SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class Hidayat Tantan, dkk 2020
SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class ISBN : 978-602-52093-5-2 Pengarah : Helmi Fadhilah Lubis (Manager HSE TC Sungai Gerong) Penulis : Hidayat Tantan Alamsyah Pua Saba Rio Indrawan Tata Letak : Sigit Widihardono Sumber Foto : Tatan Agus RST & Dokumentasi HSE TC Sungai Gerong Cetakan Pertama : April 2020 Penerbit: PT Visi Dunia Energi Kantor : Hanurata Graha lantai 2, Jalan Kebon Sirih kav.67-69 Jakarta 10340 telepon/fax : 021-31927746 website : www.dunia-energi.com Jumlah Hal : xii + 132 halaman ©Hak Cipta Dilindungi Undang-undang. Dilarang memperbanyak dan atau menyebarkan dalam bentuk apa pun seperti elektronik, fotokopi, pemindaian, alih file dan sejenisnya dari sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa seizin penerbit. ii SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class
Daftar Isi Sambutan Direktur Utama iv Kata Pengantar: Mencetak SDM Unggul vi Pendahuluan: Tonggak Budaya HSE 1 Bab I : Kawah Candradimuka 7 21 Menghidupkan Kenangan Dari Moreton-in-Marsh ke Sungai Gerong Bab II: Denyut Sungai Gerong Mengembalikan Spirit Api 33 43 Menyatukan Indonesia 55 75 Memilih Manusia Api 81 Sinergi Berbuah Kenyamanan Jago Kandang Mulai Go Public Bab III: Standar Internasional Menuju World Class 89 Mengetuk Pintu OPITO 95 PMIC Dulu T-Bosiet Kemudian 107 Para Penjaga Sungai Gerong 115 Galeri 123 Galeri 1: Sepeda Unik 127 Galeri 2: Tak Pernah Tahu Kapan Kecelakaan Terjadi 130 Galeri 3: Harus Proaktif Mendatangi Kampus dan Asosiasi Profesi iii
Sambutan Direktur Utama Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh. Pada pertengahan tahun 80-an sampai akhir 90-an, HSE Training Center Sungai Gerong merupakan yang terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan fasilitas terlengkap. Hampir semua pekerja minyak dan gas bumi di Indonesia, baik Pertamina ataupun perusahaan asing sangat akrab de- ngan Sungai Gerong. Ketika menyebut nama Sungai Gerong, maka yang terlintas adalah sebuah HSE Training Center dengan fire fighting sebagai unggulan utama. Masa kejayaan Sungai Gerong sempat tergerus beberapa tahun dan kembali bergeliat pada 2010 lalu. Sejak saat itu, berbagai upaya terus dila- kukan, baik fasilitas dan peralatan yang sesuai dengan standar pelatihan HSE Internasional, kurikulum yang terus diupgrade termasuk juga para te- naga pengajar dan instruktur. Pada saat bersamaan, Pertamina mulai terus melakukan upaya untuk bisa berkiprah pada level internasional, menjadi perusahaan kelas dunia. Dimulai dari mengubah visi Pertamina bukan lagi sekadar perusahaan mi- nyak dan gas bumi, tetapi menjadi perusahaan energi terintegrasi. Salah satu pondasi untuk bisa menjadi world class company harus mampu men- jadikan aspek HSSE sebagai pilar utama dalam proses bisnis Pertamina dan seluruh anak perusahaan. Dalam strategi korporat 2019-2026, Manajemen menetapkan mandat utama bahwa HSSE menjadi pondasi dasar dalam setiap lini proses bisnis Pertamina dan implementasi budaya HSSE Excellence dengan baik di semua aspek operasional. Komitmen ini disokong sepenuhnya oleh pekerja, pe- megang saham dan seluruh stakeholders. Bahwa jika ingin menjadi per- usahaan energi kelas dunia, aspek HSSE harus menjadi bagian integral dari keseluruhan proses bisnis yang dijalani. Untuk hal ini, Pertamina telah menyusun dan menjalankan kebijakan HSSE Pertamina secara konsisten dan melakukan berbagai program untuk menguatkan budaya HSSE dalam jiwa seluruh insan Pertamina sekaligus merupakan ikhtiar Pertamina untuk tetap berada pada jalur menuju per- usahaan energi terintegrasi kelas dunia. Karenanya, HSE TC Sungai Gerong merupakan salah satu ekosistem di dalamnya dan memiliki andil yang iv SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class
sangat besar dalam menyokong kebijakan dan komitmen Pertamina me- nuju perusahaan energi terintegrasi kelas dunia. Selain program-program yang dirancang untuk diaplikasikan dalam sistem pelatihan di HSE TC Sungai Gerong, berbagai temuan dan inovasi di lapangan yang dilakukan oleh masing-masing anak perusahaan ataupun juga oleh tim HSE TC Sungai Gerong, harus menjadi pengayaan informasi, sehingga metode pelatihan yang dilakukan di Sungai Gerong merupakan metode pelatihan yang aplikatif, menjawab kebutuhan di lapangan se- kaligus juga menguatkan program-program pelatihan HSSE yang sudah bersertifikasi internasional. Jika seluruh infrastruktur sudah disiapkan, ke depan diharapkan seluruh pelatihan HSSE di internal perusahaan dapat dipusatkan di HSE TC Sungai Gerong, sedangkan untuk mitra kerja dapat memanfaatkan demo room yang tersebar di Unit Operasi dan Anak Perusa- haan Pertamina. Antara kebijakan yang dibuat oleh jajaran manajemen untuk aspek HSSE, kemudian berbagai inovasi yang dilakukan terkait aspek-aspek yang bertalian langsung dengan HSSE serta program pelatihan di HSE TC Sungai Gerong yang terus dilakukan perbaikan, baik kurikulum, tenaga pengajar serta fasilitas pelatihan, insya Allah Pertamina sudah sangat siap menuju perusahaan energi terintegrasi berkelas dunia. Karena itu, saya menyambut baik kehadiran Buku \"Sungai Gerong: Kawah Candradimuka Menuju World Class”. Kiranya kehadiran buku ini menjadi bagian dari ikhtiar kita bersama, mengembalikan kejayaan Sungai Gerong seperti era 80-an sekaligus menjalankan komitmen menjadikan aspek HSSE sebagai pilar utama dalam menjalankan proses bisnis juga me- nguatkan tekad kita menuju perusahaan energi kelas dunia. Wassalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh. Nicke Widyawati Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Sambutan Direktur Utama v
Kata Pengantar Mencetak SDM Unggul Memiliki visi “Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia”, PT Per- tamina (Persero) senantiasa bekerja keras membangun bangsa. Selain dengan memenuhi kebutuhan sumber energi, sekaligus melakukan diver- sifikasi usaha, BUMN dengan jaringan dan pengembangan bisnis migas dan portofolio non migas (upstream, midstream, dan downstream) terus menciptakan SDM unggul. Sebagaimana tema sentral negeri ini, yakni SDM Unggul Indonesia Maju! Human capital sebagai aset penggerak berharga bagi perusahaan me- miliki peran sangat penting terhadap ketersediaan energi dan kemajuan bisnis perusahaan. Sudah menjadi tanggung jawab kami mencetak SDM unggul yang kompeten, gesit, kompeten, berpikiran maju dan terbuka, berkarakter serta berwawasan kebangsaan. Terlebih, Pertamina menjadi motor ekosistem untuk bergerak tak hanya di bidang bisnis, tapi juga di bidang sosial kemasyarakatan dan pendidikan. Direktorat Sumber Daya Manusia PT Pertamina (Persero) secara berke- sinambungan, terukur dan masif menyiapkan profil dan postur SDM untuk menjawab kebutuhan saat ini dan dinamikanya di masa mendatang. Kami menyadari bahwa bisnis (Profit), lingkungan (Planet), dan pendidikan (People), biasa disebut development “3P”, merupakan pilar ekosistem yang saling mendukung dan menguatkan. Energi pertumbuh- an ekonomi yang besar dapat semakin memperkokoh modal finansial sekaligus menjadi elemen energi untuk pertumbuhan ekonomi (Profit). Sementara itu, masyarakat dan lingkungan merupakan energi yang besar bagi pertumbuhan untuk terus menjaga kesinambungan sumber daya alam (Planet). Tidak kalah penting, insan yang kompeten, bersemangat dan berka- rakter kuat, dengan pengembangan dan pemberdayaannya akan menjadi energi yang besar bagi pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia (People). Dengan jumlah SDM yang lebih dari tiga puluh tiga ribu pekerja, ditambah lebih dari lima ribu mahasiswa di Universitas Pertamina, kami siap untuk ikut mengisi pembangunan negeri ini. vi SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class
Sejumlah upaya terus dilakukan Pertamina agar ketiga elemen ter- sebut dapat berjalan dengan optimal sehingga memberikan andil besar terhadap kemajuan bangsa. Sejumlah pengembangan, seperti pengem- bangan pendapatan, ekonomi, komunitas, peluang, kompetensi, hingga entrepreneurial development terus dilakukan. Semua ini tak lepas dari keter- sediaan alam, finansial, dan tak kalah penting adalah human capital. Saat ini SDM Pertamina “sedang menuju” world class company. Strate- gi dan implementasi terus berproses dan bergulir sesuai tahapan, dinamis mengikuti perkembangan yang terjadi, serta tetap konsisten menuju tar- get world class yang telah dicanangkan. Beberapa penerapan pilar world class di Pertamina dalam pengelo- laan SDM, pertama adalah implementasi penilaian kinerja dengan People Review yang konsisten dijalankan setiap tahun. Mekanisme ini sudah diakui banyak perusahaan dan institusi lainnya sebagai mekanisme world class. People Review terintegrasi dalam kerangka sistem manajemen kinerja yang komprehensif, sejak penetapan target kinerja, monitoring dan coaching, hingga penilaian hasil kinerja (evaluasi) serta reward & consequences, yang dijalankan di seluruh organisasi. Kemudian penerapan Integrated Talent Management System Pertami- na (disebut I-Am Talent) untuk mensistemkan proses succession planning sehingga penyajian data dapat komprehensif dan lebih real-time, dan mendukung kecepatan pengambilan keputusan terkait talent/sucession. Sistem I-Am Talent juga memfasilitasi aspirasi karir pekerja serta mendo- rong employee empowering, sehingga diharapkan semakin memotivasi pekerja dan menguatkan high performance culture. Lalu ada juga implementasi Shared Service Center (SSC) di bidang Human Capital, juga Finance dan Information Technology, dalam rangka efisiensi dan efektifitas proses kerja, khususnya simplifikasi dan kecepatan proses, penggunaan teknologi yang lebih meluas, serta meningkatkan self- -service mindset and experience bagi pekerja. Implementasi SSC ini terus ber- gulir segera untuk bidang lainnya seperti Procurement dan Asset Manage- ment, serta implementasi SSC yang menyeluruh ke anak-anak perusahaan Kata Pengantar vii
dan afiliasi secara terintegrasi, yang ke depan akan bernilai efisiensi tinggi serta memberikan competitive advantage bagi Pertamina Group. Untuk memastikan sasaran strategis mencetak SDM dengan standard world class tercapai , Fungsi SDM menerapkan berbagai strategi sebagai berikut: a. Kesiapan Organisasi (organizational readiness). Menyiapkan organisasi, sistem, prosedur, kebijakan, data, sistem infor- masi yang handal serta proses bisnis yang efektif dan efisien. Human capital memfasilitasi proses membangun organisasi dan kapabilitas Perusahaan secara proaktif,efisien serta memastikan terciptanya High Performance Organization sehingga dapat menjawab tantangan bisnis sesuai dengan kebutuhan Perusahaan. Proses ini terus bergulir dengan evaluasi terus menerus untuk memastikan relevansinya terhadap per- kembangan/perubahan bisnis/lingkungan yang dinamis. b. Kesiapan kapasitas dan kompetensi pekerja (human capital readiness) Human Capital memfasilitasi penyiapan Pekerja yang memiliki kompe- tensi dan profesionalisme yang tinggi, serta memiliki nilai-nilai yang berorientasi pada bisnis. Secara garis besar mencakup upaya: - Menerapkan kombinasi strategi dalam pengelolaan talent yakni build, buy, borrow yang optimal dengan menggunakan metode/ program yang tepat (attract, deploy, retain) sesuai dengan perkem- bangan bisnis dan kebutuhan Perusahaan. - Meningkatkan kapabilitas pemimpin dan pekerja untuk mendukung pencapaian efisiensi dan produktivitas bisnis Perusahaan melalui program pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. c. Kesiapan nilai dan budaya (culture and values readiness) Memfasilitasi terbangunnya budaya kerja yang mencirikan High Perfor- mance Culture berbasis tata nilai 6C, meningkatkan keterlibatan Peker- ja/engagement, koordinasi, kerja sama antar tim, serta kecepatan dan kualitas services delivery. d. Integrated Human Capital Information System Menyediakan sistem layanan dan data SDM yang excellent dan berbasis IT sesuai dengan kebutuhan Korporat dan Unit Bisnis. *** Pengelolaan dan Pengembangan Kompetensi SDM di Pertamina tidak terlepas dari kebijakan perusahaan menuju world class national energy. HSSE merupakan salah satu key factor yang dipandang perlu guna mewujudkan viii SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class
visi tersebut. Komitmen Direksi pun turut serta memberikan penegasan bahwa HSSE merupakan salah satu elemen yang perlu dipertimbangkan dalam peningkatan SDM dengan mengeluarkan kebijakan terkait HSSE. Peran dan dukungan direksi lainnya pun juga sudah direalisasikan de- ngan penerbitan Keputusan Direktur Utama No. 047/2018 tentang Pengelo- laan HSSE di lingkungan Pertamina di mana dalam SK tersebut salah satunya menyebutkan untuk menyelenggarakan “Mandatory Training HSSE” dalam upaya meningkatkan kompetensi sekaligus membangun budaya sadar HSSE Pekerja untuk mewujudkan HSSE Beyond Culture for Business Sustainability. Dalam konteks teknis people management pun, HSSE juga menjadi salah satu skill group yang merupakan salah satu bagian dari kompetensi teknis yang ada dan fokus dalam internalisasi budaya HSSE di perusahaan sebagai salah satu bagian dari Pengembangan & Pengelolaan kompetensi SDM. Fungsi HSSE juga sudah menerbitkan 12 Corporate Life Saving Rules dengan maksud menegaskan kembali pentingnya budaya HSSE dalam ke- langsungan bisnis perusahaan. Perusahaan meyakini sudah mengambil langkah-langkah penting dalam mewujudkan HSSE yang kuat dan SDM yang Unggul. Beberapa penghargaan dan pengakuan nasional banyak diterima Pertamina, seperti dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait penge- lolaan lingkungan berupa Proper Emas dan Penghargaan Jam Kerja Tanpa Kecelakaan dalam Penghargaan Subroto dari Kementerian ESDM. Lainnya HSE Training Center Sungai Gerong – Pertamina Corporate University dipercaya sebagai Chief Learning dalam HSSE Academy pada forum BUMN University. Implementasi HSSE di Pertamina dinilai sudah sa- ngat baik dan patut untuk dijadikan panutan. *** Keberadaan HSE TC Sungai Gerong sebagai instrumen peningkatan SDM Pertamina sangat vital, sekaligus menunjukkan komitmen perusahaan mem- bangun budaya safety. Lokasi yang terintegrasi dengan kompleks Refinery Unit III Plaju dan juga bersebelahan dengan PT Pertamina Samtan Gas, tidak jauh dari Marketing Operation Region II Sumbagsel, menempatkan HSE TC di lokasi yang sangat strategis. Sebagai saksi berdirinya Pertamina, Palembang adalah tempat operasi terintegrasi dari hulu sampai hilir operasi Pertamina. Tidak heran apabila HSE TC menjadi salah satu lokasi tujuan utama pendidik- an pre-employment training bagi para management trainee Pertamina. Sepertinya saat ini di Indonesia belum ada training center dengan fokus di bidang HSSE yang selengkap dan se-komprehensif HSE TC Su- ngai Gerong dalam memberikan pelayanan pelatihan untuk kebutuhan Kata Pengantar ix
pengembangan kompetensi pekerja Pertamina. Setiap tahun HSE TC Sungai Gerong melatih lebih dari 5000 orang se- cara class room, dan semenjak di tahun 2019 telah memperkenalkan mobile learning. Total peserta pelatihan baik yang class room maupun yang mobile based, lebih dari 10.000 orang per tahun. Sekitar 98% dari jumlah tersebut adalah dari Pertamina Group selaku captive market. Di era digitalisasi dan integrasi dengan hub & spoke HSSE Training Center di wilayah operasi Per- tamina Group, maka HSE TC dapat memainkan peran sebagai coordinating center di bidang HSSE. Di samping HSE TC Sungai Gerong ini, Pertamina Group memiliki trai- ning center lain yang memberikan pelatihan HSSE semisal Maritime Training Center (MTC) di Jakarta, Indonesia Drilling Training Center (IDTC) di Cirebon beroperasi di bawah Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI), Mahakam Training Center (MTC) di Balikpapan beroperasi di bawah PT Pertamina Hulu Mahakam, PHKT Safety Training Center di Balikpapan beroperasi di bawah PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur, dan ada juga Badak Training Center di Bontang beroperasi di bawah PT Badak NGL. HSE TC Sungai Gerong Masih sangat relevan dengan target pening- katan kualitas SDM Pertamina. Harus disadari, bahwa bisnis Oil & Gas me- rupakan salah satu bisnis yang memiliki resiko pekerjaan yang tinggi di dunia. Pertamina merupakan salah satu player utama oil and gas industry di Indonesia dan akan menjadi Global Business Player Energy Company tentu- nya memerlukan kesiapan SDM yang memiliki kapabilitas sesuai standard internasional. Di Indonesia tidak banyak terdapat HSE Training Center yang dapat mendukung kebutuhan pemenuhan kompetensi SDM dibidang HSSE. Untuk itu, selama Pertamina masih berdiri, tentunya eksistensi HSE Training Center Sungai Gerong akan tetap dipertahankan. HSE TC dapat menjalankan peran sebagai training provider yang me- miliki internationalized & standardized service serta menjadi pusat kajian HSSE serta penyedia technical internal consulting di bidang HSSE. Dengan adanya HSE TC Sungai Gerong, diharapkan terciptanya leader dari Pertami- na yang memiliki segala aspek kapabilitas termasuk HSSE dalam memba- ngun negeri Indonesia yang lebih hebat lagi. Satu hal yang membanggakan bahwa tahun lalu modul Plant Mana- ger/Incident Commander Initial Response (PMIC IR) Training yang mengguna- kan modul canggih XVR Simulator di HSE TC Sungai Gerong mendapat ap- proval dari Offshore Petroleum Industry Training Organization (OPITO), dan pada saat yang sama lembaga internasional ini menjadikan HSE TC sebagai OPITO Approved Training Center. Ini menjadi kebanggaan bagi Pertamina x SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class
karena HSE TC menjadi training center milik Perusahaan di sektor migas pertama di Indonesia yang menjadi Approved Training Center dari OPITO. Semoga ke depan semakin beragam akreditasi dari international approval body yang dapat diperoleh HSE TC Sungai Gerong. HSE TC Sungai Gerong diharapkan mengambil peran lebih besar dalam menginterpretasikan komitmen Top Management saat ini. Diyakini, bahwa HSE TC dapat mengambil peran dalam aspek HSSE nya sehingga SDM yang dihasilkan menjadi satu paket lengkap dalam menjalankan roda bisnis perusahaan ke depannya. Ke depan, HSE TC dapat mendukung program pemerintah dalam pembangunan SDM yang terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dapat berkontribusi untuk pemerintah. Juga Mendukung kebijakan perusahaan dalam memperluas upaya HSSE tidak hanya pada komunitas dan saat jam kerja namun juga saat di luar perusahaan,(HSSE beyond culture). Sejalan dengan visi menjadi world class energy company, menyiapkan pelatihan berstandard internasional adalah sesuatu yang mutlak bagi HSE TC Sungai Gerong. Mempertahankan akreditasi internasional dari lembaga seperti OPITO dan menambah jumlah modul yang mendapat approval dari OPITO adalah garansi world class dari kualitas pelatihan yang ditawarkan. Dalam roadmap & strategic plan revitalisasi Pertamina Corporate Uni- versity, sebagai induk dari HSE TC, ke depan HSE TC akan dikembangkan menjadi Pertamina HSSE Institute yang di kemudian hari dapat berkembang menjadi Pusat kajian HSSE (Technical Global Solution) dan Pusat Implemen- tasi Budaya HSSE bagi Pertamina Group, dan terbuka juga baik bagi BUMN lain maupun lembaga akademik seperti Universitas/Perguruan Tinggi. Dengan adanya HSE TC Sungai Gerong, diharapkan terciptanya lea- der dari Pertamina yang memiliki segala aspek kapabilitas termasuk HSSE dalam membangun negeri Indonesia yang lebih hebat lagi. HSE TC Sungai Gerong harus memiliki lebih banyak-banyak program HSSE baik yang berstandard nasional maupun internasional sehingga me- miliki peran lebih untuk masyarakat Indonesia. Kushartanto Koeswiranto Direktur SDM PT Pertamina (Persero) Kata Pengantar xi
SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class
Pendahuluan Tonggak Budaya HSSE Industri migas adalah industri yang high risk (memiliki risiko tinggi) terma- suk dari sisi keselamatan kerja. Untuk itu butuh kesiapan dalam meng- hadapi risiko tersebut. Manajemen pengelolaan Health Safety Security Environment (HSSE) kini menjadi titik sentral dalam kegiatan operasional perusahaan. Tidak lagi hanya sekadar ada. Menjaga kinerja HSSE perusahaan menjadi sangat vital karena di era industri modern seperti sekarang ini HSSE memiliki bobot lebih besar dan turut dipertimbangkan dalam investasi. Zaman sekarang perusahaan akan lebih mudah berinvestasi jika HSSE dijaga dengan zero accident. Pencapai- an ini menjadi penanda upaya keras perusahaan dalam menekan risiko. Banyak lembaga keuangan yang akan menilai positif kondisi tersebut se- hingga investasi bisa berjalan lancar. Manajemen Pertamina sadar betul kebutuhan HSSE di perusahaan meningkat cukup tajam. Untuk itu diperlukan pelatihan HSSE yang ter- struktur dan terintegrasi dengan baik sehingga budaya HSSE tertanam di seluruh insan Pertamina. HSE Training Center Sungai Gerong adalah tonggak kelahiran budaya HSSE perusahaan. Meskipun sempat mengalami mati suri, de- ngan meningkatnya kebutuhan HSSE, manajemen memutuskan untuk kembali meningkatkan fungsi HSE TC Sungai Gerong. Dengan nature business Pertamina yang high risk, maka HSE TC Sungai Gerong harus dihidupkan lagi. 1
Teman-teman pekerja Pertamina maupun rekan-rekan dari kontraktor kini diwajibkan untuk menimba ilmu dan pengalaman HSSE di HSE TC Su- ngai Gerong. Menghidupkan kembali HSE TC Sungai Gerong sebagai fasilitas utama pelatihan HSSE bagi Pertamina sebenarnya tidak terlalu sulit apa- lagi memang sebelumnya sudah terkenal lantaran pernah jadi fasilitas HSSE terlengkap di Asia Tenggara (ASEAN) pada awal didirikannya dulu di dekade 70-an. Jadi manajemen hanya tinggal meningkatkan aktivitas pe- latihan serta melakukan modernisasi sarana dan prasarana. Selain itu juga dilakukan evaluasi rutin terhadap kurikulum pelatihan agar tidak keting- galan zaman. Apa yang didapat selama pelatihan di HSE TC Sungai Gerong, sesuai dengan tuntutan di lapangan. 2 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class
Manajemen berencana menambah fasilitas yang selama ini tidak ada, misalnya pengadaan rig di HSE TC Sungai Gerong. Bukan rig kosong, tapi lengkap seperti yang biasa digunakan dalam kegiatan pengeboran sehing- ga begitu kembali ke lapangan, peserta terutama karyawan baru sudah tahu bentuk rig dan cara pengoperasiannya. Manajemen juga akan menggunakan teknologi dalam kegiatan pela- tihan. Jadi nanti beberapa materi bisa dikerjakan via smartphone, kemudian akan dinilai oleh tim HSE TC Sungai Gerong. Jika lulus, baru bisa mengikuti sesi pelatihan, dan tes berikutnya bisa dilakukan. Pelatihan dan tes ini akan dilakukan pekerja di berbagai level jabatan. Top management memang menaruh perhatian lebih terhadap HSSE se- hingga bobot HSSE dalam penilaian promosi jabatan sekarang mencapai 20%, padahal tadinya bobot tidak terlalu besar. Jadi seseorang tidak akan bisa naik jabatan kalau nilai HSSE tidak memenuhi kriteria. Sesuai dengan tagline HSSE beyond culture for sustainability business, kalau HSSE terjaga, bisnis akan terus tumbuh dan berkembang. Kalau perusahaan tidak banyak kecelakaan maka produktivitas tinggi. Keperca- yaan investor pun meningkat. Kalau ada investasi yang masuk bunganya kompetitif. HSE TC Sungai Gerong harus kembali menjadi fasilitas utama dalam membudayakan HSSE di lingkungan kerja Pertamina. Manajemen akan melengkapinya dengan perlengkapan dan sarana yang mumpuni. Sungai Gerong harus jadi provider bukan hanya bagi pekerja Pertamina, tapi juga bagi rekan-rekan internasional Pertamina. Sekarang ini Pertamina bukan lagi pemain lokal, tapi sudah menjadi pemain internasional dengan kepe- milikan di beberapa lapangan di luar negeri. Karena outputnya dituntut harus memiliki kompetensi dengan standar global, HSE TC Sungai Gerong tentunya terlebih dahulu harus menjadi provider berstandar internasional. Selain perlengkapan dan sarana, manajemen juga akan membenahi sistem HSE TC Sungai Gerong sehingga tidak tergantung pada siapa yang menjabat. Kalau pejabatnya diganti, HSE TC Sungai Gerong tetap sustain. Lelin Eprianto SVP HSSE PT Pertamina (Persero) Pendahuluan 3
4 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class
Bab I Kawah Candradimuka HSE Bab I – Kawah Candradimuka HSE 5
66 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class
Menghidupkan Kenangan Sungai Gerong tak sekadar penanda geografis. Bagi Waluyo, dia adalah kunci pembuka kepercayaan diri dalam menapak jenjang profesionalisme di industri migas. \"Sungai Gerong adalah kawah candradimuka HSE, yang membawa saya pada level confident ter- tinggi, \" ujar pria kelahiran Klaten 16 Desember 1956 tersebut saat ditanya apa yang diingatnya tentang Sungai Gerong. Dengan bekal pelatihan yang didapatnya, dia merasa tak was-was untuk berada paling depan jika ada insiden di lapangan. Dalam cerita pewayangan, kawah candradimuka dipakai untuk menggambarkan kawah keramat dan sakti, tempat penggemblengan kesatria agar menjadi kuat dan tangguh. Mengacu pada hal itu, Waluyo sepertinya ingin menggambarkan Health Safety Enviroment Training Cen- ter Sungai Gerong, biasa disebut HSE TC Sungai Gerong sebagai tempat lahirnya insan HSE yang kuat dan tangguh setelah digembleng jurus-jurus andalan HSE. Kami bertemu mantan Direktur Umum Pertamina itu pada awal Maret 2020. Saat itu dia sedang bersiap-siap mengajar kelas \"leadership\" untuk ca- lon-calon pemimpin masa depan Pertamina, rutinitas yang terus dijalaninya sejak berhenti sebagai Direksi PT Pertamina (Persero) pada 2012. Sungai Gerong sepertinya menancap betul di memorinya. Meski sudah berlalu hampir seperempat abad, dia bisa menceritakan detil kejadian yang dialaminya saat mengikuti pelatihan di HSE TC Sungai Gerong. Deputi Pen- cegahan KPK yang pertama ini (2004-2008) dua kali menjalani pelatihan fire fighting, pada1975 dan 1977. Dia dikirim Atlantic Riechfield Company (ARCO), perusahaan migas asal Amerika Serikat, tempatnya bekerja. Bab I – Kawah Candradimuka HSE 7
Waluyo menapak kariernya dari bawah. Saat bergabung dengan per- usahaan multi nasional itu, dia hanya bermodal ijazah STM Jurusan Mesin. Waluyo bersama 71 orang sukses menyisihkan sekitar 3.500 peserta seleksi saat itu. Dia diterima sebagai pekerja offshore di anjungan dengan posisi operator helper, level terendah di perusahaan tersebut. Sebelum terjun langsung ke lapangan, setelah mengkuti pelatihan di Cepu, ia diharuskan mengikuti pelatihan keselamatan kerja di HSE TC Sungai Gerong. Sebagai pekerja di anjungan, pengetahuan tentang teknik pemadaman kebakaran jadi syarat wajib seluruh pekerja, tidak pandang bulu jabatan atau bagian pekerjaannya. 8 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class
Pelatihan kala itu, benar-benar membekas dalam benak Waluyo se- hingga membentuk pribadi tangguh. Tidak hanya dari sisi fisik tapi uta- manya mental benar-benar ditempa agar mampu mengendalikan kondisi saat terjadi kejadian darurat seperti kebakaran. Salah satu penggalan cerita yang paling diingat adalah, bagian wajahnya pernah terbakar saat mengi- kuti pelatihan fire fighting. \"Sempat alis saya sedikit kebakar karena ada dua orang yang cover air longgar,\" ujarnya. Insiden kecil itu tak memadamkan semangatnya. Bagi dia setelah mengikuti pelatihan dua kali di Sungai Gerong itu, level percaya dirinya meningkat. \"Kita berani maju ke lokasi api sebesar Bab I – Kawah Candradimuka HSE 9
10 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class
Bab I – Kawah Candradimuka HSE 11
Waluyo mengaku getir saat berkunjung ke HSE TC Sungai Gerong pada 2008 tidak lama setelah dilantik sebagai Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia (SDM) Pertamina. Hatinya hancur, terhenyak melihat kondisi HSE TC Sungai Gerong yang mengenaskan. \"Seram seperti kuburan,\" ujarnya. apapun karena level percaya diri yang tinggi. Kita percaya, kita mampu,\" kenang Waluyo. Tak hanya menghadapi api, dalam pekerjaan Waluyo pun menjalani de- ngan tingkat kepercayaan tinggi. Dia yakin bisa maju selama mau berusaha. Waluyo seorang pembelajar yang tekun. Di sela-sela kesibukannya dia bisa menyelesaikan S1 Teknik Mesin di Universias Trisakti, Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya, dan Program Doktor dari Universitas Indonesia. Kariernya pun merambat naik. Dari posisi terendah sebagai operator helper, dia mengakhiri karirnya pada posisi Vice President sebagai Vice Presi- dent Business Ethics and Assurance. Saat memilih berhenti pada 2004 kare- na terpilih sebagai komisioner KPK, yang dicapai Waluyo pada perusahaan migas multinasional saat itu boleh dibilang sebagai pencapaian tertinggi pekerja Indonesia. Waluyo mengaku getir saat berkunjung ke HSE TC Sungai Gerong pada 2008 tidak lama setelah dilantik sebagai Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia (SDM) Pertamina. Hatinya hancur, terhenyak melihat kondisi HSE TC Sungai Gerong yang mengenaskan. \"Seram seperti kuburan,\" ujarnya. Sungai Gerong yang dulu dibangga-banggakan, hanya tinggal ke- nangan. Sungai Gerong yang dulu menjadi tempatnya menempa kesa- daran HSE dalam diri sudah berubah jadi tempat menyeramkan. Bangun- annya sudah banyak yang lapuk. Semak belukar dan rumput liar menjalar dimana-mana. 12 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class
Bab I – Kawah Candradimuka HSE 13
\"Saat peresmian saya melihat kehidupan baru sekitar Sungai Gerong. Saya betul-betul puas.\" Tidak mau berlama-lama dalam kesedihan melihat kondisi Sungai Ge- rong, Waluyo saat itu didampingi oleh Nina Purnomo, Kepala Diklat Perta- mina (sekarang Pertamina Corporate University) bergerak, bersama-sama me- reka turun tangan langsung menginisiasi revitalisasi HSE TC Sungai Gerong. Tapi rintangan langsung menghadang. Dana perbaikan tak ada. Wa- luyo mengaku harus bersabar paling tidak dua tahun mendapatkan alokasi dana. \"Karena kan itu bulan Mei 2008 nggak ada anggaran, 2009 belum mulai dianggarkan, baru 2010 dicarikan anggaran sesuai aturan jangan sampai masalah nanti ke depannya,\" katanya. Perbaikan HSE TC Sungai Gerong berjalan cukup lama, yakni sekitar 16 bulan. Banyak sarana dan fasilitas yang harus direnovasi secara besar-besar- an, terutama untuk meningkatkan kenyamanan para peserta pelatihan. \"Pembangunan cukup lama karena kondisinya parah banget,\" ujarnya. Setelah selesai direnovasi, Sungai Gerong akhirnya dibuka kembali secara resmi pada 9 Agustus 2010 dengan nama HSE TC Sungai Gerong. Peresmiannya dilakukan Direktur SDM saat itu yang dijabat Rukmi Hadihar- tini. Sementara Waluyo saat itu menjabat sebagai Direktur Umum. Berda- sarkan nomenklatur baru saat itu, sejak 19 Februari 2010 SDM dan Umum yang tadinya satu, dipisah menjadi dua direktorat yang berbeda. Meski tak lagi membawahkan Sungai Gerong secara langsung, Walu- yo tetap menaruh perhatian terhadap lembaga tersebut. Saat peresmian ada perasaan bangga serta puas dalam diri Waluyo melihat Sungai Gerong kembali hidup, bangkit dari tidur panjang. Atmosfer yang jauh berbeda juga sukses dilahirkan di sana pasca renovasi, jauh berbeda dengan saat datang pertama kali ke sana sewaktu baru menjadi Direktur Umum dan SDM Pertamina. \"Saat peresmian saya melihat kehidupan baru sekitar Sungai Gerong. Saya betul-betul puas,\" kenang Waluyo. Berbicara tentang HSSE apalagi HSE TC Sungai Gerong membuat Waluyo bersemangat. Secara tidak langsung, pelatihan yang didapatnya 14 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class
Dr. Waluyo (depan, di HSE TC Sungai Gerong mendorongnya untuk berkubang lebih dalam berdasi biru) di bidang Safety. Minatnya yang besar dibuktikan dengan buku khusus safety yang dihasilkannya. Buku berjudul \"Risk Based Behavioral Safety\" mantan Direktur yang ditulis bersama koleganya Dr FA Gunawan menjadi teks wajib para Umum PT Pertamina, pembelajar safety. tokoh utama di balik Dari Sungai Geronglah, Waluyo mendapat pengetahuan pertama ten- revitalisasi HSE TC tang HSE, bidang ilmu yang terus digelutinya sampai sekarang. Kompetensi- Sungai Gerong. nya untuk bidang tersebut tak diragukan. Karena kepakarannya, dia pernah dipercaya menjadi Ketua Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional, Presiden Asia Pacific Occupational Safety and Health Organization (APHOSO), Ketua Tim Independen Pengendalian Keselamatan Migas, dan Ketua Ikatan Ahli K3 Indonesia. Waluyo sudah melongok berbagai fasilitas pelatihan safety, baik di Indonesia maupun di negara lain. \"Sungai Gerong tak hanya terbaik di Indo- nesia, tapi juga di Asia,\" ujarnya. Ia menyebutkan sejumlah nilai plus HSE TC Sungai Gerong dibandingkan yang lain, \"Mana ada perusahaan punya fasi- litas pelatihan sebagus Sungai Gerong, kompetensi personel sekompeten Sungai Gerong, akses mudah, biaya kompetitif,\" ujarnya. Bab I – Kawah Candradimuka HSE 15
Fasilitas penginapan di Sungai Gerong sekelas bintang tiga. Tapi kalau mau menginap di Palembang bisa karena jaraknya terjangkau. \"Jadi kalau jadi unit bisnis tersendiri itu luar biasa untuk bisa dikembangkan.\" Menghidupkan kembali Sungai Gerong bukan sekadar nostalgia mengembalikan kejayaannya sebagai pusat pelatihan HSE terlengkap dan terbaik se Indonesia bahkan se-Asia. Tapi lebih karena kebutuhan Perta- mina akan HSE yang semakin meningkat. Waluyo menceritakan saat baru ditunjuk sebagai Direktur Umum dan SDM, langsung dijelaskan Tupoksi tugasnya oleh Direktur Utama Pertamina saat itu Ari Sumarno. Kala itu Ari menyatakan, Fungsi Direktorat Umum dan SDM tidak hanya fokus mengurusi kompetensi SDM pegawai Pertamina dan mana- jemen aset, tetapi juga membawahi bidang HSSE. Dari situ budaya HSSE pertama yang langsung ia implementasikan adalah berhenti merokok yang berlanjut hingga saat ini. \"Waktu itu saya langsung teriak HSE? ‘iya kenapa?’ kata Pak Ari, lalu saya bilang, oh, berarti ya sudah, mulai besok saya berhenti rokok, sampai seka- rang,\" kata Waluyo sambil tersenyum bangga. Setelah itu, beberapa insiden sempat terjadi. Salah satunya yang paling diingat adalah kebakaran di kilang Cilacap milik Pertamina. Setelah dilakukan investigasi dan lainnya, Waluyo menerima laporan 16 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class
Setelah itu, beberapa insiden sempat terjadi. Salah satunya yang paling diingat adalah kebakaran di kilang Cilacap milik Pertamina. Setelah dilakukan investigasi dan lainnya, Waluyo menerima laporan tentang kondisi kualitas kompetensi HSSE pegawai Pertamina yang perlu ditingkatkan. tentang kondisi kualitas kompetensi HSSE pegawai Pertamina yang perlu ditingkatkan. Waluyo membuktikan dengan kepala sendiri tentang kekurangsigap- an tersebut. Saat mengunjungi salah satu depo penyimpanan bahan bakar, ia kaget ketika mengetahui hanya satu orang saja di situ yang pernah men- dapatkan pelatihan Fire&Safety. Ia pun teringat dengan fasilitas pelatihan HSE TC Sungai Gerong. Ter- bersit keinginan untuk menghidupkan kembali Sungai Gerong. Sayang, niat itu tak serta merta bisa dilaksanakan, Waluyo mendapat kabar tidak sedap tentang lembaga pelatihan tersebut. Meski fasilitas Sungai Gerong masih ada, kondisinya memprihatinkan. Keterlibatan pihak ketiga yang diharapkan bisa mendongkrak pela- tihan HSE TC Sungai Gerong tidak tercapai. Lahan seluas 28 hektare malah tidak terurus. Usut punya usut, salah satu penyebab tidak ada denyut kegiatan di sana lantaran biaya pelatihan yang dipatok terlampau tinggi, hingga mencapai sekitar US$ 2.000 untuk sekali pelatihan. Bahkan untuk pekerja Pertamina sekalipun menurut Waluyo angka sebesar itu terlalu mahal. Karyawan Pertamina pun akhirnya memilih mengikuti pelatihan HSSE di tempat lain seperti di Cepu atau Bontang karena dianggap lebih murah. \"Bagi saya ini aneh,\" ujar Waluyo. Bab I – Kawah Candradimuka HSE 17
Ketika pengelolaan pihak ketiga dirasa sudah tidak lagi memberi- kan efek positif, terbukti realisasi pelatihan yang sangat sedikit dan fasi- litas yang sangat \"menderita\", maka diputuskan pengelolaannya diambil alih manajemen Pertamina langsung. \"Kalau kita bangun sendiri kita kelola sendiri own operate, saya yakin bisa lebih baik untuk Pertamina,\" kata Waluyo. Setelah direvitalisasi, PT Patra Jasa kemudian ditunjuk untuk mengelo- la khusus fasilitas penginapan di Sungai Gerong. Sinergi ini terbukti ampuh menjaga kualitas dan kenyamanan di sana. Kesan tidak terurus dengan sen- dirinya lenyap. Di sisi lain, Patra Jasa juga mendapatkan benefit sebagai pengelola penginapan. Menurut Waluyo investasi yang dikeluarkan untuk perbaikan fasilitas kembali dalam waktu singkat lantaran geliat pelatihan di Sungai Gerong yang cukup masif. \"Mereka (Patra Jasa) langsung bisa dapatkan tambahan pekerjaan langsung bisa dapat tambahan revenue. Saya dengar hanya beberapa bulan sudah break even point (BEP),\" ujar Waluyo. Ia mengusulkan HSE TC Sungai Gerong jadi unit bisnis tersendiri se- hingga bisa lebih bebas memasarkan diri tidak hanya ke Pertamina tapi juga bisa ke luar Pertamina. Karena menurutnya dari sisi kemampuan, fa- silitas, dan kompetensi staf pengajar Sungai Gerong sudah sangat mum- puni. Apalagi sertifikasi internasional seperti OPITO juga sudah ada dalam genggaman. Meski begitu, dia menegaskan bahwa HSE TC Sungai Gerong terlebih dulu harus bisa menjadi pusat kelahiran, pengembangan jiwa HSSE insan Pertamina. HSE TC Sungai Gerong terus menggeliat. Pada 2017, seperti diung- kapkan Lelin Eprianto, Senior Vice President HSSE Pertamina, dilakukan review besar-besaran terhadap aspek HSSE di bisnis Pertamina. Hasilnya ternyata aspek itu memiliki peranan kunci dalam kegiatan operasional bahkan dalam upaya mengejar target perusahaan. Suka tidak suka HSE TC Sungai Gerong adalah instrumen utama dalam meningkatkan aspek HSSE Pertamina. Ketersediaan sarana, fasilitas serta kompetensi pengajar harusnya bisa dimanfaatkan dengan baik. Tidak hanya untuk meningkatkan aspek safety, Lelin memastikan bahwa kejayaan HSE TC Sungai Gerong harus kembali. Ini bisa dicapai dengan berbagai perbaikan yang sedang dilakukan dan akan dilakukan. Modernisasi jadi salah satu langkah persero untuk menggeliatkan kegiatan pelatihan. 18 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class
Dengan semua itu, Sungai Gerong bergema lagi, menautkan kenangan menggapai kejayaan. Apalagi kebijakan Board of Director (BOD) Pertamina sekarang juga jelas bahwa seluruh level manajemen harus menguasai HSSE. Ini dijadikan salah satu syarat utama jika memang ingin promosi jabatan dengan bobot penilaian yang mencapai 20%. \"Kalau dulu sebelum 2017 safety nggak jelas, Sekarang lebih konkret. Orang hebat bisa nggak lulus (promosi) ka- rena safety,\" tegas Lelin. Mantan Dirut PDSI ini menyebutkan sudah ada mandatory dari Direk- tur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati yang mewajibkan se- luruh pegawai Pertamina harus mengikuti training HSSE. Direktur Utama memang memberi perhatian lebih terhadap keberadaan HSE TC Sungai Gerong. Secara khusus dia melakukan kunjungan ke HSE TC Sungai Gerong pada 13 Mei 2019. HSE TC Sungai Gerong pun mendesain beragam pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan tersebut. Untuk level VP ke atas ada trai- ning HSE eksekutif, diadakan setahun dua kali. Biasanya di Jakarta. Kursus mandatory berikutnya adalah \"HSE Leadership\" untuk asisten manajer dan manajer. Sementara untuk level di bawahnya disiapkan \"HSE Advance\" dan \"HSE Basic\". Khusus \"HSE Basic\" dilaksanakan lewat \"mobile learning\". Dengan semua itu, Sungai Gerong bergema lagi, menautkan kenang- an menggapai kejayaan. Bab I – Kawah Candradimuka HSE 19
20 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class
Dari Moreton-in-Marsh ke Sungai Gerong Bagi industri migas, HSSE adalah harga mati. Dia adalah urat nadi perusahaan. Sekali abai, kerugian tak terkira akan datang meng- hampiri. Untuk Pertamina, tak hanya internal perusahaan, tapi dam- pak buruk itu akan menggoyang stabilitas ekonomi nasional. \"Saya kasih contoh, HSSE diabaikan kilang Cilacap terbakar habis. Indonesia perlu 350 ribu barel, darimana? Impor. Begitu impor perlu dolar. Defisit tambah besar.\" ujar Djoko Susanto, senior HSSE Pertamina. Kilang Cilacap hanyalah salah satu mesin uang Pertamina. Dari sana mengalir BBM, avtur, solar, juga pelumas. Lainnya di upstream ada banyak anak usaha dan cucu anak usaha yang juga jadi mesin uang. Jika mesin uang tidak macet, performance finansial pasti bagus. \"Kalau sudah begitu, mau bekerja sama dengan perusahaan lain pasti mau, pinjam ke bank pasti bank pinjamin, kalau suatu saat mau jual saham, pasti diminati.\" Djoko menegaskan. Alumnus Teknik Mesin ITS mulai berkarier di Pertamina pada 1986 di Direktorat Teknik. Dia sempat dikirim ke Amerika pada 1992 untuk belajar HSSE. Sejak itu sampai pensiun, Djoko tidak pernah pindah fungsi. Ber- bagai jabatan HSSE diembannya, sampai terakhir menjabat sebagai Vice President. Saat itu merupakan jabatan tertinggi karena fungsi itu belum dikembangkan seperti sekarang. Posisi tertinggi di Fungsi HSSE sekarang adalah Senior Vice President. Setelah pensiun, Djoko memutuskan untuk berbagi ilmu HSSE de- ngan menerima tawaran sebagai insruktur di HSE TC Sungai Gerong. Untuk menjamin mesin uang tetap bisa bekerja, HSSE menjadi penjaga- nya. Perusahaan-perusahaan migas papan atas di dunia menempatkannya Bab I – Kawah Candradimuka HSE 21
Djoko Susanto, Instruktur Senior HSE TC Sungai Gerong. di urutan teratas. Dalam setiap rapat pasti yang dibahas pertama aspek HSSE. Mereka menyadari kalau HSSE terganggu mesin uang akan tergang- gu. Akibatnya, performance terganggu sehingga bisnis terganggu. \"Kalau HSSE-nya bagus, bisa menjaga mesin uang tetap bekerja sehingga bisa menjaga performance finansial bagus, maka bisnisnya akan berkembang,\" ujar Djoko. Dengan kesadaran pentingnya HSSE, di era 70-an, Pertamina mulai membangun kawah Candradimuka HSSE. Ini diawali dengan dikirimnya belasan orang karyawan Pertamina pada 1972 ke lembaga pelatihan fire & safety Moretone-in-Marsh di Inggris. Tentu tak asal kirim. Saat itu Moretone- -in-Marsh dikenal sebagai salah satu lembaga pelatihan terbaik fire & safety di dunia. \"Sepulang ke tanah air, mereka menyiapkan pelatihan untuk internal Pertamina,\" ujar Athar Yusuf, Lead Instructor HSE TC Sungai Gerong. Pelatihan itu dikenal dengan istilah SIC (Safety Inspector Course). Athar termasuk angkatan pertama yang mengikuti pelatihan SIC 1972-1973. Se- lesai mengikuti pelatihan, ia malang melintang di dunia HSSE, mulai dari Safety Inspector Unit Explorasi Pertamina Mundu Karang Ampel Jawa pada 1974, Kepala F&S Pertamina UEP III Cirebon pada 1976. Pelatihan SIC yang diikuti Athar lumayan lama, satu tahun karena harus praktik lapangan di beberapa perusahaan migas asing. Salah satunya Atlantic Riechfield Company (ARCO), perusahaan migas asal Amerika Serikat yang mempunyai sejarah HSSE lebih panjang dibandingkan Pertamina. 22 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class
Peserta angkatan pertama sekitar delapan belas orang dari berbagai fungsi di Pertamina, mulai dari pengolahan sampai produksi. \"Malah di angkatan pertama itu ada dokter juga,\" ujarnya. Tempat pelatihan belum di Sungai Gerong tapi di fire ground yang di- miliki unit pengolahan Plaju. Pelatihan di sana berlangsung sampai bebe- rapa angkatan. Mengingat kebutuhan tempat pelatihan yang lebih besar, manajemen kemudian memutuskan membangun fasilitas pelatihan di Sungai Gerong pada 1974. Saat itu permintaan pelatihan HSSE langsung membludak, tak hanya dari internal Pertamina, tapi juga karyawan migas di luar Pertamina. Sungai Gerong dipilih, selain karena lahannya masih luas, juga tak terlalu jauh dari lokasi pelatihan sebelumnya, sekitar 6 km. Alasan lainnya, letaknya bersisihan dengan Sungai Musi. Waktu itu sungai yang jadi jalur Bab I – Kawah Candradimuka HSE 23
Athar Yusuf, Lead Instructor HSE TC Sungai Gerong. kapal yang mengangkut minyak mentah untuk diolah di refinery terlalu dangkal sehingga harus dikeruk. Hasil pengerukannya kemudian dipakai untuk menguruk lokasi pelatihan HSE TC Sungai Gerong, saat itu masih bernama Pusdiklat Firefighting&Safety Sungai Gerong. \"Dulu lokasi ini rawa,\" Athar menambahkan. Setahun berikutnya, krisis keuangan menghantam Pertamina sehingga pembangunan pelatihan di Sungai Gerong pun ikut berhenti. Sambil menung- gu pembangunan selesai, kantor Pusdiklat Fire& Safety dipusatkan di Kampung Lama. Baru pada 1986, dipindahkan ke lokasi sekarang dan setahun berikut- nya memulai kegiatan pelatihan sehingga secara de jure Pusdiklat Fire & Safety Sungai Gerong dianggap memulai kegiatan pada 1987. Tetapi secara the facto, pelatihan fire & Safety Sungai Gerong sudah dimulai sejak 1975. Athar sendiri mulai dinas di Sungai Gerong pada 1982 dengan jabatan Kepala Adm/Instruktur (1982-1988), kemudian Kepala Program/Instruktur pada 1988, dan Kepala Operasi/Instruktur F&S Pertamina Sungai Gerong pada 1993. Dalam waktu singkat lembaga ini beroleh kemasyhuran. Namanya menjulang, disebut-sebut sebagai lembaga pelatihan fire & safety terbaik di Asia. Permintaan pelatihan membludak, termasuk dari kontraktor migas asing. Ada yang sinis menyebut, Pusdiklat Fire&Safety Sungai Gerong di- untungkan dengan posisi Pertamina yang saat itu masih bisa mengon- trol kontraktor asing, melalui Badan Koodinasi Kontraktor Asing (BKKA). 24 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class
Bab I – Kawah Candradimuka HSE 25
Belakangan lembaga ini dipisahkan dari Pertamina menjadi organ peme- rintah dengan nama BP Migas, kemudian dibubarkan berdasarkan kepu- tusan Mahkamah Konstitusi dan bersalin rupa menjadi SKK Migas. Penilaian minor itu tak terlalu tepat. Dari dulu Sungai Gerong mem- punyai kombinasi yang membuatnya menjadi lembaga pelatihan terde- pan: fasilitas, kemudahan akses, instruktur jempolan, dan tarif yang bersa- ing. Untuk Fasilitas, HSE TC Sungai Gerong mempunyai penginapan setara bintang 3, masing-masing Lahendong Residence, Arun, dan Biak. Daya tampungnya lumayan banyak, 400 sampai 450 orang. Fasilitas lainnya, dining hall dan meeting hall yang representatif. Belum lagi luas lokasi yang mencapai 26 hektare, yang membuat peserta punya ruang untuk melepaskan kelelahan dan kepenatan selama pelatih- an. Untuk akses, HSE TC Sungai Gerong sangat mudah, bisa dicapai hanya dalam empat puluh menit kalau berkendara dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang. Untuk istruktur, HSE TC Sungai Gerong dikawal para profesional yang sudah kenyang makan asam garam. Tak sekadar paham teori, mereka juga terlatih di lapangan. Kelebihan lainnya adalah tarif yang kompetitif. Untuk pelatihan yang bersertifikat OPITO, tarif yang dikutip HSE TC Sungai Ge- rong jauh lebih murah. Bagi lembaga pelatihan, tarif ini menjadi sesuatu yang sensitif. Salah satu yang menyebabkan HSE TC Sungai Gerong mati suri adalah tarif pe- latihan yang dinilai terlalu mahal saat dikelola pihak ketiga, PT Promes 26 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class
Bagi lembaga pelatihan, tarif ini menjadi sesuatu yang sensitif. Salah satu yang menyebabkan HSE TC Sungai Gerong mati suri adalah tarif pelatihan yang dinilai terlalu mahal saat dikelola pihak ketiga. Patra Dinamika, pada 1995-1997. \"Ibaratnya biasanya bisa mengirim dua orang, setelah dipegang pihak ketiga hanya bisa satu orang,\" ujar Athar. Pada tahun pertama pengelolaan oleh PT Promes itu Athar diperbantukan sebagai Manager Pendidikan. Pendekatan kepada calon peserta pun berbeda. Athar mengaku saat dikelola Pertamina hampir semua instruktur turun ke lapangan-lapangan Pertamina, bertemu dengan petinggi di sana, minimal level manager. Mere- ka minta feedback. \"Pak masih mau pakai kurikulum ini gak, mana yang mau dipakai, mana yang mau ditambah, mau kalian gimana?\" ujar Athar. Biasanya setelah dialog itu, para pejabat Pertamina di lapangan itu mengirimkan karyawannya untuk mengikuti pelatihan di Sungai Gerong. Setelah alih kelola, kebiasaan itu dikurangi. Kunjungan tak sebanyak se- belumnya. Alasannya untuk efisiensi. Selain itu karena targetnya internal Pertamina, cukup \"halo-halo\" dengan GM, peserta pelatihan pasti dikirim. \"Tapi ternyata SDM-nya gak ngirim karena merasa kemahalan dan tidak pernah tahu pelatihan Sungai Gerong itu seperti apa,\" ujar Athar. Peserta pun lambat laun menyusut. Dari cerita teman-temannya yang masih aktif di Sungai Gerong, menurut Athar, pelatihan terakhir pada 1997 hanya dua orang. \"Mau dipulangin ke Sorong kasihan.\" Akhir- nya pelatihan berlangsung dengan peserta hanya dua orang. Pada 1998, pengelola angkat tangan. Instruktur yang bertugas di sana kemudian di- pindahkan di unit-unit usaha Pertamina. \"Training provider itu harus ada peserta, ada tempatnya, ada instrukturnya, ada kurikulum. Ini instruktur- nya ada, tempat bagus tapi tidak ada peserta, apa yang ditunggu?\" ujar Athar. Ia tidak mengalami langsung saat-saat nelangsa itu karena pada 1996 sudah dipindahkan ke Pertamina pusat sebagai Ka. Operasi/Ka. Lit- bang/Ka. Din Adm Pusdiklat Pertamina Jakarta. Pada 2001, ia diangkat Bab I – Kawah Candradimuka HSE 27
\"Saya sudah keliling ke negara- negara lain di Asia Tengara, juga ke Asia seperti ke Korea, mereka punya fire ground tapi yg terbagus di sini, di Sungai gerong. Saya baru tahu di Indonesia ada fasilitas seperti ini.\" sebagai Ahli Utama Pengendalian Rugi K3L Pertamina, sampai pensiun pada 2004. Sungai Gerong pun ibarat kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau. Pada 2000, Sungai Gerong coba dihidupkan lagi. Semua orang yang pernah jadi instruktur, termasuk Athar yang sudah dinas di tempat lain, dikumpulkan dan diminta masukan menyusun modul baru. \"Saat itu siap sepuluh modul pelatihan,\" ujar Athar. Ternyata, tak jalan. Instruktur yang sudah tersebar di berbagai tempat penugasan jadi kendala. \"Pesertanya ada, instrukturnya tidak bisa meninggalkan dinas,\" ujar Athar. Karena diang- gap tidak bisa menarik peserta, kala itu dari internal Pertamina, manajemen memutuskan menutup Pusdiklat Firefighting & Safety Sungai Gerong. Sejak itu lokasi pelatihan tidak ubahnya seperti kuburan, sepi dan menyeramkan. Baru pada 2008, saat Waluyo dilantik sebagai Direktur Umum dan SDM, Sungai Gerong mulai disebut lagi. Disebut-sebut top management ingin menghidupkan kembali Sungai Gerong. Lembaga pelatihan HSSE harus dihidupkan sesegara mungkin, menyusul beberapa insiden terjadi yang menggambarkan kekurangsigapan personel dalam mengatasi kea- daan darurat. Bersama jajarannya, Waluyo pun segera melakukan renovasi besar-besaran di Sungai Gerong. Setelah melakukan optimalisasi aset yang sudah ada, melakukan re- novasi maupun investasi baru terhadap sarana dan fasilitas guna menun- jang program-program pelatihan yang diusahakan, untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jasa pelatihan, maka melalui keputus- an Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) No. Kpts. 102/C00000/2009-S0 tanggal 28 Desember 2009, ditetapkan struktur organisasi Pertamina HSE Training Center yang terintegrasi pengelolaan, tugas dan tanggung ja- wabnya di bawah Pertamina Learning Center, yang kini namanya menjadi 28 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class
Pertamina Corporate University. Dengan SK itu secara resmi nama Pusdiklat Firefighting&Safety Sungai Gerong berganti nama menjadi HSE TC Sungai Gerong sampai sekarang. Para pegawai atau mantan pegawai yang pernah bertugas di sana dikumpulkan. Athar untuk kesekian kalinya dipanggil. Mereka pun beker- ja marathon menyiapkan kurikulum, meski waktu libur. \"Saya ingat betul, malam tahun baru 2010, kita pun masih bekerja,\" ujarnya. Statusnya saat itu adalah pensiunan. Dia pensiun pada 2004. Selanjutnya dikaryakan mengurusi zakat pegawai Pertamina. Senior lain yang dipanggil, hampir semuanya alumni SIC 1 seperti Athar. Ada Harianto, Munir, dan Tuhirlan yang sempat menjabat sebagai Manager di Refinery Unit Balongan. Semua persiapan divalidasi pada Janu- ari 2010. Selain persiapan kurikulum, dan instruktur, yang juga dipelototi adalah fasilitas fisik, seperti asrama untuk peserta. Setelah dinyatakan memenuhi syarat, bulan berikutnya HSE TC Sungai Gerong mulai soft lanching, yang dihadiri Direktur Umum dan SDM Waluyo dan Direktur Utama waktu itu Karen Agustiawan. Kelas perdana dilakukan pada tanggal 22 Februari 2010. Grand launching dilakukan beberapa bulan kemudian, tepatnya 9 Agustus 2010. Peresmiannya dilakukan Direktur SDM yang waktu itu dija- bat Rukmi Hadihartini. Saat itu ikut hadir Menteri Tenaga Kerja Muhaimin Iskandar yang menyanjung HTC Sungai Gerong. \"Saya sudah keliling ke negara-negara lain di Asia Tengara, juga ke Asia seperti ke Korea, mereka punya fire ground tapi yang terbagus di sini, di Sungai gerong. Saya baru tahu di Indonesia ada fasilitas seperti ini,\" ujarnya seperti ditirukan Athar. Sejak itu \"spirit api\" terus menyala Sungai Gerong. Nyalanya memang belum tak terlalu besar. Tapi, cukup untuk mengiringi langkah sampai me- nemukan momentum untuk berlari mengggapai kejayaan. Manager HSE TC Sungai Gerong Helmi Fadhilah dan para instruktur HSE TC Sungai Gerong, termasuk Djoko dan Athar yakin tahun 2020 adalah saat- nya berlari, meneruskan tongkat estafet para pendahulu di Sungai Gerong. Bab I – Kawah Candradimuka HSE 29
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (tengah) saat mengunjungi HSE TC Sungai Gerong 13 Mei 2019. 30 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class
Bab I I Denyut Sungai Gerong Bab II – Denyut Sungai Gerong 31
32 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class
Mengembalikan Spirit Api Meski tak terlalu luas, sudut ruangan di lantai dua gedung Sangatta itu mencuri perhatian. Wallpaper berkelir merah bata di sudut itu terasa kontras dengan dinding sebelahnya yang berwarna putih. Ornamen minimalis dan tulisan \"coffe\" di bawahnya membuat suasana lebih mirip coffe shop dibandingkan kantor. Kesan ini dipekatkan meja dan kursi yang dibuat lebih tinggi se- perti yang biasa ditemui di kafe-kafe. Begitu juga dengan lampu yang berjuntai ke bawah. Di sebelahnya, ada tempat baca. Tak ada kursi di sana. Sebagai peng- gantinya ada karpet tebal, plus beberapa bantal. Anda bisa membaca sam- bil selonjoran kaki, atau malah tiduran. Sebagai pembatas antara tempat baca dengan tempat minum kopi ada rak buku. Meski tak terlalu lengkap, beberapa koleksinya merupakan buku khusus yang mampu membetot ke- inginan untuk membacanya. Sudut ruangan itu menjadi katup pelepas lelah setelah berjam-jam mengikuti seksi pelatihan di dalam kelas. Saat coffe break, mereka langsung menyambar segelas kopi dan sejumlah kudapan, kemudian membawanya ke meja dan kursi \"bar\", saling bertukar sapa. Beberapa di antara mereka ngeloyor ke tempat baca. \"Pelatihannya enak. Suasananya gak membosankan,\" ujar Nadia Laksana, 33 tahun sambil menyeruput kopi. Saya bertemu dengan pria Helmi Fadhillah Lubis, Manager HSE TC Sungai Gerong Bab I – Kawah Candradimuka HSE 33
34 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class
yang sudah bekerja selama sepuluh tahun di Refinery Unit (RU) III Plaju dan Sungai Gerong itu di penghujung Januari 2020 saat istirahat. Selama tiga hari alumnus Politeknik Sriwijaya itu mengikuti pelatihan Sea Survival bersama belasan koleganya di Refinery Unit III Plaju dan Sungai Gerong. Pada awalnya Plaju dan Sungai Gerong merupakan dua kilang terpisah. Kilang Plaju dibangun oleh perusahaan minyak Belanda, Shell pada 1920. Sedangkan Sungai Gerong dibangun perusahaan Amerika Stanvac pada 1926. Setelah dikuasai Pertamina, keduanya diintegrasikan pada 1973, dike- nal sebagai RU III sampai sekarang. Nadia mengaku materi yang didapatnya sangat berguna untuk me- nunjang pekerjaan. Sehari-hari mereka bekerja sebagai analis laboratorium yang kerap harus naik turun kapal mengambil sampel minyak. \"Minimal seminggu sekali,\" ujarnya. Minyak itu diukur density-nya termasuk unsur-unsur di dalamnya. Harus dipastikan betul sesuai dengan spesifikasi kilang. \"Alhamdulillah se- lama ini aman-aman saja,\" ujarnya. Tapi tentu lebih bagus bersiap lebih dini. Kecelakaan bisa datang kapan saja, tanpa diundang. Di sisi inilah, Nadia bersyukur bisa mendapatkan pelatihan Sea Survival. Bab I – Kawah Candradimuka HSE 35
HSE TC Sungai Gerong boleh dibilang sangat nyaman jika dibanding- kan lembaga pelatihan HSSE yang lain. Provider lain jarang yang punya tempat khusus. Biasanya mereka menyewa tempat pelatihan di hotel. Se- mentara HSE TC menempati kawasan sendiri dengan fasilitas yang sangat lengkap. Untuk penginapan peserta, tersedia lebih dari 140-an kamar. Untuk mencapai HSE TC tak sulit. Dari Bandara Palembang, bermo- bilnya hanya sekitar 45 menit. Lokasinya sangat asri. Dari sekitar kawasan seluas 26 hektare, baru sekitar 6 hektare yang dimanfaatkan. Peserta pelatihan dijamin tidak akan bosan. Mereka bisa bekeliling menikmati rerimbunan pohon dengan bersepeda. Beda dengan di lokasi 36 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class
wisata yang harus sewa, di sini hanya cukup meninggalkan tanda pengenal di resepsionis di gedung Lahendong yang dikelola Patra Jasa, anak usaha Pertamina yang bergerak di bidang perhotelan. Ada tujuah puluh kamar di sana. Sampai sekarang hanya dipakai untuk keperluan HSE TC Sungai Ge- rong. Mungkin karena tak menerima tamu dari luar, Lahendong tak disebut hotel. Padahal pelayanannya tak kalah dengan hotel berbintang. Pengelo- lannya profesional. Untuk berolahraga, tersedia gym dan meja biliar. Jika mau berse- nandung, ada fasilitas karoke. Mereka malah bisa bersenandung bersa- ma-sama dengan penyanyi profesional yang secara khusus didatangkan seminggu sekali. Biasanya tiap malam Rabu. Genre musik pun bisa bera- gam, mulai dari dangdut sampai pop. Semua boleh bernyanyi atau seka- dar minta lagu. Suasana betul-betul cair. Tak ada sekat antara siswa dan instruktur. Saat saya berkunjung ke tempat tersebut di penghujung Januari 2020, HSE TC Sungai Gerong lagi sibuk berbenah. Asrama Arun dan Biak yang biasa digunakan menginap peserta direnovasi. Praktis setelah Lahendong beroperasi pada 2017, kedua asrama itu tak lagi dipakai. Tak banyak akti- vitas yang melibatkan banyak peserta ketika itu, cukup diinapkan di La- hendong. Itupun tak selalu penuh. Pada saat itu, HSE TC Sungai Gerong boleh dibilang masih belum bangun dari tidur panjangnya. Kondisi Arun dan Biak berangsur-angsur rapuh. Bocor di sana-sini. Perlu direnovasi jika mau dipakai. Bab I – Kawah Candradimuka HSE 37
Selain Arun dan Biak, fasilitas seperti fire ground akan dipercantik. Fire ground HSE TC \"Jaringan internet juga sedang kita perbaiki,\" ujar Helmi Fadhillah, Mana- Sungai Gerong ger HSE TC Sungai Gerong. Selama ini mengandalkan jaringan provider. Sayangnya belum ada BTS sehingga sinyalnya masih naik turun. Pria berusia 45 tahun tersebut ingin mengembalikan marwah HSE TC Sungai Gerong yang namanya mewangi pada pertengahan era 70-an sampai pertengahan 90-an sebagai pelatihan fire fighting terbaik, tak hanya di Indonesia tapi juga di Asia. Untuk itu saat mengikuti kompetisi 38 SUNGAI GERONG Kawah Candradimuka Menuju World Class
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144