Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Profile Perbatasan Papua

Profile Perbatasan Papua

Published by direktoratwp3wt, 2019-12-13 02:57:31

Description: Profile Perbatasan Papua

Search

Read the Text Version

DIREKTORAT PENATAAN WILAYAH PESISIR, PULAU -PULAU KECIL, PERBATASAN DAN WILAYAH TERTENTU PROFIL PERBATASAN DPRAOVRINASTI PAPUA KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL 1

Profil Pertanahan Wilayah Perbatasan Darat Provinsi Papua Pengarah Drs. Lukman Hakim, S.H. Editor: Hesekiel Sijabat, S.T. Tim Penyusun: Thoni Cholim, S.Sos. Siti Hamim Latifah, S.P., M.Sc. Ghilman Afifuddin, S.T., M.Si. Wisnu Bima Samudra, S.Si., MPWK. Dyah Ningrum Herawati, S.T. Dyah Wahyu Kusuma Yanti, S.T., M.E. Irma Handayani, S.Si. Awidya Firdaus, S.Si. Silmi Kaffah, S.Si. Diterbitkan Oleh: Direktorat Penataan Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu Direktorat Jenderal Penataan Agraria Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Direktorat Penataan Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu Tahun 2019 2

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penyusunan Buku Profil Pertanahan di Wilayah Perbatasan Darat Indone- sia oleh Direktorat Penataan Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu dapat diselesaikan. Daratan Indonesia berbatasan langsung dengan tiga negara yaitu Malaysia, Timor Leste dan Papua Nugini. Wilayah Perbatasan Negara mer- upakan manifestasi utama kedaulatan wilayah suatu negara dan mempunyai peranan penting dalam pengelolaan batas wilayah kedaulatan, sumberdaya, keamanan dan keutuhan suatu wilayah Negara. Wilayah perbatasan sudah selayaknya menjadi perhatian utama pemerintah. Dalam agenda pemerintahan periode 2009 – 2014, pembangunan kawasan perbatasan termuat dalam nawacita ketiga yaitu” membangun In- donesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan”. Pengelolaan wilayah perbatasan harus terselenggara secara sistematik, konsepsional dan berkesinambungan. Salah satu unsur penting dalam pengelolaan kawasan perbatasan adalah informasi pertanahan yang memadai. Penyusunan buku ini hadir untuk memberikan informasi ten- tang kondisi pertanahan di wilayah perbatasan sehingga dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam pengelolaan wilayah perbatasan. Profil Perbatasan Darat ini merupakan bentuk integrasi dan kompilasi data-data pertanahan di kecamatan perbatasan hasil dari kegiatan in- ventarisasi di Wilayah Perbatasan Darat selama periode 2010 – 2014 berkaitan dengan penggunaan dan pemilikan tanah, dengan penyesuaian data terbaru tentang pemilikan tanahnya yang disajikan berupa peta dan deskripsi ringkas. Peta overlay antara pemilikan tanah dengan pola ruang dan peta kehutanan juga disajikan dalam buku profil ini untuk memberikan gambaran ketersediaan tanah di wilayah perbatasan. Kami mohon maaf apabila dalam penulisan dan penyajian buku Profil Perbatasan Darat Indonesia ini masih jauh dari sempurna. Saran dan masukan penyempurnaan Profil Perbatasan Darat Indonesia ini sangat diharapkan. Selanjutnya kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak atas kontribusi dan kerjasamanya sehingga buku ini dapat diterbitkan. Direktur Penataan Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu Drs. Lukman Hakim, S.H. 19620605 198903 1 005 Direktorat Penataan Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu 3 Tahun 2019

Peta peta yang disajikan dalam Profil Perbatasan Darat ini bukan merupakan referensi resmi mengenai garis-garis batas administrasi nasional dan internasional. Apabila terdapat kesalahan di dalamnya mohon diinformasikan kepada Direktorat Penataan Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu (PWP3WT) Direktorat Jenderal Penataan Agraria, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Jl. H. Agus Salim No. 58 Jakarta 10350 4

PROFIL PERBATASAN DARAT PROVINSI PAPUA Kabupaten Boven Digoel Kecamatan Sesnuk.......................................6 Kecamatan Waropko...................................12 Kecamatan Ninati........................................18 Kecamatan Ambaktiwi................................24 Kecamatan Kombut.....................................30 Kabupaten Keerom Kecamatan Arso Timur...............................36 Kecamatan Towe.........................................42 Kecamatan Senggi.......................................48 Kecamatan Web...........................................54 Kecamatan Waris.........................................60 Kabupaten Merauke Kecamatan Elikobel.....................................66 Kecamatan Sota............................................72 Kecamatan Ulilin..........................................78 Kecamatan Naukenjerai...............................84 Kabupaten Pegunungan Bintang Kecamatan Batom.........................................90 Kecamatan Kiwirok Timur...........................96 Kecamatan Iwur............................................102 Kota Jayapura Kecamatan Muara Tami................................108 5

KABUPATEN BOVEN DIGUL KECAMATAN SESNUK PENGGUNAAN TANAH Berdasarkan hasil inventaris wilayah perbatasan pada tahun 2011, luas Keca- GAMBARAN UMUM matan Sesnuk adalah 130.180,69 Ha dengan penggunaan tanah sebagian besar masih Kecamatan Sesnuk, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua terletak berupa hutan lebat (±83,92%). Selain itu penggunaan tanah di Kecamatan Sesnuk pada 5°96’7” Lintang Selatan dan 140°70,8’3” Bujur Timur. berupa hutan belukar, kebun campuran, perkampungan jarang hingga padat, perke- Secara administratif Kecamatan Sesnuk berbatasan dengan : bunan besar, perkebunan rakyat, semak belukar, sungai, tanah terbuka sementara Sebelah Selatan : Distrik Jair dan tegalan. Sebelah Timur : Papua Nugini Sebelah Utara : Distrik Kombut PEMILIKAN TANAH Sebelah Barat : Distrik Mandobo Berdasarkan data KKP Kementerian ATR/BPN bulan September 2019, di Ke- camatan Sesnuk masih belum ada tanah yang terdaftar. Terdapat 5 desa di kecamatan Sesnuk yaitu: Sesnuk, Anggambura, Kang- gup, Yomkondo, dan Amboran. (sumber: Batas Administrasi Desa, Kementeri- ARAHAN POLA RUANG an ATR/BPN, 2013). Arahan Pola Ruang Kecamatan Sesnuk berdasarkan Perda Kabupaten Boven Jumlah penduduk berdasarkan data BPS tahun 2017 adalah 2.533 jiwa dengan Digoel No.4 tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Boven Digoel tahun 2011-2031 rincian penduduk laki-laki sebanyak 1.419 jiwa dan penduduk perempuan se- diperuntukkan sebagai Hutan Lindung (22,01%), Hutan Rawa (12,88%), dan Perke- banyak 1.114 jiwa. Desa Kanggup memiliki jumlah penduduk terbanyak yaitu bunan Rakyat (64,88%), tidak diketahui (0,24%). sebesar 2.240 jiwam diikuti oleh desa Anggambura 141 jiwa, desa Sesnuk 140 jiwa, desa Amboran 12 jiwa, dan desa Yamkondo merupakan desa tak berpen- KAWASAN HUTAN duduk. Kepadatan penduduk Kecamatan Sesnuk sebesar 1,28 jiwa/km2. (sum- Sebagian besar wilayah Kecamatan Sesnuk merupakan Kawasan Hutan Pro- ber: Kecamatan Sesnuk Dalam Angka 2018). duksi yang memiliki proporsi 99,94%, sedangkan sisanya adalah Areal Penggunaan Lain (APL) dengan proporsi 0,06%. Jarak Kecamatan Sesnuk ke Ibukota Provinsi Papua, yaitu Kota Jayapura bila ditarik garis lurus adalah ±400 km. Cara tempuh menuju Kecamatan Sesnuk menggunakan transportasi udara yang kemudian dilanjutkan dengan transpor- tasi air (sungai). Perjalanan menuju Kecamatan Sesnuk menggunakan trans- portasi udara dari Bandar Udara Sentani, Kota Jayapura menuju Bandar Udara Mindiptana, Kabupaten Mindiptana dengan waktu penerbangan sekitar 1 jam. Kemudian, perjalanan menuju Kecamatan Sesnuk dilanjutkan menggunakan transportasi air (sungai) yaitu dengan long boat bermuatan sekitar 9 – 10 orang, membutuhkan waktu tempuh ±7 – 8 jam. 6

7

8

9

10

11

KABUPATEN BOVEN DIGUL KECAMATAN WAROPKO PENGGUNAAN TANAH Berdasarkan hasil inventaris wilayah perbatasan pada tahun 2012, luas Keca- GAMBARAN UMUM matan Waropko adalah 84.075,03 Ha dengan penggunaan tanah sebagian besar ma- Kecamatan Waropko, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua terletak sih berupa hutan lebat (±68,09%). Selain itu penggunaan tanah di Kecamatan Wa- pada 140°40’8”- 141°0’0” Lintang Selatan dan 5°45’0”- 5°16’7” Bujur Timur. ropko berupa fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas peribadatan, hutan Secara administratif Kecamatan Waropko berbatasan dengan : belukar, kebun campuran, komplek militer, pasar, pemakaman umum, perkampun- Sebelah Selatan : Kecamatan Kombut dan Kecamatan Mindiptana gan jarang, pertokoan, semak belukar, dan sungai. Sebelah Timur : Negara Papua Nugini Sebelah Utara : Kecamatan Ambatkwi PEMILIKAN TANAH Sebelah Barat : Kecamatan Ambatkwi dan Kecamatan Iniyandit Berdasarkan data KKP Kementerian ATR/BPN 2019, di Kecamatan Waropko masih belum ada tanah yang terdaftar. Terdapat 7 desa di kecamatan Waropko yaitu:Winiktit, Kanggewot, Upyet- etko, Waropko, Wombon, Upkim, dan Ikcan. (sumber: Batas Administrasi Desa, ARAHAN POLA RUANG Kementerian ATR/BPN, 2013). Arahan Pola Ruang Kecamatan Waropko berdasarkan Perda Kabupaten Boven Jumlah penduduk berdasarkan data BPS tahun 2010 adalah 1.910 jiwa dengan Digoel No.4 tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Boven Digoel tahun 2011-2031 rincian penduduk laki-laki sebanyak 1.072 jiwa dan penduduk perempuan seban- diperuntukkan sebagai Hutan Lindung (7,18%), Perkebunan (38,15%), Perkebunan yak 838 jiwa. Desa Waropko memiliki jumlah penduduk terbanyak, sedangkan Rakyat (19,95%), dan Pertanian Lahan Kering (34,68%), tidak diketahui (0,04%) desa Inggembit dan Wametkapa merupakan desa tak berpenduduk. Kepadatan penduduk Kecamatan Waropko sebesar 1,28 jiwa/km2. (sumber: Kecamatan Wa- KAWASAN HUTAN ropko Dalam Angka 2011) Sebagian besar wilayah Kecamatan Waropko merupakan kawasan hutan. Ka- wasan hutan tersebut berupa Hutan Lindung (11,71%), Hutan Produksi (37,48%), Jarak tempuh dari Kecamatan Waropko ke Ibukota Provinsi Papua, yaitu dan Hutan Produksi Konversi (50,23%). Hanya 0,58% wilayah Kecamatan Waropko Kota Jayapura bila ditarik garis lurus adalah ±337 km. Cara tempuh menuju Keca- yang berupa Areal Penggunaan Lain (APL). matan Waropko dapat menggunakan transportasi udara yang kemudian dilanjut- kan dengan transportasi darat. Perjalanan menuju Kecamatan Waropko dari Kota Jayapura diawali dengan penerbangan dari Bandar Udara Internasional Sentani, Kota Jayapura ke Bandar Udara Mindiptana, Kecamatan Mindiptana. Kemudian, perjalanan menuju Kecamatan Waropko dilanjutkan menggunakan transportasi darat dengan waktu tempuh sekitar 1 – 2 jam dan jarak sekitar 60 km. 12

13

14

15

16

17

KABUPATEN BOVEN DIGUL KECAMATAN NINATI PENGGUNAAN TANAH Berdasarkan hasil inventaris wilayah perbatasan pada tahun 2014, luas Keca- GAMBARAN UMUM matan Ninati adalah 44.948,01 Ha dengan penggunaan tanah sebagian besar masih Kecamatan Ninati, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua terletak pada berupa hutan belukar (±63,17%). Selain itu penggunaan tanah di Kecamatan Ninati 5°36’3”- 5°46’2” Lintang Selatan dan 140°50’55”- 141°0’00” Bujur Timur. berupa fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas peribadatan, gedung per- Secara administratif Kecamatan Ninati berbatasan dengan : temuan, hutan lebat, kebun campuran, komplek militer, pasar, perkampungan jarang, Sebelah Selatan : Kecamatan Kombut pertokoan, semak belukar, dan sungai. Sebelah Timur : Negara Papua Nugini PEMILIKAN TANAH Sebelah Utara : Kecamatan Waropko Berdasarkan data KKP Kementerian ATR/BPN bulan September 2019 belum Sebelah Barat : Kecamatan Waropko, dan Kecamatan Mindiptana ada bidang tanah yang terdaftar di Kecamatan Ninati. ARAHAN POLA RUANG Terdapat 5 desa di kecamatan Ninati yaitu: Ninati, Yetekun, Kawaktet- Arahan Pola Ruang Kecamatan Ninati berdasarkan Perda Kabupaten Boven but, Tembutka, dan Timka. (sumber: Batas Administrasi Desa, Kementerian Digoel No.4 tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Boven Digoel tahun 2011-2031 ATR/BPN, 2013). Jumlah penduduk berdasarkan data BPS tahun 2017 adalah diperuntukkan sebagai Hutan Lindung (36,59%), Permukiman (0,09%), Perkebunan 917 jiwa dengan rincian penduduk laki-laki sebanyak 466 jiwa dan penduduk (62,07%), dan Pertanian Lahan Kering (1,25%). perempuan sebanyak 451 jiwa. Kepadatan penduduk Kecamatan Ninati sebe- KAWASAN HUTAN sar jiwa/km2. (sumber: Kecamatan Ninati Dalam Angka 2018) Sebagian besar wilayah Kecamatan Ninati merupakan Kawasan Hutan Produk- si Konversi (99,68%). Hanya terdapat 0,32% dari luas wilayah kecamatan yang mer- Jarak tempuh dari Kecamatan Ninati ke Ibukota Provinsi Papua, yaitu upakan Areal Penggunaan Lain (APL). Kota Jayapura ±322 km. Cara tempuh menuju Kecamatan Ninati dapat meng- gunakan transportasi udara yang kemudian dilanjutkan dengan transportasi darat. Perjalanan menuju Kecamatan Ninati dari Kota Jayapura diawali dengan penerbangan dari Bandar Udara Internasional Sentani, Kota Jayapura ke Ban- dar Udara Mindiptana, Kecamatan Mindiptana. Kemudian, perjalanan menuju Kecamatan Ninati dilanjutkan menggunakan transportasi darat dengan waktu tempuh sekitar 1 – 2 jam dan jarak sekitar 45 km. 18

19

20

21

22

23

KABUPATEN BOVEN DIGUL KECAMATAN AMBATKWI GAMBARAN UMUM PENGGUNAAN TANAH Kecamatan Ambatkwi, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua terletak pada Berdasarkan hasil inventaris wilayah perbatasan pada tahun 2012, luas Ke- 5°15’6”- 5°35’6” Lintang Selatan dan 140°25’0”- 140°53’4” Bujur Timur. camatan Ambatkwi adalah 98.757,38 Ha dengan penggunaan tanah sebagian besar Secara administratif Kecamatan Ambatkwi berbatasan dengan: masih berupa hutan belukar (±65,61%). Selain itu penggunaan tanah di Kecamatan Sebelah Selatan : Kecamatan Arimop, dan Kecamatan Iniyandit Ambatkwi berupa fasilitas kesehatan, hutan belukar, kebun campuran, perkam- Sebelah Timur : Kecamatan Waropko, dan Negara Papua Nugini pungan jarang, perkantoran, semak belukar, dan sungai. Sebelah Utara : Kecamatan Iwur dan Kecamatan Tarub PEMILIKAN TANAH (Kabupaten Pegunungan Bintang) Berdasarkan data KKP Kementerian ATR/BPN bulan September 2019 belum Sebelah Barat : Kecamatan Manggelum ada bidang tanah yang terdaftar di Kecamatan Ambatkwi. ARAHAN POLA RUANG Terdapat 4 desa di kecamatan Ambatkwi yaitu: Ayumka, Kuken, Awaken, dan Arahan Pola Ruang Kecamatan Ambatkwi berdasarkan Perda Kabupaten Arimbit. (sumber: Batas Administrasi Desa, Kementerian ATR/BPN, 2013). Jumlah Boven Digoel No.4 tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Boven Digoel tahun penduduk berdasarkan data BPS tahun 2017 adalah 861 jiwa dengan rincian penduduk 2011-2031 diperuntukkan sebagai Hutan Lindung (30,51%), Permukiman (0,07%), laki-laki sebanyak 460 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 401 jiwa. Kepadatan Pertanian Lahan Kering (1,04%), Perkebunan Rakyat (66,67%), tidak diketahui penduduk Kecamatan Ambatkwi sebesar 4,87 jiwa/km2. (sumber: Kecamatan Ambatk- (1,70%). wi Dalam Angka 2018) KAWASAN HUTAN Sebagian besar wilayah Kecamatan Ambatkwi merupakan kawasan hutan. Ka- Jarak tempuh dari Kecamatan Ambatkwi ke Ibukota Provinsi Papua, yaitu Kota wasan hutan tersebut berupa Hutan Lindung (43,48%), Hutan Produksi (52,82%), Jayapura ±312 km. Cara tempuh menuju Kecamatan Ambatkwi menggunakan trans- Hutan Produksi Konversi (1,04%), dan Hutan Produksi Terbatas (2,21%). Hanya portasi udara yang kemudian dilanjutkan dengan transportasi air (sungai). Perjalanan terdapat 0,45% dari luas wilayah kecamatan yang merupakan Areal Penggunaan menuju Kecamatan Ambatkwi menggunakan transportasi udara dari Bandar Uda- Lain (APL). ra Sentani, Kota Jayapura menuju Bandar Udara Mindiptana, Kabupaten Mindiptana dengan waktu penerbangan sekitar 1 jam. Kemudian, perjalanan menuju Kecamatan Ambatkwi dilanjutkan menggunakan transportasi air (sungai) yaitu dengan long boat bermuatan sekitar 9 – 10 orang. 24

25

26

27

28

29

KABUPATEN BOVEN DIGUL KECAMATAN KOMBUT PENGGUNAAN TANAH Berdasarkan hasil inventaris wilayah perbatasan pada tahun 2012, luas Ke- GAMBARAN UMUM camatan Kombut adalah 74.835,80 Ha dengan penggunaan tanah sebagian besar Kecamatan Kombut, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua terletak masih berupa hutan belukar (±79,05%). Selain itu penggunaan tanah di Kecamatan pada 5°36’3”- 5°46’2” Lintang Selatan dan 140°50’55”- 141°0’00” Bujur Timur. Kombut berupa fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas peribadatan, hutan Secara administratif Kecamatan Kombut berbatasan dengan : belukar, hutan lebat, hutan rawa, kebun campuran, komplek militer, lapangan olah- Sebelah Selatan : Kecamatan Sesnuk raga, perkampungan jarang, dan perkantoran. Sebelah Timur : Negara Papua Nugini PEMILIKAN TANAH Sebelah Utara : Kecamatan Ninati Berdasarkan data KKP Kementerian ATR/BPN bulan September 2019 belum Sebelah Barat : Kecamatan Mindiptana ada bidang tanah yang terdaftar di Kecamatan Kombut. ARAHAN POLA RUANG Terdapat 4 desa di kecamatan Kombut yaitu: Kombut, Mokbiran, Kawangtet, Arahan Pola Ruang Kecamatan Kombut berdasarkan Perda Kabupaten Boven dan Amuan. (sumber: Batas Administrasi Desa, Kementerian ATR/BPN, 2013). Digoel No.4 tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Boven Digoel tahun 2011-2031 Jumlah penduduk berdasarkan data BPS tahun 2017 adalah 1.062 jiwa dengan diperuntukkan sebagai Permukiman (0,07%), Perkebunan (17,46%), Perkebunan rincian penduduk laki-laki sebanyak 552 jiwa dan penduduk perempuan seban- Rakyat (1,14%), tidak diketahui (81,33%). yak 510 jiwa. (sumber: Kecamatan Kombut Dalam Angka 2018) KAWASAN HUTAN Sebagian besar wilayah Kecamatan Kombut merupakan kawasan hutan. Ka- Jarak Kecamatan Kombut dengan Ibukota Provinsi Papua, yaitu Kota Jay- wasan hutan tersebut berupa Hutan Produksi (90,07%) dan Hutan Produksi Kon- apura adalah ±358 km. Cara tempuh menuju Kecamatan Kombut dapat meng- versi (9,43%). Hanya terdapat 0,50% dari luas wilayah kecamatan yang merupakan gunakan transportasi darat dan transportasi udara. Perjalanan menuju Keca- Areal Penggunaan Lain (APL). matan Kombut menggunakan transportasi udara dari Bandar Udara Sentani, Kota Jayapura menuju Bandar Udara Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel dengan waktu penerbangan sekitar 1 jam. Kemudian, perjalanan menuju Ke- camatan Kombut dengan jarak ±30 km dilanjutkan menggunakan transportasi darat yang membutuhkan waktu tempuh sekitar 50 menit. 30

31

32

33

34

35

KABUPATEN KEEROM KECAMATAN ARSO TIMUR PENGGUNAAN TANAH Berdasarkan hasil inventarisasi wilayah perbatasan darat tahun 2012, luas Ke- GAMBARAN UMUM camatan Arso Timur adalah 45.495 Ha. Penggunaan Tanah di Kecamatan Arso Timur Kecamatan Arso Timur, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua terletak pada di dominasi oleh Hutan Lebat ( 90,8%). Penggunaan Tanah lainnya yang terdapat di 2°80’84’’ - 3°7’73’’ Lintang Selatan dan 140°55’ - 141° Bujur Timur. Kecamatan Arso Timur yaitu Alang-Alang, Industri Kecil, Jalan, Kebun Campuran, Secara administratif Kecamatan Arso Timur berbatasan dengan : Kebun Sejenis, Penggunaan Lainnya, Penginapan, Perkampungan Jarang, Perkam- Sebelah Selatan : Kecamatan Waris pungan Padat, Perkebunan Besar, Pertambangan Terbuka, Perumahan Jarang, Tanah Sebelah Timur : Papua Nugini Terbuka, dan Tanah Terbuka Sementara. Sebelah Utara : Kota Jayapura Sebelah Barat : Kecamatan Maneem PEMILIKAN TANAH Pemilikan tanah di Kecamatan Arso Timur hanya sebagian kecil yang sudah Kecamatan Arso Timur terdiri dari 9 desa yaitu Yetty, Kriku, Kribay, Sangke, terdaftar. Dari data Geo KKP bulan September 2019 yang dikeluarkan oleh ATR/BPN Skofro, Suskun, Pikere, Petewi, dan Amyu. Jumlah penduduk Kecamatan Arso hanya terdapat 18 bidang tanah yang sudah terdaftar di Kecamatan Arso Timur, di- Timur menurut hasil angka proyeksi BPS Kabupaten Keerom 2018 berjumlah mana terdapat 11 bidang tanah diantaranya yang terdaftar sebagai Hak Guna Usaha. 1.105 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar 547jiwa dan perempuan Total luas bidang tanah yang sudah tedaftar di Kecamatan Arso Timur adalah 8.381 sebesar 458 jiwa. Kecamatan Arso Timur memiliki 245 rumah tangga dengan Ha. tingkat kepadatan penduduk sebesar 10 jiwa/ km2. Artinya setiap 1 km2 di Keca- matan Arso Timur terdapat 10 jiwa (Kecamatan Arso Timur Dalam Angka, 2019). ARAHAN POLA RUANG Perda Kabupaten Keerom No. 16 Tahun 2013 tentang RTRW Kabupaten Keerom Kecamatan Arso Timur berjarak 85 km dari Jayapura, Ibukota Provin- tahun 2013-2033 dalam Arahan Pola Ruangnya, Kecamatan Arso Timur diperuntu- si Papua dan berjarak ± 70 km dari Arso, Ibukota Kabupaten Keerom. Untuk kan sebagai Hutan Produksi yang dapat dikonversi (5%), Kawasan Hutan Lindung menuju lokasi dapat menggunakan jalur darat selama 3 jam dari Jayapura dan 1 (7%), Kawasan Hutan Produksi (40,5%), Kawasan Perkebunan (43,5%), Kawasan Per- jam 30 menit dari Arso. mukiman (0,4%), Kawasan Pertanian Pangan (2,7%), Pertanian Holtikultura (0,1%) dan Sempadan Sungai (0,8%). KAWASAN HUTAN Berdasarkan data Kawasan Hutan tahun 2018, terdapat 55,4% dari total luas kecamatan Arso Timur merupakan kawasan hutan. Kawasan hutan tersebut terdiri dari Hutan Lindung, Hutan Produksi dan Hutan Produksi Konversi. Areal Penggu- naan Lain (APL) memiliki proporsi sebesar 44,6%. 36

37

38

39

40

41

KABUPATEN KEEROM KECAMATAN TOWE PENGGUNAAN TANAH Berdasarkan hasil inventarisasi wilayah perbatasan pada tahun 2014, luas Ke- GAMBARAN UMUM camatan Towe adalah 61.316 Ha dengan penggunaan tanah di dominasi oleh hutan Kecamatan Towe, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua terletak pada 3°45’4” lebat yang meliputi 96,5% dari total luas Kecamatan Towe. Selain itu penggunaan - 3°57’18” Lintang Selatan dan 140°41’17” - 141°00’00’’ Bujur Timur. Secara ad- tanah lainnya di Kecamatan Towe adalah Kebun Campuran, Semak Belukar, Rumah ministratif Kecamatan Towe berbatasan dengan : Kantor, Perkantoran, Perkampungan Jarang, Komplek Militer, Kebun Campuran, Sebelah Selatan : Kabupaten Pegunungan Bintang Fasilitas Peribadatan, Fasilitas Pendidikan, Fasilitas Kesehatan dan Bandara. Sebelah Timur : Papua Nugini Sebelah Utara : Kecamatan Web PEMILIKAN TANAH Sebelah Barat : Kecamatan Kaisenar Pemilikan tanah di Kecamatan Towe berdasarkan data Geo KKP Kementeri- an ATR/BPN bulan September 2019 masih belum ada bidang tanah yang terdaftar. Kecamatan Towe memiliki terdiri dari 10 Desa diantaranya adalah Towe Atas, Towe Hitam, Bias, Miliki, Lules, Terpones, Tefalma (Batas Administrasi ARAHAN POLA RUANG Desa, Kementerian ATR/BPN Tahun 2013). Berdasarkan data BPS tahun 2017, Perda Kabupaten Keerom No. 16 Tahun 2013 tentang RTRW Kabupaten Keerom ta- jumlah penduduk Kecamatan Towe berjumlah 2.695 jiwa dengan jumlah rumah hun 2013 – 2033 dalam Arahan Pola Ruangnya, Kecamatan Towe diperuntukan se- tangga sebanyak 535 rumah tangga. Jumlah penduduk laki-laki di Kecamatan bagai Kawasan Hutan Lindung (65%), Kawasan Hutan Produksi (33%), Hutan Pro- Towe sebesar 1.439 jiwa atau 53,4% dan jumlah penduduk perempuan verjumlah duksi Terbatas (1,2%), Kawasan Pertanian Pangan (0,5%), Sempadan Sungai (0,2%) 1.256 jiwa atau 46,6% dari total jumlah penduduk. Tingkat kepadatan penduduk dan Kawasan Permukiman (0,1%). rata-rata di Kecamatan Towe hanya mencapai 3 jiwa km2. (Kecamatan Towe Da- lam Angka, 2018). KAWASAN HUTAN Sebagian besar wilayah di Kecamatan Towe berdasarkan Data Kawasan Hutan Ta- Kecamatan Towe berjarak ± 140 km dari Jayapura, Ibukota Provinsi Papua hun 2018 yang dikeluarkan oleh KLHK adalah Kawasan Hutan. Hanya terdapat dan ± 89 km dari Arso, Ibukota Kabupaten Keerom. Aksesbilitas dan infrastruk- 0,4% dari total luas wilayah di Kecamatan Towe yang merupakan Areal Penggunaan tur di Kecamatan Towe masih sangat tertinggal. Untuk pergi ke antar desa saja Lain (APL). hanya bisa dilakukan dengan berjalan kaki yang dapat memakan waktu sampai 2 hari (BPS Kabupaten Keerom, 2019). Perjalanan menuju Kecamatan Towe hanya dapat menggunakan transportasi udara melalui Bandar Udara Towe. Namun ma- sih belum ada jadwal yang tentu di rute penerbangan ini. 42

43

44

45

46

47

KABUPATEN KEEROM KECAMATAN SENGGI PENGGUNAAN TANAH Berdasarkan hasil inventarisasi wilayah perbatasan pada tahun 2010, luas GAMBARAN UMUM wilayah Kecamatan Senggi adalah 285.017 Ha dengan penggunaan tanah yang di Kecamatan Senggi, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua terletak pada 3°31’25” - dominasi oleh Hutan Lebat (87%). Selain itu penggunaan tanah lainnya di Kecamatan 3°94’74” Lintang Selatan dan 140°30’64” - 140°90’41” Bujur Timur. Secara administrat- Towe adalah Rawa, Kebun Campuran, Padang Rumput, Perkampungan Jarang, Sun- if Kecamatan Senggi berbatasan dengan : gai, Tanah Terbuka, Tanah Terbuka Sementara dan Tegalan/Ladang. Sebelah Selatan : Kabupaten Pegunungan Bintang Sebelah Timur : Papua Nugini PEMILIKAN TANAH Sebelah Utara : Kecamatan Waris dan Arso Pemilikan tanah di Kecamatan Senggi hanya sebagian kecil yang terdaftar. Ber- Sebelah Barat : Kecamatan Web, Kecamatan Kaisenar dan Kecamatan Yaffi dasarkan data Geo KKP Kementerian ATR/BPN bulan September 2019, di Kecamatan Kecamatan Senggi memiliki 6 Desa diantaranya adalah Molof, Senggi, Warlef, Woslay, Senggi terdapat 2.557 bidang tanah yang terdaftar dengan total luas 1.217 Ha. dan Usku (Batas Administrasi Desa, Kementerian ATR/BPN, 2013). Kecamatan Senggi berada pada ketinggian 0 – 2000 mdpl dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi ARAHAN POLA RUANG diseluruh wilayahnya. Dalam Perda Kabupaten Keerom No. 16 Tahun 2013 tentang RTRW Kabupaten Keerom tahun 2013 – 2033, Arahan Pola Ruang di Kecamatan Senggi diperuntu- Pada tahun 2017, berdasarkan data proyeksi penduduk oleh BPS Kabupaten kan sebagai Kawasan Hutan Lindung (37,5%), Hutan Produksi yang dapat dikon- Keerom, jumlah penduduk Kecamatan Senggi adalah sebesar 2.046 jiwa. Sebagian be- versi (20,5%), Hutan Produksi Terbatas (9%), Kawasan Bergambut (3,3%), Kawasan sar penduduk adalah laki-laki yang berjumlah 1.185 jiwa, sedangkan jumlah penduduk Hutan Produksi (13,7%), Kawasan Perkebunan (9,2%), Kawasan Permukiman (3,4%), wanita berjumlah 861 jiwa. Terdapat 453 rumah tangga di Kecamatan Senggi yang rata Kawasan Pertanian Pangan (0,1%), Kawasan Peruntukan Pertambangan (0,1%), Ka- –rata terdiri dari empat orang anggota keluarga. Rata rata kepadatan penduduk di Keca- wasan Suaka Alam (2,8%), Pertanian Hortiklutura (0,1%), Peternakan (0,1%) dan matan Senggi sebesar 0,81 jiwa km2. Hal ini menunjukan bahwa setiap 1 km2 di Keca- Sempadan Sungai (0,2%) matan Senggi terdapat 0-1 jiwa (Kecamatan Senggi Dalam Angka, 2018). KAWASAN HUTAN Kecamatan Senggi berjarak ± 170 km dari Jayapura, Ibukota Provinsi Papua dan Sebagian besar wilayah di Kecamatan Senggi berdasarkan Data Kawasan Hutan berjarak 100 km dari Waris, Ibukota Kabupaten Keerom. Untuk dapat menjangkau lo- tahun 2018 yang dikeluarkan oleh KLHK merupakan Kawasan Hutan (87,2%) yang kasi dapat menggunakan jalur darat atau melalui trans papua. Waktu tempuh yang dib- terdiri dari Hutan Lindung, Hutan Produksi, Hutan Produksi Terbatas, Hutan Pro- utuhkan untuk sampai di lokasi dari Jayapura sekitar 3 jam 30 menit, sedangkan waktu duksi Konversi, dan Hutan Suaka Alam. Areal Penggunaan Lainnya (APL) memiliki yang dibutuhkan dari Waris sekitar 1 jam perjalanan. Selain itu, perjalanan menuju lo- proporsi sebesar 12,8% dari total luas kecamatan. kasi juga dapat ditempuh dengan transportasi udara melalui Bandara Senggeh. Namun, belum ada jadwal yang pasti untuk rute penerbangan ini (https://penghubung.papua. go.id/5-wilayah-adat/mamta/kabupaten-keerom/, diakses pada 10/15/2019 pukul 9.11). 48

49

50


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook