Pembangunan aplikasi terdiri atas: Application developmeny consist of: 1. SMS (Ship Maintenance System) 1. SMS (Ship Maintenance System) 2. WBS (Whistle Blower System) 2. WBS (Whistle Blower System) 3. E-Procurement, E-Katalog Aset Dan 3. E-Procurement, E-Catalog of Assets and Inventory Inventory 4. SMART HARBOR, ATS, NON ATS 4. SMART HARBOR, ATS, NON ATS 5. E-Office 5. E-Office 6. CCTV LPR (License Plate Recognition) 6. CCTV LPR (License Plate Recognition) Implementasi E-Procurement Implementation of E-Procurement E-Procurement merupakan aplikasi untuk E-Procurement is an application to facilitate memudahkan pengelolaan logistik ASDP. the management of logistics ASDP. In Dari segi rekanan, aset atau inventory terms of counterparts, company assets or perusahaan, dan status pengiriman barang. inventory, and goods delivery status. Through Melalui E-Procurement rekanan dapat E-Procurement partner can register online. melakukan pendaftaran secara online. As well as employees of ASDP facilitated by Serta karyawan ASDP dimudahkan dengan making SPPBJ or the process of procurement membuat SPPBJ atau proses pengadaan of goods and services in paperless, so barang dan jasa secara paperless, sehingga that approval from superiors and related dapat persetujuan dari atasan dan divisi divisions do not have to wait long. terkait tidak harus menunggu lama. Dashboard development consists of: Pembangunan Dashboard terdiri atas: 1. Pembelian software PowerBI untuk 1. Purchase of PowerBI software for port performance. kinerja pelabuhan. 2. Implementasi E-Procurement Di ASDP 2. mplementation of E-Procurement In ASDP TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMATION TECHNOLOGY INFORMASI GOVERNANCE Tata kelola TI terdiri atas: IT governance consists of: 1. Compliance dan Review Profit Sharing 1. Compliance and Review Profit Sharing KSO Mata Pensil Globalindo KSO Mata Pensil Globalindo 2. Persiapan ERP Readiness 2. Prepare ERP Readiness 3. Review ITMP menjadi BDR 3. Review ITMP to BDR Review Teknologi & SLA Dalam Kegiatan Technology Review & SLA In KSO Activities KSO Oleh PT Mata Pensil Globalindo By PT Mata Pencil Globalindo Hingga bulan Januari 2017 operasional ticketing di Pelabuhan Merak dan Until January 2017 ticketing operations at Bakauheni melalui skema KSO dan Merak and Bakauheni Ports through KSO profit sharing telah memasuki tahun scheme and profit sharing have entered ke dua operasional. Atas profit sharing the second year of operation. On profit yang diberikan kepada PT Mata Pensil sharing given to PT Mata Pencil Globalindo, Globalindo, Divisi Teknologi Informasi Information Technology Division is obliged berkewajiban memastikan operasional to ensure that the operational system and sistem dan pencapaian SLA terpenuhi SLA achievement are fulfilled so that the sehingga manfaat atas kerjasama KSO benefits of KSO cooperation can be felt by tersebut dapat dirasakan oleh ASDP. ASDP. Review ITMP ITMP Review Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2013 Company Long Term Plan 2013-2010 – 2018 yang melibatkan IT Masterplan Divisi which involves IT Masterplan Information Teknologi Informasi 2013 – 2017 sudah Technology Division 2013-2015 is time to waktunya di review oleh pihak eksternal. be reviewed by external parties. In ITMP Dalam kegiatan review ITMP tahun 2017 ini, review activities in 2017, the Information Divisi Teknologi Informasi mencanangkan Technology Division announced the digitalisasi layanan dan dituangkan dalam digitalization of services and poured in the BDR (Business Digitalization Roadmap). BDR (Business Digitalization Roadmap). Annual Report 2017 PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) 301
PERNYATAAN STATEMENT Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2017 PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Statement of Member of Board of Commissioners and Members Board of Directors on the Responsibility for the 2017 Annual Report of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan We, the undersigned, testify that all information in the bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Annual Report of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) ASDP Indonesia Ferry (Persero) tahun 2017 telah for 2017 is presented in its entirety and we are fully dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab responsible for the correctness of the contents in the penuh atas kebenaran isi laporan tahunan dan Annual Report and Financial Report of the Company. laporan perusahaan perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. This statement is hereby made in all truthfulness. Dewan Komisaris Board of Commissioners Lalu Sudarmadi Komisaris Utama President Commissioner Achmad Sanusi Umar Aris Komisaris Komisaris Commissioner Commissioner Asep Iskandar Stephanus Budiyono Chumaidi Syarief Romas Komisaris Komisaris Komisaris Commissioner Commissioner Commissioner 302 Laporan Tahunan 2017 PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
Dewan Direksi Board of Directors Ira Puspadewi Direktur Utama President Director La Mane M. Yusuf Hadi Direktur Teknik & Operasional Direktur Komersial Engineering & Operations Director Commercial Director Christine Hutabarat Wing Antariksa Djunia Satriawan Direktur Pelayanan & Fasilitas Direktur Sumber Daya Manusia & Umum Direktur Keuangan Service & Facilities Director Human Ressource & General Affair Director Finance Director Annual Report 2017 PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) 303
304 Laporan Tahunan 2017 PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENT Annual Report 2017 PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) 305
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
DAFTAR ISI Halaman Pernyataan Direksi 1-2 3 Laporan Auditor Independen 4 5 Laporan Keuangan 6 - 59 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Laporan Arus Kas Konsolidasian Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian Lampiran
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 2017 2016 ASET 2d,2e,2f,4,29,30 1.829.784.580.956 1.939.212.447.294 Aset Lancar 2d,2g,5,29 242.853.340 188.749.370 Kas dan setara kas 6 22.028.934.276 19.353.633.062 Piutang usaha 2d,7,29 41.209.661.000 39.666.726.000 42.465.706.298 33.990.098.411 Pihak berelasi 2h,8 43.895.014.984 43.392.890.765 Pihak ketiga 15a 27.268.183.663 27.595.716.764 Jaminan 9 16.531.402.333 Pendapatan yang masih harus diterima 2d,2i,10,29 28.800.986.583 - Persediaan 2g,11 1.217.291.193 22.370.181.735 Pajak dibayar dimuka 3.432.825.193 Piutang subsidi 2.053.444.614.626 Uang muka dan biaya dibayar dimuka 2.129.203.268.594 Aset lancar lainnya 2l,3,12a 4.017.910.117.547 3.696.240.125.652 Jumlah Aset Lancar 2l,2m,12b 292.753.560.379 397.772.322.758 Aset Tidak Lancar 2g,13 61.928.868.032 6.330.849.170 Aset tetap - setelah dikurangi dengan 4.372.592.545.958 4.100.343.297.580 Akumulasi penyusutan sebesar Rp1.743.425.224.987 per 31 Desember 2017 dan 6.426.037.160.584 6.229.546.566.174 Rp1.506.795.538.005 per 31 Desember 2016 Aset sewa pembiayaan - setelah dikurangi dengan Akumulasi penyusutan sebesar Rp52.241.870.806 per 31 Desember 2017 dan Rp48.878.891.640 per 31 Desember 2016 Aset tidak lancar lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini 1
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 2017 2016 LIABILITAS DAN EKUITAS 2d,14,29 7.565.728.433 16.519.906.069 Liabilitas Jangka Pendek 15b 163.238.785.882 106.255.942.274 Utang usaha 16 45.230.085.481 36.707.424.435 17 17.416.607.438 16.084.805.886 Pihak berelasi 116.474.200.389 120.576.451.824 Pihak ketiga 2d,20,29 23.424.469.351 54.545.269.403 Utang pajak 18 37.864.025.864 29.396.293.499 Utang asuransi Beban akrual 2n,3,19 411.213.902.838 380.086.093.390 Liabilitas sewa pembiayaan jatuh tempo satu tahun 15d Utang jangka pendek lainnya 75.222.052.136 51.667.432.182 2d,20,29 11.766.900.883 16.315.190.164 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 49.613.198.738 73.037.668.090 Liabilitas Jangka Panjang 246.269.525 408.873.790 Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas pajak tangguhan 136.848.421.282 141.429.164.226 Liabilitas sewa pembiayaan, 548.062.324.120 521.515.257.616 setelah dikurangi jatuh tempo satu tahun Liabilitas jangka panjang lainnya Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham Modal dasar - nilai nominal Rp1.000.000,- per saham. Modal 2j,21 2.989.250.000.000 2.989.250.000.000 ditempatkan dan disetor penuh per 31 Desember 2017 dan 2016 794.289.473.182 1.662.528.350.959 sebesar 2.989.250 lembar saham 875.980.039.842 704.200.000 7.741.162.065 Bantuan Pemerintah yang belum ditentukan statusnya 2p,22 983.126.317.952 - 184.320.214.301 Tambahan modal disetor 23 (7.988.757.120) 808.066.160.529 233.602.954.852 Tambahan modal disetor dari pengampunan pajak 23 6.842.680.153 Cadangan modal Saldo laba belum ditentukan penggunaannya Keuntungan (kerugian) pengukuran kembali imbalan kerja - bersih Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada : Pemilik entitas induk 5.819.681.488.157 5.708.031.308.558 Kepentingan non-pengendali 58.293.348.307 - JUMLAH EKUITAS 5.877.974.836.464 5.708.031.308.558 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 6.426.037.160.584 6.229.546.566.174 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini 2
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal Per 31 Desember 2017 Catatan (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2d,2o,25,29 2017 2016 PENDAPATAN USAHA 2d,2o,26,29 1.591.611.230.314 1.394.535.023.682 Usaha penyeberangan 606.192.626.007 531.691.198.486 Usaha pelabuhan 412.211.730.699 385.088.326.995 Aneka usaha jasa Jumlah Pendapatan Usaha 2.610.015.587.020 2.311.314.549.163 BEBAN POKOK (1.300.082.505.003) (1.168.214.490.601) Usaha penyeberangan (309.121.874.443) (265.171.609.240) Usaha pelabuhan (378.606.066.698) (347.634.587.421) Aneka usaha jasa Jumlah Beban Pokok (1.987.810.446.144) (1.781.020.687.262) PENDAPATAN BERSIH 622.205.140.876 530.293.861.901 BEBAN USAHA 2o,27 (442.836.943.106) (407.358.944.315) Beban administrasi dan umum LABA USAHA 179.368.197.770 122.934.917.586 PENDAPATAN(BEBAN) LAIN-LAIN 2o,28 118.913.538.801 138.340.121.969 Penghasilan (beban) lain-lain 2n,2q,3,15c,15d 298.281.736.571 261.275.039.555 LABA SEBELUM PAJAK (28.622.448.250) (26.719.316.500) (395.523.142) (1.142.565.632) MANFAAT (BEBAN) PAJAK (27.861.882.132) Pajak kini (29.017.971.392) 233.413.157.423 Pajak tangguhan 269.263.765.179 Jumlah beban pajak 19 (19.775.249.696) (5.600.680.879) LABA TAHUN BERJALAN 15d 4.943.812.424 1.400.170.220 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Keuntungan (kerugian) aktuarial (14.831.437.272) (4.200.510.659) Dampak pajak tangguhan 254.432.327.907 229.212.646.764 JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 269.770.416.872 - JUMLAH LABA KOMPREHENSIF (506.651.693) - - JUMLAH LABA (RUGI) BERSIH YANG DAPAT 269.263.765.179 DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini 3
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal ditempatkan Tambahan modal Tambahan Bantuan Saldo laba yang Keuntungan Kepentingan disetor modal disetor Pemerintah yang belum ditentukan pengukuran non-pengendali Catatan dan disetor Cadangan Modal Belum Ditentukan penggunaanya kembali Imbalan Jumlah Jumlah ekuitas 1.007.741.162.065 dari 677.251.653.998 kerja - setelah pajak 4.947.093.343.742 - Saldo akhir per 1 Januari 2016 1.989.250.000.000 pengampunan Statusnya 197.858.622.940 tangguhan 4.947.093.343.742 (BPYBDS) pajak 11.043.190.812 - 1.063.948.713.927 598.579.637.032 - - Penyertaan Modal Negara 21 1.000.000.000.000 (1.000.000.000.000) - - - - - - - (66.854.318.980) BPYBDS 22 - 598.579.637.032 - 233.413.157.423 Pembagian laba tahun 2015: 24 - - - 598.579.637.032 - - (4.200.510.659) - 5.708.031.308.558 Cadangan umum - - - 130.814.506.531 - (130.814.506.531) - - - Dividen - - -- - (66.854.318.980) - (66.854.318.980) - Laba tahun berjalan - - -- - 233.413.157.423 - 233.413.157.423 - Laba (rugi) aktuarial, bersih 2.989.250.000.000 - -- - (4.200.510.659) (4.200.510.659) - - Saldo akhir per 31 Desember 2016 7.741.162.065 - 808.066.160.529 1.662.528.350.959 6.842.680.153 5.708.031.308.558 - 233.602.954.852 Modal disetor 21 - - -- - - - - 58.800.000.000 58.800.000.000 BPYBDS 22 - 868.238.877.777 -- (868.238.877.777) - - -- - Pembagian laba tahun 2016: 24 - - - - 175.060.157.423 - (175.060.157.423) - - - - Cadangan umum 23 - - -- - (58.353.000.000) - (58.353.000.000) - Dividen - - -- - (85.640.000.000) - (85.640.000.000) - (58.353.000.000) Dividen interim 2017 (85.640.000.000) Tambahan setoran modal dari - - 704.200.000 - - 269.770.416.872 - 704.200.000 (506.651.693) aset pengampunan pajak - - - - - - (14.831.437.272) 269.770.416.872 - - Laba (rugi) tahun berjalan - - - 983.126.317.952 794.289.473.182 (7.988.757.119) (14.831.437.272) 704.200.000 Laba (rugi) aktuarial, bersih 2.989.250.000.000 875.980.039.842 184.320.214.301 58.293.348.307 269.263.765.179 704.200.000 5.819.681.488.158 (14.831.437.272) Saldo akhir per 31 Desember 2017 5.877.974.836.465 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini 4
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal Per 31 Desember 2017 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 2017 2016 12 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 298.281.736.571 261.275.039.554 Laba sebelum pajak 223.353.794.705 245.168.854.020 Ditambah/(Dikurang) unsur yang tidak mempengaruhi arus kas: (270.476.166) (3.327.040.000) Penyusutan aset tetap 3.195.370.337 38.529.333 Laba penjualan aset - Penyisihan piutang ragu-ragu 81.982.661.889 4.585.966.402 Reklasifikasi aset tetap 3.779.370.257 Beban estimasi imbalan pasca kerja 507.741.349.309 610.322.457.593 Arus kas sebelum perubahan dalam modal kerja (10.241.996.191) Perubahan modal kerja (2.729.405.183) (7.747.725.000) (1.542.935.000) (17.976.023.057) Piutang usaha - bersih (8.475.607.887) Jaminan (763.110.954) Pendapatan yang masih harus diterima (502.124.220) - Persediaan (5.248.333) Pajak dibayar dimuka (4.790.707.773) Uang muka dan biaya dibayar dimuka (6.430.804.848) - Piutang subsidi (16.531.402.333) Aset lancar lainnya 3.877.248.928 Aset tidak lancar lainnya 2.215.534.000 (1.010.498.833) Utang usaha (58.793.389.199) 8.653.106.727 Utang akrual 48.028.665.972 20.423.403.351 Utang pajak (4.102.251.435) 2.562.555.735 Utang asuransi (1.722.821.573) Liabilitas jangka pendek lainnya 4.716.397.546 1.678.010.506 Liabilitas jangka panjang lainnya 1.331.801.552 8.467.732.366 354.458.665 Pembayaran pajak penghasilan (162.604.265) 501.037.249.840 575.806.816.326 (11.529.128.744) Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi (24.483.403.316) 489.508.121.097 551.323.413.010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI 12 (521.283.486.108) (375.744.424.963) Pembelian aset tetap Penjualan aset tetap 270.476.166 3.327.040.000 Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (521.013.009.942) (372.417.384.963) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN 24 (54.545.269.406) (52.168.306.358) Pembayaran utang sewa pembiayaan 58.800.000.000 - Penyertaan modal pihak ketiga pada entitas anak (143.993.000.000) Pembagian laba (66.854.318.980) (139.738.269.406) Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan (119.022.625.338) (109.427.866.338) KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 1.939.212.447.294 (1.931.889.205) SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 1.829.784.580.956 1.941.144.336.499 1.939.212.447.294 SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini 5
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan Penyelenggaraan angkutan sungai danau dan penyeberangan pada mulanya dilaksanakan oleh Proyek Angkutan Sungai Danau dan Ferry (PASDF) pada tahun 1973 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. KM.50/R/PHB-1973 tanggal 27 Maret 1973, yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). PASDF berada di bawah pembinaan Direktorat Lalu Lintas Angkutan Sungai Danau dan Ferry (DLLASDF), Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. KM.91/OT.002/PHB-1980, DLLASDF diubah menjadi Direktorat Lalu Lintas Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (DLLASDP) dan PASDF diubah namanya menjadi Proyek Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (PASDP). Proyek ini mengemban tugas operasi pelayanan angkutan penyeberangan antar pulau serta menyediakan terminal umum untuk penyeberangan angkutan sungai, danau dan ferry. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1986, PASDP berubah statusnya menjadi Perusahaan Umum Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (PERUM ASDP). Untuk meningkatkan pelayanan angkutan penyeberangan dan pelabuhan dalam melayani masyarakat, maka pada tahun 1992 Pemerintah meningkatkan status dari bentuk PERUM ASDP menjadi PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Persero) sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 1992 tanggal 17 Maret 1992. Anggaran Dasar Perusahaan dibuat dihadapan notaris Imas Fatimah, S.H., di Jakarta pada tanggal 29 Juni 1993 dengan akta No. 82 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan surat keputusan No. C2.13294.HT.01.01-Tahun 1993 tanggal 8 Desember 1993. Berdasarkan akta tersebut Perusahaan berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta dengan cabang- cabang tersebar di seluruh Indonesia. Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir dengan Akta Notaris Nomor 16 tanggal 5 Februari 2016 yang dibuat oleh Notaris Johny Dwikora Aron, SH, Notaris di Jakarta, dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM sesuai Surat Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-AH.01.03-0017684 tanggal 5 Februari 2016 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT ASDP Indonesia Ferry. b. Maksud dan Tujuan Pendirian Perusahaan Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan maksud dan tujuan Perusahaan adalah melakukan usaha dibidang penyelenggaraan jasa pelabuhan, jasa angkutan sungai, danau dan penyeberangan dan jasa angkutan laut serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimilki Perseroan untuk menghasilkan barang dan/ atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan / mengejar keuntungan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Perusahaan menjalankan kegiatan usaha sebagai berikut : - Jasa kepelabuhan angkutan sungai, danau dan penyeberangan - Jasa angkutan sungai, danau dan penyeberangan untuk penumpang, kendaraan, barang dan hewan - Jasa angkutan laut berjadwal untuk penumpang, kendaraan, barang dan hewan - Jasa angkutan laut dan jasa-jasa lainnya yang berkaitan dengan jasa angkutan serta kepelabuhan sungai, danau dan penyeberangan c. Tempat Kedudukan Perusahaan berkedudukan dan ber Kantor Pusat di Jalan Ahmad Yani No. 52 A, Jakarta Timur. Jumlah cabang operasional dan pelabuhan pada tanggal 31 Desember 2017 terdiri dari 29 Cabang operasional dan 35 pelabuhan, sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Nomor : SK.1545/HK.001/ASDP-2017 tanggal 4 Desember 2017 tentang Penetapan Kelas Cabang di Lingkungan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero). Pada 31 Desember 2016 cabang operasional dan pelabuhan terdiri dari 29 Cabang operasional dan 34 pelabuhan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Nomor : SK.585/HK.001/ASDP-2014 tanggal 2 Juni 2014 tentang Penetapan Kelas Cabang di Lingkungan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero). Dengan rincian pada 31 Desember 2017 dan 2016, sebagai berikut: No Cabang Operasional Pelabuhan Kelas Cabang 1. Merak 1.1 Merak 2017 2016 2. Bakauheni 2.1 Bakauheni 3. Ketapang 3.1 Ketapang Utama A 3.2 Gilimanuk Utama A Utama A Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 6
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM ( Lanjutan) c. Tempat Kedudukan No Cabang Operasional Pelabuhan Kelas Cabang 4. Kupang 4.1 Bolok 2017 2016 4.2 Rote 5. Ternate 4.3 Larantuka AA 5.1 Bastiong 6. Ambon 5.2 Rum AB 5.3 Sidangole 7. Balikpapan 6.1 Poka AB 6.2 Galala 8. Bitung 6.3 Hunimua AA 9. Luwuk 6.4 Waipirit 10. Lembar 6.5 Namlea AB 7.1 Panajam AB 11. Selayar 7.2 Mamuju AA 12. Pontianak 8.1 Bitung 13. Bau bau 9.1 Pagimana BB 14. Kayangan 10.1 Lembar BB 10.2 Padangbai BB 15. Batam BA 14.1 Kayangan 16. Batulicin 14.2 Pototano BC 15.1 Telaga Punggur 17. Biak 15.2 Tanjung Uban BB 18. Padang 16.1 Batulicin 19. Sape 16.2 Tanjung Serdang BB BB 20. Tual 19.1 Sape BB 21. Banda Aceh 19.2 Labuhan Bajo 22. Sibolga BC 23. Singkil 24.1 Tanjung Kelian BB 24. Bangka BB 25. Merauke 26.1 Ujung BC 26. Surabaya 26.2 Kamal BC 26.3 Paciran BC CC Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 7
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM ( Lanjutan) c. Tempat Kedudukan No Cabang Operasional Pelabuhan Kelas Cabang 27. Bajoe 2017 2016 27.1 Bajoe 28. Sorong 27.2 Kolaka CC 29. Jepara CC CC d. Pengurus Persero Dewan Komisaris Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Perusahaan Perseroan (Persero) PT ASDP Indonesia Ferry sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris Nomor 16 tanggal 11 Juli 2017 yang dibuat oleh Notaris Johny Dwikora Aron, SH, Notaris di Jakarta, yang Akta Notaris tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan HAM sesuai Surat Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-AH.01.03-0153741 tanggal 18 Juli 2017 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), susunan Dewan Komisaris periode per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut. Komisaris Utama : Lalu Sudarmadi Komisaris Independen : Chumaidi Syarief Romas Komisaris Independen : Stephanus Budiyono Komisaris : Achmad Sanusi Komisaris : Asep Iskandar Komisaris : H. Umar Aris Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Perusahaan Perseroan (Persero) PT ASDP Indonesia Ferry sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris Nomor 02 tanggal 01 Desember 2015 yang dibuat oleh Notaris Johny Dwikora Aron, SH, Notaris di Jakarta, yang Akta Notaris tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan HAM sesuai Surat Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-AH.01.03-03987494 tanggal 14 Desember 2015 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), susunan Dewan Komisaris periode per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut. Komisaris Utama : Lalu Sudarmadi Komisaris Independen : Chumaidi Syarief Romas Komisaris Independen : Stephanus Budiyono Komisaris : Achmad Sanusi Komisaris : Asep Iskandar Komisaris : Sugihardjo Honorarium dan Remunerasi Dewan Komisaris Penghasilan Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris ditetapkan melalui surat Menteri Badan Usaha Milik Negara nomor : SR.468/MBU//D4/06/2017 tanggal 22 Juni 2017 perihal Penetapan gaji/honorarium, tunjangan dan fasilitas untuk tahun 2017 serta tantiem atas kinerja tahun buku 2016. Honorarium Komisaris Utama sebesar 45 % dari gaji Direktur Utama dan honorarium Komisaris ditetapkan sebesar 90% dari gaji Komisaris Utama. Sedangkan pemberian tunjangan dan Direksi dan Dewan Komisaris mengacu pada ketentuan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Negara BUMN nomor PER-04/MBU/2014, tanggal 10 Maret 2014. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 8
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM ( Lanjutan) d. Pengurus Persero (Lanjutan) Dewan Direksi Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Perusahaan Perseroan (Persero) PT ASDP Indonesia Ferry sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris Nomor 48 tanggal 27 April 2017 yang dibuat oleh Notaris Johny Dwikora Aron, SH, Notaris di Jakarta Utara, yang Akta Notaris tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan HAM sesuai Surat Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-AH.01.03-0135919 tanggal 15 Mei 2017 perihal perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan Salinan Keputusan Mentri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (persero) PT ASDP Indonesia Ferry Nomor : SK-290/MBU/12/2017 tanggal 22 Desember 2017 tentang pemberhentian dan pengangkatan Direktur Utama perusahaan perseroan (Persero) PT ASDP Indonesia Ferry, susunan Dewan Komisaris dan Direksi per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut. Direktur Utama : Ira Puspadewi Direktur Keuangan : Djunia Satriawan Direktur SDM dan Umum : Wing Antariksa Direktur Teknik dan Operasional : La Mane Direktur Pelayanan dan Fasilitas : Christine Hutabarat Direktur Komersial : Muhammad Yusuf Hadi Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Perusahaan Perseroan (Persero) PT ASDP Indonesia Ferry sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris Nomor 22 tanggal 08 November 2016 yang dibuat oleh Notaris Johny Dwikora Aron, SH, Notaris di Jakarta Utara, yang Akta Notaris tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan HAM sesuai Surat Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-AH.01.03- 0097462 tanggal 10 November 2016 perihal perubahan Direksi dan Komisaris PT ASDP Indonesia Ferry, susunan Dewan Direksi per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut : Direktur Utama : Faik Fahmi Direktur Keuangan : Djunia Satriawan Direktur SDM dan Umum : Chandra Damanik Direktur Teknik : M. Fitri Natriawan Direktur Usaha Pelabuhan : Faik Fahmi Direktur Usaha Penyebrangan : La Mane Honorarium dan Remunerasi Direksi Penghasilan Direksi ditetapkan melalui surat Menteri Badan Usaha Milik Negara nomor : SR.468/MBU//D4/06/2017 tanggal 22 Juni 2017 perihal Penetapan gaji/honorarium, tunjangan dan fasilitas untuk tahun 2017 serta tantiem atas kinerja tahun buku 2016. Berdasarkan surat tersebut dinyatakan bahwa struktur besaran gaji anggota Direksi lainnya ditetapkan masing-masing sebesar 90% dari gaji Direktur Utama. Selain gaji, Direksi dan Komisaris juga menerima penghasilan berupa tantiem, untuk kinerja tahun 2016 ditetapkan sebesar Rp10.424.000.000,- Tantiem Direktur dan Komisaris Utama masing-masing sebesar 90% dan 45% dari tantiem Direktur Utama, sedangkan tantiem anggota Dewan Komisaris sebesar 90 % dari tantiem Komisaris Utama dan pembayarannya dihitung proporsional dengan memperhatikan masa kerja efektif Tahun Buku 2016. Sekretaris Dewan Komisaris Sesuai Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT. ASDP Indonesia Ferry nomor : 05/KOM/XI/2013 tanggal 1 November 2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Sekretaris Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyatakan bahwa memberhentikan Sdr. Komarudin sebagai Sekretaris Dewan Komisaris dan mengangkat Sdr. Anton H.G Napitupulu sebagai Sekretaris Dewan Komisaris. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 9
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM ( Lanjutan) d. Pengurus Persero Perangkat Kerja Komite Audit Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris PT ASDP Indonesia Ferry Indonesia (Persero), susunan Komite Audit PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) nomor : 04/KOM/X/2017 tanggal 2 Oktober 2017 tentang pembagian tugas Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT ASDP Inonesia Ferry per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut : Ketua merangkap anggota : Stephanus Budiyono Wakil ketua : Achmad Sanusi Anggota : Ruzel Anggota : Al Kazar Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris PT ASDP Indonesia Ferry Indonesia (Persero), susunan Komite Audit PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) nomor : 01/KOM/IV/2016 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komite Audit PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), memutuskan memberhentikan dengan hormat Sdr. Ghazali Bakhtar sebagai Komite Audit PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan mengangkat Sdr. Ruzel sebagai Anggota Komite Audit PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut : Ketua merangkap anggota : Achmad Sanusi Anggota : Ruzel Anggota : Al Kazar Berdasarkan Keputusan Rapat Dewan Komisaris PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) nomor: 04/KOM/X/2017 tanggal 2 Oktober 2017, menetapkan pembentukan Komite Pemantau Manajemen Risiko per 31 Desember 2017 dengan susunan keanggotaan sebagai berikut: Ketua : Asep Iskandar Wakil ketua : Chumaidi Syarief Romas Anggota : Wiharto Anggota : Tritoto Harwono Berdasarkan Keputusan Rapat Dewan Komisaris PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) nomor: 01/KOM/I/2015 Tanggal 13 Januari 2015, menetapkan pembentukan Komite Pemantau Manajemen Risiko per 31 Desember 2016 dengan susunan keanggotaan sebagai berikut: Ketua : Asep Iskandar Anggota : Wiharto Anggota : Tritoto Harwono e. Sumber Daya Manusia (SDM) Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, jumlah karyawan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) masing-masing sebesar 4.206 orang dan 4.211 orang (tidak diaudit). 2017 2016 Karyawan Perusahaan - Karyawan Darat 1.575 1.606 - Karyawan Laut 2.631 2.605 4.206 4.211 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 10
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM ( Lanjutan) e. Sumber Daya Manusia (SDM) (lanjutan) Dewan Komisaris, Direksi dan Sekretaris Dewan Komisaris - Dewan Komisaris 66 - Direksi 65 - Sekretaris Dewan Komisaris 11 13 12 4.219 4.223 Secara berkesinambungan, Perusahaan membiayai pengembangan dan peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) Perusahaan melalui in-house training , workshop , seminar, symposium dan melakukan benchmarking di dalam dan luar negeri. f. Anak Perusahaan Perusahaan memiliki kepemilikan langsung dengan prosentase kepemilikan sebesar 51% atau sebesar Rp61.200.000.000 pada entitas anak PT Indonesia Ferry Properti yang didirikan pada tanggal 5 September 2017 sesuai dengan Akte No.21 tanggal 5 September 2017 oleh Notaris Jose Dima Satria, notaris di Jakarta dan telah disahkan oleh Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputussan No.AHU.0041206.AH.01.01. tahun 2017 tanggal 19 September 2017. Ruang lingkup kegiatan entitas anak adalah melakukan usaha dibidang penyelenggaraan jasa, perdagangan, pembangunan dan properti. Entitas anak berdomisili di Jakarta Timur dan saat ini belum memulai kegiatan komersialnya. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Penyajian dan pengungkapan laporan keuangan telah mematuhi standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia yaitu, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI). b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Dasar pengukuran laporan keuangan adalah konsep akrual dan konsep biaya perolehan (historical cost) , kecuali beberapa akun tertentu yang disajikan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan arus kas disusun berdasarkan metode tidak langsung (indirect methode) dan diklasifikasi menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, kas pada bank, dan investasi jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang. Mata uang yang digunakan dalam penyusunan pelaporan keuangan menggunakan Rupiah, sedangkan aset moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca. c. Prinsip-prinsip konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perseroan dan entitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung oleh perseroan. Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal entitas induk memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas-entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Laporan keuangan konsolidasi, kecuali laporan arus kas konsolidasi, disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 11
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) c. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) Perusahaan asosiasi adalah seluruh entitas dimana grup mempunyai pengaruh signifikan, tetapi tidak sampai mengendalikan entitas- entitas tersebut.Dalam hal ini grup umumnya memiliki antara 20% sampai 50% hak suara.Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat dengan metode ekuitas dan pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan.Investasi grup pada perusahaan asosiasi mencakup juga goodwill (dikurangi akumulasi penurunan nilai) yang diidentifikasi pada saat akuisisi. Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Grup yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian. d. Transaksi dengan Pihak - Pihak Berelasi Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi dimana dari definisi pihak-pihak berelasi sesuai PSAK 7 adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (dalam pernyataan ini dirujuk sebagai \"entitas pelapor\"). Definisi pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: 1) Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: a. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor b. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau c. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor 2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: a. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. d. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asoisasi dari entitas ketiga. e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diindentifikasidalam huruf a; atau g. Orang yang diindentifikasi dalam huruf (1) (a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas suatu personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Semua transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat suku bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan. e. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan kedalam Rupiah berdasarkan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Berikut adalah kurs mata uang asing yang digunakan pada tanggal neraca (dalam satuan Rupiah) Mata Uang Asing 31 Desember 2017 31 Desember 2016 USD 13.548 13.436 EUR 16.174 14.162 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 12
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) f. Kas dan Setara kas Kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak dijadikan jaminan utang. Kas dan setara kas yang telah ditentukan penggunaannya atau tidak dapat digunakan secara bebas tidak tergolong dalam kas dan setara kas. g. Piutang Usaha dan Piutang lain-lain Piutang usaha dan piutang lain-lain disajikan sebesar nilai wajar sesuai PSAK 50 tentang instrumen keuangan; Penyajian dan Pengungkapan dari PSAK 55 tentang instrumen keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Piutang usaha adalah jumlah tagihan dari pelanggan untuk jasa yang diberikan dalam transaksi bisnis pada umumnya. Jika pembayaran piutang diharapkan selesai dalam satu tahun atau kurang (atau dalam siklus normal operasi dari bisnis jika lebih lama), piutang tersebut dikelompokkan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang tersebut disajikan sebagai aset tidak lancar. Piutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan provisi untuk penurunan nilai. Penyisihan piutang tak tertagih didasarkan kepada tingkat kolektibilitas dan kondisi debitur selama 3 - 5 tahun sebelumnya dan sampai saat ini penilaian tingkat kolektibilitas dilakukan secara individual masing-masing debitur, antara lain penilaian didasarkan atas pertimbangan, antara lain : - Debitur sudah tidak beroperasi - Langkah konfirmasi sudah dilakukan, namun tidak pernah ada jawaban, dan alamat debitur sudah tidak dapat dilacak. h. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar biaya perolehan (aquisition cost ), yang meliputi harga beli material, biaya konversi dan biaya lainnya yang timbul sampai sediaan dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai (present location and condition ). Termasuk dalam pengertian persediaan barang terdiri dari (1) suku cadang kapal/pelabuhan, (2) perlengkapan dan peralatan kapal/pelabuhan, dan (3) perlengkapan kantor, (4) bahan bakar minyak (BBM), (5) pelumas, (6) tiket dan (7) cat, yang berada di gudang / tempat penyimpanan, baik di kantor, area pelabuhan, atau di kapal. Pencatatan persediaan suku cadang kapal dan perlengkapan kapal menggunakan metode perpetual, yaitu penerimaan dan pengeluaran barang dari persediaan akan mempengaruhi langsung terhadap nilai persediaan yang ada di pembukuan, sedangkan pencatatan persediaan perlengkapan kantor menggunakan metode periodik. Pemakaian persediaan dinilai berdasarkan metode \"masuk pertama keluar pertama\" (first in first out ). Penyisihan atas penurunan nilai persediaan ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan manajemen terhadap status dan kondisi sediaan yang dilaksanakan secara periodik. Inventarisasi fisik persediaan dilaksanakan dalam rangka menyusun laporan keuangan atau sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun, untuk mengetahui keberadaan dan kepemilikan berikut status dan kondisi sediaan yang ada. i. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka sewa dan asuransi diamortisasi selama masa manfaat dari masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) . j. Penyertaan Saham Penempatan jangka pendek terdiri dari deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari 3 (tiga) bulan dari tanggal neraca dan tidak dijaminkan, unit penyertaan reksa dana, serta efek yang diperdagangkan di pasar uang berupa obligasi pemerintah Republik Indonesia. Mulai tanggal 1 Maret 1999, sesuai PSAK No.50, tentang Akuntansi atas Investasi Efek tertentu, efek untuk diperdagangkan dinyatakan berdasartkan nilai wajar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar dilaporkan dalam laba rugi tahun berjalan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar (quoted market price ). Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 13
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) k. Investasi jangka panjang Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan 20% sampai dengan 50% baik langsung maupun tidak langsung, dinyatakan sebesar biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi perusahaan asosiasi sejak perolehan sebesar persentase pemilikan dan dikurangi dengan dividen yang diterima (metode ekuitas). Investasi saham dengan persentase pemilikan kurang dari 20% dinyatakan sebesar biaya perolehan (cost method). Apabila investasi jangka panjang, berdasarkan bukti yang objektif, mengalami penurunan nilai secara permanen, maka kerugian penurunan nilai tersebut dicatat dalam laporan laba-rugi. l. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan untuk kelangsungan dari pengoperasian suatu aset tetap, setiap biaya dari inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (\"carrying amount \") aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan ke operasi berjalan. Penyusutan aset tetap selain bangunan, dilakukan dengan metode garis lurus (straight line method) . Tarif penyusutan disesuaikan dengan ketentuan fiskal, yaitu dengan tarif (%) sebagai berikut: Tahun Bangunan Rumah Dinas dan Perkantoran 5 - 20 tahun Bangunan Pelabuhan 5 - 20 tahun Kapal 5 - 30 tahun Kendaraan 5 tahun Perlangkapan Kantor 5 tahun Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Biaya pemugaran kapal (docking) dan perbaikan lambung kapal (replating) dikapitalisasi pada saat terjadinya dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sampai dengan periode pemugaran kapal berikutnya. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (HGB), Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Pakai (HP) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun aset tetap dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan legal untuk perpanjangan atau pembaharuan hak atas tanah diakui sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomis tanah. Aset Tetap yang Tidak Digunakan dan Tersedia untuk Dijual Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka biaya perolehan, akumulasi penyusutan, dan akumulasi penurunan nilainya (jika ada), dikeluarkan dari aset tetap dan direklasifikasikan ke aset lain-lain sebagai aset tidak produktif sebesar nilai tercatat atau ke aset lancar sebagai 'aset yang dimiliki untuk dijual' dan diukur pada nilai terendah antara jumlah tercatat dibanding nilai realisasi bersih (net realizable value) yaitu nilai wajar setelah dikurangi biaya penjualan dan penyusutan atas aset yang dihentikan, sepanjang memenuhi kriteria, yaitu (i) aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan 'dapat dijual' dengan syarat-syarat biasa dan umum diperlukan dalam penjualan aset (atau kelompok lepasan), dan (ii) penjualannya harus sangat mungkin terjadi (highly probable ) sesuai dengan PSAK 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 14
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) l. Aset Tetap (lanjutan) Aset Tetap yang Tidak Digunakan dan Tersedia untuk Dijual Yang dimaksud dengan penjualannya harus sangat mungkin terjadi (highly probable ), bilamana, (i) dapat dipasarkan secara aktif (upaya / program aktif mencari pembeli) pada harga yang pantas sesuai nilai wajar kininya; (ii) diprakirakan memenuhi ketentuan pengakuan penjualan kurang dari 1 (satu) tahun sejak tanggal reklasifikasi; (iii) mengindikasikan tidak mungkin terjadi perubahan yang signifikan atau pembatalan atas rencana penjualan aset ini; serta (iv) kemungkinan persetujuan Pemegang Saham jika disyaratkan menurut Anggaran Dasar dan/atau perubahannya, sebagai bagian penilaian penjualan sangat mungkin terjadi. Aset Tetap Dalam Konstruksi Aset Tetap dalam Konstruksi merupakan aset tetap dan aset properti dalam pembangunan yang meliputi setiap biaya-biaya yang telah dikeluarkan dan dapat diatribusikan langsung kepada masing-masing proyek yang bersangkutan. Termasuk dalam biaya perolehan proyek dalam pengembangan, jika ada adalah beban keuangan yang meliputi beban bunga, selisih kurs, dan beban pinjaman lainnya yang dapat diatribusikan langsung kepada proyek yang bersangkutan. m. Sewa Pembiayaan Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa, atau perjanjian yang mengandung sewa, didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), pada awal masa sewa, aset sewaan dalam sewa pembiayaan diakui pada laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas sewa pembiayaan. Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan diakui dalam laporan laba‐rugi komprehensif dengan basis yang mencerminkan suatu tingkat suku bunga periodik yang rugi komprehensif.konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset tetap (aset sewa pembiayaan) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewa pembiayaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. n. Dana Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Dana Pensiun Perusahaan telah menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Manfaat pensiun ditentukan berdasarkan Ketentuan Perusahaan. Liabilitas imbalan pensiun dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan pensiun di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset program dana pensiun. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode Projected Unit Credit. Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan komprehensif lain pada periode dimana hal tersebut terjadi. Imbalan Pasca Kerja Lainnya Perusahaan juga mempunyai program imbalan pasca kerja lainnya, yang berupa program Tunjangan Hari Tua dan program Pengunduran Diri / Uang Duka. Manfaat program tersebut ditentukan sesuai dengan Ketentuan Perusahaan yang berlaku. Liabilitas imbalan pasca kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan pasca kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset program. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode Projected Unit Credit . Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan komprehensif lain pada periode dimana hal tersebut terjadi. o. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari jasa penyeberangan, jasa pelabuhan dan aneka usaha jasa diakui pada saat jasa diserahkan kepada pelanggan. Pendapatan dari sewa ruangan diakui sesuai masa manfaatnya berdasarkan periode kontrak sewa tersebut, sedangkan beban diakui pada saat manfaatnya berdasarkan periode kontrak sewa tersebut, sedangkan beban diakui pada saat terjadinya. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 15
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) p. Bantuan Pemerintah yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS) Berdasarkan ketetapan Direktur Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan Republik Indonesia, tentang Tata-Cara Pelaporan Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah pusat nomor PER- 10/PB/2007, tanggal 7 Maret 2007, ditetapkan bahwa Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya, sesuai dengan prinsip 'substansi mengungguli bentuk' (substance over form ) dalam Standar Akuntansi Pemerintah, maka Barang Milik Negara yang digunakan oleh BUMN diperlakukan sebagai unsur modal, dan dilaporkan dalam neraca sebagai ekuitas pemerintah pada BUMN dengan pengungkapan yang memadai. Ketetapan ini mulai berlaku tanggal 1 Januari 2007, namun oleh perusahaan perlakuannya / impelementasinya minta dipercepat. Mulai Desember 2006 akun Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya dicatat sebagai Tambahan Penyertaan Modal Pemerintah. q. Pajak Penghasilan Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diskui di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas. Baban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak eriode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasillan final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajakpada masa datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak ( dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan dan entitas anak ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan serta Perusahaan dan entitas anak yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi. Pendapatan jasa penyebrangan dikenakan pajak penghasilan final sebesar 1,2%. Beban pajak final diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terutang dengan jumlah yang dibebankan pada perhitungan laba rugi diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau hutang Pajak Penghasilan Pasal 15. Perusahaan telah memanfaatkan program pengampunan pajak sesuai dengan Undang-undang tentang Pengampunan Pajak No. 11 Tahun 2016. Perusahaan mengakui dan mencatat tambahan aset dan liabilitas yang terkait dengan program pengampunan pajak tersebut sesuai dengan PSAK 70: “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 16
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) r. Instrumen Keuangan Perusahaan telah menerapkan PSAK 50, \"Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan\", dan PSAK 55, \"Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran\". PSAK 50, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan megidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuanga, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK 55 mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai. 1. Aset Keuangan Pengakuan Awal Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 diklasifikasi sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan yang tersedia untuk dijual, atau mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode keuangan. Seluruh aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Aset keuangan perusahaan meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, instrumen keuangan yang memiliki dan tidak memiliki kuotasi, instrumen keuangan derivatif dan aset keuangan lancar dan tidak lancar lainnya. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini termasuk instrumen keuangan derivatif yang ditandatangani Perusahaan yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 55. Derivatif, termasuk derivatif melekat dipisahkan, juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Derivatif yang melekat pada kontrak utama dicatat sebagai derivatif terpisah dan dicatat pada nilai wajar apabila karakteristik ekonomi dan resikonya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama, dan kontrak utama tersebut tidak untuk diperdagangkan atau diukur pada nilai wajar. Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan dalam ketentuan-ketentuan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang akan diperlukan. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 17
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) r. Instrumen Keuangan (lanjutan) 1. Aset Keuangan (lanjutan) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersebut selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortized cost ) dengan menggunakan metode suku bunga efektif (Effective Interest Rate ) (\"EIR\"), setelah dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan yang diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi atas biaya akuisisi atau biaya yang merupakan bagian integral dari EIR tersebut. Amortisasi EIR dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif interim. Kerugian yang timbul dari penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi. Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, piutang pihak-pihak berelasi, aset keuangan lancar lainnya, dan aset keuangan tidak lancar lainnya perusahaan termasuk dalam kategori ini. Indikasi penurunan nilai ditetapkan pada setiap individu pelanggan secara terseleksi dengan mempertimbangkan risiko dari tidak tertagihnya aset keuangan tersebut. Perusahaan tidak memiliki investasi dimiliki hingga jatuh tempo. Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset tersedia untuk dijual keuangan diukur pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke pendapatan sebagai penyesuaian reklasifikasi. Perusahaan tidak memiliki investasi yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual. 2. Liabilitas Keuangan Pengakuan Awal Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK 55 dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan utang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut : Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini termasuk instrumen keuangan derivatif yang ditandatangani Perusahaan yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 55. Derivatif melekat dipisahkan juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui laporan laba rugi komprehensif. Pinjaman dan Utang Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga kredit. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 18
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) r. Instrumen Keuangan (lanjutan) 3. Saling Hapus dari Instrumen Keuangan Aset keuangan dan libilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan. 4. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan dengan acuan pada kuotasi harga pasar atau kuotasi harga pedagang efek (harga penawaran untuk posisi beli dan harga permintaan untuk posisi jual), tidak termasuk pengurangan apapun untuk biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm's length market transactions ), penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lain. 5. Penyesuaian Resiko Kredit Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, resiko kredit perusahaan terkait dengan instrumen harus diperhitungkan. 6. Biaya Perolehan diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dengan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan. 7. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. 8. Aset Keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukan aset tersebut kedalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif . Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai tetap diakui, tak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan penyisihan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan dimasa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 19
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) r. Instrumen Keuangan (lanjutan) 9. Aset Keuangan tersedia untuk dijual Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, bukti obyektif akan meliputi penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya. Jika terdapat bukti bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi direklas dari ekuitas ke laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi; kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas melalui penghasilan komprehensif lain. Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan aset keuangan tersedia untuk dijual, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga di masa datang didasarkan pada nilai tercatat yang telah dikurangi dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa datang untuk tujuan Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun \"Pendapatan bunga\" dalam laporan laba rugi. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi. 10. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Aset Keuangan Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya saat ; (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian (a) Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. 3. PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Penyusunan laporan keuangan perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah pendapatan, beban, asset, dan liabilitas yang dilaporkan serta pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada tiap-tiap akhir tahun pelaporan. Pertimbangan dan estimasi yang digunakan salam mempersiapkan laporan keuangan tersebut telah ditelaah secara berkala berdasarkan pengalaman historis dan berbagai faktor, termasuk ekspektasi dari kejadian-kejadian di masa depan yang mungkin terjadi. Namun, hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Ketidakpastian atas asumsi serta estimasi tersebut dapat menimbulkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas pada tahun berikutnya. Pertimbangan dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi, manajemen membuat berbagai pertimbangan yang secara signifikan dapat mempengaruhi jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Pertimbangan yang memiliki dampak paling signifikan terhadap laporan keuangan adalah : Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan di dalam PSAK 55 telah dipenuhi, termasuk ketika manajemen mengelompokkan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang serta sebagian lagi dalam kelompok aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 20
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN ( lanjutan Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Manajemen melakukan penelaahan terhadap akun piutang masing-masing pelanggan tertentu manakala terdapat pertimbangan berdasarkan bukti objektif bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya kepada Perusahaan. Pertimbangan akan mencakup pada informasi, fakta dan situasi yang tersedia termasuk, namun tidak terbatas pada jangka waktu hubungan dengan pelanggan tersebut, status kredit berdasarkan catatan dari pihak ketiga, faktor pasar dan hal-hal lainnya yang telah diketahui untuk mencatat penyisihan penurunan nilai piutang sehingga nilai tercatat piutang usaha dapat mencerminkan nilai yang dapat diperoleh atau diterima oleh Perusahaan. Penyisihan ini senantiasa ditelaah secara periodik dan disesuaikan kembali ketika terdapat informasi tambahan yang secara signifikan berpengaruh terhadap jumlah penyisihan yang ada. Penyusutan Aset Tetap Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (Straight line method ) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari aset yang bersangkutan. Manajemen mengestimasikan masa manfaat ekonomis tersebut dalam kisaran 5 hingga 20 tahun, suatu kisaran yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan pola pemakaian dan perkembangan tingkat teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai residu dari aset tetap dan karenanya biaya penyusutan masa depan memiliki kemungkinan untuk direvisi. Manfaat Karyawan Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan diakui sebagai laba (rugi) aktuarial pada laporan komprehensif lain. Walaupun asumsi perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja perusahaan. Pajak Penghasilan Perusahaan selaku wajib pajak menghitung kewajiban perpajakannya secara self assessment berdasarkan data-data yang ada dengan mengacu pada peraturan yang berlaku. Penghitungan tersebut dianggap benar selama belum terdapat ketetapan dari Direktur Jendral Pajak atas jumlah pajak yang terutang atau ketika sampai dengan jangka waktu 5 tahun (masa kadaluwarsa pajak) tidak ada ketetapan pajak yang diterbitkan. Perbedaan jumlah pajak, penemuan bukti-bukti pajak baru dan perbedaan interpretasi antara manajemen dan pejabat kantor pajak terhadap peraturan pajak tertentu. Perbedaan hasil aktual dan nilai tercatat tersebut akan mempengaruhi jumlah taksiran tagihan pajak penghasilan, utang pajak, beban pajak penghasilan dan liabilitas pajak tangguhan. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 21
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK 2017 2016 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 25.036.237.539 19.913.423.687 Per 31 Desember 2017 439.044.333.570 358.096.195.055 25.956.475.885 25.003.982.819 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.884.993.535 23.643.305.263 4. KAS SETARA KAS 389.557.520 509.484.133 316.981.848 38.968.615.755 Kas 3.049.363.916 2.738.901.495 Bank 2.053.965.973 1.617.980.349 Dalam mata uang Rupiah : Pihak berelasi 31.184.626.534 1.365.635 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 1.868.044.574 1.816.393.089 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 509.748.343.355 452.396.223.593 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pihak ketiga 1.245.000.000.000 1.436.000.000.000 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 50.000.000.000 - PT Bank CIMB Niaga Tbk - 30.902.800.0-00 Dalam mata uang asing: 1.295.000.000.000 1.466.902.800.000 Euro : Pihak berelasi 61 14 1.829.784.580.956 1.939.212.447.294 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (2017: EUR126.991,84; 2016:EUR114,256,08) 2016 2015 6,00% 6,75% Dolar Amerika Serikat : - 1,25% Pihak berelasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (2017:USD2.301.788,20; 2016: USD101,64) Pihak ketiga PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2017:USD137.883,42; 2016: USD135,188.53) Jumlah Bank Deposito Dalam mata uang Rupiah : Pihak Berelasi: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dalam mata uang Dollar : Pihak Ketiga : PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2016:USD2,300,000) Jumlah Deposito Selisih ayat silang, ikhtisar rugi laba rekening koran Jumlah Kas dan Setara Kas Tingkat suku bunga deposito berjangka pertahun adalah sebagai berikut: Rupiah Mata uang asing Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 22
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK 2017 2016 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 242.853.340 188.749.370 Per 31 Desember 2017 242.853.340 188.749.370 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.747.791.328 2.190.139.147 5. PIUTANG USAHA 1.630.321.133 1.498.650.000 1.543.508.366 1.826.635.000 Pihak berelasi 1.379.643.941 1.188.516.991 68.287.137 Lain-lain (dibawah 50Juta) 1.078.438.101 1.774.913.594 Pihak ketiga 982.304.000 994.143.003 873.407.019 - PT Dharma Lautan Utama 851.914.579 PT Bukit Merapin Nusantara Lines 765.005.000 515.631.293 PT Tri Sumaja Lines 726.736.156 931.139.652 PT Putera Master Sarana Penyebrangan 684.218.023 PT Jemla Ferry 607.274.991 - PT Jembatan Madura 537.499.071 795.050.000 PT. Aman Lintas Samudera 496.188.275 1.747.624.798 PT Prima Eksekutif 464.011.911 240.286.382 PT Munic Line 463.900.000 983.900.000 PT. Mitra Sarana Angkasa 327.839.775 65.130.977 PT Sekawan Maju Sejahtera 319.300.000 PT Surya Timur Line 307.697.005 - PT Atosim Lampung Pelayaran (ALP) 272.950.000 505.100.000 PT Windu Karsa 209.025.075 PT. Tri Sakti Lautan Mas 193.800.000 - PT. Wira Jaya Logitama Line 145.502.656 206.000.000 PT Tribuana Antar Nusa 136.677.645 86.479.347 PT. Damai Lintas Bahari 123.600.000 PT. Gunung Makmun Permai 123.598.000 - PT. Pelayaran Makmur Bersama 117.601.447 - PT. Prima Vista 108.361.764 615.550.000 PT Jasa Lima Ekamitra 106.166.909 118.884.413 PT Bangun Putra Remaja 101.129.642 133.953.567 PT. Dutabahari Menara Line 87.741.500 154.500.000 PT. Pelayaran Agung Samudra 81.525.117 123.598.000 HM. Baruna 74.105.850 57.145.955 PT Labitra Bahtera Pratama 72.691.297 - PT. Gerbang Samudera Sarana 66.404.913 - PT. Karya Maritim 63.750.000 60.065.582 PT. Trisila Laut 64.314.967 340.157.225 PT. Lintas Sarana Nusantara - PT Jasa Air Tawar Kayangan - PT. Indonesia Ferry - PT. Sadena - PT. Pely. Blambangan - PT. Akita Jaya Mobilindo 111.468.377 H. Mukmin PT. Bontang Transport Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 23
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA (Lanjutan) Pihak ketiga 2017 2016 PT Raputra Jaya 60.756.668 113.300.000 KAPP Nusawangi 58.570.472 - PT. Tiga Berlian Timur 55.611.242 PT. Pelyr. Banyuwangi Sejati/ Koperasi Bangkit Bersama 54.757.211 PT Maritim Nusantara Lines - 300.174.962 PT. Mahar Mufid Daroin - 149.350.000 PDAM - 124.290.902 PT. Bahtera Ferry Sentosa - 87.741.500 PT. Herlin Samudra Line - 59.310.776 Lain-lain (dibawah 50 Juta) - 50.645.816 2.729.533.447 2.269.628.446 Jumlah 22.028.934.276 19.353.633.062 22.271.787.616 19.542.382.432 Berdasarkan penelaahan atas status masing-masing piutang pada akhir tahun dan estimasi nilai tidak terpulihkan secara individual dan kolektif, Manajemen tidak melakukan penyisihan atas piutang tersebut dikarenakan Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang yang tercatat dapat tertagih. 6. JAMINAN Saldo per 31 Desember 2017 dan 2016 masing - masing sebesar Rp41.209.661.000 dan Rp39.666.726.000. Akun ini merupakan Bank Garansi atas trip subsidi yang digaransikan. 7. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA 2017 2016 Pihak berelasi 8.537.156.312 8.393.938.779 PT Asuransi Jasindo (Persero) - Klaim Asuransi 7.259.741.125 - Kementeri Perhubungan, KMP. Legundi 3.939.474.240 - Satker Perhubungan Darat Provinsi Sulawesi Utara, KMP.Bawal 2.877.602.697 PT Jasa Raharja - Jasa Administrasi Asuransi 2.374.336.598 Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI AD - 3.175.000.000 Pemda Maluku Utara - KMP. Arwana, KMP. Maming, KMP. Gorango - Pemda Kutai Kartanegara - KMP. Bili & Kerapu III - 752.000.000 Pendapatan KMP Legundi dukungan kapal Pesparawin - 258.675.355 Pendapatan KMP Legundi dukungan kapal Sail Tomini - 106.235.235 Direktorat Jenderal Perhubungan Darat - KMP. Paray, 43.016.955 - Sail Morotai, KMP. Ferrindo 5, MTQ 22.613.974.374 8.594.815 15.111.797.737 Pihak ketiga - PT Prima Eksekutif - Klaim Dermaga Padangbai 19.851.731.924 3.521.726.810 Lain-lain (dibawah 50Juta) 19.851.731.924 15.356.573.864 42.465.706.298 18.878.300.674 Jumlah 33.990.098.411 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 24
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA (Lanjutan) Kementeri Perhubungan, KMP. Legundi Klaim atas pengoperasian KMP Legundi untuk penyelenggaraan jarak jauh lintas Surabaya - Lembar sebesar Rp7.259.741.125 merupakan pendapatan yang akan diterima atas atas selisih biaya operasional dengan pendapatan (tarif yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan), dengan korespondensi sebagai berikut: - Surat Direktur AMM Kementrian Perhubungan nomor: AP.005/21/12/DJDP/2016 perihal persetujuan pengoperasian baru KMP.Legundi pada lintasan penyebrangan Surabaya - Lembar. - Surat Deputi kepala BPKP Nomor: S-927/D1/03/2017 tanggal 03 November 2017, perihal audit atas operasional angkutan penyebrangan Surabaya Lembar yang dilaksanakan oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) untuk menyelenggarakan angkutan penyebrangan jarak jauh lintasan Surabaya - Lembar tahun 2017. - Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : KP 47 tahun 2018, tentang penugasan PT ASDP Indonesia Ferry untuk menyelenggarakan angkutan penyebrangan jarak jauh lintas Surabaya - Lembar tahun 2017 dengan isi Diktum : Kedua. Penugasan sejak tanggal 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Oktober 2017. Keempat. Dalam hal biaya penyelenggaraan Angkutan penyebrangan jarak jauh lintaas Surabaya - Lembar lebih tinggi dari pada pendapatan yang diperoleh berdasarkan tarif yang ditetapkan oleh Mentri, selisih biaya pengeporasian menjadi tanggung jawab Pemerintah dalam bentuk subsidi. Keenam. Biaya pengeperasian sebagaimana yang dimaksud pada Diktum Keempat yang dibebankan pada DIPA Satuan Kerja Direktorat dan Angkutan Multimoda Tahun Anggaran 2018 dan dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Satker Perhubungan Darat Provinsi Sulawesi Utara, KMP.Bawal Merupakan pendapatan terhadap pelaksanaan Subsidi Angkutan Penyebrangan Perintis Lintas Bitung- Mangaran, Mangaran - Musi sebesar Rp3.939.474.240 berdasarkan Kontrak No. 102/01/11PPK/SKPD.SU/17 tanggal 13 Mei 2017 dan addendum II perjanjian No. PL.102/10/01/PPK_ADD/SKPD.SU/17 tanggal 3 November 2017 untuk melaksanakan Paket Pekerjaan Jasa Lainnya Subsidi Angkutan Penyebrangan Perintis Lintasan Bitung-Mangarn, Mangaran-Musi Tahun Anggaran 2017 antara Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Perhubungan Darat Provinsi Suawesi Utara dengan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Bitung. Jangka waktu pelaksanaan kontrak sejak tanggal 1 Juni 2017 sampai dengan 31 Desember 2017. 8. PERSEDIAAN Suku cadang dan perlengkapan kapal 2017 2016 Bahan bakar Tiket 34.515.937.634 35.259.426.684 Cat 8.072.519.084 6.839.382.027 Pelumas, Gemuk, dan Peralatan Kapal 1.282.794.746 1.213.907.304 Jumlah persediaan 23.763.520 55.574.750 - 24.600.000 43.895.014.984 43.392.890.765 Saldo suku cadang dan perlengkapan kapal per 31 Desember 2017 dan 2016 sebesar Rp34.515.937.634 dan Rp35.259.426.684 merupakan suku cadang minimum yang harus ada disetiap kapal Perusahaan. Manajemen tidak membentuk penyisihan persediaan karena berkeyakinan bahwa seluruh persediaan tidak mengalami penurunan nilai. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 25
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. PIUTANG SUBSIDI Piutang subsidi merupakan pekerjaan subsidi pengoperasian kapal pada lintasan perintis antara Satker Direktorat Angkutan dan Multimoda atas nama Kementerian Perhubungan Direktorat Jendral Perhubungan Darat dengan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang masih menjadi tunggakan Satker Direktorat Angkutan dan Multimoda Ditjen Hubdat kepada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Berdasarkan surat dari Kementerian Perhubungan Direktorat Jendral Perhubungan Darat nomor : UM.002/2/I/SATKER-DAMM/2018 tanggal 11 Januari 2018 perihal tunggakan pembayaran subsidi T.A 2017 saldo piutang terhadap 39 berkas tagihan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang menjadi tunggakan Satuan Kerja Direktorat Angkutan dan Multimoda Ditjen Hubdat per 31 Desember 2017 sebesar Rp16.531.402.333. 10. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA Uang muka: 2017 2016 Pihak berelasi Pihak ketiga 14.884.410.329 11.414.994.785 679.892.640 4.415.824.750 15.830.819.535 15.564.302.969 Biaya dibayar dimuka: 4.715.266.646 1.542.554.822 Asuransi kapal 1.569.964.351 1.105.497.083 Asuransi purna jabatan 1.178.233.418 Sewa gedung 358.365.320 Premi asuransi kendaraan 66.712.098 87.386.836 Premi asuransi kendaraan 9.308.160 Asuransi personal accident 0 Lain-lain - 1.483.213.086 5.697.198.941 1.962.345.053 Jumlah uang muka dan biaya dibayar dimuka 13.236.683.614 6.539.362.200 28.800.986.583 22.370.181.735 Uang muka merupakan uang muka belanja untuk keperluan operasional Persahaan seperti uang muka pembelian barang, perjalanan dinas, kegiatan, pendidikan dan pelatihan. 11. ASET LANCAR LAINNYA 2017 2016 Piutang pegawai 397.621.444 742.838.029 Piutang klaim asuransi 467.872.030 1.127.977.512 Uang jaminan 1.506.248.139 Piutang lain-lain - Jumlah aset lancar lainnya 351.797.719 55.761.513 1.217.291.193 3.432.825.193 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 26
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP a. Aset tetap kepemilikan langsung Saldo Awal Penambahan 2017 Reklasifikasi Saldo Akhir 3.926.030.000 Pengurangan 56.039.571.014 Harga Perolehan 5.014.941.796 66.394.133.927 325.016.355.176 2.409.720.155.931 Tanah 52.113.541.014 179.642.557.805 - - 2.974.777.002.933 Bangunan rumah dinas dan 61.379.192.131 6.785.311.531 - - 46.237.442.002 perkantoran 1.792.095.102.513 20.188.547.683 - 292.608.698.242 111.027.700.498 Bangunan pelabuhan 2.833.227.049.634 540.573.743.991 - (38.092.604.506) 5.664.196.006.304 Armada kapal 749.041.596 Kendaraan 40.201.172.067 55.536.010.844 - - 97.139.336.230 Peralatan kantor 89.807.582.670 596.109.754.835 749.041.596 1.031.570.145 5.761.335.342.535 255.547.663.881 4.868.823.640.029 2.341.107.238 23.679.490.389 92.868.114.723 571.009.964.386 Aset tetap dalam 334.212.023.628 89.229.888.461 - (292.608.698.242) 1.041.747.525.579 konstruksi 5.663.300.883 749.041.596 (37.061.034.361) 29.531.521.358 10.215.282.910 77.456.723.276 5.203.035.663.657 200.317.694.215 1.743.425.224.988 4.017.910.117.547 Akumulasi Penyusutan Bangunan rumah dinas dan 21.338.383.151 - - perkantoran 478.141.849.663 - - 915.456.602.757 - 37.061.034.361 Bangunan pelabuhan 24.617.262.068 749.041.593 - Armada kapal 67.241.440.366 - - Kendaraan Peralatan kantor 749.041.593 37.061.034.361 1.506.795.538.005 Nilai Buku 3.696.240.125.652 Pada tahun 2017 Perusahaan melakukan reklasifikasi aset tetap - armada kapal dari aset produktif ke aset non produktif dengan rincian sebagai berikut : Harga perolehan aset non produktif 37.061.034.361 Akumulasi penyusutan aset non produktif (37.061.034.361) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 27
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP (Lanjutan) a. Aset tetap kepemilikan langsung (Lanjutan) Saldo Awal Penambahan 2016 Reklasifikasi Saldo Akhir - Pengurangan 52.113.541.014 Harga Perolehan 1.845.591.481 61.379.192.131 166.585.147.258 1.792.095.102.513 Tanah 52.113.541.014 136.498.683.265 - - 2.833.227.049.634 Bangunan rumah dinas dan 11.234.501.500 59.279.500.650 - 254.100.000 40.201.172.067 perkantoran 1.324.987.323.305 8.083.583.441 - 300.522.631.950 89.807.582.670 Bangunan pelabuhan 2.703.435.532.245 324.247.506.945 - 4.868.823.640.029 Armada kapal 7.876.090.000 (6.707.165.876) Kendaraan 36.981.525.407 620.262.342.606 - (138.764.840) 334.212.023.628 Peralatan kantor 81.723.999.229 944.509.849.551 7.876.090.000 - 5.203.035.663.657 4.258.521.421.850 2.291.536.531 293.930.801.234 21.338.383.151 72.518.497.987 478.141.849.663 Aset tetap dalam 18.687.283.080 140.720.152.771 - (304.737.602.058) 915.456.602.757 konstruksi 4.960.235.547 7.876.090.000 (10.806.800.824) 24.617.262.068 7.202.161.925 67.241.440.366 4.277.208.704.930 227.692.584.762 1.506.795.538.005 3.696.240.125.652 Akumulasi Penyusutan Bangunan rumah dinas dan 19.046.846.620 - - perkantoran 409.433.055.649 - (3.809.703.973) 781.594.781.892 - (6.858.331.906) Bangunan pelabuhan 27.671.881.309 7.876.089.952 Armada kapal 60.039.278.441 - (138.764.836) Kendaraan - Peralatan kantor 7.876.089.952 (10.806.800.715) 1.297.785.843.911 Nilai Buku 2.979.422.861.019 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 28
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP (Lanjutan) b. Aset sewa pembiayaan Saldo Awal Penambahan 2017 Reklasifikasi Saldo Akhir 446.651.214.398 - Pengurangan (101.655.783.213) 344.995.431.185 Biaya perolehan kapal 48.878.891.640 23.036.100.490 - (19.673.121.324) 52.241.870.806 Akumulasi penyusutan 397.772.322.758 292.753.560.379 - kapal Nilai Buku Saldo Awal Penambahan 2016 Reklasifikasi Saldo Akhir 335.430.766.770 111.220.447.628 Pengurangan - 446.651.214.398 Biaya perolehan kapal 31.402.622.382 17.476.269.258 - - 48.878.891.640 Akumulasi penyusutan 304.028.144.388 397.772.322.758 - kapal Nilai Buku Aset sewa pembiayaan merupakan pembiayaan pembelian kapal kepada PT. Pengembangan Armada Nasional atas pembiayaan 5 kapal, yaitu KMP. Port Link II eks MV No.1 Seodong, KMP. Port Link III eks MV Sechang Cordelia, KMP. Port Link V eks MV No.5 Mirae, KMP. Port Link 7 eks MV Yong-Joo dan KMP Port Link VIII eks MV Songlim Golden Blue. Pejelasan lebih lanjut diungkap pada Catatan 20. Beban penyusutan Aset tetap dan aset pembiayaan per 31 Desember 2017 dan 2016 dialokasikan sebagai berikut: 2017 2016 Beban pokok - usaha penyebrangan (catatan 26) 167.022.853.906 158.200.627.147 Beban pokok - usaha pelabuhan (catatan 26) 87.197.131.536 67.408.285.675 Beban usaha (catatan 27) 23.582.756.664 19.559.941.198 Jumlah Beban penyusutan 277.802.742.106 245.168.854.020 Aset tetap Perseroan berupa armada kapal, bangunan serta kendaraan bermotor telah diasuransikan. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan pada catatan 29b. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan atas aset tetap yang diasuransikan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi. Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat peristiwa atau perubahan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap, sehingga manajemen tidak melakukan penyisihan penurunan nilai aset tetap pada 31 Desember 2017 dan 2016. Tidak ada aset tetap yang digunakan sebagai jaminan. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 29
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA Uang muka pembangunan - PT Pembangunan Perumahan (Persero) 2017 2016 Piutang usaha diatas 1 tahun Piutang pegawai diatas 1 tahun 55.000.000.000 - Software non Microsoft 5.676.799.908 3.866.743.323 Jaminan uang 3.206.811.710 3.003.852.412 Kas dan setara kas dibatasi penggunaannya 1.699.126.990 1.617.176.990 Pendapatan pihak ketiga yang akan diterima diatas 1 tahun 1.506.248.139 Lisensi - Piutang lain-lain diatas 1 tahun 897.329.398 897.329.398 Sewa gudang 442.436.163 101.493.874 Sewa rumah 427.099.750 427.099.750 Sertifikat tanah 84.000.000 84.000.000 Uang muka 180.543.618 320.339.490 55.549.946 39.053.518 Dikurangi : 29.755.066 31.630.656 Penyisihan piutang usaha 22.500.000 20.617.867 Penyisihan piutang lain-lain Penyisihan piutang pegawai 69.228.200.688 10.409.337.278 Jumlah aset tidak lancar lainnya (5.676.799.908) (2.481.429.571) (109.474.211) (84.000.000) (1.513.058.537) (1.513.058.537) 61.928.868.032 6.330.849.170 Uang muka pembangunan merupakan uang muka kepada PT Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk berdasarkan Surat Perintah Kerja No.DIR.011/PROC-IFRO/XI/2017, terkait dengan pembangunan properti di kawasan pelanuhan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Didalam aset tidak lancar lainnya terdapat biaya pengurusan perpanjangan atau pembaharuan legal hak atas tanah dan diamortisasi selama masa berlaku sertifikat tersebut. 14. UTANG USAHA 2017 2016 Pihak berelasi 1.064.099.499 2.028.777.074 Pembelian barang dan jasa : 421.770.386 - 254.695.236 PT Industri Kapal Indonesia (Persero) 719.957.930 254.695.236 PT Telkom Indonesia (Persero) 707.359.200 942.937.100 PT Pos Indonesia (Persero) 172.062.500 420.035.600 PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) 172.062.500 Perum Percetakan Negara Republik Indonesia 4.225.783.682 12.701.398.559 PT Yodya Karya (Persero) 7.565.728.433 16.519.906.069 Lain-lain (dibawah 50Juta) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 30
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK 2017 2016 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 133.592.635.044 79.266.721.534 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29.646.150.837 26.989.220.740 14. UTANG USAHA (Lanjutan) 163.238.785.882 106.255.942.274 170.804.514.315 118.957.340.833 Pihak ketiga Pembelian barang dan jasa Perusahaan pelayaran Jumlah utang usaha Utang pembelian barang dan jasa antara lain pekerjaan perbaikan kapal (docking ), pembelian suku cadang kapal, dan rehabilitasi dermaga, sedangkan utang perusahaan pelayaran merupakan utang atas transaksi penjualan tiket terpadu, yaitu kewajiban kepada pihak penyeberangan kapal selain milik Perusahaan. 15. PERPAJAKAN 2017 2016 a. Pajak Dibayar Dimuka 1.281.043.359 1.582.960.593 Perusahaan 101.467.103 149.823.452 PPh pasal 22 PPh pasal 23 25.880.424.868 25.862.932.719 PPh pasal 25 27.262.935.330 27.595.716.764 Entitas anak 5.248.333 - Pajak Pertambahan Nilai 5.248.333 - 27.268.183.663 27.595.716.764 Jumlah b. Utang Pajak 1.579.357.870 1.165.131.621 Perusahaan 3.007.544.676 768.037.964 PPh pasal 15 174.683.640 Pasal 21 229.852.642 395.619.788 Pasal 22 465.626.290 Pasal 23 1.400.540.233 1.456.060.510 Pasal 4 ayat 2 28.622.448.250 26.719.316.500 Pasal 29 1.812.427.574 1.654.916.258 Pajak Pertambahan Nilai 8.100.529.087 4.373.658.154 Pajak Pertambahan Nilai (Wapu) 45.218.326.622 36.707.424.435 Anak perusahaan Pasal 23 95.140 - Pasal 4 ayat 2 11.663.719 - Jumlah 11.758.859 - 45.230.085.481 36.707.424.435 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 31
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK 2017 2016 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 298.281.736.571 261.275.039.555 Per 31 Desember 2017 (1.033.983.047) - (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (527.331.354) - 15. PERPAJAKAN 298.788.388.264 261.275.039.555 c. Pajak Penghasilan 3.329.775.133 43.334.260 Laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian (10.409.210.758) (11.805.111.943) Dikurangi : Rugi sebelum pajak penghasilan anak perusahaan setelah eliminasi 486.283.040 - Disesuaikan : 3.779.370.257 4.585.966.402 Jurnal eliminasi konsolidasian (2.813.782.328) (7.175.811.281) Laba sebelum pajak penghasilan perusahaan 44.929.765.774 47.186.047.559 Beda waktu : - 1.226.281.289 Penyisihan piutang ragu-ragu 2.261.682.489 Penyusutan aset tetap 1.720.233.703 Biaya Penurunan Nilai Asset 525.598.672 389.775.928 Beban imbalan pasca kerja - (10.338.202.115) 132.272.927 Jumlah Beda waktu - 47.307.871.076 40.725.585.149 Beda tetap : Beban pajak 1.300.082.504.995 1.168.227.411.583 Beban promosi 172.488.758.242 164.073.870.757 Sumbangan 21.232.603.694 2.322.981.726 Sewa rumah dinas Pendapatan Klaim (1.591.611.230.314) (1.394.535.023.682) Beban administrasi bank (95.292.307.826) (113.155.500.596) (11.868.272.474) (11.657.599.016) Jumlah Beda tetap (23.824.739.982) (3.223.687.405) (228.792.683.665) (187.947.546.634) Koreksi final : 114.489.793.347 106.877.266.789 Beban pokok penyebrangan 114.489.793.000 106.877.266.000 Beban usaha penyebrangan 28.622.448.250 26.719.316.500 Beban non usaha Pendapatan pokok penyebrangan 1.281.043.359 856.383.781 Pendapatan bunga depositi, jasa giro 101.467.103 - Pendapatan usaha pelabuhan atas sewa Pendapatan diluar usaha penyebrangan 25.880.424.868 25.862.932.719 27.262.935.330 26.719.316.500 Jumlah Koreksi final 1.359.512.920 Penghasilan kena pajak Perusahaan - Penghasilan kena pajak Perusahaan (dibulatkan) - - Taksiran pajak penghasilan Perusahaan 1.359.512.920 Pajak penghasilan dibayar dimuka - Pajak Penghasilan Pasal 22 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 25 Utang Pajak Penghasilan - Perusahaan Utang Pajak Penghasilan - Entitas Anak Utang Pajak Penghasilan - Konsolidasian Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 32
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. PERPAJAKAN (Lanjutan) d. Liabilitas Pajak Tangguhan Mutasi bruto akun pajak penghasilan tangguhan adalah sebagai berikut: 2017 Aset (Liabilitas) Dibebankan ke Laporan Dibebankan ke Laporan Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan Laba Rugi Laba Komprehensif Pajak Tangguhan Lainnya Saldo Awal Saldo Akhir Penyisihan piutang ragu-ragu 1.140.366.222 - Penyusutan aset tetap 685.413.122 (2.480.731.929) - 1.825.779.344 Beban imbalan pasca kerja (29.917.461.333) 4.943.812.424 (32.398.193.262) 944.842.564 18.805.513.037 Pajak Tangguhan 12.916.858.047 4.943.812.424 (395.523.143) (11.766.900.883) (16.315.190.163) 2016 Aset (Liabilitas) Dibebankan ke Laporan Dibebankan ke Laporan Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan Laba Rugi Laba Komprehensif Pajak Tangguhan Lainnya Saldo Awal Saldo Akhir Penyisihan piutang ragu-ragu 9.632.334 - Penyusutan aset tetap 675.780.788 (2.298.689.567) - 685.413.122 Beban imbalan pasca kerja (27.618.771.766) 1.146.491.602 1.400.170.220 (29.917.461.333) 12.916.858.047 Pajak Tangguhan 10.370.196.225 (1.142.565.631) 1.400.170.220 (16.315.190.164) (16.572.794.753) e. Rekonsiliasi Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2017 2016 Laba sebelum pajak - Perusahaan 298.788.388.264 261.275.039.555 Tarif pajak yang berlaku 25% 25% Pajak penghasilan sesuai tarif pajak yang berlaku 74.697.097.066 65.318.759.889 Pengaruh pajak atas beda tetap 11.826.967.769 10.181.396.287 Pengaruh pajak atas pengaruh koreksi pajak final (57.198.170.916) (46.986.886.658) Koreksi tidak terpulihkan dan pembulatan (307.922.632) (651.387.386) Beban pajak penghasilan 29.017.971.287 27.861.882.132 f. Administrasi Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri jumlah pajak yang terutang. Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal terhutangnya pajak. Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 23 atas laporan keuangan, Perusahaan pada tanggal 4 Januari 2017 telah mengikuti program pengampunan pajak. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 33
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. UTANG ASURANSI Saldo per 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp17.416.607.438 dan Rp16.084.805.866. Akun ini merupakan asuransi penumpang barang dan kendaraan. 17. BEBAN AKRUAL 2017 2016 Bonus dan tantiem 71.239.385.106 72.229.014.245 Listirk, air, telepon, BBM dan pelumas 17.071.036.271 7.910.104.544 Investasi - Sarana Pelabuhan 5.540.134.750 4.687.536.526 Jasa Konsultan 4.739.517.682 Docking 3.351.763.670 127.950.000 Pemeliharaan Deck & mesin 2.333.492.114 3.432.308.886 Pengoperasian KMP. BRR 2.000.000.800 2.164.966.584 Biaya Jasa Sandar dan Pelabuhan (Kapal) 1.731.421.761 1.833.333.700 Sewa Tanah 1.542.940.176 1.570.102.052 Cleaning Service dan Rumah Tangga 1.497.677.153 1.549.353.176 Pengamanan 1.001.393.436 Dokumen Kapal 928.141.826 Perlengkapan Kantor 785.701.557 883.716.287 Petugas Loket 716.252.098 836.044.368 Lembur 637.704.497 173.827.350 Pemeliharaan Pelabuhan 489.580.617 Pemeliharaan Gedung 481.970.405 - Perlengkapan Kapal 410.305.045 254.564.499 Pemeliharaan Alat Keselamatan 208.428.988 1.270.879.328 Inventaris Kantor, ATK, Fotocopy dan Majalah 172.770.000 272.346.810 Kendaraan operasional 131.214.675 154.323.169 Pemeliharaan Kendaraan Dinas 19.240.000 295.944.100 Pengobatan 88.965.000 135.091.050 Perjalanan dinas 36.130.350 124.407.162 Pajak Penghasilan Pasal 25 12.641.600 11.150.800 Pengadaan air tawar Pemeliharaan Peralatan Kantor - 9.557.080 Konsumsi kantor - - Pemeliharaan perlengkapan kantor - Lain-Lain ( masing-masing dibawah 10 juta ) - 17.453.257.192 - 635.057.422 Jumlah beban akrual 307.784.248 397.602.632 55.739.500 116.474.200.389 5.380.000 1.101.499.926 120.576.451.824 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 34
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK 2017 2016 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 1.705.680.000 - Per 31 Desember 2017 1.071.239.082 844.958.775 1.521.930.693 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 874.489.161 370.531.926 818.614.252 667.267.714 18. LIABILITAS JANGKA PENDEK LAINNYA 433.047.920 118.610.488 83.369.688 25.129.611 Utang tuntutan ganti rugi 25.847.864.292 Pendapatan diterima dimuka - Potongan Asuransi Tenaga Kerja 32.877.585.761 29.396.293.499 Dana Pensiun Potongan Tunjangan Hari Tua 37.864.025.864 Utang pajak (pajak air tawar dan pajak parkir) Utang Non Usaha Lain-lain dibawah Rp50.000.000,- Jumlah 19. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA Liabilitas estimasi pasca kerja terdiri dari : 2017 2016 Program Dana Pensiun 50.986.232.019 31.731.282.366 Program Tunjangan Hari Tua (THT) - - Program Berhenti dan Uang Duka Jumlah Liabilitas imbalan pasca kerja 24.235.820.116 19.936.149.816 75.222.052.135 51.667.432.182 Asumsi yang digunakan untuk menghitung estimasi biaya dan liabilitas pada tahun 2017 dan 2016 oleh PT Dian Artha Tama adalah sebagai berikut : 2017 2016 Usia pensiun : 56 tahun 56 tahun Tingkat kematian Tingkat cacat : : GAM - 1971 GAM - 1971 Usia 20 - 30 tahun : 0,01% 0,01% Usia 30 - 39 tahun Usia 40 - 49 tahun : 0,01% 0,01% Usia 50 - 55 tahun Tingkat pengunduran diri : : 0,01% 0,01% Usia 18 - 45 tahun Usia 46 - 55 tahun : 0,01% 0,01% Kenaikan PhDP : 5 % per tahun 5 % per tahun Tingkat bunga : : 10 % pada usia 46, turun 1% 10 % pada usia 46, turun 1% Kewajiban Aset secara linear sampai usia 55 th secara linear sampai usia 55 th Metode : 6% per tahun 6% per tahun : 7,1 % per tahun 8,4 % per tahun : 7,1 % per tahun 9,0 % per tahun : Projected Unit Credit Projected Unit Credit Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 35
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) a. Program Dana Pensiun Kewajiban Aktuaria per 31 Desember 2017 dan 2016 didasarkan kepada Laporan Aktuaris Independen PT Dian Artha Tama, adalah sebagai berikut: 2017 2016 1) Liabilitas imbalan pasca kerja dana pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan : Nilai kini liabilitas (272.524.108.571) (237.753.247.118) Nilai wajar aset 221.537.876.552 206.021.964.752 Status pendanaan (50.986.232.019) (31.731.282.366) Biaya jasa lalu yang belum diakui - - (Laba) Rugi aktuaria yang belum diakui - - Liabilitas yang diakui (50.986.232.019) (31.731.282.366) 2) Rekonsiliasi cadangan kewajiban imbalan pasca kerja : (31.731.282.366) (20.461.189.848) - - Liabilitas awal tahun Pembayaran imbalan (10.890.228.521) (8.647.387.571) Pendapatan (beban) tahun berjalan (14.386.834.858) (8.047.838.769) Pendapatan (beban) komprehensif lain 5.425.133.822 Iuran pemberian kerja 6.022.113.726 (31.731.282.366) Biaya dibayar dimuka (cadangan) akhir periode (50.986.232.019) 3) Biaya imbalan pasca kerja yang dibebankan pada laporan laba (rugi) : Biaya jasa kini 8.224.800.802 6.805.880.484 Biaya bunga 19.971.272.758 19.470.238.618 Pendapatan bunga dari aset (17.305.845.039) (17.628.731.531) Beban (Pendapatan) yang diakui 10.890.228.521 8.647.387.571 4) Penetapan (Laba) Rugi aktuaria dalam pendapatan komprehensif lain: 19.055.518.917 6.310.891.125 (4.668.684.059) 1.736.947.644 (Laba) Rugi aktuaria pada kewajiban (Laba) Rugi aktuaria pada aset 14.386.834.858 8.047.838.769 Pendapatan komprehensif lain b. Program Tunjangan Hari Tua (THT) Kewajiban Aktuaria per 31 Desember 2017 dan 2016 didasarkan kepada Laporan Aktuaris Independen PT Dian Artha Tama, adalah sebagai berikut: 1) Liabilitas imbalan pasca kerja dana pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan : Nilai kini liabilitas (52.237.454.328) (54.888.204.405) Nilai wajar aset 59.693.083.878 57.123.724.142 Surplus (defisit) 7.455.629.550 2.235.519.737 Biaya jasa lalu yang belum diakui - - (Laba) Rugi aktuaria yang belum diakui - - Biaya dibayar dimuka (cadangan) 7.455.629.550 2.235.519.737 Liabilitas yang diakui - - Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 36
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) 2017 2016 b. Program Tunjangan Hari Tua (THT) (lanjutan) 2.235.519.737 (2.637.509.513) - - 2) Rekonsiliasi cadangan kewajiban imbalan pasca kerja : Liabilitas awal tahun (2.773.241.063) (3.016.209.419) Pembayaran imbalan 5.478.277.774 5.209.237.721 Pendapatan (beban) tahun berjalan 2.515.073.102 2.680.000.948 Pendapatan (beban) komprehensif lain 7.455.629.550 2.235.519.737 Iuran pemberian kerja Biaya dibayar dimuka (cadangan) akhir periode 2.778.833.563 5.111.824.681 3) Biaya imbalan pasca kerja yang dibebankan pada laporan laba (rugi) : 2.773.241.063 (4.874.448.825) 4.610.609.170 Biaya jasa kini (4.798.392.828) - Biaya bunga 3.016.209.419 Pendapatan bunga dari aset 187.783.658 Bunga atas dampak dari aset (6.781.666.549) 2.773.241.063 1.572.428.828 Beban (Pendapatan) yang diakui 1.572.428.828 (5.209.237.721) 4) Penetapan (Laba) Rugi aktuaria dalam pendapatan komprehensif lain: (6.308.077.930) 1.017.583.814 (Laba) Rugi aktuaria pada kewajiban 5.032.326.155 (Laba) Rugi aktuaria pada aset Perubahan pada dampak batasan aset (tidak termasuk bunga) (258.167.961) Pendapatan komprehensif lain c. Program Berhenti dan Uang Duka (PKB) Perusahaan menyelenggarakan Program Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang menyediakan imbalan penghargaan masa kerja bagi karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela dan uang duka bagi karyawan yang meninggal dunia dan cacat sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama antara Serikat Pekerja Karyawan ASDP dengan Perusahaan. Kewajiban Aktuaria per 31 Desember 2017 dan 2016 didasarkan kepada Laporan Aktuaris Independen PT Dian Artha Tama, adalah sebagai berikut: 1) Liabilitas imbalan pasca kerja dana pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan : Nilai kini liabilitas (24.235.820.116) (19.936.149.816) Nilai wajar aset - - Status pendanaan (24.235.820.116) (19.936.149.816) Biaya jasa lalu yang belum diakui - - (Laba) Rugi aktuaria yang belum diakui - - Liabilitas yang diakui (24.235.820.116) (19.936.149.816) 2) Rekonsiliasi cadangan kewajiban imbalan pasca kerja : (19.936.149.816) (18.382.085.540) 6.905.065.714 5.190.842.030 Liabilitas awal tahun (5.558.153.215) (3.982.826.475) Pembayaran imbalan (5.646.582.799) (2.762.079.831) Pendapatan (beban) tahun berjalan - - Pendapatan (beban) komprehensif lain Iuran pemberian kerja (24.235.820.116) (19.936.149.816) Biaya dibayar dimuka (cadangan) akhir periode Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 37
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) c. Program Berhenti dan Uang Duka (PKB) (lanjutan) 2017 2016 3) Biaya imbalan pasca kerja yang dibebankan pada laporan laba (rugi) : 2.328.438.776 1.654.387.699 Biaya jasa kini 2.656.045.082 Biaya bunga 1.674.636.585 - Biaya jasa lalu : - a. Vested - 3.982.826.475 b. Amandemen program 1.227.471.548 5.558.153.215 Beban (Pendapatan) yang diakui 4) Penetapan (Laba) Rugi aktuaria dalam pendapatan komprehensif lain: 5.646.582.799 2.762.079.831 - - (Laba) Rugi aktuaria pada kewajiban (Laba) Rugi aktuaria pada aset 5.646.582.799 2.762.079.831 Pendapatan komprehensif lain 20. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN Jumlah aset dan liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: 2017 2016 Pembayaran sewa minimum : 156.631.427.613 (29.048.490.120) PT PANN Pembiayaan Maritim 90.484.619.595 127.582.937.493 Dikurangi : Bunga tangguhan (17.446.951.514) 73.037.668.090 Nilai tunai 73.037.668.089 54.545.269.403 Bagian : 49.613.198.738 Jangka panjang 23.424.469.351 Jangka pendek (bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun) Aset sewa pembiayaan merupakan sewa guna usaha kapal dengan opsi beli uang terdiri dari 2 kapal di tahun 2017 yaitu: 1. KMP Port Link 5 Eks MV No 5 Mirae, dengan surat perjanjian No. 10 tanggal 5 Juni 2013 dengan PT PANN Pembiayaan Maritim (PT PPM), harga kapal sebesar USD 11,200,000 atau sejumlah Rp 110.320.000.000. Nilai pembiayaan adalah sebesar 80% dari harga kapal atau ekuivalen sebesar Rp 88,256.000.000, jangka waktu sewa guna usaha selama 48 bulan dengan suku bunga 10,25% per tahun, bersifat mengambang yang dapat berubah sesuai ketentuan bunga dari Bank sumber Dana Lessor yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 2. KMP Port Link 8 Eks MV Songlim Golden Blue, dengan surat perjanjian No. 11 tanggal 28 Maret 2016 dan addendum 1 No.09 tanggal 24 Agustus 2016 dengan PT PANN Pembiayaan Maritim (PT PPM), harga kapal sebesar USD6,750,000 atau setara Rp89.835.750.000. Nilai pembiayaan adalah sebesar 79,70% dari harga kapal atau ekuivalen sebesar Rp71.604.000.000, jangka waktu sewa guna usaha selama 72 bulan dengan suku bunga 12,50% per tahun, bersifat mengambang yang dapat berubah sesuai ketentuan bunga dari Bank sumber Dana Lessor yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 38
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan) Aset sewa pembiayaan merupakan sewa guna usaha kapal dengan opsi beli uang terdiri dari 5 kapal di tahun 2016, yaitu: 1. KMP Port Link II Eks MV No1 Seodong, dengan surat addendum 1 atas perjanjian No. 52 tanggal 26 Juli 2012 dengan PT PANN (Persero), harga kapal sebesar USD2.750.000 atau sejumlah Rp26.106.025.000. Nilai pembiayaan adalah sebesar 80% dari harga kapal atau ekuivalen sebesar Rp20.886.800.000, jangka waktu sewa guna usaha selama 48 bulan dengan suku bunga 10,25% per tahun, bersifat mengambang yang dapat berubah sesuai ketentuan bunga dari Bank sumber Dana Lessor yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 2. KMP Port Link III Eks MV Sechang Cordelia, dengan surat addendum 1 atas perjanjian No. 60 tanggal 27 Nopember 2012 dengan PT PANN (Persero), harga kapal sebesar USD 5.950.000 atau sejumlah Rp 57.715.000.000. Nilai pembiayaan adalah sebesar 80% dari harga kapal atau ekuivalen sebesar Rp46.172.000.000, jangka waktu sewa guna usaha selama 48 bulan dengan suku bunga 10,25% per tahun, bersifat mengambang yang dapat berubah sesuai ketentuan bunga dari Bank sumber Dana Lessor yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 3. KMP Port Link 5 Eks MV No 5 Mirae, dengan surat perjanjian No. 10 tanggal 5 Juni 2013 dengan PT PANN Pembiayaan Maritim (PT PPM), harga kapal sebesar USD 11,200,000 atau sejumlah Rp 110.320.000.000. Nilai pembiayaan adalah sebesar 80% dari harga kapal atau ekuivalen sebesar Rp 88,256.000.000, jangka waktu sewa guna usaha selama 48 bulan dengan suku bunga 10,25% per tahun, bersifat mengambang yang dapat berubah sesuai ketentuan bunga dari Bank sumber Dana Lessor yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 4. KMP Port Link 7 Eks MV Yong-joo, dengan surat perjanjian No. 08 tanggal 5 Juni 2013 dengan PT PANN Pembiayaan Maritim (PT PPM), harga kapal sebesar USD 4.650.000 atau sejumlah Rp 45.802.500.000. Nilai pembiayaan adalah sebesar 80% dari harga kapal atau ekuivalen sebesar Rp 36.642.000.000, jangka waktu sewa guna usaha selama 48 bulan dengan suku bunga 10,25% per tahun, bersifat mengambang yang dapat berubah sesuai ketentuan bunga dari Bank sumber Dana Lessor yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 5. KMP Port Link 8 Eks MV Songlim Golden Blue, dengan surat perjanjian No. 11 tanggal 28 Maret 2016 dan addendum 1 No.09 tanggal 24 Agustus 2016 dengan PT PANN Pembiayaan Maritim (PT PPM), harga kapal sebesar USD6,750,000 atau setara Rp89.835.750.000. Nilai pembiayaan adalah sebesar 79,70% dari harga kapal atau ekuivalen sebesar Rp71.604.000.000, jangka waktu sewa guna usaha selama 72 bulan dengan suku bunga 12,50% per tahun, bersifat mengambang yang dapat berubah sesuai ketentuan bunga dari Bank sumber Dana Lessor yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kisaran tingkat bunga per tahun 2017 2016 Kisaran jangka waktu Kisaran angsuran per bulan 11,50% - 12,50% 11,50% - 12,50% 30 - 72 bulan 48 - 72 bulan Rp1.469.051.541 - Rp2.104.147.987 Rp494.593.121 - Rp2.121.877.269 21. MODAL SAHAM Sesuai dengan akta notaris no.16 tanggal 5 Februari 2016 yang dibuat oleh notaris Johny Dwikora Aron, SH dan telah disahkan Menteri Hukum dan HAM sesuai Surat Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-AH.01.03-0017684 tanggal 5 Februari 2016 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT ASDP Indonesia Ferry dan surat Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia nomor S-25/MBU/01/2016 tanggal 11 Januari 2016 modal disetor perseroan ditingkatkan dari semula sebesar Rp1.989.250.000.000 menjadi sebesar Rp2.989.250.000.000. Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut: 2017 Pemegang Saham Saham (Lembar) Nilai Nominal Per Saham Kepemilikan (%) Jumlah Modal (Rp) Ditempatkan dan Disetor Penuh Negara Republik Indonesia 2.989.250 1.000.000 100 2.989.250.000.000 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 39
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2017 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. BANTUAN PEMERINTAH YANG BELUM DITENTUKAN STATUSNYA (BPYBDS) 2017 2016 Saldo awal 1.662.528.350.959 1.063.948.713.927 Penambahan tahun berjalan - 598.579.637.032 Pengurangan tahun berjalan - Saldo akhir (868.238.877.777) 794.289.473.182 1.662.528.350.959 Akun ini merupakan kekayaan Negara yang diserahkan kepada Perusahaan, tetapi masih menunggu diterbitkan Peraturan Pemerintah mengenai status kekayaan Negara tersebut sebagai modal ditempatkan dan disetor dengan rincian sebagai berikut: Berita Acara Serah Terima 2017 2016 - 17.459.840.200 KMP. Binaul (150 GT) 13/BA/KPA/SDP/XII/2015 - 29.341.003.780 - 34.802.053.000 KMP. Bahtera Mas II (500 GT) 12/BA/KPA/SDP/XI/2015 - 14.573.382.700 - 34.704.408.750 KMP. Ile Labalekan (750 GT) KU.103/359/IX/SKPLLASDP-NTT/2015 - 34.531.393.000 - 34.640.423.345 KMP. Sultan Murhum (300 GT) PL.301/30/I/PLLASDP/PHB-2015 - 34.599.950.000 - 23.105.340.473 KMP. Kalabia (750 GT) 10/BA/KPA/SDP/IV/2015 - 163.934.305.700 - 164.074.779.880 KMP. Moinit (750 GT) 10/BA/KPA/SDP/IV/2015 - 163.970.113.999 - 34.931.780.950 KMP. Lema (750 GT) 10/BA/KPA/SDP/IV/2015 - 19.335.272.000 KMP. Erana (750 GT) 10/BA/KPA/SDP/IV/2015 - 7.264.995.000 KMP. Bambit (300 GT) 10/BA/KPA/SDP/IV/2015 22.389.677.000 22.389.677.000 - 22.546.622.000 KMP. Batumandi (5000 GT) 09/BA/KPA/SDP/IV/2015 - 34.423.213.000 32.155.515.000 KMP. Sebuku (5000 GT) 09/BA/KPA/SDP/IV/2015 32.155.515.000 23.144.189.750 23.144.189.750 34.409.115.950 KMP. Legundi (5000 GT) 09/BA/KPA/SDP/IV/2015 34.409.115.950 34.307.255.950 34.307.255.950 26.814.612.000 KMP. Inerie II (750 GT) KU.103/61/III/SKPLLASDP-NTT/2015 26.814.612.000 22.489.470.500 22.489.470.500 17.441.750.000 Dermaga Penyeberangan Gilimanuk KU.011/1/6/BASTO/BLLAJSDP-DPS/2015 17.441.750.000 132.978.286.601 132.978.286.601 3.021.343.339 Dermaga Bolok II & Pembangunan 1 unit 3.021.343.339 158.671.024.742 lampu Pelabuhan Labuhan Bajo KU.103/63/III/SKPLLASDP-NTT/2015 158.671.024.742 121.703.305.350 Dermaga Penyeberangan Paciran (Lanjutan) & Break Water 121.703.305.350 7.352.522.500 sisi Barat Pelabuhan Paciran 07/LLASDP-JTM/SRT-II/2015 7.352.522.500 7.352.522.500 KMP. Teluk Tolo (300 GT) KU.103/34/IV/PLLASDP-ST/2014 7.352.522.500 34.881.625.000 34.881.625.000 KMP. Gili Iyang (750 GT) 02/ST/KPA/IV/2014 59.951.700.000 59.951.700.000 31.497.407.000 KMP. Labuhan Haji BA.STO/02/PLLASDP-Aceh/XI/2012 31.497.407.000 23.728.150.000 23.728.150.000 KMP. Manta II 03/BA/KPA/VI/2013 KMP. Wayangan 02/BA/KPA/VI/2013 KMP. Ranaka 02/BA/KPA/VI/2013 KMP. Gambolo KU.403/SPLLASDP/26/PHB-2013 KMP. Kundur 02/BASTOS/KEPRI-RoRo.12/2013 Pelabuhan Penyeberangan Waipirit KU.103/08/XII/PLLASDP-MAL/2015 Dermaga V Merak, Dermaga VI Bakauheni 01/PTASDP-BASTO/XII/2015 Dermaga Penyeberangan Merak V Tahap II 01/PTASDP-BASTO/XII/2015 Dermaga Penyeberangan Merak VI Tahap I S/D Tahap III dan biaya FS dan DED 01/PTASDP-BASTO/XII/2015 Dermaga Penyeberangan Bakauheni VI Tahap I s.d Tahap III dan biaya FS dan DED 01/PTASDP-BASTO/XII/2015 Pembangunan Elevated Side Ramp Dermaga II Merak 01/PTASDP-BASTO/XII/2015 Pembangunan Elevated Side Ramp Dermaga II Bakauheni 01/PTASDP-BASTO/XII/2015 KMP. Dalente Woba KU.001/53/P-LLASDP/SU-2016 Dermaga MB III Pelabuhan Ketapang tahap I s/d III termasuk pekerjaan pengawas 01/Hubdat.Jatim/STO/IV/2016 Dermaga II Bastiong KU.10/186/LLASDP/MU/2015 KMP. Ngafi KU.10/179.1/SAT-LLASDP/MU/2015 Jumlah Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya 794.289.473.182 1.662.528.350.959 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 40
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228
- 229
- 230
- 231
- 232
- 233
- 234
- 235
- 236
- 237
- 238
- 239
- 240
- 241
- 242
- 243
- 244
- 245
- 246
- 247
- 248
- 249
- 250
- 251
- 252
- 253
- 254
- 255
- 256
- 257
- 258
- 259
- 260
- 261
- 262
- 263
- 264
- 265
- 266
- 267
- 268
- 269
- 270
- 271
- 272
- 273
- 274
- 275
- 276
- 277
- 278
- 279
- 280
- 281
- 282
- 283
- 284
- 285
- 286
- 287
- 288
- 289
- 290
- 291
- 292
- 293
- 294
- 295
- 296
- 297
- 298
- 299
- 300
- 301
- 302
- 303
- 304
- 305
- 306
- 307
- 308
- 309
- 310
- 311
- 312
- 313
- 314
- 315
- 316
- 317
- 318
- 319
- 320
- 321
- 322
- 323
- 324
- 325
- 326
- 327
- 328
- 329
- 330
- 331
- 332
- 333
- 334
- 335
- 336
- 337
- 338
- 339
- 340
- 341
- 342
- 343
- 344
- 345
- 346
- 347
- 348
- 349
- 350
- 351
- 352
- 353
- 354
- 355
- 356
- 357
- 358
- 359
- 360
- 361
- 362
- 363
- 364
- 365
- 366
- 367
- 368
- 369
- 370
- 371
- 372
- 373
- 374
- 375