanyak 5,09 juta rumah tangga. Indonesia merupakan teknis pelaku industri kecil diberi bantuan fasilitasi mesin/ negara penghasil kelapa terbesar di dunia diatas Filipina, peralatan IKM pengolahan minyak kelapa terdiri dari 10 set India, Srilanka dan Brazil. mesin TTG parut dan peras santan kelapa. Pengembangan IKM Kelapa Terpadu di Minahasa Selatan Industri pengolahan kelapa di Indonesia cukup berkembang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para pelaku di beberapa wilayah seperti Riau, Sulawesi Utara, Jawa agribisnis kelapa mulai dari sektor hulu sampai dengan hilir, Tengah, Jawa Timur, Lampung serta Gorontalo. Wilayah yang utamanya melalui penumbuhan dan pengembangan IKM cukup potensial dalam mengembangkan industri pengolahan olahan turunan kelapa dan IKM pendukung pengembangan kelapa adalah Minahasa Selatan, Propinsi Sulawesi Utara yang agribisnis kelapa. mempunyai potensi industri kelapa yang sangat besar, dengan Produk-produk yang dapat dihasilkan dari buah kelapa jumlah pengolahan IKM yang cukup banyak. Produk yang dan banyak diminati karena nilai ekonominya yang tinggi dihasilkan dari kelapa antara lain kopra, kayu kelapa, sabut diantaranya adalah coconut oil (CNO) virgin coconut oil kelapa, minyak kelapa dan arang. Sebagian besar pengolahan (VCO), activated carbon (AC), coconut fiber (CF), dan coconut dilakukan pada skala rumah tangga dan kelompok kecil di charcoal (CCL). Sementara itu, batang kelapa juga merupakan setiap kecamatan. bahan baku industri untuk menghasilkan perlengkapan rumah Kementerian Perindustrian tengah fokus melaksanakan tangga (furniture) yang masih prospektif untuk dikembangkan. program hilirisasi industri berbasis SDA, guna memperkuat daya Potensi industri berbasis sumber daya alam Minahasa saing dan struktur industri nasional sekaligus menumbuhkan Selatan khususnya kelapa sangat besar, sehingga perhatian populasi industri. Hilirisasi produk perkebunan perlu terus dan intervensi oleh pemerintah pusat untuk mendorong dikembangkan, mengingat potensi bahan baku yang berlimpah, peningkatan kualitas produk agar semakin bisa bersaing terciptanya lapangan kerja bagi penduduk setempat yang secara global di tengah persaingan yang saat ini semakin lama akan berdampak meningkatnya kesejahteraan masyarakat, semakin kompetitif sangatlah penting. (Maulana Riyaldi) dan pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian daerah, Selain itu, peran pemerintah daerah menjadi hal yang utama Program Ditjen IKMA GEMA 35

INFO UTAMA Peningkatan SDM dan Fasilitas IKM Kayu Ukir di Tana Toraja “Pada acara penutupan pendampingan IKM diTanaToraja, Propinsi Sulawesi Selatan dihadiri oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, para pelaku usaha ukir kayu serta perajin kayu dengan total 1000 orang dari 4 kecamatan sentra kayu ukir di Kabupaten Tana Toraja, diharapkan IKM binaan Ditjen IKMA dapat mempergunakan fasilitas yang diberikan dengan sangat baik sehingga hasil produksi dapat bersaing di pasar dalam dan luar negeri.” Persebaran potensi seni ukir di nusantara sangatlah mencapai eksistensi budaya, diperlukan adanya bantuan luas, mengingat faktor budaya kultural yang tersebar dari dari segi peningkatan SDM dan sokongan alat produksi yang ujung Sabang hingga Merauke, maka dari itu Kementerian nantinya bisa bersaing dalam level nasional maupun skala Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri internasional untuk bidang kerajinan seni ukir tersebut. Kecil Menengah dan Aneka memberikan fasilitas serta Hal inilah yang membuat Ditjen IKMA, Kementerian pendampingan dan peningkatan kualitas SDM kepada para Perindustrian terdorong untuk Mengembangkan sektor perajin seni ukir yang ada di Tana Toraja khususnya di 4 kerajinan seni ukir kayu yang ada di Kabupaten Tana Toraja kelurahan serta 4 kecamatan di Kabupaten Tana Toraja yaitu: agar semakin dapat mengembangkan kebudayaan setempat. Kelurahan Botang Oma, Kecamatan Makale, Kelurahan Lemo Selain memberikan pendampingan, Ditjen IKMA juga Makale Utara, Kecamatan Rembon Lembang Tumbang Datu, memberikan 205 unit peralatan produksi berupa, 40 mesin Kecamatan Sanggala Utara. ketam planner, 40 unit mesin bor duduk, 20 unit mesin bor Tana Toraja sendiri memiliki ciri khas dalam seni ukir kayu tangan, 25 unit ballpoint ukir elektrik, 40 unit alat las bakar yang dibuat oleh aturan adat setempat dan diberi istilah otomatis dan 40 unit mesin gerinda tangan. Bantuan mesin dengan nama passura yakni berasal dari kata “suraq” sinonim produksi ini diserahkan langsung oleh Direktur Industri Kecil kata surat, yang artinya adalah berita, tulisan, dan gambar. Menengah (IKM) Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Gambaran dalam passura’ merepresentasikan kehidupan Aneka Direktorat Jenderal IKMA, Kementerian Perindustrian, masyarakat Toraja pada masa lalu. Ragam jenis ukiran ini E Ratna Utarianingrum kepada Kepala Dinas Perdagangan dan biasanya memadati seluruh dinding rumah adat di Tana Toraja, Perindustrian Kabupaten Tana Toraja, Very Bitticaca di kantor Sulawesi Selatan. Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Tana Toraja, Dengan luas geografis mencapai 45 ribu kilometer persegi, Sabtu, 31 Agustus 2019 pada acara penutupan pendampingan tentunya Propinsi Sulawesi Selatan memiliki tantangan dalam IKM Kayu di Tana Toraja. 36 GEMA Program Ditjen IKMA

Di hadapan para perajin kayu, E Ratna Utarianingrum Sektor Industri kerajinan merupakan salah satu sektor mengatakan “Tana Toraja memiliki potensi dalam penting dalam perindustrian Indonesia saat ini. Peluang pengembangan produk kerajinan kayu karena memiliki ciri Industri kerajinan untuk terus berkembang sangatlah besar. khas ukiran daerah sehingga hal ini sangat sejalan dengan Mengedepankan sosial budaya kultural Indonesia dengan program Pak Jokowi dalam peningkatan ekonomi rakyat dan berbagai macam keunikannya, sangatlah mampu untuk berbasis budaya’. “Kalau budaya ukir ini tidak dilestarikan unjuk gigi seiring dengan era informasi yang begitu cepat dan dan diangkat secara benar, maka lama kelamaan tidak akan berharap produk kualitas seni ukir bisa memaksimalkannya ada lagi yang tertarik untuk mengukir, sehingga kami hadir dalam pembentukan brand image dan menjadi salah satu untuk menggerakkan kembali sektor kerajinan ini untuk bentuk daya tarik sendiri ke depannya dan menjadi IKM yang menghasilkan industri kerajinan yang bisa meningkatkan mandiri dari segala aspek dan bisa menginspirasi pelaku ekonomi rakyat,” ungkap Ratna. usaha lainya agar menerapkan strategi penjualan dengan Ratna Utarianingrum berharap pendampingan serta bantuan kualitas produk di atas rata-rata. alat dari Kementerian Perindustrian ini dapat digunakan Walaupun data membuktikan industri kerajinan di tanah dengan baik serta dijaga oleh para perajin agar benar- air baru memegang porsi sekitar 0,9% pangsa pasar dunia, benar bisa membantu dalam peningkatan kualitas dan hasil tetapi ini bisa menjadi trigger untuk para pelaku usaha produksi menyangkut juga inovasi dalam desain, kemasan kerajinan lainnya untuk terus berkembang terkait peluang dan tentunya untuk dapat mengikuti informasi tren dan pasar dalam dan luar negeri yang cukup besar sehingga tidak selera pasar dunia terkini. menutup kemungkinan akan mencapai status absolute jika terus dibina serta diawasi perkembangannya. (Abdullah) Kayu ukir yang diaplikasikan pada rumah di Tana Toraja doc. Kemenperin doc. Kemenperin Program Ditjen IKMA GEMA 37

INFO UTAMA Direktur IKM Kimia Sandang, Kerajinan dan Industri bersama Bupati Pesisir Barat dan perwakilan peserta penerima fasilitasi mesin doc. Kemenperin Pengembangan Kerajinan Tapis “Kain Tapis merupakan salah satu jenis kerajinan tradisional masyarakat Lampung dalam menyelaraskan kehidupannya baik terhadap lingkungannya maupun Sang Pencipta Alam Semesta. Oleh sebab itu, pembuatan kain Tapis ini melalui tahapan waktu yang mengarah kepada kesempurnaan teknik tenun, maupun cara-cara memberikan ragam hias yang sesuai dengan perkembangan kebudayaan masyarakat.” Terdapat beberapa jenis kain Tapis minat konsumen dari wisatawan lokal IKMA yaitu dengan mengadakan menurut asal pemakaiannya, yaitu maupun internasional. Bimbingan Teknis Kain Tapis di Pesisir Tapis Lampung dari Pesisir, Tapis Barat kota Lampung, dalam rangka Lampung dari Pubian Telu Suku, Tapis Hal tersebut disadari oleh Kementerian pengembangan wirausaha baru. Lampung dari Sungai Way Kanan, dan Perindustrian khususnya oleh Ditjen Bupati Kabupaten Pesisir Barat Tapis Lampung dari Tulang Bawang Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Pesibar), Agus Istiqlal turut Mego Pak. Saat ini, Lampung tidak untuk membantu para IKM yang menghadiri sekaligus membuka acara hanya memproduksi kain Tapis untuk berada di sekitar Lampung untuk Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi IKM bahan pakaian saja namun sudah meningkatkan kemampuannya kerajinan tapis, yang diselenggarakan berkembang menjadi beberapa bentuk dalam membuat kerajinan kain pada tanggal 1-5 Juli 2019 di Hotel kerajinan seperti tas, dompet bahkan Tapis tersebut. Salah satu kegiatan Sartika Pekon Serai Kecamatan peci yang tentunya dapat meningkatkan yang diselenggarakan oleh Ditjen 38 GEMA Program Ditjen IKMA

Pesisir Tengah. Mengawali sambutannya pak Produk Kerajinan Tapis Foto : Istimewa bupati mengucapkan selamat datang kepada rombongan Direktorat Jenderal (Dirjen) IKM Kimia Sandang, Kerajinan dan Industri, Kementerian Perindustrian. Selanjutnya bapak bupati memaparkan lebih jauh terkait kerajinan tapis yang merupakan sebuah karya seni yang dibuat oleh tangan-tangan kreatif para pengrajin di beberapa kabupaten se-Lampung. “Sekedar diketahui, Pesisir Barat sejak lama telah dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kerajinan Tapis sejak dulu,” ungkap Agus bernostalgia tentang tapis di Pesibar. Agus menilai bahwa kerajinan Tapis di Pesisir Barat sangat penting untuk dilestarikan dan dikembangkan menjadi aneka produk yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas, mengingat hasil produk kain Tapis yang sangat unik dan rapi sehingga mampu memberikan nilai estetika yang tinggi bagi para pemakainya. Seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan minat pasar yang terus berubah, maka pelaku IKM dituntut untuk terus berinovasi mengimbangi perkembangan permintaan pasar. “Dengan semangat kewirausahaan yang kuat, dapat menciptakan lapangan kerja sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang makin berkembang,” tukasnya. Kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua TP-PKK, Septi Istiqlal, Direktur IKM Kimia Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka, E. Ratna Utarianingrum, Ketua Dharma Wanita, Farida Miladia Lingga, seluruh kepala OPD dan 20 perajin Tapis. (Ayu Novery) Produk Kerajinan Tapis Foto : Istimewa Program Ditjen IKMA GEMA 39

INFO UTAMA Kreativitas Kerajinan Bambu “Bahan baku bambu yang melimpah bila dimanfaatkan dengan tepat akan memberikan nilai tambah bagi IKM kerajinan. Produk kerajinan berbahan bambu, banyak diminati oleh wisatawan. Diharapkan peserta pelatihan mkeapmapsuarm, deinlgohkaassiilkwainsaptrao.d”uk baru, yang bisa dilempar Produk Kerajinan Bambu Foto : Istimewa Kerajinan atau handycraft menjadi ciri terhadap sentra-sentra IKM yang sudah Wulung Desa Wanurejo, dan Kelompok khas daerah yang ada di Indonesia. Bisa ada atau membentuk sentra baru, Perajin Bambu Desa Bumiharjo. Mereka dikatakan di setiap provinsi memiliki secara siginifikan membuat kerajinan menekuni pekerjaannya membuat ciri khas kerajinan yang menjadi ikon di negara ini makin berkualitas. produk bolpoint bambu ampel, ukiran atau jati diri daerah tersebut. Kerajinan Seperti yang diungkapkan oleh Dirjen bambu dengan tema candi “Borobudur” merupakan bagian dari seni rupa IKMA, Gati Wibawaningsih dalam acara dan ukiran bambu dengan tema yang terapan, yang diartikan sebagai proses Inacraft tahun lalu menyampaikan, beragam yaitu tema landscap, aktivitas produksi yang melibatkan keterampilan dalam upaya pengembangan desain orang, wayang, dan hewan. manual dalam membuat benda- produk IKM nasional agar lebih berdaya Kelompok tersebut memasarkan benda kebutuhan hidup untuk tujuan saing di kancah global, Kemenperin produknya di kawasan wisata candi fungsional (kegunaan) serta memiliki akan menggandeng sejumlah Borobudur. Tentu pendampingan ini, nilai keindahan. pihak untuk mendatangkan ahli sekali lagi, bertujuan mengoptimalkan Kementerian Perindustrian dalam hal desainer, termasuk dari perusahaan skill perajin yang kemudian akan ini Direktorat Jenderal Industri Kecil internasional. “Program yang akan meningkatkan kualitas produk yang Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) terus dijalankan, misalnya melalui bimbingan dihasilkan. Secara ekonomis diharapkan mendorong agar kerajinan memiliki daya teknis. Tahun lalu, kami sudah kerja akan bermanfaat bagi diri mereka saing serta produktivitas. Tak heran bila sama dengan Jerman,” katanya. sendiri, keluarga, dan masyarakat. di sektor ini, mendapat perhatian bahkan Seperti yang dilakukan di Kecamatan Masing-masing kelompok didampingi prioritas untuk dikembangkan. Peran Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa dari sisi pengembangan desain, IKM kerajinan menjadi penting karena Tengah yang sudah memiliki komunitas pengetahuan teknik ukir, sablon, anyam, bisa memberikan kontribusi terhadap perajin bambu, menjadi prioritas komputer, konstruksi dan pengetahuan pertumbuhan ekonomi khususnya di untuk dikembangkan lebih baik karena teknik finishing. Pendampingan ini daerah, dan penyerapan tenaga kerja. secara langsung bersentuhan dengan diikuti sepuluh personal dari masing- Sesuai dengan tugas yang diemban destinasi wisata terkenal hingga masing kelompok atau desa. (tupoksi) Ditjen IKMA melakukan mancanegara. Di Kecamatan Borobudur Jelas, materi yang diberikan oleh berbagai kegiatan serta fasilitasi agar ini ada tiga kelompok kerajinan bambu instruktur memberikan warna dan kerajinan di Indonesia mengalami yang didampingi, yaitu Kelompok nuansa baru bagi perajin. Misalnya peningkatan, baik secara kelembagaan “Deling” Borobudur Craft Community ada perajin yang mahir teknik ukir tapi maupun hasil akhir produk. Pembinaan Desa Kebonsari, Kelompok Seribu kurang menguasai sablon atau anyaman. 40 GEMA Program Ditjen IKMA

Kerajinan bambu yang diminati banyak wisatawan Foto: Istimewa Maka ini menjadi kombinasi yang serasi bila produk-produk Kelompok Perajin Bambu yang dihasilkan nanti dapat mengadopsi ide sekaligus skill baru. Bahkan, para peserta juga diberikan materi penguasaan Berdasarkan kesepakatan Direktorat IKM Kimia, Sandang, Kerajinan desain berbasis komputer. Mungkin tak banyak perajin dan Industri Aneka Direktorat Jenderal IKMA Kemenperin dengan mengadopsi teknologi berbasis program-program di komputer. Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Magelang ada tiga Tak hanya itu, perajin juga mendapat kesempatan untuk kelompok yang didampingi, yatu: berinteraksi dengan masyarakat atau publik seni yang lebih luas melalui instruktur yang sudah berpengalaman, sehingga Kelompok perajin bambu “Deling” Borobudur Craft Comunity keberadaan dan potensi kreatif mereka akan lebih dikenal dan adalah kelompok perajin bambu yang ada di Desa Kebonsari, mampu berkembang serta berkolaborasi secara maksimal. Para perajin juga diharapkan mampu membaca kondisi, 1 Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang dengan anggota bagaimana pentingnya ekonomi dan industri kreatif terkait pendampingan terdiri dari 10 orang. Kelompok ini memiliki dengan produk-produk yang dihasilkan. Diharapkan hasil kesadaran terhadap apa yang mereka kerjakan dengan tangan akhir produknya juga mampu mengadopsi perkembangan namun mengabaikan persoalan nilai indah, hanyalah jumlah zaman yang terus berubah. Produk-produk yang mampu yang mereka capai. Produk-produk kelompok ini diwakili diserap oleh wisatawan sekaligus menjadi ikon daerah yang dengan karya-karya bolpoint. mampu menjadi media promosi ke mancanegara. Kelompok Usaha Seribu Wulung adalah kelompok perajin Dalam pendampingan ini masing-masing kelompok perajin bambu yang ada di Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, didorong untuk membuat lima prototype desain produk Kabupaten Magelang dengan anggota pendampingan terdiri kerajinan bambu beserta teknik produksi masalnya. Gagasan dari 10 orang. Kelompok ini lebih menekankan pada produk untuk prototype desain kerajinan bambu ini didapatkan dari focus group discussion dengan masing-masing kelompok. 2 ukiran dengan tema wayang, landscap, gambar-gambar Gagasan tak hanya berhenti di desain beserta turunannya hewan, bodi manusia, dan dekorasi. Kelompok ini memiliki seperti tren desain hingga teknik finishing, namun secara kemiripan seperti segmen guild, tetapi masih memperhatikan komprehensif, kelompok ini diminta menyusun strategi atribut estetik dalam pencapaian ekonomi secara cepat. harga sesuai produk yang beragam serta memilah pasar Segmen kelompok ini mengutamakan intensitas ekspresi untuk produk-produk tertentu. Dari 15 produk prototype estetikanya. Contoh produk lebih menunjukkan gagasan inilah kemudian nantinya masing-masing kelompok perajin yang berkarakter personal dan menunjukan konteks orientasi merealisasikan dalam produk massal. Produk-produk inilah penciptaan yang lebih bebas dan terbuka. yang kemudian ‘dilempar’ di pasar, di lokasi destinasi wisata Kelompok Perajin Bambu Bumiharjo adalah kelompok perajin Borobudur. bambu yang ada di Desa Bumiharjo, Kecamatan Borobudur, Program Ditjen IKMA 3 Kabupaten Magelang dengan anggota pendampingan terdiri dari 10 orang. Kelompok ini memiliki kesadaran terhadap apa yang mereka kerjakan dan masih dalam pencarian nilai estetika atau keiindahan. Produk-produk kelompok ini diwakili dengan produk “kerai” (hiasan dinding) bertema candi borobudur dan kaligrafi. (Jay) GEMA 41

INFO UTAMA Fasilitasi Sentra IKM Bordir “Kain bordir sudah dikenal sejak lama di berbagai daerah di Indonesia. Selain indah kain bordir juga memberi nilai tambah. Kain bordir tak thaasndyaanupnrtoudkukbaahkasnespoariksaliaainn.”tapi bisa untuk Produk Kerajinan Bordir Foto : Istimewa Penyerahan fasilitasi mesin pada pelatihan bimbingan teknis sentra IKM Bordir. Utara, para perajin bordir mendapat bimbingan teknis yang doc. Kemenperin digelar oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bekerja sama dengan Dinas Perdagangan Kabupaten Mandailing Bordir atau juga disebut sulaman adalah hiasan yang dibuat Natal. Sebanyak 20 perajin IKM kerajinan bordir, baik yang di atas kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan sudah lama maupun yang relatif baru bergerak di industri kecil benang. Tak hanya benang, hiasan untuk sulaman ini bisa bordir, dengan serius mengikuti pelatihan yang berlangsung dikombinasikan dengan berbagai bahan seperti potongan selama lima hari pada awal Desember 2019. logam, mutiara, manik-manik, payet, hingga bulu burung. Kain Kegiatan pelatihan atau bimtek ini dibuka oleh Bupati yang dibordir akan terlihat lebih indah dan meningkatkan nilai Mandailing Natal melalui Kadis Perdagangan Jhon Amriadi, jual yang tinggi. SP, MM. Pada Acara itu juga, Bakti W Ikaningtiyas, Kasubdit Untuk meningkatkan kemampuan perajin kain bordir, Sandang dan Kulit Direktorat Kimia, Sandang, Kerajinan dan Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah. Aneka (Ditjen Industri Aneka (KSKIA), selaku perwakilan dari Kementerian IKMA) Kementerian Perindustrian terus melakukan pelatihan Perindustrian, menyampaikan “tujuan diselenggarakan atau bimbingan teknis (bimtek) di berbagai lokasi. Seperti bimbingan teknis ini untuk memberikan pengetahuan yang dilakukan di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera khusus dan versifikasi produk kepada pelaku IKM kerajinan bordir di Madailing Natal (Madina) untuk dikembangkan, sehingga produk bordir dari Madina mampu menembus pasar internasional”. “Saya berharap setelah mengikuti bimbingan teknis, para peserta dapat memiliki keterampilan dan kreatifitas serta kemampuan yang baik dalam menghasilkan produksi kerajinan bordir, dan mudah-mudahan keseriusan dalam bimtek ini, peserta dapat mengembangkannya sehingga produk bordir Madina bisa tembus pasar internasional,” ujarnya. Tak hanya mendapat materi dan praktek bordir atau sulaman, di akhir pelatihan para peserta juga memperoleh perlengkapan berupa mesin bordir, mesin jahit untuk menunjang produksi. Kadis Perdagangan Jhon Amriadi,SP, MM berpesan “agar peserta menjaga sekaligus mempertahakan aset yang 42 GEMA Program Ditjen IKMA

diberikan pemerintah ini agar bermanfaat Perindustrian, tujuan diselenggarakan “Alhamdulillah, saya sangat meningkatkan produktifitas IKM di bimbingan teknis adalah untuk berterimakasih kasih, akhirnya kita masyarakat”. “Dengan adanya bimbingan memberikan pengetahuan khusus dan dapat juga melaksanakan bimbingan langsung dari Kementerian Perindustrian versifikasi produk kepada pelaku IKM teknis kepada perajin rotan dan tas yang dilatih oleh ibu Evi yang sengaja kerajinan rotan dan tas bordir. bordir ini” katanya didatangkan dari Tasikmalaya, (saya) “Setelah mengikuti bimbingan Kerajinan di Aceh Besar sangat meminta kepada para peserta pelaku teknis para peserta dapat memiliki beragam dan memiliki potensi besar IKM harus betul-betul belajar, karena keterampilan dan kreatifitas serta bila dikembangkan. Anyaman rotan masih banyak yang bisa kita kembangkan kemampuan yang baik dalam dan tas bordir dari Kecamatan Lhoknga dan mudah-mudahan kegiatan ini dapat menghasilkan produksi kerajinan rotan dan Montasik menjadi primadona yang berlanjut, dan berharap Kementerian dan tas bordir,” ujarnya. diminati para wisatawan. Perindustrian dapat terus mendukung Seperti bimtek di tempat lain, para Tak heran bila industri kerajinan kita dalam mengembangkan IKM di peserta, selain mendapatkan materi merupakan salah satu sektor industri Madina ini,” ungkap Jhon Amriadi. dan perlengkapan bimtek, mereka kreatif yang mampu memberikan Aceh Besar juga akan memperoleh bantuan mesin kontribusi besar bagi perekonomian Sementara itu sebanyak 40 pelaku IKM peralatan produksi berupa mesin masyarakat di sini. Bahkan mampu yang bergerak pada sektor kerajinan bordir, mesin jahit, dan peralatan menjadi ujung tombak bagi anyaman rotan dan tas bordir, mengikuti pertukangan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat bimbingan teknis (bimtek) yang digelar produksi para pelaku industri kecil dan Aceh Besar. oleh Kementerian Perindustrian menengah di Kabupaten Aceh Besar. Saat ini terdapat 70 IKM anyaman rotan (Kemenperin) bekerja sama dengan Kegiatan bimtek ini sudah dan 140 ditopang IKM tas bordir yang Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan direncanakan sejak setahun lalu. tersebar di Aceh Besar dan mampu Kabupaten Aceh Besar, Nanggroe Pada tahun 2018 Ketua Dekranasda menyerap tenaga kerja hampir 2.000 Aceh Darussalam. Kegiatan bimtek Aceh Besar, Hj. Rahmah Abdullah, SH, orang. yang dibuka oleh Ketua Dekranasda bertemu dengan Menteri Perindustrian Setelah mendapat pelatihan ditambah Aceh Besar Hj. Rahmah Abdullah, SH Airlangga Hartanto (sekarang Menko bantun mesin diharapkan produktivitas berlangsung selama lima hari. Perekonomian) pada saat mengunjungi para peserta meningkat dan dapat Bimbingan teknis ini menekankan pada salah satu produk kerajinan di berkontribusi bagi kesejahteraan dan produk kerajinan rotan dan tas bordir, kecamatan Montasik Aceh Besar. perekonomian masyarakat setempat. bukan pada kain bordir sebagai bahan Usulan dari Hj. Rahmah Abdullah (Jay) pakaian. Seperti diungkapkan oleh, kemudian ditindaklanjuti dalam acara Ratna Sari, perwakilan dari Kementerian bimtek ini. Kerajinan bordir yang diaplikasikan pada tas yang cantik Foto: istimewa GEMA 43 Program Ditjen IKMA

INFO UTAMA Business Matching IKM Tanggulangin “Masa-masa kejayaan Sentra IKM Tanggulangin menurun akibat bencana semburan lumpur Lapindo di daerah Porong, Sidoarjo. Dampak bencana tersebut asednatlarahinpdeunsutrrui.n”an jumlah pengunjung yang datang ke Produk tas yang dipamerkan pada pameran di acara Business Matching doc. Kemenperin Tanggulangin merupakan sentra IKM tas dan koper lokal yang ini memiliki 354 perajin dengan aset senilai hampir 10 milyar berkualitas dan menjadi julukan para wisatawan. Hal ini dapat yang dimiliki oleh Koperasi Industri Tas dan Koper (INTAKO). dilihat pada hampir seluruh penduduk wilayah ini berprofesi Namun sejak adanya bencana semburan lumpur di daerah sebagai perajin tas dan koper berbahan kulit maupun sintetis. Porong, Sidoarjo, kondisi Sentra IKM Tanggulangin memburuk. Sentra industri ini mulai tumbuh sejak tahun 1939, yang diawali Jumlah pengunjung mengalami penurunan yang sangat dengan beberapa perajin yang membuat berbagai jenis tas signifikan, yang berakibat pada menurunnya tingkat penjualan dan koper. Pada masa kejayaannya, sentra IKM Tanggulangin dan para perajin terpaksa harus menghentikan proses 44 GEMA Program Ditjen IKMA

produksinya. Namun demikian, hingga saat Foto bersama pengisi acara Business Matching IKM Tanggulangin doc. Kemenperin ini geliat industri tas dan koper masih tetap berjalan dan perlu diperkenalkan kembali Acara Business Matching IKM Tanggulangin memberikan kepada masyarakat dan dibarengi dengan fasilitasi pembentukan marketing tools dan workshop untuk peningkatan kualitas baik produk, sumber persiapan para IKM, yang selain dapat memproduksi produk daya, maupun sistem manajemen bisnisnya. kulit yang berkualitas, tetapi juga dapat memiliki daya saing Dalam rangka mendukung pelaku usaha dalam pengembangan bisnis yang berkelanjutan di era digital Industri Kecil Menengah di Sentra IKM yang dinamis dan berkembang pesat. Sehingga dapat terjadi Tanggulangin meningkatkan kualitas produksi transaksi bisnis dengan para potential buyers yang hadir. dan mempersiapkan sumber daya manusia Karena seperti kita ketahui bersama, sentra IKM Tanggulangin yang mumpuni, Kementerian Perindustrian Sidoarjo khususnya industri kulit, alas kaki dan barang jadi melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, kulit, memiliki kontribusi cukup besar dalam membangun Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) perekonomian nasional, hal ini dikarenakan kekuatan yang menyelenggarakan Business Matching IKM dimiliki oleh Indonesia adalah keberagaman dan kreativitas Tanggulangin. Kegiatan ini diselenggarakan para pelaku usaha sehingga produk Indonesia memiliki daya untuk mempertemukan para pelaku IKM saing yang cukup tinggi di pasar domestik dan internasional. di Tanggulangin produk kulit binaan Ditjen Kinerja ekspor pada periode Januari hingga Oktober 2019 IKMA dengan potential buyers (pembeli yang saja mencapai US$ 4,2 milyar dengan tujuan antara lain potensial). Para potential buyers adalah Belgia, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Jepang. Hal ini menunjukkan bahwa sentra IKM Tanggulangin memiliki individu atau sekelompok orang yang memiliki kebutuhan, potensi besar untuk dikembangkan dengan berbekal pada ketertarikan, atau berasas manfaat untuk membeli suatu kreativitas para pelaku IKM dan sistem manajemen bisnis produk yang ditawarkan. Pembeli yang potensial dimaksud yang tepat. Seperti diketahui bersama, daerah Tanggulangin antara lain: para pelaku usaha, pemilik travel haji dan saat ini terkenal dengan adanya tragedi bencana semburan umroh, pemilik perusahaan perjalanan wisata, enterpreneur lumpur. Melalui acara ini, diharapkan Tanggulangin dapat muda, serta mahasiswa dari fakultas bisnis dari berbagai dikenal sebagai wajah baru dengan geliat industri tas dan universitas di Surabaya. Dengan dipertemukannya para koper yang lebih baik dari sebelumnya. Tahun lalu, Kemenperin pelaku IKM dengan pembeli yang potensial, diharapkan dapat bekerja sama dengan stakeholders terkait, menyelenggarakan meningkatkan nilai penjualan produk IKM. Seluruh kegiatan event bertajuk Rebranding Sentra IKM Tanggulangin dengan juga bertujuan untuk mempersiapkan SDM di Sentra IKM pembuatan mural single line art terpanjang di Gedung Intako Tanggulangin agar tidak hanya mampu memproduksi produk yang melibatkan 700 peserta hingga berhasil memecahkan kulit yang berkualitas, tetapi juga memiliki daya saing dalam rekor MURI. Kegiatan lainnya seperti kompetisi desain logo perkembangan bisnis sehingga dapat memiliki bisnis yang dan tagline Rebranding Sentra IKM Tanggulangin, kompetisi berkelanjutan di era digital yang dinamis. jurnalistik, serta launching Sentra IKM Tanggulangin sebagai Kegiatan business matching ini dilaksanakan di Balai Sentra Wisata 3 in 1 yaitu Sentra Wisata Edukasi Industri, Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) Wisata Belanja, dan Wisata Budaya. (Diana Alfi – dari Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur pada Kamis, 5 Desember berbagai sumber) 2019. Ikut hadir dalam acara tersebut para potential buyers, entrepreneur muda serta mahasiswa fakultas bisnis dari berbagai universitas negeri maupun swasta di Surabaya. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih. Ibu Gati menjelaskan bahwa “Kementerian Perindustrian saat ini sedang berfokus pada pendampingan pelaku IKM berbasis peningkatan kapasitas dan kompetensi IKM Tanggulangin. Program revitalisasi sentra IKM berupa upscaling untuk memperbaiki kualitas produk, manajemen bisnis, dan strategi marketing termasuk di dalamnya digital marketing, yang disesuaikan dengan perkembangan bisnis sekarang ini juga telah disiapkan untuk dapat menjangkau area pasar yang lebih luas lagi dengan mengedepankan sinergi dan kolaborasi antara Kementerian Perindustrian dan berbagai stakeholders terkait di Kabupaten Sidoarjo untuk menyusun Roadmap Revitalisasi Sentra IKM Tanggulangin”. Program Ditjen IKMA GEMA 45

INFO UTAMA Peluang Usaha Industri Kopi “Komoditi tanaman perkebunan yang merupakan komoditi perdagangan mempunyai peranan strategis. Karena di samping merupakan sumber penghasilan devisa negara, juga berperan penting mencakup rangkaian kegiatan produksinya. Kegiatan produksi lanjutan cumkeumpebreluskaar.n”industri pengolahan yang membuka peluang lapangan kerja yang Provinsi Sulawesi Tengah menghasilkan komoditi tanaman yang tidak memiliki tanaman kopi. Hal ini menunjukkan perkebunan andalan yaitu kelapa sawit, kelapa, karet, kopi, Sulawesi Tengah termasuk penghasil kopi yang produktif. kakao, cengkeh, lada, pala, sagu dan kemiri. Selama 2018, Dua kabupaten Sulawesi Tengah, yakni Poso (1.049 ton/th) kakao adalah komoditas perkebunan yang memiliki luas dan Sigi (431 ton/th), merupakan penghasil komoditas kopi areal tanaman paling besar di Sulawesi Tengah yaitu 283.625 terbesar, diikuti Donggala dengan produksi 356 ton/th. hektar. Sedangkan untuk produksi paling besar disumbang Tren peningkatan konsumsi kopi di dalam negeri diprediksi oleh kelapa sawit dengan produksi mencapai 445.894 mencapai 8% per tahun. Salah satu langkah yang ton. Kopi merupakan komoditi perkebunan terbesar ke-6 dapat dilakukan terhadap pengembangan kopi, selain Sulawesi Tengah dengan produksi 2.816 ton per tahun dan menumbuhkembangkan wirausaha baru dan sentra-sentra luas lahan 8.883 hektar. kopi potensial, adalah melalui peningkatan dan sertifikasi Provinsi Sulawesi Tengah terdiri dari 12 kabupaten dan 1 kompetensi SDM IKM. Pengembangan IKM Kopi yang kota. Dari ke-13 daerah otonomi ini, hanya kota Palu saja sangat cocok untuk dibudidayakan di Indonesia. Indonesia 46 GEMA Foto : Istimewa Program Ditjen IKMA

merupakan negara penghasil biji kopi terbesar keempat di Kopi dan diikuti oleh 20 (dua puluh) peserta IKM pelaku dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia. Selain memiliki pengolahan kopi di Kabupaten Sigi. Selama empat hari peserta jumlah produksi yang cukup besar, Indonesia dikaruniai mendapatkan materi pengolahan kopi terutama roasting dan berbagai jenis kopi dengan cita rasa khasnya masing-masing. cupping. Mengingat potensi komoditi kopi yang terus meningkat, dan Kegiatan ini bukan hanya yang pertama kali dilakukan Direktorat potensi Sulawesi Tengah khususnya Kabupaten Sigi sebagai IKM PBKF untuk membina IKM Pengolahan Kopi. Di tahun penghasil kopi yang produktif, maka pada tanggal 26-29 2019, Direktorat Jenderal IKMA melalui Direktorat IKM PBKF Februari 2020, Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan melakukan berbagai program dalam rangka pengembangan Furnitur (Direktorat IKM PBKF), Kementerian Perindustrian kompetensi dan sertifikasi SDM IKM Kopi. Seperti Bimbingan menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis IKM Pengolahan dan Sertifikasi SKKNI Barista, Bimbingan Teknis Roasting dan Bimbingan Teknis Uji Cita Rasa Kopi. Mesin yang digunakan peserta pada Bimbingan Teknis Roasting dan Bimbingan Buah kopi yang telah di panen membutuhkan proses yang sangat Teknis Uji Cita Rasa Kopi doc. Kemenperin panjang untuk dikonsumsi, tidak hanya sekedar mengkonsumsi tapi para penikmat kopi menginginkan kelezatan dan aroma dari karakteristik yang dimiliki kopi. Proses yang dilakukan yaitu dari mulai biji kopi yang merah (Cerry) diproses menjadi gabah (HS), lalu gabah menjadi kopi beras (Green bean) dan proses selanjutnya kopi beras (Green bean) di sangrai (Roasting) menjadi roast been, barulah kemudian ditumbuk atau digiling atau dibubukkan (Greender) sampai menjadi bubuk kopi yang siap melalui proses selanjutnya yaitu siap diseduh dan dinikmati. Roasting Coffee merupakan proses memasak kopi yaitu proses mengeluarkan air dalam kopi, mengeringkan dan mengembangkan bijinya, mengurangi beratnya, memberikan aroma pada kopi tersebut. Ketika kopi dimasak ada suatu reaksi kimia yang menyertai sehingga karakter biji kopi pun berubah. Lebih lama biji kopi itu dimasak, semakin banyak pula bahan kimia yang berubah karakteristiknya. Green bean kopi yang akan diroasting berada pada tingkat kadar air 11% dan setelah proses roasting, kadar air tersisa menjadi 4%. Coffee cupping adalah proses mengobservasi rasa sebelum kopi itu tiba dalam cangkir para penikmat kopi. Idealnya, coffee cupping memang dilakukan oleh para professional yang telah terlatih, untuk skala non komersial juga bisa dilakukan oleh siapapun. Coffee cuppers umumnya harus menuliskan notes yang mereka dapatkan dalam sebuah kertas tabel atau score sheet. Masing- masing proses membutuhkan kertas tabel yang berbeda-beda pula. Beberapa karakteristik yang umumnya dinilai dari sebuah kopi yaitu sweetness (rasa manis yang dimiliki kopi), acidity (keasaman) dan mouthfeel (sensasi penuh di mulut, ringan atau kaya). Selain materi teknis pengolahan kopi, peserta juga mendapatkan materi Prosedur Pendaftaran Perizinan Berusaha melalui OSS (Online Single Submission) dan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Materi tersebut disampaikan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Sigi dan Bank Rakyat Indonesia wilayah Kabupaten Sigi. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi, pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan peserta untuk mengelola usaha dan menghasilkan produk kopi sesuai permintaan pasar. (Mufti Tri Marta) Program Ditjen IKMA GEMA 47

Dirjen IKMA, Ibu Gati Wibawaningsih, bersama Dir KACIA.Ibu Ratna Utarianingrum dalam acara Softlaunching Smart Sentra doc. Kemenperin INFO UTAMA Desain & Manajemen Bisnis “Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong (pIeKnMge) mdibTaanngaahnAdira.”n peningkatan daya saing Industri Kecil Menengah Kegiatan Desain Lab untuk melatih pelaku IKM industri ini, menjadi pilot project IKM Kerajinan, lokasi produksi berada di doc. Kemenperin peningkatan nilai tambah sentra Kawasan Sentra minimal sudah berjalan Industri Kecil Menengah (IKM) berbasis 1 tahun, memiliki motivasi di bidang Salah satu implementasinya adalah pasar, yang dilaksanakan di Sentra Wirausaha, memiliki bisnis kerajinan, dengan membangun ekosistem Industri IKM Batik di Lendah, Kulon Progo, dan usia maksimal 35 tahun, bersedia/ di Sentra IKM yang tahun ini dimulai dari Sentra IKM Kerajinan di Kotagede. sanggup mengikuti seluruh tahapan Sentra IKM Batik Lendah, Kabupaten Di tahap awal ini, Dirjen IKMA, Gati program. Kulon Progo, Yogyakarta dan Sentra Wibawaningsih, berharap Program Berdasarkan survei khusus ekonomi IKM Perak Kotagede, Yogyakarta melalui Design Lab and Smart Sentra melatih kreatif yang dilakukan BPS dan Bekraf, kegiatan Design Lab untuk meningkatkan 20 orang pelaku IKM, sehingga ke Produk Domestik Bruto (PBD), ekonomi Value Added Bisnis Berbasis Pasar depan mereka bisa menjadi mentor kreatif mengalami kenaikan setiap (Market Based) sekaligus mendukung bagi para pelaku IKM lainnya, dalam tahunnya. Pada 2018 mengalami pengembangan pariwisata. membuat desain kemasan produk yang kenaikan Rp 1.105 triliun atau 10 persen Program hasil kolaborasi akademisi, menarik. Diharapkan mereka menjadi dari tahun sebelumnya. Nilai ekspor praktisi desain dan bisnis, juga pelaku pelatih bagi para pelaku IKM. “Jadi pada sektor ekonomi kreatif mencapai semacam training of trainer, “katanya. USD 19,99 miliar atau sekitar 13,77 48 GEMA Dijelaskan kriteria Sentra IKM Fesyen persen dari nilai ekspor Nasional dengan yang dikembang antara lain lokasi kontribusi terbesar subsektor kuliner, produksi berada di Kawasan Sentra, fesyen dan kriya. minimum pegawai 5 orang, minimal Gati berharap melalui program desain sudah berjalan 2 tahun, memiliki lab dapat mendorong terciptanya motivasi di bidang wirausaha, memiliki produk-produk berkualitas dan sesuai bisnis usaha Ready to Wear, usia permintaan pasar. “Sehingga dapat maksimal 35 tahun, bersedia/sanggup meningkatkan pendapatan IKM di sentra mengikuti seluruh tahapan program dan meningkatkan daya saing produk (pernyataan kesediaan mengolah lokal,” imbuhnya. (Hari P.) limbah). Sedangkan kriteria Sentra Program Ditjen IKMA

Foto : Istimewa E-Smart IKM adalah sistem database IKM yang tersaji dalam profil industri, sentra, dan produk yang diintegrasikan dengan marketplace yang telah ada. Tahapan Pelaksanaan e - Smart IKM Rekrutmen Seleksi / Pelaku IKM Pendampingan Kurasi Awal Go Digital dan Asistensi Sesuai dengan komoditas yang dicakup dalam Sesuai kriteria Minimum 50 IKM* Dilaksanakan oleh Tim program e-Smart IKM Dinas, Pejabat Dilaksanakan oleh Tim Dilaksanakan tim Fungsional Penyuluh Komoditi : Dinas, Pejabat Ditjen IKM, Perindustrian, dan Makanan & minuman, Fungsional Penyuluh Marketplace, Tenaga Penyuluh Logam, Perhiasan, Perindustrian, dan Tim Dinas Lapangan, Tim Market Herbal, Fashion, Industri Tenaga Penyuluh Place, dan Tenaga Ahli Telematika, Kerajinan Lapangan *Disesuaikan dengan dan Furnitur daerah pelaksanaan Mau bergabung Caranya Mudah, Klik..... di Program esmartikm.id ?e-Smart IKM ikma.kemenperin.go.id @ditjenikma @ditjenikmakemenperin @DitjenIkma Program Ditjen IKMA GEMA 49

INFO UTAMA Dirjen IKMA beserta jajaran pada acara Link and Match di Jakarta doc. Kemenperin Link And Match Industri Otomotif IKM “Kementerian Perindustrian kembali memfasilitasi kerja sama industri kecil menengah komponen dengan pelaku 50 GEMA usaha. kKeedrjuaasbaemlaahtperihseabkustaldinikglamimemsbaulitnughmkaenn.g”untungkan karena Lewat program ini, Kementerian Perindustrian optimistis industri kecil menengah komponen dapat naik kelas melalui program link and match. Hingga sejauh ini terdapat sebanyak 500 unit usaha komponen yang mayoritas tersebar di pulau Jawa dan mampu menyerap tenaga kerja hingga 25.000 orang. Kegiatan Link and Match merupakan wujud nyata mendorong peningkatan kemampuan IKM komponen dalam mengisi rantai pasok industri otomotif, baik di tingkat nasional hingga global. Keberadaan IKM dalam rantai pasok industri otomotif juga menjadi bagian penting dalam memacu perekonomian nasional. Upaya menjalin sinergi bisnis ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing sektor IKM karena berperan memperkuat struktur manufaktur nasional. Selain itu, serangkaian pelatihan dan pendampingan dilakukan Kementerian Program Ditjen IKMA


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook