Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Fiksi KPP- 35

Fiksi KPP- 35

Published by angkatan 35, 2022-05-31 13:52:58

Description: FIKSI KPP 35

Search

Read the Text Version

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas anugerah dan rahmat-Nya, kami bisa menyelesaikan cerita fiksi dengan judul utama “Percintaan Dalam Imajinasi”. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Lusia Ely Rahmawati selaku guru pembimbing kami dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan cerita fiksi ini. Tujuan kami membuat kumpulan cerita fiksi berjudul “Percintaan Dalam Imajinasi” adalah untuk memenuhi tugas sebagai Ujian Akhir Semester II. Selain itu, kami ingin mengembangkan imajinasi dan kreativitas dalam membuat cerita dengan penggunaan tata bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. Kami sadar bahwa kumpulan cerita fiksi berjudul “Percintaan Dalam Imajinasi” jauh dari kata sempurna. Maka, kami mohon maaf atas segala kekurangan dari kumpulan cerita ini. Kami juga meminta tanggapan dari pembaca berupa kritik dan saran yang membangun agar di kesempatan selanjutnya kami bisa semakin baik lagi dalam membuat cerita fiksi. Jakarta, 23 Mei 2022 Penulis 1

DAFTAR ISI 3 25 Only Him? 39 Only Friends? 61 Pembunuhan Origami 81 Pulau Macan 105 Waiting For You 131 Langit Gelap yang Melukiskan Cinta 154 Dokter Penyembuh Kehidupan Find 2

Only Him? Karya Fransiskus Luis M “Lebih mudah mengubah persahabatan menjadi cinta, daripada mengubah cinta menjadi persahabatan.” Pengantar Clara dan Yoel adalah sahabat sejati dari kelas 1 SD, mereka selalu bermain bersama, canda tawa bersama, bahkan kalau salah satu dari mereka ingin curhat, mereka siap sedia untuk mendengar dan membantu. Ya lah kan mereka sudah dekat dari lama, pastinya sudah kenal diri mereka masing-masing. Seperti hobi futsal, band, dan basket, sedangkan Clara sukanya bernyanyi, make-up, dan dance. Dari hobi mereka saja sudah ada kesatuan, terutama di bagian seni musik. 3

BAB 1 Nembak Sahabat Suatu saat, Clara lagi pengen ngobrol sama temen-temen cewenya. Tapi pas lagi jalan menuju kelas teman-temannya, Clara berpapasan dengan Yoel dan teman-temannya. Ketika Clara berpapasan dengan Yoel, Clara bertanya “Eh Yo, lo mau ngapain?” “Gue sama Jontor pengen ke kelasnya JoChrist, soalnya gue mau ngajakin dia latihan bareng untuk lomba band yang dari lomba Campinane.” “Ooohh… Yaudah kalo begitu. Eh Yo, entar setelah lu latihan band. Anterin gua ya, ke rumah. Soalnya ibu gua lagi sibuk ngerjain pekerjaannya.” “Ooohhh… Oke-oke, gue jemput jam 13.30 ya?” “Siappp!” Ketika sudah selesai berbincang, Clara langsung menuju ke kelas teman-temannya. Karena Clara datangnya sangat lama, sudah keburu teman-temannya Clara pergi menuju ke Kantin Sekolah. Sehingga Clara langsung ke tempat Kantin Sekolah, dan ketika Clara sudah sampai, Melody dan 4

Chika (Teman Curhatnya si Clara) mengajak Clara untuk makan mie ayam di Kantin Sekolah. Selagi makan-makan, Melody bertanya kepada Clara “Eh Clar, itu si Geraldine kayaknya kesel deh sama lo. Soalnya ‘gebetan’nya dia dideketin terus sama lu.” “Siapa emangnya? Gue gak pernah deket banget sama cowo lain, kecuali Yoel.” “Yeuuuuu, Justru itu Clar. yang dimaksud ‘gebetan’nya tuh dia, si Yoel” “Masa sih? Emangnya kenapa kalo gua sama Yoel deket? Kan gua sahabatnya Yoel dari lama, ya gakpapa dong gua sama dia keliatannya deket. Aneh-aneh aja tuh orang.” Kata Chika “Yaudah sihh, biarin aja. Jangan terlalu dipikirin banget, selagi dia gak ngerusakin ‘hubungan’ lu pada. Hahaha asikk” “Apasihhh, dah ah. Pengen makan nih, keburu dingin mienya.” Ketika Clara, Melody, dan Chika sudah selesai memakan mie ayam mereka masing-masing. Mereka menuju ke kelas Bahasa Indonesia, karena pelajaran selanjutnya adalah pelajaran Bahasa Indonesia. Ketika sedang menuju kelas, mereka bertemu dengan gang STF (Sekolah Tanpa Faedah) yang berisi 4 anggota. Yaitu Yudis, Doni, Kresnanda, dan Raquel. Mereka adalah gang yang 5

suka ngejailin orang lain, lalu paling sok keras, dan pastinya anak nakal. Ketika berpapasan, Yudis si ketua gang STF, berkata kepada mereka. “Eh Clarus (Clara Kurus), ngapain lo kesini? Mau ke kelas Bahasa Indonesia? Emangnya lo bisa belajar? Hahaha.” Doni, Kresnanda, dan Raquel pun ikut menertawai mereka. Tetapi karena Clara dan teman-temannya tidak mempedulikan kata-kata Yudis, mereka melewati gang STF begitu saja seperti tidak ada Yudis dan teman-temannya disana. Ketika Clara, Melody, dan Chika sudah sampai di kelas Bahasa Indonesia. Mereka kembali ke tempat duduk mereka masing-masing, lalu mengambil buku Bahasa Indonesia untuk pelajaran Bahasa Indonesia nanti. Ketika Bu Ela sudah datang ke kelas dan mulai pelajaran, para murid dan termasuk Clara memperhatikan pembelajaran dengan baik. Ketika sedang memperhatikan pembelajaran, teman sebangkunya Clara yaitu Malkhie berkata “Eh Clar, lo kira-kira bisa gak? Bantuin gue tentang hubungan gue dengan Melody?” “Hah!? Sejak kapan lo suka sama Melody, Khie? Kok gue baru tau!?” “Gue suka sama Melody dah dari lama, cuman gue susah aja buat cari waktu yang pas biar gue bisa kasih tau perasaan gue ke dia.” “Gila lo? Lo tau kan kalo dia gak mudah untuk jatuh cinta? 6

“Ya justru itu, gue butuh bantuan lo. Biar gue bisa deket sama Melody, cakep banget sumpah.” “Yaudah, gue bantuin lo. Cuman gue ada 1 syarat sebagai imbalan gue ngebantuin lo.” “Serah lo, apapun itu demi Melody. Biar gue bisa deket sama Melody.” “Oke kalo gitu, syarat biar gue bisa bantu lo adalah beliin 2 tiket bioskop. Film ‘Heartstopper’.” “2 Tiket doang? Haha, gue kira apaan gak taunya tiket” “Yaudah sih, gue emang pengen tiket untuk film itu. Emangnya kenapa? Gak boleh?” “Lah, baper. Iya nanti gue beliin, santai aja.” Lalu, ketika kelas pelajaran Bu Ela telah selesai. Clara pergi menuju studio sekolah untuk menemui Yoel yang sedang latihan band untuk tampil di acara lomba Campinane. Ketika sedang berjalan menuju studio, tanpa Clara sadari, Yoel sudah menunggu Clara di depan studi. Karena, Yoel tau bahwa Clara akan pergi untuk melihat dia. Seketika Yoel mengajak Clara untuk ke Arbs Café. 7

“Hai, Clar” “Eh Yoel, kok kamu di depan studio? Kamu gak la…” “Sstttt, dah mending kamu ikut aku ke Arbs Café.” “Ehhh, ada apa ini?” Yoel mengambil tangan kanannya Clara, lalu menggandeng tangannya dengan lembut. Ketika Yoel dan Clara sedang menuju ke Arbs Café, tidak tau kenapa hati Clara berdetak begitu cepat. Ketika sesampai disana, Yoel dan Clara mencari tempat duduk untuk 2 orang. Ketika sudah menemukan tempat yang ingin ditempati, Yoel memanggil seorang waiter untuk meminta menu Arbs Café. “Mba, Kopi Tubruk 1. Kamu mau apa Clar?” Ujar Yoel “Hmmm, apa ya? Kopi Susu Coklat aja deh.” “Oke, 1 Kopi Tubruk sama 1 Kopi Susu Coklat aja mba.” “Itu saja mas? Atau ada lagi?” kata mba Arbs Café “Iya, itu saja. Terima kasih mba.” Ketika Yoel dan Clara sedang menunggu minuman mereka, mereka berbincang-bincang sambil menunggu dihidangkan minumannya. “Eh, Clara” 8

“Ya?” “Aku baru tau kamu suka kopi.” “Aku mah suka banget kalo urusan kopi.” “Waduh, sama nih. By the way kamu tau gak kenapa alasannya aku suka kopi? “Gak tau, emangnya apa?” “Kopi itu ibarat kamu, pahit sih tapi bikin candu jadi pengen terus.” “Pengen apa emangnya, ha?” “Pengen sama kamu lah, hehe.” “Bisa lah bisa, haha.” “Aku mau nanya nih Clar?” “Nanya melulu haha” “Lahhh, serius ini pertanyaannya.” “Yaudah-yaudah, apa pertanyaannya?” “Waktu itu aku ngeliat di kamarmu ada foto kita berdua pas kecil, dapet dari mana?” “Ooo, itu dapet yang dari photobooth waktu itu loh. Emangnya kenapa?” \"Untuk apa memajang foto kita berdua? Yang aku mau fotomu ada dalam buku nikahku kelak. Maukah kamu jadi pacarku?\" 9

Disaat itu, Clara terkejut akan perkataan-perkataan Yoel. Karena Clara tidak berekspektasi bahwa Yoel akan menembak dia, karena Clara mengira akan cuman pergi ke Café. “Haha, bisa banget kamu.” Ujar Clara “Tapi aku beneran Clara” Kata Yoel “Hah? Kamu serius?” “Iya, aku serius” “Bentar ya, bentar….” Hati dan pikiran Clara diisi dengan banyak hal, semua perasaan tercampur karena mendengar kata-kata Yoel. Takut jika Clara menerima Yoel untuk menjadi pacarnya, hubungan mereka akan bertahan sebentar saja. Tetapi Clara sangat cinta dengan Yoel, bahkan kesempatan ini adalah kesempatan yang akan ia temui sekali seumur hidupnya. “Uhhh, gimana ya Yo? Aku jadi bingung….” “Yaaa, gak papa sih kalo kam…” “YA, AKU MAU JADI PACAR KAMU YO” “Serius?” “Emangnya kurang serius aku?” “Hehe candaa” “Ahhh bisa aja kamu” 10

BAB 2 Cinta itu sulit Clara mendapat sebuah notifikasi, lalu Clara mengambil HP-nya lalu melihat pesan WA yang dikirim dari Yoel 11

30 menit kemudian, Yoel menjemput Clara di rumahnya menggunakan mobilnya. “Hai By, sudah siap belum?” Ujar Yoel “Haii, aku dah siap kok!” “Kalau dah siap, langsung masuk ke dalam aja.” “Okeee” Yoel dan Clara menuju ke taman Bougenville untuk mengisi liburan sekolah mereka, ya karena bentar lagi mereka akan lulus dari bangku SMA dan akan lanjut ke kuliah. Pada tanggal 3 Juni, Clara ingat akan janjinya dia kepada Malkhie. Yaitu membantu Malkhie untuk mendapatkan perempuan yang Malkhie cintai, yaitu Melody. Clara sedang memikirkan bagaimana caranya Ia dapat membuat Malkhie dan Melody pacaran, karena Malkhie orangnya ganteng dan anak atletis, akan mempermudah rencananya Clara. Karena Melody suka dengan laki-laki yang suka olahraga dan pastinya ganteng, terutama Malkhie dan Melody orang-orang yang terkenal di sekolah. Sekitar 5 menit berlalu, Clara mendapatkan ide untuk membuat rencana nanti berhasil. Lalu Clara mengambil kertas dan menulis cara-caranya. 12

Sekarang, Clara menunggu waktu yang tepat. Dan waktu yang tepat adalah ketika kelulusan nanti, yaitu acara Prom Night.1 Setelah mengurus rencana yang sudah disiapkan, Clara lanjut dengan kegiatan istirahat. Pada tanggal 7 Juni, hari-hari dimana panitia acara untuk Prom Night nanti. Sedang menyiapkan properti-properti, lampu, dekorasi, dan sebagainya. Dan yang menjadi ketua panitia di acara nanti adalah Yoel, dan karena Yoel juga orang yang tegas dan disiplin, ya pastinya tidak diragukan untuk diangkat menjadi ketua panitia. Beberapa sudah melakukan tugas-tugasnya dan Yoel mengumpulkan semua panitia dan membahas tentang Proposal. Dengan Hormat, Sehubungan dengan Perpisahan SMA angkatan 2021/2022, kami selaku panitia pelaksana akan melaksanakan: “Prom Night Party PG” Jika teman-teman ingin menanyakan hal-hal berkaitan dengan kegiatan tersebut dapat menghubungi kami Alvi Chandra (012345678901) Demikian permohonan ini kami sampaikan atas bantuannya diucapkan terima kasih. 1 ajang perpisahan sekolah sekaligus acara untuk mengenang masa-masa SMA. 13

Ketua PANITIA PELAKSANA Wakil Ketua Prom Night Party PG Bendahara Seksi Keamanan : Yoel Firmansyah. Seksi Kebersihan : Salwa Madinati, Rico Cole. : Dena Andriani, Amelia Gabriella. : Achmad Helmi Pratama, Ilham Afriansyah, M. Fazrin. Oktarianto, Joel Agusto. : Givano Tahta Hutama, Sujo Anwar, M. Rizky. 14

Seksi Dokumenter : Hendri Kusuma, Abu Hakim. HUMAS Seksi Acara : Carlos Bernardus. Ticketing & body checking : Andy Kurniawan. : Ahmad Pratama, Salwa Madinati. E. Jadwal Kegiatan Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Sabtu, 8 Mei 2022 Minggu, 9 Mei 2022 15.00 WIB – Selesai Technical Meeting 18.00 – 19.00 Cek Sound 19.30 – 19.45 MC Opening 19.45 – 20.00 Band D’Vacto 15

20.00 – 20.15 Band Revaleaz 20.15 – 20.20 MC Basa basi 20.20 – 20.35 Dina Putri (Nyanyi) 20.35 – 20.50 Group Moon (Dansa) 20.50 – 21.05 Istirahat 21.05 – 21.20 Orchestra 21.20 – 21.35 Band D’Jure 21.35 – 21.50 Band Emerald 21.50 – 22.05 Azka Julman (Nyanyi) 22.05 – 22.10 MC Closing 22.10 – 22.30 Band E5 (Closing) “Semua dah ngerti?” Kata Yoel kepada mereka para panitia “Siap, dah ngerti” Kata Salwa 16

BAB 3 MELIHATMU Clara memandang pantulan dirinya di cermin dengan sesekali berputar ke kanan dan ke kiri. Ia memastikan penampilannya sudah siap dan tidak ada yang terlewatkan sebelum ia berangkat ke acara prom night di sekolahnya. Gaun merah marun yang melekat sangat pas di tubuh mungil Clara, membuatnya nampak lebih dewasa dan anggun. Dandanan tipis yang memoles wajah ayunya serta rambut hitam panjang yang terurai dan tersisir rapi menambah kesan feminim. Meski terlihat sederhana, namun penampilannya malam ini membuat aura kecantikan gadis yang baru tamat SMA itu bertambah berkali-kali lipat. “Sepertinya sudah cukup,” nilainya untuk penampilannya saat ini. Clara berjalan ke arah meja belajarnya dimana ia meletakkan dompet kecil berwarna hitam dengan hiasan permata berbentuk bunga krisan yang akan dibawanya. 17

‘Tok! Tok! Tok!’ “Iya, sebentar lagi pa.” “Ayo cepetan, lama sekali kamu ini dek” Dan ketika Clara sudah kelar, Clara bergegas ke garasi untuk menemui ayahnya yang sudah menunggu di dalam mobil. *** \"Clara!\" Sorak Melody sembari melambaikan tangannya begitu melihat sahabatnya berjalan masuk ke taman sekolah yang kini dihias sedemikian rupa untuk prom night malam ini. \"Eh? Sudah sampai aja kamu, Mel,\" komentar Clara tanpa dosa. \"Ngaca dulu, Nak! Yang suka ngaret itu kamu, Clar,\" protes Melody tak terima dengan ucapan sahabatnya itu. \"Tapi tumben banget kamu on time,\" heran Melody melihat Clara sudah menampakkan wujudnya bahkan sebelum dirinya harus terus merongrong sahabatnya itu untuk datang. \"Entahlah, aku hanya datang saat memang siap,\" jawab Clara enteng. 18

Clara nampak celingak-celinguk ke sekitar tempat Melody berdiri. \"Mana Yoel?\" \"Dia tadi ngurusin acara sebentar sama teman-temannya.\" Melody meraih tangan Clara, menggandengnya ke deretan meja makanan dan minuman. \"Minum dulu gih! Haus pasti abis kena macet kan?\" suruh Melody sambil menyodorkan segelas mocktail stroberi. Diteguknya minuman dingin itu dengan perasaan bahagia. Indra perasa Clara dapat merasakan rasa asam manis serta segarnya buah stroberi dipadukan dengan sensasi letupan soda mampu membuat moodnya naik. Melody tentu tidak hanya diam melihat Clara minum. Dirinya sedang menikmati pie apple kesukaannya. Keduanya memang memiliki kesamaan selera dalam menikmati sesuatu yang manis. Mungkin karena itu yang membuat mereka cocok. Di tengah kesibukan kedua gadis itu untuk mencicipi berbagai dessert yang tersedia, pembawa acara menaiki panggung dan membuka acara prom night. \"Selamat malam semua!\" teriak salah satu dari kedua MC yang ada. 19

Terdengar sorakan penuh antusias dari segala penjuru taman disertai dengan musik yang turut meramaikan acara. Satu persatu penampilan dari adik tingkat maupun teman seangkatan Clara dimulai. Ada yang bernyanyi, band, bermain alat musik klasik, bahkan Orchestra. Namun semua penampilan itu tak ada yang mampu menarik perhatian Clara sebesar daya tarik jajaran dessert yang tersaji di hadapannya. Clara tidak pernah peduli dengan acaranya, setiap tahun dirinya akan stuck di bagian ini. Melody yang hafal dengan kelakuan Clara, tentu saja mengamini apa yang dilakukan Clara karena ia juga tidak jauh berbeda. Paling tidak ia ada teman seperjuangan jadi tidak malu-malu banget gitu. \"Clara?\" Sebuah tepukan di bahu, menyadarkan Melody jika ada seseorang yang menunggunya. Clara menoleh ke kiri, dimana pria yang menjadi pasangannya malam ini berdiri. Seulas senyum manis terukir di bibir seksi Clara. \"Iya, Yo?\" tanyanya bingung dengan kemunculan pria yang tadi ngurusin kepanitiaan untuk kumpul bersama dengan teman-temannya. \"Acara dansa pasangannya sudah mau mulai tuh. Ayo kita merapat ke bagian tengah,\" ajak Yoel kalem seperti biasanya. 20

\"Tunggu bentar, Yo,\" pinta Clara kemudian melirik ke arah Melody yang memandangnya dengan pandangan bertanya. \"Kamu gimana, Mel?\" \"Tenang! Kalian duluan aja,\" jawab Melody sambil mengibaskan tangannya isyarat mengusir kedua lovebird itu agar pergi menjauh. \"Melody, mendingan kamu ikut kami, Si Khie gak ada pasangannya tuh. Kali aja kamu mau dansa sama dia daripada sendiri di sini,\" saran Yoel dengan polosnya tanpa menyadari kemageran Clara untuk pergi dansa. 'Damn! Kenapa Yoel harus nyaranin aku sih? Arghhh!' erang Melody kesal dalam hati. \"Ide bagus tuh, Yo. Ikut kami aja, Melody! Kapan lagi kamu bisa dansa sama pangeran sekolah macam Malkhie? hehe\" imbuh Clara dengan penuh semangat. Ia berharap sahabatnya mau menerima saran dari Yoel agar Melody tidak kesepian. Dan sebenarnya, ini hanya untuk Malkhie dapat dekat dengan Melody \"Oke lah,\" jawab Melody setengah hati berusaha tampak ramah ke Yoel. Padahal jika boleh jujur, kali ini ia ingin sekali menempeleng lelaki yang merusak acaranya beramah-tamah dengan dessert kesukaannya. 21

Ketiganya berjalan merapat ke kerumunan pasangan siswa-siswi yang menunggu acara dansa dimulai. Yoel membawa kedua gadis cantik itu ke tempat dimana teman gengnya berkumpul dengan pasangan masing-masing, terkecuali pria berjulukan pangeran sekolah itu yang masih sendiri. \"Dari mana aja kamu, Yo?\" tanya JoChrist saat melihat Yoel berjalan mendekat. \"Manggil Clara sama Melody buat gabung,\" jawab Yoel santai sambil melirik kedua gadis cantik yang berdiri di sampingnya. Terlihat jelas perubahan raut wajah teman-teman Yoel saat melihat kehadiran Clara. 90% dari mereka melongo tidak percaya jika Clara sangat cantik sekali, karena ketika di sekolah Clara sangat biasa-biasa saja. \"Wuih! Mimpi buruk apa Clara bisa mau jadi pasanganmu, Yo?\" ejek Jontor bercanda yang dibalas Darrent dengan sebuah bogem pelan di bahunya. Sekumpulan anak berusia yang tak berbeda jauh itu tertawa kompak puas dengan menggoda habis-habisan pasangan Yoel-Clara. Bagaimana tidak antusias mereka jika mengingat perjuangan Clara mendekati Yoel tiga tahun ini? Akhir yang cukup bahagia bisa melihat keduanya menjadi pasangan di acara prom night terakhir masa SMA mereka. 22

\"Mel, kamu belum ada pasangan? Pas banget si Malkhie juga belum ada tuh.\" celetuk Chika dengan polosnya saat menyadari Melody hanya sendiri. Otaknya masih sedikit cerdas dengan tidak berpikir jika Darrent memiliki dua pasangan. \"Hehehe,\" Melody tertawa canggung dengan pertanyaan random Chika yang tiba-tiba. Suasana yang awalnya seru, kini berubah menjadi sedikit awkward karena ucapan Chika barusan. Siapapun yang dekat dengan Malkhie pasti tahu jika si pangeran sekolah itu paling tidak suka diatur atau dipaksa apalagi dipasang-pasangkan seperti itu. Namun pacar baru Jontor sepertinya tidak menyadari jika ia telah melakukan hal yang paling dibenci Malkhie, Melody memilih untuk mengabaikan suasana canggung itu dan memandang ke arah panggung yang sedang menampilkan pertunjukan Band dari anak kelas satu. Sangking fokusnya menonton Band itu, Melody tidak sadar jika Malkhie terus memperhatikan dan sesekali mencuri pandang ke arahnya. Suara MC menggema di akhir penampilan Band anak kelas satu dan disambut dengan sorakan antusias para murid karena acara utama, Band kedua, akan segera dimulai. 23

Malkhie melangkah mendekati Melody yang berdiri di samping Clara. Aksi si pangeran sekolah itu tentunya berhasil menarik perhatian teman-temannya. Melody bukannya tidak menyadari Malkhie yang mendekatinya, ia hanya tak ingin bereaksi berlebih dan hanya menatap Malkhie dengan pandangan bertanya. “Melody, kamu mau gak berdansa dengan aku?” Dengan suara bassnya Malkhie “Yes!, uh maksudnya aku boleh.” dengan mendadak kaget dan gugupnya Melody. TO BE CONTINUED Next Chapter: Only Friends? 24

ONLY FRIENDS? Oleh: Alberto Anandio C.A “Kalo kata pepatah tak kenal maka tak sayang,makanya kalo temenan doang jangan manggil sayang” Nama gua Baskara, gua mahasiswa semester akhir di salah satu kampus swasta di jalan jendral sudirman, Jakarta. Biasanya orang manggil gw ara (tapi kalo manggil sayang juga gak masalah) , ya mungkin karena kejadian gw waktu semester 2 di Kampus waktu itu gw sama temen-temen gua, jalan-jalan ke jogja, karena gw yang suka banget yang berbau jepang dan saat itu gw lagi nonton siaran langsung salah satu streamer game jepang dan kebetulan waktu itu gue nontonnya gak pake headset jadi kedengaran jelas suara videonya dan saat itu juga streamer itu ngomong ara (pake nada ngegoda gitu), karena suaranya kedengaran gue 25

jadinya diledekin dengan kata-kata ara itu dan sampai sekarang gw jadinya dipanggil Ara deh. “Ya, sudah gitu aja kenalanya kalo masukin alamat sama umur kayak mau bikin KTP aja.” bercanda Baskara ke Ella, “Bang…,jangan bercanda donk ini buat tugas ade tau!” marah Ella kepada abangnya, ”Yaudah nanti malam aja lanjutnya.Ini abang ada kelas nih bentar lagi di kampus,abang berangkat dulu ya dek. dadah,jagain rumah sama mama ya.” Teriak baskara sambil berjalan menuju pintu garasi,”Ih..kalo gak niat bantuin mah mending gak usah bantuin dari awal!” gumam Ella, ”Mah,Aku berangkat dulu yaa.” pamit Baskara kepada mamanya,”iya,hati-hati di jalan yaa bang.” balas mama,”oke,mah Tulus selalu”balas Baskara,”kok tulus?.” “iya kan hati-hati di jalan.” canda Baskara sambil menaiki mobil pemberian Ayahnya, “ahh itu mah lagu bang. Udah sana berangkat nanti telat loh”. Setelah Baskara pamit dengan mamanya ia langsung menancap gas mobilnya keluar gerbang,untuk segera menuju kampusnya,karena ia mendapat kabar 26

teman-temannya sudah menunggu dia di kantin kampus. Setelah ia sampai di kampus,ia langsung buru-buru memarkirkan mobilnya di parkiran depan gedung kampus,Ia pun langsung lari ke kantin kampus untuk menemui teman-temannya. “Ara…Ara” teriak teman-temannya Baskara, orang-orang disekitar langsung menahan tawa, Baskara langsung mendatangi mereka sambil sedikit mendorong kepala temannya, ”woi sakit broo!”, sambil memegangi kepalanya yang habis didorong dengan keras. “Lagian sih lu manggil nama gw aneh-aneh aja.” Ettt sebelum lanjut obrolan gw sama temen-temen gua, kenalin dulu nih ada 6 orang sahabat gw di kampus dan kebetulan seiman semua nih ,kenalin yang pertama namanya Bruno, cowok gitaris handal di band gw, ganteng lagi tapi sayang udah ada yang punya, yang kedua Gabriel ganteng juga jago main piano 27

sama cewe alias playboy, ada lagi Jonatan jago editing, jago nge mix sound tapi dia gak jago gombalin cewek,Dylan anak orang kaya bapaknya polisi kalo yang ini jagonya main basket,nah yang ini jomblo nih,yang kelima ada Brilian seperti namanya dia sangat brilian otaknya dan juga brilian buat main gitar,nah terakhir nihh pemain bass handal pernah jadi bassist penyanyi terkenal namanya Hugo. Itulah dia temen-temen gua. Setelah Baskara bertemu teman-temannya di kantin kampus mereka langsung pergi ke kapel kampus yang berada di lantai 2. Baskara dan teman-temannya berdoa bersama di kapel itu karena mereka semua akan menghadapi skripsi akhir. Setelah mereka semua berdoa di kapel tersebut,mereka semua langsung menuju kelas mereka di lantai 5 gedung B dari kampus tersebut,di tengah perjalanan mereka semua bertemu dengan sekelompok perempuan dan 28

yang bikin mereka semua kaget itu adalah kelompok para perempuan yang paling hits di kampus itu.Baskara pun lebih kaget sampe di kucek-kucek matanya karena saking kagetnya saking serunya kucek-kucek matanya ia gak sadar ada tiang listrik di depannya dan akhirnya ….Tunggu…. suara keras nyaring keluar diantar kepala Baskara dan tiang listrik tersebut dan ini mungkin salah satu juga awal cinta mereka berdua. (Bukan tiang listrik sama Baskaranya yaa) “Ara..raa lu baik-baik aja gak?” ujar Jonathan “yaa...gak lah,gak denger apa tadi bunyinya indah banget?” bales Baskara sambil elus-elus jidatnya yang habis dicium pemuja rahasianya. “Lagian si lu jalan kok gak diliat jalannya malah ngucek-ngucek mata,emang kenapa sih Ra?” sahut Brilian 29

“itu tadi gua ngeliat ada cewek cakep banget,terus gue kayak pernah kenal gitu.” balas Baskara “yang mana?” sahut Brilian “yang bajunya putih terus bawa totebag warna item gambarnya beruang putih pokoknya yang rambutnya diikat kebelakang kaya kuda poni di ragunan” ujar Baskara masih sambil ngelus-ngelus dahinya. ”Ooo… yang itu mah temen deketnya Chika pacar gue.Tapi gue lupa siapa namanya” sahut Bruno sambil memberi sprite kepada Baskara.Setelah percakapan itu dan bekas ciuman pemuja rahasia Baskara diberi minyak goreng eh maksudnya minyak gosok buat ngeredain rasa sakitnya,mereka semua menuju kelas mereka. Tetapi kembali lagi di tengah perjalanan mereka mereka bertemu lagi dengan sosok manusia bukan kelompok cewe hits tetapi dosen 30

yang terbilang killer yang menghambat mereka ke kelas dengan sebuah pertanyaan “Kalian udah kasih laporan hasil kerja kalian yang kemarin belum?” sahut Pak Tarto,Dosen ilmu komunikasi,dengan suara yang tegas. ”Kami semua sudah kirim ke email bapak,kemarin sore.” ujar Baskara mewakili teman -temanya. ”OKE! deh kalau begitu,nanti saya cek dulu di email saya,awas ya kalo gak ada kalian saya tambahin lagi nih semesternya!” ujar Pak Tarto sambil memberikan kami jalan “Baik pak, kami ke kelas dulu yaa, mari pak” balas Gabriel. “hah….. untung aja cuman nanya laporan kerja bukan nanya tugas dia yang terakhir”ujar Jonathan kepada teman-temannya setelah berjalan jauh dari Pak Tarto “lah memangnya kenapa tugas terakhir yang dikasih pak Tarto?” ujar Baskara ”ya biasa lah masa lu gak tau Ra.” 31

“ah.. lu mah kebiasaan Than…!” Balas Baksara. Setelah beberapa lama mereka semua sampai di kelas dan mengikuti mata kuliah selama 2 jam.Setelah mereka mengikuti mata kuliah tersebut,mereka semua berpamitan satu sama lain di tempat nongkrong mereka,warung belakang kampus,tetapi Baskara dan Bruno pun tetap tinggal di warung itu untuk membahas kelanjutan album di band mereka dan juga mencari pemain drum baru di band gua yang pemain sebelumnya gak tau ngilang kemana tiba-tiba. Setelah membahas dan sambil mencari-cari Drummer di tinder (ini mah bukan nyari drummer malan nyari cewek 32

cakep).Tiba-tiba Chika,pacarnya Bruno dateng dengan kedua temannya. “yang satu gua kenal namanya Anya yang satu ini juga kayak pernah liat,tapi dimana ya?”Ucap Baskara di dalam hati “Halo sayang…” sapa Chika ke gua eh ke Bruno denk ”Halo…Chiii” balas Bruno sambil meluk ceweknya, ”ekhem…tolong yaa kondisikan disini ada yang jomblo..” ucap Baskara sambil pura-pura batuk.”eh ada Ara,apa kabar Ra?”sapa Chika ke gua (akhirnya disapa) “baik-baik, tumben lu bawa temen?” “iya nih gua mau pergi ke rumahnya Angel.” “Ohh…namanya Angel toh” Ucap Baskara di dalam hati. “Ooo…pantes.” Ucap Baskara 33

“Ooo,iya lu belum kenal yaaa sma dia.Kenalin Ra…ini Angel,Ngel ini Baskara.” Chika memperkenalkan Baskara dengan Angel. “Baskara” sambil salaman sama Angel “Angel,Eh iya manggilnya Ara atau Baskara nih?” balas Angel “Ara aja biar akrab” balas Baskara “Sok Akrab lu Ra..” sahut Chika “Oi..ngomong-ngomong itu tangan ditempeli lem korea apa ya? lengket banget kayaknya tuh sampe gak bisa lepas” Candaan Bruno “Eh…iya Maaf ya” ucap Baskara sambil melepas tangannya. Yaaa,setelah perkenalan itu gua akhirnya jadi deket banget sama temen-temennya Chika termasuk Angel sendiri.Dan suatu hari Baskara ketemuan lagi sama Angel di suatu mall dekat kampus mereka,tetapi kali ini Baskara tidak mengajak siapapun di dalam pertemuan kali ini,Baskara pun kali ini memberanikan diri untuk 34

ketemuan berdua aja (soalnya biasanya ada yang jadi nyamuk),tak lama kemudian handphonenya Baskara bergetar di kantong. “Halo… Raa lu dimana? gua udah sampe di Mallnya nih.” “Halo…Angel gua udah di bioskopnya nih sini naik aja ke lantai 3 nah abis itu cari pintu doraemon yang bisa kemana aja. “ “ihh serius raa,eh tapi bisa ke hti kamu gak?” “ah…bisa aja Angel,buruan kesini filmnya udah mau mulai nih” “iya-iya sabar ini lagi nunggu lift.” balas angel sambil nada agak kesel. “Oke…gua tunggu ya” balas Baskara dan telpon pun mati.Tak lama kemudian lalu ada seseorang yang memakai kemeja putih,rok hitam,sama pakai outer warna hijau terus di pojok kiri atas ada lambang major league Baseball (untung yang dia pakai outernya doank bukan tongkatnya,bisa-bisa digebuk nih.),sama masker 35

warna putih ada tambahan pin Woody di maskernya nambah damage keimutan dia lah pokok nya.Karena gua terpana dengan kecantikan serta keimutannya,gua sampai lupa kalo gua lagi mesen popcorn mbaknya sampai pencet-pencet tangan gua berkali-kali serasa squishy kali tangan gua ya dipencet-pencet terus dan setelah mbaknya mainin tangan gw kayak squishy akhirnya popcorn pesenan gua dateng dan langsung aja gua datengin Angel biar bisa langsung ngobrol sama dia.Setelah obrolan yang gak jelas karena cuman ngomongin tentang patung yang di kampus gedung fakultas hukum yang masih dipertanyakan sampai sekarang kemana dasinya? Kalo kata dia sih diambil pak security kampus,tapi kalo kata gua diambil “tikus-tikus”yang di meme instagram. Setelah kita menonton film “Ada apa Dengan Cinta Bapaku ? “ yang mengisahkan ruwetnya perkisahan cinta bapaknya,kalo ada 36

apa dengan cinta gak pake bapak itu mengisahkan percintaan dua orang remaja kalo ini mengisahkan dua orang bapak yang mencintai satu jenis kucing yang mau dibawa untuk anaknya.Setelah mengobrol sedikit tentang film itu kami berdua makan di restoran solarku. “kamu mau makan apa?”Tanya Baskara sambil ngasih menu. “Hmm… apa ya?” gumam Angela “Kamu sukanya apa?” Tanya Baskara lagi “Ini aja deh…nasi sop Iga.” jawab angela “oke..tunggu bentar ya gue pesen dulu.” Sahut Baskara sambil beranjak dari kursi menuju meja kasir. Tak lama kemudian Baskara balik,dari meja kasir tetapi Angela melihat bahwa Baskara membawa sebuah kantong besar. “Nih,buat lu Angela.” Ucap Baskara sambil memberi kantong besar tersebut. 37

“wihh… apaan nih?” sambil membuka kantong tersebut dan mengambil sebuah kotak kecil yang gak tau isinya apa. “maaf ya kantongnya gede isinya kecil,tapi tenang abis ini kenangannya bakal indah.” sahut Baskara. “wah apa nih, kok lu tau aku suka woody?” tanya Angela,bingung sambil mengangkat kalung pemberian yang diberikan oleh Baskara. 38

Pembunuhan Origami Oleh: Jacobi Carlo Herlan Dwinanto Seorang pria 25-30 tahun sedang duduk santai di sebuah tempat duduk di pinggir pantai sembari menikmati jus jeruk. Sebuah telepon berdering, lalu pria itu pun mengangkat telepon itu. “Halo, Heri.” Kata orang di telepon. “Ada pekerjaan yang menanti Anda.” Lanjutnya. “Apa ya kalo saya boleh tahu?” Jawab Heri. “Kasus pembunuhan anak kecil di daerah Kebantenan, Cilincing.” “ Yasudah saya akan ikut.” Sementara itu di Cilincing, ada seorang wanita mengenakan hoodie hitam sedang menatap ke seorang anak kecil yang sedang menangis dengan senyuman jahat. Ia mendekati anak itu dan 39

mengganti dengan senyuman yang ramah. “Hai adik, orang tua kamu kemana?” Tanya perempuan itu. “Aku gak tahu kak.” Jawab anak kecil itu. “Yasudah, mau ikut kakak gak? ” Anak itu mengangguk menyatakan persetujuan dan mengikuti orang itu. Dengan tersenyum, orang itu bergumam, “Kasihan sekali, kamu dek karena jatuh ke tanganku.” Heri Partono datang ke Polsek Cilincing untuk menemui kepala polisi untuk meminta penerangan kasus pembunuhan anak kecil. Seseorang berbadan gemuk dan obesitas serta kumis Hitler sedang duduk sambil menggigit gorengan di mulutnya. “Apa kabar Pak Slamet?” Sapa Heri. “Sepertinya Anda sedang menambah berat badan anda daripada mengurusi seorang pedofil gila yang ada di teritori Anda.” Lanjutnya. “Oh Heri, sebaiknya Anda menjaga perkataan anda itu.” Jawab Pak Slamet dengan nada sedikit ditekan. 40

“Maafkan saya Pak Slamet, saya hanya bercanda. Saya ingin mengetahui kondisi kasus itu.” Sembari memberikan berkas, Pak Slamet berkata, “inilah yang sudah kami temukan, kasus kepada 3 anak berusia 8-10 tahun, ada yang mati dicekik, ada yang mati ditusuk, ada yang mati terpukul benda tumpul. Korban-korban ini ditemukan di sebuah gang gelap dan jauh kerumunan. Semuanya ditempat yang terpisah dengan jangka waktu masing-masing korban 1 minggu. Selain itu, di samping tubuh korban terdapat sebuah origami berbentuk burung.” “Baik saya akan memulai investigasinya.” Tukas Heri. “Sebentar Heri, saya akan memberikan anda sebuah partner.” Slamet menatap ke arah pintu. “Silahkan masuk.” Seorang perempuan berusia 26-27 tahunan masuk dengan pakaian dinas. “Perkenalkan Heri, ia Valentina Sara Octaviana. Ia 41

yang akan menemani anda dalam pencarian anda.” “Perkenalkan Pak Heri, saya yang akan menemani Anda dalam investigasi. Saya mohon kerja sama Anda.” Heri dan Sara pergi ke ruang forensik untuk melihat kondisi ketiga anak korban yang sudah meninggal. Heri melihat korban pertama yang mati dengan dicekik. Seorang dokter dalam ruang forensik itu mendekati Heri dan Sara. “Dengan detektif Heri, benar? Saya ingin menjelaskan visum et repertum dari para korban. Pelaku yang mencekik korban pertama ini bertangan halus dan kecil karena bekas cekikan tidak lebar dan tidak menimbulkan luka gesekan. Pada saat kepolisian menemukan jasad, ditemukan juga sebuah origami ” “Tangan halus dan kecil, ini bisa dikatakan pelaku pembunuhan ini adalah seorang perempuan, ini merupakan bukti yang kuat. Bagaimana pendapatmu 42

Sara?” “Seperti yang Anda katakan, pembunuhan ini adalah seorang wanita. Terlihat dari bekas kuku yang menancap ke dalam leher anak ini. Pria jarang memanjangkan kukunya.” Jawab Sara. “Mari kita lanjut, dokter ke korban selanjutnya.” Tukas Heri. “Baik detektif, korban yang kedua itu meninggal karena ditusuk. Lukas tusukannya tepat berada di jantung. Tusukannya dalam dan memanjang ke bawah. Tusukan yang bersih dan juga panjang ini biasa disebabkan oleh sebuah pisau dapur. Selain jasad ditemukan juga sebuah origami berbentuk burung. sama seperti pada saat jasad pertama ditemukan.” Jelas sang dokter. “Lalu korban ketiga itu meninggal dengan terpukul benda tumpul karena terdapat bekas lebam yang besar di bagian kepala. korban dengan sekali pukul karena kerusakan otak yang diderita 43

tidak sampai hancur. Hanya saja akibat pukulan tersebut saraf-saraf otak putus dan akhirnya meninggal ditempat. Sama dengan korban pertama dan kedua, ditemukan juga sebuah origami burung.” Lanjut sang dokter. “Dengan sebuah origami di samping jasad korban, pelaku ini menantang kepolisian untuk menangkap ia. Selama saya menjadi seorang detektif, pertama kalinya saya mendapat kasus yang sedikit menyeramkan.” Kata Heri. Tidak pernah ada yang seseorang sesakit ini menantang kepolisian. Di suatu tempat, seorang perempuan sedang membuat sebuah origami berbentuk burung di meja kerjanya. Di belakangnya terdapat sebuah jasad anak kecil laki-laki yang terkapar di pojokan ruangan tersebut. 44

Heri yang sedang banyak pikiran tentang pembunuhan anak kecil, mencoba untuk pergi berkeliling taman kota untuk menenangkan pikiran. Di tengah perjalanan, Heri berpapasan dengan rekan kerjanya, Sara yang sedang jogging. “Oh, Pak Heri, selamat pagi.” Kata Sara. Heri terpesona dengan kecantikan Sara yang berbeda dari biasanya. “Oh Sara, pagi. Anda kelihatan sangat cantik hari ini. Berbeda dari biasanya.” “Terima kasih atas pujiannya.” “Apa yang sedang Anda lakukan disini?” Tanya Sara kepada Heri. “Saya sedang menenangkan pikiran saya sebentar. Saya hanya berjalan-jalan sebentar saja. Apakah Anda bersedia menemani saya berjalan-jalan, Sara?” 45

“Dengan senang hati, Pak Heri.” “Kalau sedang diluar pekerjaan jangan panggil saya ‘pak’. Panggil saja Heri. Kita bicara nonformal aja.” “Oh oke kalau begitu gua akan panggil lu Heri.” Jawab Sara dengan mengabaikan keformalan. “Jadi apa yang mengganggu pikiran lu, Heri?” “Gua lagi mikirin aja gitu, apa sih motif pembunuh anak kecil ini. Menggunakan origami untuk menantang polisi.” Jawab Heri. “Mungkin motif pembunuhan ini karena faktor psikologis gitu soalnya yang diincar hanya anak kecil doang.” “Oh iya lu kenapa sih ingin menjadi detektif juga.” tanya Heri kepada Sara. “Gua ingin bisa menangkap orang yang udah bunuh bapak gua.” Jawab Sara. Heri merasa kasihan kepada Sara. Heri mulai menaruh simpati kepada Sara. 46

Pada saat Heri dan Sara sedang berjalan bersama, terdapat kerumunan orang yang melihat ke sebuah gang. Heri pun mendekati kerumunan untuk melihat apa yang terjadi. “Apa yang terjadi disini?” Tanya Heri kepada seorang dari antar kerumunan tersebut. “Ada anak laki-laki yang terkapar meninggal. Ada sebuah origami berbentuk burung juga di sekitar badannya.” Jawab seseorang kepada Heri. Ya Tuhan, pembunuhan keempat. kata Heri dalam hati. Di tempat yang sama ada, pelaku pembunuhnya tertawa. Heri sekilas mendengar tawa tersebut namun memilih untuk mengabaikan dan fokus untuk menyelidiki korban. Setelah sekian hari frustasi yang dialami oleh Heri, ia mulai frustasi akan kasus pembunuhan yang terus ditekan oleh pihak kepolisian maupun masyarakat. Heri memulai untuk meredam stres 47

dengan memulai dengan menulis bukti yang sudah didapatkan. 1. Pelaku merupakan seorang perempuan karena bekas cekikan yang tidak memiliki bekas gesekan dan juga tusukan di lehernya yang merupakan tusukan dari kuku yang dipertajam. 2. Pelaku adalah seseorang yang memiliki keahlian dalam membuat origami. 3. Pelaku memiliki komunikasi yang baik dengan anak kecil. Heri pergi ke luar untuk membeli makanan untuk makan malamnya dan tanpa sengaja bertemu Sara. “Hai Sara. Apa kabar? Lagi beli makanan juga ya?” Tanya Heri. “Iya Heri. Gua lagi beli makanan juga, lapar soalnya.” Jawab Sara sambil tersenyum. 48

“Heri, gua pergi duluan ya. Gua udah lapar nih.” “Yaudah, Gua anterin aja sekalian pulang ke rumah.” Kata Heri. “Yaudah ayo.” “Terima kasih ya.” “Lu tinggal di rumah siapa?” Tanya Heri. “Gua tinggal sendirian, ibu gua meninggal 2 tahun yang lalu karena stres kalau bapak gua meninggal 3 tahun yang lalu.” “Oh turut berduka ya soal ibu sama bapak lu.” “Ya gak papa. Gua udah biasa juga untuk hidup sendiri.” Setelah beberapa menit, akhirnya mereka sampai di rumah Sara. “Terima kasih ya Heri. Lu baik banget mau nemenin gua.” Disitu hati Heri terasa sangat senang mendengar kata-kata dari Sara. “Sama-sama Sar. Udah mau jadi temen ngobrol gua.” “Sar, sebelum lu masuk, gua ada hal yang ingin gua omongin sama lo. Sar, sebenarnya gua sama lu.” “Eh, gua gak nyangka lo suka sama gua. 49


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook