Cara menggunakan tutor kakak. Penggunaan tutor kakak dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu: a. Cara 1, pemanfaatan tutor kakak pada kelas yang dirangkap oleh guru, misalnya kelas III dan kelas IV. Tutor yang dipilih dari kelas IV untuk membantu di kelas III. b. Cara 2, pemanfaatan tutor kakak pada kelas yang dirangkap oleh 2 guru. Misalnya Pak Adi merangkap kelas III dan IV, sedangkan bu siti merangkap kelas I dan V. Pak Adi menggunakan tutor dari kelas V Bu Siti untuk membantu murid dikelas IV. Tentunya untuk cara yang ke-2 ini harus adanya kerjasama antara Pak Adi dengan Bu siti. Kerjasama tersebut misalnya apakah di kelas V anak – anak yang pintar tidak sedang digunakan sebagai tutor sebaya di kelasnya, selain itu perlu penyesuaian jadwal antara kelas Bu siti dengan Pak Adi. 3. Tutor dari masyarakat. Tutor yang berasal dari masyarakat berperan untuk membantu guru dalam menangani kegiatan pembelajaran di sekolah. Peran tutor dari masyarakat ini baru dapat dilaksanakan apabila keadaan terpaksa , misalnya anda harus merangkap 3 kelas atau lebih sakaligus. Siapakah yang dapat menjadi tutor dari masyarakat itu? Tidak ada kriteria khusus untuk ini, yang penting tutor ini mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang lebih dari muridnya itu sendiri. Mereka berijazah paling rendah SMP, mempunyai dedikasi yang tinggi dan dapat bergaul dengan murid SD. Tutor dari masyarakat ini dapat di manfaatkan oleh guru untuk membantu kegiatan belajar murid, misalnya memeriksa pekerjaan murid, membantu mencari informasi dari peta, membimbing kegiatan di PSB, atau membina murid pada saat kunjugan keobjek wisata. Tutor dari masyarakat ini bukan guru, sehingga kegiatannya juga terbatas untuk murid dalam mengerjakan berbagai tugas. 4. Penjaga sekolah sebagai tutor. Dalam keadaan tertentu penjaga sekolah dapat dimanfaatkan untuk membantu guru dalam memberikan bantuan belajar kepada murid-murid. Keadaan seperti ini dapat terjadi dimana-mana, terutama di SD yang gurunya kurang. Berdasarkan aturan sebetulnya seorang penjaga sekolah tidak layak mengajar menggantikan guru yang tidak hadir mengajar. Tetapi dalam unit ini kita memberi peran penjaga sekolah bukan sebagai orang yang menggantikan guru mengajar, tetapi sebagai tutor yang dapat meringankan kerja guru dan dapat membantu Pembelajaran Kelas Rangkap 3 - 29
murid dalam belajar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan jika penjaga sekolah dimanfaatkan senagai tutor. Guru harus dapat menganalisis. a. Memilih materi yang ringan-ringan saja. b. Materi yang sifatnya mengulang pelajaran. c. Membacakan materi bacaan untuk murid yang belum lancer membaca. d. Membantu guru mengawasi murid ketika mengerjakan tugas. e. Membantu murid yang belum mampu dalam mengerjakan tugas. f. Mengawasi ketika sedang ulangan harian g. Membimbing kegiatan ekstra kurikuler. J. Keuntungan digunakan tutor Penggunaan tutor dapat menguntungkan beberapa pihak, baik bagi murid yang dijadikan tutor, maupun bagi murid yang lemah, dan bahkan tugas Anda sebagai guru menjadi lebih ringan. Keuntungan tersebut antara lain sebagai berikut: a. Memupuk rasa kerjasama dan saling membantu. b. Meningkatkan kemampuan baik bagi tutor maupun yang ditutori. c. Membentuk rasa bangga pada pada diri anak/orang yang menjadi tutor d. Menjadi teladan bagi murid dan masyarakat lainnya. e. Bagi murid yang ditutori akan lebih mudah karena tutor akan menjelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami. f. Menularkan kemampuan yang dimiliki tutor yang selama ini hanya digunakan untuk dirinya sendiri. g. Murid-murid yang lambat dapat dibimbing secara individual h. Kurangnya sumber belajar di sekolah dapat teratasi dengan adanya tutor dari masyarakat. Latihan Baiklah, setelah Anda memahami materi pada sub unit 2 ini, maka kerjakan latihan berikut ini: Apabila Anda harus mengajar di kelas II dan kelas IV secara bersamaan, dan masing-masing kelas muridnya berjumlah 4(untuk kelas II) dan 6(untuk kelas IV). Keadaan seperti itu menguntungkan Anda apabila Anda mampu memanfaatkan konsep atau teori yang telah diuraikan di muka. Apa yang harus Anda lakukan agar pelajaran berjalan lancer? Semua murid baik kelas II maupun kelas IV dapat menyelesaikan tugas? Metode pembelajaran yang bagaimana yang cocok untuk ini? Jenis tutorial mana yang paling cocok untuk keadaan seperti itu? 30 – 3 Pembelajaran Kelas Rangkap
Petunjuk Jawaban Latihan Agar dapat mengerjakan tugas denganbaik, maka ikutilah petunjuk berikut ini: - Buatlah Jadwal - Tentukan topic pelajaran - Tentukan jenis tutor yang digunakan - Rancang proses tutorial - Apa peran Anda sebagai buru Bila Anda sudah selesai mengerjakan tugas ini, lalu diskusikan dengan teman-teman Anda apa alasan Anda, mengapa Anda memilih cara tersebut, kemudian konsultasikan dengan tutor Anda. RANGKUMAN 1. Belajar mandiri adalah suatu kondisi dimana seseorang mengambil inisiatif dengan atau tanpa bantuan orang lain, baik dalammendiagnosis kebutuhan belajar, menemukan sumber belajar, memilih dan melaksanakan strategi yang cocok, serta mengevaluasi hasil belajarnya sendiri. Belajar mandiri adalah belajar yang sepenuhnya atau sebagian besar dibawah kendali murid sendiri. 2. Untuk menunjang belajar mandiri, perlu adanya suatu iklim yang mendorong murid dan guru memanfaatkan sumber belajar. Iklim tersebut adalah menyediakan sumber belajar, menciptakan lingkungan belajar, dan membentuk kelompok belajar. Apabila iklim itu sudah terbentuk, maka tugas guru adalah memanfaatkan secara maksimal iklim tersebut bagi kepentingan belajar murid. 3. Iklim yang dimaksud adalah seperti berikut ini: a. Menyediakan sumber belajar, misalnya herbarium, insektarium, koleksi biji-bijian, barang bekas, uang bekas, dan sebagainya. b. Menyediakan dan membuat sumber dan alat pelajaran, misalnya membuat kebun sekolah, kolam sekolah, peternakan sekolah, dan membuat alat peraga. c. Membuat kelompok belajar murid yang bertujuan untuk mengaktifkan murid dalam belajar melalui kerja sama dalam kelompok. d. Memanfaatkan tutor dalam pembelajaran. 4. Salah satu cara agar murid dapat belajar mandiri, dapat dilakukan dengan menggunakan Lembar Kerja Murid (LKM). LKM merupakan panduan bagi murid untuk melakukan pengamatan, percobaan, Pembelajaran Kelas Rangkap 3 - 31
demonstrasi, simulasi, berdiskusi, dan memecahkan berbagai masalah. Dengan cara ini murid aktif belajar secara mandiri, baik itu dilakukan di PSB atau pada “laboratorium raksasa”. Dengan cara ini murid dapat meningkatkan belajar mandiri, dimana murid dapat melakukan sendiri, menemukan sendiri, menganalisis sendiri dan mengevaluasi sendiri. 5. Peranan tutor sangat diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran di sekolah. Tutor adalah merupakan perpanjangan tangan guru, yaitu membantu guru dalam proses pembelajaran murid, oleh karena itu ia bukan pengganti kehadiran guru di kelas. 6. Potensi untuk memanfaatkan tutor ini cukup besar, karena disetiap sekolah terdapat murid yang lebih maju dari murid lainnya. Murid yang paling maju ini dapat dimanfaatkan untuk membantu temannya dalam belajar. Oleh karena itu, tutor mesti dipilih dari murid yang terbaik. Dalam masyarakat juga terdapat berbagai ahli yang dapat dimanfaatkan dalam membantu meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. 7. Dalam rangka memanfaatkan tutor, langkah-langkah berikut menjadi sangat penting, yaitu: a. Melakukan perencanaan yang meliputi: - menetapakan tujuan yang akan dicapai - menentukan siapa yang akan ikut tutorial - menentukan tempat tutorial - penjadwalan tutorial - menetapkan materi yang diberikan dalam tutorial b. Melatih tutor c. Mealkukan pengawasan dan evaluasi 32 – 3 Pembelajaran Kelas Rangkap
Tes Formatif 2 Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C atau D di depan jawaban yang menurut pendapat anda paling tepat! 1.Perangkapan kelas yang dilakukan dengan cara mengajar “bergilir” menyebabkan….. A. Meningkatkan efisiensi karena dapat mengajar 2 kelas sekaligus B. Menurunnya efisiensi dan efektifitas belajar C. Meringankan kerja guru D. Merepotkan kerja guru 2. Pemanfaatan tutor murid (tutor kakak dan tutor sebaya) dalam PKR adalah…….. A. Kurang tepat karena tingkat pengetahuan mereka sama B. Bertentangan dengan kodrat karena murid itu harus diajari C. Membantu meningkatkan prestasi belajar murid D. Untuk menggantikan guru mengajar 3. Tutor murid dipilih dari murid yang mempunyai ciri berikut…….. A. Paling besar B. Paling tua C. Paling pintar D. Paling dekat dengan guru 4. Pemanfaatan tutor di SD memungkinkan berdasarkan berbagai alasan, kecuali…. A. Secara alami anak-anak memerlukan bantuan B. Bahas anak mudah dipahami oleh murid C. Memanfaatkan murid yang padai D. Meringankan krja guru 5. Tutor dapat dimanfaatkan pada ……… A. Saat guru ada kepentingan di luar sekolah B. Saat belajar C. Pada saat diskusi kelompok saja D. Untuk mengawasi ulangan 6. Selama ini tutor di anggap kurang efektif dengan alasan, kecuali…….. A. Pelajaran dia sebagai tutor tertanggu B. Pelajaran yang diperoleh tutor berbeda dengan yang harus ditutorkan C. Sulit melatih tutor D. Murid sebaiknya hanya menerima pelajaran 7. Menurut teori “mastery learning” tentang murid yang dikemukakan Bloom adalah A. Murid terdiri dari murid pintar dan murid bodoh B. Murid cepat dan murid lambat Pembelajaran Kelas Rangkap 3 - 33
C. Semua murid sama saja kepandaiannya D. Murid perlu diajari terus oleh guru 8. Belajar mandiri menurut Bruce Miller adalah…… A. Cara belajar yang sepenuhnya atau sebagian besar dibawah kendali murid B. Belajar sendirian C. Tidak perlu diajar oleh guru D. Cukup diajar oleh tutor saja 9. Manfaat dari kelompok belajar adalah …… A. Forum belajar agar murid dapat saling membantu dalam belajar B. Agar murid duduknya diatur secara berkumpul C. Agar murid dapat belajar dengan murid lainnya D. Agar murid saling mengenal satu sama lain 10. Jenis kelompok belajar manakah yang sesuai dengan system pendidikan di SD? A. Kelompok terdiri dari usia sama B. Kelompok terdiri dari kemampuan yang berbeda C. Kelompok terdiri dari kemampuan yang sama D. Tergantung pada kebutuhan belajar. Setelah Anda mengerjakan tes formatif 2, cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir unit ini. Hitunglah jumlah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 2. Rumus: Jumlah jawaban Anda yang benar X 100% Tingkat penguasaan= 10 Arti tingkat penguasaan yang Anda capai adalah: 90% - 100% = baik sekali 80% - 89% = baik 70% - 79% = sedang < 70% = kurang Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, maka Anda dapat melanjutkan dengan sub unit 2. Tetapi Anda tak perlu berkecil hati apabila tingkat penguasaanAnda masih di bawah 80%, ulangilah membaca materi sub unit 1, terutama pada bagian yang Anda belum kuasai. 34 – 3 Pembelajaran Kelas Rangkap
Sub Unit 3 Disiplin Kelas Pengantar Disiplin kelas yang dimaksud dalam sub unit 3 ini, bukan suatu disiplin yang kaku, dimana murid duduk dengan tenang, diam dan yang terdengar hanya suara guru. Dalam PKR, disiplin kelas bukan seperti itu. Murid tetap dituntut aktif belajar sehingga suasana kelas menjadi hidup dan hangat. Suasana kelas seperti ini akan terkesan gaduh, tetapi tetap terarah sehingga tercapai tujuan belajar yang efektif. Hal ini bukan berarti guru mengabaikan aturan-aturan untuk menjaga kedisiplinan yang berkaitan dengan ketertiban sekolah. Disiplin kelas yang dimaksud disini adalah guru menciptakan aturan dan kegiatan agar murid terikat oleh kegiatan belajar sehingga mereka tidak sempat lagi melakukan kegiatan-kegiatan yang mengganggu ketertiban dan disiplin kelas. Aturan dan kegiatan tersebut dinamakan “Aturan Kegiatan Kelas” (ARK) dan “Kegiatan Siap” (KS). Untuk jelasnya marilah ikuti uraian materi berikut ini. A. Aturan Rutin Kelas (ARK) Aturan Rutin Kelas (ARK) adalah aturan-aturan dan prosedur yang dirumuskan oleh guru serta dimengerti oleh murid, untuk mengatur kegiatan dan perilaku sehari-hari(Ian Collingwood, h. 79), terutama dalam kegiatan belajar. Jadi memiliki aturan yang jelas dan bagaimana cara untuk melakukannya, merupakan sesuatu yang penting bagi seorang guru PKR. Sebetulnya di kelas Anda sudah ada ARK, tetapi kebanyakan tidak berkaitan dengan kegiatan pelajaran. Misalnya: berbaris sebelum masuk kelas, mengucapkan salam, penggiliran piket. Ini merupakan bukti bahwa ARK dapat dilaksanakan dalam kelas PKR. Dengan demikian guru PKR dapat meningkatkan kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Menciptakan ARK yang sudah begitu melekat dalam tingkah laku murid merupakan awal yang baik dalam melaksanakan PKR. Agar Anda dapat meningkatkan kegiatan belajar dengan ARK, maka Anda harus memahami betul apa yang dimaksud dengan ARK. ARK terdiri dari dua jenis, yaitu ARK untuk murid dan ARK untuk guru. Untuk menciptakan ARK ini, Anda sebaiknya bertitik tolak dari jadwal pelajaran dan persiapan pembelajaran yang Anda susun. Pembelajaran Kelas Rangkap 3 - 35
Selain itu, ARK ini dapat dipersiapkan untuk kegiatan baik pagi hari sebelum kelas dimulai, pada saat pembelajaran sedang berlangsung atau pada saat selesai kegiatan kelas pada siang hari. Ini sangat penting bagi Anda, dan Anda harus sudah mempunyai rencana yang jelas untuk kegiatan hari itu sebelum murid-murid datang di sekolah. Bagaimana Anda harus mempersiapkan ARK untuk diri sendiri? Sebagai guru PKR Anda harus mempunyai ARK bagi diri sendiri. Untuk ini Anda perlu melihat jadwal dan persiapan mengajar yang sudah dipersiapkan. Berdasarkan hal itu, Anda harus mempersiapkan ARK untuk kegiatan-kegiatan yang cocok dilaksanakan pada pagi hari sebelum kelas dimulai, pada saat kosong , atau untuk megisi kegiatan menjelang siang. Berikut ini contoh ARK bagi guru a. Papan tulis Papan tulis harus sudah dibersihkan sebelum pelajaran dimulai. Anda sudah membuat tugas-tugas sebelum kelas dimulai. Kalau Anda mengajar merangkap dua kelas dalam satu ruangan, maka papan tulis dibagi dua, dan tugas untuk kedua kelas tersebut sudah tersedia di papan tulis. Sehingga pada saat mulai masuk kelas, mereka sudah siap untuk mengerjakan tugas. Kelompok A Kelompok B Kelompok C 1. Sendi 2. Nardi Tugas: Tugas: Tugas: Tugas: Membaca buku Mencari kota Mengenali gambar Membagikan hal 10 s/d 20 penghasil emas buku latihan peta b. Alat tulis Memeriksa persediaan kapur tulis, penggaris dan penghapus sehingga pada saatnya Anda tidak sibuk untuk mencari-cari kapur tulis. c. Sumber bahan Semua sumber bahan, alat peraga, dan alat pelajaran sudah disiapkan sehingga pada saatnya Anda tidak repot mencarinya. d. Tutor Sudahkah Anda mempersiapkan tutor untuk membantu murid lain yang memerlukan bantuan. Tutor harus sudah mengetahui tugas mereka kapan saja diperlukan. Oleh karena itu Anda sebagai guru harus sudah mempersiapkannya dengan baik. 36 – 3 Pembelajaran Kelas Rangkap
ARK yang efektif adalah yang memungkinkan murid untuk dapat memulai kegiatannya secara cepat dan terarah. Murid sudah mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan kerjakan, tugas Anda selanjutnya untuk memotivasi belajar murid. B. Kegiatan Siap (KS) Kegiatan siap atau stand by activities adalah suatu kegiatan yang sudah disiapkan guru jauh sebelumnya, dan apabila ditemukan masalah maka KS dapat digunakan. Berikut ini adalah KS yang dapat digunakan dalam kelas PKR, dimana murid dapat mengerjakannya baik secara individual, secara kelompok, atau secara klasikal. Apabila mereka telah menyelesaikan suatu pelajaran, sementara perhatian guru masih pada murid lain yang selesai, maka murid ini sudah mengetahui apa yang harus mereka lakukan. Pada umumnya KS ini disiapkan sendiri oleh guru, dan tentunya Anda harus meluangkan waktu khusus untuk murid. KS ini harus Anda simpan secara khusus yang sewaktu-waktu dapat Anda gunakan apabila Anda menghadapi keadaan seperti yang digambarkan di atas, misalnya ada murid atau kelompok murid yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari yang Anda perkiraan. Sebagai contoh KS, antara lain adalah di kelas telah ada sumber belajar, sudut IPA dan sebagainya. Apabila murid lebih cepat menyelesaikan tugasnya, maka guru dapat memberikan tugas baru dengan memanfaatkan sumber belajar. Misalnya: “ Natan, selesaikan gambar yang belum selesai kemarin!”, “Ambil kartu huruf di lemari, susunlah menjadi beberapa kalimat Tanya”, “Adi, amati tanaman di sudut sana, apakah ada pengaruh dari sinar matahari!” dan sebagainya. Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, bahwa PKR dapat digunakan baik secara klasikal, kelompok ataupun individual. Tentu saja masing-masing mempunyai kelemahannya, namun PKR dapat mengatasi kelemahan tersebut. Berikut ini adalah uraian tentang bagaimana KS digunakan dalam pembelajaran. a. Pembelajaran secara klasikal Pembelajaran klasikal sangat mudah untuk dilaksanakan, karena selama ini Anda melaksanakan pembelajaran seperti ini. PPembelajaran klasikal biasanya sangat berpusat pada guru, dimana guru banyak bicara, sedikit Tanya jawab dan diakhiri dengan latihan tertulis. Dengan pembelajaran klasikal ini membuat murid dalam posisi kurang aktif, perbedaan murid yang pintar dengan yang lambat jauh, sedangkan perlakuan terhadap perbedaan ini disamakan. Akibatnya bagi murid yang maju akan kehilangan semangat, dan murid yang tertinggal menjadi semakin bosan. Pembelajaran Kelas Rangkap 3 - 37
Namun demikian, pembelajaran secara klasikal ini tetap penting dalam PKR karena dapat digunakan sebagai kunci dalam melaksanakan PKR. Pembelajaran klasikal dalam PKR dapat digunakan antara lain dalam hal seperti berikut: pengajaran percakapan, pengajaran bercerita, pelajaran olah raga, pelajaran kesenian, studi lingkungan dan presentasi kelas. Dalam pembelajaran tersebut, pembelajaran klasikal tetap bermanfaat karena disini diperlukan kebersamaan antara murid dalam bekerja. Dalam suasana ini tidak diperlukan persaingan dalam belajar, namun diperlukan tukar pendapat, dan pengalaman sehingga dapat memperkaya pengetahuan mereka. Yang penting bagi Anda, gunakan setiap jenis pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan topiknya. b. Pembelajaran individual Dalam pembelajaran ini guru bekerja dengan murid secara individual. Untuk ini Anda harus sudah mengetahui murid mana yang memerlukan bantuan. Pengertian memberi bantuan bukan hanya bagi murid yang mendapat kesulitan dalam belajar, tetapi berlaku juga bagi murid yang maju, yang dapat menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat dari yang lain. Murid ini memerlukan bantuan, berupa perhatian Anda apakah diberi pekerjaan lain, atau diminta untuk membantu temannya. Dalam suasana pembelajaran seperti ini, persaingan sangat besar antara sesame murid. Menjadi catatan bagi Anda bahwa pada pembelajaran individual ini Anda tidak harus membantu satu per satu, tetapi hanya diberikan pada yang membutuhkan saja agar Anda tidak repot dan menghabiskan waktu. c. Pembelajaran dalam kelompok Dalam sub unit 2 Anda telah mempelajari cara membentuk Kelompok Belajar(KB), dan KB dibentuk untuk kepentingan pembelajaran. Pembelajaran KB merupakan salah satu pendekatan untuk mencapai tujuan PKR. Dengan adanya KB, Anda harus membuat persiapan pembelajaran dan tugas-tugas yang berbeda satu sama lain, sesuai dengan tujuan pembelajaran. Namun Anda tidak dituntut untuk melaksanakan pembelajaran dalam kelompok ini setiap saat. Pilihlah topic-topik yang dapat dilakukan melalui kegiatan kelompok. Berikut ini adalah cara-cara pembelajaran dalam KB. 1. Kelompok belajar campuran Kelompok ini terdiri dari murid dari berbagai kemampuan dan keterampilan. Kelompok ini akan berhasil pada “pengajaran proyek”, dimana guru menyertakan murid dalam kegiatan yang berkaitan dengan berbagai subyek. Misalnya ditentukan topik tentang “kependudukan”. Topik ii dapat ditinjau dari berbagai mata pelajaran baik IPS, PPKN, IPA, maupun Bahasa Indonesia. Dalam hal ini, setiap murid akan memberi sumbangan pikiran sesuai dengan kemampuan masing-masing. 38 – 3 Pembelajaran Kelas Rangkap
Jadi murid yang lemah tetap mempunyai kekuatan dalam hal tertentu, temukan kekuatan itu danterus dibina dan dikembangkan. Kelompok ini sebaiknya terdiri dari 4-5 orang murid saja agar setiap murid memperoleh kesempatan mengeluarkan pendapat. Oleh karena itu kembanglah diskusi ini dari mulai yang ringan. Dalam rangka pengisian KS, Anda harus memiliki berbagai macam permasalahan sebagai bahan KS yang dapat digunakan setiap saat. Masalah tersebut dapat dibuat dalam setiap mata pelajaran, antara lain sebagai berikut: a. Bahasa Indonesia: Untuk mengetahui penguasaan kosakata, misalnya mengenal benda-benda yang ada di warung. b. IPA: Mengapa pada saat tertentu pohon jati gugur, mengapa pohon lain daunnya dimakan ulat. c. IPS: Mengapa kakek baru menanam rambutan? Kapan ia akan merasakan buahnya? d. PPKN: Ada dua anak berkelai merebutkan mainan, tiba-tiba salah satu bapak dari anak tersebut memukul lawan anaknya. Benarkah tindakan ayah anak itu? Bentuk KS ini berupa permasalahan yang dapat Anda kembangkan sendiri, tergantung dari kreativitas Anda. Begitu juga yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran klasikal. Anda dapat membuat permasalahan yang diajukan kepada murid. Hal ini sangat baik untuk melatih kemampuan murid, antara lain keberanian, daya pikir, cara mengeluarkan pendapat, dan menangkap pendapat orang lain. 2. Kelompok sama kemampuan. Pengelompokan ini dapat berupa kelompok murid yang pintar, sedang dan yang lambat. Keuntungan dari kelompok seperti ini adalah murid dapat bekerja sama dengan murid yang tingkat kemampuannya sama. Mereka dapat berbagi kesempatan menggunakan bahan belajar yang sama dan diberikan tugas yang sama. Oleh karena itu guru harus membuat persiapan yang berbeda untuk kelompok-kelompok murid yang kemampuannya rendah, sedang dan tinggi. Kegiatan pembelajaran untuk kelompok sama kemampuan ini adalah simulasi, pengamatan dan percobaan. Dengan demikian murid akan bekerja dengan baik karena mereka bekerja dengan kemampuan dan kecepatan yang sama untuk setiap kelompoknya. Pembelajaran kelompok seperti ini mungkin lebih mudah bagi Anda, karena Anda menghadapi murid yang kemampuannya sama untuk setiap kelompok. Diharapkan dalam diskusi akan lebih lancar. Untuk ini Anda dapat mengajukan Pembelajaran Kelas Rangkap 3 - 39
persoalan kepada setiap kelompok murid. Persoalan ini bisa berbeda tetapi bisa sama antara kelompok satu dengan yang lainnya. 3. Kelompok Sosial Kelompok ini tidak berbeda dengan kelompok campuran seperti diuraikan sebelumnya. Kelompok ini baik untuk membina keyakinan diri bagi murid yang lemah, karena kelompok ini dibentuk berdasarkan keinginan murid sendiri, maka bagi anak yang mempunyai masalah, misalnya pemalu, dan pendiam akan dapat bercampur dengan baik bersama temannya. Keberadaan temannya menjadi pendorong bagi dia untuk aktif berperan serta dalam berbagai kegiatan. Kegiatan pembelajaran yang cocok untuk kelompok ini adalah pengamatan, percobaan dan simulasi. Selain itu mereka juga dapat diberikan kegiatan permainan. Nah, dengan demikian Anda sekarang mengetahui bahea apabila murid pada saat jam pelajaran “diikat” oleh kegiatan pembelajaran yang menarik, apakah ada kesempatan bagi murid untuk melakukan kegiatan yang melanggar disiplin kelas? Tentu Anda setuju, bahwa disiplin dapat ditegakkan dalam suatu kelas yang kegiatan pembelajarannya terarah. Latihan Kerjakan latihan berikur ini untuk mengetahui apakah Anda sudah memahami materi pada sub unit ini. Sebelum waktu pulang murid Anda sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat. Buatlah kegiatan dalam bentuk permainan, yang dapat Anda berikan untuk kelas tersebut. Coba terapkan pada murid Anda. Bila menemui kesulitan diskusikan dengan tutor Anda! Untuk mengerjakan tugas tersebut dengan baik berpedomanlah pasa aspek berikut ini: - tentukan nama permainan - tujuan apa yang akan dicapai - kegiatan apa yang dilakukan RANGKUMAN Agar kegiatan pembelajaarn dalam kelas berjalan efektif dan efisien, perlu diciptakan berbagai kegiatan yang dapat mengisi kekosongan belajar, misalnya sebelum pelajaran dimulai, ketika kegiatan sedang berlangsung akan tetapi ada murid yang sudah menyelesaikan pekerjaannya, atau pada saat sebelum kegiatan berakhir. Aturan Rutin Kelas(ARK) dan Kegiatan Siap(KS) merupakan kegiatan yang dapat diciptakan seorang guru PKR untuk mengatasi kesulitan seperti di 40 – 3 Pembelajaran Kelas Rangkap
atas dan mendisiplinkan belajar murid. ARK adalah aturan-aturan dan prosedur yang dirumuskan oleh guru serta dimengerti oleh murid yang mengatur kegiatan dan perilaku sehari-hari. Sedangkan Kegiatan Siap(KS) adalah kegiatan yang diciptakan guru yang dapat diberikan apabila ada murid yang sudah selesai mengerjakan pekerjaannya lebih cepat dari yang diperkirakan, atau pada waktu luang saat kegiatan sedang berlangsung. Dalam kelas PKR pembelajaran dapat dilaksanakan melalui 3 jenis yaitu klasikal, kelompok dan individual. a. Pembelajaran secara klasikal merupakan kunci keberhasilan dalam PKR, karena memupuk kebersamaan dalam bekerja. Dalam pelajaran klasikal dapat berupa antara lain pengajaran percakapan, bercerita, olah raga, kesenian dan studi lingkungan. b. Pembelajaran individu dapat diartikan bahwa guru dapat memberikan pelajaran secara individual. Ini tidak berarti bahwa seorang guru harus memberikan pelajaran individual kepada seluruh murid, tetapi hanya diberikan kepada murid yang membutuhkannya, misalnya murid yang lemah, nakal, terlalu cepat. c. Pembelajaran juga dapat diberikan secara kelompok. Kelompok murid yang dapat diubah-ubah sesuai denan kebutuhannya. Kelompok murid campuran dapat diberikan tugas pengamatan, percobaan, atau jenis permainan kelompok. Sedangkan kelompok yang terdiri dari kelompok sosial, tidak banyak berbeda dengan kelompok campuran, misalnya dalam melakukan percobaan, pengamatan atau simulasi. Tes Formatif 3 Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, dan D di depan jawaban yang menurut pendapat Anda paling tepat. 1. Manfaat dari Aturan Rutin Kelas (ARK) adalah…….. A. mengisi kegiatan pada waktu luang B. menggantikan guru yang tidak hadir C. memberi tugas tambahan pada murid D. meningkatkan disiplin murid 2. Berikut ini termasuk kegiatan ARK, kecuali………. A. menyiapkan sumber belajar B. memberikan tugas untuk setiap kelas PKR C. menyiapkan alat pelajaran dan alat peraga D. memberikan PR pada murid Pembelajaran Kelas Rangkap 3 - 41
3. Kegiatan Siap (KS) bermanfaat untuk……… A. mengisi waktu kosong pada saat pembelajaran berlangsung B. mengisi kegiatan di rumah C. menggantikan guru yang berhalangan hadir D. hukuman bagi murid yang tidak membuat PR 4. Lembar Kerja Murid(LKM) dapat dimasukkan pada berikut ini, kecuali…… A. Aturan Rutin Kelas B. Kegiatan Siap C. Lembar penuntun kegiatan D. Lembar tes 5. KS dapat diberikan pada pembelajaran berikut ini, kecuali……. A. klasikal B. kelompok C. individual D. pasangan 6. Kegiatan pembelajaran klasikal dalam PKR adalah……… A. mengganggu pelaksanaan PKR B. menjadi kunci dalam penerapan PKR C. tidak sesuai dengan konsep PKR D. tidak ada kaitannya dengan PKR 7. Dalam mempersiapkan KS, yang paling penting bagi Anda adalah…… A. SP dan jadwal pelajaran B. topik pelajaran C. pengalaman D. adanya tutor 8. ARK merupakan sesuatu yang bukan baru bagi Anda, karena……. A. sudah ada beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan B. guru sudah memperoleh penataran C. sudah belajar ketika di SPG D. diatur oleh sekolah 9. Kegiatan berikut ini termasuk ARK, kecuali………. A. membersihkan dan membuat tugas dipapan tulis B. menyiapkan sumber bahan C. menyiapkan tutor D. cara murid meminta bantuan guru. 42 – 3 Pembelajaran Kelas Rangkap
10. Dalam PKR, ARK yang baik adalah harus…… A. berkaitan dengan kegiatan di luar kelas B. berkaitan dan menunjang pelajaran C. tidak perlu berkaitan dengan pelajaran D. berkaitan dengan SP. Setelah Anda mengerjakan tes formatif 3, cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang terdapat di bagian akhir unit ini. Hitunglah jumlah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 3. Rumus: Jumlah jawaban Anda yang X 100% Tingkat penguasaan = benar 10 Arti tingkat penguasaan yang Anda capai adalah: 90% - 100% = baik sekali 80% - 89% = baik 70% - 79% = sedang < 70% = kurang Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, maka Anda dapat melanjutkan dengan unit berikutnya . Tetapi Anda tak perlu berkecil hati apabila tingkat penguasaanAnda masih di bawah 80%, ulangilah membaca materi sub unit 3, terutama pada bagian yang Anda belum kuasai. Pembelajaran Kelas Rangkap 3 - 43
Kunci Jawaban Tes Formatif Tes Formatif 1 1. D Aturan harus jelas dan penataan ruang kelas dapat lebih kondusif 2. A Menyayang orang tua tidak ada kaitannya dengan pengorganisasian kelas 3. A Yang paling cocok sudut IPA untuk kegiatan belajar IPA 4. C Karena denah tradisional berderet ke belakang. 5. D yang paling tepat, karena penting dalam memilih BKB 6. C Papan pajangan bukan bukan untuk meramaikan kelas 7. A PKR diperlukan karena kurangnya jumlah guru di sekolah 8. D Tutorial berpasangan adalah bukan pembelajaran klasikal 9. C Strategi mengajar yang paling baik yang sesuai dengan kebutuhan. 10. D Yang paling tepat, karena fungsi pajangan bukan sekedar hiasan ruangan Tes Formatif 2 1. B Perangkapan kelas secara bergilir menyebabkan pemborosan waktu 2. C Tutor murid dapat meningkatkan prestasi belajar tutor maupun yang ditutori. 3. C Tutor murid harus murid yang pintar 4. D Pemanfaatan tutor murid bukan untuk meringankan kerja guru 5. B Tutor berguna untuk membantu belajar 6. D Murid bukan hanya obyek, tetapi subyek yang harus aktif 7. B Tidak ada murid yang bodoh atau pintar, tetapi murid yang cepat dan lambat. 8. A Belajar mandiri terletak pada inisiatif dan disiplin pada murid 9. A Kelompok belajar adalah forum untuk saling membantu 10. D Dibentuknya kelompok belajar tergantung pada kebutuhan Tes Formatif 3 1. A Peran ARK adalah mengisi waktu luang. 2. D Memberikan PR sudah termasuk ARK 3. A KS berperan untuk mengisi waktu luang pada saat proses pembelajaran 4. D LKM bukan untuk tes 5. A KS tidak mungkin diberikan secara klasikal. 6. B Pembelajaran klasikal menjadi kunci bagi penerapan PKR 7. A Berdasarkan SP dan jadwal guru lain dapat memberikan KS 8. A ARK selama ini sudah dilaksanakan guru 9. D ARK adalah dipersiapkan oleh guru, bukan oleh nurid 10 B ARK harus berkaitan dan menunjang pelajaran. 44 – 3 Pembelajaran Kelas Rangkap
Daftar Pustaka Aria Djalil, dkk. (2005) Pembelajaran Kelas Rangkap, Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Collingwood, Ian. (1991). Multiclass Teaching in Primary Schools, Unesco. Delamont, Sara. (1983). Interaction in The Classroom (Second Ed.), London Knowles, Malcom. (1975). Self Directed Learning, Cambridge, Miller, Bruce A. (1989). The Multigrade Classroom: A Resource Handbook for Small, Rural school, Nortwest Regional Laboratory, Oregon. Moyles, JR. (1992), Organizing for learning in the primary classroom, Open University Press, Philadelphia. Pembelajaran Kelas Rangkap 3 - 45
4UNIT Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Ummu Khaltsum, S.Pd., M.Pd Pendahuluan Selamat bertemu melalui unit ini. Unit yang sedang Anda baca ini berjudul Lingkungan sebagai sumber belajar. Unit ini merupakan unit ke empat dari tujuh unit dalam mata kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap bagi Anda sebagai mahasiswa Program Pendidikan Jarak Jauh S1 PGSD. Pada pembahasan yang lalu telah dibahas Hakekat PKR, Pengorganisasian Kelas, Serta Model Pengelolaan dan Pembelajaran Kelas Rangkap. Pembelajaran pada unit ini menitikberatkan pada penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Melalui unit ini akan dibahas tentang: 1. Sekolah dan guru lain sebagai sumber belajar 2. Lingkungan sekolah sebagai sumber belajar 3. Menciptakan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar Apabila telah mempelajari unit ini maka diharapkan Anda dapat: 1. Melakukan kerjasama sesama guru dalam satu sekolah sebagai sumber belajar 2. Melakukan kerjasama sesama guru dari pihak sekolah lain sebagai sumber belajar 3. Memanfaatkan sekolah dan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar baik bagi diri sendiri maupun bagi murid 4. Menciptakan sekolah dan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar bagi guru dan murid 5. Memanfaatkan potensi keluarga siswa sebagai sumber belajar bagi guru dan murid Pembelajaran Kelas Rangkap 4 - 1
6. Memanfaatkan potensi masyarakat dan lingkungannya sebagai sumber belajar bagi guru dan murid Perlu Anda ketahui bahwa unit ini terdiri dari 4 (empat) kegiatan belajar, dan Anda dapat menggunakan waktu 12 X 50 menit untuk mempelajari unit ini. Waktu tersebut sudah termasuk mengerjakan tes akhir unit dan latihan-latihan. Untuk itu pandai- pandailah mengatur waktu. Bacalah kalimat demi kalimat dengan tekun agar Anda mudah memahami. Untuk mengetahui apakah Anda telah memahami unit ini, maka kerjakanlah setiap tes pada akhir kegiatan sampai memperoleh jawaban yang tepat. Nah, sekarang pusatkan perhatian Anda pada materi ini, silahkan pelajari kegiatan belajar berikut dan selamat belajar! 2 – 4 Pembelajaran Kelas Rangkap
Sub Unit 1 Sekolah dan Guru Lain Sebagai Sumber Belajar Pengantar Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, Anda diharapkan mampu melakukan kerjasama dengan sesama guru baik dalam lingkungan sekolah sendiri maupun sesama guru dari sekolah lain, mampu menciptakan lingkungan sekolah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar dalam pelaksanaan Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR). PKR merupakan pendekatan pembelajaran yang memerlukan sumber belajar yang tidak terbatas pada buku yang ada di sekolah, apalagi dalam kenyataanya masyarakat merupakan laboratorium belajar yang tidak terbatas. Uraian Materi Dunia pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan. Lingkungan adalah sumber belajar yang vital. Pembelajaran yang menjadikan lingkungan sebagai objek belajar dapat memberikan pengalaman nyata dan langsung kepada peserta didik. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta, konsep atau kaidah yang siap diterima dan diingat siswa. Siswa harus mengonstruksi pengetahuannya sendiri dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Pembelajaran sebagai hasil usaha siswa dan pola pembinaan ilmu pengetahuan di sekolah merupakan suatu skema, yaitu aktivitas mental yang digunakan siswa sebagai bahan mentah bagi proses perenungan dan pengabstrakan. Setiap siswa, sebenarnya telah mempunyai satu aset ide dan pengalaman yang membentuk struktur kognitif. Untuk membina siswa dalam menemukan pengetahuan baru, guru sebaiknya memerhatikan struktur kognitif yang ada pada mereka. Pada proses belajar mengajar, guru tidak lagi hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi siswa sendiri yang harus membangun pengetahuannya (knowledge is constructed by human). Secara tradisional, sumber belajar adalah guru dan buku paket. Guru di sekolah bukan lagi satu-satunya sumber pengetahuan, tetapi merupakan bagian integral dalam sistem pembelajaran. Tuntutan terhadap pelayanan pembelajaran saat Pembelajaran Kelas Rangkap 4 - 3
ini, banyak disebabkan oleh perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karenanya, konsep pembelajaran saat ini pun berubah dari guru mengajar menjadi siswa belajar. Namun sumber belajar yang ada di sekitar sekolah, di rumah, di masyarakat sangat banyak jika kita pandai memanfaatkannya. Lingkungan pembelajaran yang baik adalah lingkungan pembelajaran dimana - siswa dan guru belajar bersama sebagai suatu komunitas belajar; - guru menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran; - guru mendorong partisipasi aktif siswa dalam belajar; dan - guru memiliki minat untuk memberikan layanan pendidikan yang terbaik. Untuk menciptakan kondisi dan lingkungan belajar yang nyaman maka seorang guru haruslah: a. berperan sebagai manajer pembelajaran, memiliki kemandirian dan otonomi yang seluas-luasnya dalam mengelola keseluruhan kegiatan belajar-mengajar dengan mendinamiskan seluruh sumber-sumber penunjang pembelajaran. Guru harus berperan sebagai partisipan, tidak hanya berperilaku mengajar, tetapi juga belajar dari interaksi dengan siswa. b. berperan sebagai pelatih, memberikan peluang bagi siswa mengembangkan cara-cara pembelajaran sesuai dengan kondisi masing-masing. Guru hanya memberikan prinsip-prinsip dasar, dan tidak memberikan satu cara yang mutlak. c. berperan sebagai konselor, mampu menciptakan interaksi belajar-mengajar, di mana siswa melakukan perilaku pembelajaran dalam suasana psikologis yang kondusif dan tidak ada jarak dengan guru. d. sebagai fasilitator guru harus mampu memahami kondisi setiap siswa dan membantunya ke arah perkembangan optimal. Sebagai fasilitator, juga berperan sebagai motivator dan memfasilitasi kegiatan belajar siswa. e. Sebagai kreator proses belajar mengajar dituntut untuk dapat menguasai perkembangan teknologi di bidangnya untuk merancang dan menyampaikan pembelajaran f. sebagai pemimpin, diharapkan menjadi seseorang yang mampu menggerakkan orang lain mewujudkan perilaku menuju tujuan bersama g. sebagai pengarang, harus kreatif dan inovatif menghasilkan karya yang akan digunakan melaksanakan tugas-tugas profesionalnya. Guru yang mandiri bukan sebagai tukang yang harus mengikuti satu buku petunjuk yang baku, melainkan sebagai tenaga kreatif yang mampu menghasilkan berbagai karya inovatif dalam bidangnya. 4 – 4 Pembelajaran Kelas Rangkap
Jika seorang guru telah mampu menjadi guru seperti yang diamanatkan di atas maka bukanlah menjadi masalah yang besar untuk menciptakan kondisi belajar yang nyaman dalam kondisi apapun. Dalam pembelajaran terutama pembelajaran kelas rengkap, kemampuan guru dalam memanfaatkan lingkungan sebagai salah satu sumber belajar sangatlah penting. Seorang guru dituntut mampu mengenali dan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia di sekitar siswa. Diantara sumber belajar yang dapat dimanfaatkan adalah teman sesama guru di sekolah sendiri atau sekolah lain, masyarakat di lingkungan sekolah, keluarga siswa beserta lingkungannya, lingkungan alam sekitar sekolah dan rumah siswa. Oleh karena itu untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal terutama pada pembelajaran kelas rangkap sebagai seorang guru Anda perlu mengadakan kerja sama dengan berbagai pihak. Dalam pembelajaran kelas rangkap kemitraan antar guru baik di dalam lingkungan sekolah yang sama maupun sekolah yang berbeda sangatlah penting, terutama guru yang bertugas di SD dengan sumber belajar di sekolah sangat terbatas. Kerjasama di dalam satu sekolah dapat dilakukan secara terprogram atau secara insidental sesuai kebutuhan. Di sekolah-sekolah di daerah terpencil dimana terdapat berbagai kesulitan dan keterbatasan maka menciptakan sumber belajar dan sumber daya merupakan faktor penting. Membiasakan diri bermitra kerja sesama guru dapat saling mengisi kekurangan. Misalnya, guru yang lebih menguasai mata pelajaran matematika dapat membantu guru lain yang kurang menguasai mata pelajaran tersebut. Kekurangan dan kelemahan yang ada dapat diatasi bersama. Winataputra (1999) menyebutkan bahwa melalui pembiasaan kerjasama antar guru dan antar sekolah dapat dicapai hal- hal sebagai berikut: a. Program pembelajaran dapat dilakukan lebih efisien dan efektif dalam arti hemat sumber daya dan mencapai tujuan secara optimal b. Tercipta suasana kebersamaan dan kesejawatan antar guru dalam membangun dan memelihara suasana pendidikan persekolahan yang demokratis c. Kebersamaan dan kesejawatan antar guru akan menjadi model bagi para siswa dalam membina persahabatan antar siswa karena mereka akan merasa senang bergaul dengan guru yang benar-benar memberikan keteladanan sesuai dengan nilai dan semangat “ing ngarso sung tulodo” d. Pemecahan masalah-masalah pendidikan di SD akan menjadi semakin mudah dan ringan karena semua guru dan kepala sekolah menerapkan prinsip ”berat sama dipikul ringan sama dijinjing”. Kerjasama dilakukan untuk saling membantu, saling mengisi dan saling mengatasi kesulitan. Kerjasama antara guru dalam satu sekolah atau antar Pembelajaran Kelas Rangkap 4 - 5
sekolah perlu dilakukan di bawah kepemimpinan kepala sekolah. Kerjasama tersebut dapat terjadi sebagai berikut: A. Kerjasama sesama guru dari satu sekolah Kerjasama antara sesama guru di satu sekolah dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung situasi dan kebutuhan. Sebuah SD N Inpres di Distrik Bade Kabupaten Mappi, Papua mempunyai 6 kelas dengan 4 orang guru. Pak Ys sebagai Kepala Sekolah mengajar di kelas V dan VI yang kadang-kadang dirangkap oleh Pak Wy seorang guru lulusan SPG yang mengajar kelas III dan IV, Ibu Rn adalah seorang guru olahraga, dan Pak An seorang lulusan SMK (SMEA) yang biasanya menangani administrasi sekolah juga membantu mengajar di kelas I dan II. Dari kegiatan pembelajaran sehari-hari Pk Wy merasa kesulitan terutama karena Kepala Sekolah sering meninggalkan tempat untuk urusan dinas, oleh karena itu Pak Wy seringkali meminta Ibu Rn untuk membantu mengajar di Kelas III dan IV untuk semua bidang studi. Pada awalnya Ibu Rn merasa sangat kesulitan terutama untuk mata pelajaran Matematika, IPA, IPS dan Bahasa Indonesia. Demikian pula Pak An yang belum menguasai strategi pembelajaran. Namun karena Ibu Rn dan Pak An sering bertanya pada Pak Wy maka terciptalah proses pembelajaran yang baik. Berkat kerjasama yang baik antara sesama guru di bawah pimpinan dan bimbingan kepala sekolah proses pembelajaran di sekolah tersebut dapat terlaksana dengan baik. Bagaimana di tempat Anda? Pernahkah menemukan masalah seperti di atas? Bagaimana Anda menyikapinya? Keinginan yang kuat untuk menjadi seorang guru yang dapat mengatasi segala permasalahan dan keterbatasan dalam proses pembelajaran dan kerjasama yang baik akan menciptakan proses pembelajaran yang otimal. Winataputra (1999) menyebutkan bahwa pembelajaran yang terkondisikan menggunakan pendekatan PKR memerlukan berbagai sarana pembinaan profesional guru yang dapat dimanfaatkan secara mandiri oleh setiap guru diharapkan adanya koordinasi antara kepala sekolah dan pihak guru. Kepala Sekolah diharapkan mengadakan dan membiasakan perencanaan PKR bersama oleh sesama guru di sekolah tersebut, misalnya dalam menyusun jadwal, menetapkan kelas-kelas yang dirangkap, menata ruangan, memanfaatkan sumber belajar, dan memecahkan masalah yang dihadapi. Pertemuan antar guru tersebut dapat dipimpin oleh kepala sekolah atau oleh guru secara bergilir sesuai dengan permasalahan yang terjadi. 6 – 4 Pembelajaran Kelas Rangkap
B. Kerjasama guru dari sekolah lain Dalam beberapa hal seringkali kita tak mampu memecahkan masalah pembelajaran sendiri, bahkan setelah didiskusikan dengan teman sejawat dalam satu sekolah. Sebaiknya kita tidak putus asa dan menyerah begitu saja tetapi marilah kita coba untuk bertanya pada teman-teman sejawat yang bertugas di sekolah lain. Dengan demikian diharapkan kita mampu untuk memecahkan masalah pembelajaran yang kita hadapi. Menciptakan hubungan kerjasama yang baik antar teman sejawat sangat membantu dalam memecahkan berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran. Djalil, dkk. (2005) menyebutkan bahwa kerjasama antar sekolah merupakan faktor yang sangat penting, misalnya untuk kepentingan berikut: a. berdiskusi dan tukar pengalaman utnuk mengatasi berbagai kesulitan mengajar, misalnya tidak mempunyai buku sumber, dan alat peraga pelajaran, atau kurang menguasai materi yang harus diajarkan. b. Membangun Pusat Sumber Belajar (PSB) yang saat ini dikenal sebagai Pusat Sumber Belajar Guru (PSBG), misalnya mengembangkan alat pelajaran, perpustakaan bersama, dan laboratorium yang sederhana. c. Mengadakan kegiatan bersama, misalnya mengadakan kunjungan dan karyawisata, membuat media pembelajaran, menyusun skenario pembelajaran dan lain-lain d. Saling membantu dalam mengajar, misalnya guru dari SD yang satu dapat membantu mengajar di SD lainnya yang berdekatan. Untuk menciptakan suasana tersebut di atas, sebaiknya dibawah koordinasi Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran setempat mengadakan dan mengupayakan kerjasama antara SD satu dengan SD lain yang berdekatan. Cara ini diperlukan terutama pada SD yang memiliki jumlah guru yang terbatas dang sangat minimal, namun tidak menutup kemungkinan diterapkan pula oleh sekolah dengan jumlah guru memadai. Sebuah SD dapat mengundang guru lain yang dinilai menguasai suatu mata pelajaran tertentu dengan baik, dengan cara itu sesama guru dari sekolah yang berbeda dapat saling bertukar pengalaman dan ilmu, atau dapat juga saling meminjam alat bantu mengajar misal KIT IPA atau satu waktu secara bersama-sama memanfaatkan fasilitas yang dimilki salah satu SD. Jika di sekolah Anda tidak mempunyai fasilitas laboratorium IPA yang cukup lengkap dan memadai maka dengan kerjasama yang baik Anda dapat memanfaatkan laboratorium dari sekolah lain, demikian pula ketersediaan koleksi perpustakaan yang terbatas Anda dapat mengatasi ini dengan saling meminjam buku yang tidak tersedia di sekolah Anda. Pembelajaran Kelas Rangkap 4 - 7
Jumlah guru yang terbatas di sebuah sekolah seringkali menyebabkan mata pelajaran tertentu menjadi terbengkalai, apalagi jika materi pelajaran tersebut tidak dikuasai dengan baik oleh guru yang bersangkutan. Jika Anda berada pada posisi tersebut dan tidak mau bertanya pada teman guru di sekolah lain, maka apa yang terjadi? Bagaimana dengan tanggung jawab Anda? Bagaimana dengan siswa Anda? Apa yang akan Anda lakukan? Kerjasama yang baik dalam menyelesaikan masalah dalam pelaksanaan pembelajaran sangat diperlukan terutama di wilayah dengan jumlah guru dan kelas yang terbatas. SD N III Abepura merupakan salah satu SD inti di Abepura, dimana guru-guru nya sebagian besar telah mengikuti berbagai kegiatan pelatihan bertaraf nasional, oleh karena itu seringkali dalam berbagai kegiatan Kepala Sekolah dan guru dari SD N III diminta untuk membantu guru-guru dari SD lain di sekitar Abepura. SD N III seringkali menjadi koordinator pelaksanaan KKG, dan menjadi mitra pelaksanaan PPL bagi mahasiswa PGSD. Guru SD yang sudah memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menerapkan PKR ditugasi atau dikondisikan untuk membantu guru lain yang belum begitu mahir atau belum dapat menerapkan PKR. Iniasiatif dapat datang dari guru yang sudah memiliki kemahiran PKR atau dari guru yang memerlukan kemahiran itu, ataupun dari kepala sekolah yang bersangkutan. Melalui LPTK setempat, perlu diadakan pelatihan PKR bagi guru SD terpencil. Para guru akan mendapatkan bekal pelaksanaan pembelajaran dalam berbagai situasi yang mengkondisikan terjadinya pelaksanaan PKR. Dinas P&P setempat bekerjasama dengan LPTK meningkatkan kemampuan para penilik agar menjadi model guru PKR dan dapat membimbing guru SD dalam merancang, melaksanakan, dan menilai serta meningkatkan PKR di SD yang menjadi tanggungjawab kepenilikannya. Apabila letak SD berjauhan, kerjasama dapat dilakukan dengan saling meminjam alat-alat pembelajaran, buku pegangan, atau alat peraga lain. Misalnya di SD Anda tidak terdapat alat peraga abakus untuk pembelajaran matematika, Anda belum tahu dan belum pernah membuat alat tersebut, sementara di SD lain ada guru yang sudah membuat maka Anda sebaiknya Anda tidakmalu-malu meminta guru dari SD tersebut untuk meminjamkan atau membantu Anda membuat, tentunya pendekatan kelembagaan dan pribadi juga akan sangat membantu. KKG (Kelompok Kerja Guru), MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), KKKS (Kelompok Kerja Kepala Sekolah) adalah forum yang dapat dijadikan untuk saling tukar informasi, pengalaman, berdiskusi, untuk memecahkan berbagai kesulitan mengajar dan mengerjakan sesuatu secara bersama. Sebaiknya sebelum 8 – 4 Pembelajaran Kelas Rangkap
mengikuti kegiatan dalam forum tersebut, identifikasilah segala kesulitan dan permasalahan yang Anda alami, jadikan forum tersebut untuk membantu menyelesaikan masalah Anda. Belajar dari sesama teman memiliki makna lebih besar, lewat kegiatan berkelompok Anda dapat memperoleh berbagai hal yang sulit didapatkan pada saat belajar sendiri, seperti sikap mau menghagai orang lain, sikap mau menerima orang lain, bekerja sama, dan sikap menikmati hidup bersama orang lain. Gunakan kesempatan bertanya hal-hal yang belum jelas atau belum diketahui dalam kelompok. Bertanya kadang dimaknai tidak tahu. Oleh karena itu, banyak orang tidak mau bertanya karena takut dianggap tidak tahu. Pembelajaran aktif memandang orang bertanya sebagai orang yang telah tahu dan ia ingin melengkapi pengetahuannya. Pada prinsipnya bertanya lebih baik daripada tidak tahu. Latihan Anda seorang guru Kesenian, di Sekolah Anda hanya terdapat 3 (tiga) orang guru termasuk Kepala Sekolah. Karena keterbatasan guru Anda diminta untuk membantu mengajar di kelas II dan III dan pelajaran Olah raga untuk semua kelas, sementara Anda merasa khawatir karena tidak menguasai mata pelajaran tersebut. Di SD lain dekat SD Saudara terdapat seorang Guru Olah Raga dengan berbagai peralatan olahraga. Apa yang akan Anda Lakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada, agar murid-murid yang menjadi tanggung jawab Anda dapat mengikuti pembelajaran dengan baik? Petunjuk Jawaban Latihan Untuk bisa mengerjakan tugas ini, berikut adalah kata-kata kunci yang menjadi pegangan Anda dalam mengerjakan tugas tersebut: 1. Identifikasi permasalahan dan kesulitan Anda dalam melaksanakan pembelajaran 2. Diskusikan langkah-langkah pemecahan masalah yang dapat dilakukan 3. Lakukan negosiasi dengan pihak-pihak yang dapat membantu Anda Pembelajaran Kelas Rangkap 4 - 9
RANGKUMAN Pembelajaran Kelas Rangkap memerlukan sumber belajar yang tidak terbatas pada buku yang ada di sekolah, apalagi bila secara kenyataan masyarakat merupakan laboratorium belajar yang tidak terbatas. Menimba ilmu dan pengalaman dari sesama guru baik dalam satu sekolah maupun dari sekolah lain sebagai sumber belajar sangat penting dilakukan terutama jika Anda menyadari bahwa pada diri Anda banyak keterbatasan dalam melaksanakan peran serta tugas Anda sebagai seorang guru yang bertanggungjawab. Tes Formatif 1 1. Jelaskan dalam kondisi apa saja seorang guru harus memanfaatkan guru lain dalam satu sekolah! 2. Jelaskan dalam kondisi apa saja seorang guru membutuhkan bantuan guru lain dari sekolah lain! 3. Berikan satu contoh bentuk kerjasama antara sesama guru dari sekolah lain! Jelaskan bagaimana kerjasama tersebut dapat berlangsung baik! 4. Apa manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya KKG? Setelah Anda mengerjakan tes, cocokkan jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang ada di bagian akhir unit ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda. Setiap soal yang dijawab benar akan mendapat skor 25. Rumus Jumlah skor Tingkat penguasaan = x 100% 4 Arti tinggkat penguasaan Anda: 90% - 100% = baik sekali 80% - 89% = baik 70% - 79% = cukup < 70% = kurang Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan mempelajari sub unit 2 selanjutnya. Tetapi bila kurang dari 80% jangan kecewa, ulangilah membaca sub unit 1, terutama bagian yang belum Anda kuasai. 10 – 4 Pembelajaran Kelas Rangkap
Sub Unit 2 Memanfaatkan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Pengantar Pada pembelajaran sebelumnya Anda telah mempelajari sekolah dan lingkungannya sebagai sumber belajar dimana telah di bahas kerjasama antara guru baik sesama guru di lingkungan sekolah sendiri maupun dari sekolah lain serta kerjasama antara guru dan masyarakat. Pada kegiatan belajar ini, kita akan membahas peran lingkungan sebagai sumber belajar. Sebagaimana kita telah ketahui bersama bahwa pada pembelajaran dengan pendekatan PKR diperlukan strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan guru mampu membelajarkan lebih dari 1 (satu) kelas pada waktu bersamaan. Pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sangat membantu pelaksanaan PKR. Dengan mempelajari bagaimana memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar Anda diharapkan dapat melakukan pembelajaran PKR dengan menyenangkan bagi siswa dan memudahkan Anda dalam mengelola pembelajaran. Adapun tujuan pembelajaran ini adalah Anda diharapkan mampu menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar, mendesain pembelajaran PKR dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar. Uraian Materi Sebagian besar siswa kurang berminat dalam pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah sehingga materi yang diajarkan menjadi verbal/hafalan. Kita menyadari bahwa salah satu kelemahan metode ceramah jika diterapkan secara murni adalah tidak melibatkan anak didik secara aktif dalam proses pembelajaran akibatnya materi tersebut menjadi kurang menarik sehingga kurang diminati siswa. Padahal menurut Effendi (1995) minat adalah variabel penting yang berpengaruh terhadap tercapainya prestasi atau cita-cita yang diharapkan seperti yang dikemukakan bahwa belajar dengan minat akan lebih baik daripada belajar tanpa Pembelajaran Kelas Rangkap 4 - 11
minat. Dalam hal ini kemampuan seorang guru yang menggunakan metode pendekatan PKR perlu mencari cara utnuk dapat meningkatkan minat belajar siswa. Sesuai dengan prinsip PKR yang antara lain menekankan pada perlunya pemanfaatan sumber belajar secara optimal, maka sudah seharusnya disadari perlunya memahami dan memanfaatkan lingkungan belajar secara optimal. Dunia pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan. Lingkungan adalah sumber belajar yang vital. Pembelajaran yang menjadikan lingkungan sebagai objek belajar dapat memberikan pengalaman nyata dan langsung kepada peserta didik. Seorang guru harus mampu membuat siswa belajar mandiri. Secara tradisional, sumber belajar adalah guru dan buku paket. Padahal sumber belajar yang ada di sekitar sekolah, di rumah, di masyarakat sangat banyak. Sayangnya sumber belajar kita yang berlimpah- limpah tersebut belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu seorang guru diharapkan untuk mengenali dan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia di sekitar siswa. Malcolm Knowles (1975) menggambarkan bahwa belajar mandiri menekankan pendidikan pada inisiatif individu dalam belajar. Belajar mandiri adalah suatu kondisi dimana seseorang mengambil inisiatif dengan ataupun tanpa bantuan orang lain baik dalam mendiagnosa kebutuhan belajarnya, menemutunjukkan sumber manusia dan sumber bahan untuk kepentingan belajarnya, serta memilih dan melaksanakan strategi belajar yang cocok , serta mengevaluasi hasil belajarnya. Pada pembelajaran dengan PKR seorang guru harus mampu membuat murid belajar secara independen. Winataputra (1999) menyebutkan bahwa bila dirinci sumber belajar meliputi hal-hal sebagai berikut: a. lingkungan sosial atau manusia antara lain guru, siswa lain, orang tua, dan anggota masayarakat b. lingkungan hidup seperti flora dan fauna c. lingkungan alam seperti tanah, air, udara, awan, hujan d. lingkungan budaya seperti pranata sosial, pengetahuan, dan teknologi e. lingkungan religius seperti kitab suci dan acara keagamaan Kelima unsur lingkungan tersebut berpotensi memberi stimulus atau rangsangan belajar pada siswa. Berbagai jenis sumber belajar seyogyanya dimanfaatkan secara optimal untuk memicu,memacu, memelihara, dan meningkatkan proses belajar. 12 – 4 Pembelajaran Kelas Rangkap
A. Lingkungan Sekolah sebagai Sumber Belajar Seorang guru yang menggunakan PKR diharapkan dapat mengenali dan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia di sekitar siswa. Pada dasarnya sumber belajar adalah orang, bahan teknik, setting, yang dapat membantu siswa maupun guru. Siswa belajar dengan baik karena melihat dan mengalami secara langsung, mereka terlibat dalam dalam aktivitas yang bermakna dan menyenangkan. Bagi siswa yang cepat berpeluang untuk memperoleh kegiatan pengayaan dan bagi yang lambat dapat memperoleh kegiatan perbaikan dengan memanfaatkan bahan, media, teknik yang ada dalam sumber belajar. siswa dan guru dapat lebih akrab dengan lingkungan. Guru harus berusaha memfasilitasi siswa agar lebih banyak mengalami belajar bersama dengan berbagai macam karakter manusia sehingga siswa lebih siap saat terjun ke dalam masyarakat. Salah satu contoh yang dapat dilakukan adalah dengan membentuk kelompok belajar siswa. Siswa dikelompokkan menjadi kelompok-kelompok kecil yang terbagi berdasarkan kelas masing-masing. Tugas diberikan sesuai dengan tingkatan kelas. Diharapkan dalam kelompok, siswa dapat mengaktualisasikan diri dan melalui kegiatan belajar dalam kelompok, siswa diharapkan memperoleh banyak hal antara lain pengetahuan dan keterampilan lebih banyak karena mereka dapat belajar dari sesama teman. Belajar dari sesama teman memiliki makna lebih besar sebab siswa lebih mudah memahami bahasa dan isyarat yang diberikan oleh temannya. Lewat kegiatan berkelompok pula siswa memperoleh berbagai hal yang sulit didapatkan pada saat belajar sendiri, seperti sikap mau menghagai orang lain, sikap mau menerima orang lain, bekerja sama, dan sikap menikmati hidup bersama orang lain. Pada pembelajaran IPA Anda dapat mengajak siswa ke lingkungan sekitar sekolah. Banyak hal yang dapat dipelajari di sana baik oleh siswa kelas I, II,III, IV, V maupun kelas VI. Tema dapat disesuaikan dengan kurikulum. Contoh pada pembelajaran tentang mahluk hidup dan lingkungan untuk siswa kelas rendah dapat di beri tugas utnuk mencatat mahluk hidup apa saja yang mereka temukan di sekitar halaman sekolah, sedangkan untuk kelas tinggi dapat diberi tugas yang lebih kompleks seperti mengelompokkan data pengamatan ke dalam komponen biotik dan komponen abiotik individu, populasi, komunitas, menghitung kepadatan populasi, menemukan interaksi antar komponen ekosistem, dll. Dari data komponen biotik yang diperoleh siswa juga memanfaatkan untuk memahami adanya rantai makanan dan jaring-jaring makanan, mengelompokkan berdasarkan cara memperoleh energinya, makanan, sehingga diperoleh kelompok Pembelajaran Kelas Rangkap 4 - 13
produsen, konsumen I, konsumen II, dst. Serta kelompok dekomposer. Selain itu siswa juga belajar mengelompokkan makhluk hidup atas dasar jenis makanannya, seperti herbivora, carnivora, dan omnivora, dan membuat diagram komposisi masa penyusun komponen biotik dalam ekosistem dalam bentuk piramida makanan. Pada pertemuan yang lain, siswa diberi kesempatan merancang alat yang dapat digunakan untuk membuat kincir air dengan memanfaatkan barang-barang limbah di sekitar siswa, Selanjutnya melakukan percobaan terhadap alat tersebut dan membuat laporan disetiap akhir pembelajaran. Siswa yang merasa rancangan alatnya berhasil akan merasa senang terutama bila mendapat penghargaan berupa pujian dari Anda sebagai guru. Cara yang sama dapat dilakukan pada pembelajaran matematika untuk konsep pengukuran dimana Anak dapat diminta utnuk membandingkan berat berbagai benda yang ada di sekitar kelasnya. Timbangan sederhana dapat dibuat dengan menggunakan penggaris, tentu saja tugas yang diberikan untuk masing- masing kelas berbeda sesuai dengan kebutuhan kurikulum. Hasil kegiatan direkam oleh siswa di buku masing-masing dan didiskusikan di kelas masing-masing. Kegiatan ini sangat sederhana tetapi efektif dan akan memicu semangat dan kreatifitas siswa untuk terus belajar. Dalam pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar tentu saja dibutuhkan sebuah panduan agar siswa mempunyai satu arahan yang jelas apa yang hendak dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya, sehingga walaupun mengawasi beberapa kelas dan beberapa kelompok belajar guru dapat mengontrol kegiatan pembelajaran. Lembar Kerja Siswa (LKS) sangat diperlukan dalam hal ini. LKS merupakan alat atau sarana untuk mengaktifkan murid-murid belajar secara mandiri. Guru sebaiknya memberi kesempatan pada siswa seluas-luasnya untuk memperoleh pengalaman belajar melaui berbagai sumber. Ketika saya melakukan bimbingan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di salah satu SD Negeri, seorang guru Ibu Yt sedang mengajar mata pelajaran IPS. Salah satu kegiatannya adalah siswa diajak ke warung sekolah, dengan menanyakan berbagai jenis barang, harga beli dan harga jual. Pemilik warung, merasa senang para siswa datang ke warungnya, dan menanyakan berbagai informasi tentang bisnis warung yang dikelolanya. “Kami sangat senang, dan ini merupakan kehormatan, bahwa siswa diajak ke warung kami. Kendati siswa hanya bertanya, dan tidak belanja, kami tak berkeberatan”. Kata pemilik warung. Siswa tampaknya senang juga, dengan suasana 14 – 4 Pembelajaran Kelas Rangkap
belajar seperti itu tampak terlihat dari semangat mereka untuk menanyakan berbagai hal. Pada akhirnya mahasiswa PPL dapat melihat bahwa pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dengan kemampuan guru untuk melihat dan memanfaatkan lingkungannya. Lingkungan tempat wisata, pasar, rumah sakit dapat menjadi sumber belajar siswa. Siswa dapat belajar dari orang lain, stimulus yang dapat diterima dari manusia lain adalah informasi, petunjuk, nasihat, contoh, teguran, pertanyaan, pendapat, kritik, pujian, harapan, permintaan, tugas, perintah, pembenaran, dan keterampilan. Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar menjadikan siswa lebih mudah dan lebih senang menggapai ilmu dan keterampilan. B. Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Belajar Salah satu upaya yang diperkirakan dapat meningkatkan minat siswa pada pelajaran adalah dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Lingkungan sekitar dapat mencakup lingkungan allam dan pengalaman di lingkungan sekitar siswa sehari-hari. Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar adalah metode dimana guru mengajak siswa belajar di luar kelas untuk melihat peristiwa langsung di lapangan dengan tujuan untuk mengakrabkan siswa dengan lingkungannya. Melalui metode ini, lingkungan diluar sekolah dapat digunakan sebagai sumber belajar. Peran guru adalah sebagai motivator, artinya guru sebagai pemandu agar siswa belajar secara aktif, kreatif dan akrab dengan lingkungan. Belajar di lingkungan dapat menjadi sarana memupuk kreatifitas inisiatif kemandirian, kerjasama atau gotong royong dan meningkatkan minat pada pelajaran. Pemilihan lingkungan di luar sekolah sebagai sumber belajar hendaknya disesuaikan dengan materi pelajarannya, misalnya lingkungan Pasar untuk pelajaran IPS, dan matematika dan tidak menutup kemungkinan melaksanakan pembelajaran IPA, lingkungan Pantai dapat menjadi sumber belajar IPA, IPS dan tidak menutup kemungkinan terjadi pembelajaran Seni Rupa. Berikut ini adalah contoh kegiatan siswa dan guru yang menjadikan lingkungan sebagai sumber belajar. Pembelajaran Kelas Rangkap 4 - 15
Pak Sam adalah guru kelas di sebuah Sekolah Dasar yang merangkap kelas III dan V. Pada pembelajaran IPS kelas III, Pak Sam akan mengajarkan berbagai macam benda pos, dan cara mengirimkan uang melalui wesel pos, di kelas V akan diberikan pelajaran tentang berbagai macam sarana dan prasarana umum. Pak Sam ingin melakukan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman nyata pada siswanya. Kebetulan Kantor pos berada hanya beberapa meter dekat sekolah, oleh karena itu pak Sam mengajak siswa kelas III dan V ke Kantor Pos. Melalui kegiatan tersebut Pak Sam berharap dapat membelajarkan siswa kelas V dan VI secara bersamaan. Sebelum ke Kantor Pos Pak Sam telah membuat Lembar Kegiatan Siswa sesuai dengan tingkatan kelas dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. LKS tersebut berisi petunjuk dan pertanyaan-pertanyaan yang harus diselesaikan siswa selama berada di Kantor Pos. Berdasarkan kegiatan di atas dapat dilihat bahwa Pak Sam berusaha melakukan pembelajaran kelas rangkap dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Apa yang dilakukan Pak Sam dapat dijadikan contoh. Bagaimana dengan Anda, apakah di lingkungan sekolah Anda terdapat sumber belajar? Pernahkah Anda melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Pak Sam? Cobalah membuat suatu perencanaan pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar!. Sebuah lingkungan yang dipilih pada dasarnya dapat menjadi sumber belajar berbagai jenis ilmu, sekarang tinggal Anda sebagai guru merancang pembelajaran apa yang hendak di lakukan dengan membuat LKS bagi siswa, terutama jika Anda menjadi guru di beberapa kelas dan merangkap berbagai jenis bidang studi. Dalam memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, selain Anda dituntut menguasai seluk beluk lingkungan, Anda juga dituntut untuk menguasai tentang materi kurikulum/GBPP, serta materi dan topik-topik pelajaran dalam buku paket yang berkaitan dan membutuhkan alam sekitar sebagai sumber. Identifikasi lingkungan sebagai sumber belajar perlu dilakukan lebih awal sebelum membawa siswa ke sana. Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan dalam mengidentifikasi lingkunagan yang akan dijadikan sebagi sumber belajar, diantaranya, Anda dapat mengidentifikasi Sumber Alam yang ada apakah ada sungai, gunung, danau, sawah dan lainnya, lingkungan sosial seperti mata pencaharian penduduk, upacara keagamaan, bahasa dan lainnya, kemudian Anda dapat mengidentifikasi lembaga apa 16 – 4 Pembelajaran Kelas Rangkap
saja yang ada di lingkungan sekitar Anda seperti Puskesmas, tempat ibadah, laboratorium, musium dan lainnya. Berikut adalah satu contoh bagaimana mengidentifikasi sebuah lingkungan untuk dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Dalam perjalanan pulang mengajar, Pak Markus melewati jalan sepanjang sungai dimana banyak perahu kecil hilir mudik memuat hasil bumi dari arah hulu dan barang keperluan lain dari kota. Di kanan kiri sungai masih ada ladang yang ditanami palawija tetapi ada juga semak-semak yang ditumbuhi tanaman liar dengan ragam bentuk daun dan warna bunga yang bermacam-macam. Kupu-kupu terlihat beterbangan dan hinggap di atas bunga-bunga tersebut. Dalam fikiran Pak Markus, tempat tersebut dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran beberapa pokok bahasan pada berbagai mata pelajaran. Pak Markus adalah Kepala Sekolah yang merangkap mengajar di kelas III, IV dan VI. Pak Markus membuat rencana pembelajaran dengan mencoba mengidentifikasi konsep yang dapat diajarkan sebelum membawa siswa ke sana. Beberapa konsep telah dipilih untuk pembelajaran IPA diantaranya macam-macam tanaman pada kelas III, pengelompokan tanaman berdasarkan jenis akar, bentuk daun dan keping biji di kelas V, siklus hidup serangga di kelas V, saling ketergantungan antara mahluk hidup di kelas VI , untuk pembelajaran IPS gerak air (yang menguntungkan dan merugikan) di kelas VI, dan untuk pembelajaran matematika siswa diajak untuk membuat perkiraan mengenai ketinggian ladang dari permukaan air serta bentuk dan luas ladang dan sawah tersebut. Tentu saja semua kegiatan tersebut dilengkapi dengan Lembar Kegiatan Siswa, sehingga di sana siswa dapat belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan. (cerita diadaptasi dari Suparno, 1999) Berdasarkan cerita di atas, bagaimana pendapat Anda? Apakah Pak Markus telah mampu memanfaatkan lingkungan alam sekirtarnya sebagai sumber belajar? Bagaimana dengan Anda? Dapatkah Anda mencobanya? Cobalah untuk melakukan hal yang sama sesuai dengan kondisi dan kekayaan alam dimana Anda berada. Menurut Djalil, dkk (2005), Ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan dalam menentukan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, yaitu: 1. Sumber tersebut mudah di jangkau (kemudahan) Pembelajaran Kelas Rangkap 4 - 17
2. Tidak memerlukan biaya tinggi (kemurahan) 3. Tempat tersebut cukup aman digunakan sebagai sumber belajar (kemananan) 4. Berkaitan dengan materi yang diajarkan di sekolah (kesesuaian) Melalui metode ini, bentuk tugas yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan anak didik pada batas frekuensi yang tetap menggairahkan mereka sehingga tidak menimbulkan kebosanan dan kejenuhan. Tentu saja untuk melakukan kegiatan belajar dengan metode ini diperlukan perencanaan dan persiapan yang baik dengan membuat langkah-langkah pembelajarannya, koordinasi dengan kepala sekolah dan pihak-pihak terkait perlu dilakukan pada awal program pembelajaran. Djalil, dkk (2005) membuat beberapa langkah dalam menentukan lingkungan sebagai sumber belajar sebagai berikut: a. Topik dan materi pembelajaran erat sekali kaitannya dengan lingkungan b. Lingkungan yang dipilih merupakan salah satu sumber yang paling mungkin dapat digunakan untuk memperkaya materi c. Sumber tersebut paling sesuai dengan sekolah Anda dilihat dari kemudahan, kemurahan, kemanana, dan kesesuaian dengan materi. d. Sumber dari buku dirasakan kurang atau tidak ada atau tiadak ada contohnya dan sulit diterapkan pada pembelajaran dengan pendekatan PKR. C. Masyarakat Sebagai Sumber Belajar Sekolah bukanlah merupakan bagian terpisah dari masyarakat, tetap merupakan bagian integral dari masyarakat. Jabatan guru merupakan salah satu jabatan professional dalam masyarakat. Dalam pelaksanaan PKR kemitraan antar guru dan antar guru dengan masyarakat sanagtalah penting, lebih-lebih guru yang bertugas di SD yang sumber belajarnya di sekolah sangat terbatas. Sekolah dan guru seharusnya tidak terisolasi atau mengisolasikan diri dari masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu iklim kerjasama perlu dibangun dan dipelihara. Kemitraan atau kerjasama sekolah dan masyarakat di sekitar sekolah perlu dirancang dan diprogramkan dngan baik. Dengan demikian segala sumber belajar yang ada di luar sekolah dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam pembelajaran. Sebagaimana diketahui bahwa PKR merupakan pendekatan pembelajaran yang memerlukan sumber belajar yang tidak terbatas pada buku yang ada di sekolah. Apalagi bila secara kenyataan justru di sekolah itu tidak tersedia sumber belajar yang diperlukan. Sesungguhnya masyarakat merupakan sumber belajar asalkan kita sebagai guru tahu, mau dan mampu merancang dan memprogramkannya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. 18 – 4 Pembelajaran Kelas Rangkap
Masyarakat yang dimaksud dalam hal ini adalah individu sebagai personal yang merupakan bagian dari masyarakat. Misalnya tokoh masyarakat dan para ahli, seperti peran ulama, budayawan, sosiawan, pengrajin, petani, seniman, pakar, aparat pemerintah, lingkungan hidup dan sebagainya. Mereka dapat bertindak sebagai nara sumber untuk informasi tertentu. Sekali waktu seorang polisi dapat di undang ke sekolah untuk memberikan materi-materi tentang tertib berlalulintas, atau seorang ulama atau pendeta dengan memberikan materi pada perayaan hari-hari besar keagamaan, atau suatu waktu siswa diajak mengunjungi Puskesmas untuk melihat dan mengamati aktifitas di sana. Kunjungan ke pameran karya sastra, museum, cagar alam, kebun binatang, dan lingkungan lain sangat membantu siswa dalam belajar mandiri. Berikut adalah contoh kegiatan yang melibatkan masyarakat sebagai sumber belajar. Ibu Ida adalah seorang guru SD yang merangkap mengajar di kelas IV dan V, pada suatu saat desa mereka sedang dilAnda penyakit Demam Berdarah. Ibu Ida akan mengajarkan pokok bahasan Penyakit menular dai kelas V dan makanan sehat di kelas IV. Ibu Ida membuat suatu perencanaan pembelajaran untuk kelas IV dan V secara bersamaan sekaligus memberikan penjelasan bagaimana cara agar para murid ikut berpartisipasi mencegah dan memberantas penyakit Demam Berdara yang melAnda desa mereka. Karena Ibu Ida tidak menguasai materi tersebut dengan baik, maka Ibu Ida berinisiatif menghubungi Kantor Dinas Kesehatan di Kabupaten untuk memberikan materi. Sebelumnya Ibu Ida memberikan rancangan pokok materi dan tujuan yang harus dicapai pada pembelajaran tersebut. Tentu saja dalam pembelajaran tersebut anak-anak merasa senang karena mereka bertemu dengan orang yang ahli di bidangnya dimana anak-anak bebas bertanya seputar materi yang diberikan. Melihat kegiatan yang dilakukan Ibu Ida, bagaimana menurut pendapat Anda? Apakah Anda pernah melakukan hal yang sama? Cobalah memanfaatkan masyarakat disekitar Anda? Djalil, dkk (2005) menjelaskan beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memanfaatkan nara sumber, yaitu: 1. materi atau informasi yang dapat diperoleh dari nara sumber, tidak dikuasai oleh guru, ada 2. nara sumber tersebut tepat, artinya yang dijadikan nara sumber harus orang yang benar-benar memiliki informasi tersebut Pembelajaran Kelas Rangkap 4 - 19
3. hindarkanlah hal yang berwarna politik, karena murid SD belum saatnya diberi informasi politik praktis Rangkuman Lingkungan adalah sumber belajar yang vital. Pembelajaran yang menjadikan lingkungan sebagai objek belajar dapat memberikan pengalaman nyata dan langsung kepada peserta didik. Seorang guru harus mampu membuat siswa belajar mandiri. Membentuk kelompok belajar dapat membantu siswa mengaktualisasikan diri dan melalui kegiatan belajar dalam kelompok, siswa diharapkan memperoleh banyak hal antara lain pengetahuan dan keterampilan lebih banyak karena mereka dapat belajar dari sesama teman. Pada dasarnya sebuah lingkungan yang dipilih dapat menjadi sumber belajar berbagai jenis ilmu, Lingkungan belajar dapat berupa lingkungan di sekolah yang terdiri guru, kepala sekolah, teman sekolah, ruang kelas, dan halaman sekolah. Sedangkan lingkungan sekitar meliputi lingkungan alam, lingkungan social yang dapat berupa masyarakat dan sarana-sarana lainnya yang terdapat di sekitar daerah tempat tinggal ataupun sekolah siswa. Tes Formatif 2 1. Dalam pendidikan pada dasarnya lingkungan adalah……… a. tempat bermain b. tempat belajar c. laboratorium raksasa yang merupakan sumber belajar d. tempat siswa beradaptasi dengan alam 2. Lingkungan sekolah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar adalah…… a. Kantin sekolah b. Museum c. Cagar alam d. Puskesmas 3. Seorang ulama/pendeta dapat dapat menjadi nara sumber bagi siswa pada saat a. pelajaran agama b. perayaan hari-hari besar keagamaan c. setiap hari d. semua benar 20 – 4 Pembelajaran Kelas Rangkap
4. memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dapat dilakukan pada pembelajaran……. a. IPA b. IPS c. Matematika d. Semua pelajaran 5. Untuk memahami dan mengenal berbagai macam benda bersejarah pada pembelajaran IPS siswa dapat dijak mengunjungi….. a. Museum b. candi c. situs-situs peninggalan sejarah d. semua benar 6. Mengapa dalam proses belajar mengajar lingkungan sekitar mempunyai peran yang penting? a. karena lingkungan memberikan suasana segar b. karena belajar di lingkungan dapat juga menjadi ajang rekreasi c. belajar di lingkungan dapat memberikan pengalaman nyata d. Belajar di lingkungan membuat siswa dapat bercAnda gurau dengan sesama teman 7. Sebuah pasar dapat dijadikan sumber belajar. menurut Anda pembelajaran apa saja yang dapat berlangsung di sana? a. IPA b. IPS c. Matematika d. Semua pelajaran 8. Menurut Anda pada saat kapan lingkungan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar? a. pada saat guru dan siswa merasa jenuh belajar di dalam kelas b. pada saat guru kekurangan alat peraga c. pada saat guru membutuhkan sumber belajar yang tidak dapat di temui di sekolah d. pada saat guru dan siswa merasa perlu adanya suasana baru dalam pembelajaran 9. Pembelajaran dengan pendekatan PKR yang dilakukan di lingkungan sangat membutuhkan ….. a. LKS b. Lembar kerja Pembelajaran Kelas Rangkap 4 - 21
c. Alat-alat kerja d. Bahan-bahan kerja 10. Menurut Anda keuntungan dan manfaat apa yang dapat diperoleh dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar…… a. membantu guru supaya tidak repot menyiapkan alat dan bahan pembelajaran b. membantu siswa untuk mendapatkan pengalaman nyata dalam pembelajarannya c. Membantu siswa dalam mendapat kesempatan rekreasi d. Membantu siswa dalam menikmati pemAndangan alam Setelah Anda selesai mengerjakan tes, cocokkan jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang ada di bagian akhir unit ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda. Rumus Jumlah jawaban yang benar Tingkat penguasaan = x 100% 10 Arti tinggkat penguasaan Anda: 90% - 100% = baik sekali 80% - 89% = baik 70% - 79% = cukup < 70% = kurang Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan mempelajari sub unit 3 selanjutnya. Tetapi bila kurang dari 80% jangan kecewa, ulangilah membaca sub unit 2, terutama bagian yang belum Anda kuasai. 22 – 4 Pembelajaran Kelas Rangkap
Sub Unit 3 Menciptakan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Pengantar Pembelajaran dengan pendekatan PKR menuntut adanya kemandirian dari siswa. Untuk menunjang proses belajar mandiri diperlukan suasana yang dapat mendorong guru dan siswa dapat memanfaatkan lingkungan kelas mapun sekolah sebagai sumber belajar. Pada pembelajaran dengan pendekatan PKR seorang guru harus mampu menciptakan kondisi sekolah ataupun ruang kelas yang mendukung proses pembelajaran termasuk belajar mandiri. Kondisi yang dimaksud adalah melengkapi pembelajaran dengan perlengkapan dan sumber belajar yang memadai. Melalui kegiatan pembelajaran ini akan dibahas tentang bagaimana menciptakan ruang kelas sebagai sumber belajar dan menciptakan lingkungan sekolah sebagai sumber balajar yang menyenangkan bagi siswa dan guru. A. Melengkapi Ruang Kelas dengan Berbagai Sumber Belajar Ruang kelas merupkan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar, tempat sebagian besar kegiatan pembelajaran berlangsung. Menciptakan ruang kelas yang menyenangkan akan membantu berlangsungnya proses pembelajaran. Untuk membuat siswa lebih produktif dalam belajar seorang guru harus dapat menciptakan lingkungan belajar dengan berbagai perlengkapan belajar. Lembar tugas dan Lembar Kerja Siswa (LKS) sangat membantu siswa belajar mandiri. Adanya sudut baca di ruang kelas dengan berbagai jenis buku sangat diperlukan terutama pada pembelajaran dengan menggunakan model PKR dimana guru harus membelajarkan lebih dari satu kelas dalam waktu yang bersamaan. Dengan Lembar tugas dan LKS guru dapat memanfaatkan sudut baca sebagai sumber belajar siswa. Sudut baca dapat berisi kumpulan laporan kegiatan siswa, benda-benda lingkungan, pajangan kelas yang berkaitan dengan isi buku-buku yang berkaitan dengan buku pelajaran, buku cerita, komik, kliping maupun laporan tugas, dan hasil Pembelajaran Kelas Rangkap 4 - 23
kerja siswa dalam melakukan kegiatan praktikum serta benda-benda yang merupakan hasil karya siswa. Sangat penting menyediakan sudut baca di setiap ruang kelas, Suatu daerah dengan lingkungan terbatas sumber belajar sangat memerlukan berbagai macam referensi. Misal jika Anda berada di daerah Pegunungan dengan berbagai keterbatasan sumber belajar diperlukan sumber bacaan yang beragam. Kondisi alam yang terdiri alam pegunungan sangat menyulitkan guru untuk menggambarkan suasana kehidupan di daerah Pantai, berbagai macam mahluk hidup pada ekosistim pantai dan laut serta gambaran suasana dan kehidupan daerah perkotaan. Buku bacaan bergambar sangat diperlukan dalam hal ini. Berbagai hasil karya siswa sebaiknya gantungkan atau pajang di ruang kelas, agar dapat digunakan sebagai sumber belajar. Gambar Presiden, wakil Presiden dan para menteri, gambar-gambar pahlawan nasional, pahlawan revolusi, peta Provinsi dan Nasional, awetan berbagai jenis tumbuhan, serangga, dan lain sebagainya sangat membantu guru dan siswa dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan PKR maupun kelas biasa. Berbagai cara dapat dilakukan untuk pembuatan berbagai macam sumber belajar yang berupa alat peraga dengan melibatkan siswa. Untuk pembelajaran IPA misalnya pembuatan alat peraga dapat dilakukan dengan mengajak siswa ke suatu lingkungan dimana terdapat berbagai jenis flora dan fauna yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Bersama siswa guru dapat mengumpulkan berbagai jenis tumbuhan, daun-daun atau bunga-bunga, kemudian di keringkan dan disusun rapi, dan inilah yang disebut “herbarium”. Berbagai jenis biji-bijian, dikumpulkan pada gelas plastik atau botol bening bekas sesuai jenisnya dan disimpan dalam lemari. Setiap jenis tumbuhan tersebut harus diberikan identitas : Nama tumbuhan, jenis (species), keluarga (family), tempat hidupnya (habitat), waktu pengambilan bahan, identitas yang mengumpulkan bahan, dan lokasi pengambilan bahan. Pada saat mengunjungi suatu lokasi selain mengumpulkan berbagai jenis tumbuhan siswa juga dapat diajak untuk mengumpulkan berbagai jenis fauna (serangga), binatang darat atau binatang air, yang kemudian dikeringkan dan disusun dalam suatu lembar kertas manila yang selanjutnya diberi identitas. Jika mungkin flora maupun fauna dibuat pula dalam bentuk awetan basah. Ini berarti sekolah sudah memiliki “insektarium” dan alat peraga tumbuhan atau hewan yang dapat digunakan kapan saja. Jika Anda mendapat kesempatan mengunjungi daerah lain yang mempunyai kekayaan alam flora dan fauna yang berbeda dengan tempat Anda mengajar, gunakan kesempatan tersebut untuk mengumpulkan berbagai jenis flora dan fauna yang tidak terdapat di daerah tempat Anda bertugas. Kalau di daerah 24 – 4 Pembelajaran Kelas Rangkap
sekitar sekolah Anda banyak sungai,ataupun danau gunakan kekayaan alam tersebut sebagai sumber belajar, salah satunya dengan membuat akuarium sederhana. Pada kegiatan yang sama guru dan siswa dapat pula mengumpulkan berbagai jenis batu-batuan seperti batu cadas, batu sungai, batu pasir dan batu-batu lain. Batuan seperti ini banyak terdapat di halaman, di sungai, di gunung dan ditempat lainnya, kemudian disimpan pada lemari atau meja dan ditempatkan di salah satu sudut ruangan kelas. Pembuatan alat peraga dapat dilakukan oleh guru sendiri ataupun bersama siswa dengan menggunakan bahan bekas tidak terpakai misalnya barang dari logam, plastik, kayu, rotan, kaca, ebonite, kabel, kertas, karet, dan kain Guru bersama-sama murid membuat sendiri berbagai jenis alat praga pelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, antara lain globe, dan alat peraga terjadinya gerhana. membuat respirometer dengan selang dan botol bekas, jam pasir, membuat kalender, atau kliping sejarah dan olaharaga, membuat peta timbul dari koran bekas dan lain sebgainya. Kotak 1 Ketika sedang melaksananakan tugas di Kabupaten Puncak Jaya, Papua saya melihat seorang guru kelas 5 di sebuah SD Negeri (Ibu Ks) sedang menjelaskan tentang ekosistim. Pada penjelasan tentang jenis- jenis mahluk hidup pada ekosistim hutan guru tersebut tampak tidak mengalami kesulitan terutama dalam memberikan contoh-contoh. Akan tetapi pada saat menjelaskan tentang berbagai jenis mahluk hidup yang ada di laut dengan menyebutkan berbagai contoh. Beberapa siswa bertanya bagaimana bentuk bintang laut, bagaimana bentuk rumput laut apakah sama dengan rumput yang ada di halaman sekolah mereka. Untunglah sebelum ditugaskan di Puncak Jaya ibu Ks membawa beberapa awetan basah berbagai jenis tumbuhan dan hewan laut hasil kegiatan sewaktu masih menjadi mahasiswa PGSD selain itu memperlihatkan gambar-gambar lain yang terkait dengan ekosistim pantai. Ibu Ks dapat memberikan penjelasan dengan baik seputar materi tersebut. Bagaimana di sekolah Anda? Apakah Anda pernah mengalami hal yang sama atau apakah Anda mempunyai pengalaman lain? berdasarkan ilustrasi 1 di atas, ibu Ks sudah berusaha untuk melakukan pembelajaran dengan baik. Sangat penting menciptakan lingkungan kelas dengan berbagai sumber belajar. Pada ilustrasi di atas Pembelajaran Kelas Rangkap 4 - 25
menunjukkan ibu Ks benar-benar memanfaatkan ilmu dan hasil karyanya selama menjadi mahasiswa. Mahasiswa dapat memperoleh gambaran tentang keadaan lingkungan yang belum pernah dikunjunginya. Berikut ini adalah contoh seorang guru merencanakan kegiatan untuk menggunakan alat pembelajaran di kelas yang merupakan karya siswa sebagai alat pembelajaran Matematika. Kotak 2 Pak Marten adalah seorang guru di salah satu SD Negeri yang merangkap kelas IV dan V. Pada pembelajaran matematika materi pengukuran, pak Marten membagi setiap kelas dengan 3 kelompok dimana masing-masing kelompok mendapat LKS beserta alat dan bahan pembelajaran. Pak Marten menggunakan beberapa bangun ruang yang dipajang di ruang kelas sebagai bahan pembelajaran. LKS dan Lembar Tugas dibuat sesuai dengan tingkatan kelas masing-masing. Murid kelas IV ditugaskan untuk mengukur panjang, lebar dan menghitung luas bangun yang ditugaskan, sedangkan, murid kelas V ditugaskan untuk menghitung jari-jari dan volume bangun ruang. Berdasarkan illustrasi di atas Pak Marten tidak mengalami kesulitan dalam pembelajaran kelas rangkap dengan memanfaatkan hasil karya siswa yang dipajang di kelas sebagai alat pembelajaran. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda pernah melakukan hal yang sama? Kalau belum mungkin Anda dapat mencobanya jika Anda dikondisikan untuk melakukan pembelajaran kelas rangkap. B. Melengkapi Lingkungan Sekolah Dengan Berbagai Sumber Belajar Pada dasarnya keberhasilan suatu kegiatan pembelajaran terutama terletak pada guru yang ditunjang dengan seluruh komponen yang ada di sekolah tersebut. Suatu sekolah dengan jumlah guru yang terbatas, sangat membutuhkan kreatifitas dalam menciptakan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar. Halaman sekolah dapat dijadikan sumber belajar, berbagai tanaman dapat di tanam di sana, selain memperindah suasana sekolah siswa dapat belajar berbagai hal seperti mengetahui bagian-bagian tanaman dan ekosistim. Halaman belakang sekolah dapat dibuat kebun sekolah. Di kebun sekolah siswa dapat mempelajari sistim reproduksi pada tumbuhan, barbagai macam tumbuhan dengan lingkungan hidupnya, 26 – 4 Pembelajaran Kelas Rangkap
cara bercocok tanam dan mempraktekkannya secara langsung. Belajar melalui pengalaman nyata akan memberikan hasil belajar yang lebih baik. Koperasi yang dibangun di sekolah dapat berfungsi sebagai sumber belajar, selain dapat membantu anggota-anggotanya yang merupakan orang-orang yang berada di lingkungan sekolah. dapat juga digunakan sebagai sumber belajar, di koperasi siswa dapat belajar menghitung keuntungan dari penjualan, sistim kredit, manfaat koperasi dan sekaligus mempraktekkannya karena siswa merupakan anggota koperasi juga. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang dibentuk di sekolah dapat menjadi sumber belajar dimana siswa dapat melihat langsung bagaimana cara menangani berbagai masalah kesehatan secara sederhana. Pada dasarnya banyak hal yang dapat dipelajari di lingkungan sekolah apabila lingkungan sekolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Semua tergantung pada Anda sebagai guru dalam merancang kegiatan pembelajaran. Bagaimana cara Anda meningkatkan kualitas belajar siswa dengan pemanfaatan lingkungan terutama yang menggunakan pendekatan PKR. Ada 2 (dua) cara untuk meningkatkan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar yang dapat meningkatkan kualitas belajar siswa: 1. Menciptakan lingkungan di sekolah yang memudahkan murid-murid untuk belajar mandiri, yang dapat dilakukan dengan melengkapi sekolah atau ruang kelas dengan berbagai sumber belajar 2. memanfaatkan sumber belajar yang ada secara maksimal untuk menunjang belajar mandiri (Djalil, 2005) Latihan Ketika sedang membimbing mahasiswa PPL di kabupaten MAPPI distrik Bade, seorang guru Ibu Nn bercerita bahwa ia sangat kesulitan memberikan contoh-contoh yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Misal dalam memberikan contoh berbagai jenis hewan, disana siswa hanya mengenal jenis hewan tertentu terutama Rusa dan Kasuari. Pada saat mengajar IPA di kelas VI Ibu Nn menunjukkan gambar sapi namun oleh siswa gambar tersebut disebut Rusa (Rusa di daerah tersebut banyak yang bertubuh sangat besar). Demikian pula untuk menjelaskan tentang hal-hal lain seperti Pasar dan berbagai jenisnya, Museum dan lainnya Ibu Nn sangat merasa kesulitan. Pembelajaran Kelas Rangkap 4 - 27
Jika Anda berada pada posisi ibu Nn apa yang harus Anda lakukan? 1. Langkah-langkah apa saja yang Anda lakukan untuk mempersiapkan pembelajaran dengan berbagai kekurangan yang ada di lingkungan sekolah seperti ibu Nn? 2. Menurut Anda metode pembelajaran apa yang sebaiknya diterapkan dengan kondisi alam seperti yang dialami ibu Nn? Petunjuk jawaban latihan Untuk dapat menjawab pertanyaan ini dengan tepat, maka Anda dapat memperhatikan petunjuk barikut ini: 1. alat peraga 2. buku bacaan bergambar 3. proses pembelajaran Apabila Anda telah menyelesaikan tugas ini, diskusikan dengan teman Anda serta kemukakan argumentasi Anda. Konsultasikan dengan tutor Anda tentang jawaban Anda. RANGKUMAN Menciptakan ruang kelas dan ligkungan sekolah sebagai sumber belajar amat penting, terutama dalam upaya meningkatkan kemandirian siswa. Ruang kelas yang berisi sumber belajar dan alat belajar sangat membantu guru dan siswa dalam pembelajaran, terutama sekolah yang terkondisikan untuk melakukan pembelajaran kelas rangkap. Menciptakan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar sangat membantu dalam pembelajaran kelas rangkap. Koperasi, UKS, kebun sekolah dan halaman sekolah, kolam sekolah membantu siswa dalam memperoleh pengalaman nyata dalam belajar. 28 – 4 Pembelajaran Kelas Rangkap
Tes Formatif 3 Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan ! 1. Herbarium merupakan alat dan sumber belajar yang biasanya di tempatkan di............ a. Lemari di ruang Kepala Sekolah b. Lemari di dalam kelas c. di ruangan kepala sekolah d. di ruang kelas 2. Pemanfaatan ruang kelas sebagai sumber belajar dapat dilakukan dengan....... a. membuat sudut baca b. membuat koperassi sekolah c. membuat kolam sekolah d. membuat kebun sekolah 3. Menciptakan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar, sebaiknya melibatkan ..... a. guru b. kepala sekolah c. siswa d. semua komponen di sekolah 4. Dalam menggunakan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar pada pembelajaran kelas rangkap, guru sebaiknya.............. a. membuat lembar tugas/LKS b. membagi siswa dalam kelompok belajar c. membantu siswa dengan menemutunjukkan sumber belajar d. Semua yang tersebut di atas benar 5. Bila Anda terkondisikan untuk membelajarkan kelas rangkap, dan Anda akan memberikan materi tentang Ekosistim air tawar, apa yang harus Anda lakukan? a. Bersama siswa ke Danau yang jauh tempatnya sambil rekreasi b. Bersama siswa membuat akuarium c. Bersama siswa ke kolam sekolah d. Bersama siswa mengunjungi kolam renang yang ada di Daerah Anda Pembelajaran Kelas Rangkap 4 - 29
6. Manfaat ruang kelas dan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dapat............. a. Mengurangi kebosanan siswa dalam belajar b. menambah indah ruang kelas dan sekolah c. untuk memamerkan kemampuan guru dan siswa d. memperkaya pengetahuan dan pengalaman murid Pilihlah A. Bila 1) dan 2) benar B. Bila 1) dan 3) benar C. Bila 2) dan 3) benar D. Bila 1), 2) dan 3) benar 7. Yang dapat dijadikan sumber belajar di ruang kelas adalah....... 1) Herbarium yang di buat bersama oleh guru dan siswa 2) Sudut baca di dalam kelas 3) Bangun ruang yang dipajang di ruang kelas 8. Manfaat menciptakan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar adalah............... 1) meningkatkan kemandirian siswa 2) memperkaya pengalaman murid dalam memanfaatkan berbagai media sebagai sumber belajar 3) Siswa dapat belajar melalui pengalaman nyata tanpa perlu mengeluarkan biaya yang besar 9. Jika Anda mendapat tugas untuk mengajar di suatu daerah dengan lingkungan alam tertentu dimana tidak tersedia keanekaragaman flora dan fauna, Jika Anda harus mengajarkan suatu materi dengan berbagai contoh yang tidak tersedia di daerah Anda maka Anda akan ................. 1) karena kondisinya yang terbatas, materi yang diberikan disesuaikan dengan keadaan yang ada 2) Berusaha memberikan penjelasan dengan memberikan contoh-contoh dari alat peraga yang ada 3) Berusaha memberikan penjelasan dengan memberikan contoh berupa gambar-gambar yang berkaitan dengan materi tersebut 30 – 4 Pembelajaran Kelas Rangkap
10. Dalam memanfaatkan lingkungan belajar dapat dilakukan dengan ... 1) individual 2) kelompok 3) klasikal 11. Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar perlu memperhatikan hal-hal ....... 1) berkaitan dengan materi pelajaran 2) tidak membutuhkan biaya yang besar 3) mudah dijangkau Setelah Anda selesai mengerjakan tes, cocokkan jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang ada di bagian akhir unit ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda. Rumus Jumlah jawaban yang benar Tingkat penguasaan = x 100% 10 Arti tinggkat penguasaan Anda: 90% - 100% = baik sekali 80% - 89% = baik 70% - 79% = cukup < 70% = kurang Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan mempelajari unit selanjutnya. Tetapi bila kurang dari 80% jangan kecewa, ulangilah membaca sub unit 3, terutama bagian yang belum Anda kuasai. Pembelajaran Kelas Rangkap 4 - 31
Kunci Jawaban Tes Formatif Tes Formatif 1 1. Seorang guru harus memanfaatkan guru lain dalam satu sekolah pada saat - guru tesebut akan meninggalkan sekolah untuk urusan yang sangat penting pada saat pembelajaran sedang berlangsung - seorang guru belum menguasai materi pelajaran tertentu - seorang guru kekurangan buku sumber - seorang guru kekurangan alat dan sumber belajar 2. Seorang guru membutuhkan bantuan guru lain dari sekolah yang berbeda pada saat.... - seorang guru membutuhkan bantuan untuk mengatasi kesulitan belajar pada materi tertentu dan disekolah tempat bertugas tidak ada teman yang dapat membantu - seorang guru membutuhkan alat peraga yang tidak tersedia di sekolah tempat guru tersebut bertugas, dan ia sendiri belum dapat dan pernah membuatnya - seorang guru membutuhkan informasi tentang perkembangan dunia pendidikan yang belum diketahuinya 3. Salah satu contoh bentuk kerjasama antara sesama guru dari sekolah lain dapat dilakukan dalam kegiatan KKG. Kerjasama tersebut dapat berlangsung baik apabila setiap guru memanfaatkan kegiatan tersebut sebagai forum diskusi untuk saling bertukar pengalaman untuk mengatasi kesulitan, setiap guru dapat bertanya hal-hal yang tidak atau kurang dipahaminya tanpa harus merasa malu. 4. Dengan adanya KKG, setiap guru yang terlibat di dalamnya diharapkan dapat mengatasi berbagai permasalahan dan kesulitan yang dihadapi dalam melaksanakan tugasnya. Tes Formatif 2 1. c. laboratorium raksasa yang merupakan sumber belajar 2. a. kantin sekolah 3. b. perayaan hari-hari besar keagamaan 4. a. IPA 5. d semua benar 6. c belajar di lingkungan dapat memberikan pengalaman nyata 32 – 4 Pembelajaran Kelas Rangkap
7. d Semua pelajaran 8. c pada saat guru membutuhkan sumber belajar yang tidak dapat di temui di sekolah 9. a. LKS 10. b membantu siswa untuk mendapatkan pengalaman nyata dalam pembelajarannya Tes Formatif 3 1. d, di ruang kelas 2. a, membuat sudut baca 3. d, semua komponen di sekolah 4. d, Semua yang tersebut di atas benar 5. d, memperkaya pengetahuan dan pengalaman murid 6. d, Herbarium yang di buat bersama oleh guru dan siswa, Sudut baca di dalam kelas, Bangun ruang yang dipajang di ruang kelas 7. d, meningkatkan kemandirian siswa, memperkaya pengalaman murid dalam memanfaatkan berbagai media sebagai sumber belajar, Siswa dapat belajar melalui pengalaman nyata tanpa perlu mengeluarkan biaya yang besar 8. c Berusaha memberikan penjelasan dengan memberikan contoh-contoh dari alat peraga yang ada, berusaha memberikan penjelasan dengan memberikan contoh berupa gambar-gambar yang berkaitan dengan materi tersebut 9. d individual, kelompok dan klasikal 10. d berkaitan dengan materi pelajaran, tidak membutuhkan biaya yang besar mudah dijangkau Pembelajaran Kelas Rangkap 4 - 33
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228
- 229
- 230
- 231