Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Mengenangmu Duhai Sang Inspirator

Mengenangmu Duhai Sang Inspirator

Published by Tasbihah, 2022-10-19 11:52:14

Description: Buku tentang kenangan bersama sosok pejuang literasi yang memliki prestasi yang luar biasa akan tetapi telah mendahului pergi menghadap yang Maha Kuasa.

Search

Read the Text Version

Komunitas Fadhilah Menulis Mempersembahkan Untuk Yang Tercinta Almarhumah Ibu Hj. Etik Fadhilah Ihsanti Special Prolog: Chotib Anwar Nur Indriyati | Tasbihah | Juniarti | Sri Yuni Hartanti Siti Nur „Aliyah | Yeti Purwaningsih | Adiyanto | Adiyanto Anisatul Umniyah | Narti, | Samrotul Fuadah | Nurul Azimah Heni Wijayanti | Alfi Hidayati | Warjiyah | Sukiya i

Cetakan Pertama: Agustus 2022 Surabaya, Jawa Timur Penulis: Nur Indriyati | Tasbihah | Juniarti | Sri Yuni Hartanti, dkk Penata Letak: Kanaka Media Penata Sampul: Kanaka Media Pemeriksa Aksara: Kanaka Media Sumber Gambar: Canva Penerbit: CV. KANAKA MEDIA Surabaya, Jawa Timur Email : [email protected] IG : katalog_knk FB : Penerbit Kanaka Telp/WA : 0895384076090 ISBN: Tebal: 161 hlm; A5 Hak cipta dilindungi undang-undang. dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa seizin tertulis dari penulis dan penerbit. ii

iii

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 1: Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 9: 1. Pencipta atau Pemegang Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 memiliki hak ekonomi untuk melakukan: a. penerbitan Ciptaan; b. Penggandaan Ciptaan dalam segala bentuknya; c. penerjemahan Ciptaan; d. pengadaptasian, pengaransemenan, atau pentransformasian Ciptaan; e. Pendistribusian Ciptaan atau salinannya; f. Pertunjukan Ciptaan; g. Pengumuman Ciptaan; h. Komunikasi Ciptaan; dan i. penyewaan Ciptaan. Ketentuan Pidana Pasal 113: 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah). 2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/ atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/ atau pidana denda paling banyak Rp500. 000. 000,00 (lima ratus juta rupiah). 3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegan g Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (l) huruf a, huruf b, huruf e, dan/ atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/ atau pidana denda paling banyak Rp1. 000. 000. 000,00 (satu miliar rupiah). 4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 4.000.000 000,- (empat miliar rupiah). Pasal 114 Setiap Orang yang mengelola tempat perdagangan dalam segala bentuknya yang dengan sengaja dan mengetahui membiarkan penjualan dan/atau penggandaan barang hasil pelanggaran Hak Cipta dan/atau Hak Terkait di tempat perdagangan yang dikelolanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah). iv

Pengantar Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbil „alamin, Wasshalatu wassalamu „ala asyrofil anbiyai wal mursalin. Wa‟ala alihi wa ashabihi ajma‟in. Amma ba‟du. Segala puji bagi Allah SWT, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasululloh Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat dan ummatnya yang senantiasa mengikuti ajaran dan sunnahnya. Aamiin Bergetar tangan ini menulis sosok yang begitu bersahaja dan kini telah bahagia di sisi-Nya. Adalah beliau Almarhumah Ibu Hajjah Etik Fadhilah Ihsanti, perempuan yang begitu berjasa bagi banyak orang, dalam menyebarkan literasi, menjadi inspirasi, panutan maupun tumpuan. Semua prestasi yang dimilikinya seolah menjadi magnet untuk diikuti. Tapi kini, v

dia telah pergi, kembali menghadap Illahi, sang pemilik jiwa umat manusia. Kepergian ibu Etik telah meninggalkan tangis dan luka bagi semua sahabat yang masih sangat membutuhkannya, namun apalah daya semua harus merelakannya. Buku ini adalah salah satu bentuk curahan atas rasa kehilangan itu. Luapan emosi yang menangis dan curahan doa terbaik untuk Almarhumah Bu Etik. Buku ini menjadi pengingat bagi semuanya, bahwa pernah ada sosok wanita cantik yang telah begitu banyak menorehkan jasa dalam hidup kita, dan itu akan terpatri dalam hati… selamanya. Perjuangannya akan terus dilanjutkan, tak boleh terhenti, dengan semua bekal yang telah diberikan, semoga hal tersebut menjadi ladang amal bagi sahabat literasi dan menjadi kucuran pahala yang akan terus Ibu Etik dapatkan di sana di tempat terindah-Nya. Aaamiin Tiada gading yang tak retak” Kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Penulis menyadari bahwa mungkin banyak kekurangan dalam buku ini. Baik ejaan maupun rangkaian kata- kata. Terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukug proses penerbitan buku dari awal sampai akhir. Semoga buku vi

ini bisa memberikan inspirasi dan bermanfaat bagi kita semuanya Terimakasih. Salam Literasi! Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Januari di bulan Juni 2022 Komunitas Fadhilah Menulis vii

Daftar Isi Pengantar ________v Daftar Isi ________ viii Prolog : Sang Belahan Jiwa Chotib Anwar ________1 Bagai Sumber Mata Air Nur Indriyati _______6 Srikandi Yogyakarta Tasbihah ________ 20 Memori Awal 2022 Juniarti Siti Djauharotul MsTasbihah ________30 Mengurai Kenangan Bersamamu Sang Bintang Sri Yuni Hartanti _________41 Mengenalmu Jauh di Mata Dekat di Hati Siti Nur „Aliyah, M.Pd ________51 Bidadari Cantik Yeti Purwaningsih __________64 Darimu Aku Menulis Adiyanto, M.Pd _________70 viii

Selamat Jalan Guru Literasku Dra Hj.Anisatul Umniyah____________76 Sahabatku Narti________99 Guruku, Sahabat Terbaikku Samrotul Fuadah ________105 Inspirator Cantik Nurul Azimah ________117 Bidadari Surga Heni Wijayanti ________127 Sapaan Bidadari di Musim Gugur Alfi Hidayati ________133 Nama Yang Indah Untuk Sahabat Tersayang Warjiyah ________141 Senandung Rintik Hujan Sukiya _________147 ix

x

Prolog Belahan Jiwa Oleh: Chotib Anwar Menulis tentangmu? Apa yang mesti kutulis? Bukan karena tidak mampu, tapi terlalu banyak kenanganmu. Aku bingung harus memulai dari mana menulis tentangmu. Dari sudut dan segi apapun kamu adalah sesuatu yang istimewa bagiku. Banyak hal-hal yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Apalagi aku menemanimu bukan sehari dua hari Kau berada di sisiku telah berpuluh-puluh purnama 1

Namun sesulit apapun aku terus berusaha dan terus mencoba. Aku tetap berusaha mengabadikannya dalam goresan pena Aku ingin namamu terus dikenang sebagai kenangan terindah. Kehadiranmu menjadi bagian kisah terindah dalam hidupku. *** Saat suasana sepi aku termenung sendiri Seolah menunggu kedatanganmu menemuiku Walau aku tahu yang kulakukan ini sia-sia Tapi entah mengapa itu sering aku lakukan. Hari demi hari aku lalui Berteman sepi … sendiri Kehadiran sahabat, teman seakan tidak berpengaruh apa-apa Diantara suasana hati yang tak menentu Aku berusaha untuk tetap tenang. Ternyata begitu berat menjaga kewarasan. Hanya Allah tempat bersandar dan mengadu Aku mencoba menanamkan keyakinan Di balik ini Allah telah menyiapkan anugerah yang terindah untukku *** Saat suasana rindu, hati ini terasa disayat sembilu. Banyak kisah-kisah yang ingin KUbagi kepadamu. Seakan aku kehilangan tempat bercerita Seakan aku kehilangan tempat bersenda gurau. Seakan aku kehilangan tempat berkeluh kesah. 2

Di saat suasana hati seperti ini dirimulah yang menenangkanku Hanya kau yang mampu mengerti Tentang perasaanku dan semua yang menimpaku. Tapi saat aku tersadar bahwa aku masih sendiri aku hanya bisa diam. Bahkan sesekali aku menangis mengenang kebersamaan bersamamu. Sungguh kisah kebersamaan kita adalah kisah yang begitu indah *** Semakin hari semakin kagum akan kebaikanmu. Ternyata kamu telah menanam banyak kebaikan di mana pun tempat. Subhanallah... tanpa disebut nama pun orang tahu maksud kata-kataku ini adalah dirimu Etik Fadhilah Ihsati Sang Pahlawan Literasi. Bukan hanya sebatas kata-kata tapi bukti nyata. Itu semua menunjukkan bagaimana benih kebaikan yang kamu tebar telah tumbuh begitu subur Kini, telah hadir buku-buku yang berkisah tentang kebaikan dan perjuanganmu. Sebagai Amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir untukmu. Persembahan ini adalah bukti kecintaan teman, sahabat dan Aku tentunya 3

Mereka semua mengenangmu sebagai sosok pahlawan Persembahan yang akan selalu abadi dan dikenang sepanjang masa. Selamat menikmati hasil jerih payahmu Selamat menikmati balasan kebaikan yang pernah kau tebarkan Selamat menikmati keikhlasan dari amal dan jariyahmu Selamat menikmati menjadi bidadari yang akan menantiku di Syurga. 4

Belahan Jiwamu Chotib Anwar ========== 5

Oleh : Nur Indriyati, S.Pd.I. 6

Kala duduk di sebongkah batu, aku menikmati indahnya pemandangan yang sangat menakjubkan. Aku berdecak kagum dengan air terjun yang menghiasi alam tanpa henti. Tanpa rasa lelah dan bosan, terus dan terus mencurahkan air jernihnya hingga bisa dinikmati banyak orang. Tidak hanya itu, dengan alirannya, kebutuhan air di sekitarnya sangat terpenuhi, bunga-bunga cantik bermekaran, burung-burung berkicau riang di sela-sela gemericik air yang mengalir di sela-sela bebatuan. Panorama klasik air terjun yang dibalut dengan keindahan alam dan disempurnakan dengan udara pegunungan yang masih sangat alami ini memang menjadi daya tarik yang luar biasa bagi siapa saja yang berkunjung. Sungguh karunia Allah SWT yang luar bisa yang telah menciptakan sumber mata air hingga menjadi berbagai bentuk keindahan yang bisa dinikmati banyak orang. Aku ingin tahu, di manakah engkau berada. Aku ingin melihatmu, karena engkau sumber keindahan yang ada di depanku. Namun, untuk sampai di tempatmu membutuhkan perjuangan dan harus menyisihkan waktu. Hingga kuurungkan niatku saat itu. Aku 7

yakin, walau belum bisa melihatmu, engkau tampak begitu nyata, ada, dan bermakna. Tak bosan-bosan aku berkunjung menikmati kesejukan alam dan indahnya air terjun itu. Untuk menyegarkan pikiran dan mendapatkan inspirasi. Kenangan-kenangan itu melintas kembali dalam catatan pikiranku saat aku kehilangan seorang inpirator. Sang Inspirator perempuan muda bernama Etik Fadhilah Ihsannti, M.S.I., M.Pd. Beliau adalah Kepala Madrasah MIN 2 Kulon Progo sejak Januari 2020 saat usia 37 tahun, ASN Kementerian Agama DIY. Peraih kenaikan pangkat tercepat se-DIY (nasional), diangkat menjadi PNS berijazah DII dengan golongan IIb tahun 2005. Per April 2018 telah berhasil mendapatkan SK golongan pangkat IV a. Dalam kurun waktu 13 tahun bisa naik golongan pangkat 8 tingkat, sehingga secara khusus Bapak Kakanwil Kemenag DIY mengapresiasi pencapaian ini. Bu Etik telah banyak menorehkan prestasi baik tingkat kabapaten, propinsi, bahkan tingkat nasional. Deretan koleksi piala sebagai Juara Tingkat Nasional berjejer rapi, bertuliskan: Juara Harapan I Nasional Guru Berprestasi Kategori Guru MI Tahun 2015, Juara 3 Nasional Guru Berprestasi Kategori Guru MI Tahun 2016, Juara Harapan II Nasional Guru Berprestasi 8

Kategori Guru MI Tahun 2017, Nominator 6 Besar Nasional Anugerah Mahkamah Konstitusi Tahun 2018. Juara 2 Nasional Anugerah GTK Kategori Guru MI Tahun 2019. Demikian beberapa prestasi Bu Etik, sesuai bionarasinya di salah satu buku antologi. Tidak hanya prestasi di atas, Beliau juga memiliki segudang karya khususnya di bidang literasi. Dua puluh lebih buku solo dan puluhan buku antologi telah dicetak. Ini menunjukkan kepiawaiannya dalam menulis. Yang lebih istimewa, ilmu yang tinggi tidaklah untuk diri sendiri, melainkan Beliau tularkan kepada orang lain. Dengan tidak segan-segan memberi motivasi dan memberi peluang bagi pemula. Termasuk aku, juga ikut merasakan arahan, bimbingan, dan kesempatan untuk berkarya atas kebesaran hati Beliau. Karena masih dalam tahap belajar, tentunya ada rasa bangga dan bersyukur dapat mengenal Bu Etik. Walaupun belum pernah bertatap muka, tapi kehadiran Beliau terasa begitu nyata. Kapan aku mulai mengenal Bu Etik? Berawal dari ketertarikanku pada buku antologi karya Bu Tasbihah dan kawan-kawan. Bu Tasbihah adalah teman baikku, sebelas 9

tahun yang lalu pernah mengajar di madrasah yang sama yaitu di MI Ya BAKII Kesugihan 01. Alhamdulillah tali silaturahmi masih terjalan hingga saat ini. “Bu, bagaimana caranya supaya bisa belajar menulis buku seperti njenengan? Apakah saya boleh ikut?” tanyaku suatu hari ke Bu Tasbihah. “Oh ya, Bu. Njenengan minta dimasukkan ke Group Komunitas Belajar Menulis. Nanti saya kasih kontak Bu Etik ya,” jawab Bu Tasbihah yang juga sangat terbuka terhadap teman- teman yang ingin belajar menulis. Terima kasih, Bu Tasbihah. Tak berapa lama kemudian, pada akhir Oktober 2020 akupun dimasukkan ke dalam Group Komunitas Belajar Menulis oleh Bu Etik. Wah ternyata banyak teman-teman dari Cilacap yang sudah tergabung dalam group menulis ini. Selain dari Cilacap, banyak juga yang berasal dari Yogjakarta, Purworejo, Magelang, Klaten, Temanggung, Magelang, Bandung, bahkan ada yang berasal dari luar Jawa yaitu dari Aceh dan Palangkaraya. Senang sekali bisa berkenalan dengan teman- teman hebat seperti mereka. Selain berkesempatan belajar menulis, juga bisa menambah saudara dari berbagai daerah. Pasti tulisan mereka bagus-bagus, menarik, dan memiliki ciri 10

khas masing-masing. Aku mulai meraba-raba karena baru mengenal anggota yang ada di group. Saat awal bergabung dalam Group Komunitas Belajar Menulis yang dikoordinatori Bu Etik, aku diberi kesempatan ikut menulis pada buku antologi. Tema yang ditawarkan saat itu tentang perjuangan orang tua. Kebetulan aku telah memiliki beberapa tulisan yang masih tercecer tentang catatan kisah orang tuaku. Aku kemudian mencoba menyusun tulisan- tuliasan itu menjadi sebuah kesatuan yang berjudul “Bersahaja Meraih Asa”. Aku beranikan diri mengirim tulisanku yang entah layak atau tidak ke email Bu Etik pada tanggal 3 November 2020. Setelah mengirim, aku konfirmasi ke Beliau melalui chat whatsapp. “Terima kasih, Bu. Kisahnya bagus dan minim kesalahan dalam penulisan,” motivasi pertama Bu Etik kepadaku. Aku menyadari tulisanku masih jauh dari sempurna, namun Bu Etik tidak mecela, bahkan menumbuhkan rasa percaya diri khususnya bagiku sebagai pemula. Beliau juga terbuka dalam menentukan cover dan judul yang sesuai, sebelum buku diterbitkan. Penulis dapat menyumbangkan pendapat sehingga buku yang terbit cover dan judulnya merupakan hasil 11

kesepakatan bersama. Tulisan-tulisan dari beberapa penulis dengan tema perjuangan orang tua, akhinya terbit menjadi buku antologi yang cantik dengan judul “Ayah Ibu Pahlawan Sejati”. Itulah buku antologi pertama bagiku, dengan penulis pertama Sri Handani Widyaningrum, S.Ag. Buku antologi pertamaku Tema demi tema aku ikuti, dengan harapan bisa mengasah keterampilanku menulis. Setiap buku yang diterbitkan, judul dan covernya selalu menarik. Menarik lagi, setelah membaca karya teman-teman yang memiliki berbagai kisah yang unik dan patut diambil pelajaran. Dari segi isi maupun teknik penulisannya. Aku juga menjadi lebih mengenal 12

mereka terutama Bu Etik dari kisah-kisah yang ditulis serta dari biodata/bionarasi yang dicantumkan dalam setiap tulisan. Tema yang ke-6 yang ditawarkan Bu Etik adalah Antologi Sahabat Sejati. Saat menulis pada tema ke-1 sampai ke-5 aku menulis sesuai pengalaman pribadi (non fiksi), namun pada tema ke-6 aku mencoba membuat cerita fiksi. Tak terduga, ternyata aku diberi kesempatan oleh bu Etik menjadi penulis pertama. Aku coba menanyakan, mengapa namaku sebagai penulis pertama. Alasan Beliau, supaya aku lebih termotivasi dan semangat dalam menulis. Terima kasih, Bu Etik. Alhamdulillah buku ini juga andil dalam menambah nilai saat aku mengumpulkan berkas kenaikan pangkat. Sungguh sangat bermanfaat. Buku antologi bertema Sahabat Sejati 13

Setiap tema yang yang disuguhkan selalu disambut antusias oleh anggota group. Namun, dari Bu Etik sendiri tidak memaksa pada setiap tema harus diikuti. Selama bergabung dengan Group Komunitas Belajar Menulis (sekarang telah dirubah menjadi Group Komunitas Fadilah Menulis) di bawah bimbingan Bu Etik, alhamdulillah aku telah ikut menulis dalam 12 buku antologi. Banyak berkah dan manfaat yang aku peroleh, bisa terus belajar menulis, menambah wawasan, dan menambah banyak sahabat. Menulis adalah memperluas wawasan dengan pengembaraan imajinasi, mengeksplor kemampuan diri, dan mengembangkan keilmuan. Banyak menulis akan membawa kita pada fase membaca dan memperluas wawasan. Asyik menulis akan menuntut kita supaya mencari sumber dan informasi baru yang bisa didapat dari melihat dan membaca. Cakrawala keilmuan yang begitu luas adalah potensi besarserta sumber nspirasi dalam menulis. Begitu luasnya sehingga tak akan pernah cukup untuk ditulis dan dibukukan dengan karya seberapapun banyaknya. Ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan buku yang ditulis tak kan pernah mampu merangkum luasnya cakrawala keilmuan. Apa yang kita dengar, yang kita lihat, 14

yang kita alami adalah sumber inspirasi. Itulah salah satu motivasi Bu Etik yang sangat menggugah, Beliau tulis di Buku Antologi Karya Berjuta Cerita tahun 2021. Tak biasanya group terasa sepi. Tanggal 16 Desember 2021 adalah chat terakhir Bu Etik. Tanggal 23 Desember 2021, Pak Sukiya salah satu anggota Group Komunitas Fadilah Menulis, mohon doa kesembuhan untuk Bu Etik yang saat itu dalam kondisi sakit. Pada tanggal 4 Januari 2022, kembali Pak Sukiya mohon doa kesembuhan untuk Bu Etik dan memberitahukan bahwa Beliau sudah dirawat di rumah, namun pihak keluarga belum mengizinkan untuk dibesuk. Doa-doapun mengalir untuk kesembuhan Bu Etik. Semua berharap Bu Etik sehat kembali, di angkat semua penyakitnya, kembali berkarya, kembali menjadi pembimbing, motivator, dan inspirator seperti dulu. Hari Kamis, 13 Januari 2022 dini hari, kami dikagetkan oleh berita duka yang sama sekali tak terduga. Lemas sekali raga ini mendengar berita itu. Tak terasa air mata meleleh, merasa belum siap kehilangan sosok yang begitu berarti. Sungguh aku merasakan, beliau adalah sosok yang amat baik, sederhana, pekerja keras, penuh semangat dan dedikasi, 15

senantiasa membimbing dan memotivasi. Bagaimamanapun kami amat berat kehilangan diri Beliau. Namun kehendak Allah SWT adalah yang terbaik. Pada hari Rabu, 12 Januari 2022 menjelang pukul 00.00, Allah telah memanggil Bu Etik. Selamat jalan Bu Etik. Semoga almarhumah husnul khatimah, diampuni diampuni dosa-dosanya, diterima amal ibadahnya, dan ditempatkan di tempat yang mulia di sisi Allah SWT. Ilmu yang ditularkan semoga dicatat sebagai amal jariyah yang terus mengalir. Aamiin. Pada hari Jum‟at siang, aku bersama Ibu Anisatul Umniyah, Bu Tasbihah, Bu Nisfatul Azizah, Bu Umi Martuti, dan Bu Alfi Hidayati meluncur ke Kulon Progo untuk takziyah ke makam Bu Etik. Kami mewakili sahabat Gumalis (Guru Madrasah Menulis) Cilacap. Alhamdulillah sekitar pukul 16.00, rombongan kami tiba di rumah orang tua Bu Etik, yang kebetulan berdekatan dengan makam Beliau. Selain berdekatan dengan makam, juga berdekatan dengan MIN 2 Kulon Progo. Tetapi kami tidak sempat berkunjung MIN karena waktu sudah sore. Setiba di rumah orang tua Bu Etik, kami serombongan disambut dengan hangat dan penuh haru. Bagaimana tidak? Tamu dari Cilacap yang jauh, sampai di Kulon Progo tentunya 16

membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Ditambah lagi kami adalah sahabat-sahabat yang sama sekali belum pernah bertatap muka. Orang tua Bu Etik bersyukur dan berterima kasih atas kedatangan kami. Kemudian, kami diantar ke makam. Dari pintu masuk makam, sudah terlihat payung berwarna putih ungu tertancap di atas pusara yang tanahnya masih basah dan bertaburan bunga, baunya wangi semerbak, sewangi akhlak dan kebaikan Beliau. Tahlil dan untaian doa kami panjatkan, dipimpin oleh Ibu Anisatul Umniyah. Semoga rindu kami terobati dengan hadir di sini. Kami merasa dekat, serasa senyum manis Bu Etik menyambut kehadiran kami. Saat ziarah di makam Bu Etik 17

Bu Etik telah tiada, tapi seolah masih membersamai kami. Energi kebaikan telah berhasil ditransfer kepada banyak orang, baik yang pernah bertemu lansung maupun hanya betemu melalui dunia maya. Ibu Hj. Etik Fadilahh Ihsanti, M.S.I., M. Pd., Beliau bagaikan sumber mata air, walaupun tidak bisa langsung melihatnya tapi manfaat dan energinya bisa dirasakan dengan nyata. Allaahummaghfirlahaa warhamhaa wa‟aafihaa wa‟fu‟anhaa. Al Fatihah. *** 18

BIODATA PENULIS Nur Indriyati, S.Pd.I. Lahir di Kebumen, 21 September 1977. Putri kedua dari pasangan Bapak M. Nasokha dan Ibu Musriyah. Istri dari Hartono, S. Kep. Ners., telah memiliki dua anak laki-laki bernama „Azzam Maula Zain (15 tahun) dan Haddad Syafiq Abdilah (13 tahun). Sekarang tinggal di Kalisalak, Banyumas, Jawa Tengah. Pendidikan yang pernah dilaluinya yaitu SDN Sitiadi, Puring, SMPN 1 Kebumen, SMAN 1 Kebumen, INSIDA Bandung (D2), IAIIG (Institut Agama Islam Imam Ghazali) Cilacap untuk menyelesaikan jenjang S1. Nur Indriyati pernah mengabdikan diri sebagai guru di SDN Srusuhjurutengah, Puring, Kebumen (2000-2002), SD Islam Al-Azhar 16 Cilacap (2002-2005), Guru ASN DPK di MI Ya BAKII Kesugihan 01 (2005- 2010), dan di MI Darwata Karangasem, Sampang, Cilacap (2011-sekarang). Penulis pernah menjadi peserta Wardah Inspiring Teachers (WIT) 2020. Sedangkan pada awal 2021 meraih Juara III Guru Madrasah Award Tingkat Kabupaten Cilacap (kategori guru Madrasah Ibtidaiyah mewakili kecamatan Sampang), lomba tersebut dalam rangka Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama yang ke-75. Alhamdulillah diberi kesempatan belajar menulis melalui Buku Antologi antara lain: Ayah Ibu Pahlawan Sejati, Syair Cinta untuk Bunda, Bersamamu Ingin Kuraih Ridanya, Merajut Memori 2020, Mengukir Mimpi 2021, Indahnya Persahabatan, Pelita yang Tak Pernah Padam, Deretan Takdir, Syair Cakrawala Cinta, Jejak Langkah Sang Guru, Karya Berjuta Cerita, Inspirasi Untuk Negeri, Berkah Ramadhan, Marhaban Ya Ramadhan, Kemilau Cahaya Sang Inspirator, Syiar Madrasah Cilacap, Mutiara Hati, dan Menebar Inspirasi di Masa Pandemi. Semoga manfaat dan membawa keberkahan. Aamiin. Penulis bisa dijumpai melalui : Facebook : Nur Indriyati Instagram : @indriyatinur Alamat email : [email protected] No.HP/WA : 081327057204 19

Oleh : Tasbihah 20

Anugerah itu ketika kita bertemu Meski dalam dunia maya Tetapi terasa begitu nyata Berbagi cerita penuh ceria Kekagumanpun datang Pada prestasimu Sang Bintang Kau selalu tenang menepis duri penghalang Selalu muncul jadi pemenang Kau ajak aku mengikuti jejak mu Menjadi lebih maju Melawan rasa ragu Tuk terus menambah ilmu Satu dua tiga karya mulai tercipta Tumbuhkan rasa bangga Subur dalam dada Namun tetap bersahaja Dunia literasi Kau kenalkan dengan empati Kesabaran hati yang kau miliki Membuat aku berani melangkah dan melangkah lagi 21

Kini kau telah menutup mata untuk selamanya Kembali kepada-Nya Allah Azza wajalla Sang pencipta alam semesta Bermil-mil jarakku dengan mu Kutempuh tanpa ragu Aku ingin bersimpuh berdoa diatas pusaramu Tanah yang basah menambah rasa haru Kau adalah Srikandi Yang selalu terpatri dalam hati Duhai pejuang literasi di bumi Pertiwi Kau adalah... Etik Fadhilah Ihsanti Srikandi ku.. sahabat ku Syurga telah menantimu Aku tak putus berdoa berbahagialah kau di sana Semoga kami bisa meneruskan cita-cita Terus berkarya untuk Indonesia Mobil melaju kencang menyusuri jalan Deandels menuju suatu kota dimana seorang sahabat sejati berada, aku tak sendiri melainkan dengan satu rombongan yang memiliki niat dan hati yang sama, mencintaimu. Ya... Kami memang sangat menya- 22

yangimu, sahabatku, guruku dan inspiratorku, Ibu Hajjah Etik Fadhilah Ihsanti. Secara fisik kita memang berjauhan, tapi hati kita berdekatan, saling memotivasi dan berbagi. Anganku berkelana, mengenang pertemuan kita tepatnya pada tanggal 3 Mei 2020 Meski dalam dunia maya tapi terasa begitu nyata, kita saling bertegur sapa, aku ungkapkan rasa kagumku padamu, terutama pada prestasi dan semangatmu, iri dengan semua itu, aku ungkapkan bahwa aku ingin belajar banyak hal darimu. Engkau yang begitu bersahaja, menerimaku dengan tangan terbuka, kau kirim buku karyamu disertai motivasi untukku mengikuti jejakmu, berani memperbaiki diri melalui jalur literasi. Ada sedikit keraguan dalam hatiku, apa aku bisa? menjadikan namaku ada diantara rangkaian huruf di cover sebuah buku, tetapi kau terus meyakinkanku, hingga aku mantap untuk belajar menjadi penulis dengan mengikuti komunitas yang kau bentuk, sedikit demi sedikit, muncul keberanianku menekan huruf demi huruf pada keyboard leptopku, kukirimkan padamu, memang masih berantakan, tapi dengan kesabaran, kau beri aku masukan untuk lebih baik di tulisan yang akan datang. 23

Satu buku, dua buku, tiga buku....Alhamdulillah kini telah lebih dari 30 buku.meski masih karya bersama. Kau tentu bahagia di alam sana, telah begitu banyak kebaikan kau tebarkan padaku dan juga pejuang pendidikan yang lain. Mengenalmu adalah hal terbaik yang pernah terjadi. Semakin hari semakin kita banyak berkomunikasi bertukar pendapat tentang banyak hal dan cita-cita. Mengikuti jejakmu, aku memberanikan diri membentuk komunitas menulis khusus guru di Cilacap yang awalnya adalah KMGM (Komunitas Menulis Guru Madrasah) kemudian berproses menjadi GUMALIS (Guru Madrasah Menulis) dengan motivasi darimu aku bisa membawa GUMALIS semakin berkembang dari waktu ke waktu, banyak sudah karya GUMALIS, sejak diresmikan tanggal 11 Maret 2021, kini anggota GUMALIS telah mencapai 113 orang dengan karya buku antologi sebanyak 14 judul buku. Dukunganmu untuk GUMALIS semakin dapat aku rasakan saat kuminta kau berbagi ilmu kepenulisan, tepat di hari Kartini, 21 April 2021. Pemaparan materi begitu jelas dan lugas, memberikan secercah harapan berjuta ide dalam benakku dan sahabat GUMALIS lainnya. Pada momen itu pula, 24

engkau jariahkan buku karya mu untuk kami, buku itu berjudul “Jejak Didital dari Jalan Deandles” Saat hari lahirmu tiba, kubuatkan video ucapan dan doa tulus untukmu, aku berharap semua yang tertulis disana, dikabulkan oleh Allah SWT dan bisa menambah lekat persahabatanku denganmu. Selama aku mengenalmu, yang aku tau kau seorang yang selalu ceria, bersemangat dan pantang menyerah, tak pernah sekalipun kau mengeluh atau bercerita masalahmu. Seolah kau tak ingin membebani orang lain. Hingga suatu hari, tepatnya 18 Desember 2021 kabar buruk itu sampai kepadaku bahwa kau sedang dirawat di Rumah Sakit. Aku menghubungimu namun tak juga ada balasan, baru keesokan harinya, satu pesan WhatsApp masuk ke Hand phone ku... darimu. Kau bercerita kronologi sakitmu betapa sedihnya hatiku, ternyata sakitmu bukan sakit biasa, dokter tak bisa menerka hingga berpindah dan dirujuk beberapa kali, dari satu Rumah sakit ke Rumah Sakit lainnya. 25

Kau minta agar aku merahasiakannya, aku berusaha tidak bercerita pada siapapun tentang sakitmu, aku ingin sekali membesukmu tapi ternyata tak ada yang boleh besuk, kau harus dikarantina... Ya Allah. Beberapa waktu berlalu aku hanya bisa mengirimkan doa untukmu, semoga Allah meringankan sakitmu dan memulihkan kondisimu, hanya itu... rasanya rindu ceriamu. Dalam sakitmu, banyak pesan yang kau kirim, masih sempatnya engkau memotivasi aku agar mandiri dan bersungguh-sungguh dalam GUMALIS. Dini hari, Kamis 13 Januari 2022 saat aku terjaga kubuka ponselku, serasa luruh tulangku, badan ini terasa begitu lemas dadaku sesak seperti ada batu besar di dalamnya saat kubaca pesan dalam grup Komunitas Fadhilah Menulis bahwa... Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, engkau telah tiada menghembuskan nafas terakhir, kembali menghadap Sang pencipta. 26

Aku bertekad harus datang, meski tidak saat upacara pemakaman, kukumpulkan sahabat GUMALIS yang bisa taziyah, Bismillah jarak tak jadi halangan, kami menyusuri jalan Deandels melewati YIA untuk menemuimu, di tempat yang indah untuk peristirahatan terakhirmu. Masih tak percaya rasa hati ini, kini engkau telah pergi... sahabatku Hj. Etik Fadhilah Ihsanti. Berjumpa dengan ayah dan ibumu, mendengarkan kisah- kisahmu semakin membuatku yakin, kau memang wanita pilihan. Berlanjut ziarah ke makammu, harum semerbak mewangi, seperti itulah namamu, indah dan terus hidup dalam jiwaku, jiwa kami para guru pegiat literasi. Meskipun kini telah tiada, tapi engkau laksana udara, yang terus ada membuat 27

komunitas yang kau bangun terus hidup, komunitas itu bernama KFM (Komunitas Fadhilah Menulis). Komunitas Fadhilah Menulis sangat merasa kehilangan, rasanya tak cukup hanya air mata, kami mengadakan tiga kali khotmil quran semua pahala dan kebaikannya kami khususkan sebagai hadiah untukmu, Tadarrus Alquran itu dilakukan secara online, dari rumah kami masing-masing, tiap ayat yang kami baca menjadi saksi bahwa kami teramat menyayangimu. Semasa hidup Bu Etik orang yang sangat baik, kini saatnya menuai semuanya, yaitu menjadi orang yang istimewa. Saat ini, aku hanya bisa mengenangmu, aku bersaksi kau wanita yang sholihah penuh kesabaran dan tata kramakau seorang guru, sahabat dan motivator kami , teladan yang telah kau tanamkan sangat berarti, begitu banyak kau ukir prestasi. Semoga kami bisa meneruskan perjuanganmu Selamat Jalan Bu Hajjah Etik Fadhilah Ihsanti, Doa tulus kami akan selalu mengiringimu InsyaAlloh Engkau Khusnul Khotimah ditempatkan di Syurga Terindah-Nya. Aamiin Ya Mujibassailin. 28

TENTANG PENULIS Tasbihah, S.Pd.I lahir di Cilacap, Maret 1981. Anak ke 6 dari 7 bersaudara. Kegiatannya adalah mengajar di MI Ya BAKII Kesugihan 01 Cilacap sejak tahun 2003 sampai sekarang. Motto hidupnya adalah Man Jadda Wajadda (Siapa yang bersungguh-sungguh pasti bisa). Prestasi yang pernah di raih Juara 1 lomba guru INKRESI (Inovatif, kreatif dan berprestasi) Kemenag Kabupaten Cilacap tahun 2019, Penghargaan sebagai guru kelas berdedikasi dan inovatif pada HAB Kemenag tahun 2020. Penulis bisa dihubungi melalui Fb : Tasbihah 29

Oleh : Juniarti Siti Djauharotul Ms 30

Suasana malam itu serasa ingin cepat-cepat tidur, entah kenapa, rasa kantuk begitu menyelimutiku. Rabu malam 12 Januari 2022 yang dingin. Belum tengah malam aku bergegas tidur. Tak terasa dini hari pun datang menjelang. Alarm HP Redmi milikku berbunyi, tanda saatnya aku harus bangun untuk menjalankan shalat tahajud. Setelah kubangunkan suamiku kami pun berwudlu, lalu mengerjakan shalat tahajud. Beberapa waktu berlalu, adzan subuhpun berkumandangan. Kami berjalan beriringan menaiki tanjakan menuju masjid Raudhatul Jannah di sebelah timur rumahku. Suasana jalanan sepi. Seperti biasanya hanya beberapa tetangga yang berjamaah di masjid. Kamipun mengerjakan shalat sunnah tahiyatul masjid, qabliyah, lalu berdzikir, berdoa, sambil menunggu waktu muadzin mengumandangkan iqamah. Setelah shalat berjamaah, aku mendahului pulang dari masjid, karena suamiku lama berdzikir dan berdoanya. Kadang beliau juga menunggu sampai waktu syuruq tiba, lalu mengerjakan shalat sunnah syuruq, baru setelahnya pulang ke rumah. Kukeluar dari masjid sambil melantunkan doa 31

Allohumma inni asaluka min fadlik sambil melangkahkan kaki kiri. Kembali kususuri jalan turunan sendirian sambil menggerakkan badan, “tu, wak, tu, wak”….desahku. Sampai di rumah aku membasuh kaki. Menuju ke kamar tidur, saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 05.15. Kulihat HP tergeletak, rasanya ada perasaan kurang enak, bergejolak, galau, atau entahlah ingin segera membuka HP. Perlahan kuhidupkan HP Redmi milikku. Setelah terbuka yang pertama terlihat adalah grub Komunitas Fadhilah Menulis (KFM) teratas. Dadaku berdesir, “Ada apa ya,” gumamku. Kuletakkan HP takut melanjutkan membaca, begitu beberapa kali sambil berpikir ada apa. Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim kubuka WA KFM, kalimat yang kulihat pertama adalah “Innalillahi wa innailaihi rajiun”. Semakin dheg…dheg…dheg rasa di dadaku. Lalu kulanjutkan membaca. “Innalillahi wainnailaihi rojiun, ngaturi pirso bilih panjenenganipun guru kito sedoyo, ibu kito Etik Fadhilah Ihsanti sampun katimbalan deneng Alloh SWT antawisipun jam 00.00 kirang kolo wau, wonten ing RS PKU Gombong. Mugi 32

almarhumah pinaringan maghfiroh saking Alloh lan dipun paringaken wonten suwargane gusti Alloh, lan sedoyo amal saenipun dipun tampi deneng Alloh, Aamiin.” Ucap Bu Fuadah. “Innalillahi wa inna ilaihi roji'uun. Ya Allah, insya Allah husnul khotimah. Aamiin.” Ucap Bu Pujiati. Itulah sebagian dari berita duka yang dikirimkan anggota grup KFM. Berita ini sungguh benar. Tiba-tiba tubuhku lemas, aku terduduk tak berdaya. Bu Etik Fadhilah Ihsanti, Beliau telah menghadap Allah pukul 00.00. Beliau berjuang melawan penyakitnya, namun Allah lebih menyayanginya. Beliau guru muda yang piawai, kemampuannya menulis sungguh luar biasa, patut dibanggakan. Begitu banyak karya yang dibuatnya. “Allahummaghfirlahaa warhamhaa wa'afihaa wa'fu aanhaa. Ya… Allah, semoga almarhumah husnul khatimah, diterima amal shalihnya, dan diampuni segala dosa-dosanya, mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT. Keluarga yang ditinggalkan semoga dapat tabah, sabar, dan ikhlas menerima ketentuan Allah,” doaku mengalun lembut. Pagi itu posisi jenazah ada di RSU PKU Muhammadiyah Gombong akan dibawa ke Rumah Kutoarjo, Purworejo. Untuk 33

rencana pemakaman Kamis, 13 Januari 2022, pukul 10.00 berangkat dari Kutoarjo menuju Rumah Duka Keluarga di Ngestiharjo. Dan pukul 14.00 rencananya dimakamkan di Ngestiharjo, Wates. Berita cepat menyebar. Begitu juga di grup KS JOS INSPIRASI SLI Kulon Progo. Kami bermusyawarah takziah bersama-sama ke Ngestiharjo. Rencana kami setelah shalat dhuhur bertemu di traffigh light barat perempatan Nagung Wates. Pukul 12.00 kami bertemu dengan teman-teman INSPIRASI Kulon Progo. Ex Konsultan Relawan SLI Dompet Dhuafa Wahyu Widiyawati ikut bersama kami. Kami menuju rumah duka di dekat MIN II Kulon Progo Ngestiharjo. Sungguh luar biasa pelayat yang hadir saat itu, termasuk yang menyolatkan. Di depan rumah aku bertemu Ibunda Etik Fadhilah Ihsanti, Ibu Mariyem. Beliau adalah sahabatku saat aku menunaikan tugas di Kapanewon Wates yaitu di SD Negeri Jurangjero. Sedangkan Bu Mariyem menjadi Kepala Sekolah di MIM Dondong. Beliau terkejut saat kubuka masker. Kata Bu Mariyem, “Kok Bu Yuni kenal sama anak saya?” Tanya beliau. 34

“Bu Etik teman saya di Sekolah Literasi Indonesia Kulon Progo. Beliau putri yang hebat dan luar biasa, banyak membimbing saya dalam kepenulisan.” Tutur saya. “Terima kasih Bu Yuni telah hadir dalam pemakaman anak saya, maafkan jika Etik melakukan kesalahan.” Tutur Bu Mariyem. “Insya Allah Beliau orang yang baik, rendah hati, suka menolong, pintar, lemah lembut.” Jawabku sambil minta izin shalat jenasah. Selesai shalat jenasah kami bergabung duduk di garasi, sambil menunggu saat pemakaman tiba. “Selamat jalan Bu Etik, terima kasih kebaikan yang terukir di antara kita. Terima kasih buku berjudul ”Merajut Memori 2020” yang tercetak di awal tahun 2021.” Karyaku bersamamu dan sahabat literasi di KFM. Engkau adalah editor sejati, yang tidak pernah menolak karyaku yang jauh dari sempurna. Penilaian akan tulisanku begitu menyejukkan, meskipun Kau baca dengan ngos-ngosan seperti berlari kencang. Akan selalu kuingat. Meski Merajut Memori 2021 belum terwujud. Aku, kami, sangat berduka dengan meninggalnya Bu Etik Fadhilah Ihsanti. Sosok Kepala Madrasah yang energik, semangat, dan penuh prestasi. Banyak karya yang telah 35

dihasilkannya. Semoga kinerja dan semangatmu dapat menjadi motivasi bagi siapapun untuk bisa meneladani. Insya Allah karya-karyamu diharapkan dapat menginspirasi bagi kita semua. “Selamat jalan Bu Etik, sahabat, guru, motivator, inspiratorku, Engkau seperti putri bagiku. Engkau pun menganggapku Ibu karena perbedaan usia kita. Doa kami menyertaimu.” Gumamku dalam doa seiring kepergian keranda jenasah yang semakin menjauhhh. “Lihatlah suami, putra, dan saudaramu mengiringi kepergianmu dengan kekuatan luar biasa.” Desahku sambil kuhapus titik air bening dari kelopak mataku. 36

Berpulangnya Sang Guru Juniarti Siti Djauharotul MS Kusapa malam gelap nan dingin Kutertidur dalam nyanyian malam Terjaga saat gemericik air menerpa bumi Kubermunajad bersimpuh pada Illahi Robbi, Saat suara adzan subuh berkumandang Kuayun langkah menyusuri jalan tanjakan Menuju masjid, bermunajad berdzikir kutunaikan Suara gemerisik dedaunan bambu mengiring langkah Kuayun langkah beriring dzikir dari bibir mungilku Nyanyian ayam dan jengkerikpun menambah syahdu... Bertafakur dan berjamaah serta berdoa berlalu... Kuturuni jalanan nan sepi menuju rumahku Serasa berdegup kencang jantungku Saat kubuka HP, beriring ucapan WAG KFM Innalillahi wainna illahi roojiun Terduduk, lemas, lunglai …. tubuhku… Sahabat, dan guruku yang menginspirasi Nama nan indah Etik Fadhilah Ihsanti Kau tinggalkan kami menghadap Illahi Meninggalkan kenangan karya literasi Berbahagialah Engkau bersama Illahi Perjuangan kulanjut dengan ridlo Illaihi Yogyakarta, 13 Januari 2022 37

Kenangan Manis Juniarti Siti Djauharotul MS Kutermenung dalam kesendirianku Aku ketak-ketik berbagai ceritaku Dalam karya kisah asyik atau puisiku Banyak kekurangan dalam wawasanku Kau guru inspirator dalam setiap ketikan Kita saling terjaga dan bercengkrama Seiriing menemaniku dalam berkarya Dalam gelap malam belajar, dan bertanya Engkau sang editor sahabat Nusantara Kesabaran kelembutan dan kasih sayang Senantiasa Kau berikan dalam membimbing Dalam gelapnya malam mengukir kisah cinta Namun saat kisah kasih itu belum semua terwujud Menuju kisah abadi bersamamu, Allah memanggilmu Menuju singgasana diammu, abadi bersama amalanmu Saat inipun kumerasakan Engkau setia mendampingiku Ibu Etik Fadhilah Ihsanti, Engkaulah guru dan inspiratorku Yogyakarta,12 Januari 2022 38

Ice breaking Juniarti Siti Djauharotul MS Kau tebarkan kebaikan dalam berliterasi Saat pelatihan dan wawasan kepenulisan Tenang, penolong, berwibawa, rendah hati, Kau ayunkan tubuh gemulai, dan langkah kaki Kuingat bait kalimat saat Kau tebarkan ilmu Aku siap… Aku ingat… Melakukan Prok -prok Aku siap…Aku ingat… Ingat aku siap Siap aku ingat melakukan. Prok - prok. Ice breaking yang kau ajarkan kepada kami Menggema di setiap ruang-ruang pelatihan Saat cakarawala ilmu kepenulisan kau berikan Tuk meraih prestasi berliterasi dikomunitas kita Bersama sahabat INSPIRASI Kulon Progo Pegiat literasi di negeri The Jewel Of Java Kini ajaranmu menjadi kenangan nan indah Perlahan namun pasti satu dua tiga… sepuluh… karyaku terlahir Karya sahabatku juga lahir di negeri ini... Yogya, Cilacap, Luar Jawa…dll Yogyakarta, 17 Februari 2022, 22.30 39


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook