Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore SATU CIPTA KARYA; CIPTA KARYA SATU

SATU CIPTA KARYA; CIPTA KARYA SATU

Published by Dagu Komunika Bookcases, 2021-10-05 14:15:52

Description: Buku Capaian Hasil Pembangunan Direktorat Jenderal Cipta Karya berupaya merekam jejak kebijakan kepemimpinan Bapak Danis H. Sumadilaga yang mengawal kinerja unit organisasi ini hingga ke gerbang periode RPJMN 2020- 2024. Isinya juga memuat profil kegiatan unggulan di masing-masing sektor yang dilaksanakan pada tahun 2019, maupun yang dilanjutkan pada tahun 2020.

Search

Read the Text Version

Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum 101

OPTIMALISASI SPAM TILONG, KABUPATEN KUPANG, NTT Melalui optimalisasi SPAM IKK Tilong, pelayanan air minum di Kabupaten Kupang akan semakin membaik, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Selama ini, pelayanan PDAM Tirta Lontar (Kabupaten Kupang) telah menjangkau masyarakat melalui 1.541 SR. 102

Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kegiatan optimalisasi SPAM IKK Tilong juga diwujudkan dengan pembangunan meliputi pekerjaan persiapan, direksi keet, jaringan pipa HDPE d.110 mm sepanjang dan pengadaan K3 (1 unit); rehabilitasi IPA 3.400 m dan d.63 mm sepanjang 4.000 m Paket Kapasitas 10 L/detik (1 unit); serta serta penambahan Sambungan Rumah (SR) penyempurnaan dan rehabilitasi jaringan pipa sebanyak 154 unit. eksisting GIP d.150 mm (1 unit). Optimalisasi 103

Air Minum Inside SPAM KAWASAN KHUSUS DUKUNGAN PON PAPUA Guna mendukung suksesnya penyelenggaraan PON Papua, Pemerintah mengoptimalkan pelayanan air minum melalui pembangunan SPAM di kawasan Doyo (Kabupaten Jayapura), kawasan Koya Koso (Kota Jayapura), dan Distrik Merauke (Kabupaten Merauke). Pembangunan SPAM di kawasan Doyo bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air pada venue hockey dan cricket, wisma atlet, dan bangunan penunjang lainnya. Pembangunan SPAM Doyo meliputi pembangunan intake berkapasitas 15 liter/ detik, pemasangan pipa GIP dan pipa HDPE, pemasangan aksesoris PIPA dan water meter induk, serta pembuatan shippon pengaman pipa. Sementara di Koya Koso, kegiatan SPAM meliputi pembangunan intake berkapasitas 15 liter/detik, pemasangan pipa HDPE dan aksesoris pipa, serta pemasangan 56 SR. Begitupun di Distrik Merauke, pembangunan SPAM meliputi kegiatan pembuatan ground reservoir berkapasitas 50 m3, pemasangan pompa submersible berkapasitas 2,5 liter/ detik, pembuatan pagar pengaman, serta pemasangan pipa HDPE dan aksesoris pipa. Dengan terbangunnya SPAM, diharapkan tidak hanya mampu mendukung PON Papua. Melainkan, mampu meningkatkan layanan air minum serta memberikan manfaat secara berkelanjutan bagi masyarakat di Papua. 104

Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum 105

Air Minum Inside SPAM KAWASAN RAWAN AIR TEMANGGUNG 02 KABUPATEN TEMANGGUNG, JAWA TENGAH Penanganan kawasan rawan air menjadi salah satu arah kebijakan dalam Program Strategis SPAM. Pada periode 2015—2019, pembangunan SPAM di kawasan rawan air dilaksanakan melalui pembiayaan Pemerintah Pusat, provinsi, kabupaten/kota dengan kapasitas di atas 40 L/detik. Seperti halnya, SPAM Kawasan Rawan Air Temanggung 02 yang dibangun Pemerintah untuk menyediakan layanan air minum bagi daerah perdesaan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. 106

Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Pada 2019, program SPAM Kawasan Rawan aksesorisnya, pembangunan reservoir Air telah menyediakan layanan air minum Karanggedong 50 m2 sebanyak 2 unit, bagi warga Desa Bansari, Kecamatan pembangunan broncaptering Karanggedong Bansari dan Desa Karanggedong, Kecamatan 3 L/dtk, pengadaan dan pemasangan pompa, Ngadirejo. Lingkup kegiatan SPAM meliputi serta pembangunan rumah pompa. pengadaan dan pemasangan pipa PE beserta 107

Air Minum Inside PAMSIMAS DESA KONDO BULO, KABUPATEN MAMUJU Berjarak sekitar 5 jam dari pusat kota kabupaten, Desa Kondo Bulo di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat dihadapkan pada persoalan keterbatasan akan akses layanan air minum dan sanitasi yang layak. Namun, kehadiran PAMSIMAS di desa ini mampu membuka akses layanan air minum dan sanitasi bagi 801 jiwa warga kondo Bulo. PAMSIMAS Desa Kondo Bulo, Kab. Mamuju 108

Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Sepanjang tahun 2019, lingkup kegiatan Melalui PAMSIMAS, juga dibangun 4.005 SR PAMSIMAS di Kondo Bulo meliputi bagi warga Kondo Bulo. Kegiatan dilaksanakan pembangunan penangkap mata air, reservoir, atas pembiayaan APBN TA 2019 sebesar hidran umum, kran umum, jamban sehat Rp245 juta serta kontribusi swadaya sekolah, dan sarana cuci tangan sekolah. masyarakat (InKind) senilai Rp56 juta. 109

Capaian Gambar 6. Capaian Kinerja Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, 2019 Capaian Kinerja Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, 2019 Sumber: Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Tahun 2019 110

Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum 111



Pendahuluan 04 Akses Layanan Sanitasi 100% untuk Permukiman Layak Huni Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman

Akses Layanan Sanitasi 100% untuk Permukiman Layak Huni Ketersediaan akses sanitasi yang layak merupakan salah satu elemen utama dalam mewujudkan permukiman yang layak huni. Oleh karena itu, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR menjadikan sanitasi sebagai target dalam Gerakan 100-0-100, yaitu pemenuhan 100% akses aman air minum, pengurangan kawasan kumuh menjadi 0%, dan 100% akses sanitasi layak pada 2019. Pemenuhan akses sanitasi yang layak ini pun menjadi tanggung jawab Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP), sesuai dengan tugas dan fungsinya di lingkungan Ditjen Cipta Karya, dalam rangka mewujudkan kawasan permukiman yang sehat, aman, dan berkelanjutan. BERBASIS MASYARAKAT Sebagaimana visinya, “Terwujudnya permukiman yang layak huni, bebas air limbah, bersih dari sampah dan bebas genangan serta mewujudkan kawasan yang sehat, aman, dan berkelanjutan melalui peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan”, ruang lingkup tugas Direktorat PPLP meliputi pengembangan prasarana sistem pengolahan air limbah domestik dan sistem pengelolaan persampahan. Penugasan Direktorat PPLP terkait pula dengan pengelolaan drainase lingkungan. 114

Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman “Kami pun melakukan kegiatan yang sifatnya pembinaan terkait dengan penyusunan dokumen perencanaan dan fasilitasi pemerintah daerah,” jelas Direktur PPLP, Ir. Prasetyo, M.Eng. Dalam RPJMN 2015—2019, tugas Direktorat dijabarkan dalam Renstra Direktorat PPLP PPLP terkait dengan sasaran pembangunan melalui program Pengaturan, Pembinaan, sanitasi yang tertuang pada sasaran ke-6, Pengawasan, Pengembangan, Sumber yaitu “meningkatnya akses penduduk terhadap Pembiayaan Pengelolaan Pengembangan sanitasi layak (air limbah domestik, sampah Infrastruktur Sanitasi dan Persampahan. rumah tangga, dan drainase lingkungan) Pemenuhan akses pelayanan sanitasi bagi menjadi 100% pada tingkat kebutuhan dasar masyarakat pada 2019 ditargetkan adanya pada 2019”. Sasaran tersebut kemudian peningkatan sebesar 0,78% yang terdiri 115

Akses Layanan Sanitasi 100% untuk Permukiman Layak Huni SPALDT Berbah Kab. Sleman DIY 116

Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman dari 0,31% untuk pelayanan air limbah dan 0,74% untuk pelayanan persampahan. Adapun pencapaian Renstra akan dilakukan melalui kegiatan dengan 3 strategi pendekatan, yaitu (1) membangun sistem, (2) fasilitasi Pemda, Provinsi/Kabupaten/Kota, dan (3) pembangunan berbasis masyarakat. Kegiatan membangun sistem dilaksanakan mulai dari penyusunan rencana induk, rencana teknis, serta pembangunan infrastruktur air limbah, persampahan, dan drainase lingkungan guna mendukung sistem sanitasi permukiman. “Kami pun melakukan kegiatan yang sifatnya pembinaan terkait dengan penyusunan dokumen perencanaan dan fasilitasi pemerintah daerah,” jelas Direktur PPLP, Ir. Prasetyo, M.Eng. “Dalam hal ini, kami membantu Pemda untuk menyiapkan kelembagaan, termasuk juga pengaturan, serta pengoperasian dan pemeliharaan infrastruktur terbangun,” lanjutnya. Sedangkan, untuk pendekatan berbasis masyarakat, Direktorat PPLP menggulirkan program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) dan 3R. Sanimas mengusung konsep pemberdayaan masyarakat dengan menjadikan masyarakat sebagai aktor utama dalam setiap prosesnya, mulai dari perencanaan, pembangunan, hingga operasional dan pemeliharaan fasilitas sanitasi komunal. Tujuannya adalah agar fasilitas terbangun dapat memberikan manfaat secara berkelanjutan. 117

Akses Layanan Sanitasi 100% untuk Permukiman Layak Huni Drainase KSPN Borobudur CAPAIAN Realisasi penyerapan tertinggi terdapat pada suboutput Pembinaan dan Pengawasan Sepanjang 2019, Direktorat PPLP telah PPLP yang mencapai 334,44% dari pagu mencatatkan sejumlah pencapaian Rp31.600.000.000. Hal tersebut disebabkan melalui realisasi target-target renstra. Dari adanya perpindahan paket kegiatan dari satker kegiatan penyusunan peraturan, volume strategis PLP ke satker Direktorat PPLP. output yang tercapai sebanyak 2 NSPK Sebaliknya, penyerapan anggaran terkecil dari target 1 NSPK, yaitu Pedoman Analisis terdapat pada suboutput Layanan Dukungan Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) bidang Manajemen Satker, yaitu 11,80% dari pagu penyehatan lingkungan permukiman dan sebesar Rp6.331.969.000. Sementara, total Pedoman Konstruksi Bangunan Pengolahan realisasi penyerapan anggaran terhadap pagu Air Limbah Domestik. Sedangkan realisasi anggaran awal adalah sebesar 124,99%. anggaran sebesar Rp1.870.920.000 dari Rp2.000.000.000, menunjukkan adanya Direktorat PPLP juga melaksanakan sejumlah efisiensi dalam penyerapan anggaran pada rencana Aksi Nasional Kesehatan melalui kegiatan penyusunan peraturan di Direktorat program Sanitasi Perdesaan Padat Karya yang PPLP. tersebar di 608 lokasi di 33 provinsi. Kegiatan 118

Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman dengan alokasi APBN ini diprioritaskan pada dalam pelaksanaannya. Lantaran, memang penanganan sanitasi bidang air limbah, yaitu dikejar waktu karena pembangunan TPA pembangunan tangki septik individual, tangki diminta harus selesai sebelum annual meeting septik komunal, serta kombinasi tangki septik Word Bank di Bali,” ujar Prasetyo. individual dan komunal. Selain itu, Direktorat PPLP juga telah merampungkan pembangunan TPA di Kemudian, Rencana Aksi Nasional Papua untuk Kabupaten Muna, TPS Unila Lampung, IPLT percepatan pembangunan kesejahteraan di Tenggarong-Kalimantan Timur, serta drainase Papua dan Papua Barat di bidang kesehatan KSPN Borobudur dan drainase TNI AL Bekasi. dan pendidikan, pengembangan ekonomi “Kami juga ada kegiatan tempat pengolahan lokal, infrastruktur dasar, infrastruktur digital, sampah berbasis 3R (reduce, reuse, recycle) serta konektivitas. Salah satunya diwujudkan yang berbasis masyarakat di beberapa lokasi,” dengan pembangunan Instalasi Pengolahan imbuh Pras. Lumpur Tinja (IPLT) di Kabupaten Raja Ampat. Prasetyo menambahkan bahwa setiap Rencana aksi nasional berikutnya adalah kegiatan yang dilaksanakan Direktorat Rencana Aksi Bela Negara yang bertujuan PPLP sejatinya adalah yang dibutuhkan mencegah dari ancaman potensial untuk masyarakat. Dalam hal ini, setiap infrastruktur kerentanan kualitas hidup masyarakat dari terbangun dapat dirasakan manfaatnya aspek kesehatan. Rencana aksi ini diwujudkan secara langsung oleh masyarakat. Untuk itu, dengan gerakan masyarakat hidup bersih dan operasi dan pemeliharaan sarana prasarana sehat, penyiapan sarana pembuangan sampah, yang telah dibangun harus melibatkan Pemda mulai dari rumah tangga/perkantoran hingga dan masyarakat setempat guna menjaga Tempat Pembuangan Akhir (TPA). keberlanjutan infrastruktur terbangun. Pada 2019, dilaksanakan pembangunan TPA di beberapa kota/kabupaten. Di antaranya, TPA Sarbagita Suwung di Bali. Revitalisasi TPA Sarbagita dilakukan untuk meningkatkan umur layanan TPA, pembangunan RTH, serta mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Revitalisasi mencakup area TPA seluas 32,4 Ha. TPA Sarbagita merupakan TPA Regional yang mengelola sampah dari Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan. “TPA Sarbagita ini merupakan penugasan khusus yang agak spesial karena ini pertama kalinya kami menerapkan design and build 119

‘Tali’ Pusat Air Limbah di Denpasar Direktorat Jenderal Cipta Karya menyajikan paket lengkap di Bali, khususnya di Denpasar. Selain air minum dan persampahan dengan daya jangkau luas, sejak tahun 2008 kawasan wisata ini juga sudah menikmati prasarana air limbah berupa Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) secara terpusat di Suwung, Kota Denpasar. Proyek saat itu bernama Denpasar Sewerage Development Project (DSDP). DSDP menyisakan pekerjaan lingkungan Dengan melihat permasalahan tersebut yang perlu inovasi bersama. Karena di atas maka Kementerian Pekerjaan dari hasil perencanaan saat itu telah Umum dan Perumahan Rakyat melalui ditemukan bahwa di kawasan Kelurahan Satker Pengembangan Sistem Penyehatan Sesetan yang dekat dengan lokasi IPAL, air Lingkungan Permukiman Provinsi Bali pada tanahnya telah tercemar dengan bakteri e-coli. Tahun 2018 dan Tahun 2019 melaksanakan pengembangan Jaringan Air Limbah Terpusat Dari hasil kegiatan sosialisasi pada IPAL Suwung, yaitu untuk pelayanan di penyusunan DED pada tahun 2017, tokoh kawasan Sesetan dan sekitarnya. dan masyarakat di kawasan ini sudah lama mengusulkan dan menunggu untuk segera MEMANJANG 23,6 KM mendapat pelayanan jaringan air limbah sistem terpusat DSDP. Pipa PVC dengan ragam diameter 150 – 500 terpasang di sepanjang jalan kawasan Di sisi lain, kapasitas IPAL sendiri belum Denpasar Selatan. Total panjangnya adalah maksimal digunakan. Pelayanan masih 34%, 23,6 km. Hanya berjarak 6 km dari pusat Kota sehingga perlu pengembangan dan perluasan Denpasar. Menyisiri Jalan Tegal Wangi I dan layanan khususnya di daerah tersebut. Dalam II, Jalan Ceningan Sari, Jalan Paku Sari dan pelaksanaan DSDP I dan II masih banyak sekitarnya. rumah, hotel, restoran (rumah makan), instansi perkantoran, fasilitas umum, dan bangunan Pada titik-titik tertentu dilengkapi dengan komersial (niaga dan pertokoan) yang belum Wetpit untuk kemudahan pemeliharaan. dilayani sambungan pelanggan air limbah DSDP. Pompa air, manhole, House inlet, end cap, 120

Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Air Limbah Sesetan Denpasar dan inspection chamber juga dipasang untuk sampah pada saluran yang menyebabkan memaksimalkan fungsi jaringan. tersumbatnya pompa dan terganggunya sistem IPAL secara keseluruhan. Sistem tersebut menjadi standar pembangunan jaringan untuk mengantisipasi Gangguan sering terjadi karena adanya permasalahan ke depan yang timbul dari alam buangan sampah ke saluran melalui bak House maupun manusia. Sebut misalnya rendahnya Inlet, manhole, juga melalui water closet di kesadaran masyarakat dalam mematuhi rumah, bak cuci dapur, maupun lemak dari larangan dan imbauan untuk tidak membuang dapur rumah dan rumah makan. 121

‘Tali’ Pusat Air Limbah di Denpasar Air Limbah Sesetan Denpasar 1.100 SAMBUNGAN PELANGGAN ke depannya adalah meningkatnya kualitas air dan lingkungan (pantai, sungai dan air tanah) Jaringan air limbah terpusat yang di Kota Denpasar khususnya di kawasan dikembangkan untuk kawasan Sesetan dan permukiman Sesetan dan sekitarnya. sekitarnya secara teknis dapat melayani sekitar 1.100 sambungan pelanggan atau Hasil studi kelayakan IPAL juga sekitar 5.500 jiwa. mengungkapkan, dengan adanya IPAL dapat mengurangi tingkat pencemaran sampah Tapi keuntungan jangka panjang tidak seperti ke pantai dan laut. Dengan IPAL tingkat angka-angka tersebut. Harapan masyarakat 122

Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Air Limbah Sesetan Denpasar pencemaran perharinya sebanyak 106 ton per Melalui pembangunan jaringan perpipaan hari, sedangkan tanpa IPAL tersebut sebanyak ke IPAL, kualitas lingkungan dan kesehatan 128 ton setiap harinya. masyarakat dan wisatawan di Bali lebih terjaga. Ujungnya, citra pariwisata Bali di Dunia Rumah atau perumahan baru yang dilewati Internasional dapat meningkat. oleh saluran pipa IPAL tidak perlu membangun septic tank baru dikarenakan air limbah dari WC dibuang melalui pipa IPAL. 123

TPA Sarbagita, Pilot Terintegrasi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah atau TPA adalah tempat untuk memproses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor Tidak cukup sampai di sana, TPA Sarbagita 03 Tahun 2013 telah mewajibkan TPA juga dilengkapi dengan penyiapan lahan untuk harus aman terhadap lingkungan, yaitu fasilitas waste to energy. Fasilitas ini untuk dengan metode lahan urug terkendali maupun mengubah sampah menjadi tenaga listrik, yang saniter, dan teknologi ramah lingkungan. nantinya akan dibangun skema kerja sama pemerintah dan badan usaha. TPA Sarbagita boleh disebut menjadi proyek persampahan pertama yang terintegrasi TPA Sarbagita merupakan TPA Regional karena di Indonesia. Di TPA ini dilakukan penataan melayani Kota Denpasar, Kabupaten Badung, sampah eksisting menjadi ruang terbuka hijau, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Tabanan. pembangunan fasilitas pengolahan sampah Lokasinya berada di Desa Suwung Kota dengan sistem sanitary landfill. Denpasar atau di kawasan Bali Selatan yang 124

Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman TPA Sarbagita, Denpasar merupakan kawasan pariwisata. Denpasar, layanan sekitar satu sampai dua tahun ke Kuta dan Nusa Dua dan sekitarnya banyak depan. diselenggarakan event-event International. Kenyamanan, kebersihan dan suasana Tinggi timbulan sampah di lokasi TPA saat ini lingkungan yang kondusif sangat dibutuhkan sudah mencapai 15 – 25 m. Tentu saja hal ini di sana. berpotensi besar terhadap longsor. Sementara Instalasi Pengolahan Lindi (IPL) di kawasan TPA Timbulan sampah yang masuk ke TPA yang ada saat ini kapasitasnya tidak mampu Sarbagita rata-rata sebesar 3.537 m3 per/hari lagi mengolah lindi dan dapat menimbulkan atau 1.423 ton/hari. Untuk lahan seluas 32,4 pencemaran terhadap lingkungan. Ha yang ada saat ini, berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, hanya menyisakan masa 125

TPA Sarbagita, Pilot Terintegrasi TPA Sarbagita, Denpasar REVITALISASI Keputusan pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nama baik Denpasar adalah nama baik Bali dan dirasa sangat tepat untuk merevitalisasi TPA Indonesia. Lokasinya yang strategis dilewati Sarbagita agar berkelanjutan dan lebih ramah jalur penerbangan membuat situs pemrosesan lingkungan. Kegiatan revitalisasi telah dimulai sampah ini akan menarik perhatian banyak sejak tahun 2017 hingga berakhir di tahun mata, baik lokal maupun mancanegara. Dari 2019. darat saja, jika kita cermat saat melewati Tol Balimandara akan terlihat dengan jelas Kegiatan yang dilakukan antara lain dengan gunungan sampah di TPA. Penutupan dan Penataan TPA Eksisting. 126

Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman TPA Sarbagita, Denpasar Diantaranya dengan pemadatan sampah, jalan pedestrian di lereng yang dilengkapi pemasangan geo grid dan pemipaan, timbunan dengan tangga. tanah subur, urugan limestone, urugan pasir dan pemasangan lapisan GCL. Kegiatan kedua adalah pembangunan TPA Sanitary Landfill baru dengan dibangunnya dua TPA makin dipercantik dengan pekerjaan sel sampah baru untuk menambah kapasitas. landscaping dan hardscaping, yaitu dengan Ketiga adalah pembuatan Instalasi Pengolahan dibangunnya jalan pedestrian lereng, jalan Lindi (IPL). akses dan jalan operasional zona penutupan, selanjutnya buat landscaping area puncak, 127

TPA Sarbagita, Pilot Terintegrasi Sebelumnya terdapat kolam IPL eksisting di sisi timur TPA yang mengolah air lindi di zona penutupan dilengkapi dan sisi barat untuk tampungan drainase. IPL yang baru dibangun akan mengolah air lindi dari zona landfill baru. Jenisnya adalag IPL paket dengan teknologi Ultimate Oxydation System (UOS) yang meng- upgrade dari Aadvanced Oxydation System. Keempat adalah kegiatan pematangan lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). SAMPAH MENJADI ENERGI Sampai saat ini proses Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha untuk pembangunan Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) masih terus berproses. Dengan adanya PSEL ke depannya diharapkan mampu memusnahkan sampah dan mengubahnya menjadi energi listrik. Permasalahan TPA Sampah di Sarbagita, dan umumnya di Indonesia, adalah karena kurangnya teknologi sehingga mengandalkan solusi penambahan lahan baru yang merenggut banyak biaya. Semoga skema KPBU pembangunan PSEL ini segera tuntas agar dapat dicontoh oleh pemerintah daerah lainnya untuk solusi kesehatan lingkungan yang lebih baik. TPA Sarbagita, Denpasar 128

Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman 129

Drainase KSPN Borobudur Warisan keajaiban dunia, Candi Borobudur, telah mewariskan banyak hal untuk masyarakat sekitarnya. Sejak ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas oleh Presiden, kawasan penunjang di sekitar Borobudur semakin terhubung. Konsep KSPN Borobudur adalah Prasarana dasar pun tak luput disentuh, konektivitas. Banyak desa-desa di dari menyediakan prasarana air limbah, daerah penyangga yang masih terkendala persampahan, bahkan drainase. kualitas jalan, prasarana air minum, sanitasi, dan kualitas lingkungan pendukung lainya. KURANGI GENANGAN 5.000 HA Dengan mengusung konsep konektivitas, Setelah manusia dan komoditas lainnya Direktorat Jenderal Cipta Karya sejak tahun terhubung, jangan alfa dengan keterhubungan 2017 hingga 2019 telah meningkatkan air limpasan. KSPN Borobudur mutlak kualitas sejumlah ruas jalan lingkungan, paling memerlukan sistem drainase. Kepadatan sedikit pada 10 desa penyangga kawasan penduduk dan aktivitasnya yang kian wisata Borobudur. meningkat harus dapat menjawab tantangan lingkungan. Drainase yang baik adalah Dukungan ini semata untuk membantu solusinya. Pemerintah Daerah dalam memenuhi Standar Pelayanan Minimal yang berkualitas super di Drainase akan mengalirkan kelebihan air dari kawasan Borobudur. Tidak saja dari kualitas satu tempat ke tempat lain semisal sungai, jalan, bahkan ruang terbuka hijau pun dibangun, danau, dan sarana serapan lainnya. Drainase misalnya pembangunan Kebun Buah di Desa KSPN Borobudur sebagian besar bertipe Ngadirejo. saluran tertutup karena melintas di kawasan permukiman. Dari sisi penataan kawasan penunjangnya, Direktorat Jendera Cipta Karya juga menata Drainase dibangun di sepanjang jalan- kawasan lain seperti di Punthuk Setumbu, jalan utama, yakni Jl. Medang Kamulan, Jl. Candi Mendut, Candi Pawon, dan beberapa Pramudyawardhani, Jl. Balaputradewa, Jl. situs bersejarah lainnya seperti makam leluhur. Wanurejo, dan Jl. Syailendra Raya. 130

Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Drainase KSPN Borobudur Dengan sistem ini dapat mengurangi Infrastruktur permukiman sudah banyak genangan di kawasan wisata Borobudur dibangun untuk mendukung amenitas dengan catchment area sekitar 5.455 Ha. Dari kawasan. Aksesibilitas pun sudah ramai-ramai sisi demografi, jumlah penduduk yang akan diwujudkan bersama pihak lain. Kita hanya perlu merasakan manfaat dari drainase yang baik ini menjaga yang sudah dibangun dengan penuh sekitar 58.140 jiwa. rasa cinta seolah menjadi bagian dari budaya masyarakat berperilaku bersih, sehat, aman, dan nyaman di bawah payung Borobudur. 131

Sanimas untuk Kesehatan Masyarakat Desa Ranah Singkuang merupakan salah satu desa di Kabupaten Kampar yang tidak memiliki akses sarana air limbah domestik dan persampahan yang baik. Masyarakat terbiasa membuang limbah domestik di lingkungan sekitar dan aktivitas MCK di sungai terdekat. Menurut Dinas Kesehatan setempat, nyaman karena tertutup gak waswas,” ujar Willi. Desa Ranah Singkuang belum memenuhi kriteria jamban sehat dan belum Tersedianya Sarana Air Limbah Domestik, memahami Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS). Persampahan dan Pemahaman Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) dapat mengurangi Tahun 2019 desa ini menerima program padat kasus gizi buruk dan stunting yang terjadi di karya berupa sanitasi perdesaan berbasis masyarakat. masyarakat. Lewat program ini pemerintah memberikan akses dasar sanitasi kepada Ketua KSM Singkuang Sehat, Dedi Susanto, masyarakat khususnya terhadap sarana mengungkap manfaat yang dirasakan. air limbah domestik dan persampahan Masyarakat secara perlahan memahami Pola permukiman di Kawasan desa tertinggal. Hidup Bersih Sehat (PHBS). Aktivitas MCK sudah dilakukan di jamban individu yang telah Pekerjaan Sanitasi Padat Karya TA 2019 di dibangun di dekat rumah. Kualitas lingkungan setiap desa melayani 50 KK berupa pekerjaan lebih bersih dan terjaga dari pencemaran Jamban Individu dan pekerjaan Tangki Septik limbah domestik. Individu. Pembiayaan senilai Rp 350.000.000. SANITASI BERBASIS MASYARAKAT Willi, salah sorang penduduk setempat mengutarakan kegembiraannya. “Sebelum Sanitasi Berbasis Masyarakat atau Sanimas dibangun MCK di dekat rumah, kami melakukan dilaksanakan secara reguler maupun aktivitas MCK di sungai yang lokasinya jauh. padat karya. Pemberian dana bantuan Tidak nyaman karena mandi di sungai lebih pemerintah pada program ini bertujuan untuk terbuka. Setelah dibangun, kami tidak perlu mempromosikan penyediaan prasarana dan jauh – jauh ke sungai, lebih merasa aman dan sarana air limbah permukiman yang berbasis 132

Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Sandes Desa Pandau Jaya Kec Siak Hulu Kab. Kampar masyarakat dengan pendekatan tanggap sesuai kebutuhan. Lingkup lain yaitu kebutuhan Sanimas. membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), menyusun rencana aksi dan melakukan Kegiatan berfokus pada penanganan air limbah pembangunan fisik, serta membentuk rumah tangga oleh masyarakat dengan memilih kelompok pemanfaat dan pemelihara dalam prasarana dan sarana air limbah permukiman operasional dan pemeliharaan. 133

Sanimas untuk Kesehatan Masyarakat Sandes Desa Pandau Jaya Kec Siak Hulu Kab. Kampar Kriteria lokasi program Sanimas meliputi Untuk kawasan yang rawan sanitasi dan di lokasi di Kawasan perkotaan, semi perkotaan, perdesaan memakai pola padat karya. Selain pusat pemerintahan/pusat pertumbuhan, mengangkat derajat kesehatan dengan kepadatan penduduk minimal 150 jiwa/Ha, mengurangi stunting juga dapat menyerap termasuk daerah rawan sanitasi serta memiliki tenaga kerja setempat. kebutuhan untuk penanganan permasalahan sanitasi sesuai dengan buku dokumen Strategi Jenis Infrastruktur yang dapat dibangun, untuk Sanitasi Kota (SSK), prioritas bagi MBR, wilayah perkotaan, meliputi IPAL komunal memiliki tingkat partisipasi masyarakat yang dengan perpipaan, kombinasi MCK dan sistem tinggi dan Kementerian Koordinasi Bidang perpipaan. Adapun untuk wilayah Perdesaan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. meliputi tangki septik individual, tangki septik 134

Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Sandes Desa Pandau Jaya Kec Siak Hulu Kab. Kampar komunal, kombinasi tangki septik individual kawasan perdesaan tetap menjadi urusan dan tangki septik komunal. Direktorat Jenderal Cipta Karya. Penyediaan infrastruktur permukiman di Selain dilaksanakan secara reguler, penyediaan perdesaan juga tidak luput dari perhatian infrastruktur permukiman di perdesaan juga Direktorat Jenderal Cipta Karya. Meskipun dilaksanakan melalui mekanisme partisipatif Kementerian Desa, Pembangunan Daerah berbasis masyarakat. Salah satunya yaitu Tertinggal dan Transmigrasi merupakan Sanitasi Berbasis Masyarakat. institusi utama yang bertanggung jawab dalam membangun kawasan perdesaan, namun permasalahan infrastruktur permukiman dalam 135

SanitasIi nside TPA KABUPATEN MUNA, SULAWESI TENGGARA Pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Kabupaten Muna bertujuan untuk menyediakan infrastruktur pengelolaan sampah yang menjadi wadah untuk memproses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan. TPA Sampah dibangun pada TA 2019 oleh BPPW Sulawesi Tenggara. TPA berlokasi di Desa Sidodadi, Kecamatan Batalaiworu dengan lahan seluas 8 Ha. TPA Kabupaten Muna memiliki kapasitas timbunan sampah sebesar 2,5 L/o/h dan volume sampah mencapai 30.106,80 m3 per tahun. TPA yang dibangun selama 210 hari (29 April—27 Desember 2020) akan melayani 68.911 penduduk yang bermukim di 4 kecamatan. Bukan hanya memproses penimbunan sampah, di TPA ini juga berlangsung 4 aktivitas utama lainnya dalam penanganan sampah, yaitu pemilahan, daur ulang sampah nonorganik, pengomposan sampah organik, serta pengurugan/penimbunan sampah residu di lokasi lahan urug. Untuk itu, lingkup pekerjaan TPA Kabupaten Muna meliputi pembangunan zona landfill; pemasangan geomembran dan geotextile; pemasangan pipa lindi horizontal dan vertikal serta batu gravel; dan pembangunan kolam IPL yang terdiri dari kolam anaerobik, kolam fakultatif, kolam maturasi, dan kolam wetland. Kemudian, dibangun pula infrastruktur penunjang aktivitas di TPA, seperti jalan operasi sebagai akses ke bangunan penunjang pada tahap pembangunan selanjutnya, gerbang dan sculpture TPA Muna, serta sumur monitoring untuk memantau kualitas air tanah setelah TPA Sampah beroperasi. 136

Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman 137

Sanitasi Inside PEMBANGUNAN TEMPAT PENGELOLAAN SAMPAH (TPS) UNIVERSITAS LAMPUNG, LAMPUNG Pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) Universitas Lampung (Unila), Lampung dilatarbelakangi persoalan sampah di Unila akibat timbunan sampah yang tidak dikelola secara optimal. Persoalan tersebut muncul karena peningkatan jumlah sampah dan minimnya tempat yang dijadikan lokasi penimbunan sampah. Hingga, memunculkan persoalan lain, seperti bau sampah dan adanya potensi penyakit yang ditimbulkan. 138

Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman TPS Unila dibangun dengan konsep 3R, yaitu sampah di Fakultas Teknik Unila karena sampah Reduce, Reuse, Recycle. TPS 3R merupakan akan dipilah dan diolah, seperti sampah plastik metode pengelolaan sampah dengan yang diolah menjadi produk bermanfaat. mengurangi volume sampah dari produsen Kemudian, sampah organik diolah menjadi sampah itu sendiri. Metode ini dilakukan pupuk kompos. Dengan lokasi yang berada secara mandiri oleh masyarakat. di Fakultas Teknik Unila, TPS 3R diharapkan TPS 3R yang dibangun di atas lahan seluas dapat pula dimanfaatkan sebagai lahan praktik 2.000—3.000 m2 ini akan mengurangi volume maupun penelitian mahasiswa maupun dosen. 139

Sanitasi Inside IPLT TENGGARONG, KALIMANTAN TIMUR Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur merupakan wujud penyediaan layanan sanitasi oleh Pemerintah pada 2019. Pembangunan IPLT bertujuan untuk meningkatkan pelayanan air limbah, khususnya pelayanan lumpur tinja, di tiga wilayah kecamatan di Kutai Kartanegara, yaitu Kecamatan Tenggarong, Kecamatan Tenggarong Seberang, dan Kecamatan Loa Kulu. Dengan adanya pelayanan air limbah melalui IPLT, diharapkan dapat mengurangi pencemaran dari limbah tinja sehingga terwujud lingkungan kabupaten yang bersih, sehat, dan nyaman. IPLT Tenggarong memiliki kapasitas sebesar 10 m3 per hari. Dengan kapasitas tersebut, IPLT Tenggarong akan melayani 20.000 jiwa atau 4.000 KK yang bermukim di 3 kecamatan. IPLT akan mengolah limbah tinja yang dibawa truk tinja secara periodik. Lalu, hasil pengolahannya akan mengurangi pencemaran air dan tanah dari bakteri ecoli sehingga aman dibuang ke saluran air. Pembangunan IPLT meliputi pekerjaan Solid Separation Chamber (SSC), bangunan Anaerobic Baffled Reactor (ABR), bangunan Drying Area (DA), Sludge Drying Bed (SDB), kolam fakultatif, kolam maturasi, kolam wetland, serta fasilitas penunjang lainnya. Pada 7 Oktober 2019, IPLT diresmikan dan diserahterimakan dari BPPW Kalimantan Timur kepada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kutai Kartanegara selaku pengelola yang akan mengoperasikan IPLT sesuai dengan SOP. 140

Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman 141

Sanitasi Inside DRAINASE TNI AL BEKASI Pembangunan drainase di lingkungan Komplek TNI AL, Kelurahan Jati Bening, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi merupakan langkah nyata Pemerintah dalam mengatasi banjir yang kerap melanda wilayah ini. Dengan alokasi anggaran sebesar Rp11 miliar yang bersumber dari APBN, pembangunan drainase pada 2019 dilaksanakan di RW 10. 142

Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Anggaran tersebut digunakan untuk retensi, pompa dengan debit air tinggi, melaksanakan beberapa pekerjaan. Di perbaikan 4 pintu air, perangkat penunjang antaranya, pembangunan modular tank pompa berupa genset, serta perbaikan taman (penampungan), perbaikan tanggul, kolam dan jalan akibat pekerjaan proyek. 143

Capaian Gambar 7. Capaian Kinerja Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, 2019 Capaian Kinerja Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, 2019 144

Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Sumber: Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Tahun 2019 145



05 Torehan Tinta Emas, Menutup Buku Perjalanan 2019 Direktorat Bina Penataan Bangunan

Torehan Tinta Emas, Menutup Buku Perjalanan 2019 Sejak 2015 lalu, sejumlah proyek strategis dipercayakan pada Direktorat Bina Penataan Bangunan (BPB). Sebut saja, renovasi Mesjid Istiqlal Jakarta dan Stadion Manahan Solo, pembangunan 11 Pos Lintas Batas Negara (PLBN), serta revitalisasi kebun raya. Dengan rampungnya proyek-proyek yang termasuk dalam penugasan khusus tersebut, Direktorat BPB pun menutup Buku Kinerja Ditjen Cipta Karya Tahun 2019 dengan goresan tinta emas. RENOVASI CAGAR BUDAYA Di penghujung 2019, Kementerian PUPR melalui Direktorat BPB Ditjen Cipta Karya telah merampungkan renovasi Stadion Manahan Solo. Renovasi besar-besaran yang dimulai Agustus 2018 tersebut telah mengubah wajah stadion. Kini, stadion yang didapuk sebagai “Mini GBK” ini tampil begitu megah hingga, tak ayal menjadi ikon baru kota Solo. Tak hanya megah, Stadion Manahan juga telah memenuhi standar FIFA sehingga siap menjadi tuan rumah bagi Piala Dunia FIFA U20 maupun berbagai laga internasional lainnya. Dengan luasan 34.960 m2, Stadion Manahan dapat menampung 20.000 penonton. Adapun kesan megah stadion tampak dari atapnya yang melingkar penuh dan bertopang pada konstruksi cantilever. Selain kemegahannya, daya tarik lainnya dari Stadion Manahan adalah aplikasi motif batik khas Solo, yaitu Kawung, pada area kursi penonton. 148

Direktorat Bina Penataan Bangunan “Proyek-proyek di atas merupakan penugasan bersifat khusus yang diamanahkan kepada kami. Selama melaksanakan pembangunan tersebut, kami tetap melakukan tugas pembinaan, sebagaimana tugas dan fungsi kami yang sudah diatur dalam undang- undang,” ujar Direktur BPB, Ir. Diana Kusumastuti, M.T. Proyek renovasi prestisius lainnya yang penataan sistem pencahayaan, lansekap dan dilaksanakan Direktorat BPB pada 2019 adalah eksterior mesjid; perbaikan; pemolesan lantai; renovasi Mesjid Istiqlal. Sebagai bangunan penggantian karpet; serta pembangunan cagar budaya, renovasi yang dimulai pada basement sebagai lahan parkir. Mei 2019 tersebut tidaklah dimaksudkan untuk mengubah desain mesjid. Melainkan, Renovasi ditargetkan rampung selama 300 hanya menciptakan nuansa dan suasana yang hari atau 10 bulan dengan nilai proyek sebesar berbeda melalui penataan kawasan—termasuk Rp465 miliar. Meskipun sempat terdampak 149

Torehan Tinta Emas, Menutup Buku Perjalanan 2019 Masjid Istiqlal setelah renovasi pandemi Covid-19 yang menyebabkan MEMBANGUN TERAS NEGERI mundurnya target penyelesaian, proses renovasi tetap berlangsung dengan penerapan Selain proyek renovasi, tantangan lain protokol kesehatan secara disiplin. Hingga bagi Direktorat BPB hadir dalam tugas akhirnya, mesjid terbesar di Asia Tenggara ini pembangunan Pos Lintas Batas Negara pun telah memancarkan kemilaunya kembali, (PLBN) di kawasan perbatasan. Pembangunan seperti ketika pertama kali berdiri empat kawasan perbatasan ini merupakan bagian dari dasawarsa silam. Nawacita Pemerintah yang mengusung konsep membangun negeri dari pinggiran. 150


SATU CIPTA KARYA; CIPTA KARYA SATU

The book owner has disabled this books.

Explore Others

Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook