Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore PEDOMAN PERENCANAAN RUANG DAN INFRASTRUKTUR HIJAU

PEDOMAN PERENCANAAN RUANG DAN INFRASTRUKTUR HIJAU

Published by Dagu Komunika Bookcases, 2022-02-22 07:05:15

Description: Pedoman Perencanaan Ruang dan Infrastruktur Hijau disusun sebagai dokumen panduan tentang perencanaan yang memberikan arahan yang memberikan penjelasan bagaimana perencanaan yang mempertimbangkan upaya menjaga keseimbangan fungsi ekologi pada ruang-ruang hijau kota yang mendukung implementasi kota keberlanjutan sebagai pertimbangan utama dalam perencanaan. Tujuan penyusunan Pedoman Perencanaan Ruang dan Infrastruktur Hijau adalah sebagai dokumen panduan untuk meningkatkan kualitas dan keberlanjutan kota melalui komponen- komponen perencanaan yang terdiri dari: manajemen dan konservasi air, penciptaan iklim mikro, kualitas tutupan lahan, keanekaragaman hayati, serta estetika ruang dan infrastruktur hijau.

Keywords: Infrastruktur Hijau

Search

Read the Text Version

6.1.5 Vegetasi Pengundang Hewan (Serangga & Burung) 6.1 PEMILIHAN JENIS VEGETASI Afgekia sericea Asclepias Rhodomyrtus Cratoxylum Etlingera Calotropis Callerya Cheilocostus Craib curassavica tomentosa cochinchinense elatior gigantea reticulata speciosus (Rose Myrtle) (Widuri) (Milletia) (Pacing) (Silky Afgekia) (Milkweed) Tinggi 3 m (Kayu Arang) (Kecombrang) Tinggi 4 m Tinggi 4.5 m Tinggi 4 m Tinggi 5-10 m Tinggi 1.2 m Tinggi 30 m Tinggi 6 m Aristolochia Gomphrena Leea rubra Odontonema Rotheca Flacourtia Ficus deltoidea acuminata Lam. globosa Blume cuspidatum myricoides inermis Jack (Dutchman’s Pipe) (Cardinal’s Crest) (Blue Butterfly) (Lobi-lobi) (Bunga Kancing) (Pucok Merah) Tinggi 1.5 m Tinggi 3 m (Tabat Barito) Tinggi 16m Tinggi 1.2 m Tinggi 3 m Tinggi 15 m Tinggi 7 m

6.1.6 VEGETASI YANG DAPAT DIMAKAN/EDIBLE PLANTS

6.1.6 Vegetasi Yang dapat dimakan/Edible Plants (Buah) 6.1 PEMILIHAN JENIS VEGETASI Annona Annona Artocarpus Artocarpus Artocarpus Averrhoa Averrhoa Citrus muricata squamosa L. altilis heterophyllus integer bilimbi carambola hystrix (Buah Nona) (Sukun) (Belimbing Wuluh) (Belimbing Manis) (Jeruk Purut) (Sirsak) (Nangka) (Cempedak) Tinggi 15 m Tinggi 15 m Tinggi 3-6 m Tinggi 6 m Tinggi 6 m Tinggi 30 m Tinggi 30 m Tinggi 30 m Coffea Carica Gnetum Lansium Mangifera Manilkara Musa Nephelium arabica L. papaya gnemon L. domesticum indica zapota sp. ramboutan-ake (Kopi Arabika) (pepaya) (Buah Langsat) (Mangga) Tinggi 8 m Tinggi 2-10 m (Melinjo) Tinggi 30 m (Sawo Manila) (Pisang) (Rambutan) Tinggi 22 m Tinggi 35 m Tinggi 18 m Tinggi 3.5-5 m Tinggi 16-24 m Piper Punica Salacca edulis Syzygium Synsepalum Tamarindus nigrum granatum cognita aqueum dulcificum indica (Jambu Air) (Buah Ajaib) (Lada) (Delima) (Salak Condet) Tinggi 5-10 m Tinggi 3 m (Asam Jawa) Tinggi 5-15 m Tinggi 6 m Tinggi 7 m Tinggi 12-30 m

6.1 PEMILIHAN JENIS VEGETASI 6.1.6 Vegetasi Yang dapat dimakan/Edible Plants (Bunga) Hemerocallis Bauhinia Begonia Calendula Chrysanthemum Clitoria Cucurbita pepo Dianthus fulva galpinii N.E. Br. cultivar officinalis morifolium tematea 'Black Beauty‘ barbatus L. (Daylily) (Begonia) (Marigold) (Krisan/Seruni) (Kembang Telang) (Timun Jepang) (Galpini Merah) Tinggi 0.4-1 m Tinggi 0.3-0.5 m Tinggi 1 m Tinggi 5 m Tinggi 0.9-1.2 m (Anyelir) Tinggi 0.6-1.2 m Tinggi 4 m Tinggi 0.7 m Etlingera Helianthus Helianthus Hibiscus Hibiscus Jasminum Lavandula Polianthes elatior annuus L. tuberosus L. rosa-sinensis sabdariffa sambac angustifolia tuberosa (Bunga Matahari) (Helianthus) (Kembang Sepatu) (Sedap Malam) (Kecombrang) Tinggi 1-3 m Tinggi 1.8-3 m (Rosela) (Melati Arab) (Lavender) Tinggi 1.3 m Tinggi 3-6 m Tinggi 3 m Tinggi 1-2 m Tinggi 1.5 m Tinggi 0.36 m Rosa Sesbania Talinum Taraxacum Tagetes Tropaeolum Viola sp. grandiflora paniculatum (Randa lucida Cav. majus banksii (Mawar) (Kembang Turi) (Jewels-of-Opar) (Pansy) Tinggi 1.5 m Tinggi 6-15 m Tapak/Dandelion) (Kenikir) (Nasturtium) Tinggi 0.1 m Tinggi 1.5 m Tinggi 0.1-0.5 m Tinggi 0.4-1.1 m Tinggi 0.2-0.4 m

6.1.6 Vegetasi Yang dapat dimakan/Edible Plants (Daun) 6.1 PEMILIHAN JENIS VEGETASI Allium Alternanthera Asparagus Artemisia vulga Centella Coriandrum Cryptomeria jap Cymbopogon fistulosum sessilis ‘Red’ densiflorus ris L. asiatica sativum L. onica (L. f.) citratus (Bawang Daun) (Kremah Merah) (Rosemary) (Daun Pegagan) (Daun Ketumbar) (Cedar Jepang) (Sereh) Tinggi 0.3 m Tinggi 0.5 m Tinggi 0.6 m (Baru Cina) Tinggi 0.2 m Tinggi 0.45-0.6 m Tinggi 15-50 m Tinggi 1.5 m Tinggi 1.2 m Gynura Mentha Murraya Ocimum Pandanus Plectranthus Platostoma Persicaria bicolor cultivar Koenigii L. basilicum amaryllifolius amboinicus palustre hydropiper (Bayam Merah) (Daun Mint) (Daun Kari) (Kemangi) (Pandan Wangi) (Daun Laksa) Tinggi 1 m Tinggi 1.2 m Tinggi 2.5 m Tinggi 0.40 m Tinggi 1-4.5 m (Oregano) (Daun Cincau) Tinggi 0,35 m Tinggi 0.9 m Tinggi 1 m Polyscias Sauropus Syzygium Tagetes fruticosa androgynus polyanthum lucida Cav. (Parsley) Tinggi 2 m (Katuk) (Salam) (Kenikir) Tinggi 3 m Tinggi 16-36 m Tinggi 0.4-1.1 m



6.1.7 Vegetasi Khas Pekarangan Kampung 6.1 PEMILIHAN JENIS VEGETASI Adenanthera Artocarpus Artocarpus Averrhoa Capsicum Carica Cymbopogon Hymenocallis pavonina heterophyllus integer carambola annuum papaya citratus speciosa (Saga) (Belimbing) (Cabai rawit) (pepaya) (Sereh) (Spider Lily) (Nangka) (Cempedak) Tinggi 15 m Tinggi 1.5 m Tinggi 2-10 m Tinggi 15-25 m Tinggi 16-30 m Tinggi 30 m Tinggi 1.2 m Tinggi 0.55 m Impatiens Ipomoea Leucaena Manilkara Manihot Morinda Muntingia Nephelium balsamina batatas leucocephala zapota esculenta citrifolia calabura ramboutan-ake (Pacar Air) (Ubi Jalar) (Singkong) (Mengkudu) Tinggi 0.5 m Tinggi 0.1-0.3 m (Lamtoro) (Sawo Manila) Tinggi 4 m Tinggi 15 m (Kersen) (Rambutan) Tinggi 16-30 m Tinggi 18 m Tinggi 3-12 m Tinggi 16-24 m Pandanus Passiflora Psidium Punica Salacca edulis Syzygium Syzygium Tamarindus amaryllifolius edulis guajava granatum cognita aqueum malaccense indica (Markisa) (Jambu Klutuk) (Salak) (Jambu Air) (Jambu Bol) (Pandan) Tinggi 6-15 m (Delima) Tinggi 7 m Tinggi 5-10 m Tinggi 6-15 m (Asam Jawa) Tinggi 1-4.5 m Tinggi 2.5 m Tinggi 6 m Tinggi 12-30 m

ARCADIA ROAD, Singapura (https://www.nparks.gov.sg/)

6.1.8 Vegetasi Tepi Jalan (Pohon Besar >12m) 6.1 PEMILIHAN JENIS VEGETASI Eugenia Eugenia Fagraea Filicium Gnetum Gustavia Hopea Khaya polyantha spicata fragrans decipiens gnemon sp. odorata grandifoliola (Bunga Salam) (Pucuk Merah) (Tembesu) (Kiara Payung) (Melinjo) (Merawan) Tinggi 30 m Tinggi 18 m Tinggi 30 m Tinggi 24 Tinggi 22 m (Membrillo) Tinggi 25 m (Mahoni) Tinggi 15 m Tinggi 30 m Khaya Lagerstroemia Mesua Melaleuca Melia Michelia Milletia Plumeria senegalensis speciosa ferrea leucadendron indica alba atropurpurea sp. (Kayu Lanang) (Bungur) (Dewadaru) (Nim Tree) (Milletia ungu) Tinggi 12 m Tinggi 20 m (Gelam) Tinggi 30 m (Cempaka Putih) (Kamboja) Tinggi 30 m Tinggi 40 m Tinggi 22 m Tinggi 30 m Tinggi 6-15 m Peltophorum Pterocarpus Pongamia Podocarpus Samanea Saraca Swietenia Tabebuia pterocarpum indicus pinnata polystachyus saman indica macrophylla rosea (Angsana) (Mempari) (Kayu Keramat) (Trembesi) (Soka) (Soga) Tinggi 6-15 m (Mahoni) (Tabebuia pink) Tinggi 20 m Tinggi 30 m Tinggi 25 m Tinggi 20 m Tinggi 25 m Tinggi 25 m Tinggi 18-35m

6.1.8 Vegetasi Tepi Jalan (Pohon Medium 7-12 m) 6.1 PEMILIHAN JENIS VEGETASI Arfeuillea Callistemon Callistemon Carallia Cochlospermum Eugenia Maniltoa Mimusops arborescens citrinus viminalis brachiata religiosum oleina browneoides elengi (Sikat Botol) (Buah Kanis) (Pucuk Merah) (Saputangan) (Tanjung) (Hop Tree) (Sikat Botol) Tinggi 10 m Tinggi 10 m (Buttercup Tree) Tinggi 10 m Tinggi 12 m Tinggi 8 m Tinggi 7.5 m Tinggi 12 m Tinggi 10-12 m

6.1 PEMILIHAN JENIS VEGETASI 6.1.8 Vegetasi Tepi Jalan (Pohon Besar >12m) Acacia Alstonia Amherstia Azedirachta Bauhinia Brassaia Caesalpinia Cananga mangium angustiloba nobilis exceksa blakeana actinophylla ferrea odorata (Bunga Kupu-kupu) (Kenanga) (Akasia) (Pulai) (Bunga Ratu) (Kayu Bawang) Tinggi 15 m (Walisongo) (Kayu Ulin Brazil) Tinggi 18 m Tinggi 30 m Tinggi 25 m Tinggi 15 m Tinggi 20 m Tinggi 15 m Tinggi 20 m Cassia Casuarina Cratoxylum Cratoxylum Cinnamomum Citharexylum Dalbergia Dalbergia fistula noblis cochinchinense formosum iners quadrangulare atifolia oliveri (Golden Showers) (Mampat pink) (Tamalan) Tinggi 15 m (Cemara balon) (Kayu Arang) Tinggi 45 m (Kayu Manis) (Fiddle-wood) (Sonokeling) Tinggi 20 m Tinggi 30 m Tinggi 15 m Tinggi 12 m Tinggi 16-30 m Tinggi 20 m Dyera Erythrina Erythrina Eucalyptus Eucalyptus Eucalyptus Eugenia Eugenia costulata glauca variegata botryoides camaldulensis viminalis cumini jambos (Jelutung) (Dadap) (Gum Tree) (Gum Tree) (Jambolan) (Jambu Bol) Tinggi 30 m (Dadap Merah) Tinggi 15 m Tinggi 40 m (Kayu Putih) Tinggi 40 m Tinggi 30 m Tinggi 15 m Tinggi 10-15 m Tinggi 25 m

THE TREE HOUSE, Singapura (ABC Waters, 2014)

6.1.9 Vegetasi Vertical Garden (Greenwall) 6.1 PEMILIHAN JENIS VEGETASI Aeschynanthus Aglaonema Asparagus Bolbitis Caladium Dianella Dischidia Dischidia ovata parvifolius costatum densiflorus heteroclita lindenii ensifolia nummularia Benth. (Bunga Lipstik) (Sri Rejeki) (Rosemary) (Ikat Batu) (Dianella) (Daun Pitis kecil) Tinggi 0.7 m Tinggi 0.4 m Tinggi 0.6 m Tnggi 0.07 m (Keladi Hias) Tinggi 2 m Tinggi 0.6 m (Daun Semangka) Tinggi 0.6 m Tinggi 2.4 m Dischidia Drynaria Epiphyllum Epiphyllum Pilea mollis Episcia Hoya Hoya ruscifolia quercifolia anguliger guatemalense ‘Moon Valley’ cupreata lacunosa multiflora (Million hearts) (Daun Kepala Tupai) (Kaktus Tulang Ikan) (Wijayakusuma) (Easterbrook) (Wax Vine) (shooting stars) Tinggi 0.5 m Tinggi 1.5 m Tinggi 0.8 m (Pilea) Tinggi 0.15 m Tinggi 0.6 m Tinggi 0.8 m Tinggi 0.4 m Tinggi 0.3 m Hoya Hoya Kaempferia Nephrolepis Pellionia Pilea Pilea Platycerium obscura verticillata pulchra exaltata repens microphylla nummularifolia ridleyi (Red Wax Plant) (Artillery plant) (Creeping Charlie) Tinggi 2 m (Hoya) (Kencur Merak) (Pakis Boston) (Begonia Semangka) Tinggi 0.3 m (Paku Tanduk Rusa) Tinggi 5 m Tinggi 0.6 m Tinggi 0.9 m Tinggi 0.15 m Tinggi 0.15 m Tinggi 0.6 m

6.1 PEMILIHAN JENIS VEGETASI 6.1.9 Vegetasi Vertical Garden (Greenwall) Polypodium Pteris Scindapsus Selaginella Selaginella Selaginella Tristellateia Clitoria punctatum ensiformis pictus kraussiana plana willdenowii australasiae ternatea (Paku Tanduk Rusa) (Paku Victoria) (Paku Cakar Ayam) (Pakis Merak) (Maiden's Jealousy) (Blue Pea) Tinggi 0.6 m Tinggi 0.5 m (Silver money plant) Tinggi 0.1 m (Paku Cakar Ayam) Tinggi 0.1 m Tinggi 10 m Tinggi 3 m Tinggi 0.9 m Tinggi 0.6 m Tetracera Telosma Ipomoea Thunbergia Cryptanthus Syngonium Hoffmannia Aeschynanthus indica cordata mauritiana grandiflora bivittatus podophyllum refulgens speciosus hook (Melati Tongkeng) (Ubi Jalar Liar) (Skyflower vine) (Nanas Hias) (Arrowhead Vine) (Mempelas) Tinggi 6 m Tinggi 5 m Tinggi 10-20 m Tinggi 0.2 m (Taffeta Plant) (Lipstick vine) Tinggi 5 m Tinggi 1.8 m Tinggi 1.8 m Tinggi 0.6 m Polyscias Davallia Philodendron Dissotis Capsicum Mentha Allium Pandanus fruticosa dwarf denticulata (Philodendron rotundifolia frutescens cultivar fistulosum amaryllifollius (Pakis Kaki Kelinci) (Batu Mawar) (Cabe Rawit) (Daun Mint) (Bawang Daun) (Pandan Wangi) (Daun Parsley) Tinggi 0.6 m Emas) Tinggi 0.3 m Tinggi 1.5 m Tinggi 1.2 m Tinggi 0.3 m Tinggi 2 m Tinggi 0.75 m Tinggi 1-4.5 m

6.1.9 Vegetasi Vertical Garden (Greenwall) 6.1 PEMILIHAN JENIS VEGETASI Peperomia Philodendron Aristolochia Antigonon Bauhinia Arachis Dieffenbachia Xiphidium scanden (Piper erubescens acuminata leptopus 'Alba’ kockiana pintoi amoena caeruleum (Philodendron) (Indian Birthwort) (Air Mata Pengantin) (Bauhinia) (Kacang Mas) (Sipidium) Scandens) Tinggi 3.6 m Tinggi 20 m Tinggi 12 m Tinggi 0.5 m (Daun Bahagia) Tinggi 0.5 m Tinggi 0.3 m Tinggi 1-5 m Tinggi 0.45 m Schefflera Nephrolepis Strobilanthes arboricola falcata dyerianus (Walisongo) Tinggi 6 m (Pakis Ekor Ikan) (Perisai Persia) Tinggi 0.9 m Tinggi 1.2 m

Singapura (https://www.nparks.gov.sg/)

6.1.10 Vegetasi Bawah Jembatan Layang (Menyerap Polusi) 6.1 PEMILIHAN JENIS VEGETASI Aglaonema Anthurium Ardisia elliptica Caladium Chamaedorea Chrysanthemu Cordyline Dracaena modestum veitchii Thumb. lindenii seifrizii m morifolium fruticosa deremensis (Sri Rejeki) (Hanjuang) Tinggi 0.9 m (Anthurium Raja) (Seashore Ardisia) (Keladi Hias) (Palem Bambu) (Seruni) Tinggi 3-5 m Andong) Tinggi 1.2 m Tinggi 8 m Tinggi 0.6 m Tinggi 8 m Tinggi 0.9 m Tinggi 3 m Dracaena Dracaena Dracaena Ficus Hedera Gerbera Licuala Goeppertia deremensis marginata massangeana benjamina helix jamesonii grandis ‘Black Rose’ (Gerbera daisy) (Palem Kipas) (Black Rose) (Andong) (Andong) (Andong) (Beringin) (English ivy) Tinggi 0.5 m Tinggi 2.5m Tinggi 0.4 m Tinggi 1.2 m Tinggi 1.5 m Tinggi 1.2 m Tinggi 6-15 m Tinggi 2 m Microsorum Microsorum Pellionia Philodendron Rhapis Sansevieria Spathiphyllum Xiphidium musifolium punctatum repens bipinnatifidum excelsa laurentii \"Mauna Loa” caeruleum Aubl. (Pakis buaya) (Pakis Ekor Ikan) (Palem Waregu) (Peace lily) Tinggi 0.6 m (Rainbow Vine) (Philodendron) Tinggi 5 m (Lidah Mertua) Tinggi 2 m (Sipidium) Tinggi 1 m Tinggi 0.2 m Tinggi 5 m Tinggi 2 m Tinggi 0.5 m

Hongkong Technical Guidelines on Landscape Treatment for Slopes, Hongkong, 2011, GEO

6.1.11 Vegetasi Penahan Tanah (Pohon) 6.1 PEMILIHAN JENIS VEGETASI Agathis Acacia Albizia Aleuritesmolucc Anacardium Archidendron Arenga Artocarpus borneensis auriculiformis chinensis anus (L.) Willd. occidentale pauciflorum pinnata altilis (Akasia daun kecil) (Sengon) (Jambu Mete) (Sukun) (Dammar) Tinggi 16-30 m Tinggi 30 m (Kemiri) Tinggi 6-15 m (Jengkol) (Aren) Tinggi 50 m Tinggi 20 m Tinggi 20 m Tinggi 20 m Tinggi 20 m Artocarpus Artocarpusheter Azadirachta Bambusa Barringtonia Bauhinia Calliandra hae Calliandra hae integer ophyllus Lam. indica vulgaris asiatic purpurea L. matocephala matocephala (Nangka) (Mimba) (Bambu) (Pohon Kupu-kupu) (Kaliandra Merah) (Kaliandra Putih) (Cempedak) Tinggi 20 m Tinggi 20 m (Butun/Keben) Tinggi 15 m Tinggi 20 m Tinggi 16-30 m Tinggi 15-30 m Tinggi 5-6 m Tinggi 2 m Cananga Cassia Choerospondias Cinnamomum Dalbergia Dalbergia Dimocarpus Eucalyptus odorata siamea axillaris iners latifolia sissoo longan camaldulensis (Kenanga) (Johar) (Sonokeling) Tinggi 2 m Tinggi 20 m (Kedondong) (Kayu Manis) Tinggi 16-30 m (Sonosiso) (Lengkeng) (Kayu Putih) Tinggi 9-12 m Tinggi 15 m Tinggi 30 m Tinggi >30 m Tinggi 20 m

6.1 PEMILIHAN JENIS VEGETASI 6.1.11 Vegetasi Penahan Tanah (Pohon) Gluta Hibiscus Homalium Lagerstroemia Leucaena Litsea Macaranga Mallotus malayana tiliaceus tomentosum speciosa leucocephala glutinosa tanarius paniculatus (Waru Gunung) (Bungur) (Mara) (Balik Angin) (Rengas) Tinggi 15 m (Dlingsem) (Lamtoro) (Adem Ati) Tinggi 20 m Tinggi 25 m Tinggi 45 m Tinggi 25 m Tinggi 7-15 m Tinggi 2-6 m Tinggi 3-20 m Mangifera Melia Nephelium Parkia Persea Pinus Pterocarpus Schefflera indica. L. azedarach lappaceum speciosa americana merkusii indicus heptaphylla (Mangga) (Mindi kecil) (Rambutan) (Angsana) (Walisongo) Tinggi 30-35 m Tinggi 45 m Tinggi 10-25 m (Petai) (Alpukat) (Pinus) Tinggi 3-6 m Tinggi 15-45 m Tinggi 9-12 m Tinggi 70 m Tinggi 30 m Schima Schleichera Swietenia Syzygium Syzygium Tamarindus Tectona Thespesia wallichii oleosa mahagoni aromaticum myrtifolium indica grandis populnea (Kesambi) (Pucuk Merah) (Waru Laut) (Puspa) (Mahoni) (Cengkeh) Tinggi 2-20 m (Asem Jawa) (Jati) Tinggi10-20m Tinggi 25 m Tinggi 20 m Tinggi 25 m Tinggi 8-20 m Tinggi 12-30 m Tinggi 40 m

6.1.11 Vegetasi Penahan Tanah (Semak) 6.1 PEMILIHAN JENIS VEGETASI Aglaia odorata Ardisia Bambusa Bridelia Calliandra Dypsis Cordyline Gardenia Lour. crenata tuldoides tomentosa haematocephala lutescens fruticosa jasminoides (Mata Ayam) (Haur Hejo) (Palem Bambu) (Hanjuang) (Kaca Piring putih) (Pacar Cina) Tinggi 3 m Tinggi 8 m (Kenidai) (Kaliandra) Tinggi 8 m Tinggi 3-5 m Tinggi 20-30 m Tinggi 5 m Tinggi 5 m Tinggi 2 m Hibiscus rosa- Ixora javanica Lantana Ligustrum Melastoma Pittosporum Rhaphiolepis Rhapis sinensis (Bl.) DC. montevidensis sinense malabathricum tobira indica excelsa (Palem Waregu) (Kembang Sepatu) (Pecah Periuk) (Lantana) (Chinese Privet) (Senggani) (Kamboja Jepang) (Bungur Kecil) Tinggi 5 m Tinggi 3 m Tinggi 3 m Tinggi 0.5 m Tinggi 2 m Tinggi -5 m Tinggi 4.5 m Tinggi 1.2-1.8 m Rhododendron Rhododendron Rhododendron Rhodomyrtus Hedera helix Bougainvillea Duranta Ficus mucronatum pulchrum simsii tomentosa ‘Glacier’ sp. erecta pumila (Azalea putih) (Azalea ungu) (Kemunting) (Ivy) (Dolar-dolaran) Tinggi 2.5 m (Azalea merah) Tinggi 3 m (Bunga Kertas) (Sinyo nakal) Tinggi 4 m Tinggi 3 m Tinggi 5 m Tinggi 2 m Tinggi 12.2 m Tinggi 3 m

KAMPUNG ADMIRALTY, Singapura (https://www.nparks.gov.sg/)

6.1.12 Vegetasi Taman Atap (Pohon dan Perdu) 6.1 PEMILIHAN JENIS VEGETASI Ardisia Plumeria Calliandra Calliandra Callistemon Citharexylum Clusia rosea Cordia elliptica pudica surinamensis tergemina citrinus spinosum ‘Variegata’ sebestena (Seashore Ardisia) (Kaliandra pink) (Kaliandra merah) (Fiddlewood) (Geiger Tree) Tinggi 8 m (Bunga Pengantin) Tinggi 6 m (Sikat Botol) Tinggi 12 m (Autograph Tree) Tinggi 10 m Tinggi 4 m Tinggi 6 m Tinggi 8 m Tinggi 9 m Cratoxylum Garcinia Gardenia Leptospermum Lophanthera Podocarpus Tabernaemontana cochinchinese subelliptica tubifera madidum lactescens polystachyus divaricata (Pohon Bahagia) (Water Gardenia) (Kayu Keramat) (Kayu Arang) Tinggi 20 m Tinggi 25 m (Janda Merana) (Golden Chain Tree) (Kembang Mentega) Tinggi 30 m Tinggi 2-4 m Tinggi 20 m Tinggi 20 m Tinggi 2 m

6.1 PEMILIHAN JENIS VEGETASI 6.1.12 Vegetasi Taman Atap (Bertekstur) Anthurium Artemisia Callisia repens Euphorbia Microsorum Microsorum Osmoxylon Pennisetum x veitchii Vulgaris L. (Turtle Vine) tithymaloides L. musifolium punctatum lineare ‘Yellow’ advena Tinggi 0.04 m (Pakis buaya) (Pakis Ekor Ikan) (Anthurium Raja) (Kenikir) (Penawar Lilin) Tinggi 0.6 m (Yellow Aralia) (Rumput Api) Tinggi 1.2 m Tinggi 1,5 m Tinggi 0.7 m Tinggi 1 m Tinggi 3 m Tinggi 1.5 m Philodendron Phyllanthus Phyllodium Scaevola Sesuvium Vernonia Xiphidium bipinnatifidum pulcher longipes taccada portulacastrum elaeagnifolia caeruleum Aubl. (Philodendron) (Selada laut) (Lee Kwan Yew) (Phyllanthus) (Lidah Naga) Tinggi 2-10 m (Gelang Pasir) (Sipidium) Tinggi 5 m Tinggi 1.5 m Tinggi 1-2 m Tinggi 0.1-0.8 m Tinggi 8 m Tinggi 0.5 m

6.1.12 Vegetasi Taman Atap (Berwarna) 6.1 PEMILIHAN JENIS VEGETASI Arundina Brunfelsia Catharanthus Codiaeum Cryptanthus Cyanotis Lantana Pilea graminifolia pauciflora roseus cultivars variegatum bivittatus cristata camara L. cadierei (Anggrek Bambu) (Melati Mentomori) (Nanas hias) (Nabhali) Tinggi 1.5 m (Tapak Dara) (Puring) Tinggi 0.2 m Tinggi 0.3 m (Lantana) (Pilea) Tinggi 2.5 m Tinggi 1 m Tinggi 3 m Tinggi 1.2 m Tinggi 0.4 m Portulaca Strophanthus Tecoma Tetracera Trachelospermum Tradescantia Zephyranthes Aerva Pilosa ssp. gratus stans indica asiaticum pallida rosea sanguinolenta (Sambang colok) (Krokot) (Oleander Rambat) (Terompet Kuning) (Mempelas) (Tricolor Star Jasmine) (Adam Hawa) (Lily Hujan) Tinggi 0.25-0.5 m Tinggi 0.1-0.3 m Tinggi 25 m Tinggi 3.1 m Tinggi 5 m Tinggi 0.05-0.1m Tinggi 0.3-0.45 m Tinggi 0.2 m

6.1 PEMILIHAN JENIS VEGETASI 6.1.12 Vegetasi Taman Atap (Beraroma) Antigonon Arachnothryx Ardisia elliptica Asclepias Asystasia Caesalpinia Callicarpa Calotropis leptopus leucophylla Thumb. curassavica Linn. gangetica pulcherrima tomentosa gigantea (Coral Vine) (Bush Pentas) (Chinese Violet) (Calicarpa) Tinggi 12 m (Seashore Ardisia) (Blood Flower) Tinggi 0.3 m (Ceguk) Tinggi 5 m (Widuri) Tinggi 6 m Tinggi 8 m Tinggi 1.2 m Tinggi 6 m Tinggi 4 m Coccoloba rugosa Costus productus Hamelia patens Ixora congesta Kopsia Leea rubra Rotheca (Red-flowered Sea var. productus (Variegated Roxb. Blume myricoides Grape) (Pacing) Firecracker) (Soka) (Kopsia) (Blue Butterfly Bush) Tinggi 10 m Tinggi 1 m Tinggi 2 m Tinggi 8 m (Pucok Merah) Tinggi 3 m Tinggi 7 m Tinggi 3 m

6.1.12 Vegetasi Taman Atap (Dapat dimakan/Edible plants) 6.1 PEMILIHAN JENIS VEGETASI Alternanthera Averrhoa Canavalia Carica Citrus Clitoria Coffea Gynura sessilis ‘Red’ carambola rosea papaya L. hystrix tematea Arabica L. bicolor (Kremah Merah) (Belimbing) (Jeruk Purut) (Kembang Telang) (Kopi Arabika) (Bayam Merah) Tinggi 15 m (Kacang Pantai) (Pepaya) Tinggi 3-6 m Tinggi 5 m Tinggi 8 m Tinggi 1 m Tinggi 0.5 m Tinggi 2 m Tinggi 10 m Helianthus Murraya Plectranthus Sauropus Synsepalum Tagetes Talinum tuberosus L. Koenigii (L.) amboinicus androgynus dulcificum Lucida paniculatum (Helianthus) (Daun Jintan) (Buah Ajaib) (Kenikir) (Jewels-of-Opar) Tinggi 1.8-3 m (Daun Kari) (Katuk) Tinggi 3 m Tinggi 1.1 m Tinggi 2.5 m Tinggi 1 m Tinggi 3 m Tinggi 1.5 m

6.1 PEMILIHAN JENIS VEGETASI 6.1.12 Vegetasi Taman Atap (Pengundang Serangga/Burung) Antigonon Arachnothryx Ardisia elliptica Asclepias Asystasia Caesalpinia Callicarpa Calotropis leptopus Hk. Arn. leucophylla Thumb. curassavica Linn. gangetica pulcherrima tomentosa gigantea (Air Mata Pengantin) (Semak Pentas) (Chinese Violet) (Kembang Merak) (Beautyberry) (Seashore Ardisia) (Blood Flower) Tinggi 0.3 m Tinggi 3-6 m Tinggi 5 m (Widuri) Tinggi 9-12 m Tinggi 6 m Tinggi 8 m Tinggi 1.2 m Tinggi 4 m Coccoloba Costus Hamelia Ixora congesta Cestrum Leea rubra Rotheca rugosa productus patens Roxb. diurnum Linn. Blume myricoides (Firecracker) (Soka) (Blue Butterfly) (Anggur Laut) (Pacing) Tinggi 0.5-3 m (Kopsia) (Pucok Merah) Tinggi 3 m Tinggi 10 m Tinggi 1 m Tinggi 7 m Tinggi 2 m Tinggi 3 m

6.1.12 Vegetasi Taman Atap (Epifit) 6.1 PEMILIHAN JENIS VEGETASI Aeschynanthus Drynaria Asplenium nidus Bulbophyllum Coelogyne Cymbidium Dendrobium Dischidia ovata albidus Steud. quercifolia (Pakis Sarang vaginatum rochussenii finlaysonianum crumenatum Sw. Benth. (Daun Albidus) (Daun Kepala Tupai) Burung) (Magrah Batu) (Anggrek Coelogyne) (Anggrek Cymbidium) (Anggrek Merpati) Tinggi 0.2-0.3 m Tinggi 1.5 m Tinggi 1.5 m Tinggi 0.065 m Tinggi 0.6 m (Daun Semangka) Tinggi 0.5-1 m Tinggi 0.3 m Tinggi 2.4 m Hoya Nephrolepis Ophioglossum Phalaenopsis Platycerium Platycerium Grammatophyll verticillata falcata pendulum cornucervi bifurcatum ridley um speciosum (Anggrek) (Paku Tanduk Rusa) (Anggrek Harimau) (Hoya) (Pakis Ekor Ikan) (Adder’s Tounge Fern) (Paku Tanduk Rusa) Tinggi 3 m Tinggi 0.9 m Tinggi 1.2 m Tinggi 0.25-0.4 m Tinggi 1 m Tinggi 0.6 m Tinggi 3 m

KALLANG RIVER BISHAN PARK, Singapura (https://www.dezeen.com/2012)

6.1.13 Vegetasi Tepi Air (Pohon dan Perdu) 6.1 PEMILIHAN JENIS VEGETASI Asteromyrtus Baccaurea Barringtonia Dillenia Fagraea Kopsia Leptospermum Lumnitzera symphyocarpa parviflora acutangula alata racemosa singapurensis madidum littorea (Rambai Hutan) (Putat Indian) (Kopi Utan) (Tea-Tree) (Liniment Tree) Tinggi 5 m Tinggi 15 m (Guinea Emas) Tinggi 25 m (Kopsia Putih) Tinggi 4 m (Bakau Hitam) Tinggi 15 m Tinggi 6-20m Tinggi 8 m Tinggi 25 m Lumnitzera Melaleuca Murraya Neonauclea Ploiarium Saraca Syzygium Syzygium racemosa cajuputi paniculata pallida alternifolium thaipingensis pachyphyllum myrtifolium (Teruntum putih) (Kayu Putih) (Kemuning) (Soka kuning) (Pucuk Merah) Tinggi 8 m Tinggi 40 m Tinggi 3.5 m (Nauclea sumatran) (Jinger) (Cengkeh) Tinggi 2-20 m Tinggi 7 m Tinggi 15 m Tinggi 20 m Tinggi 15 m Talipariti Talipariti Talipariti Xanthostemon tiliaceum tiliaceum tiliaceum verticillatus (Waru ‘variegata’) (Waru daun merah) (Waru) Tinggi 8 m Tinggi 15 m (Bloomfield Penda) Tinggi 15 m Tinggi 5 m

6.1 PEMILIHAN JENIS VEGETASI 6.1.13 Vegetasi Tepi Air (Semak Rumput-rumputan) Acorus Acorus Acrostichum Acrostichum Aglaonema Aglaonema Alpinia Angelonia gramineus gramineus aureum Speciosum nitidum simplex aquatica angustifolia (Bendera Manis) (Bendera Manis) (Paku Laut) (Paku Bakau) (Sri Rejeki) (Aquatic Ginger) Tinggi 0.5 m Tinggi 0.5 m Tinggi 3 m Tinggi 2 m (Daun Lidah) Tinggi 2 m (Angelonia) Tinggi 1 m Tinggi 1.2 m Tinggi 0.6 m Angelonia Angelonia Arundina Asclepias Callicarpa Canna Canna x Cheilocostus Angustifolia angustifolia Graminifolia Curassavica longifolia indica generalis Speciosus (Angelonia pink) (Angelonia putih) (Anggrek Bambu) (Blood flower) (Beauty Berry) (Kana Air) (Kana Lily) (Pacing) Tinggi 0.6 m Tinggi 0.5 m Tinggi 1.2 m Tinggi 5 m Tinggi 1.5 m Tinggi 1.8 m Tinggi 4 m Tinggi 2.5 m Costus Costus Crinum Crinum Cyclanthus Cyperus Dillenia Equisetum guanaiensis woodsonii ‘Menehune’ asiaticum bipartitus papyrus suffruticosa hyemale (Pacing kuning) (Pacing merah) (Lily Red Bog ) (Lily Bengal) (Winnie Gold) (Papirus) (Simpuh Air) (Bambu Air) Tinggi 2 m Tinggi 1 m Tinggi 2 m Tinggi 3 m Tinggi 3 m Tinggi 10 m Tinggi 2 m Tinggi 6 m

6.1.13 Vegetasi Tepi Air (Semak Rumput-rumputan) 6.1 PEMILIHAN JENIS VEGETASI Hanguana Hedychium Isolepis Leea Leea Lepironia Marantochloa Marantochloa malayana coronarium cernua angulata rubra auriculata filipes purpurea (Bakung Hutan) (Rumput Serat Optik) (Mali Berduri) (Mali-mali) (Purun Danau) Tinggi 2 m (Gandasuli) Tinggi 0.25-0.20 m Tinggi 15 m Tinggi 3 m Tinggi 0.4-2 m (Yoruba Soft Cane) (Yoruba Soft Cane) Tinggi 0.5-2 m Tinggi 2 m Tinggi 2.5 m Mussaenda Osmoxylon Pandanus Pennisetum Pennisetum Pluchea Schismatoglottis Schumannianthus ‘Calcutta’ lineare amaryllifolius aopecuroides advena ‘Rubrum’ indica wallichii dichotomus (Aralia) (Pandan Wangi) (Rumput Penisetum) (Rumput Penisetum) (Pulchea Indian) (Bamban Batu) (Nusa Indah oranye) Tinggi 3 m Tinggi 1-4.5 m Tinggi 0.5-0.6 m Tinggi 3 m (Keladi Hutan) Tinggi 4-5 m Tinggi 2.5 m Tinggi 0.5-1.2 m Tinggi 0.15-0.45 m Tarenna Thalia Typhonodorum fragrans dealbata lindleyanum (Tarena Sungai) (Kana Air) (Pisang Air) Tinggi 2.5 m Tinggi 1.5 m Tinggi 1.5-2.5 m

6.1 PEMILIHAN JENIS VEGETASI 6.1.13 Vegetasi Tepi Air (Semak Merambat/Menjuntai) Anemopaegma Antigonon Argyreia Bauhinia Bauhinia Clerodendrum Clerodendrum x Ipomoea batatas Chamberlaynii leptopus Hk. Arn. nervosa kockiana galpinii Thomsoniae Speciosum ‘Blackie’ (Yellow Trumpet) (Air Mata Pengantin) (Elephant Climber) (Bauhinia oranye) (Bauhinia merah) (Nona Makan Sirih) (Ubi ungu) Tinggi 9-15 m Tinggi 4 m Tinggi 4 m Tinggi 3-3.5 m (Nona Makan Sirih) Tinggi 6 m Tinggi 9-12 m Tinggi 3-4 m Tinggi 0.6-1 m Ipomoea Ipomoea Murdannia Phryganocydia Quisqualis Wedelia Thunbergia Tristellateia batatas aquatica nudiflora corymbosa indica trilobata grandiflora Australasiae (Ubi-ubian) (Kangkung) (Rumput Murdania) (Ceguk) (Seruni rambat) (Skyflower vine) (Maiden's Jealousy) Tinggi 1.8 m Tinggi 21 m Tinggi 0.2-0.3 m (Terompet pink) Tinggi 2 m Tinggi 10-20 m Tinggi 4 m Tinggi 8 m Tinggi 10 m Volkameria Vernonia inermis L. elliptica (Bunga Pawang) (Lee Kwan Yew) Tinggi 3-13 m Tinggi 8 m

Singapura (ABC Waters, 2014)

6.1.14 Vegetasi Tepi Air (Penjernih Air) 6.1 PEMILIHAN JENIS VEGETASI Pohon Tepian Air (Riparian Trees) Bambusa Bambusa Salix Schizolobium Samanea sp. vulgaris vittata babylonica parahybum saman (Bambu Kuning) (Janda Merana) (Trembesi) (Bambu) Tinggi 2-4 m (Parahiba) Tinggi 20 m Tinggi 15 m Tinggi 16-30 m Tinggi 30 m Semak Tinggi Tepi Air (Emergent Plants) Osmoxylon Osmoxylon Trimezia martin Typha Lasia Canna indica lineare lineare icensis angustifolia spinosa (Kana/Bunga (Iris Air) (Sambeng/Keladi) Tasbih) (Aralia hijau) (Aralia kuning) (Lembang) Tinggi 1.5 m Tinggi 1.5 m Tinggi 3 m Tinggi 3 m Tinggi 1.5 m Tinggi 1.5-3 m Semak Bawah Nymphaea Nymphaea Hydrocleys odorata rubra nympoides (Teratai putih) (Teratai pink) (Popi Air) Tinggi 0.6 m Tinggi 0.6 m Tinggi 0.2 m

TAHURA NGURAH RAI, Bali (Dokumentasi Pribadi, 2018)

6.15 Vegetasi Tepi Pantai 6.1 PEMILIHAN JENIS VEGETASI Formasi Barringtonia Formasi Pes caprae Hutan Mangrove Barringtonia Calophyllum Crinum Ipomoea pes Acrostichum Rhizophora asiatica inophyllum asiaticum caprae aureum mucronata (Nyamplung) (Paku Laut) (Bakau Hitam) (Butun/Keben) Tinggi 20 m (Bakung) (Katang-katang) Tinggi 3 m Tinggi 25 m Tinggi 15-30 m Tinggi 1 m Tinggi 30 m Terminalia Erythrina Pandanus Thuarea Rhizophora Sonneratia catappa orientalis tectorius involuta apiculata alba (Ketapang) (Dadap Laut) (Pandan) (Grinting sagara) (Bakau putih) Tinggi 35 m Tinggi 6 m Tinggi 14 m Tinggi 0.2 m Tinggi 20 m (Pedada) Tinggi 30 m



BAGIAN 6.2 : LAMPIRAN TENTANG KUALITAS TUTUPAN LAHAN 6.2.1 TIPOLOGI KAWASAN RAWAN BENCANA LONGSOR 6.2.2 BIOTOPE AREA FACTOR Hlm 6.2-1

6.2 LAMPIRAN TENTANG KUALITAS TUTUPAN LAHAN  6.2.1 dari 70 mm per jam tetapi berlangsung terus kestabilan lereng dan struktur lapisan batuan Tipologi Kawasan menerus selama lebih dari 2 (dua) jam hingga pada aktivitas pembuatan jalan, bangunan, Rawan Bencana Longsor beberapa hari. dan per-tambangan • Terdapat rembesan air atau mata air terutama • pembuatan kolam pada area lereng yang Tipologi kawasan rawan bencana longsor disusun pada pertemuan antara batuan kedap dengan mengakibatkan rembesan air kolam ke dalam berdasarkan karakter fisik alami, karakter pergerakan lapisan tanah yang lebih gembur / meresapkan lapisan tanah pada lereng tanah, dan karakter fisik buatan (aktivitas manusia). air. • pembangunan kawasan terbangun dengan Tipologi kawasan rawan bencana longsor terdiri dari • Lereng di daerah rawan gempa sering pula sistem konstruksi dan beban yang melebihi Zona Tipe A, Tipe B, dan Tipe C. rawan terhadap gerakan tanah. daya dukung dan kestabilan lereng • Vegetasi alami antara lain tumbuhan berakar • drainase yang tidak memadai 1. Zona Tipe A serabut (perdu, semak, dan rerumputan), pepohonan bertajuk berat, berdaun jarum 2. Zona Tipe B a. Karakter Kondisi Alam (pinus). • merupakan daerah lereng gunung/ a. Karakter Kondisi Alam pegunungan, lereng bukit/perbukitan, tebing/ b. Karakter Pergerakan Tanah • merupakan daerah kaki gunung/pegunungan, lembah sungai dengan kemiringan lereng • gerakan jatuhan batuan, robohan batuan, dan kaki bukit/perbukitan, dan tebing sungai lebih dari 40% rebahan batuan dengan kemiringan lereng berkisar antara 21- • Lereng pegunungan tersusun dari lapisan • gerakan luncuran batuan, luncuran tanah, 40%, dengan elevasi lahan pada kisaran 500 tanah penutup setebal lebih dari 2 (dua) meter, atau material yang terbawa luncuran dengan - 2000 mdpl. bersifat gembur dan mudah lolos air yang bidang luncuran lurus, melengkung, atau tidak • Lereng pegunungan tersusun dari lapisan melapisi batuan dasar yang lebih padat dan beraturan tanah penutup setebal kurang dari 2 (dua) kedap (misalnya andesit, breksi andesit, tuf, • gerakan aliran tanah, aliran batuan, dan aliran meter, bersifat gembur dan mudah lolos air napal dan batu lempung); material yang terbawa aliran batuan yang melapisi batuan dasar yang lebih padat • Lereng tebing sungai tersusun oleh tanah • kombinasi beberapa gerakan tanah (gerakan dan kedap (misalnya andesit, breksi andesit, residual, tanah kolovial atau batuan sedimen cepat lebih dari 2 m/hari hingga 25 m/menit) tuf, napal dan batu lempung); hasil endapan sungai dengan ketebalan lebih • Lereng tebing sungai tersusun oleh tanah dari 2 (dua) meter; c. Karakter Aktivitas Manusia residual, tanah kolovial atau batuan sedimen • Lereng yang tersusun oleh batuan dengan • perubahan tutupan lahan untuk pemanfaatan hasil endapan sungai dengan ketebalan lebih bidang diskontinuitas atau adanya struktur lahan oleh tanaman yang tidak tepat, misalnya dari 2 (dua) meter; retakan (kekar) pada batuan tersebut; hutan pinus dan hutan campuran yang • Lereng tersusun dari tanah lempung yang • Lereng tersusun oleh pelapisan batuan miring dialihfungsikan menjadi tanaman ladang atau mudah mengembang bila jenuh air ke arah luar lereng (searah kemiringan lereng) sawah • Curah hujan yang tinggi yakni 70 mm/jam atau misalnya pelapisan batu lempung, batu lanau, • perubahan bentuk lereng melalui aktivitas serpih, napal, dan tuf. penggalian dengan tidak mempertimbangkan • Curah hujan yang tinggi yakni 70 mm/jam atau 100 mm/hari dengan curah hujan tahunan lebih dari 2500 mm; atau curah hujan kurang Hlm 6.2-2

100 mm/hari dengan curah hujan tahunan 2. Zona Tipe C b. Karakter Pergerakan Tanah 6.2 LAMPIRAN TENTANG KUALITAS TUTUPAN LAHAN  lebih dari 2500 mm; • gerakan rayapan tanah yang mengakibatkan • Terdapat rembesan air atau mata air terutama a. Karakter Kondisi Alam retakan dan amblesan tanah pada pertemuan antara batuan kedap dengan • merupakan daerah kaki gunung/pegunungan, • gerakan rayapan memiliki kecepatan lambat lapisan tanah yang lebih gembur / meresapkan kaki bukit/perbukitan, dan tebing sungai hingga menengah, dengan kecepatan kurang air. dengan kemiringan lereng berkisar antara dari 2 meter dalam 1 hari. • Lereng di daerah rawan gempa sering pula 0-20%, dengan elevasi lahan pada kisaran rawan terhadap gerakan tanah. 0-500 mdpl. c. Karakter Aktivitas Manusia • Vegetasi alami antara lain tumbuhan berakar • Lereng pegunungan tersusun dari lapisan • pembuatan kolam pada area lereng yang serabut (perdu, semak, dan rerumputan), tanah penutup setebal kurang dari 2 (dua) mengakibatkan rembesan air kolam ke dalam pepohonan bertajuk berat, berdaun jarum meter, bersifat gembur dan mudah lolos air lapisan tanah pada lereng (pinus). yang melapisi batuan dasar yang lebih padat • pembangunan kawasan terbangun dengan dan kedap (misalnya andesit, breksi andesit, sistem konstruksi dan beban yang melebihi b. Karakter Pergerakan Tanah tuf, napal dan batu lempung) daya dukung dan kestabilan lereng • gerakan rayapan tanah yang mengakibatkan • Daerah belokan sungai (meandering) dengan • drainase yang tidak memadai retakan dan amblesan tanah kemiringan tebing sungai lebih dari 40%; • gerakan rayapan memiliki kecepatan lambat • Lereng tersusun dari tanah lempung yang hingga menengah, dengan kecepatan kurang mudah mengembang bila jenuh air dari 2 meter dalam 1 hari. • Curah hujan yang tinggi yakni 70 mm/jam atau 100 mm/hari dengan curah hujan tahunan c. Karakter Aktivitas Manusia lebih dari 2500 mm; • pembuatan kolam pada area lereng yang • Terdapat rembesan air atau mata air terutama mengakibatkan rembesan air kolam ke dalam pada pertemuan antara batuan kedap dengan lapisan tanah pada lereng lapisan tanah yang lebih gembur / meresapkan • pembangunan kawasan terbangun dengan air. sistem konstruksi dan beban yang melebihi • Lereng di daerah rawan gempa sering pula daya dukung dan kestabilan lereng rawan terhadap gerakan tanah. • drainase yang tidak memadai • Vegetasi alami antara lain tumbuhan berakar serabut (perdu, semak, dan rerumputan), pepohonan bertajuk berat, berdaun jarum (pinus). Hlm 6.2-3

6.2 LAMPIRAN TENTANG KUALITAS TUTUPAN LAHAN  6.2.3 Biotope Area Factor Berlin Latar Belakang Penyusunan Biotope Area Pergerakan isu-isu yang mempengaruhi penyusunan Pengaruh Perubahan Kebijakan Politik Factor di Berlin Biotope Area Factor adalah: dan Ekonomi di Berlin Berlin merupakan ibu kota Jerman dengan populasi 1. Penerapan Isu Ekologis di Jerman sebagai Kearifan Diruntuhkannya Tembok Berlin pada tahun 1985, penduduk mencapai 3,4 juta jiwa. Pusat kota Berlin Lokal menyebabkan perubahan situasi politik dan kebijakan merupakan daerah terbangun yang padat, sehingga pengelolaan sumber daya alam dan kawasan perkotaan, mempengaruhi kondisi lingkungan dimana minim area Jerman berkembang sebagai negara yang dan memunculkan adanya ide untuk mengembangkan resapan air, cadangan air tanah yang terus berkurang mengapresiasi keberadaan alam di dalam kota-kota perencanaan infrastruktur hijau dalam skala besar. karena air hujan tidak bisa meresap dan segera dialirkan besarnya, terutama dalam upaya menciptakan kota IInfrastruktur hijau yang direncanakan saat itu menekan- ke saluran pembuangan, kelembaban udara yang yang ramah dan nyaman untuk ditinggali (liveable city). kan pada pembentukan jejaring habitat eksisting rendah, dan berkurangnya keanekaragaman hayati Konsekuensi dari tingginya kebutuhan akan ruang kota di dalam kawasan Kota Berlin, yang dikelompokan karena kurangnya area ruang hijau. yang liveable, Berlin mencoba menjadi pionir dalam berdasarkan karakteristik yang berbeda, diantaranya pemenuhan kebutuhan ruang terbuka hijau. Untuk adalah : Kota Berlin di Jerman mengembangkan regulasi yang mengurangi dampak lingkungan pada lahan terbatas, mengatur proporsi ruang hijau di dalam kawasan Berlin mencoba menerapkan kompensasi penyediaan 1. Kawasan pusat kota Berlin, yang difokuskan pada terbangun. Proporsi ruang hijau terhadap keseluruhan ruang hijau sebagai upaya pemenuhan fungsi ekologis upaya perlindungan terhadap vegetasi eksisting kawasan terbangun disebut sebagai Biotope lahan. Strategi ini kemudian dikembangkan dan dan pengembangan kompensasi ruang hijau Area Factor (BAF). Regulasi ini terintegrasi dalam diarahkan dalam Landscape Programme di Kota Berlin. dengan strategi BAF, paket dokumen perencanaan lanskap (landscape planning), perancangan lanskap (landscape design), 2. Landscape Programme tahun 1984-1994 2. Area transisi berupa kawasan mixed use, dimana dan perlindungan keanekaragaman hayati (species jalur atau koridor hijau diprioritaskan protection). Pada tahun 1984, program konservasi alam merupakan program prioritas hampir semua partai politik, 3. Elemen lanskap pada area tepian perkotaan, Penyusunan BAF ini merespon adanya kebutuhan sehingga memiliki dukungan yang sangat kuat dalam dimana terdapat area ‘jari’ sebagai perpanjangan ruang hijau di dalam suatu kawasan perkotaan yang berbagai komunitas di Berlin. Pada tingkatan teknis, habitat yang memasuki kawasan perkotaan padat dan sudah terbangun. Manfaat penerapan berbagai tahapan kegiatan telah dilakukan untuk regulasi BAF ini adalah menghasilkan fleksibilitas dalam menginventarisasi potensi alam dan bentang alam Kota Dalam saat bersamaan, tim perencana kota dihadapkan perancangan kawasan, dimana pengembang kawasan Berlin Barat. Pada tahun 1985, dilakukan rekrutmen staf pada potensi pertumbuhan penduduk sebanyak terbangun dapat menyesuaikan kuantitas dan kualitas administrasi untuk mempercepat proses pelaksanaan 300.000 jiwa di dalam kawasan perkotaan dan ruang hijau yang dibuat, selama memenuhi rasio ruang program lingkungan yang akan dilakukan. hingga 1.500.000 jiwa dalam kawasan metropolitan, hijau yang dibutuhkan kawasan tersebut. yang membutuhkan pengembangan kawasan seluas Hlm 6.2-4

550 hektar untuk pembangunan kawasan hunian, merupakan salah satu program yang dilaksanakan di Seluruh area perkerasan dan area hijau yang potensial 6.2 LAMPIRAN TENTANG KUALITAS TUTUPAN LAHAN  komersial, perkantoran, dan retail. Keputusan untuk Berlin untuk menampah ruang hijau dalam bentuk sebagai ruang hijau seperti plaza, lapangan, taman mengamankan ruang kota sebagai ruang terbuka, area taman atap (green roof ), taman vertical / taman tengah (innercourt), taman atap,dan taman vertical mitigasi bencana, dan area rekreasi pada pinggiran kota fasade (façade garden), dan halaman belakang yang mendapatkan koefisien nilai ekologis yang berbeda dibutuhkan melalui metode perencanaan infrastruktur disediakan oleh komunitas yang tinggal di kawasan sesuai dengan jenis tutupannya dan kemampuannya hijau yang cepat dan mudah diimplementasikan. perkotaan yang padat. dalam meresapkan air (permeabilitas), kemampuan evapotranspirasi, hubungan dengan tanah asli dalam Landscape Programme Setiap ruang hijau yang disediakan oleh komunitas upaya perbaikan kualitas tanah, dan penyediaan habitat disubsidi oleh pemerintah senilai 19.10 Euro untuk untuk tanaman dan hewan. Strategi utama Landscape Programme adalah dana penyediaan dan pengelolaan lahan, sedangkan perlindungan potensi alam dan keanekaragaman untuk perancangan dan konstruksi diberikan subsidi Rumus Penghitungan the Biotope Area Factor hayati, perlindungan dan pengelolaan sumber daya terpisah. Program inisiatif ini dinilai telah cukup berhasil The Biotope Area Factor merupakan pendekatan alam, pengelolaan bentang alam dan area rekreasi. menghijaukan sebagian wilayah Kota Berlin. Selama perencanaan ruang hijau, yang dimaksudkan untuk Pendekatan BAF dilakukan dalam program perlindungan program tersebut berlangsung, sekitar 54 taman dalam menjaga implementasi ruang hijau dalam kawasan potensi alam dan keanekaragaman hayati. (courtyard) dan atap telah dihijaukan dan sekitar 32,5 terbangun dan meningkatkan ketersediaan tanaman hektar fasade bangunan telah diubah menjadi taman dalam kawasan terbangun. Kunci penilaian dalam Landscape Programme berupaya meminimalkan vertikal.Sekitar 65.750 m2 taman atap telah disubsidi. keberhasilan aplikasi the Biotope Area Factor adalah konflik guna lahan antara kawasan terbangun dengan Warga kota Berlin memperoleh sekitar 25-60 Euro per tercapainya proporsi ruang hijau dan tumbuhan yang perlindungan kawasan natural yang berperan penting m2 taman atap yang disediakannya, sebagai pengganti sesuai dengan fungsi ekologis ruang hijau di dalam secara ekologis dan penyediaan ruang hijau baru biaya penyediaan dan pemeliharaan taman atap. Total kawasan terbangun. Strategi BAF dapat mewadahi isu melalui integrasi ruang hijau dan penanaman vegetasi subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah adalah senilai penghijauan pada kawasan dengan kepadatan tinggi. pada kawasan terbangun dan sebaran ruang kota. 16,5 juta Euro. The Landscape Programme melengkapi rencana Cara untuk menghitung BAF adalah: pengembangan wilayah kota (the Land Use Plan), Implementasi The Biotope Area Factor sebagai panduan penyediaan ruang hijau di dalam BAF = Luas area Ruang Hijau kawasan kota Berlin. The Biotope Area Factor memiliki prinsip yang sama yang bernilai ekologis : Total luas area dengan parameter urban planning, yang digunakan Penghijauan area perkotaan pada tahun 1980an dan untuk mengatur perencanaan pembangunan seperti Hlm 6.2-5 1990an dilaksanakan dengan menyediakan insentif KDB, KLB, dan KDH. BAF mengatur rasio perbandingan finansial dan subsidi untuk pengembang dan warga area permukaan yang efektif dalam menyediakan kota. The Courtyard Greening Programme (1983-1996) fungsi ekologis terhadap luas keseluruhan kawasan.

6.2 LAMPIRAN TENTANG KUALITAS TUTUPAN LAHAN  Berikut ini adalah tabel koefisien BAF terhadap masing- Penyusunan rancangan lanskap di Kota Berlin dilakukan masing tutupan lahan: berdasarkan kondisi lingkungan kota dan karakteristik guna lahan. Adanya perbedaan zona klimatik di dalam Kota Berlin Hlm 6.2-6 dipertimbangkan dalam perencanaan berdasarkan peta zona klimatik, yang dipengaruhi oleh suhu udara, kelembaban udara, dan kelembaban tanah. Strategi BAF bertujuan untuk menciptakan kesesuaian iklim kota dan kenyamanan thermal perkotaan melalui penciptaan kenyamanan thermal, pengkondisian udara, dan penyegahan banjir. BAF secara resmi mulai digunakan sebagai elemen perencanaan Landscape Plan pada tahun 1994. Pada saat ini, sudah terdapat 21 rancangan lanskap berbasis BAF di Berlin, yang terdokumentasi dalam Berlin Handbuch der Berliner Landschactsplane. Rancangan lanskap berbasis BAF melingkupi seluruh tata guna lahan kota, yaitu residensial, komersial, dan infrastruktur dan memperhitungkan standard ekolologis minimal yag harus dipenuhi dalam proses pembangunan baru dan perubahan kawasan terbangun, sebagaimana tertulis dalam tabel berikut ini: Strategi BAF di Berlin telah mendapat respon positif dari para

perencana kota, arsitek, dan pemilik lahan, dimana Peta Rasio Kawasan Terbangun di Berlin 6.2 LAMPIRAN TENTANG KUALITAS TUTUPAN LAHAN  dengan strategi BAF para perencana dan pengembang mendapat kemudahan dalam mengaplikasikan pembangunan yang ekologis. Dengan strategi BAF para perencana juga mendapatkan kemudahan untuk menciptakan kawasan terbangun hemat energy melalui aplikasi green roof dan juga masih dimungkinkan untuk mengembangkan kreativitas desain selama sesuai dengan rasio BAF yang harus dipenuhi. Indikator Kinerja BAF BAF telah diterima dan kini telah berkembang sebagai syarat perencanaan yang harus dipenuhi dalam pengembangan kawasan baru. BAF telah diaplikasikan pada area sekitar 16% dari luas kota Berlin (21 distrik). Diluar area ini, BAF juga telah diaplikasikan secara mandiri, sesuai kepentingan perencana dan pemilik lahan. Penyediaan ruang hijau di Berlin kini telah didukung luas oleh peraturan nasional, tentang kewajiban pemlik lahan untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan sosial. Hal tersebut secara tidak langsung memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat untuk menyediakan ruang hijau di dalam lahannya. Indikator penilaian dalam implentasi BAF adalah: 1. Kualitas lingkungan pemukiman 1. Kondisi mikroklimat dan kualitas udara 1. Fungsi lahan, kualitas tanah dan keseimbangan hidrologi 1. Kualitas penghijauan melalui penanaman vegetasi pada area terbangun yang padat 1. Habitat hewan 1. Dampak terhadap upaya pencegahan perubahan iklim (heat wave, banjir, dan badai). Contoh Aplikasi Metoda Perhitungan BAF sebesar 0.3 pada lahan dengan luas 479 m2 dan luas area terbangun 0.59 Hlm 6.2-7



Pembuatan Humus /Kompos Terdapat dua proses dalam membuat humus/ 5. Tambahkan air pada campuran komponen “coklat” 6.3 LAMPIRAN PERAWATAN kompos: dan “hijau” sampai cukup basah/lembab, tetapi tidak Composting merupakan proses pengendalian penguraian terlalu basah, kemudian aduk sampai rata secara biologis dari bahan organik, menjadi humus atau Aerobic Composting Anaerobic Composting kompos. Penguraian bahan organik (dekomposisi) dilaku- 6. Gunakan sekop atau garpu taman untuk membalikan kan oleh mikro-organisme menghasilkan senyawa yang • Dibuat lubang pada • Dilakukan tanpa ok- campuran agar sirkulasi udara dapat masuk, pastikan lebih sederhana. tempat/ media kompos sigen, dalam tempat/ campuran tidak terlalu basah atau terlalu kering. Jika agar udara dapat media tertutup tanpa terlalu basah tambahkan lebih banyak komponen Untuk mendukung keberadaan ruang dan infrastruk- keluar dan masuk den- lubang “coklat” dan jika terlalu kering tambahkan air yang cu- tur hijau, salah satunya adalah dengan menggunakan gan bebas ke dalam kup limbah organik dari rumah tangga, industri dll untuk tumpukan kompos • Menghasilkan kom- diuraikan/didekomposisi menjadi kompos. Compost- pos yang lebih basah, 7. Komponen “coklat” dan “hijau” dapat ditambahkan ing dapat dilakukan baik di dalam ruangan maupun di luar • Menghasilkan kompos memiliki bau yang kuat terus kedalam campuran. Aduk campuran kompos ruangan. yang lebih kering, ham- dan lebih asam setiap minggu dan tambahkan air untuk memastikan pir tidak berbau dan tetap lembab. Untuk composting di luar ruangan, simpan bahan organik kompos yang dihasil- untuk composting di area yang terlindungi dari sinar ma- kan memiliki PH yang 8. Suhu Campuran kompos akan meningkat akibat dari tahari langsung atau disimpan didalam tempat/ wadah lebih netral aktivitas aerobik yang berlangsung. Suhu campuran khusus untuk kompos. Pastikan tempat/wadah tersebut kompos dapat mencapai suhu 70oC, kondisi panas tertutup oleh material tahan air (waterproof). Tempat/ Tahapan Membuat Kompos : tersebut menjadi penting untuk menghilangkan bak- wadah kompos juga dapat digunakan untuk komposting teri berbahaya dalam campuran kompos. dalam ruangan. 1. Untuk membuat wadah kompos sendiri, pilih wadah yang dilengkapi penutup, dapat terbuat dari plastik, Hasil kompos harus berwarna coklat tua dengan tekstur Pembuatan Kompos pada Wadah karet atau kayu. Ukuran wadah tergantung pada jum- lembut dan rapuh. Seluruh proses memakan waktu antara lah kompos yang diinginkan. Secara umum, volume 3-6 bulan, tergantung pada komponen bahan kompos Sumber : https://www.recyclesmart.org/sites/default/files/compostmainimage.jpg (diakses pada akhir kompos adalah sekitar sepersepuluh dari bahan yang digunakan. 14 Februari 2019) asli yang digunakan Pembuatan Kompos pada Wadah 2. Untuk proses kompos aerobik, buat lubang kecil pada wadah agar udara dapat keluar masuk Sumber : https://www.recyclesmart.org/sites/default/files/compostmainimage.jpg (diakses pada 14 Februari 2019) 3. Kemudian taruh wadah kompos pada tempat yang tepat, tidak terkena sinar matahari/teduh 4. Masukan dengan jumlah yang sama untuk komponen ‘coklat’ dan ‘hijau’ ke dalam wadah (mengacu pada Tabel 4.1)

6.3 LAMPIRAN PERAWATAN Komposisi kompos yang baik membutuhkan kompo- Beberapa catatan penting: sisi jumlah komponen ‘coklat’ dan ‘hijau’ yang seim- • Pastikan campuran dari komponen lunak dan bang. komponen keras, campuran kedua komponen dapat meningkatkan sirkulasi udara didalam Komponen “coklat” Komponen “hijau” kompos Daun dan ranting kering • Proses penguraian atau dekomposisi akan lebih yang jatuh Potongan rumput cepat jika bahan yang digunakan lebih kecil. Hasil pemangkasan Oleh karena itu komponen yang masih beru- tanaman berkayu Pemangkasan daun kuran besar sebaiknya dipotong menjadi kom- tanaman ponen yang lebih kecil sebelum dicampurkan. Papan kayu atau limbah Limbah organik seperti Bahan keras seperti limbah serutan kayu mem- kayu limbah sayur dan limbah butuhkan waktu lebih lama untuk terurai. buah • Dalam pengomposan aerobik, lubang kecil Batang sayuran yang keras Daun teh dan limbah teh pada wadah kompos dapat menarik serangga seperti brokoli dan jagung celup dan menyebabkan bau. Sebaiknya taruh wadah Koran dan kertas bekas Kulit telur kompos jauh dari jangkauan anak-anak. Material yang harus dihindari untuk dicampurakan ke- Sumber : https://www.nparks.gov.sg/gardening/gardening-resources/ dalam kompos: caring-for-plants/composting (diakses pada 14 Februari 2019) • Daging dan lemak mentah, jenis material ini sulit di dekomposisi/diuraikan oleh mikroorganisme serta menyebabkan bau busuk • Limbah dari manusia atau hewan peliharaan yang dapat membawa penyakit dan bau, mengeluarkan bau dan menarik hama • Bagian dari tanaman yang sakit dapat mencemari kompos • Bagian dari tanaman yang dirawat dengan pestisida, dapat berbahaya bagi mikroorganisme kompos • Abu arang berbahaya bagi mikroorganisme kompos • Tanaman beracun dapat mencemari kompos


PEDOMAN PERENCANAAN RUANG DAN INFRASTRUKTUR HIJAU

The book owner has disabled this books.

Explore Others

Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook