Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore MEMBANGUN SEMPADAN NEGERI

MEMBANGUN SEMPADAN NEGERI

Published by Dagu Komunika Bookcases, 2022-09-20 13:36:27

Description: Dedikasi Kementerian PUPR dalam membangun 7 (tujuh) Pos Lintas Batas Negara (PLBN) sebagai embrio pertumbuhan perekonomian lokal

Search

Read the Text Version

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT ARUK BADAU ENTIKONG SKOUW WINI MOTAMASIN MOTAAIN DEDIKASI KEMENTERIAN PUPR MEMBANGUN 7 (TUJUH) POS LINTAS BATAS NEGARA SEBAGAI EMBRIO PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN LOKAL 1

2

ARUK BADAU ENTIKONG SKOUW WINI MOTAMASIN MOTAAIN 3

4

Kita ingin rakyat-rakyat Indonesia yang berada di pinggiran, di kawasan perbatasan, di pulau-pulau terdepan, di kawasan terisolir merasakan hadirnya negara, merasakan buah pembangunan, dan merasa bangga menjadi Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Joko Widodo Presiden Republik Indonesia 5

6

Pos Lintas Batas Negara (PLBN) merupakan infrastruktur penting bukan hanya dalam bidang politik dan kedaulatan, tetapi juga sebagai embrio pertumbuhan perekonomian lokal. PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk, namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan. M. Basuki Hadimuljono Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 7

DAFTAR ISI 11 Pendahuluan PRIORITAS UNTUK MASYARAKAT PERBATASAN 23 PLBN Terpadu Entikong Menata Perekonomian, Cipatakan Kemandirian 93 PLBN Terpadu Aruk MEMACU PERTUMBUHAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN 139 PLBN Terpadu Badau MENYAMBUT ASA BERJUANG MENJADI LEBIH BAIK

197 PLBN Terpadu Motaain mengukur harapan meraih masa depan yang lebih baik 269 PLBN Terpadu Motaain membuka akses memacu pertumbuhan 347 PLBN Terpadu Wini menguak pesona keindahan di ujung timur nusa 441 PLBN Terpadu Skouw menyibak keterasingan menyambut masa depan

10

Pendahuluan PrMPioearrsibtyaaastraausknaantut k 11 11

Prioritas untuk Masyarakat Perbatasan Pemerintah memberikan perhatian khusus pada pembangunan di daerah-daerah perbatasan. Era dimana kondisi daerah-daerah di perbatasan yang sudah lama kurang mendapatkan perhatian harus segera diakhiri. Karena itu sejak awal pemerintahan periode pertama Presiden Ir. Joko Widodo, pemerintah mendorong percepatan pelaksanaan pembangunan PLBN-PLBN Terpadu di berbagai wilayah Indonesia. Secara tegas, Presiden memerintahkan agar segala hal yang berkaitan dengan sukses pembangunan PLBN-PLBN tersebut disegerakan, dipercepat. Semua proses yang menghambat dan menjadi kendala harus segera dituntaskan sehingga masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan segera dapat memiliki infrastruktur yang baik dan terbebas dari keterpencilan dan kemiskinan. Kesungguhan komitmen pemerintah untuk mempercepat proses pembangunan PLBN dibuktikan dengan hadirnya beberapa peraturan perundang-undangan untuk memastikan bahwa proses pembangunan di wilayah-wilayah perbatasan melalui pembangunan PLBN serta Sarana Prasarana Penunjang tersebut dapat dilakukan dengan cepat. Menyadari bahwa dalam proses tersebut diperlukan dukungan dari berbagai pihak, terutama pemerintah daerah di lokasi pembangunan PLBN tersebut, maka seluruh stakeholder terkait diwajibkan ikut mendukung dan berpartisipasi 12

Para pelintas batas berjalan kaki menuju gerbang perbatasan 13

Prioritas Untuk Masyarakat Perbatasan Melalui pos pemeriksaan yang telah dilengkapi dengan teknologi keamanan terkini 14

secara aktif demi segera terwujud dan beroperasinya Sebagai langkah awal, pemerintah memulai program PLBN-PLBN di berbagai daerah perbatasan Indonesia pembangunan PLBN Terpadu di tujuh (7) daerah dan dalam waktu cepat. lokasi yaitu: 1) Provinsi Kalimantan Barat (Kalimantan Barat) meliputi PLBN Terpadu Entikong di Kabupaten Untuk memastikan komitmen dan dukungan Sanggau, PLBN Terpadu Aruk di Kabupaten Sambas nyata seluruh stakeholder yang terlibat, presiden dan PLBN Terpadu Badau di Kabupaten Kapuas Hulu; mengeluarkan Instruksi Presiden RI Nomor 6 tahun 2) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meliputi : PLBN 2015 tentang Percepatan Pembangunan 7 (tujuh) Terpadu Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara/TTU, PLBN Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di PLBN Terpadu Motaain di Kabupaten Belu dan PLBN Kawasan Perbatasan, Perpres RI Nomor 3 tahun Terpadu Motamasin di Kabupaten Malaka; 3) Provinsi 2016, Perpres RI Nomor 58 tahun 2017, dan Perpres Papua ada PLBN Terpadu Skouw di Kota Jayapura. RI Nomor 56 tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Dasar Hukum pembangunan Pos Lintas Batas Negara Republik Indonesia INPRES NO. 6 TAHUN 2015 GELOMBANG I TAHAP 1 Percepatan pembangunan ZONA INTI 7 (tujuh) Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu dan PLBN TERPADU ARUK PLBN TERPADU MOTAAIN PLBN TERPADU SKOUW sarana prasarana penunjang di Kawasan Perbatasan PLBN TERPADU ENTIKONG PLBN TERPADU MOTAMASIN PLBN TERPADU BADAU PLBN TERPADU WINI PERPRES NO. 3 TAHUN 2016 GELOMBANG I TAHAP 2 PERPRES NO. 58 TAHUN 2017 ZONA PENDUKUNG (SARPRAS) PERPRES NO. 56 TAHUN 2018 PLBN TERPADU ARUK PLBN TERPADU MOTAAIN PLBN TERPADU SKOUW Percepatan Proyek Strategis Nasional PLBN TERPADU ENTIKONG PLBN TERPADU MOTAMASIN PLBN TERPADU BADAU PLBN TERPADU WINI INPRES NO. 1 TAHUN 2019 GELOMBANG II Tanggal 17 Januari 2019 Tentang Percepatan pembangunan JAGOI BABANG, LONG MIDANG, SEI PANCANG, SOTA, OEPOLI, 11 (sebelas) PLBN Terpadu dan YETETKUN, LABANG, SERASAN, LONG NAWANG, JASA/SUNGAI KELIK, DAN Sarana Prasarana Penunjang di NAPAN Kawasan Perbatasan 15

Prioritas Untuk Masyarakat Perbatasan Pembangunan di 7 Pos Lintas Batas Negara ini merupakan Gelombang I yang terbagi menjadi 3 tahap, yaitu Zona Inti (tahap 1) yang meliputi bangunan utama, bangunan pemeriksa terpadu kedatangan, klinik, car wash atau disinfectant, jembatan timbang, pemindai truk, bangunan pemeriksaan keberangkatan, gudang sita, kennel, bangunan utilitas, bangunan check point dan monumen. Zona Pendukung (tahap 2) berupa berupa mess pegawai, wisma Indonesia, gedung serba guna, food court, masjid, gereja dan pasar. Sarana Prasarana Zona Pendukung (tahap 3) berupa Patung Bung Karno dan bangunan pelengkap. Kehadiran tujuh (7) PLBN Terpadu yang menjadi langkah awal pemerintah menata, membangun dan mengembangkan wilayah-wilayah perbatasan Indonesia menjadi penanda penting, awal dari era kebangkitan daerah-daerah perbatasan di Indonesia. Melepas Belenggu Ketergantungan Masyarakat di perbatasan Entikong telah puluhan tahun lebih dekat secara jarak dan emosional dengan masyarakat Malaysia, khususnya yang lokasinya berdekatan dengan tapal batas Indonesia. Kedekatan tersebut dipicu oleh kondisi tapal batas Malaysia yang lebih baik, berkembang dan maju dibandingkan kondisi di wilayah perbatasan Indonesia. Di wilayah Malaysia, warga perbatasan Indonesia mendapatkan berbagai kebutuhan sehari-hari dengan lebih mudah, dekat dan murah. Kondisi tersebut juga akhirnya menjadikan masyarakat di sekitar perbatasan Entikong lebih akrab dengan Ringgit yang merupakan mata uang Malaysia, dibandingkan dengan Rupiah. Masyarakat perbatasan Entikong 16

17

Prioritas Untuk Masyarakat Perbatasan 18

Akses yang jauh dan kondisi infrastruktur jalan yang buruk, menjadi salah satu alasan masyarakat untuk memilih pergi ke Malaysia dibandingkan ke Pontianak. Persoalan-persoalan tersebut menjadi salah satu dasar pertimbangan pemerintah untuk menyegerakan pembangunan PLBN-PLBN Terpadu. Masyarakat di perbatasan telah lama memiliki persoalan terkait keterbatasan akses dan infrastruktur. Dalam kondisi tersebut negara harus hadir untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Kehadiran PLBN Terpadu dibangun dengan waktu cepat untuk membantu masyarakat perbatasan melepaskan belenggu ketergantungan dari negara lain. Inilah bukti nyata bahwa kehadiran pemerintah yang sungguh sangat serius di tengah persoalan masyarakat, khususnya masyarakat di perbatasan. Tekad dan sinyal terhadap besarnya perhatian terhadap daerah-daerah yang sempat termarginalkan tersebut tidak hanya diucapkan, namun dituangkan dalam sembilan (9) program prioritas yang dikenal dengan Nawacita. Kesembilan program pembangunan prioritas tersebut didesain untuk menjadi jalan perubahan untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi serta berkepribadian dalam kebudayaan. Nawacita butir ketiga menegaskan tekad pemerintah untuk memperkuat daerah-daerah pinggiran dan desa- desa dalam kerangka negara kesatuan sebagai basis kekuatan dalam membangun negara. Pemikiran ini tentu dilandasi oleh pengamatan panjang pemerintah terhadap keterbatasan kondisi daerah-daerah pinggiran dan desa-desa yang selama ini kurang diperhatikan. Membangun perbatasan merupakan bentuk perhatian dari pemerintah terhadap daerah-daerah yang sempat termarginalkan 19

Prioritas Untuk Masyarakat Perbatasan Gagasan memperkuat daerah pinggiran dan desa-desa PLBN Terpadu di tujuh (7) daerah perbatasan Indonesia adalah juga bentuk keberpihakan pemerintah, sekaligus saat ini sudah terbangun gedung pelayanan megah pemenuhan janji konstitusi untuk mensejahterakan yang dilengkapi berbagai fasilitas pendukung seluruh warga masyarakat Indonesia. pelayanan, infrastruktur pendukung yang bagus seperti jalan, jalan lingkungan, drainase, pengelolaan Agenda penguatan wilayah-wilayah perbatasan sampah, air minum sebagai infrastruktur pendukung menjadi semakin strategis maknanya karena perbatasan untuk menciptakan kawasan yang nyaman. Selanjutnya tidak hanya merupakan 'wajah, representasi, gerbang juga dibangun masjid, mini terminal, pasar tradisional, menuju dan keluar Indonesia tapi sekaligus simbol pasar moderen, toko serba ada, food court, areal parkir kedaulatan, benteng penting pertahanan dan serta ruang terbuka hijau. keamanan negara,' yang keberadaannya harus dijaga dengan baik. Pemerintah berharap dan tentu berkeyakinan bahwa pemanfaatan dengan tepat dan baik berbagai Mengejar Ketertinggalan dan Berdiri Sejajar fasilitas yang telah dibangun tersebut akan memacu perekonomian masyarakat untuk bergerak lebih cepat. Kawasan perbatasan adalah bagian wilayah provinsi, Melalui embrio pertumbuhan sentra ekonomi di kabupaten atau kota yang langsung bersinggungan wilayah perbatasan ini, diharapkan kemajuan Indonesia dengan garis batas negara (atau wilayah negara) dan/ dapat dilihat negara lain dan dinikmati manfaatnya atau yang memiliki hubungan fungsional (keterkaitan). oleh masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di Sedangkan Garis Batas Antar Negara adalah suatu garis daerah perbatasan tersebut. yang memisahkan wilayah kedaulatan dan yurisdiksi satu negara dengan negara lain yang berbatasan, baik itu yang letaknya berhadapan (opposite) maupun berdampingan/berdekatan. Pembangunan PLBN Terpadu tahap pertama yang telah dilakukan di tujuh (7) daerah perbatasan Indonesia telah berhasil mengubah pandangan sebagian besar masyarakat bahwa perbatasan tidak lagi identik dengan kemiskinan dan keterbelakangan. Kehadiran tujuh (7) PLBN terpadu yang megah, lengkap dengan berbagai infrastruktur pendukungnya membuktikan bahwa setiap warga negara Indonesia, dimanapun berada mendapatkan perhatian yang sama dari pemerintah. 20

Terbukanya akses jalan tentu saja membawa pergerakan ekonomi yang besar bagi masyarakat perbatasan 21

Motif Borneo 22

PLBN Entikong MenaKMMtaPeeLemBPnnNecaaErKMinntpeatedketimkaPinoorkennciaaagrionpnenmdktaioirkaniaanonn,mian, 23

Mengenal PLBN Terpadu Entikong Perbatasan Entikong PLBN Terpadu Entikong terletak di Jalan Lintas Malindo, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Kecamatan Entikong termasuk wilayah yang berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia Timur. Secara geografis, kecamatan Entikong berada pada jalur Trans Borneo yang menghubungkan Serawak, Sabah, dan Brunei Darussalam. Kecamatan yang memiliki luas 506,89 km persegi tersebut terdiri dari lima desa, yaitu Desa Entikong, Desa Nekan, Desa Pala Pasang, Desa Suruh Tembawang, Desa Semanget. Kelima desa ini terbagi lagi menjadi 37 dusun, yang delapan di antaranya berbatasan langsung dengan Negara Malaysia. Yakni Dusun Entikong, Sontas, dan Serangkang (Entikong); Panga (Semanget); Pala Pasang, Mangkau, 24

dan Entabang (Pala Pasang); dan Gun Jemak (Suruh jiwa. Wilayah Sanggau dipenuhi investasi di bidang Tembawang). perkebunan sawit dan sebagian lainnya di bidang pertambangan. Hanya sebagian saja yang merupakan Sementara itu, menurut data Badan Pusat Statistik tahun area hutan produksi, termasuk di Kecamatan Entikong. 2017, jumlah penduduk kecamatan Entikong mencapai Penduduk Kabupaten Sanggau secara etnisitas sangat 18.166 jiwa. Mata pencaharian penduduknya mayoritas beragam. Mayoritas penduduknya merupakan Suku petani dan perkebunan serta pedagang. Dayak, disusul Suku Melayu, dan Tionghoa, serta pendatang dari etnis Jawa dan Batak. Agama mayoritas Kabupaten Sanggau memiliki lebih luas 12.857,70 di Kabupaten Sanggau adalah Kristen Katolik, Kristen km persegi. Jumlah penduduknya hampir 500 ribu Protestan, dan Islam. Pemeriksaan yang ketat kepada para pelintas batas 25

Mengenal PLBN TERPADU Entikong Luas Lahan : 8.03 Ha Pembangunannya meliputi : 1. Bangunan utama Luas Bangunan : 19.493 m2 2. Pos lintas kendaraan pemeriksa 3. Bangunan pemeriksaan kargo 4. Bangunan Utilitas (Rumah Pompa & Power House) Waktu pelaksanaan 5. Monumen 11 Agustus 2015 - 15 Desember 2016 6. Gerbang kedatangan dan keberangkatan 7. Jalan Biaya Pelaksanaan 8. Lansekap Rp 152.491.000.000,- 9. Jalur Pedestrian 26

PLBN Terpadu Entikong 27

28

PLBN Terpadu Entikong 29

Transformasi Perbatasan Tertua di Indonesia Wajah Baru Mengalihkan Pandangan Bangsa “Negara kita telah merdeka lebih dari tujuh dekade, pemimpin juga datang dan pergi. Tetapi baru sekarang ini, pada era pemerintahan Bapak Ir. Joko Widodo dan Bapak Jusuf Kalla, perbatasan mendapatkan perhatian yang serius. Bagi kami ini seperti mujizat. Hal yang tidak pernah kami bayangkan akan benar- benar terjadi di Entikong. Ini prestasi yang sangat membanggakan,” ungkap Victor Dunant, Kepala BNPP mengungkapkan ketakjubannya melihat kondisi kawasan PLBN Terpadu Entikong yang telah berubah 180 derajat. Tidak hanya Victor Dunant, masyarakat Indonesia, bahkan masyarakat dari berbagai negara tiba-tiba teralihkan pandangannya ‘melihat’ Entikong dengan sorot penuh kekaguman. “Kami tidak hanya kedatangan tamu dari seluruh penjuru Indonesia, tapi juga dari berbagai negara yang kebetulan sedang berkunjung ke Kuala Lumpur. Ada tamu dari Singapura, Philipina, Eropa bahkan Amerika Serikat. Mereka umumnya mengatakan penasaran dengan pemberitaan media mengenai kondisi Entikong hari ini. Kami tentu bersyukur atas kondisi ini, karena Entikong yang sebelumnya tidak dikenal banyak orang sekarang malah mendapatkan banyak perhatian,” ungkap Victor penuh rasa bangga. 30

PLBN Terpadu Entikong memang telah berubah dengan keunikan kontur tanah, sehingga beberapa total. Di atas areal seluas 8.03 Ha dengan bangunan tampak bangunan tidak terlihat flat, tapi bertingkat, seluas 19.493 meter persegi ini terdapat bangunan sangat moderen dan indah. utama, pos pemeriksaan lintas kendaraan, bangunan untuk pemeriksaan cargo, rumah pompa dan power PLBN Terpadu Entikong yang dibangun pemerintah house, monumen dengan burung Garuda gerbang dengan anggaran terbesar dibandingkan PLBN Terpadu kedatangan dan keberangkatan, jalur pejalan kaki, serta lainnya memang dilengkapi fasilitas pendukung yang lansekap taman yang tertata rapi. sangat lengkap dan moderen. Sentuhan tidak hanya dilakukan dari sisi ketersediaan bangunan, tapi juga Kontur tanah yang berbukit di sekitar area PLBN Terpadu infrastruktur pendukung penting untuk membuka Entikong menciptakan pemandangan indah, karena akses menuju dan dari Entikong. area kawasan utama berada di antara bukit. Kondisi kawasan PLBN Terpadu Entikong semakin indah, karena Pelebaran dan perbaikan jalan sepanjang 42 km dari telah dibangun kawasan atau zona pendukung dengan batas Serawak - Entikong - Balai Karangan - Kembayan kontur tanah yang lebih tinggi lengkap dengan masjid juga telah dilakukan. Akses jalan juga diperlebar dari 6 berdesain minimalis yang sangat artistik. Bangunan di meter menjadi sesuai dengan standar nasional yaitu 7,5 area zona pendukung desainnya juga telah disesuaikan meter. Selain itu, juga terdapat penambahan lajur jalan. 31

Transformasi Perbatasan Tertua di Indonesia Dari total panjang jalan 42 km, dilakukan penambahan sepuluh sampai 12 jam untuk tiba di Entikong, itupun lajur sepanjang 4,8 km pada jalur yang memasuki dengan catatan jika tidak terjadi hujan. Jalan-jalan di kawasan PLBN Terpadu Entikong. sekitar perbatasan juga tidak lebih baik kondisinya. Ketersediaan infastruktur jalan raya memang menjadi Itu dulu, sekarang semua sudah berbeda. Jalan menuju masalah yang sangat serius termasuk akses jalan raya Entikong dari Pontianak sudah mulus dan lebar. Hanya menuju Entikong. Jarak dari ibu kota Provinsi Kalimantan perlu waktu sekitar 5 sampai 6 jam saja untuk tiba Barat yaitu Pontianak yang berkisar 255 km dengan dari Pontianak menuju Entikong. Melalui perbaikan kondisi jalan rusak, berlumpur dan berbatu sangat infrastruktur jalan ini diharapkan mobilitas sulit dilintasi kendaraan bermotor. Diperlukan waktu Pengecekan passport 32

KARANTINA TUMBUHAN PLBN TERPADU ENTIKONG untuk melindungi kelestarian sumber daya alam yang kita miliki 33 33

Transformasi Perbatasan Tertua di Indonesia orang dan barang menuju dan dari Entikong bisa yang sekarang tampil sangat mengesankan dengan lebih lancar dan cepat. “Jalan ini dulu sulit dilintasi gedung utama yang mengadopsi ornamen khas suku kendaraan biasa. Kendaraan operasional teman-teman Dayak ini tidak hanya berfungsi sebagai penanda batas di kantor perbatasan lain yang sudah standar lapangan wilayah dengan negara Malaysia , tetapi juga diharapkan seperti double gardan juga hancur. Apalagi ban, dalam segera dapat digerakkan untuk meningkatkan perjalanan bisa pecah berkali-kali. Rasanya miris jika perekonomian warga masyarakat di sekitarnya. memikirkan hal itu lagi. Makanya kami sangat bersyukur atas kondisi sekarang ini. Akhirnya kami bisa merasakan Jalur lalu lintas orang dan barang melalui perbatasan pembangunan seperti saudara-saudara kami yang telah Entikong telah ada dan dimanfaatkan sejak puluhan lebih dulu maju,” tutur Victor. tahun lalu. Melalui jalur Entikong yang sering disebut jalur sutra karena menjadi perlintasan antarnegara Pembangunan jalan raya yang lebih bagus dan yang dapat ditempuh dengan mudah tanpa melewati lebar, ternyata juga berdampak signifikan terhadap sungai atau laut, masyarakat dari kedua negara dapat tumbuhnya banyak usaha baru di sepanjang jalan melakukan berbagai aktivitas termasuk perdagangan menuju perbatasan. Ketersediaan akses jalan yang baik dengan mudah. Situasi ini sangat menguntungkan, yang membuat orang lebih banyak datang ke Entikong tetapi di sisi lain juga berpotensi mengakibatkan membuka peluang bagi tumbuhnya banyak usaha kerugian atau ancaman lain jika tidak dikelola atau baru seperti: penginapan, rumah makan, toko bahan diatur dengan baik. bangunan, toko pakaian dan perlengkapan sehari-hari lainnya. Pintu perlintasan orang atau barang yang dilakukan melalui pos-pos perbatasan yang tidak dikelola dan “Dulu kalau kami kemalaman di jalan tempat makan diawasi dengan baik dapat menimbulkan kerugian sulit mencarinya. Apalagi tempat istirahat seperti baik secara ekonomi maupun sosial. Hal ini bisa penginapan. Sekarang begitu memasuki Balai berupa terjadinya kegiatan perdagangan barang atau Karangan, sekitar satu jam perjalanan dari Entikong pergerakan orang secara ilegal atau tidak mentaati sudah banyak tempat makan dan singgah. Di sekitar ketentuan dan prosedur perundang-undangan yang lokasi PLBN juga terus tumbuh tempat makan baru. berlaku, yang menimbulkan akibat hukum tertentu. Ini sangat membantu pekerjaan saya sebagai sopir Di sisi lain dampak sosial dari situasi ini juga tidak travel. Tamu juga jadi banyak punya pilihan dan mereka sederhana. makin senang datang kesini. Buat saya perkembangan Entikong yang pesat seperti sekarang membuat saya Masyarakat yang terbiasa dengan cara-cara yang jadi lebih banyak tamu dan secara otomatis pendapatan mudah dalam waktu lama, akhirnya tidak menyadari saya juga jadi meningkat,” tutur Bulqis Sarji seorang bahwa ada peraturan yang dilanggar ketika mereka pemandu wisata menuturkan pengalamannya. tidak mengikuti prosedur yang seharusnya dilakukan. Pengawasan yang kurang ketat dan tertib akibat Menata Pelayanan Meningkatkan fasilitas yang tidak memadai juga memungkinkan Kenyamanan terjadinya potensi ancaman keamanan negara yang dapat mengancam hubungan baik antar negara yang Saat ini, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Entikong, pada akhirnya pasti akan berdampak pada kedaulatan Kalimantan Barat, memang telah menjadi kebanggaan negara. tidak hanya bagi masyarakat di sekitar perbatasan, tapi juga bagi bangsa Indonesia. PLBN Terpadu Entikong 34

RUANG PEmeriksaan PASSPORT Ruangan tertata rapi sesuai dengan fungsinya dan terasa lebih nyaman 35

Transformasi Perbatasan Tertua di Indonesia Di samping persoalan-persoalan tersebut, wacana tentang ketergantungan dan kemandirian juga tidak kalah penting. Kesulitan masyarakat perbatasan karena keterbatasan akses, membuat mereka lebih dekat dengan negara tetangga. Jika hal tersebut dibiarkan terus menerus, kebanggaan dan rasa cinta tanah air mereka tergerus, karena merasa termarginalkan, tidak dapat merasakan dampak pembangunan seperti yang dinikmati daerah-daerah lainnya. Dalam konteks tersebutlah, pembangunan PLBN Terpadu Entikong menjadi sangat penting dan strategis maknanya. Pembangunan PLBN Terpadu Entikong yang tidak hanya terdiri dari bangunan untuk meningkatkan fasilitas pelayanan bagi pelintas batas saja, namun lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung yang diharapkan dapat menjadi embrio pertumbuhan baru sangat tepat. Komitmen untuk mewujudkan pelayanan yang lebih baik yang sekaligus menunjukkan kemampuan kita sebagai bangsa besar ditunjukkan di PLBN Terpadu Entikong. Di PLBN Terpadu Entikong proses Customs, Immigration, Quarantine, Security atau CIQS telah dilakukan dengan peralatan yang canggih. “Untuk mendukung pelayanan, kami memiliki mesin pemeriksa X-Ray, Gamma X-Ray, bahkan Thermal Scanner untuk memantau kondisi kesehatan para pelintas batas. Peralatan yang dioperasikan bea cukai, imigrasi, karantina juga sudah sangat memadai. Kondisi ini tentunya sangat membantu teman-teman di lapangan untuk melakukan tugas dengan baik dan lebih ketat, sehingga potensi-potensi yang dapat menimbulkan kerugian negara dapat diminimalkan”, papar Victori. Ramainya kegiatan perlintasan barang juga mendorong aktivitasnya padat, ramai. Karena itu kami proaktif stakeholder yang membuka pelayanan kepabeanan dengan menempatkan sejumlah petugas verifikator yaitu Bea Cukai menerapkan sistem dan prosedur yang yang mengarahkan dan membantu pengurusan lebih baik untuk membantu masyarakat mendapatkan dokumen barangnya. Kami juga menempatkan pelayanan yang lengkap tanpa memakan waktu lama. petugas di gate keluar untuk memastikan bahwa semua “Kami tidak mau melihat masyarakat harus antri panjang kendaraan yang melewati pos perbatasan sudah clear untuk menyelesaikan dokumennya. Entikong ini khan dan telah melakukan seluruh proses secara legal. Agar 36

Kendaraan yang keluar masuk PLBN Terpadu Entikong diperiksa termasuk kelengkapan surat ijin yang dikeluarkan kedua negara pelayanan berlangsung cepat, kami juga menambah Besarnya semangat para stakeholder yang melakukan lajur kendaraan dari yang semula satu menjadi dua pelayanan di PLBN Terpadu Entikong tentu menjadi jalur yang kami operasikan di jalur kedatangan dan berita baik. Jika setiap instansi bersemangat melakukan keberangkatan. Dengan penataan melalui penambahan tugasnya melalui inovasi-inovasi pelayanan yang jalur pelayanan ini, kami bisa melayani masyarakat lebih membuat pelintas batas semakin nyaman, maka cepat,” ungkap Dwi petugas Bea Cukai Entikong penuh keberadaan PLBN akan semakin dirasakan manfaatnya. semangat. 37

Transformasi Perbatasan Tertua di Indonesia 38

PLBN Terpadu Entikong 39

Mengoptimalkan Fungsi PLBN Dengan telah selesainya pembangunan PLBN Terpadu Entikong, tidak berarti pekerjaan telah selesai. Pekerjaan rumah yang lebih besar menanti yaitu bagaimana mengoptimalkan pemanfaatan berbagai infrastruktur yang ada agar benar-benar berdampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat perbatasan. Bagaimana agar terjadi pergerakan ekonomi yang riil secara berkelanjutan sehingga cita-cita menjadikan PLBN Terpadu Entikong sebagai embrio pertumbuhan ekonomi baru di wilayah perbatasan dapat terjadi, nyata dan ada hasil yang langsung dirasakan. PLBN memilikikewenanganbertanggungjawabmengelolaperbatasandengan menfasilitasipemberian layanan dan pengawasan bagi pelintas batas negara secara tertib dan lancar. Fungsi tersebut meliputi : fungsi administrasi umum, fungsi pengelolaan, perencanaan anggaran, fasilitasi pemberian pelayanan bagi pelintas batas negara, fungsi kebersihan dan keamanan, serta fungsi pengembangan. Tugas yang diemban BNPP PLBN Terpadu Entikong tentunya tidak mudah mengingat PLBN ini merupakan PLBN tertua dan tersibuk jika dibandingkan tujuh (7) PLBN yang telah dibangun pemerintah. Arus lalu lintas orang di PLBN Terpadu Entikong mencapai rata-rata 800 sampai dengan 1.000 orang perhari, baik yang keluar maupun masuk wilayah Indonesia. Jumlah itu tercapai dalam kondisi normal, jika ada hari-hari besar nasional, acara khusus atau akhir tahun lonjakan pelintas batas bisa mencapai dua kali lipat dibandingkan jumlah normal, atau bisa mencapai 2.000 orang bahkan lebih. Arus lalu lintas kendaraan bisa mencapai 50 atau maksimal hingga 100 kendaraan per-hari. Kondisi yang ramai ini sekarang ditambah lagi dengan ramainya kunjungan wisatawan yang khusus melihat, jalan-jalan dan berfoto di sekitar kawasan PLBN. Kunjungan rata-rata wisatawan bisa 100 orang bahkan lebih saat akhir pekan. Masih ada lagi kesibukan lain, yaitu kedatangan masyarakat yang khusus datang untuk melakukan aktivitas pemotretan, termasuk prewedding. 40

“Kedatangan tamu-tamu dengan tujuan wisata ini teman-teman yang bekerja. Bagaimanapun juga menjadi dampak dan tugas tambahan bagi kami. sebenarnya di PLBN ini tetap ada kawasan-kawasan Kondisi PLBN Terpadu Entikong yang sudah bagus khusus yang wajib steril, tidak boleh dimasuki seperti sekarang ini mengundang penasaran orang. sembarang orang. Kami memulai upaya ini dengan Mereka datang dari mana-mana untuk melihat mencatat identitas, dan memberikan kalung dengan langsung perubahan drastis yang terjadi. Orang yang penanda khusus bagi wisatawan untuk memudahkan penasaran banyak, tidak hanya masyarakat umum, pengawasan di lapangan. Kami juga sedang berfikir mau tapi juga teman-teman sejawat kami yang bertugas membuat pagar keliling yang khusus jadi perlintasan di perbatasan Malaysia. Mereka bahkan sempat wisawatan, tapi semua masih dalam tahap pemikiran. menjadwalkan kunjungan khusus untuk survei. Ini memang agak dilematis. Di satu sisi kita ingin meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, namun Nah, terkait dengan ini memang kami perlu mengatur di sisi lain, kita belum memiliki mekanisme baku yang waktu, cara dan mekanisme, agar wisatawan atau tamu dapat kami terapkan sebagai rujukan teman-teman di yang datang tidak sampai mengganggu kegiatan lapangan”, ungkap Victor lebih lanjut. 41

Mengoptimalkan Fungsi PLBN Untuk menjalankan semua aktivitas di PLBN Terpadu Entikong, BNPP Entikong memiliki 18 orang pegawai, yang terdiri dari 14 Aparatur Sipil Negara (ASN), dan empat (4) supporting staff. Di luar itu ada juga tenaga pendukung operasional sebanyak 26 orang yang terdiri dari petugas keamanan, kebersihan dan pemelihara taman/gardener. Untuk memastikan berfungsi dengan baiknya semua peralatan yang ada, BNPP PLBN Terpadu Entikong juga mempekerjakan lima (5) orang teknisi. Keberadaan SDM dengan berbagai keahlian yang dimiliki inilah yang bertugas memastikan semua proses pelayanan di PLBN Terpadu Entikong dapat terselenggara dengan baik. PLBN Terpadu Entikong menjadi urat nadi perekonomian perbatasan Indonesia - Malaysia di Kalimantan Barat 42

43

Kompetensi SDM sebagai Tantangan Mengelola tempat yang luas lengkap dengan bangunan megah dan moderen serta peralatan canggih di wilayah perbatasan tentu bukan pekerjaan yang mudah. Ada banyak keterbatasan yang menyebabkan terkendalanya pelayanan akibat gangguan atau kerusakan alat pendukung pelayanan yang rata-rata sudah berteknologi tinggi. Kestabilan pasokan aliran listrik serta kualitas jaringan internet sangat diperlukan. Di luar berbagai permasalahan tersebut, Victor selaku Kepala BNPP justru menegaskan hal lain ketika ditanyakan kepadanya mengenai tantangan terbesar dalam pengelolaan PLBN Terpadu Entikong. Dia menjawab SDM kompeten sebagai tantangan terberatnya. “Saya sudah menandai bahwa dalam pengelolaan berbagai fasilitas yang luar biasa ini, hal yang sangat kami perlukan adalah tenaga kerja yang kompeten dari dua sisi, sisi pengetahuan dan juga keahlian. Akan sangat membantu jika SDM tersebut juga sudah memiliki pengalaman, atau jam terbang. Bisa dibayangkan, apa yang akan kami lakukan untuk mengelola berbagai fasilitas pendukung yang kualitasnya sangat tinggi ini jika tidak memiliki dan dibantu tenaga kompeten. Bangunan ini hanya barang yang diam, tidak akan menghasilkan apa-apa jika tidak difungsikan dan dikelola dengan baik. Kalau kami gagal mengelola, maka apa yang telah dibangun dengan susah payah dan biaya besar ini akan sia-sia. Apa yang menjadi cita-cita besar dan mulia pemerintah, yaitu memajukan masyarakat di perbatasan tidak akan tercapai. Kami sangat membutuhkan pendampingan untuk mengatasi permasalahan tersebut, agar nantinya tugas kami menjadi lebih ringan.” Apa yang disampaikanVictor patut mendapatkan perhatian khusus, karena dalam pengelolaan berbagai fasilitas pendukung PLBN Terpadu Entikong nantinya, pasti diperlukan dukungan dari banyak pihak, 44

Infastruktur yang baik sedianya diimbangi dengan kompetensi SDM yang mumpuni baik pemerintah, pengusaha, investor dan stakeholder Entikong meningkatkan tingkat kesejahteraannya dan terkait lainnya. Visi dan pemahaman yang sama sangat semakin bangga dan cinta pada bangsanya, Negara diperlukan agar terbentuk sinergitas yang mampu Kesatuan Republik Indonesia. mengantarkan masyarakat perbatasan khususnya 45

Zona Pendukung PLBN Terpadu Entikong Tahap 2 Usai menyelesaikan pembangunan Tahap 1, Kementerian PUPR melanjutkan pembangunan PLBN Terpadu Entikong untuk Tahap 2. Tujuan pembangunan tahap 2 adalah untuk menciptakan embrio pertumbuhan ekonomi di wilayah perbatasan. Pengerjaan proyek senilai Rp 421 miliar ini dilaksanakan oleh PT Adhi Karya (Persero) (KSO) bersinergi dengan PT Hutama Karya (Persero). Pada tahap ini, pembangunan meliputi zona subinti dan zona pendukung yang mencakup kawasan seluas 10.26 Ha. Zona subinti terdiri atas gedung kantor pengelola PLBN, karantina kesehatan, mess pegawai, mesjid, mini terminal, hingga mobile x-ray. Sedangkan, zona pendukung terdiri dari pasar tradisional, pasar modern, toko serba ada (convenience store), food court, area parkir kendaraan, dan ruang terbuka hijau yang dinamai ‘Plaza Entikong.’ “Konsep pada pembangunan Tahap II ini adalah menghubungkan semua bangunan. Artinya, antarbangunan, seperti mesjid, pasar, convenience store, dan mess pegawai, terkoneksi dengan adanya jalan akses,” jelas Teguh Ardiyansyah, Deputy Project Manager PT Hutama Karya (Persero). Dalam proses pembangunan, tentunya tak luput dari berbagai tantangan. Salah satu tantangan yang cukup berarti adalah desain yang berkembang terus alias kejar tayang sebagai bentuk penyesuaian atas permintaan user. Sebagai contoh adalah pembangunan pasar tradisional, yang dalam proses lelang disebutkan hanya pekerjaan renovasi pasar eksisting. Namun, setelah melihat kondisi di lapangan, ditemukan bahwa bangunan pasar yang sudah tidak layak. Maka, dari sebelumnya terdapat 4 pasar kecil, dibangun kembali menjadi satu pasar tradisional yang memiliki 141 kios. 46

Tantangan berikutnya adalah terkait masalah untuk tim lapangan, sekitar 500 orang tenaga ahli yang transportasi dan material bangunan yang berasal dari diterjunkan secara bertahap, seperti tenaga ahli struktur, luar Kalimantan Barat. “Kebanyakan material, kami arsitek, NEP atau lansekap, dan ahli lainnya. Kebanyakan datangkan dari luar Kalimantan. Karena itu, kami tenaga ahli dan terampil didatangkan dari Pulau Jawa. harus mengatur untuk pendatangan material-material tersebut agar tidak mengganggu kelancaran proses Kontribusi pembangunan. Jadi, pengerjaan lapangan bisa tetap Ketika memasuki pintu PLBN, pelintas batas akan on progress,” ujar Teguh. disambut 3 bangunan, yaitu karantina kesehatan, kantor pengelola, dan car wash. Berdasarkan informasi Selama pembangunan, KSO menurunkan SDM-SDM dari Teguh, car wash yang berada di zona inti tersebut yang terbagi atas Tim Kantor dan Tim Lapangan. Tim berfungsi untuk sterilisasi kendaraan yang masuk dari Kantor terdiri dari sekitar 80 orang karyawan. Sedangkan Zona pendukung PLBN Terpadu Entikong Tahap 2 47

ZoNA PENDUKUNG PLBN TRPADU ENTIKONG TAHAP 2 negeri tetangga. “Jadi, jika ada isu wabah penyakit dari negara tetangga, setiap kendaraan yang masuk akan kami semprot lebih dulu dengan desinfektan,” ungkap Teguh. Selain car wash, PLBN Terpadu Entikong juga telah dilengkapi mobile x-ray. Menurut Teguh, alat ini belum terdapat di PLBN lainnya. Dengan alat ini, kendaraan yang masuk dapat langsung dipindai sehingga tampak barang muatan yang dibawa kendaraan. Dengan begitu, muatan tak perlu dikeluarkan atau diturunkan terlebih dulu untuk pengecekan. “Untuk fasilitas lainnya, seperti mess pegawai, kami bangun sebanyak 24 unit yang terdiri dari tiga tipe luas, yaitu Tipe 36, 50, dan 70,” ujar Teguh. Ke depannya, area convenience store direncanakan pula Teguh Ardiyansah akan dibuat menjadi kawasan komersial. Hal ini untuk Project Manager Hutama Karya menarik minat wisatawan dari luar, khususnya Malaysia, untuk berbelanja di Indonesia. Lantaran, selama ini, Dengan rampungnya pembangunan PLBN Terpadu kebanyakan penduduk Indonesia membeli barang- Entikong Tahap 2, Teguh mewakili Hutama Karya barang kebutuhannya di Malaysia. bersyukur dan merasa bangga karena bisa berpartisipasi dalam pembangunan di kawasan perbatasan. Mengingat, PLBN Terpadu Entikong ini merupakan pos Kehadiran Hutama Karya di perbatasan diharapkan perbatasan di Kalimantan yang paling ramai. Dalam dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan wilayah kondisi biasa, pergerakan pelintas batas mencapai perbatasan. 700—1.000 orang. Jumlah tersebut akan meningkat hingga lebih 100% saat hari besar keagamaan atau tahun baru. 48

Zona pendukung PLBN Terpadu Entikong Tahap 2 49

Zona Pendukung PLBN Entikong Terpadu Tahap 2 Luas Lahan : 10.26 Ha Pembangunannya meliputi : 1. Bangunan Kantor Pengelola Waktu pelaksanaan 2. Bangunan Klinik 16 Desember 2016 - 1 Oktober 2018 3. Mess Pegawai Biaya Pelaksanaan 4. Wisma Indonesia Rp 421.144.907.900,- 5. Pasar Perbatasan 6. Masjid 7. Food Court 8. Convience Store 9. Parkir Kendaraan 10. Carwash/Desincfectant (zona inti) 11. Mobile X-Ray (zona inti) 50


MEMBANGUN SEMPADAN NEGERI

The book owner has disabled this books.

Explore Others

Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook