Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore LAPORAN AKTUALISASI dr. Eka Palasa

LAPORAN AKTUALISASI dr. Eka Palasa

Published by arny palasa, 2022-12-14 11:17:34

Description: LAPORAN AKTUALISASI dr. Eka Palasa

Search

Read the Text Version

6 Kontribusi terhadap visi dan misi Kegiatan ini berhubungan dengan organisasi salah satu misi Kabupaten Mamasa yaitu peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang terjangkau, merata dan berkualitas 7 Penguatan Nilai- Nilai Dasar Dalam melaksanakan kegiatan Organisasi pembuatan media promosi, kotak obat pasien TB dan layanan call center terkait kegiatan Gardu Kopi TB diperlukan sikap IKHLAS dan PROFESIONAL agar kegiatan dapat berjalan dengan baik. Hal ini sesuai dengan tata nilai Puskesmas Messawa 8 Analisis Dampak a. Berorientasi pelayanan  Dampak positif: dalam pelaksanaan kegiatan pembuatan media promosi dan kotak obat diperlukan penerapan nilai dasar berorientasi pelayanan agar tujuan pelaksanaan aktualisasi yaitu untuk kepentingan masyarakat bisa terwujud  Dampak negatif: apabila nilai dasar berorientasi pelayanan tidak diterapkan maka tujuan aktualisasi tidak akan tercapai bakhkan akan menghambat pelaksanaan aktualisasi b. Akuntabel  Dampak positif: dengan 74

mengimplementasikan nilai dasar akuntabel dalam kegiatan ini memberi rasa tanggung jawab kepada peserta latsar untuk membuat media promosi dari literatur yang dapat dipertanggungjawabkan  Dampak negatif: jika nilai dasar akuntabel tidak diterapkan dalam kegiatan ini maka sumber pembuatan media informasi tidak dapat dipastikan kebenarannya c. Adaptif  Dampak positif: dengan menerapkan nilai adaptif dalam kegiatan ini maka peserta latsar dapat merancang gagasan penuh inovasi untuk meningkatkan pelayanan pada pasien  Dampak negatif:Apabila nilai dasar adaptif tidak dilaksanakan maka tidak tercipta gagasan penuh inovasi yang berdampak pada terhambatnya kegiatan aktualisasi d. Harmonis  Dampak positif: pada saat melakukan konsultasi hasil pembuatan media informasi dan kotak obat pada mentor peserta latsar menyampaikan dengan 75

sopan dan menghargai arahan mentor agar tercipta suasana yang kondusif  Dampak negatif: apabila nilai harmonis tidak diterapkan maka akan menghambat pelaksanaan aktualisasi bahkan tidak mendapat persetujuan dari mentor e. Manajemen ASN  Dampak positif: dalam pelaksanaan latsar dibutuhkan manajemen ASN yang baik agar dapat merencanakan kegiatan yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat  Dampak negatif: apabila dalam pelaksanaan latsar, manajemen ASN tidak dilakukan maka peserta latsar tidak akan melaksanakan aktualisasi dengan baik dan terkesan asal- asalan karena tidak berorientasi pada pelayanan publik f. Smart ASN  Dampak positif: apabila smart ASN diterapkan pada kegiatan ini maka inovasi yang diciptakan akan memudahkan masyarakat pada saat pelaksanaan aktualisasi di puskesmas 76

 Dampak negatif: jika Smart ASN tidak diterapkan maka pada saat pelaksanaan aktualisasi tidak ada inovasi yang akan diciptakan 77

Dokumentasi Kegiatan 3 Gambar 4.14 Desain Banner, Poster dan Brosur Gambar 4.15 Poster, brosur dan kotak obat TB 78

Gambar 4.G1a6mMbeanrd4e.s1a6in Mbreonsduers,abinanbnaenrn, epro,spteorstseerb, adgaani bmreodsuiar promosi layanan call center TB dan membuat layanan call center TB Gambar 4.17 Membuat kotak obat TB 79

Gambar 4.18 Konsultasi dengan mentor terkait brosur, banner, poster , kotak obat dan layanan call center yang telah dibuat Gambar 4.19 Banner yang dipasang di Puskesmas 80

4. Kegiatan IV Keterangan No Uraian Kegiatan 1 Kegiatan Pembagian kotak obat kepada 2 Waktu Pelaksanaan pasien 3 Tahapan Kegiatan 07 November – 13 November 2022 a. Koordinasi kembali dengan 4 Output/ Hasil pengelola program TB 5 Keterkaitan Substansi Mata b. Memberikan dan menjelaskan Pelatihan kegunaan kotak obat TB dan menjelaskan waktu pengisian kotak tersebut a. Pengelola program TB memahami cara penggunaan dan pengisian kotak obat TB b. Pasien TB dan keluarga dapat memahami kegunaan kotak obat TB c. Pasien dan keluarga mengetahui waktu kembali untuk pengisian kotak TB d. Dokumentasi kegiatan Berorientasi Pelayanan: Memberikan penjelasan terkait kegunaan kotak obat dan menjawab setiap pertanyaan dari petugas dan pasien dengan baik Kompeten: a. Saling membantu dalam persiapan kegiatan dengan kualitas terbaik 81

6 Kontribusi terhadap visi dan misi b. Memberikan penjelasan dengan organisasi Bahasa yang sopan dan mudah dimengerti. 7 Penguatan Nilai- Nilai Dasar Organisasi Harmonis: Terjalin hubungan yang baik antar pihak dalam melaksananan kegiatan Kolaboratif: Saling bekerja sama untuk medapatkan kualitas pelayanan yang terbaik Akuntabel: Melakukan tugas dengan penuh tanggung jawab. Adaptif: Dokter melakukan inovasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan. Manajemen ASN: Memberikan penjelasan kepada pasien sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan SMART ASN: Memberikan penjelasan dengan ramah dan mudah dimengerti masyarakat Kegiatan ini berhubungan dengan salah satu misi Kabupaten Mamasa yaitu peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang terjangkau, merata dan berkualitas Dalam kegiatan pembagian kotak obat kepada pasien diperlukan sikap 82

8 Analisis Dampak IKHLAS dan PROFESIONAL, hal ini sesuai dengan tata nilai Puskesmas Messawa a. Berorientasi Pelayanan  Dampak positif: berorientasi pelayanan diperlukan dalam tahapan kegiatan ini agar peserta latsar dapat memahami kebutuhan pasien selama pelaksanaan kegiatan  Dampa negatif: apabila tidak menerapkan nilai berorientasi pelayanan maka peserta latsar tidak akan berfokus untuk memberikan pelayanan yang terbaik pada masyarakat b. Kompeten  Dampak positif: peserta latsar memberikan informasi sesuai dengan ilmu yang dimilki sehingga masyarakat dapat menerima dengan baik tujuan dari pelaksanaan aktualisasi  Dampak negatif: peserta latsar akan sulit menyampaikan maksud dari pelaksanaan kegiatan karena tidak menguasai materi dari inovasi yang diciptakan c. Harmonis  Dampak positif: dengan 83

menerapkan nilai harmonis maka akan tercipta suasana yang nyaman antara peserta latsar dan masyarakat pada saat pelaksanaan aktualisasi  Dampak negatif: apabila nilai harmonis tidak diterapkan maka dapat menimbulkan suasana yang tidak kondusif antara peserta latsar dan masyarakat karena tidak tercipta komunikasi yang baik antara keduanya d. Kolaboratif  Dampak positif:dengan menerapkan nilai kolaboratif maka peserta latsar, petugas pengelola TB dan pasien TB dapat bekerja sama dalam memberikan pengobatan kepada pasien  Dampak negatif: apabila nilai kolaboratif tidak diterapkan maka tidak akan terbentuk kerjasama antara piha yang terkait dalam kegiatan e. Akuntabel  Dampak positif:petugas TB dan peserta latsar akan melakukan kegiatan dengan penuh tanggung jawab  Dampak negatif:apabila tidak 84

diterapkan maka kegiatan aktualisasi akan terhambat karena tidak ada rasa tanggung jawab pada petugas pelaksana kegiatan f. Adaptif  Dampak positif: akan menciptakan suasana yang komunikatif karena peserta latsar mampu beradaptasi dengan kondisi dan keadaan pasien TB  Dampak negatif: dapat menimbulkan perasaan kurang nyaman antara peserta latsar dan pasien TB g. Manajemen ASN  Dampak positif:manajemen ASN perlu diterapkan agar peserta latsar senantiasa berfokus pada prinsip pelayan publik  Dampak negatif: apabila dalam pelaksanaan latsar, manajemen ASN tidak dilakukan maka peserta latsar tidak akan melaksanakan aktualisasi dengan baik dan terkesan asal- asalan karena tidak berorientasi pada pelayanan publik h. Smart ASN  Dampak positif: dengan menerapkan prinsip hospitality 85

maka petugas akan memberikan penjelasan dengan ramah dan mudah dimengerti masyarakat  Dampak negatif: petugas akan terkesan asal- asalan dalam menyampaikan informasi sehingga masyarakat tidak mengetahui maksud dari pelaksanaan aktualisasi 86

Dokumentasi Kegiatan 4 Gambar 4. 20 Koordinasi kembali dengan pengelola program TB terkait kotak obat TB Gambar 4. 21 Koordinasi kembali dengan pengelola program TB terkait layanan call center TB 87

Gambar 4. 22 Memberikan dan menjelaskan kegunaan kotak obat TB dan menjelaskan waktu pengisian kotak tersebut Gambar 4. 23 Memberikan dan menjelaskan kegunaan kotak obat TB dan menjelaskan waktu pengisian kotak tersebut 88

5. Kegiatan V Keterangan No Uraian Kegiatan 1 Kegiatan Pembagian brosur, poster, dan 2 Waktu Pelaksanaan 3 Tahapan Kegiatan banner terkait layanan call center 4 Output/ Hasil TB 5 Keterkaitan Substansi Mata 07 November – 13 November 2022 Pelatihan a.Membagikan brosur di Puskesmas dan menjelaskan tentang layanan call center TB di puskesmas dan kegiatan posyandu b.Membagikan informasi terkait layanan call center melalui media sosial puskesmas c. Membagikan poster kepada bidan desa untuk ditempel di pustu atau poskesdes dan memasang banner di puskesmas a. Masyarakat dapat mengetahui fungsi dari layanan call center b. Tangkapan layar pembagian informasi di facebook Puskesmas Messawa c. Foto pemasangan poster di pustu dan poskesdes dan banner di puskesmas Berorientasi Pelayanan: Menyampaikan informasi dengan bahasa yang mudah dipahami Akuntabel: a. Menguasai informasi yang diberikan b. menggunakan sarana kesehatan sebagai media promosi dan penyampaian informasi Kompeten: Memberikan informasi dengan baik sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki Adaptif: Melakukan inovasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan. Kolaboratif: 89

6 Kontribusi terhadap visi dan misi Bekerjasama dengan rekan kerja. organisasi Harmonis: Senantiasa menciptakan suasana 7 Penguatan Nilai- Nilai Dasar yang nyaman dan akrab dengan Organisasi masyarakat saat menyampaikan informasi 8 Analisis Dampak MANAJEMEN ASN: Memberikan penjelasan kepada bidan sesuai dengan tugas dan fungsinya SMART ASN: a. Menggunakan media sosial sebagai media promosi kesehatan b. Memberikan informasi dengan baik dan tidak membeda- bedakan Kegiatan ini mendukung visi & misi organisasi yaitu a. Mewujudkan Kabupaten Mamasa yang maju, aman sejahtera dalam kehidupan yang harmonis serta berlandaskan nilai- nilai agama dan adat istiadat (visi Kab. Mamasa) b.Peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang terjangkau, merata dan berkualitas (Misi Kab. Mamasa) Dalam melaksanakan kegiatan ini, dibutuhkan sikap IKHLAS dalam memberikan penjelasan tentang inovasi terkait layanan call center TB kepada masyarakat dan juga dibutuhkan KERJASAMA antar peserta latsar, petugas penanggung jawab TB dan petugas puskesmas yang terlibat agar proses penyampaian informasi terkait layanan call center TB dapat diterima dengan baik di masyarakat. Hal- hal tersebut sesuai dengan tata nilai yang ada di Puakesmas Messawa a. Berorientasi Pelayanan  Dampak positif: dengan 90

menerapkan nilai berorientasi pelayanan maka peserta latsar akan menyampaikan informasi dengan bahasa yang mudah sehingga masyarakat dapat memahami fungsi dan tujuan dari layanan call center TB  Dampak negatif: masyarakat tidak akan mengerti maksud dan tujuan dari layanan call center TB karena petugas tidak menyampaikan informasi dengan baik b. Akuntabel:  Dampak positif: dengan menerapkan snilai akuntaber artinya peserta latsar mampu menguasai informasi yang diberikan serta mampu memanfaatkan sarana kesehatan sebagai media penyampaian informasi  Dampak negatif: peserta latsar tidak mampu menguasai informasi yang diberikan sehingga kebenaran dari informasi tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan c. Kompeten:  Dampak positif: peserta latsar mampu memberikan informasi 91

dengan baik sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki  Dampak negatif: peserta latsar tidak dapat memberikan informasi yang benar karena tidak memiliki pengetahuan terkait informasi tersebut d.Adaptif:  Dampak positif: dengan menerapkan nilai adaptif maka peserta latsar dapat membuat inovasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan  Dampak negatif: apabila nilai adaptif tidak diterapkan maka peserta latsar tidak akan mampu menciptakan inovasi kreatif dalam memberikan informasi terkait layanan call center TB e. Kolaboratif:  Dampak positif: peserta latsar mampu bekerjasama dengan rekan kerja sehingga tujuan dari pelaksanaan pemberian informasi dapat diterima oleh masyarakat  Dampak negatif: apabila nilai kolaboratif tidak diterapkan maka tidak akan tercipta kerjasama yang baik antara peserta latsar dan rekan kerja 92

f. Harmonis:  Dampak positif: dengan menerapkan nilai harmonis maka peserta latsar senantiasa menciptakan suasana yang nyaman dan akrab dengan masyarakat saat menyampaikan informasi  Dampak negatif: apabila nilai harmonis tidak diterapkan maka masyarakat akan merasa canggung untuk bertanya terkait informasi tersebut g.Manajemen ASN:  Dampak positif:manajemen ASN harus diterapkan dalam kegiatan ini dengan memberikan penjelasan kepada petugas yang terlibat sesuai dengan tugas dan fungsi dari peserta latsar  Dampak negatif: apabila manajemen ASN tidak diterapkan maka peserta latsar akan terkesan asal- asalan saat menyampaikan informasi kepada masyarakat atau petugas yang terlibat h. Smart ASN:  Dampak positif: dengan menerapkan sikap smart digital dan berjiwa hospitality peserta 93

latsar mampu menggunakan media sosial sebagai media promosi kesehatan serta dapat memberikan informasi dengan baik dan tidak membeda- bedakan  Dampak negatif: apabila sikap smart ASN tidak diterapkan maka kegiatan penyampaian informasi akan terhambat karena peserta latsar tidak mampu memberikan informasi dengan baik dan hanya memberikan informasi melalui media sosial tanpa dapat menjelaskan isi informasi tersebut 94

Dokumentasi Kegiatan 5 Gambar 4. 24 Membagikan brosur dan menjelaskan tentang layanan call center TB di Puskesmas Gambar 4. 25 Tangkapan Layar Facebook Puskesmas Messawa 95

Gambar 4. 26 Pemasangan poster di Pustu Makuang Gambar 4. 27 Pemasangan poster di Pustu Pasapa Mambu 96

Gambar 4. 28 Pemasangan poster di Pustu Matande Gambar 4. 29 Pemasangan poster di Pustu Tanete Batu 97

Gambar 4. 30 Pemasangan poster di Pustu Sipai Gambar 4. 31 Pemasangan poster di Pustu Rippung 98

Gambar 4. 32 Pemasangan poster di Kelurahan Messawa Gambar 4. 33 Pemasangan poster di Poskesdes Malimbong 99

Gambar 4. 34 Pemasangan poster di Pustu Sepang Gambar 4. 35 Pemasangan banner di Puskesmas 100

6. Kegiatan VI Keterangan No Uraian Kegiatan Follow up penggunaan kotak obat 1 Kegiatan dan layanan call center 2 Waktu Pelaksanaan 14 November – 20 November 3 Tahapan Kegiatan 2022 a. Menanggapi dan memberikan 4 Output/ Hasil penjelasan kepada pasien yang 5 Keterkaitan Substansi Mata telah diberikan kotak obat Pelatihan minggu sebelumnya terkait kendala dalam penggunaan kotak obat b. Merespon keluhan dengan cepat dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat yang menggunakan layanan call center a. Pasien dapat menggunakan kotak obat dengan mudah dan datang rutin setiap minggu untuk pengambilan obat b. Masyarakat memperoleh informasi secara cepat dan tepat terkait penyakit TB Berorientasi Pelayanan: Memberikan penjelasan yang mudah dipahami pasien Akuntabel: Rutin melakukan follow up terhadap pasien 101

6 Kontribusi terhadap visi dan misi Kompeten: organisasi Memberikan penjelasan yang baik terkait masalah yang timbul dalam penggunaan kotak obat Harmonis: Menggunakan bahasa yang sopan saat berkonsultasi dengan pasien dan keluarga Adaptif: Melakukan inovasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan. Kolaboratif: Bekerjasama dengan rekan kerja dan pasien MANAJEMEN ASN: Mampu memberikan pelayanan yang berkesinambungan kepada masyarakat SMART ASN: menciptakan suasana yang harmonis, sikap yang ramah, dan tidak membeda-bedakan pasien Kegiatan ini mendukung visi & misi organisasi yaitu a.Mewujudkan Kabupaten Mamasa yang maju, aman sejahtera dalam kehidupan yang harmonis serta berlandaskan nilai- nilai agama dan adat istiadat (visi Kab. Mamasa) b.Peningkatan pelayanan 102

7 Penguatan Nilai- Nilai Dasar kesehatan dan pendidikan yang Organisasi terjangkau, merata dan berkualitas (Misi Kab. Mamasa) 8 Analisis Dampak Dalam melaksanakan kegiatan ini, dibutuhkan sikap IKHLAS dalam menanggapi dan memberikan penjelasan kepada pasien serta merespon keluhan dengan cepat dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat sesuai dengan tata nilai Puskesmas Messawa a. Berorientasi Pelayanan:  Dampak positif: dengan menerapkan nilai berorientasi pelayanan maka peserta latsar diharapkan dapat memberikan penjelasan yang mudah dipahami pasien  Dampak negatif: b. Akuntabel:  Dampak positif: dengan menerapkan nilai akuntabel maka peserta latsar akan rutin melakukan follow up terhadap keluhan pasien  Dampak negatif: apabila nilai akuntabel tidak diterapkan maka follow up terkait kegiatan aktualisasi tidak akan berjalan dengan baik 103

c. Kompeten:  Dampak positif: dengan menerapkan nilai kompeten maka peserta latsar dapat memberikan penjelasan yang baik terkait masalah yang timbul dalam penggunaan kotak obat  Dampak negatif: apabila nilai kompeten tidak diterapkan maka akan menghambat proses aktualisasi karena peserta latsar tidak menguasai materi dari kegiatan aktualisasi d. Harmonis:  Dampak positif: dengan menerapkan nilai harmonis maka peserta latsar mampu menggunakan bahasa yang sopan saat berkonsultasi dengan pasien dan keluarga  Dampak negatif: apabila nilai harmonis tidak diterapkan maka akan menghambat jalannya kegiatan karena tidak ada komunikasi yang baik antara peserta latsar dan masyarakat e. Adaptif:  Dampak positif: dalam melaksanakan kegiatan ini, 104

peserta latsar harus memiliki nilai adaptif sehingga dapat melakukan inovasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan  Dampak negatif: apabila nilai adaptif tidak diterapkan dalam kegiatan ini maka peserta latsar tidak akan mampu menciptakan inovasi dalam meningkatkan pelayanan kepada pasien f. Kolaboratif:  Dampak positif: dengan menerapkan nilai kolaboratif maka peserta latsar mampu bekerjasama dengan rekan kerja dan pasien  Dampak negatif: apabila nilai kolaboratif tidak dilaksanakan maka akan menghambat proses pelaksanaan latsar karena peserta latsar tidak mampu membangun kerja sama yang baik dengan pihak terkait g. MANAJEMEN ASN:  Dampak positif: dengan menerapkan manajemen ASN maka peserta latsar akan mampu memberikan 105

pelayanan yang berkesinambungan kepada masyarakat  Dampak negatif: apabila manajemen ASN tidak diterapkan maka akan berdampak pada kurangnya pelayanan yang diberikan kepada masyarakat h. SMART ASN:  Dampak positif: dengan menerapkan sikap hospitality maka peserta latsar akan mampu menciptakan suasana yang harmonis, sikap yang ramah, dan tidak membeda- bedakan pasien  Dampak negatif: apabila nilai hospitality tidak diterapkan maka akan berpoensi menghambat proses kegiatan aktualisasi karena tidak tercipta suasana yang harmonis antara petugas dan masyarakat 106

Dokumentasi Kegiatan VI Gambar 4. 36 Menanggapi keluhan pasien terkait penggunaan kotak obat TB Gambar 4. 37 Menanggapi keluhan pasien terkait penggunaan kotak obat TB 107

Gambar 4. 38 Menanggapi keluhan pasien terkait penggunaan kotak obat TB Gambar 4. 39 Menanggapi keluhan pasien terkait layanan call center TB 108

Gambar 4. 40 Menanggapi keluhan pasien terkait layanan call center TB Gambar 4. 41 Menanggapi keluhan pasien terkait layanan call center TB 109

7. Kegiatan VII Keterangan No Uraian Kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan 1 Kegiatan 31 November – 03 Desember 2022 2 Waktu Pelaksanaan a. Melakukan pengumpulan data 3 Tahapan Kegiatan hasil cakupan kegiatan 4 Output/ Hasil b. Melakukan konsultasi dengan 5 Keterkaitan Substansi Mata mentor terkait kegiatan yang Pelatihan telah dilaksanakan c. Menyusun laporan a. Mendapat arahan dan saran dari mentor b. Laporan aktualisasi c. Dokumentasi kegiatan Akuntabel : a. Mampu mempertanggungjawabkan hasil pelaporan serta menunjukkan kejelasan data. b. Jujur dalam membuat pelaporan kegiatan Harmonis : Hormat dan sopan dalam melakukan pelaporan Kolaboratif : Melakukan musyawarah hasil kegiatan dengan mentor Kompeten : Melaporkan hasil kegiatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan 110

Kontribusi terhadap visi dan misi Kegiatan ini mendukung visi & 6 organisasi misi organisasi yaitu Peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang terjangkau, merata dan berkualitas (Misi Kab. Mamasa) 7 Penguatan Nilai- Nilai Dasar Dalam melaksanakan kegiatan Organisasi monitoring, evaluasi dan pelaporan dibutuhkan sikap PROFESIONAL, DISIPLIN dan TANGGUNG JAWAB dimana hal ini sesuai dengan tata nilai Puskesmas Messawa 8 Analisis Dampak a. Akuntabel :  Dampak positif: dengan menerapkan nilai akuntabel maka peserta latsar mampu mempertanggungjawabkan hasil pelaporan dan menunjukkan kejelasan data serta jujur dalam membuat pelaporan kegiatan  Dampak negatif: apabila nilai akuntabel tidak dilakukan maka kebenaran hasil pelaporan dan data yang disediakan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya 111

b. Harmonis :  Dampak positif: apabila nilai harmonis diterapkan dalam kegiatan ini maka peserta latsar akan bersikap hormat dan sopan dalam melakukan pelaporan kepada mentor  Dampak negatif: apabila nilai harmonis tidak diterapkan maka dapat menghambat kegiatan aktualisasi karena peserta latsar tidak mampu membangun hubungan yang baik dengan mentor c. Kolaboratif :  Dampak positif: dengan menerapkan nilai kolaboratif maka peserta latsar dapat melakukan musyawarah hasil kegiatan dengan mentor  Dampak negatif: apabila nilai kolaboratif tidak diterapkan maka akan berdampak pada terhambatnya kegiatan aktualisasi karena peserta latsar tidak mampu melakukan musyawarah dengan mentor d. Kompeten :  Dampak positif: apabila peserta latsar menerapkan nilai kompeten maka diharapkan 112

dapat melaporkan hasil kegiatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan  Dampak negatif: apabila nilai kompeten tidak diterapkan maka tidak ada tindak lanjut dari kegiatan aktualisasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan 113

Dokumentasi Kegiatan VII Gambar 4. 42 Pengumpulan data hasil cakupan kegiatan Gambar 4. 43 Melakukan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan yang telah dilaksanakan 114

Gambar 4. 44 Menyusun laporan aktualisasi 115

C. HASIL DATA 1. Penyediaan Kotak Obat TB Hasil pelaksanaan kegiatan Aktualisasi di Puskesmas diperoleh data sebagai berikut: No Nama Pasien Kunjungan I Kunjungan II Kunjungan III 1 Tn. Dominggus 8/11/2022 15/11/2022 22/11/2022 2 Tn. Rahmat 10/11/2022 17/11/2022 24/11/2022 3 Ny. Banne 8/11/2022 15/11/2022 22/11/2022 Tabel 4.1 Data Kunjungan Pasien TB Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa pasien TB yang sedang menjalani pengobatan, rutin datang untuk mengambil obat TB setiap minggu sesuai jadwal. Ini menunjukkan bahwa pasien mengerti cara penggunaan kotak obat dan mengetahui jadwal pengisian kotak obat TB. Sehingga penyediaan kotak obat TB memberikan pengaruh dalam tingkat kepatuhan kontrol dan berobat pasien Tuberkulosis yang akan berdampak pada tidak ditemukannya kasus putus obat, kasus resisten obat dan menurunkan angka kematian akibat TB 2. Layanan Call Center TB Data Pasien Suspek TB Bulan Juli- November 2022 19 11 7 4 0 Juli Agustus September Oktober November Grafik 4.1 Data Pasien Suspek TB Bulan Juli- November 2022 116

Berdasarkan grafik 4.1 terlihat bahwa terjadi peningkatan angka penemuan suspek TB pada bulan November. Dalam hal ini penyediaan layanan call center TB memberikan pengaruh terhadap peningkatan angka suspek TB. Gambar 4. 45 Data Suspek TB 1- 10 Gambar 4. 46 Data Suspek TB 11- 20 Bulan November 2022 Bulan November 2022 Data Pasien TB Juli- November 2022 3 23 11 11 0 Juli Agustus September Oktober November Bulan Grafik 4.2 Data Pasien TB Bulan Juli- November 2022 117

Berdasarkan grafik 4.2 terlihat bahwa terjadi peningkatan angka penemuan kasus TB pada bulan November. Dalam hal ini penyediaan layanan call center TB memberikan pengaruh terhadap peningkatan penemuan kasus TB. Gambar 4. 47 Hasil Pemeriksaan Gambar 4. 48 Hasil Pemeriksaan TCM Pasien 01 TCM Pasien 02 118

Gambar 4. 49 Hasil Pemeriksaan TCM Pasien 03 119

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Pengobatan Pasien Tuberkulosis Sensitif Obat Melalui Kegiatan Gardu Kopi TB (Gerakan Terpadu Kontrol Pengobatan dan Informasi TB)” terlaksana dengan baik dan didalamnya menerapkan nilai- nilai dasar ASN Berakhlak. 2. Berdasarkan kegiatan penyediaan kotak obat TB terlihat bahwa pasien TB yang sedang menjalani pengobatan, rutin datang untuk mengambil obat TB setiap minggu sesuai jadwal. Ini menunjukkan bahwa pasien mengerti cara penggunaan kotak obat dan mengetahui jadwal pengisian kotak obat TB. Sehingga penyediaan kotak obat TB memberikan pengaruh dalam tingkat kepatuhan kontrol dan berobat pasien Tuberkulosis yang akan berdampak pada tidak ditemukannya kasus putus obat, kasus resisten obat dan menurunkan angka kematian akibat TB 3. Berdasarkan kegiatan layanan call center TB terlihat bahwa terjadi peningkatan angka penemuan suspek TB pada bulan November. Dalam hal ini penyediaan layanan call center TB memberikan pengaruh terhadap peningkatan angka suspek TB B. Saran 1. Diharapkan adanya kerjasama yang baik antar sesama petugas yang terlibat dalam kegiatan Gardu Kopi TB (Gerakan Terpadu Kontrol Pengobatan dan Informasi TB), sehingga lebih maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat 2. Kepada penulis diharapkan dapat menerapkan nilai – nilai BERAKHLAK dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sehari-hari sebagai seorang ASN, sehingga dapat menjadi role model di lingkungan kerja. 120

C. Rencana Tindak Lanjut Pelaksanaan kegiatan Gardu Kopi TB (Gerakan Terpadu Kontrol Pengobatan dan Informasi TB) akan tetap dilaksanakan sebagai bentuk inovasi program TB di Puskesmas Messawa. Sehingga dapat meningkatkan kepatuhan minum obat pasien TB, meningkatkan angka penemuan suspek TB dan meningkatkan penemuan kasus TB. Hal ini diharapkan dapat menurunkan angka penularan penyakit TB di masyarakat dan menurunkan angka kematian pasien Tuberkulosis akibat kejadian putus obat dan TB Resisten Obat. 121

DAFTAR PUSTAKA 1. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Berorientasi Pelayanan : Lembaga Administrasi Negara, Jakarta. 2. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Akuntabel : Lembaga Administrasi Negara, Jakarta. 3. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Kompeten : Lembaga Administrasi Negara, Jakarta. 4. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Harmonis : Lembaga Administrasi Negara, Jakarta. 5. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Loyal : Lembaga Administrasi Negara, Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Adaptif : Lembaga Administrasi Negara, Jakarta. 6. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Kolaboratif : Lembaga Administrasi Negara,Jakarta. 7. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Smart ASN : Lembaga Administrasi Negara, Jakarta. 8. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Manajemen ASN : Lembaga Administras Negara, Jakarta. 9. Profil Puskesmas Messawa. 2021 10. Indikator Program Kesehatan Masyarakat Dalam RPJMN dan RENSTRA Kementerian Kesehatan. 2020. Pedoman Indikator Program Kesehatan Masyarakat Dalam RPJMN dan RENSTRA Kementerian Kesehatan Tahun 2020- 2024. Jakarta. Kementerian Kesehatan RI 11. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Tuberculosis. 2019. Kepmenkes RI No HK.01.07/Menkes/755/2019 12. Global Tuberculosis Report 2022. 2022. World Health Organization. Diunduh dari www.who.int 122

LAMPIRAN 123


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook