Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman DIY

Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman DIY

Published by Parangtritis Geomaritime Science Park, 2016-11-01 08:05:31

Description: Titah Gubernur Yogyakarta yang mengemukakan bahwa pantai selatan Yogyakarta merupakan “halaman depan” DIY menjadi isu penting untuk ditindaklanjuti. Buku Geoekologi DIY dapat menjadi referensi penting bagi pemerintah, masyarakat, akademisi dan bisnis dalam rangka mengembangkan kawasan pesisir DIY.

Keywords: geoekologi, yogyakarta, maritim, pesisir

Search

Read the Text Version

Wediombo satu dari Volcanic Coast yang memiliki bekuan Lava pemecah ombak 51

Pantai Wediombo berpasir putih 52 Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu “Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih”

Pantai Wediombo memiliki pasir putih yang memanjakan wisatawan. Pinggiran pantai dikelilingi oleh lava flow yang berasal dari vulkanik purba Batur. Lava flow inilah yang menjadi keunikan Pantai Wediombo dibandingkan dengan pantai lainnya. Kawasan ini beralaskan batuan dasar breksi vulkanik dan di bagian atasnya merupakan batuan gamping yang membentuk bentuklahan karst. Apabila pantai surut, pengunjung dapat menjumpai berbagai macam hewan laut di pinggiran pantai. Wediombo satu dari Volcanic Coast yang memiliki bekuan Lava pemecah ombak 53

Topografi berbukit ditemui di bagian timur yang merupakan perbukitan karst. Perbukitan ini berbatuan gamping dengan tanah yang tipis. Penggunaan lahan di satuan bentuklahan ini adalah semak belukar dan tegalan serta untuk peternakan. Gua karst juga ditemukan di sebelah timur. Gua karst merupakan bentukan endokarst, sedangkan bukit karst merupakan bentukan eksokarst. Di sekitar wilayah Pantai Wediombo dapat ditemukan beberapa gua yaitu Gua Nggreweng, Gua Macan, Gua Bentis, Gua Banyu Sumurup dan Gua Pertapaan. Ornamen dalam gua beraneka ragam antara lain stalagtit, stalagmit, helectit, gourdyn, tiang (column), flow stone, drip stone dan lainnya. Selain gua, bentukan lainnya yang juga ditemukan adalah sinkhole atau yang biasa disebut luweng, di antaranya adalah Luweng Ngalun-alun dan Luweng Nggreweng. Teluk Wediombo 54 Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu “Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih”

Wediombo satu dari Volcanic Coast yang memiliki bekuan Lava pemecah ombak 55

Di sekeliling Teluk Wediombo memiliki topografi bergelombang yang memiliki batuan vulkanik. Batuan vulkanik mengelilingi Teluk Wediombo dari Gunung Batur dan Gunung Manjung. Kedua gunung tersebut merupakan gunungapi purba. Batuan vulkanik tersebut antara lain breksi andesit, tuff dan lava pejal. Satuan bentuklahan ini dimanfaatkan untuk lahan pertanian berupa tegalan. Tanah yang berada di bentuklahan ini merupakan lapukan dari batuan vulkanik. Puncak tertinggi adalah bukit intrusi Gunung Batur. Perbukitan di sekitar Pantai Wediombo 56 Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu “Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih”

Satuan bentuklahan bukit intrusi dicirikan oleh bentuk morfologi yang menyerupai kubah dan mempunyai ketinggian tertinggi (+ 208 m) di atas permukaan laut di wilayah ini. Bukit intrusi disusun oleh batuan intrusi andesit (mikrodiorit) yang membentuk Gunung Batur. Gunung Batur merupakan gunungapi purba zaman Tersier. Seperti umumnya gunungapi, Gunung Batur mengalami erupsi dan mengeluarkan lava serta bahan- bahan piroklastik. Komposisi magma Gunung Batur menunjukkan potasium rendah (tholeiite series). Wediombo satu dari Volcanic Coast yang memiliki bekuan Lava pemecah ombak 57

Tebing Curam Pemikat di Pantai Siung antai Siung adalah suatu objek wisata pantai yang terletak di Dusun Duwet, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, PDIY. Pantai Siung berjarak dengan Kota Yogyakarta sekitar 100 km. Pantai Siung merupakan salah satu objek wisata andalan pesisir Kabupaten Gunungkidul DIY. Menurut sesepuh setempat, kawasan Pantai Siung dulunya merupakan salah satu pusat perdagangan di wilayah Gunungkidul. Tidak jauh dari pantai terdapat sebuah pasar di Daerah Winangun. Saat itu sebagian besar Warga Siung mengandalkan air laut dan kekayaan garamnya dengan berprofesi sebagai petani garam. Sebagian besar penduduk wilayah pesisir Pantai Siung saat ini merupakan warga pendatang dari Jawa Timur dan sebagian merupakan masyarakat Bugis. Pantai Siung 58 Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu “Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih”

Tebing Curam Pemikat di Pantai Siung 59

Meski kaya beragam jenis ikan, masyarakat hanya mencari ikan di tepian karena belum ada yang berani untuk melaut. Namun Pasar Winangun berangsur sepi ketika kegiatan perdagangan dipindahkan ke Kota Yogyakarta dan warga kehilangan mata pencahariannya. Kearifan lokal yang tampak di Pantai Siung ialah bentuk rumah limasan, tidak lain dengan rumah limasan pada umumnya di Gunungkidul, namun arah hadap bangunan di Pantai Suing menjadi menarik karena sisi yang lebih sempit berada menghadap ke pantai, sedangkan sisi yang lebih lebar dan panjang sejajar dengan arah datang angin. Hal ini akan mampu mengurangi hempasan angin laut. Rumah Limasan di Pantai Siung 60 Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu “Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih”

Tebing Curam Pemikat di Pantai Siung 61

Tebing Pantai Siung 62 Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu “Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih”

Salah satu daya tarik objek wisata yang memiliki ekosistem karst dengan pesisir bertebing curam memberikan keindahan yang lain pada kawasan pesisir Pantai Siung. Oleh karena itu Pantai Siung terkenal sebagai tempat olah raga panjat tebing yang digemari para climbers. Terdapat lebih 250 jalur pemanjatan, dengan didukung panorama laut. Sekitar tahun 1989, pencinta alam dari Jepang memanfaatkan tebing-tebing karang di Pantai Siung sebagai arena panjat tebing. Sedangkan pada dekade 90-an berlangsung kompetensi Asian Climbing Gathering yang kembali memanfaatkan tebing karang. Sejak itu Pantai Siung mulai dikenal kembali. Tebing Curam Pemikat di Pantai Siung 63

Hingga saat ini, setidaknya kegiatan olahraga panjat tebing terjadi secara berkelanjutan karena dalam tiga tahun terakhir yaitu tahun 2013 hingga tahun 2015, Indonesian Climbing Gathering telah rutin diselenggarakan di Pantai Siung. Terdapat ekosistem yang masih alami di dataran karst. Dataran karst Pantai Siung memiliki beberapa macam burung dan kera ekor panjang. Beberapa jenis populasi burung di Pantai Siung yaitu Bentet Kelabu, Bondol Jawa dan Bondol Peking, dan beberapa jenis lain. Pasir Putih Pantai Siung 64 Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu “Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih”

Tebing Curam Pemikat di Pantai Siung 65

Pantai Siung memiliki tipologi pantai wave erosion coast dan memiliki dominasi material berpasir putih dengan sedikit pasir bewarna gelap. Gambaran umum Pantai Siung adalah hamparan pasir putih yang luas namun pada sebelah barat pantai terdapat bongkahan batu yang berukuran besar. Dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah DIY tahun 2012-2025 yang menjadikan kawasan Pantai Siung sebagai kawasan wisata berbasis keanekaragaman karst. Karst di Tepi Pantai Siung 66 Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu “Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih”

Bentangan alam yang indah dan menantang, harusnya Pantai Siung dapat dieksplore lebih dalam. Tetapi kurangnya publikasi menyebabkan Pantai Siung kurang dikenal. Kondisi lainnya adalah adanya anggapan umum bahwa pantai di DIY memiliki ombak yang relatif besar. Pantai Siung seringkali terjadi banjir rob, atau naiknya permukaan air laut yang menggenangi kawasan pantai hingga hampir mencapai pemukiman. Selain itu kawasan Pantai Siung berpotensi abrasi. Tidak adanya bangunan pelindung pantai akan menyebabkan gelombang mengikis wilayah pantai. Tebing Curam Pemikat di Pantai Siung 67

Sadranan Bawah Airnya Terdapat Eksotisme Alam Bahari antai Sadranan memiliki tipologi pantai berpasir putih. Sebelah barat pantai dapat ditemukan batu-batu berwarna hitam. Pantai PSadranan adalah salah satu dari deretan pantai eksotis yang berada di Gunungkidul. Pantai ini memiliki titik koordinat 8 8’ 43,69’’ LS dan 110 o o 36’ 14,79’’ BT. Pantai Sadranan secara administrasi termasuk dalam Desa Sidoarjo Dusun Pulegundes II Kecamatan Tepus. Kualitas jalan menuju pantai ini tergolong baik dengan material aspal. Keadaan pantai ini sangat bersih dan masih asri dengan beberapa tebing berbatu di sebelah kanan dan kiri pantai. Tebing-tebing berwarna coklat kehitaman tersebut ditumbuhi pepohonan dan tumbuhan lainnya. Batuan Kapur di Pantai Sadranan 68 Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu “Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih”

Sadranan : Bawah Airnya Terdapat Eksotisme Alam Bahari 69

Pantai Sadranan termasuk dalam kategori pantai berpasir dengan warna putih kecoklatan yang berasal dari pelapukan perlapisan batupasir. Pantai ini tidak memiliki potensi kebencanaan seperti banjir/banjir rob, dan tsunami. Salah satu bencana yang pernah terjadi di Pantai Sadranan adalah erosi pantai yang tergolong kecil karena ombaknya relatif tenang dan tidak mengurangi luasan daratan pinggir pantai. Pasir putih di Pantai Sadranan 70 Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu “Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih”

Sadranan : Bawah Airnya Terdapat Eksotisme Alam Bahari 71

Pantai Sadranan memiliki potensi bahaya lainnya berupa tebing runtuh. Masyarakat setempat menyebutkan bahwa tebing setinggi 12 meter longsor karena abrasi. Bebatuan di sekitar pantai selatan termasuk batuan karst yang apabila terus menerus terkena deburan ombak lama-lama akan lapuk dan terjadilah abrasi. Penduduk Pantai Sadranan sebagian besar berprofesi sebagai pedagang sedangkan penduduk desanya berprofesi sebagai petani dan peternak. Tanaman yang biasanya dihasilkan dari bertani adalah padi, jagung, kacang dan kedelai dan hewan yang biasanya digunakan untuk berternak adalah ayam, sapi dan kambing. Sumber mata air di Pantai Sadranan ada dua yaitu berasal dari gua dan sumur bor. Air yang berasal dari gua tidak berbau, berwarna jernih dan memiliki rasa tawar serta hal ini sama dengan air yang berasal dari sumur bor. Bongkahan Batuan Kapur di Pantai Sadranan 72 Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu “Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih”

Sadranan : Bawah Airnya Terdapat Eksotisme Alam Bahari 73

Pariwisata di Kabupaten Gunungkidul mengandalkan wisata budaya dan wisata alam, termasuk di Pantai Sadranan. Wisata budaya terfokus pada peninggalan situs-situs dan budaya adat turun menurun sedangkan wisata alam berupa pantai, goa, tebing, karst, gunung dan laut. Secara khusus, salah satu potensi wisata budaya yang menarik adalah sedekah laut. Sedekah laut merupakan kegiatan rutin berupa sedekah laut untuk meminta keselamatan dan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki berupa hasil laut yang diperoleh saat musim panen. Sedekah laut dilaksanakan di hampir semua pantai dengan kenduri dilanjutkan labuhan. Pulau di Pantai Sadranan 74 Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu “Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih”

Sadranan : Bawah Airnya Terdapat Eksotisme Alam Bahari 75

Persewaan alat selam di Pantai Sadranan 76 Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu “Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih”

Pantai Sadranan berkembang menjadi tujuan wisata alam yang populer. Pantai ini menawarkan wisata air yaitu selam dangkal (snorkeling) dengan tersedianya tempat peminjaman alat untuk snorkeling di pinggir pantai. Pantai ini cocok dijadikan tempat berenang dan menikmati keindahan bawah laut melalui snorkeling karena ombak di pantai ini tergolong tenang dan airnya masih jernih memudahkan untuk melihat di bawah permukaan air. Sadranan : Bawah Airnya Terdapat Eksotisme Alam Bahari 77

Baron Akhir Muara Sungai Bawah Tanah Gunungsewu antai Baron adalah salah satu pantai yang ada di Indonesia dan sering dikunjungi oleh wisatawan baik dari luar negeri maupun Pdari dalam negeri. Pantai Baron merupakan pantai selatan yang terletak di Dusun Sumuran, Desa Kemadan, dapat dengan melewati jalan yang cukup ekstrem baik itu berupa belokan-belokan, turunan, dan tanjakan. Tetapi keadaan jalan aspal yang memiliki kualitas baik sehingga untuk sampai kepada lokasi pantai Baron dapat dikatakan relatif mudah. Pantai Baron memiliki morfologi pantai yang menjorok ke darat (teluk). Pantai Baron juga dideskripsikan sebagai pantai berpasir yang luas. Kemiringan lereng pantai yang dimiliki oleh Pantai Baron berbentuk datar bergelombang. Teluk Pantai Baron 78 Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu “Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih”

Baron : Akhir Muara Sungai Bawah Tanah Gunungsewu 79

Pantai Baron memiliki keunikan yang luar biasa. Hal ini dikarenakan keberadaan sungai bawah tanah. Sungai bawah tanah ini juga sekaligus dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai pembangkit listrik. Keberadaan muara sungai sangat berpengaruh terhadap karakteristik sedimen pada pantai dan aliran sungai yang mengalir menuju ke samudra. Adanya muara sungai bawah tanah di bagian utara Pantai Baron mempengaruhi salinitas atau derajat keasinan air laut. Jika dibandingkan dengan pantai- pantai lainnya salinitas di Pantai Baron lebih kecil. Pada muara sungai ini terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dengan air laut. Sedimen pada Pantai Baron memiliki ciri khas berpasir lebih halus dan berwarna lebih gelap (hitam) jika dibandingkan dengan pantai lainnya. Pola Aliran Sungai Bawah Tanah di Celah Batuan Karst Pantai Baron 80 Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu “Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih”

Baron : Akhir Muara Sungai Bawah Tanah Gunungsewu 81

Abrasi batuan karst di Pantai Baron 82 Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu “Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih”

Warna gelap pasir yang ada di Pantai Baron menunjukkan asal sedimen yakni dari sungai yang bermuara di pantainya. Pada Pantai Baron wilayah karst berada di samping kanan dan kiri pantai, sehingga memberi celah di tengahnya untuk ombak masuk. Pengaruh ombak yang tidak adanya halangan pada pantai (barrier) membuat Pantai Baron sangat mudah tererosi walaupun dengan tenaga yang jauh lebih kecil sebagai akibat lereng gisik pantai yang landai. Keunikan setiap pantai yang berada di Negara Indonesia sangat bervariasi. Salah satunya adalah Pantai Baron yang memiliki Keadaan fisik berupa tebing, bebatuan yang besar dan perbukitan yang ditumbuhi oleh vegetasi. Bebatuan yang berada di Pantai Baron ini berjenis Karst yang berasal dari Gunungsewu. Baron : Akhir Muara Sungai Bawah Tanah Gunungsewu 83

Banyak kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat di sekitar wilayah Pantai Baron. Masyarakat di sekitar wilayah pesisir Pantai Baron memiliki profesi yang beragam namun kebanyakan dari masyarakat berprofesi sebagai nelayan, pedagang dan petani. Walaupun hidup di sekitar wilayah pantai tapi air yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari khususnya untuk dikonsumsi adalah air yang berasal dari PDAM. Pantai Baron memiliki potensi untuk terjadinya banjir Rob. Selain itu juga terdapat potensi untuk terjadi erosi pantai (abrasi). Namun meskipun terletak di pantai selatan, pantai Baron tidak memiliki potensi untuk terjadinya tsunami serta tidak pula berpotensi untuk terjadi longsor pantai. Dengan adanya permasalahan yang terjadi, masyarakat, pemerintah, atau pejabat setempat diharapkan bekerja sama untuk melakukan penanggulangan bencana. Penanggulangan atau upaya yang diharapkan agar mengurangi dampak negatif dan memberikan dampak positif dari terjadinya bencana. Perahu Nelayan Pantai Baron 84 Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu “Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih”

Baron : Akhir Muara Sungai Bawah Tanah Gunungsewu 85

Aliran Sungai Bawah Tanah Pantai Baron 86 Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu “Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih”

Selain Pemerintah, masyarakat diharapkan memiliki andil dalam menanggulangi abrasi. Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait dengan penanggulangan bencana, Pemerintah diwajibkan memberikan sosialisasi serta melakukan monitoring hasil dari kegiatan masyarakat. Tujuan dari adanya sosialisasi dan monitoring agar pelaksanaan penanggulangan bencana berjalan secara optimal serta masyarakat dapat memahami bagaimana pentingnya dalam menanggulangi bencana terutama penanggulangan abrasi dan banjir. Baron : Akhir Muara Sungai Bawah Tanah Gunungsewu 87

Untuk pembangunan infrastruktur dan penanggulangan bencana telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulan Bencana Pasal 1 (satu) Ayat 2 sebagaimana Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi. Selain itu pada pasal 20 ayat 3 mengatakan bahwa pengaturan pembangunan, pembangunan infrastruktur, dan tata bangunan sebagaimana dimaksud pada pasal 20 ayat 2 huruf b, wajib menerapkan aturan standar teknis bangunan yang ditetapkan oleh instansi atau lembaga yang berwenang. Perahu Sandar Pantai Baron 88 Gunungkidul: Euforia Pasir Putih di Celah Gunung Seribu “Menggeliatnya Wisata Pantai Pasir Putih”

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah, mengatakan bahwa Strategi pengembangan kawasan Pantai Baron dan sekitarnya dengan mengembangkan pantai sebagai rekreasi keluarga, pendidikan, dan kuliner hasil laut. Selain itu dalam fasilitas kepariwisataan yang diatur pasal 18, arah kebijakan pembangunan fasilitas kepariwisataan dalam mendukung perintis pengembangan Pantai Baron dan sekitarnya sebagai kawasan wisata tepi pantai berbasis relaksasi dan keluarga. Baron : Akhir Muara Sungai Bawah Tanah Gunungsewu 89

Bantul Taman Pesisir Yang Kelimpahan Nutrisi Pantai Parangtritis 90 Bantul: Taman Pesisir Yang Kelimpahan Nutrisi

91

Kapal Nelayan Bersandar di Pantai Depok 92 Bantul: Taman Pesisir Yang Kelimpahan Nutrisi

“ Dia adalah yang melayarkan kapal-kapal di lautan, agar kamu mencari sebagian dari karunia-Nya “ 93

Jembatan Kretek Merajut Asa Penghidupan Parangtritis ungai Opak merupakan salah satu sungai besar yang membelah Kabupaten Bantul, hulunya di Gunung Merapi dan bermuara di Pantai Depok, SParangtritis menghadap ke Samudra Hindia. Sungai Opak menjadi pemisah Kabupaten Bantul di sisi barat dengan Kabupaten Gunungkidul di sisi timur, namun ada bagian Kabupaten Bantul yang juga berada di sisi timur Sungai Opak, Seolah bagaikan sepucuk projo taman sari yang terpisah yakni Desa Parangtritis salah satunya. Desa Parangtritis berada disisi Timur Sungai Opak berbatasan langsung dengan Kabupaten Gunungkidul. Wilayah Parangtritis menjadi penting mengingat bahwa salah satu ikon Pariwisata Kabupaten Bantul adalah Parangtritis. Dinamika Wilayah Parangtritis tidak terlepas dari Sungai Opak. Pantai Depok sebagai Muara Sungai Opak, merupakan kesatuan bentangalam Pantai Parangtritis. Di wilayah ini memiliki dinamika aeolin yang khas yaitu Gumuk Pasir Barkhan. Sungai Opak merupakan salah satu kunci Pembentukan Gumuk Pasir Barkhan, yang mana hulu Sungai Opak berasal dari Gunungapi Merapi, dari siniah bermula material pasir sebagai materi utama gumuk pasir, opak mengambil peran sebagai distributor materi pasir tersebut hingga tersedimen di muara. Sungai Opak, Kretek Bantul 94 Bantul: Taman Pesisir Yang Kelimpahan Nutrisi

“ Opak mengantarkan butir pasir hingga ke muaranya. Ia mengambil peran begitu berani dari hulunya hingga hilir. Lihatlah! Gumuk Pasir di selatan adalah hasil usahanya. “ Jembatan Kretek : Merajut Asa Penghidupan Parangtritis 95

Nah, sebagaimana Parangtritis berada di sisi lain wilayah Kala, pada eranya jembatan Kretek belum dibangun, Bantul oleh sebab Sungai Opak sebagai pemisahanya maka masyarakat Parangtritis harus menyebrang sungai untuk keberadaan Jembatan Kretek yang menjembatani dua menuju “lor kali” dalam rangka kegiatan perekonomian dan wilayah ini benar benar telah memberi penghidupan bagi komunikasi. Masyarakat perlu menggunakan getek untuk masyarakat Desa Parangtritis. Betapa tidak, Jembatan Kretek menyebrang. Pun dalam keadaan air meluap, atau pilihan lain yang membentang 100 m ini menjadi punggung mobilitas masyarakat harus memutar sejauh 14 km di daerah Imogiri. penduduk Parangtritis untuk berinteraksi dengan wilayah “lor kali”. Istilah yang digunakan masyarakat untuk menunjuk Oleh karena itu, benar bila Jembatan Kretek ialah tulang daerah di sisi utara Sungai Opak. Daerah di sisi utara punggung baja, yang menopang perekonomian masyarakat Sungai Opak merupakan daerah yang lebih berkembang Parangtritis. Apresiasi bagi Jembatan Kretek atas dedikasinya, dibandingkan dengan daerah di sisi selatan Sungai Opak. bahkan dimasa kini geliat pariwisata mulai tumbuh dan Pasalnya, sisi utara sungai memiliki akses yang lebih mudah semakin berkembang di Pantai Parangtritis dan Pantai Depok. untuk menuju ke Kota Yogyakarta dan Ibu Kota Kabupaten Jembatan Kretek membuka pintu itu. Perlu juga diingat, Bantul. Transaksi perekonomian serta komunikasi dan Tumbuh kembangnya wisata Gunungkidul juga oleh sebab mobilitas lebih berkembang. adanya Jembatan Kretek. Jembatan Kretek, Kretek Bantul 96 Bantul: Taman Pesisir Yang Kelimpahan Nutrisi

“ Opak pernah menjadi hambatan pertumbuhan perekonomian, kini riwayatnya manusia mulai sadar, bukan hambatan yang alam suguhkan melainkan sumberdaya yang tidak nampak di mata. “ Jembatan Kretek : Merajut Asa Penghidupan Parangtritis 97

Jalur Jalan Lintas Selatan Peluang dan Tantangan Projotamansari Pembangunan JJLS di Desa Tirtohargo, Kretek Bantul 98 Bantul: Taman Pesisir Yang Kelimpahan Nutrisi

ewujudkan Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat Akan menjadi dua kacamata dalam melihat Jalur lintas bukan menjadi citra masa depan yang elusif, selatan di Bantul. Apakah sebuah peluang atau melainkan melainkan konsep genial yang melahirkan tantangan berat? Menjadikan pantai selatan sebagai Mtitik temu ramuan untuk memadu padankan halaman depan berarti mempercantik dan mengokohkan kemelimpahan alam raya DIY. Tentunya telah mufakat sembada di halaman ini. Pembangunan dan infrastruktur atas keberlimpahan pesisir selatan perlu dan sudah digiatkan. Lain halnya disandingkan dengan Gunungkidul, butuh segera diramu menjadi anugrah unggulan. nun memiliki eksotisme alam yang lebih dari cukup Kembali menengok Samudra selatan bagi DIY setapak menjadi syarat Gunungkidul disebut sebagai pemilik demi tapak tahapan dilalui, dirajut menjadi asa utuh bak pantai menawan. Jalur lintasan disana sebagai aksesibilitas Jalur lintas selatan Jeruk wudel hingga Karangnongko. pariwisata bahari. Pun digelar koral dan aspal, maka nuansa Di sini, Jalur lintas selatan menyambangi Projotamansari indah pasir putih akan tetap dirasakan di Gunungkidul. Kabupaten Bantul dari Parangtritis hingga Srandakan. Bantul sendiri, berdiri dengan keunggulan yang berlainan. Projotamansari yang menyimpan nutrisi berlimpah, baik tanahnya juga airnya. Dibangunnya Jalur lintas selatan akan mendorong perubahan penggunaan lahan besar-besaran. Segera perlu disadari! Jalur Jalan Lintas Selatan : Peluang dan Tantangan Projotamansari 99

Alat berat membangun JJLS di Desa Tirtohargo, Kretek 100 Bantul: Taman Pesisir Yang Kelimpahan Nutrisi


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook