11 Perhitungan Luas 331Agar s = 0, maka P digeser sejauh 2s/AP 11.2 Prosedur pengukuran= h dan AP adalah garis yang diminta. luas dengan prangkat lunak autocadGambar 310. perubahan garis batas yang berliku- Salah satu cara mengukur luas suatu liku menjadi garis lurus daerah/ lokasi lainnya adalah dengan menggunakan perangkat lunak AutoCAD.4. Perubahan garis lengkung menjadi Secara praktis prosedur perhitungan luas garis lurus dengan perangkat lunak AutoCAD, sebagai berikut :Pada gambar berikut, ditarik garis 1. Pastikan softwere AutoCAD yang akansembarangan PA dan offset-offsetdigambarkan terhadap garis lengkung untuk digunakan telah terinstal di komputer.mengukur luas a, b, dan, c dan jika (a = c) – 2. Klik Start – All Program – Folder Autocadb = s, maka diperoleh h = 2s/AP agar AC AP dan AC h, titik-titik C dan P 2002 s/d Autocad 2006.dihubungkan. PQ merupakan garis batasyang baru setelah didapat perpotongan Gambar 312. posisi start yang harus di klikantara garis AQ dan garis CQ yang sejajarAP.Gambar 311. perubahan garis batas lengkung menjadi garis lurus Gambar 313. start – all Program – autocad 2000
11 Perhitungan Luas 3323. Tunggu sampai muncul worksheet Khusus untuk gambar yang di scan Autocad. terlebih dahulu atur skala gambar sesungguhnya dengan skala di autocad. Gunakan perintah scale. 5. Misalkan akan dihitung volume galian untuk pondasi setempat. Volume merupakan luas penampang dikalikan dengan satu satuan panjang.Gambar 314. worksheet autocad 20004. Buka gambar yang telah di scan sebelumnya atau gambar yang digambar langsung di autocad.Gambar 315. open file Gambar 317. gambar penampang yang akanGambar 316. open file dihitung Luasnya 6. Untuk menghitung luas digunakan perintah AREA. Pada kasus seperti ini pertama menghitung luas galian pondasi seluruhnya. Pada Command ketik AREA kemudian enter. Kemudian akan muncul specify next corner point or press ENTER for total, klik batas daerah yang akan dihitung luasnya. Setelah di klik dari pointer satu ke point lainnya, akhir point harus kembali ke titik semula.
11 Perhitungan Luas 333 8. Ulangi perhitungan galian untuk menghitung luas pondasi. Diperoleh hasil sebagai berikut : Area = 103,5217 m2 Perimeter = 115,0470 m 9. Maka luas galian tanah pondasi dapat diperoleh dari selisih luas galian tanah pondasi dengan luas pondasi telapak.Gambar 318. klik poin untuik menghitung luas Luas penampang galian tanah pondasi : 355,1432 - 103,5217 = 251,6251 m27. Setelah selesai di-klik tekan enter maka Misalkan panjang galian pondasi 10 m, akan muncul tampilan berikut. Maka volume galian tanah pondasi sebagai berikut : 251,6251 m2 x 10 m = 2516,251 m3.Gambar 319. klik poin untuk menghitung luas Hasil perhitungan sebagai berikut : Area/luas penampang galian = 355,1432 m2 Perimeter/ keliling = 95,0845 m
11 Perhitungan Luas 334 Model Diagram AMlior IdlmeluDUikaugr rTaamnahAPlierrtemuan ke-11 Dosen Penanggung JawMabetP:oeDdrer.hIPri.etDurrhnsi.tgHuan.InsgkaLannuLdauasarsMuda Purwaamijaya, MT Informasi Luas Kepastian Hukum Pajak Teknis Komoditas BisnisPenguasaan Lahan Ekonomi SDA Daerah Kajian Metode Perhitungan LuasNumeris Analog Mekanis Planimetris Numeris DigitalMetode Sarrus Alat Planimeter Perangkat Lunak AutoCADKoordinat-Koordinat Penelusuran Batas Area Komputasi ElektronisTitik-Titik Batas Area oleh Pointer Planimeter Batas Area Digital Area Beraturan Batas Area Batas Area sudahSegmen Garis Jelas Dapat Tidak Beraturan di Input menjadi Harus Ada Skala Peta Data DigitalLuas = | Jumlah Xn.Yn+1 - Jumlah Yn.Xn+1| . 1/2 Command : polyline (enter) Command : area (enter) Penelusuran bentuk area sederhana bujur sangkar menggunakan pointer planimeter Pencatatan nilai counter awal dan akhir bujur sangkar Perhitungan luas area bujur sangkar dari selisih counter dan skala peta Penelusuran bentuk area yang ingin diketahui luasnya Luas area = (selisih counter area/bujur sangkar).luas bujur sangkar.skala petaGambar 320. Diagram alir perhitungan luas
11 Perhitungan Luas 335 Rangkuman Berdasarkan uraian materi bab 11 mengenai perhitungan luas, maka dapatdisimpulkan sebagai berikut : 1. Luas adalah jumlah area yang terproyeksi pada bidang horizontal dan dikelilingi oleh garis-garis batas. 2. Luas yang diukur pada gambar situasi disebut pengukuran tak langsung. 3. Luas yang dihitung dengan menggunakan data jarak dan sudut yang langsung diperoleh dari pengukuran dilapangan disebut pengukuran langsung. 4. Metode Sarrus, yaitu menggunakan koordinat-koordinat titik batas sebagai masukan untuk perhitungan luas. 5. Metode pengukuran luas, terdiri dari : Metode diagonal dan tegak lurus, Metode pembagian segitiga, Metode trapesium, Metode offset, Metode offset pusat, Metode simpson, Metode jarak meridian ganda, Metode kisi-kisi, Metode lajur, Metode pengukuran luas dengan planimeter. 6. Planimeter terbagi atas dua macam, yaitu planimeter fixed index model (model tetap), planimeter sliding bar model (model disetel).
11 Perhitungan Luas 336 Soal LatihanJawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !1. Apa yang dimaksud dengan luas ?2. Sebutkan cara-cara pengukuran dan ketelitian yang dikehendaki ?3. Sebutkan macam-macam metode pengukuran luas ? Jelaskan !4. Sebutkan macam-macam planimeter ? Jelaskan !5. Sebutkan tipe-tipe dasar penyesuaian garis batas ?
Lampiran : ADAFTAR PUSTAKAAnonim. (1983). Ukur Tanah 2. Jurusan Hasanudin, M. dan kawan-kawan. 2004. Teknik Sipil PEDC. Bandung Survai dengan GPS. Pradnya Paramita. Jakarta.Barus, B dan U.S. Wiradisastra. 2000. Sistem Informasi dan Geografis. Hendriatiningsih, S. 1990. Engineering Bogor. Survey. Teknik geodesi FPTS ITB. Bandung.Budiono, M. dan kawan-kawan. 1999. Ilmu Ukur Tanah. Angkasa. Bandung. Hayati, S. 2003. Aplikasi Geographical Information System untuk ZonasiDarmaji, A. 2006. Aplikasi Pemetaan Digital Kesesuaian Lahan Perumahan di dan Rekayasa Teknik Sipil dengan Kabupaten Bandung. Lembaga Autocad Development. ITB. Bandung. Penelitian UPI. Bandung.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan. 1999. Kurikulum Sekolah Menengah 2005. Struktur Kurikulum Program Studi Kejuruan. Depdikbud. Jakarta. Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Jurusan Diktekbang FPTK UPI.Departemen Pendidikan Nasional RI. 2003. Bandung. Standar Kompetensi Nasional Bidang SURVEYING. Bagian Proyek Sistem Kusminingrum, N. dan G. Gunawan. 2003. Pengembangan. Jakarta. Evaluasi dan Strategi Pengendalian Pencemaran Udara di Kota-Kota BesarGayo, Yusuf., dan kawan-kawan. 2005. di Indonesia. Jurnal Litbang Jalan Pengukuran Topografi dan Teknik Volume 20 No.1 Departemen Pekerjaan Pemetaan. PT. Pradjna Paramita. Umum. Bandung. Jakarta. Lanalyawati. 2004. Pengkajian PengelolaanGumilar, I. 2003. Penggunaan Computer Lingkungan Jalan di Kawasan Hutan Aided Design (CAD) pada Biro Arsitek. Lindung (Bedugul Bali). Jurnal Litbang Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Jalan Volume 21 No.2 Juli. Departemen FPTK UPI. Bandung. Pekerjaan Umum. Bandung.Gunarta, I.G.W.S. dan A.B. Sailendra. 2003. Marina, R. 2002. Aplikasi Geographical Penanganan Masalah Jalan Tembus Information System untuk Evaluasi Hutan secara Terintegrasi : Kajian Kemampuan Lahan di Kabupaten terhadap Kebutuhan Kelembagaan Sumedang. Stakeholders. Jurnal Litbang Jalan Volume 20 No.3 Oktober. Departemen Masri, RM. 2007. Kajian Perubahan Pekerjaan Umum. Bandung. Lingkungan Zona Buruk untuk Perumahan. SPS IPB. Bogor.Gunarso, P. dan kawan-kawan. 2004. Modul Pelatihan SIG. Pemkab Malinau Mira, S. 1988. Poligon. Teknik Geodesi FTSP ITB. Bandung. A-1
Lampiran : AMira, S. R.M. 1988. Ukuran Tinggi Teliti. Bandung Jawa Barat). Sekolah Teknik Geodesi FTSP ITB. Bandung. Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Purworaharjo,U. 1986. Ilmu Ukur Tanah SeriMelani, D. 2004. Aplikasi Geographical A Pengukuran Tinggi. Teknik Geodesi Information System untuk Zonasi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Kesesuaian Lahan Perumahan di Institut Teknologi Bandung. Kabupaten Sumedang. Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan FPTK Purworaharjo,U. 1986. Ilmu Ukur Tanah Seri UPI. Bandung. B Pengukuran Horisontal. Teknik Geodesi Fakultas Teknik Sipil danMulyani, S.Y.R dan Lanalyawati. 2004. Perencanaan Institut Teknologi Kajian Kebijakan dalam Pengelolaan Bandung. Lingkungan Jalan di Kawasan Sensitif. Jurnal Litbang Jalan Volume 21 No.1 Purworaharjo,U. 1986. Ilmu Ukur Tanah Seri Maret. Departemen Pekerjaan Umum. C Pemetaan Topografi. Teknik Geodesi Bandung. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Bandung.Parhasta, E. 2002. Tutorial Arcview SIG Informatika. Bandung. Purworaharjo,U. 1982. Hitung proyeksi Geodesi (Proyeksi Peta). TeknikPurwaamijaya, I.M. 2006. Ilmu Ukur Tanah Geodesi Fakultas Teknik Sipil dan untuk Teknik Sipil. FPTK UPI. Bandung. Perencanaan Institut Teknologi Bandung.Purwaamijaya, I.M. 2005a. Analisis Kemampuan Lahan di Kecamatan- Staf Ukur Tanah. 1982. Petunjuk Kecamatan yang Dilalui Jalan Penggunaan Planimeter. Pusat Soekarno-Hatta di Kota Bandung Jawa Pengembangan Penataran Guru Barat. Jurnal Permukiman ISSN : 0215- Teknologi. Bandung. 0778 Volume 21 No.3 Desember 2005. Departemen Pekerjaan Umum. Badan Supratman, A.. 2002. Geometrik Jalan Penelitian dan Pengembangan. Raya. FPTK IKIP. Bandung. Bandung. Supratman, A.,dan I.M Purwaamijaya. 1992.Purwaamijaya, I.M. 2005b. Analisis Pengukuran Horizontal. Bandung.: Kemampuan Lahan sebagai Acuan FPTK IKIP. Penyimpangan Gejala Konversi Lahan Sawah Beririgasi Menjadi Lahan Supratman, A.,dan I.M Purwaamijaya. Perumahan di Koridor Jalan Soekarno- (1992). Modul Ilmu Ukur Tanah. FPTK Hatta Kota Bandung. Jurnal Informasi IKIP. Bandung. Teknik ISSN : 0215-1928 No.28 – 2005. Departemen Pekerjaan Umum. Badan Susanto dan kawan-kawan. (1994). Modul : Penelitian dan Pengembangan. Pemindahan Tanah Mekanis. FPTK Penelitian dan Pengembangan IKIP. Bandung. Sumberdaya Air. Balai Irigasi. Bekasi. Wongsotjitro. 1980. Ilmu Ukur Tanah.Purwaamijaya, I.M. 2005c. Pola Perubahan Kanisius .Yogyakarta. Lingkungan yang Disebabkan oleh Prasarana dan Sarana Jalan (Studi Yulianto, W. 2004. Aplikasi AUTOCAD 2002 Kasus : Jalan Soekarno-Hatta di Kota untuk Pemetaan dan SIG. Gramedia. Jakarta. A-2
Lampiran : B GLOSARIUMAbsis : Posisi titik yang diproyeksikan terhadap sumbu X yang arahnya horizontal pada bidang datar.Analog : Sistem penyajian peta secara manual.Astronomis : Ilmu yang mempelajari posisi relatif benda-benda langit terhadap benda-benda langit lainnya.Automatic level : Sipat datar optis yang mirip dengan tipe kekar tetapi dilengkapi dengan alat kompensator untuk membuat garis bidik mendatar dengan sendirinya.Azimuth : Sudut yang dibentuk dari garis arah utara terhadap garis arah suatu titik yang besarnya diukur searah jarum jam.Barometri : Alat atau metode untuk mengukur tekanan udara yang diaplikasikan untuk menghitung beda tinggi antara beberapa titik di atas permukaan bumi yang berkategori gunung (slope > 40 %).Benchmark : Titik ikat di lapangan yang ditandai oleh patok yang dibuat dari beton dan besi dan telah diketahui koordinatnya hasil pengukuran sebelumnya.Bowditch : Metode koreksi absis dan ordinat pada pengukuran polygon yang bobotnya adalah perbandingan antara jarak resultante terhadap total jarak resultante.BPN : Badan Pertanahan Nasional (Kantor Agraria / Pertanahan).CAD : Computer Aided Design. Penyajian gambar secara digital menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak komputer.Cassini : Metode pengikatan ke belakang (alat berdiri di atas titik yang ingin diketahui koordinatnya) yang menggunakan bantuan 2 titik penolong dan dua buah lingkaran.Collins : Metode pengikatan ke belakang (alat berdiri di atas titik yang ingin diketahui koordinatnya) yang menggunakan bantuan 1 titik penolong dan satu buah lingkaran.Coordinate Set : Pengaturan koordinat peta analog agar sesuai dengan koordinat pada sistem koordinat peta digital yang titik-titik ikat acuannya adalah titik-titik di peta analog yang memiliki nilai-nilai koordinat.Cosinus : Besar sudut yang dihitung dari perbandingan sisi datar terhadap sisi miring.Cross hair : Benang silang diafragma yang tampak pada lensa objektif teropong sebagai acuan untuk membaca ketinggian garis bidik pada rambu ukur.Cross Section : Profil melintang. Penampang pada arah lebar yang menggambarkan turun naiknya permukaan suatu bentuk objek.Datum : Titik perpotongan antara ellipsoid referensi dengan geoid (datum relatif). Pusat ellipsoid referensi berimpit dengan pusat bumi (datum absolut).Digital : Sistem penyajian informasi (grafis atau teks) secara biner elektronis. B-1
Lampiran : BDigitizer : Alat yang digunakan untuk mengubah peta-peta analog menjadi peta-peta digital dengan menelusuri detail-detail peta satuDistorsi persatu.DGN : Perubahan bentuk atau perubahan informasi geometrik yangDumpy level disajikan pada bidang lengkung (bola/ellipsoidal) terhadapEllipsoid bentuk atau informasi geometrik yang disajikan pada bidang datar.EquatorFlattening : Datum Geodesi Nasional, datum sistem koordinat nasional. : Sipat datar optis tipe kekar, sumbu tegak menjadi satu denganFokusFotogrametri teropong. : Bentuk 3 dimensi dari ellips yang diputar pada sumbu pendeknyaGeodesi dan merupakan bentuk matematis bumi. Spheroid persamaanGeodesic kata ellipsoid.Geoid : Garis khatulistiwa yaitu garis yang membagi bumi bagian utaraGeometri dan bumi bagian selatan sama besar.Gradien : Kegepengan. Nilai yang diperoleh dari pembagian selisih radiusGrafis terpendek dengan radius terpanjang ellipsoida terhadap radiusGreenwich terpendek.Grid : Ketajaman penampakan objek pada teropong dan dapat diatur dengan tombol fokus.Hexagesimal : Ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempelajari mengenaiHigragirum geometris foto-foto udara yang diperoleh dari pemotretanHorisontal menggunakan pesawat terbang.Indeks : Ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempelajari dan menyajikan informasi bentuk permukaan bumi dengan memperhatikan kelengkungan bumi. : Kurva terpendek yang menghubungkan dua titik pada permukaan ellipsoida. : Bentuk tidak beraturan yang mewakili permukaan air laut di bumi dan memiliki energi potensial yang sama. : Ilmu yang mempelajari bentuk matematis di atas permukaan bumi. : Besarnya nilai perbandingan sisi muka terhadap sisi samping yang membentuk sudut tegak lurus (90o) : Penyajian hasil pengukuran dengan gambar. : Kota di Inggris yang dilewati oleh garis meridian (longitude/bujur) 0o. : Bentuk empat persegi panjang yang merupakan referensi posisi absis dan ordinat yang diletakkan di muka peta yang panjang dan lebarnya bergantung pada unit posisi X dan Y yang ditetapkan oleh pembuat peta berdasarkan kaidah kartografi (pemetaan). : Sistem besaran sudut yang menyajikan sudut dengan sebutan derajat, menit, second. Satu putaran = 360o. 1o=60’. 1’=60”. : Hg, air raksa yang dipakai sebagai cairan penunjuk nilai tekanan udara pada alat barometer. : Garis atau bidang yang tegak lurus terhadap garis atau bidang yang menjauhi pusat bumi. : Garis kontur yang penyajiannya lebih tebal atau lebih ditonjolkan dibandingkan garis-garis kontur lain setiap selang ketinggian tertentu. B-2
Lampiran : BInterpolasi : Metode perhitungan ketinggian suatu titik di antara dua titikIntersection yang dihubungkan oleh garis lurus.Galat : Nama lain dari pengikatan ke muka, yaitu pengukuran titikGIS tunggal dari dua buah titik yang telah diketahui koordinatnya dengan menempatkan alat theodolite di atas titik-titik yang telahGPS diketahui koordinatnya.GravitasiGRS-1980 : Selisih antara nilai pengamatan dengan nilai sesungguhnya. : Geographical Information System. Suatu sistem informasi yangHardcopyHardware mampu mengaitkan database grafis dengan data base tekstualnyaInformasi yang sesuai.Inklinasi : Global Positioning System. Sistem penentuan posisi globalInterpolasi menggunakan satelit buatan Angkatan Laut Amerika Serikat.Jalon : Gaya tarik bumi yang mengarah ke pusat bumi dengan nilai +Jurusan 9,8 m2/detik.Kalibrasi : GeodeticReference System tahun 1984, adalah ellipsoid terbaik yang memiliki penyimpangan terkecil terhadap geoid (lihatKartesian istilah geoid).Kompas : Dokumentasi peta-peta digital dalam bentuk lembaran-lembaranKontrol peta yang dicetak dengan printer atau plotter. : Perangkat keras computer yang terdiri CPU (Central ProcessingKontur Unit), keyboard (papan ketik), printer, mouse. : Sesuatu yang memiliki makna atau manfaat.Konvergensi : Sudut vertical yang dibentuk dari garis bidik (dinamakan jugaKonversi sudut miring).Koordinat : Suatu rumusan untuk mencari ketinggian suatu titik yang diapit oleh dua titik lain dengan konsep segitiga sebangun. : Batang besi seperti lembing berwarna merah dan putih dengan panjang + 1,5 meter sebagai target bidikan arah horizontal. : Sudut yang dihitung dari selisih absis dan ordinat dengan acuan sudut nolnya arah sumbu Y positif searah jarum jam. : Suatu prosedur untuk mengeliminasi kesalahan sistematis pada peralatan pengukuran dengan menyetel ulang komponen- komponen dalam peralatan. : Sistem koordinar siku-siku. : Alat yang digunakan untuk menunjukkan arah suatu garis terhadap utara magnet yang dipengaruhi magnet bumi. : Upaya mengendalikan data hasil pengukuran di lapangan agar Memenuhi syarat geometrik tertentu sehingga kesalahan hasil pengukuran di lapangan dapat memenuhi syarat yang ditetapkan dan kesalahan-kesalahan acaknya telah dikoreksi. : Garis khayal di permukaan bumi yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian yang sama dari permukaan air laut rata-rata (MSL). Garis di atas peta yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian yang sama dari permukaan air laut rata-rata dan kerapatannya bergantung pada ukuran lembar penyajian (skala peta). : Serangkaian garis searah yang menuju suatu titik pertemuan. : Proses mengubah suatu besaran (sudut/jarak) dari suatu sistem menjadi sistem yang lain. : Posisi titik yang dihitung dari posisi nol sumbu X dan posisi nol sumbu Y. B-3
Lampiran : BKoreksi : Nilai yang dijumlahkan terhadap nilai pengamatan sehinggaKuadran diperoleh nilai yang dianggap benar. Nilai koreksi = - kesalahan.KuadrilateralLatitude : Ruang-ruang yang membagi sudut satu putaran menjadi 4 ruang yang pusat pembagiannya adalah titik 0.Leveling headLogaritma : Bentuk segiempat dan diagonalnya yang diukur sudut-sudut danLongitude jarak-jaraknya untuk menentukan koordinat titik di lapangan.Long Section : Nama lain garis parallel. Garis-garis khayal yang tegak lurusLoxodrome garis meridian dan melingkari bumi. Paralel nol berada diMapinfo equator atau garis khatulistiwa.MSL : Bagian yang terdiri dari tribach dan trivet, disebut juga kiap. : Nilai yang diperoleh dari kebalikan fungsi pangkat.Mistar : Nama lain garis meridian. Garis-garis khayal di permukaan bumiMeridian yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan bumi. Meridian nol berada di Kota Greenwich, Inggris.Nivo : Profil memanjang. Penampang pada arah memanjang yang menggambarkan turun naiknya permukaan suatu bentuk objek.Normal : Nama lain adalah Rhumbline. Garis (kurva) yangOblique menghubungkan titik-titik dengan azimuth yang tetap. : Desktop Mapping Software. Perangkat lunak yang digunakanOffset untuk pembuatan peta digital berinformasi yang dibuat denganOrdinat spesifikasi teknis perangkat keras untuk pemakai tunggal danOrientasi dibuat oleh perusahaan Mapinfo Corporation yang berdomisili diOrthodrome Kota New York Amerika Serikat.Overlay : Mean Sea Level (permukaan air laut rata-rata yang diamati selama periode tertentu di pinggir pantai). Sebagai acuan titik nol pengukuran tinggi di darat. : Papan penggaris berukuran 3 meter yang dapat dilipat dua sebagai target pembacaan diafragma teropong untuk mengukur tinggi garis bidik (benang atas, benang tengah, benang bawah). : Garis-garis khayal di permukaan bumi yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan bumi. Meridian nol berada di Kota Greenwich, Inggris. : Gelembung udara dan cairan yang berada pada tempat berbentuk bola atau silinder sebagai penunjuk bahwa teropong sipat datar atau theodolite telah sejajar dengan bidang yang memiliki energi potensial yang sama. : Proyeksi peta yang sumbu putar buminya berimpit dengan garis normal bidang perantara (datar, kerucut, silinder). : Proyeksi peta yang sumbu putar buminya membentuk sudut tajam (< 90o) dengan garis normal bidang perantara (datar, kerucut, silinder). : Metode pengukuran menggunakan alat-alat sederhana (prisma, pita ukur, jalon). : Posisi titik yang diproyeksikan terhadap sumbu Y yang arahnya vertical pada bidang datar. : Pengukuran untuk mengetahui posisi absolute dan posisi relative Objek-objek di atas permukaan bumi. : Proyeksi garis geodesic pada bidang proyeksi. : Suatu fungsi pada analisis pemetaan digital dan GIS yang Menumpangtindihkan tema-tema dengan jenis pengelompokkan yang berbeda. B-4
Lampiran : BPantograph : Alat yang digunakan untuk memperbesar atau memperkecilParalel : objek gambar. Garis-garis khayal yang tegak lurus garis meridian danPegas : melingkari bumi. Paralel nol berada di equator atau garis khatulistiwa.Pesawat : Gulungan kawat berbentuk spiral yang dapat memanjang danPhytagoras : memendek karena gaya tekan atau tarik yang digunakan pada alat sipat datar.Planimeter : Istilah untuk alat ukur optis waterpass atau theodolite.Planimetris : Ilmuwan yang menemukan rumusan kuadrat garis terpanjang diPoint Set : suatu segitiga dengan salah satu sudutnya 90o adalah sama dengan perjumlahan kuadrat 2 sisi yang lain.Polar : Alat untuk menghitung koordinat secara konvensional.Polyeder : Bidang datar (2 dimensi) yang dinyatakan dalam sumbu X dan Y Pengaturan koordinat peta analog agar sesuai dengan koordinatPolygon : pada sistem koordinat peta digital yang titik-titik ikat acuannya adalah titik-titik di peta analog yang identik dengan titik-titik diProfil : peta digital yang telah ada.Proyeksi peta : Sistem koordinat kutub (sudut dan jarak). Sistem proyeksi dengan bidang perantara kerucut, sumbu putarRadian : bumi berimpit dengan garis normal kerucut, informasi geometricRAM : yang dipertahankan sama adalah sudut (conform) dan tangent. Serangkaian garis-garis yang membentuk kurva terbuka atauRaster : Tertutup untuk menentukan koordinat titik-titik di atas permukaan bumi.Remote Sensing : Potongan gambaran turun dan naiknya permukaan tanah baik memanjang atau melintang.Resiprocal : Proses memindahkan informasi geometrik dari bidang lengkung (bola/ellipsoidal) ke bidang datar melalui bidang perantaraReversible level : (bidang datar, kerucut, silinder). Sistem besaran sudut yang menyajikan sudut satu putaran =Rotasi : 2 ʌ rҏ adian. ʌ = 22/7 = 3,14…… Random Acces Memory. Bagian dalam komputer yang digunakan sebagai tempat menyimpan dan memroses fungsi- fungsi matematis untuk sementara waktu. Penyajian peta atau gambar secara digital menggunakan unit-unit terkecil berbentuk bujur sangkar. Ketelitian unit-unit terkecil dinamakan dengan resolusi. Penginderaan jauh. Pemetaan bentuk permukaan bumi menggunakan satelit buatan dengan ketinggian tertentu yang direkam secara digital dengan ukuran-ukuran kotak tertentu yang dinamakan pixel. Salah satu metode pengukuran beda tinggi dengan menggunakan 2 alat sipat datar dan rambunya yang dipisahkan oleh halangan alam berupa sungai atau lembah dan dilakukan bolak-balik untuk meningkatkan ketelitian hasil pengukuran. Sipat datar optis tipe reversi yang teropongnya dapat diputar pada sumbu mekanis dan disangga oleh bagian tengah yang mempunyai sumbu tegak. Perubahan posisi suatu objek karena diputar pada suatu sumbu putar tertentu. B-5
Lampiran : BSarrus : Orang yang menemukan rumusan perhitungan luas dengan nilai-Scanner nilai koordinat batas kurva.Sentisimal : Alat yang mengubah gambar-gambar atau peta-peta analogSimetris Menjadi gambar-gambar/peta-peta digital dengan caraSinus mengkilas.SkalaSoftcopy : Sistem besaran sudut yang menyajikan sudut dengan sebutan grid,Software centigrid, centicentigrid. Satu putaran = 400g, 1g=100c, 1c=100cc.StadiaStatif : Bagian yang dibagi sama besar oleh suatu garis diagonal.Tachymetri : Besar sudut yang dihitung dari perbandingan sisi muka terhadapTangen sisi miring.Tilting level : Nilai perbandingan besaran jarak atau luas di atas kertas terhadapTM-3Topografi jarak dan luas di lapangan. : Dokumentasi peta-peta digital dalam bentuk file-file digital.Total Station : Perangkat lunak computer untuk berbagai macam kepentingan. : Benang tipis berwarna hitam yang tampak di dalam teropongTraceTransit alat. : Kaki tiga untuk menyangga alat waterpass atau theodolite optis.Transversal : Metode pengukuran titik-titik detail menggunakan alat theodoliteTriangulasi yang diikatkan pada pengukuran kerangka dasar vertikal danTriangulaterasi horisontal.Tribach : Besar sudut yang dihitung dari perbandingan sisi muka terhadapTrigonometri sisi miring. : Sipat datar optis tipe jungkit yang sumbu tegak dan teropongTrilaterasi Dihubungkan dengan engsel dan sekrup pengungkit. : Sistem proyeksi Universal Transverse Mercator dengan faktor Skala di meridian sentral adalah 0,9999 dan lebar zone = 3o. : Peta yang menyajikan informasi di atas permukaan bumi baik unsur alam maupun unsur buatan manusia dengan skala sedang dan kecil. : Alat ukur theodolite yang dilengkapi dengan perangkat elekronis untuk menentukan koordinat dan ketinggian titik detail secara otomatis digital menggunakan gelombang elektromagnetis. : Serangkaian garis yang merupakan garis tengah suatu bangunan (jalan, saluran, jalur lintasan). : Metode koreksi absis dan ordinat pada pengukuran polygon yang bobotnya adalah perbandingan antara jarak proyeksi pada sumbu X atau Y terhadap total jarak proyeksi pada sumbu X atau Y. : Proyeksi peta yang sumbu putar buminya tegak lurus (membentuk sudut 90o) dengan garis normal bidang perantara (datar, kerucut, silinder). : Serangkaian segitiga yang diukur sudut-sudutnya untuk Menentukan koordinat titik-titik di lapangan. : Serangkaian segitiga yang diukur sudut-sudut dan jarak-jaraknya di lapangan untuk menentukan koordinat titik-titik di lapangan. : Penyangga sumbu kesatu dan teropong. : Bagian dari ilmu matematika yang diaplikasikan untuk Menghitung beda tinggi antara beberapa titik di atas permukaan bumi yang berkategori bermedan bukit (8%< slope < 40 %). : Serangkaian segitiga yang diukur jarak-jaraknya untuk Menentukan koordinat titik-titik di lapangan. B-6
Lampiran : BTrivet : Bagian terbawah dari alat sipat datar dan theodolite yang dapatUnting-unting dikuncikan padaUTM statif.Vektor : Bentuk silinder-kerucut terbuat dari kuningan yang digantung diVertikal bawah alat waterpass atau theodolite sebagai penunjuk arah titikVisual nadir atau pusat bumi yang mewakili titik patok.WaterpassWGS-84 : Universal Transverse Mercator. Sistem proyeksi peta global yangZenith memiliki lebar zona 6o sehingga jumlah zona UTM seluruh duniaZone adalah 60 zona. Bidang perantara yang digunakan adalah silinder dengan posisi transversal (sumbu putar bumi tegak lurus terhadap garis normal silinder), informasi geometrik yang dipertahankan sama adalah sudut (konform) dan secant. : Penyajian peta atau gambar secara digital menggunakan garis, titik dan kurva. Ketelitian unit-unit terkecil dinamakan dengan resolusi. : Garis atau bidang yang menjauhi pusat bumi. : Penglihatan kasat mata. : Alat atau metode yang digunakan untuk mengukur tinggi garis bidik di atas permukaan bumi yang berkategori bermedan datar (slope < 8 %). : World Geodetic System tahun 1984, adalah ellipsoid terbaik yang Memiliki penyimpangan terkecil terhadap geoid (lihat istilah geoid). : Titik atau garis yang menjauhi pusat bumi dari permukaan bumi. : Kurva yang dibatasi oleh batas-batas dengan kriteria tertentu. B-7
Lampiran : CDAFTAR TABELNo Teks Hal No Teks Hal 3661 Ketelitian posisi horizontal (x,y) 14 30 Formulir pengukuran titik detail 367 titik triangulasi 31 Formulir pengukuran titik detail 368 60 3692 Tingkat Ketelitian Pengukuran posisi 1 370 Sipat Datar 95 32 Formulir pengukuran titik detail 371 3723 Tingkat Ketelitian Pengukuran 107 posisi 2 373 Sipat Datar 33 Formulir pengukuran titik detail 374 114 3824 Ukuran kertas untuk posisi 3 422 penggambaran hasil 115 34 Formulir pengukuran titik detail pengukuran dan pemetaan 122 424 139 posisi 45 Formulir pengukuran sipat 35 Formulir pengukuran titik detail 425 datar 147 148 posisi 5 4356 Formulir pengukuran sipat 36 Formulir pengukuran titik detail 458 datar 149 458 150 posisi 67 Kelas proyeksi peta 37 Formulir pengukuran titik detail 4708 Aturan kuadran trigonometris 151 4869 Cara Sentisimal ke cara posisi 7 497 183 38 Formulir pengukuran titik detail 499 seksagesimal10 Cara Sentisimal ke cara radian 183 posisi 811 Cara seksagesimal ke cara 39 Bentuk muka tanah dan 184 radian 184 interval kontur.12 Cara radian ke cara sentisimal 200 40 Tabel perhitungan galian dan13 Cara seksagesimal ke cara 204 timbunan radian 225 41 Daftar load factor dan14 Buku lapangan untuk 276 280 procentage swell dan berat dari pengukuran sudut dengan 280 berbagai bahan repitisi. 296 42 Daftar load factor dan15 Metode perhitungan perbedaan 297 procentage swell dan berat dari sudut ganda dan perbedaan 298 berbagai bahan observasi 43 Keunggulan dan kekurangan16 Arti dari perbedaan sudut 312 pemetaan digital dengan ganda dan perbedaan 319 konvensional observasi. 319 44 Contoh keterangan warna17 Buku lapangan sudut vertikal. gambar18 Daftar Logaritma 45 Keterangan koordinat19 Hitungan dengan cara 46 Kelebihan dan kekurangan logaritma pekerjaan GIS dengan20 Hitungan cara logaritma manual/pemetaan Digital21 Ukuran Kertas Seri A 47 Pendigitasian Konvensional di22 Bacaan sudut banding pendigitasian GPS23 Jarak 48 Beberapa fungsi tetangga24 Formulir pengukuran poligon 1 sederhana25 Formulir pengukuran poligon 2 49 Perbandingan Bentuk Data26 Formulir pengukuran poligon 3 Raster dan Vektor27 Contoh perhitungan garis bujur ganda28 format daftar planimeter tipe 129 format daftar planimeter tipe 2 C-1
Lampiran : DDAFTAR GAMBAR No Teks Hal 37 Kesalahan Skala Nol Rambu 42No Teks Hal 38 Bukan rambu standar 431 Anggapan bumi 39 Sipat Datar di Suatu Slag 47 2 40 Rambu miring 542 Ellipsoidal bumi 3 41 Kelengkungan bumi 553 Aplikasi pekerjaan 42 Kelengkungan bumi 55pemetaan pada 43 Refraksi atmosfir 56bidang teknik sipil 6 44 Model diagram alir teori4 Staking out 6 kesalahan 575 Pengukuran sipat datar optis 7 45 Pengukuran sipat datar optis 616 Alat sipat datar 9 46 Keterangan pengukuran sipat7 Pita ukur 9 datar 638 Rambu ukur 9 47 Cara tinggi garis bidik 639 Statif 9 48 Cara kedua pesawat di tengah-10 Barometris 10 tengah 6511 Pengukuran Trigonometris 10 49 Keterangan cara ketiga 6512 Pengukuran poligon 12 50 Cotoh pengukuran resiprokal 6713 Jaring-jaring segitiga 15 51 Sipat datar tipe jungkit 6714 Pengukuran pengikatan ke 52 Contoh pengukuran resiprokal 68muka 16 53 Dumpy level 7215 Pengukuran collins 17 54 Tipe reversi 7316 Pengukuran cassini 18 55 Dua macam tilting level 7417 Macam – macam sextant 18 56 Bagian-bagian dari tilting level 7518 Alat pembuat sudut siku cermin 19 57 Instrumen sipat datar otomatis 7619 Prisma bauernfiend 19 58 Bagian-bagian dari sipat datar20 Jalon 19 otomatis 7621 Pita ukur 19 59 Rambu ukur 7822 Pengukuran titik detail 60 Contoh pengukurantachymetri 21 trigonometris 7923 Diagram alir pengantar survei 61 Gambar koreksi trigonometris 80dan pemetaan 22 62 Bagian-bagian barometer 8124 Kesalahan pembacaan rambu 26 63 Barometer 8225 Pengukuran sipat datar 27 64 Pengukuran tunggal 8426 Prosedur Pemindahan Rambu 27 65 Pengukuran simultan 8527 Kesalahan Kemiringan Rambu 28 66 Model diagram alir pengukuran28 Pengaruh kelengkungan bumi 29 kerangka dasar vertikal 8729 Kesalahan kasar sipat datar 30 67 Proses pengukuran 9130 Kesalahan Sumbu Vertikal 31 68 Arah pengukuran 9131 Pengaruh kesalahan kompas 69 Alat sipat datar 92theodolite 36 70 Rambu ukur 9232 Sket perjalanan 37 71 Cara menggunakan rambu33 Gambar Kesalahan Hasil ukur di lapangan 93Survei 37 72 Statif 9334 Kesalahan karena penurunan 73 Unting-unting 93alat 39 74 Patok kayu dan beton/ besi 9435 Pembacaan pada rambu I 40 75 Pita ukur 9436 Pembacaan pada rambu II 41 76 Payung 94 D-1
Lampiran : DNo Teks Hal No Teks Hal77 Cat dan kuas 95 104 Peta statistik 134 105 Peta sungai 13478 Pengukuran sipat datar 98 106 Peta jaringan 135 107 Peta dunia 13579 Pengukuran sipat datar rambu 108 Sistem koordinat geografis 138 109 Bumi sebagai spheroid. 138 ganda 99 110 Sudut jurusan 140 111 Aturan kuadran geometris 14080 Pengukuran sipat datar di luar 112 Aturan kuadran trigonometris 140 113 Model diagram alir sistem slag rambu 100 141 koordinat proyeksi peta dan 15581 Pengukuran sipat datar dua aturan kuadran 155 114 Pembacan derajat 155 rambu 101 115 Pembacaan grade 155 116 Pembacaan menit 15682 Pengukuran sipat datar 117 Pembacaan centigrade 156 118 Sudut jurusan menurun 101 119 Sudut miring 156 120 Cara pembacaan sudut83 Pengukuran sipat datar menaik 102 mendatar dan sudut miring 157 121 Arah sudut zenith (sudut 15884 Pengukuran sipat datar tinggi miring). 159 122 Theodolite T0 Wild bangunan 102 123 Theodolite 160 124 Metode untuk menentukan85 Pembagian kertas seri A 107 arah titik A. 160 125 Metode untuk menentukan 16286 Pengukuran kerangka dasar arah titik A dan titik B. 126 Theodolite (tipe sumbu ganda) 162 vertikal 116 127 Theodolite (tipe sumbu 162 tunggal) 16487 Diagram alir pengukuran sipat 128 Sistem lensa teleskop 164 129 Penyimpangan kromatik 164 datar kerangka dasar vertikal 117 130 Penyimpangan speris 164 131 Diafragma (benang silang) 16588 Jenis bidang proyeksi dan 132 Tipe benang silang 165 133 Pembidik Ramsden 166 kedudukannya terhadap 134 Teleskop pengfokus dalam 166 135 Niveau tabung batangan bidang datum 123 136 Niveau tabung bundar. 167 137 Hubungan antara gerakan89 Geometri elipsoid. 124 gelembung dan inklinasi. 168 138 Berbagai macam lingkaran 16890 Rhumbline atau loxodrome graduasi. 168 139 Vernir langsung. menghubungkan titik-titik 124 140 Pembacaan vernir langsung 168 141 Pembacaan vernir mundur91 Oorthodrome dan loxodrome 20,7. pada proyeksi gnomonis dan proyeksi mercator. 12492 Proyeksi kerucut: bidang datum dan bidang proyeksi. 12593 Proyeksi polyeder: bidang datum dan bidang proyeksi. 12594 Lembar proyeksi peta polyeder di bagian lintang utara dan lintang selatan 12695 Konvergensi meridian pada proyeksi polyeder. 12696 Kedudukan bidang proyeksi silinder terhadap bola bumi pada proyeksi UTM 12897 Proyeksi dari bidang datum ke bidang proyeksi. 12998 Pembagian zone global pada proyeksi UTM. 12999 Konvergensi meridian pada proyeksi UTM 130100 Sistem koordinat proyeksi peta UTM. 131101 Grafik faktor skala proyeksi peta UTM 131102 Peta kota Bandung 133103 Peta Geologi 133 D-2
Lampiran : DNo Teks Hal No Teks Hal142 Pembacaan berbagai macam 176 Pengikatan ke muka 202 vernir. 169 177 Pengikatan ke muka 203143 Sistem optis theodolite untuk 178 Model Diagram Alir Jarak, mikrometer skala. 169 Azimuth dan Pengikatan Ke144 Pembacaan mikrometer skala 169 Muka 205145 Sistem optis mikrometer tipe 179 Kondisi alam yang dapat berhimpit. 170 dilakukan cara pengikatan146 Contoh pembacaan mikrometer ke muka 208 tipe berhimpit. 170 180 Kondisi alam yang dapat147 Sistem optis theodolite dengan dilakukan cara pengikatan ke pembacaan tipe berhimpit 170 belakang 208148 Alat penyipat datar speris. 171 181 Pengikatan ke muka 209149 Alat penyipat datar dengan 182 Pengikatan ke belakang 209 sentral bulat. 171 183 Tampak atas permukaan bumi 210150 Unting-unting 172 184 Pengukuran yang terpisah151 Alat penegak optis 172 sungai 210152 Kesalahan sumbu kolimasi. 172 185 Alat Theodolite 211153 Kesalahan sumbu horizontal 174 186 Rambu ukur 212154 Kesalahan sumbu vertikal. 174 187 Statif 212155 Kesalahan eksentris. 175 188 Unting-unting 212156 Kesalahan luar. 175 189 Contoh lokasi pengukuran 212157 Penyetelan sekrup-sekrup 190 Penentuan titik A,B,C dan P 213 penyipat datar 176 191 Pemasangan Theodolite di titik158 Penyetelan benang silang P 213 (Inklinasi). 177 192 Penentuan sudut mendatar 213159 Penyetelan benang silang 193 Pemasangan statif 214 (Penyetelan garis longitudinal). 177 194 Pengaturan pembidikan160 Penyetelan sumbu horizontal. 178 theodolite 214161 Pengukuran sudut tunggal. 179 195 Penentuan titik penolong162 Metode arah 182 Collins 215163 Metode sudut. 183 196 Besar sudut Į dan ȕ 216164 Koreksi otomatis untuk sudut 197 Garis bantu metode Collins 217 elevasi 183 198 Penentuan koordinat H dari titik165 Metode pengukuran sudut A 217 vertikal (1). 185 199 Menentukan sudut Įah 217166 Metode observasi sudut 200 Menentukan rumus dah 218 vertikal (2). 185 201 Penentuan koordinat H dari titik167 Metode observasi sudut B 218 vertikal (3). 185 202 Menentukan sudut D bh 218168 Diagram alir macam sistem 203 Menentukan rumus dbh besaran sudut 186 219169 Pengukuran Jarak 189 204 Penentuan koordinat P dari titik170 Lokasi Patok 190 A 219171 Spedometer 191 205 Menentukan sudut Įap 219172 Pembagian kuadran azimuth 193 206 Menentukan sudut Ȗ 219173 Azimuth Matahari 196 207 Menentukan rumus dap 220174 Pengikatan Kemuka 198 208 Penentuan koordinat P dari titik175 Pengikatan ke muka 199 B 220 D-3
Lampiran : DNo Teks Hal No Teks Hal209 Menentukan sudut Įbp 220 240 Penentuan titik P 248 241 Model diagram alir cara210 Menentukan rumus dbp 220 249 pengikatan ke belakang 255211 Cara Pengikatan ke belakang metode cassini 255 242 Poligon terbuka 255 metode Collins 222 243 Poligon tertutup 256 244 Poligon bercabang 256212 Menentukan besar sudut Į dan 245 Poligon kombinasi 246 Poligon terbuka tanpa ikatan 257 ȕ 228 247 Poligon Terbuka Salah Satu Ujung terikat Azimuth 257213 Menentukan koordinat titik 248 Poligon Terbuka Salah Satu Ujung Terikat Koordinat 258 penolong Collins 228 249 Poligon Terbuka Salah Satu UjungTerikat Azimuth dan 259214 Menentukan titik P 228 Koordinat 250 Poligon Terbuka Kedua Ujung 259215 Menentukan koordinat titik A,B Terikat Azimuth 251 Poligon terbuka, salah satu 260 dan C pada kertas grafik 229 ujung terikat azimuth sedangkan sudut lainnya 261216 Garis yang dibentuk sudut Į terikat koordinat 252 Poligon Terbuka Kedua Ujung 262 dan ȕ 229 Terikat Koordinat 253 Poligon Terbuka Salah Satu 263217 Pemasangan transparansi Ujung Terikat Koordinat dan 263 Azimutk Sedangkan Yang Lain 265 pada kertas grafik 229 Hanya Terikat Azimuth 265 254 Poligon Terbuka Salah Satu 266218 Model diagram alir cara Ujung Terikat Azimuth dan 266 Koordinat Sedangkan Ujung 267 pengikatan ke belakang Lain Hanya Terikat Koordinat 267 255 Poligon Terbuka Kedua Ujung 267 metode collins 230 Terikat Azimuth dan Koordinat 268 256 Poligon Tertutup 268219 Pengukuran di daerah tebing 233 257 Topcon Total Station-233N 269 258 Statif 269220 Pengukuran di daerah jurang 233 259 Unting-Unting 269 260 Patok Beton atau Besi221 Pengukuran terpisah jurang 234 261 Rambu Ukur 271 262 Payung222 Pengikatan ke belakang 263 Pita Ukur 264 Formulir dan alat tulis metode Collins 235 265 Benang 266 Nivo Kotak223 Pengikatan ke belakang 267 Nivo tabung 268 Nivo tabung metode Cassini 235 269 Jalon Di Atas Patok224 Theodolite 236225 Rambu ukur 236226 Statif 236227 Unting-unting 237228 Pengukuran sudut Į dan ȕ di lapangan. 238229 Lingkaran yang menghubungkan titik A, B, R dan P. 238230 Lingkaran yang menghubungkan titik B, C, S dan P. 239231 Cara pengikatan ke belakang metode Cassini 239232 Menentukan dar 240233 Menentukan Įar 240234 Menentukan das 241235 Menentukan Įas 241236 Penentuan koordinat titik A, B dan C. 248237 Menentukan sudut 900 – Į dan 248 900 - ȕ238 Penentuan titik R dan S 248239 Penarikan garis dari titik R ke S 248 D-4
Lampiran : DNo Teks Hal No Teks Hal270 Penempatan Rambu Ukur 271 301 Pembagian luas yang sama 327271 Penempatan Unting-Unting 272 dengan garis lurus sejajar272 Pembagian Kertas Seri A 276 salah satu segitiga 328273 Skala Grafis 277274 Situasi titik-titik KDH poligon 302 Pembagian luas yang sama 328 299 dengan garis lurus melalui tertutup metode transit sudut puncak segitiga 328275 Situasi titik-titik KDH poligon 300 301 303 Pembagian dengan 328 tertutup metode bowdith perbandingan a : b : c 329276 Situasi lapangan metode transit 302 330277 Situasi lapangan metode 304 Pembagian dengan 303 perbandingan m : n oleh suatu 330 Bowditch garis lurus melalui salah satu278 Model Diagram Alir kerangka 307 sudut segiempat 330 308 dasar horizontal metode 305 Pembagian dengan garis lurus 331 poligon 309 sejajar dengan trapesium279 Metode diagonal dan tegak 309 331 lurus 309 306 Pembagian suatu poligon 331280 Metode trapesium 310 307 Penentuan garis batas281 Offset dengan interval tidak 308 Perubahan segi empat menjadi 331 tetap 311 332282 Offset sentral 312 trapesium 332283 Metoda simpson 313 309 Pengurangan jumlah sisi 332284 Metoda 3/8 simpson 313285 Garis bujur ganda pada poligon 314 polygon tanpa merubah luas 332 metode koordinat tegak lurus 310 Perubahan garis batas yang286 Metode koordinat tegak lurus 315 333287 Metode kisi-kisi berliku-liku menjadi garis lurus288 Metode lajur 316 311 Perubahan garis batas 333289 Planimeter fixed index model 334290 Sliding bar mode dengan skrup 317 lengkung menjadi garis lurus 339 penghalus 318 312 Posisi start yang harus di klik 341291 Sliding bar mode tanpa skrup 321 313 Start – all Program – autocad 350 penghalus 321 350292 Pembacaan noneus model 1 2000 353 dan 2 322 314 Worksheet autocad 2000 353293 Bacaan roda pengukur 323 315 Open file 353294 Penempatan planimeter 324 316 Open file 354295 Gambar kerja 317 Gambar penampang yang 354296 Gambar pengukuran peta 325 354 dengan planimeter liding bar akan dihitung Luasnya 354 model yang tidak dilengkapi 327 318 Klik poin untuk menghitung 354 zero setting (pole weight/diluar kutub) luas297 Hasil bacaan positif 319 Klik poin untuik menghitung298 Hasil bacaan negatif299 Pengukuran luas peta pole luas weight (pemberat kutup) di 320 Diagram alir perhitungan luas dalam peta 321 Prinsip tachymetri300 Pengukuran luas peta pole 322 Sipat datar optis luas weight dalam peta 323 Pengukuran sipat datar luas 324 Tripod pengukuran vertikal 325 Theodolite Topcon 326 Statif 327 Unting-unting 328 Jalon di atas patok 329 Pita ukur 330 Rambu ukur 331 Payung 332 Formulir Ukur D-5
Lampiran : DNo Teks Hal No Teks Hal333 Cat dan Kuas 355 359 Letak garis pantai dan garis334 Benang 355 kontur 1m 389335 Segitiga O BT O’ 358 360 Perubahan garis pantai dan336 Pengukuran titik detail garis kontur sesudah kenaikan tachymetri 359 muka air laut. 389337 Theodolit T0 wild 361 361 Garis kontur lembah,338 Siteplan pengukuran titik detail punggungan dan perbukitan tachymetri 362 yang memanjang. 390339 Kontur tempat pengukuran titik 362 Plateau 391 detail tachymetri 363 363 Saddle 391340 Pengukuran titik detail 364 Pass 391 tachymetri dengan garis kontur 365 Menggambar penampang 393 1 364 366 Kotak dialog persiapan Surfer 394341 Pengukuran titik detail 367 Peta tiga dimensi 395 tachymetri dengan garis kontur 368 Peta kontur dalam bentuk dua 2 365 dimensi. 395342 Diagram alir Pengukuran titik- 369 Lembar worksheet. 396 titik detail metode tachymetri 375 370 Data XYZ dalam koordinat343 Pembentukan garis kontur kartesian 396 dengan membuat proyeksi 371 Data XYZ dalam koordinat tegak garis perpotongan decimal degrees. 397 bidang mendatar dengan 372 Jendela editor menampilkan permukaan bumi. 378 hasil perhitungan volume. 397344 Penggambaran kontur 379 373 Jendela GS scripter 398345 Kerapatan garis kontur pada 374 Simbolisasi pada peta kontur daerah curam dan daerah dalam surfer. 399 landai 380 375 Peta kontur dengan kontur346 Garis kontur pada daerah interval I. 399 sangat curam. 380 376 Peta kontur dengan interval 3 400347 Garis kontur pada curah dan punggung bukit. 381 377 Gambar peta kontur dan model348 Garis kontur pada bukit dan 3D. 401 cekungan 381 378 Overlay peta kontur dengan349 Kemiringan tanah dan kontur model 3D 401 gradient 382 379 Base map foto udara. 402350 Potongan memanjang dari 380 Alur garis besar pekerjaan potongan garis kontur 383 pada surfer. 402351 Bentuk, luas dan volume 381 Lembar plot surfer. 403 daerah genangan berdasarkan 382 Obyek melalui digitasi. 404 garis kontur. 383 383 Model diagram alir garis kontur,352 Rute dengan kelandaian sifat dan interpolasinya 405 tertentu. 383 384 Sipat datar melintang353 Titik ketinggian sama 410 berdasarkan garis kontur 384 385 Tongkat sounding 410354 Garis kontur dan titik ketinggian 384 387 Potongan tipikal jalan 411355 Pengukuran kontur pola spot 388 Contoh penampang galian dan level dan pola grid. 385 timbunan 412356 Pengukuran kontur pola radial. 385 389 Meteran gulung 413357 Pengukuran kontur cara 390 Pesawat theodolit 413 langsung 386 391 Jalon 413358 Interpolasi kontur cara taksiran 387 D-6
Lampiran : DNo Teks Hal No Teks Hal392 Rambu ukur 413 421 Hasil Foto Udara yang393 Stake out pada bidang datar 413 dilakukan di daerah Nangroe394 Stake out pada bidang yang Aceh Darussalam yang berbeda ketinggian 414 dilakukan pasca Tsunami,395 Stake out beberapa titik untuk keperluan Infrastruktur sekaligus 414 Rehabilitasi dan Konstruksi 445396 Volume cara potongan 422 Contoh Hasil pemetaan Digital melintang rata-rata 415 Menggunakan AutoCAD 453397 Volume cara jarak rata-rata 415 423 Contoh : Hasil pemetaan398 Volume cara prisma 416 Digital Menggunakan AutoCAD 453399 Volume cara piramida kotak 416 424 Hasil pemetaan Digital400 Volume cara dasar sama bujur Menggunakan AutoCAD 454 sangkar 416 425 Hasil pemetaan Digital401 Volume cara dasar sama – Menggunakan AutoCAD 454 segitiga 416 426 Tampilan auto cad 455402 volume cara kontur 417 427 Current pointing device 456403 Penampang melintang jalan 428 Grid untuk pengujian digitizer 457 ragam 1 421 429 Grid untuk peta skala 1:25.000. 459404 Penampang melintang jalan 430 Bingkai peta dan grid UTM per ragam 2 421 1000 m 460405 Penampang melintang jalan 431 Digitasi jalan arteri dan jalan ragam 3 422 lokal, (a) peta asli, (b) hasil406 Penampang trapesium 425 digitasi jalan, kotak kecil adalah407 Penampang timbunan 426 vertex (tampil saat objek408 Koordinat luas penampang 426 terpilih). 461409 Volume trapesium 427 432 Perbesaran dan perkecilan 462410 Penampang galian 433 Model Digram Alir Pemetaan 428 Digital 466411 Penampang timbunan 429 434 Contoh : Penggunaan412 Penampang galian dan Komputer dalam Pembuatan timbunan 430 Peta 470413 Penampang melintang galian 435 Contoh : Penggunaan dan timbunan 431 Komputer dalam Pembuatan414 Diagram alir perhitungan galian Peta 470 dan timbunan 432 436 Komputer sebagai fasilitas415 Perangkat keras 436 pembuat peta 471416 Perangkat keras Scanner 436 437 Foto udara suatu kawasan 471417 Peta lokasi 441 438 Contoh : Peta udara Daerah418 Beberapa hasil pemetaan Propinsi Aceh 471 digital, yang dilakukan oleh 439 Data grafis mempunyai tiga Bakosurtanal 442 elemen : titik (node), garis (arc)419 Salah satu alat yang dipakai dan luasan (poligon) 472 dalam GPS type NJ 13 443 440 Peta pemuktahiran pasca420 Hasil Foto Udara yang bencana tsunami 472 dilakukan di daerah Nangroe 441 Komponen utama SIG 474 Aceh Darussalam yang 442 Perangkat keras 474 dilakukan pasca Tsunami, 443 Perangkat keras keyboard 475 untuk keperluan Infrastruktur 444 Perangkat keras CPU 475 Rehabilitasi dan Konstruksi 444 445 Perangkat keras Scanner 475 D-7
Lampiran : DNo Teks Hal No Teks Hal446 Perangkat keras monitor 475 466 Peta Vegetasi Indonesia 492447 Perangkat keras mouse 475 (Tahun 2004)448 Peta arahan pengembangan 467 Peta perubahan penutupan komoditas pertanian kabupaten lahan pulau Kalimantan 492 Ketapang, Kalimantan Barat 478 468 Peta infrastruktur di daerah449 Peta Citra radar Tanjung Nangreo Aceh Darussalam 494 Perak, Surabaya 478 469 Garis interpolasi hasil program450 Peta hasil foto udara daerah Surfer 505 Nangroe Aceh Darussalam 470 Garis kontur hasil interpolasi 505 Pasca Tsunami 479 471 Interpolasi Kontur cara taksiran 506451 NPS360 for robotic Total 472 Mapinfo GIS 507 Station 479 473 Model Diagram Alir Sistem452 NK10 Set Holder dan Prisma Informasi Geografis 508 Canister 479453 NK12 Set Holder dan Prisma 479454 NK19 Set 479455 GPS type NL 10 480456 GPS type NL 14 fixed adapter 480457 GPS type NJ 10 with optical plummet 480458 GPS type NK 12 Croth single prism Holder Offset : 0 mm 480459 GPS type CPH 1 A Leica Single Prism Holder Offset : 0 mm 480460 Peta digitasi kota Bandung tentang perkiraan daerah rawan banjir 481461 Peta hasil analisa SPM (Suspended Particular Matter) 481462 Peta prakiraan awal musim kemarau tahun 2007 di daerah Jawa 481463 Peta kedalaman tanah efektif di daerah jawa barat Bandung 490464 Peta Curah hujan di daerah Jawa Barat-Bandung 490465 Peta Pemisahan Data vertikal dipakai untuk penunjukan kawasan hutan dan perairan Indonesia 491 D-8
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225