405setinggi 10 cm, perhatikan - Setelah selesai, bersihkankeluarnya larutan dari visko visko cup bagian dalamcup. maupun luarnya terutama- Tekan knop dari stop watch dibagian lubang pipa kecil.untuk dihentikan, Satuan dari viscositas terutamabersamaan dengan waktu dilaboratorium adalah Cps.larutan habis dari visko cup, Walaupun dilakukan dalamhitung berapa detik satuan detik kita dapat- Ulangi 2-7 kali (cukup 2 kali) mengetahui Cpsnya dengan- Catat pembacaan detik mempergunakan diagram dibawah ini. Gambar 7.80Grafik Kecepatan Habisnya Larutan terhadap Cps, untuk Viskocup Ø 6 mmKalau kita mempergunakan - Keadaan Larutan kanjiresep dengan 2 macam perekat waktu dilewati benangmisalnya Tapioka dan PVA,maka pelarutannya harus Penganjian benang sebenarnyaterpisah karena masing-masing dilakukan di size box, peralatanperekat daya larutan berbeda. yang ada pada size box adalahSetelah keduanya larut, Imersion Roller, squezing rollerkemudian dicampur dan dan cavity box. Oleh karena itudipanaskan sampai terbentuk harus kita perhatikan hal-halpasta dimana viskositasnya sebagai berikut :tetap. - Suhu larutan yang ada pada size box harus selalu tetap (stabil), dimaksudkan untuk
406mendapatkan viskositas - Lemak binatang 8 kgyang stabil pula. (10,7% terhadap- Untuk mempertahankan tapioka)viskositas larutan kanji yang - Teepol 2 kg (liter) (2,7 %baik, larutan harus selalu terahadap tapioka)berputar dari bak - Cu SO4 (trusi) 0,02 kgpenampung dan bak kanji, (0,03 % terhadapyang dilakukan oleh pompa. tapioka)- Untuk mendapatkan Proses memasak :viskositas yang baik : Pada Clay Pan Resep harus baik/tepat 150 liter air dimasukkan, Pencampuran harus diaduk. sesuai dengan 25 kg tapioka dimasukkan aturannya dan diaduk terus selama 15 Cara pemasakan harus menit. benar Dipanaskan hingga Sirkulasi larutan pada mencapai temperatur size box harus baik mendidih selama 10 menit. Suhu larutan harus tetap Pengadukan diteruskan selama 5 menit dan lemak- Cara mendapatkan Pick up binatang dimasukkan. % yang dikehendaki : Aduk terus selama 10 menit,Jika kenyataan Pick Up % lebihrendah dari yang dikehendaki, turunkan temperatur menjadikita bisa melakukan hal-halsebagai berikut : 80ºC.- Turunkan tekanan rol- Kalau belum didapat Pick Campurkan dengan kanji Up yang dikehendaki pada bak pemasak.- Kurangi kecepatan benang- Kalau masih juga belum - Pada bak pemasak didapat. Air 300 liter dimasukkan,- Turunkan suhu larutan kanji diaduk dan tapioka dimasukkan sedikit demi sedikit Teepol dimasukkan dan diaduk terus selama 10 mm- Resep-resep kanji dan cara Pemanasan dimulai hingga pemasakan dan penganjian. mendidih selama 15 menit- Resep penganjian kemudian turunkan dengan mesin temperatur 80ºC Untuk benang kapas Larutan yang ada pada Clay- Air 450 liter Pan dicampurkan.- Tapioka 75 kg (16,7 % Semuanya diaduk dan terhadap air) panaskan sampai mendidih dan sampai diperoleh
407viskositas larutan yang Stel tinggi kedalamanstabil. Imersion Roller. Proses penganjian Panaskan ruang pengering Larutan kanji dimasukkan (silinder pengering) sesuaipada bak kanji dan dengan standarpenampung secukupnya. pengeringan. Panaskan kedua bak hingga Kecepatan benang agardicapai temperatur 85ºC – selalu kontinu94 ºC Kontrol persentase kanji Stel tekanan Squeezing Rol setiap bum diturunkansesuai dengan persentase (14 -17 %)kanji yang diharapkan. Tabel 7.10 Resep Benang Polyester 65%,kapas 35% Bahan Jumlah KeteranganAir 400 liter -Terigu 12,0 kg 3% terhadap airPVA 217 16,0 kg 4% terhadap airVelustrol 1,0 kg 3,5% terhadap perekatElenon 1,0 kg 3,5% terhadap perekatTeepol 2 liter 7% terhadap perekatTemperatur proses kanji 85º CKeterangan : Terigu dan PVA 217 adalah zat perekat kanji. Tabel 7.11 Resep Benang Polyester 65%, Rayon 35% Bahan Jumlah KeteranganAir 400 liter -Typose (CMC)PVA – 217 8 kg 2% terhadap airVelustrol 6 kg 1,5% terhadap airElenon 1,0 kg 7,2% terhadap perekatTeepol 1,0 kg 7,2% terhadap perekatTemperatur dalam proses 2 kg (lt) 14,3% terhadap perekat 65–70º C -2.) Unit proses penganjian x penganjian (sizing section)Mekanisme mesin kanji secaraumum terdiri dari beberapa x pengeringan (drying section)bagianx tempat bum hani (beam stand, x penggulungan (beaming beam creel) section)
408 Gambar 7.81 Skema Proses Mesin Kanji SlasherKeterangan : 20. differential gear1. rak boom hani 21. delivery roll2. boom hani 22. delivery roll3. bak penampung 23. delivery roll4. rol-rol peregang 24. boom tenun5. rol perendam 25. pipa-pipa udara panas6. rol pemeras bawah A. Beam Creel (tempat Bum)7. rol pemeras atas B. Sizing Section (Bagian8. bak kanji9. rol pemisah basah Penganjian)10. drum-drum pemanas C. Diying Section (Bagian11. rol penegang12. pengeluaran udara Pengeringan)13. kipas penghisap D. Beaming Section (Bagian14. penyaring udara15. rol penegang Penggulungan)16. drum-drum pengering17. pipa penyalur udara a) Bagian bum hani (beam creel, beam stand) panas x susunan penempatan bum18. rol penegang19. rol pemisah kering hani dan arah penarikan benang dapat dilihat seperti pada gambar 7.84 A, B dan C.
409 Gambar 7.82Penempatan Bum dan Arah Penarikan Benangx penguluran benang bum hani Keterangan : pada tempar bum ada 2 1. Bum hani sistem. 2. Sabuk pengerem 3. PemberatPenguluran Pasif yaitu 4. Stang pengeremterjadinya penguluran karenaadanya penarikan benang Pada saat benang ditarikdengan keadaan bum ditahanoleh pengereman Lihat gambar tegangan benang harus selalu7.85. konstan dari gulungan besar Gambar 7.83 Penguluran Pasif dengan sampai gulungan benang itu Pemberat (bandul) habis. Oleh karena itu perlu adanya pengaturan-pengaturan pengereman bum x Pengaturan pengereman sistem pemberat (bandul). Pada sistem ini pengaturan pengereman dilakukan secara manual yaitu dengan menggeser pemberat. x Pengaturan pengereman sistem servo motor dan elektro magnet yang bekerjanya secara otomatis
410dengan penyetelannyadilakukan hanya sekali padaawal penarikan untuk seluruhbum yang dipasang (lihatgambar 7.86 dan gambar7.87). Gambar 7.85 Pengereman Sistem Elektromagnet a) Bagian penganjian (sizing Gambar 7.84 section) Pengereman Sistem Bagian ini merupakan terjadinya Servo Motor proses penganjian benang dimana benang–benang dilewatkan pada rol perendam, larutan kanji dan rol-rol pemeras. Gambar 7.86 Bagian Penganjian (Sizing Section)Keterangan : 5. Rol pemeras1. Bak penampang 6. Pompa2. Bak Kanji3. Pipa uap Macam-macam bagian4. Rol perendam penganjian : macam-macam
411bagian penganjian dibedakan 3. Perendam tunggal (onemenurut jumlah rol perendam, sizevet) gambar 7.87 a, b, d.rol pemeras dan bak kanji yangdigunakan . 4. Dua perendam (Two size1. Pemeras tunggal (single vet) gambar 7.87 c. squeezing roller) gambar 5. Dua bak kanji (Two size 7.87 a. Box) gambar 7.87 d.2. pemeras ganda (double squeezing roller) gambar 7.87 b, c, d. Gambar 7.87aPemeras Tunggal Gambar 7.87bPemeras Ganda dan Perendam Tunggal
412 Gambar 7.87c Pemeras Ganda dan Dua Perendam Gambar 7.87d Pemeras Ganda, Perendam Tunggal dan Dua Bak Kanji- Bak Kanji (Size Box) dan yang berbeda dengan larutan Bak Penampung (Cavity Box) kanji yang baru dimasukkan,Kedua bak ini mempunyai arti sehingga apabila keduanyayang penting bagi continuitaskwalitas kanji. Selama proses tidak dapat bercampur denganberjalan larutan kanji yangberada dalam bak kanji sempurna akan sangatberkurang jumlahnya, sehinggaperlu selalu ditambah larutan mempengaruhi terhadapkanji yang baru.Larutan kanji lama (dalam bak kwalitas hasil penganjian.kanji) mempunyai konsentrasi Oleh karena itu larutan kanji yang baru adalah salah apabila dimasukkan langsung kedalam bak kanji, melainkan harus dimasukkan kedalam bak penampung terlebih dahulu,
413sehingga dapat bercampur box, terus kembali ke cavitydengan larutan kanji lama yang box.keluar dari bak kanji.Sirkulasi ini harus selalu - Rol Pemisah Benang Basahdijalankan dengan perantaraanpompa sehingga temperatur Rol ini sangat penting artinyalarutan kanji pada bak kanjiselalu sama dengan larutan untuk membantu memisahkankanji yang ada pada bakpenampung. Dengan demikian benang lusi satu sama lainhasil penganjian lusi akan selaluberkwalitas sama. dalam keadaan basah sebabAdapun temperatur larutan kanjiberkisar antara 70 - 95ºC. apabila sudah kering,Pada gambar 7.88dapat dilihatbahwa larutan dimasukkan pemisahan tersebut dapatkedalam bak penampung (cavitybox) dengan perantaraan berakibat kanji banyak terlepas.pompa, larutan dimasukkankedalam bak penganjian (size Dengan pemisahan ini jelasbox).Setelah size box mencapai isi akan berakibat timbulnya bulu-dengan permukaan tertentu,larutan mengalir melalui lubang bulu benang kembali, olehyang menuju ke bakpanampung. Dengan demikian karena itu pada alat inilarutan mengalir secaraberputar dari cavity box ke size dilengkapi dengan dua buah rol kecil (Rod) untuk membantu menidurkan bulu kembali. Rol pemisah basah biasanya berputar dengan kecepatan sangat rendah untuk menghindari adanya kesusahan, sedang dua rol (rod) tersebut secara pasip dapat berputar karena gerakan lusi. Posisi rol pemisah basah dapat dilihat pada gambar 7.90. Gambar 7.88 Posisi Peralatan Rol Pemisah Basahb) Bagian Pengeringan (Drying Benang ini setelah dikanjiSection) keadaannya basah, oleh karena itu perlu dikeringkan. Sampai
414pada saat sekarang ini, pada temperaturnya diatur lebihmesin kanji ada beberapa tinggi, sehingga secara visualmacam sistem pengeringan benang telah cukup kering danyaitu : masih mengandung air- Pengering Silinder secukupnya.Pada alat pengering sistem ini Pada mesin kanji denganterdiri dari 2, 3, 5 atau lebih silinder pengering lebih dari tigasilinde-silinder yang buah, pengaturan temperaturmemperoleh pemanasan dari dibagi dalam tiga grup dimanauap yang dimasukkan pertama dengan temperatur 80 -kedalamnya. 90 ºC, grup kedua denganPengaturan temperatur temperatur 100ºC lebih besardilakukan pada setiap silinder, dan grup ketiga dengansehingga perbedaan temperatur temperatur 70ºC - 80ºC. hal iniantara silinder satu dengan sangat penting artinya untuksilinder lainnya dapat diatur. menghindari pengeringan danPengaturan ini penting untuk pendinginan yang mendadakmenghindari hasil penganjian yang dapat menyebabkan kanjiyang getas (brittle) karena pada menjadi rapuh. Untukterlalu kering. menghindari kerusakan benangPada gambar 7.108 karena benang menempelmenunjukkan pengeringan langsung dengan silinderdengan pengering silinder. Jika sehingga kadang-kadangpengeringan menggunakan 2 benang menjadi lengket dansilinder pengering, maka pada gepeng juga timbul bulu lagi,silinder pertama temperaturnya maka pada permukaan silinderdiatur agar tidak berbeda jauh dilapisi Teeflon Sheet semacamdari temperatur larutan kanji, karet sintetis yang tahan panas.baru pada silinder ke 2 Gambar 7.89 Pengering dengan 5 Silinder
415- Pengering dengan ruang ruang pengering akibat hisapan pengering (Dry Chamber) kipas.Dengan sistem ini pengeringanbenang dapat berjalan lebih Dari sistem ini dapat diketahuimerata ke semua permukaanbenang tanpa benang yang bahwa mula-mula benang yangdiproses harus bersinggunganlangsung dengan alat-alat yang tebal kanjinya dilalukan padatemperaturnya tinggi.Pada gambar 7.90 terlihat daerah yang terpanas kemudianbahwa pengeringan terjadikarena aliran udara panas dari baru pada daerah yang lebihpipa-pipa udara ke seluruh dingin. Keadaan ini menyebabkan temperatur ruang tidak terlalu tinggi, sehingga proses penganjian sistem ini tidak dapat diperoleh produksi yang tinggi. Gambar 7.90Pengering Ruang Pengering dan SilinderKeterangan : cerobong (a) yang disedot oleh1. Drum pemanas hisapan kipas (b1 dan b2).2. Rol penegang Udara dialirkan keseluruh3. Kipas penghisap ruangan sehingga didalam4. Pipa-pipa udara panas ruangan tersbut terjadi sirkulasi udara secara merata. SuhuPerbaikan dari sistem ini ruangan ini dapat mencapaidiperoleh sistem ruang 170ºC sedangkan suhu benangpengeringan kecepatan tinggi yang dipanaskan tidak lebih dari(High Speed Dry Chamber). 100ºC karena benang tersbutSistem pengeringan ini masih mengandung air. Akanmenggunakan udara panas dari tetapi pengeringan dapat
416diperoleh dengan baik karena standar maka secara otomatisadanya aliran udara panas pada pintu pemasukan udara akanpermukaan benang tersebut. menutup dan pintu pengeluaranKerusakan benang terbakar udara akan terbuka membuangdapat dihindari karena sama udara panas yang kelebihansekali tidak menyentuh tadi. Demikian pula pada saatperalatan yang panas. Tekanan berhenti akibat kerusakan atauudara dalam ruangan pengering penggantian bum tenun setelah6 – 8 atmosfir, apabila tekanan penuh, kedua pintu tersebutdalam ruangan melebiha akan bekerja secara otomatis. Gambar 7.91 Pengeringan dengan Udara Panasc) Bagian penggulungan dengan jumlah bum hani yang(Beaming Section) dipasang dikurangi dengan satu (n – 1).- Proses pemisahan benang Adanya peralatan ini lusi yang telah dikanji dilakukan oleh peralatan- menyebabkan peralatan rol pemisah benang kering dan sisir kanji. - Adanya kanji yang lepas dariAlat pemisah ini penting artinya benanguntuk dapat memisahkanbenang lusi yang satu dengan - Jumlah bulu-bulu dari benanglainnya untuk menghindarikesukaran dipertenunan akibat akan meningkatlusi lengket satu sama lain.Jumlah rol pemisah ini sama - Meningkatnya lusi yang putus selama proses. Ketiga hal tersebut diatas haruslah selalu diperhatikan dan diusahakan agar rol pemisah
417mempunyai diameter yang tidak saat penyebaran lusi pada saatterlalu besar. pertama operasi. Dengan- Sisir Ekspansi demikian selama prosesSisir Ekspansi berfungsi untuk berlangsung tidak dibenarkanmenyebarkan benang lusi untuk dipindah-pindahkan.dengan merata selebar bum Apabila pemindahan dilakukan,tenun yang dikehendaki. maka akan terjadi banyakPencucukan benang pada sisir benang lusi yang salingini tidak teratur sebagaimana menyilang pada bum yangpada sisir tenun, kecuali dihasilkan, selain itu teganganbenang-benang lusi bercorak. benang akan berbeda-beda.Oleha karena itu urutan jajaranlusi sangat tergantung pada Gambar 7.92Rol Pemisah Benang Lusi Kering- Penggulungan benang diperlengkapi dengan peralatanBenang yang telah dikanji gerakan pengatur kecepatanlangsung digulung pada bum penggulungan benang, untuktenun yang lebarnya sesuai mendapatkan tegangan dandengan yang direncanakan. kekerasan gulungan yang selaluGerakan penggulungan ini pada sama sepanjang benang yangdasarnya ialah panjang benang digulung dalam bum tenun.yang digulung setip menit Adapun konstruksi mekanikadalah sama atau konstan, jadi peralatan penggulungan benangpada saat diameter gulungan pada mesin kanji tidak selalumasih kecil putaran bum tenun sama pada setiap mesin,cepat dan pada saat diameter tergantung dari merk dan typegulungan benang lusi besar mesinnya.putaran lambat. Sebagai contohnya peralatanSehingga pada peralatan penggulungan benang dapatpenggulungan benang ini, harus dilihat pada gambar 7.93.
418 Gambar 7.93 Peralatan Penggulungan BenangKeterangan : Pada proses pencucukanM . Motor1&2 . Puli dipengaruhi oleh anyaman kain3.4 . Roda gigi bebas5.6 . Roda gigi biasa yang akan dibuat, alat7.8 . Roda gigi bebas9 . Rol Penggulung pembentuk mulut lusi pada (delivery roller) mesin tenun dan macam mesin10-13 . Roda gigi bebas14-15 . Cakra puli tenun yang akan digunakan.16-17 . Puli18-19 . Roda gigi bebas Proses pencucukan meliputi :20 . Lalatan lusiM1 . Motor pengatur - memasukan (mencucuk) putaran lalatan lusi benang lusi pada Dropper21-22 . Puli23-24 . Roda gigi bebas - memasukan (mencucuk)7.6 Pencucukan (Drawing In, benang lusi pada Dropper Reaching In) - memasukan (mencucuk)Sebelum benang lusi pada bumtenun dapat ditenun, maka benang lusi pada Dropperdiperlukan proses pencucukan. Bila mesin tenun yang digunakan tidak diperlengkapi peralatan otomatis benang lusi putus, maka pencucukan hanya dilakukan proses pendudukan pada mata gun dan pada sisir tenun. Tetapi bila mesin tenun yang digunakan diperlengkapi dengan peralatan otomatis benang lusi putus maka proses pencucukan yang dilakukan adalah pencucukan pada
419Dropper, mata gun gan sisir 7.6.1 Mencucuk dengan tangantenun.Pada perusahaan pertenunanyang memproduksi hanya Mencucuk dengan tangansatu/beberapa macam kain merupakan cara pencucukantertentu saja, proses yang terbaik untukpencucukan kadang-kadang mempertahankan kwalitas kaintidak dilakukan. Hal ini yang dihasilkan.dilakukan untuk dapat Pencucukan dilakukan oleh 2menghemat tenaga kerja serta orang operator dimana seorangmempercepat proses bertindak sebagai tukangpemasangan lusi pada mesin menyuapkan benang sedangtenun. Proses yang dilakukan yang seorang sebagaiialah dengan menyambung pencucuk/penerima benang.benang lusi baru dengan Pencucukan pada sisirbenang lusi yang masih berada dilakukan sesudah mencucukpada mesin tenun. pada dropper dan gun selesai.Kelemahan dari cara ini ialahdapat menyebabkan makin Peralatan yang diperlukan dalam pencucukan cara inibertambahnya lusi-lusi yang adalah : - Kerangka tempat bum tenunakan saling menyilang dibagian dan penggantung (tempat)belakang mesin tenun. Oleh gun dan dropper. - Kawat pencucuk Dropperkarena itu sampai sekarang dan gun Kawat pencucuk ini ada 2proses pencucukan masih macam yaitu kawat cucuk ganda dan kawat cucukmerupakan proses yang perlu tunggal. - Pisau pencucuk Sisirdilakukan agar memperolehmutu kain yang baik.Berdasarkan cara mencucuk,maka proses mencucuk dapatdilakukan dengan : Untuk lebih jelasnya jalan benang pada proses pencucukan adalah sebagai berikut :
420 Gambar 7.94 Skema Urutan Proses PencucukanKeterangan gambar : 7.6.2 Mencucuk dengan1. Beam Tenun Mesin2. Benang lusi3. Frame Proses mencucuk dengan4. Penjepit mesin dilakukan dengan tujuan5. Dropper untuk mengurangi tenaga6. Gun operator. Hal ini dilakukan7. Sisir biasanya karena upah buruh8. Kawat cucuk yang tinggi. Proses pencucukan9. Pisau cucuk dengan mesin dilayani oleh satu operator, sedang mesinnya itu sendiri hanya sebagai pengganti operator penyuap benang, bahkan pada saat pencucukan pada sisir, mesin tersebut tidak berfungsi.
4217.6.2.1 Bagian peralatan Mesin Cucuk Gambar 7.95 Peralatan PencucukanKeterangan : 13. Batang T (T bar)1. Rangka (Frame) 14. Kain penggaruk (carding2. Handle penegang cloth)3. Dudukan klem (clamp 15. Squill vicebracket) 16. Baut kupu (Butterfly bolt)4. Pemegang Bum (Beam 17. Pemegang penggantungHolder) (hanger holder)5. Rel (Rail) 18. Poros penggantung (hanger6. Pipa Penggantung (hanger shaft)pipe) 19. Pipa pengantar (guide pipe)7. Poros Pengantar (Guide 20. Pipa penyilang (leasing pipeshaft) A)8. Kem bawah A (Lower clamp 21. Pipa penyilang (leasing pipeA) B)9. Klem bawah B (Loner clamp 22. Pemegang pipa penyilangB) (leasing pipe holder)10. Repository racket 23. Tipping holder11. Dudukan penggantung 24. Penggantung Dropper(hanger bracket) (dropper hanger)12. Klem atas (upper clamp) 25. Headle hanger
422Carriage (penyuap benang) dicucuk dan bekerja secaraPeralatan ini berfungsi untuk otomatis, dilakukan olehmenyuapkan benang yang akan peralatan Selector (1) dan worm magazine (2), lihat gambar 7.97. Gambar 7.96 CarriageKeterangan : 7.6.2.2 Alat Perlengkapan1. Selector2. Worm magazine Proses Pencucukan3. Conduction stop feeler4. Running stop feeler 1. Kawat cucuk (Drafing hook)5. Set screw (for No.8)6. Chain cover Kawat cucuk berfungsi untuk7. Running Stop feeler cover mengait dan menarik benang-8. Cover benang lusi untuk ilewatkan ke9. Roller lubang droper dan gun.10. Location roller Ada 2 macam kawat cucuk :11. Pinion for feeding - kawat cucuk tunggal (lihat12. Ratchet for feeding13. Lever for feeding gambar 7.98)14. Metal fluq - kawat cucuk ganda (lihat15. Push Butten Snitch16. Handle gambar 7.99)
423 Gambar 7.97 Kawat Cucuk Tunggal Gambar 7.98 : Kawat Cucuk Ganda2. Pisau cucuk (Denting Hook) Tabel 7.12 Penggunaan Pisau CucukPisau cucuk berfungsi untukmengait dan menarik benang- No Nomor Untukbenang lusi ke lubang sisir Pisau benangsetelah dilewatkan droper dan cucuk Nomorgun.Penggunaan pisau cucuk 1. 40 Ne140tergantung dari kehalusan 2. 30 Ne130benang yang dicucuk (lihat 3. 30 Ne120table7.12).Gambar 7.99 3. Sisir Tenun (Reed)Pisau Cucuk Pada sisir tenun 2 macam pernyataan yaitu : a.) Nomor sisir (Reed count : R) Nomor sisir menyatakan jumlah kawat sisir yang disusun dalam panjang setiap 2 inch atau
424jumlah lubang sisir setiap Kalau celah sisir ini cukuppanjang 2 inch.b.) Nomor Kawat Sisir (Reed besar, benang lusi longgar dan Wire Count : W) bebas bergeser didalamnyaNomor kawat sisir menyatakan sehingga kemungkinan putusjumlah kawat sisir yang mungkindisusun berderet dalam jarak kurang. Tetapi untuk0,5 inch.Bila tebal kawat sisir dinyatakan memperoleh celah yang besart inch, maka nomor kawat sisiradalah : harus dipergunakan kawat yangW= 1 tipis. Kawat sisir yang terlalu 2t tipis berarti kekuatannya kurangKetebalan kawat sisir (Reedwire Thickness) adalah penting, atau mudah rusak akibatkarena mempunyai pengaruhdalam proses tenun dengan tegangan lusi untuk menggosokkemungkinan putus benang. pada kawat sisir. Untukc.) Hubungan Nomor Sisir (R) dengan Nomor kawat sisir mengetahui hubungan nomor (W) sisir dan nomor kawat sisir yangTelah kita ketahui bahwabenang-benang lusi dalam paling baik dalamproses tenunnya bergeser naikdan turun dalam celah sisir. penggunaannya agar tidak terjadi hal-hal seperti dijelaskan diatas, disarankan menggunakan rumus hubungan sebagai berikut : W = R 2 , untuk cucukan 2 2 helai tiap celah W = R 2 (15 – 20) untuk 2 cucukan 4 helai setiap celah sisird.) Macam-macam sisir tenun Gambar 7.100
425 Sisir Mesin Tenun Konvensional H E1 E2 F1 – F2 W 12 - 16 m m 4.0 m m111.5 - 122 m 18 m 8 m m m m Gambar 7.101 Sisir Mesin Tenun Airjet Loom H E1 E2 F1 – F2 W 12 - 20 m m125 - 128 m 20 m 5.5 -8 m 2.8 4.0 m m m m m Gambar 7.102 Sisir Mesin Tenun Rapier, Water Jet, Projectile4. Gun (Wire Heald) Pemakaian nomor gun Gun terbuat dari kawat dari bahan carbon Hard Steel 60 disesuaikan dengan dan cara penomoran gun diperkenalkan oleh Imperial kehalusan (nomor) benang Standard Wire Gauge. Nomor gun berkisar No. 18 dan kerapatan (tetal s.d. No. 36. benang) lusi yang akan digunakan.
426 - Gun No. 30 (D=0,3150 - Gun No. 24 (D=0,559 mm) mm) digunakan untuk digunakan untuk benang benang Ne140S - Ne160S Ne18S - Ne112S - Gun No. 27 (D=0,4166 mm) digunakan untuk benang Ne120S - Ne140S Gambar 7.103Gun (Wire Heald)5. Droper - Droper tebal digunakan untukPemakain Droper disesuaikan benang lusi kasar dengandengan kehalusan benang lusi tetal benang lusi rendah.dan kerapan (tetal) benang lusiyang digunakan. - Droper tipis digunakan untukDroper diklasifikasikan benang lusi halus dengan tetal benang lusi tinggi.Gambar 7.104 Droper
4277.6.2.3 Persiapan sebelum 5. pindahkan pipa proses pencucukan penyilang A, B (20,21) 6. Tempatkan keretaI. Persiapan sebelum (carriage) disebelah kiripemasangan benang lusi. rel (5).1. Pindahkan T. Bar (13)pada klem atas (12). II. Persiapan sebelum2. Buka klem bawah A, B pemasangan benang lusi.(8,9) 1. Rekatkan pita perekat3. Pisahkan poros yang lebarnya 2 – 3 cmpenggantung (18) ke pada benang-benangbagian pingir mesin lusi di seluruh lebar kain.4. Setel klem bawah A, B 2. rekatkan pita perekat(8,9) pada posisi vertical kedua dengan jarak 9,5 cm dari pita pertama. Gambar 7.105 Gulungan Benang Lusi Bum TenunPemasangan benang lusi 7. Sikat setiap seksi benang1. Letakkan Bum pada secara merata dengan sikat pemegang bum (4)2. Jepitkan ujung lusi pada khusus untuk memisahkan bagian pita perekat dengan benang-benang dan penjepit benang3. lewatkan benang lusi diatas tempatkan benang-benang klem atas (2)4. dan turunkan diantara klem secara merata pada kain bawah A, B (8,9) dan tarik kebawah ± 83,5 cm (14)5. Letakkan Bar T (13) diatas klem atas (12) dan jepit 8. Lepaskan bar pemisah dengan kunci pas.6. Tempatkan kembali tali kedalam dudukan pada silangan dengan pipa silangan A,B (20,21) bagian bawah pipa pemisah B. 9. Tutup klem bawah A,B (8,9) dan mantapkan pada posisinya.
42810. atur tegangan lusi denganmengontrol handel peregang(2)11. Kemudian potong ujungbenang pada lembaran lusipada bagian atas kain garuk(14).Apabila menggunakanbenang spun, filament,potong ujung benang padabagian bawah kain garuk(14) untuk mencegah lusikendor. Waktu memotonglusi sebaiknya memotongsecara terpisah sesudahpekerjaan mencucukdilaksanakan agar dapatmenyetel tegangan lusi. Gambar 7.106 pemasangan benang lusi
429 Gambar 7.107Bagian-bagian Peralatan Kerangka Mesin Cucuk7.6.2.4 Proses pencucukan Jumlah benang lusi yang dicucukkan setiap celah lubang1. Pencucukan pada benang sisir secara umum adalah 2 Gun helai benang. Sebelum mencucuk benang pada sisirUrutan pencucukan pada gun terlebih dahulu menentukandisesuaikan dengan anyaman lebar cucukan pada sisir tenunkain yang dibuat dan system yaitu dengan perhitungan :pembukaan mulut lusi padamesin tenun yang digunakan. Lebar cucukan =Urutan pencucukan pada gundibedakan : jmllusi jmllusi pinggir incha. cucukan lurus misalnya 1-2- no.sisir 3-4, 1-2-3-4, dan seterusya x jmllusitiaplubang berulang-ulang. 2b. cucukan loncat misalnya 1- 3-2-4, 1-3-2-4, dan Contoh : seterusya. - jumlah lusi 3648 helaic. cucukan runcing misalnya 1- - jumlah lusi pinggir 48 helai 2-3-4-5-6-7-6-5-4-3-2-1 dan - no. sisir = 60 seterusya. - jumlah benang tiap lubang = 22. Pencucukan benang lusi helai pada sisir tenun - lebar cucukan = 3648 – 48 = 60 inch 60 x 2 2
430 Gambar 7.108 Lebar Cucuk pada Sisir TenunKeteranganA. sisa lebar sisir tidak tercucukB. lebar cucukan
431BAB VIII diperkenalkan di Cina danPROSES PEMBUATANKAIN TENUN disebarluaskan ke benua Eropa. Benang lusi secara individu dimasukkan ke lubang mata gun yang tersusun pada suatu8.1 Perkembangan Alat bingkai atau rangka gun. Tenun Kemudian rangka gun ini diikat dengan tali yang dililitkan pada8.1.1 Alat Tenun Tangan rol. Naik turun “rangka gun” atau “kamran” dikendalikan olehSuatu kain tenun dibentuk injakan yang ada dibawahdengan cara menyilangkan dua rangka gun dan dioperasikankelompok benang dengan sudut oleh operator tenun dengan900. Alat tenun yang pertama kakinya.diketahui 4000 tahun sebelum semacam sisir berayun ataumasehi. “sisir tenun” digunakan untukBenang pakan yang searah merapatkan benang pakan kedengan lebar kain disilangkan ujung kain (anyaman awal)dengan kelompok benang lusi Pembentukan mulut lusi danyang membentuk panjang kain. pengetekan benang pakan kePada alat tenun ini benang lusi arah lebar kain sangatdalam posisi vertikal dan selalu menentukan kualitas kain tenun.tegang karena ada pemberat Penyisipan benang pakan, yangatau beban, sedangkan benang merupakan bagian pentingpakan disisipkan dengan suatu proses pembuatan kain tenun.alat yang disebut “shuttle” atau Membutuhkan tenaga dan“teropong” untuk membentuk keterampilan yang tinggi, masih“mulut lusi” benang lusi dilakukan secara manual.dipisahkan menjadi dua Lebar kain yang dapatkelompok sehingga teropong dihasilkan sangat terbatasbisa dilewatkan melalui mulut tergantung pada rentang tangantersebut. Pemisahan ini penenun sehingga untukdilakukan dengan menghasilkan kain yang lebihmenggunakan tongkat atau lebar diperlukan untuktangki pemisah. menyisihkan benang pakanDi Asia Timur alat tenun kuno (teropong) dari satu sisi ke sisidirancang dengan posisi yang lain.benang lusi horisontal, namunkapan alat itu mulai digunakan Teropong Melayangmasih belum diketahui kurang Pengembangan alat tenun tangan selanjutnya baru di mulailebih abad ke 3 Masehi, suatu pada abad ke 18. Pada tahunmekanisme “shedding” atau“pembukaan mulut lusi” telah
4321733 orang Inggris, J.Kay, Alat-alat penggerak tersebutmemperkenalkan suatu alatpeluncur pakan atau shuttle menghasilkan gerakan berputaryang disebut “flying shuttle” atau“teropong terbang” yang yang kemudian diubah menjadidirancang dengan mekanismesederhana untuk mengurangi gerak lurus seperti gerak naikgesekan dengan lade, teropongdilengkapi dengan roda. turun, gerak maju mundur atauDengan cara ini peluncuranpakan dapat dilakukan dengan gerak putar yang lain.sebuah tangan. Perlengkapanutama peralatan ini antara lain : Tiga gerakan pokok pada alattropong, gun dan sisirdioperasikan secara mekanis, tenun seperti gerakantetapi tenaga penggerak sepertipengatur saat peluncuran dan pembukaan mulut lusi, gerakanpengerakan alat masihdilakukan secara manual. penyisipan pakan dan gerakan pengetekan masih tetap ada pada mesin tenun. Sekitar tahun 1500 Leonardo da Vinci merancang tenaga air untuk menggerakkan mesin tenun. Pada tahun 1678 gennes seorang perwira angkatan laut Perancis dan pada tahun 1745 Vancanson seorang insinyur Prancis memajukan rancangan8.1.2 Mesin Tenun yang lebih rinci dari rancangan Leonardo Da Vinci namun tidakMesin tenun merupakan ada satupun dari ketiganyapengembangan lebih lanjut dari yang benar-benar terwujud.alat tenun tangan (handloom). Mesin tenun yang pertama kaliPerubahan yang berarti adalah diproduksi secara komersialpada jenis “sumbu tenaga”. dirancang oleh R. Miller,Pada handloom menggunakan seorang Inggris pada tahuntenaga manusia sedangkan 1796. mesin tenun secarapada mesin tenun atau otomatis akan berhenti bila ada“powerloom” menggunakan teropong berhenti di tengahsumber tenaga non manusia, celah mulut lusi. Peralatan iniseperti : disebut “Shuttle Stop Motion”- Tenaga angin melalui kincir atau “Pengaman teropong”.angin Kemudian ditemukan peralatan- Tenaga uap melalui mesin penjaga pakan putus (Weft Stopuap Motion) apabila ada pakan- Bahan bakar melalui motor putus atau teropong meloncat.bakar Berlatar belakang pengetahuan- Tenaga listrik melalui motor mekanisme-mekanisme diatas,listrik R. Robets, seorang insinyur inggris yang terkemuka pada tahun 1822 berhasil
433mengembangkan mesin tenun Gabler tahun 1925 dan sistemdan memproduksinya dalamjumlah yang besar. Dewasa tahun 1930. Solusi altenatif lainnya adalah ditemukannya cara peluncuran8.1.3 Mesin Tenun Teropong dengan griper proyektil yang Otomatis meluncurkan pakan dari satu sisi ke sisi yang lain, yangPenemuan peralatan kemudian proyektilnya akanpenggantian otomatis palet jatuh ke bawah pada banpada saat penenunan oleh J. H. pengangkut (conveyor) untukNorthtrop di Amerika Serikat diluncurkan kembali padapada tahun 1889 merupakan kesempatan berikutnya.kemajuan yang sangat berarti Altenatif ketiga adalahsampai saat ini. peluncuran pakan denganKemudian peralatan lusi putus semburan air (waterjet) atauyang akan menghentikan mesin dengan semburan udara (airjet).bila ada benang lusi yang putus. Sistem peralatan ini telahJadi secara perlahan-lahan dikembangkan untuk mencapaimesin tenun telah mengambil tujuan komersial yang tinggi.alih tugas-tugas operator lebihbanyak lagi. 8.1.5 Mesin Tenun Multiphase8.1.4 Mesin Tenun Tanpa Hasil mesin tenun satu phase batasi oleh gerakan pembukaan Teropong mulut lusi, peluncuran pakan dan pengetekan peluncuranTeropong yang digunakan untuk pakan hanya terjadi satu intervalmesin tenun pergantian palet pada pembukaan mulut lusimemiliki bobot 100 g – 150 g yang terjadi serentak. Padalebih tinggi dari pada teropong multifase terjadi beberapa kalibiasa, bahannya harus kuat, pembukaan secara berurutanpresisi yang akurat, sehingga dan benang pakan disisipkanposisi bobin lebih kokoh di oleh beberapa pembawanyadalam teropong. (Carrier).Teropong yang lebih berat akan Penyisihan benang pakan padamembatasi kecepatan mesin, mesin tenun bundar telahsehingga para teknisi mencoba dirancang pada akhir abad kemetode penyisipan pakan yang 19 dan sebelum perang dunia Ilain yang dapat mengatasi mesin tenun budar denganketerbatasan kecepatan mesin. diameter kecil telah diproduksiSalah satu alternatif adalah secara komersial. Setelah“mesin tenun rapier” yang perang dunia II kaliling mesindipatenkan pertama kali tahun tenun bundar mencapai 3,60 m.1898 dan berikutnya sistem
434Hasil mesin tenun bundar Dobi pertama dioperasikanmutunya kurang baik dan hanya dengan sistem kartu berlubangcocok untuk menenun kain hasil karya B. Bouchome padapembungkus atau karung- tahun 1725. Suatu mesinkarung dengan alasan diatas pengontrol tenun naikmesin tenun multifase kelompok-kelompok tali harnasberbentuk empat persegi yang dimuati kawat gun telahpanjang telah dikembangkan dirancang oleh J.M. Jacquarddan telah diuji hasilnya tahun 1805 dan sampaidiberbagai tempat yang sekarang dikenal dengan mesinberbeda. Pemakaian mesin Jacquard. Mesin yang dapattenun multifase secara menggunakan beberapakomersial telah berlangsung teropong secara bergantiansejak tahun 1982. untuk mendapatkan corak warna diciptakan oleh J.P. Reid8.1.6 Kombinasi Tenun dan dan T. Johnson pada tahun Rajut 1835 ; pada tahun 1868 mesin yang lebih sempurna yangKecenderungan pengembangan dikendalikan melalui gerakanyang lain dalam produksi tapet (cam) diciptakan olehpembuatan kain tenun adalah perusahaan hacking dandengan menjeratkan kain dipasarkan tahun 1868.bahan kain rajut dengan benangseperti kain tenun. Sistem ini 8.2 Pemilihan Mesin Tenundiperoleh dengan menyilangkanbenang lusi atau benang pakan Mesi tenun yang akan dipilih untuk meproduksi kain harusyang disisipkan pada kain rajut dipertimbangkan dengan cermat sehingga dapat menghasilkanlusi atau kain rajut pakan. kain dengan spesifikasi tertentu mungkin tidak cocok untukSistem lain adalah benang membuat kain yang diinginkan atau dengan kata lain tidak adapakan disisipkan dengan cara mesin tenun yang memiliki fitur atau kemampuan yang serbarajut pada mesin tenun. lengkap. Pemilihan mesin Tenun8.1.7 Peralatan Pembentuk dipertimbangkan berdasarkan Corak hal-hal sebagai berikut ;Kebutuhan untuk membuat kain 8.2.1 Berdasarkan Jenisbercorak telah disarankan pada Barangere alat tenun tangan (hanloom)ilustrasi tertua yang dikenaltentang peralatan pembentukcorak tercantum pada bukugambar Cina yang berasal dariabad 12.
435a. Mesin tenun harus Peralatan ini kemampuannyadirancang dengan kontruksi terbatas dan akan bekerjatertentu bila akan digunakan efektif apabila jumlah kamranuntuk benang serat alam /heald shaft yangterutama untuk benang lusi. dikendalikannya maksimal 8 buahb. Untuk mengolah benang Peralatan dobi bisa mengontrol kapas atau wol, mesin tenun harus dirancang dengan kamran lebih banyak antara 12 tenaga penggerak yang memadai untuk mengatasi sd 32 kamran geakan pembukaan mulut lusi, terutama benang lusi Peralatan Jacquard dapat yang kerapatannya tinggi. mengontrol benang lusi secara individu, helai demi helai dan kapasitasnya antara 100 sd 4000 helai. Untuk membuat kain tenun dengan anyaman khusus,c. Untuk menenun benang mesin tenun dirancang sesuai sutra, mesin tenun harus dibuat lebih panjang untuk dengan tujuannya, misalnya : memudahkan penanganan benang lusi sehingga - Mesin handuk memiliki 2 menghasilkan kain yang kenampakannya lebih baik. buah beam lusi dan sistem pengetekan sendiri - Untuk menghasilkan anyaman leno, peralatan kawat gun bentuk, ukurand. Untuk menenun benang dan sistem kerjanya sendiri.kapas / wol, yangmenghasilkan gulungan 8.2.3 Berdasarkan Tingkat Efisiensi yang dipanjang pada rol inginkanpenggulung dan lebih tebal,harus diperlengkapibeberapa peralatan untuk Tingkat efisiensi yangmengatasi volume gulungan diharapkan tergantung padayang lebih besar. beberapa faktor antara lain faktor-faktor yang diuraikan8.2.2 Berdasarkan Corak pada bagian 8.2.1 da 8.2.2 Anyaman Hal lain yang sangat menentukan yaitu :Corak anyaman ditentukan oleh a. Rpm poros engkol optimalperalatan pembukaan mulutlusi. Sebuah mesin tenun Suatu mesin tenun biasanyabiasanya dilengkapi denganperalatan pembukaan mulut lusi sudah dirancang untuk rpmyang sederhana yaitu eksentrikatau cam (kem) atau tappet. poros engkol tertentu sehingga tingkat produksi yang diinginkan dapat
436disesuaikan dengan rpm- Ukuran pembawa pakannya. bentuk dan luas penampangnya dapatb. Perlengkapan otomatis mempengaruhi ukuran sudutPerlengkapan otomatis mulut lusi yang dilewatinya.dapat menggantikan tugas- Makin kecil luasnya suduttugas operator, sehingga mulut lusinya makin kecil,jumlah mesin berhenti dapat sehingga tarikan/tekukandiminimalkan. Perlengkapan benang lusi semakin kecilyang otomatis yang dapat dan kemungkinan putus jugadilengkapkan pada mesin kecil.tenun baik sebagian atauseluruhnya adalah ; 8.2.4 Berdasarkan Corak Warna Pakan- otomatis pakan putusdapat menghentikan mesinbila bila ada benang pakan Pada mesin tenun teropong jumlah corak warna pakan yangputus dapat difungsikan ditandai degan jumlah kotak teropong di- otomatis lusi putus sisi mesin tenun. Mesin tenun ini biasa dikenal dengan namadapat menghentikan mesin mesin tenun weselbak atau multibox, misalnya mesin tenunbila ada lusi putus : - 1 x 2, dikiri 1 kotak teropong,- otomatis teropong terjepit dikanan 2 kotakdapat menghentikan mesin - 1 x 4, dikiri 1 kotak teropong,tenun bila teropong tejepit dikanan 4 kotak teropong - 2 x 4 , dikiri 2 kotak, dikananditengah mulut lusi pada 4 kotak teropongsaat peluncuran pakan- otomatis pakan habis- otomatis pergantian corakpakanc. Lebar kerja sisir maksimalMakin lebar sisir tenun lebarkain yang dapat dihasilkan 8.3. Pembentukan Kain Tenunakan lebih besar, yangberarti produktifitasnyatinggi. Secara umum dikenal Kain tenun terbentuk melalui penyilang dua kelompok benangmesin tenun 1x lebar dan 2x yang membentuk sudut tertentu ;lebar, akan tetapi saat ini - kelompok benang lusi dalamleba mesin tenun ada yang jumlah tertentu dan kerapatan tertentu (misalnyamelebihi lebar standar yaitu 60 helai per cm), disusun dengan posisi sejajar antara170 cm, 200 cm atau lebih.d. Peralatan Pembawa pakan
437 helai benang yang satu gun (N4 atau N5). Kawat gun dengan benang lainnya tersusun dalam suatu bingkai- Benang pakan disisipkan dan secara keseluruhan disebut diantara dua kelompok lusi kamran (Healdshaft), (4) dan (lusi atas dan lusi bawah), (5). semua lusi ganjil 2L dicucuk atau mulut lusi. Penyisipan pada gun N4 dan lusi genap 2s pakan terjadi satu kali setiap dicucuk pada gun N5. anyaman satu gerakan pengetekan, polos biasanya dihasilkan atau satu kali pecepatan dengan menggunakan 4 kamran pakan keujung kain. yang bergerak berpasangan.Pembentukan kain tenun terdiri Untuk anyaman polos palingatas empat langkah penting banyak terdiri dari 4 sampai 8yaitu ; (Lihat gambar 8.1) kamran. Pada saat dua kelompok benang lusi bergerakLangkah I : Pembukaan Mulut maksimal keatas dan maksimalLusi (Shed Opening) kebawah akan terbentuk suatu lorong atau celah, yang disebutSetiap helai benang lusi di mulut lusi (Shed Opening)cucukkan kedalam lubang mata Gambar 8.1 Pembentukan kain tenunLangkah II : Penyisipan Pakan Pakan (7) disisipkan pada(Welf Insertion) lorong atau mulut lusi dengan menggunakan pambawa pakan
438(carrier) seperti teropong 2. Pembawa pakan (carrier),(shuttle), projektil gripper, repier misalnya teropong, projektilatau penyembur (air/udara), gripper, semburan air/udara.melintasi lembar mulut lusisepanjang lebar kain. 3. Sisir (6) yang merapatkan benang pakan yangLangkah III : Pembukaan disisipkan pada anyamanMulut Lusi (Shef Closing) terdahulu / ujung kain.Ketikan pakan selesai 8.3.1 Gerakan Pokok Mesindisisipkan, kamran bergerak ke Tenunarah yang berlawanan menuju Sejumlah helai benang lusi yang membentuk lembaran (2)posisi dasar, yaitu tidak digulung pada beam lusi (2), kemudian dibentangkan melaluimembentuk celah atau mulut rol gandar belakang (3), mata gun (4-5), sisir (6). Pembawalusi. Posisi ini biasa juga disebut pakan (11) disisipkan sambil merentangkan pakan (7) yangmulut tertutup (III). Pada posisi ditarik dari gulungan kelos (8) diantara ujung kain (9) dan sisir.ini benang pakan dirapatkan Pada mesin tenun teropong atau multifase, pakan dilepaskakearah ujung kain. dari gulungan yang terdapat didalam teropong itu sendiri.Langkah IV : Pengetekan Setiap pengetekan oleh sisir, rol penarik atau gandar parut (12)Pakan (Weft beat up) akan menari kain yang sudah terbentuk dan juga benang lusiBenang pakan terakhir yang yang ada pada beam (1) dandisisipkan didorong (beaten up) kemudian digulung pada rololeh sisir (6) pada ujung kain A penggulung kain (tidakLangkah berikutnya : diperlihatkan )Kamran (5), yang posisinya Bagian-bagian utama mesinmaksimal diatas diturunkan ke tenun seperti kawat gun (4-5),posisi terendah, sedangkan pembawa pakan (11), sisirkamran (4) yang posisinya tenun (6) disetel menjadi suatumaksimal dibawah akan gerakan yang terpadu danterangkat. selaras oleh suatu sistemKemudian langkah II2, III2, dan mekanik. Gerakan kamranIV2 pada putaran engkol selaras dengan gerakanberikutnya akan membentuk pembukaan mulut lusi. Suatusilangan yang ke 2 pengendali sistem (cam)Untuk membentuk suatu kaintenun dibutuhkan tiga unsur,yaitu :1. Kawat gun / kamran (N4 dan N5) untuk membentuk mulut lusi
439digunakan untuk membuat Untuk anyaman yang lebihanyaman sederhana, seperti rumit, corak anyaman dikontrolanyaman polos, memalui suatu oleh peralatan dobi atauperalatan pengungkit atau Jacquard.injakan. Gambar 8.2Bagian-bagian Utama Mesin TenunPembawa pakan dapat pakan, yang akandigerakkan dengan cam, per/pegas atau udara yang menghentikan mesin bila adabertekanan tinggi atau dengancara lain. Pada mesin tenun jet lusi / pakan putus.(semburan), pakan disisipkandengan semburan udara (airjet) Sumber gerakan lusi berasalatau semburan air (waterjet) dari motor listrik yangx Mekanisme Pelengkap putarannya diteruskan kemesinBenang lusi yang diulurdikendalikan oleh “peralatan melalui kupling penggerak.penguluran lusi” dan kain yangdibentuk dikendalikan oleh Perkembangan lebih lanjutperalatan penggulung kain.Benang lusi dan pakan dikontrol mesin dilengkapi denganoleh otomatis lusi dan otomatis bermacam alat pengaman, yang akan menghentikan mesin bila ada peralatan mekanik yang gagal berfungsi. Agar peralatan bekerja dengan sempurna, sistem pengaman yang efisien diterapkan secara optimal.
4408.3.2 Diagram Engkol - sisir mengetek - Gun bergerak naik turunEngkol adalah suatu bagian dari - Pembukaan mulut lusiporos engkol yang akan - Pembawa pakan disisipkan /merubah putaran porosnyayang juga memutarkan bagian diluncurkanlengan engkol. Melalui lenganengkol ini, gerakan berputar Untuk menunjukkan posisiporos diubah menjadi gerakberayun lade. putaran engkol danDalam satu siklus putaranengkol terjadi satu kali hubungannya dengan keempatpeluncuran pakan yang berartiterjadi satu kali. kejadian diatas dibuat suatu sistem penggambaran yang disebut “diagram engkol” (gambar 8.3). Gambar 8.3 Diagram Engkol Anyaman PolosPada diagram ini poros engkol - pada titik 1800, engkolberputar tidak searah denang berada pada titik matigerak jarum jam belakang- pada titik 00 , engkol berada - pada titik 2700, engkol pada titik mati depan berada pada titik mati atas.- pada titik 900 , engkol pada Hubungan posisi poros engkol titik mati bawah dengan gerakan, pengetekan, gerakan naik turun gun, gerakan
441peluncuran pembukaan mulut silangan. Gerakan ini terjadilusi dan gerakan peluncuran pada posisi engkol antara 270 0pakan adalah sbb : s.d 360 0.I. Langkah Ayunan Sisir III. Ruang untuk Pembawalangkah ayunan sisir & Pakanditentukan oleh rancangan Besarnya sudut mulut lusi atau ruang untuk dapat dilewatimekanisme pengetekan dan pakan ditentukan oleh ukuran pembawa pakan, misalnyatidak dapat diubah dengan cara shuttle (teropong). Mekanisme pengetekan terdiri atas engkolpengetekan. Oleh karena itu (crank – 14), lengan engkol (rod-15) dan kaki lade (sleysemua variabel (ubahan) yang sword-6) diperlihatkan pada gambar 8.3. teropong (11)berhubungan dengan bergerak pada datar luncur (Shuttle race-6B), yang jugapengetekan, dimulai pada sudut berfungsi sebagai tempat sisirengkol = t = 00, yaitu posisi (6). Titik ayunan kaki lade (06) persisi di bawah kain A,engkol pada titik mati depan, sehingga dalam daerah peluncuran pakan, posisi dataratau sisir pada posisi maksimal luncur ada dibawah ujung benang lusi (ZL). Sudut yangterdepan. ditempuh engkol pada saat peluncuran pakan, saat gunII. Gerakan Gun diam antara 60 0 s.d 270 0gerakan gun naik/turun IV. Gerakan Pembawa Pakanditentukan oleh bentukpermukaan luar cam (kem). Lebar lembar benang lusi (6)Pada gerakan ini diperlukan digambarkan pada diagramsaat gun tidak naik dan tidak pembawa pakan meluncur dariturun atau posisi gun diam, titik C untuk mencapai D. Garisuntuk memberi kesempatan C D menunjukkan lintasanpembawa pakan dilewatkan pembawa pakan dalammelalui mulut lusi. Untuk saat hubungannya dengan putarangun diam ini, engkol menjalani poros engkol (poros utama)putaran dengan sudut tertentu.Sudut mulut lusi yang terbentuktergantung pada ketinggianpambawa pakan tidak bolehterlalu kecil atau terlalu besar,yang penting pembawa pakandapat melewati celah mulut lusidengan sempurna. Setelahpenyisipan pakan, gun akanturun/ naik lagi untuk membuat
442 Gambar 8.4 Diagram Lintasan Pembawa Pakan8.4 Mesin Tenun dengan tangan. Mesin ini8.4.1 Klasifikasi Mesin Tenun tidak banyak beredar kalauKlasifikasi mesin tenun pun masih ada hanya sisaditentukan berdasarkan : sisa lama.I. Sistem peluncuran pakan, mesin tenun ini terbagi 2. Mesin Tenun Otomatis atas dua golongan : Pada saat ini banyakA. Mesin tenun teropong (Shuttle loom) yang terbagi digunakan otomatis menjadi : pergantian bobin palet,1. Mesin tenun ordinari (power loom) kalau pakan habis pergantian teropong apabila pakan habis dilakukan sedangkan sistem pergantian teropong (Shuttle change) sejak 1960 sudah jarang diproduksi. B. Mesin tenun tanpa teropong (Shuttle less loom) Seperti mesin tenun gripper projektil rapier, air jet dan
443water jet. Pada mesin ini teropong. Mesin tenun segi empat rapier memproduksisistem muatan benang dua macam lembar kain yaitu tipe segi empat danpakan lebih canggih / tipe selubung (sarung)sempurna. III. Sistem pemasok pakanBeberapa metodepenyisipan benang pakandikombinasikan antara :a) Mesin tenun tanpa bobin 1) Pakan ditempatkan dalam palet dengan pembawa pakan yang tidak dimuati jumlah besar diluar mulut gulungan benang pakan ditarik dari suatu bobin lusi. Pada mesin tenun kelos, yang posisinya tetap gripper projektil dan jet benang pakan ditarik sepanjang yang dibutuhkan lebar kain kecepatanb) Mesin tenun rapier penarikan benang daripneumatis, terdiri dari dua gulungan sama dengantangkai pembawa benang kecepatan penyisipan dalamdan penarik benang. mulut lusi. Setiap ujungTangkai pembawa benang yang sudahmengantar ujung pakan tersilang digunting danketengah-tengah dari salah pinggir kain dikedua sisisisi mesin, sedang tangkai diperkuat dengan anyamanpenarik secara bersamaan leno.akan bergerak ketengah 2) Pada mesin tenun teropongbertemu dengan tangkai pakan ditempatkan dalampembawa untuk mengambil teropong berbentukujung benang sehingga gulungan benang padabenang pakan terbentuk bobin palet. Teropong, bobindidalam celah mulut lusi. palet/pakan merupakan suatu satu kesatuan yangII. Jumlah fase pembukaan ukurannya relatif lebih besar mulut lusi, yang terbagi dan berat dan bahannya lagi atas terbuat dari kayu, plastik1) Mesin Tenun Satu Fase. Kebanyakan mesin tenun atau fibrelass yang umur menggunakan sistem satu fase pemakaiannya relatif2) Mesin Tenun Multi Fase pendek. Mesin tenun Kebanyakan didapati pada mesin tenun bundar yang teropong kontruksinya menggunakan beberapa sederhana agak kasar dan keakuratannya rendah. Disisi lain dengan bahan metal ukuran kecil namun presisinya tinggi, gripper
444projektil bekerja lebih efektif pengangkut pakan dandan efisien. mekanisme pengereman sistem pakan untuk8.4.2 Fungsi Bagian-bagian teropong dan gripper Mesin projektil termasuk penyisipan peralatanRancangan suatu mesin tenun pemeriksa pembawa padaberdasarkan satuan-satuan keluar, seperti gerakanfungsi secara individu untuk pelindung lusi pada mesinmemberikan suatu penampilan tenun tanpa teropong,proses penenunan yang lancar. termasuk sistem penyuapanSatuan-satuan tersebut benang pada pengangkutkebanyakan merupakan pakan, transport pembawaseperangkat komponen yang pakan dan gerakan baliknya.menjalankan fungsi-fungsi 7. Mekanisme pengetekan,tertentu. termasuk sisir.Satuan-satuan tersebut adalah : 8. Gerakan otomatis lusi putus1. Rangka mesin, poros utama dan pakan putus, termasukdan lager (bearing) rambu-rambu lampu2. Peralatan penggerak, (cahaya)kopling dan rem dan 9. Peralatan penggantianmungkin juga peralatan warna pakan, walaupunpembalik putaran (reverse). merupakan bagian dari3. Peralatan pengontrol gerak sistem penguapan pakan,maju lusi dan kain seperti : tetapi dipisahkan karenapenguluran lusi (termasuk bukan standar setiap mesingandar belakang) dan tenunperalatan penggulung kain 10. Sistem pengutan pinggir(termasuk ring temple / kaincincin candi) 11. Perlengkapan tambahan4. Mekanisme pengontrol dan asesoris, seperti sistempenyilangan benang lusi, pengembunan air padamisalnya gerakan mesin tenun waterjetpembukaan mulut lusi 12. Perlengkapan umum untukdengan eksentrik, dobi dan melayani sejumlah besarJacquard mesin, tetapi membuat5. Penyuapan benang-benang mesin-mesin bekerja secaraawal, peralatan pemegang terpadu, sepertis sistembenang, meteran dan alat- pelumasan terpusat untukalat ukur lainnya. instalasi mesin “air jet”.6. Mekanisme pengontrolpergerakan pakan seperti :sistem pukulan, pemandu
4458.4.3 Rangka Mesin 3. Apabila mesin tenun dalam keadaan terpasang penuhRangka mesin harus memnuhi dan memiliki lebar kerjakebutuhan berikut : yang besar, harus bisa1. Harus kaku dan dapat mengatasi masalahmengatasi getaran yang pengangkutan.disebabkan oleh getaran Rangka mesin terdiri darikarena mekanisme bolak- dua rangka samping yangbalik. dihubungkan dengan satu2. Rangka samping harus atau dua sampai empatcukup kuat dimuati beban batang rangka yangpada mesin tenun tanpa melintang.teropong, diperlengkapidengan rem yang efisien, Pada saat ini banyak digunakan dua tipe rangkakarena daerah samping mesin yang terbuat dari besi tuang, yaitu :lager poros utama akanmenderita tekan lebih besar. Gambar 8.5 Macam-macam Rangka Mesin
4461. Tipe samping datar (lihat 8.5.1 Tipe-tipe Penggerakgambar 8. 5. ) tipe ini cocokuntuk kebanyakan mesin 8.5.1.1 Penggerak Langsungteropong dan tanpateropong. Rangka mesin Arus listrik dialirkan lewat motormemiliki kekerasan yang listrik 1 melalui transmisi 3 olehcukup serta murah dan belt datar atau belt V, rantaimudah dalam atau roda gigi ke puli (4) yangpembuatannya. terpasang pada poros atas K2. Tipe kotak samping Drum pengerem (5)Pada ini ditempatkan dihubungkan puli besar (4) yangmekanisme alat kontrol bekerja dengan pengerem B.individual Pada poros utama juga3. Tipe rangka baja terpasang roda gigi (7) yangPenggunaannya mencakup lebih kecil yang berhubungansepertiga dari jumlah mesin dengan poros bawah S.tenun di industri. Misalnya Perbandingan roda gigi (7) danSACM rapier memiliki tebak roda gigi (8) adalah 1 : 2.baja 15 mm dan tingkat (gambr 8.6A)kerusakan yang lebih Beberapa tipe mesin tenunrendah dari pada besi tuang, dilengkapi dengan koplingsehingga mampu gesek yang walaupun terjadimengurangi kebisingan. slip tidak meneruskan putaran ke poros utama, bila8.5 Gerakan Kopling dan pengereman berjalan cepat dan Pengereman tiba-tiba. Pengereman langsungPenggerakan mesin tenun tediri kabanyakan dilengkapi mekanikdari satu unit penggerak yaitu pengerem lainnya yangmotor listrik, mekanisme roda terpasang pada poros utama.gigi, sebuah kopling dan Pada mesin tenun moderenpengereman. Fungsi-fungsi peralatan pengereman dipasangpenggerakan terbagi menjadi pada poros lain atau langsungempat langkah : Posisi mesin pada motor listrik. Pengeremanistirahat, mulai jalan, berputar langsung memerlukan saatnormal dan berhenti. kontak yang lebih tinggi untuk menghasilkan putaran poros utama yang memadai.
447 Gambar 8.6 Tipe Penggerak Sederhana8.5.1.2 Penggerak dengan sedangkan yang terletak pada Kopling poros lain dapat dilihat pada gambar 8.6 C.Agar menjalankan danmengerem mesin tenun lebih 8.5.2 Koplingmudah, suatu kopling gesekditempatkan antara motor listrik Kopling yang digunakan padadan poros utama. Kopling dan mesin tenun dibagi dalampengerem merupakan suatu unit beberapa kelompokgabungan tersendiri yang dapat berdasarkan susunannya dandipasang pada poros utama gesekan permukaannya.atau poros pukulan, atau 1. kopling Frontallangsung poros motor listrik. a) Cakram kopling hanyaPenggerak dengan kopling memiliki satu permukaangesek pada poros utama dapat gesek antara penggerakdilihat pada gambar 8.6B dengan bagian-bagian
448 kopling penggerak (lihat 8.7 sudut kerucut konis Į gambar 8.12 A) antara 450 sampai 600.b) Kopling datar dapat memiliki 3. Kopling silinder baik satu cakram berputar Kopling konis rancangan atau beberapa piring yang texima diperlihatkan pada dapat bergerak dan gambar 2. kontruksi kopling terpasang pada suatu alur ini agak komplek terutama dibagian dalam. pada waktu transfer gerakan2. Kopling Konis kontak kopling. Suatu tipe kopling konis diperlihatkan pada gambar Gambar 8.7 Kopling Konis8.5.3 Rem poros akan bengkok karena tekanan. Beberapa tipe mesinx Rem Drum dilangkapi dengan rem dua rahang dalam yang hampirMesin tenun biasanya sama dengan rem mobil konvensional. Bagaimana pundilengkapi dengan rem drum efisiensi pengereman ini lebih ringan dari pada rem rahangluar / dalam, rem cakram atau tunggal. Pada gambar 8.8 A, pin (1) pada rahang (2) dan (3)rem konis. Rahang tunggal rem tidak terpasang mati pada rangka mesin. Pada mesin airluar tidak banyak dipakai lagipada mesin tenun karena efekremnya rendah dan karenayang dibebani hanya satu sisi,
449jet plat melintang (4), membuka oleh bar (5) dengan tenagarahang yang dihubungkan magnit listrik.dengan tuas (4a) apabila ditarik Gambar 8.8Rem Mesin Tenunx Rem Ban ban dalam posisi bebas dari drum (gambar 8.8B)Rem ban memberi efekpengereman yang jauh lebih x Rem konisbesar sehingga banyakdigunakan pada mesin tenun. Suatu contoh rem konis dapatUntuk menjamin pemisahan dilihat pada gambar 8.8, yangyang sempurna ban rem (2) dari biasanya melengkapi mesinkeliling drum (1) pada waktu mesin gripper projektil. Suaturem dilepas, rem dilengkapi kekurangan rem cakram satudengan penutup (3) dan sisi dan rem konis adalah dayabeberapa skrup (4), sehingga rem terhadap poros. Dipihak lain pelat rem biasanya
450dirancang agar tekanan rem pada mesin tenun otomatisterjadi pada pelat tetap dan UTAS (gambar 8.9) pelat tetaptidak ada dorongan pada poros 16 dipasang pada alur drumpada saat berputar. Hal ini yang dipasang pada kurung sikudapat diatasi dengan rem (breaket) 19.magnit listrik yang digunakan Gambar 8.9 Kopling Magnit Listrik dan Pengereman8.5.4 Pengontrol Penggerakan liku-likunya dan karena jarakPada mesin tenun tipe lama yang jauh antara tuaspenggerak dengan kuplingbiasanya dikontrol secara penggerak dengan porosmekanis sedangkan pada tipebaru digunakan sistem kontrol kupling, hal ini akanmagnit listrik. menimbulkan masalah kompleks, biasanya komponennya dirancang yang memiliki ruang khusus. Selain itu tenaga yang diperlukan jugax Kontrol Penggerak lebih besar. Mekanis kontrol penggerak magnit listrik mengacu pada keruwetan danOleh karena secara komparatif ongkos yang tinggi pada sistemsistem ini lebih ruwet dan banya mekanis, kontrol penggerak
451magnit listrik banyak dipakai kabel-kabel listrik pengontrolpada mesin-mesin baru. untuk menghentikan mesin,Keuntungan yang diperlihatkan peralatan pemeriksan dandari sistem magnit listik tersebut keselamatan mesin tenunadalah : mudah dihubungkan.- Tidak diperlukan tenaga fisik - Penampilan mesin, sepetiuntuk menangani mesin menghentikan mesin padatenun. saat bekerja, pengembalian- Pemindahan tenaga listrik sisir pada posisi titik mati,sangat sederhana dan alat inching atau gerakankontrol dapat ditempatkan membalik dapat dikontroldimana saja pada mesin secara terprogam.8.5.5 Rancangan Penggerak Kopling Pelat Tunggal Sulzer Gambar 8.10 Kopling Pelat TunggalPuli kopling terdiri dari dua friksi (17). ketika tuas penjalanbagian (16) dan (18) yang (14) diputar seperti arah sudut Įberputar pada poros (19) dan garpu (13) bergerak menekanduhubungkan dengan pelat pin (12) ke kiri. Putaran poros
452dipindahkan melalui piring (11), dan kupling terhubung. Selamamendorong leger (10), pin (8) mesin berjalan. Selama mesindari ring (15) ke bagian luar puli berjalan secara penuh bagian-(16), yang seporos dengan bagian kopling berputarpenyangga (shoulder) (3), pelat mendorong lager (10). padaterjepit, tepat mendorong poros, gambar 17 : 7 menunjukkan remantara kedua bagian puli kupling cakram, 6 – ban remx Kopling Novostav dan Rem Gambar 8.11 Kopling dengan Pengontrol Rem oleh Magnit Listrik TunggalPuli kopling (10) dengan berjalan dengan dorongan lagerpermukaan gesek (9) dapat (3), menekan cakram rem (5)berputar dan terpasang pada dan menekan bagian (6). mesinporos tetap (15). bagian kopling tenun berhenti.penggerak (8) disekrup padacakram rem (9) x Menjalankan mesinx Pada saat diam Waktu magnit listrik berjalan, jangkar pelindung (13) danMagnit listrik (12) pada posisi sekrup (14) denga penyisip (11)“off”, jangkar pelindung (13) beputar dengan arah S.terlepas dan kopling tidak Hasilnya puli kopling (10)terhubung. Takanan pegas (2) terlepas, permukaan gesek (9)
453bebas dari putaran penggerak 1) Putaran balik mesin tenunkopling (8) dan bersama-samapinion (7) dan cakram rem (5) bersumber pada motormendorong pegas (2). remlepas dan kopling terhubung. penggerak balik. SuatuKopling dan rem terpasangpada poros pukulan sehingga tombol pengontrol mesinefek pada poros engkol (18)sesuai dengan perbandingan tenun yang akanroda gigi (7) dan roda gigi (17). mempengaruhi gerak poros utama, yaitu merubah tombol “ on ” menjadi “ off ” apabila sisir berada pada titik mati belakang. 2) Putaran balik mesin tenun8.5.6 Gerakan Putaran Balik bersumber dari motor listrik khusus, yang pada saatkebanyakan mesin tenun tanpa jalan terkunci oleh tuasteropong tidak dapat penjalan mesin. Pada mesindioperasikan dangna arah dobby dan mesin-mesinputaran terbalik, karena tenun yang mahal dilengkapidilengkapi dengan cam yang dengan sistem inching yangharus berputar satu arah. dihubungkan dengan motorMesin tenun gripper projektil penggerak setiapsulzer tidak dapat disetel sama peluncuran pakan.sekali, karena makanisme 3) Putaran balik mesin tenunpenyisipan pakan dirancang dihasilkan secara mekanik.hanya untuk satu arah putaran. Gerakan biasanya berasalUntuk menghindari kerusakan dari bagian berputar darimesin roda pemutar poros kopling lepas dan diteruskanutama dilengkapi dengan ketika bergesekan denganrahang kopling A seperti terlihat poros utama mesin tenun.pada gambar 8.7, sehingga gigi Salah satu sistem iniB didepannya terhubung digunakan pada mesindengan dan dapat diputar tenun seperti gambar 24 A.kedalam hanya satu arah Pada puli kopling (1)dengan putaran waktu mesin terdapat gigi (2) Roda (4)jalan selanjutnya pada rangka yang terpasang bersamamesin terpasang rol kupling R cakram gesek (7) padayang rol-rolnya tertekan pegas poros lain digerakkan olehsehingga terhubung, sehingga rantai (3). ketika poros Sporos utama (1) dapat bergerak ke atas gesek (6)diputarkan sesuai dengan arah dan 7 menyebabkan porosS penggerak (5) berputarAda 3 macam cara pembalikan kearah yang berlawanan.pada mesin tenun :
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228
- 229
- 230
- 231
- 232
- 233
- 234
- 235
- 236
- 237
- 238
- 239
- 240
- 241
- 242
- 243
- 244
- 245
- 246
- 247
- 248
- 249
- 250
- 251
- 252
- 253
- 254
- 255
- 256
- 257
- 258
- 259
- 260
- 261
- 262
- 263
- 264
- 265
- 266
- 267
- 268
- 269
- 270