Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Pedoman Tesis 2016 Revisi 3 Gabungan 01 Mar 2016-ISI

Pedoman Tesis 2016 Revisi 3 Gabungan 01 Mar 2016-ISI

Published by all lquid cows, 2020-12-06 02:30:12

Description: Pedoman Tesis 2016 Revisi 3 Gabungan 01 Mar 2016-ISI

Search

Read the Text Version

BAB I KETENTUAN UMUM A. Pengertian dan Bobot Tesis 1. Tesis adalah karya tulis ilmiah dalam suatu bidang studi yang ditulis oleh mahasiswa program magister (S2) pada akhir studinya. Tesis merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi mereka yang dapat ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan, hasil kajian pustaka, dan/atau hasil penelitian laboratorium. 2. Bobot tesis adalah 8 sks. B. Syarat Penulisan Tesis 1. Penyusun tesis adalah mahasiswa program magister (S2) yang telah menempuh sekurang-kurangnya 26 sks dengan IPK ≥ 3,00. 2. Tesis disusun oleh mahasiswa dengan dibimbing dua orang dosen sebagai Pembimbing I dan II. 3. Tesis ditulis dengan menggunakan Bahasa Indonesia baku, kecuali mahasiswa dari Jurusan Pendidikan Bahasa diharuskan menulis tesis dalam bahasa yang sesuai program studinya. C. Judul Tesis 1. Judul tesis bersumber dari masalah-masalah yang relevan dengan program studi mahasiswa. 2. Judul tesis dipilih mahasiswa atas persetujuan Pembimbing I dan Pembimbing II, serta Ketua Program Studi S2. Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang 1

BAB II PENYUSUNAN PROPOSAL TESIS A. Prosedur Pcnyusunan Proposal Tesis 1. Direktur Program Pascasarjana (PPs) atas usul Ketua Program Studi menetapkan secara tertulis Dosen Pembimbing I dan II. 2. Mahasiswa mengajukan judul tesis kepada Pembimbing I dan Pembimbing II dengan format lampiran 1. 3. Kaprodi mengesahkan judul tesis yang sudah disetujui oleh pembimbing. 4. Mahasiswa menyusun proposal dan mengikuti proses bimbingan sesuai dengan jadwal yang disepakati berdasarkan judul tesis yang sudah disetujui dosen pembimbing. 5. Proposal yang sudah tersusun dan disetujui kedua pembimbing diajukan untuk diuji dalam ujian proposal tesis dengan menggunakan lampiran 2. B. Sistematika Proposal Tesis 1. Bagian awal, meliputi: a. Halaman judul b. Halaman persetujuan c. Daftar isi d. Daftar tabel e. Daftar gambar 2. Bagian inti, berisi: Penelitian Kuantitatif 1. PENDAHULUAN, yang meliputi: a. Latar Belakang Masalah 2 Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang

b. Identifikasi dan Pembatasan Masalah 3 c. Rumusan Masalah d. Tujuan Penelitian e. Manfaat Penelitian 2. KAJIAN PUSTAKA a. Variabel Y b. Variabel X1 c. Variabel X2 dan seterusnya d. Hasil Penelitian yang Relevan e. Kerangka Berpikir f. Hipotesis penelitian 3. METODOLOGI PENELITIAN a. Pendekatan dan Jenis Penelitian b. Tempat dan Waktu Penelitian c. Disain Penelitian d. Variabel Penelitian e. Populasi, Sampel, dan Sampling f. Instrumen Penelitian g. Teknik Pengumpulan Data h. Teknik Analisis Data Penelitian Kualitatif 1. PENDAHULUAN, yang meliputi: a. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) b. Identifikasi dan Pembatasan Masalah c. Fokus Penelitian d. Tujuan Penelitian e. Manfaat Penelitian 2. KAJIAN PUSTAKA Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang

a. Sub Fokus 1 b. Sub Fokus 2 dan seterusnya c. Hasil Penelitian yang Relevan 3. METODOLOGI PENELITIAN a. Pendekatan dan Jenis Penelitian b. Tempat dan Waktu (Seting) Penelitian c. Disain/Langkah Penelitian d. Instrumen Penelitian (Kehadiran Peneliti) e. Teknik Pengumpulan data f. Teknik Analisis Data g. Pengecekan Keabsahan Data Penelitian Pengembangan 1. PENDAHULUAN, yang meliputi: a. Latar Belakang Masalah b. Identifikasi dan Pembatasan Masalah c. Rumusan Masalah d. Tujuan Penelitian e. Manfaat Penelitian f. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian 2. KAJIAN PUSTAKA a. Teori Pengembangan b. Teori Subtansi yang Dikembangkan c. Hasil Penelitian yang Relevan (jika ada) d. Hipotesis Penelitian 3. METODOLOGI PENELITIAN a. Pendekatan dan Jenis Penelitian b. Tempat dan Waktu Penelitian c. Disain Penelitian 4 Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang

d. Subjek Uji Coba e. Instrumen Penelitian f. Pengumpulan Data g. Analisis Data Penelitian Campuran 1. PENDAHULUAN, yang meliputi: a. Latar Belakang Masalah b. Identifikasi dan Pembatasan Masalah c. Rumusan Masalah d. Tujuan Penelitian e. Manfaat Penelitian f. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian 2. KAJIAN PUSTAKA a. Teori Subtansi yang Diteliti b. Hasil Penelitian yang Relevan (jika ada) c. Hipotesis (jika ada) 3. METODOLOGI PENELITIAN a. Pendekatan dan Jenis Penelitian b. Tempat dan Waktu Penelitian c. Disain Penelitian (disesuaikan dengan disain yang dipergunakan). 3. Bagian akhir, berisi: DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN Isi dan sistematika proposal tesis dijelaskan pada Bab IV. Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang 5

BAB III PENYUSUNAN TESIS A. Prosedur Penyusunan Tesis 1. Proposal yang telah diseminarkan direvisi berdasarkan masukan dari para penguji seminar proposal hingga mendapat persetujuan dengan menggunakan Lembar Persetujuan Proposal Tesis (lampiran 3). 2. Proposal yang telah disetujui dipergunakan untuk mengurus surat izin penelitian dari Program Pascasarjana. 3. Mahasiswa melakukan penelitian berdasarkan proposal yang telah disetujui. 4. Mahasiswa menyusun laporan hasil penelitian dan berkonsultasi dengan Dosen Pembimbing I dan II hingga tesis tersusun utuh. 5. Setelah tesis disetujui oleh kedua dosen pembimbing, mahasiswa mengajukan permohonan ujian tesis dengan menggunakan Lembar Persetujuan Ujian Tesis yang ditandatangani kedua dosen pembimbing dan diketahui oleh Kaprodi (lampiran 4). Setelah tesis disetujui dan disahkan, Lembar Persetujuan Ujian Tesis diganti dengan Lembar Persetujuan Pembimbing yang ditandatangani oleh kedua dosen pembimbing dengan menggunakan lampiran 5. 6. Berdasarkan masukan dari para penguji tesis, mahasiswa melakukan perbaikan tesis hingga mendapatkan persetujuan dari para penguji tesis yang disahkan oleh Ketua dan Sekretaris Panitia Ujian Tesis dengan menggunakan Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tesis (lampiran 6). 6 Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang

B. Sistematika Tesis 7 1. Bagian Awal Tesis, berisi: Halaman Sampul Halaman Judul Lembar Persetujuan, yang meliputi: a. Lembar Persetujuan Pembimbing b. Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tesis Pernyataan Keaslian Tulisan Motto dan Persembahan Kata Pengantar Abstrak Daftar Isi Daftar Tabel (jika ada) Daftar Gambar (jika ada) Daftar Lampiran (jika ada) Daftar lainnya (jika ada) 2. Bagian Inti Tesis, terdiri atas: Penelitian Kuantitatif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah C. Rumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Variabel Y Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang

B. Variabel X1 C. Variabel X2 dan seterusnya D. Hasil Penelitian yang Relevan E. Kerangka Berpikir F. Hipotesis (bila ada) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian B. Tempat dan Waktu Penelitian C. Disain Penelitian D. Variabel Penelitian E. Populasi, Sampel, dan Sampling F. Instrumen Penelitian G. Teknik Pengumpulan Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data B. Pengujian Hipotesis C. Pembahasan BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan B. Saran C. Implikasi Penelitian Kualitatif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah C. Fokus Penelitian D. Tujuan Penelitian 8 Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang

E. Manfaat Penelitian 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sub Fokus 1 B. Sub Fokus 2 dan seterusnya C. Hasil Penelitian yang Relevan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian B. Tempat dan Waktu (Seting) Penelitian C. Disain/Langkah Penelitian D. Instrumen Penelitian (Kehadiran Peneliti) E. Teknik Pengumpulan data F. Teknik Analisis Data G. Pengecekan Keabsahan Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Temuan Penelian C. Pembahasan BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan B. Saran C. Implikasi Penelitian Pengembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah C. Rumusan Masalah D. Tujuan Penelitian Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang

E. Manfaat Penelitian F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teori Pengembangan B. Teori Subtansi yang Dikembangkan C. Hasil Penelitian yang Relevan (jika ada) D. Hipotesis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian B. Tempat dan Waktu Penelitian C. Disain Penelitian D. Subjek Uji Coba E. Instrumen Penelitian F. Teknik Pengumpulan Data G. Teknik Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Pembahasan BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI A. Kesimpulam B. Saran C. Implikasi Penelitian Campuran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah C. Rumusan Masalah 10 Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang

D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teori Subtansi yang Diteliti B. Hasil Penelitian yang Relevan (jika ada) C. Hipotesis (jika ada) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian B. Tempat dan Waktu Penelitian C. Disain Penelitian (disesuaikan dengan disain yang dipergunakan) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Pembahasan BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI A. Kesimpulam B. Saran C. Implikasi C. Bagian Akhir Tesis, terdiri atas: DAFTAR PUSTA LAMPIRAN-LAMPIRAN Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang 11

BAB IV PENJELASAN PEDOMAN TESIS Secara umum baik proposal tesis maupun tesis berisi bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Untuk proposal tesis, bagian awal mencakup halaman sampul, halaman judul, lembar persetujuan, daftar isi, daftar tabel, dan daftar gambar. Bagian inti mencakup latar belakang, kajian pustaka, dan metodologi penelitian. Bagian akhir mencakup daftar pustaka dan lampiran-lampiran. Untuk tesis, bagian awal mencakup halaman sampul, halaman judul, lembar persetujuan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan daftar lainnya jika aka. Bagian inti mencakup bab per bab hingga kesimpulan dan saran. Bagian akhir mencakup daftar pustaka dan lampiran-lampiran. A. Penjelasan Bagian-bagian Proposal Tesis Beberapa hal dari bagian awal proposal tesis yang dijelaskan di sini adalah halaman judul dan halaman persetujuan. Halaman judul mencakup: judul tesis, maksud pengajuan proposal tesis, lambang universitas, nama, NPM, instansi, dan waktu pengajuan. 1. Judul tesis dibuat singkat, jelas dan menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak diteliti, serta tidak bersifat ambigu. 2. Maksud pengajuan proposal tesis adalah untuk menyusun tesis S-2 dalam program studi masing-masing. 12 Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang

3. Lambang Universitas PGRI Semarang dapat dilihat pada lampiran 13). 4. Instansi yang dimaksud adalah Universitas PGRI Semarang. 5. Waktu pengajuan ditunjukkan dengan menuliskan bulan dan tahun di bawah tulisan Semarang. Halaman persetujuan berisi persetujuan pembimbing I dan pembimbing II dengan mengetahui Ketua Program Studi, dilengkapi dengan tanda tangan dan tanggal persetujuan untuk mengikuti seminar proposal tesis (lampiran 2). Isi proposal tesis yang perlu dijelaskan adalah: pendahuluan, kajian pustaka, metodologi penelitian, hipotesis, dan metode penelitian. 1. Pendahuluan Pendahuluan berisi: latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. a. Latar belakang masalah memuat penjelasan mengenai hubungan kausalitas/kesenjangan antara teori/ketentuan yang berlaku dengan kenyataan di lapangan, alasan-alasan mengapa masalah yang dikemukakan dalam proposal tesis itu dipandang menarik, penting, dan perlu diteliti. b. Identifikasi masalah penelitian perlu dilakukan untuk mengetahui bahwa terdapat berbagai masalah yang bisa diteliti. Luasnya permasalahan yang ada perlu dibatasi sesuai dengan kemampuan peneliti. c. Permasalahan harus dirumuskan secara jelas, dalam bentuk kalimat tanya, dengan implikasi bahwa hubungan antara beberapa variabel dapat diuji secara empiris (testable). Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang 13

d. Tujuan tesis harus dirumuskan secara operasional, dikaitkan dengan sasaran tesis. e. Manfaat tesis membantu menyediakan informasi ilmiah yang dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan yang umumnya terdiri atas manfaat teoretis dan praktis. b. Kajian Pustaka Kajian pustaka memuat uraian sistematis tentang hasil-hasil tesis yang diperoleh peneliti terdahulu dan yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Fakta-fakta yang ditemukan sejauh mungkin diambil dari sumber aslinya. Setiap varibel penelitian dalam proposal tesis, paling sedikit harus didukung dengan teori sebanyak 5 (lima) macam, dan 2 (dua) diantaranya berasal dari penulis atau penerbit luar negeri yang menggunakan salah satu bahasa resmi yang dipakai Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Hasil penelitian yang relevan perlu dicantumkan dalam proposal ini yang akan bermanfaat untuk pembahasan hasil penelitian. Kerangka berpikir membantu peneliti untuk mengkontruksi proses berpikir. Kerangka berpikir disajikan secara naratif dan grafis atau dengan bagan. Hipotesis (jika ada). Hipotesis memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka dan kerangka berpikir yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi yang masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis meliputi Hipotesis Nihil (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha). 14 Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang

c. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian bagi penelitian kuantitatif mengandung uraian tentang: pendekatan dan jenis penelitian; tempat dan waktu penelitian; disain penelitian; variabel penelitian termasuk definisi konseptual variabel dan definisi operasional variabel; populasi, sampel, dan sampling; instrument penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. 1) Pendekatan dan jenis penelitian menunjuk pada pendekatan penelitian kualitatif dan jenis tertentu yang dipilih, misalnya studi kasus. 2) Tempat dan waktu penelitian menunjukkan lokasi/tempat penelitian dilakukan. Waktu penelitian menunjukkan bulan dan tahun dilakukan penelitian. 3) Disain penelitian menunjukkan langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan. 4) Variabel (ubahan) perlu dijelaskan baik variabel bebas (independent variable), variabel terikat (dependent variable) maupun variabel yang lainnya seperti variabel moderator, intervening, atau kontrol. Definisi konseptual variabel merupakan kesimpulan teoretis dari masing-masing variabel penelitian. Definisi operasional variabel memberi uraian tentang masing-masing variabel yang berisi kesimpulan indikator dan cara pengukurannya. 5) Populasi dan sampel memberi gambaran tentang keadaan subjek yang akan diteliti dan cuplikan yang akan digunakan Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang 15

dalam tesis serta teknik yang akan digunakan dalam pengambilan sampel. 6) Instrumen penelitian berisi tentang cara mengumpulkan data, skala pengukuran (penskoran), kisi-kisi instrumen, validitas, dan reliabilitas instrumen. Validitas dan reliabilitas menunjukkan tingkat kesahihan, ketepatan dan tingkat keandalan, ketetapan suatu instrumen, khususnya angket. Angket yang akan digunakan dalam penelitian, perlu diuji cobakan lebih dahulu, baik memakai sampel terpisah maupun dengan menggunakan sampel terpakai. 7) Teknik pengumpulan data mencakup uraian tentang langkah-langkah pengumpulan data, responden, dan alat yang digunakan untuk memperoleh data yang pada umumnya meliputi tes dan nontes (angket, pedoman wawancara, pedoman observasi, sosiometri, dokumentasi, dan lain-lain). 8) Teknik analisis data disebut juga dengan penentuan rancangan analisis disusun dengan ketentuan sebagai berikut: (1) rancangan harus sesuai dengan hipotesis yang diuji, (2) harus mampu mengendalikan sumber kesalahan secara maksimal, dan (3) mampu menerima sejumlah ubahan yang dikendalikan. Ada parameter penting untuk menentukan pemilihan rancangan analisis yaitu dengan mempertimbangkan skala pengukuran (level of masurement) data pada variabel bebas dan variabel terikat. Jika penelitian dilakukan secara kualitatif, metodologi penelitian disajikan sebagai berikut: pendekatan dan jenis penelitian, tempat dan waktu (seting) penelitian, disain/langkah 16 Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang

penelitian, instrumen penelitian (kehadiran peneliti), teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan pengecekan keabsahan data. 1) Pendekatan dan jenis penelitian menunjuk pada pendekatan penelitian kualitatif dan jenis tertentu yang dipilih, misalnya studi kasus. 2) Tempat dan waktu penelitian menunjukkan lokasi/tempat penelitian dilakukan. Waktu penelitian menunjukkan bulan dan tahun dilaksanakan penelitian. 3) Disain penelitian menunjukkan langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan. 4) Instrumen penelitian menjelaskan kehadiran peneliti dalam melakukan penelitian dan dibantu oleh para informan penelitian. Instrumen penelitian kualitatif juga menunjukkan pedoman wawancara, observasi, atau dokumentasi yang digunakan. Instrumen juga menunjukkan sumber data penelitian diperoleh. 5) Teknik pengumpulan data menguraikan tentang metode dan alat pengumpulan data yang digunakan. Peneliti juga membuat kode untuk setiap sumber data yang diperoleh dari masing-masing teknik. Misalnya wawancara dengan guru ke-1 ditulis W/G-1/10-02-2016 artinya wawancara dilakukan terhadap guru-1 pada tanggal 10 Februari 2016. 6) Teknik analisis data dalam bagian ini disebutkan metode/model analisis yang digunakan beserta langkah- langkahnya. Misal menggunakan model Miles dan Huberman. Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang 17

7) Pengecekan keabsahan data menunjukkan cara peneliti agar hasil penelitian dapat dipercaya dan memenuhi kaidah ilmiah. Jika penelitian dilakukan secara pengembangan, metodologi penelitian disajikan sebagai berikut: pendekatan dan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, disain penelitian, uubjek uji coba, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. 1) Pendekatan dan jenis penelitian menunjuk pada pendekatan penelitian pengembangan dan jenis tertentu yang dipilih. 2) Tempat dan waktu penelitian menunjukkan lokasi/ tempat penelitian dilakukan. Waktu penelitian menunjukkan bulan dan tahun dilaksanakan penelitian. 3) Disain penelitina menunjukkan langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan. Rancangan (desain) pada penelitian dan pengembangan yang biasa digunakan antara lain adalah: (1) desain Borg & Gall, (2) desain Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation (ADDIE), dan (3) desain Define, Design, Development, Desseminate (4D). 4) Subyek uji coba atau sampel untuk uji coba, dilihat dari jumlah dan cara memilih sampel perlu dipaparkan secara jelas. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih sampel. 5) Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa instrumen angket untuk menilai produk yang telah dikembangkan baik dari segi isi, desain layout, text, 18 Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang

animasi, kejelasan isi dan juga kombinasi untuk menumbuhkan rasa ketertarikan pengguna. 6) Teknik pengumpulan data penelitian pengembangan bisa dilakukan dengan tiga cara: (a) teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan kuesioner, (b) pengumpulan data dapat menggunakan Instrumen yang sudah ada. Untuk ini perlu kejelasan mengenai karateristik instrumen, mencakup kesahihan (validitas), kehandalan (reliabilitas), dan pernah dipakai dimana dan untuk mengukur apa, dan (3) instrumen dapat dikembangkan sendiri oleh peneliti, oleh karena itu perlu kejelasan prosedur pengembangannya, tingkat validitas dan reliabilitas. Jika penelitian dilakukan secara campuran, metodologi penelitian disajikan sebagai berikut: pendekatan dan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, disain penelitian yang disesuaikan dengan disain yang dipergunakan. 1) Pendekatan dan jenis penelitian menunjuk pada pendekatan penelitian campuran dan jenis tertentu yang dipilih. 2) Tempat dan waktu penelitian menunjukkan lokasi/ tempat penelitian dilakukan. Waktu penelitian menunjukkan bulan dan tahun dilakukan penelitian. 3) Disain penelitian campuran bisa dipilih diantara: sequential explanatory, sequential exploratory, concurrent triangulation, dan concurrent embedded. Masing-masing disain pelenilian memiliki langkah-langkah penelitian. Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang 19

Pelengkap proposal tesis mencakup daftar pustaka dan lampiran-lampiran (jika ada). 1. Daftar Pustaka Bahan pustaka yang dimasukkan ke dalam daftar pustaka harus sudah disebutkan dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang dirujuk dalam teks harus dicantumkan dalam daftar pustaka. 2. Lampiran-lampiran Dalam lampiran (jika ada) terdapat keterangan atau informasi yang diperlukan pada pelaksanaan penelitian, misalnya angket, dan sifatnya hanya melengkapi proposal tesis. B. Penjelasan Bagian-bagian Tesis 1. Tesis Hasil Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan berserta pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran dalam bentuk dukungan empiris di lapangan. Telah disinggung di awal, sistematik tesis mencakup sampul, isi, dan pelengkap. Berikut ini diuraikan hal-hal yang terkandung dalam masing-masing unsur tersebut. Sampul mencakup halaman sampul, halaman judul, lembar persetujuan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, 20 Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang

daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan daftar lainnya. Halaman Sampul Halaman sampul berisi: judul secara lengkap, kata tesis, nama dan nomor pokok mahasiswa (NPM), lambang Universitas PGR1 Semarang dengan diameter 3 cm, dan diikuti dengan nama institut, Program Pascasarjana, Program Studi, serta waktu (tahun) lulus ujian. Semua huruf dicetak dengan huruf kapital. Komposisi huruf dan tata letak masing-masing bagian diatur secara simetris, rapi dan serasi. Ukuran huruf yang digunakan adalah 12-16 point. Contoh halaman sampul dapat dilihat pada Lampiran 11. Halaman Judul Halaman judul terdiri dari dua halaman. Halaman pertama, isi dan formatnya sama dengan halaman sampul. Halaman judul lembar yang kedua memuat: (1) judul tesis secara lengkap yang diketik dengan huruf kapital, (2) teks tesis diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Magister Universitas PGRI Semarang, (3) nama dan nomor pokok mahasiswa, diketik dengan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertama dari nama dan NPM, (4) nama universitas, Program Pascasarjana, Program Studi diketik dengan huruf kapital, (5) bulan (diketik dengan huruf kecil kecuali huruf pertama) diikuti koma, dan tahun lulus ujian. Contoh halaman judul dapat dilihat pada Lampiran 12. Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang 21

Lembar Persetujuan Ada tiga macam lembar persetujuan. Lembar persetujuan yang pertama memuat persetujuan dari kedua pembimbing untuk mengikuti Seminar Proposal Penelitian. Contoh lembar persetujuan seminar proposal tesis dapat dilihat pada lampiran 3. Lembar persetujuan yang pertama memuat persetujuan dari kedua pembimbing untuk mengikuti Seminar Proposal Penelitian. Hal- hal yang dicantumkan dalam Lembar Persetujuan Seminar Proposal Penelitian adalah: 1) identitas penulis tesis, 2) teks: Dengan ini menyatakan bahwa proposal tesis yang dibuat oleh mahasiswa tersebut di atas telah selesai dan siap diseminarkan, 3) nama lengkap dengan gelar dan nomor induk pegawai (NIP) atau nomor pokok pegawai (NPP) Pembimbing I dan Pembimbing II yang diketahui oleh Ketua Program Studi. Lembar persetujuan kedua memuat persetujuan dari kedua pembimbing untuk mengikuti ujian tesis. Lembar persetujuan yang ketiga berisi pengesahan tesis oleh para penguji, sekretaris dan Ketua Dewan Penguji. Pengesahan ini baru diberikan setelah diadakan penyempurnaan oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan saran-saran yang diberikan oleh para penguji pada saat berlangsungnya ujian. Dalam lembar persetujuan dosen penguji dicantumkan tanggal- bulan-tahun dilaksanakannya ujian, tanda tangan, nama lengkap dan NIP/NPP dari masing-masing anggota, sekretaris, dan Ketua Panitia Ujian. Contoh lembar persetujuan dan pengesahan tesis dapat dilihat pada lampiran 6. 22 Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang

Motto dan Persembahan Pada halaman ini dicantumkan motto yang menjadi semboyan hidup penulis. Bagian persembahan memuat nama atau individu-individu kepada siapa tesis ini dipersembahkan. Halaman motto dan persembahan ini tidak wajib ada, namun bila ada dicantumkan pada halaman sebelum kata pengantar. Pernyataan Keaslian Tulisan Pernyataan keaslian tulisan berisi ungkapan penulis bahwa isi tesis yang ditulisnya bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang diakui sebagai hasil tulisan atau pemikirannya sendiri. Pengambilalihan karya orang lain untuk diakui sebagai karya sendiri merupakan tindak kecurangan yang lazim disebut plagiat. Penulis karya ilmiah harus menghindarkan diri dari tindak kecurangan ini. Contoh pernyataan keaslian tulisan dapat dilihat pada Lampiran 20. Kata Pengantar Dalam kata pengantar dicantumkan ucapan terima kasih penulis yang ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi, dan atau pihak-pihak lain yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan tesis. Tulisan KATA PENGANTAR diketik dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata pengantar diketik dengan spasi ganda (dua spasi). Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran kuarto. Pada Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang 23

bagian akhir teks (di pojok kanan-bawah) dicantumkan kata Penulis tanpa menyebut nama terang. Abstrak Kata abstrak ditulis di tengah halaman dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Nama penulis diketik dengan jarak 2 spasi dari kata abstrak, di tepi kiri dengan urutan: nama akhir diikuti koma, nama awal, nama tengah (jika ada) diakhiri titik. Tahun lulus ditulis setelah nama, diakhiri dengan titik. Judul ditulis di antara tanda petik (\"...\"), diketik dengan huruf kecil (kecuali huruf-huruf pertama dari setiap kata) dan diakhiri dengan titik. Kata tesis, ditulis setelah judul dan diakhiri dengan titik. Kemudian dicantumkan nama dosen pembimbing 1 dan II lengkap dengan gelar akademiknya. Dalam teks abstrak disajikan secara padat inti sari tesis, yang mencakup latar belakang, masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh, kesimpulan yang dapat ditarik, dan (kalau ada) saran yang diajukan. Teks di dalam abstrak diketik dengan spasi tunggal (satu spasi) dan panjangnya tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran kuarto. Contoh format abstrak dapat dilihat pada Lampiran 14. Daftar Isi Di dalam halaman daftar isi dimuat judul bab dan judul subbab, serta judul anak subbab yang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya di dalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf kapital, sedangkan judul subbab dan anak 24 Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang

subbab hanya huruf awalnya saja yang diketik dengan huruf kapital. Daftar isi hendaknya menggambarkan garis besar organisasi keseluruhan isi. Contoh halaman daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 15. Daftar Tabel Halaman daftar tabel memuat nomor, judul tabel serta nomor halaman untuk setiap tabel. Judul tabel harus sama dengan judul tabel yang terdapat di dalam teks. Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul tabel yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. Contoh daftar tabel dapat dilihat pada Lampiran 16. Daftar Gambar Pada halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul gambar, dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Judul gambar yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul gambar yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. Contoh daftar gambar dapat dilihat pada Lampiran 17. Daftar Lampiran Daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran, serta halaman tempat lampiran itu berada. Judul lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul lampiran yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. Contoh daftar lampiran dapat dilihat pada Lampiran 18. Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang 25

Daftar Lainnya Jika dalam suatu tesis, banyak digunakan tanda-tanda lain yang mempunyai makna esensial (misalnya singkatan atau lambang-lambang yang digunakan dalam matematika, ilmu eksakta, teknik, bahasa, dan sebagainya), maka perlu ada daftar khusus mengenai lambang-lambang atau tanda-tanda tersebut. Isi Tesis Isi tesis terdiri dari lima bab, yaitu Pendahuluan; Kajian Pustaka; Metodologi Penelitian; Hasil Penelitian dan Pembahasan, serta Kesimpulan, Saran, dan Implikasi. Rincian isi dari masing- masing bab diuraikan pada pembahasan berikut: Bab I Pendahuluan Pendahuluan adalah bab pertama dari tesis, yang mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa dan mengapa penelitian itu dilakukan. Oleh karena itu, bab pendahuluan ini pada dasarnya memuat (1) latar belakang masalah, (2) identifikasi dan pembatasan masalah, (3) rumusan masalah, (4) tujuan penelitian, dan (5) manfaat penelitian. Latar Belakang Masalah Di dalam bagian ini dikemukakan hubungan kausalitas atau adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan teoritik ataupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti. Di dalam latar belakang masalah ini dipaparkan secara ringkas teori, hasil penelitian, 26 Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang

kesimpulan seminar dan diskusi ilmiah ataupun pengalaman/ pengamatan pribadi serta hasis analisis yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh. Identifikasi dan Pembatasan Masalah Identifikasi masalah bertujuan untuk mengetahui berbagai faktor yang terkait atau berpengaruh terhadap masalah yang akan diteliti. Suatu masalah bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, karena adanya berbagai keterbatasan dalam penelitian tesis maka perlu diberi batasan. Batasan masalah bertujuan untuk menuntun peneliti memfokuskan kepada faktor-faktor yang dominan yang terkait atau yang berpengaruh terhadap masalah penelitian. Rumusan Masalah Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pernyataan-pernyataan yang hendak dicarikan jawabannya. Perumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan subjek penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Contoh: Apakah Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang 27

terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan Kepala Sekolah dengan kinerja guru SMP? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian. Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya. Masalah penelitian dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya, sedangkan rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan. Contoh: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui besarnya hubungan gaya kepemimpinan Kepala Sekolah dengan kinerja guru SMP. Manfaat Penelitian Pada bagian ini ditunjukkan manfaat atau pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, uraian dalam subbab manfaat penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan. Bab II Kajian Pustaka Kajian Pustaka Dalam kegiatan ilmiah, dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu masalah haruslah menggunakan pengetahuan ilmiah (ilmu) sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji 28 Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang

persoalan. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh jawaban yang dapat diandalkan. Sebelum mengajukan hipotesis peneliti wajib mengkaji teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti yang dipaparkan dalam Bab II (Kajian Pustaka). Bahan-bahan kajian pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber seperti jurnal penelitian, disertasi, tesis, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan seminar dan diskusi ilmiah, terbitan resmi pemerintah dan lembaga lain. Akan lebih baik jika kajian teoritis dan telaah terhadap temuan penelitian didasarkan pada sumber kepustakaan primer, yaitu bahan pustaka yang isinya bersumber pada temuan penelitian. Sumber kepustakaan sekunder dapat digunakan sebagai penunjang. Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji didasarkan pada dua kriteria, yakni (1) prinsip kemutakhiran (kecuali untuk penelitian historis) dan (2) prinsip relevansi. Prinsip kemutakhiran penting karena ilmu berkembang dengan cepat. Sebuah teori yang efektif pada suatu periode mungkin sudah ditinggalkan pada periode berikutnya. Dengan prinsip kemutakhiran, peneliti dapat berargumentasi berdasar teori-teori yang pada waktu itu dipandang paling representatif. Hal serupa berlaku juga terhadap telaah laporan penelitian. Prinsip relevansi diperlukan untuk menghasilkan kajian pustaka yang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti. Hasil Penelitian yang Relevan Uraikan penelitian tentang apa, tahun berapa, dan apa relevansinya dengan penelitian yang dilakukan. Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang 29

Kerangka Berpikir Uraikan logika berpikir peneliti berkaitan dengan variabel bebas dan variabel terikat. Hipotesis Tidak semua penelitian kuantitatif memerlukan hipotesis penelitian. Penelitian kuantitatif yang bersifat eksploratoris dan deskriptif tidak membutuhkan hipotesis. Oleh karena itu, subbab hipotesis penelitian tidak harus ada dalam tesis hasil penelitian kuantitatif. Secara prosedural hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti melakukan kajian pustaka, karena hipotesis penelitian adalah rangkuman dari kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian pustaka. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi kebenarannya. Namun secara teknis, hipotesis penelitian dicantumkan dalam Bab 1 (Bab Pendahuluan) agar hubungan antara masalah yang diteliti dan kemungkinan jawabannya menjadi lebih jelas. Atas dasar inilah, maka di dalam latar belakang masalah sudah harus ada paparan tentang kajian pustaka yang relevan dalam bentuknya yang ringkas. Rumusan hipotesis hendaknya bersifat definitif atau direksional. Artinya, dalam rumusan hipotesis tidak hanya disebutkan adanya hubungan atau perbedaan antar variabel melainkan telah ditunjukkan sifat hubungan atau keadaan perbedaan itu. Contoh: Ada hubungan positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan Kepala Sekolah dengan kinerja guru 30 Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang

SMP. Rumusan hipotesis yang baik hendaknya: (a) menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih, (b) dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan, (c) dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas, serta (d) dapat diuji secara empiris. Bab III Metodologi Penelitian Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab metodologi penelitian paling tidak mencakup (1) pendekatan dan jenis penelitian, (2) tempat dan waktu penelitian, (3) disain penelitian, (4) variabel penelitian, (5) populasi, sampel, dan sampling (3) instrumen penelitian, (4) teknik pengumpulan data, dan (5) teknik analisis data. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada bagian ini peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dan menyertakan alasan-alasan singkat mengapa pendekatan ini digunakan. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian menunjukkan lokasi penelitian dilakukan misalnya sekolah, gugus, kecamatan, kabupaten, atau provinsi. Waktu penelitian menunjukkan bulan dan tahun kapan penelitian itu dilaksanakan. Disain Penelitian Penjelasan mengenai rancangan atau desain penelitian yang digunakan perlu diberikan untuk setiap jenis penelitian, terutama Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang 31

penelitian eksperimen. Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Dalam penelitian eksperimental, rancangan penelitian yang dipilih adalah yang paling memungkinkan peneliti untuk mengendalikan variabel lain yang diduga ikut berpengaruh terhadap variabel-variabel terikat. Pemilihan rancangan penelitian dalam penelitian eksperimental selalu mengacu pada hipotesis yang akan diuji. Pada penelitian noneksperimental, bahasan dalam subbab rancangan penelitian berisi penjelasan tentang jenis penelitian yang dilakukan ditinjau dari tujuan dan sifatnya apakah penelitian eksploratoris, deskriptif, ekplanatoris, survai, atau penelitian historis, korelasional, dan komparasi kausal effect serta eksperimen. Di samping itu, dalam bagian ini dijelaskan pula variabel-variabel yang dilibatkan dalam penelitian serta sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut hipotesis yang hendak diuji. Oleh karena itu, yang pokok untuk diperhatikan dalam analisis data adalah ketepatan teknik analisis, bukan kecanggihannya. Beberapa teknik analisis statistik parametrik memang lebih canggih dan karenanya mampu memberikan informasi yang lebih akurat jika dibandingkan dengan teknik analisis sejenis dalam statistik nonparametrik. Penerapan statistik parametrik secara tepat harus memenuhi beberapa persyaratan (asumsi), sedangkan penerapan statistik nonparametrik tidak menuntut persyaratan tertentu. 32 Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang

Di samping penjelasan tentang jenis atau teknik analisis data yang digunakan. perlu juga dijelaskan alasan pemilihannya. Apabila teknik analisis data yang dipilih sudah cukup dikenal, maka pembahasannya tidak perlu dilakukan secara panjang lebar. Sebaliknya, jika teknik analisis data yang digunakan tidak sering digunakan (kurang populer), maka uraian tentang analisis ini perlu diberikan secara lebih rinci. Apabila dalam analisis ini digunakan komputer perlu disebutkan programnya, misalnya SPSS for Windows. Variabel Penelitian: baca penjelasan proposal tesis Populasi, Sampel, dan Sampling: baca penjelasan proposal tesis Instrumen Penelitian: baca penjelasan proposal tesis Teknik Pengumpulan Data: baca penjelasan proposal tesis Teknik Analisis Data: baca penjelasan proposal tesis Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Dalam penelitian yang menguji hipotesis, laporan mengenai hasil-hasil yang diperoleh sebaiknya dibagi menjadi dua bagian besar. Bagian pertama berisi uraian tentang karakteristik masing- masing variabel. Bagian kedua memuat uraian tentang hasil pengujian hipotesis. Deskripsi Data Kata \"deskripsi data\" bukan merupakan judul subbab karena pada bagian ini diuraikan masing-masing variabel yang lebih teliti. Dalam deskripsi data untuk masing-masing variabel dilaporkan hasil penelitian yang telah diolah dengan teknik statistik deskriptif, Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang 33

seperti distribusi frekuensi yang disertai dengan grafik yang berupa histogram, nilai rerata, simpangan baku, atau yang lain. Setiap variabel dilaporkan dalam subbab tersendiri dengan merujuk pada rumusan masalah atau tujuan penelitian. Materi yang disajikan dalam Bab IV dari tesis adalah temuan-temuan yang penting dari variabel yang diteliti dan hendaknya dituangkan secara singkat namun bermakna. Rumus- rumus dan perhitungan yang digunakan untuk menghasilkan temuan-temuan tersebut diletakkan dalam lampiran (apabila diperlukan). Temuan penelitian yang sudah disajikan dalam bentuk angka-angka statistik, tabel, ataupun grafik tidak dengan sendirinya bersifat komunikatif. Penjelasan tentang hal tersebut masih diperlukan. Namun bahasan pada tahap ini perlu dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual, tidak mencakup pendapat pribadi (interpretasi) peneliti. Pengujian Hipotesis Pemaparan tentang hasil pengujian hipotesis pada dasarnya tidak berbeda dengan penyajian temuan penelitian untuk masing- masing variabel. Hipotesis penelitian dapat dikemukakan sekali lagi dalam bab ini, termasuk hipotesis nolnya, dan masing-masing diikuti dengan hasil pengujiannya serta penjelasan atas hasil pengujian itu secara ringkas dan padat. Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis ini terbatas pada interpretasi atas statistik yang diperoleh dari perhitungan statistik. Pembahasan 34 Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang

Pembahasan atas temuan-temuan penelitian yang telah dikemukakan di dalam Bab IV mempunyai arti penting bagi keseluruhan kegiatan penelitian. Tujuan pembahasan adalah: (1) menjawab masalah penelitian, atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian dicapai, (2) menafsirkan temuan-temuan penelitian, (3) mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan, (4) memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru, dan (5) menjelaskan implikasi-implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk keterbatasan temuan-temuan penelitian. Dalam upaya menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian, harus disimpulkan secara eksplisit hasil-hasil yang diperoleh. Sementara itu, penafsiran terhadap temuan penelitian dilakukan dengan menggunakan logika dan teori-teori yang ada. Pengintegrasian temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang sudah ada dilakukan dengan jalan menjelaskan temuan-temuan penelitian dalam konteks khasanah ilmu yang lebih luas. Hal ini dilakukan dengan membandingkan temuan- temuan penelitian yang diperoleh dengan teori dan temuan empiris lain yang relevan. Hal ini tidak berarti mengulang uraian yang telah ada di dalam Bab II. Membandingkan hasil penelitian yang diperoleh dengan temuan penelitian lain yang relevan akan mampu memberikan taraf kredibilitas yang lebih tinggi terhadap hasil penelitian. Tentu saja suatu temuan akan menjadi lebih dipercaya bila didukung penelitian lain yang dibahas dalam bagian ini. Pembahasan justru akan menjadi lebih menarik jika di dalamnya dicantumkan pula temuan orang lain yang berbeda, dan pada saat yang sama peneliti Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang 35

mampu memberikan penjelasan teoretis ataupun metodologis bahwa temuannya memang lebih akurat. Pembahasan hasil penelitian menjadi lebih penting manakala hipotesis penelitian yang diajukan ditolak. Banyak faktor yang menyebabkan sebuah hipotesis ditolak. Pertama, faktor nonmetodologis, seperti adanya intervensi variabel lain sehingga menghasilkan kesimpulan yang berbeda dengan hipotesis yang diajukan. Kedua, karena kesalahan metodologis, misalnya instrumen yang digunakan tidak sahih atau kurang reliabel. Dalam pembahasan, perlu diuraikan lebih lanjut letak ketidaksempurnaan instrumen yang digunakan. Penjelasan tentang kekurangan atau kesalahan-kesalahan yang ada akan menjadi salah satu pijakan untuk menyarankan perbaikan bagi penelitian sejenis pada masa yang akan datang. Pembahasan hasil penelitian juga bertujuan untuk menjelaskan perihal modifikasi teori atau menyusun teori baru. Hal ini penting jika penelitian yang dilakukan bermaksud menelaah teori. Jika teori yang dikaji ditolak sebagian hendaknya dijelaskan bagaimana modifikasinya, dan penolakan terhadap seluruh teori harus disertai dengan rumusan teori baru. Bab V Kesimpulan, Saran, dan Implikasi Pada Bab V atau bab terakhir dari tesis, dimuat tiga hal pokok, yaitu kesimpulan, implikasi dan saran. Kesimpulan Isi kesimpulan penelitian lebih bersifat konseptual dan harus terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan 36 Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang

penelitian. Dengan kata lain, kesimpulan penelitian terikat secara substantif dengan temuan-temuan penelitian yang mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan, namun yang benar-benar relevan dan mampu memperkaya temuan penelitian yang diperoleh Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil penelitian yang telah diuraikan secara lengkap dalam Bab IV. Tata urutannya pun hendaknya sama dengan yang ada di dalam Bab IV. Dengan demikian, konsistensi isi dan tata urutan rumusan masalah, tujuan penelitian, hasil yang diperoleh, dan kesimpulan penelitian tetap terpelihara. Saran Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian, pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Saran hendaknya tidak keluar dari batas-batas lingkup dan implikasi penelitian. Saran yang baik dapat dilihat dari rumusannya yang bersifat rinci dan operasional. Artinya, jika orang lain hendak melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan atau melaksanakannya. Di samping itu saran yang diajukan hendaknya telah spesifik. Saran dapat diajukan kepada perguruan tinggi, lembaga pemerintah ataupun swasta, atau pihak lain yang dianggap layak. Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang 37

Implikasi Implikasi merupakan konsekuensi logis yang ditimbulkan dari hasil penelitian, yang berupa kebermanfaatan hasil penelitian pada bidang/lingkup yang dikaji atau pengembangan keilmuan. Bagian akhir Hal-hal yang perlu dimasukkan ke dalam bagian ini adalah yang mendukung atau terkait erat dengan uraian yang terdapat isi, yaitu: (a) daftar pustaka dan (b) 1ampiran-lampiran. Daftar Pustaka Bahan pustaka yang dimasukkan ke dalam daftar pustaka harus sudah disebutkan dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam teks tesis harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Contoh daftar pustaka dapat dilihat pada Lampiran 19. Lampiran-lampiran Lampiran-lampiran hendaknya berisi keterangan-keterangan yang dipandang penting untuk tesis, misalnya instrumen penelitian, data mentah hasil penelitian, rumus-rumus statistik yang digunakan (bila perlu), hasil perhitungan statistik, surat ijin dan tanda bukti telah melaksanakan pengumpulan data penelitian, dan lampiran lain yang dianggap perlu. Untuk mempermudah pemanfaatannya, setiap lampiran harus diberi nomor unit lampiran dengan menggunakan angka Arab. 38 Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang

2. Tesis Hasil Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif berusaha mengungkapkan gejala secara menyeluruh dan sesuai dengan konteks (holistik-kontekstual) melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian semacam ini bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna dari sudut pandang subjek lebih ditonjolkan dalam penelitian ini. Ciri-ciri penelitian kualitatif tersebut mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri alamiahnya. Laporan penelitian kualitatif harus memiliki fokus yang jelas. Fokus dapat berupa masalah, objek evaluasi, atau pilihan kebijakan. Laporan penelitian kualitatif harus memiliki struktur dan bentuk yang koheren yang dapat memenuhi maksud yang tercermin dalam fokus penelitian. Gaya penulisan laporan kualitatif tidak menggunakan model tunggal. Gaya penulisan dapat bersifat formal, informal, atau gabungan keduanya. Laporan yang ditulis dengan gaya formal memuat hal-hal pokok pada bagian awal, kemudian menunjukkan aspek-aspek yang dianggap penting yang dipaparkan beserta contoh-contoh dari data. Laporan bergaya informal, misalnya berisi paparan sebuah cerita yang diakhiri dengan kesimpulan. Cover mencakup hal-hal yang sama dengan tesis hasil penelitian kuantitatif. Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang 39

Isi Untuk alternatif 1, isi bagian inti adalah sebagai berikut. Bab I Pendahuluan Bab pendahuluan memberikan wawasan umum tentang arah penelitian yang dilakukan. Dengan pendahuluan ini pembaca dapat mengetahui latar belakang penelitian atau konteks, identifikasi dan pembatasan masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Latar Belakang Penelitian (Konteks Penelitian) Bagian ini memuat uraian tentang latar belakang penelitian, untuk maksud apa penelitian ini dilakukan, dan apa/siapa yang mengarahkan penelitian. Identifikasi dan pembatasan masalah (sama dengan penelitian kuantitatif) Fokus Penelitian (Rumusan Masalah Penelitian) Fokus penelitian memuat rincian pernyataan tentang cakupan atau topik-topik pokok yang akan diungkap/digali dalam penelitian ini. Apabila digunakan istilah rumusan masalah, fokus penelitian berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian dan alasan diajukannya pertanyaan. 40 Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini, sesuai dengan fokus yang telah dirumuskan. Manfaat Penelitian Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, uraian dalam subbab kegunaan penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan. Bab II Kajian Pustaka Kajian pustaka memuat dua hal pokok, yaitu deskripsi teoretis tentang objek (variabel) yang diteliti dan kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa argumentasi yang telah diajukan dalam Bab I. Untuk dapat memberikan deskripsi teoritis terhadap variabel yang diteliti, maka diperlukan adanya kajian teori yang mendalam. Selanjutnya, argumentasi yang diajukan menuntut peneliti untuk mengintegrasikan teori yang dipilih sebagai landasan penelitian dengan hasil kajian mengenai temuan penelitian yang relevan. Pembahasan terhadap hasil penelitian tidak dilakukan secara terpisah dalam satu subbab tersendiri Bahan-bahan tinjauan pustaka dapat diangkat dan berbagai sumber seperti jurnal penelitian, disertasi, tesis, skripsi, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan seminar dan diskusi Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang 41

ilmiah, terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga-lembaga lain. Akan lebih baik jika kajian teoritis dan telaah terhadap temuan-temuan penelitian didasarkan pada sumber kepustakaan primer, yaitu bahan pustaka yang isinya bersumber pada temuan penelitian. Sumber kepustakaan sekunder dapat dipergunakan sebagai penunjang. Pemilihan bahan pustaka yang akan ditinjau didasarkan pada dua kriteria, yakni (1) prinsip kemutakhiran (kecuali untuk penelitian historis) dan (2) prinsip relevansi. Prinsip kemutakhiran penting karena ilmu berkembang dengan cepat. Sebuah teori yang efektif pada suatu periode mungkin sudah ditinggalkan pada periode berikutnya. Dengan prinsip kemutakhiran, peneliti dapat berargumentasi berdasar teori-teori yang pada waktu itu dipandang paling representatif. Hal serupa berlaku juga terhadap telaah laporan-laporan penelitian. Prinsip relevansi diperlukan untuk menghasilkan tinjauan pustaka yang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti. Hasil Penelitian yang Relevan: sama dengan penelitian kuantitatif. Bab III Metodologi Penelitian Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab metode penelitian terdiri atas 1) pendekatan dan jenis penelitian, 2) tempat dan waktu penelitian, 3) disain/langkah penelitian, 4) instrument penelitian/kehadiran peneliti, 5) teknik pengumpulan data, 6) teknik analisis data, dan 7) pengecekan keabsahan temuan. Tempat dan waktu penelitian: sama dengan penelitian kuantitatif. 42 Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang

Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada bagian ini peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dan menyertakan alasan-alasan singkat mengapa pendekatan ini digunakan. Selain itu juga dikemukakan orientasi teoritik; yaitu landasan berpikir untuk memahami makna suatu gejala, misalnya fenomenologis, interaksi simbolik, kebudayaan, etnometodologis, atau kritik seni (hermeneutik) Peneliti juga perlu mengemukakan jenis penelitian yang digunakan apakah etnografis, studi kasus, grounded theory, interaktif, ekologis, partisipatoris, penelitian tindakan, atau penelitian kelas. Tempat dan Waktu Penelitian Uraian lokasi penelitian diisi dengan identifikasi karakteristik lokasi dan alasan memilih lokasi serta bagaimana peneliti memasuki lokasi tersebut. Lokasi hendaknya diuraikan secara jelas, misalnya letak geografis, bangunan fisik (jika perlu disertakan peta lokasi), struktur organisasi, program, dan suasana sehari-hari. Uraikan pula penelitian ini dilakukan baik bulan maupun tahun dilakukan penelitian. Disain Penelitian/Langkah-langkah Penelitian: jelas Instrumen Penelitian/Kehadiran Peneliti Dalam bagian ini perlu disebutkan bahwa peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Instrumen selain manusia dapat pula digunakan, tetapi fungsinya terbatas sebagai Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang 43

pendukung tugas peneliti sebagai instrumen. Oleh karena itu, kehadiran peneliti ini harus dilukiskan secara eksplisit dalam laporan penelitian. Perlu dijelaskan apakah peran peneliti sebagai partisipan penuh, pengamat partisipan, atau pengamat penuh. Di samping itu perlu disebutkan apakah kehadiran peneliti diketahui statusnya sebagai peneliti oleh objek atau informan. Teknik Pengumpulan Data Pada bagian ini dilaporkan jenis data, sumber data, dan teknik penjaringan data dengan keterangan yang memadai. Uraian tersebut meliputi data apa saja yang dikumpulkan, bagaimana karakteristiknya, siapa yang dijadikan subjek dan informan penelitian, bagaimana ciri-ciri subjek dan informan itu, dan dengan cara bagaimana data terjaring, sehingga kredibilitasnya dapat dijamin. Dalam bagian ini diuraikan teknik pengumpulan data yang digunakan, misalnya observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Terdapat dua dimensi rekaman data: fidelitas dan struktur. Fidelitas mengandung arti sejauh mana bukti nyata dan lapangan disajikan (rekaman audio atau video memiliki fidelitas tinggi, sedangkan catatan lapangan memiliki fidelitas kurang). Dimensi struktur menjelaskan sejauh mana wawancara dan observasi dilakukan secara sistematis dan terstrukrur. Hal-hal yang menyangkut jenis rekaman, format ringkasan rekaman data, dan prosedur perekaman diuraikan pada bagian ini Selain itu dikemukakan cara-cara untuk memastikan keabsahan data dengan triangulasi dan waktu yang diperlukan dalam pengumpulan data. 44 Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang

Teknik Analisis Data Pada bagian analisis data diuraikan proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain agar peneliti dapat menyajikan temuannya. Analisis ini melibatkan pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data serta pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, dan penentuan apa yang dilaporkan. Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data, dengan teknik-teknik misalnya analisis domain, analisis taksonomis, analisis komponensial, dan analisis tema. Dalam hal ini peneliti dapat menggunakan statistik nonparametrik, logika. etika, atau estetika. Dalam uraian tentang analisis data ini supaya diberikan contoh yang operasional, misalnya matriks dan logika Pengecekan Keabsahan Temuan Bagian ini memuat uraian tentang usaha-usaha peneliti untuk memperoleh keabsahan temuannya. Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang absah, maka perlu diteliti kredibilitasnya dengan menggunakan teknik-teknik perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, observasi yang diperdalam, triangulasi (menggunakan beberapa sumber, metode. peneliti, teori), pembahasan sejawat. analisis kasus negatif, pelacakan kesesuaian hasil, dan pengecekan anggota. Selanjutnya perlu dilakukan pengecekan dapat tidaknya ditransfer ke latar lain (transferability), ketergantungan pada konteksnya (dependability), dan dapat- tidaknya dikonfirmasikan kepada sumbernya (confirmability). Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang 45

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab IV memuat uraian tentang data dan temuan yang diperoleh dengan menggunakan metode dan prosedur yang diuraikan dalam Bab III. Uraian ini terdiri atas paparan data yang disajikan dengan topik sesuai dengan fokus penelitian dan hasil analisis data. Paparan data tersebut diperoleh dari pengamatan (apa yang terjadi) dan/atau hasil wawancara (apa yang dikatakan) serta deskripsi informasi lainnya (misalnya yang berasal dari dokumen, foto, rekaman video, dan hasil pengukuran). Hasil analisis data yang merupakan temuan penelitian disajikan dalam bentuk pola, tema, kecenderungan, dan motif yang muncul dari data. Di samping itu, temuan dapat berupa penyajian kategori, si stem klasifikasi, dan tipologi. Bab ini memuat gagasan penelitian, keterkaitan antara pola- pola, kategori-kategori dan dimensi-dimensi, posisi temuan/teori terhadap teori-teori dan temuan-temuan sebelumnya serta penafsiran dan penjelasan dari temuan/teori yang di ungkap dari lapangan (grounded theory). Bab V Kesimpulan, Saran, dan Implikasi Penutup memuat temuan pokok atau kesimpulan, implikasi dan tindak lanjut penelitian, serta saran-saran atau rekomendasi yang diajukan. Dalam penelitian kualitatif, temuan pokok atau kesimpulan harus menunjukkan \"makna” temuan-temuan tersebut. lsi, untuk alternatif 2: Bab I sudah jelas Bab II Landasan Teori 46 Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang

Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan kenyataan di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Bab III sudah jelas BAB IV sudah jelas BAB V sudah jelas 3. Tesis Hasil Penelitian Pengembangan Metode penelitian dan pengembangan, dalam Bahasa Inggris disebut Research and Development yang disingkat R & D. Metode penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut, bersifat longitudinal. Banyak digunakan di bidang Ilmu Alam dan Teknik. Sedang di bidang sosial seperti psikologi, sosiologi, pendidikan, dan manajemen masih sangat jarang. Menurut Gall, Gall dan Borg dalam buku Educational Research: an Introduction (2003: 569) model pengembangan pendidikan berdasarkan pada industri yang menggunakan temuan- temuan penelitian dalam merancang produk dan prosedur baru. Dengan model-model penelitian tersebut dites di lapangan secara sistematis, dievluasi, diperbaiki hingga memperoleh kriteria khusus tentang keefektifan, kualitas, atau standar yang sama. Menurut Gay, Mills dan Airasian (2009: 18) dalam bidang pendidikan tujuan utama penelitian dan pengembangan bukan untuk merumuskan atau menguji teori, tetapi untuk mengembangkan produk-produk yang efektif untuk digunakan di Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang 47

sekolah. Produk-produk yang dihasilkan oleh penelitian dan pengembangan mencakup materi pelatihan guru, materi ajar, seperangkat tujuan perilaku, materi media, dan sistem-sistem manajemen. Isi Bagian Awal: jelas Isi Bagian Inti Bagian inti tesis terdiri dari lima bab, yaitu Pendahuluan, Kajian Pustaka, Metodologi Penelitian, Hasil Penelitian, Produk, dan Pembahasan, serta Penutup. Rincian isi dari masing-masing bab diuraikan pada pembahasan berikut: Bab I Pendahuluan Pendahuluan adalah bab pertama dari tesis, yang mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa dan mengapa penelitian itu dilakukan. Oleh karena itu, bab pendahuluan ini pada dasarnya memuat (1) latar belakang masalah, (2) identifikasi dan pembatasan masalah, (3) rumusan masalah, (4) tujuan penelitian, (5) manfaat penelitian, dan (6) ruang lingkup dan keterbatasan penelitian. Latar Belakang Masalah: jelas Identifikasi dan Batasan Masalah: jelas Rumusan Masalah Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pernyataan-pernyataan yang hendak dicarikan jawabannya. Perumusan masalah merupakan pernyataan yang 48 Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang

lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan subjek penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Contoh: (1) Bagaimanakah cara mengembangkan model supervisi pendidikan pada latar budaya Jawa? (2) Apakah terdapat perbedaan kinerja sekolah yang disupervisi dengan latar budaya Jawa dan yang disupervisi secara konvensional? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian. Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya. Masalah penelitian dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya, sedangkan rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan. Contoh, Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) menjelaskan cara mengembangkan model supervisi pendidikan pada latar budaya Jawa; (2) mengetahui perbedaan kinerja sekolah yang disupervisi dengan latar budaya Jawa dan yang disupervisi secara konvensional. Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang 49

Manfaat Penelitian Pada bagian ini ditunjukkan manfaat atau pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, uraian dalam subbab manfaat penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian Hal yang dikemukakan pada bagian ruang lingkup adalah variabel-variabel yang diteliti, populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian. Dalam bagian ini dapat juga dipaparkan penjabaran variabel menjadi sub variabel beserta indikator- indikatornya. Keterbatasan penelitian tidak harus ada dalam tesis. Namun keterbatasan seringkali diperlukan agar pembaca dapat menyikapi temuan penelitian sesuai dengan kondisi yang ada. Keterbatasan penelitian menunjuk kepada suatu keadaan yang tidak bisa dihindari dalam penelitian. Keterbatasan yang sering dihadapi menyangkut dua hal. Pertama, keterbatasan ruang lingkup kajian yang terpaksa dilakukan karena alasan-alasan prosedural, teknik penelitian, ataupun karena faktor logistik. Kedua, keterbatasan penelitian berupa kendala yang bersumber dari adat, tradisi, etika dan kepercayaan yang tidak memungkinkan bagi peneliti untuk mencari data yang diinginkan. 50 Pedoman Penyusunan Tesis Program Magister Universitas PGRI Semarang


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook