Biografi Prof. Dr. H. Taslim Ersam, SINTESA JALAN HIDUP (The Founding Gather Of Chemistry), P enulis: Sukemi, Zainal Arifin Emka Surabaya: November, 2022 xvi + 161 hlm.; 17,6 cm X 25 cm TIM PENYUSUN Pengarah Materi: l Prof. Hamzah Fansuri, S.Si., M.Si., Ph.D l Prof. Dr.rer.nat Fredy Kurniawan, MSi Penulis: l Sukemi l Zainal Arifin Emka Editor: l Imung Mulyanto l Adriono Desain Sampul: l Condro Wiratmoko Tata Letak: l Sulistyorini Foto: l Dokumen pribadi Prof. Dr. H. Taslim Ersam, Diterbitkan oleh: l Fakultas Sains dan Analitika Data Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya l Kampus ITS Sukolilo, Surabaya, 60111, Telp. 031-5994251-54, 5947274, 5945472 (hunting) Cetakan Pertama: l September 2022 Hak cipta dilindung oleh undang-undang Copyright 2022 All Rights Reserved i i Biografi Prof. DR. H. Taslim Ersam Sintesa Jalan Hidup (The Founding Father of Chemistry ITS)
Kata Pengantar Rektor ITS Assalamu’alaikum Wr.Wb. Tidak banyak orang yang sukses dan bahagia memasuki masa p urnat ugasnya. Ada b anyak penyebab alasan. Ada karena Sang Khalik telah lebih dahulu memanggil (baca: wafat) sebelum purnatugas, ada pula yang karena melakukan mal tata kelola, sehingga harus berhenti atau diberhentikan di tengah jalan saat masih menjalankan tugas, dan banyak lagi sebab lainnya. Dari yang tidak banyak itulah nama Prof Taslim Ersam ada di dalamnya, yang buku biografinya ada di tangan kita saat ini. Prof Taslim, begitu saya biasa m enyapanya, telah dengan sukses i i iKata Pengantar Rektor ITS
dan bahagia memasuki usia purnatugas. Saya katakan s ukses, karena tidak ada satu aral pun yang dialami s elama menjalani masa tugasnya di ITS. Berbagai a manah jabatan struktural pun telah dilaluinya d engan sukses. Demikian pula dengan kebahagiaan yang menyelimutinya sepanjang berkarier di ITS. Kebahagiaan itu kini termanifestasikan dengan terbitnya buku biografi beliau yang digagas oleh Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Analitika Data —Dulu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)— di mana Prof Taslim pernah ikut merintis pendiriannya sekaligus menjadi nakhodanya. Karena itu saya menyambut baik tradisi fakultas dan jurusan yang memberikan “hadiah” kepada mereka yang akan memasuki purnatugas dalam bentuk buku b iografi seperti ini. Hadiah semacam ini tidak akan lekang karena berjalannya waktu. Lebih dari itu bisa menjadi jariyah manakala apa yang baik dan tertulis dalam buku ini diduplikasi untuk dijalankan oleh generasi berikutnya atau hanya sekadar menginspirasi bagi mereka yang membaca. Saya memberikan dukungan penuh atas terbitnya buku ini. Ke depan jika memang memungkinkan, tradisi semacam ini —membuatkan dan menerbitkan buku biografi kepada siapa saja yang akan memasuki purnatugas di ITS— menjadi sebuah kewajiban saat acara pelepasan, tidak hanya untuk Fakultas Sains dan Analitika Data, tapi berlaku di tiap fakultas atau program studi di ITS. Dalam pandangan saya, buku semacam ini tidak hanya berguna bagi sang tokoh yang dijadikan objek penulisan, melainkan juga bermanfaat bagi perjalanan institusi, karena di dalamnya pun diungkap tentang peran sang tokoh dalam membangun dan mengembangkan institusi. Kepada para pencetus ide pembuatan buku biografi ini, juga kepada para penulisnya, saya menyampaikan terima kasih atas usaha dan jerih payah yang telah i v Biografi Prof. DR. H. Taslim Ersam Sintesa Jalan Hidup (The Founding Father of Chemistry ITS)
dilakukan dalam penyusunan biografi ini, sehingga menarik untuk dibaca. Terakhir saya ingin katakan, bahwa buku biografi semacam ini menjadi salah satu cara bagi ITS untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada sosok tokoh yang telah bersama-sama membesarkan ITS. Sekali lagi cara ini adalah cara yang paling elegan dan terhormat bagi institusi juga bagi sang tokoh, Prof T aslim Ersam. Selamat Membaca! Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Surabaya, September 2022 Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng Kata Pengantar Rektor ITS v
v i Biografi Prof. DR. H. Taslim Ersam Sintesa Jalan Hidup (The Founding Father of Chemistry ITS)
Kata Sambutan Dekan FSAD ITS Assalamu’alaikum Warokhmatullohi Wabarokatuh, Ide untuk memberikan sesuatu yang berharga bagi orang yang telah m endirikan dan memajukan sebuah institusi, tatkala yang bersangkutan mengakhiri masa purnatugas, bukan perkara mudah. Pemberian dalam bentuk materi pasti cepat hilang, belum lagi jika materi yang diberikan tidak seberapa. Karena itulah saya, sebagai Dekan dan sekaligus pernah menjadi mahasiswa, berpikir keras bentuk apa yang layak, agar pemberian itu tak lekang oleh waktu dan tetap menjadi kenangan sepanjang masa. Itulah kenapa saya kemudian terpikir v i iKata Sambutan Dekan FSAD ITS
untuk m embuatkan sebuah biografi. Inilah yang saya berikan kepada Prof. Taslim Ersam, pendiri Departemen Kimia pada Fakultas Sains dan Analitika Data Institut Teknologi Sepuluh Nopember (FSAD ITS) Surabaya. Jadilah buku ini kita persembahkan untuk beliau. J udulnya Sintesa Jalan Hidup, sesuai dengan ilmu yang d idalaminya, melakukan sintesa beberapa bahan aktif dari tumbuhan sehingga mengantarkannya memperoleh jabatan akademik tertinggi, guru besar. Sedikitnya ada tiga nilai positif yang ingin diraih dari penerbitan buku ini. Pertama, buku ini sebagai ucapan terima kasih dan apresiasi kepada beliau yang telah mirintis dan menghantarkan Departemen Kimia yang hingga kini terus berkembang dan membesar. Ini s ekaligus bagian dari pencatatan perjalanan beliau selama mengabdi di Departemen. Kedua, bagian dari upaya mengabadikan p emikiran-pemikiran beliau dan keteladanan bagi generasi penerus yang kini sedang memimpin sekaligus bagi generasi mendatang. Ini penting agar perjalanan institusi tidak kehilangan atau tercerabut dari akarnya atau istilahnya biar tidak kehilangan obor. Kita ingin menganut ungkapan mempertahankan yang sudah ada yang masih baik dan mengambil yang baru yang lebih baik. Ketiga, buku ini juga bagian untuk memberi penyadaran diri, bahwa Departemen Kimia FSAD ITS, tidak serta merta besar seperti saat ini, tapi sebagai sebuah perjalanan institusi ada masa-masa prihatin, tumbuh dan berkembang. Ini penting diungkapkan agar kita tidak berpuas diri lalu melupakan para pendahulu. Di belakang ada nama-nama yang telah membesarkan institusi ini dengan susah payah. Ini penting agar kita tidak mudah menepuk dada bahwa semua ini karena keberadaan saya. Alhamdulillah saya sudah membaca buku biografi berjudul Prof. Taslim Ersam, Sintesa Jalan Hidup. Isinya merekam dan menyajikan dengan apik kisah perjalanan v i i i Biografi Prof. DR. H. Taslim Ersam Sintesa Jalan Hidup (The Founding Father of Chemistry ITS)
dan jatuh bangunnya upaya Prof Taslim Ersam selama mengabdi di Departemen Kimia dan juga Fakultas yang saat itu masih bernama MIPA, termasuk perjalanan kehidupan beliau. Buku ini akan memberikan nilai ganda, bila semua orang, yang kini mengabdi di Departemen Kimia k hususnya maupun Fakultas Sains dan Analitika Data, ikut menyimak perjalanan Prof Taslim Ersam. Petik pelajarannya. Manfaatkan dan kembangkan. Demikian yang bisa saya sampaikan. M udah-mudahan langkah ini bisa ditindaklanjuti untuk buku dan tokoh yang lain di Departemen Kimia dan Fakultas Sains dan Analitika Data. Terakhir semoga kita bisa meneladani dan meneruskan pengabdian beliau selama di ITS. Wassalamu’alaikum Warokhmatullohi Wabarokatuh Surabaya, September 2022 Prof. Hamzah Fansuri Kata Sambutan Dekan FSAD ITS ix
x Biografi Prof. DR. H. Taslim Ersam Sintesa Jalan Hidup (The Founding Father of Chemistry ITS)
Kata Sambutan Kepala Departemen Kimia FSAD ITS Assalamu’alaikum Warokhmatullohi Wabarokatuh, Syukur Alhamdulilah penulisan buku Biografi Prof Taslim Ersam dalam memasuki purnatugasnya telah selesai. Tentu ini suatu yang luar biasa, karena s ebelumnya saya tidak membayangkan bagaimana cara terbaik untuk m emberikan suatu kenang-kenangan bagi orang yang telah mendirikan dan memajukan program studi, tatkala b eliau mengakhiri masa purnatugas. Ide dari Dekan yang sekaligus juga pernah menjadi mahasiswa beliau, sama seperti saya, untuk m embuatkan buku biografi adalah sebuah pilihan tepat, karena dengan buku biografi, Kata Sambutan Kepala Departemen Kimia FSAD ITS xi
bentuk p emberian ini tidak akan lekang oleh waktu dan tetap menjadi kenangan sepanjang masa. Bukan saja bagi Prof Taslim Ersam tapi juga bagi departemen kimia. Lebih dari itu, karena beliau juga sebagai salah satu pendiri departemen kimia, maka buku ini dapat dipasti tidak akan lepas dengan catatan-catatan seputar awal berdirinya kimia di Institut Teknologi Sepuluh Nopermber (ITS) Surabaya. Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada pemilik ide pertama dalam pembuatan buku ini dan terima kasih pula kepada tim penulis yang telah berhasil menyusun potongan-potongan cerita menjadi utuh tentang awal mula didirikannya kimia. Melalui buku ini pula kita sebagai dosen, mahasiswa, dan tenaga pendidikan di lingkungan kimia menjadi tahu asal-usul lahirnya kimia di ITS. Karenanya jika diizinkan saya ingin mengatakan, buku ini menjadi pegangan wajib bagi siapa saja yang ingin mencari penghidupan di kimia, khususnya kimia ITS. Sebagai mana dikatakan Dekan FSAD ITS, bahwa buku ini sedikitnya ada tiga nilai positif yang ingin diraih. Pertama, sebagai ucapan terima kasih dan apresisasi kepada beliau yang telah mirintis dan m enghantarkan departemen kimia yang hingga kini terus berkembang dan membesar. Ini sekaligus bagian dari pencatatan perjalanan beliau selama mengabdi di departemen. Kedua, bagian dari upaya mengabadikan p emikiran-pemikiran beliau dan keteladanan bagi generasi penerus yang kini sedang memimpin sekaligus bagi generasi mendatang. Ini penting agar perjalanan institusi tidak kehilangan atau tercerabut dari akarnya atau istilahnya biar tidak kehilangan obor. Ketiga, buku ini juga bagian untuk memberi penyadaran diri, bahwa departemen kimia FSAD ITS, tidak serta merta besar seperti saat ini, tapi xii Biografi Prof. DR. H. Taslim Ersam Sintesa Jalan Hidup (The Founding Father of Chemistry ITS)
sebagai sebuah perjalanan institusi ada masa-masa prihatin, tumbuh dan berkembang. Ini penting d iungkapkan agar kita tidak berpuas diri lalu melupakan para pendahulu. Demikian yang bisa saya sampaikan. M udah-mudahan langkah ini bisa ditindaklanjuti untuk buku dan tokoh yang lain di lingkungan departemen kimia pada masa-masa yang akan datang. Terakhir semoga kita bisa meneladani dan meneruskan pengabdian beliau selama di ITS. Terus terang kami masih membutuhkan sosok Prof Taslim yang tidak hanya sebagai pendiri, tapi juga sebagai orang tua yang memberi teladan, teman diskusi serta kolega dalam mengembangkan ilmu kimia. Wassalamu’alaikum Warokhmatullohi Wabarokatuh Surabaya, September 2022 Prof. Dr.rer.nat Fredy Kurniawan, MSi x i i iKata Sambutan Kepala Departemen Kimia FSAD ITS
xiv Biografi Prof. DR. H. Taslim Ersam Sintesa Jalan Hidup (The Founding Father of Chemistry ITS)
Pengantar Wali Amanat ITS Assalamu’alaikum Warokhmatullohi Wabarokatuh, Alhamdulillah, untuk kesekian k alinya saya menuliskan kata pengantar untuk buku biografi seseorang. S ungguh saya senang melakukannya, karena p aling tidak saya dapat mengingat kembali tentang pribadi dari orang yang ingin saya berikan kata pengantar pada buku biografinya. Akan halnya buku biografi dari Prof Dr Taslim Ersam ini, seorang senior di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang akan memasuki masa purnatugasnya. Saya ingat benar ketika sebagai Rektor ITS tahun 2004, menyampaikan pesan kepada beliau x vPengantar Wali Amanat ITS
dalam acara pengukuhannya sebagai guru besar, saya pesankan; Jabatan Guru Besar merupakan awal dari perang memasuki hutan belantara ilmu, karena itu Guru Besar harus melalui proses yang panjang dan h arus m emiliki integritas, komitmen, dan tanggung jawab. Komitmen harus dipegang oleh seorang Guru Besar sebagai fungsi pencerah bagi masyarakat. Melalui buku biografi ini kita bisa membaca dengan jelas tentang integritas, komitmen, dan tangung jawab dari Prof Taslim seputar ilmu yang ditekuninya. Karena itu saya mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Fakultas Sains dan Analitikal Data serta Departemen Kimia ITS yang berinisiatif membuatkan buku biografi beliau untuk menandai purnatugas. Apalagi isinya merekam dan menyajikan dengan apik kisah perjalanan Prof Taslim dalam mengawal pendirian dan membesarkan Departemen Kimia ITS. Saya meyakini integritas, komitmen, dan tangung jawab keilmuawan yang telah dijalankan oleh Prof Taslim adalah bagian dari menjalankan pesan Nabi Muhammad SAW: “Barang siapa yang dikaruniai Allah suatu ilmu meskipun sedikit tetapi ia mengamalkannya dalam praktik kesehariannya, dan dia mengajarkan kepada orang lain, maka Allah akan mengajarkan kepadanya apa yang belum dia ketahui.” Karena itulah ilmu dibidang yang ia pelajari terus berkembang. Buku ini akan memberikan nilai ganda, bila semua orang, yang kini mengabdi di ITS ikut menyimak p erjalanan Prof Taslim. Petik pelajarannya. Manfaatkan dan kembangkan. Dalam kaidah ilmu fiqih kita kenal dengan al muhafadhotu ‘ala al qodim as sholih, wal akhdu bil jadidi al ashlah (mempertahankan yang sudah ada yang masih baik, dan mengambil yang baru yang lebih baik). Berbahagialah Prof Taslim yang telah memiliki amalan yang pahalanya akan terus mengalir berupa ilmu yang bermanfaat. Berbahagialah beliau karena Insya Allah sudah mempunyai passive income berupa xvi Biografi Prof. DR. H. Taslim Ersam Sintesa Jalan Hidup (The Founding Father of Chemistry ITS)
ilmu yang bermanfaat. Inilah hari-hari yang merupakan waktu yang sangat baik untuk melakukan perenungan, evaluasi diri atau kontemplasi untuk perjalanan panjang untuk memasuki masa purna tugas. Terakhir, semoga buku biografi ini dapat bermanfaat dan menginspirasi bagi para pembaca, sehingga menjadi jariyah tersendiri bagi Prof Taslim. Selamat memasuki masa purnatugas. Terima kasih. Wassalamu’alaikum Warokhmatullohi Wabarokatuh Surabaya, September 2022 Prof. Dr. Ir. Mohammad NUH, DEA x v i iPengantar Wali Amanat ITS
x v i i i Biografi Prof. DR. H. Taslim Ersam Sintesa Jalan Hidup (The Founding Father of Chemistry ITS)
Kesan Penulis Ngobrol bareng Profesor Taslim Ersam m engasyikkan, sungguh mengasyikkan. Tak melulu soal kimia yang digelutinya berbilang tahun. Juga soal-soal kehidupan dan bagaimana memaknainya. A palagi ketika berbicara sumbangsih ilmu kimia terhadap kehidupan. Bahkan Taslim menyebut menjadi lebih dekat dengan Tuhan lewat berbagai penelitian kimianya. Menilik komentar berbagai kalangan, khususnya dari mahasiswa dan kolega kerja dan risetnya, rasanya tak berlebihan untuk menyebut sang profesor sudah membangun banyak monumen di setiap terminal yang dilaluinya. Kesan kuatnya, eksistensi sang profesor ditopang oleh kinerja dan pemikiran serta langkah nyata Taslim yang selalu memandang ke depan. Visinya mewujud nyata. Taslim punya kemauan dan kemampuan x i xKesan Penulis
m enunaikan harapan yang dibangunnya sendiri sekaligus asa yang diletakkan orang di pundaknya. Agak sulit menghindari kesan bahwa kemampuannya diperoleh melalui proses penempaan ilmiah dan a lamiah. Dimulai dari soal nama yang cuma satu kata, sampai soal obsesinya untuk nobel. Sebuah x x Biografi Prof. DR. H. Taslim Ersam Sintesa Jalan Hidup (The Founding Father of Chemistry ITS)
perjalanan yang mematangkan dan mendewasakannya sebagai ilmuwan dan seorang pemimpin atau manajer. Pengetahuan Taslim yang luas, watak disiplin dan sikap profesionalnya seolah sudah menjadi gaya hidupnya yang kreatif dan inovatif. Berbekal itu ia mampu menerjemahkan harapan yang menjadi k ewajibannya. Sebagai ilmuwan Taslim juga fasih memahami, menerjemahkan, dan memberi makna pada temuan-temuan ilmiah dalam banyak penelitan yang dilakukannya bersama kolega dan mahasiswanya. Namun Taslim bukan sosok yang sepi dari cibiran dan cercaan. Ia pernah dituduh Padang sentris lantaran “k ebetulan” memilih mitra kerja orang Padang, tanah kelahirannya. Demikian juga ketika memilih seorang dosen untuk jabatan promotif. “Padahal semua dipilih atas dasar tolok ukur yang jelas,” katanya suatu ketika. Tentu saja Taslim Ersam tetaplah seorang manusia dengan segala sifat kemanusiannya. Jelasnya, dengan segala sisi kekurangannya. Sang profesor juga memiliki keterbatasan. Karena itu Taslim bersyukur selama mengabdi di ITS merasa sudah mendapat mitra kerja yang mendukung. Semangat kemitraan itu mudah dibangunnya boleh jadi karena Taslim sosok yang memiliki kepekaan kemanusiaan. Sikapnya yang inklusif, demokratis, dan egaliter membuatnya mudah berinteraksi. Ketika ditanya mengapa menolak permintaan untuk memperpanjang masa x x iKesan Penulis
pengabdiannya, Taslim menjawab pendek saja: Ini saatnya bagi saya merenungi perjalanan masa lalu dan perjalanan masa depan. Terima kasih Prof sudah bersedia diajak ngobrol. Terima kasih juga buat sang permaisuri, Bu Syukrianti untuk sambutan hangat dan suguhan sedap di setiap kunjungan kami ke rumah. Dan, tentu saja untuk dua tenteng tas penuh makanan dari Bu Taslim buat istri kami di rumah. Surabaya, September 2022 Tim Penulis x x i i Biografi Prof. DR. H. Taslim Ersam Sintesa Jalan Hidup (The Founding Father of Chemistry ITS)
Prolog Anak kecil mana yang tidak terpukul ketika sang ibu dikabarkan meninggal. Ia disusul oleh kerabat keluarga ketika di sekolah. Apalagi pagi hari ketika ia berangkat, ibunya didapati segar bugar dan mengantarkannya melepas di pintu rumah. Sepeninggalan sang ibu, anak kecil itu diasuh dan hidup bersama nenek dari ibu. Ia dibesarkan dan tetap sekolah serta belajar di surau. Bagi masyarakat Minangkabau, surau tidak saja berfungsi sebagai tempat shalat, tetapi juga tempat kegiatan masyarakat. Tempat pertemuan, tempat peringatan hari-hari bersejarah dan kegiatan sosial lainnya. Karena itulah surau kemudian menjadi tempat kegiatan para anak-anak dan remaja putra bermain-main khususnya di sore dan malam hari. Dalam khasanah filosofi kebudayaan Minangkabau, surau memiliki peran sangat penting dalam struktur sosial masyarakat. Di surau berlangsung tranformasi Prolog xxiii
n ilai-nilai budaya dan agama memilih jurusan kimia, uang yang d iberikan oleh seorang telah mengantarkannya menjadi buya. Di surau-lah anak-anak guru besar bidang kimia bahan dan remaja lelaki sholat alam. b erjemaah untuk lima waktu, mengaji, bersilat, berpidato Kini Prof Taslim Ersam adat, b erdiskusi dan belajar m emasuki masa purnatugas. b erceramah agama. Pendek Dikenang sebagai salah satu kata di surau-lah karakter remaja pendiri Jurusan Kimia pada lelaki terbentuk. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Hingga menginjak masuk Teknologi Sepuluh Nopember SMP anak laki-laki ini harus (FMIPA ITS) Surabaya, yang kini merantau ke Tanjung Pinang, berubah menjadi Fakultas Sains tinggal bersama keluarga dari dan Analitika Data (FSAD). sang nenek. Di bangku SMP inilah rasa ingin memberontak Disiplin adalah kata yang dan bebas muncul, ia merasa melekat pada diri Guru Besar malu ketika dihadapan Bidang Kimia Bahan Alam ini. t eman-temannya hanya Beberapa mahasiswanya banyak m enggunakan nama satu kata, memberi kesaksian. Ayah tiga Taslim. Menjelang kelulusan di anak ini, kerap mempersilahkan bangku SMP, ia menghadap mahasiswanya untuk keluar kepala sekolah untuk menambah ruang kuliah hanya karena di belakang namanya dengan terlambat beberapa menit kata Ersam. Diambil dari suku setelah Taslim masuk. kata orang tua, ibu dan ayah. Sintesa Jalan Hidup, berkisah Taslim Ersam, itulah nama tentang perjalanan Prof Taslim yang dikenal sekarang. M erantau Ersam dalam meniti kehidupan adalah cita-citanya sejak remaja. dan merintis Jurusan Kimia Itu yang m elatarbelakanginya di ITS. Banyak kisah menarik diungkapkan. n x x i v Biografi Prof. DR. H. Taslim Ersam Sintesa Jalan Hidup (The Founding Father of Chemistry ITS)
Daftar Isi Kata Pengantar Rektor ITS........................................... iii Kata Sambutan Dekan FSAD ITS.................................vii Kata Sambutan Kepala Departemen Kimia FSAD ITS...... xi Pengantar Wali Amanat ITS.........................................xv Kesan Penulis..............................................................xix Prolog....................................................................... xxiii Bagian Satu: Sosok Sang Ayah................................. 1 Namaku Taslim, Titik.................................................... 3 Dibekali di Surau........................................................... 7 Di Telapak Kaki Ayah.................................................. 13 Ayahmu ABRI............................................................. 17 Agenda Makan di Luar................................................ 23 Ayah yang Hadir......................................................... 29 Ayah Penyayang......................................................... 35 Strategi Jatuh Cinta..................................................... 43 Taslim yang Masak...................................................... 49 Anak Asuh di Kamar Kos J One.................................. 53 x x vDaftar Isi
Bagian Dua: Merantau dan Mendirikan Kimia.................................59 Pengalaman Pertama dan Terakhir dengan KMP Tampomas................ 61 Terdampar di Tempat yang Benar......................................................... 67 Berjibaku Mendirikan Prodi Kimia......................................................... 75 Diuntungkan Kehadiran D3 Pendidikan................................................ 81 Periodesasi Kimia.................................................................................. 85 Bagian Tiga: Meneguhkan Cita-Cita..................................................89 Ini Soal Komitmen................................................................................. 91 Pembuka Pintu...................................................................................... 97 Siapa Sang Pencipta........................................................................... 105 Dibuka untuk Diskors.......................................................................... 111 Pilih yang Sulit.................................................................................... 117 Khalifah Itu Membaca Alam................................................................ 121 Prof Taslim Masih Minang................................................................... 127 Guru Sekaligus Mentor........................................................................ 131 Sangar dan Tegas................................................................................ 135 Membawa Payung............................................................................... 139 Profesor Gundul-gundul Pacul............................................................ 143 Epilog: Menjadi Orang Merdeka.......................................................... 147 Kenangan dalam Foto......................................................................... 153 x x v i Biografi Prof. DR. H. Taslim Ersam Sintesa Jalan Hidup (The Founding Father of Chemistry ITS)
Bagian Satu: SOSOK SANG AYAH 1
2 Biografi Prof. DR. H. Taslim Ersam Sintesa Jalan Hidup (The Founding Father of Chemistry ITS)
Namaku Taslim, Titik “Nama saya Taslim, titik. Memang Taslim saja.” Kalimat itu disampaikan Profesor Taslim Ersam, sewaktu mengenang masa mudanya saat berkenalan dengan seseorang. Ya, namanya memang hanya terdiri dari satu kata, tepatnya dua suku kata. Dan itu lazim di lingkungan orang-orang di daerah kelahirannya, Tanah Minang. Cendekiawan ini menyadari kalau namanya terlalu pendek. Maka ketika tiba waktunya ia merantau ke T anjung Pinang tahun 1965, pada saat kelas satu SMPN Lubuk Sikaping dan pindah ke SMPN II Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, soal nama itu kembali mengusik. “Saya malu ketika harus memperkenalkan nama Taslim, titik. Taslim saja,” kenangnya sambil tertawa. Taslim mengaku mulai merasa kurang pede, kurang percaya diri alias minder di depan teman-teman Sosok Sang Ayah 3
s ekelasnya. Pada waktu ibu atau Dia tidak tahu apakah bapak guru melakukan presensi perasaan malu itu juga dirasakan d engan memanggil nama murid oleh teman-temannya sedaerah satu per satu, hanya dua nama kelahirannya. “Saya tidak tahu. yang dipanggil dengan dua suku Tapi rasa-rasanya malu juga,” kata. Saat itulah Taslim mulai ujarnya. berpikir bagaimana caranya bisa menambah nama di belakang Lebih dari sekadar rasa Taslim? malu, menurut Taslim, penggantian nama atau Jadi, dia pun berinisiatif tepatnya penambahan menambahkan satu kata di nama itu sesungguhnya belakang nama aslinya: Ersam. merupakan ekspresi dari sifat Itu kependekan atau singkatan pemberontakannya. yang diambil dari dua nama orang tua. Untuk ayah adalah S “Itu ekspresi dari keinginan dan untuk mak (panggilan ibu) saya untuk berubah. Tidak status Erm, bila ini pilihannya, maka quo!” katanya. akan menjadi Serma. Pilihan dibatalkan karena akan menjadi Mengapa tidak Sersan Mayor. menambahkan nama Chaniago? Menurut Taslim, Chaniago itu “Kemudian singkatan itu saya lebih berarti marga atau fam, balik saja menjadi Ersam. Maka nama suku. Seperti marga jadilah Taslim Ersam. Begitu Jambak yang berasal dari ceritannya,” kenang Taslim daerah kelahirannya. Dalam seraya tertawa lepas. tradisi Minang, bila seorang laki-laki sudah menikah, maka Agar nama ini membumi, otomatis namanya menjadi lebih pada saat sekolah akan menulis panjang. Ada tambahan nama surat tamat belajar atau Ijazah atau gelar pemberian seperti SMPN, Taslim pun menghadap Datuk atau Sutan. Kepala sekolah, menjelaskan bahwa nama yang ditulis di “Saya sendiri bergelar Datuk ijazah adalah Taslim Ersam, Sutan nan Sati,” katanya. bukan hanya Taslim. “Hebatnya, bapak kepala sekolah langsung setuju tanpa Trauma banyak tanya. Jadi,mulai saat itu Prof Taslim mengakui nama Taslim Ersam membumi sampai saat ini. pada satu masa orang-orang Minang menyimpan trauma atau k etakutan menyandang nama berbau Minang. Ini berkait 4 Biografi Prof. DR. H. Taslim Ersam Sintesa Jalan Hidup (The Founding Father of Chemistry ITS)
Taslim berinisiatif ada para terntara berseragam m enambahkan satu h itam-hitam yang m encongkel kata di belakang intan dan mutiara yang nama a slinya: Ersam. m enghiasi gagang sebilah keris Kependekan atau pusaka tuo yang diambil dari rumah Gadang, pada saat itu. “singkatan yang d iambil dari dua nama orang tua. Peristiwa menegangkan Untuk ayah adalah S dan itulah yang kemudian membuat untuk mak (panggilan s ebagian warga m asyarakat ibu) Erm, Bila ini Minang takut membuka identitas pilihannya, maka akan diri sebagai orang Minang. menjadi Serma. Pilihan “Mungkin khawatir dikait-kaitkan dibatalkan karena akan dengan PRRI,” kata Taslim menjadi Sarsan Mayor. menunjuk hubungan buruk Kemudian singkatan itu antara pemerintah pusat dan saya balik saja menjadi daerah waktu itu sehingga Ersam. Maka jadilah Letnan Kolonel Ahmad Husein Taslim Ersam.” memproklamasikan berdirinya PRRI pada 15 Februari 1958. dengan gerakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia Untuk memutus beban (PRRI) yang kemudian berhasil psikologis itu, mereka tidak diatasi pemerintah Indonesia lagi memberi nama anak lewat Operasi 17 Agustus yang m ereka dengan menggunakan dipimpin Letnan Kolonel Ahmad b ahasa Arab yang sebelumnya Yani. identik dengan orang Minang. Mereka juga menghilangkan “Saya masih ingat ketika nama-nama lokal, seperti tentara menghajar warga yang Piliang, Koto, dan Chaniago. dicurigai terlibat,” kata Taslim Sebagai penggantinya, muncul seraya mengenang ketika n ama-nama serapan dari negara asing. Sebenarnya kalau cuma mau gagah-gagahan, orang Minang bisa saja tampil keren dengan memakai nama-nama yang bisa diambil dari nama suku di Minang. Sebut saja m isalnya suku Koto, Piliang, dan Sosok Sang Ayah 5
C haniago. Seiring perjalanan merupakan doa harapan waktu bahkan sempat muncul orangtua, juga menjadi identitas nama-nama bentukan seperti diri. Nama akan ada ketika lahir, Adespil (Anak Desa Piliang) nama akan diingat ketika masa dan Andescha (Anak Desa hidup dan akan terkenang ketika Chaniago), juga Alan alias Anak wafat. Lembah Anai. Misalnya…!! Rasulullah Muhammad Ada Harapan S hallalahu ‘alaihi wa sallam Orang bijak mengatakan, mengingatkan bahwa “Sesungguhnya kalian akan nama adalah doa pemberian dipanggil pada hari kiamat orangtua. Ada harapan dalam dengan nama kalian dan nama nama pemberian orangtua. bapak-bapak kalian. Maka Orangtua berharap nama baguskanlah nama-nama pemberiannya dapat menjadi kalian.” sebuah doa dalam kehidupan anaknya di dunia dan bahkan Alhasil, tidak ada nama sampai di kehidupan akhirat. yang lahir dari ruang kosong. Kepahitan, resesi, krisis, hingga Nampaknya dengan alasan perasaan bahagia mengilhami itu Taslim Ersam buru-buru munculnya nama yang mengoreksi atau membenarkan disematkan kepada jabang bayi. ketika namanya salah disebut meski hanya satu huruf. Taslim bahasa Arab. Artinya bisa salam, tingkat kepasrahan “Ersam, bukan Ersyam,” diri kepada Allah SWT. katanya. P asrah dalam arti tawakal. Bisa juga berarti kesejahteraan Di dalam ajaran Islam, arti atau salam dengan penuh sebuah nama memanglah p enghormatan. n sangat penting. Selain nama 6 Biografi Prof. DR. H. Taslim Ersam Sintesa Jalan Hidup (The Founding Father of Chemistry ITS)
Dibekali di Surau Taslim Ersam, lelaki yang kini menyandang g elar profesor, Guru Besar dan menghabiskan usia pengabdiannya di Kampus Institut Tekonologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, selama lebih separo dari kehidupan yang sudah dilalui, yaitu 43 tahun 5 bulan dari umurnya. Dimasa anak anak sampai menamatkan sekolah dasar dihabiskan di kampung halaman dan saat itu pada masa anak-anak seumurnya dan remaja ditempa dan belajar agama dan bersosialisasi tentang kehidupan anak-anak di surau yang dibimbing oleh seorang tuanku malin, ya .. yang didahulukan selakah dan ditinggikan seranting untuk pembinaan anak-anak dan remaja dikampungku. Bagi masyarakat Minangkabau, surau tidak saja b erfungsi sebagai tempat shalat, tetapi juga tempat kegiatan masyarakat. Tempat pertemuan, tepat peringatan hari-hari bersejarah dan kegiatan sosial Sosok Sang Ayah 7
lainnya. Karena itulah surau sebagai tempat tidur bermalam. k emudian menjadi tempat Taslim kecil ada di sana. kegiatan para anak-anak dan remaja putra bermain-main Sejarah negeri ini k hususnya di sore dan malam m encatat Sumatera Barat dan hari. M inangkabau telah banyak melahirkan tokoh nasional Dalam khasanah filosofi bahkan berkaliber internasional. k ebudayaan Minangkabau, Catat nama Mohammad Hatta, surau memiliki peran sangat M. Yamin, H. Agus Salim, penting dalam struktur HAMKA, dan Sutan Sjahrir. sosial masyarakat. Di surau berlangsung transformasi Mereka mempunyai andil nilai-nilai budaya dan agama besar dalam menegakkan yang diberikan oleh seorang k emerdekaan RI. buya. Di suraulah anak-anak dan remaja lelaki shalat Menariknya, kehidupan berjemaah untuk lima waktu, remaja para tokoh itu sangat mengaji, bersilat, berpidato dekat dengan surau. Artinya adat, berdiskusi dan belajar surau memiliki andil besar dalam berceramah agama. Pendek kata menanamkan k arakter-karakter di suraulah karakter remaja lelaki tokoh yang berkepribadian terbentuk. kuat, berkemampuan nalar, dan m emiliki sensitivitas “Karakter yang bertumpu atask ehidupan. Model ini pada kejujuran, berakhlak, memberikan pembelajaran mandiri serta cakap dalam kepada anak-anak dan generasi menjalani kehidupan penerus dari keteladanan berdasarkan kenyataan yang pemuka masyarakat dan para ada disekitarnya, yang dapat pemimpin sebagai panutan. meraskan suka dan duka k ehidupan di masanya,” kata Khusus nama besar Bung Taslim. Hatta atau Mohammad Hatta, tokoh proklamator kemerdekaan Dalam tradisi orang Sumatera dan Wakil Presiden Republik Barat, Minangkabau khususnya, Indonesia pertama ini sudah jamak anak-anak memperoleh pendidikan dan remaja putra tidur dan agama dari kakeknya Syekh b eraktivitas di surau. Selain bisa Abdurrahman di Bahuhampar belajar banyak hal, anak-anak dan di Surau Iyiak Jambek di sekaligus menjadikan surau Bukittinggi (Hasril Chaniago 2010: 22). 8 Biografi Prof. DR. H. Taslim Ersam Sintesa Jalan Hidup (The Founding Father of Chemistry ITS)
Dalam khasanah filosofi kebudayaan Minangkabau, Surau memiliki peran sangat penting dalam struktur sosial masyarakat. Di Surau berlangsung tranformasi nilai-nilai budaya dan agama yang diberikan oleh “seorang buya. Di Surau lah anak-anak dan remaja lelaki sholat berjemaah untuk lima waktu, mengaji, bersilat, berpidato adat, bersiskusi dan belajar berceramah agama. Pendek kata di Suraulah karakter remaja lelaki terbentuk. Nama Syekh Muhammad akan ditertawai dan diolok-olok Djamil Djambek disebut teman-temannya sebagai Bujang M ohammad Hatta dalam Gadih (lelaki banci) atau anak buku Untuk Negeriku, Sebuah manja. O tobiografi (Penerbit Buku K ompas). Hatta menyebut Lazimnya anak anak remaja Syekh Muhammad Djamil pria di siang hari dan malam Djambek seorang ulama hari beraktivitas dan tidur di besar. Ulama inilah yang surau. pertama kali membimbing Hatta belajar p engetahuan Remaja yang rajin belajar Islam. Hatta, lulusan surau mengaji dan menekuni agama, ini mendampingi Presiden RI ketika dewasa menjadi ustaz pertama memproklamasikan atau pemuka agama. Dari kemerdekaan Republik suraulah lahir ulama-ulama I ndonesia. besar seperti Buya HAMKA. Yang menekuni budaya dan Bujang Gadih kesenian menjadi budayawan Di masa lalu, sewaktu anak seperti Chairil Anwar. laki-laki Minang mendekati masa “Pendidikan surau remaja, tak elok bila masih tidur membentuk karakter seseorang,” di rumah orangtuanya. Dia kata Taslim mengenang nama seorang penjaga surau sekaligus guru atau ustaz dengan jabatan Sosok Sang Ayah 9
struktural adat disebut “Pangulu (besar) khusus tempat kegiatan Malain” yang dengan sukarela shalat Jumat, Idul Fitri, Idul menaburkan ilmu agama Islam Adha, peringatan Maulid Nabi kepada para anak-anak dan dan lainnya, sedangkan surau remaja yang tidur di surau ketek kecil untuk tempat aktivitas (kecil). belajar agama dan kegiatan lain bagi anak-anak dan remaja. Terdapat dua surau, yaitu di sebelah barat surau Gadang Masih menurut Taslim, 1 0 Biografi Prof. DR. H. Taslim Ersam Sintesa Jalan Hidup (The Founding Father of Chemistry ITS)
karakter yang dikembangkan di bahkan belajar memandikan surau adalah karakter religius, mayat, semua itu memberi taat beribadah, serta budaya makna sangat dalam terhadap berkelompok dan berorganisasi, untuk persiapan kehudupan seperti diskusi tentang adat, adat selanjutnya. Anak-anak s udah bersendi syariat (ABS) dan adat dibentuk untuk sikap dan bersendikan kitabullah (ABK), perilakunya untuk taat dan melaksankan shalat berjemaah, patuh terhadap Allah swt dan M uhammad Rasullullah, serta patuh terhadap orang tua, serta bertoleransi sesama antara miskin dan yang kaya. Dalam kebudayaan M inangkabau, surau m emiliki peran sangat penting. Surau m emiliki fungsi sebagai tranformasi nilai-nilai budaya dan agama dalam masyarakat Minangkabau. “Surau bukan hanya tempat mengaji. Anak-anak surau lazimnya juga belajar bersilat, berpidato, atau berceramah agama,” kenangnya. Dari ustaz suraulah a nak-anak terbentuk kepribadian dengan karakter kejujuran, berakhlak mulia, mandiri serta cakap dalam menjalani hidup. Pendidikan agama yang diajarkan di surau dimulai dari pokok-pokok akidah tauhid, penerapan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari, serta p endidikan adat istidat. Yang disebut terakhir ini berbicara tentang akhlak bertutur, b ertingkah laku, dan bersopan 11Sosok Sang Ayah
santun. Memang pernah ada upaya Tata krama bertutur kata mengembalikan eksistensi surau. Namun Taslim tak sependapat dalam budaya Minangkabau jika semangatnya hanya karena disebut sebagai kato mandaki jo ingin kembali ke masa lalu. kato manurun, kato malereng jo kato mandata. Dengan demikian “Itu melangkah mundur anak Minangkabau tahu adat namanya,” sergah Taslim. berbicara dengan orang sebaya, atau dengan orang yang lebih Karena itu yang perlu tua. dilakukan sebenarnya mereaktualisasikan dan “Kebiasaan pemuda Minang merevitalisasi ruh dan masa itu memang lebih senang semangatnya. Ia menunjuk menginap di surau. Guru semangat Bambu R uncingnya m engaji hanya di surau. Di arek Suroboyo sebagai rumah penduduk boleh dikata p erbandingan. Yang harus tak ada kamar untuk anak dihidupkan sesungguhnya spirit laki-laki,” kata Taslim. keberanian untuk mengubah dan memperbaiki nasib, meski Di suraulah remaja Taslim dengan modal pas-pasan pada tidur dan ditempa. awalnya. Namun dengan modal besar semangat untuk menang. Spirit Surau Taslim menyadari surau “Karena itu semboyannya Merdeka atau Mati. Bukan mati zaman sekarang sudah mulai atau merdeka. Kedepankan kehilangan pamor. hasil yang ingin diraih!” katanya bersemangat. n Tempat sederhana itu sudah mulai meredup sinarnya. 1 2 Biografi Prof. DR. H. Taslim Ersam Sintesa Jalan Hidup (The Founding Father of Chemistry ITS)
Di Telapak Kaki Ayah Anatasia Ersam, putri pertama Taslim, bertahan pada pandangannya bahwa surga berada di bawah telapak kaki ayah. Dia bahkan sampai berani berdebat dengan guru agamanya, Pak Yusuf yang ketika pelajaran Agama menerangkan bahwa surga itu berada di bawah telapak kaki ibu. Spontan Anatasia membantah pernyataan g urunya. Ana, panggilan akrabnya, menyampaikan p andangannya bahwa surga berada di bawah telapak kaki ayah. Gara-gara itu, Mama dan Ayahnya sampai dipanggil menemui kepala sekolah. “Tapi saya tidak tahu apa yang dibicarakan guru dengan Mama dan Papa,” kata Ana. Bertahannya Ana pada keyakinan bahwa surga berada di bawah telapak kaki ayah, sesungguhnya bukan tanpa alasan. Padahal yang populer bukan itu. Surga berada di bawah telapan kaki ibu. Bukan telapak 1 3Sosok Sang Ayah
1 4 Biografi Prof. DR. H. Taslim Ersam Sintesa Jalan Hidup (The Founding Father of Chemistry ITS)
Ucapan sang ayah Maka ketika di sekolah ada rupanya lebih bisa ungkapan itu, dia menjawab d iterima Ana dan seperti kata ayahnya. Menjadi terekam di pikirannya. m asalah karena ketika gurunya Maka ketika di sekolah m enyalahkan jawabannya, Ana protes dan mempertahankan “ada ungkapan itu, pendapatnya. dia menjawab seperti kata ayahnya. Menjadi Taslim yang ditanya masalah karena ketika tentang kisah itu, hanya gurunya menyalahkan tersenyum. Jawaban agak rinci jawabannya, Ana protes dikemukakanistrinya. Menurut dan mempertahankan Yanti, itu sama sekali bukan pendapatnya. lantaran dia sebagai ibu kurang menaruh perhatian terhadap kaki ayah. anak. Ceritanya bermula ketika Namun lebih pada besarnya Ana yang kalau belajar selalu perhatian yang ingin ditunjukkan ditemani Mama, membaca Taslim dalam merawat dan u ngkapan yang dipercaya mengasihi anak-anaknya. s ebagian orang sebagai hadist tentang itu. Nah, ketika Ana “Mungkin itu cara Pak Taslim kecil, waktu itu kelas 3 Sekolah mengekspresikan perasaannya. Dasar membaca sampai pada kata “surga berada di bawah Boleh jadi sebagai telapak kaki ……”, Ayahnya kompensasi Pak Taslim yang iseng menyambar: “kaki ayah!” sejak kecil sudah ditinggal ibunya wafat,” tutur dosen PSBB “Kaki Ibu,” sahut istri Taslim. dan ISD, serta IBD di ITS ini. “Kaki Ayah!” tukas Taslim. Yanti kemudian menunjuk Ucapan sang ayah rupanya contoh, pada awal-awal lebih bisa diterima Ana m embangun rumah tangga, dan terekam di pikirannya. suatu saat Anatasia, pu- tri pertamanya ini pernah m engeluh kepada bapaknya bahwa kalau pingin menonton televisi dia terpaksa harus ke rumah tetangga. Mendengar keluhan putrinya, Taslim spontan mengatakan akan membelikan televisi. Ketika 1 5Sosok Sang Ayah
Yanti mencoba menyanggah jihad, dan sungguh aku datang bahwa prioritasnya sekarang kepadamu untuk meminta bukan membeli televisi, pendapatmu. Rasululloh tetapi melengkapi perabotan b erkata: “Apakah engkau masih rumah tangga seperti meja m empunyai ibu?” Ia menjawab: kursi, suaminya kekueh pada Ya, masih. Beliau bersabda: keputusannya. “Hendaklah engkau tetap berbakti kepadanya, karena “Bagi saya tidak penting sesungguhnya surga itu di bagaimana orang melihat rumah bawah kedua kakinya.” kita, tetapi kebutuhan Ana lebih penting. Tamu toh bisa duduk di Taslim menjelaskan mana saja,” katanya. pesannya. “Segala s esuatu yang berada di bawah Terhormat telapak kaki seseorang, itu Kembali ke pasal ungkapan menunjukkan sesuatu itu berada dalam kekuasaannya. Untuk “Surga itu di bawah telapak memperolehnya, ya harus lewat kaki Ibu” —ada pendapat yang orang itu,” katanya. mengatakan sebenarnya bukan hadist. Namun memang ada Dari sini ia kemudian riwayat lain dengan ungkapan menjelaskan betapa dia berbeda yang secara makna sangat sering menekankan menunjukkan bahwa surga itu di kepada putra-putrinya untuk bawah telapak kaki ibu. selalu menempatkan kedua o rangtuanya secara terhor- Dari Mu’wiyah bin Jahimah mat. “Karena bagaimana anak as-Salami bahwasanya Jahimah memperlakukan orangtuanya, pernah datang menemui akan seperti itulah anaknya Nabi saw lalu berkata: Wahai m emperlakukan dia,” tuturnya. n R asulullah, aku ingin pergi 1 6 Biografi Prof. DR. H. Taslim Ersam Sintesa Jalan Hidup (The Founding Father of Chemistry ITS)
Ayahmu ABRI Profesor Taslim pernah dijuluki istrinya, Syukrianti Muchtar, sebagai “Ayah ABRI”. Julukan itu terlontar ketika sang ayah terlibat perdebatan dengan putri pertamanya, Anatasia. Ketika Taslim bertahan dengan pendapatnya, Mama Yanti setengah berteriak nyeletuk: “Ayahmu ini ABRI!” “Padahal sesungguhnya Ayah itu ISTI juga,” seloroh Anastasia. Maksudnya: anggota Ikatan Suami Takut Istri. Taslim yang ditanya tentang itu hanya tertawa. Ia meyakinkan bahwa dia termasuk orangtua yang tidak sependapat dengan sikap orangtua yang ingin memaksakan dan mendiktekan keputusan-keputusan yang harus diambil oleh anak-anaknya. “Sekalipun begitu saya bisa memaklumi, karena mungkin hal ini disebabkan orangtua merasa s udah lebih tahu atau tahu lebih dulu dibanding 1 7Sosok Sang Ayah
1 8 Biografi Prof. DR. H. Taslim Ersam Sintesa Jalan Hidup (The Founding Father of Chemistry ITS)
anak-anaknya. Jadi dia hanya ingin menunjukkan jalan kepada anaknya,” katanya. “Masalahnya,” kata Taslim, “jalan yang akan ditempuh dan masalah yang dihadapi anak-anaknya bukanlah jalan dan masalah yang pernah dilalui orangtuanya dulu. Seringkali malah berbeda sama sekali,” tuturnya. Nah, masih kata Taslim, kalau orangtua tetap memaksa, maka orangtua akan menjadi otoriter dan anak-anak tidak akan nyaman atau berbahagia melakukan pekerjaannya. “Pada prinsipnya orangtua harus mampu membuat anak-anak berbahagia. Make’s every body happy,” katanya. Taslim menyadari, sebagai orangtua dia pun mempunyai kecenderungan seperti itu. Dia mengubah pola pikir itu setelah belajar dari pengalaman. Dia merasa sekarang sudah berubah. Bahkan dia merasa kini m enjadi, seperti sudah dapat m elaksanakan cara berpikir milenial. “Tapi untuk mengubah itu butuh kerelaan, butuh pengorbanan karena dengan perubahan itu orangtua menjadi seperti akan kehilangan status sebagai orangtua,” kata bapak tiga anak ini. 1 9Sosok Sang Ayah
Kini Taslim mengaku suka Pelajaran berharga mengingatkan istrinya bahwa yang diperolehnya kita tidak lagi hidup di zaman dari p erjalanan silam, di zaman lalu. Apalagi h idup di “dua alam” faktanya orangtua sesungguhnya itu, salah s atunya tidak terlalu banyak menerima informasi tentang apa yang “adalah bahwa dilakukan oleh anak-anaknya. p roteksi berlebih Informasinya sekadar apa yang diberikan yang di dengar, dilihat dalam seperti melarang p erjumpaan dengan anak-anak pengaruh dari luar di rumah yang waktunya juga m asuk ke dalam tidak terlalu panjang. dirinya, sebenarnya justru merugikan. “Orangtua sering marah kalau anaknya lupa menelpon,” bapaknya juga tidak terlalu katanya. dekat. Kita lupa bahwa pada “Berarti saya kehilangan saat kita dulu baru mulai p engaruh kedekatan dengan membangun rumah tangga, ibu dan bapak. Saya sesungguhnya kita juga lupa k emudian hidup dengan pada orangtua. Kita sibuk n enek yang berbeda sama mengais-ngais rezeki untuk sekali perlakuannyadibanding membangun rumah tangganya orangtua. sendiri. “Apapun yang saya lakukan “Menghadapi realitas seperti di hadapan nenek selalu benar,” ini seringkali orangtua tidak ujarnya. Bahkan, bukan cuma rela, lalu menganggap anak membenarkan, tetapi juga keterlaluan,” katanya. m emberikan perlindungan. Ketika ditanya apa yang Hidup Unik membuatnya bisa keluar dari Bagaimana dengan citra pola pikir lazimnya sebagai orangtua, khususnya dalam memperlakukan anaknya, guru besarini menyebut beberapa faktor. Satu di antaranya karena sejak umur 3 tahun, dia sudah ditinggal wafat ibundanya. Apalagi hubungan dengan 2 0 Biografi Prof. DR. H. Taslim Ersam Sintesa Jalan Hidup (The Founding Father of Chemistry ITS)
Ayah ABRI? Taslim tak sudah harus berada di rumah. m enjawab langsung. Dia Pelajaran berharga yang bercerita merasakan hidupnya cukup unik. Maksudnya, diperolehnya dari perjalanan dia pernahhidup di tengah hidup di “dua alam” itu, salah kehidupan sosial sipil, tetapi satunya adalah bahwa proteksi juga cukup lama hidup di berlebih yang diberikan seperti lingkungan keluarga militer. melarang pengaruh dari luar K etika usia SMA, dia sangat masuk ke dalam dirinya, terikat denganperaturan militer sebenarnyajustru merugikan. yang diterapkan pamannya yang anggota ABRI. Misalnya, Belajar dari situlah maka maksimal pukul 9 malam dia Taslim menekankan kepada putra- putrinya untuk tidak bergantung kepada orang lain 2 1Sosok Sang Ayah
atau menggantungkan diri lebih baik berusaha sendiri tanpa k epada orang lain. terlalu mengikuti orang lain. “Tetapi harus tetap bekerja “Pesan Ayah itu membuat sama dengan orang lain. saya kemudian bisa berdiri single B ergantung dan kerjasama itu fighter, tidak berpihak, tidak dua hal yang berbeda. Jangan menjilat, juga tidak mau main dicampur aduk,” cetusnya. kubu- kubuan. Tertanam dalam diri saya keberanian untuk Ia melarang putra-putrinya mengambil keputusan,” kata untuk bergantung, apalagi bapak dari seorang anak ini. lengket pada orang lain. Ia m endorong mereka menjadi Masih menurut Arif, seperti air di daun keladi. Bisa keteladanan yang dia ambil leluasa bergerak. “Sebagai dari ayahnya sesungguhnya m anusia kesetiaan itu tidak bukan semata dari omongannya. b oleh membabi-buta,” tegasnya. Tapi lebih dari apa yang dilakukansang ayah yang tidak Keras suka dengan ketergantungan Adalah Arif Isfandri dan keberpihakan, anti main kubu-kubuan. E rsam, putra keduanya yang m enyatakan telah menerapkan Butuh proses lumayan pesan ayahnya itu di dunia p anjang karena diakuinya kerja yang kini dijalaninya. Dia dia memang terbilang anak m erasa karakternya t erbentuk b andel. Sikap kerasnya awalnya justru karena dia b ertemu dengan sikap tegas terbilang anak yang suka ayahnya. Bahkan Arif masih m embantah ayahnya. mengingat dengan baik ketika ayahnya mengultimatum “Karena saya sering dengan deadline untuk m enerima amarah ayah, menyelesaikan studinya. m enerima didikan keras ayah itulah yang kemudian “Sekarang saya justru m embentuk karakter dan m ensyukuri sikap keras Ayah. k epribadian saya. Itu terasakan Kalau enggak, saya nggak tahu betul setelah memasuki dunia saya mau jadi apa,” kata Arif kerja,” kata Arif. yang disebut kakaknya Anatasia sebagai “anak Mama” itu. Dia memberi contoh tentang peringatan ayahnya untuk tidak Jadi rupanya Pak Taslim bergantung kepada orang. memang “Ayah ABRI” yang Menekankan arti pentingnya diteladani. n 2 2 Biografi Prof. DR. H. Taslim Ersam Sintesa Jalan Hidup (The Founding Father of Chemistry ITS)
Agenda Makan di Luar Taslim orang sibuk. Itu terutama terasa di masa-masa awal menjalani kehidupan sampai putra-putrinya memasuki usia dewasa. Taslim sibuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Ada sederet tugas. Jabatan strukturalnya di k ampus ITS sebagai salah satu pendiri Depertemen Kimia Fakultas Sains dan Sain Data (Sekarang). Ketua Program Studi Kimia, Sekretaris Program Diploma Tiga Kependidikan MIPA, Pembantu Dekan Bidang Akademik, Pembantu Dekan Bidang Keuangan. Masih ada berbagai kegiatan lainnya. Di antaranya, penerimaan mahasiswa baru PTN Surabaya seperti UMPTN. Juga sebagai Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguraan Tinggi (BAN PT). Bapak tiga anak ini juga banyak menerima undangan berbicara di berbagai forum. Tak jarang harus terbang ke luar pulau. Belum lagi waktu untuk menyalurkan hobi, atau 2 3Sosok Sang Ayah
lebih tepatnya kebutuhannya bagaimana makan di berbagai u ntuk berolahraga. Jadwal tetap kelas, sehingga kami tidak lagi tenisnya tiap hari Rabu, dengan kagok kalau suatu saat makan di istiqomah dijalaninya 3 sampai 4 mana pun. Di emperan maupun kali dalam seminggu. di restoran berkelas,” kata Anatasia, putri pertama. Menyadari kondisi itu, Taslim dan istri memasang agenda “Saya juga sudah tetap makan bersama di luar. m enerapkan tradisi itu di Bersama anak-anak. Harinya: k eluarga saya. Meskipun kadang Sabtu atau Minggu. Tempatnya nggak ada uang. Ya kadang mulai warung kaki lima sampai hanya sekadar beli kacang. Yang restoran di hotel bintang lima. penting makan di luar bersama,” timpal Arif Isfandri Ersam, putra Selain itu, minimal satu kali kedua. dalam sebulan keluarga ini berlibur dan menginap di luar Sarjana Teknik Industri kota, seperti di Batu Malang dan ini kini merasa telah memetik Pacet, sambil bermain tenis di b anyak manfaat dari agenda sana. Semua agenda yang sudah makan bersama di luar itu. dimulai sejak anak-anak masih “Sekarang ini, setelah saya kecil itu sempat terhenti selama berkeluarga dan punya anak, masa pandemi. kami jadi bisa lebih pandai mensyukuri rezeki apapun yang “Ayah rupanya ingin diberikan Tuhan,” ujarnya. memberikan pengalaman kepada anak-anaknya untuk Kompromi Selera mengenal dan mempelajari Syukrianti, istri Taslim kehidupan nyata dalam berbagai level kehidupan. Antara lain m enyebut acara makan bersama “Minimal satu kali dalam sebulan keluarga ini berlibur dan menginap di luar kota, seperti di Batu, Malang dan Pacet. Semua agenda yang sudah dimulai sejak anak-anak masih kecil itu sempat terhenti selama masa pandemi. 2 4 Biografi Prof. DR. H. Taslim Ersam Sintesa Jalan Hidup (The Founding Father of Chemistry ITS)
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187