Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore MENGGAPAI BERKAH RAMADHAN

MENGGAPAI BERKAH RAMADHAN

Published by Tasbihah, 2022-10-31 09:37:06

Description: MENGGAPAI BERKAH RAMADHAN

Search

Read the Text Version

["takjilan\/ jaburan yang dibawa masyrakat sekitar. Sekarang teman-temanku sudah berkeluarga dan sudah tidak bersama. Saya sudah tidak tinggal di situ yakni di Sidareja, Wagir tinggal menikah dengan orang Gombong Kebumen, Woyo tinggal di Dusun Kedungreja yang lumayan jauh dari situ, Wakijo tinggal di Tegalanak juga jauh, yang masih disekitar situ ialah Muchin. Kegiatan Ramadanku saat kecil diwaktu siangnya setelah salat Duhur ialah ngaji dengan Pak K.H. Sodiqin. Banyak yang ikut mengaji dari wilayah lain yang tidak biasa ngaji di situ termasuk seorang gadis kecil yang bersepeda mini warna biru yang tidak saya kenal dan sekarang ternyata menjadi ibu dari anak-anaku. Kegiatan pesantren kilat lain diantaranya kegiatan latihan Musabaqoh Tilawatil Quran yang mengundang pelatih dari wilayah Sidareja yaitu Ustazah Mima Khamlatulkirom. Kalau setelah selesai salat Subuh saya dan teman teman jalan-jalan pagi sampai di bulak Cisemut yang berjarak kurang lebih tiga kilometer. Waktu diakhir bulan Ramadan diadakan lomba MTQ dengan perolehan juara satu Wakijo, juara dua saya dan juara tiga Sri Tularsih. Sudah menjadi kebiasaan muslim yang lain untuk menyambut Idul Fitri ialah membeli baju lebaran dipakai untuk merayakannya. Kisah yang sangat unik dari keluargaku yaitu waktu menjelang lebaran Idul Fitri berbeda dengan masyarakat umumnya. Orang tuaku membelikan baju lebaran yakni pakaian seragam sekolah. Masih saya ingat seragam pramuka dari bahan tetron yang dipakai untuk berlebaran. Sebetulnya maksud orang tua sangat baik nanti kalau setelah Idul Fitri bajunya bisa untuk dipakai sekolah. Bahkan saya sempat diejek sama teman-teman katanya lebaran-lebaran pakai seragam sekolah. 236","Saat sekolah saya sangat sederhana, memakai sepatu saja waktu kelas satu dan kelas enam menjelang ujian. Sekolahnya lantainya rusak, piketnya setiap pagi menyirami ruang kelas agar tidak berdebu. Paling mengesankan saat saya dibelikan sepatu juga yang besar, jadinya kebesaran seperti donald duck. Katanya supaya sampai besar sepatunnya masih muat, tapi belum besar sudah rusak duluan. Saya mendapat baju lebaran layak umumya teman- teman yang lain setelah kakak-kakak saya sudah kerja ke Jakarta, kalau pulang lebaran membelikan baju lebaran. Itulah kisah unik semasa kecilku di bulan suci Ramadan yang sangat mengesan dan mengenang serta sangat indah. Hampir dua tahun polemik Covid-19 pandemi ini merebak di masyarakat dan sangat menghantui adanya virus tersebut mulai dari bulan Maret 2020 sampai sekarang April 2021. Sangat melumpuhkan perekonomian rakyat Indonesia, pembatasan sosial digalakkan, keluar rumah pun dilarang. Sampai pembelajaran pun melalui dari rumah secara dalam jaringan (daring) yang terjadi dimasyarakat dengan menggunakan HP pembelajaran melalui WhatsApp. Guru dan pegawai bekerja dari rumah secara Work From Home (WFH). Ramadan di masa pandemi selama dua kali yakni tahun 1441H\/ 2020M dan 1442H\/ 2021M. Ramadan yang pertama di masa pandemi kegiatan ibadah menyambut bulan suci Ramadan pun mengalami pembatasan untuk mengurangi penyebaran mata rantai virus Corona. Kegiatan ibadah salat tarawih dilarang, harus di rumah, tadarus juga tidak boleh, salat Jumat juga tidak dilaksanakan sesuai dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia. Keluar rumah harus dengan memakai masker sesuai dengan protokol kesehatan, kegiatan tradisi umat Islam saat Idul Fitri mengalami pembatasan 237","untuk bersilaturahmi berkunjung ke rumah saudara dan dianjurkan untuk secara virtual atau melalui HP. Kegiatan ibadah Ramadan tahun kedua di masa pandemi sudah mengalami perubahan sesuai dengan surat edaran Menteri Agama Republik Indonesia No 03 tahun 2021. Yakni salat fardu lima waktu, salat tarawih dan witir, tadarus Al Quran dan iktikaf di masjid\/mushola pembatasan jumlah kehadiran paling banyak 50% dari kapasitas tempat, menerapkan protokol kesehatan secara ketat, menjaga jarak aman antar jamaah dan membawa sajadah\/mukena masing- masing. Bagi yang wilayah zona merah\/ resiko tinggi tidak diperbolehkan untuk kegiatan di masjid. Saya di bulan Ramadan hari Sabtu, 24 April 2021 masih dalam suasana berpuasa telah melaksanakan vaksin Covid-19 yang tahap kedua. Sebelumnya tahap kesatu sudah tetapi belum dalam suasana Ramadan yakni hari Sabtu, 24 Maret 2021 di UPT Puskesmas Kecamatan Cipari sebagai solusi agar tidak terkena virus Corona. Semoga ikhtiar dalam usaha menyehatkan diri terhindar dari virus berjalan lancar dan semoga puasa Ramadan kali ini sebagai puasa yang terakhir dari virus Corona. Dan tahun depan dapat melaksanakan ibadah puasa Ramadan seperti sediakala tanpa adanya Covid-19, aamiin. Semoga Idul Fitri tahun ini dapat bersilaturahmi ke rumah saudara-saudara seperti biasa. Mungkin saudara ada yang tidak bisa mudik ke kampung halaman karena adanya larangan dari pemerintah agar mengurangi penyebaran Covid-19. 238","Biografi Penulis Susanto, S.Pd.I., adalah seorang guru yang bertugas di MI Negeri 6 Cilacap. Lahir di Cilacap tanggal 3 Desember 1984 tepatnya di Desa Kedungreja Kecamatan Kedungreja Kabupaten Cilacap. Istri bernama Novi Inayati, S.Pd.I., mempunyai dua anak yakni Ghusaan Faalihul Asyfaq dan Mu\u2019adz Fahril Asyfaq. Pendidikan dasar diperoleh di SDN Kedungreja 05 tahun 1996 tingkat SMP di MTs Ell Firdaus 2 Kedungreja tahun 1999, SMAnya di MA AL Ittihad Sidareja tahun 2002. Setelah itu melanjutkan Diploma II PAI di STAIN Purwokerto tahun 2004. Pendidikan Sarjananya di IAIIG Cilacap Fakultas Tarbiyah PAI tahun 2009. Pengalaman mengajar pertama di MI Al Ma'arif Tambakreja TMT 21 Juli 2003 - 1 Juli 2018 (15 tahun) sebagai guru kelas VI. Kedua MI Al Ma'arif Bojongsari TMT 1 Juli 2018 - 1 Juni 2019 (11 bulan) sebagai guru kelas VI. Ketiga MI Negeri 6 Cilacap TMT 1 Juni 2019 - sampai sekarang sebagai guru kelas V. Kegiatan selain mengajar juga aktif mengikuti seminar dan pelatihan yakni Pelatihan DDWK Publikasi Ilmiah pada tahun 2016 yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan Semarang dan Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) Penilaian Pembelajaran Anggatan 2 yang diselenggarakan secara Online oleh Balai Diklat Keagamaan Semarang pada tahun 2020. Serta aktif mengikuti Webinar dan Pelatihan selama Pandemi Covid-19. Selain itu juga aktif mengikuti pelatihan dari e-Guru.id pelatihan Menjadi Guru Era Digital. Karya buku antologi bersama GUMALIS Cilacap (Guru Madrasah Menulis) berjudul Kemilau Cahaya Sang Inspirator dan bersama MESRA (Menulis Bersama) yang berjudul Faith, Hope and Love penerbit Azkiya Publishing. 239","Bagian 20 Ramadan Syauq II Siti Nur \u2018Aliyah Rembulan mulai terlihat semakin terang cahayanya. Permukaannya pun semakin bertambah bundar. Malam ini adalah malam kesebelas bulan Ramadan, berarti kita memasuki sepuluh malam kedua, yaitu mulai tanggal 11-20 Ramadan. Pada malam-malam tersebut Allah SWT menebarkan maghfirah untuk semua umat manusia. Allah SWT memberikan ampunan dan membuka pintu maaf yang seluas-luasnya pada hamba yang mau mohon ampun dan bertaubat kepada-Nya. Kita dianjurkan untuk banyak berzikir, membaca Al Quran dan melaksanakan qiyamullail. Allahummaghfirlii zunuubi yaa rabbal alamiin. Inilah doa yang dianjurkan untuk dibaca pada sepuluh malam kedua. Suatu doa yang menyatakan permohonan ampun atas dosa-dosa pada Tuhan semesta alam. Malam kesebelas bulan Ramadan tahun ini jatuh pada malam Jumat. Seperti halnya malam Jumat hari-hari biasa selalu dilaksanakan tahlil setelah selesai salat jamaah Magrib untuk kirim doa pada arwah- arwah orang tua, para tokoh agama dan para penjariyah 240","mushala. Bedanya dengan bulan Ramadan tahlil dilaksanakan setelah selesai salat tarawih. Sudah menjadi kebiasaan di mushalaku bahwa dalam bulan Ramadan imam salat tarawih ada tiga orang yang masing-masing sudah terjadwal. Sepuluh malam kedua yang bertugas menjadi imam salat Isya dan tarawih di mushala kami adalah Bapak Muslam. Sebelumnya adalah Bapak Haji Affandi. Bapak Muslam yang usianya lebih muda dari Bapak Afandi, memimpin salat jamaah dengan suara yang lantang sehingga jelas terdengar lafal surah maupun doa yang sedang dibaca. Walaupun imam sebelumya yaitu Bapak Haji Afandi usianya lebih tua dari Bapak Muslam namun tidak kalah gesit dalam gerakan-gerakan salat. Sedangkan suamiku mendapat giliran menjadi imam pada sepuluh malam terakhir. Seusai salat tarawih pada malam kesebelas aku berpamitan pada suami untuk pergi ke rumah simbok yang jaraknya tidak begitu jauh dengan rumahku. Aku dan simbok tinggal dalam satu desa, yaitu Desa Kroya. Simbok tinggal serumah dengan satu adik perempuanku yang sudah menikah dan tiga adik laki-lakiku yang belum menikah. Aku berada di ujung barat dekat dengan perbatasan desa Pekuncen, sedangkan simbok ada di ujung timur, dekat dengan perbatasan desa Pucung Kidul. Jarak antara rumahku dengan rumah simbok sekitar 2,5 kilometer. Dengan berkendara sepeda motor aku pergi ke rumah simbok dengan si sulung. Aku mengantarkan baju lebaran untuk simbok yang baru aku ambil dari penjahit. Sudah menjadi kebiasaanku membelikan baju untuk simbok, apalagi ini menjelang lebaran. Seperti wajib rasanya. Sedangkan tidak lebaranpun aku kadang membelikannya. Simbok merasa senang dengan baju pemberianku. Baju gamis warna biru 241","muda yang terbuat dari kain brokat dikombinasi dengan kain satin. Baju yang serupa dengan baju lebaran keluarga kecilku. Ketika dicoba bajunya pas sekali di badan simbok. Akupun merasa senang karena simbok berkenan dengan baju pemberianku. Hanya seperti ini yang bisa aku perbuat untuk menyenangkan hati simbok. Orang tua satu-satunya yang masih aku miliki, karena ayahku sudah meninggal hampir tiga tahun. Aku selalu merasa nelangsa jika mengingat apa yang bisa aku perbuat untuk menyenangkan hati orang tua. Bahkan ketika membuat tulisan ini pun tidak terasa sambil berlinang air mata. Aku merasa belum bisa menjadi anak yang berbakti pada orang tua, dan juga belum bisa membanggakan orang tua. Terlebih sekarang ibuku menderita sakit ginjal sejak bulan Juli tahun lalu, sehingga harus melakukan cuci darah dua kali dalam seminggu, yaitu setiap hari Selasa dan Jumat. Alhamdulillah aku punya kendaraan sendiri walaupun kendaraan tua dan usang tetapi masih lumayan untuk jalan ngalor ngidul nganter simbok pulang pergi ke Banyumas. Siang itu sinar matahari panasnya begitu menyengat kulit, aku menaiki sepeda motorku pulang dari madrasah karena jam kerja telah selesai. Sesampainya di rumah aku berganti pakaian, kemudian pergi ke dapur untuk persiapan memasak. Aku lebih senang jika pulang sekolah langsung masak, supaya selesai lebih awal. Disamping itu juga supaya capai sekalian, sebab kalau sudah terlanjur istirahat rasanya jadi malas untuk bangun. Yah\u2026itulah aku. Setelah selesai memasak, aku jamaah salat Asar dilanjutkan tadarus. Aku mempunyai waktu yang cukup longgar untuk tadarus Al Quran karena memasak sudah selesai. Setelahnya bisa untuk 242","bersantai menyaksikan acara televisi sambil melipat baju yang baru dicuci pagi hari. Karena sudah tidak berada di pesantren, lantaran sudah lulus kuliah anakku yang sulung mencari kegiatan positif untuk mengisi waktu luangnya. Yayah nama panggilannya, Muflikhatul Hidayah nama lengkapnya. Aku memberi nama itu sesuai dengan harapanku, mudah- mudahan anakku menjadi anak yang beruntung dan selalu mendapatkan petunjuk atas sesuatu yang benar. Setiap harinya pada pukul empat sore dia bersiap-siap untuk pergi mengaji di Pondok Pesantren Roudlatul Huda yang berada di Desa Welahan Wetan, Kecamatan Adipala. Pondok tersebut dibawah asuhan Mbah Kyai Sahal Adzkiya, adik dari Mbah Kyai Su\u2019ada Adzkiya seorang tokoh NU yang terkenal di Cilacap. Menuju pondok tersebut anakku berangkat berdua dengan termannya yang bernama Muryani. Kegiatan mengaji dimulai pukul setengah lima sampai setengah enam. Pada bulan Ramadan tahun ini pengajian ba\u2019da asar sedang mengkaji kitab \u201cLubabul Hadis\u201d yang diajarkan oleh ustazah Aida \u2018Inganah. Selesai mengaji sesampainya di rumah sudah mendekati waktu berbuka puasa. \u201cAlhamdulillaah enak\u2026\u201d begitu komentar anakku pada saat menikmati buka puasa. Sore itu aku membuat gado-gado dan mendoan hangat untuk buka puasa. Menu yang sederhana sebenarnya, namun agak ribet karena banyak bahan yang harus disiapkan. Ada kentang, wortel, telur, taoge, mentimun dan aku lengkapi dengan sayuran hijau berupa kangkung, bayam, dan kacang panjang. Apapun menunya jika badan kita sehat insyaallah semua makanan akan terasa enak. Apalagi setelah seharian berpuasa, waktu berbuka puasa terasa sangat nikmat. 243","Ramadan yang penuh berkah, Ramadan syauq. Pagi ini, hari kedua belas aku mendapat pesan dari anakku yang bungsu, Fitri Namanya. Dia berkirim pesan melalui WhatsApp agar aku menyambanginya ke pesantren besok. Si bungsu ada di Pesantren Miftahul Falah Desa Slarang Kecamatan Kesugihan. Sambil mondok anakku bersekolah di MAN 1 Cilacap, kini duduk di kelas XI IPA 1. Beruntungnya aku karena besok ada kesempatan untuk menyambangi sehingga bisa melepas kangen dengan anak. Ada beberapa pesanan yang harus aku bawa besok untuk anakku. Ada sabun mandi, pasta gigi, lauk dan jajan untuk cemilan setelah berbuka puasa. Semua sudah keperluannya sudah aku siapkan dari sekarang supaya besok tidak ada yang tertinggal. Pada malam Ahad aku menghadiri acara haul di Dusun Karangdadap, Desa Sikampuh. Kegiatan rutin yang biasa dilaksanakan ba\u2019da isya tiap malam Kamis Pahing untuk kali ini dialihkan menjadi malam Ahad. Pada acara haul tersebut dibacakan surah Yaasin dan tahlil yang tawassulnya dipimpin oleh Habib Fahmi bin Yahya dilanjutkan oleh Ustaz Soleh Ilham dari Jogja. Di situ juga dihadiri oleh banyak habaib dari berbagai wilayah. Selesai kirim doa dilanjutkan pembacaan maulid. Tenang, damai dan adem rasanya hati ini mengikuti lantunan salawat yang dibacakan oleh para habaib dan asatiz. Selesai pembacaan maulid dilanjutkan pengajian oleh Kyai Daelami, seorang kyai alumni Tareem, Yaman. Hari Ahad pagi sekitar pukul delapan lebih aku dengan diantar si sulung menuju pesantren anakku yang bungsu. Untuk kali ini aku berangkat lebih awal dari hari-hari biasa supaya cuaca belum terlalu panas. Biasanya aku menyambangi anakku sekitar pukul sepuluh, pulang 244","menjelang waktu duhur tiba. Sesampainya di sana terlebih dahulu aku menemui mbak yang berada di kiosnya abah kyai. \u201cAssalamu\u2019alaikum\u2026ngapunten mba, saged pinanggih Fitri nopo mboten nggih?\u201d (Assalamualaikum\u2026mohon maaf mba, bisa bertemu dengan Fitri tidak?) Fitri Akrimatun Khasna nama lengkap anakku yang bungsu. Aku memberi nama Firti karena dia lahir dalam bulan Syawal, beberapa hari setelah lebaran. Dia duduk di kelas XI IPA 1 di MAN 1 Cilacap. Si bungsu agak berbeda kecerdasannya dengan kedua kakaknya. Dia selalu menduduki peringkat pertama di kelas sejak kelas satu MI sampai lulus SMP. Namun Ketika di MAN dan kompetitor belajarnya berasal dari berbagai kecamatan di wilayah Kabupaten Cilacap, dia belum bisa di peringkat pertama. Sedangkan kakak-kakaknya dulu hanya diperingkat tiga besar. Setelah bertemu anakku bilang bahwa ingin beli tunik putih dan sarung untuk berlebaran di pondok. Ya\u2026di pondok Pesantren Miftahul Falah santriwati tidak diperkenankan memakai baju gamis maupun rok. Kesehariannya memakai sarung sebagai bawahan. Aku ijinkan anakku mencari baju yang dimaksud melalui aplikasi shopee. Tak banyak permintaannya, hanya itu saja. Selama kurang lebih satu jam aku berada di pesantren anakku, lalu setelah memberinya uang saku aku berpamitan untuk melanjutkan perjalanan menuju ke Cilacap untuk membeli sesuatu, karena anakku pun harus menghafal nadham kitab \u2018imrithy untuk setoran pada waktu mengaji nanti sore. Insyaallah pada haflah yang akan datang si bungsu akan khataman kitab \u2018imrithy. 245","Berbeda dengan anak yang nomor dua yang berada di Pesantren Mahasiswa Annajah Purwokerto. Aku jarang sekali dan hampir bisa dikatakan tidak pernah menyambanginya. Karena selain dia sudah besar, sudah mahasiswi juga karena kondisi pandemi. Dulu Ketika aku ngirim keperluannya pun hanya dititipkan di dalemnya abah kyai. Santri dan orang tuanya tidak diijinkan untuk bertemu demi keamanan dan keselamatan santri. \u201cMama sibuk nggih, ngantos kesupen sangune Rohmah mpun telas dereng ditransferi malih\u201d (Mama sibuk ya, sampai lupa kalau uang saku Rohmah sudah habis dan belum ditransfer lagi). Begitu komentar anakku yang nomor dua kalau uang sakunya sudah habis dan aku lupa untuk transfer. Itsna Zulfaturrohmah namanya, Rohmah nama panggilannya. Anak kedua yang dari nama tersebut aku selalu berharap dia dekat dan mendapatkan rahmah atau kasih sayang Sang Khaliq. Maklumlah karena terkadang aku sampai lupa untuk transfer uang saku anakku. Lupa karena ada beberapa pekerjaan di madrasah, kadang juga ada kegiatan sosial di lingkungan. Anakku bilang kalau malam itu bangun kesiangan, hingga tidak makan sahur. Tapi katanya menu berbuka lumayan enak. Senang rasanya hati ini kalau mendengar anak berkata enak tentang makanan di pesantren. Biasanya mereka selalu bilang \u201cenak masakane mama\u201d. Anakku selalu mengidolakan masakanku, sehingga makan seenak apapun di pesantren anakku selalu bilang seperti itu. Aku terkadang sedih kalau di rumah sedang makan enak. Pasti selalu ingat anak di pesantren sudah makan apa belum, makan pakai apa. Itulah pertanyaan wajibku pada anak-anak setiap harinya disamping pertanyaan lain seputar pendidikan. Kalau 246","masalah ibadah mereka sudah ada yang mengingatkan di sana. Oleh karenanya aku percayakan pendidikan agama anakku di pesantren. Hari Ahad sore ada kegiatan yasinan keluarga yang kebetulan mendapat giliran ketempatan adalah kakak pertama yang rumahnya di belakang rumahku. Pukul setengah lima sore kami sekeluarga ke sana. Bersama keluarga kakak-kakakku yang lain, kami berkumpul untuk membaca surah Yaasin dan membaca tahlil dalam rangka haul kakak suamiku. Suamiku adalah empat bersaudara yang kebetulan laki-laki semua. Suamiku adalah anak bungsu, sedang aku adalah anak sulung. Orang tua zaman dulu mengatakannya dengan istilah \u201ctumplek ponjen\u201d maksudnya adalah jika ada anak sulung dapat suami anak bungsu. Dari masih remaja aku bercita-cita ingin punya suami yang bungsu, karena aku sendiri berasal dari keluarga sepuluh bersaudara. Atas kehendak Allah SWT keinginanku terkabul. Pada pukul lima sore acara dimulai. Suamiku yang bertugas memimpin pembacaan surah Yaasin dan tahlil serta mengakhiri dengan doa. Kami, keluarga besar suamiku dari empat bersaudara hadir bersama anak, istri, cucu dan menantu. Acara berakhir pukul setengah enam. Semula rencananya dilanjutkan dengan buka bersama, namun karena masih ada waktu sekitar lima belas menit sehingga kami pulang dan berbuka di rumah masing-masing. Pagi ini Senin tepatnya, si sulung akan ke Purwokerto untuk menyambangi adiknya di pesantren sambil membeli keperluannya yang sudah dicari di beberapa toko di Kroya tapi tdak ada. Dia akan berangkat pukul delapan pagi dengan membawa pesanan adiknya. Rohmah minta dibawakan oseng tempe kering, keripik, susu kotak, dan susu sachet. Yayah 247","menuju ke Purwokerto sendirian karena hari ini adalah jam kerja efektif sehingga aku tidak bisa ikut. Pukul 06.30 WIB aku berangkat menuju madrasah untuk melaksanakan tugasku. Mengawali pekerjaan aku masuk di kelas VI untuk tadarus Al Quran. Peserta didik kelas VI aku bagi untuk membaca Al Quran. Satu juz dibaca oleh dua anak sehingga bisa langsung khatam dalam waktu yang singkat. Meski belum semua peserta didik lancar membaca Al Quran tapi mereka antusias dan bersemangat dalam tadarus. Setelah semua selesai membaca sesuai bagian masing-masing, aku membacakan doa khatmil Quran. Lalu aku memberikan pengumuman untuk kegiatan tadarus besok dan seterusnya. Aku sudah membagi kepada mereka mana saja yang harus dibaca. Aku anjurkan pada mereka untuk segera mengambil air wudu setelah selesai piket, lalu murajaah sendiri sebelum aku masuk kelas. Untuk mengakhiri kegiatanku di kelas VI pagi ini sedikit aku berikan tausiyah untuk mereka sebagai siraman rohani. Aku jelaskan pada peserta didik kelas VI keutamaan bulan-bulan hijriyah. Aku menjelaskan tentang keutamaan bulan Rajab, Sya\u2019ban dan Ramadan. Bulan Rajab adalah bulan menanam, maksudnya adalah tanamlah kebaikan kepada siapa saja dan dimana saja. Bulan Sya\u2019ban adalah bulan menyiram atau memupuk. Maksudnya adalah kita dianjurkan menyiram atau memupuk hati kita dengan meminimalisir sifat-sifat tercela. Mengurangi perbuatan riya, mengurangi sifat iri dan dengki, mengurangi segala sesuatu yang dilakukan selain karena Allah SWT dan lain-lain. Bulan Ramadan adalah bulan memanen. Maksudnya adalah bahwa di bulan Ramadan ini kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah agar kita panen pahala dari Allah SWT. Karena ibadah 248","di bulan Ramadan pahalanya dilipatgandakan, melebihi pahala ibadah di bulan-bulan lainnya. Kegiatan tadarus bersama kelas VI berlangsung selama bulan Ramadan. Aku tanamkan kebiasaan membaca Al Quran pada peserta didik. Bahkan untuk program unggulan tahfiz pun aku sendiri yang mengampunya. Sedari siang aku sudah berangan-angan menu apa yang hendak aku siapkan untuk buka puasa. Rancananya nanti aku akan masak sayur daun singkong, bandeng goreng dan oseng nangka muda atau dalam bahasa jawa disebut gori. Tidak ketinggalan membuat es campur agar berbuka lebih terasa segar. Masih ada kolang kaling dan cingcau di kulkas, ada juga nanas dan tape. Tinggal menambahkan santan yang sudah direbus bersama gula dan agar lebih segar ditambah sedikit susu cair. Ada yang kurang rasanya jika setelah berbuka tidak minum es, karena cuaca akhir-akhir ini sangat panas. Ramadan syauq. Malam kelima belas jamaah salat tarawih di mushala tempat tinggalku masih tetap banyak. Mushala masih penuh dengan jamaah bahkan sampai di teras pun dipenuhi oleh jamaah biasanya pada malam pertengahan bulan Ramadan jamaah sudah mulai berkurang, tapi untuk tahun ini jamaah masih penuh. Mungkin karena para jamaah sangat rindu dengan kedatangan bulan Ramadan. Mereka tidak ingin moment Ramadan yang istimewa ini terlewatkan begitu saja. Apalagi sebentar lagi akan memasuki sepuluh malam terkhir bulan Ramadan. Kita senantiasa meningkatkan iman, taqwa dan ibadah kita kepada Allah SWT, dan mempersiapkan diri menyambut sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. 249","Agenda berikutnya yang sudah aku rencanakan adalah peringatan Nuzulul Quran yang akan tiba sebentar lagi. Kami di madrasah akan memperingati Nuzulul Quran dengan tadarus bersama mulai dari kelas V-VI agar bisa khatam tidak hanya sekali dalam sehari, dengan dipandu oleh guru kelas masing-masing. Disamping bertugas mendampingi peserta didik, bapak ibu guru juga dapat jatah untuk membaca Al Quran masing-masing satu juz. Jadi tidak hanya menyuruh saja, tapi guru juga melakukan sendiri. Mengapa saya atur demikian? Karena keteladanan sangat diperlukan dalam pendidikan. Seorang siswa pasti akan bercermin pada gurunya. Jika seorang guru hanya bisa menyuruh tanpa melakukan dan memberi contoh tentunya tidak ada kepuasan rasa dalam diri siswa tersebut. Seringkali saya sampaikan pada tiap pertemuan dengan wali peserta didik agar sebagai orang tua jangan menyuruh kepada anak, tapi mengajak. Kata disuruh dan diajak tentunya akan berbeda rasa. Disamping itu saya anjurkan pada para orang tua agar jangan pelit memberikan pujian pada anak walaupun hanya dengan mengacungkan jempol atas apa yang telah mereka kerjakan dan mereka raih. Berikan hukuman yang mendidik jika mereka melakukan kesalahan atau melanggar tata tertib. Disamping keteladanan hal lain yang tak kalah penting adalah kedisiplinan. Jika orang tua dan guru menerapkan kedisiplinan yang ketat niscaya anak pun akan mengikutinya dan akan terbiasa hidup disiplin. Sehingga slogan \u201cdisiplin itu indah\u201d tidak hanya sekedar slogan tanpa makna, tapi benar-benar diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Peringatan Nuzulul Quran akan kami adakan pada hari Jumat tanggal 30 April yang kebetulan bertepatan dengan 250","ulang tahun MI yang ke-55. Madrasah ini berdiri pada tahun 1966, didirikan oleh para pemuka agama di Desa Karangmangu. Sekali merengkuh dayung dua, tiga pulau terlampaui. Sekali mengadakan acara beberapa moment sudah tercover. Pertama, moment peringatan Nuzulul Quran, kedua peringatan Milad MI. merupakan rangkaian acara pada kegiatan tersebut ada kegiatan khatmil Quran, pemberian santunan anak yatim, bakti sosial yaitu dengan pemberian paket sembako kepada dhuafa di lingkungan madrasah, dan mauidhah hasanah. Setelah selesai tadarus aku membacakan doa khatmil quran. Dilanjutkan sebagai pra acara adalah tampilan hadrah guru-guru MI Ma\u2019arif 07 Karangmangu. Acara ini juga dihadiri oleh Ibu Pengawas Madrasah, Ibu Hajah Nuryati, S.Ag., M.Pd. yang berkenan memberikan sambutan. Dalam sambutannya beliau memberikan apresiasi terhadap kegiatan yang kami laksanakan. Untuk kegiatan mauidhah hasanah kami mengundang Ananda Syukri Rizki Nasrulloh, alumni madrasah yang kebetulan sedang cuti dalam menimba ilmu di negeri Yaman. Saat ini dia sedang menempuh semester akhir pada perkuliahannya. Uki nama panggilannya. Aku menghubungi Uki dua hari sebelum sebelum hari H, minta tolong agar Uki bisa ke madrasah guna memberikan motivasi dan mengisi ceramah tentang Nuzulul Quran. Setelah selesai acara Uki berpamitan dengan minta doa restu padaku agar dimudahkan dalam menempuh pendidikan dan bisa selesai tepat waktu. Akupun mendoakannya agar dia bisa melanjutkan studi pasca sarjana di sana. Selama masih muda gunakan kesempatan untuk menuntut ilmu dengan sebaik- baiknya. 251","\u201cSemoga terkabul cita-citamu Ki\u2026. Raihlah bintang di langit, jadilah anak salih yang bisa membanggakan orang tua dengan ilmu dan akhlakmu. Agar keberhasilanmu bisa memotivasi adik-adik kelasmu dan bisa mengikuti jejakmu kuliah di luar negeri.\u201d Itulah pesan yang aku sampaikan pada dia. Walaupun aku hanya sekedar gurunya waktu di MI, tapi sangat merasa bangga ada alumni yang bisa menempuh kuliah di luar negeri. Tidak terasa hari Jumat begitu cepat berlalu karena setengah hari telah dilalui di madrasah dengan berbagai kegiatan. Terima kasih aku sampaikan pada bapak ibu guru yang turut mendukung dan mensukseskan hingga acara berjalan lancar. Terima kasih pula kepada Bapak Zainal selaku sponsorship dalam penyelenggaraan acara ini. Semoga semua kegiatan yang kami laksanakan dengan ikhlas lillaahi ta\u2019ala akan tercatat sebagai amal ibadan dan mendapat pahala dari Allah SWT serta bisa menggapai berkah di bulan Ramadan. Aamiin. 252","Profil Penulis Siti Nur \u2018Aliyah, M.Pd. \u201cinna ma\u2019al \u2018usri yusraa\u201d selalu menjadi motto dalam hidupnya. Dilahirkan di kota Bercahaya, Cilacap tepatnya pada tanggal 23 Desember 1977 menjadi guru di MI Ma\u2019arif 07 Karangmangu sejak tahun 1996. Dan menjabat sebagai Kepala Madrasah sejak bulan September tahun 2013. Bermula dari wiyata bakti, karena pada waktu itu hanya bermodal ijazah SMA. Dua belas tahun kemudian mendapatkan SK CPNS dan diangkat menjadi PNS pada bulan Oktober tahun 2010. Putri sulung dari pasangan Mochammad Sodali dan Pudjiati ini merupakan sepuluh bersaudara, dibesarkan dalam keluarga yang sederhana dengan kondisi ekonomi yang tergolong menengah kebawah ini, menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Kroya 05 yang jaraknya begitu dekat dengan tempat tinggal. Kemudian melanjutkan ke SMP Buana Kroya, SMA Islam Buana Kroya, dan menempuh kuliah Diploma dua dengan mengambil jurusan PAI dibawah fakultas tarbiyah di IAIIG Cilacap. Menyelesaikan S1 setelah menjadi PNS dan alhamdulillah bisa menempuh pendidikan Pasca Sarjana di IAIN Purwokerto dengan mengambil program studi Managemen Pendidikan Islam dan pada bisa terselesaikan tahun 2017 sehingga berhasil meraih gelar Magister Pendidikan. 253","Bagian 21 Puisi Ramadan I Tasbihah Ramadan di Hati Karya : Tasbihah Riuh gema suara tilawah Ada dan membahana di penjuru dunia Mengagungkan Asma-Mu Allohu Akbar Dalam kerinduan Hati yang penuh harap Akan hidayah-Mu Nun jauh di sana, surge-Mu melambai-lambai menanti kami 254","Ramadan Kariem Karya : Tasbihah Rasa yang tak dapat kulukiskan hadir Asa tanpa cela Mengisi hariku dan hatiku Agung dan sucinya bulan Ramadan begitu menakjubkan Dalam dan merasuk sukma Heningnya malam menjadi saksi Air mata penyesalan akan dosa-dosa Nyanyian jiwa yang mendamba ampunan 255","Kilau Cahaya Ramadan Karya : Tasbihah Ramadan bulan yang dirindukan Aku bersyukur padamu ya Allah Masih memberiku umur dan waktu Agar dapat meleburkan diri Dalam Ramadan-Mu Hati yang selalu berdzikir Akan semua karunia bathin dan lahir Nyawa, raga dan jiwa terpukau cahaya Ramadan-Mu 256","Mutiara Ramadan Karya : Tasbihah Rasa lapar dan dahaga Adalah perjuangan tak seberapa Meredam amarah dalam dada Adalah perang yang sesungguhnya Diam itu lebih utama Hijrah dari banyak bicara Agar selamat dunia akhirat kita dapatkan Neraka yang penuh laknat kita dijauhkan 257","Doa Ramadan Suci Karya : Tasbihah Rekaat demi rekaat dalam shalat Aku nikmati sepenuh hati Merasakan kedekatan Antara aku yang hina dengan Engkau Yang Maha Mulia Dengan kerendahan hati ini Hamba tertatih menuju-Mu Agar Ramadan bisa kulewati dengan kesungguhan Nafas dan langkah penuh keimanan 258","Biografi Penulis Tasbihah adalah salah satu guru di MI Ya BAKII Kesugihan 01 Kabupaten Cilacap. Lahir di Cilacap Maret 1981. Dia juga seorang isteri dari Miftakhul Ulum dan ibu dari tiga orang anak, Muhammad Fakhri (15 th), Itsna Kamilatuz Zain (11 th) dan Zidna Hikmatus Syafira (8 th). Telah ikut menulis beberapa buku antologi pada Komunitas Belajar Menulis Yogyakarta dan Komunitas GUMALIS (Guru Madrasah Menulis). Motto hidupnya adalah Semangat Ceria Cemerlang. Jika ingin menjalin shilaturrahim silakan kontak WA : 087803643381 dan FB : Tasbihah. 259","Bagian 22 Puisi Ramadan II Uswanti Ramadan Cahaya Hati Karya : Uswanti Kedatangan bulan ramadan bagai matahari Kehadirannya menyinari wajah setiap insani Hati gemetar mendengar kata ramadan Rasa syukur tiada henti dalam denyut nadi Rasa lapar dan dahaga menguatkan cinta kepada Illahi Menahan emosi, amarah, demi iman ini Bintang , bulan dan matahari ikut tersenyum Melodi ramadan indah diawan Menyambut ramadan penuh cahaya hati Masjid, pasar bahkan dapurpun ikut berseri-seri Menyiapkan segala piranti untuk berbuka nanti Aroma sedap makanan, kue-kue dan baju baru Tak ketinggalan ikut berpacu dengan waktu 260","Takjil Ramadan Karya : Uswanti Takjil manisku... Suara takjil menggoda jiwa di dada Wujudmu yang mencerahkan wajahku Rasamu mengobarkan semangatku Jarum jam mulai berpacu Hatiku mendambakan takjilku Jiwa meronta mencarimu dalam angan Terlihat takjil di langit biru Dapurku seakan memanggilku Panci, wajan, kompor ikut berseri-seri Melodi alat-alat dapur seakan bergema Wajah berseri menjemput takjilku Manismu menyirami hatiku 261","Alunan Ayat Al Qurn di Bulan Ramadan Karya : Uswanti Di bulan ramadan ayat-Mu berdendang riang Tanaman, udara, dan hewan ikut terniang Langit berseri mendengar kumandang ayat-ayat-Mu Bintang dan bulan terkesima dengan ayat-Mu Hati gemetar menikmati ayat-Mu Lantunan ayat-Mu mengobati gelisahku Menenangkan hati dan meredam rasa ego ini Menjadi vitamin dalam darahku Keindahan ayat-Mu merasuk dalam jiwaku Kuasa-Mu Ya Allah... Rahasia ada dalam ayat-ayat-Mu Bahagia , sejarah dan ancaman terlihat jelas di Mushaf-Mu Ayat-ayat-Mu adalah keagungan-Mu 262","Gema Takbir Idul Fitri Karya : Uswanti Malam begitu berseri-seri dan wajah berbinar-binar Bergema alunan takbir malam Idul Fitri Mengukir kemenangan dalam hati Meraih kebahagiaan dalam perang nafsu ini Bumi merayakan bersama seluruh kaum islami Dari mulai mentari tersenyum sampai tidur lagi Gema takbir terus menghiasi seluruh alam raya ini Takbir menjadi pendingin di tanah gersang kehausan Menenangkan jiwa yang telah meronta-ronta Berjibaku dengan haus dan lapar, demi cinta pada Illahi Robbi. Ketupat dan kue keringpun ikut berbinar-binar Baju baru seraya memanggil diriku Ruang tamu tersenyum dengan lebar Semesta alam menari-nari menyambut takbir Idul Fitri Untaian maaf lahir batin menyejukan hati ini Sujud syukur pada Illahi Robbi. 263","Biografi Penulis Uswanti, \u201cTiada kata seindah doa\u201d menjadi motto dalam setiap perjalanan hidup. Lahir di Cilacap (17 Juni 1984), memiliki dua putri Shabrina Fatmawati dan Aulia Nafiah dari suami Kardiman. Anak kedua dari saudara kembar dari pasangan Mad Muhson dan Suparmi, memiliki latar belakang pendidikan lulusan SD Planjan 04 (1997), SMP Negeri 1 Kesugihan (2000), MAN 1 Cilacap (2003) dan lulus S1 di IAIIG Cilacap (2011) S2 di IAINU Kebumen. (2021). Menulis buku dengan judul Marketing Pendidikan Strategi Memasarkan Jasa Pendidikan, Inspirasi Hidup Sepanjang Hayat. Memiliki hoby traveling, kuliner, menulis dan olah raga. Makanan kesukaannya yaitu bakso, rica-rica, dan buah- buahan. Pernah meraih juara II lomba senam Islami Ceria Tingkat Kabupaten Cilacap, Juara II lomba Cipta Media Pembelajaran PAUD tingkat kecamatan. Pengalaman berorganisasi menjadi Guru TPQ An Nuur Karangjengkol (2011sd 2015), menjadi Bendahara IGRA PC (Kesugihan, Kotip dan Jeruklegi) tahun 2009-20013, Sekretaris IGRA PC Timur 1 (Ikatan Guru Raudhatul Athfal) Kesugihan, Jeruklegi dan Kotip tahun 2014-2017, Menjadi Ketua IGRA PC Kesugihan tahun 2018 sd sekarang. Menjadi sekretaris 2 PGM (Persatuan Guru Madrasah) Indonesia Kecamatan Kesugihan tahun 2020 sd sekarang, Guru RA An Nuur Karangjengkol sejak tahun 2005 sd sekarang, Kepala RA An Nuur Karangjengkol tahun 2012 sd sekarang. Anggota KORWIL FORMARACI Cilacap (Koordinator Wilayah Forum Operator Madrasah dan RA), menjadi Ketua TPS Pemilu Presiden dan Anggota DPR\/MPR tahun 2019 serta menjadi Panitia Seleksi dan Penerimaan Kaur dan Pemilihan Kades Desa Karangjengkol tahun 2019 dan 2020. 264","Bagian 23 Puisi Ramadan III Wiwit Purwaningsih Si Mungil Karya : Wiwit Purwaningsih Senyum bahagia menghiasi si mungil Rasa penuh semangat terpancar Aura positif terlihat kuat Saat Ramadan mendekat Uforia semakin terpancar jelas Di wajahnya Di ucapannya Sambil melompat girang Si mungil dengan penuh percaya diri Semakin dekat dengan kebahagiaan yang nyata Selalu melihat Rabbnya Kabulkan semua pintanya 265","Keagungan-Nya Karya :Wiwit Purwaningsih Keagungan menghampiri Saat sesak di dada Semilir rahmat menyapa Bagai angin sepoi datang saat terik Hati mulai tenang Kebahagiaanpun datng Ringan langkah saat petang Menuju cahaya gemilang Kini semua terasa senang Ramadan telah datang Ramadan terang benderang Saatnya jadi pemenang 266","Pandemi Karya : Wiwit Purwaningsih Manusia kisruh resah Roda kehidupan seakan berhenti Namun hanya sesaat Kini hidup baru, dimulai Saat Ramadan datang Uforia sepi Ketakutan pandemic menghampiri Tapi tidak untuk kita Berserah dirilah Allah bersama kita Tetaplah focus ibadah Tetaplah focus impian Hilangkan pandemi di otakmu 267","Anakku Karya :Wiwit Purwaningsih Saat matahari terbit Ceriamu menghampiri Gelak tawamu membahana Menghipno dunia ikut bahagia Bunda \u2026 Aku mau berpuasa \u2026 Esok hari raya tiba \u2026 Aku harus berpuasa \u2026 Anakku \u2026 kamu hebat kamu kuat Berpuasalah kemenangan untukmu Lupakan lapar dan dahaga Ada kemenangan yang menantimu 268","Ramadanku Karya : Wiwit Purwaningsih Fokusmu dekatkanmu pada asa Terkadang petir bergemuruh Abaikan tetaplah berserah diri Allah Maha Tahu Ramadanku kita dua sisi koin Saling member dan menyemangati Bershalawatlah untuk lebih dekat Ibu adalah kekuatan Ramadanku kita berjalan beriringan Semangatlah gapai Ridha-Nya Semangatlah asamu makin dekat Semangatlah untukmu gapai impian 269","Biografi Penulis Wiwit Purwaningsih adalah seorang guru kelas di MI Al Kholidiyah Widarapayung Wetan Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap. Lahir di Cilacap tanggal 9 Mei tahun 1990. Seorang istri dari Mochamad Arifin yang dikaruniai dua orang anak yaitu Fatiha Yumna Khairin (6,5th) dan Muhammad Amran Az Zhafran (2 th). Selain mengabdi sebagai guru juga sebagai Pembisnis Online owner WIWIT NASA OLSHOP yang saat ini dibantu oleh dua orang karyawan. Telah ikut menulis buku Antologi Quots Lentera Makna terbitan CV Kekata Group, Surakarta, Juli 2020 pada Komunitas Yuk Menulis# 51 dan Antologi Puisi Ruang Renung terbitan CV Kekata Group, Surakarta, September 2020 pada Komunitas Yuk Menulis # 60. Mottonya adalah sehat, bahagia, kaya raya, sukses dunia akhirat. Oleh karena itu hari-harinya selalu semangat bermanfaat untuk banyak orang. Ibu adalah penyemangatnya gapai impian. Jika ingin menjalin silaturrahmi silakan hubungi WA 085740455690, akun FB Wiwit Purwaningsih, akun IG wiwitpurwaningsih.id. 270","Bagian 24 Puisi Ramadan IV Misbahussurur Ramadan dan Santri Karya : Misbahussurur Kemarilah Ini aku yang kau tunggu ujar Ramadan Tengok santri Hanya sekali setahun aku dating untukmu Menjengukmu Jangan sia-siakan aku Dengan alasan-alasan klasik yang menggudang Sekarang waktumu memanjakanku Dengan tadarusmu dzikir amal kebaikanmu Santri-santai Melepas peci serentak Lihatlah jadwal ngajiku Padat Demi menyambutmu Meramaikanmu Untuk bekalku nanti pulang dari pesantren. Akang Misbah 4.2021 271","Dilema Ramadan Karya : Misbahussurur Rahmat dalam sepertiga malam sahur dan puasa Pada sepuluh pertama didambakan umat Islam sedunia Namun tidak Bagi meraka yang menodai dirinya melepas dahaga tanpa berbuka Ampunan melambaikan tangan saat sepuluh yang kedua Namun kembali di tolak oleh mereka Para pendusta yang enggan berpuasa Namun seakan giat dan patut berpahala Api neraka menjauh pada Ramadan sepuluh ketiga Untuk meraka orang yang tabah kuat sembari berterima kasih pada hatinya Yang membimbingnya Semua umat Islam mengerti indahnya berpuasa Namun ada sebagian dari mereka yang menindas dirinya sendri Menodainya Dengan seteguk air sesuap nasi di siang hari Hanya alas an melawan matahari saat mencari rizki dari-Nya Akang Misbah 4.2021 272","Ramadan Saat Pandemi Karya : Misbahussurur Pandemi katanya Virus merajai dunia katanya Virus menindas alam semesta katanya Pandemi katanya Virus menjunjung tinggi asas kesepian Pandemi katanya Bukan pandemic alas an tak berpuasa Bukan pandemic alas an untuk tak berkarya Bukan pandemic alasanya Namun Hati dan fikiran kuncinya Akang Misbah 4. 2021 273","Berkah Ramadan Karya : Misbahussurur Umat Islam sedang berpanen raya Amal-amal mereka berlipat ganda Sajadah mereka dikeluarkan sembari bersama melantunkan Marhaban ya syahru Ramadan marhaban syahru sa\u2019adah marhaban syahrul ibadah marhaban ya khaira khalqillah. Selamat datang mengucap trenyuh hinggap menyapa Hati bahagia Santri berbondong memborong kitab-kitab mereka Menghadap kyai tanpa kenal waktu lelah maupun resah Demi Mengharap berkah bulan Ramadan Satu dua juz Al Quran mereka lantunkan setiap satu waktunya Kitab-kitab mereka rangkul seolah bertemu keksihnya Marhaban ya Ramadan Selamat datang Kami menjemputmu Dengan rendah hati dan sengaku Akang Misbah 4. 2021 274","Doa Sepertiga Malam Karya : Misbahussurur Sejenak heningkan diri Berteduh menunduk sepi pada sepertiga malam Bertasbih mengharap datangnya rahmat dan hidayah dari Sang Maha Suci Sepertiga malam Ramadan kali ini Kulihat sederet putih berjejer diam diri pada pojokan menara hati Munajat Mendekatkan kepada sang Maha Pemberi Hari Memohon Ramadan kali ini Mendapat sejuta berkah segudang rahmat seribu nikmat Pada seribu bulan keutamanan Hanya terdapat pada satu dari tiga puluh malam Hanya sedikit dari mereka yang mendapatkanya Berharap pada sepertiga malam Ramadan kali ini Tenang hati senang rasa senyum sejahtera Hanya hamba Yang bias memohon tanpa mengerti kapan terkabulkanya doa Akang Misbah 4.2021 275","Makna Karya : Misbahussurur Srikandi tengah malam Dia sendiri pada kamarnya Sembari melihat layar kaca kecil miliknya Yang bersinar mengeluarkan kata-kata Melihat berderet deret canda tawa Dengan seorang yang belum pernah diajumpa Srikandi tengah malam bertanya Kepada siapa akan kubawa Hati kecil yang pernah ternoda Namun Hanya diri sendiri yang tahu dimana obatnya Srikandi tengah malam bercerita Kepada seorang senjawan yang tak berupa Tentang dirinya yang sekarang bukan siapa-siapa Tentang hidupnya yang perlu akan semangat membara Membangun dirinya yang hendak bertahta Membawa masa dimana akan ada embun pagi dan senja merona Yang setia berbisik Aku akan selalu ada untuknya. Akang Misbah 4.2021 276","Malam Seribu Bulan Karya : Misbahussurur Hanya satu malam Namun berimbas layaknya seribu bulan Hanya satu Namun diburu setiap insan kemanusiaan umat Islam sedunia Hanya satu Namun idola seluruh umat pengamal ibadah sedunia Hanya satu Namun tak semua orang bias berjabat tangan denganya Hanya satu Namun ribuan keistimewaan yang dia simpan Hanya satu Malam lailatul qodar 277","Zikir Malam Ramadan Karya : Misbahussurur Waktu menunjukan siapa yang berhak memikatnya Tengah kesunyian sepi Berdiri duduk seorang santri berpeci Malam ini Berkah Ramadan ini Seorang santri berteduh tersungkur sujud Bertanya kepada Tuhannya Akan keselamatan kesejahteraan masa depanya Dimana dia Belum tentu Mengerti siapa pemilik selanjutnya Akang Misbah 20.04.2021 PPNR 278","Rindu Ramadan Yang Terbayar Karya : Misbahussurur Waktu aku kecil ibu berbsik \u201cnak bulan mulia akan datang\u201d Kepada hamba yang riang akan kebersamaan Akan dating kepada hamba yang rindu amal kesendirian Nak kata ibuku Saat nanti kau berada di generasi yang akan datang Bulan mulia ini akan pudar Manusia berbisik puasa namun menelan banyak nasi kala siang hari Namun Nak Jangan itu ada pada dirimu Tetap indahkan bulan mulia ini dengan berlomba amal kebaikan sodaqah jariah kesejahteraan Dan Pada saat itulah Rindumu akan terbayar Akang Misbah 08 Ramadan 1442 H 279","Aku Bertemu Denganmu Karya : Misbahussurur Dua belas bulan tepat aku menunggumu kembali Berteriak berteduh semangat Tapi Ketika saat kau datang Dimana mereka menyambutmu dengan kegembiraan marhaban ya Ramadan Aku sendiri senang namun sedih Kenapa aku belum memperbaiki diri sebelumya Akang Misbah 04. 2021 280","Biografi Penulis Misbahussurur yang kerap dipanggil Misbah adalah seorang guru di Lembaga Pendidikan Ma\u2019arif Nu MI Islamiyah Kroya. Dia memiliki nama pena sendiri @akang Misbah yang di jadikan nama pena untuk setiap dia menulis. Menulis menurutnya adalah mengikat ilmu yang lepas, kegemaran menulinya menjadikan motivasi dirinya untuk berkembang menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain melalui karya tulisnya, karya pertamanya di muat pada antoligi bersama \u201cHadiah terindah untukmu\u201d yang diterbitkan oleh JEjak Publisher. @kang Misbah bisa di hubungi memalui akun sosil media IG @pendekarsanti1922, Facebook Misbah Misbah, email [email protected] dan Blog https:\/\/[email protected] dan WA; 082244490620 281"]


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook