Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Kelas XI_smk_teknologi-pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain__1

Kelas XI_smk_teknologi-pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain__1

Published by haryahutamas, 2016-06-01 20:04:48

Description: Kelas XI_smk_teknologi-pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain__1

Search

Read the Text Version

305 Gambar 6.45 Anyaman leno memiliki struktur Silangan Anyaman Leno yang lebih kuat daripada anyaman polos, karena setiap helai benang pakan seolah-olah dijepit oleh dua helai benang lusi. Anyaman leno biasanya digunakan untuk kain kelambu dan untuk membuat pinggirkan pada mesin tenun tanpa teropong, agar struktur benang lusi yang lebih dalam (badan kain) tidak mudah lepas.

306BAB VII hal penulisan kadang-kadangPROSES PERSIAPAN tidak sama unsur-unsur yangPERTENUNAN ada pada standar konstruksi kain meliputi :Proses persiapan pertenunan - Nomor dan jenis benang lusiadalah proses menyiapkan - Nomor dan jenis benangbenang lusi dan benang pakansessuai dengan konstruksi kain pakanyang akan dibuat yang meliputi - Tetal benang lusi per satuannomor benang lusi, nomorbenang pakan, tetal lusi, tetal panjangpakan anyaman, lebar kain - Tetal benang pakan persehingga dapat meningkatkanproduktifitas dan mutu kain satuan panjangpada proses pertenunan yang - Lebar kainsetinggi-tingginya. Contoh penulisan 40' s ct x 30' s ct 1. x 45 86 hl /\" x 70 hl /\"7.1 Tujuan Proses Persia 2. 40’s ct . 30’s ct , 86 h/” . 70 pan Pertenunan hl/” . 45” Keterangan :- Membuat gulungan benang 40’s ct - No. benang lusi Ne 1 dalam bentuk dan volume gulungan sesuai dengan 40’s, jenis benang setiap tahap proses persiapan pertenunan cotton 30’s ct - No. benang pakan- Memperbaiki mutu dalam Ne 1 30’s, jenis benang cottonsifat fisik maupun psikis 86 hl/” - Tetal benang lusi 86 helai per inchbenang sehingga dapat 70 hl/” - Tetal benang pakan 70 helai per inchmeningkatkan efesiensi 45” - lebar kain 45 inchmaupun mutu produksipada prosespertenunan 7.1.1.1 Pengaruh Konstruksi Kain terhadap Proses7.1.1 Standar Konstruksi Kain Persiapan Pertenunan TenunDalam menentukan standar Konstruksi kain tenun sangatkonstruksi kain dalam hal menentukan dalam prosespenulisan belum ada standar persiapan pertenunan karenapenulisan yang baku bahkan setiap konstruksi kain yangsetiap perusahaan tekstil dalam berbeda perlu mendapatkan perlakuan yang berbeda pula

307agar dapat menghasilkan x Proses Perangkapanproduksi kain tenun yang sesuai Benang (Doubling)dengan standar mutu dan x Proses Pemantap Benangefesiensi yang (Steaming)ditentukan/diharapkan. x Proses Penghanian (Warping)7.1.1.2 Urutan Proses Persi x Proses Penganjian Benang apan Pertenunan (Sizning)Urutan persiapan pertenunan x Proses Pencucukantergantung konstruksi kain yang (Reaching in)akan dibuat dan jenis mesin- x Proses Penyambunganmesin, persiapan dan Benang ( Tying in)pertenunan yang digunakan dan x Proses Pemaletan Benangbentuk gulungan benang yang 7.1.1.2.2 Macam-macam Proses Pertenunanakan diproses.7.1.1.2.1 Macam-macam 1. Proses Pertenunan untuk Proses mesin tenun Convensional Persiapan (Shuttle loom)x Proses Pengelosan 2. Proses pertenunan untuk mesin tenun tanpa teropong(Winding) (Shuttles loom)x Proses Penyetrengan (HoukReeling)x Proses Penggintiran Benang(Twisting)

3081. Skema proses persiapan pertenunan untuk mesin tenun Convensional (Shuttle loom) Benang Single Bentuk Cone’sProses persiapan Proses persiapanbenang lusi benang pakan Pengelosan Pemaletan Penghanian Penganjian Penyambungan Pencucukan Pertenunan Mesin Tenun Convensional Gambar 7.1 Skema Proses Persiapan Pertenunan (Shuttle Loom)

3092. Skema proses persiapan pertenunan untuk mesin tenun tanpa teropong (Shuttleless loom) Benang Single Bentuk Cone’sProses persiapan Proses persiapanbenang lusi benang pakanPengelosan PemaletanPenghanianPenganjian PenyambunganPencucukan Pertenunan Shuttless Loom Gambar 7.2Skema Proses Pertenunan (Shuttleless Loom)

3107.2 Proses Pengelosan volume sesuai dengan kebutuhan prosesProses pengelosan adalah selanjutnya.proses membuat gulunganbenang dalam bentuk dan - Meningkatkan mutu danvolume gulungan sesuai dengankebutuhan proses berikutnya. efesiensi pada proses selanjutnya. 7.2.2 Bentuk Bobin Kelos7.2.1 Tujuan Proses Bentuk dan ukuran bobin kelos Pengelosan disesuaikan menurut kebutuhan proses selanjutnya dan jenis- Meningkatkan mutu benang benang yang akan diproses. Adapun bahan yang digunakanyang meliputi kekuatan, bobin kelos pada saat ini berupa kayu, plastik keras dan dapatkerataan, kebersihan berupa karton.benang dan sambungan-sambungan yang kurangbaik.- Meningkatkan mutu x Bobin Kerucutgulungan benang yangmeliputi kerataan Bobin kerucut ini digunakan untuk menggulung benang yangpermukaan, kekerasan, mempunyai permukaan kasar misal benang cotton, campuran.bentuk gulungan benang.- Membuat gulungan benangsesuai dengan bentuk dan Gambar 7.3 Bobin Kerucutx Bobin CakraBobin craka ini digunakan untukmenggulung benang yangmempunyai permukaan benangyang licin misal benang sutra,filamen. Gambar 7.4 Bobin Cakra

311x Bobin Silinder - Sistem Penggulungan PasifBobin silinder digunakan untukmenggulung benang yang Pengulungan benang dilakukanmempunyai permukaan benangyang kasar. berdasarkan gesekan antara poros penggulung dengan bobin kelos. Pada sistem penggulungan ini kecepatan penggulungan benang dari awal sampai gulungan penuh akan tetap sama, karena kecepatan penggulungan benang pada bobin selalu sama dengan kecepatan putar porosGambar 7.5 penggulungan.Bobin Silinder Kekurangan sistem ini adalah benang selalu mendapatkan7.2.3 Mekanisme Gerakan gesekan dengan alatMesin Kelos penggulung, sehingga gulungan sedikit benyak dapat merusakx Penggulung Benang mutu benang. Oleh karenaitu sistem penggulungan ini tidakBerdasarkan cara digunakan untuk benang-penggulungan benang pada benang yang bermutu tinggibobin kelos ada 2 sistem. (benang halus). Gambar 7.6 Penggulung Pasif

312Keterangan : Untuk mengatur antara1. Poros eksentrik2. Eksentrik kecepatan spindel bobin dengan3. Peluncur pengantar benang4. Poros peluncur kecepatan pengantar benang5. Poros penggulung6. Poros bobin dilakukan dengan 2 cara : - Kecepatan spindel tetap pada diameter gulungan benang kecil maupun pada diameter gulungan besarx Sistem Penggulungan sedangkan kecepatan Aktif pengantar benang yang berubah-ubah.Penggulungan benangdilakukan pada bobin yang - Kecepatan spindel berubah-langsung diputarkan oleh ubah, sedangkan kecepatanspindel bobin. pengantar benang tetap.Sistem penggulungan ini Sistem pengulungan ini hasilkecepatan spindel bobin dengan penggulungan pada bobinkecepatan gerak pengantar terlihat rapi, sehingga pdabenang dibuat sedemikian rupa penarikan benang kembalisehingga jumlah spiral gulungan tidak mengalami kesulitan.benang yang diperoleh diatas Tegangan benang teraturbobin persatuan waktu selalu karena pada waktu proseskonstan, walaupun terjadi pada penggulungan tidak adadiameter gulungan yang friksi dengan drum makaberbeda. Dengan demikian benang tidak mengalamisudut gulungan yang diperoleh gesekan, sehinggaakan berubah pada setiap memperkecil keluarnya bululapisan gulungan. benang. Gambar 7.7 Penggulung Aktif

313Keterangan : panjang dari pangkal keM. Motor ujung bobin.1. Puli motor2. Puli bergerak - Pengantar Bersayap3. Roda gigi perantara Kunstruk pengantar4. Roda gigi poros spindel bersayap sama dengan5. Spindel (gulungan benang) pengantar eksentrik. Roda6. Roda gigi ganti eksentrik berbentuk7. Roda gigi poros eksentrik sepasang piring yangpengantar benang berhadapan, antara kedua8. Eksentrik pengantar benang piring membentuk celah9. Pengantar benang sebagai tempat lewatnya10. Benang Penyuap benang (lihat gambar 7.7).x Pengantar BenangPengantar benang adalah alatuntuk mengantarkan danmengatur letak benangterggulung pada bobin kelos.Macam-macam PengantarBenang- Pengantar Eksentrik Gambar 7.8 Pengantar BersayapPeletakan benang pada Keterangan :bobin kelos dilakukan oleh 1. Poros penggulung 2. Poros sayappeluncur pengantar benang 3. Sayap 4. Bobinyang berada pada alur - Pengantar Silinder Beralureksentrik. Bentuk eksentrik Eksentrik Bentuk pengantar ini berupamenentukan bentuk drum dengan diameter r 10 inch, pada drum terdapatpeletakan benang pada alur yang berfungsi sebagai eksentrik pengantar benangbobin kelos (lihat gambar dan drum ini juga berfungsi sebagai penggerak atau7.6) pemutar bobin penggulung benang (lihat gambar 7.8)Putaran poros eksentrikberasal dari porospenggulung denganperantaraan roda-roda gigi.Berputarnya poros eksentrik,peluncur pengantar benangakan bergerak bergeserkekanan dan kekiri padaporosnya sejauh kurva rodaeksentrik dan merupakan

314 C = Pandangan silinder beralur eksentrik D = Gambaran jalannya benang dalam gulungan / bobin tidak pada satu tempat - Pengantar Silinder Beralur Spiral Pengantar ini berbentuk drum berdiameter r 2,5 inch Gambar 7.9 yang alurnya membentuk Pengantar Silinder Beralur spiral atau ulir. Drum selain Eksentrik berfungsi sebagai pengantarKeterangan : benang juga berfungsiA = Penampang membujur sebagai penggerak atau silinder beralur eksentrik pemutar bobin penggulungB = Penampang melintang benang. Gambar 7.10 Pengantar Silinder Beralur SpiralKeterangan : x Pengatur Tegangan dan Pembersih Benang (TensionGambar memperlihatkan Washer)silinder beralur dengan masing- Fungsi alat ini adalah : - Mengatur tegangan benangmasing bentuk gulungannya. pada saat digulung padaYang atas bentuk gulungan bobin agar gulungan benang mempunyai kekerasan yangconer, yang bawah bentukgulungan cheese.

315cukup sehingga gulunganbenang tidak mudah rusakdan dapat mencapai volume Gambar 7.11gulungan yang optimal Pengatur Tegangan dengan Persesuai dengan kebutuhan.- Menghilangkan bagian yang Keterangan :lemah yaitu bagian benang a. Cakra pengeremyang mempunyai kekuatan b. Per spiraldibawah standar yang c. Mur penyetelditetapkan, benang akanputus pada saat diproses. x Pengatur tegangan dengan- Membersihkan benang dari Cincinkotoran yang menempelpada benang.Sebagai standar besarnya Gambar 7.12tegangan berkisar antara 1 – 2 Pengatur Tegangan dengangram. Sebagai alat untukmengukur tegangan benang Cincinpada proses pengelosandisebut Tension Meter. Keterangan : a. Cakra pengeremx Pengatur tegangan dengan b. Cincin pengatur tegangan Per Tabel 7.1Tegangan Benang Proses Pengelosan No. Benang Besar Tegangan (gram)Ne 1 Tex 29.5 – 59 20 29.530 19.6 19.6 – 39.240 14.75 14.75 – 29.5

316Apabila tidak ada alat pengukur Pada mesin kelos cincin-cincin sudah diberi warna sesuaitegangan, dapat menghitung dengan beratnya. Besarnya tegangan dapat diatur dengandengan menggunakan berat pemberian cincin pemberat (lihat tabel)cincin-cincin yang akanmempengaruhi teganganbenang. Tabel 7.2 Beban Cincin dalam Pengelosan Nomor Benang Ne 1 Berat Cincin (gram) Dibawah 10’s 29.5 – 45.0 10 – 20 23.05 – 29.35 20 – 30 16.75 – 23.05 30 – 40 10.35 – 16.75 40 – 50 7.15 – 10.35 50 – 60 5.0 – 5.7 60 – 80 2.7 – 3.0 80 – 100 1.7 – 2.0 Diatas 100 1.7 – 1.9Adakalanya bagian benang maupun bagian diameter besaryang diameternya kecil tapi yang tidak sesuai dengankuat, dengan pengaturan standar diameter yangtegangan ini seperti tersebut ditetapkan maka benangdiatas benang tidak akan putus, tersebut akan diputuskan olehakhirnya ikut tergulung. alat ini.Untuk membuang bagian inibiasanya pada mesin kelos x Slub Catchermenggunakan “Electrical YarnCleaner”. Fungsi alat ini adalah untukPrinsip kerja dari alat ini memutuskan bagian benangmengontrol diameter-diameter yang menebal dan sambunganbenang. Bagian diameter kecil benang yang terlalu besar.

317Jarak celah Slub Catcher dapatdiatur sesuai dengan nomor danjenis benang dan kerataandiameter benang yangdiharapkan.Macam-macam Slub Catcher Gambar 7.13 Slub Catcher Type Blade1. Single Blade berbentuk pisau untuk nomor benang rendah atau kasar2. Double Comb berbentuk Gambar 7.14 sisir atau gergaji untuk Catcher Type Comb (Sisir) nomor benang sedang Sebagai standar jarak Slub3. Gabungan Blade dan Comb Catcher dapat dilihat pada tabel digunakan untuk benang dibawah. halus Tabel 7.3 Jarak Celah Slub Catcher Nomor Benang Gauge ( 1 mm) Ne 1 100Carded 10 Tipe Pisau Tipe GergajiCarded 20Carded 30 70 – 85 80 – 90Carded 32Carded 36 55 – 65 65 – 75Carded 40Carded 45 45 – 55 55 – 65Combed 50Combed 60 40 – 50 50 – 60 40 – 50 50 – 60 36 – 45 45 – 50 33 – 40 40 – 45 30 – 36 35 – 40 25 – 30 20 – 25

318Alat pengukur jarak Slub Alat untuk mengukur jarak celahCatcher. Slub Catcher dapat digunakan “Leaf Gauge”. Gambar 7.15 Leaf GaugeUntuk menentukan jarak celah benang, diameter benang danSlub Catcher, selain jenis Slub Catcher yangmenggunakan tabel tersebut digunakan dengandiatas dapat juga menggunakan menggunakan tabel 7.4 jarakperhitungan berdasarkan jenis celah Slub Catcher. Tabel 7.4 Jarak Celah Slub Catcher Jenis Benang Jenis Slub Catcher Carded Blade Comb 1.75 D – 2.25 D 3.0 D Combed 1.50 D – 1.75 D 3.0 DKeterangan D :Diameter benang

319Diameter benang dapat dihitung a. Berapakah diameter benangdengan rumus Ashenhurst. 100 % poliester Ne 1 36Diameter benang kapas : diameter benang kapas Ne 11 Ne1 0.035628 36 = 0,0356 inch atau 36 Ne1 = 0,0059 inch bj kapas = 1.55(satuan/seribu inch) bj poliester = 1.38Untuk jenis benang lainnya diameter benang poliesterperlu diadakan penyelesaiankarena berat jenis serat kapasberbeda dengan berat jenisserat lainnya.Diameter (ds) = dk bj. Kapas 1.55(100 % Sintetis) bj. Sintetis Ne 1 36 = 0,0059 x 1.38Diameter Campuran (dc) : = 0,0062 inch b. Berapakah diameter benang(dk x % Kapas )  (ds x Sintetis) Campuran Poliester 65 %, 100 Kapas 35 % Ne 1 36 ‘s.Contoh perhitungan diameterbenang. diameter Campuran = (0,0062 x 65)  (0,0059 x 35) 100 = 0,0061 inch Tabel 7.5 Berat Jenis Serat Jenis Serat bj SeratKapas 1.55Linen 1.50Wool 1.32Sutera 1.36Poliester 1.38Viscose rayon 1.32Nylon (polyamid) 1.14Vinylon (polyvinylon alkohol) 1.30Polyprophylene 0.9

320x Tempat benang yang akan Benang yang berbentuk dikerjakan untaian (steng) dipasangkan pada Haspel (kincir) lihatBenang yang akan diproses gambar 7.16.pada mesin kelos dapat Pemasangan benang padaberbentuk bobin atau untaian haspel terlebih dahulu(streng). benang harus dikebut untuk meluruskan kembali dan- Haspel (kincir) menghindarkan kusutnya membelitnya benang satu sama lain. Gambar 7.16 Gambar 7.16 Haspel- Spindel (pasak) Keterangan :Benang yang berbentuk 1. Pemegang pasakbobin atau pepercone 2. Spindel pasakdipasangkan pada pasak 3. Benang Cone’s(spindel) lihat gambar 7.17. x Spindel Bobin (Pemegang Bobin) Bobin penggulung yang akan digunakan untuk menggulung benang dipasang pada spindel bobin (pemegang bobin) dan diatur posisinya agar bobin dapat berputar dengan tenang, tidak bergetar dan tidak Gambar 7.17 bergeser atau goyang lihat Spindel (pasak) (gambar 7.18)

321 Gambar 7.18Spindel Bobin (Pemegang Bobin)x Peralatan Otomatis Penjaga Konstruksi peralatan ini Benang Putus bermacam-macam tergantung merek dan type mesin kelosnya.Peralatan otomatis penjaga Dalam hal ini akan disajikanbenang putus ini fungsinya salah satu perlatan penjagaadalah untuk menghentikan benang putus yang digunakanpenggulungan benang bila pada mesin Kelos Murata Typeterjadi benang putus. 60. (a)

322 (b) Gambar 7.19 Otomatis Penjaga Benang Putus ujung Hammer (7) sehinggaPrinsip cara kerja peralatan : pada waktu Hammer (7)- Gerakan Hammer berayun keatas akan Gerakan Hammer ini berasal dari Pulley (1 dan 2) yang mendorong Pena (9) yang kemudian akan menggerkan roda gigi cacing (3 dan 4). kemudian akan mengangkat Berputarnya roda gigi cacing tersebut akan menggerakan Pemegang Bobin sehingga Rod (6) naik turun dengan perentaraan Engkol (5). gulungan benang akan Gerakan Rod akan mengakibatkan Hammer (7) menjauhi dari Drum dan bergerak berayun. Handel 910) akan turun- Gerakan Peraba Bila terjadi benang putus, sehingga proses peraba benang (8) akan bergerak turun dan Pena (9) penggulungan benang akan ujungnya akan mendekati berhenti. x Peralatan Pengatur Gulungan Benang Penuh (Doffing) Peralatan ini berfungsi untuk menghentikan penggulungan benang bila tebal gulungan atau isi gulungan benang pada bobin

323telah memenuhi syarat Keterangan :kebutuhannya. 1. DrumUntuk mengatur tebal gulungan 2. Gulungan Benangatau isi gulungan benang ada 3. Cincinbeberapa cara :- Cincin Penggantung - Dengan alat ukur Peralatan ini juga digunakan Cara ini digunakan apabila pada mesin Kelos yang tidak pada mesin Kelos tidak dilengkapi dengan peralatan dilengkapi dengan perlalatan pengatur gulungan penuh pengatur gulungan penuh yang bekerja secara atau tebal gulungan yang otomatis. Dalam hal ini bekerja secara otomatis. operator harus selalu Peralatan cincin dipasang mengontrol tebal gulungan tergantung di atas gulungan pada setiap gulungan benang, bila permukaan benang dengan alat gulungan benang telah ukurnya. Bila tebal gulungan menyinggung cincin maka sudah memenuhi syarat operator segera meng maka gulungan benang hentikan penggulungan. dihentikan dan diganti dengan bobin yang kosong. Gambar 7.20 Gambar 7.21 Pengatur Gulungan Penuh Pengatur Gulungan Penuhdengan Cincin Penggantung dengan Alat Ukur

324 Gambar 7.22 Peralatan Penjaga Benang Kusutx Peralatan Pembakar Bulu Sebelum benang dimasukkan Benang pada pengantar benang dilakukang dahulu kedalamPeralatan pembakar bulu sebuah peralatan pembakarbenang ini pada umumnya bulu. Bahan bakar yangdipasang pada mesin Kelos digunakan disini adalah gasuntuk mengerjakan benang- atau listrik, gas ini dibakarbenang yang halus dan didalam sebuah ruangan danmempunyai permukaan yang dalam ruangkan ini benanglicin. Benang-benang biasanya dilewatkan.digunakan untuk pengerjaan Dalam hal ini yang harusyang prosesnya cepat, misalnya mendapat perhatian adalahutnik benang rajut lusi (Warp kecepatan jalannya benangKnitting). Benang-benang ini dengan panas pembakaranharus melalui gerakan yang harus diatur dengan baikcepat untuk mendapatkan sehingga benang tidak terbakarjeratan-jeratan. seluruhnya.Prinsip pembakaran bulu dapatditerangkan dengan skemapada gambar.

325 Gambar 7.23Peralatan Pembakar Bulu BenangKeterangan : bobin kerucut biasanyaa. Tabung gas sudutnya adalah 5 - 7º.b. Ruang gasc. Ruang nyala apid. Benange. Rol pengantarx Pengatur Bentuk Gulungan BenangPeralatan ini fungsinya adalah : Gambar 7.24- Untuk mengatur bentuk Pengatur Bentuk Gulungan gulungan sehingga sesuai Benang dengan bentuk gulungan benang yang diinginkan, 7.2.4 Pemeliharaan mesin yaitu bentuk silinder maupun Winding. bentuk Cone.- Untuk mengatur sudut pangkal gulungan benang sehingga benang tidak dapat tergelincir pada pangkal gulungan benang.Bentuk gulungan benang inidiatur oleh pemegang bobinnyayang telah disesuaikan denganbesar antara 0 - 10º, untuk

326Pemeliharaan pada mesin Perhitungan produksi padaWinding meliputi :1. Pembersihan gear end seti mesin kelos sistem ap 1 hari. penggulungan dengan poros2. Pembersihan blower setiap friksi pada dasarnya ditentukan 1 minggu.3. Pembersihan stop motion, oleh kecepatan keliling dari creadle, drum shaft setiap 1 poros friksi. Namun banyak bulan.4. Pelumasan stoping shaft, faktor lain yang dapat creadle, swing arm setiap 1 bulan sekali. mempengaruhi besarnya5. Pembersihan umum setiap 3 bulan. produksi. Salah satunya adalah6. Pelumasan bearing arm setiap 6 bulan. faktor slip benang waktu7. Centering peg dan tension setiap 9 bulan. digulung. Berapa besarnya7.2.5 Perhitungan Produksi faktor slip benang ini tergantung dari keadaan bobin, poros spindel, pelumasan, tekanan bobin terhadap poros friksi dan benangnya itu sendiri. Untuk mengetahui rendemem atau efesiensi mesin kelos yaitu dengan menghitung besarnya produksi teoritis dan besarnya produksi sesungguhnya (produksi nyata) yang dapat dicapai pada waktu yang sama. Gambar 7.25 Diagram Poros Friksix Produksi Teoritis - Untuk N putaran, maka panjang benang yang- Tiap satu putaran silinder digulungporos friksi, panjang benangyang digulung L = N (S d ) 2  S 2 (satuan L = (S d ) 2 + S 2 panjang/menit) Keterangan :

327L = Panjang benang yang = 324 meter/menit digulung Produksi Teoritis satu jam :S d = keliling poros friksi 324 x 60 x 20 spindelS = jarak alur poros friksi 1,693 x 20' sN = RPM poros friksi = 11482 gramProduksi Sesungguhnya = 11,482 kg(Produksi Nyata) b. Produksi nyataProduksi nyata dihitung = 90 x 11,482 kg 100berdasarkan penimbangan hasil = 10,333 kgpengelosan. 7.3 Proses Pemaletan- Efesiensi produksi Produksi nyata= x 100 % Prouduksi TeroritisContoh perhitungan : Proses pemaletan adalan proses membuat gulungan dariSatu unit mesin kelos kapasitas bentuk hank, cone, silinder atau bentuk yang lainnya menjadi20 spindel mengerjakan benang bentuk gulungan palet yang akan digunakan sebagai benanNe 1 20’s Cotton dengan data- pakan pada proses pertenunan.data teknis sebagai berikut : (lihat gambar) Bentuk gulungan pakan.- diameter poros friksi (d) = Pada proses menenun, gulungan benang pada bobin10 cm palet dipasangkan pada tero pong (shuttle) yang selanjutnya- jarak alur (S) = 8 cm benang dari bobin palet ber fungsi sebagai benang pakan.- RPM poros friksi (N) = 1000 Gulungan benang pada bobin palet harus padat sehinggaputaran/menit lapisan-lapisan benang pada bobin palet tidak akanHitunglah : tergelincir/terlepas pada saata. Produksi Teoritis 1 (satu) proses menenun yang kecepatannya tinggi, tetapi jam lapisan-lapisan benang tersebutb. Produksi Nyata jika efesiensi hanya terurai lapis demi lapis, sesuai dengan kecepatan produksinya 90 % jalannya teropong (shuttle).a. Produksi Teoritis satu menit / spindelL = N (S d ) 2  S 2 = 1000 (3.14.10) 2  82 cm/menit = 32400 cm/menit

328Gulungan benang pada proses mudah putus, dengan demikian cacat kain karena benangpemaletan pada umumnya pakan dapat dicegah.menrupakan gulungan sejajar 1) Tujuan Proses Pemaletandan bersilang yang bentuk Tujuan proses pemaletan adalah membuat gulungangulungannya merupakan benang pakan dengan volume yang seoptimal mungkin sesuaikerucut pada kedua pangkalnya dengan standar ukuran yang ditetapkan sehingga dapatatau hanya pada pangkal meningkatkan mutu dan efesiensi produksi pada prosesbagian akhir saja, yang mana pertenunan.tergantung dari type mesinpalet, macam teropong dan typemesin tenun yang digunakan.Pada proses pemaletan jugaterjadi proses penyempurnaanmutu benang, agar pada prosespertenunan, benang pakan tidak Gambar 7.26 Bentuk gulungan benang pakan2) Bentuk Bobin Palet x Bobin Palet Biasa Bobin palet ini biasanyaBobin palet yang akan digunakan pada mesindigunakan pada proses tenun biasa (ordinary) yaitupemaletan bermacam-macam mesin tenun yangtergantung dari jenis dan type pergantian pakan dilakukanmesin tenun yang digunakan. secara manual.Bobin palet pada umumnyadibuat dari kayu atau plastikyang keras.\

329 Gambar 7.27Bobin Palet Biasa- Bobin Palet Peraba Elektrik logam. Bobin palet ini Bobin palet pada kepala digunakan pada mesin bobin terdapat cincin-cincin tenun otomatis pergantian dan pada bagian palet dengan peraba pakan pangkalnya dilapisi dengan elektrik. Gambar 7.28Bobin Palet Peraba Elektrikx Bobin Palet Peraba Mekanik pada mesin tenun - Bobin palet yang pada kepala bobin terdapat otomatis pergantian cincin-cincin. Bobin ini biasanya digunakan palet dengan peraba pakan mekanik. Gambar 7.29Bobin Palet Peraba Mekanik

330 digunakan pada mesin - Bobin palet yang pada tenun otomatis bagian pangkal terdapat lubang peraba pakan. pergantian teropong Bobin ini biasanya dengan peraba mekanik. Gambar 7.30Bobin Palet Shuttle Change Peraba Mekanikx Bobin Palet Foto Elektrik pada mesin tenun otomatis Bobin palet pada kepala pergantian palet atau bobin terdapat cincin-cincin pergantian teropong dengan dan pada pangkal bobin peraba foto elektrik. terdapat lubang-lubang. Bobin palet ini digunakan Gambar 7.31Bobin Palet Peraba Foto Elektrik3) Mesin Palet (Pirn Winder) - Mesin Palet bak minyak dengan poros berdiriDitinjau dari konstruksi ataubekerjanya, mesin palet dapat - Mesin Palet bak minyakdigolongkan menjadi : dengan poros datar/rebah- Mesin Palet berbentuk - Mesin Palet bak minyak corong tanpa poros- Mesin Palet dengan rol - Mesin Palet otomatis kerucut- Mesin Palet dengan bak Dalam hal ini akan dijelaskan dari salah satu jenis mesin palet minyak yaitu Mesin Palet Otomatis Merk MURATA buatan Jepang.

3317.3.3.1 Mesin Palet Otomatis 115 spindel, sedang spindelnya selama penggulungan benangOtomatisasi pada mesin-mesin sampai penuh, bergerakdikembangkan karena untuk mengelilingi mesin satu kali danmengejar produksi yang tinggi diganti dengan palet kosongdengan menjalankan mesin pada satu tempat tertentu typepada efisiensi yang tinggi dan mesin tersebut terkenal denganmembutuhkan pelayanan dari sebutan “Long Quiler” yangtenan manusia yang sedikit dilengkapi dengan alatmungkin. penyambung benang putusMesin palet otomatis ditandai secara otomatis pada setiapdengan penggantian bobin palet spindelnya.penuh dengan bobin palet Mesin palet otomatis dengan 4kosong secara otomatis, tanpa spindel dikembangkan olehmesin berhenti, sehingga Murata dengan type 100’s danoperator melayani mesin 110’s Fully Automatic Weft Pirntersebut hanya pada waktu ada Winder, seperti yang terterabenang putus, pemasangan pada gambar.palet-palet kosong dan Pada mesin ini pemasanganpengambilan palet-palet penuh bobin pada spindelnya dengansaja. sistem tekan pada kedua ujungDengan perkembangan pangkalnya. Sistemteknologi, otomatisasi semakin penggulungannya yaitu bobindikembangkan dan banyak diputar tetap dengan pengantarsekali macamnya dengan benang bergerak maju mundurkeistimewaan sendiri-sendiri. sambil sedikit demi sedikitBahkan kemudian dibuat mesin digeser dari pangkal sampaipalet yang unitnya terdiri dari keujungnya.

332 Gambar 7.32 Full Automatic Weft Pirn Winder Type 110’s MurataMekanisme penggeraknya eksentrik, ang terlihat padaterletak didalam bak minyak, gambar.terdiri dari roda-roda gigi dan

333 Gambar 7.33Mekanisme Penggerak Mesin Palet Otomatis “MURATA” Type 100’s1. Mekanisme Gerakan Mesin - Gerakan Pengatur Tebal Palet Otomatis “MURATA” Type 100’s. Gulungan (Diameter Pada mesin palet ini terdiri dari beberapa gerakan Gulungan) yaitu : - Gerakan Penggulungan- Gerakan Penjalan dan Pemberhenti (Starting And Benang Cadangan Stopping) (Bunching)- Gerakan Penggulungan dan Pengantar Benang - Gerakan Pengatur- Gerakan Otomatis Gulungan Tegangan Penuh/Pergantian Palet - Gerakan Otomatis Benang Putus a. Gerakan Starting And Stopping (Penjalan dan Pemberhenti)

334 Driving Pulley (3595-2). Bila Handel pada posisi mesin Bila Switch pada “ON” maka jalan maka Belt akan Elektromotor akan berputar berpindah dari Loose Pulley dan jika Handel pada posisi (507) ke Driving Pulley mesin ber-Belt akan terletak (3595-2) dan kulit rem akan pada Loose Pulley (507), membuka sehingga mesin sehingga Elektromotor akan akan jalan. tetap berputar dan kulit rem(3579) akan mengerem Gambar 7.34Starting and Stoppingb. Gerakan Penggulungan dan terpasang pada Spindel Pengantar Benang Driving Shaft (505-2) akan akan berputar menggulung berputar jika Handel pada posisi mesin jalan, pada benang. Driving Shaft (505-2) mempunyai Roda Gigi (511) Spindel (521 dan 515) yang akan memutarkan Poros Spindel (521,522,515) mempunyai pengantar dengan perantaraan Roda Gigi (524,520), bobin yang benang yang terpasang pada poros (613), demikia pula Spindel (522 dan 515) mempunyai satu pengantar yang terpasang pada poros (613-1).

335 Gambar 7.35 Diagram Mekanisme GerakanKedua poros pengantar sambil bergerak bolak-balik(613,613-1) digerakkan diputar sedikit demi sedikitbolak-balik oleh eksestrik oleh gigi (1036) setiap satu(1044-X) dengan gerakan gerakan bolak-balik.yang berlawanan arah. Poros pengantar (613) diluarEksentrik tersebut kotak diperpanjang oleh spildiputarkan oleh Driving yang membawa pengantarShaft (505-2) dengan benang. Spil-spilperantaraan Gigi Cacing (Traversebar 614) ini(512) dan Roda Gigi (1043). mempunyai ulir sepanjangUntuk penggeseran batangnya.pengantar benang sedikit Dengan berputarnyademi sedikit dari pangkal Traverse bar (614)sampai keujung palet pada pengantar benang akanporos pengantar (613) bergearak maju sedikit demimempunyai gigi panjang sedikit bergeser dari pangkalyang berhubungan dengan sampai keujung Traversegigi (1036), jadi poros (613) bar (614).

336 pengantar benang akanc. Gerakan Otomatis Gulungan dapat kembali dengan cepat Penuh Pada bagian depan kepangkalnya, setelah Traverse Guide Bracket (620), ditekan oleh per (619) terjadi pergantian palet yang sehingga apabila gulungan benang sudah penuh maka penuh dengan palet yang ujung Traverse Bar Bracket (620) akan menumbuk kosong maka penggulungan Shaft Head (58) sehingga Stop Lever (67) akan dan pengantar akan mulai mengungkit Traverse Guide (621) keatas terbebas bekerja lagi. hubungannya dengan ulir pada Traverse Bar (620) Di bawah pangkal bobin dan dari kekuatan Per tadi pisau yang akan memotong benang dari bobin yang telah penuh, yang sudah dijatuhkan kebawah, yang ujungya sebelumnya dijepit diantara spidel dan pengkal bobin.

337 Gambar 7.36Otomatis Gulungan Penuh

338 Gambar 7.37 Gerakan Pergantian Paletd. Gerakan Pengatur Tebal akan menghasilkan diameterGulungan yang lebih besar dari padaSeperti diketahui bahwa benang halus.benang pakan harus Untuk mempercepat dandigulung dalam palet memperlambat pergeserandengan diameter yang pada mesin diperlengkapibesarnya tertentu, yaitu dengan Adjusting Handsesuai dengan teropong Wheel (571) yangyang digunakan dan nomor mempunyai angka skala.benangnya. Makin besar angka skalaApabila nomor benang yang yang distel pada adjustmentdipalet diganti atau dirubah, wheel (571), berarti makinmaka untuk mencapai cepat pergeseran pengantardiameter gulungan yang benang tersebut.sama, perlu diadakan Pada Spidle (521)perubahan kecepatan mempunyai Gigi Cacinggeseran dari pengantar (525) yang akanbenang. memutarkan Feed WormUntuk benang-benang yang Wheel (553) dan pada gigilebih kasar memerlukan tersebut mempunyai penapergeseran yang lebih cepat yang dapat membawadari pada benang-benang Ratchet Feed Lever (549)yang lebih halus. Sebab dan memutarkan Feedapabila pergeserannya Ratchet Wheel (532).sama, benang-benang kasar Jumlah gigi Ratchet yang

339diputarkan tergantung skala tinggi, makakedudukan Ratchet Feed kedudukan Ratchet FeedLever (549). Kedudukan Lever (532) akan dapatRatchet Feed Lever dapat memutarkan jumlah gigidiatur dengan menyetel Ratchet lebih banyak,Adjust Handle Wheel (571), sehingga pergeseranbila Adjust Handle Wheel benang lebih besar.(571) distel pada angka Gambar 7.38 Pengatur Tebal Gulungane. Gerakan Penggulung diperlegkapi denganBenang Cadangan peralatan otomatisGulungan cadangan benang pergantian palet (Copini diperlukan apabila mesin Change) atau pergantiantenun yang digunakan teropong (Shuttle Change).

340Gulungan benang cadangan balik (Traverseini disebut “Bunch”, Ada 2 Bunching), dimanamacam bentuk Bunch yaitu : benang digulung diatas1. Penggulungan setempat palet dengan pengantar (Traverseless Bunching), benang bergerak bolak- dimana benang balik. digulungan diatas palet Panjang benang cadangan ini dengan pengantar tergantung lebar sisir mesin benang tidak bergerak tenunnya (ukuran mesin) yaitu 3 bolak-balik. kali lebar sisir ditambah 70 cm.2. Penggulungan dengan gerak pengantar bolak- Gambar 7.39 Gulungan Benang Cadangan “Bunch” (A)

341(B)(C)

342 (D) Gambar 7.40A, B, C, D, E. Peralatan Gerakan Gulungan Benang Cadangan (Bunch)Gerakan pengatur panjang Holder (621) akan berhubungangulungan cadangan ini pusat dengan ulir Traverse Bar (611)gerakannya adalah dari Poros sehingga pengantar benangEksentrik Pengantar benang akan bekerja menggeser(1044-X), dengan perantaraan benang.Layer Locking Gear (1045-1),Layer Locking Cam (526) Bunch f. Pengatur TeganganMotion Gear (546), Connecting Benang yang akan digulungLever (603) yang akan pada mesin palet berbentukmemutarkan Ratchet Wheel coner dipasangkan pada(592). pegangan. ujung benangPada saat mulai penggulungan ditarik dilewatkan padabenang cadangan, setiap satu pengatur tegangan dankali putaran dari Bunch Motion peraba otomatis benangGear (546) akan menggerakkan putus (compensator).gigi ratchet satu gigi, padaratchet mempunyai nock yang Fungsi pengatur teganganmakin lama nock tersebut adalah :mendekati Pawl Bracket (585) 1. Mengatur tegangan benangdan akan megangkat PawlBracket sehingga Half Nut Piece agar benang mendapat tegangan dan kekerasan gulungan yang cukup atau

343sesuai dengan standar efesiensi pada proses pertenunan.tegangan atau kekerasan Standar tegang pada prosesgulungan yang ditetapkan pemaletan berkisar antara 1 – 2 gram/tex.sehingga gulungan benang Untuk mengatur tegangan benang pada proses pemaletantidak mudah rusak pada dapat dilakukan dengan mengatur kekerasan per spiralproses pertenunan. Selain yang menjepit piringan atau ring/cincin pemberat pengaturitu juga untuk menghasilkan tegangan. Alat pengatur tegangan dapatvolume atau panjang dilihat pada gambar 7.41.A, B, C, D, E.benang yang optimal.2. Meningkatkan mutu benangdalam hal kebersihan danmenghilangkan bagianbenang yang lemahsehingga dapatmeningkatkan mutu dan Gambar 7.41 A Pengatur Tegangan Tension Washer

344 Gambar 7.41 B Pengatur Tegangan Gambar 7.41 C Pengatur Tegangan Pegas (Per Spiral)

345 Gambar 7.41 D Pengatur Tegangan (Per Spiral) Gambar 741 EArah Jalan Benang pada Pengatur Tegangan

3467.3.3.2 Pemeliharaan Mesin silinder, cakra, yang Palet. ditempatkan pada rak haniPemeliharaan pada mesin Palet meliputi : (creel).1. Pembersihan spindle setiap Kalau jumlah benang yang akan hari. ditenun sedikit misalnya untuk2. Pembersihan tension device setiap hari. membuat kain pita atau3. Pembersihan sensor benang permadani, maka benang lusi putus setiap hari. tidak perlu dihani tetapi dapat4. Pembersihan motor dengan V beltnya setiap hari. langsung ditarik dari rak hani5. Pembersihan bagian penyua (creel) dan terus ditenun asal pan setiap hari. jumlahnya lusi lebih dari kecil6. Pelumasan return catch, tension reeleace crank cam atau paling banyak sama roll,turn crank,bronze roll and chain, tension device dengan kapasitas rak hani. setiap 20 hari. 7.4.2 Cara Penghanian7. Pelumasan tension pulley lever setiap 1 bulan. Benang lusi ditinjau dari8. Pelumasan bunch builder kekuatannya untuk ditenun ada case,tension pulley lever bolt,gear box,threader head, yang sudah memenuhi syarat, conter tip holder setiap 5 bulan. misalnya benang double (benang gintir) atau benang yang sudah dikanji, dan ada juga yang belum memenuhi syarat, misalnya benang single. Oleh karena itu benang single harus diperkuat dulu dengan dikanji sebelum ditenun.7.4 Proses Penghanian Maka berdasarkan tersebut di (Warping) atas, maka cara penghanian dapat digolongkan sebagai7.4.1 Tujuan Proses berikut : Penghanian x Penghanian langsung dari bobin yang ditempatkanTujuan proses penghanian pada rak hani ke bum tenunadalah untuk menggulungbenang lusi dengan arah tanpa melalui larutan kanji.gulungan sejajar pada bum hani(bum lusi) atau (bum tenun). x Penghanian sementara :Benang yang akan digulungdapat berasal dari gulungan - Menghani langsung daribenang bentuk kerucut (cone), bobin-bobin yang ditempatkan pada rak hani ke bum lusi atau bum hani, kemudian dari beberapa

347bum hani setelah melewati  Panjang benang harus lebihlarutan kanji. panjang dari panjang kain- Menghani langsung dari yang akan dibuat.bobin-bobin yang  Permukaan gulunganditempatkan pada rak hani benang pada bum tenunke bum hani setelah harus rata.melewati larutan kanji.  Piringan bum tenun tegakKemudian dari beberapa lurus dengan pika bum.bum hani ( warp beam)  Kedua piringan bum tenundilakukan terpasang simetris padapenggulungan/penyatuan pipa bum tenun atau sisakebum tenun. ujung pipa bum tenun di luarPada proses penghanian piringan kanan dan kiri samadilakukan proses penggulungan panjang.dengan : panjang tertentu, lebartertentu, jumlah lusi tertentu dan 7.4.3 Pemilihan Gulungantegangan yang sama. Yang Benang padakesemuanya hal tersebut Bobindisesuaikan dengan rapothanian atau harus sesuai Pada proses penghanian,dengan persyaratan kain yang gulungan benang yang akanakan dibuat. dihani dapat langsung berasalPersyaratan gulungan benang dari pabrik pemintalan.pada bum tenun yang iap/baik Gulungan benang dariuntuk digunakan : pemintalan dapat langsung benang-benang yang digunakan pada prosesdigulung harus sama penghanian dan ada yang dipanjang rewinding terlebih dahulu letak benang-benang yang sebelum digunakan.digulung harus sejajar Gulungan benang yang berasal benang yang digulung pada dari pabrik pemintalan danbum tenun harus seoptimal langsung digunakan padamungkin proses penghanian mempunyai gulungan benang pada bum kelemahan-kelemahan sebagaihani/tenun mempunyaii berikut :kekerasan yang cukup atau x Besar gulungan benangsetiap lapis gulungan kadang-kadang tidak sama,benang mempunyai sehingga penggantiantegangan yang sama gulungan benang sering Lebar benang pada bum dilakukan dengan waktutenun harus lebih lebar dari habis yang tidak sama,pada lebar cucukan pada dengan demikian makasisir tenun. stppage (berhentinya mesin)

348akan meningkat dan berbentuk silinder danefisiensi akan turun. penerikan seperti ini mempunyaix Gulungan benang yang tidak kelemahan sebagai berikut :sama besar akan x Kecepatan penarikanmengakibatkan tegangan benang tidak dapat tinggi,tidak sama selama karena bobin ikut berputar,penghanian. sehingga kalaux Penggantian gulungan kecepatannya tinggi bobinbenang yang sering akan bergelar dan akandilakukan akan mengganggu kerataanmengakibatkan benang.memperbanyak sambungan x Tegangan benang selamabenang dan akan proses tidak sama.mempengaruhi mutu Tegangan yang terjadi pada(kwalitas) kain. Sambungan waktu diameter gulungan,yang banyak akan berbeda dengan pada waktumemperbesar kemungkinan diameter gulunganbenang putus lagi karena mengecil.sambungan yang kurang x Karena massa gulunganbaik. benang, maka diperlukanx Kesalahan yang terjadi di gaya tarikan yang besar.pemintalan akan terbawa ke Jika gaya tarikan yangbum tenun, sehingga akan diperlukan ini melampauimengganggu proses kekuatan benangnya, makapenenunan dan akan benang akan putus.menurunkan mutu kain. x Jika penarikan benang berhenti, gulungan benang7.4.4 Cara Penarikan Benang akan terus berputar karena adanya gaya centrifugal.Ada dua cara penarikan benang Keadaan ini akandari bobin yang ditempatkanpada rak hani (creel) : menimbulkan kesulitan pada proses penghanian. x Volume gulungan benang biasanya kecil, sehingga harus sering mengganti bobin, yang mengakibatkan7.4.4.1 Penarikan Benang stppage besar dan efisiensi Tegak Lurus dengan turun. Poros BobinCara penarikan seperti ini Walaupun cara penerikanbiasanya digunakan pada tersebut di atas mempunyaigulungan benang yang kelemahan, kadang-kadang masih dilakukan pada keadaan

349tertentu misalnya untuk 7.4.5 Mesin Hani Seksimembuat kain yangmenggunakan benang-benang Silinder (Cylinderfilamen atau benang-benangmempunyai permukaan licin Sectional Warpingsehingga gulungan benangdibuat dalam bentuk bobin Machine)cakra di samping itu bila jumlahpesanan kain kecil atau Mesin hani ini prosesperusahaan-perusahaan kecil. penghaniannya dilakukan dengan membagi benang lusi menjadi seksi-seksi. Misalnya benang lusi yang harus dihani7.4.4.2 Penarikan Benang 6000 helai dengan lebar 180Sejajar (Segaris) cm, maka prosesdengan Poros Bobin penghaniannya dilakukan dengan membagi benang-Cara penarikan seperti ini benang lusi tersebut menjadibiasanya digunakan padagulungan benang yang 10 seksi setiap seksi terdiri dariberbentuk kerucut (cone), carapenarikan ini lebih baik dari 600 helai dengan lebar 18 cm.pada cara penarikan yang tegaklurus dengan poros bobin, Kemudian dari 10 bum hanikarena beberapa kelemahan-kelemahan tersebut di atas disatukan ke dalam bum tenundapat diatasi/dihilangkan. dengan lebar bum 180 cm menggunakan ”Beaming Machine”.7.4.5.1 Bagian-bagian Peralatan Mesin Hani Seksi Silinder (a) Gambar perspektif

350 (b) Pandangan samping dan atas mesin Gambar 7.42 Cylinder Sectional Warping MachineKeterangan : oleh penggeraknya, sehingga1. Creel2. Sisir silang untuk menjaga agar tegangan3. Sisir Ekspansi4. Bum hani benang pada bum hani selalu7.4.5.2 Proses Menghani tetap sama, baik pada waktuGulungan benang yang telah diameter gulungan benang padasiap dikerjakan dipasang padarak hani (creel) (1) sesuai bum hani kecil maupun besar,dengan corak lusi yang telahdirencanakan. pada mesin tersebutUjung-ujung benang dari creelditarik kemudian dilewatkan sisir diperlengkapi peralatansilang (2) yang berfungsi untukmensejajarkan setiap helai pengatur kecepatan putar bumbenang. Selanjutnya benangdilewatkan pada sisir ekspansi hani. Apabila diameter gulungan(3) kemudian digulung padabum hani (4). Bum hani benang bertambah besar,diputarkan secara langsung kecepatan putaran bum hani semakin lambat. Gulungan-gulungan pada bum hani kemudian disatukan dan digulung pada bum tenun menggunakan mesin Beaming.

3517.4.6 Mesin Hani Seksi Kelemahan dari mesin ini adalah : Kerucut (Cone  Panjang dan tegangan Sectional Warping benang pada bum kadang- kadang tidak sama besar. Machine)  Kurang tepat untuk masa produksi (produksi besar-Proses penghanian dilakukan besaran).dengan menggulung benang-benang lusi dalam bentuk band- 7.4.6.1 Bagian-bagian mesinband (tapes) pada tambur hani seksi kerucut(tromel). Band-band benang lusitersebut digulung berjajaran x Rak Hani (Creel)satu dengan lainnya, sehinggaselebar bum tenun. Banyaknya x Sisir Silang (Leasing Reed)benang lusi yang digulungdalam seluruh band-band x Mesin Hani (Warpingtersebut, sama dengan jumlahbenang lusi yang diperlukan. Machine)Banyaknya benang-benang lusipada tiap-tiap band dapat sama x Mesin Penggulung Bumdan juga dapat tidak sama. (Beaming Machine) Gambar 7.43 Skema Mesin Hani Seksi KerucutKeterangan : 2. Rol Pengantar 1. Creel (Rak Hani) 3. Sisir Silang

352 4. Rol Pengantar Kapasitas Creel 200 sampai 5. Sisir Hani 500 bobin dan tidak 6. Rol Pengantar diperlengkapi dengan alat 7. Rol Pengantar penjaga benang putus dan alat 8. Drum (Tambur) pengatur tegangan benang 9. Rol Pengantar sehingga tidak digunakan pada mesin hani yang mempunyai (Penegang) kecepatan yang tinggi. 10. Bum Tenun Dengan demikian Creel bentuk V ini hanya digunakan untuk1) Creel (Rak Hani, Rak jumlah produksi yang kecil. Kelosan) b) Creel berjajar ke belakangCreel ini fungsinya adalah untukmenempatkan gulungan benang Creel ini pada umumnya(kelosan) yang akan dihani. digunakan untuk massaMacam-macam bentuk rak hani produksi (produksi yang lebih(Creel) : besar dan dapat digunakana) Creel bentuk V untuk mesin hani yang mempunyai kecepatan yangCreel bentuk V ini gulungan tinggi. Pada Creel diperlengkapibenang yang akan dihani pada dengan alat pengaturumumnya bentuk silinder atau tengangan/pembersih benangCakra dengan penarikan tegak dan juga diperlengkapi denganlurus dengan sumbu bobin. alat penjaga benang putus. Gambar 7.44 Creel tanpa Spindel Cadangan

353 Gambar 7.45Creel dengan Spindel Cadangan Gambar 7.46 Creel dengan kereta dorong

354 Gambar 7.47 Creel bentuk VBagian-bagian peralatan yang dan tidak terganggu olehpenting pada Creel : gulungan benang pada Spindel Bobin cones, dengan kata lainSpindel Bobin dipasang penarikan benang berjalanpada pemegangnya dalam dengan lancar.kedudukan yang kuat Dalam hal ini jugasehingga kedudukan ditentukan jarak antaragulungan benang pada ujung gulungan benangwaktu mesin jalan tidak dengan pengantar benanggoyang. (pengatur tegangan)Jarak Spindel bobin yang sebagai standar ditetapkansatu dengan lainnya diatur dengan jarak 30 cm.bila gulungan dipasang pada Dalam menetapkan jarakspindel bobin permukaan tersebut, poros cone benanggulungan benang tidak atau ujung spindel harussaling bersinggungan dan lurus dengan lubang daribalooning yang terjadi dari pengatur tegangan.penarikan benang akan baik


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook