Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore TEKNIK KENDARAAN RINGAN

TEKNIK KENDARAAN RINGAN

Published by Novia Nugraheni, 2020-01-31 02:50:36

Description: BUKU PEMBELAJARAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

Search

Read the Text Version

Teknik Kelistrikan Kendaraan Ringan 2). Membongkar dan Merakit Alternator TUJUAN PEMBELAJARAN : Peserta diklat dapat membongkar dan merakit alternator. ALAT BAHAN merk WAKTU  Kunci sok 1 set  Macam-macam   Kotak alat alternator Instruksi : 2 jam  Solder listrik  Sabuk pelepas puli  Olikan  Latihan : 5 jam  Timah LANGKAH KERJA : a) Pembongkaran  Beri tanda pada rumah depan dan belakang supaya mudah pada saat perakitan lagi  Lepas roda dan puli dengan sabuk khusus

Teknik Kelistrikan Kendaraan Ringan  Lepas baut pengikat rumah belakang dengan depan  Pisahkan unit rumah belakang dari unit rumah depan  Rotor dilepas dari rumah dengan cara dipres menggunakan alat khusus  Kontrol kelonggaran bantalan. Bila aus lepas pengikat bantalan rotor dan lepas bantalan rotor dari rumah dengan dipres  Lepas pelat diode dari rumah belakang  Lepas stator dari diode dengan menggunakan solder  Lepas rumah sikat – sikat dan meng-ukur panjangnya. Bila terlalu pendek ganti dengan menggunakan solder  Jaga gulungan stator jangan lecet (akibat benturan benda keras)  Pres bantalan pada rumah belakang (beri oli supaya pengepresan mudah)  Solder sikat arang pada rumahnya. Jepit kabel sikat dengan tang lancip supaya panas mengalir ke tang Pasang rumah sikat

Teknik Kelistrikan Kendaraan Ringan b) Perakitan  Solder gulungan stator dengan diode – diode sesuai rangkaian  Masukkan stator pada rumah belakang dan pasang pelat diode – diode  Jaga gulungan stator dari benturan benda keras  Kontrol isolasi pelat diode positif dengan lampu kontrol 110 volt  Bersihkan sisa – sisa timah penyolderan  Pasang bantalan pada rotor dengan dipres menggunakan alat khusus (beri oli supaya pengepresan mudah)  Pasang bantalan dengan rotor pada rumah depan. (Beri oli supaya pengepresan mudah)

Teknik Kelistrikan Kendaraan Ringan  Tahan sikat – sikat dengan batang khusus (kawat las) supaya tidak patah saat unit rumah depan dengan unit belakang dirakit  Rakit unit rumah depan dengan unit rumah belakang dengan posisi yang betul  Pasang baut pengikat rumah  Pasang unit kipas, roda puli dan kencangkan baut pengikatnya dengan sabuk khusus  Kontrol kondisi mekanis alternator. Tidak boleh ada suara berisik, macet atau longgar. Petunjuk : Ada alternator dengan rumah sikat yang dapat dilepas dari luar Ada alternator dengan regulator tegangan di dalam

Teknik Kelistrikan Kendaraan Ringan 3). Pengetesan dan Penggantian Diode TUJUAN PEMBELAJARAN : Peserta diklat dapat :  Mengetes diode dengan lampu kontrol dan baterai, Ohmeter, Pisper dan  Diode tester. Menganti diode pada pelat pendingin positif dan negatif. ALAT BAHAN WAKTU  Lampu kontrol   Instruksi : 2 jam baterai  Latihan : 3 jam dan Oli  Ohm atau pipser  Diode-diode   Alternator Diode tester  Alat khusus pre diode  Solder + timah LANGKAH KERJA : a) Pengetesan kondisi diode  Lepas pelat diode positif dan negatif dan diode pengatur dari alternator

Teknik Kelistrikan Kendaraan Ringan Pengetesan kondisi diode – diode pada arah pengaliran dan arah penghambat dapat dilakukan menggunakan lampu kontrol dengan baterai, Ohmeter, Pipser dan diode tester Alat pengetes Baik Rusak Baik Rusak Lampu kontrol dan baterai Lampu Lampu tidak Lampu tidak Lampu menyala menyala menyala menyala Ohmmeter batas Ukur 10 k  0 Ohm   Menunjuk 0 Ohm Pisper (bunyi kontrol) Bunyi Piiip! Tidak bunyi Tidak bunyi Bunyi Piiip ! Diode tester Jarum Jarum diam Jarum diam Jarum Contoh salah satu diode tester menunjuk menunjuk batas batas baik Aliran penghambatan dan atau pengaliran : baik jarum menunjuk baik rusak jarum diam

Teknik Kelistrikan Kendaraan Ringan  Bila hasil rusak maka diode perlu dikeluarkan dan diganti yang baru jangan lupa mengetes diode yang baru ! Tujuannya adalah : 1. Meyakinkan kondisi diode 2. Menentukan diode positif dan negatif Mengalir Menghambat  Pelepasan diode dari pelat pendingin Pres diode keluar dari pelat pendingin menggunakan alat khusus  Pemasangan diode pada pelat pendingin Pres diode masuk pada pelat pendingin menggunakan alat khusus. Pengepresan tidak boleh melebihi dari batas / bentuk diode. Setelah dipres kontrol kondisi diode lagi Petunjuk : Ada diode yang bila rusak perlu diganti semua pelat pendingin

Teknik Kelistrikan Kendaraan Ringan 4). Pengontrolan dan Perbaikan Stator dan Rotor TUJUAN PEMBELAJARAN : Peserta diklat dapat : Memeriksa rotor dan stator  Memperbaiki rotor ALAT BAHAN WAKTU  Ohmmeter  Stator  Instruksi : 1 ½ Jam  Baterai 12 volt  Rotor  Latihan : 2 ½ Jam  Lampu 40 watt  Lem takol  Dial indikator  Kertas gosok halus  Mistar sorong  Solder + timah  Traker KESELAMATAN KERJA : Jangan sentuh sumber tegangan tinggi !  Jangan sentuh bagian mesin bubut yang sedang berputar ! LANGKAH KERJA a) Pemeriksaan Stator Pemeriksaan hubungan singkat antara gulungan menggunakan Ohmmeter pada tiap ujung gulungan

Teknik Kelistrikan Kendaraan Ringan Pemeriksaan putus tidaknya gulungan menggunakan baterai dan lampu pada tiap ujung gulungan Lampu menyala ------------ baik Pemeriksaan hubungan singkat pada massa menggunakan tegangan bolak – balik 110 Volt dan lampu 15 Watt antara tiap ujung gulungan dengan pol stator Lampu tidak menyala -------- baik b) Pemeriksaan rotor Pemeriksaan hubungan singkat antara gulungan menggunakan Ohmmeter Pemeriksaan putus tidaknya gulungan rotor dengan baterai dan lampu Lampu menyala ---------- baik

Teknik Kelistrikan Kendaraan Ringan Pemeriksaan hubungan singkat pada massa mengunakan tegangan bolak – balik 110 Volt dan lampu antara ujung gulungan dengan pol rotor Lampu tidak menyala --------- baik Pemeriksaan keausan dan keolengan rotor menggunakan dial indikator :  Batas keausan diameter cincin komutator sesuai manual  Batas keolengan cincin komutator 0,03 mm  Batas keolengan permukaan pol rotor 0,05 mm  Bila cincin komutator oleng atau tidak rata dapat diratakan dengan mesin bubut dengan syarat diameter masih sesuai manual  Bila keausan diameter tidak sesuai lagi dengan manual perlu diganti dengan cincin komutator yang baru  Lepas ujung – ujung gulungan rotor dari cincin komutator dengan solder

Teknik Kelistrikan Kendaraan Ringan Tarik cincin komutator dari poros rotor menggunakan traker Pres cincin komutator yang baru pada poros rotor menggunakan alat pres (ujung gulungan harus masuk di dalam cincin komutator !) Solder kembali ujung – ujung gulungan stator pada cincin komutator. Bila hasil solderan tidak rata, ratakan dengan mesin bubut. Lem ujung gulungan dengan pol rotor PETUNJUK :  Bila gulungan stator / rotor rusak tetapi pol stator / rotor masih baik, maka  bisa diperbaiki dengan cara melilit gulungan baru Bila pol rotor dan stator korosi bisa dibersihkan dengan kertas gosok  Bila pol rotor rusak harus diganti rotor baru

Teknik Kelistrikan Kendaraan Ringan 5). Pengetesan dan Penggantian Regulator TUJUAN PEMBELAJARAN : Peserta diklat dapat mengetes, menyetel dan mengganti regulator ALAT BAHAN WAKTU  Kotak alat   Instruksi : 2 jam  Latihan : 2 jam  Volt meter Mobil atau engine stand Tachometer KESELAMATAN KERJA : Jangan start mesin bila ada orang bekerja di dekatnya LANGKAH KERJA : a) Penyetelan pada mobil Periksa tegangan sabuk alternator !  Periksa kondisi baterai, bila kosong diisi dulu sampai penuh  Melaksanakan tes alternator  Kehilangan tegangan tidak melampaui batas spesifikasi  Rangkailah voltmeter pada baterai  Hidupkan mesin dan matikan semua pemakaian. Naikkan putaran mesin dari idel sampai tinggi sambil membaca voltmeter

Teknik Kelistrikan Kendaraan Ringan Bandingkan hasil pengukuran dengan tabel ini !  Naikkan putaran mesin sampai tetap 3000 rpm dan lihat pergetaran jarum  Voltmeter Pada putaran yang sama hidupkan pemakai dan lihat jarum Voltmeter Interprestasi hasil pengukuran Kalau terlalu rendah baterai diisi kurang penuh. Setel atau ganti regulator !  Kalau tegangan terlalu tinggi baterai diisi terlalu penuh (baterai dan pemakai cepat rusak). Setel atau ganti regulator.  Kalau jarum bergetar banyak pada putaran mesin yang tetap, lihat toleransi pada buku manual

Teknik Kelistrikan Kendaraan Ringan Cara menyetel regulator konvensional Lepas pol baterai  Lepas tutup regulator  Periksa kontak – kontak, gulungan dan tahanan secara visual  Pastikan yang mana kontak regulator tegangan !  Dengan menggunakan tang lancip, bengkokkan pelat penyangga pegas (jangan membengkokkan pegas !) Dibengkokkan melawan pegas berati Dibengkokkan searah tekanan pegas tegangan akan naik berarti tegangan akan turun  Setelah penyetelan selesai beri pegas vet sedikit dan ditutup  Melaksanakan tes sekali lagi

Teknik Kelistrikan Kendaraan Ringan Cara mengganti regulator Lepas pol baterai  Lepas terminal dari regulator, beri tanda hubungan kabel  Lepas regulator dari tempatnya  Kalau tidak ada kabel massa sendiri, kontrol hubungan massa antara  regulator dengan tempatnya Pasang regulator baru dengan urutan sebaliknya Petunjuk Regulator elektronik biasanya tidak bisa distel  Pada regulator konvensional toleransi regulasi tegangan biasanya lebih besar dari pada regulator elektronik. Supaya diagnosa lebih teliti, lihat pada  buku manual Ada regulator konvensional yang bisa distel dengan sekrup penyetel  Pada regulator yang menjadi satu dengan sikat, sikat bisa diganti sendiri  Pada sistem 24 atau 6 volt tegangan yang baik ada  28 atau 7 volt

Teknik Kelistrikan Kendaraan Ringan 6). Pengetesan Alternator dengan Osiloskop TUJUAN PEMBELAJARAN : Peserta diklat dapat : Mengetes kondisi diode alternator dengan osiloskope  Menginterprestasikan osilogram alternator ALAT : BAHAN : rangkaian WAKTU :  Osiloskope  Papan  Instruksi : 3 jam  Latihan : 5 jam diode  Engine stand  Mobil Wilkson LANGKAH KERJA : Hubungkan osiloskope dengan stop kontak PLN  Posisikan sakelar pemilih program pengukuran (no. 2) pada “Spez”  Hubungkan klem buaya yang hitam dengan massa  Hubungkan klem buaya yang merah dengan : D + alternator untuk alternator 9 diode B + alternator untuk alternator 6 diode

Teknik Kelistrikan Kendaraan Ringan  Hidupkan osiloskope dengan menekan tombol no. 4  Dengan tuas pengontrol no. 3 tepatkan garis osilogram pada garis “nol”  dan lebar osilogram pada posisi minimum Hidupkan mesin  Pilih batas ukur yang sesuai  Bila tidak ditekan batas ukur 10 Volt  Bila ditekan (merah) batas ukur 20 Volt Macam – macam bentuk osilogram alternator 1. Bentuk osilogram alternator yang bekerja baik Tegangan DC alternator mempunyai bagian puncak yang kecil – kecil.Osilogram ini dapat mempunyai jarum – jarum tipis pada saat regulator bekerja juga dapat ditimbulkan dari sistem pengapian. 2. Bentuk osilogram bila diode arus medan putus Pada osilogram ini jelas dapat dilihat satu bagian puncak yang hilang.

Teknik Kelistrikan Kendaraan Ringan 3. Bentuk osilogram jika diode positif putus Karena satu diode positif putus arus pengisian tidak bisa mengalir ke baterai akibatnya ditimbulkan tegangan induksi yang lebih besar. 4. Bentuk osilogram jika diode negatif putus Pada diode negatif selalu mengalir arus pengisian dan arus medan. Karena baterai sebagai peredam celah lebih sempit dari pada osilogram diode arus medan yang putus. 5. Bentuk osilogram jika diode arus medan hubung singkat Terjadi kehilangan tegangan selama ½ gelombang sinus. Hal ini juga mempengaruhi bentuk tegangan puncak yang lain.

Teknik Kelistrikan Kendaraan Ringan 6. Bentuk osilogram jika diode positif hubung singkat Hanya tinggal dua gelombang tegangan puncak yang lain hubung singkat lewat diode yang hubung singkat. 7. Bentuk osilogram jika diode negatif hubung singkat Osilogram ini mirip dengan diode arus medan yang hubung singkat tetapi hanya tinggal 2 tegangan puncak saja. 8. Bentuk osilogram jika terjadi kesalahan pada phasenya

Teknik Kelistrikan Kendaraan Ringan 7). Merangkai Sistem Pengisian Alternator TUJAN PEMBELAJARAN : Peserta diklat dapat :  Merangkai macam – macam sistem arus medan alternator  Mengukur arus dan tegangan pengisian  Menentukan kerugian dari setiap sistem ALAT BAHAN WAKTU  Volt – Ampere meter  Engine Stand  Instuksi : 2 jam  Papan rangkaian diode  Latihan : 4 jam alternator  Kabel penyambung LANGKAH KERJA : 1. Sistem arus medan langsung  Rangkaian sistem arus medan langsung seperti pada gambar  Putarkan alternator pada 2000 Rpm, ukur tegangan dan arus pengisian Ukur kerugian  Kunci kontak On mesin mati.  Ukur arus medan mula  Ukur tahanan kumparan medan  Hitung daya panas (Watt) pada kumparan medan a. Pada kunci kotak :  Lepas kunci kotak, pasang tahanan balast (R=1,5 Ohm)  Ukur tegangan pengisian

Teknik Kelistrikan Kendaraan Ringan 2. Sistem arus medan dengan relai A  Rangkaikan sistem arus medan dengan relai seperti pada gambar  Putar alternator pada putaran 2000 Rpm, ukur tegangan dan arus pengisian  Daya panas yang ditimbulkan pada rotor saat kunci kontak “on” motor mati masih sama dengan rangkaian 1 3. Sistem arus medan dengan relai B  Rangkaikan sistem arus medan seperti pada gambar.  Putarkan alternator pada putaran 2000 Rpm ukur tegangan dan arus pengisian.  Ukur arus medan mula dan hitung daya panaspadakumparanmedan. Bandingkan dengan rangkaian sebelumnya.

Teknik Kelistrikan Kendaraan Ringan 4. Sistem arus medan dengan diode ke tujuh  Rangkaikan arus medan seperti pada gambar.  Putaran alternator pada putaran 2000 Rpm.  Ukur tegangan dan arus pengisian.  Ukur tegangan pada diode ke tujuh.  Ukur arus maksimum.  Hitung kerugian daya maksimum yang terjadi pada diode ke tujuh. 5. Sistem arus medan dengan 3 diode  Rangkaikan arus medan seperti pada gambar.  Putarkan alternator pada 2000 Rpm.  Ukur tegangan dan arus pengisian.  Sebutkan keuntungan dari rangkaian tersebut.

Teknik Kelistrikan Kendaraan Ringan 2.8.2.4.3.C. Rangkuman 2. Sistem Pengisian Dengan memperhatikan uraian materi diatas maka dapat dirangkum sebagai berikut : 1. K3L adalah wajib dilakukan sebagai upaya dalam melindungi hak kelangsungan hidup baik manusia, hewan dan lingkungannya, supaya terjadi eko sistem yang baik. 2. Dalam kerja sistem pengisian pada mobil, harus memperhatikan langkah K3L terlebih dulu karena sistem rangkaiannya kalau salah mudah menimbulkan dampak kebakaran pada kendaraan. 3. Regulator pada sistem pengisian berfungsi untuk mengatur tegangan yang dibangkitkan oleh alternator agar tetap konstan atau stabil. 4. Ciri- cirri regulator IC yang jadi satu dengan alternator adalah :  Ukuran lebih kecil dan output nya tinggi.  Tidak diperlukan penyetelan.  Mempunyai sifat kompensasi temperature untuk control tegangan yang dimiliki untuk pengisian baterai dan suplai ke lampu lampu.  Tahan terhadap getaran dan temperature yang tinggi 5 Untuk mempermudah diagnose pada sistem pengisian hendaknya selalu menggunakan alat ukur listrik yang benar dalam penggunaannya. 6 Sebaiknya terminal baterai tidak dibuat hubungan terbalik, jika hubungan terbalik, diode akan hubungan singkat (korslet), dan memungkinkan arus yang besar mengalir , menyebabkan kebakaran pada sistem. 7. Bila sedang mengopersikan sistem pengisian pada mobil jangan melepas baterai. 8 Terminal ( timah negatip ) harus selalu berhubungan dengan masa bodi dan dihubungkan menjadi satu dengan alternator yang berhubungan dengan masa bodi.

Teknik Kelistrikan Kendaraan Ringan 2.8.2.4.4.d. Tugas 2 Agar siswa lebih mengusai mteri kegiatan 2 ini maka perlu diberi tugas antara lain : 1. Hafalkan cara pembongkaran dan perakitan alternator pada mobil ? 2. Hafalkan cara pengetesan alternator dan standar nilainya ? 3. Hafalkan rangkaian sistem pengisian konvensional pada mobil !

Teknik Kelistrikan Kendaraan Ringan SOAL LATIHAN PENGISIAN PRAKTEK 2.8.2.4.5.Test Formatif .2 Sistem Pengisian PETUNJUK PENGERJAAN SOAL  Tulislah data serta terlebih dahulu dan ditanda tangani  Kerjakan soal pada lembar jawaban  Kumpulkan soal dan lembar jawaban setelah waktu selesai PILIHLAH JAWABAN YANG PALING BENAR PADA PILIHAN JAWABAN 1. Pada saat kunci kontak posisi On, mesin mati lampu kontrol CHG pada dash board seharusnya : a. Mati. b. Hidup. c. Redup. d. Mati hidup lagi. e. Hidup terus mati. 2. Pada saat kunci ON mesin hidup pada putaran 700 sampai 900 lampu control CHG pada dash board seharusnya : a. Hidup. b. Mati. c. Redup. d. Mati terus hidup sebagai lampu control. e. Tidak ada jawaban yang tepat. 3. Pengukuran tegangan pengisian pada alternator diukur pada terminal atau pool : a. E. b. B+. c. B-. d. D +

d. D – 4. Pengukuran tegangan pada alternator pada putaran 2000 dengan beban lampu pada mobil dinyalakan semua, sistem pengisian yang baik adalah : a. 13,8 volt. b. 12,5 volt. c. 14,5 volt. d. 11,5 volt. e. 10 volt. 5. Pada saat kunci kontak ON , mesin mati , seharusnya pada kumparan rotor adalah : a. Lampu menyala. b. ada Tahanan listrik. c. Terjadi magnit. d. lampu mati. e. Lampu meredup. 6. Pemeriksaan sistem pengisian pada alternator saat mesin hidup meliputi seperti data listrik dibawah ini, kecuali: a. Tegangan regulasi. b. Arus listrik. c. Daya listrik. d. Oscilogram. e. Tahanan listrik. 7. Pemeriksaan besar arus listrik sistem pengisian pada alternator , di periksa di terminal : a. D -. b. D +. c. B +. d. E .

e. F -. 8. Pada sistem pengisian, alternator biasanya mempunyai slip ring sebanyak : a. 4 buah. b. 3 buah. c. 2 buah. d. 1 buah. e. 5 buah. 9. Rangkaian diode positip dan negatip pada alternator dirangkai secara : a. Parallel. b. Kombinasi. c. Seri. d. Seri, seri e. Parallel, parallel. 10. Pilih data hasil pengukuran tahanan kumparan rotor pada alternator yang baik. a. 10 – 20 ohm. b. 3 - 5 ohm. c. 1 – 2 ohm. d. 3 – 5 kilo ohm. e. 5 - 10 kilo ohm

B. PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN 1. Kegiatan Belajar 1 : Sistem Pengaliran Bahan bakar a. Tujuan Kegiatan Belajar 1 Setelah mempelajari topik ini diharapkan siswa mampu : 1). Menjelaskan sistem pengaliran bahan bakar motor bensin 2). Menjelaskan prinsip pembentukan campuran bahan bakar bensin 3). Menyebutkan macam–macam alat pencampur pada motor bensin 4). Menyebutkan macam–macam arah aliran gas pada karburator 5). Menyebutkan macam – macam venture 6). Menyebutkan macam-macam jumlah ruang pencampur 7). Menjelaskan prinsip kerja sistem utama b. Uraian Materi 1 Sistem bahan bakar bensin berfungsi menglirkan bensin dari tangki ke karburator, membentuk campuran bahan bakar (bensin) dan udara serta mengatur jumlah campuran yang diisap mesin agar campuran bensin + udara sesuai kebutuhan (misalkan : ubntuk idle, beban rendah, beban penuh dsb.) Komponen yang terpenting dari sistem ini adalah karburator, tetapi selain karburator komponen berikut juga penting. Pompa bensin (fuel pump) untuk mengalirkan bensin dari tangki ke karburator. Saringan bahan bakar (fuel filter) untuk menyaring kotoran agar bensin yang masuk ke karburator bersih. Katup pembatas tekanan untuk mencegah timbulnya tekanan yang berlebihan akibat kerja pompa dan tercukupinya jumlah bensin di karburator.

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Sistem karburator Nosel Sistem injeksi Sistem pengaliran bahan bakar Fungsi bagian-bagian utama : 5. Pompa untuk mengalirkan bensin dari tangki ke karburator. 6. Saringan bensin untuk menyaring kotoran agar yang masuk ke karburator bersih . 7. Katup pembatas tekanan untuk mencegah timbulnya tekanan yang berlebihan akibat kerja pompa dan tercukupinya jumlah bensin di karburator. Persyaratan sistem pembentukan campuran : Perbandingan campuran bensin/udara harus sesuai dengan keperluan motor Perbandingan campuran bensin/udara harus sesuai dengan keperluan motor

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN b. Campuran bensin/udara harus sehomogen mungkin c. Jumlah campuran yang diisap motor harus dapat diatur Macam-macam prinsip pembentukan campuran : Cairan diisap dan dikabutkan oleh Aliran udara dengan cepat Prinsip ini digunakan pada karburator Cairan disemprotkan dengan kelebihan tekanan Prinsip ini digunakan pada sistem Injeksi

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Karburator Karburator berfungsi untuk merubah bahan bakar bensin kedalam bentuk yang mudah terbakar (kabut) sesuai dengan putaran mesin, agar menghasilkan tenaga yang besar. Karburator mengirim campuran bahan bakar ke ruang bakar melalui intake manifold. Karburator dirancang dengan sifat ketelitian yang diinginkan oleh sebuah mesin pada kecepatan rendah, sedang dan tinggi, serta tenagan yang dihasilkan cukup besar. Bagian-bagian : 1. Saluran masuk bensin 2. Ruang pelampung 3. Pelampung 4. Ventilasi ruang pelampung 5. Pipa pengabur ( nosel ) 6. Venturi 7. Katup gas Prinsip Kerja : Saat piston langkah isap terjadi aliran udara yang cepat pada venturi. Bensin akan terhisap oleh turunnya tekanan ( vakum ) dan bercampur dengan udara masuk ke dalam silinder mesin. Sifat-sifat Karburator : Relatif sederhana Harga relatif murah Campuran yang dihasilkan tidak sebaik sistem injeksi Jarang ada gangguan yang berat

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Injeksi Mekanis Prinsip Kerja  Udara mengalir ke Intake maniffold ( saluran masuk ) akibat hisapan piston  Bensin dikabutkan secara terus menerus ke intake manifold dengan jumlah yang diatur oleh penimbang udara dan regulator  Bersama-sama udara bensin masuk ke silinder mesin. Untuk lebih jelasnya prinsip kerja injeksi mekanis type K Jetronik (contoh dari Bosch) lihat gambar di bawah. Injeksi mekanis ( contoh Bosch – K – Jetronik ) Bensin bertekanan Injektor Regulator Katup gas Katup isap Celah Intake Maniffold Penimbang udara Saringan udara Injeksi Elektronis ( EFI ) Sampai tahun 1960, karburator telah digunakan sebagai standar sistem penyaluran bahan bakar. Akan tetapi dalam tahun 1971 Toyota mulai mengembangkan sistem EFI (Electronic Fuel Injection) yang menyalurkan bahan bakarnya ke mesin dengan pengaturan injeksi elektronik ke dalam saluran masuk (intake manifold) sama halnya pada karburator. Sistem injeksi bahan bakar bensin ini banyak digunakan pada desain mobil dewasa ini. Sistem ini

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN memungkinkan pengukuran bahan bakar secara lebih akurat, konsumsi bahan bakar yang lebih baik dari mesin yang menggunakan karburtor, kinerja yang lebih baik dan berkurangnya asap gas buang. Ada beberapa jenis injeksi E F I, antara lain jenis : D Jetronik (dikontrol oleh sensor tekanan) L Jetronik (dikontrol oleh laju aliran udara) Injeksi elektronis ( EFI ) Prinsip Kerja  Udara dihisap masuk ke mesin  Bensin di injeksikan ke masing-masing intake maniffold secara bergantian.  Jumlah bensin yang disemprotkan disesuaikan dengan : 1.Jumlah udara yang masuk ; 2. Posisi katup gas ( beban mesin ) ; 3. Temperatur mesin ; 4. Rpm mesin.

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Sifat-sifat injeksi ( EFI )  Harga lebih mahal  Campuran lebih sesuai untuk semua kondisi mesin ( lebih sempurna )  Sensitif terhadap kotoran. Arah aliran udara Karburator yang mencampur udara dan bahan bakar yang keluarnya mengarah ke bawah disebut karburator arus turun (down-draft), yang keluarnya ke sisi (mendatar) disebut karburator arus datar (side draft), sedangkan yang keluarnya mengarah ke atas disebut arus naik. Karburator jenis arus naik hanya ada pada mobil-mobil lama. Belakangan ini banyak digunakan karburator tipe arua turun (down draft) dan karburator tipe arus datar sering digunakan pada mesin yang memiliki output yang tinggi.

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Karburator arus turun Digunakan pada kebanyakan mobil Karburator arus naik Dipakai pada mobil – mobil tua Karburator arus mendatar Digunakan pada kebanyakan sepeda motor

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Jenis – jenis Venturi b). Satu venturi dengan venturi – venturi Venturi tetap sekunder a). Satu venturi Venturi – venturi sekunder Venturi Venturi primer Kecepatan udara pada venturi tergantung besarnya aliran udara Venturi–venturi sekunder dapat memperbaiki kualitas pengabutan ( homogenitas campuran ) Venturi variabel Celah torak sebagai ruang venturi Gerak turun naik torak diatur secara automatis agar kecepatan udara pada celah torak konstan Celah

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Jumlah ruang pencampur Dua ruang pencampur Satu ruang pencampur Ruang pencampur Ruang pelampung Untuk motor motor/ kecil / sederhana Untuk kebanyakan mobil. Empat ruang pencampur Digunakan untuk motor bersilinder 6,8 dan 12 Ruang pencampur 17

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Urutan Pembukaan Katup Gas Karburator ganda Katup gas kanan dan kiri membuka secara bersamaan dalam waktu yang sama (sinkron) Karburator bertingkat Katup gas tingat II mulai membuka pada saat katup gas tingkat I terbuka penuh. Cara pembukaan katup gas tingkat II :  Mekanis  Pneumatis Karburator ganda bertingkat Tingkat I: kedua katup gas kecil membuka penuh Tingkat II: kedua katup gas besar membuka menyusul.

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Dasar Karburator 1 Prinsip kerja sistem utama Mengapa bensin dapat tersemprot ? Karena pada udara yang mengalir dengan cepat tekanannya turun Sistem utama Bensin dapat dihisap pada pipa pengabut sesuai kecepatan udara yang mengalir ke motor. Kabel gas Venturi Katup gas Saringan udara Ke motor Untuk apa memakai venturi ? Untuk menurunkan tekanan lebih besar pada waktu udaraPipa mengalir pada venturi pengabut Ruang pelampung Sistem utama denganJetutamaventuri

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Venturi pada pipa pengabut untuk menurunkan tekanan udara agar bensin juga terhisap pada keadaan katup gas tebuka sedikit. Kabel gas Venturi Penambahan Udara Pada Pipa Pengabut ( Nosel ) Pipa pengabut sederhana Pipa pengabut dengan lubang udara Pengabutan kasar ( tetesan bensin ) Pengabutan halus Sistem utama dengan penambahan udara

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Penambahan lubang udara pada pipa pengabut agar bensin dan udara bercampur lebih homogen ( merata ) Kabel gas Lubang udara Sistem pelampung J J J ( selisih jarak ) kecil aliran bensin banyak Λ J besar  aliran bensin terhenti

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Perbaikan J Agar J tidak berubah maka diperlukan sistem pelampung, sehingga tinggi permukaan bensin konstan ( relatif tetap ) Masalah Pada Sistem Utama Kabel gas Saluran Pelampung masuk bensin Batas permukaan bensin Katup jarum Aliran udara pelan  bensin tidak Aliran udara cepat  bensin tersemprot tersemprot pelampung Perbaikan dengan sistem idle ( stasioner ) Kalau katup gas hampir tertutup, timbul vakum / hisapan di belakang katup gas. Saluran idle akan mengalirkan bensin sehingga motor dapat hidup. Kabel gas Sekrup ( Rpm ) Skrup penyetel Jet idle

Ada tiga jenis aliran udara pada karburator yaitu karburator arus turun, arus naik dan arus datar. Jenis-jenis venturi pada karburator yaitu venturi tetap (satu venturi tetap dan satu venturi tetap dan venturi sekunder) Pemahaman prinsip kerja sistem utama merupakan dasar untuk mempelajari sistem-sistem pada karburator Ditinjau dari urutan pembukaan katup gas pada karburator terdiri dari karburator ganda, karburator bertingkat dan karburator ganda bertingkat. d. Tugas 1 Agar siswa lebih menguasai materi kegiatan 1 ini perlu dibuatkan tugas antara lain : Amati sistem aliran bensin dari tangki sampai karburator, sebutkan nama komponen-komponennya. Jelaskan kegunaan dari masing-masing komponen tersebut. Jelaskan mengapa karburator dilengkapi dengan venturi ? Identifikasikan jenis arah aliran udara pada karburator e. Tes Formatif 2. Sebutkan bagian-bagian utama sistem pengaliran bensin beserta fungsinya! 3. Jelaskan bagaimana bensin bisa tersemprot pada karburator! 4. Jelaskan fungsi venturi pada karburator! 5. Sebutkan alat pencampur bahan bakar dan udara yang ada pada motor bensin! 6. Sebutkan macam–macam karburator ditinjau dari: Arah aliran gas Pembukaan katup gas 7. Sebutkan macam-macam venturi yang ada pada karburator! 8. Apa fungsi lubang udara pada sistem utama?

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN 2. Kegiatan Belajar 2 : Sistem Kelengkapan Bahan Bakar Bensin a. Tujuan Kegiatan Belajar 2 Setelah mempelajari topik ini diharapkan siswa mampu : 4. Menyebutkan macam – macam komponen sistem bahan bakar bensin 5. Menyebutkan macam – macam ventilasi tangkai 6. Menjelaskan fungsi ventilasi tangkai 7. Menyebutkan macam – macam saringan bensin 8. Menyebutkan macam – macam pompa bensin 9. Menjelaskan cara kerja pompa bensin mekanik 10. Menjelaskan fungsi pelampung 11. Menganalisa gangguan pelampung 12. Menyebutkan macam – macam pelampung 13. Menyebutkan fungsi dan macam – macam ventilasi ruang pelampung 14. Menganalisa gangguan ventilasi ruang pelampung b.Uraian Materi 2 Sistem Kelengkapan Bahan Bakar Bensin Komponen bahan bakar terdiri dari tangki bahan bakar, filter, pompa dan karburator. Aliran bahan bakar pada mesin karburator adalah sebagai berikut, FUEL TANK FUEL FILTER FUEL PUMP AIR FILTER CARBURETOR ENGINE

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Bensin yang tersimpan di dalam tangki (fuel tank) diisap dan dialirkan melewati saringan (fuel filter) oleh pompa bensin (fuel pump) menuju karburator bersamaan dengan itu juga udara mengalir melewati saringan udara (air filter) karena isapan dari torak (piston), sehingga bensin dan udara sama-sama menuju ke karburator kemudian campuran bensin dan udara tersebut dikabutkan ke dalam mesin (engine). Sistem Kelengkapan Bahan Bakar b. Tanki, sebagai tempat menampung bensin c. Ventilasi udara, agar tekanan dalam tanki tetap sama dengan tekanan udara luar ( atmosfir ) d. Saringan bensin, memisahkan kotoran agar bensin bersih e. Pompa bensin, memindahkan bensin dari tanki ke karburator f. Sistem pelampung, mengatur pemasukan bensin pada karburator 6. Saluran pengembali, untuk mencegah timbulnya gelembung uap bensin ( sistem ini tidak dipasang pada setiap mobil

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Tangki Bahan Bakar Untuk apa separator ? Mencegah goncangan bensin waktu mobil berjalan supaya tidak terjadi isapan udara pada pompa bensin. Mengapa dalam tangki kadang – kadang terdapat air ? Jika isi bensin sedikit, Jumlah udara dalam tangki banyak Air dalam udara dapat mengembun waktu temperatur dingin, akibatnya dalam tangki terdapat air. Macam – Macam Konstruksi Ventilasi Tangki Ventilasi pada tutup  Macam ventilasi ini banyak dipakai pada sepeda motor.

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN  Waktu mengganti tutup tangki baru, periksalah apakah terdapat ventilasi pada tutup tanki Ventilasi pada tangki  Konstruksi untuk ventilasi ini sering digunakan pada mobil  Jika ujung saluran ventilasi tidak dipasang pada tempat yang bersih, kotoran dapat masuk pada tanki Ventilasi Dengan Katup  Jenis ventilasi ini lebih aman terhadap kebocoran saat mobil posisi miring sekali / terbalik  Penguapan bensin berkurang, pemakaian bensin irit

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN  Slang pada katup tekan kadang-kadang dihubungkan ke karburator Separator Ventilasi Ventilasi Saringan Bensin Katup isap Selang Kerangka kendaraan

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Arah aliran ⇨ Pengaliran bensin dalam saringan selalu menuju dari luar elemen ke bagian dalam ⇨ Perhatikan waktu memasang dan mengganti baru saringan bensin, lihat tanda arah aliran pada rumah saringan bensin Rumah saringan bensin terbuat dari :  Plastik  Plat Bahan elemen saringan terbuat dari : Kasa kawat Kertas Kasa plastik

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Pompa Bensin Macam – macam konstruksi pompa bensin Pompa bensin mekanis  Pompa digerakkan oleh putaran motor ( contoh : eksenter poros kam mendorong tuas penggerak ) Pompa bensin listrik  Pompa digerakkan motor  Biasannya pompa bensin diletakkan dekat atau di dalam tangki bahan bakar Pompa Bensin Mekanis Kegunaan :  Memindahkan bensin dari tempat rendah ( tanki ) ketempat yang tinggi ( karburator )


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook