Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bahan Ajar

Bahan Ajar

Published by B syukroni Baso, 2023-06-03 15:37:59

Description: Bahan Ajar

Search

Read the Text Version

["\u201dNah, ada yang melaporkan, ada orang melihat UFO di atas tempat itu beberapa hari lalu. Aku tengok beritanya tadi malam.\u201d Sopir angkot menjawab lebih dulu Dahiku terlipat (263, BTZ, 2018:87) Pada data (30) terdapat simbol yang ditunjukkan melalui tindakan terlipatnya dahiku. Simbol ini dipilih karena kemampuannya untuk merepresentasikan suatu makna atau konsep secara tidak langsung. Dalam konteks ini, tindakan terlipatnya dahiku dapat mengindikasikan kebingungan, keheranan, atau ketidakpercayaan terhadap laporan tentang UFO yang diterima dari sopir angkot. Dari tindakan ini, dapat menginterpretasikan bahwa dahiku merasa tidak percaya terhadap laporan tersebut. Sebagai simbol, tindakan terlipatnya dahi tersebut secara tidak langsung merepresentasikan kebingungan atau ketidakpercayaan, sehingga memperkaya makna dan nuansa dalam kutipan tersebut. Tanda simbol yang dihadirkan dalam kutipan tersebut, yaitu dahi terlipat, dapat digunakan untuk mengekspresikan suatu makna atau konsep secara tidak langsung. Dalam hal ini, tindakan dahiku terlipat dapat mengindikasikan makna kebingungan atau keheranan terhadap laporan tentang UFO yang diterima dari sopir angkot. Hal ini mencerminkan rasa tidak percaya atau skeptisisme terhadap laporan tersebut. Analisis Sastra Menggunakan Teori Charles Sander Pierce 143","Kutipan ini menjadi penting karena mencerminkan realitas masyarakat yang memiliki kecenderungan skeptisisme terhadap informasi yang diterima. Dalam era informasi yang semakin cepat dan banyak, sering kali sulit untuk membedakan informasi yang benar dari yang salah atau tidak dapat dipercaya. Oleh karena itu, tindakan skeptisisme seperti yang diungkapkan oleh Dahiku dapat membantu individu untuk melakukan verifikasi terhadap informasi yang diterima sebelum mempercayainya. Dalam kehidupan kenyataan, terlipatnya dahi dapat mengindikasikan makna kebingungan atau ketidakpercayaan terhadap suatu pernyataan atau informasi yang diterima. Hal ini dapat menunjukkan bahwa orang tersebut memerlukan waktu untuk memproses dan memahami informasi tersebut sebelum bisa menerimanya secara penuh. Dalam konteks kutipan tersebut, terlipatnya dahi Dahiku mencerminkan rasa keheranan atau skeptisisme terhadap laporan tentang UFO yang diterima dari sopir angkot. Dalam kehidupan kenyataan, hal ini dapat mengingatkan untuk selalu berpikir kritis dan tidak langsung menerima segala informasi yang diterima tanpa melakukan pengecekan dan verifikasi terlebih dahulu. Tidak semua simbol atau tanda yang digunakan dalam bahasa atau komunikasi manusia terkait dengan budaya tertentu. Dalam 144 Pembelajaran Semiotika","hal ini, tanda atau simbol dahi terlipat yang muncul dalam kutipan tersebut lebih terkait dengan bahasa tubuh dan ekspresi wajah yang bersifat universal daripada budaya tertentu. Tindakan terlipatnya dahi dapat mengindikasikan makna kebingungan atau keheranan yang dialami oleh seseorang dalam situasi tertentu, tanpa terkait dengan budaya tertentu. Pesan tersirat dalam kutipan tersebut adalah ketidakpercayaan terhadap laporan tentang UFO yang diterima dari sopir angkot. Interpretasi kutipan tersebut adalah bahwa kadang-kadang harus berhati-hati dalam menerima informasi atau kabar yang belum terbukti kebenarannya, dan perlu adanya sikap kritis dalam memproses dan mengevaluasi informasi yang terima sebelum mempercayainya secara sepenuhnya. 3. Makna Tanda Interpretan t dalam Novel Karya Tere Liye Interpretan atau pengguna tanda adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda, dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Jadi interpretan adalah hubungan pikiran dengan objeknya. Tanda interpretan terdiri atas tiga jenis tanda yaitu 1) Rheme adalah penanda yang berhubungan dengan kian terpahaminya objek petanda bagi penafsir. 2) dicent adalah penanda yang menampilkan informasi Analisis Sastra Menggunakan Teori Charles Sander Pierce 145","tentang petandanya sesuai dengan kenyataan, 3) Argument adalah penanda atau petandanya akhirnya bukan suatu benda melainkan suatu kaidah atau aturan. Berikut akan dijelaskan pada kutipan berikut. a. Rheme Rheme adalah penanda yang berhubungan dengan kesan terpahaminya objek petanda bagi penafsir. Artinya Rheme makna orang bisa menafsirkan berbeda sesuai dengan pilihannya masing-masing (multitafsir), seperti pada kutipan berikut; 1) Rasa malu, Kepedisan, rasa senang \u201dBercanda, Ra.\u201d Wajah Seli memerah, separuh karena kepedasan, separuh masih menahan tawa.\u201d.(74,BM, 2014: 23) Pada data (31) terdapat kalimat Wajah Seli yang memerah dalam kutipan tersebut memiliki makna ganda. Salah satu makna yang adalah bahwa Seli sedang merasa panas atau kepedasan, sedangkan makna lainnya adalah bahwa Seli merasa malu atau gugup. Karena adanya multitafsir pada makna wajah memerah tersebut, maka wajah memerah dianggap sebagai tanda Rheme. Tanda Rheme memiliki ciri khas bahwa maknanya tidak bisa ditentukan secara pasti dan dapat memiliki banyak tafsir tergantung pada konteks dan pemahaman masing-masing penafsir. Makna yang dapat diinterpretasikan dalam kutipan tersebut adalah rasa malu, kepedisan, rasa senang yang dirasakan oleh Seli saat bercanda dengan Ra, namun masih mencoba menahan tawa meskipun merasa tidak 146 Pembelajaran Semiotika","nyaman. Hal ini dapat dilihat dari deskripsi wajahnya yang memerah secara parsial karena kepedasan, namun juga terlihat menahan tawa. Kehadiran tanda Rheme dalam kutipan tersebut dapat memperkuat kesan bahwa wajah memerah Seli memiliki makna yang berbeda- beda bagi setiap penafsir, tergantung pada persepsi atau pengalaman mereka sendiri. Dengan adanya tanda Rheme, kehadiran tanda Rheme memberikan kebebasan bagi seseorang untuk menafsirkan makna dari kutipan tersebut sesuai dengan pemahaman mereka. Selain itu, kehadiran tanda Rheme juga dapat menimbulkan efek imajinatif pada seseorang sehingga membantu menghidupkan suasana dalam cerita. Kehadiran tanda Rheme dalam kutipan tersebut penting karena memberikan kesan interpretasi yang berbeda bagi seseorang. Wajah Seli yang memerah dapat diinterpretasikan sebagai tanda malu, ketidaknyamanan, atau kegembiraan karena keberhasilan lelucon yang dia buat. Ini memberikan ruang bagi seseorang untuk menafsirkan karakter Seli dan situasi yang terjadi dengan cara yang berbeda-beda. Dalam konteks novel, hal ini dapat menambah kedalaman dan kompleksitas karakter dan plot, serta memberikan kesempatan untuk menggali tema yang lebih dalam. Makna wajah memerah dalam kutipan tersebut bisa diartikan sebagai tanda bahwa Seli Analisis Sastra Menggunakan Teori Charles Sander Pierce 147","merasa malu atau gugup dalam situasi tersebut, yang bisa menjadi indikator bahwa dia merasa tidak nyaman dengan lelucon atau situasi tertentu. Dianggap sebagai tanda Rheme karena wajah memerah adalah fakta atau informasi baru yang memberikan penekanan pada pesan atau inti kalimat. Jika kutipan tersebut dihubungkan dengan kehidupan kenyataan, maka maknanya adalah bahwa beberapa orang menunjukkan reaksi fisik tertentu dalam situasi yang tidak nyaman atau sulit, dan reaksi itu bisa diartikan sebagai tanda bahwa mereka merasa tidak nyaman atau gugup. Wajah memerah dalam kutipan tersebut adalah reaksi Seli terhadap bercandaan Ra yang membuatnya merasa kepedasan tapi masih menahan tawa. Wajah memerah ini dianggap sebagai tanda Rheme karena memberikan fokus pada perasaan Seli yang kontradiktif, yaitu merasa tidak nyaman tapi masih menikmati situasi tersebut. Pesan tersirat dari kutipan tersebut menggambarkan bagaimana orang sering kali menahan perasaan tidak nyaman atau situasi yang kurang menyenangkan hanya untuk menjaga hubungan atau menghindari konflik. Interpretasi kutipan ini bisa bermacam-macam tergantung pada pengalaman dan pandangan seseorang. Namun secara umum, kutipan ini menggambarkan situasi yang lucu dan akrab antara Ra dan Seli, serta memberikan gambaran tentang bagaimana 148 Pembelajaran Semiotika","manusia sering kali menunjukkan emosi yang kontradiktif dalam kehidupan sehari-hari. 2) Kebahagiaan dan Kesedihan \u201cMata Seli terlihat berkaca-kaca, menangis\u201d(137, BL, 2015: 311) Pada data (32) \\\"Mata Seli terlihat berkaca-kaca, menangis\\\" dianggap sebagai Rheme adalah karena kata \\\"berkaca-kaca\\\" memberikan penekanan pada kondisi mata Seli yang sedang menangis, sehingga menjadi bagian penting dalam kalimat tersebut. Ciri-ciri kata yang dianggap sebagai Rheme adalah bahwa kata tersebut menjadi pusat perhatian atau fokus dalam sebuah kalimat, dan sering kali memberikan informasi penting atau menekankan suatu ide. Selain itu, kata yang dianggap sebagai Rheme juga dapat menentukan interpretasi kalimat secara keseluruhan dan medan adanya variasi makna atau multitafsir. Sifat yang diinterpretasikan dalam kutipan tersebut adalah emosional. Tanda Rheme digunakan dalam kutipan tersebut untuk menyoroti kata atau frasa yang menjadi fokus informasi utama atau inti dari kalimat, yaitu \\\"Mata Seli terlihat berkaca-kaca, menangis\\\". Hal ini membantu seseorang untuk lebih memahami pesan yang ingin disampaikan oleh penulis atau pembicara. Makna kata \\\"mata Seli berkaca-kaca\\\" menjadi penting dalam data ini karena dapat Analisis Sastra Menggunakan Teori Charles Sander Pierce 149","memberikan informasi tentang kondisi emosional atau psikologis Seli pada saat tertentu. Seli sedang mengalami perasaan yang sangat kuat, seperti sedih atau bahagia, sehingga menimbulkan reaksi fisik yang terlihat pada matanya. Hal ini dapat memberikan insight tentang karakter atau kepribadian Seli, serta juga dapat mempengaruhi jalan cerita atau alur dalam narasi yang sedang dibaca atau ditulis. Ketika seseorang menangis, terutama jika tangisannya terlihat jelas, maka hal itu dapat menunjukkan bahwa orang tersebut sedang mengalami emosi yang kuat, baik itu sedih, gembira, atau bahkan marah. Dalam kutipan tersebut, dikatakan bahwa \\\"Mata Seli terlihat berkaca-kaca, menangis\\\", sehingga kian besar Seli sedang mengalami emosi yang kuat. Oleh karena itu, kata \\\"mata Seli berkaca- kaca\\\" dalam kutipan tersebut dikaitkan dengan makna emosional. Kutipan tersebut bisa bermakna bahwa Seli sedang mengalami suatu emosi yang kuat, apakah kebahagiaan atau kesedihan. Dalam kehidupan kenyataan, banyak orang juga mengalami perasaan yang bercampur aduk, dan terkadang sulit untuk membedakan antara kebahagiaan dan kesedihan karena keduanya dapat menyebabkan reaksi emosional yang serupa. Oleh karena itu, kutipan ini dapat mengingatkan seseorang tentang 150 Pembelajaran Semiotika","kompleksitas emosi dan bagaimana sulitnya memahami perasaan seseorang hanya dengan melihat ekspresi mereka. Pesan tersirat dalam kutipan tersebut adalah bahwa Seli sedang mengalami perasaan yang sangat kuat dan emosional, baik itu kebahagiaan atau kesedihan. Kutipan ini juga dapat menunjukkan betapa pentingnya ekspresi emosi bagi manusia. Kutipan tersebut dapat diinterpretasikan sebagai bagian dari narasi yang menggambarkan perasaan karakter. 3) Lemah atau Takut \\\"Apakah mereka penduduk Klan Bintang?\\\" Seli berbisik, duduk di lantai kapsul meluruskan kaki. Wajahnya masih pucat, tapi dia baik-baik saja(178, MT, 2016: 99) Pada data (33) Kata \\\"Wajahnya masih pucat\\\" dianggap sebagai Rheme karena menggambarkan suatu informasi baru atau informasi yang ingin disoroti dalam kalimat tersebut. Ciri-ciri kata yang dianggap sebagai Rheme adalah kata tersebut biasanya terletak di akhir kalimat dan menjadi fokus utama dalam kalimat tersebut. Pada kutipan tersebut, kata \\\"wajahnya masih pucat\\\" diletakkan di akhir kalimat dan menunjukkan bahwa Seli masih dalam keadaan yang kurang baik meskipun ia baik-baik saja. Kata ini menjadi fokus dalam kalimat tersebut karena menunjukkan keadaan Seli yang masih terpengaruh oleh kejadian Analisis Sastra Menggunakan Teori Charles Sander Pierce 151","sebelumnya. Kata \\\"wajahnya masih pucat\\\" menjadi penting bagi data ini karena merupakan informasi yang memberikan gambaran mengenai kondisi Seli setelah kejadian yang terjadi sebelumnya. Dalam konteks tersebut, kata tersebut dianggap sebagai Rheme karena menjadi fokus utama dari kalimat dan memberikan informasi baru yang penting. Selain itu, \\\"wajahnya masih pucat\\\" memiliki makna bahwa Seli masih dalam keadaan terkejut atau ketakutan setelah kejadian tersebut. Pucat adalah salah satu tanda fisik yang dapat terjadi pada seseorang yang sedang mengalami ketakutan atau kejutan. Oleh karena itu, kata tersebut memberikan gambaran mengenai kondisi emosional Seli pada saat itu. Jika kutipan tersebut dihubungkan dengan kehidupan kenyataan, makna yang ingin disampaikan adalah pentingnya memperhatikan kondisi emosional seseorang setelah mengalami kejadian yang cukup mengganggu. Kata \\\"wajahnya masih pucat\\\" dapat menjadi tanda bahwa seseorang masih memproses kejadian tersebut dan perlu mendapatkan bantuan atau dukungan untuk mengatasi dampak emosionalnya. Makna wajahnya masih pucat dalam konteks ini mengacu pada kondisi fisik yang bermakna lemah atau takut. Seli yang masih terlihat lemah atau takut setelah mengalami kejadian yang tidak dijelaskan secara rinci 152 Pembelajaran Semiotika","sebelumnya. Hal ini dapat menunjukkan tanda-tanda ketegangan, ketakutan, atau kecemasan pada seseorang. Namun, makna ini juga dapat memiliki konotasi atau makna tersirat yang mengisyaratkan bahwa Seli tidak sepenuhnya jujur tentang kondisinya atau berusaha menutupi sesuatu. Interpretasi menggambarkan keadaan ketidakpastian dan kekhawatiran yang dirasakan oleh Seli, yang kemudian terlihat melalui ekspresi wajahnya yang masih pucat. Namun, walaupun mengalami kekhawatiran, Seli tetap mencoba untuk tenang dan mengontrol diri sehingga masih merasa baik-baik saja. Pesan tersirat dalam kutipan tersebut adalah bahwa Seli dan orang lain di sekitarnya sedang berada dalam situasi yang berbahaya atau tidak aman, sehingga mereka harus waspada terhadap orang-orang yang mereka temui. 4) Kekecewaan atau Frustrasi \u201cwajah Ali terlihat memerah. Matanya berair. \\\"Ini benar-benar buruk!\u201d Ali berseru pelan\u201d (215, BT, 2017: 154 ) Pada data (34) dianggap sebagai Rheme adalah karena kata \\\"matanya berair\\\" memberikan informasi penting dan menonjol dalam kalimat tersebut. Selain itu, kata tersebut memiliki makna multitafsir, sehingga dapat ditafsirkan secara berbeda oleh seseorang. Ciri kata yang dianggap sebagai Rheme adalah Analisis Sastra Menggunakan Teori Charles Sander Pierce 153","bahwa kata tersebut merupakan inti dari informasi yang ingin disampaikan dalam kalimat tersebut dan dapat menimbulkan interpretasi yang berbeda-beda. Sifat yang dapat diinterpretasikan dalam kutipan tersebut adalah bahwa Ali terlihat merasa tidak baik atau tidak nyaman dengan sesuatu yang sedang terjadi. Tanda Rheme yang dihadirkan dalam kutipan tersebut dapat membantu dalam memperjelas makna atau pesan yang ingin disampaikan. Dalam hal ini, bahwa matanya berair dapat dimaknai sebagai tanda-tanda bahwa Ali sedang kecewa dan frustrasi Makna mata berair sering kali dianggap sebagai tanda emosi yang sedang dirasakan oleh seseorang, terutama kekecewaan dan frustrasi. Ketika seseorang merasa kecewa atau frustrasi, reaksi yang muncul dapat berupa air mata yang keluar dari mata. Hal ini dapat terjadi karena adanya perasaan tertekan yang berlebihan atau karena ketidakpuasan terhadap sesuatu yang sedang terjadi. Oleh karena itu, dalam kutipan tersebut, mata Ali yang berair dapat dimaknai sebagai tanda kekecewaan dan frustrasi yang dirasakannya terhadap sesuatu yang sedang terjadi, sehingga ia mengeluarkan reaksi emosional dengan berseru pelan.. Kutipan tersebut menjadi penting bagi data ini jika dihubungkan dengan konsep Rheme karena menunjukkan bahwa Rheme dapat membantu seseorang untuk menafsirkan 154 Pembelajaran Semiotika","sesuatu dengan berbeda sesuai dengan pilihannya masing-masing. Kata \\\"mata berkaca-kaca\\\" memiliki arti yang ambigu atau multi-tafsir karena dapat dimaknai sebagai tanda kekecewaan dan frustasi. Hal ini bisa terjadi karena penggunaan kata \\\"mata berkaca-kaca\\\" tidak sepenuhnya menggambarkan kondisi yang spesifik atau jelas, sehingga dapat diinterpretasikan secara berbeda oleh seseorang atau pendengar yang berbeda. Misalnya, jika seseorang menangis karena sedih atau kecewa, maka \\\"mata berkaca- kaca\\\" dapat diartikan sebagai tanda kekecewaan dan frustrasi bahkan bisa juga kesedihan . Kutipan \\\"Mata Seli terlihat berkaca-kaca, menangis\\\" bisa dihubungkan dengan kehidupan kenyataan bahwa seseorang bisa menunjukkan perasaan sedih atau bahagia dengan menangis. Namun, kata-kata \\\"berkaca-kaca\\\" dalam kutipan juga bisa menunjukkan bahwa Seli sedang mengalami perasaan yang sangat intens, sehingga air matanya tidak bisa ditahan dan membasahi matanya. Pesan yang ingin disampaikan bisa bervariasi tergantung pada konteks dan kehidupan kenyataan yang berbeda-beda, namun secara umum kutipan tersebut menggambarkan kepekaan emosional dan kekuatan perasaan manusia. Pesan tersirat dalam kutipan tersebut berkaitan dengan rasa kekecewaan atau frustrasi yang dialami oleh Ali karena suatu hal yang buruk terjadi. Pesan tersebut dapat Analisis Sastra Menggunakan Teori Charles Sander Pierce 155","diartikan bahwa kadang-kadang, bahkan hal-hal kecil yang tidak terduga dapat menyebabkan emosi dan perasaan yang kuat. Selain itu, kutipan ini juga menunjukkan betapa pentingnya ekspresi nonverbal seperti warna wajah dan air mata dalam membantu memahami perasaan seseorang. 5) Bosan atau Mengantuk \u201cAku memperhatikan Batozar dengan saksama. Itu fakta yang menarik. Ali menguap lebar. Aku lagi-lagi menyikut perutnya. (266, BTZ, 2018:251) Pada data (35) kata \\\"menguap lebar\\\" dianggap sebagai Rheme karena kata tersebut mengandung informasi baru yang diungkapkan setelah klausa sebelumnya yang menjadi topik, yaitu perhatian penutur pada Batozar. Ciri-ciri kata yang dianggap sebagai Rheme adalah mengandung informasi baru yang diungkapkan setelah klausa sebelumnya yang menjadi topik, dapat berupa kata benda, kata kerja, frasa, atau klausa, dan makna adanya variasi interpretasi . Tanda Rheme pada kutipan tersebut memberikan penekanan pada kata atau frasa yang menjadi pusat perhatian atau informasi utama dalam kalimat tersebut, yaitu Ali yang menguap lebar. Dengan adanya tanda Rheme, seseorang dapat lebih mudah memahami informasi yang ingin disampaikan oleh penulis. Kutipan tersebut menjadi penting karena keberadaan Rheme, yaitu kata \\\"menguap lebar\\\" dapat memiliki beberapa makna yang berbeda tergantung pada interpretasi 156 Pembelajaran Semiotika","seseorang. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan hal yang kompleks dan tidak selalu memiliki makna yang pasti dan jelas. Dalam analisis teks, keberadaan Rheme dapat membantu untuk memperjelas makna sebuah kalimat atau kutipan. Kata \\\"menguap lebar\\\" dalam kutipan tersebut bisa diinterpretasikan secara berbeda-beda tergantung pada pemahaman masing-masing seseorang. Namun, beberapa makna yang dapat diambil dari kata tersebut adalah rasa bosan, mengantuk, atau kurangnya minat pada percakapan yang sedang berlangsung. Hal ini bisa didukung oleh konteks kutipan sebelumnya di mana tokoh Ali terlihat tidak tertarik pada percakapan Batozar dan bahkan kemudian menguap lebar. Interpretasi dari kutipan tersebut dapat bervariasi tergantung pada konteks kehidupan kenyataan yang dihubungkan. Namun, secara umum, kutipan tersebut dapat menggambarkan situasi di mana seseorang berusaha untuk memperhatikan dan memahami lingkungannya dengan saksama, tetapi orang lain di sekitarnya tidak sepenuhnya terlibat dan merasa bosan atau mengantuk. Hal ini menunjukkan pentingnya kesadaran dan perhatian terhadap lingkungan sekitar, serta kebutuhan untuk menghargai dan menghormati orang lain dalam interaksi sosial. Berdasarkan kutipan di atas, dari hasil data yang didapat terdapat beberapa tanda Rheme pada novel \u201cBumi, Bulan, Bintang, Matahari dan Analisis Sastra Menggunakan Teori Charles Sander Pierce 157","Ceros Batozar\u201d semuanya menggunakan bentuk tanda Rheme yang multitafsir. b. Dicent Dicent adalah penanda yang menampilkan informasi tentang petandanya sesuai dengan kenyataan, sehingga untuk multitafsir itu tidak ada. Ketika melihat tanda tersebut semua akan sepakat dan pikiran orang akan sama, seperti pada kutipan di bawah ini; 1) Situasi darurat \u201cAku menoleh ke pintu aula. Di luar memang ramai suara orang. Halaman sekolah juga sudah dipenuhi sirene mobil pemadam kebakaran. Selain punya jalan tersendiri, ada akses pintas ke gardu listrik itu melewati sekolah. (77, BM, 2014 :132) Pada data (36) terdapat kata sirene mobil pemadam kebakaran dianggap sebagai dicent karena kata tersebut memberikan informasi yang jelas dan pasti tentang situasi yang terjadi di sekitar aula. Kata tersebut dapat diterima secara universal oleh siapa saja yang membaca teks tersebut, tanpa perlu penafsiran atau interpretasi yang lebih dalam. Hal ini karena sirene mobil pemadam kebakaran adalah petanda yang mudah dikenali oleh banyak orang sebagai indikasi adanya kejadian darurat atau insiden di ser lokasi tersebut. Ciri-ciri kata yang dianggap sebagai dicent yaitu memberikan informasi yang jelas dan pasti tentang suatu hal atau situasi. Dapat 158 Pembelajaran Semiotika","diterima secara universal tanpa perlu penafsiran atau interpretasi yang lebih dalam. Berkaitan dengan kenyataan atau realitas yang ada di ser penulis atau seseorang. Memiliki kesesuaian antara penanda dan petanda sehingga tidak menimbulkan banyak multitafsir. Mengacu pada data yang dapat diverifikasi atau dipastikan kebenarannya. Sifat yang diinterpretasikan dalam kutipan tersebut adalah deskriptif, yaitu memberikan gambaran atau deskripsi tentang keadaan di luar ruangan. Di hadirkannya tanda dicent dalam kutipan tersebut bertujuan untuk memberikan informasi yang jelas dan tidak dapat ditafsirkan secara berbeda-beda. Dengan adanya informasi tentang suara sirene mobil pemadam kebakaran dan akses pintas ke gardu listrik yang melewati sekolah, seseorang dapat membayangkan situasi yang sedang terjadi dengan lebih jelas dan tidak ambigu. Tanda dicent membantu menghindari terjadinya multitafsir atau penafsiran yang berbeda-beda terhadap kalimat tersebut. Kutipan ini menjadi penting bagi data ini jika dihubungkan dengan dicent karena kata \\\"sirene mobil pemadam kebakaran\\\" adalah sebuah tanda dicent karena memberikan informasi tentang suara sirene yang sebenarnya terdapat di luar aula, dan bukan sekadar interpretasi atau kesan subjektif dari peneliti. Ketika mendengar sirene mobil kebakaran, masyarakat akan langsung teringat akan bahaya Analisis Sastra Menggunakan Teori Charles Sander Pierce 159","kebakaran yang dapat merugikan banyak pihak. Sirene mobil kebakaran menjadi suatu tanda atau sinyal bahwa ada kebakaran yang sedang terjadi atau akan terjadi, sehingga masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan- nya dan mengambil tindakan yang sesuai untuk menghindari bahaya kebakaran. Selain itu, sirene mobil kebakaran juga dapat menimbulkan ketegangan atau kepanikan di kalangan masyarakat, terutama jika kebakaran terjadi di lingkungan yang dekat atau melibatkan banyak orang. Tanda dicent dalam kutipan tersebut digunakan untuk memberikan informasi bahwa keberadaan sirene mobil pemadam kebakaran adalah sebuah tanda atau petanda adanya suatu kejadian penting atau genting yang sedang terjadi di luar aula sekolah. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran situasi yang sedang terjadi kepada seseorang, dan juga memperkuat kesan dramatis dari keadaan tersebut. 2) Kedisiplinan \u201cSaat kami bercakap-cakap, di luar gerimis mulai deras. Suara lonceng terdengar nyaring, tanda istirahat kedua telah berakhir. Murid-murid bergegas berlarian masuk ke kelas masing-masing\u201d (138, BL, 2015: 35) Pada data (37) terdapat kata \\\"suara lonceng\\\" dianggap sebagai dicent karena menunjukkan suatu tanda atau simbol yang 160 Pembelajaran Semiotika","mengindikasikan perubahan situasi, yaitu berakhirnya istirahat kedua dan dimulainya waktu pelajaran selanjutnya. Ciri kata tersebut sebagai dicent adalah sebagai tanda atau simbol yang memberikan informasi tentang suatu perubahan atau peristiwa yang terjadi. Makna yang diinterpretasikan dalam kutipan tersebut adalah nyaring, mengacu pada deskripsi suara lonceng yang terdengar jelas. Suara lonceng yang bermakna kedisiplinan bisa memiliki berbagai makna tergantung pada konteks dan budaya yang menggunakannya. Namun secara umum, suara lonceng sering kali digunakan sebagai tanda atau sinyal untuk mengatur waktu dan memberikan pengingat kepada orang-orang dalam suatu lingkungan, seperti pada institusi pendidikan atau tempat ibadah. Pada institusi pendidikan, lonceng sering kali digunakan sebagai tanda masuk kelas atau tanda berakhirnya waktu belajar, sehingga siswa dan guru diingatkan untuk disiplin dalam mengatur jadwal dan tidak terlambat. Selain itu, lonceng juga digunakan sebagai tanda waktu istirahat atau pergantian pelajaran, sehingga siswa dan guru dapat disiplin dalam mematuhi jadwal dan tidak mengganggu waktu belajar. Secara umum, suara lonceng yang bermakna kedisiplinan dapat menjadi pengingat bagi seseorang untuk tetap disiplin dalam menjalani kehidupannya, terutama dalam hal waktu dan jadwal. Dengan menghargai waktu dan Analisis Sastra Menggunakan Teori Charles Sander Pierce 161","mematuhi jadwal, seseorang dapat menunjukkan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab yang baik dalam kehidupan sehari- harinya. Tanda dicent dalam kutipan tersebut mengacu pada penggunaan suara lonceng sebagai tanda untuk menandai akhir istirahat kedua dan memperingatkan murid-murid untuk kembali ke kelas masing-masing. Suara lonceng dihadirkan sebagai tanda yang dapat dipahami oleh semua orang di sekolah, sehingga dapat memudahkan pengaturan waktu dan kegiatan di lingkungan sekolah. suara lonceng yang terdengar nyaring menandakan bahwa tanda istirahat kedua telah berakhir dan murid-murid harus segera masuk ke kelas masing-masing. Informasi yang ingin diinterpretasikan adalah bahwa waktu istirahat telah berakhir dan aktivitas belajar mengajar harus dilanjutkan. Pesan tersiratnya adalah pentingnya menghargai dan mematuhi waktu serta aturan yang berlaku di sekolah. 3) Peringatan \u201c... Persis ketika kami melintasi lorong ini, di ruang kerjanya, petugas yang mengawasi sistem bawah tanah selama 24 jam menatap layar besar di hadapannya yang berkedip-kedip merah, tanda ada masalah di saluran air bersih.\u201d (178, MT, 2016 :183) Pada data (38) kata \\\"berkedip-kedip merah, tanda ada masalah di saluran air bersih\\\" dianggap sebagai dicent karena memberikan 162 Pembelajaran Semiotika","tanda atau indikasi mengenai adanya masalah atau kejadian penting yang sedang terjadi atau akan terjadi dalam konteks cerita yang sedang dibahas. Dengan kata lain, data tersebut memiliki makna atau arti yang lebih dalam daripada makna harfiahnya, dan dapat digunakan untuk memberikan petunjuk atau informasi penting bagi seseorang atau pendengar. Ciri kata \\\"berkedip-kedip merah\\\" dianggap sebagai dicent karena kata tersebut memberikan tanda atau petunjuk bahwa ada masalah yang sedang terjadi pada sistem bawah tanah yang diawasi oleh petugas tersebut. Kata tersebut memberikan informasi penting yang menjadi fokus dalam konteks narasi, sehingga disebut sebagai kata dicent. Kedipan merah pada layar besar yang dilihat oleh petugas yang mengawasi sistem bawah tanah menunjukkan adanya masalah di saluran air bersih. Oleh karena itu, informasi yang ingin disampaikan dengan kedipan merah adalah ada masalah. Interpretasi kutipan tersebut adalah Sebuah kejadian di mana petugas yang bertanggung jawab mengawasi sistem bawah tanah mendeteksi masalah di saluran air bersih melalui sinyal kedip-kedip merah pada layar. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran teknologi dalam memonitor dan mendeteksi masalah pada infrastruktur penting. Kata \\\"berkedip-kedip merah\\\" pada kutipan tersebut mengindikasikan bahwa Analisis Sastra Menggunakan Teori Charles Sander Pierce 163","terdapat masalah atau kerusakan pada saluran air bersih yang diawasi oleh petugas tersebut. Warna merah pada layar besar yang berkedip- kedip adalah makna tanda peringatan atau alarm untuk memperingatkan bahwa terdapat masalah di sistem tersebut. Dalam sistem kontrol teknis, sering kali digunakan lampu peringatan berwarna merah untuk menunjukkan situasi darurat atau kondisi yang membutuhkan perhatian segera. Kondisi darurat tersebut dapat meliputi kebakaran, kegagalan sistem, atau bahaya lainnya yang membutuhkan tindakan segera. Pesan tersirat dalam kutipan tersebut adalah adanya masalah atau ancaman yang muncul di sistem bawah tanah gedung tersebut, yang bisa mengganggu saluran air bersih atau bahkan membahayakan keamanan gedung. Interpretasi dari kutipan tersebut adalah adanya petugas yang siap mengawasi dan mengantisipasi masalah yang muncul di sistem bawah tanah gedung tersebut melalui monitor layar besar yang terus dipantau selama 24 jam. Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga keamanan dan kesiapan dalam menghadapi keadaan masalah atau ancaman yang muncul. 4) Lokasi \u201c\u2026 Kamu terus melatih kekuatanmu, Ra?\\\" Seli bertanya, bosan menunggu kapan angkot kembali maju. Tidak ada siapa-siapa di angkot selain kami berdua dan sopir angkot yang sejak tadi berteriak- 164 Pembelajaran Semiotika","teriak ke calon penumpang yang berdiri di trotoar dan tidak ada satu pun yang naik\u201d (216, BT, 2017: 8) Pada data (39) terdapat kata \\\"trotoar\\\" hanya digunakan untuk menggambarkan tempat di mana calon penumpang berdiri. Kata \\\"trotoar\\\" dalam kutipan tersebut memberikan informasi tentang tempat di mana mereka berada, yaitu di sebelah jalan di mana ada trotoar di sisi jalan yang dijadikan tempat berdiri oleh calon penumpang. Trotoar juga menggambarkan situasi lalu lintas yang tidak ramai, karena tidak ada satu pun calon penumpang yang naik ke dalam angkot. Oleh karena itu, informasi yang ingin disampaikan dengan kata \\\"trotoar\\\" adalah tentang lokasi dan situasi lalu lintas di tempat itu. Trotoar dapat dimaknai sebagai lokasi karena trotoar merupakan sebuah area atau bagian dari jalan yang secara khusus diperuntukkan bagi pejalan kaki. Di dalam trotoar, pejalan kaki dapat berjalan, berdiri, atau menunggu di tempat yang telah ditentukan untuk menaiki kendaraan seperti angkot atau bus. Trotoar sering kali ditemukan di kota-kota besar sebagai salah satu sarana untuk mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas dan memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki dalam beraktivitas di kota. Oleh karena itu, trotoar dapat dianggap sebagai lokasi karena merupakan suatu tempat yang memiliki fungsi dan peruntukan yang khusus dalam lingkungan jalan raya. Analisis Sastra Menggunakan Teori Charles Sander Pierce 165","Kata \\\"trotoar\\\" dalam kutipan tersebut merujuk pada area jalan yang terletak di samping jalan yang digunakan oleh pejalan kaki. Ciri kata \\\"trotoar\\\" dalam kutipan tersebut dapat dianggap sebagai diksi, karena kata tersebut dipilih untuk menggambarkan tempat di mana calon penumpang angkot berdiri dan menunggu, sebagai alternatif dari menunggu di dalam angkot. Penggunaan kata \\\"trotoar\\\" memberikan informasi yang lebih spesifik dan jelas tentang lokasi tempat calon penumpang berdiri, daripada menggunakan kata-kata seperti \\\"jalan\\\", \\\"pinggir jalan\\\", atau kata-kata lainnya yang kurang spesifik, Kata \\\"trotoar\\\" adalah kata yang dianggap penting dan memiliki makna yang relevan dengan konteks percakapan. Tanda tersebut menekankan pentingnya lokasi tempat calon penumpang angkot menunggu, yaitu di trotoar. Kata trotoar memberikan informasi tentang lokasi tempat calon penumpang angkot menunggu, yaitu di trotoar. Informasi ini dapat membantu membentuk gambaran yang lebih jelas dan detail tentang kejadian atau situasi yang dijelaskan dalam teks. Selain itu, kutipan ini juga menunjukkan bahwa penggunaan kata- kata yang spesifik dan tepat sangat penting dalam menyampaikan pesan secara efektif dan efisien. Jika kutipan tersebut dihubungkan dengan kehidupan kenyataan, maka pesan tersiratnya adalah kurangnya minat orang 166 Pembelajaran Semiotika","untuk menggunakan transportasi umum seperti angkot. Terlihat dari kutipan bahwa tidak ada satu pun calon penumpang yang naik ke angkot yang mereka tumpangi, meskipun sopir angkot berteriak-teriak untuk menarik perhatian mereka. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kenyamanan, keamanan, dan efisiensi. Interpretasi dari kutipan tersebut adalah bahwa meskipun angkot merupakan salah satu sarana transportasi yang murah dan mudah diakses, namun banyak orang yang lebih memilih menggunakan transportasi pribadi karena beberapa alasan-alasan. Kutipan ini menggambarkan betapa sulitnya mendapatkan penumpang angkot, sehingga mengakibatkan sopir angkot harus terus berteriak-teriak di trotoar untuk menarik perhatian calon penumpang. Hal ini dapat dianggap sebagai refleksi dari permasalahan transportasi yang ada di Indonesia, di mana transportasi umum masih belum bisa menjadi pilihan utama bagi sebagian besar masyarakat . 5) Pesawat \u201cLima belas menit proses boarding, penumpang sepertinya telah masuk semua. Pramugari menutup pintu pesawat\u201d (269, BTZR, 2018: 7) Pada data (40) kata \\\"boarding\\\" dan \\\"pramugari\\\" dianggap sebagai dicentsign karena keduanya menampilkan informasi tentang kejadian yang terjadi di dalam pesawat secara Analisis Sastra Menggunakan Teori Charles Sander Pierce 167","jelas dan sesuai dengan kenyataan. \\\"Boarding\\\" menunjukkan proses naiknya penumpang ke pesawat dan \\\"pramugari\\\" menunjukkan profesi dari orang yang menutup pintu pesawat. Ciri kata-kata yang dianggap sebagai Dicentsign adalah dapat memberikan informasi yang jelas dan faktual tentang suatu kejadian atau objek, serta dapat diterima secara universal oleh orang-orang yang memahami makna tanda tersebut. bertujuan untuk memberikan informasi yang jelas dan terperinci tentang situasi di dalam pesawat terbang. Makna Kata \\\"boarding\\\" dalam kutipan tersebut merujuk pada proses masuk ke dalam pesawat terbang oleh penumpang, yang merupakan bagian dari proses penerbangan. Sedangkan kata \\\"pramugari\\\" merujuk pada staf maskapai penerbangan yang bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan penumpang selama penerbangan. Kedua kata ini memiliki makna yang berkaitan erat dengan pesawat terbang karena keduanya terkait dengan pengalaman penumpang saat bepergian dengan pesawat terbang. Penumpang harus melewati proses \\\"boarding\\\" untuk masuk ke dalam pesawat dan \\\"pramugari\\\" bertanggung jawab untuk memberikan layanan dan keselamatan selama penerbangan. Selain itu, kata \\\"pesawat\\\" sendiri juga muncul dalam kutipan tersebut, mengindikasikan bahwa konteks pembicaraan 168 Pembelajaran Semiotika","adalah tentang penerbangan dan pengalaman dalam naik pesawat terbang. Kutipan tersebut penting bagi data ini karena secara konkret menunjukkan contoh penggunaan Dicentsign dalam situasi nyata, yaitu dalam proses keberangkatan pesawat terbang. Hal ini dapat membantu dalam memahami konsep Dicentsign secara lebih jelas dan konkret, serta memberikan gambaran bagaimana Dicentsign dapat digunakan dalam berbagai konteks situasi. Selain itu, kutipan ini juga memberikan informasi yang penting terkait dengan proses keberangkatan pesawat, seperti waktu proses boarding dan tindakan yang dilakukan oleh pramugari saat penumpang telah masuk semua. Pesan tersirat dalam kutipan tersebut adalah bahwa proses boarding sudah selesai dan pesawat siap berangkat. Selain itu, dengan disebutkannya pramugari menutup pintu pesawat, dapat disimpulkan bahwa pramugari berperan dalam menjaga keselamatan dan kelancaran penerbangan. Interpretasi dari kutipan tersebut adalah bahwa dicentsign dapat membantu dalam memberikan informasi yang jelas dan tidak dapat disalahartikan mengenai suatu situasi atau keadaan, seperti dalam hal ini, proses boarding pesawat. Hal ini dapat membantu menghindari kesalahpahaman atau kebingungan yang terjadi di antara penumpang atau kru pesawat. Analisis Sastra Menggunakan Teori Charles Sander Pierce 169","Berdasarkan kutipan tersebut dari hasil data yang didapat terdapat beberapa tanda dicent pada novel \u201cBumi, Bulan, Bintang, Matahari dan Ceros Batozar\u201d semuanya menggunakan bentuk tanda yaitu memberikan informasi, yang mana ketika seseorang melihat tanda tersebut tidak multitafsir artinya semua orang mengetahui arti tanda tersebut. c. Argument Argument merupakan tanda yang berisi alasan tentang suatu hal. Tanda yang langsung memberikan alasan tentang sesuatu atau mengapa seseorang berkata seperti itu. Seperti pada kutipan berikut; 1) Hukuman \u201c\u2026 Aku melirik jam di pergelangan tangan, masih dua jam lima belas menit hingga pelajaran Miss Keriting usai. Sendirian di lorong yang tempias, basah. Itu bukan hukuman yang menyenangkan meski dibandingkan berdiri di depan kelas ditonton teman-teman\u201d. (83, BM, 2014 : 18) Pada data (41) merupakan tanda argumen karena terdapat alasan yang menguatkan pernyataan dalam kutipan, yaitu bahwa sendirian di lorong yang basah bukanlah hukuman yang menyenangkan. Pernyataan tersebut juga disertai dengan deskripsi kondisi fisik yang membuatnya tidak menyenangkan. Ciri kata yang dianggap sebagai Argumen dalam kutipan tersebut adalah \\\"itu bukan hukuman yang menyenangkan\\\", yang 170 Pembelajaran Semiotika","merupakan sebuah pernyataan yang memuat alasan atau justifikasi mengapa hal tersebut dianggap tidak menyenangkan. Sifat yang terinterpretasi dalam kutipan tersebut adalah perasaan tidak nyaman atau tidak menyenangkan yang dialami oleh Ali karena harus berada di lorong yang basah dan sepi. Terdapat juga perbandingan dengan hukuman lain yang lebih menyakitkan seperti berdiri di depan kelas ditonton teman-teman. Kutipan tersebut dapat dimaknai sebagai hukuman karena Ali merasa tidak nyaman dan tidak senang dengan situasi yang sedang dialaminya, yaitu berada sendirian di lorong yang basah dan dingin selama dua jam lima belas menit sebelum pelajaran selesai. Walaupun narator tidak secara eksplisit menyebutkan bahwa itu adalah hukuman, namun perasaan tidak nyaman yang ia alami membuatnya merasa seperti sedang dihukum atau dijatuhi sanksi. Selain itu, Ali juga membandingkan situasinya dengan berdiri di depan kelas yang ditonton oleh teman-teman, yang terlihat seperti sebuah hukuman atau sanksi yang lebih jelas. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa dalam konteks kutipan tersebut, kata \\\"hukuman\\\" digunakan secara konotatif untuk menyatakan perasaan tidak nyaman atau situasi yang tidak menyenangkan yang sedang dialami oleh narator. Kutipan ini penting bagi data ini karena memberikan informasi tentang pengalaman Analisis Sastra Menggunakan Teori Charles Sander Pierce 171","subjektif seseorang yang merasa bosan dan tidak menyenangkan saat harus menunggu selama dua jam lima belas menit di lorong yang tempias dan basah. Argumen yang diambil dari kutipan tersebut adalah bahwa situasi yang dialami terasa membosankan dan tidak menyenangkan. Hal ini dapat menjadi penting dalam analisis data karena memberikan informasi tentang pandangan dan pendapat subjektif orang yang terlibat dalam situasi tertentu. Argumen dalam kutipan tersebut juga memberikan wawasan tentang bagaimana seseorang merespons situasi tertentu dan bagaimana mereka membandingkan situasi tersebut dengan situasi yang lain. Ini dapat memberikan pemahaman tentang cara berpikir dan sikap seseorang terhadap situasi tertentu dan dapat membantu dalam memahami proses pengambilan keputusan mereka. Oleh karena itu, kutipan tersebut dapat membantu dalam membuat kesimpulan dan memberikan informasi yang lebih mendalam tentang situasi yang diamati. Dalam analisis data, mempertimbangkan pandangan subjektif dan pendapat orang yang terlibat dalam situasi tertentu dapat membantu untuk memahami situasi secara lebih holistik dan memperoleh informasi yang lebih akurat tentang situasi tersebut. Oleh karena itu, kutipan tersebut dapat dianggap sebagai sesuatu yang penting dalam data karena memberikan wawasan tentang pandangan subjektif dan pengalaman seseorang 172 Pembelajaran Semiotika","dalam situasi tertentu, dan membantu dalam memahami bagaimana orang bereaksi terhadap situasi tertentu dan membuat keputusan. Kutipan tersebut dapat dihubungkan dengan kehidupan kenyataan di mana seseorang harus menghadapi situasi yang tidak menyenangkan atau membosankan, seperti menunggu dalam situasi yang tidak nyaman atau sulit. Namun, dibandingkan dengan situasi yang lebih buruk, seperti dipermalukan di depan kelas atau di hadapan orang lain, situasi yang tidak menyenangkan masih lebih baik. Oleh karena itu, kutipan ini dapat memberikan pandangan positif dalam menghadapi situasi sulit, yaitu dengan membandingkan dengan situasi yang lebih buruk dan mencoba untuk menemukan sisi baiknya. Hal ini dapat membantu seseorang untuk mengatasi rasa bosan atau tidak nyaman dalam situasi sulit dan mencari solusi terbaik untuk masalah yang dihadapinya. Pesan tersirat dalam kutipan tersebut adalah bahwa kadang-kadang harus menghadapi situasi yang tidak menyenangkan atau bosan dalam hidup, namun harus mencoba untuk membuat yang terbaik dari situasi tersebut dan tidak menyerah pada rasa putus asa. Dalam contoh ini, meskipun merasa bosan menunggu di lorong yang basah dan sepi, dia tetap menyadari bahwa itu masih lebih baik daripada harus berdiri di depan kelas ditonton oleh teman-temannya. Oleh karena itu, kutipan Analisis Sastra Menggunakan Teori Charles Sander Pierce 173","tersebut mengajarkan bahwa harus mencoba mencari hal-hal positif dalam situasi yang tidak menyenangkan, dan tidak mengambil keputusan yang tergesa-gesa hanya karena merasa tidak nyaman atau bosan. Interpretasi kutipan tersebut adalah bahwa hidup sering kali tidak selalu menyenangkan, dan harus siap menghadapi situasi yang tidak menyenangkan atau bosan. Namun, harus belajar untuk mencari hal-hal positif dalam situasi tersebut, dan tidak menyerah pada rasa putus asa. Dalam contoh ini, mencoba untuk membuat yang terbaik dari situasi yang dia hadapi, meskipun dia merasa bosan menunggu di lorong yang basah dan sepi. Dalam hal ini, kutipan tersebut mengajarkan bahwa harus belajar untuk bersabar dan tetap tenang dalam menghadapi situasi yang tidak menyenangkan, dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya. 2) Kegelapan \u201c\u2026 Tidak ada lagi pemandangan kota yang terang, nyaman, dan indah. Hutan bagai raksasa besar menyambut di depan. Beberapa ratus meter masih berupa semak belukar, mudah dilewati, tapi semakin ke dalam, hutan semakin lebat, pepohonan semakin tinggi dan rapat. Malam telah sempurna datang, ser kami gelap. \u201c(139, BL, 2015: . 123) Pada data (42) dianggap sebagai argumen karena terdapat penilaian atau alasan mengapa seseorang berkata bahwa ruangan itu gelap, yaitu karena menilai ruangan tersebut 174 Pembelajaran Semiotika","cocok untuk dikatakan gelap. Argument merupakan suatu tanda atau bukti yang digunakan untuk mendukung atau menentang suatu pernyataan. Dalam hal ini, penilaian tersebut menjadi alasan mengapa seseorang menganggap ruangan tersebut gelap, sehingga dapat dianggap sebagai sebuah Argument. Kata \\\"gelap\\\" dalam kutipan tersebut dianggap sebagai argumen karena mengandung penilaian atau alasan mengapa seseorang berkata begitu. Ciri kata argumen adalah adanya penilaian atau alasan yang memberikan justifikasi mengapa seseorang berpendapat atau berkata sesuatu. Makna yang dapat diinterpretasikan dalam kutipan tersebut adalah suasana yang suram dan menakutkan karena hutan yang lebat dan gelap di malam hari disebut dengan kegelapan. Kehadiran tanda argumen dalam kutipan tersebut menunjukkan bahwa orang yang berkata \\\"gelap\\\" memberikan alasan mengapa ia berpendapat bahwa suasana di sekitar tersebut gelap. Tanda argumen membantu membaca dan memahami konteks kalimat dengan lebih baik dan memperjelas alasan yang disampaikan. Kutipan tersebut memberikan deskripsi mengenai keadaan di lingkungan sekitar, khususnya pada malam hari di sebuah hutan yang gelap. Informasi ini dapat menjadi pendukung atau alasan bagi seseorang yang ingin mengutarakan pendapat atau argumen terkait keadaan lingkungan tersebut. Misalnya, Analisis Sastra Menggunakan Teori Charles Sander Pierce 175","seseorang dapat menggunakan deskripsi ini untuk mengemukakan bahwa hutan yang gelap pada malam hari sangat berbahaya bagi orang yang tidak berpengalaman atau tidak memiliki pengetahuan yang cukup. Dengan demikian, kutipan tersebut dapat menjadi landasan atau bukti yang mendukung argumen atau pendapat yang ingin disampaikan. Kutipan tersebut menggambarkan pengalaman seseorang yang sedang berada di hutan pada malam hari. jika dihubungkan dengan kehidupan kenyataan dalam hal bahwa manusia perlu memahami dan menghargai alam serta lingkungan sekitar. Kehadiran hutan yang lebat dan pepohonan yang tinggi menjadi indikasi pentingnya menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup. Selain itu, kutipan tersebut juga dapat dihubungkan dengan pentingnya keselamatan saat berada di lingkungan alam yang tidak dikenal, seperti membawa perlengkapan dan pakaian yang sesuai untuk menghindari bahaya. Pesan tersirat dalam kutipan tersebut berkaitan dengan perubahan yang terjadi di lingkungan, di mana kota yang dulu terang, nyaman, dan indah telah berubah menjadi tempat yang tidak menyenangkan untuk ditinggali, sehingga orang harus mencari tempat lain untuk mencari ketenangan dan kesejukan. Pesan tersebut juga menyiratkan pentingnya menjaga lingkungan dan alam sekitar, karena 176 Pembelajaran Semiotika","jika tidak, akan kehilangan tempat-tempat yang indah dan nyaman untuk dihuni. Interpretasi kutipan tersebut adalah bahwa perubahan dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, dan bahwa harus siap untuk beradaptasi dan mencari solusi. Kutipan tersebut juga dapat mengingatkan akan pentingnya menjaga alam sekitar dan keberlanjutan lingkungan agar dapat menikmati keindahannya di masa depan. 3) Keramahan \\\"Ada yang bisa kami bantu, Tuan Muda?\\\" Petugas di meja depan restoran bertanya, tersenyum lebar tiada tara. .\\\"(182, MT, hlm:14 4) Pada data (43) Kata \\\"tersenyum lebar tiada tara\\\" yang mengiringi pertanyaan \\\"Ada yang bisa kami bantu, Tuan Muda?\\\" menunjukkan bahwa petugas tersebut memberikan sapaan dengan ramah dan senang hati. Senyum lebar juga dapat diartikan sebagai tanda kegembiraan atau kebahagiaan, yang menunjukkan bahwa petugas tersebut senang dapat membantu atau melayani orang lain. Oleh karena itu, kata tersebut dapat dimaknai sebagai ramah. Kata \\\"tersenyum lebar tiada tara\\\" dianggap sebagai argumen karena menunjukkan tindakan atau perilaku dari petugas di meja depan restoran yang ramah dan bersikap ramah terhadap Tuan Muda yang datang. Argumen ini memberikan gambaran Analisis Sastra Menggunakan Teori Charles Sander Pierce 177","tentang karakter petugas restoran yang melayani pelanggan dengan baik. Ciri-ciri kata tersebut sebagai argumen adalah bahwa kata tersebut memberikan bukti atau fakta tentang perilaku petugas restoran. Kata tersebut juga digunakan untuk mendukung atau menguatkan argumen bahwa petugas restoran tersebut ramah dan bersikap baik terhadap pelanggan. Makna yang diinterpretasikan dalam kutipan tersebut adalah kesopanan dan keramahan. Petugas di meja depan restoran menggunakan bahasa yang sopan dan ramah saat bertanya kepada pelanggan. Tanda argumen dihadirkan dalam kutipan tersebut untuk menunjukkan bagaimana petugas di meja depan restoran menggunakan kata-kata yang ramah dan sopan dalam berinteraksi dengan pelanggan. Selain itu, tanda argumen juga dapat menunjukkan pentingnya bagaimana penggunaan bahasa yang tepat dan sopan dapat mempengaruhi kesan pertama yang diberikan oleh petugas restoran kepada pelanggan. Kutipan tersebut menjadi penting dalam hal argumen karena menunjukkan sifat ramah dari petugas restoran dalam menyapa dan menawarkan bantuan kepada Tuan Muda. Hal ini dapat menambah kepercayaan dan kenyamanan Tuan Muda dalam mengunjungi restoran tersebut. Dalam konteks argumen, 178 Pembelajaran Semiotika","kutipan tersebut dapat digunakan untuk membuktikan bahwa petugas restoran memiliki sifat yang ramah dan baik dalam melayani pelanggan. Kutipan tersebut menunjukkan sikap ramah dan sopan dari petugas restoran dalam memberikan bantuan kepada Tuan Muda. Dalam kehidupan kenyataan, dapat diartikan sebagai pentingnya sikap ramah dan sopan dalam berinteraksi dengan orang lain. Pesan tersirat dari kutipan ini adalah bahwa sikap ramah dan sopan dalam memberikan bantuan dapat membuat orang lain merasa dihargai dan merasa lebih baik. Interpretasi dari kutipan tersebut adalah bahwa pentingnya sikap ramah dan sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, terutama dalam situasi yang membutuhkan bantuan atau pertolongan. 4) Identitas \u201cDua orang, dengan seragam berlogo Kota Zaramaraz, duduk di kursi yang mengambang di sebelahku. Itu bukan seragam Pasukan Bintang, tapi jelas dua orang ini adalah petugas Klan Bintang.\u201d(218, BT, hlm: 144) Pada data (44) mengandung makna bahwa dua orang yang duduk di kursi yang mengambang tersebut adalah petugas Klan Bintang yang mengenakan seragam berlogo Kota Zaramaraz, dan bukan anggota Pasukan Bintang. Hal ini dapat diindikasikan dari Analisis Sastra Menggunakan Teori Charles Sander Pierce 179","deskripsi seragam yang mereka kenakan dan juga dari pernyataan \\\"tapi jelas dua orang ini adalah petugas Klan Bintang.\\\" Oleh karena itu, makna \\\"identitas\\\" dapat ditarik dari kutipan tersebut. Data tersebut dapat dianggap sebagai argumen karena memberikan informasi yang mendukung suatu pernyataan atau kesimpulan. Dalam kasus ini, informasi mengenai seragam berlogo Kota Zaramaraz yang dikenakan oleh dua orang tersebut membantu untuk mengetahui identitas mereka sebagai petugas Klan Bintang dan bukan anggota Pasukan Bintang. Ciri dari kata yang dianggap sebagai argumen adalah kemampuannya untuk memberikan alasan atau pendukung suatu pernyataan atau kesimpulan. Kata-kata tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan dengan bukti atau fakta yang jelas dan dapat diverifikasi kebenarannya. informasi mengenai seragam berlogo Kota Zaramaraz merupakan fakta yang membantu menegaskan identitas dari dua orang tersebut sebagai petugas Klan Bintang. Makna yang dapat diinterpretasikan dari kutipan tersebut adalah identitas, karena kutipan tersebut menggambarkan secara detail dan jelas mengenai penampilan dua orang yang duduk di kursi yang mengambang di sebelah penutur, termasuk seragam berlogo Kota Zaramaraz yang mereka kenakan serta identitas mereka sebagai petugas Klan Bintang. 180 Pembelajaran Semiotika","Tanda argumen yang hadir dalam kutipan sebagai informasi yang dapat memperkuat atau mendukung argumen atau pemahaman tentang situasi yang sedang terjadi di ser penutur. Informasi mengenai seragam dan identitas dua orang tersebut dapat menjadi petunjuk bagi seseorang untuk memahami situasi dan lingkungan yang dijelaskan dalam narasi. Kutipan tersebut menjadi penting bagi data ini karena memberikan informasi yang relevan untuk membangun argumen atau pemahaman yang lebih utuh tentang situasi atau konteks yang sedang dihadapi. Dengan mengetahui bahwa dua orang tersebut adalah petugas Klan Bintang yang mengenakan seragam berlogo Kota Zaramaraz, seseorang dapat mengambil kesimpulan tentang bagaimana petugas tersebut dapat berperan dalam situasi atau tindakan yang terjadi. Misalnya, jika seseorang mengetahui bahwa Klan Bintang dikenal sebagai kelompok penjaga keamanan di wilayah tersebut, maka dapat diasumsikan bahwa kedua petugas tersebut bertanggung jawab untuk menjaga keamanan di tempat yang sedang mereka awasi. Dalam hal ini, kutipan tersebut menjadi bagian penting dari argumen atau pemahaman yang lebih besar tentang situasi yang sedang terjadi. Pesan tersirat dalam kutipan ini adalah bahwa tidak semua orang atau kelompok dapat diandalkan atau memiliki niat baik, meskipun Analisis Sastra Menggunakan Teori Charles Sander Pierce 181","mereka mengenakan seragam atau tanda pengenal lainnya. Oleh karena itu, harus selalu berhati-hati dan waspada terhadap orang atau kelompok yang tidak dikenal. Interpretasi dari kutipan tersebut dapat dikaitkan dengan pentingnya pengenalan identitas dan penggunaan tanda pengenal yang jelas dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat membantu dalam menjaga keamanan dan keselamatan, serta menghindari kejahatan atau tindakan yang merugikan. 5) Persyaratan \u201c\u2026 Aku segera memasukkan buku ke tas ranselku, memastikan tidak ada yang tertinggal, menyiapkan boarding pass pesawat, lalu beranjak berdiri. Juga Seli. Sahabatku itu menyusul di belakangku \u201c. (270, BTZR, 2018: 7) Pada data (45) kata \u201cboarding pass\u201d dimaknai sebagai persyaratan karena boarding pass adalah tiket elektronik atau kertas yang menunjukkan bahwa seseorang telah melakukan check-in dan berhak untuk naik ke pesawat pada penerbangan tertentu. Boarding pass juga biasanya diperiksa oleh petugas keamanan dan staf maskapai penerbangan sebelum masuk ke dalam pesawat, sehingga menjadi persyaratan bagi seseorang untuk dapat naik ke pesawat. Data ini dianggap sebagai argumen karena kata \\\"boarding pass\\\" merupakan informasi penting yang harus disiapkan sebelum 182 Pembelajaran Semiotika","melakukan perjalanan dengan pesawat. Dalam konteks cerita tersebut, kata tersebut juga digunakan untuk menggambarkan kegiatan persiapan sebelum melakukan perjalanan. Oleh karena itu, informasi tersebut dapat dianggap sebagai argumen yang relevan dan bermanfaat dalam konteks cerita tersebut. Dalam kutipan tersebut, kata \\\"boarding pass\\\" dianggap sebagai Argument karena kata tersebut merupakan informasi yang dibutuhkan untuk melakukan suatu tindakan, yaitu naik pesawat. Ciri dari sebuah Argument adalah informasi yang dihadirkan dengan tujuan untuk meyakinkan atau mempengaruhi seseorang dalam membuat keputusan atau melakukan tindakan tertentu. Makna pada kata \\\"boarding pass\\\" adalah sebagai persyaratan atau syarat untuk dapat naik pesawat. Artinya, tanpa memiliki boarding pass, seseorang tidak dapat melakukan tindakan naik pesawat. Oleh karena itu, kata \\\"boarding pass\\\" dianggap penting dan krusial dalam kutipan tersebut. Tanda argumen yang hadir dalam kutipan tersebut adalah kata \\\"boarding pass\\\", yang merupakan salah satu elemen yang menunjukkan bahwa kutipan tersebut membicarakan tentang persiapan perjalanan pesawat. Dalam konteks tersebut, \\\"boarding pass\\\" dapat dianggap sebagai argumen karena itu adalah salah satu dokumen yang diperlukan untuk naik pesawat, yang menunjukkan bahwa Analisis Sastra Menggunakan Teori Charles Sander Pierce 183","kutipan tersebut berbicara tentang persiapan perjalanan pesawat. Kutipan ini menjadi penting bagi data tersebut karena memberikan informasi tentang tindakan dan persiapan yang dilakukan oleh sebelum naik pesawat, dan oleh karena itu dapat membantu membangun pemahaman tentang situasi dan konteks di mana kutipan tersebut berada. Selain itu, tanda argumen \\\"boarding pass\\\" juga dapat menjadi penting bagi data tersebut karena menunjukkan bahwa kutipan tersebut berbicara tentang bagian tertentu dari perjalanan pesawat dan memperkaya pemahaman tentang topik tersebut. Kutipan tersebut menggambarkan aksi seseorang yang sedang mempersiapkan diri untuk naik pesawat dan memastikan bahwa segala sesuatunya sudah siap sebelum keberangkatan. Pesan tersirat dari kutipan ini adalah pentingnya persiapan dan kesiapan sebelum melakukan suatu kegiatan atau perjalanan. Hal ini juga menunjukkan pentingnya memastikan bahwa segala sesuatu sudah tersedia dan teratur sebelum melakukan tindakan yang diinginkan. Interpretasi penulis terhadap kutipan ini mengarah pada pentingnya perencanaan dan persiapan yang matang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam konteks yang lebih luas, kutipan ini juga dapat mengingatkan akan pentingnya merencanakan dan 184 Pembelajaran Semiotika","mempersiapkan diri sebelum melakukan suatu tindakan atau kegiatan yang lebih besar dan penting, seperti menentukan tujuan hidup atau karier yang diinginkan. Berdasarkan kutipan di atas, dari hasil data yang didapat terdapat beberapa tanda argumen pada novel \u201cBumi, Bulan, Bintang, Matahari, dan Ceros Batozar\u201d semuanya menggunakan bentuk tanda Argument yaitu tanda yang inferensi seseorang terhadap sesuatu berdasarkan alasan tertentu. B. Latihan 1. Tentukanlah masing-masing lima contoh tanda Qualisign, Sinsign, Legisign, ikon, indeks, simbol, Rheme, dicent, dan argumen yang terdapat dalam sinopsis novel berikut dan jelaskan makna tanda dalam novel berikut! Sinopsis Novel \u201cCeros dan Batozar\u201d Karya Tere Liye Awalnya mereka Raib, Seli dan Ali mengikuti karyawisata ke sebuah situs kuno yang usianya sudah lebih dari dua ribu tahun. Seperti siswa-siswa lainnya, mereka berkeliling mengenal sejarah bangunan kuno tersebut, sebelum radar dari sensor dunia paralel milik Ali mendeteksi adanya sinyal berkekuatan tinggi mencapai skala 10 yang mampu menyaingi skala Tamus ataupun Robot Z. Dengan benda canggih buatan Ali, yang diberi nama Supe Raib mereka Analisis Sastra Menggunakan Teori Charles Sander Pierce 185","menemukan sesuatu yang menakjubkan sebuah bangunan kuno yang letaknya persis lima puluh kilometer di bawah situs bangunan kuno. Di tengah rasa penasaran, mereka menelusuri bangunan kuno tersebut, tanpa di sangka di bawah kedalaman 1.200 meter di atas permukaan laut, terdapat lorong dengan patung dua manusia berkepala badak dengan tongkat perak di kedua tangannya menyambut mereka. Awalnya, semuanya berjalan lancar, bangunan kuno di dasar perut bumi itu memiliki pemandangan yang menakjubkan, hingga setelah matahari terbenam, mereka di serang oleh manusia\u2014monster\u2014berkepala badak dengan tongkat peraknya yang berkilauan. ILY versi 5 dengan berbagai fitur canggih yang telah Ali berikan, bahkan tak mampu untuk melawan kekuatan kedua manusia\u2014monster\u2014badak tersebut. Kedua manusia berkepala badak tersebut, bahkan menguasai semua teknik bertarung dunia paralel seperti, teleportasi, pukulan berdentum, teknik kinetik, sambaran petir, bahkan teknik-teknik yang belum mampu mereka kuasai. Di tengah serangan yang tidak ada habisnya, dan mereka telah kehilangan cara untuk melawan matahari dari ujung ruangan pun terbit. Seketika, dua manusia berkepala badak itu menghilang, digantikan dengan dua lelaki kembar yang menolong mereka. Ngglanggeran dan Nggalanggeram, mereka berasal dari klan Aldebaran bintang yang paling terang dari konstelasi Taurus, salah satu bintang dalam Tata Surya. Ngglenggaran dan Ngglenggaram menjelaskan tentang monster yang menyerang mereka malam tadi, kedua lelaki kembar itu menyebut manusia berkepala 186 Pembelajaran Semiotika","badak itu adalah Ceros. Dalam cerita mereka pula, Ngglenggaran dan Nggalenggaram menceritakan ekspedisi antar klan yang terjadi 40 ribu tahun yang lalu, yang akhirnya membuatnya terjebak ribuan tahun lamanya di dalam bangunan kuno yang bernama Bor-O-Bdur bersama dengan Ceros. Ngglanggeran dan Ngglenggaram juga mengatakan bahwa tidak ada jalan keluar dari ruangan ini, ruangan ini telah diselimuti oleh tameng yang berguna untuk menghalangi agar Ceros tidak keluar dari perut bumi dan merusak permukaan bumi. Hanya ada satu cara untuk dapat keluar dari ruangan ini, yaitu dengan sebuah benda yang dapat mengubah wujud Ceros menjadi wujud aslinya. Namun, sayang benda tersebut telah di curi ribuan tahun yang lalu. Tanpa benda tersebut, mereka Raib, Seli, dan Ali akan tetap terjebak selamanya di Bor-O-Bdur. Berita adanya kapsul terbang di sekitar situs kuno tempat mereka karya wisata, membuat Raib geram. Raib berprasangka bahwa kapsul terbang yang tertangkap kamera dan menyebar luas dalam video itu adalah ILY versi 5 yang terlihat karena kecerobohan Ali. Namun, ternyata kapsul terbang yang tertangkap kamera itu bukanlah ILY melainkan prototipe kapsul terbang milik klan Bulan yang hilang bersamaan dengan hilangnya Batozar, sang penjagal. Batozar merupakan kriminal paling berbahaya Klan Bulan yang memiliki kemampuan menggunakan tangan, kaki, seni berkelahi tingkat tinggi sekaligus pengintai terbaik di samping ia mampu menguasai teknik klan Bulan. Hilangnya Batozar dan kemunculan prototipe kapsul terbang yang di curi memungkinkan kalau Analisis Sastra Menggunakan Teori Charles Sander Pierce 187","Batozar tengah bersembunyi di Bumi. Dengan hal itu, Miss Selena memerintahkan kepada Raib, Seli dan Ali untuk tidak berurusan dengan Batozar dan menyerahkan semuanya kepada Pasukan Bayangan. Namun, tanpa di sangka, mereka bertemu dengan Batozar di sebuah rumah makan. Ali, dengan rasa ingin tahunya yang besar memutuskan untuk mengikuti Batozar. Dengan kegeniusannya, Ali berhasil meletakkan pelacak di tubuh Batozar yang membuat mereka bisa mengetahui posisi Batozar. Penyergapan oleh Pasukan Bayangan pun di lakukan, di tengah pertempuran yang terjadi, Batozar mengenali Raib. Raib Putri Bulan yang memiliki kemampuan berbicara dengan alam, ternyata adalah alasan Batozar untuk kabur dari penjara. Dalam keadaan terdesak, Batozar melakukan teleportasi dengan serta merta membawa Raib, Seli dan Ali ke ujung utara bumi. Di sana, Batozar memaksa Raib untuk melakukan kemampuannya berbicara dengan alam, untuk memutar kejadian 100 tahun yang lalu dengan maksud membuat Batozar kembali mengingat wajah istri dan putrinya yang telah hilang dari ingatannya. Berbicara dengan alam, bukanlah suatu teknik yang mudah untuk di lakukan, Raib harus berkonsentrasi penuh untuk membuat kilasan peristiwa tersebut hadir kembali. Di tengah rasa putus asa karena tak kunjung berhasil melakukan teknik tersebut, Batozar pun mengalah, dan tidak ingin memaksa Raib untuk melakukannya lagi. Namun, Raib bersikukuh dan mengatakan tidak akan pulang sebelum berhasil mengabulkan permintaan Batozar. 188 Pembelajaran Semiotika","Karena rasa bersalahnya yang besar atas paksaan yang sedari awal di lakukannya, Batozar pun mencari cara agar Raib dapat kembali pulang bersama teman-temannya. Batozar kemudian, mengaktifkan kembali pelacak yang pernah Ali lekatkan di tubuhnya. Tak lama berselang, portal pasukan bayangan muncul di langit-langit, siap untuk menangkap Batozar dan menyelamatkan Raib, Seli dan Ali. DI tengah pertempuran yang melibatkan Batozar dan Pasukan Bayangan, kilasan peristiwa 100 tahun yang lalu tersebut muncul. Membawa serta fakta lain yang membuat Batozar terpenjara sekaligus menampilkan wajah istri dan anak Batozar. Di tengah haru yang dirasakan Batozar, pukulan mematikan yang di lancarkan oleh Pasukan Bayangan sudah tidak terelakkan, Batozar dengan pasrah menerima segala serangan dari Pasukan Bayangan. Saat di detik terakhir, ia hilang bersamaan dengan kaca kecil yang ditemukan Ali di tempat terakhir Batozar menyerahkan diri. Analisis Sastra Menggunakan Teori Charles Sander Pierce 189","190 Pembelajaran Semiotika","DAFTAR PUSTAKA Alo Liliweri, 2003. Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Berger, Arthur Asa. 2000. Pengantar Semiotika; Tanda-tanda dalam Kebudayaan Kontemporer. Yogyakarta. Tiara Wacana. Budiman Kris. 2004. Semiotika Visual. Buku Baik : Yogyakarta Hidayat, Asep. 1988. Filsafat Bahasa Mengungkap Hakekat Bahasa, Makna dan Tanda. Bandung: Rosdakarya, Hoed, Benny H. 2014. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya Ferdinand de Saussure, Roland Barthes, Julia Kristeva, Jacques Derrida, Charles Sanders Pierce, Marcel Danesi & Paul Perron, dll. Komunitas Bambu : Depok Littlejohn, Stephen W & Karen A. Foss.2009. Teori Komunikasi, edisi 9. Jakarta: Salemba Humanika. Nadar, FX. 2009. Pragmatik & Penelitian Pragmatik. Yogyakarta. Graha Ilmu Saussure, De Ferdinand. 196. Pengantar Linguistik Umum, terjemahan Rahayu S Hidayat .Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 191","Sobur, Alex. (2006). Semiotika Komunikasi, Analisis Teks Media Suatu PEngantar Untuk Analisa Wacana , dan Analisis Framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Wibowo, Indiwan Seto Wahyu. 2011. Semiotika Komunikas. Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media. Zoest, Aart. Van . 1993. Interpretasi dan Semiotika dalam Serba-Serbi Semiotika (Penyunting Panuti Sudjiman dan van Zoest). Jakarta: Gramedia Pustaka 192 Pembelajaran Semiotika"]


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook