Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 40 Geriatri dan Gerontologi

Bab 40 Geriatri dan Gerontologi

Published by haryahutamas, 2016-08-25 19:34:36

Description: Bab 40 Geriatri dan Gerontologi

Search

Read the Text Version

521KEGAWATDARURATANPADA PASIEN GERIATRI Lukman H. MakmunPENDAHULUAN di bidang pernapasan di bidang neurologisPada usia lanjut (usila) terjadi proses menua, dimana secarastruktur anatomi maupun fungsional terjadi kemunduran, di bidang saluran cerna; acute abdomenyaitu terjadi proses degenerasi. di saluran kemih Pada usila berusia 80-90 tahun terjadi penurunan di bidang endokrin dan metabolikfungsi pada banyak organ dan sistem, sehingga yang traumatersisa adalah sebagai berikut: Pada usila gejala dan tanda biasanya agak menyimpang kecepatan konduksi saraf tinggal 85% dari yang biasa didapatkan pada usia dewasa muda, laju basal metabolit menjadi 80% sehingga perlu diperhatikan kekhususannya . volume cairan tubuh juga menjadi 80%, sehingga mudah terjadi dehidrasi bila ada infeksi. TRAUMA indeks kardiak menurun, tinggal 70%, sehingga mudah terjadi sesak bila beraktivitas Pada usila penyebab utamanya adalah karena jatuh (fa/0, kapasitas vital paru pun menurun, menjadi 68% lebih kurang terjadi pada 40% usila. Sepuluh persen dari kapasitas vital maksimum menjadi 40% jatuh tersebut terjadi cedera berat dan 50% diantaranya laju filtrasi glomerulus turun menjadi 67% terjadi fraktur. aliran plasma ginjal tinggal : 40 - 47% Penyebab dari jatuh dengan trauma berat perlu Penurunan yang terjadi pada pasien usia lanjut ini di-telusuri lebih lanjut dan biasanya karena kombinasiadalah karena perubahan fisiologis, tetapi bila terkena dari perubahan-perubahan yang terjadi pada prosessuatu penyakit, maka akibat ataupun efeknya akan menua . Misalnya turunnya daya propriosepsi danberbeda dengan pasien muda. kelemahan otot yang sudah terjadi , dengan penyakit seperti Parkinson, stroke dan penglihatan kabur. Begitu Manifestasi klinis yang timbul juga berbeda. Misal juga efek obat-obatan seperti vasodilator, anti depresi.pasien usila dengan penyakit jantung koroner, keluhan Pengaruh lingkungan seperti cahaya kurang, lantai licin,yang timbul mungkin adalah sesak bukan angina pektoris, juga perlu dipertanyakan. Karena itu dalam melakukankarena organ parunya sudah mempunyai masalah. Begitu anamnesis pada kasus jatuh, perlu ditanyakan hal-haljuga bila terserang pneumonia, t idak selalu disertai sebagai berikut:panas karena sudah berkurangnya faktor-faktor inflamasiseperti interleukin 6 dan lain-lain. Pengobatan harus aktivitas pasien pada saat kejadian, misalnya kencingmemperhatikan fungsi ginjal dan fungsi hati supaya tidak ma lamterjadi interaksi obat ataupun terjadi efek samping . apakah ada simtom prodromal: dizziness, nausea. Pada pasien geriatrik kegawatdaruratan yang seringterjadi adalah meliputi bidang sebaga i berikut: kesadaran menurun atau menghilang timbul nyeri dada dan berdebar karena serangan di bidang kardiovaskular jantung

3868 GERIATRI DAN GERONTOLOGI rasa sesak merupakan komorbid penyakit ISK. riwayat pernah sakit dada. Kuman yang sering ditemukan adalah E.coli dan bisa stroke ataksia, Parkinson dan artritis. juga Proteus Sp. Enterococcus, Staphylococcus. obat-obatan yang diminum Tanda klinis ISK sering didapat sebagai berikut: disuria, pernah mengalami hipotensi postural tiba-tiba menjadi lemah panas, rasa nyeri, mengg igil. Sedangkan keluhan non lingkungan mengenai cahaya, licin dan sebagainya . spesifik yang sering dikeluhkan pasien usila, adalah: 1). lnkontinensia urin, 2). Malaise, weakness, dan confusion. Pada pemeriksaan fisis selain pemeriksaan rutin, perlu Pada ISK perlu dilakukan pemeriksaan kultur urin.dilihat tanda-tanda trauma. Bila tekanan darah (TD) tu run,waspada pendarahan internal misal ruptur limpa. Pada KEGAWATAN NEUROLOGISkeadaan syok, mungkin hanya didapatkan TD tu run, tan pakenaikan nadi karena sudah ada gangguan saraf otonom, Biasanya pasien dibawa ke rumah sakit dengan keadaansehingga denyut nad i tidak meningkat akibat respons gangguan kesadaran, yaitu : delirium, koma, sinkop.simpatis berkurang. Perlu diuji penglihatan, pendengaran,dan keseimbangan . Diperiksa status kardiovaskular Delirium. Dapat terjadi pada cerebra vascular accidentdengan EKG. Pengukuran tekanan darah pada pasien usila (CVA) akut, dan selain itu dapat terjadi jug a karena: .efekdilakukan dalam posisi duduk supaya langsung terlihat samping obat, adanya infeksi, penyakit kardiovaskular, danapakah sudah ada hipotnsi ortostatik. adanya trauma non sistem saraf pusat (SSP). Status neurologis juga dilihat apakah ada stroke Delirium dapat rancu dengan demensia. Awitanringan. Juga otot-otot diperiksa kelemahannya. Bila terlihat delirium dapat bersifat akut dan fluktuatif. Penyebabada risiko jatuh, pasien perlu dirawat. delirium pada usila dapat oleh karena;KEGAWATAN GENITOURINARIUS obat anti kolinergik, antidepresi, psikotropik, sedatif hipnotik, anti konvulsi, anti Parkinson, anti hipertensiBiasanya terjadi infeksi saluran kencing (ISK) dan retensi dan anti aritmia.urin. Retensi urin pada pasien usila pria umumnya adalah gangguan keseimbangan metabolic yaitu: hipo/karena pembesaran kelenjar prostat. hipernatremia, hipo/hiperkalsemia, hipo/hiperglikemia, alkalosis, dehidrasi, uremia Pada pasien usila perempuan, ISK sering terjadi infeksi: pneumonia, ISK.karena secara anatomis uretra lebih pendek, mukosa kelainan neurologis: strokesudah menipis di samping masalah higiene genital yang kelainan kardiopulmoner: CHF, aritmia, IMA, embolikurang diperhatikan. ISK dapat juga terjadi karena sebab parulain, yaitu: 1). Penggunaan obat anti kolinergik, 2). Striktur penyalahgunaan alkohol.uretra, 3). Ca prostat, 4). Fecal impaction, 4). Stroke, 5) . Pengobatan delirium dapat dicoba dengan haloperidol.Kompresi medula spinalis, 6). Trauma uretra/pelvis. Koma. Penyebabnya dapat karena beberapa hal misalnya Kesemuanya ini menyebabkan tertahannya urin di konsumsi alkohol berlebihan, adanya infeksi sepertikandung kemih dalam waktu lama, sehingga meningkatkan meningitis, gangguan metabolik berupa hipo atau hiper-kemungkinan terjadinya infeksi. Di samping kemungkinan glikemik dan adanya massa di otak. Keadaan lain adalahadanya gejala biasa seperti disuria, gejala klinis lain dapat seperti koma hepatikum, stroke dan Adam Stokes attackberupa agitasi, gejala non spesifik dan kandung kemih dengan kehilangan kesadaran singkat. Koma harusteraba penuh. Kadang-kadang pasien datang tanpa dibedakan dengan kolaps akibat perubahan hemodinamikpanas, tetapi gelisah, delirium, dimana harus dicurigai dimana kesadarannya hanya terganggu sementara.adanya infeksi. ISK merupakan infeksi kedua terbanyakpada usila setelah pneumonia. Pengobatan segera untuk KEGAWATAN AKUT ABDOMENmenghilangkan retensi urin adalah dengan kateter urinatau pungsi supra pubis. Pasien datang sakit perut yang hebat dimana penyebabnya dapat berupa: obstruksi, inflamasi, katastrofal vaskular. Etiologi ISK adalah karena daya tahan tubuh menurun,dengan pencetusnya misalnya penggunaan kateter urin. Keluhan yang dirasakan adalah rasa nyeri, yangSelain itujuga terjadi perubahan mukosa genital dan uretra mungkin disebabkan: inflamasi, perforasi, ischemicyang menipis. Di samping itu Benign Prostate Hypertrophy vascular disease, obstruksi kolon (kanker), obstruksi(BPH) dan juga pada keadaan stroke dan DM sering usus halus (adhesi, ileus, batu empedu), kelainan hepato bilier, pankreatitis, kelainan genito urinarius, peritonitis, katastrofal vaskular: infark usus, ruptur aneurisma aorta

KEGAWATDARURATAN PADA PASIEN GERIATRI 3869abdominalis. KEGAWATAN KARDIOVASKULAR Tanda klinisnya sering atipical, karena pendarahan Pasien datang dengan kegawatan kardiovaskular yangGI tract dapat keliru dengan iskemia atau CHF, sehingga dapat berupa : Henti jantung, syok/hipotensi, nyeri dada, datangnya pun terlambat. Karena itu perhatikan tipe dan penyakitjantung koroner, Congestive Heart Failure (CHF), lokasi nyeri. Untuk diagnostik dilakukan foto abdomen polos 3 posisi dan kalau perlu dapat dilanjutkan dengan aritmia berat, krisis hipertensi. Kegawatan kardiovaskular adalah penyebab utamapemeriksaan CT scan abdomen . Terapinya dengan kematian pada usila dan juga bila hidup menyebabkan mengatasi syok dan atas indikasi misal kecurigaan disabilitas. perforasi usus, dilakukan laparotomi. Pada sistem kardiovaskular, proses menuaKEGAWATAN PERNAPASAN menyebabkan:Pada proses menua terjadi penurunan compliance dinding basal heart rate menu rundada, tekanan maksimal inspirasi dan ekspirasi menurun respons terhadap stres menurundan elasitisitas jaringan paru juga menu run. Left ventricle (LV) compliance menurun karena terjadi Pada pengukuran terlihat FEV1, FVC menurun , hipertrofi dan juga karena senile amyloidosisPa02 menurun, V/Q naik. Penurunan ventilasi alveolar,merupakan risiko untuk terjadinya gagal napas. Pada daun-daun katup terjadi sklerosis dan kalsifikasi yang menyebabkan disfungsi katup, sehingga sering Penyebab kegawatan napas adalah: 1). obstruksi jalan terdengar bising sistolik dengan intensitas rendah.napas atas, 2). hipoksia: misalnya karena Penyakit ParuObstruktif Kronik (PPOK), 3). tension pneumotoraks 4). Pada AV node dan sistem konduksi terjadi fibrosis,pneumonia aspirasi, 5). rasa nyeri, 6). bronkopneumonia berat,6). pneumonia, 7). emboli paru, 8). asidosis metabolik. sehingga pada usila sering didapat fibrilasi atrial Etiologinya dapat berupa: 1). obstruksi jalan napas ataupun atrial flutter.atas karena adanya benda asing, infeksi, tumor, alergi, Compliance pembuluh darah perifer menurun, karena2). pneumonia atau karena aspirasi, 3). PPOK atau asma proses aterosklerosis sehingga afterload meningkatbronkial, 4). Edema paru e.c. kardiogenik atau non dan didapatkan peninggian tekanan sistolik.kardiogenik acute respiratory distress syndrome, 5). Emboli Terjadi proses aterosklerotik pada pembuluh darah koroner dan terjadi penyakit jantung koroner (PJK).paru atau emboli fat, 6) . Pneumotoraks, 7). Kelainan Pada pasien usia lanjut dengan IMA hanya 50% yangneuromuskular: miastenia gravis, Guillan Barre, 8). Asidosis mengalami nyeri dada. Pada pasien usia lanjut dengan PJK sering timbul simtom yang atipikal yaitu berupametabolik karena ketoasidosis diabetikum. confusion, perubahan kesadaran. Selain itu pengobatanPneumoniaTanda klasik berupa demam, batuk produktif dan sesak, pada usila perlu berhati-hati, karena dapat terjadi pen-tetapi pada usila gejalanya menjadi atipikal, yaitu:suhu normal atau rendah, tak ada batuk, status mental darahan GI tract dengan pemberian trombolitik, aspirinterganggu, nafsu makan menurun, aktivitas berkurang ataupun heparin. Dengan beta blocker dapat menimbul- kan confusion. Pemeriksaan fisik didapatkan:'ronki, bronkofoni, suara KEGAWATAN ENDOKRIN DAN METABOLIKnapas menurun. Lekosit naik dan pada rontgen toraks Pasien dapat datang dengan kesadaran menurun danterl ihat infi ltrat. sering didapatkan pada keadaan :Emboli Paru Hipernatrernia dan dehidrasiGejala klinisnya berupa: 1). Sesak napas mendadak, nyeri Koma diabetikum dimana terjadi pernapasandada (pleuritik}, takipnea, 2). Takikardia, hipoksemia, 3). Kussmaul yang dalam dan cepat, kesadaran dalamSubfebril, batuk, hemoptisis keadaan koma. Hiponatremia. Pada anamnesis didapatkan riwayat operasi terutamaortopedik dan urologi, trauma . Selain itu sering didapat Selain itu sering terjadi dehidrasi akibat diare danjuga bila pasien imobilisasi yang dapat berkomplikasi muntah, dengan tandanya adalah: mukosa kering, turgor menu run, hipotensi dan takikardia. Pengobatannya adalahmenjadi Deep Vein Thrombose (DVT). dengan substitusi cairan.

3870 GERIATRI DAN GERONTOLOGIREFERENSIAronow WS, Fleg JL. Cardiovascular Disease in the Elderly. New York: Marcel Dekker, 3rd ed. 2004.Lonergan. Geriatrics: a Lange clinical Manual. London :Practice Hall International; 2000.Ranjit. N Ratnake. Practical Guide to Geriatric Medicine. Sydney: Mc Graw Hill; 2002.Wilson LB, Simon SP, Baxter CR. Handbook of Geriatric Emergency Care. Maryland, USA: University Park Press.1984.Yoshikawa IT, Norman DC. Acute Emergencies and Critical Care of the Geriatric Patient. USA : Marcel Dekker Inc; 2000. ..

522ASUHAN PADA KONDISI TERMINAL SupartondoTUGAS DOKTER MASA KINI masalah kronis lain dari sistem organ. Sebagai perbandingan suatu sistem asuhan di rumahKemajuan teknologi medik seperti pernapasan buatan dandialisis ginjal telah berhasil memperpanjang umur pasien, di Yogyakarta menangani 49 pasien pasca stroke, 39 pasienyang dahulu dapat dipastikan meninggal. diabetes dan 16 pasien kanker. Selama 5 tahun 122 pasien dari 427 pasien dirawat sampai meninggal. Meskipun banyak pasien dapat memanfaatkankemajuan ini dan proses penyakit dapat dihentikan PELAYANAN PASIEN PADA AKHIR HAYATatau dibalik, mulai dipertanyakan apakah tindakanmemperpanjang umur benar sesuai dengan kepentingan Di negara Barat telah berkembang jenis pelayanan yangpasien . disebut hospice care (asuhan sakit) dengan ciri-ciri : Pelayanan kesehatan sejak dulu diarahkan untukmenyembuhkan penyakit dan mencegah kematian, tetapi Harapan hidup pasien 6 bulan atau kurang .baru sekarang para dokter berhadapan dengan keadaan Koordinasi oleh tim interdisiplin terdiri dari perawat,menjelang ajal yang tidak dapat dielakkan. pekerja sosial, dokter, keluarga, ketua tim medik, relawan, penolong dan rohaniwan Jadi, berupaya keras untuk meringankan derita sambil Perawat siap datang di rumah 24 jam sehari.menerima ajal yang mendekat, merupakan tujuan baru di Pokok utama : pengelolaan nyeri dan gejala .bidang kedokteran. Bimbingan untuk keluarga dan layanan berkabung sampai 1 tahun sesudah pasien meninggal. Ternyata tindakan dalam pelayanan medik menjelang Pendekatan lebih paliatif dibanding kuratif.akhir hayat tidak selalu mencerminkan pendapat ini. Segaladaya upaya masih diarahkan untuk menyelamatkan jiwa. Pasien memilih hospice care yang didukung asuransi Banyak ahli membahas segi medik, hukum, etik dan khusus.klinik tentang keputusan di akhir hayat pada pasien yang (sumber : Dept. Geriatr. Health, Am.Med.Assoc, 1998)tidak sepenuhnya mampu dan menghadapi kematiansegera . Salah satu pasal adalah hak pasien untuk menolak Di Jakarta RS Kanker \"Dharmais\" telah menyusunpengobatan. Untuk Indonesia hal ini belum lazim dan perlu panduan untuk asuhan paliatif berbagai umur pasien,dibahas dari segi etik dan hukum. yang mencakup dasar-dasar perawatan paliatif antara lain. dukungan spiritual, hak penderita dan MenghadapiMASALAH PADA PASIEN USIA LANJUT YANG Kematian dan Masa Duka seperti pesan dan warisan, saat-DAPAT MENGANCAM JIWA saat terakhir (DNR). (7 II, 7 VIII).Keganasan merupakan masalah yang menekan pada Asuhan sakit dapat dilakukan di rumah, rumah sakit,stadium akhir yang singkat, menyusul masa relatif panjang panti rawat werda dan klinik asuhan bebas. Asuhan diyang tenang . rumah pasien menguntungkan dari segi lingkungan yang akrab, nyaman dan mudah diatur untuk pasien.Tetapi Di AS kebanyakan orang meninggal sesudah demensia, pengaturan lingkungan ini jangan sampai menghilangkanstroke, penyakit jantung, penyakit paru obstruksi dan kenyamanannya . Walaupun tidak sampai menjadi \"ruang rawat inap\", harus diperhatikan hambatan seperti tangga,

3872 GERIATRI DAN GERONTOLOGIjenis tempat tidur dan jamban untuk mempermudah Pertanyaan Lainasuhan di rumah. Bila dan bagaimana pasien dipersiapkan untuk menghadapi saat-saat akhir hidup? Rincian untuk merencanakan peralatan sederhana(kursi roda) sampai perlu tidaknya alat pengisap lendir, Rohaniwan merupakan anggota tim asuhan sakitmenggambarkan masalah dari segi dana. seperti telah dijelaskan sebelum ini dan ada petunjuk di Buku Panduan RS Dharmais.SIAPA UJUNG TOMBAK ASUHAN SAKIT PADAAKHIR HAYAT? Di RS Dr Sardjito Yogyakarta subbagian Geriatri memanfaatkan perawat yang sudah mengikuti pelatihanDi manapun asuhan sakit ini ditangani, dokter yang trampil menangani pasien menuju kematian.tentu diperlukan. Rumah sakit dengan fasilitas lengkapmenjadi tempat rujukan bila pasien mengalami kegawatan, CARA KITA MENINGGALyang biasanya berlangsung pada masa akhir. Tentu saja belum ada manusia yang dengan tegas dapat Ada laporan bahwa dokter untuk keluarga (community memberi laporan. Sebagai cerminan idaman seorangphysician) yang berpraktek di lingkungan tempat tinggal, spesialis bedah, sekal igus pengajar, pemerhati peka danmenjadi pilihan untuk asuhan sakit ini. penulis, merangkum harapan: Para dokter telah mengenal pasiennya paling tidak Tuhan, berilah kami kematian yang sesuai untuk kamiselama 1 tahun dan menangani masa gawat selama 1 masing-masing (Oh Lord, give each of us his own death,bulan sebelum meninggal. sebagian syair Rilke). Resusitasi jantung-paru dan bantuan pernapasan Asuhan sakit, contoh yang ba ik untuk menolongtidak terlalu sering. Diskusi keluarga dan dokter untuk pasien pada akhir hayat, terdesak oleh pertolongan yangmenetapkan terapi ada, sebulan sebelum pasien gemilang .meninggal. Tetapi pasien ditinggal jika pertolongan tidak Di Indonesia, variasi jenis home care (asuhan di berhasil.rumah) seperti di Yogyakarta, lebih lazim. Penelitian lebihmendalam di Yogyakartajuga meninjau segi pembiayaan, \"Keputusan akhir akan kutetapkan sendiri atauyang mungkin lebih kecil dibanding cara asuhan lain. kuwakilkan kepada mereka yang memahami keinginanku, bila aku tak mampu lagi\". Meninggal dalam kehormatan Pengobatan untuk rasa nyeri merupakan suatu ialah penutup hidup dalam kehormatan .masalah di seluruh dunia. Para ahli di luar dan dalam negerimengikuti petunjuk WHO 1990, yang menggunakan obat RINGKASAN DAN KESIMPULANanalgesi secara bertingkat, non -opioid (nyeri ringan) -opioid ringan (nyeri sedang) - opioid kuat (nyeri sangat). Telah dibahas penatalaksanaan kond isi pasien pada akhirAda obat tambahan bila diperlukan. masa hidupnya, oleh berbagai sebab. Hak pasien untuk memilih cara pertolongan seperti tercantum dalam asuhan Di Jakarta Tim Terpadu Geriatri bekerja sama dengan sakit (hospice care) belum sepenuhnya dapat diterapkanUnit Akupungtur RS Cipto Mangunkusumo, antara lain di lndonesia.Masih diperlukan penyesuaian di tingkatuntuk pengobatan nyeri . Akupungtur merupakan bagian perhimpunan (IDI) dan segi hukum.dari llmu Kedokteran Komplementer. Cara ini menunjangupaya mengurangi polifarmasi. Persiapan kejiwaan pasien dibahas secara spiritual. Kurikulum Fakultas Kedokteran perlu dilengkapi denganMENYIAPKAN BIDANGKEJIWAAN(KEROHANIAN) pelatihan bidang spiritual lintas sektor, supaya dokterPASIEN PADA AKHIR HAYAT mampu mendampingi pasien pada masa terminal.Meninggal adalah suatu pengalaman yang tak ada duanya REFERENSIdalam hidup, ada dimana-mana tetapi jarang diteliti. 1. Hoefler JM. Managing Death, Boulder, Cola, Westview Penelitian di masa lalu menghasilkan beberapa model Press, 1997.kesiapan pasien. Salah satu ialah model Kubler- Ross,dengan tahapan menolak, marah, menawar, murung, 2. Supartondo. Segi legal-etik pasien usia lanjut dengan penyakitmenerima, mengharap. Atas dasar ini dokter dapat terminal. TI Nasional I dan KonKer III PERGEMI, BP Univ.membantu pasien yang menghadapi akhir hayat, berupaya Diponegoro, Semarang 2002 : 857-862.ke arah menerima dan mengharap. Bidang yang sulit initerus menerus diteliti. 3. Dahlan S. Terminally ill, dilihat dari aspek etikolegal. ibid, 283-297.

ASUHAN PADA KONDISI TERMINAL 38734. Lynn J, Caring at the End of Our Lives, N Engl J Med 1996, 335: 201-202.5. Widhiarti NE dkk, Profile Home Care SMF Geriatri RS Dr Sardjito Yogyakarta. KonKer IV, PERGEMI 2005: MBP 20, 253.6. Reichel W, Care at the end of life, dalam Adelman A M et al (eds): 20 Common Problems in Geriatrics, Intern.Ed. 2001, Mc Graw Hill, Boston: 20-21.7. Perawatan Paliatif dan Bebas Nyeri pada Penyakit Kanker. Djauzi S dkk, YPI PRESS, Jakarta, 2003, II 9-38, VIII 201-202.8. Cain JM, Practical aspects of hospice care at home.Best Pract & Research Clin.Ob&Gyn 2001, 15 : 305-311.9. Hanson LC et al, Community Physicians who provide terminal care, Arch Intern. Med 1999, 159: 1133-1138.10. Pramantara S IDP et al, Kajian biaya manfaat program rawat rumah pasien geriatri. TI Nasional II KonNas III PERGEMI 2004, MU 60-67.11. Reichel W, Care at the end of life.ibid no. 6, 29-33.12. Meliala L, Penatalaksanaan nyeri pada Lansia, TI Nasional II KonNas III PERGEMI 2004, MU 40-50.13. Saputra K, Ilmu Kedokteran Komplementer pada proses menua: Peran Akupungtur untuk mengelola nyeri.Prosiding TI Geriatri 2005, ha! 105-110, Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam, FKUI.14. Supartondo, Kecenderungan polifarmasi pada multipatologi, apa masalahnya? Prosiding TI Geriatri 2003, ha! 1-5. Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI.15. Kubler-Ross E. On death and dying. New York : Macmillan, 1969.16. Asdie HA. Perawatan orang sakit terminal. Tinjauan Agama Islam, Seminar/Pelatihan bagi Perawat Penanganan Pasien menuju Kematian. Panitia Ramadhan di RSUP Dr. Sardjito, 5 Desember 2000.17. Nuland SB. How we die.Vintage Books, Random House, Inc, New York, 1995.

523 ELDERLY MISTREATMENT/SALAH PERLAKUAN TERHADAP ORANG TUA Supartondo, Nina Kemala SariPENDAHULUAN tersebut tidak ditebus dan sang kakek tidak minum obat hipertensinya lagi . Setelah hampir sebulan tidak minumSeorang nenek sudah lama sakit dan sudah dianjurkan obat, t iba-tiba si kakek mendapat serangan stroke karenadokter untuk dirawat di rumah sakit. Namun oleh anak- tekanan darah yang terlalu tinggi . Stroke tersebut akhimyaanaknya beliau hanya ditempatkan di salah satu kamar membuat pasien mengalami gangguan menelan sehinggahotel milik si nenek sendiri. Ketika sakit beliau bertambah setiap kali makan harus melalui selang nasogastrik .parah barulah anak-anak membawanya ke rumah sakit. Pasien juga mengalami inkontinensia urin sehinggaSelama di rumah sakit, beliau hanya ditunggui oleh memerlukan pemasangan kateter jangka panjang. Dokteranaknya yang menderita sakit jiwa tanpa dibekali uang sudah menganjurkan penggunaan kateter silikon yangsecukupnya untuk menebus obat-obatan dan pemeriksaan hanya diganti sekali sebulan namun karena si isteri inginlaboratorium. Anak-anak yang lain hampir tak pemah semua yang dijamin ASKES akhimya kateter yang didapatdatang menjenguk. Karena obat-obatan yang digunakan adalah kateter Folley yang harus diganti seminggu sekali .terputus-putus, sakit si nenek bertambah parah dan Pada penggantian kateter yang kesekian , terjadi falsememerlukan tindakan serta pengobatan darurat. Untuk route sehingga timbul striktur uretra dan berujung padamendapatkan bantuan dari sebuah yayasan sosial yang dilakukannya tindakan pembuatan sistostomi.ada di rumah sakit tersebut, pasien haruslah merupakanpasien bangsal kelas 3, sedangkan si nenek dirawat di Salah Perlakuan te rhadap orang berusia lanjutbangsal kelas 2 sehingga tidak bisa mendapat bantuan merupakan gejala serius. Data di Amerika memperlihatkangratis dari yayasan tersebut. Untuk memindahkan si bahwa setiap tahun lebih dari 1,5 juta orang tua mendapatnenek ke kelas 3 diperlukan persetujuan keluarga. Anak perlakuan salah. Peneliti lain memperoleh data prevalensiyang menunggu si nenek tidak dapat dipercaya akalnya, salah perlakuan pada 32 dari 1000 populasi usia lanjut.sementara keluarga yang relatif 'sehat' tidak kunjung Meski pun belum terdapat data akurat di Indonesia namundatang, dan ketika di telpon mereka merasa tersinggung dalam praktek sehari-hari kian sering dijumpai kasus-kasusdengan ide pindah kelas tersebut. yang mengindikasikan adanya salah perlakuan terhadap orang berusia lanjut. Berbagai sikap seperti kekasaran, Kasus lain adalah kasus terputusnya pengobatan pengabaian, eksploitasi, dan meninggalkan/mengisolasihipertensi seorang kakek . Selama ini beliau rutin kontrol oleh pramurawat, keluarga, teman-teman, atau kenalanke sebuah poliklinik di rumah sakit umum untuk peng- dapat memberikan akibat fatal bagi seorang berusia lanjut.obatan hipertensinya. Pengobatan berjalan lancar-lancar Sikap-sikap tersebut, baik disengaja maupun tidak, dapatsaja. Ketika PT. ASKES mengubah kebijaksanaan, obat berujung pada merosotnya kualitas hidup dan kesehatanyang biasa diperoleh secara gratis dengan jaminan ASKES seorang berusia lanjut.tersebut ternyata harus dibayar sebagian.lsteri pasien yangbiasa mengantar berobat tidak bisa menerima kenyataan Salah perlakuan terhadap orang tua baru mulaitersebut namun juga tidak mau obatnya ditukar dengan mendapat perhatian pada akhir tahun 1970-an setelahobat lain yang masih ditanggung ASKES. Akhirnya obat dimuatnya laporan pemukulan terhadap seorang nenek di media masa lnggris. Karena itu , pengetahuan kita

ELDERLY MISTREATMENT 3875mengenai salah perlakuan pada usia lanjutjauh tertinggal label 2. Berbagai leori yang Mendasari limbulnyadibandingkan kejahatan terhadap anak maupun wanita. Salah Perlakuan ada Usia LanjutMeskipun berbagai kelompok seperti para ahl i hukum,sosiolog, pekerja sosial, dan perawat secara klinis dan leori Faktor Risiko yang ditawar-akademis terlibat dengan masalah ini, namun para kandokter, umumnya, belum berkontribusi signifikan. Hal ini,untuk sebagian, mencerminkan kenyataan bahwa dokter lnteraksi simbolik Stres pramurawatkeluarga, yang paling tepat untuk menilai ada tidaknya Teori situasional lsolasi korbandiagnosis salah perlakuan, merasa tidak cukup bekal Teori penukaran Ketergantungan korban padapengetahuan, mungkin karena kejahatan interpersonal pramurawat, dan pramurawatdalam pendidikan kedokteran selama ini terabaikan . Teori pembelajaran sosial pada korban Teori psikoanalitik Kejahatan transgenerasi label 1. Jenis-Jenis Salah Perlakuan pada Usia Lanjut Psikopatologi pada korban atau pramurawat Penganiayaan Fisik mencakup tindakan - tindakan kejahatan yang menyebabkan nyeri, trauma, gang- ekonomi seorang berusia lanjut sejalan dengan membaik- guan, atau penyakit. Contoh: memukul, menendang, men- nya taraf kesehatan, tempat tinggal, hubungan keluarga, dorong. dan memperkecil situasi salah perlakuan . Pengabaian Fisik memiliki ciri khas berupa kegagalan ETIOLOGI pramurawat untuk menyiapkan barang-barang atau pelayanan yang dibutuhkan untuk dapat berfungsi Para ahli sosiologi telah mengajukan sejumlah teori optomal atau untuk menghindari bahaya. seperti tertera pada tabel 2. Teori situasional/isolasi soasial biasanya terjadi pada pasien usia lanjut yang tidak memiliki Penganiayaan Psikologis adalah kekerasan terhadap jaringan pendukung. mental orang lanjut sehingga menimbulkan kesedihan yang mendalam.Contoh: ancaman, caci maki, perlakuan Teori penukaran/ketergantungan korban pada seperti terhadap anak-anak, atau mengisolasi pramurawat dan pramurawat pada korban terjadi bila pramurawat tergantung pada pasien, pramurawat Pengabaian Psikologis adalah kegagalan untuk memperlakukan pasien dengan salah sebagai strategi menyediakan stimulasi sosial bagi orang berusia lanjut penyeimbang . yang tidak mandiri Teori pembelajarn sosial/kejatahan transgenerasi Penganiayaan Finansial atau Material mencakup salah merujuk pada orang tua yang bertindak kasar dalam guna pendapatan atau sumber-sumber finansial atau mendidik anak, anak belajar menggunakan kekasaran penghasilan seseorang oleh orang lain atau perawat sebagai mekanisme adaptasi . Anak-anak kemudian mengasari orang tua saat mereka berperan sebagai Pengabaian Finansial atau Material adalah kegagalan pengawas orang tua. menggunakan dana atau sumber-sumberyang diperlu- kan untuk menopang atau pemulihan kesehatan dan Hipotesis psikoanalitik/psikopatologi pramurawat kesejahteraan usia lanjut. diajukan bila pramurawat memilki problem psikologis atau penyalahgunaan obat. Kejahatan terhadap Hak Azasi Manusia terjadi bila orang yang merawat/mengawasi usia lanjut mengabaikan Hambatan utama untuk pencegahan dan intervensi hak-hak orang berusia lanjut dan kemampuan untuk salah perlakuan terhadap usia lanjut adalah kurangnya mengambil keputusan bagi mereka.(kebebasan pribadi, kewaspadaan dokter atau tenaga kesehatan lainnya. kekayaan pribadi, keinginan berkumpul, berbicara, Meskipun salah perlakuan ini terkait dengan meningkatnya Privacy, memberikan suara) Contoh: mengambil hak milik mortalitas pada usia lanjut, hanya 21 % dari 550.000 pribadi dari orang tua. perkiraan kasus salah perlakuan yang dilaporkan pada tahun 1996 ke pelayanan proteksi usia lanjut di Amerika .DEFINISI tabel 3. memperlihatkan alasan mengapa kasus - kasus salah perlakuan tidak dilaporkan.Salah perlakuan terhadap orang tua adalah segala jenishal yang membahayakan termasuk tindakan kasar, peng- FAKTOR RISIKOabaian, eksploitasi, serta kejahatan terhadap hak azazimanusia (Fulmer and O'Malley 1987). Rincian definisi salah Gangguan kognitif dan ketergantungan merupakan faktor-perlakuan terhadap orang berusia lanjut menurutAmerican faktor risiko utama untuk timbulnya salah perlakuan padaMedical Association terlihat dalam tabel berikut: Menurut Callahan, salah perlakuan yang terbesar padausia lanjut adalah kegagalan menyediakan kebutuhanekonomi untuk hidup layak dan kesempatan memilihkeinginan sendiri . la menyimpulkan bahwa kesehatan

3876 GERIATRI DAN GERONTOLOGIusia lanjut. Tabel 4 memperlihatkan daftar faktor risiko sering kali takut ditempatkan di fasilitas perawatan danterjadinya salah perlakuan pada usia lanjut. beberapa lebih baik memilih di perlakukan tidak benar di rumah sendiri daripada pindah ke tempat lain. Deteksi adanya salah perlakuan ini sangat pentingkarena terkait dengan berbagai sindrom geriatri yang Orang yang diperlakukan salah seringkali datangumum terdapat yaitu depresi, dementia, jatuh disertai dengan keluhan somatik. Dokter harus menanyakan padafraktur panggul, dan ulkus dekubitus. pasien tentang penanganan yang kasar, isolasi, serta salah perlakuan secara verba l maupun emosional. Keluhan Tabel 3. Alasan Salah Perlakuan Tidak Dilaporkan Oleh yang samar atau membingungkan dapat menunjukkan Dokter indikasi salah perlakuan. Penting diingat bahwa salah perlakuan atau penyia-nyiaan paling sering terungkap Sedikit atau kurangnya pelatihan mengenali salah per- pada kunjungan rutin di ruang praktek dokter atau pada lakuan saat perawatan jangka panjang. Sikap yang kurang menyenangkan terhadap usia lanjut Umumnya, pasien harus diwawancara tanpa pramurawat. Sedikitnya literatur medis tentang salah perlakuan pada Gangguan kognitif mungkin membatasi kemampuan untuk memperoleh riwayat yang akurat. Penting untuk orang berusia lanjut memberikan pertanyaan umum tentang kondisi di Penolakan menghubungkan tanda-tanda salah perlakuan rumah atau fasilitas perawatan. Dokter harus mencoba mendapat-kan pandangan akurat kehidupan pasien (tidak yakin) pada orang berusia lanjut sehari - hari termasuk makanan, obat-obatan, berbelanja, Menyembunyikan korban (pasien tidak sering dilihat oleh dan kehidupan sosial. Penting juga ditanyakan kualitas hubungan dengan pramurawat dengan pertanyaan,\"Apakah dokter) ......(nama pramurawat) menjagamu dengan baik?\" Hal yang Tanda-tanda/gejala samar-samar (higiene buruk atau penting juga adalah menilai status mental pasien untuk indikator adanya depresi atau salah guna obat atau alkohol. dehidrasi) Diskusi mengenai status finansial pasien juga diperlukan. Penolakan atau takut berkonfrontasi dengan penyerang Jika dicurigai adanya salah perlakuan, pramurawat juga Menolak melaporkan salah perlakuan yang masih merupa- harus diwawancara. Dokter juga harus waspada untuk tidak menginterpretasi secara berlebihan atau membuat kan kemungkinan komentar yang menjurus, terutama bila faal kognitif pasien Orang yang diperlakukan secara salah memohon agar agar terganggu. Tabel 5 memperlihatkan riwayat yang penting untuk menduga adanya salah perlakuan. hal tersebut tidak dilaporkan (hak istimewa pasien/dokter) Kurangnya pengetahuan tentang prosedur pelaporan yang Tabel 5. Gambaran Anamnesis yang Penting Dalam Menilai Salah Perlakuan Terhadap Orang Tua benar Ketakutan timbulnya hubungan yang membahayakan Masalah medis/diagnosis Deskripsi terperinci lingkungan rumah (adekuatnya dengan rumah sakit atau fasilitas perawatan . makanan, tempat berlindung, persediaan, dst) Tabel 4. Faktor-Faktor Risiko Salah Perlakuan pada Usia Deskripsi akurat kejadian yang berhubungan dengan Lanjut kecelakaan atau trauma (misalnya penanganan yang Usia lanjut kasar, isolasi, salah perlakuan secara verbal maupun Kurangnya akses terhadap berbagai sumber emosional) Rendahnya pendapatan Riwayat kejahatan terdahulu lsolasi sosial Deskripsi trauma terdahulu dan kejadian di seputarnya Status minoritas Deskripsi caci maki, ancaman, atau salah guna emosi Rendahnya pendidikan Penanganan masalah med is yang tidak sesuai, trauma yang Rendahnya kemampuan fungsional tidak diatasi, higiene buruk, lama tidak dibawa berobat Salah guna zat oleh pramurawat atau penderita Depresi atau penyakit mental lainnya Gangguan psikologis dan abnormalitas karakter Riwayat kejahatan/kekejaman dalam keluarga DETEKSI ADANYA SALAH PERLAKUAN PADA USIA Kelelahan dan frustrasi pramurawat LANJUT Gangguan kognitif Para klinisi harus lebih mengandalkan teknik-teknikPENDEKATAN TERHADAP PASIEN penapisan, pengenalan tanda-tanda, dan timbulnyaAnamnesisMengenali adanya salah perlakuan seringkali sulit. Orangberusia lanjut mungkin tak dapat memberikan informasikarena adanya gangguan kognitif. Riwayat sering kali sulitdidapat dari korban, karena takut akan balas dendampelaku. Pembalasan tersebut dapat berupa hukuman fisikatau ancaman kekerasan dan ditinggalkan. Orang tua

ELDERLY MISTREATMENT 3877gejala-gejala . Para ahli geriatri b iasa menggunakan Pemeriksaan Fisisinstrumen penapisan berupa Mini Mental State Evaluation(MMSE) untuk penilaian status kogn it if, Geriatric Trauma dalam bentuk fraktur, dislokasi, laserasi, abrasi,Depression Scale (GDS) untuk status afektif, dan skala Iuka bakar, atau memar biasanyajelas terlihat. Tabel berikutActivities of Daily Living (ADL) untuk status fungsional. menunjukkan tanda-tanda yang perlu dievaluasi.Sayangnya, meski pun berbagai protokol telah ditelitiuntuk mendeteksi adanya penganiayaaan pada usia lanjut label 8. lemuan Fisik pada Kasus-Kasus Salah Per-namun masih beleum ada instrumen untuk kegunaan lakuanklinis di ruang perawatan. Lebih jauh, masih belum jelasapa yang seharus-nya digunakan sebagai baku emas Penganiayaan:untuk mengevaluasi protokol ini. Asosiasi Medis Amerika Fraktur atau dislokasimenyarankan agar para dokter mengajukan pertanyaan - Laserasi, abrasi, Iuka bakarpertanyaan seperti tertera pada tabel 6 Memar Penya kit menular seksual, nyeri, atau perdarahan di daerah label 6. Pertanyaan Penapisan American Medical Association genitalia Tanda-tanda penggunaan obat berlebihan, kekurangan Adakah yang menyakiti Anda di rumah? Adakah yang pernah menyentuh Anda tanpa persetujuan obat, atau salah guna obat Higiene yang buruk Anda? Pengabaian: Adakah orang yang membuat Anda terpaksa melakukan Kakeksia Higiene buruk sesuatu yang tidak ingin Anda kerjakan? Cara berpakaian yang tidak sesuai Adakah orang yang mengambil milik Anda tan pa ijin? Gangguan mobilitas Adakah orang yang pernah memaki atau mengancam Anda? Gangguan sensoris Apakah Anda pernah menandatangani dokumen yang Tidak adanya alat bantu (kaca mata, alat bantu dengar, tidak Anda mengerti? gigi, tongkat atau walker) Apakah ada seseorang yang Anda takuti di rumah? Gangguan komunikasi (hambatan sensoris atau kognitif) Apakah Anda lebih banyak sendirian? Kelemahan Adakah orang yang pernah gagal/tidak bisa menolong Ulkus dekubitus Kontraktur Anda saat Anda membutuhkan? ETIKA DOKTER Hal ini berarti bahwa para klinisi harus mengandalkankeahlian dan inisiatifnya sendiri . Perlu ditimbulkan Sering terjadi dilema etika ketika berhadapan dengankecurigaan t inggi karea mayoritas kasus tidakjelas terlihat. kasus salah perlakuan atau dugaan salah perlakuan padaPerlu dibangun hubungan yang baik dengan pasien usia lanjut. Jika terdapat sikap salah perlakuan haruskahdan pramurawat untuk mengetahui apakah terdapat menjadi perhatian dokter ataukah dilaporkan kepadamasalah. Tabel berikut ini memerlihatkan daftar hal-hal penegak hukum atau departemen sosial? Demikian juga,yang perlu dievaluasi untuk penapisan ada tidaknya salah pada bentuk salah perlakuan yang ringan seperti melaluiperlakuan. perkataan, tentunya tidak ditatalaksana serupa dengan kejahatan fisik yang membahayakan. label 7. Daftar Untuk Penapisan Salah Perlakuan Tak ada seorang pun dokter yang membenarkan Waspadai perjanjian yang tidak ditepati, keterlambatan sikap salah perlakuan pada usia lanjut namun demikian untuk mencari pertolongan yang tak dapat dijelaskan, berhadapan dengan hal tersebut akan menimbulkan trauma berulang atau yang tak dapat dijelaskan. berbagai masalah etik bagi dokter. Dokter diajari untuk menjaga konfidensialitas pasien . Dokter juga diajari untuk Selalu berbicara pada pasien seorang diri. menghargai dan menjaga otonomi pasien. Merujuk ke Penilaian adanya depresi, ansietas, menarik diri, atau negara lain, sebagai contoh Amerika, Adult Protective Service (APS) lah yang berperan, bukan dokter, untuk kebingungan . memutuskan apakah pasien kompeten untuk memili ki Selalu menerima riwayat seksual dengan hati-hati. hak memilih untuk tetap berada dalam situasi abusive Tanyakan pada pasien secara langsung tentang adanya tersebut. penganiayaan . Penting sekali untuk menentukan apakah pasien Nilai kualitas interaksi antara pasien dan pramurawat. memiliki kapasitas dan kebebasan untuk mengambil kepu - Tanyakan pada parmurawat apakah ia memiliki masalah tusan terhadap intervensi yang akan dilakukan. lndividu dalam melakukan perawatan . Nilai sistem pendukung sosial pasien.

3878 GERIATRI DAN GERONTOLOGIyang tak lagi dapat mengelola keuangannya tidak berarti MASA DEPANbahwa ia tak dapat mengekspresikan keinginan dimanaia ingin tinggal. Problem salah perlakuan pada usia lanjut akan terus meningkat di masa depan karena berbagai alasanPERAN DOKTER diantaranya adalah meningkatnya jumlah warga usia lanjut yang tidak mandiri, menciutnya ukuran keluargaDokter dapat berperan dalam pencegahan salah per- dan pramurawat, meningkatnya perpecahan keluargalakuan. Meskipun data riset formal masih kurang, secara seperti perceraian dan pindah tempat yang menyebabkanintuitifjelas bahwa orang berusia lanjut yang paling renta- terkikisnya sistem pendukung . Hal yang perlu diingat,lah yang berisiko tinggi terhadap sikap salah perlakuan. perbedaan kultur budaya jelas akan sangat memengaruhiPenilaian geriatri secara komprehensif pada komponen kriteria salah perlakuan . Perlu dipertimbangkan adatfungsi kognitif, afektif, fungsional, dan status sosial akan kebiasaan yang berlaku di suatu daerah yang memengaruhisangat membantu mengidentifikasi kasus-kasus yang po- cara pandang dan perlakuan terhadap warga berusia lanjuttensial berisiko. Dengan meletakkan otonomi pasien pada meskipun nilai-nilai kebenaran yang bersifat universalporsinya serta memin imalkan stres pramurawat, secara menjadi bahan pertimbangan di sisi lain. Kepedulian dansignifikan akan mengurangi risiko salah perlakuan pada kewaspadaan dokter dalam mendeteksi adanya salahusia Ianjut. Selain itu dari hasii studi jug a diketahui bahwa perlakuan pada usia lanjut sangat dibutuhkan.pengetahuan dokter tentang adanya salah perlakuan padausia Ianjut adalah relatif yang paling baik sehingga dihara- REFERENSIpkan dapat berperan serta secara aktif dalam riset-risetterkait salah perlakuan pada usia lanjut. Faktor kunci untuk Fulmer T, Guadagno L, Bolton Mm. Elder Mistreatment In Women.penilaian perawatan dapat dilihat pada tabel 9. Jognn 2004; 33:5. Tabel 9. Membuat Rencana Penatalaksanaan Jogerst Gj, Daly Jm, Brinig Mf, Dawson Jd, Schmuch Ga, Ingram Jg.Domestic elder abuse and the law. American Journal of Apakah tejadi salah perlakuan? Public Health 2003;93:12. Apa jenis salah perlakuan yang terjadi? Apakah hal ini telah terjadi sebelumnya? Kruger MRM. Moon CCH. Can you spot the signs of elder Apakah pasien pernah mendapat bantuan sebelumnya mistreatment? Post Graduate Medicine,.http:/ /www .postgradmed.com/ issues/1999/ 08-99/kruger.htm untuk salah perlakuan ini? Apakah si pelaku masih ada pada saat ini? Lachs M. Elder mistreatment. In Principles of Geriatric Medicine & Apakah aman bila pasien kembali ke rumah? Pelayanan/perlindungan apa yang diperlukan agar pasien Gerontology, Hazard WR, Blass JP, Halter JB, Ouslander JG, aman? Tinetti ME (eds). New York: Mc Graw Hill; 2003. p. 1593-98 Apa yang pasien harapkan? O'brien Jg, Piper Me. Elder abuse. In Principles and Practice of Apakah perlu melaporkan kasus ini ke pihak berwenang? Geriatric Medicine. Pathy OBE MSJ (ed). New york: John Penting menentukan apakah masalah yang ada Willey & Sons; 1991. p. 211-18.merupakan kasus tersendiri atau masalah yang telah Rosenblatt De, Lachs MS. Elder mistreatment. In Oxford Textbook ofberlangsung lama. Seberapa serius akibat salah perlakuan Geriatric Medicine, Evans JG, Williams TF, Beattie BL, Micheltersebut? Apakah aman bagi usia lanjut yang mendapat J-P, Wilcock GK (eds). Oxford University Press. New Yorksalah perlakuan untuk kembali ke tempat yang sama? 2000. p. 1164-69Apa yang dipikirkan dan apa yang diinginkan pasien? Swagerty DL, Takahashi Py, Evans JM. Elder mistreatment.Jika pasien kompeten, keputusan dapat diambil oleh American Family Physician 1999;59:10.pasien sendiri . Jika pasien tidak kompeten, dokter perlumembantu melindunginya. Pramurawat dari pasienyang mendapat salah perlakuan juga perlu mendapatlayanan pendukung . Untuk itu, dokter perlu mengetahuisistem dukungan sosial dan finansial pasien, sumberdaya apa yang tersed ia di masyarakat dan bagaimanacara mengaksesnya, serta bagaimana cara mendapatkanperlindungan hukum bila sewaktu-waktu diperlukan.

524SISTEM PELAYANAN PARIPURNA GERIATRI RA. Tuty KuswardhaniPENDAHULUAN Pasien lanjut usia sering memiliki kebutuhan yang berbeda dari pasien yang lebih muda. Usia yang tua,Peningkatan usia harapan hid up secara global menjadikan menjadikan lebih sulit untuk pulih secara cepat dari cederapesatnya peningkatan populasi lanjut usia di dunia. Pasien atau sakit karena frailtynya .9 Kemunduran ini sangatGeriatri (berusia lebih 60 tahun untuk negara berkembang, terkait dengan model kesehatan holistik (bio-psikososial-65 tahun negara maju) dengan tampilan multiple disease lingkungan) pada populasi tua. 1•6atau lebih dari satu penyakit. Kebutuhan terhadap layanankesehatan untuk membantu perawatan kesehatannya Pasien yang lebih tuajuga lebih banyak mendapatkandan masalah di luar kesehatan pada usianya, misalnya komplikasi pasca tindakan, seperti infeksi akibat operasi.psikologis dan lingkungan. 5 Memerlukan penatalaksanaan medis yang lebih berhati- hati. Banyak resep obat yang kompleks yang meningkat Pasien Geriatri bisa memerlukan perawatan di dengan bertambahnya usia . Beberapa penyakit danrumah (home care) mungkin disediakan oleh badan yang kondisi yang berkaitan erat dengan penuaan, menjadimempekerjakan paramedis dan profesional kesehatan. tuntutan profesional yang sebagian besar SpesialisasiBeberapa layanan Geriatri dirancang khusus untuk Med is Geriatri.9membantu pasien dan keluarga mereka. Dalam banyakkomunitas dipersiapkan kerja sama terpadu. Layanan ini Terkait kompleksitas populasi lanjut usia ditengaraimenyediakan pula program pelatihan dan pendidikan di memerlukan seQuah rumah sakit Geriatri yang merupakankalangan masyarakat. 2 fasilitas medis yang didedikasikan sepenuhnya untuk perawatan dan pengobatan populasi berusia lanjut. Ru mah Layanan kesehatan Geriatri selain menjadi pendukung Sakit Geriatri mungkin lebih pada rumah sakit konvensional,layanan medis juga menjadi pendukung penyakit tetapi dilengkapi spesifikasi untuk pengelolaan pasienterminal dan mental. Beberapa program menyediakan Geriatri. Beberapa layanan kesehatan pada rumah sakitperawatan dan dukungan bagi individu lanjut usia yang Geriatri seharusnya mampu menyediakan pelayananhidup sendiri tanpa anggota keluarga . Dari saat masuk kesehatan meliputi : perawatan darurat, diagnosis danrumah sakit saat pasien dirawat pelayanan ini lebih fokus pengobatan, pelayanan kesehatan mental, perawatanuntuk meminimalkan stres, mempercepat perawatan; jangka panjang (long term care) dan perawatan hospismempersiapkan menjadi lebih sehat dan nantinya mampu atau perawatan kehidupan akhir dari populasi lanjut usiahidup mandiri produktif. 2 (Hospice Care). 4RUMAH SAKIT GERIATRI Salah satu fungsi utama rumah sakit Geriatri adalah menyediakan perawatan untuk pasien pada kondisiDalam keadaan sehat tanpa penyakit populasi Geriatri kesehatan medis dan mental yang serius. Penyakitmemiliki berbagai kemunduran (impairment) yaitu: degeneratif, seperti Multiple Sclerosis juga DemensiaImmobility, Instability, Incontinence, Impairments of sering membuat pasien menerima perawatan yangcognitive, Impaction, Impairments of Vision, Hearing, skin konsisten dan profesional. 4integrity, taste, Infection, Isolation, lmpecunity, lnanition,latrogenesis, Insomnia, Impotence, lmmuno-deficiency. Rumah sakit Geriatri memiliki tujuan untuk perawatan dan kenyamanan pasien dalamjangka panjang. Sehingga keluarga merasakan bentuk perawatan yang penuh perhatian pada anggota keluarganya. Keluarga pasien,

3880 GERIATRI DAN GERONTOLOGIwalaupun sering bersedia melakukan prosedur tindakan PELAYANAN GERIATRI UNTUK BERBAGAIuntuk membantu anggota yang sakit; mungkin tidak PENYAKIT DI RUMAH SAKITmemiliki keahlian untuk merawat sebagai pengasuh med is(caregiver) dengan penuh waktu . 10 Pelayanan Geriatri bagi individu tua yang cacat (handicap) baik itu fisik atau mental adalah tipe dari Menjadi hal penting untuk memiliki sebuah rumah program pelayanan Geriatri . Hal ini bisa didukung olehsakit Geriatri yang terpadu dan paripurna untuk memenuhi organisasi nasional dan swasta atau yang dijalankankebutuhan pasien dengan impairment dan handicap . oleh masyarakat yang didana i oleh sumbangan danSelain menyediakan fasilitas yang sesuai dengan kondisi dikelola oleh sukarelawan . Organ isasi keagamaan jugaumum bagi warga lanjut usia. 6 biasanya menawarkan layanan kesehatan Geriatri. Yang bertujuan untuk menjunjung t ingg i nilai-nilai agama Sumber daya manusia di Rumah Sakit Geriatri dalam masyarakat, sekaligus membantu orang lanjutterdiri dari Spesialis Geriatri dan paramedis Geriatri yang usia yang memerlukan dukungan . Banyak komunitaskompeten dibidangnya. Di sebuah rumah sakit biasa, membangun atau mensubsidi fasilita s hid up warga lanjutpasien dapat dirawat di ruang darurat dan diperiksa oleh usia untuk hidup mandiri sebagai bag ian dari misi merekaseorang dokter. Di sebuah rumah sakit Geriatri, pasien serta dianggap sebagai layanan bagi warga lanjut usia.berusia lanjut memiliki kesempatan yang lebih baik untuk Pola in i banyak ditemukan di masyarakat. 9mendapatkan seorang dokter dengan pengetahuan danpengalaman tentang masalah kesehatan tertentu mereka Pe layanan kesehatan Geriatri untuk perawatanberkaitan dengan proses penuaannya. kesehatan mental, tidak terbatas pada sumber daya manusia untuk merawat para pasien saja. Dukungan Para ahli medis percaya bahwa rumah sakit Geriatri kelompok untuk pasien lanjut usia yang menderita berbagaidapat memberikan pelayanan yang jauh lebih baik bagi penyakit mental, Depresi, handicap j uga membantu parapasien berusia lanjut dibanding rumah sakit atau fasilitas caregiver dan anggota keluarganya . Program Geriatrimed is konvensional. Karena kelengkapan staf (sumber daya juga mencakup layanan tentang pencegahan bunuh dirimanusia) untuk perawatan subset pasien di rumah sakit dan membantu lanjut usia yang menderita nyeri kronis.Geriatri yang dilengkapi dengan teknologi, perawatan, Layanan ini biasanya mencakup kelompok pendukungdan standar pelayanan kesehatan menjadi syarat utama yang menawarkan solusi untuk pengelolaan nyeri kronisuntuk sebuah rumah sakit Geriatri. 12 dan sumber daya untuk perawatan alternatifnya berbasis metode keperawatan dan tindakan medis. 13 Pendekatan yang terpadu dan holistik bagi populasiberusia lanjut pada pelayanan kesehatan khususnya rumahsakit terlihat pada gambar 1. Perawatan Holistik bagi pasien GeriatriGambar.1 Skema Prinsip Penatalaksanaan Kesehatan pada Populasi Geriatri 9

SISTEM PELAYANAN PARIPURNA GERIATRI 3881 Dasar pertimbangan penerapan metode asuhan Mempertahankan kemampuan kognitif, mental,keperawatan atau tindakan medis pasien Geriatri kemandirian, dan sosial pasien Geriatri melaluiberdasarkan pada : 12 aktivitas mandiri dan kelompok secara terstruktur1. Filosofi lnstitusi (Visi dan Misi lnstitusi)2. Ekonomis (Cost Eftectife) PELAYANAN KHUSUS GERIATRI3. Menambah kepuasan pasien, keluarga , dan Pelayanan Geriatri memiliki Berbagai Pelayanan Khusus : 12 masyarakat4. Menambah kepuasan kerja perawat dan med is karena Perawatan Darurat di Rumah Sakit Paramedis dan staf medis di Unit Gawat Darurat dilatih dapat melaksanakan perannya dengan baik untuk menyadari kebutuhan khusus pasien tua. Dengan5. Dapat diterapkannya proses keperawatan dan medis menggunakan \"triage\" prosedur penilaian awal medis6. Terlaksananya komunikasi yang adekuat antara dengan pasien lansia yang mengarah pada evaluasi yang lebih cepat dan pengobatan yang lebih tepat dan perawat dan tim kesehatan lainnya mu rah .JENIS PELAYANAN PADA POLIKLINIK RAWAT Pendaftaran Cepat Masuk Rumah SakitJALAN GERIATRI TERPADU Poses ini dengan cara menyederhanakan masuk rumah sakit untuk pasien tua atau yang datang dari rumahjompoJenis Pelayanan Pada Poliklinik Rawat Ja lan Geriatri atau fasilitas pasien lanjut usia yang hidupnya dibantu.Terpadu di Indonesia meliputi: Dalam banyak kasus, pasien bisa melewati Unit Gawat1. Pemeriksaan Penyakit Dalam Geriatri Darurat dengan cepat dan kemudian langsung dibawa ke bangsal rumah sakit ketika harus rawat inap. Melakukan identifikasi masalah dan tatalaksana di bidang llmu Penyakit Dalam dengan menggunakan Pembayaran Perawatan Pasien Geriatri Untuk pendekatan Asesmen Geriatri yang Paripurna Pelayanan di Rumah Sakit (penilaian pasien Geriatri secara menyeluruh atau Program kesehatan dan asuransi kesehatan negeri dan paripurna). swasta mempunyai kewajiban sama yaitu membayar2. Pemeriksaan Psikiatri Geriatri perawatan rumah sakit bagi peserta asuransi lanjut usia. Melakukan identifikasi masalah dan tatalaksana di Beberapa pertanggungan asuransi swasta memiliki batas bidang psikiatri untuk meningkatkan kemampuan pendanaan sehingga akan meninjau cakupan pengeluaran mental dan kognitif (daya pikir) pada pasien Geriatri. perawatan dengan administrasi keuangan di rumah sakit,3. Pemeriksaan Rehabilitasi Geriatri demikian juga pada pasien dengan asuransi pemerintah. Melakukan identifikasi masalah dan tatalaksana rehabilitasi untuk meningkatkan kemandirian pasien Perawatan Hospis4. Pemeriksaan Kulit Geriatri Tim Hospis mempunyai peran berkaitan dengan dying Melakukan identifikasi dan tata laksana problem kulit with dignity. Merupakan semua profesional yang bertugas kelamin pada pasien Geriatri bersama untuk mengurangi penderitaan bagi penderita5. Pemeriksaan Neurologi Geriatri Geriatri yang sakit maupun keluarga yang akan ditinggal- Melakukan identifikasi dan tatalaksana problem syaraf kan baik itu di rumah sakit ataupun di lingkungan pada pasien Geriatri penderita.6. Pemeriksaan Mata Geriatri Melakukan identifikasi dan tatalaksana problem Prinsip etika pada populasi Geriatri berkaitan dengan penglihatan pada pasien Geriatri holistic approach yang harus dijalankan dengan mengacu7. Pemeriksaan Telinga Hidung Tenggorokan (THT) p·ada sikap : 1 Geriatri 1. Empati, ini menyangkut pengertian tentang simpati Melakukan identifikasi dan tatalaksana problem pendengaran dan keseimbangan pada pasien atas dasar pengertian yang mendalam tanpa kita Geriatri ikut larut di dalamnya. Diharapkan dalam upaya8. Pemeriksaan Gigi dan Mulut pelayanan Geriatri mampu memandang seorang Melakukan identifikasi dan tatalaksana kebersihan dan Geriatri yang sakit dengan pendekatan serta problem gigi mulut dan kemampuan mengunyah pengertian dan memahami rasa sakit penderita .9. Konsultasi Gizi Karenanya tim Geriatri harus memahami proses Melakukan identifikasi dan tatalaksana problem nutrisi fisiologis dan patologis dari pasien Geriatri; pada pasien Geriatri10. Klinik Asuhan Siang

3882 GERIATRI DAN GERONTOLOGI2. non-maleficence dan beneficence, prinsip pelayanan PERAWATAN KESEHATAN GERIATRI PADA Geriatri didasarkan pada dasar untuk mengerja- INSTITUSI DI LUAR RUMAH SAKIT kan yang baik atau yang boleh untuk penderita . Menghindari yang jangan pada penatalaksanaan Perawatan Kesehatan Geriatri di Luar Rumah Sakit Meliputi yang menambah penderitaan Non-maleficence dan Institusi : l.7.9 beneficence lebih bersifat melindungi penderita yang tidak kapabel; Program Perawatan Kesehatan dan Pelayanan Sosial Panti Wredha untuk Populasi Geriatri3. Otonomi, suatu prinsip bahwa individu mempunyai Mekanisme pelaksanaan program perawatan kesehatan hak untuk menentukan na sib dirinya . Di bidang dan pelayanan sosial Panti Wredha untuk lansia merupakan Geriatri penderita dapat membuat keputusan secara strateg i yang ditempuh untuk dapat melaksanakan mandiri. Pada prinsipnya otonomi ini berupaya untuk program perawatan kese hatan dan pelayanan sosial di melindungi penderita yang secara fungsional masih Panti Wredha untuk pasien lansia secara sinergis dan kapabel; berkelanjutan.4. Keadilan, yaitu pelayanan Geriatri harus memberikan Salah satu prinsip pelayanan kesehatan lansia adalah perlakuan yang adil bagi semua penderita secara wajar secara Holistik. Pendekatan Holistik juga mengandung dan tidak membedakan atas dasar karakteristik atau artian baik seca ra vertikal atau horizontal. Secara vertika l Ras dan sosial; dalam arti pemberian pelayanan harus dimulai dari pelayanan di masyarakat sampai ke pelayanan rujukan5. Kesungguhan hati, prinsip untuk selalu menatalaksana tertinggi, yaitu rumah sakit yang mempunyai pelayanan dan memenuhi semua janji yang diberikan kepada sub-spesialis Geriatri. Holist ik secara horizontal berarti seorang penderita Geriatri. bahwa pelayanan kesehatan merupa-kan bagian dari pelayanan kesejahteraan lansia secara menyeluruh .6. Rasa kasih, menjadi inti pada perawatan pasien berusia Pelayanan ke sehatan lansia ha ru s bekerja secara lanjut yang sangat membutuhkan dukungan dan lintas sektoral dengan dinas atau lembaga terkait di perhatian . bidang kesejahteraan misalnya agama, pendidikan dan kebudayaan dan Dinas Sosial. Pelayanan Geriatri berbaris otonom i yaitu penderitadisarankan ikut berpartisipasi dalam proses pengambilan Adapun mekanisme pelaksanaan program perawatandan pembuatan keputusan. lni dituangkan dalam informed kesehatan dan pelayanan sosial secara terpadu dijabarkanconsent (surat persetujuan tindakan medis) yang harus sebagai berikut: Pant i Wredha untuk lansia secaradisetujui oleh penderita . 1 sederhana bisa dibagi untuk t iga jenis, yakni untuk pasien lansia dari RS yang diruju k ke Panti Wredha, lansia yang Dengan mengacu pada dasar etika untuk populasi menghuni Panti Wredha dan lansia yang ada di masyarakatGeriatri tersebut tentu tidak lepas kaitannya dengan hak atau yang ditampilkan pada gambar 2.otonomi populasi ini untuk tetap dihargai atas pilihannyatermasuk dalam hal tatalaksana kesehatannya . Pelayanan Home Care Geriatri Pe layanan home care merupakan pelayanan rumah Tim medis rumah sakit melakukan perawatan pasien sakit di masyarakat, sebagai perwujudan rumah sakitGeriatri, yang ditujukan untuk memberikan rasa aman dan tanpa dinding. Tujuan dari program ini adalah untuknyaman. Tim medis dan paramedis biasanya melakukan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada pasien Geriatri.kunjungan ke rumah pasien lansia (home care dan home Utamanya program ini bertujuan untuk meningkatkanvisit) . Tim keperawatan terdiri dari perawat yang terlatih kemampuan pasien dalam memenuhi kebutuhan hidupdan berpengalaman yang akan mengunjungi dengan sehari-hari , meningkatkan kemam puan pas ien dalamfasilitas untuk memantau dan mengelola obat-obatan, mengatasi masalah pergerakan tubuhnya atau memobilisasi,menyediakan pendidikan serta dukungan kepada pasien menyediakan pelayanan Geriatri untuk membantu lansiaGeriatri dan keluarganya.3 agar mandiri secara maksimum dalam hidup sehari-hari dirumah. Dengan demikian mereka memiliki kualitas hidup Pelayanan tersebut diatas dilakukan oleh tim khusus yang lebih baik selama mungkin.Geriatri, perawat Geriatri, dokter Geriatri dan atau olehpelaku rawat (care givers) yang sudah dilatih. Keseluruhan Pusat Kesehatan Masyarakatlayanan kesehatan ditujukan bagi pasien Geriatri yang Primary Health Centre (Puskesmas) merupakan institusiterbaring di tempat t idur, mengalami kesulitan makan terdepan yang bertanggung jawab terhadap kesehatanmaupun merawat diri sendiri .3 populasi lanjut usia di areanya. Caregiver akan membantu pasien untuk kebutuhanperawatan mereka. Para pekerja sosial membantu pasienGeriatri dan memberikan edukasi kepada keluarga ataupemuka agama yang mendukung spiritual keluarga danpasien dengan sumber daya kritis.14·15

SISTEM PELAYANAN PARIPURNA GERIATRI 3883 Berbagai program Primary Health Centre berbasis sekitar 9 juta orang laki-laki dan perempuan berusiamasyarakat telah dikerjakan pada berbagai pos pelayanan lebih dari 65 tahun di USA pada tahun 2006 dan tahunterpadu kesehatan lanjut usia. Yang mendapat dukungan 2020 lebih dari 12 juta orang lansia akan memerlukandari Kelompok Lembaga Sosial Masyarakat. Pada tahun perawatan jangka panjang (long term care facilities/LTCFs).2010 Kementerian Kesehatan RI memberdayakan 18 Pelayanan kesehatan (LTCFs) membantu perawatan yangPuskesmas di Indonesia untuk mampu melakukan pe - bersifat medis atau non medis yang diperlukan individulayanan Geriatri. Sehingga kebutuhan akan terwujudnya berusia tua dengan penyakit kronis atau disabilitas danmasyarakat lanjut usia yang sehat fisik dan mental serta atau handicap. Pada pelayanan kesehatan Geriatri dimandiri menjadi terpenuhi. 7 seluruh dunia hampir rata-rata mempunyai Pelayanan Rawat Jalan, Rawat Inap Akut, Rawat Inap Kronis, Nursing Di USA , CHOIS (Consorsium Health Outreach Home, Respite Care . 8Information and Screening) , badan kesehatan yangdikelola untuk memenuhi kebutuhan informasi kesehatan ALURPELAYANANKESEHATANPOPULASIGERIATRIorang lansia di pedesaan. Pera nan medical student yang DI RUMAH SAKIT DAN DI MASYARAKATmembantu mendampingi lansia untuk berinteraksi melaluipendekatan multidisiplin yang hasil akhirnya interdisiplin, Pelayanan kesehatan populasi Geriatri di Indonesia terkaithasilnya sangat positif pada populasi lanjut usia. 8 berbagai institusi dan masyarakat. Alur tersebut dapat dirangkum pada gambar 2. Medicine dan Medicaid Services yang terdiri dariMedicaid dan Medicare adalah sebuah badan layanankesehatan untuk lansia di USA. Badan ini mempredi ksi IGD POLI SPESIALIS(lnstalasi Gawat Darurat) Day Hospital Ruang Rawat Akut Ruang Rawat Kronis dokterGambar 2. Alur Pelayanan kesehatan populasi geriatri di rumah sakit dan di masyarakat 1•9

3884 GERIATRI DAN GERONTOLOGIREHABILITASI LAYANAN PASIEN GERIATRI UNIT Pelayanan terapi mental Geriatri di IndonesiaRAWAT INAP DAN UNIT RAWAT JALAN DIRUMAH SAKIT sudah saatnya diupayakan di seluruh jenjang pelayananRehabilitasi Layanan Pasien Geriatri PAda Unit Rawat lnap kesehatan . Tatacara pemeriksaan dasar Psiko-Geriatridan Unit Rawat Jalan di Ru mah Sakit antara lain sering disertakan dalam pemeriksaan atau dalam asesmenTerapi Hortikultura, Terapi Musik dan TerapiRekreasi Geriatri. Antara lain mengenai pemeriksaan gangguanTujuan dari terapi holtikultura, rekreasi dan rehabilitasi pada mental, kognitif dan beberapa pemeriksaan lainnya. Halinipasien lanjut usia adalah untuk termotivasinya kembali danaktif berpartisipasi dalam kegiatan yang menarik bagi dikarenakan keterkaitan yang erat dalam keterpaduanpopulasi tua dengan kegiatan berkebun, mendengarkanmusik dan kegiatan fis ik lainnya. Sementara itu kegiatan penatalaksanaan holistik pada populasi Geriatri.tersebutjuga akan mengembangkan kemampuan mentaldan fisik adaptif untuk terus berpartisipasi aktif bagi REFERENSIkepentingan warga usia lanjut yang diterapkan berkenaandengan aktivitasnya. 1. Dettinger E, Clarkberg, M. Informal caregiving and retire- ment timing among men and women: Gender and caregiv-Terapi Fisik ing relationships in late midlife. Journal offamily issues. 2002; 23(7):857-879.Terapi fisik terutama menggabungkan perawatan khususuntuk membantu pasien tua dengan rentang gerak, 2. Callahan EH. Geriatric Hospital Medicine, JMed CLin N. Am.kekuatan dan koordinasi. Terapis fisik secara khusus 2002; 86:707-29.menilai penyebab masalah fisik yang akan diobati danmerancang sebuah program pengobatan yang akan 3. Boedhi Darmojo, R. Gerontologi Sosial : Masa/ah Sosial danmembantu pasien lanjut usia untuk mendapatkan kembali Psikologik golongan lanjut usia. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kese-kesehatan fisiknya . Terapi ini disediakan bagi pasien rawat hatan Usia Lanjut). Edisi 3.Balai Penerbit Fakultas Kedokteraninap dan pasien rawat jalan. Pengobatan jug a disediakan Universitas Indonesia. Jakarta.2009. Hal 14-34.untuk berbagai macam penyakit fisik yang memerlukanterapi jangka panjang seperti Arthritis, Osteoporosis, dan 4. Harper GJ. Assesing Older Adult Who Cannot Communicate. In:stroke. Kane RL, Kane R.A, editors Assesing Older Persons, Measures, Meaning, And Practical Applications. Minneapolis, Minn. USA.Terapi Mental 2000; p: 483-515.Pelayanan pemeriksaan t erapi mental meliputi bagaimana 5. Kuswardhani RAT. Upaya PeningkatanPernanfaatanPelayananmenterapi penderita untuk proses berpikir keadaan Holistik Instalasi Pelayanan Terpadu Geriatri RSUP Sanglahumum penderita termasuk penampilan,aktivitas dan Denpasar. Studi Pengaruh Positioning- Differentiation dan Brandpsikomotorik, mood, perasaan dan afek. Terhadap Kunjungan Pasien Umum (Customer Demand). Tesis Strata 2 Administrasi Kebijakan Rumah Sakit, Universitas Air- Pada penderita lanjut usia sangat penting hal tersebut, langga Surabaya.2011. hal 37adanya perasaan kesepian, tidak berguna, putus asaadalah gejala yang sering dialami populasi ini. Kesepian 6. Cohen HJ, Feussner JR, Weinberger M. A Controlled Trial ofmerupakan alasan yang paling sering dinyatakan olehpara lanjut usia. Inpatient and Outpatient Geriatric Evaluation and Manage- ment. N Engl JMed. 2002;346(12):905 - 911. Beberapa masalah dibidang Psikolog is pada pasien 7. Lee SL, Colditz GA, Berkmann LF, Kawachi I. Caregiving andlanjut usia : risk of coronary heart disease in U.S.women:A prospective study.1. Kesepian merupakan alasan yang paling sering American Journal ofPreventive Medicine. 2003; 24(2):113-119. 8. Pereira J. Palliative Care.In : Ratnaike R.N, editors. Practical dinyatakan oleh para lanjut usia. Guide To Geriatric Medicine. The McGraw-Hill Companies,2. Duka cita (bereavement) merupakan suatu periode Inc,New York USA. 2002; p :867 -888. yang sangat rawan bagi seorang lanjut usia. 9. Saunders MJ, Yeh Ck, Hou LT. Katz MS. Geriatric Medical Meninggalnya pasangan hidup, teman dekat ditengarai bisa memicu terjadinya gangguan fisik dan kesehatan Education and Training in the USA. J Chin Med Assoc.2005; mental. Karenanya diperlukan pendamping yang 68(12) :547-556. mempunyai empati. 10. Cockram, A. The Role of a Specialist Team in Implementing Continuing Health Care Guidelines in Hospitalized Patients. Age and Ageing. 2006; 26:211-6. 11. Waliser NM, Feldman PH, Gould DA, Levine CL. When the caregiver needs care: The plight of vulnerable caregivers. American Journal of Public Health. 2002; 92 (3): 409-413. 12. Whittier S, Coon D, Aaker ].Caregiver support interventions (Research BriefNo.10). Washington, DC: National Association of State Units on Aging. 2002. 13. Kementerian Kesehatan RI. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut di Indonesia. 2010; Hal 1-30. 14. Kuswardhani RAT, Bakta IM, Wita IW. Homocys teine is Related to Peripheral Arterial Disease Only in Male Elderly with Type 2 Diabetes Mellitus. Journal ofClinical Gerontology & Geriatrics. 2010, xxx; p: 53-57 15. Lindenberger U, Li CS, Lovden M, Schmiedek F. The Center for Lifespan Psychology at the Max Planck Institute for Hu- man ·Development: Overview of Conceptual Agenda and Illustration of Research Activities. Published in: International Journal of Psychology. 2007; 42: 229-242

525GERONTOLOGI DAN GERIATRI DI INDONESIA R. Boedhi DarmojoPENDAHULUAN Hippocrates, menganggap hal kurang sehat sebagai senilitas prematur dan menganggap usia lanjut sebagaiDefinisi menua (menjadi tua = aging) adalah suatu proses suatu penyakit.menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuanjaringan untuk memperbaiki diri/mengganti diri dan Claudius Galen us (130-200 SM) menganjurkan untukmempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga berhati-hati dalam mengobati penyakit-penyakit padatidak dapat bertahan terhadap trauma (termasuk infeksi) orang tua; ia menganjurkan suatu diet yang ringan, bergizi,dan memperbaiki kerusakan yang diderita. tetapi mudah dicerna. lkan dianggapnya sebagai makanan yang paling sesuai untuk ini. la jug a menganjurkan jalan- lstilah Gerontologi didapat dari bahasa Yunani jalan di hawa terbuka, pemijatan dan latihan-latihan pagi'geront\"yang berarti \"orang usia lanjut\", diusulkan pertama hari. Pendapat-pendapatnya ini ternyata masih berlakukali oleh Elie Metchnikoff pada tahun 1903. llmu usia lanjut sampai sekarang. Dokter-dokter pada abad pertengahanini termasuk penelitian ilmiah, proses menua, pengetahuan banyak menganjurkan beraneka ragam cara rejuvenasi,klinis pada manusia dewasa, perspektif bidang humaniora dari penggunaan zat-zat kimiawi sampai hal-hal yangdan penerapan ilmu ini untuk pelayanan para usia lanjut bersifat black magic. Berbagai macam \"longevity elixirs\"terse but. dipergunakan untuk ini. lstilah Geriatri pertama kali dipakai oleh lgnatz GERONTOLOGI DAN GERIATRI DI INDONESIANascher pada tahun 1909. Geriatri merupakan disiplinilmu kedokteran yang menitik beratkan pada pencegahan, Masalah usia lanjut mulai diungkap dalam karangan Dr.diagnosis, pengobatan dan pelayanan kepada para pasien Seno Sastroamidjojo yang berjudul \"Masalah masa tuausia lanjut. Ternyata ilmu ini baru dikatakan berkembang dan ilmu penyakit di masa tua\", tahun 1966.dengan nyata pada tahun 1935 di lnggris oleh seorangdokter perempuan Marjorie Warren di West Middlesex Pada tahun 1966/1967 Boedhi-Darmojo ditugaskanHospital, yang dianggap sebagai perintisnya. Beratus-ratus oleh Dep. Veteran dan Demobilisasi ke Negara Eropaorang lusia lanjut yang dirawat di rumah sakit tersebut (Belanda, Swedia, lnggris, Jerman) untuk mempelajarimulai diberikan \"active treatment\" berupa latihan-latihan Geriatri/Gerontologi. Baru pada 1977 diadakan Simposiumjasmani dan rohani dengan giat dan sistematik, yang Nasional Geriatri di Semarang, yang diikuti sentrumternyata memberikan manfaat yang nyata lebih besar. pendidikan lainnya. Pada Simposium Geriatri Pertama tahun 1977 tersebut direkomendasikan kepada pemerintah Hippocrates (abad ke- 4-5 SM) di dalam karyanya untuk mencantumkan hal ihkwal para usia lanjut dalamCorpus Hippocraticum telah mengetahui bahwa ada GBHN 1978.perbedaan nyata antara reaksi terhadap stimuli antarakaum muda dan tua. Dikatakannya bahwa pada orang Baru tahun 1985 (Perhimpunan Gerontologi Indonesia)tua terdapat pengurangan dalam elastisitas kulit maupun PERGERI didirikan di Jakarta. Berdasarkan konsensusotot, kenaikan jumlah air dalam darah, dan pengurangan antara pengurus PERGERI, Dirjen Yankes, dan IOI waktudalam peredaran darah. Aristoteles, dua abad sesudah

3886 GERIATRI DAN GERONTOLOGIitu, disetujui geriatri dikembangkan oleh bagian llmu tidak berdaya mencari nafkah untuk keperluan pokok bagiPenyakit Dalam, tentu saja dengan kerjasama erat dan hidupnya sehari-hari. (lstilah jompo sekarang sud ah tidaksaling mengisi dengan bagian-bagian dan sub bagian dipakai lagi). Pelaksanaan Undang-undang ini ternyatalain yang terkait. tidak lancar. Dalam Simposium Geriatri (1978) di Jakarta, penulis Undang-undang mengenai penyelenggaraan,telah mencoba memformulasikan tujuan Gerontologi/ pembinaan, pendanaan, dan perlindungan golongan usiaGeriatri di Indonesia sebagai berikut: \"Mengadakan lanjut ini juga harus dibuat oleh pemerintah. Akhirnyaupaya dan tindakan-tindakan sehingga orang-orang usia pada tahun 1998 telah dikeluarkan Undang-undang No.lanjut selama mungkin tetap dalam keadaan sehat, baik 13 tahun 1998 mengenai Kesejahteraan Orang Usia lanjut.fisis, mental, dan sosial, sehingga masih berguna bagi Selanjutnya Undang-Undang ini perlu segera disusulmasyarakat, setidak-tidaknya sedikit mungkin merupakan peraturan-peraturan pemerintah (PP) yang merumuskanbeban bagi masyarakat Indonesia\" peraturan pelaksaanaan dan anggaran yang diperlukan. Ternyata MPR RI dalam GBHN bertahun-tahun sebelum Untuk mempercepat berkembangnya geriatri,1993 belum mencantumkan hal ikhwal golongan usia pada Kongres Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesialanjut yang masih mandiri dan produktif, yang tenaganya (KOPAPDI) tahun 1996 di Padang d idirikan PERGEMImasih dapat dimanfaatkan untuk pembangunan negara. (Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia) yangGBHN 1993 dalam rumusan mengenai usia lanjut akhirnya dalam waktu relatif singkat dapat membentuk cabang-berbunyi sebagai berikut: cabangnya di Indonesia. Selanjutnya diharapkan masalah geriatri dikembangkan dalam masing-masing bidang ilmu \"Dengan meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut kedokteran.dan makin panjangnya usia hara pan hid up sebagai akibatkemajuan yang telah dicapai dalam pembangunan selama DEMOGRAFI DAN EPIDEMIOLOGIini, maka mereka yang memiliki pengalaman, keahlian,dan kearifan perlu diberi kesempatan untuk berperan Menu rut UN-Population Division, Department of Economicdalam pembangunan . Kesejahteraan penduduk usia and Social Affairs (1999) jumlah populasi usia lanjut ~60lanjut yang karena kondisi fisis dan/atau mentalnya tidak tahun diperkirakan hampir mencapai 600 juta orang danmemungkinkan lagi untuk berperan dalam pembangunan, diproyeksikan menjadi 2 milyar pada tahun 2050, saat ituperlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah dan usia lanjut akan melebihi jumlah populasi anak (0 - 14masyarakat\". tahun), pertama kali dalam sejarah umat manusia. (Keterangan : GBHN sebelumnya hanya memuat Usia lanjut diukur menu rut usia kronologis, fisiologiskalimat ke-2 pernyataan tersebut di atas, bersama-sama (biologi) dan kematangan mental, ketiganya seringkali takdengan anak yatim piatu, fakir miskin, cacat veteran, anak berjalan sejajar seperti yang diharapkan, serta tak berbatasterlantar, usia lanjut, dan sebagainya, tak merupakan tegas. Dalam geriatri (llmu Kesehatan Usia Lanjut) yangrumusan khusus seperti GBHN 1993 ini). dianggap penting adalah usia biologis seseorang bukan usia kronologisnya. Pada tahun 1989, di tingkat Menko KesejahteraanRakyat telah dibentuk Kelompok Kerja Tetap Kesejahteraan Pen ingkatan jumlah orang usia lanjut akan lebihUsia lanjut (POKJA-TAPJAHLANSIA) untuk merumuskan cepat daripada anak atau jumlah pertumbuhan pendudukkebijakan Pelayanan Nasional terhadap usia lanjut ini. keseluruhan, dapat pula dihitung dengan rumusPada hari Keluarga Nasional, 29 Juni 1994 oleh Presiden geometrik. Golongan usia lanjut di Indonesia akan naiktelah dicanangkan \"Gerakan Pembangunan Keluarga 3,96% setahunnya, sedangkan angka pertumbuhan anakSejahtera\". Jadi para usia lanjut nantinya akan dilayani di bawah 15 tahun hanya akan naik 0,49% per tahun.sebagai anggota keluarga (extended family) . Dengan Angka pertumbuhan usia lanjut yang berumur 70 tahundicanangkannya tanggal 29 Mei (mulai tahun 1996) ke atas bahkan akan naik 5,6% setahunnya dalam kurunsebagai hari Usia Lanjut Nasional oleh Presiden Soeharto waktu 1985-1995 (angka-angka dihitung dari BPS, Supasdi Semarang, diharapkan kepedulian dan pelayanan/ 1985). Angka harapan hidup seluruh dunia disajikan dalampembinaan pada kaum lansia akan meningkat. Akhirnya Tabel 1.oleh Pemerintah didirikan suatu Lembaga Lansia Indonesia(LLI) dan dilantik oleh Wakil Presiden RI tanggal 30 Januari WHO menghitung harapan hidup seseorang dengan2001 di Jakarta. (Disability Adjusted Life-Expectancy) DALE, yang disesuaikan dan tak menghitung usia lanjut yang cacat/invalid. Dengan Sebetulnya pada tahun 1965, telah dikeluarkan demikian harapan hidup orang Indonesia pada pria 62,6Undang-Undang No.4 tahun 1965 tentang Pemberian tahun dan perempuan 66,7 tahun (BPS, 1998), namunBantuan Penghidupan Orang Jompo. Yang dimaksud orang menurut DALE baru mencapai 59,7 tahun (tabel 2).jompo dalam undang-undang ini ialah setiap orang yangberhubung dengan usia lanjut, tidak mempunyai atau

GERONTOLOGI DAN GERIATRI DI INDONESIA 3887Tabel 1. Life Expectancy From 1950-1995to2020-2025 Life expectancy at birth Life Expectancy at age 60 (Harapan hidup waktu lahir) (Harapan hidup pada usia 60 th) 1950-1955 1975-1980 1995-2000 2020-2025 1975-1980World 47 .0 57.5 63.9 70.4 15.3MDR 65.2 71.9 73.7 75.4 18.5LDR 42.4 55.1 62.5 69.6 14.9Sumber: United Nations \"World Population Prospects as Assessed in 7980\" Population Studies No. 78 U.N. New York, 1981 (MOR: moredeveloped regions, LOR: less developed regions)Tabel 2. 1999 DALE at Birth WHO-member States seluruh dunia yang berjumlah 600 juta, akan hid up dan bertempat tinggal di negara-negara sedang berkembang.Country Years Country Years Sebelumnya angka ini pada tahun 1960 adalah 50%. Kenaikanjumlah sebanyak ini terutama akan terjadi di Asia.Japan 74.5 (no. 1) Indonesia 59.7 (no. 103) Di Cina dan di India saja pertambahan tersebut mencapai 270 juta lansia.Australia 73.2 Brazil 59.1Switzerland 72.5 Philippines 58.9UK 71 .7 Vietnam 58.2Germany 70.4 Pakistan 55.9Singapore 69 .3 Iraq 55.3Argentina 66.7 India 53.2 TRANSISI DEMOGRAFIU. Arab Emirates 65.4 N. Korea 52.3 Seperti diketahui, Indonesia sekarang ada dalam transisi demografi, persentase Lansia diproyeksikan menjadiRep. of Korea 65.0 Myanmar 51.6 11 ,34% pada tahun 2020 yang akan datang (Tabel 3) . Angka dalam tabel 3 adalah jumlah absolut populasiMexico 65.0 Bangladesh 49.9 lansia .Saudi Arabia 64.5 Papua NG 47.0 Struktur masyarakat Indonesia berubah dari masyarakat/populasi \"muda\" (1971) menjadi populasi yangBrunei D. 64.4 Laos 46.1 lebih \"tua\" pada tahun 2020. Piramida penduduk Indonesia berubah dari bentuk dengan basis lebar (fertilitas tinggi)Hongary 64.1 Cambodia 45.7 menjadi piramida berbentuk kubah masjid atau bawang (menunjukkan fertilitas dan mortalitas rendah) pada tahunKuwait 63.1 Ghana 45.5 2020. Pergeseran ini menuntut perubahan dalam strategi pelayanan kesehatan, dengan lain perkataan lebih perluSri Lanka 62.8 South Africa 39.82China 62.3 Kenya 39.3Malaysia 61.4 Afganistan 37.7Russian Fed. 61 .3 Ethiopia 33.5Thailand 60.2 Mali 33.1 Zambia 30.3 Sierra Leone 25.9 (no. 191)Source: WHReport, 2000Catatan : Tidak semua negara anggota WHO dicantumkan Negara-negara maju di Eropa dan Amerika Tabel 3. Gambaran Demografikmenganggap batasan umur tua ialah 65 tahun, denganpertimbangan bahwa pada usia tersebut orang akan Absolute numbers of person (in millions) abovepensiun, tetapi akhir-akhir ini telah dicapai konsensussebagai batas umur tersebut ialah 60 tahun. 60 years of age in countries with total population Lam bat tetapi pasti masalah usia lanjut (Lansia) mulai approaching or above 100 million inhabitants (UJ 2002)mendapatkan perhatian pemerintah dan masyarakat. Hal inimerupakan konsekuensi logis berhasilnya pembangunan, 2002 2~5yaitu bertambahnya usia harapan hidup dan bertambahbanyaknya jumlah lansia di Indonesia. China 134.2 China 287.5 Menurut laporan data demografi penduduk India 81.0 India 168.5internasional yang dikeluarkan oleh Bureau of the Census USA 46.9 USA 86.1USA (1993), dilaporkan bahwa Indonesia pada tahun Japan 31.0 Japan 43.51990-2025 akan mempunyai kenaikan jumlah usia lanjutsebesar 414%, suatu angka paling tinggi di seluruh dunia. Russia 26.2 Indonesia 35.0Sebagai perbandingan kami kutip : Kenya 347%, Brazil255%, India 242%, China 220%, Jepang 129%, Jerman 66% Indonesia 17.1 Brazil 33.4dan Swedia 33%. Brazil 14.1 Russia 32 .7 Pada tahun 2000, dua di antara tiga lansia di Pakistan 8.6 Pakistan 18.3 Mexico 7.3 Bangladesh 17.7 Bangladesh 7.2 Mexico 17.6 Nigeria 5.7 Nigeria 11.4 UN, 2001 Catatan: Indonesia akan menjadi negara ke -5 yang paling banyakjumlah lansianya pada tahun 2025.

3888 GERIATRI DAN GERONTOLOGIperhatian dan prioritas untuk penyakit-penyakit pada usia Tabel 4. Data Umum Penduduk Lanjut Usia didewasa dan lansia. Tetapi dalam hal ini penyakit-penyakit Indonesiapada balita dan anak-anak masih juga menjadi masalahyang belum diselesaikan (beban ganda). No. Status Pria Wanita Total (%) (%) (%) Perkotaan/urbanKEADAAN SOSIO-EKONOMl-BUDAYA PARA USIA 1 Tidak terlantar 63 .85 50.70 56.85LANJUT 2 Rawan terlantar 25 .05 33 .84 29 .73 3 Terlantar 11 .10 15.46 13.42Keadaan sosial-ekonomi (sosek) adalah suatu masalah. Pedesaan/ruralUsia lanjut Indonesia masih banyak tergantung pada orang 1 Tidak terlantar 41.40 32 .18 36.61lain (terutama anaknya). Dalam penelitian di lapangan/ 2 Rawan terlantar 34.06 38.72 36.48komunitas, di desa maupun kota, 78,3% usia lanjut 3 Terlantar 24.54 29 .10 26.91mengaku hid up serba pas-pasan, hanya 14, 1% mengaku Perkotaan & pedesaandapat hidup memanfaatkan tabungan sebelumnya. 1 Tidak terlantar 49 .85 39 .38 44 .36 2 Rawan terlantar 30.67 36 .82 33 .89 Ketergantungan pada anak lebih banyak dialami 3 Terlantar 19.49 23 .80 21.75oleh perempuan usia lanjut dan persentasenya semakinmeningkat dengan bertambahnya usia (Gambar 1). Sumber: Biro Pusat Statistik, 2000Bantuan dari keluarga ini meliputi semua bidang, baikfinansial, makanan, pakaian, dan bantuan fisis dan yang terlantar dua kali lebih banyak daripada di kota.moral. Kehidupan dalam susunan keluarga (family Living Hidup bertempat tinggal dengan keluarga merupakanarrangement) dapat dilihat pada gambar 2. kebiasaan umum bila seorang us ia lanjut ditinggal60 DPria meninggal dunia oleh suami/istrinya, atau sebelum in i50 •Wanita terjadi. Umumnya memang keluargalah yang merumat40 para usia lanjut di rumahnya (juga di negara-negara30 65-69 70-74 75-79 80+ Asia yang lain), terutama hal ini dilakukan oleh anak perempuan.2010 Alasan keluarga untuk menerima orang usia lanjut dalam rumahnya dapat d ilihat pada tabel 5, suatu 0 gambaran bahwa di negara-negara Asia Tenggara ini 60-64 masih banyak mempertahankan budaya tradisionalnya dengan model \"extended family system \". (Keluarga TigaGambar 1. Indonesia, Percentage with Children as Main Income Generasi). Data ini berbeda dengan yang terjadi di negara(Boedhi-Darmojo et al, 1991)8 maju. Sebagai contoh, di Australia 57% orang usia lanjut tinggal berdua dengan suami/istrinya . 32,2% hidup70% 0 Pria sendirian, dan hanya 10,5% tinggal di keluarga dengan 360% • Wanita anggota keluarga atau lebih.50%40% lainnya Ada pendapat yang semakin kuat (antara lain oleh30% WHO) untuk menyalurkan bantuan kepada usia lanjut20% melalui keluarga yang ditempati (caregivers). Pada organisasi10% LSM-pun dianjurkan untukjuga melakukan hal ini. 0% dg . anak dg . dg . Psg sendiri KINERJA DAN KEHIDUPAN KAUM USIA LANJUT Psg+anak Menurut Agate (1970), kaum usia lanjut merupakanGambar 2. Indonesia, Living Arrangements (Boedhi-Darmojo tenaga kerja yang handal dan berpengalaman, lebih dapatetal, 1991) dipercaya (reliable), lebih teliti (more accurate), danjarang mangkir kerja. Bahkan menu rut WHO (1982) tenaga kerja ' Di bawah ini dicantumkan tabel para usia lanjut yang berusia lanjut merupakan tenaga yang setara denganterlantar, rawan terlantar dan tidak terlantar. (Tabel 4). tenaga muda, malahan dinyatakan merupakan gudang kebijaksanaan dan contoh dalam sikap etika. Dapat kiranya disimpulkan bahwa usia lanjut yangterlantar dan rawan terlantar terutama adalah perempuanyang tinggal di pedesaan . Di pedesaan angka usia lanjut

GERONTOLOGI DAN GERIATRI DI INDONESIA 3889Tabel 5. Alasan Keluarga untuk Menerima/Merumat Orang Lanjut Usia di RumahNegara Jenis Kelamin Karena sanggup melakukannya Tanggung jawab keluarga Tanggung jawab masyarakatMyanmar p 32, 1 62,0 6,0 37,5 5.8,3 4,2 w 3,5 86,1 10,4 3,2 80,4 16,4Indonesia p 32,8 59,5 7,6 33,2 55,7 10,9 w 42,1 42,2 15,7 38,4 42, 1 19,6Sri Lanka p wThailand p wP =pria, W =wanita Hasil evaluasi 'Activity of Daily Living \" (ADL) atau Dapat ditambahkan bahwa kerja fisik berat (blue collaraktivitas hidup sehari-hari fisis menunjukkan bahwa >95% worker) memang tak sesuai lagi dengan usia lanjut danresponsden dapat dan mampu menolong diri-sendiri (ADL perlu dialihtugaskan. Motivasi yang baik juga diperlukanFisis), meskipun dipengaruhi oleh bertambahnya usia. agar para usia lanjut ini tak menghalangi karir para pekerjaHasil ADL instrumental tak seburuk seperti yang diduga muda, justru mereka wajib mendidik kader-kadernya.semula dan berkisar dari 75% (dapat menyiapkan makanan Kegiatan para usia lanjut sehari-hari di rumah dapat dilihatsendiri) sampai 82% (dapat pergi belanja keluar rumah). pada tabel 6.Sejumlah 62,6 % responsden di daerah kota masih mampumenggunakan telepon. Hanya kurang dari 3% memerlukan PEN DIDI KANbantuan sepenuhnya kepada orang lain. Golongan usia lanjut di Indonesia pada waktu sekarang ini Sesuai dengan rekomendasi Boedhi - Darmojo (1985) masih berkualitas rendah, 71,2% belum pernah mengalamipada Seminar Pemanfaatan Tenaga Kerja Usia Lanjut oleh pendidikan formal (tak pernah sekolah), terutama kaumDepnaker, penugasan seorang lansia dapat diperpanjang perempuan, di pedesaan. Hal ini merupakan sisa-sisa pen-bila didasarkan ha l-hal sebagai berikut: jajahan jaman dulu. Banyak di antara mereka merupakan tenaga kerja tak terlatih (unskilled workers) . Hal ini juga keadaan kesehatan jasmani dan rohani masih cukup terutama berlaku untuk daerah pedesaan. Pekerja-pekerja baik professional hanya 21,2% pria dan 7,5% perempuan di kota, mempunyai motivasi yang cukup positif untuk terus dan hanya 4,2% pria dan 0,7% perempuan di pedesaan. bekerja Pada tahun-tahun mendatang kualitas usia lanjut Indonesia prestasi kerja sebelumnya baik/baik sekali, mempunyai diharapkan akan meningkat. track record yang baik. memiliki pengalaman dan kemahiran (expertise) yang Pergaulan antara orang-orang usia lanjut juga tetap langka dilakukan dengan teratur. Di pedesaan mereka lebih bila sulit untuk mencari penggantinya dan akhirnya sering kunjung-mengunjungi/bertemu, dibandingkan bila formasi dan peraturan ketenagakerjaan memungkinkan.Tabel 6. Kegiatan Para Usia Lanfut Sehari-hari di Ru_m_ a_h_ _Negara Jen is Masak/menyiap- Bersih-bersih Menjahit Cuci piring Cuci pakaian Bantu Kela min dikebun kan makanan rumahMyanmar p 15,5 28,8 8,6 13,1 11,9 24,3 57,6 53,7 43,9 51,4 46,0 15,6 wRRKorea p 10,2 32,7 2,4 1,1 1,9 48,0 28,1 67,4 56,8 57, 1 55,6 50,6 wIndonesia p 4,0 22,8 1,9 2,7 5,6 5,7 58,6 59,3 18,3 53, 1 42,6 11,3 wSri Lanka p 14,9 33,6 2,3 8,9 16,7 33,2 66,9 66,5 17, 1 59,2 52,3 18,8 wThailand p 22,2 28,5 7,3 20,0 17,0 34,3 49,8 51,4 30,0 48,3 43,1 22,7 wSumber: Aging in the South-East-Asia-WHO-Region, 5-country Study on health of the elderly in the community, 7993.

3890 GERIATRI DAN GERONTOLOGIdi daerah kota. Tetapi di daerah perkotaan orang-orang Tipe Defensif. Orang ini biasanya dulunya mempunyaiusia lanjut lebih banyak yang ikut serta dalam organisasi- pekerjaan/jabatan tak stabil, bersifat selalu menolakorganisasi masyarakat (sosial, perkumpulan kematian, dan bantuan, seringkali emosinya ta k dapat dikontrol,sebagainya) . memegang teguh pada kebiasaannya, bersifat kompulsif aktif. Anehnya mereka takut menghadapi \"menjadi tua \"STATUS PSIKOSOSIAL USIA LANJUT dan tak menyenangi masa pen siun.Keadaan psiko-sosia l para usia lanjut kita umumnya Tipe Bermusuhan (hostility) . Mereka menganggap orangmemang masih baik, rasa kesepian yang banyak dijLimpai lain yang menyebabkan kegagalannya, selalu mengeluh,di negara-negara industri maju tak begitu banyak dijumpai, bersifat agresif, curiga . Biasa nya pekerj aan waktu dulunyajuga perasaan depresi dan ketergantungan pada orang lain tidak stabil. Menjadi tua dianggapnya t idak ada hal-halhanya kurang dari 5%. Yang masih ingin tetap bekerja dan yang baik, taku t mati, iri hat i pada yang muda, senangtetap aktif di rumah masih sekitar angka 60-75%, hal yang mengadu untung pada pekerjaan -pekerjaan aktif untuksangat membanggakan hati kita. (Tabel 7) menghindari masa yang sul it/buru k.Tabel 7. Status Psiko-sosial Populasi Lanjut Usia Tipe Membenci/Menyalahkan Diri Sendiri (self-haters) .(N=1203} Orang ini bersifat kritis terhadap dan menyalahkan diri sendiri, tak mempunyai ambisi, menga lami penurunan U+R Urban Rural kondisi sosio-e konomi. Bia sanya pe rk awinan yang tak bahagia, mempunyai sedikit hobi, mera sa menjadi korbanPelupa 50,3 48,0 57,3 dari keadaan , namun me reka me nerima fakta padaKesepian 20,4 19,8 20,8 proses menua, tidak iri hati pada yang berusia muda,Sulit tidur 21,3 19,7 23,8 me rasa sudah cukup mempunyai apa yang ada. MerekaDepresi 4,2 4,3 4,2 menganggap kematian sebagai su atu kejadian yang 3,3 1,2 membebaskannya dari pa sienan.Sepenuhnya tergantung 2,1 34,7 22,5Sakit kronik 29,3 50,9 63,0 Di Indonesia belum pernah diadakan penelitian 75,4 74,3 mengenai stereotipe usia lanjut ini . Kriterianya tentu Masih ingin bekerja 58,8 17,8 11,5 sangat dipenga ruhi oleh faktor nilai, budaya, lingkungan, Masih aktif di rumah 75,1 53,6 18,9 dan tradisi masyarakat. Tujuan tia p usia lanjut terutama 14,0 79,2 18,7 tentu saja masu k tipe konstruktif, yang tentu masih dapat Masih kerja cari uang 88,6 63,0 diikutsertakan dalam pembangunan negara.Masih ikut organisasi sosial 36,6 Stat istik kasus bunuh diri menunj ukkan angka yang lebih tinggi persentasenya pada golongan usia lanjut ini,Melihat TV 49,2 apalag i pada mereka yang hidup se ndirian. Kesusahan kehilangan seseorang yang dicinta i seringkali berakibatMendengarkan radio 75,6 depres i, juga bila keh ilangan tem ari atau relasi lain (bereavement). lni dapat menyebabkan gangguan fisisSumber: Boedhi-Darmojo dkk, 1991 dan psikiatrik.STEREOTIPE PSIKOLOGIS ORANG USIA LANJUT PENGARUH PROSES INDUSTRIALISASIBiasanya sifat-sifat stereotipe para usia lanjut ini sesuai Di negara-negara maju ternyata kual itas hidup dapatdengan pembawaannya pada waktu muda. Beberapa tipe ditingkatkan dengan cepat berkat industrialisasi.yang dikenal adalah sebaga i berikut: Namun dengan adanya industrial isasi , urbanisasiTipe Konstruktif. Orang usia lanjut mempunyai integritas juga terjadi, sehingga menambah kepadatan pendudukbaik, dapat menikmati hidupnya, mempunya i toleransi kot a dengan segala macam problemanya, yang tentutinggi, humoristik, fleksibel (luwes), dan tahu diri. Biasa- secara langsung atau tak langsung akan mempengaruh inya sifat-sifat ini dibawanya seja k muda. Mereka dapat perkembangan geriatri (gerontologi) pada umumnya.menerima fakta-fakta proses menua, mengalami masapensiun dengan tenang, juga dalam menghadapi masa Selain itu industrialisasi juga akan membawa pikiran -akhir. pikiran yang lebih materi alistik dan dapat mendesak budaya tradis ional yang baik . Jad i perkembanganTipe Ketergantungan (dependent) . Orang usia lanjut industri di sini bisa berpengaruh positif, tetapi bila takini masih dapat diterima di tengah masyarakat, tetapi diawasi dengan baik, juga dapat berpengaruh negatifselalu pasif, tak berambisi, masih tahu diri, tak mempunyaiinisiatif, dan bertindak tidak praktis. Biasanya orang inidikuasai istrinya. la senang mengalami pensiun, malahanbiasanya banyak makan dan minum, tidak suka bekerja,dan senang untuk berlibur.

GERONTOLOGI DAN GERIATRI DI INDONESIA 3891terhadap segmen penduduk usia lanjut tadi . Pada proses Timbul pemikiran untuk, mengadakan pensiun secaraindustrialisasi, bertambah cepatnya perempuan yangbiasanya melayani para usia lanjut, memasuki lapangan bertahap, apa yang disebut \"stepwise\" atau \"phasing out\"kerja merupakan fenomena yang global. employment plan. lni dikerjakan dengan secara bertahapMASALAH PENSIUN mengurangi jam dinas sambil memberikan persiapan- persiapan penyaluran ke arah macam pekerjaan yang akanPensiun (puma tugas) adalah suatu sistem peraturan sejak diajalankan sesudah pensiun.ada negara industri, suatu hal yang baru dimasyarakatkansejak pertengahan abad 20 ini. Mungkin hal ini memang KEBIJAKSANAAN SOSIAL DAN PELAYANANdiperlukan demi kebaikan kaum usia lanjut. Tetapi TERHADAP USIA LANJUTperaturan pensiun ini dalam perkembangannya terlalubirokratik dengan syarat-syarat yang sering berbelit-belit. Norma dan nilai sosial di Indonesia pada saat ini masihDi suatu negara agraris, para petani tak mengenal istilah menempatkan anggota masyarakat yang lebih tua padapensiun. Bila seorang petani tua masih kuat bekerja di kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan orangladang/sawah, dia akan terus bekerja sampai suatu waktu yang lebih muda. Orang usia lanjut merupakan sumbertertentu dia merasa tak kuat lagi bekerja fisis, sebagian nasihat dan restu, dan sangat dihormati baik dalamtugasnya akan diserahkan kepada anak atau saudaranya upacara maupun dalam pergaulan sehari-hari.yang lebih muda. Alasan menghentikan pekerjaan tadidapat berupa mundurnya kesehatan dan kemampuan/ Perkembangan industri dengan segala perubahankekuatan, kemudian dilakukan alih tugas. yang mengiringinya sedikit banyak tentu akan mendesak faktor-faktor sosio budaya masyarakat. Di negara industri,Bila seseorang dipensiun, ia-pun akan mengalami yang sangat materialistik pandangan hidupnya, keakrabankehilangan-kehilangan, antara lain sebagai berikut: berkeluarga dan penghormatan kepada orang-orang tua (kakek atau nenek) tidaklah sebaik yang kita lihat diKehilangan finansial. Pada umumnya, pemasukan uang dunia timur.pada seseorang yang pensiun akan menurun, kecualipada orang yang sangat kaya dengan tabungan yang PROBLEMA PENANGANAN GOLONGAN USIAmelimpah. LA NJ UTKehilangan status. Terutama ini terjadi bila sebelumnya Di atas telah diuraikan (Gambar 3) mungkin problemaorang tersebut mempunyaijabatan dan posisi yang cukup sosio-ekonomi inilah yang akan merupakan problematinggi, lengkap dengan fasilitasnya. terbesar apalagi mengingat bahwa inflasi telah melanda sebagian besar negara-negara sedang berkembangKehilangan teman/kenalan. Mereka akan jarang sekali seluruh dunia, maka tabungan yang telah disimpan olehbertemu dan berkomunikasi dengan teman sejawat yang orang-orang usia lanjut sejak masa mudanya menjadisebelumnya tiap hari dijumpainya, hubungan sosialnya- tidak/kurang berarti lagi. Akhirnya orang tua akanpun akan hilang/berkurang. tergantungjuga hidupnya pada orang lain (anak, keluarga, atau pemerintah dan/atau badan-badan sosial swasta).Kehilangan kegiatan/pekerjaan yang teratur dilakukansetiap hari. lni berarti bahwa rutinitas yang bertahun-tahun Peranan dan Kewajiban Pemerintahtelah dikerjakan akan hilang. Saat ini, persoalan orang-orang usia lanjut belumlah merupakan prioritas penting di negara kita, malah dalam Terbukti di sini pentingnya masa persiapan pensiun urutan prioritas penggunaan dana dapat dikatakan(MPP) yang sayangnya di Indonesia tak begitu seragam rendah sekali. Oleh karena itu, sebaiknya kebijaksanaandan kurang terencana dengan baik. Di negara industri harus diteruskan untuk membatasi jumlah panti werdamaju MPP ini dilaksanakan dalam 5-10 tahun . dalam jumlah minimal, karena keterbatasan dana untuk mengelolanya, sedangkan, \"daycare centers\" (karang werda Biasanya orang yang pensiun akan mempunyai non panti) dan pusat-pusat rehabilitasi sebaiknya didirikanketergantungan sosial finansial, selain juga kehilangan sebanyak mungkin, baik oleh pemerintah maupun olehprestise, kewibawaan , peranan-peranan sosial, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).sbagainya, yang akan merupakan stres bagi orang-orangtua tadi. Pada saat ini Departemen Sosial sudah membangun model panti werda tersebar di hampir tiap propinsi Untuk menghadapi masa pensiun dengan stres yang yang ada. Di kota-kota besar banyak pusat perawatansekecil mungkin banyak negara yang mengadakan apayang disebut preretirement course bagi pegawainya .

3892 GERIATRI DAN GERONTOLOGI A.PEMERINTAH : - UU I Peraturan-peraturan - Pensiun - Subsidi, asuransi 'I - Panti Werda/ Rumah Sakit/ Karang Werda, dan sebagainyaC. INDUSTRIALISASI: PROB LEMA D.FAKTO R SOSIAL BUDAYA:- Perbaikan Sosial Ekonomi ORANG-ORANG USIA LANJUT - Keakraban keluarga- Teknologi modern - Penghormatan terhadap orang tua- Pencernaan Lingkungan Hidup '' - gotong royong , tanggung jawab- Urbanisasi- Pikiran Materialisrik B. SEKTOR SWASTA: kolektif keluarga, dan sebagainya - Organisasi/SLM dan sebagainya - Sukarelawan-sukarelawan - Pengumpulan dana. I ,, - Panti Werda /Rumah Sakit/ 'Ij Karang Werda - Keluarga , .' i -AsuransiGambar 3. Keadaan/Faktor penting yang mempengaruhi problema usia lanjut (Boedhi-Darmojo, KOPAPDI, 1981)dikembangkan oleh pemerintah, sebagaimana juga oleh sebagainya.proyek-proyek LSM . Setiap RS yang besar dilengkapi Selain pembentukan panti werda, yang tentunyadengan apa yang disebut (Preventive Rehabilitation Unit) hanya akan diperuntukkan bagi orang-orang usia lanjut yang betul-betul tidak mempunyai sanak keluarga atauPRU yang selalu disibukkan dengan pasien-pasien usia teman yang mau menerima mereka, pemerintah jugalanjut, yang juga mempunyai kegiatan-kegiatan ekstra berkewajiban mengatur dan mengadakan Rumah Sakitmural. Khusus Geriatri atau hanya suatu bagian Geriatri di rumah sakit. Juga pemerintah wajib memberikan subsidi Hospital based dan Community based Gerontologic/ dan pembinaan pada orang-orang usia lanjut tadi, baikGeriatric care yang lengkap dapat dilihat pada gambar 4. yang tinggal dalam panti apalagi terutama yang non panti, semacam sistem pelayanan kesehatan MEDICARE Selain panti werda (rumah perawatan orang-orang (asuransi) dan MEDICAID (bantuan).usia lanjut) yang diselenggarakan oleh Departemen Sosial,ternyata sekarang banyak panti yang dikelola oleh badan- Peranan Badan Sosial Swastabadan sosial swasta. Namun berapa banyakpun panti werda Seperti di negara-negara lain, biasanya badan - badantersebut, tentu tidak cukup untuk menampung orang-orang sosial yang mulai bergerak di bidang orang-orang usiausia lanjut yang memerlukannya. Di negara-negara majupun lanjut ini mempunyai corak keagamaan . Diharapkan tentubanyak orang yang masih harus antri untuk mendapatkan saja, sesuai dengan Pancasila kita, jangan sampai adatempat dalam panti, dan menurut pendapat penulis, kita pembedaan-pembedaan agama yang mempengaruhimemang tidak usah meniru negara-negara maju tersebut, diterima atau tidaknya seseorang untuk tinggal di pantidalam penanganan masalah usia lanjut. werda yang dikelola oleh kelompok agama tertentu. Sudah sewajarnya sejak sekarang ini pemerintah Sela in itu, sebetulnya organisasi-organisasi swasta tadimulai mengatur perundang-undangan dan peraturan- dapat bersama -sama badan-badan pemerintah meng-peraturan yang mengatur hal ikhwal penanganan masalah organisasi sukarelawan, mulai dari membersihkan rumah,sosial orang usia lanjut tadi, dan yang paling penting memasak, membantu belanja, sampai berupa gerakan-pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut dengan gerakan pengumpulan dana, dan sebagainya untuk parabaik dan tertib. Peraturan-peraturan yang dimaksud usia lanjut tadi.di sini meliputi pengaturan bantuan-bantuan baik dariluar maupun dari dalam negeri, besarnya subsidi daripemerintah, siapa yang berhak tinggal di panti, kewajibankeluarga orang usia lanjut yang menempati panti, dan

GERONTOLOGI DAN GERIATRI DI INDONESIA 3893 •Hospital based Home/community based- acute and chronic med care - Careers's program- Health assesment facilities- Day-hospital (day care CO Elderly sitters (Pramu Rukti Werda) - Community nurses Rehabilitiation - Social workers - Home help service Memory clinic etc. - Nursing home- Special therapy/rehabilitation - Dementia care - Elderly clubs (sports, recreation, etc.) Occupational th/ - Hostels (STW)/village/Posyandu Physical - Religious service Speech Podiatry Audiology Nutritional/meal Dental care- Respite care etc.- Hospice care/religious service- Orthopedic etc...\"'.t Il...... . T ' l ~..'.( '~ ~.1'•.•.·- ~ Manpower: LSM, Kr. Taruna, Darmawanita/PKK, Relawan (TOT, TOC) ~· Funding : Government, LSM, insurance, Sys!, \"MEDICARE, MEDICAID\", etc.Gambar 4. Care of the elderly lni mungkin merupakan suatu langkah lebih maju di kota -kota besar di Indonesia. Pemberian paket-paketdari apa yang disebut \"Pembinaan Non-panti\" atau perkakas-pertukangan pernah diberikan/dibagikan oleh\"Bantuan Non-panti\". Selain itu, orang-orang usia lanjut Departemen Sosial, untuk menaikkan pendapatan danyang masih cukup kuat untuk bekerja dapat diberi modal ketrampilan orang usia lanjut tadi, peningkatan gizikerja (pekerjaan tangan kerajinan dan sebagainya). Jadi usia lanjut (di lnggris ini disebut \"Meals on Wheels\"),peranan badan-badan sosial swasta di sini adalah saling pelayanan bantuan untuk mengurus tempat tinggal,melengkapi dengan pemerintah dalam semua usahanya. membersihkan, mencuci, memasak, dan sebagainyaJuga perkumpulan-perkumpulan dari orang usia lanjut (home-care nursing, home-help service) dapat dijalankansendiri yang telah ada, seperti: Persatuan Wredhatama oleh LSM atau relawan-relawan di sekeliling rumah usiaRepublik Indonesia (PWRI), Legiun Veteran, Persatuan lanjut tersebut. Hal ini dapat diorganisasi lebih baik lagi .Pensiunan Anggota ABRI (PEPABRI), dan sebagainya , Pemberian potongan harga, pajak, ongkos transportasi,diharapkan akan lebih kuat dan lebih mampu untuk dan sebagainya, mulai banyak diberikan. Untuk pelayananmengurus anggota-anggotanya. dalam bidang kesehatan, Posyandu Lansia telah mulai dipersiapkan, bahkan telah dilaksanakan oleh beberapa Bila perawatan keluarga tetap akan dilakukan, daerah di Indonesia.pelestarian adanya kerjasama sanak keluarga akanmenjadi penting dalam rangka sistem kesejahateraan Untuk para usia lanjut yang menghadapi saat-saatkeluarga tradisional. Perawatan keluarga harus terdiri atas akhir akan menghadap llahi, biasanya pihak keluargapelayanan dukungan masyarakat, seperti: respite care, yang mengurusnya, tetapi akan lebih baik apabila pararehabilitasi, rekreasi dan fasilitas komunikasi, makanan, ulama/rohaniawan dapat selalu siap. mendampinginya.dan sebagainya. Martabat orang-orang usia lanjut dalam Alangkah baiknya bila hal ini dapat dipersiapkan'oleh ru-keluarga dan keakraban hidup kekeluargaan di dunia mah sakit, perkumpulan kematian, dan sebagainya (hos-timur seperti yang kita punyai, dirasa perlu dipertahankan, pice care). Perlu diadakan kegiatan MEDICARE (asuransiwalaupun ada segi negatif dari penghargaan kepada orang kesehatan) dan MEDICAID (bantuan dana pemeliharaantua ini yang sering dijumpai berupa \"over-proteksi\". kesehatan seperti di USA dan negara industri maju yang lain). Sekarang kita baru mengenal Askes (terutama bagiMACAM PELAYANAN UNTUK PARA USIA LANJUT PNS), Jamsostek dan asuransi swasta. Bagi yang kurangYANG ADA DI INDONESIA mampu dapat dikeluarkan surat keterangan tidak mampu, surat miskin, dan sebagainya.Panti werda (sasana tresna werda) dan karang werda(day-care centers) yang non-panti mulai bermunculan Untuk menjadi orang usia lanjut yang sukses (successful aging) paling sedikit perlu dipertimbangkan kriteria, sebagai berikut:

3894 GERIATRI DAN GERONTOLOGIDimensi psikologis: lntegritas pribad i (Ego -integrity) . bila tidak dipersiapkan dari sekarang penanggulanganDapat mencapai integritas hidup yang baik (bijaksana). nya .Tujuan hidup yang baik , penyesuaian diri terhadap Kebiasaan sosio-budaya masyarakat di dunia timurlingkungannya, dapat mengerti dan menghargai pendapat sampai sekarang ini masih menempatkan orang-orang lain, dapat menangkal duka-nestapa (bereavement) orang usia lanjut, pada tempat yang terhormat dandan mempunyai kehidupan religius yang baik. mendapatkan penghargaan yang tinggi. Keadaan sosio-ekonomi mereka pada umumnyaDimensi fisiologis dan fognitif yang baik a.I dapat akan makin menurun dengan bertambahnya usiamelaksanakan aktivitas hidup sehari-hari (=ADL) fisis dan dan akan lebih tergantung pada orang lain, yaituinstrumental dengan baik bebas dari disabilitas meski keluarga, badan-badan sosial (LSM), pemerintah, danmengalami hambatan fisis/mental, dapat mandiri selama sebagainya .mungkin, tetap dapat mempertahankan kreativitas dan Keluarga (anak-anak) masih merupakan tempatproduktivitas kondisi fisis dan mental, dsb. berlindung yang paling disukai oleh usia lanjut ini. Sampai sekarang penel it ian dan observasi takDimensi keterlibatan dalam masyarakat (Social menemukan bukti -bukti yang menunjukkan bahwaengangement & participation). Dapat berpartisipasi dalam anak/keluarga segan untuk melakukan hal ini .kehidupan masyarakat secara aktif dan berhasil guna, Menempatkan orang usia lanjut di panti werda masihterlibat dalam aktivitas kerelawanan dan kedermawanan, merupakan alternatif terakhir.dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan antar generasi Pada sisi yang lain sebetulnya kinerja sebagian besaryang serasi, mempersiapkan kader-kader dan generasi kaum usia lanjut masih cukup baik, cukup aktif, danpenerus yang handal, mempunyai sumber-sumber dana cukup produktif, sehingga masih dapat dimanfaatkansosio-ekonomi selama mungkin, dsb. oleh masyarakat dan keluarga. Kinerja (fungsi dalam masyarakat) seorang usia lanjut Penulis mengidentifikasi sepuluh kebutuhan para usia memang ditentukan oleh resultante 3 faktor penting,lanjut sebagai berikut: yaitu faktor fisis, psikologis/mental , dan sosio- ekonomi. Penulis menganggap faktor sosio-budaya Tabel 8. Sepuluh Kebutuhan Orang Lanjut Usia (7 0 juga penting, apalagi di dunia timur. Needs of The Elderly) Akibat perkembangan dalam bidang industri, kualitas golongan usia lanjut di lndonesia/negara No Kebutuhan (The Needs) sedang berkembang akan makin baik. Tetapi akibat Makanan cukup dan sehat (=healthy food) proses industrialisasi yang merugikan, juga haruslah diawasi, antara lain berupa polusi, urbanisasi, pikiran 2 Pakaian dan kelengkapannya (=cloth and common materialistik, dan sebaga inya yang dapat menggusur accessories) faktor-faktor sosio-budaya yang baik. Pensiun, sebagai sistem pada industrialisasi, dapat 3 Pe rumahan/tempat tinggal/tempat berteduh merupakan kendala untuk orang-orang usia lanjut (=homes,a place to stay) . terhadap keadaan sosio-ekonominya, finansial, dan sebagainya. Maka dari itu haruslah dipersiapkan 4 Perawatan dan pengawasan kesehatan (=health care, dengan masa persiapan pensiun (MPP) yang baik fa cil i ties) dan terencana. Se lain faktor fisis harus juga diperhatikan faktor 5 Bantuan teknis praktis sehari-hari/bantuan hokum psikologis/mental pada usia lanjut tadi, karena pada (= technical, Judicial assistance) waktu pensiun akan terjad i kehilangan pada bidang finansial, status dan fasilitas, kenalan dan komunikasi. 6 Transportasi umum bagi lansia (=facilities for public Pada perempuan, faktor psikologis akan banyak terjadi transportation, etc) apalagi dengan datangnya masa klimakterium dan menopause. 7 Kunjungan, teman bicara/informasi (=visists, com- Terdapat stereotipe-stereotipe usia lanjut pada waktu panies, information, etc) bertambahnya usia ini, yang kebanyakan meneruskan sifat-sifat yang dipunyai pada waktu muda, yaitu 8 Rekreasi dan hiburan sehat yang lain (=recreational stereotipe konstruktif, tipe ketergantungan, defensif, activities, picnics, etc) bermusuhan (hostility), dan self-haters. Pengadaan dana dalam bentuk asuransi kesehatan 9 Rasa aman dan tentram (=safety feeling) 10 Bantuan alat-alat panca indera (kacamata, hearing aid) (= otherassistance/aid). Kesinambungan bantuan dana dan fasilitas (continuation of subsidies and facilities)KESIMPULA N Populasi usia lanjut dalam waktu dekat ini, baik di seluruh dunia, apalagi di Asia dan negara sedang berkembang, akan naik dengan cepat jumlahnya, sehingga cepat atau lam bat akan merupakan masalah,

GERONTOLOGI DAN GERIATRI DI INDONESIA 3895 atau bantuan pemeliharaan kesehatan semacam \"Medicare\" dan \"Medicaid\" di negara maju perlu dipersiapkan dan disempurnakan pelaksanaannya. Bermacam-macam tindakan pelayanan/pembinaan pada golongan usia lanjut ini, baik yang sudah dikerjakan, maupun yang masih harus ditingkatkan pelaksanaannya, harus dilaksanakan oleh pemerintah bahu-membahu dengan masyarakat dan keluarga .REFERENSIAndrews G. Aging in the WHO-South-East-Asian-Region,Report on WH0-5-Country Community Study of the Elderly. 1993Boedhi-Darmojo dan Hadi Martono. Buku Ajar Geriatri, Edisi ke-3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;2004Boedhi-Darmojo R, et al. WH0-5-Country-Study. Indonesia Country Report. Colombo-WHO-Meeting of Principal In vestigators, Sri Lanka.1991Boedhi-Darmojo R. Beberapa Masalah Penyakit pada Usia Lanjut. Pidato Pengukuhan Guru Besar, Universitas Diponegoro.1974.Boedhi-Darmojo R. Care of the Elderly ofIndonesia, WorldCongress of Gerontology, Adelaide, Australia.1997Boedhi-Darmojo R. A Journey Tirrough Gerontology and Geriatrics in Indonesia, Joint Symposium on Gerontology University of Indonesia & University of Oxford, Jakarta.2004.Boedhi-Darmojo R. Masa Depan Geriatri di Indonesia. Acta Medica Indonesiana X, 84-104 (Simposium Geriatri ke-2, Jakarta).1979;10:84-104Boedhi-Darmojo . Kondisi dan Syarat Kerja Tenaga Kerja Usia Lanjut. Seminar Pemanfaatan Tenaga Kerja USILA, Departemen Tenaga Kerja, Jakarta. In: Bunga Rampai Karangan Ilmiah Pengantar Puma Bhakti 1994, Prof. R. Boedhi-Darmojo.1985.p. 132.Brocklehurst J & Allen SC. Geriatric Medicine for Students, 2\"ded. Churchill & Livingstone.1987.Boedhi-Darmojo R. Berbagai Problema Geriatrik di Indonesia, Naskah lengkap KOPAPDI V/ Simposia Semarang, Juni, 1981.p.70 - 88.Boedhi-Darmojo. Orasi Puma Tugas, 2004, Through Healthy and Active Aging to Successful Aging, Nasakah Lengkap Kongres Nasional III dan Temu Ilmiah II PERGEMI, Yogyakarta, 2004.Boedhi-Darmojo R. Pertemuan Lembaga Usia lanjut (LLI), Jakarta: 2003.Constantinides P I: General Pathology, chap 3. Connecticut: Appletonand Longer;1994.Haryono Suyono . Pokok-pokok Pikiran Mentri Negara Kependudukan. Kepala BKKBN. Simposium Nasional Gerontologi dan Geriatri, Dewan Riset Nasional, Serpong., 1994. p. 1-15.Pignolo RJ & Forceia MA. Biology of Aging, In: Geriatric Secrets, 3'\" ed, Hanley & Belfus (Elsevier). 2004.p. 7-13World Health Report, WHO-Geneva.2000.WHO Techn. Rep. Series 779, Health of the Elderly, WHO- Geneva.1989.Kinsella K & Taeuber: An Aging World II, International Population Report P97/92, US Bureau of The Cencus, Washington DC.1993.WHO. World Health Day. 1981. Add life to Years, WHO-Chronicle 36; 2:68. WHO, Geneva.1982.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook