Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Kelas X_SMK_budidaya_ikan_gusrina

Kelas X_SMK_budidaya_ikan_gusrina

Published by haryahutamas, 2016-06-01 19:18:34

Description: Kelas X_SMK_budidaya_ikan_gusrina

Search

Read the Text Version

cytoplasma dan chorion merenggang menghasilkan sejumlah blastomer yang berukuran sama akan tetapidan semacam sumbat segera ukurannya lebih kecil. Sel tersebut memadat untuk menjadi blastodikmenutup micropyle untuk kecil yang membentuk dua lapisan sel. Pada saat ini ukuran sel mulaimenghalangi masuknya beragam. Sel membelah secara melintang dan mulai membentukspermatozoa lain. Pengerasan formasi lapisan kedua secara samar pada kutup anima. Stadia morulachorion disebabkan oleh enzim berakhir apabila pembelahan sel sudah menghasilkan blastomer.pengeras yang terdapat pada bagian Blastomer kemudian memadat menjadi blastodisk kecil membentukdalam lapisan chorion. Pengerasan dua lapis sel. Pada akhir pembelahan akan dihasilkan duachorion berguna untuk melindungi kelompok sel. Pertama kelompok sel-sel utama (blastoderm), yangembrio yang masih sangat sensitif. meliputi sel-sel formatik atau gumpalan sel-sel dalam (inner massSetelah membentuk zygot maka cells), fungsinya adalah membentuk tubuh embrio. Kedua adalah adalahsetiap individu akan mengalami kelompok sel-sel pelengkap, yang meliputi trophoblast, periblast,proses embriogenesis sebelum auxilliary cells, fungsinya adalah melindungi dan menghubungi antaramenetas. Untuk memahami tentang embrio dengan induk atau lingkungan luar. Kelompok sel-selproses penetasan telur maka harus yang terdiri dari jaringan embrio (blastodic) dan jaringan periblas,dipahami proses tentang pada ikan, reptil dan burug disebut cakram kecambah (germinal disc).embryogenesis. Stadia blastula4.3.1. Perkembangan embrio Blastulasi adalah proses yangPerkembangan embrio dimulai dari menghasilkan blastula yaitupembelahan zygote (cleavage), campuran sel-sel blastoderm yangstadia morula (morulasi), stadia membentuk rongga penuh cairanblastula (blastulasi), stadia gastrula sebagai blastocoel. Pada akhir(gastrulasi) dan stadia blastulasi, sel-sel blastoderm akanorganogenesis. terdiri dari neural, epidermal, notochordal, meso-dermal, danStadia Cleavage endodermal yang merupakan bakal pembentuk organ-organ. dicirikanCleavage adalah pembelahan zygotesecara cepat menjadi unit-unit yanglebih kecil yang di sebut blastomer.Stadium cleavage merupakanrangkaian mitosis yang berlangsungberturut-turut segera setelah terjadipembuahan yang menghasilkanmorula dan blastomer.Stadia morulaMorula merupakan pembelahan selyang terjadi setelah sel berjumlah 32sel dan berakhir bila sel sudah134

dua lapisan yang sangat nyata dari notochord disusun menjadi segmen-sel-sel datar membentuk blastocoel segmen yang disebut somit yaitudan blastodisk berada di lubang ruas yang terdapat pada embrio.vegetal berpindah menutupisebagian besar kuning telur. Pada Stadia organogenesisblastula sudah terdapat daerah yangberdifferensiasi membentuk organ- Organogenesis merupakan stadiaorgan tertentu seperti sel saluranpencernaan, notochorda, syaraf, terakhir dari proses perkembanganepiderm, ektoderm, mesoderm danendoderm. embrio. Stadia ini merupakan proses pembentukan organ-organ tubuh makhluk hidup yang sedang berkembang. Dalam prosesStadia gastrula organogenesis terbentuk berturut- turut bakal organ yaitu syaraf,Gastrulasi adalah proses notochorda, mata, somit, ronggaperkembangan embrio, dimana sel kuffer, kantong alfaktori, ronggabakal organ yang telah terbentuk ginjal, usus, tulang subnotochord,pada stadia blastula mengalami linea lateralis, jantung, aorta, insang,perkembangan lebih lanjut. Proses infundibullum dan lipatan-lipatan sirip.perkembangan sel bakal organ ada Sistem organ-organ tubuh berasaldua, yaitu epiboli dan emboli. Epiboli dari tiga buah daun kecambah, yaituadalah proses pertumbuhan sel yang ektodermal, endodermal danbergerak ke arah depan, belakang mesodermal. Pada ektodermal akandan kesamping dari sumbu embrio membentuk organ-organ susunandan akan membentuk epidermal, (sistem) saraf dan epidermis kulit.sedangkan emboli adalah proses Endodermal akan membentukpertumbuhan sel yang bergerak ke saluran pencernaan beserta kelenjar-arah dalam terutama diujung sumbu kelenjar pencernaan dan alatembrio. pernafasan, dan mesodermal akan membentuk rangka, otot, alat-alat peredaran darah, alat eksresi, alat-Stadia gastrula ini merupakan alat reproduksi dan korium (chorium)proses pembentukan ketiga daun kulit. Jika proses organogenesis inikecambah yaitu ektoderm, telah sempurna maka akanmesoderm dan endoderm. Pada dilanjutkan dengan prosesproses gastrula ini terjadi penetasan telur.perpindahan ektoderm, mesoderm,endoderm dan notochord menujutempat yang definitif. Pada periodeini erat hubungannya dengan proses 4.3.2. Proses penetasan telurpembentukan susunan syaraf. Penetasan adalah perubahan intracapsular (tempat yang terbatas)Gastrulasi berakhir pada saat kuning ke fase kehidupan (tempat luas), haltelur telah tertutupi oleh lapisan sel. 135Dan beberapa jaringan mesodermyang berada disepanjang kedua sisi

ini penting dalam perubahan- faktor luar yang berpengaruh adalahperubahan morfologi hewan. suhu, oksigen, pH salinitas danPenetasan merupakann saat terakhir intensitas cahaya.masa pengeraman sebagai hasilbeberapa proses sehingga embrio Penetasan telur terjadi bila embriokeluar dari cangkangnya. telah menjadi lebih panjang dari pada lingkaran kuning dan telahPenetasan terjadi karena 1) kerja terbentuk sirip ekor. Penetasan terjadi dengan cara pelunakanmekanik, oleh karena embrio sering chorion oleh suatu enzim atau substansi kimia lainnya hasil sekresimengubah posisinya karena kelenjar ekstoderm. Selain itu penetasan juga disebabkan olehkekurangan ruang dalam gerakan-gerakan larva akibat peningkatan suhu, intensitas cahayacangkangnya, atau karena embrio dan pengurangan tekanan oksigen.telah lebih panjang dari lingkungan 4.3.3. Aplikasi Penetasan Telur ikandalam cangkangnya (Lagler et al. Penetasan telur pada ikan budidaya1962). Dengan pergerakan- dapat dilakukan dengan berbagai wadah. Wadah penetasan telur ikanpergerakan tersebut bagian telur dapat digunakan antara lain adalah akuarium, kolam, bak atau fiberlembek dan tipis akan pecah glass. Wadah yang di gunakan harus bersih. Sebelum penetasan telur, airsehingga embrio akan keluar dari wadah penetasan di sanitasi menggunakan methalyne blue (MB).cangkangnya. 2) Kerja enzimatik, Jika penetasan telur dilakukan di kolam harus menggunakan hapa.yaitu enzim dan zat kimia lainnya Hapa yang digunakan dengan mata jaring 1 mm atau lebih kecil dariyang dikeluarkan oleh kelenjar butiran telur. Air pada wadah penetasan harus mengalir terusendodermal di daerah pharink menerus. Salah satu sumber oksigen terlarut di dalam wadah penetasanembrio. Enzim ini disebut chorionase berasal dari difusi air langsung dengan udara. Kadar oksigen terlarutyang kerjanya bersifat mereduksi di dalam wadah adalah 6 - 8 ppm.chorion yang terdiri dari Pada ikan lele biasanya telurnya dilekatkan pada substrat. Telur yangpseudokeratine menjadi lembek. telah menempel pada kakaban dapat ditetaskan dalam wadah budidayaSehingga pada bagian cangkangyang tipis dan terkena chorionaseakan pecah dan ekor embrio keluardari cangkang kemudian diikuti tubuhdan kepalanya.Semakin aktif embrio bergerak akansemakin cepat penetasan terjadi.Aktifitas embrio dan pembentukanchorionase dipengaruhi oleh faktordalam dan luar. Faktor dalam antaralain hormon dan volume kuning telur.Hormon tersebut adalah hormonyang dihasilkan kelenjar hipofisa dantyroid sebagai hormon metamorfosa,sedang volume kuning telurberhubungan dengan energiperkembangan embrio. Sedangkan136

disesuaikan dengan sistem budidaya Tabel 4.7. Perkembangan stadiayang akan diaplikasikan. Selamapenetasan telur, air dialirkan terus embrio ikan lele padamenerus. Seluruh telur yang akan suhu 28oCditetaskan harus terendam air,kakaban yang penuh dengan telur Waktu (jam) Stadia embrionikdiletakan terbalik sehingga telurmenghadap ke dasar bak. Dengan 0 : 45 2 seldemikian telur akan terendam air 1 : 00 4 selseluruhnya. Telur yang telah dibuahi 1 : 15 16 selberwarna kuning cerah kecoklatan, 1 : 30 32 selsedangkan telur yang tidak dibuahi 1 : 45 64 selberwarna putih pucat. Di dalam 2 : 00 128 selproses penetasan telur diperlukan 2 : 15 Morulasuplai oksigen yang cukup. Untuk 2 : 30 Awal Blastulamemenuhi kebutuhan akan oksigen 2 : 45 Akhir Blastulaterlarut dalam air, setiap bak 4 : 15 Dimulainya epibolypenetasan di pasang aerasi. Telur 4 : 45 30% epibolyakan menetas tergantung dari suhu 5 : 15 Germinal diskair wadah penetasan dan suhu udara. 7 : 00 60% epibolyJika suhu semakin panas, telur akan 8 : 15 90% epibolymenetas semakin cepat. Begitu juga 12 : 00 1 – 10 somitesebaliknya, jika suhu rendah, 24 : 00 80–100% menetasmenetasnya semakin lama. Pada ikan nila penetasan telur dapatTelur ikan lele akan menetas dilakukan dengan dua metode yaituberkisar antara 24-57 jam dari penetasan dengan menggunakanpembuahan. Selama penetasan telur corong penetasan dan metodeharus selalu dicek, telur yang sehat konvensional. Pada metodeberwarna hijau kecoklatan, bila ada konvensional dari induk ikan nilatelur yang berwarna putih harus yang mempunyai bobot 250 - 300 grsegera dibuang untuk menghindari dapat menghasilkan 300 - 800 butirberkembangnya jamur. telur. Telur ikan nila akan menetasPerkembangan stadia embrio pada setelah 4 - 6 hari. Telur yang telahikan lele telah diamati oleh Volkaert menetas tidak langsung dilepaskanet al (1994) yang melakukan induknya melainkan tetap dimulutnya.pengamatan pada suhu penetasan Induk betina melepas larva jikatelur yang optimal adalah 28oC sudah dapat berenang. Pada tahap(Tabel 4.7). Telur ikan lele (African awal larva dilepaskan, induk betinacatfish) akan menetas setelah 24 jam masih menjaganya. Di alam, indukdengan derajat penetasan 80–100%. betina ikan nila mulai melepaskan larva dari mulutnya pada umur 4 - 5 hari. Pada umur tersebut induk betina masih menjaga larva-larva tersebut. Jika keadaan lingkungan larva kurang aman, induk ikan menghisap kembali larvanya. Kuning telur larva akan habis setelah 137

berumur 5 - 7 hari. Setelah kuning itu direndam pada larutan malachytetelur habis, larva akan mencari green atau methalyn blue 10 ppmmakanan disekitarnya. Biasanya selama 15 - 30 menit.induk betina menjaganya denganmengikuti kelompok larva tersebut Selama kegiatan penetasan telur airberenang. Jika ada ikan lain yang terus menerus dialirkan ke corongmendekati kelompok larva atau penetasan. Agar penggunaan airkeadaan perairan kurang aman lebih efisien, sebaiknya memakaimaka induk tersebut memasukkan sistem resirkulasi air. Dengan sistemkembali larva-larva tersebut kedalam ini air yang telah digunakan akanmulutnya. Selanjutnya larva melalui saringan terlebih dahulu baikdilepaskan kembali pada perairan secara fisis, biologis mapun khemisyang relatif aman dari gangguan ikan sebelum digunakan selanjutnya kelainnya. Secara keseluruhan proses corong tetas. Dengan menggunakanini memerlukan waktu kurang lebih saringan tersebut, sistem resirkulasi18 hari. air dapat digunakan selama lebih dari 6 bulan, selain lebih efisien, jugaSedangkan penetasan telur ikan nila mudah dalam pengontrolansecara intensif dilakukan pada parameter kualitas air yang sesuaicorong tetas, yang merupakan dengan kebutuhan telur dan larva.modifikasi dari penetasan telur Bak penampungan air dan saringansecara alami. Modifikasi tersebut yang digunakan secara berkala kira-terlihat pada kondisi lingkungan, kira 6 bulan sekali dibersihkan. Halsuplai air untuk gerakan telur, ini untuk menghindari penyumbatanoksigen terlarut dan sebagainya. Air aliran air oleh kotoran.yang dialirkan ke corong penetasanselain agar telur-telur tetap bergerak Tujuan penetasan telur meggunakanjuga untuk mempertahankan kualitasair tetap baik. Corong tetas yang corong tetas adalah untukdigunakan berbentuk kerucut terbuatdari bahan fibre glass atau bahan meningkatkan daya tetas telur.lain. Pada corong tetas terdapatpipa- pemasukan dan pengeluaran Tahap awal perkembangan telur,air. Pipa pemasukan terletak di dasarcorong tetas sedangkan pipa telur sangat rentan terhadappengeluaran terletak di bagian atascorong tetas. Corong yang berukuran gangguan khususnya gangguantinggi 45 cm, diameter atas 30 cm,diameter bawah 15 cm dapat secara mekanik. Gangguan secaramenetaskan telur sebanyak r 15.000butir telur/corong. mekanik umumnya terjadi pada saatCorong tetas sebelum digunakan membersihkan telur dari kotoran,terlebih dahulu dibersihkan dariendapan kotoran, sisa telur dan memasukkan telur ke coronglumut kemudian dikeringkan. Setelah penetasan dan gerakan telur akibat138 debit air yang terlalu besar. Oleh sebab itu penanganan telur harus dilakukan secara hati-hati. Debit air yang terlalu besar dapat menyebabkan telur membentur dinding atau telur lainnya dengan keras sehingga dapat mengakibatkan kematian. Pada saat panen, sering terdapat perbedaan

umur larva. Perbedaan ini karena Masa inkubasi telur ikan nilapemijahan induk tidak serentak berhubungan dengan warna telur.sehingga perkembangan embrio telur Telur yang baru dibuahi memilikisetiap induk pada kolam pemijahan warna kuning muda. Sedangkan teluryang sama sering berbeda. Demikian yang akan menetas berwarna kuningjuga ukuran telur setiap induk kecoklatan. Telur yang berwarnaberbeda-beda. Sebelum dimasukkan putih susu adalah telur mati.ke corong penetasan, telur yangberbeda baik masa inkubasi maupun Telur hasil seleksi dibersihkan danukuran telur harus dipisahkan dipisahkan, dimasukkan ke dalamterlebih dahulu. Pemisahan telur corong tetas. Air terus menerusbertujuan untuk memudahkan dialirkan ke dalam corong tetas.pemanenan larva. Besar kecilnya debit air yang masuk ke dalam corong tetas di aturPemisahan atau pemilihan telur menggunakan kran. Debit air untukdapat dilakukan pada saat telur penetasan telur ikan sebesar 0,8 literdiambil dari mulut induk dan pada perdetik. Debit air yang terlalu besarsaat telur ditampung. Umumnya telur dapat mengakibatkan kematian telurpada satu induk seragam baik masa karena tekanan air sehingga telurinkubasi maupun ukuran. Oleh sebab dapat terbentur ke dinding corongitu pemisahan telur lebih baik dan tetas atau terbawa air keluar coronglebih cepat dilakukan dilakukan tetas. Sebaliknya debit air yangpada saat telur diambil dari mulut terlalu kecil dapat mengakibatkaninduk. Setiap telur yang diambil dari telur tidak bergerak dan kekuranganmulut induk ditampung dalam satu oksigen. Telur yang tidak bergerakwadah. Sedangkan telur dari induk dan kekurang oksigen akan mati.lain yang berbeda masa inkubasi dan Oleh sebab itu kegiatan sehari-hariukuran telurnya ditampung pada pada saat penetasan telur adalahwadah yang lain. Selanjutnya setelah mengontrol debit air dandibersihkan, telur yang sama masa membersihkan corong tetas. Coronginkubasi dan ukuran dari induk yang tetas dapat dibersihkan denganlain di tetaskan pada corong tetas menyipon kotoran atau telur yangyang sama. Sedangkan telur yang mati. Pada saat pengontrolan debitlain ditetaskan pada corong tetas air di dalam corong tetas harusyang berbeda. Jika pemisahan telur selalu stabil sehingga tidakpada wadah penampungan dinama mengganggu gerakan telur.seluruh telur ditampung dalam satuwadah kemudian dilakukan Air yang masuk pada corong tetaspemisahan akan lebih rumit dan memiliki tekanan yang meratalama sehingga dapat mengakibatkan diseluruh bagian corong tetas agartelur mati. Kematian telur tersebut telur yang ada semua bergerak. Jikadapat karena telur tidak bergerak, tekanan aliran air hanya terdapatbenturan dan sinar matahari pada beberapa begian corong tetaslangsung. saja mengakibatkan terdapat titik mati tekanan air. Telur yang terdapat 139

pada tekanan titik mati tersebut tidak telur dan pemeliharaan larva, indukbergerak dan mati. betina akan terhambatTelur ditetaskan pada corong tetasselama 5 - 7 hari. Selama penetasan perkembangan gonadnya.telur, air terus menerus dialirkan.Hari ke dua penetasan telur akan Sedangkan pada pemijahan intensifterlihat telur yang mati dan hidup.Telur yang mati segera dibuang proses tersebut dilakukan secarakarena akan mempengaruhi kualitasair. Sumantadinata (1983) buatan (corong tetas). Denganmengatakan faktor-faktor yangmempengaruhi daya tetas telur demikian induk betina dapat bebasadalah :1. Kualitas telur. Kualitas telur dari tugas tersebut dan segera dipengaruhi oleh kualitas pakan menyiapkan kembali untuk yang diberikan pada induk dan tingkat kematangan telur. pemijahan berikutnya dalam waktu2. Lingkungan yaitu kualitas air terdiri dari suhu, oksigen, karbon- yang relatif cepat. dioksida, amonia, dll.3. Gerakan air yang terlalu kuat Pada ikan nila yang telurnya akan yang menyebabkan terjadinya benturan yang keras di antara ditetaskan pada corong penetasan telur atau benda lainnya sehingga mengakibatkan telur harus dilakukan pemanenan telur. pecah. Pemanenan telur ikan nila iniBlaxter dalam Sumantadinata (1983),penetasan telur dapat disebabkan dilakukan pada hari ke 9.oleh gerakan telur, peningkatan suhu,intensitas cahaya atau pengurangan Pemanenan dilakukan dengan caratekanan oksigen. Dalam penekananmortalitas telur, yang banyak mengambil telur dari mulut indukberperan adalah faktor kualitas airdan kualitas telur selain penanganan betina ikan nila. Sebelumsecara intensif. pemanenan terlebih dahuluOleh karena itu induk betina hanyadapat memijah perlu waktu lama. permukaan air kolam diturunkanAkan tetapi pada pemijahan secaraintensif, induk ikan nila betina dapat sampai ketinggian 10 - 20 cm. Jikadipijahkan setiap 2 - 4 minggu. Halini dapat dijelaskan secara fisiologis pemijahan dilakukan di hapa (waring),ikan sebagai berikut; pada pemijahanalami, selama proses pengeraman maka caranya adalah dengan menarik salah satu ujung hapa ke salah satu sudut hapa. dengan hati- hati untuk menghindari induk mengeluarkan telur. Karena induk ikan nila jika merasa dalam bahaya atau terdesak akan mengeluarkan telur di sembarang tempat. Hal ini akan menyulitkan dalam mengumpulkan telur ikan nila. Pengambilan telur ikan nila dilakukan dengan menangkap induk satu persatu. Penangkapan induk dilakukan menggunakan seser kasar dan seser halus. Kedua seser ini digunakan pada saat bersamaan. Seser kasar berfungsi untuk menangkap induk sedangkan seser halus berfungsi untuk menampung telur ikan. Seser kasar terletak140

dibagian atas dan seser halus Lagler (1956), larva adalahterletak dibagian bawah. Pada saat organisme yang masih berbentukmenangkap induk dilakukan dengan primitif atau belum mempunyai organhati-hati agar telur tidak dikeluarkan. tubuh lengkap seperti induknya untuk menjadi bentuk definitif yaituCara mengambil telur dari induk metamorfosa. Perkembangan stadiabetina yaitu dengan memegang larva meliputi stadia pro-larva danbagian kepala ikan. Pada saat stadia pasca larva. Stadia pro-larvabersamaan salah satu jari tangan merupakan tahap larva yang masihmembuka mulut dan tutup insang. memiliki kuning telur, sedangkanSelanjutnya tutup insang di siram air stadia pasca larva merupakan tahapsehingga telur keluar melalui rongga larva yang telah habis kuningmulut. Selanjutnya telur-telur telurnya dan masa penyempurnaantersebut ditampung dalam wadah. organ-organ tubuh yang ada. AkhirHal yang perlu diperhatikan adalah stadia ini ditandai dengan bentukmenghindari gerakan induk sekecil larva yang sama dengan induknyamungkin agar telur yang telah keluar yang biasa disebut dengan juveniltidak berserakan. Induk yang telah atau benih ikan.diambil telurnya dan yang belummemijah dikembalikan ke kolam Larva ikan yang baru menetaspemeliharaan induk.Telur pada wadah penampungan memiliki kuning telur. Larva tersebutjangan terkena sinar mataharilangsung dan diupayakan telur selalu mengambil makanan dari kuningbergerak. Telur yang terlalu lamadiam serta kena sinar matahari telur. Kuning telur akan habis setelahlangsung dapat menimbulkankematian. Selanjutnya sebelum larva berumur 3 hari. Setelah kuningdimasukkan ke corong tetas, telurterlebih dahulu dibersihkan dari telur habis, larva mengambilkotoran berupa lumpur, lumut, sisapakan dan sebagainya. Telur yang makanan dari luar atau lingkungantelah bersih dari kotoran dapatdimasukkan ke dalam corong hidupnya. Larva ikan yangpenetasan. dibudidayakan harus dilakukan4. 4. Pemeliharaan larva danbenih ikan pemeliharaan untuk mencapai stadiaLarva adalah anak hewan benih. Wadah yang dapat digunkanavertebrata yang masih harusmengalami modifikasi menjadi lebih untuk melakukan pemeliharaan larvabesar atau lebih kecil untukmencapai bentuk dewasa. Menurut ini bermacam-macam. Wadah pemeliharaan larva ini antara lain dapat berupa bak atau kolam. Pada pemeliharaan di bak yang perlu diperhatikan adalah sanitasi wadah sebelum digunakan untuk pemeliharaan dengan cara wadah direndam menggunakan larutan Methilen Blue 100 ppm selama 24 jam, kemudian dikuras dan diisi air bersih. Sedangkan wadah yang menggunakan kolam, sebelum digunakan harus disiapkan terlebih dahulu. Persiapan kolam pemeliharaan larva/pendederan 141

meliputi perbaikan pematang, perbaikan pematang, kemudianpengolahan dasar kolam, perbaikan dilakukan pengapuran.pipa pemasukan dan pengeluaran,pemupukan dan pengapuran. Pengapuran bertujuan untukPerbaikan pematang bertujuan untukmencegah kebocoran kolam. membasmi bibit penyakit danKebocoran kolam dapat diakibatkanoleh binatang air seperti belut, ular, meningkatkan kadar pH tanah. Kapurkepiting dan lain-lain. Pematangyang bocor mengakibatkan air kolam di tebar merata di dasar kolam. Dosistidak stabil dan benih ikan loloskeluar kolam. Perbaikan pematang kapur yang di tebar adalah 10 - 50yang bocor dilakukan denganmenyumbat bagian yang bocor gr/m2 . Untuk kolam baru diperlukanmenggunakan tanah atau ijuk. 50 - 150 kg kapur/m2 Kapur ditebarkan pada dasar kolam lalu dicampur dengan lapisan lumpur paling atas sedalam 5 cm . Seminggu kemudian lakukan pemupukan dengan 50 - 100 kg pupuk kandang/100 m2, TSP 0,25Pengolahan dasar kolam dilakukan kg/100 m2, dan urea 0,25 kg/100 m2.dengan mencangkul dasar kolam.Tujuan mengolah dasar kolam Semprot kolam denganadalah untuk menguapkan gasberacun yang terdapat di dasar menggunakan pestisida golongankolam. Tanah yang baru dicangkuldiratakan. Setelah dasar kolam rata, organophosphat seperti Sumithion,lalu dibuat saluran ditengah kolam.Saluran ini disebut kemalir. Kemalir Argothion, dan Diazinon denganberfungsi untuk memudahkanpemanenan dan sebagai tempat konsentrasi 3 - 4 ppm. Kolam sudahberlindung benih ikan pada sianghari dan jika ada predator dapat diairi 5 - 7 hari setelah semua(pemangsa). Kemalir dibuat mulaidari pipa pemasukan air sampai pipa rangkaian kegiatan tersebut diataspengeluaran air. Kemalir dibuatdengan ukuran lebar 0,5 meter dan dilakukan. Kolam yang telah di pupukkedalaman 0,3 meter. dan dikapur segera ditutup pipa pengeluaran air. Selanjutnya pipa pemasukan air di buka. Setelah ketinggian air 20 - 30 cm, tutup pipa pemasukan air. Biarkan kolam selama 5 - 7 hari. Hari ke - 8 benih ikan dapat di tebar ke kolam untuk didederkan.Pipa pemasukan dan pengeluaran Setelah dipastikan hampir semua telur menetas, kakaban diangkatair dilengkapi saringan. Fungsi untuk menghindari penurunan kualitas air akibat adanyasaringan pada pipa pemasukanan pembusukan dari telur – telur yang tidak menetas. Disamping itu jugaadalah untuk menghindari masuknya dilakukan pergantian air bak penetasan dengan membuang airikan liar atau sampah, sedangkan sampai ¾ bagian volume air dan kemudian diisi kembali dengan airfungsi saringan pada pipa yang baru. Larva ikan lele yang baru menetas akan berwarna hijau danpengeluaran adalah untukmenghindari lolosnya benih ikankeluar kolam. Setelah melakukanpengolahan dasar kolam dan142

berkumpul di dasar bak penetasan Agar benih lele tidak mengalami stres, pemanenan dilakukan padadibagian yang gelap. Ukuran larva pagi atau sore hari saat suhu rendah. Cara memanennya adalah air dalamlebih kurang 5 – 7 mm dengan berat bak disurutkan secara perlahan, selanjutnya benih ditangkap secara1,2 – 3 mg. Setelah berumur 2 hari, hati hati menggunakan seser (serokan) halus. Benih dapatlarva mulai bergerak dan menyebar langsung dipasarkan (dijual) langsung kepada pembeli atauke seluruh bak penetasan. Sampai didederkan pada kolam pendederan.umur 3 hari larva tidak perlu diberipakan tambahan, karena masihmemanfaatkan cadangan makananyang dibawa di dalam tubuhnya,yakni yang dikenal dengan “kuningtelur”. Larva ikan lele dumbo barudiberikan pakan tambahan setelah Larva yang akan didederkanberumur 4 hari dengan memberikan sebaiknya jangan ditebarkanemulsi kuning telur ayam. Pemberian langsung ke dalam kolam namunpakan tersebut sampai umur 5 hari. terlebih dahulu dilakukan aklimatisasiSetelah menginjak umur 6 hari, larva untuk menghindarkan perubahandiberi pakan alami (makanan hidup) suhu ekstrim antara suhu kolamyang berukuran kecil, seperti kutu air dengan suhu air pada wadah(daphnia sp) atau cacing sutera pengangkutan. Padat penebaran(tubifex). Pakan buatan kurang baik larva 10.000–15.000 ekor/m2.diberikan karena jika tidak habis Selama masa pendederan (28 - 30akan membusuk sehingga hari) pemupukan ulang perlumenurunkan kualitas air pada bak dilakukan untuk menjaminpemeliharaan. Pakan alami diberikan tersedianya makanan alami yang3 kali sehari, pagi, siang dan sore cukup. Pemupukan dapat dilakukanhari atau sesuai dengan kebutuhan. 1 - 2 kali seminggu, menggunakan pupuk kandang (25 kg kotoran sapiFaktor lain yang perlu diperhatikan atau 3 kg kotoran ayam/100 m2).selama pemeliharaan benih ataularva adalah kualitas air. Pergantian Pada saat pemeliharaan dapat diberiair dilakukan setiap 2 – 3 hari sekaliatau tergantung dari kebutuhan. makanan tambahan berupaJumlah air yang diganti sebanyak50–70 % dengan cara menyipon makanan halus seperti bekatul,(mengeluarkan air secara selektifdengan selang) sambil membuang konsentrat, atau pakan buatankotoran yang mengendap padadasar bak pemeliharaan larva. bentuk tepung. Pengelolaan kualitasSelang yang digunakan adalahselang plastik yang lentur dan biasa air dapat dilakukan berupadigunakan sebagai selang air. pengontrolan sistem pemasukan air agar tetap mengalir untuk mempertahankan tinggi air di kolam serta menjamin difusi oksigen terlarut kedalam kolam. Sedangkan pengendalian hama penyakit dapat dilakukan dengan cara mencegahSetelah benih lele berumur 2 – 3 hama atau hewan liar masuk keminggu dan mencapai ukuran 0,5 – 2cm, benih sudah siap untuk dipanen. kolam seperti: membersihkan lingkungan sekitar kolam, memasang 143

saringan pada pipa inlet, memasang Cara penebaran untuk prosespagar sekeliling kolam, memasang adaptasi (aklimatisasi) benih lelelampu perangkap, dan lain dumbo cukup mudah. Benih lelesebagainya. dumbo yang masih berada di dalam wadah pengangkutan di biarkanPendederan adalah pemeliharaan terapung-apung diatas permukaan air selama 5 menit. Selanjutnyabenih lele dumbo yang berasal dari ditambahkan air dari kolam ke wadah pengangkutan sedikit demi sedikit.hasil pembenihan sehingga Dengan cara ini diharapkan kualitas air yang ada di dalam wadahmencapai ukuran tertentu. pengangkutan tersebut akan sama dengan yang ada di kolam.Pendederan dilakukan dalam duatahap, yakni pendederan pertamadan pendederan kedua. Padapendederan pertama, benih leledumbo yang dipelihara adalah benih Kegiatan pemeliharaan benih merupakan kegiatan inti dariyang berasal dari pembenihan yang pendederan. Selama pemeliharaan, benih harus diberi pakan tambahan.berukuran 1 – 3 cm. Benih ini Pakan tambahan berupa tepung pelet sebanyak 3 – 5 % dari jumlahdipeliharan selama 12 – 15 hari total benih yang dipelihara. Pakan diberikan 3 – 4 kali sehari. Agarsehingga saat panen akan diperoleh pemberian pakan lebih efektif, sebaiknya pemberian pakanlele dumbo berukuran kurang lebih 5 disebarkan merata pada kolam pendederan.– 6 cm perekornya. Padapendederan ke dua, benih yangdipelihara berasal dari hasilpendederan pertama. Pemeliharaandilakukan selama 12 – 15 harisehingga diperoleh benih lele dumboberukuran 8 – 12 cm perekornya.Pendederan ini dapat dilakukan di Untuk memperkecil mortalitas ataukolam tanah atau kolam tembok. kehilangan benih, selamaPenebaran benih dilakukan setelah 6 pemeliharaan harus dilakukanhari dari pemupukan atau saatpakan alami telah tersedia. pengontrolan terhadap seranganPenebaran benih dilakukan padapagi atau sore hari dengan hama dan penyakit. Hama yangkepadatan 200 – 300 ekor/M2berukuran 1 - 3 cm per ekornya. menyerang benih lele berupa belut,Penebaran harus dilakukan denganhati-hati agar benih lele dumbo tidak ular, ikan gabus. Tindakanmengalami stress. Benih yang akandidederkan sebaiknya jangan ditebar pencegahan penyakit cukup denganlangsung ke kolam namun terlebihdahulu dilakukan aklimatisasi untuk menjaga kualitas dan kuatitas airmenghindari perubahan suhu yangmencolok antara suhu air kolam dan kolam, yakni dengan menghindarkansuhu air pada wadah pengangkutan. pemberian pakan yang berlebihan. Karena pakan yang berlebihan akan menumpuk di dasar kolam dan bisa membusuk yang akhirnya menjadi salah satu sumber penyakit. Pada ikan nila pemeliharaan larva dan benih ikan dapat dilakukan pada wadah pemeliharaan larva antara144

lain adalah akuarium, fibre glass, bak ditampung di wadah. Selanjutnyadan sebagainya. Sebelum larva benih tersebut ditebar di kolam.dimasukkan, wadah pemeliharaan Sebelum ditebar terlebih dahulu dilarva terlebih dahulu dibersihkan dan lakukan aklimatisasi dengan caradilakukan sanitasi. Sanitasi dapat wadah yang berisi larva dimasukkanmenggunakan malachyte green atau ke dalam air kolam. Jika suhu airmethalyn blue 10 ppm dengan cara wadah penampungan larva lebihdibilas keseluruh permukaan wadah. rendah dari suhu air kolam maka air kolam dimasukkan sedikit demiPemeliharaan larva dilakukan sedikit ke wadah penampunganselama 6 - 8 hari, larva berumur 3 sampai suhu kedua air tersebuthari sudah dapat berenang di dasar sama. Selanjutnya larva ditebarwadah pemeliharaan. Sedangkan dengan cara memiringkan wadahlarva umur 5 hari sudah dapat penampungan larva sehingga larvaberenang dipermukaan air. dapat keluar dengan sendirinya berenang ke kolam. Penebaran larvaPemeliharaan larva meliputi sebaiknya dilakukan pagi atau sorepemberian pakan dan pengelolaan hari pada saat suhu udara rendah.kualitas air. Selama pemeliharaan,larva dapat diberi pakan berupa Pendederan dilakukan selama 3 - 4pakan alami, tepung ikan, dedak minggu. Pada umur tersebut benihhalus dan sebagainya. Pakan yang ikan sudah men-capai ukuran 3 - 5diberikan harus lebih kecil dari cm. Selama pendederan benih ikanbukaan mulut larva dan jumlah selain mendapatkan makanan alamipakan. Ukuran butiran pakan harus di kolam juga diberi pakan tambahanlebih kecil dari bukuaan mulut larva. yang halus seperti dedak. PakanDemikian pula jumlah pakan harus tambahan tersebut ditebar disesuai dengan jumlah larva. Pakan sepanjang kolam. Frekuensiyang tersisa di wadah pemeliharaan pemberian pakan sebanyak 2 - 3 kalidapat mengakibatkan kualitas air perhari. Kandungan protein pakankurang baik. Oleh sebab itu setiap benih ikan sebesar t 30 %. Jumlahhari dilakukan penyiponan terhadap pakan yang diberikan 10 % darikotoran atau sisa pakan. Air harus biomasa.terus menerus mengalir di wadah.Selain itu sebaiknya diberi aerasi Kualitas air sangat pentingpada wadah pemeliharaan larva. diperhatikan dalam kegiatan pendederan. Suhu yang baik untukBenih yang telah berumur 7 - 8 hari pendederan ikan nila adalah 28 - 30ditebar di kolam pendederan. qC. Sedangkan oksigen terlarutDiharapkan pada saat penebaran sebesar 6 - 8 ppm. Pertumbuhanpakan alami sudah tersedia di kolam. ikan mulai terganggu pada suhu d 18Padat penebaran benih ikan nila qC dan t 30 qC.sebanyak 75 - 100 ekor/m2. Benihdari wadah pemeliharaan larva Pada suhu optimum, pertumbuhanditangkap menggunakan seser halus. ikan normal. Suhu air sangatLarva yang tertangkap tersebut 145

berpengaruh pada laju metabolisme Pengelolaan kualitas air mutlak perluikan. Perubahan temperatur yangterlalu drastis dapat menimbulkan diperlukan karena benih patin sangatgangguan fisiologis ikan yang dapatmenyebabkan ikan stress. peka terhadap perubahan lingkungan khususnya kualitas air. Pada pemeliharaan benih ikan patinPencegahan hama dan penyakit secara intensif yang dilakukan dipada kegiatan pendederan sangat bak atau akuarium perlu dilakukanperlu dilakukan. Pencegahan pembersihan kotoran dantersebut dapat dilakukan dengan penggantian air di wadahpengeringan dan pengapuran dasar pemeliharaan. Pembersihan wadahkolam serta pergantian air kolam, dilakukan dengan menyipon kotoranmembuat saringan air sebelum air dan sisa makanan menggunakanmasuk ke kolam. Hama yang sering selang. Pada saat menyipon harusmenyerang benih ikan nila adalah dilakukan dengan hati-hati agarbelut, ular, burung, ikan gabus dan benih ikan tidak ikut keluar.ikan lele. Penyakit yang menyerang Penyiponan dapat juga dilakukanterutama penyakit parasitik seperti juga sekaligus dengan penggantianIchthyophthirius multifilis yang air. Air yang dikeluarkan pada saatmengakibatkan bintik putih penyiponan segera diganti dengandipermukaan tubuh ikan dan air bersih. Air yang dikeluarkanmengakibatkan kematian masal. sebanyak 25 - 50%. Sehingga airPencegahan penyakit ini dilakukan yang diganti sebanyak air yangdengan menambahkan garam dapur dikeluarkan. Hal yang perludi kolam media pendederan diperhatikan pada saat penggantiansebanyak 200 gr/m3. air adalah suhu air. Suhu air yang akan dimasukkan ke dalam wadahPemeliharaan benih pada ikan patin pemeliharan. Selain itu air baru yangmeliputi pemberian pakan, akan dimasukkan sebaiknya telahpengelolaan kualitas air serta diendapkan terlebih dahulu.pengendalian/hama penyakit ikan.Pemberian pakan yang perlu Pengendalian hama dan penyakitdiperhatikan adalah jenis pakan, benih ikan patin lebih ditekankankadar protein, jumlah ukuran, dan pada pencegahan. Pencegahanfrekuensi pemberian pakan. dapat dilakukan dengan sanitasiPemberian pakan benih ikan patin lingkungan seperti wadah dan air.yang dipelihara secara intensif dapat Demikian juga air yang akandiberikan jenis cacing tubifex, digunakan sebaiknya disanitasidaphnia, rotifera dan lain-lain. demgan menggunakan methylenPemberian pakan benih ikan harus blue, malachyte green, Kaliumdisesuaikan ukuran benih ikan permanganat dan sebagainya.dengan ukuran pakan. Pakan yang Wadah yang akan digunakandiberikan untuk benih ikan sesuai sebaiknya terlebih dahuludengan bukaan mulut benih ikan. dibersihkan menggunakan deterjen.Pakan yang diberikan harus lebih Hama dan penyakit ikan timbulkecil dengan bukaan mulut ikan. disebabkan oleh kondisi lingkungan,146

kondisi benih ikan dan bibit penyakit.Ketiga bibit penyakit tersebut Selanjutnya kolam diisi dengan airmenjadi suatu sistem sehingga benih setinggi 40 cm. Pakan alami akanikan terserang penyakit. Kondisi mencapai puncaknya aetelah 10 –lingkungan yang kotor 14 hari dari pemupukan. Pada harimenyebabkan benih ikan lemah, ke 10 air kolam dinaikkan menjadikurang nafsu makan. Pada kondisi 50-70 cm. Selanjutnya benih ikantersebut benih ikan mudah terserang dapat dilepas ke kolam. Pelepasanbibit penyakit. Parasit/penyebab benih sebaiknya dilakukan sore haripenyakit sering menyerang bibit agar suhu air kolam sudah menurun.benih ikan patin adalah Pelepasan benih ikan menggunakanIchthyopthirius mulitifilis atau white metode aklimatisasi. Demikian jugaspot, gyrodactius sp, dactilogyrus sp, untuk pelepasan benih ikan patin iniaeromonas sp dan sebagainya. juga menggunakan metodeIchthyopthirius sp sering menyerang aklimatisasi. Metode aklimatisasipada bagian sisik dan sirip benih adalah suatu cara memberikanikan. Benih ikan yang terserang kesempatan kepada ikan untukpenyakit ich biasanya menggosok- menyesuaikan diri terhadapgosokkan bagian tubuhnya ke lingkungan baru. Lingkungan barudinding atau dasar wadah. tersebut adalah suhu, pH dan salinitas. SuhuPemeliharan benih ikan patin merupakan ”Controling factor” yaitudilakukan secara intensif di bak, apabila suhu air berubah maka faktorakuarium, fiberglass dan dapat juga yang lain akan berubah. Sedangkandilakukan dipeliharaan di kolam. Jika pH termasuk ”Masking factor” yaitupemeliharan benih ikan patin di sebagai faktor pengendali perubahankolam harus dilakukan persiapan. kimia dalam air. Ikan mempunyai alatPersiapan tersebut meliputi dan cara untuk beradaptasi terhadappengolahan dasar kolam, lingkungannya. Alat-alat tersebutpemupukan dan pengapuran, akan dipergunakan pada saatpembuatan kamalir, perbaikan sedang mengadakan prosessaluran dan sebagainya. osmoregulasi. Alat-alat tersebut antara lain kulit, insang, ginjal.Pengolahan dasar kolam berfungsi Namun demikian ikan mempunyaiuntuk mengoksidasi gas beracunyang terdapat di dasar kolam. batas toleransi terhadap perubahanPengolahan dasar kolam meliputipencangkul tanah dasar kolam. lingkungannya. Begitu juga ikanSelanjutnya dilakukan pemerataandasar kolam. Pemupukan bertujuan mempunyai batas toleransi terhadapuntuk menumbuhkan pakan alamidikolam. Pakan alami ini diharapkan perubahan lingkungannya. Sebagaimenjadi pakan utama bagi benih ikan.Pupuk ditebar merata di dasar kolam. contoh ikan hanya mampu mentolerirDosis pupuk yang ditebar sebanyak0,3 - 0,5 kg/m2. perubahan suhu hanya ± 5 0C, perubahan ini mampu ditolerir 0,5 0C permenit. Betapa pentingnya kehati- hatian saat pelepasan benih ikan patin. 147

Padat penebaran sangat tergantung pendekatan jumlah pakan yangkepada ”Caryng Capacity” kolam diberikan per hari adalah 3% daritersebut dan sifat serta ukuran ikan. total bobot ikan. FrekuensiCaryng capacity bisa diartikan daya pemberian pakannya 3 kali yaitu pagi,dukung kolam yang menyangkut siang dan sore hari dengan jumlahkelimpahan pakan alami, yang sama. Tetapi kondisiketersediaan oksigen serta permintaan pakan akan berubah-minimalnya faktor penggangu ubah tergantung suhu air. Apabilahidupnya ikan. Caryng capacity bisa cuaca cerah, matahari bersinardihitung, contoh : ada beberapa juta terang maka suhu air akan naiksel per ml kelimpahan planktonnya, segala proses/metabolismeada berapa ppm kandungan dipercepat. Barangkali apabilaoksigennya atau berapa kapasitas kondisi demikian frekuensioksigen per volume kolam tersebut. pemberian pakan akan lebih dari 2Kemudian dengan menggunakan kali. Tetapi apabila cuaca mendung,metode sampling ada berapa juta sel matahari tidak bersinar otomatisplankton yang terdapat dalam perut suhu akan menurun, kondisi iniikan dan berapa laju kecepatan dibarengi dengan fotosintesisrespirasi ikan tersebut dalam plankton terhambat. Sehinggamenyerap oksigen. produksi oksigen menurun sebagai akibat nafsu makan ikan menurunHal ini bisa digunakan rumus permintaan ikan akan pakan jugaSchroeder (1975), respirasi ikanpada suhu 20-30 0C. menurun. Ada suatu teori bahwa Y= 0.001 W0,82 untuk mengatasi ikan kekurangan Y= Konsumsi O2/ikan (gr)/jam W= Berat ikan oksigen disamping melakukan aerasi R= 0.99 air, diusahakan ikan selalu berenangDengan membandingkan caryngcapacity dengan jumlah plankton isi dipermukaan air. Hal ini terjadiperut ikan dan laju respirasi ikanmaka padat penebaran bisa dicari. apabila ikan dipuasakan.Secara singkat caryng capacitybiasanya telah diketemukan Pakan yang diberikan selamaberdasarkan pengalaman atas pendederan benih ikan patin adalahbeberapa kali pendederan ikan atau campuran tepung pelet denganpemeliharaan ikan pada kolam bekatul dengan perbandingan 1 : 2.tersebut. Contoh kolam A seluas 200 Tetapi sebenarnya jenis ikan inim2 biasanya ditebar ikan 100 ekor/ sangat menyukai pakan alami. Jikam2 atau menghasilkan ikan 300 kg. kombinasi kedua jenis pakan yaitu pakan buatan dan pakan alamiDalam pemeliharaan benih ikan patin diberikan bersama adalah sangatharus dilakukan pemberian pakan. baik, karena unsur gizinya salingMenurut beberapa penelitian bahwa melengkapi. Dari hari kehari ikan hidup itu tumbuh, baik bertambah148 panjang maupun bertambah berat. Begitu pula dari hari ke hari populasi ikan semakin berkurang ada beberapa ikan yang mati. Atas dasar kejadian ini maka untuk menetukan

jumlah pakan pada hari-hari pencegahan terhadap hama danberikutnya perlu diadakan sampling penyakit ikan, pengontrolanikan (Gambar 4.24). Jika total bobot pertumbuhan (sampling, grading danikan diketahui maka jumlah pakan sortasi) serta pengelolaan kualitas air.yang dibutuhkan dapat dihitung.Konversi/efesiensi pakan akan dapat Berdasarkan jenis pakan yangdihitung apabila jumlah pakan yangdiberikan serta bobot total ikan digunakan dalam melakukan prosesdiketahui. Untuk itu pendataan hal iniperlu ketekunan. pembesaran ikan dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu : 1. Pembesaran ikan secara tradisional yaitu pembesaran ikan yang hanya mengandalkan pakan alami yang terdapat dalam kolam budidaya. Padat penebaran disesuaikan dengan daya dukung kolam dan pakan yang tersedia di kolam pembesaran. Dalam pembesaran tradisional ini kesuburan perairanGambar 4.24. Sampling benih ikan akan sangat menentukan tumbuhnya pakan alami. Misalnya pembesaran ikan pada kolam tergenang, pembesaran ikan disawah. 2. Pembesaran ikan semiintensif4.5. Pembesaran Ikan yaitu pembesaran ikan yang lebihPembesaran ikan merupakan salah mengutamakan pakan alamisatu proses dalam budidaya ikan yang terdapat pada kolam danyang bertujuan untuk memperoleh diberi pakan tambahan yangikan ukuran konsumsi. Pada usaha tidak lengkap kandungan gizi daribudidaya ikan pembesaran pakan tersebut. Padamerupakan segmen usaha yang pembesaran semi intensif inibanyak dilakukan oleh para padat penebaran lebih tinggipembudidaya ikan. Dalam dibandingkan dengan tradisional.melakukan pembesaran ikan ini Misalnya melakukan pembesaranrelatif tidak terlalu sulit karena ikan pada kolam air tenangketrampilan yang dibutuhkan tidak dengan memberikan pakansesulit dalam melakukan tambahan berupa dedak selainpembenihan ikan. Pada kegiatan pakan alami yang terdapat padapembesaran ikan yang perlu kolam pembesaran.diperhatikan antara lain adalah 3. Pembesaran ikan intensif yaituwadah yang akan digunakan dalam pembesaran ikan yang dalamproses pembesaran, padat proses pemeliharaannyapenebaran, pola pemberian pakan, mengandalkan pakan buatan dalam pemberian pakannya serta 149

dilakukan pada wadah yang satu contoh pembesaran ikan mas terbatas dengan kepadatan secara semi intensif. maksimal. Dalam pembesaran secara intensif ini harus Pembesaran ikan mas secara diperhitungkan kualitas dan intensif adalah ikan mas dalam air kuantitas air yang masuk yang mengalir, ukuran kolam kedalam kolam pembesaran. pemeliharaan relatif kecil (kurang dari 100m2) dan sangat bergantung4.5.1. Pembesaran ikan mas pada pakan buatan. Pakan buatan yang diberikan biasanya adalahPembesaran ikan mas dapat pellet. Salah satu contohdibedakan menjadi 3 kelompok pembesaran ikan mas secara intensifberdasarkan penyediaan pakan dan adalah pembesaran ikan mas diluas lahan pemeliharaan, yaitu : kolam air deras (running water) atau jaring terapung.1. Pembesaran ikan mas secara ekstensif/tradisional. Berdasarkan jenis ikan yang2. Pembesaran ikan secara semi dipelihara dalam kolam intensif. pemeliharaan/pembesaran ikan mas3. Pembesaran ikan mas secara intensif. di kelompokkan menjadi 2, yaitu : 1. Mono kultur, yaitu pemeliharaan ikan mas dalam wadahPembesaran ikan mas secara pembesaran yang hanya diisitradisional adalah pembesaran ikanmas dalam kolam yang tenang oleh ikan mas saja. Dalamairnya dan dalam pemeliharaannyahanya mengandalakan pakan yang pemeliharaan ikan mas secaraada didalam kolam pemeliharaan,tidak ada pakan tambahan. Biasanya monokultur dapat dikelompokkanukuran kolam pembesaran relatifluas (lebih dari 200m2). menjadi tunggal kelamin dan campur kelamin. Pemeliharaan ikan mas tunggal kelamin adalah pemeliharaanPembesaran secara semi intensif ikan mas yang menggunakanadalah pembesaran ikan mas dalam ikan jantan atau ikan betina saja.kolam air tenang tetapi dalam Pemeliharaan ikan mas campurpemeliharannya diberi makanan kelamin adalah pemeliharaantambahan. Makanan tambahan ini ikan mas dengan menggunakandapat berupa dedak, limbah rumah ikan jantan dan betina bersama-tangga, daun-daunan dan sama dalam wadahsebagainya. Selain itu dapat juga pemeliharaan. Hal ini munculditambahkan pakan buatan (pellet) karena adanya kecenderungantetapi jumlahnya sedikit. pada ikan mas betina untuk tumbuh lebih cepat dibandingkanPembesaran ikan mas di sawah dan dengan ikan jantan.di dalam kerambah merupakan salah150

2. Polikultur yaitu pemeliharaan ikan adalah pakan alami, pakan mas dengan mempergunakan buatan dan pakan tambahan. lebih dari satu jenis ikan dalam wadah pemeliharaan. Ikan mas Pakan alami adalah makanan dapat dipelihara secara polikultur dengan ikan mas atau ikan nila, hidup bagi larva dan benih ikan karena jenis ikan ini bukan merupakan pesaing makanan yang diperoleh dari dalam kolam pemeliharaan. perairan/kolam atau membudidayakannya secara terpisah. Ikan mas merupakan ikan pemakan segala (omaevora),Dalam melakukan usaha oleh karena itu sebaiknya padapembesaran ikan mas, ukuran benih kolam pemeliharaan harusyang akan digunakan sangat dilakukan pemupukan awal 3-5bergantung kepada sistem budidaya hari sebelum penebaran benihyang akan ditetapkan. Pada dan pemupukan susulan agarbudidaya ikan mas di kolam air deras, ketersediaan pakan alami diukuran benih yang dapat digunakan dalam kolam pemeliharaan selalusebaiknya berukuran 100 gram/ekor. ada. Ketersediaan pakan alamiSedangkan pembesaran ikan mas di yang melimpah akanjaring terapung saat ini sudah dapatmenggunakan benih ikan mas yang menguntungkan bagi ikan danberukuran lebih dari 5 – 8 cm.Padat penebaran benih ikan mas di petani itu sendiri karena tidak lagikolam pemeliharaan harus dilakukandengan hati-hati dan biasanya di membutuhkan pakan tambahantebar pada saat matahari belumbersinar. Agar benih yang ditebar dalam pemeliharaannya.tidak mengalami stress atau tingkatkematian yang tinggi. Sebaiknya Pakan tambahan yang diberikanbenih ikan mas tersebut dibiarkankeluar dengan sendirinya dari tempat dalam bentuk apa adanyapenampungan benih (plastik)kedalam pemeliharaan. kepada ikan pemeliharaan seperti daun-daunnan, keong, limbah rumah tangga dan lain- lain. Pakan tambahan dibutuhkan oleh ikan mas dalam pemeliharaan ikan mas secara semi intensif.Hal-hal yang harus diperhatikan Pakan buatan adalah pakan yangdalam melakukan pembesaran ikan dibuat dengan susunan bahanmas sampai mencapai ukuran tertentu dengan gizi sesuaikonsumsi adalah : keperluan ikan. Pakan buatan dapat berbentuk pellet, larutan1. Pakan. (emulsi dan suspensi), lembaran Pakan merupakan suatu sumber (flake atau waren) dan remahan. energi bagi ikan. Tanpa makanan Ikan mas yang dipelihara secara ikan tidak akan tumbuh dan intensif dan semi intensif berkembang biak. Pakan yang memerlukan pakan buatan. dapat diberikan untuk ikan mas Bentuk pakan buatan yang biasa diberikan adalah pellet. Garis 151

tengah pellet berkisar antara 2-4 membutuhkan oksigen dalam mm. bentuk terlarut dalam air untuk proses metabolisme di dalam2. Pengelolaan kualitas air. tubuhnya dan untuk bernafas. Kandungan oksigen terlarut di Pengelolaan kualitas air adalah dalam air agar ikan mas tumbuh dan berkembang minimal 3 ppm. cara pengendalian kondisi air di Kebutuhan oksigen terlarut ini sangat dipengaruhi oleh suhu air, dalam kolam budidaya biasanya suhu air meningkat maka kandungan oksigen terlarut sedemikian rupa sehingga menurun (berkurang). memenuhi persyaratan hidup x Kadar CO2 Sumber air yang akan digunakan bagi ikan yang akan di pelihara. untuk budidaya ikan mas antara lain adalah air tanah, air sungaiDalam pembesaran ikan mas agar atau air hujan. Air tanah adalahdapat tumbuh dengan optimal maka salah satu sumber air yangkondisi air kolam pembesaran harus banyak digunakan untuksesuai dengan kebutuhan ikan mas. budidaya. Jika menggunakanVariable kualitas air yang sangat maka harus di tampung terlebihberpengaruh pada ikan mas antara dahulu dalam bak penampung airlain : minimal 24 jam, karena air tanah tersebut mengandung CO2 yangx Suhu air tinggi berkaitan erat dengan Suhu air merupakan faktor kadar O2 yang terlarut yang penting yang harus diperhatikan rendah. Oleh karena itu kadar karena dapat mempengaruhi laju CO2 yang layak untuk budidaya metabolisme dalam tubuh ikan. ikan mas sebaiknya < 5mg/l Pada suhu air yang tinggi maka laju metabolisme akan meningkat, x Volume air sedangkan pada suhu yang Ikan mas yang dipelihara di rendah maka laju metabolisme dalam kolam air deras akan menurun. Dengan suhu mempunyai pertumbuhan yang yang optimal maka laju lebih cepat dibandingkan dengan metabolisme akan optimal. ikan mas yang dipelihara d kolam air tenang. Pada pemeliharaan Pertumbuhan ikan mas sangat ikan mas di kolam air deras dipengaruhi oleh suhu air, baik membtuhkan volume air yang dalam usaha pembesaran ikan besar, dimana debit air yang mas atau pembenihan ikan mas. masuk ke dalam kolam Suhu yang optimal untuk pemeliharaan berkisar antara 75- pertumbuhan ikan mas berkisar 300 liter/detik. antara 25-30oCx Kadar oksigen terlarut. Untuk dapat hidup manusia membutuhkan oksigen yang dibutuhkan ikan yang hidup di dalam air disebut dengan oksigen terlarut. Ikan mas152

Pada kolam air deras dengan larva sampai konsumsi dapatdebit air yang tinggi makakandungan oksigen terlarut di dikelompokkan menjadi 4dalam kolam pemeliharaan cukuptinggi. Dengan oksigen yang golongan, yaitu :cukup maka proses metabolismeikan akan optimal maka x Hama, misalnya huhurangan,pertumbuhan ikan pun akanoptimal. notorecta sp, eybister sp dsb. x Parasit, misalnya ichthyoptherius multifiliis berbentuk bulat putih yang menempel pada badab ikan, trichodina sp dsb.x Kekeruhan air x CendawanDalam membesarkan ikan mas di x Bakteri dan virus.kolam pemeliharaan harusdiperhatikan juga tentang Hama yang menyerang ikan pilihan dapat diatasi dengan melakukankekeruhan air. Kekeruhan air penyaringan terhadap air yang masuk ke dalam kolam pemeliharaan.menggambarkan tentang banyak Penyakit ikan di kolam pemeliharaan ikan mas akan muncul jika kondisicahaya yang dapat masuk ke perairan kolam (kualitas air kolam) rendah, hal ini dapat menyebabkandalam perairan. Kekeruhan air daya tahan tubuh ikan menurun. Penyakit ikan ini dapat terjadi akibatini disebabkan oleh bahan interaksi antar ikan itu sendiri, penyakit dan lingkungan yang buruk.organic dan anorganik yang Lingkungan yang uruk sangat berpengaruh terhadap kondisiterlarut di dalam kolam. Air yang kesehatan ikan. Dengan lingkungan yang buruk maka daya tahan tubuhjernih biasanya miskin akan ikan menurun sehingga penyakit akan mudah menyerang ikan.mineral, air yang terlalu keruhpuntidak baik untuk budidaya ikankarena banyak mengandungLumpur. Air yang baik untukbudidaya ikan yang mempunyaiwarna air tidak keruh dan tidakjernih. Untuk mengukurkekeruhan biasanya dilakukanpengukuran kecerahan airkarena kecerahan air sangatbergantung kepada warna iar Setelah ketiga hal tersebut di jelaskan di atas di lakukan dengandan kekeruhan. Nilai kecerahan baik, maka dalam memelihara ikan mas akan memperoleh produksi ikanyang ideal untuk pertumbuhan air mas yang cukup tinggi dan efisien. Lama pemeliharaan ikan mas sangatsebaiknya berkisar antara 25 – tergantung kepada ukuran ikan yang digunakan, padat penebaran dan40 cm. luas kolam yang digunakan serta sistem pemeliharaan yang digunakan.3. Pengelolaan Kesehatan Ikan Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Salah satu kendala dalam pada Tabel 4.8. membudidayakan ikan mas adalah terserangnya ikan mas yang dibudidayakan dari hama dan penyakit. Jenis hama dan penyakit yang biasanya menyerang ikan mas ukuran 153

Tabel 4.8. Lama pemeliharaan ikan mas berdasarkan sistem pemeliharaan. No. Sistem Pembesaran Ukuran Padat Lama Benih Pemeliharaan 1. Pembesaran Tradisional Penebaran (ekstensif) 50-80 1-2 kg/m2 6 bulan gram/ekor 2. Pembesaran Semi Intensif 3-5 kg/m2 5 bulan di Kolam/ sawah 50-80 gram/ekor 5-10 kg/m2 4 bulan 3. Pembesaran Ikan Intensif di Jaring Terapung 50-100 gram/ekor4.5.2. Pembesaran ikan nila Pakan tambahan adalah pakan yang diberikan dalam bentuk apaHal-hal yang harus diperhatikan adanya kepada ikan seperti daun-dalam melakukan pembesaran/ daunan, limbah rumah tangga,pemeliharaan ikan nila sampai keong dan lain-lain.mencapai ukuran konsumsi adalah : Sedangkan pakan buatan adalah4. Pakan pakan yang dibuat dengan Pakan merupakan sumber energi susunan bahan tertentu dengan bagi ikan. Tanpa makanan ikan gizi sesuai keperluan. Pakan tidak akan tumbuh dan buatan dapat berbentuk pellet, berkembang biak. Pakan yang larutan (emulsi dan suspensi), dapat diberikan untuk ikan nila lembaran (flake atau waver) dan adalah pakan alami, pakan buatan remahan. dan pakan tambahan. Ikan nila yang dipelihara secaraPakan alami adalah makanan intensif dan semi intensif memerlukan pakan buatan.hidup bagi larva dan benih ikan Bentuk pakan buatan yang biasa diberikan adalah pellet. Garisyang diperoleh dari tengah pellet berkisar antara 2-4 mm.perairan/kolam atau 5. Pengelolaan kualitas airmembudidayakannya secara Pengelolaan kualitas adalah cara pengendalian kondisi air di dalamterpisah. Ikan nila merupakan kolam budidaya sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratanikan pemakan plankton yang hidup bagi ikan yang akan dipelihara.tumbuh disekitarnya. Persiapan Dalam budidaya ikan nila di kolampakan alami di kolam agar ikan dapat tumbuh danpemeliharaan dilakukan denganpemupukan awal 3-5 hari sebelumpenebaran benih dan pemupukansusulan setelah pemeliharaanberjalan agar ketersediaan pakanalami di kolam tersebut tetap ada.154

berkembang maka kondisi air kolam diberi pakan pellet 25% proteinbudidaya harus sesuai dengan dan feeding ratenya 3,5% dalamkebutuhan ikan nila. Variabel waktu seminggu akan mencapaikualitas air yang sangat berpengaruh bobot 34,2 gram. Selain ituterhadap ikan nila antara lain adalah: volume air sangat menentukan padat penebaran ikan nila yangx Suhu air. optimal. Padat penebaran ikan Suhu air merupakan faktor nila di kolam adalah 30 ekor/m2. penting yang harus diperhatikan karena dapat mempengaruhi laju x Kadar oksigen terlarut metabolisme dalam tubuh ikan. Untuk dapat hidup manusia Pada suhu air yang tinggi maka membutuhkan oksigen begitu juga laju metabolisme akan meningkat, dengan ikan. Oksigen yang sedangkan pada suhu yang dibutuhkan ikan yang hidup rendah maka laju metabolisme didalam air disebut dengan akan menurun. Dengan suhu oksigen terlarut. Ikan nila yang optimal maka laju merupakan ikan yang tahan metabolisme akan optimal. terhadap kekurangan oksigen terlarut dalam air, namunPertumbuhan ikan nila sangat pertumbuhan ikan ini akan optimal jika kandungan oksigen terlarutdipengaruhi oleh suhu air dalam lebih dari 3 ppm. Kandungan oksigen terlarut kurang dari 3 ppmusaha pembesaran atau dapat menyebabkan ikan tidak dapat tumbuh dan akhirnya mati.pembenihan. Suhu air sangatberpengaruh terhadap aktifitassaluran pencernaan benih ikannila. Makanan alami yang berupadetritus dan fauna dasar selesai x Kadar garam (salinitas)dicerna dalam waktu 1,68 jam Ikan nila mempunyai toleransipada suhu 27 – 28oC dan 1,31jam pada suhu 32-33 oC. Pada salinitas yang cukup luas, tetapisuhu 27 – 28oC pakan pertumbuhan ikan nila pada kadar garam lebih dari 30% akanzooplankton dapat dicernakan terhambat. Pada kadar garamdalam waktu 2,2 jam. Ikan dapat yang tinggi ikan membutuhkanmencernakan makanannya energi yang minim untukselama 2,5 – 3 jam pada suhu osmoregulasi sehingga energi30oC. Berdasarkan hasil yang digunakan untukpenelitian tersebut maka suhu pertumbuhan berkurang.optimum untuk pertumbuhan ikan x Cemarannila adalah 25 – 30oC. Ikan nila yang dipelihara padax Volume air musim kemarau banyak yang mati. Pertumbuhan ikan nila yang dipelihara dalam air mengalir lebih Hal ini diakibatkan oleh pengaruh cepat daripada yang dipelihara dalam air tergenang. Dalam secara tidak langsung dari sinar kondisi air mengalir, ikan nila dengan bobot awal 9,1 gram matahari yang dapat meningkatkan keasaman (pH) perairan. 155

Gejala mabuk pada ikan nila diantaranya adalah terhadapdapat diakibatkan dari akitifitas hama dan penyakit dalam kolamberenang ikan yang cepat pemeliharaan. Hama yang biasadipermukaan dengan gerakan terdapat dikolam pemeliharaantidak beraturan dan tutup insang adalah cladocera sebagaibergerak aktif. Selain itu air pesaing/kompetitor, copepodabudidaya yang tercemar minyak sebagai predator benih, larva,akan menyebabkan kerusakan kumbang air, serangga air dansel-sel saluran pencernaan. Oleh lain-lain.karena itu agar ikan nila tunbuhdengan cepat air budidayanya Hama tersebut kadang-kadangtidak boleh tercemar baik oleh sulit untuk dihilangkan.limbah industri maupun rumah Pengendalian hama yang palingtangga. mudah melakukan penyaringan terhadap air yang masuk kedalamDalam air budidaya ikan yang baik kolam pemeliharaan.sepintas dapat dilihat dari keruhatau tidaknya air kolam. Untuk Penyakit ikan dikolammengetahui tingkat kekeruhan airkolam dapat dilihat dari tingkat pemeliharaan akan muncul jikakecerahan air kolam denganmenggunakan alat pengukur yang kondisi perairan kolam (kualitasdisebut secchi disk atau keepingsecchi. air kolam) rendah, hal ini dapat menyebabkan daya tahan tubuh ikan menurun. Penyakit ikan ini dapat terjadi akibat interaksi antar ikan itu sendiri, penyakit danKecerahan yang baik untuk lingkungan yang buruk.kehidupan ikan nila di kolam Lingkungan yang buruk sangatberkisar antara 25-40 cm. Artinya berpengaruh terhadap kondisijarak batas pengelihatan terhadap kesehatan ikan. Dengankeeping secchi adalah berkisar lingkungan yang buruk maka dayaantara 25-40 cm dari atas tahan tubuh ikan menurunpermukaan perairan. Kecerahan sehingga penyakit akan mudahkurang dari 25 cm tidak menyerang ikan. Jenis-jenismenguntungkan karena penyakit ikan antara lain adalahmengakibatkan rendahnya penyakit pendarahan, penyakitkandungan oksigen terlarut di jamur, penyakit bakteri.kolam. Pada kolam budidaya Setelah ketiga hal utama yang telah di jelaskan diatas dilakukanyang keruh maka jarak batas dengan baik maka dalam memelihara ikan nila akanpenglihatan terhadap keeping diperoleh produksi ikan nila yang cukup tinggi dan efisien. Lamasecchi rendah yang berarti kolam pemeliharaan ikan nila sangat bergantung kepada ukuran ikantercemar bahan organik atau yang akan dipanen. Sebagai bahan pertimbangan ada 4 ukuranLumpur.6. Pengelolaan kesehatan ikan Dalam memelihara ikan nila di kolam selalu ada saja kendalanya156

ikan nila yang diproduksi 4. Mina padi yaitu pemeliharaan dipasaran yaitu : ikan nila disawah. x Ukuran 100 gram, umurnya Penebaran benih pada pemeliharaan kurang lebih 3-4 bulan ikan nila di kolam berukuran 10 gram x Ukuran 250 gram, umurnya per ekor, sedangkan untuk jenis terapung biasanya 25 gram per ekor, kurang lebih 4-6 bulan. intensitas berbudidaya yang dapat x Ukuran 500 gram, umurnya dikelompokkan menjadi 3 yaitu : 1. Pemeliharaan secara ekstensif kurang lebih 6–8 bulan. x Ukuran diatas 800 gram Pada pemeliharaan ini kolam yang digunakan relatif cukup umurnya kurang lebih 9-12 besar dari 200m2, kepadatan ikan bulan. relatif rendah (1 ekor per m2) dan pakan yang diberikan hanyaIkan nila mempunyai ciri khas mengandalkan pakan yangtersendiri dimana pertumbuhan ikan tumbuh dari kolam. Benih yangnila yang dipelihara secara tunggal ditebarkan biasanya campurkelamin yaitu ikan jantan lebih cepat kelamin dan berukuran 10 gramtumbuh dibandingkan ikan nila yang per ekor.dipelihara secara campuran (jantan 2. Pemeliharaan semi intensifdan betina). Oleh karena itu banyak Perbedaan utama dalampetani ikan yang lebih suka pemeliharaan ekstensif adalahmemelihara ikan nila jantan. Sistem kepadatan benih yang ditebar,pemeliharaan ikan nila berdasarkan dimana untuk semi intensif padatjenis kelamin ini disebut monokultur penebarannya 5-10 ekor per m2sedangkan untuk pemeliharaan ikan dan kolam diberi pupuk dan pakannila dengan jenis ikan lainnya disebut tambahan kepada ikan niladengan polikultur. berupa dedak atau ampas tahu, daun sente sebanyak 5-10% dariPada pemeliharaan ikan untuk bobot ikan setiap harimencapai ukuran konsumsi dapat 3. Pemeliharaan secara intensifdigunakan beberapa macam kolam Pemeliharaan ikan nila secarapemeliharaan : intensif ini biasanya dilakukan di1. Kolam empat persegi panjang jaring terapung atau kolam air deras. dengan luas 200-500m2, Padat penebaran ikan nila di jaring kedalaman air 1-1,25m, dasar terapung adalah 400-500 ekor per m3 kolam dapat tanah atau beton. dengan bobot awal benih 15-25 gram2. Kolam jaring terapung yang per ekor, sedangkan di kolam air berbentuk bujur sangkar dengan deras kepadatan tebarnya 10-20 ukuran minimal 1-4 m2 dan ekor per m2. maksimal 9 – 49 m2 , yang Pada pemeliharaan ini sumber terbuat dari bahan jaring dengan energi bagi ikan untuk tumbuh dan kedalaman air 1,5 – 2 m. berkembang adalah pakan buatan3. Hampang atau keramba yang dalam bentuk pellet yang diberikan dapat dilakukan diperairan dasar yang dangkal dengan kedalaman 157 air 1-2m.

sebanyak 3-5% sehari dan frekuensi Nener ikan bandeng yang diperolehpemberian pakan 3-5 kali sehari.Pakan buatan tersebut harus dari alam ditangkap oleh pencarimengandung protein 20-30%. nener sangat bergantung kepada musim, lokasi, cara dan waktu penangkapan. Pada musim nener4.5.3 Pembesaran ikan bandeng jumlah nener cukup melimpah yangIkan bandeng merupakan salah satu dapat mengakibatkan menurunnyajenis ikan laut yang dapat harga nener. Selain itu waktudibudidayakan oleh manusia penangkapan yang tepat yaitu diawalditambak. Jenis Ikan ini saat ini juga musim penangkapan mempunyaisudah dapat dibudidayakan di daya tahan dan vitalitas yang tinggikeramba jaring apung pada air tawar, dalam pengangkutan sertahal ini dikarenakan sifat ikan ini yang mempunyai harga jual yang lebiheuryhaline (tahan terhadap mahal.perubahan yang besar dari kadar Tetapi ketersediaan nener dari alamgaram dalam air) ini tidak bersifat kontinue sehinggaIkan bandeng dapat dipelihara untuk mengusahakan pembesaranditambak yang mempunyai kadargaram relatif berfluktuasi. Ikan ikan bandeng secara intensifbandeng dapat dipijahkan secarabuatan di panti pembenihan/hatchery dibutuhkan nener bandeng yangdengan cara implementasi atauhypofisasi. Oleh karena itu benih berasal dari pantiikan bandeng yang disebut nener inidapat diperoleh dari alam atau panti pembenihan/hatchery. Nener daripembenihan/hatchery. alam selain tidak tersedia secara kontinue juga mempunyai ukuran yang sangat beragam. Oleh karena itu nener yang berasal dari panti pembenihan sangat dibutuhkan untuk memenuhi kekurangan nenerNener bandeng yang berasal dari ditambak-tambak pembesaran.pantai/alam ini merupakan hasilpemijahan ikan bandeng secara Nener yang dihasilkan dari pantialami dilaut. Ikan bandeng yang telahmatang kelamin akan memijah pembenihan mempunyai keunggulan.secara alami dan akan menghasilkantelur sebanyak 5.700.000 butir dalam Karena kemurnian nener dapattubuhnya. Pelepasan telur ini terjadipada malam hari dan akan menetas dijamin 100% dan umurnya diketahuidalam waktu 24 jam menjadi neneryang berukuran 5 mm. Nener ini secara tepat.akan terbawa oleh arus airmendekati pantai dan kemudian Nener yang berasal dari alam atauakan ditangkap oleh para penyeser. hatchery, yang akan digunakanUkuran nener yang ditangkap ini untuk usaha pembesaran ikankurang lebih 13 mm. bandeng ditambak, haruslah nener yang sehat. Nener yang sehat dapat dilihat dari ciri-ciri umurnya yaitu : 1. Tidak terdapat luka atau lecet 2. Tidak cacat pada organ tubuh 3. Warnanya tidak kusam158

4. Gerakannya aktifDengan menggunakan nener yang Nener bandeng yang telah dipilihsehat maka akan diperoleh target selanjutnya akan ditebar kedalamproduksi yang sesuai dengan tambak pembesaran. Sebelumrencana. Selain nener yang sehat nener tersebut ditebar harus dihitungdalam pemilihan benih ikan bandeng terlebih dahulu padat penebaran(nener) juga harus diperhatikan nener ditambak pembesaran danukuran benih. Ukuran benih yang dilakukan aklimatisasi.akan ditebar ke dalam tambakpembesaran sebaiknya seragam. Hal Nener ikan bandeng yang akanini akan menguntungkan dalam ditebar kedalam tambak pembesaranpemeliharaan, karena ikan tidak sebaiknya ditentukan terlebih dahuluakan berebut makanan sehingga tentang jumlah nener yang akanpertumbuhan ikan seragam, ditebar. Nener bandeng yang akankekuatan makanpun seragam. ditebarkan dan dipelihara ditambak pembesaran harus diketahuiUkuran nener yang ditebar ke jumahnya agar dapat diketahui jumah ikan bandeng yang akantambak pembesaran bisa dimulai dipanen. Istilah dalam perikan disebut dengan padat penebaran.dari ukuran nener sampaigelondongan yang dapatmembedakannya adalah cara Padat penebaran adalahpemeliharaan ditambak perbandingan jumlah ikan-ikan/nenerpembesarannya. yang akan ditebar dengan luasJika yang ditebar adalah nener kecil tambak pembesaran. Denganmaka waktu yang dibutuhkan untukmencapai ukuran konsumsi yaitu 4 – mengetahui padat penebaran pada6 ekor/kg bisa mencapai lebih dari 6bulan sedangkan jika yang ditebar awal pemeliharaan akan diperolehadalah gelondongan maka waktuyang dibutuhkan untuk mencapai manfaat antara lain adalah :ukuran konsumsi berkisar antara 4 –6 bulan. x Dapat menentukan jumlah pakan yang akan diberikan x Dapat mengoptimalkan tambak pembesaran sesuai dengan daya dukung tambak pembesaran tersebut.Dalam memilih nener yang berasal x Dapat mengurangi timbulnyadari alam maupun hatchery dapatdilakukan dengan menghitung jumlah penyakit ditambak pembesaranruas tulang belakang. Nener yangberkualitas prima memiliki jumlah karena kepadatan tinggi.ruas tulang belakang antara 44 – 45.Jumlah ruas tulang belakang dapat x Dapat menetukan target produksidihitung menggunakan mikroskopsederhana pada pembesaran 10 kali pada akhir pemeliharaan.atau nener ditempatkan padasumber cahaya seperti lampu senter. Masa pemeliharaan nener bandeng ditambak pembesaran sangat bergantung kepada ukuran nener yang ditebar pada awal pemeliharaan. Ukuran nener yang 159

ditebar kedalam tambak pembesaran matahari tenggelam. Hal ini untuk menghindari kematian nener akibatbervariasi antara 1–15 cm. Padat stress karena tingginya suhu dilingkungan. Lakukan penebaranpenebaran nener ditambak nener dengan hati-hati !pembesaran juga ditentukan olehukuran nener, lama pemeliharaan,mutu nener dan daya dukungkesuburan tambak pembesaran. Langkah selanjutnya setelah dilakukan penebaran nener bandengPadat penebaran nener ditambak adalah melakukan prosespembesaran berkisar antara 5 – 6 pemeliharaan nener sampaiekor/m2 untuk ukuran nener bandeng mencapai ukuran konsumsi. Proses3 – 5 cm. Sedangkan untuk nener yang dilakukan selama pemeliharaanyang berukuran 1 – 3 cm, padat sama persis dalam melakukanpenebarannya berkisar antara 2 – 3 budidaya ikan lainnya meliputiekor/m2. Untuk benih bandeng yang pemberian pakan, pengelolaanberukuran 12 – 15 cm yang disebut kualitas air, pengendalian hama dangelondongan ditebar ke tambak penyakit, pemantauan pertumbuhan.pembesaran dengan padat Perlakuan selama pemeliharaanpenebaran 1.500 ekor/ha. Nener sangat ditentukan oleh sistembandeng yang akan ditebar kedalam budidaya yang diterapkan.tambak pembesaran. Setelahmenghitung jumlah yang akanditebar lalu dipersiapkan nener 4.6. Pemanenantersebut. Nener bandeng untuksementara diaklimatisasi selama Pemanenan dilakukan pada setiapsatu hari dalam bak plastik. akhir siklus budidaya. DalamAklimatisasi ini bertujuan untuk budidaya ikan ada dua siklusmenyesuaikan kondisi lingkungan produksi yaitu pada usahadimana nener itu berada dengan pembenihan ikan maka yang akankondisi lingkungan tambak dipanen adalah benih ikan.pembesaran. Penyesuaian suhu, Sedangkan pada usaha pembesaransalinitas dan pH dapat dilakukan juga ikan yang akan dipanen adalah ikanbegitu nener bandeng yang dikemas ukuran konsumsi. Prisnsipdalam kantong plastik dating. pemanenan benih ikan dan ikanCaranya kantong plastik yang terisi ukuran konsumsi pada umumnyanener diisi penuh dengan air yang adalah sama. Dalam subbab ini akanada dalam tambak pembesaran, diuraikan proses pemanenan ikanmaka secara perlahan-lahan nener pada stadia benih. Pemanenan benihbandeng yang ada didalam kantong ikan harus dilakukan dengan hati-hati.platik akan keluar kedalam tambak Selain itu waktu dan cuaca pada saatpembesaran jika sudah terjadi panen perlu diperhatikan. Banyakpenyesuaian. petani pembenih yang gagal karena kurang hati-hati pada saat panen.Penebaran nener ditambakpembesaran sebaiknya dilakukan,pada pagi atau sore hari pada saat160

4.6.1. Pemanenan benih ikan nila pasang saringan untuk mencegah benih ikan keluarKegiatan pemanenan benih meliputi kolam. Setelah di pasangpersiapan penampungan benih,pengeringan kolam, penangkapan saringan, pintu pengeluaran air dibenih dan pengangkutan.Pemanenan benih ikan sebaiknya buka sedikit demi sedikit agardilakukan pagi atau sore hari. benih ikan tidak terbawa arus air.1. Penampungan benih 3. Penangkapan benih Setelah air kolam kering, benihSebelum pengeringan kolam, ikan berkumpul di kamalir. Penangkapan benih dilakukanterlebih dahulu dilakukan menggunakan seser atau ancho. Penangkapan benih di mulai daripersiapan penampung benih. hilir atau di depan pintu pengeluaran air. Benih ikan diPenampung benih dapat berupa depan pintu pengeluaran harus habis di tangkap. Jika benih ikanhapa atau bak. Air pada di hilir telah habis dilanjutkan ke lebih hulu sampai habis di depanpenampungan harus terus pintu pemasukkan air (hulu).menerus mengalir, hal inibertujuan untuk mensuplaioksigen ke dalam air wadahpenampungan. Hapa yang akandigunakan untuk menampungbenih di pasang didepan pipa Penangkapan benih ikan yang di mulai dari hilir bertujuan agarpemasukkan air. Sebaiknya benih ikan tidak stres akibat kualitas air. Jika penangkapanhapa di pasang di kolam yang benih di mulai dari hulu (depan pintu pemasukkan) maka benihpaling dekat dengan kolam yang ikan yang terdapat di hilir akan stres atau mabuk karena air dariakan dipanen. Hal ini bertujuan hulu sudah kotor akibat lumpur. Pada saat panen sering terlihatuntuk memudahkan ikan mengalami stres atau mabuk. Hal ini diakibatkan kualitas airpengangkutan benih yang telah kurang baik khusunya suhu, oksigen dan lumpur. Untukdi tangkap. Pemasangan hapa mengatasi hal tersebut dapat dilakukan dengan mengalirkan airdilakukan dengan mengikat ke dari pipa pemasukkan. Jika masih terlihat benih ikan stresempat sudutnya ke patok atau mabuk pemanenan dihentikan dan di tunda sampaibambu/kayu. besok atau hari lainnya.2. Pengeringan Kolam Benih yang telah ditangkap di Pengeringan kolam sebaiknya dilakukan pada pagi hari agar tampung dalam wadah penangkapan benih dapat dilakukan sebelum suhu air naik. pengangkutan berupa ember Pengeringan kolam harus dilakukan dengan hati-hati agar benih ikan dapat berkumpul pada kamalir sehingga memudahkan pemanenan. Pengeringan kolam diawali dengan menutup pintu pemasukkan air. Selanjutnya pada pintu pengeluaran air di 161

atau alat lainnya. Benih pada tersebut. Tetapi adakalanya jika wadah pengangkutan segera dikumpulkan di hapa tempat kondisi ikan serta lingkungan ikan penampungan benih. Benih yang cacat, luka dan mati lebih banyak baik, ukuran benih ikan akan tercapai akibat penanganan. Penanganan tersebut biasa terjadi pada saat pada periode waktu pemeliharaan penangkapan dan pengangkutan benih ke tempat penampungan ikan tersebut seperti biasanya. benih. Ukuran benih ikan dipanen adalah 24.6.2. Pemanenan benih ikan patin inci (5 cm) setelah dipelihara selam 3Tahap akhir dari pekerjaan minggu dimulai dari ukuran ikan 1memelihara benih ikan patin adalahmemanen. Hasil dari memanen inci. Pemenenan benih ikan patinbenih ikan tersebut merupakanevaluasi terhadap pekerjaan dilakukan seperti memanen benihmemelihara benih ikan patin tersebut.Jika hasilnya benih ikan banyak ikan lainnya. Setelah benih ikanmaka secara teknik produksipekerjaan memelihara benih ikan tersebut dipanen, benih ikantersebut dapat dikatakan berhasil.Tetapi kebalikannya jika hasilnya ditampung dalam tempatbenih ikan sedikit maka pekerjaanmemelihara benih ikan patin tersebut penampungan baik berupa baksecara teknik produksi dapatdikatakan gagal. maupun fiberglass. Jangan lupaKapan benih ikan patin dipanen? teknik aklimatisasi tetap dilakukanMenentukan waktu/saat panen benihikan patin biasanya tergantung dari pada saat memasukkan benih ikanlamanya memelihara benih ikantersebut atau ukuran benih ikan tersebut ke dalam tempat penampungan. Sebelum benih ikan patin diangkut ke tempat lain yang relatif jauh, benih ikan tersebut dipuasakan terlebih dahulu selama 1 hari. Pemuasaan tersebut dimaksudkan agar benih ikan mengeluarkan kotoran dari dalam perutnya, agar nanti pada saat benih ikan diangkut sudah tidak mengelurkan kotoran lagi. Jika benih ikan masih mengeluarkan kotoran pada saat pengangkutan maka kondisi kualitas air media pengangkutan benih ikan akan dengan segera menurun sehingga tidak mustahil benih ikan akan segera mati.162

Gambar 4.26. Pengemasan benihPengemasan benih ikan hasil pembesaran ini sebaiknya harus memperhatikanfaktor-faktor sebagai berikut :x Jarak dan waktu tempuhx Jumlah benih yang diangkut dalam wadahx Kondisi kuailtas air selama pengangkutan yang terpenting yaitu suhu air, salinitas air, pH dan oksigen didalam wadah pengangkutan. Suhu air yang baik untuk pengemasan ikan hidup adalah 15 – 200C. Oleh karena itu sebaiknya pengangkutan dilakukan pada pagi atau malam hari, pH air yang baik adalah 7 – 8, jumlah oksigen didalam pengangkutan harus 3 kali jumlah air.Pengemasan benih ikan dapat dilakukan dalam 2 cara yaitu :1. Sistem Tertutup Sistem tertutup yaitu sistem pengemasan benih ikan dalam wadah tertutup seperti kantong plastik. Cara yang dilakukan untuk pengangkutan benih ikan dengan kantong plastik adalah : x Kantong plastik yang digunakan harus cukup air agar mata ikan tenggelam x Rasio oksigen = air sekitar 3:1 x Plastik harus terikat dengan baik x Masukkan plastik dalam Styrofoam dan tambahkan es batu yang terbungkus plastik lalu diselipkan diantara plastik dalam Styrofoam. 163

2. Sistem terbuka Pengangkutan benih ikan sistem terbuka biasanya dilakukan untuk mengangkut benih ke lokasi yang dekat. Benih ikan tersebut dimasukkan kedalam wadah dan diberi aerasi selama pengangkutan. Dan suhu air diusahakan berkisar antara 15 – 200C .4.6.3. Pemanenan ikan masPanen merupakan tahap akhir dari suatu proses produksi dalam budidaya ikan.Tidak sedikit petani atau pengusaha ikan yang gagal dalam usaha budidayaikan dikarenakan pada waktu panen, penanganan dan alat kelengkapannyakurang tepat. Penangganan ikan pada waktu panen bertujuan untuk :1. Mengurangi atau menghindari kehilangan, kematian dan kerusakan ikan.2. Mempertahankan kesegaran ikan setelah dipanen sampai tiba di konsumen.Hasil panen ikan yang akan dijual dan dikonsumsi oleh masyarakat dijualdalam dua cara :1. Ikan dalam keadaan hidup sampai ketangan konsumen.2. Ikan dalam keadaan mati tetapi masih dalam kondisi segar.Penentuan waktu panen biasanya diperoleh setelah dilakukan pengukuranberat badan ikan yang dipelihara. Berat badan ikan yang akan dijual sangattergantung pada selera konsumen. Oleh karena itu sebelum melakukan panenharus dilakukan pengamatan terhadap permintaan pasar tersebut.Dengan mengetahui data mengenai permintaan konsumen tentang ukuran ikandan keadaan ikan (mati segar atau masih hidup) maka akan dapat dilakukanwaktu pemanenan dan penentuan cara panen yang sesuai.Waktu panen yang tepat adalah pada pagi hari atau sore hari. Hal inidilakukan karena pada waktu pagi atau sore hari suhu air di kolam rendahsehingga ikan tidak stress pada saat dilakukan pemanenan.Cara panen pada prinsipnya dapat dilakukan dengan dua cara :1. Panen selektif Panen selektif biasa dilakukan jika pada waktu tebar ukuran ikan tidak seragam atau keinginan petani untuk menjual ikan dengan ukuran yang berbeda-beda. Alat yang digunakan biasanya lambit dan hapa/waring.2. Panen total Panen total dilakukan secara sekaligus dengan cara menguras air kolam dan di depan pintu pengeluaran telah dipasang waring atau hapa untuk memudahkan penangkapan ikan pada saat panen.164

Untuk menghindari kematian ikan mas pada saat pemanenan, hal yang harusdilakukan jangan terjadi luka atau banyak sisik lepas karena penggunaan alatsaat panen adalah:1. Jagalah kondisi air agar tidak terlalu keruh, karena kotoran seperti lumpur atau larutan suspensi lainnya dapat menutupi labirin pada insang lele sehingga ikan tidak dapat bernafas.2. Pemanenan tidak dilakukan pada saat hujan.3. Waktu pemanenan tidak melebihi dari jam 10.00 atau bila cuaca panas sebaiknya pada sore hari (lebih dari jam 16.00).Gunakan alat-alat pemanenan yang terbuat dari bahan halus seperti : seser,hapa agar tidak melukai ikan. 165

166

LAMPIRAN A DAFTAR PUSTAKAAbel. 1989. Water Pollutin Biology. Dept of Biology. Sunderland Polytechnic. Halsted Press. New York.Affandi,R., DS Sjafei, MF Rahardjo dan Sulistiono. 1992. Fisiologi Ikan. Pusat Antar universitas Ilmu Hayati. IPB. Bogor.Agrara T. 1976. Endokrinologi Umum. Airlangga University Press.Yogyakarta.Alimuddin. 1994. Pengaruh waktu awal kejutan panas terhadap keberhasilan Triploidisasi Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus L). Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.Ath_Thar.M.H.F. 2007. Efektivitas promoter ȕ-actin ikan medaka Oryzias latipes dengan penanda gen hrGFP (humanized Renilla reniformis Green Fluorescent Protein) pada ikan lele Clarias sp keturunan F0. Skripsi. Departemen Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.Andarwulan, dan S.Koswara. 1992. Kimia Vitamin. Rajawali Press. Jakarta.Anonymous. 1985. Budidaya Rotifera (Brachionus plicatilis OF Muller) Seri Ke Tiga. Proyek Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut. Serang.Antik, E dan Hastuti,W. 1986. Kultur Plankton. Direktorat Jenderal Perikanan bekerjasama dengan International Development Research Centre. Jakarta.Andrew JW, Sick LV. 1972. Studies on the nutritional requirement of dietary penaeid shrimp. Proceedings of the World Mariculture Society 3:403-414.Alava VR, Lim C. 1983. The quantitative dietary protein requirement of Penaeus monodon juveniles in controlled environment. Aquaculture 30:53-61. A1

LAMPIRAN AAvers CG. 1986. molecular cell biology. Rutgers University. The Benjamin Cummings Publising Co. Inc. 832 p.Baustista-Teruel MN, Millamena OM. 1999. Diet development and evaluation for juvenile abalone, Haliotis asinine: protein to energi levels. Aquaculture 178:117-126.Bonyaratpalin.M. 1989. Methodologies for vitamin requirement studies. Fish Nutrition research in Asia. Edited by S.S de Silva. Proceeding of Third Asian Fish Nutrition Network Meeting International Development. Reseach Center of Canada. 58 – 67Boyd. 1982. Water Quality Management for Pond Fish Culture. Auburn University. Alabama. USABorgstrom G. 1962. Fish as Food Volume III. Nutrition, Sanitation and Utilization. Academic Press, New York and London.Bongers ABJ, EPC in’t Veld, K Abo-Hashema, IM Bremmer, EH Eding, J.Komen, CJJ Richter. 1994. Androgenesis in common carp (Cyprinus carpio) using UV irradiation in synthetic ovarian fluid and heat shocks. Aquaculture, 122 : 119 – 132.Catacuta,M.R and Coloso. 1997. Growth of juvenile Asian Seabass, Lates calcarifer fed varyng carbohydrate and lipid levels. Aquculture, 149: 137-144.Calduch-Giner. J.A, Duval H, Chesnel F, Boeuf G, Perez-Sanches J and Boujard D. 2000. Fish Growth Hormone Receptor : Molecular Characterization of Two Membrane-Anchored Forms. Journal of the Endocrine Society : 3269 – 3273.Campbell.N.A; Reece. J.N; Mitchell. L.G. 2002. Biologi. Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.Carman O. 1990. Ploidy manipulation in some warm water fish. Master’s Thesis. Departement of Aquatic Biosciences. Tokyo University of Fisheries. Japan.Carman O. 1992. Chromosome set manipulation in some warm water fish. A Dissertation. Departement of Aquatic Biosciences. Tokyo University of Fisheries. Japan.Chumadi dkk. 1992. Pedoman Teknis Budidaya Pakan Alami Ikan dan Udang. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat penelitian dan Pengembangan Perikanan. Jakarta. A2

LAMPIRAN ACole, G.A. 1988. Textbook of Limnology. Third Edition. Waveland Press, Inc. Illionis, USA.Cowey,C.B and Walton,M.J. 1989. Intermedier metabolism, p : 259-329. In. J.E Halver (Ed.), Fish Nutrition,2nd. Academic Press. New York.Chris Andrews, Adrian Exell and Neville Carrington., 1988. The Manual of Fish Health. New Jersey: Tetra Press,Davis, D.A and Delhert MG III. 1991. Dietary Mineral Requirment of Fish and Shrimp. Pages : 49 – 65. In : Proceedings of The Aquaculture Feed Processing and Nutrition Workshop. Akimaya, D.M and Ronni K.H.T. Singapore.Davis, C.C. 1955. The marine and freshwater plankton. Michigan state University Press. Chicago.De Silva,S and T.A. Anderson. 1995. Fish Nutrition in Aquaculture. Chapman & Hall, London.Dieter Untergasser Translation by Howard H. Hirschhorn, 1989. Handbook of Fish Diseases. T.F.H. Publications, IncDevlin,R.H, C.A. Biagi, T.Y. Yaseki. 2004. Growth, viability and genetic characteristic of GH transgenic coho salmon strains. Aquaculture 236 : 607 – 632.Dunham RA. 2003. Aquaculture and Fisheries Biotechnology Genetic Approaches. CABI Publishing. Wallingford, Oxfordshire Ox 10.8 DE. UK.Effendi, H. 2000. Telaahan Kualitas Air. Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.Effendi, I. 2004. Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya. Jakarta.Effendi. M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta.Fujaya. Y. 2004. Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknik Perikanan. Rineka Cipta. Jakarta.Gong Wu, Yonghua Sun & Zuayan Zhu. 2003. Growth hormone gene transfer in common carp. Aquatic Living Resources 16 : 416-420. A3

LAMPIRAN AGlick. B.R and Pasternak.J.J. 2003. Molecular Biotechnology : Principles and Applications of Recombinant DNA (Third Edition). ASM Press. Washington, D.C.Halver, J.E. 1988. Fish Nutrition. Academic Press. San Diego.Hamre,K; B.Hjeltne; H.Kryi; S. Sandberg; M.Lorentzen; and O.Lie. 1994. Decesed Concentration of Haemoglobin, Accumulation of Lipid Oxidation Product”s and unchanged Skeletal Muscel in Atlantik Salmon. Salmo salar Fed Low Dietary Vitamine E. Physiology and Biochemistry. 12 (5) : 421 – 429.Harper. 1990. Biokimia. EGC (Penerbit Buku Kedokteran). Jakarta.Hepher B. 1988. Nutrition of Pond Fish. Cambridge University Press. Cambridge.Halver JE. 1989. Fish Nutritiion 2nd edition. Academic Press Inc.Jean L Marx. 1991. Revolusi Bioteknologi, diterjemahkan oleh Wildan Yatim . Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. 513 hal.Jusuf.M. 2001. Genetika I. Struktur dan Ekspresi Gen. Sagung Seto. Jakarta.Kobayashi S, Alimuddin, Tetsuro Morita, Misako Miwa, Jun Lu, Masato Endo, Toshio Takeuci dan Goro Yoshikazi. 2006. Transgenic nile Tilapia (Oreochromis niloticus) over-expressing growth hormone show reduced ammonia excretion. Departement of Marine Biosciences Tokyo University of Marine Science and Technology. Tokyo. Japan.Koolman J and Rohm KH. 2001. Atlas berwarna dan teks biokimia. Wanadi SI penerjemah. Sadikin M , editor. Jakarta : Hipokrates 2000.Kebijakan DKP: Perikanan Budidaya 2003 Pedoman Teknis Penanggulangan Penyakit Ikan Budidaya Laut. Departemen Kelautan dan Perikanan Republik IndonesiaKurniastuty, dkk., 2004. Hama dan Penyakit Ikan. Balai budidaya Laut Lampung. Lampung.Kuksis,A dan S. Mookerjea. 1991. Kolin. Vitamin. In Robert E. Olson (Eds), Jilid II. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.Lewin, R.A. 1976. The Genetic of Algae.Blackwell scientific Publications Oxford. London. Edinburg.A4

LAMPIRAN ALinder,M.C. 1992. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme (Alih bahasa : A. Parakkasi dan A.Y. Amwila). UI Press. Jakarta.Linder, M.C. 1992. Nutrisi dan Metabolisme Mikromineral. Hal : 261-344. Dalam : Biokimia Nutrisi dan Metabolisme dengan pemakaian secara klinis. Penerbit Universitas Indonesia. UI Press. Jakarta.Lovel T. 1988. Nutrition and feeding of fish. An AVI Book. Published by Van Nostrad Reinhold. New York.Machin,L.J. 1990. Handbook of Vitamin. Second Edition Rivised and Expanded.Mc Vey,J.P and J.R.Moore. 1983. CRC Handbook of Marine Culture. Vol I. Crustacean Aquaculture. CRC Press. Inc.Boca. Raton . Florida.Millamena,M.O, R.m. Coloso and F.P. Pascual. 2002. Nutrition in Tropical Aquaculture. Essential of fish nutrition, feeds and feeding of tropical aquatic species. Aquaculture Departemen. Southeast Asian Fisheries Development Center. Tingbauan. Iloilo, Philipines.Muchtadi,D., Nurheni S.P, dan Made A. 1993. Metabolisme zat gizi : sumber, fungsi dan kebutuhan bagi tubuh manusia. J.2. Pustaka Sinar Harapan. JakartaMurray,R.K; D.K.Granner; P.A. Mayes; and V.W. Rodwell. 1999. Biokimia Harper. Edisi 24. Penerbit Buku kedokteran EGC. Jakarta.Mujiman, A. 1987. Makanan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta.Matty. AS. 1985. Fish Endocrinology. Croom Helm London & Sydney Timber Press. Portland. Oregon. 267p.Morales et all. 2001. Tilapia chromosomal growth hormone gene expression accelerates growth in transgenic zebra fish (Danio rerio). Marine Biotechnology. Vol 4. No.2.Muladno. 2002. Seputar Teknologi Rekayasa Genetika. Pustaka Wirausaha Muda. Bogor. 123 hal.NRC. 1993. Nutrient Requirement of Fish. Water Fishes and Shellfish. National Academy of Sciencess. Washington DC.O.A Conroy and R.L Herman 1966. Textbook Of Fish Diseases. Eastern Fish Disease. Laboratory, Bureau of Sport Fisheries and Wildlife Leetown, West Virginia. A5

LAMPIRAN APrentis. S. 1990. Bioteknologi, diterjemahkan oleh Wildan Yatim. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta 513 hal.Promega. 1999. Technical Manual. pGEM – T and pGEM – T easy Vector System. Instruction for use of products. USA.Pennak,R.W. 1978. Freshwater Invertebrae of the United State.2nd ed. John Wiley and Sons. New york.Prawirokusumo,S. 1991. Biokimia Nutrisi (Vitamin). BPFE. Yogyakarta.Purdom. C.E. 1993. Genetics and Fish Breeding. Chapman & Hall. London.Randall, J.E., 1987. A Pliraninary synopsis of the Grouper (Perciformes; Serranidae; epinephelinae)of the Indo – Pacific regionin J.J. Polavina, S. Raiston (editors). Tropical Sappers and Grouper ; Biologi and Fisheries Management. Westview Press inc., Boulder and London.Rahman. MA and Maclean N. 1992. Production of transgenic tilapia (Oreochromis niloticus) by one-cell-stage microinjection. Aquaculture, 105 (1992) 219 – 232. Elsivier Science Publisher B.V. Amsterdam.Rocha A, S Ruiz, A Estepa and J.M Coll. 2004. Application of Inducible and Targeted Gene Strategies to produce Transgenic Fish : A review. Marine Biotechnology 6, 118 – 127. Springet-Verlag. New York. LLC.Sambrook.J, Fritssch, E.F, Maniatis,T. 1989. Molecular Cloning. A Laboratory Manual. Second edition. Cold Spring Harbor Lobaratory Press. USA.Suharsono dan Widyastuti,U. 2006. Penuntun Praktikum Pelatihan Teknik Dasar Pengklonan Gen. Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor.Suharsono. 2006. Prinsip Pengklonan Gen Melalui Teknologi DNA Rekombinan. Pelatihan Teknik Dasar Pengklonan Gen. Bogor.Sumantri.D. 2006. Efektifitas ovaprim dan aromatase inhibitor dalam mempercepat pemijahan pada ikan lele dumbo Clarias sp. Skripsi. Departemen Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 37 hal.Sumantadinata,K. 2005. Materi narasumber Diklat Guru perikanan se Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional. A6

LAMPIRAN ASuyanto.R.S. 1999. Budidaya Ikan Lele. Penebar Swadaya. Jakarta.Sandness,K. 1991. Studies on Vitamin C in Fish Nutrition Dept of Fisheries and Marine Biologi. University of Bergen Norway.Shiau,S.Y and C.W.Lan. 1996. Optimum dietary protein level and protein to energy ratio for growth of grouper (Epinephelus malabaricus). Aquaculture, 145: 259 – 266Shimeno,S.H, Hosokawa and M.Takeda. 1996. Metabolic response of juvenile yellowtail to dietary carbohidrat to lipid ratios. Fisheries Science, 62 : 945 - 949Sumantadinata, K., 1983. Pengembangbiakan Ikan-ikan Peliharaan di Indonesia. Sastra Hudaya.Sukma, O.M., 1987. Budidaya Ikan. Jakarta: Depdikbud.Suseno, 1994. Pengelolaan Usaha Pembenihan Ikan Mas. Jakarta: Penebar Swadaya.Shepherd,J and Bromage, N. 2001. Intensive Fish Farming. Blackwell Sciene Ltd. London.Steffens W. 1989. Principles of Fish Nutrition. Ellis Horwood Limited. John Wiley & Sons. England.Stephen Goddard. 1996. Feed Management In : Intensive Aquaculture. Chapman & Hall, New York.Syarizal. 1988. Kadar optimum Vitamin E ( Į-Tocoferol) dalam Pakan Induk ikan (Clarias batracus Linn). Thesis. IPB. Bogor.Smith. 1982. Introduction to Fish Physiology. Publication Inc. England. P. 115.Tacon,A.G.J. 1987. The Nutrition and Feeding of Farmed Fish and Shrimp a Training Manual. FAO. Brazil.Tacon,A.G.j. 1991. Proceeding of The Nutrition Workshop. American Soybeen Association. Singapore.Takeuchi W. 1988. Fish Nutrition and mariculture. Departemen of aquatic Biosc. Tokyo University of Fisheries. JICA. A7

LAMPIRAN ATakeuchi; T.K. Watanabe; S. Satoh and T. Watanabe. 1992. Requirements of Grass Carp Fingerling for Į-Tocoferol. Nipon. Suisan Galakkashi. 58 (9) : 743 – 1749.Teknologi Tepat Guna, 2005. Pedoman Teknis Penanggulangan Penyakit Ikan Budidaya Laut. Menteri Negara Riset dan TeknologiTaufik Ahmad, Erna Ratnawati, dan M. Jamil R. Yakob. 2002, Budi Daya Bandeng Secara Intensif. PT. Penebar Swadaya, Jakarta.Tucker, C.S and Hargreaves, J.A. 2004. Biology and culture of Channel Catfish. Elsevier. B.V. Amsterdam.Volckaert.F.A, Hellemans.B.A, Galbusera.P, and Ollevier. F. 1994. Replication, expression, and fate of foreign DNA during embryonic and larval development of the African catfish (Clarias gariepinus). Molecular Marine Biology and Biotechnology 3(2) 57 – 69.Watanabe, T. 1988. Fish Nutrition and Mariculture. JICA Texbook The General Aquaculture Course. Kanagawa International Fisheries Training Centre Japan International Cooperation agency.Wilson,R.P. 1994. Utilization of dietary carbohydrate by fish. Aquaculture, 124 : 67 – 80.Yoshimatsu, dkk., 1986. Grouper final Report Marine Culture Research and Development in Indonesia. ATA 192, JICA. P 103 – 129.Yatim W. 1996. Genetika. Tarsito . bandung . 124 hal.Zairin.M.J. 2003. Endokrinologi dan perannya bagi masa depan Perikanan Indonesia. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu Fisiologi Reproduksi dan Endokrinologi Hewan Air. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.Zairin.M.J. 2002. Sex Reversal Memproduksi Benih Ikan Jantan dan Betina. Penebar Swadaya. Jakarta. A8

LAMPIRAN B GLOSARI Adenohipofisa : salah satu bagian dari kelenjar hipofisa yang Adaptasi mengandung sel-sel pensekresi hormon Aerasi Akrosom prolaktin, hormon Adrenocorticotropic (ACTH), Aksi gen aditif hormon pelepas tiroid (Thyroid Stimulating Aklimatisasi Albinisme Hormone), hormon pertumbuhan (STH- Alel Alel dominan Somatotropin) dan Gonadotropin. Pars intermedia Alel resesif Aldehida mensekresi hormon pelepas melanosit (Melanocyte Stimulating Hormone). : Masa penyesuaian suatu organisme dalam lingkungan baru. : Pemberian udara ke dalam air untuk penambahan oksigen : Organel penghujung pada kepala spema yang dikeluarkan yang berfungsi membantu sperma menembus sel telur. : aksi gen yang mana fenotipe heterosigot merupakan intermedit antara kedua fenotipe homosigot, kedua alel tidak memperlihatkan dominansi, keduanya memberikan konstribusi yang seimbang dalam menghasilkan suatu fenotipe : Penyesuaian fisiologis terhadap perubahan salah satu faktor lingkungan : kondisi genetik yang tidak sempurna yang menyebabkan organisme tidak membentuk pigmen : Bentuk alternatif suatu gen : Alel yang diekspresikan secara penuh dalam fenotipe itu : Alel yang pemunculan fenotipenya ditutupi secara sempurna : Molekul organik dengan gugus karbonil yang B1

LAMPIRAN B terletak pada ujung kerangka karbonAnabolisme : Pembentukan zat organik kompleks dari yang sederhana, asimilasi zat makanan oleh organisme untuk membangun atau memulihkan jaringan dan bagian-bagian hidup lainnya.Anadromus : Ikan-ikan yang sebagian besar hidupnya dihabiskan dilaut dan bermigrasi ke air tawar untuk memijah.Anafase : Tahap mitosis dan meiosis yang mengikuti metafase ketika separuh kromosom atau kromosom homolog memisah dan bergerak ke arah kutub gelendong.Androgen : Hormon steroid jantan utama, misalnya testoteronAndrogenesis : Proses penjantananAntibiotik : Bahan kimiawi yang membunuh bakteri atau menghambat pertumbuhannya.Antibodi : Imunoglobin pengikat antigen yang dihasilkan oleh sel limfosit B, berfungsi sebagai efektor dalam suatu respon imun.Antigen : Makromolekul asing yang bukan merupakan bagian dari organisme inang dan yang memicu munculnya respon imun.Asam amino : Molekul organik yang memiliki gugus karboksil maupun gugus amino. Asam amino berfungsi sebagai monomer protein.Asam : Suatu molekul asam nukleat berbentuk heliks dandeoksiribonukleat beruntai ganda yang mampu bereplikasi dan menentukan struktur protein sel yang diwariskan.Asam lemak (fatty : Asam karboksilik dengan rantai karbon panjang.acid) Asam lemak bervariasi panjang dan jumlah dan lokasi ikatan gandanya, tiga asam lemak berikatan dengan satu molekul gliserol akan membentuk lemak.B2

LAMPIRAN BAsam lemak jenuh : Asam lemak dimana semua karbon dalam ekor(Saturated fatty hidrokarbonnya dihubungkan oleh ikatan tunggal,acid) sehingga memaksimumkan jumlah atom hidrogen yang dapat berikatan dengan kerangka karbon.Asam lemak tak : Asam lemak yang memiliki satu atau lebih ikatanjenuh (Unsaturated ganda antara karbon-karbon dalam ekorfatty acid) hidrokarbon. Ikatan seperti itu mengurangi jumlah atom hidrogen yang terikat ke kerangka karbon.Asam nukleat : Suatu polimer yang terdiri atas banyak monomer nukleotida, yang berfungsi sebagai cetak biru untuk protein dan melalui kerja protein, untuk semua aktivitas seluler. Ada dua jenis yaitu DNA dan RNA.Asam amino : Asam amino yang tidak dapat disintesis sendiriessensial oleh tubuh hewan sehingga harus tersedia dalam makanan.Aseksual : Perkembangbiakan tidak melalui perkawinanAutosom : Kromosom yang secara tidak langsung terlibat dalam penentuan jenis kelamin, sebagai kebalikan dari kromosom seks.Auksospora : Sel-sel yang besar berasal dari perkembangbiakan zigot baruBackross : Bentuk perkawinan yang sering digunakan dalam pemuliaan yaitu mengawinkan kembali antara anak dan orangtuanya yang sama untuk beberapa generasi.Basofil : Bersifat menyerap basa.Benthos : Organisme yang hidup di dasar perairanBlastomer : Sel-sel anak yang dihasilkan selama pembelahan zygot.Blastula : Rongga yang terbentuk selama fase pembelahan zigot.Blastulasi : Proses pembentukan blastula B3

LAMPIRAN BBiomassa : Bobot kering bahan organik yang terdiri atas sekelompok organisme di dalam suatu habitat tertentu atau bobot seluruh bahan organik pada satuan luas dalam suatu waktu tertentu.Budidaya : Usaha yang bermanfaat dan memberi hasil, suatu sistem yang digunakan untuk memproduksi sesuatu dibawah kondisi buatan.Closed Breeding : Perkawinan yang dekat sekali kaitan keluarganya, misalnya antara anak dan tetua atau antara antar saudara sekandung.Cyste : Fase dorman dari crustacea karena kondisi lingkungan yang tidak sesuaiDekomposer : Fungi dan bakteri saprotropik yang menyerap nutrien dari materi organik yang tidak hidup seperti bangkai, materi tumbuhan yang telah jatuh dan buangan organisme hidup dan mengubahnya menjadi bentuk anorganik.Densitas : Jumlah individu persatuan luas atau volume atau masa persatuan volume yang biasanya dihitung dalam gram/cm3 atau jumlah sel/ml.Deoksiribosa : Komponen gula pada DNA, yang gugus hidroksilnya kurang satu dibandingkan dengan ribosa, komponen gula pada RNADetritus : Materi organik yang telah mati atau hancuran bahan organik yang berasal dari proses penguraian secara biologis.Disipon : Membersihkan badan air dengan mengeluarkan kotoran bersama sebagian jumlah air.Disucihamakan : Disterilkan dari jasad pengganggu.Dorsal : Bagian punggungDiagnosis : Proses pemeriksaan terhadap suatu halDiferensiasi gonad : Proses penentuan kelamin dengan pernyataan fenotipe melalui perkembangan alat kelamin dan ciri-ciri kelamin.B4

LAMPIRAN BDiploid : Keadaan perangkat kromosom bila setiapDiploidisasi kromosomnya diwakili dua kali (2n)DonorDormant : Penggandaan jumlah kromosom pada sel-selEkspresi gen haploidElektroforesis gel : Pemberi sumbanganEmbriogenesis : Telur yang dibuahi dan merupakan dinding tebalEndokrin dan jika menetas menjadi betina amiktik.Enzim : Pengejewantahan bahan genetik pada suatuEnzim restriksi makhluk hidup sebagai keseluruhan jumlah tabiatEstrogen yang khas.Eukaryot : Pemisahan asam nukleat atau proteinFekunditas berdasarkan ukuran dan muatan listriknya, dengan cara mengukur laju pergerakkannyaFeminisasi melalui suatu medan listrik dalam suatu gel. : Proses perkembangan embrio : Kelenjar/sel yang menghasilkan hormon : Molekul protein komplek yang dihasilkan oleh sel dan bekerja sebagai katalisator dalam berbagai proses kimia didalam tubuh makhluk hidup. : Enzim yang digunakan untuk memotong fragmen DNA yang memiliki sekuen tertentu. : Hormon seks steroid betina yang utama. : Makhluk yang sel-selnya mengandung inti sejati yang diselimuti selaput inti, mengalami meiosis, membelah dengan mitosis dan enzim oksidatifnya dikemas dalam mitokondria. : Jumlah sel telur yang dihasilkan oleh seekor hewan betina pertahun atau persatuan berat hewan. : Proses pembetinaan B5

Fenotipe LAMPIRAN BFeromon : Ciri fisik dan fisiologis pada suatu organisme atau sifat yang terlihat pada makhluk hidup yangFertilisasi dihasilkan oleh genotipe bersama-sama denganFlagella faktor lingkungan.FotosintesisGalur : Sinyal kimiawi atsiri dan kecil yang berfungsi dalam komunikasi diantara hewan-hewan danGamet bertindak sangat mirip dengan hormon dalamGastrula mempengaruhi fisiologi dan tingkah laku.GastrulasiGelendong : Penyatuan gamet haploid untuk menghasilkanGen suatu zigot diploid.B6 : Tonjolan berbentuk cambuk pada salah satu sel untuk alat gerak. : Pengubahan energi cahaya menjadi energi kimiawi yang disimpan dalam glukosa atau senyawa organik lainnya. : Pengelompokkan anggota-anggota jenis yang hanya memiliki satu atau sejumput ciri, biasanya bersifat homozigot dan dipertahankan untuk keperluan percobaan genetika. : Sel sperma atau telur haploid, gamet menyatu selama reproduksi seksual untuk menghasilkan suatu zigot diploid. : Tahapan pembentukan embrio berlapis dua dan berbentuk piala. : Proses pembentukan gastrula dari blastula atau proses pembentukan tiga daun kecambah ektoderm, mesoderm dan endoderm. : Kumpulan mikrotubula yang menyelaraskan pergerakan kromosom selama pembelahan eukariotik. : Bagian kromosom yang mengatur sifat-sifat keturunan tertentu atau satuan informasi yang terdiri atas suatu urutan nukleotida spesifik dalam DNA.

LAMPIRAN B : Turunan pertama atau turunan hibrid dalam Generasi F1 fertilisasi-silang genetik. Generasi F2 Genom : Keturunan yang dihasilkan dari perkawinan Genotipe generasi hibrid F1. Ginogenesis Gonad : Komplemen lengkap gen-gen suatu organisme, Gonadotropin materi genetik suatu organisme. Haploid Heritabilitas : Kandungan genetik suatu organisme. Hermaphrodit : Proses perkembangan embrio yang berasal dari Heliks ganda telur tanpa kontribusi material genetik jantan Haemoglobin Herbivora : Organ seks jantan dan betina, organ penghasil Heterozigot gamet pada sebagian besar hewan. Heterosis : Hormon yang merangsang aktivitas testes dan ovarium. : Memiliki jumlah kromosom yang khas untuk gamet makhluknya. : Keragaman fenotipe yang diakibatkan oleh aksi genotipe atau menggambarkan tentang persentase keragaman fenotipe yang diwariskan dari induk kepada keturunannya. Dinotasikan dengan huruf h2 dengan nilai berkisar antara 0 – 1. : Individu yang mempunyai alat kelamin jantan dan betina. : Bentuk DNA asli : Protein mengandung besi dalam sel darah merah yang berikatan secara reversibel dengan oksigen. : Hewan heterotropik yang memakan tumbuhan. : Mempunyai dua alel yang berbeda untuk suatu sifat genetik tertentu. : Suatu ukuran untuk menilai keunggulan dan ketidakunggulan hibrid B7

LAMPIRAN BHibrid : Turunan dari tetua yang secara genetik sangatHibridisasi berbeda, bahkan mungkin berlainan jenis atauHipofisasi marga.Hipotalamus : Perkawinan antara individu yang berbeda atau persilangan.Histon : Salah satu teknik dalam pengembangbiakan ikanHomeostasis dengan cara menyuntikkan ekstrak kelenjarHomozigot hipofisa kepada induk ikan untuk mempercepatHormon tingkat kematangan gonad.Ikan transgenik : Bagian ventral otak depan vertebrata, yangInaktivasi sperma berfungsi dalam mempertahankan homeostasis,Inbreeding khususnya dalam mengkoordinasikan sistemInfeksi Retroviral endokrin dengan sistem saraf.B8 : Protein kecil dengan porsi besar yang terdiri dari asam amino bermuatan positif yang berikatan dengan DNA bermuatan negatif dan berperan penting dalam struktur kromatinnya. : Kondisi fisiologis yang mantap dalam tubuh. : Mempunyai dua alel yang identik untuk suatu sifat tertentu. : Bahan kimia pembawa sinyal yang dibentuk dalam sel-sel khusus pada kelenjar endokrin. Hormon disekresikan ke dalam darah kemudian disalurkan ke organ-organ yang menjalankan fungsi-fungsi regulasi tertentu secara fisiologik dan biokimia. : Ikan yang memiliki DNA asing didalam tubuhnya : Menonaktifkan sperma : Perkawinan antara individu-individu yang sekerabat yaitu berasal dari jantan dan betina yang sama. : Salah satu metode transfer gen. Metode ini menggunakan gen-gen heterogen yang dimasukkan ke dalam genome virus dan dapat dipindahkan kepada inang yang terinfeksi virus tersebut.

LAMPIRAN BInkubasi : Masa penyimpananInterfase : Fase dimana tidak ada perubahan pada inti sel, waktu istirahat.Karakter kuantitatif : Suatu ciri yang dapat diturunkan dalam suatu populasi yang bervariasi secara kontinu sebagai akibat pengaruh lingkungan dan pengaruh tambahan dua atau lebih gen.Kariotipe : Metode pengorganisasian kromosom suatu sel dalam kaitannya dengan jumlah, ukuran dan jenis.Katadromus : Ikan-ikan yang sebagian besar hidupnya dihabiskan di perairan tawar dan bermigrasi ke laut untuk memijah.Kelenjar hipofisa : Kelenjar kecil dibagian otak bawah yang menghasilkan berbagai macam hormon yang dibutuhkan pada makhluk hidup .Kromosom : Struktur pembawa gen yang mirip benang yang terdapat di dalam nukleus.Kopulasi : Proses perkawinanKista : Suatu stadia istirahat pada hewan cladosera atau crustacea tingkat rendah.Larva : Organisme yang belum dewasa yang baru keluar dari telur atau stadia setelah telur menetas.Larutan hipoklorit : Larutan yang mengandung HClOLokus : Tempat khusus disepanjang kromosom tertentu dimana gen tertentu berada.Maskul;inisasi : Penjantanan.Meiosis : Tipe pembelahan sel dan nukleous ketika jumlah kromosom direduksi dari diploid ke haploid.Metasentrik : Kromosom yang sentromernya terletak ditengah- tengah. B9


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook