355 Gambar 7.48Cara Penempatan Spindel dan Pengantar Benang (Pengatur Tegangan) Peralatan Pengatur Macam-macam alatTegangan pengatur tegangan :Pengatur tegangan adalah Bentuk dari alat pengaturpengantar benang yang tegangan tergantung daripertama yang dilalui benang bahan benang yangdari bobin (gulungan dikerjakan.benang). x Pengatur tegangan typeSesuai dengan namanya universalalat ini berfungsi untuk Pada type ini benangmengatur tegangan benang dilewatkan pada beberapasehingga seluruh benang pena sehingga jalannyamempunyai tegangan yang tidak lurus, beberapa penasama. Seperti halnya dalam sehingga jalannya tidakmengatur tegangan benang lurus, beberapa pena diberidalam mesin kelos, dalam cincin pemberat. Untukmesin hani juga benang- mengatur tegangan dapatbenang diatur tegangannya dilakukan dengan cara :dengan alat pengatur - Mengatur berat cincintegangan yang - Mengaur kedudukan penamempergunakan cincin ataupemberat.
356 Gambar 7.49 Pengatur Tegangan type Universalx Pengatur tegangan type cincin pemberat sehingga kapas Type ini dimaksudkan yang untuk mengatur tegangan umum dipergunakan untuk benang kapas. Namun benang dapat diatur dengan demikian dapat juga diper gunakan untuk benang-be menambahkan atau mengu nang dari serat buatan. Pada prinsipnya alat penga rangi berat cincin sehingga tur tegangan adalah sama hanya beda konstruksinya. mendapatkan tegangan Yang membedakan bentuk adalah karena benang- benang yang diinginkan. benang mempunyai sifat yang berbeda dari masing- Gambar 7.50 masing macam bahannya Pengatur Tegangan Type sehingga sesuai dengan sifat itu maka diperlukan Kapas peralatan yang khusus. Pengatur tegangan type ini juga diperlengkapi dengan
357 Sisir silang ini padaUntuk mendapatkan penarikan umumnya digunakan untukbenang yang baik pada waktuterjadi proses penghanian, pengahanian dengansehingga balooning yang terjaditidak terganggu oleh gulungan ketetalan lusi rendah danbenang yang lain makapemasangan pengantar benang tidak memerlukan pengajian(pengatur tegangan) diatursebagai berikut : setelah penghanian.x Poros spindel harus lurus dengan lubang pengantar benang.x Ujung spindel dengan pengantar benang berjarak + 30 cm.2) Sisir SilangPada mesin hani seksi kerucut Gambar 7.51sisir silang berfungsi untuk Sisir Silang dengan 2 Silanganmemisahkan antar benang yangsatu dengan lainnya, sehingga Sisir silang gandaletak benang dalam band-band Sisir silang ini digunakanselalu tetap seperti yang telah untuk membantu pemisahanditentukan dalam raport hanian benang-benang pada mesindan benang supaya terletak penganjian atau pada mesinsejajar tidak menyilangkan pada tenun yang menggunakanwaktu di mesin tenun. benang-benang lusi dengana) Macam-macam sisir silang ketetalan yang tinggi. Pemisahan benang denganSisir silang ada beberapa sisir silang ganda ini bisamacam, tergantung pada terdiri dari 3, 4, 5 atau 6pemisahan benang yang silangan tergantung daridiinginkan. jenis sisir silang ganda yang Sisir silang dengan 2 digunakan. silangan benang
358 Gambar 7.52 Sisir Silang Gandab) Bagian-bagian peralatan sisir silang Gambar 7.53 Peralatan Sisir Silang
359Untuk membuat silangan sisir silang dengan perantaraanbenang dengan menaikturunkan lever (13) Gambar 7.54 Jalan Benang pada Sisir Silangc) Penarikan benang-benang mempunyai nomor urut yang dari creel betul dan tidak akan tertukar, penarikan benang-benang dariSeluruh gulungan benang creel sampai pada sisir silang ada 2 macam cara penarikandalam creel ujung benangnya yaitu : Penarikan datar (horizontal)ditarik ke depan creel dan Benang nomor 1 paling kirigulungan benang disusun depan berasal dari gulungan benang paling belakangberderet dalam satu bidang tingkat A nomor 20 adalah benang terakhir paling depatdengan dilewatkan pada dari deret tingkat a. Selanjutnya pindah creel keperalatan pengatur dua sebelah kanan dimulai dari benang no. 201 palingtegangan/pembersih benang, kiri depan dari tingkat j dan no. 220 adalah benangpengantar benang yang terakhir paling belakang.dilengkapi dengan penjagabenang ptus kemudiandilakukan pada sisir silang.Agar tidak sulit untukmenyambung benang bilaterjadi benang putus danmencari gulungan benang manayang terganggu kelancarannya,maka penempatan gulunganbenang diberi nomor urutmenurut cara penarikannya,sehingga deret benang di depan
360 Penarikan tegak (vertikal) berakhir pada baris paling depan (191 – 200). UntukDalam penarikan tegak, rak sebelah kanan, urutan dimulai dari baris depan kebenang ditarik baris demi belakang dari atas ke bawah (201 – 210). Selanjutnyabaris sebagai berikut : bergeser satu baris ke belakang dan seterusnyaUntuk rak sebelah kiri urutan sehingga berakhir pada baris paling belakang (301 –dimulai dari kelos paling 400)belakang atas ke bawah ( 1-10 ) selanjutnya bergeserdatu baris ke depanseterusnya sehingga Gambar 7.55 Penarikan Datar3) Mesin Hani Gambar 7.56 Machine) Penarikan Tegak (Warping Proses penghanian pada mesin hani seksi kerucut ini, benang- benang yang ditarik dari creel
361mula-mula melalui sisir silang Nomor sisir yang digunakankemudian melalui bagian-bagianmesin hani dengan urutan pada mesin hani biasanyasebagai berikut : rendah yaitu no. 30 Sisir hani Sisir hani berfungsi untuk sehingga untuk pencucukan mengatur lebar lusi, sehingga sesuai dengan benang pada sisir hani akan lebar band lusi yang dikehendaki. lebih banyak bilax Macam-macam sisir hani dibandingkan pencucukan 1. Sisir hani lurus 2. Sisir hani bentuk V pada sisir tenun. 3. Sisir hani bentuk kipas Untuk menyesuaikan jumlah benang dalam persatuan panjang yang sama dengan rencana dalam tenunan maka dalam sisir hani biasanya dimiringkan sisirnya atau distel sudutnya untuk sisir bentuk V dan dikebawahkan atau kebawahkan untuk sisir berntuk kipas. Contoh perhitunganGambar 7.57 - Jumlah benang dalam 1 Sisir Hani band 600 helai - Lebar lusi dalam 1 band 10 inch - Nomor sisir yang digunakan No. 30 Penyelsaian :x Penomoran sisir haniPenomoran sisir hani sama - Jumlah lubang sisir dalamdengan sisir tenun yaitu 10 inchnomor sisir menyatakan 30 u10 150 lubangjumlah lubang (celah) sisir 2dalam 2 inch. Misal, sisir - Jumlah benang dalam 1hani no. 30 artinya setiap 2 lubanginch jumlah lubang sisirnyaada 30 lubang. 600 4 helai 150x Cara pencucukan benang pada sisir hani
362Pada waktu band lusi pertama fungsinya untuk menentukanakan digulung pada drum yang panjang lusi padaterlebih dahulu sudah dipasang penghanian band pertamasilangan setelah menempuh sedang band yang keduapada kayu drum maka lebar dan seterusnya panjangband akan lebih dari 10 inch, hanian digunakandengan demikian untuk penghitung putaran drummengatur supaya lebar band (revolution counter).tersebut tepat 10 inch maka Drum (tambur, tromel)harus mengatur kedudukan sisir Setelah melalui rol pengukurhani sesuai dengan bentuk sisir panjang hanian darolhani yang digunakan. pengantar, kemudian ujung Rol pengukur panjang benang disatukan danhanian (lenght counter) dibuat simpul, yangBenang lusi dalam bentuk selanjutnya dikaitkan padaband ini dilewatkan pada rol pen yang terletak padapengukur panjang hanian drum.yang dilapisi vilt. Pada rol Drum dihubungkan denganpengukur panjang hanian alat pengukur putaran drumdiperlengkapi dengan rol yang berfungsi untukpengantar yang berfungsi mengukur jumlah putaranuntuk menekan benang drum yang dibutuhkan untuk(band) sehingga benang- panjang hanian setiap bandbenang dapat benang.bersinggungan/bergesekan Pada drum terdapat bagiandengan rol pengukur untuk membentuk kerucutpanjang hanian. Pada poros pada band lusi.rol pengukur panjang hanian a) Bagian-bagian peralatanini dihubungkan dengan alat penting pada mesin hanipenghitung panjang hanian seksi kerucut(length counter) yang
363 Gambar 7.58Mesin Hani Seksi Kerucut Type K-50-III Keterangan : 7.13 Push Button Switch7.5 Motor (Switch Motor)7.6 Connecting Gera Handle 7.14 Traversing Gear Handle (Handel Penghubung (Handel Gigi Penghantar) Roda Gigi)7.7 Elevation Wing 7.15 Drive Pedal (Pedal (Pembentuk Sudut Penjalan) Kerucut Gulungan Benang) 7.16 Stop Pedal (Pedal7.8 Length (Pengukur Pemberhenti) Panjang)7.9 Front Reed (Sisir Hani, 7.17 Traveling Handle (Handel Sisir Ekspansi) Penggeser Sisir Hani)7.10 Warping Drum (Tambur, Tromel) 7.4.6.2 Proses menghani7.11 Brake Handle (Handel Pengerem) 1. Menyetel penggeseran band7.12 Revolution Counter lusi dan sudut kerucut (Pengukur Putaran Drum) Pada penghanian pertama, sisir hani bergeser ke kiri ke arah kerucut sehingga benang yang terletak pada sisi luar dari band
364lusi terletak tepat pada sudut benang dan tetal benang lusiyang dibentuk oleh kerucut dan Atau dengan menyetel penggeseran band lusi yangdrum. Pada waktu drum disesuaikan dengan panjang lusi.berputar, benang-benang Untuk penghanian yang panjangnya lebih besarberangsur-angsur naik melalui penggeseran band lusi tidak dapat dilakukan lebih cepat,sisi miring kerucut, yaitu karena mengingat panjang sisi kerucut yang terbatas / tidakgerakan-gerakan dari bagian- mengijinkan. Oleh karena itu makin panjang lusi yang dihanibagian mesin yang menggeser penggeseran band lusi harus lebih sedikit/pendek, begitu pulasisir hani ke arah luar ( ke kiri). sudut kerucutnya harus lebih curam, dengan maksud agarUntuk band benang yang lusi dapat digulung semuanya pada sisi kerucut. Untuktetalnya tinggi dan tidak mudah menghitung penggeseran band lusi dan sudut kerucut padamenggeser atau tergelincir, mesin hani seksi kerucut type K-50-III memberikan rumussudut kerucut distel curam. sebagai berikut :Untuk band benang yangtetalnya rendah, sudut kerucutdistel lebih datar. Sudut kerucutyang tidak tepat dapatmengakibatkan penggulungandan tegangan benang yangtidak rata, sehingga akanmengakibatkan cacat padakainnya. Untuk menghindari halini dapat dilakukan dengan cara: Menyetel sudut kerucut yang disesuaikan dengan nomer- Penggeseran band lusi (X) : lebar kerja sudut kerucut maksimal (mm ) putaran drum yang diperlukan- Putaran drum yang diperlukan : Panjang hanian ( meter ) putaran Keliling Drum ( meter )Untuk menentukan besarnya untuk melihat besarnya sudutsudut kerucut terlebih dahulu kerucut yang tertera pada tabel.harus menghitung bilangankonstantanya yang kemudian
365- Bilangan konstanta sudut kerucut (Y) :Penggesera n band lusi ( X ) Nomor benang Tetal benang lusi per inchContoh perhitungan : 380 mm 1,27 mm 300 putaranDiketahui : - Bilangan konstanta (Y) :Benang Wool Ne1 48/2 ( = 24/1) 1,27 u 24 0,51Panjang hanian : 750 meter 60Tetal lusi : 60 helai/inch Setelah bilangan konstanta diketahui 0,51 kemudian lihatKeliling Drum : 2,5 meter, pada tabel, maka akan didapatkan besarnya sudutlebar kerja 38 cm = 380 mm kerucut adalah 10 derajat. Langkah selanjutnya kemudianHitunglah : sudut kercutut (elevation wing)- Pergeseran band lusi distel pada kedudukan 10- Besarnya sudut kerucut derajat, dan penggerak sisir hani distel 1,27 mm denganPerhitungan : menyetel kedudukan stang (lever) 3,4 dan 5 dengan melihat- Putaran drum yang tabel. diperlukan :750 meter 300 putaran2,5 meter- Pergesaran band lusi : Tabel 7.6 Tabel Konstanta Sudut KerucutKonstanta Y Wool Sudut Y Wool Sudut Cotton 1,03 13” Cotton 0,38 5 derajat 0,86 14” 0,36 6 derajat 0,6 0,76 15” 0,23 0,33 7 derajat 0,5 0,64 16” 0,21 0,31 8 derajat 0,43 0,57 17” 0,19 0,29 9 derajat 0,38 0,51 18” 0,18 0,27 0,33 0,46 19” 0,17 0,2610 derajat 0,29 0,42 20” 0,16 0,2511 derajat 0,27 0,1512 derajat 0,25 0,14
366Lever Lever Tabel 7.7 4 5(3), (5) Traveling Distance Table(4) 0,27 0,31 ,C 1 23 0,59 0,67 B ,D 1,28 1,45 B ,C 0,17 0,20 0,24 2,79 3,15 A ,D 0,36 0,44 0,51 A 0,77 0,94 1,11 1,69 2,05 2,42 Penyetelan sudut kerucut cut yang diinginkan (diperlukan) (elevation wing eagle) dengan cara memutar roda penyetel sutut (Angle AdjustingElevation wing distel sehingga Handle) (1)mendapatkan besar sudut keru Gambar 7.59 Elevation Wing Angle Penyetelan penggeser sisir Untuk menentukan letak hani (kedudukan) stang (lever) : (3), (4), (5).Setelah pergeseran sisir hanidihitung, kemudian lihat 7.7
367Berdasarkan contoh perhitu dilihat pada tabel 7.7 kedudukanngan diketahui pergesaran bandlusi 1,27 dengan bilangan levernya adalah :konstan 0,51 maka setelah - Lever (5) pada no. 4 - Lever (3) pada A - Lever (4) pada C Gambar 7.60 Stang Penyetel Pergesaran Sisir Hani2. Penyetelan pengantar 3. Menyetel pengukur panjangbenang dan membuat benang (yarn lengthsilangan benang counter)Benang dari creel dilewatkan Counter penunjuk panjangpada pengantar benang seperti benang distel pada angka “0”,terliaht pada gambar 7.55. counter panjang benang iniTegangan benang diatur digunakan hanya untuk banddengan menyetel kedudukan benang yang pertama dan untuktension bar (10) dengan sudut band benang ke-2, 3 danyang diperlukan sehingga seterusnya counter ini tidakmendapatkan tegangan benang digunakan.yang merata.Untuk membuat silangan 4. Menyetel putaran drumbenang lever (13) dinaikkanatau diturunkan. Pembuatan Tekan ke bawah locking leversilangan ini dilakukan setelah (15) dan stel dudukan jarumujung benang dibuat simpul dan penunjuk putaran (indicatingdikaitkan pada pena yang needle 16) pada angka ‘0”.terpasang pada kayu drum.
368 Gambar 7.61 Drum Revolution Counter Gambar 7.62 Traveling Fron Reed dan Counter Length
3695. Menentukan posisi sisir hani (front reed)Kendorkan lock handle (19)putar traveling handle (18)sehingga benang paling pinggirkiri tepat pada titik (A).Kemudian keraskan kembalilock handle (19). Gambar 7.63 Posisi band lusi dan drum6. Pengatur kecepatan putaran drum Gambar 7.64Pengatur Kecepatan Putaran DrumKecepatan putaran drum dapat 7. Menjalankan dan menghendiatur dengan kedudukan tikan mesinchange lever (22) pada posisi 1,2, 3 atau 4 sesuai dengan Tekan switch pada ”ON”kecepatan yang diinginkan. sehingga elektro motor akan bekerja
370 Tekan driving pedal (21) angka jumlah putaran drum dengan kaki sehingga drum dalam satu band. akan berputar Counter putaran drum diatur sehingga fixed indicating Jika terjadi benang putus needle (16) tepat pada atau panjang benang yang angka ”0”. digulung sudah memenuhi panjang yang diperlukan b) Penggulungan band kedua maka mesin dihentikan dengan menekan stop pedal Untuk penggulungan (20) benang band yang kedua8. Pekerjaan terakhir pada band pertama ikuti petunjuk tersebut diSetelah penggulungan band atas dari no. 5 s.d. 8, begitupertama selesai, potong bandbenang tepat di atas drum dan pula untuk band ke-3 danujung band diselipkan lapisanbenang di bawahnya. seterusnya.9. Penggulungan band benang 4) Mesin Penggulung pada band ke-2 (Beaming)a) Persiapan band kedua a) Bagian-bagian penting- Mengatur pengukur putaran drum mesin penggulung Setelah penggulungan band pertama selesai lihat angka Keterangan : jumlah putaran drum, kemudian tepatkan jarum 7.18 Cone Clutch penunjuk atas (free indicating needle) (24) pada 7.19 Motor 7.20 Push Button Switch 7.21 Driving Bar 7.22 Winch 7.23 Switch Lever 7.24 Driving Plate 7.25 Beaming Cap 7.26 Carrier 7.27 Beaming Bracket 7.28 Beaming Setting Handle 7.29 Speed Change Gear 7.30 Change Lever
371 Gambar 7.65 Mesin Penggulungb) Proses penggulungan Karena lapisan benang pada drum letaknya miringApabila proses penghanian bergeser kekiri, maka pada waktu beaming drum harusselesai, maka dilakukan membuat gerakan/geseran kekanan dengan jarak yangproses beaming, yaitu sama, sehingga tepi benang kanan kiri akan tergulung dipenggulungan benang- antara piringan bum.benang lusi dari drum kebum tenun atau ke bumhani.Beaming dilakukan padabum tenun, jika benang-benang sudah tidak perlu b. Perencanaan Penghaniandikanji. Sedangkan beaming Dalam merencanakan pengpada bum hani dilakukan hanian meliputi pekerjaan-bila benang-benang perlu pekerjaan sebagai berikut :dikanji. - Merencanakan corak warnaProses beaming benang- - Merencanakan kebutuhanbenang yang tergulung pada benangdrum ditarik dilewatkan rol - Merencanakan prosespengantar yang kemudian penghanianujung benang dibuatbeberapa kelompok dan 1) Merencanakan corak warnadibuat simpul dikaitkan padalubang-lubang yang terdapat Dalam merencanakan corak warna biasanya dilakukanpada pipa pum. Kemudian dengan mengatur susunan warna dari benang yangmesin dijalankan, sebelum dililitkan pada karton sehingga dapat sebagai pedoman untukmesin dijalankan drum harus membuat rencana kebutuhan benang dan sebagai orderdiberikan pengeremansupaya benang-benangmendapatkan teganganyang tepat.
372proses penghanian. Adapun Kain bercorak, kotak warna biruteknik susunan warna sehinggamendapatkan corak warna yang putih.baik dalam hal ini tidak kitapelajari tetapi ini memerlukan Panjang kain yang dibuat 1.200ilmu tersendiri yang disebut IlmuDisain Tekstil. meter tanpa cacat.2) Merencanakan kebutuhan Defectif cloth : 2,5% benang Lebar Kain : 58,2 inchKebutuhan benang ini meliputi :a) Kebutuhan benang lusi Lusi:b) Kebutuhan benang pakanc) Kebutuhan benang lusi/ - Benang TR 40/2 pakan tiap warna - Tetal : 60 hl/inch3) Merencanakan proses - Mengkeret 4% penghanian - Afval (limbah) 3%Perencanaan proses penghanian ini meliputi : - Benang pinggir : 48 helaia) Penyusunan/pemasangan Pakan : kelosan pada creelb) Penarikan band lusi - Benang TR 40’sc) Lebar cucukan pada sisir - Tetal pakan : 72 hl/inch tenund) Lebar bum tenun - Mengkeret pakan : 7%e) Lebar hanian pada drumf) Lebar lusi tiap band - Afval (limbah) : 3%g) Lebar cucukan pada sisir Buatlah : hanih) Jumlah lusi tiap lubang sisir a) Rencana corak lusi dan hani pakani) Panjang hanianj) Besar sudut kerucut b) Kebutuhan benang lusi dank) Penyetelan pergeseran sisir pakan hani c) Rencana proses penghanianContoh Perhitungan Perencanaan :Diketahui : a) Rencana corak lusi dan pakan Rencana corak lusi - Jumlah benang lusi : Tetal lusi/inch x lebar kain (inch) + lusi P (60 x 52,8) + 48 hl = 3216 hl - Corak lusi : Lusi pinggir : putih : 22 hl Lusi dasar kembang : Putih : 52 hl 30 x Biru : 52 hl Putih : 52 hl Lusi Pinggir putih : 22 hl Jumlah : 3216 hl
373- Jumlah benang lusi tiap - Corak pakan : warna : Putih : 62 hl Biru : 62 hlPutih : 1656 helai Jumlah : 124 hlBiru : 1560 helaiRencana corak pakan b) Kebutuhan benang lusi dan pakanUntuk membuat corak lusi dan - Kebutuhan benang lusipakan membentuk kotak yang x Jumlah benang lusi :sama sisi (bujur sangkar) maka Tetal lusi/” x lebar kain (inch) + lusi.Pjumlah benang pakan setiap ( 60 x 52,8”) + 48 hl = 3216 hlwarna dihitung dengan x Panjang benang lusiperbandingan tetal lusi dan tetal seluruhnya :pakannya. = 100 u 100 x 100 D.C 100 M .L- Jumlah pakan putih : Panjang Kain x Jumlah LusiTetal Pakan /\" xJumlah Lusi Tetal Lusi /\" 72 hl /\": x 52 = 62 hl 60 hl /\"Biru : 72 hl /\" x 52 = 62 hl = 100 u 100 x 200 m 100 2,5 100 4 60 hl /\" x 3216 hl = 4123077 mx Berat lusi :Panjang Lusi seluruhnya (meter) Nomor benang Lusi (Nm) 100 u 100 u 1200 u 3216 gram100 2.5 100 4 1,693 u 40 2Kebutuhan benang lusi : 100 u Berat Lusi100 afval
374 100 u 100 u 1200 u 3216100 u 97 ,5 96100 3 1,693 u 20100 u 100 u 100 u 1200 u 3216 97 u 97 ,5 u 96 u 1,693 u 20= 125534,39 gram= 125,53 kgKebutuhan benang pakan :- Jumlah benang pakan :Tetal pakan / ” x Panjang kain (inch)72u 120000 cm 3401574,7 hl 2,54 cm = 3401575 hlBerat pakan : 100 u 100 u 100 u Lebar Kain (m) u Juml.Pk100 L 100 DC 100 ML Nomor Pakan (Nm)Kebutuhan benang pakan :100 u 100 u 100 u 52,8 u 2,54 u 3401575 meter 97 97,5 93 100 1,693 u 40= 76589,88 gram= 76,6 kgc) Kebutuhan benang lusi dan pakan tiap warna
375Keb. L = Juml .Lusi / warna u Keb .Lusi Juml .Lusi Seluruhnya- Kebutuhan Lusi Putih : 1656 u125,53 kg = 64,64 kg- Kebutuhan Lusi Biru 3216 : 1560 u125,53 kg = 60,89 kg 3216Kebutuhan pakan/warna : Jml Pakan/ Warna / Raport u Keb.Pakan Jml Pakan/ Raport- Warna Putih : 62 u 76,6 kg = 38,3 kg- Warna Biru 124 : 62 u 76,6 kg = 38,3 kg 124d) Perencanaan Hanian- Pemasangan Cones pada Creel dengan cara penarikanCara I : Tabel 7.8a
376 Pemasangan Cones pada Creel dengan Cara PenarikanCorak Pemasangan Penarikan Band Jml. Lusi Lusi Cones Pada (helai) Creel (Kap: Band Ke Corak 1 x 542 = 600) Lusi 542 P.22P.22 x6 P.52 I P.22 5 x 520 =P.52 B.52 P.52 2600B.52 P.52 B.52P.52 B.52 P.52 1 x 74 =B.52 P.52 B.52 74P.52 B.52 P.52 3216 helaiB.52 P.52 B.52P.52 B.52 P.52B.52 P.52 B.52P.52 B.52 P.52B.52 B.52P.52P.22 II s/d VI P.52 B.52 VII (Sisir P.52 Balik) B.52 P.52 7 Band B.52 P.52 B.52 P.52 B.52 P.52 P.22Jumlah 542 conesCara II : Tabel 7.8b
377Pemasangan Cones pada Creel dengan Cara PenarikanCorak Lusi Pemasangan Penarikan Band Jml. Lusi Cones pada Creel Band Ke Corak (helai) (Kap: 600) LusiP.22 P.22 I P.22P.52 P.26 P.26B.52 P.26 P.26P.52 B.52 B.52B.52 P.52 P.52P.52 B.52 B.52 1 x 568 =B.52 x 6 P.52 P.52 568P.52 B.52 B.52B.52 P.52 P.52P.52 B.52 B.52B.52 P.52 P.52 B.52 B.52 P.26 II s/d V P.26 P.26 B.52 P.52 B.52 4 x 520 = P.52 2080 B.52 P.52 B.52 P.52 B.52 P.26 VI (Sisir P.26 Balik) B.52 P.52 B.52 1 x 568 = P.52 568 B.52 P.52 B.52 P.52 B.52 P.52 P.22Jumlah 568 cones 6 Band 3216 helai- Tetal Lusi dalam Sisir Tenun
378 100 M .Pakan x Band ke I : 568 u 61,1 3216: x Tetal Lusi inch = 10,88 inch 100 100 7 x Band ke II s/d V :: x 60 = 55,8 2080 4 u 61,1\" = 9,96 inch 3216 100 x Band ke V I = Band ke I == 56Kalau cucukan sisir 2 helai per 10,38 inchlubang, maka nomor sisir tenunyang digunakan adalah - Pencucukan pada sisir hani No. Sisir 3056hl /\" x 2 = 56 2 Untuk penarikan cara I :- Lebar cucukan pada sisir x Band I 542 helai, lebar band tenun : 10,38 inchJumlah Lusi Tanpa Pinggir ¾ Jumlah lubang sisir hani : No.Sisir 303172 = 56,6 inch 56 x 10,38 = 155,7 lubang. = 143,7 cm 2- Lebar Bum Tenun : Lebar = 156 lubang Cucukan + 2 inch ¾ Jumlah benang/lubang :: 56,6 + 2 inch = 58,6 inch 542 3 hl. Sisa 74 hl. 156- Lebar hanian pada drum = Lebar bum tenun + 2,5inch Sisa 74hl, dibagi rata pada = 61,1 inch 156 lubang dengan perincian sebagai berikut :- Lebar lusi tiap band :Untuk penarikan cara I : 1 lubang diisi 4 hl 1 lubang diisi 3 hlx Band ke I: 542 u 61.1 inch 3216 Untuk penarikan cara II. = 10,38 inch x Band I 568 helai, lebar bandx Band ke II s/d VI : 10,88 inch 2600 5 u 61,1\" = 9,88 inch ¾ Jumlah lubang sisir hani : 3216x Band ke VII : 74 61,1\" 30 3216 x 10,88 = 163 lub. = 1,42 inch 2Untuk penarikan cara II : ¾ Jumlah benang/lubang : 568 3 hl. Sisa 79 hl. 163 Sisa 79 hl. Dibagi rata pada 163 lubang dengan
379perincian sebagai berikut : - Stang 3 pada B - Stang 4 pada C1 lubang diisi 4 hl - Stang 5 pada 41 lubang diisi 3 hlPanjang hanian : c. Perhitungan Produksi 100 u 100 u Panjang Untuk menghitung produksi100 DC 100 ML pada proses penghanianKain tanpa cacat dengan mesin hani seksi 100 u 100 u1200 meter100 2,5 100 4 kerucut dapat digunakan= 1282 meter dengan rumus perhitungan sebagai berikut : 1) T1 SuL = JamSudut kerucut dan pergeseransisir hani. Ds1 u 60Bila diketahui :- Benang TR 40/2 L- Tetal lusi pada sisir hani = 2) T2 = Jam55hl/”- Panjang hanian 1282 meter Ds2 u 60- Keliling drum = 2,5 meter- Lebar kerja sudut kerucut : 3) T = T1 + T2 Jam380 mm- Putaran drum yang Keterangan : diperlukan : T1 = Lama proses1282 meter penghanian pada drum = 512,8 putaran yang dinyatakan dalam 2,5 meter jam T2 = Lama proses penggulungan lusi pada bum tenun yang dinyatakan dalam jam. S = Jumlah band- Pergesaran band lusi : L = Panjang hanian 60 = 1 jam = 60 menit380 mm Ds1 = Kecepatan512,8 penggulungan benang dalam drum= 0,74 mm Ds1 = RPM .- Bilangan konstan (Y) : Drum X Keliling rata-0,74 u 20 0,27 rata gulungan benang 55 pada drum.- Sudut kerucut pada tabel Ds2 = Kecepatandiatas : 11º penggulungan benang- Kedudukan stang pada bum tenunpergesaran sisir hani padatabel diatas adalah :
380 D2 = RPM . Bum x L 1282 0,47 31u1,43u 60 Keliling rata-rata Ds2 u 60 gulungan pada bum jam4) Efisiensi :Produksi Kenyataan u100% T (lama penghanian secaraProd . Scr Perhitunga n perhitungan) = T1 + T2 = 0,54 + 0,47 = 1,01 jamContoh perhitungan :Diketahui : Panjang benang 2) Efisiensi produksi - Produksi penghanian secara (hanian) 1282 kenyataan dalam 7 jam = 1 meter. bum - Produksi penghanian secara Jumlah band 7 perhitungan dalam 7 jam band = 7 u1 bum = 6,9 bum 1,01 RPM. Drum 107 put./menit Keliling gulungan benang pada drum rata-rata 2,6 meter. Efisiensi Produksi : RPM. Bum tenun Pr od.Kenyataan u100% Pr od.sec ara perht. 31 put./menit : Keliling gulungan 1 u100% 14,49% benang pada bum 6,9 tenun rata-rata 143 cmHitunglah :1) Lama penghanian secara d. Usaha-usaha untukperhitungan menghindari putusnya2) Efisiensi Produksi jika benang pada prosesdiketahui Lama penghanian penghanian :kenyataan dalam satu bum : 1) Tegangan benang ketika7 jam penghanian harus diaturPerhitungan : tegangan benang dapat1) T1 = diatur dengan kombinasi S u L 7u1282 yang sesuai antara bebanDs1 u60 107u2,6u60 0,54 jam penegang, pembelitan benang pada penegang dan kecepatan penghanian. T2 = Tegangan benang ketika penghanian umumnya tidak lebih dari 14 gram untuk
381benang dengan nomer Ne1 Di samping tegangan tidak60 atau lebih. rata, menjelang cones habis2) Kedudukan gulungan mesin akan sering berhentibenang pada creel terhadap untuk mengganti cones yangpengantar benang pertama habis dalam waktu yangharus merupakan garis tidak bersamaan. Produksilurus, sehingga balonning hanian rendah disampingyang terjadi dapat simeteris. banyaknya kwalitas benangJika balonning yang terjadi akan menurun karenatidak simetris akan banyaknya sambungan.menyebabkan benang Sebaiknya penggantianmenggaruk pada permukaan cone pada creel dilakukangulungan benang sehingga serempak atau sekaligus.akan timbul bulu-bulu 6) Pengereman mesin harusbenang dan benang makin baik penghentiannya supayasering putus. kalau ada benang putus3) Pegangan antara spindle jangan sampai terlanjurdan cone pada creel harus tergulung.kuat (tidak goyang) sebabkalau tidak jalannya Dari uraian di atas jelas bagaimana besarnya pengaruhpengguluran tidak rata dan hasil pengelosan terhadap hasil pengahanian.menyentak-nyentak,akhirnya benang bisa putusatau tegangan benang tidakdapat rata. e. Petunjuk-petunjuk pada4) Tegangan benang yang proses penghanian :tidak rata antar benang akan 1) Periksa mekanismemenyebabkan kepadatan tegangan benang apakahgulungan benang juta tidak sudah sesuai denganrata. Variasi tegangan ini ketentuanbiasanya karena variasi 2) Periksa tegangan benangbenang penegang atau apakah sudah sesuaikarena tertumpuknya serat- dengan petunjuk yang adaserat (fluff) pada alat dan apakah sudah samapenegang benang. Karena semua tegangan benang diitu penegang harus sering depan sisir.diperiksa dan harus 3) Periksa apakah kedudukandibersihkan dari kotoran. gulungan benang pada creel5) Cone yang dipasang pada sudah tegak lurus terhadapcreel harus sama besar dan pengantar benang.cukup untuk satu kali 4) Periksa apakah kedudukanproses, kalau tidak tegangan cones pada spindlenyapenguluran tidak akan rata. kikoh atau tidak.
3825) Periksa apakah semua pada bum hani lebih besar, sehingga benang dapatcones pada creel digulung panjang sekali, dan banyaknya benang yang dapatditempatkan pada bagian digulung maksimal sama dengan kapasitas creel ( + 600pangkalnya. helai). Karena banyaknya benang lusi6) Apakah semua benang telah pada bum tenun lebih besar dari kapasitas creel, sampai ribuanmelewati penghantar dan helai yang sesuai dengan konstruksi kain, maka untukpengatur tegangan benang. menghasilkan bum tenun dengan jumlah benang lusiCincin pengatur tegangan seperti yang ditentukan, diperlukan beberapa buah bumharus berputar pada saat hani, yang selanjutnya benang lusi dari bum-bum hani tersebutproses berjalan. disatukan dan digulung ke bum tenun.7) Periksa apakah semua Diameter cakra bum hani lebih besar dibandingkan denganbenang melewati pengantar diameter cakra bum tenun, sehingga bum hani dapatbenang dengan halus. menampung benang yang lebih panjang dibandingkan dengan8) Periksa apakah lebar beam benang yang ditampung oleh bum tenun dengan lebar yangtnun telah sesuai dengan sama. Panjang benang yang digulunglebar benang pada drum. pada bum tenun + 1/10 sampai 1/8 dari panjang benang yang9) Periksa tegangan benang dapat digulung pada bum hani. Berarti panjang lusi yang di bumwaktu penggulungan pada tenun hanya sebagian dari panjang lusi yang ada padabum tenun apakah tegangan bumhani. Pada umumnya mesin hani lebar digunakan untukpada kedua samping kiri memproduksi kain polos dengan kecepatan penghanian yangkanan sama. tinggi, untuk kain yang memerlukan massa produksi.10) Periksa apakah piringan Benang yang digulung padabum sudah sempurna dantegak lurus pada poros(pipa) bum.11) Periksa apakahpemberhentian otomatissudah bekerja dengansempurna.12) Periksa apakah creel selalubersih dari debu, kotoran,serat-serat pendek yangmenumpuk.Speed Warping Machine)Mesin Hani Lebar (HighPada proses penghaniandengan mesin hani lebar,benang ditarik dari bobin yangditempatkan pada cree,kemudian benang digulungpada bum hani, diameter cakra
383bum hani kadang-kadang tenun, biasanya diperlukanmencapai 10.000 sampai untuk proses pengajian benang25.000 meter. Pada proses yang menggunakan mesin kanjipenyatuan benang dari bentuk beam (Slasher Sizingbeberapa bum hani ke bum Machine). Gambar 7.66 High Speed Warping Machine Gambar 7.67 Skema Penggulung BenangKeterangan : b. Sisir hani belakanga. Handel pemutar
384c. Knop untuk counter ini distel pada angkamembelitkan/mengikat yang sesuai dengan panjangbenang yang tidak penghanian yangdiperlukan dikehendaki umpamad. Rol pengantar 15.000 meter. Mesin hanie. Rol pengatur akan berhenti secarategangan/pengerem otomatis apabila telahf. Baut pengatur rem pada rol mencapai panjang haniang. Rol penjatuh (pemberat) yang dikehendaki.h. Kelosan cadangan - Rol penjatuh (g), rol inii. Rol pengantar mengapung pada rentanganj. Bum lusi benang dan dapat bergerakk. Balok beralur tempat droper naik turun sesuai denganl. Tuil pengungkit rem keadaan penyuapanm. Rem tromel benang. Pada rol ini kadang-n. Pedal kadang diberi pemberat dano. Tromer fungsi rol ini adalah untukp. Stang Penekan menjaga agar benang selalu dalam keadaan tegang.a. Proses Penghanian - Rol pengantar (i), warp stopProses penghanian pada mesinhani lebar dapat diterangkan motion, sisir ekspansi, rolsebagai berikut :Benang-benang ditarik dari pengantar (l) dan kemudiancreel yang terletak dibelakangmesin hani dengan jarak + 1 benang digulung pada bummeter, dilakukan pada :- Sisir hani belakang hani.- Rol pengantar (d)- Rol pengerem/penyuap (e), Kecepatan penghanian pada dengan mengatur putaran mesin hani type lama dapat dari rol (e) ini, maka jalannya benang dapat mencapai 140 – 400 meter per diatur/direm, rol ini juga berfungsi untuk mengatur menit, sedangkan pada mesin- tegangan benang.- Rol pengukur panjang, rol ini mesin hani yang baru dilapisi dengan kain vilt atau kain flanel dan dihubungkan kecepatan penghanian dapat counter yang terletak di antara rol (e) dan rol (g). mencapai + 900 meter/menit. Pada proses penghanian Selama proses penghanian kecepatan penghanian selalu tetap meskipun diameter gulungan benang pada bum hani bertambah besar, hal ini disebabkan karena perputaran dari bum hani dilakukan dengan sistem friksi pada permukaan benang yang digulung pada bum hani.
385 Gambar 7.68Sisir Ekspansi Model Zig-Zagb. Bagian-bagian pada mesin benang-benang dapat hani lebar tergulung dengan baik padaBagian-bagian pokok dari padamesin hani lebar adalah terdiri bum hani. Sisir hanidari :- Mesin Hani berbentuk zig-zag dengan- Creel bagian atas terbuka, dapat1) Mesin HaniBagian-bagian yang penting distel lebih lebar atau lebihpada mesin hani yaitu :a) Sisir hani sempit dan juga dapatPada mesin hani type yangsama mempunyai 2 macam digeser atau lebih sempitsisir, yaitu sisir hanibiasa/belakang dan sisir hani dan juga dapat digeser keekspansi.- Sisir hani biasa/belakang kanan atau ke kiri dengan Sisir hani biasa/belakang lebar yang sama. Sisir berfungsi untuk mengatur ketetalan/kerapatan benang ekspansi ini terletak di lusi pada bum, pengaturan benang agar sejajar/tidak depan droper, yaitu alat bersilangan. Bentuk sisir hani seperti bentuk sisir hani penghenti mesin bila terjadi pada umumnya.- Sisir ekspansi benang putus. Sisir ekspansi berfunsi untuk menyetel lebar hanian agar Pada mesin hani type yang baru sisir hani yang digunakan hanya satu yaitu sisir ekspansi. b) Peralatan otomatis benang putus Peralatan otomatis benang putus ini berfungsi untuk menghentikan mesin bila terjadi benang putus. Peralatan otomatis benang putus ini ada dua macam, yaitu :
386 dengan proper yang- Peralatan otomatis benang terpasang di belakang sisirputus sistem mekanik hani ekspansi.Peralatan otomatis sistem ini - Peralatan otomatis benangpada umumnya digunakan putus sistem elektrikpada mesin hani type yanglama menggunakan peraba Gambar 7.69 Alat Penjaga Benang Putus Sistem EletrikKeterangan : Pada mesin hani lebar,Gambar atas menunjukkan saat penggulungan pada bum hanibenang tidak putus. dilakukan dengan sistem friksiGambar bawah menunjukkan (gesekan) antara gulungansaat benang putus. benang dengan tromel sehingga1. Kawat peraba benang kecepatan penghanian selama2. Benang proses akan selalu tetap.Peralatan otomatis sistem ini Bum hani selalu berhubunganbiasanya digunakan pada mesin dengan tromel (t) karenahani type yang baru dan beratnya sendiri, sedangkanmenggunakan peraba dengan stang (v) membantu menekanlistrik yang terpasang pada bum hani pada tromel dan akanpengantar benang yang paling terangkat ke atas sesuaidepan pada creel. dengan bertambah besarnya diameter gulungan benang padac) Peralatan penggulung bum hani, sehingga kecepatan
387penghanian tidak terpengaruh Merah (M) 20 hloleh diameter dari gulunganbenang. Putih (P) 10 hl Biru (B) 4 hl Kuning (K) 10 hl2) Creel Hijau (H) 4 hlPada proses penghanian Biru (B) 4 hldengan mesin hani lebar, Hijau (H) 4 hlbentuk gulungan yang Kuning (K) 10 hldigunakan biasanya adalah Biru (B) 4 hlbentuk kerucut dengan Putih (P) 10 hlpenarikan benang sejajar Merah (M) 20 hldengan sumbu bobin. 100 hlKapasitas creel yang digunakan - Jumlah benang lusipada umumnya 200, 400, 600, seluruhnya 4000 hlkadang-kadang sampa 1000 - Kapasitas creel 600 bobinbobin dengan jarak antarspindel + 200 – 260. Perhitungan : Raport hanian tersebut di atasJenis creel yang digunakan dapat dihani dengan 4,5 atau sepuluh bum hani, karenapada mesin hani lebar yang angka-angka tersebut dapat sebagai pembagi angka 100tepat adalah creel yang tanpa sisa. Jumlah bum hani mana yangmempunyai spindel cadangan, dipilih, tergantung pada jumlah lusi dan jumlah bobin yangkarena mesin hani ini biasanya dipasang pada creel (kapasitas creel).digunakan pada perusahaan- Bila bum hani yang digunakan 5 bum, maka masing-masing bumperusahaan yang memproduksi hani menggulung benang sejumlah 4000 : 5 = 800 helai,kain secara besar-besaran. sedang kapasitas creel yang digunakan hanya 600 bobin, jadiPada creel diperlengkapi terpaksa harus dihani dengan 10 bum hani masing-masingdengan peralatan : 400 helai. Urutan warna pada tiap bum- Peraba benang putus sistem hani adalah sebagai berikut :elektrik- Pengatur tegangan danpembersih benang- Kipas anginc. Perhitungan danperencanaan penghanianbenang lusi bercorak warnaCara penyusunan warna padacreel dan bum hani :Dkiketahui :- Raport corak hanian :Bum No. 1 : M M P B K B K P M M 40x
388Bum No. 2 : M M P B K B K P M M 40xBum No. 3 : M M P B K H K P M M 40xBum No. 4 : M M P B K H K P M M 40xBum No. 5 : M M P K H H K P M M 40xBum No. 6 : M M P K H H K P M MBum No. 7 : M M P K H K B P M MBum No. 8 : M M P K H K B P M MBum No. 9 : M M P K B K B P M MBum No. 10 : M M P K B K B P M MUntuk tiap bum hani dapat dibaca raport haniannya yaitu : Tabel 7.9 Raport HanianBum Hani Bum Hani Bum Hani Bum Hani Bum Hani 1&2 3&4 5&6 7&8 9 & 10 2M 2M 2M 2M 2M 1P 1P 1P 1P 1P 1B 1B 1K 1K 1K 1K 1K 2H 1H 1B 1B 1H 1K 1K 1B 1K 1K 1P 1B 1K 1P 1P 2M 1P 1P 2M 2M - 2M 2M10 X 40 = 10 X 40 = 10 X 40 = 10 X 40 = 10 X 40 = 400 400 400 400 4007.4.6.3 Pemeliharaan Mesin 6. Pembersihan disk break Hani setiap 5 jam.Pemeliharaan pada mesin Hani 7. Pelumasan rantai pada headmeliputi : section setiap 1 minggu.1. Pembersihan sisir hani 8. Pelumasan silinder bearing setiap 5 jam (setiap doffing). setiap 1 bulan.2. Pembersihan drop wire 9. Pelumasan rol dan drive setiap 5 jam. bearing setiap 3 bulan3. Pembersihan rantai rail dan 10. Pelumasan hydraulic setiap creelnya setiap 5 jam. 1 bulan.4. Pembersihan rantai down up 7.5 Proses Penganjian setiap 5 jam.5. Pembersihan drum/tambur setiap 5 jam. Benang Lusi
389Penganjian benang adalah karena adanya tarikan gunproses memberikan lapisan keatas dan kebawah sehinggalarutan kanji pada permukaan benang mengalami tegangan.sampai pada massa benang Jika benang tidak cukup kuatsehingga memenuhi syarat maka benang akan putus.sebagai benang lusi yang akan Selain kekuatan, benang jugadiproses pada mesin tenun. memerlukan sifat mulur benang yang cukup untuk mengatasi tegangan tersebut.7.5.1 Faktor-faktor Teknis yang mempengaruhi x Hentakan Benang Lusi pada Poses Pertenunan Selama proses pertenunan akan terjadi gerakanx Gesekan pengetekan benang pakan sehingga benang lusi akanPada proses pertenunan akan mengalami hentakan oleh ladeterjadi gesekan benang lusi (Slay Sword).dengan bagian-bagian mesintenun diantara lain peralatan x Tekukanback rest, droper, gun, breastbeam secara terus menerus Selama proses pertenunan benang lusi akan seringsepanjang benang, selain itu mengalami tekukan yaitu pada saat terjadi pembentukan mulutjuga terjadi gesekan antar lusi oleh gun sehingga benang lusi tahan terhadap tekukan danbenang lusi itu sendiri, mempunyai kelemasan yang cukup.kemudian juga terjadi gesekandengan teropong.Dengan adanya gesekantersebut diatas bulu-bulubenang akan keluar sehinggamenyebabkan hubungan serat 7.5.2 Tujuan Prosesbenang satu sama yang lain Penganjian Benangakan lepas, yangmengakibatkan benang menjadi x Menambah kekuatanlemah dan benang akan putus benangpada titik lemahnya karena Karena adanya bahan-bahanadanya tegangan dan tarikan perekat dari kanji serat-seratbenang. pada benang akan saling merekat sehingga benang akanx Tegangan lebih kuat. Benang setelah mengalami proses penganjianSelama proses pertenunan akan meningkat antara 10% -terjadi pembentukan mulut lusi 25 %. Untuk mengetahui
390peningkatan kekuatan dapatdilakukan pemeriksaan Untuk hasil proses penganjiankekuatan benang sebelum dan yang baik dan memenuhisesudah proses penganjian persyaratan benang lusi untukdengan menggunakan Single ditenun, maka kriteria prosesYarn Tester atau Lea Trength penganjian yang baik adalah :Tester. x Viscositas dari larutan kanji harus tepat.x Menambah tahan gesek Kekuatan larutan kanji yang benang terlalu encer, penetrasi kanjiBahan kanji selain meresapkedalam benang dan sebagian kedalam benang akanmelapisi permukaan benangdan bulu-bulu benang akan sempurna tetapi tidak dapattertutup oleh lapisan larutankanji sehingga dapat melindungi melapisi permukaan benangbenang terhadap gesekan. dengan baik. x Larutan kanji harus terpenetrasi kedalam benang agar serat dapat merekat satu sama lainx Memberikan sifat-sifat didalam benang sehinggakhusus pada benang antara bulu-bulu benang tidaklain, anti elektrostatik, anti keluar selama prosesbakteri (anti jamur), rabaan pertenunan.yang lembut dan untuk x Bahan kanji haruskeperluan pasar diberikan mempunyai daya rekat yangbahan pemberat. cukup. x Pengeringan benang setelahUntuk keperluan tersebut di atas dikanji yang baik.pada larutan kanji diberikan x Pengeringan yang terlalubahan-bahan pembantu. cepat atau berlebihan.Benang setelah dikanji mulur Lapisan film kanji akanbenang akan turun, karena getas dan daya rekatnyaadanya bahan perekat. Mulur akan turun, lapisan kanjibenang sangat diperlukan pada akan lepas selama prosessaat proses pertenunan oleh pertenunan, sebaliknyakarena itu pada proses pengeringan yang terlalupenganjian mulur benang harus lambat, bulu-bulu benangdipertahankan minimal 4 %. akan keluar lagi.Untuk mempertahankan mulur x Mulur benang harusbenang pada proses penganjian dipertahankan minimal 4%.diberikan bahan pelemas pada Karena adanya bahanlarutan kanji. perekat, regangan benang7.5.3 Kriteria Proses pada saat proses Penganjian yang baik penganjian mulur benang
391 akan turun. Sedangkan x Take up % of size yang tegangan dan regangan kurang menyebabkan hasil benang pada saat proses penganjian tidak sempurna penganjian diperlukan untuk dan kalau take up % of size memisahkan benang satu terlalu tinggi benang getas sama yang lain. Oleh karena dan kanji akan mudah lepas itu tegangan dan regangan lagi dari benang. benang harus dikendalikan agar benang masih 7.5.4 Bahan Kanji mempunyai mulur yang cukup. Pada proses x Sifat bahan kanji penganjian regangan Bahan-bahan kanji yang akan benang yang diberikan tidak digunakan pada proses boleh lebih dari 1 %. penganjian mempunyai sifat-x Benang setelah mengalami sifat yang baik antara lain : proses penganjian Sifat adhesive mempunyai kelembutan Kestabilan viscositas yang cukup. Daya penetrasix Benang selama proses Memiliki daya absorbsi pertenunan akan mengalami moisture tekukan-tekukan dan kalau Mudah dihilangkan kembali benangnya kaku benang Ekonomis (harga wajar) akan patah/putus. x Klasifikasi bahan kanji (a) Bahan Perekat Sebaliknya kalau benang Bahan perekat merupakan terlalu lembut, pada waktu bahan yang utama untuk penganjian terdiri dari : pembentukan mulut lusi bulu Bahan perekat alam antara lain : tepung jagung, benang akan timbul dan gandum, sagu, tapioka, kentang, ubi jalar dan lain benang akan putus. Agar sebagainya. Bahan perekat sintetis :Poly benang mempunyai vinyl alkohol (PVA), Poli Acrilic Acid Ester (pase) kelembutan, pada saat Bahan perekat semi sintesis : Carboxyl Methyl Cellulose pembuatan larutan kanji ditambah oiling agent.x Benang setelah dikanji harus mempunyai kelemasan yang baik, agar benang pada saat melewati peralatan pada mesin tenun antara lain back rest, (CMC). dropper, gun dan sisir dengan baik. (b) Bahan lemak x Efek fungsi lemakx Kanji yang terambil oleh benang (take up % of sie) harus tepat.
392 memberikan efek lemas - Menstabilkan viskositaspada benang. larutan kanji Memberikan sifat licin pada - Mengurangi buih yangpermukaan benang timbul pada larutan kanji Membantu penetrasi larutan - Tidak mengganggu proseskanji-kanji kedalam benang pasta dari tepung kanji. Memberikan daya tahan - Menyebabkan pegangan pada kain enak.static electricity pada - Tidak merusak alat-alatbenang terkanji. pemasak kanji, mesin kanjix Untuk mencapai maksud dan mesin tenun.tersebut diatas bahan lemakharus memenuhi beberapa - Harganya wajarsifat sebagai berikut :- harus memiliki stabilitas x Efek mekanisme dari lemak Penampang melintang emulsi dan dispersi yang benang terkanji secara tinggi. microskopis dapat dilihat seperti gambar 7.70. Gambar 7.70 Penampang Benang TerkanjiPada gambar terlihat lemak mempertahankan regain,terbagi merata pada permukaan sedang yang berada dalam filmbenang maupun didalam film mengakibatkan komposisi kanjidan kanji. Partikel lemak pada seperti sponse, dimanapermukaan film berfungsi untuk dibutuhkan untuk membuatmelicinkan benang, bahan benang lemas dan elastis.tahan gosok dan
393x Klasifikasi Lemak secara komperatif adalaha) Berdasarkan dispersi lemak merata, tetapi sifat licinnya lebih rendah daripada tipe unsoluble dalam larutan kanji, lemak dan terdispersi. Bahan ini baik diklasifikasikan beberapa bila digunakan untuk benang- tipe : benang spun maupun filamen.- Tipe Unsoluble - Tipe Larut SempurnaPada larutan kanji lemak betul-betul terpisah dan tidak Hampir semua tipe ini secaraterdispersi, seperti parafin,minyak Rape, minyak kelapa sempurna teremulsi dandan sebagainya. Kondisirekatnya pada benang tidak terdispersi oleh bahanrata, tetapi sifat licinnya tinggi.Sehingga akan menyebabkan permukaan aktip. Bahan ini sifatberbagai kesulitan diantaranyahasil celup tidak rata, oleh licinnya kurang baik dankarena itu sekarang tidakdigunakan lagi. biasanya digunakan pada- TipeTerdispersi benang-benang filamen.Pada saat larutan kanji diaduklemak ini akan terdispersi, tetapi b) Berdasarkan jenis benang,jika didiamkan bahan ini akantetap terpisahkan, merekatnya lemak diklasifikasikanpada benang merata dan sifatmenjadi baik. beberapa jenis :Partikel dan lemak adalahterbesar, dengan demikian sifat - Lemak untuk benang kapaslarut pada larutan kanjii rendahtetapi sifat-sifat licinnya baik, dan Rayon.walaupun memiliki kekuatantarik yang rendah oleh karena Sejak dulu lemak binatang-itu, type lemak ini tidakdigunakan untuk benang binatang dan lemak iakan danfilamen, tetapi untuk benangspun, bahan ini banyak yang sejenisnya digunakandigunakan. langsung. Sekarang setelah ada- Tipe EmulsiSebagai terdispersi secara lemak unsoluble seperti minyalhomogen dalam larutan kanji,kondisi rekatnya dalam benang pengeras, wax kayu, parafin, minyak-minyak binatan dan tumbuh-tumbuhan, ditambahkan dengan beberapa bahan aktip permukaan dan dijual dengan merek dagang. - Lemak untuk benang sintetis Untuk benang-benang spun sintetis, campurannya kapas dan rayon, bahan aktif permukaan perlu ditambahkan pada lemak dan minyak, untuk memberikan daya anti electricity. Untuk benang filamen, bahan sintetis Poly Vinyl Alkohol (PVA) dan Poly Acrilic Acid Ester
394(Pase) banyak digunakan misalnya tapioka dicampurdimana viskositas larutan kanji dengan PVA.sangat rendah, sehingga Cara pemasakan bahan-kelarutan bahan minyak bahan kanji disesuaikandilarutan kanji adalah rendah dengan sifat bahan kanji.dan juga dengan temperatur Pelajari sifat-sifat bahanlarutan kanji alam untuk kanji yang akan digunakanbenang-benang spun, kelarutan dari katalog masing-masingtersebut lebih rendah lagi. bahan untuk mengetahuiOleh karena itu dimana titik apa yang harus dikerjakanleleh lemak dan minyak adalah pada proses.tinggi sebagai bahan aktip Memperkirakan Pick Up %permukaan tidak layak of size yang diharapkandigunakan. besarnya Pick Up % of size tergantung dari nomorc) Bahan bahan pembantu benang, mutu benang, tetal Bahan pelunak air lusi dan pakan, kecepatan Bahan pemberat mesin tenun dan lebar kain Bahan anti septic yang akan dibuat. Pick up % of size yangd) Air terbaik adalah ditetapkanAir merupakan pelarut bahan- berdasarkan pengalaman.bahan kanji, agar menghasilkan Konsentrasi larutan kanjipenganjian yang baik air harus harus seimbang denganmempunyai kesadahan yang prosentase pick up % of sizetepat sedang Ph yang ideal yang diharapkan dan tidakadalah 6,8. boleh kurang. Yang mula-mula ditetapkan7.5.5 Resep Penganjian adalah jumlah air sesuai Benang dengan kapasitas tempat masak kanji, misalnyax Hal-hal yang harus tempat masak = 1000 liter, pick up % yang diharapkandiperhatikan sebelum 13 %.menyusun resep x Contoh resep Pengujian Benangpenganjian. a. untuk benang kapas memilih bahan-bahan kanji Konstruksi kain : - 20’s x 20‘s x 38 inchyang baik sesuai dengan 65 x 60sifat-sifat yang dimiliki. - Air = 1000 liter Berdasarkan pertimbanganekonomis dan teknis,penggunaan bahan perekatdapat dipakai campuran
395- Terigu = 130 kg dan jumlah mesin tenunnya(13% terhadap air) tidak begitu banyak.- Teepol = 0,1 kg Berdasarkan cara(0,08 % terhadap terigu) penggunaan bahan-bahan- Velustrol = 0,8 kg kanjinya, methoda ini ada- (0,62 % terhadap terigu) dua macam yaitu :b. Untuk benang campuran Methoda Kanji Mentahpoliester 65%, kapas 35 % Sesuai dengan namaKonstruksi kain : methoda tersebut, bahan- 45’s x 45‘s x 42 inch kanji yang dipergunakan95 x 90 adalah kanji mentah (masih- Air = 1000 liter berupa tepung) dicampur- Terigu = 100 kg dengan zat-zat lain(10% terhadap air) kemudian didispersikan- Poval117 (PVA) = 40 kg dalam air.(30,76 % terhadap terigu) Maksud penggunaan kanji- Teepol = 0,5 kg mentah adalah untuk(0,38 % terhadap terigu) menjaga agar benang-- Velustrol = 0,7 kg benang yang telah dikanji(0,54 % terhadap terigu) tidak terlalu melekat satu dengan yang lain, sehingga7.5.6 Cara Penganjian mudah diproses pada pengelosan.Berdasarkan susunan/bentuk x Prinsip kerjanyabenang dan alat yangdigunakan proses penganjian Benang dalam bentuk hankbenang terdiri dari beberapametoda yaitu : diremas-remas dalamx Hank Sizing Method campuran dispersi kanji dan (penganjian dalam bentuk hank) obat-obat pembantu lainnya Penganjian dalam bentuk hank banyak dipergunakan kemudian benang diperas pada industri pertenunan yang memproduksi kain-kain agar kanjinya merata pada bermotif warna yang menggunakan benang celup benang, selanjutnya benang dikukus (diuap) agar kanji yang ada pada benang menjadi matang. Cara penguapan dapat dilakukan seperti terlihat pada gambar 7.81.
396 Gambar 7.71 Pembangkit Uap dan Tempat Penguapan Uap yang terjadi karena air karena umumnya suhu tidak mendidih dari Drum pembuat uap, dialirkan cukup tinggi, sehingga daya kebawah gantungan dan terus mengalir keatas rekat kanji kurang. melalui benang sehingga dapat mematangkan kanji. Penetrasi kanji sukar masuk Setelah kanji matang benang dikebut dengan kedalam benang karena maksud supaya benang- benang terpisah satu sama hanya diremas-remas dan yang lain. Setelah dikebut kemudian dijemur sampai diperas, tidak ada gaya kering. menekankan kanji-kanjiKelamahan-kelemahanpenganjian sistem ini : kedalam benang akibatnya Kanji yang masuk kedalam bagian dalam kurang benang kurang merata karena benang dalam terkanji. bentuk gulungan. Kanji yang masuk dibagian luar Kapasitas penganjian kecil. gulungan kadang-kadang berbeda dengan pada Pengeringan sangat bagian dalam gulungan. Perekat tidak pecah betul- tergantung terhadap sinar betul menjadi gelatine matahari, sehingga kemungkinan pengeringan tidak merata. Pengebutan dimaksudkan untuk memisahkan benang yang satu dengan lainnya. Pada waktu dikebut benang diregangkan, kalau peregangan terlalu tinggi, mulur benang akan berkurang dan dipertenunan benang akan mudah putus. Peregangan benang dengan
397cara pengebutan dengan telah dimasak, kemudiantangan sukar diukurbesarnya, padahal regangan ditambah air untuk mengaturbenang tidak boleh lebih dari1 %. Mulur benang setelah viskositasnya. Selanjutnyadikanji tidak boleh kurangdari 4 %, sebab kalau benang dalam bentuk hankmulurnya kurang dari dari 4%, benang akan sering diremas-remas dalamputus pada waktu ditenun. larutan kanji tersebut, diperas serata mungkin, dikebut, dikeringkan setengah kering, kemudian dikebut lagi dikeringkan sampai kering betul.Hal-hal yang harus Kesukaran-kesukaran padadiperhatikan : penganjian sistem ini. Supaya penetrasi kanji - Larutan susah masukdapat mudah masuk dalam kedalam benangbenang, maka selama - benang-benangbenang dimasukkan biasanya melekatkedalam larutan kanji satu sama lainmentah sering diperas. - kapasitas penganjian Pengebutan jangan terlalu kecilkeras dan dilakukan dalam - pengeringan tergantungkeadaan basah. Jumlah kepada panas mataharipengebutan untuk masing- - Draft pada pengebutanmasing streng benang harus tidak dapat diukur.sama agar penarikan Hal-hal yang harusbenang untuk tiap-tiap diperhatikangulungan/streng dapat - Larutan kanji yangsama. dimasak harus betul-betul sudahx Metoda Kanji matang mempunyai viskositasMetoda ini banyak digunakanuntuk industri-industri yang larutan yang stabil.mempunyai jumlah mesin agakbanyak. Metoda kanji matang ini - Dipakai obat pelemasada 2 macam sistem peralatanyang digunakan yaitu : yang cukup supaya Penganjian dengan kanji benang dapat terpisah matang menggunakan bak biasa. satu sama lain. - Jumlah pengebutan untuk tiap untaian supaya sama, agar draft benang dapat sama. Pada penganjian sistem ini Penganjian dengan kanjilarutan kanji yang digunakan matang menggunakanadalah larutan kanji yang
398mesin kanji (Hank Sizing yang telah ditentukan dalam resep perlu dimasak dahulu.Machine) Setelah pemasakan kanji selesai yaitu larutan kanjiPada mesin kanji ini mempunyai yang memenuhi syarat dalam viskositas maupun2 unit proses yaitu : temperaturnya, kemudian larutan kanji dialirkan pada Unit proses pemasakan bak kanji pada unit proses penganjian sesuai dengankanji kebutuhannya.Untuk mempersiapkanlarutan kanji yang siap untukdipergunakan dalam prosespenganjian, obat-obatan Gambar 7.72 Mesin Kanji Hank (Hank Sizing Machine)Keterangan : 6. Pipa pengembalian larutan1. Pengukur isi larutan (Tank kanji. Gauge) 7. Handel penyetel pemasukan2. Bak pemasak kanji (Tank) kanji (Adjusting Valbe)3. Poros pengaduk (Stirring 8. Ukuran jumlah larutan (Size shaft) Quantity Gauge)4. Tutup Pipa Buangan 9. Rol pemeras (Basket Roller) (Ground Plug) 10. Roda Gigi Pompa (Gear5. Pipa pemasukan larutan Pump) kanji pada mesin kanji
39911. Pipa pembagi larutan (Size - Rol pemeras Dividing Elbow) - Pompa pemasukan12. Silinder Prisma (Triangular Cylinder) larutan kanji13. Rol Pemeras (Taper Roller) - Pemutar benang14. Handel Rol Pemeras Cara penganjian : (Dehydrating Reinforcement Handel) - Mesin Kanji dijalankan15. Poros Pengaduk (Stirring Shaft) dengan menekan Switch16. Bak Penganjian (Sizing Tank) - Buka Adjusting Valbe(7)17. Rol Karet (Dehydrating Gum Roller) sehingga larutan kanji18. Motor Unit Pemasakan (3 Phases ¼ HP (0,2 KW) masuk pada bak kanji,19. Motor unit proses penganjian (3 phases 1 HP sesuai dengan (0,75 KW) banyaknya larutan kanji- Unit proses penganjian Pada unit proses penganjian yang dibutuhkan untuk ini diperlengkapi dengan peralatan : setiapsatu proses. - Bak penganjian - Pengaduk larutan - Pasangkan benang pada Triangular Cylinder (12) dan Dehydrating Gum Roller (17), banyaknya benang setiap proses adalah 1,6 – 2,0 lbs (700 – 900 gram) - Setelah proses penganjian selesai benang dikeluarkan kemudian diperas kembali dan dijemur. Gambar 7.73Unit Proses Penganjian
400x Cones Sizing Method dilewatkan bak larutan kanji, (Metode Penganjian Bentuk Cones) dilewatkan pada alat pengering udara panas dan akhirnya langsung dihani.Sistem penganjian ini Methoda ini lebih baik daripadamerupakan gabungan antara Methoda Hank Sizing, karenaproses penganjian dan proses benang bersejajar satu-satupenghanian yang dijadikan dilewatkan pada larutan kanji,dalam satu proses. sehingga kemungkinan untukPada proses penganjian ada 2 melekat satu dengan yang lainmacam mesin yaitu : kecil sekali.- Penganjian dengan mesin Dalam penganjian benang lusihani seksi kerucut dengan methoda ini,- Penganjian dengan mesin kesulitannya yaitu apabila adahani seksi kerucut benang yang putus pada waktuPrinsip Kerjanya mesin. benang dikeringkan sehinggaBenang dalam bentuk Cones menyulitkan pada waktudiatur pada rak hani (creel) penghaniannya. Makadengan susunan tertentu sesuai pengawasan putusnya benangdengan corak lusi yang telah perlu mendapat perhatian yangdirencanakan. Kemudian khusus.benang-benang ditarik, Gambar 7.74 Penganjian dengan Mesin Hani Seksi Kerucut
401 Gambar 7.75 Penganjian dengan Mesin Hani Lebarx Metode penganjian bentuk ditentukan dalam resep Bum (Slasher Method) perlu dimasak terlebih dahulu. Macam serat danSistem penganjian ini benang yang akan dikanjimerupakan kelanjutan dari sangat mempengaruhipenghanian dengan mesin hani terhadap pemilihan macamlebar, sehingga benang-benang kanji yang digunakan, lamayang akan dikanji terlebih pemasakan dan temperaturdahulu digulung pada bum hani yang digunakan dalammenggunakan mesin hanii proses penganjian.lebar. Untuk prosespenganjiannya pada mesin ini Sampai saat ini dikenal beberapa macam alat/mesindiperlengkapi dengan peralatan pemasak bahan kanji. - Alat pemasak kanji terbukapemasakan kanji. Dengandemikian mesin yang digunakanterdiri dari 2 (dua) unit proses :- unit proses pemasakan kanji Pada alat pemasak kanji terbuka proses pemasakan dan- unit proses penganjian pencampuran dilakukan pada alat yang sama. Unit ini terdiri1.) Unit Proses Pemasakan Clay Pan dan Mixing Cistern, Clay Pan digunakan untukkanji memasak kanji yang sukar larut pada air, sedang mixing cisternUntuk mempersiapkan digunakan untuk memasaklarutan kanji yang siap untukdipergunakan dalam prosespenganjian, obat-obatan danbahan kanji yang telah
402bahan yang mudah larut dalam baru setelah larut danair. Setelah semua bahan kanji dipanaskan, bahan kanji yanglarut, dimasukkan pada mixing mudah larut pada suhu tinggicistern. dimasukkan. Setelah bahan-Ada jenis pemasak lain yang bahan kanji tersebut larutterdiri dari High Pressure semua dan sudah masak baruCooker dan Storage. Seluruh dipindahkan ke storage.bahan kanji dimasak pada High Dari tangkai penyimpanPressure Cooker dengan urutan (storage) larutan kanji alirkan kebahan kanji yang mudah larut bak kanji (size box) menurutpada suhu rendah didahulukan, kebutuhan Gambar 7.76 Alat Pemasak Kanjii TerbukaKeterangan : Pada alat pemasak terdiri dari1. Clay Pan clay pan, mixing cistern dan2. Mixing Cistern High Pressure Cooker3. Motor Larutan kanji dari clay pan dan4. Size Box mixing cistern yang sudah tercampur dengan baik- High Pressure Cooker/Jet kemudian dimasukkan pada Cooker high pressure cooker untuk dimasak pada tekanan dan temperatur yang tinggi.
403 Gambar 7.77 High Pressure CookerKeterangan : dimasukkan kedalam air1. Mixing Cistern sebelum perekat, maka2. Clay Pan akan tertekan kebawah3. High Pressure Cooker larutan oleh perekat dan tidak akan campur dengan- Hal-hal yang harus baik walaupun dikocokdiperhatikan dalam (diaduk).pembuatan larutan Kanji. Cara melarutkan oiling- Cara mencampur agent.Sebelum memasukkan Karena oiling agent susahperekat kedalam air, harus tercampur, sebaiknyadimasukkan dahulu sebelum dicampurkanpembasah yang berfungsi kelarutan kanji, oiling agentuntuk membantu dilarutkan tersendiri,pendispersian perkat pada dicampur dulu denganair. Kalau Perekat starch dan sedikit airdimasukkan secara kemudian dimasukkan danlangsung pada air akan diaduk. Karena Viskositasterjadi penggumpalan. larutan tinggi, oiling agentSelanjutnya, untuk tidak mengapung kemeratakan larutan perlu permukaan. Sesudah itudiaduk. baru dimasukkan kelarutan- Oiling Agent harus kanji.dimasukkan sesudah - Temperatur pemasakanperekat. Kalau oiling Agent harus cukup, sehingga butir-
404butir kanji telah betul-betul - Visko Cuppecah menjadi gelatine Visko Cup ada 2 macam(pasta). Masing-masing Ø : 6 mm untuk kapasperekat mempunyai suhu Ø : 4 mm untuk filamentyang berbeda-beda.- Lamanya pemasakan harustepat.- Lamanya pemasakansangat mempengaruhiviscositas larutan, walaupunperekat telah pecah menjadigelatin, biasanya viscositasturun dan lama-lama stabil.Tepat viscositas mulai stabil,pemasakan dihentikan,karena kalau dimasak terusviscositas stabil tetapi dayarekatnya turun. Gambar 7.79 Visko Cup Cara mengukur viscositas dengan visko cup. - Periksa kondisi Visko cup harus bersih, kalau perlu dibersihkan terlebih dahulu - Masukkan visko cup seluruhnya kedalam larutan kanji, pegang gantungannya dengan tangan kanan dan biarkan 10 – 20 detik agar Gambar 7.78 didapat panas yang samaGrafik Viscositas dan Waktu antara visko cup dengan larutanLamanya masak, masing- - Angkat visko cup penuhmasing perekat mempunyai dengan larutan.grafik yang berbeda. - Tekan knop dari stop watch- Selama pemasakan, supaya mulai bekerjaviscositas larutan harus dengan tangan kiri,selalu diperiksa dengan waktunya bersamaanVisko Cup. Kalau Viscup dengan pengangkat viskosudah menunjukkan hasil cupyang sama pemasakan - Pegang visko cup dengandihentikan. baik, tahan diatas larutan
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228
- 229
- 230
- 231
- 232
- 233
- 234
- 235
- 236
- 237
- 238
- 239
- 240
- 241
- 242
- 243
- 244
- 245
- 246
- 247
- 248
- 249
- 250
- 251
- 252
- 253
- 254
- 255
- 256
- 257
- 258
- 259
- 260
- 261
- 262
- 263
- 264
- 265
- 266
- 267
- 268
- 269
- 270