Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore LPI_2021

LPI_2021

Published by JAHARUDDIN, 2022-02-15 00:58:06

Description: LPI_2021

Keywords: Bank Indonesia

Search

Read the Text Version

Air merupakan sumber kehidupan yang menjadi penyejuk dan semangat untuk bangkit serta optimis berjuang. Cahaya yang terpancar dari riak air digital melambangkan bangkit dan optimisme disertai dengan lingkaran digital yang menjadi riak air tempat cahaya dan tunas tanaman tumbuh yang mencerminkan inovasi. Kearifan lokal dan sinergi digambarkan dengan motif batik kawung, seluruh titik di dalamnya bergabung untuk menciptakan kekuatan semesta. Dengan bersatu maka kekuatan yang didapatkan akan lebih besar menjadi satu kesatuan yang inklusif membawa Indonesia ke peradaban baru yang lebih baik.





LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 ISSN 0522-2572

Laporan Perekonomian Indonesia ini disusun sebagai pemenuhan kewajiban transparansi dan akuntabilitas Bank Indonesia yang diatur dalam pasal 58 Undang- Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No.6 tahun 2009.

VISI Menjadi bank sentral digital terdepan yang berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional dan terbaik di antara negara emerging markets untuk Indonesia Maju. MISI 1. Mencapai dan memelihara stabilitas nilai Rupiah melalui efektivitas kebijakan moneter dan bauran kebijakan Bank Indonesia; 2. Turut menjaga stabilitas sistem keuangan melalui efektivitas kebijakan makroprudensial Bank Indonesia dan sinergi dengan kebijakan mikroprudensial Otoritas Jasa Keuangan; 3. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan digital melalui penguatan kebijakan sistem pembayaran Bank Indonesia dan sinergi dengan kebijakan Pemerintah serta mitra strategis lain; 4. Turut mendukung stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui sinergi bauran kebijakan Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal dan reformasi struktural Pemerintah serta kebijakan mitra strategis lain; 5. Turut meningkatkan pendalaman pasar keuangan untuk memperkuat efektivitas kebijakan Bank Indonesia dan mendukung pembiayaan ekonomi nasional; 6. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat nasional hingga di tingkat daerah; 7. Mewujudkan bank sentral berbasis digital dalam kebijakan dan kelembagaan melalui penguatan organisasi, sumber daya manusia, tata kelola dan sistem informasi yang handal, serta peran internasional yang proaktif. NILAI-NILAI STRATEGIS Nilai-nilai strategis Bank Indonesia adalah: (i) kejujuran dan integritas (trust and integrity); (ii) profesionalisme (professionalism); (iii) keunggulan (excellence); (iv) mengutamakan kepentingan umum (public interest); dan (v) koordinasi dan kerja sama tim (coordination and teamwork) yang berlandaskan keluhuran nilai-nilai agama (religi).

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 Daftar Daftar Isi viii Dewan Gubernur Bank Indonesia xvi Isi Daftar Grafik xi Prakata xx Daftar Tabel Tinjauan Umum xxiv Daftar Gambar xiii xiv BAB I 2 KINERJA DAN PROSPEK EKONOMI GLOBAL: PEMULIHAN BELUM BERIMBANG, KETIDAKPASTIAN PASAR KEUANGAN BERLANJUT 1.1 Masih Belum Meratanya Vaksinasi dan 5 Risiko Endemi Covid-19 8 10 1.2 Ketidakseimbangan Proses Pemulihan 12 Ekonomi Global 14 1.3 Gangguan dalam Mata Rantai 15 Pasokan Global dan Kelangkaan Energi 17 1.4 Ketidaksinkronan Rencana Kebijakan Moneter dan Fiskal serta Berlanjutnya Ketidakpastian Pasar Keuangan Global 1.5 Dampak Luka Memar (Scarring Effect) dari Pandemi 1.6 Cepatnya Digitalisasi Ekonomi dan Keuangan 1.7 Semakin Kuatnya Tuntutan atas Ekonomi Hijau dan Keuangan Berkelanjutan BAB II 22 KINERJA DAN PROSPEK EKONOMI NASIONAL: PROSES PEMULIHAN TERUS BERLANGSUNG, STABILITAS TERJAGA 2.1 Penyebaran Covid-19 di Indonesia Masih 26 Berlanjut 29 37 2.2 Momentum Perbaikan Ekonomi Sempat 45 Tertahan di Tengah Stabilitas yang Terjaga 48 2.3 Momentum Perbaikan Perekonomian Indonesia Diprakirakan Berlanjut 2.4 Kinerja Perekonomian Indonesia 2022 Diprakirakan Meningkat 2.5 Upaya Mendorong Proses Pemulihan Ekonomi Indonesia viii

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 BAB III 50 BAURAN KEBIJAKAN BANK INDONESIA TAHUN 2021: MENDORONG PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL, MENJAGA STABILITAS 3.1 Kebijakan Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah 54 3.2 Stimulus Kebijakan Moneter 55 3.3 Pelonggaran Kebijakan Makroprudensial 56 3.4 Akselerasi Digitalisasi Sistem Pembayaran 58 3.5 Akselerasi Pendalaman Pasar Uang 62 3.6 Pemberdayaan Ekonomi-Keuangan Syariah 64 dan UMKM 68 3.7 Penguatan Kebijakan Internasional 70 3.8 Transformasi Bank Indonesia BAB IV 72 BANGKIT DAN OPTIMIS: SINERGI DAN INOVASI UNTUK PEMULIHAN EKONOMI 4.1 Satu Prasyarat, Lima Respons Kebijakan 75 4.2 Sinergi Kebijakan Ekonomi Nasional 82 ix

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 BAB V 86 ARAH BAURAN KEBIJAKAN BANK INDONESIA TAHUN 2022: MENDORONG AKSELERASI PEMULIHAN EKONOMI, MENJAGA STABILITAS 5.1 Arah Kebijakan Moneter 90 93 5.2 Arah Kebijakan Makroprudensial 95 98 5.3 Arah Kebijakan Sistem Pembayaran 100 5.4 Akselerasi Pendalaman Pasar Keuangan 102 103 5.5 Kebijakan Ekonomi-Keuangan Inklusif dan Hijau 5.6 Kebijakan Internasional 5.7 Perekonomian Indonesia di Lintasan Jangka Menengah menuju Indonesia Maju BAB VI 110 TRANSFORMASI BAURAN KEBIJAKAN DAN AKSELERASI EKONOMI KEUANGAN DIGITAL 6.1 Transformasi Bauran Kebijakan 115 untuk Akselerasi Perekonomian 122 6.2 Akselerasi Ekonomi dan Keuangan Digital yang Inklusif dan Efisien LAMPIRAN 139 x

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 Daftar Grafik 1. KINERJA DAN PROSPEK EKONOMI Grafik 1.18. Jumlah Kegagalan Korporasi 14 GLOBAL: PEMULIHAN BELUM Grafik 1.19. Pengguna Aktif BigTech 15 BERIMBANG, KETIDAKPASTIAN PASAR Grafik 1.20. Pangsa E-Commerce 15 KEUANGAN BERLANJUT Grafik 1.21. Emisi Karbon dan Target 17 Grafik 1.1. Perkembangan Kasus Harian 5 Penurunan 18 Covid-19 Grafik 1.22. Paris Agreement Grafik 1.2. Tingkat Fatalitas Covid-19 Global 6 Grafik 1.3. Tingkat Mobilitas Dunia 7 Grafik 1.4. Kontrak Vaksin Dunia 7 Grafik 1.5. Tingkat Vaksinasi Negara 7 2. KINERJA DAN PROSPEK EKONOMI NASIONAL: PROSES PEMULIHAN TERUS Grafik 1.6. Indeks Penjualan Ritel 8 BERLANGSUNG, STABILITAS TERJAGA Grafik 1.7. Indeks Keyakinan Konsumen 8 Grafik 2.1. Perkembangan Kasus Harian 26 Covid-19 Grafik 1.8. Paket Stimulus Fiskal Negara G20 9 Grafik 2.2. Kasus Sembuh dan Kematian 26 Covid-19 Grafik 1.9. Indikator Waktu Pengiriman 10 Grafik 1.10. Biaya Pengiriman 10 Grafik 2.3. Bed Occupancy Rate (BOR) 27 Nasional Grafik 1.11. Harga Komoditas Dunia 11 Grafik 2.4. Mobilitas Masyarakat Indonesia 27 Grafik 1.12. Proyeksi Inflasi Dunia 11 Grafik 2.5. Kapasitas Vaksinasi 28 Grafik 1.13. Defisit Fiskal 12 Grafik 2.6. Realisasi Vaksinasi Spasial 28 Grafik 1.14. Kebijakan Moneter 13 Grafik 2.7. Pertumbuhan Ekonomi Spasial 31 Triwulan III 2021 Grafik 1.15. Pergerakan Yield dan Saham 13 Grafik 1.16. Aliran Investasi Portofolio 13 Grafik 2.8. Transaksi Digital Banking 36 Grafik 1.17. Leverage Korporasi Nonfinansial 14 Grafik 2.9. Transaksi Uang Elektronik 36 xi

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 Grafik 2.10. Ekspektasi Konsumen 37 3. BAURAN KEBIJAKAN BANK INDONESIA TAHUN 2021: MENDORONG PEMULIHAN Grafik 2.11. Purchasing Managers’ Index (PMI) 37 EKONOMI NASIONAL, MENJAGA STABILITAS Grafik 2.12. Apresiasi dan Depresiasi Nilai 40 Tukar Grafik 3.1. Aliran Investasi Asing ke SBN 54 Grafik 2.13. Persepsi Risiko di Negara 40 Grafik 3.2. Yield Spread SBN dengan UST 54 Berkembang dan Indonesia Grafik 3.3. Suku Bunga PUAB O/N 55 Grafik 2.14. Permintaan dan Penawaran Valas 40 Grafik 3.4. Indeks Lending Standard 57 Grafik 2.15. Inflasi IHK 41 Grafik 3.5. Perkembangan QRIS 59 Grafik 2.16. Inflasi IHK di Berbagai Wilayah 41 Grafik 3.6. Perkembangan E-Commerce 60 Grafik 2.17. Uang Beredar dan AL/DPK 42 Grafik 3.7. Perkembangan Digital Banking 60 Grafik 2.18. Suku Bunga Perbankan 42 Grafik 3.8. Perkembangan Uang Elektronik 61 Grafik 2.19. Transmisi BI7DRR kepada SBDK 42 Grafik 2.20. Permodalan Perbankan dan 43 Kualitas Kredit Grafik 2.21. Kredit dan DPK 43 xii

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 Daftar Tabel 1. KINERJA DAN PROSPEK EKONOMI 3. BAURAN KEBIJAKAN BANK INDONESIA GLOBAL: PEMULIHAN BELUM TAHUN 2021: MENDORONG PEMULIHAN BERIMBANG, KETIDAKPASTIAN PASAR EKONOMI NASIONAL, MENJAGA KEUANGAN BERLANJUT STABILITAS Tabel 1.1. Proyeksi Ekonomi Global 9 Tabel 3.1. Merchant Terdaftar QRIS 59 Tabel 1.2. Tema, Fokus, dan Agenda 19 Prioritas Presidensi G20 Indonesia 2. KINERJA DAN PROSPEK EKONOMI NASIONAL: PROSES PEMULIHAN TERUS BERLANGSUNG, STABILITAS TERJAGA Tabel 2.1. Pertumbuhan Ekonomi 30 Berdasarkan Pengeluaran (%,yoy) Tabel 2.2. Pertumbuhan Ekonomi 30 Berdasarkan Lapangan Usaha (%,yoy) Tabel 2.3. Kondisi Sistem Keuangan pada 35 Periode Penyebaran Covid-19 Varian Delta Tabel 2.4. Proyeksi Pertumbuhan PDB Sisi 45 Pengeluaran Tabel 2.5. Proyeksi Pertumbuhan PDB Sisi 46 Sektoral xiii

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 Daftar Gambar 3. BAURAN KEBIJAKAN BANK INDONESIA Gambar 4.3. Sinergi Kebijakan Ekonomi 78 TAHUN 2021: MENDORONG PEMULIHAN Nasional untuk Akselerasi 79 EKONOMI NASIONAL, MENJAGA Pemulihan Sektor Prioritas STABILITAS Gambar 4.4. Stimulus Fiskal Gambar 3.1. Perkembangan BSPI 2025 57 Gambar 3.2. Keterkaitan Antar-Inisiatif BPPU 62 2025 Gambar 3.3. Pengembangan CCP-SB NT 63 5. ARAH BAURAN KEBIJAKAN BANK Indonesia INDONESIA TAHUN 2022: MENDORONG AKSELERASI PEMULIHAN EKONOMI, Gambar 3.4. Fesyar dan ISEF 2021: Indonesia 65 MENJAGA STABILITAS Pusat Ekonomi Keuangan Syariah Dunia Gambar 5.1. Bauran Kebijakan Bank Indonesia 89 Tahun 2022 Gambar 3.5. Strategi Pengembangan UMKM 66 Gambar 5.2. Arah Kebijakan Moneter Tahun 91 Ekspor 2022 Gambar 3.6. Persebaran Wilayah Gerakan 66 Gambar 5.3. Arah Kebijakan Makroprudensial 93 Nasional Bangga Buatan Tahun 2022 Indonesia Gambar 3.7. Pencapaian KKI 2021 67 Gambar 5.4. Arah Kebijakan Sistem 95 Pembayaran Gambar 3.8. Transformasi Kelembagaan 71 Gambar 5.5. Akselerasi Pendalaman Pasar 98 Uang Tahun 2022 Gambar 5.6. Penguatan Program 100 Pengembangan UMKM 4. BANGKIT DAN OPTIMIS: SINERGI DAN INOVASI UNTUK PEMULIHAN EKONOMI Gambar 4.1. Sinergi Kebijakan Nasional 75 Gambar 4.2. Rancangan Persiapan ke 76 Kenormalan Baru, Hidup Bersama Endemi xiv

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 6. TRANSFORMASI BAURAN KEBIJAKAN Gambar 6.6. Fitur, Layanan, dan Harga BI- 129 DAN AKSELERASI EKONOMI KEUANGAN FAST DIGITAL Gambar 6.7. Cakupan Standar Open API 132 Pembayaran Gambar 6.1. Pengelolaan Optimal Dua 116 Trilema Gambar 6.8. Proses Pengembangan Open 133 API Pembayaran Gambar 6.2. Integrasi Kebijakan dalam 117 BIPOLMIX Gambar 6.9. Program Digitalisasi UMKM BI 134 Gambar 6.3. Kerangka Pengelolaan Moneter 118 Gambar 6.10. Sebaran Program Digitalisasi 135 Klaster Pangan Gambar 6.4. Partisipan Pasar Indonesia 120 Gambar 6.5. Reformasi Regulasi PBI Sistem 123 Gambar 6.11. Alur Pemanfaatan Teknologi 135 Pembayaran Digital pada Sektor Pertanian xv

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 Dewan Gubernur JUDA AGUNG DODY B. WALUYO DEPUTI GUBERNUR DEPUTI GUBERNUR xvi PERRY WARJIYO GUBERNUR BANK INDONESIA

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 DESTRY DAMAYANTI AIDA S. BUDIMAN DEPUTI GUBERNUR SENIOR DEPUTI GUBERNUR DONI P. JOEWONO DEPUTI GUBERNUR xvii

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 SUGENG ROSMAYA HADI DEPUTI GUBERNUR DEPUTI GUBERNUR Menjabat sampai dengan 5 Januari 2022 Menjabat sampai dengan 5 Januari 2022 xviii



LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 Prakata PERRY WARJIYO \"Sinergi kebijakan yang erat GUBERNUR BANK INDONESIA dan capaian perekonomian pada tahun 2021 menjadi dasar semangat untuk bangkit dan semakin optimis akan percepatan proses pemulihan ekonomi Indonesia pada tahun 2022” Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan ke hadirat negara Emerging Market and Developing Economies Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmat-Nya (EMDEs) akibat perbedaan tingkatvaksinasi dan Bank Indonesia dapat melanjutkan tradisi publikasi kemampuan stimulus kebijakan masing-masing laporan transparansi dan akuntabilitas pada awal negara. Pada 2021, pemulihan ekonomi global sempat tahun, setelah pelaksanaan Pertemuan Tahunan Bank tertahan seiring dengan merebaknya Covid-19 Indonesia (PTBI). Pada Januari 2022, Bank Indonesia varian Delta pada triwulan II 2021. Lebih dari itu, memublikasikan 3 (tiga) laporan transparansi dan varian Delta memiliki karakteristik yang sangat akuntabilitas sekaligus, yaitu Laporan Perekonomian cepat menular dan lebih ganas dibandingkan dengan Indonesia (LPI) 2021, Laporan Ekonomi dan Keuangan varian lainnya, sehingga berdampak signifikan pada Syariah (LEKSI) 2021, dan Laporan Tahunan Bank kesehatan, kemanusiaan, dan perekonomian dunia. Indonesia (LTBI) 2021, setelah pelaksanaan PTBI Sejalan dengan peningkatan penyebaran Covid-19 2021 pada 24 November 2021. Publikasi ketiga varian Delta, ketidakpastian pasar keuangan global laporan tersebut sebagai wujud komitmen tinggi kami masih berlanjut di tengah antisipasi pasar terhadap untuk memperkuat transparansi dan akuntabilitas kebijakan tapering the Fed serta kekhawatiran Bank Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam tekanan inflasi yang berlangsung lebih lama. Undang-Undang Bank Indonesia. Pandemi Covid-19 menimbulkan setidaknya 7 Kami memandang bahwa perbaikan ekonomi global (tujuh) hal penting yang perlu diwaspadai dan pada 2021 terus berlanjut meski belum berimbang diantisipasi dengan baik. Pertama, masih belum dengan pemulihan ekonomi di Advanced Economies meratanya vaksinasi untuk mencapai imunitas (AEs)yang lebih cepat dibandingkan dengan ekonomi massal dan risiko endemi Covid-19 yang mungkin xx

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 saja terjadi. Kedua, ketidakseimbangan dalam proses Bank Indonesia mengarahkan seluruh instrumen pemulihan ekonomi global, lebih cepat di AEs dan bauran kebijakan untuk mendukung pemulihan masih berjalan lambat EMDEs. Ketiga, terjadinya ekonomi nasional berkoordinasi erat dengan gangguan dalam mata rantai pasokan global serta Pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan munculnya ancaman kelangkaan energi. Keempat, (KSSK). Dengan mempertimbangkan perekonomian ketidaksinkronan rencana kebijakan moneter dan Indonesia pada 2021 yang berada di bawah fiskal untuk kembali ke kenormalan baru (exit policy) lintasan optimum siklus bisnis dan siklus keuangan, antara AEs dan EMDEs, serta dampak ketidakpastian Bank Indonesia melanjutkan bauran kebijakan pasar keuangan global yang ditimbulkannya. Kelima, yang akomodatif dengan memanfaatkan ruang dampak luka memar (scarring effect) dari pandemi pelonggaran yang ada. Bank Indonesia melanjutkan terhadap kondisi korporasi dan risiko yang dapat stimulus moneter dengan kebijakan suku bunga terjadi terhadap keberlanjutan pemulihan ekonomi rendah dan injeksi likuiditas untuk mendorong dan terjaganya stabilitas sistem keuangan. Keenam, proses pemulihan ekonomi. Penguatan strategi demikian cepatnya digitalisasi ekonomi-keuangan operasi moneter terus dilakukan untuk memperkuat dengan dominasi sejumlah pemain teknologi besar stance kebijakan moneter akomodatif. Kebijakan (BigTech) dunia dan akan semakin meluasnya sistem nilai tukar Rupiah terus diperkuat untuk menjaga pembayaran antarnegara. Ketujuh, semakin kuatnya stabilitas nilai tukar yang sejalan dengan fundamental tuntutan atas ekonomi hijau (green economy) dan dan mekanisme pasar. Pelonggaran kebijakan keuangan berkelanjutan (sustainable finance) dari makroprudensial terus dilanjutkan untuk mendorong AEs yang perlu dipersiapkan secara baik transisinya peningkatan pembiayaan perbankan bagi dunia usaha oleh EMDEs. Koordinasi kebijakan internasional, yang disinergikan dengan kebijakan KSSK. Akselerasi termasuk agenda PresidensiIndonesia di G20 pada digitalisasi sistem pembayaran terus dilakukan 2022, ditempuh untuk terus memperkuat pemulihan sesuai Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BPSI) ekonomi globalyang sedang berjalan. 2025 untuk mendukung pembentukan integrasi ekonomi dan keuangan digital nasional yang efisien Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung pada dan inklusif. Sinergi erat dengan Pemerintah, 2021 tidak menyurutkan langkah kita, namun justru perbankan, dan institusi lainnya ditingkatkan menjadi motivasi yang kuat untuk bangkit dan untuk mengembangkan UMKM serta Ekonomi dan optimis. Kita bersyukur atas terus berlangsungnya Keuangan Syariah sebagai sumber baru pertumbuhan proses perbaikan ekonomi Indonesia sejak triwulan ekonomi Indonesia. Pendalaman pasar keuangan III 2020 hingga mencatatkan pertumbuhan positif juga dipercepat untuk memperkuat transmisi dan tinggi pada triwulan II 2021. Namun, pemulihan kebijakan moneter, mendukung stabilitas sistem ekonomi tersebut sempat tertahan sejenak oleh keuangan, serta pembiayaan pembangunan, termasuk merebaknya Covid-19 varian Delta pada triwulan infrastruktur. Kebijakan internasional diarahkan tidak III 2021. Kebijakan pembatasan mobilitas yang saja untuk memperkuat diplomasi kebijakan Bank ditempuh untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19 Indonesia, tetapi juga mendukung Pemerintah dalam berdampak pada ekonomi, khususnya permintaan fasilitasi dan promosi perdagangan dan investasi di domestik. Kinerja perekonomian diprakirakan berbagai negara. Lebih lanjut, bauran kebijakan Bank membaik pada triwulan IV 2021, didukung oleh Indonesia menjadi bagian dari sinergi dan inovasi mobilitas yang terus meningkat sejalan dengan kebijakan ekonomi nasional yang menjadi kunci pertambahan kasus Covid-19 yang terkendali dan dalam mendorong proses pemulihan ekonomi dan program vaksinasi yang terus digalakkan, pembukaan menjaga stabilitas. Akselerasi vaksinasi, penguatan sektor-sektor ekonomi yang lebih luas, stimulus penanganan Covid-19, dan pembukaan sektor kebijakan yang berlanjut, serta kinerja ekspor yang prioritas menjadi game changer dalam mengendalikan tetap kuat. Melihat berbagai perkembangan terkini penyebaran varian Delta sekaligus menjaga yang positif tersebut, kami optimis perbaikan momentum pemulihan ekonomi. Koordinasi fiskal perekonomian akan berlanjut pada tahun 2022. dan moneter semakin diperkuat melalui partisipasi xxi

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 Bank Indonesia dalam pendanaan APBN, termasuk 2022 akan lebih diarahkan untuk menjaga stabilitas untuk penanganan kesehatan dan kemanusiaan akibat (pro-stability), baik dalam aspek pencapaian sasaran pandemi Covid-19. Dalam hal ini, Bank Indonesia inflasi dan stabilitas nilai tukar, maupun stabilitas terpanggil untuk berpartisipasi dalam langkah- makroekonomi dan sistem keuangan. Sementara langkah bersama Pemerintah untuk penanganan kebijakan makroprudensial, digitalisasi sistem kesehatan dan penyelamatan kemanusiaan pembayaran, pendalaman pasar uang, serta ekonomi- akibat Covid-19 sebagai bagian dari tugas negara, keuangan inklusif dan hijau akan terus diarahkan kemanusiaan, kesehatan, dan keamanan rakyat. untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional (pro-growth). Arah kebijakan Bank Indonesia yang Sinergi kebijakan yang erat dan capaian bersinergi dengan bauran kebijakan ekonomi nasional perekonomian pada tahun 2021 menjadi dasar akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia semangat untuk bangkit dan semakin optimis akan untuk kembali berada di lintasan jangka menengah percepatan proses pemulihan ekonomi Indonesia menuju Indonesia Maju. pada tahun 2022. Upaya pemulihan ekonomi yang terus berlangsung akan tetap didasarkan pada Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2021 yang kerangka sinergi dan inovasi kebijakan dengan mengangkat tema “Bangkit dan Optimis: Sinergi dan akselerasi vaksinasi dan pembukaan sektor prioritas Inovasi untuk Pemulihan Ekonomi” ini menguraikan ekonomi sebagai prasyarat utamanya. Prasyarat secara rinci gambaran perekonomian serta berbagai tersebut perlu ditunjang oleh lima respons kebijakan, sinergi dan inovasi kebijakan untuk mendukung yaitu: (i) akselerasi transformasi sektor riil, (ii) sinergi pemulihan ekonomi tersebut. Kami mengukuhkan stimulus moneter dan kebijakan makroprudensial tradisi yang telah dimulai sejak tahun 2020 untuk dengan kebijakan fiskal, (iii) akselerasi transformasi memperkuat transparansi dan akuntabilitas Bank sektor keuangan, (iv) digitalisasi ekonomi dan Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam UU Bank keuangan, serta (v) ekonomi dan keuangan hijau. Indonesia melalui tiga penguatan pada LPI 2021. Sinergi antara Bank Indonesia dengan Pemerintah Pertama, penguatan integrasi substansi PTBI 2021 Pusat dan Daerah, KSSK, perbankan, dan dunia usaha pada 24 November 2021 ke dalam publikasi LPI akan terus diperkuat untuk meningkatkan kinerja 2021. Berbagai evaluasi dan outlook ekonomi, arah perekonomian nasional yang berkesinambungan. kebijakan, serta pesan sinergi dan inovasi yang telah Inovasi bauran kebijakan akan senantiasa diselaraskan disampaikan dalam PTBI 2021 kami elaborasi dan dengan perkembangan kondisi global, domestik, perkuat relevansinya dengan kondisi perekonomian serta kebijakan fiskal untuk mendukung berlanjutnya terkini pada publikasi LPI 2021. Kedua, penguatan reformasi struktural. Penguatan sinergi dan inovasi integrasi penerbitan laporan guna meneguhkan tersebut akan mengukuhkan momentum kebangkitan perwujudan transparansi dan akuntabilitas Bank dan optimisme pemulihan ekonomi ke depan. Indonesia. Setelah pada Januari 2021 dilakukan penerbitan serentak publikasi LPI dan LTBI, pada Bauran kebijakan Bank Indonesia pada tahun Januari 2022 ini turut dipublikasikan LESKI secara 2022 akan bersinergi dan menjadi bagian dari arah bersamaan. Ketiga, pengayaan cakupan LPI 2021 kebijakan ekonomi nasional untuk mengakselerasi dengan pembahasan isu strategis. Substansi pokok pemulihan dan tetap menjaga stabilitas LPI 2021 terdapat dalam lima bab pertama, yaitu Bab perekonomian. Bauran kebijakan tersebut disusun I Kinerja dan Prospek Ekonomi Global: Pemulihan berdasarkan perkembangan prospek ekonomi Belum Berimbang, Ketidakpastian Pasar Keuangan global dan merespons enam permasalahan yang Berlanjut; Bab II Kinerja dan Prospek Ekonomi menjadi agenda koordinasi kebijakan internasional Nasional: Proses Pemulihan Terus Berlangsung, dalam Presidensi Indonesia di G20 pada tahun Stabilitas Terjaga; Bab III Bauran Kebijakan Bank 2022. Sejalan dengan risiko meningkatnya tekanan Indonesia Tahun 2021: Mendorong Pemulihan instabilitas pasar keuangan global dari normalisasi Ekonomi Nasional, Menjaga Stabilitas; Bab IV Bangkit kebijakan moneter the Fed dan sejumlah negara dan Optimis: Sinergi dan Inovasi untuk Pemulihan maju lainnya, arah kebijakan moneter pada tahun Ekonomi; serta Bab V Arah Bauran Kebijakan Bank xxii

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 Indonesia Tahun 2022: Mendorong Akselerasi Akhir kata, kami berharap buku LPI 2021 ini dapat Pemulihan Ekonomi, Menjaga Stabilitas. Lebih dari bermanfaat bagi masyarakat dan menjadi salah satu itu, kami memperkaya publikasi LPI 2021 dengan rujukan utama yang berkualitas dan terpercaya bahasan tematik pada Bab VI Transformasi Bauran dalam menyusun langkah bersama untuk bangkit Kebijakan dan Akselerasi Ekonomi Keuangan Digital. dan optimis dalam bersinergi dan berinovasi untuk mendukung pemulihan ekonomi. Kebangkitan Melengkapi elaborasi pada LPI 2021, informasi dan optimisme tersebut kami visualisasikan pada perkembangan dan arah kebijakan ekonomi dan buku sampul LPI 2021 melalui air yang merupakan keuangan syariah, baik dalam sinergi ekonomi syariah sumber kehidupan yang menjadi penyejuk dan nasional maupun program pengembangan yang semangat untuk bangkit serta optimis berjuang. dilakukan oleh Bank Indonesia dalam bersinergi Secara lebih rinci, cahaya yang terpancar dari riak bersama Pemerintah, otoritas terkait, dan stakeholder air digital melambangkan bangkit dan optimisme nasional maupun internasional disajikan dalam disertai dengan lingkaran digital yang menjadi riak LEKSI 2021. Selain pelaksanaan respons bauran air tempat cahaya dan tunas tanaman tumbuh yang kebijakan, Bank Indonesia terus melanjutkan berbagai mencerminkan inovasi. Kearifan lokal dan sinergi transformasi, baik di kebijakan utama maupun digambarkan dengan motif batik kawung, seluruh kelembagaan, untuk membangun Bank Indonesia titik di dalamnya bergabung untuk menciptakan sebagai lembaga bank sentral dengan kinerja yang kekuatan semesta. Dengan bersatu maka kekuatan unggul. Transformasi kebijakan ditempuh dengan yang didapatkan akan lebih besar menjadi satu memperkuat bauran kebijakan Bank Indonesia baik kesatuan yang inklusif membawa Indonesia kepada dalam menjalankan mandat Undang-Undang maupun pertumbuhan ekonomi dan peradaban baru yang dalam rangka sinergi kebijakan nasional. Transformasi lebih baik. kelembagaan mencakup area dan proses kerja, SDM dan budaya kerja, serta transformasi digital, dengan Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa implementasi melalui bauran kebijakan kelembagaan melimpahkan rahmat-Nya dan melindungi setiap yang ditujukan untuk mewujudkan kinerja unggul langkah kita untuk berkarya dan memajukan yang berbasis kinerja efektif, kinerja efisien, dan perekonomian Indonesia. kinerja bertata kelola (2EG). Uraian lengkap dari pelaksanaan tugas kebijakan dan kelembagaan serta Jakarta, 26 Januari 2022 berbagai transformasi yang dilakukan Bank Indonesia, kami sampaikan dalam LTBI 2021. Publikasi LPI, Gubernur Bank Indonesia LEKSI, dan LTBI 2021 dilakukan secara bersamaan untuk meneguhkan komitmen Bank Indonesia dalam Perry Warjiyo mewujudkan transparansi dan akuntabilitas Bank Indonesia. xxiii

TINJAUAN UMUM BANGKIT DAN OPTIMIS: SINERGI DAN INOVASI UNTUK PEMULIHAN EKONOMI

Perbaikan ekonomi global pada 2021 terus berlanjut meski tidak merata dengan ketidakpastian pasar keuangan yang berlanjut. Proses pemulihan ekonomi nasional juga terus berlangsung dengan stabilitas yang tetap terjaga, meski sempat tertahan pada triwulan III 2021 seiring dengan merebaknya varian Delta. Sinergi kebijakan yang erat dan kinerja perekonomian tahun 2021 menjadi dasar untuk semakin bangkit dan optimis akan pemulihan ekonomi Indonesia yang lebih baik pada 2022, didukung oleh satu kondisi prasyarat, yaitu sinergi kebijakan untuk akselerasi vaksinasi dan penanganan Covid-19 dengan pembukaan sektor-sektor ekonomi prioritas, serta 5 (lima) respons kebijakan sebagai kondisi yang diperlukan. Sejalan dengan hal tersebut, bauran kebijakan Bank Indonesia pada 2022 akan bersinergi dan menjadi bagian dari arah kebijakan ekonomi nasional untuk mengakselerasi pemulihan dan tetap menjaga stabilitas perekonomian. Penguatan sinergi dan inovasi tersebut didukung oleh percepatan reformasi struktural baik di sektor riil maupun akselerasi ekonomi dan keuangan digital nasional, serta transformasi bauran kebijakan Bank Indonesia, untuk memperkuat upaya menuju Indonesia Maju.

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 Perbaikan ekonomi global pada 2021 terus berlanjut menimbulkan 7 (tujuh) hal penting yang perlu meski tidak merata dengan ketidakpastian pasar diwaspadai dan diantisipasi agar proses pemulihan keuangan yang berlanjut. Pertumbuhan ekonomi perekonomian global dari dampak pandemi Covid-19 dunia 2021 diprakirakan meningkat dengan terus berlangsung, dengan stabilitas makroekonomi pemulihan ekonomi di Advanced Economies (AEs), dan sistem keuangan yang telah membaik dan tetap khususnya AS, yang kuat didukung oleh akselerasi terjaga (Diagram 1). vaksinasi dan stimulus kebijakan yang sangat besar. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi di Emerging Proses pemulihan ekonomi nasional terus Market and Developing Economies (EMDEs), kecuali berlangsung dengan stabilitas yang tetap terjaga. Tiongkok, secara umum melanjutkan perbaikan, Proses pemulihan perekonomian domestik pada namun tidak secepat proses pemulihan di AEs. 2021 masih terpengaruh oleh berlanjutnya pandemi Ketidakpastian pasar keuangan global masih Covid-19. Merebaknya Covid-19 varian Delta pada terus berlanjut sejalan dengan risiko yang masih triwulan III 2021 menahan proses pemulihan ekonomi mengemuka, antara lain terkait peningkatan Indonesia. Kinerja ekonomi diprakirakan meningkat penyebaran Covid-19 varian Delta, antisipasi pada triwulan IV 2021 didukung oleh mobilitas pasar terhadap kebijakan tapering the Fed, serta yang terus meningkat sejalan dengan akselerasi kekhawatiran tekanan inflasi yang berlangsung vaksinasi dan meredanya penyebaran Covid-19, lebih lama akibat gangguan rantai pasokan dan pembukaan sektor-sektor ekonomi yang lebih luas, keterbatasan energi. Lebih lanjut, pandemi stimulus kebijakan yang berlanjut, dan kinerja ekspor Diagram 1. Bangkit dan Optimis: Sinergi dan Inovasi untuk Pemulihan Ekonomi Stimulus Ketidakpastian PROSPEK Kebijakan Disrupsi 7 HAL PENTING Jangka Pendek Supply Chain 2022 meningkat 1. Belum meratanya vaksinasi PDB GLOBAL WTV Strategi Kebijakan IHKEI 2. Ketidakseimbangan proses DIVERGENSI MINYAK pemulihan ekonomi global Prasyarat: Sinergi INFLASI Akselerasi Vaksin dan AS, AE PORTFOLIO 3. Gangguan mata rantai Pembukaan Sektor EROPA ADJUSTMENT pasokan dan ancaman Prioritas Ekonomi kelangkaan energi TIONGKOK, NILAI TUKAR 1. Akselerasi 4. Ketidaksinkronan rencana transformasi sektor riil INDIA, EM kebijakan moneter-fisikal untuk new normal antara 2. Sinergi stimulus ASEAN5 AE dan EM moneter dan kebijakan makroprudensial Kasus & Varian GLOBAL 5. Dampak luka memar dengan kebijakan Baru Covid-19 DOMESTIK (scarring effect) fiskal Akselerasi 6. Cepatnya digitalisasi 3. Akselerasi Vaksinasi ekonomi-keuangan transformasi sektor keuangan 7. Makin kuatnya tuntutan atas ekonomi hijau dan 4. Digitalisasi ekonomi keuangan berkelanjutan dan keuangan C X-M I PDB RP SSK 5. Ekonomi dan keuangan hijau Energy Crunch Jangka Menengah- Panjang MOBILITAS BANGKIT DAN OPTIMIS Berada di lintasan pertumbuhan jangka menengah menuju Indonesia Maju INFLASI SINERGI DAN INOVASI BAURAN KEBIJAKAN PAKET KEBIJAKAN TERPADU KSSK: Sinergi Akselerasi Vaksinasi & Penanganan Covid-19 dengan Pembukaan dan Dukungan Pembiayaan Sektor Prioritas FISKAL MONETER MAKROPRUDENSIAL SP-PUR PENDALAMAN EKONOMI & UMKM STRUKTURAL PASAR KEUANGAN KEUANGAN SYARIAH Sumber: Bank Indonesia xxvi

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 yang tetap kuat. Dengan perkembangan tersebut, dilanjutkan untuk mendorong pembiayaan kepada pertumbuhan ekonomi 2021 diprakirakan dalam dunia usaha dan pemulihan ekonomi nasional. kisaran 3,2-4,0%. Sementara itu, stabilitas eksternal Akselerasi digitalisasi sistem pembayaran terus terjaga tercermin dari peningkatan surplus Neraca dilakukan untuk mendukung pembentukan integrasi Pembayaran Indonesia (NPI) pada 2021, didukung ekonomi dan keuangan digital nasional yang efisien oleh surplus transaksi berjalan dan transaksi modal dan inklusif. Bank Indonesia juga memperkuat dan finansial. Sejalan dengan kinerja NPI, nilai tukar koordinasi dengan Pemerintah dan KSSK untuk Rupiah terkendali didukung oleh kebijakan stabilisasi menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong Bank Indonesia. Inflasi tercatat rendah di tengah pembiayaan kepada dunia usaha pada sektor-sektor permintaan domestik yang mulai meningkat, stabilitas prioritas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, nilai tukar yang terjaga, dan konsistensi kebijakan ekspor, serta inklusi ekonomi dan keuangan. Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi. Stabilitas sistem keuangan tetap baik dengan Sinergi kebijakan yang erat dan kinerja fungsi intermediasi yang meningkat. Perekonomian perekonomian tahun 2021 menjadi dasar untuk Indonesia diprakirakan meningkat lebih tinggi pada semakin bangkit dan optimis akan pemulihan 2022 sejalan dengan membaiknya permintaan ekonomi Indonesia yang lebih baik pada 2022. domestik, dengan stabilitas eksternal yang tetap Akselerasi pemulihan ekonomi nasional perlu terus terjaga, inflasi yang terkendali, dan stabilitas sistem didorong melalui penguatan sinergi dan inovasi yang keuangan yang tetap baik. dilandasi oleh kuatnya semangat untuk bangkit dan optimis yang lebih tinggi. Dalam hal ini, prospek Sinergi dan inovasi kebijakan ekonomi nasional pemulihan ekonomi nasional akan didukung oleh satu menjadi kunci dalam mendorong proses pemulihan kondisi prasyarat (necessary condition), yaitu sinergi ekonomi dan menjaga stabilitas. Sinergi akselerasi kebijakan untuk akselerasi vaksinasi dan penanganan vaksinasi dan penguatan penanganan Covid-19, Covid-19 dengan pembukaan sektor-sektor ekonomi termasuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan prioritas, serta 5 (lima) respons kebijakan sebagai Masyarakat (PPKM) berbagai level, dengan kondisi yang diperlukan (sufficient conditions) untuk pembukaan sektor prioritas menjadi game changer mempercepat pemulihan ekonomi nasional, yaitu: (i) tidak hanya dalam pengendalian penyebaran varian akselerasi transformasi sektor riil, (ii) sinergi stimulus Delta, namun juga dalam menjaga momentum moneter dan kebijakan makroprudensial dengan pemulihan ekonomi. Sinergi kebijakan yang semakin kebijakan fiskal, (iii) akselerasi transformasi sektor kuat antara Bank Indonesia, Pemerintah, dan Komite keuangan, (iv) digitalisasi ekonomi dan keuangan, Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) serta inovasi, serta (v) ekonomi dan keuangan hijau. Penguatan baik dalam koordinasi kebijakan ekonomi nasional sinergi dan inovasi tersebut akan membangun termasuk koordinasi fiskal-moneter, maupun dalam optimisme akselerasi pemulihan ekonomi nasional akselerasi digitalisasi dan inklusi ekonomi-keuangan 2022 dan tahun-tahun berikutnya, serta peningkatan nasional, juga menjadi faktor kunci berlanjutnya laju pertumbuhan pada jangka menengah-panjang perbaikan ekonomi dengan stabilitas yang terjaga. menuju Indonesia Maju 2045. Pemerintah melanjutkan kebijakan fiskal ekspansif dengan stimulus fiskal yang cukup besar untuk Bauran kebijakan Bank Indonesia pada 2022 akan penanganan dampak Covid-19. Bank Indonesia bersinergi dan menjadi bagian dari arah kebijakan mengarahkan seluruh instrumen bauran kebijakan ekonomi nasional untuk mengakselerasi pemulihan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional dan tetap menjaga stabilitas perekonomian. Bauran dan menjaga stabilitas. Bank Indonesia melanjutkan kebijakan tahun 2022 direncanakan secara sangat stimulus moneter dengan kebijakan suku bunga hati-hati dan terukur agar tetap mendukung proses rendah dan injeksi likuiditas untuk mendorong proses pemulihan ekonomi nasional dengan stabilitas pemulihan ekonomi. Koordinasi fiskal dan moneter makroekonomi dan sistem keuangan yang terjaga. semakin diperkuat melalui partisipasi Bank Indonesia Sejalan dengan risiko meningkatnya tekanan dalam pendanaan APBN, termasuk untuk penanganan instabilitas pasar keuangan global dari normalisasi kesehatan dan kemanusiaan akibat pandemi kebijakan moneter the Fed dan sejumlah negara Covid-19. Kebijakan makroprudensial akomodatif AEs, arah kebijakan moneter pada 2022 akan lebih xxvii

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 diarahkan untuk menjaga stabilitas (pro-stability), menopang ketahanan sektor eksternal Indonesia. baik dalam aspek pencapaian sasaran inflasi dan Secara keseluruhan, dengan lintasan prospek stabilitas nilai tukar, maupun stabilitas makroekonomi tersebut, Indonesia diprakirakan mampu menjadi dan sistem keuangan. Kebijakan makroprudensial, negara maju berpendapatan tinggi pada 2045. digitalisasi sistem pembayaran, pendalaman pasar uang, serta ekonomi-keuangan inklusif dan hijau akan Percepatan transformasi ekonomi Indonesia terus diarahkan untuk mengakselerasi pemulihan menjadi negara maju didukung oleh penguatan ekonomi nasional (pro-growth). Arah kebijakan Bank kebijakan reformasi struktural yang disertai Indonesia yang bersinergi dengan bauran kebijakan dengan transformasi kebijakan Bank Indonesia dan ekonomi nasional akan mendorong pertumbuhan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran. Rangkaian ekonomi Indonesia untuk kembali berada di lintasan kebijakan reformasi struktural penting untuk jangka menengah menuju Indonesia Maju. peningkatan efisiensi dan produktivitas serta output potensial dalam rangka mencapai pertumbuhan Dalam jangka menengah, perekonomian Indonesia ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan, dengan terus meningkat dan kembali berada di lintasan stabilitas yang terjaga. Transformasi dan inovasi menuju Indonesia Maju. Prospek ini didukung oleh bauran kebijakan utama Bank Indonesia (kebijakan pemulihan perekonomian global yang berlanjut serta moneter, kebijakan makroprudensial, serta kebijakan peningkatan perekonomian domestik yang juga sistem pembayaran dan pengelolaan uang Rupiah) didorong oleh kenaikan investasi dan produktivitas serta kebijakan pendukung sangat diperlukan untuk seiring dengan implementasi kebijakan reformasi merespons dinamika perekonomian yang semakin struktural baik di sektor riil maupun akselerasi kompleks untuk mewujudkan Indonesia Maju. ekonomi dan keuangan digital nasional. Transformasi Termasuk di dalam transformasi tersebut langkah bauran kebijakan Bank Indonesia juga akan koordinasi kebijakan internasional yang semakin memperkuat upaya mewujudkan Indonesia Maju, di erat, antara lain Presidensi Indonesia di G20 pada tengah dinamika perekonomian global yang semakin tahun 2022 dengan tema “Recover Together, Recover kompleks. Berdasarkan pertimbangan tersebut di Stronger”. Sementara itu, akselerasi digitalisasi sistem atas, Bank Indonesia memprakirakan dalam jangka pembayaran juga menjadi kunci dalam mendukung menengah, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan inklusif. terus meningkat hingga berada pada kisaran 5,0-5,8% Dalam kaitan ini serta memasuki era peradaban baru pada 2026. Inflasi diprakirakan tetap terjaga pada digitalisasi ekonomi dan keuangan, Bank Indonesia kisaran 1,5-3,5%, didukung oleh peningkatan efisiensi bergerak cepat secara menyeluruh untuk melakukan dan produktivitas perekonomian. Defisit transaksi akselerasi ekonomi dan keuangan digital yang inklusif berjalan diprakirakan juga tetap terkendali pada level dan efisien. yang sehat dalam kisaran 1,2-2,0% dari PDB, sehingga xxviii

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 Kinerja dan Prospek Ekonomi Global: Pemulihan Belum Berimbang, Ketidakpastian Pasar Keuangan Berlanjut Penyebaran Covid-19 kembali meningkat didorong Secara keseluruhan tahun 2021, perbaikan ekonomi merebaknya varian Delta. Kasus harian Covid-19 global terus berlanjut meski tidak merata dengan sempat menunjukkan penurunan pada awal tahun ketidakpastian pasar keuangan yang berlanjut 2021, di tengah munculnya varian Alpha pada akhir Pemulihan ekonomi di AEs, khususnya AS berjalan 2020. Akselerasi vaksinasi di negara maju pada lebih cepat, didukung oleh akselerasi vaksinasi triwulan I 2021 berdampak positif pada penurunan dan stimulus kebijakan fiskal dan moneter yang penyebaran Covid-19, terutama di Amerika sangat besar. Sementara di sisi lain, sebagian Serikat (AS) dan Eropa. Penurunan Covid-19 di besar EMDEs, kecuali Tiongkok, masih harus awal tahun hanya berlangsung sementara seiring berjuang memperbaiki kondisi ekonomi di dalam dengan merebaknya varian Delta di India pada negerinya, menuju pemulihan ekonomi. Disamping April 2021 dan dengan cepat menyebar ke Asia dan pasokan dan kemampuan vaksinasi yang terbatas, berbagai belahan dunia, mengancam kesehatan dan keterbatasan kemampuan stimulus fiskal dan kemanusiaan. Varian Delta sangat cepat menular moneter juga menyebabkan lebih lambatnya proses dan lebih ganas dampaknya terhadap kesehatan pemulihan ekonomi di sebagian besar EMDEs. dan kematian manusia dibandingkan dengan varian Secara keseluruhan, ekonomi dunia diprakirakan Alpha maupun varian lainnya. Penyebaran di Asia tumbuh sekitar 5,7% pada 2021 dan 4,4% pada mencapai puncaknya pada awal Mei, sedikit menurun 2022, setelah kontraksi 3,1% pada 2020. Sementara pada Juni tetapi meningkat kembali pada Agustus itu, ketidakpastian pasar keuangan global masih 2021. Penduduk di EMDEs Asia yang memiliki tingkat terus berlanjut sejalan dengan risiko yang masih vaksinasi rendah menjadi sasaran penyebaran varian mengemuka, antara lain terkait peningkatan Delta, antara lain di Indonesia, Malaysia, Thailand, penyebaran Covid-19 varian Delta, antisipasi Vietnam, Filipina, dan banyak negara lain. Di AS dan di pasar terhadap kebijakan tapering the Fed, serta Eropa, penyebaran varian Delta mencapai puncaknya kekhawatiran tekanan inflasi yang berlangsung pada Agustus 2021 tetapi tetap pada level yang tinggi lebih lama akibat ganguan rantai pasokan dan hingga akhir 2021. keterbatasan energi. Selain itu, kenaikan penyebaran varian Omicron yang berdampak pada peningkatan Perbaikan ekonomi global tertahan seiring dengan ketidakpastian, perlu terus dicermati dan diwaspadai. peningkatan penyebaran Covid-19 varian Delta. Kebijakan pembatasan mobilitas yang harus ditempuh Pandemi menimbulkan setidaknya tujuh hal penting untuk mencegah penyebaran varian Delta lebih yang perlu diwaspadai dan diantisipasi. Proses lanjut tidak terelakkan berdampak pada tertahannya pemulihan perekonomian global dari dampak aktivitas ekonomi. Hal ini tercermin pada berbagai pandemi Covid-19 terus berlangsung, dengan indikator pada saat mulai merebaknya varian Delta stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan yang pada triwulan II yang menunjukkan melandainya telah membaik dan tetap terjaga. Meski demikian, indeks keyakinan konsumen, penjualan ritel, indeks pandemi menimbulkan setidaknya tujuh hal penting keyakinan bisnis, serta Purchasing Managers’ Index yang perlu diwaspadai dan diantisipasi secara baik. (PMI). Besaran dampak kepada individu negara cukup Pertama, masih belum meratanya vaksinasi untuk bervariasi tergantung pada tingkat vaksinasi serta mencapai imunitas massal. Kedua, ketidakseimbangan persepsi konsumen atas kekhawatiran gelombang dalam proses pemulihan ekonomi global, lebih cepat lanjutan Covid-19. Dalam perkembangannya, di AEs dan masih berjalan lambat di EMDEs. Ketiga, seiring dengan menurunnya kasus varian Delta dan terjadinya gangguan dalam mata rantai pasokan meningkatnya kembali mobilitas manusia, aktivitas barang dan jasa global serta munculnya ancaman ekonomi kemudian berangsur-angsur membaik sejak kelangkaan energi. Keempat, ketidaksinkronan triwulan III 2021. rencana kebijakan moneter dan fiskal untuk kembali ke kenormalan baru (exit policy) antara AE dan EMs, xxix

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 serta dampak ketidakpastian pasar keuangan global permasalahan yang muncul. Sejumlah agenda yang ditimbulkannya. Kelima, dampak luka memar penting mengemuka di forum-forum G20, IMF, FSB, (scarring effect) dari pandemi terhadap kondisi BIS, maupun lainnya, terutama mengenai perluasan dunia usaha dan risiko yang dapat terjadi terhadap pasokan dan distribusi vaksin dari AEs ke EMDEs, keberlanjutan pemulihan ekonomi dan stabilitas penahapan dan kejelasan komunikasi dalam exit sistem keuangan. Keenam, demikian cepatnya policy, langkah-langkah bersama mengatasi gangguan digitalisasi ekonomi-keuangan dengan dominasi dalam mata rantai pasokan global, kelangkaan energi, sejumlah pemain teknologi besar (BigTech) dunia dan scarring effect, serta kerja sama internasional dan akan semakin meluasnya sistem pembayaran dalam mengakselerasi digitalisasi dan ekonomi- antarnegara. Ketujuh, semakin kuatnya tuntutan keuangan hijau. Selaras dengan hal tersebut, agenda atas ekonomi hijau (green economy) dan keuangan Keketuaan Indonesia pada G20 pada tahun 2022 berkelanjutan (sustainable finance) dari AEs yang perlu akan terus mendorong pemulihan ekonomi global dipersiapkan secara baik transisinya oleh EMDEs. yang lebih kuat dan berimbang, dengan fokus pada upaya mendorong produktivitas, meningkatkan Sejumlah langkah koordinasi kebijakan internasional ketahanan dan stabilitas ekonomi, dan memastikan ditempuh untuk terus memperkuat pemulihan pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif. ekonomi global dan mengatasi berbagai Kinerja dan Prospek Ekonomi Nasional: Proses Pemulihan Terus Berlangsung, Stabilitas Terjaga Perbaikan ekonomi domestik berlanjut pada Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh kinerja semester I dengan stabilitas yang terjaga seiring ekspor yang tetap kuat, di tengah perbaikan konsumsi dengan penurunan penyebaran Covid-19. Ekonomi rumah tangga, investasi, dan konsumsi pemerintah domestik terus membaik pada triwulan II 2021 yang terus berlanjut. Pertumbuhan ekonomi juga dengan tercatat tumbuh positif dan tinggi sebesar ditopang oleh kinerja positif seluruh lapangan usaha 7,07% (yoy), meningkat tajam dari kontraksi pada (LU) dan peningkatan pertumbuhan ekonomi di triwulan sebelumnya sebesar 0,71% (yoy)-(Tabel 1). seluruh wilayah Indonesia. Sementara itu, stabilitas xxx

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 eksternal tetap terjaga ditopang NPI yang mencatat Penyebaran varian Delta menahan perbaikan surplus 3,6 miliar dolar AS pada semester I 2021. ekonomi pada triwulan III 2021. Penyebaran Kinerja positif tersebut didukung oleh defisit transaksi Covid-19 varian Delta di Indonesia meningkat tajam berjalan yang rendah sebesar 0,38% dan 0,68% dari di Indonesia hingga mencapai rerata 50.000 kasus PDB dan surplus transaksi modal finansial sebesar per hari pada minggu ketiga Juli 2021 dengan bed 5,7 dan 1,6 miliar dolar AS pada triwulan I dan II occupancy rate mencapai 63,31% pada Juli 2021. 2021. Nilai tukar Rupiah pada semester I 2021 relatif Kebijakan pembatasan mobilitas khususnya di terkendali ditopang oleh langkah-langkah stabilisasi wilayah Jawa dan Bali ditempuh Pemerintah untuk oleh Bank Indonesia serta berlanjutnya aliran modal mengendalikan penyebaran lebih lanjut varian Delta. asing ke pasar uang domestik. Stabilitas internal Perkembangan tersebut tidak terelakkan berdampak juga tetap baik tercermin dari inflasi yang rendah, pada penurunan mobilitas dan aktivitas ekonomi yakni sebesar 1,33% (yoy) pada Juni 2021. Di sistem tercermin pada berbagai indikator seperti keyakinan keuangan, stabilitas tetap terjaga, meskipun fungsi konsumen, penjualan eceren, dan PMI Manufaktur. intermediasi perbankan masih perlu ditingkatkan. Kinerja pertumbuhan ekonomi melambat menjadi Tabel 1. Bangkit dan Optimis: Sinergi dan Inovasi Pemulihan Ekonomi Komponen 2019 2020 I 2021 III IV -0,71 II 3,51 Pertumbuhan Ekonomi (Persen, yoy) 5,02 -2,07 -2,21 1,03 1,87 Konsumsi Rumah Tangga (Persen, yoy) 5,04 -2,63 2,58 7,07 0,66 1,56 Konsumsi Pemerintah (Persen, yoy) 3,26 1,94 -0,23 5,96 3,74 3,20 PMTB (Persen, yoy) 4,45 -4,95 -0,74 8,03 3,36 1,79 PMTB Bangunan (Persen, yoy) 5,37 -3,78 1,39 7,54 4,89 PMTB Non Bangunan (Persen, yoy) 1,83 -8,38 7,09 4,36 144,9 Ekspor Barang dan Jasa (Persen, yoy) -0,86 -7,70 5,38 18,58 29,16 14.259 Impor Barang dan Jasa (Persen, yoy) -7,39 -14,71 1,37 31,98 30,11 6580,6 Inflasi IHK (Persen, yoy) 2,58 1,68 1,21 31,72 Inflasi Inti (Persen, yoy) 3,00 1,60 2,49 1,33 1,60 6,18 Inflasi Volatile Food (Persen, yoy) 2,99 3,62 0,88 1,49 1,30 5,24 Inflasi Administered Prices(Persen, yoy) 0,72 0,25 1,60 3,51 25.59* Neraca Pembayaran Indonesia -0,38 0,49 0,99 3,00 Defisit Transaksi Berjalan (Persen PDB) 5,70 3.06** Transaksi Modal dan Finansial (miliar Dolar AS) -2,71 -0,42 4,06 -0,68 1,49 -1.44** Overall Balance (miliar Dolar AS) 36,60 7,89 137,1 1,64 6,10 -1.98** Cadangan Devisa (miliar Dolar AS) 2,60 14.157 -0,45 10,69 Nilai Tukar (rata-rata; Rp per Dolar AS) 4,68 135,9 6226,3 137,1 146,9 xxxi IHSG (rata-rata; Indeks) 129,2 14.525 6,41 14.399 14.373 Yield SUN 10 Tahun (rata-rata; Persen) 14.139 5240,9 5981,8 6092,8 Perbankan 6298,9 6,98 -3,75 6,48 6,24 Kredit Total (Persen, yoy) 24,05 CAR (akhir periode, persen) 7,53 NPL (akhir periode, persen) 3,17 APBN 6,08 -2,41 0,59 2,21 Pajak (Persen PDB) 23,31 23,81 1.73** 24,30 25,18 Keseimbangan Primer (Persen PDB) -0.39** Defisit APBN (Persen PDB) 2,53 3,06 -0.86** 3,24 3,22 Sumber: BPS, Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, dan BEI 9,76 8,33 2.32** 2.10** Keterangan: *Posisi November 2021; ** Angka sementara -0,46 -4,11 -0.3** -0.49** -2,20 -6,14 -0.83** -1.00**

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 3,51% (yoy) pada triwulan III 2021 dari 7,07% (yoy) dipengaruhi oleh kebijakan pembatasan mobilitas pada triwulan sebelumnya. Pertumbuhan konsumsi yang harus ditempuh oleh Pemerintah untuk swasta dan investasi melambat dari 5,96% (yoy) dan mengatasi kenaikan kasus Covid-19 varian Delta, 7,54% (yoy) menjadi 1,03% (yoy) dan 3,74% (yoy). terjaganya stabilitas nilai tukar, dan konsistensi Dukungan pertumbuhan dari kinerja ekspor yang kebijakan Bank Indonesia mengarahkan ekspektasi tetap tinggi, yaitu 29,16% pada triwulan III 2021 inflasi pada kisaran target. Inflasi kelompok volatile sejalan dengan permintaan mitra dagang utama yang food meningkat disebabkan oleh kenaikan harga tetap kuat, tidak mampu mengompensasi penurunan komoditas hortikultura dan minyak goreng pertumbuhan permintaan domestik. Dari sisi sejalan dengan kenaikan harga CPO global di lapangan usaha (LU), kinerja LU utama seperti Industri tengah pasokan barang yang memadai. Inflasi Pengolahan, Perdagangan, serta Pertambangan dan kelompok administered prices meningkat sejalan Penggalian tetap tumbuh positif, kendati beberapa masih berlanjutnya dampak kenaikan cukai tembakau. LU terkait mobilitas masyarakat yaitu Penyediaan Bank Indonesia berkomitmen menjaga stabilitas Akomodasi dan Makan Minum, serta Transportasi dan harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pergudangan terkontraksi. Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Stabilitas eksternal tetap terjaga di tengah Daerah (TPIP dan TPID) guna menjaga inflasi IHK peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global. dalam kisaran targetnya. Ketahanan sektor eksternal Indonesia tetap kuat didukung oleh perbaikan kinerja NPI yang mencatat Stabilitas sistem keuangan tetap baik dengan fungsi surplus 10,7 miliar dolar AS pada triwulan III 2021, intermediasi yang meningkat. Hal ini terindikasi dari setelah mengalami defisit 0,4 miliar dolar AS pada Indeks Stabilitas Sistem Keuangan (ISSK) yang terjaga triwulan sebelumnya. Kinerja NPI tersebut ditopang dalam zona normal dan Indeks Kerentanan Sistem oleh transaksi berjalan yang mencatat surplus Keuangan (IKSK) yang membaik. Ketahanan sistem 4,5 miliar dolar AS (1,49% dari PDB), berbalik dari keuangan juga tetap kuat sebagaimana ditunjukkan triwulan sebelumnya yang tercatat defisit 2,0 miliar rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio / CAR) dolar AS (0,68% dari PDB). Hal ini ditopang oleh perbankan yang tetap tinggi sebesar 25,18%. Rasio kinerja ekspor yang tinggi sejalan dengan kenaikan kredit bermasalah (Non Performing Loan / NPL) tetap permintaan global dan harga komoditas dunia. terjaga, yakni 3,22% (bruto) dan 1,04% (neto) dengan Selain itu, transaksi modal dan finansial mencatat likuiditas perbankan yang sangat longgar yakni rasio peningkatan surplus dari 1,6 miliar dolar AS pada AL/DPK yang tinggi sebesar 33,53% pada September triwulan II 2021 menjadi 6,1 miliar dolar AS, seiring 2021. Kondisi ini kemudian dapat menyerap risiko dengan berlanjutnya aliran masuk modal asing ke yang dapat mengganggu ketahanan sistem keuangan pasar keuangan domestik. Posisi cadangan devisa dan mendorong peningkatan fungsi intermediasi Indonesia pada akhir September 2021 tercatat perbankan. Meski sempat tertahan pada Juli 2021 sebesar 146,9 miliar dolar AS, setara dengan seiring dengan kebijakan pembatasan mobilitas, pembiayaan 8,6 bulan impor dan pembayaran utang pertumbuhan kredit melanjutkan peningkatan luar negeri pemerintah. Sejalan dengan hal tersebut, hingga mencapai 2,21% (yoy) pada September 2021. nilai tukar Rupiah pada triwulan III 2021 menguat Perkembangan tersebut didorong baik perbaikan 1,31% secara point to point dan 0,18% secara rerata permintaan kredit, terutama dari dunia usaha dibandingkan dengan level Juni 2021. dan konsumsi, maupun peningkatan penawaran kredit seiring dengan menurunnya persepsi risiko, Inflasi tetap rendah dan mendukung stabilitas longgarnya likuiditas, dan berlanjutnya penurunan perekonomian. Inflasi Indeks Harga Konsumen suku bunga kredit baru. Kinerja positif pertumbuhan (IHK) triwulan III 2021 tercatat 1,60% (yoy), lebih kredit terjadi pada seluruh kelompok penggunaan tinggi dibandingkan dengan inflasi triwulan II 2021 kredit, terutama Kredit Konsumsi dan Kredit Modal sebesar 1,33% (yoy). Inflasi inti tetap rendah Kerja. Kenaikan kredit yang lebih tinggi tercatat pada sejalan dengan permintaan domestik yang belum Kredit Pemilikan Rumah (KPR), yaitu sebesar 8,67% kuat dan sedikit tertahan pada triwulan III 2021 pada September 2021. xxxii

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 Aktivitas pembayaran menurun seiring dengan Kalimantan, dan Sulampua didukung oleh perbaikan tertahannya perbaikan ekonomi pada triwulan III permintaan domestik dan eksternal. Perbaikan 2021. Nilai transaksi pembayaran menggunakan ekonomi pada triwulan IV 2021 tercermin dari nontunai baik ATM-Debit dan Kartu Kredit kenaikan indikator hingga Desember 2021 seperti mengalami perlambatan sejalan implementasi penjualan eceran, ekspektasi konsumen, dan PMI kebijakan pembatasan mobilitas yang harus ditempuh Manufaktur. oleh Pemerintah untuk mengatasi kenaikan kasus Covid-19 varian Delta. Nilai transaksi menggunakan Stabitas makroekonomi terjaga di tengah ATM-Debit melambat dari 29,2% (yoy) pada ketidakpastian pasar keuangan global yang masih triwulan II 2021 menjadi 8,2% (yoy) pada triwulan berlangsung. Stabilitas eksternal tetap terjaga III 2021, sementara nilai transaksi menggunakan dengan NPI pada triwulan IV diprakirakan tetap Kartu Kredit juga melambat dari 23,7% (yoy) pada baik, ditopang oleh transaksi berjalan yang mencatat triwulan II 2021 menjadi 6,4% (yoy) pada triwulan surplus. Secara keseluruhan 2021, NPI diprakirakan III 2021. Sementara itu, nilai transaksi pembayaran mencatat kenaikan surplus dibandingkan capaian menggunakan Uang Elektronik (UE) dan digital pada tahun sebelumnya, didukung oleh kinerja banking tumbuh meningkat masing-masing sebesar transaksi berjalan yang diprakirakan mencatat 52,5% (yoy) dan 60,7% (yoy) pada triwulan III 2021. surplus sekitar 0,2% dari PDB, serta surplus transaksi Transaksi digital tumbuh pesat seiring meningkatnya finansial dan modal yang meningkat. Cadangan devisa akseptasi dan preferensi masyarakat untuk meningkat menjadi 144,9 miliar dolar AS pada akhir berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem 2021, setara pembiayaan 7,8 bulan impor dan ULN pembayaran digital, serta akselerasi digital banking. Pemerintah. Sejalan dengan kinerja NPI, nilai tukar Nilai transaksi e-commerce pada semester I 2021 Rupiah pada triwulan IV 2021 tercatat menguat tumbuh positif, meskipun melambat pada triwulan III 0,80% secara rerata dan 0,42% secara point to point menjadi 58,19% (yoy) dari 75,36% (yoy) pada triwulan dibandingkan dengan level pada akhir triwulan III sebelumnya. 2021. Penguatan nilai tukar Rupiah didorong oleh berlanjutnya aliran masuk modal asing sejalan dengan Pada triwulan IV 2021, perbaikan ekonomi domestik persepsi positif terhadap prospek perekonomian diprakirakan berlanjut. Kinerja perekonomian domestik, menariknya imbal hasil aset keuangan diprakirakan meningkat didukung oleh mobilitas yang domestik, terjaganya pasokan valas domestik, dan terus meningkat sejalan dengan akselerasi vaksinasi, langkah-langkah stabilisasi Bank Indonesia. Dengan pembukaan sektor-sektor ekonomi yang lebih luas, perkembangan ini, secara point-to-point (ptp), Rupiah stimulus kebijakan yang berlanjut, dan kinerja ekspor terdepresiasi 1,42% dan ditutup di level Rp14.253 per yang tetap kuat. Konsumsi rumah tangga diprakirakan dolar AS pada akhir 2021. Perkembangan tersebut mulai membaik pada triwulan IV 2021 seiring dengan tercatat lebih baik dibandingkan mata uang sejumlah peningkatan aktivitas masyarakat dan keyakinan negara berkembang lainnya, seperti Malaysia, Filipina, konsumen. Kinerja investasi juga meningkat, terutama dan Thailand. investasi bangunan sejalan dengan berlanjutnya kegiatan konstruksi Pemerintah dan swasta. Inflasi 2021 tercatat rendah dan mendukung Sementara itu, kinerja ekspor beberapa komoditas, stabilitas perekonomian. Inflasi Indeks Harga seperti batu bara, CPO, serta besi dan baja, tetap Konsumen (IHK) pada 2021 tercatat sebesar 1,87% kuat seiring permintaan global yang terus membaik. (yoy), meningkat dibandingkan dengan inflasi 2020 Seiring dengan pemulihan permintaan domestik dan sebesar 1,68% (yoy), meskipun berada di bawah tetap kuatnya ekspor, impor juga tumbuh meningkat. kisaran sasaran 3,0±1%. Perkembangan tersebut Berdasarkan lapangan usaha (LU), kinerja LU yang dipengaruhi oleh inflasi inti yang tercatat rendah terkait dengan konsumsi dan investasi meningkat, sebesar 1,56% (yoy) sedikit menurun dibandingkan termasuk LU Industri Pengolahan, Transportasi dan inflasi inti tahun sebelumnya. Rendahnya inflasi inti Pergudangan, Penyediaan Akomodasi Makanan dan terutama dipengaruhi oleh permintaan domestik Minuman, serta Konstruksi. Secara spasial, proses yang belum kuat sebagai dampak pandemi Covid-19, pemulihan ekonomi di wilayah Jawa, Sumatera, nilai tukar yang stabil, dan ekspektasi inflasi yang xxxiii

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 terjaga, serta pengaruh tekanan harga global ke Modal Kerja terus menunjukkan kinerja positif, domestik yang minimal. Inflasi volatile food terkendali tumbuh 4,67% dan 6,32%. Di sektor konsumsi, Kredit sebesar 3,20% (yoy), didukung ketersediaan pasokan Pemilikan Rumah (KPR) terus mencatat pertumbuhan dan kelancaran distribusi bahan pangan yang tetap tertinggi, yaitu sebesar 9,13% (yoy) pada Desember terjaga serta sinergi kebijakan Bank Indonesia dan 2021 sejalan dengan kebijakan terpadu KSSK untuk Pemerintah untuk menjaga stabilitas harga. Inflasi mendorong sektor properti. kelompok administered prices meningkat dari tahun lalu menjadi sebesar 1,79% (yoy), antara lain sejalan Berlanjutnya perbaikan ekonomi mendorong dengan kenaikan tarif angkutan udara di tengah peningkatan kembali transaksi pembayaran. Nilai peningkatan mobilitas masyarakat dan kenaikan cukai transaksi pembayaran menggunakan nontunai tembakau. Kartu Kredit mengalami peningkatan pada triwulan IV 2021 menjadi 21,5% (yoy) dari 6,4% (yoy) pada Stabilitas sistem keuangan tetap baik dengan fungsi triwulan sebelumnya, sejalan perbaikan ekonomi intermediasi yang melanjutkan peningkatan. ISSK yang terus berlanjut. Nilai transaksi menggunakan tetap rendah dan terjaga di zona normal-stabil ATM-Debit tetap tumbuh positif sebesar 7,1% (yoy) sepanjang tahun 2021. Ketahanan permodalan bank pada triwulan IV 2021 dan sebesar 11,0% (yoy) tetap tinggi tercermin pada rasio kecukupan modal untuk secara keseluruhan 2021. Sementara itu, nilai (Capital Adequacy Ratio / CAR) sebesar 25,59% pada transaksi pembayaran menggunakan Uang Elektronik November 2021. Rasio kredit bermasalah (NPL) (UE) dan digital banking tetap tumbuh tinggi masing- tetap rendah terjaga pada posisi 3,19% (gross) dan masing sebesar 58,7% (yoy) dan 42,9% (yoy), dan 0,98% (nett) pada November 2021, seiring ekonomi tumbuh masing-masing sebesar 49,06% (yoy) dan yang terus mengalami perbaikan dan didukung 45,64% (yoy) untuk keseluruhan tahun 2021. Hal ini perpanjangan implementasi kebijakan restrukturisasi diperkuat dengan perluasan ekosistem QRIS yang kredit dari OJK. Likuiditas perbankan sangat longgar, telah melampaui target 12 juta merchant pada tahun tercermin dari rasio AL/DPK yang tinggi sebesar 2021, terutama didukung oleh peningkatan pada UMI 35,12% pada Desember 2021, sehingga mendukung (Usaha Mikro) dan UKE (Usaha Kecil) yang masing- kinerja positif fungsi intermediasi perbankan. masing mencapai lebih dari 7 juta dan 3 juta merchant. Pertumbuhan kredit terus melanjutkan peningkatan Pencapaian tersebut merupakan hasil kolaborasi dan positif sepanjang tahun 2021, hingga tumbuh 5,24% sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah, Kementerian/ pada Desember 2021. seiring dengan perbaikan Lembaga, asosiasi/organisasi dan industri, serta kondisi permintaan dan penawaran. Pertumbuhan seluruh elemen masyarakat. Nilai transaksi kredit UMKM meningkat pada 2021, seiring dengan e-commerce tetap tumbuh kuat sebesar 28,28% (yoy) berlanjutnya perbaikan di sektor riil dan dunia usaha, pada triwulan IV 2021, dan diproyeksikan tumbuh khususnya UMKM. Kredit Konsumsi dan Kredit 50,74% (yoy) secara keseluruhan 2021. Kinerja positif tersebut didukung perluasan ekosistem e-commerce, Grafik 1. Inflasi IHK dan Inflasi Inti % yoy perubahan perilaku masyarakat berbelanja online, serta berbagai inovasi untuk kemudahan dan 100 18 kenyamanan berbelanja. 16 IHK 14 Perekonomian Indonesia diprakirakan meningkat Inti 12 lebih tinggi pada tahun 2022 sejalan dengan 10 membaiknya permintaan domestik. Akselerasi 8 perekonomian nasional di 2022 didukung oleh 6 peningkatan mobilitas seiring dengan penyebaran 4 Covid-19 yang lebih terkendali dan akselerasi 2 vaksinasi, pembukaan sektor prioritas yang 0 semakin luas disertai optimalisasi implementasi 2000 paket kebijakan terpadu KSSK, serta stimulus 2001 kebijakan fiskal Pemerintah dan bauran kebijakan 2002 Bank Indonesia. Dalam kaitan ini, Bank Indonesia 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Sumber: BPS xxxiv

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah rencana Bank Indonesia akan mengurangi pada tahun 2022 akan mencapai 4,7-5,5%, sejalan secara bertahap likuiditas (tapering) sebagai bagian dengan akselerasi konsumsi swasta dan investasi, di dari normalisasi stimulus moneter. Intermediasi tengah tetap terjaganya belanja fiskal Pemerintah perbankan akan semakin membaik, dengan dan ekspor, meski risiko kenaikan kasus Covid-19 pertumbuhan kredit dan DPK diperkirakan mencapai perlu terus diwaspadai. Konsumsi swasta diprakirakan 6,0-8,0% dan 7,0-9,0% pada 2022. akan kembali pulih dan mencapai pertumbuhan sekitar 5% pada semester II 2022, ditopang oleh Ekonomi keuangan digital nasional akan terus terkendalinya penyebaran Covid-19 seiring dengan meningkat pesat pada tahun 2022 didukung oleh tercapainya imunitas massal, dan berangsur pulihnya akselerasi digitalisasi sistem pembayaran oleh mobilitas masyarakat. Kinerja ekspor juga tetap Bank Indonesia. Transaksi e-commerce pada 2022 akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi diproyeksikan akan terus meningkat hingga mencapai dengan masih akan tingginya permintaan dan harga Rp526 triliun, atau tumbuh 31%, didukung perluasan komoditas global. Investasi diprakirakan tumbuh ekosistem e-commerce, terus berlanjutnya pergeseran meningkat seiring dengan peningkatan permintaan preferensi perilaku masyarakat untuk berbelanja domestik, tetap kuatnya kinerja ekspor, berlanjutnya online, maupun berbagai inovasi dan promosi oleh proyek-proyek infrastruktur strategis nasional yang para perusahaan dan program-program Pemerintah sempet tertunda, dan kenaikan PMA seiring dengan dan Bank Indonesia. Kenaikan pesat transaksi UE membaiknya iklim investasi di dalam negeri. Dari sisi diperkirakan juga terus berlanjut didorong oleh LU, pertumbuhan ekonomi akan didukung sejumlah perluasan penggunaan UE pada e-commerce dan pada sektor yang diperkirakan tumbuh kuat, seperti sektor berbagai platform online lainnya. Penggunaan UE pertambangan, industri pengolahan, perdagangan, diperkirakan tetap tumbuh tinggi 17,1% (yoy) hingga dan pertanian. mencapai Rp358 triliun pada 2022. Demikian pula, transaksi digital banking pada 2022 diproyeksikan Akselerasi pemulihan ekonomi juga dibarengi akan tetap kuat didukung oleh kenyamanan dengan stabilitas yang tetap terjaga. Stabilitas konsumen bertransaksi secara digital dan berbagai eksternal pada 2022 diprakirakan tetap terjaga inovasi digital oleh perbankan. Transaksi pembayaran dengan defisit transaksi berjalan yang tetap rendah digital banking diproyeksikan tumbuh tinggi 24,8% dan berada pada kisaran 1,1-1,9% dari PDB, dengan (yoy) hingga mencapai Rp49,7 ribu triliun pada 2022. surplus neraca transaksi modal dan finansial yang Berbagai inisiatif Bank Indonesia untuk digitalisasi meningkat. Stabilitas nilai tukar Rupiah terjaga sistem pembayaran sesuai BSPI 2025 akan terus ditopang kondisi fundamental ekonomi Indonesia diakselerasi untuk menciptakan transaksi sistem yang tetap baik, di tengah ketidakpastian pasar pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, keuangan global yang masih berlangsung seiring dan andal untuk semakin mendorong peningkatan dengan normalisasi kebijakan moneter di negara ekonomi-keuangan digital nasional. maju. Inflasi diprakirakan terkendali dalam kisaran sasaran yaitu 3±1%, meskipun meningkat sejalan Berdasarkan pengalaman pada tahun 2021, terdapat dengan kenaikan permintaan domestik. Dalam beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian hal ini, inflasi tetap terkendali dengan dukungan dalam upaya mendorong proses pemulihan ekonomi kapasitas produksi nasional yang mencukupi untuk Indonesia. Pertama, sinergi untuk akselerasi vaksinasi mengimbangi kenaikan permintaan agregat, di tengah dan penanganan Covid-19 dengan pembukaan dampak kenaikan harga energi global yang tetap sektor prioritas perlu terus diperkuat untuk semakin perlu diwaspadai. Sementara itu, stabalitas sistem mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Sinergi keuangan juga tetap baik dengan fungsi intermediasi tersebut perlu diarahkan kepada sektor-sektor yang perbankan yang meningkat. Rasio kecukupan modal memberikan kontribusi besar pada pertumbuhan (Capital Adequacy Ratio / CAR) perbankan tetap tinggi ekonomi, khususnya sektor ekspor maupun untuk dan rasio kredit bermasalah (NPL) tetap terjaga, memenuhi kenaikan permintaan domestik termasuk termasuk dengan tetap berlakunya pengaturan UMKM. Kedua, di tengah ketidakpastian pasar restrukturisasi kredit dari OJK. Likuiditas perbankan keuangan global yang berlanjut sejalan dengan tetap longgar tercemin dari tingginya rasil AL/DPK rencana normalisasi kebijakan moneter the Fed dan xxxv

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 sejumlah bank sentral lain, sinergi untuk penguatan kebijakan ekonomi nasional, maupun dalam akselerasi bauran kebijakan ekonomi nasional perlu diperkuat digitalisasi dan inklusi ekonomi dan keuangan untuk tetap menjaga stabilitas dan mempercepat nasional melalui digitalisasi sistem pembayaran pemulihan ekonomi nasional. Sinergi kebijakan serta program-program pengembangan UMKM dan untuk mempercepat reformasi struktural di sektor ekonomi kerakyatan. Inovasi kebijakan dan program riil, keberlanjutan stimulus fiskal yang didukung juga diperlukan dalam pengembangan ekonomi sebagian pendanaannya dari Bank Indonesia, dan keuangan hijau, baik untuk keberlanjutan serta sinergi KSSK untuk mendorong pembiayaan pembangunan ekonomi nasional maupun untuk bagi dunia usaha perlu terus dilakukan untuk menyikapi semakin tingginya tuntutan dari negara- mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional. negara maju. Ketiga, inovasi perlu diperkuat, baik dalam sinergi Bauran Kebijakan Bank Indonesia Tahun 2021: Mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional, Menjaga Stabilitas Sinergi dan inovasi kebijakan ekonomi nasional stabilitas sistem keuangan serta menurunkan tingkat dapat mendorong perbaikan ekonomi nasional bunga penjaminan guna mendukung pemulihan dengan stabilitas makroekonomi dan sistem ekonomi nasional. keuangan yang tetap terjaga. Sinergi kebijakan yang semakin kuat antara Bank Indonesia, Pemerintah, Respons cepat Pemerintah dalam sinergi kebijakan dan KSSK, serta inovasi, baik dalam koordinasi nasional menjaga ekonomi nasional mampu kebijakan ekonomi nasional termasuk koordinasi bertahan dari dampak penyebaran Covid-19 fiskal-moneter, maupun dalam akselerasi digitalisasi varian Delta. Langkah cepat Pemerintah bersama dan inklusi ekonomi-keuangan nasional, menjadi berbagai elemen bangsa dan dukungan masyarakat faktor kunci berlanjutnya perbaikan ekonomi mampu mengendalikan penyebaran varian Delta dengan stabilitas yang terjaga. Pada tahun 2021, yang mencapai puncaknya pada Juli-Agustus 2021. Pemerintah melanjutkan kebijakan fiskal ekspansif Akselerasi vaksinasi yang ditempuh Pemerintah telah dengan stimulus fiskal yang cukup besar untuk menjadi faktor penting untuk mampu bertahan dari penanganan dampak Covid-19, termasuk untuk serangan varian Delta. Penguatan penanganan dan anggaran kesehatan dan perlindungan sosial. Dengan pengendalian Covid-19, termasuk PPKM berbagai kebijakan fiskal ekspansif tersebut, defisit fiskal level secara ketat disertai dengan peningkatan pada 2021 diprakirakan sebesar 4,65% dari PDB. kapasitas kesehatan, juga berkontribusi dalam Koordinasi erat Bank Indonesia dengan Pemerintah pengendalian lebih jauh penyebaran varian Delta. dan KSSK ditempuh untuk menjaga stabilitas sistem Dengan respons cepat tersebut, jumlah kasus baru keuangan dan mendorong pembiayaan kepada dunia harian Covid-19 menurun dan terkendali, setelah usaha, antara lain melalui penerbitan paket kebijakan sempat melonjak tajam hingga mencapai rerata untuk mendorong kinerja sektor properti dan 50.000 kasus per hari pada minggu ketiga Juli 2021. otomotif. Sementara itu, OJK melanjutkan relaksasi Lebih jauh, sinergi kebijakan nasional dalam akselerasi bagi perbankan dalam restrukturisasi kredit dengan vaksinasi dan penguatan penanganan Covid-19 penundaan angsuran pokok dan bunga dengan dengan pembukaan sektor-sektor prioritas menjadi memperpanjang POJK No. 28 Tahun 2021 hingga game changer untuk tidak hanya dalam mengendalikan berlaku sampai Maret 2023. Langkah ini diharapkan penyebaran Covid-19, namun juga dalam menjaga dapat berdapak positif pada upaya pengendalian berlanjutnya perbaikan perekonomian nasional. kredit bermasalah, yang pada gilirannya berdampak Sejalan dengan meredanya penyebaran varian Delta, pada kinerja permodalan perbankan. Demikian pula, mobilitas dan aktivitas ekonomi kembali meningkat LPS memastikan terjaminnya simpanan masyarakat sehingga mendukung proses pemulihan ekonomi. pada perbankan sehingga mendukung terjaganya xxxvi

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 Koordinasi fiskal dan moneter semakin diperkuat, beban (burden sharing) APBN (Keputusan Bersama tidak saja dalam menjaga stabilitas makroekonomi Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, tanggal 7 Juli 2020, KB II) sebesar Rp397,56 triliun. tetapi juga melalui partisipasi Bank Indonesia dalam pendanaan APBN. Dalam kaitan ini, Bank Bank Indonesia berkomitmen untuk mengarahkan Indonesia mendukung penuh upaya Pemerintah seluruh instrumen bauran kebijakan untuk dan berpartisipasi dalam pendanaan APBN untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional dan akselerasi vaksinasi maupun penanganan kesehatan menjaga stabilitas, berkoordinasi erat dengan dan kemanusiaan akibat pandemi Covid-19. Bank Pemerintah dan KSSK. Dengan mempertimbangkan Indonesia terpanggil untuk berpartisipasi dalam perekonomian Indonesia pada 2021 yang berada langkah-langkah bersama untuk penanganan di bawah lintasan optimum siklus bisnis dan siklus kesehatan dan penyelamatan kemanusiaan akibat keuangan, Bank Indonesia melanjutkan bauran virus Covid-19 varian Delta, sebagai tugas negara, kebijakan yang akomodatif dengan memanfaatkan kemanusiaan, kesehatan, dan keamanan rakyat. ruang pelonggaran yang ada. Di kebijakan moneter, Partisipasi dilakukan dengan memperkuat peran Bank Indonesia melanjutkan stimulus moneter Bank Indonesia untuk pendanaan APBN 2021 dan dengan kebijakan suku bunga rendah dan injeksi 2022 melalui pembelian SBN secara langsung (private likuiditas untuk mendorong proses pemulihan placement) sesuai dengan Keputusan Bersama ekonomi. Penguatan strategi operasi moneter terus Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia dilakukan untuk memperkuat stance kebijakan tanggal 23 Agustus 2021 (KB III). Pembelian SBN monetar akomodatif. Kebijakan nilai tukar Rupiah tersebut sebesar Rp215 triliun untuk APBN tahun terus diperkuat untuk menjaga stabilitas nilai tukar 2021 dan sebesar Rp224 triliun untuk APBN tahun yang sejalan dengan fundamental dan mekanisme 2022, dengan suku bunga rendah sebesar Bank pasar. Bank Indonesia juga melanjutkan kebijakan Indonesia Reverse Repo Rate tenor 3 bulan. Partisipasi makroprudensial akomodatif untuk mendorong Bank Indonesia juga berupa kontribusi atas seluruh pembiayaan kepada dunia usaha dan pemulihan biaya bunga untuk pembiayaan vaksinasi dan ekonomi nasional, bersinergi dengan kebijakan penanganan kesehatan dengan maksimum limit Rp58 KSSK. Akselerasi digitalisasi sistem pembayaran triliun (tahun 2021) dan Rp40 triliun (tahun 2022), terus dilakukan sesuai BSPI 2025 untuk mendukung sesuai kemampuan keuangan Bank Indonesia. pembentukan integrasi ekonomi dan keuangan digital nasional yang efisien dan inklusif. Bank Indonesia Bank Indonesia melanjutkan komitmen pembelian juga terus memperkuat kebijakan pendukung, seperti SBN untuk pembiayaan APBN 2021. Sepanjang kebijakan pendalaman pasar keuangan, ekonomi 2021, Bank Indonesia telah melakukan pembelian dan keuangan syariah, pengembangan UMKM, dan SBN untuk pendanaan APBN 2021 sebesar Rp358,32 internasional untuk mendorong akselerasi pemulihan triliun yang terdiri dari: (i) pembelian di pasar perdana ekonomi nasional. sebesar Rp143,32 triliun sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Bank Indonesia melanjutkan kebijakan suku bunga Indonesia tanggal 16 April 2020 (KB I) sebagaimana rendah dan injeksi likuiditas untuk mendorong telah diperpanjang tanggal 11 Desember 2020 dan 28 proses pemulihan ekonomi. Setelah menurunkan Desember 2021, serta berlaku hingga 31 Desember suku bunga kebijakan BI 7-Day Reverse Repo Rate 2022, dan (ii) private placement sebesar Rp215 triliun (BI7DRR) sebanyak 5 (lima) kali sejak 2020, Bank untuk pembiayaan penanganan kesehatan dan Indonesia kembali menurunkan BI7DRR pada kemanusiaan dalam rangka penanganan dampak Februari 2021 menjadi 3,50%, terendah sepanjang pandemi Covid-19 sesuai KB III. Kebijakan tersebut sejarah. Pada periode selanjutnya hingga akhir 2021, melanjutkan pembelian SBN di pasar perdana untuk Bank Indonesia tetap mempertahankan BI7DRR APBN 2020 sebesar Rp473,42 triliun, terdiri dari sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai pembelian SBN melalui mekanisme lelang di pasar tukar dan sistem keuangan, di tengah prakiraan perdana (KB I) sebesar Rp75,86 triliun dan pembelian inflasi yang rendah dan upaya untuk mendukung SBN secara langsung sebagai mekanisme pembagian pertumbuhan ekonomi. Injeksi likuiditas (quantitative xxxvii

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 easing) dilanjutkan untuk memperkuat kemampuan Stance kebijakan makroprudensial tetap akomodatif perbankan dalam meningkatkan kredit/pembiayaan dan tersinergi dengan kebijakan KSSK untuk kepada dunia usaha. Pada 2021, Bank Indonesia mendorong pembiayaan kepada dunia usaha dan telah menambah likuiditas (quantitative easing) pemulihan ekonomi nasional. Bank Indonesia di perbankan sebesar Rp147,83 triliun. Dengan melakukan pelonggaran LTV untuk kredit properti perkembangan tersebut, sejak tahun 2020 kebijakan dan uang muka KKB menjadi 0% berlaku efektif quantitative easing telah mencapai Rp874,4 triliun 1 Maret 2021, bersinergi dengan Pemerintah dan atau sekitar 5,3% dari PDB. Selain injeksi likuiditas OJK yang telah menerbitkan paket kebijakan untuk kepada perbankan, seperti dikemukakan sebelumnya, mendorong kinerja sektor properti dan otomotif. Bank Indonesia melanjutkan pembelian SBN untuk Bank Indonesia juga melakukan publikasi asesmen pendanaan APBN 2021 sebesar Rp358,32 triliun. transparansi suku bunga dasar kredit perbankan Pembelian SBN untuk pendanaan APBN ini juga sejak Februari 2021 untuk memperkuat transmsi menambah likuiditas di dalam perekonomian sejalan pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial. dengan realisasi belanja Pemerintah. Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) kembali diaktivasi secara bertahap dengan menaikkan batas Kebijakan stabilisasi terus diperkuat untuk menjaga bawah RIM menjadi 75% pada Mei 2021, 80% pada nilai tukar Rupiah agar sejalan dengan fundamental September 2021, dan 84% pada Januari 2022. dan mekanisme pasar. Kebijakan ini ditempuh Berbagai kebijakan tersebut kami sinergikan dengan melalui strategi triple intervention, baik di pasar spot, upaya menjaga kecukupan likuiditas perbankan pasar Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), melalui besaran Countercyclical Capital Buffer (CCyB) dan pembelian SBN dari pasar sekunder. Kebijakan yang tetap 0% dan rasio Penyangga Likuiditas stabilisasi nilai tukar dimaksud juga didukung dengan Makroprudensial (PLM) sebesar 6% yang seluruhnya cadangan devisa yang memadai sebagai first line dapat direpokan kepada Bank Indonesia. Bank of defense. Selain itu, Bank Indonesia juga terus Indonesia juga telah menyempurnakan kebijakan memperkuat kerjasama internasional, baik bilateral Rasio Kredit UMKM menjadi Rasio Pembiayaan maupun multilateral, untuk memperkuat second- Inklusif Makroprudensial (RPIM) yang berlaku sejak line defense. Penguatan dan perluasan kerja sama tanggal 31 Agustus 2021. Kebijakan dimaksud efektif dengan bank sentral di kawasan untuk mendorong sejak 31 Agustus 2021 dengan target pemenuhan penggunaan mata uang lokal dalam setelmen RPIM yang ditetapkan secara bertahap sebesar 20% (Local Currency Settlement- LCS) perdagangan dan pada Juni 2022 hingga 30% pada Juni 2024. investasi dalam rangka mengurangi ketergantungan yang tinggi terhadap dolar AS juga terus dilakukan. Bank Indonesia melanjutkan akselerasi digitalisasi Penguatan kerangka LCS telah dilakukan pada skema sistem pembayaran guna mendorong integrasi LCS Indonesia-Malaysia dan Indonesia-Jepang, ekonomi dan keuangan digital nasional. Sebagai sementara perluasan negara mitra LCS ditempuh implementasi BSPI 2025, pada 2021 digitalisasi dengan implementasi LCS Indonesia-Tiongkok sistem pembayaran ditekankan pada 3 (tiga) pada September 2021. Komunikasi intensif kepada prioritas dan capaian penting, yaitu reformasi para investor, lembaga rating, serta pelaku pasar regulasi, infrastruktur sistem pembayaran ritel, domestik dan luar negeri juga diperkuat dalam rangka dan standardisasi sistem pembayaran. Pada membangun keyakinan, optimisme, dan persepsi aspek reformasi regulasi, transformasi kebijakan positif, serta mendukung kebijakan stabilisasi nilai ditempuh untuk konsolidasi industri sistem tukar. Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai pembayaran nasional disertai dengan kemudahan tukar, Bank Indonesia juga terus mengoptimalkan dan penyederhanaan prosedur perizinan. Untuk itu, operasi moneter untuk menjamin berjalannya PBI Sistem Pembayaran (SP), yang telah terbit pada mekanisme pasar dan ketersediaan likuiditas baik di akhir tahun 2020, diperkuat dengan penerbitan pasar uang maupun di pasar valuta asing. PBI Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP) dan PBI Penyelenggara Infrastruktur Pembayaran (PIP) xxxviii

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 pada 1 Juli 2021. Pada aspek infrastruktur sistem dan perluasan ekonomi dan keuangan digital untuk pembayaran ritel, Bank Indonesia meluncurkan mengakselerasi transformasi digital dan mempercepat BI-FAST yang bersifat real time dan 24/7 sebagai pemulihan ekonomi nasional. bagian untuk mendorong infrastruktur yang 3I (Integrasi, Interkoneksi, dan Interoperabilitas), aman, Akselerasi pendalaman pasar uang terus dilanjutkan dan andal. BI-FAST dibangun untuk mendukung untuk memperkuat efektivitas kebijakan moneter konsolidasi industri dan integrasi ekonomi dan dan mendukung pemulihan ekonomi. Bank keuangan digital nasional secara end-to-end, dan Indonesia terus mendorong implementasi Blueprint mendukung tercapainya sistem pembayaran yang Pengembangan Pasar Uang (BPPU) dengan tiga cepat, murah, mudah, aman, dan andal (cemumuah). inisiatif utama, yaitu mendorong digitalisasi dan Sementara pada aspek standardisasi sistem penguatan infrastruktur pasar keuangan, memperkuat pembayaran, perluasan ekosistem terus didorong efektivitas transmisi kebijakan moneter, dan melalui pengembangan dan perluasan QRIS serta mengembangkan sumber pembiayaan ekonomi implementasi SNAP. Sinergi dan koordinasi dengan dan manajemen risiko. Pada tahun 2021, upaya Pemerintah juga terus diperkuat melalui penggunaan pendalaman pasar keuangan difokuskan pada pada QRIS dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan percepatan pengembangan transaksi repo dan DNDF, Indonesia (BBI) dan Berwisata di Indonesia (BWI). yang didukung oleh penguatan infrastruktur melalui penguatan kerangka pengaturan dan implementasi Sinergi Bank Indonesia dengan Pemerintah Pusat dan Electronic Trading Platform (ETP) Multimatching. Daerah terus diperkuat untuk memperluas program Langkah tersebut ditujukan untuk mendukung elektronifikasi pembayaran guna mendukung transmisi kebijakan moneter Bank Indonesia, dan akselerasi ekonomi dan keuangan digital. Untuk mempercepat pengembangan pasar uang sekaligus memperkuat elektronifikasi bansos, Bank Indonesia menjawab tantangan global berupa G20 OTC mendorong digitalisasi bansos 4.0 melalui penguatan Derivative Market Reform. Dalam rangka penguatan model bisnis, regulasi, dan metode pembayaran yang insfrastruktur, Bank Indonesia mempercepat proses sesuai dengan kebutuhan termasuk melanjutkan pembentukan CCP untuk mengatasi segmentasi peningkatan kualitas data. Penguatan elektronifikasi dan fragmentasi di pasar uang Indonesia dengan pembayaran tersebut akan mendukung penyaluran memitigasi risiko kredit peserta transaksi dan bantuan sosial Pemerintah yang lebih tepat sasaran, mendorong penyelesaian transaksi yang lebih efisien. tepat jumlah, tepat waktu, dan juga tata kelola yang Lebih lanjut, pengembangan instrumen lain seperti lebih baik di tengah pandemi. Elektronifikasi transaksi overnight index swap untuk pelaksanaan lindung nilai Pemda, termasuk penarikan pajak dan retribusi, serta suku bunga, dan penguatan kerangka Local Currency belanja dan pengeluaran, juga terus berkembang Settlement (LCS) terus didorong. Selain itu, Bank didukung penguatan sinergi program strategis Indonesia bersinergi dengan Kementerian Keuangan satuan tugas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi dan OJK melalui Forum Koordinasi Pembiayaan Daerah. Di area elektronifikasi transportasi, Bank Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FK-PPPK) Indonesia mendorong integrasi sistem dan data terus mengembangkan instrumen keuangan untuk pembayaran di sektor transportasi. Bank Indonesia pembiayaan ekonomi. memberikan dukungan penyusunan model bisnis aspek pembayaran untuk moda transportasi Beberapa kebijakan pendukung juga ditempuh untuk terintegrasi serta multi lane free flow jalan tol yang mendorong pemulihan ekonomi nasional. Sinergi erat akan mulai beroperasi bertahap tahun 2022. Sinergi dengan Pemerintah, perbankan, dan institusi lainnya antarotoritas dan stakeholder terkait menyukseskan ditingkatkan untuk mengembangkan UMKM serta penyelenggaran Festival Ekonomi Keuangan Digital ekonomi dan keuangan syariah sebagai sumber baru Indonesia (FEKDI) 2021 yang menjadi wadah pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bank Indonesia untuk melakukan sinergi kebijakan dan landasan terus memperkuat program pengembangan UMKM implementasi berbagai inisiatif pengembangan untuk mendorong UMKM digital dan ekspor. Dalam xxxix

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 kaitan ini, program pengembangan UMKM terus asesmen, dan edukasi.1 Pada setiap pilar tersebut, ditingkatkan melalui 3 (tiga) pilar kebijakan, yaitu strategi penguatan terus dilakukan baik dalam aspek korporatisasi, peningkatan kapasitas, dan pembiayaan penguatan kelembagaan, perluasan implementasi, guna mewujudkan UMKM yang produktif, inovatif, serta penguatan infrastruktur pendukung termasuk dan adaptif. Pengembangan ekonomi dan keuangan digitalisasi. Sementara itu, kebijakan internasional syariah dilanjutkan melalui 3 (tiga) pilar, yakni Bank Indonesia berkoordinasi dengan Pemerintah pemberdayaan ekonomi syariah termasuk penguatan diarahkan untuk mendukung pemulihan ekonomi ekosistem halal value chain, pendalaman pasar serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan syariah, serta penguatan riset, keuangan baik global maupun Indonesia. Bangkit dan Optimis: Sinergi dan Inovasi untuk Pemulihan Ekonomi Sinergi kebijakan yang erat dan kinerja kebijakan fiskal, (iii) akselerasi transformasi sektor perekonomian tahun 2021 menjadi dasar untuk keuangan, (iv) digitalisasi ekonomi dan keuangan, semakin bangkit dan optimis akan pemulihan serta (v) ekonomi dan keuangan hijau. Penguatan ekonomi Indonesia yang lebih baik pada tahun sinergi dan inovasi tersebut akan membangun 2022. Akselerasi pemulihan ekonomi nasional optimisme akselerasi pemulihan ekonomi nasional perlu terus didorong melalui penguatan sinergi dan 2022 dan tahun-tahun berikutnya, serta peningkatan inovasi yang dilandasi oleh kuatnya semangat untuk laju pertumbuhan pada jangka menengah-panjang bangkit dan optimis yang lebih tinggi. Dalam hal menuju Indonesia Maju 2045. ini, sinergi kebijakan untuk akselerasi vaksinasi dan penanganan Covid-19 dengan pembukaan sektor- Pertama, respons kebijakan ekonomi nasional sektor ekonomi prioritas, sebagai kebijakan prasyarat difokuskan pada pemulihan secepatnya sektor-sektor untuk mendorong berlanjutnya proses pemulihan prioritas yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, sangat diperlukan. Selanjutnya, dan penciptaan lapangan kerja. Pemetaan sektor- 5 (lima) respons kebijakan yang diperlukan untuk sektor prioritas yang mampu mampu berdaya tahan, mempercepat pemulihan ekonomi nasional, yaitu: (i) pendorong pertumbuhan, serta penopang pemulihan akselerasi transformasi sektor riil, (ii) sinergi stimulus ekonomi, telah dilakukan disertai dengan identifikasi moneter dan kebijakan makroprudensial dengan kendala yang dihadapi dalam pemulihan baik kendala xl 1 Elaborasi lebih lanjut mengenai kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah juga dapat dilihat pada Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah (LEKSI) 2021 pada Bab 3 Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah dan Bab 4 Arah Kebijakan 2022.

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 di sektor riil maupun dari sisi pembiayaan. Lebih memperluas alternatif pembiayaan kepada dunia lanjut, sinergi dan inovasi kebijakan sangat penting usaha. Keempat, respons kebijakan untuk akselerasi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, baik digitalisasi serta inklusi ekonomi dan keuangan pemecahan berbagai kendala (debottlenecking) dari nasional. Bank Indonesia secara konsisten sisi sektor riil, pemberian insentif kebijakan fiskal, mendukung Gernas BBI dan BWI untuk mendorong maupun dukungan kebijakan makroprudensial dan inklusi ekonomi dan keuangan nasional. Komitmen sektor keuangan. Kedua, respons kebijakan untuk kuat dari Bank Indonesia untuk inklusi ekonomi dan pemulihan ekonomi nasional berkaitan dengan sinergi keuangan juga dilakukan melalui akselerasi digitalisasi kebijakan fiskal Pemerintah dengan stimulus moneter sistem pembayaran sesuai BSPI 2025 untuk integrasi dan makroprudensial dari Bank Indonesia untuk dan penguatan Ekonomi dan Keuangan Digital (EKD) mendorong permintaan khususnya dalam jangka nasional yang efisien dan inklusif. Kelima, respons pendek. Pemerintah melanjutkan kebijakan fiskal kebijakan terkait dengan pengembangan ekonomi ekspansif untuk menstimulasi perekonomian dan dan keuangan hijau untuk mencapai pertumbuhan target pembangunan dengan postur APBN 2022 yang ekonomi berkelanjutan. Transisi menuju ekonomi diprakirakan mengalami defisit Rp868 triliun atau hijau, yakni ekonomi rendah karbon, perlu dilakukan 4,85% PDB. Bank Indonesia melanjutkan komitmen secara gradual dan moderat, untuk optimalisasi dalam pendanaan APBN 2021 dan 2022 serta respons kebijakan akibat perubahan iklim. Dalam melanjutkan kebijakan makroprudensial akomodatif kaitan ini, Bank Indonesia akan terus memperkuat untuk tetap mendorong fungsi intermediasi. Dengan kebijakan keuangan hijau guna mendorong sinergi tersebut, Pemerintah dapat lebih fokus pada terciptanya sistem keuangan yang berkelanjutan, upaya akselerasi realisasi APBN tahun 2021 dan 2022 melalui koordinasi erat dengan otoritas terkait serta untuk mendorong akselerasi pemulihan ekonomi keterlibatan aktif dalam berbagai forum internasional. nasional. Selain itu, Bank Indonesia mendukung transformasi menuju sistem keuangan hijau, sehingga dapat Ketiga, respons kebijakan untuk akselerasi mendorong kontribusi sektor keuangan domestik menyangkut peningkatan dan kemudahan dalam penurunan emisi karbon. Kelima respons pembiayaan dari sektor keuangan kepada dunia kebijakan dalam sinergi dan inovasi kebijakan untuk usaha. Dalam jangka pendek, kebijakan untuk pemulihan ekonomi tersebut selaras Presidensi G20 mendorong penyaluran kredit perbankan diperlukan Indonesia pada 2022, dengan tema yakni “Recover dengan mengatasi permasalahan baik dari sisi Together, Recover Stronger”. Presidensi G20 Indonesia penawaran maupun permintaan kredit. Selain fokus pada upaya mendorong produktivitas, kredit perbankan, pembiayaan dari pasar modal juga meningkatkan ketahanan dan stabilitas ekonomi, dan semakin diperlukan, baik melalui penerbitan saham memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan maupun obligasi korporasi. Selain itu, transformasi inklusif. pasar keuangan sangat diperlukan untuk semakin xli

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 Arah Bauran Kebijakan Bank Indonesia Tahun 2022: Mendorong Akselerasi Pemulihan Ekonomi, Menjaga Stabilitas Bauran kebijakan Bank Indonesia pada 2022 pemulihan ekonomi nasional. Kebijakan suku bunga akan terus disinergikan dan sebagai bagian rendah akan tetap dipertahankan sampai terdapat dari arah kebijakan ekonomi nasional untuk indikasi awal kenaikan inflasi. Fokus kebijakan suku mengakselerasi pemulihan sekaligus menjaga bunga lebih diarahkan pada penguatan efektivitas stabilitas perekonomian. Arah bauran kebijakan Bank transmisinya pada penurunan suku bunga kredit Indonesia tersebut disusun dengan terus mencermati perbankan melalui kebijakan transparansi suku bunga prospek ekonomi global dan enam permasalahan yang serta pendalaman pasar uang untuk menurunkan menjadi agenda koordinasi kebijakan internasional perbedaan imbal hasil SBN jangka menengah- dalam Keketuaan Indonesia di G20 pada tahun 2022. panjang dengan suku bunga PUAB yang masih tinggi. Terkait hal ini, 5 (lima) instrumen kebijakan dalam Normalisasi kebijakan moneter akan dilakukan bauran kebijakan, yaitu: kebijakan moneter, kebijakan dengan penurunan secara bertahap kelebihan makroprudensial, digitalisasi sistem pembayaran, likuiditas yang sangat besar di perbankan. Normalisasi pendalaman pasar uang, serta ekonomi-keuangan likuiditas akan dilakukan secara terukur dan sangat inklusif dan hijau memerlukan perhitungan matang, hati-hati agar tidak mengganggu kemampuan perencanaan seksama, dan komunikasi yang jelas. perbankan untuk menyalurkan kredit dan melakukan Sejalan dengan risiko meningkatnya tekanan pembelian SBN, sehingga akan tetap mendukung instabilitas pasar keuangan global dari normalisasi terjaganya stabilitas moneter dan sistem keuangan kebijakan moneter the Fed dan sejumlah negara AEs, serta berlangsungnya proses pemulihan ekonomi arah kebijakan moneter pada tahun 2022 akan lebih nasional. Normalisasi likuiditas dilakukan dengan diarahkan untuk menjaga stabilitas (pro-stability), baik menaikkan secara bertahap GWM (Giro Wajib dalam aspek pencapaian sasaran inflasi dan stabilitas Minimum) yang berlaku mulai 1 Maret 2022, 1 Juni nilai tukar, maupun stabilitas makroekonomi dan 2022, dan 1 September 2022 hingga menjadi 6,5% sistem keuangan. Normalisasi kebijakan moneter untuk Bank Umum Konvensional (BUK) dan 5,0% akan dilakukan secara sangat hati-hati dan terukur untuk Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha agar tidak mengganggu proses pemulihan ekonomi Syariah (UUS). Sementara itu, respons kebijakan nasional. Kebijakan makroprudensial, digitalisasi terhadap dampak normalisasi kebijakan moneter sistem pembayaran, pendalaman pasar uang, serta the Fed dan sejumlah negara AEs lainnya ditekankan ekonomi-keuangan inklusif dan hijau akan terus pada kebijakan nilai tukar untuk menjaga stabilitas diarahkan dan sebagai bagian dari upaya bersama eksternal dengan tetap memelihara stabilitas moneter untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional dan sistem keuangan serta proses pemulihan ekonomi (pro-growth). Arah kebijakan Bank Indonesia yang nasional. Koordinasi kebijakan moneter dengan bersinergi dengan bauran kebijakan nasional akan kebijakan fiskal akan terus diperkuat agar dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional dengan kembali berada di lintasan jangka menengah-panjang tetap menjaga stabilitas makroekonomi. Koordinasi menuju Indonesia Maju. kebijakan Bank Indonesia dengan kebijakan Pemerintah juga terus diperkuat dalam pengendalian Kebijakan moneter Bank Indonesia pada tahun inflasi dan mendorong sektor-sektor prioritas untuk 2022 akan lebih diarahkan untuk menjaga stabilitas pemulihan ekonomi nasional. dengan tetap mendukung pemulihan ekonomi nasional. Arah dan penahapan kebijakan moneter Bank Indonesia akan melanjutkan kebijakan akan dilakukan secara pre-emptive, ahead the curve, makroprudensial longgar pada tahun 2022 untuk dan front-loading untuk tetap menjaga stabilitas meningkatkan kredit/pembiayaan perbankan dalam mengantisipasi normalisasi kebijakan moneter guna mendukung pemulihan ekonomi nasional dan konsolidasi kebijakan fiskal global dan kenaikan dengan tetap menjaga stabilitas sistem keuangan. Fed Funds Rate (FFR), dengan tetap mendukung Kebijakan makroprudensial longgar dilakukan xlii

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 dengan memberikan insentif bank-bank yang Kebijakan sistem pembayaran pada tahun 2022 tetap menyalurkan kredit/pembiayaan kepada sektor diarahkan pada lima fokus strategi pokok. Pertama, prioritas dan pembiayaan inklusif dan/atau percepatan konsolidasi industri sistem pembayaran bank-bank yang memenuhi target RPIM berupa agar sehat, kompetitif, dan inovatif melalui reformasi pengurangan kewajiban GWM harian sampai regulasi sesuai kebijakan dan pengaturan yang dengan sebesar 100 bps, mulai berlaku 1 Maret lebih ramah industri dalam PBI Sistem Pembayaran, 2022. Kebijakan makroprudensial longgar juga kemudahan perizinan dan persetujuan dengan dilakukan melalui penetapan kembali Rasio CCyB service level agreement (SLA) antara Bank Indonesia yang rendah, fleksibilitas pemenuhan rasio PLM dengan industri sistem pembayaran, serta penguatan melalui repo kepada Bank Indonesia, serta rasio pengawasan sistem pembayaran khususnya dalam FLTV/LTV KPR/KPA sebesar 100% dan uang muka kepatuhan permodalan, manajemen risiko, dan KKB sebesar 0% bagi bank yang memenuhi kriteria keamanan siber. NPL/NPF rendah yang akan tetap berlaku sampai dengan akhir Desember tahun 2022. Kebijakan Kedua, pengembangan infrastruktur sistem makroprudensial untuk meningkatkan pembiayaan pembayaran yang 3I (interoperable, interconnected, perbankan seperti RIM dan transparansi suku dan integrated), aman, dan andal terus dikembangkan bunga juga akan dilanjutkan dan diperkuat dengan untuk mendukung peningkatan inklusi ekonomi pengawasan makroprudensial kepada perbankan. dan keuangan, termasuk UMKM dan transaksi ritel. Selain itu, kebijakan makroprudensial longgar Perluasan penggunaan QRIS terus ditingkatkan juga akan diperluas untuk mendorong kredit/ sebagai alat pembayaran nirsentuh dengan yang pembiayaan pada sektor-sektor prioritas sebagai memenuhi protokol kesehatan melalui program bagian koordinasi kebijakan KSSK dalam pemulihan SIAP QRIS di Pasar/Pusat Belanja, termasuk dengan ekonomi nasional. Untuk mendukung ekonomi- peningkatan fitur-fitur layanan untuk kemudahan keuangan inklusif khususnya UMKM, Kebijakan dan kenyamanan masyarakat. Perluasan penggunaan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) QRIS dilakukan untuk meningkatkan jumlah transaksi akan terus ditingkatkan efektivitas implementasinya serta untuk mencapai target 15 juta pengguna QRIS baik dalam bentuk pemenuhan komitmen bank pada tahun 2022. Implementasi SNAP untuk koneksi terhadap target RPIM yang ditetapkan sesuai dengan layanan transaksi pembayaran oleh perbankan keahlian dan model bisnis bank, upaya klasterisasi dengan fintech terus dipercepat sehingga memperluas dan korporatisasi UMKM bersinergi dengan integrasi ekosistem ekonomi-keuangan digital Pemerintah, mendorong kerja sama bank dengan nasional. Demikian pula, operasionalisasi, perluasan lembaga mitra penyalur UMKM, maupun dengan kepesertaan, dan akseptasi pemanfaatan BI-FAST pengembangan sekuritas pembiayaan UMKM yang terus ditingkatkan untuk transaksi antarbank dan dapat memenuhi persyaratan. Bank Indonesia terus masyarakat yang lebih efisien dan diharapkan seluruh memperkuat sinergi kebijakan dengan KSSK untuk bank telah tersambung sebagai peserta dan mampu terus mendorong kredit/pembiayaan dari perbankan memberikan layanan pembayaran ritel secara serta dan lembaga keuangan lain bagi dunia usaha guna merata (real time) dan tanpa henti (24/7). Selain ketiga mendukung pemulihan ekonomi nasional. Koordinasi program unggulan tersebut, yaitu QRIS, SNAP, dan pengawasan makroprudensial Bank Indonesia dengan BI-FAST, Bank Indonesia juga akan memperkuat pengawasan mikroprudensial OJK dan penjaminan reformasi sistem pembayaran digital dengan program simpanan oleh LPS terus diperkuat untuk menjaga pengembangan untuk optimalisasi data serta menjaga stabilitas sistem keuangan. ketersediaan dan keandalan Sistem Pembayaran Bank Indonesia. Bank Indonesia akan terus memperluas digitalisasi sistem pembayaran pada tahun 2022 untuk Ketiga, praktik pasar yang aman, efisien dan wajar mempercepat integrasi ekosistem ekonomi dan untuk semakin mewujudkan sistem pembayaran keuangan digital, termasuk untuk mendorong yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal terus ekonomi-keuangan inklusif. Berbagai program dikembangkan. Keempat, persiapan penerbitan Digital yang telah dicanangkan di dalam BSPI 2025 akan Rupiah dan juga implementasi digitalisasi pengelolaan ditempuh sesuai jadwal dan target yang ditentukan. uang Rupiah akan dipercepat. Bank Indonesia juga xliii

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 akan mempercepat persiapan penerbitan Digital literasi keuangan secara rutin, dan (iii) memperkuat Rupiah. Kelima, di sisi sistem pembayaran tunai, koordinasi dan komunikasi terkait program arah kebijakan Bank Indonesia akan difokuskan Sustainable Green Finance (SGF). untuk menyediakan uang Rupiah yang berkualitas dan kecukupan kas yang terjaga di seluruh wilayah Bank Indonesia akan terus memperluas dan NKRI sesuai BPPUR 2025. Bank Indonesia akan memperkuat program pengembangan UMKM terus memperkuat sinergi dan koordinasi dengan melalui korporatisasi, peningkatan kapasitas, dan Pemerintah (Pusat dan Daerah), perbankan, dan fasilitasi akses pembiayaan untuk meningkatkan asosiasi baik sistem pembayaran, fintech dan daya saing UMKM. Korporatisasi dilakukan melalui e-commerce. penguatan kelembagaan dan perluasan kemitraan dengan pelaku usaha lainnya untuk meningkatkan Kebijakan pendalaman pasar keuangan pada tahun skala ekonomi. Peningkatan kapasitas UMKM 2022 dipercepat untuk penguatan efektivitas dilakukan secara end to end dan akan difokuskan transmisi kebijakan moneter serta pembiayaan pada digitalisasi untuk mendorong peningkatan infrastruktur dan dunia usaha guna mendukung produksi, pengelolaan keuangan, dan perluasan pemulihan perekonomian nasional. Akselerasi akses pasar. Peningkatan akses pasar UMKM akan pendalaman pasar uang pada tahun 2022 terus terus dilakukan melalui fasilitasi sertifikasi dan kurasi diarahkan untuk membangun pasar uang yang produk, serta mendorong interkoneksi dengan local modern dan berstandar internasional, serta value chain (LVC) maupun global value chain (GVC), menopang transformasi pengelolaan moneter yang termasuk penguatan fasilitasi promosi perdagangan lebih mendukung pengembangan pasar, baik dalam internasional. Sementara itu, peran ekonomi dan instrumen (product), pelaku (participant), mekanisme keuangan syariah akan terus didorong sebagai sumber penentuan harga (pricing), serta infrastruktur yang baru pertumbuhan ekonomi. Akselerasi implementasi terintegrasi, interkoneksi, dan interoperabilitas antara ekosistem halal value chain, baik lokal maupun pasar uang dan sistem pembayaran. Pengembangan global, semakin diperluas baik dari aspek pelaku, inisiatif utama BPPU 2025 dilanjutkan berdasarkan kelembagaan, maupun infrastruktur pendukung. 3 (tiga) pilar kebijakan. Pada pilar pertama, Fokus pengembangan ekosistem halal value chain pengembangan infrastruktur pasar uang akan ini akan tetap diutamakan sektor unggulan makanan difokuskan pada implementasi central counter- halal (halal food) dan fesyen muslim (modest fashion). party (CCP) yang diharapkan siap beroperasi pada Dari sisi keuangan syariah, kebijakan pendalaman 2022, di samping perluasan transaksi pasar uang pasar uang syariah guna mendukung pembiayaan melalui ETP multi-matching baik untuk pasar uang syariah ditempuh antara lain melalui pengembangan Rupiah dan valas. Di samping itu, Bank Indonesia instrumen transaksi valas dan Sukuk BI Inklusif. Bank juga akan melakukan finalisasi Conceptual Design Indonesia senantiasa memperkuat sinergi dengan (CD) pengembangan infrastruktur pasar uang dan berbaik pihak, baik di dalam wadah Komite Nasional sistem pembayaran terintegrasi, interkoneksi, dan Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS) maupun dengan interoperabilitas, termasuk BI-APS, BI-SSSS, BI- pondok pesantren, Masyarakat Ekonomi Syariah RTGS Gen 3, dan Trade Repository. Pada pilar kedua, (MES), asosiasi pengusaha, perbankan, para ulama, penguatan efektivitas transmisi kebijakan moneter akademisi, dan masyarakat luas. akan difokuskan pada implementasi instrumen pasar uang yang ditransaksikan via ETP multi-matching, Penguatan kebijakan keuangan hijau dilanjutkan serta pengembangan transaksi Repo, DNDF, dan LCS. untuk mendukung pencapaian ekonomi Sementara pada pilar ketiga, pembiayaan ekonomi berkelanjutan dengan sistem keuangan yang juga akan terus diperkuat melalui 3 (tiga) strategi stabil, inklusif, dan hijau. Dalam rangka menjawab kebijakan yaitu (i) mendorong pengembangan tantangan perubahan iklim ke depan yang dapat sekuritisasi aset melalui program Kontrak Investasi mengancam stabilitas perekonomian serta sebagai Kolektif Efek Beragunan Aset (KIK-EBA) dan Efek bentuk kontribusi aktif Bank Indonesia dalam Beragun Aset berbentuk Sistem Pembayaran (EBA- pencapaian target Indonesia rendah karbon, Bank SP), (ii) mendorong pengembangan investor ritel dan Indonesia akan melakukan transformasi yang bersifat xliv

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 menyeluruh melalui penguatan kebijakan keuangan global yang berlanjut akan mendorong aktivitas hijau. Selain itu, Bank Indonesia melanjutkan perdagangan dunia sehingga mendorong tetap transformasi kelembagaan Bank Indonesia, termasuk kuatnya kinerja ekspor Indonesia, baik melalui terkait tata kelola, manajemen risiko, strategi, serta penguatan kerja sama dengan negara mitra dagang performance indicator hijau. Dalam pengembangan utama maupun diversifikasi ekspor pada mitra dan implementasinya, Bank Indonesia akan dagang yang lebih luas. Selain dukungan kinerja terus bersinergi dan melakukan koordinasi yang ekspor tersebut, prospek ekonomi domestik akan erat dengan KSSK, Kementerian/Lembaga, dan meningkat, juga didorong oleh kenaikan investasi stakeholders terkait. dan produktivitas seiring dengan implementasi kebijakan reformasi struktural baik di sektor riil Di sisi kebijakan internasional, Bank Indonesia maupun akselerasi ekonomi dan keuangan digital juga akan terus aktif dalam berbagai forum kerja nasional. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas sama internasional untuk mendukung pemulihan industri serta daya saing perekonomian mendukung ekonomi nasional. Presidensi Indonesia di G20 tahun pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan lebih berdaya 2022 akan dioptimalkan dalam rangka mendukung tahan dengan struktur perekonomian yang makin kepentingan Indonesia maupun perekonomian global baik. Iklim bisnis yang lebih baik sejalan dengan baik melalui formulasi substansi dan penyelenggaraan implementasi UU Cipta Kerja akan makin mendorong yang sebaik-baiknya. Tidak hanya berhenti pada investasi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Presidensi G20, formulasi substansi yang mendukung Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, Bank kepentingan Indonesia dan kawasan akan menjadi Indonesia memprakirakan dalam jangka menengah, fokus dalam keketuaan Indonesia di ASEAN pada pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus tahun 2023. Penguatan kerja sama internasional meningkat hingga berada pada kisaran 5,0-5,8% pada juga terus dilakukan pada tataran multilateral, 2026. Inflasi diprakirakan tetap terjaga pada kisaran regional, dan bilateral. Bank Indonesia juga terus ikut 1,5-3,5%, didukung oleh peningkatan efisiensi dan memfasilitasi promosi perdagangan dan investasi produktivitas perekonomian. Defisit transaki berjalan sektor-sektor prioritas melalui dukungan Investor diprakirakan juga tetap terkendali pada level yang Relation Unit (IRU) baik di tataran daerah, nasional, sehat dalam kisaran 1,2-2,0% dari PDB, sehingga dan internasional, serta akan melakukan kampanye menopang ketahanan sektor eksternal Indonesia. untuk mendorong dan memperluas penggunaan LCS. Secara keseluruhan, dengan lintasan prospek tersebut, Indonesia diprakirakan mampu menjadi Dalam jangka menengah, perekonomian Indonesia negara maju berpendapatan tinggi pada 2045. terus meningkat dan kembali berada di lintasan menuju Indonesia Maju. Pemulihan perekonomian Kunci Penguatan Prospek: Transformasi Kebijakan serta Akselerasi Ekonomi dan Keuangan Digital Bank Indonesia berpandangan bahwa kebijakan ekonomi yang terdampak negatif oleh pandemi. reformasi struktural perlu terus diperkuat guna Kebijakan reformasi struktural meliputi penyediaan mempercepat transformasi ekonomi Indonesia infrastruktur pendukung untuk mendorong proses menjadi negara maju. Rangkaian kebijakan reformasi pemulihan ketenagakerjaan yang resilien dan inklusif, struktural penting untuk peningkatan efisiensi dan memperlancar transisi tenaga kerja, serta peningkatan produktivitas dalam rangka mencapai pertumbuhan human capital termasuk melalui kebijakan di bidang ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan, dengan pendidikan. Perbaikan konektivitas digital perlu stabilitas yang terjaga. Kebijakan reformasi struktural dilakukan untuk mendorong transformasi digital, serta semakin diperlukan untuk mendorong pertumbuhan mendukung peningkatan produktivitas dan output yang memprioritaskan pemulihan serta peningkatan potensial. Kebijakan pengembangan rantai pasokan produktivitas, human capital, dan investasi di kegiatan domestik juga perlu diakselerasi untuk memperkuat xlv

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 struktur perekonomian. Selain itu, proses pemulihan digital terdepan yang berkontribusi nyata terhadap di tengah masih berlanjutnya pandemi merupakan perekonomian nasional dan terbaik di antara negara kesempatan untuk mengadopsi strategi pertumbuhan EMs untuk Indonesia Maju. ekonomi hijau, termasuk strategi mengoptimalkan peranan investasi swasta dalam mendukung ekonomi Akselerasi digitalisasi sistem pembayaran juga hijau ke depan. menjadi kunci dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat dan inklusif. Dalam kaitan ini Transformasi struktural tersebut perlu dibarengi serta memasuki era peradaban baru digitalisasi dengan transformasi Bank Indonesia sebagai bank ekonomi dan keuangan, Bank Indonesia bergerak sentral yang sangat diperlukan dan relevan untuk cepat secara menyeluruh untuk melakukan akselerasi merespons dinamika perekonomian yang semakin ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dan kompleks dalam upaya mewujudkan Indonesia Maju. efisien. Sebagai bagian implementasi BSPI 2025, Bank Indonesia melakukan penajaman arah strategis berbagai capaian penting pada tahun 2021 telah melalui rangkaian transformasi bauran kebijakan dilakukan pada aspek reformasi regulasi, infrastruktur utama dan pendukung, termasuk penguatan sistem pembayaran ritel, dan standardisasi sistem kerangka operasi moneter dan pendalaman pasar pembayaran. Langkah tersebut sebagai bagian keuangan. Bank Indonesia melakukan transformasi dari paket kebijakan reformasi sistem pembayaran dan harmonisasi kerangka kebijakan utama di nasional untuk integrasi ekonomi dan keuangan tengah berbagai tantangan yang semakin kompleks digital nasional, melalui pembentukan industri yang dalam menjaga stabilitas dan mendorong akserasi sehat dan kompetitif, infrastruktur yang terintegrasi, pemulihan ekonomi. Hal tersebut ditempuh dengan interkoneksi, interoperabilitas, aman, dan andal, serta mengintegrasikan kerangka kerja Kebijakan Moneter, pengembangan dan perluasan standar nasional sistem Makroprudensial, dan Sistem Pembayaran dan pembayaran QRIS dan SNAP. Akselerasi digitalisasi Pengelolaan Uang Rupiah, yang ditopang oleh sistem pembayaran sesuai BSPI 2025 akan terus kebijakan pendukung. Transformasi kebijakan di diperkuat dalam rangka optimalisasi pemanfaatan tataran operasional dilakukan melalui transformasi digitalisasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi pengelolaan moneter yang terintegrasi dengan yang lebih tinggi dan kuat. Selain itu, penguatan arah pengembangan pasar uang untuk mendukung UMKM melalui tranformasi digital yang menyeluruh efektivitas transmisi kebijakan dan stabilitas ekonomi. dan inklusif dilakukan di sepanjang rantai nilai Bank Indonsia juga mendorong transformasi untuk mendukung terciptanya ekositem digital yang digitalisasi dan penguatan infrastruktur pasar terintegrasi. Melalui adaptasi perubahan digital keuangan untuk mendukung akselerasi pertumbuhan tersebut, optimalisasi peran UMKM sebagai tulang ekonomi. Secara keseluruhan, rangkaian transformasi punggung ekonomi akan terus diarahkan pada upaya tersebut merupakan perwujudan upaya mencapai peningkatan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi visi Bank Indonesia untuk menjadi bank sentral yang kuat dan inklusif. xlvi



BAB 1 KINERJA DAN PROSPEK EKONOMI GLOBAL: PEMULIHAN BELUM BERIMBANG, KETIDAKPASTIAN PASAR KEUANGAN BERLANJUT

Perbaikan ekonomi global pada 2021 terus berlanjut meski belum berimbang dengan pemulihan ekonomi di Advanced Economies (AEs) yang lebih cepat dibandingkan dengan ekonomi negara Emerging Market and Developing Economies (EMDEs) akibat perbedaan tingkat vaksinasi dan kemampuan stimulus kebijakan masing-masing negara. Ketidakpastian pasar keuangan global masih belanjut seiring dengan risiko yang masih mengemuka, antara lain terkait peningkatan penyebaran Covid-19 varian Delta, antisipasi pasar terhadap kebijakan penurunan stimulus (tapering) the Fed, serta kekhawatiran tekanan inflasi yang berlangsung lebih lama. Pandemi Covid-19 juga menimbulkan setidaknya 7 (tujuh) hal penting yang perlu diwaspadai dan diantisipasi dengan baik agar mendukung pemulihan ekonomi global yang diperkirakan berlanjut pada 2022. Koordinasi kebijakan internasional, termasuk agenda Presidensi Indonesia di G20 pada 2022, ditempuh untuk terus memperkuat pemulihan ekonomi global yang sedang berjalan.

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2021 Perbaikan ekonomi global pada 2021 terus berlanjut \"Perbaikan ekonomi global meski belum berimbang dengan ketidakpastian pada 2021 terus berlanjut pasar keuangan yang berlanjut. Pemulihan ekonomi meski belum berimbang\" di AEs, khususnya Amerika Serikat (AS) berjalan lebih cepat, didukung oleh akselerasi vaksinasi antara AE dan EMDEs, serta dampak ketidakpastian dan stimulus kebijakan fiskal dan moneter yang pasar keuangan global yang ditimbulkannya. Kelima, sangat besar. Sementara di sisi lain, sebagian besar dampak luka memar (scarring effect) dari pandemi EMDEs, kecuali Tiongkok, masih harus berjuang terhadap kondisi dunia usaha dan risiko yang memperbaiki kondisi ekonomi di dalam negerinya, dapat terjadi terhadap keberlanjutan pemulihan menuju pemulihan ekonomi. Disamping pasokan dan ekonomi dan stabilitas sistem keuangan. Keenam, kemampuan vaksinasi yang terbatas, keterbatasan demikian cepatnya digitalisasi ekonomi-keuangan kemampuan stimulus fiskal dan moneter juga dengan dominasi sejumlah pemain teknologi besar menyebabkan lebih lambatnya proses pemulihan (BigTech) dunia dan akan semakin meluasnya sistem ekonomi di sebagian besar EMDEs. Ekonomi dunia pembayaran antarnegara. Ketujuh, semakin kuatnya diprakirakan tumbuh sekitar 5,7% pada 2021 dan tuntutan atas ekonomi hijau (green economy) dan 4,4% pada 2022, setelah kontraksi 3,1% pada 2020. keuangan berkelanjutan (sustainable finance) dari AEs Sementara itu, ketidakpastian pasar keuangan global yang perlu dipersiapkan secara baik transisinya oleh masih terus berlanjut sejalan dengan risiko yang EMDEs. masih mengemuka, antara lain terkait peningkatan penyebaran Covid-19 varian Delta, antisipasi Sejumlah langkah koordinasi kebijakan internasional pasar terhadap kebijakan tapering the Fed, serta ditempuh untuk terus memperkuat pemulihan kekhawatiran tekanan inflasi yang berlangsung lebih ekonomi global dan mengatasi berbagai lama akibat ganguan rantai pasokan dan keterbatasan permasalahan yang muncul. Sejumlah agenda penting energi. mengemuka di forum-forum Group of Twenty (G20), International Monetary Fund (IMF), Financial Stability Pandemi menimbulkan sejumlah permasalahan dan Board (FSB), Bank for International Settlements (BIS), tantangan yang perlu diwaspadai dan diantisipasi. World Bank, maupun lainnya, terutama mengenai Proses pemulihan perekonomian global dari dampak perluasan pasokan dan distribusi vaksin dari AEs ke pandemi Covid-19 terus berlangsung, dengan EMDEs, penahapan dan kejelasan komunikasi dalam stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan yang exit policy, langkah-langkah bersama mengatasi telah membaik dan tetap terjaga. Meski demikian, gangguan dalam mata rantai pasokan global, pandemi menimbulkan setidaknya 7 (tujuh) hal kelangkaan energi, dan scarring effect, serta kerja sama penting yang perlu diwaspadai dan diantisipasi internasional dalam mengakselerasi digitalisasi dan secara baik: Pertama, masih belum meratanya ekonomi-keuangan hijau. Selaras dengan hal tersebut, vaksinasi untuk mencapai imunitas massal. Kedua, agenda Presidensi Indonesia pada G20 pada tahun ketidakseimbangan dalam proses pemulihan ekonomi 2022 adalah mendukung pemulihan ekonomi global global, lebih cepat di AEs dan masih berjalan lambat yang lebih kuat dan berimbang (Recover Together, di EMDEs. Ketiga, terjadinya gangguan dalam Recover Stronger) melalui 6 (enam) agenda prioritas mata rantai pasokan barang dan jasa global serta pada jalur keuangan. munculnya ancaman kelangkaan energi. Keempat, ketidaksinkronan rencana kebijakan moneter dan fiskal untuk kembali ke kenormalan baru (exit policy) 4


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook