PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN 9. Kegiatan Belajar 9 : Penyetelan Sistem Cuk Tangan a. Tujuan Kegiatan Belajar 9 Setelah mempelajari topik ini diharapkan siswa mampu : d. Memeriksa kondisi mekanisme katup cuk e. Menyetel kedudukan katup cuk f. Menyetel putaran start dingin b. Uraian Materi Pada kegiatan belajar 9 ini merupakan kegiatan belajar yang banyak dilakukan di bengkel/laboratorium. Siswa harus mengikuti prosedur urutan langkah-langkah penyetelan sistem cuk tangan.. ALAT BAHAN WAKTU Kontak alat Latihan : 2 jam Takhometer Mobil atau Motor stand Pemeriksaan kondisi mekanisme katup cuk Periksa gerakan bebas poros katup cuk. Pada katup cuk terbuka, harus ada gerak bebas aksial 0,1 mm. Jika gerakan poros katup berat, kontrol tutup karburator bengkok, kemudian lepas poros katup untuk dibersihkan. Periksa keadaan pegas penarik dan pengembali katup cuk. Pada saat katup
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN cuk tertutup, tekan ujung cuk dan lepaskan lagi, katup cuk harus dapat kembali sendiri dengan mudah Periksa keausan ujung-ujung tuas penghubung. Perhatikan penguncinya Penyetelan kabel cuk ( motor tidak hidup ) Tarik penuh tombol cuk. Jika katup cuk tidak tertutup rapat, setel kabel cuk Katup cuk harus dapat terbuka penuh apabila tombol cuk ditekan kembali Penyetelan putaran start dingin Hidupkan motor pada putaran idle 137
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Tarik kabel cuk, sehingga kedudukan katup cuk setengah tertutup. Pada keadaan ini putaran motor harus naik antara 1000-1200 rpm. Jika putaran motor tidak sesuai , stel pada sekrup penyetel putaran start dingin Catatan : Jika tidak ada sekrup penyetel start dingin, stel dengan membengkokkan batang penghubung antara katup cuk dan mekanisme katup gas.
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN 10. Kegiatan Belajar 10 : Overhaul Karburator a. Tujuan Kegiatan Belajar 10 Setelah mempelajari topik ini diharapkan siswa mampu : f. Memeriksa permukaan-permukaan karburator yang berpaking g. Memeriksa sistem pengaya h. Memeriksa mekanisme katup gas i. Memeriksa kondisi katup termostik b. Uraian Materi Pada kegiatan belajar 10 ini merupakan kegiatan belajar yang banyak dilakukan di bengkel/laboratorium. Siswa harus mengikuti prosedur urutan langkah-langkah overhaul karburator. ALAT BAHAN WAKTU Latihan : 8 jam Kotak alat Karburator (AISAN / NIKI) Pistol udara Solar lampu kerja Kain lap Mistar Ragum Termometer Panci Slang ø 6 mm Mata bor ø 11 mm Kompor Fuler Langkah Kerja Pemeriksaan awal Periksa saat mulai penyemprotan, Keausan katup gas dan bekerjanya tingkat ke dua. Overhoul karburator 139
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Lepas satu persatu : tutup karburator, bodi karburator dan rumah katup gas. Jagalah ! jangan sampai paking-paking robek. Keluarkan katup buang pompa percepatan. Gelas pengukur 1. Katu Sil torak Pekerjaan pada tutup karburator Lepas pelampung, jarum pelampung dan torak pengatur sistem pengaya Bersihkan semua bagian dengan solar dan pistol udara Kontrol ketidak rataan permukaan yang berpaking (misalnya : dengan mistar geser). Ketidak rataan maksimum 0,2 mm
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Periksa mekanisme katup cuk Pasang kembali torak pengaya, periksa apakah dapat bergeser kembali atau tidak Periksa dan stel kelengkapan pelampung DAFTAR PENGECEKAN KELENGKAPAN TUTUP KARBURATOR No Bagian Kriteria pemeriksaan Keadaan Baik Jelek 1. Tutup karburator Kerataan permukaan ( 0,2 mm ) 2. Poros katup cuk 3. Katup cuk Kelonggaran/gerakan berat 4. Pegas katup cuk Pembukaan/penutupan penuh Tegangan pada katup cuk Torak pengaya 5. Kondisi, pemasangan dalam silindernya Kelonggaran/gerakan berat 6. Jarum pelampung Keausan 7. Pelampung Kerusakan/retak Posisi tertinggi ( 11 mm ) 8. Paking tutup Posisi tertinggi ( 51 mm ) Kondisi ( robek ) Pekerjaan pada karburator Lepas torak dan katup isap pompa percepatan Lepas jet utama tingkat I, II, dan jet idle 141
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Lepas katup pengaya Peluru II I Ring tambahan, untuk Lepas nosel pada tingkat I dan II Jika terpasang pada bodi, lepas juga katup termostatik Bersihkan semua bagian-bagian yang dilepas, semua saluran-saluran dengan solar dan pistol udara. Perhatikan jet-jet udara sistem idle dan jet-jet koreksi udara pada nosel-nosel Periksa ketidak rataan permukaan-permukaan yang berpaking ketidak rataan maksimum : 0,2 mm Periksa, apakah venturi-venturi longgar. Untuk merapatkan, pukul pada tempat-tempat yang disediakan Periksa kelengkapan pompa percepatan Periksa fungsi dan ketidak rapatan katup pengaya dengan meniup/menghisap. Gunakan slang yang sesuai dengan besar diameter luar jet pengaya
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Periksa bekerjanya katup termostik dengan jalan memanaskan pegas bimetal dalam air panas. Katup termostik harus membuka pada temperatur 500 Pemberat Pasang kembali bagian-bagian pada bodi. Perhatikan letak jet-jet utama pada tingkat I dan II DAFTAR PENGECEKAN KELENGKAPAN BODI KARBURATOR Keadaan No. Bagian Kreteria pemeriksaan Baik Jelek 1. Bodi karburator Kerataan peermukaan ( 0,2 mm) 2. Venturi-venturi Kelonggaaran 3. Torak pompa percepatan Kondisi sil Kondisi permukaan Silinderpompa 4. percepatan Katup isap pompa Ketidak rapatan, karatan 5. Percepatan 143
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Katup buang pompa Ketidak rapatan, karatan 6. Tersumbat/kotor Percepatan Saluran tekan pompa Tersumbat/kotor 7. Ketidak rapatan/macet Percepatan Ketidak rapaatan, temperatur Saluran tekan pompa 8. buka ( 500 C ) Tersumbat/kotor Percepatan Tersumbat/kotor 9. Katup pengaya Tersumbat/kotor Tersumbat/kotor pada jet 10. Katup termostik koreksi udara 11. Jet idle ( perpindahan ) Kondisi paking 12. Jet udara sistem idle Tersumbat/kotor pada jet 13. Saluran idle koreksi udara Kondisi paking 14. Nosel tingkat I Kondisi robek 15. Nosel tingkaat II 16. Paking bodi ( bawah )
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Pekerjaan pada rumah katup gas Lepas sekrup penyetel campuran idle Periksa keausan pada ujung sekrup Bersihkan semua bagian-bagian dengan solar dan pistol udara Periksa ketidak rataan permukaan-permukaan yang berpaking ketidak rataan maksimum : 0,2 mm Periksa kelonggaran poros-poros katup gas. Jika kelonggaran besar, rumah katup gas harus diganti atau dioverhaul Periksa pembukaan katup gas tingkat I dan II Jika mekanisme gas diinjak penuh, Kedua katup gas harus terbuka sebesar 900 Jika katup-katup gas tidak terbuka 900,, bengkokan tuas pembatas pada 145
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN tingkat I dan II, jika perlu bengkokkan batang penghubung pada tingkat II Kontrol pegas-pegas katup gas, keausan dan kedudukan pengunci-pengunci pada batang pengerak tingkat II DAFTAR PENGECEKAN KELENGKAPAN RUMAH KATUP GAS No. Bagian Kriteria pemeriksaan Keadaan Baik Jelek 1. Sekrup penyetel idle Keausan 2. Permukaan flens Kerataan permukaan 3. Poros katup gas tingkat I dan II (maksimum 0,2 mm) Kelonggaran 4. Katup gas tingkat I dan II Pembukaan katup gas 5. Pegas-pegaas katup gas Kondisi,pemasangan 6. Batang penggerak Kedudukan pengunci- pengunci Petunjuk pemasangan ( Karburator Kijang / corolla ) Pada waktu pemasangan, perhatikan kedudukan sekrup berlubang pada flens. Lubang ini adalah lubang saluran vakum pada sistem pengaya. Jika tertukar, sistem pengaya akan terus hidup sehingga pemakaian bahan bakar menjadi boros. Periksa keadaan paking-paking. Paking yang robek harus diganti . Jika paking pada tutup karburator rusak, pada karburator terjadi ventilasi ekstern pada ruang pelampung. P antara ruang pellampung dan ruang pencampur naik, maka pemakaian bensin menjadi boros ( 10 - 15% lebih ).
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Pemeriksaan dan penyetelan akhir Kontrol pemasangan pengunci-pengunci tuas penggerak Kontrol apakah mekanisme katup-katup gas, katup cuk dan pompa percepatan berfungsi dengan baik Periksa langkah torak pompa percepatan ( 3-3,5 mm ). Jika salah,stel dengan membengkokkan batang pendorong tuas pompa Periksa saat mulai penyemprotan Kontrol penyetelan dasar sekrup penyetel campuran idle ( 2,5 – 3 putaran ke arah luar ) Lembaran soal : Susunan karburator kijang Berilah nomor-nomor sesuai dengan tabel, pada garis yang menunjukan bagian- bagian tersebut ! 5. Katup pengaya 1. katup buang pompa percepatan 6. Jet pengaya 2. Katup isap pompa percepatan 7. Jet utama tingkat I 3. Jet idle & perpindahan 147
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN 4. Torak pengatur katup pengaya 8. Jet utama tingkaat II Lembaran soal : Susunan karburator Kijang / Corolla Berilah nomor-nomor sesuai dengan tabel, ada garis yang menunjukan bagian-bagian tersebut ! 1. Pegas penekan pompa peercepaatan 5. Katup gas tingkat II 2. Batang penghubung katup cuk 3. Lengan pengerak katup cuk 6. Batang penghubung 4. Poros katup pengatur tingkat II tingkat II 7. Tuas gas Sekrup berlubang untuk saluran vakum sistem 8. pengaya
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN 11. Kegiatan Belajar 11 : Penyetelan Putaran Idle Tanpa Alat a. Tujuan Kegiatan Belajar 11 Setelah mempelajari topik ini diharapkan siswa mampu : Menyetel putaran idle dan camouran bahan bakar tanpa pengetes gas buang. b. Uraian Materi Pada kegiatan belajar 10 ini merupakan kegiatan belajar yang banyak dilakukan di bengkel/laboratorium. Siswa harus mengikuti prosedur urutan langkah-langkah penyetelan putaran idel tanpa alat. ALAT BAHAN WAKTU Mobil / motor hidup Latihan : ½ jam Kotak alat Lampu kerja Keselamatan Kerja Dilarang menghidupkan motor di dalam ruang tertutup, karena gas buangnya beracun Persyaratan penyetelan idle Sebelum menyetel idle, kontrol saat pengapian, celah katup, sistem ventilasi karter dan saringan udara. Sewaktu penyetelan, motor harus pada temperatur kerja, tetapi jangan terlalu panas. Penyetelan campuran idle harus dilaksanakan saat saringan udara terpasang.
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN LANGKAH KERJA Pasang takhometer, hidupkan motor Bandingkan rpm idle dengan spesifikasi (biasanya 750-850rpm). Jika salah, stel rpm pada sekrup penyetel katup gas yang terpasang pada mekanisme katup gas. Perhatikan : Sekrup penyetel katup gas jangan tertukar dengan sekrup penyetel putaran start dingin yang terletak pada mekanisme cuk. Stel campuran idle dengan sekrup penyetel yang terletak pada rumah katup gas. Cara menyetel, lihat halaman berikut. Cara menyetel campuran idle tanpa pengetes gas buang Perbandingan campuran mempengaruhi putaran idle. Berdasarkan pengaruh tersebut kita bisa menyetel campuran yang sesuai
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Langkah penyetelan : Sekrup penyetel diputar ke arah luar, sampai putaran motor mulai turun. (Titik 1 pada diagram). Kemudian, sekrup penyetel diputar ke arah dalam, sampai putaran motor mulai turun. (Titik 2 pada diagram). Untuk ini, putar sekrup penyetel tahap demi tahap dengan ½ putaran. Setiap ½ putaran, tunggu sedikit dan perhatikan reaksi pada motor. Pada saat terdengar / terasa* putaran mulai turun, kendorkan sekrup penyetel ½ putaran untuk mendapat penyetelan campuran yang benar. Jika setelah penyetelan campuran, tinggi putaran tidak sesuai, penyetelan katup gas dan penyetelan campuran perlu diulangi * Jangan melihat pada takhometer. Dengan perasaan, hasil lebih akurat. Petunjuk Jangan menyetel idle pada saat motor sangat panas.
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Karburator sering dilengkapi dengan katup termostatik, yang terbuka saat temperatur karburator di atas 500 C. Pada saat terbuka, katup tersebut mengalirkan udara tambahan ke saluran masuk, sehingga campuran menjadi lebih kurus. Oleh karena itu, penyetelan idle tidak boleh dilakukan, jika motor terlalu panas. Katup termostatik (Kijang) pada saat terbuka : Penyetelan campuran idle yang terlalu kaya mengakibatkan pemakaian bahan bakar menjadi boros. Penyetelan campuran idle yang terlalu kurus mengakibatkan motor hidup tersendat-sendat pada idle dan pada beban rendah. (Beban rendah : katup gas hanya terbuka sedikit).
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Bila campuran idle distel dengan baik, pada saat motor dingin perlu menggunakan cuk selama 1 menit. Jika penggunaan cuk tidak perlu, berarti bahwa campuran idle terlalu kaya. 12. Kegiatan Belajar 12 : Overhoul Karburator Sepeda Motor a. Tujuan Kegiatan Belajar Setelah mempelajari topik ini diharapkan siswa mampu 1) Memeriksa katup gas dan jarumnya 2) Merakit karburator 3) Memeriksa tinggi pelampung b. Uraian Materi Pada kegiatan belajar 10 ini merupakan kegiatan belajar yang banyak dilakukan di bengkel/laboratorium. Siswa harus mengikuti prosedur urutan langkah-langkah overhaul karburator sepeda motor. Alat Bahan Waktu Kotak alat Karburator (astrea) Latihan: 3 jam Pistol udara Bensin Kain lap Keselamatan kerja Siapkan pemadam kebakaran Hindari tumpahan bensin di sekitar tempat kerja Hindari api di sekitar tempat kerja Pemeriksaan Skep dan jarumnya Langkah kerja Lepaskan tutup atas karburator dan tarik keluar skep (throttle value)
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Katup pengaya Lepaskan ujung kabel gas melalui alur skep sambil menekan pegas seperti terlihat pada gambar Periksa permukaan skep dan jarumnya dari debu goresan dan keausan. Lepaskan ruang pelampung dengan cara melepas dua baut.
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Tarik pen lengan pelampung lalu lepaskan pelampung dan jarum pelampung. Periksa pelampung dari kerusakan Periksa jarum pelampung dan dudukannya dari keausan atau kerusakan. Lepas jet utama, dudukan jet utama, nosel utama, jet idle, sekrup penyetel gas dan sekrup penyetel udara.
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN semprot semua lubang jet dan lubang udara dengan pistol udara. Rakit karburator seperti pada gambar Jet Jet
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Pasang pelampung dan jarum pelampung Ukurlah tinggi pelampung dengan SST dengan posisi katup pelampung masuk pada dudukannya dan lengan pelampung tepat menyentuh katup. Pasang “O” ring yang baru pada alur rumah pelampung Pasang rumah pelampung dan kencangkan sekrup pengikatnya.
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Plat-plat penyetel ( Shim ) Jet tingkat Pasang karburator beserta isolatornya dengan mengencangkan kedua bayt pengikatnya. Pasang saluran-saluran bahan bakar dan ventilasi. Pasang klip pada alur jarum skep (standart alur no. 2 dari atas) Pasang jarum skep pada skepnya. Pasang penahan jarum skep Pasang kabel gas pada skep.
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Masukkan skep pada karburator, tepatkan celahnya dengan sekrup penyetel gas, lalu pasang tutup atas karburator.
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN Kegiatan Belajar 13 : Memperbaiki Gangguan – Gangguan Sistem Bahan Bakar Bensin a. Tujuan Kegiatan Belajar 13 Setelah mempelajari topik ini diharapkan siswa mampu : Mendiagnosa dan memperbaiki gangguan-gangguan sistem bahan bakar bensin. b. Uraian Materi Pada kegiatan belajar 10 ini merupakan kegiatan belajar yang banyak dilakukan di bengkel/laboratorium. Siswa harus mengikuti prosedur urutan langkah-langkah perbaikan gangguan-gangguan sistem bahan bakar bensin. ALAT BAHAN WAKTU Engine stand/mobil Latihan : 1 jam Kotak alat Lampu kerja Pengetes vakum Pemadam kebakaran Pistol udara Keselamatan Kerja Hindarkan tumpahan bensin selama bekerja. Petunjuk Pada diagnosa dan pemecahan gangguan sistem bahan bakar bensin dikelompokkan : Motor tidak hidup Motor tidak ada idle Tersendat – sendat, tenaga kurang dan boros.
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN
D. PEMELIHARAAN SASIS DAN PEMINDAH TENAGA 5.1.3 Kegiatan Belajar. 5.1.3.1 Kegiatan Belajar I. Identifikasi Sistem Rem dan Komponennya. 5.1.3.1.1 Tujuan Pembelajaran. Setelah belajar materi kegiatan belajar I ini siswa diharapkan mampu memahami : Prinsip dasar pengereman. Master silinder Rem tromol. Sistem kontrol tekanan Rem cakram Rem cairan Sistem hidrolik Sistem penguat daya rem 5.1.3.1.2 Uraian materi : A. Pendahuluan sistem rem. Semua orang tahu bahwa ketika kita menekan pedal rem dengan kaki, kendaraan akan berhenti, tapi bagaimana tekanan dari kaki kita sampai ke roda dengan kekuatan yang cukup untuk menghentikan kendaraan ? Pada bagian berikut, kita akan mempelajari sistem dan komponen yang diperlukan yang menyebabkan rem bekerja secara efektif. Tujuan Kursus : Setelah menyelesaikan materi ini, siswa diharapkan memahami dan mampu menerapkan pengetahuan mereka tentang : 1. Fungsi rem dan 6. Sistem kontrol tekanan komponen 7. Rem cairan 2. Rem tromol 8. Sistem penguat daya rem 3. Rem cakram 9. Diagnosis Dasar 4. Sistem hidrolik 10. Service rem 5. Master silinder
B. Dasar Sistem Rem. Rem kendaraan dirancang Gambar 1. Energi kinetik dirubah untuk memperlambat dan menjadi energi panas. menghentikan kendaraan dengan mengubah energi kinetik (energi gerak ) menjadi energi panas . Kampas rem menekan tromol / cakram sehingga menimbulkan gesekan yang menghasilkan energi panas . Intensitas panas sebanding dengan bobot dan kecepatan kendaraan. Prinsip Gesekan. Gesekan adalah perlawanan terhadap gerakan yang dihasilkan dari dua benda yang bergerak atau bergesekan satu sama lain. Ada dua jenis gesekan : kinetik dan statis . Gesek kinetik terjadi antara dua benda , salah satunya bergerak . Gesekan kinetik selalu menghasilkan panas . Semakin banyak gesekan kinetik yang dihasilkan , semakin banyak pula panas yang dihasilkan. Sistem pengereman kendaraan menggunakan gesekan kinetik untuk mengubah energi dari kendaraan yang bergerak menjadi panas . Gesekan statis terjadi antara dua benda yang diam . Sistem pengereman kendaraan menggunakan gesekan statis untuk menahan kendaraan ketika sedang diparkir . Gesekan statis tidak menghasilkan panas . Berbagai faktor mempengaruhi gesekan yang dihasilkan antara dua buah benda, antara lain : Kekasaran permukaan dua benda. Semakin kasar permukaan suatu benda semakin banyak gesekan yang dihasilkan. Permukaan yang sangat kasar membuat gesekan menjadi besar, tetapi permukaan kasar juga mengakibatkan permukaan gesek akan cepat aus. Oleh karena itu , rem kendaraan menggunakan permukaan relatif halus untuk menghindari permukaan gesek cepat aus . Oleh karena itu untuk mengkompensasi permukaan yang halus, maka rem kendaraan menggunakan dengan sejumlah tekanan diatas area kontak gesekan yang relatif besar.
Tekanan Semakin besar tekanan pada suatu benda , semakin banyak gesekan yang hasilkan . Oleh karena itu , semakin besar tekanan yang diterapkan untuk rem , dengan semua faktor lain sama ,maka semakin besar daya rem yang dihasilkan. Jumlah bidang gesek. Semakin besar jumlah bidang kontak bersama antara dua benda, semakin besar jumlah gesekan yang dihasilkan. Sistem pengereman kendaraan menggunakan bidang kontak sebesar mungkin. Semakin besar bidang kontak dari sepatu rem Gambar 2. Luas bidang atau pad , semakin berkurang gesek kanvas rem. panas yang dihasilkan pada sepatu rem atau pad. Semakin sedikit panas memungkinkan rem lebih efisien. Panas dan bidang gesek rem (Brake Linings). Permukaan gesekan kampas rem adalah sangat penting, kampas rem menghasilkan gesekan langsung pada permukaan gesek lain, baik rem tromol atau cakram. Kampas rem dan materi bidang gesek rem harus memiliki karakteristik khusus, antara lain : Rem tromol atau cakram harus dapat membuang panas dengan mudah. Menahan bentuknya di bawah panas yang sangat tinggi. Menahan perubahan suhu yang cepat, menahan kebengkokan dan distorsi. Oleh karena itu, tromol dan cakram biasanya terbuat dari besi atau baja dikombinasikan dengan aluminium. Kampas rem harus lebih lembut dari pada tromol atu cakram. Sedangkan kampas rem terbuat dari bahan organik partikel logam, dan mineral lainnya menjadi satu kesatuan.
Catatan: Selama bertahun-tahun, asbes umumnya digunakan dalam kampas rem. Asbes adalah senyawa menyebabkan kanker. Jika koefisien gesekan terlalu besar, rem terlalu sensitif, dapat menyebabkan kendaraan mudah selip. Jika koefisien gesekan terlalu rendah, rem membutuhkan tekanan yang berlebihan. Rem dengan tekanan yang berlebihan menimbulkan panas berlebihan yang bisa mengakibatkan kegagalan sistem rem. Berat dan Kecepatan. Semakin berat kendaraan yang bergerak, semakin banyak energi kinetik yang dimilikinya. Sistem rem harus mengubah energi kinetik menjadi panas, sehingga setiap peningkatan berat kendaraan semakin besar permintaan gaya rem. Karena itu Rem pada kendaraan kelebihan beban menjadi tidak efektif karena terlalu panas. Ketika kecepatan kendaraan meningkat, rem harus mengkonversi empat kali jumlah energi kinetik menjadi panas. Kecepatan sangat meningkat permintaan gaya rem juga meningkat. Kombinasi kecepatan dan berat yang berlebihan dapat menyebabkan rem kendaraan melampaui batas kinerja rem, yang mengakibatkan kerugian serius tenaga pengereman. Gesekan antara ban dan Jalan Titik dimana kontak ban kendaraan dengan jalan disebut jejak ban. Perubahan jejak ban mempengaruhi kemampuan kendaraan untuk berhenti. Semakin besar diameter ban, semakin besar telapak. Sebagai aturan umum, bahwa semakin besar diameter ban, diperlukan gaya rem yang lebih besar dan semakin lebar ban, juga diperlukan kekuatan pengereman lebih besar untuk menghentikan kendaraan. Berat kendaraan berlebihan dapat mendistorsi telapak ban dan dengan demikian mengurangi pegangan ban di jalan. Ban yang tidak bisa menahan jalan dapat mengurangi kemampuan kendaraan untuk berhenti. Kecepatan kendaraan yang tinggi, juga dapat menyebab kendaraan terangkat karena factor aerodinamis. Lifting dapat mengurangi pegangan ban di jalan dan mengurangi kemampuan kendaraan untuk berhenti. Untuk mengontrol kendaraan, cengkeraman harus tetap ada pada tapak ban. Jika hal ini hilang, kendaraan berada di luar kendali.. Oleh karena itu, tenaga pengereman akan berkurang jika rem mengunci roda (blokir).. Jika sistem rem terlalu mudah mengkunci roda (roda blokir), secara signifikan mengurangi gaya pengereman dan kontrol kendaraan.
Rem Tromol. Sebuah unit rem tromol terdiri dari dua sepatu rem yang terpasang pada backing plate. Ketika pedal rem ditekan, silinder roda hidrolik akan mendorong sepatu keluar untuk menekan tromol yang berputar dan menimbulkan gesekan sehingga memperlambat kendaraan. Ketika pedal dibebaskan, pegas pengembali menarik sepatu rem kembali ke posisi semula.
Pemeliharaan Sasis Dan Pemindah Tenaga 1. Komponen rem tromol. Secara umum 5 komponen-komponen rem 1 28 tromol antara lain terdiri 3 dari : 6 15. Brake tromol. (tromol) 4 16. Brake shoe with friction 7 Gambar 3. Komponen-komponen rem linings. (sepatu rem) tromol. 17. Wheel cylinder. (silinder roda) 18. Anchors. 19. Backing plate. 20. Springs (Pegas sepatu rem). 21. Return springs (Pegas pengembali). 22. Adjuster (Unit penyetel).
Tromol Tromol berputar bersama-sama dengan roda. Dalam beberapa sistem rem, tromol merupakan hub roda dan bantalan roda. Tromol harus bulat sempurna dan konsentris dengan poros. Pedal rem akan bergetar jika tromol tidak bulat sempurna atau nonconcentric dengan spindle atau poros. Alur-alur pada permukaan dalam tromol (bidang gesek) akan terbentuk kerena gesekan, tromol beralur mengekbatkan koefisien gesek berkurang. Tromol juga harus dapat menyerap dan menghilangkan sejumlah panas yang timbul akibat gesekan. Jenis-jenis tromol. Tromol eksternal adalah salah satu jenis pertama kali digunakan pada Gambar 4. Jenis tromol mobil. Permukaan luar tromol dibuat internal. halus yang merupakan bidang gesek pengereman, area tersebut merupakan tempat untuk lapisan band. Tipe ini kadang-kadang dapat ditemukan sekarang ini sebagai rem parkir untuk truk-truk besar. Semua tromol rem yang modern adalah tipe internal, dengan permukaan tromol dalam mesin halus untuk memberikan permukaan pengereman.
Bahan Tromol. Hampir semua jenis logam dapat Tromol dari besi tuang. digunakan untuk membuat tromol, dan banyak logam telah Cooling ribs dicoba di masa lalu. Tromol rem Brakin diproduksi dalam 30 tahun g terakhir telah dibuat dari besi cor Cast atau aluminium dengan bidang iron gesek dari besi cor. Tromol dari besi tuang dapat tahan lama Brakin karena besi cor tahan terhadap g shoe panas yang sangat baik. Gambar 5. Penampang tromol dari besi cor.
Besi cor mengandung grafit (bentuk lembut unsur karbon), yang menambahkan fleksibilitas dan ketahanan korosi dan membantu meng hambat scoring disebabkan oleh pasir. Tromol besi cor biasanya tebal dan berat untuk menyerap panas yang dihasilkan saat pengereman. Berat besi cor membuat tromol yang kaku, sehingga mengurangi pemuaian bawah tekanan rem yang ekstrim. Tromol aluminium. Tromol aluminium Cooling berbentuk seperti tromol besi fine Cast iron cor. Ini terdiri dari pelapis liner Aluminum (permukaan pengereman) tromol besi cor dipasangkan pada Shoe rumahan dari aluminium. Gambar 6. Penampang tromol aluminium. Tromol dibuat dari pengecoran aluminium di sekitar pelapis pengereman dari besi cor. Proses pengecoran menciptakan ikatan permanen antara besi cor dan aluminium. aluminium Panas dapat dibuang dengan cepat antara liner (bidang gesek) dan rumahan aluminium. Desain ini memberikan masa pakai permukaan pengereman (liner) dari besi cor lebih lama karena pembuangan panas lebih cepat melalui rumahan. Pendingin tromol. Untuk membuang panas ke udara sekitar, luas permukaan luar dari tromol dapat ditingkatkan dengan menggunakan sirip atau rusuk pendingin. Rusuk ini meningkatkan kontak antara logam tromol dan udara di sekitarnya, sehingga panas yang akan dihilangakan dengan cepat. Ada dua macam pendingin tromol yaitu Rusuk axial atau sirip, adalah rusuk yang sejajar sekitar tromol dan rusuk yang sejajar dengan tromol.
Rusuk pendingin Sirip pendingin Gambar 7. Sistem pendingin tromol. Tanda keausan tromol. Batas keausan biasanya terletak pada bagian depan tromol. Jika batas keausan terlampaui, maka tromol akan terlalu tipis untuk menyerap panas dengan baik, dan gaya pengereman akan berkurang. Selain itu, tromol tipis dapat melengkung, retak, atau bahkan hancur saat pengereman . Kebanyakan tromol rem ditandai dengan dimensi yang menunjukkan batas maksimum pembubutan. Batas ini disebut diameter maksimum atau diameter buang. Dimensi ini dituang atau tertera pada saat Gambar 8. Tanda diameter tromol terbentuk. maksimum. b. Sepatu rem. Ketika pengemudi menekan pedal Gambar 9. Sepatu rem. rem, tekanan hidrolik dari silinder roda menekan sepatu rem , dan seterunnya menekan tromol rem, sehingga menghasilkan gesekan yang mengubah energi kinetik menjadi panas. Sepatu rem berbentuk busur menyesuaikan dengan permukaan tromol rem. Kampas rem berbahan khusus terikat (dilem) atau terpaku pada sepatu rem.
⇨ Bahan tambah kanvas rem. Bahan tambahan pada kanvas rem harus dapat melayani berbagai fungsi. Dengan perbedaan kurang dari dua persen dengan kata lain konsentrasi bahan tambah dapat mempengaruhi kinerja dari sistem rem, sehingga kontrol komposisi menjadi sangat penting. Komposisi aditif kanvas rem dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi sebagai berikut: Abrasives. Abrasive membantu menjaga kebersihan permukaan gesekan dan mengendalikan penumpukan lapisan gesekan. Mereka juga meningkatkan gesekan, terutama ketika memulai pengereman. Material Keterangan Aluminum oxide Bentuk terhidrasi ditambahkan sebagai agen Iron oxides polishing. Quartz Ketahanan aus, tetapi dapat menghasilkan Silica Zirconium Silicate fading. Besi oksida silika hydrous bentuk zirkonium silikat kuarsa menyatu sangat keras dan merupakan bentuk yang paling kasar. Bijih besi (FezOs) dapat bertindak sebagai abrasif ringan dan juga FeSO4) Partikel mineral hancur (SiO2) Diproduksi secara alami atau sintetis (SiO2) (ZrSi04) Pembentuk film gesekan. Bahan-bahan yang bersifat melumasi, meningkatkan gesekan, atau bereaksi dengan oksigen untuk membantu mengendalikan film antar permukaan yang bergesekan.
Material Keterangan Antimony Pelumas padat ditambahkan untuk meningkatkan stabilitas trisulfide gesekan, melumasi pada suhu > 45O°C, & berpotensi beracun Brass Untuk meningkatkan koefisien gesekan pada kondisi basah terdiri dari : 62% Cu - 38% Zn Carbon murah dan banyak digunakan, tetapi ada banyak bentuk dan (graphite) sumber, beberapa di antaranya dapat mengandung kontaminan abrasif, terbakar di udara pada tmperatur lebih Ceramic struktur. “microspheres Produk khusus yang terdiri dari alumina-silika dengan besi ” atau oksida titanium, ukuran IO-350 ym, untuk mengurangi keausan tromol dan kontrol gesekan, juga menyerap debu Copper rotor, 5-l 0% vol. Digunakan untuk mengontrol pemindahan panas tetapi dapat menyebabkan pemakaianbesi cor berlebihan. “friction dust” Umumnya terdiri dari resin, memiliki bahan dasar karet, beberapa aditif yang digunakan untuk mengurangi “friction pembakaran spontan atau membantu dispersi partikel. powder’ Terdiri dari spons Fe, misalnya untuk pad rem semi-logam, sejumlah nilai partikel yang berbeda (ukuran) yang tersedia Lead oxide tergantung pada persyaratan untuk luas permukaan, aplikasi Metals - fluxing kendaraan tugas ringan-menengah-berat. compounds PbO telah digunakan sebagai pembentuk gesekan, namun metal oxides memiliki masalah toksisitas Metal sulfides Pb, Sb, Bi, MO, sebagai senyawa fluks berfungsi sebagai penyerap oksigen untuk menstabilkan gesekan dan Metal sulfides membantu untuk menjaga dari kontruksi yang terlalu tebal Magnetit (Fe304) meningkatkan gesekan dingin, ZnO melumasi tetapi dapat menyebabkan tromol ter poles, Cr203 dapat meningkatkan koefisien gesek. Cu2S, SB2S3, studi menunjukkan efek bahan tambahan pada pad rem dengan dan tanpa serat logam; memodifikasi dan menstabilkan koefisien gesekan, tertinggi ~ 1 untuk Sb (0,47- 0,49), PbS berikutnya (0,40-O-47), sebagian variabel Cu (0,36-0,52) - pakai terburuk bagi Cu-S PbS merupakan aditif pelumas yang lembut dan padat (2-8%
Mineral fillers berat) dengan produk dekomposisi termal, untuk mengurangi (mullite, kyanite, keausan pad dan tromol dan mengurangi kebisingan, MOS2 sillimanite, lebih mudah melekat pada permukaan logam dari grafit dan alumina, memiliki suhu yang tinggi. ZnS adalah pelumas padat crystalline direkomendasikan untuk beban dan suhu tinggi. silica) Mullite, kyanite, sillimanite yang rapuh dan mengontrol perilaku gesekan dan juga mengendalikan keausan . molybdenum disulfide (MoS2), lapisan khas jenis pelumas. Petroleum Harga yang murah, dapat menurunkan gesekan, debu yang rendah. coke
Pengisi. Pengisi digunakan untuk mempertahankan komposisi keseluruhan bahan gesekan, dan beberapa memiliki fungsi lain. Bahan pengisi bisa dari logam, paduan, keramik, atau bahan organik. Material Keterangan Anti-oxidants Mempertahankan ketebalan film oksida ,terlalu banyak oksida menyebabkan gesekan tidak stabil (tinggi pada kecepatan rendah) dan tebal film dapat Asbestos luntur terlalu mudah, grafit adalah sesuatu yang umum di komposit metal ceramic rem. Filler yang paling umum dalam bahan rem. Barium sulfate (BaS04) pada dasarnya lembam, namun (Ilbarytes”) peningkatan kepadatan membantu dalam ketahanan keausan, stabil pada suhu tinggi. Calcium carbonate CaC03 adalah alternatif biaya rendah , tetapi tidak Cotton cukup stabil pada suhu tinggi. Fibers - mixed Memperkuat serat matriks. Serat penguatan, dihasilkan dari basis terak wol oxide mineral, dapat berisi, misalnya, campuran silika (40- Lime 50% berat), alumina (5-15 berat.%), calcia (34-42 wt%), magnesium (3-10% berat), dan anorganik lainnya (O-7 wt%), berfungsi untuk mengontrol fade dan meningkatkan pengereman efektivitas Ca (OH)2 digunakan untuk menghindari korosi pada bahan tambahan-Fe, membantu dalam pengolahan, membantu menaikkan suhu fading.
Potassium Bahan pengisi lembam, isolator dan struktural untuk titanate menggantikan peran asbes. Rubber - diene, Digunakan sebagai stabilisator untuk meningkatkan nitrile ketahanan keausan dalam bahan komposit polimer yang mengandung serat asbes. Sea coal Berisi abu berbahaya, tidak baik untuk suhu tinggi Zinc oxide ZnO menanamkan beberapa ketahanan keausan, tetapi dapat mengikis tromol Bahan pengikat Bahan pengikat yang tipikal adalah resin fenolik. Ada tiga jenis umum Marterials kamas rem : Logam disinter (paling banyak digunakan). o Karbon. o Bahan organik. berbasis Metallics Fe cenderung memiliki respon gesekan lebih rendah daripada bahan matriks berbasis Cu. Material Keterangan Phenolic resin Pengikat umum, jika terlalu sedikit - kelemahan material, jika terlalu banyak digunakan, ada gesekan drop-off pada suhu tinggi. Metallic alloys Bahan utama matriks rem. of Cu, Fe, Ni Modified resins Berbagai resin dimodifikasi untuk mengubah karakteristik ikatan dan ketahanan suhu termasuk kresol, epoxy, mete, PVB, karet, minyak biji rami, dan boron.
Kode tepi. SAE ( The Society of Automotive Engineers) mengembangkan sistem identifikasi gesekan pada Gambar 10. Kode tepi kanvas rem dan balok rem. kanvas rem. Terdiri dari dua huruf , yang disebut ' Kode tepi ' yang tertera pada sisi kanvas rem. Kode huruf pertama merupakan ' koefisien gesekan normal, ' ditentukan oleh rata-rata empat titik pada kurva fade pada metode uji bahan rem J661 ( \" Chase Machine \" ) , diukur pada temperature 200 , 250 , 300 dan 400 ° F. Yang kedua disebut ' koefisien gesekan panas. \"Itu rata-rata 10 poin eksperimen ditentukan dari tes yang sama : 400 dan 300°F pada uji pertama, 450 , 500 , 550 , 600 , dan 650 ? pada segmen kedua 500 , 400 , dan 300 ' F pada segmen kedua. Kode Koefisien Gesek C 0.15 D > 0.15 - 0.25 E > 0.25 - 0.35 F > 0.35 - 0.45 G > 0.45 - 0.55 H > 0.55 Z Tidak diklasifikasikan Dalam beberapa tahun terakhir, nilai kode tepi telah menjadi kontroversial dalam pengakuan yang berkembang bahwa respon gesekan rem, dan koefisien gesekan tidak hanya tergantung pada komposisi bahan, tetapi juga pada lingkungan, mekanisme sistem, dan Siklus tugas rem yang dikenakan.
Silinder roda. (Wheel cylinder) Gambar 11. Silinder roda terdiri dari Komponen silinder roda. bagian-bagian berikut ini : Cylinder Pistons Lip seal piston cups Expander spring assembly protective dust covers Actuating pins (some models) Bleeder valve Ketika pengemudi menginjak pedal rem, tekanan hidrolik dari master silinder bergerak ke silinder roda. Dalam silinder roda, tekanan hidrolik menyebabkan seal piston untuk mendorong piston. Tindakan dari tekanan hidrolis silinder memaksa sepatu rem terhadap tromol. Ketika sopir melepaskan pedal rem dari injakan, hal ini mengurangi tekanan hidrolik. Pegas pengembali sepatu rem kemudian menarik sepatu rem kembali ke posisi semula. Silinder roda terhubung ke master silinder melalui serangkaian pipa baja dan selang karet khusus tekanan tinggi. Silinder roda dibautkan pada backing plate rem. Setiap silinder roda memiliki katup penguras yang memungkinkan dapat membuang udara dari silinder roda. Silinder roda ada tiga jenis, yaitu : Silinder roda satu piston. Silider roda dua piston. Slinder roda bertingkat.
Gambar 12. Gambar potongan silinder roda dua piston. Cup Seal Spring Piston Gambar 13. Gambar potongan silinder roda bertingkat. Piston Seal Spring Gambar 14. Gambar potongan silinder roda satu piston. Anchors. Anchor adalah bagian sistem rem tromol terpasang pada backing plate menjadi tumpuan dari sepatu rem. Anchor menanggung semua kekuatan sepatu rem tromol.
Gambar 15. Beberapa sistem non-servo Anchor pin. menggunakan dua anchor tiap roda, satu untuk masing- masing sepatu rem. Gambar 16. Anchor pin sliding. Perangkat pemegang sepatu rem seperti pegas dan pin yang memegang sepatu rem terhadap backing plate. Hal ini memungkinkan sepatu rem untuk meluncur ke luar menekan tromol ketika pengemudi menginjak rem. e. Backing Plate. Backing Plate adalah cakram baja yang terpasang ke rumah poros Gambar 17. Gambar backing atau axle housing dan tidak bisa plate. berputar. Backing Plate merupakan landasan untuk sistem rem tromol, dimana anchor dan silinder roda, sepatu rem, pegas pengembali dan termasuk beberapa penyetel (adjuster), terpasang ke backing plate. Backing Plate merupakan bantalan di mana sepatu rem dapat bergerak
Pegas sepatu rem (Brake Shoe Springs). Dua jenis utama dari pegas pemegang sepatu rem tromol. Pegas ini betugas memegang sepatu rem terhadap backing plate, sementara pada saat yang sama memungkinkan sepatu rem untuk bergerak saat rem dioprasikan. Coil Spring Pegas pemegang sepatu rem jenis coil spring terdiri dari pin bulat, pegas spiral, dan cincin. Salah satu ujung pin dibentuk menjadi bentuk pipih dan ujung lainnya diratakan. Pin ini diinstal melalui lubang di backing plate dan lubang di sepatu rem. Pin melewati coil spring dan cincin diinstal melalui sepatu rem. Perhatikan washer berlubang berbentuk slot. Ketika washer tertekan dan diputar 90 °, maka pin akan berada pada slot dan terkunci terhadap washer. Ketika washer dilepaskan, ketegangan pegas menekan pin di tempat. Gambar 18. Pegas pemegang sepatu rem jenis coil spring. Gambar 19. Pegas pemegang Versi lain dari coil spring ditunjukkan pada sepatu rem jenis coil spring ujung Gambar dibawah ini. Jenis coil spring menggunakan ujung bengkok yang bengkok. terpasang ke klip diinstal ke backing plate.
Jenis yang kedua adalah pegas klip. Desain ini juga menggunakaan pin. Klip adalah baja pegas datar yang dibentuk menyerupai huruf “U” dengan lubang di setiap ujung. Pin melewati lubang di backing plate dan sepatu rem dan kemudian ke kedua lubang di ujung pegas klip. Pin Gambar 20. Pegas pemegang sepatu diputar seperempat putaran, dan rem jenis klip spring. menguncinya pada dudukan penahan pada pegas klip. Spring Clip 6. Pegas pengembali sepatu rem. Pegas pengembali sepatu rem selalu jenis pegas coil. Pegas yang terhubung antara sepatu rem dan dudukan stasioner atau dari satu sepatu rem ke sepatu rem yang lain . Fungsi pegas pengembali sepatu rem adalah untuk mengembalikan sepatu rem ke posisi dimana silinder roda tidak di oleh tekanan hidrolik. Ketika tekanan hidrolik silinder roda mendorong sepatu rem untuk luar menekan tromol . Pada saat yang sama , pegas membentang karena pergerakan sepatu rem. Ketika pedal rem dibebaskan dari injakan , silinder roda kehilangan tekanan hidrolik . Dengan demikian , pegas menarik sepatu rem ke posisi semula , dan mendorong piston silinder roda ke posisi belum ditekan . Beberapa majelis rem tromol memiliki tambahan pegas pengembali yang terpasang di antara dua sepatu rem dengan tujuan untuk membantu mengembalikan sepatu rem dan juga menjaga keselarasan antara sepatu dan dudukan . Pegas pengembali kadang-kadang diberi kode warna untuk menunjukkan perubahan model atau untuk mengidentifikasi ketika akan memasang ulang.
h. Anti-Rattle Springs. Pegas anti getar yang digunakan dalam majelis rem tromol adalah untuk mengurangi getaran dan suara mengeklik. Caranya yaitu dengan memberikan sedikit tegangan pegas antara dua bagian. Gambar 21. Pegas anti getar. Ketegangan ini menghilangkan kelonggaran dan menjaga bagian dari kekocakan satu sama lain. Kebanyakan pegas anti-bergetar adalah jenis coil springs. 17. Unit penyetel Hampir semua rem tromol modern menggunakan beberapa bentuk penyetel (adjuster) berupa roda bintang (roda bergerigi). Pada banyak sistem, adjuster roda bintang ditempatkan di bagian bawah unit sepatu rem, dengan silinder roda di atas. Pada beberapa sistem rem tromol, adjuster, yang ditempatkan di bagian atas, langsung di bawah roda silinder, dengan bagian bawah penahan sepatu rem. Shocket Star Adjusting Nut wheel screw Gambar 22. Komponen penyetel roda bintang. Desain roda bintang disebut adjuster/penyetel mengambang, karena tidak bertumpu ke backing plate dan dapat bergerak bersama dengan sepatu rem. Adjuster roda bintang dapat berubah secara manual untuk menyesuaikan jarak (clearance) antara sepatu rem dengan tromol. Semua roda bintang digunakan pada kendaraan modern dioperasikan oleh adjuster linkage secara otomatis. Sebuah unit penyetel terdiri dari tiga bagian utama yaitu : roda bintang , pivot nut , dan soket . Memutar roda bintang menyebabkannya ulir akan dalam atau keluar dari kacang pivot. Hal ini membuat unit penyetel memanjang atau
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228
- 229
- 230
- 231
- 232
- 233
- 234
- 235
- 236
- 237
- 238
- 239
- 240
- 241
- 242
- 243
- 244
- 245
- 246
- 247
- 248
- 249
- 250
- 251
- 252
- 253
- 254
- 255
- 256
- 257
- 258
- 259
- 260
- 261
- 262
- 263
- 264
- 265
- 266
- 267
- 268
- 269
- 270
- 271
- 272
- 273
- 274
- 275
- 276
- 277
- 278
- 279
- 280
- 281
- 282
- 283
- 284
- 285
- 286
- 287
- 288
- 289
- 290
- 291
- 292
- 293
- 294
- 295
- 296
- 297
- 298
- 299
- 300
- 301
- 302
- 303
- 304
- 305
- 306
- 307
- 308
- 309
- 310
- 311
- 312
- 313
- 314
- 315
- 316
- 317
- 318
- 319
- 320
- 321
- 322
- 323
- 324
- 325
- 326
- 327
- 328
- 329
- 330
- 331
- 332
- 333
- 334
- 335
- 336
- 337
- 338
- 339
- 340
- 341
- 342
- 343
- 344
- 345
- 346
- 347
- 348
- 349
- 350
- 351
- 352
- 353
- 354
- 355
- 356
- 357
- 358
- 359
- 360
- 361
- 362
- 363
- 364
- 365
- 366
- 367
- 368
- 369
- 370
- 371
- 372
- 373
- 374
- 375
- 376
- 377
- 378
- 379
- 380
- 381
- 382
- 383
- 384
- 385
- 386
- 387
- 388
- 389
- 390
- 391
- 392
- 393
- 394
- 395
- 396
- 397
- 398
- 399
- 400
- 401
- 402
- 403
- 404
- 405
- 406
- 407
- 408
- 409
- 410
- 411
- 412
- 413
- 414
- 415
- 416
- 417
- 418
- 419
- 420
- 421
- 422
- 423
- 424
- 425
- 426
- 427
- 428
- 429
- 430
- 431
- 432
- 433
- 434
- 435
- 436
- 437
- 438
- 439
- 440
- 441
- 442
- 443
- 444
- 445
- 446
- 447
- 448
- 449
- 450
- 451
- 452
- 453
- 454
- 455
- 456
- 457
- 458
- 459
- 460
- 461
- 462
- 463
- 464
- 465
- 466
- 467
- 468
- 469
- 470
- 471
- 472
- 473
- 474
- 475
- 476
- 477
- 478
- 479
- 480
- 481
- 482
- 483
- 484
- 485
- 486
- 487
- 488
- 489
- 490
- 491
- 492
- 493
- 494
- 495
- 496
- 497
- 498
- 499
- 500
- 501
- 502
- 503
- 504
- 505
- 506
- 507
- 508
- 509
- 510
- 511
- 512
- 513
- 514
- 515
- 516
- 517
- 518
- 519
- 520
- 521
- 522
- 523
- 524
- 525
- 526
- 527
- 528
- 529
- 530
- 531
- 532
- 533
- 534
- 535
- 536
- 537
- 538
- 539
- 540
- 541
- 542
- 543
- 544
- 545
- 546
- 547
- 548
- 549
- 550
- 551
- 552
- 553
- 554
- 555
- 556
- 557
- 558
- 559
- 560
- 561
- 562
- 563
- 564
- 565
- 566
- 567
- 568
- 569
- 570
- 571
- 572
- 573
- 574
- 575
- 576
- 577
- 578
- 579
- 580
- 581
- 582
- 583
- 584
- 585
- 586
- 587
- 588
- 589
- 590
- 591
- 592
- 593
- 594
- 595
- 596
- 597
- 598
- 599
- 600
- 601
- 602
- 603
- 604
- 605
- 606
- 607
- 608
- 609
- 610
- 611
- 612
- 613
- 614
- 615
- 616
- 617
- 618
- 619
- 620
- 621
- 622
- 623
- 624
- 625
- 626
- 627
- 628
- 629
- 630
- 631
- 632
- 633
- 634
- 635
- 636
- 637
- 638
- 639
- 640
- 641
- 642
- 643
- 644
- 645
- 646
- 647
- 648
- 649
- 650
- 651
- 652
- 653
- 654
- 655
- 656
- 657
- 658
- 659
- 660
- 661
- 662
- 663
- 664
- 665
- 666
- 667
- 668
- 669
- 670
- 671
- 672
- 673
- 674
- 675
- 676
- 677
- 678
- 679
- 680
- 681
- 682
- 683
- 684
- 685
- 686
- 687
- 688
- 689
- 690
- 691
- 1 - 50
- 51 - 100
- 101 - 150
- 151 - 200
- 201 - 250
- 251 - 300
- 301 - 350
- 351 - 400
- 401 - 450
- 451 - 500
- 501 - 550
- 551 - 600
- 601 - 650
- 651 - 691
Pages: